Studi Kasus m. Rachdian

download Studi Kasus m. Rachdian

of 19

description

mhg

Transcript of Studi Kasus m. Rachdian

LAPORAN KASUSDIARE TANPA DEHIDRASI PADA ANAK

MUHAMMAD RACHDIAN (1102010185)1.1. Berkas Pasien

A. Identitas

Nama penderita

: An. MJenis kelamin

: Perempuan

Umur

: 5 tahunNama Ayah

: Tn. ThomasUmur

: 35 tahun

Pekerjaan

: Buruh bangunanPendidikan

: SDNama Ibu

: Ny. YoumiUmur

: 35 tahun

Pekerjaan

: Cleaning ServicePendidikan

: SDHubungan dengan Orangtua : Anak kandung

Agama

: Islam

Suku

: BetawiAlamat

: Jl.Tepi blok ET/4, RT09/ RW 07, Kampung Tanah MerahB. Ananmnesis (alloanamesis dari ibu pasien tanggal 11 Maret 2015)1. KeluhanUtama :

Mencret2. Keluhan Tambahan :Panas badan3. Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang diantar oleh ibunya ke Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading, karena mengeluh BAB mencret sebanyak 5 kali perhari sejak 2 hari sebelum datang ke puskesmas. Tiap kali mencret sebanyak 1/2 gelas, berupa cairan berwarna kuning kehijauan, tanpa disertai lendir dan darah. Keluhan mencret disertai panas badan yang tidak begitu tinggi, hilang timbul, siang sama dengan malam sejak 1 hari yang lalu. Keluhan tidak disertai muntah, batuk, pilek, ruam di kulit dan kejang. Pasien tidak rewel dan masih mau minum. BAK tidak ada keluhan.Pasien belum berobat ke pelayanan kesehatan yang tersedia. Sehari-hari Ibu pasien sibuk bekerja sebagai cleaning service, sehingga kurang memperhatikan kesehatan anaknya. Ibu pasien khawatir jika keadaan sakit ini terus berlanjut akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Ibu pasien merasa sakit yang diderita anaknya tidaklah berat dan dapat sembuh dengan pertolongan dokter.4. Riwayat Penyakit Dahulu :

Menurut Ibunya, Pasien pernah mengalami batuk pilek sekitar 6 bulan yang lalu5. Riwayat Penyakit Keluarga :

ibu atau bapak pasien pernah menderita penyakit yang sama sekitar 1 tahun yang lalu6. Riwayat Sosial Ekonomi :

Pasien adalah seorang anak dari Tn.Thomas dan Ny. Youmi dengan pekerjaan bapak sebagai Buruh kasar dan ibu sebagai Cleaning Service dengan rata-rata pendapatan Rp. 2.500.000,- /bulan . Sosial ekonomi keluarga ini termasuk keluarga dengan sosial ekonomi menengah ke bawah.7. Riwayat Kebiasaan :

Pasien memiliki kebiasaan bermain setiap sore hari diluar rumah bersama teman-temannya. Ibu juga sering mengeluhkan anaknya suka jajan makanan sembarangan di sekitar rumahnya dan jarang mencuci tangan dengan sabun sebelum makan. Sehari-hari menurut ibu pasien satu keluarga biasa meminum air yang berasal dari PAM dan di masak sampai matang. Seluruh alat makan dicuci menggunakan air PAM yang mengalir didapurnya. Ayah pasien mempunyai kebiasaan merokok di dalam rumah.8. Riwayat Pengobatan :

Pasien belum pernah berobat sebelumnya.

9. Riwayat Alergi :Alergi obat atau makanan disangkal. Riwayat alergi pada orang tua disangkal.

10. Riwayat Kehamilan :

Selama hamil ibu pasien memeriksakan kehamilan ke bidan 1 bulan sekali. Ibu hamil An. M pada usia 29 tahun. Ini adalah kehamilan pertama kalinya. Selama hamil ibu tidak menderita hipertensi, diabetes melitus, eklampsia atau penyakit berat lainnya. Ibu makan dan minum sesuai anjuran bidan.11. Riwayat Kelahiran :

By. Mimi lahir cukup bulan ( 9 bulan) dirumah ditolong oleh bidan. Pasien merupakan anak pertama. Pasien lahir spontan dan langsung menangis. Berat lahir 2900 gr, panjang badan 47 cm dan ibu tidak ingat lingkar kepala. Menurut ibu persalinan lancar12. Riwayat Pemberian Makanan :

0- 6 bulan: ASI ekslusif 6-9 bulan: ASI + bubur saring

9-18 bulan: ASI + nasi tim

>18 bulan: sesuai menu keluarga Kesan : pemberian makanan sesuai dengan usia.13. Riwayat Perkembangan :UsiaMotorik KasarMotorik HalusKomunikasi/BicaraSosial

4 bulanTengkurapMemegang mainanTertawa/berteriakMemandangi tangan sendiri

6 bulanMerangkakMeraih, menggapai mainanMenoleh kearah datangnya suaraMemasukan makanan ke mulut

12 bulanBerdiri, jalan dengan bantuanMemegang dan melempar bolaMemanggil mama, papaBermain dengan orang sekitarnya

14 bulanBerjalan tanpa bantuanMenyusun balokBerkata, makan, minumBermain dengan orang disekitarnya

Kesan : perkembangan sesuai usia.

14. Riwayat imunisasi :

ImunisasiJumlah

Hepatitis B0,I,II,III (usia 0,1,2,3 bulan)

BCGUsia 1 bulan

DPTI,II,III, (usia 2,4,6 bulan)

PolioI,II,III,IV (usia 0,2,4,6 bulan)

CampakI (usia 9 bulan)

Kesan : Imunisasi dasar lengkap sesuai usia.

C. Pemeriksaan Fisik

1. KeadaanUmum : Pasien tampak sakit ringan.Kesadaran : Compos mentis2. Vital Sign : Tekanan darah

: tidak diperiksa. Nadi

: 80x/ menit. Pernapasan

: 22x /menit. Suhu

: 36,8oC

Berat Badan

: 16 kg Tinggi Badan

:110 cmStatus gizi

: BMI: normal

3. Status Generalis :

Kelainan mukosa kulit/subkutan yang menyeluruh

Pucat

: (-)

Sianosis

: (-)

Ikterus

: (-)

Perdarahan

: (-)

Oedem umum

: (-)

Turgor

: Baik Kepala

Bentuk

: Bulat, simetris. UUB : tidak Cekung. Rambut

: Hitam, lurus, tidak mudah dicabut. Kulit

: Tidak ada kelainan. Mata : Palpebra

: Tidak cekung.

Konjugtiva

: Tidak hiperemis.

Sklera

: Tidak ikterik. Air mata

: (+)

Telinga: Bentuk

: Normal. Hiperemis : (-) Serumen

: (-)

Membrane timpani: Intak.

Hidung: Bentuk

: Normal. Septum nasi

:deviasi (-)

Pernafasan cuping hidung : (-)

sekret

: (-) Mulut: Mukosa bibir

: Basah. Perioral cyanosis

: (-)

Lidah

: Bersih. Faring

: Tidak hiperemis.

Leher : Bentuk

: Simetris. trachea

: Di tengah. KGB

: Tidak membesar.

Retraksi Suprasternal: (-) Paru Inspeksi: Pergerakan dinding thorax kiri-kanan simetris, tidak ada bekas luka, tidak ada benjolan, retraksi ICS (-) Palpasi: vocal fremitus sulit dinilai Perkusi: Sonor pada seluruh lapang paru kiri-kanan Auskultasi: Suara nafas vesikuler diseluruh lapang paru kiri-kanan. Ronkhi (-/-), wheezing (-/-).

Jantung

Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat.

Palpasi: Iktus kordis teraba sela iga IV garis midclavicula sinistra.

Perkusi: Batas atas sela iga II garis parasternal sinistra.

Batas jantung kanan sela iga IV garis parasternal dextra.

Batas jantung kiri sela iga IV garis midklavikula sinistra.

Kesan : batas jantung dalam batas normal Auskultasi: Bunyi jantung I-II murni, murmur (-), gallop (-). Abdomen

Inspeksi: Datar, simetris. Palpasi

: Turgor baik, hepar dan lien tidak teraba membesar.

Perkusi: Timpani.

Auskultasi: Bising usus (+) meningkat. Genitalia eksterna

Kelamin: Perempuan, tidak ada kelainan.

Anus

: eritema perianal (-) Ekstermitas

Akral hangat, Edema (-), CRT < 2 detik.D. Pemeriksaan penunjangtidak dilakukan

usulan pemeriksaan: feses rutin, darah rutin1.2. Berkas Keluarga

A. Profil Keluarga

1. Karakteristik Keluarga

a. Identitas Kepala keluarga : Tn. Thomas (35 tahun)b. Identitas Pasangan : Ny. Youmi (35 tahun)c. Struktur Komposisi Keluarga : Keluarga intiTabel 1.Anggota keluarga yang tinggal serumah

No.NamaStatus KeluargaJenis KelaminUsiaPendidikanPekerjaan

1ThomasKepala keluargaLaki-laki35 tahunSDBuruh

2YoumiIstriPerempuan35 tahunSDCleaning Service

3MimiAnak pertamaPerempuan5 tahunBelum sekolahTidak bekerja

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup

a. Lingkungan tempat tinggal : Pemukiman padat pendudukTabel 2. Lingkungan tempat tinggal

Status kepemilikan rumah : Pasien tinggal di rumah milik sendiri

Daerah perumahan : Padat bersih

Karakteristik Rumah dan LingkunganKesimpulan

Luas rumah : 7 x 4 m2Pasien tinggal di rumah yang sederhana, dilingkungan padat dan cukup sehat dengan jumlah penghuni tiga orang yang terdiri-dari keluarga inti.

Rumah tediri dari satu lantai dengan lantai keramik, dinding tembok, terdapat jamban didalam rumah, ketersediaan air bersih ada, dan terdapat tempat pembuangan sampah.Kesan: lingkungan tempat tinggal pasien baik .

Jumlah penghuni dalam satu rumah : 3 orang

Luas halaman rumah :7 x 1m2

Tidak bertingkat

Lantai rumah dari : Keramik

Dinding rumah dari : Tembok

Jamban keluarga : ada

Tempat bermain : ada

Penerangan listrik : 900watt

Ketersediaan air bersih :ada

Tempat pembuangan sampah :ada

b. Kepemilikan barang barang berharga

Keluarga ini memiliki :

Satu buah sepeda motor

Satu buah kulkas

Satu buah televisi

Satu buah kompor gas

Dua buah kipas anginDenah Rumah :

7 m

4 mU

Keterangan:

: pintu

: jendela3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluargaa. Tempat BerobatJika ada salah satu anggota keluarga yang sakit, awalnya keluarga Ny. Y akan mengobati sendiri dengan obat-obat yang dibeli sendiri di warung. Namun, apabila sakit tidak sembuh-sembuh barulah keluarga Ny. Y berobat ke puskesmas Kelapa Gading atau ke klinik dokter umum.b. Asuransi/Jaminan KesehatanBadan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 3. Pelayanan Kesehatan

FaktorKeteranganKesimpulan

Cara mencapai pusat pelayanan kesehatanKeluarga menggunakan Kendaraan pribadi berupa motor atau naik angkutan umum untuk menuju ke puskesmas.Letak Puskesmas Kecamatan kelapa gading tidak jauh dari tempat tinggal pasien, sehingga untuk mencapai puskesmas keluarga pasien dapat menggunakan sarana angkutan umum atau membawa sepeda motor pribadi. Untuk biaya pengobatan diakui murah karena ditanggung oleh BPJS dan pelayanan Puskesmas pun dirasakan keluarga pasien memuaskan pasien.

Tarif pelayanan kesehatanMenurut keluarga biaya pelayanan kesehatan cukup murah.

Kualitas pelayanan kesehatanMenurut keluarga kualitas pelayanan kesehatan yang didapat memuaskan.

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga

a. Kebiasaan makan: Keluarga Tn.Thomas dan Ny.Youmi memiliki kebiasaan makan antara 2-3 kali dalam sehari, sedangkan anak-anaknya yaitu An. Mimi biasa diberi makan 3 kali dalam sehari dengan menu nasi ditambah sayur dan tahu atau tempe, kadang ikan juga ayam, pasien jarang minum susu, sayur yang sering dimasak antara lain sayur bayam dan kangkung, keluarga Tn.T jarang makan buah-buahanb. Menerapkan pola gizi seimbang10 indikator pola gizi seimbangMemenuhiTidak memenuhi

Pasien mensyukuri dan menikmati anekaragam makanan

Pasien banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan

Pasien membiasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi

Pasien mengonsumsi anekaragam makanan pokok

Pasien membatasi konsumsi pangan manis, asin, dan berlemak

Pasien membiasakan sarapan

Pasien membiasakan minum air putih yang cukup dan aman

Pasien membiasakan membaca label pada kemasan pangan

Pasien mencuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir

Pasien melakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal

c. Pola makan pasien tiga hari terakhir ialah :HariWaktuMenuJumlah Kalori

11 Maret 2015Pagi 1 air putih, 1 porsi bubur ayamK: 253,75 gr

P:36,25 gr

L:32,22 gr

Total:1450 kkal

Siang1 porsi nasi, 1 potong ayam, 1 mangkuk sayur, 1 bakwan, 2 gelas air putih

Malam 1 potong tempe, porsi nasi goreng , 1gelas air putih

12 Maret 2015

Pagi 2 gelas air putih, 2 potong combro, 3 bakwanK: 262,5 gr

P:37,5 gr

L:33,3 gr

Total:1500 kkal

Siang 1 porsi nasi, 1 mangkuk sayur lodeh, 1 tempe, 1 tahu, 1 gelas es teh manis

Malam1 porsi nasi, 1 ikan,sambel terasi, 1 gelas air putih

13 Maret 2015Pagi 1 air putih, 1 porsi nasi udukK: 266 gr

P:38 gr

L:33,7 gr

Total:1520 kkal

Siang 1 porsi nasi, 1 ikan bandeng, 1 mangkuk sayur lodeh, 2 bakwan, 1 porsi somay, 2 gelas air putih

Malam1 porsi nasi, 1 potong ikan balado, 1 potong tempe, 2 gelas air

Kebutuhan kalori pasien seharusnya :

Kebutuhan kalori anak usia5 thn = 90 kkal/kg/hari

Berat badan ideal pasien = 18 kg Keb.Kalori = 100 kkal x 16 kg = 1600 kkal...

Kebutuhan zat gizi pasien :

a. Protein 10% dari total kalori

= ( 10% X 1600) : 4 = 40 gr

b. Lemak 20% dari total kalori

= ( 20% X 1600) : 9 = 35 gr

c. Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi prosentasi protein dan lemak = ( 70% X 1.600) : 4 = 280 gr

Interpretasi terhadap food recall pasien : Pasien mengkonsumsi protein, karbohidrat, lemak yang lebih rendah daripada kebutuhan yang seharusnya. Pasien juga tidak diberikan buah-buahan oleh ibunya. Sehingga dapat disimpulkan pasien belum memenuhi pedoman umum gizi seimbang.

6. Pola Dukungan Keluargaa. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga:

Tn. Thomas atau Ny. Youmi mau memeriksakan anak mereka (An. Mimi 5 tahun) ke puskesmas sampai penyakitnya sembuh, memberikan obat kepada anak secara rutin petunjuk dokter. Keingintahuan orang tua pasien yang tinggi tentang pola makan seimbang dan makanan yang bergizib. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga: Kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan pada keluarga. Kebiasaan jajan sembarang oleh An.M. Pola konsumsi makanan gizi seimbang yang masih kurang baik dikarenakan jarangnya mengonsumsi buah-buahan dan susu serta kebiasaan merokok oleh ayah pasien di dalam rumah

B. Genogram1. Bentuk keluarga :

Bentuk keluarga ini adalah keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari Tn. Thomas sebagai kepala keluarga dan Ny. Youmi sebagai seorang istri dan ibu dari anaknya. Dari hasil pernikahan Tn. Thomas dan Ny. Youmi mereka dikarunai satu orang anak perempuan yang masih kecil dan belum bersekolah bernama An. Mimi (5 tahun). Seluruh anggota keluarga ini tinggal dalam satu rumah.2. Tahapan siklus keluarga :

Keluarga ini menurut Duvall (1977) dikutip dalam Friedman (1998), keluarga Tn.T berada pada tahapan siklus tahap III-keluarga dengan anak usia prasekolah.Tahap ini dimulai saat anak pertama berumur 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia 5 tahun.Tugas perkembangan1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa aman.2. Membantu anak untuk bersosialisasi3. Beradaptasi dengan anaky baru lahir, sementara kebutuhan anak lain juga harus terpenuhi.4. Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam keluarga maupun dengan masyarakat.5. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak

6. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.

7. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang.3. Family map

Gambar 1. Genogram Keluarga

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: pasien

4. Fungsi keluarga menurut Mubarak dkk,2009 yaitu: NoFungsi keluargaKeteranganPenilaian

1Fungsi BiologisKeluarga Tn. T dengan Ny. Y dikaruniai seorang anak (An. M) yang baru berumur 5 tahun tanpa cacat bawaan lahirCukup baik

2Fungsi PsikologisTn. T apabila memiliki masalah dari hal kecil sampai yang besar selalu menceritakan dan meminta pendapat kepada Ny. Y, begitu juga sebaliknyaCukup baik

3Fungsi sosialisasiNy. Y juga sering mengajak An. M untuk bermain dengan teman seumurannya yang tinggal dekat dengan rumahnya Cukup baik

4Fungsi ekonomiKedua orang tua berpenghasilan Rp2.500.000/bulan, mnurut Ny. Y dari penghasilan perbulan tersebut sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga merekaCukup baik

5Fungsi pendidikanTn. T dan Ny. Y selalu mengajari anaknya nama-nama benda yang biasa sedang dipegang atau dimainkan oleh An. MCukup baik

5. Peran keluarga menurut Rosen dkk, 1980, APGAR keluargaNoPernyataanSering/selaluKadang-kadang/pernahJarang/tidak pernah

1Saya puas bahwa saya dapat kembali kepada keluarga saya, bila saya menghadapi masalah

2Saya puas dengan cara-cara keluarga saya membahas serta membagi masalah dengan saya

3Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya melaksanakan kegiatan dan ataupun arah hidup yang baru

4Saya puas dengan cara-cara keluarga saya menyatakan rasa kasih sayang dan menanggapi emosi

5Saya puas dengan cara-cara keluarga saya membagi waktu bersama

6. Dinamika keluarga:

Tabel. Dinamika Keluarga

Tn. TNy. YAn. M

Tn. THubungan baikHubungan baik

Ny. YHubungan baikHubungan baik

An. MHubungan baikHubungan baik

A. Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga1. Masalah dalam organisasi keluarga : Pasien adalah anak pertama dari pasangan Tn. T dan Ny. Y. Keduanya bekerja dari pagi hingga pulang pada saat sore menjelang malam, sehingga tidak bisa mengetahui keadaan anaknya secara langsung. Hubungan yang terjalin sesama anggota keluarga cukup baik

B. Masalah dalam fungsi biologis

Saat ini pasien menderita penyakit diare. Pasien memiliki kebiasaan makan mie instan hampir setiap hari ibu pasien tidak membuatkan bekal makanan, pasien kurang suka makan sayuran dan buah-buahan yang cukup. Pasien juga mengaku sering jajan sembarangan dan jarang mencuci tangan sebelum makanC. Masalah dalam fungsi psikologi

Pasien adalah seorang anak berusia 5 tahun. Pasien kurang mengerti makanan yang sehat dan bersih, sehingga pasien mempunyai kebiasaan makan mie instan dan selalu jajan disekolah. Ayah pasien adalah seorang yang sibuk dalam pekerjaannya ini disebabkan guna memenuhi kebutuhan keluarga. Sedangkan Ibu pasien adalah seorang cleaning service dimana setiap hari harus bekerja dan jarang dirumah. Ibu pasien tidak membuatkan bekal makanan sehingga pasien selalu jajan disekolah dan ditambah dengan orang tua yang tidak membiasakan pasien makan buah-buahan dan sayuran. Kedua orang tua juga hanya menitipkan anaknya kepada tetangga saat bekerjaD. Masalah dalam fungsi ekonomi

Pasien adalah seorang pelajar SD sehingga keuangan masih bergantung kepada orang tua. Total penghasilan keluarga sebesar Rp 2.500.000,00 per bulan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Penghasilan yang didapatkan dirasa cukup untuk membeli kebutuhan sehari-hari.

E. Masalah lingkungan

Pasien tinggal di lingkungan rumah padat penduduk, serta sedikit kumuh. Kebersihan lingkungan di sekitar rumah kurang terjaga dengan baik.Untuk sistem pencahayaan dan sirkulasi udara di rumah tergolong masih kurang serta belum dioptimalkan karena hanya terdapat 1 jendela di kamar tidur dan 1 jendela di dapur.

F. Masalah perilaku kesehatan

Orang tua pasien hanya membawa pasien ke puskesmas bila sedang sakit

2.1. Diagnosis Holistik1. Aspek Personal : (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)

Alasan kedatangan :

Alasan kedatangan orang tua pasien membawa anaknya adalah keinginan untuk kesembuhan anaknya yaitu An.M dari diarenya Harapan :

Pasien memiliki harapan untuk dapat sembuh dari penyakitnya.

Kekhawatiran :

Orang tua pasien datang ke Puskesmas karena khawatir dengan penyakit anaknya ini akan menjadi lebih parah.

2. Aspek Klinik : (diagnosis kerja dan diagnosis banding)

Diagnosis kerja: diare akut ec infeksi virus tanpa dehidrasi Dasar diagnosis: dari anamnesis riwayat penyakit sekarang dan pemeriksaan fisik

Diagnosis banding: diare akut ec infeksi bakteri tanpa dehidrasi3. Aspek Resiko Internal : (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien)

Faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien adalah pola makan sehari-hari yang melebihi kebutuhan kalori per hari yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi pasien. Pasien juga memiliki kebiasaan jajan sembarangan, dan pasien kurang suka makan buah-buahan dan sayuran.

4. Aspek Psikososial Keluarga : (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien)

Kurangnya pengetahuan orang tua pasien tentang penyakit yang diderita oleh pasien menyebabkan kurangnya bantuan dari keluarga untuk kesembuhan pasien. Ibu pasien yang tidak membuatkan bekal makanan untuk pasien sehingga pasien selalu jajan disekolahnya dan disekitar rumahnya. Ayahnya juga punya kebiasaan merokok di dalam rumah5. Aspek fungsional : (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari baik di dalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental)

Dengan kondisi fisik seperti ini pasien kurang dapat menjalankan aktivitas bermainnya. Karena penyakit ispa yang dimilikinya sehingga pasien menjadi mudah terserang penyakit akibat kondisi tubuhnya yang sedang menurun2.2. Rencana Pelaksanaan (sesuai dengan keempat aspek diatas)Tabel 4. Rencana PelaksanaanAspekKegiatanSasaranWaktuHasil yang diharapkanBiayaKeterangan

Aspek personal-menjelaskan kepada pasien dan orang tua pasien bahwa penyakit diare dapat menjadi berat jika tidak diobati secara cepat dan tepat- memberikan edukasi kepada orang tua dan pasien tentang penyebab dan pencegahan penyakit diareOrang tua pasien dan pasienSaat pasien berobat ke Puskesmas -Pasien dapat ditangani secara cepat dan tepat-orang tua dan pasien tahu penyebab dan bagaimana pencegahan dari penyakit diareTidak adaTidak menolak

Aspek klinik-Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien memperhatikan secara khusus keadaan pasien, meminumkan oralit 100 ml setiap kali BAB dan zinc 1 x 20 mg dan melakukan pemeriksaan penunjang seperti feses rutin di puskesmasPasien dan orang tua pasienSaat pasien berobat ke Puskesmas -Diare pasien dapat sembuh

Rp 2000

Untuk biaya berobat ke puskesmas serta biaya obatTidak menolak

Aspek resiko internal-Menjelaskan kepada pasien untuk selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum makan-Menjelaskan kepada pasien akibat dari jajan sembarangan.PasienSaat pasien berobat ke Puskesmas-pasien mencuci tangan sebelum makan-pasien tidak jajan sembaranganTidak adaTidak menolak

Aspek resiko eksternal-Menjelaskan kepada orang tua memberikan pesan saat menitipkan anaknya kepada tetangga.

-Menjelaskan kepada Ayah pasien untuk berhenti merokok di dalam rumah

-Menjelaskan kepada orang tua pasien tentang Pola makan keluarga yang bergizi seimbangSeluruh KeluargaSaat kunjungan ke rumah pasien-orang tua pasien memberikan pesan khusus kepada tetangga-ayah pasien berhenti merokok di dalam rumah

-keluarga makan sesuai dengan pola gizi seimbangTidak adaTidak menolak

Aspek fungsional-Memberitahu pasien agar menghindari faktor pencetus dari penyakitnya

-Meminum obat secara teraturPasienSaat kunjungan ke rumah pasienMencapai kondisi kesehatan yang optimal dan agar dapat beraktivitas kembali dengan normalTidak adaTidak menolak

2.3 Prognosis

1. Ad vitam : ad bonam

2. Ad sanasionam : ad bonam

3. Ad fungsionam : ad bonamKamar Tidur 2

Kamar Tidur 1

Kamar Mandi

Ruang Tengah

Dapur

Halaman

selokan

Tn. Abdul

Ny. Eni

Tn. Sugeng

Ny. Rohimah

Ny. Youmi (x)

Tn. Thomas (x)

An.M

23