Sub Netting Dan DHCP Server

download Sub Netting Dan DHCP Server

of 19

Transcript of Sub Netting Dan DHCP Server

Subnetting - Memecah Network Melalui SubnetmaskDitulis pada Jum'at, 7 Nopember 2008 00:00:00 | Dibaca sebanyak : 16067 kali Kali ini kita akan membahas sedikit mengenai subnetting. Dengan subnetting, kita dapat menentukan jumlah host yang akan digunakan di dalam jaringan. Apa manfaat menentukan banyaknya host di dalam suatu jaringan? Banyak, salah satunya adalah mengefisiensikan penggunaan resource yang digunakan untuk membroadcast ke jaringan. Bila kita hanya punya 10 host, tapi subnetmask kita tidak kita set untuk hanya 10 host, maka paket data yang masuk ke jaringan akan dibroadcast ke seluruh alamat IP (host), walaupun host itu pada kenyataannya tidak pernah ada. Oleh karena itu, maka kita perlu menggunakan subnetting untuk mengefisiensikan penggunaan bandwitdh jaringan. Bagaimana cara memecah network menjadi subnetwork? Salah satunya menggunakan subnetmask. Pada artikel ini, kita akan menggunakan IP v4 class C untuk contohnya. Untuk memulai, mari kita buktikan nilai default dari IP Class C. Untuk Class C bila tidak dibuat subnet, maka default subnetmasknya adalah 255.255.255.0 dan jumlah maksimal host/clientnya adalah 254 host. Mari kita buktikan dengan menghitungnya. Misal sebuah network dengan alamat 192.168.0.0/24. Berapa subnetmasknya? Subnet dapat dilihat dari angka /24 berarti subnetnya adalah 24 bit. Karena alamat IP v.4 merupakan 32 bit dan dibagi menjadi 4 (setiap 8 bit dipisah menggunakan titik), jadi subnetnya adalah 255.255.255.0. Kok bisa? Mari kita sok tahu dikit. IP = 32 bit = X.X.X.X Setiap X mewakili 8 bit, bit = binary = nilai 0 atau 1 /24 berarti bit yang bernilai 1 ada 24 buah, ditulis dari kiri ke kanan /24 = 11111111.11111111.11111111.00000000 = 255.255.255.0 NB: pada kenyataannya, /xx atau disebut prefix tidak pernah dituliskan saat kita mengonfigurasi IP untuk komputer. Karena komputer sudah dapat menentukan prefix secara otomatis menggunakan subnetmask. Misal, kita akan mengeset IP untuk client/host pada network 192.168.0.0/24, maka yang perlu kita lakukan adalah menentukan alamat IP untuk host (192.168.0.1 - 192.168.0.254), subnetmask default (255.255.255.0), dan alamat default gateway serta alamat DNS servernya saja. Kita tidak perlu menuliskan IP 192.168.0.x/24. Kembali ke pokok bahasan, setelah diketahui subnet masknya, kita dapat menghitung jumlah hostnya dengan cara: Jumlah Host = 2n - 2

Kenapa dikurangi 2? Karena digunakan untuk alamat network (biasanya host ke-0, untuk contoh ini maka alamat network = 192.168.0.0) dan alamat broadcast (biasanya host terakhir, untuk contoh ini maka alamat broadcast = 192.168.0.255). Berapa nilai n? n = banyaknya angka 0 pada subnetmask (angka 0 dihitung pada nilai binary bukan desimal). Pada contoh di atas, berarti n = 8. Jadi jumlah host adalah 28 - 2 = 256 - 2 = 254 host. Jadi jaringan dengan subnetmask 255.255.255.0 mempunyai jumlah host sebanyak 254 host. Pada tahap ini, terbukti bahwa IP class C bila tidak disubnet, maka akan mempunyai jumlah host sebanyak 254 host. Lalu bagaimana bila ternyata hanya terdapat 10 host saja? Seperti pernyataan yang terdapat di paragraf pertama, akan terjadi banyak sekali pemborosan. Di sinilah kegunaan subnetting. Bila kita hanya mempunyai 10 host, maka kita dapat menggunakan subnetmask 255.255.255.240 untuk mengefisiensikan jaringan kita. Bagaimana cara mengetahuinya? Mari kita bersama-sama menghitungnya. Jumlah Host = 2n - 2 10 > /etc/rc.d/rc.local

Untuk menggunakannya, pilih Obtain IP Address Automatically di windows atau ketikkan perintah dhcpcd -d eth0 sebagai root di konsole Linux# dhcpcd -d eth0

Jika yang akan di berikan ip address adalah eth0. Jika sudah periksa dengan perintahifconfig

dilinux atau ipconfig command prompt windows.

Konfigurasi Cisco Router Sebagai DHCP ServerJune 26, 2010 at 5:15 am | Cisco - Posted by herman | Add Your Comments Sekedar mendokumentasikan ulang sambil berbagi saja barang kali ada yang memerlukan untuk sekedar inspirasi atau tutorial ini dulu pernah saya tulis di halaman blog

http://kangherman.wordpress.com, namun baru beberapa artikel langsung tidak dilanjutkan lagi. Press RETURN to get started! Router> User Exec mode ini merupakan tingkat dasar yang anda masuki setelah akses ke peralatan cisco routerditandai dengan prompt diberikut Router>enable Password: Enable untuk akses dari tingkat user exec ke privileges exec mode Router#configure terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Global configuration mode adalah tingkat atas untuk mengkonfigurasikan peralatan. Router(config)#ip dhcp pool pool1 Perintah akan memberikan nama pada dhcp pool yang dibuat Router(dhcp-config)#network 192.168.0.0 255.255.255.0 Perintah akan memberikan kelompoknetwork address yang dapat diberikan pada DHCP client Router(dhcp-config)#default-router 192.168.0.1 Perintah akan memberikan ip address default router Router(dhcp-config)#dns-server 192.168.0.2 Perintah akan memberikan DNS Server yang akan dipakai Router(dhcp-config)#exit Keluar dari DHCP config Router(config)#ip dhcp excluded-address 192.168.0.1 192.168.0.10 Perintah untuk memperkecualikan suati IP address yang dapat diberikan oleh DHCP Server Router(config)#interface fastEthernet 0/0 Router(config-if)#ip address 192.168.0.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Perintah ini akan memberikan IP address 192.168.0.1 dengan subnet mask 255.255.255.0 pada interface ethernet 0 Router(config-if)# Cek koneksi dari client untuk mengetahui IP yang didapat PC>ipconfig /all

Physical Address.: 0002.16EB.6775 IP Address.: 192.168.0.11 Subnet Mask: 255.255.255.0 Default Gateway..: 192.168.0.1 DNS Servers: 192.168.0.2 Hasil ip configurasi di sisi client, untuk membuktikan keberhasilan setting DHCP server Router(dhcp-config)#exit Router(config)#exit %SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console Router# Router#show ip dhcp binding IP address 192.168.0.11 Client-ID/ 0002.16EB.6775 Lease expiration Type Automatic Hardware address Untuk mengetahui user yang telah diberikan IP Address Router#ping 192.168.0.11 Type escape sequence to abort. Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 192.168.0.11, timeout is 2 seconds: !!!!! Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 31/31/32 ms Lakukan ping ke client untuk pengujian Router#copy running-config startup-config Destination filename [startup-config]? Building configuration [OK] Router# Menyimpan hasil konfigurasi SelesaiKONFIGURASI DHCP SERVER Bismillah, Beberapa hari yang lalu telah saya kemukakan tentang Cisco IOS dan Privileged Exec Mode Cisco IOS, dalam kesempatan kali ini saya sedikit menjelaskan tentang Golobal Configuration Mode Cisco IOS yang merupakan tingkatan atas untuk mengkonfigurasikan peralatan. Pada tingkat ini hampir semua ragam konfigurasi Cisco ADSL router dapat diolah.

Untuk masuk pada global configuration mode kita hanya mengetikkan perintah "configuration terminal" atau "config t" dari Privileged Exec Mode Cisco. Kita akan masuk ke global configuration mode dengan ditandai prompt "Router(config)#" seperti contoh penggalan perintah di bawah ini :

Router#config t enter configuration commands, one per line. end with Ctrl+Z Router(config)#Perintah-perintah yang dapat dijalankan pada tingkat ini sebagai berikut : Banner untuk membuat banner setelah logon ke cisco router.

Router(config)#banner moth #banner hari ini#Dimana MOTD adalah tingkatan dari "Message of Today" yang ingin kita berikan

Router(config)#no banner moth perintah ini akan mengahpus banner moth Hostname untuk memberi atau mengubah nama cisco router.

Router(config)#hostname Belajarkomputer peritah ini akan memberikan nama Belajarkomputer pada peralatan yang ditandai dengan prompt "Belajarkomputer(config)#" IP dhcp untuk mengkonfigurasikan DHCP server.

Router(config)#ip dhcp pool name_pool perintah untuk membuat nama dhcp pool yang dibuat Router(config)#network network_address subnet_mask perintah ini akan memberikan kelompok network yang dapat diberikan pada DHCP client Router(config)#ip dhcp excluded-address ip_address pengecualian suatu IP address yang dapat diberikan oleh DHCP address Router(config)#domain-name name_domain perintah untuk

memberikan nama domain Router(config)#dns-server ip_address perintah akan memberikan ip address DNS server yang akan kita gunakan Router(config)#netbios-name-server ip_address memberikan ip address Netbios name sarver Router(config)#default-router ip_address memberikan perintah ip address default router Boot adalah perintah untuk mem-boot suatu IOS image dari cisco router. Router(config)#boot system name_file_IOS Global Configuration Mode juga disini kita bisa menambahkan password untuk menjamin keamanan Cisco IOS, dimana mempunyai dua macam password untuk masuk ke privileged mode : Enable secret untuk membuat password yang dienkripsi utnuk masuk ke privileged exec mode.

Router(config)#enable secret belajar123 perintah ini akan membuat secret dengan password belajar123 Enable password untuk membuat password yang tidak dienkripsi untuk masuk ke privileged exec mode.

Router(config)#enable password belajar123 erintah ini akan membuat password dengan password belajar123 Apa bila "Enable Secret Password" telah kita buat, maka peralatan secara otomatis akan meminta kita menggunakan "Enable Secret Password" untuk dapat masuk ke privileged exec mode. Tidak direkomendasikan untuk "Enable Secret Password" menggunakan password yang sama dengan ""Enable Password". Nah sobat sampai disini kita telah melakukan konfigurasi Global Configuration Mode. Semoga artikel ini bermanfaat.

Top of Form

Bottom of Form

Home *_* :D @_@ b^_^d T_T ^_^

Belajar Mengkonfigurasi Cisco IOS DHCP Server17 April 2010 at 10:30 AM Leave a commentBelajar Mengkonfigurasi Cisco IOS DHCP Server Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: ----------------------------------------------1.Tentukan dan konfigurasi pool dari DHCP Server -DHPC pool name iwing-pool -Network 192.168.10.0/24 -default-router 192.168.10.1 -Domain Name iwing.org -lease time is 1 day, 5 hours, and 36 minutes ----------------------------------------------cnc1(config)#ip dhcp pool iwing-pool cnc1(dhcp-config)#network 192.168.10.0 255.255.255.0 cnc1(dhcp-config)#default-router 192.168.10.1 cnc1(dhcp-config)#domain-name iwing.org cnc1(dhcp-config)#lease 1 5 36 cnc1(dhcp-config)# ----------------------------------------------2. Jika kita tidak ingin DHCP Offers memberikan Range IP address tertentu, kita bisa menggunakan perintah ip dhcp exclude [low ip add][high ip address] ----------------------------------------------cnc1(config)#ip dhcp excluded-address 192.168.10.1 192.168.10.100 ----------------------------------------------3.How To check 1 ----------------------------------------------cnc1#show ip dhcp ? binding DHCP address bindings conflict DHCP address conflicts database DHCP database agents import Show Imported Parameters pool DHCP pools information relay Miscellaneous DHCP relay information server Miscellaneous DHCP server information cnc1#show ip dhcp binding Bindings from all pools not associated with VRF: IP address Client-ID/ Lease expiration Hardware address/ User name

Type

192.168.10.101 0102.004c.4f4f.50 Automatic cnc1#show ip dhcp pool

Apr 17 2010 08:37 PM

Pool iwing-pool : Utilization mark (high/low) : 100 / 0 Subnet size (first/next) : 0 / 0 Total addresses : 254 Leased addresses : 1 Pending event : none 1 subnet is currently in the pool : Current index IP address range 192.168.10.102 192.168.10.1 - 192.168.10.254 cnc1# ----------------------------------------------3.How To check 2 (gunakan perintah debug) ----------------------------------------------cnc1#debug ip dhcp server events DHCP server event debugging is on. cnc1#debug ip dhcp server packet DHCP server packet debugging is on. ----------------------------------------------4. Di client (wind** xp) ketikan ipconfig /renew, IP address yang disewa, range dari 101-254 ----------------------------------------------C:\>ipconfig /renew

Leased addresses 1

Windows IP Configuration Ethernet adapter Local Area Connection 5: Connection-specific DNS Suffix . : iwing.org IP Address. . . . . . . . . . . . : 192.168.10.101 Subnet Mask . . . . . . . . . . . : 255.255.255.0 IP Address. . . . . . . . . . . . : fec0::1:2%1 IP Address. . . . . . . . . . . . : fe80::4cff:fe4f:4f50%7 Default Gateway . . . . . . . . . : 192.168.10.1 C:\> C:\>ping 192.168.10.1 Pinging 192.168.10.1 with 32 bytes of data: Reply from 192.168.10.1: bytes=32 time=101ms TTL=255 Reply from 192.168.10.1: bytes=32 time=46ms TTL=255 Reply from 192.168.10.1: bytes=32 time=60ms TTL=255 Reply from 192.168.10.1: bytes=32 time=65ms TTL=255 Ping statistics for 192.168.10.1: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 46ms, Maximum = 101ms, Average = 68ms C:\> ----------------------------------------------5.Hasil debug di DHCP Server ----------------------------------------------cnc1# *Apr 16 14:53:17.655: DHCPD: checking for expired leases. *Apr 16 14:54:04.131: DHCPD: Sending notification of DISCOVER: *Apr 16 14:54:04.131: DHCPD: htype 1 chaddr 0200.4c4f.4f50 *Apr 16 14:54:04.131: DHCPD: remote id 020a0000c0a80a0110000000 *Apr 16 14:54:04.131: DHCPD: circuit id 00000000 *Apr 16 14:54:04.131: DHCPD: DHCPDISCOVER received from client 0102.004c.4f4f.50 on interface FastEthernet1/0. *Apr 16 14:54:04.135: DHCPD: Seeing if there is an internally specified pool class:

*Apr 16 14:54:04.135: DHCPD: htype 1 chaddr 0200.4c4f.4f50 *Apr 16 14:54:04.135: DHCPD: remote id 020a0000c0a80a0110000000 *Apr 16 14:54:04.135: DHCPD: circuit id 00000000 *Apr 16 14:54:04.135: DHCPD: requested address 192.168.10.50 has already been assigned. *Apr 16 14:54:04.135: DHCPD: Allocate an address without class information (192.168.10.0) *Apr 16 14:54:06.139: DHCPD: Adding binding to radix tree (192.168.10.101) *Apr 16 14:54:06.139: DHCPD: Adding binding to hash tree *Apr 16 14:54:06.139: DHCPD: assigned IP address 192.168.10.101 to client 0102.004c.4f4f.50. *Apr 16 14:54:06.139: DHCPD: Sending DHCPOFFER to client 0102.004c.4f4f.50 (192.168.10.101). *Apr 16 14:54:06.143: DHCPD: broadcasting BOOTREPLY to client 0200.4c4f.4f50. *Apr 16 14:54:07.191: DHCPD: Sending notification of DISCOVER: *Apr 16 14:54:07.191: DHCPD: htype 1 chaddr 0200.4c4f.4f50 *Apr 16 14:54:07.191: DHCPD: remote id 020a0000c0a80a0110000000 *Apr 16 14:54:07.195: DHCPD: circuit id 00000000 -*Apr 16 14:54:07.195: DHCPD: DHCPDISCOVER received from client 0102.004c.4f4f.50 on interface FastEthernet1/0. *Apr 16 14:54:07.195: DHCPD: Seeing if there is an internally specified pool class: *Apr 16 14:54:07.195: DHCPD: htype 1 chaddr 0200.4c4f.4f50 *Apr 16 14:54:07.195: DHCPD: remote id 020a0000c0a80a0110000000 *Apr 16 14:54:07.199: DHCPD: circuit id 00000000 -*Apr 16 14:54:07.199: DHCPD: Sending DHCPOFFER to client 0102.004c.4f4f.50 (192.168.10.101). *Apr 16 14:54:07.199: DHCPD: broadcasting BOOTREPLY to client 0200.4c4f.4f50. *Apr 16 14:54:15.279: DHCPD: Sending notification of DISCOVER: *Apr 16 14:54:15.283: DHCPD: htype 1 chaddr 0200.4c4f.4f50 *Apr 16 14:54:15.283: DHCPD: remote id 020a0000c0a80a0110000000 *Apr 16 14:54:15.283: DHCPD: circuit id 00000000 *Apr 16 14:54:15.283: DHCPD: DHCPDISCOVER received from client 0102.004c.4f4f.50 on interface FastEthernet1/0. *Apr 16 14:54:15.283: DHCPD: Seeing if there is an internally specified pool class: *Apr 16 14:54:15.287: DHCPD: htype 1 chaddr 0200.4c4f.4f50 *Apr 16 14:54:15.287: DHCPD: remote id 020a0000c0a80a0110000000 *Apr 16 14:54:15.287: DHCPD: circuit id 00000000 *Apr 16 14:54:15.287: DHCPD: Sending DHCPOFFER to client 0102.004c.4f4f.50 (192.168.10.101). *Apr 16 14:54:15.287: DHCPD: broadcasting BOOTREPLY to client 0200.4c4f.4f50. -*Apr 16 14:54:15.295: DHCPD: DHCPREQUEST received from client 0102.004c.4f4f.50. *Apr 16 14:54:15.299: DHCPD: Sending notification of ASSIGNMENT: *Apr 16 14:54:15.299: DHCPD: address 192.168.10.101 mask 255.255.255.0 *Apr 16 14:54:15.299: DHCPD: htype 1 chaddr 0200.4c4f.4f50 *Apr 16 14:54:15.299: DHCPD: lease time remaining (secs) = 106560 *Apr 16 14:54:15.303: DHCPD: Appending default domain from pool *Apr 16 14:54:15.303: DHCPD: Using hostname 'toiletumum-1.iwing.org.' for dynamic update (from FQDN option) -*Apr 16 14:54:15.303: DHCPD: Sending DHCPACK to client 0102.004c.4f4f.50 (192.168.10.101). *Apr 16 14:54:15.303: DHCPD: Including FQDN option name 'toiletumum1.iwing.org.' rcode1=0, rcode2=0 flags=0x8 *Apr 16 14:54:15.303: DHCPD: broadcasting BOOTREPLY to client 0200.4c4f.4f50. *Apr 16 14:55:17.655: DHCPD: checking for expired leases.

----------------------------------------------6.Jika ingin release, di client ketikan ipconfig /release ----------------------------------------------C:\>ipconfig /release Windows IP Configuration Ethernet adapter Local Area Connection 5: Connection-specific DNS Suffix . : IP Address. . . . . . . . . . . . : 0.0.0.0 Subnet Mask . . . . . . . . . . . : 0.0.0.0 IP Address. . . . . . . . . . . . : fec0::1:2%1 IP Address. . . . . . . . . . . . : fe80::4cff:fe4f:4f50%7 Default Gateway . . . . . . . . . : C:\> ----------------------------------------------7. Hasil Debug di DHCP Server ----------------------------------------------cnc1# *Apr 16 15:06:37.423: DHCPD: DHCPRELEASE message received from client 0102.004c.4f4f.50 (192.168.10.101). *Apr 16 15:06:37.423: DHCPD: Sending notification of TERMINATION: *Apr 16 15:06:37.423: DHCPD: address 192.168.10.101 mask 255.255.255.0 *Apr 16 15:06:37.423: DHCPD: reason flags: RELEASE *Apr 16 15:06:37.423: DHCPD: htype 1 chaddr 0200.4c4f.4f50 *Apr 16 15:06:37.427: DHCPD: lease time remaining (secs) = 106232 *Apr 16 15:06:37.427: DHCPD: returned 192.168.10.101 to address pool iwingpool. *Apr 16 15:07:17.655: DHCPD: checking for expired leases. ----------------------------------------------Screenshoot 1

Subnet dan Router KonfigurasiSubnet dan Router Konfigurasi

IP Address : 172.16.8.0/24 LAN I : Subnet 4 LAN II : Subnet 5 LAN III : Subnet 6 LAN IV : Subnet 7 LAN V : Subnet 8

Yang dibutuhkan untuk membuat jaringan pada Packet Tracer adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 3 PC 3 Router 2 Switch 1 Kabel Cross untuk menghubungkan antara PC 0 dengan Router 0 4 kabel stright untuk menghubungkan antara PC 1 dengan Switch 0, Switch 0 dengan 2 kabel DCE untuk menghubungkan antara Router 0 dengan Router 1, Router 1 dengan 3 kabel Console untuk menghubungkan antara PC 0 dengan Router 0, PC 1 dengan

Router 1, Router 2 dengan Switch 1, Switch 1 dengan PC 2. Router 0 Router 1, PC 2 dengan Router 2. Perhitungan

Langkah pertama yang dilakukan untuk mendapatkan IP Address dari setiap Router dan PC adalah menentukan Host yang paling besar agar bisa mencangkup keseluruhan Host yang ada di jaringan. Dengan rumus 2Y-2 >= 14 (Host yang paling besar). Untuk menentukan Y, adalah dengan cara : 2 pangkat berapa dikurang 2 agar hasil menjadi 14. Jadi Y = 4, hasilnya akan menjadi 24-2=14. Dari pangkat 4 yang didapatkan tadi akan mengetahui jumlah 0 yang ada pada Bits. Jadi hasilnya 11111111.11111111.11111111.11110000. Dari Bits yang sudah didapatkan, juga akan didapat jumlah Subnet Mask. Caranya, dengan menghitung jumlah Bits. Yaitu 255.255.255.240. Angka 1 yang ada dari oktet 1 sampai 4 adalah 28. Jadi yang di dapat /28. Untuk mendapatkan Block Subnet, diambil dari 2Y yang ada pada rumus mencari Host yaitu 24 = 16 (Block Subnet). Sedangkan banyaknya Subnet dapat dicari dengan mengunakan rumus 2X. X adalah banyaknya angka 1 yang terdapat pada Bits. Karena IP ini merupakan IP Class B, maka akan dihitung dari oktet 3 sampai 4. Didapatkan hasilnya adalah 12, maka X = 12. Jadi 212 = 4096. Blok Subnet = 256 240 = 16. Subnet berikutnya adalah 16 + 16 = 32, dan 32 + 16 = 48. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 16, 32, 48, 64, 80, 96, 112, 128. Karena sudah ditentukan Subnet yang dipakai adalah Subnet 4, 5, 6, 7, 8. Maka Subnet yang dipakai hanya 48, 64, 80, 96, 112. LAN I : 172.16.8.48 LAN II : 172.16.8.64 LAN III : 172.16.8.80 LAN IV : 172.16.8.96 LAN V : 172.16.8.112 Konfigurasi pada terminal 1. 2. 3.

Pada PC 0 untuk masuk ke router adalah dengan mengetikkan enable. Mengubah nama Host terlebih dahulu masuk ke configure terminal setelah itu Untuk memberi IP address, terlebih dahulu masuk ke interface setiap portmasuk ke port FastEthernet lalu ketikkkan dengan IP mengetikkan address interface 172.16.8.49 0/0

ketikkan hostname SINGARAJA(nama Host).Untuk

fastethernet

255.255.255.240 Untuk masuk ke port Serial dengan mengetikkan interface serial 0/0/0 lalu ketikkan IP address 172.16.8.110 255.255.255.240

4. 5. rate 6.

Untuk mengaktifkan interface, ketikkan no shutdown Setting clock rate pada router yang difungsikan sebagai DCE dengan perintah clock Untuk PC 1 dan PC 2 dilakukan konfigurasi yang sama seperti PC 0,

Untuk PC 1 menggunakan hostname DENPASAR dengan interface fastethernet 0/0 dan IP address 172.16.8.65 255.255.255.240, untuk interface serial 0/0/0 dengan IP address 172.16.8.97 255.255.255.240 dan interface serial 0/0/1 dengan IP address 1172.16.8.113 255.255.255.240.

Untuk PC 2 menggunakan hostname KARANGASEM dengan interface fastethernet 0/0 dan IP address 172.16.8.81 255.255.255.240, untuk interface serial 0/0/1 dengan IP address 1172.16.8.126 255.255.255.240.

7.

Setelah selesai mengkonfigurasi setiap PC pada terminal, beri IP konfigurasi pada

setiap PC. Dengan cara menambahkan alamat subnet ditambah jumlah host. Pada setiap PC diberikan IP address yang terakhir dari masing-masing alamat subnet. Sedangkan pada FastEthernet router diberikan IP address pertama. Untuk masing-masing kabel DCE diberikan IP address pertama, sedangkan Non DCE diberikan IP adderss terakhir. PC 0

o IP Address o Subnet Mask o Default Gateway PC 1

: 172.16.8.62 : 255.255.255.240 : 172.16.8.49 : 172.16.8.78 : 255.255.255.240 : 172.16.8.65 : 172.16.8.94 : 255.255.255.240 : 172.16.8.81IP Address 172.16.8.49 172.16.8.110 Subnet Mask 255.255.255.240/ 28 255.255.255.240/ 28 Default Gateway N/A N/A

o IP Address o Subnet Mask o Default Gateway PC 2

o IP Address o Subnet Mask o Default GatewayDevice

Interface FastEthernet

R0

0/0 Serial 0/0/0

FastEthernet 0/0 R1 Serial 0/0/0 Serial 0/0/1 FastEthernet R2 0/0 Serial 0/0/1 PC 0 PC 1 PC 2 NIC NIC NIC

172.16.8.65 172.16.8.97 172.16.8.113 172.16.8.81 172.16.8.126 172.16.8.62 172.16.8.78 172.16.8.94

255.255.255.240/ 28 255.255.255.240/ 28 255.255.255.240/ 28 255.255.255.240/ 28 255.255.255.240/ 28 255.255.255.240/ 28 255.255.255.240/ 28 255.255.255.240/ 28

N/A N/A N/A N/A N/A 172.16.8.49 172.16.8.65 172.16.8.81