STUDI PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI ALAM ... - …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...
Transcript of STUDI PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI ALAM ... - …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...
STUDI PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI ALAMREAKTOR KARTI NI
Soeleman , Syarip, Y. Sarjono
Pusat Penelitian Nuklir Yogyakarta
ABSTRAK
Telah dilakukan analisis dan perhitungan kondisi steadystate dari sistem pendingin primer reaktor Kartini berdasar-kan pola aliran konveksi alamo Pada daya 100,kW, suhu airpendingin di permukaan tangki untuk batas kesel~matan adalah40°C. Hasil analisis menunjukkan bahwa batas suhu' keselamatan tersebut akan dicapai dalam waktu selama 7,3 jam, jikaoperasi reaktor dengan sistem pendingin primer tidak dijalankan.
ABSTRACT
The calculation and analysis at steady state conditionof the Kartini reactor primary coolant system, based onnatural connection coolant flow, has been done_ The safetylimit of the coolant temperature at the surface'reactor tankis 40°C. The analysis show that the safety ~limit of thecoolant temperature, will be reached within 7,3 hour reactoroperation with the primary system off. P
I. PENDAHULUAN
Pembatasan besarnya suhu permukaan air tangki reaktor
Kartini pada tingkat pengoperasian daya maksimum Cl00 kW)
adalah sangat penting artinya. Adanya penunjukan suhu per-
mukaan air berkaitan erat dengan suhu pendingi~:daerah teras
dan suhu bahan bakar Csebagai pembangkit pan~s),
suhu pendingin pada daerah yang1semakin dekat
Dengan
(transient),
demikian pada keadaan ..unsteady state"
sehingga terjadi
dengan teras semakin besar sehingga terjadi distribusi suhu
yang tidak homogen. Perbedaan suhu tersebut akan menimbulkan
aliran pendingin dan perpindahan panas,
perpindahan panas secara konveksi alamo
Untuk menunjukan hubungan suhu permukaan dengan suhu
246
247
daerah teras, perlu perhitungan koefisien perpindahan panas
konveksi alam untuk reaktor Kartini. Perhitungan koefisien
perpindahan panas diperoleh dengan cara melakukan pengukuran
suhu bahan bakar dan suhu permukaan air tangki reaktor. Dari
hasil pengukuran tersebut diperoleh perkiraan besarnya suhu
pendingin di daerah teras dan besaran-besaran yang lain,
kemudian dikenakan pada kondisi reaktor Kartini. Besaran-
besaran tersebut kemudian digunakan untuk menghitung kece
patan kenaikan suhu yang berarti pula akan diperoleh lama
waktu pencapaian suhu maksimum yang diijinkan.
Kecepatan kenaikan suhu diambil pad a harga yang paling
besar, yaitu dengan pengoperasian reaktor pada daya 100 kW
secara "steady state" (sirkulasi pendingin primer dimatikan).
Dengan demikian dapat diketahui lama waktu operasi reaktor
pada daya 100 kW pada keadaan pompa (aliran)
dijalankan dan masih pad a kondisi aman.
II. TATA KERJA DAN PERHITUNGAN
A. Hidrolika Dan Panas
primer tidak
Pembangkitan panas pada teras reaktor menyebabkan ada
nya beda suhu pendingin di permukaan air tangki reaktor dae
rah teras. Aliran fluida karena adanya perbedaan suhu se
hingga akan terjadi rugi-rugi gaya aliran yang disebabkan
oleh keadaan permukaan dan perubahan penampang aliran. Oleh
karena itu aliran fluida yang terjadi karena adanya gaya
apung yang disebabkan oleh perbedaan berat jenis. Pola alir
an fluida reaktor Kartini terlukis pada gambaI' (1), dan ke
setimbangan aliran dapat dituliskan :
Q ( T" - T ) = Q (T - T )1 1 2 2 1
Q ( T" - T ) = Q (T - T )1 2 2 2 1
Kecepatan pembangkitan panas volumetrik dalam bahan bakar
g" dapat diperoleh dari
T1f~
248
Tz ke HE
T1 Qz+--(
Q1Q1
T"
R
Teras
Q1
T'= Tz T1 dari HE
T"~
Q1T'
LLL
Gambar 1 Pola aliran
q"
di mana
= G N O'f ¢ MeV/dlz :3em (1)
G = lenaga liap reaksi pembelahan. MeV
N = rapal alom bahan bakar = inli/em:3
0' = luas penampang pembelahan mikroskopik.f¢ = fluks neulron. n/em2 dl
2em
Pembangkilan panas sepanjang bahan bakar
gaya apung sebesar
F = flp 1 A'0
di mana
akan menimbulkan
flp = selisih beral jenis
1 = panjang aklif bahan bakar
A = luas penampang aliran
Kemudian lerjadi rugi-rugi gaya yang disebabkan oleh
1. Rugi-rugi gaya geseran dalam leras sebesar
F =f flp A A f Ld
"eq
zv
249
di mana
A
= luaspenampang aliranf
= koefisiengeseranL
=panjangtotalbahan bakar
p
= massajenisair
v
=kecepatanaliran
9
=percepatangravi tasibumi
2. Rugi-rugi karena adanya lubang pada "kisi" atas dan "bawah
Untuk tiap lubang dapat ditulis
1 2F = A t.p = A ~ -- p v 2o l ' 2
~ = faktor gesekan
3. Rugi-rugi gaya karena inersia pada aliaran semi
untuk aliran terbuka berlaku
terbuka
F. = A t.p = At. n '
12
2P V
Aliran pada reaktor Kartini dianggap semi terbuka
FLn
Dari kesetimbangan gaya-gaya dapat dilulis
gaya apung = rugi-rugi gaya
Ff+ Fol + F
Ln
1~L\Ol A
=Af~l d -~- P veq 2
2+ A ~ pv +
2A pv
4
Dari persamaan ini dapat diperoleh persamaan substitusi
L\O
pLd-
eq+ 2 Z; _1 +_1 ]2 2 (2)
Untuk menenlukan harga kecepalan aliran dan perbedaan suhu
di dalam teras reaklor dapat diperoleh dari
panas dan aliran akan didapal panas dari
dibawa aliran
kesetimbangan
reaktor = panas
250
q" = v pAC C T" - T )l P
= panas yang dihasilkan persaLuan wakLu.
T" - T = t.T =ql
V pAC p
B. PenenLuan Suhu Pendingin
KecepaLan pembangkiLan panas volumeLrik dapaL dihiLung
dari persamaan (1) unLuk reaklor KarLini di mana
N = 2,67 X 1020 inli/cm3
SaLu kali reaksi pembelahan pembangkiLan energinya sebesar
200 MeV = 1,602 x 10-13joule dan Lampang serapan mikros-, 23~ -24
kOp1k unLuk U dengan neuLron Lermal adalah 577 x 10
cm2, sehingga akan diperoleh
q" = 4,32 X 106 kkal/m2 jam
Dari pembangkiLan panas LersebuL dapaL dihilung suhu ke
longsong bahan bakar pada daya 100 kW dengan cara
1. Menghilung penurunan suhu pada bahan bakar yaiLu
2q' ". R
t.Tb = 4 Ab
di mana
R = jari-jari bahan bakar = 0,0178 m
A b = koefisen daya hanLar panas unLuk bahan bakar
= 15,48 kkal°~ ,C mJam
t.Tb_ 4,32 X 106 k kal/m3jam
- 4 x 15,48 k kalO~ •C mJam
2CO,0178 m) = 22,1 °c
2. MenghiLung penurunan suhu pada gap
Karena gapnya cukup sempiL maka dapaL diLulis
t.T = 2 A9
251
di mana
!J.r
-4= 0.635.10 m
R
= 0.0178 m
>~
= O.155kkal
Cjam
!J.T= 16.75 °c
9
3. Menghilung suhu kelongsong
Karena kelebalan kelongsong cukup lipis maka dianggap su
hunya homogen alau lidak lerjadi penurunan suhu pada ke
longsong. Suhu kelongsong dapat dihitung dari hasil peng-
ukuran suhu bahan bakar pada daya 100 kW.
133°C dan suhu kelongsongnya adalah
yaitu sebesar
Ts = T -!J.T -!J.T =b b 9
= 133 - 22.1 - 16.75 = 94.15 °c
4. Menghilung koefisien perpindahan panas.
Untuk menghilung besarnya koefisien perpindahan panas
lerlebih dahulu dihilung besarnya :
- bilangan Prandl. Reynold dan Grashof dengan perkiraan
suhu fluida didaerah teras berkisar 50°C.I
Prandl = PrC /-lp- --_ ..
- k
p v 0Reynold = Re =
Grashof = Gr =2
/-l
Unluk mempermudah perhilungan kila gunakan dalam saluan
Inggris pada suhu 100 of.
di mana
v = kec.aliran rala-rala = 0.164 fl/del
C
= panas Janis= 0.998 BTU/lb ofp -3 lb/-l. = angka kekenlalan = 0.458 x 10 Ib/fldt = 1.6 ~f Jamk
= daya hanlarpanas= 0.364 BTU/jam fl of
9
= percepalan grafilasi= 32 fl/dl2
{3
= koefisien konduklivilas lermal -4 °= 2 x 10 / F
252
p = kerapa~an pendingi= 62 Ib/l~3
t:.
= selisih suhu pendingin dengan kelongsong = 92 oflL= panjang bahan bakar= 1,2 f'~
Pr
= 4,52
0= diame~erhidrolis
un~uk reak~or Kar~ini dengan susunan bahan bakar
berben~uk kisi segi ~iga akan diperoleh diame~er
hidrolis
o _ luas penampang aliran- keliling ~erbasahi
= 1,07 em = 0,0351 f'~
Re _ 62 x 0,164 x 0,0351 = 760,025- -3
0,458 x 10
G .Pr r
-4 2 3_ 4,52x32x2xl0 x(62) xO,998x92xCl,2)- 1,6
= 110266581,6
I4/ G P = 102,47v' r r
Koef'isien perpindahan panas.
he = 0,555 ~ CG.P )O,2~r r= 0,555.0,364 Cl02 47)
= 589,77BTU
0,0351 'f~2. ofJam
2°c= 0,335 wa~~/Cm
Skema distribusi suhu di dalam bahan bakar sampai air pen
dingin terlukis pada gambar (2).
t:.Tb
t:.Tg
t:.Tr
To Tb Ts Tr
Gambar 2 . Dis~ribusi suhu
253
5. Perhitungan lama waktu yang diperlukan untuk mencapai
besarnya suhu permukaan yang diijinkan. Suhu maksimum
yang diijinkan untuk permukaan air tangki reaktor Kartini
adalah 40 °e. Suhu tersebut akan dapat dieapai dengan
waktu yang paling singkat. bilamana reaktor dioperasikan
dengan sistem primair dimatikan Csteadystate) pada daya
100 kW. Untuk menghitung waktu yang diperlukan agar suhu
permukaan air tangki reaktor meneapai 40°C adalah dengan
per'samaan
t-t 4hIn
'0. cD e
= -t -t P Ca
b p
di
mana
t
=suhupendinginpada daerahterasa. t=suhupermukaanairtangkireaktor
t = suhu awal pendinginbh = koefisien perpindahan panas reaktor Kartinic
2 0 2 o~= 0.335 waU,/cm dt e = 0.0804 eal/em dt C
p = berat jenisair= 0.998
ejenisair 0
= panas = 0,307 cal/gr Cp D= diameterterasreaktor
e=waktu kenaikan suhu
Sehingga
t at a
- t- t b = exp ( -
4h
P e: De)
Dengan trial dan error akan diperoleh
t = 54.4°eae = 7.3 jam
III. HASI L DAN PENBAHASAN
Pengukuran suhu bahan bakar dilakukan untuk beberapa
t.ingkat daya dan data yang digunakan pada daya 100 kW dengan
menggunakan IFE (Instrumented Fuel Element). Pada daya 100
kW diperoleh suhu bahan bakar sebesar 133°C pada ring B. di
mana pada posisi tersebut besarnya fluks neutron adalah
254
paling linggi. Fluks neulron maksimum berarli
bangkilan panas yang paling besar.
Pembangkilan panas maksimum mengakibalkan keeepalan ke-,naikan suhu pada pendingin paling besar. demikian pula pada
lerjadi pem-
per mukaan air tangk i reaklor ..Dengan memper kirakan suhu pen-
dingin pada daerah leras yang diwakili
berkisar 50°C. akan diperoleh harga hc
oleh daerah ring B2 °
= 0.335 wall/em C.
Harga h lersebul merupakan besaran koefisien perpindahancpanas untuk reaklor Karlini pada daya 100 kW. Kemudian kare-
na parameter reaklor pada daya 100 kW. sehingga dapal kila
lenlukan lama waklu Ce) yang diperlukan agar suhu permukaan
air langki meneapai 40°C.
Hasil perhilungan harga e sebesar 7.3 jam merupakan
harga yang paling keeil. Dalam hal ini berarli bahwa bila
reaklor beroperasi dengan daya lebih rendah akan diperoleh
harga e yang lebih besar.
IV. KESI MPULAN
Dalam perhilungan unluk daya 100 kW yang lelah dilaku
kan diperoleh harqa h = 0.335 wall/em2 °c dan harga e sebe-- csar 7.3 jam. Dalam hal ini harga e merupakan lama waklu ler-
keeil untuk kenaikan suhu permukaan air langki agar meneapai
40°C. karena daya reaklor maksimum hanya 100 kW. Kemudian
unluk daya < 100 kW harga e akan lebih besar dari 7.3 jam.
Hasil besaran e ini merupakan angka keselamalan unluk reak
lor Karlini. Dengan perkat.aan lain bahwa pada kondisi pompa
primer lidak dapal dijalankan. reaklor masih bisa untuk di-
operasikan selama 7.3 jam. Hasil perhitungan ini merupakan
hasil penelitian awal yang dapal digunakan untuk mengembang
kan penelitian selanjutnya.
ACUAN
1. Mohammad Ridwan dkk. "Pengantar Ilmu Pengetahuan Tekno
10g1 Nuklir" Badan Tenaga Atom Nasional 1978
2. Ulaja. Bambang Selyadji, Hari Sudirdjo, "Analisa Termo-
255
hi dr 01 i k Reak t.or Kar t.i ni ". Pr osi di ng Per lemua.n dan Pr esenlasi Ilmiah PPBMI - BATAN1985.
3. Frank Kreilh, "Principle of Heal Transfer", Harper & Row,Publicher. Ioc 1973.
4. C 0 Bennet.. & J E Myers ; "Momenlum, Heal And Mass Trans
fer" Me Gra VI - Hi11 Chemical Engi neer i ng Ser i es;Singapore Reprint 1975.
5. William H Me Adams; "Heal Transmission", Me Graw - Hill
Book Company 1985.
TANYA .JAWAB
1. Utaja
a. Kenapa tidak dihi tune Lewat harea air reaktor dan
daya :P
b. Baeaimana anda menehitune Nu :P
.Jawaban
a. Cara perhitunean ini adaLah untuk meneetahui parameter
parameter perpindahan panas. misaLnya koejisien per
pind~~an panas he
b. NusseLt dihitune dari jormuLasi yane dapat berLaku
untuk aLiran Laminer dan turbuLent dan denean mene
aneeap semua parameternya bukan merupakan junesi suhu.
2. Bambane S
a. Baeaimana menentukan keeepatan aLiran rata- rata daLam
penen.tv.anbi Lanean Reynold?
b. Apa munekin dapat ditentukan denean eara eksperimen ?.Ja~~ban
a.. J1en.-entuka.nkecepa.tan aL iran rata-rata denean meneambi L
data peneukuran yane teLah diLakukan oLeh Ir Utaja dan
perhitunean oLeh Ir Syarip
b. Di ten.t1..L~andenean eksperimen bi La dianeeap aL iran
hanya daLam satu arah vert ikaL.