Struktur data part 4

Pertemuan 3Heny Pratiwi, S.Kom., M.Pd.

Teknik InformatikaSemester 2

Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa semester 2S1 Teknik Informatika STMIK Widya Cipta Dharma mampumeningkatkan pemahaman struktur data dan penanganan databagi perencanaan algoritma dan penyusunan program, misalnyasebagai dasar teknik dari sebuah penyusunan database.

Mahasiswa dapat menjelaskan Pengertian Stack dan Aplikasinya (Tumpukan)

2

Heny Pratiwi, S.Kom., M.Pd.

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Tumpukan (Stack) dan Aplikasinya

3


Uraian Materi

1. Definisi Tumpukan2. Kamus Data Tumpukan3. Operasi-Operasi Dasar Pada Tumpukan4. Notasi Aritmetik (Infix, Prefix dan Postfix)5. Rekursif

M a t e r i


Kumpulan elemen-elemen data yang disimpan dalam satu

lajur linier

4

Kumpulan hanya boleh diakses pada satu lokasi saja yaitu pada posisi ATAS (TOP) tumpukan.

Tumpukan digunakan dalam algoritma pengimbas (parsing), algoritma penilaian (evaluation), dan

algoritma penjejahan balik (backtrack)


• Tumpukan disebut juga Push down Stack

• Yaitu penambahan elemen baru (PUSH) dan penghapusan elemen dari tumpukan (POP)

• Sistem pengaksesan pada Tumpukan menggunakan sistem LIFO (Last In First Out) artinya elemen yang terakhir masuk akan jadi yang pertama keluar dari tumpukan.

5


Contoh Tumpukan

6


2. Kamus Data Tumpukan

Kamus DataConst

makstum = 80; {Kapasitas maksimal dari Tumpukan}

Type

jenis elemen = char;

tumpukan = record;

elemen : array[1..makstum] of jeniselemen;

atas : 0..makstum;

End;

7


3. Operasi-Operasi Dasar Pada Tumpukan

a. CREATESTACK(S) : Membuat tumpukan baru S, dengan jumlah elemen kosong

b. MAKENULL(S) : Mengosongkan tumpukan S, jika ada elemen maka semua elemen dihapus.

c. EMPTY : Menguji apakah tumpukan itu kosong

d. PUSH (x,S) : Memasukkan elemen baru x ke dalam tumpukan S

e. POP(S) : mengeluarkan elemen posisi atas pada tumpukan S

8


Ilustrasi operasi POP dan PUSH terhadap Stack

No OPERASI ISI TUMPUKAN

NILAI TOP

1 CREATESTACK(S) : <kosong> 02 PUSH (‘a’, S) : a 13 PUSH (‘b’, S) : a b 24 PUSH (‘c’, S) : a b c 35 POP (S) : a b 26 PUSH (‘d’, S) : a b d 37 PUSH (‘e’, S) : a b d e 48 POP (S) : a b d 39 POP (S) : a b 210 POP (S) : a 1

9


Apa yang terjadi bila dilakukan POP (S) sebanyak dua kali ? Underflow

Apa yang terjadi bila dilakukan PUSH (x, S) sebanyak sepuluh kali, jika kapasitas tumpukan adalah 5 lagi? Overflow, artinya tumpukan penuh tidak ada elemen yang dapat dimasukkan ke dalam tumpukan.

10


Contoh : (A - B) * (C + D)

• Dalam kurung yang paling kiri : (A-B)• Dalam kurung yang kedua : (C+D)• Perkalian hasil pengurangan dengan

hasil penjumlahan

11


• Prefix : Keadaan dimana simbol operator diletakkan sebelum dua operand.

• Notasi Infix untuk penulisan aritmatik, biasa diubah kedalam notasi prefix atau postfix saat kompilasi.

• Postfix : Keadaan dimana simbol operator diletakkan sesudah dua operand

12

INFIXPREFIX POSTFIX


• Notasi Infix : operand operatoroperand A + B

• Notasi Prefix : operator operand operand + A B (disebut juga Polish Notation – PN)

• Notation Postfix : operand operand operator A B + (disebut juga Reveser Polish Notation-RPN)

13


INFIX ke PREFIX : (A+B) – (C*D)

a. (A+B), prefik nya +ABb. (C*D), prefik nya *CDc. Operator -

Maka, Prefiknya adalah- + A B * C D

14


INFIX ke POSTFIX : (A+B) – (C*D)

a. (A+B), prefik nya AB+b. (C*D), prefik nya CD*c. Operator -

Maka, Postfiknya adalahA B + C D * -

15


PREFIX ke INFIX : +/*ABCD

a. Cari operator 1 : * ambil 2 operand sebelumnya A dan B, maka infiknya A*B

b. (A*B)/Cc. ((A*B)/C)+D

Maka, Infixnya adalah((A*B)/C)+D

16


PREFIX ke POSTFIX : +/*ABCD

a. Cari operator 1 : * ambil 2 operand sebelumnya A dan B, maka infiknya AB*

b. AB*C/c. AB*C/D+

Maka, Postfixnya adalahAB*C/D+

17


POSTFIX ke INFIX : ABCD*/-

a. C*Db. B/C*Dc. A-B/C*D

Maka, Infixnya adalahA-B/C*D

18


POSTFIX ke PREFIX : ABCD*/-

a. *CDb. /B*CDc. -A/B*CD

Maka, Prefixnya adalah-A/B*CD

19


Evaluasi Nilai Postfix menggunakan Tumpukan

• Infix (2-4*3)+1• Ke Postfix Menjadi : 243*-1+

20

2

42

342

122 -10

1-10 -9

2 4 3 * - 1 +


Evaluasi Nilai Prefix Menggunakan Tumpukan

• Infix (2-4*3)+1• Ke Prefix Menjadi : +-2*431

21

1

31

431

121

2121

-101 -9

1 3 4 * 2 - +


5. Rekursif

• Fungsi/prosedur Rekursif adalah Fungsi/prosedur yang memanggil dirinya sendiri, contoh : Faktorial

• Pemanggilan dirinya sendiri menyebabkan fungsi melakukan proses pengulangan (looping).

Badan fungsi dibagi atas dua bagian :1. Base : Kondisi Berhenti2. Recurrence : Proses pengulangan (pemanggilan

dirinya sendiri)

22


Program Faktorial tanpa Rekursif

Funct Fact(n:integer);Begin

Fact :=1;For i := 1 to n do

Fact := Fact*i;End;

23


Program Faktorial Dengan Rekursif

Function Fact(n:integer):integer;Begin

If (n=0) or (n=1) thenFact :=1

ElseFact :=n*fact(n-1);

End;

24


Formulasi Pemecahan Masalah

Fact(n) = n * (n-1) * (n-2)* ... *3*2*1akan sama dengan

Fact(n) = n * F(n-1)

25


Contoh Faktorial

• Penelusuran Fact(4) menggunakan rekursif :

• Fact(4)= 4 * fact(3)= 4 * (3*fact(2))= 4 * (3*(2*fact(1))= 4 * (3*2*1) = 24

26

Referensi

Materi Ini Bisa Di Download Pada:

www.henypratiwi.com

Hariyanto, Bambang. 2008. Struktur Data : Pondasi Membuat Program Yang Elegan dan Efisien. Bandung: Informatika.

Shalahuddin, M. dan Rosa A.S. 2012. Modul Pembelajaran Struktur Data. Bandung: Modula.

Zakaria, Teddy Marcus dan Agus Prijono. 2006. Konsep dan Implementasi Struktur Data. Bandung: Informatika.


Penyusun :

Email : [email protected] : ayokitakuliahTwitter : @ayokitakuliahWebsite : www.henypratiwi.com

Heny Pratiwi, S.Kom., M.Pd.STMIK Widya Cipta DharmaSAMARINDA - KALTIM

Struktur data part 4

Technology

Transcript of Struktur data part 4