Struktur Kurikulum 2013

38
Struktur Kurikulum 2013 Dalam teori kurikulum (Anita Lie, 2012) keberhasilan suatu kurikulum merupakan proses panjang, mulai dari kristalisasi berbagai gagasan dan konsep ideal tentang pendidikan, perumusan desain kurikulum, persiapan pendidik dan tenaga kependidikan, serta sarana dan prasarana, tata kelola pelaksanaan kurikulum -- termasuk pembelajaran-- dan penilaian pembelajaran dan kurikulum. Struktur kurikulum dalam hal perumusan desain kurikulum, menjadi amat penting. Karena begitu struktur yang disiapkan tidak mengarah sekaligus menopang pada apa yang ingin dicapai dalam kurikulum, maka bisa dipastikan implementasinya pun akan kedodoran.

description

H

Transcript of Struktur Kurikulum 2013

Page 1: Struktur Kurikulum 2013

Struktur Kurikulum 2013

Dalam teori kurikulum (Anita Lie, 2012) keberhasilan suatu kurikulum merupakan proses

panjang, mulai dari kristalisasi berbagai gagasan dan konsep ideal tentang pendidikan,

perumusan desain kurikulum, persiapan pendidik dan tenaga kependidikan, serta sarana dan

prasarana, tata kelola pelaksanaan kurikulum --termasuk pembelajaran-- dan penilaian

pembelajaran dan kurikulum.

Struktur kurikulum dalam hal perumusan desain kurikulum, menjadi amat penting. Karena

begitu struktur yang disiapkan tidak mengarah sekaligus menopang pada apa yang ingin dicapai

dalam kurikulum, maka bisa dipastikan implementasinya pun akan kedodoran.

Page 2: Struktur Kurikulum 2013
Page 3: Struktur Kurikulum 2013
Page 4: Struktur Kurikulum 2013

Pada titik inilah, maka penyampaian struktur kurikulum dalam uji publik ini menjadi

penting.Tabel 1 menunjukkan dasar pemikiran perancangan struktur kurikulum SD, minimal ada

sebelas item.Sementara dalam rancangan struktur kurikulum SD ada tiga alternatif yang di mesti

kita berikan masukan.

 

Page 5: Struktur Kurikulum 2013

Di jenjang SMP usulan rancangan struktur kurikulum

diperlihatkan pada tabel 2. Bagaimana dengan jenjang

SMA/SMK? Bisa diturunkan dari standar kompetensi lulusan

(SKL) yang sudah ditentukan, dan juga perlu diberikan

masukan.

Tiga Persiapan untuk Implementasi Kurikulum 2013

ADA pertanyaan yang muncul bernada khawatir, dalam uji

publik kurikulum 2013? Persiapan apa yang dilakukan

Kemdikbud untuk kurikulum 2013? Apakah sedemikian

mendesaknya, sehingga tahun pelajaran 2013 mendatang,

kurikulum itu sudah harus diterapkan. Menjawab kekhawatiran

itu, sedikitnya ada tiga persiapan yang sudah masuk agenda

Kementerian untuk implementasi kurikulum 2013. Pertama,

berkait dengan buku pegangan dan buku murid. Ini penting,

jika kurikulum mengalami perbaikan, sementara bukunya

tetap, maka bisa jadi kurikulum hanya sebagai “macan kertas”.

Pemerintah bertekad untuk menyiapkan buku induk untuk

pegangan guru dan murid, yang tentu saja dua buku itu

berbeda konten satu dengan lainnya.

Kedua, pelatihan guru. Karena implementasi kurikulum

dilakukan secara bertahap, maka pelatihan kepada guru pun

dilakukan bertahap. Jika implementasi dimulai untuk kelas

satu, empat di jenjang SD dan kelas tujuh, di SMP, serta kelas

sepuluh di SMA/SMK, tentu guru yang diikutkan dalam

pelatihan pun, berkisar antara 400 sampai 500 ribuan.

Ketiga, tata kelola. Kementerian sudah pula mnemikirkan

terhadap tata kelola di tingkat satuan pendidikan. Karena tata

kelola dengan kurikulum 2013 pun akan berubah. Sebagai

Page 6: Struktur Kurikulum 2013

misal, administrasi buku raport. Tentu karena empat standar

dalam kurikulum 2013 mengalami perubahan, maka buku

raport pun harus berubah.

Intinya jangan sekali-kali persoalan implementasi kurikulum

dihadapkan pada stigma persoalan yang kemungkinan akan

menjerat kita untuk tidak mau melakukan perubahan. Padahal

kita sepakat, perubahan itu sesuatu yang niscaya harus

dihadapi mana kala kita ingin terus maju dan berkembang.

Bukankah melalui perubahan kurikulum ini sesungguhnya kita

ingin membeli masa depan anak didik kita dengan harga

sekarang.

 Tidak Menghapus Mata Pelajaran

Ada kekhawatiran pada masyarakat jika Kurikulum 2013 diterapkan akan ada penghapusan beberapa mata pelajaran. Kekhawatiran ini dijawab Mendikbud Mohammad Nuh, bahwa tidak ada penghapusan mata pelajaran, yang ada hanya pengintegrasian mata pelajaran.

Mata pelajaran IPA dan IPS di sekolah dasar (SD) diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran.Pengintegrasian ini dilakukan karena penting, serta menyesuaikan zaman yang terus mengalami perkembangan pesat.

Hadirnya kurikulum baru bukan berarti kurikulum lama tidak bagus. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan. Pergeseran paradigma belajar abad 21 dan kerangka kompetensi abad 21 menjadi pijakan di dalam pengembangan kurikulum 2013.

Page 7: Struktur Kurikulum 2013

Gambar 1 dan gambar 2 menunjukkan kerangka komptensi abad 21 yang menjadi dasar di dalam pengembangan kurikulum 2013.

Page 8: Struktur Kurikulum 2013
Page 9: Struktur Kurikulum 2013

Ada empat standar dalam kurikulum yang mengalami perubahan, meliputi standar kompetensi lulusan, proses, isi, dan standar penilaian.Terhadap perubahan itulah maka rumusan standar kelulusan (SKL) pun berubah.Gambar 3 menunjukkan ruang lingkup SKL.Sedang gambar 4 dan gambar 5 berturut-turut tentang SKL Rinci dan SKL Ringkas.

Page 10: Struktur Kurikulum 2013

Keberhasilan Kurikulum 2013

Sedikitnya ada dua faktor besar dalam ke berhasilan kurikulum 2013.Pertama, penentu, yaitu kesesuaian kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) dengan kurikulum dan buku teks.Kedua, faktor pendukung yang terdiri dari tiga unsur; (i) ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standar pembentuk kurikulum; (ii) penguatan peran pemerintah daam pembinaan dan pengawasan; dan (iii) penguatan manajemen dan budaya sekolah.

Page 11: Struktur Kurikulum 2013

Berkait dengan faktor pertama, Kemdikbud sudah mendesain strategi penyiapan guru se-bagaimana digambarkan pada skema penyiapan guru yang meibatkan tim pengembang kurikulum di tingkat pusat; instruktur diklat terdiri atas unsur dinas pendidikan, dosen, widya-swara, guru inti, pengawas, kepala sekolah; guru utama meiputi guru inti, pengawas, dan kepala sekolah; dan guru mereka terdiri atas guru kelas, guru mata pelajaran SD, SMP, SMA, SMK.

Page 12: Struktur Kurikulum 2013

Pada diri guru, sedikitnya ada empat aspek yang harus diberi perhatian khusus dalam rencana implementasi dan keterlaksanaan kurikulum 2013, yaitu kompetensi pedagogi; kompetensi akademik (keilmuan); kompetensi sosial; dan kompetensi manajerial atau kepemimpinan. Guru sebagai ujung tombak penerapan kurikulum, diharapkan bisa menyiapkan dan membuka diri terhadap beberapa kemungkinan terjadinya perubahan.

Kesiapan guru lebih penting daripada pengembangan kurikulum 2013.Kenapa guru menjadi penting? Karena dalam kurikulum 2013, bertujuan mendorong peserta didik, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), terhadap apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran.

Melalui empat tujuan itu diharapkan siswa memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif. Disinilah guru berperan besar di dalam mengimplementasikan tiap proses pembelajaran pada kurikulum 2013. Guru ke depan dituntut tidak hanya cerdas tapi juga adaptip terhadap perubahan.

Page 13: Struktur Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 Akan Dipayungi dengan Peraturan Pemerintah

Sebagai salah satu upaya untuk melindungi agar kurikulum 2013 tidak serta merta diganti ketika

terjadi pergantian menteri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan

mengupayakan payung hukum berupa Peraturan Pemerintah (PP) untuk kurikulum tersebut. Hal

tersebut dikatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh di Jambi,

Senin (7/1).

"Biasanya kurikulum diatur dengan Peraturan Menteri sehingga ada istilah ganti menteri ganti

kurikulum, dengan PP diharapkan (kurikulum) tidak serta merta bisa diubah," ujar

Mendikbud.Payung hukum berupa Peraturan Pemerintah merupakan satu diantara tiga skenario

yang disiapkan Kemdikbud untuk memastikan kelangsungan kurikulum baru tersebut.Skenario

kedua, kurikulum diamankan melalui pelaksanaan bertahap, lanjut Menteri Nuh."Pelaksanaan

bertahap yang dimulai dari kelas I, IV, VII, dan X juga merupakan upaya memastikan kelanjutan

kurikulum ini," ujar Menteri.

Sedangkan skenario ketiga, lanjut Menteri Nuh, adalah partisipasi masyarakat. Kurikulum akan

bertahan jika ada rasa memiliki oleh masyarakat. Oleh karena itu masyarakat selama ini

dilibatkan dalam pengembangan kurikulum 2013 ini antara lain dengan uji publik, yang telah

berakhir akhir 2012 kemarin.

30 Persen SD

Pada tahun 2013 ini, kurikulum baru akan diimplementasikan di 30 persen SD di setiap wilayah.

"Kita realistis saja, karena jumlah SD/MI ada 170.000 di Indonesia," kata mantan Rektor ITS

tersebut. Sedangkan untuk tingkat SMP/MTs dan SMA/SMK/MA, akan diimplementasikan di

semua sekolah.

Dalam penentuan SD mana saja yang akan menerapkan kurikulum 2013 di tahun ini, dibuat

proporsional, mempertimbangkan proporsi negeri swasta maupun proporsi akreditasi. "Jadi

diharapkan ada keterwakilan untuk tiap jenis sekolah," kata Mendikbud. (NW)

Page 14: Struktur Kurikulum 2013

Pendidik Kompeten Kunci Keberhasilan Kurikulum 2013

Jakarta -- Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang kompeten  merupakan ujung tombak

keberhasilan penerapan kurikulum 2013. Adapun terdapat empat kompetensi yang harus

ditingkatkan untuk mencapai keberhasilan tersebut yaitu, kompetensi pedagogi; kompetensi

akademik (keilmuan); kompetensi sosial; dan kompetensi manajerial atau kepemimpinan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah mendesain strategi persiapan kompetensi guru.

Strategi ini melibatkan tim pengembang kurikulum yang terdiri dari instruktur diklat, guru

utama, dan guru. Dinas pendidikan, dosen, widyaiswara, guru inti, pengawas, dan kepala sekolah

akan masuk ke dalam kelompok instruktur diklat. Guru utama meliputi guru inti, pengawas, dan

kepala sekolah. Sedangkan, guru merupakan guru kelas, guru mata pelajaran Sekolah Dasar,

Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan. 

Implementasinya, guru akan terbagi dalam skenario pentahapan persiapan. Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menjelaskan salah satu alternatif skenario pada

guru Sekolah Dasar, seperti tercantum dalam wawancara Mendikbud bagian kedua terkait

Kurikulum 2013, Selasa (12/6).  Dari 1,6 juta guru SD, Kemdikbud akan melatih sepertiga dari

jumlah tersebut, kemudian akan dikurangi dari jumlah guru Pendidikan Agama, Pendidikan

Jasmani. “Jadi, ada 300 ribu guru per tahun yang akan diikutkan sertifikasi.Itu masuk akal,” jelas

Nuh. Diharapkan dengan peningkatan kompetensi guru ini akan menghasilkan siswa  yang lebih

kreatif, inovatif, dan lebih produktif. (GG)

Page 15: Struktur Kurikulum 2013

Pelatihan Guru Menyiapkan Kurikulum 2013

Salah satu ciri Kurikulum 2013, yang disebut dalam dokumen uji publik, adalah nantinya

pembelajaran akan mengedepankan pengalaman personal melalui observasi (menyimak, melihat,

membaca, mendengar), bertanya, asosiasi, menyimpulkan, mengkomunikasikan. Dari berbagai

studi, disimpulkan bahwa pembelajaran seperti inilah yang akan meningkatkan kemampuan

berfikir tingkat tinggi siswa, dan yang oleh banyak pihak disebut akan mampu menyiapkan

generasi yang siap dengan berbagai ketidakpastian masa depan. Namun harus kita sadari bahwa

menuju pembelajaran seperti ini tidaklah mudah serta perlu upaya serius yang

berkesinambungan.Di beberapa negara perubahan itu dilakukan dalam 10 -15 tahun dengan

upaya yang konsisten dan kerjasama para pemangku kepentingan.

Salah satu upaya penting adalah pengembangan profesional guru. Disebutkan dalam dokumen

yang sama, bahwa untuk menyiapkan implementasi kurikulum baru akan dilakukan training pada

para guru. Bagaimana menyiapkan guru agar dapat mengimplementasikan ciri pembelajaran di

atas? Tulisan berikut akan mencoba memberikan beberapa point penting pelatihan yang perlu

dilakukan agar tujuan di atas tercapai. Point-point ini disarikan dari berbagai studi yang

dilakukan di dalam dan di luar negeri, dengan mempertimbangkan kondisi awal guru kita (hasil

studi TIMSS dan UKA).

Dalam bahasa yang umum digunakan, pembelajaran yang mengedepankan observasi, bertanya

menyimpulkan dan mengkomunikasikan disebut dengan pembelajaran melalui inkuiri. Agar guru

dapat mengimplementasikan pembelajaran inkuiri, pelatihan yang diberikan harus minimal harus

memungkinkan guru: (i) melakukan sendiri kegiatan inkuiri, (ii) mendapatkan pengalaman

langsung bagaimana pembelajaran terjadi (how people learn) dan peran guru dalam

pembelajaran inkuiri. Dengan kata lain agar guru dapat mengimplementasikan pembelajaran

yang diharapkan maka pelatihan harus dilakukan dengan pendekatan yang sama dengan cara

pembelajaran yang diharapkan akan terjadi di kelas nantinya.

Selain itu dalam pelatihan harus dimasukkan juga berbagai metoda assessment yang tepat untuk

memonitor kemampuan siswa dalam kemampuan-kemampuan inkuiri tersebut.Dari studi TIMSS

misalnya terlihat jelas bahwa siswa-siswa kita kemapuan berfikir tingkat tingginya (High Order

Thinking) masih rendah. Banyak studi menunjukkan bahwa kelemahan ini terkait erat dengan

Page 16: Struktur Kurikulum 2013

pembelajaran yang masih bersifat memindahkan informasi dari guru ke murid serta test yang

hanya menguji hafalan.

Berapa lama ideal pelatihan dilakukan? Studi yang dilakukan Spovits dan Turner, yang sering

dirujuk, menyatakan bahwa minimal pelatihan 80 jam diperlukan agar terjadi perubahan

signifikan pada guru yang mengikuti pelatihan. Namun bergantung pada kemampuan awal guru

peserta pelatihan, akan diperlukan frekuensi kegiatan lanjutan yang bervariasi. Kegiatan lanjutan

pasca pelatihan dapat berupa dukungan dan kunjungan tim ahli, penyediaan sumber belajar

online. Intinya agar pembelajaran yang diharapkan dapat berlangsung berkelanjutan diperlukan

perubahan budaya dari pelatihan yang bersifat top down menjadi kebutuhan para guru untuk

terus meningkatkan profesionalitasnya (bottom up).

Kerjasama berbagai pihak yang terkait perlu dilakukan, mengingat jumlah, kualitas, distribusi

geografis dan berbagai faktor lain. Pihak yang telah terbukti perannya adalah para ilmuwan (baik

yang di Perguruan Tinggi maupun yang bekerja di industri), termasuk para mahasiswa.Dalam

kerjasama ini, misalnya para ilmuwan dapat menjadi tempat bertanya bagi para guru tentang

penjelasan fenomena alam secara saintifik.Pengelolaan pembelajaran di kelas jelas merupakan

keahlian para guru. Dengan cara seperti ini terbukti kepercayaan guru dalam mengelola

pembelajaraan sains meningkat.

Page 17: Struktur Kurikulum 2013

Struktur Organisasi Kemdikbud

Struktur Organisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012.

Page 18: Struktur Kurikulum 2013

Daftar Pejabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

No Nama Jabatan Nama Pejabat

  Menteri Pendidikan dan KebudayaanProf. Dr. Ir. H. Mohammad Nuh, DEA.

 Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan

Prof. Dr. Ir. H. Musliar Kasim, M.S.

 Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan

Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch., Ph.D.

I Sekretariat Jenderal

1 Sekretaris JenderalProf. Ainun Na'im, Ph.D.

1.a Kepala Biro Umum

Mohammad Qudrat Wisnu Aji, S.E., M.Ed.

Page 19: Struktur Kurikulum 2013

No Nama Jabatan Nama Pejabat

1.b Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar NegeriIr. Ananto Kusuma Seta, M.Sc., Ph.D.

1.c Kepala Biro Hukum dan Organisasi Muslikh, S.H.

1.d Kepala Biro KeuanganDr. Yusrial Bachtiar, Ak., M.M.

1.e Kepala Biro KepegawaianIr. Totok Suprayitno, Ph.D.

1.fKepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan

Dr.Ir. Ari Santoso, DEA.

1.g Kepala Pusat Data dan Statistik Pendidikan

Dr. Ing. Ir. Yul Yunazwin Nazaruddin, M.Sc, DIC

Page 20: Struktur Kurikulum 2013

No Nama Jabatan Nama Pejabat

1.h Kepala Pusat Informasi dan Hubungan MasyarakatProf. Dr. Ibnu Hamad, M.Si.

II Inspektorat Jenderal

2 Inspektur Jenderal

Prof. Dr. Haryono Umar, AK., M.Sc.

2.a Sekretaris Inspektorat JenderalHindun Basri Purba, S.H., M.Si.

2.b Inspektur ISuharyanto, S.H., M.M.

2.c Inspektur IIDrs. Yanto Sugianto, AK., M.M.

Page 21: Struktur Kurikulum 2013

No Nama Jabatan Nama Pejabat

2.d Inspektur IIIDrs. Maralus Panggabean, SE, SH, M.Sc.

2.e Inspektur IVDr. H. Amin Priatna, M.Si.

2.f Inspektur InvestigasiDrs. Suyadi, M.Si

III Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal

3Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal

Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi

3.aSekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal

Dr. Gutama

Page 22: Struktur Kurikulum 2013

No Nama Jabatan Nama Pejabat

3.b Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia DiniDr. Erman Syamsuddin, S.H., M.Pd.

3.c Direktur Pembinaan Kursus dan PelatihanDr. Wartanto, M.M.

3.d Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat

Dr. Ella Yulaelawati Rumindasari, M.A., Ph.D.

3.eDirektur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal

Dr. Nugaan Yulia Wardhani Siregar, M.Psi.

IV Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar

4 Plt. Direktur Jenderal Pendidikan DasarProf. Suyanto, Ph.D.

Page 23: Struktur Kurikulum 2013

No Nama Jabatan Nama Pejabat

4.a Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan DasarDr. Thamrin Kasman, S.E., M.Si.

4.b Direktur Pembinaan Sekolah DasarProf. Dr. Ibrahim Bafadal, M.Pd.

4.c Direktur Pembinaan Sekolah Menengah PertamaDr. Didik Suhardi

4.dDirektur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar

Dr. Mudjito, AK., M.Si.

4.eDirektur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar

Sumarna Surapranata, Ph.D.

V Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah

Page 24: Struktur Kurikulum 2013

No Nama Jabatan Nama Pejabat

5 Direktur Jenderal Pendidikan MenengahHamid Muhammad, M.Sc., Ph.D.

5.a Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan MenengahDrs. M. Mustaghfirin Amin, M.B.A.

5.b Direktur Pembinaan Sekolah Menengah AtasIr. Harris Iskandar, Ph.D.

5.c Direktur Pembinaan Sekolah Menengah KejuruanIr. Anang Tjahjono, M.T.

5.dDirektur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Menengah

Drs. Antonius Budi Priadi

5.eDirektur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah

Surya Dharma, M.P.A., Ph.D.

Page 25: Struktur Kurikulum 2013

No Nama Jabatan Nama Pejabat

VI Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

6 Direktur Jenderal Pendidikan TinggiProf. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc.

6.a Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng. Sc., Ph.D.

6.b Direktur Direktorat Kelembagaan dan Kerja Sama

Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng.

6.c Direktur Pembelajaran dan KemahasiswaanDr. Ir. Illah Sailah, M.S.

6.d Direktur Pendidik dan Tenaga KependidikanProf. Dr. Supriadi Rustad, M.Si.

Page 26: Struktur Kurikulum 2013

No Nama Jabatan Nama Pejabat

6.e Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada MasyarakatProf. Drs. Agus Subekti, M.Sc., Ph.D.

VII Badan Penelitian dan Pengembangan

7 Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan

Prof. Dr. Khairil Anwar Notodiputro, M.S.

7.a Sekretaris Badan Penelitian dan PengembanganIr. Hendarman, M.Sc., Ph.D.

7.b Kepala Pusat Penelitian KebijakanDr. Bambang Indriyanto

7.c Kepala Pusat Kurikulum dan PerbukuanDrs. Ramon Mohandas, Ph.D.

 

7.d Kepala Pusat Penilaian PendidikanDr. Ir. Hari Setiadi, M.A.

Page 27: Struktur Kurikulum 2013

No Nama Jabatan Nama Pejabat

7.e Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan KebudayaanDr. Hurip Danu Ismadi, M.Pd.

VIII Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

8 Plt. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan BahasaProf. Dr. Mahsun

8.a Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan BahasaDra. Yeyen Maryani, M.Hum.

8.b Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Dr. Sugiyono

8.c Kepala Pusat Pembinaan dan PemasyarakatanDrs. M. Muhadjir, M.A.

IXBadan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan

Page 28: Struktur Kurikulum 2013

No Nama Jabatan Nama Pejabat

9Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan

Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd.

9.aSekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan

Dr. Abi Sujak, M.Sc.

9.b Kepala Pusat Pengembangan Profesi PendidikDr. Unifah Rosyidi, M.Pd.

9.c Kepala Pusat Pengembangan Tenaga KependidikanDr. Muhammad Hatta

9.d Kepala Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan Dr. Bastari

9.eKepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kebudayaan

Drs. Shabri Aliaman

Page 29: Struktur Kurikulum 2013

No Nama Jabatan Nama Pejabat

X Direktorat Jenderal Kebudayaan

10 Plt. Direktur Jenderal KebudayaanProf. Kacung Marijan, Ph.D.

10.a Sekretaris Direktorat Jenderal KebudayaanDrs. Gatot Ghautama, M.A.

10.b Direktur Internalisasi Nilai dan Diplomasi BudayaDra. Diah Harianti, M.Psi.

10.c Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan PermuseumanDrs. Surya Helmi

10.d Direktur Pembinaan Kesenian dan PerfilmanDrs. Sulistyo Tirtokusumo, MM.

Page 30: Struktur Kurikulum 2013

No Nama Jabatan Nama Pejabat

10.e Direktur Sejarah dan Nilai BudayaDrs. Endjat Djaenuderadjat

10.fDirektur Pembinaan Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi

Drs. Gendro Nurhadi, M.Pd.

10.g Kepala Pusat Arkeologi NasionalDr. Bambang Sulistyanto

   

  Staf Ahli Mendikbud

a Staf Ahli Mendikbud Bidang Organisasi dan Manajemen

Prof. Dr. Ir. Abdullah Alkaff, M.Sc., Ph.D.

bStaf Ahli Mendikbud Bidang Sosial dan Ekonomi Pendidikan

Dr. Ir. Taufik Hanafi, MUP.

c Staf Ahli Mendikbud Bidang HukumProf. Dr. Anna Erliyana, S.H., M.H.

Page 31: Struktur Kurikulum 2013

No Nama Jabatan Nama Pejabat

d Staf Ahli Mendikbud Bidang Kerjasama InternasionalProf. Kacung Marijan, Ph.D.

  Staf Khusus Mendikbud

aStaf Khusus Mendikbud Bidang Pemantauan dan Pengembangan Organisasi

-  

bStaf Khusus Mendikbud Bidang Kajian Sistem Pendidikan

Dr. Drs.  A. Hanief Saha Ghafur,M.S.

c Staf Khusus Mendikbud Bidang Komunikasi dan Media Ir. Sukemi

 

Pemerintah akan mengubah kurikulum Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah

Atas, serta Sekolah Menengah Kejuruan dengan menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui

penilaian berbasis test dan portofolio saling melengkapi.

"Siswa untuk mata pelajaran tahun depan sudah tidak lagi banyak menghafal, tapi lebih banyak kurikulum

berbasis sains," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh kepada pers di Kantor

Wapres di Jakarta, Selasa.

Hal tersebut disampaikan Nuh usai memberikan presentasi mengenai pengembangan kurikulum 2013

yang dihadiri Wakil Presiden Boediono.Hadir dalam jumpa pers itu Wakil Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Musliar Kasim.

Dikatakan Nuh, orientasi pengembangan kurikulum 2013 adalah tercapainya kompetensi yang berimbang

Page 32: Struktur Kurikulum 2013

antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan, disamping cara pembelajarannya yang holistik dan

menyenangkan.

Untuk tingkat SD, katanya, saat ini ada 10 mata pelajaran yang diajari, yaitu pendidikan agama,

pendidikan kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, matematika, IPA, IPS, seni budaya dan keterampilan,

pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, serta muatan lokal dan pengembangan diri.

Tapi mulai tahun ajaran 2013/2014 jumlah mata pelajaran akan diringkas menjadi tujuh, yaitu pendidikan

agama, pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, matematika, seni budaya dan

prakarya, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, serta Pramuka.

"Khusus untuk Pramuka adalah mata pelajaran wajib yang harus ada di mata pelajaran, dan itu diatur

dalam undang-undang," kata Nuh.

Salah satu ciri kurikulum 2013, khususnya untuk SD, adalah bersifat tematik integratif. Dalam pendekatan

ini mata pelajaran IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua pelajaran, yaitu dua mata

pelajaran itu akan diintegrasikan kedalam semua mata pelajaran.

Dikatakan untuk IPA akan menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia dan matematika,

sedangkan untuk IPS akan menjadi pembahasan materi pelajaran Bahasa Indonesia dan Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN).

Mendikbud mengatakan, kurikulum 2013 itu diharapkan bisa diterapkan mulai tahun ajaran baru 2013,

tapi sebelumnya akan diuji publik sekitar November 2012.

"Masyarakat bisa memberikan masukan atas setiap elemen kurikulum mulai dari standar kompetensi

lulusan, standar isi, standar proses hingga standar evaluasi. Adanya uji publik ini diharapkan kurikulum

yang terbentuk telah menampung aspirasi masyarakat," papar Nuh.

Page 33: Struktur Kurikulum 2013