STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM MELALUI ANALISIS SWOT …
Transcript of STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM MELALUI ANALISIS SWOT …
STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM MELALUI ANALISIS SWOT DI
TINJAU DARI EKONOMI ISLAM (STUDI PADA PENGEMBANGAN
USAHA WARUNG MAKAN MBAK DAENG PENGAYOMAN
MAKASSAR)
SKRIPSI
Oleh
RISAL HS
NIM 105741100316
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
ii
HALAMAN JUDUL
STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM MELALUI ANALISIS SWOT
DI TINJAU DARI EKONOMI ISLAM (STUDI PADA
PENGEMBANGAN WARUNG MAKAN MBAK DAENG
PENGAYOMAN MAKASSAR)
OLEH
RISAL.HS
NIM 105741100315
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam rangka menyelesaikan studi pada Program
Studi Strata 1 Ekonomi Islam
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2021
iii
PERSEMBAHAN
1. Kedua orang tua tercinta.
2. Orang yang telah menginspirasi
3. Sahabatku yang selalu setia memotivasi
4. Teman-temanku
5. Almamater UNISMUH Makassar.
MOTTO HIDUP
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (QS. Al-
Mujadalah:11).
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan maka apabila
telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-
sungguh (urusan) yang lain ada hanya kepada Allah hendaknya kamu
berharap. (QS. Alam Nasyrah: 7,9).
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur di panjatkan kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW atas rahmat dan
hidayahya sehingga Kendala teknis dan non teknis dalam penyelesaian skripsi ini dapat
di lewati. Skripsi ini di susun guna memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar
sarjana (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar ;
dengan judul “strategi pengembangan UMKM melalui analisis swot di tinjau dari
ekonomi islam (studi pada pengembangan warung makan mbak daeng
pengayoman Makassar)”
Skripsi yang saya tulis ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan
program studi sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama saya sampaikan ucapan terima kasih kepada orang tua saya
bapak Hasanuddin dan ibu Nursia, yang senangtiasa memberikan harapan, semangat,
perhatian , kasih sayang dan doa tulus tak pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang
senang tiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh
keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah di berikan
demi keberhasilan saya dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan
kepada saya menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari segala kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati saya mengharapkan saran
dan kritik dari para pembaca sebagai bahan masukan sehingga dapat berguna bagi
penuis maupun bagi para pembaca.
Mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis serta kendala-kendala
yang ada maka penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa
adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan banyak ucapan terima kasih kepada pihak yang sudah
memberikan bantuan, dukungan, semangat untuk bimbingan dan saran-saran sehingga
skripsi ini dapat hterselesaikan. Rasa terima kasih ini ingin penulis sampaikan terutama
kepada :
1. Bapak Prof Dr. H. Ambo Asse, M.,Ag. Selaku Bapak Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE.,MM., Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar dan sekaligus peembimbing II yang telah sabar, tulus
dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan fikiran dalam memberikan bimbingan,
viii
motivasi , arahan, serta saran-saran yang sangat berharga selama proses
penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Dr. Agusalim ,HR.SE.,MM . selaku pembimbing I yang senangtiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengaraahkan penulis, sehingga skripsi
ini dapat di selesaikan.
4. Ibu Agusdiwana Suarni, SE.,M.,ACC., selaku Ketua Program Studi Ekonomi Islam
Universitas Muhammadiyah Makassar
5. Bapak/ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuankan ilmunya
kepada penulis selama mengikuti kuliah.
6. Para staf karyawan Fakultas Ekonomi Dan BIsnis Universitas Muhammadiyah
Makassar.
7. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Ekonomi
Islam angkatan 2016 yang selalu membantu dalam penulisan skripsi ini .
8. Terima kasih untuk sahabat saya Darwan dan Sri arini putri . terima kasih atas
bantuan moral dan motivasinya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Terima kasih untuk semua kerabat yang tidak bias saya tulis satu persatu yang
telah memberikan semangat, dorongan, harapan serta doanya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya, penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kata
sempurna oleh karna itu, kepada semua pihak khususnnya para pembaca , penulis
senang tiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.
Mudah- mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama
Alamamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.
Billahi fisabilil haq fastabiqul khairat, wassalamu alikum Wr.Wb
Makassar, 20 APRIL 2021
RISAL HS
ix
ABSTRAK
RISAL HS.2021.strategi pengembangan UMKM melalui analisis SWOT di tinjau dari
ekonomi islam (studi pada pengembangan warung makan mbak daeng
pengayoman makassar). Skripsi FAkultas Ekonomi dan Bisnis jurusan Ekonomi Islam
universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Dr agus salim HR.SE.MM dan
pembimbing II Ismail Rasulong SE.,MM
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala dalam pengembangan usaha
mikro kecil dan menengah(UMKM). Serta untuk mengetahui proses pengembangan
usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Metode penelitian yang di gunakan melalui
pendekatan kualitatif deskriptif dan analisis SWOT. 40 data yang di gunakan dalam
penelitian ini adalah data primer dan data sekunder , tehnik pengumpulan data dengan
melakukan observasi wawancara dan dokumentasi. Data yang di peroleh dari hasil
pengumpuln data kemudian di analisis menggunakan analisis SWOT untuk mengetahui
apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi warung makan
mbak daeng pengayoman Makassar. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa
warung mbak daeng pengayoman Makassar pada kuadran growth(pertumbuhan ) di
mana kuadran tersebut merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Warung makan
mbak daeng pengayoman memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan
peluang yang ada sekaligus meminimalkan kelemahan dan mengatasi berbagai ancaman
Kata kunci: pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)
x
ABSTRACT
RISAL HS. 2021.strateti MSME development through SWOT analysis in terms of the
Islamic economy (studies on the development of a food stall for Ms. Daeng, the
protection of Makassar). Thesis of the Faculty of Economics and Business, majoring in
Islamic Economics, Muhammadiyah University of Makassar. Supervisor I Dr. agus salim
HR.SE.MM and mentor II Ismail Rasulong SE., MM
This study aims to determine the obstacles in the development of micro, small and
medium enterprises (MSMEs). As well as to find out the process of developing micro,
small and medium enterprises (UMKM). The research method used is through a
descriptive qualitative approach and SWOT analysis. 40-The data used in this study are
primary data and secondary data, data collection techniques are by conducting interview
observations and documentation. The data obtained from the results of data collection are
then analyzed using a SWOT analysis to find out what are the strengths, weaknesses,
opportunities, and threats for Ms. Daeng's food stalls protecting Makassar. Based on the
results of the study, it shows that Ms. Daeng's shelter in Makassar is in the growth
quadrant where the quadrant is a very profitable situation. Ms. Daeng Pengayoman's food
stall has opportunities and strengths so that they can take advantage of existing
opportunities while minimizing weaknesses and overcoming various threats
Key words: development of micro, small and medium enterprises (UMKM)
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................... II
PERSEMBAHAN ................................................................................................................. III
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ iv
ABSTRAK ................................................................................ Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT .............................................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... xi
BAB I ..................................................................................................................................... 8
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 8
A. Latar Belakang............................................................................................................ 8
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 13
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 13
D. Manfaat Penelitian .................................................................................................... 14
BAB II .................................................................................................................................. 15
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................ 15
A. Konsep Definisi Strategi ........................................................................................... 15
B. Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah ................................................ 23
C. Pemasaran Dalam Perspektif Ekonomi Islam ......................................................... 24
D. Tinjauan Empiris ....................................................................................................... 26
E. Kerangka Konsep ..................................................................................................... 28
BAB III. ................................................................................................................................ 28
METODELOGI PENELITIAN .............................................................................................. 22
A. Jenis Penelitian......................................................................................................... 22
B. Fokus Penelitian ....................................................................................................... 22
C. Tempat dan waktu penilitian..................................................................................... 22
D. Sumber Data ............................................................................................................. 22
E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................................... 23
F. Instrumen Penelitian ................................................................................................. 24
G. Metode Analisis Data................................................................................................ 24
H. ANALISIS SWOT ...................................................................................................... 25
xii
1. Kekuatan ............................................................................................................... 26
2. Kelemahan ............................................................................................................ 26
3. Peluang ................................................................................................................. 26
4. Ancaman ............................................................................................................... 26
I. Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary) ................................................... 28
3. Matriks SWOT ....................................................................................................... 30
Matrix analisis SWOT ................................................................................................... 32
BAB IV ................................................................................................................................. 34
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 34
A. DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN ........................................................................ 34
B. Sejarah pendirian ..................................................................................................... 34
C. VISI DAN MISI PERUSAHAAN ................................................................................ 36
D. JENIS USAHA YANG DIKELOLA ............................................................................ 42
E. JENIS USAHA YANG DIRENCANAKAN ................................................................. 42
F. KEGIATAN PASAR DAN PEMASARAN ................................................................. 43
G. ASPEK PRODUKSI .................................................................................................. 44
F. Temuan peneletian ................................................................................................... 47
G. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................................. 48
Table 4.5 ....................................................................................................................... 55
BAB V .................................................................................................................................. 60
SIMPULAN DAN SARAN ................................................................................................... 60
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 60
B. Saran ........................................................................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 59
LAMPIRAN .......................................................................................................................... 62
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
3.1 matriks analisis SWOT……………………………………………....36 4.1 matriks IFAS…………………………………………........................56 4.2 Matriks EFAS.............…………………………………....................58
4.3 Matriks SWOT…………………………………………………..........60
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
3.1 Kerangka Pemikiran…………………………………………............26
4.1 Struktur Organisasi……………………………………………..........43 4.2. Diagram Analisis SWOT............................................................. 60
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan UMKM telah menjadi alternative penyerapan tenaga kerja maupun
usaha produktif barang dan jasa karna merupakan mesin untuk merangsang
pertumbuhan ekonomi dan berperan peningkatan dalam membantu perekonoman
Indonesia. UMKM memiliki daya tahan tinggi dalam menopang perekonomian
Negara bahkan saat terjadi krisis global. Selanjutnya, kegiatan usaha mikro kecil
menengah (UMKM) merupakan salah satu usaha yang dikelola perorangan dan tidak
dibentuk oleh badan usaha sifatnya independen serta membuka lapangan kerja baru
bagi masyarakat.
UMKM di percaya sebagai solusi dari masalah masalah tersebut sehingga di
harapkan UMKM akan terus tumbuh dan berkembang di Indonesia. UMKM dianggap
dapat membantu perekonomian Indonesia karna sifatnya yang nyata dalam
menciptakan lapangan kerja baru sumber daya dan serta jasa (putra,2003 dalam
widiawati, 2015).
Mudrajat (2008) dalam wahyuniarso (2013) mengemukakan bahwa UMKM
terbukti tahan terhadap krisis dan mampu survive. Peran usaha mikro kecil dan
menengah dalam perekonomian paling tidak dapat dilihat dari kedudukannya sebagai
pemain utama dalam kegiatan ekonomi dalam berbagai sektor penyedia lapangan
kerja yang terbesar, pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal
dxan pemberdayaan masyarakat , pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta
sumbangannya dalm pembayaran melalui kegiatan ekspor merujuk pada tahun 2019,
data di kementrian UMKM menyebutkan terdapat sekitar 59,2juta pelaku kegiatan
9
usaha secara mandiri (self employed) dan sekitar165 persen penduduk telah menjadi
pengusaha (entrepreneur) yang berasal dari bisnis star up (pemula ) dan mampu
mengembangkan usahanya. Tahun 2019 jumlah pelaku UMKM terus bertambah.
Peran strategisnya dal struktur perekonomian Indonesia makin nyata di mana sekitar
99,9% unit bisnis di indonesia merupakan UMKM, menyerap hampir 97% tenaga
kerja Indonesia dan telah memberikan kontribusi pada PDB 58,92%. UMKM telah
menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Oleh karena itu,kerja sama
untuk pengembangan dan ketahanannya perlu di utamakan.
Di tinjau dari skala nasional Indonesia adalah salah satu negara dengan
jumlah sektor UMKM yang besar, terhitung jumlah pelaku UMKM yang tercatat
dalam data dinas koperasi dan usaha mikro kecil, dan menengah adalah sebanyak
59,69 juta ,UMKM juga merupakan salah satu penopang ekonomi Indonesia di mana
sektor tersebut memilki kontribusi sebesar 62.57%terhadap PDB pada tahun 2019
(industri.bisnis.com, 2019). Selain itu berdasarkan study yang di lakukan oleh
Davis,Hills dan Laforge (1985) menyebutkan bahwa sektor UMKM memiliki tiga peran
yang signifikan dalam kontribusi terhadap Pendapatan Nasional Bruto (PNB),
penyerapan tenaga kerja , dan inovasi.
Dalam menjalankan bisnis di era globalisasi ini menghadapi persaingan yang
ketat, pemilihan strategi yang tepat dalam menjalankan usaha meruapakan kunci
utama keberhasilan,konsumen merupakan asset utama peserta kunci utama
keberlangsungan hidup perusahaan, untuk itu loyalitas dan kepuasan pelanggan
adalah utama yang harus di perhatikan, agar perusahaan dapat mempertahankan
pelanggangnya maka perusahaan harus dapat memuaskan kebuutuhan dan
keinginan pelanggan dengan demikian strategi yang menarik minat konsumen
merupakan hal yang wajib di pelajari.
10
Selain itu beberapa hal yang terkait dengan strategi pemasaran yakni dalm
memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.perusahaan dapat melakukan hal ini
dengan menawarkan produk yang menawarkan produk yang memiliki nilai (value)
kepada konsumen, pelanggan bersedia membayar suatu produk dikarenakan produk
tersebut memiliki nilai. Pelanggan akan berpindah kepada produk lain manakala
mereka menemukan produk lain yang memiliki nilai lebih tinggi daripada produk yang
di komsumsi saat ini. Selain itu aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam rangka
memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen harus dapat memberikan hasil
berupa laba dapat menentukan kemampuan perusahaan dalam memperoleh sumber
daya organisasi yang unggul (mencakup manusia, material, mesin, modal dan
teknologi) dan pada gilirannya menentukan perusahaan dalam keunggulan bersaing.
Hal yang berhubungan dengan aktivitas pemasaran yang dil;akukan suatu
perusahaan pada dasarnya haruslah dikelola dengan baik. Srategi pemasaran yang
tepat merupakan hal terpenting menjadi prioritas utam dalam kelangsungan
penjualan perusahaan, strategi pemasaran yang kurang matang akan menjadi
blunder dan kelemahan perusahaan dalam bersaing dengan perusahaan lainnya
yang telah menerapkan strategi yang modern.
Dengan demikian perusahaan yang tertinggal dalam penerapan strategi
penjualan akan menggiring perusaahaan kearah yang lebih buruk. Strategi
pemasaran pada dasarnya dapat mempengaruhi langkah langkah yang di ambil
perusahaan dalam meningkatkan kualitas produk dan kuantitas pelanggan secara
efejktif dan efisien. Keberadaan konsumen mempunyai pengaruh pada pencapaian
akhir perusahaan , yaitu meperoleh laba melalui pembelian produk barang dan jasa
Minat beli merupakan salah satu psikologis yang mempunyai pengaruh
sangat besar terhadap perilaku dan juga merupakan sumber motivasi yang akan
mengarahkan kepada apa yang mereka lakukan. Minat adalah kesadaran objek,
11
orang, masalah atau situasi yang mempunyai kaitan dengan dirinya.dalam kaitannya
dengan pemasaran, seseorang kosumen harus mempunyai keingina terhadap suatu
jenis produk terlebih dahulu sebelum akhirnya memutuskan untuk menggunakan
produk tersebut. Hal ini yang di maksud perusahaan dengan membangkitkan minat
konsumen melalui strategi pemasaran.
Pemasaran adalah salah satu bagian dalam menjalankan suatu usaha. Perlu
adanya pengolaaan yang baik agar usaha tersebut dapat tumbuh berkembanglebih
baik dan mampu bersaing dengan para pesaingnya. Salah satu elemen yang penting
dalam pemasaran dengan pemasaran (marketing mix). Strategi pemasaran di
perlukan agar segmen pasar,penentuan pasar sasaran,dan penentuan posisi pasar
dengan tepat dipilih. Website dan media sosial telah membeikan peluang peluang bgi
para pelaku UKM untuk dapat mengembangkan pasar mereka terutama dalam hal
pomosi untuk menarik sasaran pasar yan mereka tuju ,hal lainnya yan membuat
pelaku UMKM memasarkan produk barang dan jasa mereka melalui website dan
media sosial adalah tingkat entri barriers yang rendah hingga mereka dapat mudah
memasarkan produk dan jasa mereka pada website dan media sosial
tersebut(Oztamurdan karakadiral,2014).
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh davis ,Hills dan Laforge (1985)
menunjukkan bahwa para pelaku UMKM juga cenderung menggunaka pilihan
strategi yang lebih sedikit dibandingkan dengan perusahaan besar meskipun
keduanya menghadapi kondisi pasar yang sama penelitian lain di lakukan oleh knight
(2000) menunjukkan bahwa globalisasi memiliki dampak dan tekanan yang signifikan
bagi sektor UMKM sehingga para pelaku UMKM tersebut harus dapat menerapkan
penggunaanteknologi yang tepat guna bagi usaha yang mereka jalankan sehingga
mereka mampu bersaing secara efektif atau mengeluarkan produk baru mereka yang
12
lebih memuaskan kebutuhan konsumen mereka di bandingkan dengan produk
sejenis di pasar.
Makassar merupakan salah satu kota metropolitan yang selalu sibuk dengan
kegiatan ekonomi. Terlepas dari itu kegiatan dalam perbaikan pada infrastrukturdan
sarana dan prasarana di kota makssar membuat kegiatan ekonomi menjadi ramai
lancar . Hal serupa dengan kemajuan pada sektor perdagangan ,hotel, dan restoran
dimana perbaikan ini membuat konsumen selalu dapat menjangkau dengan mudah
tempat yang ingin di datangi seperti restoran dan rumah makan pasar serta
hotelIndustry pengolahan pangan siap saji (restoran dan rumah makan) merupakan
tempat yang mudah di jangkau dan terdapat di setiap sudut kota baik di kota besar
maupun di kota kecil dengan skala rumah makan interior, pelayanan harga dan lain
lain yang berbeda beda. Rumah makan merupakan salah satu tempat yang banyak
di kunjungi oleh konsumen.
Dalam perkembangannya rumah makan khususnya di kota Makassar
mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Begitupun beberapa orang membuka
UMKM di bidang kuliner membuat usaha ini ada di mana mana sehingga mampu
bersaing secar professional.perkembangan usaha merupakan salah satu faktor yang
dapat menentukan bagaiman usaha rumah makan dapat bersaing dan berjalan
dengan baik . perkembangan pada hakikatnya merupakan kajian yang selalu di
lakukan oleh setiap pelaku usah dalam mencapai tujuannya,karna salah satunya dari
nkegiatan restoran atau usah kuliner sendiri mempunyai tujuan utama untuk
mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin.
Di kota Makassar ada begitu banyak rumah makan salah satunya adalah
group rumah makan DKM (Daeng Kuliner Makasar). Salah satu rumah makan yang
sudah lebih dari 10 tahun dan memiliki 7 cabang di kota Makassar merupakan rumah
makan yang berskala menengah dan di minati oleh masyarakat umum baik remaja,
13
dewasa dan orang tua. Rumah makan yang buka mulai dari jam 8.00 hingga 23.30
ini merupakan tempat yang nyaman dan santai serta tempat yang strategis. Usaha ini
juga terlpas dari dunia persaingan serta harus mampu beradaptasi dengan
lingkungan internal dan eksternalnya yang dimana lingkungan ini dapat berpengaruh
positif maupun negatif terhadap pertumbuhan usaha.
Persaingan yang begitu ketat serta hadirnya pelaku UMKM baru dalam dunia
kuliner membuat pengolahan DKM (Daeng Kuliner Makassar) selalu menghadirkan
inovasi inovasi baru agar usahanya tetap bertahan dan berkembang serta mampu
bersaing dengan lingkungan usaha lainnya. Tak lepas dari itu setiap pengolahan
usaha juga harus mampu menganalisis setiap kondisi yang dapat mempengaruhi
usahanya seperti keungggulan apa yang di miliki, apa yang dapat di manfaatkan
serta apa yang menjadi penghambat. kondisi apa yang menjadi penghambat. Kondisi
ini menurut pengolah usaha untuk mampu mengembangkan usaha ini menjadi besar
maju dan menguntungkan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dibawah ini:
1. Bagaimana stretegi pengembangan UMKM dalam melakukan pemasaran di
bidang kulinern mbak daeng pengayoman Makassar ?
2. Bagaimana pengembangan UMKM berdasarkan ekonomi islam melalui analisis
swot?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada uraian rumusan masalah di atas , maka tujuan masalah yang di
capai adalah:
14
1. untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana strategi pengembangan
UMKM pada daeng kuliner makassar
2. untuk mengetahui dan menganalisis pengetahuan perusahaan tentang
analisis SWOT di dalam ruang ruang lingkup daeng kuliner Makassar
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian di harapkan dapat digunakan dalam hal sebagai berikut :
1. manfaat secara akademik, yaitu penelitian ini di harapkan dapat memberikan
sumbangsi terhadap teori ekonomi islam dan hasil peneliotian ini di harapkan dapat
menjadi acuan atau referensi bagi mahasiswa dan peneliti selanjutnya yang ingin
mengetahui dan mendalami tentang strategi pengembangan UMKM melalui analisis
SWOT di tinjau dari ekonomi islam.
2. manfaat praktis bagi perusahaan agar dapat lebih mengetahui tentang srategi
pengembangan UMKM melalui analisis SWOT yang di tinjau dari ekonomi islam dan
agar dapat lebih meningkatkan keuntungan dan mampu bersaing dengan warung
makan lainnya.
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Definisi Strategi
Berbicara tentang istilah strategi (strategy) oleh manajer diartikan rencana
skala besar yang berirentasi Sebuah strategi merupakan rencana permainan yang
di lakukan oleh perusahaan. Suatu strategi mencerminkan kesadaran
perusahaan11 tentang bagaimana , kapan, dan di mana perusahaan tersebut
berkompetisi akan melawan siapa dalam berkompetisi tersebut dan untuk apa
suatu perusahaan berkompetisi.
Strategi dapat di definisikan paling sedikit dari dua perspektif yang berbeda :
.dari perspektif mengenai apa yang kan di lakukan oleh sebuah organisasi dan
juga dari perspekti mengenai apa yang pada akhirny akan di lakukan oleh sebuah
organisasi, apakah tindakannya sejak semula memang sudah demikian di
rencanakan atau tidak . dari definisi yang pertana strategi adalah suatu program
yang luas untuk mendefiniikan dan mencapai tujuan orrganisasi dan melaksnakan
misinya.
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan, dalam pengembangannya
konsep mengenai strategi harus terus memiliki perkembangan dan setiap orang
mempunyai pendapat atau definisi yang berbeda mengenai strategi. Strategi
dalam suatu dunia bisnis atau usaha sangatlah di butuhkan untuk pencapaian visi
dan misi yang sudah di terapkan oleh perusahaan, maupun untuk pencapaian
sasaran atau tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.
Adapun menurut para ahli dibawah ini.
16
1. Menurut John and Scholes
Strategi adalah arah dan ruang lingkup sebuah organisasi dalam jangka
panjang yang mencapai keuntungan bagi organisasi melalui komfigurasi
sumberdaya dalam lingkungn yang menantang, untuk memenuhi kebutuhan
pasar dan memenuhi pemangku kepentingan.
2. Menurut David(2004)
strategi adalah cara mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisa berupa
peluasan geograpis diperifikasi akusisi pengembangan produk, penetrasi
pasar, rasionalisasi karyawan divestasi, likuidasi dan join venture
3. Menurut Rangkuti
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan Strategi merupakan suatu alat
atau tindakan yang di gunakan oleh manajemen untuk mencapai kinerja yang
konsisten dengan misi dan tujuan organisasi. Rangkuti (2013:183)
berpendapat bahwa strategi adalah perencanaan induk yang komprehensif,
yang menjelaskan bagaimana perusahaan akan mencapai semua tujuan yang
telah di tetapkan berdasarkan misi yang telah di tetapkan sebelumnya.
Hal ini dapat pahami bahwa strategi adalah suatu alat atau tindakan untuk
mencapai suatu tujuan suatu perusahaan dengan menetukan susunan pola atatu
rancangan agar semua dapat berjalan lancar demi tercapainya tujuan suatu
organisasi atau perusahaan.
1. Tipe- tipe strategi
Tipe – tipe strategi menurut David (2009:252-272) :
1. Strategi Integrasi
a. Integrasi ke Depan (forward integration)
Integrasi ke depan (forward integration) adalah upaya memiliki atau
meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer. Saat ini semakin banyak
17
perusahaan manufaktur (pemasok) yang menjalankan strategi integrasi
kedepan dengan cara mendirikan situs web untuk menjual produk-produk
mereka secara langsung kepada konsumen. Strategi tersebut menyebabkan
gejolak di sejumlah industri.
b. Integrasi ke Belakang (Backward integration)
Integrasi ke belakang (backward integration) adalah strategi untuk mencoba
memiliki atau meningkatkan kontrol terhadap perusahaan pemasok. Strategi
ini sangat tepat di gunakan ketika perusahaan pemasok saat ini tidak dapat
diandalkan, terlalu mahal, atau tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Persaingan global juga memacu perusahaan untuk mengurangi jumlah
pemasoknya dan menuntut pelayanan dan mutu yang lebih baik dari yang ada
sekarang ini.
c. Integrasi Horizontal (Horizontal Integration)
Strategi pertumbuhan integrasi horizontal dilakukan melalui akuisisi
perusahaan pesaing yang memiliki line of business yang sama. Yang dapat
dilakukan dalam strategi ini adalah dengan meningkatkan ukuran perusahaan,
meningkatkan penjualan, keuntungan dan pasar potensial dari perusahaan .
2. Strategi Intensif
a. Penetrasi Pasar (Market Penetration)
Strategi penetrasi pasar berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk
produk dan jasa yang sudah ada di pasar melalui usaha pemasaran yang
gencar. Strategi ini sering di gunakan sendirian atau di kombinasikan dengan
strategi lainnya. Penetrasi pasar dapat terdiri dari upaya menambah jumlah
pramuniaga, menambah belanja iklan, melakukan promosi penjualan
ekstensif, atau meningkatkan upaya publisitas.
b. Pengembangan Pasar (Market Development)
18
Pengembangan pasar terdiri dari upaya memperkenalkan produk atau jasa
yang ada ke wilayah geografis baru. Berikut ini adalah panduan mengenai
kapan pengembangan pasar dapat menjadi strategi yang efektif :
1. Ketika ada saluran-saluran distribusi baru yang dapat diandalkan, murah,
dan bermutu baik.
2. Ketika organisasi sangat berhasil dalam hal yang di kerjakannya.
3. Ketika ada pasar baru yang belum di manfaatkan dan belum jenuh.
4. Ketika organisasi mempunyai modal maupun sumber daya manusia yang di
perlukan untuk mengelola operasi yang semakin besar.
5, Ketika organisasi mempunyai kapasitas produksi yang berlebihan.
6.. Ketika lingkup industri dasar organisasi menjadi global dengan cepat.
c. Pengembangan Produk (Product Development)
Pengembangan produk adalah strategi yang berupaya meningkatkanpenjualan
dengan memperbaiki atau memodifikasi produk/jasa yang sudahada.
Pengembangan produk biasanyamemerlukan biaya yang besar untukpenelitian dan
pengembangan.
Lima hal yang bisa dijadikan pedoman kapan sebaiknya menerapkanstrategi
pengembangan produk secara efektif, yaitu :
1. Ketika organisasi mempunyai produk sukses yangmencapai tahap kematangan
dalam daur hidupnya; idenya adalah menarikpara pelanggan yang puas untuk
mencoba produk-produk baru (yang lebihbaik) karena mereka memiliki
pengalaman positif dengan produk atau jasaorganisasi saat ini.
2. Ketika organisasi bersaing dalam industri dimanaperkembangan teknologi terjadi
sangat cepat.
19
3. Ketika para pesaing utama menawarkan produk dengan mutulebih baik dan
harga yangsebanding.
4. ·Ketika organisasi bersaing dalam industri yang tumbuh cepat.
5. Ketika organisasi mempunyai kemampuan penelitian dan pengembangan yang
sangat kuat
3. Strategi Diversifikasi
a. Diversifikasi Konsentris
Enam hal yang bisa menjadi pedoman kapan diversifikasi konsentris tepat
dilakukan,yaitu :
1. Ketika organisasi bersaing dalam industri yang tidak tumbuh atau
pertumbuhannya lambat.
2. Ketika menambah produk baru, namun masih terkait, akan meningkatkan
penjualan produk yang ada saat ini secara signifikan.
3. Ketika produk baru, namun masih terkait, dapat di tawarkan dengan harga yang
sangat bersaing.
4. Ketika produk baru, namun masih terkait mempunyai fluktuasi penjualan
musiman yang menyeimbangkan fluktuasi penjualan perusahaan tersebut saat
ini.
5. Ketika produk-produk organisasi saat ini dalam tahap daur hidup produk yang
menurun.
6. Ketika organisasi mempunyai tim manajemen yang kuat.
b. Diversifikasi Horisontal (Horizontal Diversification)
Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah
ada disebut diversifikasi horizontal (Horizontal diversification). Risiko strategi ini
20
tidak sebesar diversifikasi konglomerat karena perusahaan pasti sudah mengenal
pelanggan yang sudah ada.
c. Diversifikasi konglomerat (Conglomerate Diversification)
Menurut Purwanto (2008:120) “Strategi ini dilakukan dengan cara mengakuisisi
perusahaan lain yang memiliki line of business yang sama sekali berbeda”.
Strategi ini dilakukan untuk beberapa alasan, di antaranya :
1. Perusahaan di dalam industri yang pertumbuhannya lambat mengakuisisi perusahaan
yang berada dalam industri yang berkembang cepat dengan tujuan untuk
meningkatkan pertumbuhan total.
2. Perusahaan yang memiliki kelebihan uang cash sering mendapatkan bahwa investasi
dalam industri yang berbeda merupakan strategi yang sangat menguntungkan.
a. Perusahaan yang mengakuisisi memiliki kemampuan manajemen, finansial dan
teknik serta pemasaran yang bisa diaplikasikan kepada perusahaan yang lebih
lemah sehingga dapat meningkatkan kemampuan laba perusahaan yang lemah
tersebut.
b. Perusahaan melakukan diversifikasi dengan maksud membagi-bagi risiko ke
dalam beberapa industri.
4) Strategi Defensif
a. Rasionalisasi biaya (Retrenchment)
Rasionalisasi biaya (retrenchment) terjadi ketika suatu organisasi melakukan
restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan kembali
penjualan dan laba yang sedang menurun.
Rasionalisasi biaya dirancang untuk memperkuat kompetensi pembeda dasar
organisasi.
b. Divestasi (Divestiture)
21
Menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi disebut divestasi (Divestiture).
Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan
digunakan untuk akuisisi atau investasi strategis lebih lanjut. Divestasi dapat
menjadi bagian dari strategi rasionalisasi biaya menyeluruh untuk melepaskan
organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang memerlukan modal terlalu
besar atau tidak cocok dengan aktivitas lainnya dalam perusahaan.
c. Likuidasi (Liquidation)
Likuidasi (liquidation) adalah menjual semua aset sebuah perusahaan secara
bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan
kekalahan dan akibatnya bisa merupakan strategi yang secara emosional sulit
dilakukan.
2. Tahapan perencanaan Strategi
Strategi yang baik dan tepat memiliki proses yang lebih terperinci. Menurut David
(2011:6) Proses manajemen strategi terdiri atas tiga tahap: perumusan strategi,
penerapan strategi, dan penilaian strategi. Tahapan tersebut, yaitu :
1. Perumusan Strategi
Perumusan strategi terdiri dari:
a. Pengembangan Visi dan Misi
b. Identifikasi peluang dan ancaman eksternal suatu organisasi
c. Kesadaran akan kekuatan dan kelemahan internal
d. Penetapan tujuan jangka panjang
e. Pencarian strategi-strategi aternatif
f. Pemilihan strategi tertentu untuk mencapai tujuan
Isu – isu perumusan strategi mencakup penentuan bisnis apa yang akan
dimasuki, bisnis apa yang tidak akan di jalankan, bagaimana mengalokasikan
sumber daya, perlukah ekspansi atau diversifikasi operasi dilakukan, perlukah
22
perusahaan terjun ke pasar internasional, perlukah mager atau penggabungan
usaha dibuat, dan bagaimana menghindari pengambilalihan yang merugikan.
Karena tidak ada organisasi yang memiliki sumber daya yang tak terbatas, para
penyusun strategi harus memutuskan strategi alternatif mana yang akan paling
menguntungkan perusahaan.
3. Penerapan Strategi
Pada tahap penerapan strategi mengharuskan perusahaan untuk menetapkan
tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan
sumber daya, sehingga strategi strategi yang telah di rumuskan dapat di jalankan.
Tahap penerapan strategi terdiri dari :
a. Pengembangan budaya yang suportif pada strategi
b. Penciptaan struktur organisasional yang efektif
c. Pengerahan ulang upaya-upaya pemasaran
d. Penyiapan anggaran
e. Pengembangan serta pemanfaatan sistem informasi
f. Pengaitan kompensasi karyawan dengan kinerja organisasi
Sering kali dianggap sebagai tahap paling sulit dalam manajemen strategis,
penerapan atau implementasi strategi membutuhkan disiplin, komitmen, dan
pengorbanan personal. Penerapan strategi yang berhasil bergantung pada
kemampuan manajer untuk memotivasi karyawan, yang lebih merupakan seni
daripada pengetahuan. Strategi tersebut dirumuskan, namun bila tidak di terapkan
tidak ada gunanya.
4. Penilaian Strategi
Penilaian strategi adalah tahap terakhir dalam manajemen strategis. Manajer
mesti tahu kapan ketika strategi tertentu tidak berjalan dengan baik, penilaian atau
23
evaluasi strategi merupakan cara utama untuk memperoleh informasi semacam ini.
Tahap aktivitas penilaian strategi tediri dari :
a. Peninjauan ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi
landasan bagi strategi saat ini
b. Pengukuran kinerja
c. Pengambilan langkah korektif
d. Penilaian strategi di perlukan karena apa yang berhasil saat ini tidak perlu
berhasil nanti. Keberhasilan senantiasa menciptakan persoalan baru dan berbeda,
organisasi yang mudah berpuas diri akan mengalami kegagalan.
B. Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Pengembangan UMKM di Indonesia merupakan salah satu prioritasdalam
pembangunan ekonomi nasional. Hal ini selain karena usahatersebut merupakan
tulang punggung system ekonomi kerakyatan yangtidak hanya ditujukan untuk
mengurangi masalah kesenjangan antargolongan, pendapatan dan antar pelaku
usaha, ataupun pengentasankemiskinan dan penyerapan tenaga kerja. Lebih dari itu,
memperluas ataupengembangannya untuk memperluas basis ekonomi dan
dapatmemberikan distribusi yang signifikan dalam mempercepat perubahanstruktural,
yaitu meningkatnya perekonomian daerah dan ketahan ekonomi nasional. Kegiatan
pengembangannya ditujukan sebagai salah satu pilar ekonomi kerakyatan yang dapat
menjadi penggerak utama perekonomiandaerah.
Kinerja UMKM ditinjau dari beberapa aspek, yaitu: (1) nilai tambah,(2) unit
usaha, tenaga kerjadan produktivitas, dan (3) nilai ekspor. Kinerjamerupakan
serangkaian kegiatan manajemen yang memberikan gambaransejauh mana hasil
yang sudah dicapai dalam melaksanakan tugas dantanggung jawabnya dalam
akuntabilitas publik baik berupa keberhasilan maupun kekurangan yang terjadi.
24
Kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasionalorganisasi,
bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran,standar dan kriteria
yang telah ditetapkan sebelumny. Jadi kinerja adalahprestasi yang dicapai suatu
organisasi atau entitas dalam periode akuntansi tertentu yang diukur berdasarkan
perbandingan dengan berbagai standar.
Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi perusahaan kecildiantaranya
adalah pengaruh faktor internal dan eksternal. Keberhasilantergantung dari
kemampuan dalam mengelola kedua faktor ini melaluianalisis faktor lingkungan
serta pembentukan dan pelaksanaan strategi usaha. Tantangan internal bagi
UMKM terutama dalam pengembangannyamencakup aspek yang luas yaitu
peningkatan kualitas sumber dayamanusia, kemampuan manajemen, organisasi
dan teknologi, kompetensikewirausahaan, akses yang lebih luas terhadap
permodalan, informasipasar yang transparan, faktor input produksi lainnya, iklim
usaha yangsehat dan mendukung inovasi, serta kewirausahaan. Faktor
eksternalmeliputi jaringan sosial, legalitas, dukungan pemerintah,
pembinaan,teknologi, dan akses kepada informasi. Keberhasilan akan tercapai
jikaadanya kesesuaian antara faktor internal dengan faktor eksternal
melaluipenerapan cara yang tepat.
C. Pemasaran Dalam Perspektif Ekonomi Islam
Strategi (rencana) pemasaran merupakan suatu interaksi yang berusahanuntuk
menciptaka atau mencapai sasaran pemasaran seperti yang diharapkanuntuk
mencapai keberhasilan. Dalam pelaksanaa suatu perencanaa dalamislam haruslah
bergerak kearah suatu sintesis yang wajar antara pertumbuhanekonomi dan
keadilan social melalui penetapan kebijaksanaan yangparagmatik, namun konsisten
dengan jiwa islam yang tidak terlepas dengantuntutan Al-Qur’an dan Hadist, juga
sesuai dengan kode etik ekonomi islam.
25
Selain itu, dalam kegiatan perdagangan (muamalah), islam melarangadanya
unsure manipulasi (penipuan). Islam menganjurkan umatnya untukmemasrkan atau
mempromosikan produk dan menetapkan harga yang tidakberbohong, harus
berkata jujur (benar). Oleh sebab itu, salah satu karakterberdagang yang penting
dan di Ri’dhai oleh Allah SWT adalah kebenaran.
Sebagaimana yang dituangkan dalam hadist sebagai berikut:
ا صلي النبي عن سعید ابي عن _ و الصد جر لتا ا : ل قا سلم و علیھ
ء ا الشھد و یقین الصد و النبییین مع مین الا ق
Artinya: dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu’anhu, Nabi shallallahualaihiwasallam
bersabda: pedagang yang senantiasa jujur lagi amanah akanbersama para nabi,
orang-orang yang selalu jujur dan orang orang yang matisyahid (“HR.Tirmidzi, Kitab
Al-Buyu” Bab Ma ja-a Fit Tijaroti no.1130)
Pada dasarnya ada tiga unsur etika yang harus dilaksanakan oleh
seorangprodusen muslim, yakni bersifat jujur, amanat dan nasihat. Jujur
artinyatidak ada unsur penipuan, misalnya dalam promosi/harga. Amanat
dannasehat bahwa seorang produsen dipercaya memberi yang terbaik
dalamproduksinya, sehingga membawa kebaikan dalam penggunaannya.
Adab yang harus dijunjung pedagang muslim dalam melakukanaktivitas jual beli,
berdasarkan hadist-hadist Rasulullah, sebagai beikut:
a. Tidak menjual sesuatu yang haram
b. Tidak melakukan sistem perdagangan terlarang. Islam juga melarang umatnya
menjual buah-buahan yang belum jelas hasilnya serta system perdagangan
terlarang lainnya. Hadist RasulullahSAW sebagaiberikut:
اا صلي النبي ن ا _ حھ صلا و یبد حتي الثمر بیع عن نھي سلم و علیھ
Artinya: “ sesungguhnya Nabi SA, telah melarang menjual buahhingga mulai
tampak kelayakannya.” (HR Muslim, an-Nasa’I, IbnuMajah dan Ahmad)
26
c. Tidak banyak mengambil untung
d. Tidak membiasakan bersumpah ketika berdagang, hal ini sesuaidengan hadist
Rasulullah SAW yang berbunyi sebagai berikut:
یمحق ثم ینفق نھ فا البیع في الحلف ة وكثر كم یا ا
Artinya: jahuilah oleh kalian banyak bersumpah dalam berdagangtapi kemudian
menghapuskan (keberkahannya). (HR. Muslim no.1607).
e. Tidak boleh memakan dan memonopoli barang dagangan tertentu,sabda Nabi
SAW sebagai berikut:
طي خا فھو احتكر من
Artinya: barang siapa menimbun barang, maka ia berdosa “HRMuslim 1605)
Strategi pemasaran sebenarnya dapat dijelaskan sebagai cara melakukan
segmentasi pasar dan tempat pembidikan pasar, strategiproduk, strategi harga,
tempat dan strategi promosi. Pasar yang menonjolpada masa Nabi SAW adalah
pasar konsumen.
D. Tinjauan Empiris
Mardha heri hartono (2015) ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas
Ekonomi Jember. Judul: analisis pengembangan usaha mikro kecil menengah di
sentra kerajinan batik oling kabupaten banyuwangi . penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui besar pengaruh pengaruh tenaga kerja akin lilin batik, obat pewarna
dan tempat usaha terdapat produksi pengrajin batik di kabupaten banyuwangi.
Penelitian ini mengunakan analissi regresi berganda dan analisis SWOT
Beni yohan (2016) jurusan Ekonomi Pembangnan Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Uiversitas Lampung. Judul :analisis potensi usaha kecil menegah di pusat
kebudayaan dan olahraga way Halim Kota Bandar Lampung . penelitian ini
menggunakan metode deskriftif kualitatif dengan menggunakanhasil dan obsevasi
fisik serta survei menggunakan kusioner. Penelitian ini mempunyai kendala dalam
27
persaingan sejenis dan jenis pengumpulan ygangdi gunakan adalah metode
documennter koesioner dan obsevasi fisik.
Annabila (2015) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Walisongongo Semarang . Judul: analisis pengembangan Usaha Kecil Menengah
(UKM) di pesantren Annabila . penielitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana mengoptimalisasikan usaha yang ada di perusahaan Annabila . lalu
mengetahui apa saja permasalahan yang ada di perusahaan tersebut. Jenis
penilitian ni adalah kualitatif yang berdasarkan filsafat fositifme yang
memadangrealitas dan gejala itu dapat di klarifikasikan relatif tetap dan hubungan
gejala bersifat sebab akibat . pengumpulan data menggunakan wawancara dan
observasi
Wira, 2018 Sreategi Pengembangan dan Hambatan faktor –faktor Produksi
islami UKM Sirup Kalamansi di kota bengkulu , masalah penelitian : bagaimna
hambatan faktor-faktor produksi dan strategi dalam mengembangkan produsi di
UKM sirup kalamansi . metode yang di gunakan pendekatan kualitatif , hasil
penelitian :bahwa faktor yang paling dominan menghambat yaitu bahan baku karna
masyarakat yang belum mengetahui nilai ekonomis dari jeruk kalamansi tanah
atau lahanyang di gunakan belum mencukupi kebutuhan produksi. Faktor tenaga
kerja yang masih harian lepas membuat produksi tidak efektif . faktor organisasi
kurang begitu terkoordinir dengan baik . faktor teknologi yang membuat hasil
sedikit dan waktu yang lama . faktor manajemen yang kurang di perhatikan.
Strategi dalam mengembangkan produksi yang pertama yaitu dengna memperluas
lahan dan menanam jeruk kalamansi di pekarangan rumah atu di lahan kosong,
tenaga kerja yang tetap dan mempunyai targer produksi organisasi dan
manajemen yanng terkoordinir dan lebih bertanggung jawab dan menggunakan
28
tehnologi yang termodifikasi agar tidak mempengaruhi rasa dan lebih efektif serta
efisien
Siti rohani/2018 analisis potensi UMKM tahu dan tempe tehadap peningkatan
pendapatan keluarga menurut perspektif ekonomi islam. Faktor eksternal yang
dapat mempengaruhi UMKM tahu dan tempe bapak marszuki di desa pekalongan
yaitu hubungan yang dekat dengan stekholder, kondisi lingkungan yang aman,
perhatian pemerintah terhadap usaha tahu dan tempe di ferivikasi usaha tahu dan
tempe, tehnologi penolahan pangan, kenaikan harga sembako, implementasi
kebijakan subsidi,pembuangan limbah, kurang nya bimbingan teknis , dan
pengawasan dari dinas terkait dan adanya produksi tahu dan tempe di daerah lain.
E. Kerangka Konsep
Kerangka pemikiran teoritis pada penelitian Strategi Pengembangan UMKM
Melalui Analisis SWOT Di Tinjau dari Perfspektif ekonomi islam
Tabel 2.1
Kerangka konsep
Analisis strategi UMKM Daeng
Kuliner Makassar
Faktor eksternal Faktor intenal
Kekuatan dan kelemahan Peluang dan ancaman
Analisis strategi pengembangan
22
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kualitatif yang mana adalah penelitian yang memecahkan masalahnya
dengan data empiris. Peneliti saat proses pengumpulan data dalam penelitian
kualitatif yang diungkap oleh subjek melalui ucapan kata kata atau tulisan maka
yang di ketahuinya karna itu ungkapan tersebut lebih tepat di sebut informasi.
B. Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada rumusan masalah yang telah di tetapkan pada
rumusan masalah :
1. Bagaimana stretegi pengembangan UMKM dalam melakukan pemasaran di
bidang kuliner?
2. Untuk mengetahui pengembangan UMKM berdasarkan ekonomi islam
melalui analisis swot
C. Tempat dan waktu penilitian
Adapun lokasi dalam penelitian ini di lakukan pada salah satu warung makan yang
yang ada di kota makassar tepatnya di warung makan Mbak daeng di kota
Makassar selain itu di lakukan pula penelitian lapangan pada kantor pusat DKM
(Daeng Kuliner Makassar) dan staf kepala cabang warung makan tersebut . waktu
penelitian ini akan di tempuh selama dua bulan mulai 10 januari hingga 10 maret
2021
D. Sumber Data
23
Menggunakan data primer yang langsung di kumpulkan oleh peneliti dari
sumber pertama adapun yang menjadi sumber data ini adalah SDM Daeng
Kuliner Makassar serta data sekunder yang di dapatkan dari literatur berupa buku
, jurnal, dan peneliti terdahulu yang di langsung di manfaatkan oleh peneliti
E. Teknik Pengumpulan Data
Guna memperoleh data yang akan di butuhkan dalam penelitian ini , maka
tehnik pengumpulan data yang di lakukan peneliti dalam penenlitian adalah:
1. Wawancara
Wawancara, adalah pendekatan yang dapat jug di pahami sebagai
pendekatan untuk mendapatkan informasi dari seseorang di ajak
berkomunikasi sedangkan pedoman yang di gunakan dalampenelitian adalah
wawancara tak tersruktur , yaitub pedoman wawancara yang memuat garis
besar yang akan di tanyakan. Peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan spesifik, namun hanya
memuat wawancara di lakukan dalam penelitian ini di lakukan dalam penelitian
ini tujukan kepada subjek penelitian yakni SDM Daeng Kuliner Makassar
2. Observasi
Tehnik ini menuntut adanya pengamatan dari peneliti baik secara langsung
maupuan tidak langsung terhadap objek yang di teliti. Observasi di gunakan
dengan melakukan pengamatan secara intensif terhadap objek yang di teliti.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yang di maksud dengang metode dokumentasi adalah
metode pencarian dan pengumpulan data mengenai hal-hal yang berupa
catatan, buku-buku, majalah, dokumen, dan lain-lain
24
F. Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang di guankan adalah melakukan
pengamatan dan pencatatan terhadap penomena yang di selidiki dengan
menggunakan note book, kamera , handphone dan pedoman wawancara
G. Metode Analisis Data
Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah
,karena dalam analisa data tersebut dapat di beri arti dan makna yang berguna
dalam memecahkan masalah penelitian. Menganalisa data merupakan
tindakanpeneliti untuk mempertemukan kesenjangan antara teori (das sollen) dan
praktik (das sein). Membangun suatu analisis juga berkaitan dengan pengujian
terhadap teori yang berlaku selama ini.
Metode analisis data yang di gunakan dalam penulisan karya ilmiah ini
adalah analisis deskriptif kualitatif, dimana penelitit selain mengelola dan
menyajikan data , juga menganalisis data kualitatifnya.hal ini di maksudkan agar
mensinergikan antara beberapa data yang telah di dapatkan berbagai literatur
maupun data-data lain yang telah di persiapkan.
Sistematika atau runtutan analisis deskriptif kualitatif dalam penggunannya
tidak ada suatu pedoman yang jelas , akan tetapi pada prinsipnya setiap system
permasalahan
Yang di ajukan harus terjawab dalam analisis data denganmeningkatkan satu
sama lain atau dengan kata lain terdapat hubngan timbal balik. Selanjutnya data
data tersebut akan di analsiasa dengan memunculkan beberapa kesimpulan dan
hasil temuan berdasarkan usaha penelitian tersebut.
Oleh karenanya, apabila data yang di perlukan telah terkumpul dengan
metode analisis deskriptif kualitatif tersebut di atas, maka langkah selanjutnya
dalam proses pengolahan dan penganalisaan data, peneliti dalam analisis data
25
mengupayakan langkah dengan menyusun secara induktif , metode analisis yang
bertumpu dari kaidah-kaidah kemudian di tarik menjadi kaidah umum.
Dengan metode analisis inilah peneliti beusaha untuk menggambarkan
sekaligus menganalisa secara deskriptif dari hasil penelitian yang di lakukan, yaitu
mendeskripsikan tentang strategi pengembangan UMKM melalui analisis swot
pada warung makan Mbak daeng penganyoman Makassar.
H. ANALISIS SWOT
Analisis SWOT( SWOT Analysis) yakni mencakup upaya-upaya untuk
mengenali kekuatan , kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan kinerja
perusahaan. Informasi eksternal mengenai peluang dan ancaman dapat di peroleh
dari banyak sumber, termasuk pelangan, dokumen pemerintah, pemasok,
kalangan perbankkan, rekan di perusahaan lain. Banyak perusahaan menggunakan
jasa lembaga pemindaian untuk memperoleh kliping surat kabar, riset di internet,
dan anlisis tren tren domestic dan global yang relevan (Richard L daft 2010:253)
selanjutnya Fredy Rangkuti (2014: 18) identifikasi berbagi fakator secra
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini di dasarkan pada
logika yang dapat yang di maksimalkan kekuatan strength (kekuatan) dan
weakness (kelemahan) internal dari suatu perusahaan serta Opportunities
(peluang) Threat (ancaman) lingkungan yang dihadapinya. Analisis SWOT (SWOT
analysis) merupaka teknik historis yang terkenal dimana para manajer menciptakan
gambaran umum secara cepat mengenai situasi strategisperusahaan, analisis ini
didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif diturunkan dari “kesesuaian”
yang baik antara sumber daya internalperusahaan, (kekuatan dan kelemahan)
dengan situasi eksternal (peluang dan ancaman). Kesesuaian yang baik akan
26
memaksimalkan kekuatan dan peluang perusahaan serta meminimalkan
kelemahan dan ancaman.
1. Kekuatan (strength) merupaka sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan
oleh atau tersedia bagi suatu perusahaan yang membuat perusahaan relatif
lebih unggul dibandingkan pesaingnya, dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
yang dilayaninya. Kekuatan muncul dari sumber daya dan kompetensi yang
tersedia bagi perusahaan.
2. Kelemahan (Weakness) merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam atau
lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap
pesaingnya yang menjadi hambatan dalam memnuhi kebutuhan pelanggan
secara efektif”
3. Peluang (opportunity) merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam
lingkungan suatu perusahaan. Tren utama merupakan salah satu sumber
peluang. Identifikasi atas segmen pasar yang sebelumnya terlewatkan,
perusahaan dalam kondisi persaingan atau regulasi, perubahan teknologi, dan
membaiknya hubungan dengan pembeli atau pemasok dapat menjadi peluang
bagi perusahaan.
4. Ancaman (Threat) merupaka situasi utama yang tidak menguntungkan dalam
lingkungan suatu perusahaan. Ancaman merupakan penghalang utama bagi
perusahaan dalam mencapai posisi saat ini atau yang diinginkan. Masuknya
pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lamban, meningkatnya kekuatan tawar
menawar dari pembeli atau pemasok utama, perubahan teknologi, dan
direvisinya atau pembaruan peraturan dapat menjadi penghalang bagi
keberhasilan suatu perusahaan.
Metode analisis SWOT merupaka metode analisis yang paling dasar dalam
melakukan analisis strategi, yang bermanfaat untuk mengetahui suatu
27
permasalahan ataupun suatu 27aria dari empat sisi yang berbeda. Hasil analisis
ini biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi untuk mempertahankan
kekuatan dan dan untuk menambah kekuatan dan untuk menambah keuntungan
suatu perusahaan atau organisasi dari segi peluang yang ada, sambil
mengurangi kekurangan yang dimiliki dan juga menghindari berbagai ancaman
yang terjadi.
Jika digunakan dengan baik dan benar, maka analisis ini akan dapat digunakan
untuk membantu melihat sisi-sisi yang terabaikan atau tidak terlihat dari sebuah
perusahaan atau organisasi. Dari uraian diatas tadi, analisis SWOT adalah
instrument yang bermanfaat dalam melakukan analisis strategi dalam
manajemen perusahaan atau organisasi. Analisis ini berperan sebagai alat untuk
meminimalisir kelemahan atau kekurangan yang terdapat dalam suatu
perusahaan atau organisasi serta menekan dampak dari ancaman yang timbul
dan harus dihadapi.
Berikut adalah keunggulan dari analisis SWOT antara lain:
1) Dapat dijadikan panduan dalam penyusunan kebijakan strategi menuju target
yang telah di canangkan sebelumnya.
2) Dapat membantu memudahkan proses evaluasi berkaitan dengan penentuan
kebijakan strategis sekaligus system perencanaan agar meraih kesuksesan dari
waktu sebelumnya.
3) Dapat dijadikan bagian penting untuk memperoleh informasi tentang beragam hal
yang dibutuhkan menuju proses perubahan perbaikan masa mendatang.
4) Dapat meningkatkan motivasi dalam menemukan ide-ide kreatif untuk terus maju
meraih kesuksesan yang ditargetkan sebelumnya.
Adapun tujuan dan fungsi analisis SWOT dibawah ini.
28
1) Analisis SWOT mengarahkan analisis strategi dengan cara memfokuskan
perhatian padakekuatan (strengths), kelemahan (weaknesess), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats)yang merupakan hal yang kritis bagi
keberhasilan perusahaan.Maka perlunya identifikasi terhadap peluang dan
ancaman yangdihadapi serta kekuatan dan kelemahan yang dimilikiperusahaan
melalui telaah terhadap lingkungan usaha dan potensi sumber daya perusahaan
dalam menetapkansasaran dan merumuskan strategi perusahaan yang realistis
dalammewujudkan visi dan misinya. Maka tujuan analisis SWOT pada
perusahaan adalah untukmemberikan faktor-faktor internal dan eksternal
perusahaan yang telah dianalisis. Apabila terdapat kesalahan, agar perusahaan
itu harus mengelola untuk mempertahankan sertamemanfaatkan peluang yang
ada secara baik begitu juga pihak perusahaan harus mengetahui kelemahan yang
dihadapi agar menjadi kekuatan sertamengatasi ancaman menjadi peluang.
2) Fungsi Analisis SWOT yaitu suatu perusahaan mengorbitkan suatu produk
tentunya pasti telah mengalami proses penganalisisan terlebih dahulu oleh
timteknik corporate plan. Pengenalan akan kekuatanyang dimiliki akan membantu
perusahaan untuk tetap menaruh perhatian dan melihat peluang-peluang baru.
Sedangkan penilaian yang jujur terhadap kelemahan-kelemahan yang ada akan
memberikan bobot real pada rencana-rencana yang akan dibuat perusahaan. Oleh
sebab itu, maka fungsi dari analisis SWOT adalah untuk menganalisamengenai
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan yang dilakukan melalui
telaah terhadap kondisi eksterna lperusahaan maupun UMKM.
I. Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Matriks Setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu
28aria IFAS (Internal Factor Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor-
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
29
Matriks Setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan
diidentifikasi, suatu tabel IFAS (Internal Factor Analysis Summary) disusun
untuk merumuskan faktor- faktor strategis internal tersebut dalam kerangka
strength dan weakness perusahaan. Tahapannya adalah :
a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan
perusahaan dalam kolom 1.
b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0
(paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-
faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (Semua bobot
tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00).
c. Berikan rating 1 sampai 4 bagi masing-masing faktor untuk menunjukkan
apakah faktor tersebut memiliki kelemahan yang besar (rating = 1),
kelemahan yang kecil (rating = 2), kekuatan yang kecil (rating = 3), dan
kekuatan yang besar (rating = 4). Jadi sebenarnya, rating mengacu pada
perusahaan sedangkan bobot mengacu pada 29ariable dimana
perusahaan berada.
d. Kalikan masing-masing bobot dengan rating-nya untuk mendapatkan score.
e. Jumlahkan total score masing-masing 29ariable.
Berapapun banyaknya faktor yang dimasukkan dalam matrik IFAS, total rata-
rata tertimbang berkisar antara yang rendah 1,0 dan tertinggi 4,0 dengan rata-rata
2,5. Jika total rata-rata dibawah 2,5 menandakan bahwa secara internal
perusahaan lemah, sedangkan total nilai diatas 2,5 mengindikasikan posisi internal
yang kuat.
2. Matriks EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary)
Ada lima tahap penyusunan matriks faktor strategi eksternal yaitu :
a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman.
b. Beri bobot masing-masing faktor mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai
dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat
memberikan dampak terhadap faktor strategis. Jumlah seluruh bobot
harus sama dengan 1,0.
c. Menghitung rating untuk masing-masing faktor dengan memberikan
30
skala mulai 1 sampai 4, dimana 4 (respon sangat bagus), 3 (respon di
atas rata-rata), 2 (respon rata-rata), 1 (respon di bawah rata-rata).
Rating ini berdasarkan pada efektivitas strategi perusahaan, dengan
demikian nilainya berdasarkan pada kondisi perusahaan.
d. Kalikan masing-masing, bobot dengan rating-nya untuk mendapatkan score.
e. Jumlahkan semua score untuk mendapatkan total score perusahaan.
Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi
terhadap faktor- faktor strategis eksternalnya.
Sudah tentu bahwa dalam EFAS matrix, kemungkinan nilai tertinggi total score
adalah 4,0 dan terendah adalah 1,0. Total score 4,0 mengindikasikan bahwa
perusahaan merespon peluang yang ada dengan cara yang luar biasa dan
menghindari ancaman- ancaman di pasar industrinya. Total score 1,0
menunjukkan strategi-strategi perusahaan tidak memanfaatkan peluang-peluang
atau tidak menghindari ancaman-ancaman eksternal.
3. Matriks SWOT
Sebelum merumuskan alternative strategi melalui matriks SWOT maka
dilakukan analisis terhadap posisi suatu usaha dengan menggunakan diagram
analisis SWOT yang terdiri dari empat kuadran.
Pertama, posisi kuadran 1 (+,+) yang menandai bahwa suatu usaha
kuat dan berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah progresif,
artinya usaha tersebut dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat
dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan
dan memaksimalkan keuntungan.
Kedua, posisi kuadran II (+,-) yang menandakan bahwa suatu usaha
kuat namun memiliki tantangan yang besar, rekomendasi strategis yang
ditawarkan adalah difersifikasi strategi, artinya usaha tersebut dalam kondisi
mantap namun memiliki sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan
usaha akan sulit berkembang bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya.
Oleh karenanya, usaha itu disarankan untuk memperbanyak ragam strategi
taktisnya.
Ketiga, posisi kuadran III (-,+) yang menandakan posisi suatu usaha
31
lemah namun sangat berpeluang, rekomendasi strategis yang ditawarkan
adalah ubah strategi. Artinya perusahaan disarankan untuk mengubah strategi
sebelumnnya
Keempat, posisi kuadran IV (-,-) yang menandakan perusahaan lemah
dan memiliki tantangan yang banyak.Rekomendasi strategi yang ditawarkan
adalah strategi bertahan.Artinya kondisi usaha yang lemah dan dihadapkan
pada kondisi eksternal yang sulit menyebabkan usaha mengalami
dilematisasi.Oleh karena itu usaha itu disarankan untuk memakai strategi
bertahan untuk mencegah terperosok lebih jauh.
Setelah posisi perusahaan diketahui kemudian dilakukan formulasi
alternatif strategi dengan menggunakan matriks SWOT , matriks ini
menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Matriks SWOT akan
menghasilkan empat jenis strategi
32
Bagan 3.1
Matrix analisis SWOT
Internal Eksternal
S
Strength (Kekuatan)
W
Weakness
(Kelemahan)
O
Opportunities
(Peluang)
Strategi S-O
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang
Strategi W- O
Ciptakan strategi
yang
meminimalkan
kelemahan untuk
memanfaatkan
peluang
T
Threats (Ancaman)
Strategi S-T
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan untuk
mengatasi ancaman
Strategi W-T
Ciptakan
strategi yang
meminimalkan
kelemahan dan
menghindari
ancaman
Keterangan:
Strengths (S) : Kekuatan, yaitu faktor-faktor kekuatan yang dimiliki oleh
perusahaan termasuk satuan bisnis di dalamnya adalah antara lain
kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat pada
pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha di pasaran.
Weakness (W) : Kelemahan, yaitu keterbatasan atau kekurangan dalam hal
sumber, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi
penampilan kinerja organisasi yang memuaskan.
Opportunity (O) : Peluang, yaitu berbagai situasi lingkungan yang menguntungkan
33
bagi suatu satuan bisnis.
Threats (T) : Ancaman, faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu
satuan bisnis.
faktor strategis internal tersebut dalam kerangka strength dan
weakness perusahaan. tahapannya adalah :
1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan
dalam kolom 1.
2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling
penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor
tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (Semua bobot tersebut
jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00).
3. Berikan rating 1 sampai 4 bagi masing-masing faktor untuk menunjukkan
apakah faktor tersebut memiliki kelemahan yang besar (rating = 1), kelemahan
yang kecil (rating = 2), kekuatan yang kecil (rating = 3), dan kekuatan yang
besar (rating = 4). Jadi sebenarnya, rating mengacu pada perusahaan
sedangkan bobot mengacu pada industri dimana perusahaan berada.
4. Kalikan masing-masing bobot dengan rating-nya untuk mendapatkan score.
5. Jumlahkan total score masing-masing variabel.
Berapapun banyaknya faktor yang dimasukkan dalam matrik IFAS,
total rata-rata tertimbang berkisar antara yang rendah 1,0 dan tertinggi 4,0
dengan rata-rata 2,5. Jika total rata-rata dibawah 2,5 menandakan bahwa
secara internal perusahaan lemah, sedangkan total nilai diatas 2,5
mengindikasikan posisi internal yang kuat.
b. Matriks EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary)
Ada lima tahap penyusunan matriks faktor strategi eksternal yaitu :
1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman.
2. Beri bobot masing-masing faktor mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai
dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat
memberikan dampak terhadap faktor strategis. Jumlah seluruh bobot harus
sama dengan 1,0.
3. Menghitung rating untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala
mulai 1 sampai 4, dimana 4 (respon sangat bagus), 3 (respon di atas rata-
rata), 2 (respon rata-rata), 1 (respon di bawah rata-rata). Rating ini
34
berdasarkan pada efektivitas strategi perusahaan, dengan demikian nilainya
berdasarkan pada kondisi perusahaan.
4. Kalikan masing-masing, bobot dengan rating-nya untuk mendapatkan score.
5. Jumlahkan semua score untuk mendapatkan total score perusahaan. nilai total
ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-
faktor strategis eksternalnya.
Sudah tentu bahwa dalam EFAS matrix, kemungkinan nilai tertinggi total
score adalah 4,0 dan terendah adalah 1,0. Total score 4,0 mengindikasikan
bahwa perusahaan merespon peluang yang ada dengan cara yang luar biasa
dan menghindari ancaman- ancaman di pasar industrinya. Total score 1,0
menunjukkan strategi-strategi perusahaan tidak memanfaatkan peluang-
peluang atau tidak menghindari ancaman-ancaman eksternal.
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN
Pemilik Perusahaan : ACHMAD TONANG
Nama Perusahaan : CV. DAENG KULINER MAKASSAR
Tanggal Berdiri : 12 Mei 2006
Jenis Perusahaan : Kuliner
Alamat/No. Tlpn : Jln. Bhayangkara, no. 15, (0411) 875 872
B. Sejarah pendirian
CV. DAENG KULINER MAKASSAR berdiri sejak tanggal 12 Mei 2006 dan
merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kuliner, perusahaan ini dirintis
dengan dasar kerja keras dan semangat yang tinggi.
CV. DAENG KULINER MAKASSAR didukung dengan 7 (tujuh) buah store
yang tersebar dibeberapa titik kota makassar dan luar makassar, yakni wr. mbak
daeng Alauddin, wr. Mbak Daeng Pengayoman, wr. Mbak daeng abdesir, Rumah
Makan Mas Daeng, Rumah Makan Lesehan Pa’ Daeng, wr. Ayam balap dan Wr.
Cangkuning, dan didukung pula dengan karyawan yang berkompoten dan
profesional dengan jumlah karyawan sebanyak 423 orang. Dengan harapan kelak
dapat menjadi pelopor kuliner daerah yang mampu bersaing dalam era
globalisasi, dengan mengedepankan adat dan nuansa kedaerahan khususnya
sulawesi selatan.
CV. DAENG KULINER MAKASSAR ini didirikan dengan prinsip saling
memahami, saling menghargai dan tenggang rasa dalam perbedaan untuk
35
mencari kebaikan yang sebenar-benarnya bagi semua pihak. Dan berperan serta
dalam pengembangan perekonomian daerah dan sebagai wadah untuk
menciptakan tenaga kerja yang profesional dan mandiri.
CV. Daeng Kuliner Makassar beralamat di jalan Bayangkara No. 15
Makassar-Sulsel di dirikan tahun 2006 oleh Ahmad Tonang sekaligus
sebagai pemilik perusahaan, CV. Daeng Kuliner Makassar merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang Kuliner, sebagai kantor pusat
Manajemen pengelola Rumah makan yang tersebar di kota Makassar,
hingga saat ini CV. Daeng Kuliner Makassaar memiliki 7 cabang Rumah
Makan yakni,
1. WR. Mbak Daeng 1 beralamat di Jln. Pengayoman yang sudah
beroperasi 8 Tahun, di dirikan oleh Ahmad Tonang tahun 2011.
2. WR. Mbak Daeng 2 beralamat di Jln. Alauddin merupakan Cabang
pertama di dirikan pada Tahun 2012.
3. WR. Mbak Daeng 3 beralamat di jalan Abdesir yang sudah
beroperasi 3 tahun, di dirikan oleh Ahmad Tonang tahun 2017.
4. WR. Mas Daeng beralamat di Jln. Arif Rate di dirikan pada tahun
2013.
5. WR. Cang Kuning beralamat di Jln. Poros Gowa di dirikan pada
tahun 2014.
6. WR. Lesehan Pak Daeng beralamat di Jln. Landak Baru di dirikan
pada tahun 2015.
7. WR. Ayam Balap beralamat di Jln. Abdul Kadir di dirikan pada tahun
2016.
36
C. VISI DAN MISI PERUSAHAAN
1. VISI PERUSAHAAN
a. Meningkatkan kesejahteraan karyawannya.
b. Menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan
berkeadilan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan berlandaskan syariah.
c. Menghimpun dan menyatukan karyawan untuk mewujudkan rasa setia
kawan dan tali persaudaraan antara sesama karyawan.
d. Melestarikan budaya daerah utamanya dalam hal kuliner tradisional.
2. MISI PERUSAHAAN
a. Meningkatkan peran serta Karyawan untuk memajukan Perusahaan.
b. Berperan aktif sebagai mitra dalam penyusunan Kesepakatan Kerja
Bersama (KKB) / Peraturan Perusahaan (PP) dan memperjuangkan
tercipta dan terlaksananya peraturan ketenagakerjaan dalam lingkup
perusahaan dengan baik.
c. Mengadakan upaya-upaya untuk meningkatkan mutu ilmu
pengetahuan, ketrampilan bidang Karyawan atau profesi serta
kemampuan berorganisasi.
d. Bekerja sama dengan pihak-pihak lain untuk melaksanakan usaha-
usaha yang tidak bertentangan dengan azas dan tujuan organisasi.
e. Mendirikan usaha-usaha sosial ekonomi dan usaha-usaha lain yang
sah dan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan Karyawannya.
3. Struktur organisasi dan uraian tugas
Salah satu faktor dalam mencapai tujuan perusahaan adalah struktur
organisasi ang baik dan tepat di mana di dalamnya terdapat pembagian
kerja yang jelas. Pembagian kerja tersebut di maksudkan agar setiap
37
karyawan mengetahui tentang apa yang harus di laksanakan dan
mempertanggung jawabkan tugas tersebut, mengetahui siapa atasannya
sehingga semua dapat di arahkan untuk membentuk angkatan kerja yang
loyal dan harmoni.
Struktur organisasi MBAK DAENG PENGAYOMAN
Gambar.4.1
Bagan struktur organisasi mbak daeng pengayoman
Struktur organisasi adalah gambaran yang menunjukkan hubungan
tugas/pekerjaan dalam organisasi yang mengatur batas, wewenang dan tanggung
jawab dalam setiap organisasi. Adapun 14 susunan organisasi dan tata kerja
Mbak Daeng Pengayoman sebgai berikut
Kepala cabang
Muh. Frans
Kapten penjualan
kasir
administrasi
Staf administrasi
Kapten produksi
koki
server Asisten koki
Pantry
bartender
Pembakaran
Dapur produksi
Dw produksi
38
1. Kepala cabang
Kepala cabang adalah seorang yang bertanggung jawab atas pencapaian dan
kinerja store dengan melakukan perencanaan, memonitoring, mengevaluasi,
mengkoordinir dengan memenuhi target sesuai yang telah di tetapkan
perusahaan. Fungsi jabatan sebagai berikut:
a. Merencanakan langkah strategi store seperti mengatur penjadwalan
karyawan.
b. Memonitoring dan mengevaluasi pencapaian target yang telah di tetapkan
perusahaan
c. Mengambil semua tindakan yang di perlukan serta bertanggung jawab atas
hasil keputusan agar store berjalan lancar.
d. Mengontrol semua kesiapan store baik peralatan persediaan barang
sampai kesiapaan kerja karyawan
e. Memantau tugas tugas kapten serta mengevaluasi ulang kinerja kapten
atau kepala shift
f. Menguasai negosiasi baik costumer maupun pihak lain yang terkait.
g. Memberikan laporan hasil kegiatan store yang valid kepada perusahaan.
h. Mengawal aturan-aturan perusahaan yang telah di tetapkan untuk di
berlakukan di store.
i. Merencanakan posting anggaran untuk operasional store.
j. Mengontrol tingkat kebutuhan barang atau bahan baku yang di gunakan
dalam setiap operasiaonal.
k. Membuat program kerja yang terencana untuk kemajuan perusahaan di
wilayah operasional.
2. Administrasi
39
Sebagai penbantu umum kepala administrasi dalam mengimput laporan yang
di peroleh dari setiap cabang Mbak Daeng Pengayoman serta melaksanakan
kegiatan surat menyurat, dokumentasi sdan pengarsipan surat, laporan dan
kwitansi pembayaran supplier.
3. staf administrasi
Membantu kepala administrasi menginput laporan dan mengecek setiap
persuratan dokumentasi dan pengarsipan surat laporan dan mengecek stokkan
barang yang tersedia.
4. Kapten penjualan
Kapten penjualan adalah seseorang yang bertanggun jawab pada kegiatan
pejualan harian adapun fungsi kapten penjualan adalah :
a. Melakukan pinger dan mengisi absen manual baik itu jam datang maupun
jam pulang sesuai data finger’ serta menandatangani format absen sebagi
legalitas dan tanda bukti kehadiran.
b. Mengecek absen manual guna melihat jam datang staf penjualan dan
mengisi keterangan dan mengimformasikan kepada kepala cabang dan
dan administrasi apabila ada staf yang izin, sakit dan off mengacu dengan
bukti yang dapat di pertanggung jawabkan
c. Memimpin brefing motifasi dan berdoa sebelum melakukan over hendle
d. Melakukan pengecekan kesiapan perlengkapan kerja pada server dan
chasier mulai pulpen dan seragam kerja (baju, jilbab, celana, sepatu, name
tag,dan celemek kerja )
e. Melakukan cek body terhadap chasier sebelum chasier sebelum chasier
masuk di area chasier
f. Membuat pos-pos untuk posisi stand by server
40
g. Mengontrol 70% kelancaran operasional , 30% kerja lpangan (di
sesusaikan dengan keadaan store)
h. Mampu menyelesaikan masalah complain costumer
i. Menerima reservasi dan membuat kwitansi panjar reservasi dengan
costumer yang bersangkutan
j. Memimpin jalannya brefing wajib evaluasi devisi penjualan setiap malam
minggu
k. Memimpin pengajian setiap malam jumat
l. Bekerja dengan professional
m. Bersikap adil terhadap seluruh staff penjualan dan tidak pilih kasih
n. Membuat berita acara perhari (BAP) tentang kejadian yang ada di store
selam beroperasional
o. Membuat laporan pertanggungjawaban terhadap data penjualan,
perkembangan, dan kendala yang ada selama proses pekerjaan
berlangsung
5. Chasier.
Cashier adalah seorang pemegang kas (uang) atau orang yang bertugas
menerima danmembayarkan uang. Selain itu tugas kasir juga melakukan
perhitungan jumlah total penjualan perhari, perminggu, ataupun perbulan serta
mengenali barang yang paling laris. Tugas dan tanggung jawab kasir
a. Menjalankan pproses penjualan dan pembayaran
b. Melakukan pencatatan atas semiua transaksi
c. Membantu pelanggan dalam memberikan informasi mengenai suatu
produk
d. Melakukan proses transaksi pelayanan jual beli serta melakukan
pembungkusan
41
e. melakukan pencatatan kas fisik serta melakukan pela[poran kepada kapten
penjualan
6. server
pelayan ialah orang yang bekerja direstoran untuk melayani pengunjung yang
datang. Pelayan mencatat pesanan pengunjung dan kemudian membawa
makanan atau pun minuman kemeja pemesan.
7. Kapten produksi
Kapten produksi adalah seseorang yang bertanggung jawab atau dengan kata
lain kepala bagian produksi adapun tugas umum kapten produksi:
a. Mengecek persediaan barang
b. Mengecek pemakaian bahan baku harian
c. Mengontrol 70% kelancaran operasional dan 30% kerja lapangan
d. Membuat laporan pertanggung jawaban terhadap data pemakaian bahan
baku dan kendala yang ada selama proses pekerjaa berlangsung
e. Mengecek stock barang atau bahan baku yang akan di pakai
8. Koki
Koki adalah orang yang menyiapkan makanan untuk di santap.
9. Asissten koki
Asisten koki (helper) menakar kuantitas bahan makanan sesuai dengan
resep. Menyiapkan bahan bahan makanandan bumbu untuk koki masak .aktif
membersihkan peralatan peralatan dapur melakukan catatan inventori bahan-
bahan makanan . membantu setiap bagian dapur apabila di butuhkan.
10. Pentry
di Indonesia pentry di kenal dengan nama dapur bersih. Fungsi utamanya
adalah untuk menyimpan berbagai peralatan memasak dan bahan-bahan
42
makanan. Dalam perkembangannya , pentry di manfaatkan juga untuk
menyajikan makanan dan minuman .
11. Bartender
Bartender adalah seorang yang bekerja sebagai peracik dan penyaji minuman
yang di pesan costumer
12. Pembakaran
pembakaran adalah seorang yang di tugaskan membakar dan menyiapkan
makanan yang akan di sajikan ke costumer.
13. Dapur produksi
Dapur produksi adalah seorang yang bertugas menyiapakan bahan makanan
yang di butuhkan koki dan memasak nasi dan ayam yang akan di olah baik
yang akan di bakar maupun yang akan di goreng
14. Dw produksi
Dw atau dishwasher adalah bagian pencuci piring. Tugasnya tak lain ada;ah
mencuci dan membersihkan setiap perlengkapan makan yang sudah di
gunakan oleh para tamu.
D. JENIS USAHA YANG DIKELOLA
Mbak Daeng Pengayoman bergerak di bidang kuliner modern dan
tradisional yaitu pembuatan makanan dan minuman yang berlatarkan makanan
dan minuman, dan konsep modern seperti seafood dan aneka juice. Perusahaan
ini memilih usaha di bidang makanan dan minuman karena usaha ini disesuaikan
dengan kebutuhan dan dengan skill yang perusahaan miliki serta faktor
pendukung yang memadai untuk megembangkan usaha ini.
E. JENIS USAHA YANG DIRENCANAKAN
Perusahaan sepakat untuk membuat suatu usaha di bidang kuliner
modern dan tradisional yaitu pembuatan makanan dan minuman. Dengan jenis
43
makanan dan minumannya secara garis besar yaitu aneka sayur, ayam bakar dan
goreng, seafood serta aneka juice dan minuman. Perusahaan yakin usaha ini
akan berkembang dengan baik karena perusahaan sudah menjalin kerjasama
dengan beberapa supplier bahan baku serta telah dikenal dalam lingkup
masyarakat setempat dan memiliki SDM yang telah siap kerja secara mandiri dan
profesional sehingga dapat mempermudah perusahaan untuk mengembangkan
perusahaan dengan membuka outlet tidak hanya dalam lingkup daerah sulawesi
selatan saja tapi akan dikembangkan hingga ke seluruh indonesia.
F. KEGIATAN PASAR DAN PEMASARAN
a. LINGKUNGAN USAHA
Di Sulawesi Selatan khususnya wilayah Makassar jenis usaha di bidang
makanan dan minuman memiliki peluang yang sangat menjajikan, karena
makanan dan minuman adalah kebutuhan primer manusia, ditambah lagi dengan
banyaknya jumlah tenaga kerja sekitar dan penduduk di wilayah Makassar dan
sekitarnya. Oleh karena itu perusahaan bertekad mengembangkan usaha kuliner
modern dan tradisional karena ditunjang dari banyaknya peluang dalam
mengembagkan jenis usaha ini.
b. KONDISI PASAR
Jika melihat kompetitor-kompetitor yang bergerak dibidang usaha yang
sama, memang sudah cukup banyak. Tetapi, kami menyiasatinya dengan inovasi
berbeda dari produk-produk yang sudah ada. Yaitu, dengan inovasi rasa yang
lebih enak, ukuran yang lebih besar, harga yang ekonomis, dan yang paling
penting sehat dan higienis serta pengembangan desain bangunan yang dibentuk
sedemikian rupa untuk kenyamanan customer. Dengan ini, kami yakin produk
yang kami miliki mampu bersaing dan laku dipasaran.
c. RENCANA PEMASARAN
44
Dengan usaha kuliner modern dan tradisional yang sudah memiliki
pelanggan tetap, maka perusahaan akan menambah pemasarannya dengan
menambah outlet di seluruh wilayah yang bernilai strategis dan lebih dekat
dengan masyarakat setempat, sehingga akan membantu untuk mengembangkan
usaha ini.
G. ASPEK PRODUKSI
a. ALOKASI USAHA
CV. DAENG DAENG KULINER MAKASSAR berkantor pusat di Jl.
Bhayangkara No. 15 Makassar. Adapun lokasi letak Outlet/Rumah
Makan/Restoran yang terbagi di beberapa titik di Makassar dan diluar Makassar
diantaranya :
1. Wr. Mbak Daeng Alauddin yang berlokasi di Jln. Sultan Alauddin, No. 84,
Makassar.
2. Wr. Mbak Daeng Pengayoman yang berlokasi di Jln. Pengayoman, Ruko
Jasper No.33, Makassar.
3. Wr. Mbak Daeng abdesir yang berlokasi di Jln. abdesir, Makassar.
4. Rumah makan Mas Daeng yang berlokasi di Jln. Arief Rate, Makassar.
5. Rumah makan Lesehan Pa’ Daeng yang berlokasi di Jln. Landak Baru,
Makassar.
6. Wr. Ayam balap yang berlokasi di jln. Abdul kadir, Makassar
7. Wr. Cang Kuning yang berlokasi di Jln. Sultan Hasanuddin, Kab. Gowa.
Perusahaan memilih lokasi tersebut, karena tempatnya dekat dengan
pusat keramaian yaitu disekitar sekolah/kampus, masjid, Perkantoran, dan
Pemukiman warga yang dekat dengan lokasi usaha tersebut.
45
b. FASILITAS DAN PERALATAN PRODUKSI
Dalam kegiatan usaha ini perusahaan menggunakan fasilitas yang diperoleh
dari anggaran yang dikeluarkan oleh perusahaan, daftar fasilitas dan peralatan
yang digunakan telah didata dan disimpan dalam buku standar barang inventaris
yang tidak dapat dijabarkan dalam penyusunan Company Profile ini
c. PRODUK DAN BAHAN BAKU
Adapun produk menu yang di tawarkan perusahaan dalam usaha
kuliner modern dan tradisional ini adalah sebagai berikut :
Produk tradisional :
a. Sayur tuttu
b. Sayur lawara
c. Sayur balante
d. Raca Taipa
Produk Modern :
a. Ayam Bakar/Goreng
b. Seafood
c. Aneka Juice
d. Soft Drink
e. Aneka Nasi Goreng
f. Mie Goreng
g. Mie Kuah
h. Mie Kering
i. Mie Hokkian
j. Bakso/Mie Bakso
k. Capcay
46
l. Cah Kangkung
m. Cah Toge
n. Cah Paria
o. Cah Toge Kangkung
p. Cah Toge Sawi
q. Cah Sawi
Adapun bahan baku pembentuk dari produk yang ditawarkan telah
tersimpan dan terdata dalam buku standar recipe yang merupakan rahasia
perusahaan dan tidak dapat dipaparkan langsung dalam pembuatan company
profile perusahaan ini.
d. PROSES PRODUKSI
Dalam proses produksi usaha ini diantaranya :
a) Menyiapkan bahan yang akan digunakan
b) Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan
c) Memulai proses pengerjaan
d) Membersihkan hasil pekerjaan agar lebih baik (finishing).
Untuk proses pengerjaan yang lebih mendetail telah perusahaan jabarkan di
dalam S.O. P yang menjadi standar proses produksi perusahan.
e. PROSES PENGERJAAN
Dalam melakukan kegiatan pekerjaan, perusahaan telah menetapkan
diantaranya sebagai berikut :
Hari Kerja : Senin - Minggu
Jam Kerja : Shift 1 : 08.00 s/d 17.00 WITA
Shift 2 : 17.00 s/d 00.30 WITA
47
F. Temuan peneletian
Untuk mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan strategi pengembangan
usaha kuliner mbak daeng dapat di uraikan secara terperinci sebagaimana hasil
wawancara penulis dengan informan di lapangan
Strategi pengembangan UMKM melalui analisis swot di tinjau dari ekonomi
islam
selama berdirinyanya mbak daeng pengayoman dan selama munculnya wabah
penyakit COVID-19 mengalami penurunan pendapatan tentunya melakukan
strategi pengembangan usaha. Untuk mengetahui apa apakah warung makan
mbak daeng memiliki strategi pengembangan dsapat di ketahui berdasarkan hasil
wawancara peneliti kepada informan bapak MUH FRANS selaku kepala cabang
warung mbak daeng pengayoman. Wawancara di lakukan pada hari senin 1
februari 2021 jam 10.30 di mbak daeng
berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan pak frans beliau mengakui bahwa
pendapatan mbak daeng mengalami penurunan 12 bulan terakhir untuk
mempertahankan usaha rumah makan sya melakukan strategi pengembangan
untuk meningkatkan pendapatan usaha yang di jalankan.
Selanjutnya peneliti mempertanyakan kepda pak frans tentang strategi
yang di lakukan.
“Berdasarkan jawaban beliau mengtakan bahwa strategi yang di lakukan
dalam upaya pengembangan usaha warung makan di tengah wabah
COVID-19 ini adalah yang pertama yaitu menjalankan protokol kesehatan
yang ketat sesuai anjuran pemerintah, kedua cita rasa masakan itu
sendiri, di mana faktor cita rsa masakan dapat mempengaruhi miinat
konsumen untuk membeli, ketiga tempat yang bersih, keempat, pelayanan
terhadap konsumen dan yang kelima, penambahan variasi menu ,
48
keenam, harga yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Selain pertanyaan tersebut,peneliti mempertanyakan tentang efektivitas
strategi yang di lakukan oleh kepala cabang.
Sesuai dengan strategi yang di lakukan selama 6 bulan terakhir ini
di anggap cukup efektif karena dengan keenam strategi ini terjadi
perubahan pendapatan hasil penjuaalan
G. Pembahasan Hasil Penelitian
Analisis SWOT adalah alat yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk
mengidentifikasi atau mengevaluasi faktor-faktor internal maupun eksternal
perusahaan. Faktor internal perusahaan terdiri atas kekuatan dan kelemahan
perusahaan. Sementara itu faktor eksternal perusahaan terdiri atas peluang dan
ancaman perusahaan.
i. Analisis Lingkungan Internal
1. Kekuatan (strength)
a. Pengaruh lokasi terhadap kelangsungan usaha yang cukup baik.
b. Pelayanan kepada konsumen yang maksimal.
c. Harga barang-barang yang ditetapkan terjangkau oleh konsumen,
d. Modal usaha yang dikeluarkan sesuai dengan keuntungan yang
diperoleh.
e. Meningkatkan kualitas produk demi pencapaian loyalitas konsumen.
2. Kelemahan (weakness)
a. Banyaknya pesaing dengan penjualan produk yang sama.
b. Naiknya harga bahan baku yang tidak menentu yang berpengaruh
terhadap naik turunnya penjualan.
c. Kurangnya variasi dari produk yang ada.
49
d. Tingkat harga sewa tempat yang tinggi.
e. Makanannya mudah di tiru oleh pengusaha sama
.
H. Analisis Lingkungan Eksternal
1. Peluang (opportunity)
a. Meningkatkan ekonomi keluarga
b. Lokasi yang sangat strategis
c. Mengikuti banyaknya permintaan konsumen di pasaran
d. Mengikuti kemajuan teknologi untuk menciptakan pemasaran produk yang
maksimal
e. Tingginya tingkat daya beli masyarakat akan makanan-makanan
tradisional.
2. Ancaman (threat)
a. Tingkat persaingan usaha yang tinggi.
b. Harga bahan baku semakin meningkat otomatis daya beli masyarakat
akan menurun.
c. Kualitas produk pesaing yang lebih baik.
d. Minimnya modal usaha.
e. Produknya mudah di tiru sehingga banyak yang meniru usaha tersebut.
Setelah dilakukan analisis internal dan eksternal, diketahui hasil dari kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman. Sebagaimana tertera pada tabel sebagai
berikut:
50
Tabel 4.2 Analisis SWOT pada mbak daeng pengayoman
Kekuatan (Strength) 1. Pengaruh lokasi terhadap
kelangsungan usaha yang cukup baik.
2. Pelayanan kepada konsumen yang maksimal.
3. Harga barang-barang yang ditetapkan terjangkau oleh konsumen,
4. Modal usaha yang dikeluarkan sesuai dengan keuntungan yang diperoleh.
5. Meningkatkan kualitas produk demi pencapaian loyalitas konsumen.
Kelemahan (Weakness) 1. Banyaknya pesaing dengan penjualan
produk yang sama. 2. Naiknya harga bahan baku yang tidak
menentu yang berpengaruh terhadap naik turunnya penjualan.
3. Kurangnya variasi dari produk yang ada. 4. Tingkat harga sewa tempat yang tinggi. 5. Produknya mudah di tiru
Peluang (Opportunity) 1. Meningkatkan ekonomi keluarga. 2. Lokasi yang sangat strategis. 3. Mengikuti banyaknya permintaan
konsumen di pasaran. 4. Mengikuti kemajuan teknologi
untuk menciptakan pemasaran produk yang maksimal.
5. Tingginya tingkat daya beli masyarakat akan makananmakanan tradisional.
Ancaman (Threat) 1. Tingkat persaingan usaha yang tinggi. 2. Harga bahan baku semakin meningkat
otomatis daya beli masyarakat akan menurun.
3. Kualitas produk pesaing yang lebih baik. 4. Minimnya modal usaha 5. Produknya mudah di tiru sehingga banyak
yang meniru usah tersebut
I. Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary) Setelah faktor-faktor
strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu tabel IFAS (Internal
Factor Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis
internal tersebut dalam kerangka strength dan weakness perusahaan.
tahapannya adalah :
1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan
dalam kolom 1.
2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling
penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut
terhadap posisi strategis perusahaan. (Semua bobot tersebut jumlahnya tidak
boleh melebihi skor total 1,00).
3. Berikan rating 1 sampai 4 bagi masing-masing faktor untuk menunjukkan apakah
faktor tersebut memiliki kelemahan yang besar (rating = 1), kelemahan yang kecil
(rating = 2), kekuatan yang kecil (rating = 3), dan kekuatan yang besar (rating = 4).
Jadi sebenarnya, rating mengacu pada perusahaan sedangkan bobot mengacu
pada industri dimana perusahaan berada.
4. Kalikan masing-masing bobot dengan rating-nya untuk mendapatkan score.
51
5. Jumlahkan total score masing-masing variabel. Berapapun banyaknya faktor yang
dimasukkan dalam matrik IFAS, total rata-rata tertimbang berkisar antara yang
rendah 1,0 dan tertinggi 4,0 dengan rata-rata 2,5. Jika total ratarata dibawah 2,5
menandakan bahwa secara internal perusahaan lemah, sedangkan total nilai
diatas 2,5 mengindikasikan posisi internal yang kuat.
tabel 4.3
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
No Faktor Internal Bobot Rating Skor
Kekuatan (Strength)
1. Pengaruh lokasi terhadap kelangsungan usaha
yang cukup baik.
0,12 3 0,36
2. Pelayanan kepada konsumen yang maksimal. 0,10 3 0,30
3. Harga barang-barang yang ditetapkan terjangkau
oleh konsumen.
0,11 3 0,30
4. Modal usaha yang dikeluarkan sesuai dengan
keuntungan yang diperoleh.
0,10 3 0,30
5. Meningkatkan kualitas produk demi pencapaian
loyalitas konsumen.
0,10 3 0,30
Subtotal 0,53 1,59
Kelemahan(Weakness)
1. Banyaknya pesaing dengan penjualan produk
yang sama.
0,09 3 0,27
2. Naiknya harga bahan baku yang tidak menentu
yang berpengaruh terhadap naik turunnya
0,09 2 0,18
Penjualan
3. Kurangnya variasi dari produk yang ada. 0.09 2 0,18
4. Tingkat harga sewa tempat yang tinggi. 0,11 2 0,22
5. Produknya mudah di tiru 0,10 3 0,20
Subtot
al
0,48 1,05
Total 1 2,64
Dari hasil analisis pada tabel 4,6 IFAS, faktor kekuatan dan kelemahan memiliki total
skor 2,64. Karena total skor diatas 2,5 berarti ini mengindikasikan posisi internal pada
perusahaan begitu kuat.
J. Matriks EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary)
Ada lima tahap penyusunan matriks faktor strategi eksternal yaitu :
52
1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman.
2. Beri bobot masing-masing faktor mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai
dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat
memberikan dampak terhadap faktor strategis. Jumlah seluruh bobot harus
sama dengan 1,0.
3. Menghitung rating untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala
mulai 1 sampai 4, dimana 4 (respon sangat bagus), 3 (respon di atas rata-
rata), 2 (respon rata- rata), 1 (respon di bawah rata-rata). Rating ini
berdasarkan pada efektivitas strategi perusahaan, dengan demikian nilainya
berdasarkan pada kondisi perusahaan.
4. Kalikan masing-masing, bobot dengan rating-nya untuk mendapatkan score.
5. Jumlahkan semua score untuk mendapatkan total score perusahaan. nilai total
ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-
faktor strategis eksternalnya.
Sudah tentu bahwa dalam EFAS matrix, kemungkinan nilai tertinggi total score
adalah 4,0 dan terendah adalah 1,0. Total score 4,0mengindikasikan bahwa
Pedagang Kaki Lima merespon peluang yang ada dengan cara yang luar biasa dan
menghindari ancaman-ancaman di pasar industrinya. Total score 1,0 menunjukkan
strategi-strategi yang di terapkan mbak daeng tidak memanfaatkan perlu
53
Table 4.4
Matriks EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary)
No Faktor Eksternal Bobot Rating Skor
Peluang (Opportunities)
1. Meningkatkan ekonomi keluarga. 0,13 4 0,52
2. Lokasi yang sangat strategis. 0,11 4 0,44
3. Mengikuti banyaknya permintaan
konsumen di pasaran.
0,11 3 0,33
4. Mengikuti kemajuan teknologi untuk
menciptakan pemasaran produk yang
maksimal.
0,10 3 0,30
5. Tingginya tingkat daya beli masyarakat akan makanan-makanan tradisional
0,10 3 0,30
Subtotal 0,55 1,89
Ancaman (Threat)
1. Tingkat persaingan usaha yang tinggi. 0,09 3 0,27
2. Harga bahan baku semakin meningkat otomatis daya beli masyarakat akan
menurun.
0,09 2 0,18
3. Kualitas produk pesaing yang lebih baik. 0,09 3 0,27
4. Minimnya modal usaha 0,09 2 0,18
5. Produknya mudah di tiru sehingga banyak
yang meniru usah tersebut
0,10 2 0,20
Subtotal 0,46 1,1
Total 1 2,99
Dari hasil analisis pada tabel EFAS, faktor peluang dan ancaman memiliki total
skor 2,99. Karena total skor mendekati 4,0 berarti ini mengindikasikan bahwa mbak
daeng pengayoman merespon peluang yang ada dengan cara yang luar biasa dan
menghindari ancaman-ancaman di pasar.
54
Selanjutnya nilai total skor dari masing-masing faktor dapat dirinci, strength1,59,
weakness1,05, opportunity 1,89, threat 1,1. Maka diketahui selisih total skor faktor
strength dan weakness adalah (+) 0,54, sedangkan selisih total skor faktor
oppurtunity dan threat adalah (+)0,79.
Dibawah ini merupakan gambar diagram Cartesius Analisis SWOT mbak daeng
pengayoman
Opportunity (+1,89)
Kuadran III Kuadran I
Weakness (-1,05) Strength
(+1,59)
Kuadran IV Kuadran II
Threat (-1,1)
Dari gambar diagram cartesius diatas, sangat jelas menunjukkan bahwa makanan
tradisional yang berada di mbak daeng pengayoman berada pada kuadran growth
dimana kuadran tersebut merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Pedagang
Kaki Lima tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan
peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah
mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy), dengan
penerapan GOS tersebut mbak daeng dapat memaksimalkan kekuatan yang dimiliki
55
untuk merebut berbagai peluang yang ada sehingga mbak daeng dapat menyeimbangi
pesaing lain yang menjual produk sejenis.
K. Matriks SWOT
Matriks SWOT merupakan alat yang dipakai untuk mengukur faktor-faktor
strategi perusahaan. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana
peluang dan ancaman eksternal yang dimiliki. Matriks ini dapat menghasilkan
empat sel kemungkinan alternatif strategi yang dapat dilihat pada tabel dibawah
ini
Table 4.5
STRENGT
H
WEAKNESS
EFAS DAN IFAS
1. Pengaruh lokasi
terhadap
kelangsungan
usaha yang cukup
baik.
2. Pelayanan
kepada
konsumen
yang
maksimal.
3. Harga barang-
barang yang
ditetapkan
terjangkau oleh
konsumen.
4. Modal usaha yang
dikeluarkan sesuai
dengan
keuntungan yang
diperoleh.
5. Meningkatkan
kualitas produk
demi pencapaian
loyalitas
konsumen.
6. Banyaknya pesaing dengan
penjualan produk yang sama.
7. Naiknya harga bahan baku
yang tidak menentu yang
berpengaruh terhadap naik
turunnya penjualan.
8. Kurangnya variasi dari
produk yang ada.
9. Tingkat harga sewa
tempat yang tinggi.
10. produknya mudah di tiru
56
1. Menigkatkan
ekonomi keluarga
2. Lokasi yang sangat
strategis.
3. Mengikuti
banyaknya
permintaan
konsumen di
pasaran.
4. Mengikuti kemajuan
teknologi untuk
menciptakan
pemasaran produk
yang maksimal.
5. Tingginya tingkat daya
beli masyarakat akan
makanan-makanan
tradisional.
1. Meningkatkan
strategi pemasaran
melalui sosial
media dengan
mengikuti
kemajuan
teknologi.
2. Meningkatkan
kualitas produk
dengan melihat
daya beli serta
permintaan
konsumen.
3. Lokasi yang
sangat strategis
yang
memudahkan
masyarakat,
karena
berdekatan
dengan
pemukiman dan
pasar tradisional
dan pasar
modern.
1. Memberikan pelayanan kepada konsumen yang maksimal.
2. Meningkatkan variasi produk
yang ada dengan melihat
selera atau permintaan
konsumen di pasaran.
OPPURTUNITY STRATEG
I SO
STRATEGI WO
THREAT STRATEGI ST STRATEGI WT
57
1. Tingkat persaingan
usaha yang tinggi.
2. Harga bahan baku
semakin meningkat
otomatis daya beli
masyarakat akan
menurun.
3. Kualitas produk
pesaing yang lebih
baik.
4. Produknya mudah
ditiru sehingga
banyak usaha
tersebut
1. Mengutamakan loyalitas konsumen dengan menciptakan pelayanan yang baik.
2. Menjaga kebersihan tempat berjualan, sehingga menarik minat konsumen untuk membeli barang.
3. Membuat promo harga atau diskon untuk menarik konsumen untuk membeli barang tersebut.
1. Menciptakan produk yang lebih variatif dengan memperhatikan kualitas dan kuantitas.
2. Meningkatkan sistem
pelayanan yang lebih baik,
sehingga konsumen merasa
nyaman untuk berbelanja.
3. Menciptakan peluang kerja
bagi masyarakat.
Berdasarkan analisis diatas menunjukkan bahwa kinerja pasar dapat
ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kombinasi kedua faktor
tersebut ditunjukkan dalam diagram hasil analisis SWOT sebagai berikut :
1. StrategiSO (Strength-Opportunity)
Strategi ini merupakan gabungan dari faktor internal (Strength) dan faktor
eksternal (Opportunity), strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran di pasar
yaitu dengan memfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi SO yang ditempuh oleh
mbak daeng , yaitu :
a. Meningkatkan strategi pemasaran melalui sosial media dengan mengikuti
kemajuan teknologi.
b. Mengutamakan kualitas produk dengan melihat daya beli serta permintaan
konsumen.
c. Lokasi yang sangat strategis yang memudahkan masyarakat, karena
berdekatan dengan pemukiman dan mall panakkukang .
2. Strategi ST (Strength-Threat)
58
Strategi ini merupakan gabungan dari faktor internal (Strength) dan
faktor eksternal (Threat), strategi ini dibuat untuk menggunakan kekuatan
yang dimiliki rm. Mbak daeng pengayoman.untuk mengatasi ancaman.
Strategi ST yang ditempuh mbak daeng yaitu
a. Menjaga kebersihan tempat berjualan, sehingga menarik minat konsumen
untuk membeli barang.
b. Mengutamakan loyalitas konsumen dengan menciptakan pelayanan yang
baik.
c. Membuat promo harga atau diskon untuk menarik konsumen untuk
membeli barang tersebut.
3. Strategi WO (Weakness-Opportunity)
Strategi ini merupakan gabungan dari faktor internal (Weakness) dan
faktor eksternal (Opportunity), strategi ini diterapkan berdasarkan
pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang
ada. Strategi WO yang ditempuh oleh mbak daeng , yaitu :
a. Memberikan pelayanan kepada konsumen yang maksimal.
b. Meningkatkan variasi produk yang ada dengan melihat selera
atau permintaan konsumen di pasaran.
4. Strategi WT (Weakness-Threat)
Strategi ini merupakan gabungan dari faktor internal (Weakness) dan
faktor eksternal (Threat), strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat
defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari
ancaman. Strategi WT yang ditempuh oleh mbak daeng , yaitu :
a. Menciptakan produk yang lebih variatif dengan memperhatikan kualitas
dari bahan baku.
59
b. Meningkatkan sistem pelayanan yang lebih baik, sehingga
konsumen merasa nyaman untuk berbelanja.
c. Menciptakan peluang kerja bagi masyarakat.
Berdasarkan hasil analisis SWOT diatas diperoleh bahwa di dalam matriks
IFAS menunjukkan faktor kekuatan dan kelemahan memiliki total skor 2,64.
Hal ini mengindikasikan bahwa mbak daeng berada pada posisi internal
yang begitu kuat.Selanjutnya, didalam matriks EFAS menunjukkan bahwa
faktor peluang dan ancaman memiliki total skor 2,99. Hal ini mengindikasikan
bahwa usaha mbak daeng pengayoman dapat merespon peluang yang ada
dengan cara yang luar biasa dan menghindari ancaman yang berada di
pasar industrinya.
Adapun dalam diagram cartesius ditunjukkan bahwa Pedagang Kaki
Lima Pasar Inpres berada pada kuadran Growth dimana kuadran tersebut
merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Setelah menggandengkan
kekuatan dengan peluang atau strategi SO, maka diperoleh faktor kekuatan
yang mesti dipertahankan untuk mampu mengambil peluang yang ada.
Penggandengan strategi ST menunjukkan bahwa pasar harus
memaksimalkan kekuatan untuk mengatasi ancaman yang ada. Strategi WO,
memanfaatkan peluang yang ada dengan meminimalkan kelemahan pada
perusahaan atau pasar. Serta strategi WT yang mengharuskan perusahaan
atau pasar untuk dapat meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
60
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dengan mengguakan analisis swot yang ada pada rm. mbak
daeng pengayoman, bahwasanya penerapan strategi pada rm. Makan mbak daeng
pengayoman tersebut menggunakan Growth oriented strategy. Hal ini di karenakan,
pada diagram cartesius analisis SWOT di tunjukkan bahwa nilai total skor tertinggi
berada pada kuadran pertama di mana kuadran tersebut merupak situasi yang
sangat menguntungkan. mbak daeng pengayoman memiliki banyak peluang dan
kekuatan sehingga dapat merebut dan memamfaatkan peluang yang ada sekaligus
meminimalkan kelemahan serta mengatasi berbagai ancaman.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan maka penulis mengemukakan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Kepada mbak daeng pengayoman agar memaksimalkan pelayanan yang
lebih baik lagi kepada konsumen, sehingga menarik hati konsumen untuk
datang di rumah makan tersebut
2. Hendaknya makanan yang di jual mengutamakan rasa, penampilan, dan
kepuasan pelanggan
3. Untuk mengunngguli promosi yang lebih baik dari para pengusaha kuliner lain.
dan di sarankan kepada para karyawan untuk lebih meningkatkan kualitas
makan dan pelayanan
4. Bagi penelitit selanjutnya, hasil penelitian ini dapat di lanjutkan dengan
mengembangkan penelitian-penelitian lainnya yakni penelitian mengenai
59
DAFTAR PUSTAKA
Beni yohan, (2016). Analisis Potensi Usaha Kecil Dan Menengah Di Pusat Kebudayaan
Dan Olahraga. Bandar Lampung: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Lampung
Edy Suandi Hamid, y. Sri Susilo. (2011). Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah di Provinsi Daerah Istemewa Yogyakarta. Dalam Ekonomi
Pembangunan, Vol. 12, No. 1, hlm. 45-55
Raihanah Daulay, (2016). Pembangunan Usaha Mikro untuk Pemberdayaan Ekonomi
Umat Islam di Kota Medan. Dalam MIQOT Vol. XL, No. 1, hlm. 59-61
Fita Nurotul Faizah, 92015). Analisis Strategi Pengembangan Bisnis Islam Pada UMKM
Mekar Abadi Kabupaten Grobogan. Semarang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Walisongo.
Siti Rohani, (2018). Analisis Potensi UMKM Tahu dan terhadap Peningkatan Pendapatan
Keluarga Menurut Perspektif Ekonomi Islam. Lampung: Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Warni Lestari, etc, (2019). Strategi Marketing Mix Dalam Peningkatan Usaha Percetakan
Pada CV. Tinta Kaili Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Dalam Ilmu Ekonomi
dan Bisnis Islam, Vol. 1, No. 1, hlm. 66
Baharuddin Yakub Didik Santoso, Yohanes Sugiarto, (2016). Pengaruh Orientasi Pasar
Dan Customer Relationship Management Terhadap Kinerja Pemasaran
Melalui Bersaing. Dalam Diponegro Journal Of Management, Vol. 5, No. 3,
hlm. 6
60
Alexander Christian Agnefa, (2018). Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil
Menengah Warmindo Wala Weleu Berdasarkan Analsis SWOT. Yogyakarta:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
Utari evy Cahyani, (2016). Strategi Bersaing Dalam Berbisnis Secara Islami. Dalam At-
Tijaroh, Vol. 2, No. 1, hlm. 58
Anggraini Datunsolang, etc, (2016). Pengembangan Usaha Kuliner Warung Makan Tepi
Laut di Kawasan Mega Mas Kota Manado. Dalam Agri-Sosioekonomi Unsrat,
Vol. 12, No. 2A, hlm. 41-42
Nurul Mubarok, Eriza Yolanda Maldina, (2017). Strategi Pemasaran Islami Dalam
Meningkatkan Penjualan Pada Butik Calista. Dalam I-Ecomic, Vol. 3, No. 1,
hlm. 79
Suardi, etc, (2019). Strategi Pengusaha Warung Kopi Dalam Mempertahankan
Eksistensinya di Kota Kendari. Dalam Etnoreflika, Vol. 8, No. 2, hlm. 133
Tati Muliati, D.N Agustiningtyas, (2017). Analisis SWOT Pengembangan Usaha Mikro
Kuliner Di Kota Madiun (Studi Empiris Pada Sokuge Madiun). Dalam
Ekomaks, Vol. 6, No. 2, hlm. 119
Arif Pujiyono, etc, (2011) Strategi Pengembangan UMKM Halal di Jawa Tengah Dalam
Menghadapi Persaingan Global. Semarang: Program studi Ekonomi Islam,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Ratih Anggriani, (2019). Strategi Pengembangan Usaha Jamur Tiram Putih Melalui
Analisis SWOT di Tinjau Dari Ekonomi Islam. Bengkulu: Program Studi
Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bismis Islam Institut Agama Islam
Negeri (IAIN)
64
PERTANYAAN WAWANCARA
1 Selama 11 bulan terakhir pandemik covid 19, bagaimana
menurut anda atas kebijakan pemerintah seperti PSBB, pengurangan jam kerja usaha kuliner dll?
2 Bagaimana strategi pengembangan yang di terapkaan selama menghadapi pandemik covid 19?
3 Apakah dalam pengolaaan dan pengembangan usaha karyawan di perbolehkan untuk mengetahui informasi seperti data-data pendapatan Mba Daeng Pengayoman?
4 Menurut anda, apakah semakin hari semakin banyak costumer yang datang berkunjung untuk makan dan menjadi langganan tetap ?
5 Apakah selama covid 19 warung Mba daeng mengalami penurunan omset pendapatan?
6 Jika iya, bagaimana menanggulangi dampak dari covid 19 tersebut?
7 Bagaimana alur kordinasi antara manajer dengan kepala cabang lainnya?
8 Apakah semua karyawan memiliki hak untuk mengajukan ide-ide dalam membantu pengembangan usaha kuliner tersebut?
9 Menurut anda, apakah stategi yang terapkan sudah ada perkembangan ?
10 Apakah strategi yang di kembangkan sudah efektif dalam pengembangan usaha kuliner tersebut ?