STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI...

63
STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI SARTIKA KOTA KENDARI TAHUN 2017 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma III Kebidanan Politeknik Kesehatan Kendari Disusun Oleh : MIRDAYANTI ABBAS NIM. P00324013083 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI DIII 2017

Transcript of STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI...

Page 1: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATANPAYUDARA DI RSU DEWI SARTIKA

KOTA KENDARI TAHUN 2017

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan PendidikanProgram Studi Diploma III Kebidanan Politeknik Kesehatan Kendari

Disusun Oleh :

MIRDAYANTI ABBASNIM. P00324013083

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEBIDANANPROGRAM STUDI DIII

2017

Page 2: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI
Page 3: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI
Page 4: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IdentitasDiri

1. Nama : Mirdayanti Abbas

2. Tempat dan Tanggal Lahir : Walandawe, 8 Desember 1994

3. JenisKelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Suku/Kebangsaan : Tolaki/Indonesia

6. Alamat : Desa Wiwirano Kec. Oheo Kab. Konut

B. Pendidikan

1. SDN 1 Walandawe Tamat Tahun 2007

2. SMPN 4 Asera Tamat Tahun 2010

3. SMAN 1 Oheo Tamat Tahun 2013

4. Terdaftar sebagai Mahasiswa Poltekkes Kendari Jurusan

Kebidanan Tahun 2014 Sampai Sekarang

Page 5: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

ABSTRAK

Studi Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan Payudara di RSU DewiSartika Kota Kendari Tahun 2017

Mirdayanti Abbas1, Melania Asi2, Andi Malahayati3Latar Belakang : Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sebesar 359/100.000 kelahiranhidup, salah satu penyebabnya adalah infeksi dan peradangan payudara,pencegahannya yaitu dengan perawatan payudara.Berdasarkan hasil wawancaradengan beberapa ibu nifas di RSU Dewi Sartika pada bulan November 2016 kepada 5ibu nifas hanya 1 orang yang bisa menjawab pertanyaan tentang perawatan payudara,dan 4 ibu tidak menjawab pertanyaan tentang perawatan payudara.Tujuan : Untuk mengetahui pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara diruangNifas di RSU Dewi Sartika Kota Kendari tahun 2017.Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.Penelitian ini telah dilakukan di RSU Dewi Sartika Kota Kendari yang dilaksanakan padabulan Maret-Mei 2017. Jumlah sampel sebanyak 89 responden dengan teknikpengambilan sampel accidental sampling.Hasil Penelitian : Dari 89 responden sebagian besar responden memiliki pengetahuandalam kategori cukup, yakni sebanyak 48 orang (53,9%), pengetahuan dalam kategoribaik sebanyak 27 orang (30,3%) dan pengetahuan dalam kategori kurang sebanyak 14orang (15,7%).Kesimpulan : Diketahui bahwa pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudaraberdasarkan umur terbanyak dalam kategori umur 20-35 tahun yakni 42 responden(47,2%), pendidikan terbanyak dalam kategori pendidikan SMA yakni 29 responden(32,6%), dan sumber informasi terbanyak dalam kategori sumber informasi keluargayakni 39 responden (43,8%).Saran :Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang serupa denganpenelitian ini agar menambah jumlah variabel penelitian sehingga mendapatkan hasilyang maksimal.

Kata Kunci : Pengetahuan, Perawatan PayudaraDaftar Pustaka : 23 (2003-2014)

1. Mahasiswi DIII Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari2. Dosen Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Page 6: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas

limpahan rahmat, hidayah, dan karunia yang diberikan sehingga Karya

Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Studi Pengetahuan Ibu Nifas Tentang

Perawatan Payudara Di RSU Dewi Sartika Kota Kendari Tahun 2017”

dapat terselesaikan dengan baik.

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini melewati perjalanan panjang, penulis

mendapat petunjuk dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara

langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Melania Asi, S. Si. T, M.

Kes selaku pembimbing I dan IbuA Malahayati N., S. Si. T, M. Kes selaku

pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan pemikirannya dengan

penuh kesabaran dan tanggung jawab guna memberikan petunjuk dan

bimbingan kepada penulis dalam proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak,

baik lembaga maupun pribadi sebagai berikut :

1. Bapak Petrus, SKM, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kendari.

2. Ibu Halijah, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik

Kesehatan Kendari.

3. Ibu Wd. Asma Isra, S. Si. T, M. Kes, Ibu Heyrani, S. Si. T, M. Kes, dan

Ibu Fitriyanti, SST, M. Keb selaku penguji Karya Tulis Ilmiah ini.

Page 7: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

4. Seluruh Dosen dan Staf Prodi D III Kebidanan Politeknik Kesehatan

Kendari.

5. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi

Sulawesi Tenggara dan Kepala RSU Dewi Sartika Kota Kendari dr.

Dewa Putu Ardika Saputra.

6. Teristimewa kepada Ayahanda Abbas dan Ibunda Masni serta

saudara-saudariku tersayang Mas’an, Muslan, Masdar, Maswanti,

Mindra, dan Agusman yang memberikan dukungan moril dan materiil.

7. Terkhusus sahabat-sahabatku “11 IDIOTS” Indah, Ririn, Risky, Yani,

Arni, Hanny, Britgita, Wiwik, Deandra, dan Kiki yang senantiasa

member doa, dukungan, dan persahabatan terindah serta senantiasa

menemani dalam suka dan duka kepada penulis.

Penulis menyadari dalam penulisan ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu, saran dan kritikan yang sifatnya

membangun sangat penulis harapkan demi kemajuan penelitian

selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi

pembacanya. Amin.

Kendari, Juli 2017

Penulis

Page 8: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................... iLEMBAR PERSETUJUAN ............................................................... iiLEMBAR PENGESAHAN ................................................................ iiiDAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................. ivSURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................ vKATA PENGANTAR ........................................................................ viABSTRAK ........................................................................................ viiiDAFTAR ISI...................................................................................... ixDAFTAR TABEL .............................................................................. xDAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xi

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang .............................................................. 1B. Rumusan Masalah ........................................................ 4C. Tujuan Penelitian .......................................................... 4D. Manfaat Penelitian ........................................................ 4E. Keaslian Penelitian......................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Telaah Pustaka ............................................................ 7B. LandasanTeori ............................................................... 16C. KerangkaKonsep............................................................ 19

BAB III METODE PENELITIANA. Jenis dan Desain Penelitian ......................................... 20B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................... 20C. Populasi dan Sampel ................................................... 20D. Variabel Penelitian ....................................................... 21E. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif....................... 22F. Instrumen Penelitian ...................................................... 23G. Jenis dan Cara Pengumpulan Data ............................... 24H. Pengolahan Data ......................................................... 25I. Analisa Data ................................................................. 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian ............................................................ 27B. Pembahasan .................................................................. 33

BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan .................................................................... 41B. Saran ............................................................................. 42

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 9: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur ............................ 29

Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan ................... 29

Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi ........ 30

Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan ............... 30

Tabel 5 Distribusi Responden Pengetahuan Ibu Nifas tentang PerawatanPayudara di RSU Dewi Sartika Kota Kendari Tahun 2017Berdasarkan Umur ............................................................... 31

Tabel 6Distribusi Responden Pengetahuan Ibu Nifas tentang PerawatanPayudara di RSU Dewi Sartika Kota Kendari Tahun 2017Berdasarkan Pendidikan ...................................................... 32

Tabel 7Distribusi Responden Pengetahuan Ibu Nifas tentang PerawatanPayudara di RSU Dewi Sartika Kota Kendari Tahun 2017Berdasarkan Sumber Informasi............................................ 32

Page 10: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Responden

Lampiran 3 Informed Consent

Lampiran 4 Kuisioner Penelitian

Lampiran 5 Master Tabel Penelitian

Lampiran 6 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara

Lampiran 7 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari RSUDewi Sartika

Page 11: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka kematian ibu merupakan standar baik buruknya

pelayanan kesehatan di sebuah negara. WHO memperkirakan setiap

tahun 500 wanita meninggal dunia akibat kehamilan atau persalinan.

Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun

2012, Angka Kematian Ibu (AKI)di Indonesia sebesar 359/100.000

kelahiran hidup sedangkan target yang ingin dicapai sesuai tujuan

pada tahun 2015 angka kematian ibu turun menjadi 102

kematian/100.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan

Malaysia, Filipina, dan Srilanka, angka tersebut lebih besar

dibandingkan dengan angka dari negara-negara tersebut dimana AKI

Malaysia 62/100.000 kelahiran hidup, Filipina 230/100.000 kelahiran

hidup dan Srilanka 58/100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2013).

Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

(2013)menyebutkan bahwa penyebab utama kematian ibu di Indonesia

yaitu perdarahan (30,3%), hipertensi (27, 1%), infeksi (7,3 %) dan lain-

lain (40,8%). Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara (2014) menyatakan

bahwa dari 100.000 kelahiran ada 205 ibu yang meninggal saat

melahirkan. Kematian ibu di Provinsi Sulawesi Tenggara disebabkan

oleh perdarahan, eklamsi, partus lama, abortus, dan infeksi. Infeksi

Page 12: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

yang tidak ditangani dengan benar akan berakibat pada kematian ibu.

Salah satunya infeksi dan peradangan pada payudara.

Dalam masa nifas dapat terjadi infeksi dan peradangan pada

payudara, infeksi terjadi melalui luka pada puting susu, tetapi

mungkinjuga melalui peredaran darah. Tanda-tandanya adalah rasa

panas dan dingin disertai dengan kenaikan suhu, penderita merasa

lesu dan tidak nafsu makan. Penyebab infeksi biasanya

staphylococcus aureus, payudara membesar, nyeri dan pada suatu

tempat kulit merah, membengkak sedikit, dan nyeri pada perabaan.

Oleh karena itu perlu pencegahan salah satunya dengan perawatan

payudara (Wiknjosastro, 2007).

Perawatan payudara bertujuan untuk memelihara kebersihan

payudara agar terhindar dari infeksi, meningkatkan produksi ASI

dengan merangsang kelenjar-kelenjar air susu melalui pemijatan,

mencegah bendungan ASI, menguatkan puting. Perawatan payudara

pada ibu menyusui dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore sejak hari

kedua pasca melahirkan (Saryono & Roischa, 2009).

Akibat dari perawatan payudara yang tidak benar dapat

mengakibatkan obstructed duct yaitu keadaan dimana terjadi

sumbatan pada satu atau lebih saluran susu/duktus laktiferus yang

dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya tekanan jari pada

payudara waktu melakukan perawatan payudara dan menyusui,

pemakaian BH yang terlalu ketat, dan komplikasi pada payudara

Page 13: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

bengkak, nyeri, memerah/mastitis. Bila mastitis berlanjut, dapat terjadi

abses payudara yaitu ibu tampak sakit lebih parah, payudara lebih

mengkilap, benjolan tidak lagi sekeras pada mastitis, tetapi

mengandung cairan atau pus. Jika sudah terjadi abses maka payudara

yang sakit tidak boleh disusukan, mungkin juga perlu tindakan bedah

(Nugroho et al. 2014).

Peran bidan dalam mengurangi angka kejadian infeksi nifas

pada payudara adalah memberikan KIE tentang perawatan payudara,

memberikan penyuluhan kepada ibu nifas agar tetap menjaga

kebersihan payudaranya terutama pada puting susu, dan memberikan

penyuluhan kepada ibu nifas tentang tanda-tanda infeksi payudara.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa ibu nifas di

RSU Dewi Sartika pada bulan November 2016kepada 5 ibu nifas

hanya 1 orang yang bisa menjawab pertanyaan tentang perawatan

payudara, dan 4 ibu tidak menjawab pertanyaan tentang perawatan

payudara. Dari hasil wawancara tersebut menunjukan bahwa lebih

banyak ibu nifas yang belum mengetahui tentang pentingnya

perawatan payudara.Permasalahan ini masih banyak terjadi di

masyarakat sehingga penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut

mengenai Studi Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

Di RSU Dewi SartikaKota Kendari Tahun 2017.

Page 14: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat

dirumuskan masalah “Bagaimanakah pengetahuan ibu nifas tentang

perawatan payudara di RSU Dewi Sartika Kota Kendari tahun 2017?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengetahuan ibu nifas tentang perawatan

payudara diRSU Dewi Sartika Kota Kendari Tahun 2017.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu nifas tentang perawatan

payudara berdasarkan umurdi RSU Dewi Sartika Kota Kendari

Tahun 2017.

b. Untuk mengetahui pengetahuan ibu nifas tentang perawatan

payudara berdasarkan pendidikandi RSU Dewi Sartika Kota

Kendari Tahun 2017.

c. Untuk mengetahui pengetahuan ibu nifas tentang perawatan

payudara berdasarkan sumber informasidi RSU Dewi Sartika

Kota Kendari Tahun 2017.

Page 15: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi pada tenaga

kesehatan khususnya bidan dalam hal pengetahuan ibu nifas

tentang perawatan payudara.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan masukan

informasi mengenai pengetahuan ibu nifas tentang perawatan

payudara.

3. Manfaat Bagi Tempat Penelitian

Sebagai bahan masukan bagi bidan dalam meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan khususnya mengenai pengetahuan ibu nifas

tentang perawatan payudara.

4. Manfaat Bagi Peneliti

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti mengenai

studi pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara.

E. Keaslian Penelitian

1. Ika Ayuning Tyas (2010) dengan judul “Gambaran Pengetahuan

Ibu Nifas tentang Perawatan Payudara di BPS Kamilah Purwosari

Surakarta”. Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross

sectional. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

seluruh ibu nifas yang ada di BPS Kamilah Purwosari pada bulan

Juni 2010 sejumlah 34 responden dengan menggunakan tehnik

Page 16: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

total sampling. Alat pengumpulan data menggunakan format

kuesioner.

2. Eka Pratiwi (2009), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas

tentang Tehnik Perawatan Payudara di RB Prasasti Mojolaban”.

Metode penelitian deskriptif. Populasi yang digunakan seluruh ibu

nifas pada bulan April-Mei 2009 berjumlah 20 responden dengan

menggunakan tehnik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan

kuesioner.

Perbedaan dari penelitian yang penulis lakukan dengan

penelitian sebelumnya adalah judul, populasi, sampel sedangkan

persamaannya yaitu metode yang digunakan deskriptif kuantitatif.

Page 17: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Tinjauan tentang Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau

hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang

dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya)

(Notoatmodjo, 2012).

b. Tingkatan Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2012) pengetahuan seseorang

terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang

berbeda-beda. Secara garis besarnya dibagi dalam 6

tingkatan pengetahuan, yaitu :

1) Tahu (know)

Diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang

telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Untuk

mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu

dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan.

2) Memahami (comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekadar tahu terhadap

objek tersebut, tidak sekadar dapat menyebutkan, tetapi

Page 18: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

orang tersebut harus dapat menginterpretasikan secara

benar tentang objek yang diketahui tersebut.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami

objek yang dimaksud dapat menggunakan atau

mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada

situasi yang lain.

4) Analisa (analisys)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk

menjabarkan dan/atau memisahkan, kemudian mencari

hubungan antara komponen-komponen yang terdapat

dalam suatu masalah atau objek yang diketahui.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang

untuk merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan

yang logis dari komponen-komponen pengetahuan yang

dimiliki.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek

tertentu.

Page 19: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2012), ada beberapa faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu :

1) Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar

sekolah dan berlangsung seumur hidup.

2) Media massa/ sumber informasi

Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media

massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah,

internet, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar

terhadap pembentukkan opini dan kepercayaan orang.

3) Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang-orang

tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik/

buruk.

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar

individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.

5) Pengalaman

Pengalaman berbagai sumber pengetahuan adalah suatu

cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan

Page 20: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh

dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu.

6) Usia

Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin

berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya,

sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin

membaik.

2. Tinjauan tentang Nifas

a) Pengertian Nifas

Nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari lepasnya

plasenta sampai alat-alat kandungan kembali seperti

sebelum hamil (Wulandari & Eni, 2010).

Masa nifas disebut juga masa post partum adalah

waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari

rahim, sampai 6 minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya

kembali organ-organ yang berkaitan dengan kandungan

yang mengalami perubahan (Suherni, 2009).

Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah

keluarnya plasenta sampai alat-alat reproduksi pulih seperti

sebelum hamil dan secara normal masa nifas berlangsung

selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati, 2010).

Page 21: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

Masa nifas atau puerperium adalah masa setelah

partus selesai sampai pulihnya kembali alat-alat kandungan

seperti sebelum hamil. Lamanya masa nifas ini yaitu kira-kira

6-8 minggu (Abidin, 2011).

Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan

kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk

memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum

hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009).

b) Tahapan Masa Nifas

Menurut Wulandari & Eni (2010), tahapan masa nifas

dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:

1) Puerpurium Dini

Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan

berjalan-jalan.

2) Puerpurium Intermedial

Kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang lamanya 6-

8 minggu.

3) Remote Puerpurium

Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna

terutama bila selama hamil atau waktu persalinan

mempunyai komplikasi, waktu untuk sehat sempurna bisa

berminggu-minggu, bulanan, tahunan.

Page 22: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

3. Tinjauan tentang Perawatan Payudara

a) Pengertian Perawatan Payudara

Perawatan payudara adalah kebutuhan perawatan diri

yang diperlukan untuk meningkatkan kesehatan(Saryono &

Roischa, 2009). Perawatan payudara tidak hanya dilakukan

sebelum melahirkan, tetapi juga dilakukan setelah

melahirkan (Nugroho et al. 2014).

b) Tujuan Perawatan Payudara

Menurut Anggraini (2010), perawatan payudara pasca

persalinan merupakan kelanjutan perawatan payudara

semasa hamil yang mempunyai tujuan sebagai berikut:

1) Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar

dari infeksi

2) Untuk mengenyalkan putting susu,supaya tidak mudah

lecet

3) Untuk menonjolkan putting susu.

4) Menjaga bentuk buah dada tetap bagus

5) Untuk mencegah terjadinya penyumbatan

6) Untuk memperbanyak produksi ASI

7) Untuk mengetahui adanya kelainan

c) Manfaat Perawatan Payudara

Manfaat perawatan payudara adalah untuk

merangsang kelenjar susu agar lebih lancar mengalirkan

Page 23: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

ASI, menghindari pembengkakan serta peradangan

payudara saat menyusui, hubungan batin ibu dan anak akan

terjalin dengan menyusui (Creasoft, 2008)

d) Langkah-langkah Perawatan Payudara

1) Persiapan ibu :

(a) Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir

(b) Buka pakaian

(c) Persiapan alat :

(1) Handuk

(2) Kapas yang dibentuk bulat

(3) Minyak kelapa atau baby oil

(4) Waslap atau handuk kecil untuk kompres

(5) Dua baskom masing-masing berisi air hangat dan

air dingin

2) Pelaksanaan Perawatan Payudara

(a) Buka pakaian ibu

(b) Letakkan handuk di atas pangkuan ibu tutuplah

payudara dengan handuk

(c) Buka handuk pada daerah payudara dan taruh di

pundak

(d) Kompres putting susu dengan menggunakan kapas

minyak selama 3-5 menit agar epitel yang lepas tidak

Page 24: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

menumpuk lalu bersihkan kerak-kerak pada putting

susu

(e) Bersihkan dan tariklah putting susu keluar terutama

untuk putting susu yang data

(f) Ketuk-ketuk sekeliling putting susu dengan ujung-

ujung jari.

e) Teknik Pengurutan Payudara

Sesudah melahirkan, payudara perlu dirawat dengan

cara diurut. Tindakan ini bisa memelihara kebersihan

payudara, melancarkan keluarnya ASI, mencegah

bendungan pada payudara. Pengurutan sebaiknya dilakukan

sejak hari kedua setelah melahirkan sebanyak dua kali

sehari. Agar hasilnya baik, lakukan pengurutan secara

sistematis dan teratur, disertai perawatan tubuh secara

umum seperti mengkonsumsi makanan bergizi, menjaga

hygiene, cukup istirahat dan sebagainya. Langkah-langkah

pengurutan sebagai berikut:

1) Pengurutan I

(a) Licinkan kedua tangan dengan baby oil

(b) Menyokong payudara kiri dengan tangan kiri, lakukan

gerakan kecil dengan 2 atau 3 jari tangan tangan

mulai dari pangkal payudara dengan gerakan

Page 25: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

memutar berakhir pada daerah putting (dilakukan 20-

30 kali)

2) Pengurutan II

Membuat gerakan memutar sambil menekan dari pangkal

payudara dan berakhir pada putting susu (dilakukan 20-

30 kali) pada kedua payuada

3) Pengurutan III

Meletakkan kedua tangan diantara payudara,mengurut

dari tengah ke atas sambil mengangkat kedua payudara

dan lepaskan keduanya perlahan.

4) Pengurutan IV

Mengurut payudara dengan sisi kelingking dari arah

pangkal kearah putting susu. Payudara dikompres

dengan air hangat lalu air dingin secara bergantian

selama 5 menit. Bersihkan puting susu dan sekitarnya

dengan handuk yang kering dan bersih.Janganlah

menggunakan BH yang menekan payudara, tapi gunakan

BH yang menopang dan menyangga payudara.

Page 26: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

Gambar 2.1 Teknik Pengurutan Payudara

Akibat yang timbul jika tidak melakukan perawatan

payudara yaitu sebagai berikut:

1) Anak susah menyusu karena payudara yang kotor

2) Putting susu tenggelem sehingga bayi susah menyusu

3) ASI menjadi lama keluar berdampak pada bayi

4) Produksi ASI terbatas karena kurang dirangsang melalui

pemijatan dan pengurutan

5) Terjadi pembekakan, peradangan pada bayudara dan

kulit payudara terutama pada bagian putting mudah lecet

(Nugroho et al. 2014).

B. Landasan Teori

Perawatan payudara adalah kebutuhan perawatan diri yang

diperlukan untuk meningkatkan kesehatan(Saryono & Roischa, 2009).

Perawatan payudara tidak hanya dilakukan sebelum melahirkan, tetapi

juga dilakukan setelah melahirkan. Manfaat perawatan payudara

adalah untuk merangsang kelenjar susu agar lebih lancar mengalirkan

Gambar 2.1 Teknik Pengurutan Payudara

Akibat yang timbul jika tidak melakukan perawatan

payudara yaitu sebagai berikut:

1) Anak susah menyusu karena payudara yang kotor

2) Putting susu tenggelem sehingga bayi susah menyusu

3) ASI menjadi lama keluar berdampak pada bayi

4) Produksi ASI terbatas karena kurang dirangsang melalui

pemijatan dan pengurutan

5) Terjadi pembekakan, peradangan pada bayudara dan

kulit payudara terutama pada bagian putting mudah lecet

(Nugroho et al. 2014).

B. Landasan Teori

Perawatan payudara adalah kebutuhan perawatan diri yang

diperlukan untuk meningkatkan kesehatan(Saryono & Roischa, 2009).

Perawatan payudara tidak hanya dilakukan sebelum melahirkan, tetapi

juga dilakukan setelah melahirkan. Manfaat perawatan payudara

adalah untuk merangsang kelenjar susu agar lebih lancar mengalirkan

Gambar 2.1 Teknik Pengurutan Payudara

Akibat yang timbul jika tidak melakukan perawatan

payudara yaitu sebagai berikut:

1) Anak susah menyusu karena payudara yang kotor

2) Putting susu tenggelem sehingga bayi susah menyusu

3) ASI menjadi lama keluar berdampak pada bayi

4) Produksi ASI terbatas karena kurang dirangsang melalui

pemijatan dan pengurutan

5) Terjadi pembekakan, peradangan pada bayudara dan

kulit payudara terutama pada bagian putting mudah lecet

(Nugroho et al. 2014).

B. Landasan Teori

Perawatan payudara adalah kebutuhan perawatan diri yang

diperlukan untuk meningkatkan kesehatan(Saryono & Roischa, 2009).

Perawatan payudara tidak hanya dilakukan sebelum melahirkan, tetapi

juga dilakukan setelah melahirkan. Manfaat perawatan payudara

adalah untuk merangsang kelenjar susu agar lebih lancar mengalirkan

Page 27: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

ASI, menghindari pembengkakan dan peradangan payudara saat

menyusui serta hubungan batin ibu dan anak akan terjalin dengan

menyusui. Adapun komplikasi yang sering dialami apabila tidak

melakukan perawatan payudara antara lain puting susu nyeri, puting

susu lecet, payudara bengkak, dan mastitis atau abses payudara

(Nugroho et al. 2014).

Hal ini didasarkan atas pengetahuan ibu nifas tentang

pentingnya melakukan perawatan payudara. Semakin tinggi tingkat

pengetahuan seseorang tentang ASI maka akan mempengaruhi pola

pikir sehingga akan menumbuhkan perilaku positif melakukan

perawatan payudara untuk melancarkan keluarnya ASI, mencegah

bendungan atau pembengkakan pada payudara dan memelihara

kebersihan payudara.

Notoatmodjo (2012) menyebutkan ada beberapa faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu pendidikan, media

massa/sumber informasi, social budaya dan ekonomi, lingkungan,

pengalaman, dan usia.Pengetahuan ibu nifas tentang perawatan

payudara sangat diperlukan sehingga selama dalam menjalani proses

pasca persalinan tidak terjadi kendala ataupun penyakit lain yang

mempengaruhi selama masa nifas.Pada penelitian ini tidak semua

faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ikut diteliti. Faktor-

faktor yang mempengaruhi pengetahuan yang diteliti antara lain umur,

pendidikan, dan sumber informasi.

Page 28: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah umur akan semakin berkembang pula

daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang

diperolehnya semakin membaik (Notoadmodjo, 2012).

Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk

meningkatkan kepribadiannya, yaitu rohani (pikir, kerja, cipta, dan budi

nurani) dan jasmani (panca indra serta keterampilan). Pendidikan

mempengaruhi proses belajar, makin tinggi tingkat pendidikan

seseorang, maka makin mudah orang tersebut menerima informasi.

Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk

mendapatkan informasi yang masuk semakin banyak pula

pengetahuan tentang kesehatan (Notoadmodjo, 2012).

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun

non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate

impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan

pengetahuan (Notoadmodjo, 2012).

Page 29: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

C. Kerangka Konsep

Berdasarkan uraian teori dalam rumusan masalah di atas, maka

penulis mengembangkan kerangka konsep sebagai berikut:

Keterangan :

Variabel Independen : umur, pendidikan, sumber informasi

Variabel Dependen : pengetahuan tentang perawatan payudara

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Umur

Pendidikan

Sumber Informasi

Pengetahuan tentang

Perawatan Payudara

Page 30: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif

yakni untuk mendeskripsikan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan

payudara di RSU Dewi Sartika Kota Kendari tahun 2017

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanankan diRSU Dewi Sartika Kota

Kendari.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini telahdilaksanakan pada bulan Juni2017.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas yang

dirawat di RSU Dewi Sartika Kota Kendari tahun 2016 sebanyak

848 ibu nifas.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah ibu nifas yang dirawatdi

RSU Dewi Sartika Kota Kendari.Besar pengambilan sampel dalam

penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus:

Page 31: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

).(1 2eN

Nn

Keterangan:

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

e = Standar Eror (10%)

Sehingga didapatkan:

).(1 2eN

Nn

)01.0.848(1

848

48,8

848

4,89

=89

Untuk menentukan sampel maka digunakan teknik accidental

samplingyaitu suatu teknik penetapan sampel yang dilakukan

secara kebetulan, dimana orang yang dirawat di RSU Dewi Sartika

Kota Kendari secara kebetulan ditetapkan sebagai sampel

(Arikunto, 2010).

D. Variabel Penellitian

1. Variabel terikat (dependent variabel)

Variabel terikat (dependent variabel) adalah pengetahuan ibu nifas

tentang perawatan payudara.

Page 32: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

2. Variabel bebas (independent variabel)

Variabel bebas (independent variabel) adalah umur, pendidikan,

dan sumber informasi ibu nifas.

E. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

1. Pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara

Pengetahuan adalah apa yang mampu diketahui responden

tentang perawatan payudara pada masa nifas diruang nifas.

Kriteria objektif :

Baik : Bila skor yang diperoleh 76-100%

Cukup : Bila skor yang diperoleh 56-75%

Kurang : Bila skor yang diperoleh 0-55% (Notoatmodjo, 2012)

2. Umur

Umur adalah lamanya seseorang hidup dihitung mulai dari

lahir sampai ulang tahun terakhirnya.

Kriteria objektif:

a. <20 tahun

b. 20-35 tahun

c. >35 tahun (Manuaba, 2008)

3. Pendidikan

Pendidikan adalah jenis pendidikan formal yang terakhir yang

diselesaikan oleh responden, dengan kategori:

a. Pendidikan Dasar : Sekolah Dasar (SD)

Page 33: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

b. Pendidikan Menengah : Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan

Sekolah Menengah Atas (SMA)

c. Pendidikan Tinggi : Diploma, Sarjana, Magister, Doktor (UU

No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2005).

4. Sumber informasi

Sumber informasi yang diperoleh ibu nifas adalah cara ibu

nifas mendapatkan informasi sehubungan dengan perawatan

payudara pasca melahirkan, dengan kategori:

a. Media cetak (koran, majalah, tabloid, buku)

b. Media Elektronik (tv, radio, internet)

c. Petugas kesehatan

d. Keluarga (Notoatmodjo, 2012).

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengambilan data

adalah kuesioner. Kuesioner merupakan tekhnik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab .

Untuk pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara,

kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dimana sudah

terdapat jawabannya, sehingga responden tinggal memilih jawaban

“benar” atau “salah”. Sistem penilaian pertanyaan dengan kriteria

positif (favourable) yaitu jawaban bilamenjawab “benar” nilainya 1 jika

menjawab salah nilainya 0 dan kriteria negatif (unfauvorable) bila

Page 34: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

menjawab salah nilainya 1 dan jika menjawab benar nilainya 0.

Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi tanda centang (√) pada

jawaban yang benar.

G. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek

penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo,

2013). Data primer dalam penelitian ini didapatkan dari pengisian

kuisioner pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara dan

wawancara.

a. Kuisioner

Kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010). Kuisioner

dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden.

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk

mengumpulkan data dimana penulis mendapatkan keterangan

atau bercakap-cakap berhadapan muka (face to face)dengan

orang tersebut (Notoatmodjo, 2012). Wawancara dalam

penelitian ini digunakan untuk memperoleh data awal dari

responden.

Page 35: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat secara tidak langsung dari

sumbernya atau objek penelitian (Riwidikdo, 2013). Data sekunder

didapatkan dari data rekam medis di RSU Dewi Sartika Kota

Kendari tentang jumlah ibu nifas.

H. Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2012), langkah-langkah yang digunakan

dalam pengolahan data secara manual, antara lain :

1. Editing (penyuntingan data)

Tahapan ini dilakukan untuk pengecekan dan perbaikan isian

formulir atau kuisioner.

2. Coding sheet (membuat lembaran kode)

Lembaran kode adalah instrumen berupa kolom-kolom untuk

merekam data secara manual.

3. Data Entry (memasukkan data)

Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode sesuai dengan

jawaban masing-masing pertanyaan.

4. Tabulating (tabulasi)

Kegiatan membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan

penelitian. Pengolahan data dengan komputer.

5. Cleaning (pembersihan data)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden

selesai dimasukkan, perlu di cek kembali untuk melihat

Page 36: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan

dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

I. Analisis Data

Analisis data dilakukan secara manual dengan menggunakan

kalkulator, kemudian hasilnya disajikan dalam bentuk tabel frekuensi

disertai penjelasan-penjelasan sedangkan dalam pengolahan data

maka digunakan rumus:

Keterangan :

P = Persentase hasil yang dicapai

f = frekuensi variabel yang diteliti

n = jumlah sampel penelitian

k = konstanta (Arikunto, 2010).

= K

Page 37: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. GambaranLokasiPenelitian

a. LetakGeografis

Rumah Sakit Umum Dewi Sartika terletak di jalan Kapten

Piere Tendean No. 118 Kecamatan Baruga Kota Kendari Ibukota

Provinsi Sulawesi Tenggara Lokasi ini sangat strategis karena

berada di tengah-tengah lingkungan penduduk dan mudah

dijangkau dengan kendaraan umum karena berada di sisi jalan

raya dengan batas-batas sebagai berikut :

1) Sebelah Utara : PerumahanPenduduk

2) Sebelah Selatan : JalanRayaKaptenPiereTendean

3) Sebelahtimur : PerumahanPenduduk

4) Sebelah Barat : PerumahanPenduduk

b. Lingkungan Fisik

Rumah Sakit Umum Dewi Sartika berdiri di atas tanah

seluas 1.624 m2 dan luas bangunan yang diizinkan 416

m2.Rencana pengembangan 1.208 m2.

c. Status

Rumah Sakit Umum Dewi Sartika yang mulai dibangun atau

didirikan tahun 2009 dengan izin operasional sementara dari

walikota Kendari no. 56/izin/XI/2010/001 tanggal 5 November

Page 38: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

2010 maka Rumah Sakit ini resmi berfungsi dan melakukan

kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat

pencari jasa kesehatan di bawah naungan Yayasan Widya

Ananda Nugraha Kendari yang sekaligus sebagai pemilik Rumah

Sakit dengan klasifikasi D.

d. SumberDayaManusia (SDM)

Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit Umum Dewi Sartika

Tahun 2015 di ruang bersalin berjumlah orang. Data

selengkapnya dapat di lihat sebagai berikut :

1) DIV Kebidanan : 2 orang

2) DIII Kebidanan : 16 orang

3) Dokter Obgyn : 1 orang

4) Dokter Umum : 3 orang

e. TugasPokokdanFungsi

Tugas pokok Rumah Sakit Umum Dewi Sartika adalah

melakukan upaya kesehatan secara efisien dan efektif

mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan

secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan

pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut

di atas Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Provinsi Sulawesi

Tenggara mempunyai fungsi :

1) Menyelenggarakan pelayanan medik

Page 39: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

2) Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan perawatan

3) Menyelenggarakan pelayanan penunjang medic

4) Menyelenggarakan pelayanan rujukan

5) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan

6) Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Variabel PenelitianBerdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil

sebagai berikut:

a. Umur responden

Tabel 1 Distribusi Responden berdasarkan UmurUmur Frekuensi (N) Persentase (%)< 20 8 9

20-35 42 47,2> 35 39 43,8Total 89 100

Sumber : Data Primer (diolah 2017)

Tabel 1 dapat dijelaskan dari data distribusi frekuensi

responden berdasarkan kelompok umur yang terbanyak adalah

umur 20-35 tahun sejumlah 42 responden (47,2%), sedangkan

untuk umur < 20 tahun sejumlah 8 responden (9%), dan umur

>35 tahun sejumlah 39 responden (43,8%).

b. Pendidikan responden

Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan PendidikanPendidikan Frekuensi (N) Persentase (%)Pendidikan

Dasar 24 27

PendidikanMenengah 61 46

PendidikanTinggi 24 27

Total 89 100

Page 40: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

Sumber : Data Primer (diolah 2017)Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 89 responden sebagian

besar memiliki pendidikan menengahyakni sebanyak61

responden (46%), dan pendidikan dasar serta pendidikan

memiliki jumlah responden yang sama masing-masing 24

responden (27%).

c. Sumber informasi responden

Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan SumberInformasi

Sumber Informasi Frekuensi (N) Persentase (%)Media Cetak 8 9

Media Elektronik 19 21,3Petugas Kesehatan 23 25,8

Keluarga 39 43,8Total 89 100

Sumber : Data Primer (diolah 2017)

Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 89 responden, jumlah

responden terbanyak memperoleh informasi sehubungan

dengan pengetahuan tentang perawatan payudara dari

keluarga, yakni sebanyak 39responden (43,8%), dan terendah

melalui media cetak sebanyak 8 responden (9%).

d. Pengetahuan Responden

Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan PengetahuanPengetahuan Frekuensi (N) Persentase (%)

Baik 27 30,3Cukup 48 53,9Kurang 14 15,7Total 89 100

Sumber : Data Primer (diolah 2017)

Page 41: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 89 responden,jumlah

responden terbanyak memiliki pengetahuan dalam kategori

cukup yakni sebanyak 48 responden (53,9%), dan terendah

memiliki pengetahuan dalam kategori kurang sebanyak 14

responden (30,3%).

3. Analisis Variabel Penelitian

a. Pengetahuan Ibu Berdasarkan Umur

Tabel 5 Distribusi Pengetahuan Ibu Nifas tentangPerawatan Payudara di RSU Dewi Sartika KotaKendari Tahun 2017 berdasarkan Umur

UmurPengetahuan

N %Baik Cukup KurangN % N % N %

<20 0 0 3 3,4 5 5,6 8 920-35 15 17 21 23,6 6 6,7 42 47>35 12 13,5 24 27 3 3,4 39 44

Total 27 30 48 54 14 15,7 89 100Sumber : Data Primer (diolah 2017)

Tabel 5 menunjukkan bahwa dari 89 responden,

pengetahuan terbanyak yaitu pada kelompok umur >35 tahun

pada kategori cukup yakni 24 responden (27%).

Page 42: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

b. Pengetahuan Ibu Berdasarkan Pendidikan

Tabel 6 Distribusi Pengetahuan Ibu Nifas tentangPerawatan Payudara di RSU Dewi Sartika KotaKendari Tahun 2017 berdasarkan Pendidikan

PendidikanPengetahuan

n %Baik Cukup Kurangn % n % n %

PendidikanDasar 9 10,1 9 10,1 6 6,7 24 27

PendidikanMenengah 9 10,1 30 33,7 2 2,2 41 46

PendidikanTinggi 9 10,1 9 10,1 6 6,7 24 27

Total 27 30,3 48 53,9 14 15,7 89 100Sumber : Data Primer (diolah 2017)

Tabel 6 menunjukkan bahwa dari 89 responden,

pengetahuan yang terbanyak kategori cukup pada tingkat

pendidikan menengah terdapat 30 responden (33,7%).

c. Pengetahuan Berdasarkan Sumber Informasi

Tabel 7 Distribusi Pengetahuan Ibu Nifas tentangPerawatan Payudara di RSU Dewi Sartika KotaKendari Tahun 2017 berdasarkan SumberInformasi

SumberInformasi

PengetahuanN %Baik Cukup Kurang

N % N % N %Media Cetak 3 3,4 3 3,4 2 2,2 8 9

MediaElektronik 4 4 8 9 7 7,9 19 21

PetugasKesehatan 16 18 6 7 1 1,1 23 26

Keluarga 4 4 31 35 4 4,5 39 44Total 27 30,3 48 53,9 14 15,7 89 100

Sumber : Data Primer (diolah 2017)

Page 43: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

Tabel 7 menunjukkan bahwa sumber informasi melalui

media cetak masing-masing 3 responden (3,4%)

berpengetahuan baik dan cukup serta 2 responden (2,2%)

berpengetahuan kurang. Sumber informasi melalui media

elektronik terdapat 4 responden (4%) berpengetahuan baik, 8

responden (9%) berpengetahuan cukup, dan 7 responden

(7,9%) yang pengetahuannya kurang. Sumber informasi melalui

petugas kesehatan dimana hanya 1 responden (1,1%) yang

berpengetahuan kurang dan 16 responden (18%) yang

pengetahuannya baik serta 6 responden (7%) yang

berpengetahuan cukup sedangkan sumber informasi melalui

keluarga mencakup 39 responden (44%) diantaranya terdapat 4

responden (4%) berpengetahuan baik, 31 responden (35%)

berpengetahuan cukup, dan 4 responden (4,5%) yang

pengetahuannya kurang.

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa

pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara adalah

cukup, khususnya mendapatkan informasi melalui keluarga.

B. Pembahasan

Perawatan payudara pada masa nifas adalah suatu kebutuhan

bagi ibu yang baru saja melahirkan. Masa nifas sendiri adalah selama

enam minggu atau 40 hari setelah persalinan pada masa nifas

perawatan payudara merupakan suatu tindakan yang sangat penting

Page 44: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

untuk merawat payudara terutama untuk memperlancar pengeluaran

air susu ibu (ASI). Hal ini terjadi karna pada masa ini ibu mengalami

perubahan fisik dan alat reproduksi yang kembali ke keadaan sebelum

hamil,masa laktasi maupun perubahan psikologis untuk mendapatkan

keturunan baru.

Dengan melakukan perawatan payudara yang tepat yang biasanya

berupa pengurutan dan pemijatan menggunakan beberapa bahan dan

alat-alat yang alami,diharapkan ibu merasa lebih nyaman menyusui

bayinya.Dengan melakukan perawatan payudara saat nifas diharapkan

ibu dapat meningkatkan produksi ASI dengan merangsang kelenjar air

susu.Selain itu,payudara ibu juga beresiko menjadi kendur setelah

menyusui jika tidak langsung dirawat saat masa nifas (Nugroho, 2014).

Pengetahuan merupakan hasil tahu, yang terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, pengetahuan

hasil dominan yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan

seseorang. Dengan pengetahuan akan membuat seseorang lebih

melihat cara dan kesempatan untuk meningkatkan derajat hidup dan

pengetahuan akan mempengaruhi sikap dan perbuatan seseorang

untuk berperilaku atau hidup sehat. Dengan demikian seseorang akan

mampu melakukan sesuatu yang dianggap baik bila memiliki

pengetahuan cukup (Notoatmodjo, 2012).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 89 responden

sebagian besar responden memiliki pengetahuan dalam kategori

Page 45: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

cukup, yakni sebanyak 48 orang (53,9%), pengetahuan dalam kategori

baik sebanyak 27 orang (30,3%) dan pengetahuan dalam kategori

kurang sebanyak 14 orang (15,7%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa

pada umumnya pengetahuan ibunifas tentang perawatan payudara di

RSU Dewi Sartika Kota Kendari tahun 2017 dalam kategori cukup.

Menurut Rogers dalam Notoatmodjo(2012) suatu penerimaan

ide baru akan melalui lima tahap mulai dari mengetahui (awareness)

hingga penerimaan (adoption) sangat ditentukan oleh hal-hal yang ada

dalam diri individu misalnya sikap, motivasi dan faktor luar individu

yaitu lingkungan termasuk efektivitas program dan pengalaman

terhadap pelayanan dimasa lalu. Bila terdapat hal-hal yang kurang

mendukung, perilaku yang telah terwujud dapat saja berubah.

Semakin tinggi pengetahuan ibu, kecenderungan untuk

membentuk sikap positif akan lebih besar. Sehingga akan membentuk

perubahan sikap ibu yang merupakan dorongan terjadinya perubahan

perilaku.

1. Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

Berdasarkan Umur

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sebagian besar ibu

nifas di RSU Dewi Sartikayang mempunyai pengetahuan

tentangperawatan payudara dalam kategori cukup yaitu pada

kelompok umur >35 tahun. Hal ini menggambarkan bahwa

sebagian besar ibunifas di RSU Dewi Sartika khususnya yang

Page 46: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

berumur >35 tahun telah memiliki pengetahuan yang cukup tentang

perawatan payudara sehingga diharapkan nantinya ibu dapat

dengan mudah menemukan, menggali dan memecahkan masalah

khususnya tentang perawatan payudara.

Keadaan tersebut ditunjang oleh pengetahuan ibu yang

sebagian besar mudah mendapatkan informasi yang lengkap

sehubungan dengan perkembangan kesehatan payudara pada

masa nifas, khususnya melalui penyuluhan yang dilakukan oleh

bidan di rumah sakit.

Umur merupakan salah satu hal yang penting dalam

mempengaruhi pengetahuan seseorang. Hal ini sesuai dengan

pendapat Hurlock dalam Notoatmodjo (2012) bahwa semakin tinggi

umur seseorang semakin tinggi pula tingkat pengetahuannya dan

ini diperoleh dari pengalamannya, dan ini akan berpengaruh

terhadap apa yang akan dilakukan oleh seseorang.

Umur mempunyai kaitan dengan mudah sulitnya seseorang

memahami dan menerima serta melaksanakan sesuatu yang

diinformasikan, baik berupa saran, penyampaian, pengumuman,

maupun penyuluhan. Biasanya orang yang dikategorikan dewasa

lebih mudah menerima dan memahami informasi-informasi yang

disampaikan dari sumber apapun, dimana proses daya tangkap

yang mereka miliki masih tinggi. Faktor umur dapat dikatakan

berkaitan dengan tingkat pengetahuan seorang ibu, dalam hal ini

Page 47: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

adalah muda dan tuanya seseorang. Pada dasarnya, umur melatar

belakangi penentuan pengetahuan, sikap dan perilaku seseorang.

Usia >35 tahun merupakan kurun waktu reproduksi sehat,

dimana ibu-ibu dengan usia tersebut diharapkan sudah dapat

menentukan apa yang terbaik dalam kehidupannya, sehingga

ditemukan bahwa ternyata umur juga tidak selamanya

mempengaruhi pengetahuan seseorang tentang perawatan

payudara pada ibu nifas.

2. Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

Berdasarkan Pendidikan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu yang

tingkat pendidikannya SMA dan Perguruan tinggi memiliki

pengetahuan dalam kategori baik dan cukup. Sebagaimana yang

dikemukakan Jonni Purba dalam Paini (2010) bahwa pendidikan

penting untuk menilai kemampuan seseorang terhadap

intelegensinya, karena diharapkan makin tinggi tingkat pendidikan

akan makin mudah mempelajari, menerima program serta mampu

melaksanakannya. Dalam hal ini semakin tinggi tingkat pendidikan,

maka seseorang menjadi semakin lebih memahami banyak hal

sehingga mereka tahu manfaat melakukan perawatan payudara

pada masa nifas.

Menurut Notoatmodjo (2012) pendidikan merupakan salah

satu cara yang dapat mengubah perilaku seseorang. Selain itu,

Page 48: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

merupakan sarana yang mempercepat pengambilan keputusan,

dalam upaya memperbaiki perilaku agar masyarakat dapat

meneruskan perubahan-perubahan.

Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang

penting dalam menjaga kesehatan payudara pada masa nifas,

karena dengan pendidikan yang baik orang tua dapat menerima

segala informasi dari luar terutama tentang perawatan payudara,

pendidikannya dan sebagainya (Soetjiningsih, 2005).

Tingkat pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi persepsi seorang untuk lebih mudah menerima ide

dan teknologi baru semakin meningkat pendidikan seorang maka

akan bertambah pengalaman yang mempengaruhi wawasan dan

pengetahuan (Notoadmodjo, 2012). Makin tinggi tingkat pendidikan

seseorang, maka makin mudah menerima informasi sehingga

makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya

pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap

seseorang terhadap nilai-nilai baru yang diperkenalkan. Kemahiran

menyerap pengetahuan akan meningkat sesuai dengan

meningkatnya pendidikan seseorang dan kemampuan ini

berhubungan erat dengan sikap seseorang terhadap pengetahuan

yang diserapnya.

Tingkat pendidikan formal merupakan modal dasar untuk

seseorang dapat memahami dan berinteraksi di masyarakat.

Page 49: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

Dengan maksimal menikmati pendidikan formal maka seseorang

dapat menjadi cerdas dan pandai. Dengan tingkat pendidikan yang

lebih tinggi akan memudahkan seseorang khususnya ibu dalam

menerima suatu perubahan. Selain itu ibu yang memiliki pendidikan

tinggi juga lebih memiliki kemudahan dalam mendapatkan atau

mengakses informasi-informasi sehingga meningkatkan

pengetahuannya (Notoatmodjo, 2012).

Semakin tinggi tingkat pendidikan ibu diharapkan cara berpikir

akan menjadi lebih rasional sehingga ibu akan semakin terarah

dalam mengikuti atau berpartisipasi dalam program pemantauan,

penyuluhan dan pelatihan itu sendiri.

3. Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara

Berdasarkan Sumber Informasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar Ibu nifas

yang memperoleh informasi bersumber dari keluarga memiliki

tingkat pengetahuan yang cukup tentang perawatan payudara.

Tingginya jumlah ibu nifas yang memperoleh informasi melalui

keluarga disebabkan karena keluarga merupakan orang terdekat

yang diharapkan dapat menjaga kesehatan ibu dimasa kehamilan

sampai dengan masa nifas. Namun hal ini tidak menutup

kemungkinan informasi tentang perawatan payudara diperoleh

melalui rumah sakit atau pada saat melakukan pemeriksaan

kesehatan saat nifas kepada tenaga kesehatan, dimana petugas

Page 50: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

kesehatan menjelaskan manfaat dan pentingnya melakukan

perawatan payudara.

Peneliti berasumsi bahwa dalam meningkatkan pengetahuan

ibu tentang perawatan pada masa nifas membutuhkan bantuan dan

informasi dari tenaga kesehatan. Oleh sebab itu komunikasi

interpersonal tergantung kepada kharisma dan kemampuan verbal

memberi informasi atau kemahiran petugas kesehatan. Beberapa

penelitian menunjukkan komunikasi dua arah akan lebih efektif

daripada komunikasi satu arah dalam merubah sikap dan perilaku

sasaran begitu juga dengan pengetahuan.

Upaya yang dilakukan sebagai seorang tenaga kesehatan

adalah dengan memberikan konseling dan informasi tentang

manfaat melakukan perawatan payudara pada masa nifas.

Disamping itu kesiapan seorang wanita menghadapi masa nifas

dengan membekali dirinya dengan pengetahuan-pengetahuan

tentang masa nifas akan sangat membantu dalam menjalani masa

nifas dengan lebih baik.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Intan Yuliana pada tahun 2012 dengan judul “Tingkat Pengetahuan

Ibu Menyusui Tentang Perawatan Payudara di BPS Aryanti

Gemolong Sragen” dengan hasil pengetahuan baik sebanyak 3

responden (8,6%), pengetahuan cukup sebanyak 28 responden

(80,0%) dan pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (11,4%).

Page 51: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dikemukakan di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara terbanyak yaitu

pada kategori umur >35tahun yang berpengetahuan cukup 24

orang (27%).

2. Pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara terbanyak yaitu

pada kategori pendidikan menengah yang berpengetahuan cukup

30orang (33,7%).

3. Pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara terbanyak yaitu

pada kategori sumber informasi melalui keluarga yang

berpengetahuan cukup 31orang (35%).

B. Saran

1. Bagi petugas kesehatan khususnya bidan untuk melakukan

sosialisasi bagi ibu nifas mengenai perawatan payudara.

2. Bagi institusi pendidikan sebagai bahan masukan informasi

mengenai pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara.

Page 52: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

3. Bagi tempat penelitian sebagai bahan evaluasi bagi petugas

kesehatan dalam hal pendidikan dan konseling tentang perawatan

payudara pada ibu nifas.

4. Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang

serupa dengan penelitian ini agar menambah jumlah variabel

penelitian sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.

Page 53: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, M.Z. 2011. Asuhan Postnatal Care. http://www. masbied.com/search /pembagian-umur-menurut-masa-reproduksi diakses padatanggal 26 Januari 2017.

Ambarwati, E. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Nuha Medika.

Anggraini, Y. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: PustakaRihama. Rineka Cipta

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rieneka Cipta.

Creasoft. 2008. Perawatan Payudara. http://www.majalahsyahriah.comdiakses pada tanggal 26 Januari 2017.

Depkes RI. 2013. Profil Kesehatan Indonesia.http://www.depkes.go.id/downloads.pdf di akses pada tanggal 27 Januari 2017.

Eka, P. 2009. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Tehnik PerawatanPayudara di RB Prasasti Mojolaban. Karya Tulis Ilmiah.

Ika, A.T. 2010.Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas tentang PerawatanPayudara di BPS Kamilah Purwosari Surakarta.Karya Tulis Ilmiah.

Manuaba, I.B.G., Chandra, M.I.A., Fajar, M.I.B.G. 2007. Pengantar KuliahObstetri. Jakarta : EGC.

Notoatmodjo, S. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : RienekaCipta.

Nugroho et al. 2014. Buku ajar Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta :Nuha Medika.

Paini. 2010. Pendekatan Praktek Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta :Sagung Seto.

Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara 2014

Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Rohima Press.

Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Yogyakarta : AndiOffset.

Saryono dan Roischa D.P. 2009. Perawatan Payudara. Yogyakarta : MitraCendekia Press.

Page 54: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

SDKI. 2013. Infodatin Ibu. http://www.depkes.go.id/infodatin-ibu.pdfdiakses pada tanggal 9 Februari 2017.

Soetjiningsih. 2005. ASI : Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta :EGC.

Suherni. 2009. Perawatan Masa Nifas Edisi 3. Yogyakarta : Fitramaya.

Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS (SistemPendidikan Nasional). 2005. Bandung : Fokusmedia.

Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP.

Wulandari, D., Eni, A. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : NuhaMedika.

Wulandari, E. 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang BendunganASI di RB An-Nuur Sumber Surakarta.STIKES Kusuma HusadaSurakarta. Karya Tulis Ilmiah.

Page 55: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI
Page 56: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

INFORMED CONSENT

Yang bertandatangan di bawah ini, saya :

Nama :

Umur :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Alamat :

Setelahmendapatpenjelasantentangtujuandanmanfaatpenelitianbah

wasegalainformasitentangpenelitianiniakandirahasiakandanhanyadigunak

anuntukkepentinganpeneliti, makasaya (bersedia/tidakbersedia)*

untukmenjadirespondenpenelitian yang berjudul

“StudiPengetahuanIbuNifasTentangPerawatanPayudara Di RSU Dewi

Sartika Kota KendariTahun 2017”.

Apabilaterjadisesuatu yang merugikandarisayaakibatpenelitianini,

makasayaakanbertanggungjawabdantidakakanmenuntut di kemudianhari.

Kendari, Maret 2017

Responden

Catatan :*coret yang tidak perlu

Page 57: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

KUESIONER PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATANPAYUDARA DI RSU DEWI SARTIKA

KOTA KENDARI TAHUN 2017

Tanggal Pengisian : .............................................

Biodata RespondenNama : .................................Umur : .................................Pendidikan : .................................

Berikan tanda (X) pada jawaban yang Anda pilih1. Apakah saudara pernah mendapatkan informasi tentang perawatan

payudara pasca melahirkan?

a. Pernah

b. Tidak

2. Jika pernah, saudara mendapatkannya (boleh diisi lebih dari 1

sumber)?

a. Media cetak : koran, majalah, tabloid

b. Media elektronik : TV, Internet, Radio

c. Tenaga Kesehatan

d. Keluarga

Petunjuk Pengisian :a. “B” bila pernyataan Benar dan “S” bila pernyataan Salahb. Pilih jawaban yang benar sesuai dengan pendapat Anda dengan

memberi tanda centang (√)

No. Pertanyaan Benar Salah

1. Perawatan payudara masa nifas adalah suatukebutuhan bagi ibu yang baru saja melahirkan

2. perawatan payudara adalah cara untukmenghasilkan produksi ASI yang baik

3. Dengan melakukan perawatan payudara yangtepat tidak meningkatkan produksi ASI

4. Ukuran payudara setiap individu sama

Page 58: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

5. Tujuan perawatan payudara yaitu antara lain agarmemperbanyak atau memperlancar pengeluaranASI

6. Perawatan payudara dapat dilakukan 2 kali sehariyaitu saat mandi pagi hari dan mandi sore hari

7. Manfaat perawatan payudara antara lainmemelihara kebersihan payudara sehingga bayimudah menyusu

8. Terjadinya pembengkakan, peradangan padapayudara dan kulit payudara terutama pada bagianputting mudah lecet merupakan akibat yang timbuljika ibu tidak melakukan perawatan payudara

9. Payudara adalah satu-satunya penghasil ASI10. Hal-hal yang akan terjadi pada ibu jika melakukan

perawatan payudara adalah Puting susu tidakmenonjol sehingga bayi sulit untuk menghisap

11 Jika perawatan payudara dilakukan setelahmelahirkan sering dijumpai Produksi ASI sedikit

12. Pada saat melakukan perawatan payudaramenempelkan kapas yang sudah diberi minyakkelapa atau baby oil selama ± 5 menit, kemudianputing susu dibersihkan

13. Mengurangi resiko luka saat bayi menyusu bukanmerupakan manfaat dari perawatan payudara

14. Produksi ASI terbatas karena kurang dirangsangmelalui pemijatan dan pengurutan akibatmelakukan perawatan payudara

15. Pada saat melakukan perawatan payudarameletakkan kedua tangan diantara payudaraMengurut payudara dimulai kearah atas,kesamping, lalu kearah bawah. Melakukanpengurutan kebawah, kesamping selanjutnyamelintang, lalu telapak tangan mengurut kedepankemudian kedua tangan dilepaskan daripayudara,ulangi gerakan 20-30 kali

16. Pada saat melakukan perawatan payudaramenggunakan pengompresan dengan air hangatdan dingin secara bergantiian sekitar 5 menit,keringkan payudara dengan handuk bersihkemudian gunakan BH yang bersih dan menopang

17. Pada saat melakukan perawatan payudara Putingsusu yang datar atau tidak menonjol maka dilakukan memuntir dan menarik puting susu

Page 59: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI

18. Perubahan pada payudara di sebabkan oleh AirSusu Ibu (ASI)

19. Perubahan payudara yang dirasakan ibu. Lebihpenuh, keras dan daerah puting susu menjadi lebihgelap

20. Perubahan payudara yang terjadi pada ibumerupakan hal yang Fisiologis (Normal)

Page 60: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI
Page 61: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI
Page 62: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI
Page 63: STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/131/1/ISI MIRO KASET(1).pdfSTUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSU DEWI