Struktur Pengkondisian

6
Struktur Algoritma Hal 1 STRUKTUR DASAR ALGORITMA Algoritma berisi langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Langkah-langkah tersebut dapat berupa runtunan aksi (sequence), pemilihan aksi (selection), pengulangan aksi (iteration) atau kombinasi dari ketiganya. 1. Struktur Runtunan (sequence) Runtunan merupakan struktur dasar algoritma terdiri dari satu atau lebih instruksi, yang setiap instruksinya dikerjakan secara berurutan sesuai dengan urutan penulisan algoritma tersebut. Sebuah instruksi dikerjakan setelah instruksi sebelumnya dikerjakan. Perhatikan gambar berikut ini : Flowchart Runtunan Contoh : Algoritma Pertama : Algoritma Kedua : 2. Sruktur Pemilihan (selection) Bentuk Instruksi pemilihan : Instruksi IF Algoritma dan Pemrograman Dadi Hamdani, ST. A = 10 B = A – 5 A = A 2 + 2 C = A + B + 3 C = C + 5 Output(A,B,C) A = 10 A = A 2 + 2 B = A – 5 C = A + B + 3 C = C + 5 Output(A,B,C)

description

Struktur Pengkondisian | Materi Kuliah Algoritma & Pemrograman

Transcript of Struktur Pengkondisian

Page 1: Struktur Pengkondisian

Struktur Algoritma Hal 1

STRUKTUR DASAR ALGORITMA

Algoritma berisi langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Langkah-langkah tersebut dapat berupa runtunan aksi (sequence), pemilihan aksi (selection), pengulangan aksi (iteration) atau kombinasi dari ketiganya.

1. Struktur Runtunan (sequence)Runtunan merupakan struktur dasar algoritma terdiri dari satu atau lebih instruksi, yang setiap instruksinya dikerjakan secara berurutan sesuai dengan urutan penulisan algoritma tersebut. Sebuah instruksi dikerjakan setelah instruksi sebelumnya dikerjakan.

Perhatikan gambar berikut ini :

Flowchart Runtunan

Contoh :Algoritma Pertama : Algoritma Kedua :

2. Sruktur Pemilihan (selection)Bentuk Instruksi pemilihan : Instruksi IF

Instruksi ini lebih cocok digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai dengan operator <, <=, >, >= maupun operator = =,!=.Bentuk-bentuk unstruksi IF :1. Pernyataan IF Sederhana2. Pernyataan IF-ELSE3. Pernyataan IF Bertingkat

Instruksi SWITCH

Algoritma dan PemrogramanDadi Hamdani, ST.

A = 10B = A – 5A = A2 + 2C = A + B + 3C = C + 5Output(A,B,C)

A = 10A = A2 + 2B = A – 5C = A + B + 3C = C + 5Output(A,B,C)

Page 2: Struktur Pengkondisian

Struktur Algoritma Hal 2

Instruksi ini lebih cocok dipakai untuk pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai = =.

INSTRUKSI IFSecara umum, flowchartnya sebagai berikut :

1. Instruksi IF SederhanaInstruksi ini digunakan untuk memeriksa sebuah kondisi dan mengeksekusi satu instruksi atau blok instruksi, jika dan hanya jika kondisinya terpenuhi. Tes kondisi ini sering disebut tes satu arah.

Bentuk Pseudocode :

Dalam bahasa C/C++, kita tidak mengikutsertakana kata then dalam membuat instruksi IF. Berikut adalah sintaksis yang dipakai dalam bahasa C/C++.

Algoritma dan PemrogramanDadi Hamdani, ST.

Pernyataan_Aif <kondisi> then

<Pernyataan>Pernyataan_B

Atau

Pernyataan_Aif <kondisi> then

<Pernyataan_1><Pernyataan_2>. . .<Pernyataan_n>

endifPernyataan_B

Page 3: Struktur Pengkondisian

Struktur Algoritma Hal 3

Keterangan :Jika pernyataan yang berbentuk kondisi (expression condition), yang dievaluasi salah, maka blok pernyataan true akan diabaikan, dan sebaliknya, jika kondisi terpenuhi, maka blok true statement akan dieksekusi atau dikerjakan oleh program. Yang juga perlu diperhatikan dalambahasa C/C++, jika terdapat lebih dari satu blok statement true maka diharuskan menggunakan { }. Jadi semua blok akan diletakan dalam { }. Namun jika blok true statement hanya ada satu, tidak diharuskan menggunakan { }. Terdapat aturan juga, bahwa setelah statement kondisi, maka sebaiknya jangan menggunakan tanda ;.

2. Instruksi IF-ELSEInstruksi ini digunakan untuk menentukan tindakan yang akan digunakan apabila kondisi bernilai benar, dan apabila kondisi bernilai salah.Bentuk Pseudocode :

Sintaksis yang dipakai dalam bahasa C/C++ :

Keterangan :Jika kondisi pernyataan yang dievaluasi bernilai benar, maka blok true statement akan dieksekusi dan jika pernyataan tersebut salah, maka eksekusi program akan tertuju pada false statement.

3. Instruksi IF BertingkatMerupakan bentuk IF dengan statement IF lain di dalam IF sebelumnya.Bentuk Pseudocode :

Algoritma dan PemrogramanDadi Hamdani, ST.

if (kondisi){

true expression}

Pernyataan_Aif <kondisi> then

<Pernyataan_1>else

<Pernyataan_2>endifPernyataan_B

if (kondisi){

true statement}else{

false statement}if <kondisi_1> then

<Pernyataan_1>else

if <kondisi_2> then <Pernyataan_2>

else if <kondisi_3> then

<Pernyataan_3>. . .

else <pernyataan_m>

endifendif

endif

Page 4: Struktur Pengkondisian

Struktur Algoritma Hal 4

Penulisan dalam bahasa C/C++ :

INSTRUKSI SWITCHPemilihan proses untuk sejumlah kondisi bisa dilaksanakan dengan instruksi SWITCH. Pernyataan SWITCH digunakan untuk menyederhanakan instruksi IF-ELSE Bertingkat. Semua masalah yang bisa diselesaikan menggunakan instruksi SWITCH, pasti juga bisa ditangani dengan menggunakan instruksi IF, tetapi tidak sebaliknya.

Bentuk Pseudocode :

Algoritma dan PemrogramanDadi Hamdani, ST.

if (kondisi_A){

if (kondisi_B){

true statement_B;}else{

false statement_B;}

}else{

false statement_A;}

Page 5: Struktur Pengkondisian

Struktur Algoritma Hal 5

Penulisan dalam bahasa C/C++ :

Algoritma dan PemrogramanDadi Hamdani, ST.

switch <pilihan>case <pilihan_1> : <aksi_1>case <pilihan_2> : <aksi_2>

. . . case <pilihan_n> : <aksi_n>Otherwise aksi

endcase

switch (kondisi){

case konstanta1:{statement; break}case konstanta2:{statement; break}case konstanta3:{statement; break}case konstanta4:{statement; break}. . .default:{statement; break}

}