Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana,...

29
Studi Kompetensi Calon Pendidik Dalam Mengembangkan dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Berbasis TIK di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Artikel Ilmiah Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Oleh : Abimanyu Theophano (702011001) Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Juli 2015

Transcript of Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana,...

Page 1: Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana, proses ... Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 . 2 ; Tahun 2008 tentang Guru,

Studi Kompetensi Calon Pendidik Dalam Mengembangkan dan

Memanfaatkan Media Pembelajaran Berbasis TIK di Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana

Artikel Ilmiah

Diajukan Kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh :

Abimanyu Theophano

(702011001)

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Juli 2015

Page 2: Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana, proses ... Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 . 2 ; Tahun 2008 tentang Guru,
Page 3: Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana, proses ... Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 . 2 ; Tahun 2008 tentang Guru,
Page 4: Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana, proses ... Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 . 2 ; Tahun 2008 tentang Guru,
Page 5: Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana, proses ... Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 . 2 ; Tahun 2008 tentang Guru,
Page 6: Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana, proses ... Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 . 2 ; Tahun 2008 tentang Guru,

Studi Kompetensi Calon Pendidik Dalam Mengembangkan dan

Memanfaatkan Media Pembelajaran Berbasis TIK di Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana

1) Abimanyu Theophano, 2) Widya Damayanti, S.Pd., M.Sc.

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email : 1) [email protected], 2) [email protected]

Abstract

The role of ICT-based learning media is very important in the learning process because it

helps students in understanding the content of the material being taught. Teachers should

take advantage of information and communication technology for the sake of teaching-

learning process and self-development. The purpose of this research is to analyze and

describe the competence and readiness of student teachers in designing, producing and

using instructional media. A preliminary studies of students final project report showed

that as many as 77,5% report (of 320 research students) state teachers still use conventional

learning models and not use ICT-based learning media to the fullest. Respondents in this

study were 99 students of Faculty of Education and Teaching Satya Wacana Christian

University, and the sample used were students at the department of Mathematics

Education, Economic Education, PGSD, History Education, PPKn. The research method

in this study is a mixed method research data were collected through questionnaires. These

results indicate as much as 60% of student teachers meet competency in designing

indicators of instructional media, 42% of student teachers meet competency on indicators

of media producing 44% of student learning and teacher candidates meet competency in

the use of indicators of learning media.

Keyword : competence, learning media, ICT

Abstrak

Peran media pembelajaran berbasis TIK sangat penting dalam proses pembelajaran karena

membantu siswa dalam memahami isi materi yang diajarkan. Guru harus memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran dan

mengembangkan diri. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis dan mendeskripsikan

kompetensi dan kesiapan mahasiswa calon guru dalam merancang, memproduksi dan

memanfaatkan media pembelajaran. Berdasarkan studi pendahuluan terhadap laporan

tugas akhir mahasiswa menyatakan bahwa sebanyak 77,5% laporan (dari 320 penelitian

mahasiswa) menyatakan guru masih menggunakan model pembelajaran secara

konvensional dan belum memanfaatkan media pembelajaran berbasis TIK secara

maksimal. Responden pada penelitian ini adalah 99 mahasiswa calon guru pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana, dan sampel yang

digunakan adalah mahasiswa pada prodi Pendidikan Matematika, Pendidikan Ekonomi,

PGSD, Pendidikan Sejarah, PPKn. Metode penelitian pada penelitian ini adalah metode

penelitian kombinasi dan data dikumpulkan melalui kuesioner. Hasil penelitian ini

menunjukan sebanyak 60% mahasiswa calon guru memenuhi kompetensi pada indikator

merancang media pembelajaran, 42% mahasiswa calon guru memenuhi kompetensi pada

indikator memproduksi media pembelajaran dan 44% mahasiswa calon guru memenuhi

kompetensi pada indikator penggunaan media pembelajaran.

Kata Kunci : kompetensi, media pembelajaran, TIK

1 Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Universitas Kristen Satya Wacana

2 Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Page 7: Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana, proses ... Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 . 2 ; Tahun 2008 tentang Guru,

1. Pendahuluan

Guru harus mempunyai keterampilan dan kemampuan dalam menguasai materi

pelajaran, menyampaikan pelajaran serta melakukan evaluasi pelajaran dengan baik.

Oleh karena itu, berbagai teori, metode, dan desain pembelajaran, serta pengajaran

dibuat dan diciptakan untuk mengapresiasi semakin beragamnya tingkat kebutuhan

dan kerumitan permasalahan pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru

menjelaskan bahwa guru harus memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

untuk kepentingan pembelajaran [1]. Selain itu guru juga memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. Untuk

melaksanakan tugasnya secara baik sesuai dengan profesi yang dimilikinya, guru perlu

menguasai berbagai hal terutama kompetensi kepribadian, sosial dan profesional.

Salah satu kemampuan kepribadian yang harus dimiliki guru adalah guru mampu

mengembangkan dirinya sesuai dengan pembaharuan dalam bidang profesinya

maupun spesialisasinya. Untuk menyikapi kemajuan ilmu dan teknologi informasi

yang terus berkembang, seorang guru harus mampu mengikuti setiap perubahan yang

ada.

Penerapan TIK dalam bidang pendidikan di Indonesia masih dalam tahap awal

dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Berdasarkan studi pendahuluan diambil

sampel sebanyak 320 (25%) dari 1476 laporan penelitian mahasiswa Fakultas Ilmu

Keguruan Dan Pendidikan UKSW yang diakses dari repository.uksw.edu pada tanggal

25 Agustus 2015, 240 (77,5%) judul dari 320 judul laporan menyatakan guru masih

menggunakan model pembelajaran secara konvensional dan belum memanfaatkan

media pembelajaran berbasis TIK secara maksimal. Menurut Sudjana, proses

pembelajaran yang dilakukan oleh guru selama ini masih dilakukan secara

konvensional yaitu dengan menggunakan metode ceramah yang monoton dan

menyandarkan kepada hafalan, guru yang lebih aktif sedangkan murid pasif, akibatnya

ada unsur paksaan, murid diharuskan mengikuti apa kemauan guru, meskipun ada

murid kritis, namun semua jalan pikiran guru dianggap benar oleh murid dan metode

pembelajaran ceramah ini tidak baik. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis

dan mendeskripsikan tingkat kompetensi dan kesiapan mahasiswa calon guru di

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana terhadap

standar kompetensi yang ditentukan dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian Terdahulu

Penelitian yang relavan dengan penelitian ini antara lain penelitian yang

dilakukan oleh Eka Lusia Evanita mengenai analisa kompetensi pedagogik dan

kesiapan guru SMA dalam mendukung implementasi kurikulum 2013 di SMA negeri

maupun SMA swasta se kota Semarang dengan sampel guru kelas X dari 13 SMA

sebanyak 25 guru yang terdiri dari 14 guru SMA negeri dan 11 guru SMA swasta

menunjukan bahwa secara keseluruhan kompetensi pedagogik dan kesiapan guru

SMA negeri maupun SMA swasta se kota Semarang dalam mendukung implementasi

kurikulum 2013 menunjukkan kriteria baik [3]. Kemudian Irma Ariyanti Arif

melakukan penelitian mengenai analisis kompetensi guru di SMK Negeri 1

Watampone, Kabupaten Bone yang menunjukan bahwa kompetensi guru di SMK

Negeri 1 Watampone, Kabupaten Bone dalam kompetensi pribadi dan kompetensi

Page 8: Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana, proses ... Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 . 2 ; Tahun 2008 tentang Guru,

1

sosial guru tergolong tinggi, sedangkan kompetensi profesionalnya masih tergolong

rendah [4].

Kompetensi Guru

Menurut Mulyasa kompetensi adalah perpaduan dari pengetahuan,

keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan

bertindak [5]. Muhaimin menjelaskan kompetensi adalah seperangkat tindakan

intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk

dianggap mampu melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. Sifat

intelegen harus ditunjukan sebagai kemahiran, ketetapan, dan keberhasilan bertindak.

Sifat tanggung jawab harus ditunjukkan sebagai kebenaran tindakan baik dipandang

dari sudut ilmu pengetahuan [6]. Majid menjelaskan kompetensi yang dimiliki oleh

setiap guru akan menunjukkan kualitas guru dalam mengajar. Kompetensi tersebut

akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan professional dalam

menjalankan fungsinya sebagai guru [7]. Guru dituntut untuk profesional dalam

menjalankan perannya sebagai pengajar dimana guru harus bisa menyesuaikan apa

yang dibutuhkan masyarakat dan jaman dalam hal ini yaitu kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang. Kompetensi penerapan TIK diatur

dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 mengenai Standar Kualifikasi Akademik

dan Kompetensi Guru yang merupakan salah satu dari standar pendidik dan tenaga

kependidikan memuat daftar kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan

sosial yang terintegrasi dalam kinerja guru. Kompetensi memanfaatkan TIK terdapat

dalam kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional untuk semua kelompok guru

seperti yang terdapat pada tabel 1.

Tabel 1. Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Mata Pelajaran

Dalam Permendiknas No. 16 Tahun 2007

Kompetensi Penjelasan

Kompetensi Inti dan

Pedagogik

5. Memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi

untuk kepentingan

pembelajaran.

5.1 Memanfaatkan teknologi informasi

dan komunikasi dalam pembelajaran

yang diampu.

Kompetensi Inti dan

Kompetensi

Profesional

24. Memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi

untuk berkomunikasi dan

mengembangkan diri.

24.1 Memanfaatkan teknologi informasi

dan komunikasi untuk pengembangan

diri.

24.2 Memanfaatkan teknologi informasi

dan komunikasi dalam berkomunikasi.

Penguasaan Media Pembelajaran TIK oleh Guru

Menurut Anatta Sanai teknologi informasi dan komunikasi adalah sebuah media

atau alat bantu dalam memperoleh pengetahuan antara seseorang kepada orang lain

[8]. Penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi kini menjadi bagian dari

tuntutan kompetensi guru, baik guna mendukung pelaksanaan tugasnya (penyusunan

perencanaan, penyajian pembelajaran, evaluasi dan analisis hasil evaluasi) maupun

sebagai sarana untuk mencari dan mengunduh sumber-sumber belajar. Hal ini

membuat setiap guru pada semua jenjang harus siap untuk terus belajar TIK guna

pemenuhan tuntutan kompetensi tersebut. Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74

Page 9: Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana, proses ... Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 . 2 ; Tahun 2008 tentang Guru,

2

Tahun 2008 tentang Guru, menyatakan bahwa “Kompetensi guru meliputi kompetensi

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional

yang diperoleh melalui pendidikan profesi”. Urgensi peningkatan kemampuan TIK

guru menurut Inggit Dyaning Wijayanti adalah: (1) TIK dapat digunakan untuk

membantu pekerjaan administratif (Word processor & Kebutuhan Wajib Tingkat

Dasar, Spreadsheet); (2) TIK dapat digunakan untuk membantu mengemas bahan ajar

(Multimedia) Kebutuhan Tingkat Menengah; (3) TIK dapat digunakan untuk

membantu proses manajemen pembelajaran (e-learning, Kebutuhan Tingkat Lanjut,

dll); (4) TIK dapat digunakan untuk dukungan teknis dan meningkatkan pengetahuan

agar dapat mewujudkan self running creation (antivirus, tools, jaringan, internet, dll)

[9]. Penguasaan TIK menurut Inggit Dyaning Wijayanti yaitu: (1) Mengoperasikan

komputer personal dan periferalnya; (2) Merakit, menginstalasi, menset-up,

memelihara dan melacak serta memecahkan masalah (troubleshooting) pada komputer

personal; (3) Melakukan pemrograman komputer dengan salah satu bahasa

pemrograman berorientasi objek; (4) Mengolah kata (word processing) dengan

komputer personal; (5) Mengolah lembar kerja (spreadsheet) dan grafik dengan

komputer personal; (6) Mengelola pangkalan data (database) dengan komputer

personal atau komputer server; (7) Membuat presentasi interaktif yang memenuhi

kaidah komunikasi visual dan interpersonal [9]. Selain itu menurut Sanaky,

pertimbangan media yang akan digunakan dalam pembelajaran menjadi pertimbangan

utama, karena media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, bahan

pelajaran, metode pengajaran, tersedia alat yang dibutuhkan, pribadi pengajar, minat

dan kemampuan siswa, situasi pengajaran yang sedang berlangsung [10]. Kriteria yang

perlu dipertimbangkan guru atau tenaga pendidik dalam memilih media pembelajaran

menurut Nana Sudjana yakni: (1) ketepatan media dengan tujuan pengajaran; (2)

dukungan terhadap isi bahan pelajaran; (3) kemudahan memperoleh media; (4)

keterampilan guru dalam menggunakannya; (5) tersedia waktu untuk

menggunakannya; dan 6) sesuai dengan taraf berfikir anak [11]. Selanjutnya menurut

Rahmat, langkah-langkah pembuatan media pembelajaran antara lain: membuat

ide/gagasan/pemikiran, menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa, merumuskan

tujuan, menentukan kerangka isi bahan pelajaran, menentukan jenis media,

menentukan treatmen dan partisipasi siswa, membuat skets/story board, menentukan

bahan / alat yang digunakan, pelaksanaan pembuatan media, penyuntingan, uji coba,

melaksanakan kegiatan dan mengevaluasi [12].

Penelitian ini menggunakan penelitian Aditya Niarsa tentang Studi Kompetensi

Guru dalam Memanfaatkan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) di SD Negeri 01 Ledok Kecamatan Sambong Kabupaten Blora

sebagai acuan. Dalam penyusunan variabel dan indikator penelitian Aditya Niarsa

menggunakan uraian pada Permenag PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang

Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dan Permendiknas No 16 Tahun 2007

tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Indikator yang didapat

nampak dalam tabel 2.

Tabel 2. Indikator Kompetensi Guru Dalam Memanfaatkan Media

Pembelajaran Berbasis TIK [13].

Indikator Deskriptor

1. Merancang media

pembelajaran

1. Menganalisis kebutuhan media berdasarkan standard kompetensi

2. Menganalisis kebutuhan media berdasarkan karakteristik siswa

3. Menganalisis kebutuhan media berdasarkan sumber daya yang ada (guru,

fasilitas)

Page 10: Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana, proses ... Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 . 2 ; Tahun 2008 tentang Guru,

3

4. Menganalisis kebutuhan media berdasarkan materi yang akan diajarkan

5. Merancang media yang akan dimanfaatkan

2. Memproduksi media

pembelajaran

1. Membuat media yang akan dimanfaatkan

2. Mengembangkan media yang sudah ada

3. Penggunaan media

pembelajaran

1. TIK dimanfaatkan sebagai media pembelajaran

2. TIK dimanfaatkan untuk membantu proses pembelajaran

3. Mengoperasikan media pembelajaran

3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

kombinasi (mixed method research). Menurut Sugiyono metode penelitian kombinasi

adalah metode penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan antara

metode kuantitatif dan metode kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam

suatu kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid,

dapat diandalkan dan obyektif [14]. Penelitian ini diawali dengan merumuskan

masalah-masalah penelitian dengan menggunakan indikator yang terdapat pada

Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 mengenai Standar Kualifikasi Akademik dan

Kompetensi Guru dan akan digunakan acuan untuk merancang pertanyaan-pertanyaan

kuesioner.

Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana sebanyak 8 Prodi (Pendidikan

Matematika, BK, Pendidikan Ekonomi, PAUD, PGSD Pendidikan Sejarah, PPKn,

Magister Manajemen Pendidikan). Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive

sampling, dan sampel yang digunakan adalah mahasiswa pada prodi Pendidikan

Matematika, Pendidikan Ekonomi, PGSD, Pendidikan Sejarah, PPKn yang diambil

dari jumlah mahasiswa yang telah kuliah di semester 11 sampai semester 12 dan telah

mengambil mata kuliah Program Komputer Terapan Dalam Pembelajaran, Komputer

dan Media Pembelajaran, dan telah melaksanakan Program Pengalaman Lapangan

(PPL). Prodi BK dan PAUD tidak masuk ke dalam sampel karena di dalam kurikulum

Prodi BK dan PAUD tidak terdapat mata kuliah pembelajaran berbasis TIK sementara

prodi Magister Manajemen Pendidikan tidak masuk ke dalam sampel karena penelitian

difokuskan kepada calon guru pada jenjang pendidikan S1.

Kuesioner disebarkan kepada responden melalui lembar kuesioner berupa kertas

maupun melalui media pengumpulan data online Google Form. Berikut tampilan

kuesioner dan tabulasi data yang dibuat menggunakan Google Form:

Gambar 1. Kuesioner yang dibuat menggunakan Google Form

Page 11: Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana, proses ... Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 . 2 ; Tahun 2008 tentang Guru,

4

Berikut ini jumlah populasi dan sampel yang terdapat pada Fakultas Ilmu

Keguruan dan Pendidikan berdasarkan data dari Biro Administrasi Akademik untuk

tahun ajaran 2014-2015 semester 2.

Tabel 3. Jumlah Populasi dan Sampel

Program Studi Jumlah Mahasiswa Angkatan <

2011 Yang Telah Melaksanakan

PPL

Jumlah Sampel

Pendidikan Sejarah 27 27

Pendidikan Ekonomi 35 35

PPKN 19 19

Pendidikan Matematika 17 17

PGSD 1 1

Berdasarkan kompetensi dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 mengenai

Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang mengacu pada penelitian

Aditya Niarsa didapatkan kisi-kisi kuesioner sebagai berikut:

Tabel 4. Kisi-kisi Kuesioner

Indikator Deskriptor Pertanyaan Pilihan(Ya/Tidak) Pertanyaan Uraian

1. Merancang

media

pembelajaran

1.Menganalisis

kebutuhan

media

berdasarkan

standard

kompetensi

2.Menganalisis

kebutuhan

media

berdasarkan

karakteristik

siswa

3.Menganalisis

kebutuhan

media

berdasarkan

sumber daya

yang ada (guru,

fasilitas)

1. Apakah anda selalu menyiapkan

media pembelajaran berbasis TIK

sebelum proses belajar mengajar?

2. Apakah anda menganalisis

standar kompetensi mata pelajaran

yang akan dibuat dan

menyesuaikannya dalam media

pembelajaran berbasis TIK?

3. Apakah anda melakukan

observasi terhadap karakter siswa

sebelum membuat media

pembelajaran yang dapat

memudahkan pemahaman siswa?

4. Apakah anda akan menyiapkan

media pembelajaran berbasis TIK,

misalnya game edukasi untuk

menyiasati siswa yang gaduh?

5. Apakah anda mempertimbangkan

spesifikasi dan ketersediaan

hardware, software dan sarana

lainnya yang akan digunakan

sebelum proses belajar mengajar?

6. Apakah anda mempertimbangkan

kemampuan diri anda dalam

menggunakan hardware, software,

dan sarana lainnya sebelum proses

belajar mengajar?

1. Dibawah ini macam-macam

media pembelajaran berbasis TIK

apa saja yang menurut anda sesuai

dengan mapel yang anda

bawakan?

(...)Power Point

(...)Flash Animasi

(...)Video Pembelajaran

(...)Game Pembelajaran

(...)Learning Management

System(LMS)

(...)E-Book

(...)Email

(...)Lain-lain, sebutkan...

2. Apa yang akan anda lakukan

jika media pembelajaran yang

anda buat belum belum berhasil

membuat siswa anda tertarik pada

mata pelajaran yang anda

sampaikan?

3. Dalam kurikulum 2013 setiap

guru dituntut untuk memiliki

kompetensi dalam penguasaan

TIK, sebagai calon guru apa yang

akan anda lakukan untuk

memenuhi kompetensi tersebut?

Page 12: Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana, proses ... Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 . 2 ; Tahun 2008 tentang Guru,

5

4.Menganalisis

kebutuhan

media

berdasarkan

materi yang

akan diajarkan

5.Merancang

media yang

akan

dimanfaatkan

7. Sebelum proses belajar mengajar

apakah anda menganalisa

sarana(hardware,software, peralatan

lainnya) yang sesuai dengan materi

yang akan diajarkan?

8. Apakah anda menentukan

treatment dan partisipasi siswa

dalam merancang media

pembelajaran?

9. Apakah anda merancang media

sesuai langkah-langkah yang

pernah diajarkan dalam

perkuliahan?

10. Apakah anda menentukan jenis

media dengan mengacu pada hasil

analisis kebutuhan?

4. Dalam pelajaran sejarah

misalnya, menurut anda media

pembelajaran berbasis TIK apa

yang paling cocok untuk

digunakan?dan apa alasanya?

5. Apa saja hal yg anda

pertimbangkan dalam memilih

media pembelajaran dalam mata

pelajaran yang akan anda

sampaikan?

2.

Memproduksi

media

pembelajaran

1.Membuat

media yang

akan

dimanfaatkan

2.Mengembang

kan media yang

sudah ada

11. Apakah anda mendesain

kerangka/prototype media

pembelajaran terlebih dahulu

sebelum membuat media

pembelajaran berbasis TIK?

12. Apakah anda akan menguji

coba media pembelajaran yg dibuat

sebelum digunakan dalam proses

belajar mengajar?

13. Apakah anda mengedit dan

mengembangkan media yang sudah

ada jika ternyata media yang sudah

ada kurang sesuai kebutuhan

materi?

6. Dalam merancang media

pembelajaran berbasis TIK, apa

saja kesulitan yang anda temui?

7. Media pembelajaran berbasis

TIK apa saja yang anda sering

modifikasi untuk dikembangkan?

3. Penggunaan

media

pembelajaran

1.TIK

dimanfaatkan

sebagai media

pembelajaran

2.TIK

dimanfaatkan

untuk

membantu

proses

pembelajaran

14. Apakah anda berusaha mencari

berbagai media pembelajaran baru

yang sewaktu-waktu dapat

dimanfaatkan?

15. Apakah anda akan

memanfaatkan media TIK seperti

kuis online,dsb untuk mengevaluasi

hasil belajar siswa?

8. Saat anda memberikan PR

kepada siswa, dibawah ini media

apa yang akan anda gunakan

untuk pengumpulan tugas mereka

:

(...) buku/kertas/konvensional

(...) email

(...) media sosial

(...) LMS

(...) lainnya, sebutkan ...

9. Apa yang anda ketahui tentang

Learning Management System

(LMS)?

10. Dari platform LMS dibawah

ini mana di antaranya yang pernah

anda gunakan?

(...) Edmodo

(...) Moodle

(...) Quipper School

(...) aTutor

(...) Open Elms

(...) Claroline

(...) Blackboard

(...) lainnya, sebutkan ...

Page 13: Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana, proses ... Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 . 2 ; Tahun 2008 tentang Guru,

6

3.Mengoperasik

an media

pembelajaran

16. Sebelum mengoperasikan media

pembelajaran TIK, apakah anda

akan mempelajari prosedur

penggunaan media terlebih dahulu?

17. Apakah anda mampu

menginstal software yang

dibutuhkan dalam media

pembelajaran?

18. Apakah anda mampu

memasang dan menyalakan sendiri

hardware(komputer, lcd, modem,

dll) yang dibutuhkan dalam media

pembelajaran?

19. Apakah anda mampu

memperbaiki sendiri jika software

atau hardware pendukung

mengalami permasalahan?

11. Sejauh ini perangkat

komputer(hardware,

software,internet, dll) apa saja

yang anda belum kuasai dalam

mengoperasikannya?

12. Dari pernyataan dibawah ini

mana yang anda belum bisa

kuasai?

(...) Memasang LCD Proyektor

(...) Menginstal software

(...) Mengkonfigurasi internet

(...) Merepair windows

(...) Memasang printer

(...) lainnya, sebutkan ...

Prosedur Penelitian yang dilakukan sebagai berikut :

Tahap Persiapan

Mengumpulkan dan mempelajari literatur dan laporan penelitian tugas akhir

mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada bulan Agustus tahun 2015

untuk mencari masalah yang akan diteliti, seperti cara guru mengajar yang masih

menerapkan pembelajaran konvensional dan belum memanfaatkan media

pembelajaran berbasis TIK. Setelah itu dalam tahap ini juga menentukan standar

kompetensi guru yang akan digunakan sebagai indikator dalam mendesain kuesioner.

Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini kuesioner disebarkan kepada responden melalui lembar kuesioner

berupa kertas dan media pengumpulan data online Google Form kepada mahasiswa

calon guru.

Tahap Pengolahan Data

Data yang dikumpulkan dari lapangan diolah dan dianalisis menggunakan

bantuan software Microsoft Excel untuk menemukan kesimpulan-kesimpulan, yang

diantaranya kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis penelitian.

Tahap Penulisan Laporan

Data hasil analisis disusun dalam bentuk laporan penelitian agar dapat dibaca,

dimengerti dan diketahui masyarakat luas.

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil dan pembahasan pada penelitian ini menggunakan 2 kompetensi yang

digunakan sebagai acuan, yaitu 3 indikator yang digunakan oleh penelitian Aditya

Niarsa dan standar kualifikasi dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007.

a. Kompetensi Menurut Niarsa

Hasil dan pembahasan dalam kompetensi ini mengguanakan 3 indikator yaitu

merancang media pembelajaran, memproduksi media pembelajaran dan penggunaan

media pembelajaran.

Page 14: Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana, proses ... Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 . 2 ; Tahun 2008 tentang Guru,

7

Merancang Media Pembelajaran

Berikut ini adalah hasil penelitian dan pembahasan dalam skor dan persentase

yang didapatkan dari jumlah skor responden yang menjawab “Ya” dari penelitian pada

indikator merancang media pembelajaran berbasis TIK:

Tabel 5. Hasil Penelitian Pada Indikator Merancang Media Pembelajaran

No. Deskriptor Pertanyaan Skor Dalam

Persen Ya Tidak

1.

2.

Menganalisis

kebutuhan media

pembelajaran

berdasarkan standar

kompetensi

Apakah anda selalu menyiapkan media

pembelajaran berbasis TIK sebelum

proses belajar mengajar?

Apakah anda menganalisis standar

kompetensi mata pelajaran yang akan

dibuat dan menyesuaikannya dalam

media pembelajaran berbasis TIK?

61

79

38

20

61.61%

79.79%

3.

4.

Menganalisis

kebutuhan media

berdasarkan

karakteristik siswa

Apakah anda melakukan observasi

terhadap karakter siswa sebelum

membuat media pembelajaran yang

dapat memudahkan pemahaman siswa?

Apakah anda akan menyiapkan media

pembelajaran berbasis TIK, misalnya

game edukasi untuk menyiasati siswa

yang gaduh?

89

23

10

76

89.89%

23.23%

5.

6.

Menganalisis

kebutuhan media

berdasarkan sumber

daya yang ada

Apakah anda mempertimbangkan

spesifikasi dan ketersediaan hardware,

software dan sarana lainnya yang akan

digunakan sebelum proses belajar

mengajar?

Apakah anda mempertimbangkan

kemampuan diri anda dalam

menggunakan hardware, software, dan

sarana lainnya sebelum proses belajar

mengajar?

73

21

26

78

73.73%

21.21%

7.

Menganalisis

kebutuhan media

berdasarkan materi

yang akan

diajarkan

Sebelum proses belajar mengajar apakah

anda menganalisa sarana (hardware,

software, peralatan lainnya) yang sesuai

dengan materi yang akan diajarkan?

72 27 72.72%

Page 15: Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana, proses ... Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 . 2 ; Tahun 2008 tentang Guru,

8

8.

9.

10.

Merancang media

yang akan

dimanfaatkan

Apakah anda menentukan treatment dan

partisipasi siswa dalam merancang

media pembelajaran?

Apakah anda merancang media sesuai

langkah-langkah yang pernah diajarkan

dalam perkuliahan?

Apakah anda menentukan jenis media

dengan mengacu pada hasil analisis

kebutuhan?

42

46

81

57

53

18

42.42%

46.46%

81.81%

Berdasarkan jumlah perhitungan pada deskriptor menganalisis kebutuhan media

pembelajaran berdasarkan standar kompetensi, didapat bahwa sebanyak 61,61%

mahasiswa calon guru selalu menyiapkan media pembelajaran berbasis TIK sebelum

proses belajar mengajar dan sebanyak 79,79% mahasiswa calon guru menganalisis

standar kompetensi mata pelajaran yang akan dibuat dan menyesuaikannya dalam

media pembelajaran berbasis TIK. Hal ini dapat dilihat dari pertanyaan uraian yang

ada dalam kuesioner sebanyak 61,61% menyatakan bahwa mahasiswa calon guru

menyesuaikan media pembelajaran berbasis TIK berdasarkan mata pelajaran yang

mereka bawakan, sebanyak 56,56% akan mencari dan menggunakan alternatif media

pembelajaran berbasis TIK lainnya dan mencoba diterapkan pada mata pelajaran yang

dibawakan. Sebanyak 75,75% mahasiswa calon guru juga telah menguasai pembuatan

beberapa media pembelajaran lainnya seperti power point mencapai 100%, flash

animasi mencapai 15%, video pembelajaran mencapai 54%, e-book mencapai 87%,

game pembelajaran berbasis TIK mencapai 23%, dan email mencapai 89%. Hal ini

sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Munir yaitu sebelum pengajaran dimulai

disarankan agar guru mencoba terlebih dahulu dan memahirkan diri dalam

menggunakan program software multimedia agar wujud keyakinan diri selama proses

belajar mengajar berlangsung [15]. Adapun sebanyak 38,39% mahasiswa calon guru

menyatakan tidak selalu menyiapkan media pembelajaran berbasis TIK sebelum

proses belajar mengajar dan sebanyak 20,21% mahasiswa calon guru tidak

menganalisis standar kompetensi mata pelajaran yang akan dibuat dan

menyesuaikannya dalam media pembelajaran berbasis TIK disebabkan karena mereka

belum memahami perancangan media pembelajaran berbasis TIK dan juga cara

penggunaan media pembelajaran berbasis TIK lainnya yang sesuai dengan mata

pelajaran yang mereka bawakan.

Dari jumlah perhitungan pada deskriptor menganalisis kebutuhan media

berdasarkan karakteristik siswa didapat bahwa sebanyak 89,89% mahasiswa calon

guru melakukan observasi terhadap karakter siswa sebelum membuat media

pembelajaran yang dapat memudahkan pemahaman siswa dan sebanyak 23,23%

menyiapkan media pembelajaran berbasis TIK, misalnya game edukasi untuk

menyiasati siswa yang gaduh. Hal ini dapat dilihat dari jawaban pertanyaan uraian

yang ada dalam kuesioner yang menyatakan bahwa sebanyak 72,72% mahasiswa

calon guru akan menganalisis kebutuhan media seperti apa yang cocok untuk karakter

siswa yang mereka hadapi, selain itu 54,54% mahasiswa calon guru juga akan

mengevaluasi, memperbaiki dan mengembangkan media pembelajarannya apabila

ternyata media pembelajaran berbasis TIK yang mereka gunakan belum bisa membuat

Page 16: Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana, proses ... Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 . 2 ; Tahun 2008 tentang Guru,

9

siswa tertarik pada mata pelajaran yang mereka bawakan. Sebanyak 23,23%

mahasiswa calon guru juga akan menyiapkan alternatif media pembelajaran berbasis

TIK lainnya untuk membuat siswa yang mereka didik menjadi tertarik pada mata

pelajaran yang dibawakan. Menurut Sadiman apabila kita akan membuat media

pembelajaran, langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan persiapan dan

perencanaan yang teliti. Dalam membuat perencanaan, kita perlu menganalisis

kebutuhan dan karakteristik siswa [16]. Adapun sebanyak 10,11% mahasiswa calon

guru tidak melakukan observasi terhadap karakter siswa sebelum membuat media

pembelajaran yang dapat memudahkan pemahaman siswa dan 76,77% mahasiswa

calon guru tidak menyiapkan media pembelajaran berbasis TIK, misalnya game

edukasi untuk menyiasati siswa yang gaduh. Hal ini disebabkan karena mereka kurang

menguasai pembuatan media pembelajaran berbasis TIK, mahasiswa calon guru hanya

menggunakan media pembelajaran berbasis TIK yang sudah ada seperti power point,

mereka juga tidak mengevaluasi media pembelajaran yang mereka gunakan apabila

media pembelajarannya tidak membuat siswa tertarik pada mata pelajaran yang

dibawakan, bahkan mahasiswa calon guru akan kembali menggunakan media

pembelajaran konvensional.

Berdasarkan jumlah perhitungan pada deskriptor menganalisis kebutuhan media

berdasarkan sumber daya yang ada didapat bahwa sebanyak 73,73% mahasiswa calon

guru mempertimbangkan spesifikasi dan ketersediaan hardware, software dan sarana

lainnya yang akan digunakan sebelum proses belajar mengajar dan sebanyak 21,21%

mahasiswa calon guru mempertimbangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan

hardware, software, dan sarana lainnya sebelum proses belajar mengajar. Hal ini dapat

dilihat dari jawaban pertanyaan uraian yang ada dalam kuesioner yang menyatakan

bahwa sebanyak 85,85% mahasiswa calon guru akan mempertimbangkan sumber daya

yang ada yaitu ketersediaan hardware, software, dan sarana lainnya serta

mempertimbangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan hardware, software, dan

sarana lainnya. Selain itu sebanyak 94,94% mahasiswa calon guru juga mempunyai

kemauan untuk memperdalam kemampuannya dalam penguasaan TIK. Penyebab

lainnya yaitu beberapa sekolah masih menerapkan kurikulum 2013 yang menuntut

sepenuhnya agar guru dapat menguasai penggunaan media pembelajaran berbasis

TIK. Oleh karena itu spesifikasi hardware, software dan sarana lainnya juga

dipertimbangkan agar media pembelajaran yang akan digunakan dapat berjalan

dengan baik. Hal ini sejalan dengan pendapat Sadiman bahwa pemilihan media sebagai

bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan intruksional. Untuk keperluan itu

dia membagi media dalam sepuluh kelompok yaitu: media audio, media cetak, media

cetak bersuara, media proyeksi (visual), media proyeksi dengan suara, media visual

bergerak, media audio visual gerak, objek, sumber manusia dan lingkungan, media

komputer [16]. Adapun sebanyak 26,27% mahasiswa calon guru menyatakan tidak

mempertimbangkan spesifikasi dan ketersediaan hardware, software dan sarana

lainnya yang akan digunakan sebelum proses belajar mengajar dan sebanyak 78,79%

mahasiswa calon guru tidak mempertimbangkan kemampuan dirinya dalam

menggunakan hardware, software, dan sarana lainnya sebelum proses belajar mengajar

karena menurut mereka tidak semua sekolah menerapkan kurikulum 2013, sehingga

mereka tidak mempertimbangkan sumber daya yang ada dalam menerapkan media

pembelajaran berbasis TIK.

Dari jumlah perhitungan pada deskriptor menganalisis kebutuhan media

berdasarkan materi yang akan diajarkan didapat bahwa sebanyak 72,72% mahasiswa

calon guru menganalisa sarana (hardware, software, peralatan lainnya) yang sesuai

Page 17: Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana, proses ... Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 . 2 ; Tahun 2008 tentang Guru,

10

dengan materi yang akan diajarkan sebelum proses belajar mengajar. Hal ini dapat

dilihat dari jawaban pertanyaan uraian yang ada dalam kuesioner yang menyatakan

bahwa sebanyak 61,61% mahasiswa calon guru mempertimbangkan media yang

dibutuhkan dalam materi yang diajarkan, seperti mata pelajaran sejarah. Pada

kebanyakan materi dalam mata pelajaran sejarah mahasiswa calon guru menyatakan

akan menggunakan video pembelajaran. Karena mata pelajaran sejarah sangat erat

kaitannya dengan peristiwa-peristiwa pada jaman dahulu, oleh karena itu dibutuhkan

media audio visual seperti video pembelajaran untuk membuat siswa lebih paham

seperti apa peristiwa sejarah yang terjadi pada masa lampau. Hasil diatas sejalan

dengan kriteria yang perlu dipertimbangkan guru atau tenaga pendidik dalam memilih

media pembelajaran menurut Nana Sudjana yakni: (1) ketepatan media dengan tujuan

pengajaran; (2) dukungan terhadap isi bahan pelajaran; (3) kemudahan memperoleh

media; (4) keterampilan guru dalam menggunakannya; (5) tersedia waktu untuk

menggunakannya; dan 6) sesuai dengan taraf berfikir anak [11]. Adapun sebanyak

27,28% mahasiswa calon guru menyatakan tidak menganalisa sarana (hardware,

software, peralatan lainnya) yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan sebelum

proses belajar mengajar karena pertimbangan waktu. Mereka menganggap bahwa

menggunakan media power point saja sudah cukup untuk menjelaskan semua materi

yang akan disampaikan.

Berdasarkan jumlah perhitungan pada deskriptor merancang media yang akan

dimanfaatkan didapat bahwa sebanyak 42,42% mahasiswa calon guru menyatakan

menentukan treatment dan partisipasi siswa dalam merancang media pembelajaran,

sebanyak 46,46% mahasiswa calon guru menyatakan merancang media sesuai

langkah-langkah yang pernah diajarkan dalam perkuliahan dan sebanyak 81,81%

mahasiswa calon guru menyatakan menentukan jenis media dengan mengacu pada

hasil analisis kebutuhan. Hal ini dapat dilihat dari jawaban pertanyaan uraian yang ada

dalam kuesioner yang menyatakan bahwa sebanyak 97,97% mahasiswa calon guru

menyiapkan apa saja yang dibutuhkan untuk merancang media pembelajaran,

diantaranya seperti mempersiapkan kelengkapan dikelas saat merancang media

pembelajaran, menyesuaikan materi dengan media pembelajaran, menyesuaikan

karakteristik siswa dengan media pembelajaran, dan berusaha membuat media

pembelajaran yang lebih variatif. Dalam merancang media pembelajaran menurut

Sanaky, pertimbangan media yang akan digunakan dalam pembelajaran menjadi

pertimbangan utama, karena media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan

pembelajaran, bahan pelajaran, metode pengajaran, tersedia alat yang dibutuhkan,

pribadi pengajar, minat dan kemampuan siswa, situasi pengajaran yang sedang

berlangsung [10]. Adapun sebanyak 57,58% mahasiswa calon guru menyatakan tidak

menentukan treatment dan partisipasi siswa dalam merancang media pembelajaran,

sebanyak 53,54% mahasiswa calon guru menyatakan tidak merancang media sesuai

langkah-langkah yang pernah diajarkan dalam perkuliahan dan sebanyak 18,19%

mahasiswa calon guru menyatakan tidak menentukan jenis media dengan mengacu

pada hasil analisis kebutuhan. Hal ini disebabkan karena mahasiswa calon guru tidak

memiliki kemampuan dalam merancang media pembelajaran, mereka hanya

menggunakan media yang sudah ada selain itu mereka juga hanya mengunduh media

pembelajaran dari internet.

Page 18: Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana, proses ... Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 . 2 ; Tahun 2008 tentang Guru,

11

Memproduksi Media Pembelajaran

Berikut ini adalah hasil penelitian dan pembahasan dalam skor dan persentase

yang didapatkan dari jumlah skor responden yang menjawab “Ya” dari penelitian pada

indikator memproduksi media pembelajaran berbasis TIK:

Tabel 6. Hasil Penelitian Pada Indikator Memproduksi Media Pembelajaran

No. Deskriptor Pertanyaan Skor Dalam

Persen Ya Tidak

11.

12.

Membuat media

yang akan

dimanfaatkan

Apakah anda mendesain

kerangka/prototype media pembelajaran

terlebih dahulu sebelum membuat

media pembelajaran berbasis TIK?

Apakah anda akan menguji coba media

pembelajaran yg dibuat sebelum

digunakan dalam proses belajar

mengajar?

39

49

60

50

39.39%

49.49%

13. Mengembangkan

media yang sudah

ada

Apakah anda mengedit dan

mengembangkan media yang sudah ada

jika ternyata media yang sudah ada

kurang sesuai kebutuhan materi?

35 64 35.35%

Berdasarkan jumlah perhitungan pada deskriptor membuat media yang akan

dimanfaatkan didapat bahwa sebanyak 39,39% mahasiswa calon guru menyatakan

mendesain kerangka/prototype media pembelajaran terlebih dahulu sebelum membuat

media pembelajaran berbasis TIK dan sebanyak 49,49% mahasiswa calon guru

menyatakan menguji coba media pembelajaran yg dibuat sebelum digunakan dalam

proses belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat dari jawaban pertanyaan uraian yang ada

dalam kuesioner yang menyatakan bahwa sebanyak 65,65% dari mahasiswa calon

guru tidak mengalami kesulitan dalam membuat media yang akan dimanfaatkan dalam

proses pembelajaran. Sebanyak 97,97% mahasiswa calon guru menguasai beberapa

media pembelajaran seperti Power Point, Prezi, dan Movie Maker. Adapun sebanyak

60,61% mahasiswa calon guru menyatakan tidak mendesain kerangka/prototype

media pembelajaran terlebih dahulu sebelum membuat media pembelajaran berbasis

TIK dan sebanyak 50,51% mahasiswa calon guru menyatakan tidak menguji coba

media pembelajaran yg dibuat sebelum digunakan dalam proses belajar mengajar

karena karena mahasiswa calon guru mengalami kesulitan dalam membuat media

pembelajaran, kesulitan yang mereka hadapi antara lain kurangnya konsep, ide dan

desain media seperti apa yang akan mereka buat, kesulitan dalam membuat flash

animasi, kurangnya koneksi internet yang memadai, memakan banyak waktu dan

kurangnya sarana dan prasarana yang memadai.

Dari jumlah perhitungan pada deskriptor mengembangkan media yang sudah

ada didapat bahwa sebanyak 35,35% mahasiswa calon guru menyatakan mengedit dan

mengembangkan media yang sudah ada jika ternyata media yang sudah ada kurang

sesuai kebutuhan materi. Hal ini dapat dilihat dari jawaban pertanyaan uraian yang ada

dalam kuesioner dari 83,83% mahasiswa calon guru menyatakan bahwa mahasiswa

calon guru hanya mengembangkan media pembelajaran seperti power point saja

Page 19: Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana, proses ... Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 . 2 ; Tahun 2008 tentang Guru,

12

dikarenakan hanya power point saja yang paling mudah untuk diedit menurut

mahasiswa calon guru. Mereka medapatkan materi berupa power point dari internet

lalu dikembangkan sesuai kebutuhan yang mereka inginkan. Adapun sebanyak

64,65% mahasiswa calon guru menyatakan tidak mengedit dan mengembangkan

media yang sudah ada jika ternyata media yang sudah ada kurang sesuai kebutuhan

materi karena mahasiswa calon guru merasa kurang memiliki kemampuan dalam

mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK. Kesulitan yang mereka hadapi

antara lain dalam mengembangkan video pembelajaran dan flash animasi.

Penyebabnya adalah mereka tidak mendapat materi dalam hal pembuatan animasi dan

video dari mata kuliah pembelajaran berbasis TIK.

Pernyataan yang didapat dari pembahasan indikator memproduksi media

pembelajaran sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Rahmat, langkah-langkah

pembuatan media pembelajaran antara lain: membuat ide/gagasan/pemikiran,

menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa, merumuskan tujuan, menentukan

kerangka isi bahan pelajaran, menentukan jenis media, menentukan treatmen dan

partisipasi siswa, membuat skets/story board, menentukan bahan / alat yang

digunakan, pelaksanaan pembuatan media, penyuntingan, uji coba, melaksanakan

kegiatan dan mengevaluasi [12].

Penggunaan Media Pembelajaran

Berikut ini adalah hasil penelitian dan pembahasan dalam skor dan persentase

yang didapatkan dari jumlah skor responden yang menjawab “Ya” dari penelitian pada

indikator penggunaan media pembelajaran berbasis TIK:

Tabel 7. Hasil Penelitian Pada Indikator Penggunaan Media Pembelajaran

No. Deskriptor Pertanyaan Skor Dalam

Persen Ya Tidak

14. TIK Dimanfaatkan

Sebagai Media

Pembelajaran

Apakah anda berusaha mencari

berbagai media pembelajaran baru

yang sewaktu-waktu dapat

dimanfaatkan?

44 55 44.44%

15. TIK Dimanfaatkan

Untuk Membantu

Proses Pembelajaran

Apakah anda akan memanfaatkan

media TIK seperti kuis online, dsb

untuk mengevaluasi hasil belajar

siswa?

31 68 31.31%

Page 20: Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana, proses ... Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 . 2 ; Tahun 2008 tentang Guru,

13

16.

17.

18.

19.

Mengoperasikan

Media Pembelajaran

Sebelum mengoperasikan media

pembelajaran TIK, apakah anda akan

mempelajari prosedur penggunaan

media terlebih dahulu?

Apakah anda mampu menginstal

software yang dibutuhkan dalam

media pembelajaran?

Apakah anda mampu memasang dan

menyalakan sendiri hardware

(komputer, lcd, modem, dll) yang

dibutuhkan dalam media

pembelajaran?

Apakah anda mampu memperbaiki

sendiri jika software atau hardware

pendukung mengalami

permasalahan?

10

67

85

18

89

32

14

81

10.10%

67.67%

85.85%

18.18%

Berdasarkan jumlah perhitungan pada deskriptor TIK dimanfaatkan sebagai

media pembelajaran didapat bahwa sebanyak 44,44% mahasiswa calon guru

menyatakan akan berusaha mencari berbagai media pembelajaran baru yang sewaktu-

waktu dapat dimanfaatkan. Hal ini dapat dilihat dari jawaban pertanyaan uraian yang

ada dalam kuesioner, sebanyak 49,49% mahasiswa calon guru menyatakan bahwa

akan menerapkan TIK dalam proses pembelajaran seperti saat mahasiswa calon guru

memberikan PR kepada siswa, mereka akan meminta kepada siswa agar pengumpulan

PR dilakukan melalui email sebanyak 46% mahasiswa calon guru atau media sosial

sebanyak 50% mahasiswa calon guru agar waktu yang digunakan lebih efisien dan

dapat menghemat penggunaan kertas sebagai media konvensional. Pernyataan tersebut

sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Anatta Sanai, menurutnya teknologi

informasi dan komunikasi adalah sebuah media atau alat bantu dalam memperoleh

pengetahuan antara seseorang kepada orang lain [8]. Adapun sebanyak 55,56%

mahasiswa calon guru menyatakan tidak akan berusaha mencari berbagai media

pembelajaran baru yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan, karena menurut mereka

menggunakan media konvensional saja sudah cukup, seperti menggunakan buku dan

lembar kertas saat ulangan sebanyak 100% mahasiswa calon guru. Hal ini disebabkan

karena ketidaktahuan mereka terhadap berbagai macam media pembelajaran berbasis

TIK, selain itu mereka juga tidak memahami cara penggunaanya.

Dari jumlah perhitungan pada deskriptor TIK dimanfaatkan untuk membantu

proses pembelajaran didapat bahwa sebanyak 31,31% mahasiswa calon guru

menyatakan memanfaatkan media TIK seperti kuis online, dsb untuk mengevaluasi

hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari jawaban pertanyaan uraian yang ada

dalam kuesioner, sebanyak 17,17% mahasiswa calon guru menyatakan bahwa akan

memanfaatkan TIK untuk membantu proses pembelajaran. Sebagai contoh mereka

akan menggunakan media e-learning selama sarana dan prasarana di sekolah

mendukung untuk diterapkannya e-learning. Menurut Effendi, e-learning dapat

dengan cepat diterima dan kemudian diadopsi karena memiliki keunggulan

diantaranya adalah: pengurangan biaya, fleksibilitas, personalisasi, standarisasi,

efektivitas, kecepatan [17]. Adapun sebanyak 68,69% mahasiswa calon guru

menyatakan tidak memanfaatkan media TIK seperti kuis online, dsb untuk

Page 21: Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana, proses ... Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 . 2 ; Tahun 2008 tentang Guru,

14

mengevaluasi hasil belajar siswa karena menurut mereka sarana dan prasarana

penunjang TIK di sekolahan masih belum cukup, misalnya saat mereka akan

menerapkan e-learning di sekolahan namun di sekolahan koneksi internet masih

lambat dan belum mencukupi. Selain itu mereka juga tidak banyak mengetahui apa

saja media pembelajaran yang dapat digunakan dalam e-learning, dalam pertanyaan

uraian yang terdapat dikuesioner yaitu : apa yang anda ketahui tentang learning

management system (LMS), sebanyak 68,69% mahasiswa calon guru menjawab tidak

mengetahui apa itu LMS. Dari beberapa platform LMS yang mereka pernah gunakan

diantaranya Edmodo sebanyak 46%, Moodle 67%, Quipper School 20%, aTutor 0%,

Open Elms 0%, Claroline 0%, dan Blackboard 0%.

Berdasarkan jumlah perhitungan pada deskriptor mengoperasikan media

pembelajaran didapat bahwa sebanyak 10,10% mahasiswa calon guru menyatakan

akan mempelajari prosedur penggunaan media terlebih dahulu sebelum

mengoperasikan media pembelajaran TIK, 67,67% mahasiswa calon guru menyatakan

mampu menginstal software yang dibutuhkan dalam media pembelajaran, 85,85%

mahasiswa calon guru menyatakan mampu memasang dan menyalakan sendiri

hardware (komputer, lcd, modem, dll) yang dibutuhkan dalam media pembelajaran

dan 18,18% mahasiswa calon guru menyatakan mampu memperbaiki sendiri jika

software atau hardware pendukung media pembelajaran mengalami permasalahan. Hal

ini dapat dilihat dari jawaban pertanyaan uraian yang ada dalam kuesioner antara lain

sebanyak 87,87% mahasiswa calon guru akan mempelajari prosedur penggunaan

media terlebih dahulu sebelum menggunakan, selain itu mereka juga mampu

menginstal software dan memasang hardware apa saja yang dibutuhkan dalam media

pembelajaran, terlebih lagi mereka juga mampu memperbaiki software dan hardware

yang mereka gunakan jika terjadi permasalahan. Pernyataan tersebut sesuai dengan

standar kompetensi guru yang harus dikuasai dalam penguasaan TIK menurut Inggit

Dyaning Wijayanti yaitu: (1) Mengoperasikan komputer personal dan periferalnya. (2)

Merakit, menginstalasi, menset-up, memelihara dan melacak serta memecahkan

masalah (troubleshooting) pada komputer personal. (3) Melakukan pemrograman

komputer dengan salah satu bahasa pemrograman berorientasi objek. (4) Mengolah

kata ( word processing ) dengan komputer personal. (5) Mengolah lembar kerja

(spreadsheet) dan grafik dengan komputer personal. (6) Mengelola pangkalan data

(data base) dengan komputer personal atau komputer server. (7) Membuat presentasi

interaktif yang memenuhi kaidah komunikasi visual dan interpersonal [9]. Adapun

sebanyak 89,9% mahasiswa calon guru menyatakan tidak akan mempelajari prosedur

penggunaan media terlebih dahulu sebelum mengoperasikan media pembelajaran TIK,

32,33% mahasiswa calon guru menyatakan tidak mampu menginstal software yang

dibutuhkan dalam media pembelajaran, 14,15% mahasiswa calon guru menyatakan

tidak mampu memasang dan menyalakan sendiri hardware (komputer, lcd, modem,

dll) yang dibutuhkan dalam media pembelajaran dan 81,82% mahasiswa calon guru

menyatakan tidak mampu memperbaiki sendiri jika software atau hardware

pendukung media pembelajaran mengalami permasalahan. Mereka mengaku bahwa

ada hal-hal yang mereka tidak bisa lakukan saat menggunakan media pembelajaran

TIK, antara lain memasang LCD sebanyak 46% mahasiswa calon guru, menginstal

software yang dibutuhkan 68% mahasiswa calon guru, mengkonfigurasi internet 31%

mahasiswa calon guru, merepair windows apabila sistem operasi tersebut mengalami

masalah sebanyak 12% mahasiswa calon guru, memasang printer sebanyak 48%

mahasiswa calon guru dan mereka juga tidak memiliki keterampilan dalam

memperbaiki, membongkar dan memasang komponen hardware komputer 89%

mahasiswa calon guru.

Page 22: Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana, proses ... Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 . 2 ; Tahun 2008 tentang Guru,

15

Berikut ini rata-rata persentase dari deskriptor pada tiap-tiap indikator hasil

pencapaian calon mahasiswa guru dalam indikator merancang media pembelajaran,

memproduksi media pembelajaran dan penggunaan media pembelajaran berbasis TIK

akan disajikan dalam bentuk grafik:

Gambar 5. Grafik Perhitungan Rata-rata dari Indikator Merancang Media

Pembelajaran, Memproduksi Media Pembelajaran, Penggunaan Media Pembelajaran

Pada grafik perhitungan rata-rata dari tiga indikator, pencapaian kompetensi

dalam indikator merancang media pembelajaran mencapai 59%. Pada grafik indikator

merancang media pembelajaran dapat diperoleh kesimpulkan bahwa mereka terlebih

dahulu menganalisis media pembelajaran dan menyesuaikannya kedalam mata

pelajaran yang mereka bawakan. Selain itu mahasiswa calon guru juga melakukan

analisis kebutuhan media pembelajaran berbasis TIK berdasarkan karakteristik siswa.

Setelah media pembelajaran berbasis TIK digunakan, mahasiswa calon guru

melakukan evaluasi terhadap media pembelajaran yang digunakan apakah efektif

membuat siswa tertarik dalam materi yang dibawakan atau tidak. Apabila media

pembelajaran berbasis TIK yang digunakan tidak mampu membuat siswa tertarik atau

tidak mendorong motivasi siswa dalam pembelajaran maka mahasiswa calon guru

akan menyiapkan alternatif media pembelajaran berbasis TIK lainnya untuk

diterapkan pada mata pelajaran yang dibawakan. Sebanyak 41% lainnya pada

indikator merancang media pembelajaran dapat disimpulkan bahwa mereka tidak

memahami proses perancangan media pembelajaran berbasis TIK dan kurangnya

penguasaan mereka terhadap penggunaan media pembelajaran berbasis TIK selain

power point. Selain itu juga mereka tidak mengevaluasi penggunaan media

pembelajaran yang telah digunakan.

Pencapaian kompetensi mahasiswa calon guru pada indikator memproduksi

media pembelajaran mencapai 41%. Dalam indikator ini mahasiswa calon guru

menguasai beberapa cara memproduksi media pembelajaran, antara lain dengan

menggunakan Power Point, Prezi, dan Movie Maker. Selain itu mereka hanya mampu

mengembangkan media pembelajaran hanya menggunakan Power Point. Sebanyak

59% lainnya pada indikator memproduksi media pembelajaran dapat disimpulkan

bahwa mereka tidak memiliki kompetensi dalam memproduksi media pembelajaran

berbasis TIK karena mengalami kesulitan, antara lain kurangnya konsep, ide dan

desain media seperti apa yang akan mereka buat, kesulitan dalam membuat flash

animasi, kurangnya koneksi internet yang memadai, memakan banyak waktu dan

59%

41% 43%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Merancang Media

Pembelajaran

Memproduksi Media

Pembelajaran

Penggunaan Media

Pembelajaran

Grafik Rata-rata Data Dari Indikator Merancang Media

Pembelajaran, Memproduksi Media Pembelajaran, Penggunaan

Media Pembelajaran

Page 23: Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana, proses ... Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 . 2 ; Tahun 2008 tentang Guru,

16

kurangnya sarana dan prasarana yang memadai. Selain itu mereka juga tidak memiliki

kemampuan dalam pembuatan media pembelajaran seperti flash animasi dan video

pembelajaran. Hal ini disebabkan karena mereka tidak mendapat materi dalam hal

pembuatan animasi dan video dari mata kuliah pembelajaran berbasis TIK.

Pencapaian kompetensi mahasiswa calon guru pada indikator penggunaan media

pembelajaran mencapai 43%. Dalam indikator ini mahasiswa calon guru akan

menerapkan TIK dalam proses pembelajaran, seperti saat memberikan PR kepada

siswa. Mahasiswa calon guru akan menerapkan TIK dalam pengumpulan PR mereka

menggunakan email dan media sosial. Selain itu juga mereka akan menerapkan e-

learning apabila sarana dan prasarana sekolah mendukung. Mahasiswa calon guru juga

menyatakan bahwa mereka akan mempelajari prosedur penggunaan media terlebih

dahulu sebelum menggunakan, selain itu mereka juga memiliki kemampuan dalam

menginstal software dan memasang hardware apa saja yang dibutuhkan dalam media

pembelajaran, terlebih lagi mereka juga mampu memperbaiki software dan hardware

yang mereka gunakan jika terjadi permasalahan. Sebanyak 57% lainnya pada indikator

penggunaan media pembelajaran menyatakan bahwa mereka menggunakan media

konvensional saja sudah cukup, seperti menggunakan buku dan lembar kertas saat

ulangan. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan mereka terhadap berbagai

macam media pembelajaran berbasis TIK, selain itu mereka juga tidak memahami cara

penggunaanya. Faktor lainnya adalah karena menurut mereka sarana dan prasarana

penunjang TIK di sekolahan masih belum cukup, misalnya saat mereka akan

menerapkan e-learning di sekolahan namun di sekolahan koneksi internet masih

lambat dan belum mencukupi. Selain itu mereka juga tidak banyak mengetahui apa

saja media pembelajaran yang dapat digunakan dalam e-learning.

b. Kompetensi Menurut Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007

Hasil dan pembahasan dalam kompetensi ini menggunakan standar kualifikasi

dari Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 mengenai Standar Kualifikasi Akademik

dan Kompetensi.

Tabel 8. Hasil Penelitian Pada Kompetensi Permendiknas No 16 Tahun 2007

Nomor

Pertanyaan Deskriptor Pertanyaan

Skor Dalam

Persen Ya Tidak

1.

2.

3.

4.

5.

Memanfaatkan

teknologi

informasi dan

komunikasi

dalam

pembelajaran

yang diampu.

Apakah anda selalu menyiapkan media

pembelajaran berbasis TIK sebelum proses

belajar mengajar?

Apakah anda menganalisis standar kompetensi

mata pelajaran yang akan dibuat dan

menyesuaikannya dalam media pembelajaran

berbasis TIK?

Apakah anda melakukan observasi terhadap

karakter siswa sebelum membuat media

pembelajaran yang dapat memudahkan

pemahaman siswa?

Apakah anda akan menyiapkan media

pembelajaran berbasis TIK, misalnya game

edukasi untuk menyiasati siswa yang gaduh?

Apakah anda mempertimbangkan spesifikasi

dan ketersediaan hardware, software dan sarana

61

79

89

23

73

38

20

10

76

26

61.61%

79.79%

89.89%

23.23%

73.73%

Page 24: Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana, proses ... Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 . 2 ; Tahun 2008 tentang Guru,

17

6.

7.

8.

9.

10.

lainnya yang akan digunakan sebelum proses

belajar mengajar?

Apakah anda mempertimbangkan kemampuan

diri anda dalam menggunakan hardware,

software, dan sarana lainnya sebelum proses

belajar mengajar?

Sebelum proses belajar mengajar apakah anda

menganalisa sarana (hardware, software,

peralatan lainnya) yang sesuai dengan materi

yang akan diajarkan?

Apakah anda menentukan treatment dan

partisipasi siswa dalam merancang media

pembelajaran?

Apakah anda merancang media sesuai langkah-

langkah yang pernah diajarkan dalam

perkuliahan?

Apakah anda menentukan jenis media dengan

mengacu pada hasil analisis kebutuhan?

21

72

42

46

81

78

27

57

53

18

21.21%

72.72%

42.42%

46.46%

81.81%

11.

12.

13.

16.

17.

18.

19.

Memanfaatkan

teknologi

informasi dan

komunikasi

untuk

pengembangan

diri.

Apakah anda mendesain kerangka/prototype

media pembelajaran terlebih dahulu sebelum

membuat media pembelajaran berbasis TIK?

Apakah anda akan menguji coba media

pembelajaran yg dibuat sebelum digunakan

dalam proses belajar mengajar?

Apakah anda mengedit dan mengembangkan

media yang sudah ada jika ternyata media yang

sudah ada kurang sesuai kebutuhan materi?

Sebelum mengoperasikan media pembelajaran

TIK, apakah anda akan mempelajari prosedur

penggunaan media terlebih dahulu?

Apakah anda mampu menginstal software yang

dibutuhkan dalam media pembelajaran?

Apakah anda mampu memasang dan

menyalakan sendiri hardware (komputer, lcd,

modem, dll) yang dibutuhkan dalam media

pembelajaran?

Apakah anda mampu memperbaiki sendiri jika

software atau hardware pendukung mengalami

permasalahan?

39

49

35

10

67

85

18

60

50

64

89

32

14

81

39.39%

49.49%

35.35%

10.10%

67.67%

85.85%

18.18%

14.

15.

Memanfaatkan

teknologi

informasi dan

komunikasi

dalam

berkomunikasi.

Apakah anda berusaha mencari berbagai media

pembelajaran baru yang sewaktu-waktu dapat

dimanfaatkan?

Apakah anda akan memanfaatkan media TIK

seperti kuis online, dsb untuk mengevaluasi

hasil belajar siswa?

44

31

55

68

44.44%

31.31%

Page 25: Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana, proses ... Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 . 2 ; Tahun 2008 tentang Guru,

18

Berikut ini rata-rata persentase dari deskriptor memanfaatkan TIK dalam

pembelajaran yang diampu, memanfaatkan TIK untuk pengembangan diri, dan

memanfaatkan TIK dalam berkomunikasi akan disajikan dalam bentuk grafik:

Gambar 6. Grafik Perhitungan Rata-rata dari Kompetensi Menggunakan Standar

Kualifikasi Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007

Berdasarkan jumlah perhitungan pada deskriptor memanfaatkan TIK dalam

pembelajaran yang diampu, didapat bahwa sebanyak 59,28% mahasiswa calon guru

selalu menyiapkan media pembelajaran berbasis TIK sebelum proses belajar mengajar

dan mahasiswa calon guru menganalisis standar kompetensi mata pelajaran yang akan

dibuat dan menyesuaikannya dalam media pembelajaran berbasis TIK. Hal ini dapat

dilihat dari pertanyaan uraian yang ada dalam kuesioner yang menyatakan bahwa

mahasiswa calon guru menyesuaikan media pembelajaran berbasis TIK berdasarkan

mata pelajaran yang mereka bawakan, mereka akan mencari dan menggunakan

alternatif media pembelajaran berbasis TIK lainnya dan mencoba diterapkan pada

mata pelajaran yang dibawakan. Mahasiswa calon guru juga telah menguasai

pembuatan beberapa media pembelajaran lainnya seperti flash animasi, video

pembelajaran, e-book, Prezi, dan game pembelajaran berbasis TIK. Adapun sebanyak

40,72% mahasiswa calon guru menyatakan tidak selalu menyiapkan media

pembelajaran berbasis TIK sebelum proses belajar mengajar dan mahasiswa calon

guru tidak menganalisis standar kompetensi mata pelajaran yang akan dibuat dan

menyesuaikannya dalam media pembelajaran berbasis TIK disebabkan karena mereka

belum memahami perancangan media pembelajaran berbasis TIK dan juga cara

penggunaan media pembelajaran berbasis TIK lainnya yang sesuai dengan mata

pelajaran yang mereka bawakan.

Berdasarkan jumlah perhitungan pada deskriptor memanfaatkan TIK untuk

pengembangan diri, didapat bahwa sebanyak 43,71% mahasiswa calon guru

mendesain kerangka/prototype media pembelajaran terlebih dahulu sebelum membuat

media pembelajaran berbasis TIK dan mahasiswa calon guru menyatakan menguji

coba media pembelajaran yg dibuat sebelum digunakan dalam proses belajar

mengajar. Hal ini dapat dilihat dari jawaban pertanyaan uraian yang ada dalam

kuesioner yang menyatakan bahwa sebagian dari mahasiswa calon guru tidak

mengalami kesulitan dalam membuat media yang akan dimanfaatkan dalam proses

pembelajaran. Mereka menguasai beberapa media pembelajaran seperti Power Point,

Prezi, dan Movie Maker. Adapun sebanyak 56.29% mahasiswa calon guru

menyatakan tidak mendesain kerangka/prototype media pembelajaran terlebih dahulu

sebelum membuat media pembelajaran berbasis TIK dan mahasiswa calon guru

59.28%

43.71%37.87%

0.00%10.00%20.00%30.00%40.00%50.00%60.00%70.00%

Memanfaatkan TIK Dalam

Pembelajaran Yang Diampu

Memanfaatkan TIK Untuk

Pengembangkan Diri

Memanfaatkan TIK Dalam

Berkomunikasi

Rata-rata Kompetensi Menggunakan Standar Kualifikasi

Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007

Page 26: Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana, proses ... Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 . 2 ; Tahun 2008 tentang Guru,

19

menyatakan tidak menguji coba media pembelajaran yg dibuat sebelum digunakan

dalam proses belajar mengajar karena karena mahasiswa calon guru mengalami

kesulitan dalam membuat media pembelajaran, kesulitan yang mereka hadapi antara

lain kurangnya konsep, ide dan desain media seperti apa yang akan mereka buat,

kesulitan dalam membuat flash animasi, kurangnya koneksi internet yang memadai,

memakan banyak waktu dan kurangnya sarana dan prasarana yang memadai.

Berdasarkan jumlah perhitungan pada deskriptor memanfaatkan TIK dalam

berkomunikasi, didapat bahwa sebanyak 37,87 mahasiswa calon guru menyatakan

akan berusaha mencari berbagai media pembelajaran baru dari internet yang sewaktu-

waktu dapat dimanfaatkan. Hal ini dapat dilihat dari jawaban pertanyaan uraian yang

ada dalam kuesioner, mahasiswa calon guru menyatakan bahwa akan menerapkan TIK

dalam proses pembelajaran seperti saat mahasiswa calon guru memberikan PR kepada

siswa, mereka akan meminta kepada siswa agar pengumpulan PR dilakukan melalui

email atau media sosial agar waktu yang digunakan lebih efisien dan dapat menghemat

penggunaan kertas sebagai media konvensional. Selain itu mahasiswa calon guru

menyatakan memanfaatkan media TIK seperti kuis online, dsb untuk mengevaluasi

hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari jawaban pertanyaan uraian yang ada

dalam kuesioner, mahasiswa calon guru menyatakan bahwa akan memanfaatkan TIK

untuk membantu proses pembelajaran. Sebagai contoh mereka akan menggunakan

media e-learning selama sarana dan prasarana di sekolah mendukung untuk

diterapkannya e-learning. Adapun sebanyak 62.13% mahasiswa calon guru

menyatakan tidak akan berusaha mencari berbagai media pembelajaran baru yang

sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan, karena menurut mereka menggunakan media

konvensional saja sudah cukup, seperti menggunakan buku dan lembar kertas saat

ulangan. Hal ini disebabkan karena ketidaktahuan mereka terhadap berbagai macam

media pembelajaran berbasis TIK, selain itu mereka juga tidak memahami cara

penggunaanya. Selain itu mahasiswa calon guru menyatakan tidak memanfaatkan

media TIK seperti kuis online, dsb untuk mengevaluasi hasil belajar siswa karena

menurut mereka sarana dan prasarana penunjang TIK di sekolahan masih belum

cukup, misalnya saat mereka akan menerapkan e-learning di sekolahan namun di

sekolahan koneksi internet masih lambat dan belum mencukupi. Selain itu mereka juga

tidak banyak mengetahui apa saja media pembelajaran yang dapat digunakan dalam e-

learning.

5. Simpulan

Dari analisis kuesioner kompetensi dengan menggunakan indikator yang

mengacu pada penelitian Aditya Niarsa, kompetensi dan kesiapan mahasiswa calon

guru dalam merancang media pembelajaran mencapai 59%. Hasil tersebut masih

belum maksimal karena bertentangan dengan pendapat Hamalik, menurutnya guru

harus mampu merancang media pembelajaran karena memiliki fungsi yang penting

yaitu: untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif, penggunaan media

merupakan bagian internal dalam system pembelajaran, media pembelajaran penting

dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran, penggunaan media dalam pembelajaran

adalah untuk mempercepat proses pembelajaran dan membantu siswa dalam upaya

memahami materi yang disajikan oleh guru dalam kelas, penggunaan media dalam

pembelajaran dimaksudkan untuk mempertinggi mutu pendidikan [18]. Dalam

indikator merancang media pembelajaran berbasis TIK, kompetensi yang rata-rata

telah dipenuhi oleh mahasiswa calon guru adalah pada menyiapkan media

pembelajaran berbasis TIK, menganalisis standar kompetensi mata pelajaran dan

menyesuaikannya dalam media pembelajaran berbasis TIK, observasi terhadap

Page 27: Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana, proses ... Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 . 2 ; Tahun 2008 tentang Guru,

20

karakter siswa sebelum membuat media, mempertimbangkan spesifikasi dan

ketersediaan hardware, software dan sarana lainnya dan menentukan jenis media.

Sedangkan kompetensi mahasiswa calon guru yang rata-rata masih belum terpenuhi

adalah menyiasati siswa yang gaduh dengan menggunakan media pembelajaran

berbasis TIK, mempertimbangkan kemampuan diri dalam menggunakan hardware,

software, dan sarana lainnya, menentukan treatment dan partisipasi siswa dalam

merancang media pembelajaran, merancang media sesuai langkah-langkah yang

pernah diajarkan dalam perkuliahan.

Dari analisis kuesioner kompetensi dan kesiapan mahasiswa calon guru dalam

memproduksi media pembelajaran mencapai 41%. Hasil tersebut masih belum

maksimal karena bertentangan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Rahmat,

langkah-langkah pembuatan media pembelajaran antara lain: membuat

ide/gagasan/pemikiran, menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa, merumuskan

tujuan, menentukan kerangka isi bahan pelajaran, menentukan jenis media,

menentukan treatmen dan partisipasi siswa, membuat skets/story board, menentukan

bahan / alat yang digunakan, pelaksanaan pembuatan media, penyuntingan, uji coba,

melaksanakan kegiatan dan mengevaluasi [12]. Dalam indikator memproduksi media

pembelajaran berbasis TIK, kompetensi yang rata-rata telah dipenuhi oleh mahasiswa

calon guru adalah menguji coba media pembelajaran yg dibuat sebelum digunakan

dalam proses belajar mengajar. Sedangkan kompetensi mahasiswa calon guru yang

rata-rata masih belum terpenuhi adalah mendesain kerangka/prototype media

pembelajaran dan mengedit dan mengembangkan media yang sudah ada.

Dari analisis kuesioner kompetensi dan kesiapan mahasiswa calon guru dalam

penggunaan media pembelajaran termasuk mencapai 43%. Hasil tersebut masih belum

maksimal karena bertentangan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Anatta Sanai,

menurutnya teknologi informasi dan komunikasi adalah sebuah media atau alat bantu

dalam memperoleh pengetahuan antara seseorang kepada orang lain [8]. Dalam

indikator penggunaan media pembelajaran berbasis TIK, kompetensi yang rata-rata

telah dipenuhi oleh mahasiswa calon guru adalah mencari berbagai media

pembelajaran baru yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan, mampu menginstal

software yang dibutuhkan dalam media pembelajaran, mampu memasang dan

menyalakan sendiri hardware (komputer, lcd, modem, dll) yang dibutuhkan dalam

media pembelajaran. Sedangkan kompetensi mahasiswa calon guru yang rata-rata

masih belum terpenuhi adalah memanfaatkan media TIK seperti kuis online, dsb untuk

mengevaluasi hasil belajar siswa, mempelajari prosedur penggunaan media,

memperbaiki sendiri jika software atau hardware pendukung mengalami

permasalahan.

Dari analisis kuesioner kompetensi dengan menggunakan standar kualifikasi

dari permendiknas nomor 16 Tahun 2007 mengenai standar kualifikasi akademik dan

kompetensi, kualifikasi dalam memanfaatkan TIK dalam pembelajaran yang diampu

mencapai 59,28%, pertanyaan yang rata-rata telah dipenuhi oleh mahasiswa calon guru

adalah pada menyiapkan media pembelajaran berbasis TIK, menganalisis standar

kompetensi mata pelajaran dan menyesuaikannya dalam media pembelajaran berbasis

TIK, observasi terhadap karakter siswa sebelum membuat media, mempertimbangkan

spesifikasi dan ketersediaan hardware, software dan sarana lainnya dan menentukan

jenis media. Hasil kualifikasi dalam memanfaatkan TIK untuk pengembangan diri

mencapai 43,71%, pertanyaan yang rata-rata telah dipenuhi oleh mahasiswa calon guru

adalah pada menginstal software yang dibutuhkan dalam media pembelajaran dan

memasang dan menyalakan sendiri hardware (komputer, lcd, modem, dll) yang

Page 28: Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana, proses ... Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 . 2 ; Tahun 2008 tentang Guru,

21

dibutuhkan dalam media pembelajaran. Sedangkan kualifikasi dalam memanfaatkan

TIK dalam berkomunikasi mencapai 37.87%, dari semua hasil yang ada rata-rata

belum memenuhi kualifikasi.

6. Saran

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh pihak Fakultas untuk mengadakan

pelatihan teknis dalam mata kuliah yang berkaitan dengan pembelajaran berbasis TIK,

seperti penambahan jam untuk praktikum agar mahasiswa calon guru dapat

mempunyai bekal keterampilan dalam pembuatan, pemanfaatan, dan pengoperasian

media pembelajaran berbasis TIK, mengadakan pelatihan pemanfaatan media

pembelajaran berbasis TIK, menambah mata kuliah media pembelajaran berbasis TIK

pada kurikulum Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan. Hal ini mengacu pada hasil

penelitian yang menyatakan bahwa hanya 59% mahasiswa calon guru yang kompeten

dan siap dalam merancang media pembelajaran, 41% mahasiswa calon guru kompeten

dan siap dalam memproduksi media pembelajaran dan 43% mahasiswa calon guru

kompeten dan siap dalam penggunaan media pembelajaran. Mahasiswa calon guru

sebaiknya lebih meningkatkan kompetensinya dalam merancang media pembelajaran

dengan menambah pengetahuan tentang pembuatan media pembelajaran agar media

pembelajaran yang dirancang dapat sesuai dengan materi ajar, kebutuhan siswa,

kondisi lingkungan dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu diharapkan

lebih meningkatkan kompetensinya dalam memproduksi media pembelajaran yang

akan digunakan sebagai media pendukung dalam proses pembelajaran dengan

menambah pengetahuan tentang pembuatan media pembelajaran, langkah-langkah

dalam membuat media, mengikuti kursus komputer, agar media pembelajaran yang

diproduksi dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Kompetensi lain yang juga

harus ditingkatkan adalah kompetensi dalam penggunaan media pembelajaran yang

digunakan sebagai media pendukung dalam proses pembelajaran dengan mengikuti

kursus komputer atau pelatihan yang diadakan oleh pihak terkait, agar media

pembelajaran yang digunakan dapat dimanfaatkan sesuai dengan materi ajar,

kebutuhan siswa, kondisi lingkungan dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Bagi peneliti yang ingin mengadakan penelitian dengan tema yang sama diharapkan

dapat melakukan penelitian dengan metode penelitian kualitatif agar dapat

menggambarkan faktor-faktor yang lebih mendalam tentang apa saja yang

mempengaruhi hasil dari sudut pandang responden dengan jelas. Selain itu juga

diharapkan dapat memilih responden dari pendidik-pendidik muda yang kurang dari

satu tahun mengajar karena pendidik-pendidik muda masih memiliki banyak waktu

untuk mempelajari TIK.

7. Daftar Pustaka

[1] Depdiknas. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun

2007 Tanggal 4 Mei 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru,

Standar Kompetensi Pedagogik. Jakarta: Depdiknas.

[2] Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar

Baru Algensindo.

[3] Evanita, E. L. 2013. Kesiapan Guru Sekolah Menengah Atas Dalam Mendukung

Implementasi Kurikulum 2013. Program Studi Biologi. Universitas Negeri

Semarang.

Page 29: Studi Kompetensi Calon Pendidik dalam Mengembangkan dan … · 2018. 1. 18. · Menurut Sudjana, proses ... Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 . 2 ; Tahun 2008 tentang Guru,

22

[4] Arif, I. A. 2013. Analisis Kompetensi Guru di SMK Negeri 1 Watampone,

Kabupaten Bone. Program Studi Administrasi Negara. Universitas Hasanuddin.

[5] Mulyasa, E. 2009. Standar Kompetensi Guru Dan Sertifikasi Guru. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

[6] Muhaimin. 2004. Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

[7] Majid, Abdul. 2005. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

[8] Sanai, A. 2004. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi. Retrieved

from http://www.ekobudisantoso.id/2013/05/pengertian-teknologi-informasi-

dan.html.

[9] Wijayanti, Inggit Dyaning. 2011. Peningkatan Pendidikan Berbasis ICT. UIN

Sunan Kalijaga: Yogyakarta

[10] Sanaky, Hujair. 2009. Media Pembelajaran, Yogyakarta: Safiria Insani Press.

[11] Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar

Baru Algensindo.

[12] Drs. H. Rahmat, P.Hd. 2010. Media Pembelajaran Suatu Pengantar.

Yogyakarta: Logung Pustaka.

[13] Niarsa, Aditya. 2013. Studi Kompetensi Guru Dalam Memanfaatkan Media

Pembelajaran Berbasis TIK di SD Negeri 1 Ledok Kecamatan Sambong

Kabupaten Blora. Program Studi Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan.

Universitas Negeri Semarang.

[14] Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta

[15] Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Bandung: Alfabeta.

[16] Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahadjito. 2003. Media

Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, Dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

[17] Efendi, E. & H, Zhuang. 2005. E-Learning Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:

ANDI.

[18] Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.