suara indonesia

17
WINTER IS COMING Kabar PERMIRA Perkenalan Pengurus PERMIRA Periode 2013-2014 SUARA INDONESIA NOVEMBER 2013 PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA DI RUSIA АССОЦИАЦИЯ ИНДОНЕЗИЙСКИХ СТУДЕНТОВ В РОССИИ EDISI I LAPORAN UTAMA Musim Dingin, “Selamat Datang Lemak” OPINI (Bukan) Tahun Politik Komunitas ASEAN 2015 “Aseli” Indonesia. Mungkinkah?

Transcript of suara indonesia

Page 1: suara indonesia

WINTER IS COMING

Kabar PERMIRA Perkenalan

Pengurus PERMIRA Periode 2013-2014

SUARA INDONESIA N O V E M B E R 2 0 1 3

PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA DI RUSIA

АССОЦИАЦИЯ ИНДОНЕЗИЙСКИХ СТУДЕНТОВ В РОССИИ

EDISI I

LAPORAN UTAMA Musim Dingin,

“Selamat Datang Lemak”

OPINI (Bukan) Tahun Politik

Komunitas ASEAN 2015 “Aseli” Indonesia.

Mungkinkah?

Page 2: suara indonesia

Catatan Redaksi

Memasuki tahun ajaran baru pada 1 September lalu, PERMIRA mempunyai pro-gram membuat terbitan berkala berbentuk buletin dengan format digital. Buletin ini bertujuan sebagai wadah aktualisasi diri, dan pertukaran informasi serta wawasan bagi seluruh anggota PERMIRA

Buletin ini bernama Suara Indonesia karena mempunyai pertalian sejarah de-ngan penerbitan mahasiswa Indonesia di Rusia pada masa lalu. Sebagai bagian dari upaya agar tak terjangkit amnesia sejarah. Kami percaya, jarak yang terbentang akan terasa dekat apabila kita bertukar kabar maupun bertutur kisah melalui tulisan.

Buletin edisi perdana ini bertema Скоро Зима (sebentar lagi musim dingin).

Kami ingin menggambarkan keunikan alam Rusia yang dikenal memiliki musim dingin yang bersalju putih tebal nan cantik, yang di sisi lain berlangsung lama serta ekstrim. Bagi mahasiswa yang baru datang ke Rusia, pengalaman pertama di musim dingin selalu menjadi hal yang spesial. Dengan keyakinan yang sama, kami berharap buletin ini mampu mengajak seluruh mahasiswa Indonesia di bumi Rusia untuk mengenal bagaimana salju mampu menjadi kawan dengan segala keunikannya. Juga mengajak untuk tetap waspada, karena hawa dingin yang diberikannya mampu menjelma menjadi lawan, terutama bagi kita yang terbiasa bermandikan sinar matahari di Indonesia. Untuk mengantisipasi hal itu kami sudah mempersiapkan artikel berisikan tips sebagai persiapan awal. Kemudian di rubrik opini, kami juga akan membahas mengenai Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan diselenggarakan tahun depan, Sosialisasi Komunitas ASEAN yang juga sudah menunggu dua tahun lagi dan sebagai penutup, kisah pengalaman kawan kita di Kota Volgograd. Akhir kata, kami mengucapkan selamat membaca dan menjelang musim dingin. С первым снегом!

Penanggung Jawab Aries Stevanus Gerryianto

Pemimpin Redaksi Penelitian dan Pengembangan Adri Arlan Sinaga Ade Irma Elvira

Dewan Redaksi Unit TI Arief Setiawan Ghozy Ul-Haq I Nyoman Aji Suadhana Rai

Humas Ika Madya Lestari

Bagi anda yang ingin mengirim tulisan atau menyampaikan tanggapan, informasi, kritik dan saran, silahkan kirim email : [email protected]

Добро пожаловать в наш бюллетен,

SUARA INDONESIA

Tim Redaksi

D AF T AR I S I

SUARA INDONESIA N O V E M B E R 2 0 1 3

Catatan Redaksi i

Kata Sambutan ii

Laporan Utama 1

Opini 3

Kegiatan PERMIRA 5

Kabar PERMIRA 8

Opini 9

Tulisan Ringan 11

Serba-Serbi 12

Pemenang Lomba Foto 14

i

E D I S I I

Page 3: suara indonesia

Salam PERMIRA!

Senang sekali rasanya melihat Tim Redaksi buletin PERMIRA Suara Indonesia bisa menghadirkan media

informasi bagi teman-teman semua, khususnya bagi anggota PERMIRA dimanapun berada. Buletin ini bukan yang

pertama kali bagi PERMIRA, namun kami berharap buletin kali ini dapat memberikan tampilan yang lebih segar,

yang dapat dinikmati oleh khalayak pembaca.

Pada awalnya, kami sebagai pengurus PERMIRA, melihat betapa pentingnya media komunikasi dan infor-

masi bagi anggota PERMIRA. Seperti kita semua sadari, jarak menjadi kendala bagi kita untuk menjalin komunikasi

dan saling berdiskusi berbagi informasi, opini, dan inspirasi. Tapi kini tidak lagi. Diharapkan buletin ini bisa menjadi

wadah bagi setiap anggota PERMIRA untuk bisa menyampaikan informasi-informasi apapun terkait kegiatannya

masing-masing. Buletin ini adalah media dan sarana untuk saling berbagi informasi, opini, ekspresi, dan inspirasi

dari kita, oleh kita, dan untuk semua. Kami juga berharap buletin ini bisa menjadi jendela bagi masyarakat di tanah

air, berperan untuk menyajikan perspektif yang benar dan berita yang faktual mengenai Rusia sebagai sahabat

Indonesia.

Untuk mewujudkan itu semua, perlu kesadaran untuk menjaga konsistensi penerbitan buletin ini. Diperlu-

kan tekad yang kuat dan tentunya tenaga yang ekstra. Semoga Tim Redaksi tetap semangat untuk terus menggali

potensi-potensi anggota PERMIRA dan terus konsisten menerbitkan buletin Suara Indonesia. Saya juga mohon

dukungan seluruh anggota PERMIRA untuk bisa berpartisipasi aktif menyumbangkan tulisannya kepada buletin ini.

Kiranya Tuhan Yang Maha Esa memberkati penerbitan buletin PERMIRA Suara Indonesia ini.

Aries Stevanus Gerryianto

Ketua PERMIRA Pusat

KatA SAMBUTAN

SUARA INDONESIA

ii

Page 4: suara indonesia

LAPORAN UTAMA

Musim Dingin, “Selamat Datang Lemak”

Bicara musim dingin di Rusia, hampir semua orang mengidentikkannya dengan suhu rendah, salju tebal, dan mentari

yang enggan bersinar terang. Kondisi tersebut sudah menjadi kodrat alam. Musim dingin bukan lagi identik dengan

fenomena alam di atas, tapi sudah jadi keniscayaan. Akibatnya, musim dingin yang beku ini menyebabkan banyak

orang enggan melakukan aktivitas di luar rumah.

Mahasiswi asal RUDN Moskow, Ika Madya Lestari juga menegaskan hal sama. Musim dingin membuat orang jadi malas

ke luar, lebih banyak duduk diam. Selain itu, musim dingin juga membuat agenda diet bisa jadi berantakan. Kita

sebaiknya lebih banyak mengonsumi makanan berlemak untuk menjaga suhu badan dan tak mudah sakit.

“Musim dingin di Rusia bisa diekspresikan dengan ucapan, ‘selamat datang lemak’,” ujarnya dengan mantap.

Azifah R. Astrina yang akrab dipanggil Ina juga mengimajinasikan hal hampir sama tentang musim dingin. Menurut

mahasiswi S2 Ilmu Politik di Astrakhan ini, musim dingin di Rusia ia bayangkan bak penjara. Orang bakal lebih memilih

duduk manis saja di dalam ruangan. Tak bisa lagi menikmati senja di taman kota nan indah seperti di kala musim semi

dan panas.

Bagi Ina, musim dingin juga bakal membuatnya jadi rajin menimbun barang. Bukan menimbun bahan bakar minyak

yang jelas-jelas melanggar hukum, tapi lebih giat menyimpan bahan makanan di luar

kebiasaan. Alhasil, musim dingin di Rusia pun akan punya arti lebih luas lagi bagi Ina,

“sedih, dingin, dan gendut”.

Mahasiswi Universitas Agraria Timiryazev di Moskow, Ade Irma Elvira mengamini pendapat

Ika dan Ina. Menurut Ade, asupan makanan harus lebih diperhatikan. Musim dingin

menguras energi karena memicu orang lebih cepat kelelahan. “Perlu mengonsumsi

makanan berenergi tinggi dan buah-buahan lebih banyak lagi,” katanya.

Rusia memang menyajikan keunikan tersendiri pada saat musim dingin. Tak bisa dipungkiri, musim dingin di Rusia

terkenal ekstrem di seantero bumi yang dihuni manusia secara normal (selain kutub). Menurut catatan sejarah, suhu di

Omyakom yang mencapai -71.2 C pada 26 Januari 1926 menjadi yang terendah di dunia. Hal ini bisa menjadi penegasan

betapa dinginnya Rusia dibanding wilayah lainnya yang juga memunyai empat musim.

Jangan Remehkan Musim Dingin

Ketika musim dingin tiba, banyak hal yang harus kita persiapkan. Persiapan tersebut tak hanya mengenai perlengkapan

untuk menghadapi dinginnya Rusia, juga fisik dan mental. Musim dingin cukup menguras tenaga. Karena itu, kondisi

fisik harus tetap terjaga kebugarannya agar tak mudah jatuh sakit.

SUARA INDONESIA Halaman 1

Page 5: suara indonesia

LAPORAN UTAMA

Pakaian hangat menjadi hal terpenting yang harus diperhatikan. Menurut mahasiswa dari St. Petersburg, Ghozy Ul-

Haq, pakaian hangat merupakan senjata utama dalam menghadapi musim dingin. Selain itu,

juga perlu untuk perhatiakan jendela kamar. Jangan sampai udara luar bisa masuk ke

ruangan.

Musim dingin dengan saljunya membuat jalanan menjadi licin. Sungguh tak terbayangkan

sebelumnya ketika harus berjalan di atas permukaan es. Sesuatu yang mustahil terjadi di

tanah air selain di tempat khusus seperti pada arena ice skating. Karena itu, kata Ika,

pemandangan orang-orang berjatuhan di jalan saat musim dingin bukanlah hal yang aneh.

“Mungkin kita perlu banyak berdoa agar tidak terlalu sering jadi tontonan di jalan akibat jatuh terguling-guling,”

tuturnya.

Licinnya jalanan saat musim dingin bisa dilihat dari persiapan pengendara mobil. Mereka mengganti ban mobil

standarnya dengan yang bergerigi bak ada paku tertancap. Selain itu, juga harus lebih waspada ketika berkendara

walau jalanan setiap hari dibersihkan dari tumpukan salju. Meski demikian, angka kecelakaan

lalu-lintas cenderung naik di saat musim dingin.

Ika juga memunyai catatan khusus mengenai musim dingin, terutama dengan salju. Bagi yang

baru pertama kali melihatnya, salju memang memunyai daya tarik tersendiri. Bisa

dimengerti, di Indonesia mustahil bisa bertemu dengan salju selain di Puncak Cartenz, Papua.

Tidak dengan di Rusia. Salju tak hanya ada di layar televisi, tapi nyata adanya.

“Saya pernah sepanjang malam kesakitan. Usut punya usut, itu karena terlalu lama

memegang salju dengan tangan tak beralas (kaos tangan),” kata Ika sembari menceritakan pengalaman pertamanya

ketika melihat salju di Rusia.

Dibalik itu semua, musim dingin selalu memunyai cerita tersendiri. Salju yang turun tak hanya meninggalkan jejak

basah air di tanah, juga pemandangan sendu dan indah. Apalagi ditambah dengan eksotisnya permukaan tanah,

pepohonan, dan gedung-gedung yang ditutupi oleh putihnya salju. “Musim dingin itu hampir selalu datang dengan

membawa harapan baru. Musim dingin datang berarti tahun baru tak lama akan berselang,” pungkas Ika. (red)

Berikut beberapa perlengkapan pokok yang harus disiapkan:

- Baju dan celana long john - Jaket tebal isi bulu angsa/Gerai outdoor equipment (khusus untuk ke daerah bersalju/winter series) - Sarung tangan yang dalamnya berbulu - Kaos kaki wol atau kaos kaki untuk daerah yang dinginnya ekstrem - Kupluk (pokoknya bisa menutupi sampai telinga) - Sweater - Sepatu water proof - Sebatang coklat atau bubuk jahe untuk wedang (optional)

SUARA INDONESIA Halaman 2

Page 6: suara indonesia

(Bukan) Tahun Politik Oleh: Arief Setiawan* Banyak orang berbicara, 2014 merupakan tahun politik. Tahun yang sangat menentukan arah atau langkah Indonesia ke depan. Pemilihan anggota legislatif (pileg) dan presiden (pilpres) menjadi petandanya. Berbagai harapan tertumpah di tahun tersebut. Inilah fenomena politik lima tahunan yang selalu harus dihadapi sebagai bagian dari proses demokrasi. Sudah bukan barang asing lagi, menjelang pemilihan umum (pemilu) merupakan masa terjadinya inflasi harapan. Pemilu mendapatkan tempat tersendiri, bahkan disakralkan. Sakralisasi tersebut bisa dilihat dari gempita politik melalui beragam kampanye berbagai pihak yang berkepentingan di dalamnya. Semua sumber daya “dipaksakan” untuk memotretnya dari segala sisi. Tak pelak lagi, pemilu akhirnya menjadi mantra yang mampu mengalihkan semua perhatian masyarakat. Beragam persoalan pun bermunculan menjelang pemilu. Pertama, Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang dinilai kacau, pasangan capres-cawapres terpopuler, sampai nomor urut caleg merupakan contoh keriuhan menjelang pemilu. Persoalan bangsa yang lebih substansial dan jadi perdebatan sebelumnya “di-peti es-kan”. Alhasil, beragam masalah substansi tersebut akhirnya tercecer dan tak tuntas penyelesaiannya. Pembahasan permasalahan substansial tersebut akhirnya tak mendapatkan panggung untuk diperdebatkan kembali. Fenomena sosial-politik menjelang pemilu ini menegaskan kembali tesis Ben Anderson mengenai perpolitikan nasional. Bagi Anderson (1990), politik di Indonesia bak panggung teater yang penuh dramaturgi. Pemunculan aktor, pelakonan, kesadaran panggung, bahkan permainan bahasa silih-berganti mengisi ruang pengetahuan masyarakat tanpa henti. Sayangnya, “pertunjukan” tersebut tak bertahan lama. Bubar tanpa meninggalkan kesan begitu pertunjukan selesai. Dalam perspektif Baudrillard, hal ini sekedar meninggalkan simulasi yang miskin substansi (impulsion). Bantuan Likuiditas Bank Indonesia yang diduga merugikan keuangan negara ratusan triliun rupiah menguap begitu saja. Dugaan pelanggaran HAM yang berat atas penculikan aktivis 1997/1998 dan peristiwa 1965/1966 tak jadi perhatian. Bahkan, ganti rugi akibat luapan lumpur Lapindo di Sidoarjo yang menenggelamkan beberapa desa hanya jadi isu sampingan. Semua permasalahan masa lalu tersebut baru ramai dibicarakan ketika hendak dijadikan senjata untuk hancurkan lawan politik. Bukan dalam kerangka penuntasan masalah yang sesungguhnya.

Kiprah Partai Politik (parpol) dalam panggung pemilu bukanlah persoalan yang muncul secara alami(given). Pemahaman tentang pemilu yang sering disebut sebagai pesta politik (demokrasi) perlu diubah. Pemilu bukanlah sekedar pesta. Pemilu merupakan sarana artikulasi politik warga negara dalam skala luas. Parpol dalam hal ini memegang peran penting karena institusi ini dipercaya sebagai instrumen penyaluran ide-ide politik dan kenegaraan. Namun, perubahan secara fundamental perlu dilakukan terhadapnya, terutama terkait fungsi parpol yang selama ini bisa dikatakan tak berjalan.

SUARA INDONESIA Halaman 3

OPINI

Page 7: suara indonesia

Tak Ada Tahun Politik Adanya istilah tahun politik menjelang pelaksanaan pemilu pada dasarnya memunyai konsekuensi tersendiri. Istilah ini menegaskan adanya bukan tahun politik. Penggunaan logika biner dalam hal ini menegaskan adanya “ke-liyan-an” pada tahun selain menjelang pemilu sehingga keberadaannya termarjinalkan. Bukan sesuatu yang layak dipikirkan dan dianggap penting. Pendapat umum tentang adanya tahun politik dan “biasa” secara otomatis melahirkan logika biner. Aktivitas politik dipusatkan hanya pada tahun pelaksanaan pemilu meskipun pada hakikatnya manusia itu mahkluk yang berpolitik (zoo politicon). Aktivitas politik pada dasarnya tak bisa lepas dari kehidupan manusia, tanpa mengenal istilah waktu tertentu untuk bisa berpolitik. Penggunaan logika biner seperti ini, menurut Foucault, hanya akan menciptakan situasi tunggal yang didalamnya tidak menyediakan alternatif ( B e i l h a r z , 2001). Jika ditilik kembali prinsip-prinsip demokrasi, p e l a k sa n a a n pemilu secara periodik merupakan hal lumrah. Dalam sebuah negara demokrasi, penyelenggaran pemilu dalam kurun waktu tertentu merupakan suatu keharusan. Artinya, secara prinsip, penyelenggaraan pemilu bukanlah sesuatu yang spesial. Namun, fakta berkata lain, pemilu menjadi sarana baru bagi kekuasaan untuk mengajak masyarakat “melupakan” persoalan substansial yang ada. Istilah tahun politik menjadi senjata meninggalkan “huru-hara” yang telah maupun sedang terjadi. Perlu kiranya menilai kembali adanya istilah tahun politik dalam memotret situasi nasional. Penggunaannya dapat memberi legitimasi bagi kekuasaan untuk meninggalkan permasalahan besar bangsa. Pemilu tak perlu disambut dengan hingar-bingar, sewajarnya saja. Menyejajarkan masa menjelang pemilu dengan tahun-tahun lainnya berarti tidak memberi peluang terjadinya amnesia sejarah. Tak ada tahun politik. Adanya hanya periode yang penuh dengan hingar-bingar perebutan kekuasaan. *Mahasiswa S2 Ilmu Politik RUDN, Moskow

SUARA INDONESIA Halaman 4

OPINI

Sumber:http://www.micecartoon.com

“Tak ada tahun politik. Adanya hanya periode yang penuh dengan hingar-bingar perebutan kekuasaan.“

Page 8: suara indonesia

This story can fit 175-225 words.

If your newsletter is folded and

mailed, this story will appear on the

back. So, it’s a good idea to make it

easy to read at a glance.

A question and answer session is a

good way to quickly capture the at-

tention of readers. You can either

compile questions that you’ve re-

ceived since the last edition or you

can summarize some generic ques-

tions that are frequently asked about

your organization.

A listing of names and titles of manag-

ers in your organization is a good way

to give your newsletter a personal

touch. If your organization is small,

you may want to list the names of all

employees.

If you have any prices of standard

products or services, you can include

a listing of those here. You may want

Laporan Penyaluran Dana Sumbangan Bencana di tanah air

Sebagai bentuk kepedulian kita terhadap bencana

yang terjadi di tanah air, PERMIRA sebagai or-

ganisasi mahasiswa ikut berempati atas apa yang

terjadi di tanah air. Bekerja sama dengan HPII

Moskow, PERMIRA telah berhasil mengumpulkan

dana sumbangan Gempa Aceh dan Lombok serta

longsor di Ambon sebesar 360 US$ dan 2250 Ru-

bel. Dana sumbangan yang terkunpul disalurkan

melalui NGO Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan telah

diserahterimakan pada tanggal 26 September

2013.

Melalui rubrik ini, mewakili pengurus PERMIRA

Pusat mengucapkan banyak terima kasih kepada

Bapak Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Djauhari Oratmangun, yang secara langsung ikut menyumbang

dalam acara pengumpulan dana. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada HPII Moskow atas kesem-

patan yang diberikan kepada PERMIRA serta kerja samanya yang baik dalam acara pengumpulan dana

sumba-ngan bencana ini. (asg)

SUARA INDONESIA Halaman 5

KEGIATAN PERMIRA

Laporan Penjemputan Mahasiswa Baru

Pada tahun ajaran baru 2013/2014, banyak calon mahasiswa baru Indonesia datang ke Rusia untuk melanjut-

kan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Kebanyakan dari mereka yang datang, sama sekali tidak pernah

menginjakkan kakinya di negeri Rusia, bahkan tidak mengenal huruf dan bahasa Rusia. Untuk itu Pengurus PER-

MIRA Pusat dibantu oleh PERMIRA Moskow di bawah

pimpinan saudara Ofando Rexstar Napitupulu, telah

melaksanakan penjemputan calon mahasiswa baru dan

mengantarkan mereka ke stasiun kereta api/bandara

menuju ke kota tujuan masing-masing. Penjemputan

dilakukan beberapa tahap, dimulai sejak awal Septem-

ber hingga akhir November. Kami selaku pengurus PER-

MIRA Pusat mengucapkan banyak terima kasih kepada

PERMIRA Moskow yang telah mengerahkan anggo-

tanya, juga kepada PERMIRA Perwakilan kota-kota lain-

nya yang telah membantu mengurus administrasi calon

mahasiswa baru serta bimbingannya selama masa-masa awal adaptasi calon mahasiswa baru. Kami juga

berterima kasih kepada Pensosbud KBRI Moskow yang telah memfasilitasi kami pada kegiatan ini. (asg)

Page 9: suara indonesia

This story can fit 175-225 words.

If your newsletter is folded and

mailed, this story will appear on the

back. So, it’s a good idea to make it

easy to read at a glance.

A question and answer session is a

good way to quickly capture the at-

tention of readers. You can either

compile questions that you’ve re-

ceived since the last edition or you

can summarize some generic ques-

tions that are frequently asked about

your organization.

A listing of names and titles of manag-

ers in your organization is a good way

to give your newsletter a personal

touch. If your organization is small,

you may want to list the names of all

employees.

If you have any prices of standard

products or services, you can include

a listing of those here. You may want

Menyambung Sejarah Melalui Berita

Oleh Ofando Ditron Rexstar Napitupulu*

Pada 28 November 2013, Persatuan Mahasiswa Indonesia di Moskow (PERMOS) mengadakan kunjungan ke kantor redaksi RBTH (Russia Beyond The Headlines). RBTH merupakan salah satu cabang dari surat kabar milik pemerintah Rusia "Rossiyskaya Gazeta" yang menerbitkan suplemen bagi surat kabar dan berita online yang dikemas dalam 17 bahasa dunia termasuk Bahasa Indonesia.

RBTH memublikasikan program-program atau kegiatan kerjasama antara Rusia dengan negara lain, termasuk Indonesia. Karena itu, PERMOS tertarik berkunjung ke RBTH dan mendapat tanggapan yang positif dari pihak RBTH. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan. Selain itu, juga memberi masukan kepada redaksi RBTH mengenai isi berita yang menarik bagi redaktur untuk pembacanya.

Menurut Ketua PERMIRA Pusat, Aries Stevanus, kunjungan ini merupakan pengenalan ulang hubungan antar kedua negara melalui informasi tentang kehidupan sosial dan budaya. Wakil ketua PERMOS Handaru Lukisa mengemukakan pendapat lain. “Pada dasarnya bangsa Rusia memiliki karakter yang sama dengan Indonesia, salah satunya terkait keragaman budaya dan agama,” imbuhnya.

Koordinator PERMIRA Pusat Gerhard Talakua menyatakan, penting juga untuk menggali sejarah hubungan Indonesia (Nusantara) di era VOC dengan Kekaisaran Rusia sejak abad ke-18. Fakta menunjukkan bahwa ilmuwan Rusia Nicholas Miklouho-Maclay adalah orang asing pertama yang menentang perbudakan di kawasan Indonesia Timur.

“Atas jasanya, nama Nicholas Miklouho-Maclay diabadikan menjadi nama salah satu pantai di pesisir utara Papua,” ujar Gerhard.

Memang sampai saat ini masih banyak cap atau stigma buruk dari masyarakat Indonesia

terhadap Rusia. Dengan kehadiran RBTH versi bahasa Indonesia merupakan angin segar bagi perubahan pola pandang masyarakat. *Ketua Perhimpunan Mahasiswa Moskow (PERMOS)

SUARA INDONESIA Halaman 6

KEGIATAN PERMIRA

Page 10: suara indonesia

This story can fit 175-225 words.

If your newsletter is folded and

mailed, this story will appear on the

back. So, it’s a good idea to make it

easy to read at a glance.

A question and answer session is a

good way to quickly capture the at-

tention of readers. You can either

compile questions that you’ve re-

ceived since the last edition or you

can summarize some generic ques-

tions that are frequently asked about

your organization.

A listing of names and titles of manag-

ers in your organization is a good way

to give your newsletter a personal

touch. If your organization is small,

you may want to list the names of all

employees.

If you have any prices of standard

products or services, you can include

a listing of those here. You may want

Temu Ilmiah PERMIRA: Budidaya Burung Puyuh Itu Mudah

Pada 30 November 2013 bertempat di KBRI Moskow berlangsung Temu Ilmiah PERMIRA pertama. Pada kesem-

patan pertama ini, Temu Ilmiah PERMIRA mengambil tema “Budidaya Burung Puyuh” dengan narasumber David

Kermite. Acara ini dihadiri Penanggung jawab Pensosbud KBRI Moskow Yul Edison, mahasiswa, dan beberapa orang

masyarakat Indonesia.

Pada kesempatan ini, David Kermite memaparkan

langkah-langkah awal memulai usaha budidaya

burung puyuh. “Beternak burung puyuh ini meru-

pakan salah satu usaha budidaya unggas yang mu-

dah dilaksanakan dengan tidak memerlukan biaya

dan tenaga besar, serta tempat luas,” paparnya.

Menurut David, budidaya burung puyuh memunyai

keunggulan dibandinggan beternak unggas jenis

lainnya. Modal relatif lebih kecil, tingkat resiko

(kematian) yang kecil, perawatan lebih mudah,

pangsa pasar cukup besar, dan keuntungan cukup

besar merupakan contoh keunggulan budidaya

burung puyuh . “Budidaya burung puyuh ini sangat cocok bagi pemula yang ingin mencoba usaha budidaya ternak.

Belum lagi manfaat dari telur puyuh yang sangat baik bagi kesehatan,” imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, para peserta tampak antusias sekali dengan menyampaikan banyak pertanyaan terkait

pengembangan usaha dan tips-tips pemeli-

haraan ternak burung puyuh. Seminar ini ditu-

tup oleh Yul Edison. Kegiatan ini mendapatkan

apresiasi darinya. “Saya berharap kegiatan ini

menjadi agenda rutin dapat terwujud,”

ujarnya.

Kegiatan Temu Ilmiah merupakan salah pro-

gram kerja PERMIRA periode 2013-2014.

Kegiatan ini merupakan program rutin yang

diselenggarakan tiap bulan. Mari berdiskusi

dengan hati dalam Temu Ilmiah PERMIRA.

(asg)

SUARA INDONESIA Halaman 7

KEGIATAN PERMIRA

Page 11: suara indonesia

Pengurus PERMIRA Pusat Periode 2013-2014 Ketua Umum : Aries Stevanus Gerryianto

Wakil Ketua Umum : Rangga Permana Ratmadji

Sekretaris : Alstonia Maharani

Bendahara : Rani Uli Artha

Koordinator Bid. Internal : Gerhard Talakua

: Syiki Mursyid

Koordinator Bid. Eksternal : Ika Madya Lestari

: Ghozy Ul-Haq

Koordinator Bid. Pusat

Kajian : M. Yunus Zulkifli

: Ade Irma Elvira

Koordinator Bid. Program : Adri Arlan Sinaga

: I Nyoman Suadhana Rai

Koordinator Bid. Seni,

Budaya, dan Olahraga : Rumario Moses Augustyn

: Ismail Hamka

Koordinator Bid. Sains

dan Teknologi : Nadia Mutia Rahmah

: Afdhal Nasser

Koordinator Bid. Dana Usaha

dan Career Chanelling : Muchammad Fachri

: Dwinda Aryo Seto

Struktur Organisasi

PERMIRA Perwakilan 1. PERMIRA Perwakilan Moskow

2. PERMIRA Perwakilan St. Petersburg

3. PERMIRA Perwakilan Tula

4. PERMIRA Perwakilan Belgorod

5. PERMIRA Perwakilan Ufa

6. PERMIRA Perwakilan Voronesh

7. PERMIRA Perwakilan Tomsk

8. PERMIRA Perwakilan Novochercask

9. PERMIRA Perwakilan Krasnodar

10. PERMIRA Perwakilan Astrakhan

11. PERMIRA Perwakilan Rostov

12. PERMIRA Perwakilan Kazan

13. PERMIRA Perwakilan Volgograd

14. PERMIRA Perwakilan Ivanovo

15. PERMIRA Perwakilan Irkutsk

16. PERMIRA Perwakilan Penza

17. PERMIRA Perwakilan Arkhangelsk

18. PERMIRA Perwakilan Kalmyk

19. PERMIRA Perwakilan Orel

20. PERMIRA Perwakilan Izhvesk

SUARA INDONESIA Halaman 8

KABAR PERMIRA

Page 12: suara indonesia

Sosialisasi Komunitas ASEAN 2015

Komunitas ASEAN 2015 “Aseli” Indonesia. Mungkinkah? oleh :Adri Arlan Sinaga*

Membaca kembali judul tulisan di atas, terbersit pertanyaan, apa hubungan kata “aseli” Indonesia dengan Komunitas

ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) 2015? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan analogi baju khas berslogan

“aseli Djokdja”. Bukan bermaksud promosi, merek “Aseli” tersebut tetap eksis dan dicari-cari turis. Ada yang “khas”

dan tidak ditemui di tempat lain sehingga eksistensinya tetap ada meski dikepung produk impor sejenis.

Keunikan yang dimiliki oleh 10 negara ASEAN memang tidak bisa dipungkiri merupakan kelebihan dari regionalisme di

Asia Tenggara ini. Bisa dikatakan tidak ada kawasan yang semenarik ASEAN dewasa ini. Hampir setengah abad setelah

didirikan, ASEAN telah menjadi salah satu organisasi antar-pemerintah yang

mampu bertahan di luar Eropa (Beeson, 2007).

Berbeda dengan regionalisme kawasan lainnya, ASEAN memunyai kompleksitas

dalam hal diversitas kultural. Selain itu, juga memunyai persamaan sejarah

sebagai bekas negara jajahan. Hal ini merupakan tantangan tersendiri dalam

pembangunan regionalisme yang stabil dan dinamis. Inilah tantangan nyata

yang dihadapi ASEAN dalam menghadapi ASEAN Community 2015.

Untuk mengatasinya, para pendiri ASEAN menciptakan pendekatan unik yang

dikenal sebagai ASEAN Way. ASEAN Way merupakan wujud identitas budaya ketimuran, yakni mengedepankan prinsip

musyawarah mufakat sebagai landasan utama bagi hubungan antar negara. Selain itu, dengan latar belakang historis

yang hampir sama, prinsip non-intervensi mendapat penekanan lebih. Kelak, ASEAN Way ini merupakan kunci utama

pada saat Komunitas ASEAN 2015 dimulai.

Hambatan dan Tantangan ASEAN Community 2015

ASEAN Way oleh Acharya (2005) dan Narine (2002) dinilai memiliki beberapa kelemahan yang fundamental. Pertama,

terkait persoalan identitas. Negara-negara ASEAN dianggap belum memiliki satu perasaan identitas regional yang

sama. Menurut Narine, belum tercipta identitas nasional secara utuh akibat masih banyaknya konflik etnis di beberapa

negara anggota. Implementasi ASEAN Way terhambat oleh kompleksitas yang belum terselesaikan dalam urusan

internal beberapa negara anggota. Seperti masalah etnis di Myanmar dan konflik di beberapa provinsi di Indonesia.

SUARA INDONESIA Halaman 9

OPINI

Page 13: suara indonesia

Kedua, saat ini masih banyak suara pesimis dari dalam maupun luar

negeri atas kurangnya sosialisasi mengenai Komunitas ASEAN 2015

diantara sepuluh negara ASEAN, tidak terkecuali Indonesia. Patut kita

ketahui, tingkat kesadaran masyarakat Indonesia mengenai ASEAN

masih kurang, masih berada dibawah Thailand, Singapura dan

Malaysia. Selain itu, ada juga pendapat yang menyatakan, ASEAN

mengalami defisit demokrasi. ASEAN cenderung bersifat elitis.

Komunitas ASEAN Bukan Ancaman

ASEAN Way pada dasarnya merupakan local genius warga Asia Tenggara yang patut dibanggakan. ASEAN

Way dapat dipergunakan sebagai identitas jika implementasinya berada dalam proporsi yang tepat. Seperti

halnya dengan baju “aseli” yang berhasil menjadi ciri khas dari Jogja, maka tidak ada salahnya jika kita

menggunakan budaya asli dan keunikan kita yang tediri dari ragam suku, pulau dan bahasa menjadi penarik

utama dalam Komunitas ASEAN nanti.

Mengenai pendapat elitisme ASEAN, perlahan tapi pasti, stigma ini mulai coba dibongkar. Salah satu upaya

yang dilakukan melalui pendidikan. Dialog mahasiswa antar kampus di negara anggota ASEAN untuk saling

berdiskusi dan bertukar ide sudah semakin sering dilakukan.

Selain itu, pertukaran pelajar antar negara anggota ASEAN

semakin intensif.

Pembentukan lembaga think tank untuk m e m b e r i k a n

kontribusi yang lebih nyata ditunjukkan dengan adanya inisiatif dari Pemerintah untuk mendirikan ASEAN Study Center

(ASC) pada beberapa universitas di Indonesia. Ini merupakan cara untuk mengajak mahasiswa dan masyarakat di

daerah agar memiliki pemahaman yang lebih .jelas dan efektif mengenai ASEAN dan Komunitas ASEAN 2015.

Perjalanan memang masih panjang dan berkelok, namun sudah ada tindakan yang solutif.

Bagaimana pun juga Komunitas ASEAN 2015 akan tetap berjalan dengan segala dinamikanya. Namun, segala

kemungkinan yang ada harus bisa diantisipasi. Salah satunya adalah dengan menjadi konsisten serta bangga dengan ke-

“aseli”-an yang dimiliki oleh Indonesia.

*Mahasiswa S2 Ilmu Hubungan Internasional RUDN, Moskow,

SUARA INDONESIA Halaman 10

OPINI

“konsisten serta bangga dengan ke-“aseli”-an yang dimiliki oleh Indonesia”

Page 14: suara indonesia

Ramah Tak Identik Senyuman Oleh: Mario Djabbar* Hampir dua bulan hidup jauh dari tanah air, di Volgo-grad Oblast (Rusia). Sering saya mendengar, berun-tung sekali orang yang tinggal di wilayah selatan karena suhunya lebih hangat. Nyatanya, musim gugur tetap terasa dingin. Tinggal di Rusia yang mendekati khatulistiwa ternyata tetap harus bersiap dengan jaket tebal. Ya, inilah Rusia yang sesung-guhnya. Tubuh orang Indonesia yang hidup di daerah tropis pasti terkejut dengan suasana ‘hangatnya’ empat musim di Russia. Lucunya, saya menyukai keadaan di sini meski beberapa orang asli Rusia saja tidak tahan. Mungkin karena terbiasa dengan asap knalpot dan ramainya ken-daraan di Jakarta, saya jadi men-yadari kedua hal tersebut di sini. Saya sangat menyenangi, betapa pengendara mobil menghargai pejalan kaki dengan menjadikannya sebagai pri-oritas. Rasa hormat penduduk Rusia terhadap alam juga sangat terlihat. Sering saya melihat kucing dan anjing lia di jalanan melenggang dengan tenang tanpa rasa takut. Tidak jarang juga saya melihat mangkok berisi daging atau makanan lainnya di tempat mereka bi-asa berkumpul. Hampir tidak pernah, bahkan satu tutup botol pun, terlihat tergeletak begitu saja di-sembarang tempat. Pemandangan yang jarang saya lihat ketika di tanah air. Bersihnya Volgograd erat dengan banyaknya tempat sampah. Bayangkan saja, jika saya berdiri di sem-barang trotoar dan melihat tanpa menengok, bisa terlihat enam tempat sampah. Kontrasnya, daun yang berguguran dibiarkan dijalan, terkesan beranta-kan tapi tak menyingkirkan kesan indah dan eksotik.

SUARA INDONESIA Halaman 11

TULISAN RINGAN

Barangkali mereka berpikir, dedaunan itu baik untuk tanah sehingga tak perlu dibersihkan. Kalau bicara tentang orang Rusia, mungkin bisa dika-takan kalau mereka pelit senyum. Barangkali bisa saya katakan “benci di pandangan pertama”. Mereka sangat individualis sehingga terkesan masa bodoh selama tak merugikan kepentingannya. Namun pan-dangan tersebut berubah sama sekali ketika ber-interaksi dengan orang-orang yang sudah kenal. Mereka ternyata sosok yang perhatian dan murah senyum. Tak kenal maka tak sayang. Peribahasa ini sangat cocok untuk menggambarkan orang asli Ru-sia.

Kehangatan tersebut tam-pak sekali ketika saya dalam perjalanan dari Moskow ke Volgograd. Di dalam gerbong kereta, penumpang mengerti jika saya orang yang pertama kali datang di Rusia. Bahkan mereka mengajak makan bersama. Pengala-man di kampus juga demikian. Dosen penjem-put ketika tiba pertama

kali di stasiun Volgograd dan kelas tak seseram ba-yangan saya. Dosen di kelas, bahkan tak pernah meninggikan intonasi suaranya. Sangat ramah dan efektif dalam mengajar. Hal demikian menunjukkan kepada saya, senyum bukan tanda berarti keramahan. Kondisi yang menyenangkan ini tentu saja berpenga-ruh terhadap belajar saya. Apa pun keadaannya, jika demikian adanya bisa membuat orang betah. Segala kekurangan yang ada jika ditunjang dengan keramahan warga, kota nan indah dan sejuk mem-buat situasi jadi menyenangkan. Apalagi saat ini saya sedang menunggu untuk bisa tampil bersama kelom-pok teater. Tak sabar rasanya untuk bisa beatraksi di atas panggung. Pengalaman baru ini sangat berharga bagi saya untuk perjalanan ke depan. *Mahasiswa.S1 Geologi di Volgograd State Univer-sity saat ini sedang belajar di fakultas persiapan.

Page 15: suara indonesia

This story can fit 175-225 words.

If your newsletter is folded and

mailed, this story will appear on the

back. So, it’s a good idea to make it

easy to read at a glance.

A question and answer session is a

good way to quickly capture the at-

tention of readers. You can either

compile questions that you’ve re-

ceived since the last edition or you

can summarize some generic ques-

tions that are frequently asked about

your organization.

A listing of names and titles of manag-

ers in your organization is a good way

to give your newsletter a personal

touch. If your organization is small,

you may want to list the names of all

employees.

If you have any prices of standard

products or services, you can include

a listing of those here. You may want

Puisi tentang salju (стихотворение о зиме)

Ф. И. Тютчев. (Fyodor Tyutchev)

«Зима недаром злится...»

Зима недаром злится,

Прошла её пора –

Весна в окно стучится

И гонит со двора.

И всё засуетилось,

Всё нудит Зиму вон –

И жаворонки в небе

Уж подняли трезвон

Зима еще хлопочет

И на Весну ворчит.

Та ей в глаза хохочет

И пуще лишь шумит...

Взбесилась ведьма злая

И, снегу захватя,

Пустила, убегая,

В прекрасное дитя...

Весне и горя мало:

Умылася в снегу

И лишь румяней стала

Наперекор врагу.

(1836)

SUARA INDONESIA Halaman 12

SERBA-SERBI

Novalia Achi Hartono 1 November

Angielica Amahoru 4 November

Angel Amahoru 4 November

Rumario Moses Augustyn 5 November

Ririen Paramarini 11 November

Maria Novita Saragi 23 November

Harmen 28 November

Novita Sari 29 November

Fyodor Tyutchev (lahir di Ovstu, 5 Desem-ber 1803 - meninggal di St. Petersburg 27 Juli 1873 pada umur 69 tahun) adalah se-orang pemusisi, sastrawan dan diplomat. Tyutchev dikenal luas sebagai salah satu dari tiga pemuisi terbaik di Rusia setelah Aleksandar Pushkin dan Mikhael Lermon-tov. Puisi yang ditulisnya banyak bertema tentang cinta, alam, dan kritik sosial.

Ucapan Selamat Hari Ulang Tahun di

bulan November kepada:

Page 16: suara indonesia

This story can fit 175-225 words.

If your newsletter is folded and

mailed, this story will appear on the

back. So, it’s a good idea to make it

easy to read at a glance.

A question and answer session is a

good way to quickly capture the at-

tention of readers. You can either

compile questions that you’ve re-

ceived since the last edition or you

can summarize some generic ques-

tions that are frequently asked about

your organization.

A listing of names and titles of manag-

ers in your organization is a good way

to give your newsletter a personal

touch. If your organization is small,

you may want to list the names of all

employees.

If you have any prices of standard

products or services, you can include

a listing of those here. You may want

Mati Ketawa Ala Rusia

Seorang mahasiswa datang menghampiri temannya sambil menangis. Ia membawa sebuah buku kecil berwarna biru.

Mahasiswa A: Kenapa nangis, Bro ?

Mahasiswa B: Ane nangis karena habis baca buku. Ending-nya sedih banget, hiks. :’(

A: Memangnya buku apa ? Novel ya?

B: Buku ini nih. Buku tabungan ane. Baru pertengahan bulan udah nol saldonya.

SUARA INDONESIA Halaman 13

SERBA-SERBI

Ada orang Ambon makan di warung Orang Papua. Seusai makan ia bertanya.

Orang Ambon: Pa’ce ini sayur apakah? Luar biasa, enak sekali.

Orang Papua: Itu sayur bambu (rebung).

Besoknya dia makan lagi. Dan kembali bertanya,

Orang Ambon: Pa’ce ini sayur apalagi ?

Orang Papua: Oh, itu sayur paku (pakis).

Orang Ambon lalu keluar sambil geleng-geleng kepala dan berkata.

Orang Ambon: “Lengkap sudah. Kemarin beta makan sayur bambu, ini hari beta makan sayur paku. Nanti bisa-bisa beta buang air besar pasti macam orang di tivi itu, keluar paku dan bambunya!”

Di badan sebuah bus ekslusif terpampang spanduk bertuliskan ‘SELAMAT DATANG DAVID BECKAM’. Sekumpulan petugas properti baru saja memasangnya sebagai penyambutan kedatangan pesepakbola dunia itu di Tanah Air. Melihat ada yang janggal, Bos Penyelenggara pun menegur salah satu anak buahnya.

Bos: Woi! Kurang ‘H’-nya tuh. Buruan ganti!

Anak buah: Siap, Bos!

Keesokan harinya, spanduk dipasang kembali dengan tulisan ‘SELAMAT DATANG H. DAVID BECKAM’

Page 17: suara indonesia

SUARA INDONESIA Halaman 14

PEMENANG LOMBA FOTO

Find a Place Worth Writing

Behind me is the new building of the office of vital re-

cords. Since I moved to Kazan, Russia, I had found my

second home after Jakarta.. Feel like l was born here

once again. Growing together with the city, being the

eyewitness of its rapid and huge transformation. I would

say that this building is the icon for me. In my wildest

imagination, the place which I received my new birth

certificate, and might be my marriage license someday,

or even until I get my death certificate. I want to grow

old with this city.

Tepatnya di kota Irkutsk, kota yang penuh keramayan,

kota yang sangat dingin dan kota yang penuh sejarah.

This was about a year ago, we were having dinner when he asked me

"have you ever spent your 'me time' alone with your book? I mean

with no music around you (like you always do), without any technol-

ogy that you think will make your life easier to live, it's just you,

alone, thinking about yourself and the world that evolves around you

then you explain it through words." And my answer was "No, why

would I do that? It must be so lonely." And then he said "Well, that's

not entirely true, one day when you do, I'm pretty sure you will feel

so peaceful. You know, sometimes it's better to be accompanied by

books and let the world inspired you in any possible ways it could."

And he was about to be right. So when I first arrived in this city, I was

trying hard to find that one place where I could spend most of my

time alone with my book. It doesn't have to be expensive, doesn't

have to be so pretty with so many colors in it, I just need to find a

place worth writing.

I want to grow old with you

Malamku di daratan Siberia

Inilah para pemenang lomba foto PERMIRA di bulan November. Selamat kepada pemenang!

Tim Juri: Rumario Moses, Afdhal Naseer, Senna Listinarani