STUDI PEMBANGUNAN PLTP CIBUNI 1 X 10 MW DI...

download STUDI PEMBANGUNAN PLTP CIBUNI 1 X 10 MW DI …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-12870-Paper.pdf · pemboran sumur seperti yang dilakukan pada sumur produksi minyak bumi.

If you can't read please download the document

Transcript of STUDI PEMBANGUNAN PLTP CIBUNI 1 X 10 MW DI...

  • 1

    STUDI PEMBANGUNAN PLTP CIBUNI 1 X 10 MW DI CIWIDEY, BANDUNG, JAWA BARAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP TARIF DASAR LISTRIK REGIONAL.

    Ardian Marta Kusuma

    Bidang Studi Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri

    Institut Teknologi Sepuluh November Kampus ITS Gedung B dan C Sukolilo Surabaya 60111

    Abstrak : Panas bumi merupakan energi andalan bagi

    Provinsi Jawa Barat. Dimana sekitar 21,7% berada di Jawa Barat yang tersebar disebagian kabupaten. Dengan potensi yang terduga sebesar 140 MWe yang ada di Cibuni maka pemanfaatan energi panas bumi dapat dimaksimalkan untuk pemenuhan energi listrik Jawa Barat khususnya Ciwidey, Kabupaten Bandung. Saat ini pembangunan pembangkit listrik panas bumi yang sedang digiatkan merupakan solusi kebutuhan energi baru terbarukan (EBT) untuk mengatasi kebutuhan energi dan untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi tak terbaharukan. Dari potensi tersebut baru 4% yang telah dikembangkan dan dimanfaatkan terutama untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi.

    Dengan pembangunan PLTP Cibuni 1x10 MW diproyeksikan dapat menghasilkan energy listrik sebesar 70 Gwh/tahun serta untuk memenuhi kebutuhan beban dasar dengan mempertimbangkan harga jual, dan daya beli masyarakat di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Selain itu PLTP Cibuni juga ramah lingkungan karena hanya menghasilkan karbon kredit (CDM) yang rendah. Kata kunci : Energi Listrik, Panas Bumi, PLTP

    Cibuni, Tarif Listrik Regional. I. PENDAHULUAN

    Di saat persediaan bahan bakar fossil semakin menipis dan kebutuhan energi listrik yang semakin meningkat sehingga diperlukan alternatif pemenuhan energi listrik sebagai pengganti bahan bakar fossil, pengembangan energi alternatif menjadi lebih mendesak untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.

    Kebijakan pemanfaatan energi primer setempat untuk pembangkit tenaga listrik dapat terdiri dari fosil (migas) maupun non-fosil (air, panas bumi, biomassa, angin, panas dan cahaya matahari, arus dan gelombang pasang surut laut, dan nuklir). Pemanfaatan energi primer tersebut memprioritaskan pemanfaatan energi terbarukan dengan tetap memperhatikan aspek teknis, ekonomi, dan keselamatan lingkungan hidup. Sumbersumber energi tersebut di atas, perlu dioptimalkan berdasarkan kajian pemerintah mengenai Skenario Energi Mix Nasional dalam jangka waktu tertentu (2005-2025), yang tertuang dalam PerPres No. 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang mentargetkan peningkatan peran energi panas bumi menjadi 5% pada tahun 2025.

    PLN UPJ Soreang dalam produksinya sejauh ini mengandalkan pasokan dari sistem interkoneksi Jamali. Namun, adanya pembangunan PLTP Cibuni akan dikonsentrasikan untuk pemenuhan kebutuhan lokal setempat sehingga dapat membantu menopang beban dasar yang selama ini ditopang oleh pembangkit lainnya

    seperti PLTGU dan PLTG yang ada diwilayah Jawa Barat yang mana biaya pembangkitan kedua pembangkit tersebut sangat mahal. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Cibuni 1x10 MW ini diharapkan akan membantu masyarakat setempat untuk memenuhi kebutuhan listrik dimana akan menekan biaya, jika dibandingkan dengan tenaga listrik lainnya yang mahal. PLTP Cibuni setidaknya akan dapat melayani sekitar 10.000 calon pelanggan listrik di Ciwidey, Kabupaten Bandung dengan rincian 2,5 Mega watt untuk 2500 pelanggan listrik, hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Bapak Marzan Aziz Iskandar.

    Adanya pemanfaatan potensi energi panas bumi di Ciwidey, Kabupaten Bandung ini dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi atau PLTP skala kecil berpotensi mengatasi krisis listrik di daerah sebab dengan memanfaatkan sumber energi geothermal yang melimpah dan bersifat terbarukan. Lapangan panas bumi Cibuni terletak di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Untuk itu pembangunan PLTP Cibuni 1x10 MW diharapkan mampu menyumbangkan pasokan daya sebesar 10 MW untuk mendukung kebutuhan energi listrik pada rencana pembangunan tersebut dan memberikan pengaruh terhadap tarif listrik regional. II. TEORI PENUNJANG

    2.1 Panas Bumi Panas bumi didefinisikan sebagai panas yang berasal dari dalam bumi. Sedangkan energi panas bumi adalah energi yang ditimbulkan oleh panas tersebut. Panas bumi menghasilkan energi yang bersih (dari polusi) dan berkesinambungan atau dapat diperbarui. Sumberdaya energi panas bumi dapat ditemukan pada air dan batuan panas di dekat permukaan bumi sampai beberapa kilometer di bawah permukaan. Bahkan jauh lebih dalam lagi sampai pada sumber panas yang ekstrim dari batuan yang mencair atau magma. Untuk menangkap panas bumi tersebut harus dilakukan pemboran sumur seperti yang dilakukan pada sumur produksi minyak bumi. Sumur tersebut menangkap air tanah yang terpanaskan, kemudian uap dan air panas dipisahkan. Uap air panas dibersihkan dan dialirkan untuk memutar turbin. Air panas yang telah dipisahkan dimasukkan kembali ke dalam reservoir melalui sumur injeksi yang dapat membantu untuk menimbulkan lagi sumber uap. 2.1.1 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

    (PLTP) Prinsip kerja PLTP sama saja dengan PLTU.

    Hanya saja uap uyang digunakan adalah uap panas bumi yang berasal langsung dari perut bumi. Uap panas bumi didapatkan dari suatu kantong uap di perut bumi.

    id2387111 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer! - a great PDF creator! - http://www.pdfmachine.com http://www.broadgun.com

    pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!

    Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

    Get yours now!

    http://www.pdfmachine.com?cl

  • Tepatnya di atas lapisan batuan yang keras diatas magma dan mendapatkan air dari lapisan humus di bawah hutan penahan air hujan. Pengeboran dilakukan di atas permukaan bumi kantong uap tersebut, hingga uap dalam akan menyembur keluar. Semburan uap dialirkan ke turbin pengrerak generator, disini listrik akan terbangkitkan. Setelah menggerakkan turbin, uap akan diembunkan dalam kondensor menjadi air dan disuntikan kembali ke dalam perut bumi menuju kantong uap.Adapun mengenai prinsip kerja PLTP dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

    Gambar 2.1 Prinsip Kerja PLT

    2.1.2 Proses Terjadinya Energi ListrikSebagian besar pembangkit listrik menggunakan

    uap. Uap dipakai untuk memutar turbin yang kemudian mengaktifkan generator untuk menghasilkan listrik. Banyak pembangkit listrik masih menggunakan bahan bakar fosil untuk mendidihkan air guna menghasilkan uap. Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) pada prinsipnya sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya saja pada PLTU, uap dibuat di permukaan menggunakan boiler, sedangkan pada PLTP uap berasal dari reservoir panas bumi. Pembangkit yang digunakan untuk merubah panas bumi menjadi tenaga listrik secara umum mempunyai komponen yang sama dengan power plant lain yang bukan berbasis panas bumi, yaitu terdiri dari generator, turbin sebagai penggerak generator, heat exchanger, chiller, pompa, dan sebagainya. Ada tiga macam teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi yaitu dry steamdan binary cycle. 2.2 Model Peramalan Kebutuhan Listrik

    Metode Regresi Linear BergandaDalam Metode Regresi diperlukan faktor yang

    akan dijadikan acuan dalam perhitungan. Dalam peramalan kebutuhan energi listrik faktordipakai adalah sebagai berikut :

    1. Energi terjual 2. Pertumbuhan jumlah pelanggan rumah tangga 3. Pertumbuhan jumlah pelanggan bidang bisnis 4. Pertumbuhan jumlah pelanggan bidang industri 5. Pertumbuhan jumlah pelanggan publik 6. Pertumbuhan jumlah penduduk 7. Peningkatan PDRB suatu wilayah

    2.3 Metode DKL 3.01

    Model yang digunakan dalam metode DKL 3.01 untuk menyusun perkiraan adalah model sektoral. Perkiraan kebutuhan energi listrik model sektoral yakni dengan umenyusun perkiraan kebutuhan energi listrik pada tingkat wilayah/distribusi. Pendekatan yang digunakan dalam menghitung kebutuhan listrik adalahdengan mengelompokkan pelanggan menjadi empat sektor yaitu :

    1. Sektor Rumah Tangga 2. Sektor Bisnis

    2

    Tepatnya di atas lapisan batuan yang keras diatas magma dan mendapatkan air dari lapisan humus di bawah hutan

    ilakukan di atas permukaan bumi kantong uap tersebut, hingga uap dalam akan menyembur keluar. Semburan uap dialirkan ke turbin pengrerak generator, disini listrik akan

    Setelah menggerakkan turbin, uap akan air dan disuntikan

    kembali ke dalam perut bumi menuju kantong uap. Adapun mengenai prinsip kerja PLTP dapat dilihat pada

    PLTP

    Proses Terjadinya Energi Listrik listrik menggunakan

    uap. Uap dipakai untuk memutar turbin yang kemudian mengaktifkan generator untuk menghasilkan listrik. Banyak pembangkit listrik masih menggunakan bahan bakar fosil untuk mendidihkan air guna menghasilkan

    enaga Panas bumi (PLTP) pada prinsipnya sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya saja pada PLTU, uap dibuat di permukaan menggunakan boiler, sedangkan pada PLTP uap berasal dari reservoir panas bumi. Pembangkit yang

    bah panas bumi menjadi tenaga listrik secara umum mempunyai komponen yang sama dengan power plant lain yang bukan berbasis panas bumi, yaitu terdiri dari generator, turbin sebagai penggerak generator, heat exchanger, chiller, pompa, dan

    ya. Ada tiga macam teknologi pembangkit dry steam, flash steam,

    Model Peramalan Kebutuhan Listrik Dengan Regresi Linear Berganda

    Dalam Metode Regresi diperlukan faktor yang akan dijadikan acuan dalam perhitungan. Dalam peramalan kebutuhan energi listrik faktor-faktor yang

    Pertumbuhan jumlah pelanggan rumah tangga Pertumbuhan jumlah pelanggan bidang bisnis Pertumbuhan jumlah pelanggan bidang industri Pertumbuhan jumlah pelanggan publik

    Peningkatan PDRB suatu wilayah

    Model yang digunakan dalam metode DKL 3.01 untuk menyusun perkiraan adalah model sektoral. Perkiraan kebutuhan energi listrik model sektoral yakni dengan umenyusun perkiraan kebutuhan energi listrik pada tingkat wilayah/distribusi. Pendekatan yang digunakan dalam menghitung kebutuhan listrik adalah dengan mengelompokkan pelanggan menjadi empat

    3. Sektor Publik 4. Sektor Industri.

    Biaya Pembangkitan Tenaga ListrikBiaya pembangkitan total tanpa biaya eksternal

    merupakan penjumlahan dari biaya modbakar, biaya operasional dan perawatan, serta biaya lingkungan.

    M&O biaya

    biayamodal biaya an pembangkit Biaya

    Biaya modal (capital cost) Biaya modal pertahun adalah biaya investasi

    pembangunan pembangkit tenaga listrik yang dipengaruhi oleh faktor suku bunga dengan faktor penyusutan

    Tom

    Psfd)(fs (CC)Cost Capital

    Biaya Bahan Bakar (fuel cost) Biaya operasi ini merupakan biaya yang hanya dikeluarkan apabila pusat pembangkit dioperasikan untuk membangkitkan tenaga listrik. Biaya operasi ini merupakan biaya pembelian uap panas bumi dan minyak pelumas Biaya operasional dan pemeliharaan Biaya ini harus tetap dikeluarkan meskipun peralatan-peralatan di pusat pembangkit tidak sedang beroperasi. Biaya O & M ini merupakan biaya untuk perawatan pusat pembangkit, dan juga biaya tenaga kerja yang mengoperasikan dan merawat pusat pembangkit.

    Beban Puncak Beban puncak merupakan salah satu ukuran besarnya konsumsi energi listrik, sehingga dengan diketahui besar beban puncak, maka akan dapat diperhitungkan produksi atau kapasitas terpasang yang harus tersedia. Perkiraan beban puncak ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : BPt =

    t

    t

    xLF

    EPT

    76,8

    Dimana : BPt = Beban puncak pada tahun t EPTt = Energi produksi pada tahun t LFt = Faktor beban pada tahun t

    Ekonomi Investasi Pembangkit Sebelum suatu proyek dilaksanakan perlu

    dilakukan analisa dari investasi tersebut diketahui kelayakan suatu proyek dilihat dari sisi ekonomi investasi. Ada beberapa metode penilaian proyek investasi, yaitu : A. Net Pressent Value (NPV) Jika nilai NPV positif maka investasi layak dilaksankan dan jika nilai NPV negatif invedilaksanakan. 2.4 Potensi Panas Bumi Cibuni

    Bandung PLTP Cibuni 1x10 MW terletak di kecamatan

    Ciwidey, wilayah administratif Kabupaten Bandung

    Biaya Pembangkitan Tenaga Listrik Biaya pembangkitan total tanpa biaya eksternal

    merupakan penjumlahan dari biaya modal, biaya bahan bakar, biaya operasional dan perawatan, serta biaya

    bakarbahan biaya

    Biaya modal pertahun adalah biaya investasi pembangunan pembangkit tenaga listrik yang dipengaruhi oleh faktor suku bunga dengan faktor

    Biaya operasi ini merupakan biaya yang hanya dikeluarkan apabila pusat pembangkit dioperasikan untuk membangkitkan tenaga listrik. Biaya operasi ini merupakan biaya pembelian uap panas bumi dan minyak

    Biaya operasional dan pemeliharaan Biaya ini harus tetap dikeluarkan meskipun

    ralatan di pusat pembangkit tidak sedang beroperasi. Biaya O & M ini merupakan biaya untuk perawatan pusat pembangkit, dan juga biaya tenaga kerja yang mengoperasikan dan merawat pusat pembangkit.

    Beban puncak merupakan salah satu ukuran sarnya konsumsi energi listrik, sehingga dengan

    diketahui besar beban puncak, maka akan dapat diperhitungkan produksi atau kapasitas terpasang yang

    Perkiraan beban puncak ditentukan dengan

    = Beban puncak pada tahun t = Energi produksi pada tahun t = Faktor beban pada tahun t

    Sebelum suatu proyek dilaksanakan perlu dilakukan analisa dari investasi tersebut sehingga akan diketahui kelayakan suatu proyek dilihat dari sisi ekonomi investasi. Ada beberapa metode penilaian

    Jika nilai NPV positif maka investasi layak dilaksankan dan jika nilai NPV negatif investasi tidak layak

    di Ciwidey Kab.

    PLTP Cibuni 1x10 MW terletak di kecamatan Ciwidey, wilayah administratif Kabupaten Bandung

    pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!

    Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

    Get yours now!

    http://www.pdfmachine.com?cl

  • 3

    adalah di sebelah utara Kabupaten Bandung Barat, di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Garut dan Kabupaten Cianjur, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut, dan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat. Rencana pengembangan panas bumi di Jawa Barat sebagai optimalisasi pemanfaatan dan pengembangan potensi panas bumi serta mendukung percepatan peningkatan kapasitas pembangkit listrik dalam proyek-proyek pembangkit tenaga listrik yang menggunakan energi terbarukan, batubara, dan gas yang dilaksanakan melalui kerja sama dengan pengembang listrik swasta,, salah satunya adalah di Cibuni Ciwidey Kabupaten Bandung Jawa Barat yang berkapasitas 1x10 MW. Kondisi Fumarol serta Potensi panas bumi Cibuni dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.

    Gambar 2.2 Kondisi Fumarol Cibuni

    Tabel 2.1 Potensi panas bumi Cibuni

    Provinsi Jawa Barat memiliki potensi panas bumi terbesar sekitar 6.101 MWe dari total Indonesia (27.791 MWe). Kontribusi energi panas bumi Jawa Barat terhadap nasional pada tahun 2006 adalah yang terbesar, yaitu 775 MW dari total 857 MW (90,43%). Diperlukannya eksplorasi panas bumi lebih lanjut, sehingga potensi panas bumi yang ada di Jawa Barat dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit PLTP.

    Potensi panas bumi juga dimiliki diwilayah Kabupaten Bandung, hal ini disebabkan sebagian besar wilayah Kabupaten Bandung adalah pegunungan di antara puncak - puncaknya adalah : sebelah utara terdapat gunung bukittunggul (2.200 m) dan gunung tangkuban perahu (2.076 m) diperbatasan dengan Kabupaten Purwakarta. Sedangkan di selatan terdapat gunung patuha (2.334 m), gunung malabar (2.321 m), serta gunung papandayan (2.262 m) dan gunung guntur (2.249 m), keduanya diperbatasan dengan Kabupaten Garut. Wilayah Kabupaten Bandung beriklim tropis dipengaruhi oleh angin muson dengan curah hujan rata rata berkisar antara 1500 sampai dengan 4000 mm/tahun, suhu rata rata berkisar antara 19c sampai dengan 24c. , adapun pembangunan PLTP ialah untuk mencapai rasio elektrifikasi yang sesuai harapan sehingga dapat mengurangi dan menghilangkan terjadinya difisit energi listrik serta meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di Kabupaten Bandung dan pada umumnya di

    Jawa Barat. Adapun potensi panas bumi di wilayah Kabupaten Bandung dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

    Tabel 2.2 Potensi Panas Bumi di Kabupaten Bandung

    Sumber panas bumi di Cibuni Ciwidey, Kabupaten

    Bandung adalah sumber uap panas, sehingga cocok apabila digunakan jenis teknologi binary cycle sebagai pambangkitan energi listrik. Pada sistem binary cycle, air panas bumi digunakan untuk memanaskan apa yang disebut dengan working fluid pada heat exchanger. Working fluid kemudian menjadi panas dan menghasilkan uap berupa flash. Uap yang dihasilkan di heat exchanger tadi lalu dialirkan untuk memutar turbin dan selanjutnya menggerakkan generator untuk menghasilkan sumber daya listrik. Uap panas yang dihasilkan di heat exchanger inilah yang disebut sebagai secondary (binary) fluid. Binary Cycle Power Plants ini sebetulnya merupakan sistem tertutup, jadi tidak ada yang dilepas ke atmosfer. III. KONDISI SISTEM KETENAGALISTRIKAN

    CIWIDEY KAB.BANDUNG JAWA BARAT Kecamatan Ciwidey adalah bagian area kerja dari APJ Majalaya. APJ Majalaya membawahi beberapa UPJ yaitu : Bale Endah, Majalaya Kota, Banjaran, Soreang, Rancaekek. Kondisi kelistrikan Kabupaten Bandung seluruhnya di bawah wilayah kerja dari APJ Majalaya. Sedangkan area kerja PLN Kecamatan Ciwidey berada di bawah UPJ Soreang. Dalam 5 tahun terakhir, yaitu pada tahun 2005-2009 jumlah pelanggan di kecamatan Ciwidey tumbuh rata-rata sebesar 5,17%. Sektor rumah tangga dan sektor industri sangat dominan dalam hal permintaan tenaga listrik di wilayah Kabupaten Bandung. Jumlah pelanggan dan energy terjual di daerah Ciwidey dan Kabupaten Bandung dapat dilihat pada tabel 3.1 dan tabel 3.2 di bawah ini.

    Tabel 3.1 Jumlah Pelanggan dan Energi Terjual Ciwidey

    Tahun Pelanggan Listrik terjual (Kwh)

    2005 10.098 970.552 2006 10.360 1.033.655 2007 10.725 1.151.679 2008 11.617 1.128.566 2009 12.218 1.202.408

    Sumber : Statistik PT.PLN

    Tabel 3.2 Jumlah Pelanggan dan Energi Terjual

    Kabupaten Bandung Tahun Pelanggan Listrik terjual

    (Gwh) 2005 324.555 140,322 2006 339.149 141,253 2007 364.953 152,624 2008 390.779 145,863 2009 405.230 157,518 Sumber : Statistik PT.PLN

    pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!

    Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

    Get yours now!

    http://www.pdfmachine.com?cl

  • 4

    Perkembangan permintaan akan energi listrik yang tinggi ini karena peran permintaan tenaga listrik sektor rumah tangga, bisnis, serta bertumbuhnya sektor industri yang setiap tahunnya selalu mengalami jumlah peningkatan yang signifikan di setiap sektornya di daerah Ciwidey dan Kabupaten Bandung menjadi faktor adanya pembangunan PLTP untuk pemenuhan energi listrik yang baik untuk masa yang akan datang. 3.1 Pasokan Tenaga Listrik

    Pasokan tenaga listrik saat ini diwilayah Ciwidey Kab. Bandung masih tergantung oleh pasokan dari interkoneksi JAMALI. Sampai saat ini Propinsi Jawa Barat mempunyai pembangkit listrik dengan total kapasitas 4.337,05 MW. Rata-rata pembangkit yang sudah ada sudah beroperasi sejak 1996. Dengan lamanya umur pembangkit yang telah beroperasi, maka energi netto yang dihasilkan pembangkit tidak sesuai dengan kapasitasnya, atau mengalami penurunan efesiensi. Pada tabel 3.3 diperlihatkan macam pembangkit dan kapasitasnya pada sistem pembangkitan di Jawa Barat.

    Tabel 3.3 Unit Pembangkit di lingkungan

    Sektor Pembangkitan Jawa Barat

    Sumber :distamben Propinsi Jawa Barat 3.2 Konsumsi Energi Listrik Kelompok Konsumen

    Konsumsi energi listrik di Ciwidey, Kabupaten Bandung Jawa Barat tiap tahunnya menunjukkan kenaikan, hal ini disebabkan jumlah penduduk yang juga mengalami kenaikan tiap tahunnya. Berkembangnya sektor usaha industri serta bisnis juga mempengaruhi kenaikan konsumsi di daerah setempat. Walaupun daerah ciwidey kabupaten bandung tidak begitu besar tetapi diramalkan untuk tahun-tahun yang akan datang konsumsi energy listriknya akan mengalami kenaikkan seiring bertambahnya pelanggan energy listrik dimana pada daerah Ciwidey, Kabupaten Bandung didominasi oleh pelanggan listrik dari golongan rumah tangga disusul oleh pelanggan industri serta pelanggan pemerintah. Untuk mengenai konsumsi energy listrik kelompok konsumen yang ada di daerah ciwidey dan kabupaten bandung data di lihat pada tabel 3.4 dan tabel 3.5 berikut ini.

    Tabel 3.4 Konsumsi Energi Listrik Kelompok

    Konsumen Ciwidey (Kwh)

    Tabel 3.5 Konsumsi Energi Listrik Kelompok

    Konsumen Kabupaten Bandung (Gwh)

    3.3 Permintaan Energi Listrik di Ciwidey Kab. Bandung Permintaan Energi listrik di Ciwidey Kabupaten

    Bandung dari tahun ke tahunnya meningkat. Jika dilihat pada beban puncak daerah ciwidey dan Kabupaten Bandung (tabel 3.6) sangat kecil sekali karena daerah ciwidey pelanggan terbanyak ialah pelanggan dari sektor rumah tangga. Walaupun dibangunnya PLTP Cibuni nanti di daerah ciwidey dan Kabupaten Bandung energy listriknya mengalami surplus maka kelebihan energy listrik tersebut dapat diinterkoneksikan ke daerah sekitar ciwidey Kabupaten Bandung yang menbutuhkan energy listrik atau dengan kata lain mengalami defisit energi dengan jaringan interkoneksi JAMALI yang sudah ada. PLTP Cibuni menurut rencana akan ditransmisikan pada tegangan menengah 70 KV.

    Tabel 3.6 Beban Puncak Ciwidey dan Kabupaten Bandung

    Tahun Daya Mampu

    (MW) Beban Puncak

    Kab.Bandung (MW) Beban Puncak Ciwidey (MW)

    2005 200 22,73 0,31 2006 200 24,79 0,33 2007 200 26,87 0,32 2008 200 28,97 0,31 2009 200 31,03 0,32

    Sumber : Statistik PT.PLN

    IV. ANALISA PEMBANGUNAN PLTP CIBUNI

    1x10 MW 4.1 Peramalan dengan Metode DKL 3.01 Model yang digunakan dalam metode DKL 3.01 untuk menyusun perkiraan adalah model sektoral. Perkiraan kebutuhan energi listrik model sektoral yakni dengan umenyusun perkiraan kebutuhan energi listrik pada tingkat wilayah/distribusi. Adapun proyeksi konsumsi energi listrik per kelompk pelanggan di Ciwidey dan Kabupaten Bandung untuk tahun-tahun berikutnya, dimana pada setiap tahunnya terus mengalami peningkatan konsumsi energy listrik. Adapun proyeksi konsumsi energy listrik per kelompok pelanggan di Ciwidey dan di daerah Kabupaten Bandung dapat dilihat pada tabel 4.1 untuk daerah Ciwidey dan tabel 4.2 untuk daerah Kabupaten Bandung.

    pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!

    Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

    Get yours now!

    http://www.pdfmachine.com?cl

  • 5

    Tabel 4.1 Proyeksi Konsumsi Energi Listrik per Kelompok

    Pelanggan (KWh) Ciwidey Tahun RT Komersil Industri Publik Total

    T ERt EKt EIt EPt ETt

    2010 1122336 66867 8909 28373 1226485

    2011 1133896 77566 9827 31211 1252500

    2012 1145575 89976 10840 34332 1280724

    2013 1157375 104372 11958 37765 1311470

    2014 1169296 121072 13191 41541 1345100

    2015 1181340 140444 14550 45696 1382029

    2016 1193507 162915 16051 50265 1422738

    2017 1205800 188981 17705 55292 1467778

    2018 1218220 219218 19531 60821 1517790

    2019 1230768 254293 21544 66903 1573508

    2020 1243445 294980 23765 73593 16357832021 1256252 342176 26215 80953 17055972022 1269192 396925 28918 89048 17840822023 1282264 460432 31899 97953 18725492024 1295472 534102 35188 107748 19725092025 1308815 619558 38816 118523 20857122026 1322296 718687 42818 130375 22141762027 1335915 833677 47232 143413 23602372028 1349675 967066 52101 157754 25265962029 1363577 1121796 57473 173529 27163752030 1377622 1301283 63398 190882 2933185

    Tabel 4.2

    Proyeksi Konsumsi Energi Listrik per Kelompok Pelanggan (GWh) Kab. Bandung

    Tahun RT Komersil Industri Publik Total (Gwh)

    T ERt EKt EIt EPt ETt

    2010 41.918.427 5.352.805 119.981.894 2.092.492 169,35

    2011 42.350.187 6.316.309 132.054.472 2.192.932 182,91

    2012 42.786.394 7.453.245 145.341.793 2.298.193 197,88

    2013 43.227.094 8.794.829 159.966.084 2.408.506 214,40

    2014 43.672.333 10.377.898 176.061.871 2.524.114 232,64

    2015 44.122.158 12.245.920 193.777.217 2.645.272 252,79

    2016 44.576.616 14.450.186 213.275.080 2.772.245 275,07

    2017 45.035.755 17.051.219 234.734.819 2.905.313 299,73

    2018 45.499.623 20.120.438 258.353.836 3.044.768 327,02

    2019 45.968.269 23.742.117 284.349.399 3.190.916 357,25

    2020 46.441.743 28.015.699 312.960.636 3.344.080 390,76

    2021 46.920.093 33.058.524 344.450.735 3.504.596 427,93

    2022 47.403.370 39.009.059 379.109.368 3.672.817 469,19

    2023 47.891.624 46.030.689 417.255.352 3.849.112 515,03

    2024 48.384.908 54.316.213 459.239.586 4.033.869 565,97

    2025 48.883.272 64.093.132 505.448.273 4.227.495 622,65

    2026 49.386.770 75.629.895 556.306.478 4.430.415 685,75

    2027 49.895.454 89.243.276 612.282.036 4.643.075 756,06

    2028 50.409.377 105.307.066 673.889.855 4.865.942 834,47

    2029 50.928.594 124.262.338 741.696.652 5.099.508 921,99

    2030 51.453.158 146.629.559 816.326.169 5.344.284 1.019,75

    4.2 Neraca Daya Sistem Kelistrikan Ciwidey Kab.

    Bandung Dengan dibangunnya PLTP Cibuni 1x10 MW pada tahun 2013 maka akan didapatkan neraca daya Ciwidey, Kabupaten Bandung seperti pada Tabel 4.3. Pada tahun 2013 PLTP Cibuni 1x10 MW beroperasi dan menambah pasokan daya 10 MW.

    Untuk wilayah Ciwidey dengan pembangunan PLTP Cibuni 1x10 MW pasokan energy listrik akan mengalami surplus energy, maka kebutuhan energy listrik di daerah Ciwidey dapat diatasi oleh adanya PLTP Cibuni ini, dengan keadaan surplus energy tersebut maka surplus energy listrik tersebut akan dihubungkan ke interkoneksi jamali

    atau ke daerah yang membutuhkan energy listrik pada jaringan tegangan menengah 70 Kv karena menurut rencana PLTP Cibuni akan ditransmisikan ke tegangan menegah.

    Wilayah Kabupaten Bandung juga akan mengalami surplus energy karena sudah ada pembangkit eksisting yaitu PLTP Kamojang dan PLTP Wayang Windu. Apabila ada penambahan energy dari PLTP Cibuni maka akan menambah pasokan energy di wilayah Kab. Bandung, jika sampai tahun 2030 tidak ada penambahan pembangkit di perkirakan pada tahun 2029 Kab.Bandung akan mengalami defisit energy.

    Tabel 4.3 Proyeksi Neraca Daya (MW)

    di Ciwidey, Kabupaten Bandung

    Sumber: Statistik PLN *)Defisit energi dipasok dari sistem interkoneksi Jamali **)Surplus energi akan memasok energi ke daerah lain melalui sistem interkoneksi Jamali

    4.3 Analisa Ekonomi 4.3.1 Analisa Biaya Pembangkitan PLTP Dalam menentukan biaya pembangkit di Cibuni ada beberapa parameter yang harus diperhitungkan. Parameter-parameter tersebut adalah biaya modal, biaya operasi dan maintenance (O&M) dan Biaya bahan bakar (Fuel cost). Untuk menentukan biaya pembangkitan total didapat dengan persamaan : BP = CC + FC + O&M Cost

    Sehingga biaya pembangkitan/KWh dari PLTP Cibuni dengan suku bunga 12%, 9%, 6% dan adalah :

    Tabel 4.5 Biaya pembangkitan PLTP Cibuni

    4.3.2 Analisa Daya Beli Masyarakat Pengeluaran riil perkapita penduduk Ciwidey Kabupaten Bandung pada tahun 2008 adalah

    Tahun Kapasitas

    Terapasang

    Daya Mampu (MW)

    Beban Puncak

    Kab. Bandung

    (MW)

    Beban Puncak Ciwidey (MW)

    Reserve margin

    Keterangan

    2009 250,00 200,00 31,031 0,331 6,45 surplus**) 2010 250,00 200,00 33,262 0,337 6,01 surplus**) 2011 250,00 200,00 35,723 0,344 5,60 surplus**) 2012 250,00 200,00 38,439 0,351 5,20 surplus**)

    2013 260,00 208,00 41,439 0,360 5,02 PLTP 1x10MW beroperasi 2014 260,00 208,00 44,756 0,369 4,65 surplus**) 2015 260,00 208,00 48,425 0,378 4,30 surplus**) 2016 260,00 208,00 52,485 0,388 3,96 surplus**) 2017 260,00 208,00 56,983 0,400 3,65 surplus**) 2018 260,00 208,00 61,968 0,413 3,36 surplus**) 2019 260,00 208,00 67,498 0,427 3,08 surplus**) 2020 260,00 208,00 73,636 0,443 2,82 surplus**) 2021 260,00 208,00 80,454 0,461 2,59 surplus**) 2022 260,00 208,00 88,035 0,481 2,36 surplus**) 2023 260,00 208,00 96,470 0,503 2,16 surplus**) 2024 260,00 208,00 105,863 0,529 1,96 surplus**) 2025 260,00 208,00 116,332 0,558 1,79 surplus**) 2026 260,00 208,00 128,012 0,591 1,62 surplus**) 2027 260,00 208,00 141,054 0,628 1,47 surplus**) 2028 260,00 208,00 155,631 0,671 1,34 surplus**) 2029 260,00 208,00 171,939 0,720 1,21 defisit*) 2030 260,00 208,00 190,204 0,360 1,09 defisit*)

    Jika Reserve Margin < 1,3 = Defisit Jika Reserve Margin > 1,3 = Surplus

    pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!

    Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

    Get yours now!

    http://www.pdfmachine.com?cl

  • 6

    Rp.721.535,-. Pengeluaran untuk membayar listrik adalah 5%-10% dari biaya pengeluaran riil perkapita. Jika diasumsikan setiap penduduk Ciwidey Kabupaten Bandung mengeluarkan dana 10% untuk membayar listrik maka dari Pengeluaran riil sebesar Rp 721.535,- diambil 10% nya yaitu Rp 72.153,- sedangkan rata-rata anggota keluarga adalah 4 orang untuk membayar listrik dibutuhkan Rp 288.541,- per bulan maka dapat diketahui rata-rata pemakaian dayanya sebesar 900 VA, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Maka dapat menghitung daya beli masyarakat Ciwidey kabupaten Bandung adalah sebagai berikut:

    Tabel 4.6 Pengeluaran Riil Perkapita dan Pengeluaran Biaya Listrik Masyarakat Ciwidey Kabupaten Bandung

    Sehingga dapat menghitung daya beli masyarakat Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung Jawa Barat adalah sebagai berikut : Daya (P1) = 900 x 0.8 = 720 Watt Maka kita dapat mengetahui jumlah Kwh/bulan dengan cara: Kwh/Bulan1 = 0,72 x 30 x 24 x0,55 = 285,12 KWh/ bulan Bila tarif untuk biaya beban tarif tegangan 900 VA = Rp 20.000,- Blok I 0-20 kwh, yaitu pemakaian 0-20 KWh Blok II 21-60 kwh, pemakaian 21-60 KWh Blok III > 60 kwh, pemakaian di atas 60 KWh Dengan Tarif Dasar Listrik pada sektor rumah tangga sebesar Rp 526,49,- maka : Daya beli = (285,12 x Rp 526,49/KWh) + 20.000 = Rp170.113,- Perbandingan antara daya beli Listrik dengan pendapatan perkapita yang digunakan untuk keperluan listrik :

    KWhbeliDaya02,89349,526

    170.113

    541.288

    Dengan harga pembangkitan total pada suku bunga 12% sebesar Rp.773/kwh, sehingga menunjukkan bahwa harga jual listrik PLTP Cibuni masih mampu dibeli oleh masyarakat pada pengeluaran perkapita sebesar Rp. 721.535,-. Karena daya beli akan energy listrik disana ialah 893,02/kwh pada 900VA. Karena energi listrik merupakan tolak ukur bagi perkembangan dan kemajuan teknologi suatu daerah maka subsidi pembangunan pembangkit ini termasuk prasarana. 4.3.3 Analisa Nilai Sekarang (Net Present Value)

    Metode NPV merupakan metode yang dipakai untuk menilai usulan proyek investasi yang mempertimbangkan nilai waktu dari uang (time value of money) sehingga arus kas yang dipakai adalah arus kas yang telah di discount atas dasar biaya modal perusahaan. Dengan usia pembangkit 25 tahun, faktor bunga sebesar 12%, 9% dan 6%, serta harga jual listrik/KWh, maka net present value dapat dihitung. Nilai NPV (subsidi 75%) dari PLTP Cibuni dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini.

    Tabel 4.7 Nilai NPV PLTP Cibuni

    Tahun Ke-

    NPV Subsidi 75%

    Suku bunga 6% Suku bunga 9% Suku bunga

    12% 1 -18,90 -20,77 -22,68 3 10,82 17,47 24,38

    25 282,84 192,72 132,78

    Pada tabel di atas menjelaskan bahwa pada subsidi 75% pada tahun ke-3 nilai NPV telah mendapatkan nilai positif atau sudah kembali modal, sedangkan pada subsidi 50% nilai NPV nilai positifnya pada tahun ke-12 (subsidi 12%) hal ini menunjukkan proyek ini masih membutuhkan subsidi. Maka setelah subsidi dinaikkan menjadi subsidi 75% pada tahun ke-3 NPV sudah positif atau kembali modal maka proyek ini layak untuk dilanjutkan.

    4.3.4 Analisa Perhitungan Harga Pokok

    Penyediaan setelah pembangunan PLTP BPP Tenaga Listrik Sebelum Pembangunan PLTP

    Cibuni 1x10 MW dan Masih Mendapatkan Subsidi Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1985 adalah sebesar Rp. 800,57,- (Jawa Barat) dan Rp. 746,61- (Kabupaten Bandung)

    BPP Tenaga Listrik Setelah Pembangunan PLTP Cibuni 1x10 MW dan dianggap terisolasi dan tanpa subsidi dari pemerintah Berdasarkan UU No. 30 Th. 2009 Untuk menentukan harga jual yang baru adalah sebesar Rp. 800,47 (Jawa Barat) dan Rp. 729,26,- (Kabupaten Bandung).

    4.3.5 Analisa Perhitungan Harga Jual per

    Kelompok Konsumen Setelah PLTP Cibuni Beroperasi

    Penentuan harga jual perkelompok konsumen ini diperoleh dari ketentuan harga listrik dalam rupiah/ KWh dari PLN sebelumnya. Berdasarkan UU No. 30 Th. 2009 Untuk menentukan harga jual yang baru maka di tentukan dengan BPP baru Propinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bandung yang dianggap terisolasi dan tanpa subsidi dari pemerintah. BPP baru diperoleh dari perhitungan pada sub bab sebelumnya yaitu sebesar Rp. 800,47,-/kWh (Jawa Barat) dan Rp. 729,26,- (Kabupaten Bandung). Penentuan harga jual dapat di tentukan dengan rumus :

    BPPbaruTotal

    PersektorpersektorpersektorHJ

    Dari rumus di atas maka pengaruh harga jual listrik per kelompok konsumen saat beroperasinya PLTP Cibuni 1x10 MW dengan BPP baru dapat dilihat pada tabel 4.8 di bawah ini.

    Tabel 4.8 Harga Jual Listrik Baru di Jawa Barat dan Kabupaten

    Bandung setelah PLTP Cibuni (Rp./kWh) Sektor

    Dengan Subsidi Tanpa Subsidi (baru) Jawa Jabar Kab.Bandung Jabar Kab.Bandung

    RT 587,60 554,17 526,49 716,04 643,58 Industri 629,10 619,77 611,92 800,81 748,01 Bisnis 862,48 871,30 873,49 1125,81 1067,76 Sosial 579,75 548,26 472,20 708,41 577,22

    Pemerintah 800,44 871,75 854,76 1126,39 1044,86 Publik 660,70 641,07 670,48 828,33 819,60 Total 650,39 619,51 596,58 800,47 729,26

    Sumber: Statistik PLN

    Melihat dari Tabel 4.8 harga jual listrik persektor Propinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bandung yang

    pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!

    Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

    Get yours now!

    http://www.pdfmachine.com?cl

  • 7

    dianggap terisolasi dan tanpa subsidi masih lebih tinggi dari daya beli masyarakat Ciwidey. Hal ini dapat diatasi dengan terhubungkannya Propinsi Jawa Barat dalam sistem interkoneksi Jawa-Madura-Bali, sehingga mengurangi jam kerja dari PLTG dan PLTGU yang memiliki biaya operasi yang paling mahal yaitu sebesar Rp. 1.278,45,- dan Rp. 3.298,03,- di Jawa Barat, serta merealisasikan program pemerintah Tahap II sebesar 12.000 MW dengan kapasitas total 11.144 MW sebanyak 19 % adalah PLTP dalam menghadapi krisis energi listrik. Rencana pengembangan panas bumi di Jawa Barat sebagai optimalisasi pemanfaatan dan pengembangan potensi panas bumi serta mendukung percepatan peningkatan kapasitas pembangkit listrik dalam proyek-proyek pembangkit tenaga listrik yang menggunakan energi terbarukan, batubara, dan gas yang dilaksanakan melalui kerja sama dengan pengembang listrik swasta berdasarkan peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral. Dimana potensi panas bumi di Jawa Barat sangat besar sehingga dengan penambahan PLTP di Jawa Barat maka akan menurunkan BPP Pembangkitan, sehingga harga jual listrik tercapai oleh daya beli masyarakat. 4.4 Analisa Sosial 4.4.1 Index Perkembangan Manusia (IPM)

    Dengan pembangunan PLTP Cibuni 1x10 MW diharapkan mampu mendongkrak perekonomian wilayah Ciwidey Kabupaten Bandung sehingga setelah dibangunnya PLTP. Ciwidey sendiri mempunyai nilai IPM sebesar 70,25 sehingga nilai IPM Ciwidey tidak jauh berbeda dari Kabupaten Bandung. Nilai IPM akan semakin meningkat dengan seiringnya reduksi sortfall hal ini dapat dilihat pada tabel 4.9. Jika reduksi sortfall tinggi maka untuk pencapaian IPM tinggi akan lebih cepat.

    Tabel 4.9 Indeks Pembangunan Manusia Propinsi Jawa Barat

    Tiap Kabupaten/Kota No Kabupaten / Kota

    2006 2007 Reduksi Shortfall IPM IPM

    1 B o g o r 69,73 70,08 1,16 2 Sukabumi 68,88 69,21 1,06 3 Cianjur 67,10 67,65 1,67 4 Bandung 72,62 72,97 1,28 5 G a r u t 69,46 69,99 1,74 6 Tasikmalaya 70,86 71,24 1,30 7 C i a m i s 69,80 70,14 1,13 8 Kuningan 69,21 69,70 1,59 9 Cirebon 66,32 67,30 2,91

    10 Majalengka 68,41 68,94 1,68 11 Sumedang 70,56 71,30 2,51 12 Indramayu 65,26 66,22 2,76 13 Subang 69,86 70,03 0,56 14 Purwakarta 68,86 69,88 3,28 15 Karawang 66,95 68,45 4,54 16 B e k a s i 70,72 71,55 2,83 17 Bandung Barat 72,27 72,29 0,07 Kota 18 B o g o r 74,57 74,73 0,63 19 Sukabumi 73,00 73,66 2,44 20 Bandung 74,52 74,86 1,33 21 Cirebon 73,80 73,87 0,27 22 Bekasi 74,82 75,31 1,95 23 Depok 77,67 77,89 0,99 24 Cimahi 73,35 74,42 4,02 25 Tasikmalaya 72,27 72,75 1,73 26 Banjar 69,64 70,17 1,75

    Jawa Barat 70,32 70,71 Sumber: BPS Jawa Barat

    Pembangunan PLTP Cibuni 1x10 MW merupakan salah satu upaya pemerintah untuk

    meningkatkan infrastruktur pada Propinsi Jawa Barat pada umumnya dan Kabupaten Bandung khususnya. Dengan meningkatnya infrastruktur di Kabupaten Bandung berupa sumber energi listrik diharapkan dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang nantinya dapat berpengaruh pada indeks pembangunan manusia. 4.5 Analisa Lingkungan Dampak penting dalam pembangunan PLTP Cibuni ini ialah upaya pemantauan lingkungan untuk kegiatan Pembangunan PLTP. Prakiraan dampak yang terjadi akan ditinjau dalam 4 (empat) tahapan: 1. Tahap Persiapan 2. Tahap Konstruksi 3. Tahap Operasional 4. Tahap Pasca Operasi

    Pada tahap operasi ini pula PLTP Cibuni mempunyai dampak lingkungan yang sekarang menjadi pusat perhatian dunia, yaitu mengenai pemanasan global (global warming) yang diakibatkan dari gas CO2. Panas bumi termasuk energi terbarukan yang bersih lingkungan, akan tetapi PLTP juga masih menghasilkan CO2. Apabila dibandingkan dengan pembangkit listrik dengan tenaga fossil, maka PLTP mempunyai produksi CO2 yang lebih kecil daripada pembangkit yang lainnya. Dengan ratifikasi kyoto protocol menunjukkan komitmen negara maju tekait global warming untuk insentif atau carbon credit terhadap pembangunan (clean development mecahnism) berdasarkan seberapa besar pengurangan CO2 dibandingkan dengan base line yang telah ditetapkan.

    Gambar 4.1 Grafik Emisi Gas dari Bermacam- macam

    Pembangkit Dari gambar grafik 4.1 untuk pembangkit dengan bahan bakar panas bumi memiliki emisi yang paling rendah yaitu 100kg/KWh. Jika Pembangunan PLTP Cibuni tidak menghasilkan karbon kredit maka mendapat uang sebesar 4,5 cent./KWh. Karena PLTP memiliki 100 kg/KWh dengan batas rata-rata 728 kg/KWh maka CDM yang di dapat adalah sebagai berikut:

    cent

    centCDM

    88,3

    5,4728

    100728

    Jadi, PLTP akan mendapat 3,88 cent/kWh atau Rp.388/kWh. Hal ini dapat mengurangi biaya pokok penyediaan (BPP) tenaga listrik dan mengurangi harga jual kepada masyarakat dan tujuan menjadikan listrik murah dan terjangkau masyarakat untuk memajukan perkembangan pendidikan, ekonomi dan indeks pembangunan manusia yang bisa berkompeten dan bersaing dengan daerah lainnya. Kredit karbon atau disebut Clean Development Mechanism (CDM) ini berlaku jika pembangunan PLTP Cibuni 1x10 MW bisa

    pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!

    Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

    Get yours now!

    http://www.pdfmachine.com?cl

  • 8

    beroperasi pada tahun 2013, karena prosedur tetap dari Kyoto Protocol hanya berlaku sampai pada tahun 2013 dan masih menunggu konferensi selanjutnya apakah diperpanjang atau tidak. V. KESIMPULAN 1. Pada tahun 2008 Pertumbuhan energi listrik Jawa

    Barat sebesar 5,2% per tahun dan Ratio Elektrifikasi Jawa Barat 65,37%, Ratio Elektrifikasi Ciwidey 70,39% dan Ratio Elektrifikasi Kab.Bandung 72,10%. Beban puncak di Propinsi Jawa Barat, Kabupaten Bandung serta Ciwidey tiap tahun terus meningkat. Setelah pembangunan PLTP Cibuni daerah ciwidey akan mengalami surplus energy dan pada Kab. Bandung juga akan mengalami surplus energi, baru pada tahun 2019 akan mengalami defisit energy sedangkan pada daerah Jawa Barat akan mengalami defisit energi, selain itu berdasarkan peramalan untuk tahun-tahun mendatang pada daerah Jawa Barat juga mengalami difisit energi, maka perlu segera dibangun pembangkit baru karena semakin bertambahnya konsumsi energi listrik di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

    2. PLTP Cibuni layak untuk dikembangkan dan dijadikan untuk pembangkit yang berguna untuk memenuhi kebutuhan listrik di Ciwidey, Kabupaten Bandung Jawa Barat. PLTP Cibuni diperkirakan akan dapat mensuplai energi listrik sekitar 70Gwh/tahun dimana PLTP ini akan menjadi penopang beban dasar daerah Ciwidey Kabupaten Bandung, sedangkan jika dilihat dari harga BPP PLTP Cibuni yang sebesar Rp.746,61,- jauh lebih rendah dari harga BPP PLTG sebesar Rp.3.298,03,-. Dengan demikian dengan adanya PLTP Cibuni ini diharapkan dapat mengurangi subsidi pemerintah. Karena emisinya yang rendah dari energi panasbumi maka pembangkit listrik panas bumi akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan Clean Development Mechanism (CDM) produk Kyoto Protocol sebesar 388 Rp/kWh.

    3. Harga jual (BPP) dari energi listrik yang diasumsikan isolated dan tanpa subsidi dari pemerintah setelah di bangunnya PLTP Cibuni 1X10 MW adalah sebesar Rp.800,57,- (Jawa Barat) dan Rp.729,26,- (Kabupaten Bandung). Hal ini mempengaruhi harga jual listrik per sektor tanpa subsidi menjadi mahal dibanding dengan harga jual subsidi. Harga jual tanpa subsidi di Kabupaten Bandung jika ditotal semua dari berbagai sektor yaitu Rp.729,26,- sedangkan pada daerah Jawa Barat mencapai Rp.800,47,-. Jika harga jual listrik diterapkan tanpa subsidi sedangkan daya beli masyarakat sebesar Rp 893,02,-. Dengan melihat daya beli masyarakat yang ada maka daya beli masyarakatnya masih dapat membeli energi listrik yang ada.

    4. Pengaruh pembangunan PLTP Cibuni 1x10 MW terhadap perkembangan IPM adalah dengan dibangunnya PLTP diharapkan mampu mendongkrak perekonomian wilayah ciwidey, Kabupaten Bandung. Pada tahun 2007 nilai IPM Kabupaten Bandung ialah 72,97. nilai IPM akan

    semakin meningkat dengan seiringnya meningkatnya nilai reduksi sortfall. Jika reduksi sortfall tinggi maka untuk pencapaian IPM tinggi akan lebih cepat.

    DAFTAR PUSTAKA 1. DiPippo, Ronald Ph.D, 1999, Makalah : Small

    Geothermal Power Plants : Design, Performance And Econonomics, University of Massachusetts Dartmouth, Massachusetts

    2. Djiteng, Marsudi Ir, 2005, Pembangkitan Energi Listrik, Erlangga, Jakarta

    3. Herman, Danny Z., 2006, Makalah : Potensi Panas Bumi Dan Pemikiran Konservasinya, Sub Direktorat Konservasi - DIM.

    4. Pemerintah Kabupaten Bandung Badan Perencanaan Daerah, 2007, Penyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi Daerah (Kawasan Agropolitan Ciwidey), BAPPEDA Bandung, Bandung

    5. Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor : 02 Tahun 2010, Tentang Daftar Proyek-Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Yang Menggunakan Energi Terbarukan, Batubara, Dan Gas Serta Transmisi Terkait. Jakarta

    6. Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik, 2008, Kabupaten Bandung Dalam Angka Tahun 2008, Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung, Bandung

    7. Seksi Statistik Neraca Wilayah Kabupaten Bandung, 2008, Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan Kabupaten Bandung Tahun 2008, Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung, Bandung

    8. Seksi Statistik Sosial, 2008, Data Sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten Bandung Tahun 2008 (Publikasi Hasil SUSEDA 2008), Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung, Bandung

    9. Seksi Statistik Sosial, 2008, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bandung Tahun 2008, Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung, Bandung

    10. Syariffuddin, Mahmudsyah, 2008, Energi Panas Bumi, Surabaya.

    11. Syariffuddin, Mahmudsyah, 2008, Listrik Dan IPM, Surabaya.

    12. Wahyudi, Citrosiswoyo, 2008, Geothermal: Dapat mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil dalam menyediakan listrik Negara, Teknik Kelautan ITS, Surabaya

    13. Wahyuningsih, R. 2005, makalah : Potensi dan Wilayah Kerja Pertambangan Panas Bumi di Indonesia, Kolokium Hasil Lapangan Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral, Jakarta

    14. http:// www.bappedajabar/jabar dalam angka 2008.html

    15. http:// www.bappedajabar/jabar dalam angka 2009.html

    16. http//energy-guru.com/GeoThermal Energy Information.htm

    17. http:// www.distamben-jabar.go.id 18. http:// www.bps-jabar.com

    pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!

    Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

    Get yours now!

    http://http://www.bappedajabar/jabar dalam angka 2008.htmlhttp://www.bappedajabar/jabarhttp://http://www.bappedajabar/jabar dalam angka 2009.htmlhttp://www.bappedajabar/jabarhttp://energy-guru.com/GeoThermal Energy Information.htmhttp://http://www.distamben-jabar.go.id/http://www.distamben-jabar.go.idhttp://http://www.bps-jabar.com/http://www.bps-jabar.comhttp://www.pdfmachine.com?cl

  • 9

    19. http:// www.bandungkab.go.id 20. http:// www.distamben-jabar.go.id /Pengembangan

    Panas Bumi di Jawa Barat : Kontribusi Dan Harapan Daerah.pdf

    21. Statistik PLN 2008 22. Statistik PLN APJ Majalaya 2005-2009 23. Statistik PLN APJ Majalaya, Data Pelanggan

    Ciwidey 2005-2009

    Ardian Marta Kusuma dilahirkan di Kediri pada tanggal 15 Maret 1987 merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Setelah lulus SMUN 5 Kediri pada tahun 2005, penulis melanjutkan studi di PPNS-ITS pada jurusan D3 Teknik Kelistrikan Kapal dan lulus pada tahun 2008. Setelah itu pada tahun 2008 melanjutkan studi S1 di Institut Teknologi

    Sepuluh Nopember (ITS) jurusan Teknik Elektro bidang studi Teknik Sistem Tenaga. Adapun alamat e-mail penulis yang dapat dihubungi ialah [email protected].

    pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!

    Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.

    Get yours now!

    http://http://www.bandungkab.go.id/http://www.bandungkab.go.idhttp://http://www.distamben-jabar.go.id/http://www.distamben-jabar.go.idmailto:[email protected]:[email protected]://www.pdfmachine.com?cl