STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB...

51
STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN (Lantana camara L.) TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN KECAMBAH CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) (Skripsi) Oleh Dini Ambarwaty Subowo FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Transcript of STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN (Lantana camara

L.) TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN KECAMBAH

CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)

(Skripsi)

Oleh

Dini Ambarwaty Subowo

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

ABSTRAK

STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN (Lantana

camara L.) TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN

KECAMBAH CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)

Oleh

Dini Ambarwaty Subowo

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak air daun

tembelekan (Lantana camara L) mempengaruhi pertumbuhan kecambah cabai

merah (Capsicum annuum L). Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober

sampai November 2016 di Laboratorium Botani, Ruang Fisiologi Tumbuhan,

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lampung. Variabel dalam penelitian ini adalah daya kecambah, panjang tunas,

berat segar, berat kering, kadar air relatif, kandungan klorofil total kecambah

cabai merah. Penelitian dilaksanakan dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL)

dengan faktor utama ekstrak air daun tembelekan yang terdiri dari 5 taraf

konsentrasi 0% v/v (kontrol), 25% v/v, 50% v/v, 75% v/v, dan 100% v/v.

Analisis ragam dan uji BNT dilakukan pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ekstrak air daun tembelekan berkorelasi kuadratik dengan

panjang tunas (y = - 0,05x + 11,152 R2 = 0,9816), berat segar akar (y = -8E-05x

2

+ 0,0044x + 1,0303 R² = 0,4146), berat segar total (y= -0,0018x2 + 0,1067x +

15,736 R² = 0,869), dan kandungan klorofil b (y = 4E-05x2 - 0,0119x + 2,7734 R²

= 0,9461) juga berkorelasi linier negatif dengan kandungan klorofil total (y = -

0,0084x + 2,5643 R² = 0,9558). Tidak ada efek ekstrak air daun tembelekan

terhadap daya kecambah, , berat kering, rasio tunas akar, kadar air relatif, dan

klorofil a. Penurunan panjang tunas dan berat segar terjadi pada konsentrasi 100%

v/v, sedangkan penurunan kandungan klorofil total terjadi pada konsentrasi 75-

100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

terhadap kecambah cabai merah yaitu menghambat pertumbuhan kecambah cabai

merah namun memiliki sensitivitas pada variabel tertentu.

Kata Kunci: Capsicum annuum, Lantana camara, panjang tunas, berat

segar, kandungan klorofil.

Page 3: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN (Lantana

camara L.) TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN

KECAMBAH CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)

Oleh

Dini Ambarwaty Subowo

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

SARJANA SAINS

Pada

Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Penmgetahuan Alam

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 4: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati
Page 5: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati
Page 6: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kotabumi, Lampung Utara, Provinsi

Lampung pada tanggal 18 Desember 1994, sebagai anak

pertama dari tiga bersaudara, dari Bapak Ir. Agus Subowo

dan Ibu Alin Subowo.

Penulis mulai menempuh pendidikan pertamanya di

Taman Kanak-Kanak Methodis Imanuel pada tahun 2000. Pada tahun 2002,

penulis melanjutkan pendidikannya di Sekolah Dasar Xaverius 3 Way Halim

Permai, Bandar Lampung. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan Sekolah

Menengah Pertama Xaverius 4 Way Halim Permai Bandar Lampung pada tahun

2008. Pada tahun 2011 penulis melanjutkan pendidikannya di Sekolah

Menengah Atas 9 Bandar Lampung.

Pada tahun 2013, penulis tercatat sebagai salah satu mahasiswa Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Lampung

melalui Jalur Seleksi Bersama Masuk Pergururuan Tinggi Negeri (SBMPTN)

tertulis. Penulis pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah Biologi Umum

Jurusan Agribisnis dan Jurusan Agroekoteknologi, Fisiologi Tumbuhan, dan

Kultur Jaringan. Penulis juga aktif di Organisasi Himpunan Mahasiswa Biologi

Page 7: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

(HIMBIO) FMIPA Unila sebagai anggota Bidang Sains dan Teknologi 2014-

2015

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata pada bulan Januari-Maret 2016 di

pekon Way Petai, Kec Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat. Bulan Juli-

Agustus 2016 penulis melaksanakan Kerja Praktik (KP) di PT. Perkebunan

Nusantara VII Distrik Bunga Mayang dengan judul “Keberhasilan Sterilisasi

dan Pertumbuhan Kalus pada Tanaman Tebu( Saccharum officinarum)

Varietas BM 1657 dengan Menggunakan Media MS secara In Vitro di

PTPN VII Distrik Bunga Mayang”

Page 8: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

Kupersembahkan karya kecilku ini:

Kepada mama dan papaku tersayang yang telah

memberikan segalanya untukku, kalian adalah

orang tua terbaik di dunia

Kakak dan adikku yang memberikan dukungan,

semangat, dan bantuannya untukku

Bapak dan ibu dosen yang telah membimbing dan

memberikan nasihat yang baik selama ini

Sahabat dan teman terbaikku atas kebersamaan,

pengertian, hiburan, dan bantuan selama ini

Almamaterku tercinta yang menjadi kebanggaanku

Page 9: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

“Jadilah seperti karang dan

mutiara di bawah laut yang kuat

dihantam ombak dan

kerjakanlan hal yang bermanfaat

untuk diri sendiri dan orang

lain, karena hidup hanyalah

sekali. Ingat hanya pada Tuhan

Yang Maha Esa apapun dan di

manapun kita berada kepada

Dia-lah tempat meminta dan

memohon”

Page 10: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

iii

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya, shalawat

serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Studi Alelopati Ekstrak Air Daun

Tembelekan (Lantana camara L.) terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan

Kecambah Cabai Merah (Capsicum annuum L.) tepat pada waktunya. Dengan

terselesaikannya skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya dan

penghargaan yang tinggi kepada:

1. Bapak Ir, Zulkifli, M.Sc, selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah memberikan

bimbingan, saran, dan kritik selama pembuatan skripsi ini.

2. Ibu Dra.Tundjung Tripeni Handayani, M.S, selaku pembimbing II yang telah

memberikan perhatian, pengertian, bimbingan, dukungan serta nasihat yang baik

kepada penulis.

3. Ibu Dra. Martha Lulus Lande, M.P, selaku pembahas yang telah memberikan

masukan, kritik, dan sarannya. Terima kasih atas pengertiannya, walaupun beliau

sakit,beliau selalu berusaha untuk bisa menghadiri seminar usul, hasil, dan

kompre penulis.

4. Bapak Dr. Sutyarso, M. Biomed., selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan saran, pengertian, nasihat, dan bimbingan selama penulis

menyelesaikan studi.

5. Ibu Dr. Endang Nurcahyani, M.Si. selaku koordinator seminar usul.

Page 11: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

iv

6. Ibu Dr. Emantis Rosa, M.Biomed. selaku koordinator seminar hasil.

7. Penulis mengucapkan rasa terimakasih untuk ibu Dra. Yulianty, M.Si.

Kepala laboratorium Botani.

Terimakasih juga saya ucapkan kepada bapak Hambali, bapak Tris dilaboratorium

Botani 1 yang telah membantu dalam peminjaman alat dan semua keperluan

penelitian.

8. Bapak Prof. Warsito, S.Si., DEA., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung.

9. Ibu Dra. Nuning Nurcahyani, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Biologi FMIPA

Universitas Lampung dan selaku Pembimbing Akademik.

10. Bapak dan Ibu Dosen yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih

atas ilmu yang sudah diberikan selama penulis melaksanakan studi di Jurusan

Biologi.

11. Teman-teman seperjuangan selama penelitian Ade Silvinia, Gia Kerlin, Karlisa

Anggraeni, Oktarina Husaini, dan Rizka Devi Anggita yang selalu mendukung

serta menilai tulisan saya, terimakasih atas bantuan kalian semua.Terkhusus untuk

Herta Maniara Manullang terima kasih yang sudah meluangkan waktunya untuk

membantu dan menemani penulis dalam melaksanakan penelitian.

12. Kedua orangtua tercinta, Bapak Ir. Agus Subowo dan Ibu Alin Subowo, adik-adik

tersayang Dina Zakia Wibowo, Citra Gendis Wibowo, mbak ku tersayang dan

seluruh keluarga besarku terimakasih yang teramat dalam atas doa, dukungan

moril dan materil, kasih sayang, semangat, kepercayaan, dan nasihat-nasihatnya

selama ini.

Page 12: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

v

13. Teman terdekat Balqis Ananda Putri, Meri Jayanti, Wiwit Nurkhasanah atas

kebersamaan, keceriaan, kesabaran, pelajaran, motivasi, dan dukungan kepada

penulis selama ini.

14. Teman-teman Biologi angkatan 2013 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu,

terimakasih atas kebersamaan, dukungan, motivasi, dan semangat untuk penulis.

15. Kakak tingkat 2011,2012 terutama Mbak Try Larasati dan Mbak Meri Yuliani

yang sudah membantu dan adik-adik tingkat 2014,2015.

16. Keluarga besar KKN Way Petai di Lampung Barat dan kelompok KKN Mbak

Heni, Intan, Cindi, Bang Ade, Machfud, dan Dicky untuk kebersamaan,

pengalaman, dan pembelajaran.

17. Keluarga besar PTPN VII Distrik Bunga Mayang, terima kasih atas ilmu

18. Almamater tercinta.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam penyusunan skripsi ini

dan masih dibutuhkan kritik serta saran yang membangun untuk kesempurnaan

skripsi ini akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, 16 Januari 2017

Penulis

Dini Ambarwaty Subowo

Page 13: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

vi

DAFTAR ISI

Halaman

COVER ......................................................................................................

ABSTRAK ................................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................

RIWAYAT HIDUP ..................................................................................

PERSEMBAHAN ..................................................................................... i

MOTTO .................................................................................................... ii

SANWACANA ......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ............................................................................................. vi

DAFTAR TABEL .................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah ........................................................... 1B. Tujuan Penelitian.............................................................................. 3C. Manfaat Penelitian ........................................................................... 3D. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 3E. Hipotesis .......................................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sejarah Tanaman Cabai Merah ...................................................... 6B. Klasifikasi Tanaman Cabai Merah ................................................. 6

Page 14: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

vii

C. Morfologi Tanaman Cabai Merah................................................... 71. Daun ........................................................................................ 7

2. Bunga ...................................................................................... 83. Buah ........................................................................................ 84. Biji ........................................................................................... 9

D. Klasifikasi Tumbuhan Tembelekan ............................................... 9E. Morfologi Tumbuhan Tembelekan ................................................ 9

1. Daun ......................................................................................... 92. Batang ...................................................................................... 103. Akar .......................................................................................... 104. Bunga ....................................................................................... 105. Buah ......................................................................................... 11

F. Efek Alelopati Daun Tembelekan .................................................. 12G. Alelopati ......................................................................................... 14H. Senyawa Kimia .............................................................................. 15

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu ........................................................................ 18B. Alat dan Bahan .............................................................................. 18C. Rancangan Percobaan ................................................................... 19D. Variabel dan Parameter ................................................................. 20E. Cara Kerja ..................................................................................... 21

1. Pembuatan Larutan Stok Ekstrak Air Daun Tembelekan ....... 212. Studi Perkecambahan Benih ................................................... 213. Studi Pertumbuhan Kecambah ................................................ 234. Pengamatan ............................................................................. 23

4.1.Panjang Tunas ................................................................... 234.2.Berat Segar (Akar, Tunas, Total) ...................................... 234.3.Berat Kering (Akar, Tunas, Total) .................................... 234.4.Penentuan Rasio Tunas Akar ............................................ 244.5.Kadar Air Relatif ............................................................... 244.6.Kandungan Klorofil .......................................................... 24

F. Analisis Data ................................................................................. 25

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil .............................................................................................. 261. Daya Kecambah ...................................................................... 262. Panjang Tunas ......................................................................... 273. Berat Segar Akar .................................................................... 304. Berat Segar Tunas ................................................................... 325. Berat Segar Total .................................................................... 336. Berat Kering Total .................................................................. 35

Page 15: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

viii

7. Rasio Tunas Akar .................................................................... 378. Kadar Air Relatif ..................................................................... 389. Kandungan Klorofil a ............................................................. 4010. Kandungan Klorofil b ............................................................. 4111. Kandungan Klorofil Total ....................................................... 44

B. Pembahasan ................................................................................... 46

V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan ................................................................................... 53B. Saran ............................................................................................. 53

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 54

LAMPIRAN .............................................................................................. 58

Page 16: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Notasi perlakuan dan ulangan ...................................................... 19

Tabel 2. Pembuatan larutan stok ekstrak air daun tembelekan ................... 21

Tabel 3. Rata-rata jumlah benih cabai merah yang berkecambah ............. 26

Tabel 4. Rata-rata panjang tunas kecambah cabai merah .......................... 28

Tabel 5. Perbedaan nilai tengah panjang tunas kecambah cabai merahantar perlakuan dan kontrol .......................................................... 28

Tabel 6. Rata-rata berat segar akar kecambah cabai merah ....................... 30

Tabel 7. Perbedaan nilai tengah berat segar akar antar perlakuan dankontrol ........................................................................................... 30

Tabel 8. Rata-rata berat segar tunas kecambah cabai merah ..................... 32

Tabel 9. Rata-rata berat segar total kecambah cabai merah ....................... 34

Tabel 10. Perbedaan nilai tengah berat segar total antar perlakuan dankontrol ........................................................................................ 34

Tabel 11. Rata-rata berat kering total kecambah cabai merah ................... 36

Tabel 12. Rata-rata rasio tunas akar kecambah cabai merah ..................... 37

Tabel 13. Rata-rata kadar air relatif kecambah cabai merah ...................... 39

Tabel 14. Rata-rata kandungan klorofil a kecambah cabai merah ............. 40

Tabel 15. Rata-rata kandungan klorofil b daun kecambah cabai merah .... 42

Page 17: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

x

Tabel 16. Perbedaan nilai tengah kandungan klorofil b antar perlakuan dankontrol......................................................................................... 42

Tabel 17. Rata-rata kandungan klorofil total daun kecambah cabai merah 44

Tabel 18. Perbedaan nilai tengah kandungan klorofil total antarperlakuan dan kontrol ................................................................ 45

Tabel 19. Efek ekstrak air daun tembelekan terhadap pertumbuhan tanamancabai merah ................................................................................ 47

Tabel 20. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar error, dan koefisienkeragaman .................................................................................. 58

Tabel 21. Treatment Different ∑ biji cabai merah yang berkecambah ...... 58

Tabel 22. Analisis ragam hasil uji Levene ∑ biji cabai merah yangberkecambah .............................................................................. 58

Tabel 23. Analisis ragam single factor ∑ biji cabai merah yangberkecambah............................................................................... 59

Tabel 24. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar error, dan koefisienkeragaman .................................................................................. 60

Tabel 25. Treatment Different panjang tunas kecambah cabai merah ....... 60

Tabel 26. Analisis ragam hasil uji Levene panjang tunas kecambah cabaimerah ......................................................................................... 60

Tabel 27. Analisis ragam single factor panjang tunas kecambah cabaimerah ......................................................................................... 61

Tabel 28. Hasil uji BNT rata-rata panjang tunas kecambah cabai merah .. 61

Tabel 29. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar error, dan koefisienkeragaman .................................................................................. 62

Tabel 30. Treatment Different berat segar akar kecambah cabai merah .... 62

Tabel 31. Analisis ragam hasil uji Levene berat segar akar kecambahcabai merah ............................................................................... 62

Tabel 32. Analisis ragam single factor berat segar akar kecambah cabaimerah ......................................................................................... 63

Page 18: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

xi

Tabel 33. Hasil uji BNT rata-rata berat segar akar kecambah cabai merah 64

Tabel 34. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar error, dan koefisien ..keragaman .................................................................................. 65

Tabel 35. Treatment Different berat segar tunas kecambah cabai merah .. 65

Tabel 36. Analisis ragam hasil uji Levene berat segar tunas kecambah cabaimerah ......................................................................................... 65

Tabel 37. Analisis ragam single factor berat segar tunas kecambah cabaimerah ......................................................................................... 66

Tabel 38. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar error, dan koefisien .keragaman .................................................................................. 67

Tabel 39. Treatment Different berat segar total kecambah cabai merah ... 67

Tabel 40. Analisis ragam hasil uji Levene berat segar total kecambahcabai merah ................................................................................ 67

Tabel 41. Analisis ragam single factor berat segar total kecambah cabaimerah ......................................................................................... 68

Tabel 42. Hasil uji BNT rata-rata berat segar total kecambah cabai merah 69

Tabel 43. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar error, dan koefisienkeragaman .................................................................................. 70

Tabel 44. Treatment Different berat kering total kecambah cabai merah .. 70

Tabel 45. Analisis ragam hasil uji Levene berat kering total kecambahcabai merah ................................................................................ 70

Tabel 46. Analisis ragam single factor berat kering total kecambah cabaimerah ......................................................................................... 71

Tabel 47. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar error, dan koefisien ..keragaman .................................................................................. 72

Tabel 48. Treatment Different rasio tunas akar kecambah cabai merah .... 72

Tabel 49. Analisis ragam uji Levene rasio tunas akar kecambah cabaimerah ......................................................................................... 72

Page 19: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

xii

Tabel 50. Analisis ragam single factor rasio tunas akar kecambah cabaimerah ......................................................................................... 73

Tabel 51. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar error, dan koefisien ..keragaman .................................................................................. 74

Tabel 52. Treatment Different kadar air relatif pada kecambah cabai merah 74

Tabel 53. Analisis ragam hasil uji Levene kadar air relatif pada kecambahcabai merah ................................................................................ 74

Tabel 54. Analisis ragam single factor kadar air relatif pada kecambah cabaimerah ......................................................................................... 75

Tabel 55. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar error, dan koefisienkeragaman .................................................................................. 76

Tabel 56. Treatment Different kandungan klorofil a pada daun kecambahcabai merah ................................................................................ 76

Tabel 57. Analisis ragam hasil uji Levene kandungan klorofil a pada daunkecambah cabai merah................................................................ 76

Tabel 58. Analisis ragam single factor kandungan klorofil a pada daunkecambah cabai merah................................................................ 77

Tabel 59. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar error, dan koefisienkeragaman .................................................................................. 78

Tabel 60. Treatment Different kandungan klorofil b pada daun kecambahcabai merah ................................................................................ 78

Tabel 61. Analisis ragam hasil uji Levene kandungan klorofil b pada daunkecambah cabai merah................................................................ 78

Tabel 62. Analisis ragam single factor kandungan klorofil b pada daunkecambah cabai merah ............................................................... 79

Tabel 63. Hasil uji BNT rata-rata kandungan klorofil b terlarut pada daunkecambah cabai merah................................................................ 80

Tabel 64. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar error, dan koefisienkeragaman .................................................................................. 81

Page 20: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

xiii

Tabel 65. Treatment Different kandungan klorofil total terlarut pada daunkecambah cabai merah ............................................................... 81

Tabel 66. Analisis hasil uji Levene kandungan klorofil total kecambah cabaimerah ......................................................................................... 81

Tabel 67. Analisis ragam single factor kandungan klorofil total kecambahcabai merah ............................................................................... 82

Tabel 68. Hasil uji BNT rata-rata kandungan klorofil total pada daunkecambah cabai merah ............................................................... 82

Page 21: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Morfologi buah cabai merah .................................................... 8

Gambar 2. Morfologi bunga dan daun tembelekan .................................... 11

Gambar 3. Morfologi buah tembelekan ..................................................... 11

Gambar 4. Struktur kimia golongan flavonoids ......................................... 16

Gambar 5. Susunan satuan percobaan setelah pengacakan ........................ 20

Gambar 6. Tata letak benih cabai yang dikecambahkan pada cawan ......... 22

Gambar 7. Diagram jumlah benih cabai merah yang berkecambah denganekstrak air daun tembelekan ..................................................... 27

Gambar 8. Kurva hubungan antara konsentrasi ekstrak air daun tembelekandengan panjang tunas kecambah cabai merah ........................ 29

Gambar 9. Kurva hubungan antara konsentrasi ekstrak air daun tembelekandengan berat segar akar kecambah cabai merah ..................... 31

Gambar 10. Diagram berat segar tunas kecambah cabai merah dan ekstrakair daun tembelekan ................................................................ 33

Gambar 11. Kurva hubungan antara konsentrasi ekstrak air dauntembelekan dengan berat segar kecambah cabai merah ......... 35

Gambar 12. Diagram berat kering total kecambah cabai merah dan ekstrakair daun tembelekan ............................................................... 36

Gambar 13. Diagram rasio tunas akar kecambah cabai merah danekstrak air daun tembelekan ................................................... 38

Page 22: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

xv

Gambar 14. Diagram kadar air relatif kecambah cabai merah danekstrak air daun tembelekan .................................................. 39

Gambar 15. Diagram kandungan klorofil a daun kecambah cabai merahdan ekstrak air daun tembelekan ............................................. 41

Gambar 16. Kurva hubungan antara konsentrasi ekstrak air daun tembelekandengan kandungan klorofil b daun kecambah cabai merah ... 43

Gambar 17. Kurva hubungan antara konsentrasi ekstrak air daun tembelekandengan kandungan klorofil total daun kecambah cabai merah. 46

Gambar 18. Pembuatan ekstrak air daun tembelekan ................................. 83

Gambar 19. Ekstrak yang belum disaring .................................................. 83

Gambar 20. Ekstrak yang sudah disaring dan dibuat konsentrasi nya ....... 83

Gambar 21. Perkecambahan biji cabai dalam cawan petri ........................ 84

Gambar 22. Pemindahan kecambah ke dalam gelas plastik setelah 7 hari 84

Gambar 23. Pertumbuhan kecambah cabai merah dalam gelas plastik ..... 84

Gambar 24. Pengukuran panjang tunas ...................................................... 85

Gambar 25. Persiapan penimbangan berat segar ....................................... 85

Gambar 26. Penimbangan berat segar ........................................................ 86

Gambar 27. Mengoven ............................................................................... 86

Gambar 28. Persiapan penimbangan berat kering ...................................... 87

Gambar 29. Hasil spektrofotometri pada kandungan klorofil .................... 87

Page 23: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah

Lantana camara merupakan tanaman perdu yang banyak tumbuh di daerah

tropis dan subtropis. Tanaman ini merupakan gulma yang memiliki senyawa

alelokimia. Di India, Lantana camara merupakan tumbuhan hijau (evergreen

plant) yang banyak dijumpai, dan secara tradisional telah digunakan untuk

mengobati berbagai penyakit dan hal ini didukung oleh banyak data ilmiah

(Reddy, 2013). Alelokimia ini dihasilkan oleh sebuah fenomena yang disebut

alelopati.

Alelopati merupakan sebuah fenomena yang berupa bentuk interaksi antara

makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya melalui senyawa

kimia (Moenandir, 1998). Sedangkan menurut Willis (2007) Alelopati

merupakan suatu peristiwa dimana suatu individu tumbuhan yang

menghasilkan zat kimia (senyawa-senyawa kimia) dan dapat menghambat

pertumbuhan jenis yang lain yang tumbuh bersaing dengan tumbuhan tersebut.

Senyawa-senyawa kimia yang mempunyai potensi alelopati dapat ditemukan

di setiap organ tumbuhan antara lain: daun, batang, akar, rizoma, umbi, bunga,

buah, dan bunga, buah, dan biji serta bagian-bagian tumbuhan yang

membusuk. Pada umumnya alelopati menghasilkan metabolit sekunder yang

Page 24: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

2

dikelompokkan menjadi 14 golongan, yaitu asam organik larut air, lakton,

asam lemak rantai panjang, quinon, terpenoid, flavonoid, tanin, asam sinamat

dan derivatnya, asam benzoat dan derivatnya, kumarin, fenol dan asam

fenolat, asam amino non protein, sulfida serta nukleosida. Menurut Yi et al.

(2005) spesies Lantana camara L. memproduksi senyawa alelopati yang

mampu menghambat pertumbuhan tanaman, salah satunya trans -β

caryophyllene.

Salah satu contoh tanaman yang dapat dihambat pertumbuhan dan

perkecambahannya adalah krokot kuda. Penelitian yang telah dilakukan oleh

S. Jawahar dan K.Suseendran (2015) menunjukkan bahwa ekstrak air daun

Lantana camara menghambat perkecambahan biji dan pertumbuhan bibit

tumbuhan krokot kuda (Trianthema portulacastrum). Pada penelitian ini

peneliti akan menggunakan cabai merah. Cabai merah merupakan bahan

kebutuhan pangan yang digunakan untuk memasak oleh kebanyakan

masyarakat Indonesia. Maka tidak heran, jika cabai merah sangat digemari

karena memilki rasa pedas dan dapat merangsang selera makan. Sebagai

sayuran, cabai merah selain memiliki nilai gizi yang cukup tinggi, juga

mempunyai nilai ekonomi tinggi (Harpenas dan Dermawan, 2011).

Oleh sebab itu perlu diteliti bagaimana karakteristik alelopati ekstrak air daun

tembelekan terhadap tanaman pertanian seperti cabai merah. Sejauh ini belum

ada penelitian tentang karakteristik ekstrak air daun tembelekan terhadap

pertumbuhan dan perkecambahan tanaman cabai merah.

Page 25: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

3

B. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak air daun

tembelekan mempengaruhi perkecambahan dan pertumbuhan kecambah cabai

merah.

C. Manfaat Penelitian

Dari sudut fisiologi tumbuhan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi

kontribusi bagi pemahaman karakteristik alelopati ekstrak air daun tembelekan

terhadap pertumbuhan tanaman cabai merah. Dari sudut agronomi hasil

penelitian diharapkan memberi kontribusi bagi pengelolaan gulma di kawasan

pertanian.

D. Kerangka Pemikiran

Alelopati adalah suatu peristiwa dimana terjadi bentuk interaksi antara

makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya melalui senyawa

kimia. Senyawa ini disebut senyawa alelokimia. Alelopati terjadi ketika

organisme hidup menghasilkan senyawa bioaktif dan senyawa ini memasuki

lingkungan dan menghasilkan efek langsung atau tidak langsung pada

pertumbuhan dan perkembangan dari spesies yang sama atau lainnya (Seigler,

1996).

Senyawa alelokimia mampu dihasilkan dan dilepaskan oleh banyak spesies

tanaman, termasuk tanaman pertanian. Senyawa-senyawa aktif biologi yang

berupa alkaloid, benzofuran, cumarine, chromene, flavonoid, sterol, dan

Page 26: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

4

terpenoid ini dilepaskan oleh tanaman ke lingkungan melalui daun dan aerial

part lainnya, emisi volatile, eksudasi akar, dan dekomposisi material tanaman.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Yi et al., 2005 menunjukkan bahwa

spesies Lantana camara L. memproduksi senyawa alelopati yang mampu

menghambat pertumbuhan tanaman enceng gondok. Pada penelitian ini yang

dihambat adalah pertumbuhan dan perkembangan tanaman enceng gondok.

Ekstrak air daun tembelekan diketahui mengandung trans -β caryophyllene

(21,42%), sabinene (1,13%), α -humulene ( 9,97%), dan bicyclogermacrene

(5,77%). Pada penelitian kali ini, peneliti akan menggunakan cabai merah.

Untuk mengetahui bagaimana karakteristik alelopati ekstrak air daun

tembelekan terhadap tanaman pertanian maka peneliti mengevaluasi

pertumbuhan tanaman cabai merah di gelas plastik yang diberi perlakuan

ekstrak air daun tembelekan. Parameter pertumbuhan yang dipelajari adalah:

daya kecambah, berat segar akar, berat segar tunas, berat segar kecambah,

berat kering kecambah, kadar air relatif kecambah, rasio tunas akar, dan

kandungan klorofil a,b, dan total.

E. Hipotesis

Ekstrak air daun tembelekan memberikan pengaruh terhadap variabel

perkecambahan dan pertumbuhan kecambah cabai merah

H0 : μ0=μ1

H1 :μ0>μ1

Page 27: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

5

Keterangan:

μ0= variabel perkecambahan dan pertumbuhan kecambah kontrol

μ1= variabel perkecambahan dan pertumbuhan kecambah perlakuan

Page 28: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sejarah Tanaman Cabai Merah

Tanaman cabai (Capsicum annuum L) berasal dari dunia tropika dan

subtropika Benua Amerika, khususnya Colombia, Amerika Selatan, dan terus

menyebar ke Amerika Latin. Bukti budidaya cabai pertama kali ditemukan

dalam tapak galian sejarah Peru dan sisaan biji yang telah berumur lebih dari

5000 tahun SM didalam gua di Tehuacan, Meksiko. Pedagang Spanyol dan

Portugis berperan dalam penyebaran cabai ke suluruh dunia termasuk negara-

negara di Asia, seperti Indonesia (Dermawan dan Asep Harpenas, 2010).

B. Klasifikasi Tanaman Cabai Merah

Klasifikasi taksonomi tumbuhan cabai merah menurut United State of

Department Agriculture Natural Resources Conservation Service, 2016 adalah

sebagai berikut:

Page 29: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

7

Regnum : Plantae

Subdivisi : Tracheobionta

Divisi : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Subclassis : Asteridae

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae

Genus : Capsicum

Spesies : Capsicum annuum L.

C. Morfologi Tanaman Cabai Merah

Tanaman cabai merah termasuk tanaman semusim yang tergolong ke dalam

suku Solonaceae. Tanaman ini berbentuk perdu yang tingginya mencapai

1,5 – 2 m dan lebar tajuk tanaman dapat mencapai 1,2 m.

1. Daun

Daun cabai pada umumnya berwarna hijau cerah pada saat masih muda

dan akan berubah menjadi hijau gelap bila daun sudah tua. Daun cabai

ditopang oleh tangkai daun yang mempunyai tulang menyirip. Bentuk

daun umumnya bulat telur, lonjong dan oval dengan ujung runcing

(Prabowo, 2011).

Page 30: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

8

2. Bunga

Bunga cabai merah memiliki bentuk yang sama dengan famili Solanaceae

lainnya. Berbentuk terompet atau campanulate. Cabai merah memiliki

bunga berwarna putih bersih dan termasuk ke dalam bunga sempurna

(Tindall, 1983).

3. Buah

Buah cabai merupakan buah sejati tunggal, terdiri dari satu bunga dan satu

bakal buah. Buah ini terdiri atas bagian tangkai buah, kelopak daun dan

buah. Bagian buah terdiri atas kulit buah berwarna hijau apabila masih

dalam keadaan muda dan berwarna merah apabila sudah tua/masak.

Permukaan buah rata dan licin, dan yang telah masak berwarna merah

kilat. Buah menggantung terletak di percabangan/sekitar ketiak daun

(Nawangsih dkk, 2001).

Morfologi buah cabai merah disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1. Morfologi buah cabai merah (Wardana, 2014)

Page 31: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

9

4. Biji

Bijinya berwarna kuning kecoklatan dengan bentuk bulat pipih seperti

ginjal yang berukuran kecil (Sunaryono, 2003).

D. Klasifikasi Tumbuhan Tembelekan

Klasifikasi taksonomi tumbuhan tembelekan ( Lantana camara L.) menurut

Mishra A (2014) adalah sebagai berikut:

Regnum : Plantae

Subdivisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Subclassis : Asteridae

Ordo : Lamiales

Famili : Verbenaceae

Genus : Lantana

Spesies : Lantana camara L.

E. Morfologi Tumbuhan Tembelekan

1. Daun

Daun tunggal yang tersusun saling bertolak-belakang. Panjang daun

sekitar 5-8 cm dan lebarnya sekitar 3,5-5 cm. Sedangkan panjang tangkai

daunnya sekitar 1 cm. Lembaran daunnya memiliki permukaan atas yang

Page 32: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

10

kasar dan berambut banyak, sedangkan permukaan bagian bawah daunnya

berambut jarang. Tepian daunnya bergerigi halus dengan pertulangan daun

menyirip. Jika daun tembelekan diremas, akan mengeluarkan aroma yang

sangat menyengat.

2. Batang

Tembelekan merupakan tanaman perdu. Pohonnya bisa tumbuh sampai

dengan ketinggian 1700 m di atas permukaan laut dan bisa berdiri tegak

hingga setinggi 4 m. Batangnya berkayu, persegi mempunyai cabang yang

banyak. Sedangkan rantingnya sedikit berduri dan berambut.

3. Akar

Sistem perakaran tunggang dimana akar lembaga terus tumbuh menjadi

akar utama pada tumbuhan ini. Memiliki cabang, dimana cabangnya

memiliki serabut akar yang halus dan jauh lebih kecil. Terdapat bulu-bulu

akar yang tumbuh dari akar pokok. Akar ini berfungsi untuk mencari air

atau untuk memperluas bidang penyerapan dan untuk memperkuat

berdirinya batang Lantana camara.

4. Bunga

Bunga tembelekan berbentuk kumpulan bunga kecil yang membulat

dengan perbungaan majemuk. Warna bunganya merupakan perpaduan

antara merah muda, krem, dan mahkota bagian dalamnya mempunyai

rambut-rambut halus. Perbungaan (20-40 tandan bunga per individu)

Page 33: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

11

sekitar 2,5 cm. Pembungaan terjadi antara Agustus dan Maret, atau

sepanjang tahun jika kelembaban dan cahaya yang memadai tersedia.

Morfologi bunga dan daun tembelekan ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Morfologi bunga dan daun tembelekan (Naeem et al., 2009)

5. Buah

Bentuk buah sperikal dan merupakan buah jenis beri yang berair. Tangkai

buah nya juga berambut. Warna buahnya akan berubah dari warna hijau ke

warna hitam ketika sudah matang (Mishra A, 2014). Morfologi buah

tembelekan ditunjukkan pada Gambar 3.

Gambar 3 Morfologi buah tembelekan (Sumber : Dokumen pribadi, 2016)

Page 34: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

12

F. Efek Alelopati Daun Tembelekan (Lantana camara L.)

Efek alelopati Lantana camara terhadap perkecambahan dan perilaku

pertumbuhan sejumlah 6 tanaman pertanian di Bangladesh telah dilaporkan

oleh Ahmed, et al. pada tahun 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

konsentrasi ekstrak air daun Lantana camara yang berbeda menyebabkan efek

penghambatan yang signifikan tehadap perkecambahan, pemanjangan tunas

dan akar, dan perkembangan akar lateral tanaman reseptor. Bioassay juga

menunjukkan bahwa efek penghambatan adalah proporsional dengan

konsentrasi ekstrak dan konsentrasi yang lebih tinggi memiliki efek

penghambatan yang lebih kuat sedangkan konsentrasi yang lebih rendah

menunjukkan efek stimulasi yang lebih kuat pada penelitian sebelumnya. Efek

penghambatan sangat nyata pada perkembangan akar dan akar lateral daripada

tunas dan perkecambahan.

Perubahan- perubahan dalam level fenolik, flavonoid, dan proantosianidin

dengan posisi daun telah dipelajari pada ranting-ranting Lantana camara oleh

Bhakta dan Deepak Ganjewala pada tahun 2009. Daun pada posisi yang

berbeda(dari pucuk ke pangkal pada ranting mewakili peningkatan gradient

dalam umur daun, apikal menjadi daun yang paling muda. Studi menunjukkan

bahwa berat segar, berat kering, dan luas daun meningkat dengan cepat dari

posisi 1 sampai 5, sementara peningkatan yang tajam dalam level

proantosianidin dan flavonoid diamati dari posisi daun 1 ke 3 yang menurun

tajam. Pada posisi apapun daun di ranting,level flavonoid jauh lebih tinggi

daripada level fenolic. Faktanya, fenolic terdapat dalam jumlah yang sangat

Page 35: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

13

kecil. Studi menunjukkan bahwa ekstrak yang berasal dari daun dari posisi 1

sampai 3 menunjukkan aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dari daun posisi

4 sampai 5.

Evaluasi efek alelopati Lantana camara terhadap regenerasi Pogonatum

aloides dalam media kultur telah dilaporkan oleh Choyal dan Sanjay Kumar

Sharma pada tahun 2011. Persentase regenerasi tumbuhan tersebut menurun

dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak Lantana camara. Ekstrak daun yang

didapatkan menunjukkan efek penghambatan maksimum begitu pula pada

ekstrak batang dan akar.

El Kenany and Salama M. El Darier (2013) melaporkan efek alelopati daun

lantana camara. Mereka telah meneliti efek ekstrak air panas dan dingin daun

Lantana camara terhadap perkecambahan dan pertumbuhan tanaman Phalaris

minor dan Sorghum bicolor. Bioassay menunjukkan bahwa efek

penghambatan dari ekstrak daun Lantana camara terhadap persentase

perkecambahan, persentase penghambatan dan indeks perkecambahan biji

adalah proporsional dengan konsentrasi ekstrak. Konsentrasi yang tinggi

memiliki efek penghambatan yang lebih kuat dan konsentrasi rendah tidak

menunjukkan efek stimulasi terhadap kedua spesies. Pada plumula dan

radicula serta panjang kecambah kedua spesies tersebut dipengaruhi secara

negatif oleh ekstrak air daun Lantana camara, yang artinya perkecambahan

kedua spesies tersebut terhambat.

Page 36: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

14

G. Allelopati

Allelopati merupakan produk sekunder dari proses metabolisme tanaman

(Haddadchi dan Gervani, 2009). Allelopati dapat dijumpai pada hampir

semua jenis tanaman dan dalam banyak jaringan seperti daun, batang,

bunga, buah, biji maupun akar (Putnam, 1988). Alellopati yang dapat

menghambat pertumbuhan dari beberapa spesies tanaman pada konsentrasi

tertentu kemungkinan dapat merangsang pertumbuhan tanaman dari spesies

yang sama atau berbeda pada konsentrasi yang berbeda (Narwal, 1996).

Allelopati dapat mempengaruhi proses respirasi, fotosintesis, aktivasi enzim,

kadar hormon, ketersediaan mineral, pembelahan sel, dan permeabilitas

dinding dan membran sel (Chou 1999; Reigosa et al, 1999).

Menurut Sastroutomo (1990) bahwa mekanisme alelopati antara lain

menghambat aktivitas enzim, bahkan menurut Fitter dan Hay (1991) bahwa

alelopati dapat menyebabkan terjadinya degradasi enzim dari dinding sel,

sehingga aktivitas enzim menjadi terhambat atau mungkin menjadi tidak

berfungsi. Hambatan fungsi enzim A amylase dan B amylase pada degradasi

karbohidrat, enzim protease pada degradasi protein, enzim lipase pada

degradasi lipida dalam benih menyebabkan energi tumbuh yang dihasilkan

selama proses perkecambahan menjadi sangat sedikit dan lambat, sehingga

proses perkecambahan menurun yang dicerminkan pada penurunan persentase

perkecambahan dan meningkatnya lama waktu untuk berkecambah.

Selain itu alelopati menyebabkan penurunan permiabilitas membran sel,

menghambat pembelahan, pemanjangan dan pembesaran sel, menurunkan

Page 37: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

15

kemampuan penyerapan air dan unsur hara terlarut (Sastroutomo, 1990).

Penurunan permiabilitas sel akibat alelopati menjadikan sel tidak elastis

sehingga menghambat lalu lintas air dan hara terlarut melewati membran sel.

Devlin dan F.H. Witham (1983) menyebutkan bahwa permiabilitas sel yang

menurun menyebabkan hambatan lewatnya air dan hara terlarut. Hambatan

tersebut terjadi pada saat proses penyerapan unsur hara yaitu masuknya air dan

hara terlarut ke sel akar maupun transportasi unsur hara dan hasil fotosintesis

diantara sel-sel jaringan pengangkut dalam tanaman. Hambatan penyerapan

unsur hara menyebabkan jumlah dan macam unsur terserap sedikit, yang

selanjutnya mengakibatkan hambatan penyusunan senyawa, reaksi tertentu

maupun proses fisiologi tanaman. Hambatan penyerapan unsur, seperti N, S, P,

Fe, Mg dan Mn mengakibatkan hambatan penyusunan senyawa protein dan

klorofil.

H. Senyawa Kimia

Tumbuhan tembelekan memiliki karakteristik senyawa kimia khusus yang

bersifat racun yaitu triterpenoid dan lantaden A (Umiati,2010). Berdasarkan

pemeriksan secara fitokimia pada tumbuhan ini juga ditemukan senyawa

golongan alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan kuinon (Sopyan, 1996). Daun

tembelekan mengandung minyak atsiri, alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin.

Senyawa-senyawa tersebut memiliki daya anti bakteri, antiinflmasi, dan

antifungisida. Senyawa yang paling banyak terkandung dalam daun

tembelekan adalah flavonoid. Hal ini dibuktikan dari hasil metode

Spektrofotometri UV-Vis dan Kromatografi Lapis Tipis (Hidayati, 2008).

Page 38: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

16

Flavonoid merupakan salah satu metabolit sekunder, kemungkinan

keberadaanya dalam daun dipengaruhi adanya proses fotosintesis sehingga

daun muda belum terlalu banyak mengandung flavonoid (Markham, 1988).

Berdasarkan derajat oksidasi dan kejenuhan yang terdapat pada cincin C-

heterosiklik, flavonoid dapat menjadi beberapa kelompok yang dapat dilihat

pada Gambar 4.

Gambar 4. Struktur kimia golongan flavonoids (Sumber: Grotewold, 2006).

Auksin berperan dalam berbagai respon fisiologi dan perkembangan, meliputi

regulasi laju pemanjangan organ, fototropisme, dan grafitopisme. Hormon ini

juga membantu respon stres tanaman melalui keterlibatannya dalam

pembukaan stomata dan realokasi sumber daya pada kondisi pertumbuhan yag

buruk. Auksin bergerak dari sel ke sel secara polar menunjukkan suatu

Page 39: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

17

polaritas basipetal pada batang dan polaritas yang lebih kompleks pada akar.

Transport polar auksin dikontrol oleh beberapa jenis protein, diantaranya

carrier auxin influx and efflux, yang memompa auksin ke dalam dan ke luar

tumbuhan. Pada tahun 1960 diketahui bahwa cincin B-monohidroksi flavonoid

terlibat dalam degradasi asam indol asetat (IAA), sedangkan cincin B-

dihidroksi flavonoid menghambat aktivitas degradasi IAA. Sekarang diketahui

bahwa peran flavonoid adalah sebagai regulator endogen transport auksin

(Andersen dan Markham, 2006).

Page 40: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

18

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Jurusan

Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lampung dari bulan Oktober sampai November 2016.

B. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah beaker glass,

Erlenmeyer, gelas ukur, pipet volume, tabung reaksi dan raknya, corong,

mortar dan penggerus, pipet tetes, cawan petri, neraca digital, penggaris,

sentrifus, pisau, spektrofotometer UV, oven, dan blender

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun tembelekan

diperoleh dari semak-semak sekitar , benih cabai merah yang diproduksi

oleh PT. Fajar Buana Chemical dengan daya berkecambah 85% dan

kemurnian 95%, akuades, etanol 96%, kantung plastik, dan kertas saring

Whatman no.1.

Page 41: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

19

C. Rancangan Percobaan

Percobaan dilaksanakan dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor

utama adalah ekstrak air daun tembelekan dengan 5 taraf konsentrasi: 0%

v/v(kontrol), 25% v/v, 50% v/v, 75% v/v, dan 100% v/v. Setiap perlakuan

diulang 5 kali. Jumlah satuan percobaan adalah 25. Notasi perlakuan dan

ulangan ditunjukkan pada (Tabel 1).

Tabel 1. Notasi perlakuan dan ulangan

Ulangan Konsentrasi ekstrak air daun Lantana camara (%v/v)

0 25 50 75 100

1 K0U1 K1U1 K2U1 K3U1 K4U1

2 K0U2 K1U2 K2U2 K3U2 K4U2

3 K0U3 K1U3 K2U3 K3U3 K4U3

4 K0U4 K1U4 K2U4 K3U4 K4U4

5 K0U5 K1U5 K2U5 K3U5 K4U5

Page 42: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

20

Susunan satuan percobaan setelah pengacakan dapat dilihat pada Gambar

di bawah ini.

Gambar 5. Susunan satuan percobaan setelah pengacakan

Keterangan

K0-K4 : Konsentrasi ekstrak air daun Lantana camara L.

U1-U5 : Ulangan

D. Variabel dan Parameter

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi ekstrak air daun

tembelekan (Lantana camara), sedangkan variabel tidak bebas adalah

panjang tunas, berat segar akar, berat segar tunas, berat segar kecambah,

berat kering kecambah, kandungan air relative kecambah, rasio tunas akar,

serta kandungan klorofil a,b, total. Parameter dalam penelitian ini adalah

nilai tengah (μ) semua variable tidak bebas.

K3U5 K4U2 K1U4 K0U2 K2U1

K0U1 K2U2 K3U3 K1U3 K0U5

K1U2 K0U3 K2U3 K4U5 K3U4

K2U4 K1U1 K4U3 K3U1 K0U4

K4U4 K3U2 K1U5 K2U5 K4U1

Page 43: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

21

E. Cara Kerja

1. Pembuatan Larutan Stok Ekstrak Air Daun Lantana camara

500 gram daun tembelekan diblender sampai halus kemudian

ditambahkan 500 ml aquades. Selanjutnya, ekstrak dituang ke dalam

Erlenmeyer dan dibiarkan selama 24 jam. Ekstrak disaring ke dalam

Erlenmeyer dengan kain kassa sehingga diperoleh larutan stok ekstrak

air daun tembelekan dengan konsentrasi 100% v/v.

Untuk memperoleh konsentrasi ekstrak air daun tembelekan perlakuan

dilakukan pengenceran sebagai berikut:

Tabel 2. Pembuatan larutan stok ekstrak air daun tembelekan

Konsentrasi (%

v/v)

Volume larutan stok

(ml)

Volume aquades

(ml)

0% 0 100

25% 25 75

50% 50 50

75% 75 25

100% 100 0

2. Studi Perkecambahan Benih

Seleksi benih dilakukan dengan merendam benih dalam akuades

selama 10 menit. Benih cabai merah yang mengapung dan sampah

dibuang, sedangkan benih yang tenggelam diambil untuk

dikecambahkan. Benih yang telah diseleksi seleanjutnya direndam

Page 44: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

22

dalam 5 konsentrasi ekstrak air daun tembelekan yaitu 0% v/v, 25%

v/v, 50% v/v, 75% v/v, dan 100% v/v selama 24 jam. Benih cabai yang

telah direndam dalam ekstrak air daun tembelekan dikecambahkan

dalam 5 cawan petri yang telah dilapisi dengan kapas dan dibasahi

dengan akuades. Jumlah benih yang digunakan adalah sebanyak 500

butir benih cabai merah, dan 100 butir benih cabai merah pada masing-

masing cawan petri 0% v/v , 25% v/v, 50% v/v, 75% v/v, dan 100%

v/v.

Gambar 6. Tata letak benih cabai yang dikecambahkan pada cawan

petri

Penghitungan jumlah benih cabai yang berkecambah dilakukan 7 hari

setelah penaburan benih. Menurut ISTA (2006), daya kecambahn

dihitung berdasarkan presentase benih yang berkecambah dengan

rumus :

25% v/v

ekstrak air

daun

tembelekan

0% v/v

ekstrak air

daun

tembelekan

50% v/v

ekstrak air

daun

tembelekan

75% v/v

ekstrak air

daun

tembelekan

100% v/v

ekstrak air

daun

tembelekan

Page 45: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

23

3. Studi Pertumbuhan Kecambah

Berdasarkan satuan percobaan maka jumlah gelas plastik yang

digunakan sebagai wadah penanaman benih yang telah berkecambah

adalah sebanyak 25 buah. Gelas plastik dilabel dengan notasi

perlakuan dan ulangan. Benih yang telah berkecambah dipindahkan ke

dalam gelas plastik yang telah dilapisi kapas; 2 kecambah setiap gelas

plastik. Kapas dibasahi dengan ekstrak air daun tembelekan sebanyak

10 mL. Pengamatan variable pertumbuhan kecambah dilakukan 7 hari

setelah penanaman.

4. Pengamatan

4.1 Panjang Tunas

Pengukuran panjang tunas dilakukan 7 hari setelah periode

pertumbuhan dan diukur dari pangkal batang sampai ujung daun

dengan penggaris dan dinyatakan dalam sentimeter (cm).

4.2 Berat Segar (Akar, Tunas dan Total )

Akar dipisahkan dari batang dan daun. Akar dan batang ditimbang

dengan neraca digital dan dinyatakan dalam milligram (mg).

4.3 Berat Kering (Akar, Tunas dan Total)

Kecambah dan akar yang sudah diukur berat segarnya dikeringkan

dalam oven pada temperature 105 - 110ᴏC selama 2 jam.

Page 46: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

24

Kemudian kecambah yang sudah kering ditimbang dengan neraca

digital dan dinyatakan dalam milligram.

4.4 Penentuan Rasio Tunas Akar

Menurut Yuliana, dkk. (2013) rasio tunas akar ditentukan

berdasarkan rumus:

4.5 Kadar Air Relatif

Kadar air relatif ditentukan dengan rumus menurut Yamasaki dan

Dillenburg L. R., (1999).

Kadar air relatif =

100%

Keterangan :

= Berat segar tanaman

= Berat kering tanaman

4.6 Kandungan Klorofil

Kandungan Klorofil ditentukan menurut Miazek, 2002. 0,4 gram

kecambah cabai merah digerus sampai halus didalam mortar ,

kemudian ditambahkan 10 ml etanol 95%. Ekstrak disaring

kedalam tabung reaksi. Ekstrak klorofil diukur absorbansinya pada

panjang gelombang 649 dan 665 nm. Kandungan klorofil

Page 47: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

25

dinyatakan dalam miligram per gram jaringan dan dihitung

berdasarkan persamaan berikut :

Chla = 13.36.A665 - 5.19.A649 (

Chlb = 27.43.A649 – 8.12.A665 (

Chltotal = 5.24.A665 – 22.24.A649

Keterangan : Chla = Klorofil a

Chlb = Klorofil b

A665 = Absorbansi panjang gelombang 649 nm

A649 = Absorbansi panjang gelombang 665 nm

V = Volume etanol

W = Berat daun

F. Analisis Data

Homogenitas ragam ditentukan berdasarkan uji Levene. Data pertumbuhan

kecambah cabai merah dianalisis ragam pada taraf nyata 5%. Jika

perlakuan berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf

nyata 5%. Hubungan antara variable bebas dan tidak bebas ditentukan

berdasarkan regresi.

Page 48: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

53

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Ekstrak air daun tembelekan dengan konsentrasi 100% v/v menurunkan

panjang tunas dan berat segar kecambah cabai merah.

2. Tidak ada efek ekstrak air daun tembelekan terhadap daya kecambah, berat

kering, kadar air relatif, rasio tunas akar, dan kandungan klorofil a.

3. Ada efek ekstrak air daun tembelekan terhadap kandungan klorofil b dan

kandungan klorofil total.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian efek ekstrak air daun tembelekan yang berasal dari

posisi daun yang berbeda terhadap tanaman pangan lainnya.

Page 49: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

54

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. 1994. Dasar Pengetahuan Ilmu Tanaman.. PT. Agro Media. Jakarta.

Ahmed, R, Moh. Belal-Uddin, Moh. Abu Sayed Arfin Khan, Sharif Ahmed

Mukul, dan Moh. Kamal Hossain. 2007. Allelopathic Effects of Lantana

camara on Germination and Growth Behavior of Some Agricultural

Crops in Bangladesh. Journal of Forestry Research. 18 (4): 301-304.

Andersen, Ø.M. and Markham, K. R. 2006. Flavonoids : Chemistry,

Biochemistry, and Application. CRC Press. Francis. Hal: 422.

Bhakta D and Deepak Ganjewala. 2009. Effect of Leaf Positions on Total

Phenolics, Flavonoids and Proantho-cyanidins Content and Antioxidant

Activities in Lantana Camara (L). J. Sci. Res. 1 (2), 363-369.

Chou, C.H. 1999. Roles of Allelopathy In Plant Biodiversity and Suistanable

Agriculture. Critical Reviews in Plant Science. 18: 609-636.

Choyal, R and Sanjay Kumar Sharma. 2011. Evaluation of Allelopathic effects of

Lantana camara(Linn) on regeneration of Pogonatum aloides in culture

media. Asian Journal of Plant Science and Research. 1 (3):41-48.

Dermawan, R dan Asep Harpenas. 2010. Budi Daya Cabai Besar. Penebar

Swadaya. Jakarta.

Devlin, R. M. dan F. H. Witham. 1983. Plant Physiology 4 th. Ed. PWS Pub.

USA. 577p.

El Kenany and Salama M. El Darier. 2013. Suppression effects of Lantana

camara L. aqueous extracts on germination efficiency of Phalaris minor

Retz. and Sorghum bicolor L. (Moench). Journal of Taibah University for

Science. 7: 64-71.

Fitter A.H. dan Hay, R.K.M. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Universitas.

Gajah Mada, Yogyakarta.

Grotewold, E. 2006. The Science of Flavonoids. The Ohio State University

Columbus, Ohio. USA. Hal: 2.

Haddadchi. DM and Gervani. Z. 2009. Effects of Phenolic Extract of Canola

(Brassica napus) on Germination and Physiological Respones of Soybean

(Glycin max L) Seedlings. International Journal of Plant Production. 3(1).

Page 50: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

55

63-74.

Harpenas, A dan R. Dermawan. 2011. Budidaya Cabai Unggul. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Hidayah, R. L. 2015. Pengaruh Ekstrak Alelokimia Daun Tembelekan (Lantana

camara) terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Pacar Air (Impatiens

balsamina).[Tugas Akhir]. Institut Teknologi Surabaya.

Hidayati, Nur Annis, Shanti Listyawati, dan Ahmad Dwi Setyawan. 2008.

Chemical constituents and antiinflammatory test of ethanolic extracts of

Lantana camara L. on white male rats (Rattus norvegicus L.). J.Biotek. 5

(1): 10-17.

ISTA. 2006. Internasional rules for seed Testing. The International Seed Testing

Association (ISTA), Bassersdorf, CH-Switzerland.

Jawahar, S and K.Suseendran. 2016. Allelopathic Effects Of Lantana

Camara Aqueous Extract On Seed Germination And Seedling Growth

Of Trianthema Portulacastrum. International Research Journal Of

Chemistry (IRJC).

Klepper, B. 1991. Root-Shoot Relationship : Plant Root the Hidden Leaf. Marcell

Dekker Inc. New York.

Markham, K. R.. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. [Editor] Padmawinata,

K. ITB. Bandung.

Miazek, K. 2002. Chlorophyll Extraction From Harvested Plant Material.

Supervisor. Prof. Dr. Ha. Inz. Stainslaw Lekadowicz.

Mishra, A. 2014. Allelopathic Properties Of Lantana Camara:A Review Article.

International Journal of Innovative Research and Review ISSN: 2347 –

4424 Vol. 2 (4).

Moenandir, J. 1998. Persaingan Tanaman Budidaya Dengan Gulma.

Rajawali Press. Jakarta.

Naeem S, Bunker DE, Hector A, Loreau M, Perrings C. 2009. Biodiversity,

ecosystem functioning and human wellbeing:an ecological and economic

perspective. Oxford University Press.

Narwal, SS. 1996. Suggested Methodology for Allelopathy Laboratory Bioassays.

Allelopathy. Field Observation and Methodology. 255-266 p.

Natural Resources and Conservation Service, USDA. 2016. Taksonomi

Klasifikasi Tanaman Cabai Merah. Diperoleh dari

plants.usda.gov/core/profile?symbol = CAAN.

Page 51: STUDI ALELOPATI EKSTRAK AIR DAUN TEMBELEKAN …digilib.unila.ac.id/25191/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf100% v/v. Disimpulkan bahwa ekstrak air daun tembelekan bersifat alelopati

56

Diakses pada tanggal 20 September 2016 pukul 13.05 wib.

Nawangsih, A.A., H. Purwanto, dan W. Agung. 2001. Budidaya Cabai Hot

Beauty. Cetakan kedelapan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Nurochman, Pian Sopyan. 1996. Uji Antibakteri dan Penelusuran Senyawa Aktif

Tumbuhan Saliara (Lantana camara L.). J.F. FMIPA UNPAD.

Prabowo, B. 2011. Statistik Tanaman Sayuran Dan Buah Semusim Indonesia.

Jakarta.

Putnam, AR. 1988. Allelopathy Problems and Opportunies in Weed Management.

M.A Alteri and M. Liebman, cds. Weed Management in Agroecosystem:

Ecological Approaches. Boca Raton. FL: CRC Press. 77-88 p.

Rajesus. 2008. Storred Product Pest Problem and Research Needs in the

Philipines. Processing of Biotrop Symposium on Pest of Stored Product.

12(1) :15-32 Bogor.

Reddy, NM. 2013. Lantana Camara Linn. Chemical Constituents and Medicinal

Properties. Sch. Acad. J. Pharm. 2(6):445-448.

Reigosa, M.J, Sanchez, M, dan Gonzales, M. 1999. Ecophysiological Approach in

Allelopathy. Critical Reviews in Plant Science. 18: 577-608.

Sastroutomo, S.S. 1990. Ekologi Gulma. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Seigler, D.S. 1996. Chemistry and mechanisms of allelopathic interactions.

Agronomy Journal 88:876885.

Sharma, O.P., H.Paul and S.Mallar and R. K.Dawra. 1988. A review of the

noxious plant Lantana camara. Toxicon 26: 975-987.

Sunaryono, Hendro H. 2003.Budidaya Cabai Merah. Sinar Baru

Algesindo.Cetakan ke-V. Bandung.

Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Tindall, H. D. 1983.Vegetables In The Tropics.The Macmillan Press. London.

Umiati. 2010. Efektivitas Ekstrak Daun Tembelekan (Lantana camara )

dan Paitan (Eupatorium inulifoklium ) sebagai Pengendalian

Hama Spodoptera litura.[Skripsi]. Universitas Sumatera Utara.

Wardana, Moch. Hafi. 2014. Budidaya Tanaman Cabai Merah di UPTD

Pembibitan Tanaman Hortikultura Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu

Kabupaten Jember. [Skripsi]. Universitas Sebelas Maret.