STRATEGI PEMASARAN PRIORITY BANKING OFFICER...
-
Upload
hoangduong -
Category
Documents
-
view
264 -
download
15
Transcript of STRATEGI PEMASARAN PRIORITY BANKING OFFICER...
ii
STRATEGI PEMASARANPRIORITY BANKING OFFICER (PBO)
DALAM UPAYA MENINGKATKAN JUMLAHNASABAH PRIORITY PADA PT BANK SYARIAH
MANDIRI
SkripsiDiajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam(S.Kom.I)
Oleh
Nurul Hidayatul UmmahNIM: 1110053000048
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAHFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA
2014 M /1435 H.
iii
iv
v
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 01 April 2014
Nurul Hidayatul Ummah
vi
ABSTRAK
Nurul Hidayatul Ummah, NIM: 1110053000048, Strategi PemasaranPriority Banking Officer (PBO) dalam Upaya Meningkatkan JumlahNasabah Priority, Dibimbing Oleh Drs. H. Muhammad Sungaidi MA.
Bank memiliki cara memperlakukan orang yang memiliki banyakuang dengan berbagai fasilitas yang tersedia. Selain layanan prima, berbagaiproduk investasi juga disediakan agar nasabah memperoleh manfaat lebihbanyak lagi. Bank pun terus berlomba memberikan fitur yang dianggapberbeda dari bank lain. sama hal nya dengan bank lainnya, Bank SyariahMandiri sebagai Bank yang menerapkan prinsip syariah, memiliki pelayananuntuk nasabah prioritas yang disebut nasabah priority, pada saat ini para bankberlomba untuk menjaring nasabah prioritas dengan semakin mengunggulkanpelayanan yang istimewa terhadap nasabah prioritas,untuk menghadapipersaingan tersebut BSM priority perlu memaksimalkan strategi pemasaranyang optimal untuk dapat diminati oleh nasabah prioritas, dan dapat bersaingdi dunia perbankan.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui strategi pemsaranBSM Priority, dan pengaruh strategi pemasaran terhadap peningkatan jumlahnasabah baru BSM Priority.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif. Fokusnyaadalah penggambaran secara menyeluruh tentang bentuk, fungsi, dan maknadalam hal ini mengenai gambaran definisi jenis dan kriteria mengenai nasabahpriority berikut tentang strategi pemasarannya, Hal ini sejalan denganpendapat Bogdan dan Taylor (1975) dalam Moleong (2002: 3) yangmenyatakan ”metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yangmenghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dengan kata lain, penelitian ini disebutpenelitian kualitatif karena merupakan penelitian yang tidak mengadakanperhitungan.
Setelah dilakukan penelitian diperoleh hasil bahwa BSM prioritymenggunakan strategi pemasaran tersendiri yang telah tersusun di standarprosedur operasional, yaitu strategi promosi yang bersifat ATL (Above TheLine) dan BTL (Below The Line) strategi ini berpengaruh terhadappeningkatan jumlah nasabah priority, hal ini dibuktikan dengan peningkatanjumlah nasabah priority setiap tahunnya.
Kata kunci: Nasabah priority, strategi pemasaran, peningkatan
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji serta syukur tak henti-hentinya penulis panjatkan kepada Allah
SWT atas segala karunia, nikmat, rahmat dan kehendak-Nya, penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini sebagai bagian dari tugas akhir akademis di Jurusan
Manajemen Dakwah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Shalawat dan salam tak lupa selalu penulis panjatkan kepada Baginda
Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing kita semua dari jalan yang gelap
gulita menuju zaman yang terang benderang, yakni dengan tersiarnya addinul
islam.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari banyak menemukan
kendala yang menyulitkan, berkat izin Allah SWT beserta bantuan, doa,
semangat, dukungan, cinta dan kasih dari berbagai pihak ahirnya skripsi ini dapat
terselesaikan, penulis menghaturkan terimakasih yang tak terhingga kepada yang
terhormat Ayahanda M. Romeli dan Ibunda Narwati tercinta yang tak henti-
hentinya mendoakan siang dan malamdan berkorban dengan sedemikian rupa agar
kelak cita-citapenulis tercapai, terimakasih beribu-ribu terimakasih penulis
ucapkan dengan segala keterbatasan dengan apapun penulistidak akan mampu
mengganti semuanya, namun semoga dengan toga ini akan membuat bangga
dihati mu wahai ayah dan ibu tercinta.semoga Allah SWT meridhoi keduanya dan
seluruh keluarga penulis, sebagai bentuk rasa syukur dan terimakasih atas semua
dukungan dari berbagai pihak, penulis mengucapkan terimakasih juga yang
sebesarbesarnya terhadap mereka:
viii
1. Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Komunikasi, Suparto, M.Ed, Ph.D, Pembantu Dekan I, Drs. Jumroni
M.Si, selaku Pembantu Dekan II, dan Dr. H. Sunandar, MA, selaku
Pembantu Dekan III.
2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA, selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah,
H. Mulkan Nashir, BA, S.Pd, MM, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen
Dakwah, dan Ade Masturi, MA, selaku Dosen Penasehat Akademik, Drs.
Hassanudin Ibnu Hibban MA, selaku Dosen mata kuliah Lembaga
Keuangan Syariah, terima kasih atas segala ilmu yang diberikan selama ini
semoga dapat penulis manfaatkan untuk masa depan.
3. Drs. M. Sungaidi, MA, selaku Dosen Pembimbing skripsi penulis, yang
telah sabar dan ikhlas meluangkan waktunya untuk memberikan koreksi
dan pengarahan terhadap penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
4. Para Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi yang telah
memberikan ilmu yang sangat banyak terhadap penulis, di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah, beserta para guru-guru, ustadz-ustadzah
yang telah bersedia memberikan ilmu-ilmunya yang tak terhingga semoga
ilmu yang diberikan bermanfaat, dan semoga jasa kalian para bapak ibu
dosen, serta para guru dan asatidz menjadi amal soleh kelak di akhirat,
Amiin.
5. Kepada tim penguji ujian skripsi, Drs. Cecep Castrawijaya, MA.
Mulkanashir, BA, S.Pd, MM. Drs. Sugiharto, MA. Moh. Zen, S.Ag, MA.
ix
6. Kepada seluruh keluarga besar WASIAT (Wadah Silaturahmi Alumni
Tarbiyatut Tholabah) “you’re the best family” yang selalu menjadi rumah
untuk penulisrumah untuk bercengkrama untuk berdiskusibercandatawa,
rumah yang nyaman, kalian keluarga terbaik, yang selalu ada diwaktu
susah maupun senang, semoga selalu kompak selalu dan selalu menjadi
rumah yang nyaman bagi para anggotanya.
7. Kepada Seluruh Keluarga Besar FORMALA (Forum Mahasiswa
Lamongan), yang telah menjadi teman yang baik, semoga selalu jaya dan
sukses.
8. Kepada seluruh keluarga besar PC IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul
Ulama) Tangerang Selatan dan Rumah Pelajar Institute, terimakasih
banyak telah memberikan pembelajaran tentang kehidupan, kebersamaaan
dan kekeluargaan selama ini, sehingga dari sinilah penulis tumbuh menjadi
wanita yang tegar dan dan tak pantang menyerah.
9. Kepada seluruh teman seperjuangan jurusan Manajemen Dakwah, Dewi
dan Iis, terimakasih telah menjadi sahabat yang baiikk, Elliyah dan Melda
Alini yang selalu menemani di Perpustakaan Umum, sampai riset ke
kantor BSM, Melliyana yang menemani untuk share dan Lunch pada saat
dikantor, Gilang Pratama yang nganterin bolak-balik ke kantor untuk riset,
dan semua yang tak bia disebutkan satu persatu, terimakasiiihh
banyaakk.Kepada teman-teman kosan, Zaimah, Lely, Dila terimakasih
banyak telah sabar menghadapi penulis yang beberapa kali sewot karena
skripsi ini, terimakasih atas semangat dan motivasinya , semoga kalian
x
segera menyusul. Kepada sahabat terbaik sepanjang masa Alfin soraya,
Nafila, Nadhifah, Mimin, Istiqomah, laila, shinta teimakasih banyak telah
menjadi yang sangat baik, Kepada partner bisnis penulis, Kak Amie
terimakasih banyak telah memberi semangat, untuk menyelesaikan skripsi
ini, semoga sukses selalu.
10. Kepada PT Bank Syariah Mandiri, khususnya Divisi RCD (Retail
Customer Management Division) yang telah menerima penulis untuk
praktek kerja lapangan dan meakukan penelitian, dan membimbing, untuk
Pak Ivan, Mb Silva, Mb Azizah, Mb Risna, Bu Nelly, Mb, Gadis, Mb
Made, Mb Piya, Mb Titik, Bang Denny, Bang Mumu, Bang Son, Pak
Sahala, Bang Ilham, Pak Muhlis, Mas Riyan, dan semuanya yang tak bisa
disebutkan satu persatu, terimakasih atas bimbingannya selama ini di
kantor.
11. Terima kasih untuk beberapa Perpustakaan: Perpustakaan Umum UIN,
Perpustakaan BSM, Perustakaan BI, yang telah membantu untuk
menemukan teori, dan sumber-sumber data yang membantu hingga
terselesailah skripsi ini.
Akhirnya, hanya kepada Allah lah kita serahkan segala daya dan upaya,
yang benar datangnya dari Allah SWT yang salah datangnya dari manusia,
semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca, mohon maaf jika terdapat kesalahan
baik dari segi penjelasan maupun penulisan.
Wallahua’lam Bisshowab.
Ciputat, 02 April 2014
xi
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. v
ABSTRAK .......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI........................................................................................................x
DAFTAR TABEL.............................................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................................ 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 5
D. Metodologi Penelitian............................................................... 6
E. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 10
F. Sistematika Penulisan........................................................................... 12
BAB II KONSEP UMUM STRATEGI PEMASARAN DAN
NASABAH PRIORITY
xii
A. Konsep Strategi Pemasaran....................................................... 14
1. Konsep Strategi................................................................... 14
2. Konsep Pemasaran.............................................................. 17
3. Konsep Strategi Pemasaran................................................. 20
4. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) .................................... 23
5. Langkah-Langkah Dalam Strategi Pemasaran ..................... 25
B. Konsep Nasabah Priority.......................................................... 26
1. Layanan Priority Dalam Perspektif Syariah ........................ 27
2. Definisi Prioritas ................................................................ 29
3. Definisi BSM Priority......................................................... 29
4. Definisi Priority Banking Officer (PBO) ............................ 30
5. Kriteria Nasabah Priority .................................................... 31
6. Syarat Menjadi Nasabah Priority ........................................ 31
7. Keanggotaan Nasabah BSM Priority .................................. 32
8. Organisasi Priority Banking ................................................ 32
1. Organisasi Priority Banking di DMB........................... 33
2. Organisasi Priority Banking di Cabang........................ 34
BAB III GAMBARAN UMUM PT BANK SYARIAH MANDIRI
A. Sejarah PT Bank Syariah Mandiri ............................................. 36
B. Visi Dan Misi ...................................................................................... 39
1. Visi dan Misi PT Bank Syariah Mandiri.............................. 39
2. Visi, Misi dan Motto BSM Priority ............................................... 39
C. Struktur Organisasi ................................................................... 40
D. Fasilitas Produk/Jasa Finansial.................................................. 43
xiii
E. Fasilitas Produk/Jasa Non Finansial .......................................... 54
F. Progam BSM Priority............................................................... 56
BAB IV STRATEGI PEMASARAN NASABAH PRIORITY
PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI
A. Strategi Pemasaran BSM Priority PT Bank Syariah Mandiri..... 61
1. Above The Line ................................................................... 62
2. Below The Line ................................................................... 62
3. Implementasi Marketing Mix BSM Priority ........................ 68
B. Pengaruh Strategi Pemasaran Priority Banking Officer,
Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Baru BSM Priority ....... 73
C. Analisis .................................................................................... 76
BAB V PENUTUP
Kesimpulan ................................................................................... 78
Saran ............................................................................................. 79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
TABEL 4.1 Nisbah Bagi Hasil ............................................................................ 69
TABEL 4.2 Kantor Layanan Priority (KLP) BSM .............................................. 70
TABEL 4.3 Jumlah Nasabah Priority 2009-2013 ................................................ 74
xv
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 2.1 Langkah-Langkah Dalam Strategi Pemasaran.............................. 26
GAMBAR 2.2Organisasi Priority Banking di DMB .......................................... 33
GAMBAR 2.3OrganisasiPriority Banking di Cabang ......................................... 34
GAMBAR 3.1Struktur Organisasi PT Bank Syariah Mandiri .............................. 41
GAMBAR 4.1Jumlah Nasabah Priority 2009-2013............................................. 75
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan
disetujuinya undang-undang N0 10 Tahun 1998. Dalam undang-undang tersebut
diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan
dan diimplementasikan oleh bank syariah, undang-undang tersebut juga memberikan
arahan bagi bank-bank konvensional untuk membuka cabang syariah atau bahkan
mengkonversi diri secara total menjadi bank syariah.1
Berdasarkan Statistik Perbankan Syariah per Desember 2013, kini telah
terdapat 11 Bank Umum Syariah (BUS), 24 Unit Usaha Syariah (UUS), dan 163
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Jumlah rekening yang ada di Bank
Syariah juga meningkat untuk Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah
(UUS) mencapai 16.196.401 rekening, sedangkan untuk Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah (BPRS) mencapai 1.123.516 unit.2
Dalam kondisi semacam ini, para bankir berusaha keras untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan nasabah dengan menawarkan berbagai jenis
produknya.Dampaknya, nasabah memiliki banyak pilihan, kekuatan tawar-menawar
nasabah semakin besar, ini semua menjadi bagian penting dalam mendorong setiap
1M. Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2001),h. 26
2 Bank Indonesia , Statistik Perbankan Syariah, Desember 2013
2
bank menempatkan orientasinya pada kepuasan nasabah sebagai tujuan utamanya.
Para bankir pun semakin yakin bahwa kunci sukses untuk memenangkan persaingan
terletak pada kemampuannya memberikan total customer value yang dapat
memuaskan nasabah melalui penyampaian produk yang berkualitas dengan harga
bersaing.3
Dengan demikian, sebuah bank harus melakukan berbagai upaya
pembaharuan yang tidak kenal henti untuk dapat menjadi pemain utama pada
segment-nya, sehingga dapat menjadi preferensi utama customer yang berujung pada
kepuasan dan bahkan loyalitas. Untuk itu sebuah bank syariah dituntut untuk
mempunyai sistem pemasaran yang teruji dan tidak sekedar mengharapkan emotional
mass untuk menjadi nasabah.4
Bank memiliki cara memperlakukan orang yang memiliki banyak uang
dengan berbagai fasilitas yang tersedia. Selain layanan prima, berbagai produk
investasi juga disediakan agar nasabah memperoleh manfaat lebih banyak lagi, bank
pun terus berlomba memberikan fitur yang dianggap berbeda dari bank lain.5
Para nasabah kelas atas atau sering disebut prioritas ini memang kerap
mendapatkan perlakuan istimewa dari bank-bank yang mengadakan layanan tersebut.
Umumnya bank memberikan semacam ‘karpet merah’ sebagai gambaran pelayanan
istimewa, seperti dalam hal pelayanan airport excecutive lounge, financial planning,
3Ali Hasan, Marketing Bank Syariah, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 834 http://malqinstitute.wordpress.com/2010/06/10/strategi-manajemen-pemasaran-perbankan-
syariah/ Diakses pada 06 Maret 2014.5Majalah Eksekutiv Online, Nasabah Prioritas Penuh Hamparan Karpet Merah, Artikel
Diakses pada 06 Maret 2014, dari, http://www.eksekutif.co.id/gaya-hidup/ entertaiment/747-nasabah-prioritas-penuh-hamparan-karpet-merah.html
3
dan lain sebagainya. Dasarnya memang harus ada perlakuan berbeda dalam hal
jumlah uang yang ditaruh di suatu bank.6
Melihat keunggulan prospek dan akselerasi perkembangan pelayanan terhadap
nasabah prioritas, maka diperlukan sebuah komunikasi yang efektif sebagai alat
“kampanye” kepada masyarakat dalam rangka memaksimalkan pelayanan bank, yaitu
penghimpunan dan penyaluran dana untuk mengembangkan perbankan itu sendiri.
Maka dari itu diperlukan Strategi ilmu perencanaan yang harus dilakukan dalam
upaya mencapai target pemasaran.
Bank Syariah Mandiri sebagai bank yang fokus di segmen retail
mengembangkan Priority Banking sebagai diversifikasi produk dan layanan General
Banking yang berjalan selama ini. Priority Banking dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan nasabah yang naturally tidak dapat disamaratakan, karena adanya
preferensi dan budget constraint individu yang berbeda-beda.7
BSM Priority adalah model layanan ritel (perorangan) untuk segmen pasar
menengah atas yang mempunyai pengendapan dana di Bank dengan saldo rata-rata
minimal sebesar Rp 250 juta setiap bulan atau jumlah lain yang ditetapkan oleh BSM,
setiap nasabah akan dilayani secara khusus oleh Priority Banking Officer (PBO), baik
layanan financial maupun non financial.8
6Majalah Eksekutiv Online, Nasabah Prioritas Penuh Hamparan Karpet Merah, ArtikelDiakses pada 06 Maret 2014, dari http://www.eksekutif.co.id/gaya-hidup/ entertaiment/747-nasabah-prioritas-penuh-hamparan-karpet-merah.html
7Surat Edaran Operasi No. 7/038/OPS, tanggal 5 Desember 2005 Revisi Priority Banking8Surat Edaran Bank Indonesia, Standar Prosedur Operasional (SPO) No. Dokumen
SPOO/PHD/LPB/02, Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012), h. 1.
4
Priority Banking disediakan oleh perbankan bagi nasabah perorangan yang
mempunyai pendapatan/harta yang tergolong affluent dan high networth individuals.
Nasabah Priority Banking mempunyai tingkat kebutuhan akan produk & kualitas
layanan tertentu, bahkan sampai pada produk dan layanan yang sifatnya unique untuk
nasabah atau tailor made. Oleh karena itu karakteristik Priority Banking adalah
service focus& client focus, bukan lagi product focus.
Islamic Priority Banking yang dikembangkan oleh Bank Syariah Mandiri
menawarkan optimalisasi manfaat dari harta nasabah sesuai dengan kebutuhan dan
profil risiko nasabah serta tuntunan syariah untuk mencapai keseimbangan dan
membuat hidup lebih bermakna. Selain produk finansial juga disediakan produk non-
finansial untuk memberikan kenyamanan bagi nasabah.
Menjadi rahmatan lil alamin as khalifatul fil ardh adalah suatu gambaran
pribadi istimewa dan menjadi brand image nasabah Priority Banking Bank Syariah
Mandiri (BSM Priority).9
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin mengetahui bagaimana
teknik dan strategi BSM dalam upaya meningkatkan jumlah Nasabah Priority, maka
penulis melakukan penelitian dengan judul “STRATEGI PEMASARAN
PRIORITY BANKING OFFICER (PBO) DALAM UPAYA MENINGKATKAN
JUMLAH NASABAH PRIORITY PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI”.
9Surat Edaran Operasi No. 7/038/OPS, tanggal 5 Desember 2005, Revisi Priority Banking
5
B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah
Dalam penulisan ini, pastinya akan ditemukan banyak masalah, dan agar
permasalahan tidak melebar, maka penulis membatasi permasalahan dan
memfokuskan permasalahan tentang strategi pemasaran dalam meningkatkan
jumlah nasabah Priority Bank Syariah Mandiri.
Adapun masalah pokoknya yaitu strategi pemasaran dalam meningkatkan
nasabah priority Bank Syariah Mandiri. Maka dapat dirumuskan menjadi dua
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana Strategi Pemasaran Priority Banking Officer (PBO) Dalam Upaya
Meningkatkan Jumlah Nasabah PriorityBank Syariah Mandiri?
2. Bagaimana Pengaruh Strategi Pemasaran Priority Banking Officer (PBO)
terhadap peningkatan jumlah nasabah baru BSM priority?
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan pada pokok permasalahan di atas, maka tujuan penulisan ini
secara umum adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui strategi pemasaran Priority Banking Officer dalam
meningkatkan jumlah nasabah priority pada PT Bank Syariah Mandiri.
2. Untuk Mengetahui pengaruh strategi pemasaran Priority Banking Officer
(PBO) terhadap peningkatan jumlah nasabah baru BSM Priority.
6
Selanjutnya dengan tercapainya tujuan tersebut, diharapkan dari hasil
penelitian ini dapat diperoleh manfaat dan kegunaannya antara lain sebagai
berikut:
1. Akademisi, menambah khazanah ilmu pengetahuan, khususnya bagi
mahasiswa jurusan Manajemen Dakwah dan fakultas lain dan para
akademisi pada umumnya.
2. Praktisi, Dapat dijadikan pedoman bagi pihak-pihak yang terkait,
terutama pihak Bank Syariah Mandiri, dalam meningkatkan pelayanan
yang berkualitas dan berprinsipkan asas syariah.
3. Rekomendasi, Dapat dijadikan pedoman bagi pihak-pihak yang terkait
menambah wawasan dan pengetahuan tentang pelayanan bank terhadap
masyarakat maupun nasabah, dan menimbulkan kepercayaan terhadap
Bank Syariah Mandiri, melalui kualitas pelayanan nya.
D. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif. Fokusnya
adalah penggambaran secara menyeluruh tentang bentuk, fungsi, dan makna
dalam hal ini mengenai gambaran definisi jenis dan kriteria mengenai
nasabah priority berikut tentang strategi pemasarannya, Hal ini sejalan
dengan pendapat Bogdan dan Taylor yang menyatakan ”metodologi
kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
7
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati. Dengan kata lain, penelitian ini disebut penelitian kualitatif karena
merupakan penelitian yang tidak mengadakan perhitungan.10
2. Subyek dan Obyek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah
Priority Banking PT bank Syariah Mandiri, sedangkan yang menjadi
obyek dari penelitian ini adalah strategi pemasaran Priority Banking.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT Bank Syariah Mandiri, yang terletak
di Wisma Mandiri Jl. MH. Thamrin No 5, Jakarta 10340, Indonesia, Telp:
(012) 2300 509, Faks: (021) 3983 2989, yang rencananya akan dilakukan
pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2014.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi atau yang disebut pula pengamatan, meliputi
kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan
menggunakan seluruh alat indera, dapat dilakukan melalui
penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap, dan juga
10 Neong Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasih, 1996), EdisiRevisi, h. 135
8
dapat dilakukan dengan tes, kuisioner, rekaman gambar dan rekaman
suara.11
Dalam hal ini peneliti terjun langsung dan melakukan
observasi ke PT Bank Syariah Mandiri, untuk mengetahui bagaimana
strategi pemasaran yang diterapkan BSM dalam upaya meningkatkan
jumlah nasabah priority.
b. Wawancara
Wawancara atau kuisioner lisan adalah sebuah dialog yang
dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh
informasi dari terwawancara, digunakan untuk menilai keadaan
seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar
belakang objek, ataupun sikap terhadap sesuatu.12
Dalam hal ini peneliti mawawancarai secara langsung terhadap
karyawan ataupun pimpinan PT Bank Syariah Mandiri, untuk
memperoleh data-data yang mendukung untuk penelitian.
c. Dokumnetasi
Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-
barang tertulis. Di dalam metode dokumentasi, peneliti menyelidiki
benda-benda tertulis, seperti buku-buku, majalah dokumen, peraturan-
peraturan, notulen rapat, catatan harian dan lain sebagainya, dapat
11Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT RinekaCipta, 2004),h.128.
12 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,, h.126.
9
dilaksanakan dengan pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis
besar atau kategori yang akan dicari datanya, dan ceck list yaitu daftar
variabel yang akan dikumpulkan datanya.13
Dalam hal ini peneliti melakukan penelusuran data dengan
menelaah buku, majalah, surat kabar, internet maupun sumber-sumber
lain yang berisikan informasi mengenai priority banking Bank Syariah
Mandiri.
5. Sumber Data
a. Primer
Merupakan data yang didapat dari sumber pertama, dari
individu seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang
dilakukan peneliti, yakni peneliti melakukan sendiri observasi
dilapangan maupun di laboratorium.14
Dalam penelitian ini penulis memperoleh data langsung dari
PT Bank Syariah Mandiri, dengan wawancara secara langsung kepada
karyawan ataupun pimpinan Bank Syariah Mandiri.
b. Sekunder
Merupakan data primer yang diperoleh oleh pihak lain, yang
telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak lain, yang digunakan
13Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, h. 130.14Dergibson Siagian Sugiarto, Metode Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi, (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2000), h.16.
10
oleh penulis untuk memberikan gambaran tambahan, gambaran
pelengkap, ataupun untuk diproses lebih lanjut.15
Dalam penelitian ini penulis mengutip dari buku-buku,
majalah, internet dan lain sebagainya yang berisikan informasi
mengenai Priority Banking Bank Syariah Mandiri.
6. Teknik Analisis Data
Jenis penelitian ini adalah analisis deskriptif yaitu penelitian yang
menggambarkan realitas yang dikaji, penulis menelaah dan mengamati
objek penelitian kemudian mendeskripsikan mengenai data yang
terkumpul dengan apa adanya, dan kemudian akan disimpulkan.
7. Teknik Penulisan
Sebagai pedoman dalam penulisan penelitian ini, penulis merujuk
pada buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah” Diterbikan oleh CeQda
(Center for Quality Development and Assurance) Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.
E. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap beberapa sumber
kepustakaan, adapun kajian pustaka yang digunakan penulis ini adalah:
1. Rabiatul Adawiyah (205046100636), Strategi Pemasaran Bank Syariah
Mandiri dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Gadai (Jurusan Muamalat
15 Dergibson Siagian Sugiarto, Metode Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi, h.17.
11
Ekonomi Islam, Fakultas syarah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2008).
Dalam skripsi ini menekankan pada strategi perusahaan dalam
memasarkan produknya, baik strategi internal maupun internal serta faktor
dominan yang mempengaruhi jumlah nasabah gadai syariah.
2. Ipah Kholipah (208046100056) Strategi Pemasaran Produk Tabungan
Berencana (Jurusan Ekonomi Muamalat Islam, Fakultas syariah dan Hukum,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012)
Dalam skripsi ini menjelaskan mengenai strategi pemasaran produk
berencana dan melihat apakah strategi pemasaran nya sudah sesuai dengan
pemasaran yang islami.
3. Istikhori (105046101640) Strategi Pemasaran Produk Ijarah Multijasa BNI
Syariah Sebagai Upaya Memperluas Pangsa Pasar(Jurusan Ekonomi
Muamalat Islam, Fakultas syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2010)
Dalam skripsi ini, penulis menjelaskan mengenai strategi pemasaran
produk ijarah multijasa, dan lebih menitik beratkan tentang pengenalan
produk konsep dan strategi memasarkan produk untuk memperluas pangsa
pasar.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah, selain
objek yang berbeda, skripsi ini juga lebih menekankan pada strategi
pemasaran perusahaan dalam hal ini PT Bank Syariah Mandiri, ditinjau dari
12
segi landasan teori kepustakaan, apakah procedural pemasarannya mengikuti
teori, ataukah BSM memiliki strategi marketing tersendiri, dan juga akan
menjelaskan mengenai perkembangan jumlah nasabah priority, dan akan
disimpulkan bagaimana perkembangannya.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan diperlukan agar didapat kejelasan dalam
pembahasan masalah yang dihadapi, serta memudahkan dalam pembahasan
penelitian, maka penulisan skripsi ini akan dibagi menjadi 5 (lima) bab yang
terdiri dari:
Bab I berisikan gambaran umum tentang penulisan skripsi, yang
menguraikan tentang Latar Belakang Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan
Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kajian Pustaka, Metode Penelitian dan
Sistematika Penulisan.
Bab II akan diuraikan mengenai konsep strategi, konsep pemasaran,
konsep strategi pemasaran, langkah-langkah strategi pemasaran, Konsep
Nasabah Priority, definisi, jenis dan kriteria Nasabah Priority.
Bab III akan menguraikan tentang gambaran umum PT Bank Syariah
Mandiri, yang meliputi: sejarah berdirinya PT Bank Syariah Mandiri, Visi dan
Misi, Struktur Organisasi, produk dan jasa Priority Banking PT Bank Syariah
Mandiri.
13
Bab IV membahas tentang teknik dan strategi pemasaran Nasabah
Priority, implementasi marketing mix pada strategi pemasaran priority banking,
pengaruh strategi pemasaran terhadap pertumbuhan jumlah nasabah baru BSM
Priority,dan perkembangan jumlah Nasabah Priority
Bab V berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan,
terdapat saran-saran dan rekomendasi yang berkaitan dengan permasalahan yang
dibahas untuk memperoleh solusi.
14
14
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Konsep Strategi Pemasaran
1. Konsep Strategi
Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani, strategeta (stratus =
militer, dan ag = memimpin), artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang
jendral. Konsep ini sesuai dengan situasi pada zaman dahulu yang sering
diwarnai perang, dimana jendral dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan
perang agar selalu memenangkan perang.16
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam
perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang, hal ini dapat
ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun
terahir, untuk jelasnya dapat dilihat perkembangan tersebut berikut ini:
Chandeler (1962) Stretegi merupakan alat untuk mencapai tujuan
perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak
lanjut, serta prioritas alokasi sumberdaya. Hamel dan Prahalad (1995)
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat)
dan terus-menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandanag tentang apa
yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan demikian
16 Hendrawan Supratikno, Advenced Strategic Managemen: Back to Basic Approach,(Jakarta: PT. Grafindo Utama, 2003), h. 19.
15
perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari “apa yang dapat terjadi”,
bukan dimulai “apa yang terjadi”.Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan
perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competences).
Perusahaan perlu mencari kompetensi dalam bisnis yang dilakukan.17
Menurut beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi
adalah proses manajerial, dimana didalamnya terdapat konsep dan
perencanaan yang maksimal untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep
lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun.
Konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut:
a. Distinctive Competence : Tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar
dapat melakukan kegiatan lebih baik disbandingkan dengan pesaingnya.
b. Competitive Advantage : Kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh
perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya.18
Sasaran menunjukan apa yang ingin dicapai oleh suatu unit bisnis
strategi adalah suatu rencana permainan untuk mencapainya. Setiap bisnis
harus merancang strategi untuk mencapai tujuannya, yang terdiri dari
17Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis Reorientasi, Konsep,Perencanaan Strategis Untuk Menghadapai Abad 21, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama ,1997),Cet. ke-14, h.3.
18Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis Reorientasi, Konsep,Perencanaan Strategis Untuk Menghadapai Abad 21,h. 4.
16
strategi pemasaran dan strategi teknologi serta strategi penetapan sumber
yang cocok.19
Michael Porter telah mengemukakan tiga strategi umum yang
memberikan awal yang bagus bagi pemikiran strategis; keunggulan biaya
secara keseluruhan, diferensiasi, dan fokus.
a. Keunggulan Biaya Secara Keseluruhan
Bisnis bekerja keras untuk mencapai biaya produksi dan
ditribusi yang terendah, sehingga harganya menjadi lebih rendah
daripada terampil pesaing dan mendapat pangsa pasar yang besar,
sehingga perusahaan dengan strategi itu harus terampil dalam hal
rekayasa (engineering) pembelian, poduksi maupun distribusi.
Mereka hanya memerlukan sedikit keterampilan pemasaran. Masalah
dengan strategi ini adalah bahwa perusahaan lain biasanya akan
bersaing dengan biaya yang lebih murah, dan menghantam
perusahaan yang hanya mengandalkan biaya rendah.20
b. Diferensiasi
Unit bisnis berkonsentrasi untuk mencapai kinerja yang
terbaik dalam memberikan manfaat bagi pelanggan yang dinilai
penting oleh sebagian besar pasar, perusahaan mengolah kekuatan-
19Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis Reorientasi, Konsep,Perencanaan Strategis Untuk Menghadapai Abad 21, h.3.
20Philiph Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT Indeks, 2009),h.68-69.
17
kekuatan itu yang akan menyumbang kepada diferensiasi yang
diharapkan. Jadi, perusahaan yang ingin posisi terdepan dalam mutu
harus menggunakan komponen terbaik, memadukannya dengan baik,
memeriksanya dengan teliti, dan mengomunikasikan mutunya secara
efektif.
c. Fokus
Bisnis memfokuskan diri pada satu atau lebih segmen pasar
yang sempit daripada mengejar pasar yang lebih besar. Perusahaan
memahami kebutuhan segmen itu dan mengejar kepemimpinan biaya
atau diferensiasi dalam segmen sasaran.21
2. Konsep Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginnkan dengan cara menciptakan serta memperlukan produk dan nilai
dengan pihak lain.22
Pemasaran dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang bersifat
manajerial, yang berisi perencanaan dan organizing, bertujuan untuk
mengkomunikasikan suatu produk terhadap publik dan menciptakan
hubungan dengan konsumen.
21Philiph Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran,(Jakarta: PT Indeks, 2009),jilid 1, edisi 12, h.68-69.
22Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana, 2005), Cet. Ke- 1, h. 61.
18
Secara umum pengertian manajemen pemasaran bank adalah suatu
proses, pelaksanaan dan pengendalian dari kegiatan menghimpun dana,
dan jasa-jasa keuangan lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan,
keinginan, dan kepuasan nasabahnya.23
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci meraih tujuaan
perusahaan adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen,
pemasaran bersandar pada 4 pilar yaitu:
a. Kebutuhan Pelanggan
b. Pasar sasaran
c. Kebutuhan pelanggan
d. Pemasaran terintegrasi
e. Profitabilitas24
Untuk dapat menarik konsumen, dan menjadi kepercayaan
konsumen, perusahaan harus memiliki nilai pemasaran, nilai pemasaran
dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu:
1) Merk atau brand, yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai
yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan. Sebaiknya
perusahaan senantiasa berusaha meningkatkan brand equity nya.
Cara mengelola ekuitas merek (brand equity) ada 5:
23 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), Edisi Revisi, hal. 17524M. Suyanto, Marketing Strategy Top Brand Indonesia, (Yogyakarta: CV Andi Offset,
2007), h. 14
19
a) Brand Loyalty, dapat dikelola dengan cara, menciptakan
tingkat pembelian kembali, menciptakan daya tarik kepada
konsumen (perhatian dan melibatkan konsumen secara terus
menerus), memberikan respon terhadap pesaing yang
mengancam, serta berusaha mengoptimalkan biaya
pemasaran.
b) Brand Awareness, dapat dikelola dengan cara mengingatkan
secara terus menerus manfaat produk terhadap konsumen
c) Persepsi mengenai kualitas, dapat dikelola dengan cara
menerapkan strategi diferensiasi, strategi harga, melibatkan
kelompok konsumen yang sama dan menjaga kualitas produk
sehingga sesuai dengan harapan konsumen
d) Brand associations, dapat dikelola dengan cara menciptakan
perasaan dan perilaku prinsip terhadap merek secara terus
menerus. Contohnya: pepsodent menjelang Ied memberikan
bantuan infak dan sedekah sebesar 2.0% dari harga jual setiap
produknya kepada kaum fakir miskin.
e) Brand asset, dapat dikelola dengan cara menciptakan
keunggulan bersaing terhadap produk-produknya.25
25 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis Reorientasi, Konsep,Perencanaan Strategis Untuk Menghadapai Abad 21, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1997),h. 48.
20
Jika brand equity ini dapat dikelola dengan baik,
perusahaan yang bersangkutan setidaknya akan mendapatkan dua
hal. Pertama, para konsumen akan menerima nilai produknya,
mereka dapat merasakan semua manfaat yang diperoleh dari
produk yang mereka beli dan merasa puas karena produk itu sesuai
dengan harapan mereka. Kedua, perusahaan itu sendiri
memperoleh nilai melalui loyalitas pelanggan terhadap merk, yaitu
peningkatan margin keuntungan, keunggulan bersaing, dan
efisiensi serta efektifitas kerja khususnya pada program
pemasarannya.
2) Pelayanan atau service, yaitu nilai yang berkaitan dengan
pemberian jasa pelayanan kepada konsumen. Kualitas pelayanan
kepada konsumen ini perlu terus-menerus ditingkatkan.
3) Proses, yaitu nilai yang berkitan dengan prinsip perusahaan untuk
membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung
jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung
maupun secara tidak langsung.26
3. Konsep Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis
yang memberikan arah pada semua fungsi manajemen suatu organisasi
26 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis Reorientasi, Konsep,Perencanaan Strategis Untuk Menghadapai Abad 21, h.49.
21
bisnis, dengan adanya strategi pemasaran, maka implementasi program
dalam mencapai tujuan organisasi dapat dilakukan secara aktif, sadar dan
rasional tentang bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai
tujuannya dalam lingkungan bisnis yang semakin turbulen.27
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai
tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat
Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang
menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk
mencapai tujuannya.28
Sehingga strategi pemasaran dapat dartikan sebagai suatu proses
manajerial, yang didalamnya berisi konsep, perencanaan dan organizing¸
yang bersifat unik, bertujuan untuk mengkomunikasikan produk terhadap
publik dan membentuk hubungan dengan konsumen, hal ini untuk
mencapai tujuan perusahaan yakni memperoleh laba yang besar.
Pada prinsipnya terdapat lima macam strategi pemasaran yang
dapat dilakukan oleh perbankan yaitu:
27 Ali Hasan, Marketing Bank Syariah , (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 11928 William J. Stanton, Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 1991), h. 5.
22
a. Strategi Penetrasi Pasar
Penetrasi pasar atau penerobosan pasar merupakan usaha perusahaan
meningkatkan jumlah nasabah baik secara kuantitas maupun kualitas
pada pasar saat ini, melalui promosi dan distribusi secara aktif.
b. Strategi Pengembangan Produk
Merupakan usaha meningkatkan jumlah nasabah dengan cara
mengembangkan atau memperkenalkan produk-produk baru
perbankan.
c. Strategi Pengembangan Pasar
Merupakan salah satu usaha untuk membawa produk ke arah pasar
baru dengan membuka atau mendirikan anak cabang baru yang
dianggap cukup strategis atau menjain kerjasama dengan pihak lain
dalam rangka untuk menyerap nasabah baru.
d. Strategi Integrasi
Merupakan strategi pilihan akhir yang biasanya ditempuh oleh para
bank yang mengalami kesulitan likuiditas sangat parah, biasanya
yang akan dilakukan adalah strategi diversifikasi horisontal, yaitu
penggabungan bank-bank (merger).
e. Strategi Diversifikasi
Strategi diversifikasi baik diversifikasi konsentrasi maupun
diversifikasi konglomerat. Diversifikasi konsentrasi yang dimaksud
disini adalah bank memfokuskan pada suatu segmen pasar tertentu
23
dengan menawarkan berbagai varian produk dimiliki, diversifikasi
konglomerat adalah perbankan memfokuskan drinya dalam
memberikan berbagai varian produk perbankan kepada kelompok
konglomerat (korporat).29
4. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran pemasaran adalah kegiatan pemasaran yang terpadu da
n saling menunjang satu sama lain. Keberhasilan perusahaan dibidang
pemasaran didukung oleh keberhasilan dalam memilih produk yang tepat,
harga yang layak, saluran distribusi yang baik, dan promosi yang
efektif.30Istilah bauran pemasaran mengacu pada panduan srtategi produk,
distribusi, promosi, dan penentuan harga yang bersifat unik yang
pasar yang dituju.31
1. Produk (product)
Produk adalah barang atau jasa yang bisa ditawarkan di pasar
untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi
yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Pembuatan produk
29 M. Nur Rianto, Dasar-dasar Pemasaran Bank, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 78-8030 M. Fuad dkk, Pengantar Bisnis, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2001), h. 128.31 Charles W Lamb. Jr, Pemasaran, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), h. 55.
24
lebih baik diorientasikan pada keinginan pasar atau selera konsumen,
misalnya dalam hal mutu, kemasan, dan lain-lainnya.32
Produk perbankan yang ditawarkan adalah produk yang tidak
berwujud yaitu jasa dimana jasa adalah setiap kegiatan yang dapat
ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lainnya, yang pada dasarnya
tidak berwujud dan tidak mengakibatkan seorang memiliki sesuatu,
misalnya pengacara, layanan perbankan dan lain-lain.33
2. Harga (Price)
Harga adalah sejumlah kompensasi (uang maupun barang,
kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi barang atau jasa.34 Penentuan harga dalam ekonomi syariah
didasarkan atas mekanisme pasar, yakni harga ditentukan berdasarkan
kekuatan permintaan dan penawaran atas azas sukarela (‘an taradhiin),
sehingga tidak ada satu pihak pun yang teraniaya atau terzalimi.35
3. Promosi (Promotion)
Bagi produsen, promosi adalah kegiatan untuk
menginformasikan produk, membujuk konsumen untuk membeli serta
mengingatkan konsumen agar tidak melupakan produk. Sementara
bagi konsumen, promosi adalah komunikasi antara produsen dan
32 M. Fuad dkk, Pengantar Bisnis, h.128.33 Murti Sumarni, Marketing Perbankan, (Yogyakarta: Liberty, 1997) , h. 208.34 M. Fuad dkk, Pengantar Bisnis, h. 129.35 Abdullah Amrin, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah, (Jakarta : PT Grasindo, 2007 ),
h. 60.
25
konsumen.36 Kegiatan dalam promosi ini pada umumnya adalah
periklanan, personal selling, promosi penjualan, pemasaran langsung,
serta hubungan masyarakat dan publisitas.37
4. Tempat/ Distribusi (Place/Distribution)
Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani
kegiatan produksi dan konsumsi, sehingga barang dan jasa dapat
sampai ke tangan konsumen.38 Penempatan suatu produk atau jasa
sangat mempengaruhi tingkatan harga, semakin representatif suatu
tempat maka berdampak akan semakin tinggi nilai suatu produk.39
5. Langkah-Langkah Dalam Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan proses lima tahap yang terdiri dari
Analisis Situasi Strategis, Perancangan Strategi Pemasaran,
Pengembangan Program Pemasaran serta Implementasi dan Pengelolaan
Strategi Pemasaran.
36Bilson Simamora, Memenangkan Pasar dengan pemasaran, (Jakarta: PT GramediaPustaka, 2001), h. 13.
37 M. Fuad dkk, `Pengantar Bisnis, h. 13038 Delia Hutabarat, Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 1981), h. 8.39 Abdullah Amrin, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah, h. 62.
26
Gambar 2.1 Langkah-Langkah Dalam Strategi Pemasaran
Sumber: Marketing Strategy Top Brand Indonesia
Analisis situasi strategi meliputi memenangkan pasar melalui
perencanaan strategis berorientasi pasar, mengumpulkan informasi dan
mengukur permintaan pasar, mencari peluang di lingkungan pemasaran,
menganalisis pasar konsumen dan perilaku pembeli, menganalisis pasar
komunitas internet, menganalisis pasar bisnis dan perilaku pembelian
bisnis, menghadapi pesaing dan mengidentifikasi segmen pasar serta
memilih pasar sasaran. Perancangan strategi pemasaran mencakup
menentukan posisi dan medeferensiasi pasar, strategi hubungan
pemasaran mencakup menetapkan strategi produk. Strategi harga, strategi
distribusi dan strategi promosi, implementasi dan pengolahan strategi
PerancanganStrategi
Pemasaran
Implementasi danPengelolaanStrategiPemasaran
PengembanganProgram
Pemasaran
Analisis SituasiStrategis
27
mencakup merancang organisasi pemasaran yang efektif, implementasi
dan pengendalian strategi.40
B. Konsep Nasabah Priority
1. Layanan Priority Dalam Perspektif Syariah
Pada prinsipnya setiap nasabah bank syariah berhak untuk
diperlakukan secara equal treatment (kesetaraan perlakuan). Seluruh
nasabah berhak mendapatkan layanan prima yang sejalan dengan arahan
Quran: “Dan berbuat baiklah (kepada sesama) sebagaimana Allah telah
berbuat baik kepadamu.” (QS al-Qashash/28: 77.)
Namun demikian, ini tidak berarti bahwa bank syariah tidak
diperkenankan memberikan layanan ekstra terhadap nasabah yang
memberikan kontribusi lebih, khususnya dalam bentuk penempatan
danayang signifikan dengan jumlah nominal tertentu. Nasabah yang
demikian ini umumnya disebut sebagai Nasabah Priority. Adanya layanan
ekstra (yang kemudian umumnya juga disebut dengan Layanan Priority)
tidaklah bertentangan dengan prinsip keadilan yang diusung oleh
syariah.Sebab, keadilan tidak selalu identik dengan kesamaan. Definisi adil
adalah wadh` al-syai’ fi mahallih, menempatkan sesuatu sesuai dengan porsi
dan posisinya.
40 M. Suyanto, Marketing Strategy Top Brand Indonesia, h.33.
28
Perbedaan sikap merupakan aksioma dalam kehidupan sehari-hari.
Tentunya, sikap kita kepada orang tua berbeda dengan sikap terhadap anak,
sikap terhadap pasangan hidup berbeda dengan sikap kepada kawan; dan
seterusnya. Perbedaan sikap dalam hal ini tentunya sesuai dengan tuntutan
situasi dan kondisi, di mana hal tersebut tidak identik dengan ketidakadilan
atau kezaliman.
Disamping itu, Islam menghargai seseorang berdasarkan tingkat
kontribusinya. Kontribusi merupakan bagian dari amal, di mana amal
merupakan faktor yang menentukan kedudukan seseorang, sebagaimana
disebutkan dalam hadits di atas. Dalam perang Khaibar, saat membagikan
hasil perang, Nabi SAW memberi tiga saham kepada pasukan berkuda dan
satu saham kepada pasukan pejalan kaki, dua dari tiga saham yang diberikan
kepada pasukan berkuda tersebut dimaksudkan untuk pemeliharaan kuda,
dan satu saham lagi untuk pemiliknya.(HR Ibn Mājah dalam Sunan-nya
II/952/ 2854, Ibn Hibban dalam Shahīh-nya XI/142/4814, dan lain-lain
dengan sanad yang valid.) Pemberian hasil perang secara lebih kepada
pasukan berkuda dibandingkan pasukan pejalan kaki dikarenakan kontribusi
pasukan berkuda dalam memenangkan pertempuran melebihi kontribusi
pasukan pejalan kaki ini adil.
Demikian pula halnya dengan Nasabah Priority. Kontribusi mereka
dalam pengembangan bank syariah tentu lebih tinggi dibandingkan nasabah
deposan pada umumnya, yaitu dalam bentuk penempatan dana yang lebih
29
besar. Dengan demikian, atas dasar kontribusi lebih tersebut, mereka sudah
selayaknya mendapatkan benefit yang lebih dibandingkan nasabah deposan
pada umumnya.41
2. Definisi Prioritas
Prioritas (noun) yang didahulukan dan diutamakan daripada yang
lain: pembicaraan mengenai undang-undang antikorupsi diberi dl
parlemen;memprioritaskan (verb) mendahulukan atau mengutamakan
sesuatu daripada yang lain prioritas pengutamaan, preferensi, prerogatif.
Memprioritaskan, memberatkan, mementingkan, memerlukan,
mendahulukan, mengedepankan, mengistimewakan, mengutamakan,
menomorsatukan.42
3. Definisi BSM Priority
BSM Priority adalah model layanan ritel (perorangan) untuk segmen
pasar menengah atas yang mempunyai pengendapan dana di Bank dengan
saldo rata-rata minimal sebesar Rp 250 juta setiap bulan atau jumlah lain
yang ditetapkan oleh BSM, setiap nasabah akan dilayani secara khusus oleh
Priority Banking Officer (PBO), baik layanan financial maupun non
financial.43
41http://www.syariahmandiri.co.id/2010/05/layanan-priority-dalam-perspektif-syariah/Diakses pada tanggal 27 Februari 2014.
42Kamus Sabda, Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses pada tanggal 25 Maret 2014, dari,http://kamus.sabda.org/kamus/prioritas.
43Surat Edaran Bank Indonesia, Standar Prosedur Operasional (SPO) No. DokumenSPOO/PHD/LPB/02, Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012), h. 1.
30
4. Definisi Priority Banking Officer (PBO)
Priority Banking Officer (PBO, dhi. Personal Relationship
Officer/PRO/FundingOfficerPriority) Adalah pegawai Bank yang bertugas
sebagai personal banker, financial advisor dan marketing officer atas produk
dan layanan kepada nasabah BSM (termasuk Nasabah Priority)44
PBO adalah bagian penting dari pencapaian target bisnis cabang,
secara pareto, jumlah nasabah segmen affluent dan high net worth kurang
dari 0,5% total nasabah, namun Asset Under Management (AUM) nasabah
tersebut menguasai lebih dari 50% asset bank. Karena potensi bisnis yang
besar dari nasabah affluent dan high net worth, maka diperlukan PBO yang
fokus menggarap segmen market ini, PBO bertugas menambah dan
mengelola nasabah priority untuk meningkatkan growth dana serta
melakukan one stop financial services untuk meningkatkan fee based
income.
Semakin baik kualitas layanan yang diberikan PBO, maka semakin
banyak asset nasabah yang dipercayakan untuk dikelola dan semakin besar
keuntungan yang didapatkan cabang dari pengelolaan AUM nasabah (sales
through services).45
44Surat Edaran Bank Indonesia, Standar Prosedur Operasional (SPO) No. DokumenSPOO/PHD/LPB/02, Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012), h. 1.
45Surat Edaran Bank Indonesia, Manual Book of Priority Banking Officer (PBO), (BankSyariah Mandiri 2012), h. 1.
31
5. Kriteria Nasabah Priority
Kriteria nasabah untuk mendapatkan layanan Priority antara lain:
a. Nasabah perorangan yang menempatkan dananya di Bank dengan total
saldo minimal Rp 250 juta atau jumlah lain yang ditetapkan oleh BSM
dalam 2 (dua) produk pendanaan yaitu tabungan/giro dan
deposito/tabungan berjangka.
b. Nasabah perorangan dapat upgrade menjadi nasabah priority dengan
syarat memenuhi ketentuan yang telah disebutkan sebelumnya.
c. Pemegang kuasa atau key person dari suatu institusi
(perusahaan/yayasan/lembaga) yang telah memberikan kontribusi
pendapatan bersih (nett margin atau bagi hasil) serta fee based income
kepada Bank minimal Rp 50 juta, jumlah key person maksimum 3
(tiga) orang.46
6. Syarat Menjadi Nasabah Priority
Berikut persyaratan untuk menjadi nasabah Priority:
a. Mengisi aplikasi permohonan nasabah BSM Priority Bank, baik
nasabah baru maupun nasabah regular (upgrade).
b. Mengisi formulir hak dan kewajiban antara nasabah dan Bank
c. Telah melalui proses EDD (Enhanced Due Dilligence) dengan
mengacu Surat Edaran Umum No. 13/017/UMM tanggal 20 Desember
46Surat Edaran Bank Indonesia Standar Prosedur Operasional (SPO) No. DokumenSPOO/PHD/LPB/02 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012), h. 2.
32
2011 Perihal Revisi Pedoman Pelaksanaan Program Anti Pencucian
Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT).
d. Memenuhi kriteria Nasabah Priority.47
7. Keanggotaan Nasabah BSMPriority
Keanggotaan sebagai nasabah BSM Priority ditandai dengan
pemberian kartu BSM Priority yang mempunyai fungsi sebagai ATM, kartu
debit, kartu diskon dan kartu identitas untuk mendapat layanan khusus
sebagai nasabah BSM Priority.
a. Prasyarat untuk mendapatkan kartu BSM Priority adalah memenuhi
kriteria nasabah BSM Priority.
b. Masa berlaku kartu BSM Priority adalah 1 (satu) tahun dan dapat
diperpanjang selama nasabah BSM Priority dan mempunyai tabungan
atau giro rupiah.48
8. Organisasi Priority Banking
Organisasi BSM Priority terdiri dari:
a. Bagian Priority Banking & Wealth Management, dibawah unit kerja
Divisi/Desk Mass Banking, di Kantor Pusat
b. Priority Banking Officer (PBO), pada seluruh cabang (Konter layanan
Priority/KLP)
47Surat Edaran Bank Indonesia Standar Prosedur Operasional (SPO) No.DokumenSPOO/PHD/LPB/02 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012), h. 2.
48Surat Edaran Bank Indonesia Standar Prosedur Operasional (SPO) No. DokumenSPOO/PHD/LPB/02 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012), h.10.
33
Unit kerja Priority Banking di kantor pusat (DMB) berfungsi
sebagai Pembina, pengawas serta supporting kinerja BSM Priority di
cabang-cabang. PBO secara operasional mempertanggungjawabkan
aktivitasnya langsung ke Operation Manager (OM), namun secara
fungsional wajib melaporkan kinerjanya ke Kepala Cabang melalui
Manager Marketing (MM) dan unit kerja Priority banking di kantor
pusat (DMB), dalam hal ini ke Area sales Manager.
Bagan struktur organisasi Priority Banking & Wealth
management adalah sebagai berikut:
1) Organisasi Priority Banking di DMB
Gambar 2.2 Organisasi Priority Banking
Sumber : Surat Edaran bank Indonesia
DIVISI/DESK MASS BANKING
Kepala BagianPriority Banking & Wealth Management
Area SalesManager
Professional StaffProgram &
Development
PBO di setiapcabang/KLP
Professional StaffSalesManagement
& MIS
34
2) Organisasi Priority Banking di Cabang49
Gambar 2.3 Organisasi Priority Banking
Sumber : Surat Edaran bank Indonesia
Kepala Bagian Priority Banking & Wealth Management
Tujuan jabatan:
Tersedianya berbagai layanan finansial dan non finansial untuk
nasabah BSM Priority dan tercapainya jumlah asset under
management dan fee based income.
Professional Staff Program & Development
Tujuan jabatan:
Tersedianya berbagai layanan non finansial, customer loyalty
program, bundling product untuk nasabah BSM Priority.
49Surat Edaran Bank Indonesia Standar Prosedur Operasional (SPO) No. DokumenSPOO/PHD/LPB/02 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012),h. 4.
OperationManager (OM)
Priority BankingOfficer (PBO)
MarketingManager (MM)
Kepala Cabang
35
Professional Staff Sales management & management
Information System (MIS).
Tujuan Jabatan
Tersedianya berbagai data/informasi cepat terkait dengan
layanan nasabah BSM Priority, termasuk rencana penyiapan
Priority BankingOfficer, Pembukaan Konter Layanan Priority
(KLP) serta program promosi dan alat promosi/pemasaran.
Sales Area Manager
Tujuan jabatan:
Tercapainya jumlah asset under management dan fee based
income serta terselenggaranya pelayanan prima untuk nasabah
BSM Priority.
Operation Manager (OM)
Tujuan jabatan:
Memastikan aktifitas operasional cabang/KLP (khusus nasabah
Priority) terkelola sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Priority Banking Officer (PBO)
Tujuan Jabatan:
Tercapainya jumlah asset under management dan fee based
income serta layanan prima untuk nasabah BSM Priority.
36
BAB III
GAMBARAN UMUM PT BANK SYARIAH MANDIRI
A. Sejarah PT Bank Syariah Mandiri.
Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah
sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana
diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan
krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah
menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh
sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi
tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank
konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil
tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di
Indonesia.50
Untuk menyelamatkan perekonomian secara global, pemerintah
mengambil inisiatif untuk melakukan penggabungan (merger) 4 (empat) bank
pemerintah, yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan
Bapindo, menjadi satu, satu bank yang kokoh dengan nama PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakanbpenggabungan tersebut
50 http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan/sejarah/,diakses pada 05 Februari 2014
36
37
juga menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas
PT Bank Susila Bakti (BSB). PT BSB merupakan salah satu bank
konvensional yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT
Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi. Untuk keluar dari krisis
ekonomi, PT BSB juga melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain
serta mengundang investor asing. Sebagai tindak lanjut dari pemikiran
pengembangan sistem ekonomi syariah, pemerintah memberlakukan UU
No.10 tahun 1998 yang memberi peluang bagi bank umum untuk melayani
transaksi syariah (dual banking system).
Sebagai respon, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan
konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah, yang
bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok
perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.Pada saat bersamaan, pemerintah
melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank
Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT
Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan
tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
sebagai pemilik mayoritas baru BSB.51
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah
dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.
1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan
51 Annual Report, PT Bank Syariah Mandiri, tahun 2012, h. 20
38
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI
menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul
pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara
resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1
November 1999.52
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank
yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang
melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-
nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri
dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama
membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.53
Jumlah jaringan ATM BSM : 825 ATM Syariah Mandiri, ATM
Mandiri 10,361, ATM Bersama 47,669 unit (include ATM Mandiri dan ATM
BSM), ATM Prima 50,316 unit, EDC BCA 196,870 unit, ATM BCA 10,596
dan Malaysia Electronic Payment System (MEPS) 7,435 unit.Jumlah
Karyawan: 16.554 orang (Per Mei 2013)
52 http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan/sejarah/,Diakses pada 05 Februari 2014
53 http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan/sejarah/,Diakses pada 05 Februari 2014
39
B. Visi Dan Misi
1. Visi dan Misi PT Bank Syariah Mandiri
Visi
Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha.
Misi
a. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan
b. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran
pembiayaan pada segmen UMKM
c. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan
kerja yang sehat
d. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal
e. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang
sehat.54
2. Visi, Misi dan Motto BSM Priority
Visi
Menjadi top of mind dan top ten Priority Banking & Wealth Management
dalam perbankan Indonesia
Misi
a. Membangun partnership dan ownership nasabah (customer loyalty)
b. Mengembangkan one stop financial services yang inovatif
54 http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/visi-dan-misi/ Diakses pada 05Februari 2014,
40
c. Mengembangkan priority bankers yang professional dan handal
d. Mengoptimalkan pertumbuhan dan manfaat harta/kekayaan nasabah
secara seimbang (grow in balance benefit) dan prudent
e. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan bagi Bank Syariah
Mandiri
Motto
We Care and Enabled Millions for Balancing Prosperity, BSM Priority
peduli terhadap nasabah untuk memfasilitasi semua hal agar menciptakan
kehidupan yang lebih baik dan seimbang dari sisi financial, Intelektual
dan sosial).55
C. Struktur Organisasi
Bank Syariah Mandiri sebagai sebuah organisasi yang fungsional telah
memiiki struktur organisasi yang baku agar dapat berfungsi secara optimal
sebagai sebuah lembaga keuangan bank.
Struktur organisasi yang dipakai oleh Bank Syariah Mandiri itu sendiri
adalah struktur organisasi garis dimana dalam organisasi ini dipegang oleh
satu pimpinan yang memerintah dari alas sampai ke bawah
55Surat Edaran Operasi (Manual Book of Priority Banking Officer) No. 14/014/OPS, tanggal28 Juni 2012, h.1.
41
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Bank Syariah Mandiri
1. Dewan Komisiaris
Komisiaris Utama : Achmad Marzuki
Komisiaris Independen : Ramzi A. Zuhdi
Komisaris Independen : Bambang Widianto, Phd
Komisaris : Agus Fuad
Komisaris : Sulaeman
2. Dewan Pengawas Syariah (DPS)
Ketua : Prof. Dr. Komaruddin Hidayat
Anggota : Dr. Muhammad Syafi’I Antonio, M.Ec
Anggota : Drs. H. Muhammad Hidayat, MBA
42
Dewan Pengawas Syariah (DPS) mengawasi operasional BSM
secara independen. DPS ditetapkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN),
sebuah badan di bawah Majelis Ulama Indonesia (MUI). Seluruh
pedoman produk, jasa layanan dan operasional bank telah mendapat
persetujuan DPS untuk menjamin kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip
syariah islam.
Tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah:
1) Memberikan nasehat dan saran kepada Direksi serta mengawasi
kegiatan Bank agar sesuai dengan Prinsip Syariah
2) Menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman
operasional dan produk yang dikeluarkan Bank
3) Mengawasi proses pengembangan produk baru Bank
4) Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional untuk produk baru
Bank yang belum ada fatwanya
5) Melakukan review secara berkala atas pemenuhan prinsip syariah
terhadap mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta
pelayanan jasa Bank
6) Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan
kerja Bank dalam rangka pelaksanaan tugasnya.56
56 www.syariahmandiri.co.id , Diakses pada 05 Februari 2014.
43
3. Dewan Direksi
Direktur Utama : Yuslam Fauzi
Direktur : Sugiharto
Direktur : Hanawijaya
Direktur : Achamad Syamsudin
Direktur : Amran Nasution
Direktur : Zainal Fanani
D. Fasilitas Produk/Jasa Finansial
1. Kartu BSM Priority
Kartu BSM Priority berfungsi sebagai kartu multiguna, yaitu kartu
identitas, kartu ATM, kartu belanja/debet dan kartu diskon, sehingga
beberapa fasilitas melekat pada kartu BSM Priority, seperti limit transaksi
khusus, layanan khusus di cabang, fasilitas airport executive lounge dan
airport handling. Pemberian kartu BSM Priority, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Hanya berlaku untuk nasabah pada outlet BSM Priority.
b. Limit kartu BSM Priority per jenis transaksi perhari adalah Rp
10.000.000 mengikuti ketentuan dari bank Indonesia, termasuk
transaksi tarik tunai dan debit/belanja, total limit transaksi perhari
adalah Rp 10.000.000
c. Biaya administrasi bulanan adalah Rp 9000 per bulan
44
d. Masa berlaku kartu 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang nasabah
masih memenuhi kriteria sebagai nasabah BSM Priority
e. Biaya perpanjangan kartu Rp 15.000
f. Biaya penggantian kartu BSM Priority karena kartu hilang adalah Rp
50.000.
g. Jika dalam 3 (tiga) bulan terahir total saldo rata-rata pengendapan
dana nasabah kurang dari Rp 250 juta, maka pada bulan ke lima kartu
BSM Priority dikembalikan dan diganti kartu reguler (BSM Card)
dengan pemeberitahuan tertulis sebelumnya kepada nasabah.
h. Biaya penggantian kartu menjadi kartu (BSM Card) sesuai ketentuan
yang berlaku untuk biaya penggantian BSM Card.
i. Jika nasabah masih menggunakan karrtu BSM Priority sedangkan
kartu sudah tidak berlaku, karena habisnya masa berlaku maupun
karena nasabah sudah tidak memenuhi persyaratan lagi sebagai
nasabah BSM Priority, maka segala biaya yang terkait dengan
penggunaan kartu dibebankan ke rekening nasabah atau dibayarkan
secara tunai oleh nasabah.
j. Jika tidak lagi menjadi nasabah Bank, maka kartu BSM Priority
dikembalikan dan digunting dihadapan petugas Bank.57
57Surat Edaran Bank Indonesia Standar Prosedur Operasional (SPO) No. DokumenSPOO/PHD/LPB/04 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012) , h. 1
45
2. Konsultasi Keuangan Syariah
Konsultasi keuangan syariah adalah perencanaan keuangan
nasabah sesuai kebutuhan dan toleransi risiko nasabah serta tuntunan
syariah. Konsultasi ini diberikan secara gratis dengan perjanjian waktu
terlebih dahulu dengan PBO.58
3. Laporan Keuangan Terpadu
Laporan keuangan terapadu berisi seluruh portofolio nasabah BSM
Priority dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Hanya untuk nasabah BSM Priority
b. Setiap nasabah BSM Priority telah didaftarkan pada system iBSM
dengan flag priority (Yes/No)
c. Dicetak oleh back office BSM Priority setiap awal bulan, setelah
proses end of month selesai.
d. Laporan keuangan terpadu dikirim sesuai dengan permintaan nasabah
(melalui pos, diantar, diambil langsung).59
58Surat Edaran Bank Indonesia Standar Prosedur Operasional (SPO) No. DokumenSPOO/PHD/LPB/04 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012) , h. 1
59Surat Edaran Bank Indonesia Standar Prosedur Operasional (SPO) No. DokumenSPOO/PHD/LPB/04 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012) , h. 1
46
4. Pick Up Service Setoran Tunai
Nasabah yang ingin melakukan setoran tunai dengan layanan pick
up service diatur sebagai berikut:
a. Wajib mengisi formulir aplikasi secara lengkap dan valid atas setiap
layanan pick up service setoran tunai dengan ketentuan:
1) Uang tunai yang disetorkan dalam mata uang Rp (rupiah)
dan/atau Valas (valuta asing), dengan jumlah minimum senilai
Rp 50 juta dan maksimum senilai Rp 100 juta. Apabila nilai
nominal di atas Rp 100 juta, maka PBO wajib melaporkan
OM/kepala cabang untuk dilakukan mekanisme pengamanan.
2) Jarak tempat pengambilan ke kantor BSM maksimum 30 km dan
uang tunai disetor ke Cabang terdekat
3) Jumlah fisik dan nominal uang tunai yang akan diambil dihitung
secara global ditempat pengambilan.
4) Pemeriksaan keaslian uang dan jumlah fisik uang secara detail
dilakukan di kantor cabang Bank Syariah Mandiri.
5) Nasabah wajib bersedia menerima apapun hasil pemeriksaan
Bank Syariah Mandiri atas keaslian fisik dan jumlah uang tunai
yang disetorkan.
6) Cabang melakukan penutupan asuransi cash in transit atas beban
Bank.
47
Setelah PBO melaksanakan layanan pick up service, pejabat
cabang (OM) wajib melakukan call back kepada nasabah penyetor
untuk melakukan konfirmasi kebenaran transaksi setoran yang
dilakukan oleh PBO.60
5. Perintah Transaksi Keuangan Melalui Telepon atau Faksimili
Bank memberikan layanan transaksi keuangan melalui telepon,
layanan tersebut terbatas hanya untuk transaksi non tunai dan tidak
melayani transaksi tunai.
a. Nasabah yang ingin mendapatkan layanan transaksi keuangan melalui
telepon atau faksimili, wajib mengisi dan menandatangani formulir
aplikasi untuk layanan transaksi keuangan melalui faks yang berisi
ketentuan sebagai berikut:
1) Transaksi keuangan yang dilayani adalah non tunai, dari dan ke
rekening di Bank syariah Mandiri yaitu:
a) Pembukaan tabungan atau deposito
b) Pencairan deposito ke rekening sendiri
c) Pencairan reksadana ke rekening sendiri
2) Pembukuan rekening tabungan atau deposito hanya untuk rekening
CIF nasabah yang bersangkutan.
60Surat Edaran Bank Indonesia Standar Prosedur Operasional (SPO) No. DokumenSPOO/PHD/LPB/04 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012) , h. 1
48
3) Pencairan deposito atau pencairan reksadana dapat dilakukan
dengan kondisi:
a) Setelah asli bliyet deposito atau surat konfirmasi pembelian
reksadana dapat diambil/diserahkan pada hari yang sama
dengan hari pencairan
b) Cabang memblokir rekening nasabah pada saat pencairan
deposito dan/atau reksadana apabila asli bliyet deposito atau
surat konfirmasi belum diterima oleh Bank.
b. Nasabah wajib menghubungi nomor telepon direct/handphone Cabang,
Khusus nasabah Priority (hunting phone priority banking), PBO tidak
boleh menjanjikan/berkomitmen apapun dalam melayani transaksi
keuangan apabila nasabah menghubungi ke nomor pribadi (handphone)
PBO. Artinya handphone pribadi tidak disarankan digunakan PBO
berkomunikasi dengan nasabah priority yang bersifat transaksional.
c. Nasabah yang memberikan instruksi layanan melalui handphone
cabang, maka PBO wajib melakukan proses call back kepada nasabah
sebagai konfirmasi layanan dan merekam percakapan dengan nasabah
menggunakan nomor telepon yang tercatat pada data bank. Handphone
cabang digunakan untuk layanan yang sifatnya non eksekusional.
d. Nasabah yang melakukan perintah transaksi financial maupun non
financial wajib menggunakan telepon/faksimili yang terdaftar di Bank,
49
apabila tidak sesuai data Bank, maka PBO maupun OM wajib
melakukan verifikasi lebih lanjut kebenaran nasabah.
e. Perlengkapan yang wajib dipenuhi pada setiap KLP untuk mendukung
layanan ini adalah (mengacu pada SE No 14/003/UMM tanggal 14 Juni
2012 perihal standarisasi pengamanan Bank)
1) CCTV (Closed Circuit Television)
2) Vioce Recorder
3) Pesawat telepon yang memiliki caller ID
f. Buku tabungan atau bilyet deposito yang dibuka (termasuk ATM/PIN
Maller) melalui instruksi via telepon hanya dapat diserahkan ke nasabah
apabila nasabah telah melengkapi dan menyerahkan formulir aplikasi
pembukaan rekening tabungan atau deposito serta menandatangani bukti
tanda terima.61
6. Autodebit Bebas Biaya
Autodebit bebas biaya adalah untuk pembayaran tagihan rutin
listrik, telepon dan telepon selular, dengan pertimbangan:
a. Bank mendapat fee based income dari perusahaan penyedia
jasa/operator, atas setiap realisasi transaksi pembayaran.
61Surat Edaran Bank Indonesia Standar Prosedur Operasional (SPO) No. DokumenSPOO/PHD/LPB/04 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012), h. 3
50
b. Nasabah Priority Banking umumnya mempunyai lebih dari satu
rekening listrik, air, rekening telepon dan telepon selular, sehingga
potensi fee based income semakin besar.
c. Menarik nasabah untuk memindahkan seluruh aktivitas keuangan
di Bank sesuai dengan konsep one stop financial services).
d. Cross selling produk perbankan lainnya yang sesuai kebutuhan
nasabah
Pembebasan biaya autodebit dilakukan secara manual oleh back
office Cabang, yaitu dengan melakukan refund atas biaya
administrasi autodebit yang telah dikenakan oleh sistem.62
7. Autosave Bebas Biaya
Jika nasabah memiliki rekening giro dan tabungan dengan
nomor CIF yang sama, dapat diberikan fasilitas autosave bebas biaya,
dengan pertimbangan:
a. Mendorong nasabah membuka giro (cross selling produk),
sehingga mutasi keuangannya dilakukan melalui Bank.
b. Fee based income dari aktivitas keuangan nasabah (antara lain
kliring, RTGS)
62Surat Edaran Bank Indonesia Standar Prosedur Operasional (SPO) No. DokumenSPOO/PHD/LPB/04 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012) , h. 5
51
c. Adanya media penarikan cek dan BG memudahkan dan
mengamankan transaksi nasabah yang umumnya tidak datang
sendiri ke Bank (pick up service/telepon/faks/utusan nasabah)
Pembukuan biaya autosave masih secara manual, sehingga tidak perlu
melakukan reverse atau refund biaya autosave.63
8. Buku Cek dan Bilyet Giro
Buku cek dan bilyet giro diberikan bebas biaya dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Untuk 1 (satu) buku cek dan 1 (satu) buku BG yang pertama saat
nasabah membuka giro.
b. Biaya 1 (satu) buku cek dan 1 (satu) buku BG tersebut menjadi
biaya promosi Cabang.
c. Penyerahan buku cek/buliyet giro menggunakan tanda terima (resi),
dan wajib dikontrol oleh pejabat (OM) atas kebenaran penerimaan
cek/bliyet giro dimaksud.64
63Surat Edaran Bank Indonesia Standar Prosedur Operasional (SPO) No. DokumenSPOO/PHD/LPB/04 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012), h. 5
64Surat Edaran Bank Indonesia Standar Prosedur Operasional (SPO) No. DokumenSPOO/PHD/LPB/04 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012) , h. 6
52
9. Nomor Rekening Cantik
Nomor rekening cantik diberikan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Nasabah memenuhi kriteria sebagai nasabah BSM Priority
b. Nomor rekening cantik terdapat 8 digit, (dari 10 digit) yaitu pada
digitke 2 s/d digit ke 9 dengan keterangan sebagai berikut:
- Digit ke 1 ditetapkan angka 7 (tujuh) sebagai nomor awal dai
nomor cantik.
- Digit ke 2 s.d 9 sebagai nomor rekening Bank.
- Digit ke 10 atau terakhir ditetapkan sebagai cek digit.
c. Delapan angka tersebut dapat dipesan oleh nasabah BSM Priority,
sepanjang nomor tersebut belum terpakai.
d. Prosedur mendaftarkan nomor rekening cantik adalah sebagai
berikut:
1) Customer service (CS) input data nasabah sesuai formulir
2) Supervisor CS otorisasi data nasabah
3) CS melakukan input data rekening sesuai formulir.65
65Surat Edaran Bank Indonesia Standar Prosedur Operasional (SPO) No. DokumenSPOO/PHD/LPB/04 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012) , h. 7
53
10. Fasilitas Pembayaran dan Penyaluran Zakat Infaq dan Shadaqah
(ZIS)
Fasilitas pembayaran dan penyaluran ZIS bekerja sama dengan
Lembaga Amil Zakat (LAZNAS) BSM umat dan yang bekerja sama
dengan LAZNAS BSM Umat.6611. Fasilitas Diskon Pembelian Merchandise
a. Fasilitas berlaku bagi pemegang kartu BSM Priority yang masih
valid.
b. Penawaran diskon pembelian barang berlaku selama periode
tertentu yang tlah disepakati dengan merchant/supplier barang.
c. Besarnya diskon tergantung kesepakatan dalam perjanjian
kerjasama antara Bank dengan merchant/supplier barang.
d. Komponen diskon terdiri atas diskon untuk nasabah dan Bank.67
12. Fasilitas Notifikasi Transaksi
Setiap transaksi/aktifitas mutasi rekening yang dimiliki oleh
nasabah akan diberikan notofikasi via sms/email melalui system.68
66Surat Edaran Bank Indonesia Standar Prosedur Operasional (SPO) No. DokumenSPOO/PHD/LPB/04 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012), h. 7
67Surat Edaran Bank Indonesia Standar Prosedur Operasional (SPO) No. DokumenSPOO/PHD/LPB/04 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012) , h. 7
68Surat Edaran Bank Indonesia Standar Prosedur Operasional (SPO) No. DokumenSPOO/PHD/LPB/04 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012) , h. 8
54
E. Fasilitas Produk/Jasa Non Finansial
1. Fasilitas Save Deposit Box
Fasilitas Save Deposit Box (SDB) diberikan kepada nasabah
Priority dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Bebas biaya sewa untuk tahun pertama, kecuali biaya uang
jaminan kunci.
b. Nasabah bebas memilih lokasi SDB pada cabang Bank.
c. Ukuran SDB adalah large medium atau small. SDB small
diberikan jika ukuran medium sudah terisi semua.
d. Diberikan sepanjang SDB ukuran medium dan small masih
tersedia.
e. Jika Cabang tidak memiliki SDB, maka biaya sewa SDB tahun
pertama menjadi biaya promosi dana Cabang, yaitu sebesar 50%
biaya sewa tahunan sebagai fee based income bagi Cabang pemilik
SDB.
f. Biaya sewa SDB tahun kedua dan seterusnya diberikan ke nasabah
dan menjadi fee based income bagi Cabang pemilik SDB.69
69Surat Edaran Bank Indonesia Standar Prosedur Operasional (SPO) No. DokumenSPOO/PHD/LPB/04 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012) , h. 8
55
2. Fasilitas Airport Executive Lounge
Fasilitas Airport Executive Lounge tersedia di seluruh bandara di
Indonesia yang terdapat tanda logo BSM Priority, sedangkan Airport
Handling pada beberapa bandara tertentu, dengan kertentuan sebagai
berikut:
a. Berlaku hanya bagi pemegang kartu BSM Priority.
b. Selama kartu masih berlaku (valid) dan nasabah masih menjadi
nasabah BSM Priority
c. Biaya pemakaian Airport Executive Lounge dan Airport Handling
oleh nasabah BSM Priority menjadi biaya promosi outlet dana di
Cabang.
d. Ketentuan operasional fasilitas Airport Excecutive Lounge
mengacu ketentuan yang berlaku (vide Surat Edaran No.
8/008/OPS, tanggal 16 februari 2006 perihal fasilitas Airport
Excecutive Lounge dan Airport Handling bagi Nasabah BSM
Priority berikut perubahannya)
e. Lokasi bandara dan nama Airport Excecutive Lounge dapat dilihat
pada website Bank.70
Terdapat 40 Airport Excecutive Lounge yang tersebar di seluruh
bandara Indonesia, yang disertai dengan logo BSM priority.71
70Surat Edaran Bank Indonesia Standar Prosedur Operasional (SPO) No. DokumenSPOO/PHD/LPB/04 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012), h. 9.
56
3. Layanan Duka
Layanan duka adalah layanan pengurusan jenazah secara gratis,
bekerja sama dengan lembaga/yayasan yang sudah diketahui
kredibilitasnya, kerjasama dapat dilakukan langsung oleh cabang dengan
lembaga/yayasan penyelenggara layanan duka dilokasi cabang. Ketentuan
layanan duka adalah sebagai berikut:
a. Berlaku bagi nasabah BSM Priority.
b. Otomatis nasabah didaftarkan pada lembaga/yayasan dimaksud,
dengan membayar iuran tahunan keanggotaan.
c. Biaya keanggotaan tersebut menjadi biaya promosi Cabang.72
4. Undangan Pada Acara Khusus
Merupakan program apresiasi bagi nasabah BSM Priority yang
diselenggarakan oleh DMB-Priority Banking & Wealth Management)
bekerja sama dengan divisi terkait di Kantor Pusat.73
F. Progam BSM Priority
1. BSM Exlo Saving Fasilitas Airport Excecutive Lounge bersama keluarga
dan kerabat di 40 Airport Excecutive Lounge seluruh Indonesia, dengan
menambah saldo dana di tabungan BSM.
71 Wawancara pribadi dengan Area Manager Priority Banking dan Wealth Management BSM(Ni Made Ayu Ratih Wijayanti), tanggal 12 Maret 2014,di PT Bank Syariah Mandiri.
72Surat Edaran Bank Indonesia Standar Prosedur Operasional (SPO) No. DokumenSPOO/PHD/LPB/04 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012), h. 10.
73Surat Edaran Bank Indonesia Standar Prosedur Operasional (SPO) No. DokumenSPOO/PHD/LPB/04 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012), h. 10.
57
Ketentuan BSM Exlo Saving yaitu sebagai berikut:
a. Peserta adalah nasabah BSM Priority
b. Penempatan dana:
1) Dana berupa fresh money.
2) Top up dana di Tabungan BSM minimal Rp 100 juta (berlaku
kelipatan), Nasabah menempatkan dana sebesar 100 juta berlaku
kelipatan misal 200 juta dan seterusnya, untuk penambahan saldo
di BSM.
3) Jangka waktu penempatan dana selama 3 bulan.
c. Hadiah
10 Voucher Excecutive Lounge yang berlaku di 40 Airport
Excecutive Lounge seluruh Indonesia (berlaku kelipatan penempatan
dana).74
2. BSM Vaganza
Hadiah langsung logam mulia, voucher belanja, direct gift,
umrah atau paket wisata (domestik/luar negeri) atas penempatan deposito
di Bank Syariah Mandiri dan nasabah menentukan sendiri hadiah yang
diinginkan.
Ketentuan BSM Vaganza yaitu sebagai beerikut:
a. Peserta adalah nasabah BSM Priority
b. Penempatan Dana:
74Brosur Mandiri Syariah Priority .
58
1) Dana berupa fresh money minimal Rp 250 juta dalam bentuk
deposito.
2) Jangka waktu penempatan deposito selama 12 bulan atau 6 bulan
dengan nisbah bagi hasil sesuai counter deposito bulanan.
c. Hadiah
Terdapat 4 (empat) pilihan hadiah, yaitu:
1) Special Gift for Special Purpose
Hadiah gold berbentuk logam mulia senilai Rp 10 juta untuk
penempatan dana deposito minimal Rp 1 milyar.
2) Special for Umra
Hadiah paket umrah senialai Rp 15 juta untuk penempatan dana
deposito minimal Rp 1 milyar.
3) Special Gift for Your Needs
Hadiah Voucher belanja atau direct gift senilai 2,5 juta untuk
penempatan dana deposito baru minimal Rp 250 juta.
4) Special Gift for Holiday
Paket wisata domestik/luar negeri senilai Rp 2.5 juta untuk
penempatan dana deposito baru minimal rp 250 juta.75
75Brosur Mandiri Syariah Priority
59
3. BSM Forza
Nasabah dapat mengajak rekan atau keluarga menjadi nasabah
Bank Syariah Mandiri Priority dan akan mendapatkan voucher
belanja untuk nasabah priority dan nasabah baru
Ketentuan BSM Forza, yaitu sebagai berikut:
a. Peserta adalah nasabah BSM Priority
b. Penempatan dana:
1) Dana berupa fresh money
2) Ditempatkan dalam bentuk minimal 2 (dua) produk dana, yaitu
Tabungan BSM dan Tabungan Berencana/Tabungan Investa
Cendekia/Tabungan Mabrur/Deposito/Giro.
3) Total penempatan dana awal nasabah yang direferensikan
(referral) minimal Rp 250 juta.
c. Hadiah
1) Nasabah BSM Priority yang berhasil mengajak nasabah
referral akan mendapatkan hadiah voucher belanja senilai
=jumlah nasabah referral BSM priority x Rp 250 ribu.
2) Nasabah referral mendapatkan hadiah voucher belanja senilai
kelipatan Rp 250 ribu per penempatan dana Rp 250 juta,
maksimal Rp 1 juta.76
4. BSM Bonanza
76Brosur Mandiri Syariah Priority .
60
Program Bundling antara deposito dan tabungan BSM
dengan komposisi 1:2, minimal penempatan dana Rp 500 juta dan
harus CIF baru.Contoh: Untuk Deposito Rp 200 juta, maka tabungan
Rp 400 juta.77
77 Wawancara pribadi dengan Area Manager Priority Banking dan Wealth Management BSM(Ni Made Ayu Ratih Wijayanti), tanggal 12 Maret 2014,di PT Bank Syariah Mandiri.
61
BAB IV
STRATEGI PEMASARAN NASABAH PRIORITY
PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI
A. Strategi Pemasaran BSM Priority PT Bank Syariah Mandiri
Strategi pemasaran adalah suatu proses manajerial, yang didalamnya
berisi konsep, perencanaan dan organizing¸ yang bersifat unik, bertujuan
untuk mengkomunikasikan produk terhadap publik dan membentuk hubungan
dengan konsumen, hal ini untuk mencapai tujuan perusahaan yakni
memperoleh laba yang besar.
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan
dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha
“Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan
bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.78
BSM priority melakukan strategi pemasaran produk bersifat Above
The Line (ATL) dan Below The Line (BTL). Sebagai strategi memasarkan
produknya
78 William J. Stanton, Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 1991), h. 5.
61
62
1. Above The Line (ATL)
Above The Line (ATL) Adalah aktifitas marketing/promosi yang
biasanya dilakukan oleh manajemen pusat sebagai upaya membentuk
brand image yang diinginkan, contohnya : iklan di Televisi dengan
berbagai versi. Sifat ATL merupakan media ‘tak langsung’ yang
mengenai audience, karena sifatnya yang terbatas pada penerimaan
audience.79
BSM melaksanakan program promosi terkait produk perbankan
yang bersifat Above The Line (ATL) melalui media promosi Majalah
TEMPO yang diletakkan di depan cover majalah disetiap penerbitan,
BSM Priority bekerjasama dengan majalah TEMPO sejak tahun 2012 dan
di majalah NOOR sejak awal tahun 2014 dan hal ini dirasa berpengaruh
terhadap peningkatan jumlah nasabah, karena kedua majalah tersebut
merupakan majalah yang menjadi bacaan para kalangan atas.
2. Below The Line (BTL)
Below The Line (BTL) adalah segala aktifitas marketing atau
promosi yang dilakukan di tingkat retail/konsumen dengan salah satu
tujuannya adalah merangkul konsumen supaya aware dengan produk
79 M. Jaiz, Above The Line (Media Lini Atas) , Artikel diakses pada tanggal 22 April 2014,dari http://emjaiz.wordpress.com/2009/09/04/above-the-linemedia-lini-atas/
63
perusahaan,, contohnya : program bonus/hadiah, event, pembinaan
konsumen dll.80
Berikut Strategi Pemasaran BSM Priority dalam kegiatan promosi
yang bersifat Below The Line (BTL):
1) BSM Direct Gift, pemberian hadiah langsung kepada nasabah atas
pembukaan rekening baru (tabungan BSM).
2) BSM Giro Prima, pemberian fasilitas keringanan biaya dan lounge
priority kepada nasabah dengan syarat saldo rata-rata tertentu.
3) BSM Priority Gathering, BSM Priority gathering untuk nasabah
priority secara rutin minimal 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan,
dengan tema disesuaikan dengan karakteristik nasabah yang
diundang. Nasabah Priority yang diundang diarahkan untuk
mengajak keluarga atau rekan yang layak untuk menjadi Nasabah
Priority. Kunci gathering adalah tema yang menarik dan adanya
public figure sebagai pengisi acara, sehingga para undangan tergerak
untuk hadir. Selain sebagai media untuk menarik nasabah baru,
gathering adalah bagian dari kegiatan markeing communication
sehingga sebaiknya diliput oleh media massa setempat.81
80 M. Jaiz, Below The Line, (Media Lini Bawah) , Artikel diakses pada tanggal 22 April 2014,dari http://emjaiz.wordpress.com/2009/09/04/above-the-linemedia-lini-atas/
81Bilson Simamora, Memenangkan Pasar dengan pemasaran, ( Jakarta: PT GramediaPustaka, 2001), h. 13
64
4) Flyer program, PBO (Priority Banking Officer) mengirimkan surat
penawaran terhadap nasabah reguler yang penempatan dana di BSM
memenuhi jumlah kriteria Nasabah Priority dengan melampirkan
flyer, berupa brosur yang berisikan program BSM priority.
5) Marketing Kits, pemebrian souvenir berupa goody bag priority,
ataupun barang-barang lainnya, yang berlogo BSM prioriy.
Disamping melakukan strategi pemasaran yang bersifat Above The
Line (ATL) dan Below The Line (BTL), BSM priority juga memiliki strategi
khusus untuk menjaring nasabah priority, berikut adalah tehnik mendapatkan
nasabah priority:
a) Customer is Our Family
Teknik ini bertujuan untuk membina relationship melalui aktivitas
non sales visiting atau non sales calling, minimal sekali dalam satu bulan
per nasabah.Kunci dari tehnik ini adalah peduli dan tulus, misalnya
memberikan perhatian pada saat ulang tahun nasabah, ulang tahun
perkawinan nasabah, sampai sekedar member informasi yang dibutuhkan
nasabah. Nasabah akan merasa diperlakukan sebagai keluarga, sehingga
meningkatkan loyalitas dan kepercayaan nasabah kepada BSM dan secara
otomatis bersedia mereferensikan semua keluarga ataupun rekan untuk
65
menjadi nasabah baru BSM Priority (menciptakan partnership dan
ownership nasabah).82
b) Refferal
Kunci dari tehnik ini adalah relationship yang terjalin baik dengan
nasabah, sehingga nasabah bersedia mengajak keluarga atau rekannya
untuk menjadi nasabah BSM Priority. Pendekatan ke calon nasabah antara
lain dengan cara nasabah mengajak keluarga atau rekannya pada kegiatan
gathering rutin nasabah priority yang telah diagendakan PBO.83
c) Priority Gathering
PBO perlu mengadakan gathering untuk nasabah priority secara
rutin minimal 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan, dengan tema disesuaikan
dengan karakteristik nasabah yang diundang. Nasabah priority yang
diundang diarahkan untuk mengajak keluarga atau rekan yang layak untuk
menjadi nasabah priority. Kunci gathering adalah tema yang menarik dan
adanya public figure sebagai pengisi acara, sehingga para undangan
tergerak untuk hadir. Selain sebagai media untuk menarik nasabah baru,
gathering adalah bagian dari kegiatan markeing communication sehingga
sebaiknya diliput oleh media massa setempat.84
82Manual Book of Priority Banking Officer (Surat Edaran Operasi, No. 14/014/OPS, tanggal28 Juni 2012 ), h. 7.
83Manual Book of Priority Banking Officer (Surat Edaran Operasi, No. 14/014/OPS, tanggal28 Juni 2012 ), h. 8.
84Manual Book of Priority Banking Officer (Surat Edaran Operasi, No. 14/014/OPS, tanggal28 Juni 2012 ), h. 8.
66
d) Dragon Head (Kepala Naga)
Teknik ini mengandalkan partnership melalui key person yang
memiliki jaringan/komunitas nasabah affluent/high networth yang cukup
dominan dengan memberikan “attractive compliment” kepada nasabah
tersebut atau komunitasnya sebagai bentuk apresiasi atas referensi yang
diberikan kepada BSM. Teknik ini dikenal juga dengan istilah horizontal
marketing, yaitu nasabah yang bekerja untuk BSM sehingga tugas PBO
lebih efisien. PBO perlu mengagendakan kunjungan rutin ke komunitas
nasabah dan menumbuhkan kesamaan nilai-nilai (values) komunitas
nasabah dengan BSM, sehingga aktivitas yang dilakukan lebih efektif.85
e) Direct Gift (Collection item)
Teknik ini bisa digunakan untuk akuisisi nasabah baru maupun
upselling dan cross selling kepada nasabah yang masuk dalam kriteria
affluent atau mass affluent menuju affluent, yaitu dengan cara mengunggah
emosional nasabah untuk mendapatkan satu set koleksi tertentu. Dengan
memberikan dalam starter packed nasabah baru BSM priority satu jenis
merchandise dari seri collection item, maka diharapkan nasabah tertarik
ingin memiliki koleksi lengkap hingga beberapa item yang bisa diperoleh
setelah melakukan penambahan dana sjumlah tertentu atau menambah
produk tertentu. Semakin banyak koleksi yang dimiliki oleh nasabah, maka
85Manual Book of Priority Banking Officer (Surat Edaran Operasi, No. 14/014/OPS, tanggal28 Juni 2012 ), h. 8.
67
semakin besar AUM per nasabah dan semakin besar product holding
ratio.86
f) Apresiasi Sosial
Teknik ini menggunakan pedekatan value yang sudah ada pada
nasabah priority, yaitu keinginan untuk brbagi dan bermanfaat bagi
masyarakat, bahkan untuk nasabah high networth, keinginan ini sudah
menjadi kebutuhan. Apresiasi sosial (pundi amal) diberikan kepada
nasabah sebagai penarik nasabah berinvestasi di BSM dan sekaligus
menjadikan nasabah tokoh dalam kegiatan-kegiatan sosial (pemenuhan self
esteem) pemberian apresiasi sosial merupakan balance benefit kepada
nasabah.87
g) Anchor Product
Tehnik ini dilakukan dengan menawarkan produk-produk yang
menghasilkan hubungan jangka panjang (long term relationship) antara
lain produk asuransi pendidikan, asuransi hari tua, pembiayaan rumah,
reksadana, sukuk Negara ritel. Diharapkan nasabah terikat dan loyal
sepanjang kehidupannya (life time banking) pendekatan melaalui penjualan
produk dilakukan setelah mengetahui kebutuhan nasabah.88
86Manual Book of Priority Banking Officer (Surat Edaran Operasi, No. 14/014/OPS, tanggal28 Juni 2012 ), h. 8.
87Manual Book of Priority Banking Officer (Surat Edaran Operasi, No. 14/014/OPS, tanggal28 Juni 2012 ), h. 9.
88Manual Book of Priority Banking Officer (Surat Edaran Operasi, No. 14/014/OPS, tanggal28 Juni 2012 ), h. 9.
68
h) Reicrute Product
Teknik ini dilakukan dengan cara menawarkan produk atau
program yang tidak ada di bank lain, misalnya dana talangan haji, Gadai
Emas, Tabungan Emas, Investasi Terikat (restricted investment).89
i) Social Media
Teknik ini digunakan untuk media promosi, mulai dari penawaran
produk, program, informasi yang cukup up to date, dengan biaya yang
murah namun memberikan efek yang cukup besar untuk mangakuisisi
nasabah. Penggunaan teknik ini harus memperhatikan value
segmenaffluent dalam penyampaiannya.90
3. Implementasi Marketing Mix pada BSM Priority
Bauran pemasaran atau markeing mix adalah sesuatu yang harus
ada dalam strategi pemasaran, karena hal ini sangat membantu
perusahaan dalam memetakan pemasaran, berikut adalah implementasi
marketing mix pada BSM Priority yang digambarkan dalam 4P (Product,
Price, Promotion, Place) yaitu:
a. Produk (Product)
Produk yang ditawarkan pada Priority Banking Bank Syariah
Mandiri pada dasarnya sama dengan produk bank lainnya, yakni
89Manual Book of Priority Banking Officer (Surat Edaran Operasi, No. 14/014/OPS, tanggal28 Juni 2012 ), h. 9.
90Manual Book of Priority Banking Officer (Surat Edaran Operasi, No. 14/014/OPS, tanggal28 Juni 2012 ), h. 9
69
Deposito, Giro, Reksadana dan Sukuk Negara Ritel, yang ditawarkan
kepada nasabah Priority BSM.
b. Harga (Price)
Harga yang ditawarkan Priority Banking BSM terhadap
nasabah yakni minimal penempatan dana untuk menjadi nasabah
Priority adalah Rp 500 juta, dengan pembagian nisbah (bagi hasil)
yang kompetitif, nasabah yang menempatkan jumlah dana tertentu
juga akan mendapatkan special nisbah, dengan counter rate nisbah
penempatan dana sebagai berikut:
Tabel 4.1 Nisbah Bagi Hasil
Jangka Waktu PenempatanDana
Nisbah
Satu Bulan 50 %
Tiga Bulan 51%
Enam Bulan 52%
Satu Tahun 53%
Sumber: Hasil Wawancara dengan Area Manager PriorityBanking dan Wealth Management BSM (Ni Made Ayu RatihWijayanti).
c. Promosi (Promotion)
Strategi promosi yang diterapkan oleh priority banking BSM
adalah dengan menerapkan dua langkah, yakni promosi yang bersifat
ATL (Above The Line) dan BTL (Below The Line), kegiatan promosi
70
yang bersifat ATL (Above The Line) yakni kegiatan promosi dengan
menggunakan media massa, dalam hal ini priority banking BSM
menggunakan media majalah TEMPO dan majalah NOOR untuk
mempromosikan produk dan program nya, selanjutnya kegiatan
promosi yang bersifat BTL (Below The Line), yakni kegiatan promosi
berupa kegiatan atau pemberian hadiah langsung yang diberikan oleh
BSM Priority terhadap nasabah seperti, BSM Direct Gift, BSM Giro
Prima, BSM Priority Gathering, Flyer program dan Marketing Kits,.
d. Tempat/Distribusi (Place/Distribution)
Bank syariah mandiri telah tersebar di seluruh Indonesia,
hingga saat ini jumlah Kantor layanan BSM adalah 796 kantor, yang
tersebar di 33 provinsi di seluruh Indonesia, dengan jumlah kantor
layanan tersebut, juga terdapat KLP (Kantor Layanan Priority) yang
tersebar di seluruh Indonesia, diantaranya:
Tabel 4.2 Kantor Layanan Priority (KLP) BSM
Kantor Wilayah BSM Kantor Layanan Priority (KLP)
Kantor Wilayah I 9 KLP
Kantor Wilayah II 24 KLP
Kantor Wilayah III 9 KLP
Kantor Wilayah IV 5 KLP
Kantor Wilayah V 4 KLP
71
Dengan Jumlah KLP yang tersebar di berbagai daerah di
Indonesia ini mempermudah para Nasabah Priority untuk
mendapatkan pelayanan BSM Priority, dengan pembagian yang
dipetakan dalam 5 kantor wilayah yang berada di beberapa kota besar
di Indonesia. Strategi place BSM Priority ini menjadi langkah yang
strategis dalam pemasaran Marketing Mix.
Sebagai bentuk kegiatan pemasaran dan menjaga loyalitas
nasabah, BSM Priority sangat mementingkan kebutuhan nasabah hal
ini dicantumkan dalam hak dan kewajiban nasabah priority pada Bank
Syariah Mandiri, berikut hak dan kewajibannya:
1. Hak Nasabah Priority
a. Memperoleh informasi mengenai aktivitas keuangan setiap
saat apabila diperlukan dengan memenuhi ketentuan berlaku
di Bank Syariah Mandiri (BSM)
b. Memperoleh konfirmasi dan notifikasi transaksi dengan
metode sesuai yang telah disepakati dengan BSM.
c. Memperoleh layanan produk BSM Priority, baik layanan
finansial maupun layanan non finansial sesuai dengan syarat
dan ketentuan yang telah disepakati dengan BSM.
72
2. Kewajiban Nasabah Priority
a. Memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku di BSM untuk
melakukan transaksi keuangan tertentu.
b. Memberikan informasi terkait profil nasabah dan transaksi
yang dilakukan Nasabah, termasuk sumber dana Nasabah.
c. Menempatkan dana dengan total saldo minimal Rp 250 juta,
dalam bentuk 2 (dua) produk pendanaan yaitu tabungan/giro
dan deposito/tabungan berjangka.
d. Memberikan kontribusi pendapatan bersih (nett margin atau
bagi hasil) atau fee based income kepada BSM minimal Rp 50
juta pertahun bagi pemegang kuasa atau key person dari satu
institusi (perusahaan/yayasan/lembaga) perusahaan.
e. Menyatakan dan dengan ini tunduk pada seluruh syarat dan
ketentuan sebagaimana dalam formulir aplikasi nasabah.
3. Hak Bank Syariah Mandiri
a. Melakukan evaluasi atas status Nasabah Priority secara
berkala sesuai ketentuan yang berlaku di BSM
b. Memperoleh informasi terkait profil Nasabah dan transaksi
yang dilakukan Nasabah sesuai dengan ketentuan berlaku
termasuk sumber dana nasabah.
73
c. Mengganti status nasabah menjadi nasabah regular BSM, bila
Nasabah tidak dapat memenuhi persyaratan menjadi Nasabah
Priority, sesuai ketentuan yang berlaku di BSM.
d. Melakukan tindakan lainnya yang dianggap perlu oleh BSM
berdasarkan ketentuan hukum dan perundang-undangan yang
berlaku.
4. Kewajiban Bank Syariah Mandiri
a. Memperoleh persetujuan tertulis dari Nasabah Priority dalam
hal BSM akan memberikan dan/atau menyebarluaskan Data
Pribadi Nasabah pihak lain untuk tujuan komersial kecuali
ditetapkan lain oleh peraturan perundang-undangan.
b. Memberikan layanan atas produk BSM Priority kepada
Nasabah, baik layanan finansial maupun layanan non finansial
sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah disepakati
dengan Nasabah.
B. Pengaruh Strategi Pemasaran (Priority Banking Officer) Dalam
Meningkatkan Jumlah Nasabah Baru BSM Priority.
Sejak dimulai pelayanan BSM Priority Bank Syariah Mandiri pada
tahun 2005, jumlah Nasabah Priority semakin meningkat setiap tahunnya, hal
ini semakin menjadikan BSM sebagai pilihan nasabah untuk menempatkan
dana nya.
74
Kegiatan marketing yang dilakukan PBO menggambarkan
keberhasilan dalam meningkatkan jumlah nasabah baru BSM priority, strategi
pemasaran yang dilakukan untuk meng grab nasabah baru yaitu dengan
melakukan sosialisasi program yang bersifat ATL (Above the Line), dimana
BSM Priority menggunakan media cetak majalah TEMPO dan NOOR, dan
pemberian surat penawaran yang disertai brosur terhadap nasabah reguler
yang memenuhi kriteria menjadi Nasabah Priority, selanjutnya Priority
Gathering yang diagendakan rutin, hal ini membuat nasabah merasa
diperhatikan dengan menyentuh emosional nasabah ini, BSM Priorityn
semakin banyak diminati oleh public sehingga dapat dibuktikan dengan
pertumbuhan nasabah yang semakin meningkat setiap tahunnya. Pada tahun
2013 jumlah nasabah semakin meningkat yakni telah mencapai 16.574
Nasabah Priority.91
Tabel 4.3 Jumlah Nasabah Priority 2009-2013
Tahun Jumlah Nasabah Prosentase
2009 3.942 57%
2010 6.818 73%
2011 9.244 70 %
2012 13.164 79%
2013 16.574 100 %
91 Wawancara pribadi dengan Area Manager Priority Banking dan Wealth Management BSM(Ni Made Ayu Ratih Wijayanti), tanggal 12 Maret 2014,di PT Bank Syariah Mandiri
75
02000400060008000
1000012000140001600018000
2009 2010
Nasabah Priority Bank Syariah Mandiri
Gambar 4.1 Jumlah Nasabah Priority 2009-2013
Sumber: Hasil Wawancara dengan Priority Banking
Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan jumlah
Nasabah Priority setiap tahunya, pada tahun 2009 jumlah nasabah berjumlah
3.942, selanjutnya ditahun 2010 berjumlah 6.818, pada tahun 2011 berjumlah
9.244, dan pada tahun 2012 berjumlah 13.164, kemudian ditahun 2013
mengalami kenaikan yang cukup baik yakni mencapai 3.410, sehingga jumlah
Nasabah Priority bertambah menjadi 16.574. Berdasarkan grafik pertumbuhan
nasabah diatas, jumlah nasabah bertambah 2000 lebih setiap tahunnya, hal ini
berarti strategi pemasaran yang diterapkan BSM priority menunjukkan
keberhasilan.92
92 Wawancara pribadi dengan Area Manager Priority Banking dan Wealth Management BSM
(Ni Made Ayu Ratih Wijayanti), tanggal 12 Maret 2014,di PT Bank Syariah Mandiri ``
75
2010 2011 2012 2013
Nasabah Priority Bank Syariah Mandiri
Nasabah Priority BankSyariah Mandiri
Gambar 4.1 Jumlah Nasabah Priority 2009-2013
Sumber: Hasil Wawancara dengan Priority Banking
Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan jumlah
Nasabah Priority setiap tahunya, pada tahun 2009 jumlah nasabah berjumlah
3.942, selanjutnya ditahun 2010 berjumlah 6.818, pada tahun 2011 berjumlah
9.244, dan pada tahun 2012 berjumlah 13.164, kemudian ditahun 2013
mengalami kenaikan yang cukup baik yakni mencapai 3.410, sehingga jumlah
Nasabah Priority bertambah menjadi 16.574. Berdasarkan grafik pertumbuhan
nasabah diatas, jumlah nasabah bertambah 2000 lebih setiap tahunnya, hal ini
berarti strategi pemasaran yang diterapkan BSM priority menunjukkan
keberhasilan.92
92 Wawancara pribadi dengan Area Manager Priority Banking dan Wealth Management BSM
(Ni Made Ayu Ratih Wijayanti), tanggal 12 Maret 2014,di PT Bank Syariah Mandiri ``
75
Nasabah Priority Bank Syariah Mandiri
Nasabah Priority BankSyariah Mandiri
Gambar 4.1 Jumlah Nasabah Priority 2009-2013
Sumber: Hasil Wawancara dengan Priority Banking
Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan jumlah
Nasabah Priority setiap tahunya, pada tahun 2009 jumlah nasabah berjumlah
3.942, selanjutnya ditahun 2010 berjumlah 6.818, pada tahun 2011 berjumlah
9.244, dan pada tahun 2012 berjumlah 13.164, kemudian ditahun 2013
mengalami kenaikan yang cukup baik yakni mencapai 3.410, sehingga jumlah
Nasabah Priority bertambah menjadi 16.574. Berdasarkan grafik pertumbuhan
nasabah diatas, jumlah nasabah bertambah 2000 lebih setiap tahunnya, hal ini
berarti strategi pemasaran yang diterapkan BSM priority menunjukkan
keberhasilan.92
92 Wawancara pribadi dengan Area Manager Priority Banking dan Wealth Management BSM
(Ni Made Ayu Ratih Wijayanti), tanggal 12 Maret 2014,di PT Bank Syariah Mandiri ``
76
Dengan jumlah nasabah yang semakin meningkat setiap tahunnya,
BSM priority perlu melakukan pelayanan yang lebih maksimal terhadap
nasabah dengan semakin ditingkatkannya pelayanan dan sosialisasi program
terhadap nasabah.93
C. Analisis
Berdasarkan penelitian dan pengamatan strategi pemasaran BSM
Priority, penulis mencoba membuat analisis mengenai strategi pemasaran
tersebut. Strategi pemasaran BSM Priority menggunakan pendekatan
marketing yang bersifat Above The Line dimana tehnik ini merupakan tehnik
eksternal perusahaan yaitu mensosialisasikan produk dengan menggunakan
media massa, namun sejauh ini penggunaan tehnik ini dirasa belum
dimaksimalkan oleh BSM Priority karena pada hasil pengamatan penulis
BSM Priority hanya sebatas mensosialisasikan produk ke dua media cetak
yaitu majalah TEMPO dan majalah NOOR baru-baru ini, dengan peningkatan
jumlah nasabah baru yang selalu meningkat setiap tahunnya diharapkan BSM
Priority lebih banyak mensosialisasikan programnya ke beberapa media
elektronik seperti media televisi, radio, maupun internet. Ada baiknya BSM
Priority mengembangkan Website Priority, agar pengetahuan publik
93Wawancara pribadi dengan Area Manager Priority Banking dan Wealth Management BSM(Ni Made Ayu Ratih Wijayanti), tanggal 12 Maret 2014,di PT Bank Syariah Mandiri.
77
mengenai BSM Priority ini pun akan semakin bertambah dan harapannya
nasabah baru pun akan selalu bertambah.
Selanjutnya kegiatan pemasaran yang bersifat Below The Line yang
diterapkan BSM Priority dimana tehnik ini merupakan tehnik internal
perusahaan hal ini menjadi strategi promosi yang efektif, disini BSM Priority
lebih memaksimalkan BTL dengan beberapa program nya yakni dengan
beberapa kerjasama dan pemberian bonus terhadap nasabah kegiatan
gathering dan kegiatan lain yang melibatkan nasabah. Hal ini menjadi nilai
lebih bagi BSM Priority dalam menjaring nasabah baru maupun
mempertahankan loyaitas nasabah, kegiatan tersebut bisa jadi saling
menguntngkan baik antara bank maupun nasabah, dimana bank mendapat
income dari nasabah dan nasabah mendapatkan pelayanan yang prima dari
Bank. Strategi Below The Line ini menjadi strategi yang efektif dan lebih
banyak mempengaruhi jumlah nasabah dengan berbagai macam kegiatannya
maka diharapkan BSM Priority lebih memaksimalkan strategi Below The
Line dan selalu melakukan inovasi baru dalam strategi internal ini.
78
78
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi pemasaran yang dilakukan BSM priority adalah dengan
melakukan kegiatan promosi yang bersifat ATL (Above The Line), yakni
kegiatan promosi yang dilakukan di media massa dalam hal ini BSM Priority
menggunakan majalah TEMPO dan NOOR untuk mensosialisasikan
programnya. Kemudian BTL (Bellow The Line), yakni kegiatan promosi berupa
kegiatan atau hadiah langsung yang diberikan oleh BSM Priority terhadap
nasabah, disamping itu juga BSM Priority menggunakan brosur dan flyer
program, dimana PBO (Priority Banking Officer) mengirimkan surat
penawaran terhadap nasabah reguler, yang telah memenuhi kriteria sebagai
nasabah priority dengan melampirkan flyer berupa brosur yang berisikan
program BSM Priority. Untuk mendapatkan Nasabah Priority BSM Priority
memiliki beberapa tehnik yakni: Customer is Our Family, Priority Gathering:,
Direct Gift., Anchor Product, dan Social Media.
Strategi Pemasaran BSM Priority berpengaruh terhadap peningkatan
jumlah nasabah baru BSM Priority, hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan
Nasabah Priority pada PT Bank Syariah Mandiri yang menunjukkan
pertumbuhan yang baik pada setiap tahunnya . Pada tahun 2013 jumlah nasabah
79
priority telah mencapai 16.574, terjadi peningkatan mencapai 2000 lebih nasabah
baru setiap tahunnya.
B. Saran-Saran
Priority Banking agar lebih mengoptimalkan sosialisasi program Priority
Banking pada media cetak maupun elektronik, untuk memudahkan publik agar
lebih mudah mengetahui program priority, ada baiknya dikembangkan Website
Priority agar lebih memudahkan promosi di era digital masa kini.
Strategi BSM priority menunjukan perlunya pengembangan program,
dan pengembangan segmentasi nasabah Priority, dengan mensegmentasikan
nasabah (tiering nasabah) menjadi beberapa tahapan, dengan nasabah gold dan
nasabah platinum, hal ini disesuaikan dengan jumlah penempatan dana nasabah
priority.
80
DAFTAR PUSTAKA
Amrin, Abdullah SE, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah, Jakarta : PTGrasindo, 2007.
Arikunto, Suharsimi, DR. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,Jakarta: PT Rineka, Cipta 2002.
Fathoni, Abdurrahman, Metodologi Penelitiandan Teknik Penyusunan Skripsi,Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.
Fuad, M. dkk, PengantarBisnis, Jakarta : PT Gramedia PustakaUtama, 2001.
Hasan, Ali, Marketing Bank Syariah, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.
Hutabarat,Delia Ekonomi, Jakarta: Erlangga, 1981.
Kasmir, Pemasaran Bank, Jakarta: Kencana, 2005.
_______, Manajemen Perbankan, Jakarta: Rajawali Pers, 2009.
Kotler, Philiphdan Lane Keller, Kevin,Manajemen Pemasaran, Jakarta: PTIndeks 2009.
Lamb, W. Charles, Pemasaran, Jakarta: SalembaEmpat, 2001.
Muhadjir, Neong, Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasih,1996.
Rangkuti, Freddy, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus BisnisReorientasi, Konsep, Perencanaan Strategis Untuk MenghadapaiAbad 21, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 1997.
Rianto, M. Nur, Dasar-dasar Pemasaran Bank, Bandung:Alfabeta, 2010.
Simamora, Bilson Memenangkan Pasar dengan pemasaran, Jakarta: PTGramedia Pustaka, 2001.
Stanton,William J. Prinsip Pemasaran,, Jakarta: Erlangga, 1991.
81
Sugiarto, Dergibson Siagian, Metode Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi,Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000.
Sumarni, Marketing Perbankan, Yogyakarta: Liberty, 1997.
Supratikno, Hendrawan, Advenced Strategic Management; Back to BasicApproach, Jakarta: PT. Gravindo Utama, 2003.
Suyanto, M. Marketing Strategy Top Brand Indonesia, Yogyakarta: CV. AndiOffset, 2007.