STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf ·...

85
UNIVERSITAS INDONESIA STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL TERHADAP KAPASITAS SISTEM PENYIMPANAN ENERGI BATERAI SKRIPSI EKI ADITYAWAN 0606029416 FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO DEPOK DESEMBER 2010 Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Transcript of STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf ·...

Page 1: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

UNIVERSITAS INDONESIA

STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELLTERHADAP KAPASITAS SISTEM PENYIMPANAN ENERGI

BATERAI

SKRIPSI

EKI ADITYAWAN0606029416

FAKULTAS TEKNIKDEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

DEPOKDESEMBER 2010

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 2: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

UNIVERSITAS INDONESIA

STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELLTERHADAP KAPASITAS SISTEM PENYIMPANAN ENERGI

BATERAI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

EKI ADITYAWAN0606029416

FAKULTAS TEKNIKDEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

DEPOKDESEMBER 2010

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 3: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Eki Adityawan

NPM : 0606029416

Tanda Tangan :

Tanggal : Juni 2010

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 4: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh :Nama : Eki adityawanNPM : 0606029416Program Studi : Teknik ElektroJudul Skripsi : Studi Karakteristik Pencatuan Solar Cell terhadap

Kapasitas Sistem Penyimpanan Energi Baterai

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterimasebagai persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar SarjanaTeknik pada Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UniversitasIndonesia

DEWAN PENGUJI

Pembimbing : Budi Sudiarto, ST., MT. ( )

Penguji : ( )

Penguji : ( )

Ditetapkan di :

Tanggal :

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 5: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

iv

KATA PENGANTAR/UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan

rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan

dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknik

Departemen Teknik Elektro pada Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Saya

menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa

perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk

menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih

kepada:

(1) Budi Sudiarto, ST., MT. selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan

waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan

skripsi ini;

(2) Prof. Dr. Ir. Iwa Garniwa M.K., MT. yang telah menyediakan waktu, tenaga

dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini, serta

membiayai peralatan yang digunakan pada skripsi ini;

(3) Pihak Laboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik Departemen

Teknik Elektro FTUI yang telah banyak membantu dalam usaha memperoleh

data yang saya perlukan;

(4) Ayah dan ibu serta keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan

material dan moral;

(5) Chairul hudaya ST. Msc yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran

untuk mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini;

(6) Ira yang telah yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini

(7) Bapak Sudarman yang telah membantu dalam proses penyelesaian alat; dan

(8) David Simanjuntak, Nadir Aljaidi, Wilman Agustiawan, Hermawan P.P, Arif

Wirawan, Chairy Wahyu, Bestion Alzari, Abdul Aziz M., Ricky Eko dan

Dalih Warviyan yang telah menyediakan waktu dan tenaga dalam

pengambilan data skripsi ini;

(9) Rekan-rekan asisten LTTPL serta mahasiswa Departemen Teknik Elektro

yang telah banyak mendukung saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 6: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

v

(10) Naseh, Syaipul, Tarki, Indro yang sudah telah membantu dalam proses

pengukuran yang telah dilakukan;

(11) Office boy FTUI, Departemen Teknik Elektro khususnya, yang telah

membantu dalam proses pengukuran yang telah dilakukan

Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa

manfaat bagi pengembangan ilmu.

Depok, Juni 2010

Penulis

Eki Adityawan

NPM. 0606029416

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 7: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASITUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Eki AdityawanNPM : 0606029416Program Studi : Teknik ElektroFakultas : TeknikJenis karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepadaUniversitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-eksklusifRoyalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL TERHADAP

KAPASITAS SISTEM PENYIMPANAN ENERGI BATERAI

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas RoyaltiNoneksklusif ini Universtas Indonesia berhak menyimpan,mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan sayasebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : DepokPada tanggal : Juli 2010

Yang menyatakan

(Eki Adityawan)

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 8: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

Universitas Indonesia

Eki AdityawanDepartemen Teknik Elektro

STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL TERHADAPKAPASITAS SISTEM PENYIMPANAN ENERGI BATERAI

ABSTRAK

Salah satu permasalahan dalam bidang energi listrik adalah keterbatasan sumberenergi fosil yang merupakan sumber utama penghasil energi listrik diindonesia.Untuk mengurangi dampak ketergantungan listrik terhadap ketersediaan fosil ini,maka dibutuhkan sumber energi listrik baru yang dapat diperbaharui. Solar cellmerupakan salah satu sumber penghasil energi listrik, yang bersumber dari cahayamatahari yang tidak terbatas, dan ramah lingkungan. Dikarenakan sumber darisolar cell ini adalah matahari, maka keluaran dari solar cell inipun tidak stabil,karena berubah ubah sesuai dengan cuaca yang terjadi dan lingkungandisekitarnya, maka dibutuhkan suatu penyimpanan energi yang dapat menampungenergi listrik keluaran solar cell. Baterai adalah salah satu peralatan yang dapatmenyimpan energi listrik dan dapat menampung energi keluaran yang berasal darisolar cell. Pada penelitian ini akan dibahas karakteristik pencatuan solarcellterhadap kapasitas sistem penyimpanan energi baterai, yang meliputi hubunganantara intensitas dan suhu terhadap arus dan tegangan yang dibangkitkan, sertaefisiensi dari sistem penyimpanan energi ini.Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa intensitas cahaya dansuhu solar cell mempengaruhi tegangan dan arus yang dihasilkan.

Kata kunci : krisis energi, solar cell, pembangkit listrik, cahaya matahari, energilistrik, sistem penyimpanan energi listrik, baterai, intensitascahaya, suhu

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 9: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

Universitas Indonesia

Eki AdityawanElectrical Engineering Department

STUDY OF CHARACTERISTIC SOLAR CELL SUPPLY TO CAPACITYBATTERY AS ENERGY STORAGE

ABSTRACT

One of problems in electrical energy is the limited source of fossil, which is mainsource of electrical energy in indonesia. The solution for this problem can besolved by using renewable energy. Solar cell is one of electrical source, which isusing sunlight as a source, sustainable and green energy. Because solar cell comefrom sunlight, so the output is unstable depending on weather and environment.One of solutions is using battery to store energy. Research was conducted toobtain solar cell characteristic on relation to battery charging. The study includerelationship between intensity and temperature on the current and voltagegenerated, and calculate the efficiency from this electrical storage.From experiment, we can conclude that light intensity and temperature affect thesolar cell current and voltage.

Key words : energy crisis, solar cell, energy source, sunlight, electrical energy,electrical storage, battery, light intensity, temperature

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 10: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

Universitas Indonesia

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL iHALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS iiHALAMAN PENGESAHAN iiiKATA PENGANTAR/UCAPAN TERIMA KASIH ivHALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH viABSTRAK viiABSCTRACT viiiDAFTAR ISI ixDAFTAR TABEL xiDAFTAR GAMBAR xiiDAFTAR LAMPIRAN xiii

1. PENDAHULUAN 11.1. Latar Belakang 11.2. Tujuan Penulisan 21.3. Pembatasan Masalah 21.4. Metodologi Penulisan 21.5. Sistematika Penulisan 3

2. DASAR TEORI 42.1. Pendahuluan 42.2. Solar Cell 4

2.2.1. Proses pembangkitan Arus pada Solar Cell 52.2.2. Efek Photovoltaic 62.2.3. Kurva IV 62.2.4. Arus Short Circuit 72.2.5. Tegangan Open Circuit 72.2.6. Efek Resistif 82.2.7. Efek Temperatur 92.2.8. Efek Intensitas Cahaya Matahari 10

2.3. Sistem Penyimpanan Energi 112.3.1. Tegangan Baterai 122.3.2. Kapasitas Baterai 132.3.3. Parameter charging dan discharging baterai 142.3.4. Battery State of Charge (BSOC) 152.3.5. Depth of Discharge (DOD) 16

3. PENGUJIAN KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL PADASISTEM PENYIMPANAN ENERGI BATERAI 173.1. Pencatuan Solar Cell pada Penyimpanan Energi Baterai 173.2. Konfigurasi Pengukuran Pencatuan Solar Cell pada Baterai 183.3. Pengujian yang dilakukan 20

3.3.1. Solar Cell 213.3.2. Amperemeter dan Voltmeter 22

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 11: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

Universitas Indonesia

3.3.3. DC Regulator 233.3.4. Baterai / Accumulator 243.3.5. Luxmeter 253.3.6. Termocouple Digital 25

4. HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA 27

4.1. Analisa Pengukuran Pencatuan Daya Dengan Solar Cell 80 Wattpeak 274.1.1. Analisa Pengukuran Intensitas Cahaya Matahari 274.1.2. Analisa Pengukuran Suhu 294.1.3. Analisa Arus Terhadap Suhu dan Intensitas Cahaya 304.1.4. Analisa Tegangan Terhadap Suhu dan Intensitas Cahaya 34

4.2. Analisa Pengukuran Pencatuan Daya Dengan Solar Cell 130 Wattpeak 374.2.1. Analisa Pengukuran Intensitas Cahaya Matahari 384.2.2. Analisa Pengukuran Suhu 394.2.3. Analisa Arus Terhadap Suhu dan Intensitas Cahaya 404.2.4. Analisa Tegangan Terhadap Suhu dan Intensitas Cahaya 43

4.3. Hubungan Suhu, Intensitas cahaya, arus dan tegangan 474.3.1. Hubungan Suhu, Intensitas Cahaya, Arus dan Tegangan pada SolarCell80 Wattpeak 474.3.2. Hubungan Suhu, Intensitas Cahaya, Arus dan Tegangan pada SolarCell 130 Wattpeak 49

4.4. Efisiensi 51

5. KESIMPULAN 52

DAFTAR ACUAN 54DAFTAR PUSTAKA 55LAMPIRAN 56

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 12: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

Universitas Indonesia

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Spesifikasi Solar CellTabel 4.1. Data intensitas cahaya matahari pada hari selasa, 20 april 2010Tabel 4.2. Data intensitas cahaya matahari pada hari Rabu, 4 mei 2010

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 13: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

Universitas Indonesia

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Foton yang menciptakan elektron holeGambar 2.2. Pergerakan elektron dan holeGambar 2.3. Pertemuan elektron-holeGambar 2.4. Kurva IV solar cell yang menunjukkan arus short circuitGambar 2.5. Kurva IV solar cell yang menunjukkan tegangan open circuitGambar 2.6. Karakteristik resistansiGambar 2.7. Resistansi seri dan shunt pada rangkaian solar cellGambar 2.8. Efek temperature pada karakteristik IV solar cellGambar 2.9. Kurva IV terhadap perubahan intensitas cahaya matahariGambar 2.10. Kurva tegangan baterai saat discharge untuk beberapa bateraiGambar 2.11. Tegangan open circuit Vs sisa kapasitas baterai Lead Acid pada 25

celciusGambar 3.1. Blok Diagram PercobaanGambar 3.2. Rangkaian percobaanGambar 3.3. Solar cellGambar 3.4. Amperemeter dan voltmeterGambar 3.5. DC RegulatorGambar 3.6. Baterai / AccumulatorGambar 3.7. LuxmeterGambar 3.8. Termocouple digitalGambar 4.1. Grafik perubahan suhu terhadap waktu pada hari selasa, 20 april

2010Gambar 4.2. Grafik arus terhadap waktu pada selasa, 20 april 2010Gambar 4.3. Hubungan antara arus dan intensitas cahaya pada hari selasa, 20

april 2010Gambar 4.4. Grafik arus terhadap temperatur pada hari selasa, 20 april 2010Gambar 4.5. Grafik tegangan terhadap waktu pada hari selasa, 20 april 2010Gambar 4.6. Grafik tegangan dan intensitas cahaya pada hari selasa, 20 april

2010Gambar 4.7. Grafik tegangan terhadap suhu pada hari selasa, 20 april 2010Gambar 4.8. Grafik perubahan suhu terhadap waktu pada rabu 4 mei aprilGambar 4.9. Grafik arus terhadap waktu pada rabu, 4 mei 2010Gambar 4.10. Hubungan antara arus dan intensitas cahaya pada pengukuran rabu,

4 mei 2010Gambar 4.11. Grafik terhadap temperatur pada hari rabu, 4 mei 2010Gambar 4.12. Grafik tegangan terhadap waktu pada hari rabu, 4 mei 2010Gambar 4.13. Grafik tegangan dan intensitas cahaya pada hari rabu, 4 mei 2010Gambar 4.14. Tegangan terhadap suhu pada hari rabu, 4 mei 2010Gambar 4.15. Grafik hubungan antara intensitas, suhu dan arusGambar 4.16. Grafik hubungan antara intensitas, suhu dan teganganGambar 4.17. Grafik hubungan antara intensitas, suhu dan arusGambar 4.18. Grafik hubungan antara intensitas, suhu dan tegangan

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 14: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

Universitas Indonesia

DAFTAR LAMPIRAN

1. Data arus pencatuan solar cell ke accumulator 20 april2. Data arus pencatuan solar cell ke accumulator 21 april3. Data arus pencatuan solar cell ke accumulator 27 april4. Data arus pencatuan solar cell ke accumulator 28 april5. Data arus pencatuan solar cell ke accumulator 3 mei6. Data arus pencatuan solar cell ke accumulator 4 mei7. Data tegangan pencatuan solar cell ke accumulator 20 april8. Data tegangan pencatuan solar cell ke accumulator 21 april9. Data tegangan pencatuan solar cell ke accumulator 27 april10. Data tegangan pencatuan solar cell ke accumulator 28 april11. Data tegangan pencatuan solar cell ke accumulator 3 mei12. Data tegangan pencatuan solar cell ke accumulator 4 mei13. Data intensitas cahaya dan suhu 20 april14. Data intensitas cahaya dan suhu 21 april15. Data intensitas cahaya dan suhu 27 april16. Data intensitas cahaya dan suhu 28 april17. Data intensitas cahaya dan suhu 3 mei18. Data intensitas cahaya dan suhu 4 mei

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 15: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

1 Universitas Indonesia

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi listrik merupakan energi yang sangat penting bagi kehidupan manusia.

Dari kebutuhan yang sifatnya mendasar seperti untuk kebutuhan rumah tangga

hingga untuk kebutuhan komersial, hampir semuanya membutuhkan energi listrik.

Tetapi saat ini, ketersediaan sumber energi listrik tidak mampu memenuhi

peningkatan kebutuhan listrik di Indonesia. Terjadinya pemutusan sementara dan

pembagian energi listrik secara bergilir merupakan dampak dari terbatasnya

energi listrik yang dapat disalurkan oleh PLN.

Salah satu upaya untuk mengatasi krisis energi listrik adalah mengurangi

ketergantungan terhadap sumber energi fosil. Hal ini dikarenakan energi fosil

yang ada, jumlahnya terbatas dan energi fosil ini juga merupakan energi yang

tidak dapat diperbaharui, jadi butuh jutaan tahun untuk menciptakannya. Karena

kelangkaan tersebut, tentu saja akan berdampak terhadap segi ekonominya.

keterbatasan tersedianya sumber energi fosil sebagai penghasil energi listrik, telah

mendorong penelitian dan pengembangan kearah penggunaan sumber energi

alternative, salah satunya adalah sumber energi matahari. Potensi dari sumber

matahari dapat memberikan sumbangan yang besar, bila dapat dimanfaatkan

secara optimal dengan mendesain suatu system pengubah energi yang dapat

mensuplai kebutuhan energi. Penggunaan sumber energi matahari ini mempunyai

beberapa keuntungan antara lain tersedianya sumber energi yang cuma cuma,

ramah lingkungan sehingga bebas polusi, dan tak terbatas. Oleh karena itu perlu

dilakukan kajian yang lebih detail untuk memahami system listrik yang berasal

dari sumber energi matahari ini.

Satu masalah yang muncul pada penggunaan energi matahari ini adalah energi

yang dihasilkan berubah ubah tergantung pada musim dan lingkungan. Hal ini

akan sangat dirasakan pada daerah daerah dimana intensitas mataharinya berubah

ubah secara ekstrim. Oleh karena itu dibutuhkan suatu system penyimpanan

energi yaitu accumulator atau baterai. Energi matahari yang dihasilkan dari

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 16: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

2

Universitas Indonesia

matahari dapat digunakan untuk mencharging daya ke accumulator untuk

selanjutnya dari accumulator tersebut dapat digunakan untuk mencatu beban.

Dengan latar belakang tersebut, penulis berupaya untuk mencari karakteristik

pencatuan solarcell terhadap kapasitas system penyimpanan energi baterai. Dan

diharapkan penulisan skripsi ini akan sangat berguna bagi kepentingan umum.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk membahas karakteristik pencatuan

solarcell terhadap kapasitas system penyimpanan energi baterai, sebagai salah satu

upaya mengatasi krisis energi, sehingga sumber energi matahari atau solar cell

dapat menjadi sumber energi listrik yang dipergunakan untuk kebutuhan sehari

hari.

1.3 Pembatasan Masalah

Pada pembahasan disini agar lebih terarah sesuai dengan tujuan, maka pokok

pembahasan perlu dibatasi oleh batasan batasan sebagai berikut :

1. karakteristik sel photovoltaic dan daerah kerja system photovoltaic

2. pengaruh perubahan intensitas cahaya dan suhu terhadap arus dan

tegangan solar cell

3. tilt angle PV yang digunakan sebesar 0°

4. penelitian hanya dilakukan pada bulan april dan mei 2010

5. pengaruh harmonic tidak dibahas

6. aspek ekonomi tidak dibahas

1.4 Metodologi Penulisan

Tulisan ini disusun dengan metoda :

1. metoda kepustakaan yaitu berdasarkan literature yang meliputi buku buku

dan makalah makalah tentang system photovoltaic

2. metoda penelitian yaitu pengambilan data data dari pengujian yang

dilakukan diFTUI

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 17: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

3

Universitas Indonesia

1.5 Sistematika Penulisan

penulisan skripsi ini dibagi dalam lima bab. Bab satu membahas mengenai

latar belakang, tujuan penulisan, pembatasan masalah, metodologi penulisan, dan

sistematika penulisan skripsi ini. Bab dua membahas mengenai dasar teori yang

melingkupi pmebahasan tentang solar cell dan karakteristiknya seperti proses

pembentukan arus, tegangan open circuit, arus short circuit, fill factor, efisiensi,

efek resistif parasit, dan efek temperatur serta efek intensitas cahaya matahari.

Bab tiga membahas mengenai percobaan yang dilakukan, rangkaian percobaan

dan alat alat yang digunakan. Bab empat membahas mengenai data dan analisis

pengujian terhadap karakteristik pencatuan solarcell terhadap kapasitas system

penyimpanan energi baterai. Bab lima merupakan kesimpulan dari skripsi ini.

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 18: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

4

Universitas Indonesia

BAB 2DASAR TEORI

2.1 Pendahuluan

Photovoltaic adalah proses / metode sederhana dalam memanfaatkan energi

matahari. Divais photovoltaic (solar cell) dapat mengubah energi sinar matahari

menjadi energi listrik, dengan tanpa bising, polusi, kuat, handal dan tahan lama.

Energi listrik yang dihasilkan tersebut dapat langsung digunakan, atau disimpan

terlebih dahulu dalam sistem penyimpanan energi seperti baterai, untuk kemudian

dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari hari. Hubungan antara modul dan

baterai perlu diperhatikan, karena output dari modul berubah ubah, sehingga arus

dan tegangan yang dihasilkan tidak konstan, dan perlu diketahui bahwa

karakteristik dari tegangan dan arus kerja modul tergantung pada tingkat intensitas

radiasi dan suhu.

selain masalah PV, baterai juga memiliki karakteristik tersendiri. Setiap baterai

memiliki karakteristik yang berbeda, tergantung merek dagang dan fabrikasinya.

Ketika sedang charging (proses pemuatan/pengisian baterai), perlu diperhatikan

arus charging yang masuk, karena untuk masing masing baterai memiliki arus

maksimal yang harus dipenuhi, sehingga perlu dihindari adanya arus berlebih

yang masuk kebaterai pada saat charging baterai dari solar cell. Maka perlu

dipelajari lebih lanjut mengenai karakteristik dari PV, dan juga karakteristik dari

baterai.

2.2 Solar Cell

Solar cell adalah divais yang dapat mengubah energi matahari menjadi energi

listrik. Jadi secara langsung arus dan tegangan yang dihasilkan oleh solar cell

bergantung pada penyinaran matahari. Pada solar cell ini dibutuhkan material

yang dapat menangkap matahari, dan energi tersebut digunakan untuk

memberikan energi keelektron agar dapat berpindah melewati band gapnya kepita

konduksi, dan kemudian dapat berpindah kerangkaian luar. Melalui proses

tersebutlah arus listrik dapat mengalir dari solar cell. Umumnya divais dari solar

cell ini menggunakan prinsip PN junction

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 19: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

5

Universitas Indonesia

2.2.1 Proses Pembangkitan Arus pada Solar Cell

Pembangkitan arus pada solar cell melibatkan beberapa proses [1] diantaranya

yaitu :

1. Cahaya dalam bentuk foton jatuh pada permukaan solar cell, kemudian

diserap dan menghasilkan pasangan elektron dan hole (apabila energi

foton lebih besar dari energi band gapnya). Tetapi, electron (pada material

tipe-p) dan hole (pada tipe-n) yang terbentuk bersifat tidak stabil dan

hanya akan terjadi untuk jangka waktu yang sama dengan waktu hidup

pembawa minoritas (minority carrier lifetime), sebelum akhirnya terjadi

rekombinasi

Gambar 2.1 Foton yang menciptakan elektron hole

2. Untuk mencegah rekombinasi ini adalah dengan menggunakan p-n

junction yang memisahkan electron dan hole. Carrier ini dipisahkan oleh

aksi medan listrik yang terjadi di p-n junction. Jika Minority carrier (dalam

hal ini hole) yang dihasilkan cahaya melewati p-n junction, maka akan

didorong melewati junction oleh medan listrik pada junction, dan menjadi

majority carrier. Sedangkan elektron mengalir kerangkaian luar setelah

emitter dan base dihubungkan

Gambar 2.2 Pergerakan elektron dan hole

3. Setelah melewati rangkaian luar elektron tersebut akan bertemu dengan

hole

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 20: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

6

Universitas Indonesia

Gambar 2.3 Pertemuan elektron-hole

2.2.2 Efek Photovoltaic

Carrier carrier yang terbentuk dari penyinaran matahri tidak dengan sendirinya

dapat membangkitkan energi listrik. Tegangan yang ada dibangkitkan melalui

proses yang dikenal sebagai “efek photovoltaic”. Carrier yang dibangkitkan oleh

cahaya, yang meningkat, menyebabkan pergerakan dari elektron menuju ke N-

type dan pergerakan hole ke P-type. Pada kondisi short circuit, maka carrier ini

akan bergerak kerangkaian luar dan akan kembali menuju pasangannya, carrier ini

disebut sebagai arus yang dihasilkan oleh cahaya. Pada kondisi open circuit,

dimana carrier ini dicegah untuk bergerak menuju pasangannya, maka akan terjadi

pengumpulan elektron pada N-type dan hole pada P-type, yang akan

menghasilkan medan listrik baru yang akan melawan medan yang sudah ada pada

junction. Sehingga memunculkan kondisi seimbang yang baru, dimana timbul

tegangan melewati P-N junction.

2.2.3 Kurva IV

Kurva IV dari solar cell adalah superposisi dari kurva IV dioda solar cell pada saat

gelap dan terang. Pada saat gelap, solar cell memiliki karakteristik kurva IV yang

hampir sama dengan dioda. Apabila disinari, kurvanya akan bergeser kebawah

dan mulai membangkitkan daya pada dioda solar cell ini. Lebih besar intensitas

dari penyinaran matahari, akan menggeser kurva IV dioda tersebut lebih jauh

kebawah. Karena konvensional arus, maka nilai arusnya dibalik. Ada beberapa

parameter penting dalam menggambarkan kurva IV dari solar cell, diantaranya

tegangan open circuit, arus short circuit, fill factor dan efisiensi.

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 21: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

7

Universitas Indonesia

2.2.4 Arus Short Circuit

Arus short circuit adalah arus yang diukur ketika tegangan dari solar cell bernilai

nol dan solar cell dalam keadaan dishort. Ini terjadi ketika sejumlah carrier yang

dikumpulkan pada PN-junction bergerak kerangkaian luar, sehingga bisa

dikatakan bahwa arus short circuit adalah arus maksimum yang dapat dihasilkan

oleh solar cell.

Gambar 2.4 Kurva IV solar cell yang menunjukkan arus short circuit

Arus solar cell tergantung pada beberapa factor diantaranya[1] :

- Luas dari solar cell

- Jumlah foton (yaitu daya dari sumber cahaya yang jatuh). Isc dari solar

cell secara langsung bergantung pada intensitas cahaya.

- Spectrum dari cahaya yang jatuh. Untuk kebanyakan pengukuran solar

cell, spectrum distandarkan pada spektrum AM1,5

- Sifat optikal (penyerapan dan pemantulan) solar cell

- Probabilitas pengumpulan solar cell, yang bergantung terutama pada

surface passivation dan lifetime dari minority carrier pada base

2.2.5 Tegangan Open Circuit

Tegangan open circuit adalah tegangan yang diukur ketika rangkaian solar cell

dalam keadaan terbuka, sehingga tidak ada arus yang mengalir kerangkaian luar,

dan arus bernilai nol. Tegangan open circuit ini merupakan tegangan terbesar

yang dapat dibangkitkan oleh solar cell.

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 22: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

8

Universitas Indonesia

Gambar 2.5 Kurva IV solar cell yang menunjukkan tegangan open circuit

Persamaan untuk Voc adalah

Dengan IL dan I0 adalah arus yang dibangkitkan cahaya dan arus saturasi dioda.

Persamaan diatas menunjukkan Voc bergantung pada arus yang dibangkitkan

cahaya dan arus saturasi. Arus saturasi I0 bergantung pada jumlah rekombinasi

dalam solar cell.

2.2.6 Efek Resistif

Karakteristik resistansi dari sebuah solar cell dapat diukur dari resistansi keluaran

solar cell pada maksimum power point. Karakteristik resistansi ditunjukkan pad

gambar dibawah

Gambar 2.6 Karakteristik resistansi

Karakteristik resistansi dari solar cell adalah invers dari kemiringan garis, dimana

menurut Green,

Adanya resistansi pada solar cell dapat mengurangi efisiensi solar cell, karena

sebagian daya yang seharusnya disuplai kebeban akan berkurang karena rugi rugi

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 23: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

9

Universitas Indonesia

resistansi tersebut. Secara umum resistansi pada solar cell dibagi dua yaitu

resistansi seri dan shunt.

Gambar 2.7 Resistansi seri dan shunt pada rangkaian solar cell

Resistansi seri solar cell mempunyai 3 penyebab [1] yaitu:

- Pergerakan arus melalui emiter dan base solar cell

- Resistansi kontak antara kontak logam dan silikon

- Resistansi kontak logam bagian atas dan bawah.

Efek resistansi seri adalah pengurangan fill factor dan arus short circuit. Resistansi

seri tidak berpengaruh pada tegangan open circuit, tetapi kurva IV dipengaruhi

oleh resistansi seri.

Faktor utama daya yang hilang adalah adanya resistansi shunt, RSH, yang

disebabkan karena cacat fabrikasi. Resistansi shunt yang rendah menyebabkan

adanya jalur lain bagi arus yang dibangkitkan cahaya, sehingga terdapat daya

yang hilang. Pambalikan arus ini mengurangi sejumlah arus yang mengalir

melalui junction solar cell dan mengurangi tegangan dari solar cell. Efek resistansi

shunt ini terutama terjadi pada level intensitas cahaya yang rendah, karena hanya

sedikit cahaya yang menghasilkan arus. Resistansi shunt ini juga sangat

berpengaruh terhadap fill factor.

2.2.7 Efek Temperatur

Bahan semikonduktor memiliki sifat sensitif terhadap temperatur, begitu juga

solar cell. Bertambahnya temperatur dapat mengurangi band gap dari solar cell,

sehingga akan berpengaruh terhadap beberapa parameter dari solar cell.

Bertambahnya temperatur dapat dilihat sebagai peningkatan energi elektron dari

material. Sehingga untuk memutuskan ikatan membutuhkan energi yang lebih

rendah dari kondisi normal. Pada model ikatan band gap semikonduktor,

penurunan energi ikatan juga menurunkan band gap. Oleh sebab itu, peningkatan

suhu menurunkan band gap

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 24: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

10

Universitas Indonesia

Temperatur mempengaruhi persamaan karakteristik dengan dua cara[4], secara

langsung melalui T pada bagian eksponensial dan secara tidak langsung, efeknya

terjadi pada I0. Salah satu parameter solar cell yang dipengaruhi oleh temperatur

adalah tegangan open circuit. Efek meningkatnya temperatur akan mengurangi

secara linear nilai tegangan open circuit[4]. Besarnya pengurangan ini secara

terbalik sebanding terhadap Voc, dan sel dengan nilai Voc yang lebih tinggi,

pengurangan nilai tegangannya akan lebih kecil ketika temperatur naik. Arus

yang dibangkitkan cahaya meningkat sedikit dengan meningkatnya temperatur

karena meningkatkan jumlah carrier yang dihasilkan secara termal dalam cell[4].

Berdasarkan salah satu sumber menyatakan bahwa temperatur yang tinggi dapat

mengurangi efisiensi[3]. Hal ini dikarenakan perubahan tegangan lebih besar

daripada perubahan pada arus.

Gambar 2.8 Efek temperature pada karakteristik IV solar cell

2.2.8 Efek Intensitas Cahaya Matahari

Intensitas cahaya matahari memiliki pengaruh yang penting baik pada arus short

circuit, tegangan open circuit, Fill factor, efisiensi, dan hambatan seri maupun

hambatan shunt. Intensitas cahaya dinyatakan dalam jumlah matahari, dimana

satu matahari sesuai dengan standar iluminasi pada AM 1.5 atau 1 kW/m2.

Arus short circuit secara langsung berhubungan dengan jumlah foton yang diserap

oleh material semikonduktor dan kemudian sebanding dengan nilai intensitas

cahaya, sedangkan tegangan open circuit hanya berubah sedikit ketika intensitas

cahaya rendah[5]. Intensitas cahaya matahari mungkin dapat berbeda setiap hari,

hal ini menyebabkan energi yang masuk kesolar cell juga akan berubah ubah,

bervariasi antara 0 sampai1 kW/m2. Pada cahaya yang rendah, efek resistansi

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 25: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

11

Universitas Indonesia

shunt akan bertambah. Berkurangnya intensitas cahaya menyebabkan arus yang

melewati solar cell berkurang dan nilai resistansi seri hampir sama nilai resistansi

shuntnya. Ketika dua resistansi ini hampir sama, total arus yang mengalir melalui

resistansi shunt bertambah, kemudian akan menambah daya yang hilang karena

resistansi shunt. Sehingga pada kondisi berawan, solar cell dengan resistansi shunt

yang tinggi dapat menahan daya yang masuk lebih banyak dari solar cell dengan

resistansi shunt yang rendah.

Gambar 2.9 Kurva IV terhadap perubahan intensitas cahaya matahari

Pada thin film solar cell, pengumpulan arus yang berasal dari cahaya akan

berkurang pada intensitas yang tinggi, dengan area iluminasi kecil[2]. Hal ini

disebabkan pada intensitas yang tinggi ada batasan tertentu yang disebabkan

resistansi seri dan bertambahnya losses tegangan yang bergantung pada

pengumpulan carrier. Pada salah satu sumber disebutkan, pada eksperimen

menggunakan lampu pijar yang dilakukan untuk mencari hubungan antara

intensitas cahaya dan efisiensi, didapat kesimpulan bahwa efisiensi semakin

berkurang ketika nilai intensitas lampu pijar bertambah[3].

2.3 Sistem Penyimpanan Energi

Sistem penyimpanan energi yang biasa dipakai untuk penyimpanan energi

keluaran solar cell adalah baterai. Baterai ini digunakan karena solar cell memiliki

karakteristik daya keluaran yang tidak stabil, berubah ubah sesuai dengan

intensitas cahaya yang jatuh pada permukaannya, sedangkan beban umumnya

menyaratkan suplai daya yang stabil, dan apabila daya masukannya berubah ubah

maka dapat merusak beban tersebut.

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 26: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

12

Universitas Indonesia

Dikarenakan pentingnya baterai dalam sistem solar cell tersebut, maka penting

bagi kita untuk mengetahui kerakteristik dari baterai. Karakteristik yang perlu

diperhatikan diantaranya tegangan baterai, parameter charging dan discharging,

kapasitas daya dan lain lain. Baterai yang ideal mempunyai efisiensi yang tinggi,

self discharge yang rendah, dan harga yang murah.

2.3.1 Tegangan Baterai

Tegangan baterai adalah karakteristik dasar dari baterai, yang ditentukan oleh

reaksi kimia dalam baterai, konsentrasi komponen baterai, dan polarisasi

baterai[1]. tegangan nominal baterai tidak dapat diukur, tetapi yang dapat kita

ukur hanyalah tegangan open circuitnya.

Karena potensial listrik dari kebanyakan reaksi kimia adalah 2 volt, sedangkan

kebanyakan beban memerlukan tegangan sebesar 12 V, maka beberapa sel baterai

tersebut diserikan sebanyak enam buah, sehingga membentuk baterai yang

mempunyai tegangan 12 V, seperti pada baterai lead acid.

Tegangan baterai ketika arus mengalir mungkin berbeda dari equilibrium atau

tegangan open circuit. Kurva charging dan discharging tidak simetris karena

adanya tambahan reaksi yang mungkin menyebabkan tegangan yang lebih tinggi

ketika charging

Gambar 2.10 Kurva tegangan baterai saat discharge untuk beberapa baterai

Tegangan cut off

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 27: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

13

Universitas Indonesia

Pada banyak jenis baterai, termasuk baterai lead acid, pada level tegangan

tertentu, baterai tersebut sudah tidak dapat menyuplai lagi ke beban, level

tegangan ini disebut tegangan cut off. Level tegangan ini berbeda beda untuk

setiap jenis baterai, temperatur dan nilai discharge baterai.

2.3.2 Kapasitas Baterai

Kapasitas baterai adalah ukuran muatan yang disimpan suatu baterai, yang

ditentukan oleh masa aktif material didalamnya. Kapasitas menggambarkan

sejumlah energi maksimum yang dapat dikeluarkan dari sebuah baterai dengan

kondisi khusus tertentu. Tetapi kemampuan penyimpanan baterai dapat berbeda

dari kapasitas nominalnya, diantaranya karena kapasitas baterai bergantung pada

umur dan keadaan baterai, parameter charging dan discharging, dan temperatur.

Satuan dari kapasitas baterai ini sering dinyatakan dalam Ampere hours

(walaupun kadang dalam Wh), ditentukan sebagai waktu dalam jam yang

dibutuhkan baterai untuk secara kontinu mengalirkan arus atau nilai discharge

pada tegangan nominal baterai. Satuan Ah sering digunakan ketika tegangan

baterai bervariasi selama sikus charging atau discharging. Kapasitas Wh dapat

diperkirakan dengan mengalikan kapasitas Ah dengan tegangan nominal baterai.

Misalnya, baterai 12 V dengan kapasitas 500 Ah memberikan energi yang

tersimpan sekitar 100 Ah x 12 V – 1,200 Wh atau 1.2 KWh.

Temperatur dari baterai berpengaruh terhadap energi yang dapat dikeluarkan dari

baterai. Pada temperatur yang lebih tinggi akan memiliki kapasitas yang lebih

besar daripada temperatur yang rendah. Tetapi meningkatkan temperatur dengan

disengaja memiliki dampak negatif, karena akan mengurangi lifetime dari baterai.

Umur dan keadaan baterai juga berpengaruh terhadap kapasitas baterai.

Meskipun baterai dipergunakan secara benar sesuai aturan manufaktur, semakin

lama kapasitas baterai tersebut dapat berkurang. Keadaan dari baterai juga

berpengaruh terhadap kapasitas baterai. Misalnya jika baterai pernah didischarge

dibawah maksimum DOD, maka kapasitas baterai dapat berkurang.

2.3.3 Parameter Charging Dan Discharging Baterai

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 28: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

14

Universitas Indonesia

Karena baterai berfungsi untuk menyimpan energi, maka baterai tersebut akan

mengalami siklus charging atau pemberian muatan, dari solar cell / charger lain

mengalirkan arus kebaterai, dan siklus discharging atau pelepasan muatan, dari

baterai tersebut mengalirkan arus kebeban.

Nilai charging, dalam ampere, adalah sejumlah muatan yang diberikan pada

baterai persatuan waktu. Sedangkan discharging, dalam ampere, adalah sejumlah

muatan yang digunakan kerangkaian luar (beban), yang diambil dari baterai. nilai

charging/discharging ini dinyatakan dalam arus. Dan besarnya bergantung pada

kapasitas dari baterai dan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk proses tersebut.

Nilai discharge ditentukan dengan membagi kapasitas baterai (Ah) dengan jam

yang dibutuhkan untuk charging/discharging baterai. contohnya, kapasitas baterai

500 Ah secara teori dapat didischarge untuk tegangan cut off selama 20 jam

dengan nilai dischargenya 500 Ah/ 20 h = 25 A. lalu, jika tegangan baterai 12 V,

maka daya yang diberikan kebeban adalah 25 A x 12 V = 300 W.

Nilai charging dan discharging berpengaruh terhadap nilai kapasitas baterai. jika

baterai didischarge sangat cepat (arus discharge tinggi), maka sejumlah energi

yang dapat digunakan oleh baterai menjadi berkurang sehingga kapasitas baterai

menjadi lebih rendah. Hal ini dikarenakan kebutuhan suatu materi/komponen

untuk reaksi yang terjadi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk bergerak ke

posisi yang seharusnya. Hanya sejumlah reaktan yang diubah kebentuk lain,

sehingga energi yang tersedia menjadi berkurang. Jadi seharusnya arus discharge

yang digunakan sekecil mungkin, sehingga energi yang digunakan kecil dan

kapasitas baterai menjadi lebih tinggi.

Karakteristik Self discharge

Nilai self discharge adalah ukuran seberapa cepat cell akan kehilangan energi

pada saat kondisi diam, dikarenakan aksi bahan kimia yang tidak diinginkan

dalam cell. Nilainya bergantung pada bahan kimia cell dan temperatur. Nilai self

discharge untuk lead acid berkisar 4% hingga 6% perbulan. Nilai reaksi kimia

yang tidak diinginkan yang menyebabkan arus internal bocor antara elektroda

positif dan negatif cell meningkat sesuai temperaturnya yang akhirnya

meningkatkan nilai self discharge baterai[5].

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 29: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

15

Universitas Indonesia

2.3.4 Battery State of Charge (BSOC)

BSOC didefinisikan sebagai rasio dari total kapasitas energi yang dapat digunakan

oleh sebuah baterai dengan kapasitas baterai seluruhnya[1]. SOC menggambarkan

energi yang tersedia yang dituliskan dalam persentase sesuai beberapa referensi,

kadang dianggap sebagai nilai kapasitas tapi seperti kapasitas arus[5]. Jadi

nominal kapasitas energi dari sebuah baterai tidak dapat dikeluarkan secara total,

dengan BSOC ini kita dapat menentukan total energi yang dapat digunakan dari

sebuah baterai. Untuk contohnya, baterai dengan 80% SOC dengan kapasitas 500

Ah, maka energi yang dapat digunakan dari baterai tersebut sebesar 400 Ah.

Temperatur dan nilai discharge dapat mengurangi kapasitas efektif[5]. Cara

mengukur SOC dari sebuah baterai dapat dilakukan 3 cara yaitu[5] :

1. pengukuran secara langsung, dapat dilakukan jika baterai dapat didischarge

pada nilai yang konstan

2. SOC dari pengukuran Specific Grafity (SG), cara ini bergantung pada

perubahan pengukuran dari berat bahan kimia aktif.

3. Perkiraan SOC berdasarkan tegangan, dilakukan dengan mengukur tegangan

cell baterai sebagai dasar untuk penghitungan SOC atau sisa kapasitas. Hasil

dapat berubah bergantung pada level tegangan nyata, temperatur, nilai

discharge dan umur cell dan kompensasi untuk faktor ini harus tersedia untuk

mendapatkan akurasiyang pantas.

2.11 Tegangan open circuit Vs sisa kapasitas baterai Lead Acid pada 25 celcius

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 30: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

16

Universitas Indonesia

2.3.5 Depth of Discharge (DOD)

Pada kebanyakan baterai, energi yang disimpan baterai tidak dapat dikeluarkan

semuanya, karena akan memiliki dampak negatif berupa kerusakan dari baterai.

Depth of discharge ini menentukan daya maksimum yang dapat digunakan dari

baterai.

Jadi dari kapasitas yang tersedia dari spesifikasinya, tidak semuanya dapat

digunakan. Hal ini terjadi karena pengambilan seluruh kapasitas baterai dapat

mengurangi lifetime dari baterai. jadi DOD dapat dikatakan energi yang dapat

digunakan dari baterai dan ditetapkan oleh manufaktur. Untuk contoh 500 Ah

dengan DOD 20%, maka baterai tersebut hanya menyediakan 20%x500 Ah = 100

Ah.

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 31: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

17

Universitas Indonesia

BAB 3PENGUJIAN KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL PADA

SISTEM PENYIMPANAN ENERGI BATERAI

3.1 Pencatuan Solar Cell pada Penyimpanan Energi Baterai

Solar cell merupakan salah satu jenis pembangkit listrik yang tidak menghasilkan

polusi sehingga ramah lingkungan, selain itu tidak menghasilkan suara yang

bising, dan tahan lama. Seperti pada penjelasan sebelumnya bahwa solar cell

sangat bergantung pada intensitas cahaya matahari yang masuk pada

permukaannya. Yang terjadi adalah bahwa daya yang disuplai oleh solar cell ini

berubah ubah dan tidak stabil tergantung kondisi penyinaran saat itu, sehingga

apabila solar cell ini dihubungkan secara langsung kebeban, maka dapat merusak

beban tersebut. Solusinya adalah dengan menggunakan sistem penyimpanan

energi, yang menyimpan energi listrik tersebut untuk kemudian disambungkan

kebeban, sehingga apabila kondisi penyinaran matahari dalam keadaan mendung,

dari sistem penyimpanan energi tersebut masih dapat menyuplai beban secara

stabil.

Sistem penyimpanan energi yang sering digunakan adalah baterai /accumulator.

Solar cell yang memiliki nominal tegangan 12 V, biasanya dapat menghasilkan

tegangan yang berubah dari 13-20 V, sedangkan baterai yang digunakan

mempunyai tegangan nominal 12 V. Adanya perbedaan antara tegangan keluara

dari solar cell dan baterai tentu saja memiliki dampak, yaitu kerusakan pada

baterai, yang berakibat akan mengurangi lifetime dari baterai. Oleh karena

dibutuhkan regulator tegangan yang mengubah tegangan solar cell tersebut ke 12

V. Regulator ini selain berfungsi sebagai regulator tegangan, juga harus

mempunyai fungsi sebagai dioda proteksi, sehingga hanya melewatkan arus yang

menuju baterai dan tidak ada arus balik ke solar cell. Apabila sore, dengan tidak

adanya penyinaran dari matahari, tegangan dari solar cell bisa lebih kecil dari

baterai yang memungkinkan adanya arus balik dari dari baterai kesolar cell, tapi

dengan adanya dioda proteksi ini hal tersebut tidak terjadi.

Pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan data harian dari daya yang dapat

disuplai oleh solar cell ke baterai, efek perubahan cuaca pada daya yang disuplai

seperti intensitas cahaya dan temperaturnya dan juga keadaan dari baterai seperti

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 32: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

18

Universitas Indonesia

tegangan awal dan tegangan akhir charging. Sehingga akan didapat pengaruh

lingkungan seperti awan tebal dan keadaan pada saat hujan terhadap daya yang

dapat disuplai kebaterai. Sebagai referensi juga dihitung waktu lamanya

discharging ke air conditioner, setelah mengalami charging dari solar cell setiap

hari. Tetapi data discharging ini tidak disajikan karena diluar batasan masalah dan

hanya digunakan sebagai patokan saja. Pengukuran ini dilakukan dengan

mengasumsikan bahwa solar cell hanya digunakan suplai cadangan, bukan

sebagai suplai utama. Sehingga disiang hari baterai dicharging, dan ketika malam

baterai tersebut dapat digunakan untuk membantu suplai daya pada saat beban

puncak. Tetapi meskipun hanya sebagai suplai cadangan, tetap saja diperlukan

pengukuran lebih lanjut, yang diperlukan untuk mengetahui daya harian yang

dapat disuplai oleh solar cell.

Tegangan awal dari baterai juga akan berpengaruh terhadap energi yang dapat

diterima oleh baterai selama proses charging. Seperti contoh bahwa apabila

baterai ini didischarge sampai tegangan dibawah 10 Volt, maka akan sangat lama

sekali untuk menaikkan tegangan tersebut sebesar 1 Volt. Oleh karena itu kami

mengambil patokan air conditioner sebagai patokan beban, karena air conditioner

dianggap sebagai beban yang sering digunakan dikebanyakan perusahaan dan

dipakai secara terus menerus. Sehingga tegangan awal dari baterai sebelum

charging ke solar cell, adalah tegangan dimana baterai tersebut sudah tidak dapat

lagi menyuplai air conditioner, walaupun hal ini juga tergantung pada inverter

yang digunakan. Dari beberapa data yang kami dapat bahwa tegangan baterai

dimana baterai tidak dapat menyuplai lagi air conditioner adalah sekitar 12,1V-

12,2V.

3.2 Konfigurasi Pengukuran Pencatuan Solar Cell pada Baterai

Secara sederhana pengukuran yang dilakukan dapat digambarkan pada blok

diagram dibawah ini

Gambar 3.1 Blok diagram percobaan

Input (sel surya) DC Regulator Output (baterai)

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 33: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

19

Universitas Indonesia

Pada blok pertama adalah solar cell yang merupakan sumber catu daya, Solar cell

yang digunakan ada tiga solar cell dengan dua jenis yang satu dapat menghasilkan

80 wattpeak dan satu lagi 130 wattpeak. Dari solar cell ini disambungkan ke DC

Regulator yang dapat menstabilkan tegangan dari solar cell. Sehingga apabila

panas disiang hari sangat terik dengan intensitas cahaya yang tinggi, dan tegangan

yang dapat dihasilkan mungkin berkisar 16 Volt-18Volt, DC regulator ini dapat

menurunkan tegangan tersebut menjadi tegangan nominal baterai yaitu sekitar

14Volt. Begitu juga yang terjadi pada saat sore hari, tegangan mungkin dapat

jatuh sampai 8Volt, sehingga tegangan baterai lebih tinggi dari tegangan solar

cell, DC regulator ini dapat memutus arus yang yang mengalir. Sehingga tidak

akan ada arus yang mengalir dari baterai kesolar cell.

Tetapi sebelum disambungkan ke DC regulator, solar cell disambungkan terlebih

dahulu ke amperemeter secara seri dan voltmeter secara paralel. Amperemeter dan

voltmeter yang digunakan adalah tipe digital. Alat ukur yang digunakan pada

pengukuran tersebut dapat menyimpan besar nilai tegangan dan arus yang diukur,

dengan penyimpanannya melalui komputer, jadi dari alat ukur ini mempunyai

kabel RS232 yang salah satu ujungnya lagi kabel serial yang disambungkan

kekomputer. Amperemeter dan voltmeter ini sendiri mempunyai software yang

bisa langsung digunakan dikomputer, sebagai pembacaan nilai, sehingga apa yang

tertera dialat ukur sama dengan yang ditampilkan dikomputer. Tetapi sayangnya

satu komputer hanya mampu disambungkan dengan satu alat ukur untuk satu

parameter (untuk membaca arus atau membaca tegangan), sehingga dibutuhkan

dua komputer pada pengukuran ini.

Dari DC regulator lalu disambungkan ke baterai. baterai yang digunakan adalah

aki (accumulator) yang biasa dipakai sebagai aki mobil atau aki motor. Aki yang

dipakai mempunyai nominal tegangan 12 Volt, yang terdiri dari 6 sel yang

diserikan, dengan tegangan masing masing sel adalah 2 Volt. Jenis aki ini adalah

aki lead acid, yang merupakan aki basah. Kapasitas baterai yang dipakai sebesar

35 Ah.

Jadi secara keseluruhan, rangkaian tersebut dapat digambarkan pada gambar

dibawah ini :

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 34: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

20

Universitas Indonesia

Gambar 3.2 Rangkaian percobaan

Pada gambar diatas terdapat DC direct load (beban DC), rangkaian bisa jadi

begitu tetapi karena kita ingin menginginkan daya yang masuk kebaterai bernilai

optimum, maka dalam percobaan ini beban DC tersebut tidak dimasukkan.

Selain rangkaian diatas, intensitas cahaya matahari diukur dengan menggunakan

luxmeter. Pengukuran intensitas cahaya ini dilakukan setiap setengah jam sekali,

beserta pencatatan kondisi kondisi khusus seperti adanya awan atau terjadi hujan.

Luxmeter yang dipakai menggunakan alat ukur digital. Selain intensitas cahaya,

diukur juga nilai temperatur disekitar solar cell dengan menggunakan

termocouple. Termocouple yang digunakan disini juga merupakan alat ukur

digital. Termocuple ini juga mempunyai konektor yang dapat dihubungkan

dengan komputer, sehingga dapat meyimpan nilai dari pengukuran temperatur

kekomputer perdetik sekali, dengan menggunakan komputer yang sama dengan

komputer yang digunakan untuk mengukur tegangan.

3.3 Pengujian yang dilakukan

Seperti yang disebutkan pada bagian diatas, bahwa pada pengujian ini dilakukan

dengan tujuan mendapatkan karakteristik pencatuan solar cell kebaterai.

Pengujian dilakukan dengan menghubungkan solar cell ke alat ukur berupa

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 35: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

21

Universitas Indonesia

voltmeter secara paralel dan amperemeter secara seri, lalu dihubungkan dengan

DC regulator untuk menstabilkan tegangan yang masuk, disertai dengan teknik

PWM dapat mengoptimalkan daya yang masuk kebaterai dan dioda pelindung

agar tidak ada arus balik dari aki ke solar cell, untuk selanjutnya dihubungkan

dengan baterai. secara terpisah juga dihitung nilai temperatur dengan termocouple

digital yang dihubungkan kekomputer dan nilai intensitas cahaya dengan

luxmeter.

Selain mengukur tegangan dan arus yang masuk ke baterai selama charging,

diukur pula arus dan tegangan selama discharging dari baterai ke beban. Beban

yang dipakai adalah kawat nikelin dengan resistansi sebesar 0.7 ohm. Pengukuran

dilakukan dengan menghubungkan baterai ke kawat nikelin, lalu dihitung nilai

arus yang mengalir dan tegangan aki setiap menit. Tegangan akhir aki pada saat

discharging ke AC menjadi referensi tegangan akhir pada saat discharging ke

kawat nikelin, dimana sebelum ke AC, aki dihubungkan ke inverter, lalu baru ke

AC. Karena tegangan aki pada saat discharging berbeda dengan kondisi

normalnya, karena setelah beban dilepas dari aki, tegangan aki akan naik, maka

perlu diperhatikan bahwa tegangan akhir setelah discharging bukan tegangan

akhir aki yang stabil, tetapi harus menunggu beberapa saat hingga stabil.

3.3.1 Solar Cell

Gambar 3.3 Solar cell

Solar cell yang digunakan ada 3, yang satu dapat menghasilkan 80 wattpeak dan

yang lainnya dapat menghasilkan 130 wattpeak. Solar cell ini menggunakan

backcontact, atau dengan kata lain semua kontaknya berada dibelakang sehingga

menghilangkan rugi bayangan yang biasanya dihasilkan kontak bagian depan

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 36: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

22

Universitas Indonesia

karena menutupi sebagian solar cell. Jadi bila dilihat secara langsung solar cell ini

mempunyai junction box dibelakangnya, sehingga lebih mudah untuk

menghubungkannya dengan rangkaian luar. Solar cell ini merupakan jenis

plycrystalline silicon solar cell yang mempunyai efisiensi berkisar 12,41%. Untuk

spesifikasinya dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 3.1 Spesifikasi Solar Cell

Parameter 80 Wp PV Panel 130 Wp PV Panel

Merk Sharp Solar Module (NE-

080TIJ)

Sharp Solar Module (NE-

130TIJ)

Maximum Power (+ 10%/-

5%)

80 Watt 130 Watt

Open Circuit Voltage 21.6 V 22 V

Short Circuit Current 5.15 A 8.09 A

Voltage at Point of Maximum

Power

17.3 V 17.4 V

Current at Point of

Maximum Power

4.63 A 7.48 A

Max system voltage 600 V 600 V

Over Current Protection 10 A 15 A

Irradiance 1000 W/m2, AM 1.5

spectrum

1000 W/m2, AM 1.5

spectrum

Cell temperature 25 oC 25 oC

Application Class A A

3.3.2 Amperemeter dan Voltmeter

Gambar 3.4 Amperemeter dan voltmeter

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 37: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

23

Universitas Indonesia

Amperemeter dan voltmeter yang digunakan adalah multimeter digital yang dapat

digunakan selain untuk menghitung arus dan tegangan baik AC maupun DC, bisa

juga digunakan untuk menghitung hambatan. Arus maksimal yang diijinkan jika

multimeter ini difungsikan sebagai amperemeter adalah sebesar 10 Ampere.

Multimeter ini mempunyai kabel RS232 yang salah satu ujungnya lagi

mempunyai bentuk serial, sehingga dapat dikoneksikan kekomputer. Nilai yang

ditunjukkan pada multimeter tersebut ditampilkan juga pada monitor komputer.

Maksimal data yang dapat diukur pada komputernya adalah sebesar 10.000 data

sehingga sebelum mencapai sebanyak itu baiknya langsung disimpan, setelah itu

data yang ada dihapus semua, dan mulai lagi dari nol. Interval data yang dapat

dihitung dapat perdetik sekali, tetapi kadang kadang tidak pas perdetik, mungkin

bisa lebih dari 1 detik.

3.3.3 DC Regulator

Gambar 3.5 DC Regulator

DC Regulator atau biasa disebut dengan Solar charge controller adalah peralatan

elektronik yang digunakan untuk mengatur tegangan dan arus yang diisi kebaterai,

yang berasal dari solar cell. Solar charge controller mengatur overcharging

(kelebihan pengisian karena baterai sudah penuh) dan kelebihan tegangan dari

panel surya, yang dapat mengurangi lifetime dari baterai. Solar charge controller

menerapkan teknologi pulse width modulation (PWM) untuk mengatur keluaran

dari solar cell yang masuk kebaterai. Secara umum bahwa solar cell dengan

tegangan 12 V, memiliki variasi tegangan antara 13–21Volt. Dengan adanya

variasi tegangan tersebut, baterai akan cepat rusak karena overcharging.

Sedangkan baterai sendiri umumnya dicharge pada tegangan 14-14.7 V.

Beberapa fungsi dari solar charge controller diantaranya :

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 38: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

24

Universitas Indonesia

1. Mengatur arus pengisian kebaterai, menghindari overvoltage dan overcharging

2. Mengatur agar tidak ada arus balik dari baterai kesolar cell

Solar charge controller yang baik seharusnya mempunyai kemampuan mendeteksi

kapasitas baterai. jadi apabila baterai sudah penuh terisi, secara otomatis pengisian

arus dari solar cell akan berhenti. Cara deteksi adalah melalui monitor level

tegangan baterai. Solar charge controller akan mengisi baterai sampai level

tegangan tertentu, kemudian apabila level tegangan drop, maka baterai akan diisi

kembali.

Solar charge controller biasanya terdiri dari input yang akan dihubungkan dengan

solar cell, dan dua output, yang satu dihubungkan dengan baterai dan yang satu

lagi dihubungkan dengan beban. Arus dari baterai tidak akan dapat kembali

kesolar cell, karena adanya dioda proteksi yang hanya melewatkan arus yang

berasal dari solar cell, bukan sebaliknya.

3.3.4 Baterai / Accumulator

Gambar 3.6 Baterai / Accumulator

Baterai yang digunakan adalah jenis accumulator yang biasa dipakai pada

motor/mobil. Accumulator ini merupakan jenis baterai lead acid dan adalah jenis

aki basah. Tegangan nominalnya sebesar 12 V, yang terdiri dari 6 sel yang masing

masing mempunyai nominal tegangan 2 Volt, yang dihubungkan secara seri.

Kapasitas dari aki ini sebesar 35 Ah dengan merek Gold Shine.

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 39: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

25

Universitas Indonesia

3.3.5 Luxmeter

Gambar 3.7 Luxmeter

Luxmeter adalah alat yang biasa digunakan untuk mengukur intensitas cahaya.

Luxmeter yang digunakan disini adalah alat digital. Alat ini mempunyai tiga skala

yaitu untuk 1000 lux, 10.000 lux, dan untuk 100.000 lux. Dalam kondisi gelap

seperti pada sore menjelang maghrib, skala yang dipakai dapat menggunakan1000

lux, untuk kondisi seperti pada pagi hari atau pada saat ada awan yang menutupi

matahari biasa menggunakan skala 10.000 lux, dan untuk kondisi panas dapat

menggunakan skala 100.000 lux. Pada percobaan ini intensitas cahaya diukur

setiap setengah jam sekali, tetapi ditulis juga catatan catatan khusus untuk setiap

waktu seperti pada waktu keadaan berawan atau pada saat hujan.

3.3.6 Termocouple Digital

Gambar 3.8 Termocouple digital

Termocouple adalah alat yang digunakan untuk mengukur temperatur.

Termocouple yang digunakan disini adalah alat ukur digital, yang mempunyai

sensor. Sensor tersebut berupa kabel tipis, pada percobaan ini sensor tersebut

diletakkan dipinggir bagian tengah dari solar cell. Termocouple ini juga

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 40: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

26

Universitas Indonesia

mempunyai kabel yang ujungnya berupa kabel USB, yang dapat dihubungkan

kekomputer sehingga datanya dapat tersimpan dikomputer. Komputer yang

digunakan adalah komputer yang sama digunakan untuk mengukur tegangan.

Durasi pengukuran suhu dari termocouple ini dapat perdetik sekali.

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 41: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

27

Universitas Indonesia

BAB 4

HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA

4.1 Analisa Pengukuran Pencatuan Daya dengan Solar Cell 80 Wattpeak

Pengukuran pencatuan daya dengan menggunakan solar cell 80 wattpeak ini

dilakukan selama dua hari yaitu hari selasa, 20 april 2010 dan rabu, 21 april 2010.

Selama dua hari itu dilakukan pencatuan daya dari solar cell keaki, dengan

mengukur intensitas cahaya yang masuk dengan suhunya, dan juga yang

terpenting adalah mengukur arus dan tegangan dari solar cell ketika sedang

mencatu aki. Setelah malam datang, dimana sudah tidak ada intensitas matahari

yang masuk ke solar cell, kita langsung menghentikan percobaan, dan langsung

mendischarge (membuang muatan) aki yang memiliki tegangan sekitar 13 Volt ke

rangkaian RLC. Dan besok paginya langsung dilakukan pengukuran kedua sama

seperti pengukuran pertama.

Pengukuran dengan menggunakan solar cell dengan daya 80 wattpeak ini pertama

kali dilakukan pada hari Selasa, 20 april 2010, dengan tegangan awal sebesar 12,2

Volt. Tegangan awal ini mendekati nilai tegangan discharge akhir pada waktu aki

digunakan untuk mencatu air conditioner, dengan terlebih dahulu dihubungkan ke

inverter, sehingga pada nilai tegangan tersebut aki sudah tidak dapat lagi mencatu

air conditioner. Penulis memilih pencatuan ke air conditioner sebagai patokan

nilai tegangan awal dikarenakan air conditioner dianggap beban yang paling

sering digunakan oleh konsumen, terutama konsumen diperusahaan. Pada akhir

percobaan didapat tegangan akhir sebesar 13,14 Volt.

4.1.1 Analisa Pengukuran Intensitas Cahaya Matahari

Pengukuran intensitas cahaya matahari dimaksudkan untuk mengetahui hubungan

antara intensitas cahaya yang masuk dengan arus yang dapat dihasilkan solar cell.

Pengukuran intensitas cahaya ini dilakukan dengan menggunakan luxmeter

digital. Pengambilan data dilakukan setiap setengah jam sekali. Ketika

pengambilan data, luxmeter merecord data intensitas cahaya matahari sampai

setengah menit dengan cara menempatkan sensor dari luxmeter dipinggir solar

cell, setelah itu data dapat ditampilkan pada layar luxmeter, yang berisi data pada

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 42: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

28

Universitas Indonesia

kondisi maksimum, minimum dan rata ratanya pada setengah menit itu. Dibawah

ini akan ditampilkan pengukuran intensitas cahaya yang dilakukan pada hari

selasa, 20 april 2010 :

Tabel 4.1 Data intensitas cahaya matahari pada hari selasa, 20 april 2010

Waktu Maksimal Minimal Rata rata Satuan

8:30:00 AM 666 606 616 x10lux

9:00:00 AM 698 634 688 x100lux

9:30:00 AM 866 446 679 x100lux

10:00:00 AM 897 819 828 x100lux

10:30:00 AM 1017 954 982 x100lux

11:00:00 AM 1100 1032 1062 x100lux

11:30:00 AM 1807 1461 1565 x10lux

12:01:00 PM 1232 1063 1147 x100lux

12:31:00 PM 1098 537 836 x100lux

1:01:00 PM 1091 708 860 x100lux

1:30:00 PM 1217 308 334 x100lux

2:14:00 PM 238 225 232 x100lux

2:30:00 PM 206 185 205 x100lux

3:00:00 PM 303 288 289 x100lux

3:32:00 PM 362 184 264 x100lux

4:00:00 PM 960 770 956 x10lux

4:31:00 PM 944 681 923 x10lux

5:01:00 PM 794 712 784 x10lux

5:30:00 PM 420 396 412 x10lux

6:00:00 PM 680 624 655 x1lux

Pada tabel diatas didapat bahwa pada pengambilan data pertama jam 8.30 AM,

rata rata intensitas cahaya yang masuk adalah sebesar 6.160 lux, nilai ini cukup

rendah dikarenakan dipagi hari matahari masih berada ditimur, hal ini

berpengaruh juga pada intensitas yang didapat, selain itu pada pagi hari, pohon

besar yang berada disebelah timur dari solar cell, dapat menutupi permukaan solar

cell. Pada setengah jam berikutnya didapat perubahan yang cukup signifikan,

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 43: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

29

Universitas Indonesia

perbedaannya mencapai 10x lipat dari setengah jam sebelumnya, yaitu rata rata

sebesar 68.800 lux, ini terjadi karena matahari sudah naik, sehingga intensitas

yang diterimapun meningkat. Setengah jam berikutnya, didapat perubahan

intensitas cahaya yang cukup jauh, rata rata intensitas yang ditangkap oleh

luxmeter sebesar 67.900 lux, dengan nilai minimum sebesar 44.600 lux dan nilai

maksimum sebesar 86.600 lux, perubahan intensitas ini dikarenakan intensitas

yang semakin naik ditandai dengan semakin panasnya suhu ketika itu, tetapi

keberadaan awan semakin terlihat, ada sebagian awan yang tiba tiba menutupi

matahari, hal ini akan sangat mempengaruhi intensitas cahaya matahari yang

masuk.

Jam 11 didapat intensitas cahaya matahari yang hampir mencapai nilai puncak,

dengan nilai intensitas cahaya rata rata 106.200 lux, tetapi didapat juga pada saat

pengukuran setengah jam setelahnya yaitu jam 11.30, intensitas yang masuk

berkurang hingga sepersepuluhnya yaitu rata rata sebesar 15.650 lux, ini terjadi

karena adanya awan besar yang menutupi cahaya matahari, bahkan cuaca pada

saat itu, dapat dikatakan langit terasa gelap. Tetapi setelah awan itu bergerak dan

tidak menutupi matahari, intensitas naik lagi, hal ini terbukti pada data setengah

jam berikutnya, intensitas naik lagi dengan rata rata 114.700 lux, hal yang sama

juga ditemui pada jam 12.00-15.00, intensitas cahaya berubah ubah yang

disebabkan karena adanya awan yang menutupi matahari. Pada jam 4 keatas,

intensitas menunjukkan nilai rata rata dibawah 10.000 lux, hal ini disebabkan

matahari sudah condong kebarat sehingga intensitas yang diterimapun berkurang

drastis. Dan nilai yang cukup parah didapat pada jam 6.00, dimana rata rata

intensitas yang masuk hanya 655 lux, pada keadaan ini matahari sudah terbenam

dibarat.

4.1.2 Analisa Pengukuran Suhu

Pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan termocouple digital, dimana

sensor dari termocouple ini diletakkan ditengah bagian pinggir solar cell.

Termocouple digital ini dapat dihubungkan kekomputer sehingga data dapat

direcord dikomputer. Dibawah ini akan ditampilkan grafik suhu terhadap waktu

pada hari selasa, 20 april 2010.

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 44: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

30

Universitas Indonesia

Gambar 4.1 Grafik perubahan suhu terhadap waktu pada hari selasa, 20 april 2010

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa pada pagi hari jam 8.30 didapat nilai suhu

sebesar 29 derajat celcius, dikarenakan pada pagi hari matahari masih berada

ditimur walaupun sudah agak naik sedikit, tetapi karena tidak menerima matahari

secara langsung, maka panas yang diterimapun masih rendah. Setelah jam 9 suhu

meningkat hingga mencapai 38 derajat celcius, tetapi pada waktu ini, suhu

berubah ubah dikarenakan panas matahari mulai tertutup awan, walaupun

perubahan yang ada tidak cukup signifikan karena cahaya matahari yang adapun

masih belum sepenuhnya berada vertikal diatas. Perubahan ini juga terjadi pada

jam 10- jam 3 dikarenakan awan yang bergerak, yang terkadang menutupi

matahari. Diatas jam 4, menunjukkan suhu yang mulai stabil, tetapi pada kondisi

ini suhu mulai turun hingga sekitar 32 derajat celcius.

4.1.3 Analisa Arus Terhadap Suhu Dan Intensitas Cahaya

Pengukuran arus dilakukan dengan menggunakan multimeter digital, yang dapat

direcord dikomputer. Multimeter yang dipakai secara otomatis mati sekitar

setengah jam sekali, dan terkadang lupa untuk menyalakannya sehingga ada

beberapa data yang tidak terrecord. Dibawah ini akan disajikan grafik perubahan

arus terhadap waktu yang diukur pada hari selasa, 20 april 2010.

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 45: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

31

Universitas Indonesia

Gambar 4.2 Grafik arus terhadap waktu pada selasa, 20 april 2010

Dari grafik diatas didapat bahwa pada pagi hari dikarenakan matahari masih

berada ditimur, sehingga intensitas matahari yang diterima masih rendah, Oleh

karena itu, karena hubungan intensitas matahari yang diterima sebanding dengan

arus yang dihasilkan oleh solar cell maka arus yang dihasilkan pada waktu inipun

rendah. Pada waktu ini arus hanya berkisar dibawah 0.5 Ampere. Tetapi pada pagi

hari ini rangkaian sempat mengalami open circuit dikarenakan kabel konektor

yang renggang, tetapi hanya terjadi beberapa menit saja. Intensitas terus

meningkat dikarenakan matahari yang terus naik menyebabkan arus yang

meningkat, pada jam 9 didapat arus hampir mencapai 3 ampere, tetapi pada

beberapa menit sebelumnya tepatnya 8.57 arus menurun drasti hingga 1 Ampere

dikarenakan ada awan besar yang menutupi matahari, sehingga intensitaspun

berkurang yang akhirnya berakibat arus yang rendah.

Dari jam 9 sampai sekitar jam 11 menunujukkan arus yang terus meningkat,

dimana mataharipun terus naik hingga hampir mendekati posisi paling vertikal.

Ketika mendekati jam 11, nilai arus yang terukur mendekati nilai 4 ampere, tetapi

kemudian terdapat perubahan yang cukup signifikan antara nilai 4.5 ampere

hingga turun mencapai 0.5 ampere, hal ini juga terjadi pada jam 12, bahkan pada

jam 12 ini perubahan lebih bervariasi lagi dengan arus puncak 3.825 ampere dan

arus terendah mencapai 0.325, setelah dirata rata hampir mencapai 2 ampere, hal

ini terjadi dikarenakan pergerakan dari awan yang dapat menutupi matahari,

setelah awan itu menjauh melewati matahari, datang awan lain yang menutupi

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 46: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

32

Universitas Indonesia

matahari lagi, begitulah hal ini terjadi secara terus menerus sehingga didapatkan

grafik arus yang berubah ubah, perubahan ini terjadi juga pada jam 1 sampai jam

3, tetapi pada waktu tersebut perubahan tidak berlangsung diseluruh waktu pada

jam tersebut. Ketika jam 3.40 didapat arus yang mulai stabil. Tetapi pada waktu

ini arus terus menurun hingga dibawah satu ampere dikarenakan matahari sudah

condong berada disebelah barat. Jam4 juga sama didapat arus yang stabil dibawah

satu ampere. Ketika jam 5 didapat arus yang semakin menurun dibawah 0.5

ampere hingga mencapai dibawah 0.1 ampere pada saat jam 5.48, pada waktu ini

matahari sudah terbenam dibarat.

Hubungan antara intensitas cahaya dan arus yang dihasilkan

Dari intensitas cahaya yang diukur setiap setengah jam sekali dapat dibuat grafik

antara rata rata intensitas cahaya yang masuk dengan arus yang dihasilkan solar

cell setengah menit sekali.

Gambar 4.3 Hubungan antara arus dan intensitas cahaya pada hari selasa, 20 april

2010

Intensitas yang ditunjukkan pada gambar tersebut dihitung dari jam 8.30 dari

sebelah kiri dengan intensitas rata rata 6160 lux menghasilkan arus kurang dari

0,1 A. Intensitas yang diukur tersebut mempunyai interval waktu pengukuran

setengah jam sekali, jadi pada akhir pengukuran didapat intensitas cahaya sebesar

655 lux pada jam 18.00. Dapat dilihat bahwa pada pagi hari, arus naik sesuai

dengan kenaikan intensitasnya. Pada 11.30 didapat bentuk penurunan arus hingga

mencapai 0,657 A, sesuai dengan intensitas cahaya yang rendah pada saat itu

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 47: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

33

Universitas Indonesia

yaitu hanya sebesar 15650 lux. Yang sedikit mengherankan bahwa pada jam 12

keatas, nilai arus rata rata yang dihasilkan solar cell berbeda dengan nilai arus rata

rata yang dihasilkan sebelum jam 11. Dapat dilihat bahwa pada jam 10.00 didapat

nilai arus rata rata yang dihasilkan yaitu sebesar 3,3 A dengan rata rata intensitas

cahaya yang masuk sebesar 82.800, sedangkan pada jam 12.31 didapat arus rata

rata yang dihasilkan sebesar 2,48A dengan rata rata intensitas cahaya yang masuk

sebesar 83.600 lux. Harusnya dengan nilai intensitas cahaya sebesar 83.600 lux

tersebut dapat menghasilkan arus yang lebih besar dari 3,3 A ditambah lagi

perbedaan nilai yang dihasilkan jauh lebih kecil dari nilai tersebut. Analisa dari

kasus tersebut diantaranya yang pertama pada jam 12.31 intensitas matahari lebih

signifikan berubah dikarenakan lebih banyak pergerakan awan pada waktu itu,

sehingga juga didapat perubahan arus (dapat dilihat dilampiran), perlu

diperhatikan bahwa nilai intensitas cahaya dan arus yang ditunjukkan pada

gambar adalah nilai rata rata yang diukur selama setengah menit. Yang kedua

bahwa pada waktu tersebut suhu yang terukur lebih tinggi daripada jam 10.00, hal

ini membuat R seri solar cell pada jam 12.31 meningkat, sehingga meningkatkan

rekombinasi yang terjadi karena losses pengumpulan carrier dan menurunkan nilai

arus yang dihasilkan. Selanjutnya setelah jam 15.30 dan seterusnya didapat

penurunan nilai intensitas dan begitu juga nilai arusnya. Pada jam 16. Didapat

intensitas cahaya kurang dari 10.000 lux tepatnya 9.560 lux, sehingga arus yang

dihasilkanpun hanya sebesar 0,38 A. Diakhir pengukuran pada jam 6 didapat

intensitas yang sangat rendah yaitu sebesar 655 lux, dengan arus yang dihasilkan

sebesar 0,04 A, pada waktu ini matahari sudah terbenam disebelah barat.

Hubungan antara arus dan temperatur

Hubungan antara arus dan temperatur dapat digambarkan pada grafik berikut :

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 48: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

34

Universitas Indonesia

Gambar 4.4 Grafik arus terhadap temperatur pada hari selasa, 20 april 2010

Pada grafik diatas dapat digambarkan bahwa temperatur berpengaruh terhadap

arus. Pada pagi hari temperatur solar cell rendah, begitu juga arusnya, tetapi

kemudian arus naik diikuti dengan kenaikan temperatur. Demikian juga pada

waktu arus turun hingga 0,657, suhu pada waktu itu juga sebesar 34,8 derajat

celcius. Temperatur semakin naik ketika siang hari, karena matahari semakin

berada diposisi puncak. Pada 12.31 suhu mencapai 38,6 derajat celcius, pada

kondisi ini arus semakin turun, dikarenakan hambatan seri dari solar cell

meningkat, hal ini juga terjadi pada titik waktu setelahnya, hingga jam 14.14 suhu

masih mencapai 37,6 derajat celcius, arus pada waktu ini juga rendah. Disore hari,

arus turun diikuti dengan penurunan temperatur, dengan temperatur akhir pada

jam 18.00 sebesar 31 derajat celcius.

4.1.4 Analisa Tegangan Terhadap Suhu dan Intensitas Cahaya

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 49: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

35

Universitas Indonesia

Gambar 4.5 Grafik tegangan terhadap waktu pada hari selasa, 20 april 2010

Dari grafik diatas didapat nilai tegangan pada pagi hari sekitar sebesar 13 Volt.

Tetapi pada waktu ini, dikarenakan rangkaian sempat mengalami open circuit,

maka dapat terjadi kenaikan tegangan, sekitar sebesar 17,7 Volt-17,9 Volt. Sesuai

dengan teori yang ada bahwa intensitas cahaya yang masuk juga mempengaruhi

tegangan dari solar cell, maka pada pagi hari itu hanya didapat tegangan yang

masih kecil. Beberapa jam kemudian didapat kenaikan tegangan, walaupun

kenaikannya tidak seperti pada arus. Pada jam 9 didapat nilai tegangan sekitar

sebesar 14 Volt, sesuai dengan kenaikan intensitas pada waktu ini, tetapi sesuai

teori bahwa intensitas mempengaruhi tegangan tetapi tidak terlalu signifikan. Pada

jam 10 didapat nilai tegangan rata rata sekitar 14,5 Volt. Tetapi setelah jam 11,

terdapat penurunan nilai tegangan. Pada waktu tersebut didapat penurunan nilai

tegangan mencapai 13 volt-14 Volt, dikarenakan awan yang menutupi cahaya

matahari, sehingga intensitas yang diterimapun berkurang, dan mempengaruhi

nilai tegangan yang dihasilkan. Tetapi pada jam 12 keatas didapat fluktuasi

tegangan yang cukup signifikan. Tegangan bisa naik hingga mencapai 19.8 Volt,

dikarenakan intensitas cahaya yang tinggi menyebabkan tegangan naik secara

logaritmik, tetapi karena ada pergerakan dari awan yang bergerak, dan menutupi

matahari kemudian bergerak menjauhi matahari, dan bergantian dengan awan lain

yang menutupi matahari lagi, menyebabkan grafik fluktuasi tegangan seperti pada

gambar grafik tersebut. Fluktuasi tegangan tersebut terjadi hingga jam 3.

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 50: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

36

Universitas Indonesia

Pada jam 4 dan jam 5 didapat nilai tegangan yang mulai stabil, pada waktu ini

didapat nilai tegangan sekitar sebesar 14,5 Volt. Pada kondisi ini matahari sudah

mulai condong kebarat, dan intensitas cahaya yang diterimapun berkurang. Tetapi

dari jam 5 ini dilanjutkan sampai jam 6, didapat nilai tegangan yang semakin

menurun, dikarenakan posisi dari matahari sendiri yang semakin terbenam

dibarat, dan hampir sangat sedikit sekali intensitas yang dapat diterima. Pada jam

6 menunjukkan nilai tegangan sebesar 13,76, menunjukkan pada kondisi ini masih

terdapat intensitas matahari yang masuk, walaupun sangat sedikit sekali, sebagai

perbandingan bahwa pada waktu ini intensitas cahaya rata rata adalah sebesar 655

lux, membuktikan bahwa masih ada intensitas matahari yang dapat diserap.

Hubungan intensitas cahaya dan tegangan

Hubungan antara tegangan dan intensitas cahaya juga ditunjukkan pada grafik

dibawah ini :

Gambar 4.6 Grafik tegangan dan intensitas cahaya pada hari selasa, 20 april 2010

Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa intensitas cahaya yang masuk

berpengaruh terhadap tegangan yang dibangkitkan solar cell, tetapi perubahannya

tidak terlalu signifikan, berbeda dengan arus. Pada awal dapat dilihat bahwa

dengan intensitas 6160 dihasilkan tegangan 18 Volt, ini dikarenakan kesalahan

pengukuran sehingga tegangan yang diukur tersebut adalah tegangan open circuit.

Selanjutnya tegangan naik dari 14 Volt hingga puncaknya pada siang hari, yang

dapat mencapai 18 Volt. Setelah itu diikuti dengan penurunan nilai tegangan,

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 51: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

37

Universitas Indonesia

hingga didapat tegangan diakhir percobaan yaitu pada jam 18.00 sebesar 13,77

Volt.

Hubungan antara tegangan dan temperatur

Gambar 4.7 Grafik tegangan terhadap suhu pada hari selasa, 20 april 2010

Seperti dinyatakan sebelumnya bahwa dikarenakan kesalahan pengukuran jadi

pada waktu jam 8.30, rangkaian masih open circuit. pada grafik tersebut dapat

digambarkan bahwa kedua parameter (tegangan dan suhu) tersebut hampir

mendekati nilai konstan, karena perubahan yang terjadi tidak terlalu signifikan.

Yang dapat dianalisa bahwa kenaikan dan penurunan antara suhu dan tegangan

yang dibangkitkan hampir sama disetiap waktu. Yang menjadi catatan bahwa

pada saat suhu tinggi, intensitas cenderung tinggi, makanya harusnya tegangan

yang dibangkitkanpun tinggi, tetapi karena pada kondisi suhu tinggi hambatan seri

meningkat maka kenaikan tegangan tersebut menjadi tidak tinggi.

4.2 Analisa Pengukuran Pencatuan Daya dengan Solar Cell 130 Wattpeak

Pengukuran ini sebenarnya hampir sama dengan pengukuran sebelumnya,

bedanya pada pengukuran pencatuan daya pada kali ini menggunakan solar cell

dengan daya maksimum sebesar 130 watt ini. Solar cell 80 wattpeak yang diuji ini

ada dua, jadi pengukuran dilakukan selama 4 hari dua hari untuk solar cell

pertama dan dua hari untuk solar cell kedua. Dibawah ini akan dijelaskan

pengukuran yang dilakukan pada salah satu solar cell 130 wattpeak ini, yang

dilakukan pada hari rabu, tanggal 4 mei 2010.

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 52: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

38

Universitas Indonesia

Pada hari rabu tersebut dilakukan pengukuran dengan tegangan awal aki sebesar

12,13 Volt. Pada akhir percobaan didapat tegangan akhir sebesar 13,1 Volt.

Sedikit lebih besar daripada pengukuran pada solar cell dengan 80 wattpeak pada

penjelasan diatas.

4.2.1 Analisa Pengukuran Intensitas Cahaya Matahari

Pada hari tersebut didapat data intensitas cahaya yang ditampilkan pada tabel

dibawah ini :

Tabel 4.2 Data intensitas cahaya matahari pada hari Rabu, 4 mei 2010

Waktu max min average satuan

7:45:00 AM 1224 1158 1215 x10lux

8:15:00 AM 1433 1297 1407 x10lux

8:45:00 AM 1991 1748 1973 x10lux

9:15:00 AM 400 316 394 x100lux

9:45:00 AM 684 533 576 x100lux

10:15:00 AM 627 538 567 x100lux

10:45:00 AM 934 779 875 x100lux

11:15:00 AM 1127 689 1106 x100lux

11:46:00 AM 1085 845 1063 x100lux

12:15:00 PM 1131 206 882 x100lux

12:45:00 PM 322 292 313 x100lux

1:16:00 PM 349 304 338 x100lux

1:45:00 PM 348 332 344 x100lux

2:15:00 PM 517 337 396 x100lux

2:45:00 PM 516 458 474 x100lux

3:15:00 PM 653 197 541 x100lux

3:45:00 PM 1027 889 914 x10lux

4:15:00 PM 543 473 527 x10lux

4:45:00 PM 477 408 472 x10lux

5:15:00 PM 334 311 317 x10lux

5:45:00 PM 851 818 823 x1lux

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 53: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

39

Universitas Indonesia

6:00:00 PM 76 70 71 x1lux

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa pada pagi hari jam 7.45, intensitas rata rata

sebesar 12.150 lux. Pada waktu ini seperti biasa cahaya yang datang masih bias,

perbedaan antara benda yang disinari dan bayangannya tidak terlalu signifikan

dan cahaya yang tampakpun berwarna kuning kemerah merahan. Setengah jam

kemudian intensitas naik sekitar 2.000 lux, dengan warna langit lebih cerah dari

sebelumnya. Baru setengah jam lagi setelahnya warna langit sudah mulai kuning,

tetapi belum terlalu panas dengan intensitas rata rata sebesar 19.730 lux. Setelah

itu didapati data bahwa pada jam 9.15 panas matahari mulai terasa, dan intensitas

rata ratapun naik hingga sebesar 39.400 lux. Kenaikan ini berlanjut hingga

puncaknya sekitar jam 11, pada jam 11.15 didapat intensitas rata rata sebesar

110.600 lux. Pada kondisi puncak, yaitu antara jam 11.30 hingga jam 15.30

didapat intensitas yang berubah ubah, hal ini disebabkan karena pergerakan dari

awan yang menutupi matahari dan terus bergerak meninggalkannya, dan terjadi

pada awan awan yang lain. Contohnya pada jam 12.15 didapat intensitas

maksimum selama setengah menit adalah sebesar 113.100, tetapi nilai

minimumnya bisa mencapai 20.600 lux, dengan nilai intensitas rata rata sebesar

88.200 lux. Pada jam 4.15 didapat intensitas yang mulai stabil, tetapi nilai

intensitas rata rata yang masuk cukup rendah yaitu sebesar 5.270 lux. Setelah

waktu ini didapat penurunan intensitas hingga mencapai nilai intensitas rata rata

sebesar 71 lux diakhir pengukuran (jam 18.00).

4.2.2 Analisa Pengukuran Suhu

pengukuran perubahan suhu selama satu hari ditampilkan pada grafik dibawah ini

:

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 54: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

40

Universitas Indonesia

Gambar 4.8 Grafik perubahan suhu terhadap waktu pada rabu 4 mei april

Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa pada pagi hari didapat perubahan suhu

yang kecil, bernilai sebesar 28-29 derajat celciuspada jam 8. Pada pagi hari ini

didapat kenaikan suhu secara kontinu, walaupun perubahan yang terjadi tidak

besar. Hingga jam 9.30, didapat peningkatan suhu, walaupun kecil, pada waktu ini

suhu mencapai 35 derajat celcius. Tetapi setelah waktu ini didapat perubahan suhu

yang cukup signifikan, yaitu berkisar 32 hingga 40 derajat celcius, dikarenakan

posisi dari matahari sendiri yang sudah berada diatas, sehingga cahayanya bisa

langsung diterima ke sensor sebesar 40 derajat celcius, tetapi walaupun begitu,

ada pergerakan cepat awan yang dapat menutupinya, sehingga suhu dapat rendah

hingga 32 derajat celcius. Perubahan signifikan dari suhu ini berlangsung hingga

jam3, tetapi pada jam 12.30 didapat penurunan suhu sehingga perubahan suhu

sebesar 35 hingga 32 derajat celcius, dan perubahan nilai ini terjadi hingga 3.30.

Setelah jam 3.30, suhu mulai turun walaupun penurunannya kecil, hingga didapat

suhu diakhir percobaan sebesar 30 derajat celcius.

4.2.3 Analisa Arus Terhadap Suhu dan Intensitas Cahaya

Dibawah ini disajikan grafik perubahan arus terhadap waktu yang diukur pada

hari rabu, 4 mei 2010 :

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 55: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

41

Universitas Indonesia

Gambar 4.9 Grafik arus terhadap waktu pada rabu, 4 mei 2010

Pada grafik diatas, dapat diketahui bahwa sekitar jam 8 arus yang masuk sekitar 1

Ampere, dikarenakan intensitas cahaya yang masih rendah, karena mataharipun

masih condong disebelah timur. Setelah jam 8 didapat perubahan arus, hingga

pada jam 9 didapat nilai arus sebesar 1,7 Ampere, perubahan ini tetap terjadi jam

10, sesuai dengan posisi dari matahari yang naik, sehingga intensitas cahaya yang

diterimapun naik dan menghasilkan arus yang lebih besar. Tetapi sekitar jam 9.40

hingga jam 10.15 didapat nilai arus sebesar nol, ini dikarenakan pada waktu

tersebut ada kabel yang menghubungkan voltage regulator dan accumulator

menjadi renggang, sehingga rangkaian menjadi open circuit, dan arus yang

diterimapun bernilai nol. Pada jam 10.30 arus yang dihasilkan mencapai 5

ampere, pada waktu ini matahari hampir berada dipuncak, sehingga arus yang

dihasilkanpun hampir mencapai maksimum. Selanjutnya setelah titik ini didapat

beberapa perubahan arus seperti pada jam 10.36, pada waktu ini didapat arus yang

dihasilkan sebesar 1,4 ampere, ini dikarenakan terdapat awan yang menutupi

matahari. Hal ini juga terjadi pada beberapa titik yang lain. Tetapi pada sekitar

jam 11.30 didapat perubahan yang cukup signifikan, arus yang dihasilkan

bervariasi bisa mencapai 1 ampere, tetapi juga bisa mencapai lebih dari 5 ampere.

Hal ini terjadi disamping variasi dari intensitas cahaya matahari yang masuk,

hambatan seri pada waktu ini juga naik karena suhu yang meningkat. Selanjutnya

didapat arus yang sedikit antara jam 12.30 hingga 1.30 dikarenakan ada awan tipis

yang menutupi matahari, sehingga intensitas yang diterima berkurang, suhupun

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 56: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

42

Universitas Indonesia

menurun, sehingga arus yang dihasilkan cukup rendah berkisar 2 ampere dan

cukup stabil. Perubahan yang cukup signifikan terjadi lagi setelah jam 1.30 hingga

jam 3.30, yang terjadi karena hal yang sama pada jam 11.30, tetapi pada kondisi

ini variasi arus yang dihasilkan lebih rendah yaitu dibawah 3 ampere hingga

mencapai 0,1 ampere dikarenakan matahari sudah berubah posisi, lebih turun

daripada sebelumnya. Setelah jam 4 didapat arus yang lebih stabil, tetapi didapati

penurunan arus hingga mencapai nol diakhir percobaan

Hubungan antara intensitas cahaya dan arus yang dihasilkan

Gambar 4.10 Hubungan antara arus dan intensitas cahaya pada pengukuran rabu,

4 mei 2010

Grafik diatas menunjukkan hubungan antara intensitas rata rata yang dihitung

selama setengah menit, yang dihitung setiap setengah jam sekali dimulai dari jam

7.45, dan begitu juga arus yang ditampilkan, merupakan arus rata rata yang

dihitung selama setengah menit. Dari grafik diatas tersebut dapat dilihat bahwa

sebagian besar kenaikan intensitas cahaya matahari menghasilkan kenaikan pada

arus yang dihasilkan. Walaupun ada penurunan intensitas yang tidak diikuti

dengan penurunan arus, seperti pada intensitas rata rata sebesar 87.500 lux arus

yang dihasilkan sebesar rata rata 5,195 ampere, tetapi beberapa jam berikutnya

didapat intensitas rata rata sebesar 88.200 lux, yang harusnya menghasilkan arus

lebih besar dari 5 ampere, tetapi kenyataannya arus rata rata yang dihasilkan

hanya sebesar 1,8 ampere. Hal ini dapat terjadi karena pergerakan dari awan yang

cepat, menyebabkan perubahan intensitas yang cepat pula, sehingga karena alat

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 57: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

43

Universitas Indonesia

yang digunakan untuk menghitung intensitas dan arus berbeda, hal ini dapat

menyebabkan pengukuran yang tidak tepat. Dan semakin sore, dengan penurunan

intensitas, arus yang dihasilkanpun turun. Dari sini dapat disimpulkan bahwa

intensitas dan mempunyai hubungan yang linear, walaupun pada kondisi tertentu

hubungan ini dapat menjadi tidak linear, seperti pada suhu yang tinggi, sehingga

hambatan serinya tinggi pula. Dan bentuk intensitas dan arus dalam satu hari,

dapat digambarkan seperti bentuk cosinus terbalik.

Hubungan antara arus dan temperatur

Hubungan antara arus dan temperatur dapat digambarkan pada grafik berikut :

Gambar 4.11 Grafik terhadap temperatur pada hari rabu, 4 mei 2010

Pada pagi hari kenaikan arus linear dengan kenaikan arus. Tetapi pada sianghari,

dimana terdapat pergerakan yang cepat, menyebabkan perubahan suhu dan

intensitas menyebabkan hubungan antara suhu dan arus ini tidak linear. Tetapi

pada sore hari didapat penurunan arus yang diikuti dengan penurunan suhu yang

memiliki hubungan yang cukup linear.

4.2.4 Analisa Tegangan Terhadap Suhu dan Intensitas Cahaya

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 58: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

44

Universitas Indonesia

Gambar 4.12 Grafik tegangan terhadap waktu pada hari rabu, 4 mei 2010

Dari grafik diatas diatas menunjukkan perubahan tegangan yang terjadi selama

satu hari pada hari rabu, 4 mei 2010. Diawal pengukuran, yaitu jam 7.45 didapat

tegangan solar cell sekitar sebesar 13,6 V, sesuai dengan posisi dari matahari yang

masih condong berada ditimur. Tetapi kemudian nilai tegangan ini juga naik

sampai menjelang siang. Tetapi pada sekitar jam 7.56 hingga jam8.14 terjadi

keanehan. Pada jam 7.56 tegangan yang dihasilkan turun dari harga awal, yaitu

mencapai 8 volt, perlahan lahan nilai tegangan ini naik hingga mencapai 23 volt

pada jam 8.14, setelah itu kembali lagi ke nilai semula yaitu 14 volt. Padahal pada

kondisi tersebut nilai arus yang dihasilkan hampir konstan begitu juga nilai suhu

yang diukur, perubahannya tidak terlalu signifikan, tetapi sangat disayangkan

pada waktu ini nilai intensitas tidak terukur jadi tidak bisa dianalisa dari

intensitasnya. Pada jam 9.3 tegangan yang dihasilkan hampir mendekati nilai

puncak yaitu sekitar 15,6 volt. Selanjutnya untuk beberapa waktu kemudian mulai

didapatkan perubahan tegangan yang cukup signifikan. Nilai tegangan yang

dihasilkan bisa mencapai 19,5 volt. Ini disebabkan konektor antara voltage

regulator dan accumulator ada yang renggang, menyebabkan rangkaian menjadi

tanpa beban atau open circuit, sehingga tegangan yang terukurpun adalah

tegangan open circuit. dan pastinya bahwa tegangan open circuit lebih besar

daripada tegangan dengan beban, makanya didapat nilai fluktuatif untuk beberapa

waktu, hingga jam 10.16. Setelah itu nilai teganganpun konstan kembali, tetapi

dikarenakan pada saat jam 10, mulai banyak pergerakan dari awan menyebabkan

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 59: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

45

Universitas Indonesia

perubahan suhu dan intensitas cahaya yang masuk menyebabkan perubahan

tegangan yang dibangkitkan solar cell. Pada saat tertutup awan, untuk contoh pada

saat jam 10.56, suhu mencapai 33 derajat celcius, tegangan dapat mencapai 14,3

volt dengan arus sebesar 1,5 ampere. Hal ini dapat terjadi pada siang hari dimana

intensitas matahari yang diukur tinggi, tetapi terkadang karena pergerakan awan

juga banyak, sehingga didapat fluktuatif nilai tegangan untuk beberapa waktu.

Dari grafik diatas dapat dilihat nilai fluktuatif ini terjadi antara jam 11 hingga jam

4. Setelah waktu tersebut nilai tegangan mulai stabil, tetapi karena matahari

condong berada dibarat, tegangan yang dihasilkanpun mulai turun, hingga pada

jam 6 tegangan yang dihasilkan dapat mencapai 8 volt.

Hubungan intensitas cahaya dan tegangan

Hubungan antara tegangan dan intensitas cahaya juga ditunjukkan pada grafik

dibawah ini :

Gambar 4.13 Grafik tegangan dan intensitas cahaya pada hari rabu, 4 mei 2010

Grafik perubahan intensitas terhadap tegangan yang ditunjukkan diatas

mempunyai bentuk yang hampir sama dengan grafik intensitas terhadap arus,

hanya perubahan besar intensitas mempengaruhi sedikit tegangan yang dihasilkan,

jadi tidak seperti arus yang berubah signifikan apabila intensitas yang diterima

juga berubah signifikan. Dipagi hari intensitas dan tegangan hampir mempunyai

hubungan yang linear, semakin tinggi intensitas yang diterima, semakin tinggi

pula tegangan yang dibangkitkan. Hal ini pun terjadi pada sore hari, karena

intesitas cahaya matahari berkurang, tegangan yang dibangkitkanpun berkurang.

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 60: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

46

Universitas Indonesia

Tetapi pada siang hari hubungan ini tidak terlalu kelihatan, beberapa kondisi

masih membuktikan bahwa kenaikan intensitas mempunyai efek kenaikan pada

tegangan, tetapi beberapa kondisi lain ada juga yang menggambarkan penurunan

intensitas tidak diikuti dengan penurunan nilai tegangan yang dibangkitkan.

Untuk contoh pada intensitas rata rata sebesar 88.200 lux menghasilkan tegangan

rata rata sebesar 14,85 volt, sedangkan untuk intensitas setengah jam berikutnya

intensitas rata rata yang terukur sebesar 31.300 lux menghasilkan tegangan

sebesar 15,26 volt. Perlu diperhatikan bahwa intensitas cahaya matahari dan

tegangan yang diperlihatkan adalah nilai rata rata yang diukur selama setengah

menit. Pada kasus ini, kemungkinan dapat terjadi karena pada intensitas rata rata

sebesar 88.200 lux, terjadi perubahan yang cukup signifikan dari intensitas cahaya

yang diterima pada saat itu, intensitas maksimum dan minimum pada saat itu

berturut turut masing masing sebesar 113.100 lux dan 20.600 lux. Ini sangat

mungkin terjadi karena pergerakan awan yang menyebabkan perubahan intensitas

dan suhu yang menyebabkan tegangan yang dihasilkanpun berubah ubah, dan ini

merusak data yang didapat.

Hubungan antara tegangan dan temperatur

Hubungan antara tegangan dan temperatur dapat digambarkan pada grafik

dibawah ini :

Gambar 4.14 Tegangan terhadap suhu pada hari rabu, 4 mei 2010

Suhu dan intensitas adalah dua parameter yang saling berkaitan, biasanya

kenaikan intensitas diikuti oleh kenaikan suhu. Dari grafik diatas dapat dilihat

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 61: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

47

Universitas Indonesia

bahwa hubungan antara suhu dan tegangan memiliki hubungan yang mirip dengan

hubungan antara intensitas dan tegangan. Pada pagi hari, kenaikan suhu diikuti

oleh kenaikan tegangan, begitu juga pada sore hari, penurunan suhu diikuti oleh

penurunan tegangan. Tetapi pada siang hari, beberapa titik menggambarkan

hubungan yang tidak linear antara suhu dan tegangan. Hal ini dikarenakan selain

karena perubahan awan yang menyebabkan ketidak akuratan dalam pengambilan

data, sesuai teori bahwa suhu yang tinggi akan menurunkan nilai tegangan open

circuit, sehingga tegangan yang terukurpun rendah.

4.3 Hubungan Suhu, Intensitas Cahaya, Arus dan Tegangan

4.3.1 Hubungan Suhu, Intensitas Cahaya, Arus dan Tegangan pada Solar

Cell 80 Wattpeak

Hubungan antara intensitas cahaya, suhu dan arus

Pada analisa berikut ini akan dijelaskan hubungan antara intensitas cahaya

matahari yang masuk dengna arus yang dihasilkan dari beberapa kali pengukuran,

dengan memisahkannya berdasarkan perbedaan suhu. Jadi dengan

mengelompokkan kelas suhu, didapat perbedaan antara hubungan intensitas dan

arus untuk satu suhu dengan suhu lainnya. Hubungan antara intensitas cahaya

matahari dan arus yang dihasilkan untuk keseluruhan pengukuran dengan

menggunakan solar cell 80 wattpeak dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

Gambar 4.15 Grafik hubungan antara intensitas, suhu dan arus

Persamaan grafik untuk suhu 25-29 derajat celcius adalah y = 4E-05x - 0,003

dengan nilai y adalah nilai arus dan x adalah nilai intensitas cahaya, dengan nilai

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 62: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

48

Universitas Indonesia

keakuratan garis / kehandalan perkiraan sebesar 0.892. Untuk suhu 30-34 derajat

celcius, persamaan garisnya adalah y = 4E-05x - 0,002 dengan nilai keakuratan

garis / kehandalan perkiraan sebesar 0.985. Sedangkan untuk suhu 35-39 derajat

celcius, persamaan garisnya adalah y = 4E-05x + 0,092 dengan nilai keakuratan

garis / kehandalan perkiraan sebesar 0.952.

Pada grafik diatas kita dapat menyimpulkan bahwa yang pertama bertambahnya

nilai intensitas cahaya matahari yang jatuh mengenai permukaan solar cell

menyebabkan kenaikan arus yang dapat dihasilkan oleh solar cell. Yang kedua

adalah hubungan antara suhu dan arus yang dihasilkan, bahwa semakin tinggi

suhu pada permukaan cell akibat panas matahari, maka semakin tinggi pula nilai

arus yang dihasilkan. Hasil ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa

kenaikan intensitas dan suhu, akan mengakibatkan kenaikan arus yang dihasilkan.

Hubungan antara intensitas cahaya, suhu dan tegangan

Hubungan antara intensitas cahaya, suhu dan tegangan dapat dilihat pada grafik

berikut ini :

Gambar 4.16 Grafik hubungan antara intensitas, suhu dan tegangan

Persamaan grafik untuk suhu 25-29 derajat celcius adalah y = 3E-05x + 13,38

dengan nilai y adalah nilai tegangan dan x adalah nilai intensitas cahaya, dengan

nilai keakuratan garis / kehandalan perkiraan sebesar 0.986. Untuk suhu 30-34

derajat celcius, persamaan garisnya adalah y = 7E-06x + 14,50 dengan nilai

keakuratan garis / kehandalan perkiraan sebesar 0.962. Sedangkan untuk suhu 35-

39 derajat celcius, persamaan garisnya adalah y = 2E-05x + 13,00 dengan nilai

keakuratan garis / kehandalan perkiraan sebesar 0.816.

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 63: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

49

Universitas Indonesia

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa kenaikan intensitas cahaya matahari

dengan suhu yang sama, akan mengakibatkan nilai tegangan yang dibangkitkan

meningkat pula. Sedangkan kenaikan suhu (dibawah suhu 35 derajat celcius)

untuk nilai intensitas cahaya yang sama, akan menyebabkan kenaikan nilai

tegangan yang dibangkitkan, tetapi pada suhu yang cukup tinggi (pada kasus

disini suhu 35-39 derajat celcius dianggap tinggi) dapat mengurangi nilai

tegangan yang dibangkitkan. Hal ini sesuai teori bahwa kenaikan intensitas

cahaya akan meningkatkan nilai tegangan yang dibangkitkan, sedangkan suhu

akan meningkatkan nilai tegangan pada suhu rendah, tetapi pada suhu yang cukup

tinggi justru membuat nilai tegangan yang dibangkitkan berkurang.

4.3.2 Hubungan Suhu, Intensitas Cahaya, Arus dan Tegangan pada Solar

Cell 130 Wattpeak

Hubungan antara intensitas cahaya, suhu dan arus

Hubungan antara intensitas cahaya, suhu dan arus dapat dilihat pada grafik berikut

ini :

Gambar 4.17 Grafik hubungan antara intensitas, suhu dan arus

Persamaan grafik untuk suhu 25-29 derajat celcius adalah y = 7E-05x - 0,039

dengan nilai y adalah nilai arus dan x adalah nilai intensitas cahaya, dengan nilai

keakuratan garis / kehandalan perkiraan sebesar 0.985. Untuk suhu 30-34 derajat

celcius, persamaan garisnya adalah y = 7E-05x - 0,027 dengan nilai keakuratan

garis / kehandalan perkiraan sebesar 0.989. Sedangkan untuk suhu 35-39 derajat

celcius, persamaan garisnya adalah y = 7E-05x + 0,168 dengan nilai keakuratan

garis / kehandalan perkiraan sebesar 0.933.

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 64: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

50

Universitas Indonesia

Hasil yang didapat diatas hampir sama dengan hasil yang didapatkan pada

pengukuran menggunakan solar cell 80 wattpeak, dimana baik kenaikan intensitas

cahaya maupun suhu dapat meningkatkan nilai arus yang dihasilkan.

Hubungan antara intensitas cahaya, suhu dan tegangan

Hubungan antara intensitas cahaya, suhu dan tegangan dapat dilihat pada grafik

berikut ini :

Gambar 4.18 Grafik hubungan antara intensitas, suhu dan tegangan

Persamaan grafik untuk suhu 25-29 derajat celcius adalah y = 4E-05x + 13,72

dengan nilai y adalah nilai tegangan dan x adalah nilai intensitas cahaya, dengan

nilai keakuratan garis / kehandalan perkiraan sebesar 0.837. Untuk suhu 30-34

derajat celcius, persamaan garisnya adalah y = 4E-05x + 14,46 dengan nilai

keakuratan garis / kehandalan perkiraan sebesar 0.962. Sedangkan untuk suhu 35-

39 derajat celcius, persamaan garisnya adalah y = 4E-05x + 13,50 dengan nilai

keakuratan garis / kehandalan perkiraan sebesar 0.996.

Pada grafik diatas dapat disimpulkan bahwa hasil yang sama didapatkan pada

pengukuran dengan menggunakan solar cell dengan daya 130 wattpeak. Dimana

hubungan antara suhu dan tegangan, dapat dilihat bahwa pada suhu 25-34 derajat

celcius kenaikan suhu menyebabkan kenaikan dari nilai tegangan yang

dibangkitkan, tetapi pada suhu 35-39 derajat celcius, tegangan yang dibangkitkan

justru menjadi turun. Sedangkan untuk hubungan antara intensitas cahaya yang

masuk dan tegangan dapat digambarkan bahwa kenaikan intensitas cahaya dapat

meningkatkan nilai tegangan yang dibangkitkan.

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 65: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

51

Universitas Indonesia

4.4 Efisiensi

Efisiensi adalah perbandingan antara keluaran dan masukan. Efisiensi disini

bukan dimaksudkan efisiensi dari solar cell, tetapi dalam hal ini efisiensi yang

diukur adalah efisiensi antara energi yang disuplai oleh solar cell dan energi akhir

yang disuplai baterai ke beban. Jadi dapat disimpulkan terdapat beberapa rugi

daya yang terjadi, seperti pada kabel kabel penghubung antara solar cell kesolar

charge controller / voltage regulator, rugi pada voltage regulator sendiri, kabel

penghubung antara solar charge controller kebaterai dan kabel penghubung dari

baterai kebeban, dan terakhir rugi yang terjadi pada penyimpanan energi dalam

baterai sendiri.

Dari beberapa percobaan yang dilakukan, pada solar cell dengan kapasitas 80

wattpeak dapat mengubah tegangan aki sekitar 0.8 V, sedangkan untuk solar cell

dengan kapasitas 130 wattpeak dapat mengubah tegangan aki sebesar 0.9 V. Saat

charging didapat energi rata rata dari beberapa kali pengukuran sebesar 315,3067

Watt hours. Untuk kondisi discharge, referensi beban yang digunakan adalah

kawat nikelin dengan nilai resistansi sebesar 0.7 ohm. Dari pengukuran didapat

daya rata rata sebesar 160,0129 Watt hour. Sehingga didapat efisiensi keluaran

solar cell terhadap keluaran dari baterai kebeban sebesar 50,75%.

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 66: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

52

Universitas Indonesia

BAB 5

KESIMPULAN

1. Suhu solar cell berubah ubah setiap waktu, umumnya suhu pada pagi dan

sore hari rendah, suhu maksimal untuk pagi hari (sebelum jam 8) adalah

29 derajat celcius sedangkan sore hari (setelah jam 5) sebesar 34,4 derajat

celcius, dan mencapai puncaknya pada siang hari dengan suhu maksimal

sebesar 53,9 derajat celcius (9:49:34 AM)

2. Intensitas cahaya yang masuk ke solar cell berubah ubah setiap waktu,

umumnya intensitas cahaya pada pagi dan sore hari rendah, intensitas

cahaya maksimal untuk pagi hari (sebelum jam 8) adalah 12240 lux

sedangkan sore hari (setelah jam 5) sebesar 7940 lux, dan mencapai

puncaknya pada siang hari dengan intensitas cahaya maksimal sebesar

123.200 lux (12:01:00 PM)

3. Pada kondisi berawan arus yang dihasilkan dapat kurang dari 1 Ampere,

sedangkan pada kondisi hujan arus yang dihasilkan dapat kurang dari 0,5

Ampere

4. Dalam satu hari solar cell dengan 80 wattpeak dapat meningkatkan

tegangan aki 35 Ah sebesar 0,8 volt sedangkan solar cell dengan 130

wattpeak dapat meningkatkan tegangan aki 35 Ah sebesar 0,9 volt

5. Kenaikan intensitas cahaya dan suhu dapat meningkatkan arus yang

dihasilkan. Pada solar cell dengan kapasitas 80 wattpeak, untuk suhu 25-

29 derajat celcius persamaannya adalah y = 4E-05x - 0,003, dengan nilai

keakuratan garis / kehandalan perkiraan sebesar 0.892. Untuk suhu 30-34

derajat celcius, persamaan garisnya adalah y = 4E-05x - 0,002 dengan nilai

keakuratan garis / kehandalan perkiraan sebesar 0.985. Sedangkan untuk

suhu 35-39 derajat celcius, persamaan garisnya adalah y = 4E-05x + 0,092

dengan nilai keakuratan garis / kehandalan perkiraan sebesar 0.952.

Sedangkan untuk solar cell dengan kapasitas 130 wattpeak, untuk suhu 25-

29 derajat celcius adalah y = 7E-05x - 0,039, dengan nilai keakuratan garis

/ kehandalan perkiraan sebesar 0.985. Untuk suhu 30-34 derajat celcius,

persamaan garisnya adalah y = 7E-05x - 0,027 dengan nilai keakuratan

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 67: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

53

Universitas Indonesia

garis / kehandalan perkiraan sebesar 0.989. Sedangkan untuk suhu 35-39

derajat celcius, persamaan garisnya adalah y = 7E-05x + 0,168 dengan

nilai keakuratan garis / kehandalan perkiraan sebesar 0.933, dengan nilai y

adalah nilai arus dan x adalah nilai intensitas cahaya.

6. Kenaikan intensitas cahaya dapat meningkatkan tegangan yang

dibangkitkan. sedangkan hubungan antara tegangan dan suhu, pada suhu

dibawah 35 derajat celcius, kenaikan suhu dapat meningkatkan tegangan

yang dibangkitkan, tetapi pada suhu diatas 35 derajat celcius kenaikan

suhu dapat menurunkan tegangan yang dibangkitkan. Pada solar cell

dengan kapasitas 80 wattpeak, untuk suhu 25-29 derajat celcius adalah y =

3E-05x + 13,38, dengan nilai keakuratan garis / kehandalan perkiraan

sebesar 0.986. Untuk suhu 30-34 derajat celcius, persamaan garisnya

adalah y = 7E-06x + 14,50 dengan nilai keakuratan garis / kehandalan

perkiraan sebesar 0.962. Sedangkan untuk suhu 35-39 derajat celcius,

persamaan garisnya adalah y = 2E-05x + 13,00 dengan nilai keakuratan

garis / kehandalan perkiraan sebesar 0.816. sedangkan untuk solar cell

dengan kapasitas 130 wattpeak, untuk suhu 25-29 derajat celcius adalah y

= 4E-05x + 13,72, dengan nilai keakuratan garis / kehandalan perkiraan

sebesar 0.837. Untuk suhu 30-34 derajat celcius, persamaan garisnya

adalah y = 4E-05x + 14,46 dengan nilai keakuratan garis / kehandalan

perkiraan sebesar 0.962. Sedangkan untuk suhu 35-39 derajat celcius,

persamaan garisnya adalah y = 4E-05x + 13,50 dengan nilai keakuratan

garis / kehandalan perkiraan sebesar 0.996, dengan nilai y adalah nilai

tegangan dan x adalah nilai intensitas cahaya.

7. Energi keluaran solar cell rata rata (kapasitas 130 wattpeak) yang masuk

ke baterai adalah sebesar 315,3067 watthour, sedangkan energi keluaran

dari baterai kebeban adalah sebesar 160,0129 watthours, jadi didapatkan

nilai efisiensi sistem sebesar 50,75%, dengan sistem terdiri dari baterai,

solar charge controller beserta kabel penghubungnya.

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 68: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

54

Universitas Indonesia

DAFTAR ACUAN

[1] Christiana Honsberg & Stuart Bowden, “Photovoltaic: Devices, Systems, and

Application PVCDROM Beta of the 2nd Edition“

[2] McMahon, T.J., & Von Roedern, B. (1997). Effect of Light Intensity on

Current Collection in Thin-Film Solar Cells. California: Midwest Research

Institute

[3] Tuantong, T., Choosiri, N., & Kongrat, P. Effect of Physical Properties on the

Efficiency of the Single Crystal Silicon Solar Cells. Thailand: Thaksin

University.

[4] solar cell. May 29, 2010. http://en.wikipedia.org/wiki/Solar_cell.

[5] Battery and energy Technologies. 2005.

http://www.mpoweruk.com/index.htm.

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 69: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

55

Universitas Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Christiana Honsberg & Stuart Bowden, “Photovoltaic: Devices, Systems,

and Application PVCDROM Beta of the 2nd Edition“

McMahon, T.J., & Von Roedern, B. (1997). Effect of Light Intensity on

Current Collection in Thin-Film Solar Cells. California: Midwest

Research Institute

Tuantong, T., Choosiri, N., & Kongrat, P. Effect of Physical Properties on

the Efficiency of the Single Crystal Silicon Solar Cells. Thailand: Thaksin

University.

solar cell. May 29, 2010. http://en.wikipedia.org/wiki/Solar_cell.

Battery and energy Technologies. 2005.

http://www.mpoweruk.com/index.htm.

Setiawan, Agus. (2009). “Rancang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga

Pedal Sebagai Sumber Listrik Alternatif Untuk Memenuhi Kebutuhan

Listrik Rumah Tangga Di Daerah Pedesaan”. Depok: Universitas

Indonesia

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 70: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

56

Universitas Indonesia

LAMPIRAN

1. Data arus pencatuan solar cell ke accumulator 20 april

waktu arus waktu arus waktu arus8:17:00 PM 0.291 11:32:00 PM 1.354364 2:47:00 AM 0.6007348:22:00 PM 0.302184 11:37:00 PM 4.00977 2:52:00 AM 0.5725878:27:00 PM 0.080646 11:42:00 PM 2.848633 2:57:00 AM 0.6007218:32:00 PM 0.315237 11:47:00 PM 2.442145 3:02:00 AM 0.5859078:37:00 PM 0.701115 11:52:00 PM 3.899865 3:07:00 AM 0.5699938:42:00 PM 2.36334 11:57:00 PM 3.589723 3:12:00 AM 0.5473148:47:00 PM 2.70824 12:02:00 AM 3.596544 3:17:00 AM 0.5945188:52:00 PM 2.753922 12:07:00 AM 2.628821 3:22:00 AM 0.6013668:57:00 PM 2.909788 12:12:00 AM 2.620089 3:27:00 AM 0.6526729:02:00 PM 2.924792 12:17:00 AM 2.644689 3:32:00 AM 0.5693439:07:00 PM 2.966355 12:22:00 AM 2.360732 3:37:00 AM 0.6057349:12:00 PM 3.068632 12:27:00 AM 1.692157 3:42:00 AM 0.4305759:17:00 PM 3.158296 12:32:00 AM 2.015378 3:47:00 AM 0.2903599:22:00 PM 3.2491 12:37:00 AM 1.801368 3:52:00 AM 0.3110939:27:00 PM 3.23729 12:42:00 AM 1.349221 3:57:00 AM 0.3618959:32:00 PM 3.316012 12:47:00 AM 1.02877 4:02:00 AM 0.3785699:37:00 PM 3.309934 12:52:00 AM 1.378772 4:07:00 AM 0.3619489:42:00 PM 3.296894 12:57:00 AM 1.173919 4:12:00 AM 0.346939:47:00 PM 3.332428 1:02:00 AM 1.235742 4:17:00 AM 0.3209149:52:00 PM 3.394974 1:07:00 AM 1.203796 4:22:00 AM 0.3109339:57:00 PM 3.33858 1:12:00 AM 0.916055 4:27:00 AM 0.358403

10:02:00 PM 3.4065 1:17:00 AM 1.210324 4:32:00 AM 0.40191110:07:00 PM 3.407474 1:22:00 AM 1.030818 4:37:00 AM 0.42333310:12:00 PM 3.550693 1:27:00 AM 1.088235 4:42:00 AM 0.4027410:17:00 PM 3.655802 1:32:00 AM 0.684622 4:47:00 AM 0.36124210:22:00 PM 3.670973 1:37:00 AM 0.777163 4:52:00 AM 0.32978110:27:00 PM 3.666723 1:42:00 AM 1.063177 4:57:00 AM 0.30763910:32:00 PM 3.733355 1:47:00 AM 0.977299 5:02:00 AM 0.3042410:37:00 PM 3.751813 1:52:00 AM 0.916106 5:07:00 AM 0.29231810:42:00 PM 3.660972 1:57:00 AM 0.790432 5:12:00 AM 0.27924510:47:00 PM 3.812232 2:02:00 AM 0.722944 5:17:00 AM 0.25687210:52:00 PM 1.556518 2:07:00 AM 0.770356 5:22:00 AM 0.22876510:57:00 PM 3.247277 2:12:00 AM 0.809046 5:27:00 AM 0.18466711:02:00 PM 1.970896 2:17:00 AM 0.812051 5:32:00 AM 0.14395311:07:00 PM 3.036317 2:22:00 AM 0.803986 5:37:00 AM 0.1185

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 71: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

57

Universitas Indonesia

11:12:00 PM 2.604024 2:27:00 AM 0.748959 5:42:00 AM 0.107611:17:00 PM 3.542298 2:32:00 AM 0.720597 5:47:00 AM 0.09537511:22:00 PM 2.643566 2:37:00 AM 0.637169 5:52:00 AM 0.08528611:27:00 PM 2.353874 2:42:00 AM 0.594534 5:57:00 AM 0.054634

2. Data arus pencatuan solar cell ke accumulator 21 april

waktu arus waktu arus waktu arus

8:10:00 AM 0.238468 11:10:00 AM 3.673133 2:10:00 PM 0.1988:15:00 AM 0.381292 11:15:00 AM 3.715094 2:15:00 PM 0.1518:20:00 AM 0.449909 11:20:00 AM 3.814086 2:25:00 PM 0.0807338:25:00 AM 0.468088 11:25:00 AM 1.486376 2:30:00 PM 0.0706828:30:00 AM 0.525584 11:30:00 AM 3.473593 2:35:00 PM 0.07348:35:00 AM 0.746302 11:35:00 AM 2.107652 2:40:00 PM 0.1137068:40:00 AM 1.474969 11:40:00 AM 2.64354 2:45:00 PM 0.0564428:45:00 AM 1.742682 11:45:00 AM 1.730074 2:50:00 PM 0.0320948:50:00 AM 1.700985 11:50:00 AM 3.627951 2:55:00 PM 0.0290638:55:00 AM 2.327333 11:55:00 AM 3.454734 3:00:00 PM 0.0179:00:00 AM 2.4069 12:00:00 PM 3.224965 3:05:00 PM 0.0449:05:00 AM 2.456947 12:05:00 PM 2.520177 3:10:00 PM 0.06859:10:00 AM 2.622124 12:10:00 PM 2.292781 3:15:00 PM 0.0736849:15:00 AM 2.368802 12:15:00 PM 2.468902 3:20:00 PM 0.071369:20:00 AM 2.94895 12:20:00 PM 2.281835 3:25:00 PM 0.0581859:25:00 AM 3.015069 12:25:00 PM 2.883171 3:30:00 PM 0.0559:30:00 AM 3.222192 12:30:00 PM 2.991779 3:35:00 PM 0.0819:35:00 AM 3.245321 12:35:00 PM 3.056053 3:40:00 PM 0.109729:40:00 AM 3.308758 12:40:00 PM 2.879616 3:45:00 PM 0.119:45:00 AM 3.379769 12:45:00 PM 2.691708 4:30:00 PM 0.11889:50:00 AM 3.400503 12:50:00 PM 1.162029 4:35:00 PM 0.1257749:55:00 AM 3.372812 12:55:00 PM 1.391057 4:40:00 PM 0.143109

10:00:00 AM 3.400037 1:00:00 PM 3.040271 4:45:00 PM 0.1839510:05:00 AM 3.391147 1:05:00 PM 1.19008 4:50:00 PM 0.20710:10:00 AM 3.092543 1:10:00 PM 1.395473 4:55:00 PM 0.22106110:15:00 AM 3.688236 1:15:00 PM 0.603066 5:00:00 PM 0.25533310:20:00 AM 3.683814 1:20:00 PM 0.400549 5:05:00 PM 0.26276210:25:00 AM 3.64225 1:25:00 PM 0.37362 5:10:00 PM 0.2462810:30:00 AM 3.473593 1:30:00 PM 0.284336 5:15:00 PM 0.21666210:35:00 AM 2.586216 1:35:00 PM 0.204702 5:20:00 PM 0.18308310:40:00 AM 3.444874 1:40:00 PM 0.152148 5:25:00 PM 0.15372210:45:00 AM 3.142308 1:45:00 PM 0.136833 5:30:00 PM 0.126510:50:00 AM 3.37889 1:50:00 PM 0.133438 5:35:00 PM 0.09965410:55:00 AM 2.886286 1:55:00 PM 0.230275 5:40:00 PM 0.087

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 72: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

58

Universitas Indonesia

11:00:00 AM 1.995094 2:00:00 PM 0.313536 5:45:00 PM 0.08343611:05:00 AM 2.678755 2:05:00 PM 0.29198 5:50:00 PM 0.027

5:55:00 PM 0.006

3. Data arus pencatuan solar cell ke accumulator 27 april

waktu arus waktu arus waktu arus

7:47:00 AM 0.048 11:07:00 AM 2.548379 2:32:00 PM 0.9533837:52:00 AM 0.435067 11:12:00 AM 2.537339 2:37:00 PM 0.9284567:57:00 AM 0.457956 11:17:00 AM 2.413417 2:42:00 PM 0.8560758:02:00 AM 0.537711 11:22:00 AM 2.379869 2:47:00 PM 0.975268:07:00 AM 0.540194 11:27:00 AM 2.450852 2:52:00 PM 0.9643488:12:00 AM 0.55502 11:32:00 AM 2.405838 2:57:00 PM 0.9160588:17:00 AM 0.649421 11:37:00 AM 2.333386 3:02:00 PM 0.8911348:22:00 AM 0.677504 11:42:00 AM 2.321619 3:07:00 PM 0.8132388:27:00 AM 0.693372 11:47:00 AM 2.264627 3:12:00 PM 0.8290118:32:00 AM 0.750273 11:52:00 AM 2.217335 3:17:00 PM 0.837048:37:00 AM 1.066654 11:57:00 AM 2.233275 3:22:00 PM 0.8058158:42:00 AM 2.368869 12:02:00 PM 2.234619 3:27:00 PM 0.8690288:47:00 AM 3.975566 12:07:00 PM 2.085502 3:32:00 PM 0.9031028:52:00 AM 4.047996 12:12:00 PM 1.925187 3:37:00 PM 0.8566988:57:00 AM 4.095834 12:17:00 PM 1.911647 3:42:00 PM 0.9066539:02:00 AM 4.138461 12:27:00 PM 1.671759 3:47:00 PM 0.8476169:07:00 AM 4.262237 12:32:00 PM 1.769144 3:52:00 PM 0.8291089:12:00 AM 4.290778 12:37:00 PM 1.799347 3:57:00 PM 0.9150379:17:00 AM 4.351108 12:42:00 PM 1.77756 4:02:00 PM 0.8265859:22:00 AM 4.489647 12:47:00 PM 1.679199 4:07:00 PM 0.7488089:27:00 AM 4.544093 12:52:00 PM 1.68815 4:12:00 PM 0.6176989:32:00 AM 4.540455 12:57:00 PM 1.54714 4:17:00 PM 0.5830089:37:00 AM 4.552925 1:02:00 PM 1.494191 4:22:00 PM 0.7340319:42:00 AM 4.556706 1:07:00 PM 1.462679 4:27:00 PM 0.7640359:47:00 AM 4.504614 1:12:00 PM 1.534541 4:32:00 PM 0.6854979:52:00 AM 4.459044 1:17:00 PM 1.458287 4:37:00 PM 0.6266679:57:00 AM 4.442167 1:22:00 PM 1.303878 4:42:00 PM 0.535171

10:02:00 AM 4.523314 1:27:00 PM 1.29636 4:47:00 PM 0.46382110:07:00 AM 4.590481 1:32:00 PM 1.274591 4:52:00 PM 0.41443410:12:00 AM 4.538937 1:37:00 PM 1.289121 4:57:00 PM 0.34652810:17:00 AM 4.660822 1:42:00 PM 1.265298 5:02:00 PM 0.29437510:22:00 AM 4.142906 1:47:00 PM 1.147959 5:07:00 PM 0.21693410:27:00 AM 3.395629 1:52:00 PM 1.129172 5:12:00 PM 0.129510:32:00 AM 2.835466 1:57:00 PM 1.008379 5:17:00 PM 0.08303410:37:00 AM 2.697917 2:02:00 PM 1.012826 5:22:00 PM 0.055288

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 73: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

59

Universitas Indonesia

10:42:00 AM 2.78763 2:07:00 PM 0.935813 5:27:00 PM 0.03977410:47:00 AM 2.745359 2:12:00 PM 0.96403 5:32:00 PM 0.02031610:52:00 AM 2.610369 2:17:00 PM 0.952516 5:37:00 PM 0.0187510:57:00 AM 2.566287 2:22:00 PM 0.989241 5:42:00 PM 0.01363611:02:00 AM 2.58161 2:27:00 PM 0.944224 5:47:00 PM 0.02075

5:52:00 PM 0.008591

4. Data arus pencatuan solar cell ke accumulator 28 april

waktu arus waktu arus waktu arus8:05:00 AM 0.777444 11:20:00 AM 2.488021 2:40:00 PM 1.3522098:10:00 AM 0.755126 11:25:00 AM 2.49388 2:45:00 PM 1.249318:15:00 AM 0.757808 11:30:00 AM 2.411024 2:50:00 PM 1.0920968:20:00 AM 0.872203 11:35:00 AM 2.360007 2:55:00 PM 1.2051348:25:00 AM 0.9364 11:40:00 AM 1.651244 3:00:00 PM 1.0733528:30:00 AM 0.96747 11:45:00 AM 2.045811 3:05:00 PM 1.0102748:35:00 AM 1.211748 11:50:00 AM 2.03407 3:10:00 PM 1.1197768:40:00 AM 2.24959 11:55:00 AM 2.544897 3:15:00 PM 1.0991148:45:00 AM 4.296097 12:00:00 PM 2.325816 3:20:00 PM 0.9850248:50:00 AM 4.538546 12:05:00 PM 2.138544 3:25:00 PM 0.7222478:55:00 AM 4.589233 12:10:00 PM 1.64974 3:30:00 PM 0.6732939:00:00 AM 4.686215 12:15:00 PM 1.654292 3:35:00 PM 0.7470369:05:00 AM 4.645118 12:20:00 PM 1.940798 3:40:00 PM 0.7111879:10:00 AM 4.717726 12:25:00 PM 1.938922 3:45:00 PM 0.7102959:15:00 AM 4.792239 12:30:00 PM 1.830617 3:50:00 PM 0.8124889:20:00 AM 4.871803 12:35:00 PM 1.7224 3:55:00 PM 0.6865199:25:00 AM 4.940707 12:40:00 PM 1.530899 4:00:00 PM 0.7146679:30:00 AM 4.930309 12:45:00 PM 1.455356 4:05:00 PM 0.6974189:35:00 AM 4.920577 12:50:00 PM 1.376612 4:10:00 PM 0.7111729:40:00 AM 5.021144 12:55:00 PM 1.262629 4:15:00 PM 0.7220199:45:00 AM 4.910708 1:00:00 PM 1.132129 4:20:00 PM 0.6653679:50:00 AM 4.843493 1:05:00 PM 1.2655 4:25:00 PM 0.6916299:55:00 AM 4.994891 1:10:00 PM 1.085241 4:30:00 PM 0.6969

10:00:00 AM 4.838215 1:15:00 PM 1.00137 4:35:00 PM 0.63594110:05:00 AM 4.754698 1:20:00 PM 1.196591 4:40:00 PM 0.53122410:10:00 AM 4.933297 1:25:00 PM 1.304695 4:45:00 PM 0.46162810:15:00 AM 4.619752 1:30:00 PM 1.181608 4:50:00 PM 0.47561810:20:00 AM 3.959 1:35:00 PM 1.323995 4:55:00 PM 0.46486410:25:00 AM 4.914725 1:40:00 PM 1.1 5:00:00 PM 0.46885510:30:00 AM 4.761669 1:45:00 PM 0.985518 5:05:00 PM 0.484210:35:00 AM 4.797055 1:50:00 PM 1.122213 5:10:00 PM 0.45575810:40:00 AM 4.777233 1:55:00 PM 1.13333 5:15:00 PM 0.3963610:45:00 AM 4.644401 2:00:00 PM 1.329367 5:20:00 PM 0.377675

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 74: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

60

Universitas Indonesia

10:50:00 AM 4.622189 2:05:00 PM 1.359041 5:25:00 PM 0.29910:55:00 AM 4.534438 2:10:00 PM 0.857063 5:30:00 PM 0.22121611:00:00 AM 3.841628 2:15:00 PM 0.965144 5:35:00 PM 0.20060911:05:00 AM 3.127304 2:20:00 PM 0.694102 5:40:00 PM 0.138511:10:00 AM 2.708505 2:25:00 PM 0.924754 5:45:00 PM 0.07811:15:00 AM 2.560154 2:30:00 PM 1.58705 5:50:00 PM 0.039122

2:35:00 PM 1.302504 5:55:00 PM 0.01

5. Data arus pencatuan solar cell ke accumulator 3 mei

waktu arus waktu arus waktu arus7:58:00 AM 0.508906 11:18:00 AM 3.953326 2:33:00 PM 0.9860788:08:00 AM 0.525 11:23:00 AM 3.636502 2:38:00 PM 0.9262598:13:00 AM 0.65563 11:28:00 AM 3.514295 2:43:00 PM 0.9106638:18:00 AM 0.792143 11:33:00 AM 3.829371 2:48:00 PM 0.8428338:23:00 AM 0.839893 11:38:00 AM 3.548413 2:53:00 PM 0.8365398:28:00 AM 0.845467 11:43:00 AM 3.252452 2:58:00 PM 0.8455658:33:00 AM 0.937 11:48:00 AM 2.902911 3:03:00 PM 0.8497518:38:00 AM 2.08771 11:53:00 AM 2.698809 3:08:00 PM 0.8697128:43:00 AM 3.500276 11:58:00 AM 2.314333 3:13:00 PM 0.8168418:48:00 AM 3.764533 12:03:00 PM 2.079462 3:18:00 PM 0.8425788:53:00 AM 3.851433 12:08:00 PM 1.979562 3:23:00 PM 0.8503178:58:00 AM 3.967967 12:13:00 PM 1.903668 3:28:00 PM 0.8997979:03:00 AM 3.889467 12:18:00 PM 1.724887 3:33:00 PM 0.7752419:08:00 AM 4.027167 12:23:00 PM 1.642801 3:38:00 PM 0.8256689:13:00 AM 4.166567 12:28:00 PM 1.759778 3:43:00 PM 0.7929599:18:00 AM 4.2344 12:33:00 PM 1.697387 3:48:00 PM 0.7653369:23:00 AM 4.345828 12:38:00 PM 1.527342 3:53:00 PM 0.7749259:28:00 AM 4.390024 12:43:00 PM 1.548075 3:58:00 PM 0.8521849:33:00 AM 4.345151 12:48:00 PM 1.291754 4:03:00 PM 0.7680939:38:00 AM 4.372597 12:53:00 PM 1.175468 4:08:00 PM 0.7065949:43:00 AM 4.334527 12:58:00 PM 1.317486 4:13:00 PM 0.5690429:48:00 AM 4.389225 1:03:00 PM 1.108037 4:18:00 PM 0.5520789:53:00 AM 4.370667 1:08:00 PM 1.177294 4:23:00 PM 0.703949:58:00 AM 4.393114 1:13:00 PM 1.135086 4:28:00 PM 0.598939

10:03:00 AM 4.428418 1:18:00 PM 1.066559 4:33:00 PM 0.24723710:08:00 AM 4.434194 1:23:00 PM 0.992382 4:38:00 PM 0.20764810:13:00 AM 4.525215 1:28:00 PM 1.00034 4:43:00 PM 0.15246310:18:00 AM 4.584982 1:33:00 PM 1.314401 4:48:00 PM 0.08319410:23:00 AM 4.546455 1:38:00 PM 1.191714 4:53:00 PM 0.08718610:28:00 AM 4.51564 1:43:00 PM 1.138664 4:58:00 PM 0.14111110:33:00 AM 4.432962 1:48:00 PM 1.025603 5:03:00 PM 0.10040910:38:00 AM 4.495516 1:53:00 PM 1.043647 5:08:00 PM 0.085625

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 75: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

61

Universitas Indonesia

10:43:00 AM 4.043249 1:58:00 PM 1.053243 5:13:00 PM 0.07103810:48:00 AM 4.348473 2:03:00 PM 0.905644 5:18:00 PM 0.05981810:53:00 AM 4.504359 2:08:00 PM 1.1416 5:23:00 PM 0.051510:58:00 AM 3.578567 2:13:00 PM 1.012525 5:28:00 PM 0.0443511:03:00 AM 4.245791 2:18:00 PM 1.089548 5:33:00 PM 0.03462511:08:00 AM 4.252422 2:23:00 PM 0.933614 5:38:00 PM 0.02211:13:00 AM 4.125216 2:28:00 PM 1.089589 5:43:00 PM 0.0075

6. Data arus pencatuan solar cell ke accumulator 4 april

waktu arus waktu arus waktu arus7:44:00 AM 0.861722 11:04:00 AM 5.066744 2:29:00 PM 0.9859447:49:00 AM 0.910256 11:09:00 AM 4.409483 2:34:00 PM 1.0743237:54:00 AM 0.953934 11:14:00 AM 4.780459 2:39:00 PM 1.0188557:59:00 AM 0.98216 11:19:00 AM 5.099822 2:44:00 PM 1.1631148:04:00 AM 1.026828 11:24:00 AM 3.911892 2:49:00 PM 1.2596828:09:00 AM 1.026417 11:29:00 AM 4.944808 2:54:00 PM 1.1082118:14:00 AM 1.014417 11:34:00 AM 4.550651 2:59:00 PM 1.2712188:19:00 AM 1.169729 11:39:00 AM 4.536678 3:04:00 PM 1.3349118:24:00 AM 1.058265 11:44:00 AM 3.148349 3:09:00 PM 1.010828:29:00 AM 1.005767 11:49:00 AM 2.985993 3:14:00 PM 1.3244058:34:00 AM 1.084154 11:54:00 AM 4.056204 3:19:00 PM 1.3762058:39:00 AM 1.205435 11:59:00 AM 3.805241 3:24:00 PM 0.9021588:44:00 AM 1.375293 12:04:00 PM 4.2936 3:29:00 PM 0.904078:49:00 AM 1.319742 12:09:00 PM 4.353397 3:34:00 PM 0.9776428:54:00 AM 1.56456 12:14:00 PM 3.373969 3:39:00 PM 0.9547998:59:00 AM 1.790983 12:19:00 PM 3.930873 3:44:00 PM 0.73269:04:00 AM 1.708312 12:24:00 PM 4.111941 3:49:00 PM 0.6861959:09:00 AM 2.27119 12:29:00 PM 3.97868 3:54:00 PM 0.6650459:14:00 AM 2.748408 12:34:00 PM 2.253401 3:59:00 PM 0.5037349:19:00 AM 3.671232 12:39:00 PM 2.257322 4:04:00 PM 0.3997299:24:00 AM 3.861663 12:44:00 PM 2.234908 4:09:00 PM 0.39349:29:00 AM 4.103076 12:49:00 PM 2.594946 4:14:00 PM 0.3550259:34:00 AM 4.480606 12:54:00 PM 2.611377 4:19:00 PM 0.2594769:39:00 AM 3.417346 12:59:00 PM 2.524071 4:24:00 PM 0.2387799:44:00 AM 4.285753 1:04:00 PM 2.606155 4:29:00 PM 0.2403729:49:00 AM 1.665878 1:09:00 PM 2.490509 4:34:00 PM 0.266339:54:00 AM 0.051522 1:14:00 PM 2.267667 4:39:00 PM 0.3312869:59:00 AM 0.051275 1:19:00 PM 2.23308 4:44:00 PM 0.28719

10:04:00 AM 0.049152 1:24:00 PM 2.275898 4:49:00 PM 0.28932810:09:00 AM 0.050415 1:29:00 PM 2.113979 4:54:00 PM 0.24944210:14:00 AM 1.744051 1:34:00 PM 2.126115 4:59:00 PM 0.22985910:19:00 AM 4.791412 1:39:00 PM 1.864986 5:04:00 PM 0.228938

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 76: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

62

Universitas Indonesia

10:24:00 AM 5.139294 1:44:00 PM 1.656276 5:09:00 PM 0.22257410:29:00 AM 5.163561 1:49:00 PM 1.563201 5:14:00 PM 0.20206810:34:00 AM 4.918592 1:54:00 PM 1.451595 5:19:00 PM 0.17710:39:00 AM 5.275792 1:59:00 PM 1.369849 5:24:00 PM 0.14983310:44:00 AM 5.220098 2:04:00 PM 1.26027 5:29:00 PM 0.126310:49:00 AM 5.147442 2:09:00 PM 1.188033 5:34:00 PM 0.2663310:54:00 AM 3.926937 2:14:00 PM 1.223863 5:39:00 PM 0.06446310:59:00 AM 4.79022 2:19:00 PM 1.120442 5:44:00 PM 0.028444

2:24:00 PM 0.970257 5:49:00 PM 0.008384

7. Data tegangan pencatuan solar cell ke accumulator 20 april

waktu tegangan waktu tegangan waktu tegangan8:22:00 PM 13.19684 11:37:00 PM 15.30893 2:52:00 AM 16.717558:27:00 PM 17.77929 11:42:00 PM 14.75816 2:57:00 AM 17.17598:32:00 PM 14.20022 11:47:00 PM 14.745 3:02:00 AM 17.052128:37:00 PM 14.25592 11:52:00 PM 15.39966 3:07:00 AM 17.602748:42:00 PM 13.78103 11:57:00 PM 15.51884 3:12:00 AM 17.04198:47:00 PM 13.91434 12:02:00 AM 15.35 3:17:00 AM 15.870178:52:00 PM 13.94347 12:07:00 AM 15.38965 3:22:00 AM 15.438218:57:00 PM 14.01264 12:12:00 AM 15.81333 3:27:00 AM 15.018259:02:00 PM 14.01288 12:17:00 AM 16.10711 3:32:00 AM 16.211919:07:00 PM 14.03152 12:22:00 AM 16.20038 3:37:00 AM 15.391339:12:00 PM 14.08272 12:27:00 AM 15.70038 3:42:00 AM 14.623669:17:00 PM 14.15313 12:32:00 AM 16.40513 3:47:00 AM 14.339279:22:00 PM 14.20848 12:37:00 AM 16.50733 3:52:00 AM 14.389789:27:00 PM 14.20842 12:42:00 AM 15.74591 3:57:00 AM 14.515089:32:00 PM 14.23759 12:47:00 AM 14.91191 4:02:00 AM 14.578449:37:00 PM 14.26888 12:52:00 AM 15.91289 4:07:00 AM 14.559489:42:00 PM 14.29578 12:57:00 AM 16.14435 4:12:00 AM 14.537259:47:00 PM 14.32517 1:02:00 AM 16.08038 4:17:00 AM 14.49519:52:00 PM 14.36143 1:07:00 AM 15.48145 4:22:00 AM 14.467729:57:00 PM 14.36544 1:12:00 AM 15.4721 4:27:00 AM 14.58047

10:02:00 PM 14.39533 1:17:00 AM 17.0198 4:32:00 AM 14.6937610:07:00 PM 14.42313 1:22:00 AM 15.71378 4:37:00 AM 14.7418310:12:00 PM 14.48943 1:27:00 AM 16.93764 4:42:00 AM 14.7114210:17:00 PM 14.53337 1:32:00 AM 14.51402 4:47:00 AM 14.6257510:22:00 PM 14.57747 1:37:00 AM 14.71805 4:52:00 AM 14.5568810:27:00 PM 14.59981 1:42:00 AM 15.10212 4:57:00 AM 14.5114610:32:00 PM 14.65425 1:47:00 AM 15.20137 5:02:00 AM 14.5055310:37:00 PM 14.68899 1:52:00 AM 18.39397 5:07:00 AM 14.4859310:42:00 PM 14.6974 1:57:00 AM 17.73162 5:12:00 AM 14.4581110:47:00 PM 14.79078 2:02:00 AM 17.21171 5:17:00 AM 14.40891

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 77: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

63

Universitas Indonesia

10:52:00 PM 14.0066 2:07:00 AM 16.09376 5:22:00 AM 14.3323310:57:00 PM 14.80445 2:12:00 AM 15.78849 5:27:00 AM 14.2185111:02:00 PM 14.04404 2:17:00 AM 15.03676 5:32:00 AM 14.095611:07:00 PM 14.72606 2:22:00 AM 15.03032 5:37:00 AM 14.0137511:12:00 PM 14.64776 2:27:00 AM 14.99211 5:42:00 AM 13.9674111:17:00 PM 14.96911 2:32:00 AM 16.18582 5:47:00 AM 13.9252911:22:00 PM 14.5307 2:37:00 AM 16.50333 5:52:00 AM 13.8893411:27:00 PM 14.58435 2:42:00 AM 17.45624 5:57:00 AM 13.8093111:32:00 PM 14.16969 2:47:00 AM 16.96607

8. Data tegangan pencatuan solar cell ke accumulator 21 april

waktu tegangan waktu tegangan waktu tegangan8:10:00 AM 15.38836 11:15:00 AM 14.73123 2:25:00 PM 13.509348:15:00 AM 13.196 11:20:00 AM 14.73741 2:30:00 PM 13.506558:20:00 AM 13.26435 11:25:00 AM 13.95813 2:35:00 PM 13.496468:25:00 AM 13.29748 11:30:00 AM 14.28392 2:40:00 PM 13.540528:30:00 AM 13.33169 11:35:00 AM 14.1584 2:45:00 PM 13.472728:35:00 AM 13.47451 11:40:00 AM 14.38086 2:50:00 PM 13.414458:40:00 AM 13.88205 11:45:00 AM 14.07086 2:55:00 PM 13.247238:45:00 AM 15.49103 11:50:00 AM 14.67767 3:00:00 PM 13.223018:50:00 AM 15.23569 11:55:00 AM 14.58924 3:05:00 PM 13.446038:55:00 AM 13.97667 12:00:00 PM 14.5478 3:10:00 PM 13.475159:00:00 AM 13.97637 12:05:00 PM 14.31024 3:15:00 PM 13.483029:05:00 AM 14.07049 12:10:00 PM 14.48532 3:20:00 PM 13.474889:10:00 AM 14.13764 12:15:00 PM 14.43378 3:25:00 PM 13.45839:15:00 AM 14.0365 12:20:00 PM 14.48032 3:30:00 PM 13.451899:20:00 AM 14.10093 12:25:00 PM 14.64171 3:35:00 PM 13.486979:25:00 AM 14.06102 12:30:00 PM 14.77566 3:40:00 PM 13.520079:30:00 AM 14.2694 12:40:00 PM 14.73 3:45:00 PM 13.524949:35:00 AM 14.33915 12:45:00 PM 14.50396 4:30:00 PM 13.544539:40:00 AM 14.31441 12:50:00 PM 14.09356 4:35:00 PM 13.552889:45:00 AM 14.33808 12:55:00 PM 14.28104 4:40:00 PM 13.581769:50:00 AM 14.32467 1:00:00 PM 14.80647 4:45:00 PM 13.621569:55:00 AM 14.39319 1:05:00 PM 14.21323 4:50:00 PM 13.65155

10:00:00 AM 14.4703 1:10:00 PM 14.21178 4:55:00 PM 13.6738710:05:00 AM 14.48375 1:15:00 PM 13.88264 5:00:00 PM 13.7134710:15:00 AM 14.54733 1:20:00 PM 13.77405 5:05:00 PM 13.73510:20:00 AM 14.51899 1:25:00 PM 13.75296 5:10:00 PM 13.7249710:25:00 AM 14.56483 1:30:00 PM 13.68969 5:15:00 PM 13.7090810:30:00 AM 14.50136 1:35:00 PM 13.64097 5:20:00 PM 13.6790910:35:00 AM 14.18853 1:40:00 PM 13.59583 5:25:00 PM 13.6468210:40:00 AM 14.42747 1:45:00 PM 13.58116 5:30:00 PM 13.61117

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 78: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

64

Universitas Indonesia

10:45:00 AM 14.33426 1:50:00 PM 13.56971 5:35:00 PM 13.5755410:50:00 AM 14.43693 1:55:00 PM 13.65801 5:40:00 PM 13.5492210:55:00 AM 14.2817 2:00:00 PM 13.705 5:45:00 PM 13.4970311:00:00 AM 14.03158 2:05:00 PM 13.70607 5:50:00 PM 13.4281711:05:00 AM 14.3369 2:10:00 PM 13.64235 5:55:00 PM 12.5387611:10:00 AM 14.63056 2:15:00 PM 13.60484 6:00:00 PM 9.882385

9. Data tegangan pencatuan solar cell ke accumulator 27 april

waktu tegangan waktu tegangan waktu tegangan7:47:00 AM 13.05367 11:27:00 AM 17.16747 2:47:00 PM 18.355937:52:00 AM 13.04942 11:32:00 AM 17.09381 2:52:00 PM 18.281257:57:00 AM 13.08457 11:37:00 AM 17.10834 2:57:00 PM 18.186538:02:00 AM 13.14911 11:42:00 AM 17.11743 3:02:00 PM 18.156098:07:00 AM 13.16841 11:47:00 AM 17.11862 3:07:00 PM 18.010578:12:00 AM 13.1857 11:52:00 AM 17.1627 3:12:00 PM 17.653128:17:00 AM 13.26284 11:57:00 AM 17.31027 3:17:00 PM 17.485938:22:00 AM 13.33764 12:02:00 PM 17.30805 3:22:00 PM 18.010668:27:00 AM 13.37331 12:07:00 PM 17.37861 3:27:00 PM 17.46488:32:00 AM 13.41198 12:12:00 PM 17.49271 3:32:00 PM 17.139498:37:00 AM 13.60342 12:17:00 PM 17.66358 3:37:00 PM 17.671468:42:00 AM 14.15205 12:27:00 PM 17.50346 3:42:00 PM 17.478448:47:00 AM 14.57407 12:32:00 PM 17.56297 3:47:00 PM 17.857528:52:00 AM 14.66043 12:37:00 PM 17.55493 3:52:00 PM 17.756578:57:00 AM 14.77244 12:42:00 PM 17.68987 3:57:00 PM 16.87449:02:00 AM 14.79054 12:47:00 PM 17.60114 4:02:00 PM 15.42569:07:00 AM 14.80948 12:52:00 PM 17.53718 4:07:00 PM 15.055049:12:00 AM 14.87171 12:57:00 PM 17.76603 4:12:00 PM 14.83599:17:00 AM 14.94012 1:02:00 PM 17.7409 4:17:00 PM 14.8269:22:00 AM 14.94683 1:07:00 PM 17.94987 4:22:00 PM 15.36089:27:00 AM 15.08226 1:12:00 PM 18.0419 4:27:00 PM 15.503759:32:00 AM 15.12331 1:17:00 PM 18.0404 4:32:00 PM 15.020489:37:00 AM 15.14473 1:22:00 PM 18.0145 4:37:00 PM 14.929829:42:00 AM 15.26275 1:27:00 PM 17.96392 4:42:00 PM 14.779879:47:00 AM 15.31613 1:32:00 PM 17.94495 4:47:00 PM 14.678929:52:00 AM 15.18206 1:37:00 PM 17.97943 4:52:00 PM 14.573479:57:00 AM 15.30468 1:42:00 PM 17.98138 4:57:00 PM 14.44024

10:02:00 AM 15.32933 1:47:00 PM 17.97776 5:02:00 PM 14.3386610:07:00 AM 15.36193 1:52:00 PM 17.78545 5:07:00 PM 14.1953510:12:00 AM 15.47391 1:57:00 PM 17.09054 5:12:00 PM 13.9826810:17:00 AM 15.54653 2:02:00 PM 17.4026 5:17:00 PM 13.8636910:22:00 AM 15.97488 2:07:00 PM 17.36184 5:22:00 PM 13.7773610:27:00 AM 16.6097 2:12:00 PM 17.62823 5:27:00 PM 13.70017

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 79: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

65

Universitas Indonesia

10:32:00 AM 17.09333 2:17:00 PM 17.2561 5:32:00 PM 13.617110:37:00 AM 17.00209 2:22:00 PM 16.98799 5:37:00 PM 13.5904510:42:00 AM 16.86013 2:27:00 PM 17.09831 5:42:00 PM 13.5584910:47:00 AM 16.86259 2:32:00 PM 17.05855 5:47:00 PM 13.5561310:52:00 AM 17.11405 2:37:00 PM 16.7932 5:52:00 PM 13.2002211:22:00 AM 17.06806 2:42:00 PM 17.77115 5:57:00 PM 10.9734

10. Data tegangan pencatuan solar cell ke accumulator 28 april

waktu tegangan waktu tegangan waktu tegangan8:05:00 AM 13.57093 11:15:00 AM 17.94859 2:50:00 PM 18.420388:10:00 AM 13.35551 11:20:00 AM 17.81765 2:55:00 PM 18.360458:15:00 AM 14.11326 11:25:00 AM 17.76623 3:00:00 PM 18.188:20:00 AM 13.44189 11:30:00 AM 17.78888 3:05:00 PM 18.595098:25:00 AM 13.48911 11:35:00 AM 17.76261 3:10:00 PM 18.559168:30:00 AM 13.51206 12:05:00 PM 17.95226 3:15:00 PM 18.489988:35:00 AM 13.70247 12:10:00 PM 16.84365 3:20:00 PM 18.405038:40:00 AM 14.30279 12:15:00 PM 16.71858 3:25:00 PM 18.28158:45:00 AM 15.35703 12:20:00 PM 18.12855 3:40:00 PM 16.122448:50:00 AM 15.55693 12:25:00 PM 18.2042 3:45:00 PM 16.484388:55:00 AM 15.57693 12:30:00 PM 18.22502 3:50:00 PM 16.868579:00:00 AM 15.63438 12:35:00 PM 17.98551 3:55:00 PM 15.384059:05:00 AM 15.83571 12:40:00 PM 18.20347 4:00:00 PM 16.34479:10:00 AM 15.86385 12:45:00 PM 18.0797 4:05:00 PM 16.15879:15:00 AM 15.9225 12:50:00 PM 18.25902 4:10:00 PM 16.581179:20:00 AM 16.00269 12:55:00 PM 18.08554 4:15:00 PM 16.493259:25:00 AM 16.05703 1:00:00 PM 17.70054 4:20:00 PM 15.871579:30:00 AM 16.04284 1:05:00 PM 18.18127 4:25:00 PM 16.000049:35:00 AM 16.04624 1:10:00 PM 17.87168 4:30:00 PM 15.976219:40:00 AM 16.17647 1:15:00 PM 17.97645 4:35:00 PM 15.281099:45:00 AM 16.18461 1:20:00 PM 18.47372 4:40:00 PM 15.047269:50:00 AM 16.27227 1:25:00 PM 18.67917 4:45:00 PM 14.900659:55:00 AM 16.40624 1:30:00 PM 18.40972 4:50:00 PM 14.94238

10:00:00 AM 16.33819 1:35:00 PM 18.36768 4:55:00 PM 14.9271410:05:00 AM 16.45975 1:40:00 PM 18.36977 5:00:00 PM 14.9490210:10:00 AM 16.56153 1:45:00 PM 17.98323 5:05:00 PM 14.9901910:15:00 AM 16.25152 1:50:00 PM 18.31529 5:10:00 PM 14.9395510:20:00 AM 15.92421 1:55:00 PM 18.20643 5:15:00 PM 14.8013710:25:00 AM 16.66804 2:00:00 PM 18.56605 5:20:00 PM 14.7653910:30:00 AM 16.59641 2:05:00 PM 18.54206 5:25:00 PM 14.5585510:35:00 AM 16.68465 2:10:00 PM 17.96098 5:30:00 PM 14.3315110:40:00 AM 16.75481 2:15:00 PM 18.19184 5:35:00 PM 14.289310:45:00 AM 16.65713 2:20:00 PM 17.74173 5:40:00 PM 14.10753

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 80: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

66

Universitas Indonesia

10:50:00 AM 16.6754 2:25:00 PM 18.65956 5:45:00 PM 13.9063210:55:00 AM 16.6493 2:30:00 PM 18.90731 5:50:00 PM 13.768811:00:00 AM 16.00622 2:35:00 PM 18.50087 5:55:00 PM 13.3528211:05:00 AM 16.73473 2:40:00 PM 18.60769 6:00:00 PM 12.47511:10:00 AM 18.02581 2:45:00 PM 18.50156

11. Data tegangan pencatuan solar cell ke accumulator 3 mei

waktu tegangan waktu tegangan waktu tegangan7:58:00 AM 13.21506 11:23:00 AM 16.39095 2:43:00 PM 18.402238:08:00 AM 13.36364 11:28:00 AM 16.38506 2:48:00 PM 18.523768:13:00 AM 13.38452 11:33:00 AM 16.91031 2:53:00 PM 18.218348:18:00 AM 13.51428 11:38:00 AM 17.02208 2:58:00 PM 18.131728:23:00 AM 13.56696 11:43:00 AM 16.68394 3:03:00 PM 17.798568:28:00 AM 13.65844 11:48:00 AM 17.09992 3:08:00 PM 18.251468:33:00 AM 13.67872 11:53:00 AM 16.53508 3:13:00 PM 18.298748:38:00 AM 14.44052 11:58:00 AM 16.99207 3:18:00 PM 18.32598:43:00 AM 15.2361 12:03:00 PM 17.77392 3:23:00 PM 18.063738:48:00 AM 15.47081 12:08:00 PM 17.76143 3:28:00 PM 17.655078:53:00 AM 15.57981 12:13:00 PM 17.24356 3:33:00 PM 16.56458:58:00 AM 15.68479 12:18:00 PM 17.68658 3:38:00 PM 16.857559:03:00 AM 15.71503 12:23:00 PM 18.11921 3:43:00 PM 16.464659:08:00 AM 15.7911 12:28:00 PM 18.52409 3:48:00 PM 16.090329:13:00 AM 15.844 12:33:00 PM 18.47441 3:53:00 PM 16.368999:18:00 AM 15.84041 12:38:00 PM 18.23766 3:58:00 PM 16.823139:23:00 AM 15.93397 12:43:00 PM 18.19213 4:03:00 PM 16.223449:28:00 AM 15.97958 12:48:00 PM 18.13823 4:08:00 PM 15.487219:33:00 AM 16.19085 12:53:00 PM 18.10663 4:13:00 PM 15.199:38:00 AM 16.09731 12:58:00 PM 18.12024 4:18:00 PM 15.12499:43:00 AM 16.12104 1:03:00 PM 18.16258 4:23:00 PM 15.975599:48:00 AM 16.11053 1:08:00 PM 18.26435 4:28:00 PM 15.706029:53:00 AM 16.12372 1:13:00 PM 18.25845 4:33:00 PM 14.43179:58:00 AM 16.30282 1:18:00 PM 18.26461 4:38:00 PM 14.26894

10:03:00 AM 16.26612 1:23:00 PM 18.22102 4:43:00 PM 14.1516710:08:00 AM 16.21513 1:28:00 PM 16.26048 4:48:00 PM 13.9660110:13:00 AM 16.26935 1:33:00 PM 18.24647 4:53:00 PM 13.8585210:18:00 AM 16.35159 1:38:00 PM 18.53547 4:58:00 PM 13.8978310:23:00 AM 16.41961 1:43:00 PM 18.40213 5:03:00 PM 13.8781310:28:00 AM 16.4339 1:48:00 PM 17.51318 5:08:00 PM 13.8316310:33:00 AM 16.43 1:53:00 PM 17.66993 5:13:00 PM 13.7774110:38:00 AM 16.49827 1:58:00 PM 18.65977 5:18:00 PM 13.72810:43:00 AM 16.25307 2:03:00 PM 18.22003 5:23:00 PM 13.6871710:48:00 AM 16.51058 2:08:00 PM 18.64916 5:28:00 PM 13.64747

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 81: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

67

Universitas Indonesia

10:53:00 AM 16.61483 2:13:00 PM 18.61172 5:33:00 PM 13.6018710:58:00 AM 15.94817 2:18:00 PM 18.52538 5:38:00 PM 13.5428111:03:00 AM 16.64787 2:23:00 PM 18.4342 5:43:00 PM 13.2920111:08:00 AM 16.55704 2:28:00 PM 18.48184 5:48:00 PM 10.272611:13:00 AM 16.5456 2:33:00 PM 18.44759 5:53:00 PM 8.08457211:18:00 AM 16.45889 2:38:00 PM 18.46101 5:58:00 PM 8

12. Data tegangan pencatuan solar cell ke accumulator 4 mei

waktu tegangan waktu tegangan waktu tegangan7:44:00 AM 13.70854 11:14:00 AM 16.56478 2:39:00 PM 17.624617:49:00 AM 13.84948 11:19:00 AM 16.76771 2:44:00 PM 19.443847:54:00 AM 12.6519 11:24:00 AM 16.03004 2:49:00 PM 19.459937:59:00 AM 17.74096 11:29:00 AM 16.79687 2:54:00 PM 19.093128:04:00 AM 21.1957 11:34:00 AM 16.57155 2:59:00 PM 19.38868:09:00 AM 22.87154 11:39:00 AM 16.68007 3:04:00 PM 19.421028:14:00 AM 15.50205 11:44:00 AM 15.45952 3:09:00 PM 18.971938:19:00 AM 14.29217 11:49:00 AM 15.53255 3:14:00 PM 19.021678:24:00 AM 14.12507 11:54:00 AM 15.99362 3:19:00 PM 19.535918:29:00 AM 13.94898 11:59:00 AM 16.06337 3:24:00 PM 18.801818:34:00 AM 14.04812 12:04:00 PM 17.19297 3:29:00 PM 18.832278:39:00 AM 14.18807 12:09:00 PM 17.06324 3:34:00 PM 18.796478:44:00 AM 14.46427 12:14:00 PM 16.6419 3:39:00 PM 19.057358:49:00 AM 14.29355 12:19:00 PM 17.39289 3:44:00 PM 17.794168:54:00 AM 14.61607 12:24:00 PM 16.87832 3:49:00 PM 17.558878:59:00 AM 14.99953 12:29:00 PM 16.53425 3:54:00 PM 17.073499:04:00 AM 14.94866 12:34:00 PM 15.35849 3:59:00 PM 15.807419:09:00 AM 15.07196 12:39:00 PM 15.32511 4:04:00 PM 15.481069:14:00 AM 15.27283 12:44:00 PM 15.34371 4:09:00 PM 15.497849:19:00 AM 15.55299 12:49:00 PM 15.64288 4:14:00 PM 15.377619:24:00 AM 15.66 12:54:00 PM 15.71705 4:19:00 PM 15.214959:29:00 AM 15.72699 12:59:00 PM 15.69967 4:24:00 PM 15.182359:34:00 AM 15.90058 1:04:00 PM 15.83508 4:29:00 PM 15.213429:39:00 AM 18.75379 1:09:00 PM 15.7594 4:34:00 PM 15.312299:44:00 AM 16.9334 1:14:00 PM 15.6966 4:39:00 PM 15.575399:49:00 AM 17.69552 1:19:00 PM 15.79674 4:44:00 PM 15.452859:54:00 AM 19.11536 1:24:00 PM 15.92925 4:49:00 PM 15.546569:59:00 AM 19.0414 1:29:00 PM 16.44112 4:54:00 PM 15.46258

10:04:00 AM 18.4407 1:34:00 PM 16.16946 4:59:00 PM 15.430410:09:00 AM 18.6332 1:39:00 PM 16.5365 5:04:00 PM 15.4612110:14:00 AM 18.00122 1:44:00 PM 16.91926 5:09:00 PM 15.4782910:19:00 AM 16.10118 1:49:00 PM 17.34308 5:14:00 PM 15.4423210:24:00 AM 16.35843 1:54:00 PM 17.88554 5:19:00 PM 15.38067

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 82: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

68

Universitas Indonesia

10:29:00 AM 16.4133 1:59:00 PM 18.09071 5:24:00 PM 15.2886410:34:00 AM 16.15882 2:04:00 PM 18.20492 5:29:00 PM 15.2077210:39:00 AM 16.40915 2:09:00 PM 18.50378 5:34:00 PM 15.1042310:44:00 AM 16.39447 2:14:00 PM 18.64943 5:39:00 PM 15.0029910:49:00 AM 16.38797 2:19:00 PM 18.35013 5:44:00 PM 14.8678410:54:00 AM 15.83202 2:24:00 PM 18.46915 5:49:00 PM 14.5420310:59:00 AM 16.361 2:29:00 PM 18.75832 5:54:00 PM 11.0399311:04:00 AM 16.70661 2:34:00 PM 17.23362 5:59:00 PM 8.129611:09:00 AM 16.28914

13. Data rata rata arus, tegangan, intensitas cahaya dan suhu selama 30 detikpada 20 april

waktuintensitas cahaya

suhu tegangan Arusmax min average satuan

8:30:00 AM 666 606 616 x10lux 28.84 17.79533 0.04359:00:00 AM 698 634 688 x100lux 36.09333 14.0225 2.969049:30:00 AM 866 446 679 x100lux 36.86333 14.21727 3.151241

10:00:00 AM 897 819 828 x100lux 39.27 14.3625 3.30970410:30:00 AM 1017 954 982 x100lux 35.41333 14.60304 3.64587511:00:00 AM 1100 1032 1062 x100lux 37.25 14.98 4.16446211:30:00 AM 1807 1461 1565 x10lux 34.80667 14.24313 0.65712:01:00 PM 1232 1063 1147 x100lux 35.3 15.47857 3.53527312:31:00 PM 1098 537 836 x100lux 38.61333 15.88793 2.4763331:01:00 PM 1091 708 860 x100lux 42.28667 17.49533 1.4211611:30:00 PM 1217 308 334 x100lux 40.99667 17.354 1.1642892:14:00 PM 238 225 232 x100lux 37.6 15.05143 0.9348212:30:00 PM 206 185 205 x100lux 33.03667 15.01696 0.7601113:00:00 PM 303 288 289 x100lux 35.33333 17.7569 0.9103163:32:00 PM 362 184 264 x100lux 34.5 14.985 0.58674:00:00 PM 960 770 956 x10lux 32.87 14.54895 0.37754:31:00 PM 944 681 923 x10lux 32.44 14.628 0.37715:01:00 PM 794 712 784 x10lux 32.20667 14.51455 0.3103645:30:00 PM 420 396 412 x10lux 31.79667 14.19421 0.1761256:00:00 PM 680 624 655 x1lux 31.00952 13.77 0.0407

14. Data rata rata arus, tegangan, intensitas cahaya dan suhu selama 30 detikpada 21 april

Jamintensitas cahaya

suhu tegangan arusmax min average satuan

8:17:00 AM 1119 944 1078 x10lux 29.60333 13.85213 0.3737798:45:00 AM 564 510 542 x100lux 31.32 14.24866 1.433866

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 83: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

69

Universitas Indonesia

9:15:00 AM 632 605 625 x100lux 33.7 14.0654 2.6367879:51:00 AM 874 845 859 x100lux 35.39 14.32721 3.309782

10:15:00 AM 990 782 835 x100lux 34.91 14.52907 3.47515110:45:00 AM 1019 473 723 x100lux 38.38667 14.35033 3.15371711:16:00 AM 1089 1040 1065 x100lux 37.6 14.38024 2.89527611:46:00 AM 384 354 372 x100lux 35.37333 14.38695 2.69362112:15:00 PM 1042 1017 1023 x100lux 38.34 14.49309 2.61904412:45:00 PM 1005 518 572 x100lux 39.54333 14.41311 2.2786081:15:00 PM 1676 1538 1559 x10lux 34.58667 14.15942 1.4589981:45:00 PM 380 334 378 x10lux 31.50667 13.62667 0.2125092:28:00 PM 211 190 203 x10lux 26.08 13.65339 0.2501582:45:00 PM 219 193 197 x10lux 26.02333 13.44277 0.0670883:15:00 PM 248 232 236 x10lux 25.34333 13.40587 0.053324:35:00 PM 300 273 297 x10lux 25.78 13.49309 0.0872444:45:00 PM 425 408 419 x10lux 25.92 13.54726 0.1252755:15:00 PM 505 497 501 x10lux 26.62667 13.60144 0.1633075:45:00 PM 1505 1492 1495 x1lux 26.3 13.69583 0.218316:01:00 PM 110 106 106 x1lux 26.73077 12.43743 0.080945

15. Data rata rata arus, tegangan, intensitas cahaya dan suhu selama 30 detikpada 27 april

Jamintensitas cahaya

suhu arus Teganganmax min average satuan

7:48:00 AM 885 755 817 x10lux 27.09667 0.429368 12.998:20:00 AM 1088 977 1058 x10lux 27.93333 0.66 13.198:51:00 AM 592 494 546 x100lux 31.62 4.039852 14.561859:27:00 AM 822 747 810 x100lux 33.2 4.522778 15.079639:56:00 AM 860 714 798 x100lux 46.43667 4.555667 15.12611

10:22:00 AM 885 729 816 x100lux 35.04 4.440815 15.7872410:52:00 AM 919 816 881 x100lux 35.98 2.619655 17.1386711:21:00 AM 973 876 930 x100lux 41.75667 2.510345 17.4511:50:00 AM 999 961 981 x100lux 41.46333 2.195276 17.1367712:28:00 PM 890 824 849 x100lux 42.74667 1.69025 17.61912:53:00 PM 868 805 824 x100lux 42.45 1.38663 17.594831:22:00 PM 842 731 747 x100lux - 1.359107 17.9561:50:00 PM 731 675 687 x100lux - 1.058857 17.932332:20:00 PM 288 275 280 x100lux 38.9 0.954731 17.268282:50:00 PM 502 473 478 x100lux 40.32 1.1506 18.356673:22:00 PM 320 233 298 x100lux 36.73 1.018 18.045383:50:00 PM 226 186 223 x100lux 36.83 0.854 17.983794:20:00 PM 1057 987 1054 x10lux 33.7 0.597 14.859054:50:00 PM 649 631 634 x10lux 33.15333 0.4565 14.65059

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 84: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

70

Universitas Indonesia

5:20:00 PM 1380 1152 1292 x1lux 31.88333 0.082 13.847655:50:00 PM 419 408 410 x1lux 31.2 0.0155 13.554816:00:00 PM 132 124 129 x1lux 30.85714 0 9.940769

16. Data rata rata arus, tegangan, intensitas cahaya dan suhu selama 30 detikpada 28 april

Jamintensitas cahaya

suhu arus teganganmax Min average satuan

8:07:00 AM 1116 1028 1034 x10lux 28.9 0.70371 14.274128:35:00 AM 654 260 510 x100lux - 1.00532 13.5259:05:00 AM 749 466 677 x100lux 34.3 4.664731 15.717379:35:00 AM 906 814 875 x100lux 36.73333333 4.914828 16.035

10:05:00 AM 816 709 745 x100lux 36.89666667 4.719143 16.2827810:36:00 AM 1036 926 964 x100lux 36.2 4.7872 16.711:05:00 AM 1764 1398 1698 x10lux 35.6 0.811364 14.1762511:35:00 AM 972 807 904 x100lux 38.92666667 2.328241 17.8406912:05:00 PM 1141 1017 1056 x100lux 38.92 2.280667 18.0912:35:00 PM 329 215 297 x100lux 40.10666667 1.787759 16.681541:05:00 PM 1179 883 1123 x100lux 39.90333333 1.238708 18.149091:35:00 PM 1047 904 1023 x100lux 37.82 1.01705 18.4962:05:00 PM 833 551 561 x100lux 37.65666667 1.248789 18.677592:35:00 PM 729 586 604 x100lux 40.5 1.621923 18.617143:05:00 PM 655 532 644 x100lux 38.14666667 0.877529 18.581673:35:00 PM 1867 1423 1743 x10lux 36.5 0.692045 -4:05:00 PM 1297 1260 1285 x10lux 33.47333333 0.7452 16.284:35:00 PM 1121 1077 1081 x10lux - 0.6942 15.560715:05:00 PM 775 740 766 x10lux - 0.483833 14.984855:35:00 PM 295 240 289 x10lux 31.7 0.212 14.30214

17. Data rata rata arus, tegangan, intensitas cahaya dan suhu selama 30 detikpada 3 mei

jamintensitas cahaya

suhu tegangan arusmax Min average satuan

7:58:00 AM 770 726 754 x10 lux 28.01 13.14222 0.5043338:30:00 AM 1869 1302 1416 x10lux 28.84 13.6505 0.8439:00:00 AM 573 484 496 x100lux 38.02 15.66 3.9926679:30:00 AM 677 552 580 x100lux 38.16333 15.979 4.372889

10:00:00 AM 848 743 763 x100lux 43.81333 16.31438 4.46296410:30:00 AM 935 551 865 x100lux 41.9 16.47 4.55184811:00:00 AM 317 282 288 x100lux 44.30667 14.68565 1.58961911:30:00 AM 683 631 643 x100lux 46.45 16.4408 3.656024

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010

Page 85: STUDI KARAKTERISTIK PENCATUAN SOLAR CELL …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249037-R031012.pdf · universitas indonesia studi karakteristik pencatuan solar cell terhadap kapasitas

71

Universitas Indonesia

12:00:00 PM 513 477 488 x100lux 41.24667 16.96633 2.788512:30:00 PM 885 794 877 x100lux 41.99667 18.51926 1.8389351:00:00 PM 928 826 877 x100lux 47.6 18.14167 1.3645191:30:00 PM 213 182 202 x100lux 43.85 15.32875 0.9612862:00:00 PM 638 618 622 x100lux 44.16667 18.65333 1.1814292:30:00 PM 696 611 684 x100lux 47 18.49145 0.965253:00:00 PM 376 295 345 x100lux 41.5 18.136 0.9198893:30:00 PM 399 240 289 x100lux 41.3 17.574 0.638054:00:00 PM 1528 1457 1484 x10lux 36.28333 16.6664 0.8947784:30:00 PM 1071 961 994 x10lux 34.83667 15.42773 0.6713455:00:00 PM 221 216 217 x10lux 28.88667 13.9052 0.11425:30:00 PM 1107 1092 1093 x1lux 28.23 13.64 0.0453336:00:00 PM 45 40 43 x1lux 27.95 8 0

18. Data rata rata arus, tegangan, intensitas cahaya dan suhu selama 30 detikpada 4 mei

waktuintensitas cahaya

suhu arus teganganmax min average satuan

7:45:00 AM 1224 1158 1215 x10lux 27.64 0.858286 13.623338:15:00 AM 1433 1297 1407 x10lux 29.42 0.939586 14.112078:45:00 AM 1991 1748 1973 x10lux 29.67333 1.361273 14.509589:15:00 AM 400 316 394 x100lux 30.56667 2.653348 15.344769:45:00 AM 684 533 576 x100lux 34.30667 4.31 19.22857

10:15:00 AM 627 538 567 x100lux 33.29667 0.04631 19.0103610:45:00 AM 934 779 875 x100lux 38.17333 5.195 16.3592911:15:00 AM 1127 689 1106 x100lux 36.89667 5.204345 16.4596211:46:00 AM 1085 845 1063 x100lux 39.41667 4.94288 16.7783312:15:00 PM 1131 206 882 x100lux 35.08 1.803828 14.8511512:45:00 PM 322 292 313 x100lux 34.53667 2.093963 15.261431:16:00 PM 349 304 338 x100lux 32.35333 2.288667 15.677861:45:00 PM 348 332 344 x100lux 32.16857 1.537033 16.812412:15:00 PM 517 337 396 x100lux 32.80333 1.519222 18.884142:45:00 PM 516 458 474 x100lux 33.69 1.1801 19.6373:15:00 PM 653 197 541 x100lux 33.25333 0.909714 18.072333:45:00 PM 1027 889 914 x10lux 33.49667 0.849455 18.717594:15:00 PM 543 473 527 x10lux 31.19333 0.496118 15.382384:45:00 PM 477 408 472 x10lux 30.37 0.313667 15.584485:15:00 PM 334 311 317 x10lux 30.14 0.207 15.449645:45:00 PM 851 818 823 x1lux 29.65333 0.039 14.904096:00:00 PM 76 70 71 x1lux 29.42941 0 8

Studi karakteristik..., Eki Adityawan, FT UI, 2010