STRATEGI PEMBELAJARAN KOGNITIF DALAM IPS...
Transcript of STRATEGI PEMBELAJARAN KOGNITIF DALAM IPS...
79
Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS
STRATEGI PEMBELAJARAN KOGNITIF DALAM IPS
Pendahuluan
Para mahasiswa sekalian, pada materi pengayaan ini Anda akan diajak
untuk lebih memahami dan mempraktekan model pembelajaran kognitf dalam
Pendidikan IPS khususnya model pembelajaran STAD dan Group Investigation
(Penelitian Kelompok)
UNIT 5
Komptensi yang diharapkan setelah Anda mempelajari materi ini
ialah
1. Mampu mengaplikasikan model pembelajaran STAD dalam IPS
2. Mampu mengaplikasikan model pembelajaran penelitian kelompok
(group investigation) dalam IPS.
80
Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS
Uraian Materi
Model Pembelajaran STAD dalam IPS
Anda Sudah membaca model pembejaran kognitif dalam IPS dengan model
Jigsaw. Untuk lebih mengusai model tersebut, maka anda harus berlatih dan
mempraktekan model tersebut. Di bawah ini saya ingatkan kembali langkah-
langkah model jigsaw.
Pelaksanaan pembelajaran koopertaif tidak indentik dengan pembelajaran
kelompok. Dalam pembelajaran kelompok Guru dapat mengoptimalkan siswa
bekerja sama dengan yang lainnya. Sedangkan pada pembelajaran kooperatif
berbeda karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Membangun sikap belajar kelompok / bersosialisasi.
2. Membangun kemampuan bekerja sama
3. Melatih kecakapan dalam berkomunikasi
4. Melatih keterlibatan emosi belajar siswa.
5. Mengembangkan rasa percaya diri dalam belajar
6. Meningkatkan prestasi individu maupun kelompok.
7. Meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
8. Memperoleh kepuasan dalam belajar.
Sub Unit 5.1
Menurut Slavin (1995)
diperlukan metode yang
cocok dalam membantu
seorang guru dalam
menerapkan tipe
pendekatan pembelajaran
yang tertera di sebelah ini .
81
Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS
Studens Teams Achievement Division ( STAD )
Pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achivement Divissions
(STAD) atau tim Siswa Kelompok Berprestasi dikembangkan oleh Slavin (1994).
STAD merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan dalam
penerapannya cukup mudah bagi seorang guru yang baru memulai menggunakan
model pembelajaran kooperatif.
Di dalam kelompok belajar, pasti ada murid pandai dan kurang pandai atau
siswa berprestasi dan kurang berprestasi. Menyadari hal itu Slavin
mengembangkan model pembelajaran, dimana tiap-tiap kelompok tim belajar
terdapat siswa yang memiliki prestasi lebih dibanding dengan teman sebayanya.
Menurutnya, dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD ini siswa
ditempatkan dalam kelompok belajar yang beranggotakan 4 atau 5 orang yang
merupakan campuran tingkat kinerja, Jenis kelamin dan suku. Guru berperan
sebagai penyaji materi pelajaran dan siswa bekerja dalam kelompoknya, dan
memastikan setiap anggota kelompoknya menguasai materi yang diajarkan. Dan
pada akhirnya siswa diberikan kuis dimana setiap anggota tidak diperkenankan
saling membantu. Tim yang mencapai kriteria tertentu diberikan penghargaan
dapat berupa point, ”Bintang”, sertifikat ataupun ganjaran. Adapun langkah-
langkah Pembelajaran, diantaranya :
1. Guru membentuk kelompok terdiri dari 3-5 orang siswa secara heterogen(
menurut prestasi, jenis kelamin,suku, dsb.)
2. Guru menyajikan / menyampaikan materi Pembelajaran.
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan. Anggota Kelompok
yang sudah menguasai di minta menjelaskan pada anggota kelompoknya
sampai anggota dalam kelompok itu mengerti atau memahami.
4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab
kuis dari teman tidak boleh membantu.
5. Guru memberi evaluasi.
(DEPDIKNAS, 2007 :41 -42)
82
Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS
Coba Anda perhatikan situasi sebuah kelas di bawah ini :
GURU : Selamat pagi, anak-anak..
SISWA : Selamat pagi, bu (serentak)
GURU : Ibu harap pagi ini kalian dalam kondisi yang sehat dan siap menerima
pelajaran hari ini, tapi sebelum Ibu menyampaikan materi, Ibu mau
bertanya kepada kalian mengenai bahasan materi sebelumnya. Coba
siapa yang bisa menjawab pertanyaan Ibu, pertanyaan nya adalah di
daerah manakah sumber daya alam timah kita banyak di temukan ?
ANDRI : Saya Bu, Timah dihasilkan di daerah Sungai Liat Pulau Bangka, di
derah Manggar Pulau Belitung, dan di daerah Bangkinang Pulau Riau.
Sedangkan hasil tambang timah yang masih mentah diolah di Muntok
Pulau Belitung.
GURU : Luar Biasa, jawaban kamu tepat sekali Andri, sekarang ke pertanyaan
berikutnya siapa yang bisa menjawab. Apa manfaat dari tembaga?
PUTRI : Saya Bu, Manfaat tembaga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan
kawat listrik, kawat telepon, dan alat-alat rumah tangga.
GURU : Bagus sekali Putri. Selain Andri, Sulis, Putri dan Danang apa yang lain
bisa menjawab?
GURU : Baiklah kalau begitu, sekarang kita teruskan pada materi berikutnya
tentang serba-serbi koperasi. Setelah mengikuti pembelajaran ini
kalian diharapkan dapat memahami pentingnya koperasi dalam
melayani ekonomi rakyat, memahami jenis-jenis koperasi, serta
memahami perbedaan koperasi dengan jenis usaha lain. Ibu akan
membagi kalian kedalam 4 kelompok belajar. Andri kamu Ibu tunjuk
sebagai ketua kelompok satu karena Ibu anggap kamu dapat
membimbing teman-teman dalam kelompokmu, kamu satu kelompok
dengan Annisa, Joko, Tina, dan Bambang. Kemudian Putri di
83
Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS
kelompok 2 kamu juga Ibu tunjuk sebagai ketua kelompok, kamu satu
kelompok bersama Asep, Ucok…..(dst)
GURU : Materi yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini adalah tentang
koperasi. Koperasi berasal dari bahasa Inggris yaitu co dan
operation..(dst)
GURU : Baiklah tadi kalian sudah menyimak materi yang Ibu sampaikan,
sekarang yang harus kalian lakukan adalah mengerjakan tugas yang
akan Ibu berikan. Setiap kelompok mencatat tugas dari Ibu, Nomor
satu, sebutkan apa saja yang menjadi landasan koperasi? manfaat dan
tujuan apa yang dapat diambil dengan adanya koperasi? Apa
perbedaan antara koperasi dengan jenis usaha lainnya? Menurut
pendapat kalian jenis koperasi apakah yang cocok diterapkan
disekolah?
GURU : Siswa yang Ibu tunjuk sebagai ketua kelompok harus membimbing
angotanya sehingga anggota dalam kelompokmu dapat memahami
materi dan mengerjakan tugas dengan baik.
GURU : Mohon perhatiannya anak-anak, tentunya kalian sudah mengerjakan
tugas yang Ibu berikan, bagi kelompok yang sudah menyelesaikan
tugas yang Ibu berikan tolong segera dikumpulkan. Apabila sudah,
Ibu akan memberikan kuis kepada kalian semua, tetapi teman-teman
kelompoknya tidak boleh memberi tahu, apa kalian mengerti?
SISWA: Mengerti Bu
GURU : Baiklah pertanyaan pertama untuk Asep dari kelompok 2, Bentuk
usaha yang sesuai dengan UUD 1945 pasal 33 ayat 1 adalah..?
ASEP : ehhhm…. Koperasi, Bu
GURU : Setelah Ibu memberikan kuis kepada kalian semua, Ibu menyatakan
bahwa kelompok yang anggota kelompoknya bisa menjawab kuis
84
Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS
adalah kelompok 2, oleh karena itu semua anggota kelompok nya
berhak mendapatkan bintang. Bintang ini harus dikoleksi oleh semua
siswa jika sudah terkumpul banyak bisa ditukarkan dengan hadiah.
GURU : kalian sudah melaksanakan tugas ini dengan baik, namun untuk
memberikan penguatan tentang sejarah koperasi dan perkembangannya, setiap
kelompok mengumpulkan kliping mengenai perkoperasian Indonesia
Bagaimana pelaksanaan teknik pembelajaran STAD menurut Anda ?
Mudah bukan ? Langkahnya sangat sederhana mulai dari membentuk kelompok
terdiri dari 3-5 orang siswa secara heterogen( menurut prestasi, jenis
kelamin,suku, dsb.), menyajikan / menyampaikan materi pembelajaran, memberi
tugas kepada kelompok untuk dikerjakan kemudian anggota kelompok yang
sudah menguasai di minta menjelaskan pada anggota kelompoknya sampai
anggota dalam kelompok itu mengerti atau memahami. Selesai kegiatan kelompok
guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa dan setiap siswa tidak boleh
saling membantu.
Langkah tersebut sepertinya harus anda coba aplikasikan dalam kegiatan
pembelajaran di kelas . Selamat mencoba !
Dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidaklah selalu berjalan dengan
mulus meskipun rencana telah dirancang sedemikian rupa. Hal-hal yang dapat
menghambat proses pembelajaran terutama dalam penerapan model pembelajaran
Cooperative Learning diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya pemahaman guru mengenai penerapan pembelajaran Cooperative
Learning.
2. Jumlah siswa yang terlalu banyak yang mengakibatkan perhatian guru terhadap
proses pembelajaran relatif kecil sehingga yang hanya segelintir orang yang
menguasai arena kelas, yang lain hanya sebagai penonton.
3. Kurangnya sosialisasi dari pihak terkait tentang teknik pembelajaran
Cooperative Learning.
85
Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS
4. Kurangnya buku sumber sebagai media pembelajaran.
5. Terbatasnya pengetahuan siswa akan sistem teknologi dan informasi yang
dapat mendukung proses pembelajaran.
Agar pelaksanaan pembelajaran Cooperative Learning dapat berjalan
dengan baik, maka upaya yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Guru senantiasa mempelajari teknik-teknik penerapan model pembelajaran
Cooperative Learning di kelas dan menyesuaikan dengan materi yang akan
diajarkan.
2. Pembagian jumlah siswa yang merata, dalam artian tiap kelas merupakan kelas
heterogen.
3. Diadakan sosialisasi dari pihak terkait tentang teknik pembelajaran
Cooperative Learning.
4. Meningkatkan sarana pendukung pembelajaran terutama buku sumber.
5. Mensosialisasikan kepada siswa akan pentingnya sistem teknologi dan
informasi yang dapat mendukung proses pembelajaran.
Setelah anda memahami dan mempraktekkan model
jigsaw, sekarang terapkan Model STAD tersebut dalam
Rencana Program Pembelajaran (RPP).
1. Anda boleh bebas mimilih kelas, topik dan bahasan
apa saja dalam IPS SD
2. Selamat Mengerjakan Tugas !
Latihan :
Praktekan hasil pekerjaan Anda dihadapan
teman-teman sekelas (Peer teaching)! Kemudian
buatkan laporan hasil peer teaching tersebut !
86
Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS
Group Investigation (Penelitian Kelompok)
Uraian Materi
Model ini merupakan model Cooperative Learning yang paling kompleks
dan sulit diterapkan. Model ini dikembangkan oleh Thelan dan dipertajam oleh
Sharan. Cermati teks dalam box di bawah ini :
Coba sekarang kita mulai mempelajari strategi pembelajaran yang lain ,
yaitu “Penelitian kelompok “ atau Group Investigation.
Pendekatan ini memerlukan norma dan struktur kelas yang rumit yaitu
mengajar siswa ketrampilan komunikasi dan proses kelompok yang baik.
Pengajar membagi kelompok dengan anggota 5 atau 6 yang heterogen.
Untuk beberapa kasus, kelompok dibentuk dengan mempertimbangkan
keakraban atau minat yang sama dalam topik tertentu. Selanjutnya siswa memilih
topik untuk diselidiki. Kemudian menyiapkan dan mempresentasikan
laporannya pada seluruh kelas.
Langkah-langkag Investigasi Kelompok, ada 6 tahap, yaitu:
1. Pemilihan Topik, Siswa memilih topik yang biasanya sudah
ditetapkan oleh pengajar, selanjutnya siswa diorganisasi menjadi 2 s/d 6
anggota tiap kelompok menjadi kelompok yang berorientasi tugas dimana
dalam kelompok hendaknya heterogen secara akademis maupun etnis.
Sub Unit 5.2
Sekarang bayangkan , pikirkan oleh Anda , bahwa kelas
Anda membahas” masalah banjir” yang sering melanda daerah
tersebut . Apa yang akan Anda lakukan dengan masalah tersebut ,
bertannya kepada murid “mengapa terjadi banjir”, atau bertanya “
Siapa yang rumahnya atau tenpat tinggalnya kebanajiran “. Sekarang
Anda tidak cukup hanya bertanya kepada murid untuk membahas
masalah tersebut , mungkin murid yang lain lebih tertarik dengan
masalah yang lain,
87
Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS
2. Mintalah siswa untuk memilih atau lebih tertarik dengan gambar mana di
bawah ini :
a. Banjir
b. Kebakaran
c. Longsor
88
Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS
d. Perumahan kumuh
3. Perencanaan Kooperatif, Siswa dan pengajar merencanakan prosedur
pembelajaran dan tujuan khusus yang konsisten dengan topik yang dipilih.
4. Implementasi, Siswa menerapkan rencana yang telah dikembangkan.
Kegiatan hendaknya melibatkan ragam aktivitas dan ketrampilan yang luas
dan juga mengarahkan siswa pada jenis sumber belajar yang
berbeda baik didalam maupun diluar kelas. Pengajar secara ketat
mengikuti kemajuan tiap kelompok dan menawarkan bantuan bila
diperlukan.
5. Analisis dan Sistesis, siswa menganalisi dan mengevaluasi informasi Dan
merencanakan bagaimana informasi tersebut diringkat dan disajikan
dengan menarik untuk dipresentasikan pada seluruh kelas.
6. Presentasi Hasil Final, semua kelompok mempresentasikan dengan
menarik agar siswa lain saling terlibat sehingga memperoleh perspektif yang
lebih luas dan presentasi ini dikoordinasi oleh pengajar.
7. Evaluasi, Kelompok-kelompok menangi aspek yang berbeda dari topik yang
sama, siswa dan pengajar mengevaluasi tiap kontribusi kelompok
terhadap kerja kelas. Evaluasi dalam bentuk individual dan kelompok.
Tugas :
Buatlah RPP yang menggunakan pembelajaran Group
Investigation
89
Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS
LATIHAN
1. Guru dalam menerapkan teknik Jigsaw, pada langkah pendahuluan hal apa
yang harus dilakukan terlebih dahulu ....
a. Tanya jawab materi mingu lalu
b. Tanya jawab materi yang sedang disampaikan
c. Tanya jawab masalah yang akan di kaji
d. Tanya jawab kendala yang dihadapi siswa
2. Guru dalam menerapkan teknik Jigsaw harus membagi 4 kelompok kecil,
kelompok kooperatif II terdiri dari ....
a. A1, A2, A3, A4
b. B1, B2, B3, B4
c. A2, B2, C2, D2
d. A3, B3, C3, D3
3. Pada langkah penutup, hal yang harus pertama kali dilakukan oleh setiap
kelompok ialah ....
a. Klarifikasi
b. Membuat kliping
c. Laporan diri
d. Laporan kelompok
4. Berikut ini yang dapat menghambat proses pembelajaran Cooperative
Learning, kecuali ....
a. Kurang pemahaman
b. Kurang media pembelajaran
c. Kurang sumber buku
d. Kurang dana
90
Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS
5. Group Investigation pada saat proses pembelajaran, melatih keterampilan
siswa dalam aspek ....
a. Komunikasi
b. Kooperatif
c. Kontrol sosial
d. Mengungkap kontroversi
GLOSARIUM
Perencanaan Kooperatif, Siswa dan pengajar merencanakan prosedur
pembelajaran dan tujuan khusus yang konsisten dengan
topik yang dipilih.
Implementasi, Siswa menerapkan rencana yang telah dikembangkan. Kegiatan
hendaknya melibatkan ragam aktivitas dan ketrampilan
yang luas dan juga mengarahkan siswa pada jenis
sumber belajar yang berbeda baik didalam maupun
diluar kelas. Pengajar secara ketat mengikuti
kemajuan tiap kelompok dan menawarkan bantuan
bila diperlukan.
Analisis dan Sistesis, siswa menganalisi dan mengevaluasi informasi Dan
merencanakan bagaimana informasi tersebut
diringkat dan disajikan dengan menarik untuk
dipresentasikan pada seluruh kelas.
Evaluasi, Kelompok-kelompok menangi aspek yang berbeda dari topik yang
sama, siswa dan pengajar mengevaluasi tiap
kontribusi kelompom terhadap kerja kelas. Evaluasi dalam
bentuk individual dan kelompok.
91
Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Karim, Aim. (2008). Materi dan Metodologi Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan SMP.
Sekolah Sebagai Wahana Pengembangan Warga Negara Yang Demokratis dan
Bertanggung Jawab Melui Pendidikan Kewarganegaraan SMA-PEDOMAN
PENGEMBANGAN SILABUS DAN MODEL PEMBELAJARAN.
Jakarta: DEPDIKNAS 2007
Maftuh, Bunyamnin dan Sapriya. (2005). Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Melalui Pemetaan Konsep.
Lie, Anita. (2007) Cooperative Learning. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Sholihatin, Entin. Raharjo. (2008) Cooperative Learning Analisis Model
Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara
Sumantri, M. Numan. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Welton dan Wallan. (1996). Children and Their World (Strategies for Teaching
Social Studies), fifth edition, Princenton, USA, Houghton Miflin Company.
Hamid Hasan. (1996). Pendidikan Ilmu Sosial. Jakarta. Dirjen Dikti-Proyek
Pendidikan Tenaga Akademik.
www. Trimanjuniarso.com. jurnal cooperative learning: Drs. Ahmad Noor Fatirul,
ST., M.Pd.