STUDI KARAKTERISTIK KIMIA - digilib.itb.ac.id. Indah Rachmatiah SS., MSc, selaku sekretaris program...

17
STUDI KARAKTERISTIK KIMIA PAPARAN PARTIKULAT TERESPIRASI (Studi Kasus: Kota Bandung) TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh: NONENG DEWI ZANNARIA NIM: 25305009 Program Studi Teknik Lingkungan INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008

Transcript of STUDI KARAKTERISTIK KIMIA - digilib.itb.ac.id. Indah Rachmatiah SS., MSc, selaku sekretaris program...

STUDI KARAKTERISTIK KIMIA

PAPARAN PARTIKULAT TERESPIRASI

(Studi Kasus: Kota Bandung)

TESIS

Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari

Institut Teknologi Bandung

Oleh:

NONENG DEWI ZANNARIA

NIM: 25305009

Program Studi Teknik Lingkungan

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan (Q.S. Al Baqarah-164)

Kepada Allah kuserahkan segala urusanku, hidupku, dan matiku Kupersembahkan tesis ini sebagai tanda bakti dan cinta pada Bapa dan Mamah.............

ABSTRAK

STUDI KARAKTERISTIK KIMIA PAPARAN PARTIKULAT TERESPIRASI (Studi Kasus: Kota Bandung)

Oleh:

Noneng Dewi Zannaria

NIM: 25305009

Partikulat terespirasi adalah partikulat dengan ukuran 2-5 μm yang karena sifat aerodinamiknya dapat masuk ke dalam saluran pernafasan dan terdeposit dalam paru-paru, serta merusak alveoli sehingga membahayakan kesehatan manusia. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui paparan partikulat terespirasi pada masyarakat dengan melakukan karakterisasi unsur-unsur kimia yang terkandung di dalamnya sebagai bentuk identifikasi bahaya. Hasil identifikasi dan karakterisasi tersebut digunakan untuk menghitung nilai IEC (Inhalation Exposure Concentration). Nilai tersebut menggambarkan konsentrasi partikulat terespirasi dan kandungan unsur-unsur kimia di dalamnya yang diperkirakan berpotensi untuk masuk ke dalam paru-paru bersama udara inspirasi pada periode waktu tertentu. Tahap tersebut merupakan tahap awal dari studi epidemiologi yang mengaitkan kejadian penyakit saluran pernafasan dengan hasil identifikasi dan karakterisasi partikulat terespirasi. Penelitian dilakukan di empat kawasan di Kota Bandung yang juga digunakan sebagai lokasi stasiun pemantau kualitas udara oleh BPLHD Jawa Barat. Pengambilan sampel partikulat terespirasi menggunakan personal sampler. Rata-rata konsentrasi paparan partikulat terespirasi pada hari kerja yang diperoleh pada masing-masing lokasi adalah sebesar 82,38 μg/m3 (Tegalega), 67,93 μg/m3 (Aria Graha), 51,30 μg/m3 (Dago Pakar), dan 72,65 μg/m3 (Cisaranten Wetan), sedangkan untuk akhir pekan diperoleh sebesar 56,98 μg/m3 (Tegalega), 63,19 μg/m3 (Aria Graha), 51,27 μg/m3 (Dago Pakar), dan 75,89 μg/m3 (Cisaranten Wetan). Unsur-unsur kimia yang diidentifikasi adalah unsur Br, Mn, Al, I, V, Cl, Ti, Na, Hg, Pb, dan black carbon (BC). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partikulat terespirasi yang dihirup oleh penduduk sebagai reseptor di kawasan Tegalega, Aria Graha, Dago Pakar, dan Cisaranten Wetan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi PM2,5 udara ambien di lokasi yang sama. Kemungkinan sumber pencemar yang mempengaruhi keberadaan partikulat terespirasi di Kota Bandung didominasi oleh sumber transportasi. Konsentrasi tertinggi untuk sebagian besar unsur-unsur yang terkandung dalam partikulat terespirasi diperoleh di Cisaranten Wetan. Penduduk yang beraktivitas di luar ruangan di kawasan Tegalega dan Cisaranten Wetan berpotensi terpapar polutan partikulat terespirasi lebih tinggi dibandingkan penduduk dengan aktivitas di luar ruangan di Aria Graha dan Dago Pakar. Kata kunci : IEC, partikulat terespirasi, paparan, reseptor, unsur-unsur kimia

ABSTRACT

CHEMICAL CHARACTERISTIC STUDY OF RESPIRABLE PARTICULATES (Case Study: Bandung City)

By:

Noneng Dewi Zannaria

NIM: 25305009

Respirable particulates are particulates which having diameter size at 2-5 μm, due to aerodinamically may be inhaled through respiratory tract and having ability to deposit into lungs, causing damage of the alveolar tissues, and inducing health problems. This research having intend to understand of respirable particulates exposure in society and the characterization of chemical materials contained as hazard identification. The useful of this procedur as the baseline to calculate IEC (Inhalation Exposure Concentration) values for estimate the concentration of respirable particulates and the materials contained which inhaled through the lung during period of time. Calculating of IEC is the earlier step from epidemiological study or risk assessment which connecting prevalency of tract respiratory disease with characteristic of respirable particulates. Location of research have done in four regions of Bandung City which had used as fixed station ambient air monitoring by BPLHD West Java. Personal sampler have used for collection of respirable particulates from human breathing zone. Arithmatic mean of respirable particulates exposure in work day from each location showed as 82,38 μg/m3 (Tegalega), 67,93 μg/m3 (Aria Graha), 51,30 μg/m3 (Dago Pakar), and 72,65 μg/m3 (Cisaranten Wetan), in weekend represent as 56,98 μg/m3 (Tegalega), 63,19 μg/m3 (Aria Graha), 51,27μg/m3 (Dago Pakar), and 75,89 μg/m3 (Cisaranten Wetan). Elements Br, Mn, Al, I, V, Cl, Ti, Na, Hg, Pb, and black carbon (BC), are the elements which have identified. The results showed that respirable particulates which inhaled by citizen as reseptor at Tegalega, Aria Graha, Dago Pakar, and Cisaranten Wetan are relatively higher than PM2,5 ambient air at the same places. Prediction of the pollutant source which involved of respirable particulates present have dominated by transportation activities. Almost whole of such elements which contained in respirable paticulates was found in highest concentration at Cisaranten Wetan as industrial area. The citiziens whose having outside activities at Tegalega and Cisaranten Wetan could possibly higher potential exposed of respirable particulates pollutant than they whose having outside activities at Aria Graha and Dago Pakar. Key words : chemical elements, exposure, IEC, reseptor, respirable particulates

PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut

Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta

ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut

Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi

pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus

disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.

Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin

Direktur Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung.

KATA PENGANTAR

AlhamdulillahiRabbil’alamin, puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Rabbul

‘izzati atas cinta dan kasih sayangNya penulis dapat menyelesaikan tesis dengan

judul STUDI KARAKTERISTIK KIMIA PAPARAN PARTIKULAT

TERESPIRASI (Studi Kasus: Kota Bandung) sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Magister pada program studi Teknik Lingkungan Institut

Teknologi Bandung.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr. Ir. Dwina

Roosmini, MS sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan ide penelitian,

meluangkan waktu, dan dengan sabar membimbing penulis, memberi masukan,

serta nasihat dari awal hingga selesainya penyusunan tesis ini.

Terima kasih disampaikan kepada Drs Djatmiko MSc dan Dr Muhayatun Santoso

dari PTNBR-BATAN Bandung atas izin yang diberikan kepada penulis untuk

menggunakan fasilitas laboratorium di lingkungan PTNBR-BATAN Bandung

dan Serpong.

Terima kasih disampaikan kepada Bapak Dr. Ir. Edwan Kardena dari Bidang

Kemitraan Institut Teknologi Bandung dan ASEA-UNINET atas bantuan

beasiswa pendidikan pascasarjana yang telah diterima selama menempuh

pendidikan magister ini.

Terima kasih yang tak terhingga pada Bapak Elly Suherly dan Ibu Ai Suryamah

Noor atas dukungan moril, materiil, cinta dan kasih sayang yang tiada akan

tergantikan.

Selama dalam masa penelitian hingga penyusunan tesis, penulis juga mendapat

bantuan dari berbagai pihak. Karenanya penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Dr. Ir Agus Jatnika Effendi, selaku ketua program studi Teknik Lingkungan.

2. Dr. Ir. Indah Rachmatiah SS., MSc, selaku sekretaris program studi Teknik

Lingkungan

3. Dr. Ing. Ir. Prayatni Soewondo.,MS, selaku dosen wali penulis

4. Dr. Barti Setiani Muntalif, selaku koordinator seminar

5. Dr. Ir. Katharina Oginawati., MS, Dr. Ir. Indah Rachmatiah SS., MSc, Dr

Muhayatun Santoso, atas kesediaannya untuk menguji dalam ujian sidang

6. Ibu Natalia, Ibu Lenny, Ibu Dyah, Ibu Endah, Bapak Dedi, dan seluruh

karyawan PTNBR BATAN Bandung dan Serpong atas semua bantuan yang

sangat berarti

7. Bapak Benzon dan Bapak Yus dari Hiperkes Bandung atas bantuan pinjaman

alat yang telah diberikan

8. Bapak Wawan, Bapak Aji, Bapak Ganjar, serta seluruh karyawan Balai

Tahura Ir H Djuanda Bandung atas kerjasama dan bantuan yang telah

diberikan terhadap penulis dalam pengambilan sampel

9. Ibu Euis, Ibu Lilis, Ibu Dedeh, Bapak Kusnadi, Bapak Eman, Bapak Tri,

Bapak Trio, Bapak Wawan, segenap masyarakat di sekitar lokasi Tegalega,

Aria Graha, Pinus Regency atas kesediaan, kerjasama, dan bantuan yang

diberikan selama proses pengambilan sampel

10. Ibu Mimin dan seluruh staf TU program studi Teknik Lingkungan ITB

Bandung atas bantuan administrasi selama penulis melaksanakan studi

11. Ibu Sri selaku petugas perpustakaan program studi Teknik Lingkungan ITB

atas bantuan peminjaman buku dan literatur

12. Ami, Teh Wulan, Zaini, Niken, Femi, Teh diyah, Nunik, Teh Ae atas

kesediaannya untuk menemani penulis saat pengambilan sampel

13. Hayyu, Andri, dan Mas Eko sebagai rekan-rekan KKL’05 atas kerjasama

selama masa kuliah dan penelitian, terima kasih untuk telah saling

menguatkan

14. Teh Yanti, Indri, Aru, Leo, Teh Ai, Mba Siwi, Mas Andik, serta seluruh

rekan-rekan Magister TL’05 atas bantuan, dukungan, do’a, nasihat, saran,

serta keragaman yang diberikan

15. Rofie Fatimah, Yandi, Rika, dan Bapak Yusef atas informasi yang sangat

berharga tentang udara

16. Rekan-rekan, bio2k UNPAD, HIMBIO UNPAD, Keluarga besar DKM Nurul

Ilmi FMIPA UNPAD, keluarga besar Asykar HIMBIO UNPAD, keluarga

besar BKB Nurul Fikri Bandung, atas seluruh kekeluargaan yang telah terjalin

serta dukungan moril yang sangat berarti

17. Keluarga besar DPC PKS Rancasari, anauhibbukumfillah

18. Sahabat-sahabat alumni SMANZA’2k serta keluarga besar alumni FKPM

SMANZA Balikpapan atas do’a dan kekeluargaan yang terjalin

19. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu

Hanya Allah SWT yang dapat membalas seluruh budi baik yang telah diberikan.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

penulis mohon maaf jika terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Semoga

tesis ini dapat bermanfaat bagi masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan

Bandung, Februari 2008

Noneng Dewi Zannaria

DAFTAR ISI

ABSTRAK......................................................................................................... i

ABSTRACT......................................................................................................... ii

PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ............................................................... iii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv

DAFTAR ISI...................................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi

DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiii

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG .................................................... xv

Bab I Pendahuluan ............................................................................................. 1

I.1 Latar Belakang.................................................................................. 1

I.2 Perumusan Masalah.......................................................................... 4

I.3 Maksud dan Tujuan .......................................................................... 4

I.4 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 4

I.5 Kegunaan Penelitian ......................................................................... 5

I.6 Metode Penelitian ............................................................................. 5

I.7 Sistematika Penulisan Tesis.............................................................. 6

Bab II Tinjauan Pustaka..................................................................................... 8

II.1 Sumber Pencemaran Udara ............................................................. 8

II.2 Parameter Pencemaran Udara ......................................................... 8

II.3 Partikulat di Udara........................................................................... 10

II.3.1 Definisi Partikulat .................................................................. 11

II.3.2 Ukuran Partikulat .................................................................. 11

II.3.3 Komposisi Kimiawi Partikulat .............................................. 13

II.3.4 Sumber Partikulat ................................................................... 15

II.3.5 Analisis Partikulat .................................................................. 19

II.4 Sistem Pernafasan Manusia............................................................. 25

II.5 Dampak Pencemaran Udara Terhadap Kesehatan Manusia ........... 29

II.6 Baku Mutu Kualitas Udara.............................................................. 36

Bab III Gambaran Umum Wilayah Studi .......................................................... 40

III.1 Umum ............................................................................................ 41

III.2 Kondisi Meteorologi Kota Bandung.............................................. 41

III.3 Tata Guna Lahan di Kota Bandung................................................ 42

III.4 Sumber Pencemar di Kota Bandung .............................................. 42

III.5 Kondisi Polutan Partikulat di Kota Bandung................................. 46

III.6 Kondisi Umum Lokasi Penelitian .................................................. 47

III.7 Kondisi Kesehatan Masyarakat Kota Bandung ............................. 51

Bab IV Metodologi Penelitian ........................................................................... 55

IV.1 Survei Lapangan ............................................................................ 55

IV.2 Pengumpulan Data ........................................................................ 56

IV.2.1 Pengumpulan Data Primer .................................................... 56

IV.2.2 Pengumpulan Data Sekunder................................................ 58

IV.3 Analisis Partikulat Terespirasi ....................................................... 59

IV.4 Analisis Sumber Pencemar ............................................................ 61

IV.5 Analisis Paparan Unsur-unsur Kimia ............................................ 62

IV.6 Diagram Alir .................................................................................. 63

Bab V Hasil dan Pembahasan ........................................................................... 65

V.1 Paparan Partikulat Terespirasi ........................................................ 65

V.1.1 Partikulat Terespirasi di Tegalega.......................................... 66

V.1.1.1 Komposisi Unsur-unsur Kimia ..................................... 69

V.1.1.2 Partikulat Terespirasi, Unsur-unsur Kimia,

dan Baku Mutu.............................................................. 76

V.1.2 Partikulat Terespirasi di Aria Graha ...................................... 78

V.1.2.1 Komposisi Unsur-unsur Kimia ..................................... 79

V.1.2.2 Partikulat Terespirasi, Unsur-unsur Kimia,

dan Baku Mutu.............................................................. 82

V.1.3 Partikulat Terespirasi di Dago Pakar ..................................... 84

V.1.3.1 Komposisi Unsur-unsur Kimia .................................... 86

V.1.3.2 Partikulat Terespirasi, Unsur-unsur Kimia,

serta Baku Mutu............................................................ 90

V.1.4 Paparan Partikulat Terespirasi di Cisaranten Wetan ............. 91

V.1.4.1 Komposisi Unsur-unsur Kimia .................................... 93

V.1.4.2 Paparan Partikulat Terespirasi, Unsur-unsur Kimia,

dan Baku Mutu.............................................................. 97

V.2 Analisis Awal Resiko Kesehatan ................................................... 102

Bab VI Kesimpulan dan Saran........................................................................... 108

VI.1 Kesimpulan .................................................................................... 108

VI.2 Saran-saran .................................................................................... 109

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 111

LAMPIRAN .................................................................................................... 116

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Perhitungan partikulat terespirasi ............................................. 116

Lampiran B Analisis faktor ............................................................................ 120

Lampiran C Faktor emisi ............................................................................... 133

Lampiran D Data meteorologi........................................................................ 135

Lampiran E Uji ANOVA oneway perbedaan konsentrasi

partikulat terespirasi pada hari kerja dan akhir pekan............... 136

Lampiran F Perhitungan unsur-unsur hasil iradiasi pendek .......................... 138

Lampiran G Perhitungan IEC......................................................................... 160

Lampiran H Jumlah kendaraan dan konsumsi bahan bakar

di cekungan Bandung................................................................ 167

Lampiran I Persiapan alat ............................................................................. 168

Lampiran J Prosedur analisis partikulat ........................................................ 170

Lampiran K Prosedur analisis faktor.............................................................. 174

Lampiran L Dokumentasi .............................................................................. 176

DAFTAR GAMBAR Gambar I.1 Bagan alir sederhana sistem pencemaran udara......................... 1

Gambar II.1 Ilustrasi analisis faktor ............................................................... 18

Gambar II.2 Sistem pernafasan manusia ........................................................ 26

Gambar II.3 Zona pernafasan ......................................................................... 29

Gambar III.1 Peta wilayah studi ...................................................................... 40

Gambar III.2 Tingkat emisi sektor domestik dan

pembakaran sampah di Kota Bandung....................................... 43

Gambar III.3 Tingkat emisi dari sumber kendaraan bermotor

di Kota Bandung ........................................................................ 44

Gambar III.4 Tingkat emisi dari sumber kegiatan industri

di Kota Bandung ........................................................................ 45

Gambar III.5 Konsentrasi rata-rata PM10 tahun 2001...................................... 46

Gambar III.6 Konsentrasi rata-rata PM10 tahun 2002...................................... 47

Gambar III.7 Kejadian penyakit saluran pernafasan Kota Bandung ............... 52

Gambar IV.1 Diagram alir garis besar penelitian ............................................ 64

Gambar V.1 Konsentrasi partikulat terespirasi di Tegalega ........................... 67

Gambar V.2 Unsur-unsur dalam partikulat terespirasi di Tegalega ............... 69

Gambar V.3 Windrose Kota Bandung bulan Maret 2006.............................. 75

Gambar V.4 Windrose Kota Bandung bulan April 2006............................... 75

Gambar V.5 Konsentrasi partikulat terespirasi di Aria Graha........................ 78

Gambar V.6 Unsur-unsur kimia dalam partikulat terespirasi

di Aria Graha.............................................................................. 80

Gambar V.7 Konsentrasi partikulat terespirasi di Dago Pakar....................... 84

Gambar V.8 Unsur-unsur kimia dalam partikulat terespirasi

di Dago Pakar............................................................................. 87

Gambar V.9 Windrose kota Bandung bulan Mei 2006................................... 90

Gambar V.10 Konsentrasi paparan partikulat terespirasi

di Cisaranten Wetan................................................................... 92

Gambar V.11 Unsur-unsur kimia dalam paparan partikulat terespirasi

di Cisaranten Wetan................................................................... 94

Gambar V.12 Windrose Kota Bandung tahun 2006 ......................................... 99

Gambar V.13 IEC partikulat terespirasi ........................................................... 103

Gambar V.14 IEC unsur-unsur kimia pada hari kerja ...................................... 105

Gambar V.15 IEC unsur-unsur kimia pada akhir pekan................................... 105

DAFTAR TABEL Tabel II.1 Tipe suspensi partikulat .................................................................. 11

Tabel II.2 Perbandingan antara partikel halus dan partikel kasar.................... 13

Tabel II.3 Pengelompokan partikulat berdasarkan sumber ............................. 16

Tabel II.4 Unsur-Unsur Kimia Penanda Sumber Polutan ............................... 17

Tabel II.5 Beberapa toksikan paru-paru, sumber, serta efeknya ..................... 36

Tabel II.6 Baku mutu udara ambien ................................................................ 37

Tabel III.1 Persentase parameter pencemar udara di Kota Bandung................ 46

Tabel III.2 Industri di Kecamatan Ujungberung............................................... 50

Tabel III.3 Kontribusi parameter pencemaran udara terhadap

prevalensi penyakit ISPA di Kota Bandung ................................... 53

Tabel IV.1 Jumlah sampel di setiap lokasi........................................................ 57

Tabel V.1 Konsentrasi paparan partikulat terespirasi ..................................... 65

Tabel V.2 Rata-rata konsentrasi unsur-unsur dalam

partikulat terespirasi di Tegalega.................................................... 69

Tabel V.3 Nilai eigenvalue partikulat terespirasi

di Tegalega pada hari kerja............................................................. 70

Tabel V.4 Unsur-unsur penanda sumber pencemar ........................................ 71

Tabel V.5 Nilai loading unsur-unsur di Tegalega pada hari kerja................... 73

Tabel V.6 Nilai loading unsur-unsur di Tegalega pada akhir pekan .............. 74

Tabel V.7 PM2,5 di Tegalega dan baku mutu PM2,5......................................... 76

Tabel V.8 Paparan partikulat terespirasi di Tegalega, baku mutu PM2,5,

dan baku mutu partikulat terespirasi OSHA (1989) ....................... 77

Tabel V.9 Rata-rata konsentrasi unsur-unsur dalam

partikulat terespirasi di Aria Graha................................................. 80

Tabel V.10 Nilai loading unsur-unsur di Aria Graha pada hari kerja ............... 81

Tabel V.11 Nilai loading unsur-unsur di Aria Graha pada akhir pekan............ 82

Tabel V.12 PM2,5 di Batununggal dan baku mutu

udara ambien nasional ................................................................... 83

Tabel V.13 Paparan partikulat terespirasi di Aria Graha, baku mutu PM2,5,

dan baku mutu partikulat terespirasi OSHA (1989) ....................... 83

Tabel V.14 Rata-rata jumlah kendaraan di sekitar Tahura Ir.H Djuanda/

Dago Pakar...................................................................................... 85

Tabel V.15 Rata-rata konsentrasi unsur-unsur dalam

paparan partikulat terespirasi di Dago Pakar .................................. 86

Tabel V.16 Nilai loading unsur-unsur di Dago Pakar pada hari kerja .............. 88

Tabel V.17 Nilai loading unsur-unsur di Dago Pakar pada akhir pekan........... 89

Tabel V.18 PM2,5 di Dago Pakar dan baku mutu udara ambien ........................ 90

Tabel V.19 Paparan Partikulat Terespirasi di Dago Pakar, baku mutu PM2,5,

dan baku mutu partikulat terespirasi OSHA (1989) ...................... 91

Tabel V.20 Rata-rata konsentrasi unsur-unsur dalam

partikulat terespirasi di Cisaranten Wetan ...................................... 94

Tabel V.21 Nilai loading unsur-unsur di Cisaranten Wetan

pada hari kerja................................................................................ 95

Tabel V.22 Nilai loading unsur-unsur di Cisaranten Wetan

pada akhir pekan ............................................................................. 96

Tabel V.23 Paparan partikulat terespirasi di Cisaranten Wetan,

baku mutu PM2,5,, dan baku mutu partikulat terespirasi

OSHA (1989)................................................................................. 97

Tabel V.24 PM2,5 di Cisaranten Wetan dan baku mutu

udara ambien .................................................................................. 98

Tabel V.25 Inhalation Exposure Concentration (IEC)

partikulat terespirasi........................................................................ 102

Tabel V.26 Inhalation Exposure Concentration (IEC)

unsur-unsur pada hari kerja............................................................. 104

Tabel V.27 Inhalation Exposure Concentration (IEC)

unsur-unsur pada akhir pekan ......................................................... 104

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

SINGKATAN Nama Pemakaian

pertama kali pada halaman

NAAQ’s National Ambient Air Quality Standards 1 PM Particulate Matter 1 BPLH Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup 3 TSP Total Suspended Particulate 3 ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut 3 INAA Instrumental Neutron Activation Analysis 5 AAS Atomic Absorption Spectrophotometry 5 BPLHD Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah 6 IEC Inhalation Exposure Concentration 6 CEPA Canada Environmental Protection Agency 11 PAH Polycyclic Aromatic Hydrocarbon 15 BC Black carbon 24 WHO World Health Organization 31 CoHb Carboxyhaemoglobin 32 OSHA The Occupational Safety and Health Administration 36 TWA Time Weighed Average 36 US EPA The United States Environmental Protection Agency 36 PEL Permissible Exposure Limit 37 dpl di atas permukaan laut 41 BMG Badan Meteorologi dan Geofisika 58 PTNBR Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri 60 BATAN Badan Tenaga Atom Nasional 60 SPSS Statistical Package for the Social Sciences 61 ANOVA Analysis of Varians 66 LAMBANG μm micrometer 2 0C derajat celcius 41 mm millimeter 41