STRATEGI REKRUTMEN GURU DI SMA AL-HASRA...
Transcript of STRATEGI REKRUTMEN GURU DI SMA AL-HASRA...
i
STRATEGI REKRUTMEN GURU
DI SMA AL-HASRA DEPOK
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebagai salah satu
persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Nazila Fajriah Amri
11160182000021
MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH
ii
iii
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
iii
iv
SURAT KETERANGAN UJI REFERENSI
iv
v
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
v
vi
ABSTRAK
Nazila Fajriah Amri (11160182000021). Strategi Rekrutmen Guru di SMA Al-
Hasra Depok. Skripsi Program Strata 1 (S1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi rekrutmen guru di SMA Al-
Hasra Depok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini yaitu wawancara, studi dokumen,
dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkkan bahwa strategi guru di SMA Al-Hasra Depok
sudah baik. Strategi rekrutmen guru yang digunakan yaitu: Perencanaan rekrutmen
dilakukan oleh pihak sekolah kemudian diserahkan kepada tim rekrutmen,
tanggung jawab organisasi yaitu pembagian tugas yang jelas antara sekolah dengan
tim rekrutmen, strategi kebijakan rekrutmen yang akan menentukkan sumber
rekrutmen yang digunakan, dan metode penarikan yang digunakan sekolah untuk
menginformasikan lowongan yang sedang dibuka. Sebab sekolah belum
menemukan kendala yang menghambat kegiatan rekrutmen, maka sekolah belum
ada kegiatan evaluasi rekrutmen setiap tahunnya. Oleh karena itu, sekolah perlu
melakukan kegiatan evaluasi rekrutmen, struktur organisasi khusus kegiatan
rekrutmen, dan pedoman rekrutmen.
Kata Kunci: Strategi Rekrutmen, Guru
vi
vii
ABSTRACT
Nazila Fajriah Amri (11160182000021). Strategy for Recruitment
of Teachers in Al-Hasra Depok Senior High School. Thesis
Undergraduate Program (S1) Faculty of Tarbiyah and Teacher
Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.
This study aims to describe the teacher recruitment strategy at Al-Hasra
Depok SHS. The method used in this research is qualitative. Collecting
data in this study are interviews, document study, and observation. The
data analysis techniques used were data reduction, data presentation,
and conclusion drawing.
The results of this study indicate that the strategy of teachers at Al-
Hasra Depok SHS is good. The teacher recruitment strategy used is:
Recruitment planning is carried out by the school and then submitted to
the recruitment team, organizational responsibility, namely a clear
division of tasks between the school and the recruitment team, a
recruitment policy strategy that will determine the recruitment sources
used, and the withdrawal method used by the school. to inform the
vacancies that are currently opened. Because the school has not found
any obstacles that hinder recruitment activities, the school has not yet
conducted recruitment evaluation activities every year. Therefore,
schools need to carry out recruitment evaluation activities, special
organizational structures for recruitment activities, and recruitment
guidelines.
Keywords: Recruitment Strategy, Teachers
vii
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Alhamdulillah hirabbil alamin, puji syukur atas kehadirat Allah Swt., yang
selalu melimpahkan nikmat serta karunia-Nya serta tak lupa salawat serta salam
penulis panjatkan kepada junjungan nabi besar Nabi Muhammad Saw., sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi Rekrutmen Guru di
SMA Al-Hasra Depok”. Penulis sangat bersyukur atas terselesaikannya penulisan
dan penyusunan skripsi ini. Skripsi ini disusun guna mencapai gelar Sarjana
Pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu dalam
prosesnya. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu:
1. Orang tua tercinta, Bapak Madhari dan Ibu Amih yang telah memberikan
dukungan baik materil maupun non-materil, doa, motivasi, nasihat dan
bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan skripsi ini.
2. Kedua kakak, adik & keponakan tersayang, Hilda Fadhillah Amri, Nurul
Fauziah Amri, Azkia Maulida Amri, Aqilla Huwaida Alefa, dan M. Lutfi
Hanan serta seluruh keluarga tersayang yang telah memberikan dukungan serta
doa kepada penulis.
3. Bapak Drs. Mu’arif SAM, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Manajemen
Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan Dosen Pembimbing II,
terima kasih atas segala ilmu dan bantuan yang diberikan kepada penulis.
4. Bapak Hasyim Asy’ari, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi
ini. Terima kasih banyak atas segala nasihat, bantuan, masukan, dan dukungan
yang diberikan kepada penulis selama penyelasaian skripsi ini.
viii
ix
5. Seluruh Dosen dan staff Manajemen Pendidikan FITK yang telah banyak
memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat dan bantuan selama proses perkuliahan
hingga proses skripsi ini.
6. Sahabat-sahabat ‘Way’ khususnya Aisyah dan Wulan yang banyak membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, serta yang lainnya Della, Gadis,
Mishell, Monik, Nada, Tri, Aldo, Dani, Ary, Edo, Habib, Fatih, Romy, Sirril
dan Wildan, yang sudah memberikan cerita dalam kehidupan di kampus sejak
semester 1 di UIN Jakarta dan akan terus berlanjut.
7. Sahabat-sahabat penulis semasa SMA dan akan berlanjut sampai nanti, Aprilia
Puspita Ningrum dan Risdayanti yang telah banyak membantu penulis, terima
kasih atas waktu dan bantuannya.
8. Sahabat-sahabat penulis semasa MTs dan akan terus berlanjut sampai nanti,
Amelia dan Siti Gonia, terima kasih telah banyak memberikan semangat untuk
penulis dalam penyelesaian skripsi ini
9. Astrid dan keluarga yang banyak membantu penulis baik materi maupun non
materi, khususnya lelaki yang selalu menemani, mengingatkan, dan
memberikan support dalam penyelesaian skripsi ini.
10. Seluruh teman-teman Manajemen Pendidikan 2016, terutama Nur Indah
Manansih dan Santi Wahyuni sebagai teman bimbingan yang telah banyak
membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
11. Seluruh teman-teman KKN kelompok 39.
12. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu per
satu.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan segala bentuk kritik, saran, dan masukkan yang
membangun dari berbagai pihak.
ix
x
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jakarta, 18 September 2020
Nazila Fajriah Amri
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH ............................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING........................................... iii
SURAT KETERANGAN UJI REFERENSI ......................................................... iv
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI......................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
ABSTRACT .......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
LAMPIRAN ........................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ..................................................................................... 6
D. Perumusan Masalah ...................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 7
BAB II KAJIAN TEORI .......................................................................................... 8
A. Strategi Rekrutmen........................................................................................ 8
1. Pengertian Strategi .................................................................................... 8
2. Pengertian Rekrutmen ............................................................................. 10
3. Tujuan Rekrutmen ................................................................................... 12
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rekrutmen ....................................... 14
5. Sumber-sumber Rekrutmen Tenaga Kerja .............................................. 16
6. Kendala Rekrutmen ................................................................................. 19
B. Guru ............................................................................................................ 23
1. Pengertian Guru ....................................................................................... 23
2. Standar Kualifikasi Guru di Indonesia .................................................... 24
xi
xii
3. Standar Kompetensi Guru di Indonesia ................................................... 26
C. Strategi Rekrutmen Guru ............................................................................ 27
1. Perencanaan SDM ................................................................................... 29
2. Tanggung Jawab Organisasi .................................................................... 31
3. Strategi Kebijakan Rekrutmen ................................................................ 33
4. Metode penarikan .................................................................................... 35
D. Penelitian Yang Relevan ............................................................................. 38
E. Kerangka Berfikir........................................................................................ 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................... 42
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 42
B. Metode Penelitian........................................................................................ 43
C. Sumber Data ................................................................................................ 43
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 44
E. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................................... 44
F. Teknik Analisis Data ................................................................................... 46
BAB V PENUTUP ................................................................................................. 72
A. Kesimpulan ................................................................................................. 72
B. Saran ............................................................................................................ 73
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 75
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................... 79
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Keuntungan dan Kerugian Sumber Rekrutmen .................................... 16
Tabel 2.2 Tanggung Jawab Perencanaan SDM...................................................... 31
Tabel 3.1 Rincian Kegiatan Penelitian .................................................................. 42
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara ............................................................ 45
Tabel 3.3 Daftar Ceklis Studi Dokumen ................................................................ 46
Tabel 4.1 Data Jumlah Siswa ................................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.2 Data Sarana dan Prasarana ..................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.3 Tanggung Jawab Organisasi SMA Al-Hasra ........Error! Bookmark not
defined.
xii
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Strategi Rekrutmen ............................................................................. 29
Gambar 2.2 Proses Perencanaan Rekrutmen ......................................................... 30
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Al-Hasra ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.2 Prosedur Pelaksanaan Rekrutmen ...... Error! Bookmark not defined.
xiv
xv
xv
LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Uji Referensi............................................................................ 55
Lampiran 2 Surat Bimbingan Skripsi ..................................................................... 60
Lampiran 3 Surat Izin Penelitian............................................................................ 61
Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian ............................................................... 62
Lampiran 5 Struktur Organisasi ............................................................................. 63
Lampiran 6 Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMA Al-Hasra ................. 64
Lampiran 7 SK Rekrutmen Yayasan Al-Hasra ...................................................... 67
Lampiran 8 Pedoman Wawancara ......................................................................... 69
Lampiran 9 Hasil Wawancara ................................................................................ 76
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pendidikan selalu melekat dalam kehidupan manusia. Pendidikan
merupakan tahap awal untuk mengembangkan potensi yang dimiliki seseorang.
Melalui pendidikan manusia dapat lebih cepat mengerti dan siap dalam
menghadapi perubahan-perubahan zaman. Tidak heran jika negara-negara
dengan sistem pendidikan yang baik akan menjadi negara maju, sebab sumber
daya manusia yang ada telah berkualitas. Dengan kata lain, pendidikan
memiliki peranan penting dalam pembangunan dan pengembangan sumber
daya manusia.
Pendidikan adalah proses untuk memberikan manusia berbagai macam
situasi yang bertujuan memberdayakan diri. Adapun empat aspek yang biasanya
paling dipertimbangkan antara lain yaitu penyadaran, pencerahan,
pemberdayaan, dan perubahan perilaku.1 Keempat aspek tersebut adalah hal
umum yang banyak terdapat dalam teori pendidikan. Jadi, dapat dikatakan
bahwa pendidikan merupakan proses penyadaran sehingga manusia tercerahkan
dan berdaya dalam mengubah perilaku ke arah yang lebih baik.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia memerlukan pendidikan untuk
meningkatkan kualitas hidupnya. Sebab pendidikan merupakan proses
kehidupan. Namun seiring perkembangan zaman, saat ini pendidikan diartikan
secara sempit yang identik dengan sekolah. Pendidikan sekolah terbatas pada
ruang dan waktu yang melibatkan guru dan murid. Pendidikan sekolah dapat
disebut juga pendidikan formal yang mengharuskan guru untuk mampu
membentuk karakter siswa melalui peningkatan pengetahuan maupun sikap.
1 Nurani Soyomukti, Teori-teori Pendidikan dari Tradisional, (Neo) Liberal, Marxis-
Sosialis, hingga Postmodern, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2015), h. 21
2
Sebab itulah menjadi guru merupakan tugas yang membutuhkan tanggung
jawab besar
Guru merupakan bagian dari pendidikan yang sangat menentukan
kemajuan pendidikan. Bahkan di era ilmu pengetahuan dan teknologi seperti
ini, dimana peran manusia banyak digantikan oleh robot, guru adalah satu dari
sebagian profesi yang tidak bisa digantikan oleh robot. Dalam hal ini, eksistensi
guru tetap penting sebab seorang guru tidak hanya bertugas untuk mengajar
tetapi juga harus mampu menjadi teladan bagi siswa dan masyarakat. Bahkan
kunci dari keberhasilan pendidikan sangat berkaitan dengan guru. Namun, tidak
semua guru mampu melakukan hal ini sebab menjadi guru adalah tugas yang
berat.
Dalam UU RI No.14 Tahun 2005 Pasal 20 tentang Guru dan Dosen
dijelaskan terkait kewajiban guru. Adapun kewajiban guru tersebut yaitu:
1. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran
yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran,
2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni,
3. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan
jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar
belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam
pembelajaran,
4. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode
etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika,
5. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.2
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kewajiban guru adalah
mendidik anak untuk meningkatkan kualitas anak tersebut yang dalam
pelaksanaannya harus memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku dan
tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
2 Undang-undang No.14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen: dilengkapi dengan Angka
Kredit jabatan Dosen, (Jakarta: Novindo Pustaka Mandiri, 2006), h.11
3
Peran guru dalam pembelajaran terbagi menjadi 19 peran guru, yakni guru
sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, penasihat, pembaharu, model
dan teladan, pribadi, peneliti, pendorong kreativitas, pembangkit pandangan,
pekerja rutin, pemindah kemah, pembawa cerita, aktor, emansipator, evaluator,
pengawet, dan kulminator.3 Peran guru ini jika diterapkan akan mampu
mengantarkan guru menjadi tenaga pendidik yang berkompeten. Tetapi dalam
kenyataannya dilapangan, masih banyak guru yang belum melaksanakan
kewajiban dan perannya dengan baik. Jika ditelaah, hal ini terjadi sebab proses
rekrutmen guru yang kurang baik.
Di Indonesia, proses rekrutmen guru jarang sekali diperhatikan. Bahkan,
M. Ramli Rahim, ketua Ikatan Guru Indonesia, mengatakan bahwa pola
rekrutmen yang lebih serampangan ada di guru honorer. Rekrutmennya tanpa
tes dan langsung diterima apalagi bila ada rekomendasi orang dalam.4 Kejadian
ini banyak ditemukan pada sekolah-sekolah swastwa yang masih berkembang.
Sekolah tersebut beranggapan bahwa rekrutmen guru harus dilakukan sesegera
mungkin agar tidak terjadi kekosongan guru. Padahal sekolah tersebut memiliki
guru honorer atau guru tidak tetap dengan jumlah yang tidak sedikit. Perekrutan
guru honorer dilakukan dengan cenderung informal, terburu-buru dan tidak
memperhatikan kompetensi kependidikan.5 Proses rekrutmen seperti ini, tidak
direncanakan dan dilakukan dengan spontanitas, tidak heran jika kualitas guru
di sekolah-sekolah tersebut kurang memadai. Sofyan Tan mengatakan
rekrutmen guru harus dipersiapkan sejak awal ketika calon guru itu masih
sekolah. Menurutnya, jika seorang guru pengajar dipersiapkan dengan baik
3 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), h.37 4 Esy, Ketum IGI: Rekrutmen Guru di Indonesia Serampangan!,
(https://www.jpnn.com/news/ketum-igi-rekrutmen-guru-di-indonesia-serampangan, 25 Desember
2019), di akses pada 25 September 2020, pukul 06:08 WIB 5 Aris Huang, Proses Rekrutmen sebagai ASN Membuat Guru di Indonesia Berkualitas
Rendah, (https://almi.or.id/2020/08/26/proses-rekrutmen-sebagai-asn-membuat-guru-di-indonesia-
berkualitas-rendah/, 26 Agustus 2020), di akses pada 25 September 2020, pukul 05:45 WIB
4
sejak pendidikan guru maka hasilnya akan berkepanjangan.6 Dari pernyataan
ini dapat dikatakan bahwa, sekolah bisa memberdayakan guru yang sudah ada
untuk dilatih daripada melakukan rekrutmen yang tanpa persiapan. Jika sekolah
mengadakan rekrutmen tanpa persiapan, maka jumlah guru honorer yang harus
diberdayakan akan bertambah. Oleh karena itu, sekolah harus benar-benar
mempertimbangkan sebelum melakukan rekrutmen guru. Apakah perlu
dilakukan rekrutmen ataukah cukup dengan memberdayakan guru honorer yang
ada di sekolahnya.
Sekolah memerlukan strategi untuk mendapatkan guru yang
berkompeten. Strategi tidak hanya digunakan dalam pembelajaran tetapi juga
dalam proses perekrutan agar guru yang didapat sesuai dengan kriteria yang
diinginkan sekolah dan juga bisa menjalankan perannya dengan baik. Masih
banyak sekolah yang menganggap bahwa proses rekrutmen membutuhkan
waktu yang cukup lama serta memakan banyak biaya dalam pelaksaannanya.
Bahkan, pemerintah pun mengalami kendala dalam pembiayaan untuk
mengadakan CPNS. Hanya saja, karena keterbatasan anggaran keuangan
negara, rekrutmen guru lowongan kerja CPNS hanya bisa menyerap 7,19%
hingga 8,4% dari total kekurangan per tahun.7
Mendapatkan guru yang baik dapat dilakukan dengan beberapa cara
seperti pelatihan dan rekrutmen. Pelatihan diperuntukkan bagi guru yang sudah
mengajar di sekolah untuk terus mengembangkan kemampuan mengajarnya
sedangkan rekrutmen guru diperuntukkan bagi calon-calon guru yang hendak
melamar di sekolah tersebut. Rekrutmen merupakan gerbang awal bagi sekolah
untuk mendapatkan calon guru yang berkompeten. Maka dari itu, rekrutmen
6 Inas Widyanuratikah, Komisi X: Rekrutmen Guru Harus dipersiapkan Sejak Awal,
(https://republika.co.id/berita/qg2zqk370/komisi-x-rekrutmen-guru-harus-dipersiapkan-sejak-awal,
04 September 2020), di akses pada 25 September 2020, pukul 06:25 WIB 7 Elhadif Putra, Hari Guru; Indonesia Masih Butuh 2 Juta Guru, Rekrutmen Guru CPNS
2019 Cuma Mampu 63 Guru, (https://batam.tribunnews.com/2019/11/22/hari-guru-indonesia-
masih-butuh-2-juta-guru-rekrutmen-guru-cpns-2019-cuma-mampu-63-ribu?page=1, 22 November
2019), di akses pada 25 September 2020, pukul 06:20 WIB
5
harus direncanakan secara matang mulai dari kebutuhan sekolah sampai
persyaratannya.
Proses rekrutment ini yang menjadi langkah awal sekolah untuk
meningkatkan mutu pendidikannya. Strategi rekrutmen akan membantu sekolah
dalam mendapatkan kandidat-kandidat guru yang memumpuni. Selain itu,
proses rekrutmen juga sebaiknya dilakukan secara terbuka sehingga banyak
memikat para pelamar. Semakin banyak pelamar yang didapatkan akan
menguntungkan sekolah dalam mendapatkan guru yang sesuai dengan
kriterianya. Maka dari itu, proses rekrutmen harus dilakukan dengan
perencanaan yang matang dan tidak mendadak pun untuk segera mengisi
kekosongan jabatan. Karena rekrutmen yang dilakukan dengan baik akan
menghasilkan guru yang profesional sehingga pengajaran pun menjadi lebih
inovatif dan kreatif.
SMA Al-Hasra merupakah sekolah swasta yang berlandaskan ke islaman.
Sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Al-Hasra Depok
ini memiliki tenaga pendidik yang berjumlah 41 orang dan sudah S1. Secara
keseluruhan strategi rekrutmen yang dilakukan yayasan tersebut sudah baik,
terbukti dengan adanya tim rekrutmen yang bertanggung jawab terhadap proses
rekrutmen guru. Proses rekrutmen yang dilakukan yayasan memakan waktu
yang tidak sebentar, kurang lebih tiga bulan dari proses perencanaan sampai
mendapatkan guru baru. Sekolah banyak melakukan rekrutmen untuk
masyarakat luas padahal masih banyak guru yang statusnya tidak tetap. Guru
tidak tetap di SMA Al-Hasra berjumlah 13 orang dan bahkan beberapa guru
sudah ada yang masa kerjanya lebih dari 5 tahun. Meskipun salah satu
persyaratan untuk menjadi guru adalah lulusan S1 dengan jurusan yang linear
tetapi masih ada guru yang bukan dari jurusan pendidikan. Selain itu
penyebaran informasi terkait lowongan belum dilakukan secara maksimal, yaitu
hanya melalui grup internal yayasan dan media sosial saja. Minimnya
penyebaran informasi ini jugalah yang membuat proses rekrutmen di sekolah
6
membutuhkan waktu lama sebab pelamar yang melamar tidak banyak sehingga
sekolah tidak memiliki banyak pilihan.
Berangkat dari permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk
menjadikan bahan kajian penulisan skripsi yang berjudul “Strategi Rekrutmen
Guru di SMA Al-Hasra Depok".
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang dapat
diidentifikasi yaitu:
1. Dibutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan guru yang berkompeten.
2. Sekolah masih menerima guru yang bukan dari jurusan pendidikan.
3. Penyebaran informasi terkait lowongan guru masih terbatas.
4. Masih banyak guru yang berstatus tidak tetap.
5. Sekolah belum bekerja sama dengan perguruan tinggi.
C. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan yang dipaparkan lebih terfokus, maka penulis memberi
batasan masalah yang akan diteliti hanya pada strategi rekrutmen guru, kendala-
kendala yang ada dalam melakukan strategi rekrutmen guru, serta solusi yang
dilakukan terhadap kendala rekrutmen guru di SMA Al-Hasra Depok.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas, maka penulis
mengajukan rumusan masalah yaitu
1. Bagaimana strategi rekrutmen guru di SMA Al-Hasra Depok?
2. Apa saja kendala dalam melakukan strategi rekrutmen guru di SMA Al-
Hasra Depok?
3. Bagaimana solusi dari kendala yang terjadi pada saat melakukan strategi
rekrutmen guru di SMA Al-Hasra Depok?
7
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan strategi rekrutmen guru di SMA Al-Hasra Depok.
2. Untuk menjelaskan kendala dalam melakukan strategi rekrutmen guru di
SMA Al-Hasra Depok.
3. Untuk mendeskripsikan solusi dari kendala yang terjadi pada saat
melakukan strategi rekrutmen guru di SMA Al-Hasra Depok.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi
mengenai strategi rekrutmen guru sehingga dapat digunakan unruk
pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi yayasan, dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan
pertimbangan untuk menentukan kebijakan dalam rekrutmen guru
sehingga rekrutmen yang diadakan lebih baik.
b. Bagi penulis, untuk menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan
terutama mengenai strategi rekrutmen guru.
c. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menjadi acuan dalam
penelitian yang sejenis.
d. Bagi pihak lain, diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
rekrutmen guru.
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Strategi Rekrutmen
1. Pengertian Strategi
Tidak satu pun pokok bahasan yang begitu mendominasi perhatian
para manajer, para konsultan, dan ahli-ahli teori manajemen selain pokok
bahasan tentang strategi perusahaan (corporate strategy).8 Dari penjelasan
tersebut dapat dikatakan bahwa strategi merupakan pokok bahasan yang
penting. Para manajer akan menghabiskan waktu untuk merumuskan
strategi yang akan digunakannya dengan para konsultan. Namun, para ahli
belum menentukan strategi yang terbaik seperti apa sebab strategi bukanlah
suatu hal yang mutlak.
Kata strategi berasal dari Bahasa Yunani yaitu “strato” yang berarti
tentara dan “agein” yang berarti untuk memimpin.9 Dari definisi tersebut
dapat dikatakan bahwa istilah strategi pada awalnya melekat dengan tentara
dan pemimpin. Namun, seiring perkembangan zaman banyak para ahli yang
telah merumuskan strategi ke dalam berbagai konsep. Mintzberg dalam
Ismail Solihin memperluas konsep strategi dan mendefinisikan strategi
dalam berbagai dimensi yaitu strategy as a plan, strategy as a ploy, strategy
as a pattern, strategy as a position, dan strategy as a perspective.10
Strategy as a plan menandakan bahwa sebelum bertindak harus
direncanakan terlebih dahulu sehingga apa yang dilakukan berjalan sesuai
strategi yang telah dirumuskan. Strategy as a ploy strategi digunakan
sebagai cara sekolah untuk bertahan dan mampu bersaing dengan
kompetitor. Strategy as a pattern yaitu strategi sebagai pola yang dilakukan
untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Strategy as a position
8 Sularno Tjiptowardojo, Seri Intisari Manajemen Strategi, (Jakarta: PT Gramedia, 1995),
h.5 9 Lantip Diatprasojo, Manajemen Strategi, (Yogyakarta: UNY Press, 2018), h. 3 10 Ismail Solihin, Manajemen Strategik, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2012), h.25-29
9
menunjukan bahwa sekolah harus memperhatikan kebutuhannya sehingga
strategi yang digunakan sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Misalnya,
sekolah ingin meningkatkan penjualannya, maka strategi yang dibutuhkan
sekolah adalah mengembangkan pasar sasarannya. Strategy as a perspective
menunjukan bahwa dalam pembuatan sampai pengambilan keputusan
memerlukan perspektif atau sudut pandang didalamnya.
Menurut Porter dalam Senja, strategi adalah penciptaan posisi unik
dan berharga yang didapatkan dengan melakukan serangkaian aktivitas.11
Definisi tersebut menjelaskan bahwa strategi merupakan aktivitas yang
dilakukan sekolah untuk menjaga kinerja karyawan sehingga mampu
menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang ada.
Secara khusus, strategi menurut Hamei dan Prahalad yaitu tindakan
yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta
dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh
para pelanggan di masa depan.12 Dari pengertian ini dapat dikatakan bahwa
strategi merupakan tindakan yang terus meningkat dan dilakukan secara
rutin sehingga dapat menyesuaikan pelanggan.
Jadi strategi adalah cara-cara untuk melakukan aktivitas yang
dilakukan sekolah secara terus menurus untuk mencapai tujuan sekolah
sehingga sekolah mampu menjadi sekolah yang bermutu dan berkualitas
tinggi. Dalam kata lain, strategi juga dapat diartikan sebagai penetapan cara
yang dilakukan sekolah secara rutin yang bertujuan untuk menjaga dan
meningkatkan eksistensi sekolah. Strategi selalu digunakan sekolah dalam
mengambil keputusan, mengelola sumber daya yang ada, dan sebagainya.
Dengan demikian, strategi juga digunakan sekolah untuk melakukan
rekrutmen.
11 Senja Nilasari, Manajemen Strategi itu Gampang, (Jakarta: Dunia Cerdas, 2014), h.3 12 Abd. Rahman Rahim dan Enny Radjab, Manajemen Strategi, (Makassar: Lembaga
Perpustakaan dan Penerbitan Universitas Muhammadiyah Makassar, 2016), h.4
10
2. Pengertian Rekrutmen
Rekrutmen atau penarikan tenaga kerja dapat diartikan sebagai suatu
proses untuk menentukan dan menarik tenaga kerja baru yang cocok
dengan kualifikasi dan kebutuhan perusahaan atau dengan kata lain
menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat (put the right man on
the right place).13 Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa
rekrutmen adalah sebuah proses untuk menentukan dan menarik calon
pelamar sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan sekolah.
Rekrutmen merupakan suatu proses mencari, mengadakan,
menemukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam suatu
organisasi.14 Penarikan (recruitment) sumber daya manusia adalah suatu
proses pencarian dan pemikatan para calon tenaga kerja (karyawan) yang
mempunyai kemampuan sesuai dengan rencana kebutuhan suatu
organisasi.15 Rekrutmen juga dapat didefinisikan sebagai serangkaian
aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi,
kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi
kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.16 Dari
pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa rekrutmen merupakan sebuah
proses atau aktivitas yang pada dasarnya digunakan untuk mencari dan
memikat para calon tenaga kerja untuk bekerja dalam suatu sekolah.
Rekrutmen berguna untuk memenuhi kebutuhan organisasi yang mana
telah dirancang terlebih dahulu pada perencanaan organisasi.
Penarikan adalah proses pencarian dan pemikiran calon pegawai
yang mau dan mampu melamar sebagai pegawai.17 Penarikan tenaga kerja
13 Yusuf Burhanudin, Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan Syariah,
(Jakarta: Rajawali Press, 2015), h.94 14 Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2011), h. 45 15 Soekidjo Natoadmojo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2003), h.130 16 Ambar Teguh Sulistiyani, Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep, Teori, dan
Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h.168 17 Sedarmayanti, Perencanaan dan Pengembangan SDM untuk Meningkatkan
Kompetensi, Kinerja, dan Produktivitas Kerja, (Bandung: PT Refika Aditama, 2017) h.38
11
(recruitment) merupakan proses pencarian calon karyawan yang
memenuhi syarat dalam jumlah dan jenis yang dibutuhkan.18 Dari
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa rekrutmen merupakan proses
untuk mencari calon pelamar yang mampu dan mau melamar sebagai
pegawai sesuai dengan syarat kebutuhan dan syarat dari sekolah.
Dikatakan harus mau dan mampu sebab dalam pelaksanaannya, rekrutmen
ini telah dirancang dengan perencanaan sehingga tercipta syarat-syarat
yang harus dipenuhi calon pelamar.
Menurut Kasmir, rekrutmen adalah kegiatan untuk menarik sejumlah
pelamar agar tertarik dan melamar ke perusahaan sesuai dengan kualifikasi
yang diinginkan.19 Rekrutmen merupakan suatu proses menarik orang
pada suatu waktu tertentu dengan kualifikasi yang sesuai untuk melamar
pekerjaan ke perusahaan.20 Employee recruiting means finding and or
attracting applicants for the employer’s open positions.21 (Perekrutan
karyawan berarti menemukan dan atau menarik pelamar untuk posisi
karyawan yang sedang terbuka). Dari pengertian tersebut dapat dikatakan
bahwa rekrutmen merupakan kegiatan untuk menarik pelamar sesuai
dengan kualifikasi yang dibutuhkan sekolah dalam menempati jabatan atau
posisi yang sedang membutuhkan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa rekrutmen adalah sebuah upaya yang
dilakukan sekolah untuk menentukan, menarik, mencari, dan menemukan
calon pelamar yang sesuai dengan kualifikasi yang berlaku disekolah.
Rekrutmen dilakukan agar sekolah mendapatkan tenaga kerja yang
potensial untuk sekolah atau lembaga. Kegiatan rekrutmen harus benar-
benar diperhatikan sebab rekrutmen merupakan gerbang awal untuk
mendapatkan sumber daya manusia berkualitas yang dibutuhkan sekolah.
18 Wilson Bangun, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Erlangga, 2012) h.140 19 Kasmir, Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik), (Depok: PT
RajaGrafindo Persada, 2016), h. 93 20 Fendy Suhariadi, Manajemen Sumber Daya Manudia: dalam Pendekatan Teiritis-
Praktis, (Surabaya: Airlangga University Press, 2013), h.79 21 Gary Dessler, Human Resource Management Twelfth Edition, (New Jersey: Pearson
Education, Inc., 2011) h.183
12
Maka dari itu, diperlukan rekrutmen yang baik agar hasil yang didapatkan
sesuai dengan kebutuhan sekolah.
3. Tujuan Rekrutmen
Proses rekrutmen memerlukan biaya besar dalam pelaksanaannya,
untuk itu diperlukan tujuan rekrutmen. Tujuan rekrutmen meliputi
rekrutmen sebagai alat keadilan sosial, sebagai teknik untuk
memaksimumkan efisiensi, dan sebagai alat responsivitas politik.22
Rekrutmen harus dilakukan dengan sebaik mungkin agar sekolah mampu
mengelola secara efisien terkait biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan
rekrutmen. Rekrutmen yang baik mampu mencapai tujuan-tujuannya.
Adapun tujuan rekrutmen yang pertama yaitu sebagai alat keadilan sosial.
Tujuan rekrutmen sebagai alat keadilan sosial yaitu rekrutmen dilakukan
dengan kepentingan publik secara umum, bukan kepentingan organisasi
saja. Misalnya rekrutmen untuk pekerjaan yang membutuhkan banyak
tenaga fisik seperti kuli konstruksi umumnya dibebankan oleh pria.
Selanjutnya, tujuan rekrutmen sebagai teknik untuk memaksimumkan
efisiensi yaitu rekrutmen dilakukan secara ketat dan harus dengan strategi
yang baik agar tuntutan sekolah dapat terpenuhi. Misalnya, rekrutmen
yang dilakukan sudah bekerja sama dengan lembaga tertentu. Kemudian,
tujuan rekrutmen sebagai responsive politik menandakan bahwa rekrutmen
dilakukan harus memperhatikan pula kondisi politik negeranya karena
akan berpengaruh terhadap kebutuhan tenaga kerja.
Tujuan rekrutmen adalah menerima pelamar sebanyak-banyaknya
sesuai dengan kualifikasi kebutuhan perusahaan dari berbagai sumber
sehingga memungkinkan akan terjaring calon karyawan dengan kualitas
tertinggi dari yang terbaik.23 Pengertian tersebut menegaskan bahwa tujuan
rekrutmen secara garis besar adalah untuk menerima pelamar sebanyak-
22 Ambar Teguh Sulistiani dan Rosidah, Op.cit, h. 171 23 Veithzhal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan dari Teori ke Praktik (Edisi 3), (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h. 150
13
banyaknya sehingga sekolah memiliki kemungkinan untuk mendapatkan
calon karyawan yang berkompeten.
Tujuan utama rekrutmen adalah menemukan pelamar-pelamar
berkualifikasi yang akan tetap bersama organisasi dengan biaya
yang paling minim. Tujuan selanjutnya yaitu upaya rekrutmen
hendaknya mempunyai dampak yang ditimbulkan menjadi positif
dan membangun citra umum organisasi yang semakin membaik
dan bahkan pelamar yang gagal haruslah mempunyai kesan positif
terhadap organisasi dan produk-produknya. Tujuan berikutnya
adalah dalam rangka memenuhi prinsip rekrutmen the right man,
on the right place, at the right time.24
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa rekrutmen pada
dasarnya dilakukan untuk mendapatkan orang yang tepat di posisi dan
waktu yang tepat pula. Maksudnya ialah, melalui rekrutmen sekolah
menemukan banyak calon karyawan sehingga sekolah bisa mendapatkan
karyawan yang sesuai dengan kriteria serta citra sekolah.
Tujuan rekrutmen yaitu memperoleh sumber tenaga kerja yang
potensial, memperoleh sejumlah pelamar yang memenuhi kualifikasi,
menentukan kriteria minimal untuk calon pelamar, dan untuk kebutuhan
seleksi.25 Dari pemaparan tersebut dijelaskan bahwa rekrutmen bertujuan
untuk memperoleh sumber tenaga kerja melalui proses panjang sehingga
kebutuhan dan tuntutan sekolah dapat terpenuhi.
Secara khusus tujuan rekrutmen antara lain: 1) agar sesuai dengan
program dan strategi perusahaan, 2) untuk menentukan kebutuhan
tenaga kerja dalam jangka pendek dan panjang, 3) untuk
mendukung kebijaksanaan perusahaan dalam mengelola SDM
yang beragam, 4) membantu dalam meningkatkan keberhasilan
proses pemilihan tenaga kerja, 5) mengurangi kemungkinan
keluarnya karyawan yang baru bekerja, 6) sebagai upaya dalam
mengkoordinasikan penarikan dengan program pemilihan dan
pengembangan tenaga kerja, 7) melakukan evaluasi efektif
tidaknya berbagai teknik yang dilakukan dalam penarikan tenaga
kerja, dan 8) memenuhi kegiatan perusahaan untuk mendukung
program pemerintah mengurangi tingkat pengangguran.26
Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan khusus
24 Lijan Poltak Sinambela, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara,
2018), Cet-3, h.121 25 Kasmir, Op.Cit, h. 95 26 Wilson Bangun, Op.cit, h. 144
14
rekrutmen dapat dikatakan mampu memenuhi sedikitnya 3/10 kebutuhan
sekolah. Melalui rekrutmen sekolah mampu memenuhi kebutuhan tenaga
kerja dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Selanjutnya, dengan
rekrutmen yang baik sekolah mampu mengurangi kemungkinan
keluarnya karyawan sehingga tingkat turn-over sekolah masih dalam
tahap wajar. Kemudian yang terakhir, dengan adanya rekrutmen, sekolah
telah ikut andil dalam program pemerintah untuk menurunkan angka
pengangguran.
Berdasarkan pemaparan-pemaparan tersebut dapat disimpulkan
bahwa tujuan rekrutmen pada dasarnya terbagi menjadi dua yaitu tujuan
secara umum dan khusus. Tujuan umum rekrutmen yaitu untuk
menemukan calon tenaga kerja yang berkompeten untuk sekolah.
Sedangkan, tujuan rekrutmen secara khusus yaitu:
a. Untuk menarik dan mencari calon tenaga kerja yang sesuai dengan
persyaratan sekolah,
b. Rekrutmen yang baik mampu mengurangi keluarnya karyawan,
c. Memudahkan perekrut untuk menjalankan proses seleksi.
4. Faktor-faktor Rekrutmen
Kondisi ekonomi negara identik dengan tingkat pengangguran.
Tingkat pengangguran akan menyebabkan jumlah penawaran lebih besar
daripada jumlah permintaan (lowongan pekerjaan). Keadaan ini akan
membuat sekolah lebih mudah mendapatkan karyawan baru karena banyak
calon pelamar. Ketersedian calon pekerja pada bidang yang dicari
mempengaruhi proses rekrutmen sebab sekolah akan kesulitan untuk
mendapatkan karyawan, misalnya ahli hidrologi. Faktor rekrutmen terakhir
adalah reputasi sekolah. Reputasi sekolah akan mampu memudahkan
sekolah mendapatkan karyawan baru apabila reputasinya baik, begitu pun
sebaliknya.
Selain ketiga faktor tersebut, faktor yang mempengaruhi rekrutmen
15
dapat dikelompokkan ke dalam dua faktor besar yaitu faktor eksternal dan
faktor internal.27 Faktor eksternal lebih menekankan kepada hubungan
sekolah dengan masyarakat (calon pelamar). Beberapa diantaranya yang
termasuk faktor eksternal yaitu citra sekolah, ketersediaan tenaga kerja di
lapangan, dan sebagainya. Sedangkan faktor internal yang berpengaruh
terhadap rekrutmen adalah perencanaan SDM. Perencanaan SDM penting
untuk dilakukan oleh sekolah agar program rekrutmen yang dijalankan
dapat efektif dan efisien antara biaya yang dikeluarkan dengan calon
pelamar yang berpotensi dan memiliki kualifikasi yang baik.
Faktor lainnya yang harus diperhatikan dalam menentukan pilihan
atas metode-metode rekrutmen antara lain biaya dan manfaat atas
penarikan tenaga kerja, waktu yang diperlukan untuk mengisi lowongan,
serta kuantitas dan kualitas penarikan tenaga kerja.28 Faktor-faktor yang
dijelaskan tersebut berpengaruh besar terhadap sekolah. Jika sekolah ingin
rekrutmen yang dilakukan berjalan dengan baik maka sekolah harus
menganalisa atau merencanakan faktor-faktor apa saja yang harus
diperhatikan. Mengacu kepada penjelasan tersebut, secara garis besar
faktor yang harus diperhatikan adalah biaya, waktu, kuantitas, dan kualitas.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
berpengaruh besar terhadap proses rekrutmen SDM mulai dari makro
sampai mikro. Faktor makro yang dimaksud disini ialah faktor-faktor
rekrutmen sekolah yang berhubungan langsung dengan negara, seperti
kondisi ekonomi negara dan ketersediaan calon tenaga kerja. Sedangkan
faktor mikro yang dimaksud adalah faktor-faktor rekrutmen yang muncul
dari sekolah itu sendiri. Faktor-faktor mikro rekrutmen yang bayak
dijumpai yaitu:
a. Reputasi atau citra sekolah,
b. Biaya,
c. Kebutuhan dan kualitas penarikan tenaga kerja,
27 Fendy Suhariadi, Op.cit, h.82 28 Wilson Bangun, Op.cit, h. 152-153
16
d. Perencanaan SDM.
5. Sumber-sumber Rekrutmen
Dalam pelaksanaan rekrutmen harus memperhatikan sumber tenaga
kerja yang dibutuhkan. Sumber tenaga kerja yang dimaksud terdiri dari dua
sumber yaitu sumber internal dan eksternal.29
Sumber penarikan tenaga kerja dari dalam perusahaan dilakukan bila
jumlah kebutuhan tenaga kerja sedikit, sedangkan penarikan tenaga kerja
dari luar perusahaan disebabkan oleh perusahaan melakukan perluasan dan
tidak adanya tenaga kerja di dalam perusahaan yang memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan sesuai dengan kebutuhan.30
Sumber yang umum digunakan oleh perusahaan adalah meminta
bantuan karyawan lama, mencari dari arsip pelamar, dan
mengumumkan secara terbuka di dalam perusahaan. Sedangkan
sumber dari luar yaitu dengan memasang iklan, menyusun iklan,
tetapkan dulu target audiensinya, rancang isi iklan, ukuran iklan,
pilihan media, iklan terbuka atau tersamar, memanfaatka jasa dinas
tenaga kerja setempat dan jasa pencari atau penyalur tenaga kerja,
menggunakan jasa konsultan dan head hunter, rekrutmen langsung
di kampus, dan rekrutmen melalui organisasi profesi.31
Kelebihan dan kekurangan dari kedua sumber dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2.1
Keuntungan dan Kerugian Sumber Rekrutmen32
Sumber
Perekrutan
Keuntungan Kerugian
Internal a. Semangat dari orang yang
dipromosikan
a. Hasil “perkawinan
sedarah”
29 Yusuf Burhanudin, Op.cit, h.102 30 Wilson Bangun, Op.cit, h. 144-146 31 Edy Sutrisno, Op.cit, h. 46-53 32 Robert L. Mathis dan John H. Jackson, Human Resource Management, Twelfth Edition,
(Ohio: Thomson South-Western, 2008), h.204
17
b. Penilaian kemampuan yang
lebih baik,
c. Biaya yang lebih rendah
untuk beberapa pekerjaan,
d. Motivator untuk kinerja
yang baik,
e. Mmenyebabkan pergantan
kepemimpinan melalui
promosi,
f. Hanya perlu merekrut staf
du tingkat yang paling dasar.
b. Kemungkinan
menyebabkan trunnya
semangat bagi mereka
yang tidak dipromosikan,
c. Persaingan “polotis” untuk
mendapat promosi,
d. Kebutuhan akan program
pengembangan
manajemen.
Eksternal a. “Darah” baru membawa
perspektif baru,
b. Lebih murah dan cepat
daripada melatih
profesional,
c. Tidak ada kelompok politis
dalam organisasi,
d. Dapat membawa wawasan
industri baru.
a. Mungkin orang yang
terpilih akan “cocok”
denga pekerjaan atau
organisasi,
b. Dapat menyebabkan
turunnya semangat bagi
kandidat internal yang
terpilih,
c. “penyesuaian atau waktu
orientasi yang lebih lama.
Dari pemaparan tersebut dapat dikatakan bahwa sumber rekrutmen
guru terbagi menjadi dua yaitu sumber internal dan eksternal. Sumber
internal adalah sumber tenaga kerja yang didapat dari karyawan dalam
sekolah itu sendiri. Sumber internal ini biasanya digunakan untuk
mengangkat status guru dari yang tidak tetap menjadi guru tetap,
pengangkatan jabatan dari guru menjadi wakil kepala sekolah, dan
sebagainya. Kemudian sumber eksternal biasanya dilakukan oleh sekolah
ketika sekolah benar-benar tidak bisa mengambil calon pelamar dari dalam
18
sekolah itu sendiri. Artinya sumber eksternal dilakukan ketika sumber
internal tidak memungkinkan untuk diberdayakan karena guru yang
mengajar sudah mencukupi jam mengajarnya sehingga jika dipaksakan
akan membuat guru tersebut kelebihan jam mengajar. Kedua sumber
tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan masing-
masing sehingga tidak dapat dikatakan manakah sumber yang lebih baik,
sebab penentuan sumber yang lebih baik akan kembali lagi kepada
kebutuhan sekolah.
Sumber-sumber tenaga kerja yang dijadikan sarana antara lain surat
lamaran masuk (walk-in), karyawan kontrak atau tenaga outsourching,
referensi, perguruan tinggi, lembaga pendidikan, memasang iklan di media
massa, memasang iklan di website perusahaan, bursa tenaga kerja, agen
penyedia tenaga kerja, asosiasi profesi, open house, dan lingkungan sekitar
usaha.33 Sumber-sumber rekrutmen lainnya yaitu pelamar langsung,
lamaran tertulis, lamaran berdasarkan informasi orang dalam, iklan,
instansi pemerintah, perusahaan penempatan tenaga kerja, perusahaan
pencari tenaga kerja professional, lembaga pendidikan, organisasi profesi,
serikat pekerja, dan balai latihan kerja milik pemerintah.34
Berdasarkan penjelasan tersebut sumber-sumber rekrutmen terdiri
dari 12 sumber. Pertama, dari surat lamaran masuk (walk-in) artinya
perekrut memilih calon tenaga kerja berdasarkan surat lamaran yang
masuk dan cara ini dilakukan untuk jumlah tenaga kerja yang tidak banyak.
Kedua, karyawan kontrak atau tenaga outsourching digunakan jika sekolah
membutuhkan karyawan yang terlatih dalam jangka waktu tertentu, seperti
penjaga sekolah atau satpam. Ketiga, referensi artinya pencarian tenaga
kerja melalui kenalan dari karyawan dalam sekolah itu sendiri. Keempat,
perguruan tinggi artinya sekolah mendatangi perguruan tinggi yang
memiliki citra baik untuk mendapatkan calon tenaga kerja yang
33 Kasmir, Op.Cit, h. 97-98 34 Sondang P.Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2011), h. 113-125
19
professional. Kelima, lembaga pendidikan biasanya sekolah mencari calon
tenaga kerja di lembaga pendidikan, bisa dari alumni sekolah itu sendiri.
Keenam, memasang iklan di media massa dilakukan sekolah melalui surat
kabar, radio, televisi, dan sebagainya. Ketujuh, memasang iklan di website
sekolah artinya sekolah mencari pelamar dengan memasukan informasi
lowongan terkait posisi yang terbuka di website sekolah sebab sekarang ini
lebih mudah mengakses informasi melalui media online. Kedelapan, bursa
tenaga kerja artinya sekolah harus mampu menarik calon tenaga kerja
ketika sedang berada di bursa tenaga kerja, sebab disini banyak calon
tenaga kerja mulai dari yang pemula sampai yang professional.
Kesembilan, agen penyedia tenaga kerja membuat sekolah lebih mudah
mencari tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhannya sebab di agen ini
ketersediaan tenaga kerja cukup memadai. Kesepuluh, asosiasi profesi
artinya kumpulan tenaga-tenaga ahli dalam bidang tertentu, melalui
asosiasi profesi sekolah akan mendapatkan calon tenaga kerja yang
potensial dibidangnya. Kesebelas, open house artinya sekolah akan
mengadakan rekrutmen secara terbuka dengan memanggil sejumlah
pelamar untuk datang ke sekolah. Terakhir, lingkungan sekitar usaha
artinya sekolah akan mencari tenaga kerja pada masyarakat sekitarnya,
bisa untuk tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sumber-sumber rekrutmen terdiri dari
berbagai macam sumber yang bisa didapatkan sekolah melalui karyawan
internal, seperti promosi ataupun mutasi. Sedangkan sumber rekrutmen
eksternal atau dari luar sekolah. Sumber-sumber rekrutmen ini bisa didapat
melalui berbagai cara seperti dengan referensi, membuka peluang kerja
untuk masyarakat di sekitar area usaha, bekerja sama dengan lembaga
pendidikan dan lembaga pemerintah, dan sebagainya. Selain itu, sumber
rekrutmen dapat dilakukan juga melaui media seperti media massa dan
media online (media sosial, website, dan sebagainya).
6. Kendala Rekrutmen
20
Kendala atau hambatan merupakan hal yang lazim ditemukan dalam
suatu kegiatan, begitu pun dengan kegiatan rekrutmen. Kendala-kendala
dalam rekrutmen perlu diketahui dan dipelajari untuk meminimalisir
kesalahan yang akan terjadi.
Kendala yang biasa dihadapi dalam rekrutmen yaitu kendala yang
bersumber dari organisasi bersangkutan sendiri, kebiasaan para pencari
tenaga kerja sendiri, dan faktor-faktor eksternal yang bersumber dari
lingkungan dimana organisasi bergerak.35 Berbagai penelitian dan
pengalaman banyak orang dalam hal rekrutmen menunjukkan bahwa
kendala yang biasa dihadapi itu dapat mengambil tiga bentuk, yaitu kendala
yang bersumber dari organisasi yang bersangkutan sendiri, kebiasaan para
pencari tenaga kerja, dan faktor-faktor internal organisasi.36 Berdasarkan
pemaparan tersebut dapat dikatakan bahwa kendala rekrutmen terbagi
menjadi tiga yaitu faktor organisasional, kebiasaan perekrut, dan faktor
eksternal. Faktor organisasional termasuk juga didalamnya yaitu kebijakan
organisasi. Faktor ini menjadi penghambat rekrutmen dalam hal kebijakan
organisasi. Kebijakan organisasi yang besar pengaruhnya terhadap kendala
rekrutmen adalah terkait masalah upah atau gaji. Pelamar biasanya memiliki
harapan terkait upah yang akan diterimanya sehingga jika tidak sesuai
dengan harapannya akan menjadi kendala tersendiri. Selain itu, promosi
karyawan juga menjadi kendala karena posisi tersebut akan diisi oleh
karyawan dalam organisasi itu sendiri, tidak membuka lowongan untuk
masyarakat di luar organisasi. Kebijakan tentang status kepegawaian juga
akan menimbulkan kendala dalam proses rekrutmen. Jika pegawai yang
dicari adalah pegawai yang bisa bekerja full time maka sekolah harus dengan
tegas menolak jika ada calon pelamar yang hanya bisa paruh waktu. Pada
dasarnya memang kegiatan rekrutmen harus direncanakan dengan baik dan
secara matang seperti apa karyawan yang dibutuhkan, berapa jumlahnya,
35 Fatah Syukur, Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan, (Semarang: Program
Pascasarjana IAIIN Walisongo Semarang, 2012), h. 73 36 Sondang P. Siagian, Op.Cit, h.103-104
21
apakah akan melakukan promosi atau membuka lowongan, dan sebagainya.
Kebiasaan perekrut yang dilakukan oleh tim adalah dengan menganggap
enteng kegiatan rekrutmen. Sebab tim perekrut sudah pasti adalah tim ahli
dan selalu melakukan kegiatan ini berulang kali, sehingga kebiasaan ini
dapat menjadi buruk jika dibiarkan. Misalnya seorang perekrut melakukan
keselahan namun pada kesempatan berikutnya ia tidak memperbaiki
kesalahan tersebut dan terulang kembali sehingga cita-cita sekolah untuk
mendapatkan tenaga kerja yang berpotensi tidak terpenuhi. Kondisi
lingkungan organisasi menjadi faktor yang dapat mempengaruhi proses
rekrutmen. Kondisi tersebut adalah faktor eksternal yang akan menjadi
penghambat rekrutmen jika sekolah tidak mampu mengelolanya dengan
sebaik mungkin. Faktor eksternal seperti tingkat pengangguran yang
membuat sekolah harus lebih selektif lagi dalam menarik calon tenaga kerja.
Keadaan yang terus berkembang akan membuat keterampilan dan keahlian
yang dibutuhkan sekolah pun akan semakin beragam, namun keadaan
tersebut belum tentu diikuti dengan ketersediaan keahlian atau keterampilan
tersebut tersedia di masyarakat. Peraturan dari pemerintah juga harus
dicermati dalam melakukan rekrutmen agar tidak melanggar peraturan yang
berlaku.
Kendala yang lazim dijumpai dalam rekrutmen yaitu karakteristik
organisasional, citra organisasi, kebijakan organisasional, rencana strategik
dan rencana sdm, kebiasaan perekrut, kondisi eksternal, daya tarik
pekerjaan, dan persyaratan pekerjaan.37 Menurut Veithzal Rivai, kendala
yang sering timbul adalah rencana SDM dan strategi, kesempatan kerja yang
sama, kebiasaan rekruter, persyaratan pekerja, harga pelamar, insentif, dan
kebijakan perusahaan.38 Pada kenyataannya kendala-kendala rekrutmen itu
banyak tetapi yang biasa sekolah temui adalah hal-hal yang telah disebutkan
sebelumnya. Karakteristik organisasional berpengaruh terhadap sistem
rekrutmen, seperti budaya sekolah, visi dan misi sekolah, dan sebagainya.
37 Lijan Poltak Sinambela, Op.Cit, h. 123-125 38 Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Op.Cit, h. 157-158
22
Menjaga citra organisasi merupakan faktor penting yang berpengaruh
terhadap rekrutmen. Melalui citra organisasi yang baik akan membantu
organisasi mendapatkan pelamar lebih banyak dengan kualitas lebih baik.
Kebijakan organisasional akan menjadi acuan organisasi dalam mengambil
keputusan. Dengan adanya kebijakan ini perekrut dapat memutuskan
karyawan seperti apa yang dibutuhkan, menggunakan sistem rekrutmen
seperti apa serta mengevaluasi proses rekrutmen. Rencana strategik lebih
mengarah kepada pengelolaan sistemnya sedangkan rencana SDM akan
menjelaskan terkait pekerjaan mana yang harus diisi, apakah dengan
merekrut dari luar sekolah atau dalam sekolah. Keadaan ini harus
diperhatikan agar rekrutmen yang akan diadakan dapat berjalan sebaik
mungkin. Kebiasaan perekrut menjadi kendala rekrutmen jika perekrut
meneruskan kesalahan di masa lalu dan tidak mau menggunakan alternatif
yang lebih baik karena merasa dirinya sudah terbiasa dengan proses
rekrutmen. Kondisi eksternal perlu dicermati agar tidak terjadi kesalahan
dalam melakukan rekrutmen seperti peraturan-peraturan yang dikeluarkan
pemerintah terkait tenaga kerja. Beberapa pekerjaan yang dianggap kurang
menarik akan membuat organisasi mengalami kesulitan dalam mendapatkan
pelamar. Proses rekrutmen harus mempunya kesepakatan antara pelamar
dengan sekolah, jika pelamar setuju dengan imbalan dan persyaratan yang
organisasi berikan maka organisasi berhak mendapatkan pelamar yang
berkompeten sesuai dengan persyaratan yang ada. Terakhir, kendala yang
biasa ditemui adalah kesempatan kerja yang sama artinya organisasi
melakukan diskriminasi seperti hanya menerima lulusan dari perguruan
tinggi negeri serta hanya menerima dari etnis tertentu.
Pada dasarnya rekrutmen dilakukan untuk mendapatkan calon
pelamar sebanyak-banyaknya sehingga sekolah memiliki peluang untuk
mendapatkan karyawan yang dibutuhkan dan sesuai dengan persyaratan
yang ada. Pentingnya karyawan bagi sekolah membuat proses perekrutan
harus benar-benar diperhatikan. Namun, dalam pelaksanaan rekrutmen
sekolah seringkali mengalami kendala-kendala rekrutmen. Dari berbagai
23
pandangan ahli yang telah disebutkan diatas terkait kendala rekrutmen dapat
disimpulkan bahwa kendala rekrutmen secara garis besar terbagi menjadi
dua, yaitu:
a. Faktor eksternal meliputi peraturan pemerintah, norma yang berlaku,
pengangguran, dan kebiasaan masyarakat di sekitar tempat sekolah
atau organisasi.
b. Faktor internal atau kendala yang berasal dari organisasi sendiri
seperti kebijakan organisasi, karakteristik organisasi, kebiasaan
perekrut, citra organisasi, persyaratan yang dibuat oleh organisasi.
B. Guru
1. Pengertian Guru
Secara etimologis, istilah guru berasal dari Bahasa India yang artinya
orang yang mengajarkan tentang kelepasan dari sengsara.39 Dari
pengertian ini dapat dikatakan bahwa guru merupakan jabatan mulia dan
berat karena tugasnya adalah untuk melepaskan sengsara.
Pendidikan di sekolah tidak terlepas dari sosok seorang guru yang
berperan sebagai informatori, inspiratori, korektor, organisator, fasilitator,
inisiator, pembimbing, demonstrator, pengelola kelas, mediator, motivator,
supervisor, dan evaluator di kelas.40 Guru merupakan satu jabatan yang
memiliki segudang peran yang harus dikuasi sebab guru adalah sosok yang
sangat penting bagi pendidikan di sekolah. Guru harus menjaga sikapnya
karena secara tidak langsung guru adalah role model bagi siswanya. Oemar
Hamalik menyatakan bahwa guru yang terampil mengajar tentu harus pula
memiliki pribadi yang baik dan mampu melakukan social adjustment
dalam masyarakat.41 Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa guru
39 Euis Karwati dan Donni Juni Priansa, Manajemen Kelas (Classroom Management)
Guru Profesional yang Inspiratif, Kreatif, Menyenangkan, dan Berprestasi, (Bandung: Alfabeta,
2014), h.61 40 Mohamad Mustari, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014),
h. 135 41 Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2006), h. 34
24
merupakan pekerjaan yang melekat pada diri sendiri sebab diluar sekolah
guru pun harus mampu untuk melakukan penyesuaian sosial dalam
masyarakat.
Guru merupakan fasilitator utama di sekolah yang berfungsi untuk
menggali, mengembangkan, dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki
oleh peserta didik sehingga ia bisa menjadi bagian dari masyarakat yang
beradab.42 Disebutkan bahwa guru merupakan fasilitaor yang berarti guru
membantu sekelompok siswa dalam memahami pelajaran tanpa
mengambil posisi tertentu dalam diskusi dengan begitu diharapkan siswa
mampu menjadi masyarakat yang beradab di lingkungannya.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa guru
merupakan jabatan yang harus memiliki banyak kompetensi karena guru
akan bertanggung jawab terhadap perkembangan siswa dalam
pembelajaran di sekolah. Guru juga memiliki peranan penting dalam
kesuksesan kegiatan belajar mengajar agar siswa mengerti pelajaran yang
diajarkan di sekolah sehingga siswa mampu beradaptasi dengan
lingkungan di sekitarnya dengan baik. Melihat dari pengertian guru
menurut para ahli bahwa guru banyak dituntut untuk memiliki keahlian
maka guru tidak bisa diisi oleh sembarang orang. Seorang guru harus lulus
standar kualifikasi sebelum resmi menjadi guru agar saat terjun langsung
menghadapi siswa, guru mengetahui apa yang harus dilakukan.
2. Standar Kualifikasi Guru di Indonesia
Standar kualifikasi guru terdiri dari kualifikasi akademik dan
kualifikasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Kualifikasi akademik guru
diatur dalam Undang-undang Guru dan Dosen serta peraturan pemerintah.
Sedangkan kualifikasi KBM menyangkut tiga dimensi yaitu rencana
pengajaran, prosedur mengajar, dan hubungan antar pribadi.43 Jadi dapat
42 Euis Karwati, Op.cit, h. 62 43 Jaja Jahidi, Kualifikasi dan Kompetensi, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pascasarjana, Vol 2,
No 1 (2014), h. 24
25
dikatakan bahwa standar kualifikasi akademik guru berasal dari
pemerintah sedangkan standar kualifikasi KBM yaitu berasal dari
peraturan yang ditetapkan lembaga atau yayasan serta dari pribadi guru
tersebut untuk mampu menguasai kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 Pasal 1 menyatakan bahwa
guru harus memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru
yang berlaku secara nasional. Dalam Undang-undang RI No.14 Tahun
2005 Pasal 8 disebutkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikat, pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.44 Kualifikasi
akademik tersebut diperoleh melalui perguruan tinggi. Dari uraian tersebut
dapat disimpulkan bahwa standar kualifikasi guru menekankan pada guru
untuk mendapatkan pendidikan di bidang sesuai minimal D-IV atau S1 dan
memiliki sertifikat profesi.
Kualifikasi akademik guru yang bisa didapatkan melalui perguruan
tinggi juga bisa didapat melalui model pendidikan bagi guru. Beberapa
model pendidikan bagi guru antara lain yaitu model pendidikan guru
melalui organisasi profesi, supervisi pendidikan, sertifikasi guru,
kualifikasi guru, dan melalui pembinaan.45 Model pendidikan guru melalui
organisasi profesi adalah guru dapat mengikuti organisasi profesi keguruan
agar dapat mengembangkan kompetensinya, seperti PGRI dan MGMP.
Model pendidikan guru melalui supervisi pendidikan bertujuan untuk
meningkatkan kualitas guru melalui berbagai pendekatan yaitu pendekatan
humanistik, kompetensi, dan professional. Model pendidikan guru melalui
sertifikasi dilakukan agar guru benar-benar layak dalam mengajar. Hal ini
dapat ditempuh salah satunya melalui PPG (Pendidikan Profesi Guru).
Model pendidikan guru melalui kualifikasi guru seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya bahwa guru harus lulusan perguruan tinggi minimal
44 Undang-undang, Op.cit, h.7 45 Jejen Musfah, Redesain Pendidikan Guru Teori Kebijakan, dan Praktik, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2015), h.60-67
26
D-IV atau S1 dan sertifikat profesi guru. Model pendidikan guru melalui
pembinaan dilakukan untuk mengambangkan guru agar mampu mengajar
sesuai dengan kurikulum yang sedang berlaku.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kompetensi
dan kualifikasi merupakan dua hal yang harus dipenuhi guru untuk menjadi
guru yang berkompeten. Kedua hal tersebut berbeda namun harus selalu
berdampingan untuk menjadi seorang guru yang berkualitas. Perbedaan
tersebut dapat dilihat pada kompetensi yang lebih mengarah kepada
kemampuan yang harus dimiliki guru sedangkan kualifikasi adalah
pendidikan yang harus didapat guru untuk mendapatkan keahliannya.
3. Standar Kompetensi Guru di Indonesia
Kompetensi guru berperan penting sebagai alat seleksi penerimaan
guru, dalam rangka pembinaan guru, dalam rangka penyusunan kurikulum,
dalam hubungan dengan kegiatan dan hasil belajar siswa, dan kriteria
profesional.46 Peran guru sebagai alat seleksi penerimaan guru yaitu
sebagai acuan untuk administrator dalam memilih guru secara objektif,
apakah guru tersebut mampu untuk mengemban tugas yang diberikan
kepadanya. Peran guru untuk pembinaan ditujukan agar guru mampu untuk
terus meningkatkan kompetensinya mengikuti perkembangan zaman.
Kompetensi guru dalam rangka penyusunan kurikulum harus disusun dan
dirancang sedemikian rupa agar relevan dengan tuntutan kompetensi guru
secara umum. Kompetensi guru dalam hubungan dengan kegiatan dan
hasil belajar siswa mengharuskan guru untuk memiliki kompetensi dalam
menciptakan suasana belajar yang efektif dan menyenangkan sehinggal
hasil belajar siswa pun bagus.
Kompetensi guru berguna untuk membentuk siswa yang
berpengetahuan hingga mampu mengatasi masalah yang dihadapi dalam
kehidupannya kelak sangatlah diperlukan guru professional.47 Melalui
46 Oemar Hamalik, Op.cit, h. 35-36 47 Mohamad Mustari, Op.cit, h.138
27
kompetensi yang dimiliki, guru dapat membentuk siswa menjadi pribadi
yang lebih baik.
Kompetensi guru berdasarkan UU RI No.20 Tahun 2003 Pasal 10
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional. Kompetensi pedagogik guru
menekankan kepada interaksi guru dengan siswa dalam proses
pembelajaran. Diluar proses pembelajaran, seorang guru harus mampu
bertindak sesuai dengan norma yang berlaku serta memiliki kepribadian
yang baik, inilah yang dinamakan dengan kompetensi kepribadian.
Kompetensi sosial yang harus dimiliki guru adalah guru harus mampu
berkomunikasi secara baik, tidak diskriminatif, dan selalu objektif
terhadap sesame guru maupun siswa. Terakhir, kompetensi professional
yang menuntut guru untuk dapat menguasi dan mengembangkan materi
pembelajaran.
Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru
merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan tugasnya.
Kompetensi guru akan menjaga guru dari perbuatan-perbuatan yang
dilarang dan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran.
C. Strategi Rekrutmen Guru
Strategi adalah kerangka rencana atau cara yang akan menuntun sekolah
dalam melakukan rekrutmen guru. Strategi rekrutmen tidak semata-mata
digunakan hanya sekedar mengisi kekosongan posisi saja, tetapi harus fokus
terhadap apa yang dibutuhkan oleh sekolah sehingga sekolah mampu
memanfaatkan peluang untuk mendapatkan guru yang berkualitas dari sekian
banyak pelamar. Maka dari itu, strategi rekrutmen guru adalah cara untuk
melakukan mencari, menemukan, mengadakan, dan menarik guru sebanyak-
banyaknya sehingga sekolah mendapatkan calon guru yang berkualitas,
berkompeten, dan berdedikasi tinggi.
28
Dalam lingkup pendidikan, rekrutmen sumber daya manusia lebih
banyak difokuskan pada pengadaan guru di sekolah. Beberapa alasan yang
menjadi dasar perlunya kegiatan rekrutmen guru di suatu sekolah sebagai
berikut: perluasan sekolah, keluarnya guru, adanya mutasi, dan pengadaan atau
pendirian sekolah baru.48 Rekrutmen pada lembaga pendidikan identik dengan
pengadaan guru sebab selain siswa guru adalah sumber penting yang harus ada
untuk mendirikan sekolah. Dalam pelaksanaannya, rekrutmen di sekolah
melibatkan kepala sekolah dan guru yang telah ada. Perluasan sekolah akan
meningkatkan daya tampung siswa pula, jika keadaan seperti ini berarti
sekolah membutuhkan guru sehingga terjadilah proses rekrutmen. Adanya
mutasi maupun adanya guru yang keluar karena tidak puas dengan sekolah
mengakibatkan kekosongan posisi sehingga sekolah perlu melakukan
rekrutmen. Oleh karena itu perlu dilakukannya strategi rekrutmen guru mulai
dari perencanaan sumber daya manusia, tanggung jawab organisasi sehingga
ada pembagian tugas yang jelas, strategi kebijakan rekrutmen agar kebijakan
yang digunakan sesuai dengan hal-hal yang sebelumnya telah direncanakan,
serta metode rekrutmen yang akan digunakan.
Berikut ini akan dijabarkan mengenai strategi rekrutmen SDM yang
dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut.
48 Nurul Ulfatin dan Teguh Triwiyanto, Manajemen Sumber Daya Manusia Bidang
Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h. 50-51
29
Perenecanaan SDM
- Berapa kebutuhan SDM?
- Kapan dibutuhkan SDM?
- Spesifikasi seperti apa yang dibutuhkan?
- Apa perbedaan tujuan yang harus ditemukan?
Tanggung Jawab Organisasi
- Staf SDM
- Manager Operasional
Strategi Kebijakan Rekrutmen
- Berbasis organisasional atau outsourcing
- Rekrutmen saat ini dan citra
- Pelatihan perekrut
- Tetap atau staff yang fleksibel
- Pertimbangan Keberagaman
- Memilih sumber rekrutmen
Metode Perekrutan
- Metode internal
- Berbasis Internet
- Metode Eksternal
Gambar 2.149
Strategi Rekrutmen
1. Perencanaan SDM
Perencanaan SDM adalah proses menganalisis dan mengidentifikasi
kebutuhan dan kemampuan SDM sehingga organisasi bisa menemukan
SDM secara objektif. Rencana SDM dibuat untuk menggeser karyawan di
dalam organisasi, memberhentikan atau mengurangi jumlah karyawan,
melatih kembali karyawan yang ada, atau menambah jumlah karyawan di
49 Robert L. Mathis dan John H. Jackson, Op.cit, h. 195
30
area tertentu. Dalam melakukan perencanaan rekrutmen, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan sehingga mencapai strategi dan rencana rekrutmen.
Proses perencanaan rekrutmen dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 2.2
Proses Perencanaan Rekrutmen
Dari gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa hal pertama yang harus
dilakukan oleh organisasi dalam melakukan perencanaan yaitu meninjau
tujuan dan strategi organisasi. Kemudian hasil dari tinjauan tersebut dapat
berupa memindai lingkungan eksternal atau menilai tenaga kerja internal.
Kedua hal tersebut kemudian berkembang menjadi analisis pekerjaan. Jika
31
organisasi mendalami sumber eksternal maka analisis pekerjaan yang
dihasilkan adalah identifikasi kebutuhan organisasi yang akhirnya menjadi
rumusan strategi dan rencana SDM. Sedangkan sumber internal akan
menentukan orang yang tersedia dalam organisasi sehingga bisa
merumuskan strategi dan rencana SDM.
Perencanaan sumber daya manusia pendidikan dapat dilihat mulai
dari tingkat makro sampai dengan tingkat mikro. Perencanaan yang
bersifat makro dilihat dari skala nasional sampai dengan daerah atau
regional. Sedangkan yang bersifat mikro dapat dilihat dari perencanaan
pada tingkat local sampai tingkat kelembagaan atau institusional.50
Perencanaan akan menuntun sekolah untuk menghasilkan suatu
keputusan. Maka dari itu, perencanaan rekrutmen yang baik harus mampu
menjawab pertanyaan-pertanyaan berapa kebutuhan guru? Kapan guru
tersebut dibutuhkan? Spesifikasi guru seperti apa yang dibutuhkan?.
2. Tanggung Jawab Organisasi
Peran dan tanggung jawab organisasi dalam proses rekrutmen
dipegang oleh staff SDM dan manajer. Mereka memiliki peran dan
tanggung jawab masing-masing dalam melakukan rekrutmen, dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 2.2
Tanggung Jawab Perencanaan SDM51
Staff SDM Manajer
1. Berpartisipasi dalam proses
perencanaan SDM untuk
keseluruhan organisasi.
2. Mengidentifikasi strategi SDM.
1. Identifikasi kebutuhan penawaran
dan permintaan untuk setiap divisi
/ departemen.
50 Nurul Ulfatin dan Teguh Triwiyanto, Op.cit, h. 32-33 51 Robert L. Mathis dan John H. Jackson, Op.cit, h. 46
32
3. Mendesain sistem data untuk
perencanaan SDM.
4. Mengkompilasi dan menganalisis
data dari manajer tentang
kebutuhan pegawai.
5. Mengimplementasikan
perencanaan SDM setelah di
setujui oleh pimpinan.
2. Meninjau atau membahas
informasi perencanaan SDM
dengan spesialis SDM.
3. Mengintegrasikan rencana SDM
dengan rencana departemen.
4. Mengawasi rencana SDM untuk
mengidentifikasi perubahan yang
diperlukan.
5. Meninjau rencana suksesi
karyawan yang terkait dengan
rencana SDM.
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa pekerjaan staff SDM
lebih menekankan kepada pengimplementasian perencanaan rekrutmen,
yang mana dalam pelaksanaan tersebut memerluka persetujuan atasan yaitu
manajer. Jadi dapat dikatakan bahwa staff SDM adalah yang menjalankan
perencanaan, sedangkan manajerlah yang bertanggung jawab dan
mengontrol proses tersebut.
Peran dan tanggung jawab dalam program rekrutmen sumber daya
manusia pendidikan mencakup: (a) oeran dan tanggung jawab pemerintah
daerah, (b) peran dan tanggung jawab administrator sekolah, (c) peran dan
tanggung jawab komite atau dewan pendidikan.52 Peran dan tanggung jawab
pemerintah daerah yaitu dengan mengunjungi daerah-daerah yang
membutuhkan tenaga pendidik. Dari hasil kunjungan tersebut, pemerintah
daerah akan membuat kesimpulan apakah rekrutmen guru yang akan
dilakukan harus besar-besaran atau tidak. Pemerintah daerah bertanggung
jawab penuh terhadap program rekrutmen yang dilakukannya termasuk
didalamnya biaya, kebijakan yang harus diperhatikan, dan
mempertibangkan nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat yang dikumpulkan
52 Nurul Ulfatin dan Teguh Triwiyanto, Op.cit, h.55
33
oleh komite atau dewan pendidikan. Komite atau dewan pendidikan
bertanggung jawab untuk berkontribusi dalam program rekrutmen, misalnya
dengan membantu menyebarkan informasi terkait lowongan guru. Selain
itu, komite atau dewan pendidikan juga harus membentuk tim untuk
rekrutmen. Tim rekrutmen inilah yang nantinya akan turun ke lapangan
untuk mendapatkan calon guru. Administrator sekolah yang akan
melaksanakan kegiatan rekrutmen guru.
3. Strategi Kebijakan Rekrutmen
Pada gambar 2.1 dijelaskan bahwa strategi kebijakan rekrutmen di
dalamnya meliputi strategi kebijakan rekrutmen berbasis organisasional
atau outsourcing, kehadiran dan citra dalam rekrutmen, pelatihan perekrut,
tetap atau staff yang fleksibel, EEO/Pertimbangan Keberagaman, dan
memilih sumber rekrutmen.
Strategi kebijakan rekrutmen berbasis organisasi atau outsourcing
adalah hal penting yang harus ditentukan sekolah. Melalui kebijakan ini
sekolah nantinya akan menyesuaikan kebutuhan karyawannya melalui
organisasi sendiri atau dengan menggunakan jasa outsourcing. Rekrutmen
adalah proses yang memakan waktu lama. Pegawai yang biasanya menjadi
penanggung jawab dalam rekrutmen adalah Staff SDM dan manajer. Seperti
yang sudah dikatakan jika rekrutmen dilakukan oleh organisasi sendiri,
maka membutuhkan waktu yang lama sehingga pekerjaan lain di luar
rekrutmen staff SDM dan manajer pun akan terhambat. Maka dari itu,
terdapat pilihan lain yaitu outsourcing yang digunakan untuk beberapa
posisi. Keputusan ini harus menjadi pertimbangan organisasi untuk
melakukan rekrutmen, apakah rekrutmen yang akan dilakukan berbasis
organisasi atau outsourcing. Dalam dunia pendidikan, strategi kebijakan
rekrutmen lebih dominan dilakukan berbasis organisasi.
34
Employment branding dan citra organisasi adalah hal krusial untuk
calon perekrut dan masyarakat di luar sana terkait brand atau nama baik
organisasi mereka tersebut apakah dipandang baik atau buruk. Organisasi
yang memiliki citra baik akan mudah mendapatkan calon pelamar ketika
membuka lowongan dan sebaliknya. Begitu pun dengan sekolah yang harus
memperbaiki dan menjaga agar citranya baik sehingga memudahkan
sekolah dalam menemukan guru yang sesuai dengan kuaifikasinya.
Proses berkelanjutan adalah rekrutmen yang dilakukan setiap tahun,
sedangkan rekrutmen intensif adalah rekrutmen yang dilakukan untuk
periode jangka pendek. Citra organisasi menjadi faktor penentu dalam
rekrutmen, organisasi perlu mendapatkan citra yang baik di mata pegawai
dan masyarakat untuk memudahkan proses rekrutmen.
Pelatihan perekrut adalah hal penting lain yang harus diperhatikan
sekolah. Pelatihan perekrut berguna untuk mengurangi kebiasaan-kebiasaan
perekrut yang dapat menghambat kegiatan rekrutmen. Kesalahan yang
dilakukan perekrut terjadi karena kebiasaannya merekrut sehingga metode
yang digunakan tidak berkembang mengikuti zaman. Hal ini menyangkut
apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh perekrut,
teknik wawancara, kemampuan komunikasi, pengetahuan, kesesuaian
bahasa, dan lain sebagainya. Sebagai salah satu lembaga yang selalu
mengadakan rekrutmen, sekolah harus memperhatikan kebiasaan para
perekrut untuk mendapatkan calon guru yang sesuai kualifikasinya.
Tetap atau staff yang fleksibel. Karyawan tetap terbagi menjadi dua
yaitu karyawan tetap penuh waktu dan paruh waktu. Karyawan tetap disebut
juga karyawan tradisional. Staff fleksibel juga terbagi menjadi dua yaitu
pekerja sementara dan kontraktor independen. Pekerja sementara biasanya
mempekerjakan anggota staf sementara mereka sendiri atau kontrak dengan
agen-agen yang memasok pekerja sementara berdasarkan tarif per hari atau
tarif per minggu. Sedangkan kontraktor independen adalah pekerja yang
melakukan layanan spesifik berdasarkan kontrak. Kontraktor independen
35
digunakan di sejumlah bidang, termasuk pemeliharaan gedung, keamanan,
periklanan, dan lainnya.
EEO (Equal Employment Opportunity) atau pertimbangan
keberagaman ini digunakan untuk memastikan bahwa keputusan rekrutmen
memenuhi pertimbangan keanekaragaman. Mulai dari iklan lowongan,
target rekrutmen, pelatihan untuk perekrut sampai pemenuhan tenaga kerja
harus berlandaskan pada EEO. Dengan adanya EEO ini organisasi akan
mendapatkan pegawai dengan latar belakang yang bervariasi.
Seperti yang telah dijelaskan bahwa sumber rekrutmen yaitu sumber
internal dan external. Organisasi harus mengetahui strategi apa yang
digunakan untuk menarik sumber rekrutmen, apakah menggunakan sumber
internal jika memiliki kualifikasi yang cukup ataukah harus menggunakan
sumber external. Sebab kedua sumber tersebut memiliki kekurangan dan
kelebihan masing-masing, organisasilah yang harus menyesuaikan dengan
kebutuhannya.
4. Metode penarikan
Metode rekrutmen adalah cara-cara yang digunakan dalam menarik
pelamar. Metode ini bergantung pada sumber yang akan digunakan dalam
rekrutmen apakah sumber internal yang menggunakan metode promosi
terhadap karyawan dalam organisasi tersebut, sumber eksternal yang berarti
rekrutmen diperuntukkan untuk masyarakat di luar sana, atau berbasis
internet yang memanfaatkan internet untuk menarik calon karyawan. Hal
penting dalam tahap metode penarikan adalah organisasi harus mengatahui
kebutuhan tenaga kerjanya bersumber dari dalam atau luar organisasi.
Metode rekrutmen internal berarti organisasi menggunakan tenaga
kerja dari organisasi itu sendiri. Metode ini dapat digunakan dengan
menempelkan pemberitahuan pada papan pengumuman, pengumuman
lisan, penelitian riwayat kerja karyawan (personnel records), penelitian
daftar promosi berdasarkan kinerja, melakukan pemeringkatan dari kegiatan
36
penilaian, dan melakukan pengecekan daftar senioritas.53 Dapat dikatakan
bahwa metode ini bertujuan untuk menaikan kedudukan jabatan karyawan.
Metode rekrutmen eksternal bersumber dari luar perusahaan antara
lain karyawan datang sendiri (walk-in applicant), rekomendasi dari
karyawan dalam perusahaan, iklan di media massa, serikat pekerja,
perusahaan-perusahaan tenaga kerja, lembaga pemerintah, lembaga
pendidikan, perusahaan lain, internet, dan open house.54 Metode ini akan
memberikan ide-ide baru dari karyawan karena keberagamannya.
Karyawan datang sendiri ke sekolah adalah metode rekrutmen yang
digunakan sekolah dengan memberikan arahan kepada calon pelamar untuk
langsung datang ke tempat yang telah ditentukan. Metode ini biasanya tidak
memakan waktu lama namun rentan terjadi penipuan atau calo.
Rekrutmen melalui lembaga pendidikan dapat dilakukan dengan
bekerjasama dengan perguruan tinggi dan universitas serta melalui program
pengembangan karir dengan sekolah, khusunya SMK.
Serikat buruh adalah sumber tenaga kerja yang baik untuk organisasi
karena biasanya tenaga kerja yang didapat dari serikat buruh sudah
berpengalaman dan bahkan ada yang bersertifikat. Agensi pegawai dan
headhunter adalah agensi yang mengumpulkan dan menyaring karyawan
untuk beberapa jabatan tertentu yang kemudian akan dihubungkan antara
organisasi dengan pelamar. Sumber kompetetif ini digunakan organisasi
untuk merekrut calon tenaga kerja professional.
Sumber media baik cetak maupun elektronik dijadikan organisasi
sebagai sumber untuk menyebarkan informasi terkait lowongan yang
terbuka kepada masyarakat. Karena menggunakan media ini memakan
waktu lama dan biaya yang cukup besar, untuk itu organisasi harus benar-
benar menyaring karyawan yang mampu bertahan dan memiliki kinerja
yang baik.
53 Suwatno dan Donni Juni Priansa, Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan
Bisnis, (Bandung: Alfabeta, cv, 2013), h. 72 54 Wilson Bangun, Op.Cit, h. 148
37
Menarik calon pegawai melalui job fair dan acara khusus dapat
menarik calon pegawai yang lebih bervariasi. Merekrut dengan metode ini
cocok untuk organisasi yang membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah
banyak. Metode perekrutan kreatif tidak terpacu pada metode formal
lainnya. Metode ini cenderung bebas sebab tujuan menggunakan metode ini
adalah agar organisasi bisa mengumpulkan pelamar yang memenuhi syarat
sehingga kekosongan jabatan di organisasi tersebut tidak berlangsung lama.
Contoh metode perekrutan kreatif ini menggunakan speaker atau pengeras
suara kemudian berkeliling di jalanan dengan mobil yang ditempeli spanduk
iklan lowongan pekerjaan.
Terakhir, metode rekrutmen berbasis internet. Metode ini
menggunakan beberapa situs di internet, yang paling umum adalah papan
kerja internet, situs web professional atau karir, dan situs web sekolah.
Papan kerja internet adalah situs yang menyediakan tempat untuk organisasi
mengiklankan lowongan yang sedang terbuka, seperti monster, jobstreet,
jobindo.com. Situs web professional atau karir adalah situs yang
menyediakan tempat untuk masyarakat menginformasikan tentang profil
dirinya yang dibutuhkan dalam dunia kerja, seperti linkedIn. Situs web
sekolah biasanya menampilkan lowongan pekerjaan yang sedang terbuka,
hal ini juga dapat menghindari penipuan yang kemungkinan terjadi.
Dalam dunia pendidikan, jika menggunakan metode rekrutmen
internal cukup sulit jika sekolah memang benar-benar kekurangan guru
sebab jika dipaksakan menggunakan rekrutmen internal maka akan
membuat guru kelebihan jam mengajar. Jika menggunakan metode
eksternal maka harus memperhatikan dengan baik prosedur pelamarannya
apakah melalui online atau manual. Pada intinya kedua prosedur tersebut
harus memperhatikan prosedur dan persyaratannya dengan jelas agar tidak
membuat pelamar bingung.
Dari berbagai pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi
rekrutmen guru merupakan rencana yang berisikan tahapan-tahapan untuk
mendapatkan calon guru dalam kurun waktu tertentu. Tahapan tersebut
38
tidak hanya dilakukan oleh sekolah, begitu pun dengan sekolah. Sekolah
harus memperhatikan strategi rekrutmen agar calon guru yang didapat
lebih berkompeten, berdedikasi tinggi, dan mampu beradaptasi dengan
lingkungan sekolah.
D. Penelitian Yang Relevan
Dari hasil penulusuran penelitian terdahulu, diperoleh beberapa masalah
yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, yaitu:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Yuniarti dari Universitas Islam Negeri
Raden Fatah Palembang pada tahun 2011 dengan judul “Strategi Rekrutmen
Guru dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMA Nadhlatul Ulama
(NU) Palembang” Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif. Penelitian ini memiliki dua variabel yang menghubungkan
hubungan antara strategi rekrutmen guru dengan meningkatkan mutu
pendidikan. Sedangkan, penelitian yang akan penulis lakukan
menggunakan metode kualitatif dan memfokuskan penelitian pada strategi
apa saja yang dilakukan oleh yayasan untuk mendapatkan guru. hasil dari
penelitian ini adalah strategi rekrutmen guru dalam meningkatkan mutu
pendidikan di SMA NU Palembang perlu melakukan perbaikan karena cara
rekrutmen guru yang dilakukan masih terbatas, baik cara rekrutmen internal
maupun eksternal.
2. Dwi Utami dalam tesisnya tahun 2016 dari IAIN Surakarta yang berjudul
“Manajemen Rekrutmen Tenaga Pendidik dalam Peningkatan Kualitas
Pendidikan di SD Ta’mirul Islam Surakarta”. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif yang berfokus pada rekrutmen guru yang tidak hanya
untuk guru baru tetapi komponen guru baru dan guru lama yang selalu di
kontrol untuk peningkatan kualitas pendidikan. Hasil dari penelitian ini
menjelaskan bahwa manajemen rekrutmen yang dilakukan SD Ta’mirul
Islam meliputi perencanaan rekrutmen, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan rekrutmen.
39
3. Sulistriani Sari dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
pada tahun 2019 dalam skripsinya yang berjudul “Strategi Rekrutment
Tenaga Pendidik dan Kependidikan di SMA Muhammadiyah 25
Pamulang”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil dari
penelitian ini adalah strategi rekrutmen tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan di SMA Muhammadiyah 25 Pamulang terbagi menjadi enam
tahapan yaitu perencanaan, pengumuman rekrutmen, seleksi administrasi,
pemanggilan kandidat, seleksi, dan pengumuman kelulusan.
4. Skripsi Mahda Aulia Syafiq dari Universitas Islam Indonesia tahun 2018
yang berjudul “Strategi Rekrutmen di Hotel Inna Garuda Malioboro
Yogyakarta”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Fokus
penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana perencanaan,
implementasi, dan evaluasi yang dilakukan dalam proses rekrutmen di Inna
Garuda. Hasil dari penelitian ini yaitu strategi rekrutmen yang dilakukan
bersifat sentralisasi atau terpusat yang dilakukan melalui berbagai tahapan
yaitu proses perumusan dengan mengidentifikasi visi, misi, dan tujuan
perusahaan, melakukan analisis SWOT, menentukan target perusahaan,
menetapkan kebutuhan rekrutmen departemen, menilai sumber yang
dibutuhkan, dan formulasi strategi.
5. Skripsi Putri Mulyaningsih dari Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2016 yang berjudul ”Peningkatan Kualitas Guru
Melalui Strategi Rekrutmen dan Seleksi Guru di MA Ponpes Darul
Muttaqien Parung-Bogor”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif.
Hasil dari penelitian ini yaitu pelaksanaan rekrutmen dan seleksi di MA
Ponpes Darul Muttaqien sudah cukup baik meliputi perencanaan,
pengumuman, pelamaran, penjaringan calon, tes rekrutmen, pengumuman
kelulusan dan pengangkatan. Tetapi pada tahap seleksi masih ditemukan
masalah seperti pelamar yang datang tidak menyiapkan berkas yang lengkap
atau pelamar sulit dihubungi ketika lolos tahap pemberkasan.
Tujuan untuk mengkaji penelitian terdahulu yaitu agar penelitian dengan
judul “Strategi Rekrutmen Guru di Yayasan Al-Hasra” terhindar dari duplikasi dan
40
plagiasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berfokus pada strategi
rekrutmen guru yang dilakukan di SMA Al-Hasra Depok yaitu perencanaan SDM,
tanggung jawab organisasi, strategi kebijakan rekrutmen, dan metode penarikan.
E. Kerangka Berfikir
Dalam penelitian ini yang diteliti oleh penulis adalah untuk mengetahui
bagaimana strategi Yayasan Al-Hasra untuk mendapatkan guru baru atau melihat
adakah program rekrutmen guru yang digunakan. Penelitian ini berdasarkan pada
kerangka berfikir sebagai berikut :
Input Proses Output
Rekrutmen guru adalah proses penting untuk mendapatkan calon-calon
guru potensial yang diinginkan sekolah. Rekrutmen guru dilakukan agar
sekolah memiliki tenaga pendidik yang berkualitas. Guru yang berkualitas
akan mampu memenuhi kualifikasi dan kompetensi yang harus dimilikinya.
Banyaknya peran guru di sekolah seperti meningkatkan kualitas pembelajaran,
Masalah
1. Dibutuhkan waktu yang lama
untuk mendapatkan guru
yang berkompeten.
2. Sekolah masih menerima
guru yang bukan dari jurusan
pendidikan.
3. Penyebaran informasi terkait
lowongan guru masih
terbatas.
4. Masih banyak guru yang
berstatus tidak tetap.
5. Sekolah belum bekerja
sama dengan perguruan
tinggi.
Strategi
1. Perencanaan
rekrutmen.
2. Tanggung jawab
sekolah.
3. Strategi kebijakan
rekrutmen.
4. Metode rekrutmen.
Hasil
Mendapatkan guru
yang professional
sesuai dengan
kriteria yang
diinginkan melalui
proses rekrutmen.
41
menilai proses dan hasil belajar, disiplin, bersikap adil, dan masih banyak lagi
peran guru membuat sekolah harus mampu mendapatkan guru yang
berkompeten dalam melaksanakan tugasnya sehingga dapat memenuhi baik
tujuan, visi, dan bahkan misi sekolah. Strategi rekrutmen guru harus dilakukan
melalui perencanaan yang matang. Jika sekolah melakukan proses rekrutmen
guru tanpa perencanaan yang baik, maka guru yang didapat pun akan sulit
untuk memenuhi cita-cita sekolah maupun negara.
Pada kenyataan di lapangan, masih banyak sekolah yang mengabaikan
proses rekrutmen ini. Sekolah menganggap bahwa proses rekrutmen hanyalah
sekedar mengisi kekosongan posisi atau jabatan secepat mungkin tanpa
melalui strategi perekrutan yang berkualitas. Hal ini terjadi sebab merekrut
guru dengan strategi yang berkualitas membutuhkan waktu yang lama karena
harus melalui berbagai tahap, selain itu biaya yang dibutuhkan tidak sedikit.
42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Lokasi yang menjadi tempat penelitian ini yaitu SMA Al-Hasra,
yang terletak di Jl. Raya Ciputat – Parung KM. 24, Kel. Bojongsari Baru,
Kec. Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat.
2. Waktu penelitian
Tabel 3.1
Rincian Kegiatan Penelitian
No Jenis
Kegiatan
Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep
1 Studi
Pendahuluan
2 Penyerahan
Surat Izin
Penelitian
3 Wawancara
dengan
bagian
kepegawaian,
kepala
sekolah, dan
guru.
43
4 Penyusunan
hasil
penelitian
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Istilah penelitian kualitatif
dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh
melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya.55 Penelitian yang akan
penulis lakukan tidak dapat dijelaskan dengan angka atau statistik, maka dari
itu penulis menggunakan metode kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif
adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara utuh
dan mendalam tentang realitas sosial dan berbagai fenomena yang terjadi di
masyarakat yang menjadi subjek penelitian sehingga tergambarkan ciri,
karakter, sifat, dan model dari fnomena tersebut.56 Melalui penelitian ini,
penulis akan menjelaskan secara lengkap terkait strategi rekrutmen guru yang
dilakukan di SMA Al-Hasra.
Metode kualitatif digunakan untuk memahami situasi sosial secara
mendalam, sesuai dengan keadaan yang ada di lapangan. Metode ini tidak
memuat angka pasti, melainkan menjelaskan melalui kata-kata. Adapun data
yang didapatkan berasal dari hasil wawancara dan analisis dokumen.
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh.
Sumber data terbagi menjadi 3P yaitu person, place, dan paper. Person
merupakan sumber data berupa orang, place merupakan sumber data berupa
55 Anselm Strauss dan Juliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta:
Pustakapelajar, 2009), h.4 56 Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan Jenis, Metode, dan Prosedur, (Jakarta: Prenada
Media Group, 2013) h. 47
44
tempat, dan paper merupakan sumber data berupa symbol.57 Person atau
sumber data berupa orang yang penulis butuhkan yaitu Kepala Sekolah, Wakil
Kepala Sekolah, Tim Rekrutmen, dan Guru. Place atau sumber data berupa
tempat yaitu SMA Al-Hasra Depok, dan paper atau sumber data berupa symbol
yang penulis butuhkan yaitu pedoman rekrutmen di SMA Al-Hasra Depok.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang
mengharuskan peneliti bertemu langsung dengan narasumbernya melalui
tanya jawab. Penelitian ini akan melakukan wawancara kepada Kepala
dan Wakil Kepala Yayasan, Kepala Sekolah, Tim Rekrutmen, Tata
Usaha, dan Guru.
2. Studi Dokumen
Data yang diperoleh dari metode ini berupa cuplikan, kutipan, atau
penggalan-penggalan dari catatan-catatan organisasi, klinis, atau
program; memorandum-memorandum; korespondensi; terbitan dan
laporan resmi buku harian pribadi; dan jawaban tertulis yang terbuka
terhadap kuesioner dan survei.58 Studi dokumen merupakan teknik
pendukung dalam penelitian dengan metode kualitatif berupa persyaratan
tertulis dalam rekrutmen guru di SMA Al-Hasra.
E. Instrumen Pengumpulan Data
Penelitian ini melakukan wawancara dengan Ketua Yayasan, Kepala
Sekolah, Tim Rekrutmen, Tata Usaha, dan Guru. Instrumen ini digunakan
untuk memperoleh data kepada pihak yang terlibat langsung pada rekrutmen
57 Suharisimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT
Rinneka Cipta, 2002), h. 107 58 Bagong Suyanto dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif
Pendekatan Edisi Ketiga, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), h.186
45
guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMA Al-Hasra. Berikut
pedoman yang digunakan sebagai panduan dalam melakukan wawancara:
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Wawancara
No. Dimensi Sub Dimensi Responden
1. Strategi
rekrutmen guru
1. Perencanaan rekrutmen
(persyaratan,
pembentukan tim
rekrutmen, analisis
pekerjaan, jadwal
rekrutmen).
2. Tanggung jawab sekolah
(pihak-pihak yang
berperan dalam proses
rekrutmen)
3. Strategi kebijakan
rekrutmen (kebijakan
umum dan khusus seperti
apa yang digunakan
sekolah)
4. Metode rekrutmen
(metode internal atau
metode eksternal)
Ketua Yayasan
Kepala Sekolah
Tim Rekrutmen
Tata Usaha
Guru
2. Kendala
rekrutmen guru
1. Faktor organisasional
2. Kebiasaan pencari tenaga
kerja
3. Kondisi eksternal
4. Citra organisasi
5. Persyaratan pekerjaan
Direktur Yayasan
Kepala Sekolah
Tim Rekrutmen
Tata Usaha
Guru
46
3. Solusi kendala
rekrutmen
1. Faktor organisasional
2. Kebiasaan pencari tenaga
kerja
3. Kondisi eksternal
4. Citra organisasi
5. Persyaratan pekerjaan
Direktur Yayasan
Kepala Sekolah
Tim Rekrutmen
Tata Usaha
Guru
Tabel 3.3
Daftar Ceklis Studi Dokumen
No Dokumen Ada Belum
Ada
Ket.
1 Sejarah SMA Al-Hasra
2 Profil SMA Al-Hasra
3 Visi dan Misi SMA Al-Hasra
4 Struktur Organisasi SMA Al-Hasra
5 Data Guru di SMA Al-Hasra
6 Data jumlah siswa beserta rombongan belajar
7 Data sarana dan prasarana
8 SK rekrutmen guru
F. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.
47
Dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di
lapangan bersamaan dengan pengumpulan data.59
1. Reduksi Data
Mereduksi data digunakan untuk memilih hal-hal penting yang
berkaitan dengan penelitian. Reduksi data akan memudahkan peneliti dalam
mengumpulkan data.
2. Penyajian Data
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya. Yang paling
sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah
dengan teks yang bersifat naratif.
3. Pembahasan Data
Pembahasan data ini dilakukan untuk menguraikan data-data penelitian
sehingga penelitian ini dapat dipahami.
4. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan baru yang
sebelumnya belum pernah ada. Melalui kesimpulan ini data yang di dapat
dari penelitian akan ditarik garis besarnya sehingga menjadi suatu
kesimpulan.
59 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2011), h. 245
48
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dapat disimpulkan bahwa
strategi rekrutmen guru di SMA Al-Hasra sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari
strategi rekrutmen yang digunakan sudah berjalan sesuai dengan teori yaitu:
1. Strategi rekrutmen guru yang dilakukan sudah memenuhi standar
strategi rekrutmen yang professional dan terbuka. Mulai dari
perencanaan SDM yang terdiri dari analisis kebutuhan, penyusunan
persyaratan, dan prosedur pelaksana. Tanggung jawab organisasinya
juga sudah jelas antara tim rekrutmen sekolah dengan pimpinan sekolah
yaitu kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum.
Dimana peran tim rekrutmen sebagai pelaksana dan pimpinan sekolah
sebagai penanggung jawab. Selanjutnya strategi kebijakan rekrutmen
yang digunakan secara organisasional dan selalu mempertimbangkan
keberagaman membuat sekolah mendapatkan guru dengan latar
belakang yang beragam. Terakhir, metode rekrutmen guru yang
digunakan pun sudah sesuai dengan sumber yang digunakan.
2. Kendala yang terjadi ketika melakukan rekrutmen yaitu sekolah sulit
mencari pelamar yang jurusannya linear sehingga rekrutmen guru
membutuhkan waktu yang lama. Jarak sekolah juga sering kali menjadi
pertimbangan para pelamar, bahkan terkadang ada pelamar yang sudah
diterima namun keberatan karena jarak sekolah yang jauh dari tempat
tinggalnya. Selain itu penyebaran informasi yang dilakukan sekolah
masih terbatas. Sekolah belum benar-benar memanfaatkan internet
untuk menyebarkan informasi lowongan yang sedang terbuka.
3. Solusi yang dilakukan sekolah terhadap kendala yang terjadi yaitu 1)
sekolah akan mencari jurusan yang mendekati dengan jurusan yang
sedang dibutuhkan, misalnya sekolah membutuhkan guru sejarah maka
72
49
sekolah akan menerima pelamar dari jurusan IPS, 2) Sekolah biasanya
memilih pelamar yang jarak rumah dengan sekolahnya tidak begitu jauh
sehingga meminimalisir guru yang berhenti karena keberatan dengan
jarak sekolah, dan 3) Sekolah menyebarkan informasi melalui sosial
media karena saat ini orang-orang lebih banyak menggunakan
waktunya untuk berselancar di sosial media.
B. Saran
Berdasarkan pada hasil penelitian yang penulis peroleh, untuk
meningkatkan strategi rekrutmen guru di SMA Al-Hasra, maka penulis akan
memberikan saran:
1. Strategi rekrutmen yang dilakukan sudah baik dan akan lebih baik pula
jika tim rekrutmen memiliki struktur organisasi kegiatan rekrutmen.
2. Karena rekrutmen yang berjalan sudah jelas alur kegiatannya, alangkah
baiknya jika tim rekrutmen bekerja sama dengan sekolah untuk
membuat pedoman rekrutmen.
3. Jika sekolah menerima guru yang bukan dari jurusan pendidikan, ada
baiknya sekolah menyediakan atau mewajibkan guru tersebut untuk
mengikuti Pendidikan Profesi Guru.
4. Meskipun sekolah belum menemukan kendala rekrutmen tetapi lebih
baik lagi jika sekolah mengadakan evaluasi kegiatan rekrutmen secara
rutin agar lebih baik lagi.
5. Penyebaran informasi lowongan guru harus lebih ditingkatkan lagi
sebab saat ini banyak para pencari kerja yang lebih banyak
menghabiskan waktunya untuk mengakses media sosial dan portal
pencarian kerja seperti jobstreet.com atau pun edukasijobs.com.
73
50
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharisimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT
Rinneka Cipta. 2002
Bangun, Wilson. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga. 2012
Burhanudin, Yusuf. Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan
Syariah. Jakarta: Rajawali Press. 2015
Dessler, Gary. Human Resource Management Twelfth Edition. New Jersey:
Pearson Education, Inc. 2011
Diatprasojo, Lantip. Manajemen Strategi. Yogyakarta: UNY Press. 2018
Esy. Ketum IGI: Rekrutmen Guru di Indonesia Serampangan!. Jpnn,
https://www.jpnn.com/news/ketum-igi-rekrutmen-guru-di-indonesia-
serampangan. 2019. (Diakses pada 25 September 2020, pukul 06:08 WIB)
Hamalik, Oemar. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta:
PT Bumi Aksara. 2006
Huang, Aris. Proses Rekrutmen sebagai ASN Membuat Guru di Indonesia
Berkualitas Rendah. Almi, https://almi.or.id/2020/08/26/proses-
rekrutmen-sebagai-asn-membuat-guru-di-indonesia-berkualitas-rendah/.
2020. (Di akses pada 25 September 2020, pukul 05:45 WIB)
Jahidi, Jaja. Kualifikasi dan Kompetensi. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pascasarjana,
Vol 2, No 1. 2014
Karwati, Euis dan Donni Juni Priansa. Manajemen Kelas (Classroom Management)
Guru Profesional yang Inspiratif, Kreatif, Menyenangkan, dan
Berprestasi. Bandung: Alfabeta. 2014
74
51
Kasmir. Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik). Depok: PT
RajaGrafindo Persada. 2016
Mathis, Robert L. dan John H. Jackson. Human Resource Management, Twelfth
Edition. Ohio: Thomson South-Western. 2008
Mulyasa, E. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2008
Musfah, Jejen. Redesain Pendidikan Guru Teori Kebijakan, dan Praktik. Jakarta:
Prenadamedia Group. 2015
Mustari, Mohomad. Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
2014
Natoadmojo, Soekidjo. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka
Cipta. 2003
Nilasari, Senja. Manajemen Strategi itu Gampang. Jakarta: Dunia Cerdas. 2014
Putra, Elhadif. Hari Guru; Indonesia Masih Butuh 2 Juta Guru, Rekrutmen Guru
CPNS 2019 Cuma Mampu 63 Guru. Batam Tribunnews,
https://batam.tribunnews.com/2019/11/22/hari-guru-indonesia-masih-
butuh-2-juta-guru-rekrutmen-guru-cpns-2019-cuma-mampu-63-
ribu?page=1. 2019. (Di akses pada 25 September 2020, pukul 06:20 WIB)
Rahim, Abd. Rahman dan Enny Radjab. Manajemen Strategi. Makassar: Lembaga
Perpustakaan dan Penerbitan Universitas Muhammadiyah Makassar. 2016
Rivai, Veithzal dan Ella Jauvani Sagala. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan dari Teori ke Praktik (Edisi 3). Jakarta: Rajawali Pers. 2014
Sanjaya, Wina. Penelitian Pendidikan Jenis, Metode, dan Prosedur. Jakarta: Prenada
Media Group. 2013
75
52
Sedarmayanti. Perencanaan dan Pengembangan SDM untuk Meningkatkan
Kompetensi, Kinerja, dan Produktivitas Kerja. Bandung: PT Refika
Aditama. 2017
Siagian, Sondang P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
2011
Sinambela, Lijan Poltak. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara. 2018
Solihin, Ismail. Manajemen Strategik. Jakarta: Penerbit Erlangga. 2012
Soyomukti, Nurani. Teori-teori Pendidikan dari Tradisional, (Neo) Liberal,
Marxis-Sosialis, hingga Postmodern. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2015
Strauss, Anselm dan Juliet Corbin. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta:
Pustakapelajar. 2009
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
2011
Suhariadi, Fendy. Manajemen Sumber Daya Manudia: dalam Pendekatan Teiritis-
Praktis. Surabaya: Airlangga University Press. 2013
Sulistiyani, Ambar Teguh. Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep, Teori, dan
Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik. Yogyakarta: Graha
Ilmu. 2009
Sutrisno, Edy. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group. 2011
Suwatno dan Donni Juni Priansa. Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan
Bisnis. Bandung: Alfabeta, cv. 2013
Suyanto, Bagong dan Sutinah. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan
Edisi Ketiga. Jakarta: Prenadamedia Group. 2015
76
53
Syukur, Fatah. Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan. Semarang:
Program Pascasarjana IAIIN Walisongo Semarang. 2012
Tjiptowardojo, Sularno. Seri Intisari Manajemen Strategi. Jakarta: PT Gramedia.
1995
Ulfatin, Nurul dan Teguh Triwiyanto. Manajemen Sumber Daya Manusia Bidang
Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. 2016
Undang-undang No.14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen: dilengkapi dengan
Angka Kredit jabatan Dosen. Jakarta: Novindo Pustaka Mandiri. 2006
Widyanuratikah, Inas. Komisi X: Rekrutmen Guru Harus dipersiapkan Sejak
Awal. Republika, https://republika.co.id/berita/qg2zqk370/komisi-x-
rekrutmen-guru-harus-dipersiapkan-sejak-awal. 2020. (Di akses pada 25
September 2020, pukul 06:25 WIB)
77
54
LAMPIRAN-LAMPIRAN
78
55
Lampiran 1
Daftar Uji Referensi
79
56
80
57
81
58
82
59
83
60
Lampiran 2
Surat Bimbingan Skripsi
84
61
Lampiran 3
Surat Izin Penelitian
85
62
Lampiran 4
Surat Keterangan Penelitian
86
63
Lampiran 5
Struktur Organisasi
87
64
Lampiran 6
Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMA Al-Hasra
No NAMA GURU PENDIDIKAN
STATUS MASA MENGAJAR
GTY/PTY GTT/PTT KERJA MATA
PELAJARAN
1 Antik Handayani,
S.Pd. S1 √ - 19 Biologi
2 Heny Dyah K,
S.T S1 √ - 13
Matematika
Wajib
3 Zamzam Firdaus,
S.Pd.I
S1
√ - 10 Pendidikan
Agama Islam
4 Erni Maryani,
S.Pd.
S1
√ - 16 Geografi
5 Dra. Helmidar
S1
√ - 29 PPKn
6 Dra. Lismaili Amir
S1
√ - 25 Kimia/Seni
Budaya
7 Eva Rahmi,
M.Pd. S2 √ - 19 Sosiologi
8 Hanura Weldi,
S.Ag.
S1
√ - 23 Bahasa Inggris
9 Rosita Primasari,
S.Pd
S1
- √ 9 Biologi
10 Yanti, S.Pd.
S1
√ - 13 Fisika
11 Rismayanti, SS
S1
- √ 15 Bahasa Inggris
12 Siti Rohma,
S.Kom
S1
√ - 14 Prakarya dan
Kewirausahaan
88
65
13 Sri Mulyati, S.Pd.
S1
- √ 13 Bahasa Jepang
14 Mulyadi, S.Pd
S1
√ - 25 Penjaskes
15 Erin Alifadini,
S.Sos.
S1
- √ 7 Sosiologi/Sejarah
Indonesia
16 Elis Hindayati,
S.Pd.
S1
√ - 8 Bahasa
Indonesia
17 Wahyu Rahma
Dilla, S.Pd.
S1
- √ 7 Matematika Peminatan
18 Sugeng Budiarjo,
M.Pd. S2 - √ 4
Matematika
Wajib
19 Abdurrohim,
S.Pd.
S1 - √ 4 Kimia
20 Fuzi Noviyanti,
S.Pd.
S1 - √ 4
Ekonomi / Sejarah
21 Miryanti, S.Pd. S1
- √ 4 Bahasa Inggris
22 Tika Mufrika,
S.Pd
S1 - √ 3
Matematika
Wajib
23 Rima Setiyawati,
S.Pd
S1 - √ 3 Sejarah
24 Dedi Santosa,
S.Pd
S1 - √ 3
Bahasa Indonesia
25 Euis Khumairoh,
S.Pd.I
S1 - √ 2
Pendidikan Agama Islam
26 Wildati Nuri Auli
Syabani, S.Pd
S1 - √ 2 Biologi
27 Sri Hastuti, S.Pd S1
- √ 3 Biologi
28 Chairunisa, S.Pd S1
- √ 2 Sejarah
29 Prima Retha
R.N.,S.Psi.
S1 √ 2 Guru BK
89
66
30 Ferni Annisa,
S.Pd.
S1 √ 1 Guru Ekonomi
31 Seria
Julianti,S.Pd.
S1 √ 1
32 Dra. Deswita S1
- √ 2 Seni Budaya
33 Meida Bintang
Kurniawan,S.Si.
S1 - √ 3 Penjaskes
34 Maisya
Anjani,S.Pd.
S1 - √ 3 Fisika
35 Susi Rohyani, S.E S1
√ - 2 -
36 Putri Nurhaliza SLTA SMK /
Tahun 2018 - √ 2 -
37 Arif Rif'at SLTA/MA /
Tahun 2014 - √ 6 -
37 Sigit Kusdarmaji SLTA / SMK /
Tahun 2014 - √ 5 -
38 Mustofa Kamal,
S.E. S1 √ 3 -
39 Nazhifa Azzahra SMK / Tahun
2019 - √ 2 -
40 Iyan Pardiana SMK Tahun
2002 14 -
90
67
Lampiran 7
SK Rekrutmen Yayasan Al-Hasra
91
68
92
69
Pedoman Wawancara
(Kepala Sekolah)
Nama :
Jabatan :
Tempat :
Hari/tanggal :
1. Bagaimana keterlibatan bapak/ibu dalam proses analisis jabatan yang
dibutuhkan?
2. Bagaimana proses pembentukan tim rekrutmen?
3. Bagaimana peran bapak/ibu dalam proses rekrutmen?
4. Bagaimana struktur organisasi dalam proses rekrutmen?
5. Bagaimana jadwal rekrutmen dibentuk? Kapan waktunya dan apa saja
kegiatannya?
6. Berapa lama kegiatan rekrutmen ini dilaksanakan?
7. Bagaimana persyaratan yang dibuat sekolah? Apakah sesuai dengan peraturan
pemerintah? ataukah sekolah memiliki persyaratan khusus?
8. Apakah syarat utama dari sekolah untuk merekrut guru?
9. Apakah sekolah memiliki kerjasama dengan lembaga atau universitas
setingkat untuk mendapatkan guru?
10. Bagaimana penyebaran informasi terkait rekrutmen yang sedang diadakan?
Apakah bapak/ibu terlibat dalam proses tersebut?
11. Darimanakah sumber tenaga kerja yang bapak/ibu butuhkan?
12. Bagaimana perencanaan atau estimasi biaya yang bapak/ibu keluarkan dalam
kegiatan rekrutmen?
13. Apakah sekolah menetapkan anggaran khusus untuk melaksanakan kegiatan
rekrutmen?
93
70
14. Apakah sekolah memiliki pedoman dalam melaksanakan kegiatan rekrutmen?
15. Bagaimana peran bapak/ibu dalam memberikan informasi terkait ada atau
tidaknya lowongan pekerjaan?
16. Bagaimana sekolah menangani berkas pelamar yang tidak lolos?
17. Metode rekrutmen seperti apakah yang bapak/ibu gunakan di sekolah ini?
18. Apakah kendala yang seringkali ditemukan dalam proses rekrutmen?
19. Bagaimana cara sekolah melakukan evaluasi terhadap kegiatan rekrutmen
ini?
94
71
Pedoman Wawancara
(Wakil Kepala Sekolah)
Nama :
Jabatan :
Tempat :
Hari/tanggal :
1. Siapa saja kah yang berperan dalam proses analisis jabatan?
2. Bagaimana peran bapak/ibu dalam proses rekrutmen ini?
3. Bagaimana struktur organisasi kegiatan rekrutmen?
4. Siapakah yang mengambil keputusan dalam kegiatan rekrutmen?
5. Siapakah yang bertanggung jawab terhadap kegiatan rekrutmen?
6. Bagaimana sistem penjadwalan rekrutmen dibuat? Kapan waktunya dan
apa saja kegiatannya?
7. Apakah bapak/ibu berperan dalam proses analisis kebutuhan?
8. Bagaimana peran ibu dalam penyusunan persyaratan?
9. Apakah persyaratan sudah sesuai dengan peraturan pemerintah?
10. Adakah syarat utama dari sekolah untuk merekrut guru baru?
11. Apakah dalam pelaksanaan rekrutmen, sekolah memiliki pedoman
kegiatan rekrutmen?
12. Darimanakah sumber tenaga kerja yang bapak/ibu butuhkan?
13. Apakah sekolah menerima rekomendasi dari guru terdahulu untuk calon
guru?
14. Bagaimana kebijakan yang digunakan sekolah dalam proses rekrutmen?
15. Bagaimana cara sekolah menginformasikan lowongan yang ada?
16. Bagaimana perencanaan atau estimasi biaya yang bapak/ibu keluarkan
dalam kegiatan rekrutmen?
17. Bagaimanakah mekanisme pelaksanaan rekrutmen di sekolah ini?
95
72
18. Bagaimana cara sekolah menginformasikan hasil rekrutmen?
19. Metode rekrutmen seperti apa yang dibutuhkan sekolah?
20. Apa sajakah berkas-berkas penting yang harus dipenuhi pelamar?
21. Berapa lamakah waktu yang dibutuhkan sekolah untuk mendapatkan
calon guru yang sesuai dengan persyaratan?
22. Bagaimana sekolah menangani berkas pelamar yang tidak lolos?
23. Persyaratan seperti apakah yang biasanya sulit ditemukan pada pelamar?
24. Apa yang dilakukan sekolah jika proses rekrutmen memakan waktu yang
cukup lama?
25. Apakah kendala tersulit yang pernah tim rekrutmen temui?
26. Jika terjadi kesalahan dalam proses rekrutmen, bagaimana langkah yang
diambil oleh bapak/ibu?
96
73
Pedoman Wawancara
(Tim Rekrutmen)
Nama :
Jabatan :
Tempat :
Hari/tanggal :
1. Siapa saja kah yang berperan dalam proses analisis jabatan?
2. Bagaimana peran bapak/ibu dalam proses rekrutmen ini?
3. Bagaimana struktur organisasi kegiatan rekrutmen?
4. Siapakah yang mengambil keputusan dalam kegiatan rekrutmen?
5. Siapakah yang bertanggung jawab terhadap kegiatan rekrutmen?
6. Bagaimana sistem penjadwalan rekrutmen dibuat? Kapan waktunya dan
apa saja kegiatannya?
7. Apakah bapak/ibu berperan dalam proses analisis kebutuhan?
8. Media apa yang digunakan sekolah untuk menerima lamaran?
9. Apakah ada keuntungan khusus yang didapatkan pelamar melalui
caranya menaruh lamaran?
10. Bagaimana peran tim rekrutmen ini dalam penyusunan persyaratan?
11. Apakah persyaratan sudah sesuai dengan peraturan pemerintah?
12. Adakah syarat utama dari sekolah untuk merekrut guru baru?
13. Apakah dalam pelaksanaannya sekolah memiliki pedoman kegiatan
rekrutmen?
14. Darimanakah sumber tenaga kerja yang bapak/ibu butuhkan?
15. Apakah sekolah menerima rekomendasi dari guru terdahulu untuk calon
guru?
16. Bagaimana proses menjadi guru tetap dari guru kontrak?
17. Bagaimana kebijakan yang digunakan sekolah dalam proses rekrutmen?
97
74
18. Bagaimana cara yayasan menginformasikan lowongan yang ada?
19. Bagaimana perencanaan atau estimasi biaya yang bapak/ibu keluarkan
dalam kegiatan rekrutmen?
20. Bagaimanakah mekanisme pelaksanaan rekrutmen di sekolah ini?
21. Bagaimana cara sekolah menginformasikan hasil rekrutmen?
22. Metode rekrutmen seperti apa yang dibutuhkan sekolah?
23. Apa sajakah berkas-berkas penting yang harus dipenuhi pelamar?
24. Bagaimana sekolah menangani berkas pelamar yang tidak lolos?
25. Berapa lamakah waktu yang dibutuhkan tim rekrutmen untuk
mendapatkan calon guru yang sesuai dengan persyaratan?
26. Persyaratan seperti apakah yang biasanya sulit ditemukan pada pelamar?
27. Apa yang dilakukan sekolah jika proses rekrutmen memakan waktu yang
cukup lama?
28. Apakah kendala tersulit yang pernah tim rekrutmen temui?
29. Jika terjadi kesalahan dalam proses rekrutmen, bagaimana langkah yang
diambil oleh bapak/ibu?
98
75
Pedoman Wawancara
(Tenaga Pendidik)
Nama :
Jabatan :
Tempat :
Hari/tanggal :
1. Kapan bapak/ibu mulai mengajar di sekolah ini?
2. Berapa lama pengalaman mengajar bapak/ibu sebelum mengajar di sini?
3. Hal apakah yang membuat bapak/ibu tertarik untuk melamar di SMA Al-
Hasra?
4. Apakah bapak/ibu memiliki kerabat di SMA Al-Hasra?
5. Apa saja persyaratan yang harus bapak/ibu penuhi?
6. Bagaimana bapak/ibu mendapatkan informasi terkait lowongan
pekerjaan disini?
7. Berapa lamakah proses rekrutmen yang bapak/ibu ikuti di sekolah ini?
8. Apakah hasil keputusan rekrutmen diumumkan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan sebelumnya?
9. Bagaimana tahapan atau strategi rekrutmen yang harus bapak/ibu
lakukan?
10. Apa sajakah kendala yang bapak/ibu temukan saat proses rekrutmen?
11. Melalui apakah bapak/ibu dihubungi oleh pihak sekolah setelah lulus
proses rekrutmen?
12. Menurut bapak/ibu, apakah sistem perekrutan di SMA Al-Hasra sudah
baik?
99
76
Hasil Wawancara
Nama : Antik Handayani, S.Pd
Jabatan : Kepala Sekolah
Tempat : Ruang Kepala Sekolah
Hari/tanggal : Kamis, 6 Agustus 2020, 13:16 WIB
1. Bagaimana keterlibatan bapak/ibu dalam proses analisis jabatan yang
dibutuhkan?
Jawaban: Jadi pertama kita memang membuat analisa kebutuhan guru
ya, kira-kira dengan jumlah kelas yang ada, dengan jumlah guru yang
ada, kira-kira dibutuhkan ngga sih guru tertentu gitu kan. Kalau memang
sudah kita analisis melalui kurikulum ya memang kita ajukan guru mana
nih yang kira-kira memang jamnya belum terpenuhi gitu. Nah setelah
itu barulah kita, karena kita ada tim kepegawaian yah, jadi analisa kita,
kita masukan ke dalam kepegawaian. Barulah untuk rekrutmen
semuanya di prosesnya di sana. Jadi kita di sekolah hanya, “ini loh
kekurangan guru kita ini” gitu ya. Jadi semua prosedur itu di kabag
kepegawaian, tesnya, semuanya. Baru nanti setelah selesai proses
tesnya, wawancara baru langsung kembali lagi ke tingkat kepala sekolah
gitu.. he’eh.. apalagi misalnya kalau ada beberapa guru yang bener-
bener nilainya kompeten, dari apa-apanya gitu, nanti tinggal tergantung
kita wawancaranya nih seperti apa sih.
2. Bagaimana proses pembentukan tim rekrutmen?
Jawaban: Oh itu memang langsung dari kabag ya, dari Kabag
Kepegawaian. Nanti mereka yang akan.. ya memang kalau rekrutmen
kan kalau sudah masuk berkas kemudian nanti ada pre-teaching
misalnya kadang memang kita, guru-guru senior yang menangani pre-
100
77
teaching itu gitu.. ya tergantung dari MP (mata pelajaran) apa yang
dibutuhkan.
3. Bagaimana peran bapak/ibu dalam proses rekrutmen?
Jawaban: Iya, jadi ibu menganalisis sama (Wakasek) kurikulum. Kira-
kira kebutuhannya apa sih, kebutuhan guru apa nih kan gitu, dicocokan
dengan jumlah jamnya ya. Kalau memang disitu sudah ada banyak guru
ya.. kita ngga (rekrutmen), kecuali ya itu tadi.
4. Bagaimana struktur organisasi dalam proses rekrutmen?
Jawaban: Maksudnya dari kita analisisnya atau ngga dari atas analisa,
jadi gimana ya? Jadi memang keputusan terakhir di lembaga biasanya
ya.. jadi rekrutmennya memang di sana, tapi nanti keputusan akhir
memang ada di lembaga gitu loh. Jadi, disana memang hanya prosesnya
aja. Misalnya, “oh bu antik matematik ada dua orang nih” gitu kan, nah
itu diserahkan lagi ke sekolah. Jadi di sana hanya prosesnya, dari
pendaftaran, berkas di cek, kemudian kapan harus wawancara, kapan
harus pre-teaching, kapan harus tes tulis itu tim kepegawaian gitu. Nanti
nilai di dapet serahkan lagi ke sekolah. Nah monggo, silahkan mana
yang mau di ambil gitu..
5. Bagaimana jadwal rekrutmen dibentuk? Kapan waktunya dan apa saja
kegiatannya?
Jawaban: Pertama kita lolos berkas dulu, uji kompetensinya, uji bidang
lah ya, uji bidang.. uji keagamaannya kita uji, bacaan solatnya, bacaan
ngajinya, habis itu pre-teaching. Udah, abis itu wawancara. Iya biasanya
sih kita di awal tahun pelajaran sudah mencoba gitu ya untuk analisis
yaudah kita kurang guru ini, mungkin tahapnya bisa satu bulanan lah,
dari pengumuman sampai selesai gitu lah.
6. Berapa lama kegiatan rekrutmen ini dilaksanakan?
101
78
Jawaban: Dari pengumuman kita rekrutmen gitu loh, proses sebulan
ada. Iya kita biasanya di awal-awal tahun ajaran sudah analisis, mei-juni
kali yah kita sudah mulai. Mei kita analisis, juni rekrutmen gitu loh. Juli
nanti memang sudah harus siap guru baru gitu. Kurang lebih 3 bulan
sampai dapet guru baru yah..
7. Bagaimana persyaratan yang dibuat sekolah? Apakah sesuai dengan
peraturan pemerintah? ataukah sekolah memiliki persyaratan khusus?
Jawaban: Kalau persyaratan saya tidak terlibat ya. Jadi memang kabag
kepegawaian men-share informasi rekrutmen, syaratnya ini.. ini... ini..
gitu. Memang sesuai bidang ya, linear gitu yah. Di utamakan seperti itu
sih, IP juga, kemudian kampusnya juga, kampus mana? Kita melihat ke
sana.
8. Apakah syarat utama dari sekolah untuk merekrut guru?
Jawaban: Kadang kita memang melihat dari kompetensi ya, nilai
bidang. Misalnya bidang fisika itu berapa sih, harus ada. Pada saat
mereka tes, sebenernya kan kita punya standar. Tapi standarnya itu tidak
kita kasih tau dulu ya, ujian gitu kan “oh iya ini memenuhi standar” baru
ini yang akan kita panggil. Kan nanti tidak hanya satu kan, banyak nanti
ya, kita lihat nilainya seperti apa, kalau memang nilainya memuaskan
ya kita panggil gitu, baru nanti kaya tadi, kita wawancara.
9. Apakah sekolah memiliki kerjasama dengan lembaga atau universitas
setingkat untuk mendapatkan guru?
Jawaban: Oh, ngga, ngga. Karena kan kalau muhammadiyah punya
struktur yang memang ke muhammadiyahan. Ada sekolah-sekolah lab
schoolnya mungkin ya. Nah kalo kita ngga, karena kita umum ya. Kita
ngga, kita yayasan, jadi memang yayasan pribadi yang ngga punya
cabang, ngga punya apa? Jadi memang ngga, langsung di kita.
102
79
10. Bagaimana penyebaran informasi terkait rekrutmen yang sedang
diadakan? Apakah bapak/ibu terlibat dalam proses tersebut?
Jawaban: Itu langsung bagian Kabag, di Kabag Bu Erni. Jadi Bu Erni
tuh yang share, abis itu ya baru. Tapi memang dari kita, tau dulu
sebelumnya. Tapi mereka yang membuat, apa sih? Informasinya lah
istilahnya, kaya flayer yang di sebar atau apa gitu dari Kabag. Nanti
otomatis kita share juga, itu kan nanti di share-nya di (grup wa)
Detendik, itu otomatis semuanya akan share. Karena satu sumbernya
kita, Bu Erni. Bu Erni ke Detendik, ya otomatis itu akan berlanjut, gitu
kan.
11. Darimanakah sumber tenaga kerja yang ibu butuhkan?
Jawaban: Sumber tenaga kerja dari eksternal. Oh kalau itu kita
biasanya gini, misalnya nih kita melihat peluang di SMK kurang jamnya
untuk Biologi misalnya atau untuk Matematika ya, jam dia kurang di
SMA ada, baru ini hanya lintas aja. Tapi dia tetep sebagai guru SMK,
jadi hanya nambah jam aja. Gitu aja, jadi nambah jamnya di SMA, jadi
tidak rekrutmen lagi tapi kita memanfaatkan yang ada. Dia di SMK
jamnya berapa, kita kasih untuk memenuhi kebutuhan jam. Biasanya
seperti itu, intinya tapi mereka sudah masuk ya ke lembaga Al-Hasra
gitu biasanya.
12. Bagaimana perencanaan atau estimasi biaya yang bapak/ibu keluarkan
dalam kegiatan rekrutmen?
Jawaban: Waduh ngga tau, itu bagiannya ada di Kepegawaian ya.
13. Apakah sekolah menetapkan anggaran khusus untuk melaksanakan
kegiatan rekrutmen?
Jawaban: Ngga ada, itu khusus, semuanya di Kabag. Kabag
Kepegawaian semuanya.
103
80
14. Apakah sekolah memiliki pedoman dalam melaksanakan kegiatan
rekrutmen?
Jawaban: Ngga ada, ngga ada. Kalau pedoman si ngga ada tapi
memang apa yang, apa langkah-langkahnya nih setelah mereka
menyelesaikan berkas gitu ya, pokoknya intinya di Kabag, ke Kabagnya
langsung. Tahapannya apa? Apakah harus berkas masuk gitu ya, apa ada
tes kompetensi bidang, tes keagamaan, kemudian tes baca qir’an, nah
barulah kita. Jadi memang tidak ada pedoman khusus kayanya sih belom
tertulis. Iya paling hanya adanya SKnya, kalo SK kan jatohnya ke guru
kontrak ya.
15. Bagaimana peran ibu dalam memberikan informasi terkait ada atau
tidaknya lowongan pekerjaan?
Jawaban: Itu aja hanya lewat-lewat media saja, ikut share gitu aja.
16. Bagaimana sekolah menangani berkas pelamar yang tidak lolos?
Jawaban: Berkas yang ngga lolos adanya di kepegawaian, disimpen di
kabag.
17. Metode rekrutmen seperti apakah yang bapak/ibu gunakan di sekolah
ini?
Jawaban: Intinya sebar informasi, berkas masuk dilihat gitu, kita lihat
dari kampus mana-mananya, kita lihat cocok apa ngga, udah langsung
mereka di panggil lagi gitu loh untuk tes bidang. Jadi metodenya apa
namanya ya? Metodenya istilahnya apa yaa? Strateginya ya itu,
langkahnya, caranya. Iya kita ada menggunakan media sosial untuk
men-share lowongan. Di sana juga ada link-nya, yang kaya di flayer gitu
mungkin ya, ada link-nya yang harus dibuka calon. Nah menyebarnya
bisa lewat wa, ya banyak lah sekarang.
104
81
18. Apakah kendala yang seringkali ditemukan dalam proses rekrutmen?
Jawaban: Jadi apa ya kendalanya ya? Kalau di SMA ya selama ini, di
SMA itu ngga ada ya, belum menemukan. Paling misalnya kan sudah
masuk wawancara, rata-rata masuk ke kita. Bertahan gitu kan, jadi ngga
yang keluar-masuk keluar-masuk. Intinya mereka emang masuk di Al-
Hasra, jadi di SMA itu ya sudah begitu ya. Kecuali orang ini pindah ke
daerah, nah itu baru, tapi orang yang di sekitar sini jarang mereka yang
keluar-masuk keluar-masuk gitu. Kalau ada dua kandidat yang sama-
sama bagus ya itu tadi, ke wawancara tadi yang dilihat dari hasil
wawancaranya. Wawancara sama mungkin yang dilihat dari kampusnya
si iya. Ya minimal di kita sih (kampusnya) sudah akreditasi minimal B,
kalau swasta juga kita lihat dulu, swastanya swasta yang mana? Kalau
swasta baru, tidak diakui di BAN-PT kita ngga akan panggil intinya.
Pokoknya mereka harus yang lolos berkas intinya sesuai dengan syarat-
syarat yang kita ajukan gitu loh. Walaupun mereka mungkin IP-nya
tinggi tapi dari kampus yang mana gitu.. ya kita ngga panggil gitu.
19. Bagaimana cara sekolah melakukan evaluasi terhadap kegiatan
rekrutmen?
Jawaban: Apa ya? Kita mah jarang sih melakukan evaluasi. Gimana
ya? Karena kendalanya memang, karena ngga ada kendala menurut saya
mah, belum ditemukan gitu ya. Kalau kita sejarah memang kemarin
karena tidak ada sejarahnya. Jadi kita ngambilnya orang-orang IPS,
mengenal lah ya sejarah. Jadi kita ngambilnya ya situ-situ aja, ya karena
memang tidak ada yang linear ya coba diambil aja yang ini daripada
tidak ada kan. Jadi ya seperti itu biasanya, ngambil yang mendekati,
yang minornya kemana sih? Gitu.
105
82
Hasil Wawancara
Nama : Heni Dyah K, S.T
Jabatan : Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Tempat : Ruang Tata Usaha
Hari/tanggal : Rabu, 5 Agustus 2020, 13.00 WIB
1. Siapa saja kah yang berperan dalam proses analisis jabatan?
Jawaban: Jadi pertengahan tahun tuh kita udah analisa kebutuhan guru
gitu, nah itu udah… itu.. pertengahan tahun sudah membuat analisa.
Ketika guru, ternyata kita membutuhkan guru baru maka kita
mengajukan ke Kabag Pegawaian gitu. Guru apa yang kita butuhkan?
Nah Kabag Kepegawaian akan membuat apa namanya? Model
lowongan-lowongan guru gitu di Al-Hasra dan sebenernya pihak sekolah
juga terkadang membantu, membantu untuk membuat lowongan guru
juga.
2. Bagaimana peran bapak/ibu dalam proses rekrutmen ini?
Jawaban: Bagian ibu di tes, pas di pre-teaching. Jadi terlibat di pre-
teaching dan terlibat dalam penyediaan soal. Soal untuk ininya gitu ya
disediakan oleh sekolah, saya yang bertanggung jawab.
3. Bagaimana struktur organisasi kegiatan rekrutmen?
Jawaban: Kalau struktur organisasi ngga ter-.. ini ya, jadi ya itu tadi
yang saya bilang prochart-nya atau langkahnya tuh ya jadi mulai dari
sekolah yang mengajukan bikin analisa kebutuhan guru. Ketika
dibutuhkan baru nanti dari Kabag ini yang merekrut dan untuk
kepanitiaan tesnya itu di tingkat Kabag. Kaya tes keagamaan, tes-tes pre-
teaching-nya, tes pedagogiknya semua itu dari kabag pusat. Nah kitanya,
106
83
pihak lembaga penyedia pembantu, nah kita membantunya di pre-
teaching, yang kedua di penyediaan tes profesional gitu.
4. Siapakah yang mengambil keputusan dalam kegiatan rekrutmen?
Jawaban: Kepala sekolah ya. Jadi diskusi dengan kita juga, ini yang
cocok. Dan juga diskusi dengan kabag. Jadi gini, disinkronkan antara
nilai professional dengan pre-teachingnya gitu. Sinkron ngga? Kadang
kan professional bagus tapi pre-teaching jelek nilainya, berate ga bisa
diambil. Jadi memang harus dua-duanya bagus gitu. Kalau tes agama
juga masuk sama guru agama kita dan memang salah satu syarat gitu.
5. Siapakah yang bertanggung jawab terhadap kegiatan rekrutmen?
Jawaban: Kabag Kepegawaian, kalau di sekolah kepala sekolah
6. Bagaimana sistem penjadwalan rekrutmen dibuat? Kapan waktunya dan
apa saja kegiatannya?
Jawaban: Jadi memang pertama kita analisa kebutuhan guru dari tingkat
sekolah, kemudian ee.. Bu Erni sebagai Kabag Pegawaian
merencanakan. Kalau pola perencanaannya ditingkat kabag ya mungkin
nanti bisa langsung ke bu erni yaa. Jadi kami hanya mengajukan, bu erni
langsung menyiapkan tuh medianya harus apa aja, ruangnya dimana,
jadwalnya kapan, kapan calon itu datang ke sekolah, semuanya yang
menghubungi bu erni, jadi dihubungin gitu. Jadi bu erni tuh sebagai
panitia penyelenggara dari mulai a-z istilahnya, dari mulai mengundang,
menyediakan ruangannya, menjadwal. Misalkan, “nanti Bu Heni pre-
teaching tentang guru ini ya, bu anti guru ini ya,” jadi itu kita yang
mengatur Bu Erni semuanya. Jadi kita saat itu hanya sebagai yang
membantu, kalau kepanitiaannya di Bu Erni sendiri gitu dan di sana Bu
Erni memang ada timnya. Ngga setiap tahun rekrutmen tuh, kita biasanya
sesuai kebutuhan aja, tahun lalu ga ada, tahun ini.. juga ngga ada. Jadi
dua tahun lalu tuh kita merekrut guru SMP, SMA, SMK semuanya
107
84
sekaligus karena memang kita butuh. Nah 2 tahun ini kan sudah cukup
tuh kebutuhan guru. Jadi memang 2 tahun ini tidak dilakukan, jadi
tentatif lah jadwalnya.
7. Apakah bapak/ibu berperan dalam proses analisis kebutuhan?
Jawaban: Iya berperan, kita menganalisis dan nanti hasil analisisnya kita
serahkan ke kabag kepagawaian gitu..
8. Bagaimana peran ibu dalam penyusunan persyaratan?
Jawaban: Oh kalo ini adanya di Kabag Kepegawaian yaa. Tapi biasanya
sih kalo sekolah mengikuti peraturannya saja.
9. Apakah persyaratan sudah sesuai dengan peraturan pemerintah?
Jawaban: Iya, itu ada ko nanti ininya itu.. kadang pake selebaran gitu
kadang di share di itu. Kaya umur maksimal 40 tahun, minimal S1. Yang
membuat Kabag khusus, ada peraturan dari pemerintah, ada yang khusus.
10. Adakah syarat utama dari sekolah untuk merekrut guru baru?
Jawaban: Syarat yang utama.. S1 aja sih paling mbak. Pertama S1,
kedua sesuai dengan jurusan dan sesuai dengan bidang pendidikan jadi
ngga bisa kalo ngga S.Pd, harus S.Pd. kalau untuk yang kesananya kan
nanti melihat. Keagamaannya gimana nanti dilihat. Kan itu tetep jadi
syarat kelulusannya. Awalnya itu ya harus S.Pd dan sesuai jurusan.
Misalnya sejarah ya berarti lulusan sejarah.
11. Apakah dalam pelaksanaan rekrutmen, sekolah memiliki pedoman
kegiatan rekrutmen?
Jawaban: Iya itu dia mba, karena memang yang melaksanakan Kabag
Kepegawaian, kami ngga membuat. Segala sesuatu yang berkaitan
dengan rekrutmen memang adanya di kabag lebih ininya.. istilahnya
administrasinya. Jadi, lembaga itu hanya terima jadi. Jadi biasanya Bu
108
85
Erni nyodorin nih, “ibu ini nilai pre-teachingnya segini nanti di rekapkan
nilai keagamaan segini segini, silahkan ini mau diterima atau tidak?” Ini
yang sesuai kualifikasi kita yang mana. Jadi pengolahannya nilainya,
administrasinya, semuanya kabag.
12. Darimanakah sumber tenaga kerja yang bapak/ibu butuhkan?
Jawaban: Dari luar semua, rata-rata kita tuh orang luar semua.
13. Apakah sekolah menerima rekomendasi dari guru terdahulu untuk calon
guru?
Jawaban: Itu bisa, bahkan anaknya juga bisa kadang di sini. tapi tetep
harus melalui tahap rekrutmen tadi. Jadi kalau ngga lolos, kadang anak
guru juga kalau ngga lolos tidak diterima gitu hehe.. Jadi memang sesuai
dengan standar kita.
14. Bagaimana kebijakan yang digunakan sekolah dalam proses rekrutmen?
Jawaban: Kebijakannya tidak tertulis ya.. yang jelas dari kabag data
penilaian tadi calon guru itu diberikan ke kepala sekolah. nah kepala
sekolah biasanya mendiskusikan dengan tim dengan waka-wakanya
untuk menentukan mana yang layak gitu biasanya. Timnya itu kita-kita
aja, jadi waka kurikulum, waka kesiswaan, dan kepala sekolah.
15. Bagaimana cara sekolah menginformasikan lowongan yang ada?
Jawaban: Biasanya lewat web. Kemudian lewat WA, kan ketika WA itu
ada Dependik kita nerusin gitu, setiap kita nerusin. Jadi lewat web, WA
grup, ya itu sih, facebook. Kalo facebook itu jarang sih, paling sering itu
di web. (kalau di wa) Biasanya dari Bu Erni, dari Kabagnya. Kan
biasanya yang membuat flayer itu kabag, timnya. Nah itu di share ke
grup Dependik, nanti guru-guru tuh nge-share lagi. Jadi selain itu
memang guru kami yang mencari juga.
109
86
16. Bagaimana perencanaan atau estimasi biaya yang bapak/ibu keluarkan
dalam kegiatan rekrutmen?
Jawaban: Itu dia ngga tau. Kan kalo biaya anggaran rekrutmen di
Yayasan, di bagian Kabag. Biasanya kita terima insentif aja.
17. Bagaimanakah mekanisme pelaksanaan rekrutmen di sekolah ini?
Jawaban: Iyaa kaya yang tadi, mulai dari pertengahan tahun nih kita
masih butuh guru ngga nih dengan pertambahan kelas dicek. Kadang
kalo misalnya butuhnya cuma 17 jam kan kalo ngerekrut guru baru
nanggung gitu, kita cek ke lembaga lain. Ada ngga lembaga lain yang
memang ada sejurusan yang bisa kita ambil gitu ya. Iya, jadinya kadang
kita pake guru SMP, guru SMA kalo memang jurusannya sama gitu.
Kaya PKN kita kan ada dua guru, ada satu dari SMP. Karena memang
kebutuhan kita kan untuk PKN itu 32 jam sementara guru PKN kita itu
kabag jadi ga mungkin terlalu banyak kan yah, jadi di bantu sama guru
SMP kaya gitu. Karena kalo pengadaan terlalu sedikit jamnya, akhirnya
kita menggunakan tenaga yang ada aja gitu.
18. Bagaimana cara sekolah menginformasikan hasil rekrutmen?
Jawaban: Langsung dihubungin ke orang yang bersangkutan, diterima
maupun tidak diterima gitu. Melalui kabag, jadi yang punya contact
person-nya itu Kabag, dengan calon tuh semuanya Kabag. Jadi kita ga
tau menau calon itu orang mana, paling kita tau jurusan pendidikannya
aja. Oh ini dari kampus ini nih, bahkan kita kalo mau menilai itu saya
tutup kampusnya karena saya ngga mau lihat kampus, saya mau hanya
lihat pribadi siswa.. mahasiswa itu yaa.. atau calon itu. Kita lihat, kadang
kampus yang sederhana tuh ya itu lebih bagus daripada yang negeri,
kadang.
19. Metode rekrutmen seperti apa yang dibutuhkan sekolah?
110
87
Jawaban: Rata-rata campuran sih, dari internal juga dari eksternal juga.
Karena kadang kan gini, kita dari eksternal juga kan nyebar ya, nyebar
flayer gitu kan untuk kebetuhan tenaga kerja tapi di internalnya sendiri
juga kan kadang ada guru kita yang punya sodara, punya apa, yang
memang pas dengan jurusan yang sama. Tapi tetep melalui tadi, semua
tahap seleksi masih di lalui. Tidak ada kerja sama dengan perguruan
tinggi dan sampai saat ini
20. Apa sajakah berkas-berkas penting yang harus dipenuhi pelamar?
Jawaban: Yang pertama pasti surat lamaran ya, CV-nya, ijazah, transkip
nilai, yaa yang paling utama itu sih mbak, ya standar lah ya.
21. Berapa lamakah waktu yang dibutuhkan sekolah untuk mendapatkan
calon guru yang sesuai dengan persyaratan?
Jawaban: Kita tuh berhari-hari ya, biasanya keagamaan sehari, dua atau
tiga hari gitu ya. Kalau mulai dari perencanaan mungkin seminggu ya
dari perencanaan, pendataan, seminggu yaa.. tapi itu kalo bareng ama
flayer tadi ya lebih lama lagi bisa sebulanan. Sebulan tuh udah di share
flyer-nya.
22. Bagaimana sekolah menangani berkas pelamar yang tidak lolos?
Jawaban: .Diarsipkan di kabag, karena semua ditarik di kabag. Yang
jelas kita tuh lamaran pasti adalah di kabag, berkas lamaran, berkas
tesnya gitu ada. Iya disimpen di kabag
23. Persyaratan seperti apakah yang biasanya sulit ditemukan pada pelamar?
Jawaban: Ngga ada sih, kan mudah jadi guru mah. Yang penting, di pre-
teaching biasanya gurunya pada jatohnya itu. Karena rata-rata kan kalo
freshgraduate tuh belom pernah ngajar atau jarang ngajar ya. Jadi ketika
ngadepin kita, muridnya kan kita, gatau grogi, gatau gimana, jadi
111
88
penyampaian materinya kurang ini.. kurang luwes gitu lah. Rata-rata
pada jatohnya di pre-teaching.
24. Apa yang dilakukan sekolah jika proses rekrutmen memakan waktu yang
cukup lama?
Jawaban: Kan memang ini, rekrutmen tuh jauh-jauh sebelum tahun
ajaran baru. Jadi bulan Juni tuh udah mulai rekrutmen kalo kita emang
lagi butuh guru. Ya.. jadi memang dipastikan saat tanggal, sebelum tahun
ajaran baru dimulai itu guru sudah ada di kita. Jadi memang jauh-jauh
hari di rekrutnya. Belum ada sih kasus pas mulai tahun ajaran baru
gurunya belom ada, kalo itu mah repot.
25. Apakah kendala tersulit yang pernah tim rekrutmen temui?
Jawaban: Kalo menurut saya ngga ada kendala, mungkin. Justru
mencarinya, jadi calonnya itu yang susah untuk mata pelajaran tertentu
ya. Kaya kemarin saya tuh nyari mata pelajaran ekonomi susah banget,
sejarah susah, jadi lulusannya itu mba yang susah di cari. Kadang ada,
tapi dia tinggalnya jauh, dia tinggalnnya di BSD ya jauh banget, akhirnya
cuma satu bulan atau satu kali gajian dia udah resign. Selama ini
Alhamdulillah belum ada kendala, ya gitu kita tuh Alhamdulillah ketika
memang mau resign dia tuh ancang-ancang, jadi mungkin ada temennya,
alumninya dari kampus, atau siapa gitu yang bisa menggantikan. Dan
ketika di tesnya bagus juga, bahkan kadang lebih bagus dari yang
sebelumnya. Ada juga kasus yang guru berhenti ditengah jalan. Jadi kaya
kemaren nih guru ekonomi ga ada, dia mau resign kan karna mau nikah
pindah ke Bandung akhirnya dia berusaha untuk membuka lowongan
juga ke grup ekonominya, lewat Instagram, lewat apalah, lewat telegram
juga. Kemaren katanya dapetnya lewat telegram gitu. Jadi memang ya..
saling ini.. saling membantu lah untuk perekrutannya. Itu biasanya kalau
yang personal itu kalau kebutuhannya mendadak. Tiba-tiba di tengah
jalan, di semester 2 dia resign karena suatu hal gitu kan. Itu biasanya
112
89
bukan pihak kepegawaian yang ini, yang rekrutmen itu bukan dari pihak
kepegawaian yang itu. Ga ada prosedur segala macem kaya tadi.
Biasanya kita yang nyari, kita juga yang tes nanti kalau memang sesuai
dengan kriteria kita ya kita terima Cuma tetep kita komunikasi dengan
kabag kepegawaian.
26. Jika terjadi kesalahan dalam proses rekrutmen, bagaimana langkah yang
diambil oleh bapak/ibu?
Jawaban: Maksudnya kesalahan yang mana nih ya? Kan belum pernah
ada masalah. Alhamdulillah kalo kita, jadi kita kan tuh gini ya mba, kita
tuh merekrut tidak besar-besar kaya di perusahaan gitu. Ya.. kita tuh
sekitar paling banyak maksimal 30 gitu, dan itupun di tim kabag pun ada
timnya untuk seleksi berkas. Jadi selama ini sih, belum ada. Belum ada
kesalahan untuk itu ya kualifikasi atau datanya. Seandainya pun ada, kalo
misalnya salah ketika seleksi berkas pun tes-tes yang lain jadi ga
nyambung. Misalnya niih kualifikasinya ekonomi terus kita terima nih
yang sejarah gitu kan. Ketika disuruh mengajar juga tidak bisa kan,
istilahnya gtu. Jadi insyallah itu nyambung gitu. Tapi selama ini sih ga
ada sih mba. Klau ada kesalahan biasanya kita cari lagi sih sumbernya,
rekrut ulang lagi.
113
90
Hasil Wawancara
Nama : Erni Maryani, S.Pd
Jabatan : Tim Rekrutmen
Tempat : Ruang Kelas IX-2
Hari/tanggal : Kamis, 6 Agustus 2020, 11.27 WIB
1. Siapa saja kah yang berperan dalam proses analisis jabatan?
Jawaban: Jadi kalau di kita gini, dipertengahan tahun pelajaran, kita,
saya dari bagian ke pegawaian biasanya kita berkumpul dengan wakil
kurikulum, kan kita kan di sini ada SMP, SMA, SMK nah bersama
dengan 3 kurikulum ini. Nah setalah diskusi kemudian di analisa dari
bagian kepegawaian kemudian ke direktur dikembalikan ke kepala
sekolah, kepala sekolah lah yang mengajukan surat rekrutmen,
contohnya SMA butuh BP, SMK butuh BP dua, karena kan BP itu
sebenernya BK itu kan seharusnya di satu sekolah itu 101 banding 150.
Kalau murid kita disini 140 harusnya 3 guru kan, terus yang ga ada 1 nah
berarti SMA mengajukan dua guru untuk BK. Nah nanti direktur, untuk
proses perekrutannya dari direktur disilahkan kembali ke bagian
Kepegawaian, gitu. Jadi analisanya bareng kemudian dibalikin lagi,
dibalikin pengajuan, kemudian kaya gitu.. paham ngga maksud saya? Iya
jadi wakasek kurikulum tuh udah pasti hasil kerjasama dengan kepala
sekolah ya, gitu ya.
2. Bagaimana peran bapak/ibu dalam proses rekrutmen ini?
Jawaban: Iyah.. karena pelaksananya ya. Jadi di kita memang di bawah
Kepegawaian gitu ya cuma pada saat pelaksanaan saya tidak sendiri.
Pada saat pelaksanaan, karena tadi mungkin sudah ditanya-tanya gurunya
ya. Kalau bagian agama ya kalo laki-laki nanti sama guru laki-laki saya
114
91
perbantukan guru PAI, kalau guru yang dibutuhkan perempuan ya guru
PAI perempuan. Nah kalau wawancara, biasanya yang mewawancara
adalah kepala sekolah. Wawancara itu nanti setelah tes tulis, tes praktek.
Kalau saya di sini perannya biasanya hanya menyelenggarakan itu ya,
nanti pada saat yang mengetesnya itu memang tergantung dari mata
pelajaran yang.. dan kepala sekolah tetep ada, unsur kepemimpinan tuh
tetep ada gitu. Nah kepala sekolah kan mengajukan ke kepegawaian ya
bahwa SMA membutuhkan 2 BK, satu guru Bahasa inggris, satu guru
sejarah gitu ya atau guru ekonomi. Nah setelah pengajuan kemudian di
bagian ke kepegawaian kita open recruitment, kita memberikan
informasi atau menginfokan lowongan pekerjaan. Nah kita infokan dulu
nih, nah yang membuat itu dibagian ke kepegawaian.
3. Bagaimana struktur organisasi kegiatan rekrutmen?
Jawaban: Ada, yayasan.. ada sih strukturnya. Ada di SK sih, Cuma yang
jelas sih yayasan.. nanti deh saya fotoin yah takutnya salah gitu, nanti
saya fotoin aja ya di SK ada tadi.
4. Siapakah yang mengambil keputusan dalam kegiatan rekrutmen?
Jawaban: Oh kalau itu dari mulai pemilihan berkas ya saya ya, dibagian
kepegawaian. Kita yang menyortirnya ya istilahnya dari kepegawaian.
Kalau penentuan yang direkrut itu nantikan udah tuh di uji kan
dikumpulkan nilainya dibagian kepegawaian yang staff ada nilainya nah
hasilnya itu kita rapatkan dengan yayasan dan kepala sekolah dengan
direktur. Jadi kita rapatkan, kita sampaikan dari bagian kepegawaian
bahwa “ini yang setelah direkrut ini nilai-nilainya” kita bahas.
5. Siapakah yang bertanggung jawab terhadap kegiatan rekrutmen?
Jawaban: Kalau pelaksanaannya ya kabag kepegawaian ya,
pelaksanaannya iya, tapi kalau keputusannya ya tetep yayasan melalui
direktur dan kepala sekolah.
115
92
6. Bagaimana sistem penjadwalan rekrutmen dibuat? Kapan waktunya dan
apa saja kegiatannya?
Jawaban: Oh iya itu kan tadi, di awali dengan analisa kebutuhan guru
dulu kan. Itu biasanya kita analisa kebutuhan guru itu di Februari udah
start, maret.. maret april deh sudah melaunching apa namanya?
Rekrutmen? nah biasanya di Mei itu sudah tes, kadang april juga akhir
april mei sudah tes. Udah ada keputusan, jadi memang sebelum tahun
ajaran baru kita sudah mendapatkan guru yang kita butuhkan. Udah ada
gurunya, kalau dari yayasan memang ini yang dipilih, kita tentukan, kita
panggil di sampaikan kembali bahwa diterima gini, gini, nanti kalau
bersedia di tahun ajaran baru kita bergabung gitu. Kalau.. biasanya
seperti itu tapi kan terkadang tiba-tiba ada aja yang ditengah-tengah
semester gitu ya, em.. yang ini resign karena ada alasan tertentu yaa mau
ngga mau kita harus merekrut di tengah-tengah juga. Tapi itu kan
kasuistik gitu, tapi kalau untuk perekrutan yang besar biasanya di awal
tahun. Kaya tahun ini nih sudah dimulai eh.. analisa itu februari maret,
kita tes bulan mei kalau ga salah.. eh.. ini ngga-ngga. Kalau tahun ini
ngga ada, ngga.. ngga pengajuan guru atau karyawan Karena setelah
dianalisa kemudian di bulan april disampaikan ke yayasan memang tidak
membutuhkan. Untuk kasus-kasus tertentu yang sifatnya.. apa ya?
Mendesak tak terduga itu tetep kita laksanakan tapi tetep prosesnya men-
share lamaran lagi kaya tadi gitu. Tetep proses itu, Cuma kalo tiap tahun
selama ini tuh memang dari bulan februari maret sudah dianalisis.
7. Apakah bapak/ibu berperan dalam proses analisis kebutuhan?
Jawaban: Iya, kita itu kan udah ada kontraknya. Jadi di tahun ajaran baru
atau ditengah-tengah pokoknya mau tahun ajaran baru kita kontrak
sampai satu tahun kerja, kalau dia masuk bulan Juni ya dia dikontrak Juni
itu sampai Juni tahun depan. Jadi tidak bisa mengundurkan diri ditengah-
tengah, jadi kalaupun tahun depan dia mengundurkan diri biasanya dia,
116
93
kita dari bulan Januari sudah ditanya. Untuk guru-guru tidak tetap,
karyawan tidak tetap kita Tanya dulu oleh kepala sekolah dipanggil, mau
melanjutkan di tahun yang akan datang? Kalau tidak mau melanjutkan,
“saya mau resign bu karena ada ini” nah berati itulah yang disebut tadi,
analisa itu disitu. Jadi analisa tuh terjadi sebelumnya sudah ada proses itu
tadi penanya, pemanggilan, terutama terhadap guru-guru tidak tetap.
Kalau guru tetap kan susah, ga bisa keluar ya, kalau guru tidak tetap itu
kita selalu bertanya sebelum proses analisa tuh ke situ dulu. Kepala
sekolah memanggil guru-guru atau karyawan yang tidak tetap, apakah
bersedia lagi bergabung tahun depan atau tidak? Gitu.
8. Media apa yang digunakan sekolah untuk menerima lamaran?
Jawaban: Penerimaan lamaran ada yang masuk email, ada juga mereka
yang mengirimkan via by pos atau ada yang mengirimkan ke sini, atau
ada yang punya temennya gitu di titipin ada gitu kan. Tapi tetep
prosesnya, prosedurnya sama gitu. Kita rata-rata banyaknya ke email ya,
karena dari luar-luar daerah juga banyak ya ke email. Juga banyak yang
langsung datang lamaran, lewat pos juga banyak kalau kita memang
sudah buka open rekrutmen itu. Nah apa namanya.. sama aja ya
keuntungannya, karena kita memang persyaratannya harus ditampilkan.
Kalaupun dia lewat email kan seperti ijazah harus ada scan ijazahnya.
Kemudian.. pokoknya syarat-syarat yang diminta tuh harus di scan dan
di upload juga. Tapi kalau yang manual kan, apa maksudnya manual?
Maksudnya yang langsung datang ke sini, bukti fisiknya bisa lansung kita
ceklis. Setelah masuk, lamaran itu setelah dua minggu kita ini.. seleksi
berkas. Kita panggil via telepon, bersedia tidak? Kalau sudah bersedia
kita kasih jadwal, kita biasanya serentak.
9. Apakah ada keuntungan khusus yang didapatkan pelamar melalui
caranya menaruh lamaran?
117
94
Jawaban: Kalau kita sih ngga, kalau kita sih gini aja kita kan masuk
email sret…gitu. Kalau yang udah keliatannya sejarah kan memang
sudah keliatannya gitu, dibuka “oh ini sejarah, oh ini bukan” kita ambil.
Kalo memang ini sejarah kita ambil banget dan liat lengkap ngga semua
gitu kan. Kan tadi seleksi berkas tadi, walaupun lewat email tetep kita
buka kok, gitu. Insyallah ya mudah-mudahan sampai detik ini kita kalo
ada lamaran yang masuk ke kita, kalo memang pas kita membutuhkan
yah.. kalau kaya gini ni tetap aja lamaran masuk kan. Ada aja tuh lewat
email, tetep dibuka ya karna kan kadang ada orang yang coba-coba ya
ngelamar kali aja dia butuh gitu, ya cuman kita biasanya kita buka pada
saat kalau butuh memang kita buka. Karena kalau pun.. kalau pun.. ngga
butuh kan tetep aja ada stucknya tuh kadang dia buka. Cuman tidak dia
rekap sebagai calon guru, karena email tetep kita buka ya cuman tidak di
rekap ke calon guru karena memang kita belum membutuhkan itu. Nah
yang kita rekap yang sesuai pada tahun ajaran itu gitu, jadi tetep kita buka
lah namanya email orang ya.
10. Bagaimana peran tim rekrutmen ini dalam penyusunan persyaratan?
Jawaban: Iya, itu memang ada di SK yayasan dan juga biasanya itu
diperbarui dan dibantu oleh kepala sekolah juga. (yang memperbarui)
yayasan, direktur, kepala sekolah, dan bagian kepegawaian untuk itunya
ya.. untuk kualifikasinya.
11. Apakah persyaratan sudah sesuai dengan peraturan pemerintah?
Jawaban: Iya, kita ada mengikuti pemerintah ya. Kaya misalnya guru
itu harus minimal D-IV atau S1 gitu kita ada aturannya. Harus sesuai
sama jurusan juga ada, lulusan pendidikan gitu sih ada ya.
12. Adakah syarat utama dari sekolah untuk merekrut guru baru?
Jawaban: Ada di SK, kita persyaratan ada di SK ya minimal, cuma kan
biasanya makin ke sini kita perbaharui ya ada. Karena tiap tahun kita
118
95
upgrade terus, “oh ini sudah tidak sesuai kondisi ya kita upgrade lagi”
ternyata kan sekarang guru ini kan harus bisa IT ya kita upgrade lagi gitu,
kaya gitu. Karena kan yang namanya dunia pendidikan harus
berkembang ya, kita mengikuti zaman.
13. Apakah dalam pelaksanaannya sekolah memiliki pedoman kegiatan
rekrutmen?
Jawaban: Ada SKnya, SK perekrutan rekrutmen.
14. Darimanakah sumber tenaga kerja yang bapak/ibu butuhkan?
Jawaban: Kita banyaknya dari luar, jarang dari internal. Kalau pun
sodara ini tetep proses rekrutmen harus diikutin. Bisa aja ngga diterima,
kita ga pake istilah itu lah. Ini bener-bener fair hasil ujian, hasil
rekrutmen, banyak dari luar daerah juga. Kalau dari internal itu berate
setelah semua di analisa kalau ternyata ada kekosongan, ada beberapa
pelajaran yang memang gurunya harus direkrut. Karena tidak bisa
ditamb.. diambil atau diberdayakan dari lembaga yang lain. Maka kita
tentukanlah pengajuan perekrutan.
15. Apakah sekolah menerima rekomendasi dari guru terdahulu untuk calon
guru?
Jawaban: Biasanya dia hanya memberikan rekomendasi ya memberikan
lamaran saja hanya sebatas itu, nah nanti diterima atau tidak itu tetep
berdasarkan hasil rekrutmennya. Kalau hasil rekrutmennya tidak..
jangankan itu, ada anak guru di sini juga itu tetep, tidak lulus ya tidak
lulus. Jadi ngga jaminan kalo pun orang dalem.. kalo itu ya tidak. Apalagi
untuk guru kita tidak mau sembarangan, apalagi kualitas sekolah kan
salah satunya guru kuncinya. Itu di rekrutmennya kita tidak mau, kan kita
juga punya standar, standar apa? Standar nilai yang harus dicapai guru
tersebut. Kalau belum dapet kita rekrut lagi. Makanya kalau bulan
februari sudah dianalisa tahun berapa ya, tahun kemarin apa dua tahun
119
96
lalu ya itu udah perekrutan ternyata dari hasil itu udah ngga ada yang
sesuai standar yang kita harapkan ya kita merekrut kembali. Nah
makanya perekrutan itu sering dilaksanakannya di Mei, karena apa?
Karena biar sebelum tahun ajaran baru gurunya sudah ada. Setelah kita
analisa, karena setiap tahun ada perediksi penambahan kelas,
kejadiannya seperti itu. Kalo kita kan dulu dari cuman 1 1 1, 1 ipa, 1 ips,
kemudian 2 2, kemudian 3 3, 4 4, kan tiap tahun nambah dong gurunya.
Nah otomatis nambah kelas nambah guru, nah biasanya hasil dari itu
kita.. jarang sih kita ada kekosongan guru.
16. Bagaimana proses menjadi guru tetap dari guru kontrak?
Jawaban: Jadi untuk menjadi guru tetap itu minimal 2 tahun, terus yang
kedua memiliki nilai sesuai dengan standar yang dibutuhkan, kemudian
yang ketiga itu memiliki kinerja yang baik. Yang mengajukan sekolah,
dilihat ada yang bagus setelah itu dia sudah 2 tahun, dan dia bagus dari
segi sikologisnya bagus, dan kemudian dia sudah 2 tahun barulah
diangkat sama yayasan. Dan yang ketiga memang ada lowongan bidang
studi tersebut memang dibutuhkan di Yayasan Al-Hasra. Jadi gini,
umpama di sini tuh belum ada ekonomi, baru kita mengajukan. tapi kalau
jumlah jam 40 jam, kan jumlah jam guru 24 eh.. otomatis kan jumlah jam
cuma 36 atau 32. Nah itu tidak mudah kalau gurunya satu. Kita tidak
menerima lagi, karena kita kan sesuai dengan kebutuhan. Kalau sudah
ada nih umpamanya nih, makanya kita pada saat rekrutmen juga
berpikirnya ke sana. Karena target kita kan, ke depannya semua guru tuh
tetap. Walaupun tidak menutup kemungkinan juga kalau kinerjanya tidak
baik kita tidak angkat. Kalau setahun, dua tahun bagus, ya diajukan.
Kalau tidak bagus mah, kita kan disini kontraknya pertahun mba. (Jika
lebih dari 2 tahun tidak diangkat menjadi guru tetap) Ada yang
mengundurkan diri, kita tidak tarik kembali. Ada juga yang setalah 2
tahun dan dia bersedia, dia nyaman, karena tidak dibutuhkan dalam arti
jumlah guru bidang studi itu sudah terpenuhi tapi.. jadi gimana ya. Kan
120
97
ada 40 jam, otomatis 1, 24 24 kan 48 ya nah ini cuma 40 jam. Guru
tetapnya ngajar cuma 24 jam, sisanya sama guru yang tidak tetap itu. Nah
itu guru tersebut belum kita ajukan, karena itu sesuai dengan kebutuhan
Yayasan aja intinya mah ya dan dilihat kebutuhan kedepannya, pelajaran
itu urgent ga, yang wajib ga, ada SKnya pengangkatan guru tetap.
17. Bagaimana kebijakan yang digunakan sekolah dalam proses rekrutmen?
Jawaban: Kita kan menentukan itu kan tadi, sumber rekrutmennya.
Kalau memang kita harus melakukan rekrutmen, kita harus mengambil
dari sumber eksternal gitu ya, dari luar. Kalo ngambil dari luar gini kan,
jadi fair kita hasilnya. Iya, iya kita semunya yang ngurus ya, dari
organisasi, dari yayasan sendiri. Tidak menggunakan jasa-jasa dari luar
kaya perusahaan outsourcing itu ngga, ngga ada, semuanya sendiri aja
dari tim rekrutmen, hasilnya dikembalikan ke lembaga.
18. Bagaimana cara yayasan menginformasikan lowongan yang ada?
Jawaban: Nah jadi kita biasanya men-sharenya kadang lewat grup WA
tapi karena sekarang mah kan udah jamannya ini ya kita pokoknya pakai..
ya kan kalo dari grup WA mah ya.. bisa ke sebar kemana-mana ya,
kadang ke IG, kadang dari guru sesame temen-temen guru gitu. Terus
ada yang nanti ke MGMP MGMP, contohnya kita butuhnya ke guru
sejarah nih, nah temen kita ada yang guru sejarah biasanya men-share
MGMP Depok gitu. Ada juga si kita biasanya ya ke media sosial ya
medsos gitu lah ya kita ini sharenya nah nanti biasanya untuk info itu kita
lempar itu tunggu sampai dua minggu sampai 3 minggu untuk
penerimaan lamaran yah.
19. Bagaimana perencanaan atau estimasi biaya yang bapak/ibu keluarkan
dalam kegiatan rekrutmen?
121
98
Jawaban: Nanti dari bagian kepegawaian kita mengajukan ke yayasan,
itu kan memang sudah ada di RAB kita tiap tahun. Jadi perekrutan
sudah termasuk di dalamnya.
20. Bagaimanakah mekanisme pelaksanaan rekrutmen di sekolah ini?
Jawaban: Kita diskusi dengan mereka (Wakasek Kurikulum dari 3
lembaga di Yayasan), perkiraan jumlah kelas dengan jumlah guru yang
dibutuhkan, yang disebut dengan analisa guru. Nah dari tiap-tiap wakil
kepala sekolah ini, setalah analisis dibuat masuk ke saya kemudian di
bagian kepegawaian di analisa. Di analisanya, umpamanya, karena kita
ada tiga lembaga bisa saja dari guru kalau memang di SMA itu ada guru
yang mengajar di SMA ternyata dia itu baru mengajar 15 jam. Nah
ternyata dari lembaga lain butuh umpama tenaganya. Jadi dia bisa
mengajar di dua tempat, jadi di apa ya? Diberdayakan di dua lembaga
gitu. Hasil analisis tadi itu dari sekolah gitu kan diserahkan ke bagian
Kepegawaian kemudian analisa dibagikan kembali, diajukan ke lembaga
dikembalikan ke direktur, baru gitu. Nah nanti pelaksanaan perekrutan
mah dibagian ke pegawaian.
21. Bagaimana cara sekolah menginformasikan hasil rekrutmen?
Jawaban: Kita telepon, kita sudah sampaikan bagi yang memang di
telepon kembali berarti dia diterima ya dalam sekian waktu. Kalau dalam
waktu 2 minggu, tidak ada telepon atau panggilan berarti dia tidak
diterima. Tapi ada juga, sebelumnya juga pernah kita sampaikan lewat
eh.. web juga ada cuman semakin kesini-kesini karena memang yang
direkrut tidak banyak ya, paling satu mata pelajaran, ya paling kita
infokan atau telepon juga “mohon maaf ini belum bisa bergabung”
seperti itu, by phone aja atau by wa lah ya sekarang mah .
22. Metode rekrutmen seperti apa yang dibutuhkan sekolah?
122
99
Jawaban: Macem-macem ya, kadang kita lewat WA grup aja. Kadang
kita share secara luas infonya lewat IG atau facebook. Tergantung sih,
karena kan biasanya kita dari tim rekrutmen share-nya lewat grup WA,
ntar guru-guru tuh pada nerusin, share ke facebook mereka kadang juga
dari omongan mulut ke mulut gitu.
23. Apa sajakah berkas-berkas penting yang harus dipenuhi pelamar?
Jawaban: Ada di SK ya berkas-berkas kualifikasinya gitu kan ya? Ya
paling kaya ijazah, transkip nilai, surat lamaran, gitu gitu aja sih. Coba
nanti liat di SK saja ya.
24. Bagaimana sekolah menangani berkas pelamar yang tidak lolos?
Jawaban: Tergantung persekian tahun itu ada. Yang saya.. kalau udah
lebih dari 3 tahun mah 2 tahun mah orang juga udah ini kali yaa, kalo
udah 3 tahun mah udah dapet kerja istilahnya. cuman ya biasanya kalo
kit.. kalo dia udah kerja juga kalo kita mere-launch lagi tentang
rekrutmen biasanya ada juga sih yang masuk lagi gitu. Kalau lamaran
langsung ada yang masuk ke saya. Saya cek, “oh ini belum” kadang kalau
lamaran yang berupa fisik begitu “oh ini kita butuh kan Bahasa inggris
sama sejarah ya” ternyata dia matematika-biologi biasanya saya simpan
dulu. Oh iya ini udah dibuka, ditulis didepannya tuh biologi. Nah kita
rekap, kita taro nanti kalau misalnya butuh guru biologi guru matematika
nah kita buka berkas.
25. Berapa lamakah waktu yang dibutuhkan tim rekrutmen untuk
mendapatkan calon guru yang sesuai dengan persyaratan?
Jawaban: Proses analisa februari-maret, yaa kira-kira 2 bulan lah ya.
Analisa tuh bisa semingguan, terus.. ya 2 bulanan, 2 bulan lebih lah
sampai bener-bener udah nerima gitu ya. Kan kalo, kalo sudah dianalisa
diajukan ke yayasan langsung diproses 2 minggu. Seminggu berikutnya..
123
100
ya maksimal 2 bulan lah ya, tapi jarang sampai 2 bulan gitu biasanya
kurang dari segitu.
26. Persyaratan seperti apakah yang biasanya sulit ditemukan pada pelamar?
Jawaban: Kita sih jarang ini sih ya, kalau, ya ada minimal ngajar setiap
tahun eh minimal ngajar. Minimal usia sih, persyaratan minimal S1 gitu
ada syaratnya. Kalau untuk guru sih standar ya, ngga ada yang spesifik
ya. Karena kalau guru itu ya itu sesuai bidangnya itu yang sulit, kalau
untuk administrasi yang lain kan ngga ya. Dia minimal, maksimal usia
40 banyak yak an, ijazah S1 ya banyak. cuman yang sulit itu yang sesuai
bidang, nah itu kadang yang sulit itu, yang sesuai dengan bidangnya itu
kita kesulitan. Kadang kan orang yang jauh jauh juga kerja di sini
lumayan mikir juga ya. Ya itu, karena jarak ya maksudnya yang
lingkungan-lingkungan sini aja gitu paling jauh juga kan Pamulang,
Parung, paling gitu-gitu. Jarang sampai yang kemana-mana gitu. Gunung
sindur kan paling.
27. Apa yang dilakukan sekolah jika proses rekrutmen memakan waktu yang
cukup lama?
Jawaban: Biasanya di handle dulu sama guru tetap atau guru yang udah
ada dengan jumlah jamnya yang biasanya mereka yang melebihi gitu.
Melebihi tuh karena maksimal 24 ya, jadinya mereka ada yang sampai
harusnya 24, karena.. contoh nih PKN atau apa gitu di SMA itu gurunya
Cuma satu otomatis kan butuh satu lagi, nah kita.. eh Bahasa Indonesia
guru kana da 2 sekarang kita butuh pelajaran tuh 3 guru jadi yang
kekosongan itu biasanya di limpahkan dulu ke guru itu sampai kita
menemukan guru yang baru. Tapi biasanya itu terjadi ditengah-tengah
guru pelajaran gitu loh, kalo yang tiap tahun mah paling karena nambah
kelas. Maka kita harus nambah guru gitu tapi jarang sih sampai kita
nunggu lagi, walaupun rekrut lagi kan tahun ajaran baru mah Juli gitu.
Pokoknya sebelum tahun ajaran baru seluruh guru insyallah mudah-
124
101
mudahan sudah terpenuhi. Kalaupun belum terpenuhi, “ih kurang
gurunya satu orang kan 24 jam” jadi dibagi 2 aja, bapak ini ditambahin
12, bapak ini ditambahin 12. Nah seperti itu, kalau nanti ada masuk guru
ya, berbeda lagi.
28. Apakah kendala tersulit yang pernah tim rekrutmen temui?
Jawaban: Kalo dibagian kepegawaian ya itu sulitnya sih kalo bagi saya
menemukan.. eh.. apa? Guru yang atau tenaga pendidikan yang hasilnya
sesuai dengan kriteria yang kita inginkan. Ada kendala di nilai,
jurusannya ada tapi nilainya tidak memenuhi. Nah itu kan, sedangkan
bagi kita itu bidang tuh nomor satu. Apa lagi ya? Karena keputusan akhir
kan bukan di saya, di kepala sekolah sama yayasan jadi belum pernah sih
ada perbedaan pendapat, hasil diskusi bersama saja.
29. Jika terjadi kesalahan dalam proses rekrutmen, bagaimana langkah yang
diambil oleh bapak/ibu?
Jawaban: Kalau yang jurusannya susah, tergantung ya. Kaya sejarah itu
kan susah karena kampus di sini tuh jarang ya yang ada jurusan
sejarahnya. Eh… sejarah tuh kemaren tuh waktu kita butuh, ya kan UIN
yang terdekat cuma adanya IPS gitu kan bukan sejarah, kita kan memang
butuh sejarah gitu. Solusinya kita tetep, selama ini melakukan perekrutan
kembali sampai kita mendapatkan, memang mendapatkan yang sesuai
dengan kualifikasi. Ya gitu aja, walaupun dua kali tiga kali perekrutan ya
tidak masalah gitu. Walaupun memang nih misalnya perekrutan kedua
cuman 2 orang, ya 2 orang aja langsung di tes gitu, itu tidak masalah gitu
yang penting memang sudah sesuai dengan itu aja gitu. Misalnya yang
dibutuhkan 1 ternyata yang bagus ada 2 gitu, nah kalau menemukan
seperti itu biasanya kita lihat backgroundnya, lihat latar belakang
pengalaman mengajarnya, kalau atau ngga liat sepak terjangnya dia di
organisasi gitu di kampusnya atau di masyarakatnya gitu. Nanti mana
yang pengalaman terlihat kan ya, ke data juga, itulah nanti yang akan kita
125
102
butuhkan. Umpama sama-sama nilainya 85 gitu ya, dari 2 orang itu mana
kelebihannya kita lihat dulu.
126
103
Hasil Wawancara
Nama : Zam-zam Firdaus
Jabatan : Guru Agama
Tempat : Ruang TU
Hari/tanggal : Kamis, 6 Agustus 2020, 09.35 WIB
1. Kapan bapak/ibu mulai mengajar di sekolah ini?
Jawaban: 2011, iya? Sekarang tahun berapa ya? Oh iya.. sudah 9 tahun
saya.
2. Berapa lama pengalaman mengajar bapak/ibu sebelum mengajar di sini?
Jawaban: Kalau mengajar formal setalah lulus ya di sini, kalau formal
ya, mengajar sesuai jurusan setelah lulus kuliah ya di sini pertama kali.
Sebelumnya sih Cuma ngajar-ngajar ngaji, les-les, iya private itu juga
Cuma sampingan, itu juga Cuma beberapa bulan aja.
3. Hal apakah yang membuat bapak/ibu tertarik untuk melamar di SMA Al-
Hasra?
Jawaban: Ya awalnya bukan karena tertarik ininya ya. Awalnya karena
butuh pekerjaan, di sini buka lowongan, dan di beberapa tempat pun saya
nyimpen lamaran akhirnya di panggil kan, beberapa ikut tes, yaa.. yang
lulus ya disini. Awalnya saya gat ahu sama sekali (tentang sekolah ini)
karena kan wilayah saya bukan di sini kan, saya tinggal di daerah Muncul
ya, bisa dibilang tidak pernah main ke sini.
4. Apakah bapak/ibu memiliki kerabat di SMA Al-Hasra?
Jawaban: Ngga, dulu temen (yang tadi memberi informasi ada
lowongan) itu ngawas UN di sekolah lain terusnya ada sesame, ngga tau
127
104
dia ngawas di sini atau ngawas di tempat lain tapi ada dari al-hasra gitu
ngobrol. Katanya di al-hasra tuh buka lowongan guru agama, pas saya ke
sini iya. Akhirnya saya buka aja lamaran. Ngga, ngga ada kerabat sama
sekali sebelumnya.
5. Apa saja persyaratan yang harus bapak/ibu penuhi?
Jawaban: Biasa ya, kaya data diri. Kemudian ijazah, kemudian.. itu
persyaratan berkasnya ya. Kalau syarat lainnya dulu ada seleksi sih.
Seleksi computer, seleksi tertulis, seleksi lisan iya..
6. Bagaimana bapak/ibu mendapatkan informasi terkait lowongan
pekerjaan disini?
Jawaban: Iya itu tadi dari teman saya. Dapet informasi dari temen, ada
peluang atau lowongan guru agama di sini, saya masukkan, ngga ada
ketertarikan apa karena ya emang butuh aja, butuh kerjaan.
7. Berapa lamakah proses rekrutmen yang bapak/ibu ikuti di sekolah ini?
Jawaban: Kalau prosesnya tuh kurang lebih, kalau dari lamaran di
panggil itu. Tapi kalo dari ujian seleksi, seleksi tulis itu seharian selesai.
Tulis, kemudian ibadah sama.. computer kalo ngga salah langsung juga
deh. Terusnya besokannya kalo ngga salah baru… eh… micro teaching.
Kemudian setelah itu… interview dengan kepala sekolah. nah setelah itu
baru diumumin. Pas terakhir saya di interview sama kepala sekolah itu
kalo nggasalah seminggu dulu jedanya, baru di umumin, kan di ambil
dua, tiga, dua apa tiga gitu di peringkatin kan ya.. saya termasuk
peringkat kedua. Yah.. karena yang diterima Cuma dua, yang satu pak
Ali namanya, sama saya. Nah saya di hubungi, suruh datang ke sini, tau-
tau diarahkan ke SMA. Yang satu Pak Ali di SMK, nah Pak Ali
mengundurkan diri karena keterima di sekolah lain. Nah ini Bu Dedeh
yang urutan ketiga akhirnya di panggil dan sekarang beliau ada di SMK.
128
105
Jadi kurang lebih 2 minggu, Cuma ya lupa saya.. takut salah juga karena
udah lama banget.
8. Apakah hasil keputusan rekrutmen diumumkan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan sebelumnya?
Jawaban: Saya ngga inget waktu itu di kasih tau berapa hari kemudian
pokoknya abis itu saya ya ngga banyak Tanya juga, yaudah aja, tinggal
nunggu aja. Cuma seinget saya, seminggu setalah tes terakhir itu saya
tunggu-tunggu, dapet informasi tuh hari… hari senin di awal tahun
pelajaran kalo ngga salah itu saya langsung di panggil untuk ke sini, gitu..
untuk tanda tangan kontrak gitu, di awal tahun pelajaran. Awal tahun
ajaran berapa tuh berate? 2011/2012 yaa.
9. Bagaimana tahapan atau strategi rekrutmen yang harus bapak/ibu
lakukan?
Jawaban: Tahapannya nih ya dari mulai masukin lamaran, kemudian
dipanggil untuk seleksi tertulis. Seleksi tertulis itu seleksi kependidikan
sama ke jurusannya karena saya agama, saya seleksi tentang agama.
Setelah itu lisan, lisannya itu ya baca qur’an sama nulis qur’an.
Kemudian ada praktek solat, praktek wudhu, dan praktek ibadah.
Kemudian di lanjut praktek computer, seingat saya saat itu computer
yang diujikan sih 3, Microsoft word dasarnya, excel sama dasarnya juga,
sama power point. Kemudian terakhir, oh sebelum terakhir ini praktek
ngajar, apah? Micro teaching ya, nah iya micro teaching. Ada beberapa
siswa saat itu, terakhir interview. Interview langsung dengan kepala
sekolah, waktu itu sih kepala sekolah SMP yang menginterview saya,
walaupun sekarang sudah bukan kepala sekolah lagi. Dulu kan saya
melamarnya ke yayasan yah, saya ngga tau yang mana yang buka
lowongan, saya taro aja. Di situ ada beberapa temen juga yang ikut
masukin kan, ada yang kenal ada yang ngga. Pas di interview, baru
ditanya minatnya masuk mana? SMP, SMA, atau SMK. Nah saat itu saya
129
106
bilang SMP, karena saya PPKT-nya pun di SMP tapi ditempatkannya di
SMA.
10. Apa sajakah kendala yang bapak/ibu temukan saat proses rekrutmen?
Jawaban: Ngga sih.. syarat-syarat juga ngga. Biasa aja. Waktu itu
memang saya menaroh beberapa lamaran ke sekolah lain salah satunya
di MP UIN itu udah selesai tuh ininya, ujianya sampe pengumuman ngga
lulus nah baru setelah itu saya ada panggilan seleksi di sekolah ini. Jadi
ngga ada yang bentrok saat itu. Pas, pokoknya pas seleksi di al-hasra ya
ngga ada lagi untuk saya mengikuti seleksi di tempat lain. Jadi kalo ada
kendala di persyaratan sama aja, saya ngirim persyaratan dengan
sekolah-sekolah lain. Kaya apa namanya ijazah, kaya curriculum vitae
saya, dan lain sebagainya. Ngga ada.. ngga ada yang ini sih, ngga ada
yang aneh. Ngga ada yang sulit.
11. Melalui apakah bapak/ibu dihubungi oleh pihak sekolah setelah lulus
proses rekrutmen?
Jawaban: Kayanya dari panitia khusus ya.. dari yayasan. Karena
biasanya kalo rekrutmen dari yayasan.
12. Menurut bapak/ibu, apakah sistem perekrutan di SMA Al-Hasra sudah
baik?
Jawaban: Yaa.. sudah baik. Cuma pasti ada beberapa yang perlu…
perlu… apa… perlu diperbaiki, ditingkatkan. Kalau dulu sih saya ngga
ada yang namanya, harus apa? Dilarang merokok gitu misalkan kalau
dulu ngga ada persyaratan yang merokok tidak diterima gitu misalnya
setau saya ngga ada. Baru-baru ada akhir-akhir ini rekrutmen itu berlaku.
Jadi syaratnya juga diperbaharui gitu.
130
107
Hasil Wawancara
Nama : Prima Reta
Jabatan : Guru Bimbingan Konseling
Tempat : Ruang TU
Hari/tanggal : Kamis, 6 Agustus 2020, 10.31 WIB
1. Kapan bapak/ibu mulai mengajar di sekolah ini?
Jawaban: Tahun kemarin, 2019.
2. Berapa lama pengalaman mengajar bapak/ibu sebelum mengajar di sini?
Jawaban: Ada, saya ngajar dari 2010. Saya ngajar sebelum di sini,
ngajar diluar. 2010-2013 itu saya ngajar anak jalanan di Bogor, relawan.
Itu emang udah ada yayasannya dulu di bawah naungan dinas sosial
Bogor. Cuma sekarang kan ga boleh, jadi sekarang langsung ke dinasnya
yang nanganin, gitu. Itu dari 2010-2013, setalah itu berbarengan sama
saya masuk ke 2015 sampai dengan 2018 saya di Talenta Center, sekolah
anak berkebutuhan khusus.
3. Hal apakah yang membuat bapak/ibu tertarik untuk melamar di SMA Al-
Hasra?
Jawaban: Apa ya? Yang pertama itu lokasi dari rumah ke sekolah deket,
saya kan tinggal di Gunung Sindur. Jadi kalau ke sini paling Cuma 15
menitan kalau naik motor. Jadi yang kesatu jarak, yang kedua adalah
memang di sini tuh walaupun sekolah umum tapi dia islamnya juga di
nomor satukan. Misalnya solat sunahnya, solat wajibnya, ngajinya kaya
sekolah islam ya, padahal ini sekolah umum, jadi itu membuat saya
tertarik ya. Udah sih paling itu aja. Kalau (melihat akreditasi) ngga juga
sih, karena kan memang sekolah ini udah lama saya tidak tahu juga sih,
131
108
karena saya kan jarang ke daerah sini kan. Saya dulu seringnya ke daerah
Bogor gitu.
4. Apakah bapak/ibu memiliki kerabat di SMA Al-Hasra?
Jawaban: Ada sih, ada temen saya juga di sini. Tapi saya ngga langsung
dari temen saya, malah dari adek saya.
5. Apa saja persyaratan yang harus bapak/ibu penuhi?
Jawaban: Paling surat lamaran, CV, foto, ijazah, terus transkip nilai ya?
Iya transkip nilai, terus apa ya? Sertifikat paling, sertifikat mengajar dan
pelatihan.
6. Bagaimana bapak/ibu mendapatkan informasi terkait lowongan
pekerjaan disini?
Jawaban: Dari adek saya, adek saya kan punya kerabat di sini. Jadi saya
tau infonya dari adek saya langsung.
7. Berapa lamakah proses rekrutmen yang bapak/ibu ikuti di sekolah ini?
Jawaban: Prosesnya dua hari, kalo sampe pengumuman semingguan
ya..
8. Apakah hasil keputusan rekrutmen diumumkan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan sebelumnya?
Jawaban: Iya, tepat. Jadi kondisinya saya lagi itu memang lagi di luar
kota kan, memang bilangnya seminggu atau 3 hari akan dihubungin.
132
109
9. Bagaimana tahapan atau strategi rekrutmen yang harus bapak/ibu
lakukan?
Jawaban: Saya ngasih lamaran kemudian seminggu kemudia
pemanggilan, tes dulu sama micro teaching. Itu urutannya, berikutnya
nunggu info langsung. Nunggu info langsung diterima atau tidaknya, jadi
nunggu di hubungi lagi. Jadi tahapannya Cuma menyerahkan berkas,
kemudian tes, terus micro teaching.
10. Apa sajakah kendala yang bapak/ibu temukan saat proses rekrutmen?
Jawaban: Ngga ada sih, kendala.. kalau memang untuk mengajar kan
saya sudah.. di micro teachingnya.. ngga ada sih.. lancar-lancar aja.
11. Melalui apakah bapak/ibu dihubungi oleh pihak sekolah setelah lulus
proses rekrutmen?
Jawaban: Melalui telefon dihubunginnya.
12. Menurut bapak/ibu, apakah sistem perekrutan di SMA Al-Hasra sudah
baik?
Jawaban: Sudah sih.. menurut saya sudah.. sudah.. kalau mengikuti
urutan kan dari awal berkas, ngasih berkas, interview itu sudah sesuai
sih.
133
110
Hasil Wawancara
Nama : Ferni Annisa
Jabatan : Guru Bimbingan Konseling
Tempat : Ruang TU
Hari/tanggal : Rabu, 12 Agustus 2020, 11:14 WIB
1. Kapan bapak/ibu mulai mengajar di sekolah ini?
Jawaban: Tahun ini tahun 2020 bulan Januari, semester genap.
2. Berapa lama pengalaman mengajar bapak/ibu sebelum mengajar di sini?
Jawaban: waktu dari sini belum pernah, tapi pernah magang 1 semster
di SMA 88 Jakarta terus baru lulus September, Januarinya baru mengajar
di sini, pertama kali jadi ini.
3. Hal apakah yang membuat bapak/ibu tertarik untuk melamar di SMA Al-
Hasra?
Jawaban: karena kan baru lulus banget ya, ya emang lagi nyari-nyari
lowongan terus, iya deket. Karena deket, masih daerah Depok karena kan
masih di Depok sekalian cari-cari pengalaman aja ngajar di sekolah.
Karena kan kemarin Cuma ngajar les atau bimbel.
4. Apakah bapak/ibu memiliki kerabat di SMA Al-Hasra?
Jawaban: ngga ada, cuman dari info di grup aja. Di grup pengantar guru-
guru ekonomi gitu.
5. Apa saja persyaratan yang harus bapak/ibu penuhi?
Jawaban: ngirimin CV, ijazah, transkip nilai sama surat lamaran,
kayanya Cuma itu aja deh lewat WA.
134
111
6. Bagaimana bapak/ibu mendapatkan informasi terkait lowongan
pekerjaan disini?
Jawaban: aku kan rekrutmen di sini tuh kaya Cuma lewat telegram, info
ada loker di sini jadi cuman hubungi WA yang ngasih loker itu. Terus
diminta hubungin bagian kurikulumnya bu Heni untuk naro lamaran.
7. Berapa lamakah proses rekrutmen yang bapak/ibu ikuti di sekolah ini?
Jawaban: 3 hari ya berati.
8. Apakah hasil keputusan rekrutmen diumumkan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan sebelumnya?
Jawaban: sesuai sih, kan dibilangin hari senin terus dihubungin lagi
langsung.
9. Bagaimana tahapan atau strategi rekrutmen yang harus bapak/ibu
lakukan?
Jawaban: naro lamaran lewat WA, di hari kamis kalo ngga salah. Hari
sabtu datang interview dengan kepala sekolah dan bu heny, di tes, senin
langsung ngajar. Karena kayanya emang lagi kosong, kaya mendesak
gitu.
10. Apa sajakah kendala yang bapak/ibu temukan saat proses rekrutmen?
Jawaban: ngga nemuin kendala apa-apa sih, cepet juga waktunya.
11. Melalui apakah bapak/ibu dihubungi oleh pihak sekolah setelah lulus
proses rekrutmen?
Jawaban: melalui telfon dan WA, yang menghubungi pihak kurikulum,
bu heny.
135
112
12. Menurut bapak/ibu, apakah sistem perekrutan di SMA Al-Hasra sudah
baik?
Jawaban: baik sih, karena pas mau masuk ke sini kan di tes dulu
kemampuannya. Kemampuan pelajarannya, kemampuan mengajarnya,
terus setau aku di sini ada tes agamanya. Karena aku masuknya di tengah-
tengah gini, jadi aku ngga ikut (tes agama).
136
113
Daftar Ceklis Studi Dokumen
No Dokumen Ada Belum
Ada
Ket.
1 Sejarah SMA Al-Hasra Softfile
2 Profil SMA Al-Hasra Softfile
3 Visi dan Misi SMA Al-Hasra Softfile
4 Struktur Organisasi SMA Al-Hasra Softfile
5 Data Guru di SMA Al-Hasra Softfile
6 Data jumlah siswa beserta rombongan belajar Softfile
7 Data sarana dan prasarana Softfile
8 SK rekrutmen guru Softfile
137
114
BIODATA PENULIS
Nazila Fajriah Amri lahir di
Tangerang pada 3 April 1999. Jenjang
pendidikan di SDI Ar-Raissiyah, MTsN
Tangerang II Pamulang (sekarang
menjadi MTsN 1 Tangsel), dan SMAN 6
Tangsel. Saat ini sedang melanjutkan
studinya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan program studi Manajemen
Pendidikan.
Nazila pernah aktif berorganisasi saat masih sekolah dengan mengikuti
ekskul Marching Band Gita Cantika. Saat kuliah ia aktif berorganisasi di Himpunan
Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan periode 2017 dan 2018 dan menjadi
kader KOPMA (Koperasi Mahasiswa) pada tahun 2017.
138