Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Masyarakat Pembelajaran...

20
04/07/2013 1 BOGOR, 20 JUNI 2013 PEMBELAJARAN DARI STRATEGI PENGARUS UTAMAAN GENDER DALAM PROYEK SCBFWM Latar Belakang Pengertian : PUG adalah sebuah proses teknis dan politis yang membutuhkan perubahan pada kultur atau watak organisasi, tujuan, struktur, dan pengalokasian sumberdaya Titik tekannya pada transformasi institusi (rumah tangga, masyarakat, negara, pasar) . Skema PUG beroperasi di 3 tingkat yaitu : ditingkat pembuatan kebijakan; ditingkat organisasi; dan pada satu program tertentu

description

Pengarus Utamaan gender adalah sebuah proses teknis dan politis yang membutuhkan perubahan pada kultur atau watak organisasi, tujuan, struktur, dan pengalokasian sumberdaya. Ini adalh Strategi PUG yang diterapkan dalam model pengelolaan hutan dan DAS berbasis masyarakat yang di Inisiasi oleh Proyek Penguatan Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Masyarakat/ Strengthening Community-Based Forest and Watershed Management (SCBFWM) Kementerian Kehutanan bekerjasama dengan UNDP dan GEF. Kunjungi Website kami di www.scbfwm.org

Transcript of Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Masyarakat Pembelajaran...

Page 1: Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Masyarakat Pembelajaran dari Proyek SCBFWM

04/07/2013

1

BOGOR, 20 JUNI 2013

PEMBELAJARAN DARI STRATEGI PENGARUS UTAMAAN

GENDER DALAM PROYEK SCBFWM

Latar Belakang Pengertian : PUG adalah sebuah proses teknis dan politis yang

membutuhkan perubahan pada kultur atau watak

organisasi, tujuan, struktur, dan pengalokasian

sumberdaya

Titik tekannya pada transformasi institusi (rumah

tangga, masyarakat, negara, pasar)

. Skema PUG beroperasi di 3 tingkat yaitu : ditingkat

pembuatan kebijakan; ditingkat organisasi; dan pada

satu program tertentu

Page 2: Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Masyarakat Pembelajaran dari Proyek SCBFWM

04/07/2013

2

Sistem PDAS memandang sebagai EKOSISTEM DAS

INPUT

(Kelembagaan

, IPTEK,

SOSEk, Hujan

OUTPUT PRODUKSI,

LIMPASAN (erosi, Banjir,

Kekeringan,

Sedimentasi)

SISTEM DAS

Penggunaan Lahan

(Hutan, Non Hutan)

Vegetasi

Manusia

Pengelolaan DAS adalah upaya manusia dalam mengatur hubungan

timbal balik antara sumberdaya alam dengan manusia di dalam DAS dan

segala aktivitasnya, agar terwujud kelestarian dan keserasian ekosistem

serta meningkatnya kemanfaatan sumberdaya alam bagi manusia secara

berkelanjutan (PP76/2008 Pasal 1)

FISIK

Gender

Prinsip

SOSIAL EKONOMI KELEMBAGAAN TATA AIR PENGGUNAAN LAHAN

TUJUAN PENGELOLAAN DAS

SOSIAL EKONOMI KELEMBAGAAN KELESTARIAN LINGKUNGAN

Penutup Vegetasi

Kesesuaian penggunaan lahan

Indeks Erosi Tanah Longsor

• Debit air sungai

Kandungan sedimen

Kandungan pencemar

Koefisien limpasan

• Ketergantungan thd lahan

Tingkat pendapatan

Produktivitas lahan

Jasa lingkungan

• KISS (koordinasi,

integrasi, sinkroni-

sasi, sinergi)

Ketergantungan masyarakt pada pemerintah

Keberdayaan lembaga

Kegiatan usaha bersama

Kepedulian Individu

Partisipasi thd lahan

Tekanan Penduduk

Kriteria

Indikator

LOGFRAME KINERJA PENGELOLAAN DAS

Page 3: Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Masyarakat Pembelajaran dari Proyek SCBFWM

04/07/2013

3

Proyek SCBFWM :

Th 2010-keanggotaan ♀ dalam CBO bervariasi

dari mulai tdk ada sampai minoritas; 9 CBO

perempuan dari 69 CBO (13%)

• Mengapa? Siapakah yang perempuan yg

berpartisipasi? Berpartispasi dlm tahapan/level

kegiatan apa?, dsb

• Manfaat proyek lebih banyak dinikmati oleh elit-

elit tertentu dan belum terdistribusi secara

merata kepada masyarakat ( ♂ & ♀)

Upaya pengurangan tekanan ekologis dan penyelamatan

Sumberdaya Alam dikawasan DAS tidak akan pernah berjalan

efektif bila tidak mengikut sertakan perempuan.

Tujuan : Strategi PUG untuk memastikan pencapaian

tujuan proyek SCBFWM, melalui :

1. Memetakan kondisi masyarakat/CBO di enam lokasi

proyek terutama berkaitan dengan partisipasi

masyarakat dalam proyek, dan pembagian peran laki-

laki dan perempuan di masing-masing sites,

2. Menganalisis isu gender pada setiap lokasi proyek

berdasarkan profil akses dan kontrol, dan pemenuhan

kebutuhan gender praktis dan strategis melalui proyek

SCBFWM,

3. Merekomendasikan alternatif kebijakan dan strategi

PUG untuk meningkatkan kesetaraan dan keadilan

gender dalam proyek SCBFWM

Page 4: Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Masyarakat Pembelajaran dari Proyek SCBFWM

04/07/2013

4

Gender Framework Analysis

• Profil Aktivitas : didasarkan pada pembagian kerja gender (siapa mengerjakan apa, di dalam rumah tangga dan masyarakat), yang memuat daftar tugas laki-laki dan perempuan (laki-laki melakukan apa?, perempuan melakukan apa?) sehingga memungkinkan untuk dilakukan pengelompokan menurut etnis, umur, kelas sosial tertentu, dimana dan kapan tugas-tugas tersebut dilakukan. Aktivitas dikelompokkan menjadi tiga yaitu, produktif, reproduktif, sosial kemasyarakatan.

• Profil Akses : siapa yang mempunyai akses terhadap sumberdaya produktif, yang memuat daftar pertanyaan perempuan mempunyai /bisa memperoleh sumberdaya apa? Laki-laki mempunyai/bisa memperoleh sumberdaya apa? Perempuan menikmati apa? Laki-laki menikmati apa?

• Profil kontrol : siapa yang mempunyai kontrol atas sumberdaya produktif, yang memuat daftar pertanyaan perempuan mengambil keputusan atau mengontrol penggunaan sumberdaya apa? Laki-laki penentu sumberdaya apa?

• Interelasi antara ketiga aktivitas : faktor-faktor yang berpengaruh, menyangkut hal-hal yang mengakibatkan adanya pembagian kerja dari profil aktivitas, profil akses dan profil kontrol dalam suatu masyarakat.

Alur/Design Kegiatan

Page 5: Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Masyarakat Pembelajaran dari Proyek SCBFWM

04/07/2013

5

Analisis Harvard

Pemetaan Kondisi SosEk, Akses & Kontrol Masyarakat pd proyek SCBFWM/DAS

Survei dengan pendekatan Rapid Assesment terkait hal berikut:

• Review pelaksanaan proyek SCBFWM di 6 lokasi dari perspektif kesetaraan dan keadilan gender • Karakteristik sosial ekonomi masyarakat,

• Analisis pembagian kerja dalam rumah tangga, di bidang produktif dan sosial

• Identifikasi peran kelembagaan lokal dalam proyek SCBFWM dan keberpihakan terhadap isu-isu gender • Strategi yang dikembangkan masyarakat untuk

memperoleh manfaat dari pengelolaan DAS berbasis masyarakat, pola negosiasi dan peran pihak luar

Moser Analisis

Analisis Harvard

FGD untuk memperoleh gambaran

tentang pandangan masyarakat akan peran gender, kapasitas kelompok masyarakat dalam negosiasi, dan tingkat pemenuhan kebutuhan

gender praktis dan strategis

Page 6: Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Masyarakat Pembelajaran dari Proyek SCBFWM

04/07/2013

6

kM

Analisis Gender Pathway

Analisis Harvard

Analisis Moser

1. Sasaran umum

2. Data “Pembuka Wawasan”

3.Faktor Kesejangan Akses Peran serta Kontrol Pemanfaatan

4. Masalah Gender Kesenjangan apaMengapa terjadi kesenjangan?

5. Sasaran Kebijakan Gender Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi kesenjangan Kesenjangan dipersempit melalui upaya… Kesenjangan dikurangi melalui upaya …………

Kuantitatif dan kuali tatif

7. Indikator gender Pengurangan kesen-jangan ditun-jukkan dengan indikator obyektif dan terukur

Memilih Sasaran

6: Periksa kembali apakah faktor kesenjangannya telah tercakup

Analisis Anggaran Responsif

Gender

Spesifically gender-

based expenditure

(pengeluaran yang

ditetapkan secara

khusus utk

memenuhi

kebutuhan khusus

perempuan dan laki-

laki)

+

Equal employment

opportunity

expenditure

pengeluaran untuk

memberikan

kesempatan

mendapatkan

jabatan yang setara

laki-laki dan

perempuan

+

Mainstream

budget

expenditure

(pengeluaran

umum utk

menyediakan

barang dan jasa

kepada

masyarakat)

= Total Budget

Prog. Resposif Gender

Program Responsif Gender disusun setelah melalui proses : •Pemetaan kebutuhan masyarakat di kel perempuan miskin (melalui wawancana & FGD) •Pola pembagian kerja Suami-Istri •Peta masalah yang dihadapi komunitas (perempuan), skala prioritas masalah, alternatif2 solusi penyelesaian masalah •Menyepakati usulan program

Page 7: Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Masyarakat Pembelajaran dari Proyek SCBFWM

04/07/2013

7

Analisis Gender Pathway

Conservation Result

Analisis Anggaran Responsif

Gender

Analisis Harvard

Analisis Moser

Rekomendasi alternatif kebijakan dan strategi PUG

untuk meningkatkan kesetaraan dan keadilan

gender dalam proyek SCBFWM

Kerangka Analisis Moser

• Hal yang mendasar konsepsi Moser adalah perlunya memperhatikan kebutuhan spesifik gender yang meliputi kebutuhan praktis dan kebutuhan strategis. Kebutuhan praktis bersifat jangka pendek, meringankan beban kerja perempuan, dan lebih mudah dipenuhi. Kebutuhan strategis lebih berjangka panjang, mengacu pada peran ideal perempuan, mengubah hubungan gender, dan memerlukan strategi tertentu dalam proses pemenuhan. Aplikasi dalam setiap tahap dapat dikemukakan pertanyaan sebagai berikut.

• Apakah kebutuhan laki-laki dan perempuan dipenuhi secara seimbang ?

• Bagaimana pengaruh program/proyek terhadap laki-laki dan perempuan ?

• Bagaimana pengaruhnya terhadap akses atas sumberdaya bagi perempuan?

• Apakah program/proyek meningkatkan aktivitas dan partisipasi laki-laki dan perempuan ?

• Sejauh mana memperlihatkan kendala-kendala dan permasalahan yang dihadapi perempuan ?

• Bagaimana mekanisme kontrol ? • Bagaimana sistem monitoring dan evaluasi serta sudahkah sensitif

gender ?

Page 8: Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Masyarakat Pembelajaran dari Proyek SCBFWM

04/07/2013

8

• Usaha untuk menghilangkan faktor hambatan ini, maka teknik analisis ini diarahkan pada :

• Sejauh mana perempuan terlibat dalam program-program pembangunan ?

• Bagaimana kualitas perempuan ? • Hambatan-hambatan dan kendala apa yang dihadapi ? • Upaya yang perlu untuk meningkatkan kualitas dan

partisipasi perempuan ? • Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hubungan

gender ? • Pemecahan terhadap masalah utama yang dihadapi

perempuan ?

Data & Sumber Data

Primer : • Hasil survei RT (kondisi sosek) • Catatan wawancara • Hasil FGD

Sekunder : laporan program SBFWM (profile, kebijakan dan strategi pembangunan untuk pemulihan DAS, & program pemberdayaan masyarakat di 6 lokasi

Sub DAS Gopgopan- Sumut 8

Sub DAS Besai-Lampung 28 Sub DAS Tulis-Jateng 8

Sub DAS Jongkok-NTB 10 Sub DAS Besiam-NTT 8

Sub DAS Miu-Sulteng 10

Random Sampling (2% dari jml anggota CBO

Page 9: Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Masyarakat Pembelajaran dari Proyek SCBFWM

04/07/2013

9

Pengelolaan Hutan dan DAS

(SUBDAS Gopgopan)

Perbaikan Kondisi Fisik DAS Kondisi DAS saat ini

Kegiatan2 :

1. RHL : KBR; Pemb

HR; KTA,

2. Pemberdayaan

masy (Peningkatan

Usaha HHNK, lebah

madu, Agroforestry,

3. Pertanian,

peternakan,

perikanan

PUG (P3E)

Kondisi yg diinginkan: Masyarakat lebih sejahtera;

Mewujudkan kesadaran,

kemampuan dan partisipasi

aktif para pihak, Tata air

DAS /subdas optimal (jumlah, kualitas, dan

kontinuitas dalam distribusi ruang dan

waktu), Daya dukung dan daya tampung lingkungan

meningkat (termasuk Hutan dan lahan produktif;

Kesenjangan dalam perencanaan, pengambilan

keputusan, kurangnya minat

• NS= 8 KK di CBO Serasi-Ds. Hatinggian, CBO saurma & CBO Dostahi-Ds. Jangga Dolok, CBO Makmur-Ds. Jangga Toruan, dan CBO Harapan-Ds. Amborgang

• Interest point :

– Dari 3 hambatan partisipasi ♀, pekerjaan domestik yang dominan

– Pemahaman ttg CBO = laki-laki, dan hanya kalangan tertentu (elit)

– Strategi pelibatan (bukan hanya ♀) :

• Penyebaran informasi ttg CBO

• Khusus utk ♀ dibuat dlm kelompok kecil2 (10-15 anggota)/dibuat per dusun bukan per desa

• Program : PO & penggongsengan kopi

Survey di Sub DAS Gopgopan, Sumut

Page 10: Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Masyarakat Pembelajaran dari Proyek SCBFWM

04/07/2013

10

• NS= 8 KK dari CBO Bitonel-Ds. Binafun dan CBO Bonmeni-Ds. Bonmeti

• Interest point :

– Hambatan partisipasi ♀, pekerjaan domestik & merasa kurang mampu yang dominan.

– Pemahaman ttg CBO = laki-laki dan hanya kalangan tertentu (elit). Elit didefinisikan memiliki muti yg asli

– Strategi pelibatan (bukan hanya ♀) :

• Penyebaran informasi ttg kegiatan CBO

• Undangan utk ♀ dibuat khusus

• Prioritas kegiatan : penanaman pewarna alami tenun & sayuran

Survey di Sub DAS Besiam, NTT

• NS= 10 KK dari CBO Kelompok Ore Lestari-Ds.Bangga dan CBO Kelompok Cinta Lingkungan-Ds.Simoro

• Interest point :

– Pemahaman ttg CBO sangat baik

– Hambatan partisipasi ♀ : pekerjaan domestik

– Strategi pelibatan (bukan hanya ♀) :

• Penyebaran informasi ttg kegiatan CBO, pelibatan PKK & WIA

• Undangan utk ♀ dibuat khusus

• Prioritas kegiatan : Peningkatan kapasitas ttg keorganisasian & skill, PLH

Survey di Sub DAS Miu, Sulteng

Page 11: Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Masyarakat Pembelajaran dari Proyek SCBFWM

04/07/2013

11

• NS= 8 KK dari Ds. Campursari, Kalidesel, dan Mutisari

• Interest point :

– Pemahaman ttg CBO sangat baik

– Tingkat partisipasi ♀ : 25%-40%

– Hambatan partisipasi ♀ : pengetahuan kurang, persepsi ekonomi suami -pencari nafkah

– Strategi pelibatan:

• Melalui penguatan kegiatan simpan pinjam

• Alokasi dana khusus (small grat) utk kel. perempuan

Survey di Sub DAS Tulis, Jateng

• NS= 10 KK dari Ds. Karang Bayan, Batu Mekar, Suranadi, Sasaot, Lebah Sempage, Pakuan

• Interest point :

– Pemahaman ttg CBO : cukup baik

– Partisipasi ♀ dalam proyek berimbang dengan ♂ , ♀ khususnya terlibat dlm kegiatan sosialisai, konsumsi, dan penanaman

– Peran perempuan dalam kepengurusan CBO lebih pada administrasi & keuangan

– Ketimpangan : ♂ masih mendominasi penerima langsung bantuan program

– Strategi pelibatan : penguatan usaha industri RT

Survey di Sub DAS Jangkok, NTB

Page 12: Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Masyarakat Pembelajaran dari Proyek SCBFWM

04/07/2013

12

• NS= 29 KK dari Ds. Gn. Terang, Srimenanti, Tambak Jaya, Mutar Alam, Semarang Jaya, Rigis Jaya, Way Petai, Simpang Sari, dan Sinar Jaya

• Interest point :

– Pemahaman ttg CBO cukup baik

– 30% partispasi perempuan dalam proyek SCBFWM, lebih pada penyedian logistik, pengelolaan HHNK, penanaman, pengolahan kopi

– Keputusan kegiatan masih didominasi ♂, termasuk dalam KWT

– Hambatan partisipasi ♀ : pengetahuan merasa kurang, persepsi ♂ pencari nafkah dan ♀ bekerja di rumah

– Strategi pelibatan : melibat-aktifkan organisasi perempuan lokal (PKK) kedalam kegiatan proyek

Survey di Sub DAS Besai, Lampung

Lingkup operasional kesetaraan gender dpt dilihat dari dasar Pemikiran Hubungan Pengelolaan SDH-Keadilan Gender kerangka fikir ecofeminisme (cara fikir hirarkis, dualisme, menindas)

– Konteks proyek SCBFWM (Prodoc & SOP)

• Kemiskinan penyebab meningkatnya degradasi hutan dan lahan mencerminkan cara fikir yang hirarkis, dualisme dan menindas. Perlu dipandang kemiskinan adalah akibat yg sequence dr sistem penegakan hukum yg lemah, koordinasi & kolaborasi antar sektor lemah, dan perencanaan tata ruang tidak jelas.

• Dlm skala keluarga, perempuanlah yg paling miskin

Analisis & Strategi PUG

Page 13: Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Masyarakat Pembelajaran dari Proyek SCBFWM

04/07/2013

13

• Proyek mendukung pencapaian MDG’s, namun tujuan MDG,s dalam mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan tidak termaktub dalam dokumen, walaupun dalam output 1 dukungan terhadap perempuan dan landless tertulis

pelibatan perempuan dlm kegiatan rehabilitasi DAS belum sepenuhnya menjadi sasaran/strategi utama

Anggaran, secara eksplisit belum memasukkan kebijakan yang mempertimbangkan gender basis. Acuannya adalah AWP. Dalam AWP 2012, 56 % anggaran utk pencapaian output 1. Pengalokasian kegiatannya lebih banyak utk peningkatan kapasitas CBO & dukungan small grant penganggaran utk kesempatan promosi jabatan yg setara ♀- ♂ dan

penganggaran khusus utk memenuhi kebutuhan ♀- ♂ tidak nampak jelas

Hasil survey, FGD isu-isu ketidak-adilan gender dimasyarakat :

• Faktor sosial budaya ranah publik = ♂ ; ranah domestik= ♀ suara ♀ di ranah publik kurang didengar. Kalaupun pd masy yg sdh relatif membuka ruang ♀ terlibat di ruang publik, mrk masih di”wajibkan” menyediakan logistik pertemuan butuh konsentrasi lebih memahami substansi

• Faktor persepsi ekonomi suami pencari nafkah, istri mengatur pengeluaran intervensi pengentasan kemiskinan lbh byk memberikan ruang pada laki-laki.

- Fakta dilapangan : perempuan juga mencari nafkah; trasfer pengetahuan dari suami ke istri tidak sepenuhnya terjadi; informasi hsl survey >60% pengeluaran keluarga untuk pangan. Pemenuhan pangan keluarga identik dengan tanggung jawab perempuan

Page 14: Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Masyarakat Pembelajaran dari Proyek SCBFWM

04/07/2013

14

• Faktor rendahnya tingkat pendidikan formal dan vokasi

• Faktor akses dan kontrol perempuan atas tanah dan sumberdaya alam garis waris laki-laki

• Faktor rendahnya pengambilan keputusan survey : keputusan kesehatan dan pendididkan keluarga ditangan KK. Hal ini lebih didasari persepsi pencari nafkah adalah suami

• Faktor rendahnya partisipasi perempuan

hambatan internal seperti : pekerjaan domestik, keterbatasan ekonomi shg waktu yg ada lbh baik dipakai utk kegiatan menacari penghasilan, merasa kemampuan/keahilan rendah (krn akumulasi scr struktural sub ordinasi ♀), kurang percaya diri, tingkat kepedulian kpd proyek rendah krn menganggap CBO=♂, miskin informasi ttg penyelenggaraan proyek.

Hambatan eksternal : institusional CBO mayoritas ♂, shg ♀ merasa kurang nyaman; RF/FL mayoritas ♂ shg gap scr sos-bud ♀-FL/RF sangat besar; representasi ♀ hanya pd klas sosial tertentu (elit). Hambatan budaya dominasi-sub ordinasi; undangan ditujukan kpd KK= ♂

• Faktor kinerja pengelola proyek (BP-DAS-RF): prioritas wl capaian output mendorong pelibatan ♀, namun blm didukung tim yg kuat (FL mayoritas ♂). Komitmencukup tinggi, dgn adanya upaya melakukan berbagai studi gender, pelibatan ♀ dlm pelatihan, upaya membentuk kelompok ♀ yg berbasis peningkatan ekonomi (namun perlu menjadi perhatian proses feminisasi kemiskinan).

Kurang pengetahuan ttg isu keadilan gender

Page 15: Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Masyarakat Pembelajaran dari Proyek SCBFWM

04/07/2013

15

Analisis Gender Pathway

Conservation Result

Analisis Anggaran Responsif

Gender

Analisis Harvard

Analisis Moser

Pilihan Kerangka Aksi PUG dlm Proyek SCBFWM

Bidang Hasil Utama : 1. Memperkuat mekanisme internal untuk PUG

di lingkungan pengelola proyek 2. Mengembangkan pendekatan fasilitasi yg

transformatif yg dpt mempercepat terjadinya perubahan yg berkeadilan gender

3. Mengembangkan pendidikan kritis terkait kepemimpinan yang berkeadilan gender

4. Mengembangkan riset aksi partisipatif terkait isu keadilan gender dalam pengelolaan SDH dan advokasi

Conservation Result Bidang Hasil

Utama 1

Memperkuat mekanisme internal untuk PUG

di lingkungan pengelola proyek

Tujuan : Memperkuat komitment, kepemimpinan dan kapasitas PUG di tim pelaksana proyek . Termasuk memberikan dukungan utk mengembangkan perencanaan strategis, pelatihan, seminar, dialog sosial dan upaya mengembangkan aliansi utk memperkuat keadilan gender dalam pengelolaan DAS

Dapat meliputi kegiatan : Mengembangkan gender action plan di level BP DAS; revitalisasi pokja gender; advokasi leadership forum utk kesetaraan gender; training leadership utk perempuan

Page 16: Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Masyarakat Pembelajaran dari Proyek SCBFWM

04/07/2013

16

Bidang Hasil Utama 2

Mengembangkan pendekatan fasilitasi yg transformatif yg dpt mempercepat terjadinya perubahan yg berkeadilan gender

Tujuan : Memperkuat posisi tawar masyarakat , ♀-♂atas

tanah dan SDA serta pengelolaannya yg setara , adil, dan lestari. Dapat melalui proses peningkatan kapasitas FL/RF/staf BP DAS terkait isu gender, dan proses pemberdayaan ♀-♂

Dapat meliputi kegiatan : Rekruitmen FL ♀/kepastian staf BP DAS yg

terlibat (dan sebaiknya ♀) utk melakukan pengorganisasian kel ♀; Peningkatan kapasitas FL & local leader tdk terbatas pada PRA, Envi leadership, Analisis gender, dll; shared learning

Bidang Hasil Utama 3

Mengembangkan pendidikan kritis terkait kepemimpinan yang berkeadilan gender

Tujuan : meningkatkan kesadaran, kepedulian para

pihak utk menghormati dan menghargai hak ♀ dlm pengelolaan sda, melalui membuka ruang dialog kritis tentang perspektif HAM, gender dan pengelolaan DAS

Dapat meliputi kegiatan : Sekolah lapang, pelatihan gender di level BP

DAS/RF-FL, komunitas dan kelompok perempuan; seminar lokakarya, inhouse training

Page 17: Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Masyarakat Pembelajaran dari Proyek SCBFWM

04/07/2013

17

Bidang Hasil Utama 4

Mengembangkan riset aksi partisipatif terkait isu keadilan gender dalam pengelolaan SDH dan advokasi

Tujuan: Menemukenali masalah dan strategi

pengelolaan DAS yg lestari dan berkeadilan gender scr partisipatif

Dapat meliputi kegiatan : studi multi dimensi gender dalam

pengelolaan DAS, studi gender dlm strategi sosial budaya, dll

Page 18: Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Masyarakat Pembelajaran dari Proyek SCBFWM

04/07/2013

18

Jangka waktu 2 tahun, relatif singkat, mempertimbangkan usulan 4 bidang hasil utama PUG maka usulan pemungkinan percepatan PUG dalam proyek SCBFWM dapat melalui kegiatan LINGKAR BELAJAR Keadilan gender dalam pengelolaan DAS yg melibatkan para ahli multidimensi gender

Lingkar Belajar Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS

Page 19: Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Masyarakat Pembelajaran dari Proyek SCBFWM

04/07/2013

19

STRATEGI PUG :

• Berbasis HAM

• Multi stakeholder partnership utk mempromosikan sistem kerja kolaboratif

• Transformasil local leader/champion

• Sensitif terhadap budaya tempatan, dgn mempertimbangkan kearifan dan pengetahuan lokal

• Proses adaptif

• Mengumpulkan data dan informasi dgn perspektif adil gender

Pembelajaran GAP dalam Project SCBFWM

• Jenis penelitian?

• Pelaksana penelitian?

• Prosedur penelitian?

• Tujuan penelitian?

• Metodologi?

• Manfaat penelitian?

• Penerima manfaat?

• Data?

Diskusi Penelitian yang responsif gender?

Page 20: Strategi Pengarus Utamaan Gender dalam Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Masyarakat Pembelajaran dari Proyek SCBFWM

04/07/2013

20

Selesai – Terima Kasih