STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI...

152
STRATEGI PEM BERKEBUT NEGERI SA Diajukan Mempe PROGR FAKULTA INSTITUT A i MBELAJARAN MATEMATIKA PA TUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA ALATIGA TAHUN PELAJARAN 20 SKRIPSI n untuk Memenuhi Kewajiban dan Sy eroleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.P Oleh: Asiskha Avitanty NIM 23070150008 RAM STUDI TADRIS MATEMATI AS TARBIYAH DAN ILMU KEGUR AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SA 2019 ADA ANAK A SMALB 018/2019 yarat Guna Pd) IKA RUAN ALATIGA

Transcript of STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI...

Page 1: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA SMALB

NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Diajukan u

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

i

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA SMALB

NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Asiskha Avitanty

NIM 23070150008

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2019

PADA ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA SMALB

NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019

ntuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

Page 2: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

ii

Page 3: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA SMALB

NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Diajukan u

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

PROGRAM STUDI TADRIS

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

iii

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA SMALB

NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Asiskha Avitanty

NIM 23070150008

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2019

PADA ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA SMALB

NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019

ntuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

Page 4: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

iv

Page 5: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

v

Page 6: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

vi

Page 7: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

vii

MOTTO

Artinya : “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

“ Tak ada yang lebih tidak adil dengan perlakuan yang sama terhadap orang-orang

yang berbeda”

(Dr. K. Dunn)

Page 8: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

viii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamiin, atas rahmat dan ridho Allah SWT karya skripsi

yang sederhana ini saya persembahkan untuk :

1. Bapak dan Ibuku tercinta, Bapak Kurnen dan Ibu Kastini. Beliau-beliau

adalah sepasang malaikat penjagaku di bumi-Nya, yang selalu mendoakan

dan memberikan banyak kasih sayang dan berkorban untukku sehingga aku

dapat seperti sekarang. Semoga suatu saat nanti, saya bisa membawa mereka

sampai ke Baitullah. Amiin..

2. Kakak-Kakak saya Arsyad Abdul Khamid, Astrid Noviyanti dan adik saya

Akhyar Syairozi yang selalu memberikan motivasi di kala saya sedang jenuh.

Aku sayang kalian.

3. Kakek dan nenek yang selalu mendukungku dan terima kasih banyak atas doa

restunya.

4. Almaghfurlah Romo K. H. Mahfudz Ridwan dan Ibu Nyai Hj. Nafisah yang

saya ta’dzimi, orang tua kedua di pondok pesantren Edi Mancoro. Ilmu-ilmu

yang telah beliau berikan takkan mampu kubalas dengan materi apapun.

Semoga surga menemukan kita.

5. Kyai Muhamad Hanif M. Hum. dan Ibu Nyai Rosyidah Lc. yang selalu

memberikan nasehat dan kasih sayang dan selalu mendoakan saya.

6. Para guru dan dosen, khususnya Bapak Winarno, S. Si., M. Pd. dan Ibu Enika

yang selalu membimbing demi terselesainya skripsiku dan menjadi pelita

dalam studiku.

Page 9: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

ix

7. Pak Ali, Pak Manaf, Pak Slamet, Pak Makhasin, Pak Zuhdi, Pak Shofari, dan

semua asatidz pondok pesantren Edi Mancoro. Terima kasih atas ilmu yang

telah diberikan.

8. Keluarga besar pondok pesantren Edi Mancoro, khususnya kamar 15 dan 20

yang selalu menghiburku disaat sedang gundah dan selalu memberikan

dukungan di kala sedang terpuruk.

9. Keluarga YABISMILLAH IAIN Salatiga yang telah memberikan motivasi.

10. Seseorang yang masih dalam rahasia Allah SWT, semoga segera

dipertemukan.

11. Teman-temanku PPL SMK Muhammadiyah Salatiga yang saya sayangi.

12. Teman-temanku KKN Desa Sonorejo Posko 124 yang saya sayangi.

13. Teman-teman seperjuangan Tadris Matematika Angkatan 2015.

14. Almamaterku tercinta IAIN Salatiga.

15. Dan untuk semuanya terima kasih.

Page 10: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

x

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga,

sahabat dan para pengikut setianya.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh

gelar kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah di Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M. Ag., selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan IAIN Salatiga.

3. Bapak Dr. Winarno, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Tadris

Matematika dan sekaligus dosen pembimbing skripsi, yang berkenan

mengoreksi dan mengarahkan judul skripsi di tengah padatnya tugas.

4. Bapak Saiful Marom, M.Sc. selaku dosen pembimbing akademik, beserta

bapak ibu dosen yang telah berkenan membimbing penulis selama masa

studi.

5. Orang tuaku tercinta yang selalu memberikan dukungan, inspirasi, aspirasi

dan nasehat bagi penulis.

6. Bapak Eko Puji, S.Ag. dan Bapak Sularno, S. Pd. yang telah memberikan izin

dan bantuan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian.

Page 11: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

xi

Page 12: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

xii

ABSTRAK

Avitanty, Asiskha. 2019. Strategi Pembelajaran Matematika pada Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita SMALB Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi. IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. Winarno, S. Si., M. Pd.

Kata Kunci : Strategi Pembelajaran, Matematika, Anak Tunagrahita Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan strategi pembelajaran

matematika pada anak tunagrahita, faktor pendukung pembelajaran matematika, dan faktor penghambat pembelajaran matematika. Hal ini menjadi penting melihat persoalan yang dihadapi anak tunagrahita ringan dalam pembelajaran matematika yang mengalami kesulitan untuk memahami materi karena intelegensi yang rendah. Oleh karena itu, guru dalam menyampaikan materi harus menggunakan strategi-strategi agar materi yang disampaikan mudah dipahami.

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini meliputi sumber primer dan sumber sekunder. Informan dalam penelitian adalah guru matematika SMALB Negeri Salatiga, dan siswa-siswa SMALB Negeri Salatiga. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi atau pengamatan, wawancara, dan dokumenter. Teknik analisis data terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: (1) Strategi pembelajaran matematika di SMALB menggunakan beberapa metode. Namun, yang paling sering digunakan yaitu metode drill. Karena dengan metode drill guru merasa lebih mudah untuk memahamkan materi kepada siswa. Seluruh aspek dalam strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian reinforcement, pemberian punishment, dan materi yang diklasifikasikan sesuai perkembangan anak belum terlaksana (2) Faktor pendukung dalam pembelajaran matematika di SMALB Negeri Salatiga sangat dipengaruhi dengan suasana hati siswa yang merasa senang terlebih dahulu. Jika suasana hati siswa dari rumah sudah merasa senang terlebih dahulu, maka kegiatan pembelajaran matematika di sekolah juga merasa nyaman dan berhasil. Namun juga dapat dipengaruhi beberapa faktor seperti, motivasi orang tua dan guru, adanya alat peraga, memberikan tugas rumah, sarana dan prasarana yang mendukung. (3) Faktor penghambat dalam pembelajaran matematika di SMALB Negeri Salatiga juga sangat dipengaruhi oleh suasana hati buruk siswa. Ketika suasana hati dan keinginan siswa dalam belajar itu rendah, maka kegiatan pembelajaran akan kurang menyenangkan. Suasana hati tersebut biasanya merupakan bawaan dari rumah. Ketika pagi berangkat sekolah siswa merasa tidak senang dan terlihat murung, tidak punya semangat untuk belajar maka akan berdampak kepada proses berlangsungnya pembelajaran matematika.

Page 13: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN BERLOGO ................................................................................ ii

HALAMAN SAMPUL DALAM ................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... v

HALAMAN DEKLARASI DAN PUBLIKASI SKRIPSI .............................. vi

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

ABSTRAK ...................................................................................................... xii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Fokus Penelitian .................................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

E. Penegasan Istilah ................................................................................. 7

F. Sistematika Penulisan .......................................................................... 9

Page 14: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

xiv

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 12

A. Landasan Teori ..................................................................................... 12

1. Strategi Pembelajaran Matematika ................................................. 12

a. Strategi .................................................................................... 12

b. Pembelajaran ........................................................................... 14

c. Matematika .............................................................................. 20

d. Strategi Pembelajaran Matematika pada Anak Tunagrahita ... 21

2. Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita ..................................... 24

a. Anak Berkebutuhan Khusus .................................................... 24

b. Tunagrahita .............................................................................. 25

1) Pengertian Tunagrahita ..................................................... 25

2) Klasifikasi Tunagrahita ..................................................... 26

3) Karakteristik Anak Tunagrahita ........................................ 27

4) Defisit Anak Tunagrahita .................................................. 29

5) Etiologi Tunagrahita .......................................................... 32

3. Faktor Pendukung Pembelajaran Matematika pada Anak

Berkebutuhan Khusus Tunagrahita ............................................... 33

4. Faktor Penghambat Pembelajaran Matematika pada Anak

Berkebutuhan Khusus Tunagrahita ............................................... 35

B. Kajian Pustaka ..................................................................................... 35

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 38

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 38

B. Kehadiran Peneliti ............................................................................... 39

Page 15: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

xv

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 39

D. Sumber Data ........................................................................................ 40

1. Data Primer ................................................................................... 40

2. Data Sekunder ............................................................................... 40

E. Prosedur Pengumpulan Data ............................................................... 41

1. Metode Observasi atau Pengamatan ............................................. 41

2. Metode Wawancara ....................................................................... 41

3. Metode Dokumenter ...................................................................... 42

F. Analisis Data ....................................................................................... 43

1. Data Reduction (Reduksi Data) .................................................... 44

2. Data Display (Penyajian Data) ..................................................... 44

3. Verification (Penarikan Kesimpulan) ............................................ 44

G. Pengecekan Keabsahan Data ............................................................... 45

H. Tahap – Tahap Penelitian .................................................................... 46

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA ............................................... 48

A. Profil Subjek Penelitian ....................................................................... 48

1. Data Informan ................................................................................ 48

2. Sarana dan Prasarana SLB Negeri Salatiga ................................... 49

3. Keunggulan SLB Negeri Salatiga ................................................. 50

B. Analisis Data ....................................................................................... 51

1. Strategi Pembelajaran Matematika pada Anak Berkebutuhan

Khusus Tunagrahita SMALB Negeri Salatiga .............................. 51

2. Faktor Pendukung Pembelajaran Matematika pada Anak

Page 16: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

xvi

Berkebutuhan Khusus Tunagrahita SMALB Negeri Salatiga ...... 57

3. Faktor Penghambat Pembelajaran Matematika pada Anak

Berkebutuhan Khusus Tunagrahita SMALB Negeri Salatiga ..... 59

C. Pembahasan ......................................................................................... 60

1. Strategi Pembelajaran Matematika pada Anak Berkebutuhan

Khusus Tunagrahita ...................................................................... 60

2. Faktor Pendukung Pembelajaran Matematika pada Anak

Berkebutuhan Khusus Tunagrahita ............................................... 62

3. Faktor Penghambat Pembelajaran Matematika pada Anak

Berkebutuhan Khusus Tunagrahita ............................................... 63

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 65

A. Kesimpulan ......................................................................................... 65

B. Saran .................................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 68

LAMPIRAN – LAMPIRAN ............................................................................ 72

Page 17: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

xvii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 4.3 Data Informan Siswa Tunagrahita Ringan ........................... 48

2. Tabel 4.2 Data Sarana dan Prasarana ................................................... 49

Page 18: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Riwayat Hidup .......................................................................... 73

2. Daftar Nilai SKK.................................................................................. 74

3. Nota Pembimbing Skripsi ................................................................... 82

4. Surat Permohonan Izin Penelitian ....................................................... 83

5. Lembar Konsultasi Skripsi .................................................................. 84

6. Kode Penelitian ................................................................................... 86

7. Instrumen Penelitian ............................................................................ 87

8. Pedoman Observasi ............................................................................. 87

9. Pedoman Wawancara .......................................................................... 88

10. Hasil Observasi ................................................................................... 89

11. Hasil Wawancara ................................................................................ 105

12. Data Informan ..................................................................................... 116

13. Kompetensi Inti dan Kompteensi Dasar Matematika SMALB

Tunagrahita ......................................................................................... 117

14. Hasil Ulangan Tengah Semester Siswa Kelas X SMALB

Tunagrahita ......................................................................................... 119

15. Foto-Foto Kegiatan .............................................................................. 131

Page 19: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kualitas pendidikan menjadi tujuan yang selalu diperjuangkan oleh

seluruh pemangku kepentingan pendidikan. Pemerintah pusat, pemerintah

daerah, sampai organisasi penyelenggara pendidikan selalu berupaya agar

pendidikan yang diselenggarakan mempunyai kualitas yang baik. Kualitas

pendidikan yang baik akan menjadi instrumen untuk berkembangnya lembaga

pendidikan sekaligus menghasilkan lulusan yang berkualitas. Adanya kualitas

lulusan yang unggul, tentunya kualitas sumber daya manusia ke depan akan

mampu eksis dalam dinamika perubahan dan pembangunan nasional.

Pendidikan merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan

manusia, pendidikan berkembang begitu pesat sehingga menuntut setiap

orang menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, termasuk didalamnya

anak yang membutuhkan pendidikan khusus dan anak yang membutuhkan

pendidikan layanan khusus. Menurut (Kustawan, 2012:16) pendidikan khusus

merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan

dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional,

mental, sosial, dan atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.

Strategi sangat diperlukan dalam dunia pendidikan, khususnya

kegiatan belajar mengajar. Dalam konteks pengajaran, strategi dimaksudkan

sebagai daya upaya pengajar/guru dalam menciptakan suatu sistem

Page 20: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

2

lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses mengajar agar tujuan

pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai dan berhasil. Oleh karena

itu, seorang guru dituntut memiliki kemampuan mengatur secara umum

komponen-komponen pembelajaran sehingga terjalin keterkaitan fungsi antar

komponen pembelajaran yang dimaksud.

Al-qur’an juga menganjurkan untuk menggunakan strategi dalam proses

pembelajaran. Strategi pembelajaran yang terkandung dalam Al-qur’an

bermacam-macam, antara lain QS. An-Nahl ayat 125 :

Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Matematika memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.

Banyak yang telah disumbangkan matematika bagi perkembangan peradaban

manusia. Kemajuan sains dan teknologi yang begitu pesat dewasa ini tidak

lepas dari peranan matematika. Boleh dikatakan, matematika adalah landasan

utama sains dan teknologi. Dengan demikian menguasai matematika

merupakan salah satu jalan utama menuju tumbuh berkembangnya ilmu

pengetahuan dan teknologi di negeri ini.

Pembelajaran matematika tidak hanya diberikan kepada anak yang

memiliki kelengkapan fisik saja, tetapi juga diberikan kepada anak yang

mempunyai kelainan dan kekurangan fisik atau mental, karena manusia

Page 21: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

3

mempunyai hak yang sama di hadapan Allah SWT. Dalam QS. An-Nur ayat

61:

Artinya : “Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, dan tidak (pula) bagi dirimu sendiri, makan (bersama-sama mereka) di rumah kamu sendiri atau di rumah bapak-bapakmu, di rumah ibu-ibumu, di rumah saudara- saudaramu yang laki-laki, di rumah saudaramu yang perempuan, di rumah saudara bapakmu yang laki-laki, di rumah saudara bapakmu yang perempuan, di rumah saudara ibumu yang laki-laki, di rumah saudara ibumu yang perempuan, di rumah yang kamu miliki kuncinya atau di rumah kawan-kawanmu. Tidak ada halangan bagi kamu makan bersama-sama mereka atau sendirian. Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah- rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat(Nya) bagimu, agar kamu memahaminya.”

Manusia ada yang tumbuh dan berkembang dalam keadaan normal dan

ada pula yang tidak normal (abnormal) yang mana akan berpengaruh pada

kesehatan mental dan jasmani. Namun, dalam masalah pendidikan tidak ada

perbedaan antara anak yang tumbuh dan berkembang dengan normal dan

anak yang mengalami kecacatan fisik atau kelemahan mental yang sering

Page 22: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

4

disebut anak berkebutuuhan khusus. Setiap manusia mempunyai kewajiban

yang sama yaitu menuntut ilmu. Hadits Nabi Muhammad SAW :

على كل مسلم ومسلمة طلب العلم فریضة

Artinya: “Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”. (HR. Ibnu Abdil Barr)

Anak berkebutuhan khusus (special needs children) dapat diartikan

sebagai anak yang lambat (slow) atau mengalami gangguan (retarded) yang

tidak akan pernah berhasil di sekolah anak-anak pada umumnya atau sekolah

umum. Anak berkebutuhan khusus (ABK) juga dapat diartikan sebagai anak

yang mengalami gangguan fisik, mental, intelegensi serta emosi sehingga

diharuskan pembelajaran secara khusus. Banyak nama lain yang

dipergunakan sebagai variasi dari kebutuhuan khusus, seperti disability,

impairment, dan handicap (Atmaja, 2018:5-6).

Menurut Heward anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan

karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu

menunjukkan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Anak

berkebutuhan khusus biasanya bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB)

sesuai dengan kekhususannya masing-masing. SLB bagian A untuk tunanetra,

SLB bagian B untuk tunarungu, SLB bagian C untuk tunagrahita, SLB bagian

D untuk tunadaksa, SLB bagian E untuk tunalaras dan SLB bagian G untuk

cacat ganda (Nur’aeni, 2017:2).

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 11 Maret 2019, peneliti

menemukan beberapa permasalahan terkait dengan pembelajaran matematika

bagi siswa tunagrahita di SMALB Negeri Salatiga. Permasalahan tersebut

Page 23: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

5

diantaranya, siswa mengalami kesulitan untuk memahami materi karena

intelegensi yang rendah. Proses pembelajaran didominasi oleh guru yang

memberikan materi dengan metode ceramah dengan urutan menjelaskan,

memberikan contoh, latihan soal, dan pekerjaan rumah. Hal tersebut

menyebabkan siswa tunagrahita tertinggal dalam hal pemahaman maupun

penguasaan materi.

Dari latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian yang penulis tuangkan dalam skripsi yang berjudul “Strategi

Pembelajaran Matematika Pada Anak Berkebutuhan Khusus

Tunagrahita SMALB Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan perumusan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi pembelajaran matematika pada anak berkebutuhan

khusus tunagrahita SMALB Negeri Salatiga tahun pelajaran 2018/2019?

2. Apa faktor pendukung pembelajaran matematika pada anak berkebutuhan

khusus tunagrahita SMALB Negeri Salatiga tahun pelajaran 2018/2019?

3. Apa faktor penghambat pembelajaran matematika pada anak

berkebutuhan khusus tunagrahita SMALB Negeri Salatiga tahun

pelajaran 2018/2019?

Page 24: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

6

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penulisan dalam penelitian ini mengacu pada

permasalahan di atas adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui strategi pembelajaran matematika pada anak berkebutuhan

khusus tunagrahita SMALB Negeri Salatiga tahun pelajaran 2018/2019.

2. Mengetahui faktor pendukung pembelajaran matematika pada anak

berkebutuhan khusus tunagrahita SMALB Negeri Salatiga tahun

pelajaran 2018/2019.

3. Mengetahui faktor penghambat pembelajaran matematika pada anak

berkebutuhan khusus tunagrahita SMALB Negeri Salatiga tahun

pelajaran 2018/2019.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat daripada penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan positif untuk memperkaya khasanah matematika yang

diperoleh dari hasil penelitian, terutama dalam ruang lingkup

pembelajaran matematika.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa Tunagrahita SMALB Negeri Salatiga

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai upaya

memberikan motivasi belajar anak berkebutuhan khusus tunagrahita

Page 25: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

7

SMALB serta meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

matematika.

b. Mahasiswa

Agar dapat meningkatkan belajar mahasiswa sebagai penerus bangsa,

sebagai calon guru yang diharapkan mampu mengamalkan dan

mengembangkan metode – metode pembelajaran yang menarik.

c. Bagi Lembaga

Bagi lembaga, diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini dapat

dijadikan sebagai salah satu bahan evaluasi untuk lebih meningkatkan

pembinaan dalam pembelajaran matematika terhadap siswa

tunagrahita di SMALB Negeri Salatiga.

d. Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan untuk menambah pengalaman

dalam penelitian terkait dengan siswa tunagrahita di SMALB Negeri

Salatiga.

E. Penegasan Istilah

Di dalam penegasan istilah, penulis akan menjelaskan istilah-istilah

lain agar di dalam penelitian ini tidak terjadi penafsiran yang berbeda dengan

maksud penulis. Istilah – istilah yang perlu penulis jelaskan sebagai berikut.

1. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan rencana dan cara-cara

membawakan pengajaran agar segala prinsip dasar dapat terlaksana dan

Page 26: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

8

segala tujuan pengajaran dapat dicapai secara efektif. Cara-cara

membawakan pengajaran itu merupakan pola dan urutan umum

perbuatan guru-murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Pola

dan urutan umum perbuatan guru-murid tersebut merupakan suatu

kerangka umum kegiatan belajar mengajar yang tersusun dalam suatu

rangkaian bertahap menuju tujuan yang telah ditetapkan (Gulo, 2008:3).

Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian

kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai

sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai

tujuan pembelajarann tertentu yang digunakan untuk memperoleh

kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran

(Sanjaya, 2008:23).

2. Pembelajaran Matematika

Matematika adalah salah satu pengetahuan tertua dan dianggap

sebagai induk atau alat dan bahasa dasar banyak ilmu. Matematika

digunakan juga dalam berbagai industri lain seperti fisika, kimia, biologi,

teknik, komputer, industri, kedokteran, dan pertanian. Pembelajaran

matematika adalah kegiatan belajar dan mengajar pada bidang

matematika. Dalam pembelajaran matematika, diperlukan pemahaman

dan penguasaan materi, terutama dalam membaca tabel, simbol, dan

diagram. Dalam pembelajaran matematika, sebaiknya diusahakan agar

arti atau makna dalam setiap konsep yang dipelajari harus benar-benar

dipahami sebelum sampai pada latihan praktis.

Page 27: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

9

3. Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita

Menurut Kirk (Jamila K. A. Muhammad, 2008: 37), anak disebut

berkebutuhan khusus apabila memiliki kebutuhan untuk menyesuaikan

program pendidikan. Ditinjau dari segi statistika, anak dianggap

berkebutuhan khusus jika mengalami penyimpangan dari kriteria normal

baik penyimpangan ke bawah atau atas rata-rata. Penyimpangan yang

terjadi dapat berupa mencakup penyimpangan ketajaman sensorik seperti

penglihatan, pendengaran, kapasitas intelektual, kondisi fisik,

kematangan dalam emosi-sosial, perilaku dan lain sebagainya.

Sedangkan pengertian tunagrahita, sebagai berikut:

a. Fungsi intelektualnya yang lamban, yaitu IQ 70 ke bawah

berdasarkan tes inteligensi baku.

b. Kekurangan dalam perilaku adaptif.

c. Terjadi pada masa perkembangan, yaitu antara masa konsepsi hingga

usia 18 tahun (Kemis & Rosnawati, 2013:10-11).

Menurut penulis, anak berkebutuhan khusus tunagrahita ringan

adalah anak yang mengalami keterbelakangan mental yang memiliki

tingkatan IQ : 51-70 dan mengalami hambatan tingkah laku.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembahasan dan penelaahan yang jelas dalam

membaca skripsi ini, maka disusunlah sistematika hasil penelitian kualitatif,

secara garis besar sebagai berikut.

Page 28: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

10

1. Bagian Awal

Bagian awal ini meliputi, halaman sampul luar, lembar berlogo IAIN,

halaman sampul dalam, halaman persetujuan pembimbing, halaman

pengesahan kelulusan, pernyataan dan deklarasi skripsi, halaman motto,

persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar

lampiran.

2. Bagian Inti

Pada bagian inti dalam skripsi ini, memuat data:

Bab I : Pendahuluan

Meliputi Latar Belakang Masalah, Fokus Penelitian,

Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Penegasan Istilah,

Sistematika Penulisan.

Bab II : Kajian Pustaka

Berisi strategi pembelajaran matematika, anak

berkebutuhan khusus tunagrahita, faktor pendukung dan

penghambat pembelajaran matematika pada anak

berkebutuhan khusus tunagrahita.

Bab III : Metode Penelitian

Meliputi Jenis Penelitian, Kehadiran Peneliti, Lokasi dan

Waktu Penelitian, Sumber Data, Prosedur Pengumpulan

Data, Analisis Data, Pengecekan Keabsahan Data, Tahap-

Tahap Penelitian.

Page 29: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

11

BAB IV : Paparan dan Analisis Data

Meliputi gambaran umum SMALB Negeri Salatiga dan

paparan pembelajaran matematika pada anak tunagrahita

di SMALB Negeri Salatiga. Analisis data meliputi strategi

pembelajaran matematika pada anak berkebutuhan khusus

tunagrahita di SMALB Negeri Salatiga, faktor pendukung

dan penghambat pembelajaran matematika pada anak

berkebutuhan khusus tunagrahita di SMALB Negeri

Salatiga.

BAB V : Penutup

Meliputi kesimpulan dan saran.

Page 30: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Strategi Pembelajaran Matematika

a. Strategi

Menurut KBBI, strategi adalah ilmu dan seni menggunakan

semua sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan kebijakan

tertentu dalam perang dan damai. Dalam konteks pengajaran, menurut

Gagne, strategi adalah kemampuan internal seseorang untuk berpikir,

memecahkan masalah dan mengambil keputusan (Iskandarwassid &

Sunendar, 2008:2-3).

Strategi berasal dari kata Yunani, strategia, yang berarti ilmu

perang atau panglima perang. Berdasarkan arti kata tersebut, strategi

adalah suatu seni merancang operasi di dalam peperangan, seperti

cara-cara mengatur posisi atau siasat berperang, angkatan darat atau

laut. Strategia juga dapat diartikan sebagai suatu keterampilan

mengatur kejadian atau peristiwa (Hardini & Puspitasari, 2015:11).

Seiring berjalannya waktu, istilah “strategi” di dunia militer

diadopsi ke dalam dunia pendidikan. Dalam konteks pendidikan,

strategi digunakan untuk mengatur siasat agar dapat mencapai tujuan

yang baik. Dengan kata lain, strategi dalam konteks pendidikan dapat

dimaknai sebagai perencanaan yang berisi serangkaian kegiatan yang

Page 31: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

13

didesain untuk mencapai tujuan pendidikan. Strategi dalam konteks

pendidikan mengarah kepada hal yang lebih spesifik, yakni khusus

pada pembelajaran. Konsekuensinya, strategi dalam konteks

pendidikan dimaknai secara berbeda dengan strategi dalam konteks

pembelajaran. Kemp (Suyadi, 2013) menjelaskan bahwa strategi

pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru serta

peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan

efisien (Suyadi, 2013:13).

Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi

hal-hal berikut (Djamarah dan Zain, 2010:5-6).

1) Mengidentifikasi serta menerapkan spesifikasi dan kualifikasi

perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana

yang diharapkan.

2) Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi

dan pandangan hidup masyarakat.

3) Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar

mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat

dijadikan pegangan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan

mengajarnya.

4) Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau

kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan

pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan

belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik

Page 32: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

14

untuk penyempurnaan sistem intruksional yang bersangkutan

secara keseluruhan (Hardini & Puspitasari, 2015:12).

Berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar, strategi dapat

disimpulkan sebagai langkah-langkah yang ditempuh guru dalam

perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan

pembelajaran secara efektif dan efisien.

b. Pembelajaran

1) Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran berasal dari kata belajar yang berimbuhan

awalan pe- dan akhiran –an. Secara umum, pembelajaran dapat

diartikan sebagai proses belajar dan mengajar. Tetapi, banyak ahli

yang mendefinisikan secara sistematis, baik dari kata

pembelajaran itu sendiri maupun dari kata belajar dan mengajar.

Untuk lebih mudah memahaminya maka akan dipaparkan satu

persatu.

Definisi belajar telah diungkapkan oleh banyak ahli

diantaranya oleh Crombach dalam bukunya Educational

Psycology, menyatakan “Learning is show by a change in

behavior as a result of experience”. (Suryabrata, 2007 : 231),

yang berarti bahwa belajar yang ditunjukkan dengan adanya

perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari latihan.

Sedangkan menurut dictionary of psycology yang dikutip dari

buku Syah (2012) menyebutkan bahwa belajar memiliki dua

Page 33: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

15

definisi. Pertama, belajar diartikan “the process of acquiring

knowledge”, kedua belajar diartikan “a relatively permanent

change potentiality which occurs as a result of reinforced

practice.” Pengertian pertama memiliki suatu proses untuk

memperoleh pengetahuan. Pengertian kedua, belajar berarti suatu

perubahan kemampuan untuk beraksi yang relatif langgeng

sebagai hasil latihan yang diperkuat (Sriyanti, dkk, 2009:22-33).

Reflis Kosasi menjelaskan bahwa mengajar merupakan

suatu usaha untuk membuat siswa belajar, yaitu suatu usaha yang

dilakukan oleh guru sehingga menyebabkan perilaku tingkah laku

pada diri anak (Usman, 2002: 20-21).

Kemudian disimpulkan oleh Usman (2002:21) bahwa

mengajar adalah suatu usaha bagaimana lingkungan dan adanya

interaksi subjek didik (anak) dengan lingkungannya sehingga

tercipta kondisi belajar yang baik.

Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan

bahwa mengajar adalah usaha yang dilakukan seseorang terhadap

peserta didik untuk menghasilkan perubahan yang awalnya tidak

tahu menjadi tahu, yang awalnya berbuat buruk menjadi baik.

Pernyataan di atas sesuai dengan firman Allah SWT dalam

Al Qur’an Surah Al-Kahfi : 66.

Page 34: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

16

Artinya: Musa berkata kepada Khidhr: "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?" (Q.S Al-Kahfi:66).

Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.

23 Tahun 2003 menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi

peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar

dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan

kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan

pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses

untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia

serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun (Arifprabowo &

Musfiqon, 2018:7).

Pembelajaran secara harfiah berarti proses belajar.

Pembelajaran dapat dimaknai sebagai proses penambahan

pengetahuan dan wawasan melalui rangkaian aktivitas yang

dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan

perubahan dalam dirinya, sehingga terjadi perubahan yang

sifatnya positif, dan pada tahap akhir akan didapat keterampilan,

kecakapan dan pengetahuan baru (Saefuddin & Berdiati, 2014: 8).

Page 35: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

17

Dari definsi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran adalah suatu usaha atau aktivitas yang dengan

sengaja yang melibatkan dan menggunakan pengetahuan

profesional yang dimiliki guru untuk tercapainya suatu tujuan

yaitu tercapainya tujuan kurikulum.

a) Ciri-Ciri Pembelajaran

Pembelajaran sebagai proses belajar mengajar telah

memiliki ciri-ciri tersendiri sebagaimana diungkapkan oleh

Sriyanti mengutip pendapat Baharudin dan Esa N. W yaitu:

(1) Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku

(2) Perubahan tingkah laku dari hasil belajar itu relatif

permanen

(3) Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati saat

berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan tingkah

laku itu bisa bersifat potensial

(4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau

pengalaman

(5) Latihan dan pengalaman dapat memberikan penguatan

(Sriyanti, 2009: 24)

Sedangkan ciri-ciri pembelajaran menurut Hamalik (Djamarah,

2006:39-42) adalah sebagai berikut.

Page 36: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

18

(1) Belajar mengajar memiliki tujuan, yaitu membentuk anak

didik dalam suatu perkembangan tertentu, sehingga

perhatian dipusatkan pada anak didik.

(2) Prosedur yang direncanakan dan didesain secara sistematik

dan relevan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sehingga dapat tercapai tujuan yang optimal.

(3) Materi sesuai tujuan dengan memperhatikan komponen

anak didik dan komponen - komponen lain serta disiapkan

sebelum berlangsungnya kegiatan pembelajaran.

(4) Aktivitas anak didik baik secara fisik maupun secara

mental.

(5) Guru sebagai pembimbing harus dapat memotivasi agar

terjadi proses interaksi yang kondusif.

(6) Kedisiplinan dalam pelaksanaan prosedur yang telah

ditetapkan. Penyimpangan dari prosedur berarti suatu

indikator pelanggaran disiplin.

(7) Adanya batas waktu untuk mencapai tujuan pembelajaran.

(8) Evaluasi dalam rangka untuk mengetahui tercapai tidaknya

tujuan pembelajaran.

Dari ciri-ciri di atas menunjukkan bahwa pembelajaran

adalah suatu pelaksanaan yang tersusun secara sistematis dan

mengarah dalam mencapai tujuan, yang mana tujuan utamanya

adalah perubahan atas bimbingan dari guru.

Page 37: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

19

b) Unsur-Unsur Pembelajaran

Unsur dapat dikatakan sebagai komponen yang harus

ada. Unsur pembelajaran berarti segala sesuatu yang harus ada

dalam pelaksanaan pembelajaran. Unsur pembelajaran juga

dapat menjadi ciri dari pembelajaran, maka isi dari unsur

pembelajaran hampir sama dengan yang disebutkan dalam ciri-

ciri pembelajaran. Secara mendasar, unsur yang paling utama

adalah guru, siswa, dan materi.

Menurut Djamarah (2006:41-50) yang termasuk unsur-unsur

pembelajaran adalah :

(1) Tujuan pembelajaran

(2) Bahan pembelajaran (materi)

(3) Kegiatan belajar mengajar

(4) Teknik pembelajaran

(5) Alat bantu pembelajaran

(6) Sumber pelajaran

(7) Evaluasi

Berdasarkan unsur-unsur pembelajaran yang telah

disebutkan di atas dapat disimpulkan secara umum unsur-unsur

pembelajaran adalah sebagai berikut.

(1) Pendidik dan peserta didik atau pengajar dengan yang diajar

(2) Materi yang diajarkan

(3) Metode pembelajaran

Page 38: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

20

(4) Media pembelajaran

(5) Alat bantu (dapat berupa media atau bahan pengait materi)

(6) Sumber pelajaran

(7) Tujuan pembelajaran

(8) Evaluasi

c. Matematika

Definisi matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi

praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif

dan keruangan sehingga fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan

berfikir (Abdurrahman, 2003:252).

Menurut Soejadi (2000:11) matematika adalah suatu ilmu yang

memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan dan

berpola pikir deduktif. Sedangkan menurut Aristoteles (Franklin,

2009:104) matematika adalah ilmu tentang kuantitas.

Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

matematika adalah suatu ilmu kuantitas yang mempelajari tentang

bilangan-bilangan, hubungan antar bilangan dan prosedur operasional

yang digunakan dalam penyelesaian mengenai bilangan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

matematika adalah suatu proses interaksi belajar mengajar pelajaran

matematika yang dilakukan antara siswa dan guru dengan tujuan

membangun pengetahuan matematika agar bermanfaat dan mampu

mempraktekkan hasil belajar matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Page 39: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

21

Sedangkan strategi pembelajaran matematika adalah pemilihan

jenis latihan tertentu dalam proses interaksi belajar mengajar pelajaran

matematika yang dilakukan antara siswa dan guru yang melibatkan

pengembangan pola berpikir dan mengolah logika pada suatu lingkungan

belajar yang sengaja diciptakan oleh guru dengan berbagai metode agar

program belajar matematika dapat berhasil dan berkembang secara

optimal.

d. Strategi Pembelajaran Matematika pada Anak Tunagrahita

Anak tunagrahita lambat dalam kemajuan perkembangan, dan

diperlukan prosedur langkah yang kecil untuk mengubah tingkah

lakunya. Bentuk strategi yang dikembangkan dari perpaduan

pengajaran berprogram dan terapi tingkah laku dalam praktik klinis

menurut Muljono (Mumpuniarti, 2007:59-62) sebagai berikut.

1) Reinforcement, terdiri dari dua macam yaitu positive reinforcer dan

negative reinforcer. Positive reinforcer adalah peristiwa yang

menyebabkan meningkatnya perilaku yang diharapkan, sementara

negative reinforcer adalah hilangnya peristiwa yang tidak

menyenangkan setelah hal yang diharapkan nampak.

2) Punishment, kehadiran sesuatu yang tidak menyenangkan yang

mengikuti respon dan dapat mengurangi frekuensi respon tersebut.

3) Extinction, penghentian reinforcement dari suatu respon. Dalam

artian suatu peristiwa tidak dihadirkan atau dihilangkan.

Page 40: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

22

4) Shaping dan backward chaining, dimana dalam shaping perilaku

akhir yang diharapkan dicapai melalui reinforcement terhadap

setiap langkah menuju respon akhir. Penggunaan strategi ini juga

dapat disertai strategi backward chaining, yaitu melatihkan tahap-

tahap perilaku yang dipelajari anak tunagrahita dengan arah

terbalik dari shaping.

5) Promting dan fading, dimana promting berarti suatu peristiwa yang

membantu anak melakukan suatu respon. Sementara fading yaitu

menghilangkan secara gradual dari suatu promt.

Strategi-strategi yang telah disebutkan di atas dapat

mengembangkan tingkah laku anak tunagrahita. Penataan materi juga

harus memperhatikan dan mempertimbangkan kebutuhan anak dengan

cara pengorganisasian materi dengan cara klasifikasi sesuai dengan

perkembangan kognitif.

Selain yang disebutkan di atas, juga terdapat strategi

pembelajaran yang dapat diberikan kepada anak dengan hambatan

intelektual/tunagrahita yaitu:

1) Direct Instruction

Merupakan metode pengajaran yang menggunakan

pendekatan selangkah-selangkah yang terstruktur dengan cermat,

dalam memberikan instruksi atau perintah. Strategi pembelajaran

langsung merupakan pembelajaran yang banyak diarahkan oleh

Page 41: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

23

guru. Strategi ini efektif untuk menentukan informasi atau

membangun keterampilan anak tunagrahita tahap demi tahap.

2) Cooperative Learning

Strategi pembelajaran kooperatif paling efektif diterapkan

pada kelompok siswa yang memiliki kemampuan/intelegensi

heterogen. Strategi pembelajaran ini akan lebih relevan dengan

kebutuhan anak tunagrahita yang kecepatan belajarnya tertinggal

dari anak normal. Strategi pembelajaran kooperatif bertitik tolak

dari semangat kerja saja, dimana mereka yang lebih pandai dapat

membantu temannya yang masih mengalami kesulitan dalam

suasana keakraban dan kekeluargaan.

Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam

metode pengajaran dimana anak tunagrahita bekerja dalam

kelompok-kelompok kecil untuk membantu satu sama lainnya

dalam memahami pelajaran. Kelompok belajar yang mencapai

hasil belajar yang maksimal diberikan penghargaan. Pemberian

penghargaan ini untuk merangsang motivasi anak tunagrahita

dalam belajar.

3) Strategi Pembelajaran Individual

Pembelajaran individual adalah pembelajaran yang

diberikan kepada anak tunagrahita secara perseorangan/individu.

Strategi pembelajarann individual ini merupakan salah satu

pembelajaran yang dilaksanakan dengan mengatur kelas

Page 42: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

24

sedemikian rupa sehingga memberikan pengalaman belajar yang

efektif dan efisien kepada setiap individu di dalam kelas. Selain itu,

strategi ini lebih cocok digunakan untuk memberikan layanan

pembelajaran pada anak tunagrahita yang disesuaikan dengan

karakteristik individu masing-masing anak.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Evmenova dan

Behrmann (2011:315-325), menyatakan bahwa strategi guru untuk

mengajarkan isi materi matematika pada anak tunagrahita adalah

dengan cara mengadaptasi video chunking, narasi alternatif dalam

kelas, fitur video interaktif dengan berbagai jenis teks dan gambar,

judul tertutup dengan isyarat visual dan verbal yang mendukung

konten pemahaman siswa berkebutuhan khusus. Siswa dengan

kebutuhan khusus sering mendapat perlakuan khusus dikarenakan

daya tangkap mereka terhadap materi pembelajaran sangat berbeda

dengan anak normal pada umumnya.

2. Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita

a. Anak Berkebutuhan Khusus

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) merupakan anak yang

memiliki ciri yang berbeda dengan anak-anak pada umumnya, mereka

mengalami hambatan dalam pertumbuhan dan perkembangannya.

Mereka membutuhkan kegiatan dan layanan yang khusus agar dapat

mencapai perkembangan yang optimal.

Page 43: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

25

Menurut Kirk (Muhammad, 2008:37), anak disebut

berkebutuhan khusus apabila memiliki kebutuhan untuk

menyesuaikan program pendidikan. Ditinjau dari segi statistika, anak

dianggap berkebutuhan khusus jika mengalami penyimpangan dari

kriteria normal baik penyimpangan ke bawah atau atas rata-rata.

Penyimpangan yang terjadi dapat berupa mencakup penyimpangan

ketajaman sensorik seperti penglihatan, pendengaran, kapasitas

intelektual, kondisi fisik, kematangan dalam emosi-sosial, perilaku

dan lain sebagainya (Kemis & Rosnawati, 2013:10-11).

b. Tunagrahita

1) Pengertian Tunagrahita

Orang lebih banyak mengatakan sebagai orang yang idiot

atau terbelakang mental (Retardasi Mental). Secara definisi para

ahli mengatakan seorang dikatakan mengalami ketunagrahitaan

adalah individu yang memiliki intelegensi yang signifikan berada

di bawah rata-rata dan disertai dengan ketidakmampuan dalam

adaptasi perilaku yang muncul dalam masa perkembangan

(Rachmayana, 2013:23).

Tunagrahita adalah suatu kondisi anak yang kecerdasannya

jauh di bawah rata-rata dan ditandai oleh keterbatasan intelegensi

dan ketidakcakapan dalam komunikasi sosial. Anak berkebutuhan

khusus ini juga sering dikenal dengan istilah terbelakang mental

karena keterbatasan kecerdasannya. Akibatnya anak berkebutuhan

Page 44: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

26

khusus tunagrahita ini sukar untuk mengikuti pendidikan di

sekolah biasa (Atmaja, 2018:97).

2) Klasifikasi Tunagrahita

Klasifikasi tunagrahita berdasarkan pada tingkatan IQ

Tunagrahita ringan (IQ : 51-70), Tunagrahita sedang (IQ : 36-51),

Tunagrahita berat (IQ : 20-35), Tunagrahita sangat berat (IQ

dibawah 20). Pembelajaran bagi individu tunagrahita lebih dititik

beratkan pada kemampuan bina diri dan sosialisasi.

Tunagrahita berarti suatu keadaan yang ditandai dengan

fungsi kecerdasan umum yang berada di bawah rata-rata disertai

dengan berkurangnya kemampuan untuk menyesuaikan diri

(berperilaku adaptif), yang mulai timbul sebelum usia 18 tahun.

Orang-orang yang secara mental mengalami

keterbelakangan, memiliki perkembangan kecerdasan (IQ) yang

lebih rendah dan mengalami kesulitan dalam proses belajar serta

adaptasi sosial.

Anak dengan tunagrahita ringan (IQ 51-70) bisa mencapai

kemampuan membaca sampai kelas 4–6. Meskipun memiliki

kesulitan membaca, tetapi mereka dapat mempelajari kemampuan

pendidikan dasar yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Mereka memerlukan pengawasan dan bimbingan serta pendidikan

dan pelatihan khusus. Biasanya tidak ditemukan kelainan fisik,

tetapi mereka bisa menderita epilepsi. Mereka seringkali tidak

Page 45: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

27

dewasa dan kapasitas perkembangan interaksi sosialnya kurang.

Mereka mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan

keadaan yang baru dan mungkin memiliki penilaian yang buruk.

Anak-anak dengan tunagrahita sedang (IQ 36-51) jelas

mengalami kelambatan dalam belajar berbicara dan keterlambatan

dalam mencapai tingkat perkembangan lainnya (misalnya duduk

dan berbicara). Dengann latihan dan dukungan dari

lingkungannya, mereka dapat hidup dengan tingkat kemandirian

tertentu.

Anak-anak dengan tunagrahita berat (IQ 20-35) dapat

dilatih meskipun agak lebih susah dibandingkan dengan

tunagrahita sedang. Anak-anak dengan tunagrahita sangat berat

(IQ 19 atau kurang) biasanya tidak dapat belajar berjalan,

berbicara atau memahami. Angka harapan hidup untuk anak-anak

dengan tunagrahita mungkin lebih pendek, tergantung kepada

penyebab dan beratnya tunagrahita. Biasanya, semakin berat

ketunagrahitaannya maka semakin kecil angka harapan hidupnya

(Rachmayana, 2013:23-26).

3) Karakteristik Anak Tunagrahita

Karakteristik anak cacat mental ringan adalah mereka

termasuk yang mampu didik, bila dilihat dari segi pendidikan.

Mereka pun tidak memperlihatkan kelainan fisik yang mencolok,

Page 46: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

28

walaupun perkembangan fisiknya sedikit agak lambat daripada

anak rata-rata.

Karakteristik anak cacat mental sedang adalah mereka

digolongkan sebagai anak yang mampu latih, dimana mereka

dapat dilatih untuk beberapa ketrampilan tertentu, meskipun

sering merespons lama terhadap pendidikan dan pelatihan.

Mereka dapat dilatih untuk mengurus dirinya sendiri serta dilatih

untuk kemampuan membaca, menulis sederhana.

Karakteristik anak cacat mental berat adalah mereka yang

memperlihatkan banyak masalah dan kesulitan, meskipun di

sekolah khusus. Oleh karena itu, mereka membutuhkan

perlindungan hidup dan pengawasan yang teliti. Mereka

membutuhkan pelayanan dan pemeliharaan yang terus-menerus.

Dengan kata lain, mereka tidak bisa mengurus dirinya sendiri

tanpa bantuan orang lain meskipun tugas-tugas sederhana.

Mereka juga mengalami gangguan bicara. Mereka hanya bisa

berkomunikasi secara vokal setelah pelatihan secara intensif.

Tanda-tanda kelainan fisik lainnya adalah lidah seringkali

menjulur keluar, bersamaan dengan keluarnya air liur. Kepala

sedikit besar dari biasanya. Kondisi fisik mereka lemah. Mereka

hanya bisa dilatih ketrampilan khusus selama kondisi fisik

memungkinkan.

Page 47: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

29

Karakteristik anak cacat mental sangat berat mempunyai

problem yang serius, baik menyangkut kondisi fisik, intelegensi

serta program pendidikan yang tepat bagi mereka. Kelainan fisik

lainnya dapat dilihat dari kepala yang lebih besar dan sering

bergoyang-goyang. Penyesuaian dirinya yang sangat kurang, dan

bahkan seringkali meminta bantuan orang lain karena mereka tak

dapat berdiri sendiri. Mereka tampaknya membutuhkan bantuan

medis yang baik dan intensif (Atmaja, 2018:102-104).

Pada tunagrahita, ciri-cirinya bisa dilihat jelas dari fisik,

antara lain:

a) Penampilan fisik tidak seimbang, misalnya kepala terlalu

kecil/besar.

b) Pada masa pertumbuhannya dia tidak mampu mengurus

dirinya.

c) Terlambat dalam perkembangan bicara dan bahasa.

d) Cuek terhadap lingkungan.

e) Koordinasi gerakan kurang.

f) Sering keluar ludah dari mulut (ngeces) (Smart, 2012:51-52).

4) Defisit Anak Tunagrahita

Anak berkebutuhan khusus dalam hal ini, yaitu defisit anak

tunagrahita mencakup beberapa area utama, sebagai berikut.

a) Atensi (perhatian) sangat diperlukan dalam proses belajar.

Seseorang harus dapat memusatkan perhatian sebelum ia

Page 48: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

30

mempelajari sesuatu. Anak tunagrahita sering memusatkan

perhatian pada benda yang salah, serta sulit mengalokasikan

perhatian secara tepat.

b) Daya ingat. Kebanyakan dari mereka yang menderita

keterbelakangan mental mengalami kesulitan dalam mengingat

informasi. Seringkali masalah ingatan yang dialami adalah

yang berkaitan dengan working memory, yaitu kemampuan

menyimpan informasi tertentu dalam pikiran sementara

melakukan tugas kognitif lain.

c) Perkembangan bahasa. Secara umum, anak tunagrahita

mengikuti tahap-tahap perkembangan bahasa yang sama

dengan anak normal, tetapi perkembangan bahasa mereka

biasanya terlambat muncul, lambat mengalami kemajuan, dan

berakhir pada tingkat perkembangan yang lebih rendah.

Mereka juga mengalami masalah dalam memahami dan

menghasilkan bahasa. Perkembangan bahasa yang buruk dan

masalah dalam self-regulation berdasarkan pada dasar-dasar

ilmu bahasa. Anak yang buruk keterampilan bahasanya akan

terhambat dalam menggunakan taktik self-regulation-nya.

d) Self regulation, yaitu kemampuan seseorang untuk mengatur

tingkah lakunya sendiri. Jadi, bila seseorang diberikan

sejumlah daftar kata-kata yang perlu diingat, kebanyakan

orang akan mengulanginya dengan cara menghafal dan

Page 49: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

31

menyimpannya dalam ingatan. Keadaan ini menunjukkan

bahwa mereka secara aktif mengatur tingkah laku mereka

untuk menentukan strategi apa yang akan digunakan.

e) Perkembangan sosial. Anak tunagrahita cenderung sulit

mendapat teman dan mempertahankan pertemanan yang

disebabkan oleh dua hal. Pertama, bahwa mulai usia

prasekolah mereka tidak tahu bagaimana memulai interaksi

sosial dengan orang lain. Kedua, bahkan mereka tidak sedang

berusaha untuk berinteraksi dengan orang lain, mungkin

menampilkan tingkah laku yang menjauh dari teman-

temannya.

f) Motivasi. Jika anak cacat mental selalu mengalami kegagalan,

maka dapat berisiko untuk mengembangkan kondisi learned

helplessness, dimana munculnya perasaan bahwa seberapa

besar pun usaha mereka, pasti akan menunjukkan kegagalan.

Akhirnya cenderung mudah putus asa ketika dihadapkan pada

tugas yang menantang.

g) Prestasi akademik. Performa anak-anak cacat mental yang

pada semua area kemampuan akademisnya berada di bawah

rata-rata mereka yang seusia dengannya. Cenderung menjadi

underachiever dalam kaitannya dengan harapan-harapan yang

didasarkan pada tingkat kecerdasannya (Atmaja, 2018:109-

110).

Page 50: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

32

5) Etiologi Tunagrahita

Pemahaman etiologi anak tunagrahita diharapkan dapat

berguna dan dapat membantu para pendidik dalam memberikan

layanan pendidikan bagi anak-anak tunagrahita seperti yang

dikemukakan oleh Smith (Atmaja, 2018), sebagai berikut.

a) Penyebab Genetik dan Kromosom

Ketunagrahitaan yang disebabkan oleh faktor genetik

yang dikenal dengan phenylketonuria. Hal ini merupakan

suatu kondisi yang disebabkan oleh gen orang tua mengalami

kurangnya produksi enzim yang memproses protein dalam

tubuh sehingga terjadinya penumpukan asam yang disebut

asam phenylpyruvic. Penumpukan ini menyebabkan

kerusakan otak. Selain itu mengakibatkan timbulnya penyakit

Tay-Sachs, yaitu adanya gen yang terpendam yang

diwariskan oleh orang tua yang membawa gen ini.

Selanjutnya faktor kromosom adalah Down’s syndrome

yang disebabkan oleh adanya kromosom ekstra karena

kerusakan atas adanya perpindahan.

b) Penyebab pada Pra-kelahiran

Penyebab pada pra-kelahiran terjadi ketika pembuahan.

Hal yang paling berbahaya adalah penyakit Rubela (campak

jerman) pada janin. Selain itu, adanya infeksi penyakit sifilis.

Page 51: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

33

Dalam hal yang lain yang juga dapat menyebabkan

kerusakan otak adalah racun dari alkohol dan obat-obatan

ilegal yang digunakan oleh wanita hamil. Racun tersebut

dapat mengganggu perkembangan janin sehingga

menimbulkan sebuah masalah ketunagrahitaan yang akan

terjadi pada anak-anak keturunannya tersebut.

c) Penyebab pada saat Kelahiran

Penyebab ketunagrahitaan pada saat kelahiran adalah

kelahiran prematur, adanya masalah proses kelahiran seperti

kekurangan oksigen, kelahiran yang dibantu dengan alat-alat

kedokteran beresiko terhadap anak yang akan menimbulkan

trauma pada kepala. Terjadinya kelahiran prematur yang

tidak atau kurang mendapatkan perawatan dengan baik.

d) Penyebab selama masa perkembangan anak-anak dan remaja

Anak tunagrahita yang terjadi pada masa kanak-kanak

dan remaja adalah penyakit radang selaput otak meningitis

dan radang otak encephalitis yang tidak tertangani dengan

baik sehingga mengakibatkan kerusakan otak.

3. Faktor Pendukung Pembelajaran Matematika pada Anak

Berkebutuhan Khusus Tunagrahita

Faktor pendukung pembelajaran matematika pada siswa

tunagrahita sangatlah penting agar tujuan yang diharapkan guru tercapai.

Tujuan utamanya adalah hasil belajar matematika siswa tunagrahita

Page 52: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

34

optimal. Faktor pendukung pembelajaran matematika pada siswa

tunagrahita dapat ditinjau dari faktor yang mempengaruhi belajar siswa

dan hasil belajar siswa.

Menurut Syah (2004:144), faktor-faktor yang mempengaruhi

belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni:

a. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni kondisi jasmani dan

rohani siswa.

b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di

sekitar siswa.

c. Faktor pendekatan belajar (approach learning), yakni jenis upaya

belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa

untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Menurut Dalyono (2007:55-60) mengemukakan faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar sebagai berikut.

a. Faktor internal (yang berasal dari dalam diri)

1) Kesehatan

2) Intelegensi dan bakat

3) Minat dan motivasi

4) Cara belajar

b. Faktor eksternal

1) Keluarga

2) Sekolah

3) Masyarakat

Page 53: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

35

4) Lingkungan Sekitar

4. Faktor Penghambat Pembelajaran Matematika pada Anak

Berkebutuhan Khusus Tunagrahita

Banyak hambatan dalam pembelajaran matematika bagi anak

tunagrahita lebih didasarkan faktor guru yang lebih dominan dari

ketidakberhasilan dalam pelaksanaannya yaitu:

a. Kurangnya kemauan dari guru yang tidak mau sulit dalam

mempersiapkan perangkat pembelajaran matematika terutama

perangkat asesmen, silabus, dan RPP yang mencerminkan kebutuhan

anak.

b. Masih lemahnya kemampuan guru dalam mengembangkan kurikulum

atau membuat SKKD berdasarkan hasil asesmen.

c. Guru masih suka menggunakan kurikulum yang baku padahal belum

tentu sesuai dengan yang dibutuhkan oleh peserta didik.

d. Belum mampu menyusun hasil asesmen menjadi materi pembelajaran

/ bahan ajar.

e. Belum mampu menyelaraskan antara materi hasil asesmen dan

kurikulum yang baku menjadi program pembelajaran (Kemis &

Rosnawati, 2013:104-105).

B. Kajian Pustaka

Kajian hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian adalah

sebagai berikut.

Page 54: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

36

Penelitian yang dilakukan oleh Nur Afifah (2011) dalam judulnya

“Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Matematika Anak Berkesulitan Belajar Kelas III A SD Negeri Kepatihan

Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011” menyatakan bahwa penggunaan

strategi pembelajaran tutor sebaya dalam pembelajaran matematika pokok

bahasan pecahan sederhana dapat meningkatkan hasil belajar Matematika

pada anak berkesulitan belajar Kelas III A SD Negeri Kepatihan Surakarta

Tahun Pelajaran 2010/2011.

Penelitian yang dilakukan oleh Tjutju Soendari (2006) dalam judulnya

“Pendekatan Realistik dalam Meningkatkan Kemampuan Matematika Anak

Tunagrahita Ringan di Sekolah Luar Biasa” menyatakan bahwa pendekatan

realistik merupakan pendekatan yang efektif untuk meningkatkan prestasi

belajar matematika anak tunagrahita ringan khususnya dalam operasi

penjumlahan dan pengurangan. Keberhasilan yang diperoleh melalui

pendekatan realistik dalam pembelajaran matematika di SLB-C tidak terlepas

dari hambatan. Terdapat kelemahan yang ditemukan, diantaranya: 1)

kurangnya pengembangan sosialisasi siswa sebagai akibat dari keterbatasan

intelektual serta kelainan perilaku adaptif mereka, 2) kesulitan guru dalam

membuat dan mempersiapkan masalah matematika yang kontekstual dan

bermakna. Oleh karena itu, terdapat beberapa catatan yang perlu

dipertimbangkan dalam menerapkan pendekatan realistik di SLB-C,

diantaranya kesiapan siswa, kebutuhan, dan tahapan belajar siswa, serta

Page 55: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

37

tingkat kemampuan sebagai hasil analisis asesmen matematika sebagai

landasan dalam pembuatan rancangan pembelajaran.

Penelitian yang dilakukan oleh Mulyadi (2015) dalam judulnya

“Pembelajaran Matematika di Sekolah Luar Biasa (SLB) Khusus Tunarungu

Karnnamanohara Yogyakarta Tingkat SMP”menunjukkan bahwa proses

pembelajaran matematika pada siswa tunarungu yaitu, penyusunan

perencanaan pembelajaran seperti tujuan pembelajaran, metode, strategi,

alat/media, materi ajar dan instrumen evaluasi disesuaikan dengan

kemampuan siswa karena keterbatasan yang dimiliki siswa tunarungu serta

pelaksanaan belum sesuai dengan perencanaan pembelajaran. Metode yang

digunakan antara lain, metode pemberian tugas, ceramah, tanya jawab, dan

diskusi. Media/ alat yang menunjang pembelajaran tidak ditemukan.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, dapat disimpulkan bahwa pada

dasarnya kajian hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

menitikberatkan pada pentingnya strategi pembelajaran pada anak

berkebutuhan khusus. Sedangkan peneliti akan melakukan penelitian tentang

strategi pembelajaran matematika pada anak berkebutuhan khusus tunagrahita

yang diterapkan di SMALB Negeri Salatiga. Oleh karena itu peneliti akan

melakukan penelitian dengan judul “Strategi Pembelajaran Matematika pada

Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita SMALB Negeri Salatiga Tahun

Pelajaran 2018/2019”.

Page 56: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, yaitu

suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara

sistematis, faktual, dan akurat mengenai sifat populasi atau daerah tertentu,

sehingga secara keseluruhan penelitian ini tergolong penelitian kualitatif.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yang dalam

pelaksanaannya menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif yang

umumnya menggunakan strategi multi metode yaitu wawancara, pengamatan,

serta penelaahan dokumen studi dokumenter yang antar satu dengan yang lain

saling melengkapi, memperkuat, dan menyempurnakan (Sukmadinata,

2008:108). Data yang diperoleh dari laporan penelitian ini berasal dari naskah

wawancara, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi, dan dokumen lainnya.

Penelitian lapangan (field research) dapat juga dianggap sebagai

pendekatan luas dalam penelitian kualitatif atau sebagai metode untuk

mengumpulkan data kualitatif. Ide pentingnya adalah peneliti berangkat ke

lapangan mengadakan pengamatan tentang suatu fenomena dalam suatu

keadaan alamiah atau in siti.

Peneliti memilih menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif

karena data yang dihasilkan dari penelitian ini berupa data deskriptif yang

bersumber dari hasil observasi, wawancara, maupun dokumenter. Penelitian

Page 57: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

39

ini mendeskripsikan realita di lapangan mengenai strategi pembelajaran

matematika pada siswa tunagrahita di SMALB Negeri Salatiga.

B. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti pada penelitian kualitatif sangatlah penting, karena

peneliti harus melakukan pengamatan sekaligus terjun secara langsung di

lapangan untuk mendapatkan data yang valid dan objektif. Menurut Burhan

Bungin (2012:48) mengatakan bahwa seorang peneliti dalam penelitian

kualitatif lebih berada pada posisi sebagai orang yang belajar dari masyarakat,

bukan belajar tentang masyarakat. Maka, untuk memperoleh data yang

dibutuhkan, peneliti hadir dan terlibat secara langsung dalam aktivitas

pendidik, santri atau peserta didik, dan masyarakat sekitar di lokasi penelitian

untuk memperoleh data-data dan berbagai informasi yang diperlukan. Dalam

penelitian kualitatif ini peneliti menjadi pelajar yakni belajar dari orang yang

dipelajarinya yang menjadi sumber data.

Maka dari itu, peneliti akan melakukan penelitian dan terjun langsung

di SMALB Negeri Salatiga.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah SMALB Negeri Salatiga. Alasan

pemilihan tempat di SMALB Negeri Salatiga adalah pentingnya upaya

pengembangan pembelajaran matematika pada siswa tunagrahita. Oleh

karena itu, para guru harus terus mengembangkan pembelajaran matematika

Page 58: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

40

pada siswa SMALB Negeri Salatiga. Salah satu diantara lembaga SMALB

yang menerapkan strategi pembelajaran matematika pada siswa tunagrahita

adalah SMALB Negeri Salatiga. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan

Maret – Mei tahun 2019.

D. Sumber Data

Sumber data adalah subjek yang akan diteliti. Menurut Lofland (dalam

Moleong, 2009:157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah

kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan

lain-lain. Sumber data dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Data Primer

Sumber data primer merupakan data yang dikumpulkan, diolah dan

disajikan oleh peneliti dari sumber utama. Kelebihan data primer adalah

data lebih valid dan mencerminkan kebenaran berdasarkan apa yang

dilihat dan didengar langsung oleh peneliti. Kekurangan data primer

adalah membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang dikeluarkan relatif

lebih besar. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data utama yaitu

satu guru matematika dan enam anak berkebutuhan khusus tunagrahita

SMALB Negeri Salatiga.

2. Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan data informasi yang diperoleh

dari sumber-sumber lain selain data primer, antara lain, buku-buku

literatur, majalah atau jurnal ilmiah, internet, dokumen pribadi, dan

Page 59: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

41

dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian ini. Data

sekunder yang diperoleh penulis pada penelitian ini adalah data siswa

tunagrahita SMALB Negeri Salatiga.

Penulis menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat

penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui

wawancara langsung dengan para narasumber.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data yang diperlukan digunakan metode-metode berikut:

a. Metode Observasi atau Pengamatan

Pengamatan (observation) merupakan cara yang sangat baik untuk

meneliti tingkah laku manusia. Dalam melakukan pengamatan sebaiknya

peneliti sudah memahami terlebih dahulu pengertian-pengertian umum

dari objek penelitiannya. Apabila tidak maka hasil pengamatannya

menjadi tidak tajam (Rasimin, 2018:96-97). Metode ini digunakan penulis

untuk mengetahui secara langsung kegiatan belajar mengajar matematika

di SMALB Negeri Salatiga. Data yang diperoleh adalah hasil dari

pengamatan secara langsung kegiatan belajar mengajar matematika serta

ikut terjun langsung dalam kegiatan tersebut sehingga data yang diperoleh

benar-benar valid.

b. Metode Wawancara

Wawancara merupakan teknik komunikasi antara interviewer

dengan interviewee. Terdapat sejumlah syarat bagi seorang interviewer

Page 60: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

42

yaitu harus responsive, tidak subjektif, menyesuaikan diri dengan

responden dan pembicaraannya harus terarah. Di samping itu, terdapat

beberapa hal yang harus dilakukan interviewer ketika melakukan

wawancara yaitu jangan memberikan kesan negatif, mengusahakan

pembicaraan bersifat kontinu, jangan terlalu sering meminta responden

mengingat masa lalu, memberi pengertian kepada responden tentang

pentingya informasi mereka dan jangan mengajukan pertanyaan yang

mengandung banyak hal (Rasimin, 2018:97).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis wawancara

semiterstruktur. Dalam melakukan wawancara peneliti mendengarkan dan

mencatat hasil wawancara yang dikemukakan oleh guru mata pelajaran

matematika dan juga siswa tunagrahita ringan. Tujuan dari wawancara

yang dilakukan dari penelitian adalah untuk mendapatkan informasi

terkait pelaksanaan pembelajaran pada anak tunagrahita, yaitu: penerapan

strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru, faktor pendukung dan

faktor penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran matematika. Tujuan

lain dari wawancara adalah untuk mengetahui hal-hal yang tidak dapat

diketahui apabila peneliti hanya melakukan observasi.

c. Metode Dokumenter

Metode atau teknik dokumenter adalah teknik pengumpulan data

dan informasi melalui pencarian dan penemuan bukti-bukti. Metode

dokumenter ini merupakan metode pengumpulan data yang berasal dari

sumber non manusia. Sumber–sumber informasi non-manusia ini

Page 61: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

43

seringkali diabaikan dalam penelitian kualitatif, padahal sumber ini

kebanyakan sudah tersedia dan siap pakai. Dokumen berguna karena

dapat memberikan latar belakang yang lebih luas mengenai pokok

penelitian. Foto merupakan salah satu bahan dokumenter. Foto

bermanfaat sebagai sumber informasi karena foto mampu membekukan

dan menggambarkan peristiwa yang terjadi. Akan tetapi dalam penelitian

kita tidak boleh menggunakan kamera sebagai alat pencari data secara

sembarangan, sebab orang akan menjadi curiga. Gunakan kamera ketika

sudah ada kedekatan dan kepercayaan dari objek penelitian dan mintalah

izin ketika akan menggunakannya (Rasimin, 2018:97-98).

Dokumentasi yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini yaitu

dengan cara melampirkan foto kegiatan pembelajaran, hasil wawancara

guru matematika dan siswa berkebutuhan khusus tunagrahita ringan

selama proses penelitian berlangsung. Dokumentasi ini dilakukan dengan

tujuan untuk mendukung kredibilitas hasil penelitian yang diperoleh dari

hasil observasi dan wawancara.

F. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah proses pelacakan dan

pengaturan secara sistematis transkip wawancara, catatan lapangan, dan

bahan-bahan lain yang dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman

terhadap bahan-bahan tersebut agar dapat diinterpretasikan temuannya kepada

orang lain (Zuriah, 2007:217).

Page 62: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

44

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis data

model Miles & Huberman (Sugiyono, 2009) yang meliputi tiga aktivitas,

yaitu:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data pada dasarnya lebih merupakan proses seleksi data

yang diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul

dalam catatan tertulis di lapangan. Reduksi data dilakukan untuk memilih

data yang dirasa perlu dan membuang data yang tidak perlu, sehingga

kesimpulan dan verifikasi data dapat dilakukan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Dalam penyajian data, menurut Miles dan Huberman, merupakan

proses analisis kedua yang harus dilakukan. Sebagaimana halnya reduksi

data, penciptaan dan penggunaan penyajian data tidaklah terpisah dari

analisis. Penyajian data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk

uraian singkat hasil penelitian mengenai pelaksanaan pembelajaran

matematika bagi siswa tunagrahita. Penyajian data bertujuan untuk

memudahkan peneliti memahami apa yang terjadi dan merencanakan

kerja selanjutnya.

3. Verification (Penarikan Kesimpulan)

Menurut Miles & Huberman hanyalah sebagian dari satu kegiatan

dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi

selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat

Page 63: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

45

pemikiran kembali yang melintas dalam pikiran peneliti selama menulis.

Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini berupa deskripsi atau

gambaran suatu objek yang telah diteliti dengan jelas.

G. Pengecekan Keabsahan Data

Wiliam Wiersma (Sugiyono, 2009:372) menjelaskan bahwa

triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan

berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi

sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Dalam

penelitian ini peneliti berusaha memperoleh keabsahan data temuannya.

Teknik yang digunakan untuk menguji keabsahan data temuan tersebut adalah

teknik triangulasi. Triangulasi pada dasarnya merupakan teknik pemeriksaan

keabsahan data dengan memanfaatkan apa yang ada di luar data atau

memanfaatkan sesuatu yang lain sebagai pembanding terhadap data yang

telah dikumpulkan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi

sumber dan triangulasi teknik.

Triangulasi sumber merupakan triangulasi yang digunakan untuk

menguji kredibilitas dengan cara mengecek data yang telah diperoleh dari

beberapa sumber. Dalam penelitian ini, triangulasi sumber dilakukan dengan

mengecek apa yang diperoleh melalui wawancara dengan beberapa sumber,

yaitu guru matematika dan siswa tunagrahita.

Page 64: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

46

Triangulasi teknik digunakan untuk menguji kredibilitas data yang

dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan

teknik yang berbeda. Triangulasi teknik ini dilakukan dengan menggunakan

hasil wawancara, yang kemudian dicek dengan menggunakan hasil observasi

dan dokumentasi.

Dari teknik-teknik tersebut diharapkan dapat menghasilkan sebuah

kesimpulan terkait dengan strategi pembelajaran matematika pada anak

berkebutuhan khusus tunagrahita SMALB Negeri Salatiga.

H. Tahap-Tahap Penelitian

1. Kegiatan administratif yang meliputi, pengajuan izin operasional untuk

penelitian dari Kepala Sekolah SMALB Negeri Salatiga selaku

penanggung jawab, kemudian menyusun pedoman wawancara dalam

melakukan administratif lainnya.

2. Kegiatan lapangan, meliputi:

a. Survey awal, untuk mengetahui gambaran lokasi penelitian yaitu

SMALB Negeri Salatiga;

b. Menemui dan berkomunikasi dengan siswa tunagrahita yang akan

menjadi subjek penelitian;

c. Melakukan survey langsung ke lapangan dengan melakukan

wawancara kepada para responden atau informan sebagai langkah

untuk pengumpulan data;

Page 65: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

47

d. Menyajikan data dengan susunan atau urutan yang sistematis agar

mudah dipahami;

e. Melakukan verifikasi untuk membuat kesimpulan;

f. Menyusun laporan akhir untuk dijilid dan dilaporkan.

Page 66: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

48

BAB IV

PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. Profil Subjek Penelitian

1. Data Informan

Tabel 4.1 Data Informan Guru Matematika dan Anak Berkebutuhan

Khusus Tunagrahita Ringan Kelas X C SMALB Negeri Salatiga

Nama TTL Alamat Keterangan

Sularno, S.Pd Karanganyar,

15 Juni 1967

Banjaran, RT 02/12

MangunsariSidomuktiSala

tiga

Guru Matematika

Aprila Hana

Dewi Hapsari

Salatiga, 23

April 2003

Kutowinangun, RT 09/06

Karang Pete Kec. Tingkir

Siswa Tunagrahita

Ringan

Erika Indah

Pratiwi

Salatiga, 16

April 2004

Pulutan RT 03/02 Kec.

Sidorejo

Siswa Tunagrahita

Ringan

Faisal

Firmansyah

Salatiga, 20

Agustus 2000

Ngepos RT 01/07 Tingkir

Tengah Kec. Tingkir

Siswa Tunagrahita

Ringan

Adi Nugroho

Febriyanto

Salatiga, 09

Februari 2002

Kalicacing RT 05/06 Kec.

Sidomukti

Siswa Tunagrahita

Ringan

M. Alpha

Teddy

Salatiga, 22

Mei 2001

Gintang RT 05/01 Kab.

Boyolali

Siswa Tunagrahita

Ringan

Sugiarti Semarang, 21

Februari 1995

Karang Tengah RT 02/06

Kec. Tuntang

Siswa Tunagrahita

Ringan

Page 67: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

49

2. Sarana dan Prasarana SLB Negeri Salatiga

Sarana dan prasarana bertujuan untuk mendukung kelancaran,

keberhasilan proses belajar mengajar. Sarana dan prasarana di SMALB

Negeri Salatiga yang menjadi faktor pendukung jalannya proses

pembelajaran matematika diantaranya, yaitu gedung sekolah, ruang kelas,

white board, meja dan kursi guru, meja dan kursi siswa, alat peraga

matematika, perpustakaan, dan lain-lain. Tersedianya sarana dan prasarana

di SMALB yang memadai, dapat mendukung proses pembelajaran

matematika untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Tabel 4.2 Sarana dan prasarana yang mendukung proses

pembelajaran matematika

No. Nama Barang Jumlah Bahan

1. Gedung Sekolah 5 Beton

2. Perpustakaan 1 Beton

3. Meja Guru 11 Kayu

4. Kursi Guru 11 Kayu

5. Meja Siswa 129 Kayu

6. Kursi Siswa 129 Kayu

7. White Board 35 Triplek

8. Alat Peraga 40

Keterangan Dokumentasi : 02 April 2019

Page 68: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

50

3. Keunggulan SLB Negeri Salatiga

SLB Negeri Salatiga memiliki keunggulan dan prestasi di luar akademik,

diantaranya :

Tingkat Eks Karesidenan Semarang

a. Juara II bulu tangkis putra SDLB B

b. Juara I balap kursi roda 100 m putra / SMPLB D

c. Juara II lari 100 m putra/c SMPLB

d. Juara III bocce putra SMPLB C1

e. Juara II bulu tangkis putra SMALB

Tingkat Kota Salatiga

a. Juara I Cipta Baca Puisi SDLB A/D

b. Juara I lari 80 m Putra/C SDLB

c. Juara I Bulu Tangkis SDLB B

d. Juara II Melukis SDLB

e. Juara I Lari 100 m Putra/C SMPLB

f. Juara I Cipta Baca Puisi SMPLB

g. Juara I Menyanyi Solo SMPLB A/D

h. Juara II Lompat Jauh Putri/B SMPLB

i. Juara II Memainkan Alat Musik SMPLB C

j. Juara I Merias Wajah dan Kuku SMALB B

k. Juara II Desain Grafis SMALB B

Page 69: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

51

B. Analisis Data

Hal-hal yang akan dianalisis adalah pelaksanaan strategi pembelajaran

matematika, faktor pendukung dan faktor penghambat dalam melaksanakan

pembelajaran matematika di SMALB Negeri Salatiga.

1. Strategi Pembelajaran Matematika pada Anak Berkebutuhan

Khusus Tunagrahita di SMALB Negeri Salatiga

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi peneliti

dapat mengetahui bahwa semua aspek strategi pembelajaran matematika

di SMALB Negeri Salatiga belum terlaksana. Strategi pembelajaran

matematika pada anak berkebutuhan khusus tunagrahita dalam

pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Pemberian Reinforcement (baik reinforcer positif maupun negatif)

Berdasarkan wawancara dengan guru matematika, diketahui

bahwa guru tidak memberikan reinforcement untuk anak tunagrahita.

Pada saat peneliti mengajukan pertanyaan apakah ada reinforcement

untuk anak tunagrahita dalam pelaksanaan pembelajaran kepada

guru matematika pada wawancara maka guru matematika menjawab

“tidak mbak, semua anak saya anggap sama. Jika ada yang maju

mengerjakan dan bisa maka akan saya puji pintar atau yang

lainnya. Terus kalau misalkan ada yang nakal atau kurang nurut

paling saya peringatkan saja gak dihukum yang aneh-aneh. Ya

namanya mengajar anak yang luar biasa ya mbak, bukan seperti

Page 70: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

52

anak-anak normal lainnya, jadi harus lebih bisa memahami dan

harus bisa sabar.”

Selain wawancara, peneliti juga melakukan observasi terhadap

apakah ada reinforcement dalam pelaksanaan pembelajaran

matematika atau tidak. Dan ternyata hasil dari observasi terhadap

pemberian reinforcement baik reinforcer positif maupun negatif

untuk anak tunagrahita selama pelaksanaan pembelajaran

matematika yaitu belum terlaksana. Dikarenakan bahwa guru

menganggap bahwa anak tunagrahita harus dihadapi dengan sabar

tanpa adanya hukuman-hukuman.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, peneliti

menyimpulkan bahwa pada saat pelaksanaan pembelajaran

matematika, guru tidak melakukan reinforcement baik positif

maupun negatif pada anak tunagrahita dikarenakan bahwa guru

memiliki anggapan bahwa jika mengajar anak yang luar biasa tidak

perlu adanya reinforcement, pokoknya harus dihadapi dengan sabar

dan saling mengerti.

b. Pemberian Punishment

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika, dapat

diambil kesimpulan bahwa guru tidak memberikan punishment atau

hukuman apapun kepada anak tunagrahita yang melakukan

kesalahan dalam pembelajaran. Jika ada anak yang melanggar, maka

guru cukup memperingati tanpa memberikan hukuman-hukuman.

Page 71: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

53

Dalam pelaksanaan pembelajaran matematika terlalu monoton, jadi

seperti yang saya lihat bahwa anak mengalami titik kejenuhan yang

akhirnya menyebabkan si anak tidak fokus lagi kepada pelajaran

yang diajarkan.

Setelah penulis melakukan wawancara dengan ANF, apakah

ada siswa yang gaduh dalam kelas atau tidak. Dan ANF menjawab

“ada mbak, tapi ya itu biasa saja sih, emang sudah biasa dia itu

gaduh di kelas” ternyata ada satu dua anak yang sering gaduh dan

bicara sendiri ketika guru mengajar. Namun, hal itu tidak ada tindak

lanjut, bahkan guru hanya sekedar memberikan peringatan saja

padahal itu dapat mengganggu ketenangan dalam belajar

matematika.

Menurut hasil observasi dan wawancara yang telah peneliti

lakukan, maka dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran

matematika guru belum melakukan adanya punishment kepada siswa

apabila ada yang melanggar aturan.

c. Klasifikasi atau grouping

Berdasarkan wawancara dengan guru matematika, apakah ada

grouping materi yang disampaikan kepada siswa? SL

mengungkapkan bahwa “tidak ada grouping atau klasifikasi

mengenai materi yang diajarkan mbak. Karena menurut saya, satu

kelas ini semua saya sama ratakan, jadi yang membedakan di sini

yaitu antara materi yang diajarkan di sekolah umumnya itu pasti

Page 72: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

54

sangat berbeda dibandingkan dengan materi yang diajarkan di

sekolah luar biasa ini mbak.. materinya pasti sangat berbeda.

Ibaratnya di sini sudah SMALB tapi jika di sekolah umum bisa juga

masuk ke materi SMP atau tidak materi SD mbak. Di sini SMALB

kelas X saja masih mempelajari tentang penjumlahan, pengurangan,

perkalian, pembagian dan lain-lain mbak... jadi sangat berbeda jika

dibandingkan dengan sekolah umum. Kalau untuk klasifikasi materi

antar individu dalam satu kelas, saya tidak ada mbak. Karena

semuanya saya anggap sama. Jadi satu kelas mempelajari dan

memahami materi yang sama.”

Selain peneliti melakukan wawancara dengan guru matematika,

peneliti juga melakukan observasi sendiri dan langsung mengamati

dalam kelas saat kegiatan pembelajaran matematika berlangsung.

Dan ternyata memang tidak ada klasifikasi atau grouping materi

dalam satu kelas. Jadi, semua individu semuanya sama dan belajar

materi matematika yang sama.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dapat ditarik

kesimpulan bahwa dalam pembelajaran matematika tidak ada

klasifikasi atau grouping materi berdasarkan perkembangan kognitif

anak, usia mental anak, tahapan konkrit ke semi konkrit lalu abstrak.

Materi yang disampaikan masih bersifat umum. Jadi semua anak

diberikan pengetahuan dan pengajaran yang sama.

Page 73: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

55

Pada bagian ini juga, peneliti akan memaparkan mengenai strategi

pembelajaran matematika yang diterapkan di SMALB Negeri Salatiga

selama kegiatan belajar mengajar matematika berlangsung. Pembahasan

yang ditulis pada bab ini mengacu pada rumusan masalah yang pertama

yaitu bagaimana strategi pembelajaran matematika pada anak

berkebutuhan khusus tunagrahita SMALB Negeri Salatiga tahun pelajaran

2018/2019?

Untuk mengetahui bagaimana saja strategi yang diterapkan, maka

sebelumnya peneliti meminta izin kepada guru matematika kelas X

Tunagrahita ringan yaitu Bapak Sularno, S.Pd. untuk melakukan

penelitian. Dengan respon yang ramah dari beliau, maka observasi dapat

berjalan dengan lancar.

Saat pembelajaran matematika berlangsung, Bapak Sularno, Selaku

guru matematika kelas Tunagrahita ringan menerapkan metode driil

dalam mengajar. Sedangkan untuk menjelaskan tentang materinya yaitu

dengan menggunakan bantuan LCD dan juga dipaparkan lagi di papan

tulis. Menurutnya, dengan metode driil siswa lebih mampu dan mudah

untuk memahami materi apa yang diajarkan. Adapun langkah-langkah

dalam melaksanakan metode drill adalah sebagai berikut.

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini, guru mempersiapkan rencana pelaksanaan

pembelajaran, instrumen pembelajaran, daftar hadir siswa dan soal-

soal latihan. Pada saat membuat soal-soal latihan, guru harus

Page 74: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

56

mempertimbangkan beberapa hal, seperti : jenis soal-soal latihan yang

tepat dan jelas sehingga siswa mengerti apa yang diberikan, sesuai

dengan kemampuan siswa, ada petunjuk sumber yang dapat membantu

pekerjaan siswa, waktu yang cukup dan tentunya sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap ini harus berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran

menggunakan penerapan metode drill. Mulai dari menyampaikan

kompetensi dasar, standar kompetensi, indikator dan tujuan

pembelajaran. Selanjutnya, melakukan kegiatan inti mulai dari

menyampaikan materi pembelajaran sesuai indikator pembelajaran.

Pokok bahasan yang diajarkan oleh guru yaitu tentang perkalian.

Kegiatan selanjutnya adalah pelaksanaan latihan. Langkah ini meliputi:

guru memberikan bimbingan, dorongan sehingga siswa mau bekerja,

diusahakan oleh siswa sendiri tanpa bantuan orang lain, dan dianjurkan

agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik dan

sistematik.

c. Tahap Pelaksanaan Pengamatan (Observasi) dan Evaluasi

Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi selama kegiatan

pembelajaran berlangsung. Pada akhir tahap ini diadakan latihan untuk

mengukur hasil belajar. Jika siswa dalam melaksanakan latihannya

ditunjang dengan minat dan perhatian serta kejelasan tujuan

Page 75: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

57

belajarnya, maka latihan tersebut dapat mengembangkan daya berpikir

inisiatif, kreatif dan melatih siswa bertanggung jawab.

d. Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi ini, hasil yang diperoleh dari tahap

observasi dan evaluasi kemudian dianalisis. Dari hasil tersebut, peneliti

akan merefleksi tentang keberhasilan kegiatan pembelajaran yang

dilakukan.

Dengan metode tersebut, siswa lebih digembleng kepada materi

seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian kemudian memberikan

soal-soal latihan yang kemudian siswa disuruh untuk mencoba

mengerjakan setelah diajarkan langkah-langkahnya terlebih dahulu.

“Mengajar matematika di sekolah luar biasa dengan sekolah umum

tentunya akan terasa sangat berbeda, yang jelas lebih menantang di

sekolah luar biasa. Kita harus lebih sabar, pelan dalam mengajar, dan

yang terpenting dapat melakukan pendekatan dengan siswa “ ujar

Bapak Sularno (wawancara 15 April 2019).

2. Faktor Pendukung Pembelajaran Matematika pada Anak

Berkebutuhan Khusus Tunagrahita SMALB Negeri Salatiga

Hasil wawancara dengan SL, “bahwa yang menjadi faktor

pendukung paling utama dalam pembelajaran matematika yaitu suasana

hati siswa. Ketika suasana hati atau keinginan siswa dalam belajar itu

tinggi, maka kegiatan pembelajaran akan berhasil dengan

menyenangkan. Suasana hati tersebutbiasanya merupakan bawaan dari

Page 76: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

58

rumah. Ketika pagi berangkat sekolah siswa merasa senang dan ceria

maka akan berdampak kepada proses berlangsungnya pembelajaran

matematika tersebut” (wawancara, 15 April 2019).

Faktor – faktor pendukung lainnya antara lain:

a. Motivasi

Motivasi ini dapat berupa motivasi dari orang tua maupun dari

guru. Misalnya dengan memberikan pujian-pujian atau sanjungan.

Setelah saya mengamati anak tunagrahita yang berada di SMALB

Negeri Salatiga banyak orang tua dan juga guru yang selalu

memberikan perhatian dan kasih sayang. Anak tunagrahita lebih

tergugah semangatnya jika memperoleh motivasi dari orang lain.

Karena dengan adanya motivasi-motivasi tersebut mereka merasa lebih

diperhatikan.

b. Tersedianya Alat Peraga

SL mengungkapkan bahwa “Di SMALB Negeri Salatiga sudah

tergolong memiliki fasilitas yang baik, meskipun belum lengkap.

Dengan adanya alat peraga, guru dan siswa merasa lebih terbantu

untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran matematika.” Karena,

dengan alat peraga guru lebih bisa menjelaskan materi secara lebih

konkrit dan lebih mudah untuk dipahami.

c. Memberikan Tugas di Rumah

Dengan adanya tugas rumah yang diberikan guru dari sekolah,

anak lebih merasa memiliki tanggung jawab untuk mengerjakan

Page 77: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

59

tugasnya di rumah. Itu merupakan salah satu usaha yang dilakukan

guru agar anak tetap belajar di rumah tidak hanya di sekolah saja.

d. Sarana dan Prasarana yang Mendukung

Dengan mendukungnya sarana dan prasarana di SMALB

Negeri Salatiga maka guru dan siswa akan merasa lebih mudah dan

merasa terfasilitasi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Dengan sarana dan prasarana yang memadai, maka kegiatan

pembelajaran akan merasa nyaman dan lebih kondusif sehingga dapat

mempengaruhi terserapnya materi yang diberikan guru kepada siswa.

3. Faktor Penghambat Pembelajaran Matematika pada Siswa

Tunagrahita SMALB Negeri Salatiga

Hasil wawancara dengan SL, “bahwa yang menjadi faktor

penghambat paling utama dalam pembelajaran matematika yaitu suasana

hati siswa, itu yang susah mbak. Ketika suasana hati atau keinginan

siswa dalam belajar itu rendah, maka kegiatan pembelajaran akan

kurang menyenangkan. Suasana hati tersebut biasanya merupakan

bawaan dari rumah. Ketika pagi berangkat sekolah siswa merasa tidak

senang dan terlihat murung, tidak punya semangat untuk belajar maka

akan berdampak kepada proses berlangsungnya pembelajaran

matematika tersebut” (wawancara, 15 April 2019).

Faktor – faktor penghambat pembelajaran matematika yang ada di

SMALB Negeri Salatiga berdasarkan hasil observasi dan wawancara

antara lain:

Page 78: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

60

a. Kurangnya kemauan guru untuk mempersiapkan perangkat

pembelajaran matematika, seperti silabus, RPP dan lain-lain.

b. Monoton dalam mengajar, menggunakan metode yang biasa-biasa dan

kurang menarik dalam pembelajaran.

c. Lebih mementingkan kegiatan vokasional (pengembangan bakat

siswa).

d. Kurangnya daya tangkap siswa saat diberikan pelajaran.

C. Pembahasan

1. Strategi Pembelajaran Matematika pada Anak Berkebutuhan Khusus

Tunagrahita

a. Pemberian Reinforcement (baik reinforcer positif maupun negatif)

Bentuk strategi yang dikembangkan dari perpaduan pengajaran

berprogram dan terapi tingkah laku dalam praktik klinis menurut

Muljono (Mumpuniarti, 2007:59-62) diantaranya yaitu reinforcement

yang terdiri dari dua macam yaitu positive reinforcer dan negative

reinforcer. Positive reinforcer adalah peristiwa yang menyebabkan

meningkatnya perilaku yang diharapkan, sementara negative reinforcer

adalah hilangnya peristiwa yang tidak menyenangkan setelah hal yang

diharapkan nampak. Yang terlihat hanyalah teguran kepada siswa

apabila ada siswa yang berbuat gaduh di kelas. Ketika ada siswa yang

bisa mengerjakan maka guru hanya memberikan pujian-pujian, seperti

kata “pintar, bagus” dan itu berlaku untuk seluruh siswa dalam kelas.

Page 79: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

61

b. Pemberian Punishment

Bentuk strategi yang dikembangkan dari perpaduan pengajaran

berprogram dan terapi tingkah laku dalam praktik klinis menurut

Muljono (Mumpuniarti, 2007:59-62) diantaranya yaitu pemberian

punishment. Selama kegiatan penelitian dilakukan ketika ada siswa

yang melakukan kesalahan atau melanggar aturan misalkan gaduh,

maka dari pihak guru tidak memberikan hukuman dan hanya menegur

saja. Namun, untuk kelas tunagrahita ringan ini hanyalah berbuat

gaduh sewajarnya, tidak sampai melakukan hal-hal yang meresahkan

dan mengganggu kegiatan pembelajaran matematika.

c. Klasifikasi/grouping

Bentuk strategi yang dikembangkan dari perpaduan pengajaran

berprogram dan terapi tingkah laku dalam praktik klinis menurut

Muljono (Mumpuniarti, 2007:59-62) diantaranya yaitu klasifikasi atau

grouping sesuai perkembangan kognitif anak, usia mental anak,

tahapan konkret ke semi konkret lalu abstrak. Namun selama kegiatan

pembelajaran matematika di kelas Tunagrahita Ringan SMALB Negeri

Salatiga berlangsung, materi yang disampaikan guru bersifat umum.

Materi yang tersusun bukanlah individual namun menyeluruh satu

kelas.

Page 80: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

62

2. Faktor Pendukung Pembelajaran Matematika pada Anak

Berkebutuhan Khusus Tunagrahita

Faktor pendukung dalam pembelajaran dapat ditinjau dari faktor

yang mempengaruhi belajar siswa dan hasil belajar siswa. Menurut (Syah,

2004:144) faktor yang mempengaruhi belajar ada tiga, yaitu faktor

internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar.

Faktor pendukung yang peneliti peroleh dari hasil observasi dan

wawancara di SMALB Negeri Salatiga antara lain:

a. Motivasi

Motivasi ini berasal dari guru dan juga orang tua siswa.

semakin banyak motivasi yang diperoleh, maka siswa akan semakin

giat dan semangat untuk belajar.

b. Tersedianya alat peraga

Dengan tersedianya alat peraga di SMALB Negeri Salatiga,

maka guru akan merasa lebih mudah untuk menjelaskan materi

kepada siswa dan siswa juga merasa lebih mudah memahami materi

yang diajarkan.

c. Memberikan tugas di rumah

Dengan memberikan tugas di rumah, maka guru memiliki

tujuan agar siswa selain belajar di sekolah juga akan belajar di rumah.

Jadi, siswa dapat belajar dengan mengulang materi pelajaran yang

sudah diajarkan guru di sekolah.

Page 81: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

63

d. Sarana dan prasarana yang mendukung

Sarana dan prasarana yang mendukung juga sangat

mempengaruhi dalam melaksanakan pembelajaran matematika.

Karena dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai, misalkan

ruang kelas yang nyaman, maka suasana kegiatan pembelajaran juga

akan kondusif.

3. Faktor Penghambat Pembelajaran Matematika pada Anak

Berkebutuhan Khusus Tunagrahita

Menurut Kemis & Rosnawati (2013:104-105) ada beberapa faktor

penghambat yang mempengaruhi pembelajaran matematika bagi anak

tunagrahita lebih didasarkan faktor guru yang lebih dominan dari

ketidakberhasilan dalam pelaksanaannya yaitu:

a. Kurangnya kemauan dari guru yang tidak mau sulit dalam

mempersiapkan perangkat pembelajaran matematika terutama

perangkat asesmen, silabus, dan RPP yang mencerminkan kebutuhan

anak.

b. Masih lemahnya kemampuan guru dalam mengembangkan kurikulum

atau membuat SKKD berdasarkan hasil asesmen.

c. Guru masih suka menggunakan kurikulum yang baku padahal belum

tentu sesuai dengan yang dibutuhkan oleh peserta didik.

d. Belum mampu menyusun hasil asesmen menjadi materi pembelajaran

/ bahan ajar.

Page 82: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

64

e. Belum mampu menyelaraskan antara materi hasil asesmen dan

kurikulum yang baku menjadi program pembelajaran.

Sedangkan faktor – faktor penghambat pembelajaran matematika yang

ada di SMALB Negeri Salatiga berdasarkan hasil observasi dan

wawancara antara lain:

a. Kurangnya kemauan guru untuk mempersiapkan perangkat

pembelajaran matematika, seperti silabus, RPP dan lain-lain.

b. Monoton dalam mengajar, menggunakan metode yang biasa-biasa dan

kurang menarik dalam pembelajaran.

c. Kurangnya semangat dan daya tangkap siswa saat diberikan pelajaran

d. Lebih mementingkan kegiatan vokasional (pengembangan bakat

siswa).

Page 83: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan dan analisis mulai dari bab I sampai dengan bab IV

untuk menjawab pokok permasalahan dalam penelitian yang dilakukan, maka

ada beberapa yang menjadi titik tekan sebagai kesimpulan dalam skripsi ini,

yaitu:

1. Strategi pembelajaran matematika pada anak berkebutuhan khusus

tunagrahita di SMALB Negeri Salatiga. Saat pembelajaran matematika

berlangsung, Bapak Sularno, selaku guru matematika kelas Tunagrahita

ringan menerapkan metode drill dalam mengajar. Sedangkan untuk

menjelaskan tentang materinya yaitu dengan menggunakan bantuan LCD

dan juga dipaparkan lagi di papan tulis. Menurutnya, dengan metode drill

siswa lebih mampu dan mudah untuk memahami materi apa yang

diajarkan. Seluruh aspek dalam strategi pembelajaran matematika pada

anak tunagrahita meliputi pemberian reinforcement, pemberian

punishment, dan materi yang diklasifikasikan sesuai perkembangan anak

belum terlaksana.

2. Faktor pendukung pembelajaran matematika pada anak berkebutuhan

khusus tunagrahita SMALB Negeri Salatiga. Faktor pendukung paling

utama dalam pembelajaran matematika yaitu suasana hati siswa, ketika

suasana hati atau suasana siswa dalam belajar itu tinggi, maka kegiatan

Page 84: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

66

pembelajaran akan berhasil dengan menyenangkan.Suasana hati tersebut

biasanya merupakan bawaan dari rumah. Ketika pagi berangkat sekolah

siswa merasa senang dan ceria maka akan berdampak kepada proses

berlangsungnya pembelajaran matematika tersebut. Faktor-faktor lainnya

antara lain, motivasi, tersedianya alat peraga, memberikan tugas di rumah,

sarana dan prasarana yang mendukung.

3. Faktor penghambat pembelajaran matematika pada anak berkebutuhan

khusus tunagrahita SMALB Negeri Salatiga. Faktor penghambat paling

utama dalam pembelajaran matematika yaitu suasana hati siswa, ketika

suasana hatidan keinginan siswa dalam belajar itu rendah, maka kegiatan

pembelajaran akan kurang menyenangkan. Suasana hati tersebut biasanya

merupakan bawaan dari rumah. Ketika pagi berangkat sekolah siswa

merasa tidak senang dan terlihat murung, tidak punya semangat untuk

belajar maka akan berdampak kepada proses berlangsungnya pembelajaran

matematika tersebut. Faktor-faktor lainnya antara lain, kurangnya

kemampuan guru untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran

matematika, seperti silabus, RPP dan lain-lain, monoton dalam mengajar,

menggunakan metode yang biasa-biasa dan kurang menarik dalam

pembelajaran, kurangnya semangat dan daya tangkap siswa saat diberikan

pelajaran, lebih mementingkan kegiatan vokasional (pengembangan bakat

siswa).

Page 85: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

67

B. Saran

1. Untuk anak berkebutuhan khusus Tunagrahita SMALB Negeri

Salatiga

a. Anak berkebutuhan khusus tunagrahita merupakan anak yang

memiliki tingkat intelegensi yang rendah dibandingkan dengan

anak pada umumnya. Namun, ia masih bisa dididik dan dilatih.

Untuk itu, janganlah berputus asa dengan keterbatasan yang kalian

miliki.

b. Tidak sedikit juga masyarakat yang memandang sebelah mata

kondisi anak tunagrahita. Namun, tidak menutup kemungkinan

sederet prestasi yang menunggu kedatanganmu.

2. Untuk guru dan karyawan SMALB Negeri Salatiga

a. Meningkatkan kualitas guru baik dari segi akademis maupun dari

segi non akademis

b. Menerapkan strategi pembelajaran yang tepat, sehingga dapat

memudahkan siswa dalam memahami materi

c. Meningkatkan kesabaran dan ketekunan dalam membimbing dan

mendidik anak berkebutuhan khusus

d. Selalu menjadi teladan dan panutan bagi siswa-siswa

Page 86: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

68

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Afifah, Nur. 2011. Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Matematika Anak Berkesulitan Belajar Kelas III A SD

Negeri Kepatihan Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011. Pendidikan

Khusus. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Arifprabowo, Tri dan Musfiqon. 2018. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Grup Penerbitan CV Budi Utama.

Atmaja, Jati Rinarki. 2018. Pendidikan dan Bimbingan Anak Berkebutuhan

Khusus. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Bungin, Burhan. 2012. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers

Dalyono. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahari dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Evmenova dan Behrman. 2011. Research-Based Strategies for Teaching Content

to Students with Intellectual Disabilities: Adapted Videos, Education and

Training in Autism and Developmental Disabilities. Vol 46, No. 5. 519-

537

Firmansyah, Faisal dkk. 2019. “Respon Siswa dalam Pembelajaran Matematika”.

Wawancara Pribadi: 15 April 2019, SMALB Negeri Salatiga.

Page 87: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

69

Franklin, James. 2009. Aristotelian Realism in Philosophy of Mathematics. UK:

Elsevier, ed.AD. Irvine.

Gulo. 2008. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: Grasindo.

Hardini, Isriani dan Dewi Puspitasari. 2015. Strategi Pembelajaran Terpadu.

Yogyakarta: Familia.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa.

Bandung: Rosdakarya.

Kemis dan Ati Rosnawati. 2013. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

Tunagrahita. Bandung: PT. Luxima Metro Media.

Kustawan, Dedy. 2012. Pendidikan Inklusif & Upaya Implementasinya. Jakarta:

PT. Luxima Metro Media.

Moleong, Lexy. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Muhammad, Jamila. 2008. Special Education for Special Children: Panduan

Pendidikan Khusus Anak-Anak dengan Ketunaan dan Learning

Disabilities. Jakarta: Hikmah.

Mulyadi. 2015. Pembelajaran Matematika di Sekolah Luar Biasa (SLB) Khusus

Tunarungu Karnnamanohara Yogyakarta Tingkat SMP.Pendidikan

Matematika. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Universitas Negeri Yogyakarta.

Mumpuniarti. 2007. Pendekatan Pembelajaran Bagi Anak Hambatan Mental.

Yogyakarta: Kanwa Publisher.

Page 88: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

70

Nur’aeni. 2017. Buku Ajar Psikologi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus.

Purwokerto: UM Purwokerto Press (Anggota APPTI).

Rachmayana, Dadan. 2013. Diantara Pendidikan Luar Biasa, Menuju Anak Masa

Depan yang Inklusif. Jakarta : PT. Luxima Metro Media.

Rasimin. 2018. Metode Penelitian Pendekatan Praktis Kualitatif. Yogyakarta:

Mitra Cendikia.

Saefuddin, Asis dan Ika Berdiati. 2014. Pembelajaran Efektif. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Smart, Aqila. 2012. Anak Cacat Bukan Kiamat: Metode Pembelajaran & Terapi

untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Katahati.

Soejadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indoenesia. Jakarta: Dirjen Dikti

Depdikbud.

Soendari, Tjutju. 2006. Pendekatan Realistik dalam Meningkatkan Kemampuan

Matematika Anak Tunagrahita Ringan di Sekolah Luar Biasa.Pendidikan

Luar Biasa. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia.

Sriyanti dkk. 2009. Teori-Teori Pembelajaran. Salatiga: STAIN Salatiga.

Sudana, Antonius Aris. 2013. Konsep Dasar Pendidikan Anak Berkebutuhan

Khusus. Yogyakarta: Familia.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Page 89: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

71

Sularno. 2019. “Strategi Pembelajaran Matematika”. Wawancara Pribadi: 15

April 2019, SMALB Negeri Salatiga.

Suryabrata, Sumadi. 2007. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Usman, Moh. Uzer. 2002. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Zuriah, Nurul. 2011. Pendidikan Moral & Budi Pekerti dalam Perspektif

Perubahan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Page 90: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

72

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 91: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

73

Page 92: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

Lembar Satuan Kredit Kegiatan (SKK)

74

SATUAN KREDIT KEGIATAN

Nama : Asiskha Avitanty Jurusan : Tadris Matematika

NIM : 23070-15-0008 Dosen P.A : Saiful Marom, M. Sc.

No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai

1. Syahadah “Kursus Bahasa

Arab” di Pare 04 Februari 2018 Peserta 10

2. English Course and Camp di

Pare

05 Januari – 03

Februari 2017 Peserta 10

3.

Sertifikat “Menghafal Juz

30” di Pondok Pesantren

Madrosatul Qur’an

Karangjoho, Mojo, Andong,

Boyolali

11 Januari – 9

Februari 2016 Peserta 10

4.

Seminar Nasional 2015

“Epistemologi Tafsir

Kontemporer; Integrasi

Hermeneutika dalam

Metode Penafsiran Al-

Qur’an”

30 September

2015 Peserta 8

5. Seminar Nasional

“Pendidikan Karakter untuk

17 November

2015 Peserta 8

Page 93: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

Lembar Satuan Kredit Kegiatan (SKK)

75

Melahirkan Pemimpin Masa

Depan”

6.

Seminar Nasional DEMA

FTIK “Peningkatan

Profesionalisme Guru

Sebagai dalam

Pembelajaran di Era

Globalisasi”

23 November

2015 Peserta 8

7.

Seminar Nasional

“Membentuk Hakim

Progresif dan Profesional

Demi Terciptanya

Keadilan”

19 Desember

2015 Peserta 8

8.

Seminar Nasional

“Pembangunan Karakter

Bangsa Upaya Mewujudkan

Generasi Muda yang

Berbudaya untuk Indonesia

Bermartabat”

09 April 2016 Peserta 8

9.

Seminar Nasional

Problematika Hakim dan

peradilan “Rekontruksi

Ideal Sistem Peradilan di

22 September

2016 Peserta 8

Page 94: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

Lembar Satuan Kredit Kegiatan (SKK)

76

Indonesia”

10.

Seminar Nasional Hari

santri “Santri dalam Kancah

Geopolitik Global”

Peserta 8

11.

Seminar Nasional

Peringatan Hari Bumi 22

April “Dengarkan Bisikan

Alam Tentang Manusia”

29 April 2017 Peserta 8

12.

Seminar Nasional Ittaqo

“Metodologi Pembelajaran

Bahasa Arab Integratif

untuk Membangun

Peradaban Islam di

Indonesia”

23 Mei 2017 Peserta 8

13.

Seminar Nasional “Inovasi

Pembelajaran dan Media

Pembelajaran Matematika

Berbasis IT”

11 November

2017 Peserta 8

14.

Seminar Nasional “Hari

Hutan Dunia 2018” Mapala

Mitapasa “Keep Our Forest,

Keep Our Life”

24 Maret 2018 Peserta 8

15. Seminar Nasional 27 Oktober 2018 Peserta 8

Page 95: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

Lembar Satuan Kredit Kegiatan (SKK)

77

Matematika “Hakikat

Pendidikan Matematika dan

Perkembangannya di Era

Millenial”

16. Instensive English

Language Program

22 Februari – 10

Juni 2016 Peserta 6

17.

Ijazah Kursus Pembina

Pramuka Mahir Tingkat

Dasar (KMD)

06 – 11

September 2016 Peserta 6

18. Pelatihan Kepramukaan 19-21 Juli 2018 Peserta 4

19.

Training Entrepreneurship

Youth Association of

Bidikmisi Limardhotillah

(Ya Bismillah) IAIN

Salatiga “Kiat Berwirausaha

Sukses dan Mandiri Melalui

Bisnis Online”

30 Oktober 2017 Peserta 3

20.

Pelatihan TOEFL dan

TOAFL di Aula Pondok

Pesantren Edi Mancoro

12 Februari 2017 Peserta 3

21.

Pelatihan Desain Grafis

“Berkreasi Melalui Desain

Grafis”

17 – 18 Mei 2017 Peserta 3

Page 96: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

Lembar Satuan Kredit Kegiatan (SKK)

78

22.

ESQ Character Building – I

ESQ Training – Champion

Mentality Mahasiswa Bidik

Misi Institut Agama Islam

Negeri Salatiga

13 Juni 2016 Peserta 3

23.

OPAK Fakultas Tarbiyah

dan Ilmu Keguruan IAIN

Salatiga 2015 “Integrasi

Pendidikan Karakter

Mahasiswa Melalui Kampus

Edukatif Humanis dan

Religius”

13 Agustus 2015 Peserta 3

24.

OPAK IAIN Salatiga

“Penguatan Nilai-Nilai

Islam Indonesia Menuju

Negara yang Aman dan

Damai”

14 Agustus 2015 Peserta 3

25.

UPT Perpustakaan Institut

Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga

21 Agustus 2015 Peserta 3

26.

Pengenalan Jurusan dan

Keakraban Matematika

“Revolusi Mental Pendidik

03 September

2016 Peserta 3

Page 97: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

Lembar Satuan Kredit Kegiatan (SKK)

79

Matematika dan Wahana

Solidaritas Mahasiswa

Matematika”

27.

Diskusi Ilmiah Bulanan

Dosen & Mahasiswa Tadris

Matematika Periode Mei

2017 “ Matematika dalam

Perspektif Agama Islam”

22 Mei 2017 Peserta 3

28. FORMULA (Forum Diskusi

Bulanan Matematika) 31 Oktober 2017 Peserta 3

29.

Seminar Motivasi

“Menumbuhkan Semangat

Berprestasi sebagai Wujud

Pengabdian Bangsa di Era

Global”

24 Desember

2015 Peserta 3

30.

Scholarship Seminar

“Unlocking The Future

Through Scholarships”

23 Mei 2017 Peserta 3

31. Seminar “STAY

POSITIVE” 26 Mei 2016 Peserta 3

32.

Seminar “Peran Santri di

Era Literasi Digital dalam

Menyaring Informasi Palsu”

24 April 2017 Peserta 3

Page 98: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

Lembar Satuan Kredit Kegiatan (SKK)

80

33.

Seminar Edukasi Zakat dan

Mawaris “Mwujudkan

Generasi yang Mempunyai

Dedikasi Islami”

07 April 2018 Peserta 3

34.

Pelatihan Penulisan

Proposal Penelitian

Mahasiswa Bidikmisi

Angkatan 2015

13 September

2018 Peserta 3

35.

Ramadhan In Campus

“Bersahabat dengan Al-

Qur’an, Menjadi Keluarga

Terdekat Sang Maha

Rahman”

15 Juni 2017 Peserta 3

36.

Seminar Pra-nikah

“Pentingnya Menjaga

Kesehatan Reproduksi”

23 April 2017 Peserta 3

37.

Bedah Buku Ulama-Ulama

Aswaja Nusantara yang

Berpengaruh di Negeri

Hijaz

21 Februari 2016 Peserta 3

38. Talkshow Sukses Kuliah

Bersama KAMMI Salatiga

16 September

2015 Peserta 3

Page 99: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

Lembar Satuan Kredit Kegiatan (SKK)

81

Page 100: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

82

Page 101: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

83

Page 102: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

84

Page 103: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

85

Page 104: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

86

KODE PENELITIAN

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA SMALB NEGERI

SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019

1. Responden

Nama Kode Jabatan Kode

Sularno, S. Pd. Guru Matematika SL

Erika Indah Pratiwi Siswa Tunagrahita Ringan EIP

Aprila Hana Dewi Hapsari Siswa Tunagrahita Ringan AHDH

Sugiarti Siswa Tunagrahita Ringan SG

M. Alpha Teddy Siswa Tunagrahita Ringan MA

Adi Nugroho Febriyanto Siswa Tunagrahita Ringan ANF

Faisal Firmansyah Siswa Tunagrahita Ringan FF

2. Metode Penelitian

Metode Penelitian Kode

Wawancara W

3. Media Penyimpanan Data

Media Kode

Foto F

File L

Page 105: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

87

Instrumen Penelitian

Menurut Sugiono (2009:305-306) dalam penelitian kualitatif yang

menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Berfungsi

menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data,

melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data,

menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.

Untuk memudahkan dalam proses penelitian, peneliti membuat instrumen

penelitian sebagai berikut.

1. Pedoman Observasi

Sebelum kegiatan observasi dilakukan, peneliti perlu membuat

pedoman observasi untuk memudahkan pelaksanaan saat di lapangan.

Pedoman observasi disusun berdasarkan kajian teori, digunakan untuk

mengamati siswa tunagrahita dan guru mata pelajaran matematika.

Kisi-kisi pedoman observasi pembelajaran matematika tunagrahita.

No. Aspek yang diamati Sub aspek yang diamati

1. Strategi pembelajaran siswa

tunagrahita

Strategi khusus pembelajaran

matematika siswa tunagrahita

2. Faktor pendukung

pembelajaran matematika

Faktor pendukung yang

mempengaruhi pembelajaran

matematika pada siswa tunagrahita

3. Faktor penghambat

pembelajaran matematika

Faktor penghambat yang

mempengaruhi pembelajaran

matematika pada siswa tunagrahita

Page 106: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

88

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara disusun berdasarkan kajian teori yang

digunakan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dari guru mata

pelajaran matematika dan siswa tunagrahita.

a. Pedoman wawancara untuk guru mata pelajaran matematika

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih

mendalam terkait dengan strategi pembelajaran matematika pada siswa

tunagrahita SMALB Negeri Salatiga.

Kisi-kisi pedoman wawancara untuk guru matematika

No. Indikator

1. Penerapan strategi khusus dalam proses pembelajaran

matematika pada siswa tunagrahita

2. Hambatan yang dialami guru dalam pembelajaran matematika

pada siswa tunagrahita

b. Pedoman wawancara untuk siswa tunagrahita

Kisi-kisi pedoman wawancara untuk siswa tunagrahita

No. Indikator

1. Respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika

Page 107: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

Lembar Hasil Observasi

89

Observasi 1

Hari, Tanggal : Senin, 11 Maret 2019

Tempat : Ruang Kelas Tunagrahita C

Waktu : 08.50 – 09.45

Pelajaran : Matematika

No. Aspek yang diamati Sub aspek yang

diamati

Hasil pengamatan

1. Strategi pembelajaran

matematika pada anak

tunagrahita

Metode

pembelajaran

Dalam pembelajaran

matematika, guru

menggunakan metode

drill. Metode drill

dianggap metode yang

cukup efektif. Hal ini

dapat dilihat dari nilai

hasil ujian akhir semester

genap siswa tunagrahita

yang mayoritas dapat

mencapai di atas KKM.

Pemberian

reinforcement (baik

reinforcer positif

maupun reinforcer

negatif)

Selama kegiatan

pembelajaran

matematika berlangsung

tidak tampak pemberian

reinforcement (baik

reinforcer positif

maupun reinforcer

negatif) oleh guru

matematika

Page 108: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

Lembar Hasil Observasi

90

Pemberian

punishment

Tidak tampak

Klasifikasi/grouping Tidak ada klasifikasi

selama kegiatan

pembelajaran

berlangsung

2. Faktor pendukung

dalam pelaksanaan

pembelajaran

matematika pada anak

tunagrahita

Motivasi orang tua

dan guru

Orang tua dan guru

memberikan motivasi

yang kuat terhadap anak

tunagrahita

Tersedianya alat

peraga

Alat peraga yang cukup

dapat mendukung

kegiatan pembelajaran

dan dapat mempermudah

siswa dalam memahami

materi

Memberikan tugas

di rumah

Guru memberikan tugas

di rumah dengan tujuan

siswa lebih dapat

memahami tentang

materi yang disampaikan

di sekolah dan juga

sebagai cara agar siswa

banyak latihan.

Sarana dan

prasarana yang

mendukung

Sarana dan prasarana

yang tersedia cukup

memfasilitasi, sehingga

kegiatan pembelajaran

Page 109: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

Lembar Hasil Observasi

91

dapat berlangsung

dengan efektif.

3. Faktor penghambat

pelaksanaan

pembelajaran

matematika pada anak

tunagrahita

Perangkat

pembelajaran

Kurangnya kemauan

guru dalam menyiapkan

perangkat pembelajaran.

Strategi mengajar

guru

Strategi mengajar guru

yang monoton.

Observasi 2

Hari, Tanggal : Selasa, 02 April 2019

Tempat : Ruang Kelas Tunagrahita C

Waktu : 09.50 – 10.45

Pelajaran : Matematika

No. Aspek yang diamati Sub aspek yang

diamati

Hasil pengamatan

1. Strategi pembelajaran

matematika pada anak

tunagrahita

Metode

pembelajaran

Dalam pembelajaran

matematika, guru

menggunakan metode

drill. Metode drill

dianggap metode yang

cukup efektif. Hal ini

dapat dilihat dari nilai

hasil ujian akhir semester

genap siswa tunagrahita

yang mayoritas dapat

mencapai di atas KKM.

Page 110: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

Lembar Hasil Observasi

92

Pemberian

reinforcement (baik

reinforcer positif

maupun reinforcer

negatif)

Selama kegiatan

pembelajaran

matematika berlangsung

tidak tampak pemberian

reinforcement (baik

reinforcer positif

maupun reinforcer

negatif)

Pemberian

punishment

Tidak tampak

Klasifikasi/grouping Tidak ada klasifikasi

selama kegiatan

pembelajaran

berlangsung

2. Faktor pendukung

dalam pelaksanaan

pembelajaran

matematika pada anak

tunagrahita

Motivasi orang tua

dan guru

Orang tua dan guru

memberikan motivasi

yang kuat terhadap anak

tunagrahita

Tersedianya alat

peraga

Alat peraga yang cukup

dapat mendukung

kegiatan pembelajaran

dan dapat mempermudah

siswa dalam memahami

materi

Memberikan tugas

di rumah

Guru memberikan tugas

di rumah dengan tujuan

siswa lebih dapat

memahami tentang

materi yang disampaikan

Page 111: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

Lembar Hasil Observasi

93

di sekolah dan juga

sebagai cara agar siswa

banyak latihan.

Sarana dan

prasarana yang

mendukung

Sarana dan prasarana

yang tersedia cukup

memfasilitasi, sehingga

kegiatan pembelajaran

dapat berlangsung

dengan efektif.

3. Faktor penghambat

pelaksanaan

pembelajaran

matematika pada anak

tunagrahita

Perangkat

pembelajaran

Kurangnya kemauan

guru dalam menyiapkan

perangkat pembelajaran.

Strategi mengajar

guru

Guru merasa kesulitan

dalam memberikan

materi yang bersifat

individual, karena anak

tunagrahita dalam satu

kelas memiliki tingkat

kecerdasan yang

berbeda-beda

Page 112: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

Lembar Hasil Observasi

94

Observasi 3

Hari, Tanggal : Senin, 15 April 2019

Tempat : Ruang Kelas Tunagrahita C

Waktu : 08.50 – 09.45

Pelajaran : Matematika

No. Aspek yang diamati Sub aspek yang

diamati

Hasil pengamatan

1. Strategi pembelajaran

matematika pada anak

tunagrahita

Metode

pembelajaran

Dalam pembelajaran

matematika, guru

menggunakan metode

drill. Metode drill

dianggap metode yang

cukup efektif. Hal ini

dapat dilihat dari nilai

hasil ujian akhir semester

genap siswa tunagrahita

yang mayoritas dapat

mencapai di atas KKM.

Pemberian

reinforcement (baik

reinforcer positif

maupun reinforcer

negatif)

Selama kegiatan

pembelajaran

matematika berlangsung

tidak tampak pemberian

reinforcement (baik

reinforcer positif

maupun reinforcer

negatif)

Page 113: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

Lembar Hasil Observasi

95

Pemberian

punishment

Tidak tampak

Klasifikasi/grouping Tidak ada klasifikasi

selama kegiatan

pembelajaran

berlangsung

2. Faktor pendukung

dalam pelaksanaan

pembelajaran

matematika pada anak

tunagrahita

Motivasi orang tua

dan guru

Orang tua dan guru

sangat mendukung anak

berkebutuhan khusus

tunagrahita ini dalam

mencari ilmu, contoh:

orang tua rela menunggu

dan menemani anaknya

di sekolah hingga waktu

pulang sekolah.

Tersedianya alat

peraga

Alat peraga yang cukup

dapat mendukung

kegiatan pembelajaran

dan dapat mempermudah

siswa dalam memahami

materi

Memberikan tugas

di rumah

Guru memberikan tugas

di rumah dengan tujuan

siswa lebih dapat

memahami tentang

materi yang disampaikan

di sekolah dan juga

sebagai cara agar siswa

banyak latihan.

Page 114: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

Lembar Hasil Observasi

96

Sarana dan

prasarana yang

mendukung

Sarana dan prasarana

yang tersedia cukup

memfasilitasi, sehingga

kegiatan pembelajaran

dapat berlangsung

dengan efektif.

3. Faktor penghambat

pelaksanaan

pembelajaran

matematika pada anak

tunagrahita

Perangkat

Pembelajaran

Kurangnya kemauan

guru dalam menyiapkan

perangkat pembelajaran.

Strategi mengajar

guru

Selama kegiatan

pembelajaran

berlangsung, materi yang

diberikan bersifat

klasikal, tidak ada

program yang tersusun

secara individual.

Observasi 4

Hari, Tanggal : Rabu, 17 April 2019

Tempat : Ruang Kelas Tunagrahita C

Waktu : 08.50 – 09.45

Pelajaran : Matematika

No. Aspek yang diamati Sub aspek yang

diamati

Hasil pengamatan

1. Strategi pembelajaran

matematika pada anak

Metode

pembelajaran

Dalam pembelajaran

matematika, guru

Page 115: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

Lembar Hasil Observasi

97

tunagrahita menggunakan metode

drill. Metode drill

dianggap metode yang

cukup efektif. Hal ini

dapat dilihat dari nilai

hasil ujian akhir semester

genap siswa tunagrahita

yang mayoritas dapat

mencapai di atas KKM.

Pemberian

reinforcement (baik

reinforcer positif

maupun reinforcer

negatif)

Selama kegiatan

pembelajaran

matematika berlangsung

tidak tampak pemberian

reinforcement (baik

reinforcer positif

maupun reinforcer

negatif)

Pemberian

punishment

Tidak tampak

Klasifikasi/grouping Tidak ada klasifikasi

selama kegiatan

pembelajaran

berlangsung

2. Faktor pendukung

dalam pelaksanaan

pembelajaran

matematika pada anak

tunagrahita

Motivasi orang tua

dan guru

Orang tua dan guru

memberikan motivasi

yang kuat terhadap anak

tunagrahita

Tersedianya alat Alat peraga yang cukup

Page 116: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

Lembar Hasil Observasi

98

peraga dapat mendukung

kegiatan pembelajaran

dan dapat mempermudah

siswa dalam memahami

materi

Memberikan tugas

di rumah

Guru memberikan tugas

di rumah dengan tujuan

siswa lebih dapat

memahami tentang

materi yang disampaikan

di sekolah dan juga

sebagai cara agar siswa

banyak latihan.

Sarana dan

prasarana yang

mendukung

Sarana dan prasarana

yang tersedia cukup

memfasilitasi, sehingga

kegiatan pembelajaran

dapat berlangsung

dengan efektif.

3. Faktor penghambat

pelaksanaan

pembelajaran

matematika pada anak

tunagrahita

Perangkat

Pembelajaran

Kurangnya kemauan

guru dalam menyiapkan

perangkat pembelajaran.

Strategi mengajar

guru

Tidak ada

pengklasifikasian materi,

sehingga materi yang

disampaikan sama rata.

Page 117: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

Lembar Hasil Observasi

99

Observasi 5

Hari, Tanggal : Kamis, 02 Mei 2019

Tempat : Ruang Kelas Tunagrahita C

Waktu : 08.50 – 09.45

Pelajaran : Matematika

No. Aspek yang diamati Sub aspek yang

diamati

Hasil pengamatan

1. Strategi pembelajaran

matematika pada anak

tunagrahita

Metode

pembelajaran

Dalam pembelajaran

matematika, guru

menggunakan metode

drill. Metode drill

dianggap metode yang

cukup efektif. Hal ini

dapat dilihat dari nilai

hasil ujian akhir semester

genap siswa tunagrahita

yang mayoritas dapat

mencapai di atas KKM.

Pemberian

reinforcement (baik

reinforcer positif

maupun reinforcer

negatif)

Selama kegiatan

pembelajaran

matematika berlangsung

tidak tampak pemberian

reinforcement (baik

reinforcer positif

maupun reinforcer

negatif)

Page 118: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

Lembar Hasil Observasi

100

Pemberian

punishment

Tidak tampak

Klasifikasi/grouping Tidak ada klasifikasi

selama kegiatan

pembelajaran

berlangsung

2. Faktor pendukung

dalam pelaksanaan

pembelajaran

matematika pada anak

tunagrahita

Motivasi orang tua

dan guru

Orang tua dan guru

memberikan motivasi

yang kuat terhadap anak

tunagrahita

Tersedianya alat

peraga

Alat peraga yang cukup

dapat mendukung

kegiatan pembelajaran

dan dapat mempermudah

siswa dalam memahami

materi

Memberikan tugas

di rumah

Guru memberikan tugas

di rumah dengan tujuan

siswa lebih dapat

memahami tentang

materi yang disampaikan

di sekolah dan juga

sebagai cara agar siswa

banyak latihan

Sarana dan

prasarana yang

mendukung

Sarana dan prasarana

yang tersedia cukup

memfasilitasi, sehingga

kegiatan pembelajaran

Page 119: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

Lembar Hasil Observasi

101

dapat berlangsung

dengan efektif

3. Faktor penghambat

pelaksanaan

pembelajaran

matematika pada anak

tunagrahita

Perangkat

Pembelajaran

Kurangnya kemauan

guru dalam menyiapkan

perangkat pembelajaran

Strategi mengajar

guru

Strategi mengajar guru

yang monoton

Page 120: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

102

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN GURU MATEMATIKA

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA SMALB NEGERI

SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Kode Responden :

Kode Data :

Hari/Tanggal :

Waktu :

Tempat :

Daftar Pertanyaan :

1. Kapan jadwal pembelajaran matematika?

2. Apakah materi pembelajaran matematika di SMALB sama dengan SMA

umum?

3. Bagaimana strategi pembelajaran matematika yang dikembangkan di

SMALB Negeri Salatiga?

4. Bagaimana respon siswa dengan pembelajaran matematika?semangat atau

tidak?

5. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam melaksanakan strategi

pembelajaran matematika?

6. Apa saja usaha yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi siswa dalam

belajar matematika?

Page 121: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

103

7. Bagaimana cara menangani para anak yang kesulitan dalam menerima

pelajaran matematika yang disampaikan?

Page 122: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

104

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA TUNAGRAHITA RINGAN

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA SMALB NEGERI

SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Kode Responden :

Kode Data :

Hari/Tanggal :

Waktu :

Tempat :

Daftar Pertanyaan :

1. Apakah Anda suka pelajaran matematika?

2. Apa yang Anda lakukan selama kegiatan pembelajaran matematika

berlangsung?

3. Jika kamu sulit memahami materinya, apa yang Anda lakukan?

4. Cara belajar matematika yang seperti apakah yang Anda suka?

5. Apa yang membuat Anda bosan dalam pembelajaran matematika?

Page 123: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

105

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU MATEMATIKA

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA SMALB NEGERI

SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Kode Responden : SL

Kode Data : W / SL

Hari/Tanggal : Senin, 15 April 2019

Waktu : 09.20 – 09.50

Tempat : R. Multimedia

Daftar Pertanyaan :

1. Kapan jadwal pembelajaran matematika?

Pada hari Selasa jam pertama sampai keempat

2. Apakah materi pembelajaran matematika di SMALB sama dengan SMA

umum?

Tentu berbeda, untuk materi kelas X SMALB Negeri Salatiga meliputi

penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian.

3. Bagaimana strategi pembelajaran matematika yang dikembangkan di

SMALB Negeri Salatiga?

Saya lebih menggunakan metode driil. Karena menurut saya, dengan

begitu anak-anak lebih banyak berlatih untuk menghitung. Jika belum

paham maka akan saya dampingi dan ajari satu per satu.

Page 124: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

106

4. Bagaimana respon siswa dengan pembelajaran matematika?semangat atau

tidak?

Semangat, tapi juga tergantung suasana hati yang dibawa dari rumah

sebelum berangkat sekolah. Jika suasana hatinya baik maka respon siswa

juga baik.

5. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam melaksanakan strategi

pembelajaran matematika?

- Faktor pendukung, suasana hati baik siswa, orang tua yag mendukung,

dalam pembelajaran matematika ada alat peraga yang telah disediakan

dari sekolah.

- Faktor penghambat, suasana hati jelek siswa, suasana hati yang sudah

tidak enak yang dibawa oleh siswa dari rumah masuk sekolah akan

sangat mempengaruhi berlangsungnya proses pembelajaran

matematika.

6. Apa saja usaha yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi siswa dalam

belajar matematika?

Lebih banyak memberi soal-soal latihan, yang belum paham maka akan

saya terangkan dan perjelas lagi.

7. Bagaimana cara menangani para anak yang kesulitan dalam menerima

pelajaran matematika yang disampaikan?

Melakukan pendekatan, saya tuntun pelan-pelan. Saya juga memaklumi

bahwa anak luar biasa tidak bisa disamakan dengan anak yang sekolah di

sekolah pada umumnya.

Page 125: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

107

HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA TUNAGRAHITA RINGAN

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA SMALB NEGERI

SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Kode Responden : EIP

Kode Data : W / EIP

Hari/Tanggal : 02 April 2019

Waktu : 09.00 – 09.20

Tempat : Ruang Kelas Tunagrahita Ringan C

Daftar Pertanyaan :

1. Apakah Anda suka pelajaran matematika?

Suka matematika karena lumayan mudah.

2. Apa yang Anda lakukan selama kegiatan pembelajaran matematika

berlangsung?

Mendengarkan dan memperhatikan.

3. Jika kamu sulit memahami materinya, apa yang Anda lakukan?

Bertanya kepada Pak Larno atau teman yang lain.

4. Cara belajar matematika yang seperti apakah yang Anda suka?

Yang tidak membosankan. Yang tidak spaneng.

5. Apa yang membuat Anda senang dalam pembelajaran matematika?

Gurunya yang tidak galak, sabar dalam mengajar matematika.

6. Apa yang membuat Anda bosan dalam pembelajaran matematika?

Kalau materinya sulit saya bosan karena tidak bisa.

Page 126: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

108

HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA TUNAGRAHITA RINGAN

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA SMALB NEGERI

SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Kode Responden : AHDH

Kode Data : W / AHDH

Hari/Tanggal : 02 April 2019

Waktu : 09.20 – 09.40

Tempat : Ruang Kelas Tunagrahita Ringan C

Daftar Pertanyaan :

1. Apakah Anda suka pelajaran matematika?

Tidak suka, karena sulit

2. Apa yang Anda lakukan selama kegiatan pembelajaran matematika

berlangsung?

Mendengarkan dan selalu memperhatikan. Terkadang usil, ngajak ngobrol

teman yang lain.

3. Jika kamu sulit memahami materinya, apa yang Anda lakukan?

Bertanya kepada Pak Larno

4. Cara belajar matematika yang seperti apakah yang Anda suka?

Yang lucu, tidak terlalu memaksa. Jadi ada senda guraunya. Terus Kalau

pas saya bisa mengerjakan saya senang belajar matematika, tapi kalau saya

tidak suka ya saya tidak senang.

5. Apa yang membuat Anda bosan dalam pembelajaran matematika?

Page 127: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

109

Kalau suasana kelas monoton sama setiap harinya terkadang saya bosan.

Page 128: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

110

HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA TUNAGRAHITA RINGAN

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA SMALB NEGERI

SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Kode Responden : SG

Kode Data : W / SG

Hari/Tanggal : Senin, 15 April 2019

Waktu : 08.10 – 08.20

Tempat : Ruang Kelas Tunagrahita Ringan C

Daftar Pertanyaan :

1. Apakah Anda suka pelajaran matematika?

Suka matematika karena mudah.

2. Apa yang Anda lakukan selama kegiatan pembelajaran matematika

berlangsung?

Mendengarkan, memahami, mencatat.

3. Jika kamu sulit memahami materinya, apa yang Anda lakukan?

Bertanya kepada Pak Larno.

4. Cara belajar matematika yang seperti apakah yang Anda suka?

Yang unik. Jadi terkadang kan ditampilkan di layar ada gambar-gambar itu

saya suka. Jadi tidak hanya mencatat saja.

5. Apa yang membuat Anda bosan dalam pembelajaran matematika?

Page 129: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

111

Kalau pembelajaran di kelas terlalu spaneng dan mencatat terus saya

merasa bosan.

Page 130: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

112

HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA TUNAGRAHITA RINGAN

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA SMALB NEGERI

SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Kode Responden : MA

Kode Data : W / MA

Hari/Tanggal : Senin, 15 April 2019

Waktu : 08.20 – 08.30

Tempat : Ruang Kelas Tunagrahita Ringan C

Daftar Pertanyaan :

1. Apakah Anda suka pelajaran matematika?

Suka matematika tapi kadang tidak suka karena mengalami kesulitan.

Tergantung materinya susah atau tidak.

2. Apa yang Anda lakukan selama kegiatan pembelajaran matematika

berlangsung?

Mendengarkan, menulis, memperhatikan.

3. Jika kamu sulit memahami materinya, apa yang Anda lakukan?

Bertanya kepada teman atau kepada Pak Larno.

4. Cara belajar matematika yang seperti apakah yang Anda suka?

Belajar yang bisa maju mengerjakan nanti dikasih apa gitu bu.. jadi saya

senang.

5. Apa yang membuat Anda bosan dalam pembelajaran matematika?

Bosan kalau diberi soal tapi saya tidak bisa mengerjakan.

Page 131: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

113

HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA TUNAGRAHITA RINGAN

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA SMALB NEGERI

SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Kode Responden : ANF

Kode Data : W / ANF

Hari/Tanggal : Senin, 15 April 2019

Waktu : 08.30 – 08.40

Tempat : Ruang Kelas Tunagrahita Ringan C

Daftar Pertanyaan :

1. Apakah Anda suka pelajaran matematika?

Suka, karena mudah dipahami. Materinya mudah (penjumlahan,

pengurangan)

2. Apa yang Anda lakukan selama kegiatan pembelajaran matematika

berlangsung?

Memperhatikan, jika ditanya saya menjawab, mengerjakan di depan jika

disuruh perwakilan maju mengerjakan.

3. Jika kamu sulit memahami materinya, apa yang Anda lakukan?

Mengerjakan sendiri sampai bisa, kalau terpaksa tidak bisa baru bertanya

kepada Pak Larno.

4. Cara belajar matematika yang seperti apakah yang Anda suka?

Yang ada kayak permainannya gitu bu.. kalau tidak ya kerja kelompok

misalnya kan bisa tukar saling bertanya.

Page 132: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

114

5. Apa yang membuat Anda bosan dalam pembelajaran matematika?

Terlalu spaneng bu.. saya tidak suka.

Page 133: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

115

HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA TUNAGRAHITA RINGAN

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA SMALB NEGERI

SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Kode Responden : FF

Kode Data : W / FF

Hari/Tanggal : Senin, 15 April 2019

Waktu : 08.40 – 08.50

Tempat : Ruang Kelas Tunagrahita Ringan C

Daftar Pertanyaan :

1. Apakah Anda suka pelajaran matematika?

Suka, materi yang saya suka itu tentang penjumlahan dan pengurangan.

Kalau perkalian sudah susah. Susah-susah gampang tapi membingungkan.

2. Apa yang Anda lakukan selama kegiatan pembelajaran matematika

berlangsung?

Mendengarkan, menulis, belajar,

3. Jika kamu sulit memahami materinya, apa yang Anda lakukan?

Bertanya kepada Pak Larno dan teman yang lain.

4. Cara belajar matematika yang seperti apakah yang Anda suka?

Kalau belajar materi yang mudah dan saya bisa saya suka.

5. Apa yang membuat Anda bosan dalam pembelajaran matematika?

Kalau saya tidak bisa mengerjakan saya merasa bosan dan ingin segera

keluar.

Page 134: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

116

Data Informan Guru Matematika dan Anak Berkebutuhan Khusus

Tunagrahita Ringan Kelas X C SMALB Negeri Salatiga

Nama TTL Alamat Keterangan

Sularno, S. Pd Karanganyar,

15 Juni 1967

Banjaran, RT 02/12

Mangunsari Sidomukti

Salatiga

Guru Matematika

Aprila Hana

Dewi Hapsari

Salatiga, 23

April 2003

Kutowinangun, RT

09/06 Karang Pete

Kec. Tingkir

Siswa Tunagrahita

Ringan

Erika Indah

Pratiwi

Salatiga, 16

April 2004

Pulutan RT 03/02 Kec.

Sidorejo

Siswa Tunagrahita

Ringan

Faisal

Firmansyah

Salatiga, 20

Agustus 2000

Ngepos RT 01/07

Tingkir Tengah Kec.

Tingkir

Siswa Tunagrahita

Ringan

Adi Nugroho

Febriyanto

Salatiga, 09

Februari 2002

Kalicacing RT 05/06

Kec. Sidomukti

Siswa Tunagrahita

Ringan

M. Alpha

Teddy

Salatiga, 22

Mei 2001

Gintang RT 05/01 Kab.

Boyolali

Siswa Tunagrahita

Ringan

Sugiarti Semarang, 21

Februari 1995

Karang Tengah RT

02/06 Kec. Tuntang

Siswa Tunagrahita

Ringan

Page 135: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

117

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

MATEMATIKA SMALB

TUNAGRAHITA

KELAS X

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi

sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.

Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,

kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima, menjalankan,

menghargai, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.

Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,

disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya

diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai

melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata

pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. ”Kedua kompetensi tersebut

dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu

keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan

karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang

proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan

guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan

sebagai berikut ini.

Page 136: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

118

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN)

1 . Memahami pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian nyata dalam

kehidupan

1. Mencoba, mengolah dan

menyajikan dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang)

sesuai dengan yang dipelajari di

sekolah dan sumber lain yang

sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami operasi hitung

bilangan asli (penjumlahan,

pengurangan, perkalian dan

pembagian) dalam pemecahan

masalah pada kehidupan sehari-

hari.

4.1 Menghitung operasi bilangan asli

(penjumlahan, pengurangan,

perkalian dan pembagian) dalam

pemecahan masalah pada

kehidupan sehari-hari.

3.2 Memahami bentuk persen dalam

kehidupan sehari-hari.

4.2 Menghitung bentuk persen dalam

kehidupan sehari-hari dengan

bantuan kalkulator

3.3 Memahami konsep satuan

panjang, waktu, berat dan

volume dalam ketrampilan

vokasional

4.3 Menerapkan konsep satuan

panjang, waktu, berat dan volume

dalam ketrampilan vokasoinal

3.4 Memahami table kebutuhan uang

dan barang dalam kaitannya

dengan kegiatan keterampilan

vokasional

Page 137: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

119

Page 138: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

120

Page 139: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

121

Page 140: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

122

Page 141: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

123

Page 142: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

124

Page 143: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

125

Page 144: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

126

Page 145: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

127

Page 146: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

128

Page 147: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

129

Page 148: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

130

Page 149: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

131

FOTO-FOTO KEGIATAN

Guru matematika kelas tunagrahita ringan

Kelas tunagrahita ringan saat pembelajaran matematika

Page 150: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

132

Kelas tunagrahita ringan saat pembelajaran matematika

Kelas tunagrahita ringan saat pembelajaran matematika

Page 151: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

133

Kelas tunagrahita ringan saat pembelajaran matematika

Wawancara dengan guru matematika

Page 152: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5918/1/SKRIPSI GABUNGAN.pdf · strategi pembelajaran matematika pada anak tunagrahita meliputi pemberian

134

Wawancara dengan siswa tunagrahita

Wawancara dengan siswa tunagrahita