Studi Kasus Beasiswa Erasmus Mundus

6
Analisis Hibah Dana Pendidikan dalam Perspektif Keuangan Publik : Studi Kasus Beasiswa Erasmus Mundus Winda O. Tampubolon, Rizki P. Perdana, Sri Harimurti, Devira B. Pratiwi, Debora S.Br. Sirait, Ilham Riyadi Spesialisasi Akuntansi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Tangerang, Indonesia I. PENDAHULUAN Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1. menjelaskan bahwa : "Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dari definisi tersebut dapat di ambil sebuah kata kunci, yaitu potensi diri. Sebagaimana kita tahu, setiap manusia memiliki potensi yang jika dia dapat mengmbangkan nya, maka potensi tersebut dapat menjadi bekal kehidupan dimasa yang akan datang. Pendidikan erat kaitan nya dengan kesejahteraan, baik itu dalam lingkup individu hingga lingkup yang lebuh luas yaitu masyarakat. Orang yang punya bekal pendidikan yang cukup dapat menggunakannya sebagai alat untuk mencari penghasilan. Dan penghasilan tersebut nantinya akan dibelanjakan, sehingga uang akan beredar dan menjadi penghasilan bagi orang lain. Dengan begitu akan terjadi perputaran ekonomi di dalam masyarakat. Dan tren yang terjadi saat ini. Penghasilan yang besar akan lebih mudah diperoleh dengan tingkat pendidikan yang tinggi. Dari situ dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa pendidikan erat kaitan-nya dengan kesejahteraan. Untuk itu pemerintah banyak mencanangkan program peningkatan mutu pendidikan dengan memberikan beasiswa bagi para lulusan SMA, hingga para sarjana yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu, hibah/bantuan pendidikan juga diberikan oleh negara sahabat, salah satunya adalah beasiswa Erasmus Mundus yang merupakan bantuan hibah pendidikan berupa pemberian beasiswa selama 1-2 tahun kepada mahasiswa berpotensi dari negara selain Uni Eropa untuk melanjutkan jenjang Magister serta doktoral di universitas-universitas ternama di Eropa. Tujuan utama dari program ini adalah memberi kesempatan bagi mahasiswa dari luar eropa untuk mengenyam pendidikan yang lebih

description

Studi kasus beasiswa erasmus mundus dalam keuangan publik

Transcript of Studi Kasus Beasiswa Erasmus Mundus

Analisis Hibah Dana Pendidikan dalam Perspektif Keuangan Publik : Studi Kasus Beasiswa Erasmus MundusWinda O. Tampubolon, Rizki P. Perdana, Sri Harimurti, Devira B. Pratiwi, Debora S.Br. Sirait, Ilham RiyadiSpesialisasi AkuntansiSekolah Tinggi Akuntansi NegaraTangerang, Indonesia

I. PENDAHULUANUndang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1.menjelaskan bahwa : "Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dari definisi tersebut dapat di ambil sebuah kata kunci, yaitu potensi diri. Sebagaimana kita tahu, setiap manusia memiliki potensi yang jika dia dapat mengmbangkan nya, maka potensi tersebut dapat menjadi bekal kehidupan dimasa yang akan datang. Pendidikan erat kaitan nya dengan kesejahteraan, baik itu dalam lingkup individu hingga lingkup yang lebuh luas yaitu masyarakat. Orang yang punya bekal pendidikan yang cukup dapat menggunakannya sebagai alat untuk mencari penghasilan. Dan penghasilan tersebut nantinya akan dibelanjakan, sehingga uang akan beredar dan menjadi penghasilan bagi orang lain. Dengan begitu akan terjadi perputaran ekonomi di dalam masyarakat. Dan tren yang terjadi saat ini. Penghasilan yang besar akan lebih mudah diperoleh dengan tingkat pendidikan yang tinggi. Dari situ dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa pendidikan erat kaitan-nya dengan kesejahteraan. Untuk itu pemerintah banyak mencanangkan program peningkatan mutu pendidikan dengan memberikan beasiswa bagi para lulusan SMA, hingga para sarjana yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu, hibah/bantuan pendidikan juga diberikan oleh negara sahabat, salah satunya adalah beasiswa Erasmus Mundus yang merupakan bantuan hibah pendidikan berupa pemberian beasiswa selama 1-2 tahun kepada mahasiswa berpotensi dari negara selain Uni Eropa untuk melanjutkan jenjang Magister serta doktoral di universitas-universitas ternama di Eropa. Tujuan utama dari program ini adalah memberi kesempatan bagi mahasiswa dari luar eropa untuk mengenyam pendidikan yang lebih berkualitas di kampus kampus terbaik dunia yang berada di eropa, yang nantinya setelah lulus dapat kembali ke negaranya masing masing dan menjadi tenaga ahli. Dan lebih luas dapat membantu peningkatan kualitas sumber daya manusia yang muaranya adalah kesejahteraan masyarakat.Keuangan publik merupakan suatu ilmu yang muaranya adalah kesejahteraan ekonomi. Dalam ilmu ini dipelajari cara-cara pemerintah untuk mempengaruhi pasar agar dapat tercapai kesejahteraan ekonomi secara menyeluruh. Tujuan tersebut sama dengan penyelenggaraan pendidikan namun dengan metode yang berbeda. Hibah dana pendidikan dapat mempengaruhi keuangan pemerintah, dapat pula tidak mempengaruhi keuangan pemerintah. Pengetahuan akan hal tersebut menjadi penting mengingat pertanggung jawaban pengelolaannya juga akan berbeda. Beasiswa Erasmus Mundus dari pemerintah Uni Eropa dapat menjadi sebuah model yang dapat digunakan untuk menentukan posisi hibah/bantuan pendidikan luar negeri A. Bantuan Pendidikan dari Uni EropaBerikut ini merupakan profil bantuan hibah dan pinjaman sektor pendidikan dari Uni Eropa kepada Indonesia ditahun 2013.

Angka tersebut menunjukan rincian dana hibah pemerintah Uni Eropa serta bantuan yang sifatnya pinjaman. Uni Eropa mengalokasikan 320 juta euro untuk pendidikan di Indonesia melalui Program Dukungan Sektor Pendidikan (ESSP). Program ini terdiri dari: Bantuan anggaran untuk sektor kebijakan dengan pencairan dana sesuai dengan pencapaian hasil: dana dicairkan berdasarkan atas tercapainya indikator kinerja yang sudah disepakati seperti perluasan akses pendidikan yang setara, mutu yang lebih baik dan relevan, tata kelola dan akuntabilitas yang semakin baik serta kemajuan dalam pencapaian Standar Pelayanan Minimal di bidang pendidikan dasar. Dana ini diberikan langsung kepada anggaran nasional guna mendukung Indonesia dalam melaksanakan prosedur dan kebijakan yang telah ditetapkan

Program pembangunan kapasitas guna mencapai Standar Pelayanan Minimal pendidikan dasar. Dengan kontribusi UE sebesar 37,3 juta, program ini dilaksanakan oleh Bank Pembangunan Asia (ADB) di 110 (satu dari lima) kabupaten di Indonesia;

Fasilitas penelitian Kemitraan Pembangunan Kapasitas dan Analisa (ACDP), yang didanai bersama oleh UE-Australia untuk menghasilkan kebijakan pembangunan yang berdasarkan hasil penelitian dan perencanaan peningkatan kapasitas dan, dilaksanakan oleh ADB.

Sebagai kegiatan pelengkap, UE juga mendukung penguatan Manajemen Keuangan Publik Indonesia melalui Bank Dunia, bersama dengan proyek-proyek yang dilaksanakan oleh organisasi- organisasi non-pemerintah.

Dengan status Indonesia sebagai negara berpenghasilan menengah, permintaan terhadap keterampilan teknis dan kejuruan meningkat dengan pesat. Oleh karena itu, Negara Anggota UE membantu proyek pendidikan kejuruan untuk membekali generasi muda Indonesia dengan keterampilan untuk mendapatkan dan mempertahankan pekerjaan.

Setiap tahunnya, UE dan Negara Anggotanya juga memberikan bantuan pendidikan tinggi dan menyediakan lebih dari 1.700 beasiswa bagi pelajar Indonesia untuk menempuh pendidikan di universitas Eropa, misalnya melalui program Erasmus Mundus. Program ini bertujuan untuk memberikan sumbangsih untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing lulusan asal Indonesia.

B. Erasmus MundusBeasiswa Erasmus Mundus adalah bantuan hibah dari Uni Eropa yang bertujuan untuk mendorong dan membuka kesempatan kepada mahasiswa/i lulusan S1 yang memenuhi syarat dari negara-negara di luar Uni Eropa untuk mengikuti Program-program Magister Erasmus Mundus tertentu di Eropa dalam jangka waktu 1-2 tahun. Tersedia pula dana untuk para akademisi guna melaksanakan tugas mengajar atau penelitian dan kegiatan ilmiah di lembaga-lembaga yang turut serta dalam Program-program Magister Erasmus Mundus untuk kurun waktu maksimum 3 bulan.Erasmus Mundus adalah suatu kelanjutan dari program Erasmus yang sudah lama ada di Uni Eropa, dimana nama program ini berasalah dari seorang ilmuwan dari Belanda, Desiderius Erasmus. Mundus dalam bahasa Latin berarti dunia, sehingga 'program Erasmus Mundus' dapat diasosiasikan sebagai versi internasional dari program Erasmus. Program ini dibentuk pada 5 Desember 2003, dan dikukuhkan pada 31 Desember 2003 dalam jurnal resmi Uni Eropa dan menjadi program resmi pada 20 Januari 2004. Sebagian besar program pendidikan di sini disebut sebagai master Eropa (European Master), dan memberikan gelar ganda atau gabungan di tingkat master.Sejak tahun 2009, program ini juga menawarkan gelar dan pendidikan sejenis di tingkat doktoral, program Doktor Eropa. Pelamar beasiswa yang berstatus sebagai mahasiswa harus memenuhi syarat-syarat berikut : Warga negara yang berasal dari negara-negara di luar Uni Eropa; Tidak terdaftar sebagai penduduk di Negara Anggota Uni Eropa manapun; Belum pernah melakukan kegiatan utamanya (kuliah, bekerja, dll) selama lebih dari 12 bulan dalam 5 tahun terakhir di Negara Anggota Uni Eropa manapun; Telah menyelesaikan pendidikan tingkat S1. Bagi mereka yang telah mendapatkan gelar kesarjanaan pada tingkat akademik yang lebih tinggi juga dapat mendaftar pada Program Magister Erasmus Mundus, selama kriteria penerimaan untuk program tertentu memperbolehkannya;sedangkan pelamar beasiswa yang berstatus sebagai akademisi harus memenuhi syarat-syarat berikut : Warga negara yang berasal dari negara-negara di luar Uni Eropa; Bukan terdaftar sebagai penduduk di Negara Anggota Uni Eropa manapun; Belum pernah melakukan kegiatan utamanya (kuliah, bekerja, dll) selama lebih dari 12 bulan dalam 5 tahun terakhir di Negara Anggota Uni Eropa manapun; Memiliki pengalaman akademik dan/atau profesional yang sangat baik; Akademisi dan tenaga profesional yang mengajar atau melakukan penelitianwarga negara dari negara-negara di luar Uni Eropa adalah warga negara yang berasal dari semua negara selain dari: 28 Negara Anggota Uni Eropa (Belgia, Bulgaria, Republik Ceko, Denmark, Jerman, Estonia, Irlandia, Yunani, Spanyol, Perancis, Kroasia, Italia, Siprus, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Hongaria, Malta, Belanda, Austria, Polandia, Portugal, Rumania, Slovenia, Slowakia, Finlandia, Swedia dan Kerajaan Inggris); Negara-negara EEA-EFTA (Islandia, Liechtenstein dan Norwegia); Turki, negara-negara Balkan barat (Albania, Bosnia-Herzegovina, Kosovo berdasarkan Resolusi DK PBB 1244/99, Republik Makedonia bekas Yugoslavia, Montenegro dan Serbia) atau Swiss.syarat tersebut dipenuhi oleh Indonesia, sehingga mahasiswa asal Indonesia dapat turut serta kedalam program tersebut.

II. TUJUAN

Mengetahui kategori beasiswa Erasmus Mundus dalam hubungannya dengan pengelompokan serta jenis-jenis hibah. Mengidentifikasi hubungan antara hibah beasiswa Erasmus Mundus dengan struktur hibah dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Republik Indonesia Mengetahui pengaruh langsung dan tak langsung dari beasiswa Erasmus Mundus terhadap keuangan publik/ekonomi kesejahteraan.

III. DISKUSI

A. Kategori hibah beasiswa Erasmus Mundus

Pengkategorian dari beasiswa Erasmus Mundus dapat dilakukan dengan memahami hubungan antara sifat dari beasiswa tersebut dengan kategori-kategori hibah. Terdapat tiga kategori hibah yaitu berdasarkan sumber, berdasarkan bentuk, serta berdasarkan mekanisme pencairannya. Jika dihubungkan antara sifat dari beasiswa Erasmus Mundus dengan kategori hibah, diperoleh hasil sebagai berikut:

Berdasarkan sumber dana, Beasiswa Erasmus Mundus termasuk dalam kategori hibah luar negeri karena diberikan oleh pihak luar negeri yaitu negara-negara Uni Eropa Berdasarkan bentuknya, beasiswa Erasmus Mundus merupakan hibah uang berupa uang tunai yang mencakup untuk biaya perjalanan, biaya kuliah, tunjangan bulanan, akomodasi, dll.Berdasarkan mekanisme pencairan dana nya, beasiswa Erasmus Mundus tidak dapat dikategorikan sebagai hibah langsung atau tak langsung. Beasiswa Erasmus mundus diserahkan langsung oleh konsursium yang menjadi wakil dari Uni Eropa, segingga tidak mempengaruhi neraca anggaran Indonesia. Hibah yang diserahkan oleh Uni Eropa bagi Indonesia sebesar 230 juta euro terbagi menjadi beberapa kategori hibah, yaitu melalui bantuan yang diserahkan langsung kepada pemerintah Indonesia, sehingga masuk dalam anggaran pemerintah, bentuan pendidikan kepada kabupaten-kabupaten yang ada di Indonesia bekerjasama dengan Asian Deveopment Bank, serta melalui mekanisme bantuan pendidikan berupa beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Universitas di Eropa melalui program Erasmus Mundus. Dalam kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan, Dikti juga memiliki program Hibah Kerjasama Internasional. Dalam PP 10 tahun 2011 tentang tata cara pengadaan pinjaman luar negeri dan penerimaan hibah disebutkan Perjanjian Hibah adalah kesepakatan tertulis mengenai Hibah antara Pemerintah dan Pemberi Hibah yang dituangkan dalam dokumen perjanjian pemberian hibah atau dokumen lain yang dipersamakan. Jika dihubungkan dengan mekanisme penyaluran beasiswa Erasmus Mundus yang langsung dari konsorsium kepada rekening penerima beasiswa, Beasiswa Erasmus Mundus tidak termasuk kategori hibah yang akan menambah Penerimaan Hibah dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara. Jika melihat ke alokasi hibah pendidikan Uni Eropa untuk pemerintah Indonesia, hibah yang dapat digolongkan sebagai penerimaan negara hanyalah program bantuan anggaran untuk sektor kebijakan dengan pencairan dana sesuai dengan pencapaian hasil, yang mana dana dicairkan berdasarkan atas tercapainya indikator kinerja yang sudah disepakati seperti perluasan akses pendidikan yang setara, mutu yang lebih baik dan relevan, tata kelola dan akuntabilitas yang semakin baik serta kemajuan dalam pencapaian Standar Pelayanan Minimal di bidang pendidikan dasar. Dana ini diberikan langsung kepada anggaran nasional guna mendukung Indonesia dalam melaksanakan prosedur dan kebijakan yang telah ditetapkan.B. Hubungan antara hibah beasiswa Erasmus Mundus dengan APBN RITidak ada hubungan langsung antara hibah beasiswa Erasmus Mundus dengan struktur APBN RI. Penyerahan hibah yang langsung diberikan kepada penerima beasiswa tidak melalui mekanisme pencairan dana melalui unit perbendaharaan negara. Hibah tersebut dikelola oleh konsorsium Uni Eropa dan diserahkan langsung kepada penerima beasiswa. Model seperti ini memiliki kelebihan karena dalam aplikasinya pemerintah Indonesia tidak turut campur dalam pengelolaan dana beasiswa sehingga tujuan dari penyerahan dapat lebih tepat sasaran sesuai maksud dan tujuan pemberi hibah. Pemberian hiba dengan mekanisme pembeian hibah langsung dimana terdapat peran pemerintah dalam pengelolaan dana pendidikan tersebut akan memperpanjang proses karena birokrasi yang harus diselesaikan hingga beasiswa tersebut dapat tersalurkan.C. Pengaruh beasiswa Erasmus Mundus terhadap keuangan publik/ekonomi kesejahteraan.Terdapat korlasi positif antara keuangan publik dengan pendidikan. Pendidikan adalah alat untuk meningkatkan taraf ekonomi, sedangkan keuangan publik adalah ilmu untuk mempengaruhi pasar guna mewujudkan kesejahteraan ekonomi. Beasiswa Erasmus Mundus membuka kesempatan bagi sarjana-sarjana Indonesia untuk melanjutkan pendidikan di Eropa dimana terdapat universitas-universitas kelas dunia. Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, yang nantinya dapat menjadi penggerak perekonomian Indonesia kearah yang lebih baikPandangan Kremerian mengatakan bahwa populasi penduduk merupakan faktor yang sangat menentukan perttumbuhan ekonomi. Populasi dengan kualitas SDM yang baik tentunya akan memberikan efek yang lebih signifikan dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Diharapkan dengan adanya beasiswa-beasiswa tersebut dapat memfasilitasi suatu negara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang nantinya akan berpengaruh sangat signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, dan pada akhirnya dapat mewujudkan kesejahteraan ekonomi (Economics Welfare)IV. KESIMPULAN