Studi Kasus 3

1
Studi Kasus 3.5 : Menurut dr Tatang, sebenarnya alergi ini bisa disembuhkan. Hanya saja, prosesnya membutuhkan waktu lama dan kesabaran orang tua. "Alergi bisa dihilangkan dengan terapi sensitivitas pada anak," jelasnya. Terapi sensitivitas ini dilakukan dengan memberi alergen (penyebab alergi) sedikit demi sedikit dan secara bertahap. Tujuannya untuk membantu merangsang antibodi untuk menciptakan zat kebal terhadap alergen. Misalnya jika anak alergi udang, coba campur 1/8 bagian udang ke dalam makanannya. Lakukan "terapi udang" ini selama sebulan. Jika tidak ada masalah, Anda bisa meningkatkan "dosis" udang yang dicampur ke dalam makanannya di bulan selanjutnya. Hal ini bisa dilakukan sampai anak benar-benar bisa menyantap udang tanpa masalah. Yang harus Anda perhatikan adalah reaksi yang mungkin ditimbulkan dalam terapi ini. Terapi ini tak bisa dilakukan dalam waktu cepat, karena pembentukan kekebalan tubuh terhadap alergen tergantung pada kondisi tubuh anak. Jika saat melakukan terapi ini anak mengalami masalah alergi (misalnya kulit merah, bentol-bentol, atau gatal), sebaiknya hentikan dulu sampai anak sembuh.

description

kasus

Transcript of Studi Kasus 3

Page 1: Studi Kasus 3

Studi Kasus 3.5 :

Menurut dr Tatang, sebenarnya alergi ini bisa disembuhkan. Hanya saja, prosesnya

membutuhkan waktu lama dan kesabaran orang tua. "Alergi bisa dihilangkan dengan terapi

sensitivitas pada anak," jelasnya.

Terapi sensitivitas ini dilakukan dengan memberi alergen (penyebab alergi) sedikit demi

sedikit dan secara bertahap. Tujuannya untuk membantu merangsang antibodi untuk

menciptakan zat kebal terhadap alergen. Misalnya jika anak alergi udang, coba campur 1/8

bagian udang ke dalam makanannya.

Lakukan "terapi udang" ini selama sebulan. Jika tidak ada masalah, Anda bisa meningkatkan

"dosis" udang yang dicampur ke dalam makanannya di bulan selanjutnya. Hal ini bisa

dilakukan sampai anak benar-benar bisa menyantap udang tanpa masalah.

Yang harus Anda perhatikan adalah reaksi yang mungkin ditimbulkan dalam terapi ini.

Terapi ini tak bisa dilakukan dalam waktu cepat, karena pembentukan kekebalan tubuh

terhadap alergen tergantung pada kondisi tubuh anak. Jika saat melakukan terapi ini anak

mengalami masalah alergi (misalnya kulit merah, bentol-bentol, atau gatal), sebaiknya

hentikan dulu sampai anak sembuh.