STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya...

38
ASUHAN KEPE DENGAN R PROGRAM SEKOLAH TINGGI STUDI KASUS ERAWATAN NYERI AKUT PADA T GASTRITIS DI RUANG MAWAR I RSUD KARANGANYAR DI SUSUN OLEH: UNTUNG TRIYONO NIM. P.10133 M STUDI D III KEPERAWATAN I ILMU KESEHATAN KUSUMA HUS SURAKARTA 2013 Tn. M SADA

Transcript of STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya...

Page 1: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN GASTRITIS DI RUANG

RSUD KARANGANYAR

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

STUDI KASUS

KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA Tn. M

DENGAN GASTRITIS DI RUANG MAWAR I

RSUD KARANGANYAR

DI SUSUN OLEH:

UNTUNG TRIYONO

NIM. P.10133

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

AKUT PADA Tn. M

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

Page 2: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN GASTRITIS DI RUANG

RSUD KARANGANYAR

UntukMemenuhi Salah SatuPersyaratan

DalamMenyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

i

STUDI KASUS

KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA Tn. M

DENGAN GASTRITIS DI RUANG MAWAR I

RSUD KARANGANYAR

KaryaTulisIlmiah

UntukMemenuhi Salah SatuPersyaratan

DalamMenyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DI SUSUN OLEH:

UNTUNG TRIYONO

NIM. P.10133

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

AKUT PADA Tn. M

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

Page 3: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan
Page 4: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan
Page 5: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan
Page 6: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

berkat, rahmat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

KaryaTulis Ilmiah dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT

PADA TN. M DENGAN GASTRITIS DI RUANG MAWAR I RSUD

KARANGANYAR“

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagi pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada yang terhormat :

1. Setiyawan, S. Kep, Ns, selakuKetua Program Studi DIII Keperawatan

sekaligus sebagai pembimbing dan penguji I yang telah memberikan

kesempatan menimba ilmu di STIKes Kusuma Husada Surakarta dan

membimbing dengan cermat demi kesempurnaannya studi kasus ini.

2. Erlina Windyastuti, S. Kep, Ns, selaku Sekretaris Ketua Program Studi

DIII Keperawatan yang telah memberikan kesempatan menimba ilmu di

STIKes Kusuma Husada Surakarta dan memberikan masukan yang

bermanfaat.

3. Amalia Agustin, S. Kep. Ns. selaku penguji II yang telah memberikan

saran dan kritik kepada penulis.

4. JokoKismanto, S. Kep, Ns, selaku penguji III yang telah memberikan

saran dan kritik kepada penulis.

Page 7: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

vi

5. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan ilmu yang

bermanfaat.

6. Pihak RSUD Karanganyar beserta stafk eperawatan, khususnya di Ruang

Mawar I yang telah memberikan ijin dan kesempatan bagi penulis untuk

pengambilan data guna penyelesaian karya tulis ini.

7. Kedua orangtuaku yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan

semangat untuk menyelesaikan pendidikan.

8. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan STIKes

Kusuma Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak disebutkan satu-

persatu, yang telah memberikan dukungan morild an spiritual.

Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan dan kesehatan, Amin.

Surakarta, Juni 2013

Penulis

Page 8: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................................. v

DAFTAR ISI ................................................................................................ vii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang ............................................................... 1

B. TujuanPenulisan ............................................................ 3

C. ManfaatPenulisan .......................................................... 4

BAB II LAPORAN KASUS

A. Identitas Pasien ............................................................. 6

B. Pengkajian ...................................................................... 6

C. PerumusanMasalahKeperawatan .................................. 8

D. PerencanaanKeperawatan .............................................. 9

E. TindakanKeperawatan ................................................. 10

F. EvaluasiKeperawatan.....................................................12

BAB III PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

A. Pembahasan...................................................................... 14

B. Simpulandan Saran.......................................................... 22

Page 9: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

viii

C. Saran. ............................................................................... 23

DaftarPustaka

Lampiran

DaftarRiwayatHidup

Page 10: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Log Book

Lampiran 2 : Format Pendelegasian Pasien

Lampiran 3 : Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data

Lampiran 4 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 5 : Asuhan keperawatan

Lampiran 6 : Daftar Riwayat Hidup

Page 11: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka kejadian gastritis di Indonesia cukup tinggi. Dari penelitian yang

dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI angka kejadian gastritis dibeberapa

kota di Indonesia ada yang tinggi mencapai 91,6% yaitu di Kota Medan, lalu

di beberapa kota lainnya seperti Surabaya 31,2%, Denpasar 46%, Jakarta

50%, Bandung 32,5%, Palembang 35,5%, Aceh 31,7%, dan Pontianak

31,2%(Sulastri, Siregar, dan Siagian, 2012). Menurut hasil data rekapitulasi

rekam medis RSUD Karanganyar penderita gastritis menduduki peringkat

pertama untuk rawat inap dengan presentase 20,9%, disusul asfiksia sedang

16,8%, hipertensi dan gastroentritis 11,4%, ISPA 9,9%, febris 6,9%, stroke

6,7%, thypoid fever 6,5 %, ISK 4,9%, dan bronkitis 4,7% (Rekam medis

RSUD Karanganyar, 2013).

Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa

lambung yang dapat bersifatakut dan kronik(Price dan Wilson,

2006).Gastritis akutadalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung

yang akut dengan kerusakan erosi pada bagian superfisial. Penyebabnya dari

infeksiHelicobacter Pylori, bakteri yang masuk akan memproteksi dirinya

dengan lapisan mukus. Proteksi lapisan ini akan menutupi mukosa lambung

dan melindungi dari asam lambung. Penetrasi atau daya tembus bakteri ke

lapisan mukosa menyebabkan terjadinya kontak dengan sel-sel epitelial

lambung dan terjadi perlengketan sehingga menghasilkan respon peradangan.

Page 12: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

2

Gastritis kronik adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang

bersifat menahun (Muttaqin dan Sari, 2011). Penyebab gastritis kroniktidak

jelas. Reaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal,

gastritis akut menjadi kronik. Faktor lingkungan, kebiasaan mengkonsumsi

alkohol, merokok, serta pemakaian aspirin secara kronik diduga berperan

sebagai penyebab (Sjamsuhidayat dan Jong, 2005). Pada pasien alkoholisme

kronik menunjukkan prevelensi tinggi dari gratistis kronik akibat

Helicobacter Pylori. Kombinasi efek alkohol dan OAINS seperti ibuprofen

berhubungan dengan kerusakan mukosa gaster yang lebih berat di banding

dengan satu penyebab. Kombinasi aspirin juga menimbulkan kerusakan yang

lebih parah, walau pun tidak berbeda signifikan dibandingkan dengan

kerusakan oleh satu agen (Rani, Simadibrata, dan Syam, 2011). Tanda gejala

dari gastritis adalah nyeri di ulu hati, mual, muntah, rasa asam di mulut, dan

anoreksia(Dermawan dan Rahayuningsih, 2010).

Nyeri adalah perasaan yang tidak nyaman yang sangat subyektif dan

hanya orang yang mengalaminya yang dapat menjelaskan dan mengevaluasi

perasaan tersebut. Secara umum nyeri di bagi menjadi dua yaitu nyeri akut

dan nyeri kronis. Nyeri akut biasanya berlangsung tidak lebih dari enam

bulan(Mubarak dan Chayatin, 2007).Dengan batasan karakteristik perubahan

tekanan darah, perubahan frekuensi jantung, dan gangguan tidur (Herdman,

2011).Nyeri pada gastritis timbul karena pengikisan mukosa yang dapat

menyebabkan kenaikan mediator kimia seperti prostaglandin dan histamin

pada lambung yang ikut berperan dalam merangsang reseptor nyeri

(Sukarmin, 2012).

Page 13: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

3

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis selama praktek

klinik,penderita gastritis menduduki urutan pertama untuk rawat inap di

RSUD Karanganyar (Rekam medis RSUD Karanganyar, 2013). Penulis

menjumpai pasien dengan gastritis dengan keluhan utama nyeri pada Tn. M

didukung dengan data subyektif pasien mengatakan nyeri di ulu hati. Nyeri

akut akibat penyakit gastritis bila tidak ditangani sedini mungkin atau

dibiarkan maka berakibat semakin parah dan akhirnya asam lambung akan

membuat luka-luka (ulkus) yang dikenal dengan tukak lambung

(Gobel, 2012).

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan

pengelolaan kasus yang diangkat dalam penulisan karya tulis ilmiah yang

berjudul “Studi Kasus Asuhan Keperawatan Nyeri Akut Pada Tn. M Dengan

Gastritis Di Ruang Mawar I RSUD Karanganyar”

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Melaporkan kasus asuhan keperawatan nyeri akut pada Tn. M

dengan gastritis di ruang mawar 1 RSUD Karanganyar.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melaksanakan pengkajian dan analisa data pada Tn. M

dengan masalah nyeri akibat gastritis akut.

b. Penulismampumerumuskandiagnosakeperawatanpada Tn. M dengan

masalah nyeri akut akibat gastritis.

Page 14: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

4

c. Penulismampumenyusunrencanaasuhankeperawatan pada Tn. M

dengan masalah nyeri akut akibat gastritis.

d. Penulismampumelakukanimplementasipada Tn. M dengan masalah

nyeri akut akibat gastritis.

e. Penulismampumelakukanevaluasipada Tn. M dengan masalah nyeri

akut akibat gastritis.

f. Penulismampumenganalisa nyeri akutpada Tn. M dengan masalah nyeri

akut akibat gastritis.

C. Manfaat Penulisan

1. Bagi Rumah Sakit.

Karya tulis ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam

melakukan asuhan keperawatan khususnya bagi pasien dengan nyeri akut

pada gastritis.

2. Bagi Perawat.

a. Mampu memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif kepada

klien penderita dengan nyeriakut pada gastritis.

b. Melatih berfikir kritis dalam melakukan asuhan keperawatan,

khususnya pada pasien dengan nyeri akut pada gastritis.

3. Bagi Institusi Akademik.

Digunakan sebagai informasi bagi institusi pendidikan dalam

pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di masa yang akan

datang.

Page 15: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

5

4. Bagi Pasien dan Keluarga.

Pasien dan keluarga mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang cara

mengontrol nyeri akut akibat gastritis.

5. Bagi Pembaca.

Sebagai sumber informasi bagi pembaca tentang penyakit dan cara

perawatan pasien dengan nyeri akut akibat gastritis.

Page 16: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

6

BAB II

LAPORAN KASUS

A. Identitas Pasien

Pengkajian dilakukan tanggal 25 April 2013 jam 09.00 WIB, dengan

metode auto dan allo anamnesa, pengamatanatauobservasi, pemeriksaan fisik

menelaah catatan medis, dan catatan perawat, dari data pengkajian tersebut

didapat hasil identitas pasien, bernama Tn M, umur 60 tahun, beragama

Islam, pendidikan terakhir SR, pekerjaan petani, alamat Karanganyar, dokter

mendiagnosa terjadi peningkatan asam lambung (gastritis), nomor register

0027XXXX. Penanggung jawab pada pasien adalah Tn S,berumur 33 tahun,

pendidikan terakhir SMA, pekerjaan wiraswasta, beralamat Karanganyar,

hubungan dengan pasien adalah anak. Pasien sudah sejak tanggal 25 April

2013 jam 02.30 WIB menjalani perawatan dengan diagnosa medis oleh

dokter gastritis.

B. Pengkajian

Ketika dilakukan pengkajian tentang riwayat keperawatan, keluhan

utama yang dirasakan oleh pasien adalah nyeri pada bagian lambung. Riwayat

kesehatan sekarang, satu hari yang lalu Tn. M merasakan mual tapi tidak

muntah,sulit tidur dannyeri di lambung bertambah ketika makan, nyeri

menjalar di ulu hati, rasanya seperti terbakar dan diiris-iris, nyeri hilang

timbul tapi sering dengan skala 6 (0-10).Kemudian di bawa ke UGD RSUD

Page 17: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

7

Karanganyar dan dilakukan pemeriksaan oleh dokter umum,di UGDdidapat

hasil tekanan darah 130/80mmhg, suhu 37º Celsius, respirasi 20 kali per

menit, nadi 98 kali per menit dan mendapat terapi infus RL 20 tetes per

menit, injeksi Ranitidine 50 mg, injeksi Pragesol 1000 mg dan Antasid sirup

satu sendok teh.

Riwayat kesehatan terdahulu pasien mengatakan belum pernah

mempunyai penyakit gastritis. Pasien juga mengatakan tidak mempunyai

riwayat alergi terhadap makanan atau obat-obatan. Riwayat kesehatan

keluarga pasien mengatakan tidak ada keluarganya yang memiliki penyakit

seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit menular lainnya. Riwayat kesehatan

lingkungan pasien mengatakan tinggal di daerah yang cukup bersih jauh dari

jalan raya. Pasien merupakan seorang bapak dari tiga orang anak.

Pada pengkajian fungsi kesehatan menurut pola Gordon,pola

kesehatan fungsional terdiri dari 11 yang terdiri dari : pola persepsi dan

pemeliharan kesehatan, pola nutrisi dan metabolisme, pola eliminasi, pola

aktivitas dan latihan, pola istirahat tidur, pola kognitif dan perseptual, pola

persepsi dan konsep diri, pola hubungan dan peran, pola seksualitas dan

reproduksi, pola mekanisme koping, dan pola nilai dan keyakinan.

Pada persepsi dan pemeliharaan kesehatan pasien mengatakan jika

sakit biasanya bila sakit dibelikan obat warung.Pasien mengatakan sebelum

sakit suka mengkonsumsi alkohol dan pada saat sakit pasien mengatakan

sudah berhenti mengkonsumsi alkohol. Pola kognitif dan perceptual selama

sakit pasien tampak sadar penuh, penglihatan dan pendengaran normal tidak

Page 18: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

8

menggunakan alat bantu dan pasien mengatakan nyeri bertambah ketika

makan, nyeri di lambung menjalar ke ulu hati, rasanya seperti terbakar dan di

iris-iris, nyeri hilang timbul tapi sering, skala nyeri 6 (0-10).

Pada pola istirahat dan tidur, pasien mengatakan mengalami gangguan

yaitu kualitas tidur yang kurang nyenyak dan jam tidur yang kurang tidur

hanya 4-6 jam karena terganggu akibat nyeri yang dideritannya, yang

sebelumnya sewaktu sehat pasien mampu mengoptimalkan waktu tidur dan

kualitas tidur yang baik. Pasien mengatakan tidur selama 8 jam dari jam 22.00

WIB dan bangun jam 05.00 WIB dengan nyenyak dan jarang tidur siang.

Pengkajian pemeriksaan fisik kesadaran Tn. M composmentis dengan

nilai GCS 15 (E4V5M6). Tekanan darah 130/80 mmHg, frekuensi nadi 98 kali

per menit, frekuensi pernapasan 20 kali per menit, suhu 36ºCelsius. Hasil dari

pemeriksaan abdomen dengan cara inspeksi meliputi warna kulit sawo

matang, perut datar, tidak ada benjolan, tidak terdapat luka jahitan. Auskultasi

meliputi peristaltik usus 15 kali permenit. Suara perut saat di perkusi

terdengar tympani. Pada saat palpasi terdapat nyeri tekan pada kwadran dua

kiri atas.Hasil pemeriksaan laboratorium darah pada tanggal 25 April 2013

didapatkan darah rutin dan kimia darah semua dalam rentang batas normal.

C. Perumusan Masalah Keperawatan

Setelah dilakukan analisa terhadap data hasil pengkajian, diperoleh

data subjektif, antara lain pasien mengatakan nyeri bertambah ketika makan,

nyeri di lambung menjalar ke ulu hati, rasanya seperti terbakar dan di iris-iris,

Page 19: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

9

nyeri hilang timbul tapi sering, skala nyeri 6 (0-10).Data objektif yang

diperoleh, yaitu pasien tampak meringis menahan nyeri dan memeganggi

perut, tanda-tanda vital (tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 98 kali per menit,

frekuensi penafasan 20 kali per menit, suhu 36º Celcius).Diagnosa dari dokter

UGD adalah peningkatan asam lambung, riwayat sebelum sakit pasien juga

mengatakan sering mengkonsumsi alkohol dan selama sakit pasien sudah

berhenti mengkonsumsi alkohol. Berdasarkan data yang didapat maka penulis

menuliskan prioritas masalah keperawatan nyeri akut dan ditegakkan diagnosa

keperawatan utama yaitu nyeri akut berhubungan dengan peningkatan asam

lambung.

D. Perencanaan Keperawatan

Tujuan dari tindakan keperawatan yang dilakukan oleh penulis adalah

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 X 24 jam, diharapkan nyeri

pada Tn M berkurang, dengan kriteria hasil yaitu melaporkan penurunan

nyeri menjadi skala 3 (0-10), wajah tampak rileks, pemeriksaan tanda-tanda

vital dalam batas normal(tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi nadi 60-100

kali per menit, frekuensi pernafasan 16-24 kali per menit, suhu 36-37,50C).

Intervensi keperawatan yang dilakukan penulis untuk mencapai tujuan

tindakan keperawatan adalah kaji keluhan utama dan tanda-tanda vital, kaji

karakteristik nyeri (P,Q,R,S,T) untuk mengetahui tingkat nyeri, ajarkan tehnik

relaksasi nafas dalam untuk mengurangi nyeri, ajarkan tehnik distraksi

(membaca) untuk mengalihkan stimulus nyeri, manajemen pemberian diet

Page 20: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

10

gastritis agar produksi asam lambung tidak berlebihan, kolaborasi dengan

medis untuk tindakan lanjut dalam rangka mengurangi/menghilangkan

perasaan nyeri sewaktu.

E. Tindakan Keperawatan

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada hari Kamis, 25 April

2013 jam 09.00 WIB, yaitu memonitor tanda-tanda vital pasien dengan

respon obyektif tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 98 kali per menit,

frekuensi penafasan 20 kali per menit, suhu 36º Celcius. Kemudian pada jam

09.10 WIB mengkaji karakteristik nyeri dengan respon subyektif yaitu pasien

merasakannyeri di bagian lambung, nyeri bertambah ketika makan, rasanya

seperti terbakar dan teriris-iris,nyeri hilang timbul tapi sering, menjalar ke ulu

hati, skala nyeri 6 dan respon obyektifnya pasien tampak meringis menahan

nyeri memegangi perut. Kemudian pada jam 09.40 WIB mengajarkan tehnik

relaksasi nafas dalam dengan respon subyektifnya pasien mengatakan mau

diajari tehnik relaksasi nafas dalam dan respon obyektifnya pasien tampak

mengikuti instruksi dari perawat.Kemudian pada jam 10.30 menganjurkan

pasien untuk menghindari makan makanan pedas dan asam juga minum

minuman yang mengandung alkohol dengan respon subyektif pasien

mengatakan tidak akan makan pedas dan asam juga berhenti minum alkohol.

Kemudian pada jam 11.45 WIB memberikan obat oral Antasid sirup satu

sendok teh dengan respon obyektifnya pasien mengatakan mau meminum

Page 21: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

11

obat dan respon obyektifnya obat di berikan oleh perawat dan pasien

meminumnya dengan benar dan tidak tumpah.

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada hari jumat, 26 April 2013

jam 08.30 WIB, yaitu memonitor tanda-tanda vital pasien dengan respon

obyektif tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 kali per menit, frekuensi

penafasan 20 kali per menit, suhu 36º Celsius. Kemudian jam 09.00 WIB

kolaborasi dengan tim medis yaitu memberikan terapi injeksi Ranitidine

50mg/8jam, Pragesol 1000mg/8jamdengan respon subyektifnya pasien

mengatakan mau di injeksi dan respon obyektifnya pasien tampak meringis

saat obat dimasukan lewat selang infus dan tidak ada tanda-tanda alergi obat.

Kemudian pada jam 11.00 WIB mengkaji ulang karakteristik nyeri dengan

respon subyektifnya pasien mengatakan nyeri di lambung, nyeri bertambah

ketika makan rasanya seperti terbakar,nyeri hilang timbul, nyeri menjalar ke

ulu hati,skala nyeri 4 dan respon obyektifnya pasien tampak memegangi

perutnya. Kemudian pada jam 11.15 WIB menganjurkan pasien untuk

melakukan tehnik relaksasi nafas dalam dengan respon subyektif pasien

mengatakan masih ingat caranya dan mau melakukannya, respon obyektifnya

pasien tampak melakukan tehnik relaksasi nafas dalam dengan benar.

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada hari sabtu, 27 April 2013

jam 08.15 WIB memonitor tanda-tanda vital pasien dengan respon

obyektifnya tekanan darah 130/70 mmHg, frekuensi nadi 95 kali per menit,

frekuensi penafasan 20 kali per menit, suhu 36º Celsius. Kemudian jam 08.45

WIB mengkaji ulang karakteristis nyeri pasien dengan respon

Page 22: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

12

subyektifnyapasien mengatakan nyeri di lambung sudah berkurang, rasanya

cekit-cekit, nyeri hilang timbul, skala 2 dan respon obyektifnya pasien

tampak rileks. Kemudian jam 09.00 WIB menganjurkan tehnik distraksi

(membaca) dengan respon subyektif pasien mengatakan ingin melakukannya

dan respon obyektifnya pasien tampak membaca koran. Kemudian jam 12.00

WIB memberikan obat oral Antasid sirup satu sendok teh dengan respon

subyektif pasien mau meminum obat sendiri dan respon obyektif pasien

tampak meminum obat sendiri dengan benar.

F. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi hari pertama, tanggal 25 April 2013 dilakukan pada pukul

13.45 WIB. Hasil evaluasi secara subyektif, pasien mengatakan lambung

masih terasa nyeri, nyeri bertambah ketika makan, rasanya seperti terbakar

dan di iris-iris, skala nyeri 6, nyeri menjalar ke ulu hati, nyeri hilang timbul

tapi sering. Hasil evaluasi secara obyektif, pasien terlihat meringgis menahan

nyeri dan memegangi perut, tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 98 kali per

menit, respirasi 20 kali per menit, dan suhu 36º Celsius. Hasil analisa,

masalah nyeri akut belum teratasi. Rencana selanjutnya, yaitu kaji ulang

karakteristik nyeri (P,Q,R,S,T) pasien, pantau tanda-tanda vital, bantu dalam

melakukan teknik relaksasi nafas dalam,dan kolaborasi pemberian analgetik.

Evaluasi hari kedua, tanggal 26 April 2013 dilakukan pada pukul

14.00 WIB. Hasil evaluasi secara subyektif, pasien mengatakan nyeri sedikit

berkurang pada lambung, nyeri bertambahketika makan, skala nyeri 4, nyeri

Page 23: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

13

hilang timbul, nyeri menjalar ke ulu hati. Hasil evaluasi secara obyektif

pasien terlihat menahan nyeri, tekanan darah 120/80 mmHg,frekuensi nadi 80

kali per menit, frekuensi respirasi 20 kali per menit, suhu 36º Celsius. Hasil

analisa, masalah nyeri akut belum teratasi. Rencana selanjutnya adalah kaji

ulang karakteristik nyeri (P,Q,R,S,T) pasien, pantau tanda-tanda vital, ajarkan

tehnik dikstraksi (membaca), dan kolaborasi pemberian analgetik.

Evaluasi hari ketiga, tanggal 27 April 2013 dilakukan pada pukul

14.00 WIB. Hasil evaluasi subjektif, pasien mengatakan nyeri di lambung

sudah berkurang, rasanya cekit-cekit, menjalar ke ulu hati, skala nyeri 2, nyeri

hilang timbul. Hasil evaluasi objektif, ekspresi wajah rileks, tekanan darah

130/70 mmHg, frekuensi nadi 95 kali per menit, frekuensi respirasi 20 kali

per menit, dan suhu 36º Celsius. Hasil analisa, masalah nyeri akut teratasi.

Rencana selanjutnya di hentikan.

Page 24: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

14

BAB III

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

A. Pembahasan

Bab inipenulisakanmembahastentang analisanyeri akut pada studi

kasus Asuhan Keperawatan Pada Tn. M Dengan Gastritis Di RSUD

Karanganyar, berdasarkan teori dan kasus yang meliputi pengkajian, diagnosa

keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi.

Pengkajian adalah tahap awal dan dasar dalam proses keperawatan

sehingga tahap yang paling menentukan bagi tahap berikutnya (Rohma dan

Walid, 2012). Pengkajian yang dilakukan pada pasien gastritis adalah

pengkajian tentang nyeri epigastrium yang dapat menimbulkan manifestasi

kecemasan secara individu (Muttaqin dan Sari, 2011).

Gastritis atau yang secara umum dikenaldengan istilah sakit “maag”

atau sakit ulu hatiialah peradangan pada dinding lambung terutama pada

selaput dinding lambung (Gustin, 2011). Mengkonsumsi makanan yang

instan, pedas, asam-asaman, alkohol, makanan yang mengandung kafein

seperti kopi yang dapat meningkatkan produksi asam lambung dan pada

akhirnya kekuatan dinding lambung menurun. Tidak jarang kondisi seperti ini

menimbulkan luka pada dinding lambung dan menyebabkan penyakit

gastritis. sebaiknya makanan diberi dalam porsi kecil tapi sering, makan tiga

kali sehari dalam porsi kecil untuk menghindari makan dalam keadaan lapar

dan dalam porsi yang besar, jangan makan dengan tergesa-gesa, sehingga

Page 25: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

15

makanan yang masuk dapat lebih sedikit dan makanan dapat lebih dinikmati

(Sulastri, Siregar, dan Siagian, 2012).

Tujuan utama dalam pengobatan gastritis adalah menghilangkan

nyeri,menghilangkan inflamasi dan mencegah terjadinya ulkus lambung

dankomplikasi. Sampai saat ini pengobatan ditujukan untuk mengurangi asam

lambung yakni dengan cara menetralkan asam lambung dan mengurangi

sekresi asam lambung. Selain itu pengobatan gastritis juga dilakukan dengan

memperkuat mekanisme defensif mukosa lambung dengan obat-obat

sitoproteksi (Wardaniati, 2011).

Data yang diperoleh penulis pada pengkajian pada Tn. M riwayat

keperawatan, keluhan utama yang dirasakan adalah nyeri. Nyeri muncul

karena asam lambung tak dapat ditekan produksinya hal ini akan

mengakibatkan peradangan mukosa lambung akan merangsang ujung saraf

yang terpajan yaitu saraf hipotalamus untuk mengeluarkan asam lambung,

kontak antara lesi dan asam lambung juga merangsang mekanisme reflek

lokal yang dimulai dengan kontraksi otot sehingga terjadi nyeri

(Asrin, Safrudin, dan Purwatiningsih, 2009), hal ini didukung dengan

diagnosa dokter pada saat dilakukan pemeriksaan di UGD Tn. M menderita

peningkatan asam lambung (gastritis). Pada kasus nyeri yang dirasakan Tn. M

kurang dari 6 bulan, menurut Wilkinson (2006) nyeri yang kurang dari 6

bulan disebut nyeri akut. Pada pengkajian nyeri penulis menggunakan metode

(P,Q,R,S,T). P (provocate) atau faktor pencetus adalah penyebab atau

stimulus-stimulus nyeri pada pasien. Q (quality) atau kwalitas nyeri adalah

data subyektif yang diungkapkan oleh pasien (tajam, tertusuk-tusuk, perih,

Page 26: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

16

seperti tertindih, dan terbakar). R (region) atau lokasi nyeri adalah bagian atau

daerah yang dirasakan tidak nyaman oleh pasien. S (skala) skala numerik

digunakan sebagai pengganti alat pendiskripsian kata. Dalam hal ini pasien

menilai nyeri dengan skala 0-10. T (time) atau durasi untuk menentukan

awitan, durasi, dan rangkaian nyeri (Prasetyo, 2010)

Nyeri pada Tn. M diperberat ketika makan, nyeri pada lambung

menjalar di ulu hati karena lambung terletak di rongga perut bagian atas agak

kiri (ulu hati) maka penderita biasanya mengeluh sakit dibagian ini

(Asrin, Safrudin, dan Purwatiningsih, 2009), nyeri bertambah ketika makan

rasanya seperti terbakar dan diiris-iris menunjukkan adanya asam sebagai

penyebabnya dan berkaitan dengan lambung (Thomas dan Monaghan, 2012),

nyeri hilang timbul tapi sering dengan skala 6 (0-10). Pengkajian skala nyeri

data dinilai dengan angka 0-10. Angka 0 menggambarkan tidak ada nyeri, 1-3

nyeri ringan, 4-6 nyeri sedang, 7-9 nyeri berat, dan 10 nyeri sangat berat

(Prasetyo, 2010). Pada pengkajian Tn. M menyebutkan nyeri yang di rasakan

berskala 6. Penulis mendapatkan data nyeri yang dialami Tn. M seperti

terbakar dan diiris-iris, perasaan nyeri itu hilang timbul tapi sering.

Pada pola istirahat dan tidur, pasien mengatakan mengalami gangguan

yaitu kualitas tidur yang kurang nyenyak dan jam tidur yang kurang, tidur

hanya 4-6 jam karena terganggu akibat nyeri. Nyeri terjadi karena borok-

borok pada mukosa lambung. Borok terjadi akibat tidak seimbangnya sekresi

asam lambung pepsin dan mucus (produk kelenjar pada mukosa lambung

yang berfungsi sebagai benteng bagi lapisan mukosa lambung). Rasa sakit ini

Page 27: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

17

akan menyebabkan penderita sulit untuk tidur (Asrin, Safrudin, dan

Purwatiningsih, 2009).

Pada pemeriksaan fisik abdomen di dapatkan hasil inspeksi meliputi

warna kulit sawo matang, perut datar, tidak ada benjolan, tidak terdapat luka

jahitan. Auskultasi meliputi peristaltik usus 15 kali permenit. Suara perut saat

di perkusi terdengar tympani. Pada saat palpasi terdapat nyeri tekan pada

kwadran dua. Menurut Natadidjaja (2012) abdomen dibagi menjadi empat

kwadran dan lambung berada di kwadran dua sehingga ada nyeri tekan karena

adanya peradangan pada lambung (Rani, Simadibrata, dan Syam, 2011).

Jenis terapi yang diberikan pada Tn. M antara lain Pragesol 1000

mg/8jam, digunakan untuk pereda nyeri (ISO, 2011). Ranitidine 50 mg/8jam,

digunakan untuk mengurangi sekresi asam lambung (Wardanaiati, 2011).

Antasid satu sendok teh, digunakan untuk menetralkan asam yang tersekresi

dan sukralfat untuk melapisi daerah inflamasi atau ulserasi sehingga dapat

mempercepat penyembuhan (Wardanaiati, 2011).

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan respon

manusia (keadaan sehat atau perubahan pola interaksi aktual/potensial) dari

individu atau kelompok tempat perawat secara legal mengidentifikasi dan

perawat dapat memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status

kesehatan atau untuk mengurangi, menyingkirkan, atau mencegah perubahan

(Rohma dan Walid, 2012).

Perumusanmasalahkeperawatan yang

diambilolehpenulisadalahnyeriakuthal ini didasarkan pada hasil pengkajian

yang didapatkan pada Tn. M berdasarkan data fokus

Page 28: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

18

pasienmengatakannyeribertambah ketikamakan, nyeri di

lambungmenjalarkeuluhati, rasanyasepertiterbakardan di iris-iris,

nyerihilangtimbultapisering, skalanyeri 6 (0-10)

danpasientampakmeringismenahannyeridanmemeganggiperut.

Batasan karakteristik nyeri menurut NANDA (2011) adalah melaporkan

nyeri secara verbal, perilaku melindungi area nyeri, gangguan tidur, dan

mengekspresikan perilaku misalnya menangis, merengek, dan mendesah.

Penulismemprioritaskanmasalahnyeriakut, nyeriakutberkaitandengan

peningkatan produksi asam lambung sehingga mengiritasi mukosa lambung

(Wahyuni, Sirajuddin, dan Najamuddin, 2012). Alasan penulis

memprioritaskan masalah nyeri karena nyeri yang di rasakan pasien

merupakan salah satu masalah kebutuhan dasar manusia yang berkaitan

dengan rasa nyaman. Apabila kasus ini tidak diatasi dapat mengakibatkan

gangguan aktifitas (Potter, 2006).

Etiologi yang diangka penulis pada masalah nyeri akut berhubungan

dengan peningkatan asam lambung hal ini didapatkan dari hasil pengkajian

pada Tn. M didapatkan data obyektif

pasientampakmeringismenahannyeridanmemeganggiperut. Diagnosa dari

dokter adalah peningkatan asam lambung (gastritis), dan Tn. M juga

mempunyai riwayat mengkonsumsi alkohol.

Intervensi atau perencanaan adalah pengembangan strategi desain untuk

mencegah, mengurangi, dan mengatasi masalah-masalah yang telah

didentifikasi dalam diagnosis keperawatan (Rohmah dan Walid, 2012).

Page 29: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

19

Perencanaan dan tujuan dari tindakan keperawatan menggunakan

kaidah sesuai dengan sistematika SMART, yaitu Spesifik (Jelas),

Measureable (dapat di ukur), Acepptance, Rasional, dan Timming,

tetapidalamhalini, terdapatkesenjangandenganprinsiptersebut,

terutamadalampenentuankriteriahasildanwaktupencapaian. Kriteriahasil,

penurunan skala nyeri, wajah tampak rileks, tanda-tanda vital dalam batas

normal.

Sedangkanpenentuanwaktupencapaianselamatigaharimungkinterlalusingkatun

tukdapatdicapai, mengingatnyeri

akutmungkintidakakanhilangsepenuhnyadalamkurunwaktutersebut.Penyusun

anintervensidalamkasusinitidaksepenuhnyasesuaidenganteori,

namundisesuaikandengankebutuhandankeadaanklien.

Berdasarkan tujuan dari diagnosa nyeri akut berhubungan dengan

peningkatan asam lambung adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama 3x24 jam menurut Patricia A. Potter (2006) nyeri tidak dapat diatasi

dalam waktu singkat dan perlu penanganan terlebih dahulu. Diharapkan nyeri

berkurang dengan kriteria hasil melaporkan penurunan nyeri menjadi skala 3

(0-10) karena dalam waktu 3 hari kurang untuk mengatasi nyeri dari skala 6

ke skala 0, wajah tampak rileks karena wajah rileks adalah poin 0 dari

pengkajian skala wajah yang berarti tidak ada nyeri (Judha, Sudarti, dan

Fauziah, 2012), pemeriksaan tanda-tanda vital dalam batas normal (tekanan

darah 120/80 mmHg, frekuensi nadi 60-100 kali per menit, frekuensi

pernafasan 16-24 kali per menit, suhu 36-37,50C) karena nyeri bisa

Page 30: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

20

menimbulkan efek salah satunya suhu tubuh tinggi dan takhikardi

(Asrin, Safrudin, dan Purwatiningsih, 2009).

Kriteria hasil merupakan gambaran tentang faktor-faktor yang dapat

memberi petunjuk bahwa tujuan telah tercapai dan digunakan dalam membuat

pertimbangan (Hidayat, 2010). Mengkaji keluhan utama dan tanda-tanda

vital, mengkaji karakteristik nyeri (P,Q,R,S,T) untuk mengetahui tingkat

nyeri, ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam untuk meningkatkan intake

oksigen sehingga akan menurunkan nyeri dari iskemia intestinal, ajarkan

tehnik distraksi (membaca) untuk mengalihkan perhatian sehingga respon

nyeri akan teralihkan pada saat penglihatan dan fikiran fokus membaca,

manajemen pemberian diet dan menghindarkan agen iritan mukosa lambung

untuk menghindari jenis makanan atau minuman yang mengiritasi mukosa

lambung sehingga intensitas nyeri dapat bekurang.Kolaborasi dengan dokter

untuk memberikan analgetik untuk mengurangi nyeri yang

dirasakan(Muttaqin dan Sari, 2011).

Implementasi adalah realisasi rencana tindakkan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi

pengumpulan data berkelanjutan, mengobservasi respon klien selama dan

sesudah pelaksanaan tindakkan, serta menilai data yang baru

(RohmahdanWalid, 2012).

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada Tn. Mmengacu pada

intervensi yang direncanakan dan dapat diimplementasikan samadengan yang

adadiintervensiyaitumengkaji karakteristik nyeri (PQRST), observasi tanda-

tanda vital, memberikan tehnik relaksasi nafas dalam, mengajarkan tehnik

Page 31: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

21

distraksi (membaca), memanajemenpemberian diet

danmenghindarkanageniritanmukosalambung dan berkolaborasi dengan

dokter untuk pemberian analgetik. Semua intervensi dilakukan penulis

dikarenakan untuk memenuhi semua kriteria hasil dan tercapainya tujuan dari

intervensi, sehingga respon nyeri dapat berkurang atau hilang (Muttaqindan

Sari, 2011).

Evaluasi adalah penilaian dengan cara membandingkanperubahan

keadaan klien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang

dibuat pada tahap perencanaan (RohmahdanWalid, 2012).

Evaluasi dilakukan pada tanggal 25 April 2013 pukul 13.45 WIB. Hasil

evaluasi secara subyektif, pasien mengatakan lambung masih terasa nyeri,

nyeri bertambah ketika makan, rasanya seperti terbakar dan di iris-iris, skala

nyeri 6, nyeri menjalar ke ulu hati, nyeri hilang timbul tapi sering. Hasil

evaluasi secara obyektif, pasien terlihat meringgis menahan nyeri dan

memegangi perut, tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 98 kali per menit,

respirasi 20 kali per menit, dan suhu 36º Celsius. Hasil analisa, masalah nyeri

akut belum teratasi dikarenakan masa penyembuhan pasien masih

memerlukan waktu dan keterbatasan waktu penulis tidak dapat

mengobservasi pasien selama 24 jam. Rencana selanjutnya, yaitu kaji ulang

karakteristik nyeri (P,Q,R,S,T) pasien, pantau tanda-tanda vital, bantu dalam

melakukan teknik relaksasi,dan kolaborasi pemberian analgetik.

Pada tanggal tanggal 26 April 2013 pukul 14.00 WIB Pasien

mengatakan nyeri sedikit berkurang pada lambung, nyeri bertambah ketika

makan, rasanya seperti terbakar, nyeri hilang timbul tapi sering, skala nyeri 4.

Page 32: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

22

Nyeri akut belum teratasidikarenakan belum sesuai dengan kriteria hasil yang

telah di tetapkan oleh penulis. Rencana selanjutnya adalah kaji ulang

karakteristik nyeri (P,Q,R,S,T) pasien, pantau tanda-tanda vital, ajarkan

tehnik distraksi (membaca), dan kolaborasi pemberian analgetik.

Pada tanggal 27 April 2013 pukul 14.00 WIB pasien mengatakan nyeri

di lambung sudah berkurang, rasanya cekit-cekit, hilang timbul, skala nyeri 2.

Masalah nyeri akut teratasi karena smua implementasi sudah dilaksanakan

sesuai intervensi sehingga nyeri akut dapat teratasi. Rencana selanjutnya di

hentikan.

B. Simpulan dan Saran

Setelah penulis melakukan Pengkajian, Analisa Data, Penentuan

Diagnosa, Perencanaan, Implementasi, dan Evaluasi tentang Asuhan

Keperawatan Nyeri Akut Pada Tn. M dengan gastritis di RSUD Karanganyar

secara metode studi kasus, maka dapat ditarik kesimpulan :

1. Kesimpulan

a. Pengkajian terhadap masalah nyeri akut pada Tn. M telah dilakukan

secara komprehensif dan diperoleh hasil, yaitu terdapat keluhan utama

nyeri,nyeri ketika makan, nyeri pada lambung menjalar di ulu hati,

rasanya seperti terbakar dan diiris-iris, nyeri hilang timbul tapi sering

dengan skala 6 (0-10). Tekanan darah 130/80mmhg, suhu 37º Celcius ,

respirasi 20 kali per menit, nadi 98 kali per menit. Hasil dari

pemeriksaan abdomen dengan cara inspeksi meliputi warna kulit sawo

matang, perut datar, tidak ada benjolan, tidak terdapat luka jahitan.

Auskultasi meliputi peristaltik usus 15 kali permenit. Suara perut saat

Page 33: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

23

di perkusi terdengar tympani. Pada saat palpasi terdapat nyeri tekan

pada kwadran dua.

b. Diagnosa yang muncul pada kasus Tn. M adalah nyeri akut

berhubungan dengan peningkatan asam lambung.

c. Rencana keperawatan yang disusun yaitu kaji observasi keadaan

umum dan tanda-tanda vital, kaji karakteristik nyeri (PQRST), ajarkan

tehnik relaksasi nafas dalam, ajarkan tehnik distraksi (membaca),

manajemen pemberian diet dan menghindarkan agen iritan mukosa

lambung, kolaborasi dengan dokter untuk memberikan analgetik sesuai

program (pragesol1000 mg/8jam).

d. Tindakan keperawatan yang dilakukan pada Tn. M mengkaji observasi

keadaan umum dan tanda-tanda vital, mengkaji karakteristik nyeri

(PQRST), mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam, mengajarkan

tehnik distraksi (membaca), memanajemen pemberian diet dan

menghindarkan agen iritan mukosa lambung, kolaborasi dengan dokter

untuk memberikan analgetik sesuai program (pragesol1000 mg/8jam).

e. Evaluasikeperawatan yang

dilakukanselamatigaharisudahdilakukansecarankomprehensifdenganac

uanrencanaasuhankeperawatan

sertatelahberkolaborasidengantimkesehatanlainnyadidapatkanhasileval

uasikeadaanpasiendengankriteriahasil sudahtercapai dan intervensi

dihentikan.

f. Hasil analisa kondisi nyeri akut pada Tn. M dirasakan di bagian

lambung, dimana nyeri akut diakibatkan oleh peningkatan produksi

Page 34: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

24

asam lambung. Dalam menurunkan nyeri akut pada Tn. M, penulis

melakukan tindakan keperawatan mandiri dan tindakan kolaborasi

yaitu pemberian terapi farmakologi selama tiga hari dan masalah nyeri

akut pada Tn. M teratasi dengan penurunan skala nyeri menjadi 2.

2. Saran

Setelahpenulismelakukanasuhankeperawatanpadapasiendengannyeri

akut, penulisakanmemberikanusulandanmasukan yang

positifkhususnyadibidangkesehatanantara lain :

a. Bagiinstitusipelayanankesehatan (Rumah Sakit)

Halinidiharapkanrumahsakitdapatmemberikanpelayanankesehatandan

mempertahankanhubungankerjasamabaikantaratimkesehatanmaupunk

liensehinggadapatmeningkatkanmutupelayananasuhankeperawatan

yang optimal padaumumnyadanpasien gastritiskhususnya dan

diharapkanrumahsakitmampumenyediakanfasilitassertasaranadanpras

arana yang dapatmendukungkesembuhanpasien.

b. Bagitenagakesehatankhususnyaperawat

Diharapkanselaluberkoordinasidengantimkesehatanlainnyadalammem

berikanasuhankeperawatanpadaklien agar lebihmaksimal,

khususnyapadakliendengan gastritis. Perawatdiharapkan dapat

memberikanpelayananprofesionaldankomprehensif.

c. Bagiinstitusipendidikan

Page 35: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

25

Dapatmeningkatkanmutupelayananpendidikan yang

lebihberkualitasdan professional

sehinggadapatterciptaperawatprofesional, terampil,

inovatifdanbermutu yang

mampumemberikanasuhankeperawatansecaramenyeluruhberdasarkan

kodeetikkeperawatan.

Page 36: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

DAFTAR PUSTAKA

Apriyani, Sri, (2012), “Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit

Gastritis (Maag) Di Kelurahan Hunggaluwa Kecamatan

Limboto”,http://ejurnal.fikk.ung.ac.id/index.php/FSC/article/view/77,

Diakses 28 April 2013.

Data Rekapitulasi Rekam Medis RSUD Karanganyar, 2013.

Dermawan, Deden dan Tutik Rahayuningsih, (2010),“Keperawatan Medikal Bedah (

Sistem Pencernaan )“, Ed. 1 , Gosyen Publishing, Yogyakarta, hal 52.

Endang L, (2008), “Penyakit Maag Dan Gangguan Pencernaan”, Kanisius, Jogjakarta,

Hal 20.

Gustin, Rahmi Kurnia, (2011), “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian

Gastritis Pada Pasien Yang Berobat Jalan Di Puskesmas Gulai Bancah Kota

Bukittinggi Tahun 2011“ ,

http://fatek.unima.ac.id/download/contoh_jurnal_penelitian.com, Diakses 20

mei 2013.

Herdman, T. Heather, (2011), “Diagnosa Keperawatan ( Definisi dan Klasifikasi 2009-

2011)“, Penerjemah Made Sumarwati, S.Kp, Mn , dkk, Penerbit Buku

Kedokteran EGC, Jakarta, hal 410.

Hidayat, Aziz Alimul, (2008), “Pengantar Konsep Dasar Keperawatan”, Salemba

Medika,Hal 119.

Ikatan Apoteker Indonesia, (2010),Informasi Spesialite Obat (ISO) Indonesia, PT. ISFI

Penerbitan, Jakarta.

Judha, Mohamad, Sudarti, dan Afroh Fauziah, (2012), “Teori pengukuran Nyeri”, Nuha

Medika, Yogyakarta, Hal 36.

Mubarak, Wahid Iqbal dan Nurul Chayatin, (2007),“Buku Ajar Kebutuhan Dasar

Manusia (Teori dan aplikasi dalam Praktek)“, Penerbit Buku Kedokteran EGC,

Jakarta, hal 204.

Muttaqin, Arif dan Kumala sari, (2011),“Gangguan Gastrointestinal: Aplikasi Asuhan

Keperawatan Medikal Bedah“, Salemba Medika, Jakarta,

hal 384-397.

Natadidjaja, Hendarto, (2012), “Anamnesis Dan Pemeriksaan Penyakit Dalam”, Karisma

Publishing, Tangerang Selatan, Hal 167.

Page 37: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

Price, Sylvia Anderson dan Lorraine McCarty Wilson, (2005), “Patofisiologi (Konsep

Klinis Proses-Proses Penyakit)“, Vol 1, Ed. 6, Penerbit Buku Kedokteran EGC,

Jakarta, hal 422.

Potter, Patricia A. & Anne G. Perry, (2005), Fundamental of Nursing : Concepts,

Process, and Practice, PenerjemahRenataKomalasari, S.Kp, dkk,

PenerbitBukuKedokteran EGC, Jakarta.

Prasetyo, Sigit Nian, (2010), “Konsep Dan Proses Keperawatan Nyeri”, Ed 1, Graha

Ilmu, Yogyakarta, hal 41.

Rani, Azis, Marcellus Simadibrata K, Ari Fahrial Syam,(2011),“Buku Ajar

Gastroenterologi“, Ed. 1, Interna Publishing, Jakarta, hal 321.

Rohmah, Nikmatur dan Saiful Walid, (2012), “Proses Keperawatan Teori Dan Aplikasi”,

Ar-Ruzz Media, Jakarta, hal 17-105.

Safrudin ANS, Asrin, Eti Purwatiningsih, (2009), “Hubungan Kualitas Tidur Dengan

Lama Hari Dirawat Pasien Gastritis Di RSU Kebumen“,

http://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id/index.php/JIKK/article/view/56.com ,

Diakses 20 mei 2013.

Sjamsuhidajat, R. dan Wim de Jong, (2005), “Buku-Ajar Ilmu Bedah“, Ed 2, Buku

Kedokteran EGC, Jakarta, hal 555.

Sukarmin, (2012), “Keperawatan Pada Sistem Pencernaan“, Pelajar, Yogyakarta, hal

143.

Sulastri, Muhammad Arifin Siregar, Albiner Siagian, (2012), “Gambaran Pola Makan

Penderita Gastritis Di Wilayah Kerja puskesmas Kampar Kiri Hulu Kecamatan

Kampar Kiri Hulu Kabupaten Kampar Riau Tahun 2012“,

http://jurnAal.usu.ac.id/index.php/gkre/article/.../1051/595 , Diakses 28 april

2013.

Thomas, James dan Tanya Monagan, (2012), “Buku Saku Oxfor Pemeriksaan Fisik Dan

keterampilan Praktis”, Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal 194.

Wahyuni, Fitri, Saifuddin Sirajuddin, Ulfah Najamuddin (2012), “Ketepatan Waktu

Makan, Asupan Kafein, Protein Dan Tingkat Stres Terhadap Kejadian Gastritis

Pada Mahasiswa Strata 1 FKM Universitas Hasanuddi n“, http://

repository.unhas.ac.id/.../Jurnal%20Fitri%20Wahyuni.com, Diakses 15 mei

2013.

Wardaniati, Isna, (2011), “Gambaran Terapi Kombinasi Ranitidine Dengan Sukraflat

Dan Ranitidine Dengan Antasida Dalam Pengobatan Gastritis Di SMF Penyakit

Dalam RSUD Ahmad Mochtar Bukittinggi“,http://pasca.unand.ac.id/id/wp-

content/uploads/.../Artikel-Isna-wardaniati.pdf.com , Diakses 20 mei 2013.

Page 38: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF fileReaksi imonologikdengan terbentuknya antibodi terhadap sel parietal, ... alamat Karanganyar, dokter mendiagnosa terjadi peningkatan

Wilkinson, Judith M., (2007), Buku Saku Diagnosis Keperawatan, Ed. 7, Penerjemah Eny

Meiliya, S.Kep dan Monica Ester, S.Kep, Penerbit Buku Kedokteran EGC,

Jakarta, hal 341.