Suatu Hari Di Ruang Pemeriksaan Dokter
-
Upload
wendrasaputra -
Category
Documents
-
view
10 -
download
0
description
Transcript of Suatu Hari Di Ruang Pemeriksaan Dokter
Suatu hari di ruang pemeriksaan dokter, datanglah seorang bapak paruh baya,, sebut saja namanya
pak sabar, pak sabar datang dengan menunjukan mimik wajah capek dan keadaan sedikit lemas,
wajar saja pak sabar memang seorang pasien yang datang rutin berobat karena mengalami penyakit
kronis dan rutin berobat, seperti kebiasaan dokter lainnya, saya pun memulai dengan proses tanya
jawab dengan pak sabar tentang hal hal yang berhubungan dengan penyakitnya, dalam dunia medis
kegiatan tanya jawab ini disebut anamnesis, setelah merasa cukup dengan data dan keluhan
tentang penyakit pak sabar, dengan mempertimbangkan efisiensi waktu dan menganggap
pemeriksaan fisik lebih lanjut tidak diperlukan pada saat itu, sayapun mulai menuliskan resep dan
selanjutnya mempersilahkan pak sabar menunggu diluar ruangan sembari menunggu resep yang
baru saya tuliskan, namun dengan wajah sedikit kecewa pak sabar berkata, “gak diperiksa dulu
dok”? Saya jauh jauh kesini ingin diperiksa sama dokter, saya pun terdiam sejenak, setelah itu
terungkaplah bahwa pak sabar tinggal di Trumon ( yang mana membutuhkan waktu tempuh
perjalanan sekitar 3 jam ke Rumah sakit tempat saya mengabdi), singkat cerita, setelah menerima
protes pak sabar, pemeriksaan fisik saya lakukan jua, walaupun saya hanya menempelkan stetoskop
di dada pak sabar, sambil menginstruksikan 2 kali menarik dan membuang napas,, pemeriksaan
singkat selesai dilakukan, tanpa disangka sesaat rona wajah bapak separuh baya ini berubah menjadi
lebih bahagia dan memberikan senyuman yang lepas tidak seperti sebelumnya, sambil mengucapkan
terimakasih keluarlah bapak itu dengan perasaan yang puas, dan mimik wajah yang menunjukkan
rasa sakit yang berkurang,
Kesimpulan yang bisa saya ambil : Perhatian dan sikap peduli seorang dokter mungkin tidak akan
menyembuhkan penyakit yang diderita pasien secara medis, namun setidaknya bisa meringankan
pikiran berat pasien saat menghadapi penyakit yang dideritanya.