Htn2012 sejarah ketatanegaraan

29
Diambil dari berbagai sumber untuk disajikan dalam kuliah HTN Fakultas Hukum UGM

description

 

Transcript of Htn2012 sejarah ketatanegaraan

Page 1: Htn2012 sejarah ketatanegaraan

Diambil dari berbagai sumber untuk disajikan dalam kuliah HTN Fakultas Hukum UGM

Page 2: Htn2012 sejarah ketatanegaraan

o Soekarno 18 Agustus 1945: UUD 1945 adalah Revolutie Grondwet, nanti kita akan memiliki UUD yang lebih baik

o Ratulangi: UUD 1945 perlu disempurnakano Aturan Tambahan Pasal II:

◦ Dalam enam bulan setelah Majelis Permusyawaratan Rakyat ini terbentuk, Majelis bersidang untuk menetapkan Undang-undang Dasar

Page 3: Htn2012 sejarah ketatanegaraan

UUD 1945 yang “sementara” dan sering disebut “UUD darurat”, terbukti tidak belum fix :◦ Sistem Presidensiel dalam UUD 1945

dilaksanakan dengan dibentuknya kabinet pertama dibawah tanggungjawab Presiden Soekarno pada tanggal 2 September 1945. Tetapi pada tanggal 14 November 1945 Pemerintah mengeluarkan Maklumat berisi perubahan sistem kabinet dari Presidensiel ke sistem Parlementer

Page 4: Htn2012 sejarah ketatanegaraan

Perang Dunia II berakhir: Jepang menjadi negara kalah perang.

Kerajaan Belanda hendak kembali menjajah dengan taktik mendirikan negara kecil di Sumatera, Negara Indonesia Timur, Negara Pasundan, Negara Jawa Timur dsb serta melancarkan Agresi Militer I (1947) dan Agresi II (1948)

Serangan Omoem 1 Maret 1949 di Jogjakarta

Page 5: Htn2012 sejarah ketatanegaraan

23 Agustus -12 November 1949 diadakan Konferensi Meja Bundar di The Hague (Den Haag)

Hasil Konferensi:1. Mendirikan Negara Republik Indonesia Serikat2. Penyerahan Kedaulatan kepada RIS yang berisi

3 hal, yaitu (a) piagam penyerahan kedaulatan dari Kerajaan Belanda kepada Pemerintah RIS; (b) status uni; dan (c) persetujuan perpindahan

3. Mendirikan Uni antara Republik Indonesia Serikat dengan Kerajaan Belanda

Lebih detail mengenai hal ini bacalah Asshiddiqie, Konstitusi & Konstitusionalisme.. hal.44-46

Page 6: Htn2012 sejarah ketatanegaraan

Negara RIS tidak bertahan lama. Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, dan Negara Sumatera Timur menggabungkan diri menjadi satu wilayah Republik Indonesia.

19 Mei 1950 Pemerintah RIS dan Pemerintah RI sepakat membentuk kembali NKRI

Dibentuk Panitia untuk merancang UUD Perubahan KRIS menjadi UUDS yang resmi

berlaku 17 Agustus 1950 dengan UU Federal No. 7 Tahun 1950. Dasarnya yaitu Pasal 134 UUDS : Konstituante bersama Pemerintah menyusun suatu UUD RI yang akan menggantikan UUDS 1950

Page 7: Htn2012 sejarah ketatanegaraan

Desember 1955 Pemilu memilih konstituante untuk membentuk UUD

1956-1959 Konstituante bersidang dengan maksud membuat UUD yang tetap

Dalam kurun waktu 3 tahun (1956-1959) Konstituante berhasil merumuskan sejumlah pasal, tapi mengalami kebuntuan dalam Dasar Negara

Page 8: Htn2012 sejarah ketatanegaraan

Presiden Soekarno menyimpulkan Majelis Konstituante gagal, ia mengeluarkan Dekrit 5 Juli 1959 : membubarkan Konstituante dan memberlakukan kembali UUD 1945

Dikukuhkan secara aklamasi pada 22 Juli 1959 oleh DPR

Dituangkan dalam Keputusan Presiden Nomor 150 Tahun 1959

Page 9: Htn2012 sejarah ketatanegaraan

Mengalami sakralisasi: tidak boleh dirubah, walau UUD 1945 adalah sementara sifatnya

Tap MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum mempersulit perubahan UUD 1945

Kekuasaan mengalami stagnasi. Tidak berubah selama 32 tahun

Kolusi Korupsi Nepotisme sebagai akibat UUD 1945 yang sentralistik dan sangat executive heavy

Pelanggaran berbagai hak asasi manusia: hak hidup, hak untuk bebas dari penyiksaan, hak persamaan dimuka hukum, hak berserikat berkumpul, mengeluarkan pendapat, pembatasan pers, sensor

Page 10: Htn2012 sejarah ketatanegaraan

Agenda Reformasi (Pembaharuan) a.l:1. Amandemen UUD 19452. Penghapusan Doktrin Dwi Fungsi ABRI3. Penegakan Supremasi Hukum, Penghormatan

HAM, serta pemberantasan KKN4. Desentralisasi dan hubungan yang adil antara

pusat dan daerah5. Mewujudkan Kebebasan Pers6. Mewujudkan kehidupan demokrasiSumber : Bahan Sosialisasi UUD 1945 SETJEN MPR-RI

Page 11: Htn2012 sejarah ketatanegaraan

UUD 1945 belum cukup memuat landasan bagi kehidupan yang demokratis, pemberdayaan rakyat dan penghormatan HAM.

Presiden memiliki kekuasaan legislatif (membentuk Undang-undang)

UUD 1945 mengandung pasal-pasal yang multitafsir dan membuka peluang bagi penyelenggaraan negara yang otoriter, sentralistik, tertutup, dan KKN

Pasal Mengenai Masa Jabatan Presiden (Pasal 7), Mengenai Keharusan Bahwa Presiden Adalah Orang Indonesia Asli (Pasal 6 ayat (1)) dll

Page 12: Htn2012 sejarah ketatanegaraan

Tidak adanya saling mengawasi dan saling mengimbangi (Checks and balances) antarlembaga negara.

Executive Heavy : kekuasaan terpusat pada Presiden (concentration and responsibility upon the President)

Page 13: Htn2012 sejarah ketatanegaraan

Menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanan negara dalam mencapai tujuan nasional dalam Pembukaan UUD 1945 dan memperkokoh NKRI berdasar Pancasila

Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan pelaksanaan kedaulatan rakyat serta memperluas partisipasi rakyat

Menyempurnakan aturan dasar mengenai perlindungan hak asasi manusia

Menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan negara secara demokratis dan modern, antara lain melalui pembagian kekuasaan yang lebih tegas

Page 14: Htn2012 sejarah ketatanegaraan

Pasal 37 UUD 1945 Naskah yang menjadi objek perubahan: Undang

Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan diberlakukan kembali dengan Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 serta dikukuhkan secara aklamasi pada tanggal 22 Juli 1959 oleh Dewan Perwakilan Rakyat sebagaimana tercantum dalam Lembaga Negara Nomor 75 Tahun 1959

Page 15: Htn2012 sejarah ketatanegaraan

Sidang Istimewa MPR RI 1998 menghasilkan 3 ketetapan:1. Ketetapan MPR Nomor VIII/MPR/1998 tentang

Pencabutan Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum

2. Ketetapan MPR Nomor XIII/MPR/1998 tentang Pembatasan Masa Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Ketentuan Pasal 1 ketetapan MPR tersebut berbunyi “Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia memegang jabatan selama masa lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan”

3. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia. Ketetapan ini dapat dilihat sebagai penyempurnaan ketentuan mengenai HAM yang terdapat dalam UUD 1945, seperti Pasal 27; Pasal 28; Pasal 29 ayat (2)

Page 16: Htn2012 sejarah ketatanegaraan

Tiga ketetapan tersebut tidak secara langsung merubah UUD 1945 tapi telah menyentuh muatan UUD 1945

Setelah ada tiga ketetapan tersebut kehendak dan keinginan untuk melakukan perubahan UUD 1945 makin mengkristal di kalangan masyarakat, pemerintah, dan kekuatan sosial politik, termasuk partai politik

Page 17: Htn2012 sejarah ketatanegaraan

1) Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945,2) Tetap mempertahankan Negara Kesatuan

Republik Indonesia,3) Mempertegas Sistem Pemerintahan

Presidensial4) Penjelasan UUD 1945 yg memuat hal-hal

normatif, akan dimasukkan dalam pasal-pasal,5) Melakukan perubahan dengan cara adendum

Page 18: Htn2012 sejarah ketatanegaraan

Pembukaan UUD 1945Pembukaan UUD 1945: Memuat dasar filosofis & normatif yang mendasari seluruh pasal dalam UUD 1945 Pembukaan mengandung staatsidee berdirinya NKRI, tujuan (haluan) negara yang harus dipertahankan

Kesepakatan untuk mempertahankan NKRI mempertahankan NKRI didasari pertimbangan bahwa negara kesatuan adalah bentuk yang ditetapkan sejak awal berdirinya negara Indonesia dan dipandang paling tepat untuk mewadahi ide persatuan bangsa yang majemuk ditinjau dari berbagai latar belakang

Kesepakatan mempertegas Sistem Presidensialmempertegas Sistem Presidensial bertujuan untuk memperkukuh sistem pemerintahan yang stabil dan demokratis yang dianut oleh Negara Republik Indonesia dan pada tahun 1945 telah dipilih oleh para pendiri negara

Page 19: Htn2012 sejarah ketatanegaraan

Peniadaan Penjelasan dimaksudkan untuk menghindarkan kesulitan dalam menentukan status “Penjelasan” dari sisi sumber hukum dan tata urutan perundang-undangan. Selain itu Penjelasan BUKAN produk BPUPK atau PPKI karena kedua lembaga itu menyusun rancangan Pembukaan dan Batang Tubuh (Pasal-pasal) UUD 1945 tanpa Penjelasan

Perubahan secara Adendum artinya perubahan dilakukan dengan TETAP mempertahankan naskah asli sebagaimana terdapat dalam Lembaran negara Nomor 75 Tahun 1959 hasil Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan naskah perubahan-perubahan UUD 1945 diletakkan MELEKAT pada naskah asli

Page 20: Htn2012 sejarah ketatanegaraan

PERUBAHAN MATERI PERUBAHAN KETERANGAN

Pertama (disahkan dalam Sidang Umum MPR-RI 19 Oktober 1999)

Pasal 5 ayat (1), Pasal 7, Pasal 9 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 13 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 14 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 15, Pasal 17 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 20 ayat (1) sampai dengan ayat (4), dan Pasal 21

Keseluruhan berisi 16 ayat= 16 butir ketentuan dasar

Kedua (disahkan dalam Sidang Tahunan MPR-RI tanggal 18 Agustus 2000)

Mencakup 27 Pasal yang tersebar dalam 7 bab, yaitu Bab VI tentang Pemerintahan Daerah, Bab VII tentang Dewan Perwakilan Rakyat, Bab IXA Tentang Wilayah Negara, Bab X Tentang Warga Negara dan Penduduk, Bab XA Tentang Hak Asasi Manusia, Bab XII tentang Pertahanan dan Keamanan Negara, Bab XV tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan

27 Pasal tersebut isinya mencakup 59 butir ketentuan yang mengalami perubahan atau bertambah dengan rumusan ketentuan baru samasekali

Page 21: Htn2012 sejarah ketatanegaraan

PERUBAHAN MATERI PERUBAHAN KETERANGAN

Ketiga (disahkan 9 November 2001)

Bab I tentang Bentuk Negara dan Kedaulatan, Bab II Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Bab III tentang Kekuasaan Pemerintahan Negara, Bab V tentang Kementrian Negara, Bab VIIA tentang Dewan Perwakilan Daerah, Bab VIIB tentang Pemilihan Umum, dan Bab VIIIA tentang Badan Pemeriksa Keuangan

Paling luas cakupannya terdiri dari 7 Bab, 23 Pasal, dan 68 butir ketentuan/ayat. Secara kuantitatif lebih besar perubahan, secara kualitatif perubahan sangat mendasar

Keempat (disahkan 10 Agustus 2002) dalam Sidang Tahunan MPR-RI

Antara lain ditetapkan bahwa UUD NRI 1945 sebagaimana telah dirubah dengan Perubahan I, II, III,IV adalah UUD NRI 1945 yang ditetapkan 18 Agustus 1945 dan diberlakukan kembali dengan Dekrit 5 Juli 1959 serta dikukuhkan secara aklamasi pada 22 Juli 1959

Mencakup 19 Pasal termasuk satu Pasal yang dihapus

Page 22: Htn2012 sejarah ketatanegaraan

PERIODE MUATAN

1945-1959 Naskah Asli UUD 1945 tanpa Penjelasan. Yang ada adalah Penjelasan Tentang UUD 1945

1959-1999 Naskah Asli UUD 1945 dengan Penjelasan Pasal per Pasal.

1999-2000 Naskah Asli UUD 1945 versi 1959-1999 + Perubahan I (1999)

2000-2001 Naskah Asli UUD 1945 versi 1959 -1999+ Perubahan I (1999) dan Perubahan II (2000)

2001-2002 Naskah Asli UUD 1945 versi 1959-1999 + Perubahan I (1999) , Perubahan II (2000) dan Perubahan III (2001)

2002- Sekarang Naskah Asli UUD 1945 versi 1959-1999 + Perubahan I (1999) , Perubahan II (2000), Perubahan III (2001), dan Perubahan IV (2002)

Page 23: Htn2012 sejarah ketatanegaraan

Perubahan UUD 1945 dilakukan dalam rangka menyempurnakan dan bukan mengganti UUD 1945

Oleh karenanya jenis perubahan UUD yang dilakukan MPR adalah mengubah, membuat rumusan baru sama sekali, menghapus atau menghilangkan, memindahkan tempat pasal atau ayat sekaligus mengubah penomoran pasal atau ayat.

Page 24: Htn2012 sejarah ketatanegaraan

Contoh; Pasal 2 ayat (1) UUD 1945 yang semula berbunyiPasal 2

(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat, ditambah dengan utusan-utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan, menurut aturan yang ditetapkan dengan undang-undang

Setelah diubah menjadiPasal 2

(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut dengan undang-undang

Page 25: Htn2012 sejarah ketatanegaraan

Contoh; Pasal 6A ayat (1) UUD 1945Pasal 6A(1) Presiden dan Wakil Presiden Dipilih dalam satu

pasangan secara langsung oleh rakyat

Page 26: Htn2012 sejarah ketatanegaraan

Contoh, Ketentuan Bab IV Dewan Pertimbangan AgungBAB IV

DEWAN PERTIMBANGAN AGUNGPasal 16

(1) Susunan Dewan Pertimbangan Agung ditetapkan dengan Undang-undang

(2) Dewan ini berkewajiban memberi jawab atas pertanyaan Presiden dan berhak memajukan usul kepada Pemerintah

Setelah diubah menjadiBAB IV

DEWAN PERTIMBANGAN AGUNGDihapus

Page 27: Htn2012 sejarah ketatanegaraan

Contoh Pemindahan Rumusan Pasal ke dalam Rumusan Ayat: Pasal 34 UUD 1945

Pasal 34Fakir Miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh

negaraSetelah diubah menjadi

Pasal 34(1) Fakir Miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh

negara

Page 28: Htn2012 sejarah ketatanegaraan

I. Kelompok /Arus yang ingin kembali ke UUD 1945 Kelompok Sapta Margais/Purnawirawan TNI dengan

alasan Kesetiaan kepada Pancasila dan UUD 1945

II. Kelompok /Arus yang ingin mempertahankan UUD 1945 hasil Perubahan

Parpol dominan di MPR/DPR dengan alasan: Perubahan sudah cukup menampung aspirasi dan kompromi

III. Kelompok /Arus yang ingin Perubahan Lanjutan/Perubahan ke-Lima

Akademisi, Peneliti, LSM, dengan alasan Perubahan UUD 1945 masih belum sempurna

Page 29: Htn2012 sejarah ketatanegaraan

Perubahan UUD 1945 (199-2002) bukan pengkhianatan terhadap Pancasila dan UUD 1945. Perubahan bahkan amanat Aturan Tambahan II UUD 1945

Perubahan tidak menyentuh Pembukaan UUD 1945 yang berisi Dasar Negara Panca Sila

Perubahan telah dibahas dalam jangka waktu lebih lama, 12 kali lipat waktu sidang BPUPK

WACANA PERUBAHAN KELIMA : DPD, LEMHANNAS, FORUM REKTOR INDONESIA