Strategi Pembelajaran Interaktif Rotary Playing Card Learning
-
Upload
arjun-fatah-amitha -
Category
Documents
-
view
148 -
download
1
Transcript of Strategi Pembelajaran Interaktif Rotary Playing Card Learning
MODEL PEMBELAJARAN ROTARY PLAYING CARD (RPC)
Oleh: Arjun Fatah Amitha/11105241023
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Selain bahasa ibu peserta didik dalam kegiatan belajar diwajibkan mengikuti
pelajaran bahasa kedua atau bahasa asing misalnya bahasa inggris, jepang, arab dan
sebagainya. Mata pelajaran bahasa asing dirasa sudah menyeluruhan diadakan
disekolah-sekolah dengan acuan kurikulum yang berlaku. Sekolah Dasar sampai
perguruan tinggipun mempelajari bahasa asing untuk menyiapkan perserta didik
dengan tantangan global.
Permasalahan mulai muncul saat mulai mempelajari, mengenal dan menguasai
bahasa kedua atau bahasa asing, masalah umum yang ada yaitu kecepatan menghafal
dan memberi makna terhadap bahasa asing tersebut, biasanya berkaitan dengan waktu
yang dibutuhkan untuk mempelajarinya karena mata pelajaran bahasa asing yang
memang cukup singkat sekitar 2 jam pelajaran dalam satu minggu.
Selain hal yang tersebut diatas terdapat kendala yang mempengaruhi
kecepatan belajar, Menurut teori Individual Deferences, setiap individu memiliki
kecepatan belajar yang berbeda-beda dan mungkin berubah dari satu fase ke fase lain.
Namun demikian intervensi pendidikan dapat juga mempengaruhi langsung kecepatan
belajar peserta didik.
Efektifitas dan efisiensi belajar menjadi tujuan utama pembelajaran.
Pertimbangan waktu belajar dengan hasil yang diperoleh, penggunaan waktu belajar
yang minim dan mendapatkan hasil yang sesuai tujuan.
Kendala yang dihadapi dalam belajar bahasa asing meliputi penyampaian
pembelajaran bahasa yang dilakukan oleh guru pada umumnya masih menggunakan
metode konvensional yang lebih mementingkan pencapaian materi, sementara peserta
didik tidak lebih hanya sebagai pendengar. Metode belajar konvensional merupakan
metode yang berorientasi pada guru, di mana hampir seluruh kegiatan belajar
mengajar dilakukan oleh guru (Djaafar, 2001: 3). Secara umum metode konvensional
dilakukan melalui komunikasi satu arah, sehingga situasi belajarnya berpusat pada
guru, yang berarti bahwa pengajar memberikan penjelasan/ceramah secara lisan,
sedangkan peserta didik hanya mendengar dan mencatat saja.
Penerapan pembelajaran dengan metode konvensional menunjukkan bahwa
guru lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran, sementara peserta didik yang
hanya mendengar dan mencatat saja menunjukkan perilaku yang terkesan pasif. Hal
inilah yang menjadi salah satu penyebab peserta didik kurang tertarik mengikuti
proses pembelajaran bahasa dan berakibat pula pada kurang maksimalnya peserta
didik menggali kemampuan yang mereka miliki. Penjelasan tersebut menunjukkan
bahwa pembelajaran belum menerapkan metode, teknik maupun media lain. Belum
digunakannya variasi metode, media ataupun teknik ini menimbulkan adanya kesan
monoton, karena pembelajaran berlangsung dengan prosedur yang sama.
Mengatasi masalah ini juga perlu dikembangkan model pembelajaran yang
inovatif yang dapat memecahkan keresahan terhadap cara belajar klasikal, dimana
peserta didik tidak dapat terlibat aktif dalam hal intelektual maupun fisik. Karena itu
perlulah dirancang sebuah model pembelajaran yang bisa mengaktifkan seluruh
indera dan intelektualitas peserta didik.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum : Rancangan inovasi pembelajaran ini bertujuan untuk mengatasi
permasalahan proses pembelajaran mata pelajaran bahasa inggris.
2. Tujuan Khusus :
a. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran bahasa inggris.
b. Mengurangi bentuk pembelajaran klasikal yang kurang interaktif.
c. Melatih peserta didik untuk mampu bekerjasama.
C. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang ada meliputi beberapa point yaitu :
1. Guru masih menerapkan metode konvensional yang membuat peserta didik
terkesan bertindak pasif dan kurang maksimal menggali kemampuan yang
dimiliki.
2. Teknik, metode, dan media yang digunakan dalam pembelajaran kurang
bervariatif yang menimbulkan kesan monoton.
3. Kurangnya alokasi waktu yang digunakan untuk mempelajari masing-masing
keterampilan dalam pembelajaran bahasa Inggris, karena penyampaian setiap
keterampilan tidak diberikan secara khusus.
4. Lemahnya kemampuan peserta didik dalam memahami isi teks bahasa inggris
yang diakibatkan rendahnya minat baca peserta didik dan kurangnya penguasaan
kosakata.
D. INOVASI
Berdasarkan latar belakang masalah dan kendala maka perlu ada inovasi terhadap
strategi pembelajaran bahasa inggris. Inovasi bertujuan untuk memberikan solusi terhadap
kendala dan masalah yang ada atau memberikan pilihan strategi baru dalam pembelajaran
bahasa inggris. Inovasi yang dibuat adalah inovasi strategi pembelajaran Interaktif Rotary
Playing Card (RPC).
Inovasi RPC merupakan sebuah pengembangan model pembelajaran picture and
picture. Picture and picture merupakan sebuah model dimana guru menggunakan alat
bantu atau media gambar untuk menerangkan sebuah materi atau memfasilitasi siswa
untuk aktif belajar. Dengan menggunakan alat bantu atau media gambar, diharapkan
siswa mampu mengikuti pelajaran dengan fokus yang baik dan dalam kondisi yang
menyenangkan. Sehingga apapun pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik dan
mampu meresap dalam hati, serta dapat diingat kembali oleh siswa. Picture and Picture
adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan
menjadi urutan logis.(Hamdani,2010;89). Sehingga siswa yang cepat mengurutkan
gambar jawaban atau soal yang benar, sebelum waktu yang ditentukan habis maka
merekalah yang mendapat poin.
Sedangkan model pembelajaran RPC adalah strategi pembelajaran secara
berkelompok dan menggunakan kartu bergambar serta bertulisan dimana siswa
menyusun kata-kata menjadi kalimat bahasa inggris baik dan benar. Selain kartu perlu
bantuan LCD proyektor untuk menampilkan sebuah masalah atau pertanyaan yang harus
dijawab. Siswa kerjasama untuk menyusun jawaban yang benar melalui kartu tersebut.
Secara singkat model pembelajaran RPC merupakan proses penyelesaian masalah oleh
kelompok peserta didik menggunakan kartu edukatif.
Struktur bahasa yang pada umumnya meliputi mendengarkan, membaca, berbicara
dan menulis oleh karena itu pendidik harus intervensi terhadap pembelajaran yang sedang
berlangsung. Pendidik akan mengarahkan membaca secara benar kemudian merevisi
kesalahan baca. Model bermain sambil belajar adalah masing-masing peserta didik
memiliki 1 kartu untuk bermain dalam penyelsaian masalah.
Karakteristik dari strategi pembelajaran RPC adalah mata pelajaran bahasa asing,
menggunakan sistem belajar bergilir, belajar menyenangkan dan siswa bertanggung
jawab atas kartu yang mereka pegang. Menonjolkan kepekaan kognitif, auditori dan
psikomotorik.
Secara lebih detail inovasi model pembelajaran RPC dengan melihat
rancangannya sebagai berikut :
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata pelajaran : Bahasa Inggris
Kelas : VII
Pertemuan ke : 1
Alokasi waktu : 2 X 45 menit
Standar Kompetensi : Memahami materi listening, speaking, reading dan writing.
Kompetensi Dasar : Mampu menuntaskan materi pembelajaran
Materi :
Listening
Merespon makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan
interpersonal (bersosialisasi) yang menggunakan ragam bahasa lisan sangat sederhana
secara akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat yang
melibatkan tindak tutur: menyapa orang yang belum/sudah dikenal, memperkenal-kan diri
sendiri/orang lain, dan memerintah atau melarang
Merespon makna tindak tutur yang terdapat dalam teks lisan fungsional pendek
sangat sederhana secara akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi dengan
lingkungan terdekat
Speaking
Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan
interpersonal (bersosialisasi) dengan menggunakan ragam bahasa lisan sangat sederhana
secara akurat, lancar, dan berterima
Melakukan interaksi dengan lingkungan terdekat yang melibatkan tindak tutur:
menyapa orang yang belum/sudah dikenal, memperkenalkan diri sendiri/orang lain, dan
memerintah atau melarang.
Reading
Membaca nyaring bermakna kata, frasa, dan kalimat dengan ucapan, tekanan dan
intonasi yang berterima yang berkaitan dengan lingkungan terdekat
Merespon makna yang terdapat dalam teks tulis fungsional pendek sangat
sederhana secara akurat, lancar dan berterima yang berkaitan dengan lingkungan terdekat
Writing
Mengungkapkan makna gagasan dalam teks tulis fungsional pendek sangat
sederhana dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima
untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat
Mengungkapkan langkah retorika dalam teks tulis fungsional pendek sangat
sederhana dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima
untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat.
Langkah- langkah Pembelajaran :
a. Kegiatan Awal :
1) Mengajak mahasiswa berdoa dan mengabsen kehadiran mahasiswa.
2) Pendidik memberikan penjelasan tujuan pembelajaran sesuai pokok bahasan.
3) Pendidik menyiapkan slide gambar.
Alokasi waktu : 10 Menit
b. Kegiatan Inti :
1) Pendidik membagikan kartu edukatif ke peserta didik.
2) Peserta didik melihat dan mencermati slide.
3) Peserta didik diberi waktu untuk berdiskusi menentukan kartu edukatif apa
yang cocok untuk slide tersebut.
4) Setelah memilih kartu, peserta didik disuruh membacakan kartu tersebut dan
mengartikannya
5) Kemudian peserta didik merespon kartu yang pertama dengan kartu yang
kedua dan seterusnya.
6) Kegiatan berulang dengan slide gambar yang berbeda sesuai materi listening,
writing, reading dan speaking.
Alokasi waktu : 70 Menit
c. Kegiatan Penutup/Akhir
1) Pendidik memberi apresiasi dengan pujian dan sebagainya.
2) Pendidik memberikan tugas untuk mencatat hasil penyusunan katu tersebut
3) Pendidik menutup kegiatan belajar mengajar
Alokasi waktu : 15 Menit
Persiapan Alat/bahan/sumber Belajar:
- Alat Laptop, LCD
- Bahan lembar tugas
- Kartu edukatif inggris
- Buku-buku refrensi terkait materi
Penilaian
1) Penilaian tertulis : pilihan ganda dan pertanyaan terbuka (isian)
2) Penilaian proses : adanya tanggung jawab dan kerja sama serta kemampuan
menyelesaikan masalah (lembar penilaian keaktifan mahasiswa)
E. SASARAN DAN RENCANA DISEMINASI INOVASI MODEL
PEMBELAJARAN RPC
Sasaran
Sasaran dalam inovasi model pembelajaran RPC menyentuh beberapa
komponen dalam pendidikan, komponen yang menjadi sasaran dalam model
pembelajaran ini yaitu:
1. Fasilitas Fisik
Inovasi dalam komponen ini meliputi penembahan fasilitas fisik, penambahan
fasilitas fisik ini meliputi, menyediakan kartu edukatif, perangkat keras LCD
proyektor dan slide gambar.
Penambahan fasilitas fisik mempermudah proses pembelajaran bahasa inggris
dengan model pembelajaran RPC.
2. Penggunaan waktu
Inovasi pembelajaran dengan model pembelajaran RPC mempercepat
pembelajaran bahasa inggris, 4 kriteria bahasa inggris seperi speaking, reading,
listening dan writing dilakukan dalam proses pembelajaran dalam satu waktu. Model
RPC menggabungkan langsung 4 kriteria pembelajaran bahasa inggris.
3. Banyaknya personal dan wilayah kerja.
Pertimbangan antara jumlah pendidik dan peserta didik dalam ruang kelas
masuk dalam komponen sasaran karena pendidik dengan jumlah sedikit harus
mendidik siswa dalam satu kelas dan dominan kelas gemuk 40 orang dalam satu
kelas.Sasaran model pembelajaran ini adalah kelas gemuk dengan berbasis student
centered.
F. RENCANA DISEMINASI
Untuk melihat keberhasilan sebuah inovasi maka perlu untuk mengenalkan
suatu inovasi tersebut terhadap masyarakat. Masyarakat disini adalah pendidik yang
diharapkan dapat menerima inovasi.
Rancangan diseminasi yang digunakan menggunakan strategi fasilitatif dan
seminar yang membahas inovasi tersebut. Terdapat alasan dan beberapa kriteria yang
cocok dalam diseminasi model pembelajaran RPC menggunakan strategi fasilitatif
sebagai berikut :
a. Mengenal masalah yang dihadapi serta menyadari perlunya mencari target
perubahan (tujuan).
- Merasa perlu adanya perubahan atau perbaikan
- Bersedia menerima bantuan dari luar dirinya
- Memiliki kemauan untuk berpartisipasi dalam usaha merubah atau memperbaiki
dirinya
b. Sebaiknya strategi fasilitatif dilaksanakan dengan disertai program menimbulkan
kesadaran pada klien atas tersedianya fasilitas atau tenaga bantuan yang
diperlukan.
c. Strategi fasilitatif tepat juga digunakan sebagai kompensasi motivasi yang rendah
terhadap usaha perubahan sosial.
d. Menyediakan berbagai fasilitas akan sangat bermanfaat bagi usaha perbaikan
sosial jika klien menghendaki berbagai macam kebutuhan untuk memenuhi
tuntutan perubahan sesuai yang diharapkan.
e. Penggunaan strategi fasilitatif dapat juga dengan cara menciptakan peran yang
baru dalam masyarakat jika ternyata peran yang sudah ada di masyarakat tidak
sesuai dengan penggunaan sumber atau fasilitas yang diperlukan.
f. Usaha perubahan dengan menyediakan berbagai fasilitas akan lebih lancer
pelaksanaannya jika pusat kegiatan organisasi pelaksana perubahan sosial, berada
di lokasi tempat tinggal sasaran (klien).
g. Strategi fasilitatif dengan menyediakan dana serta tenaga akan sangat diperlukan
jika klien tidak dapat melanjutkan usaha perubahan social karena kekurangan
sumber dana dan tenaga.
h. Perbedaan sub bagian dalam klien akan menyebabkan perbedaan fasilitas yang
diperlukan untuk penekanan perubahan tertentu pada waktu tertentu.
Beberapa pengadaan fasilitas fisik untuk menunjang model pembelajaran RPC
yaitu :
1. Penggunaan LCD proyektor dalam setiap kelas disekolah.
2. AC, Kondisi ruangan yang terus terjaga dengan sejuk sehingga pembelajaran
berlangsung nyaman.
3. Pembuatan kartu edukatif bahasa inggris.
Seminar dan demo model pembelajaran
Penggunaan seminar dalam diseminasi memiliki tujuan langsung kepada calon
adopter atau pendidik bahasa inggris. Kejalasan akan model inovasi perlu
disampaikan yang meliputi landasan filosofis dan landasan yuridis.
Program seminar dan demo model pembelajaran sebagai berikut :
Konsep acara :
1. Penyampaian materi mengenai model pembelajaran RPC.
2. Pemateri menyampaikan landasan yuridis dan landasan filosofis.
3. Pemateri menyampaikan karakteristik model pembelajaran RPC.
4. Peserta melakukan demo model pembelajaran RPC dibimbing oleh pemateri.
5. Diskusi dan curah pendapat mengenai model pembelajaran RPC.
Harapan dari seminar ini adalah calon adopter bisa menilai secara langsung
inovasi yang dikembangkan. Melalui seminar memenuhi kriteria diterimanya inovasi
dengan asas trialability.
RINGKASAN
Model pembelajaran Rotary Playing Card (RPC) merupakan model
pembelajaran berbasis game atau permainan edukatif. Model tersebut dirancang untuk
menyelesaikan masalah efisien waktu dan sumber daya, serta memiliki kecocokan
penerapan dalam lingkungan kelas gemuk (40 peserta didik). Diseminasi model RPC
menggunakan strategi fasilitatif, seminar dan demo model pembelajaran RPC.