Struktur Tulang Dan Otot
-
Upload
khristina-dama-damay -
Category
Documents
-
view
242 -
download
0
Transcript of Struktur Tulang Dan Otot
-
7/27/2019 Struktur Tulang Dan Otot
1/9
STRUKTUR TULANG DAN OTOT
Anatomi atau ilmu urai mempelajari susunan tubuh dan hubungan bagian-bagiannya satu sama
lain. Anatomi regional mempelajari menurut letak geografis bagian tubuh. Dan setiap region atau
daerah, misalnya lengan, tungkai, kepala, dada, dan seterusnya ternyata terdiri atas sejumlah
struktur atau susunan umum didapati pada semua region. Struktur itu adalah tulang, otot, saraf,
pembuluh darah, dan seterusnya. Dengan dasar penelaahan seperti itu maka dijumpai sejumlah
sistem jaringan yang berbeda-beda. Mempelajari letak dan hubungan satu bagian tubuh tidak
dapat terpisahkan dari pengamatan tentang kegunaan setiap struktur dan sistem jaringannya. Hal
ini membawa kita ke penggunaan istilah anatomi fungsionilyang bertalian erat dengan fisiologi
atau ilmu faal. Kemudian diketahui bahwa ada struktur-struktur tertentu yang dapat dilihat
dengan mata telanjang. Maka diperkenalkanlah istilah anatomi mikroskopik yang memerlukan
pengggunaan mikroskop. Bertalian dengan anatomi ialah histologi atau ilmu tentang struktur
halus dari tubuh dansitologi, ilmu tentang sel.1
Fisiologi mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal. Ilmu ini
sangat erat kaitannya dengan pengetahuan tentang semua makhluk hidup yang tercakup dalam
pelajaran biologi. Dan bersamaan dengan itu, juga erat hubungannya dengan tugas ahli sitologi
yang mempelajari detail struktur sel, dan ahli biokimia yang berurusan dengan perubahan
kimiawi dan kegiatan sel serta menyelidiki proses kimia jasad hidup yang serba kompleks. Juga
erat berhubungan dengan ilmu alam, yang mempelajari reaksi fisik dan gerakan-gerakan yang
terjadi di badan. Tubuh terbentuk atas banyak jaringan dan organ, masing-masing dengan
fungsinya yang khusus untuk dilaksanakan. Sel ialah unit atau unsur terkecil dari tubuh dan yang
dimiliki oleh semua bagian. Sel disesuaikan dengan fungsi yang harus dilaksanakan atau dengan
jaringan dimana sel itu berada. Beberapa sel, misalnya yan g berada dalam sistem saraf dan otot,
memang sangat khas. Beberapa lainnya seperti yang ada dalam jaringan ikat perkembangannya
tidak sesempurna yang di otot atau saraf.1
Jaringan Tulang
Jaringan tulang dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Jaringan tulang2
-
7/27/2019 Struktur Tulang Dan Otot
2/9
Merupakan jaringan ikat yang kaku dan keras dengan serabut kolagen yang tertanam dalam
matriks. Didalam matriks sel tulang terdapat garam kalsium seperti kalsium karbonat dan
kalsium fosfat yang dapat bergerak dan diserap oleh darah. Hal ini merupakan peran penting
tulang dalam proses homeostasis kadar kalsium dalam darah. Pada jaringan tulang terdapat
tiga tipe sel, yaitu osteosit, osteoblas dan osteoklas. Osteosit adalah sel tulang, osteoblas
adalah sel penghasil osteosit, sedangkan osteoklas adalah sel-sel berukuran besar dan berinti
banyak yang berperan dalam penyerapan dan perombakan jaringan tulang. Osteosit terdapat
di dalam ruang yang disebut lakuna. Lakuna ini dapat mengandung satu sel tulang atau
beberapa sel tulang. Penjuluran yang keluar dari sel tulang disebut kanalikuli. Kanalikuli dari
setiap sel tulang saling berhubungan sebagai bentuk komunikasi sel. Tulang terdiri atas
sejumlah lamela konsentris yang mengelilingi kanal sentral yang disebut saluran Havers. Pada
individu yang masih hidup, saluran Havers ini berisi pembuluh darah, pembuluh saraf, dan
jaringan ikat longgar. Sebuah saluran Havers dengan lamela konsentrisnya membentuk suatu
sistem Havers (osteon). Tulang merupakan komponen utama dari kerangka tubuh dan
berperan untuk melindungi alat-alat tubuh dan sebagai tempat melekatnya otot rangka.
Berdasarkan susunan matriksnya maka tulang dapat dibedakan menjadi tulang keras dan
tulang spons. Tulang keras matriksnya rapat dan padat seperti tulang pipa, sedangkan tulang
spons matriksnya berongga seperti pada tulang pendek.
2. Jaringan Tulang RawanJaringan tulang rawan (kartilago) merupakan jaringan ikat yang membentuk material rangka
yang fleksibel dan kuat dengan serabut kolagen yang tertanam di dalam matriks. Kartilago
banyak ditemukan pada bagian ujung tulang keras, hidung, telinga dan ruas-ruas tulang
belakang (vertebrae). Jaringan tulang rawan pada anak-anak berasal dari jaringan embrional
yang disebut mesenkim, sedangkan pada orang dewasa dibentuk oleh selaput tulang rawan
(perikondrium) yang banyak mengandung kondrioblas. Kondrioblas membentuk sel tulang
rawan. Sel tulang rawannya disebut kondrosit. Jaringan tulang rawan dibedakan menjadi 3macam, yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan fibrosa, dan jaringan tulang rawan elastis.
1. Tulang rawan hialinTulang rawan hialin menampakkan matriks berwarna putih kebiru-biruan, mengkilap,
jernih, dan transparan. Tulang rawan hialin membentuk sebagian besar rangka
embrional, menguatkan jalannya pernapasan, membantu pergerakan bebas
-
7/27/2019 Struktur Tulang Dan Otot
3/9
persendian, membantu pertumbuhan tulang panjang, serta memberi peluang tulang
rusuk untuk bergerak selama proses bernapas. Tulang rawan hialin terdapat pada
permukaan sendi, cincin tulang rawan pada batang tenggorok dan cabang batang
tenggorok ujung tulang rusuk yang melekat pada tulang dada, serta pada ujung-ujung
tulang panjang.
Gambar 1. Jaringan Tulang Rawan Hialin
2. Tulang rawan fibrosaMatriks tulang rawan fibrosa gelap dan keruh dengan serabut kolagen yang
membentuk satu berkas tersusun sejajar. Tulang rawan fibrosa terdapat pada
persendian tulang pinggang, perlekatan ligamen-ligamen tertentu pada tulang, cakram
antarruas tulang belakang, dan pada pertautan antartulang kemaluan (simfisis pubis).
Fungsi dari tulang rawan fibrosa adalah memberikan sokongan dan proteksi.
3. Tulang rawan elastisMatriks interselulernya melekat pada suatu jaringan dengan bentuk seperti jala dari
serabut elastis. Tulang rawan elastis terdapat pada daun telinga, kotak suara (laring),
epiglotis dan saluran Eustachius. Fungsi tulang rawan elastis adalah memberikan
fleksibilitas dan sokongan.2
-
7/27/2019 Struktur Tulang Dan Otot
4/9
Gambar 2. Jaringan Tulang Rawan Elastis
Tulang
Struktur tulang dan jaringan ikat menyusun kurang lebih 25% berat badan dan otot
menyusun kurang lebih 50%. Kesehatan dan fungsi sistem muskuloskeletal sangat bergantungpada sistem tubuh yang lainnya. Struktur tulang memberi perlindungan terhadap organ vital,
termasuk otak, jantung, dan paru. Kerangka tulang merupakan kerangka yang kuat untuk
menyangga struktur tubuh. Otot yang melekat ke tulang memungkinkan tubuh bergerak.4
Pembagian skeletal, yaitu :
1. Axial skeleton terdiri dari kerangka tulang kepala dan leher, tengkorak, kolumnavertebrae, tulang iga, dan tulang hioid sternum.
2. Apendikular skeleton terdiri dari :
a. Kerangka tulang lengan dan kaki
b. Ekstremitas atas (skapula, klavikula, humerus, ulna, radial) dan tangan (karpal,
metakarpal, falang).
c. Ekstremitas bawah (tulang pelvik, femur, patela, tibia, fibula) dan kaki (tarsal,
metatarsal, falang).
-
7/27/2019 Struktur Tulang Dan Otot
5/9
Gambar 3. Kerangka Tulang
Ada 4 jenis tulang, yaitu tulang panjang, tulang pendek, tulang pipih, dan tulang tidak
beraturan.
1. Tulang panjang
Tulang panjang (mis; femur, humerus) bentuknya silindris dan berukuran panjang seperti
batang (diafisis) tersusun atas tulang kompakta, dengan kedua ujungnya terbentuk bulat
(epifisis) tersusun atas tulang kanselus. Tulang diafisis memiliki lapisan luar berupa
tulang kompakta yang mengelilingi sebuah rongga tengah yang disebut kanal medula
yang mengandung sumsum kuning. Sumsum kuning terdiri dari lemak dan pembuluh
darah, tetapi suplai darah atau eritrositnya tidak begitu banyak. Tulang epifisis terdiri dari
tulang spongiosa yang mengandung sumsum merah yang isinya sama seperti sumsum
kuning dan dibungkus oleh selapis tipis tulang kompakta. Bagian luar tulang panjang
dilapisi oleh jaringan fibrosa kuat yang disebut peroisteum. Lapisan ini kaya dengan
pembuluh darah yang menembus tulang. Ada 3 kelompok pembuluh darah yang
menyuplai tulang panjang, terdiri dari :
a. Sejumlah arteri kecil menembus tulang kompakta untuk menyuplai tulang kanal dansistem Harvers.
b. Banyak arteri lebih besar menembus tulang kompakta untuk menyuplai tulangspongiosa dan sumsum merah.
-
7/27/2019 Struktur Tulang Dan Otot
6/9
c. Satu atau dua arteri besar menyuplai kanal medula. Arteri ini dikenal sebagai arterinutrien yang kemudian masuk melalui lubang besar pada tulang yang disebut foramen
nutrien.
Periosteum memberi nutrisi tulang dibawahnya melalui pembuluh-pembuluh darah. Jika
periosteum robek, tulang dibawahnya akan mati. Periosteum berperan untuk pertambahan
ketebalan tulang melalui kerja osteoblas. Periosteum berfungsi protektif dan merupakan
tempat perlekatan tendon. Periosteum tidak ditemukan pada permukaan sendi. Disini,
periosteum digantikan oleh tulang rawan hialin (tulang rawan sendi).
Gambar 4. Tulang Panjang
2. Tulang pendek
Tulang pendek (mis; falang, karpal) bentuknya hampir sama dengan tulang panjang,
tetapi bagian distal lebih kecil daripada bagian proksimal, serta berukuran pendek dan
kecil.
-
7/27/2019 Struktur Tulang Dan Otot
7/9
Gambar 5. Tulang Pendek pada Karpal
3. Tulang pipih
Tulang pipih (mis; sternum, kepala, skapula, panggul) bentuknya gepeng, berisi sel-sel
pembentuk darah, dan melindungi organ vital dan lunak dibawahnya. Tulang pipih terdiri
atas dua lapisan tulang kompakta dan di bagian tengahnya terdapat lapisan spongiosa.
Tulang ini juga dilapisi oleh periosteum yang dilewati oleh dua kelompok pembuluh
darah menembus tulang untuk menyuplai tulang kompakta dan tulang spongiosa.
Gambar 6. Tulang Pipih pada Sternum
4. Tulang tidak beraturan
Tulang tidak beraturan (mis; vertebra, telinga tengah) mempunyai bentuk yang unik
sesuai fungsinya. Tulang tidak beraturan terdiri dari tulang spongiosa yang dibungkus
oleh selapis tipis tulang kompakta. Tulang ini diselubungi periosteum kecuali pada
permukaan sendinya seperti tulang pipih. Periosteum ini memberi dua kelompok
pembuluh darah untuk menyuplai tulang kompakta dan spongiosa.
-
7/27/2019 Struktur Tulang Dan Otot
8/9
Gambar 7. Tulang tidak Beraturan pada Vertebrae
Struktur Tulang
Tulang tersusun oleh jaringan tulang kompakta (kortikal) dan kanselus (trabekular atau
spongiosa). Tulang kompakta secara makroskopis terlihat padat. Akan tetapi, jika diperiksa
dengan mikroskop terdiri dari sistem Havers. Sistem Havers terdiri dari kanal Havers. Sebuah
kanal Havers mengandung pembuluh darah, saraf, dan pembuluh limfe, lamela (lempengan
tulang yang mengelilingi kanal sentral); kaluna (ruang diantara lamela yang mengandung sel-sel
tulang atau osteosit dan saluran limfe), dan kanalikuli (saluran kecil yang menghubungkan
lakuna dan kanal sentral). Saluran ini mengandung pembuluh limfe yang membawa nutrien dan
oksigen ke osteosit.2,4
Tulang kanselus juga keras seperti tulang kompakta, tetapi secara makroskopis terlihat
berlubang-lubang (spons). Jika dilihat dengan mikroskop kanal Havers, tulang kanselus terlihat
lebih besar dan mengandung lebih sedikit lamela. Sel-sel penyusun tulang terdiri dari :
1. Osteoblas berfungsi menghasilkan jaringan osteosid dan menyekresi sejumlah besar fosfatasealkali yang berperan penting dalam pengendapan kalsium dan fosfat kedalam matriks tulang.
2. Osteosit adalah sel-sel tulang dewasa yang bertindak sebagai lintasan untuk pertukarankimiawi melalui tulang yang padat.
-
7/27/2019 Struktur Tulang Dan Otot
9/9
3. Osteoklas adalah sel-sel berinti banyak yang memungkinkan mineral dan matriks tulang dapatdiabsorpsi. Sel-sel ini menghasilkan enzim proteolitik yang memecah matriks dan beberapa
asam yang melarutkan mineral tulang, sehingga kalsium dan fosfat terlepas ke dalam darah.4