Struktur Ketatanegaraan Dan Dinamikanya Di Indonesia

20
STRUKTUR KETATANEGARAAN DAN DINAMIKANYA DI INDONESIA

description

Hukum Tata Negara

Transcript of Struktur Ketatanegaraan Dan Dinamikanya Di Indonesia

STRUKTUR KETATANEGARAAN DAN DINAMIKANYA DI INDONESIA

STRUKTUR KETATANEGARAAN DAN DINAMIKANYA DI INDONESIADi susun oleh:

* Sofyan Anshori Rambe8111412013 * Carnegie Santosa8111412022* Heru Wicaksono8111412039 * Nurul Iptak8111412044* Wahyu Esa Arum Pertiwi8111412068* Rajab Slamet8111412168* Rama Tantowijaya8111412169* Indah Tri Purwanti8111412272* Yuni Kartikasari8111412274* Mamy Soa Tantely N.N8111412332

PengertianPengertian Ketatanegaraan Republik Indonesia Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tata negara adalah seperangkat prinsip dasar yang mencakup peraturan susunan pemerintah, bentuk negara dan sebagainya yang menjadi dasar peraturan suatu negara.Ketatanegaraan adalah segala sesuatu mengenai tata negara. Menurut hukumnya, tata negara adalah suatu kekuasaan sentral yang mengatur kehidupan bernegara yang menyangkut sifat, bentuk, tugas negara dan pemerintahannya serta hak dan kewajiban para warga terhadap pemerintah atau sebaliknya.

Sistem Ketatanegaraan Indonesia Sebelum Amandemen UUD 1945

Sebelum diamandemen, UUD 1945 mengatur kedudukan lembaga tertinggi dan lembaga tinggi negara, serta hubungan antar lembaga-lembaga tersebut. Undang-Undang Dasar merupakan hukum tertinggi, kemudian kedaulatan rakyat diberikan seluruhnya kepada MPR (Lembaga Tertinggi). MPR mendistribusikan kekuasaannya (distribution of power) kepada 5 Lembaga Tinggi yang sejajar kedudukannya, yaitu Mahkamah Agung (MA), Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

MPRMerupakan Lembaga Tertinggi Negara diberi kekuasaan tak terbatas (super power). penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia yang berwenang menetapkan UUD, GBHN, mengangkat presiden dan wakil presiden. PresidenPresiden memegang posisi sentral dan dominan sebagai mandataris MPR, meskipun kedudukannya tidak neben akan tetapi untergeordnet. Presiden menjalankan kekuasaan pemerintahan negara tertinggi (consentration of power and responsiblity upon the president). Presiden selain memegang kekuasaan eksekutif (executive power), juga memegang kekuasaan legislative (legislative power) dan kekuasaan yudikatif (judicative power). Presiden mempunyai hak prerogatif yang sangat besar. Tidak ada aturan mengenai batasan periode seseorang dapat menjabat sebagai presiden serta mekanisme pemberhentian presiden dalam masa jabatannya.

DPRMemberikan persetujuan atas RUU yang diusulkan presiden. Memberikan persetujuan atas PERPU. Memberikan persetujuan atas Anggaran. Meminta MPR untuk mengadakan sidang istimewa guna meminta pertanggungjawaban presiden.

DPA DAN BPKDi samping itu, UUD 1945 tidak banyak mengintrodusir lembaga-lembaga negara lain seperti DPA dan BPK dengan memberikan kewenangan yang sangat minim.

Struktur Ketatanegaraan RI Sesudah Amandemen UUD 1945

MPR

Lembaga tinggi negara sejajar kedudukannya dengan lembaga tinggi negara lainnya seperti Presiden, DPR, DPD, MA, MK, BPK.Menghilangkan supremasi kewenangannya.Menghilangkan kewenangannya menetapkan GBHN.Menghilangkan kewenangannya mengangkat Presiden (karena presiden dipilih secara langsung melalui pemilu).Tetap berwenang menetapkan dan mengubah UUD.Susunan keanggotaanya berubah, yaitu terdiri dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan angota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih secara langsung melalui pemilu

DPRPosisi dan kewenangannya diperkuat.Mempunyai kekuasan membentuk UU (sebelumnya ada di tangan presiden, sedangkan DPR hanya memberikan persetujuan saja) sementara pemerintah berhak mengajukan RUU.Proses dan mekanisme membentuk UU antara DPR dan Pemerintah.Mempertegas fungsi DPR, yaitu: fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan sebagai mekanisme kontrol antar lembaga negara.

DPDLembaga negara baru sebagai langkah akomodasi bagi keterwakilan kepentingan daerah dalam badan perwakilan tingkat nasional setelah ditiadakannya utusan daerah dan utusan golongan yang diangkat sebagai anggota MPR.Keberadaanya dimaksudkan untuk memperkuat kesatuan Negara Republik Indonesia.Dipilih secara langsung oleh masyarakat di daerah melalui pemilu.Mempunyai kewenangan mengajukan dan ikut membahas RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, RUU lain yang berkait dengan kepentingan daerah.

BPKAnggota BPK dipilih DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD. Berwenang mengawasi dan memeriksa pengelolaan keuangan negara (APBN) dan daerah (APBD) serta menyampaikan hasil pemeriksaan kepada DPR dan DPD dan ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum.Berkedudukan di ibukota negara dan memiliki perwakilan di setiap provinsi.Mengintegrasi peran BPKP sebagai instansi pengawas internal departemen yang bersangkutan ke dalam BPK.

PresidenMembatasi beberapa kekuasaan presiden dengan memperbaiki tata cara pemilihan dan pemberhentian presiden dalam masa jabatannya serta memperkuat sistem pemerintahan presidensial.Kekuasaan legislatif sepenuhnya diserahkan kepada DPR.Membatasi masa jabatan presiden maksimum menjadi dua periode saja.Kewenangan pengangkatan duta dan menerima duta harus memperhatikan pertimbangan DPR.Kewenangan pemberian grasi, amnesti dan abolisi harus memperhatikan pertimbangan DPR.

Mahkamah AgungLembaga negara yang melakukan kekuasaan kehakiman, yaitu kekuasaan yang menyelenggarakan peradilan untuk menegakkan hukum dan keadilan [Pasal 24 ayat (1)].Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peaturan perundang-undangan di bawah Undang-undang dan wewenang lain yang diberikan Undang-undang.Di bawahnya terdapat badan-badan peradilan dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan militer dan lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN). Badan-badan lain yang yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam Undang-undang seperti : Kejaksaan, Kepolisian, Advokat/Pengacara dan lain-lain.

Mahkamah KonstitusiKeberadaanya dimaksudkan sebagai penjaga kemurnian konstitusi (the guardian of the constitution). Mempunyai kewenangan: Menguji UU terhadap UUD, Memutus sengketa kewenangan antar lembaga negara, memutus pembubaran partai politik, memutus sengketa hasil pemilu dan memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh presiden dan atau wakil presiden menurut UUD.

DINAMIKA KETATANEGARAAN INDONESIADinamika diartikan sebagai berjalan atau bergerak,maka pembahasan ini mengenai sejarah ketatanegaraan Indonesia. Berikut table dinamika ketatanegaraan tersebut :NOPERIODEKONSTITUSI (UUD)BENTUK NEGARABENTUK PEMERINTAHANSISTEM PEMERINTAHAN118 Agustus 1945 27 Desember 1948UUD 1945,maklumat pemerintah 14 nov 1945 (mengubah sistem pemerintahan)KesatuanRepubikPresidensiil menjadi Parlementer (14 nov 1945-27 des1949)227 Desember 1949 17 Agustus 1950Kontitusi RIS 1950Serikat/federalUni Repubik

Parlementer317 Agustus 1950 5 Juli 1959UUDS 1950KesatuanRepubik

Parlementer45 Juli 1959 1999 Orla ( 5 Juli 1959 11 Maret 1966) Orba & transisi ( 11 Maret 1966 1999)UUD 1945KesatuanRepubikPresidensil51999, 2000, 2001, 2004UUD 1945KesatuanRepubik

Presidensil murniSEKIAN DAN TERIMAKASIH