sudah barang tentu diarahkan untuk peningkatan kinerja...

16
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Masalah Pembangunan aparatur pemerintahan sebagai abdi negara dan abdi masyarakat merupakan bagian integral dari pembangunan manusia, perlu ditingkatkan kualitasnya sejalan dengan tugas pokok dan fungsi pemerintahan yang semakin kompleks dalam abad ke 21 ini. Peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur pemerintahan sudah barang tentu diarahkan untuk peningkatan kinerja dalam rangka peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat sebagai konsekuensi dari pengaruh dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun perubahan masyarakat serta tuntutan pembangunan yang senantiasa mengharapkan adanya perbaikan di berbagai aspek kehidupan masyarakat secara menyeluruh dan terpadu. Kenyataan selama ini, pelayanan publik yang diberikan oleh aparatur pemerintah pada semua unit kerja belum dapat memenuhi harapan masyarakat. Keluhan-keluhan dalam berbagai bidang pelayanan umum, seperti meningkatnya kriminilitas, pengurusan perizinan dan sertifikat tanah yang berbelit-belit dan memakan waktu yang lama, merupakan bukti atas rendahnya kualitas pelayanan yang « diterima oleh masyarakat. Di samping itu masih ada oknum aparatur

Transcript of sudah barang tentu diarahkan untuk peningkatan kinerja...

Page 1: sudah barang tentu diarahkan untuk peningkatan kinerja ...repository.upi.edu/1227/4/T_ADPEN_999503_Chapter1.pdfPembangunan aparatur pemerintahan sebagai abdi negara dan abdi masyarakat

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Balakang Masalah

Pembangunan aparatur pemerintahan sebagai abdi negara dan

abdi masyarakat merupakan bagian integral dari pembangunan

manusia, perlu ditingkatkan kualitasnya sejalan dengan tugas pokok

dan fungsi pemerintahan yang semakin kompleks dalam abad ke 21

ini. Peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur pemerintahan

sudah barang tentu diarahkan untuk peningkatan kinerja dalam rangka

peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat sebagai

konsekuensi dari pengaruh dan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi maupun perubahan masyarakat serta tuntutan

pembangunan yang senantiasa mengharapkan adanya perbaikan di

berbagai aspek kehidupan masyarakat secara menyeluruh dan

terpadu.

Kenyataan selama ini, pelayanan publik yang diberikan oleh

aparatur pemerintah pada semua unit kerja belum dapat memenuhi

harapan masyarakat. Keluhan-keluhan dalam berbagai bidang

pelayanan umum, seperti meningkatnya kriminilitas, pengurusan

perizinan dan sertifikat tanah yang berbelit-belit dan memakan waktu

yang lama, merupakan bukti atas rendahnya kualitas pelayanan yang«

diterima oleh masyarakat. Di samping itu masih ada oknum aparatur

Page 2: sudah barang tentu diarahkan untuk peningkatan kinerja ...repository.upi.edu/1227/4/T_ADPEN_999503_Chapter1.pdfPembangunan aparatur pemerintahan sebagai abdi negara dan abdi masyarakat

yang bersikap diskriminatif. Mereka cenderung memberi pelayanan

yang lebih cepat kepada warga masyarakat yang mereka kenal.

Sedangkan kepada masyarakat yang kurang dikenal pelayanannya

lambat. Oleh karena itu kesan pertama dari hampir setiap warga

masyarakat yang datang berurusan ke kantor-kantor pemerintahan

adalah bertemunya mereka dengan pegawai berseragam yang kurang

ramah, kurang informatif, mata duitan dan kurang profesional (Rasyid,

1997; 142)

Selanjutnya Mustapadidjaja (1998;2) mengatakan, bahwa :

Tuntutan masyarakat terhadap aparatur saat ini adalahberfungsinya sistem administrasi negara secarabertanggungjawab (acountable) dengan efesiensi sektor publikyang menjadi tonggak pengembangan organisasi danprofesionalisasi aparatur, ini jelas didasari oleh pemikiranbahwa pada masa sekarang dan akan datang, aparatur negaraakan dihadapkan pada suatu kondisi obyektif yang menuntutdaya saing (competitiveness) serta kecepatan, ketepatan dankeakuratan {effectiveness) penyelenggaraan tugas-tugaspemerintahan dan pembangunan, dengan keterbatasan sumberdaya yang dimiliki oleh birokrasi, sementara tuntutanmasyarakat terhadap jasa pelayanan umum {public service)semakin meningkat.

Sejalan dengan hal tersebut di atas, dan untuk mewujudkan

secara konsepsional dan aktual diperiukan kesiapan dan dukungan

berbagai peran dan fungsi pendidikan yang dilakukan pemerintah,

masyarakat, dan keluarga. Sebab pendidikan merupakan salah satu

bentuk investasi modal manusia (human investment), yang akan

menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa.

Menurut Ace Suryadi (1999 ; 188), terdapat tiga cara memandang

Page 3: sudah barang tentu diarahkan untuk peningkatan kinerja ...repository.upi.edu/1227/4/T_ADPEN_999503_Chapter1.pdfPembangunan aparatur pemerintahan sebagai abdi negara dan abdi masyarakat

sistem pendidikan jika lihat dari orientasinya dalam pengembangan

SDM, yaitu pendidikan berorientasi terhadap (1). upaya

mencerdaskan kehidupan bangsa, (2). upaya mempersiapkan tenaga

kerja terampil dan ahli yang diperiukan dalam proses memasuki era

industrialisasi, serta (3). upaya membina dan mengembangkan

penguasaan berbagai cabang keahlian ilmu pengetahuan dan

teknologi.

Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) sebagai

salah satu institusi pendidikan kedinasan Departemen Dalam Negeri

dan sebagai bagian dari Sistem Pendidikan Nasional, khusus

mengemban tugas menyiapkan dan membentuk awal kader pimpinan

pemerintahan dalam lingkungan Departemen Dalam Negeri di daerah,

dengan sasaran karir awal sebagai pimpinan kewilayahan pada

jajaran pemerintahan tingkat terendah yang dapat dikembangkan

pada tingkat yang lebih tinggi secara berlanjut.

Secara historis STPDN merupakan pengembangan dari

pengintegrasian 20 APDN Daerah yang sekarang berpusat di

Jatinangor Kabupaten Sumedang Propinsi Jawa Barat berdasarkan

Keputusan Presiden R.I Nomor 42 Tahun 1992 tentang Pendirian

STPDN, yang mempunyai sasaran pendidikan yang meliputi Mental,

Intelektual dan Keterampilan. Ketiga hasil dasar didik itu dibentuk,

ditingkatkan, dikembangkan dan diarahkan secara seimbang, terpadu

dan simultan, sehingga dicapai suatu kebulatan kepribadian yang

Page 4: sudah barang tentu diarahkan untuk peningkatan kinerja ...repository.upi.edu/1227/4/T_ADPEN_999503_Chapter1.pdfPembangunan aparatur pemerintahan sebagai abdi negara dan abdi masyarakat

menampilkan keutamaan dalam penguasaan pada bidang

pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan sebagai

profesionalisme Ahli Pemerintahan (Diploma IV) melalui tiga bentuk

upaya pendidikan yang satu dengan yang lainnya saling bergantung

dan saling mempengaruhi, terpadu secara harmonis, dan terintegrasi.

Bentuk upaya pendidikan tersebut ialah :

1. Pengajaran, yaitu upaya pendidikan yang berbentuk kuliah di kelas

dengan sasaran untuk memberikan pemahaman pengetahuan

teoritik dan praktik yang memberikan dasar bagi keahlian

profesional, yaitu bidang pemerintahan dalam negeri pada

umumnya dan pemerintahan daerah khususnya. Jalur

pengembangan kecerdasan/penalaran dan pengisian serta

pemantapan ilmu pengetahuan dan teknologi, disajikan lewat

pengajaran melalui Mata Kuliah Umum (MKU), Mata Kuliah Dasar

Keahlian (MKDK), dan Mata Kuliah Keahlian (MKK). Jadi proses

pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu proses

pemberdayaan, yaitu proses untuk mengungkapkan potensi yang

ada pada manusia sebagai individu, yang selanjutnya dapat.

memberikan sumbangan kepada pemberdayaan masyarakat lokal,

kepada masyarakat bangsanya dan pada akhirnya kepada

masyarakat global (Tilaar, 1997 ; 132). Oleh karena itu pendidikan

didesain sedemikian rupa guna mempersiapkan individu pada

«

pekerjaan yang berbeda pada suatu organisasi, sebab pendidikan

Page 5: sudah barang tentu diarahkan untuk peningkatan kinerja ...repository.upi.edu/1227/4/T_ADPEN_999503_Chapter1.pdfPembangunan aparatur pemerintahan sebagai abdi negara dan abdi masyarakat

tidak hanya berfungsi untuk mencerdaskan manusia, tetapi yang

utama adalah memasok tenaga yang diperiukan dalam proses

pembangunan, baik dalam arti jumlah maupun mutu.

2. Pelatihan, yaitu upaya pendidikan yang berbentuk aplikasi yang

dilakukan baik dalam kelas maupun di lapangan, dengan sasaran

untuk membentuk kemampuan penguasaan praktek dalam aspek

keterampilan profesi dan sekaligus dalam rangka pembentukan

kepribadian kader. Mengingat Kelurahan merupakan sasaran

penempatan awal para lulusan (Purna Praja) STPDN, maka jenis

pelatihan yang diberikan mencakup aspek keterampilan teknis

administrasi dan keterampilan pendukung profesi. Khusus untuk

keterampilan pendukung profesi ini, antara lain diberikan dalam

bentuk latihan di bidang pertanian dan peternakan.

Penggolongan Jenis pelatihan di STPDN terdiri dari:

a. Jenis pelatihan digolongkan :

1) Latihan Dasar Kemasyarakatan

2) Gladi Manajemen Pemerintahan

3) Laboratorium Pemerintahan

4) Latihan Dasar Mental keprajuritan (LATSARMENRIT)

5) Latihan Lapangan, berupa :

- Pengenalan Praktek lapangan (PPL)

- Praktek Kerja Lapangan (PKL)

- Bhakti Karya Praja (BKP)

Page 6: sudah barang tentu diarahkan untuk peningkatan kinerja ...repository.upi.edu/1227/4/T_ADPEN_999503_Chapter1.pdfPembangunan aparatur pemerintahan sebagai abdi negara dan abdi masyarakat

- Latihan Integrasi Taruna Dewasa (LATSITARDA)

- Desa Laboratorium Unit Kerja (DLUK)

b. Golongan pelatihan profesi, baik penguasaan pengetahuan

maupun problem Solving.

Jadi pelatihan {training) merupakan upaya pembinaan

keterampilan dasar yang diperiukan pegawai baru atau lama untuk

melaksanakan pekerjaan dalam suatu organisasi (Gary Dessler,

1993; 248)

3. Pengasuhan, yaitu upaya pendidikan yang berbentuk bimbingan

dan penyuluhan di lingkungan pendidikan dengan sasaran untuk

menanamkan nilai-nilai budaya dan pembulatan penguasaan

akademis dalam rangka pembentukan kepribadian kader pimpinan

pemerintahan dalam negeri dengan titik berat pada aspek mental

kejuangan dan wawasan nusantara serta pelayanan dan

pengayoman masyarakat. Selanjutnya Mintorogo dan

Sedarmayanti (1992 ; 69) mengatakan bahwa di samping

keterampilan, keahlian/kecakapan dan teknologi, produktivitas

tenaga kerja dipengaruhi juga oleh sikap dan etika kerja, yaitu

norma-norma kerja yang disadari oleh pandangan seseorang

terhadap sistem nilai atau value system.

Untuk mencapai tujuan pengasuhan tersebut, maka kegiatan dalam

kurikulum pengasuhan dibagi dalam 6 golongan, yatiu :

a. Pembinaan kehidupan mental spiritual dan ideologi

Page 7: sudah barang tentu diarahkan untuk peningkatan kinerja ...repository.upi.edu/1227/4/T_ADPEN_999503_Chapter1.pdfPembangunan aparatur pemerintahan sebagai abdi negara dan abdi masyarakat

b. Pembinaan kehidupan kepemimpinan

c. Pembinaan watak

d. Pembinaan ketrampilan olah pelayanan masyarakat.

e. Pembinaan keterampilan olah raga dan kesemaptaan jasmani.

f. Pembinaan motivasi belajar dan kreativitas ilmu.

Sub sistem pendidikan pengajaran, pelatihan, dan pengasuhan

(JARLATSUH) tersebut sebagai jelmaan peranan dan tanggung jawab

pemerintah dalam pendidikan guna mempersiapkan pimpinan bangsa

yang memiliki kesiapan jiwa raga, penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang beraspek keterampilan sesuai kebutuhan dan tuntutan

secara seimbang, selaras dan serasi bagi kemajuan dan

kesejahteraan bangsa.

Sistem pendidikan Jarlatsuh di atas dalam pelaksanaannya

diintegrasikan melalui kegiatan akademik STPDN dan

dioperasionalisasikan secara bertahap dalam proses pendidikan yang

meliputi:

1. Tahap penanaman (Tingkat l/Muda Praja), adalah tahap

menanamkan nilai-nilai dasar kepemimpinan pemerintahan dalam

negeri dan nilai-nilai dasar profesi serta penguasaan olah pikir dan

dasar-dasar keterampilan sebagai persiapan menerima

pengetahuan yang bersifat teknis dan latihan lanjutan.

2. Tahap Penumbuhan (Tingkat ll/Madya Praja), adalah tahap

penumbuhan kesadaran terhadap nilai-nilai dasar kepemimpinan

Page 8: sudah barang tentu diarahkan untuk peningkatan kinerja ...repository.upi.edu/1227/4/T_ADPEN_999503_Chapter1.pdfPembangunan aparatur pemerintahan sebagai abdi negara dan abdi masyarakat

s/^**1"0'0'**^/1&&VZ&AAQfir'

pemerintahan dalam negeri, dengan menumbuhkan nilai-ViiU

di atas dan memantapkan olah pikir serta keterampilan^efe^^^

persiapan menerima pengetahuan yang bersifat teknis dan latihan

lanjutan.

3. Tahap pengembangan (Tingkat lll/Nindya Praja), adalah tahap

pengembangan penghayatan nilai kepemimpinan pemerintahan

dalam negeri, dengan memantapkan penguasaan pengetahuan

teknis serta keterampilan yang berhubungan dengan profesinya.

4. Tahap pemantapan (Tingkat IV/Wasana Praja), adalah tahap

pemantapan nilai-nilai kepemimpinan pemerintahan dalam negeri

melalui penguasaan pengetahuan dan keterampilan profesi agar

mampu menerapkan secara langsung dalam penugasan.

Selanjutnya dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 92

Tahun 1996 tentang Statuta STPDN, pasal 11 disebutkan bahwa

maksud tujuan pendirian dan penyelenggaraan Sekolah Tinggi

Pemerintahan Dalam Negeri adalah :

1. Membentuk manusia susila yang cakap, beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta mempunyai keinsyafan untuk

bertanggung jawab terhadap kelangsungan penyelenggaraan

pemerintahan dan keserjahteraan masyarakat Indonesia

khususnya dan dunia pada umumnya, untuk berdiri pribadi dalam

memangku jabatan pimpinan pemerintahan dalam negeri;

Page 9: sudah barang tentu diarahkan untuk peningkatan kinerja ...repository.upi.edu/1227/4/T_ADPEN_999503_Chapter1.pdfPembangunan aparatur pemerintahan sebagai abdi negara dan abdi masyarakat

2. Mengembangkan, memadukan dan mengabadikan ilmu

pengetahuan dan teknologi;

3. Menyelenggarakan pembangunan, memelihara, dan

mengembangkan hidup kemasyarakatan dan kebudayaan, serta

hidup kenegaraan.

Sedangkan ciri-ciri seorang hasil didik STPDN yang diharapkan

adalah sebagai berikut:

1. Memiliki kualifikasi kepemimpinan yang dilandasi nilai budaya

bangsa. Pancasila dan UUD 1945, bersemangat juang sebagai

abdi masyarakat, berwawasan nusantara, berkode etik, berwatak

dan berdedikasi sebagai pimpinan yang berdasarkan asas Ing

Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri

Handayani.

2. Memiliki kualifikasi kepelayanan dengan tingkat kepekaan

terhadap kebutuhan masyarakat, pengetahuan akademis, dan

keterampilan operasional, sehingga dapat mengembangkan diri

dalam pelaksanaan tugas pada jajaran Pemerintahan Dalam

Negeri pada umumnya dan Pemerintahan Daerah pada

khususnya.

3. Memiliki kualifikasi kenegarawanan dalam menghadapi tantangan

pelaksanaan tugas pemerintahan, dengan berbasis

profesionalisme dan dimensi keilmuan.

Page 10: sudah barang tentu diarahkan untuk peningkatan kinerja ...repository.upi.edu/1227/4/T_ADPEN_999503_Chapter1.pdfPembangunan aparatur pemerintahan sebagai abdi negara dan abdi masyarakat

z

Tuntutan reformasi terhadap aktivitas pemerintahanwatu

Vdan berwibawa yang semakin keras, menuntut pemerint^bL^^tuk:

cepat menyiapkan aparatur yang berkualitas. Pengembangan

pendidikan kader pemerintahan di lingkungan Departemen Dalam

Negeri, khususnya melalui STPDN dengan sistem pendidikan

pengajaran, pelatihan dan pengasuhan (JARLATSUH) merupakan

salah satu aplikasi tekad untuk memperbaiki kinerja penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan yang selama ini

dirasakan belum maksimal dan perlu dilakukan penyempumaan.

B. Perumusan Masalah

Oleh karena pentingnya peranan kualitas hasil peserta didik

yang dinilai berdasarkan kinerja di lapangan, dan keinginan untuk

menelaah sumber daya manusia yang ada dan sangat kompleks dari

hasil peserta didik yang berasal dari perguruan tinggi kedinasan, maka

bertolak dari uraian tersebut, diajukan permasalahan sebagai berikut:

"Sejauhmana proses pendidikan STPDN berpengaruh terhadap

kinerja Purna Praja di Kabupaten Gowa" ?.

Mengingat masalah tersebut sangat luas, maka selanjutnya akan

dirinci agar penelitian ini lebih terarah, sehingga pokok masalah

penelitian diidentifikasi sebagai berikut:

1. Berapa besar pengaruh pengajaran terhadap kinerja Purna Praja ?

2. Berapa besar pengaruh pelatihan terhadap kinerja Purna Praja ?

Page 11: sudah barang tentu diarahkan untuk peningkatan kinerja ...repository.upi.edu/1227/4/T_ADPEN_999503_Chapter1.pdfPembangunan aparatur pemerintahan sebagai abdi negara dan abdi masyarakat

3. Berapa besar pengaruh pengasuhan terhadap kinerja Purna

Praja ?

4. Berapa besar pengaruh pengajaran, pelatihan, dan pengasuhan

terhadap kinerja Purna Praja ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah serta

dengan asumsi bahwa peserta didik (Praja) sebagai bahan baku yang

potensial dilihat dari proses rekrutmennya, maka dalam proses

pendidikan di Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN)

dengan sistem pengembangan pendidikan JARLATSUH diharapkan

memiliki kuaitas kinerja yang baik dil lapangan sesuai dengan visi dan

misi yang diharapkan sebagai Pamong Praja Muda yang merupakan

unsur utama aparatur pemerintah, abdi negara, dan abdi masyarakat,

maka penelitian ini berupaya menelaah pengembangan hasil peserta

didik setelah mengikuti pendidikan dan berada di lapangan.

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dapat dirumuskan

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengajaran terhadap

kinerja Purna Praja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gowa ?

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pelatihan terhadap

kineja Purna Praja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gowa ?

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengasuhan terhadap

kinerja Purna Praja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gowa ?

Page 12: sudah barang tentu diarahkan untuk peningkatan kinerja ...repository.upi.edu/1227/4/T_ADPEN_999503_Chapter1.pdfPembangunan aparatur pemerintahan sebagai abdi negara dan abdi masyarakat

12

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengajaran, pelatihan,

dan pengasuhan terhadap kinerja Purna Praja di lingkungan

Pemerintah Kabupaten Gowa ?.

D. Manfaat Penelitian

Dengan menjawab seluruh permasalahan yang diajukan dalam

penelitian ini diharapkan :

1. Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada Sekolah

Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri dan pihak-pihak yang

berkompoten, khususnya di lingkungan Departemen Dalam Negeri

tentang pengaruh proses pendidikan STPDN (JARLATSUH) bagi

peningkatan kinerja Purna Praja.

2. Hasil penelitian ini merupakan sumbangan pemikiran secara empirik

bagi pengembangan kurikulum dan metoda pendidikan serta

pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pemerintahan,

khususnya berkaitan dengan sumber daya manusia dengan melihat

kinerja Purna Praja yang merupakan unsur aparatur pemerintah,

abdi negara dan abdi masyarakat, sejalan dengan tuntutan dan

perkembangan kualifikasi Pamong Praja Muda.

E. Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka berpikir penelitian ini dilandasi bahwa pada

hakekatnya sistem pengembangan pendidikan pengajaran, pelatihan

Page 13: sudah barang tentu diarahkan untuk peningkatan kinerja ...repository.upi.edu/1227/4/T_ADPEN_999503_Chapter1.pdfPembangunan aparatur pemerintahan sebagai abdi negara dan abdi masyarakat

13

dan pengasuhan (JARLATSUH) di Sekolah Tinggi Pemerintahan

Dalam Negeri (STPDN) akan berpengaruh pada peningkatan kinerja

peserta didik, yang ditandai dengan pemahaman terhadap

pelaksanaan tugas dan fungsinya, peningkatan kualitas dan kuantitas

pekerjaan dan kedisiplinan dalam menyelesaikan setiap pekerjaan

yang dipercayakan atasan dalam suatu unit kerja apabila nantinya

bertugas di lingkungan kerjanya.

Semangat reformasi telah mewarnai pendayagunaan aparatur

negara dengan tuntutan untuk merealisasikan administrasi negara

yang mampu mendukung kelancaran dan keterpadanan pelaksanaan

tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan negara dan

pembangunan, dengan mempraktekan prinsip-prinsip good

governance.

Dalam rangka good governance tersebut, maka Purna Praja

sebagai kader pimpinan pemerintahan di lingkungan Departemen

Dalam Negeri harus diarahkan kepada fungsinya yang paling utama

sebagai abdi negara dan abdi masyarakat yang selalu memberikan

pelayanan yang sesuai atau melebihi persepsi, tuntutan, keinginan,

kebutuhan, harapan, situasi, dan kondisi masyarakat yang nantinya

menciptakan kepuasan masyarakat, bukan merupakan instrumen

politik bagi kekuatan politik tertentu. Oleh karena itu pengembangan

sumber daya manusia (peserta didik) STPDN berorientasi pada

profesionalisme, demokratis dan berwawasan kenegarawan.

Page 14: sudah barang tentu diarahkan untuk peningkatan kinerja ...repository.upi.edu/1227/4/T_ADPEN_999503_Chapter1.pdfPembangunan aparatur pemerintahan sebagai abdi negara dan abdi masyarakat

INP

UT

CA

LO

N

PR

AJA

Gam

bar

1.K

eran

gk

aP

ikir

Pen

elit

ian

SY

AR

AT

AM

BA

NG

PR

OS

ES

PE

ND

IDIK

AN

ST

PD

N

Pen

ga

jara

n(X

/>;

•M

ate

riK

uli

ah

•M

etod

eP

enga

jara

n•E

va

lua

si

Pel

apor

an

Pela

tih

an

(X,)

;

•Ma

teri

lati

ha

n

•Met

od

eP

ela

tih

an

•E

va

lua

si

•Pel

apor

an

Pen

ga

suh

an

(Xa

):

•Mat

eriP

enga

suha

n•M

etod

ePen

gasu

han

•E

va

lua

si

•Pel

apor

an

h 11

TU

JUA

N

(Obj

ecti

ves)

OU

TP

UT

PE

MD

A(S

take

hold

ers)

OU

TC

OM

ES

KIN

ER

JA

PU

RN

A

PR

AJA

(Y)

-T

up

ok

si-

Ku

ali

tas

-K

uan

tita

s

-D

isip

lin

Page 15: sudah barang tentu diarahkan untuk peningkatan kinerja ...repository.upi.edu/1227/4/T_ADPEN_999503_Chapter1.pdfPembangunan aparatur pemerintahan sebagai abdi negara dan abdi masyarakat

15

F. Hipotesis

Bertolak dari latar belakang masalah, perumusan masalah dan

tujuan penelitian serta kerangka penelitian, maka diajukan rumusan

hipotesis penelitian sebagai berikut :

1. Terdapat Pengaruh yang signifikan antara pengajaran terhadap

kinerja Purna Praja.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara pelatihan terhadap

kinerja Purna Praja.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara pengasuhan terhadap

kinerja Purna Praja.

4. Terdapat pengaruh yang signifikan antara pengajaran, pelatihan,

dan pengasuhan secara bersama-sama terhadap kinerja Purna

Praja.

Dalam penelitian ini juga memperhatikan, bahwa apabila ada

faktor lain yang turut mempengaruhi kinerja Purna Praja tidak akan

diteliti dalam penelitian ini, tetapi akan menjadi rekomendasi untuk

penelitian selanjutnya.

Page 16: sudah barang tentu diarahkan untuk peningkatan kinerja ...repository.upi.edu/1227/4/T_ADPEN_999503_Chapter1.pdfPembangunan aparatur pemerintahan sebagai abdi negara dan abdi masyarakat