STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar...

110
i STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA (Studi Kasus di Perkumpulan Panca KarsaMataram) Skripsi Diajukan kepada Universitas Negeri Mataram Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh Baiq Ihtiar Nalara Mandalika NIM. 15.3.13.3.026 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

Transcript of STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar...

Page 1: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

i

STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA

(Studi Kasus di Perkumpulan Panca KarsaMataram)

Skripsi

Diajukan kepada Universitas Negeri Mataram

Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

Baiq Ihtiar Nalara Mandalika

NIM. 15.3.13.3.026

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

Page 2: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

ii

MATARAM

2018

STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA

(Studi Kasus di Perkumpulan Panca Karsa Mataram)

Oleh

Baiq Ihtiar Nalara Mandalika

NIM. 15.3.13.3.026

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM

2018

Page 3: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

iii

Page 4: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

iv

Page 5: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

v

Page 6: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

vi

Page 7: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

vii

MOTTO

خير الناس أنفعهم للناس

“Sebaik Baik Manusia Adalah Yang Bermanfaat Bagi Manusia

Lainnya”

(HR. Ahmad, Thabrani)

Page 8: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya yang telah

memberikan kekuatan, kesehatan dan kesabaran untuk penulis dalam mengerjakan

skripsi ini. Oleh karena itu, dengan rasa bangga dan bahagia penulis haturkan rasa

syukur dan terimakasih penulis kepada:

1. Untuk kedua orangtuaku, aku bangga bisa diberi kesempatan hidup bersama

kalian dalam suatu ikatan keluarga.

2. Untuk keluarga besarku yaitu keluarga besarku yang selalu menjadi wadah

untuk berbagi ceria, cerita, dan kebahagian serta sumber informasi dan

inspirasi. Betapa bahagianya bisa menjadi salah satu bagian dari kalian.

Terima kasih atas segenap cinta, kasih sayang, semangat, nasihat,juga kritikan

yang tiada henti terngiang selama ini. Kalianlah tempatku pulang di kala aku

kebingungan.

3. Terima kasih untuk dosen-dosenku, terutama dosen pembimbingyang tak

pernah lelah dan selalu sabar memberikan bimbingan dan arahan kepadaku.

4. Untuk para sahabatku yang senantiasa menjadi penyemangat dan menemani

disetiap hariku. Terutama sahabat-sahabat seangkatanku 13 Generation

(TWL) dan PMI B yang senantiasa menemani perjuanganku, tiada hari yang

indah tanpa kalian semua, terima kasih.

Page 9: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

ix

5. Terimakasih kepada saudara terbaikku Diya shima, Mutiah Zahra, Baiq Suci

Febri, Yunita Fatmawati, Rizkiya Mardotillah, Maliyana wahidah, Lalu

Kamarudin dan Sahiburrahman.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu

wata’ala atas taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian skripsi ini yang berjudul “Strategi Pemberdayaan Mantan Buruh

Migran Wanita (Studi Kasus Di Perkumpulan Panca Karsa Mataram)”

Penelitian skripsi ini adalah upaya penulis memenuhi salah satu syarat ujian akhir

guna memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Jurusan Pengembangan Masyarakat

Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Mataram.

Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan kepada junjungan alam

Nabi besar Muhammad SAW. Karena bilaulah yang menghantarkan kita semua dari

jalan yang berliku-liku menuju jalan yang lurus sehingga kita dapat menimbang mana

yang baik dan benar.Sehingga kita sebagai umatnya sudah sepatutnya senantiasa

berselawat kepada beliau agar kita mendapat syafaatnya di akhirat nanti.Amin.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah mendapat bantuan, dorongan

semangat, dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan

terima kasih dan penghargaan kepada:

Page 10: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

x

1. Dr. Suprapto. M.Ag. selaku dosen pembimbing I dan Habib Alwi, M.Si.

selaku dosen pembimbing II sekaligus Bapak Ketua Jurusan

Pengembangan Masyarakat Islam yang memberikan bimbingan, motivasi,

dan korekasi mendetail, terus-menerus, dan tanpa bosan di tengah

kesibukannya dalam suasana keakraban menjadikan skripsi ini lebih

matang dan cepat selesai.

2. Dr. Faizah, MA dan Irfan, MA. Sebagai penguji yang telah memberikan

saran konstruktif bagi penyempurnaan skripsi ini.

3. Dr. H. SUbhan Abdullah, MA, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi Universitas Islam Negeri Mataram dan seluruh stafnya yang

telah memberikan pelayanan yang baik kepada penulis.

4. Dr. H. Mutawali, M.Ag. selaku Rektor Universitas Negeri Mataram (UIN)

Mataram yang telah meberi tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan

member bimbingan dan peringatan untuk tidak berlama-lama di kampus

tanpa pernah selesai.

5. Bapak dan Ibu dosen yang telah membimbing penulis menekuni berbagai

mata kuliah dari awal hingga akhir studi di Universitas Islam Negeri

Mataram.

6. Seluruh staf akademik Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas

Islam Negeri Mataram yang telah telah membantu dan melayani penulis

dengan baik.

Page 11: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

xi

7. Bapak Syamsudin selaku pimpinan Perkumpulan Panca Karsa Mataram

atas kewenangannya memberikan izin kepada peneliti dalam melakukan

kegiatan penelitian serta waktunya kepada peneliti selama tahap

pengumpulan data yaitu wawancara.

8. Ibu Endang susilowati selaku Koordinator program pemberdayaan Mantan

buruh migrant di Perkumpulan Panca Karsa Mataram dalam meluangkan

waktunya kepada peneliti dalam proses penngumpulan data yaitu

wawancara.

9. Ibu Hartutik Susilawati selaku pelaksana program untuk buruh migrant di

Perkumpulan Panca Karsa Mataram dalam menyempatkan waktunya

kepada peneliti selama melakukan kegitan proses pengumpulan data yaitu

wawancara.

10. Ibu Zahratun selaku koordinator ekonomi kerakyatan di Perkumpulan

Panca Karsa Mataram yang selal sabar dan ramah dalam memberikan

informasi dan bimbingan kepada peneliti selama proses penelitian

berlangsung.

11. Ibu Wiwin dan Nur selaku Pelaksana DESBUMI yang menyempatkan

waktunya kepada peneliti selama melakukan kegitan proses pengumpulan

data yaitu wawancara.

12. Ibu Hartawati, Aprianti selaku mantan buruh migran wanita yang

menyempatkan waktunya kepada peneliti selama melakukan kegitan

proses pengumpulan data yaitu wawancara.

Page 12: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

xii

Semoga segala bantuan yang diberikan kepada peneliti dari berbagai pihak

tersebut mendapat balasan dari Allah SWT.Semoga skripsi ini dapat diterima dan

dapat menjadi sebagai bahan informasi bagi para akademisi bidang sosial dan bidang

ilmu lainnya.

Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian skripsi ini masih terdapat berbagai

kekurangan dan kelemahan dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman

penulis.Sehubungan dengan hal tersebut, penelitimengharapkan saran dan kritik yang

membangun demi perbaikan selanjutnya.Dan semoga karya ilmiah ini dapat

bermanfaat bagi peneliti khususnya dan para pembaca pada umumnya.Semoga kita

selalu mendapat rahmat dan karunia Allah SWT.Amin ya robbal ‘alamin.

Mataram, Januari 2017

Penyusun

Page 13: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... iii

HALAMAN NOTA DINAS ........................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................... v

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ................................................................................. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................. viii

KATA PENGANTAR ................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii

ABSTRAK ................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Konteks Penelitian ............................................................................ 1

B. Fokus Penelitian ................................................................................ 6

C. Tujuan penelitian…………………………………………………… 7

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 7

E. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian .............................................. 8

F. Telaah Pustaka .................................................................................. 8

G. Kerangka Teoritik ............................................................................. 12

1. Strategi ........................................................................................ 12

2. Pemberdayaan………………………………………………….. 14

Page 14: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

xiv

a. Pengertian pembeerdayaan.................................................... 14

b. Pendekatan Pemberdayaan .................................................... 16

c. Model atau bentuk Pemberdayaan…………………………. 17

d. Tujuan pemberdayaan……………………………………… 18

e. Prinsip pemberdayaan……………………………………… 19

f. Strategi pemberdayaan…………………………………….. 20

3. Pengertian Buruh Migran ............................................................ 21

H. Metode Penelitian.............................................................................. 24

1. Pendekatan Penelitan .................................................................. 24

2. Kehadiran Peneliti ....................................................................... 25

3. Lokasi Penelitian ......................................................................... 25

4. Sumber Data ................................................................................ 25

5. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 26

6. Analisis Data ............................................................................... 31

7. Validitas Data .............................................................................. 33

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ............................................. 36

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................. 36

1. Letak Geografis Perkumpulan Panca Karsa Mataram ............... 36

2. Sejarah Singkat Berdirinya Perkumpulan Panca Karsa Mataram 36

3. Keadaan dan jumlah anggota ...................................................... 38

4. Jumlah pelaksana program…………….................................... .. 40

5. Sarana dan prasarana……………….. ......................................... 42

6. Struktur Organisasi Perkumpulan Panca Karsa Mataram ........... 42

7. Visi dan Misi Perkumpulan Panca Karsa Mataram ................... 44

8. Nilai-nilai prinsip yang dianut .................................................... 45

9. Ruang lingkup kegiatan............................................................... 46

B. Bentuk –bentuk pemberdayaan mantan buruh migrant wanita oleh

Perkumpulan Panca Karsa Mataram ................................................. 49

Page 15: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

xv

C. Strategi Perkumpulan Panca Karsa Dalam Pemberdayaan Mantan

Buruh Migran. ................................................................................... 53

D. Kendala-kendala Perkumpulan Panca karsa Dalam Pemberdayaan

Mantan buruh migran wanita ............................................................ 58

BAB III PEMBAHASAN ........................................................................... 62

A. Bentuk pemberdayaan mantan buruh migran wanita oleh

perkumpulan Panca karsa Mataram .................................................. 62

B. Strategi pemberdayaan mantan buruh migrant wanita Oleh

Perkumpulan Panca Karsa Mataram ................................................. 68

C. Kendala-kendala dalam pemberdayaan mantan buruh migran wanita

oleh perkumpulan Panca Karsa Mataram. ........................................ 71

BAB IV PENUTUP ..................................................................................... 75

A. Simpulan ........................................................................................... 74

B. Saran .................................................................................................. 75

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 77

LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 79

Page 16: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

xvi

DAFTAR TABEL

Table 1 Daftar Batas desa,36.

Table 2 Jumlah Mantan Buruh Migran Yang Sedang di Berdayakan oleh

Perkumpulan Panca Karsa mataram,39.

Tabel 3 Pelaksana program Perkumpulan Panca Karsa mataram,41.

Table 4 keadaan jumlah Sarana dan Prasarana perkumpulan Panca Karsa

Mataram,42.

Page 17: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi perkumpulan panca karsa Mataram,43.

Gambar2 Alur Pemberdayaan Mantan Buruh Migran Wanita Oleh

Perkumpulan panca Karsa Mataram,56.

Page 18: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

xviii

ABSTRAK

Strategi Pemberdayaan Mantan Buruh Migran Wanita Studi kasus Di

Perkumpulan Panca Karsa Mataram

Oleh

Baiq Ihtiar Nalara Mandalika

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bentuk program pemberdayaan

mantan buruh miigran wanita yang telah diterapkan Perkumpulan Panca Karsa (PKK)

Mataram, strategi Perkumpulan Panca Karsa (PKK) Mataram dalam memberdayakan

mantan buruh migrant wanita dan kendala-kendala Perkumpulan Panca Karsa (PKK)

Mataram dalam memberdayakan mantan buruh migran wanita.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualtatif dengan mengumpulkan data

melalui proses wawancara dengan ketua Perkumpulan Panca Karsa (PKK) Mataram,

pelaksana program buruh migran Perkumpulan Panca Karsa (PKK) Mataram,

pelaksana Desbumi setiap desa, koordinator ekonomi kerakyatan dan koordinator

advokasi buruh migran serta mantan buruh migrant wanita. Selain itu, data yang

diperoleh bersifat keterangan-keteranga, informasi, dokumentasi, dan tidak berupa

angka. Adapun bentuk program pemberdayan mantan buruh migran wanita oleh

Panca Karsa Mataram a)pelatihan menjahit,b)pelatihan membuat tas, c) pelatihan

membuat abon, d)pelatihan membuat karpet, e)pembentukan kelompok pengelola

dana semi koprasi. Adapun strategi pemberdayaan mantan buruh migrant wanita oleh

Panca karsa Mataram menggunakan aras mezzo dimana pemberdayaan dilakukan

terhadap sekelompok klien dan kerjasama. Adapun kendala dalam pemberdayaan

mantan buruh migrant wanita oleh Panca Karsa mataram a) kurangnya tenaga ahli, b)

kurangnya anggaran dana dan dukungan pemerintah, c)pola pikir masyarakat,

d)keterbatasan waktu, e)taraf pendidikan rendah.

Kata kunci: Strategi, Pemberdayaan, Mantan buruh migran wanita

Page 19: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Kemiskinan yang ada ditengahmasyarakat dilatarbelakangi dengan berbagai

macam faktor, sesuai dengan wilayah dan keadaan yang mengitari suatu kelompok

masyarakat tersebut. Diantara faktor-faktor penyebab kemiskinan secara umum

adalah rendahnya kapabilitas dan sumber daya alam bagi proses produksi primer,

adanya keterbatasan penguasaan faktor produksi pertanian, khususnya lahan usaha,

keterbatasan lapangan kerja dan lapangan usaha, keterbatasan alternatif pilihan

teknologi budidaya untuk komoditi pertanian yang ekonomis, keterbatasan info,

pembinaan, fasilitas permodalan, proteksi usaha dan kesempatan, kebijakan

pemerintah yang lebih menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi yang berdampak

buruk terhadap masyarakat miskin, belum berfungsinya ke Lembaga Swadaya

Masyarakat (LSM) dan rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat miskin.

Keterbatasan lapangan pekerjaan didalam negri bagi masyarakat miskin yang

kebanyakan memiliki tingkat pendidikan rendah membuat banyak orang lebih tergiur

mencari pekerjaan keluar negri,selain lapangan pekerjaan yang lebih banyak

perbedaan upah minimum masyarakat (UMR) karna nilai mata uang (KURS) yang

lebih tinggi menjadikan bekerja diluar negri tetap menjadi pesona di kalangan

masyarakat terlebih masyarakat miskin dengan pendidikan rendah, karna tuntutan

hidup yang terus meningkat menjadi alasan beberapa orang lebih memilih menjadi

Page 20: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

2

buruh migran demi mencukupi kehidupan mereka karna penghasilan yang didapatkan

lebih banyak karna pengaruh perbedaan mata uang, karna ini pula menjadikan

beberapa negara tetap menjadi pesona bagi muruh migrant terutama wanita

diantaranya; Malaysia, Taiwan, Hongkong, Saudi Arabia, dan beberapa negara

lainnya.

Buruh migran yang baru pulang kebanyakan dari mereka menggunakan uang

hasil bekerja selama menjadi buruh migran untuk membeli barang yang tidak

produktif seperti rumah, sepeda motor, hal-hal yang tidak dapat menunjang usaha

sehingga ketika uang habis tidak digunakan untuk modal usaha itu yang membuat

mereka pergi miskin pulang miskin karna tidakmampu memberdayakan dirinya

sendiri.

Dan ketidakberdayaan adalah keadaan dari masyarakat yang hidup serba

kekurangan, keterbelakangan, dan ketertinggalan yang terjadi bukan karena

dikehendaki manusia. Lalu ada beberapa permasalahan dalam melakukan

pemberdayaan masyarakat, diantaranya; Pertama, seseorang termasuk tidak berdaya,

kalau ia miskin, bisa dilihat dari tingkat income tidak mencukupi untuk memenuhi

kebutuhan hidup minimum, karena terlalu besarnya jumlah anggota keluarga atau

karena rendahnya produktifitas, menganggur setengsh menganggur, rendahnya

pendidikan dan terbatasnya skill serta rendahnya tingakt kesehatan gizi dan itu turun

temurun kepada generasi berikutnya. Kedua, Upaya utk mengurangi masyarakat

miskin yang tidak berdaya akan semakin sulit karena penduduk miskin yang tersisa

adalah yang paling rendah kemampuannya untuk dapat menolong diri.

Page 21: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

3

Nusa Tenggara Barat (NTB), sebuah provinsi yang terletak diwilayah Indonesia

bagian timur, merupakan wilayah yang tidak terlalu membanggakan. Provinsi ini

terkategorikan sebagai salah satu dari sepuluh provinsi termiskin

diIndonesia.Kategori ini diakui atau tidak, memang bisa dirasakan dalam kehidupan

sehari-hari.1

Berbagai pemberdayaan yang dilakukan diantaranya adalah bantuan sosial,

modal usaha, dan perbaikan infrastruktur diberbagai wilayah di NTB. Pengentasan

kemiskinan tidak lagi berbentuk bantuan lepas tetapi terpola, yakni bukan hanya

pemberian bantuan dari rumah ke rumah, melainkan menyasar komunitas miskin atau

kelompok marginal yang tinggi aspek kemiskinannya, seperti nelayan dan

kemiskinan di kalangan warga pendatang ke perkotaan.

Upaya pemberdayaan masyarakat merupakan tuntutan utama pembangunan, ini

terkait dengan teori sumber daya manusia yang memandang mutu penduduk sebagai

kunci utama pembangunan.2

Menurut Ihromi, perempuan dalam keluarga berpenghasilan rendah memiliki

potensi yang terbatas untuk meningkatkan derajat kesehatan diri dan keluarganya,

disebabkan kemiskinan, dan sering menyita waktunya untuk mencari penghasilan

tambahan yang mengalami kesulitan karena pendidikan terbatas, dan situasi makin

memburuk bila perempuan itu merupakan kepala keluarga.3

1Atun Wardatun, Perempuan NTB Mendunia, Siapa Takut?(Mataram: Alam Tara Institute, 2011), h. 43

2Anwar,Manajemen Pemberdayaan Perempuan (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 3

3Anwar, manajemen pemberdayaan perempuan (bandung:alfabeta,2007),h.3

Page 22: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

4

Pada sisi yang lain, sebagaimana provinsi NTB yang dikenal sebagai pemasok

TKI/TKW, menjadi permasalahan yang serius pula. Banyaknya minat untuk memilih

menjadi buruh migran menjadi fenomena modern di kalangan masyarakat kita. Dapat

ditemukan hampir di setiap desa ada yang bekerja sebagai buruh migran, bahkan di

desa tertentu para perempuan dewasa sangat jarang dijumpai dikarenakan mereka

pergi mencari nafkah sebagai buruh migran. Fenomena ini terjadi lebih banyak di

kabupaten Lombok Tengah dan Sumbawa Barat.4 Tak heran lagi jika dalam satu

rumah, anak tinggal bersama ibunya saja atau ayahnya saja.

Disisi yang berbeda, keterpurukan ekonomi, kemiskinan, ketidakberdayaan, lagi-

lagi menjadi alasan memaksa perempuan untuk berjuang meneruskan hidupnya

survive5.Perjuangan perempuan menargetkan daya jangkau yang lebih jauh terutama

konteks NTB yang nasib perempuannya masih menjadi ratapan. Membangkitkan

kesadaran perempuan untuk maju dan mengisi ruang dan kesempatan terhadap akses,

partisipasi, kontrol, dan manfaat untuk perempuan adalah agenda besar. Agenda ini

adalah juga agenda kemanusiaan universal dan menjadi tanggung jawab bersama,

simultan, integratif, dan berkesinambungan.6

Tidak sedikit yang bernasib mujur, kerja di luar negri pulang dengan membawa

uang yang cukup, namun banyak lagi yang pulang menanggung derita yang dalam.

Dari duka pelecehan seksual hingga duka kematian rata-rata mereka pergi miskin

4Ratna Mulhimmah, “Perempuan dalam Belitan Problem Ketenagakerjaan”, Jurnal Qawwam,

Vol. 4, No.2, 2010, h. 114 5Ibid,h. 115

6Atun Wardatun, Perempuan NTB Mendunia, Siapa Takut?(Mataram: Alam Tara Institute, 2011), h. 12

Page 23: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

5

pulang miskin, tidak terkecuali mereka yang berhasil mengumpulkan hasil yang

lumayan, karena uang habis dalam sekejap untuk hal-hal yang komsumtif: bangun

rumah, dan beberapa peralatan rumah tangga lainnya sedikit sekali yang mampu

mengelola uang mereka menjadi kegiatan yang produktif.

Berdasarkan observasi awal, Dalam kaitannyaperkumpulan Panca Karsa

Mataram sebaga organisasi non profit yang bergerak dibidang pengembangan

swadaya masyarakat, khususnya bagi kaum wanita, yang banyak mengurus tentang

masalah pekerja migrant lintas Negara berupa terjadinya deportasi tenaga kerja

Indonesia (TKI), ketelantaran diluar negeri, berbagai tindak kekerasan, exploitasi,

telah menimbulkan persoalan nasional, bilateral, dan internasional yang rumit.

Masalah-masalah tersebut timbul tidak diperkirakan sebelumnya oleh siapapun, baik

oleh lembaga bahkan Negara yang sudah terorganisir atau tidak terorganisir akan

mengakibatkan korban mengalami gangguan fisik, psikologis, dan sosial sebagai

dampak dari pengalaman traumatis yang dialami.7

Selain dari kasus saat mereka berada diLuar Negri ada juga masalah yang tidak

kalah penting yang dihadapi para mantan buruh migran yaitu masalah mengelola hasil

bekerja selama menjadi buruh migran fenomena pergi miskin pulang miskin inilah

yang membuat panca karsa mulai membentuk program pemberdayaan juga untuk

mantan buruh migran terutama mantan burh migran wanita.

Berdasarkan uraian observasi awal di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti

hal yang terkait tentang peran sebuah lembaga dalam pemberdayaan mantan buruh

7Observasi, 20-01-2017

Page 24: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

6

migrantwanita yang tersusun dalam judul penelitian: “Strategi Pemberdayaan Mantan

Buruh Migrant Wanita Studi Kasus Perkumpulan Panca Karsa Mataram”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan konteks penelitian yang tersebut diatas, pokok-pokok permasalahan

yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Bentuk Program Pemberdayaan Mantan Buruh Migran Wanita

Yang Telah Diterapkan Perkumpulan Panca Karsa (PPK) Mataram?

2. Bagaimana Strategi Perkumpulan Panca Karsa (PPK) Mataram Dalam

Memberdayakan Mantan Buruh Migran Wanita ?

3. Apa Saja Kendala-Kendala Perkumpulan Panca Karsa (PPK) Mataram Dalam

Memberdayakan Mantan Buruh MigranWanita ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan Penelitian ini adalah untuk:

1. Untuk mengetahui bentuk program yang telah dijalankan Perkumpulan Panca-

karsa (PPK) Mataram dalam memberdayakan mantan buruh migran wanita.

2. Untuk mengetahui strategi yang dilakukan perkumpulan panca karsa (PPK)

Mataram dalam memberdayakan mantan buruhmigran wanita.

3. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi Perkumpulan Panca Karsa (PPK)

Mataram dalam memberdayakan mantan buruh migrant.

Page 25: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

7

D. Manfaat Penelitian

1) Teoritis

Adapun manfaat secara teoritis, hasil Penelitian ini diharapkan bermanfaat

bagibanyak kalangan masyarakat luas, dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi

bagaimana konsep pemberdayaan bagi perempuan dalam hal menurunkan

kesenjangan yang terjadi dari faktor sosial budaya masyarakat kita.Serta memberikan

informasi kepada masyarakat mengenai tatacara pembinaan mantan buruh migran,

serta diharapkan dapat memberikan konstribusi atau masukan bagi ilmu pengetahuan,

khususnya patologi sosial dan dasar-dasar pengembangan masyarakat.

2) Praktis

Adapun manfaat secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi

Kementerian Pemberdayaan Perempuan sebagai bahan acuan untuk merumuskan

kebijakan-kebijakan dalam pemberdayaan perempuan. Sementara bagi kalangan

peneliti dan akademisi, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi tambahan

untuk melakukan studi-studi kritis terkait bagaimana konsep manajemen

pemberdayaan bagi perempuan lebih lanjut.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Perkumpulan Panca Karsa Mataram yang

berlokasi diDesa Bagek Polak Kecamatan Labu Api Lombok Barat, yang dimana

lokasi ini dapat ditempuh dengan waktu sepuluh menit dari kota Mataram dan dapat

ditempuh dengan waktu satu jam dari bandara Internasional Lombok.Dimana

Perkumpulan Panca Karsa Mataram adalah sebuah organisasi swasta non profit, yang

Page 26: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

8

bergerak dibidang pengembangan swadaya masyarakat, khususnya bagi kaum wanita

dan anak-anak.

F. Telaah Pustaka

Hasil penelitian terdahulu yang ada relevansinya dengan penelitian yang penulis

lakukan, yang menjadi telaah pustaka dalam penelitian yang penulis lakukan ini

adalah sebagai berikut:

Wahab Wahabi, fenomena istri sebagai buruh migran dan kasus perceraian (Di

Desa simpar Kecamatan Bandar Kecamatan Bandar Kabupaten Batang)dalam

penelitiannya peneliti terdahulu meneliti tentang, faktor faktor apa saja yang

mendorong fenomena munculnya istri sebagai buruh migran , dampak istri sebagai

buruh migran bagi keluarga yang ditinggalkan, dan tinjauan hukum islam terhadap

fenomena istri sebagai buruh migran. fenomena istri sebagai buruh migran sudah

menjadi profesi tetap di desa terkait hal ini didorong oleh tuntutan ekonomi keluarga,

pekerjaan suami yang tidak tetap, fenomena ini menyebabkan tidak mungkin

terjadinya hubungan sering, mereka dengan keluarga (suami dan anak) maka dari itu

dalam memenuhi kebutuhan nafkah ekonomi keluarganya tidak dilakukan secara

langsung. Adapun hasil kerja sebagai istri, sebagai istri buruh migran desa simpar

digunakan sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari, berfoya-

foyansuami dan memenuhi tempat tinggal bagi keluarganya.8

8 Wahab wahabi, fenomena istri sebagai buruh migran dan kasus perceraian(skripsi,UIN Malik

Ibrahim,Malang 2009)

Page 27: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

9

Adapun persamaan Peneliti terdahulu dengan Peneliti yang sekarang adalah

sama-sama meneliti tentang buruh migran wanita. Perbedaannya Peneliti terdahulu

dengan Peneliti sekarang adalah pada fokus penelitian, Peneliti sekarang meneliti

tentang pemberdayaan ada mantan buruh migran wanita yang dilakukan oleh lembaga

Panca Karsa Mataram sedangkan Peneliti terdahulu meneliti tentang faktor-faktor

seseorang menjadi buru migran wanita.

Abdurrasid,Strategi lembaga PPK dalam menanggulangi anak korban exploitasi

di desa suka makmur kecamatan gerung Lobar. Dalam skripsinya Abdurrasid

mengadakan penelitian pada lembaga yang sama dengan tempat atau lembaga yang

akan saya teliti nantinya, tapi dalam konteks penelitian yang berbeda, Abdurrasid

meneliti tentang strategi PPK dalam menanggulangi anak korban exploitasi,

sedangkan peneliti disini akan meneliti subyek berbeda, peneliti akan meneliti tentang

analisis kebutuhan mantan buruh migran wanita di PPK Mataram dalam penguatan

ekonomi.9

Dalam penelitiannya Peneliti terdahulu meneliti tentang Bagaimana strategi PPk

dalam menanggulangi anak korban exploitasi , Apa saja bentuk kekerasan yang di

alami anak korban exploitasi, Kendala-kendala apa saja yang di alami PPK selama

menanggulangi masalah anak korban exploitasi.

Dari hasil penelitian dapat ditemukan jawaban dalam menanggulangi anak

korban exploitasi PPK memiliki beberapa strategi yaitu pemberian pendidikan pada

Abdurrasid,Strategi lembaga PPK dalam menanggulangi anak korban exploitasi di desa suka

makmur kecamatan gerung Lobar (skripsi.IAIN Mataram,2015)

Page 28: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

10

anak sejak usia dini hingga batas wajib belajar dan pemberian kereatifitas dan

keterampilan pada anak. Lalu bentuk kekerasanyang pernah di alami anak-anak

korban exploitasi yaitu kekerasan fisik dan seksual.Dan terakhir kendala-kendala

lembaga PPK dalam menanggulangi anak korban exploitasi yaitu pada kendala

tempat pembinaan, serta pola pikir masyarakat yng masih lebih mementingkan

penghasilan dari pada pendidikan dan kondisi cuaca yang tak menentu.

Oleh karena itulah maka penelitian yang kami lakukan sangatlah perlu

mengingat banyaknya penelitian yang dilakukan hanya pada bagaimana pola

pengembangan yang dilakukan pada sektor internal saja dengan menyampingkan

bagaiman pola manajemen pada lembaga tersebut.

Adapun persamaan antara Peneliti terdahulu dan Peneliti sekarang sama-sama

meneliti tentang peranan sebuah organisasi (Perkumpulan Panca Karsa Mataram)

dalam pemberdayaan sebagai organisasi yang konsen dalam membantu masyarakat

menangani masalahnya dalam bidang Buruh Migran dan korban exploitasi.

Adapun perbedaan Peneliti terdahulu dengan Peneliti sekarang adalah, Peneliti

dahulu meneliti tentang strategi panca karsa dalam pemberdayaan korban exploitasi,

sedangkan Peneliti sekarang meneliti tentang strategi Panca Karsa dalam

pemberdayaan mantan buruh migran oleh panca karsa mataram.

Harjono, “model pemberdayaan pusat kegiatan belajar masyarakat dalam

pengelolaan program pendidikan kesetaraan berbasis life skill &kewirausahaan”.

Adapun focus penelitian yang diangkat adalah faktor pendukungdan penghambat

Page 29: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

11

model pemberdayaan, serta peluang dan tantangan pengelolaan pendidikan kesetaraan

berbasis life skill & kewirausahaan.

Penelitian tersebut hanya mengenai bagaimana ide terhadap pola pengembangan

dari sebuah Pemberdayaan yang dilakukan peneliti yang bersifat pada pemecahan

masalah internal karena membahas tentang model pemberdayaan atas program yang

akan dilaksanakan .

Adapun persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama sama

meneliti tentang pemberdayaan masyarakat apa saja pendukung dan kendala dalam

pemberdayan masyarakat yang dilakukan.

Adapun perbedaannya dadalah objek penelitian yang berbeda , peneliti terdahulu

melakukan penelitian terhadap pemberdayaan masyarakat luas yang perlu

mendapatkan pemberdayaan seperti masyarakat miskin dan kurang berpendidikan

sehuingga tidak memeiliki kemampuan untuk memberdayajkan dirinya sendiri,

penilitian yang akan dilakukan sekarang lebih kepada pemberdayaan masyarakat

mantan buruh migrant yang tak mampu memberdayajkan dirinya sendiri setalah

pulang dari tempat bekerjanya diluar negri.10

10

Harjono, “model pemberdayaan pusat kegiatan belajar masyarakat dalam pengelolaan

program pendidikan kesetaraan berbasis Life Skill & Kewirausaan”(skripsi, Universitas

Semarang,2007)

Page 30: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

12

G. Kerangka Teoritik

1. Strategi

Pengertian strategi ada beberapa macam sebagaimana dikemukakan oleh para

ahli dalam buku karya mereka masing-masing. Menurut Stephani K Marrus, strategi

didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang

berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau

upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.11

Adapula pendapat secara

khusus yang mengatakan, Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental

(senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut

pandang yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan demikian,

strategi hamper selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dengan

apa yang terjadi.12

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan

yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan

strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan

tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik.

Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan

strategi, yaitu:

11

Husein Umar, strategic management in action, (Jakarta, gramedia pustaka,2001),h31 12

Ibid

Page 31: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

13

1) Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di

masa depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang

dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.

2) Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur

kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi

oleh perusahaan dalam menjalankan misinya:

a. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors)

dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.

b. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai

alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya yang

dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi.

c. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka

pendek dan jangka panjang.13

2. Pemberdayaan

a. Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan berasal dari kata “daya” yang mendapat awalan ber-

yangmenjadi kata “berdaya” artinya memiliki atau mempunyai daya.Daya artinya

kekuatan, berdaya artinya memiliki kekuatan.Pemberdayaan artinya membuat

sesuatu menjadiberdaya atau mempunyai daya atau mempunyai kekuatan.

13

Hariadi , 2005

Page 32: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

14

Pemberdayaan dalambahasa Indonesia merupakan terjemahan dari empowerment

dalam bahasa Inggris.14

Pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan

atau keberdayaan kelompoklemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu

yang mengalami masalah kemiskinan.15

Pemberdayaan sebagai terjemahan dari empowerment menurut Merrian

Websterdalam Oxford English Dictionary mengandung dua pengertian:

1. To give ability or enable to, yang diterjemahkan sebagai memberi

kecakapan/kemampuan atau memungkinkan.

2. Togive power of authority to, yang berarti memberi kekuasaan.16

Pemberdayaan memuat dua pengertian kunci, yakni kekuasaan dan kelompok

lemah.17

Kekuasaan di sini diartikan bukan hanya menyangkut kekuasaan politik

dalam arti sempit, melainkan kekuasaan atau penguasaan klien atas:

a. Pilihan-pilihan personal dan kesempatan-kesempatan hidup: kemampuan dalam

membuat keputusan-keputusan mengenai gaya hidup, tempat tinggal,

pekerjaan;

b. Pendefinisian kebutuhan: kemampuan menentukan kebutuhan selaras dengan

aspirasi dan keinginannya;

14

Risyanti Riza dan H. Roesmidi, Pemberdayaan Masyarakat (Sumedang: Alqaprint

Jatinangor, 2006) 15

Edi suharto,Ph.D CSR dan COMDEV investasi kreatif perusahaan di era

globalisasi(Bandung:Alfabeta,2010) 16

Ibid 17

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung: Refika Aditama,

2010), h. 59

Page 33: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

15

c. Ide atau gagasan: kemampuan mengekspresikan dan menyumbangkan gagasan

dalam suatu forum atau diskusi secara bebas dan tanpa tekanan;

d. Lembaga-lembaga: kemampuan menjangkau, menggunakan dan mempengaruhi

pranata-pranata masyarakat, seperti lembaga kesejahteraan sosial, pendidikan,

kesehatan;

e. Sumber-sumber: kemampuan memobilisasi sumber-sumber formal, informal,

dan kemasyarakatan.

f. Aktifitas ekonomi: kemampuan memanfaatkan dan mengelola mekanisme

produksi, distribusi, dan pertukaran barang serta jasa;

g. Reproduksi: kemampuan dalam kaitannya dengan proses kelahiran, perawatan

anak, pendidikan, dan sosialisasi.

b. PendekatanPemberdayaan

Pendekatan pemberdayaan adalah pelaksanaan proses dan pencapaian tujuan

pemberdayaan dapat dicapai melalui penerapan pendekatan pemberdayaan yang

dapat disingkat lima P yaitu: Pemungkinan, Penguatan, perlindungan Penyokong

dan pemeliharaan.18

1. Pemungkinan, menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi

masyarakat berkembang secara optimal. Pemberdayaan harus mampu

membebaskan masyarakat dari sekat-sekat kultural dan struktural yang

menghambat.

18

Suharto, (1997) h.218-219

Page 34: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

16

2. Penguatan, memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang

dimilikimasyarakat dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan-

kebutuhannya. Pemberdayaan harus mampu menumbuh kembangkan

segenap kemampuan dan kepercayaan diri masyarakat yang menunjang

kemandirian mereka.

3. Perlindungan,melindungi masyarakat terutama kelompok-kelompok lemah

agar tidak tertindas oleh kelompok-kelompok kuat, menghindari terjadinya

persaingan yang tidak seimbang antar yang kuat dengan yang lemah, dan

mencegah terjadinya exploitasi kelompok kuat terhadap kelompok lemah.

Pemberdayaan harus diarahkan pada penghapusan segala jenis deskriminasi

dan dominasi yang tidak menguntungkan rakyat kecil.

4. Penyokongan, memberikan bimbingan dan dukungan agar masyarakat

mampu menjalankan peranan dan tugas-tugas kehidupannya. Pemberdayaan

harus mampu menyokong masyarakat agar tidak terjatuh kedalam keadaan

dan posisi yang semakin lemah dan terpinggirkan.

5. Pemeliharaan, memelihara kondisi yang kondusif agar tetap terjadi

keseimbangan distribusi kekuasaan antara berbagai kelompok dalam

masyarakat. Pemberdayaan harus mampu menjamin keselarasan dan

keseimbangan yang memungkinkan setiap orang mempunyai kesempatan

berusaha.

c. Model atau Bentuk Pemberdayaan

Page 35: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

17

Model atau bentuk dalam poemberdayaan akan menyesuaikan dengan modal

pemberdayaan yang dilakukan pelaku pemberdayaan,19

ada banyak contoh model

atau bentuk pemberdayaan masyarakat, setiap bentuk pemberdayaan memiliki

orientasi atau tujuan tertentu

1. Bantuan Sosial, pemberdayaan yang berorientasi pemberian bantuan yang

bersifat langsung (uang ataupun alat).

2. Pengembangan Kapasitas dan Aksesbilitas, pemberdayaan yang bertujuan

untuk meningkatkan kapasitas teknis tertentu dan membuka akses bagi

kelompok yang terekslusi.

3. Pengorganisasian Masyarakat, pengembangan dan pelembagaan kesadaran

dan praktik kerjasama dalam suatu bidang yang bersifat khusus untuk

tujuan tertentu.

d. Tujuan Pemberdayaan

Pemberdayaan menunjuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok

rentan dan lemah sehingga mereka memiliki kekutan atau kemampuan dalam

berbagai hal.

1. Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan, dalam

arti bukan saja bebas mengemukakan pendapat, melainkan bebas dari

kelaparan , bebas dari kebodohan, bebas dari kesakitan.

19 Kesi Widjajanti,2011,Jurnal Ekonomi Pembangunan volum 12,Universitas Negri Semarang,

Semarang, h.19

Page 36: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

18

2. Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat

meningkatkan pendapatanya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa

yang mereka perlukan.

3. Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang

mempengaruhi mereka.20

4. Membentuk individu dabn masyarakat menjadi mandiri, meliputi

kemandirian berfikir, bertindakdan mengendalikan apa yang mereka

lakukan.

5. Memiliki daya kemampuan , dimana daya kemampuan yang dimaksud

adalah kemampuan kognitif, konatif, psikomotorik dan efektif serta sumber

daya lainnya yang bersifat fisik atau material.

e. PrinsipPemberdayaan

Pelaksanaan pendekatan pemberdayaan berpijak pada pedoman prinsip

pekerjaan sosial.21

terdapat beberapa prinsip pemberdayaan menurut perspektif

pekerja sosial.22

1. Pemberdayaan adalah proses kolaboratif. Karenanya pekerja sosial dan

masyarakat harus bekerjasama sebagai partner.

20

Edi Suharto, , Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung: Refika Aditama,

2010), h. 58

21

Ibid hal 68 22

Suharto, 1997 hal.216-217

Page 37: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

19

2. Proses pemberdayaan menempatkan masyarakat sebagai actor atau subjek

yang kompeten dan mampu menjangkau sumber-sumber dan kesempatan-

kesempatan.

3. Masyarakat harus melihat diri mereka sendiri sebagai agen penting yang

dapat mempengaruhi perubahan.

4. Kompetensi diperoleh atau dipertajam melalui pengalaman hidup, khususnya

pengalaman yang memberikan perasaan mampu pada masyarakat.

5. Solusi-solusi yang berasal dari kompetensi khusus, harus beragam dan

menghargai keberagamaan yang berasal dari factor-faktor yang berada pada

situasi masalah tersebut.

6. Jaringan-jaringan sosial informal merupakan sumber dukungan yang penting

bagi penurunan ketegangan dan meningkatkan kompetensi serta kemampuan

mengendalikan seseorang.

7. Masyarakat harus berpartisipasi dalam pemberdayaan mereka sendiri:

tujuan, cara dan hasil harus dirumuskan oleh mereka sendiri.

8. Tingkat kesadaran merupakan kunci dalam pemberdayaan, karna

pengetahuan dapat memobilisasi tindakan bagi perubahan.aan melibatkan

akses terhadap sumber-sumber dan kemampuan untuk menggunakan

sumber-sumber tersebut secara efektif.

9. Proses pemberdayaan bersifat dinamis, sinergis, berubah terus, evolutif;

peemasalahan selalu memiliki beragam solusi.

Page 38: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

20

10. Pemberdayaan dicapai melalui struktur-struktur personal dan pembangunan

ekonomi secara paralel.23

f. StrategiPemberdayaan

Strategi pemberdayaan pada dasarnya mempunyai tiga arah yaitu:

1. Pemihakan dan pemberdayaan masyarakat

2. Pemantapan otonomi dan pendelegasian wewenang dalam pengelolaan

pembangunan yang mengembangkan peran serta masyarakat.

3. Modernisasi melalui penajaman arah perubahan struktur social ekonomi,

budaya dan politik yang bersumber pada partisipasi masyarakat.

Strategi pemberdayaan memiliki sifat dasaratau cirri-ciri sebagai berikut:

1. Mudah diterimadan didayagunakan oleh masyarakat sebagai pelaksana

dan pengelola atau acceptable

2. Dapat dikelola oleh masyarakat secara terbuka dan dapat dipertanggung

jawabkan atau accountable

3. Memberikan pendapat yang memadai dan mendidik masyarakat untuk

mengelola kegiatan secara ekonimis atau profitable, hasilnya dapat

dilestarikan oleh masyarakat sendiri sehingga menciptakan pemupukan

modal dalam wadah lembaga sosial ekonomi setempat atau sustainable.

23

Edi Suharto, membangun masyarakat memberdayakan rakyat hal. 68-69

Page 39: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

21

4. Pengelolaan dana dan pelestarian hasil dapat dengan mudah digulirkan

dan dikembangkan oleh masyarakat dalam lingkup yang lebih luas atau

replicable.24

Parsons menyatakan bahwa proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara

kolektif. Menurutnya tidak ada literatur yang menyatakan bahwa proses

pemberdayaan terjadi dalam relasi satu lawan satu. Dalam beberapa situasi,

strategi pemberdayaan dapat saja dilakukan secara individual, meskipun pada

gilirannya strategi inipun tetap berkaitan dengan kolektifitas, dalam arti

mengkaitkan klien dengan sumber atau sistem lain dari luar dirinya. Dalam

konteks pekerjaan sosial pemberdayaan dapat dilakukan dalam tiga aras atau

matra pemberdayaan yaitu:

1. Aras mikro. Pemberdayaan dilakukan terhadap klien secara individu melalui

bimbingan, konseling, stress management, crisis intervention. Tujuan

utamanya adalah membimbing atau melatih klien dalam menjalankan tugas-

tugas kehidupannya.

2. Aras mezzo. Pemberdayaan dilakukan terhadap sekelompok klien

pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan kelompok sebagai media

intervensi. Pendidikan dan pelatihan, dinamika kelompok, biasanya

digunakan sebagai strategi dalam meningkatkan kesadaran, pengetahuan,

24

Ibid hal. 66-67

Page 40: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

22

keterampilan dalam sikap-sikap klien agar memiliki kemampuan

memecahkan masalah yang dihadapinya.

3. Aras makro. Pendekatan ini disebut juga strategi system besar, karena

sasaran perubahan diarahkan pada sistem lingkungan yang lebih luas.

Strategi sistem besar memandang klien sebagai orang yang memiliki

kompetensi untuk memahami situasi-situasi mereka sendiri, dan untuk

memilih serta menentukan strategi yang tepat untuk bertindak.25

3. Buruh Migran

Kurangnya lapangan pekerjaan sering menjadi alasan banyaknya masyarakat

Indonesia bekerja keluar negri, bekerja keluar negri sering diidentikkan dengan

para tenaga kerja yang bekerja serabutan diluar negri, apakah arti sebenarnya dari

tenaga kerja yang bekerja keluar negri atau yang disebut buruh migran.

Menurut Suharso dan Ana retnoningsih buruh adalah seorang yang bekerja

dapat upah (buruh pabrik, buruh tambang, buruh pelabuhan).26

Lalu menurut

A.Siti Soetami buruh adalah barang siapa yang bekerja pada majikan dengan

menerima upah,27

namun sesungguhnya peristilahan tersebut mempunyai arti

yang samayaitu orang yang bekerja pada orang lain dan mendapatkan upah

sebagai imbalannya.28

25

Ibid hal. 66-67 26

Suharso,Ana Retnoningsih,2012,kamus besar bahasa indonesiaedisi Lux,widya

karya,semarang,h.96 27

A.Soetami,2007 pengantar tatahukum Indonesia edisi revisi,PT Refika Aditama,Bandung 28

Daran Prints, 1994, Hukum ketenagakerjaan, PT. Citra Aditya Bakkti,Bandung,h.22

Page 41: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

23

Definisi buruh migran atau pekerjamigrant itu sangat luas meskipun lebih

sering diartikan sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Luar

Negeri.Arti umumnya adalah orang yang bermigrasi atau berpindah dari wilayah

kelahiran atau lokasi tinggal yang bersifat tetap untuk keperluan bekerja. Guna

keperluan bekerja tersebut, pekerja migran akan menetap ditempat bekerja

tersebut dalam kurun waktu tertentu.

Terdapat dua tipe pekerja migran, yaitu pekerja migran internal dan pekerja

migran internasional.Pekerja migran internal adalah pekerja yang bermigrasi

dalam kawasan satu negara.Contoh yang paling sering dan mudah dipahami

adalah urbanisasi dan transmigrasi.

Pekerja migran internasional itu adalah perseorangan yang bermigrasi ke luar

negeri untuk keperluan bekerja.Dengan Definisi tersebut, maka pekerja

diKedutaan Indonesia diNegara Asing adalah buruh migran atau pekerja migran.

Badan Nasional penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia

(BNP2TKI) menempatkan 148.285 TKI kesejumlah negara tujuan penempatan

sepanjang Januari - Agustus 2017.Para TKI tersebut tersebar di kawasan Asia

Pasifik, Amerika, Timur Tengah, dan Eropa.

Servulus Boboriti menjelaskan, penempatan TKI ke luar negeri di bagi dalam

dua sektor yaitu formal dan informal. Sebagaimana data yang ada, dari total

18.285 TKI yang sudah ditempatkan, jumlah TKI yang bekerja di bidang formal

mencapai 83.943 orang. Sedangkan TKI yang bekerja dibidang informal

sebanyak 64.342 orang.Dilihat dari latar belakang pendidikan para TKI yang

Page 42: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

24

bekerja di luar negeri masih didominasi lulusan SD dan SMP dengan besaran

persentase mencapai 65%.Selebihnya beragam mulai dari tingkat SLTA hingga

perguruan tinggi.

Dari sisi gender, tenaga kerja dari Indonesia mayoritas perempuan

yaitusebanyak 93.641 perempuan.Persentase ini jauh lebih banyak dari sisi

gender disbanding laki-laki berjumlah 54.644 orang. Adapun pusat data

BNP2TKI mencatat sebanyak 5 daerah sumber TKI terbesar, yaitu Jawa Barat

sebanyak 31.027 orang, Jawa Tengah sebanyak 29.394 orang, Jawa Timur

27.381 orang, Nusa Tenggara Barat 23.859 orang, Sumatra Utara 11.952 orang.

Berdasarkan kabubaten/Kota yaitu tertinggi Kabupaten Lombok Timur 10.621

orang, Indramayu 10.390 orang, Lombok Tengah 6.917 orang, Cirebon 6.408

orang, dan Cilacap 5.448 orang.

BNP2TKI juga mencatat negara-negara yang menjadi tempat persebaran TKI

diluar negri dari 26 negara yang paling banyak terdapat TKI, tercatat beberapa

negara terbesar untuk penempatan TKI yaitu Malaysia, Taiwan, Hongkong,

Singapore, Saudi Arabia, Korea Selatan, Brunei Darussalam, United Arab

Emirates.29

29

Liutan6.com,Jakarta (28/9/2017)

Page 43: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

25

H. Metode Penelitian

Metode Penelitian merupakan usaha mencari hubungan antar variabel untuk

menjelaskan suatu fenomena sosial.30

Didalam menjelaskan fenomena tersebut,

penelitian kualitatif selalu menekankan pada tiga aspek penting.Pertama, pada unit

analisis mikro di mana satuan yang diteliti dibatasi sedemikian rupa sehingga lebih

dapat dijelaskan secara terinci.Pembatasan ini memungkinkan penelitian

mendapatkan hasil yang mendalam.Kedua, penelitianbersifat holistik dalam arti

melihat obyek yang diteliti secara menyeluruh di dalam satu kesatuan. Suatu

fenomena di sini dilihat sebagai suatu keseluruhan (wholeness) dari sebuah proses

sosial budaya. Ketiga, penelitian kualitatif cenderung menekankan perbandingan

sebagai salah satu kekuatan karenaperbandingan ini juga yang membuat penelitian

kualitatif dapat menekankan proses dan dapat menegaskan konteks sosial dimana

suatu gejala itu muncul.31

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, yang dimana

metode kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan berdasarkan paradigma,

strategi, dan implementasi model secara kualitatif, sebagai penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

30

Muhadjir,Noeng,2000,Metode penelitian kwalitatif,Yogyakarta,rake sarasin 31

Muhadjir,Noeng,2000,Metode penelitian kualitatif,Yogyakarta,Rake Sarasin

Page 44: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

26

perilaku yang diamati.32

Karena data dan informasi yang peneliti kumpulkan lebih

banyak bersifat keterangan-keterangan atau penjelasan yang bukan berbentuk angka.

2. Kehadiran Peneliti

Peneliti sebagai orang yang melakukan observasi mengamati dengan cermat

terhadap obyek penelitian. Untuk memperoleh data tentang penelitian ini, maka

peneliti terjun langsung ke lapangan. Kehadiran peneliti dalam penelitian ini

berperan sebagai instrumen kunci yang langsung melibatkan diri dalam kehidupan

subyek dalam waktu penelitian yang sudah ditetapkan peneliti untuk memperoleh

data sesuai dengan ciri penelitian kualitatif. Peneliti hadir sebagai pewawancara

atau pengumpul data tanpa mempengaruhi kehidupan subyek .33

jadi kehadiran

peneliti sebagai kunci dari penelitian ini.

3. Sumber Data

Untuk memperoleh data dan informasi yang valid, akurat serta meyakinkan

yang berkaitan dengan Strategi perkumpulan Panca Karsa Mataram dalam

Pemberdayaan Mantan Buruh Migran diLombok,seorang ahli mengatakan bahwa

sumber data adalah subyek darimana data diambil atau diperoleh.34

Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.Data

primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama),

32

Bodgan dan taylor, (1995:5) 33

Moleong Lexi, Metodelogi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h. 82. 34

Suharsimi, Arikunto, Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,

2006), h. 129

Page 45: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

27

sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang

sudah ada.

Data primer dalam hal ini adalah data yang diperoleh dari kelompok

fokus/kelompok kepentingan atau data hasil wawancara penelitian yang diperoleh

langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau

pengambilan data langsung pada subyek sebagai informasi yang dicari, seperti

para pendamping desa, pegawai atau staf perkumpulan Panca Karsa Mataram.

Serta dinas dan lembaga terkait dinas tenaga kerja dan transmigrasi seperti Badan

Nasional penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia(BNP2TKI), balai

pelayanan penempatan dan perlindungan tenaga kerja indonesia (BNP3TKI), dan

Dinas Imigrasi.

Data sekunderdalam hal ini adalahdata yang diperoleh melalui pihak lain atau

sumber data penelitian yang diperoleh melalui media perantara atau secara tidak

langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik yang

dipublikasikan atau tidak dipublikasikan secara umum. Dengan kata lain peneliti

membutuhkan pengumpulan data dengan cara berkunjung ke perpustakaan, pusat

kajian, atau membaca banyak buku yang berhubungan dengan penelitiannya.

4. Teknik Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data merupakan bagian terpenting dalam suatu penelitian,

begitu pula dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik dengan jenis

penelitian kualitatif, yang dimana metode kualitatif adah penelitian yang tujuan

utamanya adalah untuk memperoleh wawasan tentang topik tertentu. Tehnik yang

Page 46: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

28

digunakan pada metode kualitatif pada umumnya yaitu metode wawancara dan

observasi, fokus penelitian kualitatif adalah explorasi.Hal ini digunakan untuk

memperoleh pengalaman tentang hal yang mendasari, opini, dan motivasi.

Beberapa teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

a. Observasi

Observasi merupakan alat pengumpul data yang dilakukan secara sistematis.

Observasi dilakukan menurut prosedur dan aturan tertentu sehingga dapat diulangi

kembali oleh peneliti dan hasil observasi memberikan kemungkinan untuk

ditafsirkan secara ilmiah.Secara umum observasi dapat dilakukan dengan cara:

1. Observasi Partisipan

Adalah suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh observer (peneliti) yang

secara langsung ikut mengambil bagian dalam kehidupan orang-orang yang

akan diobservasi.

2. Observasi Non Partisipan

Merupakan suatu proses pengamatan observer tanpa ikut dalam kehidupan

orang yang diobservasi dan secara terpisah berkedudukan sebagai pengamat.35

Berdasarkan uraian diatas dalam penelitian ini peneliti menggunakan

observasi partisipan, karena peneliti akan mengambil data dalam Teknik

observasi ini antara lain:

a. Data tentang pelaksanaan program-program Perkumpulan Panca Karsa

dalam Pemberdayaan mantan buruh migran.

35

Margono, Ibid., h. 161-162

Page 47: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

29

b. Lokasi pendampingan mantan buruh migran wanita

c. Strategi Perkumpulan Panca Karsa dalam memberdayakan mantan

buruh migran wanita.

d. Bentuk-bentuk kebutuhan mantan buruh migrant.

e. Kendala yang dihadapi Perkumpulan Panca Karsa dalam pemberdayaan

b. Wawancara

Tehnik wawancara atau interview merupakan cara untuk pengumpulan data

dengan tanya jawab sepihak yang dilakukan dengan sistematis dan berdasarkan

pada tujuan penelitian, dengan kata lain wawancara adalah kegiatan

mendapatkan informasi secara langsung dengan memudahkan pertanyaan

kepada responden. Beberapa tips saat melakukan wawancara adalah mulai

dengan pertanyaan yang mudah, mulai dengan informasi fakta hindari

pertanyaan mnultiple, jangan menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building

raport, ulang kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan positif, dan

control emosi negatife.36

Selanjutnya wawancara dapat dilakukan secara

terstruktur dan tidak terstruktur,dan dapat dilakukan dengan tatap

muka,maupun menggunakan telepon.37

1. Wawancara terstruktur

Pada wawancara ini digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila

peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi

36

Bungin,B,2007, penelitian kualitatif, Pranada Media Group, Jakarta 37

Sugiyono,2010, metodelogi penelitian pendidikan pendekatan

kualitatif,kuantitatif,Bandung,Alfabeta

Page 48: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

30

apa yang akan diperoleh. Dalam prakteknya selain membawa instrument

sebagai pedoman wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan

alat bantu seperti tap recorder, gambar, brosure dan amterial lain yang dapat

membantu dalam wawancara.38

2. Wawancara semistruktur

Wawancara semistruktur pelaksanaanya lebih bebas bila dibandingkan

dengan wawancara terstuktur. Tujuan wawancara jenis ini adalah untuk

menemukan permasalahan secara lebih terbuka dan pihak yang di ajak

wawancara diminta pendapatnya, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan

mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.39

3. Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktur maksudnya adalah wawancara yang bebas

dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun

secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya, pedoman wawancara

yang dilakukan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan

ditanyakan.40

Sedangkan data-data yang diperlukan adalah terkait dengan fokus penelitian

yakni:

a. Pelaksanaan program-program dari perkumpulan Panca Karsa Mataram.

38

Sugiyono, 2006: h.318-140 39

Rickysukandar,blogspot.co.id/2011/03/teknik wawancara.html 40

Sugiyono,2006, h.138-140

Page 49: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

31

b. Indikator Pencapaian atas program-program yang telah dilaksanakan oleh

Perkumpulan Panca Karsa Mataram.

c. Problematika pelaksanaan program-program dari Perkumpulan Panca

Karsa Mataram.

d. Upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi problematika pelaksanaan

program-program dari Perkumpulan Panca Karsa Mataram.

Adapun pihak-pihak yang akan diwawancarai adalah

a. Pimpinan Perkumpulan Panca Karsa Matararam

b. Koordinator program dan Pelaksana program (pegawai Panca karsa)

c. Pelaksana Desbumi desa terkait

d. Mantan Buruh migran wanita

Dalam penelitan ini peneliti menggunkan teknik wawancara terstruktur

karna wawancara terstruktur sesuai dengan praktek yang dibutuhkan oleh

peneliti.

c. Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, parasasti, notulen

rapat, lengger, agenda dan sebagainya.41

41

Suharsimi, Op cit., h. 231

Page 50: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

32

Jadi dapat dipahami bahwa metode dokumentasi merupakan metode yang

penting dalam penelitian ini, sebab data-data tertulis sangat menunjang dalam

menganalisis data.Data yang akan diambil memlalui tehnik ini yaitu:

1. Gambaran umum Perkumpulan Pancata yang Karsa Mataram.

2. Dokumen atau arsip yang berkaitan dengan pelaksanaan program

pemberdayaan Mantan buruh migrant oleh Perkumpulan Panca Karsa

Mataram.

3. Dokumen atau arsip BNP2TKI yang berkaitan dengan mantan buruh

migrant.

4. Struktur organisasi Perkumpulan Panca Karsa

5. Jadwal kegiatan

Adapun informan yang terkait dengan penelitian diatas yang akan

diwawancarai diantaranya:

a. Kepala pengurus Panca Karsa Mataram

b. Pegawai Panca Karsa Mataram

c. Pegawai Tata usaha BNP2TKI Nusa Tenggara Barat

d. Kepala BNP2TKI Nusa Tenggara Barat

e. Beberapa mantan buruh migran binaan Panca Karsa Mataram.

5. Analisis Data

Data yang telah peneliti kumpulkan selama mengadakan penelitian perlu

diolah dan dianalisis dengan penuh ketelitian, keuletan dan secara cermat

sehingga mendapatkan suatu kesimpulan tentang obyek-obyek penelitian yang

Page 51: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

33

baik. Menurut Nazir “Analisis data adalah mengelompokkan, membuat suatu

urutan, memanipulasi serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk

dibaca”. 42

Berdasarkan definisi tersebut, analisis data dapat dikatakan sebagai suatu

cara untuk mengolah dan memaparkan data secara terorganisir dan sistematis.

Pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan aturan-aturan yang

ada sesuai dengan metode penelitian yang digunakan. Dalam data ini peneliti

menggunakan pendekatan kualitatif yang lebih mengacu pada pengungkapan

data sesuai dengan realita dan tidak menggunakan data statistik. 43

Dengan demikian, analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik analisis secara Interaktif dari Mile dan Huberman.44

Teknik analisis

ini terdiri dari tiga komponen yaitu, pertama reduksi data (data reduction),

dalam proses mereduksi data memiliki beberapa tahapan yaitu, sebagai berikut:

1. Tahap editing, pengelompokan, dan meringakas data.

2. Peniliti menyusun kode-kode dan catatan-catatan (memo) mengenai

beberapa hal, termasuk berkenaan dengan aktivitas serta proses sehingga

peneliti dapat menemukan tema-tema, kelompok-kelompok, dan pola-pola

data.

Komponen Kedua penyajian data (data display), melibatkan langkah-

langkah mengorganisasikan data.Sehingga dalam hubungan ini data yang tersaji

42

Nazir, Muh, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983), h.358 43

Ibid, h. 360 44

Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif (Yogyakarta: PT LKiS Aksara, 2007), h. 104.

Page 52: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

34

berupa kelompok-kelompok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling dikait-

kaitkan sesuai dengan kerangka teori yang digunakan.Komponen terakhir, yakni

penarikan dan pengujian kesimpulan (drawing and verifying), peneliti

mengimplentasikan prinsif induktif dengan mempertimbangkan pola-pola data

yang ada dan kecenderungan dari display data yang telah dibuat.Peneliti harus

menyelesaikan analisis seluruh data yang ada agar kesimpulan final dapat

dirumuskan secara tepat.

3. Validitas Data

Validitas data adalah suatu yang dilakukan oleh peneliti dalam rangka untuk

membuktikan data yang diperoleh dengan keadaan yang sesungguhnya dan

kredibilitas data itu sendiri bertujuan untuk membuktikan apa yang diamati oleh

peneliti sesuai dengan pertanyaan yang sebenarnya. Hal ini perlu dilakukan

dalam upaya untuk memenuhi informasi yang dikemukakan oleh penulis

sehingga mengandung nilai kebenaran.

Usaha peneliti untuk memperoleh keabsahan data dapat dilakukan dengan

beberapa Teknik di antaranya:45

a. Perpanjangan keikutsertaan

Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam mengumpulkan data,

keikutsertaan hanya dilakukan dalam waktu yang lama. Dalam hal ini

dengan melakukan perpanjangan keikutsertaan peneliti pada hasil penelitian.

45

Moleong, h.25-29

Page 53: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

35

Dalam penelitian ini peneliti akan berusaha semaksimal mungkin untuk

mengumpulkan data sesuai dengan jadwal penelitian yang telah ditentukan.

Tetapi jika data yang dibutuhkan masih dirasakan belum cukup maka

peneliti akan memperpanjang waktu penelitian agar data yang dikumpulkan

dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

b. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan bermaksud "menentukan ciri-ciri dan

unsurunsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang

sedang dicari dan kemudian memusatkan daripada hal-hal tersebut dengan

rinci.

Pengamatan sangat dibutuhkan dalam pendekatan penelitian kualitatif

dengan tujuan untuk menghindari data yang tidak benar yang diperoleh dari

informan yang bisa jadi obyek akan menutup diri terhadap fakta yang

sebenarnya. Oleh karena itu ketekunan peneliti dalam mengamati sangat

dituntut lebih serius.

c. Trianggulasi (Gabungan)

Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lebih di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan metode.

Adapun jenis triangulasi tersebut adalah:

Page 54: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

36

1. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek

kembali kepercayaan suatu informasi yang diperoleh pada waktu yang

cukup dan alat yang berbeda dengan metode kualitatif.

2. Triangulasi dengan metode wawancara berarti suatu metode dengan

pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penilaian beberapa

sumber data dengan metode yang sama

Page 55: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

37

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambar Umum Lokasi Penelitian

1. Letak Geografis

Desa Bagek Polak adalah salah satu Desa diKecamatan Labu Api Lombok

Barat Nusa Tenggara Barat, letak desa yang dekat dengan kota madya bisa ditempuh

dalam waktu sepuluh menit membuat desa ini sudah memiliki akses tempuh yang

mudah dan bagus, serta harga tanah yang masih lumayan terjangkau membuat desa

bagik polak banyak diminati para pengusaha property untuk pembuatan perumahan

siap huni serta perkantoran dan gudang salah satunya adalah kantor utama

Perkumpulan Panca Karsa Mataram.

Lokasi geografis desa bagik polak bisa digambarkan sebagai berikut:46

Tabel 1

Batas Desa

No Batas Desa /Kelurahan

1 Sebelah Utara Desa Jereneng

2 Sebelah Selatan Desa Rumak

3 Sebelah timur Desa Datar

4 Sebelah Barat Desa Jerneng

46 Arsip, Dokumen Perkumpulan Panca Karsa Lombok Barat.

Page 56: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

38

1. Sejarah singkat perkumpulan panca karsa mataram

Perkumpulan panca karsa mataram adalah sebuah organisasi swasta non profit

yang bergerak dibidang swadaya masyarakat, khusus bagi kaum perempuan.Saat

didirikan pada pada tanggal 22 maret 1998, badan hokum organisasi ini adalah

yayasan.Kini organisasi ini telah berubah menjadi perkumpulan panca karsa sejak

tanggal 21 desember 2002 melalui rapat umum anggota.Rapat Umum Anggota ini

salah satunya, menetapkan perubahan bentuk organisasi dari yayasan menjadi

perkumpulan terbatas.Perubahan bentuk organisasi ini membawa konsekwensi

perubahan struktur organisasi dan pembenahan manajmen agar lebih efektif untuk

menjalankan mandat sosialnya.Perkumpulan ini disahkan dengan akta notaries

No.11/2003.

Dalam menjalankan mandate sosialnya Panca Karsa melihat bahwa perempuan

dan anak yang merupakan separuh dari pendudukdunia mengalami berbagai bentuk

diskriminasi dan pengabaian yang berakibat pada kekerasan baik secara fisik, psikis,

ekonomi, politik, budaya dan seksual. Kondisi ini disebabkan oleh berbagai hal yang

terjadi di masyarakat diantaranya adalah budaya patriarkhi.

Sebagai upaya untuk mencegah dan menangani persoalan perempuan dan anak

di atas, maka Panca Karsa melakukan berbagai kegiatan yang menyangkut buruh

migrant Indonesia khususnya wanita. Keterdesakan untuk mencari penghidupan yang

layak bagi keluarganya, namun tidak bisa dipungkiri sebagian dari mereka yang

menjadi buruh migrant Indonesia mengalami berbagai persoalan structural maupun

penipuan, eksploetasi, kekerasan baik yang menyangkut penganiayaan sampai pada

Page 57: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

39

pelecehan seksual, tidak hanya masalah yang timbul saat mereka sedang menjadi

buruh migrant, saat mereka menjadi calon dan mantan buruh migrant pun menjadi

perhatian Panca Karsa. Begitu juga dengan pendidikan anak-anak baik

formalmaupun informal seperti PAUD, wajib belajar Sembilan tahun, pendidikan

komunitas serta menciptakan ruang kreatifitas anak dan melakukan advokasi

terhadap anak yang berhadapan dengan hukum atau korban kekerasan.

Perkumpulan Panca Karsa yang memiliki komitmen terhadap upaya

perlindungan perempuan dan anak maka penting maka penting dibuat kebijakan yang

mengikat secara eksternal dan internal.Yang termasuk dalam pihak internal adalah

anggota atau staf pelaksana program.Sedangkan yang termasuk pihak eksternal

adalah mitra kerja seperti kader, wartawan, swasta, serta stakeholder lainnya.

Oleh karna itu untuk memperkuat kekuatan besar dalam menegakkan kebenaran

dan keadilan bagi buruh migrant, perempuan dan anak, perkumpulan Panca Karsa

melakukan upaya untuk mengorganisir, mengadvokasi buruh migrant, perempuan dan

anak, mendorong desa untuk melahirkan Perdes bagi buruh migrant dan Perda agar

bisa melindungi hak mereka, agar mereka mampu memperkuat barisan untuk

melakukan perubahan terhadap kebijakan yang berpihak kepada mereka.47

2. Keadaan dan jumlah anggota

Menurut ketua Perkumpulan Panca Karsa di desa Bagik Polak Syamsudin

selama ini sudah banyak mantan buruh migrant yang telah dibina dan diberdayakan

oleh Panca Karsa, dimana anggota bisa saja berkurang dan bertambah dalam setiap

47 Arsip, Dokumen Perkumpulan Panca Karsa Lombok Barat.

Page 58: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

40

bulannya, pemberdayaan ini berada di beberapa desa yang di koordinasi oleh

DESBUMI dan PBMI desa masing-masing.48

Adapun jumlah anggota pembinan pada setiap desa tahun 2016 ini dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 2

Jumlah Anggota Mantan Buruh Migran Yang di Berdayakan

Berdasarkan Desa Asal

No Nama Desa Jumlah Anggota

1 Desa Darek Lombok Tengah 37 orang

2 Desa Nnyerot Lombok Tengah 27 orang

3 Keluruhan Gerunung Lombok Tengah 60 orang

4 Desa Pringgarata Lombok Tengah -

5 Desa Gamel Lombok Tengah -

Adapun data data Buruh migrant Indonesia saat ini periode tahun 2017 yaitu:

Badan Nasional penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia

(BNP2TKI) menempatkan 148.285 TKI kesejumlah negara tujuan penempatan

sepanjang Januari - Agustus 2017.Para TKI tersebut tersebar di kawasan Asia Pasifik,

Amerika, Timur Tengah, dan Eropa.

Servulus Boboriti menjelaskan, penempatan TKI ke luar negeri di bagi dalam

dua sektor yaitu formal dan informal. Sebagaimana data yang ada, dari total 18.285

TKI yang sudah ditempatkan, jumlah TKI yang bekerja di bidang formal mencapai

48 Arsip , dokumen Desbumi 2017

Page 59: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

41

83.943 orang. Sedangkan TKI yang bekerja dibidang informal sebanyak 64.342

orang.Dilihat dari latar belakang pendidikan para TKI yang bekerja di luar negeri

masih didominasi lulusan SD dan SMP dengan besaran persentase mencapai

65%.Selebihnya beragam mulai dari tingkat SLTA hingga perguruan tinggi.

Dari sisi gender, tenaga kerja dari Indonesia mayoritas perempuan

yaitusebanyak 93.641 perempuan.Persentase ini jauh lebih banyak dari sisi gender

disbanding laki-laki berjumlah 54.644 orang. Adapun pusat data BNP2TKI mencatat

sebanyak 5 daerah sumber TKI terbesar, yaitu Jawa Barat sebanyak 31.027 orang,

Jawa Tengah sebanyak 29.394 orang, Jawa Timur 27.381 orang, Nusa Tenggara

Barat 23.859 orang, Sumatra Utara 11.952 orang. Berdasarkan kabubaten/Kota yaitu

tertinggi Kabupaten Lombok Timur 10.621 orang, Indramayu 10.390 orang, Lombok

Tengah 6.917 orang, Cirebon 6.408 orang, dan Cilacap 5.448 orang.

BNP2TKI juga mencatat negara-negara yang menjadi tempat persebaran TKI

diluar negri dari 26 negara yang paling banyak terdapat TKI, tercatat beberapa negara

terbesar untuk penempatan TKI yaitu Malaysia, Taiwan, Hongkong, Singapore, Saudi

Arabia, Korea Selatan, Brunei Darussalam, United Arab Emirates.49

49 Arsip BNP2TKI

Page 60: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

42

3. Jumlah pelaksana program di Panca Karsa Mataram

Adapun jumlah pelaksana program di Perkumpulan Panca Karsa sesuai dengan

bidangnya yaitu 14 orang di antaranya:50

Tabel 3

Pelaksana Program di Perkumpulan Panca Karsa Mataram 2017 No NAMA ALAMAT PENDIDIKAN POSISI/JABATAN WILAYAH

DAMPINGAN

INSTUTISIONAL

SUPPORT

1 BAIQ.HALAWATI JLN GUNUNG BATUR

NO 08 BTN PENGSONG INDAH-LABUAPI

HP-081805793490

S1 PERTANIAN PENANGGUNG

JAWAB PROGRAM UMUM PPK

2 NURMINEP JLN DR.SUTOMO

KARANG BARU

MATARAM

HP-087765007761

D3 AKUNTANSI Bag. KEUANGAN

3 ERNAWATI Kamasan Monjok Mataram

Hp-08765382550

SMEA Kasir

PROGRAM MAMPU

1 ENDANG

SUSILOWATI

Jln.Danau Poso no.v BTN

Pagutan Permai Mataram hp-0818360252

S1 HUKUM KOORDINATOR

ADVOKASI KEBIJAKAN/KOOR

DINATOR

PROGRAM

LOMBOK

TENGAH

2 HARTUTIK

SUSILAWATI

Jln Gunung Merapi GG

Merdeka VII No 126 dsn

agung baru mataram Hp-087803677708

D3 AKUNTANSI PELAKSANA

PROGRAM

LOMBOK

TENGAH

3 APRILINA UTARIYANI

Labuhan Haji –Lombok Timur hp-08175733774

S1 HUKUM PELAKSANA PROGRAM

LOMBOK TENGAH

4 AKHMAD ZARKI Desa merembu Lombok Barat hp-087865121387

SMTA PELAKSANA PROGRAM

PROGRAM ANAK

1 SAMSUDIN Jln mutiara pv/VII BTN Belencong Gunung Sari

Hp- 08175702934

S1 SOSIAL PELAKSANA PROGRAM KERJA

TERBURUK

LOMBOK BARAT

2 BAIQ. FITRIATUN W BTN Sandik, Gunung Sari

Hp- 081803611833

S1 Pendidikan Pelaksana program

kerja terburuk

3 LALU. M EDI

SUTRADA

DesaSesela Kec.Gunung

Sari hp-081803693999

S1 ELEKTRO Pelaksana program

pekerja anak terburuk

4 AZWAR ANNAS Jln. Langko Mataram p-

081907815522

S1 Pendidikan Pelaksana Program

Pekerja Anak

terburuk

50 Arsip, Dokumen perkumpulan Panca Karsa Mataram

Page 61: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

43

PROGRAM

EKONOMI

KERAKYATAN &

TENUN ALAM

1 ZAHRATUN Kamasan Kota Mataram hp-

0817367438

S1 HUKUM KOORDINATOR

EKONOMI KERAKYATAN

2 MASNIM Desa Gemel Praya hp- 081936789321

SMTA Pelaksana Program

3 ERNAWATI Desa Ungga Kec. Praya Barat Dayahp-

087865068551

SMTA Pelaksana Program

4. Keadaan Sarana dan Prasarana

Berikut penulis paparkan beberapahal yang berkaitan dengan sarana dan

prasarana yang ada di Perkumpulan Panca Karsa (PPK) Mataram:

Tabel 4

Keadaan dan Jumlah Sarana dan Prasarana di Perkumpulan Panca

Karsa

No Ruangan Jumlah Lokal

1 Ruang Tamu 1 Lokal

2 Ruang tata Usaha 1 Lokal

3 Ruang Pimpinan 1 Lokal

4 Ruang Diskusi dan Pegawai 1 Lokal

5 Musholla 1 Lokal

6 Dapur 1 Lokal

7 Kamar mandi/WC 2 Lokal

8 Perpustakaan 1 Lokal

5. Struktur Organisasi perkumpulan Panca Karsa Mataram

Sebagai salah satu lembaga atau organisasi, struktur kepengurusan menjadi

penting artinya, sehingga bisa mengetahui mekanisme kerja. Untuk itu Perkumpulan

Page 62: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

44

Panca Karsa Mataram memiliki struktur kepengurusan sebagaimana terlihat di

gambar bawah ini

RUA (RAPAT UMUM ANGGOTA)

DEWAN PENGURUS

KETUA

SEKERTARIS

ANGOOTA

DIREKTUR EKSEKUTIF

DEVISI KELEMBAGAAN

KEUANGAN

KASIR

PERPUSTAKAAN

JENITOR

DEVISI ADVOKASI

KEBIJAKAN

DEVISI

PENGORGANISASIAN

DEVISI EKONOMI

KERAKYATAN

COMMUNITY ORGANIZER

MASYARAKAT DAMPINGAN

Page 63: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

45

6. Visi dan Misi Perkumpulan Panca Karsa Mataram

Visi

Terwujudnya tatanan social yang menghargai hak asasi manusia, kesetaraan

gender dan penegakan hukum yang adil bagi semua pihak dimana dalam situasi

tersebut rakyat secara terorganisir mampu memperjuangkan hak-haknya baik

hak sipil politik dan ekonomi, social budaya.

Misi

Dalam upayanya mendorong terjadinya perubahan sistem sosial yang adil bagi

rakyat sesuai visi diatas dan terlebih secara khusus bagi Buruh Migran

Indonesia dan perempuan, Perkumpulan Panca Karsa akan menempuh beberapa

cara yang ditetapkan sebagai misi organisasi , yakni:

1. Kampanye publik dan advokasi kebijakan bagi perlindung Buruh Migran

Indonesia dan penolakan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan

melalui:

a. Membangun sistem pendokumentasian jumlah buruh migran Indonesia,

calon Buruh Migran Indonesia, Buruh Migran yang pergi dan yang

pulang, serta persoalan-persoalan yang dihadapi Buruh Migran

Indonesia baik yang ada di dalam negri maupun yang di luar negri.

b.Penyebaran informasi dan advokasi tentang hak asasi manusia, hak sipil

dan politik, hak ekonomi, sosial budaya serta CEDAW

c. Membangun jaringan di tingkat lokal, nasional dan internasional.

Page 64: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

46

d. Mendampingi dan menindak lanjuti kasus-kasus yang dialami Buruh

Migran Indonesia dan perempuan yang beraktivitas di perekonomian

kerakyatan.

2. Melakukan penguatan kelompok basis agar memahami dan mampu

memperjuangkan hak-haknya serta bersikap kritis untuk menolak segala

bentuk kekerasan terhadap perempuan, melalui:

a. Melakukan pendidikan kritis bagi rakyat khususnya BMI dan

perempuan yang beraktivitas di perekonomian kerakyatan.

b. Memperjuangkan dan memperkuat posisi perempuan untuk melawan

segala bentuk ketidak adilan dan kekerasan terhadap perempuan.

3. Menggalang dan memperluas keanggotaan perkumpulan untuk

melaksanakan visi dan misi perkumpulan.51

7. Nilai-Nilai atau Prinsip yang dianut

1. Kesetaraan

2. Keberpihakan kepada mereka yang tertindas

3. Keterbukaan, kerjasama

4. Fleksibel

5. Teguh pada pendirian

6. Jujur

7. Berkemampuan dan menghargai keberagamaan.52

51 Profile Perkumpulan Panca karsa Mataram

Page 65: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

47

8. Ruang Lingkup Kegiatan

1. Devisi Pengorganisasian

a. Pelatihan kader pengorganisasian

b. Pelatihan ansos berperspektif gender

c. Pelatihan penyadaran HAM dan kekerasan terhadap perempuan

d. Pelatihan konseling terhadap korban kekerasan

e. Pelatihan penyadaran kebijakan perekonomian yang tidak adil terhadap

perekonomian rakyat

f. Study banding

g. Perempuan-perempuan rutin tingkat kelompok BMI , anak-anak, orangtua

anak

h. Pendidikan formal dan informal bagi BMI, perempuan, anak-anak, tokoh

agama, masyarakat dan stakeholder lainnya

i. Penyebaran informasi dan konsultasi bagi BMI, perempuan dan anak

j. Diskusi, dialog lintaspemerintah, swasta dan masyarakat

k. Merekam tingkat mobilitas Buruh Migran Indonesia

l. Menginisasi, memfasilitasi legalitas formal kelompok dampingan dalam

bentuk “kopwan”

m. Pendampingan

2. Devisi Advokasi Kebijakan

a. Pertemuan-pertemuan kesepakatan agenda strategi advokasi

52 Profile Perkumpulan panca karsa Mataram

Page 66: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

48

b. Pelatihan tehnik dan strategi advokasi

c. Pelatihan penyadaran anti kekerasan terhadap perempuan

d. Pelatihan advokasi bagi Bruh Migran Indonesia

e. Talk show, publikasi

f. Mengkritiki kebijakan yang terkait dengan: perekonomian, Buruh migrant,

trafficking, perlindungan anak, KDRT yang tidak adil terhadap BMI,

perempuan dan anak

g. Menginisiasi lahirnya beberapa kebijakan di tingkat kab/kota, provinsi

h. Hearing ke eksekutif dan legislative

i. Penanganan kasus

j. Pendidikan bagi LSM, pers dan masyarakat

k. Publikasi terhadap persoalan BMI, perempuan dan anak

l. Dialog, seminar lintas birokrat, swasta, masyarakat/BMI, perempuan dan

anak

m. Investigasi kasus dari tingkat lokal, regional maupun internasional

n. Advokasi, lobby kebijakan Negara dan memperkuat jaringan kerja dalam

maupun luar negri.53

3. Devisi kelembagaan dan personalia

a. Pendidikan bagi staf untuk peningkatan sumber daya manusia

b. Peningkatan kesejahteraan dan kesehatan staf

c. Pengembangan wawasan staf

53 Arsip, Dokumen Perkumpulan panca karsa mataram

Page 67: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

49

d. Pengembangan perpustakaan bagi staf maupun pihak lain 54

4. Devisi ekonomi kerakyatan

a. Pendirian dan penguatan organisasi ekonomi di tingkat basis

b. Pendidikan bagi masyarakat untuk peningkatan usaha dan akses kontrol

terhadap sumber daya

c. Peningkatan wawasan terhadap anggota organisasi basis

d. Meningkatkan partisipasi perempuan dalam proses-proses perencanaan dan

penganggaran

e. Memfasilitasi tumbuhnya wirausaha baru khususnya perempuan pedesaan

f. Pendidikan lifeskill bagi masyarakat

g. Pendampingan .55

5. Jadwal kegiatan 6 bulan

54 Arsip, Dokumen Perkumpulan Panca karsa Mataram 55 Arsip, Dokumen Perkumpulan Panca karsa Mataram

Page 68: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

50

B. Bentuk-Bentuk Pemberdayaan Mantan Buruh Migran wanita oleh

Perkumpulan Panca karsa Mataram

Proses pemberdayaan mantan buruh migrant wanita di Perkumpulan Panca

Karsa meliputi Data DESBUMI (Desa Peduli Buruh Migran) dan PBMI (Pemerhati

Buruh Migran Indonesia) di desa terkait, yang dikoordanisakan dengan kantor desa

dan Perkumpulan Panca Karsa, selanjutnya diteliti berdasarkan potensi desa terkait,

lalu diberi pendampingan melalui DESBUMI dan PBMI desa,pendidikandan

pembentukan kelompok, lembaga Perkumpulan Panca Karsa bekerja sama dengan

berbagai pihak terkait dalam memberdayakan mantan buruh migrant salah satu

contoh panti sosial wanita dalam pelatihan softskill bagi mantan buruh migrant

wanita. Adapun beberapa pelatihan yang pernah diberikan kepada mantan buruh

migran berdasarkan wawancara dengan Pelaksana Program buruh Migran Hartutik

Susilawati.

“Dalam memberdayakan mantan buruh migrant wanita, kami dari panca karsa

melihat potensi alam, potensi diri, dari masyarakat yang akan kami bina, sementara

ini pemberdayaan yang telah kami lakukan masih berupa pelatihan pengembangan

diri atau lifeskill. contoh cara membuat tas, pernah juga menjahit, membuat bros dan

merajut, membuat abon ikan dan tahu tempe, peletihan-pelatihan ini kami tujukan

agar mereka bisa menggunakannya sebagai lading mencari nafkah selama mereka

Page 69: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

51

tidak pergi lagi keluar negri untuk membiayai hidup sehari-hari atau setidaknya

mereka bisa membuat untuk kebutuhan diri sendiri”56

a. Membuat abon ikan gabus

Menurut hasil wawancara denga salah satu pelaksana Program Dari Panca

Karsa Mataram:

“Pelatihan membuat abon ikan dilakukan di desa darek kecamatan praya barat

daya dengan melihat potensi hasil alam di desa darek sendiri ada beberapa

bendungan yang bisa menghasilkan ikan gabus secara bebas, orang-orang bebas

menangkap dan mengambilnya sehingga dimanfaatkan sebagai sarana

pemberdayaan pada mantan buruh migrant, mereka diajarkan cara mengolah dan

mengemas ikan gabus menjadi abon dan kerupuk, hasil ini sudah beberapa kali

ditampilkan pada acara daerah dan sudah mulai dipasarkan disekitaran desa dan

kota praya, tujuuan program ini agar mantan buruh migran wanita memiliki

kegiatan dan bisa menghasilkan tambahan penghasilan selama mereka tidak

menjadi buruh migran”57

Adapun ungkapan yang sama diungkapkan oleh seorang mantan buruh migran

Aprianti:

“kami bisa membeli ikan gabus pada warga dengan harga murah, bisa hanya

20.000 untuk satu ember atau untuk seekor ikan gabus berukuran 7kg,Beberapa

alat yang diberikan kepada mantan buruh migran alat pres daging ikan, alat kemas

plastik dan beberapa alat penunjang serta dibantu dalam cara pengemasan

pemasaran, kami awalnya menerima pesanan dari para warga lalu mulai

dipasarkan atau dititipkan di kios warga. Kami mengerjakannya secara bersamaan

tidak dikerjakan oleh perorangan, dan kami mengerjakannya disalah satu rumah

yang telah disepakati bersama dan kami kerjakan bersama”58

56

Wawancara dengan hartutik susilawati (pelaksana program Buruh migran Perkumpulan Panca Karsa Mataram).20 November 2017 57

Wawancara dengan NurulPelaksana DESBUMI desa Darek 21 november 2017 58

Wawancara dengan Aprianti mantan buruh migran desa darek 21 november 2017

Page 70: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

52

b. Membuat Tas

Menurut zahratun Koordinator ekonomi kerakyatan panca karsa Mataram:

“dalam pemberdayaan mereka diajarkan cara membuat tas dari tali kur dan

benang rajut serta cara membuat bros dari kain planel dan rajut, pemberdayaan

ini dilatarbelakangi tidak adanya pekerjaan yang bisa dilakukan mantan buruh

migran wanita untuk menambah penghasilan selama mereka tidak menjadi

buruh migrant lagi, tujuannya agar bisa menjadi ladang usaha untuk tambahan

pendapatan”59

Adapun wawancara yang sama diungkapkan oleh Pelaksana DESBUMI Desa

Nyerotatas nama Wiwin:

“Memuat tas ini bertujuan untukmemberikan sebuah kreatifitas kepada mantan

buruh migrant yang nantinya bernilai jual untuk membantu perekonomian

mereka, pelatihan ini bekerjasama dengn guru pengajar khusus untuk mereka,

husus untuk desa nyerot pelatihan ini dilakukan bergiliran dirumah warga karna

salah satu pelaksana DESBUMI nyerot adalah guru dalam pelatihan membuat

tas ini. Dalam pelatihan peserta diberikan beberapa alat bantu seperti: tali kur,

pensil tenun, benang rajut, lem, gunting dan beberapa alat lainnya”60

c. Membuat keset

Menurut pernyataan salah satu pegawai panca karsa mataram zahratun

koordinasi ekonomi kerakyatan:

“Pelatihan membuat keset ini juga bertujuan sama dengan pelatihan pembuatan

tas, jika tidak dapat dipasarkan setidaknya mereka dapat membuat untuk dirinya

sendiri, pelatihan inipun dilakukan oleh tenaga ahli yang disewakan oleh panca

karsa yang dibayarkan dari anggaran desbumi yang diberikan desa. Dalam

pelatihan ini mereka diajarkan cara membuat dengan bahan hemat yakni kain

bekas bahan jaitan yang sering dibuang dan tidak dipakai lagi”61

59

Wawancara Dengan Zahratun Koordinator ekonomi kerakyatan Panca KarsaMataram 20 November 2017 60 Wanwancara dengan pelaksana Desbumi Desa Nyerot 21 November 2017 61 Wawancara dengan Zahratun Koordinasi ekonomi kerakyatan 20 november 2017

Page 71: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

53

Adapun pernyataan yang sama diungkapkan oleh seorang mantan buruh

migran Hartawati yang mengikuti pelatihan pemberdayaan ini:

“pelatihan membuat keset ini pernah di ajarkan secara kelompok, kami semua

diberitahukan terlebih dahulu lalu mengikuti pelatihan, kami diajarkan

membuat keset dari bahan ramah lingkungan,seperti kain bekas jahit yang

sudah tidak dipakai lagi. Jadi kita tidak perlu membeli keset lagi karna sudah

bias membuat sendiri, ya kalau da pesanan lebih alhamdulillah”62

d. Pelatihan menjahit

Menurut Endang susilowati salah satu koordinator Program untuk Buruh

Migran Perkumpulan Panca Karsa Mataram:

“Pelatihan menjahit ini pernah dilakukan sekali pada tahun 2016, dimana panca

karsa berkolaborasi dengan Panti sosial Karya Wanita (PSKW) Mataram,

dalam pelatihan ini mantan buruh migran diberikan pembelajaran dalam

menjahit serta alat alat yg dibutuhkan untuk menjahit satu orang mendapatkan

satu alat, dimana pelatihan ini dilatarbelakangi oleh mantan buruh migran yang

diberdayakan adalah mantan buruh migran wanitasaja sehingga perlu untuk

mereka memiliki keahlian yang bisa mereka kerjakan dirumah tanpa harus

bekerja meninggalkan keluarga dan bertujuan agar mereka dapat mandiri,

menciptakan lapangan kerja sendiri dengan skill yang dimiliki. Beberapa alat

yang diberikan sebagai penunjang kerja adalah: satu buah mesin jahit, benang,

gunting, alat meteran, polpen, buku, penggaris dan beberapa alat penunjang

lainnya”63

Ungkapan serupa diungkapkan juga oleh seorang mantan buruh migran asal

Kelurahan Gerunung ika:

“saat pelatihan menjahit kami dilatih mulai dari cara menggunting,

menggambar pola membuat lubang kancing, lalu kami dibagikan satu alat jahit

62 Wawancara dengan Hartawati mantan buruh migran asal desa nyerot 21 November 2017 63 Wawancara dengan Endang Susilowato Koordinator Program Buruh Migran Perkumpulan Panca Karsa Mataram 21 November 2017

Page 72: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

54

dan keperluan lainnya seperti gunting, alat meteran, buku, polpen dan banyak

lagi dengan ini saya bisa membuka tempat jahit dirumah karna sudah memiliki

alat, tidak perlu lagi bekerja meninggalkan anak dan suami”

e. Pembentukan Kelompok Pengelola Dana Semi Koprasi

Kelompok pengelola dana semi koprasi ini dibentuk dari mantan-mantan buruh

migrant mengapa semi koprasi karna belum berbadan hukum koprasi, tapi

memiliki sistem kerja seperti koprasi simpan pimjam, pernyataan ini sesuaif

bersama dengan pernyataan salah seorang Koordinator program Perkumpulan

Panca Karsa Mataram Zahratun:

“kami berinisiatif bersama pelaksana DESBUMI dan mantan buruh migran,

membentuk koprasi simpan pinjam dimana mereka yang mengumpulkan

mereka pula yang menggunakan, tapi kelompok pengelola dana ini belum bisa

resmi dinyatakan koprasi karna belum berbadan hukum koprasi, tapi kelompok

ini sudah berhasil mengumpulkan dana yang bisa dikatakan lumayan banyak,

Desa Darek sekitar Rp.13.000.000,00 lalu Desa Nyerot sebanyak

Rp.14.000.000,00 dan perolehan jumlah yang paling banyak adalah Kelurahan

Gerunung Rp.26.000.000,00, dana ini juga kadang digunakan untuk tambahan

dana pelatihan bagi mantan buruh migran dan bagi mereka (anggota) yang

membutuhkan.64

64 Wawancara dengan Zahratun 20 November 2017

Page 73: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

55

f. Pembuatan tempe dan tahu

Menurut zahratun dan hartutik susilawati pelaksana program dan koordinator

program Panca Karsa Mataram, pelatihan membuat tempe pernah dilakukan di

desa gamel kecamatan Jonggat Lombok tengah

“Pembuatan tempedan tahu ini dilakukan di desa gamel kecamatan jonggat

praya barat, pelatihan ini lokasinya dilakukan di gemel melihat dari potensi

desa, dimana petani banyak menanam kedelai sehingga lebih memudahkan

dalam pembelian bahan dasar dan lokasi desa yang sudah maju, karna lokasi

pasar tradisonal yang berada didesa lain, karna desa gemel sendiri adalah hasil

pemekaran dari desa nyerot, sehingga dianggap strategis agar bisa memenuhi

permintaan masyarakat akan kebutuhan tempe dan tahu yang dijadikan bahan

makan sehari hari oleh masyarakat. Dalam pemberdayaan ini diberikan

langsung alat penunjang dalam pembuatan tempe dan tahu seperti mesin

pembuatan dan lainnya”65

C. Strategi Panca Karsa Dalam Pemberdayaan Mantan Buruh Migran

Setelah peneliti melakukan wawancara dengan para responden dilapangan yang

berkaitan dengan permasalahan penelitian ini, yaitu tentang bagaimana strategi

lembaga Perkumpulan Panca Karsa dalam memberdayakan mantan buruh migrant

wanita, ada beberapa langkah dalam strategi pemberdayaan mantan buruh migrant

yang dilakukan oleh Panca Karsa Mataram diantaranya yaitu :

“Lembaga yang sudah lima tahun terakhir sangat konsisten pada pembelaan pada

buruh migran, perempuan dan anak, khususnya pada buruh migran wanita, lembaga

ini mendorong untuk membuat peraturan pemerintah untuk perlindungan buruh

65 Wawancara Dengan Zahratun dan Hartutik Susilawati Pegawai Panca Karsa Mataram 20 November 2017

Page 74: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

56

migran, memberikan sosialisasi pendidikan,pemberdayaan bagi buruh migran dan

keluarga, penyadaran kepada buruh migran akan hak hak mereka sebagai buruh

migran, agar mereka bisa bekerja dengan layak, terhindar dari eksploitasi dan

kekerasan lainnya. dalam mewujudkannya panca Karsa mendorong lahirnya Desa

peduli Buruh Migran Indonesia atau DESBUMI yang membentuk Undang-Undang

tentang perlindungan Buruh Migran dan sebagai sarana sosialisasi untuk masyarakat

untuk mengkampanyekan perlindungan buruh migran, di desa terdapat organisasi

Pemerhati Buruh Migran Indonesia atau PBMI yang mencakup Mantan Buruh migran

disetiap dusun, untuk memberdayakan mantan buruh migran panca Karsa memiliki

beberapa strategi pemberdayaan diantaranya pembentukan DESBUMI dan PBMI lalu

pelatihan lifeskill dan pembentukan kelompok dan kerjasama”66

1. Pembentukan DESBUMI dan PBMI

Pembentuk DESBUMI adalah Pembentukan Desa Peduli Buruh Migran

Indonesia, Pembentukan DESBUMI memiliki tujuan khusus pembentukan nya,

yaitu untuk melindungi nasib para buruh migran Indonesia yang banyak diantara

mereka nasibnya hingga kini sangat memperihatinkan, contohnya kekerasan,

kemiskinan, penipuan dan banyak lagi, lalu untuk pelaksanaan kerja yang

menyeluruh didalam DESBUMI juga didirikan kelompok PBMI yaitu kelompok

Pemerhati Buruh Migran Indonesia anggotanya pun berasal dari mantan buruh

migran yang berasal dari setiap dusun atau RT dari Desa atau kelurahan tersebut.

keduanya terbentuk dari dorongan dari Perkumpulan Panca karsa mataranm

kepada Desa atau Kelurahan yang memang sudah menjadi target Perkumpulan

66 Wawancara dengan Syamsudin21 November 2017

Page 75: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

57

Panca Karsa. Pernyataan ini dikuatkan oleh hasil wawancara dengan salah satu

respoden yaitu pimpinan Panca Karsa Mataram yaitu:

“pembentukan DESBUMI menjadi salah satu strategi dalam pemberdayaan

Mantan Buruh migran dikatakan begitu Karna DESBUMI ini menjadi salah satu

wadah kita (PPK) dalam menyalurkan Informasi kepada masyarakat khususnya

mantan buruh migran wanita, dan selaku pelaksana lapangan untuk program-

program yang yang dilakukan Perkumpulan Panca Karsa serta Desa terkait

Untuk pemberdayaan mantan buruh migran wanita. Lalu pembentukan PBMI

diharapkan agar apapun berita, acara yang terkait Mantan buruh migran wanita

dapat tersalurkan kepada seluruh Masyarakat di desa terkait, sehingga

anggotaPBMI sendiri berasal dari para mantan buruh migran wanita baik dipilih

maupun mencalonkan diri sendiri dan harus berasal dari dusun yang berbeda,

tugas PBMI juga adalah menjadi pemberi dan pengantar informasi dasar terkait

buruh migran Wanita kepa da DESBUMI ataupun Desa dan Perkumpulan Panca

Karsa Mataram”

Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh seorang mantan buruh migran

sekaligus anggota PBMI Hartawati:

“kami sebagai anggota PBMI mengetuai teman-teman mantan buruh migran saat

ada kegiatan seperti pelatihan atau sosialisasi, kami juga yang mendampingi

parawarga yang hendak mendaftar untuk kerja di luar negri sekalian membantu

dan berbagi pengalaman agar mereka mendaftar secara resmi”

2. Pelatihan Lifeskill

Lifeskill adalah keterampilan hidup yang diperoleh melalui latihan atau

pengalaman dan melalui belajar, pelatihan lifeskill menjadi salah satu strategi

dalam pemberdayaan mantan buruh migran wanita yang dilakukan oleh

Page 76: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

58

Perkumpulan Panca Karsa Mataram pernyataan ini dikuatkan oleh pernyatan

pimpinan Perkumpulan Panca karsa Mataram Syamsudin:

“banyaknya para mantan buruh migrant wanita yang hanya menjadi pengasuh

dan asisten rumah tangga atau pembantu, membuat membuat mereka tidak

memiliki kemampuan lain yang memiliki nilai jual selain tenaga mereka, dan

banyak diantara mereka yang juga pulang membaw derita tanpa sempat bekerja

dengan layak, fenomena ini yang mendorong kami melakukan pemberdayaan

dengan pelatihan lifeskill agar mereka memiliki kemampuan atau keahlian yang

memiliki nilai jual, untuk membantu perekonomian mereka yang bisa dikatakan

gagal atau tidak berhasil menjadi buruh migran. Sehingga mantan buruh migran

wanita memiliki usaha sampingan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup

Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh Endang susilowati selaku Koordinator

program untuk buruh migran:

“pelatihan lifeskill sangan penting untuk diajarkan kepada mantan buruh migran

wanita, mengingat mereka semua adalah wanita yang hakikat dan kodratnya

merawat keluarga mereka dirumah tanpa harus bekerja meninggalkan rumah untk

waktu yang lama, sehingga kami melatih mereka kemampuan yang bernilai

usaha dapat berguna bagi mereka jika ingin memulai usaha rumahan, usaha yang

bisa mereka lakukan dirumah tanpa harus bekerja jauh dan meninggalkan

keluarga lagi”

3. Pembentukan organisasi dan kerjasama

Dalam pemberdayaan kerjasama menjadi salah satu faktor terpenting utnuk

keberlangsungan pemberdayaan, karna tanpa kerjasama yang baik sesuatu hal

apapun tidak bisa terlaksana dengan baik, inilah yang disadari betul oleh

Perkumpulan Panca Karsa sehingga menjadikannya salah satu strategi dalam

pemberdayaanya, pernyataan ini diungkapkap oleh pelaksana program hartutik

Susilawati dan Zahratun:

Page 77: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

59

“dalam pemberdayaan mantan buruh migran wanita kita membentuk kelompok-

kelompok salah satunya PBMI yaitu pemerhati buruh migrant Indonesia, ada

juga kelompok pengelola dana semi koprasi yang bertujuan untuk memudahkan

para mantan buruh migran wanita dalam melakukan peminjaman modal ataupun

saat anggota membutuhkan dana”

Syamsudin juga menyatakan bahwa:

“Perkumpulan Panca Karsa dengan Mantan Buruh Migran Wanita yang di

berdayakan dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat yaitu dengan cara

melakukan kerjasama antara Perkumpulan Panca Karsa dan warga mantan buruh

migran wanita, desa dan beberapa steakholder dalam menentukan pemberdayaan

yang akan dilaksanakan dan Panca Karsa memberikan bimbingan, masukan mengenai

pemberdayaan yang akan dilaksanakan melalui rapat bersama dengan warga

Kelurahan atau desa. Pemerintah Kelurahan atau desa dan warga saling bekerjasama,

saling berpendapat dalam menyusun, merencanakan, menentukan pemberdayaan

yang akan dilaksanakan yang sesuai dengan kondisi, kebutuhan, keinginan

masyarakat dan dalam pelaksanaannya Panca Karsa memberikan pengawasan

terhadap pemberdayaan masyarakat yang sedang dilaksanakan.” 67

Ungkapan serupa juga di ucapkan oleh Endang Susilowati sebagai Koordinator

Program Buruh migran Perkumpulan Panca Karsa Mataram sebagai berikut:

“ Dalam memberdayakan Mantan buruh migran wanita kami selaku organisasi yang

merasa bertanggung jawab untuk itu, selalu ingin membantu mensejahterakan mereka

(mantan buruh migrant wanita) apalagi mereka yang pulang karna masalah seperti

kekerasan atau penipuan dan masalah lainnya yang membuat mereka jera untuk pergi

atau membuat mereka tidak memiliki uang remiten(hasil selama bekerja) untuk

dibawa pulang sebagai modal usaha,kami berusaha membantu mereka dengan

memberdayakan mereka dengan mengajarkan keahlian-keahlian secara berkelompok

67 Wawancara dengan syamsudin (kepala Perkumpulan Panca karsa Mataram), 21 November 2017

Page 78: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

60

yang nantinya bisa dijadikan ladang usaha untuk menambah penghasilan, kami juga

berkoordinasi dengan desa atau kelurahan serta pelaksana dilapangan dalam bentuk

pemberdayaan yang akan kami laksanakan. Serta membantu mereka membuat

kelompok untuk pengelola dana bergulir sistem kerja seperti koprasisimpan pinjam,

mereka yang mengumpulkan mereka juga yang memakai. Dalam pemberdayaan kami

berkoordinasi dengan pelaksana DESBUMI dan kepala desa atau penanggung jawab

DESBUMI lalu informasi akan disebarkan oleh PBMI di desa kepada masyarakat

khususnya Mantan buruh migran wanita dan keluarga buruh migran”68

Pernyataan itu juga dibenarkan oleh Kepala desa Nyerot Sahim. Sp beserta Sekdes

Saleh yang mengatakan:

“Pemberdayaan Mantan Buruh Migran Wanita dalam menjalankan program

pemberdayaan pasti sudah melewati rapat bulanan antara Perkumpulan Panca Karsa,

Aparat desa, Pelaksana DESBUMI, dan perwakilan masyarakat, yang biasanya

dilaksanakan di kantor Panca Karsa Mataram di Desa Bagik Polak Lombok Barat,

pemberdayaan akan mengacu kepada potensi yang dapat dikembangkan baik dilihat

dari potensi alam, dan potensi para buruh migran yang akan diberdayakan, karna

walaupun sudah ada peraturan yang melindungi mereka sebelum dan saat menjadi

buruh migrant, tetap belum mampu membuat mereka hidup sejahtera setelah pulang

ketanah air diakibatkan banyak faktor yang salah satunya penggunaan uang hasil

bekerja yang tidak efisien dengan pembelian barang yang konsumtif”69

GAMBAR ALUR PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN

PERKUMPULAN PANCA KARSA MATARAM

68 Wawancara dengan ending susilowati 21 November 2017 69 Wawancara dengan Sahim Sp Kepala desa Nyerot 24 November 2017

Page 79: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

61

strategi pemberdayaan mantan buruh migran yang di lakukan oleh Perkumpulan

Panca Karsa, ada beberapa strategi yang dilakukan Panca Karsa untuk mencapai misi

organisasi dalam perlindungan Buruh Migran Indonesia, serta pemberdayaan mantan

buruh migran wanita. Sebagaimana yang diungkapkan juga oleh salah seorang

pelaksana Proram Perkumpulan Panca Karsa Mataram Hartutik susilawati:

“pemberdayaan terhadap mantan buruh migran wanita sudah gencar kami lakukan,

yang melatar belakangi pemberdayaan ini salah satunya adalah fenomena pergi

miskin pulang miskin, tidak mampunya mereka dalam mengolah dana remiten(hasil

selama bekerja) serta beberapa faktor masalah lainnya seperti uang hasil selama

bekerja digunakan untuk membeli barang yang konsumtif, diselewengkan oleh

keluarga dan yang paling rentan adalah uang yang mereka kirimkan diguakan oleh

suami sebagai dana menikah lagi, atau bahkan banyak diantara mereka yang tak

PERKUMPULAN PANCA KARSA

KANTOR DESA/ KELURAHAN STEAKHOLDER

MASYARAKAT

PBMI

DESBUMI

Page 80: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

62

mampu mengirim uang karna ditipu oleh PJTKI dan bahkan majikan, sehingga sudah

menjadi kewajiban bagi kami untuk membantu mereka keluar dari keterpurukan

dengan cara menggali potensi diri mereka melalui (1). Pelatihan-pelatihan penguatan

kapasitas diri (lifeskill), (2). Bantuan langsung seperti pemberian bantuan alat jahit

setelah diajarkan cara menjahit, (3), pembentukan kelompok koprasi guna membantu

mereka jika terjadi kesulitan dan membutuhkan pinjaman dana.”70

C. Kendala Kendala Panca Karsa Dalam Pemberdayaan Manta Buruh Migran

Wanita

Banyak faktor yang menjadi kendala dalam pemberdayaan mantan buruh migran,

baik kendala dari dalam diri panca karsa sendiri dan kebdala luar yang menyebabkan

pemberdayaan tidsak efektif,dan masih berusaha dibenahi oleh Panca Karsa dan terus

memperjuangkan hak-hak calon buruh migran, buruh migran, mantan buruh migran

beserta keluarga mereka, menurut wawancara dengan beberapa pegawai panca karsa

dan pelaksana Lapangan yaitu Pelaksana DESBUMI serta mantan buruh migran

sebagai pihak yang mendapatkan pemberdayaan,beberapa diantara kendala di

lapangan dan dikantor adalah:

a. Tenaga ahli dan pegawai

Menurut syamsudin sebagai Ketua Perkumpulan panca karsa mataram

“Tenaga ahli menjadi salah satu kendala dalam memberdayakan mantan buruh

migrant, tidak adanya tenaga ahli yang dimiliki oleh panca karsa dalam bidang-

bidang yang menjadi fokus Panca Karsa dalam pemberdayaan Mantan Buruh

migrant, tidak adanya pegawai husus dalam menangani hal ini membuat panca

70 Wawancara dengan Hartutik susilawati pelaksana Program Buruh Migran PPK 20 November 2017

Page 81: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

63

karsa harus mengontrak tenaga ahli untuk mengajarkan para mantan buruh

migrant”71

b. Anggaran dana

“Anggaran dana dalam pemberdayaan ini berasal dari anggaran dana DESBUMI

masing-maing desa dan Perkumpulan Panca Karsa, walaupun digabungkan

anggarannya tidak besar, anggaran dana bagi DESBUMI di desa adalah sisa-sisa

pangkasan anggaran yang program lain, karna belum ada anggaran husus untuk itu

dari pihak yang lebih atas untuk kabupaten Lombok Tengah sendiri. Serta menjadi

kendala untuk perluasan wilayah pemberdayaan”72

c. Pola pikir masyarakat

Menurut wawancara dengan endang susilowati sebagai salah satu Koordinator

Program:

“Pola pikir masyarakat menjadi salah satu faktor kendala dalam pemberdayaan ini,

para mantan buruh migrant dan keluarga masih cendrung takut untuk memulai

usaha sendiri, karna tidak menginginkan kerugian, mereka lebih memilih

menggunakan tenaganya dibawah orang lain atau menjadi pekerja daripada

menjadi pelaku usaha, inilah yang menyebabkan anggota yang dibina etiap

bulannya sering berubah dan tidak tetap, banyak diantara mereka memilih kembali

menjadi buruh migrant daripada menjalankan usaha sendiri”73

d. Keterbatasan waktu bagi pembimbingan dan mengutamakan penghasilan

Menurut salah satu pelaksana DESBUMI Wiwin, dsn pelaksana Program Hartutik

Susilawati:

“Waktu bimbingan dirasakan kurang efektif karna dilakukan hanya beberapa kali,

seperti workshop pelatihan, tidak dapat dilakukian setiap hari, setiap pelatihan

dilakukan secara singkat yaitu pelatihan singkan untuk menambah life skill para

mantan buruh migrant dan keluarga buruh migrant.Tuntutan hidup yang semakin

71 Wawancara dengan Syamsudin Ketua Perkumpulan Panca Karsa Mataram 21 November 2017 72ibid 73 Wawancara dengan Endang susilowati 21 november 2017

Page 82: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

64

hari semakin banyak saja, membuat mereka lebih mementingkan penghasilan

daripada kemandirian,banyak diantara mereka lebih memilih kembali menjadi

buruh migrant daripada diam didesa sendiri dan menjalankan usaha sendiri.”74

Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah seorang pelaksana DESBUMI Wiwin

“waktu belajar atau pelatihan terbatas tidak efektif untuk peserta pelatihan, serta

mereka menganggap pelatihan skill tidak bisa menghasilkan uang yang banyak

seperti saat mereka menjadi buruh migran”75

e. Kurangnya dukungan pemerintah

Menurut beberapa pegawai Perkumpulan Panca Karsa sebut saja Hartutik

susilawati dan Zahratun

“Selama ini dukungan pemerintah sangatlah kurang, kurangnya perhatian dari

pemerintah dapat kita lihat dari lamanya pengesahan PERDA tentang

perlindungan buruh migrant , tidak ada pengecualian untuk mereka seperti dalam

pembentukan koprasi mereka tidak bisa mendapatkan badan hukum yang sah

karna syarat dana awal yang ditetapkan pemerintah sangat tinggi untuk

mengesahkan suatu kelompok koprasi yaitu Rp.35.000.000.76

f. Pendidikan rendah

Menurut syamsudin dan baiq herawati selaku Ketua Perkumpulan Panca karsa:

Pendidikan rendah menjadi saalah satu kendala dalam pemberdayaan 80% dari

mereka hannya mengenyam pendidikan sampai sekolah dasar, tingkat pendidikan

yang rendah dan banyak diantara mereka tidak bisa baca tulis, membuat

pemberdayaan hanya dapat berupa softskill seperti yang telah dilakukan selama

ini, belum dapat berupa pendidikan atau pelatihan yang lebih tinggi misalkan

pelatihan penggunaan computer agar mereka dapat disalurkan bekerja untuk

perusahaan di sekitar Nusa Tenggara Barat”77

74 Wawancara dengan hartutik susilowati 20 november 2017 75 Wawancara dengan Wiwin pelaksana DESBUMI nyerot 21 november 2017 76 Wawancara dengan Hartutik dan Zahratun 20 november 2017 77 Wawancara dengan Syamsudin dan Bq Halawati 21 november 2017

Page 83: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

65

g. Pemasaran

Menurut salah seorang mantan buruh migrant Hartawati:

“setelah kami membuat apa yang diajarkan kami hanya bisa memasarkan

diwilayah kami saja, belum ada yang mau bekerjasama buat memasarkan di

wilayah lain”78

Hal serupa juga diungkapkan oleh Aprianti seorang mantan buruh migran:

“kami tidak bisa memasarkan produk yang kami buat, kami hanya bisa

membuat untuk diri sendiri dan kalau ada yang memesannya, belum bisa di jual

di kota-kota atau di buat masal misalkan karpet atau bros”79

78 Wawancara dengan hartawati mantan buruh migrant 21 November 2017 79 Wawancara dengan aprianti mantan buruh migrant 21 November 2017

Page 84: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

66

BAB III

PEMBAHASAN

A. Bentuk Pemberdayaan Mantan Buruh Migran Wanita Oleh Perkumpulan

Panca Karsa Mataram

Setiap tugas yang menjadi tanggung jawab pelaksana pemberdayan adalah,

mengkomunikasikan inovasi, dalam rangka mengubah prilaku masyarakat

penerima manfaat agar tahu, mau, dan mampu menerapkan inovasi demi

tercapainya perbaikan mutu hidupnya.Dalam hubungan iniu, perlu diingat bahwa

penerima manfaat pemberdayaan masyarakat sangatlah beragam.Baik beragam

mengenai karakteristik individunya, beragam lingkungan fisik dan sosialnya,

beragam pula kebutuhan-kebutuhannya, motivasi serta tujuan yang diinginkan.

Dengan kemudian, tepatlah jika Kang dan Song menyimpulkan tentang tidak

adanya satupun metode yang selalu efektif untuk diterapkan dalam setiap

kegiatan pemberdayaan masyarakat.Bahkan menurutnya dalam banyak kasus,

kegiatan pemberdayaan masyarakat harus dilaksanakan dengan menerapkan

beragam metode sekaligus yang saling menunjang dan melngkapi.Karna itu, di

dalam setiap pelaksanaan pemberdayaan masyarakat, setiap pelaksana harus

memahami dan mampu memilih metode pemberdayaan masyarakat yang paling

Page 85: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

67

baik sebagai suatu “cara yang terpilih” untuk tercapainya tujuan pemberdayaan

masyarakat yang dilaksanakannya.80

Sesuai dengan pernyataan diatas ada beberapa Bentuk pemberdayaan mantan

buruh migran wanita oleh Perkumpulan Panca Karsa Mataram dilakukan untuk

kelompok, bentuk-bentuk pemberdayaan seperti bantuan langsung kepada para

buruh migran wanita, pengembangan kapasitas diri melalui pelatihan-pelatihan

pengembangan kemampuan dasar atau lifeskilserta pengorganisasian masyarakat

dengan terbentuknya PBMI dan kelompok pengelola dana semi koprasi, bentuk

pemberdayaan yang dilakukan oleh Perkumpulan Panca karsa sudah sesuai

dengan bentuk-bentuk pemberdayaan yang disebutkan oleh beberapa ahli yaitu:

1. Bentuk pemberdayaan secara bantuan sosial adalah, pemberdayaan yang

berorientasi pada pemberian bantuan secara langsung seperti bantuan

langsung tunai berupa uang atau bantuan langsung berupa alat-alat, seperti

yang di ungkapkan oleh beberapa sumber dalam penelelitian salah satunya

Endang susilowati koordinator program buruh Migran:

“Pelatihan menjahit ini pernah dilakukan sekali pada tahun 2016, dimana

panca karsa berkolaborasi dengan Panti sosial Karya Wanita (PSKW)

Mataram, dalam pelatihan ini mantan buruh migran diberikan pembelajaran

dalam menjahit serta alat alat yg dibutuhkan untuk menjahit satu orang

mendapatkan satu alat, dimana pelatihan ini dilatarbelakangi oleh mantan

80 Totok mardikanto,2012 pemberdayaan masyarakat dalam perspektif kebijakan

public,bandung,alfabeta hal.197

Page 86: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

68

buruh migran yang diberdayakan adalah mantan buruh migran wanita saja

sehingga perlu untuk mereka memiliki keahlian yang bisa mereka kerjakan

dirumah tanpa harus bekerja meninggalkan keluarga dan bertujuan agar

mereka dapat mandiri, menciptakan lapangan kerja sendiri dengan skill yang

dimiliki. Beberapa alat yang diberikan sebagai penunjang kerja adalah: satu

buah mesin jahit, benang, gunting, alat meteran, polpen, buku, penggaris dan

beberapa alat penunjang lainnya begitupun dengan pelatihan yang lain setiap

ada pelatihan mereka juga langsung kita berikan alat penunjangnya”81

Dari hasil wawancara di atas kita dapat mengetahui bentuk pemberdayaan

secara bantuan sosial yang dilakukan oleh Panca Karsa Mataram meliputi 1).

Pelatihan membuat abon ikan gabus, 2).Pelatihan membuat keset dan bros, 3).

Pelatihan membuat tas, 4). Pelatihan menjahit, 5). Pelatihan pembuatan tempe

dan tahu

2. Bentuk pemberdayaan dengan pengembangan kapasitas dimana

pemberdayaan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas teknis dan pada

hakekatnya penguatan kapasitas (capacity building) orang agar dapat tumbuh

dan berkembang sehingga memberdayakan diri mereka sendiri dan pada

gilirannya memberdayakan masyarakat.82

Bentuk pemberdayaan secara pengembangan kapasitas ini menjadi salah satu

bentuk pemberdayaan yang dilakukan oleh Perkumpulan panca Karsa

81 Wawancara dengan Endang Susilowato Koordinator Program Buruh Migran Perkumpulan Panca Karsa Mataram 21 November 2017 82 Milly mildawati dalam wawancara dengan academia.edu 2013

Page 87: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

69

mataram terhadap pemberdayaan mantan buruh migran wanita, pernyataan ini

dikuatkan oleh hasil wawancara dengan syamsudin selaku kepala

Perkumpulan Panca Karsa Mataram:

untuk memberdayakan mantan buruh migran panca Karsa memiliki beberapa

strategi pemberdayaan salah satunya pelatihan lifeskill untuk mantan buruh

migran wanita agar memiliki usaha sampingan untuk membantu memenuhi

kebutuhan hidup 83

pernyataan ini dikuatkan juga oleh pernyataan salah satu koordinator Program

pemberdayaan Endang susilowati yang menyatakan:

“ Dalam memberdayakan Mantan buruh migran wanita kami selaku organisasi

yang merasa bertanggung jawab untuk itu, selalu ingin membantu

mensejahterakan mereka (mantan buruh migrant wanita) apalagi mereka yang

pulang karna masalah seperti kekerasan atau penipuan dan masalah lainnya

yang membuat mereka jera untuk pergi atau membuat mereka tidak memiliki

uang remiten(hasil selama bekerja) untuk dibawa pulang sebagai modal usaha,

kami berusaha membantu mereka dengan memberdayakan mereka dengan

mengajarkan keahlian-keahlian secara berkelompok yang nantinya bisa

dijadikan ladang usaha untuk menambah penghasilan, kami juga

berkoordinasi dengan desa atau kelurahan serta pelaksana dilapangan dalam

bentuk pemberdayaan yang akan kami laksanakan. Serta membantu mereka

membuat kelompok untuk pengelola dana bergulir sistem kerja seperti koprasi

simpan pinjam, mereka yang mengumpulkan mereka juga yang memakai.

Dalam pemberdayaan kami berkoordinasi dengan pelaksana DESBUMI dan

kepala desa atau penanggung jawab DESBUMI lalu informasi akan

83 Wawancara dengan Syamsudi 21 November 2017

Page 88: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

70

disebarkan oleh PBMI di desa kepada masyarakat khususnya Mantan buruh

migran wanita dan keluarga buruh migran”84

Dari hasil wawancara di atas diketahui pemberdayaan dengan bentuk

pengembangan kapasitas yang dilakukan oleh Perkumpulan Panca Karsa

Mataram yakni meliputi Pelatihan-pelatihan Lifeskill seperti 1).Pelatihan

pembuatan abon ikan gabus 2).Pelatihan membuat keset, 3).Pelatihan

menjahit, 4). Pelatihan membua tas, 5). Pelatihan membuat temped an tahu.

B. Strategi Pemberdayaan Mantan Buruh Migran Wanita Oleh Perkumpulan

Panca Karsa Mataram

Pemberdayaan masyarakat pada dasarnya merupakan proses

dimanamasyarakat diberikan kepercayaan agar dapat menentukan proses

pembangunan yang dibutuhkan mereka sendiri, sementarapemerintah dan

lembaga lainmempunyai peran sebataspendukung dan memfasilitasi.Pendekatan

pemberdayaanmasyarakat ini akan mengantarmasyarakat dalam berproses

untukmampu menganalisa masalah danpeluang yang ada serta mencari

jalankeluar sesuai sumberdaya yangmereka miliki. Memberdayakanmasyarakat

adalah untukmeningkatkan harkat dan martabatlapisan masyarakat yang

dalamkondisi sekarang tidak mampu untukmelepaskan diri dari

perangkapkemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain memberdayakan

adalah memampukan danmemandirikan masyarakat.85

84 Wawancara dengan ending susilowati 21 November 2017 85 Rasyad dan Suparna 2003 pengenmbangan dan pemberdayaan Masyarakat, Universitas Negri Malang hal.44

Page 89: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

71

Maka dari itu perlu adanyastrategi pemberdayaan masyarakat, strategi

yangdigunakan dalam pendekatan pemberdayaan yang berpusat pada

rakyat.Pendekatan ini menyadari tentang betapa pentingnya kapasitas masyarakat

untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan internal yang ditempuh melalui

kesanggupanmelakukan kontrol internal atassumber daya materi dan

nonmaterialyang penting melalui redistribusimodal atau kepemilikan.86

dilihat

dari bentuk pemberdayaan yang dilakukan oleh Perkumpulan Panca Karsa

Mataram dapat digolongkan kedalam strategi pemberdayaan secara berkelompok

dimana klien yang diberdayakan bukannlah perorangan atau individual. Strategi

pemberdayaan Aras Mezzo adalah Pemberdayaan yang dilakukan terhadap

sekelompok klien pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan kelompok

sebagai media intervensi. Pendidikan dan pelatihan, dinamika kelompok,

biasanya digunakan sebagai strategi dalam meningkatkan kesadaran,

pengetahuan, keterampilan dalam sikap-sikap klien agar memiliki kemampuan

memecahkan masalah yang dihadapinya.87

Aras mezzo dibutuhkan strategi dengan cara pendidikan pemberdayaan,

dinamika kelompok kerjasama kelompok, memecahkan masalah

pemberdayaan.88

yang dapat dijelaskan sebagai berikut berdasarkan hasil

penelitian: Pendidikan pemberdayaan yang dilakukan Panca Karsa selama ini

86

Hikmat, Harry. 2010. Strategi Pemberdayaan Masyarakat (Edisi Revisi). Bandung:Humaniora Utama Press

(HUP)Penerbit Buku Pendidikan hal.14 87

Edi Suharto, membangun masyarakat memberdayakan rakyat hal. 68-69 88 Suprijatna, Tjahja. 2000, Strategi Pembangunan dan Kemiskinan, Rineka Cipta. Jakarta

Page 90: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

72

memberikan tujuan untuk memberikan kesadaran, pengetahuan dan keahlian

pada masyarakat mantan buruh migran wanita pada waktu dilaksanakan

kumpulan warga tiap bulan baik itu tingkat RT-RW dan juga pada saat

perkumpulan tingkat Kelurahan. Salah satu pendidikan pemberdayaan yang telah

dilakukan antara lain pendidikan pembuatan Abon ikan gabus, yaitu pendidikan

pembuatan abon ikan gabus yang di dimana dilaksanakan oleh mantan Buruh

migran wanita secara berkelompok. Pernyataan ini didukung oleh wawancara

dengan Salah seorang mantan buruh migran Aprianti yang berasal dari Desa

Darek:

“Kami mengerjakannya secara bersamaan tidak dikerjakan oleh

perorangan, dan kami mengerjakannya disalah satu rumah yang telah disepakati

bersama dan kami kerjakan bersama”89

Hasil wawancara dengan Ketua Perkumpulan panca karsa Syamsudin

juda dapat menguatkan Pendapat bahwa Panca Karsa dalam pemberdayaan

mantan buruh migran wanita menggunakan strategi pemberdayaan yakni

asas Mezzo sebagaimana yang pernah di ungkapkannya:

“Perkumpulan Panca Karsa dengan Mantan Buruh Migran Wanita yang di

berdayakan dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat yaitu dengan cara

melakukan kerjasama antara Perkumpulan Panca Karsa dan warga mantan buruh

migran wanita dalam menentukan pemberdayaan yang akan dilaksanakan dan

Panca Karsa memberikan bimbingan, masukan mengenai pemberdayaan yang

akan dilaksanakan melalui rapat bersama dengan warga Kelurahan atau desa.

Pemerintah Kelurahan atau desa dan warga saling berkerjasama, saling

berpendapat dalam menyusun, merencanakan, menentukan pemberdayaan yang

akan dilaksanakan yang sesuai dengan kondisi, kebutuhan, keinginan

89 Wawancara dengan Aprianti 21 November 2017

Page 91: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

73

masyarakatdan dalam pelaksanaannya Panca Karsa memberikan pengawasan

terhadap pemberdayaan masyarakat yang sedang dilaksanakan.”90

Berdasarkan semua yang telah disampaikan diatas, selanjutya disini penulis

menyampaikan beberapa strategi pemberdayaan yang dilakukan pada

Perkumpulan Panca Karsa Mataram, yang diantaranya adalah:

1. Pembentukan DESBUMI dan PBMI

Seperti yang disampaikan pada pemaparan data DESBUMI adalah

singkatan dari Desa Peduli Buruh Migran Indonesia, Pembentukan

DESBUMI memiliki tujuan khusus dalam pembentukannya, yaitu untuk

melindungi nasib para buruh migran Indonesia yang banyak diantara

mereka nasibnya hingga kini sangat memperihatinkan.

Pembentukan DESBUMI ini menurut penulis agar semua mantan

buruh disana lebih terperhatikan, mengapa hal ini diperlukan, karena

seperti analisa penulis bahwa keadaan mereka masih memperhatikan.

Masih adanya kekerasan, penipuan dan kemiskinan yang dialami para

mantan buruh migran ini membuat pementukan DESBUMI sebagai upaya

memberdayakan mereka, baik dari segi financial mereka atau kemampuan

mereka, melalui berbagai kegiatan-kegiatan yang ada.

Selain DESBUMI dibentuk juga PBMI, yaitu kelompok Pemerhati

Buruh Migran Indonesia anggotanya pun berasal dari mantan buruh migran

90 Wawancara dengan Syamsudin 21 November 2017

Page 92: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

74

yang berasal dari setiap dusun atau RT dari Desa atau kelurahan tersebut.

keduanya terbentuk dari dorongan dari Perkumpulan Panca karsa mataranm

kepada Desa atau Kelurahan yang memang sudah menjadi target

Perkumpulan Panca Karsa.

DESBUMI ini menjadi salah satu wadah dalam menyalurkan

Informasi kepada masyarakat khususnya mantan buruh migran wanita, dan

selaku pelaksana lapangan untuk program-program yang yang dilakukan

Perkumpulan Panca Karsa serta Desa terkait Untuk pemberdayaan mantan

buruh migran wanita. Lalu pembentukan PBMI diharapkan agar apapun

berita, acara yang terkait Mantan buruh migran wanita dapat tersalurkan

kepada seluruh Masyarakat di desa terkait.

2. Pelatihan Lifeskill

Lifeskill adalah keterampilan hidup yang diperoleh melalui latihan

atau pengalaman dan melalui belajar. 91

Pelatihan lifeskill menjadi salah

satu strategi dalam pemberdayaan mantan buruh migran wanita yang

dilakukan oleh Perkumpulan Panca Karsa Mataram.Pemberian latihan

lifeskill diharapkan agar mereka mampu memiliki keterampilan dan

menambah ilmu para mantan buruh migran ini sebagaibekal mereka

nantinya.

91Dr. Anwar, M.Pd, pendidikan kecakapan hidup, alfabeta hal.22

Page 93: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

75

Pelatihan lifeskill sangan penting untuk diajarkan kepada mantan

buruh migran, karena seperti yang penulis analisa bahwa hampir semuanya

adalah wanita.Seperti yang disampaikan pemberian pelatihan untuk

menunjang keterampilan mereka dan diharapkan mereka dapat membuka

peluang usaha dirumah atau sekitar wilayah mereka.

3. Pengorganisasian Masyarakat dan kerjasama

strategi pemberdayaan ini bertujuan untuk menciptakan Pengorganisasian

dan pengembangan masyarakat (PPM) atau community organization or

comunity development (COCD) merupakan perencanaan,

pengorganisasian, atau proyek dan atau pengembangan berbagai aktivitas

pembuatan program atau proyek kemasyarakatan yang tujuan utamanya

meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan sosial masyarakat. Sebagai

suatu kegiatan kolektif, melibatkan beberapa aktor, seperti pekerja sosial,

masyarakat setempat, lembaga donor, serta instansi terkait yang saling

bekerja sama mulai dari perancangan, pelaksanaan, samapai evaluasi

terhadap program atau proyek tersebut.92

Menurut hasil wawancara diatas dapat diketahui pemberdayan melalui

pengorganisasian masyarakat yang dilakukan oleh Perkumpulan Panca

Karsa Mataram dengan membentuk kelompok pengelola dana semi

koprasi.

92 Isnawati,

Page 94: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

76

Diungkapkan juga pengertian Organisasi sosial oleh beberapa ahli

serta tujuan pembentukannya diantaranya: Community Organization adalah

suatu proses untuk memelihara keseimbangan antara kebutuhan-kebutuhan

sosial dengan sumber-sumber kesejahteraan sosial dari suatu masyarakat

tertentu atau suatu bidang kegiatan tertentu (Arthur Dunham,)

Community Work adalah suatu proses membantu masyarakat untuk

memperbaiki masyarakatnya melalui kegiatan yang dilakukan secara

bersama-sama (Alan Twevetrees)

Masyarakat dalam konteks pengembangan dan pengorganisasian,

diartikan sebagai sebuah „tempat bersama‟ yakni sebuah wilayah geografi

yang sama (Mayo), misalnya RT,RW,kampung di pedesaan, perumahan di

perkotaan.

Menurut Murray G. Ross, PPM adalah suatu proses ketika suatu

masayarakat berusaha menentukan kebutuhan-kebutuhan atau tujuan-

tujuannya, mengatur atau menyusun, mengembangkan kepercayaan dan

hasrat untuk memenuhinya, menentukan sumber-sumber (dari dalam

ataupun dari luar masyarakat), mengambil tindakan yang diperlukan

sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhannya ini, dan dalam

pelaksanaan keseluruhannya, memperluas dan mengembangkan sikap-

sikap dan prakti-praktik kooperatif dan kolaboratif di dalam masyarakat

Page 95: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

77

Sebagaimana teori diatas dikuatkan dengan hasil wawancara dengan pak

syamsudin:

“Perkumpulan Panca Karsa dengan Mantan Buruh Migran Wanita yang di

berdayakan dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat yaitu dengan cara

melakukan kerjasama antara Perkumpulan Panca Karsa dan warga mantan

buruh migran wanita dalam menentukan pemberdayaan yang akan

dilaksanakan dan Panca Karsa memberikan bimbingan, masukan mengenai

pemberdayaan yang akan dilaksanakan melalui rapat bersama dengan warga

Kelurahan atau desa. Pemerintah Kelurahan atau desa dan warga saling

bekerjasama, saling berpendapat dalam menyusun, merencanakan,

menentukan pemberdayaan yang akan dilaksanakan yang sesuai dengan

kondisi, kebutuhan, keinginan masyarakat dan dalam pelaksanaannya Panca

Karsa memberikan pengawasan terhadap pemberdayaan masyarakat yang

sedang dilaksanakan.” 93

B. Kendala-kendala Dalam Pemberdayaan Mantan Buruh Migrant Wanita

Oleh Perkumpulan Panca Karsa Mataram

Pemberdayaan yang dilakukan oleh panca karsa sudah dapat

membuahkan hasil tapi tidak seluruh mantan buruh migrant bisa diberdayaakan

oleh Panca Karsa banyak kendala yang dihadapi oleh Panca Karsa yaitu kendala

dari internal Panca Karsa dan Eksternal yaitu masyarakat yang dibina.

Pengertian kendala adalahhalangan atau rintangan.kendala memiliki arti

yang sangat penting dalam setiap melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan.

Suatu tugas atau pekerjaan tidak akan terlaksana apabila ada suatu kendala yang

93 Wawancara dengan syamsudin (kepala Perkumpulan Panca karsa Mataram), 21 November 2017

Page 96: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

78

mengganggu pekerjaan tersebut. kendala merupakan keadaan yang dapat

menyebabkan pelaksanaan terganggu dan tidak terlaksana dengan baik. Setiap

manusia selalu mempunyai hambatan dalam kehidupan sehari-hari, baik dari diri

manusia itu sendiri ataupun dari luar manusia.94

Kendala cenderung bersifat negatif, yaitu memperlambat laju suatu hal

yang dikerjakan oleh seseorang.Dalam melakukan kegiatan seringkali ada

beberapa hal yang menjadi penghambat tercapainya tujuan, baik itu hambatan

dalam pelaksanaan program maupun dalam hal pengembangannya.Hal itu

merupakan rangkaian hambatan yang dialami seseorang dalam belajar.hambatan

belajar adalah suatu hal atau peristiwa yang ikut menyebabkan suatu keadaan

yang menghambat dalam mengaplikasikannya pada saat proses pembelajaran

berlangsung.95

Hasil dari sebuah prestasi tidak terlepas dari hambatan yang ada pada

kedua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Menurut Djoko Pekik

Irianto, yaitu:

a. Faktor internal, merupakan pendukung utama tercapainya prestasi olahraga

sebab faktor ini memberikan dorongan yang lebih stabil dan kuat yang

muncul dari dalam diri olahragawan.

b. Faktor eksternal, merupakan penguat yang berpengaruh terhadap kualitas

latihan yang selanjutnya.

94Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 385) 95

Rochman Natawijaya,dalam Sutriyanto konsep dasar, 2009

Page 97: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

79

1. Kendala Internal

Banyak faktor yang menjadi kendala dalam pemberdayaan mantan buruh

migrant ini.Kendala internal berasal dari dalam Panca Karsa sendiri,

diantaranya:

a) Tenaga ahli dan pegawai

Tenaga ahli dan pegwai disini dapat penulis katakan sebagai kendala karena

jumlahnya yang sedikit.Kekurangan SDM pada Panca Karsa yang dapat

memantau langsung berjalannya proses Pemberdayaan membuat jalannya

pemberdayaan menjadi terkendala yang juga membuat kurangnya ide

kreatif dalam pemberdayaan yang dapat membuat mantan buruh migran

tidak memilih menjadi buruh migran kembali. Serta kurangnya tenaga ahli

yang dapat membantu panca karsa dalam memberdayakan para mantan

buruh migran, kekurangan dana juga menjadi kendala dalam panca karsa

meluaskan daerah pemberdayaan.

b) Anggaran dana

Anggaran atau dana yang sangat minim pada Perkumpulan Panca Karsa ini

secara tidak langsung juga mempengaruhi jalannya pemberdayaan yang

dilakukan. Seperti yang penulis sampaikan bahwa walaupun dana atau

anggaran ini dikumpulkan namun jumlahnya masih sangat jauh untuk

mencukupi jalannya proses pemberdayaan ini. Begitupun anggaran yang

diberikan kepada kelompok DESBUMI merupakan sisa-sisa dari anggaran

Page 98: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

80

program lain. Oleh karena itu belum adanya anggara dana khusus

mengakibatkan kendala yang membuat proses pemberdayaan terganggu.

c) Terbatasnya waktu bimbingan

Dalam waktu bimbingan yang diberikan kepada mereka masih sangat

terbatas dan juga bisa dikatakan sangat kurang karena dalam proses

pemberian bantuan terjadi cuma beberapakali maksudnya tidak dilakukan

setiap hari. Pada saat pelatihan waktunya sangat singkat.Pelatihan-pelatihan

seperti lifeskill dan softskill hanya sebentar saja sehingga penyerapan ilmu

yang sudah disampaikan dalam bimbingan belum bisa maksimal. Sementara

seperti yang penulis sampaikan bahwa tuntutan hidup makin besar membuat

mereka yang menerima bimbingan menginginkan bimbingan singkat yang

nantinya akan mampu memberikan penghasilan pada penerapannya. Hal ini

yang membuat mereka hanya mengutamakan penghasilan dibandingkan

mengutamakan ilmu dari bimbingan yang didapat.

d) Pemasaran

Hasil dari pemberian pelayanan dan pemberdayaan yang dilakukan oleh

perkumpulan panca karsa ini sudah dapat menghasil suatu produk-produk

yang nantinya dapat dipasarkan untuk menunjang kehidupan ekonomi

mereka.

Namun yang terjadi selanjutnya adalah kendala pada saat pemasaran,

disebabkan oleh belum adanya pihak yang dapat dijadikan sebagai partner

untuk kerjasama untuk memasarkan produk-produk hasil

Page 99: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

81

pemberdayaan.Produk hasil pemberdayaan hanya dapat dipasarkan hanya

disekitar rumah-rumah mereka, belum ada yang mampu memasarkan hasil

produksi mereka sampai ke kota-kota atau pasar yang lebih besarsehingga

harga jualnya masih rendah.

2. Kendala eksternal

Yang berasal dari luar Panca karsa banyak sekali kendala yang dihadapi

oleh Perkumpulan Panca Karsa dalam memberdayakan mantan buruh migran

dari

a) Kurangnya dukungan pemerintah

Kurangnya dukungan pemerintahdalam membantu menyokong

peraturan perlindungan terhadap buruh migran indonesia, tidak adanya

dukungan dalam pemberdayaan mereka, menimbulkan banyak masalah,

salah satunya kurang percaya masyarakat yang dibina untuk membuka

usaha.

b) Pola pikir masyarakat

Pola pikir masyarakat juga masih mementingkan hasil daripada

kemandirian untuknya, pola fikir masyarakat atau mindset masyarakat

menjadi kendala besar dalam pemberdayaan mantan buruh migran,

dimana mereka memiliki pola fikir bahwa menjadi pelaku usaha lebih

banyak resiko dan susah untuk membuat mereka menyokong kebutuhan

Page 100: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

82

hidup, lebih baik menjadi tenaga kerja yang hanya tinggal menunggu

gaji tanpa harus memikirkan modal kembali untung atau rugi.

c) Taraf pendidikan yang rendah

Pendidikan yang rendah juga menjadi salah satu kendala dalam

pemberdayaan mantan buruh migran wanita karena banyak diantara

mereka tidak bisa baca tulis.Pemberdayaan untuk mereka dirasa sangat

kuang dapat berjalan dengan maksimal, hal ini membuat pemberdayaan

yang banyak diberikan kepada mereka hanya berupa pelatihan softskill

seperti yang telah dilakukian selama ini. Kegiatan pemberdayaan yang

dirasa penting untuk mereka sebenarnya dapat berupa pelatihan atau

pemberian pendidikan non formal semisal pelatihan atau pendidikan

komputer yang nantinya akan dapat memberikan peluang yang lebih

beasa bagi mereka untuk mendapat atau mencari pekerjaan disekitaran

wilayahnya.

Page 101: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

83

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya,

peneliti dapat menarik suatu kesimpulan sebagai berikut:

1. Bentuk –bentuk pemberdayaan mantanburuh migrant wanita yang dilakukan

oleh Perkumpulan Panca Karsa diantaranya berupa pelatihan lifeskill untuk

menunjang kehidupan mereka.

a) Pelatihan pembuatan Tahu Tempe

b) Pelatihan menjahit

c) Pelatihan membuat keset dan tas

d) Pelatihan pengolahan ikan gabus menjadi abon

e) Pembentukan kelompok pengelola dana semi koprasi

2. Strategi pemberdayaan mantan buruh migran wanita oleh Perkumpulan Panca

Karsa Mataram yaitu:

a) Pembentukan DESBUMI yaitu (Desa peduli Buruh Migran Indonesia)

b) Pembentukan organisasi PBMI (Pemerhati Buruh Migran Indonesia)

c) Pelatihan Lifeskill sebagai Wadah penguatan kapasitas mantan buruh

migran wanita.

d) Pembentukan Organisasi dan kerjasama yang melibatkan objek

pemberdayaan, dengan melibatkan objek pemberdayaan aktif dalam

Page 102: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

84

memberdayakan itu lebih efisien karna ada feedback dari masyarakat

yang akan diberdayakan

3. Adapun beberapa kendala yang dihadapi oleh perkumpulan Panca Karsa

dalam pemberdayaan Mantan Buruh Migran wanita yaitu:

a) Kurangnya tenaga ahli

b) Kurangnya anggaran dana

c) Kurangnya dukungan pemerintah

d) Pola pikir masyarakat yang belum brani men jadi pelaku usaha

e) Masih lebih memetingkan hasil daripada ilmu dan kemandirian

f) Keterbatasan waktu bagi pembimbing/pelatih

g) Taraf pendidikan rendah

h) Kurangnya steakholder guna kerjasama yang memudahkan pemasaran

produk

B. Saran-saran

Strategi dan bentuk-bentuk pemberdayaan pada buruh migrant wanita oleh

Perkumpulan Panca Karsa mataram memang sudhah bagus sekali, walaupun

demikian masih banyak yang harus menjadi pembelajaran untuk perkumpulan

Panca Karsa dalam pemberdayaan yang lebih menyeluruh, dan meningkatkan

minat masyarakat dalam pembinaan, berikut beberapa hal yang dapat menjadi

saran yaitu:

1. Perlunya diadakan sosialisasi lebih dikalangan pemerintah guna mencari

steakholder untuk memasarkan hasil pelatihan yang diajarkan, agar mereka

Page 103: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

85

memiliki lahan usaha juga, karna akan percuma jika hanya diajarkan saja tapi

tidak ada tempat untuk dipasarkan.

2. Dalam menghadapi kendala yang ada Perkumpulan Panca Karsa mataram

harus lebih kreatif dalam memecahkannya, seperti halnya menumbuhkan minat

belajar mereka

3. Selain itu pendataan terhadap anggota harus rutin dan terkendali, mengingat

tidak adanya data tetap dari anggota yang mengikuti pemberdayaan dikarenakan

anggota yang tidak tetap selalu berubah ubah .

Page 104: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

86

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrasid.2015. Strategi Lembaga PPK Dalam Menanggulangi Anak Korban

Exploitasi Di Desa Suka Makmur Kecamatan Gerung Lobar. Skripsi IAIN

Mataram : Mataram.

Ana Sabhana Azmy. 2009. Negara Dan Buruh Migran Perempuan. Tesis Universitas

Indonesia : Jakarta.

Anwar. 2007.Manajemen Pemberdayaan Perempuan. Alfabeta : Bandung.

A.Soetami. 2007.Pengantar TatahukumIndonesia Edisi Revisi. PT Refika Aditama :

Bandung.

Atun Wardatun. 2011. Perempuan Mendunia, Siapa Takut?.Alam Tara Institute :

Mataram.

Bungin, B. 2007.Penelitian Kualitatif. Pranada Media Group : Jakarta.

Daran Prints. 1994. Hukum Ketenagakerjaan. PT. Citra Aditya Bakkti : Bandung.

Edi suharto,Ph.D. 2010. CSR dan COMDEV Investasi Kreatif Perusahaan Di

Era Globalisasi.Alfabeta : Bandung.

Edi Suharto, Ph.D. 2014.“Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat” . PT.

Refika Aditama : Bandung.

Husein umar.2001.Strategic In Action. Gramedia Pustaka: Jakarta.

Hikmat, Harry. 2010. Strategi Pemberdayaan Masyarakat (Edisi Revisi).

Bandung:Humaniora Utama Press (HUP)Penerbit Buku Pendidikan

Kesi Widjajanti. 2011. Jurnal Ekonomi Pembangunan Volum 12,Universitas Negri

Semarang : Semarang.

Moleong,Lexi. 2005.Metodelogi Penelitian Kualitatif .Remaja Rosdakarya : Bandung.

Muhadjir, Noeng. 2000.Metode Penelitian Kualitatif. Rake Sarasin : Yogyakarta.

Nazir, Muh. 1983. Metode Penelitian.Ghalia Indonesia :Jakarta.

Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif . PT LKiS Aksara : Yogyakarta.

Ratna Mulhumah. 2010. Wanita Dalam Belitan Problem Ketenagakerjaan. Jurnal

Qawwan,vo.4 no.2.

Page 105: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

87

Risyanti Riza dan H. Roesmidi. 2006.Pemberdayaan Masyarakat. Alqaprint

Jatinangor : Sumedang.

Rr. Suhartini,Halim Imam,khambali(eds).2005. Model-Model Pemberdayaan

Masyarakat.pustaka pesantren : Yogyakarta.

Rasyad dan Suparna 2003 pengenmbangan dan pemberdayaan Masyarakat,

Universitas Negri Malang

Suharsimi, Arikunto. 2006. Metodologi Penelitian Suatu pendekatan Praktik.Rineka

Cipta :Jakarta.

Sugiyono. 2010. Metodelogi Penelitian Pendidikan Pendekatan

Kualitatif,Kuantitatif Dan R&B. Alfabeta : Bandung.

Suprijatna, Tjahja. 2000, Strategi Pembangunan dan Kemiskinan, Rineka Cipta.

Jakarta.

Wahab Wahabi. 2009.Fenomena Istri Sebagai Buruh Migran Dan Kasus

Perceraian.Skripsi UIN Malik Ibrahim : Malang.

Page 106: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

88

Page 107: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

89

Page 108: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

90

Page 109: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

91

Page 110: STRATEGI PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN WANITA …etheses.uinmataram.ac.id/707/1/baiq ihtiar nalara mandalika 153133026.pdf · Sholawat serta salam senantiasa tak lupa kita haturkan

92