Strategi Organisasi

29
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dalam suatu organisasi dibutuhkan suatu strategi untuk menunjang suatu tujuan-tujuan tertentu serta sasaran jangka panjang. Pada hakikatnya strategi juga merupakan suatu perencanaan serta proses evolusioner terhadap target-target masa depan. Dalam suatu pembelajaran mengenai teori organisasi dan administrasi terkadang terdapat ketidak-pahaman mengenai strategi itu sendiri maupun perbedaan antara strategi dan tujuan organisasi, efektivitas perusahaan, tingkatan-tingkatan dalam strategi itu sendiri, hubungan antara strategi dan kinerja organisasi dan peranan administrasi dalam suatu perencanaan yang bersifat strategis. Untuk itu makalah ini ditujukan untuk membahas ketidak pahaman akan hal tersebut maupun sebagai sumber refrensi bagi para pembaca yang membutuhkannya. Jalannya sebuah organisasi yang baik tidak terlepas dari tingkat kerjasama semua lini yang ada dalam organisasi itu sendiri, selain itu sebuah proses pelaksanaan program yang dilakukan sebuah organisasi dalam upaya mencapai tujuan organisasi ditunjang dengan manajemen organisasi yang mumpuni. Dalam hal ini sebuah implementasi akan mengejawantahkan teori-teori organisasi yang ada dalam sebuah kegiatan nyata. Implementasi Strategis organisasi dan sumber daya manusia dalam tujuan organisasi merupakan langkah nyata dalam pelaksanaan sebuah organisasi disana dibahas teknis-teknis tertentu dalam pengelolaan organisasi demi terwujudnya tujuan suatu organisasi. Page 1 | 29

Transcript of Strategi Organisasi

Page 1: Strategi Organisasi

BAB IPENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG Dalam suatu organisasi dibutuhkan suatu strategi untuk menunjang

suatu tujuan-tujuan tertentu serta sasaran jangka panjang. Pada hakikatnya strategi juga merupakan suatu perencanaan serta proses evolusioner terhadap target-target masa depan. Dalam suatu pembelajaran mengenai teori organisasi dan administrasi terkadang terdapat ketidak-pahaman mengenai strategi itu sendiri maupun perbedaan antara strategi dan tujuan organisasi, efektivitas perusahaan, tingkatan-tingkatan dalam strategi itu sendiri, hubungan antara strategi dan kinerja organisasi dan peranan administrasi dalam suatu perencanaan yang bersifat strategis. Untuk itu makalah ini ditujukan untuk membahas ketidak pahaman akan hal tersebut maupun sebagai sumber refrensi bagi para pembaca yang membutuhkannya.

Jalannya sebuah organisasi yang baik tidak terlepas dari tingkat kerjasama semua lini yang ada dalam organisasi itu sendiri, selain itu sebuah proses pelaksanaan program yang dilakukan sebuah organisasi dalam upaya mencapai tujuan organisasi ditunjang dengan manajemen organisasi yang mumpuni.

Dalam hal ini sebuah implementasi akan mengejawantahkan teori-teori organisasi yang ada dalam sebuah kegiatan nyata. Implementasi Strategis organisasi dan sumber daya manusia dalam tujuan organisasi merupakan langkah nyata dalam pelaksanaan sebuah organisasi disana dibahas teknis-teknis tertentu dalam pengelolaan organisasi demi terwujudnya tujuan suatu organisasi.

1.2. RUMUSAN MASALAH1. Apakah pengertian implementasi strategis organisasi dan SDM dalam

tujuan organisasi ?2. Apa saja proses implementasi strategis organisas dan SDM dalam tujuan

organisasi ?

P a g e 1 | 23

Page 2: Strategi Organisasi

3. Permasalahan apa saja yang dihadapi dalam implementasi strategis organisasi dan SDM dalam tujuan organisasi ?

4. Siapa saja pihak yang mengimplementasikan strategis organisasi dan SDM dalam tujuan organisasi ?

1.3. TUJUAN PENYUSUNAN 1. Memahami pengertian implementasi strategis organisasi dan SDM

dalam tujuan organisasi.2. Mengetahui proses implementasi strategis organisas dan SDM dalam

tujuan organisasi.3. Mengetahui permasalahan apa saja yang dihadapi dalam implementasi

strategis organisasi dan SDM dalam tujuan organisasi.4. Mengetahui pihak yang mengimplementasikan strategis organisasi dan

SDM dalam tujuan organisasi.

P a g e 2 | 23

Page 3: Strategi Organisasi

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. ORGANISASIBicara soal organisasi tidak lepas dari sekelompok orang yang

mempunyai tujuan yang sama, berbagai cara dilakukan untuk menyapai tujuan tersebut, dalam mencapai tujuan tersebut diperlukan kerjasama antar kelompok organisasi. Hal ini sejalan fitrah manusia. Kita semua mengetahui bahwa manusia adalah mahluk social yang cinderung untuk hidup bermasyarakat serta mengatur dan mengorganisasi kegiatannya dalam mencapai sautu tujuan tetapi karena keterbatasan kemampuan menyebabkan mereka tidak mampu mewujudkan tujuan tanpa adanya kerjasama. Hal tersebut yang mendasari manusia untuk hidup dalam berorganisasi.

Dilihat dari aspek tujuan, Organisasi mempunyai tiga tujuan utama yang saling berhubungan. Tujuan-tujuan tersebut adalah pertumbuhan, stabilitas, dan interaksi. Ketiga tujuan organisasi itu akan membedakan bentuk organisasi dengan tingkat kompleksitas yang berbeda-beda. Misalnya organisasi buruh bertujuan untuk kepentingan buruh, organisasi wanita bertujuan untuk hak wanita, organisasi mahasiswa bertujuan untuk pencapaian mahasiswa dan sebagainya.

Dilihat dari segi prosesnya, proses kerja sama dalam suatu organisasi sedikitnya antar dua orang. Proses tersebut sedikitnya melibatkan antar dua orang, makin banyak orang yang melakukan kerjasama, maka proses organisasi tersebut harus disusun lebih baik dan teroganisir lagi. Supaya tidak bentrok atau terjadi kesalahpahaman, setiap anggota organisasi sudah ada tugasnya masing-masing, tugas tersebut disesuaikan dengan keahlian dari setiap anggota, sehingga sudah jelas apa yang harus dilakukan masing-masing anggota. Ada tujuan tertentu Suatu perencanaan manager yang baik akan membuat organisasinya menghasilkan hasil yang baik pula, keuntungannya perkerjaan akan efesien dan efektif.

Dilihat dari unsur pendukungnya, suatu organisasi memiliki unsur-unsur Manusia (Man), Kerjasama, Tujuan Bersama, Peralatan (Equipment), Lingkungan, Kekayaan alam, dan Kerangka/Konstruksi mental. Unsur-unsur

P a g e 3 | 23

Page 4: Strategi Organisasi

tersebut membentuk suatu organisasi dengan suatu manajemen yang disepakati untuk mencapai tujuan oraganisasi tersebut. Hal ini sejalan dengan ciri-ciri organisasi yatiu :1) Organisasi Mempunyai Tujuan dan Sasaran Utama Untuk Dicapai

Bersama-sama Artinya, organisasi diciptakan tidak untuk kepentingan sendiri, tetapi untuk kepentingan bersama anggota.

2) Organisasi Mempunyai Aturan Setiap organisasi mempunyai aturan, aturan tersebut harus ditaati oleh setiap anggota, tujuan aturan tersebut dibuat yaitu supaya organisasi terkendali dan teroganisir.

3) Organisasi Termanajemen Untuk mencapai tujuan maka diperlukan kerja team.

4) Organisasi terkoordinasi Mengkoordinasi tugas merupakan salah satu tugas manager atau pimpinan, pimpinan yang baik yaitu pimpinan yang mengajarkan anggotanya sebelum memberikan perintah untuk dikerjakan, beda dengan ‘bos’ yang hanya terima beres.

2.2. STRATEGI ORGANISASI2.2.1. Definisi Strategi

Pada awalnya strategi merupakan sebuah kata yang digunakan pada militer ketika sedang berperang, akan tetapi dengan berkembangnya jaman, maka istilah strategi ini sudah masuk ke dalam setiap aspek kehidupan, baik itu ekonomi, pendidikan maupun olahraga.

Definisi strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi dan joint venture (David, p.15, 2004). Pengertian strategi adalah Rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Glueck dan Jauch, p.9, 1989).

Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut : Pengertian Umum Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut

P a g e 4 | 23

Page 5: Strategi Organisasi

dapat dicapai. Sedangkan Pengertian khusus Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.

Strategi menurut Pearce, J.A. dan Robinson R.B. (2008:6) ialah rencana berskala besar, bertujuan ke masa depan untuk berinteraksi dengan kondisi persaingan demi mencapai tujuan perusahaan. Griffin R.W., (2004:226) mengemukakan strategi ialah rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi.

Strategi menurut Suyanto M. (2007:16-18) meliputi strategi korporasi, bisnis serta fungsional. Strategi korporasi menggambarkan sebuah arah perusahaan secara keseluruhan, mengenai sikap perusahaan secara umum terhadap pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis di lini produk untuk mencapai keseimbangan portofolio produk dan jasa. Strategi bisnis atau strategi bersaing biasanya dikembangkan dalam level divisi dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan dalam industri khusus atau segmen pasar yang dilayani oleh devisi tersebut. Strategi fungsional menekankan terutama pada pemaksimalan sumber daya produktivitas, misalnya strategi pemasaran, strategi keuangan, strategi sumber daya manusia, strategi operasi, dan strategi penelitian dan pengembangan.

Menurut Carl Von Clausewits (Carl Philipp Gottfried) (1780-1831) seorang ahli strategi dan peperangan, Pengertian strategi adalah penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan "the use of engagements for the object of war" . Kemudian dia menambahkan bahwa politik atau policy merupakan hal yang terjadi setelah terjadinya perang (War is a mere continuation of politics by other means / Der Krieg ist eine bloße Fortsetzung der Politik mit anderen Mitteln). 

Menurut bussinesdictionary, pengertian strategi adalah metode atau rencana yang dipilih untuk membawa masa depan yang diinginkan, seperti

P a g e 5 | 23

Page 6: Strategi Organisasi

pencapaian tujuan atau solusi untuk masalah; pengertian strategi adalah seni dan ilmu perencanaan dan memanfaat sumber daya untuk penggunaan yang paling efisien dan efektif. Istilah srategi berasal dari kata Yunani untuk ahli militer atau memimpin pasukan.

Menurut Henry Mintzberg (1998), seorang ahli bisnis dan manajemen, bahwa pengertian strategi terbagi atas 5 definisi yaitu strategi sebagai rencana, strategi sebagai pola, strategi sebagai posisi (positions), strategi sebagai taktik (ploy) dan terakhir strategi sebagai perpesktif.

Pengertian strategi sebagai rencana adalah sebuah program atau langkah terencana (a directed course of action) untuk mencapai serangkaian tujuan atau cita cita yang telah ditentukan; sama halnya dengan konsep strategi perencanaan.

Pengertian strategi sebagai pola (pattern) adalah sebuah pola perilaku masa lalu yang konsisten, dengan menggunakan strategi yang merupakan kesadaran daripada menggunakan yang terencana ataupun diniatkan. Hal yang merupakan pola berbeda dengan berniat atau bermaksun maka strategi sebagai pola lebih mengacu pada sesuatu yang muncul begitu saja (emergent).

Definisi strategi sebagai posisi adalah menentukan merek, produk ataupun perusahan dalam pasar, berdasarkan kerangka konseptual para konsumen ataupun para penentu kebijakan; sebuah strategi utamanya ditentukan oleh faktor faktor ekternal.

Pengertian strategi sebagai taktik, merupakan sebuah manuver spesifik untuk mengelabui atau mengecoh lawan (competitor)

Pengertian strategi sebagai perspektif adalah mengeksekusi strategi berdasarkan teori yang ada ataupun menggunakan insting alami dari isi kepala atau cara berpikir ataupun ideologis.

2.2.2. Dimensi Pokok Strategi Menurut Robbins (dalam Kusdi, 2009:90) ada empat dimensi pokok

yang terkandung dalam strategi yaitu :1. Inovasi. Strategi inovasi secara khusus dilakukan oleh perusahaan-

perusahaan yang mengutamakan inovasi sebagai sumber keunggulan bersaing. Tidak semua perusahaan atau organisasi melakukan strategi inovasi, tetapi pada saat-saat tertentu barangkali strategi ini

P a g e 6 | 23

Page 7: Strategi Organisasi

dirumuskan untuk meningkatkan kinerja organisasi. Misaalnya, perombakan bersifat khusus dalam rangka memperbaiki pelayanan.

2. Diferensiasi Pasar. Strategi diferensiasi pasar ditunjukan untuk menciptakan loyalitas konsumen melalui suatu produk atau jasa yang bersifat unik, dalam arti berbeda dai yang telah ada dipasar. Straategi ini tidak mesti dengan menciptakan produk atau jasa yang berkelas tinggi atau mahal, melaainkan sesuatu yang memiliki nilai tambah yang berbeda dari produk-produk atau jasa yang sudah ada. Strategi ini biasanya diperkuat dengan iklan, segmentasi pasar, dan permainan haarga (pricing).

3. Jangkauan (Breadth). Strategi jangkauan adalah penetapan ruang lingkup pasar yang akan dilayani oleh organisasi: ragam atau jenis konsumen, cakupan geografisnya, dan jenis produk aatau jasa yaang akan ditawarkan. Ada organisasi yang sengaja memilih fokus jangkauan yang terbaatas, misalnya hanya untuk kategori konsumen, wilayah, atau produk dan jasa tertentu, ada pula yang mengembangkan jangkauan seluas-luasnya dnegan tujuan mengusai pangsa pasar.

4. Pengendalian biaya (cost-control). Strategi pengendalian biaya adalah sejauh mana perusahaan mengontrol biaya atau anggaran secara ketat. Strategi ini penting, khususnya ketika pengelola organisasi harus mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai secara maksimum tujuan-tujuan organisasi.

2.2.3. Tingkatan Strategi Dengan merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer,

Higgins (1985) menjelaskan adanya empat tingkatan strategi. Keseluruhannya disebut Master Strategy, yaitu : enterprise strategy, corporate strategy, business strategy dan functional strategy.

1. Enterprise StrategyStrategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Setiap organisasi

mempunyai hubungan dengan masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang berada di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol. Di dalam masyarakat yang tidak terkendali itu, ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti kelompok penekan, kelompok politik dan kelompok

P a g e 7 | 23

Page 8: Strategi Organisasi

sosial lainnya. Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat. 2. Corporate Strategy

Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut Grand Strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi. Pertanyaan apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan bisnis itu, tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis, tetapi juga oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit. Apakah misi universitas yang utama? Apakah misi yayasan ini, yayasan itu, apakah misi lembaga ini, lembaga itu? Apakah misi utama direktorat jenderal ini, direktorat jenderal itu? Apakah misi badan ini, badan itu? Begitu seterusnya.

Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan itu sangat penting dan kalau keliru dijawab bisa fatal. Misalnya, kalau jawaban terhadap misi universitas ialah terjun kedalam dunia bisnis agar menjadi kaya maka akibatnya bisa menjadi buruk, baik terhadap anak didiknya, terhadap pemerintah, maupun terhadap bangsa dan negaranya. Bagaimana misi itu dijalankan juga penting. Ini memerlukan keputusan-keputusan stratejik dan perencanaan stratejik yang selayaknya juga disiapkan oleh setiap organisasi.3. Business Strategy

Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para pengusaha, para donor dan sebagainya. Semua itu dimaksudkan untuk dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik.4. Functional Strategy

Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya strategi lain. Ada tiga jenis strategi functional yaitu:

a. Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi

P a g e 8 | 23

Page 9: Strategi Organisasi

yang sehat, antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumber daya, penelitian dan pengembangan.

b. Strategi functional manajemen, mencakup fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, implementating, controlling, staffing, leading, motivating, communicating, decision making, representing, dan integrating.

c. Strategi isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau yang selalu berubah (J. Salusu, p 101, 1996).

Tingkat-tingkat strategi itu merupakan kesatuan yang bulat dan menjadi isyarat bagi setiap pengambil keputusan tertinggi bahwa mengelola organisasi tidak boleh dilihat dari sudut kerapian administratif semata, tetapi juga hendaknya memperhitungkan soal “kesehatan” organisasi dari sudut ekonomi (J. Salusu, p 104, 1996).

Dalam pengelolan organisasi dilakukan dengan penyusunan serangkaian strategi berdasarkan keempat perspektif yaitu :

a) Strategi finansial, yaitu strategi mengelolah pertumbuhan, tingkaat keuntungan, dan risiko ini merupakan strategi yang dilihat dari kacamata pemilik perusahaan atau pemegang saham.

b) Strategi pelanggan, yaitu strategi untuk menciptakan nilai dan diferensiasi produk strategi ini dilihat dari kacamata pelanggan.

c) Strategi proses internal, yaitu penentuan prose-proses internal strategis yang mampu untuk menciptakan kepuasan pelanggan dan pemilik saham.

d) Strategi learning and growth, yaitu strategi untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi pembelajaran organisasi, inovasi, dan pertumbuhan.

Berdasarkan empat perspektif yang dijalankan secara seimbang itu, organisasi dapat mengejar berbagai sasaran jangka pendek tanpa mengabaikan tujuan jangka panjang.

2.2.4. Jenis-Jenis Strategi Banyak organisasi menjalankan dua strategi atau lebih secara

bersamaan, namun strategi kombinasi dapat sangat beresiko jika dijalankan

P a g e 9 | 23

Page 10: Strategi Organisasi

terlalu jauh. Di perusahaan yang besar dan terdiversifikasi, strategi kombinasi biasanya digunakan ketika divisi-divisi yang berlainan menjalankan strategi yang berbeda. Juga, organisasi yang berjuang untuk tetap hidup mungkin menggunakan gabungan dari sejumlah strategi defensif, seperti divestasi, likuidasi, dan rasionalisasi biaya secara bersamaan.

Jenis-jenis strategi adalah sebagai berikut:1. Strategi Integrasi. Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi

horizontal kadang semuanya disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para distributor, pemasok, dan / atau pesaing.

2. Strategi Intensif. Penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut sebagai strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan.

3. Strategi Diversifikasi. Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut diversifikasi konsentrik. Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal. Menambah produk atau jasa baru yang tidak disebut diversifikasi konglomerat.

4. Strategi Defensif. Disamping strategi integrative, intensif, dan diversifikasi, organisasi juga dapat menjalankan strategi rasionalisasi biaya, divestasi, atau likuidasi. Rasionalisasi Biaya, terjadi ketika suatu organisasi melakukan restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang menurun. Kadang disebut sebagai strategi berbalik (turnaround) atau reorganisasi, rasionalisasi biaya dirancang untuk memperkuat kompetensi pembeda dasar organisasi. Selama proses rasionalisasi biaya, perencana strategi bekerja dengan sumber daya terbatas dan menghadapi tekanan dari para pemegang saham, karyawan dan media. Divestasi adalah menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi. Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan untuk akusisi atau investasi strategis lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari strategi rasionalisasi biaya

P a g e 10 | 23

Page 11: Strategi Organisasi

menyeluruh untuk melepaskan organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang memerlukan modal terlalu besar, atau tidak cocok dengan aktivitas lainnya dalam perusahaan. Likuidasi adalah menjual semua aset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan akibatnya bisa merupakan strategi yang secara emosional sulit dilakukan. Namun, barangkali lebih baik berhenti beroperasi daripada terus menderita kerugian dalam jumlah besar.

5. Strategi Umum Michael Porter. Menurut Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum. Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk dan menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang relatif tidak terlalu peduli terhadap perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen. (David, p.231, 2004)

2.2.5. Perbedaan Strategi dan Tujuan Organisasi Strategi secara umum adalah teknik untuk mendapatkan

kemenangan (victory) pencapaian tujuan (to achieve goals). Strategi dan tujuan organisasi merupakan dua hal yang berkaitan erat. Dalam sebuah organisasi mereka menetapkan tujuan-tujuannya terlebih dahulu kemudian menyusun strategi yang diperlukan untuk mencapainya. Namum sebaliknya, organisasi kadang-kadang terlebih dahulu mengembangkan suatu rencana strategis yang sistematis dab terperinci, dimana kemudian tujuan-tujuan organisasi disusun sebagai bagian dari perencanaan tersebut. Menurut Robbins (dalam kusdi, 2009:91), tujuan-tujuan organisasi (goals) mengacu pada tujuan-tujuan akhir organisasi (ends) dan cara-cara mencapainya (means). Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa tujuan-tujuan organisasi merupakan bagian dari strategi.

Tujuan organisasi terbagi atas dua yaitu tujuan-tujuan resmi (official goals) dan tujuan-tujuan operasional (Operating Goals). Tujuan-tujuan resmi

P a g e 11 | 23

Page 12: Strategi Organisasi

biasanya dikemukakan melalui bahasa yang umum dan cenderung abstrak, sebagaimana lazim kita temukan pada buku panduan perusahaan, laporan tahunan, dan pernyataan-pernyataan resmi para eksekutif atau juru bicara organisasi. Sementara tujuan-tujuan operasional berkaitan langsung dengan kebijakan dan prosedur operasional yang sesungguhnya dari suatu unit atau jabatan tertentu. tujuan-tujuan operasional tidak jarang pula menjadi tolak ukur dalam mengevaluasi kinerja unit atau individu, seperti misalnya pada program MBO (Management By Objectives) dan TQM (Total Quality Management).

Tidak selamanya organisasi memiliki tujuan-tujuan yang koheren atau selaras satu sama lain. Organisasi-organisasi dewasa ini dihadapkan pada tuntutan stakeholder yang berbeda-beda, sebagaian besar organisasi selalu menghadapi tujuan yang beragam dan tidak jarang saling berbenturan. Mekanisme organisasi adalah dengan menciptakan unit atau bagian khusus dari organisasi untuk menangani tuntutan hubungan eksternal organisasi dengan masyarakat, pemerintah, dan lain-lain. Atau customer service dibuat untuk menangani hubungan organisasi dengan pelanggan.

Dapat disimpulkan bahwa Tujuan memiliki ciri :a) Mengacu kepada tujuan-tujuan akhir organisasi (ends),b) Tujuan-tujuan organisasi adalah bagian dari strategi.c) Tujuan-tujuan organisasi lebih mengacu ke dalam (internal), yakni

apa-apa yang ingin dicapai berdasarkan kapabilitas dan sumberdaya yang tersedia dalam organisasi;

Sedangkan Strategia) Mengacu kepada tujuan-tujuan akhir organisasi (ends) dan cara-

cara mencapainya (means).b) Strategi lebih menekankan keluar (eksternal), yakni bagaimana

mencocokkan kapabilitas dan sumberdaya internal (kelemahan dan kekuatan organisasi) dengan ”peluang dan ancaman” lingkungan sedemikian rupa agar tujuan-tujuan tersebut dapat

2.2.6. Strategi Organisasi Sebagaimana disebutkan diatas bahwa dalam sebuah organisasi

apapun jenis dan bentuk orgasnisinya harus memiliki strategi dalam mencapai visi yang telah disepakati bersama. Perencanaan dalam

P a g e 12 | 23

Page 13: Strategi Organisasi

menjalankan sebuah organisasi adalah hal yang harus dilakukan agar tidak adanya ketimpangan atau distorsi ketika dalam perjalanan mencapai visi yang dibangun tersebut.

Apabila kita menggunakan rumus POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) maka strategi merupakan unsur dalam Planning (Perencanaan) yang ada di dalam tahap pertama, sehingga apabila unsur ini tidak dipenuhi, maka tidak akan terpenuhi pula unsur-unsur dalam tahapan selanjutnya.

Menurut Robbins, (dalam Kusdi, 2009:87). “Pengertian strategi dalam konteks organisasi adalah penetapan berbagai tujuan dan sasaran jangka panjang yang bersifat mendasar bagi sebuah organisasi, yang dilanjutkan dengan penetapan rencana aktivitas dan pengalokasian sumber daya yang diperlukan guna mencapai berbagai sasaran tersebut”.

Strategi disusun dan diimplementasikan untuk mencapai berbagai tujuan yang telah ditetapkan, sekaligus mempertahankan dan memperluas aktivitas organisasi pada bidang-bidang baru dalam rangka merespons lingkungan (misalnya perubahan permintaan, perubahan sumber pasokan, fluktuasi kondisi ekonomi, perkembangan teknologi baru, dan aktivitas-aktivitas para pesaing).

Terdapat dua pendapat yang menonjol mengenai bagaimana strategi disusun dalam organisasi. Kelompok pertama adalah mereka yang menyakini bahwa strategi merupakan suatu tindakan (planning mode). Hal ini berkaitan dengan model rasional yang dikembangkan para pemikir perspektif modern. Kelompok kedua, yang disebut evolutionary mode,melihat bahwa strategi tidak mesti berupa suatu perencanaan yang sistematis dan terperinci. Mereka melihat bahwa dalam praktiknya tidak jarang pengelola organisasi mengambil keptusan strategi secara bertahap atau selangkah demi selangkah, sejalan dengan perkembangan organisasi itu sendiri, sebelum pada akhirnya menjadi suatu strategi yang utuh dan lengkap.

Model rasional penyusunan strategi adalah proses yang terdiri dari tiga tahap: (1) analisis; (2) formulasi; (3) implementasi. Pada tahap analisis, terdapat proses analisis eksternal dan analisis internal. Analisis eksternal merupakan tujuan terhadap tinjauan terhadap lingkungan yang menghasilkan data mengenai berbagai ancaaman (threaths) dan

P a g e 13 | 23

Page 14: Strategi Organisasi

peluang(opportunities). Sedangkan analisis internal merupakan tinjauan terhadap berbagai kekuatan (streght) dan kelemahan (weakness) dalam organisasi itu sendiri. Kombinasi dari kedua hal inilah yang merupakan bahan bagi pengambil kebiajakan untuk menyusun strategi organisasi. Lazimnya, proses analisis ini disebut analisis SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunity, Threaths).

2.3. SUMBER DAYA MANUSIATidak dapat dimungkiri, sebagian besar orang bekerja untuk

mendapatkan uang. Sangat sedikit orang yang bekerja sekadar untuk mengisi waktu luang atau sekadar menjalankan hobi. Dalam memilih sebuah pekerjaan, saat ini gaji masih menjadi salah satu penentu utama apakah seorang karyawan mau atau tidak mau bekerja di sebuah perusahaan. Meskipun begitu, kadangkala gaji menjadi bahan pertimbangan kedua, ketiga, atau kesepuluh seseorang dalam bekerja.

Sesuai dengan pernyataan Bob Nelson "People may take a job for more money, but they often leave it for more recognition", sering kali pengakuan dan penghargaan menjadi suatu hal yang lebih penting dari sebuah gaji. Pernyataan ini juga sesuai dengan piramida kebutuhan manusia milik Abraham Maslow. Menurutnya, esteem needs (kebutuhan akan penghargaan) berada padatingkat kedua, tepat di bawah kebutuhan puncak manusia yakni self-actualization needs (kebutuhan akan eksistensi diri).

Berdasarkan hal-hal tersebut, saat ini mulai marak perusahaan yang rela memberikan treatment lebih bagi karyawan mereka. Bagi perusahaan-perusahaan ini, investasi sumber daya manusia menjadi penting karena akan memberikan dampak yang signifikan bagi kemajuan perusahaan mereka. Sejatinya, sumber daya manusia adalah hal yang perlu digarap secara serius oleh perusahaan. Sumber daya manusia dalam perusahaan dapat melahirkan potensi-potensi keuntungan bisnis yang tidak pernah terduga sebelumnya.

2.3.1. Definisi Sumber Daya ManusiaSecara umum, pengertian sumber daya manusia dapat dibagi

menjadi dua, yakni sumber daya manusia secara makro dan mikro.

P a g e 14 | 23

Page 15: Strategi Organisasi

Pengertian sumber daya manusia makro adalah jumlah penduduk usia produktif yang ada di sebuah negara, sedangkan pengertian sumber daya manusia mikro lebih mengerucut pada individu yang bekerja pada sebuah institusi.

Sementara itu, pengertian sumber daya manusia menurut para ahli memiliki arti yang lebih beragam. Menurut Malayu Hasibuan, sumber daya manusia merupakan kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Kemampuan sumber daya manusia tidak dapat dilihat dari satu sisi saja, namun harus mencangkup keseluruhan dari daya pikir dan juga daya fisiknya.

Seorang karyawan misalnya, sebagai sumber daya manusia yang bekerja di kantor, kemampuan pikir tentunya harus ia gunakan untuk memecahkan segala persoalan pada pekerjaannya. Kegiatan ini harus juga didukung dengan kemampuan fisiknya untuk bisa mengatasi rasa lelah ketika harus duduk selama lebih kurang 8 jam menghadap komputer. Hampir sama dengan Malayu Hasibuan, Veithzal Rivai mendefinisikan sumber daya manusia sebagai seorang yang siap, mau dan mampu memberi sumbangan usaha pencapaian tujuan organisasi. Setiap organisasi atau perusahaan tentunya memiliki tujuan yang berbeda-beda, maka dari itu kemampuan sumber daya manusia yang dibutuhkan pun akan berbeda pada tiap-tiap perusahaan.

Meskipun kemampuan sumber daya manusia bersifat fleksibel, namun kata-kata ‘siap’ dan ‘mau’ dari definisi Rivai di atas harus menjadi poin yang digarisbawahi. Sebaik apapun kemampuan sumber daya manusia tidak akan mampu menghasilkan output maksimal jika kemampuannya tersebut tidak bersifat praktis atau dengan kata lain ‘tidak siap pakai’. Selain itu, kemampuan juga tidak akan berarti apa-apa jika individu sebagai sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan tidak mau memberikan sumbangan usahanya di tempat tersebut.

Masih menurut Veithzal Rivai, sumber daya manusia ia sebut sebagai salah satu unsur masukan (input) yang nantinya akan diubah menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa untuk mencapai tujuan perusahaan. Sebagai input, sumber daya manusia tidak dapat menjadi unsur tunggal, melainkan harus dikombinasikan pula bersama unsur lainnya seperti modal, bahan, mesin, metode dan juga teknologi. Selain menurut

P a g e 15 | 23

Page 16: Strategi Organisasi

para ahli, terminologi sumber daya manusia juga telah didefinisikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pengertian sumber daya manusia menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah potensi manusia yang dapat dikembangkan untuk proses produksi. Potensi sumber daya manusia berbeda-beda pada tiap individu. Untuk bisa mengembangkan potensi sumber daya manusia yang berbeda-beda tersebut, dibutuhkan suatu sistem manajemen unik yang dinamakan manajemen sumber daya manusia.

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1. IMPLEMENTASI STRATEGI ORGANISASI3.1.1.Pengertian Implementasi Strategis Organisasi

Implementasi Strategis dapat diartikan sebagai proses dimana manajemen mewujudkan strateginya dalam bentuk program, prosedur dan anggaran. Selain itu Implementasi strategis mempunyai pengertian lain yaitu pengembangan strategi organisasi dalam bentuk tindakan.

3.1.2.Proses Implementasi Strategi Organisasi1. Menganalisis Perubahan

Menganalisis Perubahan merupakan tahap pertama dalam proses implementasi strategi organisasi yang tujuannya untuk memberikan gagasan yang jelas dan terperinci mengenai seberapa banyak strategi organisasi harus berubah agar berhasil dalam mengimplementasikan strateginya.

Dalam menganalisis perubahan terbagi dalam beberapa pola, yaitu:a. Tidak adanya perubahan yang signifikan (continuation). Terjadi karena

adanya pengulangan strategi yang sama dengan strategi yang digunakan dalam periode sebelumnya.

b. Perubahan rutin (routine change). Perubahan rutin sering digunakan dalam organisasi perusahaan seperti perubahan yang dilakukan dalam kemasan produk dan harga untuk memikat konsumen

P a g e 16 | 23

Page 17: Strategi Organisasi

c. Perubahan terbatas (limited change). Disebabkan karena adanya pengaruh eksternal dalam organisasi

d. Perubahan radikal (radical change). Reorganisasi besar-besaran dalam organisasi. Biasanya dilakukan pada saat kondisi organisasi tidak stabil maka organisasi sering melakukan reshuffle kepengurusan.

2. Analisis Struktur OrganisasiAlasan utama mengapa perubahan dalam strategi diperlukan bahkan

mengharuskan perubahan dalam struktur organisasi, yaitu:a. Struktur biasanya menjelaskan tentang bagaimana kebijakan akan

disusun.b. Struktur biasanya menjelaskan tentang bagimana sumberdaya akan

dialokasikan.

3. Analisis Budaya OrganisasiBudaya Organisasi merupakan komponen yang menyebabkan

mengapa suatu strategi dapat diimplementasikan pada suatu organisai, sementara strategi tersebut gagal untuk diimplementasikan pada organisai yang lain dengan kondisi yang relatif sama.

4. Analisis Gaya KepemimpinanMenurut Tjiptono (2006:161) gaya kepemimpinan adalah suatu cara

yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya. Sementara itu, pendapat lain menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku (kata-kata dan tindakan-tindakan) dari seorang pemimpin yang dirasakan oleh orang lain (Hersey, 2004:29).

Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi bawahannya (Nawawi, 2003:115).

Adapun gaya kepemimpinan tersebut adalah sebagai berikut :1. Gaya kepemimpinan otoriter. Gaya kepemimpinan ini menghimpun

sejumlah perilaku atau gaya kepemimpinan yang bersifat terpusat pada pemimpin sebagai satu-satunya penentu, penguasa dan pengendali anggota organisasidan kegiatannya dalam usaha mencapai tujuan organisasi.

P a g e 17 | 23

Page 18: Strategi Organisasi

2. Gaya kepemimpinan demokratis. Gaya kepemimpinan menempatkan manusia sebagai faktor pendukung terpenting dalam kepemimpinan yang dilakukan berdasarkan dan mengutamakan orientasi pada hubungan dengan anggota organisasi.

3. Gaya kepemimpinan bebas. Gaya kepemimpinan ini pada dasarnya berpandangan bahwa anggota organisasi mampu mandiri dalam membuat keputusan atau mampu mengurus dirinya masing-masing, dengan sedikit mungkin pengarahan atau pemberian petunjuk dalam merealisasikan tugas pokok masing-masing sebagai bagian dari tugas pokok organisasi.

5. Implementasi dan Evaluasi StrategiEvaluasi merupakan tahap akhir dalam implementasi strategi. Untuk

melakukan tahap ini dengan baik dan berhasil, seorang pemimpin organisasi perlu mengetahui 4 jenis keahlian dasar, yaitu:

1) Kemampuan Berinteraksi (Interacting skills). Kemampuan manajemen berinteraksi dan ber-empati dengan berbagai perilaku dan sikap orang lain untuk mencapai tujuan.

2) Kemampuan Mengalokasi (Allocating skills). Kemampuan manajemen dalam menjadwalkan tugas-tugas, anggaran, dan waktu, serta sumber-sumber daya lainnya secara efisien.

3) Kemampuan Memonitor (Monitoring skills). Meliputi penggunaan informasi yang efisien untuk memperbaiki atau menyelesaikan berbagai masalah yang timbul dalam proses implementasi.

4) Kemampuan Mengorganisasikan (Organizing skills). Kemampuan untuk menciptakan jaringan atau organisasi informal dalam rangka menyesuaikan diri dengan berbagai masalah yang mungkin terjadi.

3.1.3.Mengembangangkan Program, Anggaran dan ProsedurTujuan dari program adalah untuk membuat tindakan berorientasi

pada strategi. Proses anggaran dimulai setelah program dikembangkan. Perencanaan sebuah anggaran merupakan pengecekkan akhir yang nyata dari sebuah korporasi terhadap kelayakan strategi yang dipilihnya. Sebuah

P a g e 18 | 23

Page 19: Strategi Organisasi

strategi yang ideal mungkin ditemukan menjadi tidak praktis hanya setelah program-program implementasi khusus dibiayai secara rinci.

Setelah anggaran diprogram, maka prosedur operasi standar harus dikembangkan. Mereka merinci secara khusus berbagai aktivitas yang harus dilaksanakan untuk menyempurnakan program-program.

3.1.4.Pihak yang Mengimplementasikan Strategi OrganisasiStrategi organisasi dimplementasikan oleh setiap pihak yang memiliki

posisi pada setiap organisasi, yaitu :1) Anggota. Keterlibatan Anggota dalam implementasi strategi

umumnya tergantung kepada bentuk organisasi yang dianut.2) Semua orang yang berada dalam organisasi harus melaksanakan

strategi.3) Pada organisasi yang besar, ketua, wakil ketua dari seluruh

cabang organisasi, bekerjasama dengan seluruh bawahan mereka untuk melaksanakan strategi

4) Bila semua orang terlibat dalam implementasinya maka kinerja organisasi akan lebih baik.

3.2. Implementasi Strategis Sumber Daya Manusia Dalam Tujuan Organisasi3.2.1.Implementasi Perencanaan SDM

Pemilihan teknik merupakan starting point dalam melaksanakan berbagai aktivitas yang berhubungan dengan gaya manajeral, nilai dan budaya secara keseluruhan. Beberapa teknik perencanaan sumber daya manusia (Nursanti, 2002 : 61) dapat diimplementasikan dalam proses rekrutmen dan perencanaan karir.a. Rekrutmen

Identifikasi kemungkinan ketidakcocokan ketika bekerjasama dalam organisasi maka terlebih dulu dilakukan penyesuaiain, penyesuaian melalui rekrutmen. Oleh karena itu diperlukan pendekatan baru yang mempertimbangkan kombinasi kompetensi anggota melalui pengetahuan, keterampilan dan sikap dan pengalaman yang dimiliki. Perencanaan MSDM dapat dijadikan petunjuk dan memberikan wawasan masa yang akan

P a g e 19 | 23

Page 20: Strategi Organisasi

datang bagi orang-orang yang diperlukan untuk menyampaikan program-program organisasi.b. Perencanaan Karir

Hal ini membutuhkan pengertian proses-proses yang diintegrasikan pada karekteristik individual dan preferensi dengan implikasinya pada : budaya organisasi, nilai dan gaya, strategi organisai, struktur organisasi dan perubahan.

Beberapa organisasi dewasa ini menekankan pada tanggung jawab individual bagi pengembangan karir masing-masing. Sistem mentoring formal maupun informal diperkenalkan untuk membantu pencapaian pengembangan karir.c. Evaluasi Perencanaan SDM

Perencana sumber daya manusia dapat digunakan sebagai indikator kesesuaian kinerja bagi sejumlah orang-orang yang ada dalam organisasi dengan keterampilan yang sesuai : perencanaan sumber daya manusia juga berguna sebagai “early warning” organisasi terhadap implikasi strategi organisasi nantinya.

3.2.2.Implementasi Strategis dalam Pengelolaan SDMDalam implementasi strategis pengelolaan sumber daya manusia

tidak terlepas dari manajemen strategis dalam sumber daya manusia, dalam hal ini merupakan proses manajemen puncak menentukan tujuan umum, sasaran organisasi dan bagaimana tujuan tersebut tercapai.

Dalam pengertian lain adalah usaha atau aktifitas suatu organisasi dalam mengelolah sumber daya manusia yang dimilikinya secara umum dimulai dari proses penempatan anggota, pengelolahan, pemeliharaan anggota. Ini merupakan proses pengelolaan dan pendayagunaan SDM secara profesional agar seluruh anggota mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal di lingkungan organisasi, sehingga produktivitas kerja dicapai maksimal.

P a g e 20 | 23

Page 21: Strategi Organisasi

BAB IVKESIMPULAN

Dari uraian pembahasan materi ini penulis mengemukakan beberapa kesimpulan :1) Maju mundurnya suatu organisasi bergantung pada keterpaduan

seluruh unsur yang ada secara sadar bersinergi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Untuk itu diperlukan suatu pemahaman yang mendalam tentang teori dan strategi organisasi agar organisasi tersebut dapat berkembang dengan lebih optimal.

2) Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik.

3) Perencanaan sumber daya manusia (Human Resource Planning) merupakan salah satu fungsi dalam Manajemen Sumber daya manusia yang mengorientasi pada bagaimana menyusun langkah-langkah strategi menyiapkan sumberdaya manusia dalam suatu organisasi secara tepat dalam jumlah dan kualitas yang diperlukan .

P a g e 21 | 23

Page 22: Strategi Organisasi

4) Perencanaan sumber daya manusia awal difokuskan pada perencanaan kebutuhan sumber daya manusia di masa depan serta cara pencapaian tujuannya dan implementasi program-program, yang kemudian berkembang, termasuk dalam hal pengumpulan data untuk mengevaluasi keefektifan program yang sedang berjalann dan memberikan informasi kepada perencana bagi pemenuhan kebutuhan untuk revisi peramalan dan program daat diperlukan.

5) Dalam pelaksanaannya, perencanaan sumber daya manusia harus disesuaikan dengan strategi tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisikan adanya kesenjangan agar tujuan dengan kenyataan dan sekaligus menfasilitasi keefektifan organisasi dapat dicapai. Perencanaan sumber daya manusia harus diintegrasikan dengan tujuan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang organisasi. Hal ini diperlukan agar organisasi bisa terus survive dan dapat berkembang sesuai dengan tuntutan perubahan yang sangat cepat dan dinamis .

DAFTAR PUSTAKA

Hadari Nawawi (2005); Manjemen Strategi, Gadjah Mada Pers : Yogyakarta

Certo, Samuel C. & J. Paul Peter. STRATEGIC MANAJEMEN : Focus on Procces. New York, McGrow-Hill, Inc. 1990.

Hunger, J. David & Thomas L. Wheelen. Strategic Manajemen : Bisnis Policy, Entering 21’st Century Global Society. USA. Adison Wesley-Longman,Inc. 1998.

Muhammad, Suwarsono. Manajemen Strategik : Konsep dan Kasus. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. 2000.

Rachbini, Didik J. Pembangunan Ekonomi & Sumber Daya Manusia. Jakarta. Grasindo.2001.

Winardi. Pemikiran Sistemik Dalam BIdang Organisasi dan Manajemen. Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2005.

P a g e 22 | 23

Page 23: Strategi Organisasi

Porter, M.E. (1991) Startegi Bersaing ; Teknik menganalisis Industri dan pesaing, Cetakan Keempat, Terjemahan, Penerbit Erlangga,

http://www.google.co.id

http://www.ciputra-uceo.net/blog/2015/10/29/pengertian-sumber-daya-manusia-dan-manajemen-sumber-daya-manusia

http://muhammadyusuf91.blogspot.com/2009/10/tujuan-organisasi.html

http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/08/konsep-strategi-definisi-perumusan.html

P a g e 23 | 23