STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

132
STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDAMPINGAN LUAR LEMBAGA Di Social Development Center For Street Children, Bambu Apus- Jakarta Timur SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Dysa Restiani NIM : 1110054100029 Program Studi Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 1435 H/2014 M

Transcript of STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

Page 1: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN

MELALUI PENDAMPINGAN LUAR LEMBAGA

Di Social Development Center For Street Children, Bambu Apus-

Jakarta Timur

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Dysa Restiani

NIM : 1110054100029

Program Studi Kesejahteraan Sosial

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

1435 H/2014 M

Page 2: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...
Page 3: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...
Page 4: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...
Page 5: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

i

ABSTRAK

DYSA RESTIANI

STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI

PENDAMPINGAN LUAR LEMBAGA DI SOCIAL DEVELOPMENT CENTER

FOR STREET CHILDREN, BAMBU APUS-JAKARTA TIMUR

Anak adalah amanah sekaligus karunia Allah SWT, yang senantiasa

dijaga karena dalam dirinya melekat harkat, martabat, dan hak-hak anak

sebagai manusia yang dijunjung tinggi. Akibat krisisnya ekonomi banyak

permasalahan pada anak, anak menjadi putus sekolah akibat orang tua yang

tidak bisa membiayai kebutuhan pendidikannya. Anak yang putus sekolah

karena akibat ekonomi yang lemah lebih memilih kejalanan untuk mencari

uang agar bisa memenuhi kebutuhannya. Ternyata tidak hanya faktor krisisnya

ekonomi yang menyebabkan anak turun kejalan, pergaulan dan keinginan

sendiri bisa menjadi faktor anak turun kejalan. Masih banyak orang tua yang

belum memahami kebutuhan dan hak-hak anak, maka dari itu Social

Development Center For Street Children (SDC) membentuk program

pendampingan luar lembaga untuk memenuhi kebutuhan dan hak-hak anak

seperti pendidikan formal. Social Development Center For Street Children

(SDC) memberikan bantuan motivasi, kesehatan, dan finansial, untuk

kebutuhan pendidikan anak jalanan. Pendampingan ini dilakukan beberapa

rumah singgah yang berada di luar kota.

Penelitian ini merumuskan beberapa masalah yaitu bagaimanakah

strategi pemberdayaan pendampingan luar lembaga? Bagaimanakah hasil dan

manfaat yang dicapai oleh Social Development Center For Street Children

(SDC) dalam pendampingan luar lembaga? Apa saja faktor pendukung dan

faktor penghambat dalam pendampingan luar lembaga. Pada penelitian ini

penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang

penulis gunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data

langsung dari informan seperti rehabilitas sosial, pendampingan sosial, staff

kesehatan, psikologi, anak binaan 4 orang, dan orang tua binaan 3 orang.

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa strategi pendampingan luar

lembaga memberikan beberapa pelayanan yang pertama pelayanan pendidikan

untuk anak yang putus sekolag, kedua pelayanan kesehatan untuk memeriksa

fisik kesehatan anak, ketiga pelayanan psikologi untuk mengetahui mental

anak, keempat pelayanan Family Development Sesion (FDS) untuk

mengajarkan orang tua untuk mendidik anak yang benar dan baik. Dari

beberapa pelayanan yang diberikan di program pendampingan luar lembaga

anak binaan dan orang tua binaan sangat terbantu, seperti anak yang putus

sekolah bisa kembali sekolah lagi, dan orang tua juga lebih paham cara

mendidik anak yang benar. Progam pendampingan luar lembaga ini juga sangat

membantu menanggulangi masalah anak, dan mengurangi jumlah anak jalanan

di Indonesia.

Page 6: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

ii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga tercurahkan

kepada junjungan besar kita yakni Nabi Muhammad SAW, para keluarga yang

suci, para sahabatnya yang mulia serta para umatnya yang isnya Allah hingga kini

terus mencintainya.

Adapun penyusunan skripsi ini telah penulis usahakan semaksimal

mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat

memperlancar pembuatan skripsi. Untuk itu penulis tidak lupa menyampaikan

bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam

penyusunan skripsi ini, khususnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi. Bapak Dr. Suparto, M.Ed Ps.D, MA selaku Wadek I,

Bapak Dr. Jumroni, M.Si, MA selaku Wadek II, dan Bapak Dr. H.

Sunandar, MA selaku Wadek III. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

2. Bapak Prof. Dr. H. Daud Effendi, AM selaku Dosen pembimbing skripsi

yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membimbing

penulis sama akhir penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Siti Napsiyah, MSW, selaku Ketua Program Studi Kesejahteraan

Sosial sekaligus sebagai Dosen Kesejahteraan Sosial.

4. Bapak Ahmad Zaky, M. Si, selaku Sekretaris Program Studi Kesejahteraan

Sosial dan juga selaku Pembimbing Akademik angkatan 2010 yang telah

meluangkan dan mengorbankan waktunya untuk memberi perhatian,

bimbingan, arahan, kritik dan saran yang bermanfaat serta motivasi yang

sangat besar kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

iii

5. Para dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, khususnya kepada Bapak/Ibu Dosen Program Studi

Kesejahteraan Sosial yang telah memberikam sumbangan wawasan

keilmuan dan membimbing penulis selama melaksanakan perkuliahan di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Dra. Kokom Komalawati M.Si selaku ketua Social Development

Center For Street Children yang telah memberikan izin kepada penulis

untuk melakukan penelitian skripsi.

7. Ibu Vivi Marlina, Aks selaku kordinator Rehabilitas Sosial Social

Development Center For Street Children, yang mendampingi penelitian

sampai penulis mendapatkan informasi dan data-data yang dibutuhkan

penulis.

8. Bapak Ahmad Suhada S.Sos selaku pendampingan sosial di Social

Development Center For Street Children yang membantu memberikan

informasi yang mengenai tentang program yang sesuai dengan judul

penulis.

9. Staff-staff Social Development Center For Street Children yang

membantu penulis dalam mencari informasi yang penulis butuhkan.

10. Kedua orang tua yang saya cintai dan sayangi, bapak dan ibu yang selalu

mendoakan dan memberikan dorongan moral dan materil kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Terimakasih kepada Herman Susanto orang yang selalu sabar menemani

penulis dalam menyelesaikan skripsi, dan selalu memberikan semangat

kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi.

12. Terimakasih kepada sahabatku seperjuangan dari SMA Bani Fauziyyah

Jehan yang selalu bersama-sama menyusun skripsi sampai menyelesaikan

skripsi, dan selalu setia menemani penulis menyelesaikan skripsi.

Page 8: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

iv

13. Terimakasih kepada teman-teman praktikum 2 Prapty Anggorowati, Fifi

Nurmagfiroh, Noviyani Muslikah, Lusi Melani, Ma’mur Rizky, Muhamad

Fadli, M. Miftah Rizky, Fajarudien Zakiany, Syamsul Bahri, A. Kamal

Firdaus yang selalu memberikan semangat, saran dan motivasi yang tak

henti-hentinya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

14. Terimakasih teman-teman FIDKOM Vivih Rahmawati, Ardiyati Ningrum,

Damar Yudhistira, Isye Naisila Zulmi, Isyana Tungga Dewi, Fajria, Eva

Fauziah, Amini Rachman, Rahmawati Agustini yang tak henti-hentinya

memberikan semangat kepada penulis.

15. Terimakasih kepada teman-teman LSO SKETSA yamh tidak bisa

disebutkan satu-satu, terimakasih selalu memberikan motivasi kepada

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

16. Kepada teman-teman terbaikku Dinda Anggraini, Putri Puspitasari, Vinasti

Septian, Isnaniyah, Lutfi Arna, Shabrina Dwi Pitarini, Ika nurjayanti,

Putera Mahesa, ihsan heriyana terimakasih atas dukungan dam motivasi

kalian yang ikhlas membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

17. Teman-teman Kesejahteraan Sosial angkatan 2010 terimakasih atas

dukungan dan semangat yang kalian berikan kepada penulis, kalian teman-

teman terhebat, teman-teman untuk bertukar ilmu. Terimakasih untuk

angkatan 2010.

Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadar sepenuhnya bahwa

ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh

karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis membuka selebar-

lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada penulis

sehingga penulis dapat memperbaiki skripsi ini.

Page 9: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

v

Akhirnya penulis mengharapkan semoga dari skripsi tentang strategi

pemberdayaan anak jalanan melalui pendampingan luar lembaga ini dapat diambil

hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Jakarta, 02 November 2014

Penulis

Dysa Restiani

Page 10: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ..................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. x

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Batasan masalah dan rumusan masalah ................................. 8

C. Tujuan penelitian .................................................................... 9

D. Manfaat penelitian .................................................................. 9

E. Metodologi penelitian ............................................................ 10

F. Tinjauan pustaka .................................................................... 16

G. Sistematika penulisan ............................................................. 17

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Pengertian strategi .................................................................. 19

B. Pelayanan sosial ..................................................................... 20

1. Pengertian pelayanan sosial .............................................. 20

2. Jenis-jenis pelayanan sosial............................................... 20

3. Tahapan pelayanan sosial .................................................. 22

C. Anak jalanan .......................................................................... 25

1. Pengertian anak jalanan..................................................... 25

2. Faktor penyebab anak jalanan ........................................... 27

3. Penanganan anak jalanan .................................................. 29

D. Pendampingan luar lembaga .................................................. 30

Page 11: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

vii

1. Pengertian pendampingan luar lembaga ........................... 30

2. Jenis pendampingan luar lembaga .................................... 31

3. Sasaran pendampingan luar lembaga ................................ 32

BAB III : PROFIL LEMBAGA

A. Sejarah pendirian lembaga ..................................................... 33

B. Landasan hukum .................................................................... 35

C. Visi dan misi .......................................................................... 35

D. Tujuan dan fungsi lembaga .................................................... 36

E. Kebijakan dan program lembaga ........................................... 37

F. Struktur dan organisasi lembaga ............................................ 42

BAB IV : TEMUAN DAN ANALISIS STRATEGI PELAYANAN

SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDAMPINGAN

LUAR LEMBAGA

A. Strategi Pelayanan sosial melalui pendampingan luar lembaga 45

B. Hasil dan Manfaat Pendampingan Luar Lembaga ................. 58

C. Faktor pendukung dan faktor penghambat pada pendampingan

Luar lembaga ......................................................................... 65

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 69

B. Saran ...................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 72

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

viii

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

1. Tabel I ............................................................................................. 48

2. Tabel 2 ............................................................................................ 54

3. Tabel 3 ............................................................................................ 56

4. Tabel 4 ........................................................................................... 58

Page 13: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak adalah amanah sekaligus karunia Allah SWT, yang

senantiasa di jaga karena dalam dirinya melekat harkat, martabat, dan hak-

hak anak sebagai manusia yang dijunjung tinggi. Anak berhak untuk

tumbuh berkembang secara wajar serta memperoleh perawatan, pelayanan,

asuhan, pendidikan, dan perlindungan yang bertujuan untuk mewujudkan

kesejahteraannya. Namun, tidak semua keluarga dapat memenuhi seluruh

hak dan kebutuhan anak, semua itu disebabkan oleh krisis ekonomi,

kemiskinan dan kemerosotan moral, maupun spiritual merupakan indikasi

keputus asaan dan ketidak berdayaan anak-anak termasuk anak jalanan

beserta keluarganya akibat tidak terpenuhinya kebutuhan pokok kehidupan

mereka.1 Krisis ekonomi yang dialami bangsa Indonesia pada tahun 1997

berdampak terhadap meningkatnya permasalahan sosial di negeri ini, tidak

terkecuali juga permasalahan anak.

Akibat krisisnya ekonomi di Indonesia banyak permasalahan yang

muncul dengan anak, dimana anak di perlakukan salah, anak selalu

menjadi imbasnya akibat permasalahan ekonomi. Ada beberapa

permasalahan terhadap anak seperti berikut: permasalahan anak

dikategorikan menjadi tiga yaitu: perlakuan salah terhadap anak atau

1Triyanti, Maria April Astuti Anny, pemberdayaan anak jalanan di DKI

Jakarta(Universitas Indonesia Program Studi Sosiologi, 2002), h. 3.

Page 14: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

2

PSTA (child abuse atau child maltreatment), penelantaran anak (child

neglect), dan eksploitasi anak (child exploitation).

Permasalahan anak yang sering ditemui di setiap negara adalah

permasalahan anak jalanan. Tidak hanya negara-negara yang sedang

berkembang seperti Indonesia hal tersebut juga terjadi pada negara-negara

yang sangat maju seperti Amerika, Inggris, dan sebagainya.2

Banyak sekali orang tua yang mengalami pemutusan hubungan

kerja sementara harga-harga kebutuhan pokok terus meningkat tinggi.

Agar dapat mempertahnkan kehidupan ekonomi keluarga, sebagian orang

tua memperbolehkan anak-anak mereka turun ke jalanan untuk mengamen,

menyemir sepatu, atau mengemis. Bahkan orang tua memberhentikan

anaknya dari sekolah karena ketiadaan biaya.3

Adapun dampak dari krisisnya ekonomi terhadap timbulnya

permasalahan anak adalah: orang tua mendorong anaknya untuk turun ke

jalan guna membantu ekonomi keluarga, kasus kekerasan dan perlakuan

salah terhadap anak oleh orang tua yang semakin meningkat. Anak lari ke

jalanan, kehilangan hak atas kelangsungan hidup yang layak, pendidikan,

kebebasan berfikir, perlindungan dari perlakuan kejam dan eksploitasi,

serta kebebasan berpendapat dan pengambilan keputusan untuk dirinya.4

Dalam perjalanan hidupnya menuju kedewasaan, anak

mendapatkan banyak tantangan, baik dalam bentuk fisik, mental, maupun

2T. Sumarnonugroho, Sistem Intervensi Kesejahteraan Sosial, (Jakarta: T.pn., 1991),

h.17. 3Departemen Sosial RI Direktorat Jenderal Bina Kesejahteraan Sosial dan Direktorat

Kesejahteraan Anak, Keluarga, dan Lanjut Usia, Tunjuk Pelaksanaan Pembinaan Kesejahteraan

Sosial Anak Jalanan, 1999, h. 1. 4Abu Tandeng K, Maryam. “Pelaksanaan Program Peningkatan Kesejahteraan Anak

Jalanan” (Universitas Indonesia Program Studi Sosiologi, 2002), h. 146.

Page 15: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

3

sosial, oleh karena itu, anak perlu mendapatkan perlindungan. Seperti

tercantum dalam UU RI No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak

BAB II pasal 3 sebagai berikut: perlindungan anak bertujuan untuk

terjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh

berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan

martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan

diskriminasi, demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas,

berakhlak mulia, dan sejahtera.5

Anak jalanan adalah anak yang kurang beruntung yang terpaksa

berkerja di jalanan atau yang melarikan diri ke jalanan atas kemiskinan

yang dialami keluarganya. Anak jalanan adalah anak yang waktunya

sebagian besar dihabiskan di jalanan mencari uang, berkeliaran di jalanan

dan tempat-tempat umum lainnya, usianya berkisar 7 sampai 15 tahun.6

Keterlibatan anak jalanan dalam kegiatan ekonomi akan

berdampak kurang baik bagi perkembangan dan masa depan anak, kondisi

seperti ini jelas tidak menguntungkan, bahkan cenderung membutakan

terhadap masa depan mereka, mengingat anak merupakan asset masa

depan suatu bangsa.

Maka dari itu anak jalanan harus di lindungi, jika orang tua tidak

mampu mempu memenuhi kebutuhan anak, sebaiknya anak dititipkan

kepada lembaga untuk mengasuhnya dengan baik, agar anak tidak turun

5Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Perlindungan Anak UU No. 23/2002

6Utoyo dalam Munawir Yusuf. “Studi Tentang Profil Anak Jalanan dan Alternatif

Pembinaannya” (FKIP UNS Surakarta, 1997)

Page 16: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

4

kejalanan. Masih banyak anak jalanan yang belum di tangani, dan hanya

beberapa anak jalanan yang di tangani. Pada tahun 2011, jumlah anak

jalanan yang telah tertangani melalui Program Kesejahteraan Sosial Anak

(PKSA) ada sebanyak 364 anak dari total 7.315 anak. Sedangkan tahun

2012, jumlah anjal yang tertangani dalam pembinaan dan program PKSA

mencapai 927 anjal dari total 7.315 anak.7

Ternyata masih banyak anak yang berada di jalanan, banyak orang

tua yang membiarkan anaknya hidup dijalanan, bahkan memang orang

tuanya yang menyuruh anaknya turun kejalanan untuk menambahkan

keuangan dikeluarganya.

Tidak hanya faktor kemiskinan yang menyebabkan anak turun

kejalanan, banyak faktor yang menyebabkan anak turun ke jalan, namun

diantaranya sekian banyak penyebab tersebut, yang dipandang sebagai

penyebab utama adalah faktor kemiskinan yang menyebabkan mengapa

orang tua bersikap eksploitatif terhadap anak-anaknya. Tetapi kemiskinan

bukanlah satu-satunya yang menyebabkan anak-anak hidup dan mencari

nafkah di jalanan. Sebagaimana menurut Heru Prasadja, anak jalanan

dilihat dari sebab dan intensitas mereka berada di jalanan memang tidak

dapat disamaratakan. Dilihat dari sebab, sangat dimungkinkan tidak semua

7 Arie Basuki, “Tekan Jumlah Anak Jalanan, DKI Bakal Perbanyak Rumah Singgah”,

artikel diakses pada 10 februari 2014 dari http://www.merdeka.com/jakarta/tekan-jumlah-anak-

jalanan-dki-bakal-perbanyak-rumah-singgah.html.

Page 17: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

5

anak jalanan berada dijalan karena tekanan ekonomi, boleh jadi karena

pergaulan, tekanan orang tua, atau atas dasar pilihannya sendiri.8

Seharusnya orang tua atau pengasuh anak, harus bisa memahami

kebutuhan anak dan hak-hak anak. Banyak kebutuhan anak yang harus di

perhatikan agar anak tidak turun kejalanan. Seperti di bawah ini ada

beberapa macam tentang kebutuhan anak yang harus di perhatikan.

Sebagaimana diatur dalam konvensi hak-hak anak, antara lain hak untuk

tumbuh berkembang, berpendapat, mendapatkan pendidikan, memperoleh

rasa aman, perlindungan dan eksploitasi, identitas dan kewarganegaraan.

Dalam beberapa kasus faktor lain yang juga memicu anak untuk memilih

dunia jalanan dibandingkan dengan keluarga sendiri adalah ketidak

harmonisan keluarga, misalnya orang tua bercerai.9

Adapun hak-hak asasi anak terlantar dan anak jalanan, seperti

halnya tercantum dalam UU No. 23 Tahun 2002 tentang Hak dan

kewajiban anak, pasal 7 ayat 2 yang berbunyi: dalam hal karena suatu

sebab orang tuanya tidak dapat menjamin tumbuh kembang anak, atau

anak dalam keadaan terlantar maka anak tersebut berhak diasuh atau

diangkat sebagai anak asuh atau anak angkat oleh orang lain sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.10

8Heru Prasadja dan Murni Ati Agustian, Anak Jalanan dan Kekerasan (PKPM Unika

Atma Jaya, Jakarta, 2000) 9 Anto Prabowo, Masalah Anak-Anak Jalanan, Masalah kita, Dokumenter YKAI, Suara

Merdeka, Selasa 5 Mei 1998, h.6. 10

Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Hak dan Kewajiban Anak UU

No.23/2002

Page 18: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

6

Mereka perlu mendapatkan hak-haknya secara normal

sebagaimana layaknya anak, yaitu hak sipil dan kemerdekaan (civil righ

and freedoms), lingkungan keluarga dan pilihan pemeliharaan (family

environment and alternative care), kesehatan dasar dan kesejahteraan

(basic health and welfare), pendidikan, rekreasi dan budaya (education,

leisure and culture activites), dan perlindungan khusus (special

protection).

Dalam melakukan pembinaan, pengembangan, dan perlindungan

anak, perlu peran masyarakat, baik melalui lembaga pelayanan dan

perlindungan anak, lembaga keagamaan, lembaga swadaya masyarakat,

organisasi kemasyarakatan, organisasi sosial, dunia usaha, media masa,

dan lembaga pendidikan. Dari lembaga-lembaga yang bisa mendidik anak,

maka dari itu setiap program-program yang mendukung dan sesuai

kebutuhan anak, seperti memberikan beberapa pelayanan untuk memenuhi

kebutuhan anak dan menyiapkan masa depannya sehingga menjadi

masyarakat yang produktif melalui program rumah singgah yang

dilakukan oleh pemerintah. Dimana bagi mereka disediakan rumah

penampungan dan pendidikan.

Pemerintah maupun masyarakat telah mengupayakan penanganan

masalah sosial anak jalanan antara lain: rumah singgah, mobil sahabat

anak, panti persinggahan, rumah perlindingan sosial anak, program

menuju bandung raya, bebas anak jalanan, dan program-program lainnya.

Tidak menutup mata terhadap keberhasilan-keberhasilan yang telah

dicapai oleh program-program tersebut diatas tetapi dipandang masih perlu

Page 19: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

7

lembaga atau institusi yang bisa memberikan pelayanan yang

komprehensif dan berkelanjutan dalam mengatasi permasalahan anak.

Kementrian sosial sebagai instansi pemerintah yang berkompeten

terhadap penanganan permasalahan sosial anak jalanan mengembangkan

suatu konsep yang kemprehensif dan berkelanjutan bagi anak jalanan.

Perwujudan dari konsep tersebut iyalah Social Development Center For

Street Children (SDC) yang memberikan pelayanan sosial khusus anak

jalanan yang berperan sebagai “Boarding House” yang diresmikan oleh

Hj. Ani Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 23 November 2006.11

Dengan adanya lembaga pemerintah yang khususnya menangani

masalah sosial anak-anak jalanan, kita sangat mengharapkan adanya

perubahan yang positif. Lembaga pemerintah atau panti sosial ini sebagai

pusat kegiatan pelayanan sosial yang sangat ditunggu oleh masyarakat

untuk mengurangi permasalahan anak jalanan yang membuat resah

masyarakat di jalan. Program pelayanan yang akan diberikan oleh lembaga

adalah pembinaan keagamaan, program pelatihan keterampilan, dan

program pendampingan luar lembaga yang didalamnya berupa pelayanan

kesehatan, pelayanan pendidikan, pelayanan mental, dan pelayanan

motivasi. Pada penelitian kali ini penulis lebih memfokuskan pada

program pendampingan luar lembaga untuk anak jalanan yang berada

diluar kota. Dengan maksud agar anak jalanan di luar kota bisa

mendapatkan pelayanan sosial untuk lebih baik lagi buat anak.

11

Brosur Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial Anak “Social Development Center For

Street Children” Cet Ke-1 2006.

Page 20: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

8

Maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian di Social

Development Center For Street Children yang memfokuskan di program

pendampingan luar lembaga, dengan program ini anak jalanan yang putus

sekolah bisa mendapatkan pelayanan pendidikan untuk bersekolah

kembali. Program pendampingan luar lembaga ini juga membantu

menanggulai permaslahan anak dan mengurangi jumlah anak jalanan di

Negara kita.

Oleh kerena itu penulis memberi judul skripsi ini yang berjudul

“STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI

PENDAMPINGAN LUAR LEMBAGA DI SOSIAL DEVELOPMEN

CENTER FOR STREET CHILDREN, BAMBU APUS-JAKARTA

TIMUR”

B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Membicarakan masalah anak jalanan dapat dilihat dari berbagai

faktornya akan tetapi dalam penulisan skripsi ini penulis melakukan

pembatasan masalah pada strategi pemberdayaan anak jalanan melalui

pendampingan luar lembaga di Social Development Center For Street

Children. Adapun perumusan masalahnya adalah :

a. Bagaimanakah strategi pelayanan sosial melalui pendampingan

luar lembaga di Social Development Center for Street Children?

Page 21: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

9

b. Bagaimana hasil dan manfaat yang dicapai oleh Social

Development Center For Street Children dalam pendampingan luar

lembaga?

c. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam

pendampingan luar lembaga?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pelayanan apa saja yang diberika oleh Social

Development Center For Street Chlidren, Bambu apus- Jakarta Timur.

2. Untuk mengetahui hasil dan manfaat dalam pelayanan sosial yang

diberikan untuk anak jalanan.

3. Untuk mengetahui dalam membuat program tersebut ada faktor

pendukung dan pengambatnya atau tidak.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademik

a. Menambahkan informasi bagi pengembangan ilmu kesejahteraan

sosial di bidang pemberdayaan anak.

b. Menambahkan sumber pengetahuan bagi kompentesi pekerja sosial

khususnya yang berkerja di bidang pemberdayaan anak jalanan.

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan masukan bagi Social Development Center For Street

Children dalam melakukan pemberdayaan terhadap anak jalanan,

agar program pemberdayaan dapat bermanfaat untuk kebutuhan

anak.

Page 22: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

10

b. Berbagi pemikiran dengan staf Social Development Center For

Street Children yang menangani pemberdayaan, dalam pembuatan

kebijakan kesejahteraan sosial khususnya berkaitan dengan

pemberdayaan terhadap anak jalanan.

E. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu

dengan melakukan penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau perilaku yang

diamati.12

Penulis menggunakan pendekatan kualitatif, karena pendekatan

kaulitatif sangat menarik, sebab penulis langsung ikut serta di kegiatan

yang sedang diteliti oleh penulis. Pendekatan kualitatif ini digunakan

karena beberapa pertimbangan, yaitu bersifat luwes, tidak terlalu rinci,

tidak lazim mendefinisikan suatu konsep, serta memberikan

kemungkinan bagi perubahan-perubahan manakala ditemukan fakta

yang lebih mendasar, menarik, dan unik bermakna dilapangan.

Penelitian kualitatif secara garis besar dibedakan menjadi

penelitian kualitatif interaktif yaitu merupakan studi yang mendalam

dengan mengunakan teknik pengumpulan data langsung dari subjek

dalam lingkungan alamiahnya. Peneliti interaktif mendeskripsikan

konteks dari studi, mengilustrasikan pandangan yang berbeda dari

12

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya,1998)

Page 23: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

11

fenomena, dan secara berkelanjutan merevisi pertanyaan berdasarkan

pengalaman di lokasi penelitian. Dan penelitian non-interaktif disebut

juga penelitian analitis, penelitian non-interaktif menganalisisi

dokumen. Peneliti menghimpun, mengidentifikasi, menganalisis dan

mengadakan sintesis data untuk kemudian memberikan interpretasi

terhadap konsep, kebijakan dan peristiwa yang secara langsung

ataupun tidak langsung dapat diamati.13

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Peneliti meneliti tentang Strategi Pemberdayaan Anak Jalanan

Melalui Pendampingan Luar Lembaga, yang dilakukan di Social

Development Center for Street Children Bambu Apus – Jakarta Timur.

Dalam penelitian ini peneliti membutuhkan waktu selama 3 bulan yang

di mulai dari bulan Maret sampai bulan Mei tahun 2014, untuk

menghasilkan informasi yang relafan mengenai pemberdayaan anak

jalanan.

3. Teknik Pengumpulan Data

Adapun dalam penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan

data sebagai berikut:

a. Observasi

Obeservasi atau pengamatan merupakan sebuah teknik

pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data

penelitian melalui pengamatan dan penginderaan terhadap apa

yang dilakukan dan dikatakan atau diperbincangkan para

13

M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almansur, Metodologi Penelitian Kualitatif,

(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), h. 65.

Page 24: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

12

responden dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.14

Dalam hal ini

penulis mengadakan pengamatan langsung terhadap lembaga

tersebut, penulis mendatangi Social Development Center For Street

Children untuk melakukan pengamatan langsung. Disini penulis

mengikuti pendampingan kepada anak jalanan terutama tentang

strategi pelayanan sosial.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

untuk memperoleh keterangan dengan tujuan penelitian.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang

mengajukan pertanyaan (interviewer) dan terwawancara

(interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang

dilakukannya sambil bertatap muka dengan atau tanpa

menggunakan pedoman wawancara, dimana pewawancara dan

informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.15

Penulis melakukan tanya jawab kepada kepala lembaga, staf

lembaga dan beberapa anak binaan Social Development Center For

Street Children. Untuk lebih mengetahui tentang manfaat strategi

pelayanan sosial kepada anak-anak.

c. Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah cara mengumpulkan data

melalui peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan

termasuk juga buku-buku yang berkaitan mengenai pendapat, teori,

14

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 115. 15

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Cet.ke-23, h. 186.

Page 25: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

13

maupun hukum dan lain-lain. Oleh sebab itu dalam setiap

penelitian tidak dapat dilepaskan dari literatur-literatur ilmiah,

sehingga kegiatan kepustakaan ini menjadi sangat penting.16

Penulis menggunakan metode ini untuk mengumpulkan data-data

atau dokumen-dokumen yang menunjang terhadap penelitian.

Dokumen yang penulis kumpulkan yaitu seperti arsip-arisp tentang

anak-anak di Social Development Center For Street Children.

4. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang langsung di peroleh dari

informan yang ada di lembaga pada waktu penelitian. Data ini di

peroleh dari pengamatan dan wawancara. Informan dalam data ini

adalah ketua lembaga, ketua rehabilitas sosial, staf lembaga, orang

tua binaan, dan anak binaan.

b. Data Skunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah sumber-sumber

pendukung yang berupa catatan atau dokumen yang diambil dari

berbagai literatur, buku-buku, internet, tulisan yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti, seperti brosur, arsip, dan lain-lain.

5. Teknik Pencatatan Data

Dalam teknik pencatatan data, peneliti menggunakan data

lapangan. Data lapangan dicatat oleh peneliti saat mengadakan

pengamatan, wawancara atau menyaksikan kejadian tertentu selama

16

Nawawi Hadari, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2007),

h. 133.

Page 26: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

14

dilapangan dengan menggunakan bahasa objektif. Alat bantu yang

peneliti gunakan dalam proses pencatatan data berupa alat tulis,

perekam suara, dan kekuatan daya ingat.

6. Analisis Data

Ada beberapa cara untuk menganalisa data, tetapi secara garis

besarnya dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Reduksi data, yaitu dimana peneliti mencoba memilih data yang

relevan dengan proses pendampingan bagi anak jalanan.

b. Penyajian data, setelah data mengenai proses pelayanan sosial bagi

anak jalanan dalam pendampingan luar lembaga, maka data

tersebut disusun dan disajikan dalam bentuk narasi, visual gambar,

matrik, bagan, table dan lain seabagainya.

7. Keabsahan Data

Teknik keabsahan data dalam penelitian ini memiliki kriteria

sebgai berikut:

a. Kriteria Kredibilitas (derajat kepercayaan), yaitu kriterium ini

dapat menggunakan teknik keabsahan data dengan memanfaatkan

sesuatu yang lain. Diluar dari data tersebut untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu

(triangulasi). Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil

wawancara staf rehabilitas sosial, anak binaan dan orang tua

binaan, misalnya untuk mengetahui strategi pemberdayaan bagi

anak jalanan dalam pendampingan luar lembaga di Social

Development Center For Street Children.

Page 27: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

15

b. Kriteria Kepastian , Lexy J. Moleong mengemukakan, menurut

Scriven, yaitu masih ada unsur “kualitas” yang melekat pada

objektivitas. Hal itu digali dari pengertian bahwa jika sesuatu itu

objektif, berarti dapat di percaya, factual, dan dapat di pastik.17

Dalam penelitian ini, penulis dapat membuktikan data-data ini

terpercaya yaitu dengan data-data yang di dapat dari hasil

wawancara terhadap subjek peneliti. Adapun dari segi faktual

adalah melihat dari strategi pemberdayaan anak jalan melalui

pendampingan luar lembaga social development center for street

children. Dalam hal ini peneliti dapat memastikan bahwa strategi

pemberdayaan pendampingan luar lembaga melalui hasil

wawancara terhadap subjek penelitiannya.

c. Triangulasi sumber adalah data yang diperoleh dicek kembali pada

sumber yang pertama dalam waktu yang berbeda, atau dicek

dengan menggunakan sumber yang berbeda. Sedangkan

triangulasi metode adalah bahwa data yang telah dikumpulkan

dengan menggunakan metode tertentu nantinya dicek dengan

metode yang lain. Misalnya, data yang dikumpulkan

menggunakan metode/teknik wawancara, nantinya dicek dengan

menggunakan metode observasi atau menggunakan analisis

dokumen.18

17

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 326. 18

M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almansur, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 318-

319.

Page 28: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

16

F. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan tinjauan atas kepustakaan yang

berkaitan dengan topik pembahasaan penelitian yang dilakukan pada

penulis skripsi ini. Tinjauan pustaka digunakan sebagai acuan untuk

membantu dan mengetahui dengan jelas penelitian skripsi ini, penulis

menggunakan kepustakaan berupa skripsi yang sesuai dengan judul skripsi

penulis.

Penulis menggunakan kepustakaan berupa beberapa skripsi yang

pertama membahas tentang “Peran Yayasan Kumala Dalam Pemberdayaan

Anak Jalanan Melalui Pendidikan Keterampilan Di Kelurahan Rawa

Badak Utara Kecamatan Koja Jakarta Utara”. Nama peneliti : Ari

Kurniawan (106054002032), Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam.

Skripsi ini membahas tentang peran yayasan yang lebih memfokuskan

tentang pendidikan keterampilan agar anak jalanan memiliki skill dalam

bidangnya masing-masing. Dari skripsi diatas, penulis menemukan

perbedaan cukup signifikan dengan penelitian yang penulis lakukan.

perbedaan dengan skripsi diatas adalah lebih memfokuskan ke pendidikan

keterampilan sedangkan penulis lebih memfokuskan kependidikan formal.

Skripsi kedua membahas tentang “Pelayanan sosial anak jalanan

berbasis panti sebagai wujud perlindungan hak anak”. Nama peneliti : Ipul

Suharma (104054102115), Jurusan Kesejahteraan Sosial. Skripsi ini

membahas tentang tahapan pelayanan dan jenis pelayanan di dalam panti.

Dari skripsi diatas ada perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan

Page 29: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

17

adapun perbedaannya adalah membahas tentang pelayanan sosial yang ada

di dalam pendampingan luar lembaga.

G. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan penyajian dalam skripsi ini di

jabarkan atas 1 bab yang terdiri dari sub-sub bab yang saling berkaitan,

sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, batasan dan

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode

penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II : Kerangka teori, paparan tentang pengertian strategi,

pengertian pemberdayaan, pengertian anak dan anak jalanan ,

faktor penyebab anak turun ke jalan, dan penanganan anak

jalanan.

BAB III : Membahas tentang gambaran umum lembaga, dalam bab ini

dipaparkan tentang sejarah berdirinya lembaga, struktur

organisasi, visi dan misi serta program kerja dan yang

berkaitan dengan lembaga.

BAB IV : Merupakan hasil penelitian dan analisa, pembahasan yang

merupakan bagian terpenting dari penelitian yang berupaya

membahas bagian-bagian yang terpenting yang di temukan di

lapangan. Dalam bab ini di paparkan tentang strategi

pemberdayaan anak jalanan di Social Development Center

For Street Children.

Page 30: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

18

BAB V : Penutup

a. Kesimpulan: pernyataan berisi fakta,pendapat,alasan

pendukung mengenai tanggapan suatu objek. Bisa

dikatakan bahwa kesimpulan merupakan pendapat akhir

dari suatu uraian berupa informasi.

b. Saran: pendapat yang dikemukakan untuk dipertimbangkan.

Page 31: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

19

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Pengertian Strategi

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani "strategia" yang diartikan

sebagai "the art of the general" atau seni seorang panglima yang biasanya

digunakan dalam peperangan. Dalam pengertian umum, strategi adalah cara

untuk mendapatkan kemenangan atau mecapai tujuan. Strategi pada dasarnya

merupakan seni dan ilmu menggunakan dan mengembangkan kekuatan

(ideologi, politik, ekonomi,sosial-budaya dan hankam) untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan

pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam

kurun waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim

kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan

prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam

pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.

William F. Glueck mengemukakan Strategi adalah rencana yang disatukan,

menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan

dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa

tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh

perusahaan.1

1Lawrence R. Jauch dan Willian F. Glueck, Manajemen Strategis dan Kebijakan

Perusahaan, (Jakarta: Erlangga, 1995), ed, ke 3, h.12

Page 32: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

20

B. Pelayanan Sosial

1. Pengertian Pelayanan Sosial

Siporin meyebutkan bahwa pada dasarnya pelayanan sosial

dilakukan untuk merefleksikan kebutuhan-kebutuhan dalam kehidupan

masyarakat.friedlander menggabungkan pelayanan sosial dan lembaga

sosial. Menurutnya: kesejahteraan sosial adalah sistem yang terorganisasi

dari pelayanan-pelayanan lembaga sosial untuk membantu perorangan,

kelompok untuk mencapai standar kehidupan yang memuaskan.2

Romanyshyn memberikan arti pelayanan sosial sebagai usaha-

usaha untuk mengembalikan, mempertahankan, dan meningkatkan

keberfungsian sosial individu-individu dan keluarga-keluarga melalui

sumber-sumber sosial pendukung dan proses-proses yang meningkatkan

kemampuan individu-individu dan keluarga-keluarga untuk mengatasi

stres dan tuntutan-tuntutan kehidupan sosial yang normal.3

2. Jenis-Jenis Pelayanan Sosial

Secara empiris lembaga pelayanan sosial sebagai salah satu wujud

organisasi pelayanan manusia (human service organization), mempunyai

berbagai jenis pelayanan sosial yang diberikan kepada kliennya. Jenis-

jenis pelayanan sosial tersebut antara lain adalah:

2 Edi Suharto, Isu-Isu Tematik Pembangunan Sosial: Konsepsi dan Strategi, (Jakarta:

Badan Pelatihan dan Pengembangan Sosial, 2004), h. 201. 3 Adi Fahrudin, Pengantar Kesejahteraan Sosial, (Jakarta: Rafika Aditama, 2012, h. 51.

Page 33: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

21

a. Pelayanan Pengasramaan

Yaitu pelayanan pemberi tempat tinggal sementara kepada klien.

Dengan pelayanan ini klien dapat menginap, tidur dan menyimpan

miliknya.

b. Pelayanan permakanan

Yaitu pelayanan pemberian makan dan minum berdasarkan menu yang

telah ditetapkan agar tingkat gizi klien terjamin kualitasnya.

c. Pelayanan Konsultasi

Yaitu pelayanan bimbingan untuk meningkatkan kemauan dan

kemampuan berinteraksi dengan orang lain, menjalnkan peranan

sosial, memenuhi kebutuhan dan memecahkan masalah.

d. Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan

Yaitu pelayanan pengontrolan dan pengecekan kesehatan klien oleh

tenaga medis, agar diketahui tingkat kesehatan klien.

e. Pelayanan Pendidikan

Yaitu pelayanan pemberian kesempatan kepada klien untuk mengikuti

pendidikan formal.

Page 34: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

22

f. Pelayanan Keterampilan

Yaitu pelayanan bimbingan keterampilan kerja, seperti : pertukangan,

perbengkelan, perkebunan, salon, menjahit, kerajinan tangan,

perbaikan jam tv, computer dan sebagainya.

g. Pelayanan Keagamaan

Yaitu pelayanan bimbingan mental spiritual dengan menjalankan

aktifitas agama masing-masing klien dan mengikuti ceramah-ceramah

keagamaan.

h. Pelayanan Hiburan dan Rekreasi

Yaitu pelayanan yang ditunjukan untuk memberikan rasa gembira dan

senang melalui permainan, music media entertainment dan kunjungan

ke suatu tempat.

i. Pelayanan Transportasi

Yaitu pelayanan untuk mempercepat daya jangkau klien, baik ke

keluarga, pusat-pusat pelayanan atau lokasi rekreasi.4

3. Tahapan Pelayanan Sosial

Pelayanan sosial memiliki beberapa tahapan, diantaranya:

a. Tahapan Pendekatan awal

4 Dwi Heru Sukoco, Kemitraan dalam Pelayanan, (Jakarta: Badan Pelatihan dan

Pengembangan Sosial, h. 106-107.

Page 35: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

23

Yaitu suatu proses penjajagan awal, konsultasi dengan pihak-pihak

terkait, sosialisasi program pelayanan, identifikasi calon penerima

pelayanan, pemberian motivasi, seleksi, perumusan kesepakatan,

penempatan calon penerima pelayanan, serta identifikasi sarana dan

prasarana pelayanan.

b. Pengungkapan dan Pemahaman Masalah (assessment)

Adalah suatu proses kegiatan dan pengumpulan dan analisis data untuk

mengungkapkan dan memahami masalaha, kebutuhan dan sistem

sumber penerima klien.

c. Perencanaan Pemecahan Masalah (planning)

Adalah suatu proses perumusan tujuan dan kegiatan pemecahan

masalah, serta penetapan berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan tersebut.

d. Pelaksanaan Pemecahan Masalah (intervention)

Yaitu suatu proses penerapan rencana pemecahan masalah yang telah

dirumuskan. Kegiatan pelaksanaan pemecahan masalah yang

dilaksanakan adalah melakukan pemeliharaan, pemberian motivasi,

dan pendampingan kepada penerima pelayanan dalam bimbingan fisik,

bimbingan keterampilan, bimbingan psikososial, bimbingan sosial,

pengembangan masyarakat, resosialisasi dan advokasi.

Page 36: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

24

e. Tahapan Bimbingan

Tahapan pelayanan yang diberikan kepada klien untuk memenuhi

kebutuhan mental, jiwa dan raga klien. Bimbingan ini terdiri dari fisik,

keterampilan, psikososial, sosial, resosialisasi, dan advokasi.

f. Tahapan Bimbingan dan Pembinaan Lanjut

Adalah suatu proses pemberdayaan dan pengembangan agar penerima

pelayanan dapat melaksanakan tugas-tugas kehidupan dan lingkungan

sosialnya.

g. Tahapan Evaluasi

Yaitu proses kegiatan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi

pencapaian tujuan pemecahan masalah atau indikator-indikator

keberhasilan pemecahan masalah

h. Tahapan Terminasi

Adalah suatu proses kegiatan pemutusan hubungan pelayanan atau

bantuan ataupertolongan antar lembaga dan penerima pelayanan

(klien).

i. Tahapan Rujukan

Yaitu kegiatan merancang, melaksanakan, mensupervisi,

mengevaluasi, dan menyusun laporan kegiatan rujukan penerimaan

program pelayanan kesejahteraan sosial.5

5 Buku Saku Pekerja Sosial, (Jakarta: Departemen Sosial, 2004), h. 3.

Page 37: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

25

C. Anak Jalanan

1. Pengertian Anak Jalanan

Menurut Ferry Johannes anak jalanan adalah anak yang

menghabiskan sebagian waktunya di jalanan, baik untuk bekerja maupun

tidak yang terdiri dari anak-anak yang mempunyai hubungan dengan

keluarga dan anak yang hidup mandiri sejak masa kecil karena kehilangan

orang tua atau keluarga.6

Menurut Soedijar, anak jalanan adalah anak usia tujuh samapai

dengan tujuh belas tahun yang berkerja di jalan raya dan tempat umum

lainnya yang dapat mengganggu ketentraman dan keselamatan orang lain dan

membahayakan bagi dirinya sendiri.7

Tata Sudrajat mengemukakan, menurut Departemen Sosial dan

United National Development Program (UNDP) telah membatasi anak

jalanan sebagai berikut: anak jalanan sebagai anak-anak yang menghabiskan

sebagian besar waktunya untuk mencari nafkah di jalanan dan tempat-tempat

umum lainnya.8

Ada beberapa pengertian anak jalanan menurut beberapa ahli

hukum, antara lain:

6 Ferry Johannes, “Melonjak Jumlah Anak Jalanan”, Pikiran Rakyat (Bandung), 10

Januari 1999, h. 6 7 A. Soedijar Z.A, Profil Anak Jalanan Di DKI, (Jakarta: Media Informatika, 1989), h.33.

8 Tata Sudrajat, Hasil Lokakarya Nasional Anak Jalanan, (Jakarta: YKAI, 1995), h. 34.

Page 38: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

26

1. Sandyawan memberikan pengertian bahwa anak jalanan adalah anak-anak

yang berusia maksimal 16 tahun, telah bekerja dan menghabiskan

waktunya di jalanan.

2. Peter Davies memberikan pemahaman bahwa fenomena anak-anak jalanan

sekarang ini merupakan suatu gejala global. Pertumbuhan urbanisasi dan

membengkaknya daerah kumuh di kota-kota yang paling parah

keadaannya adalah di negara berkembang, telah memaksa sejumlah anak

yang semakin besar untuk pergi ke jalanan ikut mencari makan demi

kelangsungan hidup keluarga dan bagi dirinya sendiri”.9

Pengertian diatas hanya gambaran tentang anak jalanan menurut

para ahli hukum, dimana anak jalanan yang masih dibawah umur sudah

mencari uang dijalanan. Tetapi pengertian anak jalanan masih simpang siur

belum ada yang real untuk menjadi acuan.

Tentang anak jalanan ini juga digambarkan oleh Bagong Suyanto,

anak jalanan, anak gelandangan, atau kadang disebut juga secara eufemistis

sebagai anak mandiri, sesungguhnya mereka adalah anak-anak yang tersisih,

marginal, dan teralienasi dari perlakuan kasih sayang karena kebanyakkan

dalam usia yang relatif dini sudah harus berhadapan dengan lingkungan kota

yang keras, dan bahkan sangat tidak bersahabat.10

Terdapat juga tentang perbedaan-perbedaan anak jalanan sebagai berikut:11

9 Anis, “Faktor Apa Yang Menyebabkan Munculnya Anak Jalanan,”

10 Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak, (Jakarta: kencana, 2010), ed, ke-1, h.185

11 Ibid. 187

Page 39: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

27

1. Children on the street: anak anak yang mempunyai kegiatan ekonomi

sebagai pekerja anak di jalanan, namun masih mempunyai hubungan yang

kuat dengan orang tua mereka.

2. Children of the street: anak-anak yang berpartisipasi penuh di jalanan, baik

secara sosial maupun ekonomi.

3. Children from families of the street: anak-anak yang berasal dari keluarga

yang hidup di jalanan.

2. Faktor Penyebab Anak Jalanan

Ada beberapa faktor penyebab anak turun kejalanan, tetapi yang

sangat memicu adalah faktor kemiskinan, orang tua selalu mengeksploitasi

anak untuk membantu ekonomi keluarga, da nada juga yang turun kejalan

karena keinginannya sendiri.

Bagong Suyanto mengemukakan sesungguhnya ada banyak faktor

yang menyebabkan anak-anak terjerumus dalam kehidupan di jalanan,

seperti: kesulitan keuangan keluarga atau tekanan kemiskinan, ketidak

harmonisan rumah tangga orang tua, dan masalah khusus menyangkut

hubungan anak dengan orang tua.12

Andriyani Mustika Nurwijayanti mengemukakan ada beberapa faktor

yang menyebabkan seorang anak menjadi anak jalanan, baik pada tingkat

mikro maupun makro, yaitu:

12

Suyanto, Masalah Sosial Anak, ed, ke-1, h.196

Page 40: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

28

1. Tingkat mikro (immediate causes) yaitu faktor yang berhubungan

dengan anak dan keluarganya, seperti lari dari keluarga, dipaksa

bekerja, berpetualang, diajak teman, kemiskinan keluarga,

ditolak/kekerasan/terpisah dari orang tua dan lain-lain.

2. Tingkat meso (underlying causes)yaitu faktor masyarakat yang

mengajarkan anak untuk bekerja, sehingga suatu saat menjadi

keharusan dan kemudian meninggalkan sekolah, kebiasaan pergi

ke kota untuk mencari pekerjaan pada suatu masyarakat karena

keterbatasan kemampuan di daerahnya, penolakan anak jalanan

oleh masyarakat yang menyebabkan mereka makin lama

dijalanan.

3. Tingkat makro (basic causes) yaitu faktor yang berhubungan

dengan struktur makro, seperti peluang kerja pada sektor informal

yang tidak terlalu membutuhkan modal dan keahlian yang besar,

urbanisasi, biaya pendidikan yang tinggi dan perilaku guru yang

diskriminatif, belum adanya kesamaan persepsi instansi

pemerintah terhadap anak jalanan.13

Intinya penjelasan diatas dari beberapa para ahli tentang penyebab

anak turun kejalanan adalah faktor kemiskinan yang memaksa anak turun

kejalanan untuk membantu ekonomi keluarga, kekerasan yang dilakukan

13

Andriyani Mustika Nurwijayanti, “Eksploitasi Anak: Perlindungan Hukum Anak

Jalanan dalam Perspektif Hukum Pidana di Daerah Yogyakarta”, artikel diakses pada 28

Desember 2014 dari http://jurisprudence-journal.org/2012/07/eksploitasi-anak-perlindungan-

hukum-anak-jalanan-dalam-perspektif-hukum-pidana-di-daerah-yogyakarta/

Page 41: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

29

orang tua terhadap anak, dan anak putus sekolah akibat orang tua tidak

mampu membiayakan kebutuhan anak.

3. Penanganan Anak Jalanan

Selama ini, upaya yang telah dilakukan untuk menangani anak-

anak jalanan biasanya adalah dengan berusaha mengeluarkan mereka dari

jalanan, memasukannya ke berbagai “Rumah Singgah”, tempat-tempat

pelatihan, atau dengan cara menangkap mereka, memasukan ketempat

anak-anak nakal, atau tindak kekerasan lain. Namun, banyak bukti

menunjukan, model penanganan dan pelaksanaan berbagai program yang

bersifat karitatif dan punitive seperti di atas tidak akan mampu

menyelesaikan permasalahan anak jalanan secara tuntas.

Ada berbagai pendekatan dalam penanganan anak jalanan yang

dilakukan oleh LSM yaitu:

1. Pertama, street based, yakni model penanganan anak jalanan ini kita

bisa mengikuti kegiatannya dan setelah itu memberikan pendidikan

secara informal.

2. Kedua, centre based, yakni pendekatan dan penanganan anak jalanan

di lembaga atau panti. Anak-anak yang masuk dalam program ini

ditampung dan diberikan pelayanan di lembaga atau panti, agar anak

merasa lebih nyaman.

3. Ketiga, community based, yakni model penanganan yang melibatkan

seluruh potensi masyarakat, terutama keluarga atau orang tua anak

Page 42: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

30

jalanan. Pendekatan ini bersifat preventif, yakni mencegah anak agar

tidak masuk dan terjerumus dalam kehidupan di jalanan, dan

memberikan anak pendidikan formal.14

D. Pendampingan Luar Lembaga

1. Pengertian Pendampingan Luar Lembaga

Pendampingan luar lembaga di bagi menjadi 2 kata yaitu

pendampingan dan luar lembaga. Pendampingan adalah menjaga atau

memantau sesuatu, dan luar lembaga adalah sesuatu kegiatan yang berada

diluar lembaga, yang melaksananan kegiatannya diluar, tidak lagi

melaksanakan didalam. Jadi, pendampingan luar lembaga adalah

pendampingan yang dilakukan di luar lembaga dan tidak dilakukan didalam

lembaga, dimana anak jalanan yang tidak ingin tinggal di lembaga dan masih

ingin tinggal dengan orang tuanya, masih bisa mendapatkan pendampingan

dari lembaga. Dimana lembaga mendatangkan tempat-tempat yang biasa

anak-anak jalanan berkumpul dan pihak lembaga memberikan motivasi

kepada anak jalanan agar ingin melanjutkan pendidikan formal atau non

formal.

Pendampingan luar lembaga ini sangat penting untuk anak yang

dari keluarga ekonomi rendah. Lembaga membuat program pendampingan

luar lembaga ini karena melihat dari kebutuhan anak, anak memiliki haknya

untuk tinggal dengan orang tuanya dan tidak dipisahkan. Tujuannya adalah

untuk membantu anak dan orang tuanya bisa saling menyayangi dan orang

14

Suyanto, Masalah Sosial Anak, ed, ke-1, h.200-201

Page 43: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

31

tua bisa mengetahui keinginan anaknya, supaya tidak ada lagi eksploitasi

kepada anak, dan tidak ada lagi anak menjadi gelandangan atau pengemis di

jalanan.

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa pendampingan luar

lembaga adalah: memberikan anak-anak kesempatan untuk membentuk

ikatan kasih sayang yang sehat membantu pemenuhan kebutuhan mereka

untuk terikat ke seseorang, yang menganggap mereka istimewa dan memiliki

komitmen untuk menyediakan keselamatan dan kesejahteraan mereka secara

berkelanjutan.15

2. Jenis Pendampingan Luar Lembaga

Jenis program pendampingan luar lembaga adalah memberikan

bantuan kepada anak jalanan untuk bersekolah seperti membiayakan sekolah

dan kebutuhan sehari-hari anak, supaya anak bisa bersekolah lagi dan tidak

hidup di jalan lagi, selain untuk tidak hanya ke anak saja tetapi memberikan

arahan untuk membimbing anak dengan benar. Dalam kehidupan dirumah

jika tidak mendapatkan bimbingan yang benar dari orang tua anak bisa

kembali lagi ke jalanan, maka dari itu manfaat untuk memberikan arahan

kepada orang tua sangatlah penting untuk masa depan anak.

15

Modul Pekerjaan Sosial Berpusat Pada Anak dan Keluarga, perlindungan anak dan

perencanaan permanensi,(Jakarta: Save The Children,2012), h.14

Page 44: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

32

3. Sasaran Pendampingan Luar Lembaga

Pendampingan yang bergerak di luar lembaga akan menghadapi

hal-hal yang tidak dihadapi dengan pendampingan dalam lembaga, baik

dalam perencanaan, perorganisasian atau pelaksanaan program. Dalam

sasaran pendampingan luar lembaga dengan pendampingan dalam lembaga

sangat berbeda, pada umumnya pendampingan dalam lembaga adalah anak-

anak yang sudah tidak ada orang tuanya baru di tempatkan di lembaga.

Adapun sasaran untuk pendampingan luar lembaga adalah anak yang

maksimal umur 18tahun dan orang tuanya. Adapun katagori sasaran untuk

pendampingan luar lembaga sebagai berikut:

1) Anak jalanan yang menjadi pengemis atau gelandangan

2) Anak jalanan yang dieksploitasi secara ekonomi

3) Orang tua atau keluarga anak.

Page 45: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

33

BAB III

PROFIL LEMBAGA

GAMBARAN UMUM SOCIAL DEVELOPMENT CENTER (SDC)

A. Sejarah Pendirian Lembaga

Sebagai Instansi yang bertanggung jawab terhadap

permasalahan anak jalanan, Kementerian Sosial dan pemerintah daerah

telah berhasil memecahkan permasalahan anak jalanan, akan tetapi

belum maksimal. Untuk meningkatkan keberhasilan dalam pemecahan

masalah baik secara kulitas maupun kuantitas, maka disusunlah

program baru dalam bentuk Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial

Anak atau Sosial Development Centre for Street Children (SDC).

Departemen Sosial sebagai instansi pemerintah yang berkompeten

terhadap penanganan permasalahan sosial anak jalanan

mengembangkan suatu konsep pelayanan yang komprehensif dan

berkelanjutan bagi jalanan. ”Perwujudan dari konsep tersebut adalah

Sosial Development Center for Children atau Pusat Pengembangan

Pelayanan Sosial Anak yang diresmikan oleh Ibu Negara Hj. Ani

Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 23 Nopember 2006. SDC

beralamatkan di Jl. Panti Sosial (PPA) Bambu Apus Jakarta Timur”.1

Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial Anak didirikan untuk

menjawab kebutuhan akan kesejahteraan anak-anak jalanan dengan

1 Wawancara Pribadi dengan Ibu Dra. Kokom Komalawati M,Si (Ketua lembaga),

Jakarta Timur, 8 Juli 2014

Page 46: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

34

segala permasalahanya. Adapun permasalahan yang dihadapi anak

jalanan diantaranya kurangnya pemenuhan kebutuhan dasar seperti

pendidikan, perlindungan, kasih sayang, kesehatan, makanan,

minuman, dan pakaian. Akhir-akhir ini dijumpai masalah yang lebih

serius seperti tracfiking, eksploitasi seks komersial dan berbagai tindak

kekerasan. Jika ditelusuri secara mendalam, fenomena anak jalanan

secara garis besar sebagai akibat dari dua hal mendasar ; problema

sosial (sosiologis) karena orang tua yang kurang perhatian kepada

anak-anaknya sehingga mereka para anak mencari perhatian di luar

rumah yakni jalanan sebagai pelarian atau kompensasinya. Kedua,

problema sosial ekonomi yang didominasi oleh masalah kemiskinan,

sehingga benyak orang tua atau keluarga yang tidak mampu

menyediakan kebutuhan dasar anak termasuk kebutuhan untuk

mendapat pendidikan secara layak, kurang/tidak tersedianya fasilitas

bermain bagi anak-anak di tempat tinggal yang padat dan kumuh..

Hal-hal yang dikemukakan diatas antara lain menyebabkan

program pemberian pelayanan dan bimbingan bagi anak jalanan sangat

penting untuk dilakukan sebab dipundak anak-anak itu juga masa depan

bangsa akan dipikulkan. Kita harus mengantisipasi kehancuran masa

depan mereka dan terjadinya lost generation karena kesalahan generasi

sebelumnya.

Page 47: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

35

B. Landasan Hukum

Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial Anak dalam pelaksanaan

pelayanan sosial kepada anak jalanan memiliki beberapa landasan

hukum yang digunakan yaitu :

a. Undang Undang Dasar 1945 Pasal 28B ayat (2) dan Pasal 34.

b. Undang Undang RI No. 6 tahun 1974 tentang Ketentuan ketentuan

Pokok Kesejahteraan Sosial.

c. Undang Undang RI No. 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak.

d. Undang Undang RI No.1 tahun 2000 tentang Ratifikasi Konvensi

ILO No.182 tentang Pelarangan Pengadilan Anak dan Tindakan

Segera Penghapusan Bentuk Bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk

Anak.

e. Undang Undang RI No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

C. Visi dan Misi

Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial Anak/ SDC Bambu

Apus

Jakarta memiliki Visi dan Misi sebagai berikut :

Visi :

“Menjadikan anak Indonesia yang mandiri dan normatif secara

sosial dan ekonomi”

Page 48: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

36

Misi :

a. Menyelenggarakan perlindungan untuk anak jalanan

b. Menyelenggarakan bimbingan fisik, mental, sosial dan pelatihan

keterampilan serta pendidikan

c. Pembinaan keluarga, resosialisasi dan penyaluran dengan

memakai sistem rujukan kelembaga lain.2

D. Tujuan dan Fungsi Lembaga

1. Tujuan

a. Terciptanya kesamaan visi dan misi antara penyelenggara

pelayanan sosial anak jalanan dalam panti

b. Terselengaranya pelayanan sosial anak jalanan dalam panti

secara professional.

2. Fungsi Lembaga

Sebagai asrama (boarding house) bagi anak jalanan,

sekaligus sebagai institusi yang menjalankan kelanjutan proses

pelayanan yang telah diberikan oleh lembaga atau rumah singgah-

rumah singgah yang ada, sebagai asal perujuk penanganan anak

jalanan.3

2 Brosur Social Development Center For Street Children

3 Ibid

Page 49: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

37

E. Kebijakan dan Program Lembaga

1. Kebijakan

Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial Anak dalam hal

kebijakan yang ditempuh diarahkan pada upaya memberikan

perlindungan untuk kepentingan terbaik bagi anak sesuai dengan

Undang Undang RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan

anak

2. Program Lembaga

Dalam hal pelaksanaan program pelayanan yang dilakukan

oleh Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial Anak, selain program

pemenuhan kebutuhan dasar yang meliputi pendampingan luar

lembaga, kesehatan, perlengkapan, serta pendidikan ada beberapa

program lain diantaranya adalah:

a. Pendekatan Awal

Kegiatan yang mengawali keseluruhan proses pelayanan

sosial yang dilaksanakan dengan penyampaian informasi

program pelayanan sosial kepada masyarakat, instasnsi terkait,

serta organisasi sosial/ LSM, terkait guna memperoleh

dukungan dan data awal calon klien untuk dapat diseleksi dan

ditetapkan secara definitif sesuai dengan persyaratan yang telah

ditentukan melalui langka langkah sebagai berikut :

Page 50: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

38

1) Penyampaian informasi kepada masyarakat, instansi terkait,

organisasi sosial melalui pertemuan, konsultasi dan surat

menyurat

2) Mengumpulkan, menyususun, mengelompokan dan

menganalisa informasi/ data serta mendiskusikanya untuk

menentukan langkah identifikasi

3) Memberikan motivasi dengan cara penyuluhan, bimbingan

dan sebagainya

4) Mengadakan seleksi terhadap calon klien

b. Penerimaan

1) Dalam tahap ini dilakukan kegiatan administrasi untuk

menetapkan calon klien yang memenuhi persayaratan

sebagai berikut :

2) Mengisi formulir pendaftaran

3) Pencatatan dalam buku registrasi

4) Membuat kesepakatan pelayanan sosial antar petugas panti

dengan calon klien

c. Pengungkapan dan Pemahaman Masalah

Proses ini dilakukan untuk menggali kebutuhan dan

permasalahan anak secara mendalam melalui wawancara untuk:

Page 51: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

39

1) Mengetahui potensi, kemampuan serta keterampilan anak

2) Merumuskan dan mendefinisikan kebutuhan dan masalah

klien

3) Merumuskan rencana dan tujuan intervensi pelayanan yang

akan diwujudkan

4) Selanjutnya membuat kontrak/ persetujuan atas pelayanan

sosial yang diberikan meliputi :

a) Kesediaan orang tua dan klien untuk memenuhi

persayaratan

b) Jangka waktu mengikuti program pelayanan sosial

c) Jenis program yang disepakati

d. Resosialisasi

Merupakan suatu proses yang bertujuan untuk

menyiapkan kondisi psikis anak yang akan segera kembali

kepada keluarga dan masyarakat, dalam tahapan ini meliputi :

1) Pembekalan klien yang kembali ke lingkungan keluarga dan

lingkungan masyarakat tempat tinggal anak

2) Menghubungi keluarga klien serta lingkungan masyarakat

tempat tinggalnya

Page 52: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

40

e. Reunifikasi Dengan Keluarga

Upaya penyatuan kembali anak dengan keluarga atau

pengasuhnya berupa menyiapkan anak agar bisa kembali

kepada orang tua dan keluarganya

f. Memberdayakan keluarga melalui UEP

Agar keluarga dapat memenuhi kebutuhan hidup anak

dan membekali anak yang telah selesai menjalani proses

pelayanan dalam panti.

g. Terminasi

Tahapan ini merupakan tahapan penghentian

pelayanan setelah eks-klien dipandang mampu dan mandiri.

Sebagai lembaga pelayanan sosial anak, Pusat Pengembangan

Pelayanan Sosial Anak memiliki sasaran pelayanan yang

ditujukan kepada seluruh anak jalanan. Secara khusus sasaran

layanan lembaga tersebut adalah :

1) Sasaran :

a) Anak jalanan

b) Anak jalanan yang menjadi pengemis dan pemulung

c) Anak jalanan yang dieksploitasi secara ekonomi

d) Orang tua/ keluarga anak

Page 53: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

41

2) Persyaratan :

a) Laki laki dan perempuan yang berusia di bawah 18

tahun

b) Rujukan dari rumah singgah, LSM, Kepolisian, Pekerja

Sosial Masyarakat, keluarga yang berdasarkan

assessment awal dapat atau layak diterima sebagai klien

panti

c) Menyatakan kesanggupan mengikuti semua program

yang diselenggarakan oleh panti

d) Anak tidak lagi melakukan aktifitas di jalanan

3) Asal rujukan klien :

a) Rumah Singgah yang berada sekitar Jabodetabek

b) Lembaga Sosial Masyarakat

c) POLRI

d) Keluarga dan masyarakat miskin

Adaupun dalam hal pendanaan, operasional lembaga,

pendanaan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara/ APBN.4

4 Wawancara Pribadi dengan Ibu Vivi Marlina, AKS (Rehabilitas Sosial), 1

September 2014

Page 54: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

42

F. Struktur dan Organisasi Lembaga

1. Struktur Organisasi SDC Bambu Apus Jakarta.

Sumber: Hasil Wawancara Pribadi

2. Tugas Pokok dan Fungsi

a. Kepala Panti

Bertugas melaksanakan tugas manajerial dan teknis

operasional pelayanan dan rehabilitasi sosial sesuai dengan

Peraturan Perundang undang undangan yang berlaku

b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Dalam tugasnya melakukan urusan surat menyurat,

kepegawaian, keuangan, perlengkapan, dan rumah tangga serta

kehumasan

TATA USAHA

PROGRAM DAN

ADVOKASI SOSIAL

PELAYANAN DAN REHABILITASI SOSIAL

FUNGSIONAL

PENDAMPING

KETUA TIM

Page 55: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

43

c. Kepala Seksi Program dan Advokasi Sosial

Tugasnya melakukan penyusunan rencana dan program,

pemberian informasi dan advokasi, pengkajian dan penyiapan

standar pelayanan serta melakukan pemantauan, evaluasi dan

penyusunan laporan pelayanan dan rehabilitasi sosial

d. Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Melakukan registrasi, observasi, identifikasi, pemeliharaan

jasmani dan penetapan diagnose, perawatan, bimbingan

pengetahuan dasar pendidikan, mental, sosial, phisik,

keterampilan, resosialisasi, penyaluran

3. Fungsi dan Peran Pekerja Sosial

a. Pendamping (Fasilisator)

Pekerja sosial membantu klien untuk mempermudah akses

pelayanan dengan memberikan kesempatan dan fasilitas yang

dibutuhkan oleh klein untuk mengatasi permasalahannya, dan

mengembangkan potensi yang dimilikinya.

b. Pelayanan Mediasi

Sebagai mediator pekerja sosial berupaya membantu

memfasilitasi pihak-pihak yang mengalami hambatan

komunikasi sehingga satu sama lain saling dukung dalam upaya

pencapaian tujuan yang diingankan

Page 56: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

44

c. Pelayanan Advokasi

Layanan advokasi sosial perlu diberikan kepada klein

yang mengalami konflik dengan pihak pihak baik individu atau

institusi. Selain itu berupaya memberikan perlindungan dan

pembelaan terhadap hak hak klein

d. Pelayanan Konseling

Berupaya membantu klein untuk memahami dan

menyadari permasalahan yang dihadapi, memahami potensi dan

kekuatan yang dimiliki,serta membimbing untuk membuka

alternative pemecahan masalah.

e. Peran sebagai Motivator

Membantu klein memberikan dorongan dan semangat

dalam melaksanakan kegiatan dan upaya pemecahan masalah.5

5 Wawancara Pribadi dengan Bapak Ahmad Suhada, S.Sos (pendamping sosial),

Jakarta Timur, 1 September 2014

Page 57: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

45

BAB IV

HASIL TEMUAN DAN ANALISI

STRATEGI PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI

PENDAMPINGAN LUAR LEMBAGA

Pada Bab ini peneliti akan membahas tiga hal pertama, temuan dan analisa

mengenai strategi pelayanan sosial melalui pendampingan luar lembaga, kedua

mengenai hasil dan manfaat pendampingan luar lembaga. Dan yang ketiga faktor

pendukung dan penghambat pendampingan luar lembaga.

A. Strategi Pelayanan Sosial Melalui Pendampingan Luar Lembaga di

Social Development Center For Street Children.

Bagian ini akan menjelaskan mengenai strategi yang dilakukan lembaga

Social Development Center For Street Children dalam melaksanakan

pelayanan sosial melalui pendampingan luar lembaga. Dengan

menggabungkan hasil wawancara, observasi dan studi dokumentasi dengan

teori-teori yang dijelaskan pada BAB II.

Strategi pendampingan luar lembaga merupakan suatu rencana untuk

menjalankan kegiatan atau program. Strategi merupakan proses penentuan

rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang

organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan

tersebut dapat dicapai. Lembaga menjalanin program pendampingan luar

lembaga menggunakan strategi, dimana di dalam strategi tersebut memiliki

beberapa tahap untuk menyelesaikan program tersebut. Dalam hal ini untuk

Page 58: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

46

memperkuat data penulis melakukan wawancara kepada Ketua Rehabilitasi

sosial terkait pelayanan yang dilakukan dalam proses pendampingan luar

lembaga di Social Development Center For Street Children. Hasil wawancara

sebagai berikut:

“..Pelayanan yang diberikan kepada anak binaan, seperti

pendampingan luar lembaga, dimana kita memberikan pelayanan

melalui pendidikan, pelayanan kesehatan, pelayanan psikologi,

pelayanan FDS untuk orang tua”.1

Dari hasil wawancara dengan Ketua Rehabilitasi Sosial dapat disimpulkan

bahwa lembaga ini melakukan pelayanan sosial melalui pendampingan luar

lembaga. Pelayanan yang di berikan oleh pihak lembaga seperti pendidikan

untuk anak binaan. Untuk memperkuat data penulis juga melakukan

wawancara dengan Anak binaan yakni “F” ia mengatakan:

“..Aku tadinya gak sekolah lagi karena bapak aku gak bisa

bayar sekolah aku. Setelah gak sekolah lagi aku mengamen di

jalanan buat bantu ibu sama bapak. Terus aku di panggil sama

rumah singgah, disuruh dating terus dari sana aku dapet biaya

buat sekolah, terus aku bisa sekolah lagi”.2

Dari hasil wawancara dengan ketua Rehabilitas Sosial Ibu Vivi Marlina,

AKS dan anak binaan ”F” disimpulkan bahwa pelayanan pendidikan yang

diberikan lembaga sangat bermanfaat untuk anak binaan yang putus sekolah

atau tidak sekolah karena faktor ekonomi. Pendampingan luar lembaga

membangun anak-anak yang hidup di jalanan bisa berdaya kembali dalam

pendidikannya. Untuk memperkuat data peneliti juga mewawancarai orang tua

“D” dari Anak binaan di Social Development Center For street Children:

1 Wawancara Pribadi dengan Ibu Vivi Marlina, AKS (Ketua Rehabilitas Sosial), Jakarta

Timur, 1 september 2014. 2 Wawancara Pribadi dengan F (Anak Binaan), Serang, 11 September 2014.

Page 59: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

47

“..Saya senang mendapatkan bantuan pendidikan buat anak

saya, dulu anak saya sempat gak sekolah ya mba, gara-gara gak

punya duit. Tapi gara-gara bantuan ini anak saya bisa kembali

sekolah”.3

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada pemimpin

rehabilitas sosial, beberapa pengurus dan staf lembaga, anak binaan dan orang

tua anak, dalam pelaksanaan program pendampingan luar lembaga yang

diberikan oleh Social Development Center for Street Children. Penulis

meneliti program pendampingan luar lembaga, program pendampingan luar

lembaga merupakan program yang membantu anak jalanan untuk tetap bisa

melanjutkan pendidikan, dan memberikan motivasi orang tuanya untuk

melarang anaknya turun kejalan lagi, program ini di lakukan di beberapa

daerah seperti Bandung, Cimahi, Sukabumi, Serang, Tanjung Priuk,

Manggarai, dan Penjaringan. Dalam tahap strategi, Social Development

Center for Street Children ini melakukan perencanaan strategi, merencanakan

program apa saja yang mau dilaksanankan, setelah itu melakukan

pelaksananannya, sesudah dilaksanankan, selalu diadakannya evaluasi untuk

program.

Dalam penangan untuk melakukan strategi pelayanan sosial anak jalanan

di Social Development Center For Street Children (SDC) memiliki beberapa

staf ahli, yang menangani anak binaan dan orang tua binaan yang berada di

rumah singgah LKSA Wanita Bahagia, adapun staf-staf yang terlibat

diantarnya ialah sebagai berikut:

3 Wawancara Pribadi dengan D (Orang Tua Binaan), Serang, 11 September 2014

Page 60: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

48

Tabel 1

Nama Jabatan Tugas

Ibu Vivi Marlina, Aks Rehabilitasi sosial

Yang mengasesment anak

binaan, dan yang

mengatur program

pendampingan luar

lembaga.

Bapak Ahmad Suhada

S.Sos

Pendamping sosial

Yang memberikan

motivasi kepada orang

tua anak binaan.

Ibu Susi Nugroho

Widyati, S.Psi

Psikolog

Yang meyelesaikan

masalah kejiwaan,

mental, dan memberikan

test IQ.

Ibu Suci Utami Rahayu,

AMK

Staff kesehatan

Yang megatur obat, dan

menjadi asisten dokter.

Sumber : Hasil Wawancara pribadi

Adapun tahap-tahap yang lembaga gunakan untuk melaksanakan

program seperti berikut:

1. Memilih rumah singgah

Dalam melaksanakan program pendampingan luar lembaga, pihak

lembaga melakukan kerjasama dengan pihak rumah singgah daerah yang

menaungi anak jalanan. Proses lembaga untuk mencari rumah singgah

Page 61: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

49

adalah, lembaga mencari rumah singgah yang menaungi anak jalanan,

dimana lembaga memilihi empat rumah singgah di luar kota dan empat

rumah singgah yang di dalam kota. Setelah menemukan rumah singgah

yang menaungi anak jalanan, pihak lembaga mendatangi rumah singgah

untuk melakukan kerja sama dalam membangun atau memotifasi diri anak

jalanan agar bisa bersekolah lagi. Kemudian setelah rumah singgah setuju

untuk berkerja sama, maka pihak lembaga membuat jadwal dengan rumah

singgah agar dapat membantu mengumpulkan anak jalanan dan orang tua

dengan melakukan wawancara, setelah pihak lembaga melakukan

wawancara dengan anak binaan dan orang tua binaan, pihak lembaga

menindak lanjuti dengan melaksanankan program motivasi kepada anak

binaan dan orang tua binaan. Adapun ungkapan dari ketua Rehabilitas

sosial Ibu Vivi Marlina, AKS yaitu:

“..Dalam kegiatan ini kita melakukan kerja sama dengan

beberapa rumah singgah, dalam permulaan kami melakukan

pemilihan beberapa rumah singgah yang pernah kami ajak

kerjasama, kami memilih rumah singga yang menaungi anak-anak

jalanan yang tidak bersekolah. Adapun yang sudah kita patokan di

luar kota 4 rumah singgah dan di dalam kota ada 4 rumah singgah

juga”.4

2. Assessment klien

Dalam pemberdayaan pendampingan luar lembaga di Social

Development Center For Street Children terdapat pula proses assessment

yang ditujukan guna proses penseleksian kepada anak-anak jalanan yang

memang kurang mampu dan memenuhi syarat lemabag Social

4 Wawancara Pribadi dengan Ibu Vivi Marlina, AKS

Page 62: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

50

Development Center For Street Children untuk dijadikan sasaran

pemberdayaa. Dalam melakukan assessment staff rehabilitasi sosial di

Social Development Center for Street Children (SDC) medatangi rumah

singgah yang menaungi anak jalanan. Di rumah singgah tersebut sudah

menyediakan anak-anak jalanan yang akan diberikan bantuan oleh

lembaga, staf lembaga mengadakan perkenalan tentang lembaga Social

Development Center for Street Children (SDC) kepada orang tua dan

anak-anak, setelah memperkenalkan tentang lembaga, setiap orang tua dan

anak diwawancarai untuk mengetahui keadaan ekonomi keluarga dan

perkembangan pendidikan anak jalanan tersebut. Sebagaimana dikatakan

oleh ibu Vivi Marlina, AKS sebagai berikut:

“..iya, dalam memberikan bantuan kepada anak jalanan di

daerah kita harus melakukan assesment. Kita harus wawancarai

pihak keluarga anak jalanan tersebut, apakah anak tersebut masuk

dalam kriteria kita atau tidak. Cara kita mewawancarai anak dan

keluarganya, dengan mendatangi rumah singgah tersebut. Dimana

rumah singgah sudah mengumpulkan anak-anak dan keluarganya,

jadi kita tinggal datang ke rumah singgah, tidak perlu mencari-

cari anak dan keluarga, Tahun sekarang agak lebih gampang

ngurusinnya, tidak kaya tahun lalu yang butuh waktu lama untuk

bisa menjalanin program ini”.5

Dari hasil wawancara diatas disimpulkan bahwa assessment yang

dilakukan lembaga Social Development Center For Street Children

memang benar-benar dituju untuk anak-anak yang kurang mampu

sehingga assessment dilakukan secara selektif guna tetap sasaran. Hal itu

juga diperkuat oleh ungkapan Ibu Hj. Ijah Faizah selaku staf ketua rumah

singgah LKSA Wanita Bahagia yang mengatakan:

5 Wawancara Pribadi dengan Ibu Vivi Marlina, AKS

Page 63: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

51

“..Dalam membantu anak jalanan, pihak SDC melakukan

assessment terlebih dahulu dengan cara selektif untuk memilih

anak jalanan yang di bantu, SDC juga mewawancarai anak dan

orang tuanya untuk melihat kondisi ekonominya. Setelah itu

lembaga memilih anak binaan yang masuk kriterianya, setalah

memilih lembang kembali datang ke rumah singgah untuk

memberikan dampingan atau bantuan kepada anak binaan dan

orang tua anak binaan”.6

3. Mendatangi kembali rumah singgah

Setelah dua minggu dari melakukan assement klien, lembaga

mendatangi kembali rumah singgah, dimana lembaga melakukan beberapa

pelayanan sosial saat mendatangi rumah singgah, menurut Dwi Heru

Sukoco ada 9 pelayanan sosial yang di bahas di BAB II halaman 21,

sedangkan ditemuan penelitian lembaga ini hanyak melakukan 4

pelayanan sosial saja. Sebagaimana dikatakan oleh Ibu Vivi Marlina, AKS

sebagai berikut :

“..Setelah kita melakukan assesment, kita datangi kembali

rumah singgah tersebut, disana kita membuat pelayanan untuk

memberikan motivasi ke orang tua, biar orang tua bisa mengerti

cara mendidik anak yang benar, dan tidak mengizinkan kembali

anak untuk turun kejalanan. Pas ditempat kita juga ada pelayanan

kesehatan, cek psikologi untuk anak, dan terakhir itu kita

memberikan uang transport untuk anak sekolah atau disebut

pelayanan pendidikan”.7

Wawancara diatas bisa disimpulkan bahwa program pendampingan

luar lembaga memiliki beberapa pelayanan sosial yang bermanfaat untuk

anak dan orang tua, tidak hanya bantuan saja yang diberi oleh Social

Development Center For Street Children ada juga kegiatan kesehatan dan

psikologi untuk anak dan untuk orang tua diadakannya penyuluhan untuk

tujuan memotivasi diri orang tua. Selain penulis mewawancara staf

6 Wawancara Pribadi dengan Ibu Hj. Ijah Faijah (Ketua Rumah Singgah LKSA Wanita

Bahagia), Serang, 11 September 2014. 7 Wawancara Pribadi dengan Ibu Vivi Marlina. AKS

Page 64: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

52

rehabilitasi sosial Social Development Center for Street Children diatas.

Untuk memperkuat data penulis melakukan wawancara dengan anak

binaan Social Development Center for Street Children yakni “M”. hasil

wawancara tersebut sebagai berikut:

“..Iya dua minggu yang lalu pihak lembaga mendatangi rumah

singgah untuk menanya-nanyakan ekonomi keluarga, setalah dua

minggu pihak lembaga datang lagi, kita diperiksa kesehatannya,

terus kita juga di suruh test IQ, abis itu kita dikasih uang

kebutuhan sekolah deh”.8

Hasil wawancara tersebut juga diperkuat dengan hasil observasi,

setelah dua minggu kami kembali mendatangi rumah singgah LKSA

Wanita Bahagia yang terletak di Serang. Sesampainya disana orang tua

binaan dan anak binan sudah berkumpul dirumah singgah, kami langsung

menyiapkan keperluan untuk memberikan pelayanan ada didalam

pendampingan luar lembaga. Penulis mengabsen anak binaan dan orang

tua binaan untuk mengetahui sudah hadir semua atau belum. Setelah

diabsen acara dimulai. Di dalam pendampingan luar lembaga ini ada

beberapa pelayanan yang diberika oleh anak binaan dan orang tua binaan,

pelayanan tersebut adalah:

a. Pelayanan kesehatan

Di lembaga Social Development Center For Street Children

juga terdapat program kesehatan yang berfungsi untuk memantau

kesehatan para anak jalan yang di bina di SDC. Program kesehatan ini

sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan para anak jalan. Pada

program kesehatan ini di lakukan oleh staff kesehatan yang sudah

berkompeten dalam bidangnya. Dalam hal ini staff kesehatan

8 Wawancara Pribadi dengan “M” (Anak Binaan), Serang, 11 September 2014

Page 65: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

53

melakukan pemeriksaan kepada anak binaan, dimana anak-anak di

periksa fisiknya oleh dokter dari lembaga, dan setelah diperiksa anak-

anak diberikan vitamin C dan vitamin B-Complex. Sebagaimana

dikatakan oleh ibu Suci utami Rahayu, AMK sebagai berikut;

“..Tahun ini kita melakukan periksa kesehatan untuk anak.

Kita memeriksa fisik anak ada yang sakit atau tidak, kalau ada

yang sakit kita berikan obat gratis, jika dia sehat-sehat aja kita

cuma memberikan vitamin untuk nafsu makan dan vitamin C”.9

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulksn bahwa program

kesehatan memang sangat membantu para anak jalanan terutama yang

menderita penyakit. Disamping ungkapan dokter juga diperkuat oleh

ungkapan “K” anak binaan yang mengatakan:

“..Aku diperiksa kesehatannya, aku disuruh tiduran, terus

perut aku di teken-teken, terus aku disuruh melet, kebetulan aku

juga lagi sakit ka. Karena aku lagi sakit aku dikasih obat dari

dokter, sama vitaminnya itu semua gak bayar”.10

Disamping melakukan wawancara dengan Staf dan Anak

binaan. Penulis juga melakukan observasi yang dapat dilihat pada

lampiran 2. Selain itu penulis juga melakukan studi dokumentasi

terkait program kesehatan yang dilakukan SDC.

9 Wawancara Pribadi dengan Ibu Suci Utami Rahayu, AMK (Staf Kesehatan), Serang, 11

September 2014 10

Wawancara Pribadi dengan K (Anak Binaan), Serang, 11 September 2014

Page 66: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

54

Page 67: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

55

jika ada anak yang mengalami depresi kita langsung

menanganinya”.11

Hasil wawancara diatas disimpulkan bahwa test psikologi ini

sangat bermanfaat untuk mengetahui pemikiran dan mental anak binaan,

sangat bermanfaat juga untuk anak yang pemikiran dan mentalnya

bermasalah. Adapun pendapat dari anak binaan tentang test psikologi yang

dilakukan oleh pihak lembaga. Untuk memperkuat data penulis juga

mewawancarai anak binaan Social Development Center for Street

Children yaitu “N”, hasil wawancara sebagai berikut:

“..Aku disuruh nyari gambar yang cocok ka, terus aku di test

kecepatan berpikir gitu ka, lumayan banyak deh ka gambarnya.

Aku suka ka kalau di test IQ, soalnya banyak gambar-gambar yang

harus aku cocokin ka, terus aku disuruh ngelengkapin gambarnya

tapi aku dikasih waktu untuk ngelengkapinnya”.12

Tidak hanya hasil wawancara saja yang penulis dapatkan. Dalam

memperkuat data penulis juga melakukan dokumentasi terkait progam

psikolog untuk mengetahui kecepatan anak dalam berpikir dan

membangun mentalnya untuk bisa menjadi seseorang yang berguna.

11

Wawancara Pribadi dengan Ibu Susi Nugroho Widyati, S.Psi (staf Psikologi), Serang,

11 September 2014 12

Wawancara Pribadi dengan N (Anak Binaan), Serang, 11 September 2014

Page 68: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

56

Hasil dokumentasi terkait program psikolog di Social Development

Center For Street Children

Tabel 3

Gambar Kegiatan Keterangan

Dari gambar disamping adalah

kegiatan psikologi, dimana staf

psikologi menerangkan cara

mengerjakan soal yang ada dibuku

untuk test IQ.

Dan gambar yang dibawah, anak-

anak binaan sudah mulai

mengerjakan soal test IQ. Anak-

anak disuruh menggambar dan

melengkapi gambar untuk

mengetahui penangkap berpikir

cepat.

c. Pelayanan FDS (family development session)

FDS di lakukan untuk orang tua anak, dimana orang tua diberikan

motivasi atau arahan untuk mendidik anak yang benar, dan pihak

lembaga motivasi untuk orang tuanya agar tidak menyuruh atau

membiarkan lagi anak turun kejalanan. Di dalam FDS pihak lembaga

menyampaikan materi atau penyuluhan tentang mendidik anak dan

menjadi orang tua yang lebih baik.

“..FDS ini program yang ada di pendampingan luar lembaga,

untuk memberikan motivasi kepada orang tua, agar tidak

mengizinkan anaknya turun kejalan lagi, dan memberikan cara

mendidik anak yang baik dan benar, dengan cara staff pendamping

Page 69: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

57

memberikan penyuluhan dengan materi cara yang benar mendidik

anak”.13

Orang tua banyak yang mendengarkan materi yang disampaikan

oleh staff pendampingan sosial. Beberapa orang tua sudah

melaksanakan cara untuk mendidik anak dan melarang anak turun

kejalan lagi. Untuk memperkuat data penulis juga mewawancarai

orang tua binaan Social Developement Center For Street Children

yaitu “E”, hasil wawancaranya sebagai berikut:

“..kami dikasih tahu bagaimana cara mendidik anak yang

benar, terus kita juga dikasih materi tentang anak turun kejalanan,

kami disuruh melarang anak kalau pergi kejalan untuk mencari

duit, pokoknya anak kerjanya harus sekolah tidak boleh nyari duit.

Setelah mengikuti materi ini saya juga sudah melakukan cara yang

diberikan oleh pihak lembaga, saya juga sudah agak melarang

anak untuk sering ada dijalanan”.14

Setelah beberapa program sudah dilaksanankan semua orang tua

dan anak berkumpul untuk diberikan bantuan (finansial) untuk keperluan

anak, seperti pendidikan sekolah, kebutuhan alat-alat sekolah, dan

kebutuhan makanan sehari-hari.

“..Saya dikasih uang buat sekolah, buat beli peralatan sekolah,

dan buat tabungan juga, tapi uangnya di pegang sama ibu, saya

gak boleh megang”.15

Selain mewawancarai anak binaan, penulis juga mewawancarai

orang tua binaan yaitu “S”, hasil wawancara sebagai berikut;

“..Anak saya diberikan uang untuk keperluan sekolahnya,

untuk membeli alat-alat menulis juga diberikan oleh SDC,

pokoknya untuk keperluan anak bersekolah semua dibiayain oleh

SDC, tapi setiap anak berbeda-beda dapetnya, tergantung

13

Wawancara Pribadi dengan Bapak Ahmad Suhada S.Sos (Staf Pendamping Sosial),

Jakarta Timur, 1 September 2014 14

Wawancara Pribadi dengan E (Orang Tua Binaan), Serang, 11 September 2014 15

Wawancara Pribadi dengan S (Anak Binaan), Serang, 11 September 2014

Page 70: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

58

kebutuhannya juga. nanti kita disuruh nulis apa aja kebutuhan

anak buat pendidikan”.16

Dari hasil wawancara penulis dengan pihak SDC dan Anak Binaan terkait

program FDS, penulis juga melakukan observasi yang terdapat pada lampiran

14. Disamping itu penulis juga melakukan studi dokumentasi terkait

pelaksanaan program FDS di Social Development Center For Street Children.

Hasil studi dokumentasi terkait program FDS (Family Development Sassion)

Tabel 4

Gambar Kegiatan Keterangan

Pada gambar di samping bagian

atas orang tua anak binaan sedang

memperhatikan pemateri yang

sedang menjelaskan cara mendidik

anak dengan benar.

Dan untuk gambar yang bawah

pemateri memberikan materi

tentang mendidik anak yang benar,

dan selesai materi, pemateri

memberikan motivasi kepada

orang tua agar tidak lagi menyuruh

anak nya hidup dijalanan.

B. Hasil dan Manfaat Pendampingan Luar Lembaga

Hasil dan manfaat dalam pemberdayaan pendampingan luar lembaga

adalah membantu klien untuk memperoleh daya untuk mengambil keputusan

dan menentukan tindakan yang akan dilakukan terkait dengan diri mereka

16

Wawancara Pribadi dengan S (Orang Tua Binaan), Serang, 11 September 2014

Page 71: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

59

termasuk mengurangi hambatan pribadi dan sosial, dan merubah

kehidupannya menjadi lebih sejahtera. Maka dari itu pihak lembaga

mengadakan pendampingan luar lembaga untuk membantu anak jalanan agar

bisa bersekolah kembali, mendapatkan pendidikan yang layak, agar

kedepannya bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Bisa membantu

orang tua untuk merubah kehidupan keluarga. Untuk memperkuat data penulis

mewawancarai anak binaan yaitu “M” untuk mengetahui sejauh mana hasil

manfaat dari pendampingan luar lembaga ini, hasil wawancaranya sebagai

berikut:

“..dulu aku gak sekolah ka, aku lebih sering ada dijalanan buat

nyari duit buat bantu mama papa aku, buat aku jajan juga. Tapi

pas ada bantuan dari SDC aku jadi sekolah lagi ka,soalnya biaya

sekolah aku dibayari sama SDC makanya aku jadi bisa sekolah

lagi. Aku senang bisa bersekolah. Tapi kadang aku pulang sekolah

suka mampir kejalan juga bareng teman-teman”. 17

Bantuan yang diberikan oleh pihak lembaga sangat bermanfaat untuk anak

binaan, dan membantu untuk mengurangi jumlah anak jalanan yang ada di

Indonesia. Penulis juga mewawancarai orang tua binaan yaitu “E” untuk

menanyakan manfaat dengan adanya bantuan ini, hasil wawancaranya sebagai

berikut:

“..Manfaatnya sangat banyak, anak saya jadi bisa bersekolah

lagi, jadi tidak usah nyari-nyari duit lagi kejalan. Saya seneng

banget anak saya bisa sekolah. Biar masa depannya lebih bagus

dari orang tuanya”.18

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat

yang dirasakan dari pendampingan luar lembaga yakni banyak Anak binaan

17

Wawancara Pribadi dengan M 18

Wawancara Pribadi dengan E (orang tua binaan)

Page 72: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

60

yang dapat bersekolah kembali tidak terjun kejalanan, sehingga mereka

memiliki masa depan yang lebih baik dengan adanya pendidikan.

Peneliti melakukan beberapa contoh hasil dan manfaatnya program

pendampingan luar lembaga,sebagai berikut:

Identitas Anak

Nama : M

J/K : Perempuan

Umur : 15 tahun

Alamat : Pekarungan

Jenis Pelayanan : Sekolah SMP kalas IX

Identitas Orang tua

Nama Ayah/Ibu : E

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Pekarungan

Pada saat petugas berkunjung kerumah anak penerima manfaat petugas

dapat bertemu dengan oarang tua dan anak penerima manfaat sendiri. Adapun

hasil pendampingan adalah sebagai berikut :

1. Anak penerima manfaat sudah mengundurkan diri dari sekolah karena

keluraga anak penerima manfaat sudah menerima lamaran dan anak

penerima manfaat tidak dapat berbuat apa-apa.

2. Ibu anak penerima manfaat dan anak penerima manfaat sendiri sebenarnya

menyesal atas kejadian tersebut, karena ingin anak penerima manfaat

masih meneruskan sekolah dan menyiapkan masa depannya.

Page 73: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

61

3. Namun demikian sampai bulan Desember hak anak penerima manfaat

masih di berikan

4. Anak penerima manfaat tidak dapat mengikuti kegiatan yang akan di

laksanakan pada akhir bulan Desember.

5. Orang tua anak penerima manfaat memeinta maaf atas keputusan keluarga,

karena memang tidak ada pilihan lain untuk mmebayar hutang keluarga

yang banyak.

6. Petugas menyerahkan buku Tabungan dan meminta agar dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kesimpulan dari hasil manfaat pendampingan luar lembaga yang diberikan

kepada anak adalah pelayanan kepada anak penerima manfaat di hentikan

karena anak mengundurkan diri dari sekolah dan Social Development Center

for Street Children, karena akan segera menikah.

Identitas Anak

Nama : F

J/K : Perempuan

Umur : 14 tahun

Alamat : Pekarungan, Serang

Jenis Pelayanan : Sekolah SMP kalas IX

Identitas Orang tua

Nama Ayah/Ibu : D

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Pekarungan, Serang

Adapun hasil pendampingan adalah sebagai berikut :

Page 74: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

62

1. Aktivitas Sekolah anak penerima manfaat berjalan normal, orang tua

selalu mendorong anak penerima manfaat Agar Fokus kesekolah, namun

demikian anak penerima manfaat kadang masih turun kejalan.

2. Semenjak mendapatkan pelayanan dari Social Development Center for

Street Children anak penerima manfaat dan Orang tuanya tumbuh

komitmen agar anak penerima manfaat meninggalkan aktivitas di jalan dan

fokus ke sekolah.

3. Orang tua mengijinkan dan anak penerima manfaat akan menghadiri

kegiatan Pengembangan wawasan lingkungan dan terapi psikososial di

alam terbuka, jika tidak ada masalah dengan sekolah.

4. Anak penerima manfaat dan orang tua menerima penyerahan Buku

tabungan, dan memahami penggunaan bantuan tersebut.

5. Pelayanan yang sudah di berikan sudah dirasa cukup, hanya untuk

pendampingan lebih jangan cuma satu bulan sekali, karena pengaruh jalan

dalam diri anak penerima manfaat sudah cukup mendalam.

6. Ada kegiatan yang bersifat pengembangan ketrampilan praktis untuk

mengisi waktu luang anak penerimaan manfaat di rumah.

7. Jika di mungkinkan ada pemberdayaan ekonomi untuk keluarga, baik

dalam wujud bantuan modal maupun dalam bentuk pembinaaan

kewirausahaan.

8. Orang tua berharap anak penerima manfaat mendapatkan pelayanan lagi

tahun depan.

Kesimpulan dari hasil dan manfaat pendampingan luar lembaga yang

diberikan oleh anak penerima manfaat adalah. Dalam kurun waktu 6 bulan

Page 75: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

63

terakhir perkembangan anak penerima manfaat sudah menunjukkan grafik

yang baik, aktivitas di jalan sudah banyak berkurang, proses belajar sekolah

anak penerima manfaat lebih fokus dan orang tua sudah menunjukkan

pemahaman mengenai pola kepengasuhan yang baik serta jalan bukan tempat

yang baik,bagi anak untuk tumbuh dan kembang, adanya pengembangan

program untuk pemberdayaan ekonomi keluarga.

Identitas Anak

Nama : S

J/K : Laki-laki

Umur : 15 tahun

Alamat : Sentul, Serang

Jenis Pelayanan : Sekolah SD Kelas IV

Identitas Orang tua

Nama Ayah/Ibu : R

Pekerjaan : Jual Buah/ Ibu Rumah Tangga

Alamat : Sentul, Serang

Adapun hasil pendampingan adalah sebagai berikut :

1. Aktivitas Sekolah PM berjalan normal, oarang tua selalu mengingatkan

aktivitas sekolah PM

2. PM kadang juga masih turun kejalan waktu hari libur sekolah, sebagai

pemulung atau ojek payung, orang tua menyadari jika hal tersebut tidak

baik untuk anak namun karena desakn ekonomi maka terpaksa ornag tua

Page 76: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

64

tidak dapat memncegah kemauan anak untuk membantu mencari

tambahan uang, karena hasil dari dagang buah tidak cukup.

3. Orang tua masih berharap agar P3SA/SDC dapat membantu mencari

solusi mengenai dokumen kependudukan Keluarga PM.

4. Orang tua mengijinkan dan PM akan menghadiri kegiatan Pengembangan

wawasan lingkungan dan terapi psikososial di alam terbuka, jika tidak ada

masalah dengan sekolah.

5. PM dan orang tua menerima pemyerahan Buku tabungan, dan memahami

penggunaan bantuan tersebut.

6. Pelayanan yang sudah di berikan sudah dirasa cukup, hanya untuk

pendampingan jangan cuma satu bulan sekali.

7. Jika di mungkinkan ada pemberdayaan ekonomi untuk keluarga, baik

dalam wujud bantuan modal maupun dalam bentuk pembinaaan kewira

usahaan.

Kesimpulan yang hasil dan manfaat yang telah diberikan oleh Social

Development Center for Street Children adalah dalam kurun waktu 6 bulan

terakhir perkembangan PM sudah menunjukkan grafik yang baik, aktivitas di

jalan sudah banyak berkurang, proses belajar sekolah PM lebih fokus dan

orang tua sudah menunjukkan pemahaman mengenai pola kepengasuhan yang

baik serta, jalan bukan tempat yang baik,bagi anak untuk tumbuh dan

kembang, adanya pengembangan program untuk pemberdayaan ekonomi

keluarga.

Page 77: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

65

C. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Pada Pendampingan Luar

Lembaga

Dibawah ini peneliti menjelaskan mengenai faktor pendukung dan

penghambat bagi pendamping luar lembaga yakni:

1. Faktor Pendukung

Beberapa faktor pendukung itu adalah tersedianya motifasi, dan

terjalinnya kemitraan yang luas. Hal tersebut terlihat dari ungkapan hasil

wawancara dengan Ibu Vivi Marlina, AKS selaku Ketua Rehabilitasi

Sosial Social Development Center For Street Children dimana hasil

wawancara sebagai berikut:

“..Dalam setiap kegiatan selalu ada faktor pendukung dan

penghambat nya, faktor pendukung untuk kegiatan ini adalah ada

beberapa mitra yang bisa berkerjasama dengan lembaga, untuk

membantu menyelesaikan kegiatan ini”.19

a. Motivasi

Tidak semuanya anak jalanan mempunyai motivasi untuk

sekolah karena faktor keterbatasan ekonomi, keadaan lingkungan,

sudah bekerja dari kecil. Social Development Center for Street

Children membentuk program pendampingan luar lembaga, untuk

memberikan motivasi kepada anak dan orang tua. Dalam motivasi

yang diberikan, pihak lembaga menyarankan untuk melarang anak-

anak putus sekolah dan memilih berkerja di jalanan. Pihak lembaga

menginginkan anak-anak menjadi maju dan sukses, dan untuk

kedepannya bisa mendapatkan pekerjaan yang layak untuk membantu

19

Wawancara Pribadi dengan Ibu Vivi Marlina, AKS

Page 78: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

66

orang tua. Tidak hanya memberikan motivasi saja yang diberikan oleh

lembaga. Lembaga juga memberikan beberapa dana untuk membantu

memenuhi kebutuhan sekolah anak seperti, bayaran sekolah dan

memberikan dana untuk membelikan peralatan sekolah. Seperti yang

di tuturkan oleh M salah satu anak binaan :

“tadinya saya gak sekolah ka, pas saya di bantu sama SDC

saya jadi sekolah lagi, saya juga udah jarang kejalanan. Sekarang

orang tau saya juga udah agak melarang saya kalau sering

dijalanan. Jadi saya agak males kejalanan lagi”.20

Tidak hanya “M” saja yang merasakan bantuan dari Social

Development Center For Street Children, adapun anak binaan yang

lain merasa senang dengan adanya bantuan pendidikan. Peneliti

mewawancarai anak binaan yaitu “K” yang beersependapat dengan

“M”, hasil wawancara sebagai berikut:

“..aku setiap hari dari pagi sampe sore dijalanan, dan pas

SDC dateng kerumah singgah, aku dikasih bantuan sama SDC

buat sekolah, terus mama aku udah sering ngelarang aku nyari

duit dijalanan, karena kebutuhan pendidikan aku sudah di bayarin

sama SDC, saya juga senang ka bisa merasakan sekolah sama

seperti anak-anak yang lain”.21

Dalam hal ini untuk memperkuat data penulis juga mewawancarai

Ibu dari Anak binaan “M” yakni Ibu “E”. wawancara tersebut terdapat

dibawah ini:

“..Saat ada ini saya jadi tahu kalau anak yang berada di jalan

itu tidak baik, saya juga gak pernah ngelarang anak untuk ada di

jalan, tapi pas dia sudah sekolah lagi dan saya juga mendapatkan

pelajaran tentang mendidik anak, jadi saya sering melarang anak

saya pergi ke jalan”.22

20

Wawancara Pribadi dengan M. 21

Wawancara Pribadi dengan K. 22

Wawancara Pribadi dengan E

Page 79: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

67

Untuk memperkuat data disamping penulis mewawancarai Anak

binaan beserta orang tuanya. Penulis juga mewawancarai Bapak Ahmad

Suhada, S.Sos selaku staf yang melakukan pendampingan sosial. Hasil

wawancara sebagai berikut:

“..Dalam program pendampingan luar lembaga, kita

memberikan motivasi kepada orang tua agar bisa membujuk anak

bisa bersekolah lagi, dan kami juga memberikan materi tentang

mendidik anak yang benar. Kami memberikan motivasi kepada

anak binaan agar bisa semangat lagi bersekolah dan tidak lagi

turun kejalan”.23

b. Kemitraan

Penyelenggaraan program pendampingan luar lembaga yang di

berikan oleh pihak lembaga memiliki kerjasama dengan pihak lembaga

lain seperti salah satu rumah singgah diluar kota LKSA Wanita

Bahagia yang menyediakan anak-anak jalanan berserta orang tuanya

dan dokter dari Cimahi untuk mengecek kesehatan fisik anak binaan.

Seperti yang dituturkan oleh divisi Resos Ibu Vivi Marlina, AKS

“Pihak lembaga melakukan program pendampingan luar

lembaga meminta bantuan kepada setiap rumah singgah daerah

yang menaungi anak jalanan untuk memngumpulkan anak-anak

dan keluarganya. Dan selain kerjasama dengan pihak rumah

singgah, lembaga juga berkerjasama dengan pihak kesehatan yaitu

meminta dokter dari cimahi untuk memeriksa kesehatan fisik

anak”.24

Selain mewawancarai staf rehabilitas sosial Social

Development Center for Street Children penulis juga mewawancarai

ketua rumah singgah, dan dokter. Hasil wawancaranya sebagai berikut:

“..Pihak SDC sudah dua kali berkerja sama rumah singgah ini,

kita berkerjasama, pihak SDC membutuhkan anak jalan untuk bisa

23

Wawancara Pribadi dengan Bapak Ahmad Suhada (Pendampingan sosial), Jakarta

Timur, 1 September 2014. 24

Wawancara Pribadi dengan Ibu Vivi Marlina, AKS.

Page 80: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

68

melanjutkan sekolah, dan kami dari rumah singgah mencarikan

anak jalanan untuk dibantu oleh SDC’. 25

Selain rumah singgah, penulis mewawancara pihak dokter yaitu

Iren, hasil wawancaranya sebagai berikut:

“..selama setahun ini saya berkerjasama dengan pihak SDC

untuk memeriksa anak binaannya, yang ada diluar kota”.26

2. Faktor Penghambat

Dalam suatu kegiatan pastinya tidak akan terhindar dari yang

namanya hambatan atau kendala. Begitu juga pada pelaksanaan program

pendampingan luar lembaga yang dilakukan oleh Social Development

Center for Street Children ini bukanlah suatu yang mudah. Ibu Vivi

Marlina, AKS mengatakan

“kebetulan untuk program pendampingan luar lembaga ini

saya yang bertanggung jawab. Setiap program yang di jalanin

pasti ada aja hambatannya, untuk pendampingan luar lembaga ini

yang menghambat jalannya program ini adalah dana yang dari

pusat (kementrian sosial) itu selalu tidak jelas turunnya kapan,

kadang suka mendadak, dan saat mendadak kita harus buru buru

menjalankan program ini dan hasil yang kita kerjakan dengan

hasil buru-buru itu tidak memuaskan. Dan selain dana yang

membuat pengambat, sumber daya manusia nya juga bisa menjadi

penghambat dalam menjalani progam ini, kadang kita menjalanin

program ini hanya 3 atau 4 orang, dengan waktu sebulan sekali,

menurut saya kekurangan pegawai juga penjadi penghambat”.27

Hambatan saat pelaksanaannya adalah anak dengan anak suka

bercanda saat menjalani test psikologi, terkadang anak suka malas

mendengarkan apa yang disampaikan oleh psikolog, dan anak-anak sangat

cuek. Kebanyakan anak menyontek saat di test menyesuaikan gambar dan

kurangnya waktu dalam melakukan pendekatan kepada anak.

25

Wawancara Pribadi dengan Ibu Hj. Ijah Faijah 26

Wawancara Pribadi dengan Iren (Dokter), Serang, 11 September 2014 27

Wawancara Pribadi dengan Ibu Vivi Marlina, AKS.

Page 81: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bedasarkan asil penelitian yang telah peneliti lakukan dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Gambaran tentang strategi pelayanan sosial melalui pendampingan luar

lembaga di social development center for street children.

Program pendampingan luar lembaga di bentuk untuk membantu

anak jalanan daerah agar bisa bersekolah kembali dan tidak kembali turun

kejalanan. Di dalam pendampingan luar lembaga pihak dari lembaga

memberikan beberapa pelayanan seperti kesehatan, test psikologi, FDS,

dan memberikan uang pendidikan untuk anak. Program pendampingan

luar lembaga mengajarkan orang tua bagaimana cara mengasuh anak yang

benar, dan memberikan arahan kepada orang tua agar tidak membiarkan

anaknya turun kejalanan lagi.

2. Gambaran tentang hasil dan manfaat dari pendampingan luar lembaga

Manfaat yang diberikan dari pendampingan luar lembaga ini

membuat anak yang putus sekolah karena ekonomi dan memutuskan untuk

mencari uang di jalanan dan diadakannya pendampingan luar lembaga ini

membantu anak yang tadinya putus sekolah sekarang bisa bersekolah

kembali, dan lembaga berharap anak tersebut tidak turun kejalan lagi

Page 82: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

70

untuk mencari uang, dan manfaat yang lebih besar untuk masa depannya

bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari pada berkerja di jalanan.

3. Gambaran tentang faktor pendukung dan penghambat dalam

melaksanankan pendampingan luar lembaga.

Faktor pendukung untuk melakukan program ini seperti motivasi

dan kemitraan yang membantu jalannya program tersebut. Tetapi tidak

hanya pendukung saja, faktor penghambat pun pasti ada di dalam

menjalankannya tersebut. Faktor yang membuat terhambatnya program

tersebut, ada nya penurunan dana dari pusat (Kementrian Sosial) yang

tidak pasti kapan turunnya, jadi jika anggaran belum jelas program

tersebut belum bisa direncanakan, dan tidak hanya anggaran saja yang

membuat program tersebut terhambat, saat pelaksanaannya pun ada saja

yang membuat terhambatnya program seperti, saat test psikologi

kebanyakan anak-anak yang bercanda yang tidak mau serius, jadi saat test

psiikologi waktunya dihabiskan dengan bercanda, dan saat FDS untuk

orang tua, banyak orang tua yang tidak hadir.

B. Saran

Setelah peneliti meneliti program pendampingan luar lembaga,

penulis memberikan beberapa saran untuk program pendampingan luar

lembaga untuk kedepannya agar bisa lebih baik lagi. Saran yang penulis

berikan adalah untuk tahun depan sebelum melakukan pemberian

pelayanan, sebaikanya melakukan pendekatan lebih awal kepada anak-

anak, agar anak-anak bisa lebih nyaman saat diberikan test psikologi dan

Page 83: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

71

test kesehatan. Dan tidak cukup waktu sehari untuk memberikan empat

pelayanan sekaligus, lebih baik lakukan dalam dua hari agar hasilnya lebih

maksimal.

Page 84: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

72

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-buku

A.Soedijar Z.A, Profil Anak Jalanan Di DKI, (Jakarta: Media Informatika,

1989), h.33.

Basuki, Arie. “Tekan Jumlah Anak Jalanan, DKI Bakal Perbanyak Rumah

Singgah”, artikel diakses pada 10 februari 2014 dari

http://www.merdeka.com/jakarta/tekan-jumlah-anak-jalanan-dki-

bakal-perbanyak-rumah-singgah.html

Buku Saku Pekerja Sosial, (Jakarta: Departemen Sosial, 2004), h. 3.

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 115.

Departemen Sosial RI Direktorat Jenderal Bina Kesejahteraan Sosial dan

Direktorat Kesejahteraan Anak, Keluarga, dan Lanjut Usia,

Tunjuk Pelaksanaan Pembinaan Kesejahteraan Sosial Anak

Jalanan, 1999, h. 1.

Fahrudin, Adi.Pengantar Kesejahteraan Sosial, (Jakarta: Rafika Aditama,

2012)

Ferry Johannes, “Melonjak Jumlah Anak Jalanan”, Pikiran Rakyat (Bandung),

10 Januari 1999, h. 6

Ghony, M. Djunaidi dan Almansur, Fauzan . Metodologi Penelitian Kualitatif,

(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012)

Hadari, Nawawi. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Pustaka

Belajar, 2007)

Jauch, Lawrence R. dan Glueck, Willian F. Manajemen Strategis dan

Kebijakan Perusahaan, (Jakarta: Erlangga, 1995)

Maryam, Abu Tandeng K, “Pelaksanaan Program Peningkatan Kesejahteraan

Anak Jalanan” (Universitas Indonesia Program Studi Sosiologi,

2002)

Page 85: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

73

Modul Pekerjaan Sosial Berpusat Pada Anak dan Keluarga, perlindungan anak

dan perencanaan permanensi,(Jakarta: Save The Children,2012),

h.14

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya,1998)

Nurwijayanti, Andriyani Mustika, “Eksploitasi Anak: Perlindungan Hukum

Anak Jalanan dalam Perspektif Hukum Pidana di Daerah

Yogyakarta”, artikel diakses pada 28 Desember 2014 dari

http://jurisprudence-journal.org/2012/07/eksploitasi-anak-

perlindungan-hukum-anak-jalanan-dalam-perspektif-hukum-

pidana-di-daerah-yogyakarta/

Prabowo, Anto. Masalah Anak-Anak Jalanan, Masalah kita, Dokumenter

YKAI, Suara Merdeka, Selasa 5 Mei 1998, h.6.

Prasadja, Heru dan Agustian, Murni Ati. Anak Jalanan dan Kekerasan

(PKPM Unika Atma Jaya, Jakarta, 2000)

Sudrajat, Tata. Hasil Lokakarya Nasional Anak Jalanan, (Jakarta: YKAI,

1995)

Suharto, Edi. Isu-Isu Tematik Pembangunan Sosial: Konsepsi dan Strategi,

(Jakarta: Badan Pelatihan dan Pengembangan Sosial, 2004)

Sukoco, Dwi Heru. Kemitraan dalam Pelayanan, (Jakarta: Badan Pelatihan

dan Pengembangan Sosial, h. 106-107.

Sumarnonugroho, T, Sistem Intervensi Kesejahteraan Sosial, (Jakarta: T.pn.,

1991)

Suyanto, Bagong. Masalah Sosial Anak, (Jakarta: kencana, 2010), ed, ke-1,

Triyanti dan Anny, Maria April Astuti, pemberdayaan anak jalanan di DKI

Jakarta(Universitas Indonesia Program Studi Sosiologi, 2002).

Utoyo dan Yusuf, Munawir, “Studi Tentang Profil Anak Jalanan dan

Alternatif Pembinaannya” (FKIP UNS Surakarta, 1997)

Page 86: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

LAMPIRAN 1

TRANSKIP WAWANCARA

Strategi Pelayanan Sosial Anak Jalanan Melalui Pendampingan Luar

Lembaga di Social Development Center For Street Childre,Bambu Apus

Jakarta Timur

Nama : Dra. Kokom Komalawati M,Si

Jabatan : Ketua Lembaga

Jenis Kelamin : Perempuan

Tanggal Wawancara : 8 Juli 2014

Tempat Wawancara : Ruang Kerja

Pukul : 09.00 WIB

No Pertanyaan Jawaban

1. Selamat pagi bu? Iya selamat pagi

2. Saya ingin mengobrol-

ngbrol dengan ibu

tentang lembaga ini,

bolehkah saya

meminta waktunya

sebentar?

Iya, boleh kok. Mau ngobrol apa nih hehe

3. Sudah berapa lama ibu

menjadi ketua di

lembaga ini?

Saya baru setahun menjabat menjadi ketua di

SDC ini.

4. Sudah berapa lama kah

lembaga ini berdiri?

Lembaga ini sudah berdiri kurang lebih 8 tahun

5. Bagaimana sejarah

berdirinya lembaga

ini?

Dulu banyak sekali permasalah tentang anak

jalanan. pemerintah dan kemensos ingin

menyelesaikan masalah anak jalanan. akhirnya

mereka membentuk lah lembaga ini yang focus

Page 87: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

untuk anak jalanan saja. Lembaga ini diresmikan

oleh ibu Negara Hj. Ani Susilo Bambang

Yudhoyono pada tanggal 23 november 2006.

6. Lembaga ini lebih

memfokuskan kearah

mana?

SDC lebih memfokuskan ke anak jalanan yang

dari keluarga ekonomi lemah, dan anak yang

putus sekolah, dan akhirnya turun ke jalan.

7. Program apa saja yang

diberikan oleh

lembaga ini untuk anak

jalanan?

Untuk program disini kebetulan tahun ini kita

ingin fokus di luar. Kita memberikan biaya

pendidikan kepada anak jalanan yang berada di

luar kota ataupun dalam kota.

8. Kenapa melakukanya

di luar kota, kenapa

tidak hanya di dalam

kota saja?

Iya, kita ingin membantu anak jalanan agar

bersekolah, mendapatkan pendidikan yang layak,

kita juga ingin mengurangi jumlah anak jalanan di

Indonesia, maka dari itu SDC melakukan program

tersebut di beberapa luar kota agar disetiap kota

bisa mengurangi jumlah anak jalanan yang ada.

9. Hanya bantuan

pendidikan sajakah

yang diberikan oleh

SDC?

SDC memang memfokuskan kependidikan anak,

tetapi dalam memberikan bantuan pendidikan, ada

beberapa pelayanan pendukung seperti pelayanan

kesehatan, pelayanan Psikologi, dan pelayanan

Family Development Sasion (FDS).

10. Apakah semua

pelayanan tersebut

diberikan untuk anak

semua?

Tidak semua kita berikan ke anak, ada juga yang

untuk ke orang tua yaitu pelayanan FDS.

11. Pelayanan FDS yang

diberikan untuk orang

tua itu seperti apa

penyampaiannya?

Iya, pelayanan FDS itu kita memeberikan

motivasi kepada orang tua, dan kita juga

mengajarakan cara mendidik anak dengan benar.

Penyampainnya berbentuk seperti penyuluhan.

12. Terimakasih bu, atas

waktu yang sudah di

berikan kepada saya

untuk mengobrol

tentang lembaga ini.

Iya sama-sama ya nak.

Page 88: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

LAMPIRAN 2

TRANSKIP WAWANCARA

Strategi Pelayanan Sosial Anak Jalanan Melalui Pendampingan Luar

Lembaga di Social Development Center For Street Childre, Bambu Apus

Jakarta Timur

Nama : Vivi Marlina, AKS

Jabatan : Ketua Rehabilitas Sosial

Jenis Kelamin : Perempuan

Tanggal Wawancara : 1 September 2014

Tempat Wawancara : Ruang Kerja

Pukul : 08.00 WIB

No Pertanyaan Jawaban

1. Selamat pagi bu, maaf

menggangu waktu ibu.

Iya selamat pagi, iya tidak apa apa. Kebetulan

saya juga lagi tidak terlalu sibuk.

2. Bolehkah saya meminta

waktu ibu untuk

mengobrol tentang

program di SDC ini?

Silahkan

3. Untuk tahun ini

program apa yang

diberikan kepada anak

jalanan?

Program yang kita berikan itu program

pendampingan luar lembaga. Kebetulan ditahun

ini program pendampingan luar lembaga akan di

lakukan di beberapa luar kota dan didalam kota.

4. Di kota mana saja kah

yang diberikan

pendampingan luar

lembaga?

Untuk diluar kota ada bandung, cimahi, sukabumi,

dan serang. Kalau di dalam kota ada penjaringan,

tanjung priuk, dan manggarai

Page 89: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

5. Dimanakah letak

pelayanan untuk anak

jalanan?

Pelayanan yang kita beri kepada anak jalanan

yaitu dengan cara memberikan pendampingan luar

lembaga, dalam pendampingan luar lembaga kita

melakukan test kesehatan, test psikologi dan

memeberikan motivasi kepada orang tua dalam

mendidik anak yang benar, setelah itu kita juga

memberikan uang untuk kebutuhan pendidikan si

anak, agar anak bisa bersekolah kembali,

mendapatkan masa depan yang lebih layak.

6. Apa saja kriteria untuk

menjadi binaan

lembaga?

Kriteria untuk anak yang penting, anak jalan, anak

dari keluarga ekonomi lemah, anak yang tidak

bersekolah atau putus sekolah, dan umur dari

balita sampai kelas 3 SMA. Itu kriteria anak

binaan kita.

7. Bagaimana assement

yang dilakukan

lembaga untuk memilih

anak binaannya?

iya, dalam memberikan bantuan kepada anak

jalanan di daerah kita harus melakukan assesment.

Kita berkerjasama dengan rumah singgah untuk

mengumpulkan anak jalanan. Kita harus

wawancarai pihak keluarga anak jalanan tersebut,

apakah anak tersebut masuk dalam kriteria kita

atau tidak. Cara kita mewawancarai anak dan

keluarganya, dengan mendatangi rumah singgah

tersebut. Dimana rumah singgah sudah

mengumpulkan anak-anak dan keluarganya, jadi

kita tinggal datang ke rumah singgah, tidak perlu

mencari-cari anak dan keluarga, Tahun sekarang

agak lebih gampang ngurusinnya, tidak kaya

tahun lalu yang butuh waktu lama untuk bisa

menjalanin program ini

8. Setelah asessment

apakah yang dilakukan

lembaga?

Setelah kita melakukan assesment, kita datangi

kembali rumah singgah tersebut, disana kita

membuat program untuk memberikan motivasi ke

orang tua, biar orang tua bisa mengerti cara

mendidik anak yang benar, dan tidak mengizinkan

kembali anak untuk turun kejalanan. Pas ditempat

kita juga ada program kesehatan, cek psikologi

untuk anak, dan terakhir itu kita memberikan uang

transport untuk anak sekolah

Page 90: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

9. Adakah faktor

pendukung dan

penghambat dalam

melakukan program

pendampingan luar

lembaga?

Dalam setiap kegiatan selalu ada faktor

pendukung dan penghambat nya, faktor

pendukung untuk kegiatan ini adalah ada

beberapa mitra yang bisa berkerjasama dengan

lembaga, untuk membantu menyelesaikan

kegiatan ini seperti rumah singgah dan dokter

untuk memeriksa kesehatan anak.

kebetulan untuk program pendampingan luar

lembaga ini saya yang bertanggung jawab. Setiap

program yang di jalanin pasti ada aja

hambatannya, untuk pendampingan luar lembaga

ini yang menghambat jalannya program ini adalah

dana yang dari pusat (kementrian sosial) itu selalu

tidak jelas turunnya kapan, kadang suka

mendadak, dan saat mendadak kita harus buru

buru menjalankan program ini dan hasil yang kita

kerjakan dengan hasil buru-buru itu tidak

memuaskan. Dan selain dana yang membuat

pengambat, sumber daya manusia nya juga bisa

menjadi penghambat dalam menjalani progam ini,

kadang kita menjalanin program ini hanya 3 atau

4 orang, dengan waktu sebulan sekali, menurut

saya kekurangan pegawai juga penjadi

penghambat

10. Terimakasih atas waktu

yang diberikan kepada

saya.

Iya sama-sama

Page 91: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

LAMPIRAN 3

TRANSKIP WAWANCARA

Strategi Pelayanan Sosial Anak Jalanan Melalui Pendampingan Luar

Lembaga di Social Development Center For Street Children, Bambu Apus

Jakarta Timur

Nama : F

Jabatan : Anak Binaan

Jenis Kelamin : laki-laki

Tanggal Wawancara : 11 September 2014

Tempat Wawancara : Rumah Singgah LKSA Bahagia, Serang

Pukul : 09.00 WIB

No Pertanyaan Jawaban

1. Apa kabar dek? Baik kak

2. Kamu udah lama ikut

dirumah singgah?

Dari aku kecil kak

3. Kamu tinggal dimana? Deket dari sini kok

4. Orang tua kamu kerja

apa?

Gak kerja kak

5. Acara ini tentang apa

ya?

Acara ini buat bantuan sekolah kak

6. Oh bantuan sekolah,

kamu dapet bantuan

juga?

Iya ka aku dapet bantuan juga. Aku tadinya gak

sekolah lagi karena bapak aku gak bisa bayar

sekolah aku.

Page 92: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

7. Terus waktu kamu

tidak sekolah itu kamu

ngapain aja?

Setelah gak sekolah lagi aku mengamen di jalanan

buat bantu ibu sama bapak. Abis kalau aku gak

ngamen aku gak dapet uang jajan ka.

8. Orang tua kamu

mengizinkan kamu

untuk mengamen?

Ngizinin kak, abis kalau gak ngamen aku minta

uang jajan sama mama, mama gak punya uang.

Terus pas mama tau aku ngamen, mama gak

pernah ngelarang aku.

9. Terus pas kamu bisa

sekolah lagi gimana

cara nya?

Terus aku di panggil sama rumah singgah, disuruh

datang terus dari sana aku dapet biaya buat

sekolah, terus aku bisa sekolah lagi

10. Setelah kamu sekolah

lagi, kamu sering

kejalan lagi atau tidak?

Udah jarang kak, soalnya aku juga udah dilarang

sama mama aku. Kata mama aku, aku disuruh

sekolah aja biar bener, biar bisa ngerubah nasib,

biar nanti aku bisa dapet kerja yang baik, biar bisa

bantu keluarga, begitu kata mama. Tapi kadang

aku suka dateng kejalanan tanpa sepengetahuan

mama. Kalau mama tau aku di marahin.

Page 93: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

LAMPIRAN 4

TRANSKIP WAWANCARA

Strategi Pelayanan Sosial Anak Jalanan Melalui Pendampingan Luar

Lembaga di Social Development Center For Street Childre, Bambu Apus

Jakarta Timur

Nama : D

Jabatan : Orang Tua Binaan

Jenis Kelamin : Perempuan

Tanggal Wawancara : 11 September 2014

Tempat Wawancara : Rumah Singgah LKSA Bahagia, Serang

Pukul : 10.00 WIB

No Pertanyaan Jawaban

1. Apa kabar bu? baik mba

2. Ibu udah berapa lama

ikut program ini ?

Udah 2 tahun mba

3. Apa si manfaat ibu ikut

program ini?

Sangat manfaat banget mba buat keluarga saya,

Saya senang mendapatkan bantuan pendidikan

buat anak saya, dulu anak saya sempat gak

sekolah ya mba, gara-gara gak punya duit. Tapi

gara-gara bantuan ini anak saya bisa kembali

sekolah

4. Selain bantuan

pendidikan apa saja

yang diberikan sama

lembaga bu?

Banyak mba disini ada pelayanan kesehatan, sama

anak saya di test psikologi dan untuk orang tua,

saya diajarkan cara mendidik anak yang benar

agar tidak turun kejalan lagi mba.

5. Bermanfaat tidak bu,

adanya pelayanan

kesehatan dan

Waah, manfaat banget mba. Anak saya dikasih

vitamin buat kekebalan tubuh sama napsu makan,

itu dikasih secara gratis. Kalau untuk pelayanan

Page 94: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

pelayanan psikologi

buat anak ibu?

psikologi juga sangat bermanfaat, saya jadi tau

kemampuan berpikir anak saya.

6. Apa saja harapan ibu

untuk kedepannya?

Harapan saya si, biar anak saya bisa sekolah

minimal sampe SMA saja juga gak apa-apa, biar

dia bisa mendapatkan pekerjaan jadi dia tidak

kembali kejalanan lagi. Bisa bantu keluarga juga.

Page 95: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

LAMPIRAN 5

TRANSKIP WAWANCARA

Strategi Pelayanan Sosial Anak Jalanan Melalui Pendampingan Luar

Lembaga di Social Development Center For Street Childre, Bambu Apus

Jakarta Timur

Nama : M

Jabatan : Anak Binaan

Jenis Kelamin : laki-laki

Tanggal Wawancara : 11 September 2014

Tempat Wawancara : Rumah Singgah LKSA Bahagia, Serang

Pukul : 11.00 WIB

No Pertanyaan Jawaban

1. Apa kabar dek? Baik kak

2. Kamu udah berapa

lama ikut di rumah

singgah ini?

Lupa kak, pokok nya udah lama dah

3. Orang tua kamu

mendukung kalau kamu

ikut di rumah singgah

ini?

Sangat mendukung kak, mama aku seneng kalau

aku ikut di rumah singgah.

4. Apa saja manfaat kamu

ikut dengan rumah

singgah?

Banyak kan manfaat nya, saya dapet bantuan

pendidikan juga, makanya saya sekolah.

5. Bantuan ini di berikan

oleh rumah singgah

atau lembaga lain?

Bantuan ini tuh dari lembaga lain.

6. Bagaimana cara kamu Waktu itu saya di panggil sama rumah singgah

Page 96: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

bisa mendapatkan

bantuan tersebut?

terus anak-anak dikumpulin semuanya. Ada orang

dari lembaga SDC mewawancarai saya dan orang

tua saya. Setelah dua minggu yang lalu pihak

lembaga mendatangi rumah singgah untuk

menanya-nanyakan ekonomi keluarga, setalah dua

minggu pihak lembaga datang lagi, kita diperiksa

kesehatannya, terus kita juga di suruh test IQ, abis

itu kita dikasih uang kebutuhan sekolah deh

7. Seneng tidak kamu

mendapatkan bantuan

ini?

Seneng dong ka, saya jadi bisa sekolah lagi kan

8. Apa si manfaat adanya

bantuan ini untuk

kamu?

Manfaatnya banyak banget kak, saya jadi bisa

sekolah lagi, saya juga jarang main di jalanan

karena saya sekarang aktif disekolahan. Lagian

juga mama aku udah agak sedikit melarang aku

kejalanan lagi kak.

Page 97: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

LAMPIRAN 6

TRANSKIP WAWANCARA

Strategi Pelayanan Sosial Anak Jalanan Melalui Pendampingan Luar

Lembaga di Social Development Center For Street Childre, Bambu Apus

Jakarta Timur

Nama : K

Jabatan : Anak Binaan

Jenis Kelamin : laki-laki

Tanggal Wawancara : 11 September 2014

Tempat Wawancara : Rumah Singgah LKSA Bahagia, Serang

Pukul : 12.00 WIB

No Pertanyaan Jawaban

1. Apa kabar dek? Baik kak

2. Kamu kelas berapa

sekarang?

Kelas 3 SMP

3. Ini kamu lagi nunggu

apa?

Lagi nunggu di data buat di periksa sama dokter

4. Memang nya kamu

sakit?

Iya ka aku lagi sakit, nanti aku di periksa sama

dokter terus nanti aku di kasih obat

5. Nanti untuk obatnya

diberikan secara gratis

atau bagaimana?

Gratis lah kak.

6. Seneng tidak ada

pelayanan kesehatan

ini?

Seneng kok, kan aku jadi sehat. Nanti nih aku

diperiksa, aku pasti disuruh tiduran buat di periksa

sama dokter, nanti perut aku diteken-teken.

7. Selain obat apa saja aku dikasih vitamin juga, katanya vitamin c sama

Page 98: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

yang dikasih? nafsu makan.

8. Selain pelayanan

kesehatan, pelayanan

apa saja yang kamu

ikuti?

Ada palayan psikologi ka

9. Seperti apakah

pelayanan psikologi

itu?

Itu kita di kasih buku ka, nah isi nya macem-

macem, nanti kita disuruh menghitung, sama

menggambar terus sama mencocokan gambar,

tapi ada waktunya, katanya buat melihat

kecepatan kita berpikir ka.

Page 99: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

LAMPIRAN 7

TRANSKIP WAWANCARA

Strategi Pelayanan Sosial Anak Jalanan Melalui Pendampingan Luar

Lembaga di Social Development Center For Street Childre, Bambu Apus

Jakarta Timur

Nama : N

Jabatan : Anak Binaan

Jenis Kelamin : Perempuan

Tanggal Wawancara : 11 September 2014

Tempat Wawancara : Rumah Singgah LKSA Bahagia, Serang

Pukul : 13.00 WIB

No Pertanyaan Jawaban

1. Apa kabar ade? Baik ka

2. Sekarang kamu kelas

berapa?

Kelas 1 SMA

3. Kamu udah berapa

lama ikut di rumah

singgah ini?

Gak tau, 2 tahunan kali kak

4. Orang tua kamu kerja

apa?

Gak kerja kak

5. Terus untuk biaya

kehidupan sehari-hari

gimana?

Aku ngamen kak di lampu merah, buat bantu-

bantu

6. Orang tua kamu

mengizinkan kamu

untuk ngamen, terus

kamu tidak sekolah?

Orang tua aku gak marah ka. Tadinya aku gak

sekolah, tapi sekarang udah sekolah karena dapet

bantuan dari SDC.

Page 100: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

7. Bantuan apa saja yang

diberikan oleh SDC ?

Bantuan pendidikan, terus kita juga disuruh test

psikolog, sama kesehatan ka

8. Test psikologinya itu

seperti apa?

Aku disuruh nyari gambar yang cocok ka, terus

aku di test kecepatan berpikir gitu ka, lumayan

banyak deh ka gambarnya. Aku suka ka kalau di

test IQ, soalnya banyak gambar-gambar yang

harus aku cocokin ka, terus aku disuruh

ngelengkapin gambarnya tapi aku dikasih waktu

untuk ngelengkapinnya

9. Kamu senang dengan

pelayanan psikologi

yang diberikan oleh

SDC

Seneng ka bisa gambar

Page 101: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

LAMPIRAN 8

TRANSKIP WAWANCARA

Strategi Pelayanan Sosial Anak Jalanan Melalui Pendampingan Luar

Lembaga di Social Development Center For Street Children, Bambu Apus

Jakarta Timur

Nama : E

Jabatan : Orang Tua Binaan

Jenis Kelamin : Perempuan

Tanggal Wawancara : 11 September 2014

Tempat Wawancara : Rumah Singgah LKSA Bahagia, Serang

Pukul : 14.00 WIB

No Pertanyaan Jawaban

1. Apa kabar bu? Alhamdulilah baik mba

2. Sudah berapa lama ikut

dirumah singgah ini?

Kurang lebih 2 tahun mba

3. Mendapatkan apa

selama ikut dirumah

singgah ini?

Dapet bantuan mba

4. Bantuan yang diberikan

seperti apa bu?

Bantuan pendidikan untuk anak, terus ada

pelayanan kesehatan, pelayanan psikologi, sama

pelayanan FDS, tapi saya Cuma mengikuti

pelayanan FDS

5. Kenapa ibu mengikuti

pelayanan FDS saja?

Iya karena yang buat orang tua hanya pelayanan

FDS saja mba

6. Menurut ibu acara FDS

ini sangat manfaat atau

tidak?

Manfaat banget dong mba

Page 102: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

7. Apa saja yang di

lakukan dalam acara

FDS ini?

kami dikasih tahu bagaimana cara mendidik anak

yang benar, terus kita juga dikasih materi tentang

anak turun kejalanan, kami disuruh melarang anak

kalau pergi kejalan untuk mencari duit, pokoknya

anak kerjanya harus sekolah tidak boleh nyari

duit. Setelah mengikuti materi ini saya juga sudah

melakukan cara yang diberikan oleh pihak

lembaga, saya juga sudah agak melarang anak

untuk sering ada dijalanan.

8. Apakah sekarang ibu

sudah melakukan apa

yang telah disampaikan

oleh pihak lembaga?

Ya sedikit-sedikit saya sudah bisa melarang anak

saya pergi kejalanan.

9. Apa saja hasil manfaat

dari acara FDS ini?

Manfaatnya sangat banyak, anak saya jadi bisa

bersekolah lagi, jadi tidak usah nyari-nyari duit

lagi kejalan. Saya seneng banget anak saya bisa

sekolah. Biar masa depannya lebih bagus dari

orang tuanya

10. Apakah ibu selama

mengikuti acara FDS

ini bisa termotivasi?

Sangat termotivasi banget untuk mendidik anak.

Saat ada ini saya jadi tahu kalau anak yang berada

di jalan itu tidak baik, saya juga gak pernah

ngelarang anak untuk ada di jalan, tapi pas dia

sudah sekolah lagi dan saya juga mendapatkan

pelajaran tentang mendidik anak, jadi saya sering

melarang anak saya pergi ke jalan

Page 103: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

LAMPIRAN 9

TRANSKIP WAWANCARA

Strategi Pelayanan Sosial Anak Jalanan Melalui Pendampingan Luar

Lembaga di Social Development Center For Street Childre, Bambu Apus

Jakarta Timur

Nama : S

Jabatan : Anak Binaan

Jenis Kelamin : Perempuan

Tanggal Wawancara : 11 September 2014

Tempat Wawancara : Rumah Singgah LKSA Bahagia, Serang

Pukul : 15.00 WIB

No Pertanyaan Jawaban

1. Sudah berapa lama

kamu mengikuti di

rumah singgah ini?

3 tahunan kayanya dah kak

2. Ada program apa saja

yang kamu ikutin di

rumah singgah ini?

Ada kesehatan, test psikologi kak

3. Apakah kamu senang

mengikuti acara di

rumah singgah?

Seneng banget kak, soalnya kan aku dikasih

bantuan

4. Bantuan seperti apa

yang kamu dapat kan?

Bantuan sekolah kak.

5. Bantuan sekolah

seperti biaya atau

keperluan sekolah?

Saya dikasih uang buat sekolah, buat beli peralatan

sekolah, dan buat tabungan juga, tapi uangnya di

pegang sama ibu, saya gak boleh megang

Page 104: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

6. Menurut kamu, Sangat

bermanfaat atau tidak

adanya bantuan ini?

Manfaat banget kak, aku jadi bisa sekolah lagi.

Page 105: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

LAMPIRAN 10

TRANSKIP WAWANCARA

Strategi Pelayanan Sosial Anak Jalanan Melalui Pendampingan Luar

Lembaga di Social Development Center For Street Childre, Bambu Apus

Jakarta Timur

Nama : S

Jabatan : Orang Tua Binaan

Jenis Kelamin : Perempuan

Tanggal Wawancara : 11 September 2014

Tempat Wawancara : Rumah Singgah LKSA Bahagia, Serang

Pukul : 15.30 WIB

No Pertanyaan Jawaban

1. Apa kabar bu? Baik mba

2. Sudah berapa lama ibu

ikut di rumah singgah

ini?

Sudah 1,5 tahun mba

3. Menurut ibu adanya

acara seperti ini sangat

bermanfaat banget atau

tidak?

Manfaat banget dong mba, kehidupan saya jadi di

bantu

4. Dibantu seperti apa bu? Seperti memberikan uang untuk sekolah anak dan

kebutuhan sekolah anak, seperti sepatu, tas, dan

alat tulis.

5. Sudah berapa lama ibu

dibantu seperti ini?

Udah hampir 3 tahunan

Page 106: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

6. Coba ibu jelasakan

seperti apa SDC

memberikan bantuan

kepada anak

binaannya?

Anak saya diberikan uang untuk keperluan

sekolahnya, untuk membeli alat-alat menulis juga

diberikan oleh SDC, pokoknya untuk keperluan

anak bersekolah semua dibiayain oleh SDC, tapi

setiap anak berbeda-beda dapetnya, tergantung

kebutuhannya juga. nanti kita disuruh nulis apa

aja kebutuhan anak buat pendidikan

Page 107: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

LAMPIRAN 11

TRANSKIP WAWANCARA

Strategi Pelayanan sosial Anak Jalanan Melalui Pendampingan Luar

Lembaga di Social Development Center For Street Childre, Bambu Apus

Jakarta Timur

Nama : Susi Nugroho Widyati, S. Psi

Jabatan : Psikologi

Jenis Kelamin : Perempuan

Tanggal Wawancara : 11 September 2014

Tempat Wawancara : Rumah Singgah LKSA Bahagia, Serang

Pukul : 16.00 WIB

No Pertanyaan Jawaban

1. Selamat sore bu susi? Selamat sore juga mba

2. Boleh kah saya

meminta waktunya

sebentar untuk

mengobrol mengenai

pelayanan psikologi di

SDC?

Iya silahkan mba dengan senang hati

3. Pelayanan psikologi ini

fungsinya untuk apa ya

bu?

Pelayanan psikologi ini untuk mengetahui

kecepatan anak dalam berpikir, dan kita juga tahu

IQ anak tersebut seperti apa.

4. Bagaimana cara

mengetahui IQ anak

binaan SDC?

Dengan cara memberi test seperti kita berikan

buku yang berisi beberapa gambar untuk mereka

lengkapi, seperti test-test IQ yang lain.

Page 108: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

5. Apa fungsi dari test IQ

ini?

Setiap program luar lembaga kita selalu

mengadakan test psikologi dan test IQ untuk

mengetahui sejauh mana anak ini bisa berpikir

cepat, dengan cara kita memberikan beberapa

buku yang berisi gambar-gambar, untuk

dilengkapi dengan anak. Terkadang jika ada anak

yang mengalami depresi kita langsung

menanganinya

6. Apa saja si hambatan

dalam melaksanankan

program test IQ ini?

Hambtannya, kepada anak-anaknya sendiri ya.

Kalau anak-anak nya gampang di atur kita tidak

ada hambatan. Untuk disini hambatannya di

waktu ya, soalnya anak-anak disini susah diatur,

sampai kita melakukan 2 bagian , anak kecil dan

anak yang sudah besar. Sebab kalau di satuan

bakal ribut, yang ada pada males untuk

mengerjakan test ini. Dan waktu juga ya, waktu

yang sangat minim buat test ini itu sangat tidak

efisien. Karena test ini sangat membutuhkan

waktu yang cukup lama.

Page 109: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

LAMPIRAN 12

TRANSKIP WAWANCARA

Strategi Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui Pendampingan Luar

Lembaga di Social Development Center For Street Children

Nama : Suci Utami Rahayu, AMK

Jabatan : Staf Kesehatan

Jenis Kelamin : Perempuan

Tanggal Wawancara : 11 September 2014

Tempat Wawancara : Rumah Singgah LKSA Bahagia, Serang

Pukul : 16.30 WIB

No Pertanyaan Jawaban

1. Selamat sore ibu ucy? Iya selamat sore dek

2. Bolehkah saya meminta

waktu sebentar untuk

mempertanyakan

tentang pelayanan

kesehatan ini?

Iya silahkan dek.

3. Setiap melakukan

pendampingan luar

lembaga ini, apakah

pemeriksaan kesehatan

selalu di berikan oleh

pihak lembaga?

Iya setiap pendampingan luar lembaga kita selalu

melaksanakan pemeriksaan kesehatan untuk anak

binaan.

4. Apa saja yang di

berikan oleh staf

kesehatan untuk anak

binaan?

Kita memeriksa fisik anak ada yang sakit atau

tidak, kalau ada yang sakit kita berikan obat

gratis, jika dia sehat-sehat aja kita cuma

memberikan vitamin untuk nafsu makan dan

vitamin C

5. Periksa kesehatan ini Untuk test kesehatan ini kita lakukan untuk anak

Page 110: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

hanya kepada anak saja

atau orang tua nya

juga?

saja, tidak ke orang tua. Karena kita lebih fokus

ke anak.

6. Apa saja manfaat ada

nya pemeriksa

kesehatan ini?

Manfaatnya kita bisa mengobati anak yang sedang

sakit biar cepat sembuh. Dan memberikan vitamin

untuk daya tahan tubuh si anak. Sebab kalau kita

tidak memberikan seperti ini. Yang ada anak

sering kena penyakit. Kita juga membantu anak

yang sedang sakit, jadi bisa periksa dengan gratis

dan mendapatkan obat sesuai penyakitnya.

Page 111: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

LAMPIRAN 13

TRANSKIP WAWANCARA

Strategi Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui Pendampingan Luar

Lembaga di Social Development Center For Street Children

Nama : Ahmad Suhada, S.Sos

Jabatan : Pendamping Sosial

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tanggal Wawancara : 1 September 2014

Tempat Wawancara : Rumah Singgah LKSA Bahagia, Serang

Pukul : 11.00 WIB

No Pertanyaan Jawaban

1. Selamat pagi pak? Iya selamat pagi juga

2. Apa saja manfaat dari

pendampingan luar

lembaga ini?

Manfaat nya sangat banyak ya, kita fokus

membantu anak jalanan dalam pendidikan, dan

kita juga fokus untuk mengurangi anak yang

hidup di jalanan.

3. Bagaimana cara untuk

memberikan bantuan

dan mengurangi anak

yang hidup dijalanan?

Dengan cara memberikan motivasi kepada orang

tuanya

4. Seperti apa motivasi

yang diberikan oleh

pihak lembaga?

Dengan cara mengadakan FDS (Family

Development Session)

5. Seperti apa FDS itu? FDS ini program yang ada di pendampingan luar

lembaga, untuk memberikan motivasi kepada

orang tua, agar tidak mengizinkan anaknya turun

kejalan lagi, dan memberikan cara mendidik anak

yang baik dan benar, dengan cara staff

pendamping memberikan penyuluhan dengan

Page 112: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

materi cara yang benar mendidik anak

6. Bagaimana respon

orang tua saat di

berikan motivasi?

Kebanyakan orang tua yang berdiem dan

mendengarkan pemateri berbicara, tidak ada yang

menolak dengan program FDS ini.

Page 113: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...
Page 114: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...
Page 115: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...
Page 116: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...
Page 117: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...
Page 118: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...
Page 119: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...
Page 120: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...
Page 121: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...
Page 122: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...
Page 123: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...
Page 124: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...
Page 125: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...
Page 126: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...
Page 127: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...
Page 128: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...
Page 129: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

Anak-anak binaan sedang mengerjakan soal test IQ yang diberikan oleh staf Psikologi

Staf Kesehatan sedang mengukur tinggi badan anak binaan

Page 130: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

Dokter sedang memeriksa fisik anak binaan

Orang tua binaan sedang mendengarkan pemateri berbicara tentang mendidik anak dengan baik

Page 131: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

Program Family Development Session(FDS) ini di laksanakan di rumah singgah LKSA Wanita

Bahagia Serang

Ibu Vivi Marlina memberika uang transport untuk pendidikan anak binaan

Page 132: STRATEGI PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI ...

Staf Psikologi sedang memberitahu tentang cara mengikuti test IQ kepada anak binaan

Anak-anak binaan sedang mengerjakan soal test IQ