Suara Hati

60
Bila Hati Berkata Hari demi hari telah kita lewati bersama Rasakan manisnya suka dan duka Akhirnya, kutuliskan suara hati ini, hanya untukmu Ku katakan semua yang ada dalam perasaan ini Engkaulah dambaan ku satu-satunya Tak kan ada tempat orang lain dihatiku Aku tak ingin kehilangan dirimu Kunantikan kebahagiaan bersamamu Cinta dan kesetiaan tak kan goyah Baru kusadari, selama ini dirimu begitu berarti Dan bersamamu kudapatkan indahnya dunia Aku menyesal telah berbuat salah selama ini Yang menyakitkan hatimu tentunya Kita hanyalah manusia yang tak bisa lari dari salah Namun, Tuhan-lah yang telah mengaturnya Izinkanlah aku memperbaiki kesalahanku Yang telah melukai hatimu yang paling dalam Biarlah aku menarik semua kesalahanku Agar cinta kita terukir kembali di dalam hati Ku ingin bahagia denganmu Bila engkau memaafkan aku Aku berharap kita bisa saling jujur dan percaya Supaya kita bisa menjaga keutuhan cinta kita Karena bagiku, engkau jantung hatiku Yang tak mungkin kulepaskan Semoga Tuhan mendengar cinta yang suci ini Sampai akhir hayat kita nanti… MusliM wK 1995 – 2004

description

Ungkapan sebuah suara hati

Transcript of Suara Hati

Page 1: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Hari demi hari telah kita lewati bersamaRasakan manisnya suka dan dukaAkhirnya, kutuliskan suara hati ini, hanya untukmuKu katakan semua yang ada dalam perasaan iniEngkaulah dambaan ku satu-satunyaTak kan ada tempat orang lain dihatiku

Aku tak ingin kehilangan dirimuKunantikan kebahagiaan bersamamuCinta dan kesetiaan tak kan goyahBaru kusadari, selama ini dirimu begitu berartiDan bersamamu kudapatkan indahnya dunia

Aku menyesal telah berbuat salah selama iniYang menyakitkan hatimu tentunyaKita hanyalah manusia yang tak bisa lari dari salahNamun, Tuhan-lah yang telah mengaturnyaIzinkanlah aku memperbaiki kesalahankuYang telah melukai hatimu yang paling dalamBiarlah aku menarik semua kesalahankuAgar cinta kita terukir kembali di dalam hatiKu ingin bahagia denganmuBila engkau memaafkan akuAku berharap kita bisa saling jujur dan percayaSupaya kita bisa menjaga keutuhan cinta kitaKarena bagiku, engkau jantung hatikuYang tak mungkin kulepaskanSemoga Tuhan mendengar cinta yang suci iniSampai akhir hayat kita nanti…

Sabtu, 05 Agustus 1995

MusliM wK 1995 – 2004

Page 2: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Untukmu…Harapan impian yang tak berbuahBerguguran tumbang sebelum musimnyaSatu-satu luluh tanpa bekasDi akhir tahun awal duka iniTerlukis dengan piluBatin yang terkulai lesuAntara harapan dan masa depanSerta seribu usaha mencari arti hidup iniDengan cinta sebagai jembatan titian

Namun…Hancurlah segala sukannyaSeorang gadis yang terpakuDengan khayalan sebagai dewa penolongPilu nian batin yang gundahPerangi yang dulu dijagaDegub jantung berdebar, berdetak mengalunkan kegundahanIbarat nyanyian pilu mengeluhTak mau menerima kenyataanDan mengakui kegoncangan batinPerlahan tapi pasti duka datang merundung kalbuMengubah suasana lama dan menggantikan cerita baruSerta lembaran putih…Sebuah kenangan berakhir sudah, walau rindu tiada batas…

Sabtu, 05 Agustus 1995

MusliM wK 1995 – 2004

Page 3: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Bila ku tahu kau masih mengharapkannyaAku takkan hadir diantara kalianBiarlah aku pergi dari cintamuBiarlah aku undur diri dari rasa sayangmu

Cinta…Memang berat untuk melupakan yang pertamaNamun kupergi bukan karena ituKu pergi karena cintamu bukan untukkuKu tak ingin menjadi dermaga kesunyian cintamu

Pergilah dan jemput dirinya yang kau rinduKu takkan menghalangi rindumu untuknyaWalau luka hati yang sangat dalamKu rela demi kebahagiaanmu

Rindu…Mungkin aku akan merasakannya bila kau pergiNamun akan kucoba untuk menepis rasa ituKu tak ingin menjadi penghalang rujuknya cinta kalian berdua

Kupercaya bila kita berjodohKau akan tetap bersamakuNamun kenyataan telah berpaling dari apa yang kita dambakanTuhan yang telah mengatur segalanya…

Di tahun__1995

MusliM wK 1995 – 2004

Page 4: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Masihkah ada waktuUntuk mengulang sebait cerita laluMenunai hasrat di relung hatimuDiantara gengam jemariAdakah itu masih untukku

Malam ini kusadariAku terpuruk halusinasiMenatap cermin diriku padamuKau peluk mesra dengan segala mesramuSebaris kata berlalu tanpa pastiMengubur bayangmu di ujung keraguan

Aku akuiRentang jarak dan waktukuTelah menggoreskan luka dalam penantianHingga kejenuhan tak lagi berpalingMenatap kelam sisa-sisa keangkuhan

Detik demi detik terus melajuKucoba merengkuh diriku sendiriMenelusuri jejak-jejak rindu diwaktu laluHanya sepatah kata dari akhir sebuah kisahBerbahagialah bersamanya…

Di tahun__1995

MusliM wK 1995 – 2004

Page 5: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Di saat kau disampingkuDi saat kupegang janjimuKau bisikan nada cinta padakuTiada hari tanpa cintamuKau belai-belai hati iniDengan segala curahan kasihmuKau bangkitkan semangat dirikuKau jadikan diri ini berarti

Namun apalah arti semua iniSetelah sekian lama kita berduaKau pergi tiada pernah kembaliKau tinggalkan rindu dihati

Kumohon kau dengarkan teriakkankuBahwa aku akan tetap mencintaimuKan kugapai segala rintangan didepankuAsalkan kau tetap menepati janjimu

Kumohon dengarkan suara hatikuAku masih mencintaimuSadarlah bahwa janjimu adalah dunia kitaAku akan berada didekatmuSelalu…selalu…dan untuk selamanya

Di tahun__1995

MusliM wK 1995 – 2004

Page 6: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Untukmu sahabatkuKu gapai dirimu lewat angan-anganKutitip salam untukmu lewat hembusan anginIngin rasanya kubuka kembaliPintu hati yang lama terkunciIngin kebuang bayang-bayang masa laluku yang kelamDan ingin ku singkirkan semua aralUntuk sebuah persahabatan yang tulus dan suci

Kutak ingin harapan hanyalah sebuah impianDan ku tak ingin harapan-harapan yang semuYang kuingin adalah sebuah kisah nyataSebuah persahabatan yang terjalin manis dan mesra

Kini bersemayamlah dilubuk hatikuLelah sudah aku mengembara diantara bayang-bayangUntuk mencari tempat berlabuh yang tenangUntuk akhiri sebuah pengembaraan yang panjang

Ku ingin merenda hari-hari esok bersamamuHari-hari yang kuharapkan tanpa kehampaanHari-hari yang mengandung kenangan manisSebagai tempat pengobat luka dihatiDan sebagai tempat curahan hati…

Di tahun__1995

MusliM wK 1995 – 2004

Page 7: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Putri…Dalam sepi dikeremangan malamKembaliku merenda mimpi tentangmuBegitu indah hingga terasa dalam lelapkuAku tersenyum sendiriBulan dan bintang seakan ikut menjadi saksi…Kebahagian kita

Putri…Aku tak tau mengapa mimpi itu selalu hadir bersama bayangmuDan akupun merengkuh dalam pelukkan Begitu hangatnya sampai ku terjagaSungguh indahnya jika mimpi itu bisa menjadi nyata

Di tahun__1995

MusliM wK 1995 – 2004

Page 8: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Kusadari adanya dirikuTak seindah yang kamu kiraKucoba mengerti apa yang harus aku lakukanUntuk membuatmu mengertiJauh dilubuk hatiku berkataAkankah kamu bisa menerima apa adanya diriku

Sahabat…Adakah engkau merasakan bahwa engkau punSama seperti diriku saat ini dan mungkin selamanyaWalau kekurangan sama-sama kita milikiSuka duka kita rasakan bersama…nantiDiantara ruang waktu yang sukar terpisahkanKu memilihmu untuk kumiliki sepenuhnyaApapun adanya dirimuTak akan ada yang lain dalam hatikuSelain kamu satu dan satu untuk selamanyaDan akan menjadi keheningan jiwaku agar sirna Terkubur bersama mimpi semuBersama-sama kita bangun bahtera cintaCinta yang abadi menjadi hak kita berduaUntukmu aku diciptakan begitu pula juga kamuSelamanya…

28 November 1996

MusliM wK 1995 – 2004

Page 9: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Sahabat Kenapa hanya tersenyumKetika menatap akuKau tak mau berterus terang

SahabatAndai aku dapat menembus dinding hatimuMungkin…aku dapat merasakanApa yang ada dihatimuEntah cinta atau benci

SahabatKau hanya tersenyumAku tak sanggup untuk menungguTentang keterusteranganYang dapat membuat hidupku lebih berarti

SahabatHarapan tinggalkan harapan nyataKau dan aku menjalin cintaMenuju mahligai bahagia

05 Desember 1996

MusliM wK 1995 – 2004

Page 10: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Terkadang aku tidak yakinDengan diriku sendiriMengapa aku bisa merebut dan menyeretKamu dalam cintakuSemua gejolak rasaSemakin menjadi setelah ungkapan manismuMenerima apa adanya akuTerlontar dan mengalir ditelingaAku masih labil dan pesimisKarena seperti yang kamu tahuMasa depanku masih belum pastiSedangkan kamu…Telah mampu berdiri sendiri untuk menyongsong hariSungguh…Aku pesimis untuk bisa mensejajarkan langkahkuKarena sebenarnyaKamu bisa mendapat seseorang yang…Yang lebih segalanya

05 Desember 1996

MusliM wK 1995 – 2004

Page 11: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Kata-kata kembali pada cintaYang setia mendengarkan nyanyian jiwaDemikian pula bunga-bunga yang menemani renunganBiarkan berangkat menempuh keyakinanFikiran-fikiran kita padatkanHingga berbentuk dalam mataMenjadi sajak atau jejak rinduMungkin lebih bermakna daripada batu…Biarkan suara-suara jiwa terlahirDari dalam hidup yang selalu mengalirMelangkahkan air mata yang fakirSudah berapa lama keterasingan Dikembangkan menjadi perjalanan batinMenempuh tafsir hati yang paling sunyiMenuju hari-hari yang pasti

06 Desember 1996

MusliM wK 1995 – 2004

Page 12: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Sengaja aku torehkan penakuAku ingin mencurahkan suasana didalam hatikuSaat ini aku belum pernah menemukan apa yangSebenarnya dinamakan bahagia ituBahkan aku belum pernah merasakanSebenarnya bahagia itu apaBerada dimanakah bahagia itu harus kudapatkanDengan apa aku bisa mendapatkan bahagia ituApakah harus dengan pengorbananku?…Untuk bisa mendapatkan arti sebuah bahagia!Sahabat…Selama ini hidupku selalu terlunta-luntaTersia-siakan oleh waktu yang terus bergulirDuka selalu datang silih bergantiPengorbanan selalu terabaikanRasakan semangatku seakan berangkat meninggalkankuDan akupun lesu menatap masa depankuEntah ku harus berbuat apalagiPutus asa nyaris terlintas dibenakkuBahagia…Kemanakah aku harus mencarimuHaruskah aku…Meronta, berteriak, menangis, mengiba dan…Kini aku cuma bisa meratapi semuanya

Di tahun__1996

MusliM wK 1995 – 2004

Page 13: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Tat kala sosok mungilmuMelintas manis…Ingin aku menggapaiSampai seluruh tubuhmuTerengkuh dalam dekapankuSeraya kubisikanSeuntai kata cintaKasih…Aku menantimu selalu

April__1996

MusliM wK 1995 – 2004

Page 14: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Putri…Hati yang renta perlahan memanjangSepanjang masaPada sentuhan lembutAdakah dihatimu…Seperti yang dihatiku!Dan adakah harapan kita disanaPutri…Dalam kebersamaan telah tercipta ceritaCinta yang pernah ada indahDan penuh pesonaAndai mungkin dan jadi nyataBahagia pasti datang menjelangPutri…Izinkalah aku singgah direlung hatimuTempat aku bersemayamTempat aku bisa mengukir cinta padamuTempat aku memadu dan betapa tulusnyacintaku…cintaku pada dirimu…

April__1996

MusliM wK 1995 – 2004

Page 15: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Kumerenungi kejenuhankuKamu datang, saat itu juga kamu melayangSepertinya kamu tak perdulikan akuDan mungkin kemunafikanku yang tak dapat aku hentikanKau pergi begitu sajaTak ada satupun yang tersisa…sirnaKau berikan aku kekosongan yang tiada artiDan permainan-permainan dalam khayal belakaSungguh egoisnya dirikuSaat-saat diriku harus bertempurHingga kau terbang bagai burungYang sulit untuk menangkapmuKusadari…aku tak terlalu pandai menggapaimuSedang diriku tak begitu setia menelusurimuSemua itu tak dapat aku jawabAku hanya mendambakan sesuatu yang indahYang membuat semua orang tertawaAku ingin kamu berkasih aku telusuriHingga….Hingga aku tak harus bertanyaDapatkah aku untuk menggapaimu…

Di tahun__1997

MusliM wK 1995 – 2004

Page 16: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Rinduku ……………

Entah kemana harus kularikan gelisahYang acap kali mencoba diam seribu basaKepala seakan terasa dihantamHati tak lagi sama bernyanyiTerperangkap sunyi sepiMenemani malam merayapi ujung kencan pagiDengan apa harus kulumat rindu ini…Jalan yang mulai sepi malam gulitaSesekali terdengar irama serangga malamSuara angin masuk dari jendela terbukaWajah jelita…Mengapung tipis ditimpa cahayaPutri…Kemana engkau mengambang Putri…Saat aku yang merinduimuSenyummu tampak sangat berartiYang membayang untuk mengobati rinduku ini

Di tahun__1999

MusliM wK 1995 – 2004

Page 17: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Keheningan dan kesunyianSering melanda dirikuAku yang sekarang bukanlah aku yang duluTak tau harus berbuat apaSering pula aku menangis,Tapi tak tau apa yang aku tangisiHanya sepi, sunyi dihatikuItulah yang akrab dengan kepribadiankuJuga diriku yang seperti iniYang tak bisa dipisahkan, antara aku dan dirikuSemua cepat sekali berlaluSosok orang yang sangat aku cintai Cepat sekali berubahEntah kapan itu terjadiAku ingin kembali seperti duluEntah kapan itu akan aku lakukanAku tak tauMasa-masa itu, cepat sekali berlaluTanpa kuhendaki dan ku sadari

Di tahun__2003

MusliM wK 1995 – 2004

Page 18: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Menjaring samudera isi tertumpahMengapa bagai bara tak kunjung padam?Setiap insan meratap penuh sesalHilang…Bimbang…Lingkaran hidup dibawah mimpiPelangi dan mega penuh anganMata terpejam mencari artiManisnya anggur tak kurasakanPahitnya empedu tiada berartiSeluruh jiwa melayang entah kemanaMenanti hujan di padang gersangTak datang…Hati menjadi kian beku oleh panasnya sang mentariSirna tertelan alam khayalMusnah terbawa angin yang tak tentu arahMelayang…dan hilang…Sendiri dalam sepiDalam sebuah hasrat yang matiPenantian………………

Di tahun__2003

MusliM wK 1995 – 2004

Page 19: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Kupandangi kamu…nampak binar matamuSekilas laut membiruKalbu mengeluh…Andai aku tenggelamAkan ku reguk mimpi yang dalam dan sunyiKupandangi kamu…tak tampak cintamuSekilas permata tersembunyiHarapanku lesu…Andai aku gagalAku ingin menunggu, biar terengah matiTantangnyaPutri……Tak taukah kamu, ada yang mencintaTak pantaskah itu?Dan………Mungkinkah………

Di tahun__1999

MusliM wK 1995 – 2004

Page 20: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Sebait kata kupersembahkan untukmuSuatu doa yang terlupaSaat kutatap cahayamuDalam kegelapanTerlintas terbayang diangankuTentang sebuah kehidupanEntah kemana suatu kisahArti kedamaian…Sejuta impian dan harapanHilang ditelan angin malamBadai dan gelombang…Adalah suatu kenyataan dalam kehidupan…Bagaikan sirna yang tertutup awan gelap…Adalah suatu kenyataan dalam kegagalan…Masih kuingat sebuah doa yang terlupa

Di tahun__1997

MusliM wK 1995 – 2004

Page 21: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Bagiku dan bagimu juaYang menapaki kehidupan iniSetiap waktu tanggalkan kenangan, suka..duka...Ada saat manakala kita tersantukOnak duri dan sakit yang menggigitOleh khilaf atau sengajaMari lebur semua itu dalam satu kata “Maaf”Di hari nan FitriSelamat Idul Fitri 1 Syawal 14 HMohon Maaf Lahir & Bathin

Bagiku dan bagimu jua Perjalanan waktu membawa kenanganSetiap detik tinggalkan ; manisSetiap langkah tanggalkan kegembiraanNamun adakala kita tersantuk onak duriDan sakit yang menggigit, entah oleh khilafAtau memang..(astagfirullah)..kita sengaja..!Maka, mari lebur semuanya dalam satu kata “maaf”Bersama gema takbir, di hari nan FitriSelamat Idul Fitri 1 Syawal 14 HMohon maaf lahir dan bathin

Perjalanan waktu….Setiap tapak tinggalkan kenangan Setiap detik tanggalkan kegembiraan Ada saat, manakala hati tersantuk onak duri dan sakit yang menggigit..menyeret kita dan tanggalkan luka & dukaKini, saatnya kita topan dan badaikan segalanyaDalam “maaf” nan penuh ikhlas, kasih, dan sayang..Selamat Idul Fitri 1 Syawal 14 HMohon Maaf Lahir dan Bathin

Selamat Idul Fitri1 Syawal 14 H

Mohon Maaf Lahir dan Bathin

Di tahun__2004

MusliM wK 1995 – 2004

Page 22: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Bagaikan embun pagiBasahi dedaunanSesejuk hati iniSaat kau memandangkuKelembutan hatimuHancurkan angkuh hatiSedangkan kecewakuDimasa yang laluKucinta caramuMencintai akuKau buka pintu hatikuKarena dirimuKiniku pahamiAku bahagia denganmu

Bukan karna cantikmuMeredamkan amarahTapi ketulusanmuMembuatku mengertiSeribu satu jalanTuk membalas cintamuKadang bisa seindahApa yang kau beri

Kucinta caramu “Ariyo” 2004

MusliM wK 1995 – 2004

Page 23: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Sepenggal cerita cinta kita…Masih tersimpan rapi dilubuk sanubariSaat luka kian mengangaKu ingin hadirkan bayangmuDisisi-sisi hatikuMungkinkah kealfaanku dimasa laluMasih membakar jiwaDan munculkan dendam dihati manismuBila saat ini kau mesti sendiriMemeluk hampa kesendirianDan nikmat kesunyian…Kumohon, maafkan aku atas segalanyaKarena itu bukan hasratkuTuk meninggalkanmu dan melupakan kebersamaan…Yang pernah kita lalui berduaBersamamu bagaikan khayalan termanisYang takkan pernah terwujudDan tetap menjadi sebuah mimpi yang terkuburKarena kini…kita telah berbeda

Di tahun__1998

MusliM wK 1995 – 2004

Page 24: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Untuk kebahagiannkuLuka dalam deritaku tergambar dalam kesendirianKulukiskan lewat tebing hati yang terjalWalau kehancuran menyembunyikan maknaTerus kujajaki rasamu untuk merasai jiwakuTak peduli dadaku remuk redamHingga hanyut aku ditengah keterpurukanKubuang jauh sesal dan kecewaKuhampiri ketulusan hatimuMenuju inginmu untuk merengkuh hidup yang berarti…Sampai dipertemukan arti bahagiaYang belum sempat kau reguk ketika bersamakuSaat ini…kumohon aliran cinta dan rasa sayangmu kau surutkan padaku…Tapi jangan kau keringkan padanya…Karena dialah jiwa ragaku yang tertinggal dihidupmu

12 April 1998

MusliM wK 1995 – 2004

Page 25: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Bentangkan rasa damai dalam dadamuBersama fajar indah nan sejuk penuh pesonaDihamparan kehidupan yang bahagiaDalam dunia ini…Kejarlah angan cintamu penuh pastiHilangkan rasa gundah dihatimu yang gelisahKalau memang itu semua kehendak-Nya Apalah artinya manusiaDalam hidup jangan biarkan dirimuTerlambat dalam khayal yang semuHilangkan resah hatimuSambutlah hari esok yang ceriaSongsonglah masa depanmu

Di tahun__2000

MusliM wK 1995 – 2004

Page 26: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Dalam khayalku kusaksikan langkahmu yang malu-maluSelalu membongkar kantukku direminal nasibSeperti tak sadarAku kembali menyentuh jari-jarimuKaupun tersenyum ragu dan akupun mendesah lembutKemanakah perasaan ini melarikan diri setelah itu?

Itulah yang membuatku gamangSeperti tak sanggup aku membenarkannyaAku sadari kembali tentang satu halYaitu bangun kembali rumah cintamuKurasa terlalu ningrat untuk kumasuki

Bagiku kini biarlah engkau rembulan dikejauhanYang tak pernah lelah menyinari hatikuNamun tak mungkin kugapaiMaafkan bila aku hanya maju dalam mimpi indah…Dalam khayal yang mengimajinasikanDan tak kan habis masa berlakunya…

Desember__2001

MusliM wK 1995 – 2004

Page 27: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Cinta itu memang adaIndah mengukir jiwaNamun cinta bagaikan tantangan tebing terjalSerta penuh dengan kebahagiaanAsalkan kita mampu merasakannyaCinta itu penuh kemesaraanCinta itu penuh harapanCinta itu penuh misteriCinta itu terbuai oleh nafsuOh…cintaCinta itu pengorbananSerta pengharapan untuk memilikiCinta itu segalanya bagi manusia Apakah itu benar?

Desember__1999

MusliM wK 1995 – 2004

Page 28: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Berbaring diantara sisi kehidupanTerjepit dan menjeritMenangis…Membuka dan membelah asaMenunduk…membungkukMeluruskan angan yang terputusOleh sisi kiblat kehidupanYang telah hilang diterjang arus gelombang kehidupan duniaRuntuh…luruh…sirna…musnahTinggal sisa usia senjaMenunggu mentari tenggelamBersama kabut dan mega senjaTidur pulas bersama buku harianDisela-sela kiblat kehidupanAntara siksa…dosa dan karuniaMenuntut jiwa raih bahagiaMelewati jembatan siksaDiantara sekepal tanah

Di tahun__2002

MusliM wK 1995 – 2004

Page 29: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Luka kembali terbalut lelehan air mataMengecam geram kecewaMenjerit berbaur petir kehidupan nyataBiarlah kumenyeruak gelapnya malamTanpa seberkas cahayaMengetuk pintu-pintu hati insaniYang tengah lelap tertidurMenikmati semua mimpi duniaMengendarai waktu demi waktuTak terhitung langkah…lelahYakinku…mereka pasti kembaliKejalan-Mu Ya Illahi Robbi…

Di tahun__2002

MusliM wK 1995 – 2004

Page 30: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Rupamu indah menarik hatiPutih bersih lambang kesucianBiarlah kuncup dipetikBaumu tetap harum mewangiSikapmu sungguh ramahSelalu rendah hatiMeskipun hati gelisahAduhai bunga melati…Berkembang putih semestaDihembus angin yang nyamanTerhibur hati yang luka

Di tahun__1999

MusliM wK 1995 – 2004

Page 31: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Saat kutatap cahayamuDalam kegelapanTerlintas bayangmu diangankuTentang sebuah kehidupanEntah dimana satu kisahArti kedamaian…Sejuta impian dan harapanHilang ditelan angin malamBadai dan gelobang…Adalah suatu kenyataan dalam kehidupan…Bagaikan sinar yang tertutup awan gelapAdalah suatu kenyataan dalam kegagalanMasih kuingiat sebuah do`a yang terlupa

Maret__1997

MusliM wK 1995 – 2004

Page 32: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Tak pernah kubayangkan akan berakhir dukaBuah cinta yang kudambakan tiada terwujudApakah ini hanya impian diatas bukit harapanBahagia yang pernah engkau janjikanTelah hilang...Kemana aku melangkahMembawa luka cintaKemana aku menjelangKasih dan cintanyaMungkinkah dia akan kembaliSeperti yang kuharapkanMengukir nada-nada cinta yang nyataManisnya harapanPahit kenyataan yang menderaPedih kurasakan cintaKemana bahagia...Hilang...

Maret__1997

MusliM wK 1995 – 2004

Page 33: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Malam dipagut sepiSaat wajahmu hadirMenyeretku pada kenangan masa silamDimana kita pernah merajut cerita dan merenda tawa…Dan petikan dawai gitar senandungkan kidung cinta

Kalau akhirnya kau harus pergiUntuk mewujudkan impian masa depanmuAkupun dengan berat hati melepasmu…Namun aku yakin cintamu hanya untukku

Walau kini aku harus menelan kekecewaanKau nodai kepercayaanku……dan harapankuBagaikan bayang-bayang kehadiranmu kiniTak mungkin aku merengkuh kembaliEntah mengapa kerinduanku tiba-tiba merasuki jiwaku…Kembali mengusung mimpi-mimpi patah

Desember __1999

MusliM wK 1995 – 2004

Page 34: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Kau tau…aku begitu mengharapkan sentuhan kasihmuKuingin tidur dalam buaian mutiara cintamuBersama belaian angin asmara yang berhembus lewat lorong nadiku…Akupun terlena dalam jalan kasihmuOmbak yang bergelombag telah membawa kita menuju dermaga…Diatas bahtera kita pandang birunya laut lepas tanpa batasLalu kita berucap!“Biar angin laut ribuan tahun dari tiap tetes air mata itulah yang akan mengungkapkan wibawa cinta kita”Dibalik kenangan manis itu terbesit tanya dihatiku“Masihkah cintamu seperti dulu?”Kenyataannya alam menyuarakan lainKidung kerinduan tak lagi bernyanyiMutiara cintamu tak lagi seperti yang dulu…Terkikis bersama janji-janji palsuKini layu sudah kuncup kasih yang kusemai dihatikuKu tau asaku takkan mungkin kugapai kembaliKiranya selama ini aku hanya bermimpi Biarlah semua kenangan itu akan menjadi lembaran kelabu dalam hidupku…Yang takkan membuat semangatku pudarUntuk menggapai cinta suci……walau tanpamuSelamat tinggal Biarlah aku pergi dengan membawa luka dihatiHanya satu kata buatmu diseberang“aku masih sayang kamu”

27 November 1999

MusliM wK 1995 – 2004

Page 35: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Disenja yang temaramBumi muram…langit kelamMatahari redup berselimut mendungPucuk cemara berdesahBerlenggok manja tertiup sang bayuSepi memagut…Selintas bayangmu hadirDalam keremangan diriku terpakuSamar namun pastiSosokmu begitu asingKugapai bayangmu yang semuMelayang kebalik mendungTinggalkan aku dalam kesendirianDicekam sepi…sendiri

Di tahun__1998

MusliM wK 1995 – 2004

Page 36: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Sesal terpaku dalam kalbuMaaf terucap dalam keraguanDerapan hujan bersatuHati bercerita lara yang terdukaPaling sinis menghias gerimisSenja temaram tipisAlunan aliran tirta ritma simfoni senduHarapan terlalu kukuh berdiri tertegunAku terlalu kuat untuk bersimpuhAku masih tegar dalam dekap ratapanTerhantam ketidakpedulianSalah ini ternyata telah terpatri dalam diriTerlalu tebal untuk terhapusSemua terlambat tersadarHancur…musnah…terpupusKenangan itu sangat manisMasa lalu yang tergaris didalam hidupCoretan pena dengan tinta kini terasa sinis dalam ceritaAir mata kini terasa membekuAsa dan harapan telah pergi Haruskah terkikis oleh waktu yang terus berkulirDan habis tanpa satupun puing terpaku

Di tahun__ 1996

MusliM wK 1995 – 2004

Page 37: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Malam yang sepi seakan hidup sendiriDiiringi suara serangga yang bernyanyi

Teringat aku padamuLenggok lakumu…Lembar raut wajahmu…Senyumu kala tersipu…Juga tatapan matamu yang teduh syahduJiwaku luruh…hatiku terbang melayangDisana engkau pasti telah tenangBerpeluk pulas dalam nikmat malamTiada terasa…ada hati mengingatmu

Nanti…Dalam ketenangan jiwaJiwa mengambangTinggalkan raga diatas pembaringanInginkan bersua denganmu

Kita kan bergandenganBercanda terbang naik keatas bulanTuk dengarkan kata hati sang pemimpi

Di tahun__1995

MusliM wK 1995 – 2004

Page 38: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Keheningan dan kesunyianSering melanda dirikuAku yang sekarang bukanlah aku yang duluTak tau harus berbuat apaSering pula aku menangisTapi aku tak tau apa yang aku tangisiHanya sepi…sunyi…dan tangisItulah yang akrab dengan kepribadiankuYang tak bisa dipisahkan antara aku dan dirikuSemua cepat sekali berlaluSosok orang yang sangat kucintaiCepat sekali berubahEntah kapan itu terjadiEntah kapan itu akan kulakukanAku tak tauMasa-masa itu cepat sekali berlaluTanpa kukenhendaki dan kusadari

Di tahun__1999

MusliM wK 1995 – 2004

Page 39: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Kupetik setangkai mawarWarna merah berseriBerkilau ditimpa sinar mentari pagiMawar merah diantara hijau dedaunanBerpadu serasi menambah indah wajahmuHarum semerbak wangimuMemenuhi jiwa yang sunyiKau petik mempesonaTakkan kubiarkan orang lain menjamah ayumuSekuntum mawar merahTetaplah menghiasi hatikuMekar-mekarlah dihatikuHiasilah jiwa iniDengan wajah mungilmu

Di tahun__2001

MusliM wK 1995 – 2004

Page 40: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Tergores hati tanpa pilih kasihBetapa indahnya cintaNamun betapa pahitnya cintaBetapa tajamnya lidah cintaTak kurang lidah-lidah cinta berkata demi cintaMunafik demi cintaBila semua lidah-lidah cintaTak berkata dustaTak dikaruniai kebosananTak pernah munafikMungkinkah cinta itu kan abadi…selamanya?

Di tahun__1995

MusliM wK 1995 – 2004

Page 41: Suara Hati

Bila Hati Berkata

PutriKembalilah ke puri ini.Satu semesta mungil yang mampu melumat bumiKalau aku mau membentangkannya.Inilah nirwana yang mampu menampung perasaan kita.Bumi punya langit sebagai jendela terhadap galaksi maha luas yang berjaya dalam misteri.Jendelaku adalah carik-carik kertas…berisi daftar pertanyaan yang tentang dunia yang tak akan habis di mengerti.Bumi menggetarkan nyali dengan palung-palung dalamAku cuma punya beberapa bait puisi…...lautan pribadiku yang di dalamnya selalu ada kamu…, dan kamu lagi...Samudera kata terbelit musik dan diudarai kenangan.Di dalamnya aku bisa berenang sekuat ikan.Bumi adalah sebuah kumparan besar yang melingkarkan semua makhluk dalam kefanaannya.Melingkarkan engkau dan aku...

26 April 2004

MusliM wK 1995 – 2004

Page 42: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Engkaulah getar pertama yang meruntuhkan gerbang tak berujungkumengenal hidupEngkaulah tetes embun pertama yang menyesatkan dahagakudalam cinta tak bermuara.Engkaulah matahari surgaku yang menyinari kata pertamadi cakrawala aksara.Kau hadir dengan ketiadaan. Sederhana dalam ketidakmengertian.Gerakmu tiada pasti. Namun aku terus di sini.Mencintaimu…..Entah kenapa..

26 April 2004

MusliM wK 1995 – 2004

Page 43: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Cacatan kecil sebuah perjalanan hidupDalam serpihan cerita tentang duniaMengartikan bait-bait tentang alur duniaTersadar akan sebuah arti kehidupanDihamparan bumi yang maha luas Dengan segala kejadian alamnyaLaut membiru pantulan maha langitLuas tanpa batas…Aku mencari arti sebuah perjalanan hidupDiantara luasnya bumi yang membentangLaut kuseberangi…gunung kudaki…Hingga akupun kelelahanNamun aku tak jua menemukan arti yang sesungguhnyaTentang hidup iniTak sanggup untuk kujamah duniaYang kubisa hanya menjalani yang telah digariskan-NyaNamun aku tetap tak tau harus berjalan kemanaBerjalan dan terus berjalan tak tentu arahMundurpun tak mungkin kulakukanHaruskah aku menungguTapi apa yang harus kutungguPerjalanan hidup benar-benar penuh dengan misteriDan fana semataAku takkan menunggu datangnya keajaibanAku akan melakukan apa yang aku bisaTentu dengan keridhoan Sang Maha Kuasa

Bagiku Dialah diatas segalanyaYang telah mengatur semuanyaApalah arti manusiaPerjalanan masih panjang Namun kita juga tak tahu sejauh mana perjalanan kitaCarilah bekal yang berguna untuk menghadap kepada-NyaKarena itulah yang bisa membuat perjalanan hidupmu lebih berartiAbadi didunia dan diakhirat nantinya…

Sabtu, 10 April 2004

MusliM wK 1995 – 2004

Page 44: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Pertamamelihatmu disanabagaikan seorang dewi turun dari langit ke alam inihati ini aku ingin menyapamunamun siapakah gerangan namamu?

Kini wajahmu selalu terbayangkemanapun kakiku melangkahbumi yang berputar dengan porosnyadan akupun selalu teringat wajahmu

Dan kini aku berjumpa kamuhatiku berdetak tiada menentuentah mengapaapakah ini yang dinamakan cintaatau hanya perasaanku saja

Hanya wajahnya yang tersisadari kelompak mataku

Di tahun__1998

MusliM wK 1995 – 2004

Page 45: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Hari yang berganti…waktupun kian berlalubulan telah berganti tahunwindu kian beranjak abadnamun tak ada tanda-tanda penantianku akan berakhir…harapan semakin pupuskeyakinanku semakin luruh sudahmenantikan kepastian cintamuyang tiada batas waktuinginku bertanya pada duniaberartikah penantianku ini…?Ataukah hanya pengorbanan yang sia-sia sajaingin aku mengadu pada bintangmengeluh pada awankapankah penantian ini akan berakhir…?

Di tahun__2002

MusliM wK 1995 – 2004

Page 46: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Cinta anugerah Tuhan yang terindahcinta bukanlah suatu hal yang anehdua hati yang berlainan mulai terkait dalam asmarauntuk saling merasakan suka dukanya bersamacinta membiaskan kerinduancinta menciptakan kecemburuanataupun kebencianmalah mungkin membuat buta yang berlebihanyang terkadang membuat kedukaan juga bahagianitulah cintamenantang tapi romantisMemang…indahnya rasa cintabertajuk bunga penuh warnaberlambang cinta penuh asmaraCinta…membuat hati tak bisa diamuntuk selalu melantunkan nada rinduCinta…mencintai ialah memberidicintai berarti menerimasaling memberi saling menerimaCinta…tak hanya butuh pengorbanankesetiaan…kasih sayang…dan kejujuranNamun juga butuh pengertianagar cinta kasih yang engkau jalin tetap selalu bertahanItulah cinta…Cinta sejati antara Engaku dan Dia

Di tahun__1997

MusliM wK 1995 – 2004

Page 47: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Kalau ini bakal membuat langkahku balik kepadamumaka akan kuhentikan planet-planet dari peredaranakan kutiup mati matahariakan kuruntuhkan gunung-gunung tinggidan kukeringkan lautan hindia sebagai kesiapanku menebus kesalahan meskiberbagai macam kesulitan

Kalau harus kutebus penyesalankuapapun akan kulakukanasalkan kamu mau menerimaku kembalitapi masihkah pintu maafmu akan kau bukakanjika aku mengetuknya?Masihkah kau ulurkan tanganmu kalau aku haus setitik harapan…

Semoga takkan hanya dalam angan aku menantidan semoga tak sebatas angansuara hati ini bakal terjawabkan

Di tahun__1999

MusliM wK 1995 – 2004

Page 48: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Diujung jalan itu kita pernahmemadu kasihdi bawah sinar bulankau peluk diriku dengan mesrajarimu yang lentik kugenggamdengan cinta yang panas membarabahagia hatiku bila bertemudengan pujaan hatikudan kini hatiku hatimu terlah berpadutuk luapkan perasaan cinta didadahilangkan rasa rindusinar bulan kian menerangi ruang hati kitaabadilah untuk selamanya…untukmu…untukku jualahadakah sang bintang ikut serta menyaksikankebahagiaan hati ini

Diujung jalan itu kita memadu kasihdiujung jalan itulah cintaku bersemiberkembang mewangi disanubari tiada berduri

27 April 2004

MusliM wK 1995 – 2004

Page 49: Suara Hati

Bila Hati Berkata

Sekuntum bunga anggrek warna birumekar menambahmenawan hatikubunga nirwana idaman wanitakau kucintai selama hayatkuparasmu indah bagai bidadariharum baumusemerbak mewangihanya dirimu bunga pujaankukau kucintai selama hayatku

Di tahun 1998

MusliM wK 1995 – 2004