Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi...

101
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi dalam Pencapaian Target Retribusi Pasar yang Ditetapkan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta Tahun 2010 Skripsi Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Disusun Oleh : Wulan Riyani D0107102 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi...

Page 1: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi

dalam Pencapaian Target Retribusi Pasar yang Ditetapkan

Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta Tahun 2010

Skripsi

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar

Sarjana Strata Satu Jurusan Ilmu Administrasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Disusun Oleh :

Wulan Riyani D0107102

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di dalam mewujudkan tujuan pembangunan menuju masyarakat

sejahtera, salah satunya pemerintah melaksanakan otonomi daerah. Di

Indonesia, Negara yang cukup luas wilayahnya, maka sangatlah sulit bila

diterapkannya sentralisasi. Hal ini karena, sangatlah sulit jika pemerintah

pusat mengatur seluruh kegiatan yang ada di wilayah Indonesia. Untuk

itulah diperlukan desentralisasi melalui program otonomi daerah.

Pelaksanaan otonomi daerah diatur dalam Undang-Undang No 32

Tahun 2004. Dalam Undang-undang tersebut menjelaskan bahwa

desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah

kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan

pemerintahan dalam system Negara Kesatuan Republik Indonesia. Itu

artinya pelaksanaan otonomi daerah berarti pemerintah pusat mengakui

kemandirian dan kemampuan pemerintah dan masyarakat daerah.

Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 dalam Bab I tentang

ketentuan umum pasal 1 menyebutkan bahwa otonomi daerah adalah hak,

wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus

sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai

dengan peraturan perundang-undangan. Dari pengertian tersebut dapat

diketahui bahwa daerah otonom memiliki hak kewenangan dan kewajiban

untuk menyelenggarakan pemerintahannya sendiri serta daerah otonom

Page 3: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

memiliki keleluasaan untuk menggali dan mendayagunakan potensi yang

dimiliki secara optimal. Hal ini karena, setiap daerah memiliki potensi

sendiri yang bisa dikembangkan dan lebih mengetahui dan mengenal

kekurangan apa yang ada di daerahnya untuk diperbaiki.

Salah satu tolok ukur untuk melihat kesiapan daerah dalam

pelaksanaan otonomi daerah adalah dengan mengukur seberapa besar

kemampuan keuangan suatu daerah untuk menyelenggarakan otonomi

daerah atau pemerintahan sendiri. Daerah otonom tersebut dapat menggali

sumber-sumber pendapatan daerah dari segala potensi yang dimiliki di

daerahnya.

Berkaitan dengan sumber-sumber penerimaan daerah, dalam pasal

157 Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

disebutkan bahwa pendapatan daerah terdiri dari:

1. Pendapatan Asli Daerah,yang selanjutnya disebut PAD, yaitu: a. Hasil pajak daerah b. Hasil retribusi daerah c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan d. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah

2. Dana Perimbangan 3. Pinjaman Daerah 4. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah Salah satu sumber pendapatan asli daerah adalah penerimaan

retribusi daerah. Dalam Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang

Pajak dan Retribusi Daerah pasal 1 (26) disebutkan bahwa retribusi daerah

atau retribusi adalah segala pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa

atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan

oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

Page 4: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Dengan adanya pemungutan retribusi daerah diharapkan dapat mendukung

sumber pembiayaan daerah dalam menyelenggarakan pembangunan

daerah, sehingga akan meningkatkan dan memeratakan perekonomian

serta kesejahteraan masyarakat di daerahnya.

Retribusi daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah

yang penting guna membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan

pembangunan daerah untuk memantapkan otonomi daerah yang luas,

nyata, dan bertanggung jawab. Salah satu penerimaan dari retribusi daerah

adalah retribusi pasar. Retribusi pasar merupakan golongan retribusai jasa

umum. Hal ini sesuai dengan Perda Surakarta Nomor 8 Tahun 1999

tentang Retribusi Pasar yang terdapat dalam bab II pasal 5. Dalam

Undang-Undang tersebut juga disebutkan bahwa retribusi jasa umum

adalah retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah

Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat

dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Dari uraian tersebut dapat

dikatakan bahwa pasar tidak hanya sebagai unit pelayanan kepada

masyarakat, tetapi pasar sudah merupakan unit usaha bagi pemerintah

daerah sehingga diharapkan dapat menghasilkan laba retribusi. Apabila

retribusi tersebut dapat dipenuhi, maka sumber pendapatan dapat

digunakan oleh Pemkot Surakarta untuk meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat dan pada akhirnya dapat digunakan untuk meningkatkan

kemakmuran masyarakat Surakarta.

Page 5: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Salah satu kegiatan perdagangan adalah kegitan jual beli di pasar.

Orang atau badan hukum yang menerima fasilitas pasar di Surakarta maka

akan dikenai retribusi pasar. Hal ini tercantum dalam Peraturan Daerah

Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Retribusi Pasar bab II pasal 2. Besarnya

tarif retribusi untuk masing-masing pengguna fasilitas pasar pun juga

berbeda-beda tergantung letak dan luas kios, serta jenis dagangannya.

Untuk masing- masing pasar, ternyata besarnya target retribusi

berbeda-beda. Hal ini disesuaikan dengan potensi yang dimiliki oleh pasar

tersebut. Target retribusi pasar keseluruhan ditetapkan oleh walikota

Surakarta sebagai sumber penerimaan bagi APBD Kota Surakarta.

Sedangkan untuk target retribusi pasar untuk masing-masing tradisional

Kota Surakarta ditetapkan oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta.

Tabel 1.1

Target dan Realisasi Retribusi Pasar Ayam

Tahun Anggaran 2008-2009

Tahun Anggaran Target (Rp) Realisasi (Rp)

2008 91.920.000 108.624.070

2009 93.211.000 109.331.725

Sumber: Kantor Pasar Ayam, Semanggi

Dari tabel diatas maka selama kurun waktu 2 tahun terakhir target

yang ditetapkan oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta kepada

Pasar Ayam Semanggi dapat terpenuhi. Bahkan realisasinya melebihi

target yang ditetapkan oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta. Hal

ini menunjukkan bahwa kinerja dari pegawai Pasar Ayam Semanggi yaitu

memuaskan serta strategi serta upaya yang selama ini diterapkan telah

Page 6: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

berhasil bagi pencapaian target retribusi Pasar Ayam Semanggi Kota

Surakarta.

Untuk tahun 2010, target yang dipatok oleh Dinas Pengelolaan

Pasar Kota Surakarta untuk retribusai Pasar Ayam Semanggi adalah Rp

122.888.000,00. Berikut rincian target retribusi Pasar Ayam, Semanggi:

Tabel 1.2 Rincian Target Retribusi Pasar Ayam Semanggi

Tahun 2010 Sumber Retribusi Target Retribusi (Rp)

1. Plataran 2. Los 3. Kios 4. Rupa-rupa:

- Listrik - Tunggakan - SHP - KTPP - Balik Nama - Lain-lain - Penjualan Kios

28.400.000*

46.230.000 -

23.922.000 17.512.000

455.000 195.000

4.674.000 500.000

Jumlah Total Target Retribusi 122.888.000 Sumber: Kantor Pasar Ayam Semanggi Dari tabel diatas maka target retribusi pasar yang ditetapkan oleh

Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta untuk pasar ayam Semanggi

adalah sebesar Rp 122.888.000,00. Untuk retribusi plataran, baik itu untuk

barang dagangan kambing, ayam ataupun unggas lain maka retribusi

tersebut dipungut dengan menggunakan karcis dengan nilai nominal

sebesar Rp 460,00 dan Rp 650,00. Pemberian karcis tersebut disesuaikan

dengan jumlah dagangan yang dibawa oleh pedagang. Bila dagangan yang

dibawa sedikit, maka pedagang dikenai retribusi sebesar Rp 460,00

sedangkan bila agak banyak maka pedagang dipungut retribusi sebesar Rp

Page 7: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

650,00. Untuk ayam maupun unggas lain dibawah 25 atau sama dengan 25

ekor maka dikenai retribusi Rp 460,00 sedangkan untuk ayam atau unggas

lain diatas 25 ekor dikenai retribusi Rp 650,00. Sedangkan untuk kambing,

kambing yang berukuran kecil diberi karcis senilai Rp 460,00 dan

kambing berukuran besar diberi karcis senilai Rp 640,00.

Tabel 1.3 Rincian Biaya Retribusi untuk Pedagang Plataran

Berdasarkan Jumlah Barang Dagangan Di Pasar Ayam Semanggi Tahun 2010

Banyaknya ayam/ unggas ≤ 25 ekor >25 ekor

Biaya retribusi Rp 460,00 Rp 650,00

Total 1 Bulan (30 hari) Rp 13.800,00 Rp 19.500,00

Sumber: Kantor Pasar Ayam Semanggi

Tabel 1.4 Rincian Biaya Retribusi Kambing untuk Pedagang Plataran

Berdasarkan Ukuran Kambing Di Pasar Ayam Semanggi Tahun 2010

Ukuran Kambing Kecil Dewasa

Biaya Retribusi Rp 460,00 Rp 640,00

Sumber: Kantor Pasar Ayam Semanggi

Untuk retribusi los baik itu retribusi untuk ayam, unggas atau

kambing dipungut dengan kartu dimana besarnya retribusi tersebut

tergantung luas los yang dipakai. Ada 2 criteria los di Pasar Ayam

Page 8: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Semanggi berdasarkan luas wilayahnya, yaitu los yang luasnya 7,5 m2 dan

los yang luasnya 9 m2. Untuk los yang luasnya 7,5 m2 dikenai retribusi

sebesar Rp 1105,00 per hari dengan rincian retribusi sebesar Rp 615,00 ;

listrik sebesar Rp 375,00 ; dan retribusi kebersihan kota sebesar Rp

115,00. Sedangkan untuk los yang luasnya 9 m2, maka besarnya retribusi

adalah Rp 1325,00 per hari dengan rincian retribusi sebesar Rp 740,00 ;

listrik sebesar Rp 450,00 ; dan retribusi kebersihan kota sebesar Rp

135,00. Untuk retribusi listrik dibebankan kepada pedagang yang

memiliki los sesuai lahan permeternya. Untuk permeternya dikenakan

beban listrik sebesar Rp 50,00. Sehingga seperti yang telah dijelaskan

diatas untuk luas los 7,5 m2 maka beban listrik yang harus dibayar adalah

Rp 375,00 sedangkan untuk luas los 9 m2 maka beban listrik yang harus

dibayar adalah Rp 450,00. Untuk retribusi los ini pembayarannya

tergantung pedagang yang bersangkutan, apakah akan dibayar langsung

selama sebulan ataukah setiap harinya.

Tabel 1.5 Rincian Biaya Retribusi Pasar Pedagang Los

Berdasarkan Luas Lahan Los Di Pasar Ayam Semanggi Tahun 2010

Jenis

Luas los

Retribusi (Rp)

Listrik (Rp)

RKK (Rp)

Total(Rp)

Dikali 30 hari

7,5 m2 615 375 115 33150

9 m2 740 450 135 39750

Sumber: Kantor Pasar Ayam Semanggi

Page 9: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Untuk tunggakan retribusi tersebut merupakan tunggakan retribusi

tahun lalu. Setiap pedagang Pasar Ayam Semanggi yang menggunakan los

harus memiliki SHP (Surat Hak Penempatan). Awalnya pedagang harus

membeli lahan los terlebih dahulu, dimana semeternya dikenai biaya Rp

900.000,00. Biaya tersebut sudah termasuk biaya untuk mendapatkan SHP

dan KTPP. Selanjutnya pedagang tersebut mengajukan SHP (Surat Hak

Penempatan) kepada Lurah Pasar Ayam, selanjutnya Lurah Pasar Ayam

nanti akan mengurusnya ke Bidang Pendapatan Dinas Pengelolaan Pasar

Surakarta. Hal ini memerlukan waktu sekitar 2 hari. Setelah melalui

Bidang Pendapatan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta maka

prosedur selanjutnya diajukan kepada Kepala Dinas Pengelolaan Kota

Surakarta untuk mendapat persetujuan. Hal ini memerlukan waktu sekitar

3 hari. Setelah mendapat persetujuan maka akan dikembalikan lagi ke

Bidang Pendapatan Dinas Pengelolaan Kota Surakarta, dan selanjutnya

diserahlan lagi kepada Lurah Pasar Ayam untuk nantinya diserahkan

kepada pedagang yang bersangkutan. Biaya yang harus dikelurkan untuk

mendapatkan SHP adalah Rp 17.500,00 dan SHP tersebut berlaku selama

3 tahun. Dengan adanya SHP (Surat Hak Penempatan) maka retribusi los

yang dimiliki oleh pedagang tetap harus dibayar meskipun los tersebut

ditempati ataupun tidak ditempati. Selain itu pemilik los juga harus

memiliki KTPP ( Kartu Tanda Pengenal Pedagang). Pelayanan KTPP (

Kartu Tanda Pengenal Pedagang ) ini biasanya langsung dijadikan satu

dengan SHP ( Surat Hak Penempatan ). Masa berlaku KTPP ( Kartu Tanda

Page 10: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Pengenal Pedagang ) adalah 3 tahun, dan untuk mendapatkan KTPP (

Kartu Tanda Pengenal Pedagang) dikenai biaya Rp 7.500,00. Itu artinya

biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan KTPP ( Kartu Tanda Pengenal

Pedagang ) selama setahun adalah Rp 2.500,00. Jadi biaya total untuk

mendapatkan SHP dan KTPP adalah sebesar Rp 25.000,00. Pada awal

kepemilikan SHP dan KTPP maka biaya tersebut, sudah dimasukkan

dalam biaya pembelian lahan los senilai Rp 900.000,00. Tetapi jika masa

berlakunya SHP dan KTPP sudah habis, maka untuk mengajukannya

kembali dikenai biaya Rp 25.000,00 dan berlaku untuk 3 tahun ke depan.

Retribusi yang didapat dari SHP dan KTPP ini berasal dari biaya yang

harus dikeluarkan untuk memperoleh SHP dan KTPP yaitu sebesar Rp

25.000,00. Karena biaya tersebut berlaku untuk 3 tahun, maka retribusi

pertahunnya adalah Rp 8.333,00 dengan rincian untuk SHP sebesar Rp

5.833,00 dan KTPP sebesar Rp 2.500,00.

Balik nama disini diartikan sebagai pengubahan status kepemilikan

pedagang dari nama pemilik yang lama menjadi nama pemilik yang baru.

Nilai taksiran tempat dasaran untuk balik nama adalah Rp 820.000,00.

Biaya pelayanan yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan pelayanan

balik nama permeternya adalah Rp 82.000,00. Untuk sumber retribusi lain-

lain ini berasal dari tambahan retribusi yang lain, misalnya tambahan dari

sponsor yang memasang reklame atau tambahan listrik bagi pedagang

plataran yang menginginkan adanya penerangan.

Page 11: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Kontribusi retribusi pasar bagi peningkatan PAD Kota Surakarta

yang semakin meningkat, secara tidak langsung akan berdampak bagi

Pemkot Surakarta untuk mengembangkan penerimaan daerah. Usaha

pengembangan penerimaan retribusi pasar pada tiap tahunnya mengalami

kendala dan hambatan. Kendala dan hambatan tersebut di antaranya

menyangkut perilaku wajib retribusi pasar yang seringkali melakukan

penundaan pembayaran retribusi dengan berbagai alasan. Dari penundaan

inilah dikhawatirkan penerimaan yang didapatkan tidak bisa atau tidak

memenuhi target yang telah ditetapkan oleh Dinas Pengelolaan Pasar

Surakarta.

Dalam mencapai target retribusi pasar sesuai yang ditetapkan oleh

Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta, maka diperlukan suatu strategi

yang handal untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk masing-masing pasar,

strategi yang digunakan berbeda-beda tergantung Lurah Pasar yang

bersangkutan. Begitu pula Lurah Pasar Ayam juga memiliki strategi

tersendiri untuk mencapai target sesuai yang ditetapkan oleh Dinas

Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yaitu sebesar Rp 122.888.000,00.

Pasar Ayam merupakan salah satu pasar tradisional di Kota

Surakarta juga menyumbangkan retribusi bagi penerimaan pendapatan asli

daerah Kota Surakarta. Dalam Trans Agro ( edisi 18, tahun II/ Mei 2010,

hal: 21) disebutkan bahwa pasar Ayam ini merupakan pasar terbesar

diseluruh Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Pada Tahun 2010 ini target

retribusi Pasar Ayam Semanggi adalah Rp 122,8 juta. Namun realisasinya

Page 12: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

pada bulan september baru sekitar 55% dari target yang semestinya, yaitu

Rp 72,9 juta. Dalam Harian Solopos, (kamis pon, 2 september 2010),

Lurah Pasar Ayam, Sunyata mengatakan hingga kini realisasi penarikan

retribusi pedagang mencapai 72,9 juta.

Penarikan retribusi Pasar Ayam Semanggi ternyata juga mengalami

kendala. Hal ini sesuai dengan pernyataan Lurah Pasar Ayam Sunyata

(Solopos: kamis pon, 2 september 2010) bahwa tidak semua pedagang

mematuhi kewajibannya membayar retribusi. Sebagian pedagang sulit

ditemui di pasar karena mobilitasnya cukup tinggi. Selain itu, jumlah

tunggakan retribusi pasar Ayam Tahun 2009 mencapai sekitar Rp 15 Juta,

tetapi hingga kini tunggakan tersebut sudah berkurang menjadi Rp 10 juta.

Dengan adanya penunggakan ini, maka juga bisa berimbas pada

menurunnya total penerimaan retribusi pasar tiap tahunnya. Untuk itu,

Lurah Pasar Ayam beserta staffnya harus menerapkan strategi yang tepat

agar target retribusi pasar dapat tercapai.

Kelemahan yang dihadapi Lurah Pasar Ayam beserta staffnya

dalam mencapai target retribusi Pasar Ayam Semanggi adalah apabila

pedagang banyak yang tutup maka hal ini menjadi kendala bagi penarikan

retribusi, karena ketika akan dipungut retribusi, pedagang yang

bersangkutan tidak ada. Selain itu kelemahan lainnya adalah perilaku

wajib retribusi yang seringkali menunda pembayaran retribusi. Yang

menjadi tantangan adalah adanya penyakit atau virus yang bisa muncul

dari barang dagangan tersebut. Yang menjadi kekuatan pencapaian target

Page 13: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

retribusi pasar ayam adalah produk yang berkualitas tinggi atau baik,

keramahan dan keseriusan Lurah Pasar Ayam Semanggi beserta staff

dalam memberikan pelayanan kepada pedagang. Seluruh pegawai dengan

serius selalu menjaga kebersihan pasar. Yang menjadi peluang adalah

kehadiran pejabat yang datang atau meninjau lokasi dan keadaan Pasar

Ayam Semanggi serta adanya penyemprotan berkala setiap sebulan sekali

dari Dinas Pertanian Kota Surakarta untuk mengantisipasi berbagai

penyakit yang bisa muncul. Dengan adanya penyemprotan tersebut

menjadi peluang bagi pencapaian target retribusi pasar Ayam Semanggi,

karena pedagang maupun pembeli merasa mendapat jaminan bahwa

barang dagangan mereka berkualitas baik dan tidak menularkan penyakit.

Suatu organisasi dalam mencapai tujuan dan sasarannya maka

harus mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang selalu berubah-

ubah. Para pemimpin puncak, dalam hal ini Lurah Pasar Ayam,

menentukan rencana yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi,

disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut

dapat dicapai.

Untuk mencapai target retribusi pasar ayam tersebut dan mengatasi

masalah ataupun kendala yang muncul dalam pencapaian target retribusi

pasar, maka Lurah Pasar Ayam Semanggi harus memikirkan dan

menentukan strategi yang tepat, agar Pasar Ayam Semanggi dapat

menggali potensi retribusi yang dimilikinya. Strategi yang digunakan oleh

Lurah Pasar Ayam Semanggi beserta staffnya adalah Strategi

Page 14: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Pemberdayaan Pasar melalui pemelirahaan pasar, pengembangan

pengelolaan persampahan pasar, pembangunan pasar, peningkatan

keamanan dan ketertiban pasar, dan pembinaan pedagang pasar.

Strategi pemberdayaan pasar disini merupakan upaya yang

dilakukan pemerintah Kota Surakarta, dalam hal ini yang

menyelenggarakan khusus bagi Pasar Ayam Semanggi adalah Lurah Pasar

Ayam beserta staffnya untuk menumbuhkan iklim usaha, pembinaan,

pengembangan, serta pembiayaan melalui pemelirahaan pasar,

pengembangan pengelolaan persampahan pasar, pembangunan pasar,

peningkatan keamanan dan ketertiban pasar, dan pembinaan pedagang

pasar. Dengan strategi itu diharapkan iklim usaha menjadi kondusif dan

target retribusi dapat dicapai. Selain strategi diatas, Lurah Pasar Ayam

Semanggi beserta staff juga melakukan sistem jemput bola ke rumah

pedagang untuk menagih retribusi. Hal ini dilakukan mengingat tenggang

waktu yang sempit, artinya sisa akhir tahun yang tinggal beberapa bulan

saja.

Melihat permasalahan tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian tentang strategi pemberdayaan pasar oleh Lurah

Pasar Ayam Semanggi dalam pencapaian target retribusi pasar yang

ditetapkan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta tahun 2010.

Page 15: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

B. Rumusan Masalah

Dari uraian tentang latar belakang masalah diatas maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut:

“Bagaimanakah Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar

Ayam Semanggi dalam Pencapaian Target Retribusi Pasar yang

Ditetapkan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta Tahun 2010?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui informasi dan gambaran mengenai strategi yang

dilakukan oleh Lurah Pasar Ayam dalam pencapaian target retribusi

pasar yang ditetapkan Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta Tahun 2010.

2. Sebagai syarat guna meraih gelar kesarjanaan di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Diperoleh informasi dan gambaran mengenai strategi pemberdayaan

pasar yang dilakukan oleh Lurah Pasar Ayam dalam pencapaian target

retribusi pasar yang ditetapkan Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta

Tahun 2010.

2. Memberikan sumbangan kepada Dinas terkait berupa saran-saran

untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merumuskan

strategi untuk mencapai target retribusi pasar ayam Surakarta.

Page 16: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

3. Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan memperluas

wawasan berdasarkan pengalaman dari apa yang ditemui di lapangan.

Page 17: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Strategi

Istilah strategy berasal dari kata Yunani strategos, atau strategus

dengan kata jamak strategi. Strategos berarti jenderal tetapi dalam bahasa

Yunani Kuno sering berarti perwira Negara (state officer) dengan fungsi yang

luas. Itu artinya penggunaan definisi strategi lebih mengarah pada kalangan

militer. Hal ini sependapat dengan Mc Nicholas (1997) dalam J. salusu (1996 :

92-93) yang mengemukakan bahwa:

“ strategy is the science and art of employing armed strength of a belligerent to secure the object of war. More restricted, the science and art of military command, exercised to meet the enemy under advantageous conditions”. Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa strategi merupakan seni

dan tanggung jawab utama dari negara berperang untuk memenangkan atau

mengamankan peperangan. Pengertian strategi ini lebih terbatas pada suatu

ilmu atau seni memerintah dari militer,untuk mengadakan pertemuan dengan

musuh dalam kondisi yang menguntungkan.

Robert M. Grant (1996:11) menjelaskan bahwa strategi militer dapat

memberi masukan yang penting dalam pengelolaan bisnis. Perbedaan yang

paling mendasar antara strategi dan taktik dalam militer adalah strategi

merupakan suatu rencana keseluruhan dalam memanfaatkan sumber daya

untuk memperoleh kedudukan yang menguntungkan, sedangkan taktik

merupakan skema dari tindakan secara spesifik. Taktik lebih berkaitan dengan

Page 18: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

tindakan yang harus dilakukan untuk memenangkan peperangan, sedangkan

strategi lebih menekankan pada memenangkan perang. Namun, apaupun itu

keputusan strategis, baik keputusan dalam bidang militer maupun bidang

usaha, berkaitan dengan tiga karakteristik umum, yaitu:

1. strategi merupakan halyang penting

2. strategi meliputi komitmen yang penting dari sumber daya

3. strategi tidak mudah diubah.

Chandler (1992) dalam Mudrajad Kuncoro (2005:1), mengemukakan

strategi adalah penentuan tujuan dan sasaran jangka panjang perusahaan,

diterapkannya aksi dan alokasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pengertian ini strategi lebih mengacu

pada usaha atau cara bertindak untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan dengan pengerahan sumber daya yang dimiliki. Oleh karena itu,

strategi sangat penting bagi suatu organisasi untuk pencapaian tujuan, baik itu

tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. James Brian Quinn

(dalam Robert M. Grant, 1966:10) menjelaskan bahwa:

Strategi adalah suatu bentuk atau rencana yang mengintegrasikan tujuan-tujuan utama, kebijakan-kebijakan, dan rangkaian tindakan dalam suatu organisasi menjadi suatu kesatuan yang utuh. Strategi yang diformulasikan dengan baik akan membantu penyusunan dan pengalokasian sumber daya yang dimiliki perusahaan menjadi suatu bentuk yang unik dan dapat bertahan. Strategi yang baik disusun berdasarkan kemampuan internal dan kelemahan perusahaan, antisipasi perubahan dalam lingkungan, serta kesatuan pergerakan yang dilakukan oleh mata-mata musuh.

Menurut Kenneth Andrew dalam J. Salusu ( 1996:89) strategi adalah

pola tujuan atau sasaran yang dinyatakan sedemikian rupa, yaitu yang

Page 19: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

menegaskan bisnis apa yang digeluti organisasi itu atau yang akan digeluti,

dan macam apa atau akan seperti apa organisasi itu. Dari pengertian diatas

maka strategi itu tidak hanya mencakup tentang sasaran dan tujuan apa yang

akan dicapai suatu organisasi tetapi di dalam strategi juga menjelaskan secara

rinci kegiatan maupun jenis organisasi, apakah organisasi profit atau

nonprofit. Pada intinya akan dibawa kemanakah organisasi tersebut,

bagaimana seharusnya organisasi tersebut berjalan demi meraih tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan. Keputusan strategik yang dibuat perusahaan

seharusnya mampu menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan yang

nantinya akan menentukan sukses tidaknya perusahaan dalam lingkungan

kompetitif.

Menurut J. Salusu (1996:101), strategi ialah suatu seni menggunakan

kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai sasarannya

melalui hubungannya yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang

paling menguntungkan. Pengertian ini menjelaskan bahwa suatu organisasi

dalam mencapai tujuan dan sasarannya maka harus mampu menyesuaikan diri

terhadap lingkungan yang selalu berubah-ubah. Strategi juga merupakan suatu

proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan

jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya

bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.( Stephanie K. Marrus dalam

Husein Umar,2010:16)

Dari beberapa pengertian strategi diatas dapat disimpulkan bahwa

strategi merupakan siasat atau cara yang digunakan untuk menghadapi

Page 20: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

permasalahan yang dihadapi guna tercapainya tujuan suatu organisasi dengan

memperhatikan lingkungan internal maupun eksternal organisasi.

Menurut Coulter (2002) Strategi merupakan sejumlah keputusan dan

aksi yang ditujukan untuk mencapai tujuan (goal) dan menyesuaikan sumber

daya organisasi dengan peluang dan tantangan yang dihadapi dalam

lingkungan industrinya. Dengan demikian beberapa ciri strategi yang utama

adalah : (dalam Kuncoro, 2005:12 ) :

1. Goal Direction Actions yaitu aktivitas yang menunjukkan “apa” yang

diinginkan organisasi dan bagaimana mengimplementasikannya

2. Mempertimbangkan semua kekuatan internal (sumber daya dan

kapabilitas), serta mempertahankan peluang dan tantangan.

Terkait dengan ciri strategi di atas, maka penelitian ini telah memenuhi

dua ciri tersebut, yaitu adanya Goal Directed Actions, yaitu mengenai

penetapan tujuan dan tindakan untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan strategi

pemberdayaan ini yaitu untuk mencapai target retribusi pasar Ayam sesuai

dengan target yang telah ditetapkan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

yaitu sebesar Rp 122.888.00,00. Selain itu, Lurah Pasar Ayam beserta staffnya

juga dalam strategi pemberdayaan ini mempertimbangkan semua sumberdaya

yang dipunyai serta mempertahankan segala peluang yang ada yang kemudian

digunakan untuk mengatasi segala tantangan yang ada.

Rumusan yang komprehensif mengenai strategi oleh Hax dan Majluf

(1991) sebagai berikut : (dalam Salusu, 1996: 100-101)

1. Ialah suatu pola keputusan yang konsisten, menyatu dan integral;

Page 21: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

2. Menentukan dan menampilkan tujuan organisasi dalam artian sasaran

jangka panjang, program bertindak, dan prioritas alokasi sumber daya;

3. Menyeleksi bidang yang akan digeluti atau akan digeluti organisasi;

4. Mencoba mendapatkan keuntungan yang mampu bertahan lama, dengan

memberikan respon yang tepat terhadap peluang dan ancaman dari

lingkungan eksternal organisasi, dan kekuatan serta kelemahannya;

5. Melibatkan semua tingkat hierarki dari organisasi.

Untuk melaksanakan atau mencapai tujuan yang ingin dicapai maka

perlu dipilih strategi yang paling tepat, yang disesuaikan dengan kebutuhan

dan kemampuan organisasi itu sendiri. Tipe-tipe strategi menurut Koteen

(1991) dalam pengambilan keputusan strategik yaitu : (dalam Salusu,

1996:104-105)

1. Corporate Strategy (Strategi Organisasi)

Strategi ini berkaitan dengan perumusan misi, tujuan, nilai-nilai, dan

inisiatif-inisiatif strategik yang baru. Pembatasan-pembatasan

diperlukan, yaitu apa yang dilakukan dan untuk siapa.

2. Program Strategy (Strategi Program)

Strategi ini lebih memberi perhatian pada implikasi-implikasi strategik

dari suatu program tertentu. Apa kira-kira dampaknya apabila suatu

program tertentu dilancarkan atau diperkenalkan, apa dampaknya bagi

sasaran organisasi.

3. Resource Support Strategy (strategi pendukung sumber daya)

Page 22: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Strategi sumber daya ini memusatkan perhatian pada memaksimalkan

pemanfaatan sumber-sumber daya esensial yang tersedia guna

meningkatkan kualitas kinerja organisasi. Sumber daya itu dapat berupa

tenaga, keuangan, teknologi, dan sebagainya.

4. Institusional Strategy (strategi kelembagaan)

Fokus dari strategi institusional ialah mengembangkan kemampuan

organisasi untuk melaksanakan inisiatif-inisiatif strategik.

Para eksekutif perlu menjamin bahwa strategi yang mereka susun

dapat berhasil dengan meyakinkan. Bukan saja dipercaya oleh orang lain, tetapi

memang dapat dilaksanakan. Menurut Hatten dan Hatten dalam J. Salusu

(2003: 107) ada beberapa prinsip agar strategi bisa sukses, yaitu:

a. Strategi haruslah konsisten dengan lingkungannya Jangan membuat strategi yang melawan arus. Ikutilah arus perkembangan dalam masyarakat, dalam lingkungan yang memberi peluang untuk bergerak maju.

b. Setiap organisasi tidak hanya membuat satu strategi Tergantung pada ruang lingkup kegiatannya. Apabila ada banyak strategi yang dibuat maka strategi yang satu haruslah konsisten dengan strategi yang lain. Jangan bertentangan atau bertolak belakang. Semua strategi hendaknya diserasikan satu dengan yang lain.

c. Strategi yang efektif hendaknya memfokuskan dan menyatukan semua sumber daya tidak menceraiberaikan satu dengan yang lain

Persaingan tidak sehat antar berbagai unit kerja dalam suatu organisasi sering kali mengklaim sumber dayanya, membiarkannya terpisah dari unit kerja lainnya sehingga kekuatan-kekuatan yang tidak menyatu itu justru merugikan posisi organisasi.

d. Strategi hendaknya memusatkan perhatian pada apa yang merupakan kekuatannya dan tidak pada titik-titik yang justru adalah kelemahannya

Selain itu, hendaknya juga memanfaatkan kelemahan pesaing dan membuat langkah-langkah yang tepat untuk menempati posisi kompetitif yang lebih kuat.

Page 23: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

e. Sumber daya adalah sesuatu yang kritis Mengingat strategi adalah sesuatu yang mungkin, jadi harus membuat

sesuatu yang memang layak dan dapat dilaksanakan.

f. Strategi hendaknya memperhitungkan risiko yang tidak terlalu besar Memang setiap strategi mengandung risiko, tetapi haruslah berhati-

hati sehingga tidak menjerumuskan organisasi kedalam lobang yang besar. Oleh sebab itu, suatu strategi harusnya dapat selalu dikontrol.

g. Strategi hendaknya disusun di atas landasan keberhasilan yang telah dicapai

Jangan menyusun strategi di atas kegagalan.

h. Tanda-tanda dari suksesnya strategi ditampakkan dengan adanya dukungan dari pihak-pihak yang terkait, dan terutama dari para eksekutif, dari semua pimpinan unit kerja dalam organisasi. Grant (2005) dalam Cliff Bowman and Ve´ronique Ambrosini

(2007:363) menyebutkan bahwa:

One of the questions that this special issue of Management Decision seeks to address is that of hierarchical strategies or strategy levels. Traditionally competitive strategy relates to how a strategic business unit (SBU), be it a stand alone firm or a division of a larger corporation, competes within a particular market, and corporate strategy relates to how a corporation manages a set of businesses (Grant, 2005). Dalam jurnal tersebut menjelaskan bahwa salah satu pertanyaan yang

berkaitan dengan issu tentang keputusan manajemen yaitu mengenai hirarki

strategi atau level strategi. Dalam jurnal tersebut menjelaskan tentang

perbedaan dari strategi kompetitif tradisional dan strategi korporasi. Strategi

kompetitif tradisional lebih menekankan bagaimana suatu strategi dari unit

bisnis berdiri sendiri sebagai sebuah firma atau bagian dari sebuah organisasi

besar, saling berkompetisi dalam pangsa pasar. Sedangkan strategi korporasi

lebih menekankan bagaimana sebuah organisasi mengelola/memanage

serangkaian bisnis atau usaha.

Page 24: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

B. Pemberdayaan

Kata pemberdayaan berasal dari penerjemahan bahasa inggris

“empowerment” yang berarti “ pemberian kekuasaan” karena power bukan

sekedar “daya’ tapi juga “kekuasaan’’, sehingga kata “daya” tidak saja

bermakna “mampu” tapi juga “mempunyai kuasa” (Wrihatnolo dan

Dwijowijoto, 2007:1).

Definisi Pemberdayaan adalah sebuah “proses menjadi”, bukanlah

sebuah “proses instan” ,pemberdayaan mempunyai tiga tahapan, secara

sederhana dapat digambarkan sebagai berikut : (Wrihatnolo dan

Dwidjowijoto, 2007:2)

1. Penyadaran.

Pada tahap ini target yang hendak diberdayakan diberi “pencerahan” dalam

bentuk pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai

“sesuatu”. Program-program yang dapat dilakukan pada tahap ini misalnya

memberikan pengetahuan yang bersifat kognisi, belief dan healing. Prinsip

dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu

(membangun”demand”) diberdayakan, dan proses pemberdayaan itu dimulai

dari diri mereka sendiri.

2. Pengkapasitasan.

Disebut “capacity building” atau memampukan. Untuk diberikan daya atau

kuasa yang bersangkutan harus mampu terlebih dahulu. Misalnya, sebelum

memberikan otonomi daerah, seharusnya daerah-daerah yang hendak

diotonomkan diberi program kemampuan atau capacity building untuk membuat

Page 25: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

mereka cakap dalam mengelola otonomi yang diberikan. Proses capacity

building terdiri dari tiga jenis, yaitu manusia, organisasi, dan sistim nilai.

3. Pemberian daya itu sendiri atau “empowerment” dalam makna sempit.

Pada tahap ini, kepada target diberikan daya, kekuasaan, otoritas, atau peluang.

Pemberian ini sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki. Pokok

gagasannya adalah bahwa proses pemberian daya atau kekuasaan diberikan

sesuai dengan kecakapan penerima.

Duncan (dalam Ronald Nangoi, 2004:7) mengemukakan bahwa

pemberdayaan menyediakan lebih banyak sumberdaya kreatif dari suatu organisasi.

Pemberdayaan mengaktifkan dan memberi energi kepada orang-orang untuk

berusaha secara individu mengejar yang lebih baik.

Pemberdayaan adalah proses yang alamiah, dalam arti kita alami

dalam kehidupan wajar sehari-hari. Meskipun kehidupan itu adalah proses

yang alami, kehidupan pun harus perlu di manajemeni. Jadi pemberdayaan

bukanlah semata-mata konsep politik, melainkan lebih pada suatu konsep

manajemen. Dan sebagai konsep manajemen, pada akhirnya pemberdayaan

harus mempunyai indikator keberhasilan. Indikator tersebut adalah :

(Wrihatnolo dan dwijowijoto, 2007:10)

1. Akses, artinya target yang diberdayakan pada akhirnya mempunyai

akses akan risorsis yang diperlukan untuk mengembangkan diri.

2. Partisipasi, yang berarti target yang diberdayakan pada akhirnya dapat

berpartisipasi mendayagunakan risorsis yang diaksesnya.

3. Kontrol, dalam arti target yang diberdayakan pada akhirnya mempunyai

kemampuan mengontrol proses pendayagunaan risorsis tersebut.

Page 26: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

4. Kesetaraan, dalam arti pada tingkat tertentu saat terjadi konflik, target

mempunyai kedudukan sama dengan yang lain dalam hal pemecahan

masalah.

Dasar-dasar pemberdayaan menurut Dubois dan miley (1977) adalah : (

dalam Wrihatnolo dan dwijowijoto, 2007 : 116)

1. Pemberdayaan adalah proses kerjasama antara klien dan pelaksana kerja secara

bersama-sama yang bersifat mutual benefit.

2. Proses pemberdayaan memandang sistem klient sebagai komponen dan

kemampuan yang memberikan jalan ke sumber penghasil dan memberikan

kesempatan.

3. Klien harus merasa dirinya sebagai agen bebas yang dapat mempengaruhi.

4. Kompetensi diperoleh atau diperbaiki melalui pengalaman hidup, pengalaman

khusus yang kuat dari pada keadaan yang menyatakan apa yang dilakukan.

5. Pemberdayaan meliputi jalan ke sumber-sumber penghasilan dan kapasitas

untuk menggunakan sumber-sumber pendapatan tersebut dengan cara efektif.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pemberdayaan adalah proses

menyeluruh : suatu proses aktif antara motivator, fasilitator, dan kelompok

masyarakat yang perlu diberdayakan melalui peningkatan pengetahuan,

keterampilan, pemberian berbagai kemudahan serta peluang untuk mencapai

askes sistim sumberdaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyrakat.

Wrihatnolo dan dwijowijoto (2007:117), menyebutkan bahwa proses

pemberdayaan hendaknya meliputi :

1. enabeling (menciptakan suasana kondusif)

2. empowering (penguatan kapasitas dan kapabilitas masyarakat)

Page 27: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

3. protecting (perlindungan dari ketidakadilan)

4. supporting (bimbingan dan dukungan)

5. foresting (memelihara kondisi yang kondusif tetap seimbang)

Aileen Mitchell Stewart (1998:77) menjelaskan bahwa pemberdayaan

bukanlah cara manajemen yang gampang dan enak bagi seorang manajer yang

malas dan setengah-setengah, melainkan justru menuntut lebih banyak

kecakapan dan sumber daya manajerial. Pemberdayaan juga menuntut

digunakannya seperangkat kecakapan baru, yang meliputi:

1. Membuat mampu (enabling)

Membuat mampu berarti memastikan bahwa staf mempunyaisegala

sumber daya yang diperlukan untuk dapat diberdayakan secara penuh,

seperti waktu, personel, uang dan lain-lain.

2. Memperlancar (facilitating)

Merupakan kecakapan paling mendasar yang diperlukan oleh manajer

yang memberdayakan. Manajer yang memberdayakan memandangnya

sebagai tugas pokok manajemen untuk meniadakan segala halangan,

rintangan dan penundaan yang menghalangistaf untuk melakukan

pekerjaan sebaik-baiknya.

3. Berkonsultasi (consulting)

Manajer yang memberdayakan perlu menggunakan pengetahuan dan

pengalaman dan memanfaatkannya untuk berkonsultasi dengan staf yang

menyangkut masalah sehari-hari maupun masalah-masalah strategis.

Page 28: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

4. Bekerjasama (collaborating)

Berkonsultasi saja tidak cukup, tetapi dalam program pemberdayaan

manajer hendaknya juga bekerjasama sepenuhnya dengan staf. Hanya

dengan bekerjasama secara bebas, terbuka, dan penuhlah, seluruh

kekayaan kecakapan dan pengetahuan dalam organisasi dapat

dimanfaatkan untuk mencapai tujuan organisasi.

5. Membimbing (mentoring)

Bertindak sebagai teladan dan dan pelatih bagi staf dan rekan-rekan

sekerja. Membimbing sangat fundamental bagi proses pemberdayaan:

sebelum kita dapat menerima sepenuhnya bahwa kita tidak harus

mengerjakannya sendiri- dan bahwa kita dapat mencapai lebih banyak

melalui orang lain- kita sesungguhnya belumlah siap untuk

memberdayakan staf kita.

6. Mendukung (supporting)

Manajer yang baik mengetahui perlunya mendukung staf dan membantu

mereka untuk dapat mandiri. Jika staf kita tidak merasa bahwa mereka

akan tetap mendapatkan dukungan kita sepenuh hati bahkan pada waktu

mereka membuat kesalahan –asalkan kesalahan itu terjadi akibat usaha

untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi- maka organisasi atau

departemen kita tidak akan pernah akan mencapai pemberdayaan secara

penuh.

Ginanjar Kartasasmita (1996: 159-160), membicarakan konsep

pemberdayaan secara luas yaitu pemberdayaan masyarakat. Konsep

Page 29: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

pemberdayaan masyarakat digunakan dalam penelitian ini dengan asumsi

bahwa pedagang merupakan anggota dari masyarakat secara luas. Dalam

kerangka pembangunan nasional, upaya pemberdayaan masyarakat dilakukan

melalui 3 jurusan :

1. Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling). Disini titik tolaknya adalah pengenalan bahwa setiap manusia dan setiap masyarakat mempunyai potensi yang dapat dikembangkan, artinya tidak ada masyarakat yang sama sekali tanpa daya. Pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya itu dengan mendorong (encourage), memotivasi, dan membangkitkan kesadaran (awareness) akan potensi yang dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkannya.

2. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat (empowering). Dalam rangka ini diperlukan langkah-langkah lebih positif selain hanya menciptakan iklim dan suasana. Pekuatan ini meliputi langkah-langkah nyata, dan menyangkut penyediaan masukan atau input serta pembukaan akses kepada berbagai peluang (opportunities) yang akan membuat masyarakat menjadi semakin berdaya.

3. Memberdayakan mengandung arti melindungi. Dalam proses pemberdayaan harus dicegah yang lemah bertambah lemah karena kurang berdaya dalam menghadapi yang kuat oleh karena itu dalam konsep pemberdayaan masyarakat, perlindungan dan pemihakan kepada yang lemah sangat diperlukan. Melindungi disini tidak berarti mengisolasi atau menutupi dari interaksi karena hal itu justru akan semakin melemahkan. Melindungi harus dilihat sebagai upaya untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah.

Kristiadi (1977) melihat bahwa ujung dari pemberdayaan masyarakat

harus membuat masyarakat menjadi swadiri, mampu mengurusi dirinya

sendiri, swadana, mampu membiayai keperluan sendiri, dan swasembada,

mampu memenuhi kebutuhannya sendiri secara berkelanjutan (dalam

Wrihatnolo dan dwijowijoto, 2007:117). Sedangkan Prijo (1996) menjelaskan

Page 30: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

bahwa istilah pemberdayaan sering kali digunakan dalam konteks kemampuan

meningkatkan keadaan ekonomi individu (dalam Wrihatnolo dan dwijowijoto,

2007 : 117).

Ada 3 strategi pemberdayaan yang umum dipakai atau dilaksanakan

yaitu : (Wrihatnolo dan dwidjowiyoto, 2007:119-120)

1. Pemberdayaan konformis

Pemberdayaan yang hanya berkutat di “daun” dan “ranting”. Karena

struktur sosial, ekonomi, dan politik yang ada sudah dianggap given,

pemberdayaan masyarakat hanya dilihat sebagai upaya meningkatkan daya

adaptasi terhadap struktur yang sudah ada. Bentuk aksi strategi ini adalah

mengubah sikap mental masyarakat yang tidak berdaya dan pemberian

bantuan, baik modal maupun subsidi. Program-program karitatif dan

sinterklas termasuk dalam kategori ini.

2. Pemberdayaan reformis

Pemberdayaan yang hanya berkutat di “batang”. Konsep ini tidak

mempermasalahkan tatanan sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang ada.

Yang dipersoalkan adalah praktik dilapangan atau pada kebijakan

operasional. Pemberdayaan difokuskan pada upaya peningkatan kinerja

operasional dengan membenahi pola kebijakan, peningkatan kualitas

SDM, penguatan kelembagaan, dan sebagainya.

Page 31: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

3. Pemberdayaan struktural

Pemberdayaan yang berkutat di “akar”. Strategi tersebut melihat bahwa

ketidakberdayaan masyarakat disebabkan oleh struktur sosial, politik,

budaya, dan ekonomi yang kurang memberikan peluang bagi kaum yang

lemah. Pemberdayaan harus dilakukan melalui transformasi struktural

secara mendasar dengan meredesign struktur kehidupan yang ada. Karena

sifat revolusionernya, konsep terakhir ini disebut juga critical paradigm.

Dari tiga strategi pemberdayaan di atas, strategi pemberdayaan pasar

oleh lurah Pasar Ayam termasuk ke dalam strategi pemberdayaan reformis.

Hal ini dilihat dari praktik dilapangan atau pada kebijakan operasional.

Pemberdayaan difokuskan pada upaya peningkatan kinerja operasional

dengan membenahi pola kebijakan, peningkatan kualitas SDM, penguatan

kelembagaan, dan sebagainya.

Spreitzer (1995a, b, 1997) dalam Jean-Se´bastien Boudrias his

colleagues ( 2009:626):

Empowered individuals:

(1) find meaning in their work role;

(2) feel competent to perform their work role;

(3) have a feeling of self-determination with regard to specific means to achieve expected results; and

(4) believe that they can have a real impact on organizational outcomes.

Dalam jurnal tersebut menjelaskan bahwa pemberdayaan masyarakat

itu meliputi menemukan arti dari cara kerja mereka, adanya rasa bersaing

untuk menunjukkan kerja mereka, memiliki rasa bertahan diri dan saling

Page 32: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

menghormati dalam arti khusus untuk mencapai hasil yang diharapkan, serta

percaya bahwa mereka memiliki pengaruh yang nyata dalam keluaran/hasil

organisasi.

Dari berbagai pandangan mengenai pemberdayaan di atas dapat

disimpulkan bahwa pemberdayaan adalah suatu proses untuk mendorong

masyarakat agar lebih mandiri agar mereka dapat menunjukkan kemampuan

mereka bahwa mereka mampu untuk berkreasi, berinovasi dan membuktikan

bahwa mereka memiliki pengaruh bagi pencapaian tujuan organisasi.

C. Strategi Pemberdayaan

1. Pemberdayaan Pasar Tradisional

Menurut peraturan Daerah Kota Surakarta nomor 3 tahun 1993

tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kota Surakarta nomor 5

tahun 1983 tentang pasar, yang dimaksud pasar adalah tempat dengan

batas-batas tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah sebagai

tempat berkumpul dan bertemunya pedagang/ pengusaha dengan pembeli

dengan maksud untuk terwujudnya jual beli yang secara langsung

memperdagangkan barang dan jasa.

Dari pengertian diatas maka pasar itu ditetapkan oleh pemerintah

Daerah, yang menjadi tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk

berinteraksi dan saling berhubungan untuk melakukan jual beli atas barang

atau jasa tertentu. Dalam hal ini pasar Ayam adalah tempat bertemunya

pedagang dan pembeli atas barang dagangan dimana yang diperjualbelikan

adalah Ayam dan Kambing.

Page 33: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Pasar merupakan bagian dari usaha kecil. Hal ini dijelaskan dalam

peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 112 tahun 2007 tentang

Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan

TokoModern yang menjelaskan bahwa:

“pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjuallebih dari satu yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusat perdagangan maupun dengan sebutan lainnya. Sedangkan pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah. Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa took, kios,los dan tenda yang dimilik/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar”. Usaha kecil seperti pasar perlu diberdayakan agar mampu

memanfaatkan peluang usaha yang dimiliki dan menjawab tantangan

sehingga mampu meningkatkan perekonomian serta kesejahteraan

masyarakat. Pemberdayaan pasar merupakan strategi untuk menumbuhkan

iklim usaha agar pasar dapat tumbuh kokoh dan mampu menggali potensi

yang dimilki sehingga bias bermanfaat bagi Negara.

Adapun tujuan pemberdayaan usaha kecil yang termuat dalam

pasal 5 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 adalah:

1) Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang,

berkembang, dan berkeadilan;

2) Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan usaha kecil menjadi

usaha yang tangguh dan mandiri;

Page 34: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

3) Meningkatkan peran usaha kecil dalam pembangunan daerah,

penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan

ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan.

Pemberdayaan usaha kecil menurut Undang-Undang Nomor 20

tahun 2008 dimaksudkan untuk meningkatkan peran usaha kecil dan mikro

dalam perekonomian Indonesia. Menurut Undang-Undang Nomor 20

tahun 2008 bab 1 pasal 1 menyatakan bahwa pemberdayaan usaha kecil

adalah:

“upaya yang dilakukan pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat secara sinergis dalam bentuk pertumbuhan iklim dan pengembangan usaha terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah sehingga mampu tumbuh dan berkembang menjadi usaha yang tangguh dan mandiri”

Yang dimaksud dengan iklim usaha adalah kondisi yang

diupayakan pemerintah dan pemerintah daerah untuk memberdayakan

usaha mikro, kecil, dan menengah secara sinergis melalui penetapan

berbagai peraturan perundang-undangan dan kebijakan diberbagai aspek

kehidupan ekonomi agar usaha mikro, kecil dan menengah memperoleh

pemihakan, kepastian, kesempatan, perlindungan, dan dukungan usaha

yang seluas-luasnya (pasal 1 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008).

Iklim usaha yang ditumbuhkan pemerintah dan pemerintah daerah sebagai

obyek yang diberdayakan meliputi aspek-aspek pendanaan, sarana dan

prasarana, informasi usaha, kemitraan, perizinan usaha, kesempatan

berusaha, promosi dagang, dan dukungan kelembagaan (bab V pasal 7 ayat

(1) Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008)

Page 35: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Selanjutnya yang dimaksud Pemerintah menumbuhkan iklim usaha

dan aspek kesempatan berusaha antara lain melalui kebijaksanaan untuk

menentukan peruntukan tempat usaha yang meliputi pemberian lokasi di

pasar, ruang pertokoan, lokasi sentra industri, lokasi pertanian rakyat,

lokasi pertambangan rakyat, lokasi yang wajar bagi pedagang kaki lima,

serta lokasi lainnya.

Dengan melihat beberapa konsep diatas maka pemberdayaan pasar

tradisional menurut peneliti adalah upaya yang dilakukan pemerintah

melalui penumbuhan iklim usaha, pembinaan, pengembangan serta

pembiayaan sehingga pasar tradisional mampu menumbuhkan dan

memperkuat dirinya menjadi pasar tradisonal yang tangguh dan mandiri.

2. Strategi Pemberdayaan Pasar Oleh Lurah Pasar Ayam dalam

Pencapaian Target Retribusi Tahun 2010

Berdasarkan konsep Strategi dan Pemberdayaan di atas, dapat diambil

kesimpulan bahwa strategi pemberdayaan pasar adalah segala keputusan

atau kebijakan yang yang dilakukan melalui berbagai tindakan untuk

menumbuhkan iklim dan pengembangan usaha di pasar agar usaha

tersebut menjadi kokoh, tangguh dan mandiri. Selain itu menurut

Wrihatnolo dan dwidjowiyoto (2007:23) dapat disimpulkan bahwa Strategi

Pemberdayaan adalah mengenai penetapan tujuan (tujuan strategi yaitu

untuk keberdayaan masyarakat) dan mengalokasikan/menyesuaikan

sumber daya dengan peluang (strategi berbasis sumber daya) sehingga

dapat meningkatkan keberdayaan masyarakat, dan mendorong masyarakat

Page 36: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

untuk lebih mampu merencanakan, membangun dan memelihara hasil

kegiatan secara mandiri. Strategi Pemberdayaan diterapkan ke dalam

berbagai program yang menggunakan prinsip dasar bahwa apabila

mempunyai kesempatan untuk mengambil keputusan secara mandiri,

masyarakat akan berbuat yang terbaik bagi diri mereka, keluarga, dan

masyarakatnya.

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

Tahun 1945, pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan mengurus

sendiri urusan pemerintah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

Pemberian otonomi luas kepada daerah diarahkan untuk mempercepat

terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan,

pemberdayaan, dan peran serta masyarakat. Melalui otonomi daerah, suatu

daerah diharapakan dapat menggali potensi daerahnya sendiri karena lebih

mengetahui struktur dan potensi daerahnya.

Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta merupakan induk dari

Pasar Ayam Semanggi, sehingga kebijakan yang ditetapkan DPP Kota

Surakarta berlaku juga di Pasar Ayam Semanggi. Kebijakan yang

ditetapkan Dinas Pengelolaan Pasar guna menciptakan kondisi pasar yang

bersih, tertib, aman dan nyaman, serta mengoptimalkan kontribusi pasar

guna mendukung kelancaran pembangunan pemerintah daerah adalah

dengan menumbuh kembangkan dan memberdayakan pasar melalui

peningkatan sarana prasarana dan fasilitas pasar yang memadai.

Page 37: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Pemberdayaan pasar tradisional adalah upaya yang dilakukan

pemerintah melalui penumbuhan iklim usaha, pembinaan, pengembangan

serta pembiayaan sehingga pasar tradisional mampu menumbuhkan dan

memperkuat dirinya menjadi pasar tradisonal yang tangguh dan mandiri.

Dalam rencana strategis tahun 2006-2011 Dinas Pengelolaan Pasar

halaman 7, memiliki strategi dan kebijakan untuk lebih memberdayakan

pasar tradisional yaitu melalui:

a. Program pemeliharaan pasar

Pemeliharaan fasilitas pasar dilakukan dengan pemeliharaan sarana

dan prasarana pasar.

b. Program pengembangan pengelolaan persampahan pasar

Peningkatan kebersihan pasar dilakukan melalui penambahan

maupun pengantian alat kebersihan di masing-masing pasar.

c. Program pembangunan atau renovasi pasar

Pembangunan (renovasi) dilakukan untuk meningkatkan

kenyamanan pasar. Dalam pembangunan juga diikuti dengan

penambahan fasilitas, sarana dan prasarana yang ada di pasar.

d. Program peningkatan keamanan dan ketertiban pasar

Peningkatan keamanan dan ketertiban pasar dilakukan melalui

pembinaan petugas keamanan pasar.

e. Program pembinaan pedagang pasar

Pembinaan dilakukan dengan melakukan penyuluhan terhadap para

pedagang pasar.

Page 38: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Berdasarkan Renstra tersebut maka indikator yang digunakan

untuk menjelaskan strategi pemberdayaan pasar di Pasar Ayam Semanggi

adalah pembangunan pasar, pemeliharaan pasar, pengembangan

pengelolaan persampahan pasar,

Berdasarkan Renstra SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)

Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta Tahun 2010-2015 halaman 12-13,

kebijakan yang dirumuskan adalah menumbuhkembangkan dan

memberdayakan perekonomian masyarakat melalui peningkatan

pelayanan, sarana dan prasarana dan fasilitas pasar yang cukup memadai

guna menciptakan kondisi pasar yang bersih, tertib, aman dan nyaman

serta mengoptimalkan kontribusi pasar guna mendukung kelancaran

pembangunan pemerintah daerah. Dari penjelasan diatas maka tujuan akhir

dari kebijakan tersebut adalah untuk menumbuhkembangkan dan

memberdayakan perekonomian masyarakat. Hal ini juga sesuai dengan

teori yang dikemukakan oleh Prijo (1996) yang menjelaskan bahwa istilah

pemberdayaan sering kali digunakan dalam konteks kemampuan

meningkatkan keadaan ekonomi individu (dalam Wrihatnolo dan

dwijowijoto, 2007 : 117).

Dengan terciptanya suasana kondusif di lingkungan Pasar Ayam

Semanggi maka diharapkan pasar tersebut mampu tumbuh dan

berkembang menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. Hal ini sesuai

dengan konsep pemberdayaan usaha kecil menurut Undang-Undang

Nomor 20 tahun 2008 bab 1 pasal 1 yang menyatakan bahwa

Page 39: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

pemberdayaan dilakukan untuk menumbuhkan iklim dan pengembangan

usaha terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah sehingga mampu

tumbuh dan berkembang menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. Untuk

menumbuhkan iklim dan pengembangan usaha maka fasilitas ataupun

sarana dan prasarana pasar juga harus memadai. Artinya kelengkapan dan

ketersediaan fasilitas pasar harus disesuaikan dengan kebutuhannya.

Dalam peningkatan fasilitas pasar, di pasar Ayam disediakan RPU (Rumah

Pemotongan Unggas), sarana dan prasarana kebersihan serta fasilitas

lainnya seperti toilet dan mushola.

D. Retribusi Daerah dan Retribusi Pasar

1. Retribusi Daerah

Dalam Undang-undang nomor 34 tahun 2004 tentang pajak dan

retribusi daerah pasal 1 (26) disebutkan bahwa Retribusi Daerah atau retribusi

adalah segala pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian

izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah

Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan

Menurut Suparmoko (2000:94) menjelaskan,

“Retribusi ialah suatu pembayaran dari rakyat kepada pemerintah dimana kita dapat melihat adanya hubungan antara balas jasa yang langsung diterima dengan pembayaran-pembayaran retribusi tersebut.Misalnya uang kuliah,uang langganan air minum, uang langganan listrik.” Dari pendapat diatas maka retribusi merupakan pembayaran dari

rakyat atas jasa yang disediakan oleh pemerintah disebabkan rakyat

memanfaatkan jasa tersebut. Jadi yang wajib membayar retribusi adalah

Page 40: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

mereka yang memanfaatkan jasa atau fasilitas yang disediakan oleh

pemerintah.

Untuk dapat menetukan dasar pengenaan retribusi atau objek retribusi

terhadap potensi pendapatan daerah, maka perlu dilakukan penilaian terhadap

potensi pendapatan daerah tersebut. Ada beberapa criteria yang harus dipenuhi

agar potensi pendapatan daerah yang dapat dikenai retribusi, yaitu kecukupan

dan elastisitas, keadilan, kemampuan administrasi, kesepakatan politik dan

penilaian retribusi oleh pemerintah daerah ( Davey, 1988 dalam Kesit

Bambang Prakoso 2005:57).

1. Kecukupan dan Elastisitas

Retribusi harus memiliki kecukupan dan elastisitas artinya retribusi

harus responsive terhadap variable-variabel yang mempengaruhinya.

2. Keadilan

Struktur tarif retribusi secara tradisional bersifat regresif, artinya

semakin tinggi dasar pengenaan retribusinya semakin turun tarifnya. Hal

ini sangat menguntungkan bagi mereka yang kaya atau berada pada

industry besar dan menengah. Maka dari itu tariff retribusi harus dibuat

kurang regresif atau bersiifat adil bagi semua masyarakat.

3. Kemampuan Administrasi

Secara teoritis retribusi mudah untuk ditaksir dan dipungut. Namun

prakteknya terdapat kesulitan seperti masalah teknis, masalah

menyangkut keinginan politik untuk mengenakan sanksi, dan masalah

integritas. Untuk itulah diperlukan kemampuan administrasi yang handal

Page 41: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

untuk mentukan jenis retribusi sehingga pemungutannya juga berjalan

lancer.

4. Kesepakatan Politik

Penentuan besarnya tariff retribusi ataupun peningkatan tariff retribusi

seringkali memerlukan adanya keputusan-keputusan politik tertentu.

5. Penilaian Retribusi oleh Pemerintah Daerah

Pemerintah daerah berhak menetukan besarnya tariff retribusi di

wilahnya sepanjang kenaikan tariff tersebut berdampak akan lebih

meningkatkan pelayanan Pemerintah Daerah kepada masyarakat.

2. Retribusi Pasar

Menurut Peraturan Daerah Kota Surakarta nomor 3 tahun 1993 tentang

Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kota Surakarta nomor 5 tahun 1983

tentang Pasar, bahwa pengertian retribusi pasar adalah “sejumlah uang yang

harus dibayar oleh pedagang/pengusaha yang memperoleh manfaat dari

adanya pasar termasuk pasar swasta atau tempat umum dan wilayah pasar.

Dalam Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 8 tahun 1999 tentang

retribusi pasar pasal 2 disebutkan bahwa “dengan nama retribusi pasar

dipungut retribusi bagi setiap organisasi atau badan yang memperoleh fasilitas

pasar. Itu artinya semua fasilitas pasar yang disediakan oleh pemerintah kota

Surakarta yang dimanfaatkan oleh masyarakat dikenai retribusi pasar. Untuk

memanfaatkan fasilitas pasar tersebut maka para pedagang atau masyarakat

harus mendapatkan izin penempatan dari pejabat yang ditunjuk. Dengan

demikian, retribusi pasar merupakan sejumlah pungutan yang dilakukan

Page 42: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Pemerintah Daerah kepada setiap pedagang yang memanfaatkan fasilitas

pasar.

E. Kerangka Berpikir

Berdasarkan teori-teori di atas, maka diperlukan adanya suatu

kerangka pemikiran yang jelas. Kerangka dasar pemikiran digunakan sebagai

dasar suatu landasan dalam pengembangan berbagai konsep dan teori yang

digunakan dalam penelitian ini, serta hubungannya dengan rumusan masalah

yang telah dirumuskan sebelumnya. Tujuannya adalah untuk lebih

memudahkan pembaca dan penguji dalam memahami penelitian mengenai

”Strategi Pemberdayaan oleh Lurah Pasar Ayam dalam Pencapaian Target

Retribusi Pasar yang Ditetapkan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

Tahun 2010”. Selain itu, kerangka pemikiran merupakan landasan berpikir

bagi penulis, yang digunakan sebagai pemandu dan petunjuk arah yang

hendak dituju. Berdasarkan Teori yang ada, maka kerangka dasar pemikiran

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 1.1 Skema Kerangka Pemikiran

Pasar Ayam Surakarta

Target Retribusi Pasar Ayam

Strategi Pemberdayaan oleh Lurah Pasar Ayam: 1. Pemeliharaan Pasar 2. Pengembangan pengelolaan persampahan pasar 3. Pembangunan Pasar 4. Peningkatan Keamanan dan Ketertiban Pasar 5. Pembinaan Pedagang Pasar

Faktor Pendukung Faktor Penghambat

Tercapainya Target Retribusi Pasar Ayam

Page 43: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Pasar Ayam merupakan tempat jual beli hewan ternak yaitu ayam dan

kambing. Awalnya hanya ayam saja yang menjadi komoditi utama, namun

seiring berjalannya waktu komoditi unggas dan kambing juga masuk ke pasar

ayam. Tapi untuk burung tidak termasuk dalam komoditi di pasar ayam.

Pasar Ayam secara nyata mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat

akan kebutuhan daging ayam dan kambing. Apalagi ketika hari raya kurban

atau idul fitri, maka kebutuhan akan daging ayam maupun kambing semakin

meningkat. Keberadaan pasar ayam tentunya juga memberikan sumbangan

bagi pemasukan kas daerah atau pendapatan asli daerah melalui retribusi

pasar.

Sebagai salah satu pasar tradisional yang turut memberi kontribusi bagi

penerimaan pendapatan asli daerah, maka seluruh pegawai pasar Ayam harus

berusaha semaksimal mungkin di dalam mencapai target retribusi pasar sesuai

yang telah ditetapkan oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta. Di dalam

pelaksanaan pemungutan retribusi pasar, terdapat kekuatan, kelemahan,

peluang, dan tantangan. Untuk factor kekuatannya adalah produk yang

berkualitas tinggi atau baik, keramahan dan keseriusan Lurah Pasar Ayam

beserta staff dalam memberikan pelayanan kepada pedagang. Seluruh pegawai

dengan serius selalu menjaga kebersihan pasar. Sementara kelemahan yang

dihadapi Lurah Pasar Ayam beserta staffnya dalam mencapai target retribusi

Page 44: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Pasar Ayam adalah apabila pedagang banyak yang tutup maka hal ini menjadi

kendala bagi penarikan retribusi, karena ketika akan dipungut retribusi,

pedagang yang bersangkutan tidak ada. Selain itu kelemahan lainnya adalah

perilaku wajib retribusi yang seringkali menunda pembayaran retribusi. Yang

menjadi tantangan adalah penyakit atau virus yang bisa muncul seperti flu

burung. Yang menjadi kekuatan pencapaian target retribusi pasar ayam adalah.

Yang menjadi peluang adalah kehadiran pejabat yang datang atau meninjau

Pasar ayam serta adanya penyemprotan berkala setiap sebulan sekali dari

Dinas Pertanian Kota Surakarta untuk mengantisipasi berbagai penyakit yang

akan muncul. Dengan adanya penyemprotan tersebut menjadi peluang bagi

pencapaian target retribusi pasar Ayam Semanggi, karena pedagang maupun

pembeli merasa mendapat jaminan bahwa barang dagangan mereka

berkualitas baik dan tidak menularkan penyakit.

Untuk meningkatkan kegiatan ekonomi serta jual beli di pasar ayam,

maka diperlukan strategi yang tepat untuk mencapai hasil optimal dalam

penerimaan atau pendapatan. Strategi itu dilakukan dengan pemberdayaan

pasar melalui pembangunan pasar, pemeliharaan pasar, pengembangan

pengelolaan persampahan, peningkatan keamanan dan ketertiban pasar, serta

pembinaan pedagang pasar yang diharapkan dapat berdampak langsung pada

pembayaran retribusi pasar oleh pedagang yang memanfaatkan fasilitas

pelayanan pasar ayam yang disediakan oleh pemerintah Kota Surakarta.

Berdasarkan Renstra SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Dinas

Pengelolaan Pasar Surakarta Tahun 2010, maka tujuan akhir dari kebijakan

Page 45: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

yang dilaksanakan adalah untuk menumbuhkembangkan dan memberdayakan

perekonomian masyarakat. Hal ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan

oleh Prijo (1996) yang menjelaskan bahwa istilah pemberdayaan sering kali

digunakan dalam konteks kemampuan meningkatkan keadaan ekonomi

individu (dalam Wrihatnolo dan dwijowijoto, 2007 : 117).

Dengan terciptanya suasana kondusif di lingkungan Pasar Ayam

Semanggi maka diharapkan pasar tersebut mampu tumbuh dan berkembang

menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. Hal ini sesuai dengan konsep

pemberdayaan usaha kecil menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008

bab 1 pasal 1 yang menyatakan bahwa pemberdayaan dilakukan untuk

menumbuhkan iklim dan pengembangan usaha terhadap usaha mikro, kecil,

dan menengah sehingga mampu tumbuh dan berkembang menjadi usaha yang

tangguh dan mandiri. Berdasarkan Undang-Undang diatas, Renstra DPP kota

Surakarta tahun 2006-2011, dan Renstra SKPD Dinas Pengelolaan Pasar Kota

Surakarta Tahun 2010 maka untuk menumbuhkan iklim dan pengembangan

usaha di pasar Ayam itulah maka dipilihlah indikator pembangunan pasar,

pemeliharaan pasar, pengembangan pengelolaan persampahan pasar,

peningkatan keamanan dan ketertiban pasar, serta pembinaan pedagang pasar

dalam strategi pemberdayaan pasar ini.

Menurut Spreitzer (1995a, b, 1997) dalam Jean-Se´bastien Boudrias

his colleagues ( 2009:626) bahwa empowerment individuals: have a feeling of

self-determination with regard to specific means to achieve expected results;

and believe that they can have a real impact on organizational outcomes. Dari

Page 46: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

teori tersebut dapat diterapkan dalam proses pembinaan pedagang pasar ayam,

yaitu pedagang diberi penyadaran bahwa mereka harus memiliki rasa bertahan

diri dan saling menghormati dalam arti khusus untuk mencapai hasil yang

diharapkan yaitu peningkatan perekonomian dan kesejahteraan pedagang,

serta membuat pedagang percaya bahwa mereka memiliki pengaruh yang

nyata dalam keluaran/hasil organisasi yaitu kepercayaan bahwa mereka juga

memiliki pengaruh bagi pencapaian target retribusi pasar ayam

Dalam pelaksanaan strategi pemberdayaan tersebut, maka terdapat

faktor penghambat dan pendukungnya. Faktor hambatan adalah semua faktor

yang menghambat proses pemberdayaan pasar. Yang menjadi faktor

penghambat adalah dana dan kurangnya kesadaran dari pedagang. Untuk

masalah dana hal ini terkait dengan peningkatan fasilitas pasar, dimana Lurah

pasar ayam sudah mengajukan untuk pembangunan pasar kepada Kepala

Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta, namun hal ini belum terealisasi karena

terkendala oleh keputusan dari Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta

yang belum merealisasikan renovasi atau pembangunan gedung pasar ayam

karena anggaran pasar yang belum mencukupi. Apalagi gedung di pasar Ayam

juga masih layak untuk digunakan, mengingat pembangunan atau renovasi

gedung pasar dapat disetujui oleh Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta

apabila memang terjadi kerusakan cukup parah di pasar tersebut. Faktor

pendukung adalah semua faktor yang bisa mendukung jalannya proses

pemberdayaan yaitu kerjasama dengan instansi lain seperti kerjasama dengan

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surakarta dalam usaha penertiban pedagang

Page 47: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

di pasar ; partisipasi pedagang dalam peningkatan keamanan pasar melalui

swakarsa.

Strategi pemberdayaan dilakukan untuk menumbuhkan iklim usaha di

Pasar Ayam agar kondisi jual beli menjadi kondusif sehingga dapat

memperlancar proses penarikan retribusi dan diharapkan penerimaan retribusi

pasar sesuai atau bahkan melebihi target yang ditetapkan oleh Dinas

Pengelolaan Pasar Surakarta.

Page 48: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Berdasarkan masalah yang diangkat dalam penelitian yang

menekankan pada proses dan makna, maka bentuk penelitian yang digunakan

adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif yang bermaksud

memberikan gambaran masalah secara sistematis, cermat, rinci dan mendalam

mengenai strategi pemberdayaan yang diterapkan oleh lurah Pasar Ayam

beserta staffnya dalam pencapaian target retribusi pasar tahun 2010. Menurut

H.B Sutopo (2002: 48) penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna,

lebih memfokuskan pada data kualitas dengan analisis kualitatifnya. Dengan

kata lain penelitiam kualitatif lebih mementingkan makna, tidak ditentukan

oleh kuantitasnya, tetapi lebih ditentukan oleh proses terjadinya dan cara

memandang atau perspektifnya.

Selain itu, dalam penelitian ini juga bermaksud untuk memberikan

gambaran/ mendeskripsikan strategi, sehingga jenis penelitian ini adalah

deskriptif kualitatif. Seperti yang dikemukakan oleh Susanto (2006:16) ,

penelitian deskriptif adalah penelitian yang terbatas pada usaha

mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagaimana adanya, sehingga

hanya merupakan penyingkapan fakta. Variabelnya mandiri, tanpa membuat

perbandingan dan menghubungkan dengan variable lain. Metode deskriptif

digunakan dengan cara mengumpulkan data, menyusun, mengklasifikasikan,

Page 49: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

menganalisis dan menginterpretasikan data tersebut. Metode deskriptif

dimaksudkan untuk mengungkap berbagai informasi kualitatif dengan

deskripsi yang lebih berharga daripada sekedar jumlah atau frekuensi dalam

bentuk angka . Seperti yang disampaikan oleh H.B Sutopo (2002:35) yaitu

dengan penelitian deskriptif kualitatif, data yang dikumpulkan terutama

berupa kata-kata, kalimat atau gambar memiliki arti lebih dari sekedar angka-

angka atau frekuensi.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pasar Ayam Semanggi dengan alamat

Jl. Serang, Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta. Pemilihan Lokasi tersebut di

dasarkan atas alasan bahwa Pasar Ayam Semanggi merupakan institusi yang

lebih berwenang dalam pembuatan dan pelaksanaan Strategi Pemberdayaan

Pasar dalam Pencapaian Target Retribusi Pasar Ayam Semanggi Tahun

2010. Dengan kata lain lokasi tersebut merupakan sumber untuk

memperoleh data, yang berhubungan langsung dengan objek penelitian yang

saya lakukan.

C. Sumber Data

Suatu permasalahan atau topic penelitian bila sumber datanya tidak

tersedia, maka ia tidak akan punya arti karena ia tidak akan bisa diteliti dan

dipahami sehingga sumber data merupakan bagian terpenting dalam sebuah

penelitian. Pemahaman mengenai berbagai sumber data merupakan bagian

yang sangat penting bagi peneliti karena ketepatan memilih dan menentukan

jenis sumber data akan menentukan ketepatan dan kekayaan data atau

Page 50: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

informasi yang diperoleh. Data tidak akan bisa diperoleh tanpa adanya

sumber data.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sumber data sebagai

berikut :

1. Informan

Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data manusia (informan/

narasumber) sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki

informasi. Peneliti dan narasumber memiliki posisi yang sama dan

narasumber bukan sekedar memberikan tanggapan pada yang diminta

peneliti, tetapi narasumber lebih memilih arah dan selera dalam

menyajikan informasi yang ia miliki (H.B. Sutopo, 2002:50).

Informan dalam penelitian ini terdiri dari:

a. Lurah Pasar Ayam Semanggi

b. Staff Pasar Ayam Semanggi

c. Pedagang Pasar Ayam Semanggi

d. Pembeli Pasar Ayam Semanggi

2. Dokumen/arsip

Dokumen atau arsip merupakan bahan tertulis yang bersangkutan dengan

suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Banyak peristiwa yang telah lama

terjadi bisa diteliti dan dipahami atas dasar kajian dari dokumen atau

arsip-arsip yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti (H.B.

Sutopo, 2002: 54).

Page 51: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Dalam penelitian ini, dokumen-dokumen yang diolah dan ditelaah yaitu

arsip-arsip dan laporan-laporan terkait Strategi Pemberdayaan Pasar oleh

Lurah Pasar Ayam Semanggi dalam Pencapaian Target Retribusi yang

Ditetapkan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta Tahun 2010,

laporan target retribusi Pasar Ayam Semanggi tahun 2008 s/d 2010 dan

laporan realisasi retribusi Pasar Ayam Semanggi tahun 2008 dan 2009.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Untuk mendapatkan data dalam penelitian, maka peneliti harus

mewawancarai orang-orang yang terlibat dalam objek penelitian. Hal ini

akan sangat beresiko, terutama dalam keterbatasan waktu, dan tenaga. Oleh

karena itu diperlukan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik

sampling. Dalam Sugiono (2008:81) menjelaskan bahwa sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Lebih

lanjut lagi, Sutrisno Hadi berpendapat bahwa sampel adalah sebagian

individu yang diselidiki (dalam Susanto, 2006:114).

Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian,

maka perlu menggunakan teknik sampling. Sugiono (2008:81) menjelaskan

bahwa teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.

Terkait dengan teknik pengambilan sampel tersebut, maka dalam penelitian

ini menggunakan teknik pengambilan sampel tujuan (Purposive Sampling),

yakni dalam hal ini, peneliti sengaja menentukan anggota sampelnya

berdasarkan kemampuan dan pengetahuannya tentang keadaan populasi

(Susanto, 2006:120).

Page 52: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Selain itu, teknik pengambilan sampel lain yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Snowball Sampling. Teknik penarikan Snowball

Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil,

kemudian membesar (Sugiono, 2008:81). Teknik pengambilan sampel ini

dilakukan untuk mengantisipasi perilaku informan yang cenderung

menghindar ketika akan diwawancarai dan merekomendasikannya kepada

orang lain yang dianggap lebih mengetahui dan berwenang memberikan

informasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam

penelitian ini, sebagai berikut :

1. Wawancara mendalam (indepth interview)

Wawancara digunakan oleh peneliti sebagai teknik pengumpulan data

untuk menemukan permasalahan yang diteliti dan untuk mengetahui hal-

hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya

sedikit/kecil (Sugiono, 2008:137). Lebih rinci lagi teknik wawancara

yang digunakan adalah wawancara mendalam. Dalam HB. Sutopo (

2002:59) dijelaskan bahwa wawancara di dalam penelitian kualitatif

pada umumnya dilakukan secara tidak terstruktur atau sering disebut

sebagai teknik “wawancara mendalam”,karena peneliti merasa “tidak

tahu apa yang belum diketahuinya. Lebih lanjut beliau menjelaskan

bahwa wawancara dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat “open

ended” dan mengarah pada kedalaman informasi, serta dilakukan dengan

Page 53: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

cara yang tidak terstruktur guna menggali pandangan subjek yang diteliti

tentang banyak hal yang sangat bermanfaat untuk menjadi dasar bagi

penggalian informasi secara lebih jauh dan mendalam sehingga dalam

hal ini subjek yang diteliti posisinya lebih berperan sebagai informan

daripada sebagai responden. Melakukan wawancara mendalam berarti

menggali informasi atau data sebanyak-banyaknya dari informan

(Susanto, 2006:131). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan

wawancara kepada:

a. Lurah Pasar Ayam Semanggi

b. Staff atau Pegawai Pasar Ayam

c. Pedagang Pasar Ayam Semanggi

d. Pembeli Pasar Ayam Semanggi

2. Observasi

Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang

berupa peristiwa, tempat atau lokasi, benda serta rekaman gambar (HB.

Sutopo, 2002:64). Observasi merupakan proses yang kompleks, yang

tersusun dari proses biologis dan psikologis (Susanto, 2006:126). Oleh

karena itu dalam observasi ini membutuhkan kemampuan dalam

mengamati objek penelitian.

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi

berperan pasif. Dalam hal ini peneliti mendatangi secara langsung Pasar

Ayam Semanggi untuk melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap

objek yang diteliti tetapi peneliti tidak berperan sebagai apapun selain

Page 54: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

sebagai pengamat pasif. Peneliti melakukan pengamatan tentang proses

pembersihan lingkungan pasar, pengamatan dan pencatatan terhadap

ketertiban pasar, pengamatan dan pencatatan tentang kondisi bangunan

pasar, serta alat atau sarana untuk kebersihan. Hasil penelitian dicatat

setelah jangka 15 menit atau setelah peneliti selesai melakukan

pengamatan.

3. Studi dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah pengambilan data

yang diperoleh melalui dokumen-dokumen (Susanto, 2006:136).

Dokumen-dokumen yang digunakan dapat berupa arsip-arsip, catatan

pribadi, laporan kelembagaan, referensi-referensi, atau peraturan-

peraturan yang relevan dengan fokus penelitian, seperti laporan realisasi

retribusi pasar Ayam Semanggi Surakarta Tahun 2008 dan 2009,

F. Validitas Data

Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi

pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti

(HB. Sutopo, 2002:267). Data yang telah dicatat dan dikumpulkan harus

dijamin kesasihan (validitasnya). Hal ini dilakukan untuk menghindari

penyimpangan informasi dari pengolahan data yang sudah diperoleh.

Validitas data merupakan jaminan bagi kemantapan simpulan dan tafsir

makna sebagai hasil penelitian (H.B.Sutopo, 2002: 78). Untuk menguji

kebenaran dari hasil yang diperoleh maka dalam penelitian ini dilakukan

triangulasi data.

Page 55: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap suatu data (Iskandar,

2008:230). Menurut Patton teknik trianggulasi dibedakan menjadi,

antara lain : (dalam Sutopo, 2002:78)

1. Data trianggulation, dimana peneliti menggunakan beberapa sumber

data yang berbeda untuk mengumpulkan data yang sama.

2. Investigator trianggulation, yaitu pengumpulan data sejenis yang

dikumpulkan oleh beberapa orang peneliti.

3. Methodological trianggulation, yaitu penelitian yang dilakukan

dengan menggunakan metode yang berbeda ataupun dengan

mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik

pengumpulan data yang yang berbeda.

4. Theoritical trianggulation, yaitu peneliti melakukan penelitian

tentang topik yang sama dan data yang dianalisis dengan

menggunakan perspektif.

Dari beberapa teknik trianggulasi di atas, dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan teknik trianggulasi sumber (data trianggulation).

Trianggulasi sumber atau trianggulasi data memanfaatkan jenis sumber

data yang berbeda-beda untuk menggali data yang sejenis. Artinya di

dalam mengumpulkan data yang sejenis, akan lebih mantap

kebenarannya bila digali dari beberapa sumber yang berbeda. Di sini

tekanannya lebih pada perbedaan sumber data, bukan pada teknik

Page 56: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

pengumpulan data. Peneliti bisa memperoleh data dari narasumber yang

berbeda-beda posisinya dengan teknik wawancara mendalam, sehingga

informasi dari narasumber yang satu bisa dibandingkan dengan

informasi dari narasumber lainnya. Dapat pula menggunakan data yang

diperoleh dari catatan atau arsip dan dokumen yang memuat catatan

yang berkaitan dengan data yang dimaksudkan peneliti (Sutopo,

2002:79).

G. Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan (dalam Sugiono, 2008:244) analisis data adalah

proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari

hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat

mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke

dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana

yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat

diceritakan kepada orang lain. Selain itu, menurut Hamidi analisis data

penelitian kualitatif dilakukan sejak awal turun ke lokasi melakukan

pengumpulan data, dengan cara “mengangsur atau menabung” informasi,

mereduksi, mengelompokkan dan seterusnya sampai terakhir memberi

interpretasi (dalam Susanto, 2006:142).

Sementara itu, Miles dan Huberman menyatakan bahwa terdapat

tiga komponen utama dalam proses analisis data (dalam HB. Sutopo,

Page 57: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

2002:91-94). Ketiga komponen tersebut saling berkaitan serta menentukan

hasil akhir analisis.

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan,

dan abstraksi data dari fieldnote. Itu artinya reduksi data adalah bagian

dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat focus,

membuang hal-hal yang tidak penting, dan mengatur data sedimikian

rupa sehingga simpulan penelitian dapat dilakukan.

2. Display/ penyajian data

Sajian data merupakan narasi kalimat, matriks, gambar/skema, jaringan

kerja kaitan kegiatan,dan juga table sebagai pendukung narasinya yang

disusun berdasarkan pada rumusan masalah yang telah dirumuskan,

sehingga narasi yang tersaji merupakan deskripsi mengenai kondisi yang

rinci untuk menceritakan dan menjawab setiap permasalahan yang ada.

3. Penarikan kesimpulan

Dalam awal pengumpulan data peneliti sudah mulai mengerti hal-hal

yang diteliti, sehingga memudahkan dalam pengambilan kesimpulan

yang longgar tetap terbuka tetapi kesimpulan sudah disediakan mula-

mula belum jelas kemudian menguat menjadi lebih rinci dan mengakar

kuat.

Dari penjelasan diatas maka digunakan teknik pengumpulan data

dan analisis data model interaktif. Dimana dalam hal ini peneliti tetap

bergerak diantara tiga komponen analisis dengan proses pengumpulan

Page 58: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

data selama kegiatan pengumpulan data berlangsung (Sutopo, 2002:95).

Secara sederhana model analisis interaktif ini, dapat digambarkan

melalui bagan sebagai berikut :

Gambar 3.1. Bagan model teknik pengumpulan data dan analisis data

secara interaktif menurut Miles dan Huberman

Sumber : H. B. Sutopo, 2002:96

Reduksi Data

Penarikan kesimpulan

Penyajian Data

Pengumpulan Data

Page 59: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini, penulis akan melakukan pembahasan terkait dengan hasil

penelitian terhadap Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam

Semanggi dalam Pencapaian Target Retribusi yang Ditetapkan Dinas Pengelolaan

Pasar Kota Surakarta Tahun 2010. Melalui penelitian yang telah dilakukan maka

peneliti memperoleh data-data dari berbagai pihak terkait, baik berupa hasil

wawancara, hasil observasi, maupun data-data tertulis lainnya. Adapun hasil

penelitian ini adalah sebagai berikut :

A. DESKRIPSI LOKASI

1. Sejarah Singkat Pasar Ayam Semanggi

Pasar Ayam berlokasi di Jalan Serang, Semanggi, Pasar Kliwon,

Surakarta. Pasar ini sering disebut pula sebagai Pasar Pitik Semanggi oleh

pedagang dan pembeli yang sering berinteraksi dengan pasar ini. Pasar Ayam

berdiri sejak tahun 1979. Di pasar ini terdapat 163 pedagang los dan 125

pedagang plataran. Mulanya hanya jenis ayam yang menjadi komoditas utama,

baik ayam potong, ayam petelur, ayam kampung, ayam hobi dan ayam hias.

Tidak hanya jenis ayam saja yang menjadi komoditas tetapi juga kambing. Hal

ini dipicu oleh trend atau musim hari raya idul kurban yang setiap tahun

diperingati. Pada hari raya tersebut, kota Solo menjadi barometer atau pusat

pembelian kambing terbesar. Bahkan kambing dari kota Solo menjadi pemasok

terbesar kebutuhan korban kambing sewilayah ekskarisedenan Surakarta (Solo,

Page 60: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Klaten, Boyolali, Karanganyar, Sragen, Wonogiri, dan Sukoharjo).

Penjual yang datang ke Pasar Ayam kebanyakan berasal dari

Sukoharjo, Sragen dan Karanganyar. Mereka adalah pedagang, baik partai

kecil maupun partai besar. Partai kecil adalah mereka yang biasanya membawa

dagangannya dengan hanya sepeda motor. Sedangkan partai besar biasanya

pedagang yang datang dengan membawa mobil atau truk. Jadi bila dilihat dari

jumlah barang dagangannya maka partai kecil jumlah barang dagangannya

lebih sedikit dari jumlah dagangan partai besar.

Luas lahan Pasar Ayam Semanggi yaitu sekitar 11.220 m2. Di pasar

tersebut juga difasilitasi sekitar 21 kios RPU (Rumah Pemotongan Unggas)

yaitu kios pemotongan hewan. Rumah pemotongan Unggas ini dibangun

dikarenakan transaksi yang terjadi di Pasar Ayam tidak hanya hewan hidup

tetapi juga hewan ternak yang dalam kondisi sudah terpotong atau daging segar

siap masak.

2. Visi dan Misi

Visi:

Terwujudnya Citra Pasar Ayam yang bersih, tertib dan aman bertumpu

pada perekonomian kota.

Misi:

a. Memberi kemudahan dalam pelayanan kepada pedagang dan

masyarakat yang memanfaatkan pelayanan Pasar Ayam Semanggi.

Page 61: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

b. Terciptanya kondisi atau situasi pasar yang bersih, tertib, aman dan

nyaman bagi pengguna Pasar Ayam Semanggi.

c. Menyediakan sarana, prasarana dan fasilitas pasar yang memadai serta

memberikan kantong-kantong usaha bagi pedagang Pasar Ayam

Semanggi.

d. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas Pasar Ayam

Semanggi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

3. Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas Pokok

Pasar Ayam Semanggi mempunyai tugas pokok menyelenggarakan

urusan pemerintahan di bidang jual beli hewan ternak ayam dan kambing.

Fungsi

Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Pasar Ayam Semanggi

menyelenggarakan fungsi:

a. Penyelenggaraan kesekretariatan Pasar Ayam Semanggi.

b. Penyusunan rencana program, pengendalian, pelaksanaan, evaluasi,

dan pelaporan khusus bagi Pasar Ayam Semanggi.

c. Pengelolaan pendapatan Pasar Ayam Semanggi.

d. Pengelolaan kebersihan dan pemeliharaan Pasar Ayam Semanggi.

Page 62: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

e. Pengawasan dan Pembinaan pedagang Pasar Ayam Semanggi.

f. Pengaturan Los Pasar Ayam Semanggi.

g. Penyelenggaraan Keamanan dan ketertiban Pasar Ayam Semanggi.

h. Penyelenggaraan sosialisasi di Pasar Ayam Semanggi.

4. Kondisi Pegawai, Susunan Organisasi, dan Uraian Tugas.

Secara keseluruhan pegawai di Pasar Ayam berjumlah 11 orang.

Terdiri dari :

1. Kepala Lurah Pasar Ayam

2. Sekretaris

3. Bendahara

4. Pemungut Retribusi Pasar

5. Petugas Kebersihan

Komposisi pegawainya dapat dilihat dari status pekerjaan dan jenis

kelaminnya. Semua pegawai di pasar Ayam adalah laki-laki. Untuk pekerjaan-

pekerjaan tertentu yang berubah-ubah dalam hal waktu dan volume pekerjaan

serta upah didasarkan pada kehadiran, dapat dilakukan dengan perjanjian kerja

harian atau lepas. Outsourcing adalah suatu perjanjian kerja yang dibuat antara

pengusaha dengan tenaga kerja, dimana perusahaan tersebut dapat

menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lainnya

Page 63: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

melalui perjanjian pemborongan pekerjaan yang dibuat secara tertulis. Dengan

kata lain outsourcing yaitu suatu bentuk perjanjian kerja antara perusahaan A

sebagai pengguna jasa dengan perusahaan B sebagai penyedia jasa, dimana

perusahaan A meminta kepada perusahaan B untuk menyediakan tenaga kerja

yang diperlukan untuk bekerja di perusahaan A dengan membayar sejumlah

uang dan upah atau gaji tetap dibayarkan oleh perusahaan B.

Sedangkan menurut status pekerjaannya maka dapat dijelaskan sesuai

table berikut:

Tabel 4.1

Jumlah Pegawai Pasar Ayam

Berdasarkan Status Pekerjaannya

No Status Pekerjaan Jumlah pegawai % 1. PNS 8 Orang 72,73 2. THL 2 Orang 18,18 3. Outsorsing 1 Orang 9,09 Total 11 Orang 100

Sumber: Kantor Pasar Ayam Semanggi

Dari table di atas maka pegawai Pasar Ayam paling banyak berstatus

sebagai PNS dengan jumlah 8 orang (72,73%). Sedangkan pegawai yang

berstatus THL (Tenaga Harian Lepas) ada 2 orang (18,18%) dan outsorsing ada

1 orang (9,09%).

Untuk lebih jelasnya tentang komposisi pegawai di Pasar Ayam

Semanggi, akan dijelaskan berdasarkan table dibawah ini:

Page 64: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Tabel 4.2 Rincian Komposisi Pegawai Pasar Ayam Semanggi

Berdasarkan Tugas Tahun 2010

No. Nama Tugas 1. Sunyata Lurah Pasar Ayam 2. Sriyono Pembersih dan Pemungut Retribuusi 3. Suraji Sekretaris dan Pemungut Retribusi 4. Suparjan Pembersih dan Pemungut Retribusi 5. Giyarto Pembersih dan Pemungut Retribusi 6. Murtarto Pembersih dan Pemungut Retribusi 7. Danang Wartopo Pembersih dan Pemungut Retribusi 8. Listianto Pembersih, Pemungut Retribusi dan bendahara 9. Saiman HS Pembersih dan Pemungut Retribusi 10. Ari Prastowo Pembersih 11. TegoWibowo Pembersih Total 11 orang

Sumber: Kantor Pasar Ayam Semanggi

Untuk struktur organisasinya akan dijelaskan berdasarkan bagan berikut:

Bagan 4.3 Struktur Organisasi Pasar Ayam Semanggi

Sumber : Kantor Pasar Ayam Semanggi

Dari bagan tersebut dapat dijelaskan bahwa pegawai pasar ayam itu

terdiri dari 11 orang yang dipimpin oleh lurah pasar yang dibantu oleh pegawai

yang bertugas sebagai sekretaris yang merangkap sebagai pemungut retribusi,

bendara yang merangkap sebagai pemungut retribusi dan petugas kebersihan,

dan pegawai lain sebagai petugas kebersihan dan pemungut retribusi.

Lurah Pasar Ayam

Pegawai-pegawai

Page 65: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Lurah Pasar sebagai pimpinan puncak di organisasi tersebut, mempunyai tugas

antara lain:

a. Melaksanakan tugas rutin harian kepengurusan pasar bersama-sama

dengan tim sekretariat (sekretaris dan bendahara)

b. Menyelenggarakan rapat-rapat pengurus, rapat teknis yang berkaitan

dengan operasional kepengurusan organisasi

c. Melaporkan aktivitas-aktivitas organisasi pengurus pasar kepada Dinas

Pengelolaan Pasar

d. Bertanggung jawab atas semua kegiatan yang berlangsung di pasar

Sekretaris pasar memiliki tugas yaitu:

a. Mengelola kegiatan kesekretariatan

b. Mendokumentasikan kegiatan pasar seperti surat menyurat

c. Menyiapkan agenda sesuai dengan permintaan Lurah Pasar dan

disebarkan kepada semua anggota

Bendahara pasar memiliki tugas yaitu:

a. Merencanakan dan mengelola keuangan organisasi

b. Mengelola, mengadministrasikan dan membuat pertanggungjawaban

atas setiap pengeluaran dan pemasukan organisasi

Pemungut retribusi memiliki tugas yaitu:

Page 66: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

a. Memungut retribusi pasar dari pedagang

Petugas Kebersihan memiliki tugas yaitu:

a. Membersihkan lingkungan pasar

b. Melaporkan segala hal yang berkaitan dengan kebersihan pasar, seperti

kerusakan pada alat-alat kebersihan pasar.

B. PEMBAHASAN TENTANG STRATEGI LURAH PASAR AYAM DALAM

PENCAPAIAN TARGET RETRIBUSI PASAR YANG DITETAPKAN

DINAS PENGELOLAAN PASAR TAHUN 2010

Strategi pemberdayaan pasar adalah segala keputusan atau kebijakan yang

yang dilakukan melalui berbagai tindakan untuk menumbuhkan iklim dan

pengembangan usaha di pasar agar usaha tersebut menjadi kokoh, tangguh dan

mandiri. Strategi pemberdayaan pasar yang diterapkan dan dilaksanakan di Pasar

Ayam Semanggi meliputi pemeliharaan pasar, peningkatan kebersihan pasar,

peningkatan fasilitas pasar, peningkatan keamanan dan ketertiban pasar, dan

pembinaan pedagang pasar. Melalui strategi tersebut lingkungan pasar menjadi

kondusif, kualitas pelayanan kepada pedagang dan masyarakat meningkat

sehingga perekonomian pedagang juga meningkat, pembayaran retribusi pasar

oleh pedagang lancar dan pada akhirnya realisasi dari penerimaan retribusi pasar

dapat mencapai target atau melebihi target.

a. Pemeliharaan Pasar

Pemeliharaan pasar disini lebih ditekankan pada upaya untuk

Page 67: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

memelihara dan menjaga semua sarana dan prasarana yang ada di Pasar Ayam

Semanggi. Adapun bentuk program pemeliharaan Pasar Ayam Semanggi

adalah:

1. Pemeliharaan sarana dan bangunan Pasar Ayam Semanggi

Pemeliharaan sarana dan bangunan pasar dilakukan berdasarkan

skala prioritas, artinya komponen yang penting didahulukan terlebih dahulu.

Dengan adanya pemeliharaan sarana dan bangunan pasar maka sarana dan

bangunan pasar tidak mudah cepat rusak sehingga bisa menciptakan kondisi

dan suasana pasar yang lebih menarik dan nyaman dikunjungi. Hal ini

sesuai dengan pernyataan Lurah Pasar Ayam Semanggi, Bapak Sunyata:

Dalam hal pemeliharaan pasar lebih difokuskan pada hal-hal yang lebih penting dulu, misalnya atap bocor, saluran air yang mampet. Hal ini karena keduanya penting untuk berlangsungnya jual beli di pasar. Sarana dan prasarana lain juga perlu dirawat untuk mendukung aktivitas di pasar seperti bak sampah, toilet, kantor pasar ayam, dan mushola. Bila sarana dan bangunan pasar terawatkan bisa menghemat dana, keadaan pasar nyaman, pembeli jadi puas belanja. Dengan begitu kegiatan perekonomian jual beli berlangsung lancar, sehingga menghasilkan banyak pemasukan yang nantinya target retribusi juga diharapkan bisa dipenuhi atau tercapai.( wawancara tanggal 27 Oktober 2010).

Dari wawancara di atas maka perbaikan yang dilakukan oleh

seluruh pegawai Pasar Ayam Semanggi adalah perbaikan atap bocor

maupun saluran air yang mampet serta pemeliharaan sarana dan prasara lain

yang ada seperti pemeliharaan alat kebersihan, mushola, toilet dan kantor

Pasar Ayam Semanggi. Untuk kerusakan ringan maka perbaikannya akan

dilakukan sendiri oleh pihak Pasar Ayam dan pedagang pasar Ayam sendiri,

Page 68: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

misalnya saja untuk atap bocor. Sedangkan untuk perbaikan yang

memerlukan banyak biaya seperti perbaikan los, kantor pasar Ayam,

perbaikan pagar, maka hal ini dilaporkan terlebih dahulu kepada Dinas

Pengelolaan Pasar Kota Surakarta. Perbaikan tersebut dilakukan oleh

pekerja yang telah ditunjuk oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

dan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Pengelolaan

Pasar Kota Surakarta. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan Lurah Pasar

Ayam Semanggi, Bapak Sunyata:

Untuk perbaikan sarana dan prasarana ataupun bangunan pasar yang ringan seperti atap bocor atau saluran air mampet, setelah mendapat laporan dari pedagang maka petugas Pasar Ayam biasanya langsung memperbaikinya. Tetapi untuk masalah yang memerlukan dana besar seperti perbaikan los, penambahan los, perbaikan kantor pasar ayam, mushola, maka hal ini akan kita laporkan terlebih dahulu kepada Dinas. Hal ini karena bukan pasar ayam saja yang menjadi perhatian Dinas tapi juga pasar tradisional lainnya apalagi mengingat perbaikan yang dilakukan oleh Dinas dilakukan berdasarkan skala prioritas. Jadi kita harus menunggu keputusan dari Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (wawancara jumat, 10 Desember 2010).

Agus salah satu pedagang los di Pasar Ayam memberikan

pernyataan tentang perbaikan sarana dan prasarana bangunan Pasar Ayam:

Perbaikan seperti atap bocor, biasanya saya langsung lapor kepada petugas. Apalagi sekarang musim hujan, terkadang ada genteng yang bocor dan perlu diganti. Biasanya petugas langsung memperbaikinya, tapi untuk hal-hal ringan seperti genteng yang geser gitu mbak, saya sering membenahinya sendiri tanpa harus melaporkan kepada pegawai Pasar.(wawancara, 10 Desember 2010)

Page 69: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Ibu Ningsih, salah satu pedagang los Pasar Ayam Semanggi juga

memberikan pernyataan tentang perbaikan sarana dan prasarana bangunan

Pasar Ayam Semanggi:

Waktu itu juga pernah mbak dilakukan perbaikan saluran air. Masalahnya salurannya mampet dan tersumbat genangan air akibat hujan deras yang sekarang sering terjadi.(wawancara, 10 Desember 2010)

2. Pemeliharaan sarana dan prasarana elektrikal mekanikal Pasar Ayam

Semanggi

Untuk pemeliharaan sarana dan prasarana elektrikal mekanikal

pasar, pegawai Pasar Ayam Semanggi dibantu petugas yang ditunjuk oleh

Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta melakukan pemeliharaan instalasi

listrik secara berkala dalam kurun waktu 6 bulan sekali melalui peremajaan

maupun perbaikan bagian-bagian yang dianggap perlu.

Tabel 4.4

Rincian Jumlah Penggantian Lampu dan Kabel

Di Pasar Ayam Semanggi Tahun 2010

Jenis Penggantian Kabel Lampu

Banyak 10 20

Sumber: Kantor Pasar Ayam Semanggi

Di tahun 2010, pegawai Pasar Ayam Semanggi melakukan

pemeliharaan instalasi listrik yang sifatnya kecil, seperti melakukan

penggantian alat-alat listrik, yaitu lampu dan kabel. Pemeliharaan instalasi

listrik ini dilakukan untuk menghindari kerusakan yang dapat berakibat fatal

seperti kebakaran. Hal ini senada dengan pernyataan Bapak Suraji selaku

Page 70: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

pegawai administrasi Pasar Ayam Semanggi:

“Untuk tahun ini kita tidak melakukan penambahan daya dan pemasangan baru mbak, paling kita hanya melakukan pengggantian kabel-kabel dan bolham lampu, yang sifatnya hanya memperbaiki yang kecil-kecil saja” biasanya kalau pemasangan atau mengganti bohlam lampu sih bisa saya lakukan sendiri, tapi kalau penggantian kabel kita bisa meminta bantuan dari petugas PLN atau jasa dari orang yang bisa melakukan penggantian kabel. Perawatan ini penting mbak, karena apabila tidak dipantau dan tidak menanyakan kepada pedagang tentang keluhan listrik ini maka bisa berakibat fatal seperti kebakaran. Apalagi musim hujan ini, kalau ada talang yang bocor bisa mengakibatkan kabel yang mengelupas bisa konslet kan. Jadi memang peran dari pedagang untuk melaporkan semua masalah kepada kami sangat membantu proses pemeliharaan segala sarana dan prasarana yang ada di sini.(Wawancara 14 Desember 2010)

3. Pemeliharaan TPnA ( Tempat Penampungan Ayam)

Pasar unggas hidup seperti pasar Ayam Semanggi diketahui banyak

memainkan peran dalam penyebaran virus. Tempat penampungan ayam

(TPnA) merupakan salah satu bagian dalam pasar unggas hidup yang

menjadi tempat dikumpulkannya unggas dari berbagai daerah sebelum

dijual atau dipotong. Di tempat ini kontak tidak hanya terjadi antara unggas

dengan unggas akan tetapi juga antar unggas dengan manusia.

Hasil penelitian mengenai manajemen pemeliharaan TPnA di Pasar

Ayam Semanggi menunjukkan bahwa pada umumnya luas lahan TPnA

kurang dari 500 m2, menggunakan kandang pemeliharaan TPnA yang sering

disebut sebagai pengereman, hanya menjual satu jenis unggas, ayam

diperoleh dari pemasok tetap dengan frekuensi pengiriman ayam setiap hari,

dan penanganan ayam selama berada di kandang TPnA diberi pakan,

Page 71: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

minum, dan pemberian vitamin serta rata-rata ayam dipelihara selama satu

hari sebelum dijual atau dipotong. Kandang atau pengereman yang

digunakan umumnya terbuat dari bahan bambu serta tidak menggunakan

alas kandang. Luas kandang TPnA berkaitan dengan jumlah unggas yang

ditampung. Dalam system pemeliharaan kapasitas dalam kandang harus

diperhatikan untuk menghindari penularan berbagai penyakit khususnya flu

burung. Pasar Ayam Semanggi menjual unggas dalam jumlah besar dan

unggas ditempatkan secara saling berdesakan, maka hal ini merupakan

multiplikator penyebaran penyakit. Umumnya TPnA hanya menjual satu

jenis ayam saja. Hal ini karena TPnA yang menjual berbagai jenis ayam

mempunyai risiko yang lebih besar terkena penyakit karena ayam berasal

dari berbagai daerah dan dapat memudahkan penularan ke jenis ayam yang

lain. Tetapi penularan antar jenis ayam di kandang penampungan dapat

dicegah dengan cara menerapkan system pemisahan (zoning) antar jenis

ayam. Banyaknya pengiriman ayam setiap harinya di suatu TPnA dapat

berisiko tinggi terinfeksi jika pemeliharaan di TPnA tidak diterapkan

dengan baik. Kebersihan dan kesehatan ayam juga dijaga dengan baik.

Setiap sebulan sekali dilakukan penyemprotan untuk mencegah dan

mengantisipasi penularan penyakit.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak Sriyono, salah satu petugas

kebersihan di Pasar Ayam Semanggi:

TPnA atau pengereman disini kebanyakan luasnya kurang dari 500 m2. Kandangnya itu terbuat dari bambu mbak dan tidak ada alasnya. Kita menyebutnya pengereman mbak,,Kandang ini harus

Page 72: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

kita rawat dan jaga kebersihannya agar tidak menularkan penyakit. (wawancara jumat 14 desember 2010).

Bapak Sunyata, selaku Lurah Pasar Ayam Semanggi menyatakan:

Untuk mengantisipasi penyebaran virus ataupun penyakit seperti flu burung, disini setiap bulannya kedatangan petugas dari Dinas Pertanian Surakarta untuk melakukan penyemprotan di seluruh area Pasar Ayam. (wawancara 8 November 2010).

Bapak Sriyono salah petugas kebersihan di pasar Ayam Semanggi

menyatakan:

“Untuk satu pengereman disini hanya terdiri dari satu jenis ayam, tidak campur. Ini untuk memudahkan proses jual belinya mbak,dan lebih mudah dalam membersihkan dan memeliharan kandangnya serta biar nggak menyebarkan virus penyakit,kan penyakit timbul pada tempat yang kotor.(wawancara 14 Desember 2010).

Kegiatan-kegiatan yang telah disebutkan di atas merupakan upaya

yang dilakukan oleh seluruh pegawai dalam meningkatkan dan melancarkan

kegiatan jual beli di Pasar Ayam Semanggi. Dengan kegiatan tersebut

kegiatan jual beli yang terjadi akan semakin meningkat sehingga

meningkatkan perekonomian pedagang Pasar Ayam Semanggi dan akan

berdampak pada pembayaran retribusi pasar yang tepat waktu oleh para

pedagang yang pada akhirnya penerimaan retribusi dapat mencapai target

atau bahkan bisa melebihi target yang telah ditetapkan oleh Dinas

Pengelolaan Pasar Kota Surakarta.

b. Pengembangan Pengelolaan Persampahan Pasar

Pengembangan pengelolaan persampahan merupakan usaha

pegawai pasar untuk meningkatkan kebersihan pasar. Interaksi yang sangat

tinggi antara manusia dan unggas hidup terjadi setiap harinya di Pasar Ayam

Page 73: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Semanggi dan hal tersebut dapat menjadi potensi penularan penyakit flu

burung. Peningkatan kebersihan harus selalu dilakukan agar suasana pasar

nyaman, tidak bau, dan tidak menularkan penyakit seperti flu burung.

Setiap pasar tradisional di Surakarta memiliki petugas kebersihan

yang jumlahnya untuk masing-masing pasar berbeda tergantung luas dan

besarnya pasar. Pasar Ayam Semanggi tergolong pasar kelas II dan

mempunyai 9 petugas kebersihan pasar dan mereka digaji oleh Pemerintah.

Berikut pernyataan Bapak Sunyata selaku Lurah Pasar Ayam Semanggi:

“di sini pengurus pasarnya semua 11 orang termasuk saya. Satu orang merangkap sebagai sekretaris sekaligus sebagai pemungut retribusi yaitu pak Suraji itu. Satu pegawai merangkap tugas sebagai bendahara, pemungut retribusi dan petugas kebersihan yaitu pak Listianto. Enam pegawai merangkap tugas sebagai pemungut retribusi dan petugas kebersihan yaitu pak Sriyono, Suparjan, Giyarto, Murtarto, Danang, dan Saiman. Sedangkan pegawai lain berfungsi sebagai petugas kebersihan yaitu pak Ari dan pak Tego. Jadi disini ada 9 petugas kebersihan. (Wawancara 27 Oktober 2010)

Hal senada juga dikemukakan oleh Bapak Sriyono, selaku petugas

kebersihan dan pemungut retribusi Pasar Ayam Semanggi:

“petugas kebersihan disini jumlahnya 9 mbak,,,yang menggaji mereka ya pemerintah ,,,(wawancara 14 Desember 2010)

Pasar Ayam Semanggi mempunyai dua bak sampah, yaitu satu

berukuran kecil terbuka yang biasanya terdapat didepan los pedagang dan

satunya lagi besar tertutup. Sampah hasil pemotongan ayam atau sampah

lain seperti plastic makanan atau minuman dibersihkan setiap hari oleh

petugas kebersihan pasar, kemudian sampah dikumpulkan pada tempat

Page 74: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

pembuangannya. Selanjutnya sampah-sampah tersebut akan diambil oleh

sebuah armada truk pengangkut sampah dari Dinas Pengelolaan Pasar Kota

Surakarta. Pengambilan sampah-sampah tersebut juga dilakukan setiap

harinya. Berikut pernyataan Bapak Suraji selaku petugas pemungut retribusi

dan administrasi di Pasar Ayam Semanggi:

“Disini ada dua bak tempat sampah, satunya berukuran kecil dan terbuka satunya lagi berukuran besar dan tertutup. Keduanya berfungsi sebagai tempat penampungan sementara sebelum sampah itu nantinya diangkut oleh petugas dari Dinas dengan truk. Setiap hari sampah kita kumpulkan lalu kita taruh di tempat penampungan sementara. (Wawancara 14 Desember 2010)

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi,

Bapak Sunyata:

“Setiap hari sampah yang dikumpulkan di bak tertutup atau container tersebut nantinya akan diambil oleh petugas dari Dinas dengan menggunakan truk besar. Biasanya kalau gak jam 10an ya 11an, pokoknya diatas jam 10an lah. Untuk berapa jumlahnya saya kurang tahu pasti, diatas 2 oranglah. (27 Oktober 2010).

Selain itu pegawai Pasar Ayam Semanggi juga melakukan

penambahan ataupun penggantian alat-alat kebersihan seperti sapu, ekrak,

pacul dan bak sampah kecil. Berikut pernyataan Bapak Sunyata selaku

Lurah Pasar Ayam Semanggi:

“Alat-alat kebersihan disini terdiri dari sapu, ekrak, alat pel, pacul dan bak sampah. Bulan kemarin kita juga melakukan penambahan lagi alat tersebut, mengingat sudah ada beberapa alat yang rusak dan tak layak pakai. Sebisa mungkin kita selalu menyediakan lagi peralatan baru dengan tujuan agar petugas lebih rajin dan lebih optimal. Kadangkan kalau peralatan tidak mendukung maka kebersihannya juga gak maksimal kan mbak? (27 Oktober 2010)

Page 75: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh Bapak Sriyono selaku

petugas pemungut retribusi dan petugas kebersihan yang mengatakan:

“Kalau alat-alat yang sudak tidak mendukung untuk digunakan maka ya harus cepat diganti dong mbak. Misalnya saja sapu ataupun ekrak untuk mengeruk sampah. Bila tidak diganti maka akan mengurangi produktivitas kita serta kerja kita menjadi lamban tidak secepat kalau alat tersebut masih layak dan dalam keadaan baik. (Wawancara 14 Desember 2010)

Pihak kantor Pasar Ayam Semanggi juga berupaya untuk

menumbuhkan kesadaran para pedagang untuk menjaga kebersihan

lingkungan di sekitar kios atau los yang ditempati. Di sini pedagang dituntut

pengertiannya untuk memelihara dengan membuang sampah pada

tempatnya dan menjaga kebersihan tempat demi kenyamanan. Mereka juga

harus menjaga kebersihan los mereka sendiri supaya menjadi daya tarik

pembeli untuk membeli dagangan mereka sehingga mereka memperoleh

hasil yang semaksimal mungkin. Dengan begitu pedagang diharapkan dapat

membayar retribusi tepat waktu dan tidak melakukan penunggakan retribusi.

Berikut kutipan penyataan dari Bapak Sunyata selaku Lurah Pasar Ayam

Semanggi:

“ saya juga sering berkeliling pasar untuk melihat keadaan pasar, bagaimana kebersihannya, bagaimana interaksi antar pedagang , pembeli dan petugas pasar. Saya juga sering meminta pedagang untuk menjaga kebersihan losnya sendiri. Saya suruh mereka untuk mengumpulkan sampah pada bak sampah yang telah disediakan. Dengan begitu juga membantu meringankan tugas para petugas kebersihan. Misalnya ada sampah berserakan di sekitar los, saya juga menegur mereka tapi dengan halus dan rada bercanda. Dengan cara seperti itu saya harap mereka sadar, mereka juga pasti merasa nggak enak bila ditegur begitu kan mbak? (27 Oktober 2010)

Page 76: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Penyataan dari Bapak Sunyata juga didukung oleh pendapat Ibu

Padmini, pedagang di Pasar Ayam Semanggi, berikut pernyataannya:

“Pak Lurah kadang sering keliling pasar, bapak sering mantau keadaan mbak, kadang gitu juga negur pedagang soal sampah di sekitar los…tapi kalau petugas kebersihan setiap hari itu keliling untuk nyapu sampah dan ngumpulin sampah atau ngambilin sampah trus ditaruh di bak besar, biasanya sih pagi dan siang hari… kalau saya ya berusaha untuk ngumpulin sampah disekitar los pada bak sampah kecil,,nanti biar diambil petugaslah, jadi ya meringankan tugas mereka,” (10 Desember 2010)

Berdasarkan beberapa pernyataan diatas menunjukkan bahwa

dalam rangka meningkatkan kebersihan pasar maka perlu adanya kerjasama

dengan pedagang pasar. Pedagang pasar harus turut berperan dalam menjaga

dan memelihara kebersihan pasar, agar suasana pasar lebih kondusif dan

nyaman untuk proses jual beli. Pembeli jadi lebih nyaman untuk berbelanja

dan tidak merasa takut atau was-was terhadap virus semacam flu burung.

Kebersihan pasar ternyata sangat dibutuhkan oleh pembeli ataupun

pengepul dari luar daerah. Kebersihan penting bagi mereka untuk memberi

rasa nyaman ketika berinteraksi dengan pedagang ataupun lingkungan

sekitar. Berikut petikan wawancara dengan Ibu Rosi salah seorang pembeli

di Pasar Ayam:

“Wah saya senang mbak kalau pasar itu bersih,,, saya jadi nggak takut untuk membeli ayam disini, beda waktu virus flu burung merebak kemarin, saya jadi was-was untuk belanja disini, ”(Wawancara 10 Desember 2010)

Pak Handoko pedagang di pasar ayam juga memberikan

pernyataan:

Page 77: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

“Bila dibanding dulu, keadaannya ya jauh lebih baik mbak,,,, baunya juga tidak separah dulu,,,, dulu itu awalnya saya harus pake masker, setidaknya dengan rajin membersihkan pasar, dapat menarik pembeli dan bau yang ditimbulkan bisa diminimalisir. Wajarlah mbak kalau pasar ayam itu bau”(10 Desember 2010)

Berdasarkan pengamatan dan penelitian peneliti di lapangan serta

pernyataan diatas menunjukkan bahwa kondisi kebersihan pasar sekarang

ini jauh lebih baik daripada pasar yang dulu, namun masih terdapat kondisi

jalan yang becek apalagi bila musim hujan tiba. Untuk tahun ini juga belum

dilakukan pengecoran jalan di dalam pasar karena terbatasnya anggaran

pasar. Pembeli dan pedagang juga menyadari kalau pasar itu baunya tidak

enak, sehingga mereka juga tidak menuntut terlalu banyak agar pegawai

pasar mengurangi bau yang ditimbulkan. Bila mereka terganggu dengan bau

tidak sedap tersebut, maka mereka berinisiatif untuk menggunakan masker.

c. Pembangunan Pasar

Pembangunan (renovasi) dilakukan untuk meningkatkan

kenyamanan pasar. Dalam pembangunan juga diikuti dengan penambahan

fasilitas, sarana dan prasarana yang ada di pasar. Fasilitas yang memadai

sangat menunjang aktivitas di lingkungan pasar. Peningkatan fasilitas pasar

Ayam Semanggi disini lebih pada usaha untuk menambah sarana dan

prasarana pasar. Berdasarkan penelitian dan pengamatan maka untuk

peningkatan fasilitas di Pasar Ayam Semanggi meliputi pembangunan RPU

(Rumah Pemotongan Unggas). Rumah pemotongan unggas (RPU) dibangun

untuk memisahkan antara tempat pemotongan dan tempat jual beli. Hal ini

dilakukan agar kondisi pasar lebih rapi dan bersih. Dengan adanya rumah

Page 78: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

pemotongan unggas, maka usaha pembersihan lokasi pasar akan lebih

mudah dan tidak ruwet. Hal ini sesuai dengan pendapat Lurah Pasar Ayam

Semanggi, Bapak Sunyata:

“ Pembangunan yang sudah terealisasi di Pasar Ayam saat ini adalah pembangunan rumah pemotongan unggas. Hal ini dilakukan agar pasar memiliki tempat pemotongan tersendiri, terpisah dari tempat jual beli ayam maupun kambing. Dengan begitukan kebersihan pasar lebih mudah dikontrol, serta prosesnya tidak ruwet. Bedakan mbak, kalau tempat pemotongan dan jualbelinya jadi satu. Petugas kebersihan maupun pedagang akan lebih sulit membersihkannya, karena kotorannya menumpuk, banyak darah dimana-mana. Nantinya hal ini dapat mengurangi kenyaman dari pembeli dong”(8 November 2010)

Fasilitas RPU (Rumah Pemotongan Unggas) dibangun untuk

meningkatkan dan memperlancar kegitan jual beli unggas. Hal ini karena

proses jual beli di Pasar Ayam tidak sebatas pada jual beli unggas hidup

tetapi juga untuk hewan ternak dalam kondisi sudah terpotong atau daging

segar siap masak. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak Sriyono, selaku

petugas pemungut retribusi dan kebersihan pasar Ayam Semanggi:

“RPU itu dibangun karena memang keberadaannya sangat dibutuhkan oleh pedagang. Apalagi pasar Ayam ini tidak hanya menjual hewan hidup tapi juga hewan ternak yang sudah terpotong atau siap dimasak.(14 Desember 2010)”

Sementara untuk renovasi bangunan pasar seperti los di Pasar

Ayam Semanggi untuk tahun anggaran 2010 belum terealisasi.

Pembangunan tersebut terkendala oleh anggaran pasar serta keputusan dari

Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang belum memutuskan

bahwa akan dilakukan renovasi atau pembangunan tambahan untuk los. Hal

ini sesuai dengan pernyataan Lurah Pasar Ayam Semanggi, Bapak Sunyata

Page 79: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

yang mengatakan:

“Saat ini belum dilakukan renovasi pasar untuk penambahan los. Hal ini karena terbatasnya dana, dan belum adanya keputusan dari dinas untuk merenovasi pasar. Kita sih juga sudah mengajukan, tapi kalo dari Dinasnya belum menyetujui ya gak mungkin ada renovasi pasar mbak. Untuk sementara ya kita terima dulu apa adanya.(8 November 2010)

Pendapat tersebut juga dibenarkan oleh Bapak Suraji selaku

pegawai Administrasi atau sekretaris Pasar Ayam Semanggi:

“Untuk masalah peningkatan pasar, kemarin kita kedatangan pejabat dari MOU dan Dinas, katanya akan dilakukan renovasi pasar. Namun ya tidak untuk tahun ini mbak.”(14 Desember 2010).

Peningkatan fasilitas pasar juga dilakukan penambahan atau

penggantian sarana dan prasarana kebersihan seperti sapu, bak sampah,

ataupun ekrak. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak Suraji, petugas

administrasi dan pemungut retribusi di pasar Ayam Semanggi:

“Alat-alat kebersihan disini terdiri dari sapu, ekrak, dan bak sampah. Mengingat sudah ada beberapa alat yang rusak dan tak layak pakai.”(14 Desember 2010).

Peningkatan fasilitas Pasar Ayam Semanggi dilakukan untuk

menunjang kelancaran segala kegiatan yang ada di Pasar Ayam Semanggi.

Dengan adanya penambahan sarana dan prasarana kebersihan pasar, maka

usaha untuk meningkatkan kebersihan dapat berjalan secara optimal. Selain

itu, peningkatan fasilitas tersebut juga dapat meningkatkan kinerja dan

produktivitas petugas kebersihan karena pekerja lebih cepat menyelesaikan

pekerjaannya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak Sriyono selaku

petugas pemungut retribusi dan petugas kebersihan yang mengatakan:

Page 80: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

“Kalau alat-alat yang sudak tidak mendukung untuk digunakan maka ya harus cepat diganti dong mbak. Misalnya saja sapu ataupun ekrak untuk mengeruk sampah. Bila tidak diganti maka akan mengurangi produktivitas kita serta kerja kita menjadi lamban tidak secepat kalau alat tersebut masih layak dan dalam keadaan baik. (14 Desember 2010).

d. Peningkatan Keamanan dan Ketertiban Pasar

Keamanan dan ketertiban pasar merupakan faktor penting dalam

menunjang keberlangsungan proses jual beli di pasar tradisional. Keamanan

disini lebih mengarah pada suatu kondisi pasar yang nyaman dimana pasar

itu terbebas dari tindakan kejahatan ataupun keributan. Sedangkan

ketertiban adalah suatu keadaan dimana pedagang patuh atau tertib dalam

mentaati aturan-aturan yang berlaku di pasar. Hal ini diungkapkan oleh

Bapak Sunyata, selaku Lurah Pasar Ayam Semanggi:

”keamanan disini tu ya seperti pasar bebas dari kejahatan,tidak ada pencurian atau pencopetan dan tidak ada keributan antar pedagang atau pengunjung. Kalau ketertiban itu ya pedagang harus tertib dengan peraturan yang ada disini.(27 Oktober 2010) Keamanan di Pasar Ayam Semanggi menerapkan sistem swakarsa

dengan dana swadaya yang dikumpulkan dari pedagang itu sendiri. Itu

artinya keamanan disini merupakan kegiatan yang diselenggarakan atas

inisiatif pedagang sendiri. Petugas keamanan ditunjuk oleh pedagang dan

digaji oleh pedagang Pasar Ayam Semanggi bukan dari APBD. Hal ini

sesuai dengan pernyataan Bapak Sunyata, Lurah Pasar Ayam Semanggi:

”kalau keamanan biasanya untuk sejumlah pasar tradisional lain di Surakarta petugasnya tu berasal dari Dinas dan digaji oleh Dinas. Tapi di sini untuk keamanannya adalah swakarsa. Dari dinas tidak menyediakan khusus. Pedagang yang menentukan berapa jumlahnya dan mereka juga yang menggajinya.(27 Oktober 2010)

Page 81: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan Bapak Suraji, selaku

pegawai administrasi atau sekretaris Pasar Ayam Semanggi:

”Untuk keamanan disini ada petugas keamanannya mbak,, ada 8 orang. Sistemnya swakarsa, jadi yang menggaji itu pedagang. Besarnya ya atas kesepakatan antara pedagang dan petugas keamanannya.(14 Desember 2010) Sementara itu, dalam upaya meningkatkan keamanan di Pasar

Ayam Semanggi petugas keamanan dibagi menjadi 2 shift. Hal ini

dilakukan agar keamanan tetap terjaga selama 24 jam. Berikut diungkapkan

oleh Bapak Sriyono:

“keamanan disini dibagi menjadi 2 shift, biar pasar tetap aman selama 24 jam. 8 orang petugas keamanan itu kita menjadi 2 kelompok, dari jam 07.00-19.00 dan 19.00-07.00”(14 Desember 2010). Peryataan diatas juga dibenarkan oleh Bapak Giono, salah seorang

petugas keamanan di pasar Ayam :

“ jumlahnya 8 orang mbak. Kita disini bekerja selama 12 jam mbak, dibagi 2 shift lah. Dari jam 07.00-19.00 dan 19.00-17.00. Ya biar pasar aman terkendali selama 24 jam.(14 Desember 2010). Petugas keamanan di Pasar Ayam Semanggi untuk tahun ini belum

ada yang dikirim untuk mengikuti pelatihan dan pembinaan yang

diselenggarakan oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta tiap

tahunnya, hal ini karena terkendala oleh dana. Selain itu peserta yang berhak

mengikuti pelatihan dan pembinaan tersebut juga ditentukan oleh pengurus

Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta. Hal ini sesuai dengan pernyataan

Bapak Suraji selaku pegawai administrasi Pasar Ayam Semanggi:

“kalau disini tahun ini belum dilakukan pengiriman petugas keamanan untuk mengikuti pembinaan yang diselenggarakan oleh

Page 82: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Dinas mbak. Masalahnya sih biaya, serta pesertanya itu ditentukan oleh Dinas. Ya mungkin untuk pasar ayam gilirannya tidak saat ini mbak”.(14 Desember 2010) Untuk masalah ketertiban, selama ini yang menjadi focus pegawai

Pasar Ayam Semanggi adalah pada usaha untuk membuat pedagang agar

mematuhi peraturan yang ada, seperti menertibkan pedagang agar

menempati tempatnya masing-masing, menertibkan barang dagangan

pedagang yang menonjol atau semrawut, penertiban parkir, dan penertiban

penggunaan lampu yang tidak terpakai. Hal ini seperti yang diungkapkan

oleh Bapak Sunyata, selaku Lurah Pasar Ayam Semanggi:

"penertiban disini lebih diartikan pedagang itu mematuhi dan taat pada aturan yang ada di sini. kita pegawai di sini sering mbak menertibkan pedagang, misalnya mereka harus berjualan sesuai tempatnya, menertibkan dagangan yang semrawut agar rapi, parkir juga kami pantau mbak supaya nggak ngalangin jalan atau semrawut, serta penertiban lampu yang tidak terpakai. Hal ini dilakukan karena dari dinas seringkali mengadakan sidak mbak. (8 November 2010) Upaya penertiban pasar juga melibatkan pihak lain seperti Satpol

PP. Hal ini dilakukan apabila terjadi masalah yang tidak bisa diselesaikan

oleh pihak pasar. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Lurah Pasar Ayam

Semanggi, Bapak Sunyata:

“misalnya terjadi masalah soal penertiban pedagang yang sulit untuk ditertibkan, dan kami tidak bisa mengatasi sendiri maka kita lapor ke Dinas agar mengirimkan Satpoll PP untuk membantu tugas kami mbak,(17 Desember 2010) Kemudian untuk masalah ketertiban, pegawai Pasar Ayam

Semanggi juga seringkali melakukan penertiban terhadap pedagang oprokan

yang dilakukan pada pagi hari, namun pelaksanaannya juga mendadak tidak

Page 83: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

terjadwal. Biasanya kegiatan ini dilakukan apabila banyak pedagang yang

mulai tidak tertib dalam menempati tempat berdagang di pasar. Hal ini

sesuai dengan pernyataan Lurah Pasar Ayam Semanggi, Bapak Sunyata:

“kami pegawai disini sering melakukan penertiban pedagang di pagi hari. namun kegiatan ini tidak terjadwal dan seringnya mendadak mbak, terutama ketika pedagang tidak tertib dalam menempati tempat jualan” (14 Desember 2010) Menurut keterangan Bapak Teguh selaku pedagang di Pasar Ayam

Semanggi mengenai penertiban yang dilakukan oleh pegawai pasar,

mengatakan:

”Kadang-kadang pihak pasar juga sering melakukan penertiban pedagang mbak,,,,pagi-pagi gitu mereka sudah ada di pelataran, jadi ya kami harus berjualan ditempat semestinya.(14 Desember 2010) Upaya peningkatan keamanan mendapat respon positif dari para

pembeli yang mengatakan cukup puas dengan kondisi keamanan di pasar

Ayam Semanggi, hal ini sesuai dengan pernyataan Ibu Dian salah seorang

pembeli di Pasar Ayam Semanggi:

“saya rasa keamanan di sini cukup baik,,,ada petugas yang berkeliling pasar menjaga keamanan,, tidak ada premannya juga.(14 Desember 2010) Dari beberapa pernyataan diatas maka dapat ditarik simpulan

bahwa upaya peningkatan keamanan pasar yang sudah dilakukan oleh

seluruh pegawai pasar ayam sudah baik dan mendapat tanggapan yang baik

dari masyarakat yang berbelanja di Pasar Ayam Semanggi. Namun untuk

masalah penertiban harus lebih diperhatikan agar pedagang bisa lebih tertib

dan lebih sadar terhadap pentingnya ketertiban bagi proses jual beli di Pasar

Page 84: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Ayam Semanggi mengingat belum adanya peraturan yang mengikat tentang

keberadaan pedagang pelataran atau oprokan.

e. Pembinaan Pedagang Pasar Ayam Semanggi

Pembinaan pedagang Pasar Ayam Semanggi merupakan upaya

yang dilakukakan oleh pegawai pasar untuk meningkatkan kualitas SDM

dari pedagang yang ada di pasar Ayam Semanggi. Tujuannya adalah

memperbaiki sikap, pola pikir ataupun perilaku pedagang untuk lebih

mengetahui tentang hak dan kewajibannya sebagai pedagang. Sosialisasi

dilakukan 3 bulan sekali. Hal ini sesuai dengan pernyataan Lurah Pasar

Ayam Semanggi, Bapak Sunyata:

“Pembinaan lebih dilakukan pada usaha memberikan pengertian kepada pedagang untuk melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai pedagang. Mereka mendapatkan fasilitas yang mereka butuhkan, untuk itu mereka juga harus membayar retribusi. Biasanya 3 bulan sekali kita mengadakan sosialisasi. (27 Oktober 2010). Pembinaan pedagang dilakukan melalui penyuluhan kepada

pedagang yang dilakukan setiap ada pertemuan dengan pihak paguyuban.

Selain itu pembinaan juga dilakukan dengan mendatangi langsung para

pedagang untuk bertegur sapa dan berbincang-bincang.

Pihak Pasar Ayam Semanggi juga melakukan penyadaran kepada

pedagang bahwa pedagang mempunyai peran yang besar bagi pencapaian

target retribusi pasar ayam semanggi. Pedagang diberi pengetahuan tentang

segala hal yang berhubungan dengan retribusi pasar dengan cara melakukan

pertemuan dengan pedagang untuk mensosialisasikan Undang-Undang

tentang Retribusi Pasar. Dengan sosialisasi tersebut diharapkan pedagang

Page 85: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

mengerti tentang hal yang berkaitan dengan retribusi pasar, tata pelaksanaan

pembayaran retribusi pasar, mengerti apa yang menjadi hak dan

kewajibannya, sehingga pada akhirnya tidak ada penyimpangan dalam

pelaksanan pemungutan retribusi seperti kelebihan biaya pembayaran SHP;

pedagang memiliki kesadaran untuk membayar retribusi pasar tepat waktu

dan target yang ditetapkan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta dapat

dicapai. Hal ini sesuai dengan pernyataan Lurah Pasar Ayam Semanggi,

Bapak Sunyata:

“dalam pembinaan kita juga melakukan sosialisasi tentang undang-undang retribusi pasar. Dengan sosialisai tersebut pedagang bisa tahu apa hak dan kewajibannya, mengerti tata pelaksanaan pembayaran, sehingga bila pedagang mengerti dan paham isi perda tidak akan ada penyimpangan dalam pemungutan retribusi, seperti kelebihan pembayaran SHP. Pedagang juga akan sadar bahwa mereka harus membayar retribusi pasar agar target yang ditetapkan dari Dinas dapat dicapai.(17 Desember 2010) Berkaitan dengan pembinanaan pedagang Ibu Sri salah satu

pedagang pasar Ayam Semanggi, menyatakan:

"kalau pembinaan sih pegawai pasar disini juga sering menegur mbak kalau ada yang menunda pembayaran retribusi, kita diberi tahu kalau kita jangan menunda pembayaran retribusi pasar. Kita dibina agar lebih tepat waktulah dalam membayar retribusi. (17 Desember 2010). Dari pernyataan diatas pembinaan di Pasar Ayam lebih pada upaya

untuk mengenalkan dan mensosialisasikan Perda tentang Retribusi Pasar

dan usaha untuk menyadarkan pedagang yang menunda pembayaran agar

lebih tepat waktu dalam membayar retribusi pasar. Pembinaan tersebut

dilakukan oleh pegawai pasar secara langsung melalui pertemuan dengan

pedagang, memberi lembaran Undang-undang tentang retribusi pasar dan

Page 86: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

mengingatkan pedagang bila mereka melakukan penundaan pembayaran

retribusi pasar. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan Bapak Suraji:

"Untuk sosialisasi Undang-undang tentang retribusi pasar kita pernah memberikan lembaran undang-undang tersebut,. pembinaan juga kita lakukan secara langsung, misal ada pedagang yang menunda maka kita tegur dan kita ingatkan agar lebih tepat waktu mbak.(14 Desember 2010). Biasanya setiap pasar tradisional di Surakarta memiliki paguyuban

pasar. Paguyuban pedagang pasar ini menampung segala aspirasi pedagang

serta juga turut berperan dalam pembinaan pedagang pasar. Namun di Pasar

Ayam Semanggi, paguyuban pedagangnya sudah vakum hampir 3 tahun.

Hal ini disebabkan pengurus yang lama sudah tidak berdagang lagi di Pasar

Ayam Semanggi sementara tidak ada pengganti yang mau mengurusi lagi.

Akibatnya dalam pembinaan pedagang pasar tahun ini pegawai pasar ayam

tidak dibantu atau tidak berkoordinasi dengan paguyuban pedagang pasar

Ayam Semanggi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak Suraji, selaku

pegawai administrasi atau sekretaris Pasar Ayam Semanggi:

“ paguyubannya disini dah vakum tu mbak, hampir 3 tahun ini. Masalahnya yang mengurusi dulunya yang dari jakarta, sekarang sudah tidak berdagang lagi disini”(wawancara 14 Desember 2010) Semua kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh seluruh pegawai

Pasar Ayam Semanggi itu pada dasarnya adalah upaya untuk menyadarkan

pedagang tentang pentingnya pembayaran retribusi pasar dan meningkatkan

kualitas SDM pedagang pasar, sehingga target yang ditetapkan oleh Dinas

Pengelolaan Pasar Kota Surakarta dapat dicapai.

Page 87: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Tabel 4. 6. Matriks

Hasil Penelitian Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam dalam Pencapaian Target Retribusi Pasar

yang Ditetapkan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta Tahun 2010.

No. Indikator Pernyataan

Kegiatan Yang Sudah dilakukan Kegiatan Yang Belum

dilakukan 1. Pemeliharaan

Pasara a. Pemeliharaan sarana dan bangunan Pasar Ayam

Semanggi dalam hal perbaikan atap bocor, saluran air yang mampet, pemeliharaan sarana lain seperti alat kebersihan, mushola, toilet dan kantor pasar.

b. Pemeliharaan sarana dan prasarana elektrikal mekanikal Pasar Ayam Semanggi seperti penggantian alat-alat listrik yaitu lampu dan kabel.

c. Pemeliharaan TPnA (Tempat Penampungan Ayam) dirawat dan dijaga kebersihannya serta setiap sebulan sekali dilakukan penyemprotan oleh Dinas Pertanian Surakarta.

a. Renovasi bangunan

b. Penambahan daya dan pemasangan listrik

2. Pengembangan Pengelolaan Persampahan Pasar

a. Terdapat 9 petugas kebersihan b. Ada dua bak sampah yaitu bak sampah kecil

terbuka dan bak sampah besar tertutup (container) yang berfungsi sebagai tempat penampungan sementara sampah sebelum diangkut atau diambil oleh armada truk dari DPP kota Surakarta.

c. Penambahan dan penggantian alat kebersihan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas petugas kebersihan.

a. Pengecoran jalan di dalam pasar untuk mengatasi becek.

3. Pembangunan Pasar

a. Adanya RPU (Rumah Pemotongan Unggas) untuk mendukung proses jual beli karena tidak hanya ternak hidup yang dijual tetapi juga untuk hewan ternak dalam kondisi sudah terpotong atau daging segar siap masak.

b. Penambahan dan penggantian sarana dan prasarana kebersihan seperti sapu, bak sampah, ekrak untuk meningkatkan kinerja san produktivitas petugas kebersihan.

a. Renovasi bangunan dan penambahan los

4. Peningkatan Keamanan dan Ketertiban Pasar

a. Terdapat 8 petugas keamanan dengan sistem swakarsa dengan dana merupakan swadaya yang dikumpulkan dari pedagang pasar Ayam Semanggi.

b. Keamanan tetap terjaga selama 24 jam karena petugas keamanan dibagi menjadi 2 shift.

a. Petugas keamanan belum dikirim untuk mengikuti

Page 88: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

c. Menertibkan pedagang agar menempati tempat masing-masing.

d. Menertibkan barang dagangan pedagang yang menonjol dan semrawut

e. Penertiban parkir. f. Penertiban penggunaan lampu yang tidak

terpakai. g. Kerjasama dengan satpol PP untuk menertibkan

pedagang.

pelatihan dan pembinaan yang diselenggarakan oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

b. Terkadang masih ada pedagang yang tidak menempati tempatnya hal ini karena belum adanya peraturan yang mengikat tentang keberadaan pedagang pasar pelataran atau oprokan.

5. Pembinaan Pedagang Pasar

a. Melakukan sosialisasi tentang perda yang berlaku dalam hal pemungutan retribusi pasar agar pedagang melaksanakan hak dan kewajibannya.

a. Belum terbentuknya paguyuban pedagang pasar ayam semanggi setelah vakum hampir 3 tahun.

Page 89: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Tabel 4.7

Rincian Jumlah Penggantian Lampu dan Kabel

Di Pasar Ayam Semanggi Tahun 2010

Jenis Penggantian Kabel Lampu

Banyak 10 20

Sumber: Kantor Pasar Ayam Semanggi

Berdasarkan tabel diatas, maka di Pasar Ayam Semanggi dalam

tahun 2010 telah dilakukan perbaikan kabel yang rusak sebanyak 10 kali.

Kabel yang rusak tersebut kebanyakan disebabkan karena kabel yang

mengelupas. Sedangkan untuk penggantian lampu sudah 20 kali. Selain itu

penggantian lampu yang tak layak pakai sering juga dilakukan oleh

pedagang sendiri, pedagang yang menyediakan sendiri lampu untuk losnya.

Tabel 4.8 Sosialisasi yang Dilakukan

Pasar Ayam Semanggi Tahun 2010

Bulan Sosialisasi Jumlah Pedagang yang

Hadir Januari Sosialisasi Tentang

Perda Kota Surakarta No 8 Tahun 1999 Tentang Retribusi Pasar

50

April Penyuluhan Tentang Antisipasi dan Bahaya Virus Flu Burung

73

Agustus Penyuluhan tentang Pentingnya Membayar Retribusi

44

November Sosialisasi Tentang Pentingnya Kebersihan Pasar

53

Sumber: Kantor Pasar Ayam Semanggi

Page 90: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pada bulan Januari di

Pasar Ayam dilakukan sosialisasi tentang Perda Kota Surakarta Nomor 8

Tahun 1999 tentang retribusi pasar. Dengan adanya sosialisasi tersebut

diharapkan pedagang mengerti dan paham akan isi Perda sehingga tidak

terjadi kesalahan dalam pembayaran retribusi pasar, seperti kesalahan

penghitungan pembayaran SHP atau KTTP.

Pada bulan April dilakukan penyuluhan tentang antisipasi dan

bahaya flu burung. Penyuluhan ini dilakukan agar pedagang bisa tahu dan

paham bahwa salah satu tantangan dalam jual beli unggas adalah adanya

virus flu burung. Untuk itu pedagang diharapkan bisa mengantisipasi

adanya virus tersebut. Pada bulan Agustus dilakukan penyuluhan tentang

pentingnya retribusi pasar. Dalam penyuluhan ini pedagang di beri tahu

tentang hak dan kewajibannya. Mereka juga harus membayar retribusi

pasar, karena mereka juga telah mendapatkan haknya, sehinggga target

retribusi pasar Ayam dapat tercapai.

Pada bulan November dilakukan sosialisasi tentang pentingnya

kebersihan pasar. Hal ini karena kebersihan pasar yang baik akan

menciptakan suatu kondisi pasar yang nyaman dan aman untuk dikunjungi.

Selain itu kebersihan yang terjaga juga bisa mencegah virus seperti flu

burung. Berdasarkan data diatas pembinaan pedagang yang dilakukan untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia para pedagang melalui

penyuluhan di paguyuban kurang efektif mengingat seringkali banyak

pedagang yang tidak hadir dalam pertemuan tersebut.

Page 91: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

C. PERKEMBANGAN PENERIMAAN ATAU REALISASI RETRIBUSI

PASAR AYAM SEMANGGI

Penerimaan retribusi Pasar Ayam Semanggi dari tahun ke tahun

mengalami peningkatan. Hal ini merupakan salah satu tolok ukur

keberhasilan program pemberdayaan Pasar Ayam Semanggi oleh seluruh

pegawai pasar. Penerimaan retribusi yang meningkat merupakan bukti nyata

semakin meningkatnya kegiatan ekonomi di pasar tradisional setelah

dilaksanakannya program pemberdayaan pasar tradisional. Apalagi selama

kurun waktu 2 tahun terakhir lalu realisasi retribusi pasar Ayam Semanggi

selalu melebihi dari target yang ditetapkan oleh Dinas Pengelolaan Pasar

Kota Surakarta.

Tabel 4.9

Target dan Realisasi Retribusi Pasar Ayam

Tahun Anggaran 2008-2010

Tahun

Anggaran

Target (Rp) Realisasi

(Rp)

Tingkat keberhasilan

realisasi thd target

retribusi(%)

Peningkatan

realisasi retribusi

pertahun(%)

2008 91.920.000 108.624.070 118,72 -

2009 93.211.000 109.331.725 117,29 0,6

2010 122.888.000 123.355.355 100,38 12,8

Rata-rata 112,13 6,7

Sumber: Kantor Pasar Ayam, Semanggi

Dari tabel diatas, jelas terlihat bahwa realisasi retribusi Pasar Ayam

Semanggi mengalami peningkatan dan bahkan melebihi target yang telah

dipatok oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta. Untuk tahun ini

Page 92: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

realisasi retribusi pasar juga melebihi target, sehingga dapat dikatakan strategi

pemberdayaan yang diterapkan di pasar Ayam Semanggi berhasil untuk

mencapai target yang ditetapkan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta.

D. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT

Dalam pelaksanaan strategi pemberdayaan tersebut, maka terdapat

factor penghambat dan pendukungnya. Factor hambatan adalah semua factor

yang menghambat proses pemberdayaan pasar. Yang menjadi factor

penghambat adalah dana dan kurangnya kesadaran dari pedagang. Faktor

pendukung adalah semua factor yang bisa mendukung jalannya proses

pemberdayaan yaitu kerjasama dengan instansi lain seperti kerjasama dengan

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surakarta dalam usaha penertiban pedagang

di pasar ; partisipasi pedagang dalam peningkatan keamanan pasar melalui

swakarsa.

a. Faktor Pendukung

Faktor yang medukung jalannya proses pemberdayaan adalah:

1. Kerjasama dengan Instansi lain.

Dalam proses pemberdayaan pasar tradisional, lurah pasar

Ayam Semanggi beserta staffnya melakukan kerjasama dengan satpoll

PP kota Surakarta untuk menertibkan pedagang Pasar Ayam Semanggi

yang tidak menempati tempat yang semestinya. Kerjasama ini

dilakukan karena seringkali pihak pasar mengalami kesulitan dalam

menertibkan pedagang. Hal ini sesuai dengan pernyataan Lurah Pasar

Page 93: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Ayam Semanggi:

"misalnya terjadi masalah soal penertiban pedagang yang sulit untuk ditertibkan, dan kami tidak bisa mengatasi sendiri maka kita lapor ke Dinas agar mengirimkan Satpoll PP untuk membantu tugas kami mbak"(wawancara 17 Desember 2010)

2. Partisipasi Pedagang Pasar Ayam Semanggi

Partisipasi pedagang dalam proses pemberdayaan disini

ditunjukkan dengan adanya program swakarsa dalam usaha peningkatan

keamanan. Swakarsa disini artinya dana yang digunakan untuk

membayar petugas keamanan adalah swadaya yang dikumpulkan dari

pedagang itu sendiri. Itu artinya keamanan disini merupakan kegiatan

yang diselenggarakan atas inisiatif pedagang sendiri. Petugas keamanan

ditunjuk oleh pedagang dan digaji oleh pedagang Pasar Ayam bukan

dari APBD.

Partisipasi pedagang juga ditunjukkan pada usaha peningkatan

kebersihan pasar. Pedagang juga turut menjaga kebersihan pasar dengan

membuang sampah pada bak sampah yang telah disediakan pihak pasar.

Pedagang turut menjaga kebersihan los nya, meskipun ada petugas

kebersihan yang selalu membersihkan pasar tiap hari. Selain itu

partisipasi pedagang lainnya adalah menyampaikan segala kerusakan

atau keluhan yang bisa mengganggu proses jual beli di pasar, seperti

dalam pemeliharaan sarana dan prasarana elektrikal mekanikal pasar

ayam semanggi pedagang selalu melaporkan bila terjadi pengelupasan

pada kabel listrik.

Page 94: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Peran dan partisipasi pedagang sangat dibutuhkan untuk

melancarkan jalannya proses pemberdayaan pasar Ayam Semanngi.

Dengan pemberdayaan tersebut maka dapat meningkatkan kualitas

SDM pedagang, dapat meningkatkan perekonomian pedagang sehingga

pada akhirnya akan berdampak pada pembayaran retribusi tepat waktu

dan realisasi penerimaan retribusi pasar ayam sesuai dengan target atau

bahkan melebihi target yang ditetapkan oleh Dinas Pengelolaan Kota

Surakarta.

b. Faktor Penghambat

Faktor yang menghambat proses pemberdayaan adalah:

1. Dana

Dalam melaksanakan segala kegiatannya, pegawai Pasar Ayam

tentunya membutuhkan dana yang diperoleh dari APBD. Hal ini karena

semua kegiatan atau program dari DPP kota Surakarta yang merupakan

induk dari Pasar Ayam Semanggi dimasukkan dalam rencana anggaran

daerah yang kemudian ditetapkan sebagai APBD sehingga semua

kegiatan ataupun program tahunan DPP Kota Surakarta telah

dianggarkan dalam APBD.

Berikut ini pernyataan Bapak Sunyata selaku Lurah Pasar

Semanggi menegenai anggaran atau dana yang digunakan untuk

membiayai kegiatan atau program di Pasar Ayam Semanggi:

Page 95: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

”semua kegiatan di Pasar Ayam ini dananya ya berasal dari APBD atau pemerintah mbak,,, biasanya program tahunan DPP telah dianggarkan oleh APBD yang telah mendapat persetujuan dari anggota dewan tentunya,, nah dari itu,misalnya kita ingin menyelenggarakan kegiatan contohnya renovasi los ataupun pengadaan barang ya kita tinggal mengajukan draff kepada Dinas. Soal keputusan apakah terlaksana atau tidak itu semua tergantung dari Dinas.(8 November 2010).

Dana disini merupakan factor penghambat proses pemberdayaan

di Pasar Ayam Semanggi, dalam hal renovasi Pasar, pengecoran jalan,

dan keikutsertaan petugas keamanan dalam pembinaan dan pelatihan

petugas keamanan yang diselenggarakan oleh DPP Kota Surakarta.

Untuk renovasi bangunan pasar seperti los di Pasar Ayam untuk tahun

anggaran 2010 belum terealisasi. Pembangunan tersebut terkendala oleh

anggaran pasar serta keputusan dari Kepala Dinas Pengelolaan Pasar

Kota Surakarta yang belum memutuskan bahwa akan dilakukan

renovasi atau pembangunan tambahan untuk los. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Bapak Sunyata selaku Lurah Pasar Ayam Semanggi:

“Saat ini belum dilakukan renovasi pasar untuk penambahan los. Hal ini karena terbatasnya dana, dan belum adanya keputusan dari dinas untuk merenovasi pasar. Kita sih juga sudah mengajukan, tapi kalo dari Dinasnya belum menyetujui ya gak mungkin ada renovasi pasar mbak. Untuk sementara ya kita terima dulu apa adanya.(8 november 2010)

2. Kurangnya kesadaran pedagang

Rendahnya kesadaran pedagang terhadap hak dan kewajibannya

merupakan salah satu faktor yang bisa menghambat jalannya proses

pemberdayaan pasar Ayam Semanggi. Kesadaran pedagang untuk

Page 96: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

melaksanakan kewajibannya merupakan faktor yang bisa mendukung

tercapainya realisasi penerimaan retribusi sesuai dengan target atau

bahkan melebihi target. Rendahnya kesadaran pedagang disini

ditunjukkan oleh perilaku wajib retribusi yang seringkali tidak menaati

peraturan di dalam membayar retribusi pasar. Pedagang seringkali

masih menunda pembayaran retribusi pasar, meskipun mereka sudah

ditegur dan dibina, sehingga dikhawatirkan menghambat tercapainya

realisasi retribusi pasar sesuai target yang telah ditentukan oleh Dinas

Pengelolaan Pasar Kota Surakarta. Pedagang Hal ini sesuai pernyataan

dari Bapak Sunyata selaku Lurah Pasar Ayam Semanggi:

”Penarikan retribusi pasar ayam agak sedikit mengalami kendala mbak. Hal ini terkait dengan perilaku wajib retribusi yang seringkali menunda pembayaran retribusi. Kadang meskipun mereka sudah dibina atau ditegut gitu, beberapa bulan setelahnya mereka juga masih menunda pembayaran retribusi. Itu artinya mereka tidak taat akan peraturannya. Harusnya kan mereka membayar tepat waktu dan tidak menunda. (8 November 2010)

Page 97: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan mengenai Strategi Pemberdayaan oleh

Lurah Pasar Ayam Semanggi dalam Pencapaian Target Retribusi Pasar yang

Ditetapkan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta Tahun 2010, dapat ditarik

kesimpulan yaitu:

1. Pemeliharaan Pasar

Dalam indikator pemeliharaan pasar ini Lurah Pasar Ayam beserta

staffnya melakukan pemeliharaan dalam hal pemeliharaan sarana dan

bangunan pasar Ayam Semanggi, pemeliharaan sarana dan prasarana

elektrikal mekanikal pasar Ayam Semanggi dan pemeliharaan TPnA

(Tempat Penampungan Ayam). Upaya yang dilakukan adalah memperbaiki

atap bocor, saluran air yang mampet, penggantian lampu dan kabel, serta

memelihara dan menjaga kebersihan tempat penampungan ayam. Pedagang

juga turut berperan dengan melaporkan segala kerusakan yang terjadi.

2. Pengembangan Pengelolaan Persampahan Pasar

Dalam peningkatan kebersihan pasar, Lurah Pasar Ayam Semanggi

beserta staffnya memiliki 9 petugas kebersihan yang setiap harinya

membersihkan lokasi pasar. Dalam usaha peningkatan kebersihan pasar juga

dilakukan penambahan dan penggantian sarana dan prasarana kebersihan

untuk menunjang kegiatan tersebut serta untuk meningkatkan kinerja dan

produktivitas petugas kebersihan. peningkatan kebersihan pasar tersebut

Page 98: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

dilakukan agar pasar Ayam Semanggi menjadi nyaman, menghindari

penularan virus penyakit seperti flu burung serta untuk meminimalisir bau

tak sedap yang ditimbulkan. Peran pedagang juga dilibatkan dalam usaha

peningkatan kebersihan pasar seperti pedagang membuang sampah pada

tempatnya serta pedagang menjaga kebersihan di sekitar losnya.

3. Pembangunan Pasar

Untuk upaya peningkatan fasilitas pasar Ayam Semanggi, di pasar

tersebut telah dilengkapi atau dibangun Rumah pemotongan unggas (RPU).

RPU dibangun untuk menunjang kegiatan jual beli di Pasar Ayam

Semanggi, hal ini karena di pasar tersebut tidak hanya mejual hewan ternak

hidup tetapi juga hewan ternak dalam kondisi sudah terpotong dan siap

untuk dimasak. Selain itu juga dilakukan penambahan dan penggantian

sarana dan prasarana pasar yang rusak seperti alat kebesihan pasar seperti

ekrak, sapu, cangkul dan bak sampah.

4. Peningkatan Keamanan dan Ketertiban Pasar

Keamanan di pasar Ayam Semanggi menerapkan sistem swakarsa

dengan biaya untuk menggaji petugas keamanan berasal dari iuran

pedagang. Untuk meningkatkan keamanan di pasar Ayam Semanggi,

terdapat 8 petugas keamanan yang dibagi menjadi 2 shift. Hal ini dilakukan

agar kondisi pasar aman terkendali selama 24 jam. Adanya sistem swakarsa

tersebut menunjukkan bahwa pedagang juga turut berperan dalam proses

pemberdayaan ini, karena untuk keamanan di pasar Ayam Semanggi tidak

disediakan khusus oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta. Namun

Page 99: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

untuk tahun 2010 ini petugas keamanan belum ada yang dikirim untuk

mengikuti pelatihan dan bimbingan yang diadakan oleh Dinas Pengelolaan

Pasar Kota Surakarta.

5. Pembinaan Pedagang Pasar

Pembinaan pedagang di pasar Ayam Semanggi disini lebih pada

upaya menyadarkan pedagang bahwa mereka turut berperan dalam

pencapaian target retribusi pasar yang ditetaplan oleh Dinas Pengelolaan

Pasar Kota Surakarta serta memberikan pengertian kepada pedagang untuk

memahami hak dan kewajibannya melalui penyuluhan dan pertemuan

langsung dengan pedagang. Dalam pembinaan juga dilakukan sosialisasi

terhadap perda yang berlaku seperti perda Kota Surakarta tentang retribusi

pasar sehingga pedagang mengerti apa yang menjadi hak dan kewajibannya

dan tahu tata pelaksanaan pemungutan ataupun pembayaran retribusi pasar.

Namun sosialisasi yang diadakan sangat kurang, karena sosialisasi yang

diadakan sekitar 3 bulan sekali. Tujuan sosialisasi tersebut adalah untuk

menghindari penyimpangan terhadap pelaksanaan pemungutan ataupun

pembayaran retribusi.

Kegiatan-kegiatan yang telah disebutkan di atas merupakan upaya

yang dilakukan oleh seluruh pegawai dalam menciptakan kondisi pasar yang

kondusif sehingga dapat meningkatkan dan melancarkan kegiatan jual beli

di Pasar Ayam Semanggi. Semakin meningkatnya kegiatan jual beli di

pasar Ayam Semanggi maka perekonomian pedagang juga meningkat

sehingga penerimaan retribusi dapat mencapai target atau bahkan bisa

Page 100: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

melebihi target yang telah ditetapkan oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota

Surakarta. Realisasi retribusi pasar Ayam Semanggi untuk tahun 2010

adalah Rp 123.355.355,00. Dengan realisasi retribusi pasar yang melebihi

target maka dapat dikatakan bahwa strategi pemberdayaan yang diterapkan

di pasar Ayam Semanggi dapat dikatakan berhasil.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian dan analisa data, penulis ingin

menyampaikan beberapa saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan

bagi seluruh pegawai pasar Ayam Semanggi dalam pencapaian target

retribusi pasar yang ditetapkan oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

melalui strategi pemberdayaan. Berikut adalah beberapa saran yang dapat

penulis berikan yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu:

1. Melakukan penyuluhan, pertemuan langsung dengan pedagang untuk

pembinaan dan sosialisasi-sosialisasi tentang perda yang berhubungan

dengan retribusi pasar yang lebih intensif, agar pedagang lebih paham

mengenai hak dan kewajiban mereka sehingga mereka dapat

mendapatkan hak mereka tapi juga tak lupa melaksanakan kewajiban

mereka untuk membayar retribusi pasar tepat waktu. Dalam kegiatan

pembinaan itu harusnya dibuat suatu kegiatan yang menarik supaya

pedagang berminat hadir dalam pertemuan tersebut,misalnya pemberian

doorprize atau hadiah.

2. Pembentukan kembali paguyuban pedagang, sehingga dalam pembinaan

pedagang dan sosialisasi-sosialisasi yang dilakukan diharapkan juga

Page 101: Strategi Pemberdayaan Pasar oleh Lurah Pasar Ayam Semanggi ...eprints.uns.ac.id/9768/1/198061711201108571.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Strategi Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

melibatkan paguyuban pedagang pasar. Paguyuban pedagang merupakan

wadah dimana pedagang bisa menyalurkan segala keluhan dan

keresahannya sehingga hal ini juga memudahkan pegawai pasar Ayam

Semanggi untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh pedagang di

pasar tersebut.

3. Membuat slogan tulisan tentang kebersihan agar pedagang lebih sadar

tentang pentingnya kebersihan di lingkungan pasar.