PENANAMAN KEDISIPLINAN BERIBADAH DI PONDOK...

24
1 PENANAMAN KEDISIPLINAN BERIBADAH DI PONDOK PESANTREN AL-HIDAYAH KARANGSUCI PURWOKERTO SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam ( S.Pd. I ) Oleh: DINA PUJIANA NIM. 1223308069 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO 2016

Transcript of PENANAMAN KEDISIPLINAN BERIBADAH DI PONDOK...

Page 1: PENANAMAN KEDISIPLINAN BERIBADAH DI PONDOK …repository.iainpurwokerto.ac.id/928/2/COVER_ABSTRAK_DAFTAR ISI_B… · tentang sejarah berdirinya pondok pesantren, ... karena kesadaran

1

PENANAMAN KEDISIPLINAN BERIBADAH

DI PONDOK PESANTREN AL-HIDAYAH KARANGSUCI

PURWOKERTO

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam ( S.Pd. I )

Oleh:

DINA PUJIANA NIM. 1223308069

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

PURWOKERTO

2016

Page 2: PENANAMAN KEDISIPLINAN BERIBADAH DI PONDOK …repository.iainpurwokerto.ac.id/928/2/COVER_ABSTRAK_DAFTAR ISI_B… · tentang sejarah berdirinya pondok pesantren, ... karena kesadaran

ii

PENANAMAN KEDISIPLINAN BERIBADAH

DI PONDOK PESANTREN AL-HIDAYAH KARANGSUCI

PURWOKERTO

Dina Pujiana

1223308069

ABSTRAK

Skripsi ini membahas tentang penanaman kedisiplinan santri di Pondok

Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto. Sudah tidak dipungkiri lagi

bahwasanya pada akhir-akhir ini permasalahan yang sering dibahas adalah

permasalahan seputar tentang kedisiplinan. Kedisiplinan menjadi sorotan penting

baik dalam dunia pendidikan maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Pondok

Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto merupakan salah satu pondok yang

dipandang telah menerapkan kedisiplinan bagi santrinya.

Penelitian ini fokus pada : “Bagaimana penanaman kedisiplinan beribadah

terhadap santri.” Penelitian di laksanakan di Pondok Pesantren Al-Hidayah

Karangsuci Purwokerto karena jumlah santri di Pondok Pesantren tersebut cukup

banyak, dan mayoritas santrinya adalah mahasiswa sehingga apa saja kiat

penanaman kedisiplinan disana menarik untuk diteliti.

Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan

deskriptif kualitatif serta menggnkan metode penelitian studi kasus. Data-data

dikumpulkan dengan metode 1) Observasi digunakan untuk memperoleh

gambaran tentang penanaman kedisiplinan di Pondok Pesantren Al-Hidayah, 2)

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan

penanaman kedisiplinan, 3) Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data

tentang sejarah berdirinya pondok pesantren, struktur organisasi, keadaan

ustadzat, santri dan kurikulum. Analisis data menggunakan model Miles and

Huberman, adapun teknik analisis data terdiri dari tiga alur kegiatan yaitu reduksi

data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

penanaman kedisiplinan dilakukan terhadap santri di pondok Pesantren Al-

Hidayah Karangsuci Purwokerto, adapun kiat-kiat menanamkannya meliputi

peningkatan motivasi, pendidikan dan latihan, kepemimpinan, penerapan reward

and punishment, serta penegakan aturan.

Kata kunci: Penanaman, Disiplin, Beribadah dan Pondok Pesantren.

Page 3: PENANAMAN KEDISIPLINAN BERIBADAH DI PONDOK …repository.iainpurwokerto.ac.id/928/2/COVER_ABSTRAK_DAFTAR ISI_B… · tentang sejarah berdirinya pondok pesantren, ... karena kesadaran

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING .............................................. iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

HALAMAN MOTTO .................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Definisi operasional ................................................................ 6

C. Rumusan Masalah ................................................................... 10

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 10

E. Tinjauan pustaka ...................................................................... 11

BAB II LANDASAN TEORI

A. Disiplin ..................................................................................... 14

1. Pengertian disiplin ............................................................. 14

2. Tujuan Disiplin ................................................................. 17

Page 4: PENANAMAN KEDISIPLINAN BERIBADAH DI PONDOK …repository.iainpurwokerto.ac.id/928/2/COVER_ABSTRAK_DAFTAR ISI_B… · tentang sejarah berdirinya pondok pesantren, ... karena kesadaran

iv

B. Penanaman Kedisiplinan .......................................................... 19

1. Pengertian Penanaman Kedisiplinan ................................. 19

2. Bentuk-Bentuk Kedisiplinan ............................................. 20

3. Unsur-Unsur Kedisiplinan ................................................ 20

4. Jenis-Jenis Kedisiplinan .................................................... 23

5. Cara Menanamkan Kedisiplinan ....................................... 24

C. Pondok Pesantren ..................................................................... 28

1. Pengertian Pondok Pesantren ............................................ 28

2. Tujuan dan Sistem pengajaran .......................................... 30

3. Unsur-Unsur Pondok Pesantren ........................................ 32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ........................................................................ 34

B. Sumber Data ............................................................................ 35

C. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 36

D. Teknik Analisis Data ............................................................... 38

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Al-Hidayah ................... 43

1. Sejarah Singkat Berdiri dan Perkembangannya ................ 43

2. Tujuan Berdirinya ............................................................. 48

3. Visi dan Misi ..................................................................... 49

4. Letak Geografis ................................................................. 50

5. Keadaan Ustadz-Ustadzah dan Santri ............................... 51

6. Struktur Organisasi ........................................................... 55

Page 5: PENANAMAN KEDISIPLINAN BERIBADAH DI PONDOK …repository.iainpurwokerto.ac.id/928/2/COVER_ABSTRAK_DAFTAR ISI_B… · tentang sejarah berdirinya pondok pesantren, ... karena kesadaran

v

7. Sarana dan Prasarana ......................................................... 64

8. Sistem pendidikan ............................................................. 65

B. Gambaran Umum Tentang Penanaman Kedisiplinan Santri di

Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto ......... 67

C. Penanaman Kedisiplinan Santri di Pondok Pesantren Al-

Hidayah Karangsuci Purwokerto ............................................ 73

D. Analisis Penanaman Kedisiplinan Santri di Pondok Pesantren

Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto ....................................... 91

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 102

B. Saran-Saran ............................................................................. 103

C. Kata penutup ........................................................................... 104

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 6: PENANAMAN KEDISIPLINAN BERIBADAH DI PONDOK …repository.iainpurwokerto.ac.id/928/2/COVER_ABSTRAK_DAFTAR ISI_B… · tentang sejarah berdirinya pondok pesantren, ... karena kesadaran

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sehubungan dengan degradasi moral yang terjadi pada generasi

penerus bangsa, kini pendidikan di Indonesia lebih menekankan pada

pembangunan karakter. Pembangunan karakter bangsa menjadi salah satu

perhatian kuat pemerintah. Pendidikan karakter bukanlah kebijakan yang baru

tentang pendidikan melainkan upaya mengembalikan penyelenggaraan

pendidikan kepada esensi yang sesungguhnya, sebagaimana diamanatkan

dalam pasal 1 (1) UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas.

“Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana dan proses belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.”1

Oleh karena itu, pendidikan karakter harus dikembangkan dalam

bingkai yang utuh Sistem Pendidikan Nasional dan dalam rangka mencapai

Tujuan Utuh Pendidikan Nasional. Pendidikan karakter merupakan bagian

yang penting dari proses pendidikan. Sehingga sudah seharusnya tidak ada

dikotomi antara pendidikan akademik dan pendidikan karakter.

1 Wina sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana Prenada Media, 2006), hlm. 2.

Page 7: PENANAMAN KEDISIPLINAN BERIBADAH DI PONDOK …repository.iainpurwokerto.ac.id/928/2/COVER_ABSTRAK_DAFTAR ISI_B… · tentang sejarah berdirinya pondok pesantren, ... karena kesadaran

7

7

Karakter adalah proses perkembangan, dan pengembangan karakter

adalah sebuah proses berkelanjutan dan tak pernah (never ending process)

selama manusia hidup dan selama sebuah bangsa ada dan ingin tetap eksis.2

Pendidikan karakter dapat diibaratkan seperti mengukir. Di dalam

proses mengukir, pengukir harus menggunakan kehati-hatian serta

memberikan sentuhan sehalus mungkin agar ukiran tersebut menjadi bagus

dan memiliki nilai keindahan yang lebih. Sehingga, hal yang sama juga harus

dilakukan dalam pendidikan karakter.

Dalam pendidikan karakter ada 18 nilai yang harus dikembangkan

sekolah dalam menentukan keberhasilan pendidikan karakter yaitu: religius,

jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin

tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,

bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,

peduli sosial, tanggung jawab.3

Sudah kita ketahui bahwasanya pada akhir-akhir ini permasalahan

yang sering dibahas adalah permasalahan seputar tentang kedisiplinan.

Kedisiplinan menjadi sorotan penting baik dalam dunia pendidikan maupun

dalam kehidupan bermasyarakat. Sering kita jumpai beberapa pelajar

melakukan tindakan tidak disiplin baik itu disiplin terhadap diri sendiri,

masyarakat, maupun di sekolah. Tindakan tersebut menjadi sorotan

masyarakat sekitar bahwasanya pada lazimnya seorang pelajar harus lebih

mengetahui dan menerapkan perilaku disiplin.

2Thomas Lickona, Character Matters, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm.xi.

3Agus Zaenul Fitri, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di

Sekolah,(Yogyakarta: Ar-Russ Media, 2012), hlm.40.

Page 8: PENANAMAN KEDISIPLINAN BERIBADAH DI PONDOK …repository.iainpurwokerto.ac.id/928/2/COVER_ABSTRAK_DAFTAR ISI_B… · tentang sejarah berdirinya pondok pesantren, ... karena kesadaran

8

8

Biasanya, disiplin dilakukan dengan keterpaksaan. Ketika ada

pengawasan dari petugas (pemimpin) timbulah perilaku disiplin, akan tetapi

bila tidak ada pengawasan dari petugas (pemimpin) maka pelanggaran

dilakukan. Contoh perilaku disiplin dan pelanggarannya yang sering terjadi di

sekolah yaitu siswa yang dituntut untuk mengenakan pakaian dengan rapih

dan sesuai dengan apa yang ditentukan oleh sekolah, akan tetapi biasanya ada

saja siswa yang melanggar peraturan tersebut dengan berpakaian tidak rapih

yang tidak sesuai dengan ketentuan sekolah terutama bila tidak ada petugas

yang mengawasi permasalahan seragam sekolah. Oleh karena itu, disiplin

yang terpaksa identik dengan ketakutan pada hukum. Sedangkan disiplin

karena kesadaran menjadikan hukum sebagai alat yang menyenangkan di jiwa

dan selalu siap sedia untuk menaatinya.

Sebenarnya, untuk menegakan suatu disiplin tidak selamanya harus

melibatkan orang lain, akan tetapi melibatkan diri sendiri juga bisa. Bahkan

melibatkan diri sendirilah yang lebih penting, sebab penegakan disiplin karena

melibatkan diri sendiri berarti disiplin yang timbul itu adalah karena

kesadaran.

Lembaga pendidikan di Indonesia, memiliki tiga jenis lembaga

pendidikan. Yaitu lembaga pendidikan formal, non formal, dan informal.

Pelajar atau peserta didik tidak hanya terdapat dalam lembaga

pendidikan formal seperti sekolah saja, akan tetapi peserta didik juga terdapat

pada lembaga pendidikan non formal seperti di pondok pesantren yang peserta

Page 9: PENANAMAN KEDISIPLINAN BERIBADAH DI PONDOK …repository.iainpurwokerto.ac.id/928/2/COVER_ABSTRAK_DAFTAR ISI_B… · tentang sejarah berdirinya pondok pesantren, ... karena kesadaran

9

9

didiknya lebih akrab disebut santri. Pondok pesantren merupakan salah satu

lembaga pendidikan non formal di Indonesia.

Banyak sekali pondok pesantren yang berada di Indonesia salah

satunya yaitu Pondok Pesantren Al-Hidayah yang berada di Purwokerto.

Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto merupakan pondok

pesantren yang memiliki jumlah santri paling banyak dibandingkan dengan

pondok pesantren lainnya yang bekerjasama dengan IAIN Purwokerto.

Pandangan sebagian besar mahasiswa menyatakan bahwa pondok pesantren

Al-Hidayah merupakan pondok yang sangat ketat peraturannya. Berdasarkan

pengalaman sebagian besar santri, dapat diketahui bahwa tidak semua santri

memiliki kesadaran untuk melaksanakan seluruh kegiatan yang diadakan oleh

pihak pengasuh pondok pesantren. Terlebih jika latar belakang mereka berada

di pondok pesantren karena terpaksa. Di Pondok Pesantren Al-Hidayah,

mayoritas santrinya adalah mahasiswa. Seharusnya, mereka sudah lebih

memahami arti pentingnya disiplin. Akan tetapi, dari latar belakang mereka

berada di pondok karena terpaksa sehingga mereka belum memahami sistem

pendidikan di pondok pesantren. Hal tersebut mengakibatkan kurangnya

disiplin pada setiap kegiatan yang berlangsung di pondok pesantren tersebut.

Oleh karena itu, untuk mengatasi ketidak disiplinan santrinya, pihak pengasuh

pondok menerapkan beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh santrinya.

Dalam proses penanaman kedisiplinan tersebut, pihak pengasuh pondok

pesantren mengadakan kepengurusan pondok dan organisasi intern yang

dipercaya dapat membantu kontrol kedisiplinan santri pada setiap kegiatan.

Page 10: PENANAMAN KEDISIPLINAN BERIBADAH DI PONDOK …repository.iainpurwokerto.ac.id/928/2/COVER_ABSTRAK_DAFTAR ISI_B… · tentang sejarah berdirinya pondok pesantren, ... karena kesadaran

10

10

Berdasarkan hasil observasi tanggal 4 November 2015, dapat diketahui

bahwasanya Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto

merupakan lembaga pendidikan non formal yang menyelenggarakan

pendidikan dan pengajaran berbagai ilmu pengetahuan agama dan berupaya

menanamkan kedisiplinan. Menurut pihak pengasuh pondok, sangatlah

penting mendidik santri dengan menanamkan kedisiplinan. Walaupun

mayoritas dari santrinya berlatar belakang menempuh pendidikan di

Perguruan Tinggi yang seharusnya sudah memiliki kesadaran tentang disiplin,

akan tetapi beliau tetap mengupayakan penanaman kedisiplinan tersebut.

Karena menurut beliau yang namanya manusia itu dapat dengan mudah

berubah-rubah sehingga dengan adanya penanaman kedisiplinan kepada

santrinya, mereka dapat mengingat dan mengontrol diri sesuai dengan etika

santri dan menjiwai perilaku kedisiplinan hingga diharapkan munculah

disiplin itu sebagai kesadaran diri.

Dalam menanamkan kedisiplinan terhadap santrinya, pihak pengasuh

pondok pesantren melakukan beberapa aksi yang dianggap sesuai untuk

membentuk kedisiplinan. Beberapa aksi yang dilakukan oleh pihak pengasuh

Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto meliputi pembuatan

qonun atau peraturan tertulis beserta dengan sanksinya baik yang bersifat

umum untuk seluruh santri, maupun peraturan khusus bagi santri putri dan

santri putra, pembentukan pengurus pondok dan organisasi intern yang

membantu jalannya kegiatan dan kontrol terhadap kegiatan yang berlangsung,

pembuatan kartu izin santri, peraturan madrasah diniah, peraturan madrasah

Page 11: PENANAMAN KEDISIPLINAN BERIBADAH DI PONDOK …repository.iainpurwokerto.ac.id/928/2/COVER_ABSTRAK_DAFTAR ISI_B… · tentang sejarah berdirinya pondok pesantren, ... karena kesadaran

11

11

Quran dan lain sebagainya. Dengan adanya beberapa peraturan tersebut, dapat

diketahui bahwa santri semakin disiplin dalam mengaji dan mengikuti

kegiatan yang berada di pondok pesantren.

B. Definisi Operasional

Agar terhindar dari kesalahfahaman dan kekeliruan dalam memahami

judul penelitian ini, maka penulis merasa penting untuk menegaskan beberapa

istilah yang penulis pakai dalam penelitian ini yaitu:

1. Penanaman Kedisiplinan

Penanaman berasal dari kata tanam yang artinya menaruh,

menaburkan, (paham, ajaran, dan sebagainya), memasukan,

membangkitkan, atau memelihara (perasaan, cinta kasih, semangat, dan

sebagainya). Sedangkan penanaman itu sendiri berarti proses atau caranya,

perbuatan menanamkan.4

Disiplin adalah suatu keadaan tertib dimana orang-orang yang

tergabung dalam suatu sistem tunduk pada peraturan-peraturan yang ada

dengan senang hati.5

Disiplin adalah suatu tata tertib yang dapat mengatur tatanan

kehidupan pribadi dan kelompok.6

Perilaku disiplin merupakan perilaku yang timbul dari dalam jiwa

karena adanya dorongan untuk menaati tata tertib. Dengan itu, dapat

4 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1998), hlm. 890. 5 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep Karakter dan Implementasi,

(Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2003), hlm. 135. 6 Syaiful Bahri Djamarah, Rahasia Sukses Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), hlm.

12.

Page 12: PENANAMAN KEDISIPLINAN BERIBADAH DI PONDOK …repository.iainpurwokerto.ac.id/928/2/COVER_ABSTRAK_DAFTAR ISI_B… · tentang sejarah berdirinya pondok pesantren, ... karena kesadaran

12

12

dipahami bahwa disiplin adalah tata tertib, yaitu ketaatan (kepatuhan)

kepada peraturan tata tertib dan sebagainya.

Pada dasarnya, disiplin yang dikehendaki itu tidak muncul karena

kesadaran, tetapi ada juga yang paksaan. Karena dengan disiplinlah akan

didapatkan keteraturan dalam kehidupan.

Disiplin adalah sesuatu yang harus dikembangkan dari dalam diri,

seperti tulang belakang, tidak berpatokan dari luar diri, seperti sepasang

belenggu.7

Dalam pendidikan karakter ada 18 nilai yang harus dikembangkan

sekolah dalam menentukan keberhasilan pendidikan karakter yaitu:

religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis,

rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,

bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,

peduli sosial, tanggung jawab.

Pendidikan karakter menegaskan bahwa disiplin, apabila ingin

berhasil, harus mengubah anak-anak dari dalam diri. Disiplin harus

mengubah sikap mereka, cara mereka berfikir dan merasa. Disiplin harus

mengarahkan mereka untuk ingin berperilaku berbeda. Disiplin harus

membantu mereka mengembangkan kebaikan seringkali berupa rasa

hormat, empati, penilaian yang baik, dan kontrol diri yang pada pokonya

ketiadaannya mengarah ke permasalah disiplin. Apabila kebaikan yang

tidak ada tersebut tidak dikembangkan, bersama-sama dengan komitmen

7 Seorang guru dalam buku Thomas Lickona, Character Matters, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2012), hlm. 175.

Page 13: PENANAMAN KEDISIPLINAN BERIBADAH DI PONDOK …repository.iainpurwokerto.ac.id/928/2/COVER_ABSTRAK_DAFTAR ISI_B… · tentang sejarah berdirinya pondok pesantren, ... karena kesadaran

13

13

untuk mempraktikannya, maka permasalahan perilaku akan terjadi lagi.

Ringkasnya, disiplin yang efektif harus berbasis-karakter, disiplin ini

harus memperkuat karakter siswa, semata-mata bukan mengontrol perilaku

mereka.8

Dari beberapa definisi diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

penanaman kedisiplinan adalah tindakan yang dilakukan dalam rangka

membentuk perilaku disiplin. Perilaku disiplin, dapat terjadi karena

paksaan maupun kesadaran diri individu yang dapat membentuk sebuah

karakter individu itu sendiri. Sebenarnya, disiplin yang diharapkan adalah

disiplin yang timbul dari kesadaran masing-masing individu. Akan tetapi,

beberapa upaya yang dilakukan untuk membentuk karakter disiplin juga

diperlukan. Penanaman kedisiplinan sedari dini juga dapat menimbulkan

kesadaran terhadap kedisiplinan itu sendiri.

2. Santri Pondok Pesantren

Santri merupakan unsur pokok dari suatu pesantren, santri biasanya

terdiri dari dua kelompok yaitu:9

a. Santri mukim

Santri mukim ialah santri yang berasal dari daerah yang jauh

dan menetap dalam pondok pesantren.

b. Santri kalong

Santri kalong ialah santri-santri yang berasal dari daerah-daerah

sekitar pesantren dan biasanya mereka tidak menetap dalam pesantren.

8 Thomas Lickona, Character Matters, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), hlm. 176.

9 Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan Islam,(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996),

hlm. 49.

Page 14: PENANAMAN KEDISIPLINAN BERIBADAH DI PONDOK …repository.iainpurwokerto.ac.id/928/2/COVER_ABSTRAK_DAFTAR ISI_B… · tentang sejarah berdirinya pondok pesantren, ... karena kesadaran

14

14

Mereka pulang kerumah masing-masing setiap selesai mengikuti

pelajaran di pesantren.

Pesantren menurut pengertian dasarnya adalah tempat belajar para

santri. Sedangakan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana

yang terbuat dari bambu.

Kata “pondok” mungkin juga berasal dari bahasa Arab “funduq”

yang berarti hotel atau asrama.

Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran

agama islam, yang pada umumnya pendidikan dan pengajaran tersebut

diberikan dengan nonklasikal (sistem bandungan dan sorogan), dimana

seorang kiai mengajar santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis

dalam bahasa Arab oleh ulama-ulama besar sejak abad pertengahan,

sedang para santri biasanya tinggal dalam pondok atau asrama dalam

pesantren tersebut.10

Dari beberapa definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa santri

pondok pesantren adalah beberapa orang yang tinggal di sebuah tempat

yang sering di sebut dengan pondok pesantren dalam rangka menuntut

ilmu agama dari berbagai kajian kitab kuning yang diajarkan baik oleh

pengasuh pondok (kiai) maupun ustadz/ustadzah.

3. Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto

Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto adalah salah

satu lembaga pendidikan nonformal yang ada di Kab. Banyumas yang

10

Hasbullah, Kapita Selekta……………………. hlm. 45.

Page 15: PENANAMAN KEDISIPLINAN BERIBADAH DI PONDOK …repository.iainpurwokerto.ac.id/928/2/COVER_ABSTRAK_DAFTAR ISI_B… · tentang sejarah berdirinya pondok pesantren, ... karena kesadaran

15

15

didirikan oleh Alm. KH. Muslih dan Dr. KH. Noer Iskandar Al-Barsani,

MA yang berkedudukan di Jl. Letjend. Pol. Soemarto, Gg. Gunung

Dieng, RT 01/IV, Karangsuci, Kelurahan Purwanegara, Kecamatan

Purwokerto Utara, Purwokerto 53126.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi fokus

permasalahan dalam penelitian ini yaitu “Bagaimanakah Penanaman

Kedisiplinan Santri di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci

Purwokerto?”

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana penanaman kedisiplinan santri di

Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto.

b. Untuk mendeskripsikan bagaimana penanaman kedisiplinan santri di

Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto.

2. Manfaat Penelitian

a. Memberikan informasi terkait dengan bagaimana penanaman

kedisiplinan santri di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci

Purwokerto.

b. Mengetahui tentang bagaimana pemahaman pihak pengasuh Pondok

Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto.

Page 16: PENANAMAN KEDISIPLINAN BERIBADAH DI PONDOK …repository.iainpurwokerto.ac.id/928/2/COVER_ABSTRAK_DAFTAR ISI_B… · tentang sejarah berdirinya pondok pesantren, ... karena kesadaran

16

16

c. Mengetahui aksi apa saja yang dilakukan oleh pihak pengasuh Pondok

Pesantren dalam menanamkan kedisiplinan terhadap santri.

d. Menambah pengetahuan bagi penulis dan kontribusi untuk dijadikan

referensi bagi Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.

E. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan bagian yang mengungkapkan teori yang

relevan dengan masalah penelitian yang juga merupakan kerangka teoritis

mengenai permasalahan yang akan dibahas.

Dalam tinjauan pustaka ini penulis mengambil sumber dari beberapa

penelitian terdahulu yang berkitan tentang penanaman kedisiplinan, penelitian

oleh saudari Indriyanti Khusnul Musyofah tahun 2013 dalam skripsinya yang

berjudul “Strategi Penanaman Kedisiplinan Siswa di MI Ma’arif NU

Banjarparakan Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran

2012/2013”

Penelitian tersebut membahas tentang bagaimana strategi penanaman

kedisiplinan terahadap siswa MI dengan berbagai cara yang dianggap tidak

memberatkan siswanya dalam melaksanakan perilaku disiplin. Persamaan

dengan skripsi ini yaitu sama-sama meneliti tentang kedisiplinan dan

perbedaan dengan skripsi ini yaitu subyek dan tempat penelitian serta

penelitian yang penulis lakukan lebih menekankan pada penanaman

kedisiplinan di lembaga pendidikan non formal yaitu pondok pesantren.

Penelitian oleh saudari Widyasari Nuria tahun 2013 dalam skripsinya

yang berjudul “Usaha Sekolah dalam Membentuk Kepribadian Siswa Melalui

Page 17: PENANAMAN KEDISIPLINAN BERIBADAH DI PONDOK …repository.iainpurwokerto.ac.id/928/2/COVER_ABSTRAK_DAFTAR ISI_B… · tentang sejarah berdirinya pondok pesantren, ... karena kesadaran

17

17

Kedisiplinan di MTs Masyitoh Kroya Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran

2012/2013”.

Penelitian tersebut membahas tentang berbagai usaha yang dilakukan

oleh pihak sekolah dalam membentuk kepribadian siswa melalui kedisiplinan.

Seperti pembiasaan melaksanakan shalat barjama’ah, menghafal do’a-do’a,

memakai jilbab bagi siswa perempuan dan memakai kopyah bagi siswa laki-

laki, dan berbagai usaha yang lain. Persamaan dengan skripsi ini yaitu sama-

sama membahas tentang karakter disiplin dan perbedaan dengan skripsi ini

yaitu subyek yang diteliti dalam skripsi saudari Widyasari lebih menekankan

kepada pembentukan kepribadian sedangkan dalam skripsi ini lebih

menekankan pada cara menanamkan kedisiplinan.

Larry J. koening dalam bukunya yang berjudul Smart Discipline

(Menanamkan disiplin dan menumbuhkan rasa percaya diri pada anak)

menjelaskan bahwa ada beberapa cara tepat untuk menanamkan disiplin pada

anak dan penjelasan tentang bagaimana cara menggunakan sistem smart

discipline dengan cepat dan tepat untuk memecahkan masalah-masalah yang

umum terjadi.

Dalam buku tersebut ada lima langkah yang dapat diikuti oleh para

pembaca untuk menanamkan disiplin pada anak. Adapun langkah-langkahnya

disusun secara sistematis. Dijelaskan bahwa langkah pertama untuk

menanamkan disiplin pada anak yaitu mengidentifikasi perilaku kurang baik

yang harus segera diubah. Setelah langkah pertama dilanjutkan langkah kedua

yaitu membuat peraturan dan dalam membuat peraturan tersebut dijelaskan

Page 18: PENANAMAN KEDISIPLINAN BERIBADAH DI PONDOK …repository.iainpurwokerto.ac.id/928/2/COVER_ABSTRAK_DAFTAR ISI_B… · tentang sejarah berdirinya pondok pesantren, ... karena kesadaran

18

18

bahwa peraturan harus ditulis untuk menghindari perdebatan mengenai aturan

yang telah dibuat. Kemudian setelah langkah yang kedua dilanjutkan dengan

langkah ketiga yaitu memlih konsekuensi yang tepat dalam memilih

konsekuensi, dijelaskan bahwa kita harus menyesuaikan dengan tingkat

kemampuan anak. Setelah langkah ketiga selanjutnya langkah keempat yaitu

membuat tabel smart discipline. Pada tahap ini, kita harus sudah memilih

peraturan-peraturan dan hak istimewa untuk anak. Setelah langkah keempat,

selanjutnya langkah kelima yaitu menjelaskan cara kerja smart discipline. Dan

kemudian diterapkan untuk menanamkan kedisiplinan kepada anak sejak dini.

Persamaan dengan skripsi penulis ini yaitu sama-sama membahas bagaimana

cara menanamkan kedisiplinan dan perbedaan dengan skripsi penulis ini yaitu

subjek penelitian serta sistem yang diterapkan pada buku Larry J. koening

lebih terstruktur dan cenderung memulai menanamkan kedisiplinan tersebut

dalam keluarga. Sedangkan skripsi ini membahas tentang penanaman

kedisiplinan di Pondok Pesantren.

Page 19: PENANAMAN KEDISIPLINAN BERIBADAH DI PONDOK …repository.iainpurwokerto.ac.id/928/2/COVER_ABSTRAK_DAFTAR ISI_B… · tentang sejarah berdirinya pondok pesantren, ... karena kesadaran

19

19

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah mengadakan penelitian dan penelaahan serta analisis, maka

selanjutnya penulis dapat menyimpulkan bahwa penanaman kedisiplinan

santri di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto adalah

sebagai berikut:

Penanaman kedisiplinan terhadap santri yang dilakukan di Pondok

Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto secara umum dapat dikatakan

berjalan sebagaimana mestinya dan sesuai dengan harapan, hal ini dapat

dilihat dari proses penanaman dalam kegiatan sehari-hari yang selalu

berjalan.

Kiat-kiat penanaman kedisiplinan yang dilakukan oleh pihak

pengasuh meliputi beberapa cara. Seperti peningkatan motivasi yang

dilakukan oleh pihak pengasuh, pendidikan dan latihan yang diterapkan

hampir dalam seluruh kegiatan, kepemimpinan yang baik sebagai contoh

dalam menanamkan kedisiplinan, penerapan reward and punishment

walaupun hanya punishment yang dapat dijalankan, serta penegakan aturan.

Kontrol kedisiplinan melalui pengurus dan organisasi-organisasi

yang ada, menunjang keberhasilan dalam menanamkan kedisiplinan terhadap

santri. Di samping itu adanya sanksi terhadap pelanggaran kedisiplinan,

merupakan konsekuensi terhadap pelanggaran kedisiplinan yang telah

Page 20: PENANAMAN KEDISIPLINAN BERIBADAH DI PONDOK …repository.iainpurwokerto.ac.id/928/2/COVER_ABSTRAK_DAFTAR ISI_B… · tentang sejarah berdirinya pondok pesantren, ... karena kesadaran

20

20

ditetapkan dalam peraturan dan juga dijadikan bahan evaluasi oleh pihak

pengasuh, sebagai dasar kebijakan-kebijakan selanjutnya.

B. Saran-saran

Dalam rangka meningkatkan kualitas kedisiplinan di Pondok

Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto terutama berkaitan dengan

santri yang jumlahnya banyak, perkenankan penulis memberikan masukan

dan saran-saran, kepada:

1. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah

a. Hendaknya sering mengontrol keadaan santri terutama saat beberapa

kegiatan di pondok berlangsung.

b. Mengadakan diklat tentang kedisiplinan, sebagai usaha memberikan

pemahaman awal kapada santri tentang pentingnya kedisiplinan.

c. Mengadakan evaluasi rutin terhadap proses penanaman kedisiplinan

pada khususnya dan seluruh kegiatan dan aktivitas santri pada

umumnya.

2. Organisasi-organisasi Pondok Pesantren Al-Hidayah

a. Hendaknya menjalankan tugas lebih maksimal lagi dan berusaha

untuk istiqomah. Terutama dimasa akhir jabatan.

b. Tingkatkan komunikasi dengan sesama anggota organisasi maupun

dengan organisasi yang lain.

Page 21: PENANAMAN KEDISIPLINAN BERIBADAH DI PONDOK …repository.iainpurwokerto.ac.id/928/2/COVER_ABSTRAK_DAFTAR ISI_B… · tentang sejarah berdirinya pondok pesantren, ... karena kesadaran

21

21

3. Santri

a. Hendaknya santri memperhatikan aturan-aturan yang telah ditetapkan

dan melaksanakan sebagaimana mestinya. Mengikuti setiap kegiatan

di pondok dengan ikhlas dan penuh kesadaran.

b. Seharusnya santri tidak hanya mengandalkan pengasuh, pengurus,

atau organisasi dalam membantru proses penanaman kedisiplinan.

Baiknya diimbangi dengan kontrol kedisiplinan antar santri satu

dengan yang lainnya.

c. Janganlah kalian beranggapan bahwa peraturan di pondok pesantren

hanya bersifat mengekang saja tanpa adanya tujuan yang jelas.

melainkan belajarlah untuk senantiasa takdzim terhadap pihak

pengasuh pondok pesantren. Karena disiplin merupakan kunci menuju

sukses.

C. Kata Penutup

Setiap ada sebuah kebijakan dapat dipastikan menuai adanya pro dan

kontra dari pihak lain. Kebijakan yang diambil guna mencapai suatu

kebajikan merupakan keijakan yang semestinya mendapat dukungan dari

berbagai pihak. Pada karya peneliti ini, peneliti merasa karya ini bukanlah

penghapus segala permasalahan yang timbul di lembaga pendidikan baik

formal maupun non formal. Karya ini hanyalah sebuah solusi yang sangat

kecil dari sekian banyak solusi perbaikan yang ada.

Peneliti mengakui bahwa karya ini belum memiliki pengaruh yang

besar, namun sumbangan kecil ini diharapkan dapat menjadi bagian dari

Page 22: PENANAMAN KEDISIPLINAN BERIBADAH DI PONDOK …repository.iainpurwokerto.ac.id/928/2/COVER_ABSTRAK_DAFTAR ISI_B… · tentang sejarah berdirinya pondok pesantren, ... karena kesadaran

22

22

partisipasi perbaikan dalam proses penanaman kedisiplinan di Pondok

Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto. Akan tetapi kami masih

merasa bahwa karya ini masih jauh dari sempurna sehingga koreksi dari

peneliti lain sangatlah bermanfaat bagi perbaikan penelitian ini.

Di akhir karya ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu tersusunnya karya ini,

memberikan sumbangsihnya, dan dukungan kepada penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

Page 23: PENANAMAN KEDISIPLINAN BERIBADAH DI PONDOK …repository.iainpurwokerto.ac.id/928/2/COVER_ABSTRAK_DAFTAR ISI_B… · tentang sejarah berdirinya pondok pesantren, ... karena kesadaran

23

23

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2015. Pendidikan Karakter di Sekolah. Bandung: Yrama Widya

Arifin, Zainal. 2012. Penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

__________. 2003. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. PT Rineka Cipta

Djamarah, Syaifu lBahri. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Durkheim, Emile. Pendidikan Moral. Jakarta: Erlangga

Fitri, Agus Zaenul. 2012. Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di

Sekolah. Yogyakarta: Ar-Russ Media

Hamalik, Oemar. 1991. Pendekatan Baru Strategi Belajar-Mengajar Berdasarkan

CBSA. Bandung: Sinar Baru

Hasbullah. 2012. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

____________.1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam.Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada

Hidayatulloh, M.furqon. 2010. Pendidikan Karakter Membangun Peradaban

Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka

Jhon W. Creswell. 2010. Research Design (Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif,

dan Mixed). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Khalsa, SiriNam S. 2008. Pengajaran Disiplin dan Harga Diri. Bandung: PT.

Macanan Jaya Cemerlang.

Lickona, Thomas. 2012. Character Matters. Jakarta: Bumi Aksara

Page 24: PENANAMAN KEDISIPLINAN BERIBADAH DI PONDOK …repository.iainpurwokerto.ac.id/928/2/COVER_ABSTRAK_DAFTAR ISI_B… · tentang sejarah berdirinya pondok pesantren, ... karena kesadaran

24

24

Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep Karakteristik dan

Implementasi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

___________. 2013.Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: PT Bumi Aksara

Naim, Ngainun. 2012. Character Building. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Pusat Pembinaan dan pengembangan Bahasa. 1998. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Roggers, Bill. 2004. behaviour recovery. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana

Indonesia

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media

Sardiman . 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :Alfabeta

Uno , Hamzah B. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi

Aksara

Woolfok , Anita.2009. Educational Psycology (Active Learning Edition), terj.

Helly Prajitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Soejipto . Yogyakarta: Pustaka

Pelajar