Studi Kelayakan Investasi Toko Elektronik

download Studi Kelayakan Investasi Toko Elektronik

of 7

description

studi investasi

Transcript of Studi Kelayakan Investasi Toko Elektronik

  • ILMIAH Volume II1 No.2, 2011 Amri. Studi Kelayakan Bisnis

    40 ISSN: 1979-0759

    STUDI KELAYAKAN BISNIS DALAM INVESTASI TOKO ELEKTRONIK CABANG BARU TOKO SUWANDI ELEKTRONIK PANGKALPINANG

    AMRI Dosen Tetap STIE PERTIBA Pangkalpinang

    Hp: 0812 73352207

    ABSTRACT A study of business feasibility was conducted to identify the problems occur in the future, in order to minimize the possibility of unpredicted result hoped in an investiment. There were some aspects needed to be done to figure out the feasibility of a business. Each of them could not stand alone. In order words, they were releted one another it means that if one was not valid, there might be an improvement, the business feasibility was used to printing investment using a heidei burg brand machine that showed payback period (PP) was two years and eight months, investment could return fast, while ARR gotten about 51 % and NPV was Rp. 1.068.600.000 related to a very good level. More over, profitability index (PI) was 1,2 time. It means that grades were appropriate to carry out and investment, since it was more than one. Especially for IRR was 28,4% related to a good level. In order words, it was bigger that loan interest rate banking of 20%.

    Keywords : A study of feasibility, investment, interest rate.

    ABSTRAK Studi kelayakan bisnis dilakukan untuk mengidentifikasi masalah di masa yang akan datang, sehingga dapat meminimalkan kemungkinan melesetnya hasil yang ingin dicapai dalam suatu investasi. Ada beberapa aspek yang perlu dilakukan studi untuk menentukan kelayakan suatu usaha. Masing-masing aspek tidak berdiri sendiri, akan tetapi saling berkaitan. Artinya jika salahsatu aspek tidak dipenuhi maka perlu dilakukan perbaikan atau tambahan yang diperlukan. kelayakan bisnis untuk investasi percetakan dengan mesin merek Heidelberg bahwa payback period (PP) diperoleh sebesar 2 tahun 8 bulan yang berarti investasi tersebut dapat kembali dengan cepat. Kemudian untuk ARR diperoleh nilai 51% yang berarti baik. NPV diperoleh sebesar Rp. 1.068.600.000,- sangat baik. Untuk profitability index (PI) diperoleh nilai 1,2 kali, hal ini menunjukkan bahwa nilai tersebut baik untuk melakukan investasi karena nilainya lebih besar dari 1. Untuk IRR diperoleh nilai 28,4% yang berarti baik, karena lebih besar dari tingkat bunga pinjaman bank sebesar 20%.

    Kata Kunci : Studi Kelayakan, Investasi, Tingkat Bunga

    PENDAHULUAN Latar Belakang Penanaman modal dalam suatu usaha atau proyek, baik untuk usaha baru maupun perluasan usaha yang sudah ada, biasanya disesuaikan dengan tujuan perusahaan dan bentuk badan usahanya. Salah satu tujuan perusahaan didirikan adalah mencari keuntungan (profit), dalam arti seluruh aktivitas perusahaan hanya ditujukan untuk mencari keuntungan semata. Tujuan lainnya adalah bersifat sosial, artinya jenis usaha ini sengaja didirikan untuk membantu masyarakat dalam penyediaan berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan, seperti pendidikan, rumah sakit, panti-panti sosial, rumah yatim piatu, dan usaha sosial lainnya. Bagi perusahaan yang didirikan untuk tujuan total profit, yang paling utama adalah perlu dipikirkan seberapa lama pengembalian dana yang ditanam di proyek tersebut agar segera kembali. Artinya, sebelum perusaknya, sekalipun telah dilakukan studi secara baik dan benarhaan

    dijalankan, maka terlebih dahulu perlu dihitung apakah proyek atau usaha yang akan dijalankan benar-benar dapat mengembalikan uang yang telah diinvestasikan dalam proyek tersebut dalam jangka waktu tertentu dan dapat memberikan keuntungan finasial lainnya seperti yang diharapkan. Jika tidak, maka sebaiknya perusahan tersebut jangan dijalankan. Disamping dapat mencapai keuntungan finansial, bagi pemilik usaha jenis ini juga diharapkan bisa memberikan manfaat bagi karyawan yang berkerja pada proyek tersebut, masyarakat disekitar proyek maupun pemerintah. Agar tujuan perusahaan tersebut dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan, maka apa pun tujuan perusahaan, hendaknya apabila ingin melakukan investasi sebaiknya didahului dengan suatu studi. Tujuannnya adalah menilai apakah investasi yang akan ditanamkan layak atau tidak dijalnakan (dalam arti sesuai dengan tujuan perusahaan) atau dengan kata lain jika usaha atau proyek tersebut dijalankan akan memberikan suatu manfaat atau tidak.

  • ILMIAH Volume II1 No.2, 2011 Amri. Studi Kelayakan Bisnis

    41 ISSN: 1979-0759

    Terkadang dalam praktiknya, sekali pun telah dilakukan studi secara baik dan benar faktor kegagalan suatu usaha tetap ada, apalagi yang tanpa dilalui studi sebelumnya. Hal ini disebabkan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai banyak sekali hambatan-hambatan yang akan dihadapi dan resiko yang mungkin timbul setelah usaha berjalan. Oleh sebab itu, untuk menghindari kegagalan perlu dilakukan studi sebelum proyek tersebut dijalankan. Studi ini dikenal dengan nama studi kelayakan bisnis. Salah satu tujuan dilakukannya studi kelayakan bisnis adalh mencari jalan keluar agar dapat meminimalkan hambatn dan resiko yang mungkin timbul di masa yang akan datang. Studi kelayakan bisnis dilakukan untuk mengidentifikasi masalah di masa yang akan datang, sehingga dapat meminimalkan kemungkinan melesetnya hasil yang ingin dicapai dalam suatu investasi. Dengan kata lain, studi kelayakan bisnis akan memperhitungkan hal-hal yang akan menghambat atau peluang dari investasi yang akan dijalankan. Jadi dengan adanya studi kelayakan bisnis minimal dapat memberikan pedoman atau arahan kepada usaha yang akan dijalankan nantinya. Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Studi Kelayakan Bisnis Dalam Investasi Toko Electronik Cabang Baru Pada Toko Suwandi Electronic Pangkalpinang.

    Perumusan Masalah Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini, antara lain:

    1. Bagaimanakah studi kelayakan investasi toko elektronik cabang baru pada Toko Suwandi Electronic Pangkalpinang?

    2. Bagaimanakah konsep investasi yang menguntungkan pada toko elektronik cabang baru pada Toko Suwandi Electronic Pangkalpinang?

    Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian dalam penelitian ini, antara lain:

    1. Bagaimanakah studi kelayakan investasi toko elektronik cabang baru pada Toko Suwandi Electronic Pangkalpinang?

    2. Bagaimanakah konsep investasi yang menguntungkan pada toko elektronik cabang baru pada Toko Suwandi Electronic Pangkalpinang?

    Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini, antara lain:

    1. Agar dapat memberikan informasi yang maksimal dalam melakukan investasi pada toko elektronik cabang baru pada

    Toko Suwandi Electronic Pangkalpinang, sehingga dapat menghasil analisa investasi yang tepat dan akurat.

    2. Agar dapat membantu pihak manajemen untuk melakukan pilihan investasi yang baik bagi perusahaan.

    Ruang Lingkup Penelitian Mengingat bahwa permasalahan yang berkaitan dengan strategi segmentasi tenda ini pada dasarnya sangat luas, hal-hal yang akan dibahas dalam penelitian ini dibatasi, untuk menghindari kesimpangsiuran pembahasan dan agar tidak menyimpang dari perumusan masalah yang ada. Oleh karena itu, penulis membatasi ruang lingkup penelitian tentang Analisis studi kelayakan bisnis investasi toko elektronik cabang baru pada Toko Suwandi Electronic Pangkalpinang.

    Lokasi Penelitian Lokasi penelitian hanya difokuskan pada Toko Suwandi Electronic Pangkalpinang yang beralamat di alan Soekarno Hatta No. 18 Komplek Ruko Harmoni Pangkalpinang.

    Variabel Penelitian Variabel merupakan atribut dari sekelompok obyek yang diteliti, mempunyai variasi antara satu dan lainnya dalam kelompok tersebut. Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Variabel Independen dan Variabel Dependen. Variabel Independen yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependen; sedangkan Variabel Dependen yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

    a. Variabel Independen b. Studi Kelayakan Bisnis. c. Variabel Dependen

    Metode Pengumpulan Data Adapun jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

    1. Data Primer Yaitu data dalam bentuk ucapan lisan, maupun tulisan dari pemilik sendiri atau orang yang melakukan observasi sendiri langsung melalui objek.

    2. Data Sekunder Yaitu data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti. Akan tetapi dalam hal ini data diperoleh dengan melalui satu atau lebih pihak lain. a. Wawancara (Interview )

    Yaitu melakukan wawancara secara terstruktur dengan tatap muka

  • ILMIAH Volume II1 No.2, 2011 Amri. Studi Kelayakan Bisnis

    42 ISSN: 1979-0759

    langsung dengan pimpinan Toko Suwandi Electronic Pangkalpinang dan pegawainya, yang diharapkan dapat memberikan data dan informasi yang sesuai dengan permasalahan penelitian ini.

    b. Observasi dan Dokumentasi Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung kepada objek penelitian dan melakukan pencatatan secara langsung terhadap dokumentasi yang ada di Toko Suwandi Electronic Pangkalpinang.

    Metode Analisis Data Metode analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari : a. Metode Analisis Deskriptif Kualitatif, yaitu

    suatu analisis data dengan cara menggambarkan dan memaparkan bagaimana studi kelayakan bisnis pada Toko Suwandi Electronic Pangkalpinang. Analisa ini tidak mempergunakan angka-angka atau metode statistik namun berupa teori.

    b Metode Analisis Kuantitatif, yaitu suatu analisis data dengan mempergunakan metode statistik. Dalam analisa ini penulis menggunakan analisis : 1. Payback Period (PP)

    Metode ini merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu (periode) pengembalian investasi suatu proyek atau usaha. Perhitungan ini dapat dilihat dari perhitungan kas bersih (proceed) yang diperoleh setiap tahun. Nilai kas bersih merupakan penjumlahan laba setelah pajak ditambah dengan penyusutan.

    2. Average Rate of Return (ARR) ARR merupakan cara untuk mengukur rata-rata pengembalian bunga dengan cara membandingkan antara rata-rata sebelum pajak (EAT) dengan rata-rata investasi.

    3. Net Present Value (NPV) Net Present Value (NPV) atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan antara PV kas bersih dengan PV investasi selama umur investasi. Selisih antara nilai kedua PV tersebut lah yang dikenal dengan Net Present Value (NPV).

    4. Internal Rate of Return (IRR) IRR merupakan alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern.

    5. Profitability Index (PI) Merupakan rasio aktivitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi.

    Dua (2) aspek utama struktur organisasi yaitu pembagian kerja dan departementalisasi (Stoner, 1996 : 339) : 1. Pembagian kerja merupakan pemecahan

    suatu tugas kerja sehingga setiap orang dalam organisasi bertanggungjawab atas dan melaksanakan seperangkat kegiatan yang terbatas dan bukan keseluruhan tugas.

    2. Departementalisasi adalah pengelompokkan aktivitas pekerjaan sehingga aktivitas-aktivitas dan hubungan yang serupa dan logis dapat diselenggarakan secara serempak

    Jenis Produk Yang Dijual Menurut Kotler (2000 : 329) Produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Ia meliputi benda fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan. Selanjutnya menurut Swastha (2002 : 280) Produk adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan konsumen. Hasil itu dapat berupa barang atau jasa. Produk bisa juga dikatakan sebagai hasil akhir dari suatu proses produksi yang dapat ditawarkan ke pasar. Produk yang dipasarkan ditinjau dari pemakaiannya dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu :

    1. Barang Konsumsi 2. Barang Industri.

    Adapun yang dimaksud dengan barang konsumsi adalah barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsikan, biasanya dipasarkan atas kebiasaan membeli dari konsumen. Barang konsumsi dapat dibagi lagi menjadi :

    a. Convenience goods Merupakan barang-barang yang bernilai satuan produk dimana konsumen tidak bersedia melakukan perjalanan jauh untuk mendapatkannya.

    b. Shopping goods Kelompok barang-barang yang memiliki ciri bernilai tinggi atau penting.

    c. Speciality goods Barang-barang yang menimbulkan ciri-ciri istimewa yang dimiliki produk yang bersangkutan.

    d. Unsought goods Barang-barang yang tidak dicari atau diminati.

    Sedangkan yang dimaksud dengan barang industri adalah barang-barang yang dibeli untuk kepentingan dalam industri, dimana dibedakan menjadi 5 (lima) yaitu :

  • ILMIAH Volume II1 No.2, 2011 Amri. Studi Kelayakan Bisnis

    43 ISSN: 1979-0759

    a. Bahan baku b. Komponen dan barang setengah jadi c. Perlengkapan operasi d. Instalasi e. Peralatan ekstra.

    Adapun jenis produk yang dijual pada Toko Suwandi Electronic Pangkalpinang adalah barang-barang electronic dan pelengkapnya dengan berbagai merek dengan spesifikasi dan harga yang berbeda, selain itu juga menyediakan berbagai spare part dengan merek dan harga yang berbeda. Selain barang-barang electronic, untuk memuaskan pelanggannya, perusahaan juga menerima pengiriman barang-barang yang sudah dibeli untuk diantar serta menyediakan panggilan ke rumah-rumah atau ke kantor dalam kota, mengantarkan pesanan sampai ditempat.

    Taktik Penetapan Harga dan Promosi Harga sebuah produk atau jasa merupakan faktor penentu utama dalam peningkatan pasar. Harga mempengaruhi posisi persaingan dan bagian pasar dari suatu perusahaan, harga sebuah produk juga mempengaruhi program pemasaran perusahaan. Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan unsur lainnya (produk, distribusi, dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran). Di samping itu harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat. Harga bisa diungkapkan sebagai iuran, tarif, sewa, bunga, premium, upah, gaji, honorarium, dan sebagainya. Dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa (Tjiptono, 1997 : 151). Sementara itu, dari sudut pandang konsumen, harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa.

    Harga adalah sejumlah uang ditambah beberapa barang kalau mungkin yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari barang beserta pelayanannya (Swastha, 2001 : 210). Dalam penetapan harga, perusahaan harus memperhatikan segala faktor seperti :

    1. Kondisi Perekonomian 2. Penawaran dan Permintaan 3. Elastisitas Penawaran 4. Persaingan 5. Biaya

    6. Tujuan Manajer 7. Pengawasan Pemerintah.

    Pada dasarnya ada empat jenis tujuan penetapan harga (Tjiptono, 1997 : 153), yaitu :

    1. Tujuan berorientasi pada Laba/ Maksimisasi Laba; yaitu memilih harga yang dapat menghasilkan laba paling tinggi.

    2. Tujuan berorientasi pada Volume; harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan.

    3. Tujuan berorientasi pada Citra; perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra prestisius, atau harga rendah untuk membentuk citra nilai tertentu.

    4. Tujuan stabilisasi harga; harga ditetapkan untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri.

    5. Tujuan-tujuan lainnya; harga ditetapkan dengan tujuan utnuk mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur tangan pemerintah.

    Sedangkan metode penetapan harga antara lain sebagai berikut :

    a. Penetapan harga berorientasi pada biaya b. Penetapan harga berorientasi pada

    permintaan c. Penetapan harga diferensiasi permintaan

    Adapun taktik penetapan harga pada perusahaan Toko Suwandi Electronic Pangkalpinang adalah berdasarkan orientasi pada biaya, yaitu kalkulasi dari biaya pembelian, biaya pengiriman, dan biaya garansi yang mungkin dikeluarkan dan mungkin terdapat penambahan persentase tertentu di atas biaya yang dipengaruhi juga oleh besarnya harga pesaing terhadap produk yang sama dengan tujuan stabilisasi harga dan membentuk citra yang baik. Biaya pembelian dalam hal ini adalah harga sangat dipengaruhi oleh kurs dollar terhadap rupiah. Bila kurs dollar naik terhadap rupiah maka harga barang electronik dan spare part nya dari produsen maupun distributor akan naik, demikian juga sebaliknya. Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono, 1997 : 219). Promosi juga dapat diartikan sebagai suatu jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk

  • ILMIAH Volume II1 No.2, 2011 Amri. Studi Kelayakan Bisnis

    44 ISSN: 1979-0759

    mendorong permintaan (Swastha, 2000 : 349). Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya yang bertujuan untuk meningkatkan volumen penjualan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun kegiatan promosi ini dapat dilakukan perusahaan misalnya dengan memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen, memasang iklan, dan lain-lain. Promotion Mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan (Swastha, 2000 : 349). Variabel - variabel Promotion Mix atau bauran promosi (Tjiptono, 1997 : 222), terdiri atas :

    1. Personal Selling Adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.

    2. Mass Selling; terdiri atas Periklanan dan Publisitas. Merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Merupakan alternatif yang lebih murah karena dapat menjangkau khalayak (pasar sasaran) yang jumlah sangat banyak dan tersebar luas. Ada 2 (dua) bentuk Mass Selling yaitu Periklanan dan Publisitas. a. Periklanan; bentuk komunikasi tidak

    langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian.

    b. Publisitas; adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu, yaitu dengan menggunakan berita komersial di dalam media massa.

    3. Promosi Penjualan Adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan/atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli

    pelanggan. Kegiatan-kegiatan ini meliputi antara lain : peragaan, pertunjukan, pameran, demonstrasi, dan lain sebagainya.

    4. Public Relations (Hubungan Masyarakat) Merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Kegiatan ini meliputi antara lain : pidato, seminar, peringatan peristiwa tertentu, dan lain-lain.

    5. Direct Marketing Adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi. Contohnya lewat katalog, surat, Telemarketing, dan lain-lain.

    Pada Toko Suandi Elektronic Pangkalpinang kegiatan promosi dianggap sangat penting untuk meningkatkan volume penjualan dan jumlah pelanggan. Kegiatan promosi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : a. Reklame b. Selebaran/ Pamflet c. Personal Selling d. Periklanan, lewat media massa lokal yaitu di

    koran Bangka Pos e. Direct marketing.

    1) Biaya promosi; merupakan biaya yang dikeluarkan setiap tahunnya berupa pemasangan iklan kolom atau baris pada media lokal Bangka Pos, selain itu ada pembuatan spanduk perusahaan dan penyebaran pamflet.

    2) Biaya kendaraan; merupakan biaya operasional dalam hal dinas perusahaan seperti biaya bensin mengantarkan barang konsumen baik di dalam kota maupun luar kota dan biaya perjalanan untuk kepentingan dinas lainnya.

    3) Biaya gedung; Toko Suwandi Electronic belum memiliki gedung sendiri sehingga masih menyewa gedung untuk kantor.

    4) Biaya operasional lain-lain; merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk kegiatan operasional perusahaan.

    Tingkat Persaingan Di dalam dunia perdagangan, persaingan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha suatu perusahaan. Dan persaingan dapat memberikan akibat yang bersifat positif dan negatif. Akibat positif yang akan ditimbulkan dari persaingan adalah dapat memberi motivasi bagi

  • ILMIAH Volume II1 No.2, 2011 Amri. Studi Kelayakan Bisnis

    45 ISSN: 1979-0759

    perusahaan untuk berusaha lebih baik dan giat lagi dalam mempertahankan kegiatan usahanya. Sedangkan akibat negatif yang dapat dialami oleh perusahaan, yaitu dapat menyebabkan turunnya volume penjualan dan kadang kala dapat merusak atau merubah pandangan konsumen terhadap perusahaan yang tidak mampu bersaing, hingga perusahaan akan mengalami kerugian atau sampai menghentikan usahanya. Perusahaan akan lebih terjamin hidupnya bilamana mampu menguasai dan mempertahankan dirinya dari lingkungan persaingan. Namun pada hakekatnya persaingan bukanlah selalu memberikan dampak yang negatif bagi suatu perusahaan. Sebab dengan adanya persaingan akan memaksa perusahaan untuk mengevaluasi kembali perusahaannya. Keunggulan keunggulan apa yang dimiliki dan apa saja yang menjadi kelemahannya dan yang terpenting dengan adanya tindakan kompetitif ini akan membuat perusahaan ebisa mungkin menjaga dan meningkatkan segala keunggulan yang dimilikinya. Berikut disajikan beberapa pesaing percetakan Toko Suwandi Electronic: 1. Citra Electronic Pangkalpinang 2. Gita Electronic Pangkalpinang 3. Niaga Baru Pangkalpinang 4. Ambasador Electric Pangkalpinang

    PEMBAHASAN Aspek-aspek Penilaian Bisnis Dalam melakukan pembuatan dan studi kelayakan bisnis melalui tahap-tahap yang telah ditentukan, hendaknya dilakukan secara benar dan lengkap. Kemudian setiap tahapan memiliki berbagai aspek yang harus diteliti, diukur dan dinilai sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan. Ada beberapa aspek yang perlu dilakukan studi untuk menentukan kelayakan suatu usaha. Masing-masing aspek tidak berdiri sendiri, akan tetapi saling berkaitan. Artinya jika salahsatu aspek tidak dipenuhi maka perlu dilakukan perbaikan atau tambahan yang diperlukan. Urutan penilaian aspek mana yang harus didahului tergantung dari kesiapan penilai dan kelengkapan data yang ada. Tentu saja dalam hal ini dengan pertimbangan prioritas mana yang harus didahului dan mana yang berikutnya. Secara umum prioritas aspek-aspek yang perlu dilakukan studi kelayakan adalah sebagai berikut:

    1. Aspek hukum Dalam aspek ini yang akan dibahas adalah masalah kelengkapan dan keabsahan dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha sampai izin-izin yang dimiliki. Kelengkapan dan keabsahan dokumen sangat penting, karena hal ini merupakan

    dasar hokum yang harus dipegang apabila dikemudian hari timbul masalah. Keabsahan dan kesempurnaan dokumen dapat diperoleh dari pihak-pihak yang menerbitkan atau mngelurakan dokumen tersebut.

    2. Aspek pasar dan pemasaran Untuk menilai apakah perusahaan yang akan melakukan investasi ditinjau dari segi pasar dan pemasaran memiliki peluang pasar yang dinginkan atau tidak. Atau dengan kata lain seberapa besar potensi ditawarakan dan seberapa besar market share yang dikuasai oleh para pesaing dewasa ini. Kemudian bagaimana strategi pemasaran yang dijalankan, untuk menangkap peluang pasar yang ada. Dalam hal ini untuk menentukan besarnya pasar nyata dan potensi pasar yang ada maka diperlukan riset pasar, baik terjun langsung kelapangan maupun dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber. Kemudian, setelah diketahui pasar nyata adan potensi pasar yang ada barulah disusun strategi pemasarannya

    3. Apsek keuangan Penelitian dalam aspek ini dilakukan untuk menilai biaya-biaya apa saja yang akan dikeluarkan dan seberapa besar biaya-biaya yang akan dikeluarkan. Kemudian juga meneliti seberapa besar pendapatan yang akan diterima jika proyek tersebut dijalankan. Penelitian ini meliputi seberapa lama investasi yang ditanmlkan akan kembali. Kemudian dari mana saja sumber pembiayaan bisnis tersebut dan bagaimana tingkat suku bunga yang berlaku, sehingga apabila dihitung dengan formula penilaian investasi sangat menguntungkan.

    4. Aspek teknis/operasi Dalam aspek ini akan diteliti adalah mengenai lokasi usaha, baik kantor pusat, cabang, pabrik atau gudang. Kemudian penentuan layout gedung, mesin, dan peralatan serta layout ruangan sampai kepada usaha perluasan selanjutnya.

    5. Aspek manajemen / organisasi Yang dinilai dalam aspek ini adalah para pengelola usaha dan struktur organisasi yang ada. Proyek yang dijalankan akan berhasil apabila dijalankan oleh orang-orang professional, mulai dari merencanakan, melaksanakan sampai dengan mengendalikanya apabila terjadi penyimpangan. Demikian pula struktur organisasi yang dipilih harus sesuai dengan bentuk dan tujuan usahanya.

    6. Aspek ekonomi sosial Penelitian dalam aspek ekonomi adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh yang

  • ILMIAH Volume II1 No.2, 2011 Amri. Studi Kelayakan Bisnis

    46 ISSN: 1979-0759

    ditimbulkan jika proyek tersebut dijalankan. Pengaruh tersebut terutama terhadap ekonomi secara luas serta berdampak social terhadap masyarakat secara keseluruhan.

    7. Aspek dampak lingkungan Merupakan analisis yang paling dibutuhkan pada saat ini, karena setiap proyek yang dijalankan akan sangat besar dampaknya terhadap lingkungan di sekitarnya, baik terhadap darat, air, dan udara, yang pada akhirnya akan berdampak terhadap kehidupan manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan disekitarnya.

    Penentuan Pangsa Pasar Sasaran (Market Share) Pangsa pasar merupakan pangsa pesaing atas pasar sasaran. Menurut peran yang mereka mainkan di pasar sasaran, perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi : pemimpin, penantang, pengikut, atau pengisi celah.

    KESIMPULAN Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil, sebagai berikut 1. Ada beberapa aspek yang perlu dilakukan studi

    untuk menentukan kelayakan suatu usaha. Masing-masing aspek tidak berdiri sendiri, akan tetapi saling berkaitan. Artinya jika salahsatu aspek tidak dipenuhi maka perlu dilakukan perbaikan atau tambahan yang diperlukan. Urutan penilaian aspek mana yang harus didahului tergantung dari kesiapan penilai dan kelengkapan data yang ada. Tentu saja dalam hal ini dengan pertimbangan prioritas mana yang harus didahului dan mana yang berikutnya, diantaranya: 1.a. Aspek hukum 1.b. Aspek pasar dan pemasaran 1.c. Aspek keuangan 1.d. Aspek teknis/operasi 1.e.Aspek manajemen/organisasi 1.f. Aspek ekonomi 1.g. Aspek dampak lingkungan

    2. Market share Toko Suwandi Electronic Pangkalpinang dalam pasar adalah sebagai penantang pasar (market challenger), di mana perusahaan senantiasa berusaha menciptakan strategi pemasaran yang jitu dan menyerang pesaing dengan strategi-strategi tersebut dalam usahanya merebut peluang pasar yang sebesar-besarnya dalam usaha meningkatkan volume penjualan perusahaan setiap tahunnya.

    3. Berdasarkan perhitungan dan analisa studi kelayakan bisnis untuk investasi percetakan dengan mesin merek Heidelberg maka didapat

    hasil bahwa payback period (PP) diperoleh sebesar 2 tahun 8 bulan yang berarti investasi tersebut dapat kembali dengan cepat. Kemudian untuk ARR diperoleh nilai 51% yang berarti baik. NPV diperoleh sebesar Rp. 1.068.600.000,- sangat baik. Untuk profitability index (PI) diperoleh nilai 1,2 kali, hal ini menunjukkan bahwa nilai tersebut baik untuk melakukan investasi karena nilainya lebih besar dari 1. Untuk IRR diperoleh nilai 28,4% yang berarti baik, karena lebih besar dari tingkat bunga pinjaman bank sebesar 20%.

    Saran-saran 1. Toko Suwandi Electronic Pangkalpinang harus

    cepat melakukan investasi pembukaan toko electronic baru, karena pangsa pasar yang ada di kota Pangkalpinang khususnya, dan pulau Bangka umumnya masih terbuka lebar, dan akan mampu memberikan tingkat keuntungan yang sangat maksimal bagi perusahaan.

    2. Dalam melakukan investasi Toko Suwandi Electronic Pangkalpinang harus memperhatikan pesaing secara jeli, mengingat Toko Suwandi Electronic merupakan pemain lama dalam bisnis perdagangan electronik, sehingga akan mengakibatkan persaingan yang tidak sehat antar pebisnis perdagangan electronik ini.

    3. Dalam berbisnis perdagangan elektronik ini hendaknya Toko Suwandi Electronic tetap konsisten menjaga kualitas.

    DAFTAR PUSTAKA David W. Craven S., Strategic Marketing, Richard

    D. Irwin, Inc. Toppan Company Ltd. Tokyo Japan, 1993.

    Brealy R. and Myers S., Principles of Corporate Finance, McGraw-Hill, 1991.

    Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1997.

    Philip Kotler, Marketing Management: Analysis, Planning and Control, Prentice Hall, Inc. New Jersey, 1997.

    Suad Husnan dan Suwarsono, Studi Kelayakan Proyek: Konsep, Teknik, dan Penyusunan Laporan, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 1994.

    Sutoyo S, Studi Kelayakan Proyek: Teori dan Praktek, LPPM dan Pustaka Binaman Presindo, Jakarta, 1995.

    Swasta DH Basu, Pengantar Ekonomi Perusahaan modern Liberty Jogjakarta1994

    Zulkarnain Djamin, Perencanaan dan Analisis Proyek, LPFEUI, Jakarta, 1994