STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO...

74
STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO PERJALANAN HAJI DAN UMRAH (STUDI KASUS PT. ARMINAREKA PERDANA) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) PRAMANA WIJAYA NIM: 108046100076 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H / 2014 M

Transcript of STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO...

Page 1: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS

PADA BIRO PERJALANAN HAJI DAN UMRAH

(STUDI KASUS PT. ARMINAREKA PERDANA)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

PRAMANA WIJAYA

NIM: 108046100076

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H / 2014 M

Page 2: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

ii

Page 3: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

iii

Page 4: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji
Page 5: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

v

ABSTRAK

Pramana Wijaya. NIM 108046100076. STUDI EVALUASI PENE-

RAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO PERJALANAN HAJI DAN UMRAH

(STUDI PADA PT. ARMINAREKA PERDANA). Konsentrasi Perbankan

Syariah, Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah & Hukum, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1435 H/ 2014 M. 49 halaman + 150 halaman

lampiran.

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui penerapan etika bisnis Islam pada

biro perjalanan haji dan umrah, karena pada saat ini masih banyak para pelaku

bisnis yang tidak mengetahui etika bisnis yang sesuai dengan etika bisnis Islam.

Pada penelitian ini penulis memilih lokus penelitian di PT. Arminareka Perdana di

Gedung Menara Salemba lantai 5, Jl. Salemba Raya No. 05, Jakarta Pusat.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian melalui pendekatan

kualitatif dengan menggunakan kuesioner sebanyak 30 responden, di mana

informan atau responden yang dijadikan objek penelitian ini merupakan para

pengguna jasa PT. Arminareka Perdana di wilayah Jakarta. Metode pengumpulan

data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 30 responden dengan

menanyakan seputar realisasi janji PT. Arminareka Perdana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Arminareka Perdana menepati

seluruh janji yang diberikan kepada konsumen dan telah memenuhi semua

aksioma dasar etika bisnis Islam.

Kata kunci: etika bisnis, biro perjalanan haji dan umrah

Pembimbing : Dr. H. Ahmad Tholabi Kharlie, MA

Daftar pustaka : Tahun 1994 s.d. Tahun 2013

Page 6: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT atas berjuta-juta barakah yang selalu

diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan

salah satu syarat dalam menempuh studi S- untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi Syariah (S.E.Sy) pada konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi

Muamalat, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari karya ini tidak terlepas dari bantuan dan doa dari

berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-

besarnya atas bantuan dan doa kepada:

1. Ibu dan ayah penulis, ayahanda Maman Margasyah dan ibunda Indra

Widayati yang selalu mendoakan, mendukung, dan membantu.

2. H. JM. Muslimin, M.A, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Jakarta.

3. Dr. Euis Amalia, M.Ag, selaku Ketua Program Studi Muamalat, Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Jakarta.

4. Bapak Dr. H. Ahmad Tholabi Kharlie, M.A. selaku dosen pembimbing

yang dengan sabar memberikan bimbingan dan petunjuk yang sangat

membantu penulis.

5. Ibu Dr. Siti Hamidah Rustiana , SE. AK, M.Si. selaku penguji atas

masukan yang bermanfaat.

6. Bapak Djaka Badranaya, ME selaku penguji atas saran yang membantu

penyelesaian skripsi ini.

7. Teman-teman perbankan syariah angkatan 2008.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

membantu selesainya skripsi ini.

Selanjutnya dengan senang hati penulis menerima segala kritik dan saran

yang bersifat membangun dalam hubungannya dengan penulisan skripsi ini.

Akhirnya, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin

Page 7: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

vii

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, 12 Januari 2014

Penulis

Page 8: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ………………………………………………………ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN …………………………………..iii

ABSTRAK............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR........................................................................................... vi

DAFTAR ISI........................................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1

B. Identifikasi Masalah.................................................................. 7

C. Pembatasan Masalah................................................................. 7

D. Rumusan Masalah..................................................................... 8

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................. 8

F. Metode Penelitian...................................................................... 9

G. Sistematika Penulisan.............................................................. 11

BAB II HAJI, UMRAH, DAN ETIKA BISNIS ISLAM

A. Haji dan Umrah....................................................................... 13

1. Pengertian Haji dan Umrah............................................... 13

2. Landasan Hukum Haji dan Umrah.................................... 14

3. Macam Haji....................................................................... 17

B. Etika Bisnis............................................................................. 17

1. Pengertian Etika Bisnis Islam........................................... 17

2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam...................................... 22

C. Aksioma Dasar Etika Bisnis Islam.......................................... 24

D. Kerangka Pemikiran................................................................ 29

E. Review Studi Terdahulu.......................................................... 29

BAB III PROFIL USAHA PT. ARMINAREKA PERDANA

A. Sejarah PT. Arminareka Perdana............................................ 32

Page 9: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

ix

B. Visi dan Misi PT. Arminareka Perdana.................................. 32

C. Struktur Organisasi PT. Arminareka Perdana......................... 32

D. Status Hukum PT. Arminareka Perdana................................. 33

BAB IV EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO

PERJALANAN HAJI DAN UMRAH PT. ARMINAREKA

PERDANA

A. Strategi Pemasaran dan Janji PT. Arminareka Perdana.......... 35

B. Respons Konsumen PT. Arminareka Perdana Terhadap Janji

PT. Arminareka Perdana......................................................... 43

C. Analisis Perbandingan Strategi Pemasaran dan Janji Biro

Perjalanan Haji dan Umrah dengan Konsumen PT. Arminareka

Perdana.................................................................................... 49

D. Analisis Kesesuaian dengan Etika Bisnis dalam Islam........... 53

E. Keterbatasan Penelitian........................................................... 53

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................. 56

B. Saran........................................................................................ 56

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 57

Page 10: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bisnis secara literal dapat diartikan sebagai suatu lembaga yang

menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan orang lain.1 Secara

etimologis, bisnis berarti keadaan di mana seseorang atau sekelompok orang sibuk

melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.2 Bisnis biasanya berkaitan

erat dengan kegiatan marketing dan perdagangan. Dalam hal perdagangan, para

ekonom Barat berpendapat bahwa prinsip ekonomi perdagangan adalah

pengorbanan yang sekecil-kecilnya dengan keuntungan yang sebesar-besarnya.

Islam sendiri mengatur dengan jelas permasalahan bisnis dengan jelas. Hal

ini dicontohkan langsung melalui Nabi yang bekerja sebagai pebisnis. Umumnya

bisnis tidak bisa dicampur adukkan dengan kegiatan agama. Kegiatan bisnis yang

mengutamakan keuntungan yang sebesar-besarnya berbanding terbalik dengan

kegiatan agama yang mengutamakan kesejahteraan bersama. Pada dasarnya orang

Islam berbisnis adalah salah satu tindakan jihad, seperti yang diungkapkan oleh

K.H. Abdullah Gymnastiar atau yang biasa kita kenal sebagai Aa Gym.

Banyak yang berpendapat bahwa bisnis tidak dapat berjalan bersama

dengan agama. Hal ini tentu dapat dibantah karena Islam sendiri sudah membuat

kriteria berbisnis yang Islami. Pebisnis Islam harus memiliki sifat siddiq (benar),

1Buchari Alma, Dasar-DasarEtikaBisnisIslami, (Bandung: CV. Alfabeta, 2003), hlm. 90

2 Wikipedia, Bisnis. http://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis. Diunduh pada 6 November 2013

Page 11: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

2

amanah (terpercaya), tabligh (menyampaikan), fathanah (cerdas), dan syaja’ah

(berani). Namun dalam berbisnis seseorang yang tingkat religiusnya tinggi pun

bisa terperosok dalam jerat “dosa bisnis”.3 Hal ini disebabkan karena kurangnya

pemahaman seorang muslim dalam hal berbisnis. Seorang Muslim bisa saja

memiliki tingkat religius yang tinggi ditandai dengan ibadah shalat lima waktu

yang tak pernah ditinggalkan, shalat malam dan duha yang selalu dijalani, hapalan

Alquran, dan lain-lain. Tetapi pada saat menjalankan bisnis, muslim tersebut

menggunakan prinsip pengorbanan sekecil mungkin untuk untung sebesar

mungkin. Biasanya hal-hal yang dilakukan adalah mengurangi kualitas barang

yang dijual, tujuannya agar menekan biaya untuk menghasilkan profit yang besar.

Dalam beberapa hal, etika bisnis seperti itu mungkin saja dilakukan

dengan syarat pebisnis harus menyampaikan kelebihan dan kekurangan barang

yang ditawarkan. Seperti menawarkan mobil dengan harga yang murah, penjual

harus memberitahu kekurangan dari mobil yang ditawarkan yang menyebabkan

harga jualnya rendah di samping memberitahukan kelebihan-kelebihan yang

didapatkan. Namun hal ini tidak bisa digunakan dalam bisnis yang berhubungan

dengan ibadah, karena selain dapat mengurangi kenyamanan dalam beribadah hal

ini berpotensi mengurangi nilai kekhusyukan dalam beribadah.

Seperti halnya kasus haji yang terjadi pada tahun 2012 Laporan

Pengawasan Haji Komisi VIII DPR menemukan bahwa terjadi pemadatan jamaah

di pemondokan. Hal ini juga diperkuat temuan Itjen Kemenag sendiri dalam

laporannya. Selain itu, fasilitas dasar jamaah sangat minimalis, lift tidak bekerja,

3 Buchari Alma. loc. Cit., hlm.29

Page 12: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

3

air tidak memadai, tidak semua menyediakan AC, bahkan air minum juga tidak

terjamin. Dengan jumlah jamaah haji 200-250 ribu setahun seharusnya

pemerintah bisa mengusahakan pemondokan yang paling baik.4 Selain itu,

menurut laporan evaluasi penyelenggaraan haji tahun 2013 dalam

penyelenggaraan haji masih terdapat masalah yaitu pemondokan di Makkah

belum memenuhi standar kelayakan; Pelayanan katering dalam hal

pendistribusian masih tidak tepat waktu dan menu yang monoton; Pelayanan

transportasi belum dapat menjangkau pemondokan .5 Hal-hal seperti ini pasti

akan sangat mengganggu bagi para jamaah.

Bertolak belakang dengan apa yang didapatkan para jamaah haji, para

pebisnis travel haji dan umrah justru memperoleh profit yang luar biasa besar.

Seperti yang dialami oleh Hamimzar lewat label perusahaan PT. Pandi Kencana

Murni saat ini, omzetnya sudah mencapai Rp100 miliar per tahun dan laba Rp 5

miliar per tahun dengan jumlah karyawan 95 orang.6

Jika melihat pada kasus di atas, hal ini sangat bertolak belakang dengan

prinsip berbisnis yang dicontohkan oleh Nabi. Kasus seperti inilah yang sering

terjadi di dunia bisnis. Nabi sendiri memiliki doa saat memasuki pasar “Lâ ilâha

illallâh, wahdahû lâ syarîka lah, lahul mulku walahul hamdu yuhyî wa yumît, wa

huwa hayyun lâ yamût, biyadihil khayr, wa huwa 'alâ kulli syay’in qadîr”, yang

4 Republika, Pelayanan Haji Masih Mengecewakan, http://www.republika.co.id/berita/

dunia-islam/umrah-haji/12/02/01/lyp6ki-pelayanan-haji-masih-mengecewakan. Diunduh pada 6 November 2013

5 Kementrian Agama RI, LAPORAN EVALUASI PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI TAHUN

1434H/2013M, http://haji.kemenag.go.id/v2/publikasi/laporan-pih. Diunduh pada 2 Mei 2014 6 SindoNews, Travel umrah dan haji hasilkan Rp 5 miliar/tahun, http://ekbis.sindonews.

com/read/2013/08/20/36/773390/travel-umrah-dan-haji-hasilkan-rp5-miliar-tahun. Diunduh pada 6 November 2013

Page 13: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

4

artinya, “Tiada Ilah kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya

kerajaan, bagi-Nya segala pujian. Dia-lah Yang Menghidupkan dan Yang

Mematikan. Dia-lah Yang Hidup, tidak akan mati. Di tangan-Nya kebaikan. Dia-

lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.” Doa ini diambil dari Hadis riwayat at-

Tirmidzi. “Barangsiapa masuk pasar lalu ia mengucapkan, “Tidak Ilah kecuali

Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala pujian.

Dia-lah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan. Dia-lah Yang Hidup, tidak

akan mati. Di tangan-Nya kebaikan. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala

sesuatu, niscaya Allah menuliskan baginya sejuta kebaikan dan menghapuskan

darinya sejuta kejelekan serta mengangkat derajatnya hingga sejuta derajat”."

(HR. At-Tirmidzi, dihasankan al-Albani).

Ada alasan mengapa Nabi sampai menganjurkan kita berdoa ketika masuk

pasar. Alasan tersebut dijelaskan dalam Hadis Nabi yang berbunyi, “Tempat yang

paling baik adalah masjid. Sedangkan tempat yang paling buruk adalah pasar”.

(HR. Ibnu Hibban, No. 1599). Syeikh Syuaib al-Arnauth mengatakan, “Hadis

Hasan”. Bukan tanpa alasan mengapa pasar dianggap tempat paling buruk, karena

di pasar-lah manusia berbuat kecurangan seperti mengurangi timbangan, menjual

barang cacat tanpa sepengetahuan pembeli, berbuat riba, berbohong, dan masih

banyak lagi kecurangan yang lain.

Kejadian yang sama juga bisa terjadi pada bisnis biro perjalan haji dan

umrah. Hal ini bisa terjadi karena tingkat pertumbuhan biro perjalanan haji dan

umrah yang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berdasarkan data dari

Kementrian Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah pada

Page 14: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

5

tahun 2011 saja terdapat 220 biro penyelenggara haji yang resmi terdatar,

meningkat pada tahun 2012 menjadi 249 biro penyelenggara haji, dan bertambah

menjadi 252 biro penyelenggara haji pada tahun 2013. Semakin banyaknya

pemain dalam bisnis perjalan haji dan umrah ini membuat atmosfir persaingan

bisnis semakin panas dan keras. Bukan tidak mungkin para pemain di bisnis ini

menggunakan cara-cara di luar etika bisnis Islam.

Tabel 1.1

Tabel 1.2

Page 15: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

6

Tabel 1.3

Bedasarkan latar belakang tersebut, penulis merasa tertarik untuk meneliti

lebih lanjut tentang persaingan bisnis di antara perusahaan bisnis biro perjalanan

haji dan umrah dengan judul “Studi Evaluasi Penerapan Etika Bisnis pada

Biro Perjalanan Haji dan Umrah (Studi Kasus PT. Arminreka Perdana)”.

Page 16: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan data yang diperoleh dari latar belakang masalah, timbul

beberapa masalah yang mungkin muncul, di antaranya:

1. Apakah bisa membisniskan ibadah?

2. Bagaimanakah pebisnis seharusnya bertindak agar sesuai dengan etika

bisnis Islam?

3. Bagaimana strategi pemasaran yang sesuai untuk membisniskan

ibadah?

4. Bagaimana proses pengurusan izin pelaksanaan haji dan umrah?

5. Berapa biaya pokok yang sebetulnya diperlukan bagi biro perjalanan

haji dan umrah?

6. Mengapa jumlah biro perjalanan haji dan umrah meningkat tiap

tahunnya?

7. Mengapa biro perjalanan haji dan umrah mampu meraup untung yang

besar?

8. Bagaimana realisasi janji yang diberikan biro perjalanan haji dan umrah

kepada para konsumen?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka penulis membatasi masalah pada

pelaksanaan etika bisnis Islam pada biro perjalanan haji dan umrah dengan fokus

pembahasan masalah pada hal-hal yang dijanjikan dan realisasinya oleh biro

perjalanan haji dan umrah.

Page 17: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

8

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis membuat rumusan

masalah, apakah biro perjalanan haji dan umrah PT. Arminareka Perdana sesuai

dengan etika bisnis Islam untuk menepati janji yang diberikan kepada konsumen?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah ingin mengevaluasi penerapan etika bisnis

pada biro perjalanan haji dan umrah dengan studi yang dilakukan pada PT.

Arminareka Perdana. Adapun faktor yang digunakan untuk melaksanakan studi

evaluasi adalah aksioma dasar etika bisnis Islam antara lain: (1) Persatuan, (2)

Keseimbangan, (3) Kehendak Bebas, (4) Tanggung Jawab, dan (5) Ihsan.

Adapun manfaat teoretis dari penelitian ini adalah:

1. Bermanfaat bagi para peneliti untuk merumuskan batasan-batasan di

biro perjalanan haji dan umrah dalam strategi pemasaran mereka.

2. Bermanfaat untuk meneta pkan poin-poin yang harus dipenuhi untuk

membisniskan ibadah, khususnya ibadah haji dan umrah.

Selain manfaat teoretis, penelitian ini juga memiliki manfaat praktis sebagai

berikut:

1. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat hal-hal yang rawan

diselewengkan oleh biro perjalanan haji dan umrah.

2. Memberikan pengetahuan bagi stakeholder untuk memberikan

pengawasan bagi poin-poin berbahaya dalam bisnis perjalanan haji dan

umrah.

Page 18: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

9

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif untuk

mengetahui fenomena apa yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku,

persepsi, motivasi dan tujuan dari objek penelitian dalam mengambil suatu

keputusan. Dengan cara deskripsi menggunakan kata dan bahasa, hasil penelitian

ini dituangkan menjadi karya tulis ilmiah.

2. Sumber dan kriteria data penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis data primer untuk

mengetahui fenomena apa yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku,

persepsi, motivasi, dan tujuan dari objek penelitian dalam mengambil suatu

keputusan. Dalam hal ini data primer diperoleh dengan metode wawancara dengan

sumber yang berkaitan dengan pengambil kebijakan strategi pemasaran yang

dilaksanakan biro perjalanan haji dan umrah. Selain itu data primer juga diperoleh

melalui angket kepada pengguna jasa biro perjalanan haji dan umrah.

Data sekunder diperoleh dari bahan-bahan pendukung seperti tulisan-

tulisan dan buku yang membahas tentang haji dan umrah seperti: Etika Bisnis

Dalam Islam (Faisal Badrun), artikel, internet dan lain sebagainya. Langkah

dalam melaksanakan studi kepustakaan ini adalah dengan cara membaca,

mengutip untuk menganalisa dan merumuskan hal-hal yang dianggap perlu dalam

memenuhi data dalam penelitian ini.

Page 19: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

10

Pengumpulan data akan dilaksanakan dengan cara wawancara, survai dan

studi dokumenter.

a. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk menghimpun data penelitian yang bersifat

non-perilaku. Teknik ini dimaksudkan untuk mengetahui fasilitas yang

diberikan oleh biro perjalanan haji dan umrah kepada konsumennya.

b. Survai

Survai dengan instrument angket digunakan untuk mendapatkan data

dari konsumen pengguna jasa biro perjalanan haji dan umrah.

Tujuannya untuk mengetahui realita fasilitas yang didapatkan selama

melaksanakan ibadah haji dan umrah.

c. Studi dokumenter

Teknik pengumpulan data studi dokumenter digunakan untuk

melengkapi data yang didapat dari teknik wawancara. Data yang

dihimpun melalui teknik studi dokumenter ini adalah data otentik yang

terhimpun dalam dokumentasi biro perjalanan haji dan umrah.

3. Teknik analisa data

Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan menganalisa data dengan

cara mengklasifikasikan atau mengkategorikan data berdasarkan beberapa

tema sesuai fokus penelitiannya. Selanjutnya data dianalisis secara induktif

yang dilakukan dengan ground research.7

7 Bagong Suyanto, Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group,2010), hlm.173

Page 20: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

11

4. Subjek-objek penelitian

Dalam penelitian kali ini, peneliti menjadikan konsumen biro perjalanan

haji dan umrah sebagai objek penelitian. Jumlah konsumen yang dijadikan

sampel penelitian berjumlah 30 orang konsumen. Penarikan sampel dari objek

penelitian akan menggunakan teknik penarikan sampel secara snowball

sampling yang menggunakan 30 sampel dari seluruh data yang diperoleh.

5. Teknik penulisan

Teknik penulisan dalam pembuatan skripsi ini menggunakan "Pedoman

Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta".

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri atas beberapa bab yang

kesemuanya merupakan satu rangkaian terintegerasi dan saling mendukung secara

utuh. Adapun bab-bab dengan pokok pembahasannya adalah sebagai berikut: Bab

Pertama merupakan Pendahuluan. Bab ini terdiri atas: latar berlakang masalah,

identifikasi, pembatasan, dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metode penelitian, serta sistematika penulisan.

Bab kedua menyajikan landasan teori. Dalam bab ini berisi tentang

pengertian haji dan umrah, landasan hukum haji dan umrah, pengertian etika

bisnis, landasan hukum etika bisnis dalam Islam, aksioma dasar etika bisnis,

kerangka pemikiran, review kajian terdahulu, serta hipotesis.

Page 21: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

12

Bab ketiga, menampilkan profil usaha PT. Arminareka Perdana. Pada bab

ini membahas tentang profil perusahaan PT. Arminareka Perdana, mulai dari

sejarah berdiri, visi dan misi, struktur organisasi, hingga status hukum PT.

Arminareka Perdana.

Bab keempat menguraikan evaluasi penerapan etika bisnis pada biro

perjalanan haji dan umrah PT. Arminareka Perdana. Pada bab ini dijelaskan

mengenai strategi pemasaran biro perjalanan haji dan umrah, menganalisis

dampak dan hasil dari strategi pemasaran yang diterapkan, dan menyesuaikan

strategi bisnis yang diterapkan dengan etika bisnis dalam Islam. Membahas

tentang hasil penelitian yang didapat dan keterbatasan-keterbatasan hasil yang

diperoleh penelitian ini.

Laporan ini diakhiri dengan bab kelima sebagai penutup. Pada bab ini

berisikan tentang kesimpulan dari penambahan dan uraian yang telah penulis

jelaskan dan saran dari penulis kepada biro perjalanan haji dan umrah. []

Page 22: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

13

BAB II

HAJI, UMRAH, DAN ETIKA BISNIS ISLAM

A. Haji dan Umrah

1. Pengertian Haji dan Umrah

Pengertian haji dan umrah sudah banyak dibahas di berbagai literatur.

Sudah banyak pula ahli yang membahas soal pengertian haji dan umrah. Menurut

Departemen Agama RI, haji ialah berkunjung ke Baitullah (kakbah) untuk

melakukan beberapa amalan antara lain: wukuf, tawaf, sa’i, dan amalan lainnya

pada masa tertentu, demi memenuhi panggilan Allah SWT dan mengharapkan

ridha-Nya.8 Kemudian menurut Ali Shariati, haji adalah sebuah contoh simbolis

dari filsafat penciptaan Adam.9 Pengertian haji secara terminologi menurut

beberapa ahli sebagai berikut:

a. Ahmad Thib Raya dan Siti Musdah Mulia menyebutkan dalam

bukunya bahwa haji ialah menuju ke Ka’bah untuk melakukan

perbuatan-perbuatan tertentu. Dengan kata lain haji adalah

mengunjungi suatu tempat tertentu dengan melakukan pekerjaan

tertentu.10

8 Departemen Agama RI, BIMBINGAN MANASIK HAJI (Jakarta: Departemen Agama RI, 2006),

hlm. 10 9 Ali Shariati, HAJI (Bandung: Penerbit Pustaka, 2002), hlm 1

10 Ahmad Thib Raya, Siti Musdah Mulia, hlm. 277

Page 23: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

14

b. Aburrahman al-Zaziri juga berpendapat bahwa haji adalah amalan-

amalan tertentu dan cara tertentu pula.11

c. M. Bagir Al-hasby menyebutkan bahwa haji adalah mengunjungi

Ka’bah dan sekitarnya di kota Makkah untuk mengerjakan ibadah

thawaf, sai, wukuf di Arafah dan sebagainya, semata-mata demi

melaksanakan perintah Allah dan meraih keridhaan-Nya.12

Tidak hanya haji yang mempunyai banyak penjelasan tentangnya, umrah

pun banyak ahli yang memberikan pendapat tentang pengertiannya. Departemen

Agama RI menjelaskan umrah sebagai berkunjung ke Baitullah untuk melakukan

tawaf, sa’i dan bercukur demi mengharap ridha Allah.13

Secara etimologi sendiri

umrah diartikan sebagai ziarah dalam pengertian yang bersifat umum, sedangkan

secara terminologis adalah berziarah ke Baitullah dalam pengertian khusus.14

2. Landasan Hukum Haji dan Umrah

Ibadah haji merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim yang mampu.

Haji sendiri termasuk ke dalam rukun Islam yang ke-5 yang berbunyi “pergi haji

jika mampu”, dalam Al-Qur’an sendiri haji terdapat pada surah ke-22 ayat 27:

“Dan serulah manusia untuk melakukan Haji. Mereka akan datang

kepadamu dengan bertelanjang-kaki atau dengan menunggang unta yang

sudah lemah dan mereka akan datang kepadamu dari setiap padang pasir

11

Abdurrahman al-Zaziri, Fiqh Empat Mahzab Bagian Ibadah (Puasa, Zakat, Haji, Kurban), hlm. 177

12 M. Bagir Al-hasby, Fiqh Praktis, (Bandung: Mizan, 1999), hlm. 377

13 Departemen Agama RI, loc. Cit.

14 Muhammad Jawad Mughniyah, FIQIH 5 MAZHAB (Jakarta: Lentera, 2008), hlm. 217

Page 24: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

15

yang jauh letaknya.”

Selain pada surah Al-Hajj, perintah haji juga terdapat pada surah Ali-Imran ayat

97:

“Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim.

Barang siapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (diantara)

kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke

Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke

sana. Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji, maka sesungguhnya Allah

Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.”

Menurut mayoritas ulama mahzab kecuali Malik berpendapat bahwa

Rahilah adalah kata (ungkapan) simbolik dari ongkos peralanan, dan pergi ke

Mekah, pulang pergi ke negaranya. Kata zad (bekal) adalah kebutuhan yang

berupa harta untuk pergi, makan, minum, sewa tempat, dan uang untuk mengurus

paspor, dan sebagainya dari beberapa hal yang dibutuhkan pada keadaan dan

kondisi tersebut, dengan syarat semuanya itu melebihi hutang-hutangnya dan

kebutuhan-kebutuhan keluarganya, serta kebutuhan-kebutuhan yang sangat

mendesak dari sumber mata pencahariannya, seperti bumi untuk pertanian, dan

alat-alat kerja bagi pekerja, dan modal untuk perdagangan. Bersama dengan itu

juga harus ada rasa aman baik untuk dirinya, hartanya maupun untuk

kehormatannya.15

15

Ibid., hlm.206

Page 25: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

16

Menurut Ali Shariati, sebelum berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan

ibadah haji lunasilah hutang-hutangmu. Engkau harus bersih dari rasa benci dan

marah kepada sanak-keluarga atau sahabat-sahabatmu. Selanjutnya engkau pun

harus membuat surat wasiat. Semua ini merupakan persiapan sebelum mati (yang

akan menimpa setiap manusia) yang akan menjamin kesucian pribadi dan

financial serta melambangkan saat-saat perpisahan terakhir dan masa depan

manusia.16

Di dalam hadis, Nabi menjelaskan tentang haji seperti yang diriwayatkan

oleh Abu Hurairah dan Muslim:

“Dari Abu Hurairah, bahwa Rasullah saw telah bersabda, “Dari satu umrah

ke umrah lainnya adalah penebus dosa antara kedua itu; dan haji yang

mabrur ganjarannya pasti syurga.”

Pemerintah sendiri juga mengeluarkan peraturan guna mengatur

pelaksanaan haji dan umrah. Peraturan ini tertuang dalam undang-undang nomor

13 tahun 2008, selain itu undang-undang ini juga diperjelas oleh keputusan

menteri agama nomor 14 tahun 2012 tentang penyelenggaraan ibadah haji dan

umrah.

16

Ali Shariati, op. cit., hlm. 9

Page 26: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

17

3. Macam Haji

Ditinjau dari pelaksanaannya, ibadah haji dibedakan menjadi 3 jenis

berdasarkan tata cara pelaksanaannya.17

a. Haji Ifrad merupakan melaksanakan secara terpisah antara haji dan

umrah, di mana masing-masing dikerjakan sendiri, dalam waktu

berbeda tetapi tetap dalam waktu satu musim haji. Pelaksanaan

ibadah haji dilakukan terlebih dahulu, selanjutnya melakukan

umrah dalam satu musim haji untuk mengerjakan cara ini tidak

dikenakan denda (dam).

b. Haji Qiran merupakan melaksanakan ibadah haji dan umrah secara

bersamaan. Cara ini, berarti seluruh pekerjaan umrahnya sudah

tercakup dalam pekerjaan haji dan apabila menggunakan cara ini

dikenakan denda (dam).

c. Haji Tamattu yaitu melakukan umrah terlebih dahulu dan setelah

selesai baru melaksanakan haji. Banyak jamaah yang memilih haji

ini karena relatif lebih murah.

B. Etika Bisnis Islam

1. Pengertian Etika Bisni Islam

Etika bisnis adalah pemikiran atau refleksi kritis tentang moralitas dalam

kegiatan ekonomi dan bisnis.18

Menurut Richard De George etika bisnis

merupakan alat bagi para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis mereka dengan

17

Iwan Gayo, Buku Pintar Haji Dan Umrah, (Jakarta: Pustaka Warga Negara), hlm. 29 18

K. Bertens. Pengantar Etika Bisnis, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2000), hlm. 5

Page 27: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

18

lebih bertanggung jawab secara moral. Para pemilik perusahaan mengharapkan

bahkan menuntut para karyawannya bekerja dengan baik sesuai dengan perjanjian

kerja yang telah disepakati, agar tidak merugikan perusahaan. Para pemilik

perusahaan juga mengharapkan agar relasi bisnis mereka tidak menipu dan

bekerja sesuai dengan perjanjian kerjasama yang telah disepakati.19

Menurut Faisal Badroen, etika bisnis didefinisikan sebagai seperangkat

nilai tentang baik, buruk, benar dan salah dalam dunia bisnis berdasarkan pada

prinsip-prinsip moralitas. Dalam arti lain etika bisnis berarti seperangkat prinsip

dan norma di mana para pelaku bisnis harus komit padanya dalam bertransaksi,

berperilaku, dan berelasi guna mencapai “daratan” atau tujuan-tujuan bisnisnya

dengan selamat.20

Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis,

yang mencakup aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan juga

masyarakat. Etika bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma,

dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan

sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.21

Etika bisnis

kadang-kadang disebut pula etika manajemen ialah penerapan standar moral ke

dalam kegiatan bisnis. W.F Schoell menyatakan bahwa Some philosophers say

that behavior is ethical if it follows the will of God (Schoell, 1993:46)22

Secara sederhana mempelajari etika dalam bisnis berarti mempelajari

tentang mana yang baik/buruk, benar/salah dalam dunia bisnis beradasarkan

19

A. Sonny Keraf, Etika Bisnis, Tuntutan dan Relevansinya, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1998), hlm. 17

20 Faisal Badroen, Etika Bisnis Dalam Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006),

hlm. 13 21

Wikipedia. Etika Bisnis. http://id.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis. Diunduh pada 23 Oktober 2013

22 Buchari Alma, Dasar-Dasar Etika Bisnis Islam, (Bandung: Alfabeta, 1993), hlm. 52

Page 28: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

19

kepada prinsip-prinsip moralitas. Moralitas di sini, sebagaimana disinggung di

atas berarti: aspek baik/buruk, terpuji/tercela, benar/salah, wajar/tidak wajar,

pantas atau tidak pantas dari perilaku manusia. Kemudian dalam etika bisnis Islam

susunan adjective di atas ditambah dengan halal-haram (degrees of lawful and

lawful), sebagaimana yang disinyalir oleh Husein Sahatah, di mana beliau

memaparkan sejumlah perilaku etis bisnis (akhlaq al islamiyah) yang dibungkus

dengan dhawabith syariah (batasan syariah) atau general guideline menurut Rafik

Isaa Beekun.23

Menurut Amin Suma yang dimaksud etika bisnis Islam ialah konsep

tentang usaha ekonomi khususnya perdangangan dari sudut pandang baik dan

buruk serta benar dan salah menurut standar Islam.24

Etika bisnis Islam tidak

terlepas dari perilaku bisnis Islam, adapun perilaku bisnis Islami dapat diartikan

sebagai serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai bentuknya yang tidak dibatasi

jumlah (kuantitas), kepemilikan hartanya (barang/jasa) termasuk profitnya, namun

dibatasi dalam cara perolehan dan pendayagunaan hartanya (ada aturan halal dan

haram). Islam mengkombinasikan nilai-nilai spiritual dan material dalam kesatuan

yang seimbang dengan tujuan menjadikan manusia hidup bahagia di dunia dan

akhirat.25

Nilai-nilai etika Islam yang dapat mendorong bertumbuhnya dan

suksesnya bisnis yaitu:

23

Fasial Baroen, op. cit., hlm 62 24

Dr. Muhammad Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan Islam, (Jakarta: Kholam Publishing, 2008), hlm. 293

25 Faisal Badroen, op. cit., hlm. 3

Page 29: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

20

a. Konsep ihsan

Ihsan adalah suatu usaha individu untuk sungguh-sungguh

bekerjam tanpa kenal menyerah dengan dedikasi penuh menuju pada

optimalisasi, sehingga memperoleh hasil maksimal. Ini tidak sama dengan

perfeksionisme melainkan optimalisme. Perfeksionalisme tidak dianjurkan

karena ini tidak mungkin dicapai oleh manusia. Kesempurnaan itu adalah

sifat Allah, kita hanya mungkin mendekatinyam tidak mungkin sampai

sempurna. Jadi kaum Muslimin harus mengerjakan setiap pekerjaannya

sebaik mungkin, semaksimal mungkin seperti misalnya kita beribadah,

lakukanlah sebaik mungkin, jika kita shalat maka salatlah se akan-akan

kita melihat Allah, jika kita tidak bias melihat Allah maka Allah pasti

melihat kita. Ini lah contoh bagaimana kita harus mengerjakan segala

sesuatu sebaik mungkin, tidak ada alasan.

b. Konsep Itqan

Itqan artinya membuat sesuatu dengan teliti dan teratur. Jadi harus

bias menjaga kualitas produk yang dihasilkan, adakan penelitian dan

pengawasan kualitas sehingga hasilnya maksimal.

Allah telah menjanjikan bahwa siapa saja yang bersungguh-

sungguh maka Dia akan menunjukkan jalan kepadanya, dalam mencapai

nilai yang setinggi-tingginya. Kembali kepada bangsa Barat dan Jepang

juga menerapkan konsep Itqan ini yang mereka lakukan dengan

melakukan TQC (Total Quality Control). Jadi ada pengawasan mutu

produksi, yang dilakukan oleh semua lapisan karyawan. Masing-masing

Page 30: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

21

karyawan meneliti sendiri, apakah pekerjaan yang telah ia selesaikan

sudah baik sudah maksimal atau belum. Jika belum baik, bagaimana agar

bias lebih baik lagi.

c. Konsep Hemat

Sesuatu yang diunggulkan oleh Protestan ethics-nya Weber,

sebenarnya adalah konsep Islam, yang seak 14 abad yang lalu telah

diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya. Kita harus hemat, jangan

boros, pekerjaan memboros-boroskan harta adalah teman syaitan. Kita

harus hemat dengan harta, tapi tidak kikir dan tidak menggunakannya

kecuali untuk sesuatu yang benar-benar bermanfaat. Berperilaku hemat,

maka kita dapat menghemat sumber-sumber alam, kita menyimpan dan

menabung. Dana tabungan ini akan dapat digunakan sebagai sumber

investasi lebih lanjut, yang pada gilirannya digunakan untuk produksi.

Lingkaran ini akan menghasilkan tambahan harta bagi seseorang. Harta ini

sangat berguna sebagai dukungan ketaqwaan kepada Allah, dan

mengarahkan kita ke kehidupan beragama yang lebih bermakna.

d. Konsep Kejujuran dan Keadilan

Ini adalah konsep yang membuat ketenangan hati bagi orang yang

melaksanakannya. Kejuuran yang ada pada diri seseorang membuat orang

lain senang berteman dan berhubungan dengan dia. Di dalam bisnis

pemupukan relasi sangat mutlak diperlukan sebab relasi ini akan sangat

membantu kemajuan bisnis dalam jangka panjang. Sedangkan keadilan

perlu diterapkan misalnya terhadap para karyawan ada aturan yang jelas

Page 31: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

22

dalam pemberian upah, dengan prinsip keadilan itu, tidak membedak-

bedakan manusia yang satu dengan yang lainnya.

e. Konsep Kerja Keras

Rasulullah sangat terkenal dengan pelaksanaan konsep ini. Kita

mengetahui bagaimana Rasulullah pada masa kecilnya telah mulai bekerja

keras menggembalakan domba orang-orang Makkah, dan beliau menerima

upah dari gembalaan itu. Setelah umur 12 tahun beliau bergadang bersama

kafilahnya dari satu kota ke kota lainnya. Sangat dianjurkan kerja keras itu

dilakukan sejak pagi hari. Setelah shalat subuh, janganlah kalian tidur, tapi

carilah rizki dari Rabmu. Symbol “tali dan kampak” adalah lambing kerja

keras, yang dicontohkan oleh Rasulullah dalam menyuruh umatnya

bekerja keras, jangan hanya berpangku tangan dan minta belas kasihan

orang.26

2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam

Pada dasarnya etika bisnis Islam berlandaskan pada al-Quran. Jadi al-

Quran mengatur semua aspek bisnis mulai dari produksi, konsumsi, dan distribusi.

Berikut ini adalah beberapa ayat al-Quran mengenai bisnis:27

a. Surat At-Taubah ayat 111: “Sesungguhnya Allah membeli dari orang-

orang mukmin harta dan jiwa mereka. Siapakah yang lebih menepati

janjinya (selain) Allah maka bergembiralah dengan jual-beli yang kamu

lakukan. Dan itulah kemenangan yang besar.”

26 Buchari Alma. Op. Cit., hlm. 56

27 Akhmad Nur Zaroni, Bisnis Dalam Perspektif Islam (Telaah Aspek Keagamaan dalam

Kehidupan Ekonomi), MAHAZIB, Vol. IV, No. 2, Desember 2007

Page 32: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

23

b. Tema Bay’ (jual-beli): pertama kali dapat ditemukan dalam surat al-

Baqarah ayat 254 yang mengatur tentang membelanjakan harta di jalan

Allah. Ada pula al-Baqarah ayat 275-281 yang mengatur tentang transaksi

yang mengandung riba.

c. Tema Tadayantum: terdapat pada al-Baqarah ayat 282. Ayat ini digunakan

untuk pengertian pencantatan muamalah seperti piutang, jual-beli, sewa-

menyewa, dll yang dilakukan secara tidak tunai.

d. Tema Tijarah: tema ini bermaksud membahas tentang perniagaan. Dalam

al-Quran, berniaga dibahas dalam beberapa ayat diantaranya: al-Baqarah

ayat 282, an-Nisa ayat 29, at-Taubah ayat 24, an-Nur ayat 37, Fatir ayat

29, as-Shaff ayat 10.

Tidak hanya al Quran yang mengatur tentang etika bisnis, hal ini juga

diperjelas oleh hadis-hadis Nabi SAW. Nabi SAW sendiri memberikan banyak

sekali contoh untuk diteladani. Meskipun tidak banyak dibahas dalam literature,

beliau adalah seorang pedagang yang sangat ahli dalam berdagang. Dalam

beberapa literatur mengenai masa muda Nabi SAW, prinsip beliau dalam

berdagang banyak menggunakan Al-amiiin dan Al-siddiiq.28

Beliau sendiri

berdagang kurang lebih selama 20 tahun, beliau juga sangat dikenal di Syiria,

Iraq, Yaman, Yordania, Busrah. Beliau juga selalu menerapkan sifat Siddiq,

Tabligh, Amanah, dan Fathanah dalam setiap melakukan perdagangan. Hal ini

bertujuan agar terbiasa melakukan kegiatan ekonomi yang telah dikonsepkan oleh

Islam. Melakukan kegiatan ekonomi yang berlandaskan al-Quran dan sunnah akan

28

Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islami, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 13

Page 33: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

24

membantu pembentukan sistem aplikasi manual dari mekanisme ekonomi

syariah.29

Nabi Muhammad SAW telah meletakkan dasar-dasar moral, manajemen,

dan etos dalam bekerja yang mendahului zamannya. Dasar-dasar etika dan

manajemen bisnis tersebut, telah mendapatkan legitimasi keagamaan setelah

beliau diangkat menjadi Nabi. Prinsip-prinsip etika bisnis yang diwariskan

semakin mendapat pembenaran akademis di penghujung abad ke-20 atau abad ke-

21. Prinsip bisnis modern, seperti tujuan pelanggan, pelayanan yang unggul,

kompetensi, efisiensi, transparansi, persaingan yang sehat dan kompetitif,

semuanya telah menjadi gambaran pribadi, dan etika bisnis Nabi Muhammad

SAW ketika beliau masih muda.30

C. Aksioma Dasar Etika Bisnis Islam

Etika bisnis dalam Islam dibagi menjadi lima konsep dasar yang terdiri

atas prinsip-prinsip dasar yang terhimpun menjadi satu-kesatuan yang terdiri atas

konsep keesaan (tauhid), keseimbangan (equilibrium), kebebasan (free will),

tanggung jawab (responsibility), dan kebajikan (ihsan).31

Untuk menentukan kaidah-kaidah perilaku ekonomi dalam masyarakat

Islam, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membangun sistem aksioma

dengan tepat agar mencerminkan pandangan Islam tentang etika. Pandangan ini

dapat membentuk dasar generalisasi ilmiah tentang suatu ekonomi Islam. Untuk

29

Faisal Badroen. Op. cit., hlm. 68 30

Prof Ali Yafie dkk, Fiqh Perdagangan Bebas, (Jakarta: Mizan, 2003), hlm. 68 31

Syeb Nawab Haider Naqvi, Menggagas Ilmu Ekonomi Islam, ter. M. Saiful Anam dan Muhammad Ufuqul Mubin (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hlm. 35

Page 34: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

25

mengubahnya menjadi suatu alat operasional yang berupa analisis ilmiah, suatu

filsafat etika harus disusutkan menjadi sekumpulan aksioma yang kemudian dapat

berlaku sebagai suatu titik mula pembuatan kesimpulan logis mengenai kaidah-

kaidah sosial dan perilaku ekonomi yang secara Islami absah.32

Prinsip dasar etika bisnis Islam yang digambarkan secara tepat oleh kelima

aksioma akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Keesaan (tauhid)

Konsep tauhid (dimensi vertikal) berarti Allah sebagai Tuhan Yang

Maha Esa menetapkan batas-batas tertentu atas perilaku manusia sebagai

khalifah, untuk memberikan manfaat pada individu tanpa mengorbankan

hak-hak individu lainnya.33

Konsep ini merupakan dimensi vertical Islam

yang memadukan berbagai aspek dalam kehidupan manusia yaitu politik,

ekonomi, social, dan keagamaan serta menekankan gagasan mengenai

konsistensi dan keteraturan.34

Hal ini berarti pranata sosial, politik,

agama, moral dan hokum yang mengikat masyarakat berikut perangkat

institusionalnya disusun sedemikian rupa dalam sebuah unit bersistim

terpadu untuk mengarahkan setiap individu manusia, sehingga mereka

dapat secara baik melaksanakan, mengontrol serta mengawasi aturan-

aturan tersebut35

Integrasi aspek religius dengan aspek-aspek lainnya seperti ekonomi,

akan menimbulkan perasaan dalam diri manusia bahwa ia akan selalu

32

Ibid, hlm. 74 33

Faisal Badroen, op. cit., hlm. 76 34

Muhammad Djakfar, Etika Bisnis Dalam Perspektif Islam, (Malang: Penerbit UIN-Malang Press, 2007), hlm. 9

35 Faisal Baroen, loc. cit., hlm. 77

Page 35: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

26

merasa direkam segala aktivitas kehidupannya, termasuk dalam aktivitas

berekonomi sehingga dalam melakukan segala aktivitas bisnis tidak akan

mudah menyimpang dari segala ketentuan-Nya. Perhatian terus-menerus

untuk memenuhi kebutuhan etik dan dimotivasi oleh ketauhidan kepada

Tuhan Yang Maha Esa akan meningkatkan kesadaran individu mengenai

insting alutruistiknya, baik terhadap sesama maupun alam lingkungannya.

Ini berarti, konsep tauhid akan memiliki pengaruh yang paling mendalam

terhadap diri seorang muslim.

b. Keseimbangan (Equilibrium)

Pengertian adil dalam Islam diarahkan agar hak orang lain, hak

lingkungan sosial, hak alam semesta dan hak Allah dan Rasulnya berlaku

sebagai stakeholder dari perilaku adil seseorang. Semua hak tersebut harus

ditempatkan sebagaimana mestinya (sesuai aturan syariah). Tidak

mengakomodir salah sau hak di atas, dapat menempatkan seseorang

tersebut pada kedzaliman.36

Dalam beraktivitas di dunia kerja dan bisnis,

Islam mengharuskan untuk berbuat adil kepada seluruh pihak tak

terkecuali kepada pihak yang tidak kita sukai. Islam mengharuskan

penganutnya untuk berlaku adil dan berbuat kebajikan. Dalam perniagaan,

persyaratan adil yang paling mendasar adalah agar para pengusaha

muslim menyempurnakan takaran bila menakar dan menimbang dengan

alat timbangan yang benar, karena hal itu merupakan perilaku terbaik yang

akan mendekatkan pada ketaqwaan.

36

Ibid., hlm. 78

Page 36: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

27

c. Kehendak Bebas (Free Will)

Manusia memiliki kencenderungan untuk berkompetensi dalam

segala hal, tak terkecuali kebebasan dalam melakukan kontrak di pasar.

Oleh sebab itu, pasar seharusnya menjadi cerminan dari berlakunya hukum

penawaran dan permintaan yang direpresentasikan oleh harga, pasar tidak

terdistorsi oleh tangan-tangan yang sengaja mempermainkannya. Bagi

Smith bila setiap individu diperbolehkan mengejar kepentingannya sendiri

tanpa adanya campur tangan pihak pemerintah, maka ia seakan-akan

dibimbing oleh tangan yang tak Nampak (the invisible hand), untuk

mencapai yang terbaik pada masyarakat.37

Pasar yang Islami harus bisa menjamin adanya kebebasan pada

keluar masuknya sebuah komoditas di pasar, berikut perangkat

produksinya. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin adanya pendistribusian

kekuatan ekonomi dalam sebuah mekanisme yang proporsional.

d. Tanggung Jawab (Responsibility)

Aksioma tanggung jawab individu begitu mendasar dalam ajaran-

ajaran Islam. Terutama jika dikaitkan dengan kebebasan ekonomi.

Penerimaan pada prinsip tanggung jawab individu ini berarti setiap orang

akan diadili secara personal.38

Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal yang mustahil dilakukan oleh

manusia karena tidak menuntut adanya pertanggung jawaban.39

37

Ibid., hlm 80 38

Ibid., hlm, 85 39

Raafik Isa Beekun, Etika Bisnis Islami, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hlm. 40

Page 37: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

28

Prinsip pertanggung jawaban ini secara mendasar akan mengubah

perhitungan ekonomi dan bisnis karena segala sesuatunya harus mengacu

pada keadilan. Hal ini diimplementasikan paling tidak pada 3 hal; pertama,

dalam menghitung margin. Kedua economic return, bagi pemilik pinjaman

modal harus dihitung berdasarkan pengertian yang tegas bahwa besarnya

keuntungan tidak dapat diramalkan dengan probabilitas kesalahan nol dan

tidak dapat lebih dahulu ditetapkan. Ketiga, Islam melarang semua

transaksi alegotoris semisal gharar atau sistem ijon yang dikenal

masyarakat Indonesia.40

e. Ihsan (Benevolence)

Keihsanan adalah tindakan yang terpuji yang dapat mempengaruhi

hamper setiap aspek dalam hidup, keihsanan adalah atribut yang selalu

mempunyai tempat terbaik di sisi Allah.41

Dalam sebuah kerajaan bisnis,

Ahmad (1995) menggaris bawahi sejumlah perbuatan yang dapat

mensupport pelaksanaan axioma ihsan dalam bisnis, yaitu: (1) kemurahan

hati (leniency); (2) motif pelayanan (service motives); dan (3) kesadaran

akan adanya Allah dan aturan yang berkaitan dengan pelaksanaa yang

menjadi prioritas (consciousness of Allah and of His prescribe priorites).

40 Lukman fauroni, Rekonstruksi Etika Bisnis: Perspektif Al Qur’an, IQTISHAD Journal Of

Hikmah, No. IV, Juli-Oktober, 1992 41

Faisal Badroen, loc. cit., hlm 87

Page 38: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

29

D. Kerangka Pemikiran

Keterangan:

1. Aksioma persatuan, menilai tentang persatuan pengguna jasa travel haji dan umrah

selepas ibadah haji dan umrah.

2. Aksioma keseimbangan, menilai tentang menghargai hak orang lain dan kejujuran.

3. Aksioma kehendak bebas, menilai persaingan sehat antara travel haji dan umrah.

4. Aksioma tanggung jawab, menilai janji yang diberikan dan pelaksanaannya di

lapangan.

5. Aksioma ihsan, menilai tentang kemurahan hati dan motif pelayanan.

E. Review Studi Terdahulu

Berdasarkan penulusuran yang telah dilakukan penulis terhadap beberapa

sumber kepustakaan, penelitian maupun lingkup akademisi kampus, kajian dan

penelitian terkait dengan etika bisnis biro perjalanan haji dan umrah, tidak

banyak literatur yang mengangkat tema serupa. Penulis hanya mendapatkan satu

Page 39: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

30

skripsi terdahulu yang sejalan dengan yang diteliti penulis pada skripsi ini. Skripsi

terdahulu tersebut dijadikan sebagai referensi bagi penulis agar dapat

membedakan masalah yang diangkat, objek, dan tujuan penelitian. Adapun

perbedaan dengan para peneliti tersebut adalah sebagai berikut:

No. Aspek Perbandingan Studi Terdahulu Rencana Skripsi

1.

a. Judul

Balqib, Fakultas Syariah

dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

2008. Strategi Pemasaran

Biro Perjalanan Haji

Dalam Meningkatkan

Jumlah Jamaah.

Etika Bisnis Biro

Perjalanan Haji

dan Umrah

b. Fokus Pada skripsi ini penulis

lebih menekankan

strategi yang diterapkan

biro perjalanan haji.

Penelitian terfokus

pada keseuaian

strategi yang

diterapkan biro

perjalanan haji

dan umrah dengan

etika bisnis Islam.

Terutama soal

pendaftaran calon

jamaah haji.

c. Metode Penelitian Menggunakan penelitian

dengan menggunakan

data primer yaitu

wawancara langsung ke

objek yang diteliti.

Karya tulis ini

menggunakan data

primer dengan

cara wawancara

terhadap objek

yang diteliti dan

menggunakan

metode analisis

data kualitatif

dalam mengolah

data yang

didapatkan.

2.

a. Judul

Hafiz Juliansyah,

Fakultas Syariah dan

Etika Bisnis Biro

Perjalanan Haji

Page 40: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

31

Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

2011. Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Etika

Bisnis Islam Pedagang

Pasar Ciputat.

dan Umrah

b. Fokus Pada skripsi ini penulis

lebih menekankan pada

faktor-faktor yang

mempengaruhi penerapan

etika bisnis Islam

pedagang pasar Ciputat.

Penelitian meneliti

penerapan etika

bisnis Islam dalam

biro perjalanan

haji dan umrah.

c. Metode Penelitian Penelitian ini

menggunakan data primer

melalui kuesioner kepada

84 responden dan

menganalisis data dengan

metode analisis faktor

untuk menemukan

hubungan antar variable.

Karya tulis ini

menggunakan

wawancara

langsung untuk

mendapatkan data

yang dibutuhkan.

Page 41: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

BAB III

PROFIL USAHA PT ARMINAREKA PERDANA

A. Sejarah PT. Arminareka Perdana

PT. Arminareka Perdana berdiri pada tanggal 9 Februari 1990 di Jakarta

oleh Gurril Mz dan Corry Mundzakkar. Bergerak dibidang travel perjalanan

ibadah haji plus dan umrah juga dibidang ketenagakerjaan wanita (TKW) untuk

berbagai Negara. Pada tanggal 13 Mei 2008 PT. Arminareka Perdana

membentuk divisi marketing yaitu PT. Armina Utama Sukses. Divisi marketing

ini lah yang menciptakan sebuah program solusi “jalan mudah menuju baitullah

tanpa kendala biaya insyaallah bisa gratis”. Sejak program ini diluncurkan,

jamaah yang bergabung dengan PT. Arminareka Perdana naik hingga 400%.

B. Visi dan Misi PT. Arminareka Perdana

1. Mengajak masyarakat untuk melaksanakan badah umrah dan haji

2. Meningkatkan taraf hidup keluarga dan masyarakat

3. Memberi solusi

C. Struktur Organisasi PT. Arminareka Perdana

Sebagai suatu biro perjalanan haji dan umrah, PT. Arminareka Perdana

mempunyai susunan dewan komisaris dan direksi serta karyawan yang tidak

Page 42: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

33

berbeda dengan biro perjalanan lainnya. Adapun susunan organisasi PT.

Arminareka Perdana adalah sebagai berikut:

Dir. Utama : Ir. Hj. Darnelly Guril, MSc

Dir. Marketing : H. Subaebasni, SE

Komisaris : H. Heru Syam

Adm. Keuangan : Hj. Iin Ismeini

Fitri Nurul Aini

IT : M. Sultomi

Irwan Saputra

Adm. Komisi/Asuransi : Siska Nurfianti

Adm. Umrah & Haji : Hj. Wiwi Sobasari

Data Entry : Khumaedi Priyo Leksono

Kasir : Diana Manifestari

Logistik : Budi Mulyanto

OB : Andi Dirgantara

D. Status Hukum PT. Arminareka Perdana

i. Nama perusahaan : PT. Arminareka Perdana

ii. Nama dagang : Arminareka Perdana

iii. SIUP : 21/BPU/II/90

iv. NPWP : 01.342.510.3-432.000

v. Ijin umrah : D/146 Tahun 2012

vi. Ijin haji khusus : D/230 Tahun 2012

Page 43: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

34

vii. Asosiasi : 075/AMPHURI/2008

viii. ITUP : 56020-1.858.23

ix. Kementrian agama : Dj.VII.I/4/HJ.09/1332/2008

Page 44: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

BAB IV

STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS

PADA PT. ARMINAREKA PERDANA

A. Strategi Pemasaran dan Janji PT. Arminareka Perdana

1. Strategi produk

Produk adalah segala sesuatu yang memiliki nilai di suatu pasar.

Sasaran dan memberi manfaat serta kepuasan dalam bentuk barang, jasa,

organisasi, tempat, orang, ide, dan segalanya. Produk merupakan segala

sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memenuhi keinginan atau

kebutuhan.

PT. Arminareka Perdana menetapkan beberapa strategi produk

yang berujuan memberikan kepuasan pada jamaahnya, mencakup:

a. Merek dagang (brand)

Merek adalah nama, istilah, tanda atau lambang kombinasi dari atau

lebih unsur tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan

produk dari penjual atau sekelompok penjual dan membedakan dari

produk lainnya. Adapun merek yang digunakan oleh PT. Arminareka

Perdana adalah logo dengan unsur lingkaran biru dipadu huruf ARP

ditengah lingkaran dan tulisan PT. Arminareka Perdana di bawah

lingkaran. Merek ini bertujuan agar memberikan identifikasi terhadap

Page 45: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

36

perusahaan sehingga para jamaah bisa membedakannya dengan

perusahaan travel lainnya, dan juga untuk menarik calon jamaah.

b. Kemasan (packing)

Kemasan atau pembungkus mempunyai arti penting karena kemasan

tidak hanya digunakan untuk dapat menyenagkan dan menarik. Dengan

memperbaiki bentuk luar dari produk seperti pembungkus, warna, dan

lain-lain agar menarik para konsumen serta dapat memberi kesan bahwa

produk tersebut bermutu, adapun kemasan produk jasa yang dilakukan

PT. Arminareka Perdana untuk menarik calon jamaah adalah membuat

buku yang menarik dan enak dilihat yang di dalamnya berisi daftar

harga paket haji khusus, persyaratan, fasilitas, kelengkapan haji, dan

jadwal rencana perjalanan haji yang detail sehingga jika calon jamaah

membacanya akan sangat mengerti dan paham.

c. Produk (product)

Adapun layanan jasa yang ditawarkan oleh PT. Arminareka Perdana

adalaha sebagai berikut:

1) Paket perjalanan haji & haji plus

Gambar 1.1

Page 46: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

37

2) Paket perjalanan umrah

Gambar 1.2

3) Paket kemitraan

Gambar 1.3

4) Dokumen perjalanan

Page 47: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

38

d. Pelayanan (service)

Keberhasilan pemasaran produk sangat ditentukan pula oleh baik

buruknya pelayanan yang diberikan oleh suatu perusahaan dalam

memasarkan produknya. Pelayanan yang baik pasti sangat dijaga oleh

PT. Arminareka Perdana, mulai dari informasi yang jelas kepada

jamaah, persyaratan yang mudah, pemberangkatan sampai pulang

kembali ke tanah air. Pelayanan yang diberikan oleh PT. Arminareka

Perdana antara lain adalah:

1) Tiket pesawat pulang pergi

2) Transportasi bus AC

3) Makan 3 kali dengan menu Indonesia

4) Muthawwif / guide

5) Air zam-zam 10 liter

6) Visa

7) Travelling bag

8) Buku manasik

9) Mukena dan bergo

10) Kain ihram + ikat pinggang bahan batik

11) Asuransi perjalanan dan asuransi jiwa

12) Hotel bintang 4 dan 5 berdekatan dengan masjid

13) Tausiah rutin di tanah suci

14) Mendapat hak usaha travel haji dan umrah

15) Voucher $ 350

Page 48: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

39

16) Kartu identitas

2. Strategi harga

Dalam menetapkan harga jasa, PT. Arminareka Perdana mengacu pada

AMPHURI (Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji Umrah Republik

Indonesia). Maka harga yang ditetapkan PT. Arminareka Perdana tidak

berbeda dengan travel haji & umrah lain yang menjadi anggota AMPHURI.

3. Strategi Promosi

Promosi ada alat pemasaran, meliputi semua kegiatan yang dilakukan

perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya

kepada pasar sasaran atau masyarakat luas. Strategi promosi adalah

tindakan perencanaan, implementasi dan pengendalian komunikasi dari

perisahaan kepada pelanggan dan target sasaran lainnya. Strategi promosi

mengkombinasikan periklanan, penjualan personal, promosi penjualan,

publisitas dalam hubungan masyarakat, dan hubungan langsung dalam

program terkoordinasi untuk berkomunikasi dengan pembeli dan pihak

lainnya yang mempengaruhi keputusan pembelian. Adapun kegiatan

promosi yang dilakukan oleh PT. Arminareka Perdana dalam memasarkan

jasanya antara lain:

a. Periklanan

PT. Arminareka Perdana menggunakan website untuk memasarkan jasa

yang ditawarkan di www.arminareka.info dan www.arminareka.net

b. Kemitraan usaha

Page 49: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

40

Pada PT. Arminareka Perdana selain mendapatkan fasilitas umrah &

haji, nasabah juga mendapatkan fasilitas kemitraan usaha yang berlaku

seumur hidup. Hal ini melibatkan langsung para jamaah untuk

mempromosikan dan menjaringorang lain untuk menjadi jamaah di PT.

Arminareka Perdana. Berikut ini daftar tabel bagi hasil kemitraan di

PT. Arminareka Perdana:

Tabel 2.1

Bagi hasil PT. Arminareka Perdana

Keterangan Jamaah umrah Jamaah Haji

Mengajak 1 orang Rp 1.500.000 Rp 2.500.000

Mengajak 2 orang Rp 3.500.000 Rp 5.500.000

Mengajak 3 orang Rp 5.500.000 Rp 8.500.000

Mengajak 4 orang Rp 7.000.000 Rp 11.000.000

Mengajak 5 orang Rp 9.500.000 Rp 14.000.000

Mengajak 6 orang Rp 12.000.000 Rp 18.000.000

Mengajak 7 orang Rp 14.000.000 Rp 21.000.000

Mengajak 8 orang Rp 16.000.000 Rp 24.000.000

Mengajak 9 orang Rp 19.000.000 Rp 28.000.000

Mengajak 10 orang Rp 21.000.000 Rp 31.000.000

Page 50: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

41

Selain kemitraan secara personal, PT. Arminareka Perdana juga

menawarkan kemitraan perwakilan. Berikut gambar perwakilan PT.

Arminareka Perdana:

Gambar 2.1

Paket 13 PT. Arminareka Perdana

Gambar 2.2

Paket 22 PT. Arminareka Perdana

Gambar 3.3

Paket 40 PT. Arminareka Perdana

Page 51: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

42

Untuk menjadi mitra usaha dari PT. Arminareka Perdana sangat mudah,

hanya perlu melengkapi beberapa syarat yang diajukan. Syarat yang

diminta antara lain:

1) Datang ke kantor pusat atau kirim data lewat fax / email

2) Isi formulir

3) Copy KTP

4) Bayar Rp 19.500.000

5) Pembayaran dapat ditransfer ke nomor rekenin bank PT.

Arminareka Perdana, setelah itu bukti dikirimkan melalui fax

Setelah syarat dilengkapi, mitra usaha PT. Arminareka Perdana akan

mendapatkan fasilitas yang disiapkan antara lain:

1) Surat penunjukan perwakilan

2) MoU dari PT. Arminareka Perdana

3) 13 voucher umrah senilai @ $ 350

4) 13 asuransi dari megalife syariah

5) 13 ID card dan starterkit

6) 13 souvenir mukena/baju koko

7) 13 hak usaha keagenan

8) Jas/blazer armina

9) Spanduk atau banner

10) Marketing plan 50 lembar

11) Brosur 100 lembar

12) Formulir 1 buku

13) Mendapat fee Rp 35.000/formulir

Page 52: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

43

B. Respons Konsumen PT. Arminareka Perdana Terhadap Janji PT.

Arminareka Perdana

Untuk mendapatkan data primer dilakukan penyebaran kuesioner kepada

jamaah haji dan umrah PT. Arminareka Perdana sebanyak 30 responden yang

dianggap dapat mewakili berbagai golongan kelas sosial. Sebelum kuesioner

diberikan kepada 30 responden, penulis melakukan uji coba pra survey

terhadap 10 responden dengan memberikan 20 pertanyaan.

1. Deskripsi data responden penelitian

Dari hasil analisis mengenai profil responden diperoleh data mengenai

responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, diantaranya adalah:

a. Usia

Usia responden 30-39 tahun sebesar 30%, usia 40-49 tahun sebesar

30%, dan usia lebih dari 50 tahun sebesar 40%.

b. Jenis kelamin

Mayoritas responden adalah perempuan yaitu sebanyak 21 orang atau

70% dan sisanya responden laki-laki sebanyak 9 orang atau 30%.

c. Status pernikahan

Dari seluruh kuesioner yang disebarkan kepada 30 responden, 7

responden menyatakan belum menikah dan sebanyak 23 responden

sudah menikah.

2. Deskripsi kuesioner penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dioleh maka diperoleh data

responden sebagai berikut:

Page 53: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

44

a. Aksioma tanggung jawab (responsibility)

Tabel 3.1

NO PERTANYAAN YA TIDAK

TIDAK

TAHU

1 Travel melaksanakan berbagai

aktivitas pelayanan kepada para

jamaah sesuai dengan rencana

28 2 0

2 Travel melaksanakan manasik haji

selama di tanah air

30 0 0

3 Travel melaksanakan bimbingan

haji selama di tanah suci

30 0 0

4 Travel menyediakan pelayanan

yang baik dan sesuai janji yang

diberikan

29 0 1

5 Travel memberikan perlengkapan

yang baik (seperti: kain ihram,

mukena, dll)

24 4 2

6 Sarana (seperti: hotel, transportasi,

dll) yang disediakan travel sesuai

dengan harapan jamaah

29 1 0

7 Travel melaksanakan ziarah ke

tempat bersejarah yang berada di

tanah suci

30 0 0

Page 54: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

45

Total 95.2% 3.3% 1.4%

Dari tabel 3.1 menghasilkan kesimpulan bahwa 95.2% responden

menyatakan bahwa pihak travel PT. Arminareka Perdana

melaksanakan aksioma tanggung jawab. 3.3% responden menyatakan

pihak travel tidak melaksanakan aksioma tanggung jawab dengan

alasan keterlambatan penerbangan, perlengkapan yang diberikan tidak

baik karena rusak tidak lama setelah ibadah selesai, dan transportasi

bus tidak sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

b. Aksioma keseimbangan (equilibrium)

Tabel 3.2

NO PERTANYAAN YA TIDAK TIDAK

TAHU

1 Travel memberikan perhatian

terhadap jamaah yang

mengalami kesulitan atau

masalah

30 0 0

2 Travel memberikan pelayanan

khusus terhadap jamaah

berkebutuhan khusus yang

mengalami kesulitan atau

masalah

28 0 2

3 Travel memberikan informasi 30 0 0

Page 55: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

46

dengan jelas tentang pelayanan

yang akan diberikan selama di

tanah air

4 Travel memberikan informasi

dengan jelas tentang pelayanan

yang akan diberikan selama di

tanah suci

30 0 0

5 Travel memberikan layanan

yang dibutuhkan oleh jamaah

secara cepat

29 0 1

6 Pegawai travel selalu bersedia

membantu kesulitan yang

dihadapi jamaah

29 1 0

7 Buku manasik yang diberikan

travel sangat lengkap doa-

doanya

27 2 1

Total 96.6% 1.4% 1.9%

Dari tabel 3.2 didapatkan hasil bahwa 96.6% responden menyatakan

bahwa PT. Arminareka Perdana telah memenuhi aksioma

keseimbangan. Sebanyak 1.4% responden menyatakan PT. Arminareka

Perdana tidak menjalankan aksioma keseimbangan karena merasa

“dicuekin” oleh pihak travel pada saat memerlukan bantuan dan buku

Page 56: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

47

doa-doa yang diberikan kurang lengkap karena ada doa yang tidak

tercantum. 1.9% responden menyatakan tidak tahu apakah travel

memenuhi aksioma keseimbangan dengan alasan tidak melihat adanya

jamaah yang berkebutuhan khusus.

c. Aksioma kehendak bebas (free will)

Tabel 3.3

NO PERTANYAAN YA TIDAK TIDAK

TAHU

1 Harga yang ditetapkan pihak

travel terlalu mahal

0 28 2

2 Promosi yang dilakukan pihak

travel dirasa terlalu

mengintimidasi/berlebihan

0 30 0

Total 0% 96.6% 6.6%

Pada tabel 3.3 96.6% responden menyatakan bahwa pihak travel sudah

memenuhi aksioma kehendak bebas dengan menetapkan harga yang

tidak mahal dan promosi yang tidak mengintimidasi. Sebanyak 6.6%

responden tidak tahu dengan alasan tidak mengetahui harga pasaran

biaya haji plus dan umrah dan dibiayai oleh keluarga.

Page 57: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

48

d. Aksioma ihsan (benevolence)

Tabel 3.4

NO PERTANYAAN YA TIDAK TIDAK

TAHU

1 Apakah anda pernah melihat

travel melaksanakan kegiatan

sosial?

11 11 8

2 Apakah ada jamaah yang

diberangkatkan secara gratis

oleh pihak travel?

20 0 10

Total 51.6% 18.3% 30%

Tabel 3.4 pihak PT. Arminareka Perdana telah melaksanakan aksioma

ihsan, hal ini dapat dibuktikan dengan hasil kuesioner sebanyak 51.6%

responden menyatakan PT. Arminareka Perdana melaksanakan

kegiatan sosial dengan sistem sedekah umroh. 30% responden

menyatakan tidak mengetahui jika pihak travel mempunyai kegiatan

sosial.

e. Aksioma persatuan (unity)

Tabel 3.5

NO PERTANYAAN YA TIDAK TIDAK

TAHU

1 Travel melaksanakan kegiatan 25 4 1

Page 58: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

49

pasca ibadah haji/umrah

2 Kegiatan pasca ibadah haji &

umrah dilakukan secara rutin

14 11 5

Total 65% 25% 10%

Pada tabel 3.5 aksioma persatuan sudah dipenuhi oleh PT. Arminareka

Perdana. Terbukti dari hasil kuesioer 65% responden menyatakan PT.

Arminareka Perdana melakukan kegiatan pasca ibadah haji/umrayang

bertujuan sebagai ajang silahturahmi para jamaah. Kegiatan pasca

ibadah yang diadakan PT. Arminareka Perdana berupa kegiatan

seminar kemitraan maupun pengajian.

C. Analisis Perbandingan Strategi Pemasaran dan Janji PT. Arminareka

Perdana dengan Konsumen PT. Arminareka Perdana

Pada sub-bab ini penulis mencoba membandingkan janji PT. Arminareka

Perdana dengan konsumen PT. Arminareka Perdana. Untuk membandingkan

janji PT. Arminareka Perdana dengan konsumen PT. Arminareka Perdana,

penulis menggunakan aksioma tanggung jawab (responsibility) yang terdapat

pada kuesioner yang disebarkan kepada konsumen PT. Arminareka Perdana

sebagai pedoman. Berikut ini deskripsi perbandingan janji PT. Arminareka

Perdana dengan konsumen PT. Arminareka Perdana:

1. Travel melaksanakan berbagai aktivitas pelayanan kepada para jamaah

sesuai dengan rencana.

Page 59: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

50

Mengacu pada tabel 3.1 point pertama, sebanyak 28 jamaah

menyatakan pihak travel telah melaksanakan aktivitas pelayanan haji

dan umrah sesuai dengan rencana yang diberikan sebelumnya. Hanya 2

jamaah yang menyatakan tidak sesuai dengan rencana karena

terkendala penerbangan sehingga perlu adanya penyesuaian rencana.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pihak travel telah

melaksanakan seluruh rencana yang dijanjikan kepada jamaah.

2. Travel melaksanakan manasih haji selama di tanah air.

Pada point kedua seluruh responden menyatakan pihak travel

mengadakan manasik haji yang dilaksanakan pada hari sabtu minggu

ke-2 dan minggu ke-4. Kegiatan manasik haji ini dilaksanakan di

asrama haji. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pihak travel

telah menepati janji melaksanakan manasik haji selama di tanah air.

3. Travel melaksanakan bimbingan di tanah suci.

Pada point ketiga seluruh responden menyatakan pihak travel

melaksanakan bimbingan haji selama di tanah suci. Seluruh jamaah

mendapat bimbingan untuk mempermudah dalam menjalankan semua

kegiatan, terutama di Mekkah, Arofah, Mudzdalifa, dan Mina pada

hari Tarwiyah. Pada point ini dapat disimpulkan bahwa PT.

Arminareka Perdana telah menepati janji yaitu melaksanakan

bimbingan di tanah suci.

4. Travel menyediakan pelayanan yang baik dan sesuai janji yang

diberikan.

Page 60: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

51

Point keempat sebanyak 29 responden menyatakan bahwa pihak travel

sudah menyediakan pelayanan yang baik dan hanya 1 orang yang

menyatakan tidak tahu karena tidak mencek fasilitas dan rencana yang

diberikan pihak travel. Point keempat ini dapat disimpulkan bahwa

pihak travel telah menepati janji yaitu menyediakan pelayanan yang

baik.

5. Travel memberikan perlengkapan yang baik (seperti: kain ihram,

mukena, dll).

Pada point kelima ini sebanyak 24 responden menyatakan

perlengkapan yang diberikan pihak travel berkualitas baik. Sebanyak 4

responden menyatakan kualitas perlengkapan yang diberikan tidak

baik karena tidak tahan lama dan 2 responden menyatakan tidak tahu

standar kualitas perlengkapan haji yang baik. Dapat disimpulkan

bahwa pihak PT. Arminareka Perdana telah menepati janji

memberikan perlengkapan yang baik.

6. Sarana (seperti: hotel, transportasi, dll) yang disediakan travel sesuai

dengan harapan.

Sebanyak 29 responden menyatakan bahwa sarana yang diberikan

pihak travel sudah sesuai harapan, terutama hotel dan makanan.

Mereka mengaku puas dengan sarana yang diberikan. Kesimpulan

pada point ini PT. Arminareka Perdana sudah menepati janji dengan

memberikan sarana sesuai dengan janji yang diberikan.

Page 61: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

52

7. Travel melaksanakan ziarah ke tempat bersejarah yang berada di tanah

suci.

Seluruh jamaah menyatakan pihak travel melakukan ziarah ke tempat

bersejarah di tanah suci. Ziarah yang dilakukan antara lain Jabal Tsur,

Arafah, Muzdalifah, Mina, Jabal Nur, Ji’ronah, Tan’im, Maulid Nabi,

Al Muasim, Jabal Uhud, Masjid Quba, Masjid Qiblatain, Al Khandaq,

Masjid Jum’at Al-Baqi, Pasar Kurma, Jabal Magnet, Al Balad/Cornish,

Laut Merah, Maqam Siti Hawa, Masjid Terapung, Blue Mosque,

Topkapi Place (peninggalan Rasulullah SAW), Masjid Sulaiman,

Masjid Ayyub Al-Anshari, Shopia St (peninggalan arsitek terbaik

zaman Byzantium), Grand Bazaar, Sungai Tigris yang membatasi

benua Asia dan Eropa, Masjid Aqsha, Qubah Al-Shahrah (Batu

tergantung tempat telapak kaki nabi kala Mi’raj), Tembok Tatapan

(Yahudi), Church Of Holy Spelchre (Tempat kenaikan Nabi Isa AS),

Hebron (Makam Nabi Ibrahim dan Istrinya Sarah, Ishak, Nabi Yaqub,

Nabi Yusuf), Nabi Daud, Nabi Musa, Makam Salman Al-Farisi,

Rabi’ah El Adawiyah, Pyramid, Spinx, Museum Cairo (terdapat

mummy raja-raja Fir’aun), Ramses II, Universitas Al-Azhar, Masjid

Husein, Masjid Makam Imam Syafe’i, Masjid Rifa’i dan lain-lain. Dari

data tersebut dapat disimpulkan bahwa pihak travel telah menepati

janji dengan berziarah ke tempat bersejarah.

Page 62: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

53

D. Analisis Kesesuaian dengan Etika Bisnis dalam Islam

PT. Arminareka Perdana dalam melakukan strategi pemasaran dengan

memegang aksioma etika bisnis Islam yaitu tanggung jawab, keseimbangan,

kehendak bebas, ihsan, dan persatuan.

PT. Arminareka Perdana dalam melaksanakan bisnis travel haji dan umrah

tidak ada unsur penipuan, karena yang dipromosikan oleh pihak travel sesuai

dengan aplikasi di lapangan dalam melayani para jamaah. Ini dapat dibuktikan

dari hasil kuesioner yang diisi oleh para jamaah PT. Arminareka Perdana.

Selain melakukan promosi tentang haji dan umrah, PT. Arminareka

Perdana juga melakukan konsep kemitraan usaha kepada semua jamaahnya.

Hal ini bertujuan agar semua masyarakat Indonesia dapat merasakan ibadah di

tanah suci. Sehingga menghilangkan anggapan bahwa ibadah haji dan umrah

hanya untuk orang kaya. Program ini juga bertujuan membantu ekonomi

jamaah PT. Arminareka Perdana agar para jamaah mendapatkan kehidupan

ekonomi yang lebih baik setelah bergabung dengan PT. Arminareka Perdana.

Berdasarkan pemaparan di atas maka penulis dapat mengatakan bahwa PT.

Arminareka Perdana telah sesuai dengan etika bisnis Islam dengan memenuhi

aksioma etika bisnis Islam.

E. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan semaksimal mungkin dan berharap bahwa

penelitian ini dapat tercapai sesuai yang direncakan. Walaupun demikian,

peneliti menyadari bahwa terdapat keterbatasan dalam penelitian ini.

Page 63: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

54

Keterbatasan penelitian ini kesulitan mendapatkan responden yang bersedia

untuk mengisi kuesioner penelitian. []

Page 64: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

55

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat

menyimpulkan bahwa PT. Arminareka Perdana telah melaksanakan seluruh janji

yang ditawarkan kepada jamaah. Hal ini dapat dilihat dari hasil kuesioner yang

diberikan kepada para jamaah PT. Arminareka Perdana yang hasilnya

menunjukkan mayoritas jamaah PT. Arminareka Perdana menjawab bahwa PT.

Arminareka Perdana telah memenuhi semua penawaran yang ditawarkan baik di

tanah air maupun di tanah suci.

PT. Arminareka Perdana juga telah memenuhi seluruh aksioma dasar

Islam. Dapat dibuktikan dengan kebijakan yang ditetapkan oleh PT. Arminareka

Perdana mulai dari penetapan harga, persaingan usaha, tanggung jawab terhadap

konsumen, hingga kegiatan pasca ibadah haji dan umrah.

B. Saran

PT. Arminareka Perdana hendaknya mempertahankan strategi yang sudah

dilakukan dan terus mengembangkan strategi yang sudah dilakukan. PT.

Arminareka perdana juga hendakanya menyesuaikan dengan fatwa-fatwa yang di

keluarkan oleh MUI mengenai pelaksanaan travel haji dan umrah. Travel lainnya

bisa mencontoh kebijakan pemasaran yang dilakukan oleh PT. Arminareka

Page 65: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

56

Perdana dengan mempermudah pembayaran biaya pelaksanaan haji dan umrah,

sehingga masyarakat bisa lebih tertarik mengikuti program haji dan umrah. []

Page 66: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

57

DAFTAR PUSTAKA

Al-Hasby, M. Bagir. Fiqh Praktis. Bandung: Mizan, 1999.

Alma, Buchari. Dasar-Dasar Etika Bisnis Islami. Bandung: Penerbit Alfabeta

Bandung, 1994.

Badroen, Faisal dkk. Etika Bisnis dalam Islam. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005.

Beekun, Raafik Isa. Etika Bisnis Islami. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.

Bertens. K. Pengantar Etika Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2000.

Departemen Agama RI. Bimbingan Manasik Haji. Jakarta: Departemen Agama

RI, 2006.

Djakfar, Muhammad. Etika Busnis dalan Perspektif Islam. Malang: Penerbit UIN-

Malang Press, 2007.

Fauroni, Lukman. “Rekonstruksi Etika Bisnis: Perspektif Al-Quran”. Iqtishad

Journal of Hikmah. No. IV Juli-Oktober. 1992

Heraf A. Sonny. Etika Bisnis, Tuntutan dan Relevansinya. Yogyakarta: Penerbit

Kanisius, 1998.

Karim, Adiwarman. Ekonomi Mikro Islami. Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007.

Laporan Akhir Evaluasi Kebijakan Pemerintah Terkait Dengan Persaingan

Usaha Dalam Rancangan Perubahan Undang-Undang No. 17/1999

Kementerian Agama RI. Laporan Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun

1434H/2013M, diakses pada 2 Mei 2014

http://haji.kemenag.go.id/v2/publikasi/laporan-pih

Page 67: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

58

Mughniyah, Muhammad Jawad. Fiqih Lima Mazhab. Terjemahan. Jakarta:

Lentera, 2008.

Naqvi, Syeb Nawab Haider. Menggagas Ilmu Ekonomi Islam. Ter. M. Saiful

Anam dan Muhammad Ufuqul Mubin. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.

Republika, “Pelayanan Haji Masih Mengecewakan”, Diakses pada 6 November

2013 dari http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/umrah-haji/12/02/

01/lyp6ki-pelayanan-haji-masih-mengecewakan.

Shariati, Ali. Haji. Bandung: Penerbit Pustaka, 2002.

SindoNews, “Travel umrah dan haji hasilkan Rp 5 miliar/tahun”, diakses pada 6

November 2013 dari http://ekbis.sindonews.com/read/2013/08/20/36/

773390/travel-umrah-dan-haji-hasilkan-rp5-miliar-tahun.

Suma, Muhammad Amin. Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan

Keuangan Islam. Jakarta: Kholam Publishing, 2008.

Suryanto, Bagong. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010.

Tentang Penyelenggaraan Haji diakses pada 7 Mei 2013 dari www.kppu.go.id/

docs/Positioning_Paper/haji.pdf

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1999

Wikipedia. Etika Bisnis. Diakses pada 23 Oktober 2013 dari http://id.wikipedia.

org/wiki/Etika_bisnis.

Yafie, Ali, dkk. Fiqh Perdagangan Bebas. Jakarta: Mizan, 2003.

Zaroni, Akhmad Nur. “Bisnis Dalam Perspektif Islam (Telaah Aspek Keagamaan

dalam Kehidupan Ekonomi)”. Vol. IV. No. 2 (Desember 2007).

Page 68: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

59

Daftar pertanyaan untuk biro perjalanan haji dan umroh. Pertanyaan ini dibuat

berdasarkan aksioma etika bisnis Islam dan profil usaha.

1. Profil usaha

a. Pertanyaan: Kapan PT. Travel Haji & Umroh Baitussalam dan

PT. Arminareka Perdana berdiri?

Jawaban: untuk lebih jelasnya bisa dibaca di buku ini ya mas.

Singkatnya, PT. Arminareka Perdana didirikan pada 9 Februari

1990. Lalu pada 13 Mei 2008 dibentuk divisi marketing yaitu PT.

Armina Utama Sukses.

b. Pertanyaan: Bagaimana struktur organisasi PT. Arminareka

Perdana?

Jawaban: Bisa di cek nanti di website kami di

www.arminareka.info atau www.arminareka.net

c. Pertanyaan: Bagaimana status hukum PT. Arminareka Perdana?

Jawaban: Bisa dilihat sendiri mas di sini ada semua izin

perusahaan kami. Terutama di sini ada fatwa DSN tentang

penjualan langsung berjenjang syariah yang kami jalankan.

d. Pertanyaan: Apa saja produk jasa yang ditawarkan PT.

Arminareka Perdana?

Jawaban: Kami menawarkan paket haji plus dan umroh. Untuk

lebih jelas bisa dilihat di brosur. Dan di dalam paket ibadah umroh

dan haji plus terdapat paket kemitraan yang tadi sudah dijelaskan

oleh ibu Inkris.

Page 69: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

60

2. Aksioma persatuan (unity)

a. Pertanyaan: Apakah travel PT. Travel Arminareka Perdana

bergabung dengan komunitas yang berhubungan dengan biro

perjalanan?

Jawaban: Ya betul. Kami tergabung dalam AMPHURI.

b. Pertanyaan: Bagaimana pelayanan pasca ibadah haji dan umroh?

Jawaban: Kami ada kegiatan pasca ibadah. Biasanya dilakukan

per leader. Kegiatannya biasanya ada pengajian, yang sering itu ya

seminar untuk kemitraan.

3. Aksioma keseimbangan (equilibrium)

a. Pertanyaan: Bagaimana pandangan perusahaan terhadap

perusahaan travel haji lain?

Jawaban: Ga begitu masalah yaa.. Kami yakin setiap orang punya

rejekinya masing-masing. Gitu juga perusahaan.

4. Aksioma kehendak bebas (free will)

a. Pertanyaan: Bagaimana menerapkan harga kepada jamaah?

Jawaban: Kita cuma ikut aja dari standar harga yang ditetapkan

AMPHURI. Jadi ga beda jauh dengan travel lain.

b. Pertanyaan: Bagaimana promosi yang dilakukan PT. Arminareka

Perdana?

Jawaban: Perusahaan mengalokasikan biaya promosi perusahaan

untuk program kemitraan. Jadi kalo anda melihat ada yang

mendapat reward, ya itu alokasi dari biaya promosi perusahaan.

Page 70: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

61

5. Aksioma tanggung jawab (responsibility)

a. Pertanyaan: Apa fasilitas yang diberikan kepada jamaah PT.

Arminareka Perdana?

Jawaban: Bisa dicek di brosur. Lengkap di sana.

b. Jawaban: Apakah PT. Arminareka Perdana memiliki program

bimbingan haji selama di tanah suci?

Pertanyaan: Ya pasti punya.

c. Pertanyaan: Apakah PT. Arminareka Perdana memiliki program

manasik haji selama di tanah air?

Jawaban: Ya, setiap 2 minggu sekali.

6. Ihsan (benevolence)

a. Pertanyaan: Bagaimana follow up PT. Arminareka Perdana

terhadap calon konsumen?

Jawaban: Untuk lebih jelasnya bisa ditanyakan langsung nanti ke

ibu Inkris selaku pelaku lapangan.. hahahahaha..

Page 71: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

62

No. Angket :

Assalamu’alaikum, Wr, Wb.

KUESIONER

Untuk Pengguna Jasa Biro Perjalanan Haji & Umroh PT. Arminareka Perdana

PENGANTAR

Kuesioner ini ditujukan untuk memperoleh data dan informasi yang terkait dengan

permasalahan yang diteliti dalam bentuk skripsi dengan judul “Studi Evaluasi

Penerapan Etika Bisnis Pada Biro Perjalanan Haji & Umroh. Studi pada PT.

Arminareka Perdana”. Peneliti berharap kepada responden terpilih sebagai

responden dalam penelitian ini dapat bekerja sama dalam memberikan informasi

serta jawaban atas pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner ini secara benar,

jujur dan objektif.

Atas bantuan dan kerjasamanya, peneliti mengucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum, Wr, Wb.

Jakarta, Januari 2014

Pramana Wijaya

Page 72: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

63

A. IDENTITAS RESPONDEN

Pada bagian ini Anda dimohon untuk memberikan tanda silang (X) pada

jawaban yang paling sesuai dengan Anda.

1. Nama Responden/Inisial: _______________________

2. Usia

a. ≤ 24 tahun

b. 25-29 tahun

c. 30-39 tahun

d. 40-49 tahun

e. ≥ 50 tahun

3. Jenis Kelamin:

a. Laki-laki

b. Perempuan

4. Status Pernikahan:

a. Belum Menikah

b. Menikah

Petunjuk Pengisian

Jawab pertanyaan dengan memberikan tanda checklist (√) pada kolom yang

telah tersedia

NO PERTANYAAN YA TIDAK TIDAK

TAHU

1. Saya pernah pergi haji/umroh √

B. AKSIOMA TANGGUNG JAWAB (RESPONSIBILITY)

NO PERTANYAAN YA TIDAK TIDAK

TAHU

1 Travel melaksanakan berbagai aktivitas

pelayanan kepada para jamaah sesuai dengan

rencana

2 Travel melaksanakan manasik haji selama di

tanah air

Page 73: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

64

3 Travel melaksanakan bimbingan haji selama

di tanah suci

4 Travel menyediakan pelayanan yang baik dan

sesuai janji yang diberikan

5 Travel memberikan perlengkapan yang baik

(seperti: kain ihram, mukena, dll)

6 Sarana (seperti: hotel, transportasi, dll) yang

disediakan travel sesuai dengan harapan

jamaah

7 Travel melaksanakan ziarah ke tempat

bersejarah yang berada di tanah suci

C. AKSIOMA KESEIMBANGAN (EQUILIBRIUM)

NO PERTANYAAN YA TIDAK TIDAK

TAHU

1 Travel memberikan perhatian terhadap

jamaah yang mengalami kesulitan atau

masalah

2 Travel memberikan pelayanan khusus

terhadap jamaah berkebutuhan khusus yang

mengalami kesulitan atau masalah

3 Travel memberikan informasi dengan jelas

tentang pelayanan yang akan diberikan

selama di tanah air

4 Travel memberikan informasi dengan jelas

tentang pelayanan yang akan diberikan

selama di tanah suci

5 Travel memberikan layanan yang dibutuhkan

oleh jamaah secara cepat

6 Pegawai travel selalu bersedia membantu

kesulitan yang dihadapi jamaah

7 Buku manasik yang diberikan travel sangat

lengkap doa-doanya

D. AKSIOMA KEHENDAK BEBAS (FREE WILL)

NO PERTANYAAN YA TIDAK TIDAK

TAHU

1 Harga yang ditetapkan pihak travel terlalu

mahal

2 Promosi yang dilakukan pihak travel dirasa

terlalu mengintimidasi/berlebihan

Page 74: STUDI EVALUASI PENERAPAN ETIKA BISNIS PADA BIRO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42653/1/PRAMANA... · 2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ... pebisnis travel haji

65

E. AKSIOMA IHSAN (BENEVOLENCE)

NO PERTANYAAN YA TIDAK TIDAK

TAHU

1 Apakah anda pernah melihat travel

melaksanakan kegiatan sosial?

2 Apakah ada jamaah yang diberangkatkan

secara gratis oleh pihak travel?

F. AKSIOMA PERSATUAN (UNITY)

NO PERTANYAAN YA TIDAK TIDAK

TAHU

1 Travel melaksanakan kegiatan pasca ibadah

haji/umroh

2 Kegiatan pasca ibadah haji & umroh

dilakukan secara rutin