138506687-makalah-PLTP (1).doc

39
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya pembangunan, kebutuhan akan energi semakin meningkat pula. Sementara itu ketersediaan bahan bakar fosil sudah semakin terbatas. Akibatnya sejak tahun 1973 dunia mengalami krisis bahan bakar minyak. Sejak itu pula ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan kebutuhan hidup sehari-hari cenderung terus meningkat, dan bila hal ini dibiarkan saja sudah tentu akan menghambat kelancaran roda perekonomian, pembangunan dan bahkan dapat mengganggu stabilitas keamanan nasional. Salah satu energi alternatif dalam rangka diversifikasi energi tersebut adalah mengembangkan sumber energi terbaharukan, salah satunya yaitu energi panas bumi, karena energi ini bersifat abad dalam artian selama magma di perut bumi masih bekerja, maka selama itu pula energy tersebut dapat dimanfaatkan. 1

Transcript of 138506687-makalah-PLTP (1).doc

Page 1: 138506687-makalah-PLTP (1).doc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sejalan dengan pesatnya pembangunan, kebutuhan akan energi semakin

meningkat pula. Sementara itu ketersediaan bahan bakar fosil sudah semakin

terbatas. Akibatnya sejak tahun 1973 dunia mengalami krisis bahan bakar minyak.

Sejak itu pula ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan kebutuhan hidup

sehari-hari cenderung terus meningkat, dan bila hal ini dibiarkan saja sudah tentu

akan menghambat kelancaran roda perekonomian, pembangunan dan bahkan

dapat mengganggu stabilitas keamanan nasional.

Salah satu energi alternatif dalam rangka diversifikasi energi tersebut

adalah mengembangkan sumber energi terbaharukan, salah satunya yaitu energi

panas bumi, karena energi ini bersifat abad dalam artian selama magma di perut

bumi masih bekerja, maka selama itu pula energy tersebut dapat dimanfaatkan.

Berdasarkan data Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)

Republik Indonesia, Indonesia memiliki potensi energi panas bumi sebesar 27.000

MW yang tersebar di 253 lokasi atau mencapai 40% dari cadangan panas bumi

dunia. Dengan kata lain, bisa dikatakan Indonesia merupakan negara dengan

sumber energi panas bumi terbesar di Dunia. Namun, hanya sekitar kurang dari 4

% yang baru dimanfaatkan. Oleh karena itu, untuk mengurangi krisis energi

nasional, pemerintah melalui PLN akan melaksanakan program percepatan

pembangunan pembangkit listrik nasional 10.000 MW tahap ke-II yang salah satu

prioritas sumber energi-nya adalah panas bumi (Geothermal).

1

Page 2: 138506687-makalah-PLTP (1).doc

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu antara lain :

1. Mahasiswa dapat mengetahui defenisi dari PLTPB (Pembangkit Listrik

Tenaga Panas Bumi)

2. Untuk mengetahui prinsip kerja dari PLTPB.

3. Untuk mengetahui komponen yang digunakan pada PLTPB.

4. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan PLTPB tersebut.

1.3. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini yaitu antara lain :

1. Mahasiswa mampu menjelaskan defenisi dari PLTB.

2. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip kerja dari PLTPB.

3. Mahasiswa mampu menjelaskan komponen-komponen yang

digunakan pada PLTPB.

4. Dapat memaparkan kelemahan dan kelebihan dari PLTPB.

1.4. Batasan Masalah

Dalam penulisan makalah ini hanya membahas defenisi dari PLTB, prinsip

kerja dari PLTPB, komponen-komponen yang digunakan pada PLTPB serta

kelemahan dan kelebihan dari pembangunan PLTPB.

1.5. Manfaat

Adapun manfaat yang dapat kita ambil dari penulisan makalah ini yaitu

antara lain :

2

Page 3: 138506687-makalah-PLTP (1).doc

1. Dapat menambah wawasan berfikir sebagai seorang mahasiswa

mengenai Defenisi PLTPB.

2. Mendorong mahasiswa dalam menganalisis prinsip kerja dari PLTPB.

3. Dapat mengetahui komponen-komponen yang digunakan PLTPB.

4. Dapat membandingkan kelebihan dan kelemahan dalam

pembangunan PLTPB.

1.6. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam penulisan makalah ini yaitu terdiri

dari beberapa baba diantaranya :

BAB I PENDAHULUAN pada baba ini berisi tentang latar belakang,

tujuan, manfaat serta sistematika penulisan.

BAB II PEMBAHASAN pada bab ini berisi penjelasan tentang

PLTPB, yaitu diantaranya defenisi PLTPB,

prinsip kerja PLTPB, komponen-komponen

yang digunakan pada PLTPB, kelebihan dan

kekurangna dalam pembangunan PLTPB.

BAB III PENUTUP pada bab ini berisi kesimpulan dan saran.

3

Page 4: 138506687-makalah-PLTP (1).doc

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi PLTPB

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah Pembangkit Listrik (Power

generator) yang menggunakan Panas bumi (Geothermal) sebagai energi

penggeraknya. Pembangkit listrik tenaga panas Bumi termasuk sumber Energi

terbaharui.

Untuk membangkitkan listrik dengan panas Bumi dilakukan dengan

mengebor tanah di daerah yang berpotensi panas Bumi untuk membuat lubang gas

panas yang akan dimanfaatkan untuk memanaskan ketel uap (boiler) sehingga

uapnya bisa menggerakkan turbin uap yang tersambung ke Generator. Untuk

panas Bumi yang mempunyai tekanan tinggi, dapat langsung memutar turbin

generator, setelah uap yang keluar dibersihkan terlebih dahulu. Pembangkit listrik

tenaga panas Bumi termasuk sumber Energi terbaharui.

Sumber Daya Energi

Menurut beberapa ahli, pada prinsipnya bumi merupakan pecahan yang

terlempar dari matahari, karena itu bumi masih memiliki inti yang panas sekali

dan meleleh. Bumi juga mengandung banyak bahan radioaktif seperti uranium -

23x, uranium 2s51 dan thorium –r3r. Sebagaimana halnya dalam inti sebuah

reaktor nuklir, kegiatan bahan-bahan radioaktif ini membangkitkan jumlah panas

yang tinggi yang berusaha untuk keluar dan mencapai permukaan bumi. Semua

energi panas bumi ini sering tampak dipermukaan bumi dalam bentuk semburan

4

Page 5: 138506687-makalah-PLTP (1).doc

air panas, uap panas, dan sumber air belerang.

Secara garis besar bumi ini terdiri dari tiga lapisan utama, yaitu kulit bumi

(crust), selubung bumi (mantle) dan inti bumi (core). Kulit bumi adalah bagian

terluar dari bumi. Ketebalan dari kulit bumi bervariasi, tetapi umumnya kulit bumi

di bawah suatu daratan (continent) lebih tebal dari yang terdapat di bawah suatu

lautan. Di bawah suatu daratan ketebalan kulit bumi umumnya sekitar 35

kilometer sedangkan di bawah lautan hanya sekitar 5 kilometer. Batuan yang

terdapat pada lapisan ini adalah batuan keras yang mempunyai density sekitar

2.7 - 3 gr/cm3.

Gambar 2.1. Susunan Lapisan Bumi

Panas geotermal ini dijumpai dalam 3 kondisi alamiah:

(1) Steam (uap),

(2) Hot water (air panas), dan

(3) Dry rock (batuan panas).

5

Page 6: 138506687-makalah-PLTP (1).doc

Adapun sumber panas-bumi dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu:

hydrothermal, geopressured, dan petrothermal. Sistem hydrothermal terdiri dari 2

macam yaitu vapor -dominated system dan liquid-dominated system.

Pergerakan lapisan bumi yang saling bertumbukan menyebabkan

terjadinya proses radioaktif di kedalaman lapisan bumi sehingga menyebabkan

terbentuknya magma dengan temperatur lebih dari 2000 °C. Setiap tahun air hujan

serta lelehan salju meresap ke dalam lapisan bumi, dan tertampung di suatu

lapisan batuan yang telah terkena arus panas dan magma. Lapisan batuan itu

disebut dengan geothermal reservoir yang mempunyai kisaran temperatur antara

200° - 300 °C.

Siklus air yang setiap tahun berlangsung menyebabkan lapisan batuan

reservoir sebagai tempat penghasil energi panas bumi yang dapat terus menerus

diproduksi dalam jangka waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya mengapa panas

bumi disebut sebagai energi terbarukan dan sumber energi panas bumi tersebut

berasal dari magma.

Jenis – Jenis Energi dan Sistem Panas Bumi

Energi panas bumi diklasifikasikan kedalam lima kategori seperti

diperihatkan pada Dari semua energi tersebut di atas, energi dari sistim

hidrotermal (hydrothermal system) yang paling banyak dimanfaatkan

karena pada sistim hidrotermal, pori-pori batuan mengandung air atau uap, atau

keduanya, dan reservoir umumnya letaknya tidak terlalu dalam sehingga masih

ekonomis untuk diusahakan.

Berdasarkan pada jenis fluida produksi dan jenis kandungan fluida

6

Page 7: 138506687-makalah-PLTP (1).doc

utamanya, sistim hidrotermal dibedakan menjadi dua, yaitu sistim satu fasa atau

sistim dua fasa. Pada sistim satu fasa, sistim umumnya berisi air yang mempunyai

temperatur 90 -1800C dan tidak terjadi pendidihan bahkan selama eksploitasi.

Ada dua jenis sistim dua fasa, yaitu:

1. Sistim dominasi uap atau vapour dominated system, yaitu sistim panasbumi di

mana sumur-sumurnya memproduksikan uap kering atau uap basah karena

rongga-rongga batuan reservoirnya sebagian besar berisi uap panas. Dalam

sistim dominasi uap, diperkirakan uap mengisi rongga-rongga, saluran terbuka

atau rekahan-rekahan, sedangkan air mengisi pori-pori batuan. Karena jumlah

air yang terkandung di dalam pori-pori relatif sedikit, maka saturasi air

mungkin sama atau hanya sedikit lebih besar dari saturasi air konat (Swc)

sehingga air terperangkap dalam pori-pori batuan dan tidak bergerak.

2. Sistim dominasi air atau water dominated system yaitu sistim panas bumi

dimana sumur-sumurnya menghasilkan fluida dua fasa berupa campuran uap air.

Dalam sistim dominasi air, diperkirakan air mengisi rongga-rongga, saluran

terbuka atau rekahan-rekahan. Pada sistim dominasi air, baik tekanan maupun

temperatur tidak konstant terhadap kedalaman.

7

Page 8: 138506687-makalah-PLTP (1).doc

Gambar 2.2

Jenis-jenis Energi Panas Bumi

Dibandingkan dengan temperatur reservoir minyak, temperatur reservoir

panas bumi relatif sangat tinggi, bisa mencapai 3500C. Berdasarkan pada

besarnya temperatur, Hochstein (1990) membedakan sistim panas bumi menjadi

tiga, yaitu:

1. Sistim panas bumi bertemperatur rendah, yaitu suatu sistim yang

reservoirnya mengandung fluida dengan temperatur lebih kecil dari

1250C.

2. Sistim reservoir bertemperatur sedang, yaitu suatu sistim yang

reservoirnya mengandung fluida bertemperatur antara 1250C dan 2250C.

3. Sistim reservoir bertemperatur tinggi, yaitu suatu sistim yang

reservoirnya mengandung fluida bertemperatur diatas 2250C.

8

Page 9: 138506687-makalah-PLTP (1).doc

Sistim panas bumi seringkali juga diklasifikasikan berdasarkan entalpi

fluida yaitu sistim entalpi rendah, sedang dan tinggi. Kriteria yang digunakan

sebagai dasar klasifikasi pada kenyataannya tidak berdasarkan pada harga

entalphi, akan tetapi berdasarkan pada temperatur mengingat entalphi adalah

fungsi dari temperatur. Pada Tabel dibawah ini ditunjukkan klasifikasi sistim panas

bumi yang biasa digunakan.

Tabel 2.3 Klasifikasi Sistim Panasbumi Berdasarkan Temperatur

2.2 Prinsip Kerja PLTPB

Sistem atau Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

Fluida panas bumi yang telah dikeluarkan ke permukaan bumi

mengandung energi panas yang akan dimanfaatkan untuk menghasilkan

energi listrik. Hal ini dimungkinkan oleh suatu sistem konversi energi fluida

panas bumi (geothermal power cycle) yang mengubah energi panas dari fluida

menjadi energi listrik.

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) pada prinsipnya sama

seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya pada PLTU uap dibuat

di permukaan menggunakan boiler, sedangkan pada PLTP uap berasal dari

reservoir panas bumi. Apbila fluida di kepala sumur berupa fasa uap, maka uap

9

Page 10: 138506687-makalah-PLTP (1).doc

tersebut dapat dialirkan langsung ke turbin, dan kemudian turbin akan

mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan memutar generator

sehingga dihasilkan energi listrik. Apabila fluida panas bumi keluar dari kepala

sumur sebagai campuran fluida dua fasa (fasa uap dan fasa cair) maka terlebih

dahulu dilakukan proses pemisahan pada fluida. Hal ini dimungkinkan dengan

melewatkan fluida ke dalam separator, sehingga fasa uap akan terpisahkan dari

fasa cairnya. Fraksi uap yang dihasilkan dari separator inilah yang kemudian

dialirkan ke turbin.

Banyak sistem pembangkitan listrik dari fluida panas bumi yang telah

diterapkan di lapangan, diantaranya:

1. Direct Dry Steam

2. Separated Steam

3. Single Flash Steam

4. Double Flash Steam

5. Multi Flash Steam

6. Brine/Freon Binary Cycle

7. Combined Cycle

8. Well Head Generating Unit

Siklus Uap Kering (Direct Dry Steam Cycle)

Fluida panas bumi dapat berupa fasa cair, fasa uap atau campuran dari

keduanya, tergantung dari tekanan dan temperaturnya. Apabila fluida di kepala

sumur berupa fasa uap, maka uap tersebut dapat dialirkan langsung ke turbin

10

Page 11: 138506687-makalah-PLTP (1).doc

(Gambar 4.1). Turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak

yang akan memutar generator sehingga dihasilkan energi listrik.

Gambar 2.3 Skema Instalasi Pembangkit Listrik Uap Kering.

Sistem konversi untuk fluida uap kering merupakan sistem konversi yang

paling sederhana dan paling murah. Uap dari turbin dapat dibuang ke atmosfir

(atmospheric exhaust turbine) atau di alirkan ke kondensor untuk dikondensasikan

(condensing turbine). Dari kondensor, kondensat kemudian dialirkan ke menara

pendingin atau cooling tower dan selanjutnya diinjeksikan kembali ke bawah

permukaan. Sebagian dari air kondensat ini dialirkan ke kondensor. Pembangkit

listrik yang menggunakan atmospheric exhaust turbine mengkonsumsi sekitar dua

kali (dalam tekanan inlet yang sama) lebih banyak untuk setiap kilowatt keluaran

sehingga banyak energi dan biaya yang terbuang.

Siklus Uap Hasil Pemisahan (Separated Steam Cycle)

Apabila fluida panas bumi keluar dari kepala sumur sebagai campuran

fluida dua fasa (fasa uap dan fasa cair) maka terlebih dahulu dilakukan proses

pemisahan pada fluida. Hal ini dimungkinkan dengan melewatkan fluida ke

dalam separator, sehingga fasa uap akan terpisahkan dari fasa cairnya. Fraksi uap

11

Page 12: 138506687-makalah-PLTP (1).doc

yang dihasilkan dari separator inilah yang kemudian dialirkan ke turbin. Oleh karena

uap yang digunakan adalah hasil pemisahan maka, sistem konversi energi ini

dinamakan Siklus uap hasil pemisahan. Gambar 4.2 memperlihatkan proses

pembangkitan listrik dari lapangan panas bumi yang menghasilkan fluida dua

fasa, yaitu campuran uap dan air. Fluida dari sumur dipisahkan menjadi fasa uap

dan air di dalam separator dimana uapnya kemudian dialirkan ke turbin dan

airya diinjeksikan kembali kebawah permukaan.

Gambar 2.4

Siklus Uap Hasil Penguapan (Single Flash Steam)

Sistem ini digunakan bilamana fluida dikepala sumur dalam kondisi air

jenuh (saturated liquid). Fluida dialirkan ke sebuah flasher agar menguap.

Banyaknya uap yang dihasilkan tergantung dari tekanan flasher. Fraksi uap

yang dihasilkan kemudian dialirkan ke turbin.

12

Page 13: 138506687-makalah-PLTP (1).doc

Gambar 2.5

Skema Diagram Pembangkit Listrik dengan Siklus “Single Flash Steam”

Siklus Uap Hasil Pemisahan dan Penguapan (Double Flash Steam)

Pada sistem ini digunakan dua pemisahan fluida yaitu separator dan

flasher dan digunakan komposisi 2 turbin, yaitu HP-turbine dan LP-turbine yang

disusun tandem (ganda), seperti diperlihatkan pada Gambar 4. Contoh lapangan

yang menggunakan sistem konversi seperti ini adalah Hatchobaru (Jepang), dan

Krafla (Iceland).

13

Page 14: 138506687-makalah-PLTP (1).doc

Skema Diagram Pembangkit Listrik dengan Siklus Double Flash Steam.

Siklus Uap Hasil Pemisahan dan Penguapan dengan Dua Turbin

Terpisah (Flashing Multi Flash Steam)

Sistem siklus konversi energi ini mirip dengan sistem double flash,

bedanya adalah kedua turbin yang berbeda tekanan disusun secara terpisah

(Gambar 4.5), Uap dengan tekanan dan temperatur tinggi yang mengandung air

dipisahkan di separator agar diperoleh uap kering yang digunakan untuk

menggerakkan high pressure turbin. Turbin akan mengubah energi panas bumi

menjadi energi gerak yang akan memutar generator sehingga dihasilkan energi

listrik. Air hasil pemisahan dari separator temperatur dan tekanannya akan lebih

rendah dari kondisi fluida di kepala sumur. Air ini dialirkan ke flasher agar

menghasilkan uap. Uap yang dihasilkan dialirkan ke low pressure turbin

sementara air sisanya dibawa ke condensor.

Gambar Skema Diagram Pembangkit Listrik Untuk Sistem Multi Flash Steam

14

Page 15: 138506687-makalah-PLTP (1).doc

Binary Cycle

Umumnya fluida panas bumi yang digunakan untuk pembangkit listrik

adalah fluida yang mempunyai temperatur 2000C, tetapi secara tidak langsung

fluida panas bumi temperatur sedang (100-2000C) juga dapat digunakan untuk

pembangkit listrik yaitu dengan cara menggunakannya untuk memanasi fluida

organik yang mempunyai titik didih rendah (Gambar 4.6), uap dari fluida

organik ini kemudian digunakan untuk menggerakan sudu-sudu turbin sehingga

menghasilkan listrik. Fluida organik dipanasi oleh fluida panas bumi melalui

mesin penukar kalor atau heat exchanger. Jadi fluida panas bumi tidak

dimanfaatkan langsung melainkan hanya panasnya saja yang diekstraksi,

sementara fluidanya sendiri diinjeksikan kembali kedalam reservoir. Dua

lapangan yang menggunakan siklus konversi energi seperti ini adalah

Parantuka, Kamchatka Peninsula (USSR) dan Otake (Jepang). Di lapangan

Lahendong juga terdapat sebuah pembangkit listrik panasbumi siklus binari

(binary geothermal power plant) berkapasitas 2,5 MW.

Gambar Skema Diagram Pembangkit Listrik Untuk Sistem Binary Cycle

15

Page 16: 138506687-makalah-PLTP (1).doc

Combined Cycle

Untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan energi panas bumi di

beberapa industri mulai digunakan sistim pembangkit listrik dengan siklus

kombinasi (combined cycle), seperti diperlihatkan pada Gambar 4.7. Fluida

panas bumi dari sumur dipisahkan fasa-fasanya dalam separator. Uap dari

separator dialirkan ke PLTP (Turbin ke I), dan setelah itu sebelum fluida

diinjeksikan kembali ke dalam reservoir, fluida digunakan untuk memanaskan fluida

organik yang mempunyai titik didih rendah. Uap dari fluida organik tersebut

kemudian digunakan untuk menggerakan turbin (Turbin ke II).

3

4

Gambar Skema Diagram Pembangkit Listrik Untuk Sistim Siklus Kombinasi

16

Page 17: 138506687-makalah-PLTP (1).doc

2.3 Komponen-Komponen PLTPB

a. Turbin Uap

Turbin adalah suatu mesin penggerak dimana energi fluida kerja, dalam

hal ini adalah uap, dipergunakan langsung untuk memutar roda turbin. Bagian

turbin yang berputar dinamakan roda turbin. Roda turbin ini terletak didalam

rumah turbin. Roda turbin memutar poros yang menggerakan atau memutar

bebannya, yang dalam hal ini adalah generator listrik. Peralatan ini juga yang

berfungsi untuk merubah tenaga uap menjadi tenaga mekanis. Ditinjau dari sistem

kerjanya turbin uap dibagi menjadi dua bagian yaitu ;

Condensing Turbin, turbin yang menggunakan condensor.

Non Condensing Turbin, Turbin yang tidak menggunakan condensor\

b. Generator

Generator yang digunakan adalah generator tipe sinkron karena mampu

menghasilkan daya yang besar.Disini PLTP,kapasitas daya yang dihasilkan

kecil.Untuk pemilihan generator parameter yang diperlukan adalah efisiensi

generator berdasarkan pabrik.Untuk menghitung keluaran generator disesuaikan

dengan kerja turbin sehingga didapat keluaran yang dihasilkan.

c. Condensor

Merubah uap menjadi air kembali ( kondensasi ) dan juga untuk

menyingkirkan gas yang tidak terkondensasi seperti Baromatric jet condenser.

17

Page 18: 138506687-makalah-PLTP (1).doc

Dalam studi kelayakan, telah dipertimbangkan dua jenis condenser yang dapat

dipakai pada PLTP yaitu ;

a. Barometric Condenser

Condenser jenis ini umumnya terletak di luar power house dan pada elevasi

yang lebih tinggi dari pada turbin.

Kerugian : condenser jenis ini karena uap yang keluar dari turbin harus

melalui pipa penghantar yang panjang untuk ke condenser di samping itu

memerlukan fondasi tersendiri.

Keuntungan : lantai turbin dapat dibuat lebih rendah sehingga rumah

pembangkit ( power house ) juga tidak akan terlampau tinggi.

b. Low Level Condenser

Condenser terletak langsung dibawah turbin sehingga hambatan aliran

praktis kecil sekali. Dalam hal ini perlu dipasang fleksibel guna meredam

getaran yang terjadi.

Kerugian : lantai turbin menjadi lebih tinggi, bangunan menjadi lebih berat

sehingga fondasi power house harus lebih kuat.

Keuntungan : pemanfaatan energi uap menjadi lebih baik sebab hambatan

aliran uap keluar dari turbin lebih kecil dan kemungkinan kebocoran udara

menjadi lebih kecil karena tidak banyaknya terdapat sambungan pipa .

Biaya condensor jenis ini akan lebih murah.

Perlengkapan Condenser

18

Page 19: 138506687-makalah-PLTP (1).doc

Yang dimaksud perlengkapan condenser disini adalah fasilitas pembantu

pada condenser, agar supaya condenser tersebut berfungsi sebagai mana mestinya.

Perlengkapan condenser ini terdiri dari ;

1. Gas Extractor

Di dalam gas extractor ini udara dan non condensable gasses dikeluarkan

dengan jalan tarikan uap tekanan tinggi pada enjectornya. Campuran gas yang

harus dikeluarkan terdiri dari CO2 kebanyakan dan sebagian kecil gas seperti H2S,

CH4, H2, O2, N2, Ag, NH3 dan H2O. Adanya H2S, NH3, Sulfate dan Chlorida

menyebabkan adanya larutan korosi.

Pemilihan gas extractor untuk non condensable gesses tersebut tergantung

dari :

- Mass flow

- Kevakuman condenser

- Cooling water flow

- Temperatur

2. Hot Well Pump atau Condensate Pump.

Hot Well Pump ini berfungsi memindahkan secara kontinyu dan cepat air,

yang jatuh pada hot well. Condensate tersebut dipompa ke dalam storage tank

untuk selanjutnya dipompa ke cooling tower, biasanya condensate pump ini

memakai pompa jenis contrifugal.

3. Circulation Water Pump

19

Page 20: 138506687-makalah-PLTP (1).doc

Circulating water pump ini dipakai untuk mensirkulasi air pendingin

dengan jumlah yang besar. Pada PLTP pompa ini dipakai untuk menaikkan

condensate ke cooling tower dan untuk mensirkulasikan air pendingin kebagian –

bagian yang memerlukan pendingin.

4. Pompa Vakum (Vacuum pumps)

Pompa vakum berfungsi untuk memperbaiki derajat kevakuman

5. Menara Pendingin (Cooling Tower)

Pada PLTP, sistem pendinginannya memenfaatkan udara pegunungan

yang dingin dan bersih. Akan tetapi, karena udara bersifat sebagai gas, maka

dibutuhkan volume yang besar, dan permukaan pertukaran panas yang luas, agar

pendinginannya sempurna. Untuk itu dibutuhkan suatu menara yang tinggi. Pada

menara pendingin ini, udara dihisap kedalam dan setelah mendinginkan

kondensator, udara yang telah menjadi panas ini, dihembuskan keluar melalui

cerobong menara disebelah atas.

d. Generator

Generator yang digunakan adalah generator tipe sinkron karena mampu

menghasilkan daya yang besar.Disini PLTP,kapasitas daya yang dihasilkan

kecil.Untuk pemilihan generator parameter yang diperlukan adalah efisiensi

generator berdasarkan pabrik.Untuk menghitung keluaran generator disesuaikan

dengan kerja turbin sehingga didapat keluaran yang dihasilkan.

20

Page 21: 138506687-makalah-PLTP (1).doc

e. Separator

Separator digunakan untuk memisahkan air dan uap.

f. Jalur Transmisi

Berfungsi menyalurkan energi listrik dari PLTP menuju rumah-rumah dan

pusat industri.

g. Transformator

Transformator adalah alat untuk menaikkan tegangan sehingga menncapai

nilai yang di inginkan untuk tegangan transmisi. Transformator terdiri dari

sebuah inti darisusunan lapisan yang mempunyai dua isolasi yaitu dari segi

tegangan rendah dan dari sisi tegangan tinggi.

2.3 Kelebihan dan Kelemahan PLTPB

Dalam pembangunan PLTPB memiliki kelebihan dan kelemahan didalamnya

diantaranya yaitu :

Kelebihan PLTPB

1. Bersih.

PLTP, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Angin dan Matahari tidak

membakar bahan bakar untuk menghasilkan uap panas guna memutar turbin.

Menghasilkan listrik dengan energi geotermal membantu menghemat

pemanfaatan bahan bakar fosil yang tidak bisa diperbaharui, dan dengan

pengurangan pemakaian jenis-jenis bahan bakar ini, kita mengurangi emisi yang

merusak atmosfir kita.

21

Page 22: 138506687-makalah-PLTP (1).doc

2. Tidak boros lahan.

Lokal area yang diperlukan untuk membangun PLTP ukurannya per MW

lebih kecil dibandingkan hampir semua jenis pembangkit lain.Instalasi geotermal

tidak memerlukan pembendungan sungai atau penebangan hutan,dan tidak ada

terowongan tambang, lorong-lorong,lubang-lubang terbuka,timbunan limbah atau

tumpahan minyak.

3. Dapat diandalkan.

PLTP dirancang untuk beroperasi 24 jam sehari sepanjang tahun.Suatu

pembangkit listrik geotermal terletak diatas sumber bahan bakarnya.Hal ini

membuatnya resisten terhadap hambatan penghasilan listrik yang diakibatkan oleh

cuaca dan bencana alam yang bisa mengganggu transportasi bahan bakar.

4. Fleksibel.

Suatu PLTP bisa memiliki rancangan moduler, dengan unit tambahan

dipasang sebagai peningkatan yang diperlukan untuk memenuhi permintaan listrik

yang meningkat.

5. Mengurangi Pengeluaran.

Uang tidak perlu dikeluarkan untuk mengimpor bahan bakar untuk PLTP ’’

Bahan bakar “geotermal, selalu terdapat dimana pembangkit itu berada.

6. Pembangunan PLTP di lokasi terpencil bisa meningkatkan standar dan

kualitas hidup dengan cara membawa tenaga listrik ke orang yang bertempat

tinggal jauh dari sentra populasi yang berlistrik.

22

Page 23: 138506687-makalah-PLTP (1).doc

Beberapa kelebihan energi geotermal dibandingkan dengan sumber energi

lainnya ialah :

1) Dapat dikontrol secara jarak jauh, dapat mengurangi polusi dari

penggunaan bahan bakar fosil energi geotermal yang bersih, bahkan

terbersih jika dibandingkan minyak bumi, batubara, dan nuklir.

2) Pada proses produksi, tidak digunakan bahan bakar fosil. Selain itu, energi

geothermal tidak menyebabkan efek rumah kaca apapun. Setelah

pembangunan pembangkit listrik tenaga geothermal, hanya ada sedikit

pemeliharaan. Dalam hal konsumsi energi, pembangkit listrik tenaga panas

bumi adalah pembangkit energi mandiri.

3) Biaya operasi Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) lebih rendah

dibandingkan dengan biaya operasi pembangkit listrik yang lain.

4) Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan

dengan jumlah gabungan sumber energi dari batubara, minyak dan

gasbumi, serta uranium yang sekarang ada

5) Mampu berproduksi secara terus menerus selama 24 jam, sehingga tidak

membutuhkan tempat penyimpanan energi (energy storage),

6) Tenaga panas bumi dapat memberikan/menyediakan 100% kebutuhan

listrik dari 39 negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika, Amerika Tengah

dan Selatan, dan di negara-negara Pasifik

7) Keuntungan lain untuk energi geothermal adalah bahwa pembangkit listrik

tidak harus yang besar untuk melindungi lingkungan alam.

Kelemahan dari PLTPB adalah:

23

Page 24: 138506687-makalah-PLTP (1).doc

1. PLTP selalu dibangun di daerah lapang Panas Bumi dimana terdapat banyak

sumber air panas atau uap yang mengeluarkan gas H2S, hal ini akan menyebabkan

kandungan H2S akan meningkat.Kandungan H2S yang bersifat korosit akan dapat

menyebabkan peralatan–peralatan mesin maupun listrik berkarat.

2. Ancaman akan adanya hujan asam.

3. Penurunan stabilitas tanah yang akan berakibat pada bahaya erosi dan

amblesan (subsidence). Amblesan juga didukung letak geomorfologi tapak

kegiatan yang berada pada kaldera vulkanik dengan patahan sekelilingnya sesuai

dengan munculnya kerucut resent. Faktor lain yang berpengaruh adalah posisi

Bali secara regional merupakan daerah rawan gempa bumi. Untuk memantau

dampak amblesan, maka di tapak kegiatan harus dipasang mikro seismograf.

Apabila terjadi amblesan maka kegiatan operasional PLTP harus dihentikan.

4. Menyusut dan menurunnya debit maupun kwalitas sumber mata air tanah

maupun danau-danau di sekitar area pembangunan yang akan menyebabkan

gangguan pada kehidupan biota perairan dan menurunkan kemampuan tanah

untuk menahan air.

5. Berubahnya tata guna lahan, perubahan dan ancaman kebakaran hutan di mana

diperlukan waktu antara 30-50 tahun untuk mengembalikan fungsi hutan lindung

seperti semula.

Terganggunya kelimpahan dan keanekaragaman jenis biota air karena

diperkirakan akan tercemar zat-zat kimia SO2, C02, CO, NO2 dan H2S.

24

Page 25: 138506687-makalah-PLTP (1).doc

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1) Energi panas-bumi potensial untuk mengisi atau bahkan mengganti

kebutuhan sumber energi berbahan bakar fosil untuk pembangkitan tenaga

listrik.

2) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah Pembangkit Listrik (Power

generator) yang menggunakan Panas bumi (Geothermal) sebagai energi

penggeraknya.

3) Dampak terhadap lingkungan relatif sangat kecil atau dapat dikatakan tidak

ada. Hal ini dikarenakan polusi yang timbul dapat dikontrol oleh sistim

pemanfaatan energi panas-bumi yang dipergunakan.

3.2 Saran

25

Page 26: 138506687-makalah-PLTP (1).doc

Semoga dengan penulisan makalah ini mahasiswa mampu memaparkan

penjelasan mengenai PLTPB serta menambah wawasan mahasiswa untuk terus

belajar belajar dan belajar. Dan dapat bermanfaat bagi yang membaca.

Trimakasih…….

DAFTAR PUSTAKA

Citrosiswoyo Wahyudi.”Tenaga Listrik Panas Bumi”.pdf. ITS:Surabaya. Diakses

24/12/2014

2004. Sumber Alam Terbarukan, (http://www.geodipa.co.id/id/profile04.html). .

Diakses 24/12/2014

Energi panas bumi, (http://id.wikipedia.org/wiki/Energi_panas_bumi) . Diakses

24/12/2014

Kusuma, Buyung Wijaya. 2005. Jangan Ketinggalan Lagi di Energi Panas Bumi,

(http://www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1115226658) .Diakses

4/12/2014

Dunia.Listrik.2009.”pembangkit-listrik

panas bumi2”, (http://www.dunialistrik.com). Diakses 24/12/2014

26

Page 27: 138506687-makalah-PLTP (1).doc

Pembangkit listrik tenaga panas bumi, (http://id.wikipedia.org/wiki/

Pembangkit_listrik_tenaga_panas_bumi). Diakses 24/12/2014

27