STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara...

150
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN CV. MUTIARA LAUT KABUPATEN SERANG PROPINSI BANTEN SKRIPSI DESY DAMERIA HARIANJA H34051982 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Transcript of STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara...

Page 1: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGANCV. MUTIARA LAUT KABUPATEN SERANG PROPINSI

BANTEN

SKRIPSI

DESY DAMERIA HARIANJAH34051982

DEPARTEMEN AGRIBISNISFAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR2009

Page 2: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

RINGKASAN

DESY DAMERIA HARIANJA. Strategi Pengembangan Usaha DagingRajungan CV. Mutiara Laut Kabupaten Serang Propinsi Banten. Skripsi.Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut PertanianBogor (Di bawah bimbingan HENY K. S. DARYANTO).

Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai kekayaansumber daya perikanan laut yang luar biasa besar, baik secara kuantitas maupunkeragamannya. Komoditas perikanan terdiri dari hasil perikanan tangkap dan hasilperikanan budidaya. Hasil perikanan tangkap diantaranya adalah kepiting, udang,ikan tuna, dan sebagainya. Selama ini, udang menjadi andalan ekspor non-migasIndonesia. Namun, sejak serangan virus white spot, produksi udang tambakmenurun drastis. Kepiting dijadikan sebagai komoditas alternatif untukmemperoleh devisa. Ini mengingat, potensi kepiting di Indonesia yang sangatmemungkinkan dan permintaan luar negeri yang tinggi. Nilai ekspor kepiting daritahun 2006 ke tahun 2007 meningkat sebesar 32,90%. Rajungan merupakan jeniskepiting yang memiliki nilai komersil. Permintaan rajungan lebih tinggi datangdalam bentuk olahan daging rajungan, sehingga industri pengolahan dagingrajungan ini menjadi sangat penting untuk dikembangkan dalam meningkatkannilai hasil perikanan. Kondisi ini dapat menjadi peluang pasar yang potensial bagiindustri daging rajungan yang ingin mengembangkan usahanya. KabupatenSerang juga merupakan wilayah yang tidak terlepas dari perkembangan industridaging rajungan, hal ini dapat dilihat dari jumlah perusahaan pengolahan dagingrajungan yang semakin meningkat. Bertambahnya jumlah produsen roti akanberimplikasi terhadap tingkat persaingan yang semakin tinggi diantara perusahaanpengolahan daging rajungan dalam memperebutkan pangsa pasar. CV. MutiaraLaut merupakan salah satu perusahaan pengolah daging rajungan di KabupatenSerang. Terdapat beberapa kendala yang dihadapi CV. Mutiara Laut, diantaranyapersaingan dalam mendapatkan bahan baku, yaitu rajungan, menjadi masalahutama yang dihadapi. Tingginya kebutuhan rajungan berakibat pada berkurangnyapopulasi rajungan karena disebabkan penangkapan berlebih yang melebihi potensiatau kapasitas yang tersedia. Semakin banyaknya pesaing mengakibatkanpersaingan dalam memperoleh bahan baku rajungan semakin tinggi, sehinggajumlah produksi CV. Mutiara Laut tidak menentu setiap harinya. Tujuanpenelitian ini adalah (1) menganalisis faktor-faktor eksternal dan internalperusahaan yang dapat digunakan untuk melihat peluang, ancaman, kekuatan dankelemahan perusahaan, (2) merekomendasikan alternatif dan prioritas strategiyang paling tepat untuk perusahaan dalam mengembangkan usahanya.

Penelitian ini dilaksanakan pada CV. Mutiara Laut yang terletak diKampung Sampang Desa Susukan Kecamatan Tirtayasa Kabupaten SerangPropinsi Banten. Waktu penelitian dilakukan selama bulan Februari sampai Juni2009. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposivesampling, dimana pemilihan responden dipilih secara sengaja. Respoden yangdigunakan penelitian ini berjumlah tiga orang, yaitu pemilik CV. Mutiara Lautsekaligus merangkap bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi.Metode pengolahan dan analisis data terdiri dari analisis deskriptif, dan analisistiga tahap formulasi strategi. Alat bantu analisis yang digunakan untuk

Page 3: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

1

merumuskan strategi adalah teknik Delphi, matriks IFE, matriks EFE, matriks IE,matriks SWOT, dan matriks QSP (QSPM). Melalui teknik Delphi diharapkanmampu menghasilkan komponen lingkungan internal dan eksternal yang tepatuntuk dianalisis selanjutnya.

Berdasarkan matriks IFE dan EFE menghasilkan total bobot skor rata-ratasebesar 2,587 dan 2,972. Hasil analisis matriks IE menggambarkan posisi CV.Mutiara Laut berada pada posisi V, yaitu tahap hold and maintain. Kemudian darimatriks SWOT diperoleh delapan alternatif strategi dan dari hasil matriks QSP(QSPM) diperoleh prioritas strategi bagi CV. Mutiara Laut secara berturut-turut,yaitu meningkatkan kualitas produk dan pelayanan (STAS=6,026), memanfaatkanperolehan pendanaan yang ditawarkan perbankan untuk meningkatkan kapasitasproduksi (STAS=5,518), mengembangkan produk baru pada pasar konsumenyang sudah ada (STAS=5,300), mempertahankan dan meningkatkan kerja samadengan pemasok untuk mendapatkan jaminan bahan baku yang berkualitas(STAS=5,175), membuka pabrik baru di daerah Karangantu untuk memudahkankonsumen yang datang ke daerah sekitar dalam pembelian daging rajungan CV.Mutiara Laut (STAS=5,055), mengusahakan kontinyuitas produksi(STAS=4,778), melakukan pelabelan kemasan (STAS=4,522), memperbaikistruktur organisasi dan manajemen dalam mengembangkan perusahaan(STAS=4,494).

Bisnis pengolahan daging rajungan merupakan salah satu bisnis perikananyang sangat menjanjikan. Dalam mengembangkan usahanya, CV. Mutiara Lautperlu menjalankan strategi diantaranya CV. Mutiara Laut dapat meningkatkanmodal usaha melalui pinjaman yang ditawarkan dari perbankan. Untukmempermudah perolehan dana dari perbankan, CV. Mutiara Laut harus memilikipencatatan perusahaan yang jelas, terutama pencatatan keuangan perusahaan. CV.Mutiara Laut perlu senantiasa mempertahankan dan meningkatkan kualitas hasildaging rajungannya dengan cara meningkatkan pengawasan dalam prosesproduksi, baik tahap perebusan, pengupasan dan sortasi. Selain itu, perusahaanlebih memperhatikan kualitas bahan baku yaitu kualitas rajungan segar tersebut.CV. Mutiara Laut juga perlu melakukan spesifikasi pekerjaan dalam perusahaan.Bagian keuangan sebaiknya tidak ditangani langsung oleh pemilik perusahaan,sehingga pemilik tidak memiliki pekerjaan ganda. Selain itu, dengan adanyapekerja di bagian keuangan dapat memudahkan untuk memisahkan keuanganperusahaan dengan keuangan rumah tangga. Bagian keuangan sebaiknya ditanganioleh orang lain yang berpengalaman dan dapat dipercaya.

Page 4: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGANCV. MUTIARA LAUT KABUPATEN SERANG PROPINSI

BANTEN

DESY DAMERIA HARIANJAH34051982

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untukMemperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNISFAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR2009

Page 5: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

Judul Skripsi : Strategi Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV.Mutiara Laut Kabupaten Serang Propinsi Banten

Nama : Desy Dameria Harianja

NIM : H34051982

Disetujui,Pembimbing

Dr. Ir. Heny K. S. Daryanto, M. EcNIP. 19610906 198601 2 001

DiketahuiKetua Departemen Agribisnis

Fakultas Ekonomi dan ManajemenInstitut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MSNIP. 19580908 198403 1 002

Tanggal Lulus :

Page 6: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Strategi

Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri

dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun.

Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun

tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan

dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi.

Bogor, Agustus 2009

Desy Dameria H.

H34051982

Page 7: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Lahat pada tanggal 30 Desember 1988. Penulis

adalah anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Ferdinand Harianja

dan Ibunda Christina Nainggolan. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD

Methodist 4 Prabumulih pada tahun 1999 dan pendidikan menengah pertama

diselesaikan pada tahun 2002 di SLTP YKPP Prabumulih Sumatera Selatan.

Kemudian pendidikan lanjutan menengah atas diselesaikan pada tahun 2005 di

SMU Negeri 1 Cipocok Jaya Serang Banten.

Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan

Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 2005. Kemudian pada tahun 2006, penulis

diterima pada Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen sebagai

mayor serta Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam sebagai minor.

Selama mengikuti pendidikan, penulis juga aktif di beberapa organisasi

internal maupun eksternal kampus, seperti pengurus Komisi Pelayanan Anak

Persekutuan Mahasiswa Kristen periode tahun 2007-2008, anggota Kegiatan

Mahasiswa “Tim Sigap Bencana” tahun 2007-2008, serta beberapa kepanitiaan

yang bersifat sementara.

Page 8: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan anugrahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul ”Strategi Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV.

Mutiara Laut”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan

eksternal pada CV. Mutiara Laut serta memberikan alternatif strategi yang dapat

dijalankan oleh CV. Mutiara Laut untuk mengembangkan usahanya.

Bogor, Agustus 2009

Desy Dameria Harianja

Page 9: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

UCAPAN TERIMA KASIH

Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai

bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penulis ingin menyampaikan

terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Dr. Ir. Heny K. S. Daryanto, M. Ec selaku dosen pembimbing skripsi

sekaligus pembimbing akademik atas bimbingan, arahan, waktu, dan

kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama kuliah maupun

penyusunan skripsi ini.

2. Ir. Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama pada ujian sidang

penulis yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran

demi perbaikan skripsi ini.

3. Ir. Harmini, M. Si selaku dosen penguji dari wakil komisi pendidikan yang

telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran demi

perbaikan skripsi ini.

4. Orang tua dan keluarga tercinta khususnya Mama dan Bapak tercinta serta

adekku Ribka tersayang untuk setiap dukungan, cinta kasih dan doa yang

diberikan. Semoga ini bisa menjadi persembahan yang terbaik.

5. Seluruh dosen dan staf Departemen Agribisnis atas bantuan yang diberikan

selama masa perkuliahan.

6. Pihak CV. Mutiara Laut khususnya Bapak H. Matno dan keluarga, Bapak

Imam dan Bapak Babay atas waktu, kesempatan, informasi, dan dukungan

yang diberikan.

7. Teman-teman satu bimbingan skripsi, yaitu Rachmat, Rina, dan Hepi, atas

kebersamaan dan semangat yang diberikan selama penelitian hingga

penulisan skripsi.

8. Teman-teman satu lokasi gladikarya, khususnya anak-anak Girijaya, yaitu

Bundo Ratna, rachmat ”mamato”, ayik “rahayu”, dan mba e serta anak-anak

Garut lainnya atas kebersamaan dan pengalaman selama di Garut.

9. Novi, Rachmat, Ayik, Eci teman satu nama, Riana, Ana, cici, dan seluruh

temen-teman Agribisnis 42 atas semangat, pengalaman, kebersamaan, dan

sharing yang diberikan selama penelitian hingga penulisan skripsi.

Page 10: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

1

10. Teman-teman satu kosan “Pondok Putri” dan satu pelayanan, khususnya

Maria, Vicky, K’jane, Novi atas kebersamaan dan kekeluargaan yang

diberikan.

11. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Bogor, Agustus 2009

Desy Dameria Harianja

Page 11: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ............................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xvi

I PENDAHULUAN .................................................................... 11.1. Latar Belakang ............................................................. 11.2. Perumusan Masalah ....................................................... 41.3. Tujuan ........................................................................... 81.4. Manfaat ......................................................................... 81.5. Ruang Lingkup Penelitian................................................ 8

II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 92.1. Rajungan ....................................................................... 9

2.1.1. Gambaran Umum rajungan .................................... 92.1.2. Pengelompokan Mutu Daging Rajungan ................ 112.1.3. Proses Pengolahan Daging Rajungan ..................... 122.1.4. Pengemasan ........................................................... 13

2.2. Tinjauan Penelitian terdahulu........................................... 152.2.1. Penelitian Mengenai Daging Rajungan................... 152.2.2. Penelitian Mengenai QSPM ................................... 17

III KERANGKA PEMIKIRAN ................................................... 203.1. Kerangka Pemikiran Konseptual .................................... 20

3.1.1. Pengertian Strategi .............................................. 203.1.2. Klasifikasi Strategi .............................................. 203.1.3. Manajemen Strategis ............................................ 273.1.4. Proses Manajemen Strategi .................................. 283.1.5. Model Manajemen Strategi ................................. 293.1.6. Visi dan Misi Perusahaan ....................................... 313.1.7. Analisis Lingkungan Perusahaan ......................... 32 3.1.7.1. Analisis Lingkungan Internal . ................. 32 3.1.7.2. Analisis Lingkungan Eksternal ................ 33

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional ................................... 38

IV METODE PENELITIAN ........................................................ 414.1. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................... 414.2. Jenis dan Sumber Data ................................................... 414.3. Metode Pengambilan Responden ................................... 424.4. Metoden Pengolahan dan Analisis Data .......................... 42

4.4.1. Analisis Deskriptif .............................................. 434.4.2 . Analisis Tiga Tahap Formulasi Strategi................. 43

4.4.2.1. Tahap Input.............................................. 434.4.2.2. Tahap Pencocokan ................................... 49

Page 12: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

xii

4.4.2.3. Tahap Keputusan ..................................... 51

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................. 535.1. Sejarah dan Perkembangan Usaha .................................. 535.2. Visi dan Misi Perusahaan ............................................... 545.3. Struktur Organisasi Perusahaan ....................................... 545.4. Pengadaan Input ............................................................ 565.5. Kegiatan Operasional Perusahaan .................................... 575.6. Pemasaran ....................................................................... 605.7. Sarana dan Prasarana ....................................................... 61

VI ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN ........................ 626.1. Analisis Lingkungan Internal ......................................... 62

6.1.1. Manajemen ......................................................... 626.1.2. Pemasaran .......................................................... 646.1.3. Keuangan ............................................................. 676.1.4. Produksi dan Operasi .......................................... 686.1.5. Sumber Daya Manusia ........................................ 70

6.2. Analisis Lingkungan Eksternal ...................................... 736.2.1. Analisis Lingkungan Makro ............................... 73

6.2.1.1. Kekuatan Ekonomi .................................. 736.2.1.2. Kekuatan Sosial ....................................... 776.2.1.3. Kekuatan Politik ...................................... 806.2.1.4. Kekuatan teknologi .................................. 85

6.2.2. Analisis Lingkungan Industri .............................. 856.2.2.1. Persaingan Antar Perusahaan Sejenis ....... 866.2.2.2. Kemungkinan Masuknya Pesaing baru..... 876.2.2.3. Pengembangan Produk Subtitusi .............. 896.2.2.4. Kekuatan Tawar-menawar Penjual........... 896.2.2.5. Kekuatan Tawar-menawar Pembeli.......... 89

VII FORMULASI STRATEGI ..................................................... 937.1. Teknik Delphi................................................................. 937.2. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan ......... 957.3. Identifikasi peluang dan Ancaman Perusahaan................. 997.4. Analisis Matriks IFE ...................................................... 1017.5. Analisis Matriks EFE ..................................................... 1037.6. Analisis Matriks I-E ....................................................... 1057.7. Analisis Matriks SWOT ................................................. 1067.8. Analisis Matriks QSP (QSPM) ....................................... 110

VIII KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 1148.1. Kesimpulan .................................................................... 1148.2. Saran ............................................................................. 116

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 117

LAMPIRAN ........................................................................................ 119

Page 13: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Nilai Ekspor Hasil Perikanan Menurut KomoditiTahun 2004-2007 (000 US$)..................................................... 2

2. Dstribusi PDB Nasional Atas Harga Yang BerlakuTahun 2004-2006 .................................................................... 4

3. Harga Jual Rata-rata Daging Rajungan CV. Mutiara laut ......... 7

4. Hasil Analisa Kimia Daging Kepiting dan Rajungan ................ 11

5. Penelitian Terdahulu ............................................................... 19

6. Jenis dan Sumber Data ............................................................ 42

7. Nilai Preferensi Responden ..................................................... 44

8. Hasil AKhir Teknik Delphi ...................................................... 44

9. Penelitian Bobot Faktor Strategis Internal Perusahaan .............. 45

10. Penelitian Bobot Faktor Strategis Eksternal Perusahaan ........... 45

11. Matriks IFE ............................................................................. 47

12. Matriks EFE ............................................................................. 48

13. Alat Analisis QSPM ................................................................ 52

14. Peralatan Produksi CV. Mutiara Laut ....................................... 61

15. Penetapan Harga Berdasarkan Jenis Daging Rajungan .............. 66

16. Jumlah Produksi CV. Mutiara Laut (kilogram).......................... 68

17. Kompensasi Karyawan Tidak Tetap CV. Mutiara Laut ............ 72

18. Produk Domestik Regional Bruto Atas dasar Harga KonstanKabupaten Serang pada Tahun 2006-2007 .............................. 74

19. Struktur Ekonomi Kabupaten Serang Atas Dasar Harga BerlakuTahun 2006-2007 (Persen) ....................................................... 75

20. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar HargaBerlaku Kabupaten Serang Tahun 2006-2007 (Milyar Rp)........ 76

21. Banyaknya Pencari Kerja Yang Terdaftar Menurut TingkatPendidikan di Kabupaten Serang Tahun 2007 ......................... 79

22. Hasil Identifikasi Kekuatan dan KelemahanPada CV. Mutiara Laut ........................................................... 91

23. Hasil Identifikasi Peluang dan AncamanPada CV. Mutiara Laut ............................................................. 92

24. Hasil Akhir Teknik Delphi Faktor Internal .............................. 94

25. Hasil Akhir Teknik Delphi faktor Eksternal ............................ 95

Page 14: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

xiv

26. Analisis Matriks IFE CV. Mutiara Laut ................................... 102

27. Analisis Matriks EFE CV. Mutiara Laut ................................. 104

28. Hasil Analisis QSPM ................................................................ 111

29. Implikasi Strategi....................................................................... 113

Page 15: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Model Strategi Generik menurut Porter (1991)........................ 22

2. Model Strategi Generik menurut Hunger dan Whellen (2007)... 25

3. Model Komprehensif Manajemen Strategis .......................... 30

4. Model Lima Kekuatan Porter.................................................. 35

5. Kerangka Pemikiran Operasional .......................................... 40

6. Matriks Internal Eksternal (IE) ............................................. 49

7. Matriks SWOT ..................................................................... 50

8. Struktur Organisasi CV. Mutiara Laut .................................... 55

9. Diagram Alir Proses Pengolahan Daging Rajungan .............. 59

10. Saluran Distribusi CV. Mutiara Laut....................................... 66

11. Analisis Matriks IE CV. Mutiara Laut ................................... 105

12. Analisis Matriks SWOT CV. Mutiara Laut ............................. 108

Page 16: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Nilai Preferensi Responden ..................................................... 120

2. Penelitian Bobot Faktor Strategi Internal Perusahaan .............. 126

3. Penelitian Bobot Faktor Strategi Eksternal Perusahaan ............. 128

4. Peringkat Faktor Strategi Internal Perusahaan ......................... 130

5. Peringkat Faktor Strategi Eksternal Perusahaan ....................... 131

6. QSPM....................................................................................... 132

Page 17: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara kepulauan yang mempunyai kekayaan

sumber daya perikanan laut yang sangat besar, baik secara kuantitas maupun

keragamannya. Dahuri (2002), menekankan bahwa sektor perikanan dapat

menjadi primer mover pembangunan nasional Indonesia, karena secara fisik laut

merupakan faktor dominan dengan potensi ekonomi yang sangat besar baik

ditinjau dari kuantitas maupun diversitas. Tiga per empat wilayah Indonesia

berupa laut dengan luas 5,8 juta km2, memiliki lebih dari 17.508 pulau, memiliki

garis pantai sekitar 80.791 km, sehingga merupakan pantai tropis terpanjang

kedua di dunia. Indonesia memiliki laut yang kaya dengan sumber daya hayati dan

lingkungan yang potensial, sumber daya di sektor perikanan merupakan sumber

daya hayati dan lingkungan yang potensial, sumber daya di sektor perikanan

merupakan sumber daya yang dapat diperbaharui sehingga bertahan dalam waktu

panjang asal diikuti dengan pengelolaan yang baik. Oleh karena itu, perikanan

Indonesia memiliki potensi sangat besar. Sektor perikanan bermanfaat bagi

kelangsungan hidup seluruh warga Negara Indonesia dan menjadi sumber

pendapatan perekonomian Negara.

Komoditas perikanan terdiri dari hasil perikanan tangkap dan hasil

perikanan budidaya. Sumber daya perikanan tangkap diperuntukkan bagi

nelayan/pengusaha perikanan Indonesia untuk kemakmuran/kesejahteraan

masyarakat dan dapat menjadi sumber pertumbuhan dan perkembangan ekonomi

daerah/wilayah/nasional, baik sebagai lahan mata pencaharian maupun sumber

devisa dan sumber pangan bergizi tinggi. Hasil perikanan tangkap diantaranya

adalah kepiting, udang, ikan tuna, dan sebagainya. Selama ini, udang menjadi

andalan ekspor non-migas Indonesia. Namun, sejak serangan virus white spot,

produksi udang tambak menurun drastis. Kontaminasi antibiotik pada udang

Indonesia ini kemungkinan ada kaitannya dengan serangan virus tersebut. Sambil

melakukan pembenahan dan perbaikan pada perudangan Indonesia, kepiting

dijadikan sebagai komoditas alternatif untuk memperoleh devisa. Ini mengingat,

potensi kepiting di Indonesia yang sangat memungkinkan dan permintaan luar

Page 18: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

2

negeri yang tinggi1. Tabel 1 akan memperlihatkan nilai ekspor setiap komoditas

hasil perikanan.

Tabel 1. Nilai Ekspor Hasil Perikanan Menurut Komoditi Tahun 2004-2007(000 US$)

No. Komoditi 2004 2005 2006 2007

1. Udang 892.479 984.130 1.115.963 1.029.935

2 Tuna/cakalang 243.938 246.303 250.567 304.348

3. Ikan Lainnya (ikan putih,ikan hidup, cumi, dll)

357.022 366.414 449.812 568.420

4. Kepiting 134.355 130.905 134.825 179.189

5.Lainnya (ikan hias,rumput laut, pahakodok,dll)

156.216 221.553 152.305 177.028

Total 1.784.010 1.913.305 2.103.472 2.258.920

Sumber : Departemen Kelautan dan Perikanan, 2008

Seperti yang terdapat pada Tabel 1, nilai ekspor kepiting mengalami

peningkatan. Kenaikan nilai ekspor kepiting dari tahun 2006 ke tahun 2007

sebesar 32,90%. Ini menggambarkan permintaan ekspor kepiting semakin

meningkat. Kepiting dapat ditemukan di sepanjang pantai Indonesia. Ada dua

jenis kepiting yang memiliki nilai komersil, yakni kepiting bakau dan rajungan.

Di dunia, kepiting bakau sendiri terdiri atas 4 spesies dan keempatnya ditemukan

di Indonesia, yakni: kepiting bakau merah (Scylla olivacea) atau di dunia

internasional dikenal dengan nama “red/orange mud crab”, kepiting bakau hijau

(S.serrata) yang dikenal sebagai “giant mud crab” karena ukurannya yang dapat

mencapai 2-3 kg per ekor, S. tranquebarica (Kepiting bakau ungu) juga dapat

mencapai ukuran besar dan S. paramamosain (kepiting bakau putih). Di

Indonesia, spesies rajungan yang terkenal dan memiliki nilai ekspor adalah

Portunus pelagicus, juga dikenal sebagai Swimming Crab. Daging kepiting tidak

saja lezat tetapi juga menyehatkan. Daging kepiting mengandung nutrisi penting

1 Dosen Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hassanudin. www.lestari-m3.org.(diakses tanggal 19 Februari 2009)

Page 19: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

3

bagi kehidupan dan kesehatan. Meskipun mengandung kholesterol, makanan ini

rendah kandungan lemak jenuh, merupakan sumber Niacin, Folate, dan Potassium

yang baik, dan merupakan sumber protein, Vitamin B12, Phosphorous, Zinc,

Copper, dan Selenium yang sangat baik. Selenium diyakini berperan dalam

mencegah kanker dan pengrusakan kromosom, juga meningkatkan daya tahan

terhadap infeksi virus dan bakteri. Selain itu, Fisheries Research and Development

Corporation di Australia melaporkan bahwa dalam 100 gram daging kepiting

bakau mengandung 22 mg Omega-3 (EPA), 58 mg Omega-3 (DHA), dan 15 mg

Omega-6 (AA). Sedangkan dalam 100 gram daging rajungan mengandung 137

mg Omega-3 (EPA), 90 mg Omega-3 (DHA), dan 86 mg Omega-6 (AA).

Kandungan asam lemak ini begitu penting untuk pertumbuhan dan kecerdasan

anak2.

Kandungan asam lemak yang lebih tinggi pada rajungan merupakan salah

satu alasan rajungan lebih diminati dan memiliki permintaan yang lebih tinggi dari

pada kepiting bakau. Menurut Suwignyo dalam Mirzads (2008), rajungan telah

lama diminati oleh masyarakat baik di dalam negeri maupun luar negeri, oleh

karena itu harganya relatif mahal. Manfaat rajungan sebagai bahan pangan berupa

daging rajungan kaleng yang berkualitas tinggi dan memiliki protein cukup tinggi.

Rajungan banyak diminati dalam bentuk kaleng (olahan daging rajungan).

Permintaan rajungan lebih tinggi datang dalam bentuk olahan daging rajungan,

sehingga industri pengolahan daging rajungan ini menjadi sangat penting untuk

dikembangkan dalam meningkatkan nilai hasil perikanan.

2 Ibid, Hlm 2

Page 20: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

4

Tabel 2. Distribusi PDB Nasional Atas Dasar Harga yang Berlaku, Tahun2004- 2006

PDB Nasional (persen)No Lapangan Usaha (Sektoral)

2004 2005 2006

1 Pertanian, Perternakan, kehutanan dan perikanan 14,30 13,10 12,902 Pertambangan dan Penggalian 8,90 11,10 10,603 Industri Pengolahan 28,10 27,70 28,104 Listrik, Gas, dan Air Bersih 1,00 0,90 0,915 Bangunan 6,60 7,00 7,506 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 16,60 15,50 14,907 Pengangkutan dan komunikasi 6,20 6,50 6,908 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 8,50 8,30 8,109 Jasa-jasa 10,30 9,90 10,10

PDB 100,00 100,00 100,00

Sumber : BPS, 2008

Berdasarkan Tabel 2, sektor industri pengolahan telah memberikan

kontribusi besar terhadap PDB sebesar 28,10% pada tahun 2006, bahkan lebih

tinggi dari sumbangan sektor pertanian, kehutanan, perternakan dan perikanan.

Hal ini menandakan sektor industri pengolahan merupakan salah satu penopang

penting perekonomian Negara.

1.2. Perumusan Masalah

Indonesia menyimpan sumber daya kekayaan laut yang potensial. Sudah

lebih dari 30 tahun terakhir dunia mengenal perairan Indonesia sebagai kawasan

tangkapan ikan yang sangat potensial di dunia. Bahkan 20 tahun terakhir, perairan

Indonesia dianggap sumber daya ikan (SDI) terbesar di dunia setelah kawasan lain

di bumi ini telah habis dijaring nelayan dari berbagai Negara. Staf Subdin Bina

Program Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Banten Lim Elfiza MP

mengatakan dari sajian angka DKP (1999), SDI Indonesia tidak kurang dari 8,2

juta ton. Dari angka ini, sedikitnya 6,7 juta ton termasuk ikan layak tangkap

(TAC= total allowable catch). Tetapi, dari 6,7 juta ton per tahun potensi lestari,

baru tergarap 3,65 juta ton per tahun. Indonesia baru bisa memenuhi 3,64 % dari

daya serap dunia terhadap ikan sebesar 18 juta per tahun (sekitar 655.200 ton per

Page 21: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

5

tahun). Menurut Statistik Perikanan Dunia 1995, konsumsi ikan dunia sebesar

US$55 miliar. Kontribusi Indonesia US$2 miliar relatif masih kecil3.

Pemerintah mengakui saat ini industri pengolahan ikan nasional masih

jauh tertinggal dibanding industri sejenis yang ada di negara lain di kawasan

Asean. Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) DKP menyatakan ketertinggalan

industri pengolahan ikan dalam negeri dari negara seperti Filipina, Thailand

maupun China disebabkan sektor tersebut baru tumbuh saat ini. Industri

pengolahan ikan di Thailand maupun Filipina tumbuh sejak 1980-an bahkan di

China mulai 1960-1970-an. Padahal, negara tersebut tidak memiliki sendiri

sumberdaya ikan sebagai bahan baku industri pengolahan, sebaliknya mereka

banyak mengambil ikan dari perairan Indonesia. Selama ini, kapal asing yang

melakukan penangkapan ikan di Indonesia hanya membayar biaya perizinan,

sementara ikan hasil tangkapannya langsung dibawa ke negara mereka untuk

memasok kebutuhan industrinya. Bahkan, ikan hasil tangkapan yang dibawa dari

perairan Indonesia tersebut tanpa dikenai pajak ekspor, selain itu pemerintah

setempat juga menerapkan pembebasan pajak bagi kapal milik mereka untuk ikan

segar yang diperuntukkan bagi bahan baku industrinya. Sedangkan jika ikan

segar tersebut dibawa dengan kapal berbendera Indonesia, maka akan dikenakan

pajak 30% di China, sementara Thailand mengenakan 70% untuk komoditas

serupa yang masuk4.

Mengingat potensi sumber daya laut Indonesia yang sangat besar, menjadi

sangat penting dikembangkannya industri pengolahan ikan di Indonesia. Sangat

disayangkan jika kekayaan laut Indonesia hanya dimanfaatkan oleh Negara lain.

Selain memanfaatkan kekayaan sumber daya laut, melalui pengembangan industri

pengolahan ikan dapat menjadi penggerak pencipta lapangan kerja dan

menurunkan angka kemiskinan yang akan berdampak kepada perekonomian

Negara.

Salah satu Industri pengolahan ikan yang perlu dikembangkan adalah

industri pengolahan daging rajungan. Potensi rajungan di Indonesia serta

3 Bisnis Indonesia. Masa Depan Indonesia Visi 2030, Infrastruktur dan Pemanfaatan PotensialMaritime. 14 Desember 2007. F:\1id35482.html (Diakses tanggal 21 Februari 2009)

4 Ibid, Hlm 4

Page 22: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

6

permintaan yang tinggi dari dalam maupun luar negeri mendukung industri ini

untuk dikembangkan. Salah satu industri daging rajungan adalah CV. Mutiara

Laut. CV. Mutiara Laut terletak di Kampung Sampang Desa Susukan Kecamatan

Tirtayasa Kabupaten Serang Propinsi Banten. Usaha ini dimiliki oleh Bapak H.

Matno. Usaha daging rajungan ini sudah dimulai sejak tahun 1988 dan CV.

Mutiara Laut baru terbentuk pada tahun 2001. CV. Mutiara Laut melakukan

kemitraan dengan PT. Phillips Seafood Indonesia dalam pemasaran produknya.

PT. Phillips Seafood Indonesia memiliki beberapa mini plant yang menjadi mitra

penyuplai daging rajungan. Setiap mini plant tersebut memiliki wilayah pasokan

rajungan masing-masing, dan CV. Mutiara Laut memiliki wilayah pasokan di

Banten. Tetapi, sejak tahun 2004 PT. Phillips seafood Indonesia melepas 27 mini

plant yang melakukan kemitraanan dengannya tersebut, termasuk didalamnya CV.

Mutiara Laut. Mulai saat itu, CV. Mutiara laut mandiri dan bebas melakukan

pemasaran sendiri. Ini memberikan kesempatan kepada CV. Mutiara Laut untuk

mengembangkan usahanya.

Tetapi, ada beberapa kendala yang dihadapi CV. Mutiara Laut. Persaingan

dalam mendapatkan bahan baku, yaitu rajungan, menjadi masalah utama yang

dihadapi. Setelah PT. Phillips Seafood Indonesia membebaskan 27 mini plant

yang menjadi mitranya, mini plant-mini plant tersebut tidak lagi terikat dengan

wilayah pasokan, tetapi bebas memperoleh rajungan dari wilayah manapun. Hal

ini mengakibatkan sulitnya mendapatkan bahan baku, selain perusahaan-

perusahaan besar, saat ini sudah banyak usaha-usaha kecil yang bergerak dalam

pengolahan daging rajungan. Tingginya kebutuhan rajungan berakibat pada

berkurangnya populasi rajungan karena disebabkan penangkapan berlebih yang

melebihi potensi atau kapasitas yang tersedia. Semakin banyaknya pesaing

mengakibatkan persaingan dalam memperoleh bahan baku rajungan semakin

tinggi. Nelayan akan menjual rajungannya kepada pembeli (pengolah daging

rajungan) yang tawaran harga belinya paling tinggi. Selain itu, semakin

banyaknya pesaing juga mengakibatkan persaingan yang semakin ketat dalam

penjualan produk daging rajungan, yaitu terjadinya perebutan pangsa pasar.

Modal yang terbatas menjadi masalah yang juga dihadapi CV. Mutiara Laut

dalam mengembangan usaha ini. Setelah CV. Mutiara Laut berdiri sendiri, modal

Page 23: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

7

yang dibutuhkan semakin tinggi, karena ketika menjadi mini plant, proses

produksi diambil alih oleh plant, tetapi saat ini proses produksi harus dilakukan

sendiri, sehingga CV. Mutiara Laut harus memiliki pabrik serta sarana dan

prasarana pribadi.

Terjadinya krisis global belakangan ini juga sangat berdampak kepada

industri pengolahan daging rajungan. Krisis global mengakibatkan harga jual

daging rajungan turun drastis karena permintaan negara tujuan ekspor mengalami

penurunan. Dampak krisis global ini dialami oleh CV. Mutiara Laut. Penurunan

harga jual daging rajungan CV. Mutiara Laut dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Harga Jual Rata-rata Daging Rajungan CV. Mutiara Laut

Kurung Waktu Harga Jual Rata-rata (Rp/Per Kg)

Sebelum krisis global 190.000,-

September-Oktober 2008 135.000,-

November 2008-Januari 2009 65.000,-

Februari 2009-saat ini 125.000,-

Sumber: CV. Mutiara Laut, 2009

Dalam segala masalah yang dihadapi, CV. Mutiara Laut tetap berusaha

untuk dapat bertahan dan memiliki keinginan untuk mengembangkan usahanya.

Agar suatu perusahaan dapat terus berkembang, maka kondisi internal dan

eksternal perusahaan harus selalu diperhatikan, Artinya perusahaan harus mampu

mengidentifikasi kondisi lingkungan sekitar dalam menjalankan strategi

pengembangan usahanya. Selain itu, untuk mencapai suatu posisi yang lebih

unggul dibandingkan dengan pesaing, perusahaan harus mengetahui tujuan,

kekuatan, dan kelemahan serta pola reaksi perusahaan terhadap pesaing, sehingga

dapat dirumuskan suatu strategi yang sesuai (Kotler, 2002). Oleh karena itu,

proses perumusan strategi sangat diperlukan perusahaan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan.

Dalam proses perumusan strategi, perusahaan harus mengidentifikasi

faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan serta

faktor-faktor internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan perusahaan.

Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut, diharapkan perusahaan dapat membuat

Page 24: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

8

sejumlah strategi tertentu untuk digunakan dalam menjalankan usahanya (David,

2006). Sehubungan dengan hal tersebut, maka permasalahan yang di hadapi CV.

Mutiara Laut dapat dirumuskan sebagai berikut:

1) Apa saja faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan yang dapat

digunakan untuk melihat peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan

perusahaan?

2) Bagaimana alternatif dan prioritas strategi yang paling tepat untuk

diaplikasikan pada CV. Mutiara Laut?

1.3. Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka penelitian ini mempunyai

tujuan sebagai berikut:

1) Menganalisis faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan yang dapat

digunakan untuk melihat peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan

perusahaan.

2) Merekomendasikan alternatif dan prioritas strategi yang paling tepat untuk

perusahaan dalam mengembangkan usahanya.

1.4. Manfaat

Kegunaan penelitian ini adalah:

1) Sebagai masukan kepada pihak manajemen CV. Mutiara Laut untuk

menentukan alternatif dan prioritas strategi pengembangan usaha yang tepat.

2) Bagi peneliti, mahasiswa dan pihak-pihak yang memerlukan informasi

tentang rajungan (Portunus pelagicus), penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan referensi dan wacana apabila akan melakukan penelitian yang lebih

lanjut

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini hanya mencakup pengkajian alternatif strategi

pengembangan usaha bagi CV. Mutiara Laut yang berdasarkan analisis

lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Penelitian ini terbatas hanya

menggunakan responden yang berasal dari lingkungan internal.

Page 25: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rajungan

2. 1. 1 Gambaran Umum Rajungan

Menurut Suwignyo dalam Mirzads (2008), rajungan (Portunus pelagicus)

merupakan kepiting laut yang banyak terdapat di Perairan Indonesia yang biasa

ditangkap di daerah Gilimanuk (pantai utara Bali), Pengambengan (pantai selatan

Bali), Muncar (pantai selatan Jawa Timur), Pasuruan (pantai utara Jawa Timur),

daerah Lampung, daerah Medan, dan daerah Kalimantan Barat. Rajungan bisa

mencapai panjang 18 cm, capitnya kokoh, panjang dan berduri-duri. Pada hewan

ini terlihat menyolok perbedaan antara jantan dan betina. Rajungan jantan

mempunyai ukuran tubuh lebih besar dan capitnya lebih panjang daripada betina.

Perbedaan lainnya adalah warna dasar, rajungan jantan berwarna kebiru-biruan

dengan bercak-bercak putih terang, sedangkan betina berwarna dasar kehijau-

hijauan dengan bercak-bercak putih agak suram. Perbedaan warna ini jelas pada

individu yang agak besar walaupun belum dewasa.

Rajungan mempunyai karapas berbentuk bulat pipih dengan warna yang

sangat menarik. Ukuran karapas lebih besar ke arah samping dengan permukaan

yang tidak terlalu jelas pembagian daerahnya. Sebelah kiri dan kanan karapasnya

terdapat duri besar, jumlah duri sisi belakang matanya sebanyak 9, 6, 5 atau 4 dan

antara matanya terdapat 4 buah duri besar. Rajungan mempunyai 5 pasang kaki

jalan, yang pertama ukurannya cukup besar dan disebut capit yang berfungsi

untuk memegang dan memasukkan makanan kedalam mulutnya. Sepasang kaki

terakhir mengalami modifikasi menjadi alat renang yang ujungnya menjadi pipih

dan membundar seperti dayung. Oleh sebab itu rajungan digolongkan kedalam

kepiting berenang (swimming crab) (Suwignyo dalam Mirzads (2008).

Rajungan Adalah hewan hidup di dasar laut perairan pantai

pasir-lumpuran. Rajungan tergolong hewan dasar laut, tetapi dapat berenang ke

dekat permukaan laut pada malam hari untuk mencari makan. Walaupun

tergolong kepiting, dalam perikanan maupun perdagangan ikan, rajungan

dibedakan dari kepiting (Scylla serrata). Kepiting hidup di perairan payau, di

Page 26: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

10

hutan mangrove atau di dalam lubang-lubang pematang tambak. Rajungan dan

kepiting tergolong dalam satu suku atau famili. Di Indonesia terdapat 8 jenis

rajungan, namun yang terbanyak dipasarkan dan paling komersial adalah

Portunus pelagicus. Rajungan adalah hewan pemakan daging. Malam hari

mencari mangsa hewan-hewan kecil di dasar laut atau di lapisan dekat permukaan

laut yg berenang-renang berupa plankton hewan. Rajungan jantan dapat

dibedakan dari rajungan betina dari warna punggungnya. Rajungan jantan

berwarna batik indah, putih di atas dasar biru kecoklat-coklatan, sedangkan betina

berwarna batik juga tapi hijau kotor. Jantan & betina dapat dibedakan dari

abdomennya yang melipat ke dada. Jantan abdomennya sempit, memanjang dan

ujungnya runcing, sedangkan betina abdomennya lebar dan ujungnya membulat

agar dapat menampung telur, ini berlaku untuk semua jenis rajungan. Rajungan

betina menyimpan telur yg sudah dibuahi di dalam lipatan abdomennya.

Jumlahnya dapat mencapai dua juta butir. Rajungan merupakan hasil perikanan

yang potensial. Di Indonesia, jenis hewan ini sedang dicoba untuk dibudidayakan,

karena menurut hasil penelitian pakar Indonesia, telur rajungan dapat ditetaskan di

laboratorium dan larvanya dapat dibesarkan menjadi rajungan dewasa di

laboratorium.

Portunus pelagicus adalah kepiting yang berenang dan mempunyai

sepasang kaki renang yang dimodifikasi untuk mendayung. Karapasnya bertekstur

kasar dan lebar yang mempunyai proyeksi tertinggi di setiap sudutnya. Capitnya

panjang dan ramping. Rajungan merupakan binatang aktif, namun ketika sedang

tidak aktif atau dalam keadaan tidak melakukan pergerakan, rajungan akan diam

di dasar perairan sampai kedalaman 35 meter dan hidup membenamkan diri dalam

pasir di daerah pantai berlumpur, hutan bakau, dan batu karang. Akan tetapi

sekali-kali rajungan juga dapat terlihat berenang dekat permukaan. Di Indonesia,

rajungan tersebar hampir di seluruh perairan, khususnya di Perairan Paparan

Sunda dan Perairan Laut Arafuru dengan memiliki kecenderungan padat sediaan

dan potensi yang tinggi, terutama pada daerah sekitar pantai (Anonim dalam

Mirzads, 2008 ).

Muchtadi dan Sugiyono dalam Mirzads (2008) menyatakan bahwa

kandungan karbohidrat, kalsium, besi, phosphor, vitamin A dan vitamin B dari

Page 27: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

11

rata-rata kepiting dan rajungan berturut-turut adalah 14,1 %, 210 mg/100 g, 1,1

mg/100 g, 200 SI, dan 0,05 mg/100 g. Daging kepiting dan rajungan mempunyai

nilai gizi yang tinggi. Hasil analisa proksimat daging kepiting dan rajungan antara

jantan dan betina (BBPMHP 1995) dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil Analisa Kimia Daging Kepiting dan Rajungan

Jenis KomoditiProtein

(%)

Lemak

(%)Air (%) Abu (%)

Jantan 11.45 0.04 80.68 2.45Kepiting

Betina 11.90 0.28 82.85 1.08

Jantan 16.85 0.10 78.78 2.04Rajungan

Betina 16.17 0.35 81.27 1.82

Sumber : Laboratorium Kimia BBPMHP (1995) (Balai Bimbingan dan Pengujian Mutu HasilPerikanan)

2. 1. 2 Pengelompokan Mutu Daging Rajungan

Menurut Philips Seafood dalam Mirzads (2008), daging rajungan dapat

digolongkan menjadi lima jenis daging, yaitu:

1) Jumbo lump atau kolosal (daging putih) yang merupakan jaringan terbesar

yang berhubungan dengan kaki renang.

2) Backfin (daging putih) yang merupakan jumbo kecil dan pecahan dari daging

jumbo.

3) Special (daging putih) yang merupakan daging yang berada disekitar badan

yang berupa serpihan-serpihan.

4) Clawmeat (daging merah) yang merupakan daging dari bagian kaki sampai

capit dari rajungan.

5) Claw Finger (daging merah) yang merupakan bagian dari capit rajungan

bersama dengan bagian shell yang dapat digerakkan.

Menurut BBPMHP (1995) daging rajungan yang diperoleh biasanya

digolongkan menjadi tiga tingkatan mutu, yaitu:

1) Mutu 1 (daging super/jumbo), yaitu daging badan yang terletak di bagian

bawah (berhubungan dengan kaki renang) berbentuk gumpalan besar

berwarna putih.

Page 28: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

12

2) Mutu 2 (daging reguler), yaitu daging badan yang berupa serpihan-serpihan,

terletak disekat-sekat rongga badan berwarna putih.

3) Mutu 3 (daging merah/clawmeat), yaitu daging rajungan yang berada di kaki

dan capit, berwarna putih kemerahan.

Menurut Jupri dalam Devananda (2007), Jenis produk daging rajungan

kaleng secara umum dibagi menjadi tiga kelas mutu, yaitu:

1) Jumbo adalah bagian daging rajungan terbesar yang terletak pada bagian

badan yang berhubungan langsung dengan kaki renang, warna daging putih,

rasa manis, berbentuk bulat, beraroma khas, serta mempunyai struktur yang

kompak.

2) Special adalah daging pada bagian badan selain Jumbo, daging ini

mempunyai sifat organoleptik yang hampir sama dengan daging Jumbo dan

mempunyai serpihan yang kompak.

3) Claw meat adalah daging pada bagian kaki jalan, kaki renang dan capit.

Daging pada bagian ini berwarna coklat muda terang dan rasanya manis.

2. 1. 3 Proses Pengolahan Daging Rajungan

Secara umum tahap-tahap pengolahan dapat dikelompokkan dalam

beberapa bagian meskipun untuk jenis ikan tertentu kemungkinan ada perbedaan

atau variasi proses pengolahannya. Prinsip dasar pengolahan produk perikanan

adalah usaha untuk memanfaatkan produk perikanan sebaik-baiknya agar dapat

digunakan semaksimal mungkin (Hadiwiyoto dalam Devananda, 2007).

Pengolahan bahan makanan dengan memanfaatkan panas merupakan salah satu

cara yang telah dikembangkan untuk memperpanjang umur simpan bahan pangan

dan menambah kelezatan makanan. Proses pemanasan yang bertujuan untuk

memperpanjang umur simpan bahan pangan adalah pengukusan, pasteurisasi dan

sterilisasi ( Haris dalam Devananda, 2007). Adapun tahap-tahap pengolahan

daging rajungan meliputi penyediaan dan pemilihan bahan baku, pengawetan

sementara bahan mentah, penyiangan dan pencucian, pemasakan pendahuluan

(precooking), pendinginan, pengupasan, dan pengemasan.

Page 29: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

13

2. 1. 4 Pengemasan

Menurut Fardiaz dan Fardiaz dalam Mirzads (2008), Pengemasan dapat

diartikan bermacam-macam antara lain:

1) Pengemasan merupakan suatu sistem yang terkoordinasi mulai dari persiapan

pangan untuk diangkut, disebar, disimpan, dijual eceran, dan sampai ke

pengguna akhir.

2) Pengemasan adalah suatu cara untuk menjamin penyampaian pangan kepada

konsumen akhir dalam kondisi aman dan biaya rendah,

3) Pengemasan merupakan fungsi tekno ekonomi yang bertujuan meminimalkan

biaya penyampaian barang dan memaksimalkan pemasaran yang berarti ada

keuntungan.

Menurut Buckle et al dalam Mirzads (2008), Pengemasan bahan pangan

harus memperlihatkan lima fungsi utama, yaitu;

1) Harus dapat mempertahankan produk agar bersih dan memberikan

perlindungan terhadap kotoran dan pencemaran lainnya.

2) Harus memberikan perlindungan pada bahan pangan terhadap kerusakan

fisik, air, oksigen dan sinar.

3) Harus berfungsi secara benar, efisien, dan ekonomis dalam proses

pengepakan yaitu selama pemasukan bahan pangan ke dalam kemasan. Hal

ini berarti bahan pengemas harus sudah dirancang untuk siap dipakai pada

mesin-mesin yang ada atau baru akan dibeli atau disewa untuk keperluan

tersebut.

4) Harus mempunyai suatu tingkat kemudahan untuk dibentuk menurut

rancangan dan dapat mempermudah pada tahap selanjutnya selama

pengelolaan di gudang dan selama pengangkutan untuk distribusi. Harus

mempertimbangkan ukuran, bentuk dan beratnya.

5) Harus memberikan pengenalan, keterangan dan daya tarik penjualan.

Pengepakan harus dapat menjual apa yang dilindunginya dan melindungi apa

yang dijual.

Menurut Buckle et al dalam Mirzads (2008), Bahan pengemas dapat

dikelompokkan sebagai berikut :

1) Logam seperti lempeng timah, baja bebas timah, dan alumunium

Page 30: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

14

2) Gelas

3) Plastik dan plastik berlapis, termasuk beraneka ragam plastik tipis yang

berlapis laminates dengan plastik lainnya, kertas atau logam (alumunium)

4) Kertas, paperboard

5) Lapisan (laminate) dari satu atau lebih bahan-bahan di atas

Pada pengalengan rajungan menggunakan kaleng plat timah yang merupakan

pengemas berbahan logam. Plat timah (tin plate) adalah bahan yang digunakan

untuk membuat kemasan kaleng, terdiri dari lembaran baja dengan pelapis timah.

Plat timah ini berupa lembaran atau gulungan baja berkarbon rendah dengan

ketebalan 0,15-0,5 mm dan kandungan timah putih berkisar antara 1,0-1,25% dari

berat kaleng. Digunakan untuk produk yang mengalami sterilisasi (Julianti dan

Nurminah 2007).

Menurut Julianti dan Nurminah dalam Mirzads (2008), kemasan dapat

diklasifikasikan berdasarkan beberapa cara yaitu :

1) Klasifikasi kemasan berdasarkan struktur sistem kemas (kontak produk

dengan kemasan) :

a) Kemasan primer, yaitu kemasan yang langsung mewadahi atau

membungkus bahan pangan. Misalnya kaleng susu, botol minuman,

bungkus tempe.

b) Kemasan sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi

kelompok-kelompok kemasan lain. Misalnya kotak karton untuk wadah

susu dalam kaleng, kotak kayu untuk buah yang dibungkus, keranjang

tempe dan sebagainya.

c) Kemasan tersier, kuartener yaitu kemasan untuk mengemas setelah

kemasan primer, sekunder atau tersier. Kemasan ini digunakan untuk

pelindung selama pengangkutan. Misalnya jeruk yang sudah dibungkus,

dimasukkan ke dalam kardus kemudian dimasukkan ke dalam kotak dan

setelah itu ke dalam peti kemas.

2) Klasifikasi kemasan berdasarkan sifat perlindungan terhadap lingkungan :

a) Kemasan hermetis (tahan uap dan gas) yaitu kemasan yang secara

sempurna tidak dapat dilalui oleh gas, udara atau uap air sehingga

keadaan hermetis wadah ini tidak dapat dilalui oleh bakteri, kapang, ragi

Page 31: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

15

dan debu. Misalnya kaleng dan botol gelas yang ditutup secara hermetis.

Kemasan hermetis dapat juga memberikan bau dari wadah itu sendiri,

misalnya kaleng yang tidak berenamel.

b) Kemasan tahan cahaya yaitu wadah yang tidak bersifat transparan,

misalnya kemasan logam, kertas dan foil. Kemasan ini cocok untuk

bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta

makanan hasil fermentasi, karena cahaya dapat mengaktifkan reaksi

kimia dan aktivitas enzim.

c) Kemasan tahan suhu tinggi, yaitu kemasan untuk bahan yang

memerlukan proses pemanasan, pasteurisasi dan sterilisasi. Umumnya

terbuat dari logam dan gelas.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

2.2.1 Penelitian Mengenai Daging Rajungan

Ida (2006), meneliti tentang Analisis Pengendalian Persediaan Bahan

Baku Rajungan di PT Muara Bahari Internasional Cirebon Jawa Barat. Tujuan

penelitiannya adalah menganalisis sistem persediaan bahan baku yang di terapkan

di PT. Muara Bahari Internasional, menganalisis alternatif pengendalian

persediaan bahan baku dengan beberapa metode, membandingkan alternatif

pengendalian persediaan bahan baku dengan kebijakan perusahaan dan

merekomendasikan kebijakan metode pengendalian persediaan bahan baku yang

dapat dijadikan alternatif bagi perusahaan untuk dapat mencapai efsiensi. Hasil

yang diperoleh dari penelitian ini adalah Metode MRP dengan Teknik LFL

merupakan metode yang dapat direkomendasikan sebagai alat untuk pengendalian

persediaan bahan baku.

Luthfi (2006), meneliti tentang Optimalisasi Produksi Rajungan di

Miniplant PT Windika Utama Moro Demak Provinsi Jawa Tengah. Tujuan dari

penelitiannya adalah menganalisis tingkat produksi optimal untuk mencapai

tujuan miniplant yakni memaksimumkan laba dengan kendala-kendala sumber

daya yang dihadapi oleh miniplant. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah

mini plant belum mampu berproduksi secara optimal. Kondisi miniplant belum

dapat memaksimumkan laba dimana kesalahan teknis dalam proses produksi

Page 32: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

16

memberikan pengaruh yang besar terhadap kontribusi laba bagi miniplant. Faktor-

faktor yang menjadi pembatas dalam pengambilan keputusan berproduksi adalah

kapasitas produksi rajungan dan jumlah tenaga kerja kupas.

Devananda (2007), meneliti tentang Analisis Strategi Bisnis Pengalengan

Rajungan di PT Tonga Tiur Putra Plant Pandangan, Kabupaten Rembang,

Provinsi Jawa Tengah. Tujuan dari penelitiannya adalah untuk mengidentifikasi

dan menganalisis faktor-faktor lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang

mempengaruhi perusahaan serta merumuskan suatu strategi bisnis yang tepat bagi

PT. Tonga Tiur Putra Plant Pandangan. Hasil dari penelitian ini adalah diperoleh

tiga strategi utama yang dapat dilaksanakan oleh PT Tonga Tiur Putra Plant

Pandangan yaitu strategi melakukan pengembangan produk, strategi

meningkatkan kegiatan promosi, dan strategi pembeli potensial.

Dwi (2007), meneliti tentang Karakteristik Daging Rajungan (Portunus

pelagicus) Industri Rumah Tangga, Desa Gegunung Wetan Kabupaten Rembang

Jawa Tengah. Tujuan dari penelitiannya adalah untuk mengetahui karakteristik

daging rajungan industri rumah tangga, karakteristik organoleptik kemunduran

mutu rajungan hidup selama 24 jam pada kondisi udara terbuka, air tawar dan air

tawar < 10◦C. Hasil dari penelitian ini adalah didapatkan nilai organoleptik daging

rajungan matang sebesar 8,11 dengan nilai TPC sebesar 4,2 x 105 koloni/gram dan

telah memenuhi SNI 01-4244-1996. Persentase nilai rendemen dari pengolahan

daging rajungan rebus di industri rumah tangga yang tertinggi adalah pada

cangkang sebesar 25,88%, sedangkan total rendemen daging sebesar 25,28%.

Rajungan yang paling cepat mengalami kemunduran mutu organoleptik adalah

pada kondisi udara terbuka, dimana fase rigor mortis berlangsung selama 8 jam.

Berdasarkan penelitian mengenai daging rajungan di atas dapat

disimpulkan bahwa daging rajungan merupakan komoditas agribisnis yang juga

memiliki permasalahan. Pada penelitian ini yang membedakan adalah peneliti

melakukan penelitian mengenai strategi pengembangan usaha pada suatu

perusahaan mini plant pengolahan daging rajungan yang merupakan penyuplai

bagi perusahaan pengalengan daging rajungan. Alasannya adalah belum pernah

ada penelitian terdahulu yang meneliti mengenai strategi pengembangan usaha

pada perusahaan mini plant daging rajungan. Penelitian terdahulu hanya pernah

Page 33: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

17

meneliti mengenai optimalisasi produksi rajungan pada perusahaan mini plant.

Penelitian mengenai strategi bisnis hanya pada perusahaan pengalengan daging

rajungan. Sedangkan, perusahaan yang berbeda tentu memiliki faktor-faktor

internal dan eksternal yang berbeda, sehingga menimbulkan permasalahan yang

tidak sama dan strategi yang diterapkan juga tidak dapat disamakan.

2. 2. 2 Penelitian Mengenai QSPM

Melinda (2005), meneliti tentang Strategi Pengembangan Usaha Ekspor

Udang Beku PT Muara Jaya CU IV, Muara Baru, Jakarta. Penelitian ini bertujuan

untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman

menggunakan matriks IFE dan EFE guna mengetahui strategi yang tepat untuk

mengembangkan usaha dengan analisis matrik IE, SWOT dan QSPM. Hasil dari

penelitiannya adalah prioritas strategi meningkatkan volume penjualan udang

beku ke Negara tujuan ekspor perusahaan, pemasaran yang agresif lewat

promosi,dan melakukan pengembangan SDM.

Yulia (2006), meneliti tentang Analisis Strategi Pengembangan Usaha

Rajungan di PT. Muara Bahari Internasional Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang terdapat pada

lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi dalam pengembangan

usaha menggunakan matriks IFE dan EFE, merumuskan alternatif strategi yang

paling tepat diterapkan oleh PT MBI menggunakan matriks IE dan SWOT,

selanjutnya menetapkan strategi terbaik yang akan direkomendasikann bagi

perusahaan dengan menggunakan QSPM. Hasil dari penelitian ini adalah prioritas

utama dan strategi pengembangan usaha yang paling sesuai dilakukan perusahaan

adalah mempertahankan kualitas produk dan meningkatkan kuantitas produk

untuk mempertahankan pelanggan yang telah ada dan menarik pelanggan

potensial dengan TAS sebesar 5.737.

Poernomo (2006), meneliti tentang Strategi Pengembangan Usaha Ikan

Hias Air Tawar di CV Colisa Aquaria, Bogor, Jawa Barat. Tujuan penelitiannya

yaitu menganalisis faktor internal dan eksternal menggunakan matriks IFE dan

EFE, merumuskan strategi menggunakan matriks IE dan matriks SWOT, dan

menentukan prioritas strategi menggunakan QSPM. Hasil dari penelitian ini

Page 34: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

18

adalah posisi perusahaan pada matriks IE berada di kuadran V dan prioritas

strategi yang dipilih adalah meningkatkan penjualan di dalam dan di luar negeri.

Tresnaprihandini (2006), meneliti tentang Formulasi Strategi

Pengembangan Usaha Kerupuk Udang dan Ikan Pada perusahaan Candramawa di

Kabupaten Indramayu. Tujuan penelitiannya adalah menganalisis faktor internal

dan eksternal menggunakan matriks EFE dan IFE, memformulasikan strategi

pengembangan usaha perusahaan menggunakan matriks IE dan matriks SWOT,

dan memilih strategi yang tepat untuk mengembangan usaha menggunakan

QSPM. Hasil dari penelitian ini adalah posisi perusahaan pada matriks IE berada

dikuadran IV, strategi yang dipakai adalah penetrasi pasar, pengembangan pasar

dan produk, prioritas strategi yang dipilih adalah menjalin kerjasama dengan

perusahaan pengekspor kerupuk.

Berdasarkan penelitian mengenai strategi pengembangan usaha di atas

dapat disimpulkan bahwa perumusan strategi dapat dilakukan melalui identifikasi

dan analisis faktor-faktor ekternal dan faktor-faktor internal dalam perusahaan

tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian antara lain matriks IFE,

matriks EFE, matriks IE, dan matriks SWOT. Strategi yang telah dirumuskan dari

matriks SWOT kemudian dapat diurutkan dalam prioritas dengan menggunakan

QSPM. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah peneliti menggunakan

metode Delphi sebagai penyaring faktor-faktor internal dan eksternal. Faktor-

faktor internal dan eksternal yang terpilih akan dianalisis menggunakan matriks

IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT dan QSPM. Penelitian mengenai

strategi pengembangan usaha tersebut juga akan memberikan masukan mengenai

strategi-strategi apa saja yang mungkin dirumuskan, yang sesuai dengan kondisi

perusahaan yang diteliti.

Page 35: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

19

Tabel 5. Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti Tahun Judul PenelitianMetode/ Alat

AnalisisIda Royanti 2006 Analisis Pengendalian

Persediaan Bahan bakuRajungan di PT MuaraBahari InternacionalCirebon Jawa barat

MRP LFL EOQ PPB

Luthfi K. Putra 2006 Optimalisasi ProduksiRajungan di MiniplantPT Windika UtamaMoro Demak ProvinsiJawa Tengah

LinearProgramming

DevanandaYudha Hatna

2007 Analisis Strategi BisnisPengalengan Rajungandi PT Tonga Tiur PutraPandangan, KabupatenRembang, Provinsi JawaTengah

EFE IFE IE SWOT QSPM

Dwi Ariyanti 2007 Karakteristik DagingRajungan (Portunuspelagicus) IndustriRumah Tangga, DesaGegunung WetanKabupaten RembangJawa Tengah

Uji TPC

Melinda 2005 Strategi PengembanganUsaha Ekspor UdangBeku PT Muara JayaCU IV, Muara Baru,Jakarta

EFE IFE IE SWOT QSPM

Yulia 2006 Analisis StrategiPengembangan UsahaRajungan di PT. MuaraBahari InternasionalKabupaten Cirebon,Jawa Barat

EFE IFE IE SWOT QSPM

Poernomo 2006 Strategi PengembanganUsaha Ikan Hias AirTawar di CV ColisaAquaria, Bogor, JawaBarat

EFE IFE IE SWOT QSPM

Tresnaprihandini 2006 Formulasi StrategiPengembangan UsahaKerupuk Udang danIkan Pada perusahaanCandramawa diKabupaten Indramayu

EFE IFE IE SWOT QSPM

Page 36: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

3.1.1. Pengertian Strategi

Strategi berasal dari kata Yunani strategos, yang berarti jenderal. Oleh

karena itu, kata strategi secara harafiah berarti ”seni para jenderal”. Kata ini

mengacu pada apa yang merupakan perhatian utama manajemen puncak

organisasi. Secara khusus, strategi adalah ’penempaan’ misi perusahaan,

penetapan sasaran organisasi dengan mengingat kekuatan eksternal dan internal,

perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran dan

memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama

organisasi akan tercapai ( George dan John, 1997). Menurut Stephanie K. Marrus

dalam Husein Umar (2006), strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan

rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang

organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan

tersebut dapat dicapai. Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental dan

terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang

diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir

selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi.

Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen

memerlukan kompetensi inti. Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam

bisnis yang dilakukan.

3.1.2. Klasifikasi Strategi

Berdasarkan teori manajemen strategi maka strategi perusahaan dapat

diklasifikasikan atas dasar tingkatan tugas, yaitu strategi generik (generic

strategy), strategi utama atau strategi induk (grand strategy), dan strategi

fungsional. Istilah strategi generik pertama kali dikemukakan oleh Michael E.

Porter. Menurut Porter (1991), strategi generik dibagi menjadi tiga, yaitu :

1) Strategi kepemimpinan biaya menyeluruh (cost leadership)

Strategi bersaing biaya rendah ditujukan untuk mencapai sasaran pasar di

keseluruhan industri. Strategi ini memerlukan konstruksi agresif dari fasilitas

Page 37: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

21

skala yang efisien, pengurangan harga secara gencar, pengendalian biaya dan

overhead yang ketat, penghindaran pelanggan marginal dan minimisasi biaya

dalam bidang-bidang seperti litbang, pelayanan, armada penjualan,

periklanan, dan lain-lain. Dengan memiliki posisi biaya rendah

memungkinkan perusahaan untuk tetap mendapat laba pada masa-masa

persaingan ketat. Selain itu, pangsa pasarnya yang tinggi memungkinkan

memberikan kekuatan penawaran yang menguntungkan terhadap pemasoknya

karena perusahaan membeli dalam jumlah besar. Oleh karena itu, harga yang

murah berfungsi sebagai hambatan pesaing untuk masuk ke dalam industry

dan hanya sedikit yang dapat menandingi keunggulan biaya memimpin.

2) Strategi diferensiasi (differentiation)

Strategi ini diarahkan kepada pasar luas dan melibatkan penciptaan sebuah

produk baru yang dirasakan oleh keseluruhan industri sebagai hal yang unik.

Pendekatan untuk melakukan diferensiasi dapat bermacam-macam

bentuknya, yaitu citra rancangan atau merek, teknologi, keistimewaan atau

ciri khas, pelayanan pelanggan, jaringan penyalur, dan lain-lain. Jika

penerapan strategi diferensiasi tercapai maka strategi ini merupakan strategi

aktif untuk mendapatkan laba di atas rata-rata dalam suatu bisnis karena

adanya loyalitas merek dari pelanggan akan membuat sensitivitas konsumen

terhadap harga menjadi lebih rendah. Oleh karena itu, loyalitas pelanggan

berfungsi sebagai penghalang masuk industri karena perusahaan-perusahaan

baru harus mengembangkan kompetensi tersendiri untuk membedakan

produk mereka melalui cara-cara tertentu.

3) Strategi fokus (focus)

Strategi fokus dibangun untuk melayani target tertentu secara spesifik.

Strategi fokus dibagi dua, yaitu strategi fokus biaya dan strategi fokus

diferensiasi. Strategi fokus biaya mencari keunggulan biaya pada segmen

sasarannya dan didasarkan atas pemikiran bahwa perusahaan dapat melayani

target strategisnya yang sempit secara lebih efektif dan efisien daripada

pesaiang yang bersaing lebih luas. Sedangkan strategi fokus diferensiasi

berkonsentrasi pada kelompok pembeli, segmen lini produk, atau pasar

geografis tertentu dimana segmen sasaran tersebut harus memiliki salah satu

Page 38: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

22

pembeli dengan kebutuhan tidak lazim atau sistem produksi dan penyaluran

yang melayani pasar berbeda dari pesaing lainnya.

Berikut ini merupakan model strategi generik dari Porter, yaitu :

Gambar 1. Model Strategi Generik menurut Porter (1991) Sumber : Porter (1991)

Menurut Hunger dan Whellen (2007), strategi generik dibagi tiga, yaitu

strategi pertumbuhan (growth), strategi stabilitas (stability), dan strategi

pengurangan (retrenchment).

1) Strategi Pertumbuhan

Strategi generik pertumbuhan memiliki dua jenis strategi utama, yaitu strategi

pertumbuhan konsentrasi dan srtategi pertumbuhan diversifikasi.

a) Strategi Pertumbuhan Konsentrasi

Strategi pertumbuhan konsentrasi merupakan strategi dimana perusahaan

berkonsentrasi dan bertumbuh kembang pada semua atau hampir semua

sumber daya yang sejenis. Strategi ini dapat berkembang melalui

integrasi vertikal dan horizontal. Jika pertumbuhan konsentrasi melalui

integrasi vertikal maka perusahaan mengambil alih fungsi yang semula

dilakukan oleh pemasok (integrasi ke belakang) atau oleh distributor

(integrasi ke depan). Sedangkan jika perumbuhan konsentrasi melalui

KEUNGGULAN STRATEGIS

Posisi Biaya Rendah

Kekhasan yangDirasakan Pelanggan

TIN

GK

AT

ST

RA

TE

GIS

Han

yaSe

gmen

tert

entu

Selu

ruh

Indu

stri Kepemimpinan

BiayaMenyeluruh

(Cost Leadership)

FokusDiferensiasi

Diferensiasi(Differentiation)

Fokus Biaya

Page 39: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

23

integrasi horizontal maka perusahaan melakukan perluasan terhadap

kegiatan-kegiatan perusahaan ke dalam lokasi geografis yang berbeda

dan atau menambah rentang produk dan jasa yang ditawarkan kepada

pasar.

b) Strategi Pertumbuhan Diversifikasi

Strategi ini menuntut perusahaan untuk tumbuh dengan cara

menambahkan produk atau divisi yang berbeda dengan produk atau divisi

yang telah ada. Strategi pertumbuhan diversifikasi dibagi menjadi dua,

yaitu strategi diversifikasi konglomerat dan strategi diversifikasi

konsentris. Jika strategi diversifikasi konglomerat, perusahaan

melakukan penambahan produk atau divisi yang tidak ada hubungannya

dengan lini produk atau jasa yang telah dimiliki sebelumnya. Sedangkan

jika strategi diversifikasi konsentris, perusahaan melakukan penambahan

produk atau divisi yang sudah ada pada perusahaan sebelumnya yang

dilakukan dengan cara yang masih sama dengan produk atau jasa yang

sudah ada.

2). Strategi Stabilitas

Strategi generik stabilitas merupakan strategi yang paling sesuai untuk untuk

perusahaan yang cukup berhasil dalam beroperasi pada industry dengan daya

tarik yang sedang-sedang saja. Strategi stabilitas memiliki empat strategi

utama, yaitu :

a) Strategi Berhenti Sejenak

Strategi ini tepat digunakan sebagai strategi sementara yang

memungkinkan perusahaan melakukan konsolidasi sumber dayanya

setelah menghadapi pertumbuhan yang pesat dalam industri, yang saat ini

menghadapi masa depan yang tidak pasti.

b) Strategi Berlanjut dengan Waspada

Strategi ini dilakukan jika perusahaan menghadapi lingkungan kompetitif

yang mudah berubah dan sulit untuk diperkirakan sehingga manajemen

perusahaan harus berhati-hati dalam mengambil risiko untuk

menanamkan modal ke dalam atau ke luar industri.

c) Srtategi Tidak Berubah

Page 40: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

24

Strategi ini dilakukan ketika perusahaan kurang menghadapi perubahan

yang signifikan dalam situasi perusahaan sehingga perusahaan hanya

melakukan sedikit penyasuaian terhadap usaha yang dijalankan.

d) Strategi Laba

Strategi ini lebih menguntungkan situasi saat ini meskipun memiliki

risiko besar dengan mengorbankan pertumbuhan masa depan sehingga

strategi laba sering dikatakan sebagai kesuksesan jangka pendek dan

dalam jangka panjang justru akan mengantarkan perusahaan dalam pada

penurunan posisi kompetitif.

3). Strategi Pengurangan

Strategi pengurangan dapat dilakukan ketika sebuah perusahaan memiliki

posisi kompetitif yang lemah tanpa memandang daya tarik industrinya.

Strategi ini terdiri dari tiga strategi utama, yaitu :

a) Strategi Berputar

Strategi ini merupakan strategi yang paling tepat untuk perusahaan yang

berada pada daya tarik industri yang tinggi meskipun saat ini perusahaan

sedang menghadapi kesulitan namun belum kritis.

b) Strategi Jual Habis

Strategi yang dilakukan ketika perusahaan sudah berada pada posisi

kompetitif yang lemah dalam industri dan tidak mampu lagi untuk

mencari pelanggan yang dapat menerimanya sebagai perusahaan terikat

sehingga pilihan untuk menjual habis dan meninggalkan industri

merupakan langkah terbaik bagi perusahaan. Akan tetapi perusahaan

masih memperoleh harga yang bagus dengan menjual habis kepada

perusahaan yang posisinya cukup menarik yang melakukan ekspansi

melalui integrasi horizontal.

c) Strategi Likuidasi

Strategi ini dilakukan ketika industri tidak menarik lagi dan perusahaan

juga terlalu lemah untuk dijual sehingga strategi ini sering dikatakan

sebagai strategi untuk mengakhiri perusahaan.

Berikut ini merupakan model strategi generik menurut Hunger dan Whellen

(2007), yaitu :

Page 41: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

25

Gambar 2. Model Strategi Generik menurut Hunger dan Whellen (2007)Sumber : Hunger dan Whellen (2007)

Menurut David (2006), strategi generik dibagi empat, yaitu strategi

integrasi vertikal, strategi intensif, strategi diversifikasi, dan strategi devensif.

1) Strategi Integrasi Vertikal

Strategi integrasi vertikal merupakan suatu strategi yang memungkinkan

perusahaan untuk mendapatkan kontrol atas distributor, pemasok dan atau

pesaing. Strategi ini dibagi menjadi tiga, yaitu :

a) Strategi Integrasi ke Depan (forward integration)

Strategi ini melibatkan akuisisi kepemilikan atau peningkatan kontrol

atas distributor atau pengecer. Biasanya cara yang efektif untuk

mengimplementasikan integrasi ke depan adalah waralaba (franchising).

b) Strategi Integrasi ke Belakang (backward integration)

Strategi ini merupakan strategi untuk mencari mencari kepemilikan atau

meningkatkan kontrol atas pemasok perusahaan. Integrasi ke belakang

Tin

ggi

Seda

ngR

enda

h

Kuat Rata-rata Lemah

1Pertumbuhan

Konsentrasiintegrasi vertikal

2

PertumbuhanKonsentrasi melauiintegrasi horisontal

5Pertumbuhan

Konsentrasi melauiintegrasi horisontal

StabilitasStrategi tidak berubahatau laba

4Stabilitas

Berhenti sejenakatau berlanjut

dengan waspada

3

PenguranganStrategi berputar

6

PenguranganPerusahaan terikat

atau jual habis

7PertumbuhanDiversifikasi

konsentris

8

PertumbuhanDiversifikasikonglomerat

9

PenguranganKebangkrutan atau

likuidasi

Kekuatan Bisnis/Posisi Kompetitif

Day

a T

arik

Eko

nom

i

Page 42: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

26

sangat cocok ketika pemasok perusahaan saat ini tidak dapat diandalkan,

terlalu mahal, atau tidak dapat memnuhi kebutuhan perusahaan.

c) Strategi Integrasi Horisontal

Integrasi horizontal mengacu pada strategi yang mencari kepemilikan

atau meningkatkan kontrol atas pesaing perusahaan

2) Strategi Intensif

Strategi intensif biasanya digunakan perusahaan ketika posisi kompetitif

perusahaan dengan produk yang ada saat ini akan membaik. Strategi ini

dibagi menjadi tiga, yaitu :

a) Strategi Penetrasi Pasar (market penetration)

Strategi ini berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk/jasa saat

ini melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Penetrasi pasar mencakup

meningkatkan jumlah tenaga penjual, jumlah belanja iklan, menawarkan

promosi penjualan yang ekstensif, atau meningkatkan usaha publisitas.

b) Strategi Pengembangan Pasar (market development)

Strategi ini melibatkan perkenalan produk yang ada saat ini ke area

geografi yang baru.

c) Strategi Pengembangan Produk (product development)

Strategi ini merupakan strategi yang mencari peningkatan penjualan

dengan memperbaiki atau memodifikasi produk/jasa saat ini.

Pengembangan produk biasanya melibatkan biaya litbang yang besar.

3) Strategi Diversifikasi

Terdapat tiga tipe umum dari strategi diversifikasi, yaitu :

a) Strategi Konsentrik

Strategi ini dilakukan perusahaan dengan cara menambah produk atau

jasa baru yang masih berhubungan.

b) Strategi Horizontal

Strategi ini dilakukan perusahaan dengan cara menambah produk tau jasa

baru yang tidak berkaitan untuk pelanggan saat ini. Tujuan strategi ini

adalah menambah produk baru yang tidak berhubungan untuk

memuaskan pelanggan yang sama.

c) Strategi Konglomerat

Page 43: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

27

Strategi ini dilakukan perusahaan dengan cara menambah produk atau

jasa baru, yang tidak berkaitan dengan produk/jasa lama. Tujuan strategi

ini adalah menambah produk baru yang tidak saling berhubungan untuk

pasar yang berbeda.

4) Strategi Defensif

Strategi ini dibagi menjadi tiga, yaitu strategi retrenchment, divestasi, dan

likuidasi.

a) Strategi Retrenchment

Strategi ini terjadi ketika suatu organisasi mengelompokkan ilang melalui

pengurangan asset dan biaya untuk membalikkan penjualan dan laba

yang menurun. Kadang-kadang strategi ini disebut sebagai strategi

berputar atau reorganisasi.

b) Strategi Divestasi

Strategi ini dilakukan dengan menjual satu divisi atau bagaian dari suatu

organisasi yang bertujuan meningkatkan modal untuk akuisisi strategis

atau investasi lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari

keseluruhan strategi retrenchment untuk menyingkirkan bisnis

perusahaan yang tidak menguntungkan, membutuhkan banyak modal,

atau yang tidak cocok dengan aktivitas perusahaan lainnya.

c) Strategi Likuidasi

Strategi ini dilakukan dengan menjual seluruh aset perusahaan baik

secara tepisah-pisah atau sepotong-potong untuk nilai riilnya.

3.1.3. Manajemen Strategi

Manajemen strategi terutama berkenaan dengan menghubungkan

organisasi dengan lingkungannya, merumuskan strategi untuk menyesuaikan diri

dengan lingkungan tersebut, dan memastikan bahwa implementasi strategi

berjalan dengan baik (George dan John, 1997). Manajemen Strategi dapat

didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan

mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat

mencapai tujuannya. Seperti tersirat dalam definisi, manajemen strategi berfokus

pada mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi,

produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi komputer

Page 44: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

28

untuk mencapai keberhasilan organisasi. Tujuan manajemen strategis adalah

untuk mengeksploitasi dan menciptakan peluang baru yang berbeda utuk masa

mendatang (David, 2006).

3.1.4. Proses Manajemen Strategis

Proses manajemen strategi terdiri atas tiga tahap yaitu formulasi strategi,

implementasi strategi, dan evaluasi strategi.

1) Formulasi Strategi

Formulasi strategi termasuk dalam mengembangkan visi dan misi,

mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan

kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang,

merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu yang akan

dilaksanakan. Isu formulasi strategi mencakup bisnis apa yang akan dimasuki,

bisnis apa yang harus ditinggalkan, bagaimana mengalokasikan sumber daya,

apakah harus melakukan ekspansi atau diversifikasi bisnis, apakah harus

memasuki pasar internasional, apakah harus merger atau membentuk joint

vebture dan bagaimana menghindari pengambilan secara paksa. Karena tidak

ada organisasi yang memiliki sumber daya tak terbatas, penyusun strategi

harus memutuskan alternatif strategi mana yang akan memberikan

keuntungan terbanyak. Keputusan formulasi strategi mengikat organisasi

terhadap produk, pasar, sumber daya, dan teknologi yang spesifik untuk

periode waktu yang panjang.

2) Implementasi strategi

Implementasi strategi mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan

tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan

sumber daya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dijalankan.

Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya yang mendukung

strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif dan mengarahkan usaha

pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan

sistem informasi, dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja

organisasi. Implementasi strategi sering disebut tahap pelaksanaan dalam

manajemen strategis. Melaksanakan strategi berarti memobilisasi karyawan

dan manajer untuk menempatkan strategi yang telah diformulasikan menjadi

Page 45: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

29

tindakan. Implementasi strategi membutuhkan disiplin pribadi, komitmen,

dan pengorbanan. Kemampuan interpersonal sangat penting dalam

implementasi strategi. Aktivitas implementasi strategi memengaruhi semua

karyawan dan manajer dalam organisasi. Tantangan dalam implementasi

adalah seluruh manajer dan karyawan perusahaan untuk bekerja dengan

antusias dan penuh kebanggaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3) Evaluasi Strategi

Evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategi. Evaluasi

strategi adalah alat utama untuk mendapatkan informasi mengenai kapan

strategi tidak dapat berjalan seperti yang diharapkan. Semua strategi dapat

dimodifikasi di masa datang karena faktor internal dan eksternal secara

konstan berubah. Tiga aktivitas dasar evaluasi strategi adalah: (1) meninjau

ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi saat ini, (2)

mengukur kinerja, (3) mengambil tindakan korektif.

3.1.5. Model Manajemen Strategi

Cara mengaplikasikan proses manajemen strategis adalah dengan

menggunakan model. Setiap model merepresentasikan semacam proses. Model

komprehensif manajemen strategis digambarkan dalam Gambar 3. Model ini

tidak menjamin keberhasilan, tetapi model tersebut menunjukkan pendekatan

yang jelas dan praktis untuk memformulasi, mengimplementasi, dan

mengevaluasi strategi. Proses manajemen strategis merupakan hal yang dinamis

dan berkelanjutan. Suatu perubahan dalam salah satu komponen utama dalam

model dapat menyebabkan perubahan dalam salah satu atau semua komponen

lainnya.

Page 46: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

30

Gambar 3. Model Komprehensif Manajemen StrategisSumber : David, 2006

Menjalankanauditeksternal

Menjalankanaudit internal

Menetapkantujuan jangkapanjang

Merumuskan,mengevaluasi, danmemilihstrategi

Implementasi strategi-isumanajemen

Implementasistrategi-isu-isupemasaran,keuangan,akuntansi,penelitian danpengembangan, sisteminformasimanajemen

Mengukur danmengevaluasi

kinerja

Mengembangkanpernyataan visidan misi

Page 47: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

31

3.1.6. Visi dan Misi Perusahaan

Menurut David (2006), Visi seharusnya menjawab pertanyaan mendasar,

“apa yang ingin kita capai?”. Visi yang jelas memberikan dasar untuk

mengembangkan pernyataan misi yang komprehensif. Pertanyaan “apa bisnis

kita?” adalah sama dengan bertanya “apa misi kita?” pernyataan jangka panjang

tentang tujuan yang membedakan suatu organisasi dengan organisasi serupa,

pernyataan misi adalah deklarasi tentang “alasan keberadaan” sebuah organisasi.

Penyataan misi yang jelas adalah penting untuk perumusan tujuan dan formulasi

strategi yang efektif. Pernyataan misi kadang disebut creed statement, pernyataan

tujuan, pernyataan filosofi, pernyataan kepecayaan, pernyataan prinsip-prinsip

bisnis, pernyataan “mendefinisikan bisnis kita”, pernyataan misi mengungkapkan

apa yang ingin dicapai perusahaan dan pelanggan yang ingin dilayani. Pernyataan

visi dan misi yang disiapkan secara hati-hati diakui secara luas oleh praktisi dan

akademisi sebagai langkah pertama dalam manajemen strategis.

Misi bisnis adalah fondasi untuk prioritas, strategi, rencana, dan

penugasan. Misi adalah titik awal untuk mendesain pekerjaan manajerial dan, di

atas semua itu, untuk mendesain struktur manajerial. Ketika pekerja dan manajer

membentuk bersama pernyataan visi dan misi untuk perusahaan, hasilnya dapat

merefleksikan visi personal dari manajer dan karyawan yang mereka miliki dalam

hati dan pikiran tentang masa depan. Visi yang dirumuskan bersama menciptakan

kesamaan kepentingan yang dapat mengangkat pekerja dari pekerjaan sehari-hari

yang monoton dan menaruh mereka ke dalam dunia baru yang penuh dengan

peluang dan tantangan.

Pernyataan misi yang baik mengungkapkan sembilan komponen yang

terdiri dari (1) pelanggan, (2) produk atau jasa, (3) pasar, (4) teknologi, (5)

perhatian akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan profitabilitas, (6) filosofi, (7)

konsep diri, (8) perhatian akan citra publik, (9) perhatian akan karyawan.

Sembilan komponen dasar ini menjadi kerangka kerja praktis untuk mengevaluasi

dan menulis pernyataan misi. Sebagai tahap pertama dalam manajemen strategis,

pernyataan visi dan misi memberikan arah untuk semua aktivitas perencanaan.

Page 48: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

32

3.1.7. Analisis Lingkungan Perusahaan

3.1.7.1. Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal merupakan tahap pengkajian faktor-faktor

yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalam suatu perusahaan. Kekuatan

merupakan suatu kelebihan khusus yang memberikan keunggulan komparatif di

dalam suatu industri yang berasal dari organisasi. Sedangkan kelemahan

merupakan keterbatasan dan kekurangan dalam hal sumber daya, keahlian dan

kemampuan yang secara nyata menghambat aktivitas keragaan organisasi.

Menurut David (2006), terdapat beberapa faktor yang diidentifikasi dalam

lingkungan internal perusahaan, yaitu :

1) Manajemen

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan

pengendalian upaya anggota organisasi dan proses penggunaan semua

sumberdaya organisasi untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah

ditetapkan. Menurut David (2006), terdapat lima fungsi manajemen, yaitu

perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengelolaan staf, dan

pengendalian.

2) Pemasaran

Pemasaran dapat dideskripsikan sebagai proses mendefinisikan,

mengantisipasi, menciptakan, serta memenuhi kebutuhan dan keinginan

pelanggan atas barang dan jasa. Menurut Evans dan Bergman dalam David

(2006), terdapat tujuh fungsi dasar pemasaran, yaitu analisis pelanggan,

penjualan produk/jasa, perencanaan produk dan jasa, penetapan harga,

distribusi, riset pemasaran, analisis peluang.

3) Keuangan

Dana dibutuhkan dalam operasional perusahaan. Oleh karena itu, faktor-

faktor yang harus diperhatikan dalam aspek keuangan/akuntansi, adalah

kemampuan perusahaan memupuk modal jangka pendek dan jangka panjang,

beban yang harus ditanggung perusahaan sebagai upaya memperoleh modal

tambahan, hubungan baik dengan penanam modal dan pemegang saham,

pengelolaan keuangan, struktur modal kerja, harga jual produk, pemantauan

penyebab inefisiensi, dan sistem akunting yang andal (Umar 2008).

Page 49: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

33

4) Produksi atau Operasi

Fungsi produksi/operasi dari suatu bisnis terdiri atas semua aktivitas yang

mengubah input menjadi barang dan jasa. Menurut Roger Schroeder dalam

David (2006) manajemen produksi/operasi terdiri atas lima area keputusan

atau fungsi : proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja, dan kualitas.

5) Sumber Daya Manusia

Manusia merupakan sumber daya terpenting bagi perusahaan. Oleh karena

itu, manajer perlu berupaya agar terwujud perilaku positif di kalangan

karyawan perusahaan. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan pada aspek

sumber daya manusia, antara lain langkah-langkah yang jelas mengenai

manajemen SDM, keterampilan dan motivasi kerja, produktivitas, dan sistem

imbalan (Umar 2008).

3.1.6.2 Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengembangkan daftar

yang terbatas tentang peluang yang dapat memberi manfaat dan ancaman yang

harus dihindari.

1) Analisis Lingkungan Makro

Berdasarkan lingkungan makro, kekuatan eksternal dapat dibagi menjadi

empat katagori, yaitu:

a) Kekuatan ekonomi

Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat mempengaruhi iklim

berbisnis suatu perusahaan. Semakin buruk kondisi ekonomi, semakin

buruk pula iklim berbisnis. Pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat

hendaknya bersama-sama mempertahankan bahkan meningkatkan

kondisi ekonomi menuju lebih baik. Beberapa faktor kunci yang perlu

diperhatikan dalam menganalisis ekonomi suatu daerah atau negara

adalah siklus bisnis, ketersediaan energi, inflasi, suku bunga, investasi,

harga-harga produk dan jasa, produktivitas, dan tenaga kerja.

b) Kekuatan sosial

Kondisi sosial masyarakat yang berubah-ubah dapat mempengaruhi

perusahaan. Aspek kondisi sosial seperti sikap, gaya hidup, adat-istiadat,

dan kebiasaan dari orang-orang di lingkungan eksternal perusahaan,

Page 50: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

34

sebagai yang dikembangkan misalnya dari kondisi kultural, ekologis,

demografis, religius, pendidikan dan etnis.

c) Kekuatan politik

Arah, kebijakan, dan stabilitas politik pemerintah menjadi faktor penting

bagi para pengusaha untuk berusaha. Situasi politik yang tidak kondusif

akan berdampak negatif bagi dunia usaha, begitu pula sebaliknya.

Beberapa hal utama yang perlu diperhatikan dari faktor politik adalah

undang-undang tentang lingkungan dan perburuhan, peraturan tentang

perdagangan luar negeri, stabilitas pemerintahan, peraturan tentang

keamanan dan kesehatan kerja, dan sistem perpajakan.

d) Kekuatan teknologi

Dewasa ini perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang pesat,

baik di bidang bisnis maupun di bidang yang mendukung kegiatan bisnis.

Teknologi tidak hanya mencakup penemuan-penemuan baru, tetapi juga

meliputi cara-cara pelaksanaan atau metode-metode baru dalam

mengerjakan suatu pekerjaan.

2) Analisis Lingkungan Industri

Model lima kekuatan porter tentang analisis kompetitif adalah pendekatan

yang digunakan secara luas untuk mengembangkan strategi dalam banyak

industri. Model lima kekuatan porter dapat dilihat dalam gambar 2. Menurut

Porter, Persaingan suatu industri dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima

kekuatan yaitu kemungkinan masuknya pesaing baru, kekuatan tawar-

menawar penjual/pemasok, kekuatan tawar-menawar pembeli/konsumen

potensi pengembangan produk subtitusi, dan persaingan antar perusahaan

sejenis.

Page 51: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

35

Gambar 4. Model Lima Kekuatan PorterSumber: David (2006)

a) Kemungkinan Masuknya Pendatang Baru

Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan berimplikasi

terhadap perusahaan yang sudah ada, seperti kapasitas akan bertambah,

terjadinya perebutan pangsa pasar, dan perebutan sumber daya produksi

yang terbatas. Kondisi seperti ini dapat menimbulkan ancaman bagi

perusahaan yang telah ada. Terdapat beberapa faktor penghambat

pendatang baru untuk masuk ke dalam suatu industri yang sering disebut

hambatan masuk. Faktor-faktor hambatan masuk yang dimaksud adalah :

i) Skala ekonomis

Skala ekonomis menggambarkan turunnya biaya satuan (unit cost)

suatu produk apabila volume absolut per periode meningkat. Skala

ekonomis ini akan menghalangi masuknya pendatang baru dengan

memaksa para pendatang baru tersebut untuk masuk pada skala

besar dan menghadapi risiko adanya reaksi keras dari pesaing yang

ada atau masuk dengan skala kecil dan beroperasi dengan biaya yang

tidak menguntungkan.

ii) Diferensiasi produk

Diferensiasi menciptakan hambatan masuk dengan memaksa

pendatang baru mengeluarkan biaya yang besar untuk mengatasi

Potensi pengembangan produk subtitusi

Kekuatantawar -menawarpenjual/pemas-ok

Persaingan antarperusahaan sejenis

Kekuatantawar-menawarpembeli/kons-umen

Kemungkinan masuknya pesaing baru

Page 52: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

36

kesetiaan pelanggan yang ada. Kondisi ini biasanya akan berdampak

terhadap kerugian di saat awal dan seringkali bertahan untuk waktu

yang cukup panjang.

iii) Kebutuhan modal

Kebutuhan untuk menanamkan sumberdaya keuangan yang besar

agar mampu bersaing akan menciptakan hambatan masuk bagi

pemain baru, terutama jika modal tersebut diperlukan untuk

periklanan di saat awal yang tidak dapat kembali atau untuk kegiatan

riset dan pengembangan yang penuh risiko.

iv) Biaya beralih pemasok

Biaya beralih pemasok adalah biaya satu kali yang harus dikeluarkan

pembeli apabila berpindah dari produk pemasok tertentu ke produk

pemasok lainnya. Jika biaya peralihan ini tinggi maka pendatang

baru harus menawarkan penyempurnaan yang besar dalam hal biaya

atau prestasi agar pembeli mau beralih dari pemasok lama.

v) Akses ke saluran distribusi

Hambatan masuk dapat ditimbulkan dengan adanya kebutuhan dari

pendatang baru untuk mengamankan distribusi produknya. Apabila

saluran distribusi untuk produk tersebut telah dikuasi oleh

perusahaan yang sudah mapan, perusahaan baru mungkin sulit

memasuki saluran yang ada dan harus mengeluarkan biaya yang

besar untuk membangun saluran sendiri.

vi) Biaya tak menguntungkan terlepas dari skala

Perusahaan yang telah mapan mungkin mempunyai keunggulan

biaya yang mungkin tidak dapat ditiru oleh pendatang baru yang

akan masuk ke dalam industri. Adapun keunggulan-keunggulan

yang dimaksud adalah teknologi produk milik sendiri, pengusaan

atas bahan baku, lokasi yang menguntungkan, subsidi pemerintah,

dan kurva belajar atau pengalaman.

b) Kekuatan Tawar-menawar Penjual/Pemasok

Pemasok dapat mempengaruhi para peserta industri melalui kemampuan

pemasok untuk menaikkan harga atau menurunkan kualitas produk atau

Page 53: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

37

jasa yang dibeli. Pemasok dikatakan memiliki data tawar yang kuat

apabila pemasok didominasi oleh beberapa perusahaan dan lebih

terkonsentrasi daripada industri dimana mereka menjual, pemasok tidak

menghadapi produk pengganti lain untuk dijual kepada industri, industri

bukan merupakan pelanggan yang penting bagi kelompok pemasok,

produk pemasok merupakan input penting bagi bagi bisnis pembeli,

produk pemasok terdiferensiasi atau pemasok telah menciptakan biaya

peralihan, dan kelompok pemasok memperlihatkan ancaman yang

meyakinkan untuk melakukan integrasi maju.

c) Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli

Para pembeli dapat bersaing dengan industri dengan cara memaksa harga

turun, meningkatkan mutu produk, dan pelayanan yang lebih baik.

Kelompok pembeli dikatakan kuat jika kelompok pembeli terpusat atau

membeli dalam jumlah besar, produk yang dibeli merupakan bagian dari

biaya atau pembelian yang cukup besar dari pembeli, produk yang dibeli

standar atau tidak terdiferensiasi, pembeli mendapat laba kecil, pembeli

menunjukkan ancaman untuk melakukan integrasi balik, produk industri

tidak penting bagi mutu produk atau jasa pembeli, dan pembeli memiliki

informasi lengkap.

d) Potensi Pengembangan Produk Substitusi

Perusahaan-perusahaan yang berada dalam suatu industri tertentu akan

bersaing pula dengan produk pengganti. Ancaman produk substitusi kuat

jika konsumen dihadapkan pada switching cost yang sedikit atau produk

substitusi memiliki harga yang lebih murah tapi dengan kualitas sama

bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industri.

e) Persaingan Antar Perusahaan Sejenis

Persaingan dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan kinerja

perusahaan. Tingkat persaingan dalam industri dipengaruhi oleh jumlah

competitor, tingkat pertumbuhan industri, karakteristik produk, biaya

tetap yang besar, kapasitas, dan hambatan keluar.

Page 54: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

38

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Penelitian mengenai strategi pengembangan usaha daging rajungan pada

CV. Mutiara Laut dilatarbelakangi oleh semakin ketatnya persaingan dalam usaha

daging rajungan, yang ditunjukan dengan bertambahnya pengusaha daging

rajungan baik berskala besar maupun kecil. Selain itu, modal yang terbatas juga

memperlambat pengembangan usaha. Sebagai suatu usaha yang memiliki peluang

pasar yang sangat menjanjikan, usaha daging rajungan ini tidak boleh mati.

Keinginan untuk bertahan dan tumbuh serta mendapatkan posisi yang lebih

unggul dari pesaing, sangatlah penting diformulasikan strategi pengembangan

usaha daging rajungan CV. Mutiara Laut.

Identifikasi visi dan misi perusahaan penting untuk mengetahui apa yang

menjadi tujuan perusahaan dan bagaimana cara perusahaan untuk mencapai tujuan

tersebut. Setelah itu, dilakukan analisis lingkungan perusahaan yaitu lingkungan

internal dan eksternal. Analisis lingkungan internal mencakup manajemen,

pemasaran, keuangan, produksi/operasi serta penelitian dan pengembangan.

Identifikasi apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan berdasarkan lingkungan

internal perusahaan. Analisis lingkungan eksternal perusahaan yang mencakup

analisis lingkungan makro yaitu faktor ekonomi, faktor sosial, budaya, demografi,

dan lingkungan, faktor politik, pemerintah, hukum, dan faktor teknologi. Setelah

itu, analisis lingkungan industri yaitu persaingan antar perusahaan sejenis,

masuknya pesaing baru, produk subtitusi, kekuatan tawar-menawar

penjual/pemasok, dan kekuatan tawar-menawar pembeli/konsumen. Identifikasi

apa yang menjadi peluang dan ancaman berdasarkan lingkungan eksternal

perusahaan tersebut.

Hasil identifikasi lingkungan eksternal dan internal diperoleh dari

penyaringan dengan menggunakan teknik delphi. Selanjutnya hasil penyaringan

lingkungan internal berupa kekuatan dan kelemahan dianalisis menggunakan

matriks IFE. Sedangkan hasil penyaringan lingkungan eksternal berupa peluang

dan ancaman dianalisis menggunakan matriks EFE. Kemudian Hasil dari matriks

IFE dan matriks EFE diplotkan ke dalam matriks IE. Hasil matriks IE

memberikan informasi mengenai posisi perusahaan berdasarkan lingkungan

perusahaannya. Selanjutnya adalah memformulasikan alternatif strategi melalui

Page 55: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

39

matriks SWOT. Input matriks SWOT diperoleh dari analisis lingkungan eksternal

dan internal serta mempertimbangkan posisi perusahaan dari matriks IE. Matriks

SWOT dilakukan dengan mencococokan kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman sehingga didapatkan strategi SO, WO, ST, WT. Setelah diperoleh

beberapa alternatif strategi, langkah selanjutnya adalah pemilihan strategi melalui

prioritas strategi menggunakan QSPM. Rekomendasi implikasi strategi dengan

mempertimbangkan visi dan misi perusahaan. Dengan ini akan diketahui secara

jelas strategi apa yang harus dilakukan secara terus-menerus. Secara ringkas,

kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 5

Page 56: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

40

Gambar 5. Kerangka Pemikiran Operasional

Permasalahan CV. Mutiara Laut: Persaingan usaha daging rajungan semakin ketat Modal terbatas Harga jual menurun

Lingkungan Perusahaan

CV. Mutiara Laut

Analisis LingkunganInternal Perusahaan:

1. Manajemen2. Pemasaran3. Keuangan4. Produksi dan operasi5. Sumber Daya

Manusia

Analisis Lingkungan EksternalPerusahaan:

A. Lingkungan Makro1. Ekonomi2. Sosial3. Politik4. Teknologi

B. Lingkungan Industri1. Persaingan perusahaan sejenis2. Ancaman pendatang baru3. Ancaman produk subtitusi4. Tawar-menawar Pembeli5. Tawar-menawar pemasok

Kekuatan danKelemahan

Peluang dan Ancaman

Matriks IE

Perumusan Strategi (matriks SWOT)

Pengambilan Keputusan Prioritas Strategi (QSPM)

Strategi Prioritas Untuk Pengembangan Usaha

Rekomendasi Strategi terbaik

Visi dan Misi Perusahaan

Matriks IFE Matriks EFE

Page 57: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

41

IV METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini merupakan studi kasus, yang dilakukan pada usaha

pengolahan daging rajungan CV. Mutiara Laut, yang terletak di Kampung

Sampang, Desa Susukan, RT 11 RW 4, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang

Propinsi Banten. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive)

dengan mempertimbangkan bahwa CV. Mutiara Laut merupakan suatu badan

usaha pengolahan daging rajungan yang memiliki keinginan untuk berkembang.

Kegiatan pengumpulan dan pengolahan data dilakukan pada bulan Februari

sampai bulan Juni 2009.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan

sekunder yang berasal dari lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Data

primer diperoleh dengan menggunakan pengamatan langsung di lapangan baik

pada proses produksi daging rajungan maupun kegiatan-kegiatan lain yang

mendukung penelitian, wawancara langsung dengan pemilik usaha dan pengisian

kuesioner oleh pemilik usaha, wawancara dengan pengumpul dan karyawan. Data

primer digunakan untuk mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal

perusahaan yang menjadi dasar perumusan strategi bersaing perusahaan.

Data sekunder diperoleh dari pihak-pihak yang bersangkutan dengan

penelitian ini. Data berasal dari laporan perusahaan, hasil riset atau penelitian

terdahulu, dan berbagai literatur baik dari buku maupun situs Internet yang

relevan dengan masalah penelitian yang dilakukan. Data penunjang dikumpulkan

dari informasi instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS) dan Departemen

kelautan dan Perikanan. Secara ringkas jenis dan sumber data yang dibutuhkan

untuk penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 6.

Page 58: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

42

Tabel 6. Jenis dan Sumber Data

Jenis Data Sumber Data

Analisis lingkungan internal

Data Primer: uraian sejarah, visi,misi, perkembangan usaha,kondisi manajemen, SDM,keuangan, kegiatan produksi,operasi, pemasaran

Data sekunder: strukturorganisasi, tugas karyawan, jenisdan harga daging rajungan

Sumber: pengamatan langsung,wawancara, dan kuesioner.

Sumber: data internal perusahaan

Analisis lingkungan eksternal:

Data primer: pernyataan mengenaikondisi lingkungan makro danlingkungan industri.

Data sekunder: keadaan ekonomi,sosial, peraturan pemerintah, danperkembangan teknologi.

Sumber: pengamatan langsung,wawancara, kuisioner, dan diskusidengan pemilik, karyawan, danpihak-pihak terkait lainnya.

Sumber: perusahaan, artikel,Internet, BPS, dan dinas-dinasterkait.

4. 3. Metode Pengambilan Responden

Penentuan responden untuk pengambilan data pada penelitian ini

dilakukan dengan purposive sampling. Purposive sampling adalah metode

pengambilan responden yang dilakukan secara sengaja namun dengan

pertimbangan tertentu.

Responden adalah orang yang mengenal betul dinamika bisnis yang

dijalani. Berdasarkan kesepakatan dengan pemilik CV. Mutiara Laut, responden

dalam penelitian ini yang berasal dari lingkungan internal ada tiga orang yang

mengetahui dinamika usaha ini yaitu pemilik CV. Mutiara Laut, bagian produksi,

dan bagian pemasaran.

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode pengolahan dan analisis data terdri dari analisis deskriptif dan

analisis tiga tahap formulasi strategi. Alat bantu analisis yang digunakan dalam

merumuskan strategi perusahaan adalah teknik delphi, matriks faktor internal dan

eksternal, matriks SWOT dan QSPM.

Page 59: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

43

4.4.1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai objek

penelitian secara mendalam. Informasi disajikan dalam bentuk tabulasi angka,

gambar, matriks, sesuai dengan hasil yang diperoleh.

4.4.2. Analisis Tiga Tahap Formulasi Strategi

Proses perumusan strategi didasarkan pada kerangka tiga tahap formulasi

strategi yang terdiri dari tahap masukan (input), tahap pencocokan, dan tahap

keputusan. Analisis tiga tahap formulasi strategi yang digunakan dalam penelitian

ini meliputi metode delphi, analisis lingkungan internal dan eksternal (IFE dan

EFE), analisis IE, analisis SWOT, dan analisis QSPM.

4.4.2.1. Tahap Input

1) Menentukan faktor-faktor internal dan ekstenal menggunakan teknik delphi.

Prosedur teknik delphi dalam menentukan faktor-faktor internal adalah

sebagai berikut:

a) Menuliskan kuesioner yang berisi komponen-komponen faktor internal

perusahaan.

b) Putaran kuesioner pertama, setiap responden diminta mengisi kuesioner

untuk melengkapi komponen-komponen faktor internal yang dianggap

penting tetapi belum tercantum dalam kuesioner. Setiap responden juga

diminta mengisi kuesioner untuk memperoleh jawaban apakah

kompenen-kompenen yang diajukan merupakan komponen faktor

internal yang dianggap sangat penting, penting atau sedang-sedang saja,

dengan memberikan nilai berkisar 1 (tidak penting) sampai 6 (sangat

penting).

c) Peneliti akan meringkas hasil dari putaran kuesioner pertama dan

memberikan kembali hasil ringkasan kuesioner kepada responden.

d) Putaran kuesioner kedua, setiap responden diminta kembali untuk

mengisi kuesioner untuk memperoleh jawaban apakah kompenen-

kompenen yang diajukan merupakan komponen faktor internal yang

dianggap sangat penting, penting atau sedang-sedang saja, dengan

memberikan nilai berkisar 1 (tidak penting) sampai 6 (sangat penting).

Page 60: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

44

Tabel.7. Nilai Preferensi Responden

Komponen Faktor Internal Nilai

a.

b.

c.

..

Z

e) Peneliti akan meringkas hasil analisis dari putaran kuesioner kedua. Nilai

jawaban dari setiap responden untuk masing-masing komponen

dijumlahkan dan dicari rata-ratanya. Komponen yang memiliki nilai

rataan minimal 5 adalah komponen yang terpilih untuk dianalisis

selanjutnya.

Tabel 8. Hasil Akhir Teknik Delphi

Komponen Faktor Internal Rataan

a.

b.

c.

..

Z

Untuk menentukan faktor-faktor eksternal, prosedur teknik delphi sama

seperti di atas, dengan kuesioner yang berisi komponen-komponen faktor

eksternal.

a) Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan

Tahapan identifikasi faktor-faktor internal, yaitu dengan cara mendaftarkan

semua kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan yang merupakan

hasil dari teknik delphi. Dalam penyajiannya, faktor yang bersifat positif

(kekuatan) ditulis sebelum faktor yang bersifat negatif (kelemahan). Begitu

pula dengan tahap identifikasi faktor eksternal perusahaan dalam

mendaftarkan semua peluang dan ancaman.

Page 61: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

45

b) Pemberian Bobot Setiap faktor

Penentuan bobot pada analisis internal dan eksternal perusahaan dilakukan

dengan cara mengajukan pertanyaan kepada pihak manajemen dan ahli

strategi dengan meggunakan metode paired comparison (Kinnear dan Taylor,

2001). Penentuan bobot setiap faktor menggunakan skala 1, 2 dan 3. Skala

yang digunakan untuk pengisian kolom adalah:

1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal

2 = Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal

3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal

Tabel 9. Penelitian Bobot Faktor Strategis Internal Perusahaan

Sumber: David, 2006

Tabel 10. Penelitian Bobot Faktor Strategis Eksternal perusahaan

Faktor Strategis

Eksternal A B C D …. Total Bobot

A

B

C

D

….

Total

Sumber: David, 2006

Faktor Strategis

Internal A B C D …. Total Bobot

A

B

C

D

….

Total

Page 62: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

46

Bobot setiap variabel diperoleh dengan membagi jumlah nilai setiap

variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan

rumus:

αi = xi

∑ni=1 xi Keterangan :

αi = Bobot variabel ke-i

xi = Nilai variabel ke-i

i = 1, 2, 3,....

n = Jumlah variabel

Bobot yang diperoleh akan berada pada kisaran antara 0,0 (tidak penting),

sampai 1,0 (terpenting) pada setiap faktor. Tanpa memperdulikan apakah

faktor kunci kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman perusahaan,

faktor-faktor yang dianggap mempunyai pengaruh terbesar pada prestasi

perusahaan diberi bobot tertinggi. Jumlah dari semua bobot yang diberikan

harus sama dengan 1,0.

c) Penentuan Peringkat

Penentuan peringkat oleh manajemen atau pakar dari perusahaan dilakukan

terhadap variabel-variabel dari hasil analisis perusahaan. Untuk mengukur

pengaruh masing-masing variabel terhadap kondisi perusahaan digunakan

nilai peringkat dengan menggunakan skala 1, 2, 3, dan 4 terhadap masing-

masing faktor strategis yang menandakan seberapa efektif perusahaan saat

ini. Matriks IFE adalah alat formulasi strategi yang meringkas dan

mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam perusahaan. Pembuatan

matriks IFE dilakukan dengan lima tahap, yaitu:

a) Tuliskan faktor internal utama (kekuatan dan kelemahan)

b) Berikan bobot yang berkisar dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat

penting) untuk masing-masing faktor. Bobot diberikan berdasarkan

tingkat penting relatif terhadap keberhasilan perusahaan, tanpa

memandang apakah faktor adalah kekuatan atau kelemahan internal.

c) Berikan peringkat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor, skala nilai

peringkat yang digunakan, yaitu:

Page 63: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

47

1 = Lemah 3 = Kuat

2 = Sangat lemah 4 = Sangat kuat

Kekuatan harus mendapatkan peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus

mendapatkan peringkat 1 atau 2.

d) Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan

skor.

e) Jumlahkan skor untuk masing-masing variabel untuk menentukan total

skor perusahaan

Total skor pembobotan berkisar antara 1 sampai 4 dengan rata-rata 2,5. Jika

total skor pembobotan IFE 3,0-4,0 berarti kondisi internal suatu usaha tinggi

atau kuat, sedangkan 2,0-2,99 berarti kondisi internal suatu usaha rata-rata

atau sedang, dan 1,0-1,99 berarti kondisi internal perusahaan rendah atau

lemah.

Tabel 11. Matrik IFE

Faktor-faktor Internal

Kunci

Bobot Peringkat Skor

(Bobot x Peringkat)

Kekuatan:

1

...

10

Kelemahan:

1

...

10

Total

Sumber: David, 2006

Sedangkan matrik EFE adalah alat formulasi strategi untuk merangkum

dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi,

lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi dan persaingan. Matriks

EFE dilakukan dengan lima tahap, yaitu:

a) Buat daftar faktor eksternal (peluang dan ancaman)

Page 64: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

48

b) Berikan bobot yang berkisar dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat

penting) untuk masing-masing faktor. Bobot diberikan berdasarkan

tingkat penting relatif terhadap keberhasilan perusahaan, tanpa

memandang apakah faktor adalah peluang atau ancaman eksternal.

c) Berikan peringkat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor, skala nilai

peringkat yang digunakan, yaitu:

1 = Rendah, respon kurang

2 = Sedang, respon sama dengan rata-rata

3 = Tinggi, respon diatas rata-rata

4 = Sangat tinggi, respon superior

d) Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan

skor.

e) Jumlahkan skor untuk masing-masing variabel untuk menentukan total

skor perusahaan.

Tabel 12. Matrik EFE

Faktor-faktor

Eksternal Kunci

Bobot Peringkat Skor

(Bobot x Peringkat)

Peluang:

1

...

10

Ancaman:

1

...

10

Total

Sumber: David, 2006

Total skor pembobotan berkisar antara 1 sampai 4 dengan rata-rata 2,5.

Total skor EFE dikelompokkan dalam kuat (3,0-4,0) berarti suatu usaha

merespon kuat terhadap peluang dan ancaman yang mempengaruhi usaha

tersebut. Rata-rata (2,0-2,99) berarti suatu usaha merespon sedang terhadap

Page 65: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

49

peluang atau ancaman yang ada, dan lemah (1,00-1,99) berarti suatu usaha

tidak dapat merespon peluang dan ancaman yang ada.

4.4.2.2. Tahap Pencocokan

Tahap pencocokan dilakukan dengan memasukkan hasil pembobotan IFE

dan EFE ke dalam matriks IE. untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat

korporat. Matriks IE yang mempunyai sembilan sel strategi dapat dikelompokkan

menjadi tiga sel strategi utama, yaitu:

1) Tumbuh dan Kembangkan, untuk yang berada dalam sel I, II, IV. Strategi

intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk)

atau integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi

horizontal).

2) Jaga dan Pertahankan, untuk yang berada dalam sel III, V, VII. Strategi yang

umum digunakan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk.

3) Tuai atau Divestasi, untuk yang berada dalam sel VI, VIII, dan IX. Strategi

yang dipakai adalah strategi divestasi, strategi diversifikasi konglomerat dan

strategi likuidasi.

Total Skor IFE

4,0 3,0 2,0 1,0

Kuat Rata-rata Lemah

Tinggi

Total Skor 3,0 I II III

EFE Menengah

2,0 IV V VI

Rendah

1,0 VII VIII IX

Gambar 6. Matriks IE (Internal Eksternal)Sumber : David, 2006

Page 66: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

50

Matriks lain yang digunakan untuk mencocokkan hasil yang diperoleh

pada matriks IFE dan EFE adalah matriks SWOT. Matriks SWOT adalah alat

untuk mencocokkan yang membantu dalam mengembangan empat tipe strategi,

yaitu SO (strenghts-opportunities, kekuatan-peluang), WO (weaknesses-

opportunities, kelemahan-peluang), ST (strenghts-threats, kekuatan-ancaman),

WT (weaknesses-threats, kelemahan-ancaman).

Internal

Eksternal

Kekuatan ( Strengths-S)

Tuliskan daftar kekuatan

Kelemahan

(Weaknesses-W)

Tuliskan daftarKelemahan

Peluang

(Opportunities-O)

Tuliskan daftar peluang

Strategi SO

Gunakan kekuatan untukmemanfaatkan peluang

Strategi WO

Atasi kelemahan denganmemanfaatkan peluang

Ancaman (Threats-T)

Tuliskan daftar ancaman

Strategi ST

Gunakan kekuatan untukmenghindari ancaman

Strategi WT

Meminimalkankelemahan dan hindari

ancaman

Gambar 7. Matriks SWOTSumber : David, 2006

Ada delapan langkah yang yang dilakukan dalam membuat matriks

SWOT, yaitu:

1) Tentukan peluang eksternal kunci perusahaan

2) Tentukan ancaman eksternal kunci perusahaan

3) Tentukan kekuatan internal kunci perusahaan

4) Tentukan kelemahan internal kunci perusahaan

5) Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan

strategi S-O

6) Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan

strategi W-O

Page 67: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

51

7) Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal untuk mendapatkan

strategi S-T

8) Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal untuk mendapatkan

strategi W-T

4.4.2.3 Tahap Keputusan

Tahap Keputusan adalah tahap menentukan alternatif strategi yang paling

baik atau strategi yang memiliki prioritas terlebih dahulu untuk dijalankan oleh

suatu usaha. QSPM adalah alat yang membantu penyusun strategi untuk

mengevaluasi alternatif strategi secara objektif berdasarkan faktor internal dan

eksternal. Sumber QSPM diperoleh dari alternatif strategi yang diturunkan dari

matriks SWOT.

Ada enam langkah yang dibutuhkan dalam penyusunan strategi melalui

QSPM, yaitu:

1) Membuat daftar peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan. Informasi ini

diperoleh langsung dari matriks EFE dan IFE.

2) Memberi bobot pada masing-masing faktor internal dan eksternal. Bobot ini

sama dengan yang ada pada matriks EFE dan IFE.

3) Mengidentifikasi alternatif strategi yang diperoleh dari analisis SWOT yang

layak untuk diimplementasikan.

4) Menentukan Nilai Daya Tarik ( Attractiveness Scores-AS) untuk masing-

masing strategi alternatif yang terpilih. Jangkauan untuk nilai daya tarik

adalah nilai 1 tidak menarik, nilai 2 agak menarik, nilai 3 menarik, dan nilai 4

sangat menarik.

5) Menghitung Total Nilai Daya tarik (Total Attractiveness Scores-TAS) yang

diperoleh dari perkalian bobot dengan total nilai daya tarik pada masing-

masing baris. Semakin tinggi TAS, semakin menarik alternatif strategi

tersebut.

6) Menghitung Total Nilai Daya Tarik (TAS) dengan cara menjumlahkan semua

TAS pada masing-masing kolom dalam matriks QSP. Nilai TAS yang

tertinggi akan menjadi prioritas strategi.

Page 68: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

52

Tabel 13. Alat Analisis QSPM

Alternatif Strategi

Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3

Faktor Kunci Bobot

AS TAS AS TAS AS TAS

Faktor Eksternal Kunci

Peluang

1

2

..

10

Ancaman

1

2

10

Faktor Internal Kunci

Kekuatan

1

2

10

Kelemahan

1

2

10

Total

Sumber : David, 2006

Page 69: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

53

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1. Sejarah dan Perkembangan Usaha

Perusahaan ini awalnya merupakan usaha rumah tangga yang bergerak

dalam pengolahan daging rajungan. Usaha ini dimiliki oleh Bapak H. Matno.

Beliau sudah memulai usaha daging rajungan sejak tahun 1988. Pada saat itu,

proses masih sangat sederhana, Bapak H. Matno mengumpulkan bahan baku

rajungan dari para nelayan dan proses pengolahan rajungan masih menggunakan

kayu bakar. Pada tahun 1988, daging rajungan belum melakukan ekspor, tetapi

masih dipasarkan ke restoran-restoran lokal. Pada saat itu pemasaran daging

rajungan milik Bapak. H. Matno dilakukan melalui CV. Medan Keneng.

Usaha ini semakin berkembang dari tahun ke tahun. Pada Tahun 1997,

Bapak H. Matno melakukan kemitraan dengan PT. Phillips Seafood Indonesia.

Kemitraan ini mengharuskan Bapak H. matno hanya boleh memasarkan daging

rajungannya ke PT. Phillips Seafood Indonesia. Proses pegolahan daging rajungan

sepenuhnya diatur oleh PT. Phillips Seafood Indonesia. PT. Phillips Seafood

Indonesia memiliki beberapa mini plant yang menjadi mitra penyuplai daging

rajungan. Setiap mini plant tersebut memiliki wilayah pasokan rajungan masing-

masing, dan usaha daging rajungan bapak H. Matno merupakan mini plant yang

wilayah pasokannya di Banten.

CV. Mutiara Laut baru terbentuk pada tahun 2001, dan daging rajungan

masih dipasarkan melalui PT. Phillips Seafood Indonesia. Sejak tahun 2003,

terjadi pasar bebas dalam usaha daging rajungan. PT. Phillips seafood Indonesia

melepas 27 mini plant yang melakukan kemitraan dengannya tersebut, termasuk

didalamnya CV. Mutiara Laut. Mulai saat itu, CV. Mutiara laut sudah tidak ada

keterikatan kontrak dengan PT. Phillips Seafood Indonesia. CV. Mutiara Laut

menjadi mandiri melakukan proses produksi dan bebas melakukan pemasaran

sendiri. Pada tahun 2003, selain PT. Phillips Seafood Indonesia, PT. Kelola Mina

Laut juga menjadi pembeli daging rajungan milik CV. Mutiara Laut.

Pada tahun 2005, PT. Kelola Mina Laut sudah tidak beroperasi, tetapi

industri pengolahan rajungan kaleng semakin berkembang, sehingga CV. Mutiara

Laut mendapatkan permintaan yang terus bertambah dan tempat pemasaran yang

semakin luas. Sejak tahun 2005 sampai dengan saat ini CV.Mutiara Laut sudah

Page 70: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

54

memasarkan daging rajungannya ke beberapa industri pengolahan rajungan

kaleng, diantaranya PT. Phillips Seafood Mandiri, PT. Fresh On Time, PT. Sira

Guna Putra, PT. Windika Utama, dan PT. PSP. Perusahaan pengalengan rajungan

tersebut akan memasarkan produknya ke Negara tujuan ekspor, oleh karena itu

keadaan ekonomi Negara tujuan ekspor sangat mempengaruhi perusahaan

pengalengan rajungan dan juga berpengaruh kepada pemasok daging rajungan,

yaitu perusahaan pengolahan daging rajungan seperti CV. Mutiara Laut.

Industri pengolahan daging rajungan saat ini mengalami perkembangan

baik dalam skala besar, menengah, kecil dan rumah tangga. Biro Pusat Statistik

(BPS) mengelompokkan skala usaha yang ada berdasarkan berapa banyak jumlah

pekerja yang digunakan dalam melakukan kegiatan perusahaannya. Skala usaha

rumah tangga bila mempekerjakan pekerja 1 s/d 4 orang; Skala usaha kecil bila

mempekerjakan pekerja 5 s/d 19 orang; Skala usaha menengah bila

mempekerjakan pekerja 20 s/d 99 orang; Skala usaha besar bila mempekerjakan

lebih dari 100 orang. Berdasarkan kelompok tersebut, saat ini CV. Mutiara Laut

dikelompokan dalam skala usaha menengah dengan jumlah pekerja sekitar 20 s/d

99 orang. Pekerja dalam proses produksi pada CV. Mutiara Laut tergantung

kepada jumlah bahan baku rajungan segar.

5.2. Visi dan Misi Perusahaan

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak H. Matno selaku pemilik, visi

CV. Mutiara Laut adalah mengembangkan dan meningkatkan nilai hasil perikanan

Indonesia khususnya rajungan dan turut serta mensejahterakan warga Negara

Indonesia. Misinya adalah (1) menjadikan perusahaan sebagai salah satu

perusahaan penyuplai daging rajungan terbesar di Indonesia, (2) sebagai

perusahaan yang padat karya, perusahaan dapat mengurangi tingkat

penggangguran di Indonesia dan turut mensejahterakan masyarakat sampang yang

berada di lingkungan sekitar.

5.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur oranisasi suatu perusahaan menggambarkan hubungan kerjasama

orang-orang yang terdapat dalam suatu badan untuk mencapai satu tujuan.

Struktur organisasi diperlukan untuk memudahkan hubungan kerjasama yang baik

Page 71: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

55

antara pemimpin dan karyawan. Struktur organisasi yang digunakan oleh CV.

Mutiara Laut masih sederhana. Perusahaan ini dikelola oleh pemilik perusahaan

selaku pimpinan perusahaan dan dibantu oleh orang-orang di bidang pembelian,

bidang produksi dan di bidang pemasaran. Struktur organisasi CV. Mutiara Laut

dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Struktur Organisasi CV. Mutiara LautSumber : CV. Mutiara Laut, 2009

Tugas dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut:

1. Pemilik Perusahaan (Pimpinan)

Bapak H. Matno adalah pemilik perusahaan daging rajungan CV. Mutiara

Laut sekaligus bertindak sebagai pimpinan perusahaan. Pemimpin perusahaan

mempunyai wewenang untuk melakukan kegiatan perusahaan terutama

merencanakan strategi, mengambil keputusan, mengawasi jalannya

perusahaan, menetapkan kebijakan yang berhubungan dengan pemasok,

proses produksi, pemasaran produk serta bertanggung jawab untuk memimpin

dan menentukan visi an misi perusahaan serta kelangsungan hidup

perusahaan. Selain itu, keuangan juga ditangani langsung oleh pimpinan.

PIMPINAN

BAGIANPEMBELIAN

BAGIANPRODUKSI

BAGIANPEMASARAN

SUBPRODUKSI

SUBPRODUKSI

SUBPRODUKSI

SUBPRODUKSI

SUBPRODUKSI

SUBPRODUKSI

SUBPRODUKSI

SUBPRODUKSI

SUBPRODUKSI

SUBPRODUKSI

Page 72: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

56

2. Bagian Pembelian

Bagian pembelian bertugas mengatur transaksi pembelian bahan baku baik

dari distributor maupun dari para nelayan. Bagian pembelian bertugas

melakukan sortir terhadap rajungan segar dan bertanggung jawab akan

kualitas rajungan tersebut. Bagian pembelian juga harus dapat menjaga

hubungan baik dengan para pemasok rajungan segar tersebut.

3. Bagian Produksi

Bagian produksi bertugas memperhatikan kinerja para karyawan dalam

melakukan proses produksi, mengawasi jalannya proses produksi dari bahan

baku menjadi hasil daging, mengawasi serta mengontrol keadaan peralatan

sebagai sarana produksi pengolahan. Bagian produksi bertanggung jawab

terhadap kualitas hasil daging rajungan, hasil daging harus berbau fresh.

Setiap sub produksi memiliki tugas yang sama dengan bagian produksi. Sub

produksi bertanggung jawab kepada bagian produksi.

4. Bagian Pemasaran

Bagian Pemasaran bertugas mencari konsumen yang akan membeli produk

dengan harga yang paling tinggi tetapi standar kualitas disesuaikan dengan

kualitas hasil perusahaan. Bagian pemasaran bertugas melayani dengan baik

setiap konsumen agar hubungan kerja sama dapat tetap terjaga.

5.4. Pengadaan Input

CV. Mutiara laut memperoleh bahan baku rajungan segar dari beberapa

wilayah, baik dari sekitar Banten maupun di luar Banten. Di Banten, bahan baku

rajungan dikumpulkan dari daerah Tanjung Kait, Ketapang, Keronjo, Lontar,

Pontang, Karangantu, Labuan, Panimbang. Pada saat hasil rajungan dari dalam

Banten sedikit, rajungan diperoleh dari beberapa wilayah di luar banten, seperti

dari Palembang, Lampung, Teluk Betul, Makasar, dan sebagainya. Rajungan

biasanya diantarkan nelayan (penjual) ke tempat produksi, tetapi jika rajungan

sedang sulit diperoleh, CV. Mutiara Laut yang mencari sumber rajungan dan

diangkut sendiri ke tempat produksi. CV. Mutiara Laut tidak bergantung kepada

pemasok di suatu daerah tertentu, CV. Mutiara Laut akan berusaha memperoleh

bahan baku semaksimal mungkin.

Page 73: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

57

5.5. Kegiatan Operasional Perusahaan

Kegiatan sehari-hari yang dilakukan CV. Mutiara Laut adalah melakukan

proses pengolahan rajungan segar menjadi daging rajungan yang telah bersih dari

kulitnya dan selanjutnya dilakukan pengemasan ke dalam toples.

Tahap-tahap proses pengolahan daging rajungan adalah sebagai berikut:

1) Persiapan bahan baku

Bahan baku yang digunakan adalah rajungan segar yang diperoleh dari

distributor maupun nelayan. Kebanyakan rajungan yang diperoleh tersebut

masih dalam kondisi hidup tanpa sortasi dan pencucian. Rajungan segar

tersebut diletakkan dalam keranjang-keranjang plastik. Kemudian rajungan

dicuci sampai bersih, sehingga terhindar dari bahaya fisik seperti kerikil dan

kotoran-kotoran lain yang menempel, serta mengurangi jumlah bakteri alami

pada permukaaan tubuh rajungan. Seteleh itu, dilakukan sortasi pada rajungan

yang telah bersih, tetapi apabila rajungan hanya sedikit, sortasi tidak

dilakukan.

2) Penimbangan

Sebelum masuk dalam proses perebusan, dilakukan penimbangan rajungan

segar. Penimbangan ini dilakukan untuk mengetahui berat rajungan yang

terima dari masing-masing pemasok, selain itu, penimbangan dilakukan untuk

mengetahui jumlah rajungan yang akan dimasukkan ke dalam tempat

perebusan.

3) Perebusan

Dahulu rajungan masih dimasak secara tradisional, yaitu direbus dalam panci

perebusan dengan menggunakan kayu bakar. Tetapi saat ini perebusan

rajungan sudah dilakukan menggunakan boiler dan barner elektrik. Boiler

digunakan apabila jumlah rajungan banyak, jika hanya sedikit maka cukup

menggunakan barner elektrik. Kapasitas boiler maksimal sebesar 250 kg

rajungan segar, sedangkan kapasitas barner elektrik maksimal sebesar 45 kg.

Waktu perebusan selama 20 menit. Indikator kematangan rajungan adalah

pada kaki jalan rajungan mudah dicabut dan daging tersebut memiliki tekstur

yang empuk, padat dan kompak.

Page 74: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

58

4) Penirisan

Rajungan yang sudah matang ditiriskan dari air perebusan, lalu didinginkan di

atas lantai. Para pekerja mulai melepaskan cangkang dan telur rajungan.

Setelah itu, rajungan dicuci kembali dan siap untuk memasuki proses

pengupasan menjadi daging rajungan.

5) Pengupasan

Pengupasan adalah proses pengambilan daging dari kulitnya. Pengupasan

dilakukan sambil memisahkan daging menurut bagian dan jenis masing-

masing. Pengambilan daging dilakukan secara manual dengan pisau kecil

terbuat dari stainless steel yang biasa disebut pisau cukit. Daging yang telah

dikupas dan kumpulkan berdasarkan jenisnya ditimbang untuk mengetahui

berat hasil daging.

6) Penyortiran

Daging yang telah dipisahkan dari kulitnya dan dikelompokkan berdasarkan

jenisnya siap untuk disortasi kembali. Sortasi ini dilakukan untuk memeriksa

hasil kerja pengupas dan memastikan tidak ada kulit yang masih menempel

pada daging, karena hal itu sangat berpengaruh kepada kualitas daging

rajungan. Setelah disortir, hasil daging ditimbang ulang untuk mendapatkan

berat daging yang sebenarnya.

7) Pengemasan

Daging rajungan yang sudah melewati tahap sortasi dikemas dalam toples

plastik, lalu dimasukkan ke dalam fiber yang sudah diberi potongan es balok

setinggi 3 cm. Untuk menjaga kondisi mutu daging rajungan yang baik dan

tidak basi, daging rajungan tidak bisa terlepas dari es.

8) Pengiriman

Pengiriman daging rajungan ke perusahaan pengalengan rajungan dilakukan

menggunakan mobil. Untuk menjaga kondisi daging rajungan dalam

perjalanan, selain diberi potongan es dan disimpan dalm fiber, sterofoam juga

digunakan untuk pengemasan selanjutnya. Secara ringkas, proses pengolahan

daging rajungan dapat dilihat pada Gambar 9.

Page 75: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

59

Gambar 9. Diagram Alir Proses Pengolahan Daging RajunganSumber : CV. Mutiara Laut, 2009

Daging hasil pengupasan dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu:

1) Daging jumbo adalah daging yang diambil dari bagian abdomen rajungan

yang berhubungan langsung dengan kaki renang. Daging jumbo merupakan

daging putih yang ada di bagian dada. Warna daging jumbo putih bersih

sampai krem, berbentuk agak bulat, bertekstur kompak dan kenyal, rasanya

manis dan punya aroma khas. Daging jumbo dibagi menjadi dua macam:

a) Jumbo besar : daging jumbo yang berukuran ≥ 4 gram

b) Jumbo kecil : daging jumbo yag berukuran ≤ 4 gram

2) Daging back fin adalah Daging jumbo yang tidak dapat membentuk tekstur

yang kompak, atau merupakan pecahan dari daging jumbo.

3) Daging special atau reguler daging dari bagian badan (abdomen) yang

diambil dari sekat-sekat rongga badan atau ruas thorax, dagingnya berwarna

putih.

4) Daging lump flower adalah daging reguler yang berbentuk bunga.. Daging ini

dipisahkan secara bersambungan antara sekat, tanpa ada yang terputus

sehingga berbentuk seperti bunga.

Pencucian dan sortasi

Penimbangan

Perebusan selama 20 menit

Penirisan

Pengupasan dan penyortiran daging

Pengumpulan rajungan segar

Pengemasan ke dalam toples

Pengiriman ke perusahaan pengalengan

rajungan

Page 76: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

60

5) Clawmeat adalah daging yang berada pada bagian kaki jalan dan kaki renang.

Daging pada kaki rajungan berwarna merah (daging gelap).

6) Merus adalah daging rajungan pada bagian atas capit yang masih utuh.

7) Clawfingers adalah daging yang diambil dari bagian kaki capit. Daging

berwarna putih kemerahan.

5.6. Pemasaran

CV.Mutiara Laut memasarkan produk daging rajungannya dalam kemasan

toples ke beberapa industri pengalengan rajungan, diantaranya PT. Phillips

Seafood Mandiri, PT. Fresh On Time, PT. Sira Guna Putra, PT. Windika Utama,

dan PT. PSP yang menjadi langganan CV. Mutiara Laut, dan beberapa perusahaan

rajungan yang lain. Selain kepada perusahaan pengalengan rajungan, CV. Mutiara

Laut juga memasarkan produknya ke restoran-restoran lokal ataupun konsumen

pribadi. Dalam pemasaran produk ke perusahaan pengalengan rajungan, sistem

penjualan daging rajungan dilakukan melalui sistem negosiasi harga, CV. Mutiara

Laut akan semaksimal mungkin mempromosikan produknya agar mendapatkan

harga jual yang tinggi, dan CV. Mutiara Laut akan menjual daging rajungan

kepada perusahaan pengalengan rajungan yang memiliki tawaran harga paling

tinggi dan memiliki standar kualitas produk yang sesuai dengan kualitas daging

rajungan CV. Mutiara Laut. Setelah daging rajungan masuk ke perusahaan

pengalengan, satu hari berikutnya CV. Mutiara Laut akan menerima DP sebesar

80% dari harga standar, setelah itu daging rajungan disortir oleh perusahaan

pengalengan, apabila laporan hasil sortir (LHS) sudah keluar, baru dilakukan

pelunasan. Apabila sampel yang diperiksa oleh quality control di laboratorium

terbukti mengandung kuman atau zat lain, maka seluruh kiriman daging rajungan

akan dikembalikan ke CV. Mutiara Laut. Penolakan ini sangat merugikan CV.

Mutiara Laut, meskipun hal ini jarang terjadi. Pemasaran dilakukan langsung

kepada konsumen, tanpa melalui perantara. CV. Mutiara Laut melalui armadanya

akan mengantarkan produk sampai ke tujuan permintaan konsumen, tetapi biaya

transportasi tetap menjadi tanggungan konsumen.

Page 77: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

61

5.7. Sarana dan Prasarana

CV. Mutiara Laut memiliki bangunan pabrik dengan luas 400 m2 dan

bangunan 10 sub produksi. Setiap sub produksi memiliki luas 7x7 m2. Setiap

bangunan dilengkapi dengan meja, kursi, dan kipas angin, untuk mendukung

kenyamanan dalam melakukan proses produksi. Tetapi saat ini bangunan pabrik

tidak melakukan operasi, proses produksi dilakukan pada sub-sub produksi. Selain

bangunan, CV. Mutiara Laut memiliki kendaraan transportasi berupa dua buah

mobil L 300 dan 5 buah motor. Peralatan keperluan produksi dilihat pada Tabel

10.

Tabel 14. Peralatan Produksi CV. Mutiara Laut

No Jenis Peralatan Jumlah Kegunaan

1 Boiler 1 buah Perebusan

2 Elektrik 1 buah Perebusan

3 Burner 1 buah Perebusan

4 Dandang 1 buah Perebusan

5 Fiber 15 buah Pengangkutan

6 Pisau 500 buah Pengupasan

7 Toples 5000 buah Pengemasan

8 Blong 300 buah Pengemasan dan pengangkutan

9 Sterofoam 300 buah Pengemasan dan pengangkutan

Sumber: CV. Mutiara Laut, 2009

Page 78: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

62

VI ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN

6.1. Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal perusahaan adalah analisis berdasarkan

faktor-faktor yang berasal dari dalam perusahaan sendiri dan umumnya dapat

dikendalikan oleh perusahaan. Analisis lingkungan internal yang dianalisis

meliputi manajemen, pemasaran, keuangan, produksi dan operasi, sumber daya

manusia.

6.1.1. Manajemen

Fungsi-fungsi manajemen terdiri dari lima aktivitas dasar, yaitu

perencanaan, pengorganisasi, pemotivasian, pengelolaan staf, dan pengendalian

(David, 2006).

1) Perencanaan

Perencanaan perusahaan adalah tahap perumusan strategi dan proses

manajemen strategi. Dalam proses perencanaan harus melibatkan manajer dan

karyawan di seluruh organisasi. Hal ini untuk memudahkan karyawan

memahami dan memberikan komitmen. Berdasarkan wawancara dengan

pihak manajemen, CV. Mutiara laut, belum memiliki perencanaan yang

tertulis secara jelas dan spesifik mengenai tujuan jangka pendek, menengah

maupun jangka panjang. Tetapi, secara tersirat CV. Mutiara Laut memiliki

rencana untuk dapat melakukan langsung ekspor daging rajungan. Hal ini

sudah dua kali direncanakan, tetapi masih menghadapi hambatan, terutama

hambatan dari pendanaan. Sehingga sampai dengan saat ini rencana tersebut

belum juga terealisasikan. Untuk mengarah kepada tujuan langsung ekspor,

CV. Mutiara Laut berencana akan berusaha meningkatkan jumlah produksi

dan meningkatkan kualitas daging rajungan yang dihasilkan.

2) Pengorganisasian

Pengorganisasian bertujuan untuk mencapai usaha terkoordinasi dengan

mendefinisikan hubungan pekerjaan dan otoritas. Di dalam organisasi, CV.

Mutiara Laut dipimpin oleh pemilik perusahaan. Pemimpin mempunyai

wewenang untuk melakukan seluruh kegiatan perusahaan terutama dalam

merencanakan strategi, mengambil keputusan, mengawasi jalannya

Page 79: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

63

perusahaan, menetapkan kebijakan yang berhubungan dengan pemasok,

proses produksi, pemasaran produk, melakukan evaluasi kegiatan dan

bertanggung jawab atas keberlangsungan hidup perusahaan. Dalam

menjalankan operasionalisasi perusahaan, pimpinan CV. Mutiara Laut

menerapkan pendekatan top down, dimana seluruh perencanaan dan

keputusan ada di tangan pimpinan, sedangkan karyawan hanya melaksanakan

hal-hal yang diputuskan oleh pimpinan. Pimpinan perusahaan dibantu oleh

tiga orang karyawan yang membidangi pembelian, produksi, dan pemasaran.

Masing-masing bertanggung jawab kepada pimpinan atas segala pekerjaan

masing-masing.

3) Pemotivasian

Pemimpin memiliki motivasi yang tinggi untuk mengembangkan usahanya.

Pemimpin juga bertindak sebagai pemberian motivasi kepada karyawan tetap

yang bekerja dalam organisasi, maupun karyawan tidak tetap yang bekerja

dalam proses produksi, agar para karyawan termotivasi untuk bekerja keras

dalam mencapai tujuan demi kesejahteraan bersama. Pemberian motivasi ini

dilakukan pemimpin CV. Mutiara Laut melalui komunikasi yang baik dengan

karyawan, sehingga tercipta adanya kedekatan antara pemimpin perusahaan

dengan karyawannya. Salah satu tindakan yang dilakukan oleh pimpinan CV.

Mutiara Laut untuk meningkatkan motivasi karyawan adalah dengan cara

melibatkan diri dalam proses produksi dan menunjukan adanya jalinan

persaudaraan dengan setiap karyawan, sehingga hal ini akan membuat para

karyawan merasa nyaman dan termotivasi untuk bekerja dengan baik.

4) Pengelolaan Staf

Pengelolaan staf dalam sebuah perusahaan terkait dengan budaya kerja yang

diterapkan oleh perusahaan tertentu. CV. Mutiara laut menetapkan budaya

yang lebih cenderung ke arah kekeluargaan. Oleh karena itu, komunikasi

yang terjalin antara pemimpin CV. Mutiara Laut kepada para karyawannya

menunjukan keakraban. Kondisi ini memudahkan pemimpin dalam

memberikan tugas kepada karyawan, selain itu para karyawan dapat

menyampaikan sesuatu kepada pemilik yang terkait dengan pekerjaan dengan

mudah.

Page 80: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

64

5) Pengendalian

Pengendalian yang dilakukan oleh CV. Mutiara Laut diutamakan dalam

proses produksi. Produksi sangat menentukan kelangsungan perusahaan.

Kualitas produk yang dihasilkan sangat bergantung kepada jalannya proses

produksi. Selain itu, Pengendalian dilakukan dalam persediaan bahan baku

rajungan segar. Persediaan bahan baku harus terjamin untuk dapat melakukan

proses produksi.

6.1.2. Pemasaran

Pemasaran merupakan proses mendefinisikan, mengantisipasi,

menciptakan, serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atas barang

dan jasa. Pemasaran terkait dengan bauran pemasaran, yaitu aspek produk, harga,

distribusi, dan promosi. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai masing-

masing bauran pemasaran pada CV. Mutiara Laut :

1) Produk

Produk yang diproduksi di CV. Mutiara Laut adalah daging rajungan. Daging

rajungan berasal dari rajungan segar yang telah direbus dan dikupasi kulit-

kulitnya. Jenis daging rajungan yang dihasilkan adalah Daging jumbo, back

fin, special, lump flower, clawmeat, merus, dan clawfinger. Variasi jenis

daging rajungan ini dikelompokan berdasarkan perolehan daging yang berasal

dari bagian tubuh rajungan yang berbeda. CV. Mutiara Laut juga selalu

mengutamakan kualitas daging rajungan yang dihasilkan. Sebagai komoditas

ekspor kualitas daging rajungan sangat diperhatikan, apalagi daging rajungan

merupakan produk yang tidak tahan lama dan cepat membusuk, hal ini sangat

mempengaruhi kualitasnya. Selain itu, faktor kualitas bahan baku rajungan

segar dan ketelitian dalam proses produksi, terutama pengupasan dan sortasi

juga sangat mempengaruhi kualitas daging rajungan. Kemasan yang

digunakan oleh CV. Mutiara Laut sebagai tempat daging rajungan adalah

toples plastik berwarna putih. Setiap jenis daging rajungan dimasukkan

kedalam toples yang berbeda-beda. Setiap jenis daging rajungan

dikelompokkan masing-masing. Kemasan daging rajungan belum memiliki

label pada toplesnya. Untuk pengiriman, toples-toples yang berisi daging

rajungan disusun ke dalam fiber plastik, sebelumnya fiber diberi es batu

Page 81: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

65

setinggi 2 cm untuk menjaga kualitas daging rajungan selama proses

pengiriman dan dilapisi dengan sterofoam untuk menjaga keamanan produk.

Daging rajungan yang bersifat tidak tahan lama ini tidak dapat terlepas dari es

batu untuk dapat mempertahankan kualitas baiknya.

2) Harga

Harga merupakan satu-satunya unsur dari bauran pemasaran yang

menghasilkan penerimaan bagi perusahaan sedangkan yang lainnya

menimbulkan biaya. Harga juga dapat menunjukkan posisi perusahaan dalam

persaingan. Menurut Umar (1999), penetapan harga yang dilakukan oleh

sebuah perusahaan, pada umumnya didasarkan oleh empat pendekatan, yaitu

(1) Berdasarkan biaya, yaitu dengan memberikan atau menambahkan suatu

‘mark up’ baku untuk labanya; (2) Analisis pulang pokok, yaitu penggunaan

konsep bagan pulang-pokok yang menunjukkan total biaya dan jumlah

pendapatan yang diharapkan pada beberapa tingkat volume penjualan

sehingga titik potong antara kedua kurva merupakan volume pulang pokok;

(3) Berdasarkan persepsi pembeli, yaitu melakukan survei untuk harga barang

yang sama oleh beberapa penjual yang ditanyakan langsung kepada

konsumen; dan (4) Berdasarkan persaingan, yaitu penetapan harga dilakukan

setelah meneliti harga yang ditetapkan oleh para pesaing dekatnya.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan pemimpin maka

penetapan harga pada produk daging rajungan CV. Mutiara Laut, didasarkan

atas persepsi pembeli, yaitu melakukan survei untuk harga barang yang sama

oleh beberapa penjual yang ditanyakan langsung kepada konsumen, harga

ditawarkan oleh pembeli, tetapi proses penjualan produk daging rajungan

dapat dilakukan proses negosiasi dengan pembeli, dengan

mempertimbangkan kualitas daging rajungan yang dimiliki. CV. Mutiara

Laut menargetkan keuntungan sebesar 20%, jika penjualan tidak berhasil

mencapai laba 20%, maka CV. Mutiara Laut menyatakan adanya kerugian.

Penetapan harga produk daging rajungan CV. Mutiara berdasarkan jenis

daging rajungan masing-masing seperti yang terdapat pada Tabel 15, tetapi

penjualan dilakukan berdasarkan harga rata-rata dari keseluruhan. Seluruh

hasil produksi dengan variasi jenis daging rajungan disatukan untuk dijual

Page 82: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

66

kepada pembeli dengan harga yang disamakan per kilogrammya. Harga jual

rata-rata daging rajungan CV. Mutiara laut awalnya mencapai Rp 190.000,-

/kg, namun saat ini harganya menjadi sebesar Rp. 125.000,-/kg, harga

mengalami penurunan akibat krisis global yang terjadi. Krisis ekonomi di

Negara tujuan ekspor megakibatkan penurunan permintaan terhadap produk

rajungan, hal ini berampak kepada penurunan harga jual rajungan.

Tabel 15. Penetapan Harga Berdasarkan Jenis Daging Rajungan

Jenis Daging Rajunga Harga (per kg)

Jumbo Besar Rp. 245.000,-

Jumbo Kecil Rp. 225.000,-

Backfin Rp. 145.000,-

Reguler Rp. 85.000,-

Lump Flower Rp. 145.000,-

Claw meat Rp. 45.000,-

Merus Rp. 45.000,-

Clawfingers Rp. 45.000,-

Sumber : CV. Mutiara Laut, 2009

3) Distribusi

Distribusi merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan

untuk menyalurkan, mengirimkan serta menyampaikan barang yang

dipasarkannya kepada konsumen. CV. Mutiara Laut langsung memasarkan

produk daging rajungannya kepada konsumen. Berikut ini merupakan

penjelasan mengenai masing-masing saluran distribusi pada CV. Mutiara

Laut (Gambar 10).

Gambar 10. Saluran Distribusi CV. Mutiara LautSumber : CV. Mutiara Laut

CV. Mutiara Laut

Perusahaanpengalengan

Konsumen

Restoran Lokal Konsumen

Page 83: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

67

4) Promosi

Menurut Umar (1999), pemasaran tidak hanya membicarakan produk, harga

produk dan pendistribusian produk, tetapi juga mengkomunikasikan produk

ini kepada masyarakat agar produk dikenal dan akhirnya melakukan

pembelian terhadap produk tersebut. Dalam memasarkan produknya, kegiatan

promosi yang dilakukan CV. Mutiara Laut melalui penjualan personal, CV.

Mutiara Laut berusaha meyakinkan konsumen bahwa produk daging

rajungannya memiliki keunggulan terutama kualitas yang lebih baik daripada

pesaing dan sesuai dengan keinginan konsumen, sehingga CV. Mutiara Laut

dapat menjual produknya dengan harga yang lebih tinggi daripada pesaing,

meskipun produk yang dijual sama.

6.1.3. Keuangan

Modal merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu kegiatan

usaha. Permodalan perusahaan CV. Mutiara Laut berasal dari milik sendiri. Dari

awal berdiri sampai dengan saat ini, CV. Mutiara Laut hanya menggunakan modal

dari milik pribadi. CV. Mutiara Laut tidak pernah melakukan peminjaman dana

dari pihak lain, hal ini dikarenakan pemiliki CV. Mutiara Laut belum memiliki

keberanian untuk melakukan peminjaman dana, padahal dengan adanya

penambahan modal dapat mendukung CV. Mutiara Laut untuk dapat lebih

berkembang.

Kondisi keuangan CV. Mutiara Laut masih cukup baik. Perusahaan

berharap kondisi keuangan yang baik dapat terus dipertahankan, sehingga

perusahaan dapat tetap hidup dan berkembang. Keuangan yang langsung dipegang

oleh pemilik perusahaan membuat keuangan perusahaan menyatu dengan

keuangan rumah tangga. Hal ini merupakan salah satu kelemahan perusahaan,

karena keadaan ini membuat perusahaan sulit untuk mengetahui perkembangan

kondisi keuangan perusahaan.

Keuangan hasil penjualan langsung diterima oleh pemilik perusahaan,

sedangkan keuangan untuk pembelian diberikan pemilik kepada bagian

pembelian. Sistem pencatatan pembukuan masih dilakukan secara manual serta

tidak berpedoman pada sistem akuntansi yang baik. Hal ini membuat perusahaan

Page 84: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

68

tidak dapat melihat perkembangan perusahaan dan sulit bagi perusahaan untuk

menetapkan strategi.

6.1.4. Produksi atau Operasi

Proses produksi yang dilakukan oleh CV. Mutiara Laut membutuhkan

bahan baku yaitu rajungan. Kebutuhan akan bahan baku rajungan ini cukup besar,

dari satu rajungan hanya 25% hasil daging yang bisa dimanfaatkan, sedangkan

75% nya lagi terbuang. Ketersediaan bahan baku yang tidak menentu

mengakibatkan volume produksi CV. Mutiara Laut menjadi tidak menentu setiap

harinya. Tabel 16 akan menjelaskan jumlah produksi CV. Mutiara Laut.

Tabel 16. Jumlah Produksi CV. Mutiara Laut ( Kilogram)

Tanggal Bulan Januari 2008 Bulan Juli 20081 472,13 137,162 388,05 63,103 437,23 116,754 421,65 51,365 224,29 129,976 493,50 70,747 161,24 201,088 505,44 93,379 200,85 189,6910 625,60 86,0411 192,99 157,2412 356,20 64,0413 463,34 170,9614 374,93 94,0215 77,71 275,0416 477,98 169,6217 425,85 289,9418 481,20 256,2719 795,36 253,8420 499,02 280,9221 553,19 242,4622 701,42 257,2623 620,00 276,3824 376,11 176,9925 739,55 202,8326 462,86 125,7527 922,04 137,2828 586,28 145,1329 485,11 71,6630 592,36 196,4331 296,13 141,99

Total 14.409,61 5.125.31Rata-rata 464,83 165,33

Sumber: CV. Mutiara Laut, 2008

Page 85: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

69

Berdasarkan pada Tabel 16, dapat diketahui bahwa jumlah atau volume produksi

CV. Mutiara Laut tidak menentu setiap harinya, akibat ketersediaan bahan baku

yang tidak menentu dari pemasok. Pengaruh musim sangat mempengaruhi

perolehan rajungan, Bulan Januari rajungan melimpah, sedangkan Bulan Juli

rajungan yang diperoleh menurun. Hal ini dapat dilihat dari jumlah produksi pada

Bulan Januari rata-rata produksi CV. Mutiara Laut sebesar 464,83 kg/ hari,

sedangkan Bulan Juli rata-rata produksi CV. Mutiara Laut sebesar 165,33 kg/ hari.

Aktivitas sehari-hari CV. Mutiara Laut adalah melakukan proses

pengolahan rajungan mentah menjadi daging rajungan yang telah bersih dari

cangkang serta kulitnya dan selanjutnya dilakukan pengemasan dalam toples.

Kegiatan yang dilakukan meliputi : persiapan bahan baku, pencucian dan sortasi,

penimbangan, perebusan, penirisan dan pendinginan, pengupasan, penyortiran

hasil daging, pengemasan, dan dilakukan pengiriman ke tempat tujuan konsumen.

Volume produksi daging rajungan CV. Mutiara Laut tidak menentu, tergantung

kepada perolehan bahan baku rajungan segar dari pemasok. CV. Mutiara Laut

tidak memiliki persediaan khusus, hanya ketika jumlah produksi sedikit, CV.

Mutiara Laut akan menyimpan daging rajungan untuk sementara waktu sampai

pada produksi hari berikutnya, jika hasil produksi sudah mencukupi kebutuhan

pelanggan baru produk dipasarkan kepada pelanggan. Penyimpanan hanya

dilakukan satu sampai dua hari. Mengingat daging rajungan yang tidak tahan

lama, daging rajungan tidak dapat terlalu lama disimpan, karena ini akan sangat

mempengaruhi kualitas daging rajungan. Daging rajungan sebaiknya segera

dipasarkan kepada konsumen.

Peralatan dalam pengolahan rajungan harus lengkap, hal ini berkaitan

dengan mutu rajungan yang dihasilkan. Peralatan dan sarana yang digunakan CV.

Mutiara Laut dalam kegiatan produksinya juga telah modern. Hal ini terlihat dari

peralatan yang digunakan berikut ini:

1) Burner Elektrik

Burner Elektrik adalah seperangkat alat yang memiliki kegunaan seperti

boiler, yang brfungsi untuk mengubah uap air menjadi uap panas.

2) Pisau Stainless steel

Page 86: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

70

Pisau digunakan dalam proses pengupasan, yaitu untuk memisahkan daging

dari kulit rajungan.

3) Peralatan Lainnya

Peralatan dan perlengkapan produksi yang digunakan dalam penanganan dan

pengolahan harus dibuat sedemikian rupa sehingga permukaan halus dan rata,

tidak mengelupas, tidak berkarat, bebas dari retak-retak dan mudah

dibersihkan. Peralatan kerja yang mendukung kegiatan produksi antara lain:

a) Meja Pengolahan, terbuat dari stainless steel, tahan karat dan mudah

dibersihkan. Meja berbentuk persegi dengan ukuran 2,5 m x 1 m dan

ketinggian 1 m. Meja ini digunakan untuk proses pengupasan, sortir,

penimbangan dan pengemasan daging rajungan.

b) Ember plastik, ember digunakan sebagai tempat air untuk mencuci

tangan karyawan sebelum melakukan proses produksi. Ember berada di

depan ruangan proses produksi, sehingga ketika memasuki ruang

produksi tangan setiap karyawan sudah bersih. Selain ember untuk

tangan, ember plastik lain digunakan sebagai tempat pencucian rajungan

yang telah direbus dan dikeluarkan cangkangnya atau rajungan yang siap

untuk masuk tahap pengupasan.

c) Bak air, bak air digunakan sebagai tempat air yang digunakan untuk

mencuci rajungan segar sebelum ditimbang dan masuk dalam proses

perebusan, agar terhindar dari bahaya fisik seperti kerikil dan kotoran-

kotoran lain yang menempel, serta mengurangi jumlah bakteri alami pada

permukaaan tubuh rajungan.

d) Timbangan. CV. Mutiara Laut memiliki dua jenis timbangan, yaitu

timbangan besar dan timbangan kecil. Timbangan besar digunakan untuk

menimbang bahan baku yang baru datang dan yang akan diproses.

Timbangan kecil digunakan untuk menimbang hasil daging rajungan

yang telah dikupas ataupun yang telah disortir.

6.1.5. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia adalah salah satu aset yang sangat penting bagi

perusahaan karena maju mundurnya sebuah organisasi sangat tergantung pada

kualitas manusianya. Sumber daya manusia yang baik menjadi hal yang sangat

Page 87: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

71

penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Begitu juga sumber daya yang

dimiliki oleh CV. Mutiara Laut merupakan salah satu penunjang utama

perusahaan.

Manajemen sumber daya manusia CV. Mutiara Laut masih bersifat

sederhana. Karyawan yang bekerja pada perusahaan terbagi menjadi 2 jenis, yaitu

karyawan tetap dan karyawan tidak tetap. Karyawan tetap berjumlah 13 orang,

yaing terdiri dari satu orang bagian pemasaran, satu orang bagian pembelian, satu

orang bagian produksi, dan sepuluh orang adalah penanggung jawab di masing-

masing sub produksi. Sedangkan karyawan tidak tetap adalah pekerja harian yang

bekerja dalam proses produksi, karena jumlah karyawan yang dibutuhkan

tergantung kepada jumlah produksi rajungan. Perbandingan antara jumlah

karyawan dan jumlah bahan baku rajungan adalah 1 : 10, artinya dibutuhkan satu

orang pekerja untuk 10 kg rajungan segar.

1) Sistem Kompensasi

Sistem kompensasi karyawan ditetapkan perusahaan adalah berdasarkan

status karyawan. Kompensasi bagi karyawan tetap dilakukan setiap bulan,

Besar kecilnya gaji untuk karyawan bulanan ini dipengaruhi oleh posisi

jabatan yang dimiliki. Sedangkan pekerja harian mendapatkan kompensasi

berdasarkan per kg rajungan yang dihasilkan per harinya dan dibayarkan

setiap minggunya. Oleh karena itu, kompensasi yang diterima sangat

tergantung pada keuletan dan kecepatan bekerja. Besarnya kompensasi untuk

karyawan setiap bulannya adalah manajer pemasaran sebesar Rp.

3.000.000,00, manajer pembelian sebesar Rp. 1.500.000,00, manajer produksi

sebesar Rp. 1.500.000,00. Sedangkan untuk setiap kepala sub produksi

diberikan kompensasi berdasarkan per kg daging rajungan yang dihasilkan,

yaitu sebesar Rp. 15.000 per kg daging rajungan. Besar kompensasi untuk

karyawan tidak tetap atau pekerja harian dapat dilihat pada Tabel 17.

Page 88: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

72

Tabel 17. Kompensasi Karyawan Tidak tetap CV. Mutiara laut

Jenis Daging Upah Karyawan Per kg HasilDaging rajungan (Rupiah)

a. Jumbo 6000,00

b. Reguler 6000,00

c. Merus 6000,00

d. Claw Meat 10.000,00

e. Lump flower 15.000,00

Sumber : CV. Mutiara Laut, 2009

2) Sistem Perekrutan Karyawan

Sistem perekrutan karyawan pada perusahaan dilakukan sesuai kebutuhan

tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Sumber tenaga kerja berasal

dari intern maupun ekstern perusahaan. Karyawan tetap ada yang berasal dari

lingkungan keluarga dan dari luar keluarga, berpendidikan serta memiliki

pengalaman dalam bidang yang dibutuhkan. Sedangkan karyawan tidak tetap

pada CV. Mutiara Laut sebagian besar berasal dari daerah sekitar perusahaan,

dan tidak ada proses perekrutan tenaga kerja secara terstruktur dan tidak

melalui berbagai tes. Sistem perekrutan karyawan tidak tetap hanya secara

sistem kekeluargaan.

3) Pengendalian dan pengembangan karyawan

Awalnya CV. Mutiara Laut melakukan pelatihan kepada para karyawan

harian yang baru akan bekerja, pelatihan dalam melakukan proses produksi

daging rajungan. Pelatihan ini dilakukan oleh delapan orang yang sudah

berpengalaman yang dipekerjakan oleh CV. Mutiara Laut. Delapan orang

tersebut berasal dari luar Banten. Tetapi saat ini pelatihan sudah tidak pernah

dilakukan dan seluruh pekerja berasal dari daerah sekitar.

CV. Mutiara Laut melakukan proses produksi setiap hari. Waktu kerja

karyawan tidak ditentukan, karena untuk karyawan harian, upah tidak

ditentukan oleh lama waktu bekerja, tetapi berdasarkan banyaknya hasil

daging yang diperolehnya. Biasanya pukul 11.00 WIB rajungan datang, pukul

13.00 WIB rajungan dalam proses perebusan, dan pukul 13.30 WIB baru

Page 89: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

73

mulai proses produksi. Tetapi dalam kondisi tertentu, ketika rajungan sedang

melimpah, karyawan sudah mulai bekerja dari pukul 06.00-17.00 WIB.

Fasilitas dan perlengkapan yang diberikan perusahaan kepada karyawan

adalah: baju seragam, kerudung, topi, sepatu bot. Tetapi fasilitas ini hanya

digunakan apabila ada quality control dari perusahaan pengalengan rajungan

yang akan datang ke perusahaan, tetapi jika tidak ada, karyawan hanya

berpakaian apa adanya dari rumah masing-masing.

6.2. Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi dan

mengevaluasi kecenderungan dan kejadian yang berada diluar kontrol CV.

Mutiara Laut. Analisis lingkungan eksternal berfokus pada penentuan faktor-

faktor kunci yang menjadi ancaman dan peluang bagi CV. Mutiara Laut, sehingga

memudahkan manajemen untuk menentukan strategi-strategi dalam meraih

peluang dan mengatasi ancaman.

6.2.1. Analisis Lingkungan Makro

Berdasarkan lingkungan makro, kekuatan eksternal dapat dibagi menjadi

empat katagori, yaitu:

6.2.1.1. Kekuatan ekonomi

Kondisi ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi tempat

suatu perusahaan beroperasi dan bersaing. Pada umumnya kondisi ekonomi

memiliki pengaruh secara tidak langsung terhadap perkembangan suatu pelaku

usaha yang terdapat pada suatu daerah tertentu. Jika kondisi ekonomi cenderung

stabil bahkan menunjukkan pertumbuhan ke arah positif maka kondisi tersebut

dapat mendukung kelancaran usaha yang berkembang di suatu daerah tertentu dan

dapat pula mendorong tumbuhnya kelompok-kelompok usaha yang baru. Akan

tetapi, jika perekonomian cenderung menunjukkan ke arah negatif maka dapat

terjadi sebaliknya, dimana kondisi ini dapat menghambat kelancaran suatu usaha

bahkan dapat melumpuhkan kelompok usaha tertentu. Adapun beberapa faktor

yang berkaitan dengan kondisi ekonomi suatu daerah, antara lain :

1) Pertumbuhan Sektor Ekonomi

Page 90: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

74

Kondisi perekonomian Kabupaten Serang secara agregat menunjukkan adanya

perbaikan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan data Badan

Pusat Statistik Kabupaten Serang, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serang

pada tahun 2007 sebesar 5,10 persen lebih tinggi jika dibandingkan

pertumbuhan ekonomi tahun 2006 yang sebesar 4,82 persen. Dengan laju

pertumbuhan ekonomi yang semakin baik maka kondisi ini diharapkan

mampu mendukung kelancaran dan perkembangan berbagai kelompok usaha

yang beroperasi di Kabupaten Serang. Untuk mengetahui pertumbuhan

ekonomi dari tahun ke tahun maka digunakan indikator Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan. Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan

jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai dasar,

dimana dalam perhitungan ini digunakan harga tahun 2000. Laju pertumbuhan

ekonomi yang semakin baik juga ditandai dengan nilai PDRB atas dasar harga

konstan yang semakin meningkat. Adapun nilai PDRB ini dapat dilihat pada

Tabel 18 :

Tabel 18. Produk Domestik Regional Broto Atas Dasar Harga KonstanKabupaten Serang pada Tahun 2006 - 2007

Tahun Nilai PDRB atas Dasar Harga Konstan(Milyar Rp)

2006* 8.357.679.63

2007** 8.783.679,63

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang (2007)

Keterangan:*) angka diperbaiki

**) angka sementara

Berdasarkan Tabel 18 dapat diketahui bahwa nilai PDRB atas dasar harga

konstan yang dihasilkan oleh Kabupaten Serang mengalami peningkatan dari

tahun sebelumnya, Kondisi ini menunjukkan adanya korelasi yang positif

antara laju pertumbuhan ekonomi dengan nilai PDRB yang dihasilkan, dimana

laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serang pada tahun 2007 semakin baik

yang diiringi dengan peningkatan nilai PDRB yang dihasilkan.

Page 91: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

75

2) Struktur Ekonomi

Untuk mengetahui struktur ekonomi suatu daerah tertentu maka dapat

digunakan PDRB atas harga belaku. Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) atas dasar harga berlaku menunjukkan kemampuan sumber daya

ekonomi yang dihasilkan oleh suatu daerah serta nilai PDRB yang besar

menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang besar. Berikut ini

merupakan struktur ekonomi Kabupaten Serang pada tahun 2006 sampai

2007 (Tabel 19) :

Tabel 19. Struktur Ekonomi Kabupaten Serang Atas Dasar HargaBerlaku Tahun 2006 - 2007 (Persen)

Lapangan Usaha 2006* 2007**

Pertanian 2,96 4,99

Pertambangan dan Penggalian 5,95 5,44

Industri Pengolahan 4,01 3,38

Listrik, Gas, dan Air Minum 0,16 1,86

Bangunan 6,28 11,53

Perdagangan, Hotel, dan Restoran 6,58 8,86

Pengangkutan dan Komunikasi 9,57 8,13

Keuangan, Persewaan, dan Jasa

Perusahaan 7,71 6,29

Jasa-Jasa 9,18 6,75

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang (2007)

Keterangan : *) angka diperbaiki**) angka sementara

Berdasarkan Tabel 19, Pada tahun 2007, sektor industri pengolahan

merupakan sektor yang memberikan sumbangan terhadap total PDRB

Kabupaten Serang. Adapun nilai sumbangan sektor industri pengolahan

yang diberikan terhadap total PDRB Kabupaten Serang atas dasar harga

berlaku pada tahun 2007 sebesar Rp 6.408.883,57 milyar. Berikut ini

merupakan data tentang PDRB Kabupaten Serang atas dasar harga

berlaku pada tahun 2006-2007 (Tabel 20)

Page 92: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

76

Tabel 20. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar HargaBerlaku Kabupaten Serang Tahun 2006-2007 (Milyar Rp)

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang (2007)

Keterangan:*) angka diperbaiki**) angka sementara

Berdasarkan Tabel 20, sektor industri pengolahan merupakan salah satu

sektor ekonomi yang menjadi kontributor terbesar terhadap total PDRB

Kabupaten Serang. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten

Serang, pembentukan PDRB sektor industri pengolahan didominasi oleh

subsektor industri makanan, minuman, dan tembakau. Industri daging

rajungan merupakan salah satu bagian dari subsektor industri makanan,

minuman, dan tembakau. Struktur ekonomi Kabupaten Serang yang

semakin membaik khususnya sektor industri pengolahan merupakan

stimulus bagi kelompok usaha-usaha tertentu yang akan mengembangkan

usahanya.

Lapangan Usaha 2006* 2007**

Pertanian1.689.383,01 1.853.930,45

Pertambangan danPenggalian

7.545,98 8.352,98

Industri Pengolahan6.014.147,49 6.408.883,57

Listrik, Gas, dan AirMinum

581.695,81 580.183,90

Bangunan830.187,27 949.755,00

Perdagangan, Hotel, danRestoran

1.356.358,95 1.573.579,20

Pengangkutan danKomunikasi

501.227,38 556.003,00

Keuangan, Persewaan, danJasa Perusahaan

560.490,28 625.449,08

Jasa-Jasa1.055.606,30 1.170.744,02

Total PDRB12.603.637,47 13.726.881,19

Page 93: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

77

3) Krisis Ekonomi Global

Dari berbagai produk perikanan komoditi ekspor, rajungan tampaknya

merupakan komoditi yang paling terpukul dengan adanya krisis global.

Hal ini sangatlah beralasan mengingat bahwa 90 persen ekspor rajungan

Indonesia adalah ke AS. Krisis ekonomi AS menyebabkan daya beli

masyarakatnya menurun sehingga permintaan akan rajungan juga

berkurang. Hal ini diikuti dengan para distributor rajungan di AS

menurunkan harga jual produknya di pasaran. Para distributor itu

selanjutnya juga menurunkan harga beli produk dari para eksportir

rajungan di Indonesia. Selain permintaan ekspor turun, harga produk juga

turun, dan beberapa kontrak pembayaran juga tertunda pencairannya

akibat kendala finansial para distributor rajungan AS1. Dampak dari hal

ini akan sangat terasa bagi perusahaan pemasok rajungan. Dengan besar

modal yang relatif tetap maka perusahaan pemasok akan mengurangi

pembelian bahan baku, menurunkan harga beli dari para nelayan, dan

bahkan mulai mengurangi jumlah pekerja di sentra pengupasan. Selain

itu, resesi ekonomi global yang juga berdampak pada Uni Eropa dan

Jepang menyebabkan diversifikasi pasar ke kedua negara tersebut

menjadi tidak mudah. Persyaratan mutu bagi produk rajungan untuk Uni

Eropa dan Jepang lebih ketat daripada AS2. Saat ini dampak krisis global

dalam penurunan harga rajungan sudah mulai memulih, namun yang

menjadi ancaman adalah standar mutu yang ditingkatkan oleh negara

tujuan ekspor menyebabkan perusahaan pengalengan rajungan juga

meningkatkan standar mutu bagi pemasok daging rajungan.

6.2.1.2. Kekuatan Sosial

Kondisi sosial masyarakat yang berubah-ubah dapat mempengaruhi

perusahaan. Aspek kondisi sosial seperti sikap, gaya hidup, adat-istiadat, dan

kebiasaan dari orang-orang di lingkungan eksternal perusahaan, yang

dikembangkan dari kondisi kultural, ekologis, demografis, religius, pendidikan

1 Taufik Yulianto. Krisis Ekonomi Amerika Serikat Memukul Industri Rajungan Indonesia, 24Oktober 2008. (Diakses Tanggal 31 Maret 2009)

2 Loc. cit

Page 94: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

78

dan etnis. Faktor sosial budaya yang perlu mendapat perhatian adalah terjadinya

perubahan pola konsumsi masyarakat modern kepada pemenuhan kebutuhan gizi

yang sangat penting untuk kesehatan tubuh. Mengingat rajungan lebih banyak

dipasarkan untuk tujuan ekspor, masyarakat di negara-negara maju tujuan ekspor

sangat memperhatikan masalah kesehatan, jenis, mutu dan kualitas produk yag

dikonsumsi. Dahuri (2002) mengungkapkan bahwa Indonesia mempunyai peluang

yang sangat baik untuk memposisikan diri sebagai salah satu produsen dan

eksportir utama produk perikanan. Kenyataan ini bertitik tolak dari besarnya

permintaan produk perikanan baik pasar domestik maupun pasar internasional

yang terus meningkat, karena adanya terjadinya pergeseran selera konsumen dari

red meat menjadi white meat, setelah merebaknya berbagai penyakit ternak

seperti penyakit mulut dan kuku. Perubahan pola konsumsi masyarakat ini

berdampak pada meningkatnya permintaan terhadapat produk seafood, termasuk

rajungan.

Salah satu faktor lingkungan eksternal yang juga mempengaruhi

perusahaan adalah faktor demografi. Adanya peningkatan jumlah penduduk

indonesia merupakan salah satu pasar potensial bagi perkembangan perusahaan,

termasuk perusahaan perikanan. Pertumbuhan jumlah penduduk mempengaruhi

pertambahan jumlah angkatan kerja. Tabel 21 akan menjelaskan banyaknya

pencari kerja yang terdaftar menurut tingkat pendidikan di Kabupaten Serang

pada tahun 2007.

Page 95: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

79

Tabel 21. Banyaknya Pencari Kerja Yang Terdaftar Menurut Tingkat Pendidikandi Kabupaten Serang Tahun 2007

Tingkat Pendidikan Jumlah Pencari Kerja Terdaftar (Orang)

SD 645

SMP 4.432

SMU 20.622

Diploma I/II 1.679

Diploma III 922

Universitas 2.675

Sumber : Data Statistik Indonesia, 2009

Tabel 21 mengambarkan ketersediaan tenaga kerja di Kabupaten Serang.

Mengingat usaha rajungan ini merupakan usaha padat karya yang menyerap

cukup banyak tenaga kerja, kebutuhan tenaga kerja dapat terpenuhi dengan

adanya ketersediaan tenaga kerja di Kabupaten Serang. Ekologi adalah ilmu yang

mempelajari hubungan timbal balik antara lingkungan biotik dan abiotik yang

terdiri dari manusia, serta mahluk lain beserta lingkungan, misalnya udara, tanah

dan air ang mendukung kehidupan mereka. Ancaman terhadap ekologi pendukung

kehidupan terutama disebabkan kegiatan manusia dalam suatu masyarakat

industrial yang dinamakan polusi. Polusi terhadap lingkungan ini dapat berupa

polusi udara, polusi tanah, dan polusi air. Dalam bisnis rajungan polusi udara dan

air sangat mudah terjadi, yaitu terdapat limbah dari hasil produksi, namun pihak

perusahaan harus dapat menangani dengan cepat agar tidak berdampak terhadap

kerusakan lingkungan yang dapat merugikan orang lain.

Usaha pengolahan rajungan memiliki dua jenis limbah, yaitu limbah padat

berupa cangkang rajungan dan limbah cair berupa cairan yang dihasilkan dari

proses produksi dan kotoran. Limbah-limbah tersebut ditangani secara baik oleh

perusahaan, sehinga tidak membahayakan lingkungan sekitar. CV. Mutiara Laut

melakukan penanganan limbah cair dengan cara menyalurkan pembuangan air ke

kolam-kolam yang berada didekat tempat produksi, karena bagi masyarakat

sekitar air limbah tersebut baik untuk pertumbuhan ikan. Sedangkan limbah padat

Page 96: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

80

berupa cangkang rajungan dijual kepada pihak yang membutuhkan, biasanya

perusahaan kosmetik.

Rajungan yang diproduksi oleh perusahaan berasal dari tangkapan

langsung di laut yang sangat dipengaruhi oleh ketersediaan rajungan di alam. Data

statistik FAO Maret 2007 memang mengungkapkan bahwa kondisi sumber daya

ikan di sekitar perairan Indonesia, terutama di sekitar perairan Samudera Hindia

dan Samudera Pasifik sudah menujukkan kondisi full exploited. Di perairan

Samudera Hindia, kondisinya bahkan mengarah ke overexploited. Artinya, kedua

perairan tersebut saat ini sudah tidak memungkinkan lagi untuk dilakukan

ekspansi penangkapan ikan secara besar-besaran. Ketersediaan rajungan yang

sangat dipengaruhi oleh alam, mengakibatkan pada musim-musim tertentu

rajungan diperoleh sangat sedikit, dan pada musim-musim tertentu juga rajungan

diperoleh cukup melimpah. Pada bulan Desember sampai Mei rajungan

berlimpah, sedangkan Juni sampai November perolehan rajungan menurun.

Keadaan ini menyebabkan jumlah produksi daging rajungan tidak menentu. Selain

musim, pergerakan angin mampu mempengaruhi jumlah tangkapan rajungan yang

diperoleh nelayan. Penangkapan rajungan yang berlebihan menjadikan populasi

rajungan di alam semakin menurun. Kenyataan ini menguatkan pentingnya

dilakukan budidaya rajungan untuk memulihkan populasi rajungan. Budidaya

rajungan telah mulai dilakukan melalui restocking yaitu penyebaran benih, benih

ini merupakan hasil pembiakan yang dilakukan di laboratorium BBAP.

6.2.1.3. Kekuatan Politik

Arah, kebijakan, dan stabilitas politik pemerintah menjadi faktor penting

dalam suatu industri. Arah dan kebijakan industri nasional yang disepakati

bersama, sangat dibutuhkan agar industri tidak tumbuh secara alami tanpa

kejelasan akan bentuk bangun industri yang akan terjadi, yang akan menimbulkan

dampak pemborosan sumber daya pembangunan (inefisiensi) dan tidak

terwujudnya tujuan pembangunan industri yang diinginkan. Industri dalam

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian didefinisikan sebagai

kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah

jadi dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk

penggunaanya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.

Page 97: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

81

Industri nasional yang tangguh ditujukan untuk mencakup kemampuan produksi

nasional di semua sektor (Primer, Sekunder, dan Tersier), namun lingkup

kebijakan yang dirumuskan dalam Peraturan Presiden ini dibatasi untuk sektor

Industri Pengolahan /Manufaktur Non-Migas, beserta sektor Jasa Industri yang

sangat erat terkait.

Penentuan arah kebijakan industri nasional jangka panjang mengacu pada

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005 – 2025 (Undang-

Undang No. 17 Tahun 2007). Dalam jangka panjang, pembangunan industri harus

memberikan sumbangan sebagai berikut:

1) Mampu memberikan sumbangan nyata dalam peningkatan kesejahteraan

masyarakat.

2) Membangun karakter budaya bangsa yang kondusif terhadap proses

industrialisasi menuju terwujudnya masyarakat modern, dengan tetap

berpegang kepada nilai-nilai luhur bangsa.

3) Menjadi wahana peningkatan kemampuan inovasi dan wirausaha bangsa di

bidang teknologi industri dan manajemen, sebagai ujung tombak

pembentukan daya saing industri nasional menghadapi era

globalisasi/liberalisasi ekonomi dunia.

4) Mampu ikut menunjang pembentukan kemampuan bangsa dalam pertahanan

diri dalam menjaga eksistensi dan keselamatan bangsa, serta ikut menunjang

penciptaan rasa aman dan tenteram bagi masyarakat.

Basis Industri Manufaktur, yaitu suatu spektrum industri yang sudah

berkembang saat ini dan telah menjadi tulang punggung sektor industri.

Kelompok industri ini keberadaannya masih sangat tergantung pada sumber daya

alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) tidak terampil, ke depan perlu

direstrukturisasi dan diperkuat agar mampu menjadi Industri Kelas Dunia. Industri

- Industri Andalan Masa Depan, meliputi Industri Agro, Industri Alat Angkut,

Industri Telematika. Salah satu industri agro adalah pegolahan hasil laut.

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 Tahun

2008 mengenai kebijakan industri nasional, strategi operasional pembangunan

industri nasional adalah dengan mendorong pertumbuhan klaster Industri

Prioritas. Industri Prioritas adalah klaster industri yang memiliki prospek tinggi

Page 98: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

82

untuk dikembangkan berdasarkan kemampuannya bersaing di pasar internasional,

dan industri yang faktor-faktor produksi untuk bersaingnya tersedia dengan cukup

di Indonesia.

Dalam jangka panjang pembangunan industri diarahkan pada penguatan,

pendalaman dan penumbuhan klaster kelompok industri prioritas, salah satu nya

adalah kelompok Industri Agro yaitu Industri Hasil Perikanan dan Laut.

Strategi jangka menengah Industri hasil perikanan dan laut adalah:

1) Meningkatkan pasokan bahan baku (kualitas dan kuantitas) khususnya tuna,

udang dan rumput laut.

2) Meningkatkan kemitraan dan integrasi antara sisi hulu dan sisi hilir dalam

rangka meningkatkan jaminan pasokan bahan baku.

3) Meningkatkan jaminan mutu dan keamanan produk industri pengolahan

hasil laut (GMP, HACCP, dan sertifikasi Halal) dan penerapan sertifikasi

produk (SNI)

4) Meningkatkan nilai tambah hasil laut dan diversifikasi produk olahan hasil

laut.

5) Meningkatkan utilisas industri pengolahan hasil laut di dalam negeri.

6) Meningkatkan kemampuan penyediaan mesin dan peralatan pendukung

usaha pengolahan hasil laut.

7) Membangun kawasan industri pengolahan hasil laut di luar Pulau Jawa

khususnya di Indonesia Bagian Timur.

8) Meningkatkan kemampuan uji laboratorium melalui bantuan alat dan

bantuan teknis.

9) Meningkatkan kompetensi SDM di bidang teknologi pascapanen dan

pengolahan hasil laut serta manajerial usaha.

10) Fokus kepada komoditi revitalisasi (tuna, udang dan rumput laut) dan

potensi spesifik daerah.

11) Meningkatkan nilai tambah rumput laut menjadi ATC/SRC (Alkali Treated

Caragenan/Semi Refine Caragenan), agar-agar dan alginate.

12) Meningkatkan pemanfaatan limbah hasil laut sebagai bahan pangan

fungsional dan farmasi/suplemen (gelatin, chitin, khitosan)

Page 99: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

83

Untuk meningkatkan ekspor komoditas perikanan, pemerintah melakukan

berbagai upaya, antara lain dengan meningkatkan kemampuan laboratorium uji

mutu, baik peralatan maupun petugasnya, serta perbaikan sistem aturan standard

mutu produk perikanan. Pemerintah juga mempertahankan tiga pasar utama tujuan

ekspor hasil perikanan dengan menjaga harmonisasi dengan otoritas di negara itu,

di samping memperluas pasar ke China, Korea Selatan, Taiwan, dan Timur

Tengah. Pasar utama ekspor hasil perikanan Indonesia masih ditujukan ke Jepang,

Uni Eropa dan AS dengan pangsa pasar masing-masing sebesar 26%, 14% dan

34%. Untuk negara-negara kawasan Asia Timur dengan pangsa pasar sekitar 20%,

negara tujuan utama ekspor produk perikanan antara lain ke Korea Selatan,

Thailand, Singapura, Hongkong dan Taiwan.

Sejak 21 Maret 2006 produk perikanan dari Indonesia terkena peraturan di

UE yaitu ”systemic border control” melalui peraturan CD 06/236/EC. Melalui

peraturan tersebut, terhadap seluruh hasil perikanan impor asal Indonesia,

dilakukan sampling dan analisis logam berat dan juga analisis histamin khususnya

untuk spesies-spesies Scombridae, Clupidae, Engraulidea, dan Croyphaenidae.

Produk-produk hasil perikanan dari jenis Scombridae (misal: tuna, tongkol,

cakalang) asal Indonesia diduga mengandung kadar histamin dan logam berat

yang terlalu tinggi3. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia perlu melakukan upaya

jaminan mutu produk perikanan Indonesia agar ekspor produk perikanan tetap

berjalan dengan baik.

Pada 31 Januari 2008, terbit Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

No. PER.05/MEN/2008 tentang Usaha Perikanan Tangkap dengan tujuan

mempercepat pengembangan industri pengolahan hasil perikanan di Indonesia

melalui pengembangan usaha penangkapan ikan secara terpadu. Dengan terbitnya

Peraturan Menteri tersebut, maka prospek dan peluang investasi di sektor

budidaya, perikanan tangkap, dan industri pengolahan produk perikanan

bertambah luas. Selain itu, Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) akan

3 Posisi terkini perdagangan hasil perikanan Indonesia, 13 April 2007. www.dkp.go.id (DiaksesTanggal 31 Maret 2009)

Page 100: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

84

memproses kembali pengajuan izin usaha perikanan terpadu yang tertunda sejak

Agustus 20074.

Berkaitan dengan lingkungan hidup, disebutkan dalam UU Nomor 23

tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa dalam Pembangunan

Nasional secara keseluruhan, termasuk sektor perikanan, harus berwawasan

lingkungan. Oleh karena itu, pencemaran lingkungan harus dicegah baik itu

pencemaran darat, laut maupun udara. Hal ini juga selaras dengan sasaran

pengelolaan lingkungan hidup yang tercantum dalam UU No. 23 tahun 1997 yaitu

di antaranya adalah tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup dan

terlindunginya Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap dampak usaha dan

atau kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan pencemaran dan atau

perusakan lingkungan hidup.

Untuk mengurangi pencemaran laut Pemerintah juga telah merevisi

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 1990 mengenai Pengendalian

Pencemaran Air dengan PP Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas

Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Pengendalian pencemaran yang dilakukan

adalah dengan menetapkan daya tampung beban pencemaran, melakukan

inventarisasi sumber pencemar, dan memantau kualitas air. Di samping itu dalam

PP No. 19 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan atau Perusakan Laut

dalam pasal 9 – 12 disebutkan larangan melakukan perbuatan yang dapat

menimbulkan pencemaran laut dan harus melakukan pencegahan terjadinya

pencemaran tersebut.

Pemerintah turut mendukung usaha menengah dalam memperoleh

tambahan dana untuk pengembangan usahanya. Aspek pendanaan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a ditujukan untuk:

1) Memperluas sumber pendanaan dan memfasilitasi Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah untuk dapat mengakses kredit perbankan dan lembaga keuangan

selain bank

2) Memperbanyak lembaga pembiayaan dan memperluas jaringannya sehingga

dapat diakses oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

4 Kinerja Ekspor Sektor Perikanan Indonesia. www.mediadata.com. (Diakses Tanggal 31 Maret2009)

Page 101: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

85

3) Memberikan kemudahan dalam memperoleh pendanaan secara cepat, tepat,

murah, dan tidak diskriminatif dalam pelayanan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

4) Membantu para pelaku Usaha Mikro dan Usaha Kecil untuk mendapatkan

pembiayaan dan jasa/produk keuangan lainnya yang disediakan oleh

perbankan dan lembaga keuangan bukan bank, baik yang menggunakan

sistem konvensional maupun sistem syariah dengan jaminan yang

disediakan oleh Pemerintah.

6.2.1.4. Kekuatan teknologi

Perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang pesat, baik di bidang

bisnis maupun di bidang yang mendukung kegiatan bisnis. Teknologi tidak hanya

mencakup penemuan-penemuan baru, tetapi juga meliputi cara-cara pelaksanaan

atau metode-metode baru dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Suatu perusahaan

perlu mengikuti kemajuan teknologi yang dapat diterapkan pada produk atau jasa

yang dihasilkan maupun pada cara operasinya. Selain itu, kemajuan teknologi

dapat mengubah pasar, pemasok, pesaing, dan pelanggan, sehingga perusahaan

dapat semakin berkembang.

Teknologi yang digunakan dalam industri pengolahan rajungan sudah

mengalami kemajuan terutama pada peralatan proses produksi pengolahan daging

rajungan seperti penggunaan burner dan elektrik dalam tahap perebusan.

Perkembangan teknologi yang cepat merupakan peluang terciptanya teknologi

dalam industri daging rajungan yang dapat mempercepat proses produksi,

sehingga proses produksi dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

6.2.2. Analisis Lingkungan Industri

Model lima kekuatan porter tentang analisis kompetitif adalah pendekatan

yang digunakan secara luas untuk mengembangkan strategi dalam banyak

industri. Model lima kekuatan porter dapat dilihat dalam Gambar 2. Menurut

Porter, Persaingan suatu industri dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima

kekuatan:

Page 102: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

86

6.2.2.1.Persaingan antar perusahaan sejenis

Persaingan yang terjadi dalam industri daging rajungan cukup kuat.

Bertambahnya jumlah perusahaan daging rajungan berarti semakin tinggi pula

tingkat persaingan yang terjadi. Perusahaan daging rajungan bersaing bukan

hanya dengan perusahaan skala menengah tetapi juga skala rumah tangga dan

skala kecil yang semakin banyak jumlahnya. Saat ini di Indonesia perusahaan

pengolahan daging rajungan skala besar dan menengah mencapai 29 perusahaan,

perusahaan skala kecil dan skala rumah tangga sudah tidak terhitung. Sedangkan,

di Kabupaten Serang pesaing dalam skala menengah berjumlah 2 perusahaan yang

berada di Desa Banten Kampung Bugis Kecamatan Kasemen yang dimiliki oleh

bapak Bedu dan terletak di Desa Lontar Kampung Sukadiri Kecamatan Tirtayasa

yang dimiliki oleh Bapak H. Syanwani. Skala kecil berjumlah 7 perusahaan,

diantaranya adalah perusahaan milik Bapak Rohman, Bapak Asis, Bapak Saiwan

yang berada di Desa Banten Kampung Bugis Kecamatan Kasemen. Sedangkan

Pengolahan daging rajungan dalam skala rumah tangga sudah cukup banyak.

Perusahaan dalam skala rumah tangga dinilai sangat merugikan perusahaan lain

dalam industri sejenis, karena skala rumah tangga seringkali menjual produknya

dengan harga lebih rendah, karena skala rumah tangga melakukan proses produksi

sendiri, sehingga upah tenaga kerja tidak diperhitungkan sebagai komponen biaya,

selain itu skala rumah tangga hanya menginginkan keuntungan sebatas untuk

memenuhi kebutuhan pokok rumah tangga. Secara umum, persaingan yang terjadi

dalam industri daging rajungan adalah persaingan pangsa pasar, kualitas produk,

dan harga jual produk. Persaingan pangsa pasar terjadi jika jumlah perusahaan

pengolah daging rajungan yang beroperasi semakin banyak sehingga para

pemimpin perusahaan harus cermat dalam menentukan daerah atau pasar mana

yang dapat dimasuki untuk memasarkan produknya. Disamping itu, juga terdapat

persaingan kualitas produk. Persaingan ini terjadi karena setiap konsumen,

terutama perusahaan pengalengan rajungan memiliki standar kualitas daging

rajungan yang diterima, oleh karena itu setiap perusahaan pengolah daging

rajungan yang berperan sebagai pemasok daging rajungan harus dapat

mempromosikan produk yang dijualnya agar dapat diterima oleh konsumen

melalui kualitas yang baik. Selanjutnya juga terdapat persaingan harga jual

Page 103: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

87

produk. Biasanya persaingan dalam penentuan harga sering terjadi sebagai

dampak dari persaingan pangsa pasar maupun kualitas produk. Persaingan yang

terjadi dalam suatu industri merupakan sebuah hal wajar, karena itu dengan

adanya persaingan maka perusahaan harus berupaya agar produknya dapat

diterima oleh pasar.

6.2.2.2.Kemungkinan masuknya pesaing baru

Keberadaan suatu industri pasti tidak akan lepas dari ancaman masuknya

pendatang baru, sehingga masuknya perusahaan pendatang baru dapat

berimplikasi terhadap perusahaan yang telah ada, misalnya perebutan pangsa

pasar atau perebutan sumber daya produksi. Akan tetapi, ancaman masuknya

perusahaan pendatang baru tergantung dari hambatan masuk dan kemampuan para

pendatang baru tersebut dalam merespon hambatan masuk yang ada. Menurut

Porter (1997), terdapat enam faktor hambatan masuk bagi pendatang baru ke

dalam suatu industri, yaitu skala ekonomis, diferensiasi produk, kebutuhan modal,

biaya beralih pemasok, akses ke saluran distribusi, dan biaya tidak

menguntungkan terlepas dari skala.

1) Skala Ekonomis

Usaha pengolahan daging rajungan tidak hanya dapat beroperasi pada skala

usaha yang besar, tetapi dapat memulai usaha ini dari skala kecil maupun

skala rumah tangga. Setiap perusahaan dapat melakukan produksi sesuai

dengan kemampuan kapasitas produksi yang dimiliki tanpa harus mengikuti

skala usaha perusahaan pengolahan daging rajungan yang telah ada.

2) Diferensiasi Produk

Produk daging rajungan yang dihasilkan setiap perusahaan dalam industri

daging rajungan pada umumnya memiliki variasi jenis yang sama. Perbedaan

yang terjadi antara perusahaan pengolahan daging rajungan dapat dilihat dari

kualitas produk dan harga jual produk.

3) Kebutuhan Modal

Kebutuhan modal dalam memulai usaha daging rajungan ini cukup tinggi. Hal

ini karena selain untuk membeli bahan baku, dibutuhkan modal yang cukup

besar untuk pembelian peralatan pabrik tempat produksi yang cukup beragam,

Page 104: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

88

seperti elektrik, burner, dandang, timbangan, pisau, serta perlengkapan seperti

ember, meja dan kursi.

4) Biaya Beralih Pemasok

Biaya beralih pemasok yang harus dikeluarkan oleh pendatang baru cukup

besar agar perusahaan pengolahan daging rajungan yang telah ada untuk

pindah dari pemasok tetapnya. Hal ini karena hubungan antara perusahaan

pengolahan daging rajungan dengan pemasok rajungan segar telah terjalin

dengan baik, selain itu, kondisi pasokan rajungan yang terbatas saat ini,

sehingga pendatang baru akan kesulitan untuk memaksa perusahaan

pengolahan daging rajungan yang telah ada agar beralih dari pemasok lama.

5) Akses ke Saluran Distribusi

Pada industri tertentu, perusahaan-perusahaan yang telah mapan biasanya

telah memiliki saluran distribusi sendiri untuk pemasaran produknya sehingga

perusahaan pendatang baru mungkin sulit memasuki saluran yang ada dan

harus mengeluarkan biaya yang besar untuk membangun saluran sendiri.

Meskipun demikian, kondisi tersebut tidak terjadi pada industri pengolahan

daging rajungan. Hal ini karena para pendatang baru masih berpeluang untuk

memasuki saluran distribusi yang telah dikuasai oleh pengolahan daging

rajungan yang telah ada, asalkan mampu memproduksi daging rajungan

dengan kualitas produk yang sama atau lebih baik namun dengan harga yang

relatif lebih murah.

6) Biaya tidak Menguntungkan Terlepas dari Skala

Perusahaan pengolahan daging rajungan yang telah mapan mungkin

mempunyai keunggulan biaya yang mungkin tidak dapat ditiru oleh

perusahaan pendatang baru yang akan masuk ke dalam industri daging

rajungan, misalnya dalam hal pengalaman, teknologi, penguasaan terhadap

sumber daya produksi seperti pengetahuan mengenai rajungan, atau lokasi

yang menguntungkan. Meskipun demikian, para pendatang baru masih

berpotensi untuk masuk ke dalam industri pengolahan daging rajungan karena

adanya ketersediaan peralatan, bahan baku dan sumber daya manusia yang

berpengamalan.

Page 105: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

89

6.2.2.3.Potensi Pengembangan Produk Subtitusi

Keberadaan produk substitusi dapat menjadi ancaman bagi suatu

perusahaan jika produk substitusi tersebut mempunyai harga yang lebih murah

namun memiliki kualitas yang sama dengan produk yang ditawarkan perusahaan.

Ada beberapa produk lain yang menjadi ancaman bagi produk daging rajungan.

Produk lain tersebut berupa produk-produk perikananan sendiri seperti udang,

tuna, sarden, dan ikan laut, serta produk dari ternak unggas seperti daging sapi

ataupun daging ayam. Meskipun daging rajungan memiliki segmen pasar

tersendiri, tetapi tidak menutup kemungkinan bagi konsumen untuk beralih ke

produk lain yang dapat memuaskan kebutuhan yang sama atau memberikan

manfaat sejenis dengan daging rajungan.

6.2.2.4.Kekuatan Tawar-menawar Pemasok

Kekuatan tawar-menawar pemasok dapat mempengaruhi intensitas

persaingan dalam suatu industri ketika terdapat sejumlah pemasok tetapi tidak

terdapat bahan baku subtitusi yang baik untuk digunakan sebagai pengganti. Bagi

CV. Mutiara Laut, pemasok rajungan segar memiliki peranan yang sangat penting

terhadap keberlangsungan proses produksi. Ketersediaan bahan baku rajungan

yang sangat tergantung dengan kondisi alam menjadikan perolehan rajungan di

suatu daerah tidak dapat dijamin ketersediaannya. Oleh karena itu, dalam

memperoleh bahan bakunya, CV. Mutiara Laut perlu menjalin kerja sama dengan

beberapa pemasok, tidak hanya terikat dengan satu pemasok saja. Para pemasok

juga tidak hanya berasal dari sekitar Banten, tetapi juga di luar Banten. Selain itu,

kualitas bahan baku rajungan segar sangat mempengaruhi kualitas daging

rajungan yang akan dihasilkan dan rajungan segar pun tidak tahan lama. Keadaan

sulitnya mendapatkn bahan baku ini menguatkan posisi pemasok untuk menjual

rajungan segarnya. Berdasarkan penjelasan di atas, kekuatan tawar-menawar

pemasok terhadap CV. Mutiara Laut dapat dikatakan kuat.

6.2.2.5.Kekuatan Tawar-menawar Pembeli

Kekuatan tawar-menawar pembeli atau konsumen dikatakan cukup kuat,

jika konsumen terkonsentrasi atau besar jumlahnya, konsumen membeli dalam

jumlah banyak, produk yang dibeli standar atau tidak terdiferensiasi, dan pembeli

Page 106: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

90

menghadapi biaya peralihan yang kecil. Untuk konsumen CV. Mutiara Laut dapat

dikatakan memiliki kekuatan tawar-menawar yang cukup kuat dan kondisi ini

dapat menjadi ancaman bagi CV. Mutiara Laut. Hal ini disebabkan oleh semakin

meningkatnya jumlah perusahaan pengolahan daging rajungan baik skala

menengah, kecil, maupun rumah tangga, dimana masing-masing perusahaan

pengolahan menawarkan variasi jenis daging rajungan yang hampir sama,

sehingga pembeli juga menghadapi biaya peralihan yang relatif kecil karena

pembeli dapat dengan mudahnya berpindah dari satu perusahaan pengolahan

daging rajungan ke perusahaan pengolahan daging rajungan yang lain. Meskipun

sampai saat ini, CV. Mutiara Laut dapat mempertahankan pelanggannya, akan

tetapi CV. Mutiara Laut harus tetap waspada terhadap kondisi seperti ini dimana

pembeli memiliki kekuatan tawar-menawar yang cukup kuat terhadap produk

daging rajungan. Oleh karena itu, diferensiasi produk mungkin dapat menjadi

alternatif CV. Mutiara Laut dalam menciptakan keunggulan produk sehingga

mampu menciptakan kesetiaan pelanggan atau loyalitas pembeli terhadap produk

daging rajungan CV. Mutiara Laut.

Page 107: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

91

Tabel 22. Hasil Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan pada CV Mutiara Laut

Bidang Kekuatan Kelemahan

Manajemen Pengambilankeputusan masihdidominasi olehpemilik perusahaan

Sistem Pembukuankurang rapi

Produksi dan operasi Penggunaan peralatanmodern dalam prosesperebusan

Mutu produk yangdihasilkan baik

Volume produksitidak menentu

Lokasi perusahaanjauh dari bahan baku

Keuangan Keterbatasan modalusaha

Keuangan ditanganilangsung oleh pemilikperusahaan dandigabung dengankeuangan rumahtangga

Pemasaran Hubungan yang baikdengan konsumenlangganan

Pemasaran dilakukansecara langsungkepada konsumen

Memiliki armadadalam distribusiproduk

Belum menggunakanlabel kemasan

Promosi belum luas

Sumberdaya manusia Komunikasi yang baikantara pemilik dengankaryawan

Tenaga kerja yang uletdan terampil

Page 108: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

92

Tabel 23. Hasil Indentifikasi Peluang dan Ancaman pada CV Mutiara Laut

Bidang Peluang AncamanFaktor Politik Dukungan pemerintah

untuk memajukanekspor komoditasperikanan melaluipeningkatankemampuanlaboratorium uji mutu

Adanya kesempatanbagi UMKMmemperoleh pendanaandari perbankan

Dukungan pemerintahuntuk mengembangkanindustri pengolahan

FaktorEkonomi

Pertumbuhan ekonomiKabupaten Serangsemakin baik

Sektor industipengolahan masihmemberikan kontribusicukup besar terhadapstruktur ekonomi

Faktor Sosial Pergeseran seleramasyarakat negara majudari “red meat”menjadi “white meat”,.

Mulai terciptanyaPengembanganbudidaya rajungan

FaktorTeknologi

Perkembanganteknologi yang cepat

LingkunganIndustri

Adanya tuntutan peningkatan standarkualitas produk

Jumlah perusahaan pengolahan dagingrajungan semakin meningkat

Perkembangan produk ikan sarden, ikantuna dan jenis ikan lain yang menjadiproduk subtitusi

Hambatan masuk perusahaan baru kedalam industri rajungan kecil

Kekuatan tawar-menawar pemasoktergolong kuat

Pembeli memiliki kekuatan untukmenentukan pilihan di antaraperusahaan daging rajungan yang ada

Page 109: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

93

VII FORMULASI STRATEGI

7.1. Teknik Delphi

Teori

Teknik Delphi adalah metode yang digunakan untuk merumuskan faktor

internal yaitu kekuatan dan kelemahan perusahaan serta faktor eksternal yaitu

peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan yang akan dianalisis berikutnya.

Penyaringan faktor internal dan eksternal menggunakan teknik Delphi dilakukan

dengan meminta pendapat responden sehinggadiharapkan dapat memperoleh

faktor-faktor yang sesuai dengan keadaan perusahaan sesungguhnya dan layak

untuk dianalisis selanjutnya sehingga hasil penelitian ini dapat lebih bermanfaat.

Proses

Proses penyaringan faktor internal dan eksternal menggunakan Teknik

Delphi adalah sebagai berikut:

1. Peneliti memberikan kuesioner yang berisi faktor internal dan eksternal

kepada masing-masing responden, yaitu tiga responden dari lingkungan

internal, pimpinan, bagian produksi dan bagian pemasaran

2. Setiap responden mengisi kuesioner dengan menilai setiap faktor baik

faktor internal maupun faktor eksternal dengan nilai 1 (tidak penting)

sampai dengan 6 (sangat penting) untuk dianalisis selanjutnya

3. Hasil dari kuesioner pertama akan diringkas, dan peneliti akan

menanyakan alasan dari penilaian responden, jika ada ketidaksesuaian

maka akan menjadi pertimbangan untuk melakukan kuesioner kedua

sehingga diperoleh hasil yang lebih tepat.

4. Setiap responden diminta kembali mengisi kuesioner kedua seperti yang

dilakukan pada kuesioner pertama dengan memperhatikan pertimbangan

atau peringatan dari peneliti

5. Hasil dari kuesioner kedua adalah hasil yang dianggap lebih tepat dalam

mendapatkan faktor-faktor internal dan eksternal yang akan dianalisis

selanjutnya

6. Nilai dari masing-masing faktor dari setiap responden dijumlahkan,

kemudian dibagi dengan jumlah responden untuk mendapatkan nilai

Page 110: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

94

rataannya. Faktor yang memiliki nilai rataan minimal 5 adalah faktor yang

terpilih untuk dianalisis selanjutnya. Sedangkan yang memiliki nilai rataan

dibawah 5 tidak dianalisis selanjutnya (faktor yang ditebalkan pada hasil).

Hasil

Tabel 24 menggambarkan hasil akhir yang diperoleh dari Teknik Delphi

untuk faktor internal perusahaan. Faktor yang ditebalkan adalah faktor yang tidak

dianalisis selanjutnya berdasarkan penyaringan dari teknik Delphi.

Tabel 24. Hasil Akhir Teknik Delphi Faktor Internal

Komponen Lingkungan Internal Rataana. Penggunaan peralatan modern dalam proses perebusan 5,00b. Mutu produk yang dihasilkan baik 5,33c. Hubungan yang baik antara pemilik dengan konsumen langganan 5,00d. Pemasaran dilakukan secara langsung kepada konsumen 5,00e. Komunikasi yang baik antara pemilik dengan karyawan 5,33f. Tenaga kerja yang ulet dan terampil 5,00g. Memiliki armada dalam pemasaran produk 5,00h. Pengambilan keputusan masih didominasi oleh pemilik perusahaan 5,33i. Sistem pembukuan kurang rapi 1,67j. Volume produksi tidak menentu setiap harinya 5,67k. Lokasi perusahaan jauh dari bahan baku 5,33l. Keterbatasan modal usaha 5,33

m. Keuangan perusahaan ditangani langsung oleh pemilik dandigabung dengan keuangan rumah tangga

5,33

n. Belum menggunakan label kemasan 5,00o. Promosi belum luas 2,33

Sedangkan pada Tabel 25 adalah hasil akhir yang diperoleh dari Teknik

Delphi untuk faktor internal perusahaan. Faktor yang ditebalkan adalah faktor

yang tidak dianalisis selanjutnya berdasarkan penyaringan dari teknik Delphi.

Page 111: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

95

Tabel 25. Hasil Akhir Metode Delphi Faktor Eksternal

komponen lingkungan eksternal Rataana. Dukungan pemerintah untuk memajukan ekspor komoditas

perikanan melalui peningkatan kemampuan laboratorium uji mutu5,00

b.Adanya kesempatan bagi UMKM memperoleh pendanaan dariperbankan

5,00

c. Dukungan pemerintah untuk mengembangkan industripengolahan

2,00

d.Pergeseran selera masyarakat negara maju dari “red meat”menjadi “white meat”, setelah merebaknya berbagai penyakitternak seperti penyakit mulut dan kuku serta penyakit fluburung.

2,33

e. Perkembangan teknologi yang cepat 5,00f. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serang semakin baik 5,33g. Sektor industi pengolahan masih memberikan kontribusi cukupbesar terhadap struktur ekonomi Kabupaten Serang

5,00

h. Mulai terciptanya pengembangan budidaya rajungan 5,00i. Kekuatan tawar-menawar pemasok tergolong kuat 5,00j. Adanya tuntutan peningkatan standar kualitas produk terhadapekspor

5,67

j. Pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan di antaraperusahaan daging rajungan yang ada

5,33

k. Jumlah perusahaan pengolahan daging rajungan semakinmeningkat

5,33

l. Hambatan Masuk perusahaan baru ke dalam industri rajungan kecil 5,00m. Perkembangan produk ikan sarden, ikan tuna dan jenis ikan lainyang menjadi produk subtitusi daging rajungan

5,00

7.2. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan

CV. Mutiara Laut memiliki kekuatan-kekuatan perusahaan yaitu:

1) Penggunaan peralatan modern dalam proses perebusan

Perusahaan CV. Mutiara Laut sudah menggunakan peralatan modern dalam

melakukan proses pengolahan daging rajungan terutama pada tahap

perebusan rajungan, yaitu penggunaan burner elektrik. Sedangkan masih ada

perusahaan pengolahan daging rajungan yang menggunakan peralatan

tradisional, yaitu menggunakan kayu bakar dan dandang biasa dalam tahap

perebusan rajungan. Peralatan yang sudah modern mampu menjadikan

proses produksi berjalan lebih cepat dan efisien. Peralatan pengolahan yang

modern merupakan kekuatan yang menjadi keunggulan CV. Mutiara Laut.

2) Mutu produk yang dihasilkan baik

Page 112: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

96

Mutu produk daging rajungan yang dihasilkan CV. Mutiara Laut termasuk

dalam kualitas baik. Hal ini dapat dilihat dari konsumen langganan yang

sebagian besar berasal dari perusahaan-perusahaan pengalengan rajungan

dengan tujuan ekspor. Produk CV. Mutiara laut yang diterima oleh

perusahaan pengalengan rajungan menandakan kualitas produk daging

rajungan hasil dari CV. Mutiara Laut memenuhi standar mutu yang

ditentukan perusahaan dan telah berhasil melalui uji mutu dari quality

control perusahaan pengalengan rajungan tersebut.

3) Hubungan yang baik dengan konsumen langganan

CV. Mutiara Laut memiliki hubungan yang baik dengan pelanggan. Adanya

kedekatan emosional antara perusahaan dengan para pelanggannya membuat

pelanggan loyal terhadap daging rajungan hasil CV. Mutiara Laut. CV.

Mutiara Laut berusaha memnuhi permintaan pelanggannya dengan produk

yang berkualitas dan dengan pelayanan sebaik mungkin. Hal ini menjadikan

CV. Mutiara Laut dapat memiliki pelanggan tetap sampai bertahun-tahun.

4) Pemasaran dilakukan secara langsung kepada konsumen

Dalam proses pemasarannya, CV. Mutiara Laut tidak memasarkan

produknya melalui agen atau distributor tertentu. Hal ini akan membuat CV.

Mutiara Laut dapat dikenal langsung oleh konsumen tujuan dan akan lebih

menguntungkan pihak CV. Mutiara Laut maupun pihak pembeli. Pembeli

yang langsung menerima produk dari penjual dapat memperoleh kepastian

produk dalam keadaan baik dan sesuai dengan permintaan.

5) Komunikasi yang baik antara pemilik dan karyawan

Pemilik CV. Mutiara Laut menerapkan budaya kekeluargaan dengan setiap

karyawannya, baik karyawan tetap maupun tidak tetap (harian). Adanya

budaya kekeluargaan ini akan menciptakan komunikasi yang baik antara

pemilik dengan karyawannya. Komunikasi yang baik antara pemilik dan

karyawan ini dapat membuat karyawan menjadi nyaman dan termotivasi

untuk bekerja dengan baik.

6) Tenaga kerja yang ulet dan terampil

Tenaga Kerja yang dimiliki CV. Mutiara Laut adalah tenaga kerja yang ulet

Page 113: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

97

dan terampil. Baik tenaga kerja sebagai karyawan tetap, maupun karyawan

harian. Tenaga kerja yang ulet dan terampil sangat membantu terutama

dalam proses produksi. Kualitas daging rajungan yang dihasilkan sangat

bergantung kepada keuletan dan keterampilan pekerja dalam proses

pengupasan, penyortiran, maupun proses lain dalam produksi..

7) Memiliki armada dalam distribusi produk

Produk daging rajungan CV. Mutiara Laut dikirim langsung dari pabrik ke

konsumen atau pelanggan dengan alat transportasi milik CV. Mutiara Laut.

Sehingga CV. Mutiara Laut dapat lebih menjaga kualitas daging rajungan

selama proses pengiriman sampai ke tempat tujuan.

Sedangkan Kelemahan yang dimiliki CV. Mutiara Laut adalah:

1) Pengambilan keputusan masih didominasi oleh pemilik perusahaan

Pemilik CV. Mutiara Laut masih mendominasi dalam proses pengambilan

keputusan. Setiap keputusan apapun dalam perusahaan ditentukan oleh

pemilik, tidak ada kerja sama organisasi yaitu antara pemilik dan karyawan

dalam menetapkan keputusan atau strategi dalam jalannya perusahaan.

Padahal kemampuan yang dimiliki karyawan dalam bidangnya masing-masing

dapat memberikan masukan dalam pembuatan keputusan yang akan

dijalankan perusahaan.

2) Lokasi perusahaan jauh dari bahan baku

CV. Mutiara Laut terletak dalam lokasi yang jauh dari bahan baku rajungan

segar. Hal ini membuat CV. Mutiara Laut kesulitan dan lambat dalam

memperoleh bahan baku. Meskipun terkadang ada pemasok yang menjual

rajungan segar dengan mengantarkan langsung ke pabrik, tetapi CV. Mutiara

Laut lebih sering keluar mencari pasokan rajungan segar ke wilayah terdekat

dan jauh sekalipun.

3) Volume produksi tidak menentu setiap harinya

Volume produksi CV. Mutiara Laut tidak menentu setiap harinya. Hasil

produksi yang tidak kontinyu akan menyulitkan perusahaan untuk memenuhi

permintaan konsumen, terutama untuk mengirimkan pesanan konsumen sesuai

dengan volume pemintaan konsumen tepat pada waktunya. Kontinyuitas

produksi sangat penting dalam perusahaan.

Page 114: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

98

4) Keterbatasan modal usaha

Sejak awal berdiri sampai dengan saat ini CV. Mutiara Laut menjalankan

usahanya dengan modal pribadi, sedangkan modal yang dimiliki sangat

terbatas. Modal yang terbatas merupakan salah satu faktor penghambat

pengembangan usaha.

5) Keuangan ditangani langsung oleh pemilik perusahaan dan masih digabung

dengan keuangan rumah tangga

Keuangan perusahaan CV. Mutiara Laut ditangani langsung oleh pemilik

perusahaan. Hal ini mengakibatkan pemilik memilik pekerjaan ganda, selain

sebagai pemimpin perusahaan, pemilik juga harus menangani bagian

keuangan, baik pencatatan maupun penyimpanan keuangan. Keadaan ini tidak

baik untuk perkembangan perusahaan. Satu orang dengan dua pekerjaan

menyebabkan keseriusan seseorang tersebut dalam pekerjaannya terbagi.

Spesifikasi pekerjaan sangat penting dalam suatu organisasi. CV. Mutiara

Laut juga masih menggabungkan keuangan perusahaannya dengan keuangan

rumah tangga. Hal ini akan menyebabkan perusahaan sulit untuk mengetahui

perkembangan perusahaan. Keadaan ini mungkin terjadi karena keuangan

perusahaan yang ditangani langsung oleh pemilik perusahaan, sehingga sulit

untuk memisahkan keuangan perusahaan dari keuangan rumah tangga.

6) Belum menggunakan label kemasan

Produk CV. Mutiara Laut belum memiliki label atau identitas produk.

Mengingat produk tidak hanya dipasarkan kepada perusahaan pengalengan,

tetapi juga dipasarkan ke rumah makan dan konsumen biasa, sehingga label

menjadi sangat penting untuk memberikan informasi kepada konsumen

sehingga dapat sebagai identitas jaminan produk berkualitas di tengah kondisi

persaingan usaha sejenis yang semakin meningkat. Toples yang berisi daging

sebaiknya diberi label sesuai dengan nama jenis daging, tanggal produksi dan

berat daging, dan informasi penting lainnya, kemudian baru dilakukan

pengemasan selanjutnya, yaitu ditempatkan ke dalam styrofoam yang berisi

hancuran es untuk selanjutnya dikirim ke konsumen.

Page 115: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

99

7.3. Identifikasi Peluang dan Ancaman Perusahaan

Berdasarkan analisis lingkungan eksternal, peluang yang dihadapi CV.

Mutiara Laut adalah sebagai berikut:

1) Dukungan pemerintah untuk memajukan ekspor komoditas perikanan melalui

peningkatan kemampuan laboratorium uji mutu

Untuk meningkatkan ekspor komoditas perikanan, pemerintah memberikan

dukungan dengan melakukan berbagai upaya, yaitu dengan meningkatkan

kemampuan laboratorium uji mutu, baik peralatan maupun petugasnya, serta

perbaikan sistem aturan standard mutu produk perikanan. Pemerintah juga

mempertahankan tiga pasar utama tujuan ekspor hasil perikanan yaitu Jepang,

Uni Eropa dan AS, serta memperluas pasar ke China, Korea Selatan, Taiwan,

dan Timur Tengah.

2) Adanya kesempatan bagi UMKM untuk memperoleh pendanaan dari

perbankan

Pemerintah turut mendukung usaha kecil menengah dalam memperoleh

tambahan dana untuk pengembangan usahanya. Dukungan pemerintah melalui

peraturan pemerintah mengenai aspek pendanaan melalui perbankan.

3) Perkembangan teknologi yang cepat

Perkembangan teknologi dapat diterapkan pada produk atau jasa yang

dihasilkan maupun pada cara operasinya. Perkembangan teknologi dapat

mengubah pasar, pemasok, pesaing, dan pelanggan, sehingga perusahaan

dapat semakin berkembang. Dalam proses produksi, alat-alat produksi yang

modern akan memudahkan dan mempercepat proses produksi serta dapat

mendapatkan hasil yang maksimal.

4) Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serang semakin baik

Kondisi perekonomian Kabupaten Serang secara agregat menunjukkan adanya

perbaikan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Dengan laju pertumbuhan

ekonomi yang semakin baik maka kondisi ini diharapkan mampu mendukung

kelancaran dan perkembangan berbagai kelompok usaha yang beroperasi di

Kabupaten Serang, termasuk perusahaan pengolahan daging rajungan CV.

Mutiara Laut.

Page 116: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

100

5) Sektor industri pengolahan masih memberikan kontribusi cukup besar

terhadap struktur ekonomi kabupaten Serang

Sektor industri pengolahan merupakan salah satu sektor ekonomi yang

menjadi kontributor terbesar terhadap total PDRB Kabupaten Serang. Industri

daging rajungan merupakan salah satu bagian dari subsektor industri makanan,

minuman, dan tembakau. Struktur ekonomi Kabupaten Serang yang semakin

membaik khususnya sektor industri pengolahan merupakan stimulus bagi

kelompok usaha-usaha tertentu yang akan mengembangkan usahanya.

6) Mulai terciptanya pengembangan budidaya rajungan

Penangkapan rajungan yang berlebihan menjadikan populasi rajungan di alam

semakin menurun. Kenyataan ini menguatkan pentingnya dilakukan budidaya

rajungan untuk memulihkan populasi rajungan. Budidaya rajungan telah mulai

dilakukan melalui restocking yaitu penyebaran benih. Dengan adanya

budidaya rajungan ini populasi rajungan diharapkan semakin bertambah. Hal

ini merupakan peluang bagi CV. Mutiara Laut untuk mendapatkan bahan baku

rajungan segar.

Sedangkan ancaman-ancaman yang dihadapi CV. Mutiara Laut adalah sebagai

berikut:

1) Kekuatan tawar-menawar pemasok tergolong kuat

Perolehan bahan baku rajungan sangat bergantung kepada pemasok.

Ketersediaan bahan baku rajungan segar yang semakin menipis di alam dan

sangat bergantung kepada keadaan alam menjadikan pemasok memiliki posisi

tawar-menawar yang kuat.

2) Jumlah perusahaan pengolahan daging rajungan semakin meningkat

Pesaing perusahaan CV. Mutiara Laut selain dari perusahaan skala kecil

menengah, juga berasal dari skala rumah tangga. Semakin banyaknya usaha

pengolahan daging rajungan mengakibatkan persaingan yang semakin ketat.

3) Hambatan masuk perusahaan baru ke dalam industri rajungan kecil

Hambatan masuk perusahaan baru ke dalam industri rajungan yang kecil

menyebabkan setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendirikan

usaha pengolahan daging rajungan. Saat ni perusahaan baru juga mulai banyak

berdatangan dalam industri daging rajungan. Hal ini memberikan ancaman

Page 117: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

101

pesaing baru bagi CV. Mutiara Laut karena adanya perebutan pangsa pasar

dan sumber daya produksi.

4) Perkembangan produk ikan sarden, ikan tuna dan jenis ikan lain yang menjadi

produk subtitusi daging rajungan

Produk lain berupa produk-produk perikanan seperti udang, tuna dan sarden,

serta produk dari ternak unggas seperti daging sapi ataupun daging ayam

merupakan produk subtitusi daging rajungan. Meskipun daging rajungan

memiliki segmen pasar tersendiri, tetapi tidak menutup kemungkinan bagi

konsumen untuk beralih ke produk lain yang dapat memuaskan kebutuhan

yang sama atau memberikan manfaat sejenis dengan daging rajungan.

5) Adanya tuntutan peningkatan standar kualitas produk terhadap ekspor

Krisis global juga mengakibatkan terjadinya peningkatan standar mutu yang

ditetapkan Negara tujuan ekspor, terutama Uni Eropa. Oleh karena itu,

perusahaan pengalengan rajungan di Indonesia juga meningkatkan standar

mutu daging rajungan yang diterima dari pemasok daging rajungan.

6) Pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan di antara perusahaan

daging rajungan yang ada

Semakin meningkatnya jumlah perusahaan pengolah daging rajungan

menyebabkan pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan tempat

dalam membeli produk daging rajungan. Hal ini menjadi ancaman bagi CV.

Mutiara Laut.

7.4. Analisis Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)

Setelah diperoleh faktor-faktor strategi internal usaha daging rajungan CV.

Mutiara Laut yang meliputi kekuatan dan kelemahan, dilakukan juga pemberian

kuesioner kepada tiga responden, yaitu pemilik CV. Mutiara Laut, bagian

produksi, dan bagian pemasaran. Kuesioner diisi oleh masing-masing responden

untuk pembobotan dengan menggunakan paired comparison matrix. Selanjutnya

dilakukan peringkatan untuk masing-masing variabel kekuatan dan kelemahan.

Adapun pembobotan dan peringkatan pada variabel kekuatan dan kelemahan

untuk masing-masing responden dapat dilihat pada Lampiran 2 dan 4. Setelah

diperoleh hasil pembobotan dan peringkatan untuk masing-masing responden,

dilanjutkan dengan pencarian nilai rata-rata hasil pembobotan dan peringkatan

Page 118: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

102

dari seluruh responden, dengan cara membagi hasil penjumlahan seluruh nilai

pembobotan atau peringkatan dari seluruh responden untuk masing-masing

variabel kekuatan dan kelemahan dengan jumlah responden. Setelah diperoleh

nilai bobot dan peringkat rata-rata dari tiap variabel, dapat diketahui bobot skor

rata-rata dari tiap variabel. Nilai ini merupakan perkalian antara bobot rata-rata

dengan peringkat rata-rata. Berikut ini merupakan hasil analisis matriks IFE pada

usaha daging rajungan CV. Mutiara Laut (Tabel 26).

Tabel 26. Analisis Matrika IFE CV. Mutiara Laut

Faktor-faktor Internal Rataan

Bobot

Rataan

Peringkat

Skor

No Kekuatan

1 Penggunaan peralatan modern dalamproses perebusan

0,056 3,00 0,168

2 Mutu produk yang dihasilkan baik 0,097 3,67 0,356

3 Hubungan yang baik antara pemilik dengankonsumen langganan

0,098 3,33 0,326

4 Pemasaran dilakukan secara langsungkepada konsumen

0,051 3,33 0,170

5 Komunikasi yang baik antara pemilik dankaryawan

0,095 3,33 0,316

6 Tenaga kerja yang ulet dan terampil 0,104 3,67 0,382

7 Memiliki armada dalam distribusi produk 0,044 3,00 0,132

Kelemahan

1 Pengambilan keputusan masih didominasioleh pemilik perusahaan

0,069 1,67 0,115

2 Lokasi perusahaan jauh dari bahan baku 0,080 1,33 0,106

3 Volume produksi tidak menentu setiapharinya

0,067 1,33 0,089

4 Keterbatasan modal usaha 0,076 1,33 0,101

5 Keuangan ditangani langsung oleh pemilikperusahaan dan digabung dengan keuanganrumah tangga

0,088 2,00 0,176

6 Belum menggunakan label kemasan 0,075 2,00 0,150

Total 2,587

Tabel 26 menunjukkan faktor strategi internal apa yang menjadi kekuatan dan

kelemahan utama CV. Mutiara Laut. Kekuatan utama CV. Mutiara Laut adalah

Page 119: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

103

variabel kekuatan dengan nilai bobot skor rata-rata terbesar sedangkan kelemahan

utama CV. Mutiara Laut adalah variabel kelemahan dengan nilai bobot skor rata-

rata terkecil. Adapun kekuatan utama yang dimiliki CV. Mutiara Laut adalah

tenaga kerja yang ulet dan terampil dengan bobot skor rata-rata sebesar 0,382.

Tingginya bobot skor rata-rata yang terdapat pada variabel tersebut karena bagi

CV. Mutiara Laut tenaga kerja merupakan faktor penting dalam menciptakan

produk yang berkualitas, keuletan dan keterampilan tenaga kerja yang dimiliki

sangat mempengaruhi kualitas produknya. Kelemahan utama yang dimiliki CV.

Mutiara Laut adalah volume produksi tidak menentu setiap harinya dengan bobot

skor rata-rata sebesar 0,089. Bagi CV. Mutiara Laut volume produksi sangat

tergantung kepada pasokan bahan baku, tidak adanya jaminan perolehan bahan

baku menyebabkan volume produksi tidak menentu. Akan tetapi, secara

keseluruhan total skor rata-rata tertimbang dari matriks IFE sebesar 2,587 yang

mengindikasikan bahwa CV. Mutiara Laut berada pada posisi yang tergolong rata-

rata dan mampu memanfaatkan kekuatan yang dimiliki serta menutupi

kelemahan-kelemahan dengan baik.

7.5 Analisis Matriks EFE (Eksternal Faktor Evaluation)

Setelah diperoleh faktor-faktor strategis eksternal pada usaha daging

rajungan CV. Mutiara Laut yang meliputi peluang dan ancaman, dilanjutkan

pengisian kuesioner kepada ketiga responden seperti halnya pengisian kuesioner

untuk lingkungan internal perusahaan. Adapun pembobotan dan peringkatan pada

variabel peluang dan ancaman untuk masing-masing responden dapat dilihat pada

Lampiran 3 dan 5. Setelah diperoleh hasil pembobotan dan peringkatan untuk

masing-masing responden, dilanjutkan dengan pencarian nilai rata-rata hasil

pembobotan dan peringkatan dari seluruh responden, dengan cara membagi hasil

penjumlahan seluruh nilai pembobotan atau peringkatan dari seluruh responden

untuk masing-masing variabel peluang dan ancaman dengan jumlah responden.

Setelah diperoleh nilai bobot dan peringkat rata-rata dari tiap variabel, dapat

diketahui bobot skor rata-rata dari tiap variabel. Nilai ini merupakan perkalian

antara bobot rata-rata dengan peringkat rata-rata. Berikut ini merupakan hasil

analisis matriks EFE pada usaha CV. Mutiara Laut (Tabel 27).

Page 120: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

104

Tabel 27. Analisis Matriks EFE CV. Mutiara Laut

Faktor-faktor Eksternal Rataan

Bobot

Rataan

Peringkat

Skor

No Peluang

1 Dukungan pemerintah untukmemajukan ekspor komoditas perikananmelalui peningkatan kemampuanlaboratorium uji mutu

0,059 2,67 0,158

2 Adanya kesempatan memperolehpendanaan dari perbankan

0,057 1,67 0,095

3 Perkembangan teknologi yang cepat 0,080 2,67 0,217

4 Pertumbuhan ekonomi KabupatenSerang semakin baik

0,061 3,00 0,183

5 Sektor industri pengolahan masihmemberikan kontribusi cukup besarstruktur ekonomi Kab. Serang

0,065 2,33 0,151

6 Mulai terciptanya pengembanganbudidaya rajungan

0,097 3,33 0,323

Ancaman

1 Kekuatan tawar-menawar pemasoktergolong kuat

0,104 3,33 0,346

2 Adanya tuntutan peningkatan standarkualitas produk terhadap ekspor

0,100 3,33 0,333

3 Pembeli memiliki kekuatan untukmenentukan pilihan di antaraperusahaan daging rajungan yang ada

0,104 3,33 0,346

4 Jumlah perusahaan pengolahan dagingrajungan semakin meningkat

0,107 3,67 0,393

5 Hambatan masuk perusahaan baru kedalam industri

0,104 3,33 0,346

6 Perkembangan produk ikan sarden, ikantuna dan jenis ikan lain yang menjadiproduk subtitusi daging rajungan

0,061 1,33 0,081

Total 2,972

Tabel 27 menunjukkan faktor strategi eksternal mana yang menjadi peluang dan

ancaman yang dihadapi CV. Mutiara Laut. Peluang utama yang dihadapi CV.

Mutiara Laut adalah variabel yang memiliki bobot skor rata-rata terbesar, yaitu

mulai terciptanya pengembangan budidaya rajungan dengan bobot skor rata-rata

sebesar 0,323. Sedangkan ancaman utama yang dihadapi CV. Mutiara Laut adalah

Page 121: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

105

jumlah perusahaan pengolahan daging rajungan semakin meningkat dengan bobot

skor rata-rata sebesar 0,393. Adapun total skor rata-rata tertimbang dari matriks

EFE sebesar 2,972 yang mengindikasikan bahwa respon yang diberikan CV.

Mutiara Laut kepada lingkungan eksternal tergolong sedang dalam menjalankan

strategi untuk memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman.

7.6. Analisis Matriks I-E (Internal-Eksternal)

Setelah diketahui faktor-faktor krisis dari proses analisis Matriks IFE yang

menjelaskan tentang kekuatan dan kelemahan yang ada pada perusahaan dan

Analisis Matriks EFE yang memberikan gambaran peluang dan ancaman yang

dihadapi oleh CV. Mutiara Laut. Maka tahap berikutnya yang harus dilakukan

adalah penggabungan dari matriks IFE dan EFE dengan menggunakan IE.

Tujuan dari penggunaan Matriks IE adalah untuk memperoleh strategi

bisnis sehingga perusahaan dapat menentukan bisnis apa yang dikembangkan,

dipertahankan atau dilepas. Posisi Matriks IE dapat diketahui melalui

penggabungan hasil total skor Matriks IFE dan EFE. Melalui penggabungan itu,

maka dapat diketahui posisi perusahaaan pada saaat ini dan strategi apa yang

harus diterapkan oleh CV. Mutiara Laut.

Saat ini berdasarkan penggabungan antara Matriks IFE (2,587) dan

Matriks EFE (2,972), maka CV. Mutiara Laut berada pada kuadran V. Menurut

David (2006), kuadran V ini merupakan posisi jaga dan pertahankan, maka

strategi yang dapat dilakukan adalah penetrasi pasar (penetration market) dan

pengembangan produk (product development)

Total Skor IFE4,0 3,0 2,0 1,0

Kuat Rata-rata LemahTinggi

Total Skor 3,0 I II IIIEFE Menengah

2,0 IV V VIRendah

1,0 VII VIII IX

Gambar 11 . Analisis Matriks Internal-Eksternal (IE) CV. Mutiara Laut

Page 122: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

106

Strategi penetrasi pasar yaitu strategi bagaimana perusahaan dapat

mendalami pasar yang sudah ada saat ini, yaitu dapat dilakukan dengan cara

melihat selera konsumen yang cenderung berubah-ubah dan dapat dilakukan

dengan cara memperbaiki kinerja pada bagian pemasaran. Memberikan Pelayanan

yang lebih baik lagi agar konsumen loyal terhadap perusahaan. Pelayanan yang

dapat diberikan berupa jaminan produk berkualitas, pengiriman yang tepat waktu

kepada konsumen, jaminan kontinyuitas produksi, pengemasan yang menjaga

kualitas, pembebasan biaya pengiriman apabila pembelian dalam jumlah banyak

dan selalu memberikan perhatian kepada konsumen dengan cara menerima

masukan saran maupun kritik sehingga perusahaan dapat selalu memperbaiki

kekurangannya sehingga berpengaruh terhadap perkembangan usaha perusahaan.

Strategi pengembangan produk yaitu merupakan peningkatan penjualan

dengan cara meningkatkan dan memodifikasi produk-produk atau jasa yang ada

saat ini. Strategi ini dapat dilakukan dengan diferensiasi produk yaitu dengan cara

menghasilkan lebih banyak variasi jenis daging rajungan yang menarik dan

berdaya jual tinggi seperti lump flower, daging rajungan yang dibentuk seperti

bunga ini menghasilkan harga jual yang tinggi. Jika perusahaan mampu

menciptakan variasi produk yang mampu menarik perhatian konsumen maka akan

sangat baik untuk perkembangan perusahaan, tentunya harus tetap dibarengi

dengan peningkatan kualitas daging rajungan yang dihasilkan.

7.7. Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan tahap pencocokan untuk menghasilkan

alternatif strategi apa yang cocok dilakukan oleh perusahaan dengan melibatkan

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang sudah ditetapkan sebelumnya

dengan menggunakan Matriks IFE dan Matriks EFE. Strategi yang dihasilkan

merupakan pencocokan atau penggabungan dari kekuatan dengan peluang (S-O),

kelemahan dengan peluang (W-O), kekuatan dengan ancaman (S-T), kelemahan

dengan ancaman (W-T) yang berdasarkan pada strategi utama yang didapat pada

perhitungan matriks IE (Internal-Eksternal). Dimana CV. Mutiara Laut berada

pada posisi pertahanan dan pemelihara, dengan demikian perusahaan dapat

merumuskan strategi berdasarkan posisi perusahaan yang ada pada saat ini yaitu

Page 123: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

107

penetrasi pasar dan pengembangan produk. Diagram Matriks SWOT CV. Mutiara

Laut dapat dilihat pada Gambar 12.

Page 124: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

108

Gambar 12. Analisis Matriks SWOT CV. Mutiara Laut

Internal

Eksternal

Strengths (S)/Kekuatan1. Penggunaan peralatan modern

dalam proses perebusan2. Mutu produk yang dihasilkan

baik3. Hubungan yang baik antara

pemilik dengan konsumenlangganan

4. Pemasaran dilakukan secaralangsung kepada konsumen

5. Komunikasi yang baik antarapemilik dan karyawan

6. Tenaga kerja yang ulet danterampil

7. Memiliki armada dalamdistribusi produk

Weaknesses (W)/Kelemahan1. Pengambilan keputusan

masih didominasi olehpemilik perusahaan

2. Lokasi perusahaan jauh daribahan baku

3. Volume produksi tidakmenentu setiap harinya

4. Keterbatasan modal usaha5. Keuangan ditangani

langsung oleh pemilikperusahaan dan masihdigabung dengan keuanganrumah tangga

6. Belum menggunakan labelkemasan

Opportunities (O)/Peluang1. Dukungan pemerintah untuk

memajukan ekspor komoditasperikanan melalui peningkatankemampuan laboratorium ujimutu

2. Adanya kesempatan bagiUMKM untuk memperolehpendanaan dari perbankan

3. Sektor industi pengolahanmasih memberikan kontribusicukup besar terhadap strukturekonomi Kab. Serang

4. Pertumbuhan ekonomi Kab.Serang semakin baik

5. Perkembangan teknologi yangcepat

6. Mulai terciptanyapengembangan budidayarajungan

Strategi S-O1. Membuka pabrik baru di

daerah Karangantu untukmemudahkan konsumen yangdatang ke daerah sekitar dalampembelian daging rajunganCV. Mutiara Laut(S1,S2,S3,S4,O1,O3,O4,O6)

Strategi W-O1. Mengusahakan kontinyuitas

produksi (W2,W3,O1,O2,O5,O6)

2. Melakukan pelabelankemasan (W6,O1,O5)

3. Memanfaatkan perolehanpendanaan yang ditawarkanperbankan untukmeningkatkan volumeproduksi (W2,W4,O1,O2,O6)

Threats (T)/Ancaman1. Adanya peningkatan standar

kualitas produk terhadap ekspor2. Jumlah perusahaan pengolahan

daging rajungan semakinmeningkat

3. Hambatan masuk perusahaanbaru ke dalam industri rajungankecil

4. Perkembangan produk ikansarden, ikan tuna dan jenis ikanlain yang menjadi produksubtitusi daging rajungan

5. Kekuatan tawar-menawarpemasok tergolong kuat

6. Pembeli memiliki kekuatanuntuk menentukan pilihan diantara perusahaan dagingrajungan yang ada

Strategi S-T1. Meningkatkan kualitas produk

(S1,S2,S3,S5,S6,T1,T2,T3,T4,T6)

2. Mempertahankan danmeningkatkan kerja samadengan pemasok untukmendapatkan jaminan bahanbaku yang berkualitas(S2,S3,T1,T2,T3,T5)

3. Mengembangkan produk barupada pasar konsumen yangsudah ada(S1,S2,S3,S4,T2,T4,T6)

Strategi W-T1. Memperbaiki struktur

organisasi dan manajemendalam mengembangkanperusahaan (W1,W5,T2,T3)

Page 125: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

109

1) Strategi S-O

Strategi yang dapat dilakukan adalah membuka pabrik baru di daerah

Karangantu untuk memudahkan konsumen yang datang ke daerah sekitar

dalam pembelian daging rajungan CV. Mutiara Laut. Daerah karangantu

merupakan daerah yang memiliki laut yang merupakan salah satu sumber

rajungan segar, sehingga banyak pengolah daging rajungan yang berada di

daerah sekitar. Perusahaan pengalengan rajungan pun sering kali mencari

sumber daging rajungan datang ke daerah Karangantu. Oleh karena itu,

membuka pabrik baru di daerah Karangantu merupakan strategi yang tepat

untuk mendapatkan konsumen baru.

2) Strategi W-O

Kontinyuitas produksi sangat penting dalam bisnis ini sehingga mampu

memenuhi permintaan konsumen terutama pelanggan, jika tidak kemungkinan

besar konsumen akan beralih ke perusahaan pesaing, hal ini akan merugikan

CV. Mutiara Laut. Oleh karena itu, pentingnya membina hubungan baik

dengan para pemasok untuk mendapatkan bahan baku sehingga perusahaan

mampu menjaga kontinyuitas produksi. Mengingat bahan baku tergantung

kepada musim dan musim rajungan berbeda-beda di berbagai daerah,

perusahaan sebaiknya dapat menjalin kerja sama dengan pemasok rajungan di

berbagai daerah, baik Banten maupun di luar Banten sehingga pasokan bahan

baku dapat kontiyu.

Strategi kedua adalah melakukan pelabelan kemasan. Label merupakan

identitas produk yang dapat memberikan penjelasan yang baik dan mudah

dipahami mengenai produk dan memudahkan pemasaran produk serta

meningkatkan nilai jual produk. Produk yang memiliki label kemasan akan

lebih mendapatkan perhatian dari konsumen dari pada produk yang tidak

memiliki label kemasan.

Strategi ketiga adalah kesempatan memperoleh pinjaman dari perbankan

sebaiknya dimanfaatkan dengan baik untuk memperoleh tambahan modal

dalam mengembangkan perusahaan terutama untuk meningkatkan jumlah

produksi daging rajungan CV. Mutiara Laut, selain itu untuk memperoleh

tambahan dana dalam pembuatan pabrik baru dan melakukan pelabelan.

Page 126: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

110

Modal terbatas adalah salah satu faktor penghambat dalam mengembangan

usaha.

3) Strategi S-T

Strategi yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kualitas daging rajungan

sehingga kualitas produk terjamin dapat memenuhi standar kualitas

permintaan konsumen. Peningkatan kualitas produk dapat dilakukan dengan

cara peningkatan pengawasan pada proses produksi dan memperhatikan

kualitas bahan baku rajungan segar.

Strategi kedua adalah mempertahankan dan meningkatkan kerja sama dengan

pemasok untuk mendapatkan jaminan ketersediaan bahan baku yang

berkualitas. Dalam kondisi ketersediaan bahan baku di alam yang menipis dan

banyaknya perusahaan pesaing, kerja sama dengan pemasok sangat penting

untuk dipertahankan dan ditingkatkan. Selain itu, kualitas bahan baku

rajungan yang sangat menentukan kualitas daging rajungan yang dihasilkan,

semakin menekankan perlunya kerja sama yang baik dengan pemasok bahan

baku rajungan yang berkualitas baik.

Strategi ketiga adalah mengembangkan produk baru. Pengembangan produk

dapat dilakukan dengan menciptakan variasi produk yang menarik, dan tetap

menjaga kualitasnya, sehingga mampu menarik perhatian konsumen yang ada.

4) Strategi W-T

Stategi yang dapat dilakukan adalah memperbaiki struktur organisasi dan

manajemen dalam mengembangkan perusahaan. Pentingnya spesialisasi

pekerjaan, sehingga pemilik perusahaan tidak memiliki pekerjaan ganda

sebagai pemimpin dan memegang bagian keuangan. Pencatatan pembukuan

mengenai pembelian bahan baku dan keperluan produksi, hasil produksi, dan

keuangan sebaiknya dibuat dengan lebih jelas dan rinci sehingga memudahkan

perusahaan untuk menganalisis perkembangan perusahaan.

7.8. QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)

Setelah diperoleh beberapa alternatif strategi melalui tahap pencocokan,

yaitu dengan menggunakan matriks IE dan matriks SWOT, maka tahap akhir dari

analisis formulasi strategi adalah pemilihan strategi yang terbaik. Adapun alat

Page 127: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

111

analisis yang digunakan pada tahap pengambilan keputusan ini adalah Matriks

Perencanaan Strategi Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matrix-

QSPM). Secara konsep, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai

strategi berdasarkan seberapa jauh faktor strategis internal dan eksternal

dimanfaatkan atau diperbaiki. Nilai AS (Attractiveness Score) menunjukkan daya

tarik masing-masing strategi terhadap faktor kunci internal dan eksternal

perusahaan. Nilai AS diperoleh melalui kuisioner yang ditujukan kepada ketiga

responden yaitu pemilik CV. Mutiara Laut, bagian produksi, dan bagian

pemasaran. Nilai TAS (Total Attractiveness Scores) dari masing-masing

responden diperoleh dari hasil perkalian antara bobot rata-rata dan nilai AS dari

setiap faktor kunci strategis. Kemudian dilanjutkan perhitungan nilai STAS (Sum

Total Attractiveness Scores) dari masing-masing responden dengan cara

menjumlahkan seluruh nilai TAS dari masing-masing faktor internal dan

eksternal. Adapun perhitungan QSPM dari masing-masing responden dapat dilihat

pada Lampiran 6. Selanjutnya, setelah diperoleh nilai STAS dari masing-masing

responden kemudian dilanjutkan perhitungan nilai STAS rata-rata dari seluruh

responden dengan cara membagi hasil penjumlahan STAS dari seluruh responden

dengan jumlah responden. Adapun hasil perhitungan STAS rata-rata untuk

melihat prioritas strategi pada usaha daging rajungan CV. Mutiara Laut dapat

dilihat pada Tabel 28.

Tabel 28. Hasil Analisis QSPM

Nilai TASRespon-

denStrate-gi 1

Strate-gi 2

Strate-gi 3

Strate-gi 4

Strate-gi 5

Strate-gi 6

Strate-gi 7

Strate-gi 8

Responden1

5,351 5,093 4,799 5,917 6,636 5,474 5,769 4,949

Responden2

4,874 4,348 4,350 5,312 5,555 4,980 5,125 4,201

Responden3

4,941 4,893 4,416 5,324 5,886 5,070 5,007 4,333

Total 15,166 14,334 13,565 16,553 18,077 15,524 15,901 13,483Rata-rata 5,055 4,778 4,522 5,518 6,026 5,175 5,300 4,494

Berdasarkan analisis QSPM, diperoleh alternatif strategi dimulai dari nilai

tertinggi adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan kualitas produk (STAS=6,026)

Page 128: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

112

2) Memanfaatkan perolehan pendanaan yang ditawarkan perbankan untuk

meningkatkan volume produksi (STAS=5,518)

3) Mengembangkan produk baru pada pasar konsumen yang sudah ada

(STAS=5,300)

4) Mempertahankan dan meningkatkan kerja sama dengan pemasok untuk

mendapatkan jaminan bahan baku yang berkualitas (STAS=5,175)

5) Membuka pabrik baru di daerah Karangantu untuk memudahkan konsumen

yang datang ke daerah sekitar dalam pembelian daging rajungan CV. Mutiara

Laut (STAS=5,055)

6) Mengusahakan kontinyuitas produksi (STAS=4,778)

7) Melakukan pelabelan kemasan (STAS=4,522)

8) Memperbaiki struktur organisasi dan manajemen dalam mengembangkan

perusahaan (STAS=4,494)

Page 129: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

113

Tabel 29. Implikasi Strategi

Prioritas Strategi Implikasi Strategi

Meningkatkan kualitas produk Peningkatan kualitas produk dilakukan denganmeningkatkan pengawasan terhadap prosesproduksi baik pada tahap perebusan,pengupasan dan sortasi, serta memperlengkapikembali tenaga kerja dengan kostum pabrikseperti pakaian tertutup, sarung tangan, sepatuboat, dan lainya untuk menjaga kebersihan danmenghindari penyebaran kuman dari pekerja,serta memperhatikan kualitas bahan baku.

Memanfaatkan perolehan pendanaan yangditawarkan perbankan untuk meningkatkanvolume produksi

Perusahaan dapat mengambil kesempatan untukmelakukan pinjaman dana dari perbankan untukmenambah modal usaha dalam meningkatkanvolume produksi, pembuatan pabrik baru danpelabelan kemasan.

Mengembangkan produk baru pada pasarkonsumen yang sudah ada

Perusahaan dapat menciptakan produk baruyaitu jenis daging rajungan yang baru, atau punpengolahan daging rajungan dalam bentuk lainseperti menjadi nuget rajungan.

Mempertahankan dan meningkatkan kerja samadengan pemasok untuk mendapatkan jaminanbahan baku yang berkualitas

Perusahaan sebaiknya dapat mempertahankankerjasama dengan pemasok lama dan menjalinkerja sama dengan pemasok lain yang potensialmelalui perjanjian/kontrak untuk mendapatkanjaminan perolehan bahan baku setiap harinyadengan jumlah dan harga beli yang telahditentukan.

Membuka pabrik baru di daerah Karangantuuntuk memudahkan konsumen yang datang kedaerah sekitar dalam pembelian dagingrajungan CV. Mutiara Laut

Karangantu adalah daerah yang dekat dengansumber bahan baku serta terdapat beberapapabrik pengolahan daging rajungan sehinggaramai dikunjungi konsumen. Oleh karena itu,sebaiknya perusahaan dapat membuka pabrikbaru di daerah karangantu untuk meningkatkanpangsa pasar.

Mengusahakan kontinyuitas produksi Perusahaan sebaiknya dapat menjagakontinyuitas produksi sesuai dengankemampuan perusahaan agar jumlah produksiyang dihasilkan setiap hari dapat ditentukan,sehingga dapat di sesuaikan dengan permintaankonsumen yang dapat dipenuhi.

Melakukan pelabelan kemasan Pelabelan kemasan merupakan bagian pentingdari suatu produk, produk sebaiknya memilikilabel yang setidaknya berisi identitas produkseperti nama jenis daging, tanggal produksi,berat daging dan lainnya sehingga dapatmeningkatkan loyalitas konsumen dan nilai jualproduk

Memperbaiki struktur organisasi danmanajemen untuk mengembangkan perusahaan

Perusahaan sebaiknya dapat mengembangkanperusahaan melalui spesialisasi pekerjaan sertapembukuan produksi maupun keuangan dapatlebih jelas dan rapi, sehingga memudahkanuntuk mengetahui perkembangan perusahaan

Page 130: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

114

VIII KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan

1) Faktor-faktor internal yang dihadapi oleh CV. Mutiara Laut terdiri atas

kekuatan dan kelemahan. Kekuatan yang dimiliki CV. Mutiara Laut

diantaranya (1) penggunaan peralatan modern dalam proses perebusan, (2)

mutu produk yang dihasilkan baik, (3) hubungan yang baik antara pemilik

dengan kosumen langganan, (4) pemasaran dilakukan secara langsung

kepada konsumen, (5) komunikasi yang baik antara pemilik dan karyawan,

(6) tenaga kerja yang ulet dan terampil, (7) memiliki armada dalam

distribusi produk. Kelemahan yang dimiliki oleh CV. Mutiara Laut adalah

(1) pengambilan keputusan masih didominasi oleh pemilik perusahaan, (2)

lokasi perusahaan jauh dari bahan baku, (3) volume produksi tidak

menentu setiap harinya, (4) keterbatasan modal usaha, (5) keuangan

ditangani langsung oleh pemilik perusahaan dan masih digabung dengan

keuangan rumah tangga, (6) belum menggunakan label kemasan. Faktor-

faktor lingkungan eksternal yang dihadapi oleh CV. Mutiara Laut terdiri

atas peluang dan ancaman. Peluang yang dihadapi oleh CV. Mutiara Laut

adalah (1) dukungan pemerintah untuk memajukan ekspor komoditas

perikanan melalui peningkatan kemampuan laboratorium uji mutu, (2)

adanya kesempatan bagi UMKM untuk memperoleh pendanaan dari

perbankan, (3) perkembangan teknologi yang cepat, (4) Pertumbuhan

ekonomi Kabupaten Serang semakin baik, (5) Sektor industi pengolahan

masih memberikan kontribusi cukup besar terhadap perekonomian, (6)

Mulai terciptanya pengembangan budidaya rajungan. Ancaman yang

dihadapi CV. Mutiara Laut adalah (1) kekuatan tawar-menawar pemasok

tergolong kuat, (2) adanya tuntutan peningkatan standar kualitas produk

terhadap ekspor, (3) pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan

di antara perusahaan daging rajungan yang ada, (4) perkembangan produk

ikan sarden, ikan tuna dan jenis ikan lain yang menjadi produk subtitusi

daging rajungan, (5) jumlah perusahaan pengolahan daging rajungan

semakin meningkat, (6) hambatan masuk perusahaan baru ke dalam

industri rajungan kecil.

Page 131: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

115

2) Hasil Matriks IE menunjukkan posisi CV. Mutiara Laut berada pada kuadran

V yang memberi rekomendasi untuk jaga dan pertahankan. Strategi yang

paling sesuai dengan CV. Mutiara Laut adalah penetrasi pasar (penetration

market) dan pengembangan produk (product development). Matriks SWOT

menghasilkan tujuh alternatif strategi yaitu membuka pabrik baru di daerah

Karangantu untuk memudahkan konsumen yang datang ke daerah sekitar

dalam pembelian daging rajungan CV. Mutiara Laut, mengusahakan

kontinyuitas produksi, melakukan pelabelan kemasan, memanfaatkan

perolehan pendanaan yang ditawarkan perbankan untuk meningkatkan volume

produksi, meningkatkan kualitas produk, mempertahankan dan meningkatkan

kerja sama dengan pemasok untuk mendapatkan jaminan bahan baku yang

berkualitas, mengembangkan produk baru pada pasar konsumen yang sudah

ada, dan memperbaiki struktur organisasi dan manajemen dalam

mengembangkan perusahaan.

3) Hasil analisis QSPM, diperoleh alternatif strategi dimulai dari prioritas

terpenting berdasarkan nilai tertinggi adalah meningkatkan kualitas produk

(STAS=6,026), memanfaatkan perolehan pendanaan yang ditawarkan

perbankan untuk meningkatkan volume produksi (STAS=5,518),

mengembangkan produk baru pada pasar konsumen yang sudah ada

(STAS=5,300), mempertahankan dan meningkatkan kerja sama dengan

pemasok untuk mendapatkan jaminan bahan baku yang berkualitas

(STAS=5,175), membuka pabrik baru di daerah Karangantu untuk

memudahkan konsumen yang datang ke daerah sekitar dalam pembelian

daging rajungan CV. Mutiara Laut (STAS=5,055), mengusahakan

kontinyuitas produksi (STAS=4,778), melakukan pelabelan kemasan

(STAS=4,522), memperbaiki struktur organisasi dan manajemen dalam

mengembangkan perusahaan (STAS=4,494)

Page 132: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

116

8.2 Saran

1) Bisnis pengolahan daging rajungan merupakan salah satu bisnis perikanan

yang sangat menjanjikan. CV. Mutiara Laut memiliki hasil daging rajungan

dengan kualitas baik, sehingga CV. Mutiara Laut perlu mengembangkan

usahanya dengan meningkatkan modal usaha melalui pinjaman dari

perbankan. Untuk mempermudah perolehan dana dari perbankan, CV. Mutiara

Laut harus memiliki pencatatan perusahaan yang jelas, terutama pencatatan

keuangan perusahaan.

2) CV. Mutiara Laut perlu senantiasa mempertahankan dan meningkatkan

kualitas hasil daging rajungannya dengan cara meningkatkan pengawasan

dalam proses produksi, baik tahap perebusan, pengupasan dan sortasi. Selain

itu, perusahaan lebih memperhatikan kualitas bahan baku yaitu kualitas

rajungan segar tersebut.

3) CV. Mutiara Laut perlu melakukan spesifikasi pekerjaan dalam perusahaan.

Bagian keuangan sebaiknya tidak ditangani langsung oleh pemilik perusahaan,

sehingga pemilik tidak memiliki pekerjaan ganda. Selain itu, dengan adanya

pekerja di bagian keuangan dapat memudahkan untuk memisahkan keuangan

perusahaan dengan keuangan rumah tangga. Bagian keuangan sebaiknya

ditangani oleh orang lain yang berpengalaman dan dapat dipercaya.

4) CV. Mutiara Laut perlu melakukan pengembangan produk baru, dengan cara

menciptakan variasi jenis daging rajungan lain yang memiliki keunikan seperti

jenis lump flower, maupun produk lain seperti nuget rajungan yang

memberikan nilai jual. Hal ini dapat memberikan nilai tambah kepada

perusahaan dan mengurangi tingkat persaingan dengan perusahaan sejenis.

5) Bagi Penelitian selanjutnya, sebaiknya dapat meneliti mengenai pengadaan

input dalam optimalisasi produksi perusahaan pengolah daging rajungan.

Page 133: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

117

DAFTAR PUSTAKA

Ariyanti, D. 2007. Karakteristik Daging Rajungan (Portunus pelagicus) IndustriRumah Tangga, Desa Gegunung Wetan Kabupaten Rembang Jawa Tengah[skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut PertanianBogor.

[BPS] Badan Pusat Statistik. Indikator Pertanian Tahun 2006. Jakarta.

.Badan Pusat Statistik. Departemen Ilmu Kelautan dan Perikanan Tahun2007. Jakarta.

Dahuri, D. 2002. Membangun Kembali Perekonomian Indonesia Melalui SektorPerikanan dan Kelautan. Jakarta: LISPI

David, FR. 2006. Manajemen Strategis. Jakarta: Salemba Empat.

[DKP] Departemen Kelautan dan Perikanan. Dinamika Pengelolaan Sumber DayaKelautan dan Perikanan 2007. Jakarta.

Devananda. 2007. Analisis Strategi Bisnis Pengalengan Rajungan di PT. TongaTiur Putra Plant Pandangan, Kabupaten Rembang, Propinsi Jawa Tengah[skripsi]. Bogor. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelauttan, Institut PertanianBogor.

Hatna, YD. 2007. Analisis strategi bisnis pengalengan rajungan di PT Tonga TiurPutra Plant Pandangan Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah[skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut PertanianBogor.

Hunger JD, Thomas LW. 2007. Manajemen Strategis. Agung J, penerjemah; EdisiKedua. Yogyakarta: Andi. Terjemahan dari: Strategic Management 5th

Edition.

Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat.

Melinda. 2005. Strategi Pengembangan Usaha Ekspor Udang Beku PT MuaraJaya CU IV, Muara Baru, Jakarta [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian,Institut Pertanian Bogor.

Mirzads. 2008. Pengemasan daging rajungan pasteurisasi dalam kaleng [skripsi].Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Poernomo. 2006. Strategi Pengembangan Usaha Ikan Hias Air Tawar di CVColisa Aquaria, Bogor, Jawa Barat [skripsi]. Bogor: Fakutas Pertanian,Institut Pertanian Bogor.

Porter ME. 1991. Strategi Bersaing : Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing.Maulana A, penerjemah; Hutauruk G, editor; Jakarta: Erlangga.Terjemahan dari: Competitive Strategy.

Page 134: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

118

Putra, KL. 2006. Optimalisasi produksi rajungan di miniplant PT Windika UtamaMoro Demak Propinsi Jawa Tengah [skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanandan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Royanti, I. 2006. Analisis pengendalian persediaan bahan baku rajungan di PTMuara Bahari Internasional Cirebon Jawa Barat [skripsi]. Bogor: FakultasPertanian, Institut Pertanian Bogor.

Steiner AG, Miner BJ. 1997. Kebijakan dan Strategi Manajemen. Jakarta:Erlangga.

Tresnaprihandini. 2006. Formulasi Strategi Pengembangan Usaha Kerupuk Udangdan Ikan Pada perusahaan Candramawa di Kabupaten Indramayu [skripsi].Bogor: Fakutas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Umar, H. 2008. Strategic Management in Action. Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama.

Umar H. 1999. Riset Strategi Perusahaan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Yulia. 2006. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Rajungan di PT. MuaraBahari Internasional Kabupaten Cirebon, Jawa Barat [skripsi]. Bogor:Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Page 135: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

119

LAMPIRAN

Page 136: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

120

Lampiran 1. Nilai Preferensi Responden

Hasil Kuesioner PertamaResponden 1

Komponen Lingkungan Internal Nilaia. Penggunaan peralatan modern dalam proses perebusan 5b. Mutu produk yang dihasilkan baik 5c. Hubungan yang baik antara pemilik dengan konsumen langganan 5d. Pemasaran dilakukan secara langsung kepada konsumen 5e. Komunikasi yang baik antara pemilik dengan karyawan 6f. Tenaga kerja yang ulet dan terampil 5g. Memiliki armada dalam pemasaran produk 5h. Pengambilan keputusan masih didominasi oleh pemilik perusahaan 5i. Sistem pembukuan kurang rapi 3j. Volume produksi tidak menentu setiap harinya 6k. Lokasi perusahaan jauh dari bahan baku 5l. Keterbatasan modal usaha 5m. Keuangan perusahaan ditangani langsung oleh pemilik dan masihdigabung dengan keuangan rumah tangga

5

n. Belum menggunakan label kemasan 5o. Promosi belum luas 2

komponen lingkungan eksternal Nilaia. Dukungan pemerintah untuk memajukan ekspor komoditasperikanan melalui peningkatan kemampuan laboratorium uji mutu

5

b.Adanya kesempatan bagi UMKM untuk memperoleh pendanaan dariperbankan

5

c. Dukungan pemerintah untuk mengembangkan industri pengolahan 3d.Pergeseran selera masyarakat negara maju dari “red meat” menjadi“white meat”, setelah merebaknya berbagai penyakit ternak sepertipenyakit mulut dan kuku serta penyakit flu burung.

3

e. Perkembangan teknologi yang cepat 5f. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serang semakin baik 5g. Sektor industri pengolahan masih memberikan kontribusi cukupbesar terhadap struktur ekonomi Kab. Serang

5

h. Mulai terciptanya pengembangan budidaya rajungan 5i. Kekuatan tawar-menawar pemasok tergolong kuat 5j. Adanya tuntutan peningkatan standar kualitas produk terhadapekspor

6

k. Pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan di antaraperusahaan daging rajungan yang ada

6

l. Jumlah perusahaan pengolahan daging rajungan semakin meningkat 6m. Hambatan Masuk perusahaan baru ke dalam industri rajungan kecil 5n. Perkembangan produk ikan sarden, ikan tuna dan jenis ikan lainyang menjadi produk subtitusi daging rajungan

5

Page 137: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

121

Responden 2Komponen Lingkungan Internal Nilai

a. Penggunaan peralatan modern dalam proses perebusan 5b. Mutu produk yang dihasilkan baik 6c. Hubungan yang baik antara pemilik dengan konsumen langganan 5d. Pemasaran dilakukan secara langsung kepada konsumen 5e. Komunikasi yang baik antara pemilik dengan karyawan 5f. Tenaga kerja yang ulet dan terampil 5g. Memiliki armada dalam pemasaran produk 5h. Pengambilan keputusan masih didominasi oleh pemilik perusahaan 6i. Sistem pembukuan kurang rapi 1j. Volume produksi tidak menentu setiap harinya 6k. Lokasi perusahaan jauh dari bahan baku 6l. Keterbatasan modal usaha 6m. Keuangan perusahaan ditangani langsung oleh pemilik dandigabung dengan keuangan rumah tangga

6

n. Belum menggunakan label kemasan 1o. Promosi belum luas 1

komponen lingkungan eksternal Nilaia. Dukungan pemerintah untuk memajukan ekspor komoditasperikanan melalui peningkatan kemampuan laboratorium uji mutu

5

b.Adanya kesempatan bagi UMKM untuk memperoleh pendanaan dariperbankan

5

c. Dukungan pemerintah untuk mengembangkan industri pengolahan 2d.Pergeseran selera masyarakat negara maju dari “red meat” menjadi“white meat”, setelah merebaknya berbagai penyakit ternak sepertipenyakit mulut dan kuku serta penyakit flu burung.

1

e. Perkembangan teknologi yang cepat 5f. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serang semakin baik 5g. Sektor industi pengolahan masih memberikan kontribusi cukupbesar terhadap perekonomian

5

h. Mulai terciptanya pengembangan budidaya rajungan 5i. Kekuatan tawar-menawar pemasok tergolong kuat 5j. Adanya tuntutan peningkatan standar kualitas produk terhadapekspor

1

k. Pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan di antaraperusahaan daging rajungan yang ada

5

l. Jumlah perusahaan pengolahan daging rajungan semakin meningkat 5m. Hambatan Masuk perusahaan baru ke dalam industri rajungan kecil 5n. Perkembangan produk ikan sarden, ikan tuna dan jenis ikan lainyang menjadi produk subtitusi daging rajungan

5

Page 138: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

122

Responden 3Komponen Lingkungan Internal Nilai

a. Penggunaan peralatan modern dalam proses perebusan 5b. Mutu produk yang dihasilkan baik 5c. Hubungan yang baik antara pemilik dengan konsumen langganan 5d. Pemasaran dilakukan secara langsung kepada konsumen 5e. Komunikasi yang baik antara pemilik dengan karyawan 5f. Tenaga kerja yang ulet dan terampil 5g. Memiliki armada dalam pemasaran produk 5h. Pengambilan keputusan masih didominasi oleh pemilik perusahaan 5i. Sistem pembukuan kurang rapi 5j. Volume produksi tidak menentu setiap harinya 5k. Lokasi perusahaan jauh dari bahan baku 5l. Keterbatasan modal usaha 5m. Keuangan perusahaan ditangani langsung oleh pemilik dandigabung dengan keuangan rumah tangga

5

n. Belum menggunakan label kemasan 5o. Promosi belum luas 3

komponen lingkungan eksternal Nilaia. Dukungan pemerintah untuk memajukan ekspor komoditasperikanan melalui peningkatan kemampuan laboratorium uji mutu

5

b.Adanya kesempatan bagi UMKM untuk memperoleh pendanaan dariperbankan

5

c. Dukungan pemerintah untuk mengembangkan industri pengolahan 1d.Pergeseran selera masyarakat negara maju dari “red meat” menjadi“white meat”, setelah merebaknya berbagai penyakit ternak sepertipenyakit mulut dan kuku serta penyakit flu burung.

3

e. Perkembangan teknologi yang cepat 5f. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serang semakin baik 6g. Sektor industi pengolahan masih memberikan kontribusi cukupbesar terhadap perekonomian

5

h. Mulai terciptanya pengembangan budidaya rajungan 5i. Kekuatan tawar-menawar pemasok tergolong kuat 5j. Adanya tuntutan peningkatan standar kualitas produk terhadapekspor

5

k. Pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan di antaraperusahaan daging rajungan yang ada

5

l. Jumlah perusahaan pengolahan daging rajungan semakin meningkat 5m. Hambatan Masuk perusahaan baru ke dalam industri rajungan kecil 5n. Perkembangan produk ikan sarden, ikan tuna dan jenis ikan lainyang menjadi produk subtitusi daging rajungan

5

Page 139: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

123

Hasil Kuesioner Kedua

Responden 1Komponen Lingkungan Internal Nilai

a. Penggunaan peralatan modern dalam proses perebusan 5b.Mutu produk yang dihasilkan baik 5c. Hubungan yang baik antara pemilik dengan konsumen langganan 5d. Pemasaran dilakukan secara langsung kepada konsumen 5e. Komunikasi yang baik antara pemilik dengan karyawan 6f. Tenaga kerja yang ulet dan terampil 5g. Memiliki armada dalam pemasaran produk 5h. Pengambilan keputusan masih didominasi oleh pemilik perusahaan 5i. Sistem pembukuan kurang rapi 2j. Volume produksi tidak menentu setiap harinya 6k. Lokasi perusahaan jauh dari bahan baku 5l. Keterbatasan modal usaha 5m. Keuangan perusahaan ditangani langsung oleh pemilik dandigabung dengan keuangan rumah tangga

5

n. Belum menggunakan label kemasan 5o. Promosi belum luas 2

komponen lingkungan eksternal Nilaia. Dukungan pemerintah untuk memajukan ekspor komoditasperikanan melalui peningkatan kemampuan laboratorium uji mutu

5

b.Adanya kesempatan bagi UMKM untuk memperoleh pendanaandari perbankan

5

c. Dukungan pemerintah untuk mengembangkan industri pengolahan 3d.Pergeseran selera masyarakat negara maju dari “red meat” menjadi“white meat”, setelah merebaknya berbagai penyakit ternak sepertipenyakit mulut dan kuku serta penyakit flu burung.

3

e. Perkembangan teknologi yang cepat 5f. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serang semakin baik 5g. Sektor industi pengolahan masih memberikan kontribusi cukupbesar terhadap perekonomian

5

h. Mulai terciptanya pengembangan budidaya rajungan 5i. Kekuatan tawar-menawar pemasok tergolong kuat 5j. Adanya tuntutan peningkatan standar kualitas produk terhadapekspor

6

k. Pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan di antaraperusahaan daging rajungan yang ada

6

l. Jumlah perusahaan pengolahan daging rajungan semakin meningkat 6m. Hambatan Masuk perusahaan baru ke dalam industri rajungan kecil 5n. Perkembangan produk ikan sarden, ikan tuna dan jenis ikan lainyang menjadi produk subtitusi daging rajungan

5

Page 140: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

124

Responden 2Komponen Lingkungan Internal Nilai

a. Penggunaan peralatan modern dalam proses perebusan 5b. Mutu produk yang dihasilkan baik 6c. Hubungan yang baik antara pemilik dengan konsumen langganan 5d. Pemasaran dilakukan secara langsung kepada konsumen 5e. Komunikasi yang baik antara pemilik dengan karyawan 5f. Tenaga kerja yang ulet dan terampil 5g. Memiliki armada dalam pemasaran produk 5g. Pengambilan keputusan masih didominasi oleh pemilik perusahaan 6h. Sistem pembukuan kurang rapi 1i. Volume produksi tidak menentu setiap harinya 6j. Lokasi perusahaan jauh dari bahan baku 6k. Keterbatasan modal usaha 6l. Keuangan perusahaan ditangani langsung oleh pemilik dan digabungdengan keuangan rumah tangga

6m. Belum menggunakan label kemasan 5n. Promosi belum luas 1

komponen lingkungan eksternal Nilaia. Dukungan pemerintah untuk memajukan ekspor komoditasperikanan melalui peningkatan kemampuan laboratorium uji mutu

5

b.Adanya kesempatan bagi UMKM untuk memperoleh pendanaan dariperbankan

5

c. Dukungan pemerintah untuk mengembangkan industri pengolahan 2d.Pergeseran selera masyarakat negara maju dari “red meat” menjadi“white meat”, setelah merebaknya berbagai penyakit ternak sepertipenyakit mulut dan kuku serta penyakit flu burung.

1

e. Perkembangan teknologi yang cepat 5f. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serang semakin baik 5g. Sektor industi pengolahan masih memberikan kontribusi cukupbesar terhadap perekonomian

5

h. Mulai terciptanya pengembangan budidaya rajungan 5i. Kekuatan tawar-menawar pemasok tergolong kuat 5j. Adanya tuntutan peningkatan standar kualitas produk terhadapekspor

6

k. Pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan di antaraperusahaan daging rajungan yang ada

5

l. Jumlah perusahaan pengolahan daging rajungan semakin meningkat 5m. Hambatan Masuk perusahaan baru ke dalam industri rajungan kecil 5n. Perkembangan produk ikan sarden, ikan tuna dan jenis ikan lainyang menjadi produk subtitusi daging rajungan

5

Page 141: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

125

Responden 3Komponen Lingkungan Internal Nilai

a. Penggunaan peralatan modern dalam proses perebusan 5b. Mutu produk yang dihasilkan baik 5c. Hubungan yang baik antara pemilik dengan konsumen langganan 5d. Pemasaran dilakukan secara langsung kepada konsumen 5e. Komunikasi yang baik antara pemilik dengan karyawan 5f. Tenaga kerja yang ulet dan terampil 5g. Memiliki armada dalam pemasaran produk 5h. Pengambilan keputusan masih didominasi oleh pemilik perusahaan 5i. Sistem pembukuan kurang rapi 2j. Volume produksi tidak menentu setiap harinya 5k. Lokasi perusahaan jauh dari bahan baku 5l. Keterbatasan modal usaha 5m. Keuangan perusahaan ditangani langsung oleh pemilik dandigabung dengan keuangan rumah tangga

5

n. Belum menggunakan label kemasan 5o. Promosi belum luas 4

komponen lingkungan eksternal Nilaia. Dukungan pemerintah untuk memajukan ekspor komoditasperikanan melalui peningkatan kemampuan laboratorium uji mutu

5

b.Adanya kesempatan bagi UMKM untuk memperoleh pendanaan dariperbankan

5

c. Dukungan pemerintah untuk mengembangkan industri pengolahan 1d.Pergeseran selera masyarakat negara maju dari “red meat” menjadi“white meat”, setelah merebaknya berbagai penyakit ternak sepertipenyakit mulut dan kuku serta penyakit flu burung.

3

e. Perkembangan teknologi yang cepat 5f. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serang semakin baik 6g. Sektor industi pengolahan masih memberikan kontribusi cukupbesar terhadap perekonomian

5

h. Mulai terciptanya pengembangan budidaya rajungan 5i. Kekuatan tawar-menawar pemasok tergolong kuat 5j. Adanya tuntutan peningkatan standar kualitas produk terhadapekspor

5

k. Pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan di antaraperusahaan daging rajungan yang ada

5

l. Jumlah perusahaan pengolahan daging rajungan semakin meningkat 5m. Hambatan Masuk perusahaan baru ke dalam industri rajungan kecil 5n. Perkembangan produk ikan sarden, ikan tuna dan jenis ikan lainyang menjadi produk subtitusi daging rajungan

5

Page 142: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

126

Lampiran 2. Penelitian Bobot Faktor Strategis Internal Perusahaan

Komponen Faktor Strategi InternalA. Penggunaan peralatan modern dalam proses perebusanB. Mutu produk yang dihasilkan baikC. Hubungan yang baik antara pemilik dengan konsumen langgananD. Pemasaran dilakukan secara langsung kepada konsumenE. Komunikasi yang baik antara pemilik dan karyawanF. Tenaga kerja yang ulet dan terampilG. Memiliki armada dalam distribusi produkH. Pengambilan keputusan masih didominasi oleh pemilik perusahaanI. Lokasi perusahaan jauh dari bahan bakuJ. Volume produksi tidak menentu setiap harinyaK. Keterbatasan modal usahaL. Keuangan ditangani langsung oleh pemilik perusahaan dan digabung dengan

keuangan rumah tanggaM. Belum menggunakan label kemasan

Responden 1FaktorStrategiInterna

l A B C D E F G H I J K L MTotal Bobo

tA 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 14 0,045B 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 31 0,099C 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 34 0,109D 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 15 0,048E 3 2 1 3 1 3 1 3 3 3 3 3 29 0,093F 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 0,109G

2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 14 0,045H 3 2 1 3 3 1 3 1 1 1 1 1 21 0,067I 3 1 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 28 0,090J 3 1 1 3 1 1 3 3 1 1 1 1 20 0,064K 3 1 1 3 1 1 3 3 1 3 1 1 22 0,071L 3 1 1 3 1 1 3 3 1 3 3 3 26 0,083M 3 1 1 3 1 1 3 3 1 3 3 1 24 0,077

Total 312 1,000

Page 143: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

127

Responden 2FaktorStrategiInterna

l A B C D E F G H I J K L MTota

lBobo

tA 2 1 3 2 1 2 2 2 1 1 1 2 20 0,065B 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 30 0,097C 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 29 0,094D 1 1 2 2 1 3 1 1 2 1 1 1 17 0,055E 2 1 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 28 0,090F 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 32 0,103

G 21

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 0,042H 2 1 1 3 1 1 3 2 1 2 1 2 20 0,065I 2 2 1 3 2 1 3 2 2 1 2 3 24 0,077J 3 1 2 2 2 1 3 1 2 1 2 2 22 0,071K 3 1 2 3 1 1 3 2 3 3 1 1 24 0,077L 3 2 1 3 1 2 3 3 2 2 3 3 28 0,090M 2 2 2 3 1 1 3 2 1 2 3 1 23 0,074

Total 310 1,000

Responden 3FaktorStrategiInterna

l A B C D E F G H I J K L MTota

lBobot

A 1 1 3 1 1 2 1 2 2 1 1 2 18 0,058B 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 30 0,096C 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 28 0,090D 1 1 1 1 1 3 2 2 1 1 1 1 16 0,051E 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 32 0,102F 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 31 0,099

G 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 14 0,045H 3 1 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 23 0,074I 2 1 1 2 1 1 3 3 2 1 3 3 23 0,074J 2 1 2 3 1 1 3 3 2 1 1 1 21 0,067K 3 2 2 3 1 1 3 2 3 3 1 1 25 0,080L 3 2 2 3 1 2 3 2 1 3 3 3 28 0,090M 2 2 2 3 1 1 2 2 1 3 3 1 23 0,074

Total 312 1,000

Page 144: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

128

Lampiran 3. Penelitian Bobot Faktor Strategis Eksternal perusahaan

Komponen Faktor EksternalA. Dukungan pemerintah untuk memajukan ekspor komoditas perikanan melalui

peningkatan kemampuan laboratorium uji mutu

B. Adanya kesempatan bagi UMKM untuk memperoleh pendanaan dariperbankan

C. Perkembangan teknologi yang cepatD. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serang semakin baikE. Sektor industi pengolahan masih memberikan kontribusi cukup besar terhadap

struktur ekonomi Kab. Serang

F. Mulai terciptanya pengembangan budidaya rajunganG. Kekuatan tawar-menawar pemasok tergolong kuatH. Adanya tuntutan peningkatan standar kualitas produk terhadap eksporI. Pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan di antara perusahaan

daging rajungan yang adaJ. Jumlah perusahaan pengolahan daging rajungan semakin meningkatK. Hambatan masuk perusahaan baru ke dalam industri rajungan kecilL. Perkembangan produk ikan sarden, ikan tuna dan jenis ikan lain yang menjadi

produk subtitusi daging rajungan

Responden 1FaktorStrategi

eksternal

A B C D E F G H I J K L Total Bobot

A 3 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 13 0,050B 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 15 0,058C 2 1 3 2 2 1 2 2 1 1 3 20 0,077D 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 3 16 0,061E 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 18 0,069F 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 26 0,100G 3 3 3 3 2 1 2 2 2 2 3 26 0,100H 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 27 0,104I 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 27 0,104J 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 28 0,108K 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 28 0,108L 3 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 16 0,061

Total 260 1,000

Page 145: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

129

Responden 2FaktorStrategi

eksternal

A B C D E F G H I J K L Total Bobot

A 3 3 2 2 2 1 1 1 1 1 2 17 0,065B 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 15 0,057C 1 2 3 3 2 1 2 2 2 2 3 23 0,088D 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 3 17 0,065E 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 15 0,057F 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 24 0,092G 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 28 0,107H 3 3 2 3 3 2 2 1 2 2 3 26 0,099I 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 28 0,107J 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 27 0,103K 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 27 0,103L 2 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 15 0,057

Total 262 1,000

Responden 3FaktorStrategi

eksternal

A B C D E F G H I J K L Total Bobot

A 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 16 0,061B 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 15 0,057C 2 2 3 2 2 1 2 1 1 1 3 20 0,076D 2 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 15 0,057E 2 2 2 1 3 1 1 1 1 1 3 18 0,068F 2 3 2 3 1 3 3 2 2 2 3 26 0,098G 3 3 3 3 3 1 3 2 2 2 3 28 0,106H 3 3 2 3 3 1 1 3 2 2 3 26 0,098I 3 3 3 3 3 2 2 1 2 2 3 27 0,102J 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 29 0,110K 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 3 27 0,102L 3 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 17 0,065

Total 264 1,000

Page 146: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

130

Lampiran 4. Peringkat Faktor Strategis Internal perusahaan

Faktor-faktor internalRespon-

den 1

Respon-den

2

Respn-den

3Kekuatan

A. Penggunaan peralatan modern dalam prosesperebusan

3 3 3

B. Mutu produk yang dihasilkan baik 4 3 4

C. Hubungan yang baik antara pemilik dengankonsumen langganan

4 3 3

D. Pemasaran dilakukan secara langsung kepadaKonsumen

3 3 4

E. Komunikasi yang baik antara pemilik danKaryawan

3 3 4

F. Tenaga kerja yang ulet dan terampil 3 4 4

G. Memiliki armada dalam distribusi produk 3 3 3

KelemahanH. Pengambilan keputusan masih didominasi oleh

pemilik perusahaan2 1 2

I. Lokasi perusahaan jauh dari bahan baku 1 1 2

J. Volume produksi tidak menentu setiap harinya 2 1 1

K. Keterbatasan modal usaha 1 2 1

L. Keuangan perusahaan ditangani langsung olehpemilik dan digabung dengan keuangan rumahtangga

2 2 2

M. Belum menggunakan label kemasan 2 2 2

Page 147: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

131

Lampiran 5. Peringkat Faktor Strategis Eksternal perusahaan

Faktor-faktor eksternal Respon-den 1

Respon-den 2

Respon-den 3

PeluangA. Dukungan pemerintah untuk memajukan eksporperikanan melalui peningkatan kemampuanlaboratorium uji mutu

3 2 3

B. Adanya kesempatan bagi UMKM untukmemperoleh pendanaan dari perbankan

2 2 1

C. Perkembangan teknologi yang cepat 3 3 2D. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serangsemakin baik

3 3 3E. Sektor industi pengolahan masih memberikankontribusi cukup besar terhadap struktur ekonomiKab. Serang

3 2 2

F. Mulai terciptanya pengembangan budidayarajungan

3 4 3

AncamanG. Kekuatan tawar-menawar pemasok tergolongkuat

3 4 3

H. Adanya tuntutan peningkatan standar kualitasproduk terhadap ekspor

4 3 3

I. Pembeli memiliki kekuatan untuk menentukanpilihan di antara perusahaan daging rajungan yangada

3 4 3

J. Jumlah perusahaan pengolahan daging rajungansemakin meningkat

4 4 3

K. Hambatan masuk perusahaan baru ke dalamindustri rajungan kecil

4 3 3

L. Perkembangan produk ikan sarden, ikan tuna danjenis ikan lain yang menjadi produk subtitusi dagingrajungan

1 2 1

Page 148: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

132

Lampiran 6. QSPM

Responden 1Alternatif StrategiStrategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5 Strategi 6 Strategi 7 Strategi 8Faktor Kunci Bobotas TAS as TAS as TAS as TAS as TAS as TAS as TAS as TAS

Peluang1. Dukungan pemerintah untuk memajukan ekspor komoditas perikanan

melalui peningkatan kemampuan laboratorium uji mutu0,059 3 0,177 4 0,236 3 0,177 4 0,236 4 0,236 2 0,118 4 0,236 2 0,118

2. Adanya kesempatan bagi UMKM untuk memperoleh pendanaan dariperbankan

0,057 3 0,171 3 0,171 3 0,171 4 0,228 3 0,171 2 0,114 3 0,171 2 0,114

3. Perkembangan teknologi yang cepat 0,080 3 0,240 2 0,160 4 0,320 2 0,160 4 0,320 2 0,160 4 0,320 3 0,2404. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serang semakin baik 0,061 4 0,244 2 0,122 4 0,244 4 0,244 3 0,183 1 0,061 3 0,183 3 0,183

5. Sektor industri pengolahan masih memberikan kotribusi cukup besarterhadap struktur ekonomi Kab. Serang

0,065 3 0,195 2 0,130 3 0,195 3 0,195 3 0,195 1 0,065 3 0,195 3 0,195

6. Mulai terciptanya pengembangan budidaya rajungan 0,097 3 0,291 4 0,388 2 0,194 4 0,388 4 0,388 3 0,291 3 0,291 1 0,097Ancaman1. Kekuatan tawar-menawar pemasok tergolong kuat 0,104 3 0,312 1 0,104 1 0,104 2 0,208 2 0,208 4 0,416 2 0,208 2 0,2082. Adanya tuntutan peningkatan standar kualitas produk terhadap ekspor 0,100 1 0,100 1 0,100 3 0,300 2 0,200 4 0,400 3 0,300 3 0,300 2 0,2003. Pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan di antara

perusahaan daging rajungan yang ada0,104 4 0,416 2 0,208 4 0,416 3 0,312 4 0,416 4 0,416 4 0,416 3 0,312

4. Jumlah perusahaan pengolahan daging rajungan semakin meningkat 0,107 4 0,428 3 0,321 4 0,428 4 0,428 4 0,428 4 0,428 4 0,428 3 0,3215. Hambatan masuk perusahaan baru ke dalam industri rajungan kecil 0,104 4 0,416 3 0,312 4 0,416 4 0,312 4 0,416 3 0,321 4 0,416 3 0,3126. Perkembangan produk ikan sarden, ikan tuna dan jenis ikan lain yangmenjadi produk subtitusi daging rajungan

0,061 1 0,061 3 0,183 2 0,122 3 0,183 4 0,244 3 0,183 4 0,244 1 0,061

Kekuatan1. Penggunaan peralatan modern dalam proses perebusan 0,056 2 0,112 4 0,224 1 0,056 3 0,168 4 0,224 1 0,056 4 0,224 1 0,0562. Mutu produk yang dihasilkan baik 0,097 4 0,388 4 0,388 4 0,388 4 0,388 4 0,388 4 0,388 4 0,388 3 0,2913. Hubungan yang baik antara pemilik dengan konsumen langganan 0,098 3 0,294 4 0,392 3 0,294 4 0,392 4 0,392 4 0,392 4 0,392 3 0,2944. Pemasaran dilakukan secara langsung kepada konsumen 0,051 3 0,153 2 0,102 1 0,051 3 0,153 4 0,204 4 0,204 2 0,102 3 0,1535. Komunikasi yang baik antara pemilik dan karyawan 0,095 2 0,190 3 0,285 1 0,095 3 0,285 4 0,380 2 0,190 2 0,190 3 0,2856. Tenaga kerja yang ulet dan terampil 0,104 4 0,416 4 0,416 1 0,104 4 0,416 4 0,416 3 0,312 4 0,416 3 0,3127. Memiliki armada dalam distribusi produk 0,044 3 0,132 1 0,044 1 0,044 1 0,044 3 0,132 2 0,088 1 0,044 1 0,044Kelemahan1. Pengambilan keputusan masih didominasi oleh pemilik perusahaan 0,069 1 0,069 1 0,069 1 0,069 1 0,069 1 0,069 1 0,069 1 0,069 4 0,2762. Lokasi perusahaan jauh dari bahan baku 0,080 3 0,240 1 0,080 1 0,080 3 0,240 2 0,160 4 0,320 1 0,080 1 0,0803. Volume produksi tidak menentu setiap harinya 0,067 1 0,067 4 0,268 1 0,067 3 0,201 3 0,201 4 0,268 1 0,067 1 0,0674. Keterbatasan modal usaha 0,076 1 0,076 2 0,152 1 0,076 4 0,304 2 0,152 1 0,076 1 0,076 3 0,2285. Keuangan ditangani langsung oleh pemilik perusahaan dan digabung

dengan keuangan rumah tangga0,088 1 0,088 1 0,088 1 0,088 1 0,088 1 0,088 1 0,088 1 0,088 4 0,352

6. Belum menggunakan label kemasan 0,075 1 0,075 2 0,150 4 0,300 1 0,075 3 0,225 2 0,150 3 0,225 2 0,150Total 5,351 5,093 4,799 5,917 6,636 5,474 5,769 4,949

Page 149: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

133

Responden 2Alternatif StrategiStrategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5 Strategi 6 Strategi 7 Strategi 8Faktor Kunci Bobotas TAS as TAS as TAS as TAS as TAS as TAS as TAS as TAS

Peluang1. Dukungan pemerintah untuk memajukan ekspor komoditas perikanan

melalui peningkatan kemampuan laboratorium uji mutu0,059 2 0,118 3 0,177 3 0,177 3 0,177 3 0,177 2 0,118 4 0,236 2 0,118

2. Adanya kesempatan bagi UMKM untuk memperoleh pendanaan dariperbankan

0,057 2 0,114 3 0,171 2 0,114 3 0,171 2 0,114 1 0,057 3 0,171 1 0,057

3. Perkembangan teknologi yang cepat 0,080 3 0,240 3 0,240 3 0,240 3 0,240 3 0,240 3 0,240 4 0,360 2 0,1604. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serang semakin baik 0,061 3 0,183 1 0,061 3 0,183 3 0,183 3 0,183 2 0,122 3 0,183 2 0,1225. Sektor industri pengolahan masih memberikan kotribusi cukup besar

terhadap struktur ekonomi Kab. Serang0,065 2 0,130 1 0,065 3 0,195 3 0,195 3 0,195 2 0,130 3 0,195 2 0,130

6. Mulai terciptanya pengembangan budidaya rajungan 0,097 3 0,291 3 0,291 1 0,097 4 0,388 3 0,291 3 0,291 3 0,291 1 0,097Ancaman1. Kekuatan tawar-menawar pemasok tergolong kuat 0,104 3 0,312 1 0,104 1 0,104 2 0,208 2 0,208 4 0,416 2 0,208 2 0,2082. Adanya tuntutan peningkatan standar kualitas produk terhadap ekspor 0,100 2 0,200 1 0,100 3 0,300 2 0,200 4 0,400 2 0,200 2 0,200 2 0,2003. Pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan di antara

perusahaan daging rajungan yang ada0,104 3 0,312 3 0,312 3 0,312 3 0,312 4 0,416 3 0,312 3 0,312 2 0,208

4. Jumlah perusahaan pengolahan daging rajungan semakin meningkat 0,107 3 0,321 2 0,214 3 0,321 3 0,321 4 0,428 3 0,321 3 0,321 3 0,3215. Hambatan masuk perusahaan baru ke dalam industri rajungan kecil 0,104 3 0,312 2 0,208 3 0,312 3 0,312 3 0,312 3 0,312 3 0,312 3 0,3126. Perkembangan produk ikan sarden, ikan tuna dan jenis ikan lain yangmenjadi produk subtitusi daging rajungan

0,061 2 0,122 2 0,122 3 0,183 3 0,183 3 0,183 3 0,183 3 0,183 1 0,061

Kekuatan1. Penggunaan peralatan modern dalam proses perebusan 0,056 2 0,112 4 0,224 2 0,112 3 0,168 2 0,112 1 0,056 3 0,168 1 0,0562. Mutu produk yang dihasilkan baik 0,097 4 0,388 4 0,388 4 0,388 3 0,291 4 0,388 3 0,291 4 0,388 2 0,1943. Hubungan yang baik antara pemilik dengan konsumen langganan 0,098 3 0,294 3 0,294 3 0,294 3 0,294 4 0,392 3 0,294 2 0,196 3 0,2944. Pemasaran dilakukan secara langsung kepada konsumen 0,051 3 0,153 1 0,051 1 0,051 1 0,051 3 0,153 2 0,102 2 0,102 2 0,1025. Komunikasi yang baik antara pemilik dan karyawan 0,095 2 0,190 2 0,190 1 0,095 3 0,285 3 0,285 2 0,190 2 0,190 3 0,2856. Tenaga kerja yang ulet dan terampil 0,104 3 0,312 3 0,312 1 0,104 3 0,312 4 0,416 3 0,312 3 0,312 3 0,3127. Memiliki armada dalam distribusi produk 0,044 2 0,088 2 0,088 2 0,088 1 0,044 3 0,132 2 0,088 1 0,044 1 0,044Kelemahan1. Pengambilan keputusan masih didominasi oleh pemilik perusahaan 0,069 1 0,069 1 0,069 1 0,069 1 0,069 1 0,069 1 0,069 1 0,069 3 0,2072. Lokasi perusahaan jauh dari bahan baku 0,080 3 0,240 2 0,160 1 0,080 3 0,240 1 0,080 4 0,360 2 0,160 1 0,0803. Volume produksi tidak menentu setiap harinya 0,067 2 0,134 4 0,268 1 0,067 3 0,201 1 0,067 3 0,201 2 0,134 1 0,0674. Keterbatasan modal usaha 0,076 1 0,076 1 0,076 1 0,076 4 0,304 1 0,076 2 0,152 2 0,152 2 0,1525. Keuangan ditangani langsung oleh pemilik perusahaan dan digabung

dengan keuangan rumah tangga0,088 1 0,088 1 0,088 1 0,088 1 0,088 1 0,088 1 0,088 1 0,088 3 0,264

6. Belum menggunakan label kemasan 0,075 1 0,075 1 0,075 4 0,300 1 0,075 2 0,150 1 0,075 2 0,150 2 0,150Total 4,874 4,348 4,350 5,312 5,555 4,980 5,125 4,201

Page 150: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DAGING RAJUNGAN … · Pengembangan Usaha Daging Rajungan CV. Mutiara Laut” adalah karya sendiri ... Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji utama

134

Responden 3Alternatif StrategiStrategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5 Strategi 6 Strategi 7 Strategi 8Faktor Kunci Bobotas TAS as TAS as TAS as TAS as TAS as TAS as TAS as TAS

Peluang1. Dukungan pemerintah untuk memajukan ekspor komoditas perikanan

melalui peningkatan kemampuan laboratorium uji mutu0,059 3 0,177 3 0,177 3 0,177 3 0,177 4 0,236 2 0,118 3 0,177 2 0,118

2. Adanya kesempatan bagi UMKM untuk memperoleh pendanaan dariperbankan

0,057 2 0,114 3 0,171 2 0,114 4 0,228 2 0,114 2 0,114 3 0,171 2 0,114

3. Perkembangan teknologi yang cepat 0,080 2 0,160 3 0,240 4 0,360 1 0,080 4 0,360 2 0,160 3 0,240 2 0,1604. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serang semakin baik 0,061 2 0,122 2 0,122 3 0,183 3 0,183 3 0,183 3 0,183 3 0,183 1 0,0615. Sektor industri pengolahan masih memberikan kotribusi cukup besar

terhadap struktur ekonomi Kab. Serang0,065 2 0,130 2 0,130 3 0,195 2 0,130 3 0,195 2 0,130 3 0,195 2 0,130

6. Mulai terciptanya pengembangan budidaya rajungan 0,097 3 0,291 3 0,291 1 0,097 4 0,388 2 0,194 3 0,291 3 0,291 1 0,097Ancaman1. Kekuatan tawar-menawar pemasok tergolong kuat 0,104 3 0,312 1 0,104 1 0,104 3 0,312 2 0,208 3 0,312 2 0,208 2 0,2082. Adanya tuntutan peningkatan standar kualitas produk terhadap ekspor 0,100 1 0,200 1 0,200 3 0,300 2 0,200 4 0,400 3 0,300 3 0,300 2 0,2003. Pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan di antara

perusahaan daging rajungan yang ada0,104 4 0,416 3 0,312 3 0,312 3 0,312 4 0,416 2 0,208 4 0,416 3 0,312

4. Jumlah perusahaan pengolahan daging rajungan semakin meningkat 0,107 4 0,428 3 0,321 4 0,428 3 0,321 4 0,428 3 0,321 4 0,428 4 0,4285. Hambatan masuk perusahaan baru ke dalam industri rajungan kecil 0,104 3 0,312 3 0,312 3 0,312 2 0,208 4 0,416 3 0,312 4 0,416 3 0,3126. Perkembangan produk ikan sarden, ikan tuna dan jenis ikan lain yangmenjadi produk subtitusi daging rajungan

0,061 1 0,061 3 0,183 2 0,122 2 0,122 3 0,183 2 0,122 3 0,183 1 0,061

Kekuatan1. Penggunaan peralatan modern dalam proses perebusan 0,056 2 0,112 3 0,168 1 0,056 4 0,224 3 0,168 1 0,056 2 0,112 1 0,0562. Mutu produk yang dihasilkan baik 0,097 3 0,291 3 0,291 4 0,388 4 0,388 4 0,388 4 0,388 4 0,388 2 0,1943. Hubungan yang baik antara pemilik dengan konsumen langganan 0,098 3 0,294 4 0,392 3 0,294 3 0,294 4 0,392 4 0,392 2 0,196 3 0,2944. Pemasaran dilakukan secara langsung kepada konsumen 0,051 3 0,153 2 0,102 1 0,051 2 0,102 4 0,204 2 0,102 2 0,102 2 0,1025. Komunikasi yang baik antara pemilik dan karyawan 0,095 3 0,285 3 0,285 1 0,095 3 0,285 3 0,285 2 0,190 2 0,190 3 0,2856. Tenaga kerja yang ulet dan terampil 0,104 4 0,416 3 0,312 1 0,104 4 0,416 4 0,416 3 0,312 3 0,312 3 0,3127. Memiliki armada dalam distribusi produk 0,044 3 0,132 1 0,044 1 0,044 1 0,044 4 0,176 2 0,088 1 0,044 1 0,044Kelemahan1. Pengambilan keputusan masih didominasi oleh pemilik perusahaan 0,069 1 0,069 1 0,069 1 0,069 1 0,069 2 0,138 1 0,069 1 0,069 3 0,2072. Lokasi perusahaan jauh dari bahan baku 0,080 2 0,160 2 0,160 1 0,080 3 0,240 1 0,080 4 0,320 1 0,080 1 0,0803. Volume produksi tidak menentu setiap harinya 0,067 1 0,067 4 0,268 1 0,067 2 0,134 1 0,067 4 0,268 1 0,067 1 0,0674. Keterbatasan modal usaha 0,076 1 0,076 1 0,076 1 0,076 4 0,304 1 0,076 1 0,076 1 0,076 2 0,1525. Keuangan ditangani langsung oleh pemilik perusahaan dan digabung

dengan keuangan rumah tangga0,088 1 0,088 1 0,088 1 0,088 1 0,088 1 0,088 1 0,088 1 0,088 3 0,264

6. Belum menggunakan label kemasan 0,075 1 0,075 1 0,075 4 0,300 1 0,075 1 0,075 2 0,150 1 0,075 1 0,075Total 4,941 4,893 4,416 5,324 5,886 5,070 5,007 4,333