Studi Kelayakan Bisnis

25
1 STUDI KELAYAKAN BISNIS Oleh DWITA INDRAROSA BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN – BATU

Transcript of Studi Kelayakan Bisnis

Page 1: Studi Kelayakan Bisnis

1

STUDI KELAYAKAN BISNIS Oleh

DWITA INDRAROSA

BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN – BATU

Page 2: Studi Kelayakan Bisnis

2

PENILAIAN ASPEK DALAM SKB

Identifikasi dan

Verivikasi Aspek Pasar -

Pemasaran

Identifikasi dan

Verivikasi Aspek Teknik -

Teknologi

Identifikasi dan

Verivikasi Aspek Ek dan

Lingkungan

Identifikasi dan

Verivikasi Aspek

Finansial

Identifikasi dan

Verivikasi Aspek

Manajemen dan SDM

Identifikasi dan

Verivikasi Aspek Yuridis

EVALUASI DAN

PENILAIAN ASPEK DALAM

SKB

Page 3: Studi Kelayakan Bisnis

3

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Aspek pasar dan pemasaran merupakan aspek yang pertama dianalisis dalam Studi Kelayakan Bisnis. Hal ini disebabkan agar

dapat diketahui apakah proyek yang akan didirikan atau produk yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan

konsumen / pasar. Fokus evaluasi aspek pasar dan pemasaran ini mencakup 3 hal pokok yaitu memperoleh gambaran

mengenai :

Permintaan pasar dan pemasaran atas produk yang akan dihasilkan

Persaingan dan pangsa pasar

Faktor lingkungan ekstern dan ekonomi makro yang dapat mempengaruhi permintaan atas produk

Pasar merupakan tempat dimana kekuatan permintaan dan penawaran saling bertemu untuk membentuk suatu harga. Atau,

pasar merupakan kumpulan manusia yang menginginkan kepuasan, memiliki uang, dan mempunyai kemauan untuk

membelanjakan uangnya. Jadi terdapat 3 faktor utama terjadinya pasar, yaitu manusia dengan segala keinginan, daya beli,

dan tingkah lakunya (Husein Umar, 2000).

Sedangkan istilah pemasaran (marketing) masa kini diartikan sebagai suatu upaya untuk memuaskan kebutuhan dan

keinginan konsumen / satisfying consumer needs and wants. (Kotler, P dan Armstrong, G :1997). Dengan demikian perlu

dilakukan riset pasar agar dapat diketahui hal-hal mengenai :

Apa yang diinginkan konsumen

Bagaimana produk yang akan dapat memberikan super value dan harga yang bersaing

Bagaimana dilakukan promosi secara efektif.

Page 4: Studi Kelayakan Bisnis

4

Empat hal diatas disebut sebagai marketing mix, yang merupakan baruan dari 4P, yaitu : Product, Price, Place, and

Promotion. Marketing mix merupakan alat pemasaran yang harus digunakan secara bersamaan agar konsep pemasaran (

core marketing concept’s) dapat dijalankan.

ANALISIS PELUANG PASAR

Telah dijelaskan diatas bahwa konsep pemasaran adalah bagaimana perusahaan dapat memperoleh keuntungan melalui

pemenuhan kepuasan konsumen, yang secara singkat dapat digambarkan sebagai berikut.

Untuk dapat mencapai tujuan di atas, hal hal yang perlu dianalisis dalam aspek ini adalah :

a. Lingkungan pemasaran (marketing environment)

b. Pasar konsumen ( consumer market ) dan tingkah laku pembeliannya (buying behaviour )

c. Industri dan persaingan

d. Identifikasi segmen pasar ( market segment )

MARKET COSTUMER NEEDS INTEGRATED MARKETING PROFIT THROUGH COSTUMER SATISFACTION

Page 5: Studi Kelayakan Bisnis

5

MENGANALISIS PELUANG

Hal hal yang perlu dianalisis dalam lingkungan pemasaran adalah :

Kebutuhan ( need ) dan trend pasar

Lingkungan makro mencakup lingkungan demografi, lingkungan ekonomi, lingkungan alam, lingkungan teknologi,

lingkungan politik, dan lingkungan sosial budaya

BUYING BEHAVIOUR

Kotler dan Armstrong (1997) menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen ( buying

behaviour ) sebagai berikut :

CULTURAL

Culture

Subculture

Social Class

SOCIAL

Reference Group

Family

Roles & Statuses

PERSONAL Age & life

Cycle stage Occupation Economic

Circumstance Lifestyle

Personality & Self Concept

PSYCOLOGICAL Motivation Perception Learning

Beliefs and Attitudes

B U Y E R

Page 6: Studi Kelayakan Bisnis

6

ANALISIS INDUSTRI DAN PERSAINGAN

Michael E. Porter (1985) menyatakan bahwa terdapat 5 kekuatan yang mempengaruhi profitability perusahaan dalam

menghadapi persaingan, yaitu :

-INDUSTRY COMPETITORS ( segment rivalry),

-POTENTIAL ENTRANTS ( Ancaman Pendatang Baru),

-BUYER (Buyer Power),

-SUBSTITUTIES (Produk Subtitusi),

-SUPPLIERS (Supplier power).

MENGIDENTIFIKASI MARKET SEGMENT DAN TARGET MARKETS

Market Segment adalah suatu kelompok konsumen yang dengan cara yang sama merespon suatu produk. Jadi

melakukan market segmentation berarti membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang masing-masing

kelompok berbeda kebutuhannya, karakteristiknya, atau tingkah lakunya terhadap berbagai produk.

Target Market adalah suatu kelompok pembeli yang mempunyai kebutuhan atau karakteristik yang sama di mana

perusahaan memutuskan untuk dapat memenuhi atau melayaninya. Jadi, Market Targeting adalah suatu proses

evaluasi kekuatan setiap market segment dan menyeleksi satu atau beberapa segment untuk dimasukinya.

1. Identifikasi bases for

segmentating the market

2. Developing profiles of

resulting segment

3. Developing measures of

segment attractiviness

4. Select the target segments

5. Develop positioning for each

target segment

6. Develop marketing mix for

each target segment

Page 7: Studi Kelayakan Bisnis

7

ASPEK PRODUKSI, TEKNIK DAN TEKNOLOGI

Produksi adalah suatu proses atau rangkaian aktivitas yang diperlukan untuk membuat suatu barang dan jasa yang

mempunyai nilai sekonomi atau guna (Moch. Ichsan, dkk : 1998).

Produksi adalah suatu kegiatan atau proses yang mentranformasi input menjadi output berupa barang dan jasa (Sofyan

Assyauri 1999).

Jadi produksi merupakan suatu sistem untuk menyediakan barang dan jasa yang akan dikonsumsi masyarakat.

Contoh :

INPUT OUTPUT

Bank Peralatan komputer,tellers Jasa Pelayanan

Pabrik Kayu, mesin, peralatan Meja, kursi, lemari

INPUT

Material SDM Mesin Energi Modal

Informasi metode

TRANSFORMASI

Proses

Konversi

OUTPUT

Barang dan jasa

Page 8: Studi Kelayakan Bisnis

8

Hotel Perlengkapan Hotel, receptionist Jasa akomodasi, hiburan, dll

- SISTEMATIKA ASPEK TEKNIK

PEMASARAN ASPEK TEKNIS FINANSIAL DAN EKONOMI

Letak Lokasi Proses Produksi Kapasitas Instansi Seleksi Peralatan Bangunan Sipil

Desain Engineering Pendahulu

Desain Engineering Terinci

Gambar Cetak Biru Instansi

Page 9: Studi Kelayakan Bisnis

9

- TAHAP PRODUKSI TAHAP TAHAP PERSIAPAN PRODUKSI

A. Menetapkan produk yang akan diproduksi dan kapasitas produksi

Kepuasan konsumen merupakan tujuan utama perusahaan dalam memasarkan produknya. Jika konsumen tidak

merasa puas terhadap produk yang dihasilkan perusahaan maka perusahaan tidak dapat menghasilkan keuntungan

sehingga dalam jangka panjang tidak akan dapat survive (bertahan). Oleh karena itu, perusahaan harus membuat dan

memasarkan produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginana, dan selera konsumen. Untuk mengetahui keinginan,

dan selera konsumen, perusahaan melakukan riset pasar sehingga dapat diperoleh informasi mengenai jenis, kualitas

dan kuantitas produk yang sebaliknya diproduksi.

Sedangkan kapasitas produksi merupakan suatu batas kemampuan unit produksi untuk berproduksi dalam jangka

waktu tertentu, yang biasanya dinyatakan dalam bentuk keluaran per satuan waktu, missal : 1000 ton / bulan.

B. Menetapkan lokasi proyek

Tujuan penentuan lokasi perusahaan / pabrik / tempat usaha secara tepat adalah agar membantu perusahaan untuk

dapat beroperasi secara lancar, efektif dan efisien. Dengan demikian perusahaan dapat menyediakan barang/jasa

yang tepat pada waktu dengan jumlah, kualitas, serta harga yang layak serta masih dapat memperoleh keuntungan.

Dengan adanya penentuan lokasi secara tepat, maka perusahaan diharapkan akan mempunyai kemampuan dalam :

Melayani konsumen dengan memuaskan

Page 10: Studi Kelayakan Bisnis

10

Mendapatkan bahan baku secara tepat, kontinyu, dan harga yang layak

Mendapatkan tenaga kerja yang cukup baik secara kuantitas maupun kualitas

Serta memungkinkan untuk perluasan di masa mendatang

Page 11: Studi Kelayakan Bisnis

11

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penentuan lokasi proyek :

1. Factor primer, meliputi :

Mendekati pasar (konsumen)

Mendekati sumber bahan baku

Terdapat fasilitas pengangkutan

Tersedia Tenaga memadai

Terdapat pembangkit tenaga listrik

2. Factor sekunder, meliputi :

Rencana masa depan

Biaya tanah / gedung dikaitkan masa depan

Memungkinkan perluasan

Terdapat service facilities (a.l bengkel mesin, rumah sakit, kantor pos )

Terdapat financial facilities

Water supply

Sikap dan budaya masyarakat sekitar

C. Menjamin Ketersediaan Bahan

Ketersediaan bahan disini adalah bagaimana menyediakan bahan kuantitas, kualitas, harga, dan pemasok yang tepat

D. Lay Out

1. Perencanaan bangunan

Bangunan yang didirikan harus :

Page 12: Studi Kelayakan Bisnis

12

Memenuhi tujuan dapat melindungi semua input produksi (bahan,peralatan,karyawan,dll) dari cuaca

(panas/hujan), kehilangan, dan resiko kerugian lainnya.

Disesuaikan dengan mesin / peralatan produksi yang akan digunakan sehingga dapat ditetapkan

kekuatan / jenis bahan bangunan dan bentuk bangunan ( bertingkat / tidak ).

Pertimbangan – pertimbangan dalam pembuatan bangunan :

a. Fleksibilitas, yaitu bagaimana agar bangunan dapat dirubah dengan biaya yang tidak terlalu mahal apabila

diperlukan.

b. Kemungkinan perluasan / ekspansi, bangunan harus didisain sedemikian rupa sehingga mempermudah

didirikan tambahan bangunan di masa depan apabila perusahaan melakukan ekspansi.

c. Fasilitas bagi karyawan, sehingga mereka mendapatkan kesenangan kerja dan dengan demikian didapat

moral dan produktivitas kerja yang tinggi ( misalnya : AC, tempat istirahat, kantin, toilet, mussola, dll)

d. Kekuatan dan kapasitas yang memadai dikaitkan dengan mesin / peralatan yang digunakan.

e. Perlindungan kepada karyawan terhadap bahaya kebakaran, keamanan, keselamatan kerja, kesehatan

(debu,polusi)

2. Penyusunan peralatan pabrik (plant lay out)

Plan lay out berkaitan dengan masalah penyusunan mesin / peralatan produksi dalam pabrik, yaitu bagaimana

mesin/peralatan produksi disusun sehingga proses produksi dapat dilakukan secara efisien dan efektif yang

apada akhirnya akan berpengaruh terhadap perolehan laba dan kelangsungan hidup usaha perusahaan.

Terdapat 2 cara pengaturan lay out yaitu :

Page 13: Studi Kelayakan Bisnis

13

a. Procees Lay Out, yaitu di mana mesin / peralatan yang sama ditempatkan/dikelompokkan dalam satu

area/departemen yang sama. Lay out ini biasanya digunakan untuk perusahaan yang berdasarkan job

order, misalnya penjahit.

b. Product Lay Out, yaitu di mana mesin/peralatan produksi disusun menurut urut-urutan proses produksi

untuk menghasilkan suatu produk. System ini biasa digunakan untuk perusahaan yang memproduksi

secara massa (mass production).

Factor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun lay out :

Produk yang dihasilkan, mencakup besar, berat, dan sifat produk yang dihasilkan. Misalnya, apabila

produk yang dihasilkan besar dan mudah pecah maka dibutuhkan ruang yang besar.

Urutan produksi, khususnya untuk product lay out

Besar/ bentuk/ jumlah mesin/ peralatan yang dibutuhkan

Kemudahan dilakukan maintenance

Adanya balancing capacities

Fleksibilitas pengaturan mesin/peralatan

Diupayakan minimum movement karena dengan gerak yang lebih sedikit biaya yang terbeban akan

lebih rendah

Service area bagi pekerja/karyawan yang cukup memadai

HAL TERPENTING YANG PERLU DIEVALUASI DALAM ASPEK PRODUKSI

A. Pemilihan Teknologi

Page 14: Studi Kelayakan Bisnis

14

Agar produk yang dihasilkan mempunyai daya saing yang tinggi, maka harus digunakan teknologi tepat guna sehingga

diharapkan perusahaan mampu :

Meningkatkan kualitas produk

Menekan pokok produksi karena peningkatan efisinesi proses prodksi : antara lain melalui upaya :

Mempercepat proses produksi

Proses produksi yangyang lebih cepat diharapkan dapat penghematan pemakaian tenaga listrik dan

mempercepat pengiriman produk ke kinsmen

Mengurangi limbah (waste) bahan baku

Persyaratan Dalam Pemilihan Teknologi :

Mutu, spesifikasi, dan jenis produk yang akan dihasilkan dengan menggunakan teknologi tersebut dapat

diterima konsuen

Teknologi yang dipilih dapat menjamin tercapainya kapasitas produksi ekonomis (kapasitas produksi yang

paling menguntungkan )

Teknologi yang dipilih tidak akan menimbulkan kesulitan dalam pengadaan tenaga teknis, bahan

baku/pembantu, suku cadang

Sedapat mungkin teknologi yang dipilih dapat menghasilkan sebanyak mungkin jenis produk dengan

menggunakan bahan baku yang sama

Teknologi yang dipilih diterapkan di tempat/Negara lain secara berhasil

Teknologi yang dipilih tidak menimbulkan dampak lingkungan negative bagi masyarakat sekitar

B. Pemilihan Peralatan Produksi

Pemilihan peralatan produksi (jumlah dan jenis) harus dikaitkan dengan :

Page 15: Studi Kelayakan Bisnis

15

Teknologi yang akan digunakan

Kapasitas produksi

Balancing capacities

C. Pasokan bahan baku / pembantu

Dalam penyusunan SKB perlu dievaluai kontinuitas pengadan dan suber pasokan bahan baku, misalnya :

Apakah bahan baku proyek merupakan bahan mentah ( SDA ) atau barang setengah jadi

Apakah sumber pasokan dari dalam negeri. Apabila dari LN perlu dikaji mengenai factor-faktor yang terkait

political risks, exghange rate, competitions, transportations.

TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI

Proses Kontinu

Proses umunya menghasilkan volume output yang besar dan berulang ulang (repetitive)

Proses Intermitten (Batch)

Proses yang digunakan bermacam macam proses yang berbeda sehingga dapat menghasilkan lebih dari satu variasi produk

Otomatisasi dan CAM (Computer Aided Manufacturing)

Meminimalkan penggunaan tenaga kerja manusia dan meninggi akurasi serta meminimalkan bahaya.

ASPEK MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA MANUSIA

Analisis aspek manajemen pada penyusunan SKB mencakup 2 tahap, yaitu pada masa pembangunan proyek (pra operasi) dan masa

operasional.

1. MASA PEMBANGUNAN PROYEK

Page 16: Studi Kelayakan Bisnis

16

Kegagalan suatu proyek dapat terjadi apabila tenaga kerja pada masa pembangunan proyek kurang berkualitas. Oleh sebab

itu, masa pembangunan (konstruksi) harus terdapat keterpaduan antara ketrampilan tenaga manusia dengan kapasitas

peralatan sejak tahap perencanaan sampai dengan proyek selesai dan diserahkan kepada pemilik proyek. Pembangunan

proyek dapat dilakukan oleh perusahaan kontraktor atau dapat pula dilakukan secara borongan yang dipimpin oleh mandor

borongan.

Page 17: Studi Kelayakan Bisnis

17

Terdapat 3 fungsi manajemen yang harus dilaksanakan dalam masa pembangunan proyek, yaitu :

A. Perencanaan proyek

Tujuan perencanaan proyek adalah aktivitas yang dikerjakan sesuai dengan rencana dan apabila terjadi penyimpangan

(misalnya : keterlambatan ) diupayakan agar penyimpangannya tidak materiil. Pada tahap perencanaan ini disusun

suatu rencana kerja pembangunan proyek sampai dengan masa uji coba. Hal-hal yang dianalisis meliputi jenis

pekerjaan, waktu pelaksanaan tiap jenis pekerjaan, tenaga pelaksana, peralatan, dan anggaran. Perencanaan yang

lengkap dan matang akan menentukan keberhasilan proyek secara optimal. Yang dimaksud optimal disini adalah

proyek dapat diselesaikan tepat pada waktunya sesuai dengan kualitas dan anggaran yang ditentukan. Dengan

demikian, perencanaan harus dapat mengakomodasi seluruh kebutuhan dan kepentingan pelaksanaan konstruksim

yaitu mulai dari hal-hal yang bersifat teknis sampai dengan bersifat social.

B. Realisasi Pembangunan Proyek / Pelaksanaan Konstruksi

Pada tahap ini, selain mempersiapkan ijin-ijin, organisasi dan petugas lapagan, disusun pula suatu jadwal rencana

kerja secara spesifik. Penyusunan jadwal kerja paling sederhana adalah menggunakan bagan balok (bar chart), seperti

contoh dibawah ini.

C. Pengendalian

Pengendalian dilakukan selama masa konstruksi sampai dengan proyek selesai. Pengendalian selama masa konstruksi

dilakukan dengan selalu mengikuti laporan dan evaluasi pekerjaan secara teratur (harian, mingguan, bulanan),

biasanya dilengkapi dengan foto-foto yang menunjukkan realisasi keajuan penyelesaian pekerjaan proyek secara fisik.

Jadi proses pengendalian (waktu dan kualitas) merupakan suatu pemantauan langkah demi langkah terhadap proses

pelaksanaan suatu pekerjaan, mencakup metode kerja, peralatan dan tenaga kerja termasuk keamanan dan

keselamatan kerja.

Page 18: Studi Kelayakan Bisnis

18

2. MASA OPERASIONAL

Pada masa operasional, kebutuhan SDM perlu disetimasi menurut jumlah, keahlian, pengalaman, tingkat pendidikan, gaji /

upah, dan kebutuhan masing-masing bagian. Apabila dibutuhkan adanya tenaga asing, perlu diestimasi pula proporsi

banyaknya tenaga asing yang akan digunakan. Misalnya, pada proyek Hotel perlu diestimasi kebutuhan SDM baik TK

Langsung maupun TK Tak Langsung untuk masing- masing bagian.

Disamping kebutuhan jumlah dan tingkat pendidikan SDM, diperlukan pula standarisasi kebutuhan dalam hal :

Keahlian / pengalaman kerja

Gaji / upah dan tunjangan

Kriteria lain (apabila dinilai penting) seperti : memiliki sikap ramah (bagian Humas). Pada industry jasa penerbangan,

misalnya dibutuhkan kriteria khusus bagi pramugari / pramugara, seperti tidak berkaca mata, berpenampilan menarik

dengan minim tinggi badan tertentu dan berat badan seimbang.

Estimasi kebutuhan dan kriteria standart SDM / TK harus disesuaikan dengan struktur organisasi perusahaan

Rencana Pengisian Jabatan

Pada beberapa perusahaan, biasanya siapa yang akan mengisi jabatan tingkat atas telah direncanakan sebelumnya, misalnya

: untuk jabatan komisaris dan direksi. Pihak yang dcalonkan mengisi jabatan – jabatan tersebut sebaiknya adalah orang

orang yang memiliki performance pribadi yang baik, misalnya :

a. Dikenal sebagai tokoh masyarakat yang jujur

b. Dikenal sebagai mitra usaha yang baik

c. Dalam dunia perbankan dinilai sebagai nasabah yang baik

d. Sedapat mungkin memiliki pengalaman dalam bidang manajerial dengan reputasi baik.

Page 19: Studi Kelayakan Bisnis

19

Informasi yang digunakan untuk menilai performance pribadi tersebut biasanya bersumber dari sesame pengusaha, media

masa, perbankan, dll.

Sumber Pengadaan TK / SDM

TK/SDM yang dibutuhkan sesuai strandarisasi perusahaan adalah cukup langkah dan mungkin tidak mudah mendapatkannya.

Oleh karena itu, penyusunan SKB sebaiknya dicantumkan indikasi sumber pengadaan TK/SDM, misalnya dari :

a. kelompok perusahaan

b. Daerah sekitar proyek

c. Lembaga pelatihan (LPK), lembaga-lembaga yang menspesialisasikan diri dalam bidang penyaluran TK, Perguruan

Tinggi , dll

d. Luar negeri, misalnya kebutuhan tenaga expert dari Jepang atau Korea (untuk perusahaan otomotif dan elektronik),

dari Hongkong atau Taiwan (untuk Chinese Restaurant), dll

KEGIATAN PERENCANAAN

Kegiatan Perencanaan meliputi

Menyeleksi tim penganalisis system

Memperkirakan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap tugas

Membuat jadwal proyek sehingga tugas-tugas bias diselesaikan sesuai waktu yang direncanakan

Dua tool untuk perencanaan dan control proyek adalah Gantt Charts dan PERT (program Evaluation and Review Techniques)

diagram

MEMPERKIRAKAN WAKTU YANG DIPERLUKAN

Proyek dibagi ke dalam beberapa fase

Kemudian dibagi ke dalam tugas / kegiatan

Page 20: Studi Kelayakan Bisnis

20

Terakhir dibagi ke perincian kegiatan yang lebih detil

Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk setiap tugas / kegiatan

Bias menggunakan most likely, pessimistic, and optimistic perkiraan untuk waktunya

ASPEK YURIDIS / LEGAL

Dalam penyusunan SKB, analisis sisi turidis sangat penting dilakukan. Hali ini untuk menghindari proyek fiktif atau perusahaan –

perusahaan yang beroperasi secara “illegal”. Yang dimaksud dengan “illegal” disini misalnya apabila perusahaan tidak memiliki iji

usaha atau proyek yang bidang usahanya dilarang oleh Pemda / Negara / wilayah setempat. Disamping itu, evaluasi aspek yuridis

mencakup mengenai :

1. Bentuk Badan Hukum Perusahaan

2. Legalitas pelaksanaan proyek (apakah perusahaan beroperasi sesuai ijin yang diberikan oleh pemerintah setempat

3. Identitas Pelaksana proyek

4. Lokasi ( tempat) pelaksanaan proyek

5. Waktu pelaksanaan proyek

6. Cara pelaksanaan proyek

LEGALITAS PERUSAHAAN

Yang dimaksud legalitas di sini adalah apakah pendirian dan operasional perusahaan telah memenuhi ketentuan-ketentuan

Pemerintah. Misalnya telah memiliki :

Pengesahan perusahaan (untuk PT) oleh Mentri Kehakiman

Page 21: Studi Kelayakan Bisnis

21

Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Surat IJin Usaha Perdagangan (SIUP), Nomor Wajib Pajak (NPWP), Keanggotaan / sertifikasi

yang dikeluarkan oleh asosiasi,dll

Untuk beberapa usaha tertentu diperlukan ijin gangguan (HO), Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL)

Untuk eksportir / importer diperlukan surat-surat ijin khusus yang dipersyaratkan bagi eksoortir / importer

IDENTITAS PELAKSANA PROYEK

Identitas dari pelaksana proyek perlu diteliti apakah memenuhi ketentuan / perundang undangan yang berlaku di Indonesia. Hal ini

perlu dilakukan penelitian, misalnya :

Kewarganegaraan

Informasi bank

Keterlibatan perkara pidana / perdata

Hubungan keluarga antar pengurus

LOKASI (TEMPAT) PELAKSANAAN PROYEK

Penelitian lokasi ini lebih dititik beratkan pada :

Perencanaan wilayah

Lokasi proyek harus disesuaikan dengan rencana wilayah yang ditetapkan oleh Pemerintah

Status Kepemilikan Tanah

WAKTU PELAKSANAAN PROYEK

Proyek baru dapat melaksanakan kegiatan operasionalnya apabila seluruh ijin terkait telah lengkap dan masih berlaku

Page 22: Studi Kelayakan Bisnis

22

SYARAT PELAKSANAAN PROYEK

Pada beberapa proyek dibutuhkan tambahan dana pinjaman yang bersumber dari Ban, Modal Ventura, Lembaga Leasing, atau pihak

lainnya. Berkaitan dengan pinjaman dana tersebut, biasanya terdapat beberapa syarat khusus yang ditentukan oleh pihak kreditor

dan harus dipenuhi oleh pelaksana proyek sebagai debitor.

ASPEK EKONOMI DAN LINGKUNGAN

Hal-hal yang perlu dianalisis mengenai aspek ekonomi dalam penyusunan SKB adalah berkaitan dengan manfaat proyek

terhadap perekonomian nasional dan social serta masalah-masalah yang menghambat pembangunan ekonomi.

A. MANFAAT PROYEK BAGI PEREKONOMIAN

Yaitu apakah proyek baru dapat :

Membuka lapangan kerja baru

Memberdayakan sumber daya nasional

Menghasilkan dan menghemat devisa

Mendorong pertumbuhan masyarakat

Menambah pendapatan nasional

B. HAMBATAN – HAMBATAN YANG DIHADAPI DALAM PELAKSANAAN PROYEK

Iklim yang kurang mendukung ( biasanya terkait dengan proyek agribisnis )

Kualitas SDM dan SDA kurang menunjang sehingga berakibat pada produktivitas yang rendah

Kurangnya modal (capital) yang tersedia sehingga berdampak negative terhadap penyelesaian dan

kesinambungan operasional proyek

Page 23: Studi Kelayakan Bisnis

23

Tidak stabilnya nilai tukar

Tigginya tingkat suku bunga Bank

Situasi serta kondisi social politik dan keamanan nasional yang kurang kondusif

Page 24: Studi Kelayakan Bisnis

24

Analisis aspek lingkungan dalam SKB mengacu pada Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang disusun oleh

konsultan AMDAL. Di Indonesia AMDAL dikenal sejak 1985-an. AMDAL adalah analisis mengenai dampak suatu proyek

(kegiatan) terhadap lingkungan hidup.

Tujuan dilakukan AMDAL terutama adalah agar kualitas lingkungan dapat terjaga dengan baik dan tidak mengalami

kerusakan dengan berdirinya proyek. Contoh pencemaran lingkungan :

Tercemarnya kali Surabaya akibat pembuangan limbah industry

Hutan gundul akibat penebangan kayu secara liar, maupun adanya illegal logging

Udara di Gresik tercemar oleh zat Amonia akibat bocornya saluran PT. Petrokimia.

Bidang usaha yang membutuhkan AMDAL dalam pendiriannya sesuai Keputusan Mentri Lingkungan Hidup No. KPE-

11/MENLH/3/94/ tanggal 19 Maret 1994, adalah usaha dalam :

Industry pertambangan dan energy (a.l. batu bara, PLTA, PLTD)

Kesehatan (RS,Industri farmasi)

PU (waduk,irigasi, jalan raya / tol)

Agribisnis (tambak > 59 ha, pertanian > 5000 ha, perkebunan > 10.000 ha)

Parpostel (Hotel , padang golf, tepat rekreasi)

Lahan Transmigrasi (3000 ha)

Industri berat (semen, kimia, baja, baterai, kayu, galangan kapal, pesawat terbang, dll)

Perhubungan (pelabuhan)

Perdagangan (>5 ha)

Hankam (Pengkalan Laut/udara, Pusat Latihan Tenbak) nuklir

Page 25: Studi Kelayakan Bisnis

25

Kehutanan ( Taman Safari)

AMDAL VS ANDAL

AMDAL ( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)

Merupakan hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan dan diperkirakan mempunyai dampak penting

terhadap lingkungan hidup

ANDAL ( Analisis Dampak Lingkungan)

Merupakan telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak pentingnya suatu kegiatan yang dierncanakan.

Dampak adalah perubahan lingkungan yang amat mendasar diakibatkkan oleh kegiatan.

PENYUSUNAN HASIL PELAPORAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

Produk daripada kegiatan Studi Kelayakan Bisnis adalah berupa Laporan Hasil Studi, dimana Laporan hasil Studi ini minimal

akan terdiri dari :

Pendahuluan

Kondisi eksisting bisnis yang akan dilakukan studi

Metodologi kegiatan

Analisis hasil studi

Kesimpulan