STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI … STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI ASESMEN GURU MATA PELAJARAN...
-
Upload
truongcong -
Category
Documents
-
view
228 -
download
0
Transcript of STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI … STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI ASESMEN GURU MATA PELAJARAN...
i
STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI ASESMEN GURU
MATA PELAJARAN EKONOMI SMA DI KOTA
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Agustina Zara Fitri Ananda
NIM: 131324032
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN Kepersembahkan hasil karya ini untuk:
Tuhan Yesus yang selalu menuntun dan mendampingi di dalam setiap langkah
hidupku.
Bapak dan Ibu terkasih Alm. Yakobus Suprapto dan Almh. Rita Maria
Kasmunah, terimakasih atas bimbingan, kasih sayang, dukungan dan doanya
selama ini.
Kakak-kakakku Margaretha Ernestine dan Gregorius Dwi Pratmono Putra,
terimakasih atas doa dan dukungannya.
Teman-teman Pendidikan Ekonomi 2013, terimakasih atas semangat, motivasi,
dukungan dan doanya.
Terimakasih untuk dosen pembimbing yang telah sabar membimbing saya
selama menyelesaikan tugas akhir ini.
Terimakasih pula untuk Bapak Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi
yang telah memberikan ilmunya selama proses perkuliahan.
Terimakasih pula untuk almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“The only wealth which you will keep forever is the wealth
you have given away.”
-Marcus Aurelius-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
STUDI KOMPARASI TINGKAT LITERASI ASESMEN GURU MATA
PELAJARAN EKONOMI SMA DI KOTA YOGYAKARTA
Agustina Zara Fitri Ananda
Universitas Sanata Dharma
2018
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menguji dan menganalisis perbedaan
tingkat literasi asesmen guru mata pelajaran ekonomi SMA lulusan FKIP dan
non-FKIP di kota Yogyakarta, dan (2) menguji dan menganalisis perbedaan
tingkat literasi asesmen guru mata pelajaran ekonomi SMA jenjang yunior,
medior dan senior di kota Yogyakarta
Penelitian ini dilaksanakan di 26 SMA di Kota Yogyakarta. Populasi
penelitian meliputi seluruh guru mata pelajaran ekonomi SMA di Kota
Yogyakarta. Responden penelitian berjumlah 44 guru mata pelajaran ekonomi
SMA di Kota Yogykarta. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan
kuesioner berupa tes. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis independen
sampel t-tes dan one way anova.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada perbedaan tingkat
literasi asesmen guru mata pelajaran ekonomi SMA lulusan FKIP dan non-FKIP
di kota Yogyakarta dan (2) ada perbedaan tingkat literasi asesmen guru mata
pelajaran ekonomi SMA jenjang yunior, medior dan senior di kota Yogyakarta
Kata kunci: literasi asesmen, guru mata pelajaran ekonomi, lulusan FKIP, lulusan
non-FKIP, yunior, medior dan senior.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
COMPARATIVE STUDY OF ASSESSMENT LITERACY LEVEL OF THE
ECONOMIC SENIOR HIGH SCHOOL TEACHERS IN YOGYAKARTA
Agustina Zara Fitri Ananda
Sanata Dharma University
2018
The purpose of this study were: (1) to examine and analyze the difference
of assessment literacy level of economic senior high school teachers with
educational background and non-educational background in Yogyakarta and (2)
to examine and analyze the difference of assessment literacy level of economic
senior high school teachers among junior, medior and senior teacher in
Yogyakarta.
This research was conducted in 26 senior high schools in Yogyakarta. The
population of the study was all the economic teachers of senior high school in
Yogyakarta. The respondent of the study covered 44 economic senior high school
teacher in Yogyakarta. The data collection method was test. The data analysis
techniques were independent sample t-test and one way anova.
The results of data analysis showed that: (1) there was no difference of
assessment literacy level of economic senior high school teachers with
educational background and non-educational background in Yogyakarta and (2)
there was a difference of assessment literacy level of economic senior high school
teachers among junior, medior and senior teacher in Yogyakarta.
Keywords: assessment literacy, economic teacher, educational background, non-
educational background, junior, medior and senior.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan YME atas segala limpahan rahmat, kasih
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan
judul “Studi Komparasi Tingkat Literasi Asesmen Guru Mata Pelajaran
Ekonomi SMA Di Kota Yogyakarta” ini disusun untuk memenuhi syarat dalam
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam proses penulisan skripsi ini mulai dari awal penyususnan hingga
akhir, tidak lepas dari beberapa pihak yang telah memberikan bantuan moril,
materi, dukungan, bimbingan maupun kerjasamanya, untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd.,M.Si. selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Dra. Catharina Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed., selaku Ketua
Program Studi Pendidikan Ekonomi sekaligus Dosen Pembimbing yang
dengan sabar membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan
skripsi.
4. Seluruh Bapak Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah
memberikan ilmunya selama proses perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Kedua Orang Tuaku Bapak Alm. Yakobus Suprapto dan Ibu Almh. Rita
Maria Kasmunah serta kakakku Margaretha Ernestine dan Gregorius Dwi
Pratmono Putra tercinta, atas doa, dukungan, semangat, serta menjadi
tempat untuk berbagi suka dan duka selama penulis menyusun skripsi ini.
6. Pengurus MGMP Ekonomi Kota Yogyakarta yang telah memberikan izin
dan bantuan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
7. Bapak Ibu Guru Ekonomi SMA di Kota Yogyakarta yang telah
meluangkan waktunya membantu penulis dalam kelancaran penelitian ini.
8. Keluarga besar Pendidikan Ekonomi angkatan 2013 yang selalu
memberikan dukungan dan semangatnya.
9. Semua pihak dan teman-teman lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu yang telah membantu dan mendukung penulis selama
menempuh perkuliahan dari awal hingga akhir penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Yogyakarta, 16 Maret 2018
Penulis
Agustina Zara Fitri Ananda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
PERSEMBAHAN ............................................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI..............................vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................ x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Pembatasan Masalah ............................................................................... 5
C. Rumusan Masalah ................................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6
F. Definisi Operasional................................................................................ 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Literasi Asesmen ..................................................................................... 9
B. Profesi Guru ............................................................................................ 23
C. Kerangka Berpikir Teoretis ..................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 35
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 35
C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................... 36
D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel .................................... 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
E. Operasionalisasi Variabel........................................................................ 37
F. Data yang Dicari ..................................................................................... 40
G. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 40
H. Pengujian Intrumen Penelitian ................................................................ 41
I. Teknik Analisis Data ............................................................................... 48
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ......................................................................................... 53
B. Analisis Data ........................................................................................... 61
C. Uji Hipotesis ........................................................................................... 63
D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 65
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................. 71
B. Saran ....................................................................................................... 71
C. Keterbatasan ........................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 74
LAMPIRAN ...................................................................................................... 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Kisi-kisi Tes ……………………………..……………………… 39
Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Instrumen ………........................................... 42
Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Instrumen ……………………………...…… 44
Tabel 3.4. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ………………………………... 47
Tabel 3.5. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ………………………………... 47
Tabel 3.6. Kriteria Tingkat Literasi Asesmen Berdasarkan PAP II ……….. 49
Tabel 4.1. Data Guru Ekonomi Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan…. 54
Tabel 4.2. Data Guru Ekonomi Berdasarkan Pengalaman Mengajar ……… 54
Tabel 4.3. Data Guru Ekonomi Berdasarkan Status Kepegawaian………… 55
Tabel 4.4.
Tabel Analisis Deskriptif Tingkat Literasi Asesmen Guru
Ekonomi Lulusan FKIP dan non-FKIP……………. ……..……. 56
Tabel 4.5.
Kriteria Tingkat Literasi Asesmen Guru Ekonomi Lulusan
FKIP…………………….…………………………………....….. 57
Tabel 4.6.
Kriteria Tingkat Literasi Asesmen Guru Ekonomi Lulusan
FKIP…………………….……………………………………….. 58
Tabel 4.7.
Tabel Analisis Deskriptif Tingkat Literasi Asesmen Guru
Ekonomi Jenjang Yunior, Medior dan Senior…………………... 59
Tabel 4.8.
Kriteria Tingkat Literasi Asesmen Guru Ekonomi Jenjang
Yunior…………………….…………………………………..…. 59
Tabel 4.9.
Kriteria Tingkat Literasi Asesmen Guru Ekonomi Jenjang
Medior…………………….…………………………………...… 60
Tabel 4.10.
Kriteria Tingkat Literasi Asesmen Guru Ekonomi Jenjang
Senior…………………….…………………………………....… 60
Tabel 4.11. Hasil Uji Normalitas Data Literasi Asesmen Guru Ekonomi …... 62
Tabel 4.12. Hasil Uji Homogenitas……………………………….…………. 63
Tabel 4.13.
Hasil Uji Independent Sampel T-tes Tingkat Literasi Asesmen
Guru Ekonomi Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan ……… 64
Tabel 4.14.
Hasil Uji One Way Anova Tingkat Literasi Asesmen Guru
Ekonomi Berdasarkan Pengalaman Mengajar………………….. 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Untuk Uji Validitas………………………………. 77
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian………………………………………… 92
Lampiran 3 Data Penelitian Uji Validitas………………………………… 106
Lampiran 4 Data Penelitian…….………………………………………… 109
Lampiran 5 Data Penelitian Yang Valid …………………………………. 112
Lampiran 6 Uji Validitas dan Reabilitas 1 ……………………………….. 114
Lampiran 7 Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian…………………….. 118
Lampiran 8 Pengujian Hipotesis………………………………………….. 122
Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian………………………………………….. 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru memiliki peran sangat penting dalam dunia pendidikan. Seorang
guru bukan hanya pengajar, namun yang lebih penting guru merupakan
pendidik generasi bangsa. Guru memiliki tanggung jawab yang tinggi untuk
meningkatkan prestasi dan kemampuan anak didiknya, maka dari itu guru
dituntut untuk menjadi profesional. Profesional berkaitan dengan kemampuan
yang mengharuskan guru untuk menguasai keterampilan sesuai profesinya.
Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kompetensi. Kompetensi
merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak (Mulyasa, 2006: 37).
Hal ini dapat dilihat pada Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen, pasal 10 ayat (1), yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu
kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman guru
terhadap peserta didik serta kemampuan guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran, mulai dari perencanaan, pelaksananaan pembelajaran dan
mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran peserta didik. Mengevaluasi
proses dan hasil pembelajaran siswa merupakan tugas dan tanggung jawab
guru yang paling penting karena dengan dilakukannya evaluasi maka akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mempengaruhi segala seuatu yang akan dilakukan guru pada pembelajaran
berikutnya (Mertler, 2009). Evaluasi dan asesmen merupakan dua hal yang
berbeda. Evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang digunakan untuk
mengukur keberhasilan program pendidikan (Arikunto, 2004). Sedangkan
menurut Stiggins (1994) asesmen diartikan sebagai penilaian proses,
kemajuan dan hasil belajar siswa. Penilaian terhadap siswa adalah salah satu
tanggung-jawab yang paling penting bagi guru, karena kualitas pembelajaran
di kelas, sangat erat kaitannya dengan kualitas penilaian yang diterapkan.
Untuk dapat mewujudkan penilaian yang berkualitas guru tentunya harus
memiliki keterampilan asesmen yang artinya guru harus mengerti dengan
sungguh komponen yang diperlukan dalam penilaian.
Penting bagi guru untuk memiliki keterampilan asesmen. Literasi
asesmen penting karena hal ini menunjukkan kemampuan dalam memahami,
menganalisis proses pembelajaran dan menggunakan data prestasi siswa
untuk meningkatkan pengajaran di kelas. Menurut Newfields (2006) bila
seorang guru tidak memiliki keterampilan asesmen maka guru tidak dapat
mengetahui kemampuan dan perkembangan dari setiap peserta didik yang
nantinya akan berdampak pada proses pembelajaran dan hasil belajar peserta
didik. Asesmen dapat berdampak pada proses pembelajaran karena dengan
dilakukannya asesmen guru memperoleh banyak informasi mengenai hasil
belajar peserta didik yang nantinya digunakan untuk mengevaluasi model
pembelajaran serta untuk menentukan tujuan yang akan dicapai dalam
pembelajaran. Asesmen juga dapat berdampak pada hasil belajar peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
karena dengan melakukan asesmen guru akan memperoleh informasi
mengenai hasil kemampuan peserta didik yang dapat digunakan untuk
membantu peserta didik dalam belajar, melacak kemajuan belajar peserta
didik serta dapat mengkomunikasikan hasil belajar peserta didik kepada
pihak-pihak yang bersangkutan seperti orang tua. Untuk itu, penting bagi
guru memiliki keterampilan asesmen yang baik agar dapat meningkatkan
proses pembelajaran di kelas.
Banyak guru yang tingkat literasi asesmennya masih rendah yang
menyebabkan penilaian guru terhadap siswa belum maksimal. Hasil Uji
Kompetensi Guru (UKG) tahun 2015 menunjukkan nilai terendah terletak
pada aspek pedagogik dengan rata-rata nilai untuk provinsi seluruh Indonesia
yaitu hanya mencapai 48,94. Hal tersebut tidak sesuai dengan kriteria
ketuntasan UKG yang telah ditentukan oleh Pemerintah yaitu sebesar 55.
Hasil UKG tersebut menunjukkan bahwa kemampuan guru masih rendah
terutama pada aspek pedagogik yang di dalamnya terdapat kemampuan
asesmen.
Terdapat tujuh faktor yang mempengaruhi kompetensi guru,
diantaranya latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar, fasilitas
pendukung pembelajaran, keadaan kesehatan guru, keadaan ekonomi atau
tingkat kesejahteraan guru, etos kerja dan kecintaan guru terhadap profesinya
serta pengawasan kepala sekolah terhadap kinerja guru (Djamarah, 2008).
Salah satu faktor yang mempengaruhi kompetensi guru ialah latar belakang
pendidikan guru. Kesesuaian antara latar belakang pendidikan yang ditempuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
guru dengan bidang tugasnya akan mempengaruhi kompetensi guru itu
sendiri. Latar belakang pendidikan juga menentukan kepribadian seseorang,
termasuk dalam hal ini pola pikir dan wawasannya sebagai seorang guru.
Profesi guru di Indonesia saat ini tidak saja ditekuni oleh sarjana pendidikan
namun juga oleh mereka yang berlatar nonkependidikan. Guru Lulusan
kependidikan (FKIP) dan nonkependidikan tentunya memiliki kompetensi
yang berbeda karena keduanya memiliki latar belakang yang berbeda. Secara
teori dan pengalaman guru lulusan FKIP lebih memahami kemampuan
pedagogik, karena sejak di perkuliahan telah diperkenalkan dan mempelajari
tentang aspek pedagogik jika dibandingkan dengan guru lulusan non-FKIP.
Faktor lain yang mempengaruhi tingkat kompetensi guru yaitu
pengalaman mengajar guru. Seorang guru yang profesional hendaknya terus
mencari pengalaman-pengalaman berharga sebagai penunjang
keberhasilannya menjadi guru yang profesional. Sumitro (2001: 70)
mengatakan bahwa:
Hal yang perlu diperhatikan oleh guru adalah mereka harus senantiasa
meningkatkan pengalamannya, sehingga mempunyai pengalaman
yang banyak dan berkualitas yang dapat menunjang keberhasilan
dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.
Guru dengan pengalaman mengajar lebih lama tentunya memiliki
kemampuan asesmen yang lebih baik. Penelitian yang dilakukan Suciati
(2015) yang berjudul Literasi Asesmen IPA Pada Guru SD di Kota Bengkulu,
menegaskan bahwa lamanya pengalaman mengajar seorang guru menentukan
tingkat literasi asesmen mereka. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan
bahwa faktor pengalaman mengajar menjadi pendukung tingginya tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
literasi asesmen mereka. Hal tersebut mengindikasikan bahwa tingkat
senioritas guru dapat berpengaruh terhadap tingkat literasi asesmen guru
mengingat guru senior memiliki pengalaman mengajar yang banyak
dibandingkan dengan guru yunior.
Berdasarkan uraian mengenai kompetensi guru lulusan FKIP dan non-
FKIP serta tingkat senioritas guru, maka dapat diduga bahwa ada perbedaan
tingkat literasi asesmen diantara guru lulusan FKIP dan nonFKIP serta antara
guru yunior, medior dan senior. Mengingat pentingnya literasi asesmen bagi
seorang guru, maka peneliti akan mencari informasi mengenai kemampuan
dan pengetahuan guru lulusan kependidikan dan nonkependidikan serta guru
yunior, medior dan senior tentang asesmen di Yogyakarta. Yogyakarta
dikenal dengan sebutan kota pelajar, sebagai kota pelajar tentunya memiliki
pendidik yang berkualitas. Oleh karena itu Peneliti ingin meneliti apakah
benar guru di SMA Kota Yogyakarta memiliki tingkat literasi yang baik.
Penelitian tersebut berjudul “Studi Komparasi Tingkat Literasi Asesmen
Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA di Kota Yogyakarta”.
B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka terdapat banyak faktor
yang mempengaruhi kompetensi guru, diantaranya latar belakang pendidikan,
pengalaman mengajar, fasilitas pendukung pembelajaran, keadaan kesehatan
guru, keadaan ekonomi atau tingkat kesejahteraan guru, etos kerja dan
kecintaan guru terhadap profesinya serta pengawasan kepala sekolah terhadap
kinerja guru kesulitan belajar ekonomi siswa. Maka dari itu, agar lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
terfokus dan lebih mendalam peneliti membatasi pada dua faktor yang diduga
menyebabkan perbedaan tingkat literasi asesmen. Faktor-faktor tersebut
adalah latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar guru ekonomi
SMA di Kota Yogyakarta
C. Rumusan Masalah
1. Apakah ada perbedaan tingkat literasi asesmen guru mata pelajaran
ekonomi SMA lulusan FKIP dan non-FKIP di kota Yogyakarta?
2. Apakah ada perbedaan tingkat literasi asesmen guru mata pelajaran
ekonomi SMA jenjang yunior, medior dan senior di kota Yogyakarta?
D. Tujuan Penelitian
1. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis perbedaan
tingkat literasi asesmen guru mata pelajaran ekonomi SMA lulusan FKIP
dan non-FKIP di kota Yogyakarta.
2. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis perbedaan
tingkat literasi asesmen guru mata pelajaran ekonomi SMA jenjang
yunior, medior dan senior di kota Yogyakarta.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pengetahuan,
khususnya mengenai perbedaan tingkat literasi asesmen di antara guru
lulusan kependidikan dan nonkependidikan serta guru yunior, medior, dan
senior.
2. Manfaat Praktis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
a. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada kepala
sekolah guna menetapkan kebijakan sekolah yang dapat membantu
guru lulusan nonkependidikan dan guru yunior dalam
mengembangkan literasi asesmen.
b. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai sarana untuk meningkatkan
wawasan yang lebih luas tentang literasi asesmen.
F. Definisi Operasional
Penelitian pengkajian Perbedaan Tingkat Literasi Asesmen Guru ini
menggunakan beberapa istilah yang spesifik. Untuk mempermudah
pemahaman dalam penelitian ini, berikut dideskripsikan beberapa istilah yang
banyak digunakan. Beberapa istilah tersebut beserta dengan penjelasannya
adalah sebagai berikut:
1. Literasi asesmen merupakan kemampuan menggunakan pengetahuan
tentang asesmen untuk mengidentifikasi permasalahan dan menarik
kesimpulan berdasarkan bukti-bukti hasil penilaian dalam rangka
memahami serta membuat keputusan berdasarkan hasil asesmen.
2. Latar belakang pendidikan merupakan pendidikan yang telah ditempuh
seseorang guru, yang dibedakan dua, yaitu berdasarkan guru sarjana
lulusan kependidikan (FKIP) dan guru lulusan nonkependidikan (non-
FKIP).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Pengalaman mengajar merupakan pengalaman berdasarkan lamanya
mengajar seorang guru. Pengalaman mengajar dalam penelitian ini
dilihat dari segi senioritas guru yang dibedakan dalam tiga jenjang yaitu
yunior, medior dan senior. Guru yunior adalah guru dengan pengalaman
mengajar (1) 0-5 tahun, (2) guru medior 6-10 tahun dan (3) guru senior
11 tahun atau lebih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Literasi Asesmen
1. Definisi Asesmen
Asesmen merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan pembelajaran. Asesmen memiliki makna yang berbeda dengan
evaluasi. The Task Group on Asesment and Testing (TGAT) mendeskripsikan
asesmen sebagai semua cara yang digunakan untuk menilai unjuk kerja
individu atau kelompok (Griffin & Nix, 1991). Dinyatakan oleh Linn dan
Gronlund (1995: 5), asesmen (penilaian) merupakan suatu istilah umum yang
meliputi prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang
pembelajaran (observasi, rata-rata pelaksanaan tertulis) dan format penilaian
hasil belajar. Boyer & Ewel mendefinisikan asesmen sebagai proses yang
menyediakan informasi tentang individu siswa, tentang kurikulum atau
program, tentang institusi atau segala sesuatu yang berkaitan dengan sistem
institusi (Stark & Thomas, 1994).
Livingston & Wilson (2008) mendefinisikan asesmen sebagai kegiatan
prosedural dan sistematis yang bertujuan mengumpulkan informasi yang
dapat digunakan untuk membuat kesimpulan tehadap karakter seseorang atau
objek. Senada dengan pendapat tersebut, Suryanto, dkk. (2012) mengartikan
asesmen sebagai kegiatan untuk mengumpulkan informasi hasil belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
yang diperoleh dari berbagai jenis tagihan dan mengolah informasi tersebut
untuk menilai hasil belajar dan perkembangan siswa.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
asesmen merupakan proses pengumpulan informasi secara menyeluruh yang
dilakukan secara terus menerus untuk mengetahui kemampuan dan
keberhasilan siswa dalam pembelajaran dengan menilai kinerja siswa baik
secara individu maupun dalam kelompok.
2. Definisi Literasi Asesmen
Penilaian terhadap siswa dalam pembelajaran bukanlah pekerjaan yang
mudah karena harus membutuhkan latihan serta penguasaan teori-teori
tentang penilaian yang terkait dengan hal apa yang akan dinilai. Untuk dapat
mewujudkan penilaian yang berkualitas guru tentunya harus memiliki
kemampuan (literasi) asesmen. Sehubungan dengan hal itu, Programme for
International Student Assessmen (2006) menjelaskan bahwa literasi adalah
kemampuan menggunakan pengetahuan untuk mengidentifikasi permasalahan
dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti dalam rangka memahami
serta membuat keputusan.
Menurut Stiggins (2005) literasi asesmen merupakan kemampuan untuk
mengumpulkan informasi yang reliabel, kualitas tentang prestasi siswa dan
kemampuan menggunakan informasi secara efektif untuk memaksimalkan
prestasi siswa. Sedangkan menurut Organization for Economic Cooperation
and Development (OECD, 2003) asesmen literasi didefinisikan sebagai
kapasitas untuk menggunakan pengetahuan ilmiah, mengidentifikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
pertanyaan dan menarik kesimpulan berdasarkan fakta untuk memahami dan
membuat keputusan dari perubahan yang terjadi karena aktivitas manusia.
Senada dengan pendapat di atas, Menurut AAAS (American Association for
the Advancement of Science), asesmen literasi adalah kapasitas untuk
menggunakan pengetahuan ilmiah, mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan
dan untuk menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti agar dapat memahami
dan membantu membuat keputusan tentang dunia alami dan interaksi manusia
dengan alam.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa literasi
asesmen adalah kemampuan menggunakan pengetahuan tentang asesmen
untuk mengidentifikasi permasalahan dan menarik kesimpulan berdasarkan
bukti-bukti hasil penilaian dalam rangka memahami serta membuat keputusan
berdasarkan hasil asesmen.
Penilaian terhadap siswa merupakan salah satu tanggungjawab yang
paling penting bagi guru, karena kualitas pembelajaran di kelas sangat erat
kaitannya dengan kualitas penilaian yang diterapkan oleh guru. Sebuah
penelitian di Malaysia dengan judul “Enhancing Malaysian Teachers’
Assessment Literacy” menunjukkan hasil bahwa tingkat literasi asesmen di
Malaysia kurang memuaskan. Hasil serupa ditemukan juga dalam penelitian
di Thailand dengan judul “A Study of Classroom Assessment Literacy of
Primary School Teachers” yang mengungkapkan bahwa sebagian besar guru
memiliki tingkat literasi asesmen yang rendah. Jika dilihat di negara kita
sendiri yakni Indonesia, banyak guru yang diduga tingkat literasi asesmennya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
masih rendah. Hal tersebut terbukti dari hasil tes UKG pedagogi pada tahun
2015 yang rendah yaitu 48,94. Hasil tersebut tidak sesuai dengan kriteria
UKG yakni 55. Sekalipun hasil UKG pedagogi yang dikeluarkan oleh
KEMENDIKBUD tidak merinci nilai untuk masing-masing dimensi dalam
kompetensi pedagogi, namun karena dimensi penilaian meliputi 3 dimensi
yaitu (1) menyelanggarakan penilaian, (2) memanfaatkan hasil penilaian
untuk kepentingan pembelajaran, dan (3) melakukan tindakan reflektif untuk
peningkatan kualitas pembelajaran maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
literasi asesmen Guru secara umum adalah rendah atau di bawah kriteria.
Jika seorang guru tidak memiliki literasi asesmen yang baik maka guru
tersebut tidak dapat mengetahui kemampuan dan perkembangan dari setiap
peserta didik yang nantinya akan berdampak pada proses pembelajaran dan
hasil belajar peserta didik (Newfields 2006). Ole h karena itu penting bagi
guru untuk memiliki dan menguasai literasi asesmen. Dalam jurnal
“Important of Teacher Assessment” (2014) menjelaskan bahwa literasi
asesmen penting bagi guru karena membantu guru untuk memahami,
menganalisis dan menggunakan data prestasi siswa untuk meningkatkan
pengajaran. Selain itu, dengan memiliki dan menguasai literasi asesmen
seorang guru dapat menafsirkan data penialain, berkomunikasi dengan siswa
mengenai status pemahaman belajar meraka dan menggunakan informasi
penilaian untuk mengatur waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan
belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3. Pentingnya Asesmen
Seorang guru perlu melakukan penilaian guna untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Asesmen mempunyai
makna yang penting, baik bagi siswa, guru maupun sekolah. Adapun makna
penilaian (Arikunto, 2013) bagi ketika pihak tersebut:
a. Bagi Siswa
Dengan diadakannya penilaian, maka siswa dapat mengetahui sejauh mana
keberhasilan mereka dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Terdapat dua
kemungkinan atas hasil penilaian yang dilakukan terhadap siswa:
1) Memuaskan
Jika hasil yang diperoleh siswa memuaskan, maka siswa akan
mempunyai motivasi yang cukup besar untuk belajar lebih giat agar
mereka mendapat hasil yang lebih memuaskan pada penilaian
pembelajaran selanjutnya.
2) Tidak memuaskan
Jika hasil yang diperoleh siswa tidak memuaskan, maka siswa akan
berusaha agar dalam penilaian yang selanjutnya memperoleh hasil yang
memuaskan. Namun, jika siswa tidak mempunyai kemauan yang gigih,
maka siswa akan menjadi putus asa dengan hasil yang diterimanya.
b. Bagi Guru
1) Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan terhadap siswa, guru akan
dapat mengetahui siswa-siswa mana yang belum dan sudah berhak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
melanjutkan pelajarannya, karena sudah berhasil mencapai KKM
kompetensi yang diharapkan. Dengan demikian, melalui penilaian
inilah guru dapat lebih memusatkan perhatiannya pada siswa yang
belum berhasil mencapai KKM.
2) Dengan melakukan penilaian, guru dapat mengetahui materi yang tepat
bagi siswa, agar dalam pembelajaran selanjutnya perlu diadakan
perubahan atau tidak.
3) Hasil penilaian akan memberikan gambaran bagi guru mengenai
strategi pembelajaran yang digunakan selama ini sudah tepat atau
belum. Jika sebagian siswa memperoleh hasil penilaian yang kurang
baik kemungkinan hal tersebut disebabkan oleh strategi atau metode
yang kurang tepat. Apabila demikian, maka guru harus mengintropeksi
diri dan mencoba strategi lain dalam kegiatan pembelajaran yang
selanjutnya.
c. Bagi Sekolah
1) Dengan diadakannya penilaian oleh guru, maka akan dapat mengetahui
kondisi belajar maupun kultur akademik yang diciptakan oleh sekolah
apakah sudah sesuai dengan harapan atau belum, karena hasil belajar
siswa mencerminkan kualitas sekolah.
2) Informasi hasil penilaian yang diperoleh dapat dijadikan sebagai
pertimbangan bagi sekolah untuk menyusun berbagai program
pendidikan di sekolah untuk masa yang akan datang.
4. Dimensi Asesmen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
a. Prinsip Asesmen
Penilaian terhadap siswa adalah salah satu tanggung-jawab yang
paling penting bagi guru, karena kualitas pembelajaran di kelas, sangat erat
kaitannya dengan kualitas penilaian yang diterapkan. Untuk dapat
melakukan penilaian yang berkulitas, maka perlu diperhatikan beberapa
prinsip penilaian sebagai dasar dalam melaksanakan penilaian hasil belajar
siswa. Terdapat 9 prinsip asesmen menurut Permendikbud No 23 Tahun
2016 Pasal 5, yaitu:
1) Sahih, berarti penilaian didasarakan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur. Penilaian sahih berarti menilai apa yang
seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk
mengukur kompetensi.
2) Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang
jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilaian. Dalam hal ini penilaian
guru terhadap siswa harus sesuai dengan kriteria/rubrik penilaian yang
jelas serta penilaian harus dilakukan berdasarkan kemampuan yang
dimiliki peserta didik.
3) Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta
didik. Penilaian yang dilakukan harus sesuai dengan aspek yang dinilai
dan harus berdasarkan pada kemampuan yang dimiliki siswa tanpa
memperhatikan perbedaan latar belakang, suku, agama dan hal-hal lain
yang bisa mempengaruhi penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
4) Terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. Penilaian dan pembelajaran
merupakan satu komponen yang saling mempengaruhi, asesmen
digunakan untuk menilai efektivitas pembelajaran yang nantinya hasil
dari asesmen diharapkan dapat memberikan masukan guna untuk
memperbaiki proses pembelajaran menuju kualitas yang lebih baik.
5) Terbuka, artinya prosedur penilaian, kriteria penilaian dan dasar
pengambilan keputusan terhadap hasil belajar peserta didik dapat
diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan.
6) Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua
aspek kompetensi dengan menggunakan teknik penilaian yang sesuai,
untuk memantau dan menilai perkembangan kemampuan peserta didik.
Penilaian yang dilakukan harus mencakup aspek kompetensi secara
menyeluruh baik aspek kognitif, afektif dan psikomotorik harus
seimbang.
7) Sistematis, berarti penialaian dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah baku sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.
8) Beracuan kriteria, berarti penialaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan. Standar penilaian hasil belajar pada
umumnya dibedakan kedalam dua standar, yakni standar penilaian
acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
9) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari
segimekanisme, prosedur, tenik maupun hasilnya. Keberhasilan
program pengajaran perlu disampaikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan dengan pendidikan sebagai laporan
pertanggungjawaban (Acountability). Pihak-pihak yang dimaksud
antara lain orang tua, masyarakat lingkungan pada umumnya dan
lembaga pendidikan itu sendiri.
b. Tujuan Asesmen
Penilaian merupakan salah satu elemen yang penting dalam
pembelajaran, dimana merupakan komponen yang tidak kalah pentingnya
dengan model atau metode pembelajaran. Penilaian digunakan untuk
mengetahui kemampuan serta keberhasilan siswa, dalam pencapaian
tujuan-tujuan pembelajaran. Adapun Tujuan asesmen menurut Chittenden
(1994) :
1) Keeping track
Untuk menelusuri agar proses pembelajaran tetap sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan. Untuk itu, guru harus mengumpulkan data
dan informasi dalam kurun waktu tertentu melalui berbagai jenis dan
teknik penilain untuk memperoleh tentang pencapaian kemajuan belajar
peserta didik.
2) Checking-up
Untuk mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik dalam
proses pembelajaran dan kekurangan-kekurangan peserta didik selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
mengikuti proses pembelajaran. Dengan kata lain, guru perlu
melakukan penilaian untuk mengetahui bagian mana dari materi yang
sudah dikuasai peserta didik dan bagian mana dari materi yang belum
dikuasai.
3) Finding-out
Mencari dan menemukan hal-hal yang menyebabkan terjadinya
kelemahan dan kesalahan dalam proses pembelajaran, sehingga guru
dapat dengan cepat mencari alternatif solusinya.
4) Summing-up
Untuk menyimpulkan apakah siswa telah meguasai seluruh
kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum atau belum.
c. Fungsi Asesmen
Asesmen atau penilaian merupakan bagian penting dalam dari suatu
proses belajar mengajar. Fungsi asesmen menurut Arikunto (2012)
diantaranya:
1) Asesmen berfungsi Selektif
Dengan mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk
mengadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya. Penilaian itu sendiri
mempunyai tujuan, yaitu untuk menentukan kemajuan/hasil belajar peserta
didik dalam mata pelajar tertentu, sebagai bahan untuk memberikan
laporan kepada berbagai pihak, penentuan kenaikan kelas dan penentuan
lulus-tidaknya peserta didik.
2) Penilaian berfungsi diagnostik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Alat yang digunakan dalam penilaian akan menunjukkan hasil yang
dapat mengetahui kelemahan peserta didik. Jadi dengan mengadakan
penilaian sebenarnya guru melakukan diagnosis kepada siswa tentang
kebaikan dan kelemahannya. Dengan mengetahui kelemahan-kelemahan
yang ada maka akan mudah mencari cara untuk mengatasinya.
3) Penilaian berfungsi untuk penempatan
Penilaian dimaksudkan melayani perbedaan kemampuan siswa atau
dengan kata lain siswa melakukan pembelajaran secara berkelompok.
Untuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang siswa
harus ditempatkan, digunakan suatu penilaian. Sekolompok siswa yang
mempunyai hasil penilaian yang sama, akan berada dalam kelompok yang
sama belajarnya.
4) Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan
Keberhasilan suatu program ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu
faktor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana dan sistem administrasi.
Penilaian dilakukan dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana suatu
program berhasil diterapkan, salah satunya faktor guru dan metode
mengajar.
Menurut PERMENDIKBUD No 53 Tahun 2015, penilaian hasil
belajar oleh Pendidik berfungsi untuk memantau kemajuan belajar,
memantau hasil belajar dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar
peserta didik secara berkesinambungan. Selain itu, penilaian hasil belajar
oleh Pendidik bertujuan untuk (a) mengetahui tingkat penguasaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
komtenesi, (b) menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi, (c)
menetapkan program perbaikan dan pengayaan berdasarkan tingkat
penguasaan kompetensi dan (d) memperbaiki proses pembelajaran.
d. Bentuk Asesmen
Penilaian hasil belajar mencakup aspek kompetensi sikap,
pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara berimbang
sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif siswa terhadap
standar yang ditetapkan. Berdasarkan PERMENDIKBUD No 23 tahun
2016 penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh pendidik dilakukan dalam
bentuk ulangan, pengamatan, penugasan, atau bentuk lain yang diperlukan.
Penilaian tersebut digunakan untuk mengukur dan mengetahui pencapaian
kompetensi peserta didik, memperbaiki proses pembelajaran dan
menyusun laporan kemajuan hasil belajar harian, tengah semester, akhir
semester, akhir tahun atau kenaikan kelas.
e. Mekanisme Asesmen
Mekanisme penilaian adalah sistem yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses
pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan
pembelajaran dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Untuk
mengukur keberhasilan proses pencapaian kompetensi peserta didik, perlu
di tetapkan KKM. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria
ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Berdasarkan PERMENDIKBUD No 23 tahun 2016 ada 6 mekanisme
penilaian oleh pendidik, yaitu:
1) Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan
silabus
2) Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan dan
teknik penilaian lain yang relevan, dan pelaporannya menjadi
tanggungjawab wali kelas
3) Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan,
dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai
4) Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek,
portofolio dan teknik lain yang sesuai dengan kompetensi yang dinilai
5) Peserta didik yang belum mencapai KKM satuan pendidikan harus
mengikuti pembelajaran remedi
6) Hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan peserta didik
disampaikan dalam bentuk angka/deskripsi.
f. Prosedur Asesmen
Sebuah proses penilaian adalah sebuah proses justifikasi terhadap
suatu objek yang dinilai. Dalam dunia pendidikan yang semuanya harus
akuntabel, sebuah justifikasi harus didasari oleh suatu data dan harus
memiliki tujuan. Justifikasi tanpa memberikan nilai edukasi tidak akan
sesuai dengan tujuan dari pendidikan oleh karena suatu proses penilaian
hendaknya bermakna lebih baik daripada sekedar mengelompokkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
peserta didik berdasarkan kemampuan yang mereka miliki. Berdasarkan
peran dari suatu proses penilaian maka penilaian dilakukan dengan
mematuhi beberapa kaidah. Dalam sebuah proses penilaian ada beberapa
langkah yang harus ditempuh agar memberikan penilaian yang lebih
bermakna dan otentik. Hal ini sangat diperlukan agar hasil dari penilaian
dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak yang terlibat dalam pendidikan dan
berkaitan dengan objek yang dinilai.
Berdasarkan PERMENDIKBUD No 23 tahun 2016 ada 8 prosedur
penilaian oleh pendidik, yaitu:
1) Menetapkan tujuan penilaian yang mengacu pada RPP yang telah
disusun
2) Menyusun kisi-kisi penilaian
3) Membuat instrumen penilaian berikut pedoman penilaian
4) Melakukan analisis kualitas instrumen
5) Melakukan penilaian
6) Mengolah, menganalisis dan menginterpretasikan hasil penilaian
7) Melaporkan hasil penilaian
8) Memanfaatkan laporan hasil penilaian.
g. Instrumen Asesmen
Istilah instrumen dalam penilaian tidak terlepas dari teknik penilaian.
Artinya, istrumen penilaian berkaitan dengan teknik penilaian. Instrumen
penilaian yang digunakan oleh pendidik dalam bentuk penilaian berupa
tes, pengataman penugasan perseorangan maupun kelompok, dan bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
lainnya yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat
perkembangan peserta didik.
h. Metode asesmen
Metode asesmen adalah cara yang dapat digunakan dalam
melaksanakan asesmen. Pada penelitian yang berjudul A study of clasroom
assessment literacy of primary school teachers menemukan bahwa
sebagian besar guru mempunyai tingkat literasi asesmen yang rendah.
Oleh karena itu, seorang guru harus memiliki kemampuan untuk memilih
metode penilaian yang tepat untuk membuat keputusan mengenai
instruksi. Kemampuan untuk memilih metode penilaian yang tepat,
bermanfaat, mudah untuk mengelola dan mengatur, secara teknis cukup,
dan adil diperlukan untuk penggunaan data untuk mendukung
pengambilan keputusan mengenai instruksi. Guru harus akrab dengan jenis
data yang berasal dari bentuk yang berbeda dari penilaian, termasuk
kekuatan dan kelemahan mereka. Secara khusus, guru harus membiasakan
diri dengan kriteria penilaian dan pemilihan metode penilaian yang
konsisten dengan rencana pelajaran
B. Profesi Guru
1. Pengertian Guru
Menurut Undang-Undang no 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen,
guru adalah pendidik profesional dengan tugas tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan
dasar dan pendidikan menengah.
Menurut Chotimah (2008), guru dalam pengertian sederhana adalah
orang yang memfasilitasi proses peralihan ilmu pengetahuan dari sumber
belajar ke peserta didik. Menurut Dri Atmaka (2004:17) pendidik adalah
orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan pertolongan kepada anak
didik dalam perkembangan baik jasmani maupun rohaninya.
2. Kompetensi Guru
Menurut Hamzah B. Uno (2011) pengertian dasar kompetensi yakni
kemampuan dan kecakapan. Istilah kompetensi guru mempunyai banyak
makna, dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kompetensi berarti
(kewenangan) kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal.
Sedangkan menurut Saiful Sagala 2009, kompetensi merupakan peleburan
dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diwujudkan dalam bentuk
perbuatan.
Kompetensi guru yang dijelaskan pada Permendiknas No.16 Tahun 2007
dikembangkan secara utuh dalam empat kompetensi utama yaitu kompetensi
pedagogik, kepribadian, social, dan professional. Kompetensi inti guru
meliputi:
a. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru mengelola
pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya (mulyasa 2013). Kompetensi pedagogik adalah
kemampuan guru yang berkenaan dengan penugasan teoretis dan proses
aplikasinya dalam pembelajaran. Menurut Janawi 2012, komptensi
pedagogik berhubungan dengan:
1) Menguasai karakter peserta didik
2) Menguasai teori dan prinsip-prinsip pembelajaran
3) Mengembangkan kurikulum dan merancang pembelajaran
4) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
5) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik
6) Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik
7) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar
8) Memanfaatkan hasil evaluasi dan penilaian untuk kepentingan
pembelajaran
9) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran
b. Kompetensi profesional
Menurut Mulyasa (2013) kompetensi profesional adalah kemampuan
pendidik dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik
memperoleh kompetensi yang ditetapkan. Kompetensi ini mengacu kepada
kemampuan teoritik dan praktik lapangan (Janawi, 2012). Kemampuan
profesional dapat dijabarkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
1) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu.
2) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
3) Menguasai filosof, metodologi, teknis dan fraktis penelitian dan
pengembangan ilmu yang sesuai dan mendukung bidang keahliannya
4) Mengembangkan diri dan kinerja profesionalitasnya dengan melakukan
tindakan reflektif dan penggunaan TIK
5) Meningkatkan kinerja dan komitmen dalam pelaksanaan pengabdian
kepada masyarakat.
c. Kompetensi kepribadian
Menurut Mulyasa (2013), kompetensi kepribadian adalah kepribadian
pendidik yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan
bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Secara khusus kompetensi ini
dijabarkan berupa:
1) Berjiwa pendidik dan bertindak sesuai dengan norma agama, hokum,
social dan kebudayaan nasional Indonesia
2) Tampil sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia dan menjadi teladan
bagi peserta didik dan masyarakat
3) Tampil sebagai pribadi yang mantap, dewasa, stabil dan berwibawa
4) Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab, rasa bangga sebagai tenaga
pendidik dan rasa percaya diri.
d. Kompetensi sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Menurut Mulyasa (2013) kompetensi sosial adalah kemampuan
pendidik dalam berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan
peserta didik, sesama pendidik dan masyarakat. Kompetensi ini berkaitan
dengan kemampuan guru dalam berinteraksi dengan peserta didik dan
dengan orang yang berada disekitarnya. Menurut Janawi (2012)
kompetensi sosial ini dirinci sebagai berikut:
1) Bersikap inklusif dan bertindak obyektif
2) Beradaptasi dengan lingkungan tempat bertugas dan dengan lingkungan
masyarakat
3) Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan komunitas
profesi sendiri maupun profesi lain baik secara lisan dan tulisan
4) Berkomunikasi secara empatik dan santun dengan masyarakat luas.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi guru
Kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan
yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Menurut
Djamarah (2008) terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi
guru, yaitu:
1) Latar Belakang Pendidikan
Latar belakang pendidikan merupakan pendidikan yang telah
ditempuh seseorang. Latar belakang pendidikan ini meliputi pendidikan
formal dan nonformal. Kesesuaian antara latar belakang pendidikan yang
ditempuh guru dengan bidang tugasnya akan mempengaruhi kompetensi
guru itu sendiri. Guru dengan latar belakang pendidikan keguruan akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
lebih berkompeten dalam menjalankan tugas profesinya sebagai guru,
karena telah memiliki bekal teori sebagai pendukung pengabdinnya, selain
itu juga lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah.
2) Pengalaman Mengajar
Pengalaman bagi seorang guru sangatlah berharga, dikarenakan
pengalaman mengajar tidak pernah ditemukan semua dilembaga
pendidikan formal. Pengalaman teoretis tidak selamanya menjamin
keberhasilan seorang guru dalam mengajar bila tidak didasari dengan
pengalaman. Mengajar bukan sekedar ilmu, teknologi dan seni belaka,
tetapi mengajar sebagai suatu keterampilan. Keterampilan mengajar
banyak macamnya dan hal itu yang perlu dimiliki oleh seorang guru dalam
melaksanakan interaksi belajar-mengajar secara efektif dan efisien. Ilmu
pengetahuan teoretis yang dikuasai oleh guru akan lebih baik bila
dilengkapi dengan pengalaman mengajar. Perpaduan kedua pengalaman
itu akan melahirkan figur guru yang profesional.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pengalaman
mengajar sangat mempengaruhi kompetensi mengajar guru. Sebab
pengalaman secara teoretis yang diterima di jenjang pendidikan profesi,
tidak selamanya menjamin keberhasilan guru dalam mengajar, apabila
tidak ditunjang dengan pengalaman interaksi langsung dengan lingkungan
belajar atau interaksi langsung dengan siswa.
3) Fasilitas Pendukung Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Fasilitas adalah ”kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di
sekolah” (Djamarah, 2008: 92). Fasilitas berfungsi sebagai alat bantu
pengajaran, sebagai alat peraga, sebagai sumber belajar adalah sisi lain
dari peranannya yang tidak pernah guru lupakan. Jadi, kelengkapan
fasilitas atau sarana dan prasarana pengajaran merupakan faktor terpenting
dalam menunjang kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran, jika
fasilitas atau sarana penunjang pengajaran kurang memadai tentunya
mengakibatkan terganggunya proses belajar mengajar, sehingga tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai tidak begitu maksimal.
4) Keadaan Kesehatan Guru
Kesehatan sangat mempengaruhi kompetensi guru dalam mengajar.
Jika kesehatan jasmani guru terganggu, misalnya badan merasa loyo, sakit
dan sebagainya, maka kesehatan rohaninya akan terganggu, misalnya
semangat kerja akan berkurang. Bila guru rohaninya sehat, maka
kemungkinan besar jasmaninya pun sehat, begitu pula sebaliknya. Maka
dengan adanya jasmani dan rohani yang sehat, akan muncul pribadi yang
utama yang dapat membantu melancarkan proses belajar mengajar.
5) Keadaan Ekonomi atau Tingkat Kesejahteraan Guru
Keadaan ekonomi seorang guru sangat berpengaruh terhadap
kompetensi mengajarnya. Jika guru tidak dapat memenuhi kebutuhannya
karena diakibatkan gaji guru yang di bawah rata-rata, terlalu banyak
potongan, kurang terpenuhi kebutuhan lainnya, akan menimbulkan guru
tersebut mencari pekerjaan tambahan di luar jam sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Jika kondisi ini terus terjadi, maka akan mengakibatkan
berkurangnya efektifitas sebagai guru. Jadi, berdasarkan pendapat diatas
dapat disimpulkan bahwa faktor ekonomi atau tingkat kesejahteraan guru
juga ikut mempengaruhi terhadap kompetensi guru. Oleh karena itu,
pemerintah harus memperhatikan semua pihak dalam meningkatkan
penghasilan dan meningkatkan sumber daya guru, karena tujuan
kompetensi guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah.
6) Etos Kerja dan Kecintaan Guru Terhadap Profesinya
Kerja merupakan suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk
mempertahankan hidupnya. Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang
hendak dicapainya dan orang berharap bahwa aktivitas kerja yang
dilakukan akan membawa kepada suatu keadaan sebelumnya. Ketulusan
dalam bekerja dan mencintai profesinya merupakan pintu masuk bagi guru
untuk menjadi guru yang profesional dan berkualitas. Jika guru mencintai
profesinya dan mencintai anak didiknya, maka hambatan dan kesulitan
tidak akan mematahkan semangat guru untuk terus berkarya. Untuk
mencintai profesinya, guru harus menengok kembali ke belakang mengapa
menjadi guru. Memurnikan kembali motivasi awal menjadi guru,
menghapus keterpaksaan dan menukarnya dengan kejernihan visi dan misi
baru yang tercermin dalam etos kerja yang tinggi.
7) Pengawasan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru
Pengawasan kepala sekolah terhadap tugas guru sangat penting
untuk mengetahui perkembangan guru dalam melaksanakan tugasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Tanpa adanya pengawasan dari kepala sekolah, maka guru akan seenaknya
dalam melaksanakan tugasnya, sehingga tujuan yang diharapkan tidak
akan dicapai. Pengawasan kepala sekolah bertujuan pembinaan dan
peningkatan proses belajar mengajar. Dalam pengawasan ini hendaknya
kepala sekolah bersifat fleksibel dengan memberikan kesempatan kepada
guru untuk mengemukakan ide demi perbaikan dan peningkatan hasil
pendidikan.
Dengan demikian, latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar,
fasilitas yang memadai, keadaan ekonomi dan kesehatan guru serta
pengawasan kepala sekolah yang teratur mempunyai pengaruh yang besar
terhadap upaya peningkatan kompetensi guru, yang hal ini akan berpengaruh
terhadap kompetensi pendidikan yang sedang berkembang.
C. Kerangka Berpikir Teoretis
Seorang guru dapat dikatakan profesional apabila memiliki atau
menguasai keempat kompetensi guru yang dituntut dengan baik, diantaranya
kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik merupakan kompetensi
khusus yang dimiliki dan dikuasi oleh seorang guru. Terdapat banyak faktor
yang dapat mempengaruhi kompetensi guru. Dalam penelitian ini,
kompetensi guru dibatasi pada dua faktor yaitu, latar belakang pendidikan dan
pengalaman mengajar yang diduga menyebabkan perbedaan tingkat literasi
asesmen guru ekonomi.
1. Tingkat literasi asesmen Guru Ekonomi lulusan FKIP dan non-FKIP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Guru dengan latar belakang pendidikan FKIP telah mendapatkan
pelajaran mengenai kompetensi pedagogik dan secara khusus
mempelajarinya sejak di bangku perkuliahan. Guru Ekonomi lulusan
FKIP memiliki serta menguasai kompetensi ini melalui berbagai mata
pelajaran dalam perkuliahan. Beberapa diantaranya adalah mata kuliah
Strategi Pembelajaran dan Evaluasi Pembelajaran. Dari mata kuliah
tersebut, Guru Ekonomi lulusan FKIP banyak dibelaki pengetahuan yang
terkait dengan perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran. Selain
itu, Guru Ekonomi lulusan FKIP juga dibekali dengan kemampuan
pedagogik yang berkaitan dengan penguasaan serta pemahaman
karakteristik peserta didik, memanfaatkan TIK untuk kepentingan
pembelajaran, menyelenggarakan dan memanfaatkan evaluasi dan
penilaian proses dan hasil belajar, dan melakukan tindakan reflektif
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui kegiatan
pembelajaran mikro serta program pengalaman lapangan (PPL). Dengan
dibekali mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Guru Ekonomi lulusan FKIP
dapat menguasi tentang cara penyusunan silabus, menguasai berbagai
macam model evaluasi, mengembangkan kisi-kisi instrumen penilaian
dan mengolah dan menganalisis hasil penilaian, sehingga dapat dijadikan
bekal untuk menjadi guru yang baik.
Sedangkan Guru Ekonomi lulusan non-FKIP pada dasarnya tidak
mempelajari kompetensi pedagogik secara khusus, karena kompetensi
pedagogik tidak diajarkan kepada mahasiswa non-FKIP dan Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Ekonomi lulusan non-FKIP tidak diarahkan sebagai tenaga pendidik
melainkan tenaga profesional bidang lain di luar bidang pendidikan.
Berdasarkan uraian di atas dapat diduga bahwa Guru Ekonomi
lulusan FKIP memiliki tingkat literasi asesmen yang berbeda
dibandingkan dengan Guru Ekonomi lulusan non-FKIP karena secara
teori Guru lulusan FKIP lebih unggul jika dibandingkan dengan Guru
Ekonomi lulusan non-FKIP. Maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian
sebagai berikut:
Ha : Ada perbedaan tingkat literasi asesmen Guru Ekonomi SMA lulusan
FKIP dan non-FKIP di Kota Yogyakarta.
2. Tingkat literasi asesmen Guru Ekonomi yunior, medior dan senior.
Pengalaman bagi seorang guru sangatlah berharga, dikarenakan
pengalaman mengajar tidak pernah ditemukan pada saat mengikuti
pendidikan formal. Pengalaman teoretis tidak selamanya menjamin
keberhasilan seorang guru dalam mengajar bila tidak didasari dengan
pengalaman. Hal tersebut dikarenakan ilmu teoretis yang dikuasai oleh
guru akan lebih baik bila dilengkapi dengan pengalaman mengajar agar
perpaduan kedua pengalaman itu melahirkan figur guru yang profesional.
Terdapat tiga kategori guru berdasarkan pengalaman mengajar,
yaitu guru yunior, medior dan senior. Guru yunior merupakan guru yang
memiliki pengalaman mengajar kurang dari 5 tahun, guru medior
merupakan guru yang memiliki pengalaman mengajar selama 5-10 tahun
dan guru senior merupakan guru yang memiliki pengalaman mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
lebih lama dibanding guru yunior dan medior yakni lebih dari 10 tahun.
Secara teori Guru Ekonomi jenjang yunior, medior dan senior memiliki
penguasaan tentang literasi asesmen yang sama karena telah belajar
mengenai hal tersebut pada masa persiapan menjadi guru. Jika dilihat
dari segi pengalaman ketiga guru tersebut memiliki penguasaan tentang
literasi asesmen yang berbeda dikarenakan Guru Ekonomi jenjang yunior
memiliki pengalaman yang masih sedikit karena rentang mengajarnya
baru beberapa tahun, demikian pula dengan Guru Ekonomi jenjang
medior yang secara pengalaman memiliki pengalaman yang lebih lama
dibanding Guru Ekonomi jenjang yunior. Berbeda dengan Guru Ekonomi
jenjang senior yang memiliki pengalaman lebih lama dibandingkan
dengan guru yunior dan medior sehingga dapat dikatakan bahwa Guru
Ekonomi jenjang senior memiliki dan menguasai literasi asesmen dengan
baik jika dibandingkan dengan Guru Ekonomi jenjang yunior dan
medior. Hal ini sudah dibuktikan pada penelitian Suciati (2015) yang
berjudul “Literasi Guru Sekolah Dasar Terkait Asesmen” yang
menunjukkan hasil bahwa guru senior memiliki tingkat literasi asesmen
pada posisi level 7-8 yaitu posisi yang menunjukkan ketajaman yang baik
mengenai tingkat literasi asesmen yang dimiliki oleh seorang guru.
Berdasarkan urain di atas dirumuskan hipotesis penelitian sebagai
berikut:
Ha : Ada perbedaan tingkat literasi asesmen Guru Ekonomi SMA jenjang
yunior, medior dan senior di Kota Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan studi komparatif dengan metode deskriptif
kuantitatif. Studi komparatif (comparative study) yaitu jenis penelitian yang
digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu
variabel tertentu. Dalam penelitian ini Peneliti ingin membandingkan tingkat
literasi asesmen guru mata pelajaran ekonomi berdasarkan latar belakang
pendidikan dan pengalaman mengajar Guru Ekonomi SMA di kota
Yogyakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dipilih merupakan tempat penelitian yang
diharapkan mampu memberikan informasi yang Peneliti butuhkan dalam
penelitian yang diangkat. Lokasi yang dipilih adalah SMA-SMA di Kota
Yogyakarta, adapun alasan pemilihan lokasi yaitu:
a. Yogyakarta dikenal dengan sebutan kota pelajar, sebagai kota pelajar
tentunya memiliki pendidik yang berkualitas. Oleh karena itu Peneliti
ingin meneliti apakah benar Guru Ekonomi SMA di Kota Yogyakarta
memiliki tingkat literasi yang tinggi.
b. Selama ini fokus permasalahan dan fokus responden yang diutamakan
pada lokasi penelitian ini adalah tentang kompetensi pedagogik belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
ada kajian secara mendalam tentang kompetensi pedagogik terutama
dalam aspek asesmen.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada Oktober – November 2017
C. Subjek dan objek Penelitian
1. Subjek penelitian
Subjek penelitian adalah orang yang diminta untuk memberikan
keterangan tentang suatu fakta atau pendapat. Dalam penelitian ini, subjek
penelitiannya adalah Guru Ekonomi SMA di Kota Yogyakarta yang
berjumlah ± 60 guru.
2. Objek penelitian
Objek dalam penelitian ini yaitu tingkat literasi assemen yang
mencakup guru-guru lulusan FKIP dan non-FKIP serta Guru senior,
medior dan yunior yang merupakan Guru Ekonomi SMA di kota
Yogyakarta.
D. Populasi, sampel dan teknik penarikan sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru mata
pelajaran ekonomi di SMA Kota Yogyakarta. Jumlah populasi yaitu
sebanyak 60 guru yang tersebar di 46 sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh guru Ekonomi
SMA di Kota Yogyakarta, sejumlah 60 guru yang tersebar di 46 sekolah.
3. Teknik penarikan sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampel
jenuh, yaitu dengan menggunakan populasi sebagai sampel. peneliti
menggunakan sampel jenuh dikarena jumlah populasi dalam penelitian ini
relatif kecil yaitu sebanyak 60 guru. Namun, dalam penelitian ini Peneliti
hanya memperoleh sampel sebanyak 44 responden. Hal tersebut
dikarenakan ada beberapa sekolah yang tidak memberikan ijin untuk
melakukan penelitian, sudah ada beberapa guru yang pensiun sehingga
mereka tidak bersedia untuk mengisi kuesioner dan ada beberapa guru
yang tidak bersedia menjadi responden penelitian ini dengan alasan
mereka sedang sibuk mengerjakan administrasi guru yang mendesak guna
keperluan akreditasi sekolah.
E. Operasionalisasi variabel
Variabel adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan objek penelitian atau
faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti.
Penelitian ini mencakup 3 variabel yaitu: variabel terikat yaitu literasi asesmen
dan variabel bebas yang terdiri dari latar belakang pendidikan guru dan
pengalaman mengajar guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
1. Literasi asesmen
Literasi asesmen merupakan kemampuan menggunakan pengetahuan
tentang asesmen untuk mengidentifikasi permasalahan dan menarik
kesimpulan berdasarkan bukti-bukti hasil penilaian dalam rangka
memahami serta membuat keputusan berdasarkan hasil asesmen.
Kemampuan penialan seorang guru dapat dikatakan baik apabila, Guru
tersebut memiliki dan menguasai konsep penilaian, diantaranya guru
paham akan pengertian, prinsip, tujuan, bentuk, mekanisme, prosedur dan
instrumen penilaian.
2. Latar Belakang Pendidikan
Latar belakang pendidikan merupakan pendidikan yang telah
ditempuh seseorang guru, yang dibedakan dua, yaitu berdasarkan guru
sarjana lulusan kependidikan (FKIP) dan guru lulusan nonkependidikan
(non-FKIP).
3. Pengalaman Mengajar
Pengalaman mengajar merupakan pengalaman berdasarkan lamanya
mengajar seorang guru. Pengalaman mengajar dalam penelitian ini dilihat
dari segi senioritas guru yang dibedakan dalam tiga jenjang yaitu yunior,
medior dan senior. Guru yunior adalah guru dengan pengalaman mengajar
0-5 tahun, guru medior 6-10 tahun dan guru senior 11 tahun atau lebih.
Rincian mengenai variabel penelitian, indikator dan item soal
disampaikan dalam tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 3.1
Kisi-kisi Tes
Dimensi Indikator No Item
Permendikbud RI no 23 Tahun 2016
Pengertian dan
ketentuan
1. Menjelaskan pengertian evaluasi,
penilaian dan pengukuran
2. Memahami ketentuan dari standar
penilaian
1, 32, 43
Prinsip penilaian
2. Memahami prinsip-prinsip penilaian
proses dan hasil belajar sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran
yang diampu.
2, 12, 22, 33
Tujuan Asesmen
3. Mampu membedakan tujuan dan
fungsi penilaian dari segi pendidik,
satuan pendidikan dan pemerintah
4. Mampu memahami tujuan dan
fungsi penilaian
3, 13, 23, 34,
44
Bentuk Asesmen
5. Mampu mengidentifikasi macam-
macam bentuk penilaian
4, 14, 24, 35
Mekanisme
Asesmen
6. Menentukan aspek-aspek penilaian
proses dan hasil belajar yang penting
untuk dinilai sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran yang
diampu
5, 15, 25, 36,
45
Prosedur Asesmen
7. Menentukan prosedur penilaian
proses dan hasil belajar.
8. Mampu menganalisis hasil penilaian
6, 16, 26, 37,
46
Instrumen Asesmen
9. Mengembangkan instrumen
penilaian proses dan hasil belajar.
10. Mampu membuktikan tingkat
keakuratan instrumen penilaian
7, 17, 27, 38
Alignment of Standards with CALI Items yang dikembangkan oleh Campbell
and Mertler (2003)
Metode penilaian
11. Mampu memilih metode penilaian
yang tepat, bermanfaat, mudah
untuk mengelola dan mengatur,
cukup secara teknis, dan adil
diperlukan untuk penggunaan data
guna mendukung pengambilan
keputusan mengenai instruksi
8, 18, 28, 39,
47
Menetapkan dan
menafsirkan hasil
pembelajaran
12. Mampu melaksanakan metode
penilaian dengan baik tepat
13. Mampu mengelola dan mengatur
metode penilaian, skor, dan
menafsirkan hasil dari metode
9, 19, 29, 40,
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
penilaian yang berbeda
Menggunakan
penilaian untuk
menentukan tingkat
hasil belajar
14. Mampu menetapkan tingkat prestasi
siswa
15. Mampu menggunakan prinsip-
prinsip penilaian untuk memastikan
tingkat yang akurat hasil belajar
siswa
10, 20, 30,
41, 49
Mengkomunikasikan
hasil penilaian
16. Mampu untuk mengkomunikasikan
hasil penilaian kepada siswa, orang
tua, dan pihak-pihak yang terkait
11, 21, 31,
42, 50
(sumber: PERMENDIKBUD RI No. 23 Tahun 2016 dan Teacher dan Principal
Assessment)
F. Data yang Dicari
Berdasarkan operasionalisasi variabel penelitian, maka data yang
dibutuhkan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari subjek
penelitian tentang hal yang akan diteliti. Data primer dalam penelitian ini
meliputi data tentang tingkat literasi guru ditinjau dari segi latar belakang
pendidikan guru dan pengalaman mengajar guru.
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang tidak diperoleh secara langsung dari subjek
penelitian. Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan adalah
data tentang lokasi penelitian, yang meliputi data kelembagaan sekolah,
sejarah sekolah serta visi dan misi sekolah.
G. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah tes. Tes mencakup
pemahaman guru tentang asesmen seperti, pengertian, prinsip, tujuan, bentuk,
mekanisme, prosedur dan instrumen penilaian. Tes yang diberikan berupa soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
pilihan ganda dengan jumlah soal 50. Jika responden menjawab benar maka
akan diberi skor 1 jika salah maka tidak memperoleh skor atau 0.
H. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk memastikan bahwa instrumen yang
digunakan mampu mengungkap apa yang hendak diukur. Uji validitas
yang dilakukan dalam penelitian ini mencakup validitas isi dan validitas
konstruks. Validitas isi digunakan untuk mengukur sejauh mana isi
instrumen mencakup keseluruhan materi. Langkah-langkah yang
digunakan dalam pengujian validitas isi yaitu: 1) menyusun kisi-kisi
instrumen dengan menjadikan indikator sebagai tolok ukur untuk
pembuatan butir soal yang telah dijabarkan melalui indikator dan 2)
selanjutnya konsultasi dengan ahli mengenai isi instrumen. Validitas
kontruks dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana hasil tes mampu
mengungkap suatu konstruks yang hendak diukur. Validitas konstruks
diperoleh dengan melakukan analisis butir soal, rumus yang digunakan
dalam uji butir soal adalah rumus korelasi Product Moment dari Pearson
(Sugiyono, 2013: 228) yaitu:
𝒓𝒙𝒚 =𝒏 ∑ 𝑿𝒀 − (∑ 𝑿)(∑ 𝒀)
√{𝒏 ∑ 𝑿𝟐 − (∑ 𝑿)𝟐} {𝒏 ∑ 𝒀𝟐 − (∑ 𝒀)𝟐}
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi butir soal
X = Nilai dari setiap butir soal
Y = Nilai dari total soal
n = Jumlah responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Kemudian hasil dari rxy dikonsultasikan dengan harga kritis
product moment (rtabel), apabila hasil yang diperoleh rhitung > rtabel, maka
butir soal tersebut valid. Ketika butir soal menunjukkan hasil yang valid
maka tes layak digunakan sebagai teknik pengumpulan data dan siap
diujikan kepada guru Ekonomi SMA di Kota Yogyakarta.
Uji coba intstrumen pertama dilakukan oleh mahasiswa Pendidikan
Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah lulus matakuliah
Evaluasi Pembelajaran yaitu sejumlah 30 mahasiswa. Hasil pengujian
validitas menunjukkan bahwa dari 50 butir soal diantaranya terdapat 26
soal tidak valid. Soal yang tidak valid kemudian diperbaiki kembali agar
dapat digunakan dalam pengambilan data penelitian. Hasil pengujian
dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Instrumen
No. Butir
Soal
r hitung r tabel
(N=30, α=5%)
Keterangan
1 0.288 0.361 Tidak Valid
2 0.533 0.361 Valid
3 0.105 0.361 Tidak Valid
4 -0.174 0.361 Tidak Valid
5 0.557 0.361 Valid
6 0.492 0.361 Valid
7 -0.006 0.361 Tidak Valid
8 0.437 0.361 Valid
9 0.573 0.361 Valid
10 -0.434 0.361 Tidak Valid
11 0.346 0.361 Tidak Valid
12 -0.032 0.361 Tidak Valid
13 0.458 0.361 Valid
14 0.479 0.361 Valid
15 -0.263 0.361 Tidak Valid
16 0.436 0.361 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
17 0.459 0.361 Valid
18 0.848 0.361 Valid
19 -0.032 0.361 Tidak Valid
20 0.717 0.361 Valid
21 -0.032 0.361 Tidak Valid
22 0.380 0.361 Valid
23 0.533 0.361 Valid
24 0.458 0.361 Valid
25 0.623 0.361 Valid
26 0.487 0.361 Valid
27 0.082 0.361 Tidak Valid
28 0.412 0.361 Valid
29 0.115 0.361 Tidak Valid
30 0.013 0.361 Tidak Valid
31 0.446 0.361 Valid
32 0.193 0.361 Tidak Valid
33 0.195 0.361 Tidak Valid
34 0.137 0.361 Tidak Valid
35 -0.099 0.361 Tidak Valid
36 -0.622 0.361 Tidak Valid
37 0..819 0.361 Valid
38 -0.151 0.361 Tidak Valid
39 -0.014 0.361 Tidak Valid
40 -0.405 0.361 Tidak Valid
41 0.434 0.361 Valid
42 0.676 0.361 Valid
43 0.153 0.361 Tidak Valid
44 0.469 0.361 Valid
45 0.483 0.361 Valid
46 -0.390 0.361 Tidak Valid
47 0.122 0.361 Tidak Valid
48 -0.405 0.361 Tidak Valid
49 -0.238 0.361 Tidak Valid
50 0.763 0.361 Valid
Sumber: data primer, diolah 2017
Uji coba intstrumen kedua dilakukan pada Guru Ekonomi SMA di
Kota Yogyakarta yang sekaligus menjadi responden dalam penelitian ini.
Hasil pengujian validitas menunjukkan bahwa dari 50 butir soal
diantaranya terdapat 17 soal yang tidak valid. Soal yang tidak valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
kemudian akan di hapus agar soal yang valid dapat digunakan dalam
pengambilan data penelitian. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3.
Hasil Uji Validitas Instrumen
No. Butir
Soal
r hitung r tabel
(N=44, α=5%)
Keterangan
1 0,381 0,297 Valid
2 -0,038 0,297 Tidak Valid
3 0,519 0.297 Valid
4 -0,101 0.297 Tidak Valid
5 0,419 0.297 Valid
6 -0,101 0.297 Tidak Valid
7 0,535 0.297 Valid
8 0,430 0.297 Valid
9 0,597 0.297 Valid
10 0,403 0.297 Valid
11 0,463 0.297 Valid
12 -0,113 0.297 Tidak Valid
13 0,542 0.297 Valid
14 -0,038 0.297 Tidak Valid
15 0,496 0.297 Valid
16 -0,183 0.297 Tidak Valid
17 -0,052 0.297 Tidak Valid
18 0,681 0.297 Valid
19 0,496 0.297 Valid
20 0,381 0.297 Valid
21 -0,150 0.297 Tidak Valid
22 0,496 0.297 Valid
23 0,356 0.297 Valid
24 0,463 0.297 Valid
25 -0,113 0.297 Tidak Valid
26 -0,101 0.297 Tidak Valid
27 -0,150 0.297 Tidak Valid
28 0,356 0.297 Valid
29 0,381 0.297 Valid
30 0,597 0.297 Valid
31 0,535 0.297 Valid
32 0,046 0.297 Tidak Valid
33 0,464 0.297 Valid
34 -0,183 0.297 Tidak Valid
35 -0,113 0.297 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
36 -0,038 0.297 Tidak Valid
37 0,033 0.297 Tidak Valid
38 0,046 0.297 Tidak Valid
39 0,681 0.297 Valid
40 0,381 0.297 Valid
41 0,587 0.297 Valid
42 0,535 0.297 Valid
43 0,519 0.297 Valid
44 0,352 0.297 Valid
45 0,535 0.297 Valid
46 0,381 0.297 Valid
47 0,430 0.297 Valid
48 0,547 0.297 Valid
49 0,681 0.297 Valid
50 0,430 0.297 Valid
Sumber: data primer, diolah 2018
Soal-soal yang tidak valid diantaranya soal yang diadopsi dari soal
UKG. Ada beberapa alasan sebuah istrumen dikatakan tidak valid,
diantarannya 1) tidak sesuai antara indikator yang disusun dengan
pertanyaan yang dibuat sehingga menyebabkan jawaban responden tidak
mencerminkan apa yang ingin diukur, 2) terdapat Kalimat/Kata yang
memberi makna ganda ketika dibaca, sehingga responden menjawab
dengan pemahamannya masing-masing, 3) soal yang diberikan terlalu
mudah sehingga hampir semua jawaban respon adalah benar.
Pada instrumen soal dengan nomor 2, 4, 6, 12, 14, 16, 17, 21, 25,
26, 27, 34, 35, 36 dan 38 kemungkinan yang membuat soal tersebut tidak
valid dikarenakan soal yang di adopsi dari tes UKG sehingga banyak guru
yang sudah familiar dengan soal tersebut sehingga soal dapat dikatakan
terlalu mudah. Soal tersebut dikatakan terlalu mudah karena dari 44
responden terdapat 40 responden yang menjawab soal tersebut dengan
benar. Sedangkan pada instrumen soal nomor 37, penyebab soal tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
valid karena terdapat kalimat/kata yang memberi makna ganda ketika
dibaca sehingga banyak responden yang menjawab dengan pemahaman
mereka masing-masing yaitu dengan total 29 responden yang menjawab
benar.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji dan mengetahui tingkat
keajegan atau ketetapan hasil alat ukur. Suatu instrumen dikatakan
reliabel jika dapat memberikan hasil relatif sama pada saat dilakukan
pengukuran kembali pada objek yang berlainan atau pada waktu yang
berbeda.
Uji reliabilitas dilakukan dengan rumus Alpha Cronbach
(Suharsimi Arikunto, 2013: 239), yaitu:
𝒓𝟏𝟏 = (𝒌
(𝒌 − 𝟏)) (𝟏 −
∑ 𝝈𝒃𝟐
𝝈𝟐𝒕
)
Keterangan:
𝑟11 = Reliabilitas instrumen
𝑘 = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑ 𝜎𝑏
2 = Jumlah varians butir
𝜎2𝑡 = Varians total
Indikator pengukuran reabilitas sebagai berikut:
0,8 - 1,0 = rebilitas baik
0,6 - 0,7 = reabilitas diterima
<0,5 = reabilitas kurang baik
Apabila koefisien Cronbach Alpha (r11) ≥ 0,6 maka dapat
dikatakan instrumen tersebut reliabel. Uji coba intstrumen dilakukan oleh
mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah
lulus matakuliah Evaluasi Pembelajaran yaitu sejumlah 30 mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Hasil pengujian reliabilitas instrumen dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 3.4.
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.772 50
Sumber: data primer, diolah 2017
Tabel di atas menunjukkan nilai Croncbach’s Alpha yang
dilakukan pada uji instrumen pertama yang dilakukan oleh mahasiswa
Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah lulus
matakuliah Evaluasi Pembelajaran yaitu sejumlah 30 mahasiswa, yang
menunjukkan hasil 0,772 > 0,60 maka butir soal yang digunakan untuk
melihat tingkat literasi asesmen Guru Ekonomi adalah reliabel.
Hasil pengujian reabilitas instrumen yang kedua yang dilakukan
pada Guru Ekonomi SMA di Kota Yogyakarta yang sekaligus menjadi
responden dalam penelitian ini, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.5.
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.916 33
Sumber: data primer, diolah 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel diatas menunjukkan nilai Croncbach’s Alpha 0,916 > 0,60
maka butir soal yang digunakan untuk melihat tingkat literasi asesmen
Guru Ekonomi adalah reliabel.
I. Teknik Analisis Data
Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode penelitian
kuantitatif berupa studi komparasi. Teknik analisis komparasional adalah
salah satu tehnik analisis kuantitatif atau salah satu teknik analisis statistik
yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis mengenai ada tidaknya
perbedaan antar variabel yang sedang diteliti.
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk menjelasakan tentang gambaran
obyek yang diteliti melalu data sampel yang dapat memudahkan untuk
melakukan analisis selanjutnya. Deskripsi data dilakukan dengan analisis
deskriptif terhadap variabel-variabel penelitian yang meliputi variabel
literasi asesmen, latar belakang pendidikan guru dan pengalaman
mengajar guru. Analsis deskriptif memberikan gambaran deskripsi data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), median, modus, standar deviasi,
nilai minimum dan nilai maksimum dari setiap variabel.
Dalam penelitian ini, peneliti mengelompokkan literasi asesmen
Guru Ekonomi berdasarkan PAP tipe II (Masidjo, 1995: 157) sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 3.6.
Kriteria Tingkat Literasi Asesmen Berdasarkan PAP II
Tingkat Penguasaan
Literasi Asesmen
Nilai Huruf Kategori
81%-100% A Sangat Tinggi
66%-80% B Tinggi
56%-65% C Cukup
46%-55% D Rendah
Dibawah 46% E Sangat Rendah
2. Uji Prasyarat
Uji prasyarat analisis dilakukan untuk memenuhi beberapa syarat
dalam menguji dan menganalisis hipotesis yang akan dimasukkan dalam
komparasi. Uji prasyarat analisis yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah:
a. Uji normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah data yang
diuji itu berdistribu si normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan
dengan menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov (Ghozali, 2002:
36) berikut ini:
𝑫 = 𝑴𝒂𝒙|𝑭𝒐(𝑿𝒊) − 𝑺𝑵(𝑿𝒊)|
Keterangan:
𝐷 = Deviasi maksimum
𝐹𝑜(𝑋𝑖) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan
𝑆𝑁 = Distribusi frekuensi kumulatif observasi
Pengujian normalitas dilakukan denagn bantuan program
Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 23, jika nilai a
hitung untuk tiap-tiap variabel penelitian ini dibawah a = 0,05 maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
data tersebut berdistribusi tidak normal, dan jika sebaliknya maka
data tersebut berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui varians populasi,
apakah populasi mempunyai varians yang sama atau berbeda. Uji
homogenitas data statistik parametrik menggunakan rumus uji fisher
(Supardi, 2013: 142) yaitu dengan langkah sebagai berikut:
1) Menentukan taraf signifikansi untuk menguji hipotesis : α5%
2) Menghitung varians tiap kelompok
3) Menentukan nilai Fhitung
4) Menentukan Ftabel
5) Membandingkan Fhitung dan Ftabel
Pengujian homogenitas dilakukan denagn bantuan program
Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 22, jika nilai
Fhitung < Ftabel maka, dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok
memiliki varian yang sama atau homogen, jika sebaliknya maka
kelompok tidak memiliki varian atau tidak homogen.
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dapat dilakukan apabila data telah memenuhi
uji prasyarat analisis. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan dua uji yaitu independent sample t-tes dan one way anova.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk pengujian hipotesis adalah
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
a. Independent Sample T-tes
Analisis dengan menggunakan independent sample T-tes yaitu
untuk menguji variabel latar belakang pendidikan (X1) dan tingkat
literasi asesmen Guru Ekonomi (Y). Pengujian ini menggunakan
rumus:
𝑡 =𝑥1−𝑥2
√(𝑛1−𝑛2)𝑆12+(𝑛2−1)𝑆22
𝑛1+𝑛2−2(
1
𝑛1+
1
𝑛2)
Keterangan:
X1 = rata-rata sampel 1
X2 = rata-rata sampel 2
n1 = jumlah responden kelompok 1
n2 = jumlah responden kelompok 2
S12 = nilai varians kelompok 1
S22 = nilai varians kelompok 2
Harga thitung kemudian dibandingkan dengan ttabel pada taraf
signifikansi α5%. Jika thitung > ttabel maka terdapat perbedaan secara
signifikan tingkat literasi asesmen antara guru lulusan FKIP dan non-
FKIP.
b. One way Anova
Analisis dengan menggunakan uji one way anova untuk menguji
variabel pengalaman mengajar dan tingkat literasi asesmen Guru
Ekonomi. Analisis varians (Anova) merupakan teknik analisis yang
digunakan untuk yang digunakan untuk menguji perbandingan rata-
rata antara beberapa kelompok data. Dalam penelitian ini, jenis
Anova yang digunakan adalah Anova Satu Arah, karena asumsi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
dipakai bahwa data sampel diperoleh dari populasi yang berdistribusi
frekuensi. Rumus yang digunakan dalam pengujian
𝐽𝐾𝑎 = ∑𝑇2
𝑛−
𝐺2
𝑁
Keterangan:
T = total X masing-masing kelompok
G = Total X keseluruhan
n = jumlah sampel masing-masing kelompok
N = jumlah sampel keseluruhan
Setelah melakukan uji ANOVA maka hasil f hitung akan diketahui.
Jika F hitung > F tabel 0,05, maka H0 ditolak ini berarti :
- tidak ada perbedaan tingkat literasi asesmen guru mata
pelajaran ekonomi jenjang yunior, medior dan senior pada
SMA di kota Yogyakarta.
Jika F hitung < F tabel 0,05, maka H0 diterima ini berarti:
- ada perbedaan tingkat literasi asesmen guru mata pelajaran
ekonomi jenjang yunior, medior dan senior pada SMA di
kota Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober – November 2017. Objek
dalam penelitian ini adalah literasi asesmen Guru Ekonomi SMA ditinjau dari
segi latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar guru. Subjek
penelitian adalah seluruh Guru Ekonomi SMA di Kota Yogyakarta. Penelitian
dilaksanakan di SMA baik negeri maupun swasta di Kota Yogyakarta. Total
SMA negeri dan swasta di Kota Yogyakarta sebanyak 48 sekolah. Dari 48
sekolah tersebut yang memiliki guru ekonomi hanya terdapat 46 sekolah dengan
jumlah 60 Guru Ekonomi. Namun, dari 46 sekolah hanya 26 sekolah yang
memberikan izin kepada Peneliti untuk melaksanakan penelitian di sekolah
tersebut yaitu dengan jumlah 44 guru ekonomi. Data dalam penelitian ini
diperoleh melalui penyebaran instrumen tes kepada Guru Ekonomi di SMA Kota
Yogyakarta.
A. Deskripsi Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer. Data
diperoleh dengan menyebarkan instrumen tes untuk mendapatkan dari dari para
Guru Ekonomi SMA di Kota Yogyakarta. Data dalam penelitia ini dibedakan
menjadi dua, yaitu: (1) data mengenai identitas responden dan (2) data
mengenai tingkat literasi asesmen responden. Berikut ini akan disajikan data
mengenai identitas responden dan analisis deskriptif variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
1. Demografi Responden
Demografi responden dalam penelitian ini meliputi karakteristik
responden kedua variabel, yang meliputi latar belakang pendidikan dan
pengalaman mengajar guru. Adapun pembahasan mengenai masing-
masing karakteristik responden adalah sebagai berikut:
a. Latar Belakang Pendidikan
Table 4.1
Data Guru Ekonomi Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan
Sumber, data primer diolah 2018
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari total keseluruhan
reponden penelitian yaitu sebanyak 44 Guru Ekonomi diantaranya
terdapat 38 guru yang berasal dari lulusan FKIP dan sisanya 6 guru
berasal dari lulusan non-FKIP. Dalam hal ini Guru Ekonomi di SMA
Kota Yogyakarta yang paling dominan adalah Guru Ekonomi lulusan
FKIP yaitu sebanyak 38 atau 86% guru.
b. Pengalaman Mengajar Guru
Tabel 4.2
Data Guru Ekonomi Berdasarkan Pengalaman Mengajar
Tingkat senioritas Jumlah Persentase
0-5 tahun 3 7%
6-10 tahun 2 5%
>11 tahun 39 88%
Jumlah 44 100%
Sumber, data primer diolah 2018
Latar Belakang
Pendidikan
Jumlah Persentase
FKIP 38 86%
non-FKIP 6 14%
Jumlah 44 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari total keseluruhan
responden yaitu sebanyak 44 Guru Ekonomi di SMA Kota Yogyakarta
yang paling dominan adalah guru senior dengan pengalaman mengajar
lebih dari 11 tahun yaitu sebanyak 39 guru atau 88%. Di SMA Kota
Yogyakarta juga terdapat Guru Ekonomi jenjang yunior dan medior
walaupun jumlahnya jauh lebih sedikit jika dibanding dengan guru
senior. Guru Ekonomi jenjang yunior merupakan guru yang memiliki
pengalaman mengajar kurang dari 5 tahun yakni sebanyak 3 guru atau
7% dan Guru Ekonomi jenjang medior merupakan guru yang
pengalaman mengajarnya berada pada kisaran 6-10 tahun yakni
sebanyak 2 guru atau 5%.
c. Status Kepegawaian
Tabel 4.3
Data Guru Berdasarkan Status Kepegawaian
Status Kepegawaian Jumlah Persentase
PNS 31 71%
Tetap Yayasan 9 20%
Kontrak Yayasan 1 2%
Honorer 3 7%
Jumlah 44 100%
Sumber, data primer diolah 2018
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa Guru Ekonomi di
SMA Kota Yogyakarta memiliki guru dengan status kepegawaian yang
bervariasi. Dari total 44 guru terdapat 31 Guru Ekonomi dengan status
kepegawaian PNS, ada juga yang menjabat sebagai guru tetap yayasan
yakni sebanyak 9 guru dan guru yang menjabat sebagai guru kontrak
yayasan. Disisi lain, terdapat guru yang jabatannya masih menjadi guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
honorer atau dapat dikatakan sebagai guru pemula dalam suatu sekolah
yakni sebanyak 3 guru. Jadi, dapat disimpulkan bahwa status
kepegawaian Guru Ekonomi SMA di Kota Yogyakarta yang paling
dominan adalah PNS yakni sebanyak 31 guru atau 71%.
2. Analisis deskriptif variabel
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2014). Deskripsi
variabel bertujuan untuk menggambarkan masing-masing variabel yang
terdapat dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini variabel-variabel
tersebut meliputi; latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar
guru.
a. Latar belakang pendidikan
Tingkat literasi asesmen seorang guru dapat diukur melalui latar
belakang pendidikan yang dilihat dari segi lulusan guru yaitu lulusan FKIP
dan non-FKIP.
Tabel 4.4
Tabel Analisis Deskriptif Tingkat Literasi Asesmen Guru
Ekonomi lulusan FKIP dan non-FKIP
FKIP non-FKIP
N Valid 38 6
Mean 21.79 17.83
Median 22.00 16.50
Modus 14 9a
Simpangan Baku 6.692 5.645
Skor Minimum 10 9
Skor Maksimum 33 27
Sumber: data primer, diolah 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Hasil perhitungan tingkat literasi asesmen Guru Ekonomi berdasarkan
latar belakang pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5
Kriteria Tingkat Literasi Asesmen Guru Ekonomi Lulusan FKIP
Perhitungan
Tingkat Literasi
Asesmen
Skor Interpretasi Frekuensi Persentase
81% x 33 = 27 27-33 Sangat Tinggi 14 37%
100% x 33 = 33
66% x 33 = 22 22-26 Tinggi 6 16%
80% x 33 = 23
56% x 33 = 19 19-21 Cukup 2 5%
65% x 33 = 21
46% x 33 = 15 15-18 Rendah 6 16%
55% x 33 = 18
<46% <15 Sangat Rendah 10 26%
total 38 100%
Sumber: data primer, diolah 2018
Tabel di atas menunjukkan bahwa Guru Ekonomi lulusan FKIP
memiliki tingkat literasi asesmen yang bervariasi. Dari total keseluruhan
yakni 38 responden terdapat 14 responden atau 37% memiliki tingkat
literasi asesmen yang sangat tinggi namun lain sisi terdapat 10 responden
yang memiliki tingkat literasi asesmen sangat rendah. Terdapat 6
responden yang memiliki tingkat literasi asesmen tinggi dan dengan
jumlah yang sama pula yakni 6 responden tingkat literasi asesmen dalam
kategori rendah. Sisanya 2 responden tingkat literasi asesmen yang
dimilikinya berada pada kategori cukup. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
tingkat literasi asesmen Guru Ekonomi berdasarkan lulusan FKIP dapat
dikatakan tinggi karena berada pada rata-rata skor 21,79 atau 22.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 4.6
Kriteria Tingkat Literasi Asesmen Guru Ekonomi Lulusan non-FKIP
Perhitungan Tingkat
Literasi Asesmen Skor Interpretasi Frekuensi Persentase
81% x 33 = 27 27-33 Sangat Tinggi 1 17%
100% x 33 = 33
66% x 33 = 22 22-26 Tinggi 1 17%
80% x 33 = 23
56% x 33 = 19 19-21 Cukup 0 0%
65% x 33 = 21
46% x 33 = 15 15-18 Rendah 2 33%
55% x 33 = 18
<46% <15 Sangat Rendah 2 33%
Total 6 100%
Sumber: data primer, diolah 2018
Tabel di atas menunjukkan bahwa Guru Ekonomi lulusan non-FKIP
memiliki tingkat literasi asesmen yang bervariasi. Dari total keseluruhan 6
responden 2 diantaranya tergolong dalam kategori sangat tinggi dan tinggi.
Namun dilain sisi terdapat 4 responden dalam kategori rendah dan sangat
rendah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tingkat literasi asesmen Guru
Ekonomi lulusan non-FKIP berada pada kategori rendah yakni dengan
hasil rata-rata skor 17,83.
Berdasarkan tabel kriteria tingkat literasi asesmen guru ekonomi, guru
lulusan FKIP dengan tingkat literasi asesmen sangat tinggi sebanyak 14
guru (37%) sedangkan guru lulusan non-FKIP dengan tingkat literasi
asesmen sangat tinggi hanya 1 guru (17%)
b. Pengalaman Mengajar
Tingkat literasi asesmen seorang guru dapat diukur melalui
pengalaman mengajar guru. Pengalaman mengajar guru dalam penelitian ini
dikategorikan dalam 3 jenjang yaitu, yunior, medior dan senior.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 4.7
Tabel Analisis Deskriptif Tingkat Literasi Asesmen Guru
Ekonomi Jenjang Yunior, Medior dan Senior
Sumber: data primer diolah 2018
Hasil perhitungan tingkat literasi asesmen Guru Ekonomi berdasarkan
pengalaman mengajar dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.8
Kriteria Tingkat Literasi Asesmen Guru Ekonomi Jenjang Yunior
Perhitungan Tingkat
Literasi Asesmen Skor Interpretasi Frekuensi Persentase
81% x 33 = 27 27-33 Sangat Tinggi 0 0
100% x 33 = 33
66% x 33 = 22 22-26 Tinggi 0 0
80% x 33 = 23
56% x 33 = 19 19-21 Cukup 0 0
65% x 33 = 21
46% x 33 = 15 15-18 Rendah 0 0
55% x 33 = 18
<46% <15 Sangat Rendah 3 100%
Total 3 100%
Sumber: data primer, diolah 2018
Tabel di atas menunjukkan bahwa Guru Ekonomi jenjang yunior yakni
sebanyak 3 responden memiliki tingkat literasi asesmen yang sangat rendah
karena mendapatkan skor di bawah 15. Artinya, Guru Ekonomi jenjang
yunior belum memiliki dan menguasai asesmen dengan baik.
Literasi Asesmen
Guru Yunior
Literasi Asesmen
Guru Medior
Literasi Asesmen
Guru Senior
N vvValid 3 2 39
Mean 11.67 13.00 22.41
Median 12.00 13.00 23.00
Modus 9a 10a 14a
Simpangan Baku 2.517 4.243 6.851
Skor Minimum 9 10 12
Skor Maksimum 14 16 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 4.9
Kriteria Tingkat Literasi Asesmen Guru Ekonomi Jenjang Medior
Perhitungan Tingkat
Literasi Asesmen Skor Interpretasi Frekuensi Persentase
81% x 33 = 27 27-33 Sangat Tinggi 0 0
100% x 33 = 33
66% x 33 = 22 22-26 Tinggi 0 0
80% x 33 = 23
56% x 33 = 19 19-21 Cukup 0 0
65% x 33 = 21
46% x 33 = 15 15-18 Rendah 1 50%
55% x 33 = 18
<46% <15 Sangat Rendah 1 50%
Total 2 100%
Sumber: data primer, diolah 2018
Tabel di atas menunjukkan bahwa Guru Ekonomi jenjang medior
berada pada kategori rendah dan sangat rendah. Namun jika dilihat dari hasil
rata-rata perolehan skor Guru Ekonomi jenjang medior memperoleh skor 13
atau < 15 yang berarti tingkat literasi asesmennya sangat rendah. Artinya,
Guru Ekonomi jenjang medior belum memahami dan menguasai asesmen
dengan baik.
Tabel 4.10
Kriteria Tingkat Literasi Asesmen Guru Ekonomi Jenjang Senior
Perhitungan Tingkat
Literasi Asesmen Skor Interpretasi Frekuensi Persentase
81% x 33 = 27 27-33 Sangat Tinggi 15 38%
100% x 33 = 33
66% x 33 = 22 22-26 Tinggi 7 18%
80% x 33 = 23
56% x 33 = 19 19-21 Cukup 2 5%
65% x 33 = 21
46% x 33 = 15 15-18 Rendah 7 18%
55% x 33 = 18
<46% <15 Sangat Rendah 8 21%
Total 39 100%
Sumber: data primer, diolah 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 15 responden memiliki
tingkat literasi asesmen yang sangat tinggi, sebanyak 7 responden memiliki
tingkat literasi asesmen tinggi, sebanyak 2 responden memiliki tingkat
literasi asesmen yang cukup, sebanyak 7 responden memiliki tingkat literasi
asesmen rendah, dan 8 responden memiliki tingkat literasi asesmen yang
sangat rendah. Jika dilihat dari rata-rata perolehan skor yakni 22,41 maka
tingkat literasi asesmen Guru Ekonomi jenjang senior berada dalam kategori
tinggi. Artinya, Guru Ekonomi jenjang senior mampu memahami
pengertian, prinsip, tujuan, bentuk asesmen dengan sangat baik, Guru senior
juga mampu melakukan tahapan asesmen dengan baik yaitu dengan
mengikuti mekanisme dan prodsedur dalam asesmen serta mampu
mengembangkan instrumen asesmen dengan sangat baik.
B. Analisis Data
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui normal tidaknya
data dari masing-masing variabel: latar belakang pendidikan dan
pengalaman mengajar Guru Ekonomi.
Teknik yang digunakan dalam uji normalitas ini adalah Kolmogorov-
Smirnov. Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 23
diperoleh angka probabilitas atau Asym. Sig. (2-tailed). Nilai ini
dibandingkan dengan 0,05 (dalam hal ini menggunakan taraf signifikansi
atau α = 5%) untuk pengambilan keputusan, dengan pedoman, jika nilai α
hitung untuk tiap-tiap variabel penelitian ini dibawah α = 0,05 maka data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
tersebut berdistribusi tidak normal, dan jika sebaliknya maka data tersebut
berdistribusi normal.
Berdasar pada pedoman tersebut, maka hasil uji normalitas dari
variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas Data Literasi Asesmen Guru Ekonomi
Sumber: data primer diolah 2018
Berdasarkan hasil oalh data di atas, dapat dilihat nilai Asym. Sig. (2-
tailed) sebesar 0,062 > α 0,005. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data
tingkat literasi asesmen Guru Ekonomi berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui varians populasi,
apakah populasi mempunyai varians yang sama atau berbeda. Pengujian
homogenitas dilakukan denagn bantuan program Statistical Product and
Service Solution (SPSS) versi 23, jika nilai Fhitung < Ftabel maka, dapat
disimpulkan bahwa kedua kelompok memiliki varian yang sama atau
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Tingkat
Literasi
Asesmen
N 44
Normal Parametersa,b Mean 21.25
Std. Deviation 7.279
Most Extreme
Differences
Absolute .129
Positive .128
Negative -.129
Test Statistic .129
Asymp. Sig. (2-tailed) .062c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
homogen, jika sebaliknya maka kelompok tidak memiliki varian atau tidak
homogen.
Tabel 4.12
Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances Literasi Asesmen
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
.865 2 41 .429
Sumber: data primer, diolah 2017
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa Fhitung 0,865 < Ftabel
3,22 Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa data mengenai tingkat
literasi asesmen Guru Ekonomi mempunyai variansi yang sama atau
homogen.
C. Uji Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari pertanyaan atau
permasalahan dalam penelitian. Kebenaran hipotesis perlu di uji secara
empiris agar data yang telah dikumpulkan dapat menjawab atau menolak
hipotesis yang telah diajukan. Hasil hipotesis dalam penelitian ini dijabarkan
sebagai berikut:
1. Uji Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama menyatakan ada perbedaan signifikan tingkat
literasi asesmen Guru Ekonomi lulusan FKIP dan Guru Ekonomi lulusan
non-FKIP. Penghitungan hipotesis ini dianalisis menggunakan uji
independen sampel t-tes. Hasil analisis uji independen sampel t-tes
tingkat literasi asesmen Guru Ekonomi berdasarkan latar belakang
pendidikan Guru dapat disajikan dalam tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 4.13
Hasil Uji Indepenedent Sample T Tes Tingkat Literasi Asesmen
Guru Ekonomi Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t Df Sig. (2-tailed)
Tingkat
Literasi
Asesmen
Equal variances
assumed .505 .481 1.245 42 .220
Equal variances not
assumed 1.280 6.8260 .242
Sumber: data primer, diolah 2018
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa varians populasi
literasi asesmen Guru Ekonomi lulusan FKIP dan non-FKIP adalah
identik sama. Hal tersebut terbukti dari F hitung < F tabel yaitu 0,505 <
3,22 atau nilai signifikansi > α yaitu 0,481 > 0,05. Oleh karena itu,
hipotesis yang dipakai adalah bahwa kedua varian sama, maka yang
dijadikan pedoman dalam pengujian hipotesis penelitian ini adalah Equal
variances assumed.
Hasil di atas diketahui bahwa thitung untuk variabel latar belakang
pendidikan adalah 1,245 dengan probabilitas 0,220. Oleh karena thitung <
ttabel, dimana thitung 1,245 < ttabel 2,01 maka Ha ditolak dan Ho diterima.
Artinya, dugaan yang menyatakan bahwa ada perbedaan signifikan
tingkat literasi asesmen Guru Ekonomi lulusan FKIP dan lulusan non-
FKIP tidak diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
ada perbedaan signifikan tingkat literasi asesmen Guru Ekonomi lulusan
FKIP dan lulusan non-FKIP.
2. Uji Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua menyatakan ada perbedaan signifikan tingkat
literasi asesmen Guru Ekonomi jenjang yunior, medior dan senior.
Penghitungan hipotesis ini dianalisis menggunakan uji one way anova.
Hasil analisis uji one way anova tingkat literasi asesmen Guru Ekonomi
berdasarkan pengalaman mengajar guru dapat disajikan dalam tabel
berikut:
Tabel 4.14
Hasil Uji one way anova Tingkat Literasi Asesmen Guru Ekonomi
Berdasarkan Pengalaman Mengajar
ANOVA
Tingkat Literasi Asesmen
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 464.147 2 232.074 5.245 .009
Within Groups 1814.103 41 44.246
Total 2278.250 43
Sumber: data primer, diolah 2018
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai Fhitung sebesar 5,245 dan
nilai Ftabel untuk sebesar 3,21, sedangkan nilai signifikansi yang diperoleh
sebesar 0,009 dan taraf signifikansi yang digunakan oleh peneliti adalah α
0,05. Hipotesis ini signifikan jika Fhitung lebih > Ftabel yaitu sebesar 5,245
> 3,21. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan signifikan
tingkat literasi asesmen Guru Ekonomi jenjang yunior, medior dan senior.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil uji hipotesis, diketahui bahwa hipotesis yang
dikemukakan didukung sebagian oleh data yang diperoleh saat penelitian
dilakukan. Hal tersebut akan dibahas pada bagian berikut ini:
1. Perbedaan Tingkat Literasi Asesmen Guru Ekonomi Berdasarkan
Latar Belakang Pendidikan
Hasil uji hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tidak
ada perbedaan tingkat literasi asesmen antara Guru Ekonomi lulusan FKIP
dan lulusan non-FKIP. Diketahui bahwa tingkat literasi asesmen Guru
Ekonomi lulusan FKIP dan non-FKIP memiliki varians yang sama (Equal
variances assumed), dimana thitung < ttabel, dimana thitung 1,245 < ttabel 2,01
maka Ha ditolak dan Ho diterima. Artinya, tidak ada perbedaan tingkat
literasi asesmen Guru Ekonomi lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP.
Walaupun literasi asesmen Guru Ekonomi lulusan FKIP dan non-FKIP
tidak beda secara signifikan, tetapi nilai mean menunjukkan bahwa Guru
Ekonomi lulusan FKIP mempunyai tingkat literasi asesmen yang lebih
tinggi. Perhitunngan tingkat literasi asesmen berdasarkan PAP II
menunjukkan hasil bahwa sebanyak 14 guru lulusan FKIP atau 37%
mempunyai tingkat literasi asesmen yang sangat tinggi sedangkan guru
lulusan non-FKIP hanya 1 guru atau 17% yang mempunyai tingkat literasi
asesmen sangat tinggi.
Secara teoretis guru lulusan FKIP lebih memahami teori tentang
asesmen jika dibandingkan dengan guru lulusan non-FKIP, karena sejak di
perkuliahan telah mengenal dan mempelajari tentang aspek-aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
asesmen, sedangkan Guru Ekonomi lulusan non-FKIP mempelajari hal
tersebut setelah mereka menjadi guru. Pengalaman yang diperoleh secara
teoretis tidak selamanya menjamin keberhasilan seorang guru dalam
mengajar bila tidak didasari dengan pengalaman mengajar secara
langsung. Hal tersebut terbukti dalam penelitian ini karena literasi asesmen
Guru lulusan FKIP dan non-FKIP tidak berbeda secara signifikan.
Berdasarkan data penelitian, terdapat 6 Guru lulusan non-FKIP, 5
diantaranya tergolong dalam jenjang senior yaitu dengan pengalaman
mengajar >10 tahun dan 1 guru yunior yaitu dengan pengalaman mengajar
baru 1 tahun. Seorang Guru yang baru mulai mengajar hasilnya akan
berbeda dengan Guru yang sudah berpengalaman dalam mengajar. Awal
mula mengajar mungkin memang menjadi kecemasan tersendiri bagi
Guru, karena Guru seringkali merasa kurang percaya diri dalam
penguasaan materi pembelajaran dan pengelolaan kelas yang nantinya
akan berdampak pada pelaksanaan proses pembelajaran. Namun, setelah
beberapa kali melaksanakan proses pembelajaran, Guru dapat
mengevaluasi kemampuan mengajarnya dan juga dapat melakukan
kegiatan observasi kelas guru se-bidang, karena hal tersebut dapat
membantu guru dalam menilai dan membandingkan kemampuan yang
dimiliki oleh guru tersebut sehingga dapat memotivasi dalam
mengembangkan kemampuan asesmen yang dimiliki. Selama menjadi
Guru, Guru lulusan non-FKIP juga mengikuti berbagai kegiatan
pengembangan profesional seperti pelatihan, seminar, lokakarya, peer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
coaching, MGMP yang mampu membantu dalam mengembangan
kemampuan asesmen dengan sangat baik.
Berdasarkan pengalaman itulah Guru lulusan non-FKIP mempelajari
dan mengembangkan kemampuan asesmen yang mereka miliki. Jika
dilihat dari total skor maksimum yang diperoleh Guru Ekonomi lulusan
FKIP yakni 33 dan Guru Ekonomi lulusan non-FKIP yakni 27, artinya
Guru Ekonomi lulusan FKIP dan non-FKIP hanya memiliki sedikit
perbedaan skor. Skor tingkat literasi asesmen tersebut termasuk dalam
kategori sangat tinggi, Dengan demikian Guru Ekonomi lulusan FKIP dan
non-FKIP memiliki literasi asesmen yang baik.
2. Perbedaan Tingkat Literasi Asesmen Guru Ekonomi Berdasarkan
Pengalaman Mengajar Guru
Hasil uji hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada
perbedaan tingkat literasi asesmen Guru Ekonomi jenjang yunior, medior
dan senior. Dari hasil uji hipotesis diperoleh nilai Fhitung sebesar 5,245
dan nilai Ftabel untuk sebesar 3,21 maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Artinya, terdapat perbedaan signifikan tingkat literasi asesmen Guru
Ekonomi jenjang yunior, medior dan senior. Selain itu, dalam
perhitungan tabel 4.7 diketahui bahwa mean literasi asesmen Guru senior
lebih besar dari mean guru yunior (22,41 > 11,67) begitu pula jika
dibandingkan dengan guru medior (22,41 > 13,00), maka dapat
disimpulkan bahwa tingkat literasi asesmen Guru Ekonomi jenjang
senior lebih tinggi dibandingkan Guru Ekonomi jenjang yunior maupun
medior.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Pengalaman bagi seorang guru sangatlah berharga, dikarenakan
pengalaman mengajar tidak pernah ditemukan semua di lembaga
pendidikan formal. Pengalaman yang diperoleh secara teoretis tidak
selamanya menjamin keberhasilan seorang guru dalam mengajar bila
tidak didasari dengan pengalaman mengajar secara langsung. Mengajar
bukan sekedar ilmu, teknologi dan seni belaka, tetapi mengajar sebagai
suatu keterampilan. Keterampilan mengajar yang dimiliki oleh guru
senior tentunya lebih baik jika dibandingkan dengan guru yunior maupun
medior karena dari segi pengalaman Guru Senior telah mengajar lebih
dari 10 tahun. Guru yunior memiliki pengalaman yang sedikit jika
dibandingkan dengan Guru medior dan senior, begitupun dengan Guru
medior yang memiliki pengalaman sedikit dibandingkan Guru senior.
Guru senior telah melaksanakan proses pembelajaran lebih dari 10
tahun sehingga telah berpengalaman dalam melakukan asesmen kepada
peserta didik dan juga telah mendapatkan pengalaman ketika melakukan
kegiatan observasi kelas guru se-bidang, yang mana tersebut dapat
membantu guru dalam menilai dan membandingkan kemampuan yang
dimiliki oleh guru tersebut sehingga dapat memotivasi dalam
mengembangkan kemampuan asesmen yang dimiliki. Selain itu, Guru
senior juga telah berpuluh-puluh kali mengikuti kegiatan pengembangan
profesional, seperti pelatihan, seminar, lokakarya, peer coaching,
penelitian tindakan, dan MGMP sehingga dapat membantu dalam
mengembangan kemampuan asesmen dengan sangat baik. Pengalaman-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
pengalaman itulah yang dapat membantu Guru senior dalam mempelajari
dan mengembangkan kemampuan asesmen ketika menjalankan tugasnya
sebagai Guru. Sedangkan Guru yunior dan medior baru memiliki
pengalaman mengajar yang sedikit dan juga baru beberapa kali mengikuti
kegiatan pengembangan profesional, seperti pelatihan, seminar,
lokakarya dan MGMP sehingga mereka belum memiliki kemampuan
asesmen yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
BAB V
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian yang telah diolah pada
Bab IV mengenai tingkat literasi asesmen Guru Ekonomi SMA di Kota
Yogyakarta berdasarkan latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar
guru maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Tidak terdapat perbedaan tingkat literasi asesmen Guru Ekonomi Lulusan
FKIP dan lulusan non-FKIP SMA di Kota Yogyakarta.
2. Terdapat perbedaan tingkat literasi asesmen Guru Ekonomi Jenjang
yunior, medior dan senior SMA di Kota Yogyakarta.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan di atas, ada beberapa saran
yang dikemukakan penulis bagi pihak sekolah, guru dan juga bagi peneliti
selanjutnya. Saran yang dikemukakan penulis adalah sebagai berikut:
1. Bagi sekolah
a. Mengingat adanya perbedaan tingkat literasi asesmen Guru Ekonomi
jenjang yunior, medior dan senior, maka sekolah diharapkan untuk
meningkatkan pengetahuan akan asesmen dengan mengikutsertakan
Guru mata pelajaran Ekonomi guru yunior dan guru medior melalui
program pengembangan profesionalisme guru misalnya melalui
seminar, lokakarya, peer coaching, MGMP dll.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2. Bagi Guru
a. Guru diharapkan dapat meningkatkan kemampuan literasi asesmen
dengan mengikuti berbagai program pengembangan professional,
misalnya pelatihan, observasi teman sejawat, seminar, lokakarya,
peer coaching, MGMP dll.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi tingkat kompetensi
guru, maka perlu dikembangkan lagi penelitian yang serupa tentang
tingkat literasi asesmen guru, karena dalam penelitian ini hanya
membahas kompetensi pedagogik terlebih pada aspek asesmen yang
ditinjau dari segi latar belakang pendidikan dan pengalaman
mengajar guru sehingga perlu diadakan penelitian tentang faktor-
faktor lain untuk melengkapi penelitian ini.
b. Mengingat minimnya penelitian mengenai literasi asesmen di
Indonesia, Peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat
mengembangkan penelitian tentang literasi asesmen dengan
menambah variabel yang ada pada sekolah dan daerah lain, agar
dapat mengetahui kualitas dan kemampuan guru dalam aspek
asesmen.
C. Keterbatasan
Menyadari sepenuhnya bahwa penelitian yang dilakukan dengan
judul studi komparasi tingkat literasi asesmen guru ekonomi SMA di Kota
Yogyakarta ini tidak lepas dari keterbatasan-keterbatasan, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
1. Peneliti tidak mengetahui secara pasti kesungguhan, kejujuran dan
ketelitian para responden dalam mengisi instrument tes penelitian. Hal
ini akan berdampak pada hasil penelitian yang kurang mencerminkan
kemampuan guru sesungguhnya.
2. Keterbatasan dalam pengujian validitas instrument soal tes, karena
dalam penelitian ini pengujian dilakukan dua kali sehingga masih
banyak yang tidak valid dan harus diperbaiki lagi agar pada penelitian
selanjutnya akan valid semua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
DAFTAR PUSTAKA
Ady, S. 2012. Evaluasi Pendidikan di SD. 2012. Jakarta: Universitas Terbuka.
Arikunto, S. 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, S. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Khadijeh, B. & Amir, R. 2015. Importance of teachers’ assessment literacy.
International Journal of English Language Education, 3 (1): 139-143.
Bybee. 2009. Pisa 2006: An assessment of scientific literacy. Journal of Research
in Science Teaching, 46 (8): 865 –883.
Ghozali, I. 2002. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Griffin, N.E., P., 1991. Educational Assessment and Reporting. Sydney: Harcout
Brace Javanovich, Publisher.
Gronlund, N. E. & Linn, R. L. 1990. Mesurement and Evaluation in Teaching 6th
Edition, New York: Macmillan Publishing Company.
Uno, H.B. 2011. Profesi Kependidikan, Problema, Solusi, dan Reformasi
Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasil Tes UKG Tahun 2015 http://info-menarik.net/hasil-ukg-kemendikbud-
tahun-2015/ Di unduh pada Senin, 20 Maret 2017 pukul 11:21 WIB.
Janawi. 2012. Kompetensi Guru, Citra Guru Profesional. Bandung: Alfabeta
Lian, L.H. 2014. Enhancing malaysian teachers’ assessment literacy. International
Education Studies, 7 (10): 74-81.
Mertler, C. A. 2009. Teachers’ assessment knowledge and their perceptions of the
impact of classroom assessment professional development. Improving
Schools, 12: 101–113.
Perry, M. L. 2013. Teacher and principal assesment literacy: Thesis, Dissetations,
Professional Papers, Montana.
Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakary
Mulyasa, E. 2013. Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Newfields, T. 2006. Teacher development and assessment literacy. Authentic
Communication: Proceedings of the 5th Annual JALT Pan-SIG Conference. (
48-73)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53
Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik dan Satuan
Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Livingston, R.C.R. & Willson, V. 2010. Measurement and Assessment in
Education. Second edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Sagala, S. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan,
Bandung: Alfabeta..
Stark, J.S., & Thomas, A., 1994. Assessment and Program Evaluation. Needham
Heights: Simon &Schuster Custom Publishing.
Stiggins, R.J. 1994. Student-Centered Clasroom Assessment. New York:
Macmillan College Publishing Company.
Stiggins, R.J. 2001. The principal's leadership role in assessment. NASSP
Bulletin, pp. 13-26.
Suciati, 2015. Literasi asesmen IPA pada guru SD di kota bengkulu. Jurnal
Inovasi Pendidikan Dasar Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sumitro. 2001. Pengantar Ilmu Pendidikan. UNY : Fakultas Ilmu Pendidikan
Supardi. 2013. Aplikasi Statistika dalam Penelitian Konsep Statistika yang Lebih
Komprehensif. Jakarta: Change Publication
Undang-Undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
Webb, N. 2002. Assessment literacy in standards-based education setting. A paper
presented at the annual meeting of the American Educational Research
Association, New Orleans, Louisiana.
Yamtim, V. 2013. A study of clasroom assessment literacy of primary school
teachers. Social and Behavioral Science.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
LAMPIRAN 1
(Kuesioner Untuk Uji Validitas)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
KUESIONER PENELITIAN
Studi Komparasi Tingkat Literasi Asesmen Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA
Di Kota Yogyakarta
Oleh:
Agustina Zara Fitri Ananda
131324032
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Hal : Permohonan Kesediaan Menjadi Responden
Kepada
Yth.Bapak/Ibu Guru Matapelajaran Ekonomi SMA
di Kota Yogyakarta
Dengan hormat,
Saya Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian
Khusus Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma. Saya bermaksud melaksanakan kegiatan penelitian
dengan judul “Studi Komparasi Tingkat Literasi Asesmen Guru Mata Pelajaran
Ekonomi SMA Di Kota Yogyakarta”.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu guru
menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu berkenan untuk
menjawab keseluruhan soal secara lengkap. Sejalan dengan etika penelitian, saya
akan menjamin kerahasiaan identitas dan hasil tes, serta memastikan jawaban
tersebut semata-mata hanya digunakan untuk tujuan penelitian ini. Saya
menyadari bahwa tes ini akan mengganggu aktivitas bapak/ibu dalam melakukan
kegiatan pembelajaran. Oleh sebab itu saya mohon maaf sebelumnya atas keadaan
tersebut.
Demikian permohonan saya, atas perhatian dan terkabulnya permohonan ini,
saya mengucapkan banyak terima kasih.
Yogyakarta, Oktober 2017
Hormat saya,
Agustina Zara Fitri Ananda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
BAGIAN I
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Guru :.............................................(boleh tidak diisi)
2. Usia :.………………………………...(harap diisi)
3. Jenis Kelamin :Laki-laki / Perempuan (harap diisi)
4. Status Kepegawaian :PNS/ Tetap Yayasan/ Kontrak/ Honorer *
5. Nama Sekolah :…………………………………(harap diisi)
6. Tahun Menjadi Guru :………………………………....(harap diisi)
7. Lulusan : FKIP / NonFKIP *
8. Kegiatan Pengembangan Profesional (pelatihan, seminar, lokakarya, peer
coaching, dsb.) yang diikuti setahun terakhir. ........... kali (harap diisi)
9. Model-model Pengembangan Profesional yang dihadiri dalam satu tahun
terakhir (boleh lebih dari satu)
□ Pelatihan
□ Observasi Kelas Guru se-Bidang
□Keterlibatan dalam Proses Pengembangan/Perbaikan kurikulum, program
baru, rencana strategis, solusi atas masalah, dsb
□ Kelompok Studi
□ Seminar
□ Kemitraan
□ Aktivitas yang di dampingi secara individual
□ Penelitian Tindakan/Inkuiri
□Supervisi Klinis (Supervisi yang dimaksudkan untuk pengembangan diri
guru dan bukan untuk penilaian)
□ Lokakarya
□ MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran)
□ Lainnya......................................................................(sebutkan)
* coret yang tidak perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
TES LITERASI ASESMEN
Petunjuk Tes:
a. Kerjakan keseluruhan tes ini dengan cara memberi tanda silang (X) pada
pilihan jawaban yang tepat.
b. Dalam mengerjakan tidak boleh membuka buku ataupun menggunakan
alat bantu lain seperti komputer, handphone dan alat sejenis lainnya.
c. Mohon untuk mengerjakan soal dalam sekali waktu.
1. Berikut ini yang benar terkait dengan pengertian penilaian, pengukuran, dan
evaluasi.…
A. Bagian dari evaluasi adalah pengukuran dan penilaian.
B. Pengukuran dapat dilakukan melalui tes dan evaluasi.
C. Penilaian diperoleh melalui pengukuran dan evaluasi.
D. Tes dapat mengukur penilaian dan evaluasi.
2. Asesmen hasil belajar siswa harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut, KECUALI....
A. sahih (valid)
B. objektif
C. adil
D. kooperatif
3. Penilaian hasil belajar yang bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi
proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan merupakan tujuan dari penilaian yang dilakukan oleh....
A. pemerintah
B. pendidik
C. satuan pendidikan
D. kepala sekolah
4. Tes simulasi merupakan salah satu bentuk dari teknik penilaian berikut ini....
A. lisan
B. praktik/kinerja
C. penugasan
D. portofolio
5. Di bawah ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan asesmen
hasil belajar peserta didik, KECUALI....
A. ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
B. menggunakan acuan kriteria berdasarkan pencapaian kompetensi
C. dilakukan pengulangan jika ternyata hasilnya banyak yang jelek
D. ditindaklanjuti dengan program remedial dan pengayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
6. Langkah pertama yang perlu dilakukan guru dalam menyusun tes adalah....
A. menyusun soal
B. menyusun kunci jawaban
C. menyusun kisi-kisi
D. menyusun rumus soal
7. Validitas dalam penyusunan instrumen nontes yang mengacu pada teori
adalah....
A. validitas isi
B. validitas prediktif
C. validitas konstruktif
D. validitas soal
8. Pertimbangan yang paling penting dalam memilih metode untuk menilai
prestasi siswa adalah....
A. kemudahan penilaian
B. kemudahan dalam menyiapkan penilaian
C. keakuratan menilai
D. penerimaan oleh administrasi sekolah
9. Ibu Bruce akan menilai pemahaman siswa tentang metode pemecahan
masalah yang telah diajarkannya. Strategi penilaian yang paling valid yaitu...
A. memilih buku "Panduan guru" dengan tes yang dikembangkan oleh
penulis.
B. mengembangkan penilaian sesuai dengan garis besar dari apa yang dia
benar-benar telah mengajar di kelas.
C. memilih tes standar yang memberikan nilai pada keterampilan
pemecahan masalah.
D. memilih suatu instrumen yang mengukur sikap siswa tentang strategi
pemecahan masalah.
10. Cara apa yang paling efektif digunakan oleh guru dalam melakukan penilaian
yang mengharuskan siswanya untuk menunjukkan pekerjaan mereka
(misalnya, cara mereka menemukan solusi untuk sebuah masalah atau logika
yang digunakan untuk sampai pada suatu kesimpulan)?
A. menetapkan nilai untuk unit instruksi pada pemecahan masalah.
B. memberikan umpan balik instruksional untuk masing-masing siswa.
C. memotivasi siswa untuk mencoba cara-cara inovatif untuk memecahkan
masalah.
D. tidak ada di atas.
11. Apabila seorang guru ingin mendokumentasikan validitas skor dari strategi
asesmen kelas yang direncanakannya, untuk digunakan demi menentukan
nilai siswa pada kelasnya, maka informasi yang akan memberikan bukti
paling tepat untuk mencapai tujuan tersebut adalah….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
A. meminta guru lain untuk menilai apakah strategi penilaian yang
digunakan telah mencakup apa yang diajarkan
B. mencocokkan garis besar materi pembelajaran dengan isi asesmen yang
sebenarnya
C. meminta penilaian siswa untuk menentukan apakah asesmen tersebut
valid
D. meminta pendapat orang tua apakah penilaian tersebut mencerminkan
hasil belajar yang penting
12. Penilaian hendaknya didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan
yang diukur, hal tersebut merupakan prinsip penilaian yang....
A. adil
B. valid
C. sistematis
D. akuntabel
13. Fungsi penilaian yang tepat adalah ….
A. alat meningkatkan prestasi peserta didik
B. alat untuk menemukan gaya belajar peserta didik
C. membantu peserta didik memahami materi pembelajaran
D. sebagai kontrol bagi pendidik dan satuan pendidikan tentang kemajuan
perkembangan peserta didik
14. Di bawah ini merupakan beberapa kelebihan tes lisan, KECUALI....
A. bagi peserta didik yang kemampuan berpikirnya relatif lambat sering
mengalami kesukaran dalam memahami pernyataan soal
B. dapat dilakukan sesuai dengan kesepatakan antara pendidik dan peserta
didik dalam menentukan waktu dan tempat tes
C. lebih obyektif bagi pendidik dalam memberikan penilaian
D. hasil tes dapat langsung diketahui peserta didik
15. Manakah dari pilihan berikut yang menginformasikan kinerja siswa yang
paling dapat diandalkan (reliabel) yang mungkin dipertimbangkan oleh
seorang guru saat menentukan nilai? A. skor dari tes yang dibuat oleh guru berisi dua atau tiga pertanyaan esai
yang berhubungan langsung dengan tujuan pembelajaran. B. skor dari tes pilihan ganda yang dibuat oleh guru yang dirancang untuk
mengukur tujuan pembelajaran yang spesifik C. jawaban lisan terhadap pertanyaan yang diajukan kepada setiap siswa di
dalam kelas selama proses pembelajaran D. nilai harian yang dirancang untuk menunjukkan kualitas partisipasi di
kelas selama pembelajaran
16. Di bawah ini merupakan beberapa langkah dalam penyusunan butir soal,
KECUALI....
A. menentukan batas ketuntasan/lulus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
B. menentukan tujuan tes
C. menentukan kompetensi yang akan diujikan
D. menentukan materi yg diujikan
17. Validitas dalam penyusunan instrumen nontes yang mengacu berdasarkan
teori adalah....
A. validitas isi
B. validitas prediktif
C. validitas konstruktif
D. Validitas soal
18. Ibu Gregory ingin menilai kemampuan siswa dalam pengorganisasian
gagasan dan bukan sekedar mengulangi fakta. Kata-kata yang harus dia
gunakan dalam merumuskan latihan esai untuk mencapai tujuan ini adalah....
A. membandingkan, mengkontras, mengkritik
B. mengidentifikasi, menentukan, mendaftar
C. mengurutkan, mencocokkan, memilih
D. mendefinisikan, mengingat, menyatakan kembali
19. Beberapa siswa di kelas Pak Atwell mendapat nilai rendah pada tes akhir bab
yang mencakup masalah pokok ekonomi. Dia ingin tahu siswa mana yang
memiliki masalah serupa sehingga dia bisa mengelompokkan mereka untuk
belajar bersama. Strategi penilaian terbaik yang dapat digunakan dalam
pengelompokan siswa yaitu....
A. menggunakan tes yang diberikan dalam "panduan guru."
B. mintalah siswa melakukan tes dengan item yang terpisah untuk setiap
langkah dari proses
C. melihat catatan siswa dan nilai tes standar untuk melihat topik mana yang
belum pernah dikerjakan siswa dengan baik sebelumnya.
D. memberikan siswa cerita masalah untuk menyelesaikan dan mereka
menunjukkan pekerjaan mereka
20. Siswa di kelas ekonomi Pak Jakman diminta untuk membuat peta konsep
kegiatan ekonomi produsen dan konsumen sebagai bagian dari kelas akhir
mereka. Prosedur penilaian di bawah ini yang akan memaksimalkan
objektivitas dalam menilai proyek siswa yaitu....
A. Pak Jakman mengidentifikasi peta konsep yang paling menarik dan
memberi mereka nilai tertinggi, paling menarik berikutnya mendapatkan
nilai yang lebih rendah dan seterusnya
B. Pak Jakman meminta guru-guru lain untuk menilai setiap proyek dengan
skala 5 poin berdasarkan kualitasnya
C. Sebelum proyek diserahkan, Pak Jakman membuat sebuah kunci
penilaian berdasarkan pada fitur penting dari proyek yang diidentifikasi
oleh siswa dengan kinerja tertinggi di kelas
D. Sebelum proyek diserahkan, Pak Jakman menyiapkan model atau jurnal
fitur penting produk dan memberikan bobot penilaian pada fitur ini. Peta
konsep dengan skor tertinggi menerima nilai tertinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
21. Mengkomunikaskan hasil pembelajaran kepada orang tua siswa bertujuan
untuk....
A. mengetahui hasil kemajuan diri, mana yang belum dapat dikuasai
B. mengetahui hasil belajar siswa dalam mengisi raport
C. mengetahui metode dan teknik belajar masing-masing siswa
D. mengetahui keadaan siswa secara akademik, fisik, sosial dan emosional
22. Salah satu prinsip dalam penilaian hasil belajar peserta didik adalah penilaian
harus terpadu artinya....
A. penilaian berdasarkan data yang mencerminkan kemampuan yang harus
diukur
B. penilaian harus berkesinambungan oleh pendidik untuk semua aspek
kompetensi
C. penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran
D. penilaian berdasarkan kriteria yang jelas tentang kompetensi yang harus
dicapai
23. Berikut ini yang merupakan pernyataan-pernyataan tentang penilaian
adalah….
A. penilaian hasil belajar oleh pendidik dilaksanakan dalam bentuk
penugasan, ulangan harian, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan
kelas, ujian sekolah
B. penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai
pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran dan
tanpa memperhatikan hasil penilaian oleh pendidik
C. penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk menilai pencapaian
kompetensi peserta didik, bahan laporan hasil belajar, dan memperbaiki
proses pembelajaran
D. kriteria kelulusan ujian nasional (UN) dikembangkan oleh BSNP dan
ditetapkan dengan surat keputusan kepala satuan pendidikan
24. Penilaian proses secara berkesinambungan oleh guru dapat dilakukan dengan
cara…..
A. memberikan penilaian terhadap aktivitas, tahap kemajuan dan hasil kerja
siswa dari proses belajar di kelas maupun di luar kelas.
B. memberikan pretest maupun postest secara tertulis setiap kali proses
pembelajaran
C. mengadakan ulangan harian rutin secara terjadwal
D. mengadakan ulangan harian tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada
siswa
25. Upaya guru dalam memanfaatkan hasil analisis untuk menentukan ketuntasan
belajar antara lain sebagai berikut…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
A. menentukan kriteria keberhasilan belajar
B. mengklasifikasi siswa berdasarkan hasil capaian belajarnya
C. mencari letak kelemahan siswa secara umum dilihat dari kriteria
keberhasilan yang diharapkan
D. merencanakan pengajaran remidi
26. Dalam menilai hasil belajar berbentuk uraian, seorang guru di samping
menetapkan pembobotan ia juga harus menyusun...
A. kisi-kisi soal
B. kelompok soal
C. rubrik penilaian
D. jawaban soal
27. Instrumen yang diguanakan untuk menilai perilaku siswa dalam proses
pembelajaran adalah....
A. pedoman observasi
B. kuesioner
C. pedoman wawancara
D. tes hasil belajar
28. Bila petunjuk menunjukkan setiap bagian dari tes standar yang dihitung
secara terpisah, manakah dari perilaku uji yang dapat diterima berikut ini....
A. yohanes menyelesaikan bagian kosa kata lebih awal, kemudian
memeriksa kembali jawabannya dibagian itu
B. mary menyelesaikan bagian kosa kata lebih awal; dia memeriksa
jawabannya di bagian tes sebelumnya
C. jane menyelesaikan bagian kosa kata lebih awal; dia melihat ke depan
pada bagian tes berikutnya namun tidak menandai lembar jawabnya
untuk salah satu item-item.
D. bob tidak menyelesaikan bagian kosa kata; dia terus mengerjakan bagian
itu saat waktu ujian habis.
29. Untuk mengevaluasi efektivitas media pembelajaran Ekonomi untuk anak
kelas X yang berbakat, Bu Allen memberi mereka tes terstandar ekonomi
siswa kelas XI. Untuk menentukan seberapa baik penampilan muridnya, Bu
Alen membandingkan nilai siswanya dengan nilai kelompok kelas XI.
Mengapa aplikasi ini tidak benar dari norma uji standar?
A. normanya tidak bisa diandalkan untuk anak kelas X
B. norma tidak berlaku untuk anak kelas X
C. item ekonomi kelas XI terlalu sulit bagi siswa kelas X
D. batas waktu yang terlalu pendek untuk kelas X
30. Skor siswa pada tes standar terkadang tidak sesuai dengan penampilan
mereka dalam penilaian kelas (mis. tes lisan atau kegiatan lainnya di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
kelas). Berikut ini merupakan pernyataan yang BUKAN penjelasan masuk
akal untuk ketidaksesuasin tersebut adalah....
A. beberapa siswa tidak bisa mengerjakan tes standar, namun semuanya
baik-baik saja dalam penilaian kelas
B. siswa sering melakukan tes standar dengan kurang serius daripada
mengikuti penilaian kelas
C. tes standar mengukur hanya mengingat kembali informasi sementara
penilaian kelas mengukur pemikiran yang lebih kompleks
D. tes standar mungkin memiliki lebih sedikit validitas kurikulum daripada
penilaian kelas
31. Berikut ini yang merupakan usaha yang dapat dilaksanakan guru guna
meningkatkan keandalan (reliabilitas) tes pilihan ganda Ekonomi yang dibuat
oleh guru yaitu….
A. menggunakan jurnal untuk mengembangkan pertanyaan tes
B. mengubah format tes menjadi pertanyaan benar-salah
C. menambahkan lebih banyak item seperti yang sudah ada di tes
sebelumnya
D. menambahkan komponen esai
32. Standar penilaian pendidikan merupakan acuan bagi guru dalam
melaksanakan....
A. penilaian proses pembelajaran yang dilakukan guru
B. penilaian silabus dan RPP
C. penilaian hasil belajar peserta didik
D. penilaian standar kompetensi lulusan
33. Penilaian adalah penafsiran hasil pengukuran dan penentuan pencapaian hasil
belajar. Penilaian dapat berupa hasil belajar peserta didik yang tidak
dipengaruhi oleh kepentingan penilai, perbedaan latar belakang agama,
sosial-ekonomi, budaya, bahasa, gender, dan hubungan emosional. Cara
penilaian tersebut mengacu pada prinsi....
A. objektif
B. transparan
C. bermakna
D. menyeluruh
34. Yang TIDAK termasuk fungsi penilaian dalam pembelajaran adalah ….
A. mengukur keberhasilan siswa belajar
B. mendapatkan data pribadi siswa
C. mengukur tingkat keberhasilan guru mengajar (umpan balik)
D. memperoleh data guna perbaikan kegiatan belajar-mengajar
35. Penilaian portofolio dapat dilaksanakan dengan cara ….
A. memberikan penilaian menyeluruht erhadap tugas-tugas siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
B. mengumpulkan lembaran-lembaran jawaban hasil test harian dan sumatif
tiap siswa
C. mengumpulkan lembaran-lembaran jawaban hasil ulangan tiap siswa
untuk melihat kesulitan siswa dalam memahami pokok bahasan tertentu
dan kemudian diberikan pengajaran dan test remedial
D. mengumpulkan hasil kerja masing-masing siswa yang telah diberikan
masukan baik oleh guru dan rekan siswa dalam suatu album sebagai
bukti hasil belajar
36. Upaya merancang pengayaan bagi perserta didik yang mencapai ketuntasan
belajar optimal tampak dalam kegiatan guru sebagai berikut:
A. memberikan materi bahan ajar yang lebih tinggi tingkatannya dan
mengerjakan soal-soal yang memiliki kesulitan tinggi
B. memberikan tambahan materi berupa sumber ajar dari pengarang yang
berbeda
C. memberikan test tambahan dengan tingkat kesukaran lebih tinggi
D. memberikan tambahan sumber bacaan yang lebih mendalam dan tingkat
variasi yang tinggi berikut instrument testnya yang sesuai
37. Apabila seorang guru telah tahu bahwa berhasil atau tidak dalam kegiatan
pembelajaran, maka yang akan dilakukan adalah….
A. membuat laporan keberhasilan/ketidakberhasilan
B. menyampaikan laporan ke atasannya
C. menyusun rencana tindak lanjut
D. menyusun laporan hasil pemantauan
38. Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik harus memenuhi
persayaratan berikut, KECUALI....
A. konstruksi butir soal memenuhi persayaratan yang sesuai dengan bentuk
tes yang digunakan
B. substansi yang diukur mempresentasiukan kompetensi yang dinilai
C. bahasa yang digunakan komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan
peserta didik
D. digunakan untuk ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester
39. Seorang guru memberikan tiga tes selama periode penilaian dan dia ingin
memberi bobot penilaian yang sama untuk ketiga tes tersebut. Tujuan dari
program penilaian adalah untuk memberi peringkat (rangking) kepada siswa
berdasarkan prestasi/nilainya. Untuk mencapai tujuan ini, hal yang harus
diperhatikan guru agar ke-3 tes tersebut setara adalah....
A. jumlah item
B. jumlah siswa yang mengikuti setiap tes
C. variasi nilai
D. rata-rata skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
40. Berikut ini merupakan praktik penilaian yang paling sedikit mencerminkan
prestasi siswa yaitu....
A. Pak Jones meminta siswa untuk menyerahkan pekerjaan rumah; Namun,
ia hanya menilai item bernomor ganjil
B. Ibu Brown menggunakan kuis mingguan dan tiga ujian besar untuk
memberikan nilai akhir di kelasnya
C. Ibu Smith mengizinkan siswa untuk mengulang tugas mereka beberapa
kali jika mereka membutuhkan lebih banyak kesempatan untuk
memenuhi standar nilai kelas
D. Ibu Engle mengurangkan 5 poin dari nilai tes siswa untuk perilaku siswa
yang mengganggu
41. Dalam sebuah pertemuan rutin dengan orang tua Maria, Ibu guru Estes
mengamati bahwa nilai Maria pada tes penalaran kuantitatif program
penilaian negara menunjukkan bahwa Maria berkinerja lebih baik dalam
konsep pasar daripada perhitungan tentang permintaan dan penawaran. Ini
mungkin berarti .....
A. nilai maria pada tes perhitungan berada di bawah rata-rata
B. maria adalah murid yang sangat baik dalam konsep pasar
C. frekuensi nilai untuk konsep pasar dan perhitungan tes tidak tumpang
tindih
D. tes konsep pasar adalah ukuran penalaran kuantitatif yang lebih valid
42. Banyak guru menilai tes di kelas dengan menggunakan skala benar 100 poin.
Secara umum, berapa nilai siswa 90 pada skala seperti itu?
A. siswa tersebut menjawab 90% item pada tes ini dengan benar.
B. siswa mengetahui 90% isi instruksional unit yang tercakup dalam tes ini
C. siswa tersebut mendapat nilai lebih tinggi dari 90% siswa yang mengikuti
tes tersebut
D. siswa tersebut mendapat nilai 90% lebih tinggi dari rata-rata siswa di
kelas
43. Suatu pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik
seseorang atau sesuatu adalah….
A. Pengukuran
B. Penilaian
C. Evaluasi
D. tes
44. Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang sudah dan belum dikuasai seorang/sekelompok peserta
didik untuk ditingkatkan dalam pembelajaran remidial dan program
pengayaan merupakan….
A. prinsip penilaian
B. fungsi penilaian
C. tujuan penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
D. bentuk penilaian.
45. Penilaian kompetensi sikap dilakukan melalui kegiatan berikut....
A. observasi, penilaian diri, penilaian sejawat, dan jurnal
B. observasi, penilaian diri, jurnal, dan portofolio.
C. observasi, penilaian sejawat, jurnal, dan portofolio.
D. observasi, penilaian diri, penilaian sejawat, dan projek.
46. Untuk menentukan tindak lanjut pembelajaran, tindakan yang perlu dilakukan
guru adalah....
A. menilai tingkat pencapaian hasil belajar siswa
B. menambah bahan pelajaran baru
C. mengetahui jumlah siswa yang tidak akan mengikuti program tindak
lanjut
D. memilih waktu yang tepat untuk melaksanakan program tindak lanjut
47. Pak Klein mendasarkan sebagian besar nilai siswanya pada pekerjaan rumah
dan tes. Kaplan mendasarkan sebagian besar nilai siswanya pada pengamatan
siswa di kelas. Perbedaan utama dalam kedua strategi penilaian yang
dilakukan kedua guru tersebut guna menetapkan nilai dapat diringkas
sebagai....
A. penilaian formal dan informal.
B. kinerja dan penilaian terapan.
C. penilaian disesuaikan dan disesuaikan.
D. penilaian formatif dan sumatif.
48. Ketika skor dari tes standar dikatakan "dapat diandalkan", itu berarti…. A. skor siswa dari tes ini dapat digunakan untuk sejumlah besar keputusan
pendidikan B. jika seorang siswa mengulang kembali tes yang sama, dia akan
mendapatkan nilai yang sama pada setiap tesnya C. skor tes adalah ukuran yang lebih valid daripada penilaian guru D. skor tes secara akurat mencerminkan isi dari apa yang diajarkan
49. Ibu Brown ingin agar murid-muridnya tahu bagaimana hasil tes mereka
secepat mungkin. Dia mengatakan kepada murid-muridnya bahwa hasil tes
mereka akan berada di kursi di luar ruangannya segera setelah sekolah
selesai. Siswa bisa mengambil hasil tes mereka diantara tumpukan tes
lainnya. Apa yang salah dengan tindakan Ibu Brown?
A. Para siswa dapat melihat nilai tessiswa lainnya, sehingga menjadikan
pelanggaran terhadap hak privasi siswa
B. Para siswa harus menunggu sampai sepulang sekolah, jadi tindakan
tersebut tidak adil bagi siswa yang harus segera meninggalkan sekolah
C. Ibu Brown harus buru-buru mendapatkan nilai tes sebelum sekolah
selesai, oleh karena itu, tindakan tersebut mencegahnya untuk
mengidentifikasi siswa yang membutuhkan bantuan khusus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
D. Para siswa yang tidak hadir akan memiliki keuntungan yang tidak adil,
karena tindakannya memungkinkan kemungkinan siswa tersebut untuk
melihat jawaban temannya
50. Di sebuah sekolah dimana evaluasi guru sebagian didasarkan pada nilai siswa
mereka pada tes standar, beberapa guru mencatat bahwa salah satu siswa
mereka tidak mencapai beberapa kosa kata pada tes standar. Tindakan guru
mana yang dianggap etis?
A. Pak Jackson membuat lingkaran gelap pada lembar jawaban secara acak.
Dia mengasumsikan Fred bukan murid yang baik, hanya akan menebak
jawabannya, jadi ini akan menjadi cara yang bagus untuk mendapatkan
nilai Fred dalam tes ini.
B. Pak Hoover mengisi lembaran jawaban seperti yang dipikirkannya Joan,
yang tidak enak badan, akan menjawab berdasarkan penampilan khas
Joan di kelasnya.
C. Pak Stover membalik lembaran jawaban seperti itu, meskipun dia
mengira George, seorang siswa rata-rata, mungkin sudah mendapat nilai
lebih tinggi seandainya dia menyelesaikan tesnya.
D. Pak Lund membaca setiap pertanyaan dan menggelapkan gelembung di
lembar jawaban yang mewakili apa yang dia percaya Felicia, siswa di
bawah rata-rata di bawahnya, akan memilih jawaban yang benar
Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu guru
terlibat dalam penelitian ini. Apabila Bapak/Ibu mempunyai komentar
atau pertanyaan, silahkan dituliskan pada kotak di bawah ini.
Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
LAMPIRAN 2
(Kuesioner Penelitian)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
KUESIONER PENELITIAN
Studi Komparasi Tingkat Literasi Asesmen Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA
Di Kota Yogyakarta
Oleh:
Agustina Zara Fitri Ananda
131324032
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Hal : Permohonan Kesediaan Menjadi Responden
Kepada
Yth.Bapak/Ibu Guru Matapelajaran Ekonomi SMA
di Kota Yogyakarta
Dengan hormat,
Saya Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian
Khusus Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma. Saya bermaksud melaksanakan kegiatan penelitian
dengan judul “Studi Komparasi Tingkat Literasi Asesmen Guru Mata Pelajaran
Ekonomi SMA Di Kota Yogyakarta”.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu guru
menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu berkenan untuk
menjawab keseluruhan soal secara lengkap. Sejalan dengan etika penelitian, saya
akan menjamin kerahasiaan identitas dan hasil tes, serta memastikan jawaban
tersebut semata-mata hanya digunakan untuk tujuan penelitian ini. Saya
menyadari bahwa tes ini akan mengganggu aktivitas bapak/ibu dalam melakukan
kegiatan pembelajaran. Oleh sebab itu saya mohon maaf sebelumnya atas keadaan
tersebut.
Demikian permohonan saya, atas perhatian dan terkabulnya permohonan ini,
saya mengucapkan banyak terima kasih.
Yogyakarta, Oktober 2017
Hormat saya,
Agustina Zara Fitri Ananda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
BAGIAN I
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Guru :.............................................(boleh tidak diisi)
2. Usia :.………………………………...(harap diisi)
3. Jenis Kelamin :Laki-laki / Perempuan (harap diisi)
4. Status Kepegawaian :PNS/ Tetap Yayasan/ Kontrak/ Honorer *
5. Nama Sekolah :…………………………………(harap diisi)
6. Tahun Menjadi Guru :………………………………....(harap diisi)
7. Lulusan : FKIP / NonFKIP *
8. Kegiatan Pengembangan Profesional (pelatihan, seminar, lokakarya, peer
coaching, dsb.) yang diikuti setahun terakhir. ........... kali (harap diisi)
9. Model-model Pengembangan Profesional yang dihadiri dalam satu tahun
terakhir (boleh lebih dari satu)
□ Pelatihan
□ Observasi Kelas Guru se-Bidang
□Keterlibatan dalam Proses Pengembangan/Perbaikan kurikulum, program
baru, rencana strategis, solusi atas masalah, dsb
□ Kelompok Studi
□ Seminar
□ Kemitraan
□ Aktivitas yang di dampingi secara individual
□ Penelitian Tindakan/Inkuiri
□Supervisi Klinis (Supervisi yang dimaksudkan untuk pengembangan diri
guru dan bukan untuk penilaian)
□ Lokakarya
□ MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran)
□ Lainnya......................................................................(sebutkan)
* coret yang tidak perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
TES LITERASI ASESMEN
Petunjuk Tes:
a. Kerjakan keseluruhan tes ini dengan cara memberi tanda silang (X) pada
pilihan jawaban yang tepat.
b. Dalam mengerjakan tidak boleh membuka buku ataupun menggunakan
alat bantu lain seperti komputer, handphone dan alat sejenis lainnya.
c. Mohon untuk mengerjakan soal dalam sekali waktu.
1. Berikut ini adalah pernyataan yang benar terkait dengan hubungan antara
penilaian, pengukuran, dan evaluasi.…
A. Bagian dari evaluasi adalah pengukuran dan penilaian.
B. Pengukuran dapat dilakukan melalui tes dan evaluasi.
C. Penilaian diperoleh melalui pengukuran dan evaluasi.
D. Tes dapat mengukur penilaian dan evaluasi.
2. Asesmen hasil belajar siswa harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut, KECUALI....
A. sahih (valid)
B. objektif
C. adil
D. kooperatif
3. Penilaian hasil belajar yang bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi
proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan merupakan tujuan dari penilaian yang dilakukan oleh....
A. pemerintah
B. pendidik
C. satuan pendidikan
D. kepala sekolah
4. Tes simulasi merupakan salah satu bentuk dari teknik penilaian berikut ini....
A. lisan
B. praktik/kinerja
C. penugasan
D. portofolio
5. Di bawah ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan asesmen
hasil belajar peserta didik, KECUALI....
A. ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
B. menggunakan acuan kriteria berdasarkan pencapaian kompetensi
C. dilakukan pengulangan jika ternyata hasilnya banyak yang jelek
D. ditindaklanjuti dengan program remedial dan pengayaan
6. Langkah pertama yang perlu dilakukan guru dalam menyusun tes adalah....
A. menyusun soal
B. menyusun kunci jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
C. menyusun kisi-kisi
D. menyusun rumus soal
7. Validitas dalam penyusunan instrumen nontes yang mengacu pada teori
adalah....
A. validitas isi
B. validitas prediktif
C. validitas konstruktif
D. validitas soal
8. Pertimbangan yang paling penting dalam memilih metode untuk menilai
prestasi siswa adalah....
A. kemudahan penilaian
B. kemudahan dalam menyiapkan penilaian
C. keakuratan menilai
D. penerimaan oleh administrasi sekolah
9. Ibu Sinta akan menilai pemahaman siswa tentang metode pemecahan masalah
yang telah diajarkannya. Strategi penilaian yang paling valid yaitu...
A. memilih buku "Panduan guru" dengan tes yang dikembangkan oleh
penulis.
B. mengembangkan penilaian sesuai dengan garis besar dari apa yang
benar-benar telah diajarkan di kelas
C. memilih tes standar yang memberikan nilai pada keterampilan
pemecahan masalah.
D. memilih suatu instrumen yang mengukur sikap siswa tentang strategi
pemecahan masalah.
10. Apabila guru ingin menilai cara siswa menemukan solusi untuk sebuah
masalah ATAU logika yang digunakan untuk sampai pada kesimpulan. Cara
yang paling efektif adalah…
A. menetapkan nilai untuk unit instruksi pada pemecahan masalah.
B. memberikan umpan balik instruksional untuk masing-masing siswa.
C. memotivasi siswa untuk mencoba cara-cara inovatif untuk memecahkan
masalah.
D. tidak ada di atas.
11. Apabila seorang guru ingin mengetahui validitas butir soal asesmen kelas
yang direncanakannya, maka informasi yang akan memberikan bukti paling
tepat untuk mencapai tujuan tersebut adalah….
A. meminta guru lain untuk menilai apakah strategi penilaian yang
digunakan telah mencakup apa yang diajarkan
B. mencocokkan garis besar materi pembelajaran dengan isi asesmen yang
sebenarnya
C. meminta penilaian siswa untuk menentukan apakah asesmen tersebut
valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
D. meminta pendapat orang tua apakah penilaian tersebut mencerminkan
hasil belajar yang penting
12. Penilaian hendaknya didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan
yang diukur, hal tersebut merupakan prinsip penilaian yang....
A. adil
B. valid
C. sistematis
D. akuntabel
13. Fungsi penilaian yang tepat adalah ….
A. alat meningkatkan prestasi peserta didik
B. alat untuk menemukan gaya belajar peserta didik
C. membantu peserta didik memahami materi pembelajaran
D. sebagai kontrol bagi pendidik dan satuan pendidikan tentang kemajuan
perkembangan peserta didik
14. Di bawah ini merupakan beberapa kelebihan tes lisan, KECUALI....
A. bagi peserta didik yang kemampuan berpikirnya relatif lambat sering
mengalami kesukaran dalam memahami pernyataan soal
B. dapat dilakukan sesuai dengan kesepatakan antara pendidik dan peserta
didik dalam menentukan waktu dan tempat tes
C. lebih obyektif bagi pendidik dalam memberikan penilaian
D. hasil tes dapat langsung diketahui peserta didik
15. Manakah dari pilihan berikut yang menginformasikan kinerja siswa yang
paling dapat diandalkan (reliabel), yang mungkin dipertimbangkan oleh
seorang guru saat menentukan nilai? A. skor dari tes yang dibuat oleh guru berisi dua atau tiga pertanyaan esai
yang berhubungan langsung dengan tujuan pembelajaran. B. skor dari tes pilihan ganda yang dibuat oleh guru yang dirancang untuk
mengukur tujuan pembelajaran yang spesifik C. jawaban lisan terhadap pertanyaan yang diajukan kepada setiap siswa di
dalam kelas selama proses pembelajaran D. nilai harian yang dirancang untuk menunjukkan kualitas partisipasi di
kelas selama pembelajaran
16. Di bawah ini merupakan beberapa langkah dalam penyusunan butir soal,
KECUALI....
A. menentukan batas ketuntasan/lulus
B. menentukan tujuan tes
C. menentukan kompetensi yang akan diujikan
D. menentukan materi yg diujikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
17. Bila peserta didik mendapatkan hasil belajar yang rendah, tindakan yang
harus dilakukan oleh guru ialah....
A. memberikan bantuan belajar kepada peserta didik yang bersangkutan
B. mengulangi penjelasan bahan ajar kepada seluruh peserta didik
C. memindahkan tempat duduk peserta didik ke meja yang paling depan
D. menugaskan seluruh peserta didik membaca buku sumber
18. Ibu Fatma ingin menilai kemampuan siswa dalam pengorganisasian gagasan
dan bukan sekedar mengulangi fakta. Kata-kata yang harus dia gunakan dalam
merumuskan latihan esai untuk mencapai tujuan ini adalah....
A. membandingkan, mengkontras, mengkritik
B. mengidentifikasi, menentukan, mendaftar
C. mengurutkan, mencocokkan, memilih
D. mendefinisikan, mengingat, menyatakan kembali
19. Beberapa siswa di kelas Pak Budi mendapat nilai rendah pada suatu ulangan
harian. Guru ingin mengetahui siswa-siswa mana yang memiliki masalah yang
sama. Informasi ini dibutuhkan guna mengelompokkan mereka untuk belajar
bersama. Strategi penilaian terbaik yang dapat digunakan dalam
pengelompokan siswa yaitu....
A. menggunakan tes yang diberikan dalam buku panduan guru
B. meminta siswa untuk mengikuti tes yang item-itemnya dipisahkan
C. melihat catatan siswa dan nilai tes standar untuk melihat topik mana yang
belum pernah dikerjakan siswa dengan baik sebelumnya.
D. memberikan siswa cerita masalah untuk menyelesaikan dan mereka
menunjukkan pekerjaan mereka
20. Pak Setyo meminta siswa kelas X untuk membuat peta konsep kegiatan
ekonomi produsen dan konsumen sebagai bagian dari tugas akhir semester.
Prosedur penilaian di bawah ini yang akan memaksimalkan objektivitas
dalam menilai proyek siswa yaitu....
A. Pak Setyo mengidentifikasi peta konsep yang paling menarik dan
memberi mereka nilai tertinggi, paling menarik berikutnya mendapatkan
nilai yang lebih rendah dan seterusnya
B. Pak Setyo meminta guru-guru lain untuk menilai setiap proyek dengan
skala 5 poin berdasarkan kualitasnya
C. Sebelum proyek diserahkan, Pak Setyo membuat sebuah kunci penilaian
berdasarkan pada fitur penting dari proyek yang diidentifikasi oleh siswa
dengan kinerja tertinggi di kelas
D. Sebelum proyek diserahkan, Pak Setyo menyiapkan model atau jurnal
fitur penting produk dan memberikan bobot penilaian pada fitur ini. Peta
konsep dengan skor tertinggi menerima nilai tertinggi.
21. Mengkomunikaskan hasil pembelajaran kepada orang tua siswa bertujuan
untuk....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
A. mengetahui hasil kemajuan diri, mana yang belum dapat dikuasai
B. mengetahui hasil belajar siswa dalam mengisi raport
C. mengetahui metode dan teknik belajar masing-masing siswa
D. mengetahui keadaan siswa secara akademik, fisik, sosial dan emosional
22. Salah satu prinsip dalam penilaian hasil belajar peserta didik adalah penilaian
harus terpadu artinya....
A. penilaian berdasarkan data yang mencerminkan kemampuan yang harus
diukur
B. penilaian harus berkesinambungan oleh pendidik untuk semua aspek
kompetensi
C. penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran
D. penilaian berdasarkan kriteria yang jelas tentang kompetensi yang harus
dicapai
23. Berikut ini yang merupakan pernyataan yang paling BENAR tentang
penilaian adalah….
A. penilaian hasil belajar oleh pendidik dilaksanakan dalam bentuk
penugasan, ulangan harian, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan
kelas, ujian sekolah
B. penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai
pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran dan
tanpa memperhatikan hasil penilaian oleh pendidik
C. penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk menilai pencapaian
kompetensi peserta didik, bahan laporan hasil belajar, dan memperbaiki
proses pembelajaran
D. kriteria kelulusan ujian nasional (UN) dikembangkan oleh BSNP dan
ditetapkan dengan surat keputusan kepala satuan pendidikan
24. Penilaian proses secara berkesinambungan oleh guru dapat dilakukan dengan
cara…..
A. memberikan penilaian terhadap aktivitas, tahap kemajuan dan hasil kerja
siswa dari proses belajar di kelas maupun di luar kelas.
B. memberikan pretest maupun postest secara tertulis setiap kali proses
pembelajaran
C. mengadakan ulangan harian rutin secara terjadwal
D. mengadakan ulangan harian tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada
siswa
25. Upaya guru dalam memanfaatkan hasil analisis untuk menentukan ketuntasan
belajar antara lain sebagai berikut…
A. menentukan kriteria keberhasilan belajar
B. mengklasifikasi siswa berdasarkan hasil capaian belajarnya
C. mencari letak kelemahan siswa secara umum dilihat dari kriteria
keberhasilan yang diharapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
D. merencanakan pengajaran remidi
26. Dalam menilai hasil belajar berbentuk uraian, seorang guru di samping
menetapkan pembobotan ia juga harus menyusun...
A. kisi-kisi soal
B. kelompok soal
C. rubrik penilaian
D. jawaban soal
27. Instrumen yang digunakan untuk menilai perilaku siswa dalam proses
pembelajaran adalah....
A. pedoman observasi
B. kuesioner
C. pedoman wawancara
D. tes hasil belajar
28. Bila petunjuk soal menginformasikan komposisi skor setiap bagian dari tes
standar yang dihitung secara terpisah, manakah perilaku ujian yang dapat
diterima berikut ini....
A. Yanuar menyelesaikan soal bagian essay lebih awal, kemudian
memeriksa kembali jawabannya dibagian itu
B. Maria menyelesaikan soal bagian essay lebih awal, kemudia memeriksa
kembali jawabannya di bagian tes sebelumnya (pilhan ganda)
C. Keysha menyelesaikan soal bagian essay lebih awal, kemudian melihat
ke depan pada bagian tes sebelumnya namun tidak menandai lembar
jawabnya untuk item-item yang tidak bisa
D. Bobi tidak selesai mengerjakan soal bagian essay, kemudian
mengerjakan bagian itu saat waktu ujian habis.
29. Untuk mengevaluasi efektivitas media pembelajaran Ekonomi pada anak
berbakat kelas X, Bu Tri memberi mereka tes ekonomi terstandar siswa kelas
XI. Untuk menentukan seberapa baik penampilan muridnya, Bu Tri
membandingkan nilai siswanya dengan nilai kelompok kelas XI. Mengapa
aplikasi ini tidak benar dari norma uji standar?
A. normanya tidak bisa diandalkan untuk anak kelas X
B. norma tidak berlaku untuk anak kelas X
C. item ekonomi kelas XI terlalu sulit bagi siswa kelas X
D. batas waktu yang terlalu pendek untuk kelas X
30. Skor siswa pada tes standar terkadang tidak sesuai dengan penampilan
mereka dalam penilaian kelas (mis. tes lisan atau kegiatan lainnya di dalam
kelas). Berikut ini merupakan pernyataan yang BUKAN penjelasan masuk
akal untuk ketidaksesuasin tersebut adalah....
A. beberapa siswa tidak bisa mengerjakan tes standar, namun semuanya
baik-baik saja dalam penilaian kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
B. siswa sering melakukan tes standar dengan kurang serius daripada
mengikuti penilaian kelas
C. tes standar mengukur hanya mengingat kembali informasi sementara
penilaian kelas mengukur pemikiran yang lebih kompleks
D. tes standar mungkin memiliki lebih sedikit validitas kurikulum daripada
penilaian kelas
31. Berikut ini yang merupakan usaha yang dapat dilaksanakan guru guna
meningkatkan keandalan (reliabilitas) tes pilihan ganda Ekonomi yang dibuat
oleh guru yaitu….
A. menggunakan jurnal untuk mengembangkan pertanyaan tes
B. mengubah format tes menjadi pertanyaan benar-salah
C. menambahkan lebih banyak item seperti yang sudah ada di tes
sebelumnya
D. menambahkan komponen esai
32. Standar penilaian pendidikan merupakan acuan bagi guru dalam
melaksanakan....
A. penilaian proses pembelajaran yang dilakukan guru
B. penilaian silabus dan RPP
C. penilaian hasil belajar peserta didik
D. penilaian standar kompetensi lulusan
33. Penilaian adalah penafsiran hasil pengukuran dan penentuan pencapaian hasil
belajar. Penilaian dapat berupa hasil belajar peserta didik yang tidak
dipengaruhi oleh kepentingan penilai, perbedaan latar belakang agama,
sosial-ekonomi, budaya, bahasa, gender, dan hubungan emosional. Cara
penilaian tersebut mengacu pada prinsi....
A. objektif
B. transparan
C. bermakna
D. menyeluruh
34. Yang TIDAK termasuk fungsi penilaian dalam pembelajaran adalah ….
A. mengukur keberhasilan siswa belajar
B. mendapatkan data pribadi siswa
C. mengukur tingkat keberhasilan guru mengajar (umpan balik)
D. memperoleh data guna perbaikan kegiatan belajar-mengajar
35. Penilaian portofolio dapat dilaksanakan dengan cara ….
A. memberikan penilaian menyeluruh terhadap tugas-tugas siswa
B. mengumpulkan lembaran-lembaran jawaban hasil test harian dan sumatif
tiap siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
C. mengumpulkan lembaran-lembaran jawaban hasil ulangan tiap siswa
untuk melihat kesulitan siswa dalam memahami pokok bahasan tertentu
dan kemudian diberikan pengajaran dan test remedial
D. mengumpulkan hasil kerja masing-masing siswa yang telah diberikan
masukan baik oleh guru dan rekan siswa dalam suatu album sebagai
bukti hasil belajar
36. Upaya merancang pengayaan bagi perserta didik yang mencapai ketuntasan
belajar optimal tampak dalam kegiatan guru sebagai berikut:
A. memberikan materi bahan ajar yang lebih tinggi tingkatannya dan
mengerjakan soal-soal yang memiliki kesulitan tinggi
B. memberikan tambahan materi berupa sumber ajar dari pengarang yang
berbeda
C. memberikan test tambahan dengan tingkat kesukaran lebih tinggi
D. memberikan tambahan sumber bacaan yang lebih mendalam dan tingkat
variasi yang tinggi berikut instrument testnya yang sesuai
37. Apabila seorang guru telah tahu bahwa berhasil atau tidak dalam kegiatan
pembelajaran, maka yang akan dilakukan adalah….
A. membuat laporan keberhasilan/ketidakberhasilan
B. menyampaikan laporan ke atasannya
C. menyusun rencana tindak lanjut
D. menyusun laporan hasil pemantauan
38. Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik harus memenuhi
persayaratan berikut, KECUALI....
A. konstruksi butir soal memenuhi persayaratan yang sesuai dengan bentuk
tes yang digunakan
B. substansi yang diukur mempresentasiukan kompetensi yang dinilai
C. bahasa yang digunakan komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan
peserta didik
D. digunakan untuk ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester
39. Seorang guru memberikan tiga tes selama periode penilaian dan dia ingin
memberi bobot penilaian yang sama untuk ketiga tes tersebut. Tujuan dari
program penilaian adalah untuk memberi peringkat (rangking) kepada siswa
berdasarkan prestasi/nilainya. Untuk mencapai tujuan ini, hal yang harus
diperhatikan guru agar ke-3 tes tersebut setara adalah....
A. jumlah item
B. jumlah siswa yang mengikuti setiap tes
C. variasi nilai
D. rata-rata skor
40. Berikut ini merupakan praktik penilaian yang paling sedikit mencerminkan
prestasi siswa yaitu....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
A. Pak Jono meminta siswa untuk menyerahkan pekerjaan rumah; Namun,
ia hanya menilai item bernomor ganjil
B. Ibu Bela menggunakan kuis mingguan dan tiga ujian besar untuk
memberikan nilai akhir di kelasnya
C. Ibu Siti mengizinkan siswa untuk mengulang tugas mereka beberapa kali
jika mereka membutuhkan lebih banyak kesempatan untuk memenuhi
standar nilai kelas
D. Ibu Eni mengurangkan 5 poin dari nilai tes siswa untuk perilaku siswa
yang mengganggu
41. Dalam sebuah pertemuan rutin dengan orang tua Milla, Ibu guru Erna
mengamati bahwa nilai Milla pada tes penalaran kuantitatif program penilaian
negara menunjukkan bahwa Milla berkinerja lebih baik dalam konsep pasar
daripada perhitungan tentang permintaan dan penawaran. Ini mungkin berarti
.....
A. nilai milla pada tes perhitungan berada di bawah rata-rata
B. milla adalah murid yang sangat baik dalam konsep pasar
C. frekuensi nilai untuk konsep pasar dan perhitungan tes tidak tumpang
tindih
D. tes konsep pasar adalah ukuran penalaran kuantitatif yang lebih valid
42. Banyak guru menilai tes di kelas dengan menggunakan skala benar 100 poin.
Secara umum, berapa nilai siswa 90 pada skala seperti itu?
A. Siswa tersebut menjawab 90% item pada tes ini dengan benar.
B. Siswa mengetahui 90% isi instruksional unit yang tercakup dalam tes ini
C. Siswa tersebut mendapat nilai lebih tinggi dari 90% siswa yang mengikuti
tes tersebut
D. Siswa tersebut mendapat nilai 90% lebih tinggi dari rata-rata siswa di
kelas
43. Suatu pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik
seseorang atau sesuatu adalah….
A. Pengukuran
B. Penilaian
C. Evaluasi
D. Tes
44. Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang sudah dan belum dikuasai seorang/sekelompok peserta
didik untuk ditingkatkan dalam pembelajaran remidial dan program
pengayaan merupakan….
A. prinsip penilaian
B. fungsi penilaian
C. tujuan penilaian
D. bentuk penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
45. Penilaian kompetensi sikap dilakukan melalui kegiatan berikut....
A. observasi, penilaian diri, penilaian sejawat, dan jurnal
B. observasi, penilaian diri, jurnal, dan portofolio.
C. observasi, penilaian sejawat, jurnal, dan portofolio.
D. observasi, penilaian diri, penilaian sejawat, dan projek.
46. Untuk menentukan tindak lanjut pembelajaran, tindakan yang perlu dilakukan
guru adalah....
A. menilai tingkat pencapaian hasil belajar siswa
B. menambah bahan pelajaran baru
C. mengetahui jumlah siswa yang tidak akan mengikuti program tindak
lanjut
D. memilih waktu yang tepat untuk melaksanakan program tindak lanjut
47. Pak Kornel mendasarkan sebagian besar nilai siswanya pada pekerjaan rumah
dan tes. Pak Medi mendasarkan sebagian besar nilai siswanya pada
pengamatan siswa di kelas. Perbedaan utama dalam kedua strategi penilaian
yang dilakukan kedua guru tersebut guna menetapkan nilai dapat diringkas
sebagai....
A. penilaian formal dan informal.
B. kinerja dan penilaian terapan.
C. penilaian disesuaikan dan disesuaikan.
D. penilaian formatif dan sumatif.
48. Ketika skor dari tes standar dikatakan dapat diandalkan, itu berarti…. A. skor siswa dari tes ini dapat digunakan untuk sejumlah besar keputusan
pendidikan B. jika seorang siswa mengulang kembali tes yang sama, dia akan
mendapatkan nilai yang sama pada setiap tesnya C. skor tes adalah ukuran yang lebih valid daripada penilaian guru D. skor tes secara akurat mencerminkan isi dari apa yang diajarkan
49. Ibu Sri ingin agar murid-muridnya tahu bagaimana hasil tes mereka secepat
mungkin. Dia mengatakan kepada murid-muridnya bahwa hasil tes mereka
akan berada di kursi di luar ruangannya segera setelah sekolah selesai. Siswa
bisa mengambil hasil tes mereka diantara tumpukan tes lainnya. Apa yang
salah dengan tindakan Ibu Sri?
A. Para siswa dapat melihat nilai tes siswa lainnya, sehingga menjadikan
pelanggaran terhadap hak privasi siswa
B. Para siswa harus menunggu sampai sepulang sekolah, jadi tindakan
tersebut tidak adil bagi siswa yang harus segera meninggalkan sekolah
C. Ibu Sri harus buru-buru mendapatkan nilai tes sebelum sekolah selesai,
oleh karena itu, tindakan tersebut mencegahnya untuk mengidentifikasi
siswa yang membutuhkan bantuan khusus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
D. Para siswa yang tidak hadir akan memiliki keuntungan yang tidak adil,
karena tindakannya memungkinkan kemungkinan siswa tersebut untuk
melihat jawaban temannya
50. Di sebuah sekolah dimana evaluasi guru sebagian didasarkan pada nilai siswa
mereka pada tes standar, beberapa guru mencatat bahwa salah satu siswa
mereka tidak mencapai beberapa kosa kata pada tes standar. Tindakan guru
mana yang dianggap etis?
A. Pak Wanto membuat lingkaran gelap pada lembar jawaban secara acak.
Dia mengasumsikan Fredo bukan murid yang baik, hanya akan menebak
jawabannya, jadi ini akan menjadi cara yang bagus untuk mendapatkan
nilai Fredo dalam tes ini.
B. Pak Agus mengisi lembaran jawaban seperti yang dipikirkannya Johan,
yang tidak enak badan, akan menjawab berdasarkan penampilan khas
Johan di kelasnya.
C. Pak Wawan membalik lembaran jawaban seperti itu, meskipun dia
mengira Gery, seorang siswa rata-rata, mungkin sudah mendapat nilai
lebih tinggi seandainya dia menyelesaikan tesnya.
D. Pak Edi membaca setiap pertanyaan dan menggelapkan gelembung di
lembar jawaban yang mewakili apa yang dia percaya Feli, siswa di
bawah rata-rata di bawahnya, akan memilih jawaban yang benar
Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu guru terlibat
dalam penelitian ini. Apabila Bapak/Ibu mempunyai komentar atau pertanyaan,
silahkan dituliskan pada kotak di bawah ini.
Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
LAMPIRAN 3
(Data Penelitian Uji Validitas)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Data Responden Uji Validitas
N
o
Butir Soal
S
1
S
2
S
3
S
4
S
5
S
6
S
7
S
8
S
9
S1
0
S1
1
S1
2
S1
3
S1
4
S1
5
S1
6
S1
7
S1
8
S1
9
S2
0
S2
1
S2
2
S2
3
S2
4
S2
5
S2
6 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0
2 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1
3 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
5 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
7 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1
8 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
10 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0
11 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0
12 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
13 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1
14 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
16 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
20 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
21 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0
23 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
24 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
25 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0
26 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
27 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
29 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1
30 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Data Responden
No Butir Soal
SKOR S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33 S34 S35 S36 S37 S38 S39 S40 S41 S42 S43 S44 S45 S46 S47 S48 S49 S50
1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 36
2 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 26
3 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 27
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 43
5 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 29
6 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 37
7 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 29
8 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 39
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 40
10 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 24
11 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 20
12 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 30
13 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 38
14 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 26
15 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 39
16 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 41
17 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 34
18 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 38
19 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 26
20 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 25
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 40
22 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 27
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 41
24 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 24
25 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 35
26 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 27
27 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 42
28 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 39
29 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 28
30 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
LAMPIRAN 4
(Data Penelitian)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
DATA PENELITIAN
NO Butir Soal
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27
1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
3 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
6 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
8 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0
9 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0
10 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1
12 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1
15 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1
16 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1
17 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
19 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1
20 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
21 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1
22 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
23 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1
24 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
25 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1
26 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
27 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
28 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0
30 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
31 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
32 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
34 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1
35 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
36 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1
37 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
38 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
39 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
40 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
41 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1
42 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1
43 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1
44 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
DATA PENELITIAN
No Butir Soal
SKOR S28 S29 S30 S31 S32 S33 S34 S35 S36 S37 S38 S39 S40 S41 S42 S43 S44 S45 S46 S47 S48 S49 S50
1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 33
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 45
3 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 23
4 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 45
5 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 45
6 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 29
7 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 46
8 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34
9 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 23
10 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 43
11 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 24
12 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 43
13 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 46
14 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 33
15 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 34
16 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 31
17 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 44
18 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 45
19 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 28
20 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 36
21 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 32
22 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 41
23 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 21
24 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 34
25 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 39
26 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 42
27 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 29
28 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 35
29 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 42
30 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 35
31 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 43
32 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 33
33 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 43
34 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 42
35 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 30
36 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 39
37 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 24
38 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 44
39 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 45
40 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 39
41 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 30
42 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 35
43 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 25
44 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
LAMPIRAN 5
(Data Penelitian yang Valid)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Data Penelitian
No Butir Soal
SKOR S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33
1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 16
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 28
3 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 13
4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 28
5 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 29
6 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 12
7 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
9 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 14
10 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 26
11 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 14
12 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 27
13 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 29
14 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 16
15 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 17
16 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 14
17 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 27
18 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
19 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 12
20 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 20
21 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 15
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
23 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 9
24 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 18
25 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 22
26 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 25
27 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 12
28 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 18
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 32
30 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 19
31 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 27
32 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 16
33 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 26
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
35 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 14
36 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 22
37 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 10
38 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 27
39 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 31
40 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 23
41 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 14
42 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 18
43 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 13
44 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
LAMPIRAN 6
(Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Correlations
SKOR
S1 Pearson Correlation ,339
Sig. (2-tailed) ,067
N 30
S2 Pearson Correlation ,580**
Sig. (2-tailed) ,001
N 30
S3 Pearson Correlation ,156
Sig. (2-tailed) ,412
N 30
S4 Pearson Correlation -,119
Sig. (2-tailed) ,531
N 30
S5 Pearson Correlation ,602**
Sig. (2-tailed) ,000
N 30
S6 Pearson Correlation ,539**
Sig. (2-tailed) ,002
N 30
S7 Pearson Correlation ,069
Sig. (2-tailed) ,719
N 30
S8 Pearson Correlation ,493**
Sig. (2-tailed) ,006
N 30
S9 Pearson Correlation ,622**
Sig. (2-tailed) ,000
N 30
S10 Pearson Correlation -,373*
Sig. (2-tailed) ,042
N 30
S11 Pearson Correlation ,408*
Sig. (2-tailed) ,025
N 30
S12 Pearson Correlation ,043
Sig. (2-tailed) ,822
N 30
S13 Pearson Correlation ,512**
Sig. (2-tailed) ,004
N 30
S14 Pearson Correlation ,525**
Sig. (2-tailed) ,003
N 30
S15 Pearson Correlation -,193
Sig. (2-tailed) ,308
N 30
S16 Pearson Correlation ,489**
Sig. (2-tailed) ,006
N 30
S17 Pearson Correlation ,517**
Sig. (2-tailed) ,003
N 30
S18 Pearson Correlation ,868**
Sig. (2-tailed) ,000
N 30
S19 Pearson Correlation ,043
Sig. (2-tailed) ,822
N 30
S20 Pearson Correlation ,752**
Sig. (2-tailed) ,000
N 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
S21 Pearson Correlation ,043
Sig. (2-tailed) ,822
N 30
S22 Pearson Correlation ,440*
Sig. (2-tailed) ,015
N 30
S23 Pearson Correlation ,580**
Sig. (2-tailed) ,001
N 30
S24 Pearson Correlation ,512**
Sig. (2-tailed) ,004
N 30
S25 Pearson Correlation ,668**
Sig. (2-tailed) ,000
N 30
S26 Pearson Correlation ,541**
Sig. (2-tailed) ,002
N 30
S27 Pearson Correlation ,148
Sig. (2-tailed) ,434
N 30
S28 Pearson Correlation ,466**
Sig. (2-tailed) ,009
N 30
S29 Pearson Correlation ,183
Sig. (2-tailed) ,333
N 30
S30 Pearson Correlation ,076
Sig. (2-tailed) ,688
N 30
S31 Pearson Correlation ,501**
Sig. (2-tailed) ,005
N 30
S32 Pearson Correlation ,254
Sig. (2-tailed) ,175
N 30
S33 Pearson Correlation ,244
Sig. (2-tailed) ,194
N 30
S34 Pearson Correlation ,205
Sig. (2-tailed) ,278
N 30
S35 Pearson Correlation -,028
Sig. (2-tailed) ,882
N 30
S36 Pearson Correlation -,575**
Sig. (2-tailed) ,001
N 30
S37 Pearson Correlation ,843**
Sig. (2-tailed) ,000
N 30
S38 Pearson Correlation -,082
Sig. (2-tailed) ,668
N 30
S39 Pearson Correlation ,057
Sig. (2-tailed) ,766
N 30
S40 Pearson Correlation -,342
Sig. (2-tailed) ,064
N 30
S41 Pearson Correlation ,490**
Sig. (2-tailed) ,006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
N 30
S42 Pearson Correlation ,716**
Sig. (2-tailed) ,000
N 30
S43 Pearson Correlation ,225
Sig. (2-tailed) ,231
N 30
S44 Pearson Correlation ,527**
Sig. (2-tailed) ,003
N 30
S45 Pearson Correlation ,539**
Sig. (2-tailed) ,002
N 30
S46 Pearson Correlation -,339
Sig. (2-tailed) ,067
N 30
S47 Pearson Correlation ,195
Sig. (2-tailed) ,302
N 30
S48 Pearson Correlation -,351
Sig. (2-tailed) ,057
N 30
S49 Pearson Correlation -,168
Sig. (2-tailed) ,375
N 30
S50 Pearson Correlation ,794**
Sig. (2-tailed) ,000
N 30
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.772 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
LAMPIRAN 7
(Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Penelitian)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Correlations
skor
S1 Pearson Correlation .381*
Sig. (2-tailed) .011
N 44
S2 Pearson Correlation -.038
Sig. (2-tailed) .809
N 44
S3 Pearson Correlation .519**
Sig. (2-tailed) .000
N 44
S4 Pearson Correlation -.101
Sig. (2-tailed) .513
N 44
S5 Pearson Correlation .419**
Sig. (2-tailed) .005
N 44
S6 Pearson Correlation -.101
Sig. (2-tailed) .513
N 44
S7 Pearson Correlation .535**
Sig. (2-tailed) .000
N 44
S8 Pearson Correlation .430**
Sig. (2-tailed) .004
N 44
S9 Pearson Correlation .597**
Sig. (2-tailed) .000
N 44
S10 Pearson Correlation .403**
Sig. (2-tailed) .007
N 44
S11 Pearson Correlation .463**
Sig. (2-tailed) .002
N 44
S12 Pearson Correlation -.113
Sig. (2-tailed) .463
N 44
S13 Pearson Correlation .542**
Sig. (2-tailed) .000
N 44
S14 Pearson Correlation -.038
Sig. (2-tailed) .809
N 44
S15 Pearson Correlation .496**
Sig. (2-tailed) .001
N 44
S16 Pearson Correlation -.183
Sig. (2-tailed) .236
N 44
S17 Pearson Correlation -.052
Sig. (2-tailed) .736
N 44
S18 Pearson Correlation .681**
Sig. (2-tailed) .000
N 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
S19 Pearson Correlation .496**
Sig. (2-tailed) .001
N 44
S20 Pearson Correlation .381*
Sig. (2-tailed) .011
N 44
S21 Pearson Correlation -.150
Sig. (2-tailed) .330
N 44
S22 Pearson Correlation .496**
Sig. (2-tailed) .001
N 44
S23 Pearson Correlation .356*
Sig. (2-tailed) .018
N 44
S24 Pearson Correlation .463**
Sig. (2-tailed) .002
N 44
S25 Pearson Correlation -.113
Sig. (2-tailed) .463
N 44
S26 Pearson Correlation -.101
Sig. (2-tailed) .513
N 44
S27 Pearson Correlation -.150
Sig. (2-tailed) .331
N 44
S28 Pearson Correlation .356*
Sig. (2-tailed) .018
N 44
S29 Pearson Correlation .381*
Sig. (2-tailed) .011
N 44
S30 Pearson Correlation .597**
Sig. (2-tailed) .000
N 44
S31 Pearson Correlation .535**
Sig. (2-tailed) .000
N 44
S32 Pearson Correlation .046
Sig. (2-tailed) .767
N 44
S33 Pearson Correlation .464**
Sig. (2-tailed) .002
N 44
S34 Pearson Correlation -.183
Sig. (2-tailed) .236
N 44
S35 Pearson Correlation -.113
Sig. (2-tailed) .463
N 44
S36 Pearson Correlation -.038
Sig. (2-tailed) .809
N 44
S37 Pearson Correlation .033
Sig. (2-tailed) .834
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
N 44
S38 Pearson Correlation .046
Sig. (2-tailed) .767
N 44
S39 Pearson Correlation .681**
Sig. (2-tailed) .000
N 44
S40 Pearson Correlation .381*
Sig. (2-tailed) .011
N 44
S41 Pearson Correlation .587**
Sig. (2-tailed) .000
N 44
S42 Pearson Correlation .535**
Sig. (2-tailed) .000
N 44
S43 Pearson Correlation .519**
Sig. (2-tailed) .000
N 44
S44 Pearson Correlation .352*
Sig. (2-tailed) .019
N 44
S45 Pearson Correlation .535**
Sig. (2-tailed) .000
N 44
S46 Pearson Correlation .381*
Sig. (2-tailed) .011
N 44
S47 Pearson Correlation .430**
Sig. (2-tailed) .004
N 44
S48 Pearson Correlation .547**
Sig. (2-tailed) .000
N 44
S49 Pearson Correlation .681**
Sig. (2-tailed) .000
N 44
S50 Pearson Correlation .430**
Sig. (2-tailed) .004
N 44
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.916 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
LAMPIRAN 8
(Pengujian Hipotesis)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
ANALISIS DESKRIPTIF
Statistics
fkip nonfkip
N Valid 38 6
Missing 0 32 Mean 21.79 17.83 Median 22.00 16.50 Mode 14 9a Std. Deviation 7.264 6.998 Minimum 10 9 Maximum 33 27
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Statistics
Literasi Asesmen Guru
Yunior
Literasi Asesmen Guru
Medior
Literasi Asesmen Guru
Senior
N Valid 3 2 39
Missing 36 37 0 Mean 11.67 13.00 22.41 Median 12.00 13.00 23.00 Mode 9a 10a 14a Std. Deviation 2.517 4.243 6.851 Minimum 9 10 12 Maximum 14 16 33
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Tingkat Literasi
Asesmen
N 44 Normal Parametersa,b Mean 21.25
Std. Deviation 7.279 Most Extreme Differences Absolute .129
Positive .128 Negative -.129
Test Statistic .129 Asymp. Sig. (2-tailed) .062c
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
UJI HOMOGENITAS
Test of Homogeneity of Variances
Tingkat Literasi Asesmen Levene Statistic df1 df2 Sig.
.865 2 41 .429
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
UJI INDEPENDENT SAMPEL T-TES
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Tingkat Literasi Asesmen
Equal variances assumed .505 .481 1.245 42 .220 3.956 3.177 -2.456 10.368
Equal variances not assumed
1.280 6.82
0 .242 3.956 3.090 -3.391 11.303
Group Statistics
Literasi Asesmen Berdasarkan Lulusan FKIP dan nonFKIP N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Tingkat Literasi Asesmen FKIP 38 21.79 7.264 1.178
nonFKIP 6 17.83 6.998 2.857
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
UJI ONE WAY ANOVA
ANOVA
Tingkat Literasi Asesmen
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 464.147 2 232.074 5.245 .009 Within Groups 1814.103 41 44.246 Total 2278.250 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
LAMPIRAN 9
(Surat Ijin Penelitian)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI