STUDI PEMETAAN KAWASAN TAMBAK KECAMATAN SINJAI … · Kumpulan Materi Pelatihan Petugas Teknis...

7
55 Jurnal Agrominansia, 2 (1) Juni 2017 ISSN 2527 - 4538 STUDI PEMETAAN KAWASAN TAMBAK KECAMATAN SINJAI TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Irfan Fauzi, Ridha Alamsyah, A. Tenriawaruwaty, dan Armita Permatasari Prodi Manajemen SumberDaya Perairan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian(STIP)Muhammadiyah, Sinjai (e-mail: [email protected]) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model peta tematik tambak di Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai dengan Pengindraan Jauh dan Sistem Informasi Geografis.Lokasi penelitian adalah kawasan pertambakan di Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai. Proses pengolah data dilaksanakan di Balai Pengindraan Jauh Pare-pare. Dengan pengambilan sampel dilaksanakan 1kali dengan cara pengambilan titik koordinat dilaksanakan pada lokasi penelitian yang tidak jelas gambar Citranya, apakah lokasi tersebut daerah pertambakan, sawah, hutan dan mangrove, juga dilakukan pengukuran beberapa tambak untuk mengetahui luasnya. Bahan utama dalam pemetaan ini berupa Citra Spot 6 yang diakuasisi 12 Oktober 2013 yang nantinya diolah menjadipeta tematik.Model peta tematik tambak Kecamatan Sinjai Timur meliputi Kelurahan Samataring dengan luas tambak sekitar 138,49 Ha, Desa Tongke-Tongke dengan luasan tambak sekitar 92,49 Ha, Desa Panaikang dengan luas tambak sekitar 10,81 Ha, Desa Pasimarannu dengan luasan tambak sekitar 35,62 Ha dan Desa Sanjai dengan luas tambak sekitar 3,36 Ha Kata Kunci : Tambak, Pengindraan Jauh, Sintem InformasiGeografis, dan Sinjai Timur PENDAHULUAN Peluang investasi di sektor perikanan terdiri dari budi daya tambak, budidaya laut dan penangkapan ikan di laut. Sumber daya perikanan yang luas di tiga sub sektor itu memiliki potensi terbesar di Indonesia. Sebagai gambaran untuk budidaya tambak terdapat areal tambak seluas 119.680 ha dengan komoditi budidaya udang, rumput laut dan ikan bandeng.Tinjauan terdahap aspek fisik wilayah, dimaksudkan untuk mengetahui potensi dan kendala yang dihadapi utamanya di Kabupaten Sinjai dalam mengembangkan wilayahnya dimasa mendatang. Beberapa aspek fisik yang menjadi kajian, meliputi: aspek fisik wilayah, kependudukan dan sumberdaya manusia, aspek perekonomian, potensi bencana alam, potensi sumberdaya alam, dan berbagai aspek lainnya. Potensi lahan budidaya tambak di kabupaten sinjai mencapai 704,50 Hadiantaranya Sinjai Utara 325,05 Ha, Sinjai Timur 332,30 Ha dan Tellulimpoe 20,15 Ha. Namun yang termanfaatkan baru mencapai 625,91 Ha diantarnya Sinjai Utara 298,87 Ha, Sinjai Timur

Transcript of STUDI PEMETAAN KAWASAN TAMBAK KECAMATAN SINJAI … · Kumpulan Materi Pelatihan Petugas Teknis...

55

Jurnal Agrominansia, 2 (1) Juni 2017 ISSN 2527 - 4538

STUDI PEMETAAN KAWASAN TAMBAK KECAMATAN SINJAI TIMUR

DENGAN MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH

DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Irfan Fauzi, Ridha Alamsyah, A. Tenriawaruwaty, dan Armita Permatasari

Prodi Manajemen SumberDaya Perairan

Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian(STIP)Muhammadiyah, Sinjai

(e-mail: [email protected])

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model peta tematik tambak di Kecamatan

Sinjai Timur Kabupaten Sinjai dengan Pengindraan Jauh dan Sistem Informasi

Geografis.Lokasi penelitian adalah kawasan pertambakan di Kecamatan Sinjai Timur

Kabupaten Sinjai. Proses pengolah data dilaksanakan di Balai Pengindraan Jauh Pare-pare.

Dengan pengambilan sampel dilaksanakan 1kali dengan cara pengambilan titik koordinat

dilaksanakan pada lokasi penelitian yang tidak jelas gambar Citranya, apakah lokasi

tersebut daerah pertambakan, sawah, hutan dan mangrove, juga dilakukan pengukuran

beberapa tambak untuk mengetahui luasnya. Bahan utama dalam pemetaan ini berupa Citra

Spot 6 yang diakuasisi 12 Oktober 2013 yang nantinya diolah menjadipeta tematik.Model

peta tematik tambak Kecamatan Sinjai Timur meliputi Kelurahan Samataring dengan luas tambak

sekitar 138,49 Ha, Desa Tongke-Tongke dengan luasan tambak sekitar 92,49 Ha, Desa Panaikang

dengan luas tambak sekitar 10,81 Ha, Desa Pasimarannu dengan luasan tambak sekitar 35,62 Ha dan

Desa Sanjai dengan luas tambak sekitar 3,36 Ha

Kata Kunci: Tambak, Pengindraan Jauh, Sintem InformasiGeografis, dan Sinjai Timur

PENDAHULUAN

Peluang investasi di sektor perikanan terdiri dari budi daya tambak, budidaya laut dan

penangkapan ikan di laut. Sumber daya perikanan yang luas di tiga sub sektor itu memiliki

potensi terbesar di Indonesia. Sebagai gambaran untuk budidaya tambak terdapat areal

tambak seluas 119.680 ha dengan komoditi budidaya udang, rumput laut dan ikan

bandeng.Tinjauan terdahap aspek fisik wilayah, dimaksudkan untuk mengetahui potensi

dan kendala yang dihadapi utamanya di Kabupaten Sinjai dalam mengembangkan

wilayahnya dimasa mendatang. Beberapa aspek fisik yang menjadi kajian, meliputi: aspek

fisik wilayah, kependudukan dan sumberdaya manusia, aspek perekonomian, potensi

bencana alam, potensi sumberdaya alam, dan berbagai aspek lainnya.

Potensi lahan budidaya tambak di kabupaten sinjai mencapai 704,50 Hadiantaranya

Sinjai Utara 325,05 Ha, Sinjai Timur 332,30 Ha dan Tellulimpoe 20,15 Ha. Namun yang

termanfaatkan baru mencapai 625,91 Ha diantarnya Sinjai Utara 298,87 Ha, Sinjai Timur

56

Jurnal Agrominansia, 2 (1) Juni 2017 ISSN 2527 - 4538

308,94 Ha dan Tellulimpoe 18,10 Ha, (Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sinjai,

2013)

Pengembangan tambak di Kabupaten Sinjai masihsangat dimungkinkan, beberapa

potensi lahan yang cocok untuk dijadikan tambak belum termanfaatkan sepenuhnya.

Diperlukan peta tematik sebagai data awal untuk mengetahui kondisi, luas tambak, dan

potensi pengembangannya di Kecamatan Sinjai Timur. Dengan menggunakan

Penginderaan Jauhdan Sistem Informasi Geografisakan memaksimalkan lahan produktif

dan menghindari penggunaan lahan yang tidak sesuai. Sistem Informasi Geografis

mempunyai kemampuan menyimpan, mentransformasikan, menampilkan dan

menganalisis data spasial dari wilayah yang di kaji.Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui pola penyusunan pembuatan peta tematik tambak dengan menggunakan

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis serta mengetahui model peta tematik

tambak di Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini dilaksanakan dengan mendigitasi kawasan tambak di Kecamatan

Sinjai Timur Kabupaten Sinjai. Proses pengolahan data dilaksanakan di Balai Penginderaan

Jauh Pare-pare. Menggunakan program Er-Mapper untuk pengolahan citra satelit dan Arc-

GIS untuk membuat peta tematik. Citra yang digunakan adalah citra Spot6.Pengambilan

titik koordinat dilaksanakan pada lokasi penelitian untuk mencocokkanwilayah

pertambakan, sawah, hutan dan mangrove, dan juga pengukuran sampel luasan tambak.

Pengolahan data citra dilakukan dengan koreksi geometric sebelum dilakukan

pemotongan citra. Langkah-langkah pengolahan citra terdiri dari : Georeferencing,

Digitasi, Manajemen data, dan Layout peta. Prosesnya seperti pada gambar dibawah ini :

.

57

Jurnal Agrominansia, 2 (1) Juni 2017 ISSN 2527 - 4538

Gambar 1. Proses pengolahan citra

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengolahan citra didapatkan peta tematik dengan luas keseluruhan

tambak sebesar 138,49 Ha dari luas secara keseluruhan wilayah Kelurahan Samataring

sekitar 715,66 Ha. Luasan wilayah tersebut terbagi menjadi beberapa bagian meliputi bahu

jalan sekitar 1,29 Ha, Jalan sekitar 13,79 Ha, kawasan mangrove sekitar 15,91 Ha, bukan

tambak sekitr 491,15 Ha, pematang tambak sekitar 24,10 Ha, potensi tambak sekitar 1,97

Ha, saluran primer, sekunderdan tersier sekitar 15,77 Ha dan luasan yang diperuntukan

untuk sungai sekitar 13,09 Ha.

Spot 6

Word View Koreksi Geometrik

Cropping

Digitasi Data

Survey Lapangan

Vektor

Sinjai Timur

Klasifikasi Penutupan Lahan

Manajemen Data

Layout Peta Tematik

Tambak di Sinjai Timur

58

Jurnal Agrominansia, 2 (1) Juni 2017 ISSN 2527 - 4538

Gambar 2. Peta Tematik Tambak Kelurahan Samataring

Hasil pengolahan citra untuk Desa Tongke-tongke setelah dilakukan analisis luasan

tambak diperoleh sebesar 92,49 Ha dari luas secara keseluruhan wilayah Desa Tongke-

Tongke sekitar 579,49 Ha. Luasan wilayah tersebut terbagi menjadi beberapa bagian

meliputi bahu jalan sekitar 0,95 Ha, Jalan sekitar 40,64 Ha, kawasan mangrove sekitar

33,85 Ha, bukan tambak sekitr 377,69 Ha, pematang tambak sekitar 7,27 Ha, potensi

tambak sekitar 6,02 Ha, saluran primer, sekunderdan tersier sekitar 10,19 Ha dan luasan

yang diperuntukan untuk sungai sekitar 8,23 Ha

Gambar 3. Peta Tematik Tambak Desa Tongke-Tongke

59

Jurnal Agrominansia, 2 (1) Juni 2017 ISSN 2527 - 4538

Peta tematik tambak untuk wilayah Desa Panaikang setelah dilakukan analisis luasan

tambak diperoleh 10,81 Ha dari luas secara keseluruhan wilayah yakni 495,84 Ha. Luasan

wilayah tersebut terbagi menjadi beberapa bagian meliputi bahu jalan sekitar 0,26 Ha, Jalan

sekitar 4,95 Ha, kawasan mangrove sekitar 16,60 Ha, bukan tambak sekitr 429,74 Ha,

pematang tambak sekitar 6,63 Ha, saluran primer, sekunder dan tersier sekitar 11,48 Ha

dan sungai sekitar 15,37 Ha

Gambar4. Peta Tematik Tambak Desa Panaikang

Desa Pasimarannu memiliki luasan tambak 35,62 Ha dari luas keseluruhan wilayah

Desa sekitar 321,10 Ha. Luasan wilayah tersebut terbagi menjadi beberapa bagian meliputi

bahu jalan sekitar 0,49 Ha, Jalan sekitar 3,87 Ha, kawasan mangrove sekitar 0,89 Ha, bukan

tambak sekitr 257,64 Ha, pematang tambak sekitar 12,91 Ha, potensi tambak sekitar 0,10

Ha, saluran primer, sekunder dan tersier sekitar 9,58 Ha

60

Jurnal Agrominansia, 2 (1) Juni 2017 ISSN 2527 - 4538

Gambar 5. Peta Tematik Tambak Desa Pasi Marannu

Untuk pemetaan tambak Desa Sanjai setelah dilakukan analisis luasan tambak

sekitar 3,36 Ha dari luas secara keseluruhan wilayah Desa sanjai sekitar 735,17 Ha. Luasan

wilayah tersebut terbagi menjadi beberapa bagian meliputi bahu jalan sekitar 1,74 Ha, Jalan

sekitar 5,62 Ha, kawasan mangrove sekitar 6,79 Ha, bukan tambak sekitr 699,60 Ha,

pematang tambak sekitar 1,55 Ha, potensi tambak sekitar 0,60 Ha, saluran primer, sekunder

dan tersier sekitar 1,05 Ha

Gambar6. Peta Tematik Tambak Desa Sanjai

61

Jurnal Agrominansia, 2 (1) Juni 2017 ISSN 2527 - 4538

KESIMPULAN

Pembuatan peta tematik luasan lahan tambak di kecamatan Sinjai Timur terdiri dari Kelurahan

Samataring dengan luas tambak sekitar 138,49 Ha, Desa Tongke-Tongke dengan luasan tambak sekitar

92,49 Ha, Desa Panaikang dengan luas tambak sekitar 10,81 Ha, Desa Pasimarannu dengan luasan

tambak sekitar 35,62 Ha dan Desa Sanjai dengan luas tambak sekitar 3,36 Ha.

DAFTAR PUSTAKA

Bambang, 2008. http://www.antaranews.com/berita/133679/garis-pantai-ri-terpanjang-

keempat-di-dunia. diakses 02 Mei 2014

Burrough, 1986. Principles Of Geographical Information System For Land Resources

Assesment. Clezendon Prees Oford

Chipman,J.W., Leale,J.E., Lillesand,T.M.,Nordheim,M.J., Schmaltz,J.E.2004. Mapping

Lake Clarity with Landsat Image in Wisconsin, USA

Darmin. 2010. Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Budidaya tambak di Pulau Selayar,

kabupaten Kepulauan Selayar Provinsi Sulawesi Selatan. Program Studi Ilmu

Perikanan Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makassar. Makassar.

Direktorat Jendral Pembudidaya. 2002. Kumpulan Materi Pelatihan Petugas Teknis

Budidaya Udang. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jepara

Dinas Kelautan dan Perikanan. 2013. Statistik Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sinjai.

Sinjai

Hidayat, S. 2012. Pengantar Penginderaan Jauh. Parepare.

Irma B. 2011. Analisis Perubahan Hutan Mangrove Dengan Menggunakan Citra Spot4 di

Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai. Jurusan Geografi Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar. Makassar

Kompas, 2010. http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/02/hanya-ada-13466-pulau-

di-indonesia. diakses 02 Mei 2014.

Laili A N. 2004. Studi Kesesuaian lahan Tambak dengan Memanfaatka Teknologi

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. Program Studi Ilmu Kelautan

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor

Lillesand, T.M., W.Kiefer., Chipman. J.W., 2004. Penginderaan jauh dan Interpretasi

Citra. New York.

Mastra. R., 1992. Pemenuhan dan Peningkatan Sumberdaya Manusia Sebagai Pemakai

SIG. Seminar Nasional SIG, Ikatan Mahasiswa Geodesi ITB Bandung.

Purwanto, A.B.2001. Peran Sistem Informasi Geografis dalam Pengelolaan Sumberdaya

Pesisir dan Kelautan Secara Berkelanjutan

Rajabidfard dan Williamson, 2000a. Spatial Data Infrastructures :Concept, SDI Hierarchy

and Future Directions. Melbourne, Victoria: Spatial Data Research Group,

Department of Geomatics, The University of Melbourne.

Sugandi, dkk., 2009. Hand Out Sistem Informasi Geografis. Fakultas Ilmu Pengetahuan

Sosial. Universitas Pendidikan Indonesia.

Zainudin, Mukti. 2006. Aplikasi Sistam Informasi Geografis Dalam Penelitian Perikanan

dan Kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Hasanuddin.

Makassar. Makassar.