STRATEGI PEMASARAN PRODUK FUNDING PADA PT. BPRS...
-
Upload
nguyennguyet -
Category
Documents
-
view
237 -
download
1
Transcript of STRATEGI PEMASARAN PRODUK FUNDING PADA PT. BPRS...
STRATEGI PEMASARAN PRODUK FUNDING
PADA PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI
PURWODADI
P
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu Perbankan Syari’ah
OLEH:
WIWIK HIDAYATI
NIM: ( 092503077 )
PROGRAM DIII PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI WALISONGO
SEMARANG
2011/2012
MOTTO
Make effort and pray to be the best
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-
orang yang berbuat baik.
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini saya persembahkan:
1. Untuk Allah SWT, Terimakasih berkat rahmat dan hidayahNya akhirnya Tugas
Akhir ini terselesaikan juga.
2. Untuk baginda Rasul Muhammad SAW, yang saya nantikan syafaatNya di
Akhirat.
3. Bapak dan Ibu yang senantiasa dan tidak pernah lelah untuk mendo’akan dan
memberikan semangat untuk saya.
4. Kedua kurcaci yang saya sayangi.
5. Abang yang saya cintai.
6. Teman-teman PBS B Angkatan 2009.
7. Dan semua pihak yang telah membantu selama proses penulisan Tugas Akhir ini,
sehingga Tugas Akhir ini terwujud.
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa Tugas Akhir
ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga
Tugas Akhir tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat
dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang,
Deklarator,
Wiwik Hidayati
ABSTRAK
STRATEGI PEMASARAN PRODUK FUNDING PADA
PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI
PURWODADI
Secara geografis, kantor PT. BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi yang terletak di Jl. A.
Yani No. 35 Purwodadi Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. PT. BPRS Ben Salamah Abadi
berupaya untuk amanah mensejahterakan umat. Sedangkan misinya, yang diemban adalah
mengimplementasikan dan mengembangkan pola dan sistem Syari’ah, mengutamakan pelayanan
umat dengan cepat dan berintegritas.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dengan
cara wawancara terhadap karyawan PT. BPRS Ben Salamah Abadi, observasi secara langsung
terhadap objek tertentu yang menjadi fokus penelitian dan mengetahui suasana kerja di PT.
BPRS Ben Salamah Abadi serta mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan Strategi
Pemasaran Produk Funding pada PT. BPRS Ben Salamah Abadi dan dokumentasi yang
berhubungan dengan penelitian ini.
Hasil penelitian yang telah penulis lakukan di PT. BPRS Ben Salamah Abadi purwodadi
menunjukkan bahwa Produk funding yang terdapat pada PT. BPRS Ben Salamah Abadi yaitu
Tabungan Wadi’ah Salamah dan Deposito Mudharabah Abadi dan Strategi Pemasaran Produk
Funding yang digunakan pada PT. BPRS Ben Salamah Abadi adalah Bauran Pemasaran yaitu:
1. Product
2. Price
3. Promotion
Terdiri dari bauran promosi yaitu iklan, penjualan perseorangan, promosi penjualan,
hubungan masyarakat, pemasaran langsung.
4. Place
5. People
6. Process
7. Customer service.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, taufik serta hidayahNya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penulisan Tugas
Akhir ini. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang
senantiasa kita ikuti teladanNya. Dan dengan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, maka
penulisan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan meskipun masih jauh dari kesempurnaan.
Penulisan Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat
ujian Munaqosah, yang selanjutnya akan memperoleh gelar Ahli Madya di Institut Agama Islam
Negri Walisongo Semarang. Bersamaan dengan terealisasinya penyusunan Tugas Akhir ini yang
berjudul “ Strategi Pemasaran Produk Funding pada PT. BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi “
tak lepas dari bantuan berbagai pihak oleh karenanya perkenankanlah penulis untuk
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.
2. Bapak Dr. H. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo
Semarang,
3. Bapak Drs. H. Wahab Zaenuri, MM, selaku Ketua Prodi Perbankan Syari’ah,
4. Bapak Drs. Zaenuri, selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu,
tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penyusunan Tugas Akhir ini,
5. Para Dosen dan Staff Pengajar di Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang,
6. Kedua Orang Tuaku Tercinta, Bpk. Khamdan dan Ibu Sripah yang tak pernah berhenti
berdo’a dan selalu mendukung,
7. Keluarga besar D3 PBS khusunya angkatan 2009, terimakasih atas semua dukungannya,
dan buat angkatan 2010 dan 2011 tetap semangat,
8. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan yang telah membantu
menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis hanya mampu menghanturkan sebuah ucapan
terimakasih yang tulus dan ikhlas dari hati sanubari yang paling dalam, serta iringan do’a
semoga Allah memberikan rahmat dan keselamatan kepada kita semua, Amin
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu kritik dan saran akan selalu penulis harapkan. Semoga dengan disusunnya
Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pada khusunya dan pembaca pada
umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Semarang, Mei 2012
Penulis,
Wiwik Hidayati
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN MOTTO.............................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................. v
DEKLARASI........................................................................................................... vi
ABSTRAK............................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR............................................................................................. ix
DAFTAR ISI........................................................................................................... xi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 3
C. Tujuan.................................................................................................... 3
D. Manfaat................................................................................................. 3
E. Metode Penelitian.................................................................................. 4
F. Sistematika Penulisan................................................................................ 5
BAB II : GAMBARAN UMUM PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI
A. Sejarah Berdirinya............................................................................... 7
B. Visi dan Misi....................................................................................... 10
C. Struktur Organisasi.............................................................................. 10
D. Pengelolaan Usaha BPRS.................................................................... 16
E. Analisis yang dilakukan BPRS........................................................... 16
BAB III : LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN
A. Arti Pemasaran................................................................................... 19
B. Bauran Pemasaran.............................................................................. 20
C. Produk Funding................................................................................. 25
D. Fatwa Dewan Syariah Nasional......................................................... 35
E. Dasar Hukum...................................................................................... 39
F. Gambaran Umum............................................................................... 40
G. Strategi .............................................................................................. 44
H. Analisis.............................................................................................. 47
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 48
B. Saran ................................................................................................. 49
C. Penutup ............................................................................................. 49
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perusahaan masa kini harus memikirkan kembali misi bisnis dan strategi
pemasaran mereka secara kritis. Perusahan masa kini tidak bergerak dalam
pasar dengan saingan yang sudah diketahui dan sudah pasti, atau pilihan
pelanggan yang stabil, melainkan dalam perang antara saingan yang terus
berubah, kemajuan teknologi, hukum baru, kebijaksanaan perdagangan yang
terkelola dan turunnya kesetiaan pelanggan. Perusahaan bersaing dalam
perlombaan yang aturan dan rambu-rambunya terus berubah, garis akhirnya
tidak ada dan tidak ada “kemenangan” permanen. Mereka harus terus
berlomba, dan berharap bahwa mereka bergerak searah dengan keinginan
masyarakat.
Karena itu tidak heran bahwa perusahaan yang unggul masa kini
adalah yang paling berhasil memuaskan, bahkan menyenangkan pelanggan
sasaran mereka. Perusahaan-perusahaan ini melihat pemasaran sebagai
filosofi seluruh perusahaan, bukan bagian tersendiri. Mereka ingin bagian
pemasaran mereka membantu menemukan kelompok dan kebutuhan
pelanggan manakah yang dapat mereka penuhi dengan menguntungkan, serta
bagaimana cara melayani mereka secara lebih efektif dari pada saingannya.
1
2
Pemasaran terbaik lebih dari sekedar memenuhi kebutuhan
pelanggan yang sudah ada. Akio morita, pendiri Sony, mengatakan dengan
tepat: “ saya menciptakan pasar”. Perusahaan yang baik memenuhi kebutuhan,
perusahaan yang hebat menciptakan pasar. Keunggulan di pasar diraih dengan
menciptakan produk, jasa, gaya hidup dan cara menaikkan standar hidup yang
baru. Besar perbedaan antara perusahaan yang menawarkan produk ikut-
ikutan dengan perusahaan yang menawarkan nilai produk dan jasa baru
sebelumnya tidak terbayangkan oleh pasar. Akhirnya, pemasaran terbaik
adalah penciptaan nilai dan perbaikan standar hidup.1
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan
dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swasta “Strategi
adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah
perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya”. Sehingga dalam
menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui
strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah
yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat.2
1 Philip Kotler dan A.B. Susanto, Manajemen pemasaran di Indonesia, Jakarta : Salemba
Empat, 1999 , hlm xvii-xix 2 WWW.Strategi Pemasaran. Diakses 26 february 2012. 12:37:24 PM.
3
B. RUMUSAN MASALAH
Demi menghindari pembahasan yang kurang mengena dengan judul,
dalam hal ini guna menghasilkan pembahasan yang objektif dan terarah, maka
pokok permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran umum produk funding pada PT. BPRS Ben
Salamah Abadi Purwodadi?
2. Bagaimana strategi pemasaran produk funding pada PT. BPRS Ben
Salamah Abadi Purwodadi?
C. TUJUAN
1.Untuk mengetahui stratregi pemasaran produk funding pada PT. BPRS Ben
Salamah Abadi.
2.Untuk mengetahui secara langsung strategi pemasaran produk funding yang
digunakan dilapangan.
D. MANFAAT
1. Mahasiswa dapat mengetahui strategi yang digunakan dalam memasarkan
produk funding.
2. Mahasiswa dapat mengetahui secara langsung strategi yang digunakan di
lapangan.
3. Mahasiswa dapat mengetahui strategi mana yang paling tepat atau efektif
digunakan dilapangan.
4
E. METODE PENELITIAN
1.Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif yaitu
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
2.Metode Pengumpulan
Untuk mendapatkan data yang relevan dengan topik penelitian tersebut
maka digunakan beberapa metode yaitu:
a. Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung
terhadap objek tertentu yang menjadi fokus penelitian dan mengetahui
suasana kerja di BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi serta mencatat segala
sesuatu yang berhubungan dengan stretegi pemasaran produk funding.
b.Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
tanya jawab kepada bagian-bagian yang terkait dengan tema yang diangkat di
BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi, hal ini dilakukan agar tidak
menyimpang atau salah pengertian mengenai permasalahan yang diangkat.
c. Dokumentasi
Pengumpulan data yang relevan melalui arsip-arsip, catatan-catatan,
pendapat-pendapat dan lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.
5
3.Sumber Data
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data.
b.Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber yag tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen.3
4. Analisis Data
Dari data-data yang terkumpul, penulis berusaha menganalisis data
tersebut. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan tehnik analisis
deskriptif, yaitu data-data yang diperoleh kemudian dituangkan dalam bentuk
kata-kata, kemudian di deskripsikan sehingga dapat memberikan kejelasan
kenyataan yang realistis.
F. SISTEMATIKA PENULIS
Untuk memberi kemudahan dalam memahami Tugas Akhir, maka penulis
menguraikan susunan penulisan secara sistematis, adalah sebagai berikut:
Bab 1 : Pendahuluan
Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika
penulisan TA.
3 Prof. Dr. Sugiyono, metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,2008 , hlm.
137.
6
Bab 2 : Gambaran umum PT. BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi
Pada bab ini diuraikan tentang profil BPRS, struktur organisasi dan
produk- produk.
Bab 3 : Landasan Teori dan Pembahasan
Pada bab ini menjelaskan tentang strategi pemasaran produk funding
pada BPRS Ben Salamah Abadi
Bab 4 : Penutup
Berisi tentang kesimpulan, saran, dan penutup.
7
BAB II
GAMBARAN UMUM PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI
Secara geografis, kantor BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi yang terletak di
Jl. A. Yani no. 35 Purwodadi Kabupaten Grobogan Jawa Tengah, sangat strategis
karena letaknya yang berada di pusat kota dan dekat dengan pusat kegiatan
masyarakat, seperti : pasar, pertokoan. Dengan letak yang strategis dapat
memudahkan masyarakat untuk mengetahui keberadaan BPRS Ben Salamah Abadi
Purwodadi.
A. SEJARAH BERDIRINYA PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI
BPRS Ben Salamah Abadi pada awalnya bernama BPRS Sabilul Muttaqin di
Purwokerto, kemudian diakuisisi di Purwodadi dengan nama BPRS Ben Salamah
Abadi.
BPRS Ben Salamah Abadi berdiri untuk memberikan layanan Perbankan
Syari’ah kepada masyarakat. Yang tidak lepas dari visi dan misi yang dimiliki.
Berangkat dari visi misi yang ingin dibawa, BPRS Ben Salamah Abadi berupaya
untuk mensejahterakan umat. Sedangkan misinya, yang diemban adalah
mengimplementasikan dan mengembangkan pola dan sistem Syari’ah,
mengutamakan pelayanan umat dengan cepat dan berintegritas.
7
8
Pada dasarnya BPRS Ben Salamah Abadi didirikan dengan tujuan menjadi
lembaga yang akan memberikan layanan perbankan Syari’ah kepada masyarakat
dan memberi solusi permodalan bagi sektor riil, yaitu bagi usaha kecil dan
menengah (pedagang), petani, pegawai, dan rekan – rekan koperasi dan juga
menjadi perantara dan kerjasama antara Aghniya’ (pemilik harta) dengan
Mudharib (pelaksana usaha). Penerapan sasaran ini didorong oleh keluarnya
Undang – Undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan yang memperbolehkan
layanan berdasarkan prinsip Syari’ah.
BPRS Ben Salamah Abadi berdiri pada tanggal 18 April 2004 dengan modal
awal Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) modal awalnya berbentuk saham,
ada lima orang pemegang saham di BPRS Ben Salamah Abadi yaitu Abdun
Nafiq, SE, Ir. Lilik Yanuar, MM, H. Dadi Zaenal Abidin, Betty Anovia dan Ben
Alviyana.4
Produk di BPRS Ben Salamah Abadi di Purwodadi adalah sebagai berikut :
a. Tabungan Wadi’ah Salamah
Tabungan dalam bentuk simpanan dengan prinsip wadi’ah yad
dhomanah yang dapat disetor dan diambil kapan saja dengan mendapatkan
hasil yang menguntungkan dari hasil usaha Bank Ben Salamah Abadi.
Dengan setoran awal Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) nasabah dapat
membuka dan memiliki rekening tabungan salamah.
4 Profil PT. BPRS Ben Salamah Abadi
9
b. Deposito Mudharabah Abadi
Tabungan dalam bentuk simpanan / investasi dengan prinsip
Mudharabah Mutlaqoh yang memberikan bagi hasil yang menarik dan
menguntungkan.
Pembukaan rekening deposito Mudharabah abadi setoran minimal Rp.
500.000 (lima ratus ribu rupiah)
c. Pembiayaan Murabahah
Adalah pembiayaan dengan prinsip jual beli barang pada harga asal
dengan tambahan keuntungan yang disepakati dengan pihak bank selaku
penjual dan nasabah selaku pembeli.
d. Pembiayaan Mudharabah
Adalah pembiayaan atas dasar prinsip bagi hasil sesuai dengan
kesepakatan.
e. Pembiayaan Musyarakah
Adalah pembiayaan dengan prinsip bagi hasil yang ketentuannya
disesuaikan dengan ketentuan penyertaan. Berguna bagi anda yang
kekurangan dana dalam mengembangkan usaha.
f. Pembiayaan Ijarah
Adalah pembiayaan berdasarkan prinsip sewa beli. Pembiayaan ini
berguna untuk anda yang menginginkan tambahan aset yang diperoleh
melalui sewa, yang pada akhirnya bertujuan untuk pemilikan aset.
10
g. Pembiayaan Qardh
Pembiayaan lunak yang dikhususkan pada pengusaha kecil dan orang
yang sangat membutuhkan.5
B. VISI & MISI
Visi :
Amanah Mensejahterakan Ummat
Misi :
1. Mengimplementasikan dan mengembangkan pola dan sistem Syari’ah
2. Mengutamakan pelayanan ummat dengan cepat, amanah, dan berintegritas
3. Menjadi Bank Syari’ah terpercaya bagi masyarakat muslim.6
C. STRUKTUR ORGANISASI
1. Struktur organisasi BPRS Ben Salamah Abadi periode 2012 adalah
sebagai berikut :
1. Komisaris Utama : Betty Anovia
2. Komisaris : H. Badi Zaenal Abidin
3. DPS : Drs. H. Harno H. Isa
4. Direktur Utama : Anang Arief S., SE
5. Direktur : Sri Mulyani, SIP
5 Data-data PT. BPRS Ben Salamah Abadi
6 Profil PT. BPRS Ben Salamah Abadi
11
6. Accounting : Ana Chuzaimatul Ch, Amd
7. Account Officer : Eko Hery S., Amd
Arif Budi Nurahman, SE
Jemmy Panduwinata, SE
8. Funding Officer : Yanaili Mu’minat
9. Juru Taksir : Imam Wahyudi
10. Teller : Heni Pujiati, Amd
11. Satpam : Anto7
2. Tugas pengurus BPRS Ben Salamah Abadi
1. Dewan Komisaris
a. Mempertimbangkan, menyempurnakan dan mewakili para pemegang
saham dalam memutuskan perumusan kebijaksanaan umum persoalan
yang baru, yang diusulkan oleh Direksi untuk melaksanakan perseroan
yang akan datang.
b. Menyelenggarakan rapat umum pemegang saham dalam hal
pembebasan tugas dan kewajiban Direksi.
c. Mempertimbangkan dan menyetujui rancangan anggaran perusahaan
dan rencana kerja untuk tahun buku baru yang diusulkan oleh Direksi.
d. Memberikan penilaian atas neraca dan perhitungan rugi atau laba
tahunan serta laporan – laporan berkala lainnya yang disampaikan oleh
Direksi.
7 Struktur PT. BPRS Ben Salamah Abadi.
12
e. Mempertimbangkan dan memutuskan permohonan kredit yang
diajukan kepada perseroan yang jumlahnya melebihi maksimum yang
diputuskan oleh Direksi.
f. Memberikan persetujuan mengenai pengikatan perseroan sebagai
penanggung, penggadaian serta penjualan baik barang bergerak
maupun barang tidak bergerak kepunyaan perseroan.
g. Menyetujui atau menolak pinjaman yang diajukan oleh anggota
Direksi.
h. Menyetujui semua hal yang menyangkut perubahan modal dan
pembagian laba.
i. Menandatangani surat – surat saham yang telah diberi nomor urut
sesuai wewenang yang telah diberikan dalam anggaran dasar
perseroan.
j. Menyetujui pembagian tugas dan kewajiban diantara Direktur Utama
dan Direktur.
2. Direktur Utama
a. Memimpin dan mengelola perseroan sehingga tujuan perseroan
tercapai.
b. Bertanggung jawab terhadap operasional perseroan khususnya dalam
hubungan dengan pihak ekstern perusahaan.
c. Bertanggung jawab kepada rapat umum pemegang saham.
13
3. Direktur
a. Membantu Direktur Utama dalam mengelola perseroan sehingga
tercapai tujuan perseroan.
b. Bertanggung jawab terhadap operasional, khususnya dalam hubungan
dengan pihak intern perusahaan.
c. Bersama – sama Direktur Utama bertanggung jawab kepada rapat
umum pemegang saham.
4. Marketing
a. Menerima, melayani tamu atau nasabah yang akan datang ke bank dan
memerlukan pelayanan pemberian kredit dari bank dan/ atau jasa
perbankan lainnya.
b. Melakukan, membuat analisa ekonomis atau analisa kredit yang
diperlukan untuk setiap proses pemberian kredit berdasarkan
kelayakan, kelaziman dan prinsip – prinsip pemberian kredit yang
wajar.
c. Mengusulkan kepada lembaga credit committee untuk setiap
pemberian kredit yang diproses atau ditandatangani untuk
mendapatkan appoired.
d. Memelihara dan membina hubungan baik dengan nasabah maupun
inter / antar bagian dalam rangka menjaga mutu pelayanan kepada
masyarakat sehingga berada pada tingkat yang memuaskan.
14
e. Melakukan marketing nasabah baik dalam rangka penghimpunan
sumber – sumber dana masyarakat maupun alokasi pemberian kredit
secara efektif dan terarah.
5. Staf Kas dan Teller
a. Melakukan pekerjaan sebagai kuasa bank dalam hal penerimaan
setoran tunai maupun cek atau bilyet giro bank lain, maupun penarikan
atau pembayaran yang dilakukan oleh nasabah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
b. Bertanggung jawab atas keselamatan ketepatan dalam menghitung
uang baik pada saat pembayaran maupun saat penerimaan.
c. Setiap hari menutup buku kasir dan menghitung saldo kas sesuai
dengan voucher yang ada bersama – sama dengan pimpinan..
d. Membuat laporan kas harian kepada direktur.
6. Akuntansi atau Pembukuan
a. Membukukan semua transaksi – transaksi usaha bank dengan dilampiri
bukti pendukung yang sah.
b. Berkewajiban membuat laporan secara rutin menyangkut laporan
keuangan perusahaan baik untuk manajemen maupun pihak ketiga atau
pemeriksa Bank Indonesia.
c. Menyimpan semua arsip pembukuan voucher – voucher dan buku
transaksi kas dengan baik dan teratur.
d. Melakukan tindakan – tindakan yang diperlukan untuk menjaga,
memelihara posisi keuangan perusahaan sesuai dengan petunjuk atau
15
policy manajemen – manajemen agar senantiasa berada pada posisi
sehat, baik aspek kuantitatif maupun aspek kualitatif.
7. Satpam
a. Menjaga dan menyelenggarakan keamanan dengan baik.
b. Membina kerjasama dan koordinasi dengan aparat keamanan yang
terkait.
c. Membuat laporan situasi keamanan dalam buku register.
d. Membina hubungan baik dengan pihak intern maupun ekstern nasabah
bank.
8. Dewan Syari’ah
a. Menelaah (mereview) peraturan korporat yang berlaku apakah sesuai
dengan aturan hukum Syari’ah dan peraturan lain yang berlaku, etika
serta tak ada benturan kepentingan maupun unsur – unsur yang
melanggar kepatutan.
b. Menelaah semua produk dan atau jasa BPRS Ben Salamah Abadi
apakah sudah sesuai Syari’ah.
c. Menelaah masalah perilaku manajemen atau karyawan yang
menyangkut melanggar kepatuhan, melakukan kecurangan dan
manipulasi.
16
D. PENGELOLAAN USAHA PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI
BPRS Ben Salamah Abadi di Purwodadi merupakan salah satu lembaga
keuangan dengan pola Syari’ah. Kegiatan pada bidang BPRS Ben Salamah
Abadi, pengelolaan usahanya melalui :
a. Menghimpun dana masyarakat atau simpanan (tabungan wadi’ah salamah,
deposito abadi) dan menyalurkan dana ke masyarakat atau pembiayaan
(Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, dan Qordhul Hasan).
b. BPRS Ben Salamah Abadi selain mempunyai Baitul Maal (Lembaga Amil
Zakat) lembaga yang resmi menghimpun, menyalurkan zakat, infaq,
shodaqoh, hibah, dan wakaf.
c. Berprinsip bagi hasil. Prinsip tersebut antara lain :
1. Penentuan bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada
kemungkinan untung dan rugi.
2. Besarnya bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh.
3. Jumlah pembagian bagi hasil meningkat, sesuai dengan peningkatan
jumlah pendapatan.
4. Tidak ada yang merugikan bagi hasil.
E. ANALISIS YANG DILAKUKAN OLEH PT. BPRS BEN SALAMAH
ABADI DI PURWODADI
1. Kekuatan
17
a. Dari sisi produk yaitu produk yang Islami lebih baik dan barokah, karena
masyarakat lebih cenderung untuk menanamkan nilai – nilai Islam di
segala bidang, termasuk dalam dunia perbankan.
b. Sistem bagi hasil yang tidak memberatkan debitur atau nasabah, karena
prinsip yang digunakan adalah prinsip Syari’ah dimana antara pihak bank
(shohibul maal) dan pihak nasabah (mudhorib) saat melakukan transaksi
menggunakan nisbah (kesepakatan) di antara mereka.
c. Satu – satunya BPRS yang ada di Purwodadi, karena BPRS Ben Salamah
Abadi merupakan satu – satunya lembaga keuangan syari’ah pertama kali
yang hadir di Purwodadi.
2. Kelemahan
a. Masyarakat masih awam dengan istilah Bank Syari’ah sehingga para
karyawan harus terus – menerus mensosialisasikan BPRS dengan cara
ikut mensponsori event – event yang ada di Purwodadi. Apalagi beberapa
kalangan dalam Islam sendiri masih menganggap kehadiran Bank
Syari’ah sebagai sesuatu yang masih kontroversial.
b. Belum banyaknya lembaga pendidikan Perbankan Syari’ah. .
3. Strategi BPRS Ben Salamah Abadi
a. Memberikan bingkisan pada Bulan Ramadhan bagi para nasabah yang
aktif menabung.
b. Ikut sponsor untuk kegiatan – kegiatan tertentu.
18
c. Memberikan hadiah bagi nasabah yang mempunyai prestasi dalam
mengangsur pembiayaannya.8
8 Data-data PT. BPRS Ben Salamah Abadi.
19
BAB III
LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN
A. Arti Pemasaran
Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan
untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan
memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.9
Pemasaran menurut Peter Drucker adalah hal yang amat mendasar,
sehingga tidak dapat dianggap sebagai fungsi sendiri. Pemasaran adalah cara
memandang seluruh perusahaan dari hasil akhirnya, yaitu dari pandangan
pelanggannya. Keberhasilan suatu bisnis bukan ditentukan oleh prosedurnya
melainkan oleh pelanggannya.
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,
menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.
9 WWW. Strategi Pemasaran. Diakses 26 february 2012. 12:37:24 PM.
19
20
B. Bauran Pemasaran
Bauran Pemasaran ( Marketing Mix ) merupakan alat bagi pemasar yang
terdiri atas berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan
agar implementasi strategi pemasaran dan positioning yang ditetapkan dapat
berjalan sukses. Bauran Pemasaran pada produk barang yang kita kenal selama ini
berbeda dengan bauran pemasaran untuk produk jasa. Hal ini terkait dengan
perbedaan karakteristik jasa dan barang sebagaimana yang telah dibahas
sebelumnya. Bauran Pemasaran produk barang mencakup 4P: product,price,place,
dan promotion. Sedangkan untuk jasa keempat hal tersebut masih dirasa kurang
mencukupi. Para pakar pemasaran menambahkan tiga unsur lagi : people, process,
dan customer service.
Dengan demikian, unsur bauran pemasaran jasa terdiri atas tujuh hal, yaitu:
1. Product ( produk ): jasa seperti apa yang ingin ditawarkan.
Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang
memberikan sejumlah nilai kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan
dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu
saja tetapi membeli manfaat dan nilai dari produk tersebut yang disebut “
the offer “. Terutama pada produk jasa yang kita kenal tidak menimbulkan
beralihnya kepemilikan dari penyedia jasa kepada konsumen.
2.Price ( harga ): bagaimana strategi penentuan harga
Strategi penentuan harga sangat signifikan dalam pemberian nilai
kepada konsumen dan mempengaruhi citra produk, serta keputusan konsumen
untuk membeli. Penentuan harga juga berhubungan dengan pendapatan dan
21
turut mempengaruhi penawaran atau saluran pemasaran. Akan tetapi hal
terpenting adalah keputusan dalam penentuan harga harus konsisten dengan
strategi pemasaran secara keseluruhan.
Dalam memutuskan strategi penentuan harga harus diperhatikan tujuan dari
penentuan harga itu sendiri yaitu bertahan, memaksimalkan laba,
memaksimalkan penjualan, gengsi atau prestis dan pengembalian atas
investasi.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan harga adalah
positioning ( pemosisian ) jasa, sasaran perusahaan, tingkat persaingan, siklus
hidup jasa, elastisitas permintaan, struktur biaya, sumber daya yang
digunakan, kondisi ekonomi secara umum dan kapasitas jasa.
3. Promotion ( promosi ): bagaimana promosi yang harus dilakukan
Hal yang perlu diperhatikan dalam promosi adalah pemilihan bauran
promosi. Bauran promosi terdiri atas:10
a. Iklan ( advertising )
Peranan periklanan dalam pemasaran jasa adalah untuk membangun
kesadaran terhadap keberadaan jasa yang ditawarkan, menambah
pengetahuan konsumen tentang jasa yang ditawarkan, membujuk calon
konsumen untuk membeli atau menggunakan jasa tersebut, dan membedakan
diri perusahaan satu dengan perusahaan lain yang mendukung positioning
jasa.
10
Rambat Lupiyoadi dan A.Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta : Salemba
Empat, 2006, hlm. 74
22
Beberapa tujuan periklanan yaitu iklan yang bersifat memberi informasi,
iklan membujuk, iklan pengingat dan iklan pemantapan.
Ada beberapa pilihan media yang dapat digunakan umtuk melakukan
pengiklanan, antara lain surat kabar, majalah, radio, televisi, papan reklame
dan surat langsung.
b. Penjualan Perseorangan ( Personel Selling )
Penjualan perseorangan mempunyai peranan yang sangat penting
dalam pemasaran jasa, karena:
1. Interaksi secara personal antara penyedia jasa dan konsumen sangat
penting.
2. Jasa tersebut disediakan oleh orang bukan oleh mesin.
3. Orang merupakan bagian dari produk jasa.
Sifat penjualan perorangan dikatakan lebih luwes karena tenaga
penjualan dapat secara langsung menyesuaikan penawaran penjualan
dengan kebutuhan dan perilaku masing-masing calon pembeli. Selain itu,
tenaga penjualan juga dapat segera mengetahui reaksi calon pembeli
terhadap penawaran penjualan, sehingga dapat mengadakan penyesuaian-
penyesuaian di tempat pada saat itu juga.
c. Promosi Penjualan ( Sales Promotion )
Promosi penjualan adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk
meningkatkan barang atau jasa dari produsen sampai pada penjualan akhirnya.
Point of sales promotion terdiri atas brosur, lembar informasi, dan lain-lain.
23
Promosi penjualan dapat diberikan kepada:
1. Konsumen, berupa penawaran cuma-cuma, sampel, demo produk, kupon,
pengembalian tunai, hadiah, kontes, dan garansi.
2. Perantara,berupa barang cuma-cuma, diskon, advertising allowances, iklan
kerja sama, distribution contests, penghargaan.
3. Tenaga penjualan, berupa bonus, penghargaan, contets, dan hadiah untuk
tenaga penjualan terbaik.
d. Hubungan Masyarakat ( Public Relation )
Hubungan masyarakat merupakan kiat pemasaran penting lainnya, dimana
perusahaan tidak hanya harus berhubungan dengan pelanggan, pemasok dan
penyalur, tetapi juga harus berhubungan dengan kepentingan publik yang lebih
besar.
e. Informasi dari mulut ke mulut ( word of mounth )
Dalam hal ini peranan orang sangat penting dalam mempromosikan jasa.
Pelanggan sangat dekat dengan penyampaian jasa. Dengan kata lain pelanggan
tersebut akan berbicara kepada pelanggan lain yang berpotensial tentang
pengalamannya dalam menerima jasa tersebut, sehingga informasi dari mulut ke
mulut ini sangat besar pengaruhnya dan dampaknya terhadap pemasaran jasa
dibandingkan dengan aktivitas komunikasi jasa lainnya.
24
f. Pemasaran Langsung
Pemasaran langsung merupakan unsur terakhir dalam bauran komunikasi dan
promosi. Terdapat enam area dari pemasaran langsung, yaitu direct mail, mail
order, direct response, direct selling, telemarketing dan digital marketing.11
4. Place ( tempat ) : bagaimana sistem penyampaian jasa yang akan diterapkan
Tempat dalam jasa merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas
saluran distribusi,dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara
penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis.12
5. People ( orang ): jenis kualitas dan kuantitas orang yang akan terlibat dalam
pemberian jasa.
Untuk mencapai kualitas terbaik maka pegawai harus dilatih untuk
menyadari pentingnya pekerjaan mereka, yaitu memberikan konsumen kepuasan
dalam memenuhi kebutuhannya.
6.Process ( proses ): bagaimana proses dalam operasi jasa tersebut
Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri atas
prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas, dan hal-hal rutin, di mana jasa
dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen.
Proses dapat dibedakan dalam dua cara yaitu:
1. Kompleksitas ( complexity ), berhubungan dengan langkah-langkah dan
tahapan proses.
11
Ibid, hlm. 120-123 12
Ibid, hlm. 73
25
2. Keragaman ( divergence ), berhubungan dengan adanya perubahan dalam
langkah-langkah atau tahapan proses.
7. Customer Service ( layanan konsumen ): tingkat jasa yang bagaimana yang akan
diberikan konsumen.
Layanan konsumen meliputi aktivitas untuk memberikan kegunaan waktu
dan tempat termasuk pelayanan pratransaksi, saat transaksi dan pascatransaksi.
Kegiatan sebelum transaksi akan turut mempengaruhi kegiatan transaksi dan
sesudah transaksi, karena itu kegiatan pendahuluannya harus sebaik mungkin
sehingga konsumen memberikan respons yang positif dan menunjukkan loyalitas
yang tinggi.13
C. Produk Funding ( Penghimpun Dana )
Penghimpun dana di Bank Syari’ah dapat berbentuk giro, tabungan dan
deposito. Prinsip operasional syari’ah yang diterapkan dalam penghimpunan dana
masyarakat adalah prinsip Wadi’ah dan Mudharabah.14
1. Simpanan Giro ( Demand Deposito )
Undang-undang perbankan Nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November
1998 menjelaskan bahwa yang dimahsud dengan giro adalah simpanan yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet
giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan.
13
Ibid, hlm. 75-76
14
Ir. Adiwarman A. Karim, Bank Islam, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006, Cet. ke- 3,
hlm. 107
26
Sedangkan pegertian simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh
masyarakat kepada bank dalam bentuk giro, deposito berjangka, sertifikat
deposito, tabungan atau yang dapat dipersamakan dengan itu.
Pengertian dapat ditarik setiap saat, mahsudnya bahwa uang yang sudah
disimpan direkening giro tersebut dapat ditarik berkali-kali dalam sehari,
dengan catatan dana yang tersedia masih mencukupi. Kemudian juga harus
memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan oleh bank yang bersangkutan.
Sedangkan pengertian penarikan adalah diambilnya uang tersebut dari
rekening giro sehingga menyebabkan giro tersebut berkurang, yang ditarik
secara tunai maupun ditarik secara non tunai ( pemindahbukuan ). Penarikan
secara tunai adalah dengan menggunakan cek dan penarikan non tunai adalah
dengan menggunakan Bilyet Giro ( BG ).15
Adapun yang dimaksud dengan giro syariah adalah giro yang dijalankan
berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Dalam hal ini, Dewan Syariah Nasional
telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa giro yang dibenarkan secara
syariah adalah giro yang dijalankan berdasarkan prinsip wadiah dan
mudharabah.
Yang dimaksud dengan giro wadiah adalah giro yang dijalankan
berdasarkan akad wadiah, yakni titipan murni yang setiap saat dapat diambil
jika pemiliknya menghendaki.
15
Kasmir, Bank & Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005,
hlm. 65-66
27
Dalam kaitannya dengan produk giro, Bank Syariah menerapkan prinsip
wadiah yad dhamanah, yakni nasabah bertindak sebagai penitip yang
memberikan hak kepada Bank Syariah untuk menggunakan atau memanfaatkan
uang atau barang titipannya, sedangkan Bank Syariah bertindak sebagai pihak
yang dititipi yang disertai hak untuk mengelola dana titipan dengan tanpa
mempunyai kewajiban memberikan bagi hasil dari keuntungan pengelolaan
dana tersebut. Namun demikian Bank Syariah diperkenankan memberikan
insentif berupa bonus dengan catatan tidak disyaratkan sebelumya.
Yang dimaksud dengan giro mudharabah adalah giro yang dijalankan
berdasarkan akad mudharabah.
Mudharabah mempunyai dua bentuk yakni mudharabah mutlaqah dan
mudharabah muqayyadah, yang perbedaan utama di antara keduanya terletak
pada ada atau tidaknya persyaratan yang diberikan pemilik dana kepada bank
dalam mengelola hartanya, baik dari sisi tempat, waktu, maupun objek
investasinya. Dalam hal ini Bank bertindak sebagai mudharib ( pengelola
dana ), sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul maal ( pemilik dana ). 16
Sebagian besar giro merupakan dana-dana komersial yang disimpan oleh
perusahaan ataupun perorangan.
Bank konvensional yang berupa BPR menghimpun dana masyarakat
dengan mengeluarkan simpanan tabungan dan deposito. BPR dilarang
16
Op. Cit, Cet. ke- 7, hlm. 339-342
28
menerima simpanan giro, mengikuti kliring, melakukan kegiatan valuta asing,
dan melakukan kegiatan peransuransian.17
Jenis-jenis sarana penarikan untuk menarik dana yang tertanam di
rekening giro adalah sebagai berikut:
a. Cek ( Cheque )
Cek merupakan surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank
yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah
uang kepada pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang cek
tersebut. Artinya bank harus membayar kepada siapa saja yang membawa cek
ke bank yang memelihara rekening nasabah untuk diuangkan sesuai dengan
persyaratan yang telah ditetapkan baik secara tunai atau secara pemindah
bukuan.
Syarat hukum dan penggunaan cek sebagai alat pembayaran giral seperti
yang diatur di dalam KUHP Dagang pasal 178 dengan syarat yaitu:
a) Pada surat cek harus tertulis perkataan “ CEK ”
b) Surat cek harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah
uang tertentu
c) Nama bank yang harus membayar ( tertarik )
d) Penyebutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan
e) Tanda tangan penarik.
17
Edy Wibowo dan Untung Hendy, Mengapa Memilih Bank Syariah ?, Bogor Selatan: Ghalia
Indonesia, 2005, hlm. 26
29
Syarat lainnya yang dapat ditetapkan oleh bank untuk menarik sejumlah
uang yang diinginkan adalah sebagai berikut:
a) Tersedianya dana
b) Ada materai yang cukup
c) Jika ada coretan atau perubahan harus ditandatangani oleh si pemberi cek
d) Jumlah uang yang tertulis diangka dengan huruf haruslah sama.
e) Memperlihatkan masa kadaluarsa cek yaitu 70 hari setelah dikeluarkannya
cek tersebut
f) Tanda tangan atau stempel perusahaan harus sama dengan yang di
specimen ( contoh tanda tangan )
g) Tidak diblokir pihak berwenang
h) Resi cek sudah kembali
i) Endorsment cek benar
j) Kondisi cek sempurna
k) Rekening belum ditutup
l) Dan syarat-syarat lainnya.18
19
18
Op. Cit, hlm. 66-67
30
b. Bilyet Giro
Bilyet giro merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank yang
memelihara rekening giro nasabah tersebut untuk memindah bukuan sejumlah
uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan
namanya pada bank yang sama atau bank lainnya.
Pemindah bukuan pada rekening bank yang bersangkutan artinya
dipindahkan dari rekening nasabah si pemberi BG kepada nasabah penerima
BG. Sebaliknya jika dipindah bukukan ke rekening di bank yang lain, maka
harus melalui proses kliring ke bank lain.
Syarat-syarat yang berlaku untuk BG agar pemindah bukuannya dapat
dilakukan antara lain:
a) Ada nama bilyet giro dan nomor serinya
b) Perintah tanpa syarat untuk memindah bukukan sejumlah uang atas beban
rekening yang bersangkutan
c) Nama dan tempat bank tertarik
d) Jumlah dana yang dipindahkan dalam angka dan huruf
e) Nama pihak penerima
f) Tanda tangan penarik atau stempel penarik jika si penarik merupakan
perusahaan
g) Tanggal dan tempat penarikan
h) Nama bank yang menerima pemindah bukuan tersebut.
19
WWW.Perbedaan Cek dan Giro. diakses 26 april 2012. 3:29:20 PM
31
Masa berlaku dan tanggal berlakunya BG juga diatur sesuai persyaratan
yang telah ditentukan seperti:
a) Masa berlakunya adalah 70 hari terhitung mulaii dari tenggal penarikannya.
b) Bila tanggal efektif tidak dicantumkan, maka tanggal penarikan berlaku pula
sebagai tanggal efektif.
c) Bila tanggal penarikan tidak dicantumkan, maka tanggal efektif dianggap
sebagai tanggal penarikan.
d) Dan persyaratan lainnya.20
21
c. Alat Pembayaran Lainnya
Adalah surat perintah kepada bank yang dibuat secara tertulis pada kertas
yang ditandatangani oleh pemegang rekening atau kuasanya untuk membayar
sejumlah uang tertentu kepada pihak lain pada bank yang sama atau bank lain.22
2. Simpanan Tabungan ( Saving Deposit )
Seperti halnya simpanan giro, simpanan tabungan juga mempunyai syarat-
syarat tertentu bagi pemegangnya dan persyaratan masing-masing bank berbeda
satu sama lainnya. Disamping persyaratan yang berbeda, tujuan nasabah
20
Op. Cit, hlm. 69-70 21
WWW.Perbedaan Cek dan Giro, diakses 26 april 2012, 3:29:20 PM
22
Op. Cit, hlm. 70
32
menyimpan uang di rekening tabungan juga berbeda. Dengan demikian sasaran
bank dalam memasarkan produknya juga berbeda sesuai dengan sasarannya.
Pengertian tabungan menurut undang-undang perbankan nomor 10 tahun
1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut
syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek,
bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.23
Adapun yang dimaksud dengan tabungan syariah adalah tabungan yang
dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Dalam hal ini, Dewan Syariah
Nasional telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa tabungan yang
dibenarkan adalah tabungan yang berdasarkan prinsip wadiah dan mudharabah.
Tabungan wadiah merupakan tabungan yag dijalankan berdasarkan akad
wadiah, yakni titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat
sesuai dengan kehendak pemiliknya. Berkaitan dengan produk tabungan
wadiah, Bank Syariah menggunakan akad wadiah yad adh-dhamanah. Dalam
hal ini, nasabah bertindak sebagai penitip yang memberikan hak kepada Bank
Syariah untuk menggunakan atau memanfaatkan uang atau barang titipannya,
sedangkan Bank Syariah bertindak sebagai pihak yang dititipi dana atau barang
yang disertai hak untuk menggunakan atau memanfaatkan dana atau barang
tersebut.
Yang dimaksud dengan tabungan mudharabah adalah tabungan yang
dijalankan berdasarkan akad mudharabah. Mudharabah memiliki dua bentuk
yaitu mudharabah mutlaqah dan mudharabah muqayyadah, yang perbedaan
23
Ibid, hlm. 74
33
utama diantara keduanya terletak pada ada atau tidaknya persyaratan yang
diberikan pemilik dana kepada bank dalam mengelola hartanya. Dalam hal ini
bank syariah bertindak sebagai mudharib ( pengelola dana ) dan nasabah
bertindak sebagai shahibul maal ( pemilik dana )24
Di Amerika Serikat, produk tabungan ini merupakan salah satu dari
produk yang diatur oleh regulasi D yang dikeluarkan Dewan Gubernur Bank
Sentral Amerika, Federal Reserve.
Di Indonesia, sejak Paket Deregulasi Oktober 1998 ( Pakto 1988 )
diluncurkan, bank-bank mulai melakukan inovasi dalam produk tabungan.
Inovasi dilakukan dengan mengeluarkan produk dengan nama-nama yang
beraneka ragam, undian, dan berbagai hadiah yang menarik. Lebih dari itu,
setelah Pakto1998, ada kecenderungan bank-bank di Indonesia menawarkan
produk tabungan mereka dengan perhitungan pembayaran bunga harian, bisa
diambil setiap saat, serta diberi fasilitas kartu ATM ( Automatic Teller
Machine )25
Ada beberapa alat penarikan tabungan, hal ini tergantung bank masing-
masing, mau menggunakan sarana yang mereka inginkan. Alat ini dapat
digunakan sendiri-sendiri atau secara bersamaan. Alat-alat yang dimaksud
adalah:
24
Op. Cit, Ce. Ke- 7, hlm. 345-347 25
Op. Cit, hlm. 25
34
a. Buku Tabungan
Yaitu buku dipegang oleh nasabah, dimana berisi catatan saldo
tabungan, penarikan, penyetoran, dan pembebanan-pembebanan yang
mungkin terjadi. Buku ini digunakan pada saat penarikan, sehingga langsung
dapat menguragi saldo yang ada di buku tabungan tersebut.
b. Slip Penarikan
Merupakan formulir penarikan dimana nasabah cukup menulis nama,
nomor rekening, jumlah uang serta tanda tangan nasabah untuk menarik
sejumlah uang. Slip penarikan ini biasanya digunakan bersamaan dengan
buku tabungan.
c. Kwitansi
Merupakan bukti penarikan yang dikeluarkan oleh bank yang fungsinya
sama dengan slip penarikan, dimana tertulis nama penarik, nomor penarik,
jumlah uang dan tanda tangan penarik. Alat ini juga dapat digunakan secara
bersamaan dengan buku tabungan.
d. Kartu yang terbuat dari plastik
Yaitu sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastik yang dapat digunakan
untuk menarik sejumlah uang dari tabungannya, baik bank maupun di mesin
Automated Teller Machine ( ATM ). Mesin ATM ini biasanya tersebar
ditempat-tempat yang strategis.26
26
Op. Cit, hlm. 74-75
35
3. Simpanan Deposito ( Time Deposit )
Simpanan deposito merupakan simpanan jenis ketiga yang dikeluarkan oleh
Bank. Berbeda dengan dua jenis simpanan sebelumnya, dimana simpanan
deposito mengandung unsur jangka waktu ( jatuh tempo ) lebih panjang dan tidak
dapat ditarik setiap saat atau setiap hari.
Menurut Undang-undang N0. 10 tahun 1998 yang dimaksud dengan
deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.27
Adapun yang dimaksud dengan deposito syariah adalah deposito yang
dijalankan berdasarkan prinsip syariah. Dalam hal ini, Dewan Syariah Nasional
MUI mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa deposito yang dibenarkan
adalah deposito yang dijalankan berdasarkan prinsip mudharabah.
Dalam hal ini, Bank Syariah bertindak sebagai mudharib ( pengelola dana ),
sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul mal ( pemilik dana ). Dalam
kapasitasnya sebagai mudharib, Bank Syariah dapat melakukan berbagai macam
usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta mengembangkannya,
termasuk melakukan akad mudharabah dengan pihak ketiga.28
D. Fatwa DSN Tentang Funding
1. Fatwa DSN tentang tabungan
a. Tabungan ada dua jenis:
27
Ibid, hlm. 80 28
Op. Cit, Cet. ke- 7, hlm. 351
36
1) Tabungan yang tidak dibenarkan secara syari’ah, yaitu tabungan yang
berdasarkan perhitungan bunga.
2) Tabungan yang dibenarkan, yaitu tabungan yang berdasarkan prinsip
Mudharabah dan Wadi’ah.
b. Ketentuan Umum Tabungan berdasarkan Mudharabah:
1) Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul mal atau pemilik
dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana.
2) Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai
macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah dan
mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah dengan pihak lain.
3) Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan
piutang.
4) Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan
dalam akad pembukaan rekening.
5) Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional tabungan dengan
menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.
6) Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa
persetujuan yang bersangkutan.
c. Ketentuan Umum Tabungan berdasarkan Wadi’ah:
1) Bersifat simpanan.
2) Simpanan bisa diambil kapan saja (on call) atau berdasarkan kesepakatan.
37
3) Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian
(‘athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank.29
2. Fatwa DSN tentang giro
a. Giro ada dua jenis:
1) Giro yang tidak dibenarkan secara syari’ah, yaitu giro yang berdasarkan
perhitungan bunga.
2) Giro yang dibenarkan secara syari’ah, yaitu giro yang berdasarkan prinsip
Mudharabah dan Wadi’ah.
b. Ketentuan Umum Giro berdasarkan Mudharabah:
1) Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik
dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana.
2) Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai
macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah dan
mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah dengan pihak lain.
3) Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan
piutang.
4) Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan
dituangkan dalam akad pembukaan rekening.
5) Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional giro dengan
menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.
29
Fatwa Dewan Syariah Nasional, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Jakarta: CV.
Gaung Persada, 2006, hlm. 12-13
38
6) Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa
persetujuan yang bersangkutan.
c. Ketentuan Umum Giro berdasarkan Wadi’ah:
1) Bersifat titipan.
2) Titipan bisa diambil kapan saja (on call).
3) Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian
(‘athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank.30
3. Fatwa DSN tentang deposito
a. Deposito ada dua jenis:
1) Deposito yang tidak dibenarkan secara syari’ah, yaitu Deposito yang
berdasarkan perhitungan bunga.
2) Deposito yang dibenarkan, yaitu Deposito yang berdasarkan prinsip
Mudharabah.
b. Ketentuan Umum Deposito berdasarkan Mudharabah:
1) Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik
dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana.
2) Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai
macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah dan
mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah dengan pihak lain.
3) Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan
piutang.
30
Ibid, hlm. 5-6
39
4) Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan
dituangkan dalam akad pembukaan rekening.
5) Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional deposito dengan
menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.
6) Bank tidak diperkenankan untuk mengurangi nisbah keuntungan nasabah
tanpa persetujuan yang bersangkutan.31
E. Dasar Hukum
............
“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku
dengan suka sama-suka di antara kamu. ....”.
.. ...
“.... maka jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah
yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia
bertakwa kepada Allah Tuhannya”.32
31
Ibid, hlm. 18-19
40
F. Gambaran Umum Produk Funding pada PT. BPRS Ben Salamah Abadi
Produk Funding pada PT. BPRS Ben Salamah Abadi ada dua macam yaitu:
1. Tabungan Wadi’ah Salamah
Tabungan dalam bentuk simpanan dengan prinsip wadi’ah yad
dhomanah yang dapat disetor dan diambil kapan saja dengan mendapatkan
hasil yang manguntungkan dari hasil usaha BPRS Ben Salamah Abadi.
Dengan setoran awal Rp 10.000,- nasabah dapat membuka dan memiliki
rekening Tabungan Salamah.
BPRS Ben Salamah Abadi memberikan bonus kepada nasabah bank
pada rekening Tabungan Salamah, sebagai bukti bank akan memberikan buku
tabungan dan menata usahanya atas nama nasabah.
Untuk menjaga keakuratan dan ketetapan pelayanan bank memakai system
komputerisasi tabungan sebagai andalan.
a. Syarat-syarat pembukaan rekening tabungan wadi’ah salamah
1) Foto kopi kartu Identitas diri
2) Mengisi formulir pembukaan rekening
3) Menyerahkan setoran awal minimal Rp. 10.00033
b. Persyaratan umum
1) Tabungan wadiah salamah diperuntukan bagi seluruh
lapisan masyarakat.
32
Ibid, hlm. 15 33
Wawancara dengan mbak Heni Pujiati ( teller BPRS BSA ), tanggal, 14 April 2012
41
2) Setiap penabung perorangan berhak mendapat buku
tabungan wadiah salamah.
3) Bila terdapat perbedaan saldo antara buku tabungan dengan
catatan pembukuan Bank, maka yang dianggap sah adalah
saldo yang tercatat dalam pembukuan Bank.
4) Apabila buku tabungan wadiah salamah hilang, penabung
harus segera melapor ke PT BPRS Ben Salamah Abadi,
dengan menyerahkan Surat pernyataan kehilangan dan
bukti laporan kehilangan dari kepolisian setempat.
5) Segala kerugian atas penyalagunaan buku tabungan wadiah
salamah dalam bentuk apapun termasuk akibat hilangnya
buku tabungan menjadi tanggung jawab sepenuhnya pihak
penabung.
6) Penabung menyatakan tunduk pada ketentuan yang berlaku
di PT BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi, baik saat ini
maupun pada waktu yang akan datang.
c. Penyetoran, pengambilan dan penutupan rekening
1) Setoran pertama minimal Rp. 10.000,- setoran selanjutnya
minimal Rp. 5.000,-
2) Saldo minimal Rp. 10.000,- dan penabung wajib
mempertahankan saldo minimal.
3) Penutupan rakening tabungan wadiah salamah dikenakan
biaya administrasi sebesar Rp. 5.000,-.
42
d. Pemberian imbalan atau bonus
1) Tidak ada imbalan yang dipersyaratkan
2) PT. BPRS Ben Salamah Abadi akan memberikan imbalan
atau bonus secara sukarela kepada penabung yang besarnya
ditentukan oleh bank setiap akhir bulan, yang dilakukan
langsung pada buku tabungan wadiah salamah.34
2. Deposito Mudhorobah
Tabungan dalam bentuk simpanan atau investasi dengan prinsip
mudhorobah mutlaqoh yang memberikan bagi hasil yang menarik dan
menguntungkan.
Pembukaan rekening deposito mudhorobah abadi setoran pertama
minimal Rp 500.000,- , Dengan nisbah bagi hasil sebagai berikut:
jumlah bulan Porsi nasabah Porsi bank
1 bulan 29% 71%
3 bulan 29% 71%
6 bulan 35% 65%
12 bulan 35% 65%
a. Syarat pembukaan rekening deposito
1) Foto kopi kartu Identitas
34
Buku tabungan wadiah salamah.
43
2) Mengisi formulir pembukaan rekening
3) Menyerahkan setoran awal minimal Rp. 500.00035
b. Ketentuan-ketentuan
1) Akad mudharabah abadi
Akad pemanfaatan uang oleh BSA atas ijin penabung
dengan kesanggupan dan kesukarelaan BSA untuk
memberikan sebagian kadar keuntungan ang diperoleh
BSA atas sejumlah uang yang telah dimanfaatkannya
tersebut.
2) Deposito mudharabah abadi yang dibuktikan dengan nota
ini tidak dapat dipindahkan, namun dapat dijamin kepada
BSA sebagai surat berharga dalam pengikatan atau
penghapusan terhadap suatu kewajiban dan hutang antara
penabung dengan BSA
3) Jika penabung meninggal dunia, tabungan akan dibayarkan
kepada ahli warisnya yang ditunjuk.
4) Hanya pada tanggal jatuh tempo seperti dinyatakan dalam
nota ini, penarikan atas jumlah tersebut baik untuk
seluruhnya atau untuk sebagian sebelum tanggal jatuh
tempo dengan sendirinya tidak dapat dilakukan.
5) Kadar keuntungan tabungan akan dibayarkan tiap bulan
atau pada tanggal jatuh tempo.
35
Wawancara dengan mbak Heni Pujiati ( teller BPRS BSA ), tanggal, 14 April 2012
44
6) Untuk deposito mudharabah abadi yang jatuh tempo, tidak
diberi kadar keuntungan lagi, dan diperhitungkan sebagai
titipan atau tabungan yaddhamanah, namun penabung tetap
memberikan izin kepada BSA untuk memanfaatkan uang
tersebut sampai dengan ditariknya uang tersebut.
7) Deposito mudharabah abadi dapat diperpanjang secara
otomatis sesuai permintaan deposan pada saat penempatan
atau saat kadar keuntungan tabungan akan dibayarkan tiap
bulan atau pada tanggal jatuh tempo.
8) Selain syarat-syarat diatas penabung sepakat untuk juga
mentaati peraturan-peraturan lainnya, sepanjng
menyangkut transaksi tabungan deposito mudharabah abadi
dengan BSA
9) Dalam hal terjadi deposito mudharabah abadi hilang, maka
harus segera dilaporkan kepada yang berwajib dan
memberitahukan kepada BSA.36
G. Stretegi Pemasaran Produk Funding pada PT. BPRS Ben Salamah
Purwodadi
Pada dasarnya stretegi pemasaran yang digunakan pada produk tabungan dan
deposito itu sama, yaitu stretegi yang digunakan dengan menggunakan bauran
pemasaran, dengan rincian sebagai berikut:
36
Nota deposito mudharabah Abadi.
45
1. Product ( produk )
Produk yang kami tawarkan disini adalah produk tabungan dan deposito
Dengan menawarkan kepada masyarakat bahwa menabung dan
mendepositokan uang memiliki banyak manfaat. misalnya saja apabila suatu
saat kita membutuhkan uang untuk keperluan yang mendadak, kita bisa
mengambilnya.
2. Price ( harga )
Harga disini sangat murah hanya dengan Rp.10.000,- kita sudah bisa
membuka rekening tabungan dan Rp. 500.000,- sudah bisa membuka rekening
deposito.
3. Promotion
Promosi disini kami menggunakan bauran promosi yaitu:
a. Iklan
Dengan menyebarkan brosur dan memasang spanduk, lewat radio.
b. Penjualan Perorangan
Penjualan perorangan disini yaitu marketing bagian funding
khususnya dan pada umumnya semua karyawan BPRS Ben Salamah
Abadi.
c. Promosi Penjualan
Promosi disini kami bisa melalui pada saat ada momen-momen
tertentu misalnya waktu ada pengajian, kumpulan karang taruna,
momen pertandingan, sunatan masal.
46
d. Hubungan Masyarakat
Kami berusaha membangun nama baik kepada masyarakat sekitar,
dengan cara menyumbang dana ketika mereka membutuhkan dana dan
ikut serta dalam pembangunan masjid atau mushala.
e. Pemasaran Langsuung
Misalnya dengan door to door atau mendatangi mereka satu persatu.
4. Place ( tempat )
Sasaran kami disini minimal sekitar BPRS dan maksimalnya di lingkup
kabupaten grobogan.
5. People ( orang )
Yang pertama harus kita ajak terlebih dahulu adalah keluarga terdekat kita,
keluarga besar dan kemudian tetangga kita baru kemudian orang-orang lain
atau masyarakat.
6. Process ( proses )
Proses disini kami tidak sulit, cukup dengan menyerahkan kartu identitas dan
uang pembukaan awal rekening sebesar Rp. 10.000,- sudah bisa memiliki
rekening tabungan di BPRS Ben Salamah Abadi dan Rp. 500.000,- untuk
pembukaan rekening deposito.
47
7. Customer service ( layanan konsmen )
Disini kami menawarkan jasa jempu bola, jadi setiap kali penyetoran ataupun
penarikan tabungan atau deposito, nasabah tidak perlu repot-repot dan jauh-
jauh datang ke kantor, cukup dengan telpon atau sms saja.37
H. Analisis
1. Kekuatan
a) Letak BPRS yang strategis, sehingga dapat dijangkau oleh
masyarakat.
b) Para pemegang saham terkenal baik di kalangan masyarakat
sekitar .
c) Pembukaan rekening tabungan yang relatif mudah, sehingga dapat
dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
2.Kelemahan
a) Keterbatasan SDM ( karyawan ) dalam bidang pemasaran.
b) Tidak adanya fasilitas Automatic Teller Machine ( ATM ).
3. Peluang
Memodifikasi produk yang sudah ada, sehingga lebih menarik minat
masyarakat.
37
Wawancara dengan bapak Anang Arief ( Direktur Utama BSA ), tanggal, 14 April 2012
48
4.Ancaman
Ketidak percayaan masyarakat terhadap bank syariah karena
masyarakat beranggapan bahwa bank syariah itu sama dengan bank
konvensional.
49
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan oleh penulis pada
Bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Produk funding pada PT. BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi ada 2
macam yaitu:
a. Tabungan Wadiah Salamah
b. Deposito Mudharabah Abadi
Strategi pemasaran yang digunakan adalah bauran pemasaran:
1. Product
2. Price
3. Promotion
Terdiri dari bauran promosi yaitu iklan, penjualan perseorangan,
promosi penjualan, hubungan masyarakat, pemasaran langsung.
4. Place
5. People
6. Process
7. Customer service.
49
50
B. SARAN
1. Memberikan penyuluhan kepada masyarat tentang produk funding ( tabungan
dan deposito ).
2. Menumbuhkan kepercayaan kepada masyarakat akan pentingnya menabung.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah guna meningkatkan
profesionalisme kerja para karyawan PT. BPRS Ben Salamah Purwodadi.
4. Meningkatkan teknologi yang akan mendukung dalam perkembangan PT.
BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi.
5. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap PT. BPRS Ben Salamah
Abadi Purwodadi.
C. PENUTUP
Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan segala kerendahan hati
penulis panjatkan, akhirnya walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana penulis
dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Penulis mengakui bahwa dalam penulisan
Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan yang semuanya itu karena
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Semoga kekurangan ini bisa
menjadi motivasi bagi penulis untuk lebih giat dalam menempuh kegiatan-kegiatan
lainnya.
Akhir kata semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis
pada khususnya dan mahasiswa pada umumya, sebagai masukan dan bahan
kritikan. Serta segala daya dan upaya serta kekuatan senantiasa teriring rahmat dan
keselamatan dari Allah SWT. Amin ya robbal ‘alamin.
DAFTAR PUSTAKA
A. Karim, Adiwarman, Bank Islam, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, Cet.
ke- 3, 2006.
. Bank Islam, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, Cet.
ke- 7, 2010.
Buku Tabungan Wadiah Salamah PT. BPRS Ben Salamah Abadi.
Data PT. BPRS Ben Salamah Abadi.
Fatwa Dewan Syariah Nasional, Himpunan Fatwa Dewan Syariah
Nasional, Jakarta: CV. Gunung Persada, 2006.
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: Grafindo, 2005
Kotler, philip dan A.B. Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia,
Jakarta : Salemba Empat, 1999.
Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta :
Salemba Empat, 2006.
Nota Deposito Mudharabah Abadi PT. BPRS Ben Salamah Abadi.
PDF. www.perbedaan cek dan giro . Diakses 26 April 2012. 03:29:20 PM
PDF. www.strategi pemasaran. Diakses 26 Febuary 2012. 12:37:24 PM
Profil PT. BPRS Ben Salamah Abadi.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & B. Bandung:
Alfabeta, 2008.
Struktur PT. BPRS Ben Salamah Abadi.
Wawancara dengan bapak Anang Arief ( Direktur utama PT. BPRS Ben
Salamah Abadi ), Tanggall 14 April 2012.
Wawancara dengan mbak Heni Pujiati ( Teller PT. BPRS Ben Salamah
Abadi ), Tanggal 14 April 2012.
Wibowo, edi dan Untung Hendi, Mengapa Memilih Bank Syariah?, Bogor:
Ghalia Indonesia, 2005.