STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

178
STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI TK ISLAM DARUNNAJAH ULUJAMI JAKARTA SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: Mega Oka Waty NIM 11140184000014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

Transcript of STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

Page 1: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA

DINI DI TK ISLAM DARUNNAJAH ULUJAMI

JAKARTA SELATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

Mega Oka Waty

NIM 11140184000014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

Page 2: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

i

ABSTRAK

Mega Oka Waty (11140184000014). Strategi Penanaman Kedisiplinan

Pada Anak Usia Dini Di TK Islam Darunnajah Ulujami Jakarta Selatan. Skripsi

Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta 2020.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi penanaman kedisiplinan pada

anak usia dini yang dilakukan oleh guru, serta mendeskripsikan faktor-faktor dalam

memberikan penanaman kedisiplinan di TK Islam Darunnajah Ulujami Jakarta

Selatan tahun Ajaran 2018/2019. Fokus penelitian adalah strategi penanaman

kedisiplinan pada anak usia dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

dengan subjek penelitian kepala sekolah dan guru kelas anak usia dini TK Islam

Darunnajah Ulujami Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2018/2019. Penelitian ini

menggunakan tekhnik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif Miles dan

Huberman (reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan). Uji keabsahan data

menggunakan triangulasi sumber data dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa kepala sekolah dan guru menerapkan kedisiplinan pada anak murid

menggunakan peraturan, hukuman, penghargaan dan konsistensi sebagai pedoman.

Hambatan yang dialami berkesinambungan dengan didikan keluarga dan juga

kurangnya perhatian guru akibat kesibukan yang terjadi. Sehingga sekolah dapat

menanggulanginya dengan mengajak orang tua bekerja sama demi mendidik

kedisiplinan anak sejak dini.

Kata kunci: Strategi penanaman disiplin, penanaman disiplin

Page 3: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

ii

ABSTRACT

Mega Okawaty (111401800004). The Discipline Implementation Strategy on

Early Childhood of Darunnajah Ulujami Islamic Kindergarten in South Jakarta

in Academic Year 2018/2019. A skripsi of Moslim Child Education, Faculty Of

Educational Sciences of Syarif Hidayatullah University, Jakarta, 2020.

The research is aimed to describe the discipline implementation strategy on early

childhood which is done by teachers, and to decsribe some factors in giving discipline

implementation in Darunnajah Ulujami Islamic Kindegarten in South Jakarta in

academic year 2018/2019. The focus of the research is discipline implementation

strategy in early childhood. The research uses qualitative approach by contribution of

headmaster and teachers of Darunnajah Islamic Kindergarten in Academic Year

2018/2019 as the subject of the research. The data collection techniques used in the

research are observation, interview, and documentation. The used data analysis

techniques are interactive model of Miles and Huberman (data reduction, data

display, and conclusion). The used data validity tests are triangulation of the source of

the data and the technique. The result of the research shows that the headmaster and

the teachers implement the discipline on the students by using rules, punishments,

rewards, and consistency as a guidance. The felt obstacle continues with family

upbringing and less of teachers' attention because of doing busy that happened, so

that the school can solve the problems by suggestion for parents to coorporate for

discipline in education in early childhood.

Key Words: The Discipline Implementation Strategy, The Discipline Implementation

Page 4: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

iii

KATA PENGANTAR

ن حم ٱلره حيم بسم ٱلله ٱلره

Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah …

Alhamdulillahi Robbil Aalamiin, tidak ada ungkapan yang Maha Dahsyat

yang lebih indah untuk diungkapkan selain rasa syukur yang sedalam-dalamnya

kepada Subhanahu Wa Ta’ala, Sang pemilik takdir yang memberikan nikmat dan ٱلله

hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Strategi

Penanaman Kedisiplinan Pada Anak Usia Dini di TK Islam Darunnajah

Ulujami Jakarta Selatan”.

Allahumma Sholli ‘ala Sayyidina Muhammad Wa’ala Ali Sayyidina

Muhammad, sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan mulia Nabi

Muhammad صلى الله عليه وسلم Sang revolusioner, Sang pemimpin, Sang pencerah bagi umat Islam.

Banyak sekali rintangan dan hambatan yang penulis hadapi dalam penulisan

skripsi ini, namun berkat kesungguhan hati, kerja keras, dorongan serta do’a dari

berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Setiap hambatan

dan kesulitan yang datang menghampiri, selalu penulis jadikan sebagai pembelajaran

yang berharga untuk pengalaman sehingga kedepannya bisa lebih baik dari

sebelumnya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis

sangat terbatas. Namun, dengan adanya bimbingan dan arahan serta motivasi dari

berbagai pihak menjadikan penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu,

penulis mengucapkan banyak terima kasih sedalam-dalamnya kepada pihak yang

telah berjasa dalam penulisan skripsi ini, untuk semua yang tercinta dan tersayang

penulis berikan kepada:

1. Ibu dan Bapak tercinta yang selalu memberikan do’a dan dukungan

kepada penulis, baik secara moril maupun materil selama penyusunan

Page 5: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

iv

skripsi ini berlangsung.

2. Dr. Sururin, M.Ag Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

3. Siti Khadijah, M.A Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini.

4. Miratul Hayati, M.Pd Sekretaris Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia

Dini.

5. Desmaliza, M.Si, M.Ed dan Yubaedi Siron, M.Pd Dosen Pembimbing

yang selalu meluangkan waktunya dan membimbing serta mengajarkan

kepada penulis dengan penuh kesabaran.

6. Dr. fidrayani M.Pd dan Ratna Faeruz, M.Pd Dosen Penguji yang

senantiasa memberikan saya arahan dalam merevisi skripsi, agar lebih

baik

7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini yang

telah memberikan ilmu yang berguna bagi diri pribadi selama perkuliahan.

8. UKM KPA Arkadia, yang sudah penulis anggap sebagai keluarga

9. Ahmad Fatah Yasin, yang selalu menjadi penyemangat penulis untuk

menyelesaikan skripsi.

10. Bang Gendon, Senior Arkadia yang mau meminjamkan Vespa Oren-nya

untuk dijadikan Transportasi ke kampus UIN – PPG Parung – Permata

Hijau II demi kelancaran proses mengerjakan skripsi.

11. Aina Fauziah dan Suciani, teman seangkatan yang setia memberikan

semangat untuk penulis

12. Muchsin Sabto Adi, yang selalu ada untuk penulis berbagi rasa, mau

mendengarkan setiap keluh kesah sedih senang, suka duka, canda dan

tawa.

13. Siti Haryati dan Abuniza Arramiz, yang mau membantu dalam

Page 6: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

v

mengerjakan skripsi.

14. Bang Navrie, yang memberikan kesempatan penulis untuk bergabung

dalam penelitian mahasiswa Universitas Indonesia ke Papua, terimakasih.

Bagi penulis itu sebagai kesempatan me-refresh semangat penulis yang

sedang menurun.

Semoga bantuan yang tidak ternilai harganya ini mendapat imbalan disisi

.Subhanahu Wa Ta’ala sebagai amal ibadah, Aamiin ٱلله

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis

harapkan demi perbaikan-perbaikan kedepan, Aamiin Yaa Rabbal “Alamiin

Jakarta, 31 Mei 2020

Penulis

Page 7: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................. i

ABSTRACT ........................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ......................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................... vi

BAB I ...................................................................................................viii

PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 6 C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ............................................ 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 7 1. Tujuan Penelitian .................................................................................... 7

2. Manfaat Penelitian .................................................................................. 7

BAB II .................................................................................................... 9

KAJIAN TEORI .................................................................................... 9

A. Implementasi Kedisiplinan .......................................................................... 9

1. Pengertian Disiplin .................................................................................. 9 2. Tujuan Disiplin ..................................................................................... 12

3. Fungsi Disiplin ...................................................................................... 13 4. Unsur-Unsur Disiplin ............................................................................ 14

5. Faktor yang Mempengaruhi Disiplin ..................................................... 18 6. Karakteristik Perkembangan Disiplin Anak Usia Dini ........................... 23

7. Pentingnya Disiplin Bagi Anak Usia Dini .............................................. 23 8. Disiplin Pada Anak Usia Dini ................................................................ 24

9. Cara Menanamkan Displin Pada Anak .................................................. 25 10. Peran Guru dalam Pembentukan Disiplin .............................................. 29

B. Penelitian Relevan .................................................................................... 30 C. Kerangka Berpikir .................................................................................... 30

BAB III................................................................................................. 32

METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 32

A. Setting/Latar Penelitian ............................................................................. 32 B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 32

C. Metode Penelitian ..................................................................................... 33 D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 35

E. Pengujian Keabsahan Data ........................................................................ 38 F. Analisis Data ................................................................................................ 39

BAB IV ................................................................................................. 42

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 42

A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 42

Page 8: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

vii

1. Profil sekolah ........................................................................................ 42

B. Deskripsi Data .......................................................................................... 48 1. Subjek Penelitian ................................................................................... 48

2. Objek Penelitian .................................................................................... 49 C. Hasil Penelitian ......................................................................................... 49

1. Implementasi Kedisiplinan yang di lakukan Kepala Sekolah terhadap

Guru .............................................................................................................. 49

2. Implementasi Kedisiplinan yang dilakukan Kepala Sekolah terhadap Anak

Murid ............................................................................................................. 52

3. Implementasi Kedisplinan yang di lakukan Guru terhadap Anak Murid . 60 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengimplementasian pada

Kedisiplinan Anak Murid TK Islam Darunnajah Ulujami ................................ 69 D. Analisis Data ............................................................................................ 71

1. Implementasi Kedisiplinan Pada Anak .................................................. 71 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi kedisipinan di Sekolah .................... 77

E. Pembahasan Hasil Penelitian..................................................................... 78 1. Implementasi Kedisiplinan yang di lakukan Kepala Sekolah Terhadap

Guru .............................................................................................................. 78 2. Implementasi Kedisisplinan yang di lakukan Kepala Sekolah Terhadap

Anak murid ..................................................................................................... 80 3. Implementasi Kedisiplinan yang di berikan Guru Terhadap Anak Murid 83

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengimplementasian Kedisiplinan

Pada Anak Murid TK Islam Darunnajah Ulujami ............................................ 87

BAB V .................................................................................................. 89

PENUTUP ............................................................................................ 89

A. Kesimpulan............................................................................................... 89

B. Implikasi dan Saran .................................................................................. 90

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 91

Page 9: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

viii

LEMBAR PENGESAHAN

Page 10: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

ix

Page 11: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

x

Page 12: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Relevan ................................................................. 31

Tabel 2.2 Kerangka Berpikir ................................................................. 32

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ............................................... 34

Tabel 3.2 Pedoman Observasi ............................................................... 37

Tabel 3.3 Pedoman Wawancara ............................................................ 38

Tabel 3.4 Analisis Data ......................................................................... 40

Tabel 4.1 Data Tenaga Kerja Pengajar TK Islam Darunnajah ............... 45

Tabel 4.2 Data Siswa-Siswi TK Islam Darunnajah ................................ 45

Tabel 4.3 Data Ruang Guru ................................................................... 46

Tabel 4.4 Data Ruang Kelas .................................................................. 47

Tabel 4.5 Struktur Organisasi TK Islam Darunnajah ............................. 47

Page 13: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Kegiatan selama Pembelajaran Berlangsung ...................... 97

Page 14: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Pengesahan Skripsi.............................................. viii

Lampiran 2. Lembar Pengesahan ........................................................... ix

Lampiran 3. Tata Tertib TK Islam Darunnajah ...................................... 97

Lampiran 4. Lembar Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ........ 103

Lampiran 5. Catatan Lapangan ............................................................ 104

Page 15: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu hal yang penting untuk

diberikan oleh orang tua, karena dalam pendidikan tersebut terdapat pembelajaran

yang menstimulus perkembangan anak dalam berprilaku dan memiliki standar

pendidikannya tersendiri. Menurut Peraturan Pemerintah No. 137 Tahun 2014

tentang standar pendidikan Anak Usia Dini, dijelaskan bahwa unsur yang harus

ada pada kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini sebagai lingkup perkembangan

meliputi: Nilai agama dan moral, Fisik motorik, Kognitif, Bahasa, Sosial

emosional, Seni1. Salah satu dalam lingkup perkembangan tersebut memiliki sub

yang berkaitan dengan disiplin, yaitu pada lingkup nilai agama dan moral.

Melihat hal tersebut mengartikan bahwa disiplin perlu dikembangkan dan penting

untuk pengajaran yang di berikan dalam sekolah.

Makna dari disiplin merupakan suatu usaha dalam membimbing perilaku yang

mempunyai tujuan dalam membentuk perilaku manusia dengan berbagai macam

ciri khas tertentu. Dalam hal tersebut yang lebih utama yaitu dalam peningkatan

di diri seseorang itu yang menyangkut mental dan juga sikap moralnya dalam

kehidupan sehari-hari 2. Jadi, disiplin bisa membiasakan anak untuk melakukan

hal-hal yang sesuai dengan aturan yang ada dilingkunganya, secara tidak

langsung. Menurut Wirna, ia menyatakan bahwa salah satu sikap perilaku yang

ditanamkan oleh orangtua atau guru kepada anak sejak usia dini adalah disiplin 3.

Kedisiplinan dari seorang anak mencerminkan perilaku-perilaku yang

1 Peraturan Pendidikan Nasional Menteri, Standar Pendidikan Anak Usia Dini No. 137 Tahun2014

(Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, 2014). 2 Peraturan Pendidikan Nasional Menteri, Disiplin Pada Anak (Jakarta: Direktorat Pembinaan

Pendidikan Anak Usia Dini, 2011). 3 Wirna Novita, “Pelaksanaan Penanaman Disiplin Pada Anak Di Taman Kanak-Kanak Adhyaksa

Xxvi Padang,” Pesona PAUD 1, no. 5 (2012): 1.

Page 16: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

2

ditampilkan serta kepatuhan dalam melaksanakan peraturan yang telah

ditetapkan. Disamping itu dengan disiplin kesadaran dan tanggung jawab seorang

anak akan lebih tinggi dan itu akan berdampak positif terhadap setiap hal yang

dilakukan oleh anak.

Disiplin merupakan suatu sistem pengendalian yang diterapkan oleh pendidik

terhadap anak didik agar mereka dapat berfungsi di masyarakat, dan disiplin

merupakan proses yang diperlukan agar seseorang dapat menyesuaikan dirinya 4.

Sebagaimana yang dikatakan Hadiyanto yang menyatakan disiplin adalah suatu

keadaan dimana sikap dan penampilan (performance), seorang peserta didik

sesuai dengan tatanan nilai, norma dan ketentuan-ketentuan yang berlaku di

sekolah dimana peserta didik berada 5. Di samping itu, seorang anak yang baru

lahir menjadikan ia sebagai seseorang yang baru memulai untuk mengenali dunia.

Oleh karena itu, sangat dibutuhkannya orang dewasa agar mereka bisa membantu

anak dalam membina dan memberi pemahaman menganai dunia. Anak pun belum

memahami tentang tata krama, sopan santun, aturan dan norma yang berlaku

dimasyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Anak juga sedang belajar

berkomunikasi dengan orang lain dan sedang memahami apa yang

dikomunikasikan tersebut. Menurut Suyanto, anak perlu mendapat bimbingan

agar mengerti berbagai macam kejadian yang terjadi agar mereka bisa melakukan

berbagai macam caranya sendiri untuk bisa memahami dalam kehidupan

bermasyarakat sehari-hari 6. Untuk itu anak memerlukan bimbingan orang dewasa

seperti orang tua, keluarga atau orang lain agar dapat berprilaku yang baik dan

memiliki keterampilan yang bisa berkembang di kehidupan bermasyarakat.

4 Suryadi, Kiat Jitu Dalam Mendidik Anak: Berbagai Masalah Pendidikan Dan Psikologi (Jakarta:

Edsa Mahkota, 2006), 6. 5 Hadiyanto, Manajemen Peserta Didik Bernuansa Pendidikan Karakter (Padang: UNP Pers, 2013),

33. 6 S Suryanto, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini (Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan

Anak Usia Dini, 2005), 5.

Page 17: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

3

Pembentukan perilaku anak bisa dimulai melalui mengajarkan anak dalam

lingkup kedisiplinan melalui pendidikan disekolah salah satunya.

Pendidikan Anak Usia Dini di sekolah tentu penting untuk penerapan disiplin,

mulai dari disiplin waktu. Namun, hal ini harus dibarengi dengan kedisiplinan

Bapak Ibu guru dalam mengajar. Jangan sampai guru tidak mencontohkan kepada

anak didik tentang kedisiplinan, padahal guru tersebut telah mengajarkan disiplin

pada anak didik. Seperti seorang guru membuat peraturan terlambat lima belas

menit akan mendapat hukuman maka guru pun harus mematuhinya. Seandainya

disiplin harus dinikmati bersama dengan kesadaran maka dipastikan kelas

tersebut akan menjadi lebih baik 7. Bila tidak adanya kedisiplinan pada sekolah

nantinya akan ada konflik yang tidak dapat dihindari. Seperti membuang sampah

pada tempatnya. Jika anak tidak dajarkan oleh pendidik akan hal tersebut maka

anak pun dengan sengaja membuang sampah tidak pada tempatnya. Sekolah

seharusnya menekankan pada kedisiplinan tersebut. Karena dengan berdisiplin,

moral anak akan menjadi lebih baik. Disiplin menurut Wantah sangat diperlukan

dalam peningkatan perkembangan anak, karena dengan begitu anak dapat terlatih

peran sosialnya 8. Melalui penerapan perilaku disiplin, anak bisa mendapatkan

suatu prilaku untuk memperbaiki tingkah lakunya yang salah. Disamping itu,

disiplin bisa merangkum pengajaran, bimbingan atau dorongan yang dilakukan

orang tua kepada anaknya. Dengan begitu, orang tua mengajarkan kepada anak

tentang perilaku moral yang dapat diterima oleh masyarakat sekitar. Penambahan

lain yang terkait yaitu, bahwa pembentukan perilaku anak sejak dini akan

mempengaruhi perkembangan di masa mendatang. Perilaku dan sikap tersebut

akan terbentuk pada anak dan akan terbawa seumur hidup. Jadi, sebaiknya orang

dewasa dapat menanamkan perilaku kedisiplinan sejak dini untuk membentuk

kedisiplinan anak yang memiliki pengaruh baik untuk masa mendatang.

7 Subini Nini, Awas, Jangan Jadi Guru Karbitan Cetakan1 (Jakarta: PT. Buku Kita, 2012), 106. 8 M.J Wantah, Pengembangan Disiplin Dan PEmbentukan Moral Pada Anak Usia Dini (Jakarta:

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, 2002), 9.

Page 18: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

4

Di sekolah Darunnajah terdapat tata tertib yang diperuntukkan kepada anak

TK yaitu: sesama teman harus saling sayang menyayangi, bila keluar kelas harus

izin pada Ibu guru, berkata sopan santun pada Ibu guru dan teman, bila belajar

yang tertib, bila bertanya angkat tangan, menghargai pendapat teman, setelah

selesai bermain, simpan pada tempatnya, menyimpan sandal/sepatu pada

tempatnya, bermain bersama-sama dan tidak pilih-pilih teman, bila bel main

sudah selesai, kembali masuk ke kelas, masuk dan keluar kelas mengucapkan

salam, makan dengan tertib, jika bersalah wajib minta maaf, dan jika melanggar

wajib beristighfar.

Selanjutnya berkaitan dengan perilaku disiplin di sekolah, pada tanggal 29

September 2019 Ibu Atun Zihdil Amiq, S.Pd.I Kepala Sekolah TK Islam

Darunnajah menyatakan “Anak-anak disini alhamdulilah sudah relatif baik, hanya

saja terkadang masih ada yang terlambat datang ke sekolah. Di sini juga anak

sudah diajarkan untuk menaruh sepatu dalam tempatnya yaitu di rak sepatu.

Membereskan kembali makanan yang telah selesai dimakannya. Mencuci tangan

sebelum dan sesudah makan serta mencium tangan gurunya ketika meninggalkan

sekolah/pulang sekolah”. Adapun berkaitan dengan sanksi yang diberikan kepada

anak yang melanggar yaitu berupa teguran lisan yang dibarengi dengan kasih

sayang dari pihak gurunya. Selanjutnya, pihak sekolah menggunakan alat “finger

print” sebagai bentuk penerapan kedisiplinan yang diperuntukkan oleh para guru

dalam hal kedisiplinan untuk datang tepat waktu.

Fenomena yang berkaitan dengan disiplin telah ditemukan dalam Jurnal

Choirun Nisa Aulina, kasusnya adalah pembinaan disiplin yang menjadi

kekerasan telah terjadi di Sekolah Dasar Sisir Kota Batu Malang. Dalam

membentuk kedisiplinan anak murid di kelas, seorang guru “memplester” mulut

anak muridnya yang membuat gaduh dalam kelas. Memplester mulut bukanlah

suatu perilaku yang baik untuk dilakukan oleh seorang Guru. Tentu, melihat

perlakuan seperti itu hukuman yang seharusnya diberikan tidak berbau

Page 19: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

5

kekerasan9. Pada dasarnya, disiplin yang diberikan dengan suatu hukuman yang

berbentuk kekerasan sangatlah berbeda. Pengertiannya jika disiplin itu suatu

kebutuhan seseorang untuk memeliki sifat tersebut. Tetapi jika hukuman, itu

tergabung dalam unsur disiplin. Namun, hukuman ini juga bersifat konsekuensi

perilaku yang telah diperbuat. Di samping itu, hal lain yang menjadi fenomena

kedisiplinan adalah telah ditemukan saat peneliti melakukan observasi disekolah

RA Al-Ghifari. Peneliti menemukan beberapa kejadian yang mempengaruhi

kedisiplinan anak murid. Kejadian tersebut seperti adanya anak murid yang

diantar oleh orang tua sudah terlambat datang ke sekolah, beberapa anak murid

ketika proses pembelajaran berlangsung tidak adanya ketegasan guru dan hanya

menghiraukan anak murid tersebut, bila anak-anak selesai bermain tidak

membereskannya kembali.

Melihat persoalan uraian kedisiplinan di atas, terlihat bahwa memang penting

mengajarkan kedisiplinan sejak dini. Peran dari seluruh kalangan, seperti Orang

tua, Guru, Teman sebaya sangat menentukan bentuk implementasi kedisiplinan

pada anak. Selanjutnya peneliti ingin melihat bagaimana implementasi yang

diberikan oleh TK Islam Darunnajah Jakarta Selatan ini yang memiliki latar

belakang sekolah berakreditasi A, guru pengajarnya memiliki jabatan sarjana

Strata 1, dan notabene sekolah TK Islam Darunnajah ini berdiri dibawah naungan

Yayasan Pondok Pesantren yang ada di Jakarta Selatan. Hal yang menarik

perhatian peneliti adalah bagaimana sekolah memberikan pengarahan kepada para

guru agar mereka juga dapat memberikan contoh kepada anak murid, jadi salah

satunya adalah dengan konsekuensi bila tidak melakukan contoh kedisiplinan

pada anak untuk datang tepat waktu secara tiga kali berturut-turut dengan tanpa

izin yang jelas, maka dipindahkan mengajarnya ke Yayasan Darunnajah yang

lain. Dengan demikian, peneliti memiliki rasa ingin tahu untuk mengetahui lebih

dalam terkait dengan penanaman kedisiplinan anak didik tersebut. Kedisiplinan

9 Choirun Nisa Aulina, “Penanaman Disiplin Pada Anak Usia Dini,” PEDAGOGIA: Jurnal Pendidikan

2, no. 1 (2013): 36.

Page 20: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

6

memiliki peranan penting dimasa depan yaitu sebagai bekal dalam menjalani

hidup agar lebih baik. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk mengetahui

penanaman nilai-nilai kedisiplinan anak melalui penelitian yang berjudul

"Strategi Penanaman Kedisiplinan pada Anak Usia Dini di TK Islam Darunnajah

Ulujami, Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2019/2020, dengan mengamati keseharian

siswa, dan berkerja sama dengan pihak sekolah, guru dan orang tua. Penelitian ini

diarahkan untuk pemberdayaan unsur unsur yang ada pada dalam diri anak untuk

meningkatkan nilai kedisiplinan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat

diidentifikasikan masalah dalam kedisiplinan disekolah TK Islam Darunnajah

Jakarta Selatan:

1. Banyaknya faktor yang bisa mempengaruhi kedisiplinan anak

2. Penerapan kedisiplinan yang berbeda dari setiap guru

3. Sekolah TK Islam Darunnajah menggunakan “finger print” dalam

penerapan kedisiplinan

4. Kedisiplinan anak yang berbeda-beda karena banyaknya faktor yang

mempengaruhi

C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang ada, maka dalam

penelitian ini dapat diajukan rumusan masalah dan menjadi fokus dalam

penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana strategi penanaman kedisiplinan pada anak usia dini di TK

Islam Darunnajah?

2. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi terhadap penanaman

kedisisplinan pada anak usia dini di TK Islam Darunnajah?

Page 21: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.Tujuan Penelitian

Kegiatan penelitian seharusnya memiliki tujuan tertentu. Adapun tujuan

yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini yaitu:

a. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan strategi penanaman kedisplinan

pada Anak Usia Dini di TK Islam Darunnajah

b. Untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan

pada Anak Usia Dini usia di TK Islam Darunnajah, Ulujami Tahun Ajaran

2019/2020

2. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian yang akan dilakukan diharapkan dapat memberi

manfaat, baik secara teoritis maupun praktis. Manfaat yang dapat diperoleh

dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

kedisiplinan anak usia dini. Selanjutnya, penelitian ini dapat dimanfaatkan

untuk penelitian lebih lanjut dan masalah lain yang ada kaitannya dengan

disiplin maupun cara pendisiplinan anak usia dini, serta sebagai salah satu

bahan yang dapat memperkaya penelitian khususnya bidang pendidikan.

b. Manfaat Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharpkan dapat memberikan manfaat bagi:

1) Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan berguna untuk dapat membantu penulis

memperdalam materi yang telah di ajarkan selama massa perkuliahan,

serta menerapkan teori yang ada ke dalam dunia pendidikan dan jug

untuk dapat dijadikan acuan bagi penulis lain apabila ingin melakukan

penelitian sejenis.

Page 22: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

8

2) Bagi Guru maupun Pendidik

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dan kualitas

guru dalam pengimplementasi kedisiplinan anak disekolah, sehingga

tujuan yang telah ditetapkan tercapai dengan optimal.

3) Bagi Masyarakat

Bagi masyarakat pada umumnya penelitian ini diharapkan dapat

memberikakn kesadaran bahwa masyarakat juga berperan penting dalam

menanamkan nilai kedisiplinan pada anak khususnya orang tua.

Penanaman nilai kedisiplinan dilakukan secara terpadu, baik di lingkingan

keluarga, sekolah maupun masyarakat.

4) Bagi Prodi

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya dalam bidang kedisiplinan dan juga sebagai bahan

penelitian lebih lanjut.

Page 23: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Implementasi Kedisiplinan

1. Pengertian Disiplin

Disiplin pada dasarnya kontrol diri dalam mematuhi aturan baik yang di buat

oleh diri sendiri maupun diluar diri, baik dalam lingkup keluarga, Lembaga

Pendidikan, masyarakat, bernegara maupun bernegara. Disiplin juga merujuk

pada kebebasan individu untuk tidak bergantung pada orang lain dalam memilih,

membuat keputusan, tujuan, melakukan perubahan perilaku, pikiran maupun

emosi sesuai dengan prinsip yang diyakini dari aturan moral yang dianut 10.

Seorang ahli yaitu Wirna Novita dalam teori yang terdapat dalam jurnalnya yang

berjudul Pelaksanaan Penanaman Disiplin Pada Anak di Taman Kanak-Kanak

Adhyaksa XXVI Padang bahwa salah satu sikap perilaku yang ditanamkan oleh

orangtua atau guru kepada anak sejak usia dini adalah disiplin 11. Kedisiplinan

dari seorang anak mencerminkan perilaku-perilaku yang ditampilkan serta

kepatuhan dalam melaksanakan peraturan yang telah ditetapkan. Disamping itu

dengan disiplin kesadaran dan tanggung jawab seorang anak akan lebih tinggi dan

itu akan berdampak positif terhadap setiap hal yang dilakukan oleh anak.

Disiplin merupakan suatu sistem pengendalian yang diterapkan oleh pendidik

terhadap anak didik agar mereka dapat berfungsi di masyarakat, dan disiplin

merupakan proses yang diperlukan agar seseorang dapat menyesuaikan dirinya 12.

Menurut Soegeng, mengungkapkan bahwa disiplin sebagai kondisi yang tercipta

10 Daryanto and Darmiyatun. Sumiatri, Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah, Cetakan 1.

(Yogyakarta, 2003), 49. 11 Novita, “Pelaksanaan Penanaman Disiplin Pada Anak Di Taman Kanak-Kanak Adhyaksa Xxvi

Padang.” 12 Suryadi, Kiat Jitu Dalam Mendidik Anak: Berbagai Masalah Pendidikan Dan Psikologi, 6.

Page 24: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

10

dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan

nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan atau ketertiban. Nilai-nilai

tersebut telah menjadi bagian perilaku dalam kehidupannya. Perilaku itu tercipta

melalui proses binaan melalui keluarga, pendidikan dan pengalaman 13. Dalam

Jurnal Dias Khairina Sabila mengatakan disiplin merupakan salah satu nilai

karakter yang sangat penting untuk ditanamkan pada anak. Kedisiplinan pada

anak usia dini tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi dimulai melalui rutinitas yang

dilakukan secara konsiten setiap hari 14. Dengan kata lain, disiplin mengajarkan

seseorang untuk berprilaku yang sesuai nilai atau norma yang berlaku dalam

masyarakat, dan juga berpengaruh dengan pengajaran yang di berikan dalam

kehidupannya. Anak akan menghindari hukuman dari seseorang karena ia sudah

bisa menerima pandangan orang lain saat ia ingin melakukan suatu perbuatan.

Tu’u mengatakan bahwa disiplin dapat dirumuskan sebagai berikut: a).

Mengikuti dan menaati peraturan, nilai, hukum yang berlaku. b). Pengikutan dan

ketaatan tersebut terutama muncul karena adanya kesadaran diri bahwa karena

rasa takut, tekanan, paksaan, dan dorongan dari luar dirinya. c). Sebagai alat

pendidikan untuk memengaruhi, mengubah, membina serta membentuk perilaku

yang sesuai dengan nilai yang diajarkan. d) Hukuman yang diberikan pada yang

melanggar ketentuan yang berlaku, dalam upaya mendidik, melatih,

,mengendalikan serta memperbaiki tingkah laku, dan pertaturan peraturan yang

berlaku sebagai pedoman dan ukuran dari perilaku tersebut 15. Anak juga akan

mudah untuk melakukan prilaku disiplin yang baik bila ia melihat figur yang baik.

Pembelajaran disiplin akan terasa sia-sia apabila pendidik tidak ikut memberikan

contoh. Maka dengan begitu, pendidik juga harus melihat dirinya sendiri, apakah

13 Prijodarminto Soegeng, Kiat Menuju Sukses (Jakarta: Pradnya Paramita, 1994), 23. 14 Khairani Sabila. Dias, Peran Guru Dalam Menanamkan Disiplin Pada Anak Usia 5-6 Tahun

(Pontianak: PG PAUD FKIP UNTAN, 2016), 1. 15 Ahamad Susanto, Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Konsep, Teori Dan Aplikasinya, Kencana.

(Jakarta, 2018), 118.

Page 25: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

11

ia sudah disiplin atau belum 16 Mendidik dengan melibatkan anak dan

memberikan hukuman kepadanya pun harus melihat situasi kondisi lingkungan

sekitar, agar pemberian hukumannya tepat dan tidak membuat anak menjadi

kebingungan dan dapat diterima oleh masyarakat.

Maman Rachman mengartikan disiplin sebagai upaya mengendalikan diri dan

sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangan kepatuhan dan

ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran

yang muncul dari dalam hatinya 17. Wantah disiplin diturunkan dari kata Latin

disiplina yang berkaitan dengan dua istilah lain, yaitu discare (belajar) dan

discipulus (murid) 18. Sehingga disiplin bisa dikatakan sebagai apa yang

disampaikan oleh seorang guru kepada muridnya. Hurlock mengungkapkan

bahwa disiplin berasal dari kata disciple yang berarti seorang yang belakar dari

atau secara suka rela mengikuti seorang pemimpin. Disiplin merupakan suatu cara

untuk membantu anak agar dapat mengembangkan pengendalian diri nya sendiri.

Pangendalian diri yang dimaksud yaitu dengan mengikuti peraturan dengan

norma yang ada. Disiplin juga mengajarkan kepada anak bagaimana cara berfikir

secara teratur 19.

Ketertiban ditunjukan pada patuhnya seseorang dalam menuruti peraturan

atau tata tertib karena mendapatkan suatu dorongan dari luar. Disiplin

menunjukan kepada kepatuhan seseorang dalam menjalani peraturan dan tata

tertib karena dijadikan dasar oleh kesadaran yang ada sesuai dengan apa yang

dikatakan dengan hatinya. Maka dari itu, kedua istilah tersebut memiliki

16 Aristowati, “Strategi Pembelajaran Disiplin Pada Anak TK Di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal,”

BELIA: Early Childhood Education Papers 3, no. 2 (2014): 23–30,

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/belia. 17 Rahman Maman, Manajemen Kelas, ed. Proyek Pendidikan Guru SD (Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional, 1999), 168. 18 Wantah, Pengembangan Disiplin Dan PEmbentukan Moral Pada Anak Usia Dini (Jakarta:

Dapertemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaan Tenaga

Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi, 2005), 139. 19 E.B Hurlock, Pengembangan Anak Jilid 1 (Alih Bahasa: Meitasari Tjandrasa & Muslichah Zarkasih)

(Jakarta:Erlangga, 1978), 82.

Page 26: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

12

pengertian yang sama dalam kedisiplinan meskipun didasarkan pada diringan dari

luar maupun dalam diri anak tersebut. Ernie Martsiswati dan Yoyon Suryono

mengungkapkan bahwa disiplin adalah ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib

yang telah disepakati dan dapat menggerakan untuk bisa mengatur diri dalam

mengendalikan emosi serta dapat bersikap sesuai dengan norma dan adab yang

berlaku didalam masyarakat 20. Oleh karena itu, dalam mengajarkan disiplin

sebaiknya tidak melakukannya dengan paksaan dari orang tua maupun guru dan

masyarakat, karena anak akan memahaminya secara baik bila diajarkan dengan

penuh perhatian. Dengan demikian, anak akan berfikir bahwa disiplin memanglah

penting untuk dirinya sendiri dalam kehidupan dimasyarakat.

2. Tujuan Disiplin

Setiap aktivitas yang dilakukan pastilah memiliki sebuah tujuan yang hendak

ia perbuat. Begitu juga dengan disiplin yang memiliki tujuan. Rose Mini,

mengatakan bahwa tujuan disiplin adalah anak dapat mengendalikan diri.

Sehingga pencapaian ini dapat digapai ketika orang tua dapat membina perilaku

anak dalam pembentukan tingkah laku yang sekiranya dapat diterima untuk anak

dan tidak memberikan pembentukan sikap tersebut dengan sesuatu hal yang

kurang pastas untuk anak. Sehingga, anak nantinya akan bisa menilai dan

merespon dengan pengendalian dalam dirinya sendiri 21.

Choirun Nisa mengungkapkan bahwa tujuan disiplin adalah membentuk

perilaku sedemikian rupa sehingga ia akan sesuai dengan peran-peran yang

ditetapkan kelompok budaya, tempat individu itu diidentifikasikan. Orang tua

atau pun guru diharapkan dapat menerangkan terlebih dahulu apa kegunaan atau

manfaat disiplin bagi anak sebelum mereka melakukan kegiatan pendidiplinan

terhadap anak. Hal ini dilakukan supaya anak memahami maksud dan tujuan

20 Ernie Martsiswati and Yoyon Suryono, “Peran Orang Tua Dan Pendidik Dalam Menerapkan

Perilaku Disiplin Terhadap Anak Usia Dini,” Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat 1, no.

2 (2014): 188. 21 Mini Rose, Disiplin Pada Anak (Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, 2011),

7.

Page 27: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

13

berdisiplin pada saat mereka menjalaninya. Dan pada akhirnya hal tersebut akan

berbuah manfaat yang positif bagi perkembangan anak itu sendiri 22.

Menurut Silvy Rimm tujuan disiplin adalah mengarahkan anak agar mereka

belajar mengenai hal-hal baik yang merupakan persiapan bagi masa dewasa, saat

mereka sangat bergantung pada disiplin diri 23. Pada saat itu diharapkan untuk

mereka agar nantinya mereka akan membuat hidup mereka Bahagia, berhasil dan

penuh kasih sayang. Tujuan disiplin adalah membantu anak membangun

pengendalian diri mereka, bukan membuat anak mengikuti dan mematuhi

perintah orang dewasa. Melalui disiplin, anak dapat belajar bagaimana bersikap,

menghargai hak orang lain, dan menaati aturan. Penanaman disiplin dilakukan

sejak dini untuk mempersiapkan anak sebelun mereka terjun di masyarakat.

3. Fungsi Disiplin

Menurut aspek sosiologis dan psikologis, menyatakan bahwa fungsi disiplin

dapat dikategorikan sebagai 24.

a. Disiplin penting bagi sosialisasi

Yaitu agar anak belajar tentang standar perilaku yang disetujui dan

ditoleransi dalam suatu sistem sosial

b. Disiplin penting bagi kematangan kepribadian yang normal

Yaitu agar anak memperoleh sifat-sifat kepribadian yang andal, percaya

diri, kontrol diri, tekun, dan mampu mengatasi frustasi. Aspek kematangan

ini terjadi secara spontan, tetapi respons terhadap tuntutan dan ekspetasi

sosial yang berkelanjutan,

c. Disiplin penting bagi keamanan emosional anak

22 Aulina, “Penanaman Disiplin Pada Anak Usia Dini, PEDAGOGIA: Jurnal Pendidikan 2, no. 1” 38. 23 Rimm Silvya, Mendidik Dan Menerapkan Disiplin Pada Anak Di Sekolah (Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2003), 47. 24 Susanto, Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Konsep, Teori Dan Aplikasinya, (Jakarta: Kencana,

2018),123.

Page 28: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

14

Standar ini jelas tidak sekedar disentralisasikan tetapi juga diwujudkan

dalam bentuk perilaku eksternal, bahkan untuk menjamin stabilitas

ketahanan tatanan sosial,

d. Disiplin penting bagi keamanan emosional anak

Khususnya untuk memberikan kepastian terhadap kebingungan dan

ketakutan mereka terhadap suatu perilaku.

Menurut Rini Utami, fungsi disiplin ada dua, yaitu 25.

a. Disiplin yang bermanfaat

1) Untuk mengajarkan anak akan konsekuensi sebuah perilaku

2) Untuk mengajarkan anak akan tindakan penyesuaian diri yang

wajar, tanpa berlebihan

3) Untuk membantu anak mengembangkan pengendalian diri

sehingga dapat mengembangkan hati nurani untuk membimbing

perilakunya hingga dewasa nanti

b. Disiplin yang tidak bermanfaat

1) Untuk menakut-nakuti anak

2) Untuk melampiaskan kekecewaan atas suatu kondisi yang tidak

diharapkan orang tua dan guru

4. Unsur-Unsur Disiplin

Shofiyati menyatakan bahwa terdapat 4 nilai unsur disiplin, yaitu: a).

Peraturan sebagai pedoman perilaku, b). Konsistensi dalam peraturan, c).

Hukuman untuk pelanggaran, d). Penghargaan untuk perilaku yang baik. Nialai

unsur pokok tersebut dapat diartikan menjadi sikap yang telah ada pada diri

manusia dan sistem nilai budaya yang ada didalam masyarakat. Sikap atau

attitude merupakan unsur yang hidup didalam jiwa manusia yang harus mampu

bereaksi terhadap lingkungannya, dapat berupa tingkah laku atau pemikiran.

25 Utami Rini, Jangan Biarkan Anak Kita Berbohong Dan Mencuri (Solo: Tiga Serangkai, 2006), 27.

Page 29: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

15

Sedangkan sistem nilai budaya merupakan bagian dari budaya yang berfungsi

sebagai petunjuk atau pedoman dan penuntun bagi kelakuan manusia 26.

Menurut Hurlock agar disiplin mampu mendidik anak untuk dapat berperilaku

sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh kelompok sosial mereka maka disiplin

memiliki empat unsur pokok yaitu 27:

a) Peraturan

Peraturan adalah pola yang ditetapkan untuk tingkah laku, dimana pola

tersebut ditetapkan oleh orang tua, guru atau teman bermain. Tujuannya

adalah untuk membekali anak dengan pedoman perilaku yang disetujui

dalam situasi tertentu.

Peraturan mempunyai dua fungsi yaitu 1) peraturan mempunyai nilai

pendidikan, sebab peraturan memperkenalkan pada anak perilaku yang

disetujui anggota kelompok tersebut, 2) peraturan membantu mengekang

perilaku yang tidak diinginkan.

Agar peraturan dapat memenuhi kedua fungsi tersebut, maka peraturan itu

haruslah dapat dimengerti, diingat dan diterima oleh anak. Anak kecil

membutuhkan lebih banyak peraturan dari pada anak yang lebih besar sebab

menjelang remaja anak dianggap telah belajar apa yang diharapkan dari

kelompok sosial mereka.

b) Hukuman

Hukuman berasal dari bahasa latin punire yang memiliki arti menjatuhkan

hukuman pada seseorang karena kesalahan yang diperbuat, perlawanan atau

perlanggaran sebagai ganjaran atau pembalasan. Walaupun tidak dikatakan,

namun tersirat bahwa kesalahan, perlawanan atau pelanggaran ini disengaja,

dalam arti bahwa orang itu mengetahui bahwa perbuatan itu salah tetapi tetap

melakukannya.

26 Shofiyati Sri, Hidup Tertib (Jakarta: PT Balai Pustaka, 2012), 21. 27 Hurlock, Pengembangan Anak Jilid 1, 84.

Page 30: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

16

Hukuman memiliki tiga fungsi penting dalam perkembangan moral anak,

yaitu: 1) menghalangi, hukuman dapat menghalangi pengulangan tindakan

yang tidak diinginkan oleh masyarakat. Contohnya bila anak ingin melakukan

sesuatu yang dilarang oleh orang tuanya, ia akan mengurangkan niatnya

karena ia mengingat hukuman yang pernah diterimanya ketika ia melakukan

hal tersebut di masa lampau, 2) mendidik, sebelum anak memahami konsep

peraturan, mereka akan mempelajari manakah tindakan yang benar dan mana

tindakan yang tidak benar. Hal tersebut dapat dipelajari anak melalui

hukuman. Jadi mereka akan belajar dari pengalaman ketika menerima

hukuman dan bila mereka melakukan hal yang tidak benar maka mereka akan

mendapat hukuman dan bila mereka melakukan hal yang benar maka mereka

tidak akan mendapatkan hukuman, 3) motivasi, fungsi hukuman yang ketiga

adalah untuk menghindari perilaku yang tidak diterima masyarakat.

Pengalamannya mengenai akibat-akibat tindakan yang salah dan mendapat

hukuman akan diperlukan sebagai motivasi untuk menghindari kesalahan

tersebut. Bila anak mampu mempertimbangkan dengan baik tindakan yang

akan mereka lakukan dan akibatnya, maka mereka dapat belajar memutuskan

apakah tindakan tersebut pantas atau tidak dilakukan, dengan demikian

mereka memiliki motivasi untuk menghindari tindakan yang tidak benar.

Hukuman memanglah diperlukan dalam mendisiplinkan anak, hal tersebut

diperlakukan apabila kesalahan yang dilakukan anak serius dan

membahayakan dirinya sendiri dan orang lain.

c) Penghargaan

Penghargaan berarti tiap bentuk penghargaan untuk suatu hasil yang baik.

penghargaan tidak perlu berbentuk materi, tetapi dapat berupa kata-kata

pujian, senyuman atau pelukan di punggung.

Penghargaan mempunyai beberapa peranan penting dalam mengajar anak

untuk berperilaku sesuai dengan cara yang direstui masyarakat yaitu: 1)

penghargaan mempunyai nilai mendidik, 2) penghargaan sebagai motivasi

Page 31: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

17

untuk mengulangi perilaku yang disetujui secara sosial. Apapun bentuk

penghargaan yang digunakan, penghargaan itu harus sesuai dengan

perkembangan anak. Apabila tidak, ia akan kehilangan efektivitasnya.

Dengan meningkatnya usia, penghargaan bertindak sebagai sumber motivasi

yang kuat bagi anak untuk melanjutkan usahanya untuk berperilaku sesuai

dengan harapan.

Menurut Umri Mufida pemberian penghargaan ini sangat efektif dalam

meningkatkan kedisiplinan anak usia dini. Metode token ekonomi melalui

stiker adalah cara untuk mengefektifkan pembelajaran disiplin 28. Dengan

begitu, pemberian penghargaan sangat membantu dalam membiasakan sikap

dan membuat anak memahami pembelajaran yang berkaitan dengan

kedisiplinan.

d) Konsistensi

Konsistensi berarti tingkat keseragaman atau stabilitas. Peraturan,

hukuman dan penghargaan yang konsisten membuat anak tidak bingung

terhadap apa yang diharapkan dari mereka. Ada beberapa fungsi konsistensi

yaitu 1) mempunyai noilai mendidik, 2) mempunyai nilai motivasi yang kuat,

3) mempertinggi pengharga-an terhadap peraturan dan orang yang berkuasa.

Anak yang terus diberi pendidikan disiplin yang konsisten cenderung lebih

matang disiplin dirinya bila dibandingkan anak yang tidak diberi disiplin

secara konsisten.

Menurut Wantah disiplin memiliki lima unsur. Kelima unsur tersebut

yaitu : 1) aturan sebagai pedoman tingkah laku, 2) kebiasaan-kebiasaan, 3)

hukuman untuk pelanggaran aturan, 4) penghargaan, serta 5) konsistensi.

Dari penjelasan mengenai unsur disiplin di atas dapat dipahami bahwa

setiap orang dewasa ingin mengajarkan kepada anak tentang penegakan

28 Umri Mufidah, “Efektivitas Pemberian Reward Melalui Metode Token Ekonomi Untuk

Meningkatkan Kedisiplinan Anak Usia Dini,” Indonesian Journal of Early Childhood Education

Studies 1, no. 2 (2012): 5.

Page 32: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

18

disiplin dan mengajarkan disiplin tentulah yang mengajarkannya pun harus

bersikap disiplin juga, agar seimbang dengan apa yang anak lihat dan anak

tangkap saat diajarkan kedisiplinan. Setiap pendidik yang memberikan

peraturan, hukuman, dan hadiah haruslah konsisten dengan apa yang diberi

kepada anak, agar anak tidak bingung dan ia mengerti bahwa berdisiplin tentu

sangat penting untuk dirinya sendiri dalam menjalani kehidupan sehari-hari di

lingkup masyarakat. Begitupun dengan tanggapan Nurul Zuriah 29 bahwa

seseorang dikatakan disiplin apabila melakukan pekerjaan dengan tertib dan

teratur sesuai dengan waktu dan tempatnya, serta dikerjakan dengan penuh

kesadaran, ketekunan dan tanpa paksaan dari siapapun.

5. Faktor yang Mempengaruhi Disiplin

Menurut Rini Utami, faktor yang mempengaruhi disiplin yaitu 30

a. Kesamaan dengan disiplin dari orang tuanya dulu

Jika orang tua dan guru merasa orang tua mereka berhasil mendidik

mereka maka mereka pun akan menggunakan cara yang sama dalam

mendidik anak. Sebaliknya, jika mereka kecewa pada cara orang

tuanya dulu mendidik dan menganggap itu sebagai sebuah kesalahan

besar, mereka akan menggunakan cara yang berlawanan.

b. Usia orang tua dan guru

Orang tua dan guru yang muda cenderung lebih demokratis dibanding

dengan yang lebih tua, bahkan terkadang cenderung permisif.

c. Usia anak

Cara otoriter banyak digunakan kepada anak kecil karena orang tua

menganggap anak tidak dapat menerima penjelasan.

d. Jenis kelamin anak

29 Zuriah Nurul, Pendidikan Moral & Budi Pekerti Dalam Persfektif PErubahan: Menggagas Platfom

Pendidikan Budi Pekerti Secara Konstektual Dan Futuristik (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), 75. 30 Rini, Jangan Biarkan Anak Kita Berbohong Dan Mencuri, 28–29.

Page 33: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

19

Orang tua akan lebih berhati-hati kepada anak perempuan daripada

anak laki.

e. Jenis kelamin orang tua

Wanita pada umumnya lebih mengerti anak dan kebutuhannya

dibandingkan pria, dan kaum ibu cenderung lebih permisif terhadap

anaknya.

f. Bekal ilmu

Adanya bekal ilmu untuk mendampingi anak akan menuntun orang tua

ke arah demokratis dibanding dengan yang tidak memiliki bekal ilmu.

g. Penyesuaian

Penanaman disiplin lebih banyak dipengaruhi oleh orang-orang yang

ada di sekitar walaupun terkadang hal itu berlawanan dengan prinsip

mereka (orang tua dan guru) sendiri.

Menurut Sri Shofiyati, terdapat beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi disiplin pada anak, yaitu 31:

a. Faktor Pendidikan

Usaha sadar serta sistematis yang berlangsung seumur hidup pada

rangka mengalihkan pengetahuan kepada seorang terhadap orang lain.

b. Faktor Genetik

Segala sesuatu dibawa pada setiap individu sejak lahir dan terdapat

pula keturunan/warisan dari orang tua.

c. Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan peranan yang begitu memengaruhi terhadap

kedisiplinan setiap orang.

N.A. Amentembun mengatakan terdapat dua aspek yang berkaitan dengan

disiplin anak, yaitu problem individu dan problem kelompok. Permasalahan

dalam problem individu adalah: a). Tingkah laku agar menarik perhatian, b).

31 Sri, Hidup Tertib, 23.

Page 34: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

20

Tingkah laku untuk memperoleh kekuasaan. Tingkah laku ini ada yang

berdifat aktif dan pasif, c). Tingkah laku untuk membalas dendam, seperti

membuat orang lain celaka, d). Peragaan ketidakmampuan, seperti tidak mau

melakukan apapun.

Pembentukkan disiplin pada anak, khususnya yang dilakukan dalam

keluarga ditentukan oleh sejumlah faktor. Menurut Dodson, faktor-faktor

tersebut memiliki lima faktor dalam pembentukan disiplin anak yaitu 32

1. Latar belakang dan kultur kehidupan keluarga

Sejak kecil orang tua terbiasa hidup dalam lingkungan yang keras,

pemabuk, tidak memiliki disiplin dan tidak menghargai orang lain serta

bertingkah semaunya. Maka dari itu kebiasaan tersebut akan terbawa

ketika orang tua tersebut membimbing kedisiplinan anaknya. Pada

penelitian yang dilakukan oleh Selbald, orang tua yang sejak kecil

dibesarkan dalam lingkungan dengan budaya kekerasaan, 70-80%

cenderung mendisiplinkan anaknya dengan cara kekerasan yang sama.

Sementara orang tua yang yang sejak kecil terbiaasa hidup dalam budaya

acuh tak acuh, dibiarkan dan tidak dipedulikan, sekitar 60-70% akan

mendisiplinkan anaknya dengan cara yang sama. Orang tua atau guru

cenderung akan mendisiplikan anak dengan cara seperti yang dilakukan

orang tua kepada dirinya saat kecil.

2. Perilaku dan Pendidikan yang diberikan oleh Orangtua

Perilaku yang diberikan oleh orang tua sangat berpengaruh bagi

perkembangan anak di masa depan. Melihat cara mendidik anak itu ada

beberapa macam cara disitulah para orang tua seharusnya mengerti dengan

akibat dari didikan yang mereka ambil untuk nantinya. Jika orang tua

memilih untuk mendidikan dengan cara yang otoriter yang terlalu banyak

aturan dalam mendidik harus diikuti apa kata orang tua, maka anakpun

32 Wantah, Pengembangan Disiplin Dan PEmbentukan Moral Pada Anak Usia Dini, 180–184.

Page 35: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

21

akan menjadi tertekan. Berbeda dengan orang tua yang mendidik dengan

cara demokrasi. Anak akan mudah untuk berkarya dan memiliki perilaku

yang bisa mentolerasi pendapat oranglain.

3. Pengaruh dari Pendidikan ruang lingkup Orang tua dan juga ekonomi

dalam keluarga

Orang tua yang memiliki latar belakang berpendidikan akan berbeda

cara mendidik anak dengan Orang tua yang meiliki latarbelakang tidak

berpendidikan. Karena, Orang tua yang berpendidikan mengetahui cara

yang terbaik untuk mendidik anak agar bisa diterima dalam bersikap oleh

masyarakat. Segi ekonomi juga mempengaruhi dalam kedisplinan anak,

Orang tua terkadang ketika ekonomi dalam keadaan turun akan membuat

didikan yang membuat anak tertekan.

4. Keluarga yang lengkap dan keselarasan di dalam keluarga

Dalam kehidupan suatu keluarga yang tidak lengkap dan tidak selaras

didalam lingkupan keluarga, itu berpengaruh kepada pembentukan

perilaku disiplin anak. Semua bisa terjadi salahsatunya karena adanya

perceraian dalam kedua Orangtua yang mengakibatkan anak tidak bisa

konsisten dalam disiplin terlalu banyak kekhawatiran yang akan didapat

oleh anak ketika ia melakukan sesuatu. Keselarasan keluarga juga

berpengaruh dalam pengembangan disiplin anak. Para Orang tua akan

mengambil sikap yang baik dalam mendidik

5. Perilaku parental yang mempengaruhi disiplin anak

Sikap Orang tua dalam mendidik dan juga membina anak itu bagian

dari tipe perilaku parental. Menutur Sikun Pribadi menyatakan bahwa

sikap yang dapat mempengaruhi dalam membentuk perilaku anak dirumah

ialah sikap parental ini. Dimana sikap tersebut menjadi penghambat seperti

keras dalam mendidik, tidak terlalu peduli dengan oranglain, anak yang

selalu dimanjakan, juga selalu meraskaan kekhawatiran yang berlebih

kepada anak.

Page 36: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

22

Menurut Ajeng Wisniara, dalam membentuk kedisiplinn pada anak

memiliki lima faktor yang mempengaruhi ketidak disiplinan pada anak,

diantaranya 33

1. Kepemimpinan guru terlalu otoriter sehingga menyebabkan sikap anak

didik agresif, ingin berontak akibat kekangan, dan perlakuan yang tidak

manusiawi.

2. Kurang diperhatikannya kelompok minoritas, baik yang berada di atas

rata-rata maupun yang berada di bawah rata-rata dalam berbagai aspek

yang ada hubungannya dengan kehidupan disekolah

3. Anak didik kurang dilibatkan atau diikutsertakan dalam perencanaan-

perencanaan yang digagas sekolah

4. Latar belakang kehidupan keluarga

5. Sekolah kurang mengadakan kerja sama dan saling melepas tanggung

jawab

Berdasarkan penjelasan faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan

anak diatas keluarga sangatlah berpengaruh dalam kedisiplinan anak,

khususnya orang tua. Orang tua yang memiliki latar belakang dengan satusu

sosial yang baik akan mengajarkan anak untuk berdisiplin secara efektif.

Tetapi, apabila orang tua yang memiliki latar belakang sosial yang kurang

baik akan mengajarkan anak untuk berdisiplin secara tidak terarah atau

semaunya dan tidak konsisten. Jadi, anak akan terbiasa mengikuti pola asuh

yang bagaimana orang tua berikan terhadap pengajaran kedisiplinan tersebut.

Selain itu juga faktor dalam lingkupan sekolah, guru yang kurang

membimbing pengajaran kedisiplinan untuk anak terbiasa dalam berbuat

disiplin.

33 Ajeng Yusriana, Kiat-Kiat Menjadi Guru Paud Yang Di Sukai Anak-Anak (Jogjakarta: Diva Press,

2012), 62–64.

Page 37: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

23

6. Karakteristik Perkembangan Disiplin Anak Usia Dini

Salah satu konsep penting tentang disiplin adalah bahwa disiplin yang

diberikan kepada anak haruslah sesuai dengan perkembangan sesuai usia anak

terseut. Perkembangan disiplin pada anak usia 0-8 tahun sebagai berikut 34.

a) Perkembangan pada masa bayi (0 – 3 tahun)

Sepanjang masa bayi, bayi harus belajar melakukan reaksi-reaksi

yang benar pada berbagai situasi tertentu di rumah dan di sekelilingnya.

Tindakan yang salah haruslah selalu dianggap salah, terlepas siapa yang

mengasuhnya. Kalau tidak, bayi akan bingung dan tidak mengetahui apa

yang diharapkan darinya.

Fenomena yang tampak pada usia 0 – 8 tahun adalah disiplin

berdasarkan pembentukan kebiasaan dari orang lain terutama ibunya,

misalnya:

1. Menyusui tepat pada waktunya

2. Makan tepat pada waktunya

3. Tidur tepat pada waktunya

4. Berlatih buang air seni (toilet training)

b) Perkembangan pada masa kanak-kanak (3 – 8 tahun)

Fenomena yang tampak adalah:

1. Anak mulai patuh terhadap tuntutan atau aturan orang tua dan

lingkungan sosialnya

2. Dapat merapihkan kembali mainan yang habis pakai

3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan

4. Membuat peraturan/tata tertib di rumah secara menyeluruh

7. Pentingnya Disiplin Bagi Anak Usia Dini

Kedisiplinan sangatlah penting bagi anak. Menurut Rose Mini, Ketika anak

sudah berdisiplin, anak dapat mengarahkan dirinya sendiri tanpa tanpa pengaruh

34 Choirun Nisa Aulina, “Penanaman Disiplin Pada Anak Usia Dini,” 42.

Page 38: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

24

atau pun disuruh oleh orang lain. Pengaturan didalam diri ini berarti anak sudah

mampu menguasai tingkah launya sendiri dengan berpedoman pada norma-norma

yang jelas, standar-standar dan aturan-aturan yang sudah menjadi milik sendiri.

Disiplin juga mampu menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam diri anak 35.

Dengan demikian, disiplin hendaklah diterapkan pada masa anak usia dini.

Disiplin bagi anak itu akan memberikan pemahaman kepada anak bahwa bila

memiliki sifat berdisiplin itu akan baik kehidupannya didalam lingkup

masyarakat kedepannya nanti.

8. Disiplin Pada Anak Usia Dini

Novi Ardy menyatakan bahwa hakikat displin pada anak usia dini adalah

suatu pengendalian diri terhadap perilaku anak usia 0-6 tahun dalam berperilaku

sesuai dengan ketentuan yang berlaku (bisa berupa tantanan nilai, norma, dan tata

tertib di rumah maupun di sekolah) 36. Marilyn E. Gootman, Ed. D., dari

University of Georgia di Athens, Amerika, berpendapat bahwa disiplin akan

membantu anak untuk mengembangkan kontrol dirinya, dan membantu anak

untuk mengenali perilaku yang salah lalu mengoreksinya 37. Sehingga, anak dapat

mengetahui perilaku yang mana yang baik dan yang tidak baik untuk ia bersikap,

agar apa yang ia perbuat dapat diterima oleh masyarakat. Dengan begitu anak

dapat menyadari ketika perbuatannya tidak diterima oleh masyarakat ia akan

mengoreksinya dan memberikan perilaku yang seharusnya, karena telah belajar

dari pengalaman sebelumnya.

Menurut Riberu istilah disipilin diambil dari kata disciplina. Kata tersebut

berhubungan dengan 2 istilah lain, yaitu discare pembelajaran dan disciplus (anak

didik). Melihat istilah tersebut memiliki makna bahwa disciplina itu sesuatu yang

diberikan oleh seorang guru dalam pembelajaran kepada anak didik. Menurut

35 Rose, Disiplin Pada Anak, 8. 36 Novita, “Pelaksanaan Penanaman Disiplin Pada Anak Di Taman Kanak-Kanak Adhyaksa Xxvi

Padang,” 42. 37 Ahmad Ibnu Nizar Imam, Membentuk Dan Meningkatkan Disiplin Anak Sejak Dini (Jogjakarta:

Diva Press, 2009), 22.

Page 39: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

25

Thomas Lickona disiplin adalah moralitas kelas sebagai masyarakat kecil 38.

Artinya kedisiplinan bagi anak terutama di PAUD bukan saja disiplin waktu lalu

lintas, disiplin belajar, disiplin belajar sesuai waktu akan tetapi di tentukan

dengan berbagai aspek dan tata krama kehidupan 39.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat diartikan disiplin pada anak usia dini itu

sebagai arahan/mencontohkan perilaku yang baik yang dapat diterima oleh

lingkungan masyarakat pada umunya dimulai dari hal-hal kecil. Seperti setelah

bangun pagi anak diajarkan untuk merapihkan tempat tidurnya. Hal ini akan

membuat anak menjadi kebiasaan baik kedepannya.

9. Cara Menanamkan Displin Pada Anak

Menurut Rahmat Rosyadi, Menerapkan sikap disiplin dari orang tua terhadap

anak-anak sebaiknya dilakukan dengan enam cara 40 yaitu melalui peneladanan,

penyontohan, ketertiban, penguatan, kebersamaan, dan membicarakannya. Selain

itu ada beberapa metode untuk menanamkan kedisiplinan anak, salah satunya

adalah dengan metode didaktik, yaitu cara mendisiplinkan anak dengan

memberikan bahan yang berbentuk cerita yang dapat dilakukan dengan berbagai

cara. Seperti bercerita sebelum tidur atau dalam perjalanan (rekreasi), bisa secara

monolog atau diskusi 41

Menurut Rose Mini, untuk mendisiplinkan anak memang dituntut kesabaran

dari orang tua. Selain itu, keyakinan atau kepercayaan diri bahwa orang tua

mampu mendisiplinkan anak. Ada 5 langkah yang harus dipahami oleh orang tua

dalam mendisiplinkan anak, yaitu 42

38 Lickona Thomas, Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar Dan Baik

(Bandung: Nusa Media, 2013), 147. 39 R Semiawan Conry, Penerapan Pembelajaran Pada Anak (Jakarta: Direktorat Pembinaan

Pendidikan Anak Usia Dini, 2012), 93. 40 Rosyadi H.A Rahmat, Pendidikan Islam Dalam Pembentukan Karakter Anak Usia Dini (Konsep

Dan Praktik PAUD Islam) (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), 53. 41 Sudarna, Paud Pendidikan Anak Usia Dini Berkarakter Melejitkan Kepribadian Anak Secara Utuh

Kecerdasan Emosi, Spirit Dan Sosial (Yogyakarta: Genius Publisher, 2014), 63. 42 Rose, Disiplin Pada Anak, 8.

Page 40: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

26

c) Tenang

Bila ingin mendisiplinkan anak menjadi tenang sebaiknya orang tua harus

tenang terlebih dahulu. Jangan dalam keadaan marah ataupun cemas.

Ketika sedang tenang maka pesan yang disampaikan orang tua kepada

anak pun menjadi lebih jelas diterima oelh anak.

d) Mempercayai adanya intuisi dalam diri

Orang yang paling mengetahui karakter sikap dan perilaku anak itu adalah

Orangtuanya. Jadi, dengan begitu semua akan mudah untuk mendidik

anak agar disiplin. Orangtua juga harus yakin bahwa ia mampu untuk

mendidik anaknya agar menjadi pribadi yang disiplin dengan baik.

e) Memberikan pemahaman disiplin disaat waktu yang pas

Mendidik anak dalam kategori disiplin juga harus diberikan pada waktu

yang pas dan tepat, karena dengan waktu yang tepat anak akan memahami

dari sebab dan akibat yang terjadi. Saat memberikan pemahaman disiplin

dengan waktu yang pas dan tidak menunda-nunda membuat anak akan

mengerti dan memahami agar ia melakukannya demi kebaikan perilaku

anak ke masa yang akan datang.

f) Memiliki kepercayaan bahwa Orang tua Mampu

Dalam membentuk kedisiplinan pada anak perlunya keyakinan pada diri

Orang tua bahwa mereka mampu untuk mendidiknya dengan baik. Orang

tua jangan mudah menyerag dalam medidik disiplin pada anak, juga

jangan terbawa emosi oleh perilaku anak karena nanti dapat menimbulkan

kemarahan yang bisa saja membuat anak tidak mendengar bimbingan dari

Orang tua. Selalu ingat dalam diri bahwa memang setiap Orang tua sudah

mempunyai sikap dan cara untuk menanamkan dalam mendisiplinkan

anak.

g) Mempercayai bahwa anak memiliki kemampuan

Page 41: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

27

Setiap perilaku yang anak perbuat Orang tua seharusnya meyakini bahwa

anak bisa disiplin dengan sendirinya dan dibantu dengan pemahaman

Orang tua. Jika memang perbuatan anak sesekali dua kali tidak

menunjukkan perilaku disiplin, itu itu tidak bisa langsung diartikan bahwa

anak tidak disiplin. Yakinlah bahwa setiap perilaku anak pasti berubah

dan ia akan mengerti dengan sendirinya bahwa disiplin itu penting untuk

dirinya, dan disamping itu Orang tua tidak bosen untuk selalu memberikan

arahan untuk berdisiplin.

Selain itu, pemahaman yang dilakukan Orangtua untuk anak dalam

mendisiplinkan perilakunya diantaranya 43

1. Konsisten

Guru harus membuat kesepakatan dengan anak murid selama dia

berada dalam lingkungan sekolah, seperti membuang sampah pada

tempatnya. Kemudian, guru harus berusaha bersikap konsisten dengan cara

tidak mengubah kesepakatan itu, apalagi demi kepentingannya.

2. Bersifat Jelas

Peraturan yang jelas dan sederhana bisa mempermudah anak murid

untuk melakukannya.

3. Memperhatikan Harga Diri

Jika anak murid ada yang melakukan pelanggaran kedisiplinan, sebaiknya

guru menegurnya secara personal tidak di depan banyak orang, karena akan

membuat anak merasa malu dan terkadang cenderung berusaha

mempertahankan sikapnya.

4. Sebuah Alasan yang Bisa di Pahami

Jika guru memberikan peraturan kepada anak murid, sebaiknya ia

memberikan alasan yang mudah dipahami tentang peraturan tersebut. Jangan

biarkan anak murid menerima peraturan tanpa ia memahami hal tersebut.

43 Nurla Isna Aunillah, Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter Di Sekolah Cet.1 (Yogyakarta:

Laksana, 2011), 56.

Page 42: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

28

5. Menghadiahkan Pujian

Sebuah pujian yang dikatajan secara jujur dan terbika oleh seorang guru

akan menyebabkan anak murid merasa dihargai sehingga ia tidak merasa

tertekan dengan adanya peraturan tersebut

6. Memberikan Hukuman

Guru harus memberikan hukuman yang bersifat mendidik. Hukuman

tersebut sebaiknya tidak menyakiti fisik dan psikologi anak murid.

7. Bersikap Luwes

Guru harus mampu bersikap luwes dalam mendidik disiplin. Hindari

bersikap kaku kepada anak murid dalam memberikan peraturan agar anak

murid tidak merasa tertekan

8. Melibatkan Anak

Dalam membuat peraturan, anak murid sebaiknya dilibatkan. Hindari

membuat peraturan secara sepihak, karena hal tersebut dapat menimbulkan

pertentangan pada dirinya. Dengan begitu, setidaknya guru mengerti

sesuatu yang diinginkan oleh anak murid terhadap lingkungan sekolahnya.

9. Bersifat Tegas

Bersikap tegas bukan berarti bersikap kasar. Ketegasan dalam hal ini

lebih berarti sebagai keseriusan guru dalam menerapkan peraturan

kedisiplinan itu. Sehingga, dengan sendirinya, guru juga harus berusaha

menaatinya.

10. Jangan Emosional

Dalam menghukum anak murid, sebaiknya guru menghindari emosi

yang berlebihan. Guru jangan menghukum anak murid saat guru sedang

marah. Sebab, hal itu dapat membuat guru tidak objektif dalam

memperlakukan anak murid

Page 43: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

29

10. Peran Guru dalam Pembentukan Disiplin

Anak usia dini merupakan masa yang paling penting untuk menentukan

kepribadian, karakter, dan perilakunya untuk dimasa yang akan datang nanti.

Penentuan itu dapat terlaksana dengan baik apabila di barengi dengan

pembelajaran yang diberikan. Menurut Hurlock, dalam pembentukan perilaku

disiplin ini ada tiga cara 44, yaitu:

a) Disiplin yang di berikan dengan otoriter

Otoriter adalah tindakan yang mengharuskan anak secara keras dengan

paksaan agar anak dapat melakukan perilaku yang sesuai dengan apa yang

diinginkan. Hal tersebut terlihat menjadi perilaku yang kaku karna tidak

adanya kebebasan dalam bertindak. Displin otoriter ini bila memberikan

hukuman biasanya berhubungan dengan hukuman eksternal, salah satunya

hukuman badan.

b) Disiplin yang di berikan dengan permisif

Perilaku yang diberikan secara permisif menjadikan anak memiliki dua hal

yang berbeda, bisa terlihat sedikit lebih displin dan juga bisa terlihat

sangat disiplin. Hal itu disebabkan karena permisif memiliki makna yang

berkaitan dengan kebebasan. Apapun yang dilakukan oleh anak semua di

setujui dan tidak adanya aturan yang di berikan.

c) Disiplin yang di berikan dengan demokratis

Perilaku demokratis merupakan suatu tindakan yang diberikan melalui

diskusi secara bersama-sama dengan penalaran dan penjelasan yang dapat

dimengerti oleh anak, mengapa mereka harus melakukan itu. Demoktratis

dapat memberikan edukasi kepada anak dengan baik melalui unsur

disiplin dan lebih menekankan pada penghargaan yang membuat anak bisa

lebih semangat melakukan hal tersebut.

44 E.B Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, ed. Dr. Med. Meitasari Tjandrasa, Edisi Keen. (Jakarta:

Erlangga, 1978), 93–94.

Page 44: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

30

B. Penelitian Relevan

Table 2.1 Penelitian Relevan

Nama

Penulis

Judul Deskripsi Perbedaan

dan Perbedaan

Novi

Handayani

2014 45

Implementasi

nilai-nilai

kedisiplinan

di Sekolah

Dasar Negri

Margoyasan

Yogyakarta

Kedisiplinannya sudah cukup

baik namun masih perlu di

adakannya upaya peningkatan

karena berbagai pelanggaran tata

tertib siswa masih ada walaupun

hanya merupakan pelanggaran

kecil. Pelanggaran yang

dilakukannya itu memang wajar

karena masa remaja yang sedang

dilaluinya dan sanagat perlu

dibimbing dan diarahkan pada hal

yang bersifat positif

Sama-sama

membahas

tentang

kedisiplinan dan

yang

membedakan

kedisiplinan

pada sekolah

Tingkat Sekolah

Dasar

Anas

Purwantoro

2008 46

Upaya

sekolah

dalam

meningkatkan

kedisiplinan

siswa MTsN

Ngemplak,

Sleman,

Yogyakarta

Nilai disiplin sudah konsisten dan

tetap penerapannya bagi siswa

dan untuk guru belum konsisten.

Dalam penerapannya bersifat

demokratis dan hambatannya

kurangkesadaran atau kepeduian

orang tua terhadap pendidikan

dan tidak disiplinnya sebagian

guru di sekolah

Kedisplinannta

di Madrasah

Tsanawiyah

C. Kerangka Berpikir

Sekolah merupakan tempat untuk mendapatkan pendidikan secara formal yang

memiliki peran dan tanggung jawab dalam menghasilkan generasi muda yang

berkarakter, bermoral dan berperilaku baik. Generasi tersebut dapat diharapkan

memperbaiki kondisi bangsa ini. Salah satu solusi untuk melahirkannya generasi

muda tersebut melalui penerapan perilaku kedisiplinan di sekolah. Kedisiplinan

45 Novi Handayani, “Implementasi Nilai-Nilai Kedisiplinan Di Sekolah Dasar Negeri Margoyasan

Yogyakarta,” Skripsi (2014). 46 Anas Purwantoro, “UPAYA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA

MTsN NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA,” Skripsi (2008).

Page 45: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

31

adalah suatu perbuatan yang diterapkan oleh seseorang agar ia dapat memiliki sikap

dan perilaku yang baik dalam ketaatan, ketertiban dan juga kepatuhan terhadap

norma-norma yang telah di terima dalam ruang lingkup sosial masyarakat tertentu.

Penerapan dalam kedisplinan di ruang lingkup sekolah bertujuan untuk membuat

anak murid terbiasa terhadap perilaku yang baik dalam berdisiplin secara terus-

menerus untuk di lakukan dalam kehidupan setiap hari. Disamping itu, melaksanakan

kedisiplinan sudah menjadi tuntunan untuk semua orang yang menyangkut

keterlibatan pihak sekolah agar bisa bertanggung jawab dalam membina anak murid

untuk bisa disiplin. Penerapan disiplin di sekolah, selalu berkaitan dengan bagian-

bagian pokok dari unsur disiplin dan juga berkaitan dengan bagaimana

pengaplikasiannya dalam membentuk kedisiplinan. Bagian-bagian pokok dari unsur

kedisplinan dengan bagaimana pengaplikasiannya itu selalu berhubungan dengan

antar keduanya, karena hal tersebut memiliki prinsip yang sama yaitu dapat membuat

anak murid terbiasa dalam berperilaku disiplin dan memiliki prilaku dalam ketaatan

pada norma-norma yang berlaku. Jadi, dengan begitu berhasilnya sikap prilaku

disiplin dalam diri anak murid dapat dilihat dari bagaimana penerapan yang diberikan

oleh para pihak yang bersangkutan dalam membina dan memberi pemahaman

mengenai kedisiplinan, terlebih dalam ruang lingkup sekolah. Dengan begitu dapat

Peneliti buatkan kerangka berpikir yang bisa di lihat dalam bentuk sebagai berikut

Tabel 2.2 Kerangka Berpikir

Anak Usia Dini

Strategi Kepala

sekolah dan Guru

terhadap unsur

disiplin pada anak

Cara menanamkan Disiplin

Kesimpulan

Page 46: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting/Latar Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di TK Islam Darunnajah Ulujami, Jakarta Selatan. TK

Islam ini memiliki lima kelas, yang diberi nama dengan sebutan asmaul-husna yaitu

“Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Mu’min, Al-Qudus, As-Salam”. Kelas Ar-Rahman dan

Ar-Rahim adalah kelas TK A yang rata-rata berusia 3-4 tahun. Kelas Al-Qudus dan

As-Salam adalah kelas TK B dengan rata-rata usia 4-5 tahun. Kemudian Al-Mu’min

adalah Kelas Playgroup.

TK Islam Darunnajah ini menggunakan metode pembelajaran sentra, yang

memiliki prinsip menciptakan kegiatan pembelajaran yang memungkinkan anak

bergerak dari satu aktivitas pembelajaran ke pembelajaran lain. Setiap sentra itu

memiliki namanya tersendiri, diantaranya yaitu: sentra seni, sentra balok, sentar

bermain peran dan makro, sentra bahan alam, sentar ibadah dan sentra persiapan.

Jumlah tenaga pendidik di TK Islam Darunnajah ini berjumlah 15 pendidik.

Latar belakang pendidik ini cukup berkualitas, karena rata-rata pendidik TK Islam

ini memiliki jabatan sebagai Sarjana Strata 1.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Berdasarkan seting penelitian maka tempat dan waktu penelitian adalah sebagai

berikut:

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di TK Islam Darunnajah Jakarta Selatan

2. Waktu Penelitian

Pada penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga September 2019,

adapun perincian tahapan kegiatan penelitian penulis dapat di lihat pada tabel

di bawah ini:

Page 47: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

33

33

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No. Tahap Kegiatan Waktu Pelaksanaan Tahun 2019

Juni Juli Agustus September Oktober Nov

1. Observasi

2. Penyusunan

Proposal Skripsi

& Perbaikan

3 Seminar Proposal

&Perbaikan

4 Penelitian ke

Lapangan

5 Analisis Data

6. Membuat

kesimpulan

C. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian metode kualitatif, yaitu penelitian

dilakukan secara wajar dan natural sesuai dengan kondisi objektif di lapangan tanpa

adanya manipulasi, serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kualitatif. Proses

penelitian yang dimaksud antara lain melakukan observasi terhadap orang dalam

kehidupannya sehari-hari, berinteraksi dengan mereka, dan berupaya memahami

bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya 47.

Bogdan dan Taylor mengemukakan penelitian kualitatif adalah prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan

pada latar dan individu tersebut secara utuh (holistik). Oleh karena itu penggunaan

47 Arifin Zainal, Penelitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosakarya, 2014), 140.

Page 48: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

pendekatan kualitatif dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

pendekatan deskriptif.

Disimpulkan bahwa konsep penelitian kualitatif sebenarnya menekankan pada

proses dan sifat realita yang dibangun secara sosial. Peneliti sangat berperan penting

dan penuh dengan nilai. Salah satu argumen yang harus dikedepankan oleh peneliti

kualitatif adalah keunikan manusia dan fenomenanya yang tidak dapat dianalisis

dengan pendekatan positivis, sehingga menuntut peneliti untuk melakukan

pengamatan langsung di lapangan. Data yang diperoleh dari lapangan dianalisis

dengan non-statistik sekalipun penelitian kualitatif tidak tabu dengan angka atau

bilangan.48

Penulisan kualitatif adalah lebih menekankan analisis pada pengumpulan data

deduktif dan induktif serta analisis terhadap dinamika hubungan antara fenomena

yang diamati dengan menggunakan logika ilmiah. Hal ini mengartikan bahwa

pendekatan kualitatif sama sekali tidak menggunakan dukungan data kuantitatif, akan

tetapi penekanannya tidak pada pengkajian hipotesis, melainkan pada usaha

menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian melalui cara-cara berfikir formal dan

argumentative. Jenis penelelitian yang digunakan adalah deskriptif, yaitu menganalisa

dan mengkajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah dipahami dan di

simpulkan 49.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk memutarkan pemecahan

masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data yang kemudian disajikan, dianalisis

dan di interpretasikan. Penelitian deskriptif berusaha memberikan dengan sistematis

dan cermat fakta-fakta actual atau sifat populasi tertentu 50. Mengartikan bahwa

semua yang dikumpulkan menjadi data didapat dari hasil wawancara, catatan laporan

dll, dan juga penelitian yang didalamnya mengutamakan untuk pendeskripsian secara

48 Ibid., 143. 49 Azwar Syaifudin, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2002), 5–6. 50 S Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), 844.

Page 49: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

analisis suatu peristiwa atau proses sebagaimana adanya dalam lingkungan yang

alami untuk memperoleh makna yang mendalam dari proses tersebut. Hal itu

disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang

dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting

(kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih

banyak pada observasi berperan serta (participant observation), wawancara

mendalam (in depth interview) dan dokumentasi. Catherine Marshall, Greathchen B.

Rossman dalam Sugyono menyatakan bahwa “the fundamental methods relied on by

qualitative researchers for gathering information are, participation in the setting,

direct observation, in-depth interviewing, document review” 51

Dalam usaha mengumpulkan data, peneliti berusaha mencari informasi-informasi

yang berkaitan dengan fokus masalah dalam penelitian ini, baik berupa pendapat,

fakta-fakta, maupun dokumentasi. Adapun metode pengumpulan data yang

digunakan peneliti ada tiga metode yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.

1. Observasi

Marshall dalam Sugyono menyatakan bahwa “throught observation, the

researchers learn abaut behaviour and the meaning attached to those behaviour”.

Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku

tersebut. Menurut Patton dalam Nasution sebagimana yang dikutip oleh Sugyono,

dinyatakan bahwa dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu

memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat

diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh. Selain itu, Melalui metode

berobservasi juga mendapat temuan yang diluar persepsi dari responden akan

ditemukan oleh Peneliti, hal itu membuat Peneliti nantinya akan mendapatkan

pandangan yang bersifat luas. Di samping itu, bisa membuat peneliti menjadi

51 Sugyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2012), 225.

Page 50: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

memiliki rasa yang berhubungan dalam observasi dengan suasana yang ada dan

akan mempunyai kesan dalam Penelitian.

Menurut peneliti observasi atau pengamatan yang dilakukan dengan

partisipasi akan lebih memantapkan pengumpulan data tentang implementasi

kedisiplinan anak usia dini. Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan

sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data

penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang

dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi

partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai

mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang terlihat.

Table 3.2 Pedoman observasi

2. Wawancara

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tekhnik

mewawancara pihak yang bersangkutan. Hal ini diartikan dalam suatu

interaksi antar pihak yang terlibat guna untu mendapatkan informasi yang

dicari, dengan kata lainnya biasa disebut dengan wawancara. Interaksi itu

dilakukan oleh pihak yang bersangkutan biasa disebut orang yang

mewawancara (interviewer) dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang

sekiranya bisa mendapatkan informasi yang dicari dan yang di wawancarainya

No. Aspek yang

diamati

Kegiatan yang diamati Deskripsi

1. Peraturan Dalam menerapkan

hukuman bersifat tegas

2. Hukuman Dalam menerapkan

hukuman bersifat tetap

3. Penghargaan Dalam memberikan hadiah

/penghargaan

4. Konsistensi Konsisten dalam

menerapkan aturan,

hukuman dan penghargaan

Page 51: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

(interview) yang dapat memberikan informasi atas pertanyaan yang diajukan.

Adapun tujuan dari diadakannya wawancara seperti yang diungkapkan oleh

Lincoln dan Guba disimpulkan bahwa wawancara ini merupakan percakapan

kedua belah pihak untuk mendapatkan informasi yang jelas, baik itu mengenai

seseorang, kejadian yang terjadi, maupun mendeskripsikan dalam

mengungkapkan perasaan yang ada dll 52. Disamping itu juga akan membuat

perluasan informasi yang didapat melalui wawancara ini, juga dapat membuat

perubahan yang baik atau buruk dalam mencari solusi dari pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan dalam wawancara.

Jenis wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah wawancara semi

terstruktur dimana jenis wawancara ini termasuk dalam kategori in depth

interview. Tujuannya adalah agar dalam pelaksanaannya lebih bebas dan

menentukan permasalahan secara lebih terbuka. Wawancara dilakukan

peneliti dalam bentuk tanya jawab dengan menggunakan pedoman wawancara

dan informan yaitu kepala sekolah, guru kelas, orang tua untuk mendapatkan

gambaran implementasi kedisiplinan pada anak usia dini di TK Islam

Darunnajah. Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan kepada informan.

Table 3.3 Pedoman Wawancara

52 LExy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), 186.

No. Pertanyaan penelitian Jawaban

1. Mengenai peraturan

• Tepat waktu

• Tertuliskan

• Menyikapi peraturan

2. Mengenai hukuman

• Menyikapi hukuman

• Memberikan hukuman

• Bersifat tetap

3. Pemberian penghargaan

• Menyikapi penghargaan

• Pemberian hadiah

Page 52: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

3. Dokumentasi

Menurut Arikunto metode dekomentasi merupakan pencarian informasi

mengenai suatu kejadian atau peristiwa dalam bentuk koran, buku bacaan,

catatan perjalanan, dan sebagainya 53. Sedangkan menurut Sugiono

dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang berbentuk tulisan, gambar,

atau karya-karya lainnya 54. Penelitian ini peneliti mengambil dokumen

berupa gambar atau foto yang berkaitan dengan kedisiplinan anak dan

berbagai data lainnya untuk mendukung data penelitian

E. Pengujian Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian ini digunakan dalam teknik pemeriksaan

keabsahan data yaitu triangulasi. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan

sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai

waktu. Dengan demikian terdapat tringulasi sumber metode/teknik, dan waktu.

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber yaitu pengecekan kredibilitas data yang dilakukan dengan

memeriksa data yang diperoleh dari berbagai sumber. Pengecekan data

dilakukan kepada sumber data yaitu anak, orang tua, kepala sekolah dan guru

kelas.

2. Triangulasi Metode

Triangulasi metode untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama, namun dengan teknik yang

53 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),

274. 54 Sugyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, 329.

4. Mengenai Konsistensi

• Peraturan

• Hukuman

• Penghargaan

Page 53: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

berbeda. Pengecekan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan

dokumentasi.

F. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif di TK Islam Darunnajah dilakukan sejak

sebelum terjun kelapangan, observasi, selama pelaksanaan penelitian di lapangan dan

setelah selesai penelitian di lapangan. Data penelitian ini diperoleh dari hasil

wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang bersifat kualitatif yang

dimaksud adalah menghubungkan antara kerangka teori dengan kenyataan yang ada.

Kenyataan tersebut dapat dipahami melalui bermacam-macam kegiatan yang

berkaitan dengan pengimplementasikan kedisiplinan guru kepada anak dalam bentuk

laporan dan membuat kesimpulan agar mudah dipahami.

Sesuai dengan jenis penelitian di atas, maka peneliti menggunakan model

interaktif dari Miles dan Huberman untuk menganalisis data hasil penelitian. Miles

dan Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif

dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,

sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction

(reduksi data), data display (penyajian data), dan conclustion drawing/ferivication

(kesimpulan, penarikan atau verifikasi) 55.

Table 3.4 Analisis Data

55 Ibid., 246.

Pengumpulan

Data

Reduksi Data Kesimpulan-

kesimpulan,

Penarikan/Verifikasi

Penyajian Data

Page 54: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

Gambar 3.2. Bagan Hubungan antara Analisis Data dengan Pengumpulan Data Menurut

Miles dan Huberman.

Komponen-komponen analisis data model interaktif dijelaskan sebagai

berikut:

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Untuk itu perlu segera dilakukan

analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum,

memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari

tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

Pada tahap ini, peneliti melakukan reduksi data dengan cara memilah-milah,

mengkategorikan dan membuat abstraksi dari catatan lapangan, wawancara

dan dokumentasi.

2. Penyajian Data (Data Display)

Miles dan Huberman mengungkapkan bahwa banyaknya informasi yang

dibentuk didalam penelitian kualitatif itu selalu menggunakan teks yang

bersifat naratif. Disamping itu, Peneliti akan membuat sajian data informasi

ini melalui hasil dari mulai observasi lalu melakukan wawancara juga

berbarengan dengan dokumentasi dengan pihak bersangkutan terkait

kedisiplinan anak murid. Dengan begitu, sajian data informasi ini disajikan

oleh Peneliti secara deskriptif.

3. Menarik Kesimpulan atau Verifikasi

Miles dan Huberman mengungkapkan bahwa dalam penarikan kesimpulan

nantinya akan bersifat sementara, apabila data informasi yang didapat itu tidak

ditemukan bukti yang mendukung untuk menjawab dari penelitian ini.

Page 55: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

Namun, apabila data informasi yang ditemukan ini mendapatkan bukti yang

kuat maka dapat ditarik kesimpulannya yang bersifat kredible. Jadi, nantinya

penelitian kualitatif yang dibuat oleh Peneliti ini akan menjawab dari rumusan

masalah yang ada.

Semua data informasi yang didapat dari berbagai macam tekhnik yang digunakan

nantinya akan di interprestasikan dalam sajiannya untuk mengungkapkan

pengimplementasian apa yang dilakukan dalam kedisiplinan anak. Setelah itu, akan di

analisis guna mendapatkan kesimpulan dari data informasi yang diperoleh.

Page 56: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Profil sekolah

a. Profil

Sekolah yang digunakan untuk penelitian ini adalah TK Islam Darunnajah,

yang didirikan pada tanggal 1 Januari 1977 oleh K.H. Drs. Makhrus Amin,

dengan pencetusan K.H. Abdul Manaf Mukhayar. Saat tahun 1980 keluarlah

izin operasionalnya dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

(Depdikbud). Pada Tahun 1984 yayasannya masih bergabung dengan

Darunnajah didaerah Petukangan, dan pada tahun 1985 Darunnajah Ulujami

mempunyai yayasan tersendiri dengan izin opersional dari Departemen

Agama (Depag).

Lokasi TK Islam Darunnajah Jl. Ulujami Raya No. 86, Kelurahan

Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan 12250. Saat ini Kepala

Sekolah TK Islam Darunnajah bernama Atun Zihdil Amiq,S.Psi. TK Islam

Darunnah ini memiliki program pendidikan yang disusun untuk mewujudkan

tujuan Pendidikan Nasional dengan memperhatikan perkembangan anak dan

kesesuainnya dengan lingkungan. Akreditasi yang dimiliki sekarang adalah A

yang telah rilis pada tanggal 3 Oktober 2018 dengan No.PAUD-

TK/3171/0093/10/2018.

Model pembelajaran yang digunakan oleh TK Islam Darunnajah adalah

model sentra dengan kegiatan mooving class. Di dalam pembelajaran ini

anak-anak berputar/ berpindah kelas setiap harinya. TK ini mengharapkan

dengan adanya sentra anak-anak dapat mengoptimalkan kemampuan dan

lebih fokus dengan bakat yang dimilikinya. Disetiap sentra disediakan alat-

alat yang bervariasi yang sering diganti sesuai dengan tema/sub tema.

Page 57: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

43

TK Islam Darunnajah ini memilik kelas yang bertemakan Asmaul Husna

(Ar-rahman “TK A1” dengan jumlah murid 14 anak, Ar-rahim “TK A2”

dengan jumlah murid 14 anak, Al-Malik “TK B1” Al-Quddus “TK B1”

dengan jumlah murid 16 anak, As-Salam “TK B2” dengan jumlah murid 15

anak).

b. Visi dan Misi

a. Visi:

Membentuk kepribadian muslim peserta didik dan mempersiapkan

anak (peserta didik) memasuki jenjang pendidikan dasar

b. Misi:

1. Menghasilkan lulusan yang mempunyai kepribadian islam,

memahami aqidah Islam, menguasai dasar-dasar Iptek, seni, dan

keterampilan.

2. Anak dapat menunjukkan kemampuan bersosialisasi dan

ber-interaksi secara baik dengan lingkungannya.

c. Kurikulum

Dalam pembelajaran di TK Islam Darunnajah Ulujami ini , kurikulum

yang digunakan yaitu memakai KTSP (Kurikulum tingkat satuan

Pendidikan), dimana pembelajaran ini merupakan suatu pedoman yang sudah

disahkan dalam pendidikan nasional.

d. Data Guru dan Siswa

Guru bertanggung jawab atas pelaksanaan proses kegiatan belajar

mengajar secara efektif dan efesien selama kegiatan pembelajaran

berlangsung. Sesuai dengan data yang diterima oleh Peneliti bahwa TK Islam

Darunnajah Ulujami ini memiliki 14 Guru, yang terdiri dari 1 Kepala

Sekolah, 2 Tata Usaha, 4 Guru di kelas TK A, 3 Guru dikelas B, 1 Guru di

kelas PlayGroup, 1 Guru di Toodler dan 2 kebersihan. Dengan adanya

Page 58: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

44

tuntunan kompetensi guru yang profesional, maka TK Islam Darunnajah

Ulujami ini memiliki tenaga pengajar yang sesuai dengan latar belakangnya

masing-masing.

Adapun untuk lebih jelasnya mengenai nama siswa dan guru di TK Islam

Darunnajah dan Jabatannya dapat dilihat padatabel berikut:

Tabel 4.1 Data Tenaga Pengajar TK Islam Darunnajah

No Nama JK Pendidikan Jabatan

1 Hj. Atun Zihdil Amiq, S.Psi P S1 Psikologi Kepala Sekolah

2 Maskuroh, S.Pd.I P S1 Tarbiyah Guru Kelas B

3 Bahliah, S.Pd.I P S1 Tarbiyah Guru Kelas B

4 Nur’Aini, S.Ag

P S1 Agama Guru Kelas A

5 Widyani, S.Pd.I P S1 Tarbiyah Guru Kelas B

6 Hapipah Noviantih, S.Pd.I P S1 Tarbiyah Guru Kelas A

7 Malikah, A.Md P D1 PGTK Guru Kelas PlayGroup

8 Inda Maryana, S.Pd.I P S1 Tarbiyah Guru Kelas A

9 Ragil Sita Angraeni, S.Pd P S1 Tarbiyah Guru Kelas Toodler

10 Quratul Aini, S.Pd P S1 Tarbiyah Tata Usaha

11 Noor Ishma S.Pd.I P S1 PG PAUD Guru Kelas A

12 Ismi Haulah P SMA Tata Usaha

13 Jahidin L SMA Kebersihan

14 Abdul Rojak L SMP Kebersihan

Sumber data : TK Islam Darunnajah Ulujami

Tabel 4.2 Data Siswa-Siswi TK Islam Darunnajah Ulujami (Nomor table belum

sesuai panduan)

Tahun Ajaran 2019 Jumlah Perempuan Jumlah Laki-laki Jumlah Anak

Kelas A1 Ar-rahman 5 Anak 9 Anak 14 Anak

Kelas A2 Ar-rahim 4 Anak 10 Anak 14 Anak

Kelas B1 Al-Malik 8 Anak 7 Anak 15 Anak

Kelas B2 Al-Quddus 8 Anak 8 Anak 16 Anak

Kelas B3 As-salam 8 Anak 7 Anak 15 Anak

Total 74 Anak

Sumber Data : TK Islam Darunnajah Ulujami

Page 59: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

45

Sesuai dengan data yang diterima Peneliti TK Islam Darunnajah Ulujami

ajaran 2019/2020 memiliki 59 anak murid yang terdiri dari 25 murid

perempuan dan 34 murid laki-laki. Murid tersebut dibagi menjadi 4 kelas

yaitu Kelas A1 “Ar-rahman” terdiri dari 5 murid perempuan dan 9 murid laki-

laki, Kelas A2 “Ar-rahim” terdiri dari 4 murid perempuan dan 10 murid laki-

laki, Kelas B1”Al-Quddus” terdiri dari 8 murid perempuan dan 8 murid laki-

laki, Kelas B2 “As-salam” terdiri dari 8 murid perempuan dan 7 murid laki-

laki.

e. Keadaan Sarana dan Prasarana

Dilengkapi dengan beberapa media pembelajaran yaitu:

1) Ruang Guru

Table 4.3 Data Ruang Guru

No. Nama Barang Jumlah Barang Isi Barang

1. Kursi 3 buah -

2. Meja 3 buah Meja tamu, kepala

sekolah dan tata usaha

3. Alemari 3 buah Piala, berkas-berkas

dan beberapa alat

media

4. Komputer 1 buah -

5. Dispanser 1 buah Gelas dan botol

6. Kaca 1 buah -

7. Alat Print 1 buah -

8. Westafel 1 buah -

9. AC 1 buah -

10. Jam dinding 1 buah -

2) Ruang Kelas

Page 60: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

46

Table 4.4 Data Ruang Kelas

No. Nama Barang Jmlh

Barang

Isi Barang

1. Meja murid perkelas 10 buah -

2. Kursi murid perkelas 10 buah -

3. Meja Guru 1 buah Berkas-berkas,

Absensi, buku LK

anak

4. Lemari 16 kotak Loker anak murid

5. Lemari kotak 1 buah Peralatan media

sentra

6. Papan tulis 1 buah -

7. Alat tulis - Spidol, pulpen

pensil penghapus

.8. AC 1 buah -

3) Media Alat Peraga

a. APE in door (balok, puzzel, buku cerita)

b. APE out door (ayunan, perahu-perahuan, jembatan, rumah-

rumahan, perosotan, jumpingan)

c. Hasil karya Guru

d. Hasil karya Anak

f. Stuktur Organisasi

TK Islam Darunnajah Ulujami ini mempunyai struktur organisasi yang

terdiri dari tenaga pengajar yang berada di TK tersebut. Struktur organisasi

tersebut terdiri dari Kepala Sekolah bernama Ibu Hj. Atun Zihdil Amiq S.Psi,

Tata Usaha yang mengurusi administrasi sekolah bernama Ibu Quratul Aini

S.Pd dan Ibu Ismi Haulah, Guru Kelas A yaitu Ibu Nur’Aini S.Ag, Ibu

Page 61: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

47

Hapipah Noviantih S.Pd.I, Ibu Inda Maryana S.Pd.I dan Ibu Noor Ishma

S.Pd.I, Guru Kelas B yaitu Ibu Maskuroh S.Pd.I, Ibu Bahliah S.Pd.I, dan Ibu

Widyani S.Pd.I, Guru PlayGroup bernama Ibu Malikah A.Md, Guru Toodler

bernama Ibu Ragil Sita Angraeni S.Pd, serta Tata Kebersihan Sekolah bertama

Bapak Jahidin dan Bapak Abdul Rozak. Adapaun struktur organisasi TK

Islam Darunnajah Ulujami Tahun Ajaran 2019/2020 sebagai berikut:

Table 4.3 Stuktur Organisasi TK Islam Darunnajah

Yayasan Darunnajah 1 Ulujami

Kepala Sekolah

Hj. Atun Zihdil Amiq S.Psi

Pengurus Administrasi

Ibu Quratul Aini S.Pd dan

Ibu Ismi Haulah

Guru PlayGroup

Ibu Malikah A.Md

Guru Toodler

Ibu Ragil Sita Angraeni S.Pd

Guru Kelas A “Ar-rahman”

Ibu Nur’Aini S.Ag dan

Ibu Inda Maryana S.Pd.I

Guru Kelas A “Ar-rahim”

Ibu Hapipah Noviantih S.Pd.I

dan Ibu Noor Ishma S.Pd.I

Guru Kelas B “Al-Quddus”

Ibu Maskuroh S.Pd.I

Guru Kelas B “Al-Malik”

Ibu Bahliah S.Pd.I

Guru Kelas B “Al-Malik”

Ibu Bahliah S.Pd.I

Tata Kebersihan

Bapak Jahidin dan

Bapak Abdul Rozak

Page 62: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

48

B. Deskripsi Data

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian disini adalah sesuatu yang berkaitan dengan

seseorang untuk diambil data informasi yang berkaitan dengan penelitian segala

sesuatu atau seseorang yang didapat dari segi informasi atau keterangan yang

bersangkutan dengan hal-hal yang terkait dalam penelitian ini. Subjek penelitian

ini adalah Kepala sekolah TK Islam Darunnajah dan Guru kelas.

Pengambilan data melalui teknik pengumpulan data informasi telah dilalui

oleh Peneliti dengan bertahap. Melalui guru kelas TK A Islam Darunnajah

informasi yang diinginkan oleh Peneliti terlah terjawab. Informasi data yang di

dapat telah didukung dengan data-data yang ada selama pembelajaran

berlangsung. Mulai dari perilaku anak murid saat berada diluar lingkup sekolah

maupun ada didalam lingkup juga ditambahi dengan catatan terhadap tingkah

anak murid.

Anak murid kelas A TK Islam Darunnajah berjumlah 28 anak, masing-

masing terdiri dari 9 anak perempuan dan 19 anak laki-laki. Observasi ini

dilakukan dengan seksama kepada seluruh anak kelas A selama didalam kelas

ataupun diluar kelas saat jam sekolah. Observasi ini lebih mengarah kepada

pembelajaran yang diberikan oleh guru yang menyangkut dengan bagian

implementasi kedisiplinan seperti bagaimana guru menanamkan kedisiplinan

kepada anak murid. Kemudian, wawancara juga dilakukan guna mendapatkan

informasi yang lebih mendalam dari hasil observasi yang telah di dapat.

Guru kelas menjadi informan penting untuk mendukung informasi yang

diterima oleh peneliti. Dari guru kelas bisa mendapatkan informasi yang

berkaitan dengan implementasi kedisiplinan selama pembelajaran di sekolah.

Selain itu, Kepala sekolah TK Islam Darunnajah juga ikut andil dalam

wawancara ini, supaya mengetahui informasi yang berhubungan dengan

penelitian ini, juga tidak menjadi hanya satu sumber saja yang didapat oleh

Page 63: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

49

Peneliti. Semua diliat dari yang dilakukan disekolah, upaya sekolah dalam

mendidik dan membentuk disiplin kepada anak murid, keteladanan guru dalam

kedisiplinan, peraturan yang diberikan untuk guru, upaya menjaga dan

pengembangan kedisiplinan serta kegiatan anak murid dan pelaksanaan

pembelajaran disekolah secara umum.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang diberikan oleh guru

dalam mengimplementasikan kedisiplinan anak di kelas A TK Islam Darunnajah

Ulujami tahun ajaran 2019/2020.

C. Hasil Penelitian

1. Implementasi Kedisiplinan yang di lakukan Kepala Sekolah terhadap

Guru

Implementasi kedisiplinan mengandung unsur peraturan, hukuman,

penghargaaan dan konsistensi. Pada pengamatannya bulan Agustus 2019 kepala

sekolah memberikan penanaman kedisiplinan kepada guru sudah bersikap

konsisten terhadap unsur tersebut. Pada saat wawancara kepala sekolah

menegaskan juga dalam konsistensi hukuman bila adanya guru yang tidak

mentaati disiplin waktu akan mendapatkan hukuman, sebagai berikut

pemaparannya.

” Teguran, dan biasanya juga ada penilaian guru di akhir semester. Nah surat (SP)

kayak gitu (CW. IA21)”

Penerapan dari tatatertib didalam sekolah bisa dilihat dari bagaimana guru

menaari peraturan tersebut, bersikap tertib dan disiplin unduk dapat mengontrol

sikap dan perilakunya sehari hari. Jika guru bisa menaati peraturan disekolah,

hal itu berarti guru telah bersikap tertib dan disiplin. Sebaliknya jika guru tidak

taat terhadap peraturan yang berlaku berarti guru tersebut tidak mematuhi tata

tertib dan tidak disiplin.

Wawancara telah dilakukan dan memiliki hasil dengan sumber dari kepala

sekolah “I.A” terkait kedisiplinan di sekolah itu menyebutkan bahwa penetapan

Page 64: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

50

perilaku yang menyangkut kedisiplinan itu tidak hanya guru saja, melainkan

anak murid bahkan orang tua. Selain itu, hasil dari pengamatan peneliti

menemukan bahwa setiap guru sudah menaati peraturan dan tata tertib sekolah

dengan memakai seragam dengan jadwal yang sudah ditentukan, hadir tepat

waktu, menjaga meja piket sesuai jadwalnya, saat tidak masuk sekolah memberi

informasi ke sekolah, menjalin keharmonisan komunikasi antar guru, anak

murid begitupun dengan orang tua. Namun, I.A menambahkan saat wawancara

bahwa ada beberapa orang tua yang tidak mengikuti tata tertib sekolah, yang di

kemukaan oleh I.A

“Harusnya sih juga termasuk, karena disinikan ada peraturan juga. Tidak boleh

menunggui anak, bel berbunyi orang tua harus diluar tidak boleh berada diteras

sekolah.( CW.IA7).

“Ya... terkadang eeee mungkin anaknya yang belum bisa ditinggal gitu, jadi dia

was-was dan khawatir. Padahal mah, anaknya gak kenapa-kenapa (CW.IA10)”

Peneliti sempat mengira bahwa hal itu terjadi karena orang tua tidak 100%

percaya menitipkan anaknya untuk sekolah di Darunajah sehingga yang terjadi

adalah orang tua tetap menunggui anaknya saat pembelajaran berlangsung.

Namun kepala sekolah I.A menyanggah hal tersebut, dan ternyata ada peraturan

yang dibuat pihak sekolah terkait massa waktu menunggu anaknya dalam

proses pembelajaran. Beliau mengatakan dalam wawancara tersebut sebagai

berikut.

“Engga sih. Sepertinya dari rumah itu, yang belum berani melepas anaknya gitu.

“anak saya nangis...” jadi itukan membuat anak juga “aaaa, mama gak ada... (CW I.A11)”

“Paling lama itu sekitar 3 bulan selama pembelajaran berlangsung (CW I.A12)”

Tata tertib yang dilakukan oleh Guru salah satunya adalah displin waktu

yang mengharuskan guru harus hadir sebelum anak-anak datang karena bila

guru telat hadir akan terlihat dalam Finger Painting dan juga salah satunya

adalah memakai seragam sesuai dengan jadwalnya yang sudah ditetapkan.

Memang, saat peneliti melakukan penelitian tidak ditemukan guru telat hadir

Page 65: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

51

dan juga yang berbeda seragamnya, namun kepala sekolah I.A menyampaikan

bahwa

“06.30 harus sudah disini dan jam 07.00 sudah dibilang telat gitu maksudnya, 7 lewat gitu. Jadi, batasnya jam 07.00 (CW I.A22)” “Alhamdulillah kita sudah

tetapkan hari ini apa-apa-apa, kecuali yang tidak berseragam itu alasannya harus

masuk akal. Seperti hamil, “Aduh... saya udah gak muat nih...” yang penting

atasan warnanya sama” (CW I.A19)”

Kepala sekolah I.A pun menegaskan kembali perihal penerapan hukuman

yang berlaku apabila ada guru yang tidak menaati tata tertib akan mendapatkan

surat peringatan (SP) sampai SP 3, jika memang tidak ada perubahan guru

tersebut akan dipindahkan ke Cabang Darunnajah lain yang telah diajukan oleh

Yayasan Darunnajah Pusat

“Biasanya guru yang dapet SP setelah itu dia di Rolling kalaupun tidak ada yang

mendengarkan atau merubah sikapnya dari SP itu kita ada Rolling sekolah.

Rolling per yayasan atau cabang (CW I.A23)”

“Juga engga ada batasannya, sampai perkembangannya sudah baik. tetapi jika

Yayasan disana masih membutuhkan ya udah disana aja berarti (CW I.A24)”

Perihal ketegasan Kepala Sekolah “I.A” mengenai penyampaian

kedisiplinan siswa saat guru mengajar di dalam kelas itu memang sangat

dibutuhkan, karena terkadang penyampaian guru juga bisa jadi tidak masuk

kedalam pemahamannya anak, saat peneliti mewawancarai tentang

penyampaian tersebut, kepala sekolah mengungkapkan bahwa

“Seminggu sekali kita lihat, gurunya saya tegur kalau belum ada perubahan juga

nanti bisa dibantu oleh guru lain, kalau gak bisa juga terkadang saya

mengingatkan via What’s app ke orang tuanya bisa juga ngobrol di kantor (CW

I.A38)”

Dalam berperilaku disiplin harus kita pahami dulu bahwasanya anak

diajarkan untuk disiplin itu tidak selalu menyangkut dengan hukuman, tetapi

beri pemahaman bahwa disiplin itu ada beberapa yang mengharuskan mendapat

hukuman agar ia mengerti dan bisa menjadi lebih baik. Begitupun dengan

penghargaan, tidak melulu disiplin menyangkut penghargaan. tetapi disini

disiplin itu perlu juga dilakukan oleh semua pendidik guna mereka mengetahui

Page 66: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

52

dan paham yang berkaitan dengan arti disiplin. Pada pengamatan peneliti, saat

itu guru semuanya memakai seragam sesuai dengan yang ditetapkan dan

memang peneliti tidak melihat jelas kalau kepala sekolah itu secara langsung

memberikan hukuman, ataupun penghargaan pada guru baik yang melanggar

peraturan maupun yang menaati peraturan. Oleh karena itu, penerapan

kedisiplinan di sekolah tidak hanya dilakukan oleh anak murid saja tetapi juga

para pendidik, karena pendidik di sekolah harus bisa menjadi teladan bagi para

murid. Apabila guru mengajarkan yang baik, mencontohkan yang benar kepada

anak maka anakpun akan mengikuti sesuai ajaran yang baik. Artinya setiap

perilaku, sikap dan tindakan guru itu merupakan bagian dari panutan yang harus

di lakukan dengan baik agar anak bisa mencontohkannya juga.

2. Implementasi Kedisiplinan yang dilakukan Kepala Sekolah terhadap

Anak Murid

Hasil yang didapat dari Peneliti yang telah diterapkan kepala sekolah “I.A”

dalam menerapkan sikap kedisiplinan kepada anak murid mencangkup pada

empat unsur disiplin, yakni peraturan, hukuman, penghargaan dan konsistensi

dari peraturan itu sendiri, hukuman serta penghargaan tersebut di sekolah TK

Islam Darunnajah Ulujami. Hasil penelitian tersebut diperoleh dengan cara

wawancara. pengamatan serta dokumentasi.

a. Penerapan peraturan disekolah

Hasil wawancara dengan kepala sekolah “I.A” mengungkapkan bahwa

penetapan peraturan di sekolah tersebut untuk anak murid, guru,

karyawan, orang tua selama berada dilingkungan sekolah. Sedangkan

hasil yang didapat oleh peneliti bahwa penetapan peraturan di sekolah

hanyalah pihak sekolah, hal ini di karenakan pihak sekolah sudah

membuat dengan penerapan yang sudah tertulis dalam “buku panduan

kegiatan belajar mengajar TK Islam Darunnajah” (peraturan tertulis

terlampir)

Page 67: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

53

Tata tertib tersebut merupakan suatu hal yang harus diketahui oleh

anak murid agar anak dapat memahami dan membiasakan anak agar

berperilaku yang baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku

disekolah. Selain itu, mengajarkan anak murid untuk mengajarkan

pengarahan, pengendalian serta memberikan pengajaran dalam hati nurani

untuk bisa membimbing setiap tindakan yang mereka lakukan. Ketika

membahas tentang kedisiplinan di sekolah kepada kepala sekolah “I.A”,

peneliti menanyakan mengenai bagian apa saja pendisipinan pada

sekolah, karena ini menyangkut dengan pemahaman seorang kepala

sekolah terkait kedisiplinan, dalam pemaparannya memang kepala

sekolah tidak terlalu luas membahas terkait bagian disiplin, sebagai

berikut

“Bagian eeee, ya kalau anak-anak yang disiplin ya seperti dia waktu belajar,

dia konsen kemudian bermain, bermain yang tidak selalu yang

membahayakan kan ada ya, biasanya kita beri teguran. Nih yang suka gimana ya tidak mengikuti peraturan tata tertib ya kita setiap hari Sabtu ada evaluasi

bersama guru-guru, jadi semua guru membahas kelasnya (CW I.A26)”

Kepala sekolah “I.A” mengungkapkan pada kedisplinan anak murid ini

dapat dijangkau melalui masukan-masukan dari para guru, terutama guru

kelas. Ternyata setiap seminggu sekali khusunya hari Sabtu para guru

mengadakan evaluasi selama pembelajaran seminggu berlangsung. Ini

merupakan hal yang menarik menurut peneliti. Karena dengan adanya

evaluasi dalam seminggu sekali ini akan menjadi perubahan yang lebih

baik setiap minggunya. Jadi, para guru berkumpul dan membahas

perkembangan anak-anak yang dirasa akan mendapat perhatian lebih,

terlebih terkait disiplin. Ketika ada anak yang memang tidak mengikuti

peraturan dengan baik, saat evaluasi pun dibahas. Memang, evaluasi ini

dilakukan secara menyeluruh, dan yang berhak untuk memperbaiki

masalah yang terjadi pada anak tidak hanya guru kelasnya saja,

melainkan guru yang lainpun juga berhak untuk memperbaiki prilaku

Page 68: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

54

anak saat moving class demi mencapai prilaku anak yang baik. Hal ini

telah disampaikan oleh Kepala Sekolah “I.A” sebagai berikut

“Iya membantu, jadi eeee jadi guru perkelas mengungkapkan siapa saja anak-anak yang tidak disiplin dalam seminggu ini nanti kan kita eee untungnya ada

moving kelas itu (sentra), jadi semua guru bicara. “Mungkin anaknya gak

suka di sentra ini, tapi dia suka disentra ini … jadi dia fine… ( CW I.A28)”

Melihat dari segi alat pendukung yang dipakai anak sekolah terkait

dengan pendisiplinan anak ini memang harus betul-betul diberikan

pemahaman untuk memakainya, mulai dari peraturan yang diberlakukan

seperti ketika anak mau memakai alat permainan tersebut harus

bergantian tidak berebut dengan temannya yang lain, juga tidak boleh

merusak alat permainan yang ada dan harus dijaga. Dalam persoalan ini,

Kepala Sekolah “I.A” menanganinya dengan mengkomunikasikan sama

anak-anak murid untuk memberitahu baiknya seperti apa, karena melihat

kejadian yang pernah terjadi saatt itu ada anak yang memang terlihat

merusak alat permainan tersebut, namun pihak sekolah menegur samapi

akhirnya orang tuapun awalnya tidak menerima bahwa anknya yang

merusaknya. Jadi menghindari hal tersebut perlu sekali untuk memberi

ahu dan selalu mengingatkan kepada anak agar kejadian tersebut tidak

terulang kembali. Dalam catatan wawancara, Kepala Sekolah “I.A”

mengungkapkan bahwa

“Eee ada beberapa dan sudah kena ketangkep tangan gitu ya, maksudnya ni

anak ini emang tiap ini merusak ya tapi orang tuanya “iya bu…” menyadari

untuk mengganti ya kia memang itu sih terserah saja (CW I.A32)”

Peraturan yang sudah di tetapkan memang harus dijalankan dengan

adil. Adil disini adalah melihat pihak guru punya tata tertib sendiri dan

anak murid juga memiliki tata tertib sendiri jadi harus sama-sama menaati

dan melakukannya dengan baik agar tidak ada perbedaan yang terlihat

pembedaan disiplin yang sewenang-wenangnya. Kepala Sekolah “I.A”

juga menegaskan dalam pemaparan di dalam wawancara bahwa

kedisplinan itu tidak hanya anak murid saja melainkan guru, karyawan

Page 69: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

55

bahkan orang tua pun juga harus disiplin di dalam dalam lingkupan

sekolah. Tata tertib tersebut sangat penting karena akan menjadi pusat

perhatian juga bagi seluruh pihak yang bersangkutan. Dimana setiap

menerapkan peraturan harus menyusun point- point dengan matang dan

dengan berdasarkan kesepakatan yang sudah di setujui bersama agar

ketika menjalaninya penuh dengan kesadaran dan menerima semua

dengan baik.

1) Pemberian Hukuman Di Sekolah

Pemberian hukuman yang diberikan oleh Kepala Sekolah “I.A” kepada

anak murid yang tidak mengikuti tata tertib di sekolah didapat dari hasil

pengamatan pada wawancara dengan Kepala Sekolah “I.A”

“Selain mengingatkan ya kita kepada anak, orang tua juga banyak kita

berikan masukan artinya kita Share ke orang tua. Eee memang intinya

komunikasi kuncinya (CW I.A55)”

Pemaparan tersebut menjelaskan bahwa sebelum terjadinya pemberian

hukuman, Kepala Sekolah “I.A” mengingatkan terlebih dahulu yang

sekiranya perilaku anak dapat menjadi kurang baik, agar hukuman itu

tidak ada. Selain itu, jika memang tata tertib tersebut tidak dilakukan oleh

anak Kepala Sekolah “I.A” juga meminta orang tua untuk ikut andil

membantu proses prilaku anak yang kurang baik bisa jadi baik karena

dibantu juga oleh orang tua. Seperti disiplin waktu, ketika ada anak murid

yang telat hadir masuk sekolah, Kepala Sekolah tidak hanya menanyakan

alasannya kenapa terlambat datang ke sekolah dengan anak, tetapi juga

orang tua pun di tegur kenapa anaknya bisa datang terlambat. Melihat

kejadian seperti itu sering terjadi jadi anak yang telat datangnya ke

sekolah beralasan perihal tidurnya yang tidak ingat waktu atau larut

malam dan orang tua terkadang membiarkan jadi paginya anak

bangunnya kesiangan. Maka, ketegasan Kepala Sekolah terkadang bisa

Page 70: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

56

dilihat dari penyampaiannya kepada anak dan terlebih kepada orang tua

ketika anak muridnya tidak mematuhi peraturan yang ada.

Sanksi yang di berikan Kepala Sekolah”I.A” ini dapat dilihat bahwa

lebih banyak melalui kata-kata saja dalam penyampaiannya guna untuk

memberikan pembinaan, pemahaman dan untuk menyadarkan anak murid

yang kurang baik perilakunya, karena pemahaman Kepala Sekolah terkait

pemberian hukuman kepada anak murid di sekolah lebih baik memilih

untuk memberikan hukumannya lewat penyampaian kata-kata saja

melihat usia anak yang memang masih belum paham betul dengan

hukuman yang berlaku jadi melalui nasehat-nasehat, selebihnya di bantu

oleh orang tua dalam mendidik anaknya agar seimbang. Oleh karena itu,

sanksi yang diberikan kepada anak murid memiliki tujuan untuk

memberikan pembinaan, pemahaman serta menyadarkan anak agar

seluruh anak dapat mengikuti tata tertib atau peraturan yang baik dan

sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku di sekolah.

Hukuman yang di berikan oleh Kepala Sekolah “I.A” kepada anak

murid juga memiliki tujuan untuk menjadikan anak disiplin melalui

pembinaan dan pengarahan yang diberikan sekolah setiap harinya.

Namun, hukuman tersebut merupakan sebatas pengingat melalui teguran

saja dan tidak memberatkan anak murid. Sehingga, dalam pemberian

sanksi atau hukuman tersebut juga bersifat relatif atau berubah-rubah

karena disesuaikan dengan prilaku anak yang kurang baik dan tidak

disiplin agar menjadi disiplin di sekolah. Kepala Sekolah “I.A” juga

mengungkapkan dalam wawancara

“Sama, kita harus sering-sering mengingatkan kan anak seperti itu diawalnya

diingatkan kemudian kita arahin gitu “pembiasaan (CW I.A37)”

Terlihat jelas, bahwa pemberian hukuman yang diberikan melalui lisan

yang mengarahkan untuk mengingati hal-hal yang sekiranya akan terjadi

Page 71: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

57

pada perilaku anak. Di samping itu juga, pembiasaan-pembiasaan akan

muncul dengan sendirinya secara bertahap.

b. Pemberian Penghargaan Di Sekolah

Konteks dalam pemberian penghargaan untuk anak murid di sekolah

disini adalah Kepala Sekolah “I.A” menyikapinya dalam kesehariaan hanya

melalui lisan. Lisan yang diucapkan oleh Kepala Sekolah itu bisa membuat

anak murid termotivasi dan melalui ucapan-ucapannya anak mendapatkan

nasihat-nasihat dan masukan yang baik darinya. Pengucapan lisan yang

diberikan Kepala Sekolah berupa sapaan yang membangun semangat anak

“selama pagi nak (Sambil salam kepada Kepala Sekolah), gimana kabarnya

pagi ini? Happy ya nak belajarnya dikelas biar nanti dapet bintang dari bu

Guru. Gak ganggu teman (... “nama anak”) lagi, kalau ganggu teman nanti

tidak dapat bintang ”. Hal tersebut didapat saat pengamatan yang dilakukan

oleh peneliti.

Ucapan-ucapan yang terlontar Kepala Sekolah sangat berguna dan

bermanfaat sekali untuk pemahaman anak dalam proses pembelajaran yang

baik khususnya dalam pemberian pengajaran tentang disiplin. Jika anak

diberikan nasehat yang baik, begitupun isi kandungan nasehatnya bisa

memotivasi anak juga dan menyadari anak bahwa prilakunya harus diperbaiki

lagi nantinya anak akan terus mengingat nasehat itu. Sebaliknya, jika yang

diberi pemahamannya dengan marah kepada anak walaupun anak itu memang

melakukan hal yang salah, yang terjadi terkadang hanya lewat saja nasehat itu.

Usaha yang dilakukan oleh Kepala Sekolah “I.A” dalam memberikan

penghargaan kepada anak murid biasanya sering dilakukan jikalau bertatap

muka dengan anak murid. Begitupun dengan akhir semester tiap tahun, di

sekolah mengadakan acara penghargaan tersendiri, seperti halnya anak yang

menaati peraturan, tata tertib akan mendapatkan penghargaan. Disiplin waktu

salah satunya, dimana anak yang selalu melakukan disiplin waktu “datang

Page 72: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

58

tepat waktu” akan diberikan penghargaan oleh pihak sekolah. Memang, jika

dilihat dalam keseharian bila Kepala Sekolah bertemu dengan anak murid,

penghargaan itu diberikannya hanya melalui ucapan lisan saja tidak

memberikan penghargaan berupa barang, tetapi penghargaan barang tetap ada

namun diberikannya saat akhir semester. Hal itu dilakukan karena Kepala

Sekolah “I.A” menyadari betul bahwa melalui ucapan nasehat yang baik dan

memberikan pemahaman yang baik kepada anak, anak murid itu akan

terangsang dalam fikirannya dan akan menjadi suatu motivasi dalam diri anak.

Pemberian penghargaan dalam akhir semester tersebut juga bertujuan untuk

memotivasi anak murid yang lain agar mencontohkan perilaku yang baik dari

anak murid yang mendapatkan penghargaan tersebut dan terus meningkatkan

semangat belajarnya setiap hari karena telah termotivasi dari temannya. Cara

tersebut bisa dikatakan sangat efektif untuk digunakan dalam sekolah dalam

hal menerapkan sikap kedisiplinan kepada anak murid.

c. Konsistensi Dalam Penerapan Peraturan, Hukuman dan Penghargaan Di

Sekolah

Hasil dari wawancara, pengamatan serta dokumentasi menghasilkan data

berupa konsistensi dari unsur kedisiplinan yang diterapkan oleh kepala

Sekolah “I.A” sudah konsisten untuk dilakukan oleh semua pihak sekolah

baik itu Kepala Sekolah, Guru, anak murid, dan orang tua yang berada di

dalam sekolah TK Islam Darunnajah Ulujami. Dilihat dari penerapan

peraturan kepala sekolah “I.A” sudah tetap, yaitu peraturan yang berlaku

tersebut harus diikuti dan dijalan dengan baik oleh semua warga sekolah.

Sebaliknya, apabila peraturan yang berlaku berubah selalu didasari oleh

kesepakatan dari para guru untuk menata ulang atau merevisi kembali dari tata

tertib yang sudah ada. Walaupun tata tertib yang berlaku untuk di lakukan

orang tua masih ada saja yang melanggar namun, peraturan harus dilakukan

Page 73: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

59

bagaimana pun juga. Dalam wawancara Kepala Sekolah “I.A”

mengungkapkan bahwa

“Harusnya sih juga termasuk, karena disinikan ada peraturan juga. Tidak boleh

menunggui anak, bel berbunyi orang tua harus diluar tidak boleh berada diteras

sekolah (CW I.A7)”

“Paling lama itu sekitar 3 bulan selama pembelajaran berlangsung (CW I.A12)”

Peneliti menemukan bahwa Kepala Sekolah “I.A” sudah berikap adil

dalam menerapkan tata tertib di sekolah. Hal tersebut terlihat ketika anak

murid menaati tata tertib seperti memakai seragam sekolah sesuai dengan

jadwalnya, menaruh sepatu di rak sepatu dengan mandiri, membuang sampah

pada tempatnya, anak murid salam ketika bertemu dengan guru, menulis

absen dengan mandiri setiap hari yang dilakukan di sekolah selama penelitian

berlangsung.

Penerapan hukuman pada anak murid tergolong dalam konteks relatif,

hukuman yang diberikan tergantung apa yang di langgar oleh anak murid.

Tetapi, sejauh ini Kepala Sekolah “I.A” menangani anak yang tidak disiplin

melalui ucapan-ucapan yang mendorong anak untuk tidak mengulanginya

kembali. Begitupun dalam pelanggaran yang dilakuka oleh anak murid Kepala

Sekolah melakukan kerjasama dengan orang tua, agar orang tua bisa memberi

pemahaman juga kepada anaknya untuk bisa disiplin sesuai dengan peraturan

yang ada. Hal ini di paparkan dalam wawancara dengan Kepala Sekolah

bahwa

“Kita harus sering-sering mengingatkan kan anak seperti itu diawalnya

diingatkan kemudian kita arahin gitu “pembiasaan” (CW I.A37)”

“Selain mengingatkan ya kita kepada anak, orang tua juga banyak kita berikan

masukan artinya kita Share ke orang tua. Eee memang intinya komunikasi kuncinya

(CW I.A55)”

Penerapan pada penghargaan yang diberikan oleh Kepala Sekolah ini

dilakukan seperti memberikan ucapan-ucapan yang membangun semangat

anak murid untuk terus melakukan hal yang baik sesuai dengan peraturannya

Page 74: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

60

yang berlaku di sekolah. Selain itu, penghargaan akan diberikan berupa

barang dan ini merupakan suatu Reward untuk setiap anak yang melakukan

peraturan tata tertib di sekolah dengan baik yang akan diberikannya pada

setiap akhir semester massa pembelajaran berlangsung. Hal ini pun berkaitan

juga dengan penghargaan kepada guru-guru yang melakukan peraturan tata

tertib dengan baik akan mendapatkan penghargaan juga di akhir semester.

Pemaparan Kepala Sekolah “I.A” mengungkapkan bahwa

“Dan biasanya juga ada penilaian guru di akhir semester (CW I.A21)”

Hasil wawancara, pengamatan dan dokumentasi yang di ambil oleh

peneliti menunjukkan bahwa Kepala sekolah menanamkan kedisplinan

melalui peraturan, penerapan hukuman, serta pemberian penghargaan yang

sudah dikategorikan tetap. Sehingga konsistensi dari ketiga unsur disiplin

tersebut dapat sangat nampak di TK Islam Darunnajah Ulujami. Penggunaan

empat unsur disiplin yang dilakukan oleh Kepala Sekolah “I.A” memiliki sifat

yang demokratis. Hal itu berarti dalam pemberian peraturan, hukuman, serta

penghargaan disertai dengan penjelasan, diskusi, dan penalaran agar bisa

membantu anak murid untuk mengerti bahwa mereka harus mengikuti

peraturan yang ada, serta mengerti bahwa setiap perilaku yang baik atau buruk

akan diikuti oleh hukuman ataupun penghargaan.

3. Implementasi Kedisplinan yang di lakukan Guru terhadap Anak Murid

Selama proses penelitian berlangsung, subjek penelitian terdiri dari dari

beberepa guru, yaitu Ibu Ishma “I.Is” yang menjarkan anak muridnya di TK A

“Ar-rahim” dan Ibu Inda “I.In” yang mengajarkan anak muridnya di TK B “Ar-

rahman”. Dalam pengimplementasian Guru di sekolah terhadap anak muridnya,

peneliti mencoba mengkolaborasikan antar kedua guru tersebut untuk meminta

pendapat terkait arti dari kedisiplinan pada anak, karena dalam pemahaman

kedisplinan anak ini lah guru juga harus mengerti dari bagian apa saja yang di

maksud dengan disiplin. Hal tersebut berkaitan dengan cara menanamkan dan

Page 75: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

61

membiasakan yang baik nantinya untuk anak. Pada pengamatan wawancara yang

di lakukan oleh peneliti, “I.Is” dan “I.In” mengatakan bahwa

“Kalau Saya sih disiplin itu anak tuh... paham waktunya (CW. “I.Is35”)”

“Tempat juga, menempatkan sesuatu itu juga termasuk, kayak misalnya nih pensil

kadang dilempar-lempar nih Saya selalu ingetin banget tuh anak anak”nih... tempatnya

disini ya... dibawah didepan” gitu, terus kadang nyari pokoknya untuk penempatan barang-barang mereka kayak gitu, waktu kegiatan, kegiatan juga sekarang kegiatannya

tuh apa... kadang itu yang suka kayak gitu Numa, kalau waktunya berdoa itu dimana?

“disini.. ayo bergabung” gitu kadang duduknya disini (Pangkuan/ Sebelah Guru utama)

apa gak mau main sendiri sih, lebih ke kegiatan waktu itu sih kalau anak, maksudnya paham waktunya kapan... kan kita udah berjalan juga kan nih ka ..jadi kayak udah

terbentuk waktuya gitu disini (CW “I.Is37”)

“Disiplinnya itu bukan masalah disiplin ke waktu ya, disiplinnya itu lebih ke masalah

tanggungjawabnya dia gitu loh kaya waktunya mengerjakan dia harus bertanggungjawab,

ayo kita kerjakan, klo itu kita bimbing, dengan sendirinya klo dia sudah disiplin tanggungjawabnya disiplin juga dia bisa (CW. “I.In18”)

Memberikan pemahaman pada anak seperti mencontohkan dan membiasakan

berperilaku yang baik langsung pada anak murid dapat berpengaruh ke dalam hal

yang bersifat baik, selain itu hal tersebut dapat membentuk perilaku disiplin

didalam diri anak murid. Dengan membiasakan anak murid menjalani hidup

dengan sikap disiplin, maka dirinya akan lebih cepat menyadari bahwa disiplin itu

bagian yang penting yang harus diterapkan dalam kesehariannya. Namun, pada

hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan kedisiplinan anak murid ini

bersumber dari luar dirinya bahwa kedisiplinan tersebut bukan dipengaruhi oleh

kesadaran hati nuraninya masing-masing tetapi juga dipengaruhi oleh orang dari

luar. Melihat dari pemaparan tersebut dalam implementasi kedisiplinan guru

terhadap anak murid disekolah lebih banyak diberikan yang berasal dari luar diri

anak murid. Artinya, anak murid bisa berdisiplin karena dorongan dari guru.

Dimana anak murid di tuntut untuk membiasakan dirinya dalam membiasakan

hidup disiplin setiap hari yang seharusnya dibarengi oleh kesadaran dalam diri

anak murid tersebut dari dalam hatinya.

Page 76: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

62

a. Penerapan Peraturan di Sekolah

Dalam penerapan peraturan disini guru menyadari betul peraturan yang

ada di sekolah tidak hanya anak muridnya saja yang melakukan kedisiplinan

tersebut, tetapi juga dirinya sendiri sebagai gurupun ikut terlibat, seperti yang

sudah di paparkan oleh Kepala Sekolah “I.A” yang menegaskan bahwa

peraturan itu harus diikuti oleh guru juga.

Dalam penerapan peraturan di sekolah, yang pertama memang dari guru

tersebut mencontohkan prilaku kedisiplinan, seperti halnya disiplin waktu.

Tidak dating terlambat dan mengikuti aturan berseragam sesuai jadwalnya.

Disini terlihat contoh yang baik untuk anak agar anak mengerti dengan

aturan yang sudah ditetapkan. Kemudian, dalam pengimplementasian di

sekolah guru mengikuti prosedur yang sudah dibuat oleh pihak sekolah.

Mengenai tata tertib apa saja yang harus diikuti anak di sekolah. Guru akan

membantu untuk membiasakan peraturan tersebut untuk di lakukan oleh anak

murid. Maka dari itu, peraturan yang telah disusun pihak sekolah memiliki

tujuan untuk memperingati kepada seluruh pihak sekolah baik itu kepala

sekolah, guru, maupun anak mutid agar bisa berdisiplin dan mengikuti tata

tertib selama di lingkungan sekolah.

Peraturan yang dibuat oleh pihak sekolahpun juga bisa ditambahkan

dengan peraturan yang dibuat di dalam kelas. Jikalau di dalam kelas

peraturan yang di buat melibatkan anak murid dan ada juga yang hanya guru

saja. Hasil wawancara dengan “I.Is” dan “I.In” mengungkapkan bahwa

“Itu untuk anaknya nanti disampaikan, pas minggu awal dikasih tau peraturan

dikelas itu seperti apa, ditulisin. Hampir setiap hari, terus kalau anak pindah kelas

lagi kemana, itu dikasih tau lagi peraturannya seperti apa (CW. “I.Is64”)”

“Ooh ada sayang teman, mengucapkan salam kalo bertemu, hello, lebih ke be

nice your friend, lebih ke sayang teman dan yaitu klo dia berbuat harus bertanggung

jawab misalnya kaya berantem sama temennya selesaikan sendiri, bagaimana

caranya menyelesaikan sendiri kita bimbing tetep, kita bimbing tadi siapa yang

Page 77: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

63

bersalah kita harus bertanya tidak hanya satu pihak dua pihak atau tiga pihak kan

yang melihat siapa yang berantem siapa, coba klo seperti ini siapa yang salah siapa

yang meminta maaf silahkan klo sudah seperti itu balikin lagi yang salah itu akan

meminta maaf, memberikan tangannya. (CW “I.In23”)”

Melihat dari pemaparan diatas, dalam konteks peraturan yang diberikan

oleh guru kepada anak melaikan melalui peringatan, yang artinya setiap

kejadian guru mengingati dan menasehatinya bila sudah terjadi dengan

pemberian pemahaman yang jelas kepada anak murid agar anak murid

tersebut paham betul apa yang terjadi dengan perbuatannya. Dalam

menerapkan peraturan, guru harus bersikap adil tanpa memandang siapa

dalam memberikan pendidikan unuk membentuk perilaku yang baik untuk

anak murid dengan cara pembelajaran disekolah setiap hari, yaitu dengan

menerapkan kedisiplinan supaya anak bisa menghargai dan mengikuti

peraturan yang sudah disepakati bersama..

Penggunaan peraturan yang di lakukan oleh guru di TK Islam Darunnajah

Ulujami ini melalui kegiatan ikrar, memberi contoh langsung pada anak

murid, memberi pengalaman-pengalaman yang mengenai kedisiplinan

dengan fenomena yang pernah terjadi dengan diri anak murid, dan anak

muridpun diingatkan untuk bisa tertib dan berdisiplin dengan baik. Hasil

pengamatan peneliti saat dilapangan pada (CL.1, P3, KL.7) terlihat bahwa

memang anak diajarkan untuk disiplin. Disamping itu, gurupun harus selalu

mengingatkan dalam kedisiplinan tersendiri agar anak betul-betul paham apa

yang dimaksud. Ketegasan dalam mendidikpun juga di paparkan saat itu oleh

guru pendamping “I.Is”. Selain ketegasan, juga memberikan jera kepada

anak agar anak tidak lagi mengulang hal yang tidak baik.

Peraturan yang di buat oleh guru di buat sesuai dengan kebutuhan anak-

anak muridnya sendiri, sehingga penerapan peraturan ini dibuat berdasarkan

kesepakatan bersama baik itu dari guru maupun anak murid, untuk di taati

saat berada dalam lingkup sekolah khususnya di dalam kelas supaya

Page 78: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

64

terbentuk suasana lingkungan yang nyaman. Banyak guru lain yang sudah

cukup baik dalam menerapkan peraturan kelas, namun tidak begitu tegas

dalam menyikapi murid yang melanggar kedisiplinan tersebut. Misalnya

dalam hal merapihkan sisa bekal makanan yang masih tersisa sehabis

memakannya, ada yang memang guru membiasakan anak-anak muridnya

untuk membersihkan sisa makanan yang masih berantakanpun ada juga yang

kelasnya tidak dibiasakan untuk merapihkan sisa sisa makanan sehabis

istirahat. Dalam peraturan memang setiap guru berbeda dalam

mengimplementasikan kedisplinan saat mengajar, tetapi pastinya gurupun

menginginkan yang terbaik untuk mendidik anak-anak muridnya.

b. Pemberian Hukuman di Sekolah

Pemberian hukuman pada anak murid TK Islam Darunnajah Ulujami

disini yang di berikan oleh guru kepada anak murid tidaklah keras. Karena

pada dasarnya penerapan hukuman yang diberikan kepada anak TK atau Anak

Usia Dini memang sebaik-baiknya pemberian hukuman adalah dengan

menasehatinya dengan pemahaman yang bisa dimengerti oleh anak, karena

memang anak pada masa ini membutuhkan contoh atau teladan untuk mereka

ikuti demi perilaku yang baik tentunya. Hasil pengamatan wawancara guru

“I.Is” mengungkapkan bahwa

“Kalau sekarang sih Alhamdulillah anak-anaknya semuanya mau, walaupun

mungkin ada yang lebih lambat atau ada yang lebih cepat. Yang lebih lambat ya tetep

didorong, tapi yaa bisa, eh maksudnya anak-anaknya sih pada mau gitu, selama emang ada yang dampingin gitu, kalaupun misalnya engga, kalau biasanya dulu Saya

pengalaman Saya yaa pakai media lain gitu, tapi tetep eee materi yang kita inginkan

itu gitu, tapi dengan media yang menarik dan mau untuk dia, gitukan. Mungkin

anaknya khusus. Kalau dikelas Alhamdulillah ...(CW “I.Is18”)”

Melihat dari pemaparan yang telah diungkapkan bahwa memang hukuman

yang diberikan oleh guru terjadi karena dalam pembelajarannya yang kurang

menarik, sehingga ketidak disiplinan anak dalam mengerjakan tgas yang

diberikan guru telah dilalaikan. Tetapi, disampin g itu guru “I.Is”

menggunakan media lain untuk anak tetap mendapatkan nilai yang berkaitan

Page 79: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

65

dengan kelalaian tersebut agar dalam pembelajaran satu hari disekolah ia

mendapatkan nilai. Karena menurut “I.Is” dengan media yang menarik

lainnya yang telah diberikan itu membuat anak mau mengerjakan tugasnya

kembali.

Penerapan hukuman didalam kelas pun diberikan selalu berkaitan dengan

Reward, seperti halnya guru pendamping “I.In” dalam CL.2, P.3 KL.5 terlihat

memang anak itu bisa diajak untuk berdisiplin ketika diberikan hukuman yang

berpengaruh dengan Reward yang ia miliki. Begitupun dalam pengamatan

peneliti di lapangan saat pembelajaran Islamic yaitu pembelajran mengenai

Sholat, ketika ada anak-anak yang kurang disiplin guru “I.In” lebih

memberikan hukuman seperti “Ancaman” yang memang membuat anak-anak

murid menjadi segan untuk mengulangi ketidak disiplinannya tersebut. Hal itu

terdapat pada CL.2, P.5 KL.5. Hal tersebut menjadi terlihat ketegasan guru

“I.In” untuk menyikapi anak anak yang tidak disiplin agar mereka mengerti

bahwa apa yang anak murid lakukan itu adalah perbuatan yang kurang baik.

Penerapan hukuman yang diberikan oleh guru TK Islam Darunnajah

Ulujami ini dapat dikatakan berupa pembinaan, teguran juga nasehat dari guru

untuk menyikapi anak yang memang tidak berdisiplin. Apabila memang anak

murid tersebut tidak bisa di beritahu oleh guru, maka gurupun akan menindak

lanjutinya dengan berkomunikasi dan meminta kejasama dengan orang tua

terkait. Seperti halnya yang di ungkapkan oleh guru “I.In” bahwa

“Lebih ke komunikasi kadang lewat whasup klo orang tuanya super sibuk kita

telfon atau WhatsApp-an kita kasih tau begini-begini (CW “I.In61”)”

Beberapa pemberian hukuman tersebut menyadarkan anak murid untuk tidak lagi

melakukan perilaku yang tidak baik lagi khususnya disiplin seperti jera sekaligus

untuk membimbing anak agar bisa berperilaku sesuai dengan norma-norma yang

berlaku di dalam lingkup sekolah.

Page 80: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

66

c. Pemberian Penghargaan di Sekolah

Penghargaan merupakan hal penting yang menjadi perhatian guru untuk

diterapkan pada proses pembelajaran setiap hari. Penghargaan tersebut

memiliki fungsi mendidik, motivasi dan memperkuat perilaku anak murid

yang disetujui. Hasil wawancara yang telah diungkapkan “I.Is” dan telah

ditambahkan oleh guru “I.In” bahwa

“Reward, jadi walaupun gak secara benda tapi lewat Stiker, tapi juga bisa lewat

ucapan gitu, kayak misalnya kalau dia baik ya kita puji gitu didepan temen-

temennya, dan jika ada Punishment saya ngucap “Astagfirullah....” untuk mengingatkannya (CW “I.Is88”)

“Rewardnya kadang-kadang stiker, kadang kaya bentuk bintang gitu (CW

“I.In92”)”

Penghargaan yang diberikan berupa stiker dan bintang ini dibedakan

dengan anak-anak yang pasif dan aktif. Melihatnya dari pembelajaran yang

berlangsung, jika memang anak itu tidak mau berdisiplin pemberian

penghargaannya justru membuat anak yang tidak mau dipilih seperti CL.1,

P3, KL.7. Oleh karena itu, guru membedakan dalam pemberian penghargaan

ini agar bisa memotivasi anak yang pasif dalam pembelajaran agar lebih serius

dan kembali aktif kembali saat dalam proses pembelajaran berlangsung.

Dalam pemberian pengharagaan inipun juga tidak hanya memberikan stiker

dan juga bintang, melaikan dengan pujian-pujian yang diberika oleh guru

“I.Is” yang bisa membuat anak lebih peka lagi dalam berperilaku.

Penghargaan yang diberikan guru kepada anak murid sangatlah

berpengaruh kepada pembelajaran anak dan perilaku anak, hal itu di

ungkapkan juga dalam hasil wawancara peneliti, bahwa

“Rata-rata untuk kelas ini ngaruh semua, maksudnya ya jadi lebih baiklah

ya gitu (CW “I.Is67”)”

“Iya bener berpengaruh sekali yang tadinya pertama-tama cuek terus kita

bilang siapa yang mau bintang udah pada langsung duduk gitu sudah mulai

mengerti (CW “I.In93”)”

Page 81: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

67

Dalam pengamatan (CL.1, P3, KL.7) dan (CL.1, P3, KL.8) menjelaskan

bahwa pada pengamatan tersebut memanglah Reward yag diberikan oleh guru

sangatlah berpengaruh kepada anak. Juga dalam pengamatan (CL.2, P.7

KL.2), (CL.2, P.7 KL.3), (CL.2, P.7 KL.4). Perubahan seoarang anak dapat

dilihat dari penghargaan yang diberikan oleh guru kepada anak.

Pemberian penghargaanpun dikemas dalam penilaian akhir, sehingga

anak-anak yang tercantum dalam catatan guru bisa terlihat, mana anak yang

memang mematuhi tata tertib dan peraturan di sekolah. Dalam penghargaan

ini memang yang dinilai lebih kepada disiplin waktu, siapa yang hadir dengan

tepat waktu akan diberikan penghargaan. Pemberian penghargaan ini

diberikan pada masa akhir semester. Hal ini telah diungkapkan oleh guru

“I.In” bahwa

“Dateng yang terpagi nanti kan ada bentuk reward untuk anak yang datangnya

pagi ada (CW “I.In56”)

Hasil pengamatan diatas, menunjukan bahwa pemberian penghargaan

dapat memotivasi dan memberikan efek yang positif agar semua anak bisa

bersikap disiplin, taat, tertib serta selalu meningkatkan kemampuan dan

bakatnya dalam kehidupan sehari hari yang tidak lepas dari aturan-aturan

yang ada dilingkukannya. Sehingga pemberian penghargan oleh guru

termasuk dalam kategori sering di TK Islam Darunnajah Ulujami.

d. Konsistensi dari Penerapan Peraturan, Penghargaan di Sekolah

Pada data hasil pengamatan, wawancara dan dokumentasi diperoleh dari

sebagian guru yang menjadi subjek penelitian menunjuka bahwa pada

pengimplementasian unsur peraturan sudah tetap, namun hukuman sekolah

belum tetap karena perlu disesuaikan dengan pelanggarannya dan dilihat dari

penerapan yang anak lakukan, apabila perilaku tersebut melewati batas yang

tidak bisa di bina, ditegur dan juga diberi nasehat oleh guru, maka pihak

sekolah meminta kerjasamanya oleh orang tua dan berkomunikasi dengan

Page 82: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

68

orang tua terkait perilaku anak muridnya semsa di dalam pembelajaran

berlangsung. Penghargaan di sekolah dilihat dari perilaku anak keseharian,

bila didalam kelas anak yang aktif dan mengikuti peraturan didalam kelas

maka akan mendapatkan penghargaan yang membuat ia akan lebih

bersemangat lagi dalam melakukan hal yang baik. Hal ini dapat dilihat dari

sering atau tidaknya sekolah memberikan penghargaan kepada anak murid

melalui pengamatan, wawancara, dan dokumentasi yang telah peneliti buat.

Hasil wawancara peneliti dengan guru menyatakan konstitensi dari

peraturan, hukuman, dan penghargaan tersebut bahwa peraturan atau tata

tertib sekolah harus tegas, yaitu setiap anak murid yang melanggar peraturan

atau berbuatan salah harus mendapat sanksinya. Namun, hukuman ini tidak

tetap kerena pemberian sanksi disesuaikan dengan pelanggaran anak murid.

Penghargaan diberikan kepada setiap kegiatan postif dalam pembelajaran

berlangsung, maupun di akhir semester sehingga dalam pembelajaran

keseharian anak diberikan stiker atau bintang dan pemberian barang akan

diberikan pada akhir semester. Maka tingkat konsistensi dari pelaksanaan

peraturan, hukuman, dan penghargaan di sekolah sangatlah penting untuk

dilakukan agar setiap unsur disiplin memiliki hubungan yang baik dan pada

penerapannya bisa menjadi konsisten.

Terkait dengan konsistensi dari unsur disiplin, pada wawancara “I.In” dan

“I.Is” menambahkan bahwa

“Dateng yang terpagi nanti kan ada bentuk reward untuk anak yang datangnya

pagi ada (CW “I.In56”)”

“Rata-rata untuk kelas ini ngaruh semua, maksudnya ya jadi lebih baiklah ya gitu (CW “I.Is67”)”

Hasil pengamatan pada penelitian di lapangan pembelajaran yang guru

“I.Is” berikan bahwa

“Selebihnya Azam ganggu temennya dan Zain Numa bercanda-canda belum tertib jadi Bu Endang memasukkan namanya kedalam plasik sampah “hayooo, ada

yang belum tertib, Azam namanya Ibu masukkan kedalam plastik sampah ya….”

Kemudian setelah Bu Endang menegaskan kata itu, semuanya menjadi tertib, tapi tidak dengan Rasya yang masih menangis didepan kelas bersama Ibunya karna

Page 83: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

69

menolak untuk ditinggal dan memang kata gurunya Rasya sedang tidak enak badan

(CL.1, P3, KL.8)”.

Konsisten dalam pelaksanaan peraturan, hukuman serta penghargaan

kepada semua murid disekolah. yaitu merupakan ketegasan guru untuk

menyikapi semua perilaku dan perbuatannya disekolah. Maka dari itu, setiap

anak murid diwajibkan untuk menaati peratran sekolah. Karena jika siswa

tidak tertib, tidak taad dan tidak disiplin, maka murid tersebut akan

mendapatkan ganjarannya berupa hukuman. Namun sebaiknya jika anak

murid berperilaku baik sesuai dengan aturan anak murid akan mendapat

penghargaan. Setiap perilaku yang di lakukan anak murid akan selalu di ikuti

oleh penghargaan serta hukuman.

Berdasarkan hasil wawancara, pengamatan, dan dokumentasi, didapatkan

data berupa penerapan peraturan yang tetap, pemberian hukuman yang tegas,

serta pemberian penghargaan kepada murid tersebut telah konsisten dan tetap

sehingga konsintensi tersebut nampak jelas ketika peneliti melakukan

penelitian dengan wawancara, pengamatan dan dokumentasi pada subjek guru

di TK Islam Darunnajah Ulujami. Maka dari itu, untuk menanamkan sikap

kedisiplinan kepada siswa di sekolah, guru bersikap demokratis.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengimplementasian pada

Kedisiplinan Anak Murid TK Islam Darunnajah Ulujami

Membina serta menerapkan perilaku disiplin dapat dimulai dari

lingkungan keluarga. Dalam lingkup keluarga yang mendukung tentuk akan

menghasilkan dampak baik dalam diri anak. Dampak positif tersebut juga

akan menjadikan anak lebih bersemangat ketika melaksanakan tugasnya

sebagai pelajar. Tugas pelajar yaitu proses belajar dan mengajar untuk

membentuk perilaku dan sikap anak menjadi patuh, taat, tertib kepada

peraturan yang berlaku di lingkungan sekolah ataupun pada lingkungan

keluarga. Hal itu sependapat dengan hasil pengamatan wawancara yang

diungkapkan oleh guru “I.Is” bahwa

Page 84: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

70

“Kalau Saya sih dari orang tua, oh dari rumah. Dari rumah dulu gitu, kita liat

anaknya dulu nih disekolah, oh anaknya kayak gini ya, kayak gitu. Kira-kira

dirumahnya kayak gimana? Jangan janagn emang gak diajarin seperti itu. Kalau

semisalnya ada perubahan ya kita laporkan , kalau perubahan baik ya. Kalau gak

ada perubahan baik juga dilaporkan juga gitu. (CW “I.Is68”)”

Usaha tersebut harus diimbangi dengan usaha pendidik dalam

mengajarkan perilaku disiplin sejak dini supaya seluruh siswa dapat mematuhi

tata tertib untuk membiasakan serta melatih dirinya untuk berperilaku disiplin.

Hal tersebut juga diungkapkan pada wawancara Kepala Sekolah “I.A” bahwa

“Sebetulya penting sekali ya karenakan semakin muda dia mengenal disiplin dia

akan terbiasa nanti setelah besarnya gitu, “dulu saya begini, diajarin begini” jadi

memang ee kayaknya dasar gitu kalau dari kecil sudah dibiasakan dengan

kedisiplinan, dari mulai datangnya sekolah, salaman dengan guru kan pembiasaan kan ya.. kan itukan eee termasuk pelajaran akhlaq juga dengan

orang yang lebih tua dia salim, menghormati kemudian dia lepas sepatu taro

diraknya dan masuk kekelas dengan menaruh tasnya sendiri dan membawa sendiri seperti itu. (CW “I.A4”)”

Maka dari itu, setiap kegiatan tentu akan disertai oleh bebrapa faktor yang

bisa menjadi hambatan saat pelaksanaan kegiatan tersebut. Sekolah harus

berusaha untuk mengajarkan dan melatih perilaku disiplin setiap hari untuk

bisa mengatasi faktor-faktor saat menerapkan sikap disiplin kepada anak

murid.

Hasil wawancara terhadap guru “I.In” menambahkan juga terkait dalam

faktor yang menjadi penghambat dalam pengimplemtasian kedisiplinan di

sekolah dipengaruhi oleh faktor keluarga dimana keluarga juga mempunyai

pengaruh besar dalam diri anak, yaitu karena Guru “I.In” mengatakan

bahwa

“Klo di sekolah itu hanya beberapa jam, klo di rumah itu kan malem juga di rumah itu lebih sebenernya teladan orang tua lah yang ngebentuk kita hanya

menambahin. (CW “I.In36”)”

Faktor penghambat juga bisa terjadi akibat didikan orang tua yang kurang

mendisiplinkan anak, wawasan orang tua yang kurang atau yang lainnya.

Jadi, persoalan di keluarga dibawa anak kesekolah. Seperti halnya orang tua

Page 85: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

71

yang terlalu sibuk bekerja hingga lupa mengasuh anak dan pulang sampai

larut malam, dan anakpun menunggu orang tua akhinya anak tersebut tidur

terlalu larut malam dan paginya terlambat datang ke sekolah. Maka dari itu,

lingkungan keluarga sangat mempengaruhi sifat anak murid, apabila anak

murid di keluarga yang harmoni dan dalam mendidiknya baik seperti halnya

disiplin akan memberikan dampak positif bagi anak. Sebaliknya, jika anak

hidup dalam lingkupa keluarga yang kurang membina dengan baik maka

akan memberikan pengaruh yang kurang baik. Oleh karena itu, jika

lingkungan keluarga dan sekolah tidak bekerja sama dalam mendidik

kedisiplinan sejak awal, selamanya anak tidak terbiasa hidup disiplin.

Selain itu, peneliti memperoleh data terkait implementasi kedisiplinan di

TK Islam Darunnajah Ulujami yaitu masih ada saja orang tua yang

menunggu anaknya dalam proses pembelajaran berlangsung. Hal tersebut

menunjukkan bahwa peraturan yang sudah di buat tidak sepenuhnya ditepati

sehingga menjadi suatu hambatan dalam pembelajaran yang kondusif dalam

mengimplementasikan nilai kedisiplinan.

D. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini mencari, menyusun secara sistematis data

yang di peroleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dengan cara

mengkategorikan dan memilih data yang penting sesuai dengan pedoman

observasi yang telah dibuat.

1. Implementasi Kedisiplinan Pada Anak

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka

perlu dicatat secara teliti dan rinci. Pada tahap ini, peneliti melakukan reduksi

data dengan cara memilah-milah, mengkategorikan dan membuat abtraksi dari

observasi/catatan lapangan, wawancara dan dokumentasi. Dari data yang di

peroleh untuk indikatir kelancaran dalam menghasilkan ide/pemecahan masalah

terhadap penerapan disiplin AUD terhadap beberapa data yang di dapatkan dari

Page 86: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

72

beberapa informan melalui Teknik wawancara, observasi/catatan lapangan, dan

dokumentasi.

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data.

Dalam penelitian ini display dilakukan dalam bentuk bagan. Display data ini

dilakukan dengan memaparkan data dengan koding kemudian memilih

informasi terkait dengan fokus penelitian yaitu kelancaran dalam menghasilkan

ide/pemecahan masalah terhadap peneraoan disiplin AUD. Sajian data yang

didapat berupa coding atau kode sebagai berikut:

Selanjutnya tahap verifikasi atau penarikan kesimpulan merupakan tahap

lanjutan dimana pada tahap ini peneliti menarik kesimpulan dari temuan data

implementasi dari Guru sekolah terhadap anak murid dalam mengembangkan

kedisiplinan untuk mengatasi kendala atau masalah yang dihadapi.

Kesimpulannya implementasi kedisiplinan guru terhadap anak murid disekolah

lebih banyak diberikan yang berasal dari luar diri anak murid. Artinya, anak

murid bisa berdisiplin karena dorongan dari guru. Dimana anak murid di tuntut

untuk membiasakan dirinya dalam membiasakan hidup disiplin setiap hari yang

seharusnya dibarengi oleh kesadaran dalam diri anak murid tersebut dari dalam

hatinya.

a) Penerapan Peraturan

Implementasi

kedisplinan

terhadap Anak

Murid

CW IIS.35, CW IIS.37, CW

IIN.18

CL1, P3, KL7,

CL1, P7, KL2

CL1, P8, KL10

CL.1, P3, KL.8

CL.1, P8, KL.5

CL.1, P8, KL.6

CD.1

CD.2

CD.4

CD.5

CD.6

CD.9

CD.14

Page 87: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

73

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Pada tahap ini, peneliti melakukan

reduksi data dengan cara memilah-milah, mengkategorikan dan membuat

abtraksi dari observasi/catatan lapangan, wawancara dan dokumentasi. Dari

data yang di peroleh untuk indikatir kelancaran dalam menghasilkan

ide/pemecahan masalah terhadap penerapan disiplin AUD terhadap

beberapa data yang di dapatkan dari beberapa informan melalui Teknik

wawancara, observasi/catatan lapangan, dan dokumentasi.

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan

data. Dalam penelitian ini display dilakukan dalam bentuk bagan. Display

data ini dilakukan dengan memaparkan data dengan koding kemudian

memilih informasi terkait dengan fokus penelitian yaitu kelancaran dalam

menghasilkan ide/pemecahan masalah terhadap penerapan disiplin AUD.

Sajian data yang didapat berupa cooding atau kode sebagai berikut:

Selanjutnya tahap verifikasi atau penarikan kesimpulan merupakan tahap

lanjutan dimana pada tahap ini peneliti menarik kesimpulan dari temuan

data implementasi dari guru terhadap penerapan peraturan dalam

mengembangkan kedisiplinan untuk mengatasi kendala atau masalah yang

dihadapi. Kesimpulannya setiap kejadian guru mengingati dan

menasehatinya bila sudah terjadi dengan pemberian pemahaman yang jelas

CW IIS.64, CW

IIN.23 CL1 P3 KL7

CL1, P1, KL5

CL.1, P2, KL1

CL.1, P3, KL.7

Penerapan

Peraturan

CD 16, CD 17,

CD 18, CD 9,

CD 12, CD 14

Page 88: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

74

kepada anak murid agar anak murid tersebut paham betul apa yang terjadi

dengan perbuatannya. Dalam peraturan di sekolah terhadap anak murid,

maka guru dalam menerapkan peraturan harus bersifat adil tanpa melihat

status latar belakang anak murid itu sendiri dalam mendidik anak murid

untuk membentuk perilaku yang baik selama proses pembelajaran itu

berlangsung dengan membuat penerapan terkait disiplin agar anak bisa

berperilaku taat pada ketertiban yang sudah di sepakati bersama.

b) Penerapan Hukuman

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Pada tahap ini, peneliti melakukan

reduksi data dengan cara memilah-milah, mengkategorikan dan membuat

abtraksi dari observasi/catatan lapangan, wawancara dan dokumentasi. Dari

data yang di peroleh untuk indikatir kelancaran dalam menghasilkan

ide/pemecahan masalah terhadap penerapan disiplin AUD terhadap

beberapa data yang di dapatkan dari beberapa informan melalui Teknik

wawancara, observasi/catatan lapangan, dan dokumentasi.

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan

data. Dalam penelitian ini display dilakukan dalam bentuk bagan. Display

data ini dilakukan dengan memaparkan data dengan koding kemudian

memilih informasi terkait dengan fokus penelitian yaitu kelancaran dalam

menghasilkan ide/pemecahan masalah terhadap penerapan disiplin AUD.

Sajian data yang didapat berupa cooding atau kode sebagai berikut:

Penerapan Hukuman

CW IIS.18, CW

IIN.61

CL2 P3 KL5,

CL2 P5 KL5,

CL.1, P3, KL.7

CD 4, CD 7, CD

8, CD 10

Page 89: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

75

Selanjutnya tahap verifikasi atau penarikan kesimpulan merupakan tahap

lanjutan dimana pada tahap ini peneliti menarik kesimpulan dari temuan

data implementasi dari guru terhadap pemberian Hukuman dalam

mengembangkan kedisiplinan untuk mengatasi kendala atau masalah yang

dihadapi. Kesimpulannya pemberian hukuman tersebut menyadarkan anak

murid untuk tidak lagi melakukan perilaku yang tidak baik lagi khususnya

disiplin seperti jera sekaligus untuk membimbing anak agar bisa berperilaku

sesuai dengan norma-norma yang berlaku di dalam lingkup sekolah.

c) Pemberian Penghargaan

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Pada tahap ini, peneliti melakukan

reduksi data dengan cara memilah-milah, mengkategorikan dan membuat

abtraksi dari observasi/catatan lapangan, wawancara dan dokumentasi. Dari

data yang di peroleh untuk indikatir kelancaran dalam menghasilkan

ide/pemecahan masalah terhadap penerapan disiplin AUD terhadap

beberapa data yang di dapatkan dari beberapa informan melalui Teknik

wawancara, observasi/catatan lapangan, dan dokumentasi.

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan

data. Dalam penelitian ini display dilakukan dalam bentuk bagan. Display

data ini dilakukan dengan memaparkan data dengan koding kemudian

memilih informasi terkait dengan fokus penelitian yaitu kelancaran dalam

menghasilkan ide/pemecahan masalah terhadap penerapan disiplin AUD.

Sajian data yang didapat berupa cooding atau kode sebagai berikut:

Pemberian Penghargaan

di sekolah

CW IIS.88, CW

IIN.92, CW IIS.67,

CWIIN.93, CW

IIN.56

CL1 P3 KL7, CL1 P3

KL8, CL2 P7 KL2,

CL2 P7 KL3, CL2 P7

KL4

CD 4, CD

11, CD 13

Page 90: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

76

Selanjutnya tahap verifikasi atau penarikan kesimpulan merupakan tahap

lanjutan dimana pada tahap ini peneliti menarik kesimpulan dari temuan

data implementasi dari guru terhadap pemberian penghargaan dalam

mengembangkan kedisiplinan untuk mengatasi kendala atau masalah yang

dihadapi. Kesimpulannya bahwa pemberian penghargaan dapat memotivasi

dan memberikan dampak positif agar semua anak murid bisa bersikap

disiplin, taat, tertib, dan selalu meningkatkan kemampuan atau bakatnya

dalam kehidupan sehari-hari yang tidak lepas dari aturan-aturab di

lingkungannya, sehingga pemberian penghargaan guru termasuk dalam

kategori sering di TK Islam Darunnajah Ulujami.

d) Konsistensi dalam Pemberian Peraturan, Hukuman dan Penghargaan

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Pada tahap ini, peneliti melakukan

reduksi data dengan cara memilah-milah, mengkategorikan dan membuat

abtraksi dari observasi/catatan lapangan, wawancara dan dokumentasi. Dari

data yang di peroleh untuk indikatir kelancaran dalam menghasilkan

ide/pemecahan masalah terhadap penerapan disiplin AUD terhadap

beberapa data yang di dapatkan dari beberapa informan melalui Teknik

wawancara, observasi/catatan lapangan, dan dokumentasi.

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan

data. Dalam penelitian ini display dilakukan dalam bentuk bagan. Display

data ini dilakukan dengan memaparkan data dengan koding kemudian

memilih informasi terkait dengan fokus penelitian yaitu kelancaran dalam

menghasilkan ide/pemecahan masalah terhadap penerapan disiplin AUD.

Sajian data yang didapat berupa cooding atau kode sebagai berikut:

Page 91: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

77

Selanjutnya tahap verifikasi atau penarikan kesimpulan merupakan tahap

lanjutan dimana pada tahap ini peneliti menarik kesimpulan dari temuan

data implementasi dari guru terhadap konsistensi dalam penerapan

peraturan, hukuman dan penghargaan dalam mengembangkan kedisiplinan

untuk mengatasi kendala atau masalah yang dihadapi. Kesimpulannya dari

sikap konsisten dalam menanggapi berbagai unsur yaitu tegasnya seorang

Guru perihal membina sikap terhadap anak murid dalam pembelajaran

berlangsung. Dengan begitu, mau tidak mau setiap murid di haruskan untuk

bisa berperilaku taat dan tertib pada peraturan yang berlaku. Sehingga, bila

ada yang tidak mengikuti aturan maka bisa mendapat sanksi dengan

hukuman yang bisa membuat anak itu lebih paham.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi kedisipinan di Sekolah

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka

perlu dicatat secara teliti dan rinci. Pada tahap ini, peneliti melakukan reduksi

data dengan cara memilah-milah, mengkategorikan dan membuat abtraksi dari

observasi/catatan lapangan, wawancara dan dokumentasi. Dari data yang di

peroleh untuk indikatir kelancaran dalam menghasilkan ide/pemecahan masalah

terhadap penerapan disiplin AUD terhadap beberapa data yang di dapatkan dari

Konsistensi dalam Pemeberian Peraturan,

Hukuman dan Penghargaan

CW IIN.56,

CW IIS.67 CL1 P3

KL8

Page 92: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

78

beberapa informan melalui Teknik wawancara, observasi/catatan lapangan, dan

dokumentasi.

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data.

Dalam penelitian ini display dilakukan dalam bentuk bagan. Display data ini

dilakukan dengan memaparkan data dengan koding kemudian memilih

informasi terkait dengan fokus penelitian yaitu kelancaran dalam menghasilkan

ide/pemecahan masalah terhadap penerapan disiplin AUD. Sajian data yang

didapat berupa cooding atau kode sebagai berikut:

Selanjutnya tahap verifikasi atau penarikan kesimpulan merupakan tahap

lanjutan dimana pada tahap ini peneliti menarik kesimpulan dari temuan data

faktor yang dapat memepengaruhi keidisplinan di sekolah dalam

mengembangkan kedisiplinan untuk mengatasi kendala atau masalah yang

dihadapi. Kesimpulannya faktornya adalah peraturan yang sudah di buat tidak

sepenuhnya ditepati sehingga menjadi suatu hambatan dalam pembelajaran

yang kondusif dalam mengimplementasikan nilai kedisiplinan.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Implementasi Kedisiplinan yang di lakukan Kepala Sekolah Terhadap

Guru

Disiplin merupakan suatu usaha yang mempunyai tujuan dalam membentuk

perilaku yang baik dengan kesadaran diri sendiri untuk dilakukan dalam

Faktor-faktor yang mempengaruhi

kedisiplinan disekolah

CW IIS.68, CW

IA.4, CW IIN.36

Page 93: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

79

kehidupan sehari-hari. Implementasi kedisiplinan yang dilakukan oleh kepala

sekolah untuk dewan guru dan anak murid yaitu penerapan peraturan,

hukuman, penghargaan dan konsistensi. Tetapi yang terjadi selama penelitian

berlangsung kepala sekolah menerapkan kedisiplinan itu lebih memfokuskan

kepada peraturannya saja. Jadi, unsur kedisiplinan yang ada tidak terlihat dan

menjadi sesuatu yang tidak tetap dalam menyikapi penerapan sikap konsisten.

Penerapan hukuman terlihat tidak terlalu tegas dalam penerapannya untuk

guru dimana saat ada guru yang melanggar tata tertib kepala sekolah

menyikapinya hanya merespon dengan basa basi saja dalam menegur tidak

adanya hukuman yang diberikan secara langsung. Kebiasaan guru yang

melanggar pasti dapat terlihat dengan kasat mata. Hal ini dapat mempengaruhi

sikap dan perilaku anak murid secara langsung. Ki Hajar Dewantara

mengatakan bahwa kutipan yang telah ia ucap “Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing

Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani” 56 berkaitan dengan pengaruh

guru terhadap anak murid, karena artinya adalah ketika guru berada didepan ia

bersikap dengan mencontohkan yang baik, ketika Guru berada di tengah ia

memberikan gambaran yang baik kepada anak murid agar termotivasi dari apa

yang telah disampaikannya, ketika Guru berada di belakang ia memberikan

semangat. Jadi, terlihat jelas bahwa guru adalah panutan bagi anak murid dalam

memberikan sikap perilaku dan bertindak baik sehari-hari. Sebutan pendidik itu

tidaklah hanya guru saja, melainkan orang tua, seseorang yang menjadi panutan

dan lainnya yang memang mempunyai tugas utama untuk mendidik,

mengajarkan, membimbing, mengarahkan, dan menilai semua anak muridnya.

Oleh karena itu, para guru pun perlu pengarahan dari struktur atasannya yaitu

kepala sekolah. Tetapi yang terjadi selama penelitian berlangsung adalah

Kepala Sekolah “I.A” lebih memfokuskan kedisiplinan itu pada anak murid saja

dengan melihat perilaku dan sikap anak muridnya.

56 Dwi Siswoyo, Ilmu Pendidikan (Yogyakarta: UNY Press, 2008), 171.

Page 94: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

80

Oleh karena itu, saat penelitian berlangsung Peneliti tidak melihat

penghargaan yang diberikan oleh Kepala Skolah untuk Guru yang sudah

mengikuti aturan. Namun, disamping itu semua Kepla Sekolah “I.A”

membrtkan penghargaan itu nanti saat akhir semester untuk para Guru yang

sudah mengikuti aturan.

2. Implementasi Kedisisplinan yang di lakukan Kepala Sekolah Terhadap

Anak murid

Displin merupakan suatu tindakan yang berhubungan dengan pengendalian

perilaku seseorang terhadap peraturan yang sudah ada. Selain itu, disiplin

adalah sebagai kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari

serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan,

kesetiaan, keteraturan atau ketertiban 57. Semua itu bisa dijalankan oleh

seseorang yang memiliki jiwa kesadaran dari dalam diri untuk melalukan hal

yang baik dengan tujuan yang ingin dicapai, seperti menanamkan prilaku

kedisiplinan. Namun, hasil dari penelitian menunjukkan bahwa implementasi

kedisiplinan pada anak murid terjadi karena adanya semangat yang diberikan

oleh orang lain kepada anak murid. Kemudian, penerapan yang diberlaku di

sekolah dibuat untuk ditaati oleh seluruh pihak yang bersangkutan. Mulai dari

pembuatan aturan, sanksi, reward dan juga kekonsitenan bisa menjadikan

sebagai tolak ukur sekolah, karena dengan begitu semua pihak bisa berperilaku

dan menyikapinnya dengan perilaku yang sesuai. Apabila ada sikap dan

perilaku anak murid yang baik maka penghargaanlah yang akan didapatnya,

begitupun dengan perilaku yang kurang baik maka hukumanlah yang akan

mereka terima. Sehingga ketiga unsur tersebut bersifat konsisten dan tetap

penerapannya agar ada keseimbangan dengan unsur disiplin di sekolah. Oleh

karena itu, Kepala sekolah “I.A” telah menerapkan sikap kedisplinan yang

terlihat selama penelitain dilakukan kepada seluruh pihak yang bersangkutan di

57 Soegeng, Kiat Menuju Sukses, 23.

Page 95: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

81

dalam lingkup sekolah, dari guru dan anak murid setiap hari. Implementasi

kedisiplinan pada anak murid terlihat dari penerapan peraturan, hukuman,

penghargaan, dan konsitensi yang berasal dari dorongan luar anak murid.

a. Penerapan Peraturan di Sekolah

Menurut Tu’u Tulus mengungkapkan bahwa disiplin sebagai alat

pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina, dan membentuk

perilaku sesuai dengan nilai yang ditentukan atau diajarkan 58. Tanpa

disadari, itu semua dapat dicapai melaui pembiasaan dan kebiasaan. Ketika

membahas tentang besikap disiplin secara berulang-ulang itu artinya akan

membiasakan anak murid untuk hidup dengan berdisiplin. Semua itu tentunya

harus berbarengan dengan pembiasaan dan juga praktek secara terus menerus

sehingga, anak murid bisa memberikan perubahan yang baik dengan penuh

kesadaran dalam diri, seperti halnya kejadian spontan yang mereka lakukan

tanpa disadari ia melakukan prilaku disiplin dengan tidak di beri paksaan oleh

Guru. Oleh karena itu, kesadaran pada diri sendiri itu penting bagi anak

murid maupun guru.

Implementasi disiplin dalam sekolah bisa terlihat dari cara anak murid

menyikapi dengan adanya aturan dalam sekolah dan perilaku yang

mecerminkan kedisiplinan dengan bisa mentaati ketertiban yang dibuat oleh

sekolah. Ketetapan yang dibuat untuk perihal aturan, dibuat dengan

persetujuan bersama dari pihak yang bersangkutan dan juga di berlakukan

untuk semua pihak yang terlibat untuk dapat ikut andil dalam aturan tersebut.

Dengan begitu, sikap Kepala Sekolah “I.A” menjadi adil kepada semua pihak

yang bersangkutan. Dalam penglihatan penelitian pengimplementasian ini

terliaht bahwa penetapan tata tertib tidak seluruhnya melibatkan wali murid

karena berbagai macam alasan. Mereka mempercayakan pihak sekolah untuk

membuat penetapan itu.

58 Susanto, Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Konsep, Teori Dan Aplikasinya, 118.

Page 96: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

82

Menurut Hurlock, mengungkapkan bahwa disiplin itu seorang yang

belajar dari atau secara suka rela mengikuti seorang pemimpin59. Artinya

konteks “Pemimpin” disini adalah pemimpin dalam struktur sekolah yaitu

kepala sekolah. Anak akan mengikuti arahan dari kepala sekolah dengan

pemahaman yang diberikan olehnya. Dala pemaparan kedisiplinan di sekolah

terlihat bahwa Kepala Sekolah “I.A” sudah melakukan penetapan tata tertib

ini secara adil. Karena tidak adanya perbedaan penetapan kepada pihak yang

bersangkutan di lingkup sekolah.

b. Penerapan Hukuman di Sekolah

Hukuman adalah sesuatu yang akan didapatkan oleh seseorang ketika

melakukan hal yang tidak baik dan membuat seseorang itu jera. Menurut

Hurlock Hukuman berarti menjatuhkan hukuman pada seseorang karena

suatu kesalahan, perlawanan atau pelanggaran sebagai ganjaran atau

pembalasan. Walaupun tidak dikatakan, namun tersirat bahwa kesalahan,

perlawanan atau pelanggaran ini disengaja, dalam arti bahwa orang itu

mengetahui bahwa perbuatan itu salah tetapi tetap melakukannya. Dalam

penglihatan selama penelitian hukuman yang dibebrikan oleh Kepala Sekolah

“I.A” tidak memberatkan anak murid. Hanya saja di berikannya melalui

peringatan yang diingatkan secara baik-baik. Dan jika memang anak murid

berbuat perilaku yang diluar batasnya, maka Kepala Sekolah “I.A”

mengubungi pihak wali murid agar wali murid juga dapat membantu

mengingatkan kepada anaknya untuk berperilaku yang baik.

c. Pemberian Penghargaan di Sekolah

Penghargaan adalah sesuatu yang diberikan kepada seseorang apabila

seseorang itu melakukan hal yang sesuai dengan aturan. Menurut Hurlock

Penghargaan berarti tiap bentuk penghargaan untuk suatu hasil yang baik.

59 Hurlock, Pengembangan Anak Jilid 1, 82–84.

Page 97: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

83

penghargaan tidak perlu berbentuk materi, tetapi dapat berupa kata-kata

pujian, senyuman atau pelukan di punggung.

Dalam pengimplementasiannya di sekolah penghargaan yang diberikan

oleh Kepala Sekolah “I.A” terhadap anak murid yaitu sering kali memberikan

pujian, dan jika memang mau memberikan berbentuk barang itu akan

dilakukan di akhir semester. Semua penilaian anak murid selama belajar di

sekolah dilihat oleh guru dan pihak sekolah memberikan penghargaan

tersebut untuk anak murid yang sudah melalukan sikap disiplin dengan baik.

d. Konsistensi dari Penerapan Peraturan, Hukuman dan Penghargaan di Sekolah

Menurut Hurlock kekonsistenan adalah tingkat keseragaman atau

stabilitas. Peraturan, hukuman dan penghargaan yang konsisten membuat

anak tidak bingung terhadap apa yang diharapkan dari mereka. Dalam

konteks konsistenan Kepala Sekolah sudah bersikap adil tidak adanya

perbedaan dengan anak satu dengan yang lainnya. Dalam penetapan tata

tertib sudah dilakukan dengan baik. Antara peraturan hukuman penghargaan

semua Kepala Sekolah “I.A” berikan dengan penuh konsisten.

3. Implementasi Kedisiplinan yang di berikan Guru Terhadap Anak Murid

Menurut Wantah disiplin merupakan bagian dari dua makna yang berkaitan

yaitu murid dan belajar 60. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa apa yang di

berikan oleh Guru pada murid. Subjek penelitian ini diambil dari 2 orang guru

yang memberikan pengajaranya kepada anak untuk memberikan pembelajaran

yang baik, membiasakan dan berperilaku yang baik. Oleh karena itu guru perlu

menerapkan kedisiplinan melalui penerapan peraturan, hukuman, penghargaan

dan konsitenan dalam mendidik.

60 Wantah, Pengembangan Disiplin Dan PEmbentukan Moral Pada Anak Usia Dini, 139.

Page 98: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

84

a. Penerapan Peraturan di Sekolah

Menurut Wantah Peraturan adalah sebuah unsur yang dibentuk oleh

orang-orang disekitar anak untuk menentukan tingkah laku yang dapat

diterima baik dari para Orangtua, pendidik maupun kerabat sebayanya.

Dalam pengaplikasiannya di sekolah guru menerapkan peraturan kepada anak

saat anak memasuki lingkup sekolah. Dimana saat anak dating kesekolah

langsung diarahkan untuk melakukan absen mandiri dengan di bantu guru

piket, kemudian menaruh sepatu kedalam rak sepatu dengan sendiri, dan lain

lain.

Penerapan peraturan di TK Islam Darunnajah Ulujami Jakarta Selatan ini

dalam penerapannya memiliki ketetapan yang memang harus disikapinya

menjadi ketegasan dengan memberikannya kepada seluruh pihak yang

bersangkutan baik itu Kepala Sekolah, Guru maupun anak murid. Disamping

itu, peraturan yang sudah diberlakukan ketika ada yang melanggarnya maka

bisa mendapatkankan sanksi tersendiri. Kemudian, yang menjadi Guru harus

memberikan penanaman dalam sikap disiplin kepada anak murid ini dengan

demokrasi. Oleh sebab itu, kedemokrasian yang diberikan Guru kepada anak

murid dapat dilihat dari bagaimana Guru memberikan pemahaman yang jelas

dan bisa mengkomunikasikan secara bersama-sama agar anak dapat mengerti

dan berfikir harus seperti apa yang baik untuk mereka saat berperilaku agar

mereka bisa mentaati ketertiban peraturan yang sudah dibuat selama proses

pembelajaran berlangsung juga kepahaman mereka berfikir untuk arti dari

disiplin itu seperti apa.

b. Penerapan Hukuman di Sekolah

Hukuman memiliki fungsi penting, menurut Hurlock hukuman itu

dibarengi dengan tindakan anak ketika melakukan hal yang tidak sesuai

dengan aturannya. Hal ini tentu harus dipikirkan oleh guru dalam

memberikan hukuman, apakah hukuman yang diberikan membuat anak jera

Page 99: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

85

atau malah sebaliknya. Guru juga saat melihat anak melakukan tidakan yang

kurang baik tidak langsung memberikan hukuman tetapi sebaiknya guru

memberikan pemahaman yang baik seperti apa karena anak butuh

pemahaman yang jelas ketika anak itu berbuat salah.

Pengaplikasian kedisiplinan di TK Islam Darunnajah Ulujami, dalam

pemberian hukuman bersifat demoktratis. Berdiskusi dahulu apa-apa saja

peraturan yang harus mereka lakukan selama pembelajarn berlangsung.

Artinya dalam penentuan hukuman juga di jelaskan pada anak kalau mereka

membuat kesalahan mendapat hukuman dan itupun dibarengi dengan

penjelasan yang jelas. Pemberian hukuman juga sangat perlu diperhatikan.

Guru tidak memberikan hukuman yang memberatkan anak murid.

Bagaimanapun juga pemberian hukuman yang diberi oleh Guru harus bersifat

mendidik anak murid untuk bisa melewatinya dengan pemahaman tanggung

jawab atas kesalahan yang ia lakukan. Guru Kelas “I.In” dan “I.Is”

melakukan pemberian hukuman melalui cara yang demokratis, walaupun ada

beberapa hal yang bersifat otoriter dan permisif, hal itu dilihat dari keperluan

yang terlihat dalam memberikan hukuman kepada anak murid. Oleh karena

itu pemberian hukuman tetap diberikan jika anak melakukan hal yang salah

dan bertujuan agar anak bisa memahami tindakan yang baik ataupun benar.

c. Pemberian Penghargaan di Sekolah

Menurut Hurlock makna dari sebuah penghargaan adalah sesuatu yang

bisa diambil ketika pihak yang terkait memberikan hasil yang memuaskan 61.

Bentuk dari penghargaan ini tidak semua melalui materi ataupun dalam

wujud barang, karena penghargaan itu bisa diberikan melalui perkataan yang

baik dalam memuji bahkan dengan tersenyum dan juga memberikan

kehangatan dalam pelukan bisa kita berikan sebagai wujud penghargaan itu

sendiri. Pemberian hadiah ini merupakan suatu cara untuk membuat anak

61 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, 90.

Page 100: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

86

semakin bersemangat dan termotivasi untuk lebih baik dalam bersikap yang

disiplin. Seperti ketika anak bisa bersidiplin di kelas mendapatkan hadiah dari

gurunya contoh dapat pujian, dan terkadang mendapat bintang. Hal itu

membuat anak murid lainnya menjadi lebih bersemangat kerena mandapat

motivasi berperilaku disiplin ini dari para Guru dan juga mendapatkan

hadiah. Namun, apabila Guru telah berhasil memberikan motivasi pada anak

murid selain memberikan hadiah harus memberikan nasihat agar anak lebih

dalam lagi mengerti artinya dalam hidup dibutuhkan sikap disiplin tertuma

dalam tata tertib yang berlaku di sekolah.

Hasil penelitian dapat diperoleh bahwa di sekolah dalam penerapan

penghargaan ini guru banyak melakukannya melalui pujian yang

membangun, juga terkadang memberikan stiker agar anak termotivasi, juga

membuat anak murid yang lainnya membangunkan kesadaran dalam diri

anak untuk melakukannya dengan baik agar mendapatkan hadiah tersebut

dari guru. Jadi, pemberian reward kepada anak murid ini memang sering

diberikan oleh para Guru karena dengan pemberian tersebut membuat anak

beranggapan bahwa disiplin itu memang perlu dilakukan dan juga anak akan

selalu terdorong untuk meningkatkan perilaku disiplin. Namun, Guru tetap

menjelaskan dalam pemahaman disiplin kalau anak murid melakukan sikap

disiplin dan tidak mendapatkan hadiah reward apapun ia harus tetap optimis

dalam menjalankan disiplin tersebut dimanapun ia berada, karena disamping

perilaku disiplin itu sangat baik untuk anak murid juga perilaku disiplin ini

tidak melulu mendapatkan penghargaan.

d. Konsistensi dari Penerapan Peraturan, Hukuman, Pemberian Penghargaan di

Sekolah

Makna Konsistensi disini adalah perilaku yang sifatnya sama tidak

berubah dengan keputusan yang sudah dijalani atau diambil. Apabila perilaku

anak murid dalam disiplin itu sama rata dengan pembiasaannya di keseharian

Page 101: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

87

maka tidaklah ada yang mengganjal. Disamping itu, sikap konsisten sangat

diperlukan ketegasan dalam pemberian penyampaian yang berkaitan dengan

aturan, sanksi dan reward dalam sekolah. Sikap konsisten dalam memberikan

aturan kepada anak murid harus selalu diingatkan terus dan selalu diberikan

pemahaman agar anak selalu menaatinya. Konsistensi hukuman diberikan

anak murid jika anak tersebut tidak menaati peraturan di sekolah, seperti

tidak disiplin dalam belajar dikelas dan konsistensi pengharagaan diberikan

kepada anak murid bagi mereka yang berperilaku sesuai tata tertib. Jika

disimpulkan yang terjadi adalah sikap konsisten ini menjadi sebuah

keharusan yang nantinya akan memiliki ciri tersendiri dari segi perilaku

kedisiplinan itu sendiri.

Konsistensi dari unsur kedisiplinan ini sangatlah penting diterapkan oleh

guru di sekolah kepada anak murid, agar anak murid bisa memberikan

perilaku yang baik ketika emosinya muncul disaat apa yang telah

diperbuatnya itu kurang baik untuk dipraktekkan. Melihat itu semua pada

pengaplikasian yang di berikan oleh TK Islam Darunnajah Ulujami Jakarta

Selatan dapat dikatakan telah konsisten dengan penerapannya. Dengan

begitu, dalam membina dan membentuk perilaku disiplin pihak sekolah TK

Islam Darunnajah bersifat demokratif

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengimplementasian Kedisiplinan

Pada Anak Murid TK Islam Darunnajah Ulujami

Kehidupan dalam lingkup keluarga menjadi suatu acuan sekolah untuk

mengatasi pembinaan kedisiplinan di sekolah terhadap anak murid. Ketika ada

anak murid yang berada dilingkungan keluarga dengan memberikan disiplin

yang berdampak positif dalam diri anak, maka anak juga akan terbawa

dampaknya. Selain itu, di sekolah juga menerapkan kedisiplinan, jadi seimbang

dengan adanya kedisiplinan dalam keluarga dan sekolah. Dengan begitu, semua

hambatan yang terjadi dapat diatasi ketika ada kejasama antar Orangtua dan

Page 102: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

88

pihak sekolah dalam membina perilaku disiplin pada anak murid disekolah agar

ia terbiasa dan mengikuti aturan sesuai peraturan yang berlaku.

Faktor lain yang menjadi hambatan di TK Islam Darunnajah Ulujami Jakarta

Selatan ini dalam pengimplementasian kedisiplinan di sekolah karena guru

tidak bisa memberikan perhatian pada seluruh murid jadi terbilang kurang adil,

yang disebabkan dari padatnya aktivitas pembelajaran anak murid yang terjadi,

selain itu Pendidikan yang diberikan oleh Orangtua di lingkup keluarga yang

kurang memperhatikannya dalam kedisiplinan anak murid, dan kepedulian

orang tua juga termasuk dalam faktor penghambat ini, sehingga menjadi

persoalan sekolah dalam mendisiplinkan anak murid. Oleh karena itu melihat

Faktor diatas, bisa menjadi peringatan sekolah bahwa sangat penting kerjasama

antar pihak sekolah dan juga Orangtua, dan nantinya akan selalu diaplikasikan

dalam keseharian selama proses pembelajaran berlangsung.

Page 103: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

89

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Implementasi kedisplinan di sekolah yang dilakukan oleh kepala sekolah

kepada guru konsisten dan tetap penerapannya melalui penerapan peraturan,

hukuman, dan penghargaan

2. Implementasi yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap anak muridnya

sudah konsisten dan tetap penerapan peraturan, hukuman dan

penghargaannya. Cara menanamkannya pun Kepala Sekolah “I.A” bersifat

demokratis. Semua diberikan ada yang dengan pujian, dan ada juga yang

berbentuk barang dengan memberikannya saat di akhir semester untuk anak

murid yang sudah bersikap disiplin

3. Implememtasi kedisiplinan yang di berikan guru terhadap ank murid

disekolah dalam penerapannya tetap melalui unsur disiplinin, yaitu peraturan

yang tetap, hukuman yang tegas dan penghargaan yang dapat memotivasi

anak murid untuk terus bisa termotivasi anak murid yang lain dalam

melakukan kedisiplinan. Disamping itu cara menanamkannyapun juga

bersifat demokratis

4. Hambatan yang terjadi di dalam TK Islam Darunnajah Ulujami Jakarta

Selatan tentu berkesinambungan dengan didikan keluarga juga kurangnya

perhatian dari guru akibat kesibukan yang terjadi. Sehingga sekolah dapat

menanggulanginya untuk mengajak orang tua bekerja sama demi mendidik

kedisiplinan anak sejak dini

Page 104: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

90

B. Implikasi dan Saran

Berdasarkan penelitian mengenai “Strategi Penanaman Kedisiplinan Pada Anak Usia dini

TK Islam Darunnajah Ulujami” maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut:

a. Kepala Sekolah

1. Penerapan kedisiplinannya harus di tingkatkan lagi dan di tegaskan lagi agar

penetapan peraturan hukuman dan penghargaan dapat dipahami dengan para guru di

sekolah

2. Perlu berupaya meningkatkan lagi implementasi kedisiplinan anak murid di sekolah

mengenai displin

b. Guru

1. Perlu meningkatkan kembali dan memaksimalkannya dalam pengimplementasian

kedisiplinan yang di lakukan secara baik dalam penerapan peraturan, hukuman dan

penghargaan yang di berikan pada anak murid di sekolah

2. Penerapan hukuman yang diberikan oleh guru harus selalu diingat oleh semua guru

agar tidak ada kontak fisak terhadap anak, karena akan mebuat anak menjadi sensitive

atau bisa trauma

Page 105: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

91

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta,

2010.

Aristowati. “Strategi Pembelajaran Disiplin Pada Anak TK Di Kecamatan Boja Kabupaten

Kendal.” BELIA: Early Childhood Education Papers 3, no. 2 (2014): 23–30.

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/belia.

Aulina, Choirun Nisa. “Penanaman Disiplin Pada Anak Usia Dini.” PEDAGOGIA: Jurnal

Pendidikan 2, no. 1 (2013): 36.

Conry, R Semiawan. Penerapan Pembelajaran Pada Anak. Jakarta: Direktorat Pembinaan

Pendidikan Anak Usia Dini, 2012.

Daryanto, and Darmiyatun. Sumiatri. Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah. Cetakan 1.

Yogyakarta, 2003.

Dias, Khairani Sabila. Peran Guru Dalam Menanamkan Disiplin Pada Anak Usia 5-6 Tahun.

Pontianak: PG PAUD FKIP UNTAN, 2016.

Hadiyanto. Manajemen Peserta Didik Bernuansa Pendidikan Karakter. Padang: UNP Pers,

2013.

Handayani, Novi. “Implementasi Nilai-Nilai Kedisiplinan Di Sekolah Dasar Negeri Margoyasan

Yogyakarta.” Skripsi (2014).

Hurlock, E.B. Pengembangan Anak Jilid 1. Erlangga, 1978.

———. Perkembangan Anak Jilid 2. Edited by Dr. Med. Meitasari Tjandrasa. Edisi Keen.

Jakarta: Erlangga, 1978.

Imam, Ahmad Ibnu Nizar. Membentuk Dan Meningkatkan Disiplin Anak Sejak Dini. Jogjakarta:

Diva Press, 2009.

Isna Aunillah, Nurla. Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter Di Sekolah Cet.1. Yogyakarta:

Laksana, 2011.

Maman, Rahman. Manajemen Kelas. Edited by Proyek Pendidikan Guru SD. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional, 1999.

Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

Martsiswati, Ernie, and Yoyon Suryono. “Peran Orang Tua Dan Pendidik Dalam Menerapkan

Perilaku Disiplin Terhadap Anak Usia Dini.” Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan

Masyarakat 1, no. 2 (2014): 187.

Menteri, Peraturan Pendidikan Nasional. Disiplin Pada Anak. Jakarta: Direktorat Pembinaan

Pendidikan Anak Usia Dini, 2011.

———. Standar Pendidikan Anak Usia Dini No. 137 Tahun2014. Jakarta: Direktorat Pembinaan

Pendidikan Anak Usia Dini, 2014.

Page 106: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

92

Moleong, LExy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.

Mufidah, Umri. “Efektivitas Pemberian Reward Melalui Metode Token Ekonomi Untuk

Meningkatkan Kedisiplinan Anak Usia Dini.” Indonesian Journal of Early Childhood

Education Studies 1, no. 2 (2012): 1–5.

Nini, Subini. Awas, Jangan Jadi Guru Karbitan Cetakan1. Jakarta: PT. Buku Kita, 2012.

Novita, Wirna. “Pelaksanaan Penanaman Disiplin Pada Anak Di Taman Kanak-Kanak Adhyaksa

Xxvi Padang.” Pesona PAUD 1, no. 5 (2012): 1–14.

Nurul, Zuriah. Pendidikan Moral & Budi Pekerti Dalam Persfektif PErubahan: Menggagas

Platfom Pendidikan Budi Pekerti Secara Konstektual Dan Futuristik. Jakarta: Rineka Cipta,

2007.

Purwantoro, Anas. “UPAYA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN

SISWA MTsN NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA.” Skripsi (2008).

Rahmat, Rosyadi H.A. Pendidikan Islam Dalam Pembentukan Karakter Anak Usia Dini (Konsep

Dan Praktik PAUD Islam). Jakarta: Rajawali Pers, 2013.

Rini, Utami. Jangan Biarkan Anak Kita Berbohong Dan Mencuri. Solo: Tiga Serangkai, 2006.

Rose, Mini. Disiplin Pada Anak. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini,

2011.

Silvya, Rimm. Mendidik Dan Menerapkan Disiplin Pada Anak Di Sekolah. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2003.

Siswoyo, Dwi. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press, 2008.

Soegeng, Prijodarminto. Kiat Menuju Sukses. Jakarta: Pradnya Paramita, 1994.

Sri, Shofiyati. Hidup Tertib. Jakarta: PT Balai Pustaka, 2012.

Sudarna. Paud Pendidikan Anak Usia Dini Berkarakter Melejitkan Kepribadian Anak Secara

Utuh Kecerdasan Emosi, Spirit Dan Sosial. Yogyakarta: Genius Publisher, 2014.

Sugyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2012.

Suryadi. Kiat Jitu Dalam Mendidik Anak: Berbagai Masalah Pendidikan Dan Psikologi. Jakarta:

Edsa Mahkota, 2006.

Suryanto, S. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Direktorat Pembinaan

Pendidikan Anak Usia Dini, 2005.

Susanto, Ahamad. Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Konsep, Teori Dan Aplikasinya.

Kencana. Jakarta, 2018.

Syaifudin, Azwar. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2002.

Thomas, Lickona. Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar Dan

Baik. Bandung: Nusa Media, 2013.

Wantah, M.J. Pengembangan Disiplin Dan PEmbentukan Moral Pada Anak Usia Dini. Jakarta:

Page 107: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

93

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, 2002.

Yusriana, Ajeng. Kiat-Kiat Menjadi Guru Paud Yang Di Sukai Anak-Anak. Jogjakarta: Diva

Press, 2012.

Zainal, Arifin. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosakarya, 2014.

Page 108: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

94

Lampiran . Tata Tertib Sekolah yang tertulis

TATA TERTIB SEKOLAH

1. TATA TERTIB PG DAN TK

a. Waktu dan Kegiatan Sekolah

1) Murid TK masuk setiap hari Senin s.d Kamis, pukul 07.30 - 11.30 WIB. Kecuali hari

Jum’at pukul 07.30 - 10.00 WIB.

2) Murid Play Group masuk setiap hari Senin, Selasa, dan Kamis, mulai pukul 07.30 -

10.15 WIB.

Kecuali hari Jum’at sampai pukul 10.00 WIB.

3) Murid harus mengikuti kegiatan ikrar dan upacara pada Hari Senin sebelum masuk

kelas dan diharapkan hadir di sekolah 10 menit sebelum bel.

4) Murid yang tidak hadir diharuskan memberi kabar tertulis atau lewat telepon, apabila

lebih dari dua hari harap membawa surat dokter.

b. Bekal / Makanan

1) Murid diharapkan membawa bekal makanan dari rumah.

2) Setiap hari Kamis pada minggu kedua dalam setiap bulan, diadakan makan sehat.

c. Alat-alat Sekolah

1) Semua alat / perlengkapan murid (yang dibawa dari rumah) diberi nama atau tanda.

2) Semua perlengkapan dan alat belajar murid dipersiapkan dari sekolah.

d. Perlengkapan Pribadi

1) Setiap murid dimohon untuk membawa baju ganti, dan perlengkapan shalat dari rumah

masing-masing untuk disimpan di sekolah.

2) Murid tidak diperkenankan memakai perhiasan kecuali anting (perempuan).

e. Seragam Kelas A & B

1) Hari Senin : Baju putih + celana/ rok hijau

2) Hari Selasa : Baju kotak + celana/ rok orange

3) Hari Rabu : Baju batik + celana/ rok hijau

4) Hari Kamis : Pakaian olah raga

5) Hari Jum’at : Pakaian muslim/ muslimah

f. Seragam Play Group

1) Hari Senin : Baju putih + celana/ rok hijau

2) Hari Selasa : Baju kotak + celana/ rok orange

3) Hari Kamis : Pakaian olah raga

4) Hari Jum’at : Pakaian muslim/ muslimah

Page 109: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

95

Page 110: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

96

Gambar 1. Anak merapihkan

perengkapan Sholat kedalam loker

probadi masing-masing

Gambar 2. Anak-anak mengantri

bergilir untuk praktek wudhu

Gambar 3. Anak-anak dibiasakan

untuk menulis absensi mandiri

Gambar 4. Anak-anak berbaris untuk

melatunkan Asmaul Husna

Gambar 5. Anak-anak memakan bekal

dengan sendiri

Gambar 6. Anak-anak menaruh tas nya

ditempat yang sudah disediakan

Page 111: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

97

Gambar 7. Guru sedang memberikan

nasihat kepada anak yang kurang

disiplin, agar ia bisa bergabung

kembali dengan teman yang lainnya

Gambar 8.

Gambar 9. Guru berdiskusi dengan

anak terkait peraturan apa saja yang

harus dilalui semasa waktu belajar

Gambar 10. Guru mengajarkan untuk

bisa disiplin dalam Ibadah

Gambar 11. Sehabis mengerjakan

tugas, Guru memberikan waktu untuk

bermain

Gambar 12. Anak-anak diberikan

pelajaran agar disiplin setalah makan

Page 112: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

98

Gambar 13. Anak-anak mengerjakan

tugas sesuai waktu yang diberikan

Gambar 14. Anak-anak diajarkan

untuk mengantri dan

Page 113: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

99

.

Page 114: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

100

Catatan Lapangan

Hari/Tanggal : Jum’at, 23 Agustus 2019

Waktu : 07.09 – 10.00

Tempat : TK Islam Darunnajah Ulujami (Ar-Rahman)

Kegiatan : Pembelajaran yang berkaitan dengan Kedisiplinan

Waktu Deskripsi

07.09 Anak-anak yang hadir mereka mengisi Absen yang sudah

disediakan oleh Guru piket (CL.2, P.1 KL.1). Dalam lembar

bukunya terdapat point nama dan tanda tangan, anak-anak menulis

sendiri namun, ada yang dibantui oleh Guru piket, orang tua dan

juga peneliti (CL.2, P.1 KL.2). Mereka yang hadir membiasakan

untuk menaruh saputunya didalam rak sepatu sendiri dan terkadang

juga dibantu oleh orang tua yang mengantar (CL.2, P.1 KL.3)

07.30 Bel sudah berbunyi, bertanda bahwa Ikrar akan segera dimulai

(CL.2, P.2 KL.1). Namun, tidak dengan Naila (CL.2, P.2 KL.2). Ia

nangis menjerit didalam kelas karena tidak mau mengikuti Ikrar

yang padahal sebelum bel Naila riang gembira(CL.2, P.2 KL.3).

Jadi, akhirnya Naila pun tidak mengikuti Ikrar sampai habis (CL.2,

P.1 KL.4). Saat Ikrarpun Araya dan Dafa nangis tetapi mereka

tetap mengikuti Ikrar sampai habis (CL.2, P.2 KL.5). Teruntuk

Danis, ia terlalu hiperaktif jadi selama Ikrar dia hanya lari-lari

kesana kemari, tidak mengikuti rangkaian Ikrar dan tidak berbaris

dengan teman-teman kelasnya (CL.2, P.2 KL.6).

08.00 Setelah selesai Ikrar, anak-anak masuk kedalam kelasnya

masing-masing (CL.2, P.3 KL.1). Mereka diminta oleh Bu …

untuk duduk melingkar karena pembelajaran sudah mau dimulai

(CL.2, P.3 KL.2). Naila yang sudah ada didalam kelas dari awal

Page 115: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

101

diapun tidak mau mengikuti duduk melingkar tersebut bersama

teman-temannya yang lain, ia memilih untuk tiduran dengan wajah

yang cemberut (CL.2, P.3 KL.3). Danispun juga tidak mau

mengikuti pembelajaran, ia memilih untuk muter-muter dan main

dengan media yang ada dikelas (CL.2, P.3 KL.4). Kejadian itupun

membuat teman-teman yang lain merasa terganggu, terkadang ada

yang merasa kecemburuan sosial “Buuu… Danis aja main gak ikut

belajar”, namun tanggepan Guru “Biarin, yang gak ikutan belajar

sama bu Guru nanti gak dapet Ceklis (Semacam Reward

Bintang)…” (CL.2, P.3 KL.5).

Setelah beberapa anak yang melingkar, bu Guru meminta

peneliti untuk memperkenalkan diri, berawal dari pembukaan

“Kalau kau senang hati tepuk tangan ….” Setelah itu

memperkenalkan diri (CL.2, P.4 KL.1). selanjutnya bu Guru

mengambil alih untuk memasuki pembelajaran inti. Sehubung hari

ini adalah hari Jum’at pembelaran semua membahas mengenai

rangkaian Sholat (CL.2, P.4 KL.2). Bu Guru memperkenalkan cara

Berwudhu setelah itu meminta anak-anak untuk memperaktikkan

Wudhu (CL.2, P.4 KL.3). Setelah memperaktikkan cara Wudhu, bu

Guru meminta anak-anak untuk mempraktikkan Sholat Subuh yang

jumlahnya 2 Rakaat (CL.2, P.4 KL.4).

Saat Pratik sholat berlangsung, Radiant terpilih sebagai imam

(CL.2, P.5 KL.1). ia mengikuti gerakan dengan baik namun tidak

fokus melihat kesana kemari (CL.2, P.5 KL.2). Danis juga tidak

mengikuti gerkan sholat dengan baik, memilih untuk bermain, dan

setelah dibujuk oleh bu Guru akhirnya dipenghujung Sholat ia mau

bergabung untuk sholat (CL.2, P.5 KL.3). Nanang yang

mengganggu teman sebelahnya (Gielka) langsung di tegur oleh bu

Page 116: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

102

Guru dan ia melanjutkan kefokusan sholatnya lagi (CL.2, P.5

KL.4). Mereka semua juga terkadang, bisa langsung Fokus Sholat

karena di ancam oleh bu guru “Ibu Videoin ya, keliatan yang mana

yang tidak tertib sholatnya, nanti videonya ibu kirim ke orang

tuanya biar tau…” akhirnya mereka langsung tertib seketika (CL.2,

P.5 KL.5). Setelah selesai sholat, mereka bersalam-salaman lau

menaruh kembali Sajadah dan mukena yang sudah mereka pakai

kedalam lokernya masing-masing (CL.2, P.5 KL.6).

Setelah selesai Sholat, mereka pindah kelas ke sentra balok

(CL.2, P.6 KL.1). Sehubung hari ini temanya adalah rumah, jadi

anak-anak diminta berkelompok untuk membuat rumah yang

memiliki ruang-ruangan (R.Kamar, R.tidur, R.Tamu) (CL.2, P.6

KL.2). Danis tidak dibuatkan kelompok karena memang anaknya

hiperaktif sekali jadi di awasi selalu dengan guru pendamping saja

untuk membuat rumah balok (CL.2, P.6 KL.3). Setelah itu semua

anak-anak membuat balok dengan baik, dan ada kejadian bahwa

Nanang memukul Danis tanpa sebab (mungkin karena tau sifat

Danis yang sering terjadi akhirnya ada kesempatan untuk

memukulnya) (CL.2, P.6 KL.4).

Kemudian, selesai sudah membuat rumah balok, ketika

penutuoan untuk istirahat, Danis mau ikut bergabung membaca doa

(CL.2, P.7 KL.1). Menurut Guru Danis hari ini perdana mau

mengikuti pembacaan doa Sebelum istirahat (CL.2, P.7 KL.2).

Karena, sebelumnya Danis tidak pernah mau untuk mengikuti baca

doa tersebut (CL.2, P.7 KL.3). Gurupun memberi reward ucapan

kepada Danis, agar ia merasa di perhatikan oleh sekelilingnya

(CL.2, P.7 KL.4)

09.40 Istirahat …. Anak-anak berkumpul berbaris untuk mencuci

Page 117: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

103

tangan sebelum makan (CL.2, P.8 KL.1). Setelah itu anak-anak

kembali kekelas dan mengambil tas untuk mengeluarkan bekalnya

(CL.2, P.8 KL.2). Saat makan, mereka semua makan dengan

sendirinya (CL.2, P.8 KL.3). Selesai makan mereka membereskan

makanannya, tetapi tidak dengan Danis dan Gielka mereka lupa

untuk membereskannya, saat lagi asik bermain Peneliti

menyamperi mereka untuk mengingatkannya, akhirnya mereka

membereskan makanannya dan merpihkannya kembali (CL.2, P.8

KL.4)

10.00 Sudah waktunya pulang, namun tidak di akhiri do’a (CL.2, P.9

KL.1). Karena melihat waktu yang sudah menunjukkan bel pulang,

akhirnya disudahi dengan setelah makan langsung diperbolehkan

pulang tanpa Doa

Page 118: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

104

Catatan Lapangan

Hari/Tanggal : Senin, 2 September 2019

Waktu : 06.49 - 11.30

Tempat :TK Islam Darunnajah (As-salam)

Waktu Deskripsi

06.49

Anak-anak yang datang kesekolah pada pagi hari, mereka

melakukan peng absenan mandiri seperti menulis nama dan

waktu kehadirannya sendiri (CL1, P1, K1). Sebelum menulis

absen mereka membuka sepatu terlebih dahulu dan menaruhnya

di dalam rak sepatu (CL1, P1, K2). Setelah itu sebelum bel

masuk, Ibu Maskuroh datang menghampiri Peneliti dan meminta

untuk menggantikan posisi Ibu Widi selaku Guru kelas As-Salam

karena beliau izin masuk untuk mendatangi acara kegiatan

kurikulum diluar (CL1, P1, K3). Jadi, mau tidak mau Peneliti

mengajarkan siswa As-salam (CL1, P1, K4). Seharusnya, peneliti

hanya melihat proses pembelajaran yang diajarkan oleh Ibu

Widi, Namun karena keterbatasan waktu dalam pembelajaran

jadinya hanya bisa melihat dari prilaku anak yang diajarkan oleh

Peneliti, disamping itu Pelajaran yang akan dipelajari ditulis

dalam papan tulis agar Guru ingat dengan jadwal yang sudah di

tetapkan (CL1, P1, K5).

Page 119: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

105

07.33 Bel masuk berbunyi, bertanda bahwa Ikrar sebentar lagi akan

segera mulai (CL1, P2, K1). Saat Ikrar berlangsung semua anak-

anak berbaris dengan tertib (CL1, P2, K2). Setelah itu anak-anak

dipandu oleh bu .... untuk melakukan Ikrar, seperti membaca doa

pendek Al-Iklhlas, AL-Quraisy dan Al-Falaq lalu Bu... meminta

anak-anak untuk menyanyikan sebuah benda dengan bahasa

Arab” Ma.. Hazha... hazha Babun , Ma hadzih... Hazhihi kursiyun

...” (CL1, P2, K3). Setelah selesai menyanyikan anak-anak

dipersilahkan masuk kedalam kelasnya masing-masing (CL1, P2,

K4). Saat itu Peneliti tidak tahu kalau sebenarnya ada Guru

Pendamping dalam Kelas As-Salam ini (CL1, P2, K5). Dia

seorang Mahasiswi yang sedang Magang namun bukan untuk

kebutuhan dalam Kuliahnya melainkan untuk menambah

pengalaman saja (CL1, P2, K6). Memang terlihat kurang

ekspresif saat Guru pendamping tersebut didalam kelas, mungkin

karena belum terbiasa dengan anak-anak, atau bahkahn mungkin

memang sifatnya seperti itu yang kurang senyum kepada anak-

anak (CL1, P2, K7). Sebelum pembelajaran berlangsung, anak-

anak mengambil air minum yang ada didalam kelas untuk

meminum terlebih dahulu dan menaruhnya di sela-sela jendela

yang memang menjadi kebiasaan sekolah untuk membiasakan

anak membawa tempat minum sendiri (CL1, P2, K8). Setelah itu,

Peneliti menyuruh anak-anak untuk refreshing terlebih dahulu

dengan bertepuk tangan sambil memanggil nama anak-anak satu

persatu “Kalau kau suka hati teppuk tangan ... prok.. prok.. prok..”

(CL1, P2, K9).

Setelah itu anak anak bersiap-siap untuk ke kelas komputer

(CL1, P3, K1). Disana anak-anak dengan mahirnya menyalakan

Page 120: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

106

komputer yang telah tersedia, sebelum kekomputer masing-

masing anak-anak dengan mandiri mengambil kursi yang telah

bertumpuk dan mengambil untuk dirinya sendiri, tanpa perlu

diberi arahan oleh gurunya (CL1, P3, K2). Disela-sela anak

memainkan Game dalam komputer guru Pendamping memanggil

satu persatu anak untuk membaca Iqra’ (CL1, P3, K3). Kenzie

yang dibilang oleh Guru Kelas sebagai anak yang mengganggu

temannya kali ini Peneliti tidak menemukan kejadian itu (CL1,

P3, K4). Peneliti mencoba mendekatkan Kenzie untuk

memberikan kesibukan main game dalam komputer, alhasil ia

tidak mengganggu teman yang lainnya (CL1, P3, K5). Hanya

saja, ia harus diberikan perhatian lebih dari si Pengajar, karena

saat Peneliti hendak meninggalkan Kenzie untuk membantu anak

lainnya, Kenzie langsung minta Peneliti untuk tidak pergi

meninggalkan dia dan harus tetap bersamanya mendampingi ia

untuk main game (CL1, P3, K6). Waktu telah usai, bel berganti

kelas berbunyi (CL1, P3, K7).

09.27 Sehubung TK Darunnajah ini adalah sekolah berbasis sentra,

jadi anak-anak kelas As-salam pindah ke sentra Ibadah (CL1, P4,

K1). Peneliti tidak bisa mengikuti untuk melihat anak-anak As-

Salam karena di amanatkan menjadi Guru Kelas di kelas As-

salam dan mengisi pembelajaran Sentra untuk mengajar anak-

anak kelas Al-Qudus (CL1, P4, K2). Anak-anak Al-Qudus

memasuki kedalam kelas As-Salam, kemudian Peneliti

memberikan media agar melatih motorik halus seperti baju dan

jepitannya, anak-anak melakukan kegiatan menjepit, kemudian

potongan sedotan untuk mereka sambungkan agar semakin

panjang, kemudian ada wadah mangkok yang berisi biji-biji

Page 121: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

107

kacang ijo, jagung kering dan beras, nanti anak-anak

mengelompokkan sesuai dengan isinya diberi 3 gelas setiap anak,

untuk membedakan mana yang kacang ijo, jagung dan beras

(CL1, P4, K3). Setiap media yang diberikan masing-masing

terdapat 4 anak yang sudah dikelompokkan (CL1, P4, K4).

Saat pembelajaran media dimulai, anak-anak melakukan

kegiatannya sesuai media yang sudah diberikan (CL1, P5, K1).

Selama pembelajaran berlangsung (CL1, P5, K2). Peneliti

meminta anak –anak untuk beranggapan bahwa ini adalah ajang

lomba per media (CL1, P5, K3). Setiap anak main cepat-cepatan

untuk memenangkan dan menyelesaikan media yang sudah

diberikan setelah itu mendapat reward bintang dari Peneliti (CL1,

P5, K4). Abdullah yang saat itu mendapatkan kelompok di media

sedotan setelah ia lakukan dengan rapih, tiba-tiba dia mencari

media yang lain karena ia merasa bosan dengan media tersebut

(CL1, P5, K5). Jadinya, Abdullah mendekati teman-teman yang

mendapat media mengelompokkan biji kacang, jagung dan beras

(CL1, P5, K6). Tiba-tiba yang terjadi adalah Abdullah

mengganggu temannya dan membuat kegaduhan seperti

memberantakkan salah satu gelas temannya yang sudah di beda

bedakan jenisnya dan kedoknya Abdullah bilang ke Peneliti

bahwa kalau ia mau mendapatkan pembelajaran media tersebut,

yang padahal Abdullah menginginkan untuk memberantaki punya

temannya (CL1, P5, K7). Setelah itu, anak-anak yang lainpun

juga bergantian media ketika mereka sudah menyelesaikan media

yang ditugaskan tersebut, agar anak anak dapat melatih motorik

halusnya dengan media media lainnya (CL1, P5, K8).

Selesai sudah pembelajaran media melatih motorik halus anak

Page 122: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

108

(CL1, P6, K1). Kemudian, beberapa anak meminta izin untuk

main Puzzle dan Peneliti mengizinkan sebentar saja karena

melihat waktu sebentar lagi menunjukkan bel istirahat (CL1, P6,

K2). 10 menitan bermain puzzle, Peneliti meminta anak-anak

untuk merapihkan mainan yang sudah dimainin (CL1, P6, K3).

Anak-anak segera merapihkan mainannya dan berbaris untuk

keluar kelas dan memasuki kelasnya masing-masing (CL1, P6,

K4).

10.21 Anak-anak As-Salam mereka datang kekelas selesai pindah

Sentra untuk istirahat makan bersama dengan bekal yang sudah

dibawa (CL1, P7, K1). Sebelum makan Peneliti meminta anak

untuk berdoa terlebih dahulu, seperti doa sebelum dan setelah

makan, kemudian anak-anak diberi sabun dan mengantri dengan

tertib untuk membilas tangannya sampai bersih (CL1, P7, K2).

Setelah selesai mencuci tangan, mereka mengambil tasnya

masing-masing untuk mengambil bekalnya dan mereka langsung

membuat lingkaran sambil membuka bekal yang dibawa (CL1,

P7, K3). Saat makanan sudah habis, beberapa anak disuruh

Peneliti untuk membersihkan sisa makanan yang masih

berantakan di karpet, namun kurangnya kepekaan dalam diri

anak-anak dan mereka engga untuk membereskannya (CL1, P7,

K4). Jadinya, Peneliti hendak membereskannya karena nanti

untuk pembelajaran selanjutnya (CL1, P7, K5).

10.57

Waktunya bel masuk, anak-anak memasuki ruang kelas

masing-masing (CL1, P8, K1). Peneliti hendak mengajak

refreshing dahulu sebelum pembelajaran dimulai (CL1, P8, K2).

Peneliti meminta untuk anak-anak saling berpegangan tangan dan

menyanyikan gerakan “Lingkaran kecil- lingkaran besar, berpitar

Page 123: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

109

putar ...” setelah selesai anak-anak dipersilahkan duduk kembali

(CL1, P8, K3). Setelah itu, Peneliti menerangkan buku yang

sudah di tempel pada papan tulis untuk anak-anak kerjakan (CL1,

P8, K4). Tema pada buku tersebut adalah bagaimana

menghormati guru salah satunya bila bertemu guru harus salam

dan salim (CL1, P8, K5). Setelah itu tugasnya adalah mereka

harus menebalkan kalimat dan tarik garis sesuai gambar yang

tertera dalam buku tersebut (CL1, P8, K5). Setelah selesai

menerangkan, anak-anak dipanggil oleh Peneliti untuk dibagikan

buku tugasnya masing-masing (CL1, P8, K6). Kemudian, mereka

mengerjakannya, namun tidak dengan Kenzie, karena ia izin

untuk pulang lebih awal saat selesai istirahat sebab ia harus terapi

yang telah disarankan oleh pihak sekolah (CL1, P8, K7).

11.30 Setelah selesai semua anak-anak mengerjakan tugas, mereka

meminta izin untuk main puzzle sebelum bel pulang karena

biasanya setelah mengerjakan tugas saat slesai istirahat Guru

Kelas memanggil anak untuk membaca Iqra’ (CL1, P8, K8).

Sehubung, saat pembelajaran Komputer diselingi oleh membaca

Iqra’ jadinya anak diberikan waktu uuntuk main menunggu bel

pulang (CL1, P8, K9). Setelah waktu menunjukkan bel pulang,

Peneliti meminta anak-anak untuk merapihkan mainannya

terlebih dahulu dan anak-anakpun merapihkannya dengan baik

lalu merek mambuat lingkaran sambil Peneliti mengevaluasi

untuk pembelajaran hari ini lalu membaca doa naik kendaraan,

dan doa pulang ... selesai (CL1, P8, 10).

Refleksi :

........

Kolaborator

Page 124: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

110

Catatan Lapangan

Hari/Tanggal : Kamis, 22 Agustus 2019

Waktu : 07.35 – 11.30

Tempat : TK Islam Darunnajah Ulujami (Ar-Rahim)

Kegiatan : Pembelajaran yang berkaitan dengan Kedisiplinan

Waktu Deskripsi

07.35 Anak-anak berbaris untuk melakukan Ikrar dan mengikuti senam

yang sudah dijadwalkan oleh para guru (CL 1, P.1, KL.1). Saat waktu

yang bersamaan ada anak (Zain) yang tidak mengikuti Ikrar, ia didalam

kelas dengan keadaan menangis yang tersedu-sedu, menurut guru yang

menanganinya karna anak itu bersih keras unuk menolak mengikuti

Ikrar, akhirnya anak tersebut tidak mengikuti Ikrar sampai

selesai(CL.1, P1, KL.2). Saat Ikrar berlangsung ada anak (Fatih) yang

sama sekali tidak mengikuti gerakan apapun, karena memang

kebiasaannya seperti itu menurut gurunya, jadi bagai manapun gerakan

yang sedang dilakukan ia hanya berdiam diri saja dan melihat tanpa ada

pergerakan dalam tubuhnya (CL.1, P1, KL.3). Ada anak (Numa dan

Dirga) yang juga sangat berantusias sekali dengan Ikrar dan dia juga

terpilih untuk memimpin teman-temannya senam (CL.1, P1, KL.4).

08.00 Setelah Ikrar selesai, anak-anak memasuki kelas untuk belajar,

disamping itu papan tulis sudah tersusun jadwal apa saja yang akan di

pelajari untuk hari ini karena untuk bisa disiplin dengan tema dan

wkatu yang sudah ditetapkan (CL.1, P2, KL.1). Namun, saat guru ingin

memulai pembelajaran ada anak (Rasya) yang nangis karna ia tidak

mau ditinggal oleh Ibunya saat belajar, jadi mau gak mau Ibunya harus

menemaninya didepan kelas (CL.1, P2, KL.2). Saat waktu bersamaan

Zain memakai Jaket dan belum mau dibuka sambil bercanda-cada

dengan Numa yang memang jika dia disatukan akan bercanda-canda

Page 125: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

111

tidak fokus untuk mengikuti pembelajaran (CL.1, P2, KL.3). Ada anak

(Azam) yang juga muter-muter dan mengganggu Fatih yang sedang

disampingnya (jail) (CL.1, P2, KL.4). Tiba-tiba Bu Ishma (guru utama)

menyuruh Bu Endang (guru pendamping) untuk menemani Rasya

keluar kelas menenangkan dirinya bersama Ibunya agar tidak menangis

terus didalam kelas, karna bisa mengganggu aktivias pembelajaran

(CL.1, P2, KL.5).

Setelah itu, Bu Ishma menyuruh peneliti untuk mengenalkan diri

pada anak-anak agar mereka mengenal nama peneliti (CL.1, P3, KL.6).

Selanjutnya, Bu Endang mengambil alih dan mengajak anak untuk

duduk tertib sambil memberi reward kepada anak yang tertib “Ayo

anak-anak, Bu Endang punya gambar plastik sampah. Siapa yang

belum tertib, nanti Ibu masukkan namanya dalam plastik sampah ini”,

sontak anak-anak ada yang langsung tertib seperti Shafwa, Farid,

Dirga, Zain, Farid, Fatih (yang memang dia hanya diam saja dari awal

masuk kelas, dan sempat selalu membawa tempat minumnya kemana-

mana tidak mau ditaro ditepatnya), lalu Amira “yang sudh tertib Ibu

masukkan namanya kedalam balon raksasa ya…”(CL.1, P3, KL.7).

Selebihnya Azam ganggu temennya dan Zain Numa bercanda-canda

belum tertib jadi Bu Endang memasukkan namanya kedalam plasik

sampah “hayooo, ada yang belum tertib, Azam namanya Ibu masukkan

kedalam plastik sampah ya….” Kemudian setelah Bu Endang

menegaskan kata itu, semuanya menjadi tertib, tapi tidak dengan Rasya

yang masih menangis didepan kelas bersama Ibunya karna menolak

untuk ditinggal dan memang kata gurunya Rasya sedang tidak enak

badan (CL.1, P3, KL.8). Setelah itu, Ibu Ishma mengambil alih, dan

tidak mengabsen kembali anak-anak yang tidak hadir langsung

pembelajaran Inti yang dilakukan melalui pembacaan doa untuk

Page 126: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

112

penghafalan surat An-nas dan doa sehari-hari “Ayoo, Numa maju

kedepan, pimpin doa ssehari-hari… setelah itu Shafwa pimpin Surat

An-nas ya ….” Kemudian semua anak-anak mengikuti pembacaan doa

tersebut (CL.1, P3, KL.9).

Setelah itu, Ibu Ishma memberikan lembar kerja yang sudah

terpasang di papan tulis untuk anak-anak mengerjakannya “Liat nih…

Bu guru punya gambar.. siapa yang tau nama yang digambar itu????”

Zain mejawab “Aliff Bu…..” “iya betul, namanya Alif,,, nah Alif

sedang berlari sekarang kita warnain ya…. Pecinya ALif, bajuya dan

Celananya (Sambil menggambar) nanti anak-anak mengerjakannya

setelah bel istirahat ya ….” Semua menjawab sambil memperhatikan

gambar “iya bu…..” (CL.1, P4, KL.10). (kemudian bel berbunyi)

08.30 “Pergantian kelas ke Bahas Inggris”

Saat pergantian kelas dimulai Fatih ternyata memiliki kebiasaan

kurang baik, karena saat keluar kelas untukk ganti kelas dia tidak

langsung pergi ke kelas bahasa inggris, tetapi malah mengambil tempat

inumnya dan mengambil tas, ia tak mau lepas dari tas tersebut, saat

dibujuk-bujuk oleh peneliti dan dibantu oleh guru pendamping

akhirnya Fatih menaruh tas dan tempat minumnya (CL.1, P5, KL.1).

Namun, ia membawa tempat pensil agar ada sesuatu yangia bawa tidak

tangan kosong (CL.1, P5, KL.2). setelah sampai di kelas Bahasa

Inggris semua duduk rapih, tetapi tidak untuk Zain dan Numa, mereka

asik bercanda (CL.1, P5, KL.3). Numapun juga malah pindah sana sini

bangku yang sudah ditempati.

Setelah pembelajaran dimulai anak-anak mengikuti pembelajaran

dengan baik, begitupun dengan Rasya yang datang ke dalam kelas

bersama Ibunya. Saat Bu Ismha menyuruh memperagakan jalannya

kucing, anak-anak yang lain memperagakan, tetapi Fatih dan Rasya

Page 127: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

113

tidak mengikutinya dan hanya diam saja (CL.1, P6, KL.4). Shafwa dan

Zian bercakap-cakap untuk menanyakan sebuah kursi “What Is This?”

“This Is A chair”… (CL.1, P6, KL.5). Tiba-tiba bel berbunyi tanda

pergantian kelas sentra Persiapan …. (CL.1, P6, KL.6).

09.00 Sentra persiapan di ajari oleh Ibu Maskuroh (CL.1, P7, KL.1).

Saat memasuki kelas bu Maskuroh memberi tahu pembelajaran apa

saja yang nantinya diajarkan dalam sentra persiapan ini (CL.1, P7,

KL.2). Bu Maskuroh bilang “Sekarang, kita praktik belajar cara

berwudhu yang benar dan sebelum itu kit abaca bersama-sama huruf

Hijaiyah…” “oke bu… alif, ba,ta, tsa, jim….” (CL.1, P7, KL.3).

Setelah selesai membaca huruf hijaiyah, bu Maskuroh memanggil

setiap 2 anak untuk praktik wudhu (CL.1, P7, KL.4). Anak-anak yang

belum dipanggil namanya mereka ditugaskan untuk mencoret – coret

dengan spidol dan media yang sudah disediakan oleh bu Maskuroh “

anak-anak, bu Maskuroh ngajarin wudhu dulu ya, nanti yang bleum

dipanggil mencorret dengan spidol, kalau sudah selesai boleh main”..

(CL.1, P7, KL.5). Peneliti menemani anak-anak yang sedang mencoret-

coret, mereka bisa mengerjakannya walau dengan bantuan peneliti.

Setelah itu peneliti menemani anak-anak yang di panggil untuk praktik

berwudhu (CL.1, P7, KL.6). Mereka melakukannya dengan baik sesuai

dengan tata cara yang sudah diberikanoleh Bu Maskuroh (CL.1, P7,

KL.7). setelah selesai semua mencoret-coret dan praktik wudhu, tibalah

bel istirahat berbunyi anak-anak membereskan mainannya yang sudah

dimaini (CL.1, P7, KL.8). Sebelum bubar kelas bu Maskuroh

membarisi anak dan bercakap-cakap lalu tanya jawab huruf apa yang

diunjuk oleh bu Maskuroh “hayo,,, siapa yang bisa menjawab huruf

hijaiyah yang ibu tunjuk bolehkeluar kelas..” dan anak-anakpun

berusaha untuk mengingat huruf apa yang dituju dan semuanya bisa

Page 128: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

114

menjawab.

10.05 Semua anak-anak disuruh untuk mencuci tangan terlebih dahulu

sebelum makan bekel bersama (CL.1, P8, KL.1). Setelah itu, anak-anak

mengambil tas untuk mengambil bekelnya dan makan bersama (CL.1,

P8, KL.2). Fatih memilih untuk membuka bekelnya diatas meja, dan

temen-temen yang lainnya di karpet (CL.1, P8, KL.3). Semua makan

dengan sendirinya tidak ada yang disuapin, walaupun ada sedikit

bantuan dari peneliti dan juga guru (CL.1, P8, KL.4). Numa dan Zian

setelah selesai makan mereka membersihkan sisa makanan yang ada

dikarpet menggunakan sapu dan pengki (CL.1, P8, KL.5). Begitupun

dengan Dirga dan Farid juga setelah makan mereka membersihkan

kembali sisa makanan mereka (CL.1, P8, KL.6). Semua anak-anak

membereskan kembali tempat makannya dan memasuki kedalam tas

sekaligus menaruh kembali tas nya di tempat yang sudah disediakan

(CL.1, P8, KL.7).

Setelah itu, mereka bermain bersama, tetapi tidak dengan Fatih

(CL.1, P9, KL.8). dia tidak bergabung dengan teman-temannya yang

lain (CL.1, P9, KL.9). Rasya pun tiba-tiba pulang tanpa sepengetahuan

peneliti (CL.1, P9, KL.10). Peneliti mengetahuinya karna guru yang

sudah memberi tahu kabar tersebut (CL.1, P9, KL.11). Saat waktu yang

bersamaan Fatih didatangi oleh ibunya untuk memberikan tambahan

bekal (CL.1, P9, KL.12). Namun yang terjadi setelah memakan bekal

tambahan, Fatih mengambil sepatu dan memakainya sekaligus

mengambil tas nya(CL.1, P9, KL.13). Ia mengira bahwa ibunya datang

untuk menjemput pulang yang padahal bukan waktunya jam pulang

(CL.1, P9, KL.14). Setelah itu bel masuk berbunyi, Fatih tidak mau

masuk kelas, akhirnya di bujukoleh peneiti dan guru pendamping

sehingga Fatih masuk kedalam kelas dengan keadaan masih memakai

Page 129: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

115

sepatu dan tas yang digedongnya (CL.1, P9, KL.15).

Selama pembelajaran berlangsung, Bu Ishma memberikan buku

lemb kerja yang harus anak kerjakan sesuai kesepakatan diawal

pembelajaran untuk mewarnai gambar yang sudah tertera di lembar

kerja tersebut (CL.1, P10, KL.16). Fatih yang awalnya bermalas-

malasan untuk menerima buku lembar kerja yang diberikan akhirnya

mengamil buku tersebut dan mewarnainya dengan coret-coret kasar

ang tidak beraturan (CL.1, P10, KL.17). Kemudian peneliti mendekati

anak-anak yang lain untuk melihat hasil lembar kerja yang mereka

warnai, sekaligus guru memanggil satu persatu anak untuk membaca

iq’ra (CL.1, P10, KL.18). Setelah detik-detik pengerjaan tugas selesai,

guru pendamping meminta anak-anak untuk membereskan kembali

Crayon yang sudah dipakai tadi (CL.1, P10, KL.19). namun, tidak

semua membereskan, hanya Numa dan Farid saja yang

membereskannya (CL.1, P10, KL.20). setelah itu Bu Ismha meminta

anak untuk duduk yang rapih karena waktu sudah menunjukkan bel

pulang “ayo… siapa yang mau pulang silahkan duduk yang rapih…”

sontak semua anak duduk dengan rapih dan kemudian mereka

membaca do’a yang dipimpin oleh Numa (CL.1, P10, KL.21). Saat itu

Azam tidak mengikut doa bersama, ia lebi memilih untuk mengganggui

Shafwa sehingga Shafwa merasa terganggu dan meminta Bu guru

untuk bilang ke Azam agar Azam mau minta maaf kepadanya karna

sudah mengganggunya (CL.1, P10, KL.22). Setelah itu semua sudah

dilakukan mereka berpamitan dengan Guru dan peneliti

11.30 “Bel Pulang”

Ada beberapa anak yangbelum dijemput, yaitu Fatih dan Farid

jadi mereka menunggu kedatangan yang menjemputnya dan guru

memberikan kegiatan tambahan seperti Fatih membaca Iqra’ dan farid

Page 130: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

116

tugas tambahan menulis

Refleksi :

Pada penelitian kali ini Peneliti melihat beberapa masalah yang terjadi, dimulai

dari tangisnya Zain dan ketidakikut sertaan dalam pergerakan saat Ikrar si

Fatih dan keterlambatannya si Rasya. Walapun sebenarnya anak mampu

mengatasinya sendiri namun semua itu butuh pendampingan dari guru. Azam

yang masih belum bisa fokus dalam pembelajaran, Numa yang terlalu aktif

dalam kegiatan sehinggaterkadang bisa mengganggu temennya yang lain, amira

yang sangat pendiam dan juga Farid Zian yang selalu tertib dalam

pembelajaran begitupun dengan Shafwa yang masih mau menjaga ketertiban

dalam pembelajaran.

Page 131: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

117

Catatan Lapangan

Hari/Tanggal : Selasa, 3 September 2019

Waktu : 07.09 - 11.30

Tempat :TK Islam Darunnajah (Al- Quddus)

Waktu Deskripsi

06.49 Seperti biasa anak-anak sampai disekolah membuka sepatu

dan menaruh kedalam rak sepatu, kemudian meng-absen mandiri

menulis nama dan waktu kehadiran (CL1, P1, KL1). Anak-anak

menulis sendiri tanpa bantuan Peneliti maupun guru dan orang tua

yang telah mengantarkan anak kesekolah (CL1, P1, KL2). Mereka

mengantri menulis absen tanpa gaduh dan anak-anak paham

bagaimana mereka harus melakukannya (CL1, P1, KL3).

Saat Peneliti menjaga meja absen dan menunggu kehadiran

anak-anak datang, tiba-tiba Bu Maskuroh (Guru Kelas Al-

Quddus) menghampiri Peneliti (CL1, P2, KL1). Ternyata, beliau

meminta Peneliti untuk mengajar lagi, karena beliau di amanatkan

oleh sekolah untuk ganti Bu Widi menghadiri acara kurikulum

(CL1, P2, KL2). Kebetulan, sentra kelas Al-Quddus tidak

berpindah, karena hari ini Sentranya tetap dikelas Al- Quddus

(CL1, P2, KL3).

07.41 Bel masuk berbunyi, tanda Ikrar segera mulai (CL1, P3, KL1).

Anak-anak berbaris dengan rapih (CL1, P3, KL2). Hari ini, Ikrar

dipimpin oleh Bu Maskuroh sebelum jalan untuk menghadiri

acara, walaupun awalnya Peneliti disuruh oleh Bu ... untuk

memimpin Ikrar tapi Bu Maskuroh saja yang memimpin (CL1,

P3, KL3).

Page 132: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

118

Tema hari ini adalah sekolahku, Bu Maskuroh bercerita

tentang menghormati Guru, setelah itu Bu Maskuroh meminta

anak-anak untuk mengucap Asmaul Husnah dengan lantunannya

(CL1, P4, KL1). Karena memang, Asmaul husna ini sering

dilakukan oleh Guru pemimpin Ikrar di TK Darunnajah, yang

menjadi salah satu ciri khas berbeda dari sekolah lain (CL1, P4,

KL2).

Disaat Ikrar berlangsung ada murid yang tidak mengikuti

Ikrar, karena keterbatasan emosional yang berbeda dari anak-anak

lainnya, namanya Bintang (CL1, P5, KL1). Anak ini memang

kerap sekali mengganggu teman lainnya, karena suka berteriak

dan berputar-putar lari-laria kesana kemari dan tidak bisa diam,

seperti anak Hyperaktif (CL1, P5, KL2). Guru membujuknya

untuk Bintang mengikuti Ikrar tetap saja dia lari menjauhi

gurunya dan tidak mengikuti Ikrar, bila di paksa ia berteriak dan

akan mengganggu teman-teman lainnya, jadi Bintang didiamkan

saja oleh Guru dan tetap dalam pengawasan Guru (CL1, P5,

KL3).Setelah itu anak-anak refreshing dengan gerakan senam

kecil, lalu mereka dipersilahkan untuk masuk kedalam kelas

masing-masing (CL1, P5, KL4).

08.27

Saat di dalam kelas, Peneliti meminta anak-anak untuk

mengambil minumannya didalam tas, untuk mereka minum

sebelum pembelajaran dimulai (CL1, P6, KL1). Setelah mereka

meminum, Peneliti meminta anak-anak untuk duduk dengan

tertib, dengan di berikan reward tertulis dalam papan tulis di

Page 133: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

119

sebuah gambar kodok (CL1, P6, KL2). Saat Peneliti melihat siapa

saja yang sudah tertib, ternyata ada Aal dan Kayla yang selalu

saja mengobrol ,akhirnya Peneliti meminta mereka untuk

berpindah tempat agar tidak menjadi satu (CL1, P6, KL3). Zema

yang masih mengantuk, ia tidur-tiduran dilantai sesekali beberapa

teman lainnya pun mengikuti akhirnya Peneliti memberikan

gerakan sedikit yang bisa membuat mereka bisa lebih fokus pada

pembelajaran (CL1, P6, KL4). Setelah itu, Abdullah masih saja

lari-larian tidak mau duduk dengan tertib, ini dikarenakan melihat

perkembangan kognitif Abdullah yang kurang pesat, karena

kurang begitu memahami apa yang diminta oleh Peneliti (CL1,

P6, KL5). Akhirnya, dengan bujuk rayuan yang begitu ekstra

Abdullah dan teman-teman yang lainnya bisa duduk dengan tertib

(CL1, P6, KL6). Setelah itu Peneliti menanyakan gedung-gedung

apa saja yang ada disekitar sekolah TK Darunnajah, anak-anak

menjawab satu persatu “ada Bank bu..., Rumah Sakit, Kantor Pos

dll” (CL1, P6, KL7). Setelah menjawab semuanya, Peneliti

meminta anak-anak untuk berdiri dan berganti kelas, karena

pelajaran pagi ini adalah kelas Bahasa Inggris (CL1, P6, KL8).

Ketika masuk kedalam kelas Bahasa Inggris sudah ada anak-

anak dari kelas As-Salam yang telah di pimpin oleh Bu Widi

(CL1, P7, KL9). Jadi, selain Peneliti diminta untuk mengajarkan

anak-anak kelas Al-Quddus, juga diberi amanat untuk bergabung

dengan anak kelas As-Salam belajar Bahasa Inggris, menjadi

sangat ramai kelasnya karena gabungan (CL1, P7, KL10). Setelah

itu, saat pembelajaran dimulai Abdullah masih belum fokus

dengan pengajaran yang Bu Widi berikan, ia malah mencari buku

dan menghiraukan Bu Widi, begitupun dengan Aisyah yang

Page 134: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

120

mengikuti Abdullah (CL1, P7, KL11). Kemudian, tiba-tiba Azam

bilang ke Peneliti untuk meminta izin kekamar mandi, namun

karena ia belum terlalu bisa untuk membuka celananya sendiri

jadinya Peneliti menemani Azam kekamar mandi (CL1, P7,

KL12).

Waktu terus berjalan, selesai sudah pelajaran Bahasa inggris

(CL1, P8, KL1). Anak-anak siap-siap untuk keluar kelas dan

meamsuki kembali kelas Al-Quddus (CL1, P8, KL2). Kemudian,

Peneliti memberikan Lembar Kerja kepada anak-anak untuk

mengerjakan tugas dengan soal yang sudah dijelaskan

sebelumnya, menarik gambar sesuai dengan kosakata yang ada

dan menebalkan hurufnya (CL1, P8, KL3). Setelah mereka

mengerjakannya, satu persatu anak-anak meminta izin kepada

Peneliti untuk menghabiskan waktunya sebelum istirahat dengan

bermain-main, yang laki-laki minta bermain puzzle dan yang

perempuan meminta selembar kertas bekas untuk mereka gambar-

gambar bebas (CL1, P8, KL4). Kegiatan seperti itu menjadi

sebuah kebiasaan mereka setiap hari saat diajarkan oleh Bu

Maskuroh, karena Peneliti mendengarkan salah satu anak saat

meminta selembar kertas “Bu Mega, aku mau minta kertas dong

Bu Mas katanya sudah siapin ...” (CL1, P8, KL5). Disamping itu,

Peneliti memanggil satu persatu anak untuk mengkoreksi tugas

yang sudah mereka buat, jika sesuai dengan perintah tugasnya

Peneliti menawarkan sebuah stiker yang sudah dipersiapkan untuk

di tempelkan pada baju seragam mereka (CL1, P8, KL6). Saat

detik-detik penghabisan waktu untuk menuju istirahat Peneliti

meminta anak-anak untuk membereskan mainan dan kertas-kertas

yang habis merek pakai, merekapun langsung membereskannya

Page 135: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

121

(CL1, P8, KL7).

10.10

Peneliti meminta anak-anak untuk duduk dengan rapih dan

membaca do’a sebelum dan sesudah makan (CL1, P9, KL1).

Setelah selesai membaca do’a Peneliti memberikan sabun cair

satu persatu anak dan menuju kamar mandi untuk membilasnya

(CL1, P9, KL2). Mereka menuju kelas kembali sambil membawa

tas yang berisi bekal mereka masing-masing (CL1, P9, KL3). Ada

beberapa anak yang masih berantakan ketika makan, seperti Alfi

Aisyah Kayla Uma dan Aal (CL1, P9, KL4). Saat Peneliti

memberikan masukan bahwa “selesai makan nanti dibersikan

kembali ya, tidak ada sisa makanan dikarpet. Disapu biar nanti

duduk untuk belajarnya bisa nyaman” (CL1, P9, KL5). Selesai

makan, mereka langsung mengambil sapu untuk membereskan

sisa makanannya yang berjatuhan, kejadian ini seperti pembiasaan

mereka dikelas karena mereka melakukannya dengan baik tanpa

ada keluh kesah yang terlontar dari mulut mereka (CL1, P9,

KL6). Selesai sudah mereka makan lanjut dengan bermain-main

diluar kelas, seperti main prosotan rumah-rumahan maupun

kapal-kapalan (CL1, P9, KL7).

10.40 Bel masuk berbunyi, Peneliti memberikan tugas kembali

dengan membagikan buku tulis mereka yang didalamnya sudah

ada soal-soal berbeda tiap anak, karena ada anak yang

perkembangannya sudah bagus jadi diberikan soal yang berbeda

agar ia bisa berkembang lebih baik lagi (CL1, P10, KL1). Aleya,

Fahmi, Zema, Aisyah, Kayla, Aal adalah anak-anak yang

petkembangannya baik dan mereka diberikan soal berbeda seperti

menuliskan nama Guru mereka dan nama Teman-teman mereka

(CL1, P10, KL2). Abdullah mendapatkan soal tugas yang berbeda

Page 136: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

122

juga, namun soalnya terlalu mudah dan juga karena keterlambatan

perkembangannya ia hanya menebalkan huruf saja, itupun ia tidak

kerjakan hanya mencoret coret saja (CL1, P10, KL3).

11.45 Disamping anak-anak mengerjakan tugas Peneliti memanggil

satu persatu anak untuk rutinitas membaca Iqra’, setelah membaca

Iqra’ anak-anak diminta untuk membereskan mainan yang sudah

ia maini setelah selesai mengerjakan tugas tadi (CL1, P11, KL1).

Saat mereka selesai membereskan mainannya, Peneliti meminta

anak-anak untuk duduk dengan rapih karena waktu sudah

meunjukkan untuk pulang (CL1, P11, KL2). Setelah itu, anak-

anak berdo’a pulang dan

Peneliti mengevaluasi hasil pembelajaran hari ini.

Page 137: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

123

Wawancara ibu inda

I : Informan

P : Pewawancara

Kode : “I.In” (Ibu Inda)

Ket Petanyaan dan Jawaban kode

I Laura kasih kesempatan umi mau di wawancara dulu, wawancara mau di

tanya-tanya ya

CW.Iin]1

P Ya bismilahirromanirohhin, jadi ibu saya mau bertanya tentang kedisiplinan,

pertama bagaimana sih bu pembelajaran yang dilakukan oleh ibu, jadi kaya

apa sudah melakukan standar mengajar yang sudah ditetapkan oleh pemerintah

kaya itu lah sudah S1, bersertifikasi

CW.Iin2

I Ooh iya, klo S1 klo dari ketenagakerjaannya ya alhamdulillah sudah

memenuhi, sudah S1 eee, sudah lagi linier juga ke jurusan PAUDnya tinggal

menunggu wisudanya, wisuda PAUDnya.

P Jadi belum bersertifikasi ya bu? CW.Iin3

I Belum belum bersertifikasi

P Cuma udah ngambil penidikan untuk S1nya gitu? Eh gimana? CW.Iin4

I Eee, jadi sudah S1 tapi tidak linear jadi untuk yang linier PG PAUDnya itu

baru mau wisuda

P Oke, terus klo penedekatannnya itu seperti apa bu? Metodenya untuk di dalam

kelas seperti apa?

CW.Iin5

I Untuk metode pembelajaran lebih ke disiplin, lebih menekankan untuk

datangnya tepat waktu, klo ada anak yang suka siang-siang begitu dikelas suka

kita ingatkan klo pagi-pagi itu ada jam masuknya jam sekian sampai sekian,

untuk malemnya tidurnya jangan sampai malem, lebih banyak metodenya

bercerita. Lebih banyak bercerita dan bernyanyi unntuk ke disiplinan itu juga.

P Oke kalo responnya bagaimaan bu, klo di berikan kaya pake metode nyanyi

bercerita responnya baik apa engga dari anak-anak?

CW.Iin6

Page 138: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

124

I Anak-anak alhamdulillah sih dengan bernyanyi da bercerita mereka antusias

P Antusias ya bu, ga ada yang leha-leha ga peduli itu ga ada? CW.Iin7

I Ya mungkin satu dua orang yang di bilang klo ga peduli sih engga tapi karena

dia model anak yang kinestetik jadinya sambil main sana-sini tapi kita selalu

ajak tentang kedisiplinan

P Oo gitu, klo yang ga acuh dengan berceritanya ibu, nyanyi-nyanyinya ibu itu

bagaimana bu?

CW.Iin8

I Alhamdulillah untuk kelas tahun ini klo kita kasih cerita tentang tepat waktu,

kedisiplinan, kaya sholat itu juga disiplin waktunya itu mereka antusias yang

berlari-lari juga klo kita sudah buka buku mereka langsung duduk

alhamdulillah tahun ini

P Berarti dengan sembari dia di kasih kaya nyanyi gitu ya bu, modelnya kaya

gimana tuh yang nyanyi bu?

CW.Iin9

I Klo yang tepat waktu itu kan kaya siang ada lagunya “jika pulang sekolah

jangan main keluar rumah beristirahatlah dulu supaya hilang lelahnya” itu kan

mengajarkan kedisiplinan klo pulang sekolah waktunya istirahat istirahat.

P Klo di kelas ini ibu memberikan tugas sering apa engga? Kaya yang LSK itu

loh

CW.Iin10

I Lembar kerja ya? Klo yang lembar kerja itu paling sehari itu satu, itu juga ga

yang susah-susah banget kaya yang tahap pertama itu hanya menebalkan, itu

Cuma satu.

P Itu satu hari satu apa satu hari bisa juga ga ngerjain

CW.Iin11 I Bisa ga nngerjain kita bermain di luar, kita bermain peran, pokoknya itu satu

hari itu juga Cuma satu menebalkan untuk melatih motorik itu juga bukan

lembar kerja aja hasil karya kaya meremas, menggunting, kaya apa sih ya

permukaan kaya mengenal kasar dan halus, itu juga kan tidak perlu pakai

lembar kerjaindikator mengenal kasar dan halus sudah nyampe.

P Dari segi tugas-tugas ya bu jadi ga harus mengerjakan itu aja CW.Iin12

Page 139: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

125

I Engga, jadi terkadang fisik juga

P Klo yang biasanya ga ngerjain itu, ibu gimana naggepinnya CW.Iin13

I Biasanya kita terakhir pulang sekolah itu kita evaluasi siapa biasanya yang hari

ini dapat bintang banyak yang dapet jempolnya berdiri, biasanya anak-anak

kita flasback ke dia sendiri kedirinya hari ini bagaimana kamu menilai dirinya

bagaimana kaya tadi, kaya Naila tuh dia paham dirinya dari pagi main-main

apa jadi berdiri data terbalik kasih jempol sendiri, jempol kamu berdiri atau

terbalik kasih penilaian sendiri, dia merasa ga tertib ya terbalik, besok

bagaimana masih mau berdiri atai terbalik “berdiri” ya ga perlu di ulangi lagi

perbuatan yang tidak baik.

P Klo itu kan pas diakhir bu klo ini loh CW.Iin14

I Pas awal?

P Iya kan lagi ngerjain tugas nih terus tiba-tiba dia ga ngerjain CW.Iin15

I Paling itu klo sudah selesai itu jadi satu-satu, kan anak-anak itu emg ada yang

hobi belajar lagi-lagi kan ada yang kinestetik ya yang ga bisa diem jadi emg

harus di bimbing satu orang, yang sudah selesai boleh main yang belum selesai

itu kita panggil menyelesaikan kita bimbing jad kita bimbingnya itu bukan kita

yang mengerjakan kita bimbingnya itu duduk kita temani saja jadi biarkan si

anak itu coretannya mau bagaimana-bagaimana dan ada hasilnya.

P Itu hasilnya sampai selesai apa setengah pekerjaan aja bu biasanya? CW.Iin16

I Sampai selesai sih kita temenin klo ada model yang anak-anak kinestetik

seperti itu

P Ooh, atau klo engga itu ngikut waktu ya bu klo udah bel CW.Iin17

I Nah biasanya udah selesai semuanya ada yang belum kecapai dan belum di

jemput kita tawarkan lagi kaya si danis kan belum ngaji, temen-temen sudah di

jemput dia belum di jemput “abang danis hari ini sudah baca iqro belum?”

muter-muter ayo kita pangku meskipun bacanya belum full sampai habis tapi

minimal sebaris duabaris mereka mengulang

Page 140: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

126

P Ooh gitu, terus ka kalo di sekolah itu ya harus ada disiplin lah di sekolah ga

mungkin klo ga ada kedisiplinan. Nah menurut ibu disiplin pada TK pada anak

usia dini itu apa?

CW.Iin18

I Disiplinnya itu bukan masalah disiplin ke waktu ya, disiplinnya itu lebih ke

masalah tanggungjawabnya dia gitu loh kaya waktunya mengerjakan dia harus

bertanggungjawab, ayo kita kerjakan, klo itu kita bimbing, dengan sendirinya

klo dia sudah disiplin tanggungjawabnya disiplin juga dia bisa,

P berarti disiplin itu adalah tanggungjawab? CW.Iin19

I Iya simpelnya

P Jadi contohnya seperti apa sih bu disiplin itu kaya gimana? CW.Iin20

I Kaya misalnya mau kaya mau makan, klo mau makan kan itu harus cuci

tangan, klo misalnya sudah cuci tangan nih kemudian makan, nah setelah

makan itu disiplinnya sudah selesai nah sebelum selesai dia main itu, sebelum

selesai dia main itu dia harus bertanggung jawab merapihkan, merapihkan

makanannya baru boleh main.

P Oh itu salah satu penerapannya ya, klo gitu menurut ibu bagian disiplin itu apa

aja sih klo di sekolah?

CW.Iin21

I Bagian disiplin itu klo di sekolah seperti mengikuti tata tertib sekolahnya, terus

bertanggung jawab tadi, kemudian ya lebih mengikuti aturan sih bu, bagian

dari disiplin itu megikuti peraturan sekolah.

P Klo terkait aturan nih bu, dikelas ini ada aturan tersendiri ga sih? CW.Iin22

I Ada, yaitu klo sudah, klo waktunya sudah bel dia bermain harus merapihkan

sendiri

P Selain itu apa aja bu kan itu dari segi apa namanya mainan, tapi dari segi

mungkin yang tertulis atau ga tertulis gitu?

CW.Iin23

I Ooh ada sayang teman, mengucapkan salam kalo bertemu, hello, lebih ke be

nice your friend, lebih ke sayang teman dan yaitu klo dia berbuat harus

bertanggung jawab misalnya kaya berantem sama temennya selesaikan sendiri,

Page 141: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

127

bagaimana caranya menyelesaikan sendiri kita bimbing tetep, kita bimbing tadi

siapa yang bersalah kita harus bertanya tidak hanya satu pihak dua pihak atau

tiga pihak kan yang melihat siapa yang berantem siapa, coba klo seperti ini

siapa yang salah siapa yang meminta maaf silahkan klo sudah seperti itu

balikin lagi yang salah itu akan meminta maaf, memberikan tangannya

P Klo ibu sendiri selalu mengontrol kedisiplinan anak disini CW.Iin24

I Iyalah pasti, selalu

P Nah tadikan klo disiplin waktu itu kan kaya datangnya anak sama keluarnya

anak kan, nah itu klo misalnya datangnya terlambat bagaimana responnya?

CW.Iin25

I Menanyakan kenapa datangnya terlambat ke orang tuanya ya

P Oh pertama ke orang tuanya CW.Iin26

I Ke orang tuanya dulu setelah itu ke annaknya, tadi kenapa dirumah ada apa

nyampe sekolah kok temen-temen sudak datang kok kakak ini baru datang,

tadi abis main apa paling begitu, kadang-kadang mandinya lama aku main dino

dulu kadang-kadang begitu

P Nah itu kan ada alasan dari anak ya bu, ada ga tanggepan dari ibu klo tadi

misalkan mandinya lama nanti apakah ada solusi dari ibu ke anak?

CW.Iin27

I Balik lagi ke cerita nantu klo ga pagi siang nanti kita fokus ke anak ini yang

telat apa alasannya, tadikan mandi sama main dino nah nanti kita arahin klo

lebih ke bersama-sama kita kasih tau boleh ga seperti ini klo telat bagaimana

jadi kita balikin lagi ke mereka, mereka paham jadinya

P Klo itu kan baru berangkat, pulangnya semisal ada gak keterlambatan dari ibu

ke anak misalnya udah bel tapi masih belajar

CW.Iin28

I Engga, alhamdulillah

P Jadi alhamdulillah engga ya, jadi tepat waktu

CW.Iin29 I Tepat waktu kan ngajarin disiplin kita juga harus

P Nah atau ada yang “bu aku mau pulang” gimana ibu naggepinnya? CW.Iin30

I Ada, iya boleh pulang kita berdoa bulu mau pulang kan, iya mau pulang,

Page 142: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

128

semuanya kita tanya yang lain siapa yang mau pulang? Kli udah mau pulang

kita berdoa dulu ya! Kita selalu ngebalikin ke temen-temennya biar teme-

temennya yang ngejawab, biasanya klo temen-temennya yang ngejawab dia

akan ngerespon banget tuh hatinya

P Oh iya kaya kedukung banget gitu juga ya CW.Iin31

I Iya makanya, reaksi temen-temen ku gini berarti bener, kita selalu libatkan

teman-temannya dalam menjawab

P Klo yang ini ebih ke disiplinan gitu ga sih bu, tulisan? CW.Iin32

I Klo yang ini lebih ke tata tertib bbersama tapi untuk dikelasnya itu kita

aturannya beda lagi

P Oh sesuai guru ya? CW.Iin33

I Ho oh, kadang sikonnya satu kelas dengan kelas lain berbeda kaya disini kan

ada yang kinestetik muter-muter nah kita ada tuh tambahan dari peraturan

sekolah kita tambahin lagi buat kelas kita yang memang condong ke muter-

muter ini jadi dikelas itu duduk tertib klo mau main tidak menggangu teman

gitu

P Klo faktor yang mempengaruhii kedisiplinan itu apa bu? CW.Iin34

I Eee lebih ke, banyak, banyak sih ya kita lebih ke orang tuanya bekerja sama

sama orang tuanya

P Berarti dai pihak orang tua juga ya? CW.Iin35

I Iya kita libatkan, kita libatkan orang tua untuk ikut andil untuk membentuk ini

karna anak-aanak itu lebih banyak di rumah dari pada di sekolah

P Oh iya betul CW.Iin36

I Klo di sekolah itu hanya beberapa jam, klo di rumah itu kan malem juga di

rumah itu lebih sebenernya teladan orang tua lah yang ngebentuk kita hanya

menambahin

P Betul, oke ee berarti ini kelas Ar-Rohman A1 apa A2? CW.Iin37

I A1

Page 143: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

129

P Ada ga sih bu problematika dari disiplin itu. jadi kaya masalah apa sih tentang

disiplin itu di sini, yang sering muncul gitu?

CW.Iin38

I Masalah itu yang lebih banyak masalah itu anak-anak yang 13 itu sudah

banyak yang terbentuk kedispilnan dan tanggung jawabnya. Karena satu orang

ini, yang kinestetik ini yang lain jadi agak terganggu. Yang hyper ini loh.

P Ooh jadi karena yang hyper, jadi kadang ngaruh ke aak-anak yang lain. CW.Iin39

I Iya anak yang lain

P Dan itu sering terjadi gak bu? Maksudnya ya sering terjadi gak sih CW.Iin40

I Ya sering terjadi

P Oke jadi kaya tugas itu sering lalai, berarti? CW.Iin41

I Iya bener, iya kita memang harus pinter-pinter mensiasatinya. Kaya sekarang

nih lagi seminggu, dua minggu pertama ini kita kasih yang suka bergerak ini

kasih kesempatan buat diluar dulu. Tapi dengan satu guru yang membimbing

dia, maksudnya biar dia mau dikelas dan di kelas ga ganggu temennya, tadinya

kan dia dikelas itu muter-muter sambil ganggu temennya. Jadikan

mengganggu pembelajaran sekali. Tapi setelah kita melihat itu tuh dua minggu

pertama si anak kita suruh menghabiskan energinya dulu di luar.

P Berarti setiap hari dia ada waktu untuk keluar dulu dong? CW.Iin42

I Iya, jadi sebelum masuk ke kelas siahkan main diluar

P Khusus dia aja? CW.Iin43

I Khusus dia. Klo dia udah keringetan agak cape masuk gitu. Tadinya kan

sebelum kita tahu dia begitu taruh disinikan ganggu kelas. Setelah seminggu

kita melihat loh kok ada gejala seperti ini. Dua mingu itu sembari dia diluar

sambil kita mengarahkan, menasihati, selalu mengingatkan. Dan untuk tiga

minggu empat minggu sekarang itu dia udah di kelas dan udah gak terlalu

yang muter-muter dan tidak mengganggu temennya. Biasanya kan dia ambil

mainan ajak temannya yuk kita main yuk mter-muter lagi akhirnya kan gaduh

ribut nah setelah eberapa minggu kaya gitu tuh kita habiskan dulu. Jadi setiap

Page 144: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

130

hari nih klo itu tuh pas ketika ikrar, sebelum ikrar si anak itu kita minta buat

lebih agi datangnya biar energinya lebih udah tersalurkan dulu itu.

P Berarti itu tiap hari bu? Sampai sekarang juga seperti itu? CW.Iin44

I Sampai sekarang, dan itu memang bagus bu maksudnya dikelas itu dia udah

capek ngefeknya main dibelakang, main lego numpuk-numpuk gak yang

muter-muter banget alhamdulillah.

P Oh itu, saat itu ini mempengaruhi temen-temen yang lain CW.Iin45

I Memepengaruhi temen-temen yang lain dalam bekerja, dalam belajar, dalam

bertanggungjawab, bermain juga.

P Kaya ngerusuh gitu bahasanya ya? CW.Iin46

I Iya

P Nah itu yang tadi ibu bilang terkait ikrar, nah ikrar, baris-berbaris itu bagian

dari disiplin anak engga sih?

CW.Iin47

I Iya

P Baris-berbaris kaya membuat anak itu jadi harus... CW.Iin48

I Gini perbedaan batu bara dengan permata kan hanya di tempanya saja. Batu

bara itu kurang di tempa, kurang di latih dikasih kesempatan yang lebih baik.

Klo permata kan ibaratnya dia karena banyak ditempa, banyak dilatih akhirya

dia jadi permata. Jadi kita harus banyak memberikan kesempata ke anak dan

mengarahkan dari kecil itu yang baik-baik. Agar nanti besarnya dia bisa

menjadi sseorang yang bermanfaat bagi orang lain gitu loh. Kaya disiplin baris

berbaris itu juga gak memaksa dia harus baris, engga iitukan buth proses dari

awal juga yang nurut-nurut saja yang sudah terbentuk dari rumahnya. Tertib

klo berdiri baris klo yang belum terbentuk ya kita sembari nasehati diingetin

P Pendekatan gitu ya? CW.Iin49

I Iya ntar lama-lama proses itu akhirnya mau alhamdulillah

P Jadi kaya sebelum berangkat kaya absen gitu ya bu CW.Iin50

I Iya

Page 145: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

131

P Absen itu selalu ya bu? Atau ada yang pernah ga absen gitu? CW.Iin51

I Ada, ada juga ya balik lagi karena kita di anak usia dini karena proses ya,

pembiasaan kan proses, gak memaksakan banget Cuma kita klo dua kali tiga

kali engga kita komunikasi sama orang tuanya kita juga ingetin kita ajak

pertama kita pegangin dulu tangannya gitu.

P Dan klo dia ga ngikut karna sudah bel masuk yabu? CW.Iin52

I Klo sudah bel masuk kan itu sudah selesai ya udah tutup berarti namanya gak

terdaftar di anak yang datengnya pagi berarti kategorinya suka telat gitu.

P Nah itu ngaruh juga ga bu, absen itu ngaruh juga untuk ke rapot nantinya?

Kaya tentang kehadiran?

CW.Iin53

I Iya ngaruh

P Oh ngaruh, apa ada absen dua kali dalam kelas juga di absen? CW.Iin54

I Ohh ada klo disini kan absennya lebih ke kehadiran bukan kedatangan klo

disanakan kedatangan

P Ohh jam waktu ya? CW.Iin55

I Jam waktunya

P Ohh berarti nanti klo dirapot itu lebih ke datengnya CW.Iin56

I Dateng yang terpagi nanti kan ada bentuk reward untuk anak yang datangnya

pagi ada

P Ohh ada juga CW.Iin57

I Ada

P Itu ditaruhnya di rapot atau ada sesi beda lagi? CW.Iin58

I Berpengaruh ke rapot juga, berpengaruh dan nanti pas akhir tahun juga dikasih

hadiah supaya memotivasi yang lain supaya datangnya tidak terlambat itu sih

sebenernya intinya

P Dan itu sudah dikomunikasikan orang tua sebelumnya sih bu klo kaya gitu? CW.Iin59

I sudah sih sudah di komunikasikan

P Ohh berarti abses itu untuk kedatangan waktu ya, nah klo yang dikelas untuk CW.Iin60

Page 146: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

132

kehadiran, jadi walaupun dia ga nulis disini waktunya tapi klo ada

kehadirannya ada

I Berarti ini kategori anak yang suka telat, ini yang jadi rujukan kita harus

ngomong ke orang tua nih anak ini suka telat

P Berarti ngasih taunya lewat rapot apa ada pertemuan sendiri sih bu? CW.Iin61

I Lebih ke komunikasi kadang lewat whasup klo orang tuanya super sibuk kita

telfon atau whasuppan kita kasih tau begini-begini

P Berarti personal, ga dikasih tau keseluruhan misalnya buat semuanya engga

ya?

CW.Iin62

I Ga enak, sudah tau sih guru-guru sudah paham kelasnya bagaimana-

bagaimana kita komunikasikan ke wali muridnya klo diumbar ke semua orang

kita sebut namanya kan ga enak. Ini kan kita mau ngebentuk 1-2 orang

P Klo naro sepatu itu salah satunya juga disiplin ya bu nya, klo itu pasti, itu ada

guru kelas yang ngebimbing apa ada tugasnya lagi sih bu biasanya?

CW.Iin63

I Itu biasanya klo diantar itu orang tua dan kita juga ngingetin lagi

P Itu tugas yang nngejaga absen apa ada lagi? CW.Iin64

I Iya biasanya yang ngingetin yang ngejaga absen itu kan ada anak yang

memang ga dianterin, dan dianterinnya di bawah. Iya diingetin kan kita deket

tuh tolong disimpan di raknya tempat sepatu gitu. Mungkin pertama seminggu

dua minggu sebulan lah anak-anak mungkin masih bingung ya masih suka

kebawa ada kebiasaan dari rumah tapi lama-lama mereka paham, oh iya

disimpennya di rak sepatu

P Oh iya klo di rumah ya udah kah ditaro aja lah CW.Iin65

I Iya betul

P Berarti klo nanganin anak lewat pendekatan aja ya bu ya yang ga disiplin, ga

ngerjain tugas, tugasnya dilalain gitu-gitu. Terus kaya bersihin mainan itu kan

bagian dari disiplin juga ya bu! Nah itu klo ga mau beresin itu gimana

responnya?

CW.Iin66

Page 147: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

133

I Gurunya atau anaknya?

P Gurunya CW.Iin67

I Gurunya ikut merapihkan sembari duduk, bu guru bantuin “ayo sama-sama”

sambil merapihkan untuk tahap pertama, kedua, ketiganya nanti mereka udah

paham. Klo semester dua biasnaya udah enak bu sudah kebentuk, maaf

waktunya tinggal 5 menit lagi sudah mau bel yao dirapihkan paham klo

semester 2

P Jadi sekarang jatohnya masih semester 1 ya bu? CW.Iin68

I Semester 1

P Sampai bulan? CW.Iin69

I Tahun ini sampai bulan November

P Sama B juga ya bu termasuk? CW.Iin70

I Sama semuanya

P Berarti tiap tahunnya satu tahun itu 2 semester ya bu, A 2 semester, B juga 2

semester

CW.Iin71

I Sama

P Nah disiplin itu kan berpengaruh terhadap pola asuh orang tua, nah menurut

ibu ngaruh gas ih bu klo orang tuanya bekerja terlalu sibuk?

CW.Iin72

I Berpengaruh sekali

P Tapi klo disini ada yang orang tuanya kerjanya bener-bener sibuk banget? CW.Iin73

I Kya itu dia ada yang seperti itu tapi lagi-lagi kita komunitasi. Komunikasi itu

harus di jaga. Guru dengan wali muridnya harus di jaga karena kita pengen

sama-sama ngedidik anak-anak ini maju bersama. Biar maju bersama, biar

bagus, komunikasi lebih penting bu

P Tapi ada konflik tersendiri ga bu ketika guru mengingatkan kepada orag tua? CW.Iin74

I Engga alhamdulillah tahun ini

P Ibu anak saya begini harusnya begini dong CW.Iin75

I Paling yang konflik begitu anak ini suka main sama anak yang suka gerak

Page 148: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

134

akhirnya dia celaka atau luka, akhirnya dia negbalikinnya ke guru bagaimana

sih negjagainnya. Dan kita jelaskan ibu ini si dafa ini sama danis itu dia klop

klo kita pisah kita an ga bisa ngawasin anak ini aja kan anaknya banyak jadi

ngertiin kondisi kelas juga. Kita sudah berusaha tapi balik lagi si dafa itu CS

banget sama si Danis jadi kemaren itu pas luka itu hanya insiden kecil tapi

memeang si dafanya juga itu yang ngejar-ngejar si Danis jadi tidak ada yang

salah karena dua-duanya ikut bermain. Ada yang seperti itu tapi klo kita kasih

alasan -alasan yang seperti itu alhamdullilah si orang tua ini memahami dan

akhirnya meminta untuk lebih di perhatikan lagi anaknya gitu dan kita juga

komunikasikan ke si Danis ini mamanya klo kemarin si Danis ngelukain si

Dafa dan orang tua Danis meminta maaf sama Dafanya sama ibunya akhirnya

dan karen amemang oang tua si Dafa model begini kita pertemukan antar

orang tua karena ternyata dua-duanya tanggal lahirnya sama 11 November jadi

bener-bener sifatnya sama akhirnya mereka jadi akrab “oh iya ya ternyata anak

kita sama ya pantesan sifatnya sama” nah itu jadi ujung-ujungnya itu jadi kita

juga nagasih taunya ini loh ini karena ini ini jangan. Kita disini sebagai

mediator untuk mengclearkan masalah kesini baik ke sini juga baik jangan

menyalahkan satu pihak.

P Semua menerima juga ya bu ga ada complain? Klo lewat rapat biasanay ka ada

yang gini gini gini, klo ini yang sebatas

CW.Iin76

I Iya kita rapatin kita kasih tau supaya yang lainnya juga belajar. Kemarin ini iji

si Dafa sama di Denis gini gini, solusinya gini gini , apa yang lainnya juga ikut

ngebantuin mendingan begini ngasih taunya begini begini begini akhirnya pas

dengan apa yang saya lakukan jadi enak. Yang lain juga paham kelas ini

kasusnya apa setiap hari sabtu itu kita selalu ngebahas seminggu kemarin apa

saja yang terjadi evaluasinya apa saja selalu begitu.

P Jadi klo disini problemnya itu ya bu lebih ke anak yang hyperaktif menganggu

kelas jadi bener-bener ngaruhin semuanya bu?

CW.Iin77

Page 149: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

135

I Bener, mempengaruhi kerjaan yang lain akhirnya kerjaannya mundur molor-

molor gangguin kedisiplinan jadinya

P Terus ada ga sih bu anak yang peka banget “ kok dia boleh main aku engga” CW.Iin78

I Ada, kan kita ngasih tau klo abang Danis itu beda sama yang lain dia juga

pintar hanya klo abang danis lebih banyak tenaganya belum paham juga

peraturan kita sama-sama ngingetin ya gitu dikelas

P Terus ada yang maksa untuk keluar ga? CW.Iin79

I Eeeeeee engga karena dari awal kita sudah ngasih tau ada temen kita satu yang

belum mengerti klo bu guru ngomong belum paham kita sama-sama ngejelasin

ke Danis ya klo Danis lagi main temen-temen disini lagi belajar lihat bu guru

tidak perlu melihat Danis. Danis di abelajar tapi mungkin matanya ke mainan

kaya begitu. Terus kemarin jug ada kasus eeeeeee dua anak saya di sini ga mau

ikut ekskul robotik jadi si anak ini tuh kita ga apa-apain tapi dia nangis mulu

kata saya kenapa “aku gamau robotik”

P Tapi dari orang tua milihin dia robotik kan apa dari sekolahnya? CW.Iin80

I Engga dia dari orang tuanya milih dia robotik karena dia laki-laki miungkin

lebih cocok ke robotik. Akhirnya ya itu kita kordinasikan dengan

kordinatornya bagaimana ini anak ini karena baru sekali ikut boleh tidak ikut

yang lain komunikasikan dengan semua guru kepala sekloah kita

komunikasikan bagaimana dan alhadulillah karen aasetiap meinggu kita bahas

evaluasi pelajaran jadi masalah kelas itu terpecahkan jadi dua naak ini boleh

pindah ke ekskul yang lain. Karena si anak ini yang ga mau bukan kita yang ga

ngizinin atau mindahin. Karena kita lihat di udah nangis, kita udah kasih tau

orang tuanya klo pertama-tama anak baru mah nanggis klo si Arya ini kita ga

ngupas ngebahas ekskul dia mah nangis terus nggomoong terus begitu

P Ohh udah tau klo ini jadwalnya ya CW.Iin81

I Engga padahal sudah lewat besoknya lagi dia nanggis, aku kan ngomong Arya

robotik itu enak loh nanti kamu bida bikin robot yang bisa berjalan pake mesin

Page 150: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

136

ga mau tetep nangis. Anh akhirnya kita kan ga mau memaksakan kehendak

kita kan may nyari bakat dia bukan mau nyari kemampuan yang dia ga suka

tapi dipaksakan. Engga terserah abang, bang mau ikutnya apa, tadinya dia ga

mau ikut apa-apa karena sudah bayar kan sayang-sayang jadi bundanya lagi

ngebujuk, kita komunikasikan juga dengann bundanya, bundanya lagi

negbujuk buat ke futsal. Jadi komunikasi dengan orang tua dengan anak

pendekatan sangat penting

P Jadi aku ini loh bu apa yang paling sering terjadi CW.Iin82

I Ya paling itu

P Yang tadi itu aja mengganggu banget CW.Iin83

I Iya mengganggu

P Berarti dari 14 anak tadi Dafa dengan Danis bisa mempengaruhi keseluruhan

apa gimana?

CW.Iin84

I Klo dafa itu ga terlalu bu hanya Danis saja. Danis itu yang kadang

mengganggu proses belajar kadang mengganggu kedisiplinan ya karena dia

muter-muter belum paham akhirnya semuanya jadi ga fokus jadi

mempengaruhi

P Tapi itu dua-duanya mempengaruhi? CW.Iin85

I Engga, satu aja klo satunya masih bisa di bilangin, nasehatin karena dia

umurnya beda 1 tahun sama Danis

P Oh beda tanggalnya? CW.Iin86

I Beda tahunnya, tanggalnya sama tahunnya beda, Danis 2014 si Dafa itu 2015

P Ohh gitu dan itu masih terjadi sekarang ya bu okes. Berarti itu kaya tadi berarti

pekerjaan orang tua disini itu dari 14 anak itu orang tuanya banyak yang

bekerja, dan itu menurut ibu bisa mempengaruhi kedisiplinan atau engga?

CW.Iin87

I Banyak yang bekerja, iya mempengaruhi kadang-kadang kan anak yang orang

tuanya bekerja apalagi dititipin ke emba ya dia bakal nyontohnya ke emba ya

P Menurut ibu bagaimana sih cara meningkatkan kedisiplinan anak yang CW.Iin88

Page 151: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

137

seharusnya di terapkan

I Ya dilatih, di ingatkan dan komunikasi dengan orang tua, terutama banyak-

banyak dikasih kesempatan komunikasi dengan anaknya

P Klo buat hari jumat ibadah ya? Itu selalu di praktekan apa sewaktu-waktu? CW.Iin89

I Engga hari jumat itu jadwalnya praktek sholat praktek wudhu selalu

P Klo misalkan solat itu sholat fardhu apa ada yang CW.Iin90

I Klo untuk kelas A semester 1 itu dia lebih ke paham gerakannya bu abis

gerakan iftifal gerakan apa

P Klo yang B CW.Iin91

I Sudah sekalian bacaannya,

P Berarti itu aja sih, dirangkm tadi kata ibu disiplin itu tanggung jawab terus itu

apa namanya anak-anak disini probblemnya 1 anak yang bisa mempengaruhi

semuanya dan terkait pekerjaan orang tua berpengaruh terhadap kedisiplinan

dan untuk meningkatkannya lennih kepada komunikasi dengan orang tua,

kesempatan, berarti ada reward tersendiri ga bu? Rewardnya apa?

CW.Iin92

I Rewardnya kadang-kadang stiker, kadang kaya bentuk bintang gitu

P Ohh kaya bentuk bintang gitu ya bu, kaya siapa yang udah ngerjain tugas,

responnya emang bikin anak seneng mau ikutan

CW.Iin93

I Iya bener berpengaruh seklai yang tadninya pertama-tama cuek terus kita

bilang siapa yang mau bintang udah pada langsung duduk gitu sudah mulai

mengerti

P Ada tambahan tersendiri ga bu terkait disiplin? CW.Iin94

I Lebih banyak dikasih kesempatan anak lebih bagus lagi nantinya

P Dan kita juga sebagai guru juga harus lebih mengerti juga ya bu mau nya

gimana, mengayomi

CW.Iin95

I Iya CW.Iin96

P Sudah selesai dan kita foto duu ya bu CW.Iin97

Page 152: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

138

Wawancara ibu Ishma

I : Informan

P : Pewawancara

Kode : “I.Is” (Ibu Ishma)

Ket Pertanyaan dan Jawaban Kode

P Oke. Bismillahirahmani rahim, bagaimana sih Bu pembelajaran

yang dilakukan ibu dikelas, ee apa sudah mengikuti standar dari

pemerintah, itu kayak salah satunya kayak ee kayak lulusannya

harus S1 Bersertifikasi, ya gimana itu Bu?

CW.Iis1

I Kalau untuk lulus (S1) sudah, Alhamdulillah, sudah S1 PGPAUD

sudah sesuai dengan jurusannya juga. Kebetulan satu untuk eee

untuk mengikuti pelatihan dasar, apa namanya?

P PPL? CW.Iis2

I Eeee engga, jadi waktu itu 5 hari kita itu, ee apa namanya tuh? ada

sertifikatnya juga

P Ohhh iya ohh, berarti sudah bersertifikat ya CW.Iis3

I Iya, sudah

P Nah, ee pakai pendekatan dan metode apa yang Ibu ajarin didalam

kelas ini Bu?

CW.Iis4

I Kalau metode itu disesuaikan

P Ooo, disesuaikan CW.Iis5

I Aaa disesuaikan materinya, kebutuhannya apa gitu, pengen

menyampaikan apa. Metode itukan eee kalau misalnya pengen

menyampaikannya tentang keluarga kita bisa lewat buku cerita gitu,

atau bawa foto keluarga, nanti dikasih tau ini Ibunya, ada siapa aja

keluarganya gitu, tergantung apa, pengen menyampaikan apa.

Kalau pengen menyampaikan disiplin yang moral dan seperti itu,

nilai moral disiplin itu, lebih di banyaknya dari cerita, buku cerita

Page 153: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

139

yang kita eee jadi lewat contoh kan ya contoh cerita ini seperti ini,

biasanya kan tentang hewan. Hewan sifatnya seperti ini bagus gak

diikutin gitu? Nah biasanya sih bisa tentang apa

P Berarti lebih banyak bercerita ya Bu? CW.Iis6

I Ee eh bener. Lewat buku

P Kalau kayak gitu responnya baik gak ke Anak? CW.Iis7

I Iya, baik sih

P Ada perubahan juga gak sih dari cerita itu? Biasanya? CW.Iis8

I Ada, biasanya kita bisa mengingatkannya lewat situ. Zain, biasanya

si Zain yang kayak ginikan. Coba gimana? Ee ceritanya tadi?

Kudanya sukaaa apa, suka marah-marah, bagus gak? kayak tadi

kudanya tuh? Engaaa gitu. Ya biasanya sih bisa disambung gitu

nyambung antara...

P Sama perilaku anaknya juga ya? CW.Iis9

I Sama perilakunya, eee ya he eh di eee ya memang pada saat itukan

memang harus diingatkan langsung kalau model untuk disiplin ya,

heee eeh ya gitu sih

P Eeee, kalau yang menangani anak yang tidak merespon dengan baik

tuh gimana ?

CW.Iis10

I Mena eeee Saya kan biasanya didepan nih, nah untuk yang

megangin itu biasanya guru eeee pendamping, bener. Kalau respon

anak yang contohnya aja deh ka, gimana coba? Kalau anaknya gak

tau

P Contohnya kayak, biasanya Ibu nih kan didepan kan tadi. Nah, abis

itu ada anak yang tidak melihat kekita loh, jadi ibu nanganinya

kayak gimana? Apa emang ibu meee apa namanya, yaudahlah

biarkan tanggung jawab dengan apa eee kayak pendamping ...

CW.Iis11

I Kayak dipanggil namanya sih, biasanya dipanggil namanya tuh

Page 154: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

140

pake lagu biasanya.

P Ohh, pake lagu ... dengan cara kayak gitu baru jadinya ... ke kita

lagi

CW.Iis12

I He ehh iya bener. Karna memang, beberapa kasus ada beberapa

anak yang eee cuek gitu ya bener-bener gak mau kayak misalnya

kita hanya bicara, tapi ada juga yang langsung mau ngerespon kalau

misalnya gak bisa di panggil gak mau dinyanyiin gak mau biasanya

di ajak diajak kesini (pangkuan/ sebelah guru utama) gitu, untuk

bergabung.

P Okey, nah kalau di kelas ini khususnya kayak sering gak sih bu

ngasih tugas gitu?

CW.Iis13

I Tugas apa tuh ka?

P Eee tugas kayak ngerjain LKS gitu bu? CW.Iis14

I Kalau LKS itu sebenernya sih sehari sekali

P Oh, itu pasti? CW.Iis15

I Engga juga sih, tergantung materi yang mau disampaikan apa, kalau

seperti pengenalan angka kan mengenalkan itukan menjelaskan

gurunya,nah nanti untuk melihat dia sudah terampilnya itu dari

LKS, tapi itukan gak ... gak setiap hari tergantung

kebutuhannyagitu lebih banyak sih lewat bercakap-cakap, lewat

media yang ditunjukan gitu. Bisa di Print Out gambar gitu

P Berarti tetep dengan tugas lembar kertas atau emang media Bu?

Lebih banyak yang mana? Sejauh ini?

CW.Iis16

I Eee, kalau kitakan ada buku paket gitu

P Oh iya ya, buku paket termasuk juga CW.Iis17

I Yaaa, itukan termasuk lembar kerja juga gitu. Paling kita pakai itu

untuk LK untuk bikin kertas lain sih engga sih ka, kayaknya jarang

P Kalau yang gak mengerjakan Bu, kira-kira ada responnya gimana CW.Iis18

Page 155: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

141

Bu?apa ada hukumankah? Atau ada didiemin ajakan? Atau gimana

Bu?

I Kalau sekarang sih Alhamdulillah anak-anaknya semuanya mau,

walaupun mungkin ada yang lebih lambat atau ada yang lebih cepat.

Yang lebih lambat ya tetep didorong, tapi yaa bisa, eh maksudnya

anak-anaknya sih pada mau gitu, selama emang ada yang

dampingin gitu, kalaupun misalnya engga, kalau biasanya dulu

Saya pengalaman Saya yaa pakai media lain gitu, tapi tetep eee

materi yang kita inginkan itu gitu, tapi dengan media yang menarik

dan mau untuk dia, gitukan. Mungkin anaknya khusus. Kalau

dikelas Alhamdulillah ...

P Respon? CW.Iis19

I Eee, iya semua mengerjakan melakukan ...

P Walaupun yang telatpun misalnya udah bel nih Bu, itu gimana Bu?

Berarti dia...

CW.Iis20

I Oo kalau sudah bel?

P He eh berarti beda lagi? CW.Iis21

I Kalau sudah bel itu kalau misalnya kerjaannya tinggal sedikit

diselesaikan, walaupun dia telat dari temennya, maksudnya

temennya udah selesai saya selesaiin. Tapi kalau masih banyak

nanti dilanjutinnya gitu

P Kalau yang sedikit itu, emang sudah wajib untuk mengerjakan?

Berarti memaksakan gak sih Bu? Jatohnya?

CW.Iis22

I Oh engga sih di tungguin sih. Ya emang kerjanya lambat gitu,

maksudnya gak eee gak cepet dari yang lain gitu. Itusih Saya

tungguin dulu, tapi kalau se ....

P Berarti kalau seandainya itu, kalau ditungguin tetep kayak gitu

berarti ada dong. Kan pergantian kelas

CW.Iis23

Page 156: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

142

I Oh, pas pergantian kelas

P Itu kayak gimana? CW.Iis24

I Kelas mah kalau misalnya memang ya ini Saya Cut, maksudnya

gak... gak dilanjutkan nanti dilanjutin lagi gitu. Iya

P Berarti, ee kalau dilanjutin lagi diwaktu yang beda atau emang hari

itu juga?

CW.Iis25

I Siang

P Oh siangnya CW.Iis26

I Hari itu, kadang ada juga. Si Zain itukan kadang suka gak mau

masuk kelas, gitukan. Jadinya dia baru masuk kelas jam 9an baru

mau bergabung. Nah, udah tuh kalau udah dia maukan udah masuk

nih, pas dia masuk dikasih buku terus cepet, bisa ... mau. Walaupun

pertamanya mungkin gak mau nanti kalau di kasih mau, bisa

mengerjakan, gitu

P Walaupun dia udah main dulu, tapi cepet kanngerjainnya? CW.Iis27

I Iyah... bener

P Ohh ... gak gak lama? CW.Iis28

I Engga hahaha

P Ohh gitu CW.Iis29

I Jadinya bisa sih di waktu lain sih ka, bisa selesaikan hari itu juga

kalo bisa

P Kalau menangani anak yang tadi itu berarti yang gak mau berarti

pake nyanyian gitu, itu ngaruh ya Bu ya?

CW.Iis30

I Iya bener, ngaruh sih he eeh . karna diakan sebenernya dia

memperhatikan kita, bukan dia ... dia tuh kayak gengsi gitu ka,

maksudnya he eh kayaknya gak mau dengerin, tapi sebenernya dia

mau dengerin ...

P Peka gitu ya? CW.Iis31

Page 157: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

143

I Iya he eh.. sebenernya dia pemerhati

P Perasa ... CW.Iis32

I Iya... ntar lama-lama masuk-masuk masuk yaudah, mau ngerjain..

gitu

P Berarti kalau... kalau hukuman, berarti gak ada ya bu? Misalnya

suruh “kamu kalau ada ... misalnya tugas nih dia gak mau ngerjain

nanti ditambahin lagi tugasnya gitu?

CW.Iis33

I Kalau untuk tambah tugas, Saya gak ada. Tapi kalau misalnya nih

yang lebih sering kalau lebih sering waktu clasical berdoa. Waktu

berdoa, kan apa semua duduk tenang, ada dua anak yang gak bisa

aaa agak sulit, udah agak sulit nih udah di ini udah ditangani sama

pendamping gitu kalau Saya eee bukan ngurusin , maksudnya ke dia

juga itukan juga gak akan berjalan kelas kan , eee ternyata sama

pendampingnya juga dia gak mau, maksudnya dia gak dengerin,

maksudnya dia muter-muter dah selesai temennya doa, dia tuh

berdua suruh berdoa.. gitu. Jadi, jangan sampai tuh pulang gak doa

dulu duduk dulu haha, jadi pulangnya terakhirkan, ya maksudnya

terakhiran kan gak lama juga kan ka? Doa aja sama sambil Saya

kasih tau lagi, nasehatin lagi, ingetin lagi, diingetin lagi “besok

kayak gini lagi gak?” enggaa... anak-anaknya sih biasanya “iya...

iya ...” Cuma gak tau nanti, kita lihat kedepannya pokoknya saya

sih selalu tetep kalau misalnya dia ini diingetin lagi kasih tau

P Berarti hukumannya dia salah satunya baca doa ya, paling engga

ada sisi positif nya yang dia bisa ambil gitu ya?

CW.Iis34

I Iya

P Terus... eee nah kalau disekolah itukan pasti ada tentang

kedisiplinan, nah menurut Ibu pribadi arti disiplin untuk anak usia

dini itu apa sih bu? Khususnya di TK?

CW.Iis35

Page 158: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

144

I Kalau Saya sih disiplin itu anak tuh... paham waktunya

P Disiplin waktu CW.Iis36

I He ehh, ini saat apaaa gitu, ini saat melakukan apaaaaa

P Disiplin waktu ya ... CW.Iis37

I Tempat juga, menempatkan sesuatu itu juga termasuk, kayak

misalnya nih pensil kadang dilempar-lempar nih Saya selalu

ingetin banget tuh anak anak”nih... tempatnya disini ya... dibawah

didepan” gitu, terus kadang nyari pokoknya untuk penempatan

barang-barang mereka kayak gitu, waktu kegiatan, kegiatan juga

sekarang kegiatannya tuh apa... kadang itu yang suka kayak gitu

Numa, kalau waktunya berdoa itu dimana? “disini.. ayo bergabung”

gitu kadang duduknya disini (Pangkuan/ Sebelah Guru utama) apa

gak mau main sendiri sih, lebih ke kegiatan waktu itu sih kalau

anak, maksudnya paham waktunya kapan... kan kita udah berjalan

juga kan nih ka ..jadi kayak udah terbentuk waktuya gitu disini

P Berarti tanpa disadari, eee lebih spesifiknya definisi disiplinnya itu

lebih ke eee perilaku yang sesuai dengan aturannya kayak gitu ya?

Iya gak sih? Dari tanggepan yang Ibu? Ya dari situ ya?

CW.Iis38

I Iya bener, dari kelas

P Terus kalau gitu... eee kalau disini disiplin seperti apa sih yang

diterapin yang dikelas itu lebih ke apa?

CW.Iis39

I Dikelas, eee ya kayak misalnya waktu kalau itu udah terbentuk ya,

kayak istirahat, waktu istirahat sih kadang yang ini yang udah

selesai makan pengen langsug keluar gitu, nah sedangkan Saya

selalu, selalu ngingetin ya walau, ya udah selesai emang dia udah

abis gitukan tapikan nunggu dulu yang lainnya, kan belum

waktunya main diluar, kalau Saya sih lebih kayak gitu ... gitu

P Itu penerapan salah satunya ya, eee nah kalau gitu bagian apa aja CW.Iis40

Page 159: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

145

sih yang termasuk dalam disiplin?

I Kalau Saya ini, waktu Ikrar. Nah waktu dateng pagi Ikrar

P Baris berbaris juga termasuk Bu? Atau gimana CW.Iis41

I Termasuk sih, menurut Saya sih termasuk juga. Maksudnya baris

berbaris itu bukan baris berbaris itu ka..

P Nah soalnya ada perbandingan ituloh Bu CW.Iis42

I Hee ehh

P Jadi kayak baris berbaris itu dalam Tk tuh sebenernya ... CW.Iis43

I Bukan baris berbaris ka, kita kan Ikrar tuh lebih kayak doa, gitu ..

maksudnya kayak clasical itukan bersama sama kayak menyamakan

materi.. apa tema, tema pada minggu itu... gitu sehingga anak telat

atau anak yang gak ikutan itu jadi kayak gak dapet gitu, kadang kan

itu materi, apa temanya kita sebelum masuk kelas pasti

membukanya di Ikrar itu gitu, jadi Ikrar itu tetep seperti itu,

menyamakan tema.. lagu-lagunya gitu sih, hee eeh

P Itu dari Ikrar, terus apa lagi? CW.Iis44

I Iya bener,,, eee ya kayak apa ya ?? kegiatan inilah kalau dikasih

tugas gitu, dikasih tugas...

P Bagian dari disiplin gitu ya ??? CW.Iis45

I Heee eehhh kayak naro apa.. alat-alat barang-barangnya juga nih

sepatu.. gitu naronya disimpennya dimana gitu... bajunya rapih

dimasuk-masukin kalau pulang sekolah gitu.. kalau pulang sekolah

dirapihin lagi, jadi pulang jangan .... ya namanya anak-anak bajunya

udah kemana celananya kemana, jadi masukin lagi gitu ...

P Kalau dari segi disiplin waktu Bu, kan ada nih yang pasti telat, nah

itu gimana nanganinya?

CW.Iis46

I Responnya yaaa diingatkan, maksudnya ya kan masuk dateng,

salim ya ditanya

Page 160: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

146

P Ke orang tua? Atau langsung ke anak? CW.Iis47

I Engga ... eeee kadang itu pas masuk, kan kitakan udah dikelas

P Kadang kan ada orang tua dateng tuh? Atau dia sendiri? CW.Iis48

I Engga sih, Saya biasanya kalau udah telat itu udah langsung masuk

kesini, jadi orang tuanya itu di gerbang , jadi kita nanya nya ke

anaknya gitu... “kenapa telat?” gitu, cumankan anak-anak kan

kadag belom bisa menjawab kan.. paling saya entar tanya keorang

tuanya kalau telatnya ada pernah Arkana telat, datengnya jam 9,

tapikan orang tuanya didepan, saya gak tau .. dianterin guru yang

lain gitu.. ntar Saya tanya ke orang tuanya “Ibu, Arkana kenapa? Ko

datengnya jam 9 terus, dari kemarin?” gitu.. “oh iya, bangunnya

kesiangan.. , jadi bapanya, kayak Arkana tidurnya kemaleman..

bapanya gak mau bangunin “ “ ohhh gitu ya Bu..” ibunya kerjanya

subuh jadinya gak ini

P Oh.. gak pegang gitu ya? CW.Iis49

I Heee ehh .. bener yang kejadiannya sih gitu sh kalau telat dateng

P Ada solusi tersendiri gak Bu? Untuk anaknya?, biasanya kan udah

tau nih atau pasti ada dong salah satu anak tuh cerita “ bu

sebenernya aku tuh ...” kayak gini gini loh, telatnya kayak gini gini

loh .. misalnya kayak gitu, nah itu ada solusi gak si Bu? Nah...

harusnya ...

CW.Iis50

I Kalau dikelas sih gak seperti itu sih ka. Gak ada, Alhamdulillah

paling yang eee yaa itu aja sih yang pernah kejadian telat. Untuk

yang lainnya gak banyak yang telat sih ka, maksudnya tepat waktu

lah. Pas Ikrar dateng gitu.. tepat waktu, paling kejadian tadi yang

dateng jam 9 itu sempet dua hari apa.. nah itu jam 9 kan akhirnya

bundanya cerita kayak gitu, teruskan anaknya eee kasih tau juga,

tidurnya he eehh .. “tidurnya cepet ya jam 8, nanti bangun sholat

Page 161: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

147

subuh siap-siap kesekolah..” gitu kalo ke Akana

P Itu solusi dari ibu? CW.Iis51

I Iya,kalau ke Arkana

P Responnya gimana? CW.Iis52

I Karana ini... dia anaknya gak terlalu banyak respon, paling heee

eehh aja iya iyain aja anaknya emang belom bisa berkomunikasi,

sosial emosionalnya emang kurang sih

P Atau emang dia dari pribadi dia bu yang pendiem, atau emang ?? CW.Iis53

I Enggasih. Kayaknya dia emang belum banyak berkembangan di

bahasanya yang Aku liat, dia lebih banyak tertariknya kayak mau

hitung di perhitung dia senengnya kayak gitu jadi bisa tiba-tiba

ngitung aja kalau untuk tanya jawab, dia belum bisa apa ... eee kosa

katanya gitu. Kalau manggil Saya dia cuman manggil “Ibu... Ibu ...”

ib-ibu doang gitu. Apalagi pertama diem ... aja

P Ngaruh gak kayak, kan tadi Ibunya kerja subuh tuh? Ngaruh gak

sebenernya dari pola asuhnya orang tua ?

CW.Iis54

I Saya sih ngerasanya mempengaruhi sih, jadikan kayak kan pulang

kan sore .. ayahnya kan juga kerja, tapi alhamdulillah tahun ini

malah bisa dijemputtnya jam 12 .. tahun lalu kknya waktu nganter

sekolah disini jam 3 baru dijemput.. jadi kayak apa ya.. mungkin

gak ada yang pengasuhnya dirumah dia juga, mereka tuh kalau

dirumah ya sama kakanya lagi yang SD juga, yang rada gedean, kk

nya cowok

P Tapi sekolah disini juga Bu? CW.Iis55

I Iya Sdnya disini, jadi gak ada pengasuhnya dia dirumah gitu...

mereka bertiga aja anak kecil gitu.. kan Saya juga ...

P Oalah... berarti ngaruh ya yang anak tadi itu sebenernya dari pola

asuh juga , jadi pas disini pun juga, jadi cuman bingung juga dia

CW.Iis56

Page 162: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

148

ditanya gitu gitu

I Heee eehhh bener- bener gitu, kalau ditanya masih bingung

P Kalau Ibu berarti selalu ngawasin dan mengontrol dalam

kedisiplinan anak dikelas atau engga?

CW.Iis57

I Gimana?

P Mengontrol dan mengawasi ? CW.Iis58

I Oh iya

P Selalu ya... apa engga , apa Ibu emang “Saya tuh ..” misalnya gini

“Saya tuh didepan, yaudah tugas saya disepan aja gitu , biarkan

pendamping aja” kayak gitu

CW.Iis59

I Ohh engga.., tapikan gak bisa ini juga... apa .. gak selalu ada kadang

kan maksudnya pendampingnya kekamar mandi, nganterin, atau

apa gitu... Saya pegang salah satu anak itu, jadi ada dua yang

emang.. maksudnya bisa dibilang eee belum .. apa tertiblah. Yang

lainnya masih bisa Saya handel kayak Umma gitu, itu dia bisa saya

handel, maksudnya eee kita ngomong menyampaikan atau

dinyanyiin dia bergabung gitu.. dengan reward dia bergabung, nah

yang dua ini Arkana sama itu eee masih cuek aja tuh kalau

dipanggil ,,, cuek aja

P Itu juga termasuk sama yang Telat itu ya Bu? CW.Iis60

I Iya, termasuk Arkana itu sama Azam. Jadi harus salah satunya saya

pegang, kalau Saya sih Arkana Saya pegang tuh maksudnya nih

disamping saya duduk nya, kalau gak kayak gitu .. kadang kalau

udah gak tertib nih, muter-muter pegang salah satunya aja

terusInsya Allah ntar yang satu lagi ngikutin gitu.. jadi masih bisa

sih ka Saya ... mereka dua duanya cowok

P Berarti, alat pendukung itu untuk membantu kedisiplinan anak ada

gak ? yang tertulis atau yang gak tertulis

CW.Iis61

Page 163: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

149

I Eee kalau saya biasanyakan harian .. itu eee di papan tulis sih ka,

ditulis heee ehh namanya yang sudah tertib siapa nanti namanya

dikasih bintang, atau temanyakan lingkunganku, dirumah nih kayak

ginimisalnya, gambar rumah “siapa yang udah baca suratnya,

biasanya yang udah tertib .. yang bisa menjawab”, gitu, nanati saya

tulisin namanya, nanti yang gak bisa menjawab saya tulisin

dibawah gitu, atau enggaDisplay Saya belum bikin nih ka . tahun

lalu saya selalu bikin sih ka, kayak papan terus kasih bintanggitu.

Hjadi hari ini bagus tertib semua kegiatan aktif gitu ya anak itu di

kasih bintang, perhari. jadi di papan itu ada semua nama anak nya.

Jadi, kayak kolom gitu semisalnya nambah peningkatan ya

ditambahin bintang/stikernya. Kalau ada yang ngambek nih, hari ini

misalnya, kan si Zaya kan baru masuk kelas , nah itu bintangnya

gak ada

CW.Iis62

P Sebenernya diterapin di setiap kelas atau emang dari gurunya Bu? CW.Iis63

I Kalau yang Saya liat sih, masih sesuai gurunya ya, tapi saya

liatdikelas B juga udah jalan juga sih kayak gitu

P Kalau gambar tertulis ini terkait disiplin berarti untuk gurunya atau

anak Bu?

CW.Iis64

I Itu untuk anaknya nanti disampaikan, pas minggu awal dikasih tau

peraturan dikelas itu seperti apa, ditulisin. Hampir setiap hari, terus

kalau anak pindah kelas lagi kemana, itu dikasih taulagi

peraturannya seperti apa

P Berarti setiap guru beda beda ya peraturannya? CW.Iis65

I Iya, tapi sih setiap guru menyampaikan itu sudah kewajiban sih

kayak harus. Misalnya mau ke kelas bahasa inggris sampaikan

harus ngasih tau peraturannya apa gitu.. kadang Saya nyampein

juga “Masih inget gak peraturannya apa?” gitu ntar pake bahasa

Page 164: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

150

Inggris, nanti kalau masuk kelas lain ada peraturannya sendiri

P Berartikan ada rewardnya tersendiri kan tadi Ibu bilang? Nah itu

ngaruh gak sih Bu? Atau ...

CW.Iis66

I Reward ngaruh, sangat berpengaruh, lewat stiker dan bintang

P Ada yang acuh gak ? “yaudahlah saya gak dapet”.. CW.Iis67

I Rata-rata untuk klas ini ngaruh semua, maksudnya ya jadi lebih

baiklah ya gitu

P Terus, faktor yang bisa mempengaruhi kedisiplinan, faktor apa aja

Bu?

CW.Iis68

I Kalau Saya sih dari orang tua, oh dari rumah. Dari rumah dulu gitu,

kita liat anaknya dulu nih disekolah, oh anaknya kayak gini ya,

kayak gitu. Kira-kira dirumahnya kayak gimana? Jangan janagn

emang gak diajarin seperti itu, kayak misalnya makan, makan dia

pake tangan kiri gitu. Atau apa ini gak diingetin, karna kita selalu

diingetin dulu dikelas , nanti kayaknya ko kayak emang gak ada

perubahan gitu kita sampaikan ke orang tuanya, jadi juga gak nge

judge langsung, tapi kita laksanain dulu disekolah. Kalau

semisalnya ada perubahan ya kita laporkan , kalau perubahan baik

ya. Kalau gak ada perubahan baik juga dilaporkan juga gitu

P Nah, kalau kayak gitu berarti komunikasi dengan orang tua dong? CW.Iis69

I Iya

P Itu komunikasinya dalam rapat, atau antar guru dn orang tua? CW.Iis70

I Guru sih, Saya langsung ngabarin lewat telfon, WA atau telfon WA

atau bahkan ketemu langsung

P Respon dari orang tua bagaimana Bu? Menerima, atau ada yang

tidak?

CW.Iis71

I Ohhh terima sih rata-rata orang tua malahan senang kalau kita

menyampaikan “oh ternyata anaknya belum sesuai harapan” gitu,

Page 165: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

151

perkembangannya kurang. Orang tuanya “oh iya Bu makasih ya”

biasanya ngucap terima kasih sih kalau diingatkan gitu sama kita

P Nah, khusus dikelas Ar-rahim, Problem apa yang sering

terjadidalam kedisiplinan?

CW.Iis72

I Itu sih yang masuk kelas, jadi pagi kan udah dateng tapi dia kayak

baru mau bergabungnya itu jam 9 sedangkan pagi itukan banyak

yang kita bahas materi tema dan dialog bercakap-cakap segala

macam gitu, nah sedangkan anaknya dibujuk di ini tuh, kalau dia

lagi gak mau tuh gak bakal bisa gitu ka, kayak burtuh waktu aja gitu

, padahal dia bisalah memperhatikan, tapi kalau dia lagi gak mood

itu gak.. gak bisa gitu mau diapain, gak mau. Kecuali, kalau dia

sudah selesai ngamuk yaudah, ntar juga udah selesai dia enjoy aja

gitupaling disitu sih kayak “aduh ko Saya dibilang dicuekin juga

engga, karna kan kita selalu keluar sampai nagih, dibujuk lagi tapi

dia kayak ada waktu tersendiri, kayak dia tuh harus sengambeknya

tuh diselesaiin git, untuk capai moodnya dia , kadang juga bisa

cepet, kadang lambat. Kayak gitu sih ka, yang bisa menjadi masalah

kelas gitu

P Oh ngaruh ke temen-temen kelas yang lainnya? CW.Iis73

I Iya, karna kan Saya harus ngebujuk dia, gitu..

P Gak ke pendamping? CW.Iis74

I Sempat waktu itu pendampingnya gak ada gitu, kadang kayak gini

juga ka, kita ganti peran. Misalnya, dia kan lebih dekatnya kesiapa

gitu. Bisa , dia lebih dengerinnya tuh kesiapa, kalau Saya ya Saya

yang maju, ntar pendampingnya yang apa didepan, kayak gitu sih

ka kita ganti peran, kadang udah ada anak yang eeenurutnya kesiapa

gitu ya, jadi dia mau, Insya Allah sih...

P Inikan baru satu anak aja nih BU, berpengaruh seperti apa? CW.Iis75

Page 166: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

152

I Saya berpengaruhnya sih gini, kayak nyontoh gitu kan. Kayak

misalnya dia aja main yaudah dia juga kayak pengen ikutan main,

tapi beberapa anak yang kayak gitu masih bisa loh kita kayak dia

udah berpaling terus dipanggil namanya langsung ... “sini...” oh iya

nurut, gitu

P Eee kalau yang bener-bener memoengaruhi kelas tu .... CW.Iis76

I Eee Azam sih Azam dengan Arkana

P Mereka yang bisa mempengaruhi kelas? CW.Iis77

I Karna mereka tuh berisik, rame gitu muter-muter sambil ketawa-

ketawa bercanda gitu kan, paling kalo kayak gitukan dipegang salah

satunya Arkana gitu biasanya Saya pegang Arkana, tapi gak lama

gitukan, masa dia bisa muter-muter gitu eee, karna langsung

diingatkan

P Berarti, yang mempengaruhi itu dua anak itu yang bisa

mempengaruhi temen-temennya yang lain, kalau dari segi tepat

waktu, sholat setiap hari jum’at itu gimana?

CW.Iis78

I Sholat sih ada salah satu anak yang belum mau ikutin gerakan

sholat

P Oh kalau itu beda dari 2 anak itu? CW.Iis79

I Iya, Fatih namanya. Dia gak mau ngapa-ngapain diem aja, dari pagi

kalau dia moodnya gak bagus tuh dari pagi ampe pulang udah dia

diem aja ka, tasnya juga selalu nempel saja di badan, kalau dia gak

mau ya gak mau

P Kalu temen-temennya keluar untuk wudhu gimana Bu? CW.Iis80

I Ikutan sih, tapi ikutan aja, selalu sih diingetin, ngobrol juga. Gak

mau ngapa-ngapain

P Atau emang faktor dari rumah juga? CW.Iis81

I Gak tau juga ini ka, kayaknya kalau Saya maaf ya ka, kalau Saya ini

Page 167: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

153

kayak ada keturunan juga gitu dari bapanya, hee ehh karna

modelnya yang diem

P Dari pola asuhnya kali? CW.Iis82

I Mungkin ya, kita ini ko cuek, jadi kayak ko ini kayaknya ...

P Jadi, sebenernya guru tau ya pekerjaan orang tua seperti apa CW.Iis83

I Iya, kita kan tau dari formulir, disitukan ada biodata ada keteranagn

orang tuanya kerjaannya apa, terus orang tua juga menuliskan eee

kelebihan anaknya apa dan kekurangannya apa dan hobinya apa

disitukan ada ceritalah ya gimana dasar dasar anak nya gitu sih

P Nah, menurut pandangan Ibu, terkait pekerjaan orang tua itu ngaruh

gak sih sama disiplinnya anak?

CW.Iis84

I Pekerjaan? Ngaruhnya ke anak adalah waktu. Karna kalau tapi

tergantung juga ya ada yang orang tuanya sibuk tapi dia bisa gituloh

menegaskan, kayaknya sih lebih ketegasan

P Nah, kalau dikelas ini sih. Kan karna Ibu udah tau nih, pekerjaan

orang tuanya seperti apa, nah itu ngaruh gak kedisiplinan anak?

CW.Iis85

I Eee kayaknya sih lebih ke peraturan tegas atau engganya, kalau

pekerjaan sih Saya rasa walaupun sibuk, tapi bisa... bisa

menghandel, mengontrol anaknya gimana gitu, terus kalau dia sibuk

kan juga bisa komunikasi lewat telfon gitu, jadinya apa eeee...

bersinergi lah untuk orang tua gimana gimana, guru juga kalau Saya

juga kalau ada yang ini disampaikan.

P Berarti gak ngaruh Bu? CW.Iis86

I Tergantung anaknya sih, orang tuanya bagaimana. Kalau Saya sih

gak... gak terlalu gak 100%, maksudnya gak terlalu besar

persentasenya dari pekerjaannya orang tua sih untuk masalah

disiplin

P Berarti tergantung orang tuanya juga ya, pekerjaannya apa CW.Iis87

Page 168: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

154

I Gak juga sih, kalau pekerjaan, maksudnya gak banyak pengaruhnya

gitu, kalau dari sisi pekerjaan

P Nah, untuk meningkatkan kedisiplinan anak bagaimana Bu? CW.Iis88

I Reward, jadi walaupun gak secara benda tapi lewat Stiker, tapi juga

bisa lewat ucapan gitu, kayak misalnya kalau dia baik ya kita puji

gitu didepan temen-temennya, dan jika ada Punishment saya ngucap

“Astagfirullah....” untuk mengingatkannya

P Untuk Absen ada reward tersendiri ya bu? CW.Iis89

I Iya absen nanti di akhir kalau wisuda perpisahan ada rewardnya

dapet piala tuh, kalau datang pagi tiap perkelas

Page 169: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

155

Wawancara Kepala Sekolah

I : Informan

P : Pewawancara

Kode : I.A (Ibu Atun)

Ket Pertanyan dan Jawaban Kode

P Sebagai Kepala Sekolah di Tk Islam Darunnajah ini, menurut Ibu apa arti

disiplin pada anak usia dini di TK?

CW.IA 1 I Untuk anak-anak kan ya eee memangkan ya eee ada tahapannya mereka itu ada

yang sudah terbiasa dengan disiplin dirumah jadi dia menempatkannya disini

tuuh udah enak. Dia mengerti apa yang diperintahkan gurunya ee sudah paham

P Berarti sesuai aturan ya menurut Ibu? CW.IA2

I Iya

P Selebihnya ada yang mau ditambahin lagi? CW.IA3

I Sesuai aturan, terus eee apa ya, usia juga mungkin ya disinikan ada yang 4

tahun 5 tahun itu sudah mulai terlihat yang eee 5 taun sudah terbiasa dengan

tahapan usianya

P Seberapakah pentingnya disiplin pada TK? CW.IA4

I Sebetulya penting sekali ya karenakan eee se.. apa ya .. semakin muda dia

mengenal disiplin dia akan terbiasa nanti setelah besarnya gitu, “dulu saya

begini, diajarin begini” jadi memang ee kayaknya dasar gitu kalau dari kecil

sudah dibiasakan dengan kedisiplinan, dari mulai datangnya sekolah, salaman

dengan guru kan pembiasaan kan ya.. kan itukan eee termasuk pelajaran akhlaq

juga dengan orang yang lebih tua dia salim, menghormati kemudian dia lepas

sepatu taro diraknya dan masuk kekelas dengan menaruh tasnya sendiri dan

membawa sendiri seperti itu

P Siapa saja yang menerapkan disiplin di sekolah ? anak saja atau bagaimana? CW.IA5

I Anak dan guru

Page 170: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

156

P Kalau orang tua termasuk juga gak bu? CW.IA6

I Harusnya sih juga termasuk, karena disinikan ada peraturan juga. Tidak boleh

menunggui anak, bel berbunyi orang tua harus diluar tidak boleh berada diteras

sekolah

CW.IA7

P Dan yang terjadi masih ada aja ya bu?

CW.IA8 I Iya heheheh

P Tapi sebenarnya sudah ada komunikasi belum bu dengan yang terkait? CW.IA9

I

Sudah, tapi memang dari orang tuanya yang .... Ya... terkadang eeee mungkin

anaknya yang belum bisa ditinggal gitu, jadi dia was-was dan khawatir.

Padahalmah, anaknya gak kenapa-kenapa

CW.IA10

P Itu terjadi karena ada kurang kepercayaannya dengan sekolah, atau karena apa?

I Engga sih. Sepertinya dari rumah itu, yang belum berani melepas anaknya gitu.

“anak saya nangis...” jadi itukan membuat anak juga “aaaa, mama gak ada...”

CW.IA11

P Itu penanganannya samapai kapan bu? Apa ada jenjang penangannnya?

I Ada, paling lama itu sekitar 3 bulan selama pembelajaran berlangsung CW.IA12

P Tapi kalau ada yang melebihi batas waktunya bagamina bu?

I Ya pelan-pelan diperingati kembali dan orang tuanya juga harus mengerti gitu

loh, nantikan anak agar mandiri ... ada juga yang mengerti ada juga yang

“Mbanya kan dibayar...” soalnya kan Mbaknya nungguin gitu

CW.IA13

P Berarti seperti tidak mau rugi Jasanya ya bu?

I Iya, seperti itu CW.IA14

P Kalau kelas PlayGroup apa harus ada pendampingan juga dalam kelas?

I Engga, semuanya kita sama kita harus mandiri anak-anak harus beajar mandiri.

Terkadang anak-anak kan juga ada yang masih ditungguin Ibunya saat itu aja

tapi, karena kan anak-anak moodnya suka baik kadang bad mood juga.

Mungkin itu terjadi juga karena dari rumah, entah di banguninnya bagaimana

CW.IA15

P Terus dibawa mood gak baiknya kedalam sekolah...

I Iya betul, dan diawal saya juga saya sudah bilang “kalau anak-anak good mood CW.IA16

Page 171: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

157

dari rumah, dia pas disekolah juga akan enjoy”. Dari malam itu anak-anak

udah di preaper kita ceritain hal yang ini, insya Allah anak bangun pun akan

ceria akan senang

P Oia, terkait kedisiplinan guru itu juga terkait kehadiran ya Bu? Selain

kehadiran apa bu?

I Kehadiran, kemudian seragam juga CW.IA17

P Kalau seragam jika ada guru yang tidak sesuai bagaimana bu?

I Diberikan teguran CW.IA18

P Tapi dalam seminggu ada yang tidak sesuai gak bu?

I Alhamdulillah kita sudah tetapkan hari ini apa-apa-apa, kecuali yang tidak

berseragam itu alasannya harus masuk akal. Seperti hamil, “Aduh... saya udah

gak muat nih...” yang penting atasan warnanya sama

CW.IA19

P Jika guru ikut terlibat, bagaimana penerapan disiplinnya?

I Di tegur CW.IA20

P Kalau dengan keterlambatan bu?

I Teguran, dan biasanya juga ada penilaian guru di akhir semester. Nah surat

(SP) kayak gitu

CW.IA21

P Memang kehadiran guru itu dari jam berapa sampai jam berapa?

I 06.30 harus sudah disini dan jam 07.00 sudah dibilang telat gitu maksudnya, 7

lewat gitu. Jadi, batasnya jam 07.00

CW.IA22

P Berarti konsekuensinya hanya teguran dan SP saja atau ada pengurangan Gaji

misalnya?

I Kalau kita tidak ya, maksudnyakan gaji samapi dikurangin gitu? Engga. Gaji

guru TK kan dikit ntar diambil tambah dikit juga hehehe. Biasanya guru yang

dapet SP setelah itu dia di Rolling kalaupun tidak ada yang mendengarkan atau

merubah sikapnya dari SP itu kita ada Rolling sekolah. Rolling per yayasan

atau cabang

CW.IA23

P Itu ada batasaanya gak bu? Untuk rolling ke Yayasannya?

Page 172: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

158

I Engga ada batasannya, sampai perkembangannya sudah baik. tapi juka

Yayasan disana masih membutuhkan ya udah disana aja berarti

CW.IA24

P Ada yang sampai dikeluarin gak bu? Karena tidak ada perubahan dalam diri

gurunya tersebut?

I Owh, engga… kadang setelah diperingatkan dia berubah. Biasanya

mengundurkan diri

CW.IA25

P Bagian apa saja yang mencangkup kedisiplinan pada anak?

I Bagian eeee, ya kalua anak-anak yang disiplin ya seperti dia waktu belajar, dia

konsen kemudian bermain, bermain yang tidak selalu yang membahayakan kan

ada ya, biasanya kita beri teguran. Nih yang suka gimana ya tidak mengikuti

peraturan tata tertib ya kita setiap hari Sabtu ada evaluasi bersama guru-guru,

jadi semua guru membahas kelasnya.

CW.IA26

P Apakah setiap evaluasi di minggu selanjutnya ada perubahan?

I Ada, “oh anak ini sudah bagus dan sudah lebih baik…” CW.IA27

P Itu guru lain saling membantu, atau hanya guru kelasnya saja?

I Iya membantu, jadi eeee jadi guru perkelas mengungkapkan siapa saja anak-

anak yang tidak disiplin dalam seminggu ini nanti kan kita eee untungnya ada

moving kelas itu (sentra), jadi semua guru bicara. “Mungkin anaknya gak suka

di sentra ini, tapi dia suka disentra ini … jadi dia fine…”.

CW.IA28

P Disini (TK Darunnajah) alat pendukung yang terkait pendisiplinana apa saja?

I Apa ya, permainan mungkin ya dia harus bergantian CW.IA29

P Dari segi tertulis ?

I Kalau yang tertulis seperti tata tertib yang sudah di pasang didalam kelas.

Permainan trampolim yang ada dilantai 2 memang itukan permainan yang

sesuai umur ya karna kalau di biarkan bisa anak SD ikutan main jadi bisa rusak

CW.IA30

P Jika ada permainan yang dirusak oleh anak bagaimana tanggapan sekolah?

I Kita lapor ke wali murid, jadi ya eee gimana baiknya. Kadang-kadang “itukan

bukan anak saya aja yang mainin…” , “ya mohon maaf, kita sudah

CW.IA31

Page 173: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

159

memberitahukan anak-anak bahwa ini permainan bersama, kalaupun rusak

nanti siapa yang bertanggung jawab mungkin orang tua akan kita panggil

seperti itu

P Tapi pernah kejadian gak bu?

I Eee ada beberapa dan sudah kena ketangkep tangan gitu ya, maksudnya ni

anak ini emang tiap ini merusak ya tapi orang tuanya “iya bu…” menyadari

untuk mengganti ya kia memang itu sih terserah saja.

CW.IA32

P Tapi yang terjadi hanya untuk meminta maaf saja?

I Iya, tapi kalua ada kebijakan dari orang tuanya gitu … CW.IA33

P Atau memang dari pihak sekolah tidak membicarakan apa apa terkait

konsekuensi anaknya telah merusak?

I Sudah sudah dibicarakan CW.IA34

P Namun tidak ada kepekaan tersendiri ya bu?

I Iya, kita sudah membicarakan ke wali murid, tapikan perkembangan anakkan

itu masuknya kalua kita diem-diem saja anak selalu begitu kan gak bagus.

Semuanya kita memang terbuka gitu loh

CW.IA35

P Kalau pergantian permaianan itu berapa kali ini bu …?

I Tergantung kalau sudah rusak yaaa diganti, kalua masih bisa kita dan danin

terus masih bisa digunakan oleh anak-anak, tapi kalau udah gitu diganti

CW.IA36

P Untuk menangani anak yang kurang disiplin bagaimana?

I Sama, kita harus sering-sering mengingatkan kan anak seperti itu diawalnya

diingatkan kemudian kita arahin gitu “pembiasaan”

CW.IA37

P Karna ibu sebagai kepala sekolah jika mengikuti struktur berarti anak di

ingatkan oleh guru kelas dulu, nah kalau gak bisa melalui guru kelas tersebut

bagaiamana penyampaian kepala sekolah? Apakah ada perbedaan dalam

penyampaiannya?

I Seminggu sekali kita lihat, gurunya saya tegur kalau belum ada perubahan juga

nanti bisa dibantu oleh guru lain, kalau gak bisa juga terkadang saya

CW.IA38

Page 174: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

160

mengingatkan via What’s app ke orang tuanya bisa juga ngobrol di kantor

P Faktor apa saja yang mempengaruhi kedisiplinan?

I Mood anak, prilaku sesuai hati anak kemudian eee itu yang disekolah

kesenggol teman, keluarga juga

CW.IA39

P Tapi kalau dari guru juga termasuk gak sih bu?

I Bisa juga, mungkin guru ini tidak memperhatikan dia atau apa, dia jadi cari

perhatian atau apa jadi dia cari perhatian dengan melanggar, kadangkan guru

gak merhatiin dia aja ya, lingkungan juga

CW.IA40

P Pernah ada atau engga kasus dalam penerapan disiplin di TK?

I Ada itu ya, dia itu suka … apa memang dia belum mengerti anaknya, belum

mengerti aturan seperti BIntang (murid B) kayaknya dirumah tidak diterapkan

makanya disini jadi semaunya aja

CW.IA41

P Itu awal mula dalam penerimaan murid baru tidak ada pertimbangan dalam

sekolah?

I Kitakan memang awalnya harus menerima semua anak ya, tetapi kita memiliki

peraturan sendiri artinya orang tua itu harus jujur keadaan anak ini bagaimana

gitu, harus diceritakan.”ini kebetulan anak ini sakit punya penyakit, jadi ada

maklumin

CW.IA42

P Memang memiliki oenyakit apa bu?

I Jantung CW.IA43

P Tetapi ko seperti bukan penyakit jantung, seperti hyperaktif atau penyakit

apaaa gitu

I Dia dirumah kayaknya tidak dibiasakan untuk disiplin tapi kalau untuk urusan

obat,ibunya bisa untuk disiplin tapi kalau untuk perilaku tidak ada pembiasaan,

jadi kitakan harus bisa memilih mana yang harus kita kerjakan ya, tidak hanya

dia terus kan jadi orang tua terkadang ee menyerahkan aja anaknya gitu

CW.IA44

P Nah kan menyerahkan anaknya, gak ada pertimbangaan lagi bu dari sekolah?

Atau bagaimana? Karena melihat sekolah harus menerima murid baru

Page 175: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

161

I Ya kita harus bisa membagi makanya gurunya harus pinter-pinter nih hehehe,

guru harus pinter-pinter jangan sampai kita menelantarkan anak yang lain juga

gitu

CW.IA45

P Yang membedakan penerimaan murid seperti itu dari sekolah lain apa?

I Eee guru harus mampu gitu ya, harus mampu semuanya hehehe CW.IA46

P Yang termasuk bagian terapi itu ya bu, gimana?

I Yang terapi CW.IA47

P Iya, yang harus ada terapi itu sebenernya ee semua anak kan boleh diterima

asalkan …

I Asalkan dia itu harus ada pendampingan gitu, kita kan melihat anak ini ko gak

biasa bianya dengan teman yang lain ya kategori suka mukul, keliling terus

mungkin agak berbeda dengaan yang lainnya coba deh di konsultasikan itu kita

minta kepada orang tua anak itu supaya ada pendampingan selain disekolah,

coba konsultasi dulu gitu kan ya tidak langsung “diterapi bu…” orang tuakan

gak akan terima kan “emang ada apa nih dengan anak saya?” “tetapi dilihat

dari sekolah berbed bu, dengan teman-teman yang lainnya” itukan kita juga

harus antisipasi dulu gitu ya jadi jangan samapai anak ini nanti ee selalu

mengganggu teman atau gimana gitu aja. Dulu memang ada kasus dan

memang dia termasuk anak yang ADHD seperti itu, nah memang kita telusuri

orang tua hanya menyerahkan begitu saja, kita observasi kerumahnya diem-

diem orang tuanya udah nganterin udah, mau dia main hp atau apa gitu. Ee

kayaknya orang tua ko kayak gak ada keinginan untuk berubah gitu ya anaknya

ya, sedangkan disini anaknya yang mukul temennya yang mengganggu begitu,

makanya anak yang seperti ininih eee anaknya yang mempunyai kelebihan atau

apa ya seperti itu yang kita jelaskan ke orang tua

CW.IA48

P Terkait observasi seperti itu apakah sudah terplanning atau bagaimana?

I Iya, kita memang ada orang tua yang seperti itu tidak terbuka ya, tidak

komunikatif gitu kita observasi kerumahnya

CW.IA49

Page 176: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

162

P Untuk pembelajaran taun ini ada?

I Untuk anak yang seperti itu tidak ada, karena orang tuanya sudah welcome gitu CW.IA50

P Owh, khusus untuk orang tua yang tetutup makanya jangan sampai ada yang

terselubung nih di dalam prilakunya anak ya

I Iya, jadi tidak apa ya namnaya tidak welcome ke sekolah kan seperti itu, mau

enaknya aja gitu, mau nyerahin anaknya aja ke sekolah tapi gak ada usaha yang

lain

CW.IA51

P Tapi ada yang tau tidak bu terkait observasi itu selain guru? Seperti orang tua

yang terkait?

I Iya, kitakan jelaskan juga “mohon maaf bu, waktu itu kita memang eee kita

pernah bertamu gitu tapi memang ibu tidak ada gitu” itu waktu sore sih saya

sih yang keliling nanya nanya ke tetangga seperti itu

CW.IA52

P Kalau kasus terbaru untuk taun ini seperti Bintang ya bu?

I Ya, memang untuk Bintang ini orang tuanya selama ini masih di tangani sama

gurunya gitu, udah sering bilangin “bu, tolong di tegur karna kan sudah

merugikan temannya juga..”

CW.IA53

P Kalau Kenzi bagaimana bu?

I Kalau Kenzi seperti anak Tantrum ya, artinya itu sendiri kan dia untuk

mengganggu temannya jarang kan dia, paling barang-barang aja kan yang di

jadi korban

CW.IA54

P Upaya sekokah dalam meningkatkan kedisiplinan apa bu? Pada anak

khususnya

I Upayanya ya itu, eee selain mengingatkan ya kita kepada anak, orang tua juga

banyak kita berikan masukan artinya kita Share ke orang tua. Eee memang

intinya komunikasi kuncinya

CW.IA55

P Terkait komunikasi, ada waktu tersendiri gak bu, untuk menyampaikannya

kepada orang tua?

I Biasanya saat pulang sekolah. CW.IA56

Page 177: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

163

P Selain itu seperti rapat ada gak bu?

I Rapat itu tidak ada, kita punya Komite. Jadi, nanti wali murid yang punya

unek-unek atau apa kritikan pastinya membangun sekolahka, kalo antar pribadi

kan itu langsung ke gurunya

CW.IA57

P Berarti memang pertemuan antar guru dengan wali mrid memang tidak ada ya?

I Eee ada, tapi itu memang jarang. Kita fokuskannya di Komite aja. Karena kan

disini wali muridnya sepertinya sibuk semua kalau untuk hari biasa seperti itu,

dan kalaupun Sabtu kita kegiatan guru itu eee apa ya, pelatihan guru. Satu

tahun ada 3 kali pertemuan sih dengan wali murid untuk membahas selama

kegiatan satu tahun.

CW.IA58

P Menurut ibu, apa yang membedakan kedisiplinan di TK Islam Darunnajah ini

dengan sekolah lain?

I Yang membedakan itu adalah setiap pagi kita membiasakan membaca Asmaul

Husna, mungkin heheheh. Jadi, Alhamdulillah anak-anak dari PlayGroup

sampai kelas B sudah hafal, itupun kalau dia dari PlayGrup meneruskannya

sampai kelas B di TK ini karena terbiasa. Kemudian menulis absen sendiri

yang memang jarang di temui

CW.IA59

P Terkait kedisiplinan, ibu sebagai Kepala sekolah ada gak sih dari “nih

kayaknya gurunya sebenernya sih kurang, jadi saya harus apa ya biar ada

kepekaan tersendiri saya harus menyampaikannya gimana ya?” tanggapannya

gimana?

I Ada, ada perubahan. Memang perubahan itu tidak signifikan tergantung dari

gurunya sendiri, eee jihadnya dari dalamnya itu bener-bener atau engga kitakan

bisa liat, tapi memang ya eee disinikan dia punya dapodik gitu kayak data

kediknas jadi itu juga sebagai pertimbangan juga sih

CW.IA60

P Kalau terkait untuk penjadwalan setiap taun ganti guru per kelas karna apa bu?

I Ya itu, bisa karna kualitasnya dan untu partner mengajar pun juga di

pertimbangkan. Pertimbangan tapi dengan guru yang ada ya. Karene kita tidak

CW.IA61

Page 178: STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI …

164

bisa menerima guru seenaknya aja, dan mengeluarkan guru, jadi ya itu ada

gurunya hehehehe. Paling di tukarkan kelasnya saja. Karna kan pertimbangan

ini disini harus kita liat juga

P Untuk penamaan kelas Ar-Rahman Ar-Rahim tersendiri ada yang membedakan

gak bu antar sisanya? Dibedakan yang pinter dikelas ini atau bagaimana?

I Owh tidak, memang oplosnya ya itu eee dalam satu kelas itu anak yang Hyper

nah itu yang kita jadi pertimbangan. Jangan samapi satu kelas Hyper semua

gak mungkin. Jadi, eee kuota lelaki dan perempuan juga di pertimbangkan

CW.IA62