STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Metode · “Metode Pembelajaran Matematika”. Makalah ini dibuat...

20
i STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Metode Pembelajaran Matematika” Dosen Pembimbing: Dra. MM Endang Susetyawati, M.Pd Disusun Oleh : Nikmahtun Tri Harsiwi 14144100141 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 2014/2015

Transcript of STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Metode · “Metode Pembelajaran Matematika”. Makalah ini dibuat...

Page 1: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Metode · “Metode Pembelajaran Matematika”. Makalah ini dibuat dengan berbagai pengumpulan data dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan

i

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA

“Metode Pembelajaran Matematika”

Dosen Pembimbing: Dra. MM Endang Susetyawati, M.Pd

Disusun Oleh :

Nikmahtun Tri Harsiwi 14144100141

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

2014/2015

Page 2: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Metode · “Metode Pembelajaran Matematika”. Makalah ini dibuat dengan berbagai pengumpulan data dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

karena atas berkat dan limpahan Rahmat-Nya sehingga penulis diizinkan untuk

menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul

“Metode Pembelajaran Matematika”.

Makalah ini dibuat dengan berbagai pengumpulan data dalam jangka waktu

tertentu sehingga menghasilkan karya yang dapat dipertanggungjawabkan

hasilnya. Dengan terselesainya makalah Strategi Pembelajaran Matematika ini,

penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Dra. M.M Endang Susetyawati, M.Pd selaku dosen pengampu mata

kuliah Strategi Pembelajaran Matematika yang senantiasa membimbing

dan memberi arahan.

2. Orang tua saya yang senantiasa memberi dukungan moral maupun materi.

3. Teman-teman yang telah memberi masukan dalam penyusunan makalah

ini.

Penulis menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar

pada karya tulis ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis mengundang pembaca untuk

memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu

pengetahuan ini.

Yogyakarta, Oktober 2015

Penulis

Page 3: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Metode · “Metode Pembelajaran Matematika”. Makalah ini dibuat dengan berbagai pengumpulan data dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ........................................................................................................ i

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Tinjauan Makalah......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

C. Metode Penulisan ......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 2

A. Pengertian Metode ....................................................................................... 2

B. Kedudukan Metode dalam Pembelajaran..................................................... 2

C. Macam-macam Metode Pembelajaran ......................................................... 3

BAB III KESIMPULAN .................................................................................. 15

GLOSARIUM ................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 17

Page 4: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Metode · “Metode Pembelajaran Matematika”. Makalah ini dibuat dengan berbagai pengumpulan data dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Tinjauan Makalah

Selama ini mata pelajaran matematika dianggap sebagai hal yang

kurang disukai pembelajar(siswa). Banyak alasan yang melatar belakangi

hal tersebut. Ada yang berpendapat dari segi materi yang memang sukar

dan dari segi sumber belajar(guru) yang kurang maksimal dalam proses

belajar mengajar. Sehingga tujuan pembelajaran matematika belum

tercapai secara maksimal.

Pencapaian tujuan pembelajaran tentunya tidak terlepas dari peran

sumber belajar. Interaksi yang dibangun sumber belajar dengan

pembelajaran sangat mempengaruhi proses pembelajaran. Sumber belajar

sebagai salah satu kunci tingkat keberhasilan pembelajar.

Memperhatikan hal tersebut, seorang sumber belajar pada saat

melakukan pembelajaran diharap mampu untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang optimal. Tentunya dalam hal tersebut sumber belajar

harus bisa menyesuaikan dengan keadaan pembelajar. Untuk mencapai

tujuan belajar diatas, sumber belajar harus menggunakan metode

pembelajaran yang tepat. Penggunaan metode mengajar yang tidak tepat

oleh sumber belajar akan berdampak pada kurang optimalnya hasil belajar

yang dicapai siswa. Tepat kiranya setiap calon guru matematika mengenal

dan memavami berbagai metode mengajar yang dapat diimplementasikan

dalam pembelajaran matematika yang dikelolanya. Oleh karena itu,

penulis memilih judul makalah “Metode Pembelajaran Matematika”,

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari metode?

2. Bagaimana kedudukan metode dalam pembelajaran?

3. Apa sajakah metode-metode pembelajaran?

C. Metode Penulisan

Penulisan makalah ini menggunakan metode studi literatur dan diskusi.

Page 5: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Metode · “Metode Pembelajaran Matematika”. Makalah ini dibuat dengan berbagai pengumpulan data dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan

2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode

Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu „meta‟dan

„hodos‟. Meta berarti „melalui‟ dan hodos berarti „jalan‟. Dengan demikian

metode bias berarti cara atau jalan yang harus ditempuh untuk mencapai

tujuan tertentu.

Metode pembelajaran berarti suatu prosedur, urutan langkah-

langkah dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan

pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran merupakan

jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan kedalam

berbagai metode pembelajaran. Dapat pula dikatakan bahwa metode

adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan.

B. Kedudukan Metode dalam Pembelajaran

Metode dalam pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai cara

untuk menyampaikan materi saja, sebab sumber belajar dalam kegiatan

pembelajaran mempunyai tugas cakupan yang luas yaitu disamping

sebagai penyampai informasi juga mempunyai tugas untuk mengelola

kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran dapat belajar untuk

mencapai tujuan belajar secara tepat. Jadi, metode pembelajaran dapat

diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan

rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis

untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Kedudukan metode dalam pembelajaran mempunyai ruang lingkup

sebagai cara dalam:

1. Pemberian dorongan, yaitu cara yang digunakan sumber belajar

dalam rangka memberikan dorongan kepada pembelajar untuk terus

mau belajar.

Page 6: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Metode · “Metode Pembelajaran Matematika”. Makalah ini dibuat dengan berbagai pengumpulan data dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan

3

2. Pengungkap tumbuhnya minat belajar, yaitu cara dalam

menumbuhkan rangsangan untuk tumbuhnya minat belajar

pembelajar yang didasarkan pada kebutuhannya.

3. Penyampaian bahan belajar, yaitu cara yang digunakan sumber

belajar dalam menyampaikan bahan dalam kegiatan pembelajaran.

4. Pencipta iklim belajar yang kondusif, yaitu cara untuk menciptakan

suasana belajar yang menyenangkan bagi pembelajar untuk belajar.

5. Tenaga untuk melahirkan kreativitas, yaitu cara untuk

menumbuhkan kreativitas pembelajar sesuai dengan potensi yang

dimilikinya.

6. Pendorong untuk penilaian diri dalam proses dan hasil belajar, yaitu

cara untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran.

7. Pendorong dalam melengkapi kelemahan hasil belajar, cara untuk

untuk mencari pemecahan masalah yang dihadapi dalam kegiatan

pembelajaran

C. Macam-macam Metode Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran tidak dapat lepas dari interaksi antara

sumber belajar dengan pembelajar, sehingga untuk melaksanakan interaksi

tersebut diperlukan berbagai cara dalam pelaksanaannya. Interaksi dalam

pembelajaran tersebut dapat diciptakan interaksi satu arah, dua arah atau

banyak arah.

Untuk masing-masing jenis interaksi tersebut maka jelas diperlukan

berbagai metode yang tepat sehingga tujuan akhir dari pembelajaran

tersebut dapat tercapai.

Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk

mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya:

1. Metode Ceramah

Ceramah merupakan suatu cara penyampaian informasi dengan

lisan dari seorang kepala sejumlah pendengar di suatu ruangan.

Kegiatan berpusat pada penceramah dan komunikasi yang terjadi

searah dari pembicaraan kepada pendengar. Metode ceramah

Page 7: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Metode · “Metode Pembelajaran Matematika”. Makalah ini dibuat dengan berbagai pengumpulan data dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan

4

merupakan metode mengajar yang paling mudah dilaksanakan. Kalau

bahan pelajaran dikuasai dan sudah ditentukan urutan

penyampaiannya, guru tinggal menyajikan di depan kelas.

Gambaran pembelajaran matematika dengan pendekatan

ceramah adalah guru mendominasi kegiatan belajar mengajar, definisi

dan rumus diberikan, penurunan rumus atau pembuktian dalil

dilakukan sendiri oleh guru, siswa diberitahui apa yang harus

dikerjakan dan bagaimana menyimpulkan, contoh-contoh soal

diberikan dan dikerjakan oleh guru, langkah-langkah guru diikuti

dengan teliti oleh siswa, siswa meniru cara kerja guru.

Kekuatan metode ceramah:

1) Dapat menampung kelas besar, setiap siswa mempunyai

kesempatan yang sama untuk mendengarkan, dan biayanya

menjadi relatif lebih murah.

2) Konsep yang disajikan secara hirarkis akan memberikan fasilitas

belajar pada siswa.

3) Guru dapat memberi tekanan terhadap hal-hal yang penting,

hingga waktu energi dapat digunakan sebaik mungkin.

4) Isi silabus dapat diselesaikan dengan lebih mudah, karena guru

tidak harus menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa.

5) Kekurangan atau tidaknya buku pelajaran dan alat bantu

pelajaran tidak menghambat pelaksanaan pelajaran dengan

ceramah.

Kelemahan metode ceramah:

1) Pelajaran berjalan membosankan, siswa pasif, hanya aktif

membuat catatan.

2) Kepadatan konsep-konsep yang diberikan dapat berakibat siswa

tidak mampu menguasai bahan.

3) Pengetahuan lebih cepat terlupakan.

4) Belajar menjadi belajar menghafal (rote learning) yang tidak

mengakibatkan timbulnya pengertian.

Page 8: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Metode · “Metode Pembelajaran Matematika”. Makalah ini dibuat dengan berbagai pengumpulan data dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan

5

Matematika merupakan ilmu yang memerlukan prasyarat untuk

dapat dimengerti. Untuk mengajarkan matematika dengan metode

ceramah perlu diperhatikan:

1) Bertujuan untuk memberikan informasi.

2) Materi yang disajikan belum ada dalam sumber-sumber lain.

3) Materi sajian telah disesuaikan dengan kemampuan kelompok

uang akan menerimanya.

4) Materinya menarik atau dibuat menarik.

5) Setelah ceramah selesai diberikan pengendapan agar lebih lama

dapat diingat.

Metode ceramah tidak dilakukan, jika:

1) Tujuannya agar siswa kreatif, terampil atau menyangkut aspek

kognitif yang lebih tinggi.

2) Diperlukan ingatan yang tahan lama.

3) Diperlukan partisipasi aktif dari siswa untuk mencapai tujuan.

4) Kemampuan kelas rendah.

2. Metode Ekspositori

Metode ini sama dengan metode ceramah dalam hal terpusatnya

kegiatan pada guru sebagai pemberi informasi. Disini guru berbicara

pada awal pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal, pada waktu

yang diperlukan saja. Pada metode ini siswa belajar lebih aktif dari

pada metode ceramah.

Metode ekspositori merupakan cara mengajar yang paling

efektif dan efisien, tetapi metode ekspositori bukan satu-satunya

metode mengajar yang baik. Tiap metode kalau digunakan dengan

tepat akan menjadi metode yang baik.

3. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi sejenis dengan metode ceramah dan

ekspositori. Tetapi pada metode demonstrasi aktivitas siswa lebih

banyak lagi, dengan demikian dominasi guru lebih banyak berkurang.

Ciri khas metode ini terlihat dari adanya penonjolan mengenai suatu

Page 9: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Metode · “Metode Pembelajaran Matematika”. Makalah ini dibuat dengan berbagai pengumpulan data dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan

6

kemampuan (guru maupun siswa), misalnya kemampuan guru

membuktikan dalil, menurunkan rumus, atau memecahkan soal cerita.

Sedangkan yang berhubungan dengan alat, misalnya pemakaian

sepasang segitiga untuk menggambarkan dua garis sejajar atau saling

tegak lurus, penggunaan daftar atau kalkulator untuk perhitungan

merupakan kemampuan siswa.

Setelah kegiatan demonstrasi (yang dilakukan guru atau siswa)

selesai, dilanjutkan dengan diskusi yang dapat berupa kritik,

komentar, saran, atau penjelasan yang berhubungan dengan

demonstrasi yang dilakukan. Diskusi ini penting terutama jika

demonstrasi dilakukan oleh siswa.

4. Metode Drill dan Latihan

Metode drill dan latihan dimaksudkan agar siswa cepat dan

cermat menyelesaikan soal. Metode ini berhubungan dengan

kemampuan untuk cepat ingat dan kegiatan-kegiatan yang bersifat

lisan yang memerlukan hafalan. Kemampuan mengenai fakta-fakta

dasar berhitung, rumus, definisi, sifat, serta aplikasi-aplikasinya dan

hal-hal yang tidak memerlukan prosedur pengerjaan bergantung pada

ingatan. Cepat mengingat, kemampuan mengingat kembali dan

kegiatan-kegiatan lain yang bersifat lisan merupakan hal yang perlu

“hafal”.

Kemampuan yang diperlukan untuk menyelesaikan soal dengan

cepat dan cermat tidak dapat diperoleh dengan metode drill. Kecauli

hafal fakta-fakta dasar berhitung, diperlukan pula hafal dan terampil

menggunakan algoritma berhitung, dan jika dilakukan tanpa kesalahan

akan menghasilkan jawaban yang benar untuk sebuah soal.

Dalam matematika terdapat banyak prosedur pengerjaan yang

pasti dan tetap seperti algoritma berhitung.misalnya dalam aljabar

untuk menentukan hasil kali dan hasil pemangkatan

. Dalam geometri misalnya,

Page 10: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Metode · “Metode Pembelajaran Matematika”. Makalah ini dibuat dengan berbagai pengumpulan data dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan

7

melukis garis-garis istimewa dalam segitiga ditentukan oleh tiga buah

unsur.

Hafal algoritma dan prosedur matematika serta cepat dengan

cermat menggunakannya merupakan tujuan dari metode latihan dalam

pengajaran matematika, sedangkan tujuan daari metode drill adlaah

agar siswa hafal dan cepat dalam fakta-fakta matematika.

Metode latihan diperlukan agar siswa terampil menyelesaikan

soal-soal yang pengertian dan prosedur penyelesaiannya sudah

dipahami. Metode latihan secara tertulis dapat diberikan di kelas atau

sebagai tugas pekerjaan rumah, dan diberikan secara teratur. Soal-soal

latihan untuk di rumah hendaknya mudah, sehingga tidak

menimbulkan keengganan siswa untuk mengerjakannya.

5. Tanya Jawab

Suatu pengajaran disajikan melalui tanya jawab jika bahan

pelajaran disajikan melalui tanya jawab. Dengan menggunakan

metode ini siswa menjadi aktif dari pada belajr-mengajar dengan

menggunakan ekspositori. Sebab, pertanyaan-pertanyaan diberikan,

sebagai pengarahan diperlukan pula cara informatif. Bahan yang

diajarkan masih terbatas pada hal-hal yang dintanyakan oleh guru.

Inisiatif dimulai dari guru. Sesudah pengarahan, dimulailaj dengan

pengajuan pertanyaan. Pertanyaan jangan terlalu sulit, karena akan

membut kelas diam. Agar siswa mengikuti kegiatan pembelajaran

dengan metode tanya jawab, hendaknya guru berlaku sebagai berikut:

1) Menghargai jawaban, pertanyaan, keluhan, atau tindakan siswa

bagaimanapun jelek mutunya.

2) Menerima jawaban siswa, kemudian memeriksa dengan

pertanyaan.

3) Merangsang siswa untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan

pembelajaran.

4) Mengajukan pertanyaan kepada sasaran yang sesuai dengan

keperluan.

Page 11: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Metode · “Metode Pembelajaran Matematika”. Makalah ini dibuat dengan berbagai pengumpulan data dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan

8

5) Bertindak atau bersikap seolah-olah belum tahu atau membuat

kekeliruan yang disengaja.

6) Mengajukan pertanyaan yang tinggi tarafnya.

7) Mengajukan pertanyaan yang tinggi tarafnya. Bandingkan

“benarkah ini?”, “Apakah jawaban ini benar?”, “Mengapa

jawabnanya demikian?”, “Bagaimana cara kau peroleh jawabn

itu?”. Pertanyaan yang jawabnnya hanya “ya atau tidak”, “benar

atau salah” digolongkan dalam pertanyaan yang kurang

bermutu.

8) Pertanyaan dengan kata-kata “Mengapa”, “Bagaimana”,

“darimana”, “Bilamana” akan menghasilkan jawaban-jawab

yang lebih bermutu. Siswa harus memberi alasan, penjelasan,

keterangan dan pendapatnya. Dengan demikian siswa tidak

dapat asal menjawab atau hanya menyebutkan fakta saja sebagai

hasil ingatan (hafalan, recall).

Metode ini dapat digunakan untuk menghubungkan topik-topik

pembelajaran yang lampau dengan yang baru. Langkah ini dapat

digunakan untuk meyakinkan apakah siswa sudah siap menerima

materi baru atau belum. Pertanyaan yang dapat juga digunkan untuk

memperkecil kelalaian siswa dan mengembalikan perhatian siswa

pada proses belajar dan pembelajaran yang sedang berlangsung.

Pertanyaan yang diajukan pada akhir pelajaran dapat memebantu

menentukan sejauh mana siswa telah mengerti pengetahuan yang

diberikan.

6. Metode Penemuan

Kata penemuan sebgai metode mengajar merupakan penemuan

yang dilakukan siswa dalam belajarnya. Siswa menemukan sendiri

sesuatu hal yang baru, bukan berarti baru bagi dirinya saja karena hal

itu sudah dikenal oleh orang lain.

Cara belajar dengan menemukan (discovery learning) ini tidak

merupakan cara belajar yang baru. Cara belajar melalui penemuan

Page 12: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Metode · “Metode Pembelajaran Matematika”. Makalah ini dibuat dengan berbagai pengumpulan data dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan

9

sudah digunakan puluhan abad yang lalu dan Socrates dianggap orang

sebagai pemula yang menggunakannya.

Pembelajaran dengan metode penemuan mengharapkan agar

siswa benar-benar aktif belajar menemukan sendiri bahan yang

dipelajarinya. Utnuk mengajarkan sifat komutatif perkalian dengan

penemuan, dapat dilakukan dengan memberikan sejumlah soal

perkalian, misalnya sebagai berikut:

.....34

.....54

.....26

.....43

.....71

.....62

.....17

.....45

Kemudian siswa diminta untuk mencari hasil-hasil yang sama, atau

membuat kesimpulan dari hasil pengerjaannya.

Hal baru bagi siswa yang diharapkan dapat ditemukannya itu

dapat berupa konsep, teorema, rumus, pola, aturan, dugaan, perkiraan,

coba-coba, atau usaha lain dengan menggunakan pengetahuan yang

dimilikinya melalui cara induksi, deduksi, observasi, ekstrapolasi.

Pembelajaran dengan metode ini tidak dapat direncanakan, karena

sangat tergantung kemampuan siswa, dan bahan yang akan disajikan.

Pembelajaran dengan metode ini harus memperhatikan:

1) Aktivitas siswa untuk belajar sendiri sangat berpengaruh

2) Hasil (bentuk) akhir ditemukan sendiri oleh siswa

3) Prasyarat-prasyarat yang diperlukan sudah dimiliki siswa.

4) Guru haya bertindak sebgaia pengarah dan pembimbing saja,

bukan pemberitahu.

Pelaksanaan metode ini dapat dilakukan dengan dialog tanya

jawab atau dengan menggunakan lembaran kerja. Pembahasan materi

dapat dengan pendekatan induktif, deduktif atau keduanya. Metode ini

mempunyai kelebihan antara lain :

1) Siswa aktif, karena siswa berpikir dan menggunakan

kemampuan untuk menemukan hasil akhir.

Page 13: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Metode · “Metode Pembelajaran Matematika”. Makalah ini dibuat dengan berbagai pengumpulan data dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan

10

2) Siswa menjadi paham benar, sebab mengalami sendiri proses

menemukannya. Sesuatu yang diperoleh dengan cara ini lebih

diingat.

3) Menemukan sendiri menmbulkan kepuasan. Kepuasan intrinsic

ini mendorong ingin melakukan penemuan lagi hingga minat

belajarnya meningkat.

4) Siswa yang memperoleh pengetahuan dengan metode penemuan

akan lebih mampu mentransfer pengetahuannya keberbagai

konteks.

5) Melatih siswa untuk lebih banyak belajar sendiri.

6) Menurut J. Bruner metode ini mampu mengembangan

kemampuan siswa dalam mengorganisasikan segala sumber

untuk menyelesaikan problem, menjadi lebih peka terhadap

problem solving yang dihadapinya dan motivasinya meningkat

karena terlibat dalam proses penemuan.

7) Davis mengatakan metode ini akan menjadikan siswa memiliki

persamaan terhadap sejarah matematika, mengerti bahwa

matematika itu ditemukan, siswa dapat menilai kemampuannya

untuk menemukan dan mengabtraksi.

Sedangkan kelemahan metode ini adalah:

1) Banyak menyita waktu juga tidak menjamin siswa tetap

bersemangat menemukan. Tidak setiap guru mempunyai

kemampuan menggunakannya.

2) Tidak semua anak mampu melakukannya. Jika bimbingan guru

kurang tepat akan merusak struktur pengetahauannya, karena

tidak sesuai dengan kesiapan intelektual siswa. Juga jika terlalu

banyak bimbingan akan mematikan insisatifnya.

3) Tidak dapat digunakan untuk setiap topik.

4) Guru akan repot dengan kelas besar dalam pelaksanaan metode

ini.

7. Metode Pemecahan Masalah

Page 14: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Metode · “Metode Pembelajaran Matematika”. Makalah ini dibuat dengan berbagai pengumpulan data dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan

11

Pemecahan masalah merupakan tipe belajar aktif yang

tingkatnya paling tinggi dan kompleks dibanding tipe belajar yang

lain. Pemecahan masalah dalam matematika dipandang sebagai dasar

aktivitas matematika. Matematika kelihatannya tidak dapat dipahami

jika tanpa masalah (Cooney, 1975: P.244). Masalah dalam matematika

adalah suatu persoalan yang mana siswa sendiri dapat menyelesaikan

tanpa menggunakan cara atau algoritma yang rutin (Russeffendi,

1977: P.216). Suatu persoalan menjadi masalah atau memberikan

tantangan yang sapat dipecahkan dengan prosedur rutin yang

diketahui siswa (Cooney, 1975 : P.242). Menurut Russeffendi suatu

persoalan menjadi masalah, jika :

1) Siswa tidak mengenal persoalan itu,

2) Siswa menganggap persoalan itu jadi masalah karena siswa

belum memiliki prosedur atau algoritma tertentu untuk

menyelesaikannya.

3) Siswa harus mampu menyelesaikannya, baik kesiapan

mentalnya maupun pengetahuan siapnya. Terlepas ia sampai

atau tidak pada jawabannya.

4) Siswa punya niat untuk menyelesaikan.

Karena suatu persoalan belum tentu menjadi masalah bagi seorang

siswa maka guru harus menyeleksi dan membuat soal yang

merupakan pemecahan masalah. Pentingnya pemecahan masalah

dalam pembelajaran disebabkan oleh:

1) Pemecahan masalah membuat siswa berpikir lebih analitis

dalam membuat keputusan.

2) Pemecahan masalah dapat menimbulkan jawaban yang asli,

khas, beranekaragam dan dapat menambah pengetahuan baru.

3) Pemecahan masalah dapat meningkatkan aplikasi atau

penerapan dari ilmu yang diperolehnya.

4) Pemecahan masalah dapat merangsang siswa menggunakan

segala kemampuannya.

Page 15: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Metode · “Metode Pembelajaran Matematika”. Makalah ini dibuat dengan berbagai pengumpulan data dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan

12

5) Pemecahan masalah dapat menimbulkan sikap ingin tahu dan

motivasi kreatif.

8. Metode Inkuiri

Metode inkuiri adalah proses menyelidiki dan memeriksa suatu

situasi dengan maksud mencari informasi dan kebenaran. Metode ini

adalah keadaan khusus dari pemecahan masalah dan merupakan cara

belajar aktif dan mencakup proses ketrampilan. Karena proses inkuiri

adalah suatu teknik khusus untuk mengembangkan pengetahuan

melalui penelitian.

Metode inkuiri adalah metode belajar dengan inisiatif sendiri

yang dapat dilaksanakan secara individu atau dalam kelompok. Situai

inkuiri idela dalam kelas matematika terjadi jika siswa-siswa

merumuskan prinsip matematika baru melalui bekerja sendiri atau

dalam kelompok kecil dengan pengarahan minimal dari guru. Tujuan

penggunaan metode ini adalah agar siswa belajar metode ilmiah dan

dapat menerapkan kedalam suasana lain.

Dalam metode ini guru selain berperan sebagai pengarah dan

pembimbing, juga sebagai sumber informasi data yang diperlukan.

Siswa masih harus mengumpulkan informasi tambahan, membuat

hipotesis dan mengetesnya. Jadi, peran utama guru dalam hal ini

adalah sebagai moderator. Metode ini terdiri dari empat tahap, yaitu:

1) Merangsang siswa dengan pertanyaan, pernyataan, permaianan,

teka-teki dan sebagainya.

2) Sebagai respon atas rangsangan yang diterima, siswa

menentukan prosedur mencari dan mengumpulkan informasi

atau data yang diperlukannya untuk memecahkan masalah.

3) Menghayati pengetahuan yang diperoleh dengan inkuiri yang

baru dilaksanakan.\Menganalisis metode inkuiri dan prosedur

yang ditemukan untuk dijadikan metode umum yang dapat

diaplikasikannya ke situasi lain.

Page 16: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Metode · “Metode Pembelajaran Matematika”. Makalah ini dibuat dengan berbagai pengumpulan data dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan

13

Metode inkuiri merupakan metode mengajar yang paling mirip dengan

metode penemuan, perbedaannya adalah:

Metode Penemuan Metode Inkuiri

Dengan ekspositori dalam

kelompok kecil di

laboratorium, bengkel atau

kelas.

Dengan ekspositori dalam

kelompok dan individual.

Hasil akhir merupakan sesuatu

yang baru bagi dirinya, tetapi

sudah diketahui guru.

Hasil akhir baru dari siswa dan

juga belum diketahui guru.

Guru sebagai pengarah dan

pembimbing.

Guru sebagai pengarah,

pembimbing dan sumber

informasi data.

Siswa diharapkan dapat

menemukan sesuatu, hasilnya

nomor dua.

Siswa membuat hipotesis dan

mengujinya.

9. Metode Pemberian Tugas

Metode ini disebut dengan metode tugas. Tugas yang paling

sering diberikan dalam pembelajaran matematika adalah pekerjaan

rumah sebagai latihan soal-soal. Metode ini mensyaratkan adanya

pemberian tugas dan adanya tanggungjawab dari siswa. Misalnya,

mencari bukti lain dari sebuah teorema, membaca sejarah

perkembangan geometri, mempelajari dulu topik yang akan dibahas.

Tetapi dapat timbul atas inisiatif siswa setelah disetujui guru. Hasilnya

dapat lisan atau tulisan.

Cara menilai hasil tugas tertulis kadang-kadang menimbulkan

kesukaran. Bagaimana memberi nilai kepada seorang siswa jika ia

bekerja dalam kelompok? Apakah ia benar-benar aktif berperan dalam

menghasilkan laporan kelompok? Jika laporan individu apakah tulisan

itu benar-benar hasil pemikirannya sendiri atau bukan? Agar penilaian

lebih obyektif dan menimbulkan rasa tanggung jawab, perlu dicek

Page 17: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Metode · “Metode Pembelajaran Matematika”. Makalah ini dibuat dengan berbagai pengumpulan data dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan

14

dengan mengajukan pertanyaan mengenai hasil pekerjaan yang

dikumpulkan.

Maksud pemberian soal-soal pekerjaan rumah adalah agar siswa

terampil menyelesaikan soal, lebih memahami dan mendalami

pelajaran yang diberikan di sekolah. Selain itu agar siswa biasa belajar

sendiri, menumbuhkan rasa tanggungjawab dan sikap positif terhadap

matematika. Karena itu janganlah memberi tugas yang rerlalu sukar,

terlalu banyak sehingga murid tidak mempunyai waktu untuk

melakukan tugas lain dari sekolah atau kegiatan lain di luar sekolah.

Komposisi soal hendaknya terdiri atas yang mudah, sedang dan sukar.

Memberikan tugas yang berlebihan tidak akan menimbulkan sikap-

sikap yang positif, malah mungkin menjadi sebaliknya.

Tugas yang diberikan dapat berupa tugas membuat atau

merancang model-model, alat-alat atau permaianan yang berhubungan

dengan pelajaran matematika. Misalnya, mmbaca buku mengenai alat

peraga atau permaianan matematika, merancang model dan alat,

memberikan kesempatan untuk mendemonstrasikan kepada teman-

teman, menyimpan hasil karya dilabmat. Hal tersebut akan

menimbulkan kepuasan intrinsik dan selanjutnya sikap positif

terhadap pelajaran matematika.

Page 18: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Metode · “Metode Pembelajaran Matematika”. Makalah ini dibuat dengan berbagai pengumpulan data dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan

15

BAB III

KESIMPULAN

Metode pembelajaran berarti suatu prosedur, urutan langkah-langkah dan

cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

Kedudukan metode dalam pembelajaran mempunyai ruang lingkup

sebagai cara dalam: pemberian dorongan, pengungkap tumbuhnya minat belajar,

penyampaian bahan belajar, pencipta iklim belajar yang konusif, tenaga untuk

melahirkan kreativitas, pendorong untuk penilaian diri dalam proses dan hasil

belajar, serta pendorong dalam melengkapi kelemahan hasil belajar.

Metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan

strategi pembelajaran, diantaranya: ceramah, ekspositori, demonstrasi, drill, Tanya

jawab, penemuan, pemecahan masalah, inkuiri dan metode pemberian tugas.

Dari metode-motode pembelajaran tersebut terdapat kelebihan dan

kekurangan. Untuk itu diharapkan sumber belajar(guru) maupun calom guru harus

mampu mengimplementasikan berbagai metode mengajar dalam pelaksanaan

pelaksanaan pembelajaran matematika demi tercapainya tujuan pembelajaran

yang maksimal.

Page 19: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Metode · “Metode Pembelajaran Matematika”. Makalah ini dibuat dengan berbagai pengumpulan data dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan

16

GLOSARIUM

Silabus : rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/ tema

tertentu.

Algoritma : susunan yang logis dan sistematis untuk memecahkan suatu

masalah.

Moderator : seseorang yang bertugas untuk mengatur siapa yang akan

berbicara.

Geometri : ilmu ukur

Page 20: STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Metode · “Metode Pembelajaran Matematika”. Makalah ini dibuat dengan berbagai pengumpulan data dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan

17

DAFTAR PUSTAKA

Susetyawati, endang.2011.Modul Belajar dan Pembelajaran Matematika.UPY

Suwangsih, erna.Bahan Belajar Mandiri Model Pembelajaran Matematika