Sukasmanto Irepotensi Penyalahgunaan Danadesa 140616061205 Phpapp02

31
POTENSI PENYALAHGUNAAN DANA DESA DAN REKOMENDASI Sukasmanto - IRE

Transcript of Sukasmanto Irepotensi Penyalahgunaan Danadesa 140616061205 Phpapp02

  • POTENSI PENYALAHGUNAAN DANA DESA DAN REKOMENDASISukasmanto - IRE

  • Asumsi: Tujuan dan Harapan dari Dana DesaRisiko (Potensi Penyalahgunaan)RekomendasiMindSet

  • Tujuan Pengelolaan Dana DesaMewujudkan pemerintah desa yang baik dan bersih tanpa korupsi

  • Trade off: Diskresi Keuangan Desa dan Potensi Penyalahgunaan Dana Desa (Risiko)Bagaimana mewujudkan kemandirian desa dengan alokasi APBN untuk desa (Dana Desa) dengan TIDAK.Mengabaikan potensi penyalahgunaan Dana Desa (risiko)Menjadikan desa menjadi objek pembangunanMelakukan sentralisasi program pembangunan desa.Menegasikan perencanaan desa (RPJMDes dan RKPDes) sebagai pedoman implementasi dana desa.Menggeneralisir bahwa pemerintah desa tidak mampu mengelola dana desa dan akan banyak yang terjerat kasus korupsi?Bagaimana rumusan MITIGASI pencegahan penyalahgunaan dana desa.

  • Bukti Desa Mampu Mengelola Keuangan

  • ContohSumber: Hasil Riset IRE dan ACCESS

  • Besaran Alokasi Dana Desa (ADD) setiap desa di Kabupaten Beltim, dalam anggaran pendapatan belanja desa (APBDes) 2014 tetap sama seperti tahun anggaran 2013, lanjutan dari program Rp 1 miliar setiap desa.Dana ADD ini bersumber dari APBD Kabupaten Beltim tahun anggaran 2014, dengan jumlah sekitar Rp 28 miliar untuk 39 desa. Ada rencana penambahan dalam anggaran APBD perubahan 2014.Bangka Pos, Selasa, 11 Maret 2014

  • Asumsi/Prasyarat/TujuanDesa telah berkembang dalam berbagai bentuk sehingga perlu dilindungi dan diberdayakan agar menjadi kuat, maju, mandiri, dan demokratis sehingga dapat menciptakan landasan yang kuat dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera; Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa.

  • Pasal 4 UU No.6 Tahun 2014memberikan pengakuan dan penghormatan atas Desa yang sudah ada dengan keberagamannya sebelum dan sesudah terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia;memberikan kejelasan status dan kepastian hukum atas Desa dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia demi mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia;melestarikan dan memajukan adat, tradisi, dan budaya masyarakat Desa;mendorong prakarsa, gerakan, dan partisipasi masyarakat Desa untuk pengembangan potensi dan Aset Desa guna kesejahteraan bersama;membentuk Pemerintahan Desa yang profesional, efisien dan efektif, terbuka, serta bertanggung jawab;meningkatkan pelayanan publik bagi warga masyarakat Desa guna mempercepat perwujudan kesejahteraan umum;meningkatkan ketahanan sosial budaya masyarakat Desa guna mewujudkan masyarakat Desa yang mampu memelihara kesatuan sosial sebagai bagian dari ketahanan nasional;memajukan perekonomian masyarakat Desa serta mengatasi kesenjangan pembangunan nasional; danmemperkuat masyarakat Desa sebagai subjek pembangunan.

  • SKEMA SUMBER-SUMBER PENDAPATAN DESA PASCA UU NO. 6 TAHUN 2014ProvinsiDana PerimbanganBantuan KeuanganPembangunan DesaKabupaten/KotaADDBagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kab/KotaBantuan keuanganProgram K/LDana Transfer ke DaerahKLKEUANGAN DESAAlokasi APBN ke Desa (10% dari dan di luar dana Transfer Daerah (on top) secara bertahap Penyelenggaraan PemerintahanHibahHibahDesaPADesLainnyapemberdayaan masyarakat dan kemasyarakatan

  • SKEMA SUMBER-SUMBER PENDAPATAN DESAPendapatan Asli Desa (PAD)Alokasi APBN = 10% dari dan di luar dana Transfer Daerah (on top secara bertahap)Bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten/KotaAlokasi Dana Desa (ADD) = 10% dari DAU + DBHBantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/KotaHibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga; danlain-lain pendapatan Desa yang sahAlokasi APBN ke Desa 10% dari bagian dari Pajak & Retribusi

  • Alokasi APBNYang dimaksud dengan Anggaran bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tersebut adalah anggaran yang diperuntukkan bagi Desa dan Desa Adat yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat, dan kemasyarakatan. Dihitung berdasarkan jumlah Desa dan dialokasikan dengan memperhatikan:jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat kesulitan geografis Tujuan: dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan Desa.

  • TAHUN 2013Transfer ke Daerah (TD) tahun 2013 = 528,6 TAlokasi APBN = 10% x TD = 10% x 528,6 T Alokasi APBN = 52,86 TJumlah Desa (Permendagri 18 tahun 2013) = 72.944Rata-rata Pendapatan Desa dari Alokasi APBN on top dari Dana Transfer Daerah = Alokasi APBN : Jumlah Desa = 52,86 T/72.944 = Rp 724.665.496.Simulasi Pendapatan Desa dari Alokasi APBN(Berdasarkan APBN Tahun 2013 dan Tahun 2014)TAHUN 2014Transfer ke Daerah tahun 2014 = 592,5 TAlokasi APBN = 10% x TD = 10% x 592,5 T Alokasi APBN = 59,25 TJumlah Desa (Permendagri 18 tahun 2013) = 72.944Rata-rata Pendapatan Desa dari APBN on top dari Dana Transfer ke Daerah = Alokasi APBN : Jumlah Desa = 59,25 T : 72.944 = Rp 812.404.036 Total pendapatan Desa dari Alokasi APBN = Rp 724.665.496Total pendapatan Desa dari Alokasi APBN = Rp 812.404.036

  • TAHUN 2013Transfer ke Daerah tahun 2013 = 528,6 TDAU + DBH = 412 TADD = 10% x (DAU + DBH) = 10% x 412 T = 41,2 TJumlah Desa (Permendagri 18 tahun 2013) = 72.944Rata-rata Pendapatan Desa dari ADD = ADD : Jumlah Desa = 41, 2 T : 72.944 = Rp 564,816,846.Perlu ditetapkan sanksi bagi daerah kabupaten/kota yang belum mengalokasikan ADD sesuai dengan prosentasi yang ditetapkan dalam UU Desa.Simulasi Pendapatan Desa dari Alokasi Dana Desa (ADD)(Berdasarkan APBN Tahun 2013 dan Tahun 2014)TAHUN 2014Transfer ke Daerah tahun 2014 = 592,5 TDAU + DBH = 454,9 TADD = 10% x (DAU + DBH) = 10% x 454,9 T = 45,49 TJumlah Desa (Permendagri 18 tahun 2013) = 72.944Rata-rata Pendapatan Desa dari ADD = ADD : Jumlah Desa = 45,49, 2 T : 72.944 = Rp 623.629.955.Total pendapatan Desa dari ADD = Rp 564,816,846Total pendapatan Desa dari ADD= Rp 623.629.955

  • TAHUN 2013Transfer ke Daerah tahun 2013 = 528,6 TDAU + DBH = 412 TTotal Pendapatan = Alokasi APBN + ADDTotal pendapatan Desa dari Alokasi APBN = Rp 724.665.496Total pendapatan Desa dari ADD = Rp 564,816,846

    Simulasi Pendapatan Desa yang Bersumber dari APBN(Berdasarkan APBN Tahun 2013 dan Tahun 2014)TAHUN 2014Transfer ke Daerah tahun 2014 = 592,5 TDAU + DBH = 454,9 TTotal Pendapatan = Alokasi APBN + ADDTotal pendapatan Desa dari Alokasi APBN = Rp Rp 812.404.036 Total pendapatan Desa dari ADD = Rp 623.629.955Total pendapatan Desa yang bersumber dari APBNRp 1.290.990.349 Total pendapatan Desa yang bersumber dari APBNRp 1.436.033.121

    Click to edit the outline text formatSecond Outline LevelThird Outline LevelFourth Outline LevelFifth Outline LevelSixth Outline LevelSeventh Outline LevelClick to edit Master text stylesSecond levelThird levelFourth levelFifth levelClick to edit the outline text formatSecond Outline LevelThird Outline LevelFourth Outline LevelFifth Outline LevelSixth Outline LevelSeventh Outline LevelClick to edit Master text stylesClick to edit the outline text formatSecond Outline LevelThird Outline LevelFourth Outline LevelFifth Outline LevelSixth Outline LevelSeventh Outline LevelClick to edit Master text stylesSecond levelThird levelFourth levelFifth level

    PP No. 90 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (Pasal 13) LamaBaru (Skema yang mungkin)

  • Posisi Dana Desa dalam Anggaran Belanja Pemerintah Pusat10% On top Dana Transfer dari konsolidasi BA K/L ke desa?

  • Dana Transfer ke DaerahBelanja Pusat K/L Berbasis DesaDana Desa (earmarked)Pemberdayaan Masyarakat DesaPeningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan MasyarakatPenyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian,Dst.Kewenangan Desa meliputi bidang penyelenggaraan pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa (Pasal 18) yang terkait dengan (Pasal 19):kewenangan berdasarkan hak asal usulkewenangan lokal berskala desa.

    Pengentasan kemiskinan/ pemberdayaan masyarakat (PNPM)Bantuan Operasional KesehatanInfrastruktur Desa, Pertanian

    UU No.6 Thn 2014:Implikasi Khusus kpd Realokasi Belanja PusatSumber: DJPK-Kemenkeu (2014)

  • Bagaimana Dengan Aset Desa?KEKAYAAN DESA (Barang Milik Desa)Dikelola;Ditatausahakan;Bukti Kepemilikan;Menuntaskan amanat UU No. 6 Tahun 2014; BAB XV Ketentuan Peralihan; Pasal 116: Paling lama 2 (dua) tahun sejak Undang-Undang ini berlaku, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bersama Pemerintah Desa melakukan inventarisasi Aset Desa.

  • Apakah Pengadaan Barang/Jasa Di Desa Termasuk Ruang Lingkup Perpres 54/2010 Jo. Perpres 70/2012 ?

  • KESIAPAN PEMDA DAN PEMDESMENYAMBUT DADRegulasiPeraturan PemerintahPerda, Perbup.Kelembagaan Provinsi: Biro Pemerintahan, Setda, BPMPD, BPKD, Inspektorat Kabupaten/Kota: Bag. Pem. Setda, BPMPD, BPKD, InspektoratKeuangan DaerahAdministrasi (Belanja, Penyaluran, Penggunaan, Pertanggungjawaban);Kualitas Perencanaan Desa;Pengelola Keuangan dan Kekayaan (Aset) Desa

  • Risiko (Potensi Penyalahgunaan) Dana Desa

  • Potensi Penyalahgunaan Dana DesaDipengaruhi oleh:Bagaimana Peraturan turunan dari UU No. 6 / 2014Transfer dana desa dari APBN ke DesaPengelolaan keuangan dan aset desaTingkat Diskresi Keuangan Desa (Kemandirian)Diskresi keuangan tinggi potensi penyalahgunaan (risiko) tinggiDiskresi keuangan rendah potensi penyalahgunaan (risiko) Kualitas SDM di pemerintah desaKualitas SDM Tinggi potensi penyalahgunaan (risiko) rendahKualitas SDM rendah potensi penyalahgunaan (risiko) tinggiPembinaan dan pengawasan

  • Penyalahgunaan Dana DesaDi tingkat:Di Tingkat PusatDi Tingkat DaerahDi Tingkat DesaDi tahap:Transfer dana desa dari Pusat ke daerahTransfer dana dari Kab./Kota ke DesaImplementasi di desaPelaporan dan pertanggungjawaban

  • Jenis PenyalahgunaanKesalahan karena ketidaktahuan (mekanisme)Tidak sesuai rencana tidak jelas peruntukannya / tidak sesuai spesifikasiTidak sesuai Pedoman, Juklak, juknis khususnya pengadaan barang dan jasaPengadministrasian laporan keuangan: Mar-kup dan mark-down, double countingPengurangan alokasi Dana Desa, misalnya, dana desa dijadikan pundi-pundi kepala desa dan perangkat untuk kepentingan pribadiTidak dapat mempertanggung jawabkan penggunaanPenyelewengan aset desa: Penjualan atau tukar guling Tanah Kas Desa (Bengkok); Penyewaan Tanah Kas Desa (TKD) yang bukan haknya, misalnya, untuk perumahan bisnis properti; Penyalahgunaan Dana Hasil Pelepasan TKD

  • Penyebab Penyalahgunaan Dana DesaPotensi Penyalahgunaan Dana Desa jika hal-hal dibawah ini belum kuatnya:Mekanisme koordinasi dan pengawasanSistem pengelolaan keuanganKualitas SDM masih rendah dan belum merataMotif kepentingan politik tertentuSistem perencanaan di pusat, daerah, dan desa.Sistem pengadaan dan pengelolaan aset di desaBimbingan teknis dan pendampinganPenerapan prinsip kehati-hatianSistem sanksi administrasi dan hukumFungsi kontrol di desa (BPD dan masyarakat)

  • Modus Penyalahgunaan Dana Desa oleh Kepala DesaBeban sosial kemasyarakatan kepala desa (kepala desa sering terkondisikan ujung tombak dan lebih ujung tombok). Elektabilitas yang bagus, namun sisi modalitas ekonomi sangat lemah terdorong untuk melakukan tindak pidana korupsi. Kepentingan politik posisi kepala desa menjadi pundi-pundi partai politik di desa. Political power dari elit desa Urusan pemerintahan, penganggaran, dan keuangan hanyalah milik elit desa kurangnya pengawasan dan keterbukaan dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Korupsi merupakan kejahatan luar biasa (extraordinary crime)

  • Objek yang Dikorupsi di DesaAlokasi Dana Desa (ADD)Tanah Kas Desa (TKD) dan aset desa lainnyaProgram Sertifikasi MassalDana Sosial atau Bantuan dari Provinsi, KabupatenDana Infrastruktur (irigasi, jalan).+++ Dana Desa dari APBN

  • Mengurangi risiko (potensi penyalahgunaan dana desa) tanpa mengorbankan amanat dari UU No. 6 Tahun 2014 yaitu kemandirian desaKonsep pemberantasan korupsi harus menyeluruh. Mulai dari rakyat sampai pemegang kekuasaan, pengambil kebijakan harus bertekad bulat memberantas korupsi.

  • RekomendasiPenyusunan PP yang didahului kajian yang cermat dan mendalam untuk menghindarkan pemerintah desa dari jebakan korupsi dalam pengelolaan dana desa. Aspek desentralisasi fiskal: transfer APBN ke Desa RPP tentang Dana DesaLead agency: DJPK.Aspek Penyelenggaraan: perencanaan, pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan desa bagian dalam RPP Penyelenggaraan Desa Lead agency: DJPMD.Peraturan turunan untuk pengadaan barang dan jasa di desaJika diperlukan Permendagri dan PerdaPP yang merujuk pada:UU No. 17/2013 tentang Keuangan Negara, UU No. 15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, UU No. 15/2006 tentang Badan Pemeriksa Kuangan (BPK), sertaUU No. 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah

  • Persiapan implementasi: Peningkatan kapasitas pemerintah desa dalam perencanaan pembangunan (RPJMDes dan RKPDesa) oleh pemerintah pusat dan/ daerah serta OMS.Peningkatan kapasitas pemerintah desa dalam pengelolaan keuangan dan aset desa oleh pemerintah pusat dan/ daerah serta OMS.Penyusunan Sistem keuangan desaPenyusunan Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa yang layak dan akuntanbel.Penyusunan model pendampingan [Kab: BPMPD, BPKAD, Bappeda; Desa: Pemdes, BPD, Musdes]; Pengawasan dan MonevPengembangan sistem pengawasan: auditor (BPK) dan Inspektorat kabupaten (Pengawasan)Pengembangan sitem Monitoring dan EvaluasiMengoptimalkan BPD dalam fungsi pengawasan internal pada pengelolaan keuangan pemerintah desa.

    *