suhu tubuh

6
LTM QBL II KD II Nama : Mei Riayu NPM : 1406649870 Kelas : A 1. Faktor dalam dan luar yang mempengaruhi suhu tubuh Pengaturan suhu tubuh manusia berhubungan dengan produksi panas metabolik (termogenesis). Rata-rata suhu tubuh adalah 37°C dengan kisaran normal 35,5-37,7°C. Nilai ini bervariasi, baik antar individu maupun sepanjang hari pada individu yang sama. Tempat suhu tubuh diukur juga menyebabkan perbedaan karena suhu inti tubuh lebih tinggi daripada suhu pada permukaan kulit. Suhu mulut kira-kira 0,5°C lebih rendah daripada suhu rektal (Silverthorn, 2013). Faktor dalam yang mempengaruhi suhu tubuh yaitu: a. Usia Pada bayi dan balita belum terjadi kematangan mekanisme pengaturan suhu sehingga dapat terjadi perubahan suhu tubuh yang drastis terhadap lingkungan.seorang bayi baru lahir dapat kehilangan 30% panas tubuh melalui kepala sehingga harus menggunakan penutup kepala untuk mencegah kehilangan panas. Suhu tubuh bayi baru lahir berkisar antara 35,5-37,5°C. (Potter dan Perry, 2009). Suhu tubuh anak akan terus bervariasi dibandingkan suhu tubuh orang dewasa hingga menginjak pubertas. Sebagian lansia terutama yang berusia diatas 75 tahun berisiko mengalami hipotermi karena berbagai alasan seperti diet

description

tugas kuliah

Transcript of suhu tubuh

LTM QBL II KD II Nama: Mei RiayuNPM: 1406649870Kelas: A

1. Faktor dalam dan luar yang mempengaruhi suhu tubuhPengaturan suhu tubuh manusia berhubungan dengan produksi panas metabolik (termogenesis). Rata-rata suhu tubuh adalah 37C dengan kisaran normal 35,5-37,7C. Nilai ini bervariasi, baik antar individu maupun sepanjang hari pada individu yang sama. Tempat suhu tubuh diukur juga menyebabkan perbedaan karena suhu inti tubuh lebih tinggi daripada suhu pada permukaan kulit. Suhu mulut kira-kira 0,5C lebih rendah daripada suhu rektal (Silverthorn, 2013).Faktor dalam yang mempengaruhi suhu tubuh yaitu:a. UsiaPada bayi dan balita belum terjadi kematangan mekanisme pengaturan suhu sehingga dapat terjadi perubahan suhu tubuh yang drastis terhadap lingkungan.seorang bayi baru lahir dapat kehilangan 30% panas tubuh melalui kepala sehingga harus menggunakan penutup kepala untuk mencegah kehilangan panas. Suhu tubuh bayi baru lahir berkisar antara 35,5-37,5C. (Potter dan Perry, 2009). Suhu tubuh anak akan terus bervariasi dibandingkan suhu tubuh orang dewasa hingga menginjak pubertas. Sebagian lansia terutama yang berusia diatas 75 tahun berisiko mengalami hipotermi karena berbagai alasan seperti diet makanan yang tidak adekuat, kehilangan lemak subkutan, kurangnya aktivitas, dan penurunan efisiensi pengaturan suhu (termoregulator) (Kozier, Erb, Berman dan Snyder, 2010).b. OlahragaAktivitas otot membutuhkan lebih banyak darah serta peningkatan pemecahan karbohidrat dan lemak. Berbagai bentuk olahraga meningkatkan metabolisme dan produksi panas sehingga terjadi peningkatan suhu tubuh. Olahraga berat yang lama, seperti lari jarak jauh dapat meningkatkan suhu tubuh hingga 40C (Potter dan Perry, 2009).c. Kadar hormonWanita biasanya mengalami fluktuasi hormon lebih sering daripada pria karena variasi hormonal saat siklus menstruasi. Saat progesteron rendah suhu tubuh berada dibawah suhu dasar yaitu sekitar sepersepuluhnya. Suhu ini bertahan sampai terjadi ovulasi. Saat ovulasi, kadar progesteron yang memasuki sirkulasi akan meningkat dan menaikkan suhu tubuh ke suhu dasar atau suhu yang lebih tinggi. Perubahan suhu juga terjadi pada wanita saat menopause. Mereka biasanya mengalami periode panas tubuh yang intens dan perspirasi selama 30 detik sampai 5 menit. Pada periode ini terjadi peningkatan suhu tubuh sementara sebanyak 4C yang sering disebut hot flashes akibat ketidakstabilan pengaturan vasomotor (Potter dan Perry, 2009). d. Irama sirkadianSuhu tubuh yang normal berubah 0,5-1C selama periode 24 jam. Suhu terndah berada diantara pukul 1 sampai 4 pagi. Pada siang hari, suhu tubuh meningkat dan mencapai maksimum pada pukul 6 sore, menurun kembali sampai pagi hari. Pola ini tidak mengalami perubahan pada individu yang bekerja di malam hari dan tidur di siang hari. Secara umum, irama suhu sirkadian tidak berubah seiring usia (Potter dan Perry, 2009).

(Potter dan Perry, 2009)e. StresStimulasi pada sistem saraf simpatis dapat meningkatkan produksi epinefrin dan norepinefrin yang akan meningkatkan aktivitas metabolisme basal dan produksi panas (Kozier, Erb, Berman dan Snyder, 2010).

Faktor luar yang mempengaruhi suhu tubuh yaitu lingkungan. Lingkungan yang ektrem dapat mempengaruhi sistem pengaturan suhu tubuh seseorang. Jika suhu tubuh dikaji dalam ruangan yang hangat dan tidak dapat dimodifikasi melalui proses konveksi, konduksi, atau radiasi maka suhu tubuh akan meningkat. Selain itu, jika klien berada diruangan yang suhunya sangat dingin tanpa menggunakan pakaian yang sesuai maka suhu tubuhnya akan rendah (Kozier, Erb, Berman dan Snyder, 2010).

2. Berbagai jenis suhu tubuh manusiaPerubahan suhu tubuh di luar kisaran normal akan mempengaruhi titik pengaturan hipotalamus. Perubahan ini berhubungan dengan produksi panas berlebihan, kehilangan panas berlebihan, produksi panas minimal, kehilangan panas minimal atau kombinasi hal di atas (Potter dan Perry, 2009).Menurut Sherwood (2009) suhu tubuh manusia terbagi atas dua, yaitu:a. Suhu inti adalah cerminan dari kandungan panas total tubuh. Suhu didalam inti sentral yang terdiri dari organ abdomen, dan thoraks, susunan saraf pusat,dan otot rangka umumnya relatif konstan. Suhu inti internal ini berada di bawah regulasi ketat untuk dipertahankan secara homeostatik. Jaringan inti berfungsi paling baik pada suhu relatif konstan sekitar 100F (37,8C).b. Suhu kulit atau suhu permukaan yang terbentuk dari suhu di sekitar kulit dan jaringan subkutis. Berbeda dari suhu inti yang tinggi konstan, umumnya suhu permukaan ini lebih dingin dan dapat bervariasi. Sebagai contoh, suhu kulit dapat berfluktuasi antara 68F dan 104F (20C dan 40C) tanpa mengalami kerusakan. Suhu kulit sengaja diubah-ubah sebagai tindakan kontrol untuk membantu mempertahankan suhu inti yang konstan.

Perkiraan rentang suhu inti tubuh pada orang normal (Guyton dan Hall, 2011).

DAFTAR PUSTAKAGuyton, A. C., & Hall, J. E., (2011) Textbook of Medical Physiology. Twelfth Edition. Philadelphia: Saunders Elsevier. Library of Congress Cataloging-in-Publication Data.Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Snyder, S.J., (2010) Fundamental Keperawatan; Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 7. (alih bahasa: Pamilih Eko Karyuni). Jakarta: EGC.Potter, P. A.,& Perry, A.G., (2009) Fundamental Keperawatan. Edisi 7. (alih bahasa: Adriana Ferderika Nggie & Marina Albar). Jakarta: Penerbit Salemba Medika.Sherwood, L., (2009) Fisiologi Manusia: dari sel ke sistem. Ed. 6 (alih bahasa: Brahm U. Pendit). Jakarta: EGC.Silverthorn, Dee Unglaub. (2012). Fisiologi Manusia: sebuah pendekatan terintegrasi. Ed ke.6.(Staf Pengajar Departemen Fisiologi Kedokteran FKUI:Penerjemah). Jakarta: EGC.