Suatu Hari Di Ruang Pemeriksaan Dokter

2
Suatu hari di ruang pemeriksaan dokter, datanglah seorang bapak paruh baya,, sebut saja namanya pak sabar, pak sabar datang dengan menunjukan mimik wajah capek dan keadaan sedikit lemas, wajar saja pak sabar memang seorang pasien yang datang rutin berobat karena mengalami penyakit kronis dan rutin berobat, seperti kebiasaan dokter lainnya, saya pun memulai dengan proses tanya jawab dengan pak sabar tentang hal hal yang berhubungan dengan penyakitnya, dalam dunia medis kegiatan tanya jawab ini disebut anamnesis, setelah merasa cukup dengan data dan keluhan tentang penyakit pak sabar, dengan mempertimbangkan efisiensi waktu dan menganggap pemeriksaan fisik lebih lanjut tidak diperlukan pada saat itu, sayapun mulai menuliskan resep dan selanjutnya mempersilahkan pak sabar menunggu diluar ruangan sembari menunggu resep yang baru saya tuliskan, namun dengan wajah sedikit kecewa pak sabar berkata, “gak diperiksa dulu dok”? Saya jauh jauh kesini ingin diperiksa sama dokter, saya pun terdiam sejenak, setelah itu terungkaplah bahwa pak sabar tinggal di Trumon ( yang mana membutuhkan waktu tempuh perjalanan sekitar 3 jam ke Rumah sakit tempat saya mengabdi), singkat cerita, setelah menerima protes pak sabar, pemeriksaan fisik saya lakukan jua, walaupun saya hanya menempelkan stetoskop di dada pak sabar, sambil menginstruksikan 2 kali menarik dan membuang napas,, pemeriksaan singkat selesai dilakukan, tanpa disangka sesaat rona wajah bapak separuh baya ini berubah menjadi lebih bahagia dan memberikan senyuman yang lepas tidak seperti sebelumnya, sambil mengucapkan terimakasih keluarlah bapak itu dengan perasaan yang puas, dan mimik wajah yang menunjukkan rasa sakit yang berkurang, Kesimpulan yang bisa saya ambil : Perhatian dan sikap peduli seorang dokter mungkin tidak akan menyembuhkan penyakit yang diderita pasien secara medis, namun setidaknya bisa meringankan pikiran berat pasien saat menghadapi penyakit yang dideritanya.

description

s

Transcript of Suatu Hari Di Ruang Pemeriksaan Dokter

Page 1: Suatu Hari Di Ruang Pemeriksaan Dokter

Suatu hari di ruang pemeriksaan dokter, datanglah seorang bapak paruh baya,, sebut saja namanya

pak sabar, pak sabar datang dengan menunjukan mimik wajah capek dan keadaan sedikit lemas,

wajar saja pak sabar memang seorang pasien yang datang rutin berobat karena mengalami penyakit

kronis dan rutin berobat, seperti kebiasaan dokter lainnya, saya pun memulai dengan proses tanya

jawab dengan pak sabar tentang hal hal yang berhubungan dengan penyakitnya, dalam dunia medis

kegiatan tanya jawab ini disebut anamnesis, setelah merasa cukup dengan data dan keluhan

tentang penyakit pak sabar, dengan mempertimbangkan efisiensi waktu dan menganggap

pemeriksaan fisik lebih lanjut tidak diperlukan pada saat itu, sayapun mulai menuliskan resep dan

selanjutnya mempersilahkan pak sabar menunggu diluar ruangan sembari menunggu resep yang

baru saya tuliskan, namun dengan wajah sedikit kecewa pak sabar berkata, “gak diperiksa dulu

dok”? Saya jauh jauh kesini ingin diperiksa sama dokter, saya pun terdiam sejenak, setelah itu

terungkaplah bahwa pak sabar tinggal di Trumon ( yang mana membutuhkan waktu tempuh

perjalanan sekitar 3 jam ke Rumah sakit tempat saya mengabdi), singkat cerita, setelah menerima

protes pak sabar, pemeriksaan fisik saya lakukan jua, walaupun saya hanya menempelkan stetoskop

di dada pak sabar, sambil menginstruksikan 2 kali menarik dan membuang napas,, pemeriksaan

singkat selesai dilakukan, tanpa disangka sesaat rona wajah bapak separuh baya ini berubah menjadi

lebih bahagia dan memberikan senyuman yang lepas tidak seperti sebelumnya, sambil mengucapkan

terimakasih keluarlah bapak itu dengan perasaan yang puas, dan mimik wajah yang menunjukkan

rasa sakit yang berkurang,

Kesimpulan yang bisa saya ambil : Perhatian dan sikap peduli seorang dokter mungkin tidak akan

menyembuhkan penyakit yang diderita pasien secara medis, namun setidaknya bisa meringankan

pikiran berat pasien saat menghadapi penyakit yang dideritanya.