STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB...

82
STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN PADA PEMILIHAN LEGISLATIF PROVINSI LAMPUNG 2019 (Studi Pada Partai Nasdem dan PDI Perjuangan Provinsi Lampung) (Skripsi) Oleh UNTSA SHOLIHAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Transcript of STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN PADA

PEMILIHAN LEGISLATIF PROVINSI LAMPUNG 2019

(Studi Pada Partai Nasdem dan PDI Perjuangan Provinsi Lampung)

(Skripsi)

Oleh

UNTSA SHOLIHAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

ABSTRACT

STRATEGY FOR WOMEN’S LEGISLATIVE CANDIDATES IN THE

LAMPUNG PROVINCIAL LEGISLATIVE ELECTIONS 2019 (STUDY OF

NASDEM AND PDI PERJUANGAN PARTY OF LAMPUNG PROVINCE)

BY

UNTSA SHOLIHAH

The Ministry of Women's Empowerment and Child Protection in collaboration

with The Central Bureau of Statistics (2017) explained that the 2016 achievement

of the Indonesian Gender Development Index amounted to 90.82 or decreased by

0.21 points or 0.23% from the previous year. One reason there is a gender gap,

one of which can be seen from the low representation of women in politics.

Women's representation in parliament is still relatively low. The number of female

representatives of the Lampung Provincial legislature in 2014 was only 14%, from

that figure of Nasdem and PDI Perjuangan Party were the two parties with the

highest percentage of women legislative candidates. This study aims to determine

the winning strategy of women’s legislative candidates in the Lampung Province

2019 legislative elections conducted by the Nasdem and PDI Perjuangan Party.

The analysis of this study uses strategy model theory, campaign strategy theory

and gender and political parties theory. This study is a type of qualitative

descriptive research. The results showed that (1) Planning mode strategy carried

out by the Nasdem and PDI Perjuangan Party, namely through a cadre pattern (2)

Informative campaign strategy used by the Nasdem and PDI-P Party namely using

billboards, banners, posters etc. which include women's related slogans (3)

Communicative campaign strategy conducted by the Nasdem and PDI-P Party in

the form of socialization related to women's issues (4) Nasdem Party has a gender

responsive program in the form of special training for female legislative

candidates (5) PDI Perjuangan has a national gender-responsive program namely

National Women's Special Cadre Education (6) The position of women in the

management structure of the Nasdem Party and PDI Perjuangan Lampung

Province can be one of the assessment indicators for women to be nominated in

general elections

Keywords: Strategy, Political Parties, Women, Legislative

Page 3: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

ABSTRAK

STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN PADA

PEMILIHAN LEGISLATIF PROVINSI LAMPUNG 2019 (STUDI PADA

PARTAI NASDEM DAN PDI PERJUANGAN PROVINSI LAMPUNG)

OLEH

UNTSA SHOLIHAH

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak kerjasama Badan

Pusat Statistik (2017) menjelaskan, capaian Indeks Pembangunan Gender

Indonesia tahun 2016 sebesar 90,82 atau mengalami penurunan sebesar 0,21 poin

atau 0,23% dari tahun sebelumnya. Salah satu penyebabnya adalah adanya

kesenjangan gender yang dapat dilihat dari rendahnya keterwakilan perempuan di

dalam politik. Keterwakilan perempuan di dalam parlemen masih tergolong

rendah. Angka keterwakilan perempuan legislatif Provinsi Lampung 2014 baru

14%, dari angka tersebut Partai Nasdem dan Partai PDI Perjuangan merupakan

dua partai dengan persentase terbanyak yang menyumbangkan calon legislatif

perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemenangan calon

legislatif perempuan pada pemilihan legislatif Provinsi Lampung 2019 yang

dilakukan oleh Partai Nasdem dan PDI Perjuangan. Analisis penelitian ini

menggunakan teori model strategi, teori strategi kampanye serta teori gender dan

partai politik. Penelitian ini merupakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa (1) Model strategi perencanaan yang dilakukan

Partai Nasdem dan PDI Perjuangan yakni melalui pola kaderisasi (2) Strategi

kampanye informatif yang digunakan Partai Nasdem dan PDI Perjuangan yakni

menggunakan baliho, spanduk, poster dll yang diantaranya mengusung slogan

terkait perempuan (3) Strategi kampanye komunikatif yang dilakukan Partai

Nasdem dan PDI Perjuangan yakni berupa sosialisasi-sosialisasi terkait isu

perempuan (4) Partai Nasdem mempunyai program responsif gender berupa

pelatihan khusus calon legislatif perempuan (5) PDI Perjuangan mempunyai

program nasional yang responsif gender yakni Pendidikan Kader Khusus

Perempuan Nasioanl (6) Posisi perempuan di dalam struktur kepengurusan Partai

Nasdem dan PDI Perjuangan Provinsi Lampung dapat menjadi salah satu

indikator penilaian bagi perempuan untuk dicalonkan dalam pemilihan umum.

Kata Kunci : Strategi, Partai Politik, Perempuan, Legislatif

Page 4: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN PADA

PEMILIHAN LEGISLATIF PROVINSI LAMPUNG 2019 (STUDI PADA

PARTAI NASDEM DAN PDI PERJUANGAN PROVINSI LAMPUNG)

OLEH

UNTSA SHOLIHAH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA ILMU PEMERINTAHAN

Pada

Jurusan Ilmu Pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan
Page 6: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan
Page 7: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan
Page 8: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Untsa Sholihah lahir di Tanjung Raja,

8 Februari 1998 buah hati pasangan Khoiruddin Ilyas

dan Herawati. Penulis merupakan anak ke dua dari tiga

bersaudara. Penulis memiliki seorang kakak perempuan

bernama Mentari, Amd.Keb dan seorang adik

perempuan bernama Fitri Lestari

Jenjang pendidikan penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Bustanul

Athfal (TK ABA) Tanjung Raja, Ogan Ilir, Sumatera Selatan pada tahun 2002.

Jenjang pendidikan selanjutnya yang ditempuh penulis adalah Sekolah Dasar

Negeri 3 (SDN 3) Tanjung Raja dimulai dari tahun 2003 hingga tahun 2009.

Setelah melalui jenjang sekolah dasar, penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang

sekolah menengah pertama yakni di SMP Negeri 3 Tanjung Raja dimulai tahun

2009 hingga lulus tahun 2012. Jenjang selanjutnya yakni sekolah menengah atas

yang ditempuh penulis di SMA Negeri 1 Tanjung Raja hingga lulus pada tahun

2015. Penulis selanjutnya menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi pada

tahun 2015 dengan tercatat sebagai Mahasiswi Ilmu Pemerintahan Universitas

Lampung melalui jalur SNMPTN.

Page 9: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

Penulis merupakan seseorang yang aktif didalam berbagai organisasi. Mulai dari

bangku SMP penulis tercatat sebagai Wakil II Ketua OSIS, kemudian di bangku

SMA penulis tercatat sebagai Bendahara Umum OSIS. Keaktifan penulis didalam

organisasi kemudian berlanjut hingga jenjang perkuliahan. Riwayat organisasi

penulis selama kuliah diantaranya yakni sebagai anggota KOPMA Unila, Garda

Muda BEM FISIP Unila, Staff BEM FISIP Unila, Pengurus LABPOLOTDA JIP

Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan Unila

Selain aktif didalam berbagai organisasi, penulis juga tercatat memiliki berbagai

prestasi dan pengalaman akademik, diantaranya pernah menjadi Juara 2 Lomba

Debat Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung, Juara

Lomba menulis Surat Cinta Untuk Dekan yang diadakan oleh LSSF Cendekia,

Peserta Terbaik Putri Pendidikan Menengah Koperasi Unila 2015, Delegasi

Lomba Debat Nasional Prediksi Unpad 2017, Delegasi Lomba Debat Nasional

Polgov days 2017 di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Page 10: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

MOTTO

Maka nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan?

(Surah Ar-Rahman 55:13)

Tidak ada balasan bagi kebaikan kecuali kebaikan juga

(Surah Ar-Rahman 55:60)

Orang yang kaya materi akan kalah dengan orang yang kaya pengalaman dan

orang yang kaya pengalaman akan kalah dengan orang yang kaya ilmu

(Untsa Sholihah)

Setelah gelap hilang bayangan pun akan kembali muncul bersama cahaya

(Untsa Sholihah)

Page 11: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

PERSEMBAHAN

Bismillahirahmanirahim

Alhamdulillahhirrabil’alaamiin segala rasa syukur hamba ucapkan kepadaMu atas

semua Ridho dan Pertolongan yang Engkau berikan wahai yang maha segalanya

Sehingga Skripsi ini pada akhirnya dapat diselesaikan

Shalawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

Semoga kelak skripsi ini dapat memberikan ilmu yang bermanfaat

dan

Aku Persembahkan Karya ini Kepada

Ayahanda dan Ibunda tercinta serta kakak dan adik terkasih sebagai

tanda terima kasih, hormat, bakti, cinta dan sayangku

Terima kasih atas semua dedikasi, doa dan cinta yang luar biasa

yang telah diberikan

Terima kasih untuk semua orang terdekat yang turut berperan dalam perjuanganku

Semoga amal kebaikan kalian dibalas kebaikan pula oleh Allah SWT

Almamater Tercinta Universitas Lampung

Page 12: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

SANWACANA

Segala puji hanyalah bagi Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya, sehingga

penulis dapat menyusun skripsi yang berjudul “Strategi Pemenangan Calon

Legislatif Perempuan Pada Pemilihan Legislatif Provinsi Lampung 2019 (Studi

Pada Partai Nasdem dan PDI Perjuangan Provinsi Lampung)” sebagai salah satu

syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan. Penulis menyadari

bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna sebagai akibat dari keterbatasan yang

ada pada diri penulis.

Pada kesempatan ini, penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini antara lain, yakni:

1. Allah SWT, sang maha segalanya yang hingga hari ini semua makhluk

tiada arti tanpa semua ridho dan anugerah dariNya

2. Kedua orang tua, ayahanda Khoiruddin Ilyas dan ibunda Herawati yang

selalu menyertai langkahku dengan doa, menjaga dengan penuh kasih

sayang, menuntun dengan sabar, mengorbankan segala hal dengan

sepenuh hati. Ayukku Mentari, Amd.Keb yang senantiasa selalu

memberikan dorongan, dukungan dan arahan serta adikku Fitri Lestari

yang selalu menghibur dan memberikan semangat.

Page 13: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

3. Bapak Dr. Syarief Makhya selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Lampung

4. Bapak Drs. R. Sigit Krisbintoro, M.IP selaku Ketua Jurusan Ilmu

Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

5. Bapak Darmawan Purba, S.IP., M.IP selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

6. Ibu Dr. Feni Rosalia, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik

7. Alm. Bapak Drs. Yana Ekana PS, M.Si selaku dosen yang semasa

hidupnya telah memberikan kepercayaan, banyak pelajaran, arahan,

motivasi, dan perhatiannya kepada penulis, semoga beliau ditempatkan

ditempat terbaik disisiNya.

8. Ibu Dr. Ari Darmastuti, M.A selaku Pembimbing utama yang telah

membimbing, mengarahkan, serta memberikan ilmu dan motivasinya

kepada penulis hingga skripsi ini dapat selesai

9. Bapak Budi Harjo, S.Sos., M.IP selaku pembimbing dua yang telah

memberikan semangat, motivasi, pesan, saran, serta ilmunya dalam

membimbing penulis dalam proses penyusunan skripsi ini

10. Bapak Hertanto, Ph.D selaku pembahas dan penguji yang telah meberikan

kritik, saran dan masukan sehingga dapat membangun skripsi ini menjadi

lebih baik

11. Seluruh dosen dan staff Ilmu Pemerintahan FISIP Unila yang telah

memberikan ilmu dan perhatiannya kepada penulis khususnya dan

mahasiswa lain pada umumnya

Page 14: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

12. Pihak-pihak terkait dalam penyusunan skripsi ini Bapak Hadi, Bapak

Endro, Ibu Aprilliati, Ibu Kostiana, Kak Harmoko, Kak Vony, Kak Rita,

Bapak Ariska yang telah bersedia membantu penulis dalam berbagai

urusan serta telah bersedia menjadi informan dalam penelitian ini

13. Zakia Salsabila sahabat sekaligus yang telah penulis anggap seperti adik

sendiri yang telah menemani penulis dalam berbagai kesempatan,

memberikan semangat serta kepeduliannya kepada penulis

14. Raditha Prima Berliana yang telah penulis anggap sebagai adik sendiri,

sebagai pendengar yang baik dan yang telah turut memberikan dukungan

kepada penulis

15. Team „Lelaki Kardus‟ Fani Destia, Anisantika Cahyati, Linda Margreta,

Meisandra Annisa Almega, Fadel Aliemsyah, Achmad Zukhrova, Redi

Gumbira, Al Hadad terima kasih untuk semua cerita dan kebersamaannya

selama ini, semoga terus terjalin

16. Team #berbaginasi2018 Mba Winda, Mba Resti, Bang Agung, Bang Iqbal,

Bang Khalim, Bang Irfan, Bang Yogi, Fani, Linda, Tika, Meisya, Zakia,

Cenul terima kasih atas cerita, kebersamaan dan canda tawanya, semoga

kegiatan kita selama ini bernilai ibadah

17. Yunda Restiani Damayanti, S.IP yang telah memberikan bimbingan

kepada penulis serta bersedia menjadi tempat konsultasi ketika penulis

mengalami kesulitan dalam proses penyusunan skripsi

18. Yunda Ulfa Umayasari, S.IP, Yunda Dita Maharani, S.IP, Yunda

Meriantika S.IP, Kanda Andri Agung, S.IP yang senantiasa dengan ikhlas

memberikan berbagai solusi ketika penulis butuh arahan terkait skripsi

Page 15: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

19. Teman-teman kelas ganjil dan genap Jurusan Ilmu Pemerintahan 2015

Amelisa, Acel, Luki, Merita, Anisa Rizki, Zenia, Sari, Alek, Elen, Dara,

Aca, Iga, Ikhsan, Intan, Bibil, Ica, Aviv dan yang lainnya yang tidak bisa

disebutkan satu persatu, terima kasih telah menjadi bagian dari teman

penulis baik dari sejak awal perkuliahan maupun sejak semester akhir pada

masa-masa skripsi.

20. Teman seperjuangan di tanah rantau Fitriyah dan Yogi yang telah

melewati beberapa momen suka duka bersama hingga terasa seperti

keluarga sendiri

21. Ara Arilia adik tingkat Jurusan Ilmu Pemerintahan 2016 yang turut

memberikan cerita dalam perjalanan penulis di dalam perkuliahan

22. Adik-adik anggota dan pengurus LABPOLOTDA JIP Unila

23. Teman-teman Presidium dan BEM FISIP Unila pada masanya yang telah

memberikan cerita suka duka dalam perjalanan penulis

24. Teman-teman KKN Tahun 2018 Desa Bandar Negeri, Kecamatan

Maringgai Kabupaten Lampung Timur

25. Serta yang lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu

Semoga Allah SWT membalas amal baik kita semua dan semoga karya ini dapat

bermanfaat bagi banyak pihak

Bandar Lampung, April 2019

Untsa Sholihah

Page 16: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ................................................................................................... i

DAFTAR TABEL .......................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 13

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 13

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 13

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsepsi Strategi .......................................................................... 14

1. Model Strategi ........................................................................... 15

2. Strategi Kampanye .................................................................... 19

B. Konsepsi Gender dan Partai Politik .............................................. 21

C. Konsepsi Pemilihan Umum Legislatif .......................................... 25

D. Konsepsi Keterwakilan Perempuan .............................................. 27

E. Kerangka Pikir ............................................................................... 29

BAB III.METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian .............................................................................. 32

B. Fokus Penelitian ............................................................................ 33

C. Jenis Data ...................................................................................... 34

D. Penentuan Informan ...................................................................... 35

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 37

F. Teknik Pengolahan data ................................................................. 38

G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 39

H. Teknik Keabsahan Data ................................................................ 41

Page 17: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

BAB IV.GAMBARAN UMUM

A. Partai Nasional Demokrat (Nasdem)............................................. 42

1. Sejarah Partai ............................................................................ 42

2. Visi dan Misi Partai .................................................................. 44

3. Struktur Kepengurusan Partai................................................... 46

4. Keikutsertaan dalam Pemilihan Umum 2019 ........................... 47

B. Partai PDI Perjuangan ................................................................... 49

1. Sejarah Partai ............................................................................ 49

2. Visi dan Misi Partai .................................................................. 50

3. Struktur Kepengurusan Partai................................................... 52

4. Keikutsertaan dalam Pemilihan Umum .................................... 53

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Model Strategi ............................................................................... 58

1. Partai Nasdem ........................................................................... 58

a. Model Perencanaan .............................................................. 58

b. Model evolusioner ............................................................... 67

2. Partai PDI Perjuangan .............................................................. 71

a. Model Perencanaan .............................................................. 71

b. Model Evolusioner ............................................................... 80

B. Strategi Kampanye ........................................................................ 84

1. Partai Nasdem ........................................................................... 84

a. Kampanye Informatif ........................................................... 84

b. Kampanye Komunikatif ....................................................... 87

2. Partai PDI Perjuangan .............................................................. 93

a. Kampanye Informatif ........................................................... 93

b. Kampanye Komunikatif ....................................................... 95

C. Gender dan Partai Politik .............................................................. 99

1. Partai Nasdem ........................................................................... 99

a. Program Partai ..................................................................... 99

b. Struktur Partai ...................................................................... 102

2. Partai PDI Perjuangan .............................................................. 111

a. Program Partai ..................................................................... 111

b. Struktur Partai ...................................................................... 113

BAB VI.SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan........................................................................................ 127

B. Saran .............................................................................................. 129

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 130

LAMPIRAN

Page 18: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1. Data Perolehan Kursi Legislatif Hasil Pemilu 2014 ............................... 4

2. Jumlah Perolehan Kursi DPRD Provinsi Lampung Hasil

Pemilihan Umum 2014 ........................................................................... 5

3. Perolehan Kursi Anggota DPRD Provinsi Lampung Hasil

Pemilihan Umum Tahun 2014 Masing-Masing Partai ............................ 6

4. Anggota DPRD Perempuan Provinsi Lampung Hasil

Pemilihan Umum Tahun 2014 ................................................................ 6

5. Jumlah Laki-Laki dan Perempuan Daftar Calon Tetap

Anggota DPRD Provinsi Lampung dalam Pemilihan Umum

2014 ......................................................................................................... 7

6. Perbandingan Jumlah Daftar Calon Tetap (DCT) Calon

Legislatif Perempuan Terhadap Jumlah Kursi Perempuan

DPRD Provinsi Lampung Hasil Pemilu 2014 ......................................... 8

7. Informan Penelitian ................................................................................. 36

8. Jumlah Calon DPRD Provinsi Lampung Partai Nasdem

Masing-Masing Daerah Pemilihan .......................................................... 48

9. Jumlah Calon DPRD Provinsi Lampung PDI Perjuangan

Masing-Masing Daerah Pemilihan .......................................................... 54

10. Analisis Model Strategi Partai Nasdem Provinsi Lampung

dalam Upaya Memenangkan Calon Legislatif Perempuan ..................... 69

11. Analisis Model Strategi PDI Perjuangan Provinsi Lampung

dalam Upaya Memenangkan Calon Legislatif Perempuan ..................... 81

12. Analisis Model Kampanye Partai Nasdem Provinsi Lampung

dalam Upaya Memenangkan Calon Legislatif Perempuan ..................... 91

13. Analisis Model Kampanye PDI Perjuangan Provinsi

Lampung dalam Upaya Memenangkan Calon Legislatif

Perempuan ............................................................................................... 98

14. Perempuan dalam Struktur Kepengurusan DPW Partai

Nasdem Provinsi Lampung ..................................................................... 104

15. Daftar Nama Pengurus DPW Partai Nasdem Provinsi

Lampung yang Merupakan Calon Legsilatif .......................................... 105

16. Analisis Teori Gender dan Partai Politik Partai Nasdem

Provinsi Lampung Terhadap Perempuan di dalam Partai ....................... 109

Page 19: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

17. Perempuan dalam Struktur Kepengurusan DPD PDI

Perjuangan Provinsi Lampung ................................................................ 114

18. Daftar Nama Pengurus DPW Partai Nasdem Provinsi

Lampung yang Merupakan Calon Legsilatif Provinsi

Lampung ................................................................................................. 115

19. Analisis Teori Gender dan Partai Politik PDI Perjuangan

Provinsi Lampung Terhadap Perempuan di dalam Partai ....................... 117

20. Triangulasi Data Penelitian ..................................................................... 118

Page 20: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1. Indeks Pembangunan Gender Provinsi di Indonesia Tahun 2014 .......... 2

2. Kerangka Pikir ........................................................................................ 31

Page 21: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indeks Pembangunan Gender (IPG) merupakan salah satu alat ukur kemajuan

sebuah bangsa dan negara. Indeks Pembangunan Gender (IPG) berusaha

menunjukkan realitas perbandingan antara peran perempuan dan laki-laki.

Badan Pusat Statistik tahun 2018 menjelaskan konsep Indeks Pembangunan

Gender (IPG) digunakan untuk mengukur pencapaian dimensi dan variabel

yang sama seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM), tetapi

mengungkapkan ketidakadilan pencapaian laki-laki dan perempuan

(www.bps.go.id diakses pada 15 Oktober 2018 pukul 09.30 WIB)

Indeks Pembangunan Gender (IPG) Indonesia masih jauh dari yang

diharapkan. Indeks Pembangunan Gender (IPG) Indonesia pada tahun 2016

bahkan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Kementerian

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) bekerja

sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2017 menjelaskan,

capaian IPG Indonesia tahun 2016 sebesar 90,82 atau mengalami penurunan

sebesar 0,21 poin atau 0,23% dari tahun sebelumnya sebesar 91,03, padahal

selama tahun 2010-2015 IPG selalu mengalami peningkatan.

(www.kemenpppa.go.di diakses pada 21 Oktober 2018 pukul 06.30 WIB)

Page 22: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

2

Sumber: Badan Pusat Statistik 2014

Gambar 1. Indeks Pembangunan Gender Provinsi di Indonesia Tahun

2014.

Gambar 1. Indeks Pembangunan Gender Provinsi di Indoensia Tahun 2014 di

atas menunjukkan tentang pencapaian Indeks Pembangunan Gender (IPG)

masing-masing provinsi di Indonesia tahun 2014. Data tersebut menjelaskan

bawah Indeks Pembangunan Gender (IPG) Provinsi Lampung pada tahun 2014

menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) menempati urutan ke 19, indeks

tersebut hampir sama dengan indeks nasional Indonesia. Provinsi Lampung

berada diperingkat ke 7 dari 10 provinsi yang ada di pulau Sumatera.

Peringkat tersebut tentu sangat jauh dari yang diharapkan, untuk itu dibutuhkan

berbagai upaya agar dapat meningkatkan kesetaraan gender.

Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan keterwakilan atau peran

perempuan sudah dilakukan dengan menerbitkan beberapa peraturan yang

berusaha menjamin peningkatan keterwakilan perempuan di kursi parlemen.

Page 23: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

3

Keterwakilan perempuan antara lain diatur dalam Undang-Undang Nomor 2

Tahun 2011 tentang Partai Politik, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012

tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD, serta Peraturan

Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 7 Tahun 2013. Peraturan-peraturan

tersebut dibuat untuk mewujudkan keadilan antara laki-laki dan perempuan.

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik telah diatur

mengenai jumlah keterwakilan perempuan dalam pendirian dan pembentukan

partai politik. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum

Anggota DPR, DPD, dan DPRD berisi kebijakan tentang kuota minimal 30%

perempuan dalam pencalonan legislatif. Berdasarkan Undang-Undang tersebut

khususnya pada pasal 55 dan 56 ayat (2) dijelaskan bahwa pemilu legislatif

mengamanatkan sedikitnya 30 persen perempuan di daftar calon legislatif dan

minimal terdapat satu perempuan di antara tiga calon legislatif.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga telah menerapkan peraturan terkait

Pemilu. Peraturan tersebut termuat dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum

(PKPU) Nomor 7 Tahun 2013 tentang Aturan Pencalonan DPR, DPRD

Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. Berdasarkan PKPU Nomor 7 Tahun

2013 pada pasal 27 ayat 1 huruf b, jika ketentuan 30 persen keterwakilan

perempuan tidak terpenuhi, parpol dinyatakan tidak memenuhi syarat

pengajuan daftar bakal calon pada daerah pemilihan bersangkutan.

Annual Report 2017 (Inter-Parliamentary Union, 8:2017) mengungkapkan

bahwa Lembaga perwakilan atau parlemen memiliki tiga kuci utama dalam hal

penilaian yakni mengevaluasi parlemen, mengevaluasi sensitivitas gender

Page 24: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

4

parlemen, serta parlemen dan tujuan pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan

hal tersebut dapat dinyatakan bahwa isu gender menjadi salah satu isu penting

dalam penilian parlemen suatu negara. Salah satu bentuk isu gender di dalam

parlemen adalah terkait jumlah persentase perempuan didalam parlemen atau

lembaga legislatif. Berikut adalah data perolehan kursi legislatif hasil pemilu

2014.

Tabel 1. Data Perolehan Kursi Legislatif Hasil Pemilu 2014

Legislatif Jumlah Kursi

Laki-Laki Persen

Jumlah Kursi

Perempuan Persen

Total

Kursi

DPR RI 463 83% 97 17% 560

DPD RI 98 74% 34 26% 132

DPRD Provinsi 1780 83.6% 350 16.4% 2.130

DPRD Kab/Kota 14.587 86.4% 2.296 13.6% 16.883

Total 16.928 86% 2.777 14% 19.705

Sumber: KPU (Komisi Pemilihan Umum) 2014

Berdasarkan Tabel.1 Data Perolehan Kursi Legislatif Hasil Pemilu 2014 di atas

dapat dinyatakan bahwa bahwa perempuan yang duduk di legislatif baik DPR

RI, DPD RI, DPRD Provinsi, maupun DPRD Kabupaten/Kota hasil pemilu

2014 belum memenuhi kuota 30%. Total kursi legislatif yang ada di Indonesia

hasil pemilu 2014 sebanyak 19.705. Jumlah kursi yang dimiliki oleh

perempuan hanya 2.777 sedangkan kursi laki-laki 16.928. Secara nasional kursi

dewan perempuan hasil pemilu 2014 hanya 14%.

Rendahnya keterwakilan perempuan di ranah publik khususnya dalam ranah

politik tentu dipengaruhi oleh berbagai hal. Rendahnya keterwakilan

perempuan di ranah politik dapat dijelaskan ke dalam setidaknya dua

pembicaraan. Pembicaraan pertama adalah masih mengakar kuatnya paradigma

Page 25: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

5

patriarki disebagian besar masyarakat Indonesia sedangkan, pembicaraan

kedua yakni institusi politik pada umumnya tidak benar-benar memiliki

komitmen penuh pada pemberdayaan perempuan. (m.detik.com diakses pada

19 Oktober 2019 pukul 14.15 WIB)

Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang belum memenuhi 30%

keterwakilan perempuan di dalam legislatif. Anggota DPRD Provinsi Lampung

periode 2014-2019 sendiri berjumlah 85 orang dengan jumlah perempuannya

hanya 12 orang, hal ini berarti persentase keterwakilan perempuan pada

anggota DPRD provinsi Lampung hasil pemilu 2014 baru berada pada angka

14%. Berikut perolehan kursi anggota DPRD Provinsi Lampung hasil pemilu

2014 serta perbandingan jumlah kursi perempuan dan laki-laki masing-masing

partai.

Tabel 2. Jumlah Perolehan Kursi DPRD Provinsi Lampung Hasil

Pemilihan Umum 2014

No Partai Jumlah Kursi Persentase

1 Partai Nasdem 8 9,41%

2 Partai Kebangkitan Bangsa 7 8,24%

3 Partai Keadilan Sejahtera 8 9,41%

4 PDI Perjuangan 17 20,00%

5 Partai Golongan Karya 10 11,76%

6 Partai Gerindra 10 11,76%

7 Partai Demokrat 11 12,94%

8 Partai Amanat Nasional 8 9,41%

9 Partai Persatuan Pembangunan 4 4,71%

10 Partai Hati Nurani Rakyat 2 2,35%

11 Partai Bulan Bintang - 0,00%

12 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia - 0,00%

Total 85 100%

Sumber: Diolah dari data KPU Provinsi Lampung 2014

Page 26: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

6

Tabel 3. Perolehan Kursi Anggota DPRD Provinsi Lampung Hasil

Pemilihan Umum Tahun 2014 Masing-Masing Partai

No Partai Jumlah Kursi

Laki-Laki Perempuan

1 Partai Nasdem 5 3

2 Partai Kebangkitan Bangsa 6 1

3 Partai Keadilan Sejahtera 8 -

4 PDI Perjuangan 14 3

5 Partai Golongan Karya 9 1

6 Partai Gerindra 9 1

7 Partai Demokrat 10 1

8 Partai Amanat Nasional 7 1

9 Partai Persatuan Pembangunan 3 1

10 Partai Hati Nurani Rakyat 2 -

Total 73 12

Sumber: Diolah dari data KPU Provinsi Lampung2014

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pada pemilu legislatif

Provinsi Lampung tahun 2014 terdapat 12 partai politik yang menjadi peserta

pemilu, dari 12 partai politik tersebut terdapat 8 partai politik yang mempunyai

keterwakilan kursi perempuan. Partai yang mempunyai keterwakilan kursi

perempuan terdiri dari Partai PDI Perjuangan, Nasdem, Golkar, PPP, Gerindra,

PKB, Demokrat dan PAN. PDI Perjuangan dan Nasdem merupakan partai yang

memperoleh kursi perempuan terbanyak yakni masing-masing tiga kursi,

sedangkan Golkar, PPP, Gerindra, PKB, Demokrat dan PAN masing-masing

memiliki satu kursi. Berikut data anggota DPRD perempuan Provinsi Lampung

hasil pemilu tahun 2014 dari masing-masing partai politik.

Tabel 4. Anggota DPRD Perempuan Provinsi Lampung Hasil

Pemilihan Umum Tahun 2014

No Nama Partai Politik

1 Aprilliati,SH PDI Perjuangan

2 Hj.Eva Dwiana PDI Perjuangan

3 Hj.Syafariah Widianti ZP,SH,MH PDI Perjuangan

4 Hj.Sahanah Partai Nasdem

5 Hj.Ririn Kuswantari,S.SOS Partai Golongan Karya

Page 27: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

7

6 Elly Wahyuni,SE.MM Partai Gerindra

7 Hj.Zeldayati Partai Persatuan Pembangunan

8 Hj.Sahyana,SE Partai Nasdem

9 Karlina,S.E Partai Kebangkitan Bangsa

10 Dr.Hj.Asih Fatwanita Partai Nasdem

11 Dra. Hj. Martalena Partai Demokrat

12 Asmara Dewi, SH Partai Amanat Nasional

Sumber: Diolah dari data KPU Provinsi Lampung2014

Berdasarkan pencalonan DPRD Provinsi Lampung 2014 lalu, 12 partai politik

peserta pemilu masing-masing mempunyai calon baik laki-laki maupun

perempuan. Masing-masing partai mempunyai jumlah Daftar Calon Tetap

(DCT) yang berbeda. Berikut adalah jumlah Daftar Calon Tetap (DCT)

anggota DPRD Provinsi Lampung dalam pemilu 2014

Tabel 5. Jumlah Laki-Laki dan Perempuan Daftar Calon Tetap Anggota

DPRD Provinsi Lampung dalam Pemilihan Umum 2014

Partai

Daerah Pemilihan (Dapil) Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8

L P L P L P L P L P L P L P L P L P

Nasdem 7 4 7 3 7 4 7 3 7 4 6 4 7 5 7 3 55 30

PKB 1 10 7 3 6 5 5 5 6 3 7 3 7 5 6 4 45 38

PKS 7 4 7 3 7 4 6 4 7 4 6 4 8 4 7 3 55 30

PDIP 5 5 6 4 7 4 7 3 7 4 6 4 8 4 5 4 51 32

Golkar 6 5 7 3 5 6 5 5 6 5 4 6 7 5 7 3 47 38

Gerindra 7 4 7 3 7 4 7 3 7 4 7 3 8 4 7 3 57 28

Demokrat 5 4 7 3 6 4 6 4 7 4 6 3 8 4 7 3 48 29

PAN 7 4 6 4 7 4 7 3 5 4 6 3 6 4 6 4 50 30

PPP 6 4 7 3 5 5 6 3 6 3 4 3 4 3 7 3 45 27

Hanura 7 3 7 3 6 4 5 5 7 4 6 4 5 3 5 5 48 31

PBB 4 2 5 3 - - 2 1 7 4 1 1 1 1 1 1 21 13

PKPI 6 4 3 3 1 - 4 3 3 3 1 2 1 1 2 2 21 18

Sumber: Diolah dari data KPU Provinsi Lampung 2014

Page 28: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

8

Berdasarkan Tabel 5. Jumlah Laki-Laki dan Perempuan Daftar Calon Tetap

Anggota DPRD Provinsi Lampung dalam Pemilihan Umum 2014 dapat

dinyatakan bahwa partai yang paling banyak mengusung calon legislatif

perempuan pada pemilihan DPRD Provinsi Lampung 2014 adalah partai PKB

dan Golkar. PKB dan Golkar masing-masing mengusung 38 calon perempuan,

sedangkan hasil pemilu legislatif Provinsi Lampung 2014 menunjukkan bahwa

partai yang paling banyak memperoleh kursi legislatif perempuan justru Partai

Nasdem dan PDI Perjuangan masing-masing yakni memperoleh tiga kursi

legislatif perempuan. Berikut data perbandingan jumlah Daftar Calon Tetap

(DCT) Calon Legislatif Perempuan Terhadap Jumlah Kursi Perempuan DPRD

Provinsi Lampung Hasil Pemilu 2014

Tabel 6. Perbandingan Jumlah Daftar Calon Tetap (DCT) Calon

Legislatif Perempuan Terhadap Jumlah Kursi Perempuan

DPRD Provinsi Lampung Hasil Pemilu 2014

No Partai

Jumlah Daftar

Calon Tetap

Perempuan

Perolehan

Kursi

Perempuan

1 Partai Nasdem 30 3

2 Partai Kebangkitan Bangsa 38 1

3 Partai Keadilan Sejahtera 30 -

4 PDI Perjuangan 32 3

5 Partai Golongan Karya 38 1

6 Partai Gerindra 28 1

7 Partai Demokrat 29 1

8 Partai Amanat Nasional 30 1

9 Partai Persatuan Pembangunan 27 1

10 Partai Hati Nurani Rakyat 31 -

Sumber: Diolah dari data KPU Provinsi Lampung2014

Berdasarkan data pada Tabel 6. Perbandingan Jumlah Daftar Calon Tetap

(DCT) Calon Legislatif Perempuan Terhadap Jumlah Kursi Perempuan DPRD

Provinsi Lampung Hasil Pemilu 2014 di atas dapat dijelaskan bahwa tingkat

Page 29: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

9

keterpilihan calon legislatif perempuan hasil pemilu 2014 Provinsi Lampung

Partai Nasdem dan PDI Perjuangan paling tinggi dibandingkan partai lainnya.

Tingkat keterpilihan calon legislatif perempuan Partai Nasdem 30 berbanding 3

sedangkan PDI Perjuangan adalah 32 berbanding 3. Hasil pemilu tersebut

secara tidak langsung menyatakan bahwa besarnya jumlah calon yang diusung

tidak menentukan kemenangan yang akan diperoleh. Tentu ada strategi sendiri

yang diterapkan oleh partai PDI Perjuangan dan partai Nasdem dalam usaha

memenangkan calon legislatif perempuan yang diusungnya.

Beberapa penelitian terkait mengenai strategi pemenangan calon anggota

legislatif memberikan gambaran bahwa ada strategi yang bisa ditempuh untuk

memenangkan pemilu. Menjelang pemilu tentu ada strategi tersendiri yang

disiapkan partai politik untuk memenangkan calon anggota legislatifnya.

Berikut beberapa penelitian terdahulu yang membahas mengenai strategi

pemenangan calon anggota legislatif.

Penelitian yang dilakukan oleh Mahmud (2018) dengan judul Strategi

Pemenangan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dan Partai

Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pemilu Legislatif Kota Salatiga Tahun 2019.

Penelitian tersebut menggunakan metode kualitatif serta menggunkan konsep

perbandingan strategi khusus pemenangan pemilu. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa strategi pemenangan masing-masing caleg di PKPI dan

PKS Kota Salatiga pada dasarnya hampir sama yaitu dengan membentuk tim

sukses dan menyiapkan logistik yang memadai guna membiayai kerja tim.

Page 30: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

10

Perbedaannya hanya terletak pada kesolidan dan kekompakan antar calon

legislatif serta dana kampanye yang dikeluarkan.

Penelitian yang dilakukan Nofiani (2015) dengan judul Strategi Politik Partai

Persatuan Pembangunan (PPP) dalam Memenangkan Calon Legislatif

Perempuan Menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 di Kota Tanjung

Pinang. Penelitian tersebut menggunkan metode kualitatif sedangkan, teori

yang digunkaan di dalam penelitian tersebut adalah teori strategi

memenangkan pemilu Adman Nursal. Hasil penelitian tersebut menyebutkan

bahwa yang dilakukan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Tanjung

Pinang dalam memenangkan caleg perempuannya yaitu menjalankan program

yang telah direncanakan seperti mengadakan pelatihan yang berkaitan dengan

industri rumah tangga.

Penelitian yang dilakukan Ningsih (2016) berjudul Keterwakilan Perempuan

dalam Pencalonan Sebagai Anggota Legislatif oleh Partai Politik di Kabupaten

Berau. Penelitian tersebut menggunakan metode deskrisptif kualitatif dengan

konsep penelitian terdiri dari komitmen, faktor penghambat dan faktor

pendukung dalam pencalegan perempuan di Kabupaten Berau. Penelitian

tersebut menyatakan bahwa ada beberapa hal yang menjadi perhatian khusus

yaitu strategi calon anggota legislatif partai untuk memicu setiap calon anggota

legislatif perempuan dalam pencalegan sehingga lebih dikenal dan

memasyarakat serta pendidikan akhir yang tinggi lebih banyak diminati oleh

masyarakat sebagai caleg perempuan.

Page 31: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

11

Penelitian yang dilakukan Fauzi (2010) berjudul Strategi Politik Calon

Legislatif Perempuan dalam Memenangkan Pemilihan Legislatif 2009.

Penelitian tersebut menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif serta

mengguakan teori strategi ofensif dan defensif. Hasil penelitian tersebut

menyebutkan strategi caleg perempuan tersebut meliputi jaringan sosial,

jaringan media, jaringan keagamaan, jaringan kekerabatan, melakukan

pendekatan secara psikologis dan sosiologis, dan pendekatan tokoh politik.

Penelitian yang dilakukan oleh Novi A (2005) bejudul Kebijakan Partai Politik

dalam Merespon Pemberlakuan Kuota 30% Keterwakilan Perempuan dalam

Pencalonan Anggota Legislatif Pada Pemilu 2009. Penelitian tersebut

merupakan penelitian kualitatif, evaluasi kebijakan dengan desain evaluasi

single program before-after. Penelitian tersebut menyatakan setelah ditetapkan

pemberlakuan kuota 30% keterwakilan perempuan dalam pencalonan anggota

legislatif, kebijakan mengenai sistem rekruitmen dan seleksi caleg di PDI

Perjuangan lebih mengintegrasikan nilai-nilai gender bila dibandingkan dengan

PKS. PDI Perjuangan lebih pro aktif dalam merekrut dan meninventarisir caleg

perempuan dalam setiap tahapan sedangkan di PKS tidak ada.

Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu diatas ditemukan berbagai

persamaan dan perbedaan didalam penelitian kali ini. Salah satu persamaan

penelitian terdahulu dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah sama-sama

menggunakan tipe penelitian kualitatif. Perbedaannya adalah penelitian-

penelitian terdahulu yang telah dijabarkan diatas umumnya hanya

menggunakan teori strategi tanpa menggunakan konsep gender, sedangkan

Page 32: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

12

pada penelitian kali ini selain menggunakan teori strategi peneliti juga

menggunakan teori gender dan partai politik dalam melihat peran partai

terhadap perempuan.

Setiap partai politik mempunyai strategi tersendiri untuk mendongkrak suara

atau merebut kursi pada berbagai pemilihan umum. Menjelang pemilihan

legislatif 2019 mendatang maka sudah seharusnya partai politik peserta pemilu

mempersiapkan diri untuk menempatkan caleg perempuannya, tujuannya agar

terpenuhinya kuota 30% yang dicanangkan. Angka 30% didapat berdasarkan

penelitian Perserikatan Bangsa-Bangsa (m.detik.com) yang menyatakan bahwa

jumlah minimum 30% memungkinkan terjadinya suatu perubahan dan

membawa dampak pada kualitas keputusan yang diambil dalam lembaga-

lembaga publik. (m.detik.com diakses pada 19 Oktober 2019 pukul 14.15

WIB)

Duduknya perempuan dalam lembaga perwakilan diharapkan mampu

mengakomodir kepentingan perempuan. Menarik untuk diteliti mengenai

strategi yang diterapkan Partai PDI Perjuangan dan Partai Nasdem Provinsi

Lampung dalam memenangkan calon legislatif perempuannya pada pemilu

legislatif 2019 mendatang mengingat ke dua partai ini pada pemilu tahun 2014

lalu memperoleh kursi legislatif perempuan terbanyak dibandingkan partai

lainnya. Selain untuk meningkatkan kesetaraan gender diharapkan juga

kehadiran perempuan dapat mewakili kepentingan perempuan, dengan

demikian kebijakan-kebijakan yang dihasilkan menjadi responsif gender.

Page 33: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

13

B. Rumusan Masalah

Bagaimana strategi pemenangan calon legislatif perempuan Partai Nasional

Demokrat (Nasdem) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)

Provinsi Lampung pada pemilihan legislatif tahun 2019?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui strategi pemenangan calon legislatif perempuan Partai

Nasional Demokrat (Nasdem) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

(PDIP) Provinsi Lampung pada pemilihan legislatif tahun 2019

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Penelitian ini bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan akademis dan

wawasan yang berkaitan dengan strategi, struktur dan program partai

politik terhadap perempuan menjelang pemilu 2019

2. Secara Praktis

Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan atau rekomendasi bagi

partai politik yang berusaha memenangkan calon perempuan yang akan

maju pada berbagai pemilihan umum ditinjau dari strategi, struktur dan

program partai terhadap perempuan

Page 34: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

14

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsepsi Strategi

Strategi dimaknai sebagai sebuah usaha yang dirancang atau dibangun guna

mencapai suatu tujuan tertentu. Strategi sendiri disusun berdasarkan kekuatan

yang ada didalam lingkungan. Kekuatan tersebut diamati serta dipahami agar

dapat memperoleh suatu gambaran usaha yang akan dilakukan. Terkait

mengenai definisi strategi, Robbins (Sugiono, 2013:160) menjelaskan bahwa

strategi merupakan penentuan dari tujuan dasar jangka panjang dan sasaran

sebuah organisasi dan penerimaan dari serangkaian tindakan serta alokasi dari

sumber-sumber yang dibutuhkan untuk melaksanakan tujuan tersebut.

Konsep strategi berkaitan erat dengan dunia militer, hal ini terjadi karena

strategi sendiri lahir dari dunia militer. Tujuan utama menciptakan strategi

adalah untuk memperlancar pencapaian tujuan. Menurut Wylie (Schroder,

2010:14) tujuan awal seorang perencana strategi dalam perang adalah memiliki

kontrol atas musuhnya. Kontrol terjadi melalui suatu pola perang yang

dimanipulasi dengan cara agar titik berat perang tersebut bergerak ke arah yang

menguntungkan si perencana strategi dan merugikan musuh.

Page 35: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

15

Tujuan utama sebuah perang adalah kemenangan. Seiring perkembangannya

konsep strategi kini meluas tidak hanya dalam tinjauan militer namun juga

merambah pada dunia politik. Strategi didalam dunia politik sendiri hampir

sama halnya dengan konsep strategi pada dunia militer, yakni ke duanya sama-

sama berorientasi pada kemenangan sebagai tujuan akhir. Menurut Schroder

(2010:5) strategi politik adalah strategi yang digunakan untuk merealisasikan

cita-cita politik.

Partai politik sangat berkaitan erat dengan strategi politik. Partai politik

umumnya mempunyai tujuan utama yakni memperebutkan kekuasaan. Dalam

hal memperebutkan kekuasaan dibutuhkan strategi politik untuk mengalahkan

lawannya. Strategi politik umumnya dipakai menjelang pemilu. Konsep

strategi di dalam pemilihan umum sendiri umumnya selalu berorientasi pada

kemenangan. Kemenangan di sini yakni dalam hal memperebutkan kursi

kekuasaan dalam pemerintahan. Berbagai strategi muncul guna mengusahakan

kemenangan tersebut. Partai politik bersaing menciptakan keadaan yang stabil.

1. Model Strategi

Strategi yang dimiliki oleh suatu organisasi tentu memiliki model yang

berbeda dengan organisasi yang lain. Strategi diciptakan oleh suatu

organisasi untuk mengalahkan strategi lawan. Langkah yang perlu

diperhatikan adalah dengan melihat kekuatan dan kelemahan organisasi,

dengan demikian masing-masing organisasi berusaha menampilkan strategi

terbaik mereka, terlebih partai politik menjelang pemilihan umum.

Page 36: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

16

Berbagai macam strategi dibangun untuk memaksimalkan kemenangan.

Sebuah strategi dapat disusun atau direncanakan terlebih dahulu. Menurut

Schroder (2010:11) perencanaan strategi merupakan analisa sistematis dan

perumusan sasaran kedepan, respon-respon dari pilihan-pilihan, pemilihan

optimal dan penetapan instruksi-instruksi untuk mengimplementasikannya

secara rasional. Namun ada pula strategi yang muncul seiring berjalannya

organisasi tersebut sesuai kebutuhan. Menurut Robbins (Sugiono, 2013:161)

ada dua pandangan mengenai strategi, yaitu:

a) Planning mode (model perencanaan)

Perencanaan sendiri dimaknai sebagai sebuah usaha penyusunan

langkah untuk mencapai sesuatu. Menurut pendapat Alder

(Rustiadi,2008:339) perencanaan dipahami sebagai suatu proses

menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang serta

menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya.

Pandangan ini menjelaskan bahwa strategi sebagai sebuah model

perencanaan atau kumpulan pedoman eksplisit yang dikembangkan

sebelumnya. Para manajer atau pimpinan organisasi atau parpol

mengidentifikasi arah tujuan mereka, kemudian mengembangkan

rencana yang sistematis dan terstruktur untuk mencapai hal itu.

Menurut model ini strategi merupakan sesuatu yang disusun dengan

cara mendetail dan sistematis bukan dengan cara spontan. Ada berbagai

proses yang dipersiapkan dan dilalui untuk mencapai tujuan sehingga

dibutuhkan sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan yang

Page 37: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

17

dilakukan didasarkan pada kebutuhan yang hendak dicapai. Biasanya

dalam menentukan rencana hal mendasar yang dilakukan adalah

mendesain atau memformulasi tujuan terlebih dahulu. Setelah tujuan

telah ditentukan maka dibuat langkah terstruktur atau terencana untuk

mencapainya.

Jelas bahwa poin pertama dalam tahap perencanaan adalah menentukan

tujuan yang hendak dicapai kedepannya. Poin ke dua adalah setelah

tujuan ditetapkan maka perlu langkah-langkah untuk mewujudkannya.

Dua poin ini menjadi satu kesatuan yang saling berkaitan.

Partai politik dalam proses rekrutmen politik menjelang pemilu tentu

memiliki perencanaan tersendiri. Tiap partai politik memiliki pola

rekrutmen yang berbeda. Menurut Norris (Pamungkas, 2011:93)

terdapat 4 (empat) hal penting yang dapat menunjukkan bagaimana

pengorganisasian partai politik dalam rekrutmen politik yakni:

1. Siapa kandidat yang dinominasikan (candidacy) ?

2. Siapa yang menyeleksi (selectorate) ?

3. Dimana kandidat diseleksi ?

4. Bagaimana kandidat diputuskan ?

Upaya menyiapkan calon dalam proses rekrutmen politik setidaknya

dibutuhkan berbagai perencanaan. Perencanaan yang dibuat di

antaranya meliputi perencanaan dalam hal rekrutmen kader partai, tahap

kaderisasi, untuk selanjutnya diadakan seleksi internal partai sebagai

bagian tahapan dalam penentuan calon legislatif yang akan diusung.

Page 38: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

18

Sebagai upaya untuk menghasilkan kader partai maka setiap partai

harus melakukan rekrutmen terlebih dahulu. Pola rekrutmen kader di

setiap partai tentu tidak sama. Partai mempunyai klasifikasi tersendiri

untuk menarik seseorang yang akan direkrutnya. Klasifikasi yang

ditentukan partai tentu telah melalui pertimbangan-pertimbangan

dengan tujuan tertentu.

Tahap selanjutnya adalah tahap kaderisasi, untuk menciptakan kader

yang mumpuni maka dibutuhkan proses kaderisasi yang baik. Menurut

Firmanzah (2008:70) di dalam tubuh organisasi partai politik perlu

dikembangkan sistem pendidikan dan kaderisasi kader-kader politiknya.

Sistem kaderisasi ini sangat penting mengingat perlu adanya transfer

pengetahuan (knowledge) politik, tidak hanya yang terkait dengan

sejarah, misi, visi dan strategi partai politik, tetapi juga hal-hal yang

terkait dengan permasalahan bangsa dan negara.

Salah satu proses rekrutmen politik partai politik dalam menentukan

calon yang akan diusungnya adalah melalui langkah seleksi internal

partai. Kader-kader partai melaksanakan seleksi internal dengan

berbagai persyaratan-persyaratan tertentu. Seleksi internal partai

menentukan siapa yang akan diusung dalam pencalonan.

b) Evolutionary mode (model evolusioner)

Jika dilihat dari akar katanya evolusioner berasal dari kata evolusi.

Evolusi sendiri di maknai sebagai perubahan yang berangsur. Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia evolusi diartikan sebagai perubahan

Page 39: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

19

(pertumbuhan, perkembangan) secara berangsur-angsur dan perlahan-

lahan (sedikit demi sedikit). Jika dikaitkan dengan konsep ini maka

model evolusioner dapat dimaknai bahwa dalam mencapai tujuan

dibutuhkan proses yang berangsur secara perlahan.

Menurut pandangan ini strategi tidak selalu harus merupakan rencana

yang dipikirkan secara matang dan sistematis. Strategi bahkan

berkembang dari waktu ke waktu sebagai pola dan arus keputusan yang

bermakna. Model ini menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan

model yang pertama. Pada model yang pertama yakni model

perencanaan, dalam mencapai suatu tujuan dibutuhkan usaha

penyusunan pola yang sistematis.

Berdasarkan model evolusioner dijelaskan bahwa suatu organisasi tidak

selalu harus merencanakan segala sesuatu dengan matang. Model ini

menjelaskan bahwa strategi dapat dibentuk secara berkala seiring

berjalannya waktu tanpa perlu menciptakan langkah sistematis untuk

mencapainya. Seiring berjalannya waktu strategi dapat dikembangkan

dengan sendirinya.

2. Strategi Kampanye

Salah satu bentuk strategi yang paling berpengaruh dalam hal merebut suara

pemilih adalah strategi kampanye. Kampanye sendiri dianggap sebagai

suatu proses yang berusaha mempengaruhi khalayak melalui pola

komunikasi. Hilda (Marpaung, 2016:174) mengungkapkan bahwa

kampanye dinilai sebagai kegiatan komunikasi yang bersifat goal oriented,

Page 40: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

20

diartikan sebagai segala aktivitas yang menggunakan prinsip komunikasi

serta memiliki tujuan dan capaian-capaian yang jelas.

Kampanye dianggap sebagai pola interaksi antara dua pihak. Interaksi yang

dilakukan yakni interaksi antara pihak yang mempengaruhi dan pihak yang

dipengaruhi. Firmanzah (2012:292) kampanye tidak akan dapat dilakukan

tanpa ada interaksi dengan masyarakat, ketika partai politik memiliki

komitemen dalam melakukan kampanye jangka panjang, interaksinya pun

harus dilakukan secara permanen.

Kampanye dikenal memiliki berbagai bentuk dalam pelaksanaannya.

Berdasarkan teori Klingeman dan Romele (Marpaung, 2016:174-175) model

kampanye terdiri dari dua yaitu informatif dan komunikatif. Kampanye

informatif merupakan kampanye yang bersifat satu arah, kampanye

informatif menempatkan pesan dalam penyampaian yang linear dari

komunikator kepada khalayak. Kampanye komunikatif merupakan

kampanye yang bersifat dua arah dan menitikberatkan pada khalayak, serta

menjadikan pola komunikasi dua arah dalam menyampaiakan pesan

kampanye.

Ada berbagai hal yang menjadi perhatian khusus bagi perempuan dalam hal

kampanye. Informasi tentang pengalaman kampanye disampaikan dalam

analisis Inter-Parliamentary Union (Waring, 2000:93) yang di sampaikan

responden. Responden menawarkan saran kepada perempuan yang akan

mencalonkan diri terjun pada lembaga perwakilan. Saran mereka terdiri dari

empat kategori yakni perubahan sosial, budaya dan sikap yang diperlukan,

Page 41: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

21

solidaritas pada bagian-bagian perempuan, perempuan mempelajari

pekerjaan dan membangun citra khusus sebagai seorang politisi, dan

perubahan praktik politik konvensional dan strategi untuk implementasi oleh

partai politik.

B. Konsepsi Gender dan Partai Politik

Isu gender umumnya berbicara tentang kesetaraan antara laki-laki dan

perempuan. Oakley (Walahe, 2018:4) menuturkan bahwa gender berarti

perbedaan yang bukan biologis dan bukan kodrat Tuhan. Perbedaan biologis

merupakan perbedaan jenis kelamin (sex) adalah kodrat Tuhan maka secara

permanen berbeda dengan pengertian gender. Gender merupakan behavioral

differences (perbedaan perilaku) antara laki-laki dan perempuan yang

dikonstruksi secara sosial, yakni perbedaan yang bukan ketentuan Tuhan

melainkan diciptakan oleh manusia (bukan kodrat) melalui proses sosial dan

kultur yang panjang.

Konsep gender sendiri berkaitan erat dengan peran atau posisi perempuan yang

cenderung dibedakan dengan laki-laki. Umumnya perempuan hanya

diidentikan pada ranah domestik, sedangkan laki-laki berada pada ranah

domestik. Konsep ini semakin melekat pada masyarakat sehingga budaya

patriarki seolah semakin kokoh dirasakan. Fakih (Ningsih, 2016: 1605)

menyebutkan bahwa gender adalah suatu sifat yang melekat pada kaum laki-

laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural. Jika

Page 42: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

22

berbicara tentang kesetaraan gender maka keberadaan perempuan akan sangat

berkaitan erat dengan dunia publik salah satunya dalam urusan politik.

Partai politik adalah pilar penting dalam demokrasi yang tidak dapat

dihilangkan keberadaannya. Pasca Orde Baru partai-partai bermunculan

menjelang pemilu. Partai politik dimaknai sebagai sebuah perhimpuanan yang

terdiri dari banyak orang dengan tujuan bersama yang berorientasi pada

kepentingan. Seperti yang diungkapkan Bruke (Jurdi, 2014:140) ia

mendefinisikan partai politik sebagai lembaga yang terdiri atas orang-orang

yang bersatu, untuk mempromosikan kepentingan nasional secara bersama-

sama, berdasarkan pada prinsip-prinsip dan hal-hal yang mereka setujui

Partai politik juga dianggap sebagai sebuah organisasi yang berusaha

memperjuangkan nilai-nilai yang ada di dalamnya. Bukan hanya

memperjuangkan nilai tetapi juga memperjuangkan kekuasaan. Seperti konsep

partai politik menurut Pamungkas (2011:5) ia menyebutkan bahwa partai

politik merupakan sebuah organisasi untuk memperjuangkan nilai atau ideologi

tertentu melalui penguasaan struktur kekuasaan dan kekuasaan itu diperoleh

melalui keikutsertaannya di dalam pemilihan umum.

Indonesia sebagai sebuah negara yang menerapkan sistem demokrasi tentu

tidak bisa dipisahkan dari partai politik. Kehadiran partai politik seolah-olah

menjadi satu kesatuan dengan sistem demokrasi. Sebagai sebuah entitas yang

memiliki hubungan erat dengan sistem demokrasi, tentunya partai politik

memiliki berbagai fungsi tersendiri. David McKay (Jurdi, 2014:141-142)

Page 43: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

23

dalam kajiannya atas partai-partai politik di Amerika Serikat, partai politik

memiliki fungsi

1. Agregasi kepentingan – fungsi ini adalah posisi partai sebagai alat untuk

mempromosikan serta mempertahankan kepentingan dari kelompok-

kelompok sosial yang ada

2. Memperdamaikan kelompok dalam masyarakat – fungsi ini adalah untuk

membantu memperdamaikan aneka kepentingan yang saling bersaing dan

berkonflik dari masyarakat, dengan menyediakan platform penyelesaian

yang seragam dan disepakati bersama

3. Staffing goverment – fungsi ini adalah posisi partai politik untuk

mengajukan orang-orang yang akan menjadi pejabat publik, baik baru

maupun menggantikan yang lama

4. Mengkoordinasi lembaga-lembaga pemerintah – fungsi ini adalah posisi

partai politik mengkoordinasi aneka lembaga pemerintah yang saling

berbeda untuk tetap memperhatikan kepentingan politik publik

5. Mempromosikan stabilitas politik – fungsi ini adalah partai politik untuk

mempromosikan stabilitas politik, misalnya dengan mengelola isu-isu yang

dibawakan kelompok ekstrim nonpartai ke dalam parlemen untuk dicarikan

titik temunya.

Berdasarkan fungsi yang dijelaskan oleh David McKay fungsi Staffing

goverment nampaknya yang paling berkaitan erat dengan fungsi partai politik

dalam sudut pandang kepentingan. Staffing government merupakan wujud

keberadaan partai politik dalam memperebutkan kursi kekuasaan dalam

Page 44: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

24

berbagai kesempatan. Fungsi ini sangat berkaitan erat dengan sistem demokrasi

yang kita anut.

Sistem demokrasi mengenal istilah pemilihan umum. Pemilihan umum sendiri

merupakan proses regenerasi kekuasaan yang dilakukan dengan cara

mencalonkan kandidat yang umumnya berasal dari suatu partai politik. Dari

kegiatan ini fungsi partai politik berupa Staffing goverment dilaksanakan.

Partai politik mempersiapkan orang-orang yang mereka percayai untuk dapat

duduk memperebutkan kursi kekuasaan untuk mengisi jabatan-jabatan di dalam

pemerintahan.

Keberadaan partai politik sendiri sangat berkaitan erat dengan proses

rekruitmen politik. Rekruitmen politik dapat diartikan sebagai sebuah proses

penjaringan orang-orang tertentu yang memenuhi syarat yang telah ditentukan

untuk selanjutnya bisa duduk pada sebuah kursi kekuasaan. Rekruitmen politik

dianggap sebagai sebuah proses dalam mengisi sebuah jabatan tertentu.

Rekrutmen politik memiliki berbagai tahapan. Menurut Norris (Pamungkas,

2011:92) terdapat tiga tahap dalam rekruitmen politik, yaitu sertifikasi,

penominasian, dan tahap pemilu. Tahap sertifikasi adalah tahap pendefinisian

kriteria yang dapat masuk dalam kandidasi. Tahap penominasian meliputi

ketersediaan (supply) calon yang memenuhi syarat dan permintaan (demand)

dari penyeleksian ketika memutuskan siapa yang di nominasikan, sedangkan

tahap pemilu adalah tahap terakhir yang menentukan siapa yang memenangkan

pemilu.

Page 45: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

25

Jika dikaitkan keberadaan partai dengan peran perempuan, Lovenduski dan

Norris (1993:12) melihat kesungguhan partai memberikan keadilan politik bagi

perempuan dengan melihat apakah program dan struktur partai disesuaikan

dengan tuntutan perempuan. Apakah partai tidak sekedar melakukan retorika-

retorika dan menjadikan isu keadilan bagi perempuan sekedar untuk platform

kampanye. Menurutnya peletakan dalam “kotak khusus” seperti ini dapat

berakibat buruk terhadap perempuan karena tidak memberi kesempatan

“exposure” terhadap jabatan-jabatan yang lebih luas dan dapat menjadi agenda

terselubung partai untuk “mengungkung” perempuan.

Berkaitan dengan respon partai terhadap keberadaan perempuan ada hal-hal

yang bisa diamati. Berkenaan dengan signifikasi sikap dan tindakan partai

terhadap posisi perempuan dalam hubungan kekuasaan di internal partai

Lovenduski dan Norris (1993:12) membahas program dan struktur organisasi

partai yang berhubungan dengan hal tersebut. Program adalah menyangkut hal-

hal apa yang akan dan tidak akan dilakukan oleh partai baik sebagai

pencerminan ideologi maupun kepentingan yang lebih bersifat pragtmatis,

sedangkan struktur partai adalah mengenai bagaimana dan siapa yang akan

melakukan pengelolaan partai.

C. Konsepsi Pemilihan Umum Legislatif

Indonesia diidentikkan dengan sitem demokrasinya. Demokrasi sendiri

dimaknai sebagai suatu sistem yang lebih menekankan pada keterlibatan

masyarakatnya dalam berbagai hal. Menurut Hadiwijoyo (2012:33) Secara

Page 46: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

26

garis besar demokrasi merupakan bentuk pemerintahan di mana formulasi

kebijakan secara langsung atau tidak langsung ditentukan oleh suara

terbanyak dari warga masyarakat yang memiliki hak memilih dan dipilih,

melalui wadah pembentukan suaranya dalam keadaan bebas dan tanpa

paksaan. Demokrasi yang dimaksud salah satunya adalah berupa pemilihan

umum. Pemilihan umum yang diterapkan di Indonesia merupakan pemilihan

yang bersifat langsung.

Sistem demokrasi menghendaki adanya kedaulatan berada ditangan rakyat.

Rakyat dianggap sebagai pemegang kendali dalam penentuan kebijakan yang

diambil oleh pemerintah. Pemilihan umum menjadi sarana rakyat dalam

mengimplementasikan kedaulatannya. Menurut Jurdi (2014:76-77) pemilihan

umum merupakan sarana untuk mewujudkan asas kedaulatan di tangan rakyat

sehingga pada akhirnya akan tercipta suatu hubungan kekuasaan dari rakyat,

oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Pemilihan umum di Indonesia sendiri sangat beraneka ragam mulai dari

pemilihan umum untuk memilih presiden dan wakil presiden, memilih kepala

daerah dalam hal ini gubernur, walikota atau bupati serta wakilnya, atau

memilih wakil-wakil rakyat yang duduk baik di tingkat pusat maupun daerah

atau yang sering disebut sebagai lembaga legislatif. Wakil-wakil rakyat

tersebut terdiri dari DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi maupun DPRD

Kab/Kota.

Page 47: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

27

D. Konsepsi Keterwakilan Perempuan

Peran dan keberadaan perempuan di dalam kehidupan seolah-olah

dikesampingkan, hal ini disebabkan oleh berbagai faktor. Ketika kondisi ini

terus dibiarkan maka ketidakadilan gender akan terus dirasakan. Perempuan

pada dasarnya mempunyai posisi yang sama dengan laki-laki, baik pada ranah

domestik maupun pada ranah publik.

Banyak faktor yang menyebabkan peran perempuan dikesampingkan. Faktor-

faktor tersebut seolah menjadi budaya yang sulit dihilangkan di dalam

masyarakat. Menurut Rejeki (Remiswal, 2013) perempuan masih sukar

mengaktualisasikan dirinya dalam kehidupan kehidupan masyarakat, berbangsa

dan bernegara, karena disebabkan oleh lima faktor yaitu:

a. sistem tata nilai budaya yang masih menggunakan pola patriarkhi;

b. masih banyak peraturan perundang-undangan yang bias gender sehingga

perempuan kurang mendapat perlindungan yang setara dengan laki-laki;

c. adanya kebijakan dan program pembangunan yang di kembangkan secara

bias gender, sehingga perempuan kurang mendapat kesempatan untuk

mengakses, mengontrol, berpartisipasi, dan menikmati hasil pembangunan;

d. adanya pemahaman dan penafsiran ajaran agama yang kurang tepat sebagai

akibat dari banyak pemuka agama yang menggunakan pendekatan tekstual

dibanding kontekstual;

e. dampak dari semua itu, persaingan diantara perempuan akan membawa

kerugian pada diri perempuan sendiri.

Page 48: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

28

Minimnya jumlah perempuan di dalam ranah politik sendiri salah satunya

dipengaruhi oleh faktor budaya patriarki. Putra (Siti Nimrah & Sakaria

2015:178) menyatakan bahwa anggapan perempuan sebagai makhluk lemah

memberikan asupan pemikiran bahwa perempuan tidak sepatutnya bergelut

dengan dunia politik yang penuh dengan kekerasan dan dialektika kekuasaan.

Perempuan dinilai tidak mampu memimpin dan membuat kebijakan tegas

karena patron yang telah membentuk perempuan sebagai makhluk perasaan,

artinya perempuan tidak dapat memberikan keputusan ketika menggunakan

sisi perasaan dalam menilai sebuah keputusan.

Pendapat Norris (Ardi, 2014:314-315) rekutmen bagi calon legislatif

perempuan agar terpilih masuk ke parlemen dapat melalui berbagai tahapan.

Tahapan yang paling utama adalah mereka harus melalui tiga rintangan

krusial. Rintangan pertama, mereka perlu menyeleksi dirinya sendiri untuk

pencalonan, selanjutnya perempuan perlu diseleksi sebagai kandidat oleh

partai, dan terakhir kandidat perempuan ini ditentukan oleh proses seleksi

pemilih melalui pemilihan umum.

Berbagai upaya hendaknya dilakukan oleh partai politik untuk dapat

memaksimalkan kuota 30% keterwakilan perempuan yang dicanangkan

tersebut. Agar perempuan dapat memenuhi kuota yang telah ditetapkan secara

yuridis tersebut, maka menurut Nadroh (Remiswal,2013) menyebutkan

bahwa dibutuhkan performance politik perempuan yang menitikberatkan

pada aspek rasa hormat dan tanggung jawab bersikap kritis, terbuka, rasional,

jujur dan adil. Disisi lain perempuan harus memiliki kompetensi politik yang

Page 49: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

29

mencakup aspek mental dan moral (budi pekerti, disiplin, demokratis) dan

intelektual (ketrampilan berpikir logis, luwes, orisinil, dan elaborasi

wawasan, profesionalisme serta kreativitas.

E. Kerangka Pikir

Pesta demokrasi tahun 2019 mendatang menjadi sebuah momentum yang

ditunggu kehadirannya oleh para calon atau kandidat yang menjadi peserta.

Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang akan

menyelenggarakan pemilihan legislatif. Perempuan telah diberi kesempatan

dalam mengisi kursi legislative yakni dengan diberikannya kuota minimal 30%

keterwakilan perempuan. Provinsi Lampung masih sangat jauh dalam hal

pemenuhan kuota tersebut. Secara umum ada sejumlah strategi yang bisa

digunakan oleh partai politik dalam usahanya memenangkan calon legislatif

perempuan.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teroi strategi Robbins.

Menurut Robbins (Sugiono, 2013:161) ada dua pandangan mengenai strategi,

yaitu model perencanaan dan moder evolusioner. Peneliti juga menggunakan

teori model strategi kampanye Klingeman dan Romele (Marpaung, 2016:174-

175) informatif dan komunikatif. Kampanye informatif merupakan kampanye

yang bersifat satu arah, kampanye informatif menempatkan pesan dalam

penyampaian yang linear dari komunikator kepada khalayak. Kampanye

komunikatif merupakan kampanye yang bersifat dua arah dan menitik beratkan

Page 50: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

30

pada khalayak, serta menjadikan pola komunikasi dua arah dalam

menyampaiakan pesan kampanye.

Peneliti juga menggunakan konsep gender dan partai politik. Konsep yang

diungkapkan oleh Lovenduski dan Norris (1993:12) terkait gender dan partai

politik menyebutkan politik partai berkenaan dengan hak politik perempuan

dapat dilihat dari dua aspek besar yakni program dan struktur organisasi partai.

Program adalah menyangkut hal-hal apa yang akan dan tidak akan dilakukan

oleh partai baik sebagai pencerminan ideologi maupun kepentingan yang lebih

bersifat pragtmatis. Sementara struktur partai adalah mengenai bagaimana dan

siapa yang akan melakukan pengelolaan partai.

Program disini dikaitkan dengan peran partai dalam melakukan suatu kegiatan

dalam upaya pemenuhan hak atau tuntutan kaum perempuan. Program yang

dijalankan bukan hanya sekedar platform partai untuk mewakili kepentingan

perempuan semata, namun lebih kepada pemenuhan tuntutan dari kaum

perempuan. Struktur partai berkaitan dengan posisi perempuan dalam

pengelolaan partai, dalam hal ini melihat sejauh mana perempuan

diikutsertakan di dalam pengelolaan partai

Konsep yang diuraikan diatas menjadi bahan acuan analisis yang peneliti

gunakan dalam menganalisis tentang strategi partai politik dalam

memenangkan calon legislatif perempuan pada pemilihan umum 2019. Konsep

diatas telah peneliti sederhanakan dalam bentuk bagan kerangka pikir. Berikut

adalah alur pikir yang telah peneliti gambaran dalam bentuk bagan di bawah

ini.

Page 51: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

31

Gambar 2. Kerangka Pikir

Strategi Pemenangan Calon Legislatif Perempuan

Model Strategi

(Robbins)

1. Planning mode (model

perencanaan)

2. Evolutionary mode

(model evolusioner)

Gender and Party

Politics

Lovenduski and P.

Norris

1. Struktur yang

Dibentuk

2. Program yang

Dilakukan

Kursi Legislatif Perempuan

Strategi Kampanye

Klingeman dan Romele

1. Informatif

2. Komunikatif

Page 52: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

32

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian ini berusaha

menafsirkan suatu fenomena di dalam lingkungan yang terjadi pada manusia

dalam suatu kondisi tertentu dalam sudut pandang peneliti. Menurut Sugiyono

(2014:9) penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat postpositivisme. Penelitian digunakan untuk meneliti pada kondisi

obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti

adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara

triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan alasan yang

jelas. Dasar pertimbangannya adalah penelitian mengenai strategi partai politik

dalam mememangkan calon legislatif perempuan pada pemilihan umum 2019

membutuhkan data yang bersifat kontekstual dan faktual serta untuk

memahami langsung realitas yang ada dilapangan. Peneliti menggunakan

teknik deskriptif analisis dalam menjawab mengenai rumusan masalah, dalam

hal ini yaitu bagaimana strategi pemenangan calon legislatif perempuan dalam

Page 53: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

33

pemilihan umum Provinsi Lampung 2019 pada Partai Nasdem dan PDI

Perjuangan.

B. Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada strategi pemenangan calon legislatif perempuan

yang dilakukan oleh partai dalam hal ini partai PDI Perjuangan dan Partai

Nasdem Provinsi Lampung dalam pemilu 2019. Peneliti menggunakan

berbagai teori untuk melihat strategi yang digunakan partai politik dalam

memenangkan calon legislatif perempuannya. Peneliti memfokuskan penelitian

pada konsep strategi Robbins, konsep strategi kampanye Klingeman dan

Romele serta konsep gender dan partai politik Lovenduski dan Norris

Fokus penelitian pada model strategi Robbins (1990)

1. Planning mode (model perencanaan) : upaya partai politik dalam melakukan

perencanaan yang sistematis dan terstuktur dalam memenangkan calon

legislatif perempuan dalam pemilihan umum. Upaya partai politik dalam

proses perencaan terkait rekrutmen kader, kaderisasi, dan seleksi internal

2. Evolutionary mode (model evolusioner) : upaya partai politik dalam

memenangkan calon legislatif perempuan pada pemilihan umum tanpa

harus menciptakan rencana yang sistematis dan terstruktur.

Fokus Penelitian Strategi Kampanye Klingeman dan Romele

1. Kampanye informatif : upaya partai politik dalam mempengaruhi pemilih

untuk memilih calon legislatif perempuan melalui komunikasi atau

Page 54: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

34

menyampaikan pesan politik yang bersifat satu arah antara kandidat atau

tim pemenangan dengan pemilih

2. Kampanye komunikatif : upaya partai politik dalam mempengaruhi pemilih

untuk memilih calon legislatif perempuan melalui komunikasi atau

menyampaikan pesan politik yang bersifat dua arah antara kandidat atau

tim pemenangan dengan pemilih

Fokus penelitian pada peran gender dalam partai politik menurut Lovenduski

dan Norris (1993)

1. Struktur yang dibentuk partai : posisi atau peran perempuan dalam

pengelolaan partai, melihat sejauh mana upaya partai dalam

mengikutsertakan perempuan di dalam pengelolaan partai, melihat tujuan

dari diikutsertakannya perempuan dalam pengelolaan partai, serta melihat

apakah posisi yang dimiliki perempuan didalam struktur partai dapat

mempengaruhi perempuan itu sendiri didalam memperoleh kekuasaan.

2. Program yang dilakukan partai : upaya yang dilakukan partai terkait

pemenuhan hak atau tuntutan kaum perempuan yang dituangkan dalam

bentuk program, serta melihat tujuan yang hendak dicapai partai dibalik

program tersebut.

C. Jenis Data

Secara umum data dibedakan menjadi dua yakni data primer dan data

sekunder. Menurut Sugiyono (2014:225) bila di lihat dari sumber datanya,

maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber

Page 55: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

35

sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain

atau dokumen.

Data primer pada penelitian ini diperoleh melalui informasi hasil wawancara

terhadap beberapa informan yakni pengurus partai dan calon legislatif

perempuan baik Partai Nasdem maupun PDI Perjuangan Provinsi Lampung.

Peneliti juga menggali informasi terhadap salah satu pengamat politik yang ada

di Provinsi Lampung. Data sekunder penelitian ini menggunakan sumber-

sumber dokumen berupa jurnal penelitian, artikel di media massa baik cetak

maupun online, Undang-Undang, serta data dari KPU Provinsi Lampung

D. Penentuan Informan

Informasi di dalam suatu penelitian bisa berasal dari berbagai hal. Orang yang

memberikan informasi terhadap sesuatu hal atau terkait penelitian disebut juga

dengan informan atau dapat dikatakan sebagai sampel. Menurut Lincoln dan

Guba (Sugiyono, 2014:219) penentuan sampel dalam penelitian kualitatif tidak

didasarkan perhitungan statistik. Sampel yang dipilih berfungsi untuk

mendapatkan informasi yang maksimum, bukan untuk di generalisasikan.

Penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Menurut

Sugiyono (2014:218-219) purposive sampling adalah teknik pengambilan

sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Alasan peneliti

menggunakan teknik purposive sampling dalam menentukan informan adalah

Page 56: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

36

untuk memperoleh informasi terkait strategi partai politik dalam memenangkan

calon legislatif perempuan dengan informan yang tepat.

Informan penelitian dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

Informan dalam penelitian ini terdiri dari pengurus partai bidang pemenangan

pemilu, bidang perempuan, calon legislatif perempuan dan pengamat politik.

Informan yang dipilih merupakan orang yang dapat memberikan informasi

terkait hal yang dibutuhkan agar informasi yang diperoleh dapat menjawab

masalah penelitian.

Tujuan dipilihnya pengurus partai bidang pemenangan pemilu adalah untuk

memperoleh informasi terkait strategi yang dilakukan partai dalam upaya

memenangkan pemilu, kemudian tujuan dipilihnya pengurus partai bidang

perempuan adalah untuk mengetahui posisi serta peran perempuan di dalam

partai politik. Informan dari calon legislatif perempuan juga dipilih di dalam

penelitian ini, tujuannya yakni untuk menggali informasi terkait strategi

pemenangan pemilu baik yang dilakukan partai maupun yang dilakukan calon

legislatif perempuan itu sendiri. Informan terakhir adalah pengamat politik,

tujuannya adalah sebagai pihak yang netral dalam menilai keikutsertaan

perempuan baik di dalam partai maupun di dalam pencalonan legislatif.

Tabel 7. Informan Penelitian

No Nama Informan Jabatan Waktu Wawancara

1 Ir. Endro Suswantoro

Yaman, M.Sc

Wakil Ketua Bidang

Pemenangan Pemilu DPD

PDI Perjuangan Provinsi

Lampung

18 Desember 2018

2 Aprilliati, S.H, M.H

Perwakilan Wakil Ketua

Bidang Kesehatan,

Perempuan dan Anak DPD

17 Desember 2018

Page 57: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

37

PDI Perjuangan Provinsi

Lampung

3 Kostiana, S.E, M.H

Calon Legislatif Perempuan

Provinsi Lampung PDI

Perjuangan

25 Desember 2018

4

Febrio Martha

Mustafa, S.Sos,

M.Kesos

Sekretaris Badan

Pemenangan Pemilu DPW

Partai Nasdem

ProvinsiLampung

19 Desember 2018

5 Vony Reyneta, S.H

Wakil Ketua Bidang

Kesehatan, Perempuan dan

Anak DPW Partai Nasdem

Provinsi Lampung

22 Januari 2019

6 Ir. Rita Purnamawati

Calon Legislatif Perempuan

Provinsi Lampung Partai

Nasdem

31 Januari 2019

7 Ariska Warganegara,

S.IP, M.A.,Ph.D Pengamat Politik 12 Desember 2018

Sumber: Diolah oleh peneliti (2019)

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara merupakan kegiatan memperoleh informasi dengan cara tanya

jawab antara dua orang atau lebih mengenai sesuatu hal. Menurut Irawan

(Fuad & Nugroho, 2014:61) metode wawancara merupakan suatu alat

pengumpulan data yang digunakan dengan instrumen lainnya. Wawancara

dalam penelitian kualitatif bersifat mendalam (in depth interview). Salah

satu kelebihan dari kegiatan ini adalah penanya dapat menggali informasi

lebih dalam kepada orang yang diwawancara. Wawancara dilakukan

secara berkala. Salah satu kendala yang dihadapi peneliti dalam kegiatan

wawancara ini adalah masalah waktu dan kesibukan.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan sumber informasi yang telah ada dan bertujuan.

Teknik pengumpulan data dengan cara ini mengharuskan peneliti

Page 58: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

38

mengumpulkan dokumen-dokumen terkait yang berhubungan dengan

penelitian. Menurut Fuad & Nugroho (2014:61) studi dokumentasi adalah

setiap bahan tertulis ataupun film, gambar dan foto-foto yang dipersiapkan

karena adanya permintaan seorang peneliti.

Studi dokumentasi dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data

melalui bahan-bahan tertulis yang diterbitkan oleh lembaga-lembaga

tertentu. Dokumen yang telah terkumpul kemudian dimanfaatkan oleh

peneliti dengan cara ditafsirkan. Dokumen yang digunakan dalam

penelitian ini diantaranya berupa jurnal penelitian, artikel di media massa

baik cetak maupun online, undang-undang, foto, serta data dari KPU

Provinsi Lampung.

F. Teknik Pengolahan Data

1. Editting data

Editting data dilakukan dengan cara memperhatikan data-data yang

diperoleh kemudian data yang dianggap tidak perlu selanjutnya

disingkirkan. Tujuan dari proses ini adalah agar data yang diperoleh

memuat informasi yang dibutuhkan sesuai judul penelitian. Proses editting

data dilakukan agar data yang diperoleh lebih jelas, lengkap serta mudah

dipahami.

Tahap ini mengharuskan peneliti melakukan seleksi terhadap data yang

diperoleh dari wawancara. Data yang dianggap relevan dengan penelitian

kemudian disusun dan dihubungkan dengan data-data lainnya, sehingga

Page 59: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

39

pada akhirnya diperoleh data yang saling berkaitan. Proses ini

mengharuskan peneliti merangkai kata dalam bentuk bahasa yang baik,

sesuai dengan kaidah serta mudah dimengerti. Kata-kata hasil dari proses

wawancara yang tidak sesuai dengan kaidah yang ada selanjutnya

diperbaiki, kemudian informasi diluar konteks penelitian selanjutnya

dipilah untuk kemudian disingkirkan.

2. Interpretasi data

Tahapan ini dilakukan setelah tahap editting data. Tujuan kegiatan ini

adalah untuk mencari makna dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

Tahap interpretasi data ini data bukan hanya dijelaskan dan dianalisis

namun hasil akhir dari proses ini adalah diperolehnya suatu kesimpulan.

Data yang diperoleh dari hasil penelitian sebisa mungkin dianalisis oleh

peneliti kemudian selanjunya diungkapkan dalam bentuk bahasa yang

lebih mudah dipahami dalam bentuk kesimpulan.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses menafsirkan informasi yang telah diperoleh.

Menurut Bogdan (Sugiyono, 2014:244) analisis data adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan bahan-bahan lainnya, sehingga dapat mudah dipahami, dan

tentunya dapat diinformasikan kepada orang lain. Proses analisis yang

dilakukan merupakan suatu proses yang cukup panjang dan melibatkan

beberapa komponen. Menurut Hubberman dan Miles (Fuad & Nugroho,

Page 60: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

40

2014:63) terdapat tiga hal utama dalam analisis yakni, reduksi data, penyajian

data dan penarikan kesimpulan/verifikasi.

1. Reduksi Data

Reduksi data identik dengan kegiatan pemilahan informasi hasil temuan di

lapangan. Menurut Fuad & Nugroho (2014:63-64) reduksi data diartikan

sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian, pada penyederhanaan,

pengabstrakan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan

tulisan di lapangan (field note). Reduksi data di dalam penelitian ini

dilakukan dengan cara memilah informasi penting hasil temuan dilapangan

serta membuang yang tidak penting untuk selanjutnya dibuat kategori.

Peneliti hanya memilih data berdasarkan kebutuhan sehingga data yang

dianggap tidak mewakili informasi penelitian tidak peneliti cantumkan.

2. Display Data

Display data dikenal juga dengan istilah penyajian data. Menurut

Sugiyono (2014:249) dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,

flowchart dan sejenisnya. Penyajian data di dalam penelitian diilakukan

dengan berbagai jenis, namun yang paling dominan digunakan adalah

penyajian data dalam bentuk teks yang bersifat naratif. Peneliti

mengelompokkan data dalam penyajian data ini berdasarkan kelompok

informan.

Page 61: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

41

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dari kegiatan analisis data,

setelah semua data dikumpulkan dan dianalisis terhadap teori yang

digunakan maka akan dilakukan penarikan kesimpulan. Kesimpulan dalam

penelitian ini dirumuskan dalam bentuk poin-poin yang menjawab

rumusan masalah. Kesimpulan didapat dari proses analisis wawancara dan

dokumentasi.

H. Teknik Keabsahan Data

Teknik keabsahan data atau kredibilitas data merupakan penyesuaian data yang

diperoleh peneliti dengan data yang terjadi pada objek penelitian. Cara uji

kredibilitas yang digunakan adalah melalui proses triangulasi. Menurut

Sugiyono (2014:241) bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan

triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus

menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai

teknik pengumpulan data dan sumber data.

Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber. Triangulasi sumber

adalah teknik menguji data dan informasi dengan cara mencari data yang sama

dengan informan satu dan lainnya maupun dengan sumber lain seperti jurnal

dan berita di media. Data dari informan telah dikompilasikan dengan hasil

dokumentasi yang memiliki kesamaan informasi. Triangulasi pada penelitian

ini dilakukan dengan membandingkan data yang diperoleh dari wawancara dan

dokumentasi.

Page 62: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

42

IV. GAMBARAN UMUM

A. Partai Nasional Demokrat (NasDem)

1. Sejarah Partai

Kongres I Partai NasDem yang digelar pada 25-26 Januari 2013 di Jakarta

menjadi tonggak sejarah perjalanan Partai NasDem. Berbagai keputusan

penting dikeluarkan dalam kongres ini. Keputusan memilih dan

menetapkan Surya Paloh sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat

(DPP) Partai NasDem periode 2013-2018 menjadi salah satu keputusan

yang dikeluarkan. Keputusan tersebut diambil pada sidang pleno pertama

tanggal 25 Januari 2013 sekitar pukul 23.00 WIB.

Seluruh 33 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), 497 Dewan Pimpinan

Daerah (DPD), dan empat organisasi sayap (Gerakan Massa Buruh, Liga

Mahasiswa, Badan Avokasi Hukum, dan Petani NasDem), bersatu suara

memercayakan Surya Paloh menjadi nakhoda Partai NasDem selama lima

tahun. Kongres juga memberi mandat penuh kepada Surya Paloh untuk

menyusun kepengurusan dan perangkat partai. Kongres juga memberi

mandat penuh kepada Dewan Pimpinan Pusat di bawah kepemimpinan

Page 63: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

43

Surya Paloh untuk menetapkan strategi dan kebijakan guna memenangi

Pemilihan Umum Legislatif 2014.

Partai NasDem dideklarasikan kelahirannya pada tanggal 26 Juli 2011 di

Hotel Mercure, Ancol, Jakarta. Partai NasDem mendafarkan diri ke

Kemeterian Hukum dan Hak-hak Asasi Manusia pada bulan Maret 2011

guna mendapatkan status resmi sebagai badan hukum. Visi dan misi

utama organisasi kemasyarakatan (ormas) Nasional Demokrat, yaitu

menggalang Gerakan Perubahan Restorasi Indonesia.

Partai NasDem berupaya memenuhi persyaratan sebagaimana telah diatur

dalam undang-undang untuk menjadi partai peserta pemilu. Bersama

dengan 46 parpol yang mengajukan diri ikut Pemilu 2014, Partai NasDem

mengajukan berkas administrasi kepartaian ke Komisi Pemilihan Umum

(KPU). Verifikasi awal terdapat 34 parpol yang lolos dari total 46 parpol

yang mendaftar sebagai peserta Pemilu 2014 di KPU, satu di antaranya

yang lolos verifikasi administrasi adalah Partai NasDem.

KPU pada hari Minggu 28 Oktober 2012 malam mengumumkan hasil

verifikasi administrasi. KPU menyatakan ada 16 partai yang lolos maju ke

tahap verifikasi faktual dan 18 partai gugur. Ketua KPU Husni Kamil

Manik menyatakan satu-satunya partai baru yang lolos tahap verifikasi

administrasi adalah Partai NasDem. Parpol yang lolos verifikasi

administrasi, berhak mengikuti verifikasi faktual. Verifikasi faktual

adalah tahap verifikasi langsung KPU ke lapangan untuk mengecek

Page 64: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

44

infrastruktur parpol di setiap daerah disesuaikan dengan hasil verifikasi

administrasi.

KPU mengumumkan hasil verifikasi faktual pada hari Senin 7 Januari

2013 dan menyatakan Partai NasDem lolos dalam memenuhi persyaratan

verifikasi faktual tingkat pusat sebagaimana diatur dalam UU Pemilu

Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilu. Partai NasDem

memenuhi semua syarat verifikasi faktual di seluruh provinsi, dengan

bukti-bukti, antara lain:

1. Memiliki kepengurusan seperti Ketua, Bendahara, dan Sekretaris

Jenderal.

2. Memiliki lebih dari 30% anggota perempuan.

3. Memiliki kantor yang digunakan sampai akhir Pemilu 2014.

Partai NasDem adalah satu-satunya partai baru yang lolos sebagai peserta

Pemilu 2014. Keputusan KPU meloloskan Partai NasDem merupakan

hasil dari rapat pleno terbuka yang digelar di Gedung KPU Jalan Imam

Bonjol, Jakarta Pusat, Senin 7 Januari 2013. Rapat pleno dihadiri Badan

Pengawas Pemilu (Bawaslu), perwakilan KPU tingkat provinsi se-

Indonesia, dan pemantau Pemilu.

2. Visi dan Misi Partai

Partai Nasdem memiliki Visi yakni Indonesia yang merdeka sebagai

negara bangsa, berdaulat secara ekonomi, dan bermartabat dalam budaya.

Page 65: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

45

Visi tersebut akan diimplementasikan melalui beberapa misi diantaranya

sebagai berikut

1. Membangun Politik Demokratis Berkeadilan berarti menciptakan tata

ulang demokrasi yang membuka partisipasi politik rakyat dengan cara

membuka akses masyarakat secara keseluruhan. Mengembangkan model

pendidikan kewarganegaraan untuk memperkuat karakter bangsa, serta

melakukan perubahan menuju efisiensi sistem pemilihan umum.

Memantapkan reformasi birokrasi untuk menciptakan sistem pelayanan

masyarakat. Melakukan reformasi hukum dengan menjadikan konstitusi

UUD 1945 (Undang-Undang Dasar tahun seribu sembilan ratus empat

puluh lima) sebagai kontrak politik kebangsaan.

2. Menciptakan Demokrasi Ekonomi melalui tatanan demokrasi ekonomi

maka tercipta partisipasi dan akses masyarakat dalam kehidupan

ekonomi negara, termasuk di dalamnya distribusi ekonomi yang adil dan

merata yang akan berujung pada kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Dalam mewujudkan cita-cita ini maka perlu untuk mendorong penciptaan

lapangan kerja, sistem jaminan sosial nasional, penguatan industri

nasional, serta mendorong kemandirian ekonomi di tingkat lokal.

3. Menjadikan Budaya Gotong Royong sebagai karakter bangsa. Dalam

mewujudkan ini maka sistem yang menjamin terlaksananya sistem

pendidikan nasional yang terstruktur dan menjamin hak memperoleh

pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia. Menyelenggarakan pendidikan

kewarganegaraan yang menciptakan solidaritas dan soliditas nasional,

sehingga seluruh rakyat Indonesia merasakan cita rasa sebagai sebuah

Page 66: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

46

bangsa dan menjadikan gotong royong sebagai amalan hidup keseharian.

Kebudayaan ini akan menciptakan karakter bangsa yang bermartabat dan

menopang kesiapan Negara dalam kehidupan global.

3. Sturktur Kepengurusan Partai

Struktur kepengurusan Partai Nasdem Provinsi Lampung dapat dilihat

berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasdem

Nomor: 133-SK/DPP-Nasdem/IV/2018 Tentang Pengesahan Susunan

Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem Provinsi Lampung. Surat

keputusan tersebut menggambarkan tentang struktur kepengurusan DPW

Partai Nasdem Provinsi Lampung yang diketuai oleh Taufik Basari.

Surat Keputusan yang ditanda tangani langsung oleh Surya Paloh selaku

ketua umum partai tersebut menggambarkan struktur kepengurusan DPW

Partai Nasdem Provinsi Lampung yang terdiri 25 orang pengurus.

Kepengurusan terdiri dari

1. Ketua

2. Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu

3. Wakil Ketua Bidang Organisasi, Keanggotaan & Kaderisasi

4. Wakil Ketua Bidang Media & Komunikasi Publik

5. Wakil Ketua Bidang Pendidikan Politik & Kebudayaan

6. Wakil Ketua Bidang Politik & Pemerintahan

7. Wakil Ketua Bidang Hukum, Advokasi & HAM

8. Wakil Ketua Bidang Otonomi Daerah

9. Wakil Ketua Bidang Pertanian & Maritim

Page 67: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

47

10. Wakil Ketua Bidang Pengabdian & Pemberdayaan Masyarakat

11. Wakil Ketua Bidang Energi, SDA & Lingkungan Hidup

12. Wakil Ketua Bidang Agama & Masyarakat Adat

13. Wakil Ketua Bidang Hubungan Antar Daerah

14. Wakil Ketua Bidang Ekonomi

15. Wakil Ketua Bidang Kesehatan, Perempuan Dan Anak

16. Wakil Ketua Bidang Industri, Perdagangan & Tenaga Kerja

17. Wakil Ketua Bidang Olahraga, Pemuda & Masyarakat

18. Sekretaris

19. Wakil Sekretaris Bidang Organisasi, Keanggotaan & Kaderisasi

20. Wakil Sekretaris Bidang Renlitbang,

21. Wakil Sekretaris Bidang Internal & Kesekretariatan

22. Wakil Sekretaris Bidang Eksternal

23. Bendahara

24. Wakil Bendahara Bidang Penggalangan Dana

25. Wakil Bendahara Bidang Pengelolaan Aset.

4. Keikutsertaan dalam Pemilihan Umum

Partai Nasdem menjadi salah satu dari 16 partai politik peserta pemilu.

Pemilihan umum kali ini menjadi pemilihan umum ke dua yang diikuti oleh

Partai Nasdem. Partai Nasdem dalam pemilihan umum 2019 merupakan

partai dengan nomor urut 5. Provinsi Lampung merupakan salah satu

provinsi yang menyelenggarakan pemilihan umum legislatif pada tahun

2019 mendatang. Pemilihan umum legislatif yang dilaksanakan di Provinsi

Page 68: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

48

Lampung salah satunya dilaksanakan untuk memilih anggota DPRD

Provinsi. Berikut data terkait jumlah salon DPRD Provinsi Lampung Partai

Nasdem baik laki-laki maupun perempuan masing-masing dapil.

Tabel 8. Jumlah Calon DPRD Provinsi Lampung Partai Nasdem

Masing-Masing Daerah Pemilihan

Daerah Pemilihan Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 7 4 11

2 7 3 10

3 4 7 11

4 7 3 10

5 7 4 11

6 7 3 10

7 8 4 12

8 7 3 11

Jumlah 54 31 85

Sumber: Diolah oleh Peneliti dari data KPU Provinsi Lampung (2019)

Berdasarkan Tabel 8. Jumlah Calon DPRD Provinsi Lampung Partai

Nasdem Masing-Masing Daerah Pemilihan di atas dapat dilihat bahwa

jumlah calon DPRD Provinsi Lampung yang diusung Partai Nasdem dari

seluruh daerah pemilihan berjumlah 85 orang. Calon yang diusung yakni

terdiri dari 54 orang laki-laki dan 31 orang perempuan. Berdasarkan

jumlah tersebut maka persentase jumlah perempuan yang dicalonkan

Partai Nasdem pada pemilihan umum Provinsi Lampung 2019 yakni

sebesar 36,47%.

Partai Nasdem telah memenuhi minimal kuota 30% pencalonan

perempuan pada masing-masing daerah pemilihan. Partai Nasdem

mempunyai target perolehan kursi perempuan pada pemilihan nantinya.

Partai Nasdem menargetkan ada 8 perempuan yang akan memperoleh

kursi DPRD Provinsi Lampung.

Page 69: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

49

B. Partai PDI Perjuangan

1. Sejarah Partai

PDI Perjuangan merupakan partai politik yang sebenarnya adalah partai

yang secara langsung memiliki tali kesejarahan dengan partai politik masa

orde lama. PDI Perjuangan sebenarnya kelanjutan dari Partai Demokrasi

Indonesia yang berdiri pada tanggal 10 Januari 1973. Partai Demokrasi

Indonesia itu lahir dari hasil fusi 5 (lima) partai politik. Proses fusi terjadi

sebenarnya hanya untuk menjamin kemenangan kekuatan Orde Baru.

Pengurus DPP PDI Perjuangan memutuskan melaksanakan Kongres I PDI

Perjuangan untuk pertama kalinya setelah berganti nama dari PDI menjadi

PDI Perjuangan pada tanggal 27 Maret – 1 April 2000, meskipun masa

bakti kepengurusan DPP sebelumnya baru selesai tahun 2003. Salah satu

alasan diselenggarakannya Kongres ini adalah untuk memantapkan

konsolidasi organisasi Pasca terpilihnya Megawati sebagai Wakil

Presiden RI.

Menjelang Kongres I PDI Perjuangan, sudah muncul calon-calon kandidat

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan. Nama yang muncul antara lain

Dimyati Hartono, Eros Jarot, dan Megawati. Kongres I PDI Perjuangan

akhirnya menetapkan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum DPP

PDI Perjuangan periode 2000-2005 secara aklamasi tanpa pemilihan

karena 241 dari 243 DPC mengusulkan nama Megawati sebagai Ketua

Umum DPP PDI Perjuangan.

Page 70: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

50

2. Visi dan Misi Partai

Visi Partai adalah keadaan pada masa depan yang diidamkan oleh Partai,

dan oleh karena itu menjadi alat bagi perjuangan Partai. Berdasarkan amanat

pasal 6 Anggaran Dasar Partai PDI Perjuangan, alat perjuangan yang

dimaksud adalah :

a. alat perjuangan guna membentuk dan membangun karakter bangsa

berdasarkan Pancasila 1 Juni 1945;

b. alat perjuangan untuk melahirkan kehidupan berbangsa dan bernegara

yang ber-Ketuhanan, memiliki semangat sosio nasionalisme, dan sosio

demokrasi (Tri Sila);

c. alat perjuangan untuk menentang segala bentuk individualisme dan untuk

menghidupkan jiwa dan semangat gotong royong dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Eka Sila);

d. wadah komunikasi politik, mengembangkan dan memperkuat partisipasi

politik warga negara; dan

e. wadah untuk membentuk kader bangsa yang berjiwa pelopor, dan

memiliki pemahaman, kemampuan menjabarkan dan melaksanakan

ajaran Bung Karno dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara;

Misi Partai adalah muatan hidup yang diemban oleh partai, sekaligus

menjadi dasar pemikiran atas keberlangsungan eksistensi Partai,

sebagaimana diamanatkan dalam pasal 7,8, 9 dan 10 Anggaran Dasar Partai,

yaitu :

Page 71: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

51

Pasal 7 Partai mempunyai tujuan umum:

a. mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam bentuk mewujudkan

masyarakat adil dan makmur dalam bingkai Negara Kesatuan Republik

Indonesia yang bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika; dan

b. berjuang mewujudkan Indonesia sejahtera berkeadilan sosial yang

berdaulat di bidang politik, berdiri di atas kaki sendiri di bidang

ekonomi, dan Indonesia yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Pasal 8 Partai mempunyai tujuan khusus:

a. membangun gerakan politik yang bersumber pada kekuatan rakyat

untuk mewujudkan kesejahteraan berkeadilan sosial;

b. membangun semangat, mengkonsolidasi kemauan, mengorganisir

tindakan dan kekuatan rakyat, mendidik dan menuntun rakyat untuk

membangun kesadaran politik dan mengolah semua tenaga rakyat

dalam satu gerakan politik untuk mencapai kemerdekaan politik dan

ekonomi;

c. memperjuangkan hak rakyat atas politik, ekonomi, sosial dan budaya,

terutama demi pemenuhan kebutuhan absolut rakyat, yaitu kebutuhan

material berupa sandang, pangan, papan dan kebutuhan spiritual berupa

kebudayaan, pendidikan dan kesehatan;

d. berjuang mendapatkan kekuasaan politik secara konstitusional sebagai

alat untuk mewujudkan amanat Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu mewujudkan pemerintahan yang

Page 72: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

52

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan

bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial; dan

e. menggalang solidaritas dan membangun kerjasama internasional

berdasarkan spirit

3. Struktur Kepengurusan Partai

Struktur kepengurusan Partai PDI Perjuangan Provinsi Lampung dapat

dilihat berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai

Demokrasi Indonesia Perjuangan Nomor: 15-B/KPTS-DPD/DPP/VIII/2017

tanggal 26 Agustus 2017 Tentang Struktur dan Komposisi Dewan Pimpinan

Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Provinsi Lampung. Surat

keputusan tersebut menggambarkan tentang struktur kepengurusan DPD

PDI Perjuangan Provinsi Lampung masa bakti 2015-2020 yang diketuai

oleh Sudin, S.E. Surat Keputusan tersebut menggambarkan struktur

kepengurusan DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung masa bakti 2015-

2020.

Struktur kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah Partai PDI Perjuangan

Provinsi Lampung terdiri dari 23 pengurus masing-masing yakni

1. Ketua

2. Wakil Ketua Bidang Kehormatan Partai

3. Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Ideologi

4. Wakil Ketua Bidang Organisasi

Page 73: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

53

5. Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu

6. Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik

7. Wakil Ketua Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

8. Wakil Ketua Bidang Ekonomi

9. Wakil Ketua Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

10. Wakil Ketua Bidang Maritim

11. Wakil Ketua Bidang Buruh

12. Wakil Ketua Bidang Tani

13. Wakil Ketua Bidang Nelayan

14. Wakil Ketua Bidang Kesehatan, Perempuan dan Anak

15. Wakil Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga

16. Wakil Ketua Bidang Komunikasi Seni Budaya

17. Wakil Ketua Bidang Pariwisata

18. Wakil Ketua Bidang Ekonomi Kreatif

19. Sekretaris

20. Wakil Sekretaris Internal

21. Wakil Sekretaris Eksternal

22. Bendahara

23. Wakil Bendahara.

4. Keikutsertaan dalam Pemilihan Umum 2019

PDI Perjuangan merupakan salah satu partai besar yang telah melahirkan

banyak tokoh. Partai ini juga merupakan partai yang umumnya selalu

memperoleh kursi legislatif terbanyak dalam setiap pemilihan umum. PDI

Page 74: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

54

Perjuangan menjadi salah satu dari 16 partai politik peserta pemilu pada

pemilihan umum 2019 mendatang dengan nomor urut 3.

Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang menyelenggarakan

pemilihan umum legislatif pada tahun 2019 mendatang. Pemilihan umum

legislatif yang dilaksanakan di Provinsi Lampung salah satunya

dilaksanakan untuk memilih anggota DPRD Provinsi. Berikut data terkait

jumlah calon DPRD Provinsi Lampung yang diusung PDI Perjuangan baik

laki-laki maupun perempuan masing-masing dapil.

Tabel 9. Jumlah Calon DPRD Provinsi Lampung PDI Perjuangan

Masing-Masing Daerah Pemilihan

Daerah Pemilihan Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 7 4 11

2 6 4 10

3 7 4 11

4 6 4 10

5 5 5 10

6 6 4 10

7 6 4 10

8 6 4 10

Jumlah 49 33 82

Sumber: Diolah oleh Peneliti dari data KPU Provinsi Lampung (2019)

Berdasarkan Tabel 9. Jumlah Calon DPRD Provinsi Lampung PDI

Perjuangan Masing-Masing Daerah Pemilihan di atas dapat dilihat bahwa

jumlah calon DPRD Provinsi Lampung yang diusung PDI Perjuangan dari

seluruh daerah pemilihan berjumlah 82 orang. Calon yang diusung yakni

terdiri dari 49 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Berdasarkan

jumlah tersebut maka persentase jumlah perempuan yang dicalonkan PDI

Perjuangan pada pemilihan umum Provinsi Lampung 2019 yakni sebesar

40,24%.

Page 75: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

127

VI. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka didapatkan beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Partai Nasdem melakukan strategi model perencanaan dalam upaya

memenangkan calon legislatif perempuan dalam bentuk pengkaderan.

Pengkaderan dilakukan dalam bentuk pembekalan terhadap calon

legislatif perempuan wilayah Lampung 1 dan Lampung 2 yang salah satu

materinya adalah strategi pemenangan pemilu.

2. PDI Perjuangan melakukan strategi model perencanaan dalam upaya

memenangkan calon legislatif perempuan dalam bentuk pengkaderan.

Pengkaderan dilakukan dalam skala nasional yakni dalam kegiatan

Pendidikan Kader Khusus Perempuan Nasional (PKKPN). Salah satu

tujuan kegiatan tersebut adalah untuk mempersiapkan calon legislatif

perempuan.

3. Partai Nasdem dan PDI Perjuangan tidak melakukan strategi evolusioner

dalam upaya memenangkan calon legislatif perempuan.

4. Partai Nasdem melakukan strategi kampanye informatif dengan

menggunakan baliho, spanduk, media cetak, media elektronik, media

Page 76: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

128

massa seperti media sosial. Pesan yang disampaikan pada kampanye

informatif ini salah satunya yakni menggunakan slogan terkait isu

perempuan dan kesetaraan gender sebagai wujud perjuangan kaum

perempuan dan bentuk strategi kampanye.

5. PDI Perjuangan melakukan strategi kampanye informatif dengan

menggunakan media elektronik dan konvensional. Media elektronik yang

digunakan umumnya media sosial, sedangkan media konvensional

seperti spanduk, poster, baliho, dan sejenisnya. Beberapa calon legislatif

perempuan menggunakan slogan terkait isu perempuan.

6. Partai Nasdem melakukan strategi kampanye komunikatif dalam bentuk

sosialisasi terkait isu perempuan dan kesetaraan gender, seperti

sosialisasi tentang kesehatan reproduksi, sosialisasi tentang kekerasan

dalam rumah tangga serta sosialisasi terhadap anak-anak PSK di Bandar

Lampung.

7. PDI Perjuangan melakukan strategi kampanye komunikatif dalam bentuk

sosialisasi serta dialog terkait isu perempuan, serta aksi bakti sosial

srikandi partai.

8. Partai Nasdem melalui sayap partainya (Garnita Malahayati) mempunyai

program responsif gender yakni pelatihan calon legislatif perempuan

untuk wilayah Lampung 1 dan Lampung 2.

9. PDI Perjuangan mempunyai program responsif gender dalam skala

nasional yakni program Pendidikan Kader Khusus Perempuan Nasional

(PKKPN)

Page 77: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

129

10. Partai Nasdem telah mengikutsertakan perempuan di dalam struktur

kepengurusannya yakni sebanyak 9 orang perempuan dari 25 orang

pengurus atau sebesar 36%, dari 9 orang pengurus perempuan tersebut 7

orang merupakan calon legislatif

11. PDI Perjuangan telah mengikutsertakan perempuan di dalam struktur

kepengurusannya yakni sebanyak 8 orang perempuan dari 23 orang

pengurus atau sebesar 34,7%, dari 8 orang perempuan tersebut 7 orang

merupakan calon legislatif.

12. Posisi perempuan di dalam struktur kepengurusan partai dapat

mempengaruhinya dalam perolehan jabatan politik. Posisi perempuan di

dalam struktur kepengurusan partai dapat menjadi salah satu indikator

penilaian bagi perempuan untuk dicalonkan dalam pemilihan umum.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan, ada beberapa saran yang

peneliti berikan diantaranya yakni:

1. Partai Politik wajib membuat suatu program khusus berupa kaderisasi

terhadap kader perempuan

2. Partai Politik wajib membuat suatu pendidikan khusus bagi calon

legislatif perempuan terkait strategi dalam memenangkan pemilihan

umum

3. Partai politik perlu mengupayakan calon legislatif perempuan agar

memperjuangkan isu terkait perempuan

Page 78: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

DAFTAR PUSTAKA

Ballington, Julie. 2011. Pemberdayaan Perempuan Untuk Partai Politik yang

Lebih Kuat. Graphics Service Bureau, inc.

Firmanzah. 2008. Mengelola Partai Politik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Firmanzah. 2012. Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas. Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia

Fuad, Anis & Nugroho, Kandung Sapto. 2014. Panduan Praktis Penelitian

Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu

Hadiwijoyo, Suryo Sakti. 2012. Negara, Demokrasi dan Civil Society. Graha

Ilmu; Yogyakarta

Jurdi, Fatahullah. 2014. Studi Ilmu Politik. Yogyakarta: Graha Ilmu

Lovenduski, Joni & Norris, Pippa. 1993. Gender and Party Politics. London:

Sage Publications

Pamungkas, Sigit. 2011. Partai Politik Teori dan Praktik di Indonesia.

Yogyakarta: Institute For Democracy and Welfarism

Remiswal. 2013. Menggugah Partisipasi Gender di Lingkungan Komunitas

Lokal. Yogyakarta: Graha Ilmu

Robbins, Stephen P, Judge, dan A, Timothy. 2008. Perilaku Organisasi Buku 1.

Jakarta: Salemba Empat

Rustiadi. 2008. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Jakarta: Yayasan

Obor Indonesia

Scroder, Peter. 2010. Strategi Politik. Jakarta: Friedich Naumann-Stiftung fur die

Freiheit

Sjamsuddin, Nazuruddin dkk. 1998. Sistem Politik Indonesia. Jakarta: Karunia

Page 79: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

Sugiono, Arif. 2013. Strategic Political Marketing. Yogyakarta: Ombak

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Jurnal dan Terbitan Ilmiah

Annual report 2017. Inter-Parliamentary Union 2018.

Ardi, Anis Maryuni. 2014. Perempuan Di Legislatif: Advokasi Perempuan

Legislatif Bagi Kepentingan Dapil Di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Jawa Timur. Jurnal Politik Muda. Volume 3. Nomor 3: 303-318

Mahmud, Insan. 2018. Strategi Pemenangan Partai Keadilan Dan Persatuan

Indonesia (PKPI) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pemilu

Legislatif Kota Salatiga Tahun 2009. Jurnal Ilmu Politik. Volume 9 Nomor

1: 47-59

Marpaung, Lukman I. 2016. Strategi Kampanye Partai Golkar dalam Pemilihan

Legislatif Surabaya 2014. Jurnal Politik Muda. Volume 5 Nomor 2:171-182

Nimrah, Siti. Sakaria. 2015. Perempuan dan Budaya Patriarki dalam Politik (Studi

Kasus Kegagalan Caleg Perempuan dalam Pemilu Legislative 2014). Jurnal

Magister Ilmu Politik Universitas Hasanuddin. Volume 1 Nomor 2: 173-182

Ningsih, Reza Tri Ayu. 2016. Keterwakilan Perempuan dalam Pencalonan

Sebagai Anggota Legislatif oleh Partai Politik d Kabupaten Berau. eJurnal

Ilmu Pemerintahan. Volume 4 Nomor 4: 1603-1614

Walahe, Dewi. 2018. Kekuatan Politik Perempuan dalam Organisasi Partai

Keadilan Sejahtera (PKS) di Kabupaten Gorontalo. Journal of Public

Administration Studies. Volume 1 Nomor 1:1-15

Waring, Marilyn. 2000. Politics: Women Insight. Albrecht, Nick (Ed). Inter-

Parliamentary Union. New York.

Skripsi, Tesis, dan Disertasi

A Rosita Novi. 2005. Kebijakan Partai Politik dalam Merespon Pemberlakuan

Kuota 30% Keterwakilan Perempuan dalam Pencalonan Anggota Legislatif

Pada Pemilu 2009 (Studi Kasus Pada Partai PDI Perjuangan dan PKS di

Kota Surakarta). (Skripsi). Universitas Sebelas Maret. Surakarta

Page 80: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

Darmastuti, Ari. 2010. Perempuan dalam Relasi Kekuasaan di Partai Keadilan

Sejahtera Periode Kepengurusan 2005-2010. (Disertasi). Universitas

Indonesia. Jakarta

Fauzi, Hendra. 2010. Strategi Politik Calon Legislatif Perempuan dalam

Memenangkan Pemilihan Legislatif 2009. (Skripsi). Universitas Lampung.

Bandar Lampung

Nofiani, Dwi. 2015. Strategi Politik Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam

Memenangkan Calon Legislatif Perempuan Menghadapi Pemilihan Umum

(Pemilu) 2014 di Kota Tanjungpinang. (Skripsi). Universitas Maritim Raja

Ali Haji. Tanjung Pinang

Artikel

Adhiyuda Prasetia, Fransiskus. 9 Maret 2018. PDIP: Ditangan Perempuan Jalan

Politik Berkebudayaan Diwujudkan.

http://www.tribunnews.com/nasional/2018/03/09/pdip-di-tangan-

perempuan-jalan-politik-berkebudayaan-diwujudkan diakses pada tanggal

28 Januari 2019 pukul 19.40 WIB

Bagus, Budi. 22 Februari 2017. Partai NasDem Lampung Beri Bantuan 1.000

Paket Sembako untuk Korban Banjir Bandar Lampung.

https://www.jejamo.com/partai-nasdem-lampung-beri-bantuan-1-000-

paket-sembako-untuk-korban-banjir-bandar-lampung.html diakses pada 31

Januari 2019 pukul 19.10 WIB

Bagus, Budi. 23 Maret 2016. DPW NasDem Lampung Tutup Program Indonesia

Memanggil https://www.jejamo.com/dpw-nasdem-lampung-tutup-

program-indonesia-memanggil.html diakses pada 25 Februari 2019 pukul

13.40 WIB

Data Pemilu 2014. http://ppid.kpu.go.id/?idkpu=1800&idmenu=infosertamerta

diakses pada 12 September 2018 pukul 14.20 WIB

Hidayah, Siti Nurul. Keterwakilan Perempuan dalam Politik. DetikNews. 20 Agustus

2018 https://m.detik.com/news/kolom/4174432/keterwakilan-perempuan-

dalam-politik diakses pada 19 Oktober 2019 pukul 14.15 WIB

Konsep Gender. http://www.bps.go.id/subject/40/gender.html diakses pada 15

Oktober 2018 pukul 09.30 WIB

Page 81: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

Humas. Pembangunan Gender dan Hal-Hal yang Belum Selesai 2 Mei 2018

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik

Indonesia.https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/31/1720/pe

mbangunan-gender-dan-hal-hal-yang-belum-selesai diakses pada 21

Oktober 2018 pukul 06.30 WIB

Kaderisasi Perempuan Nasionl PDI Perjuangan: Perkuat Keadaban Politik.

https://pdiperjuangan.id/article/category/detail/380/Berita/Kaderisasi-

Perempuan-Nasional-PDI-Perjuangan-Perkuat-Keadaban-Politik diakses

pada tanggal 24 Januari 2019 pukul 13.00 WIB

Sejarah Partai. http://www.pdi-perjuangan.or.id/info/sejarah-partai-pdi-

perjuangan/ diakses pada tanggal 9 Desember 2018 pukul 11.10 WIB

Sejarah Partai Nasdem. https://www.partainasdem.id/pages/sejarah-partai-nasdem

diakses pada tanggal 9 Desember 2018 pukul 10.10 WIB

Visi dan misi. https://pdiperjuangan.id/article/category/child/27/Partai/Visi-dan-

Misi diakses pada tanggal 9 Desember 2018 pukul 10.15 WIB

Visi Misi. https://www.partainasdem.id/pages/visi-misi diakses pada tanggal 9

Desember 2018 pukul 11.00 WIB

Zakaria, Herman. 15 Februari 2019. Alasan Nasdem Tempatkan Banyak

Perempuan Di Posisi Strategis Partai

https://www.liputan6.com/news/read/3895554/alasan-nasdem-tempatkan-

banyak-perempuan-di-posisi-strategis-partai diakses pada 25 Februari

2019 pukul 13.55 WIB

39% Bacaleg Perempuan Nasdem Lampung Isi 100% Kuota Kursi. 17 Juli 2018.

https://www.partainasdem.id/read/5567/2018/07/17/39-bacaleg-

perempuan-nasdem-lampung-isi-100-kuota-kursi diakses pada 25 Februari

2019 pukul 14.10 WIB

DPD PDIP Lampung Gelar Pelatihan Tingkat Madya

https://www.journalnusantara.co.id/2017/12/dpd-pdip-lampung-gelar-

pelatihan.html diakses pada 25 Februari 2019 pukul 14.10 WIB

PDI Perjuangan Lampung Selektif Usung Calon Legislatif. 27 April 2018.

https://www.kaskus.co.id/thread/5ae32cce162ec264568b4569/pdi-

perjuangan-lampung-selektif-usung-calon-legislatif/ diakses pada 25

Februari 2019 pukul 14.50 WIB

https://www.kupastuntas.co/2017/02/nasdem-buka -pendaftaran-bakal-caleg-

2019/ diakses pada 25 Februari 2019 pukul 16.00 WIB

Page 82: STRATEGI PEMENANGAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN …digilib.unila.ac.id/56356/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Unila dan Ketua Biro I Kajian dan Keilmuan HMJ Ilmu Pemerintahan

Dokumen

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR,

DPD dan DPRD

Peraturan Komisi emilihan Umum (PKPU) Nomor 7 Tahun 2013 tentang Aturan

Pencalonan DPR, DPD dan DPRD Kabupaten/Kota

AD/ART Partai