STRATEGI OPERASI - sangkrah31.files.wordpress.com file · Web viewPerusahaan-perusahaan penghasil...
Transcript of STRATEGI OPERASI - sangkrah31.files.wordpress.com file · Web viewPerusahaan-perusahaan penghasil...
1. PRODUKTIVITAS
Ada berbagai ukuran dan metode berbeda untuk menyempurnakan
produktivitas. Manajemen bertanggungjawab untuk mengukur produktivitas secara
terus-menerus dan menyempurnakan produktivitas bersama pekerja. Sayangnya,
produktivitas kurang terukur dibanyak perusahaan dan manajemen kadang-kadang
enggan untuk mengambil tindakan.
Total produktivitas perusahaan sebaiknya diukur dengan rasio keluaran pada
harga (biaya) standar terhadap jumlah biaya tenaga kerja, bahan, overhead dan
modal. Jika produktivitas seorang manajer tertentu diukur, sebaiknya ukuran
harus ditentukan manajemen lini, dan semua ukuran harus dikaitkan pada suatu
kebiasaan hirarki. Pengukuran untuk manajer secara perseorangan harus
memasukkan semua tanggung jawab pekerjaan, bahkan jika rasio berganda harus
dibentuk. Adalah perlu memasukkan efektifitas dalam ukuran produktivitas jika
baik efektifitas dan efisiensi bervariasi terhadap waktu.
Banyak faktor mempengaruhi produktivitas perusahaan, termasuk faktor luar,
produk, proses, kapasitas, sediaan, tenaga kerja, dan mutu. Paduan faktor-faktor
yang sesuai harus dipilih untuk berbagai program penyempurnaan produktivitas
yang khusus.
Program penyempurnaan produktivitas mengikuti perencanaan dan proses
pengendalian standar yang digunakan pada bisnis. Langkah-langkah yang
disyaratkan pada program ini adalah : mengembangkan ukuran produktivitas,
menentukan ukuran produktivitas, mengembangkan rencana untuk meningkatkan
produktivitas, menerapkan rencana, mengukur hasilnya, dan melakukan tindakan
koreksi. Walaupun ada faktor-faktor khusus atau perbedaan pendekatan dalam
meningkatkan produktivitas, perencanaan dan proses pengendalian itu merupakan
hal yang penting.
Penyempurnaan produktivitas adalah sasaran manajemen. Pekerja tidak dapat
diharapkan untuk meningkatkan produktivitas kecuali ada hubungan nyata antara
penyempurnaan produktivitas dan kesejahteraan mereka. Satu cara untuk
membangun hubungan ini adalah melalui tawar-menawar kolektif atau melalui
Hidayat Rangkuman Manajemen Operasi – (1)
pemberian upah berdasarkan catatan terus-menerus oleh manajemen sesuai
dengan penyempurnaan produktivitas.
Intensif upah telah diperlihatkan mampu memperbaiki produktivitas jika ukuran
produktivitas dapat ditentukan, dan manajemen serta pekerja mendukung rencana
intensif itu. Banyak tipe rencana intensif perorangan dan kelompok telah
digunakan, termasuk angka-satuan-langsung (straight-piece-rate), bonus, kerja-
hari-terukur (measured day work), Scanlon, dan rencana pembagian keuntungan.
2. FUNGSI OPERASI
Rangkuman ini menyajikan pandangan-pandangan umum bidang manajemen
produksi / operasi. Yang ditekankan pada pengambilan keputusan, tanggungjawab
dan kaitan operasi dengan fungsi bisnis lainnya. Orientasi fungsional dan keputusan
digunakan sebagai prinsip mengelola perusahaan.
Hal-hal pokok yang menjadi tekanan dalam fungsi operasi adalah sebagai
berikut :
Manajemen operasi didefinisikan sebagai suatu pengambilan keputusan dalam
fungsi dan sistem operasi yang menghasilkan barang atau jasa.
Sejarah manajemen operasi meliputi 7 (tujuh) kontribusi utama yaitu pembagian
tugas, pembakuan bagian-bagian, revolusi industri, kajian ilmiah tentang
pekerjaan, hubungan antar manusia, model-model keputusan, dan penggunaan
komputer.
Timbul minat yang besar terhadap manajemen operasi dalam dunia bisnis dan
universitas. Minat tersebut timbul karena persaingan luar negeri dan kurang
berkembangnya produktivitas. Tantangan ini hanya akan terselesaikan melalui
pengintegrasian ide-ide baru dalam praktek operasi.
Manajer-manajer operasi mengelola proses tranformasi yang menyediakan
barang-barang dan jasa-jasa. Proses transformasi tersebut mengubah masukan
(material, energi, tenaga kerja, modal dan informasi) menjadi keluaran (barang
dan jasa). Dalam proses tranformasi tersebut, lingkungan seringkali
mempengaruhi proses tersebut.
Hidayat Rangkuman Manajemen Operasi – (2)
Manajemen operasi didefinisikan dalam ilmu keputusan tanggungjawab meliputi
proses, kapasitas, sediaan, tenaga kerja dan mutu. Kelima kategori keputusan
tersebut digunakan untuk menjelaskan keberadaan operasi atau mengenali
keputusan yang dibutuhkan untuk menentukan operasi yang baru.
Suatu jasa diproduksi dan dikonsumsi hampir secara bersamaan. Perusahaan-
perusahaan penghasil jasa dan barang berbeda dalam karakteritik : kapasitas,
kualitas, penyebaran operasi dan hubungan pemasaran dan operasi. Penghasil
barang dan jasa digambarkan sebagai suatu skala berkesinambungan dimulai dari
penghasil barang murni sampai penghasil jasa murni.
3. STRATEGI OPERASI
Hal-hal yang penting dalam cara-cara meraih keunggulan bersaing melalui
strategi operasi dapat memperhatikan hal-hal berikut :
Strategi operasi adalah merupakan suatu pandangan bagi fungsi operasi yang
dapat mengarahkan pengambilan keputusan. Tujuan strategi operasi ini adalah
menghubungkan strategi bisnis dengan pengambilan keputusan dalam operasi.
Hasilnya harus merupakan suatu pola pengambilan keputusan yang konsisten.
Startegi operasi terdiri dari misi, keunggulan khusus, sasaran dan kebijakan. Misi
merupakan tujuan operasi. Sasaran menyangkut biaya, kualitas, pengiriman
(penyampaian produk), dan fleksibilitas. Keunggulan khusus adalah hal-hal yang
dapat dilakukan lebih baik dari pesaing . Kebijakan adalah keputusan yang lebih
rinci (taktis) dalam proses, kapasitas, kesediaan, tanaga kerja dan kualitas.
Tiga masukan bagi strategi operasi adalah strategi bisnis, analisis eksternal dan
analisis internal. Strategi operasi harus mampu mambantu perusahaan untuk
mengadaptasi faktor-faktor eksternal, sperti kebutuhan pelanggan, teknologi,
bahan baku, kondisi legal atau sosial, serta pesaing.
Strategi dan keputusan operasi berbeda, bergantung pada apakah perusahaan
mengikuti strategi biaya rendah (low-cost) atau strategi diferensiasi usaha. Tidak
ada satupun operasi yang terbaik bagi semua keadaan.
Hidayat Rangkuman Manajemen Operasi – (3)
Kemunculan perusahaan global mengubah strategi operasi karena diperlukan
pandangan yang lebih luas (secara internasional) atas lokasi fasilitas, sumber
masukan, desain produk, teknologi proses, logistik dan organisasi perusahaan.
Operasi terpusat lebih kompetitif dari operasi yang tak terpusat. Operasi dapat
terpusat dengan menentukan hanya satu tujuan untuk setiap pabrik atau fasilitas.
Operasi terpusat umumnya menggunakan satu atau lebih dimensi berikut ini :
produk, proses, teknologi, volume, produksi atas pesanan (make-to-order) atau
produksi untuk sediaan (make-to-stock), dan produk yang mapan atau yang baru.
Kurva belajar (learning curve) menunjukkan hubungan antara biaya satuan dan
volume produksi kumulatif. Setiap pengurangan volume mengurangi biaya
sejumlah tingkat pengalamannya. Keunggulan bersaing, dalam beberapa hal
didapat karena mengikuti kurva belajar
Efektifitas operasi dapat dijelaskan dalam empat tahap berikut : netral secara
internal, netral secara eksternal, penunjang internal, atau penunjang eksternal.
Suatu strategi operasi diperlukan oleh suatu bisnis untuk mencapai tahap ketiga
dan keempat.
4. TEKNIK PRAKIRAAN
Prakiraan permintaan merupakan masukan penting untuk keputusan
perencanaan didalam operasi dan bagian bisnis lainnya . Beberapa penggunaan dan
metode penting dalam teknik prakiraan dan beberapa hal penting lainnya pada teknik
prakiraan adalah :
Keputusan yang berbeda memerlukan metode prakiraan yang berbeda pula,
termasuk keputusan operasi sebagai berikut: desain proses, perencanaan
kapasitas,dan manajemen sediaan. Metode yang dapat diklasifikasikan sebagai
metode kualitatif, deret waktu, dan kausalik.
Empat metode kualitatif yang penting adalah Delphi, survei pasar, analogi siklus
hidup, dan judgement yang diinformasikan. Metode-metode ini sangat berguna
apabila data historis tidak tersedia atau tidak dipercaya untuk memprakirakan
masa depan. Metode kualitatif terutama dipakai untuk prakiraan jangka menengah
dan panjang yang menyangkut perencanaan desain proses dan fasilitas.
Hidayat Rangkuman Manajemen Operasi – (4)
Teknik prakiraan deret waktu digunakan untuk memecahkan data permintaan
menjadi komponen-komponen utamanya dan kemudian memproyeksikan pola
historis kemasa depan. Pemakaian utama adalah untuk memprakirakan keputusan
mengenai sediaan dan penjualan untuk jangka pendek sampai menengah.
Beberapa teknik deret waktu yang sangat dikenal adalah rata-rata
bergerak,pemulusan eksponensial, model matematik, dan metode box-jenkins.
Metode prakiraan kausalik terdiri dari regresi, model ekonometri, model input-
output dan model simulasi. Metode ini dipakai untuk membuat hubungan sebab-
akibat antara permintaan dan variabel-variabel lain. Metode kausalik dapat
membantu memprakirakan titik belok pada data deret waktu dan sangat berguna
untuk prakiraan jangka menengah sampai panjang.
Dua macam kesalahan dalam teknik prakiraan adalah bias dan deviasi. Kedua
kesalahan ini harus diawasi secara rutin untuk mengendalikan ketepatan prakiraan.
Metode prakiraan harus dipilih berdasarkan lima faktor: keahlian pemakai dan
kecanggihan sistem, waktu dan sumber daya yang tersedia, karakteristik
penggunaan dan keputusan, ketersediaan data dan pola data.
Pada beberapa organisasi, prakiraan yang berbeda dibuat oleh bagian yang
berbeda, dan tidak ada perencanaan yang terkoordinasi. Hal ini mungkin terjadi
karena kerancuan mengenai sasaran, rencana, pengukuran prestasi dan prakiraan.
Untuk membantu mengatasi kerancuan ini, perencanaan probabilitas dapat
digunakan, dan kesalahan prakiraan harus diawasi kenyataannya.
5. DESAIN PRODUK
Pengembangan produk baru mempunyai pengaruh yang besar terhadap fungsi
operasi, sebab setiap produk baru yang dirancang harus diproduksi melalui operasi.
Lagi pula, operasi yang ada dapat membatasi pengembangan produk baru.
Keputusan produk merupakan prasyarat untuk produksi. Spesifikasi produk harus
diberikan kepada bagian operasi sebelum produksi dapat dimulai dan sebelum
Hidayat Rangkuman Manajemen Operasi – (5)
beberapa keputusan utama dalam operasi diambil. Keputusan operasi yang lain seperti
desain proses, tidak harus menunggu hingga diselesaikannya spesifikasi produk.
Tetapi keputusan desain proses ini diambil bersamaan desain produk.
Hal-hal penting berkaitan dengan sifat dari desain produk dan hubungannya
dengan fungsi operasi adalah :
Suatu produk adalah keluaran dari sistem produksi. Produk dapat berupa barang,
jasa atau keduanya.
Terdapat tiga cara untuk melihat proses pengenalan produk baru : menarik pasar,
mendorong teknologi, atau inter-fungsional. Pandangan ‘menarik pasar’
berkenaan dengan “membuat apa yang anda jual”, sedang pandangan ‘mendorong
teknologi’ adalah “menjual apa yang anda dapat buat”. Pandangan inetr-
fungsional merupakan kombinasi dari kedua pandangan diatas, yang memerlukan
kerjasama antar fungsi yang terlibat dalam perencanaan produk. Pendekatan inter-
fungsional pada umumnya menghasilkan yang terbaik. Akan tetapi, hal ini
merupakan suatu pendekatan organisasional yang memotong garis-garis
fungsional.
Proses pengembangan produk baru terdiri dari enam tahap: pengembangan ide,
pemilihan produk, rancangan awal, pembuatan prototipe, pengujian dan rancangan
akhir. Dalam praktek, proses tidak berjalan secara berurutan dari awal hingga
akhir.
Selama daur hidup produk, terdapat tiga tingkat interaksi produk-proses : tingkat
fluida, tingkat semi-otomatis, dan tingkat otomatis penuh. Dalam tingkat-tingkat
pengembangan produk tersebut, terdapat interaksi yang besar antara produk dan
proses.
Desain produk besar pengaruhnya terhadap sasaran operasi : biaya,
pengiriman/delivery, kualitas dan fleksibilitas. Bila produk merupakan produk
baru, fleksibilitas mungkin merupakan sasaran yang terpenting. Selanjutnya, jika
persaingan harga berkembang, biaya merupakan sasaran terpenting.
Analisis nilai adalah suatu cara untuk memperbaiki kegunaan / manfaat suatu
barang atau jasa relatif terhadap biayanya. Hal ini dilaksanakan dengan meninjau
kembali dan memperbaiki fungsi produk sehingga meningkatkan nilainya.
Hidayat Rangkuman Manajemen Operasi – (6)
Teori ekonomi yang mengemukakan tentang variasi produk yaitu bila variasi
terlalu sedikit atau terlalu banyak akan mengakibatkan rendahnya keuntungan.
Sehubungan dengan teori ini, terdapat suatu jumlah optimal dari variasi produk.
Produksi modul merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk membuat
variasi produk yang besar dari sejumlah komponen produk yang terbatas.
Pendekatan ini dapat digunakan untuk mengendalikan pengembangbiakan produk
dengan membatasi jumlah komponen atau tersedianya modul.
6. SELEKSI PROSES
Penekanan keputusan pemilihan proses, termasuk pemilihan jenis proses dan
jangkauan integrasi vertikal. Jenis proses dibedakan menjadi dua kunci dimensi aliran
produk dan jenis pesanan pelanggan. Hal-hal penting dalam seleksi proses adalah :
Terdapat tiga jenis aliran proses : lini / garis, intermittent / terputus-putus, dan
proyek. Ciri aliran ini adalah suatu operasi dengan urutan linier dan tata letak
produk. Proses lini mempergunakan peralatan khusus, sangat efisiensi dan
biasanya tidak fleksibel dalam penyesuaian suatu perubahan produk atau volume.
Operasi intermittent memakai tata letak proses dengan pengelompokan peralatan
serta ketrampilan yang serupa. Pola aliran yang dihasilkan adalah bercampur baur,
karena produk dibuat secara kelompok (batch) dan mengalir hanya pada proses-
proses yang dibutuhkan. Operasi intermittent sangat fleksibel tetapi jauh kurang
efisien dibandingkan dengan proses lini. Proyek dipergunakan untuk membuat
suatu produk yang unik / khusus. Seluruh pekerjaan / tugas dirangkai untuk
mendukung produk tunggal yang sedang dibuat. Proyek memberikan fleksibilitas
yang tinggi tetapi biasanya sangat mahal.
Proses operasi juga dapat diklasifikasikan menjadi : membuat-atas-pesanan
(make-to-order) dan membuat-untuk-persediaan (make-to-stock). Proses
membuat-atas-pesanan timbul karena pesanan pelanggan dan ditentukan oleh
prestasi penyerahan (delivery). Proses membuat-untuk-persediaan ditentukan oleh
kelengkapan persediaan; proses ini tidak ditunjukkan bagi pesanan-pesanan
khusus. Operasi membuat-untuk-persediaan, prestasi kerja (performance) diukur
Hidayat Rangkuman Manajemen Operasi – (7)
berdasarkan penggunaan kapasitas, tingkat persediaan, dan kekosongan
persediaan.
Kombinasi dari aliran produk dengan jenis pesanan pelanggan berpengaruh
terhadap jenis operasi. Pemilihan diantara proses-proses tersebut berdasarkan
pertimbangan kebutuhan modal, kondisi pasar, tenaga kerja, keterampilan
manajemen, bahan baku, dan teknologi. Faktor-faktor tersebut diatas dievaluasi
dengan melakukan kajian pasar dan ekonomi, akan tetapi keputusan pemilihan
proses selalu bersifat strategis.
Matrik proses produk menggambarkan tahap-tahap daur hidup produk dan proses.
Suatu perusahaan harus menentukan keunggulan khusus dalam proses dan produk
dengan memilih satu bagian dari matriks. Matriks membantu menghubungkan
keputusan pemilihan proses pada keputusan produk dan pasar.
Matriks proses-produk menggambarkan tahap-tahap daur hidup produk dan
proses. Suatu perusahaan harus menentukan keunggulan khusus dalam proses dan
produk dengan memilih satu bagian dari matriks. Matriks membantu
menghubungkan keputusan pemilihan proses pada keputusan produk dan pasar.
Integrasi vertikal menentukan masalah kepemilikan dalam pemilihan proses.
Integrasi di depan berarti memperluas kepemilikan proses menuju ke depan ke
arah pasar. Integrasi ke belakang berarti memperluas kepemilikan dari proses
menuju kebelakang ke arah pemasok. Kedua jenis integrasi berkaitan dengan
pertimbangan-pertimbangan ekonomi;integrasi kebelakang memperhatikan
kehandalan pemasokan, sedangkan integrasi ke depan memperhatikan kendala
permintaan. Seluruh keputusan yang berkaitan dengan integrasi vertikal harus
dipandang dari kontek strategis.
7. DESAIN OPERASI JASA
Hal-hal yang penting pada rancangan produk dan proses industri jasa adalah
sebagai berikut :
Jasa merupakan suatu produk yang diproduksi dan dikonsumsi secara serentak /
bersamaan. Pelanggan seringkali terlibat dalam proses produksi jasa dan
mempengaruhi operasi . Jasa terdiri dari kegiatan-kegiatan dan interaksi yang
Hidayat Rangkuman Manajemen Operasi – (8)
merupakan kontak sosial. Sehingga jasa harus dikelola sebagai pertukaran yang
merupakan kontak sosial. Sehingga jasa harus dikelola sebagai pertukaran
humanisme, bukan hanya kegiatan teknis yang terprogram belaka. Siklus industri
jasa menunjukkan titik kontak yang penting dalam pelayanan jasa.
Jasa menggambarkan interaksi antara pelanggan, manusia, sistem dan strategi.
Keempat unsur tersebut merupakan hal-hal yang penting bagi manajer operasi
untuk memfokuskan pada pengolahan jasa.
Jasa diberikan dalam suatu ikatan barang dan jasa / pelayanan. Ikatan ini terdiri
dari manfaat barang, manfaat kenikmatan, dan manfaat psikologis. Pelanggan
mencari suatu imbangan yang tepat dari manfaat tersebut dalam keterikatan ini.
Industri jasa dapat ditentukan / didefinisikan kedalam sifat tingkat kontak yang
tinggi atau kontak yang rendah. Secara umum, jasa dengan tingkat kontak yang
rendah dapat dibuat lebih efisien daripada yang tingkat kontaknya tinggi bila
keterlibatan pelanggan dalam proses sedikit. Ketidakpastian yang ditimbulkan
oleh permintaan pelanggan lebih penting daripada tingkat kontak pelanggan itu
sendiri.
Matriks jasa menentukan derajat pelayanan serta interaksi dan intensitas modal
dari jasa. Atas dasar matriks ini, didefinisikan empat jenis jasa : jasa pabrik, jasa
perusahaan, jasa massa dan jasa profesional. Masing-masing jenis jasa ini
memiliki tugas-tugas manajemen operasi sendiri.
Sistem pelayanan jasa harus dirancang untuk mengintegrasikan unsur fisik dan
manusia dengan strategi jasa. Kegagalan integrasi sering mengakibatkan prestasi
yang jelek.
Proses industri jasa harus dibuat bagan alirnya. Suatu bagan-alir (atau blueprint)
akan menunjukkan setiap tahap pelayanan jasa dan setiap titik kontak-pelanggan.
Bagan-alir dapat dianalisis untuk memperbaiki aliran proses, informasi,
otomatisasi, dan penggunaan personel pelayanan.
8. PEMILIHAN TEKNOLOGI
Teknologi adalah rangkaian proses, peralatan, prosedur, dan piranti yang
digunakan untuk memproduksi barang atau jasa. Definisi ini lebih luas dari pada
Hidayat Rangkuman Manajemen Operasi – (9)
hanya sekedar “pemilihan Peralatan” dan mencakup pemilihan prosedur serta
metode sebagai bagian dari teknologi.
Salah satu hal yang paling penting adalah pemilihan teknologi dengan
menetapkan pekerjaan serta kondisinya, juga secara otomatis mencakup pemilihan
sosial. Oleh sebab itu konsekuensi sosial ataupun teknis penting dipertimbangkan
melalui konsep desain sosio teknis. Dengan menggunakan konsep ini , teknologi
dipilih guna mengoptimumkan variabel sosial dan teknis.
Sosiolog dan ekonom telah mengusulkan kosep “kecil itu indah” dan telah
menyerukan “teknologi yang tepat” dan “kesederhanaan volunter”. Menurut
pemikiran ini, pengaruh polusi, ketidak puasan kerja, dan kemerosotan lingkungan
bisa menyumbangkan teknologi menengah yang lebih tepat dari pada bentuk
tertinggi teknologi untuk beberapa jenis produksi. Dilihat dari pendekatan ini,
analisis kita harus mencakup biaya yang secara tradisional tidak mempunyai arti
ekonomik dari pengaruh lingkungan dan sosial. Hasilnya bisa berupa bauran
teknologi tinggi, menengah dan rendah.
Manajer harus memiliki pengetahuan mengenai karakteristik penampilan
(performance) teknologi yang mereka kelola. Karakteristik penampilan ini
mencakup pengaruh yang mungkin terjadi terhadap masukan (input), keluaran
(output), arus proses, dan biaya yang dapat dievaluasi dengan tepat hanya oleh
manajer bersangkutan
Pabrik masa depan mengandung pergerakan ke integrasi komputer atas fungsi-
fungsi manufaktur. Hal ini dapat dilakukan melalui basis data (pangkalan data)
umum yang menampung desain dengan komputer, manufaktur yang dibantu
komputer, robotik, dan perencanaan kebutuhan bahan.
Dengan masuknya komputer serta interkoneksi dari kantor-kantor dan komponen-
komponen kantor yang sebelumnya saling terpisah, teknologi kantor berubah
dengan cepat. Teknologi kantor yang baru ini menjanjikan untuk mengurangi
volume kertas kerja, mengurangi biaya administrasi, dan memperluas pekerjaan
administrasi. Dengan cara yang sama, operasi jasa menawarkan potensi besar.
Karena jasa dipandang dalam arti teknis dan bukan dalam arti humanistik. Hal ini
bisa menghasilkan bukan hanya biaya yang lebih rendah tetapi juga mutu yang
lebih seragam.
Hidayat Rangkuman Manajemen Operasi – (10)
Pemilihan teknologi bukanlah semata-mata didasarkan atas nilai sekarang.
Pengaruh teknologi terhadap tujuan operasi, angkatan kerja dan lingkungan harus
ikut juga dipertimbangan. Strategi perubahan teknologi harus direncanakan.
9. ANALISIS ALIRAN PROSES
Berkaitan dengan analisis proses transformasi yang digunakan untuk
memproduksi barang atau jasa. Dua jenis utama analisis yang ditekankan adalah :
analisis deskriptif dengan menggunakan bagian alir dan analisis matematika yang
menggunakan model-model aliran proses. Kedua bentuk analisis tersebut dapat
digunakan untuk memperbaiki pengiriman (delivery), biaya, kualitas, dan fleksibilitas
proses produksi.
Beberapa hal penting yang ditekankan pada analisis aliran proses :
Pendefinisian suatu sistem merupakan suatu prasyarat untuk analisis aliran proses.
Dalam mendefinisikan sistem-sistem perlu mengisolasi suatu sistem yang
diselidiki dan mengidentifikasi batasan, masukan, keluaran, dan aliran proses.
Kedua aliran bahan dan informasi dapat dianalisis dengan kerangka kerja dan
prosedur yang umum : yakni menggambarkan aliran/arus tersebut sebagai suatu
sistem dengan menggunakan bagian alir dan menjawab pertanyaan-pertanyaan
tentang apa yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan, dan dimana, kapan,
bagaimana mengerjakannya. Hasil analisis ini mungkin mengacu pada perubahan
dalam satu atau beberapa atau seluruh elemen proses (keluaran, bahan
baku/mentah, perkakas, peralatan, pekerjaan, metode, dan informasi)
Dalam menganalisis aliran bahan, empat jenis dokumen digunakan secara khusus :
gambar perakitan, bagan perakitan, lembar rute, dan bagan aliran proses.
Keseluruhan dokumen tersebut secara bersama-sama akan menggambarkan secara
tepat bagaimana produk dibuat dan mengalir melalui proses produksi.
Aliran informasi dianalisis sebagai produk itu sendiri atau sebagai informasi
manajemen yang digunakan untuk merencanakan dan mengendalikan produksi
dari produk tersebut. Dengan cara yang sama seperti aliran bahan, aliran informasi
digambarkan dalam bagan alir yang kemudian dianalisis untuk menemukan cara
memperbaiki proses
Hidayat Rangkuman Manajemen Operasi – (11)
Suatu pendekatan sosioteknis diperlukan untuk mempertimbangkan rancangan
aliran fisik dan rancangan kerja secara serentak. Pendekatan ini menghasilkan
proses yang bermanfaat secara ekonomis dan manusiawi.
Model matematis dapat digunakan untuk mempelajari rancangan proses produksi
yang menggambarkan hubungan masukan, transformasi, dan keluaran sebelum
dipraktekkan. Penggunaan klasik dari rancangan proses dengan pembuatan model
aliran proses adalah simulasi job-shop (operasi atas dasar pesanan) dan mengalir
melalui fasilitas-fasilitas seperti rumah sakit, rumah makan, dan pergudangan
10. TATA LETAK FASILITAS
Keputusan tata letak bergantung pada keputusan pemilihan proses yang telah
dibuat sebelum keputusan tentang tata letak. Tata letak lebih berkepentingan dengan
pengaturan fasilitas pengolahan secara fisik dari jenis proses yang ada (intermittent,
lini atau proyek). Keputusan tentang tata letak manufaktur dan jasa diperlakukan
menurut kerangka yang sama. Dengan demikian, prinsip umum, konsep, dan metode
yang sama dapat digunakan baik untuk jasa maupun manufaktur; tetapi penerapannya
barangkali sedikit berbeda.
Operasi intermittent memberikan persoalan tata letak yang menantang. Dalam
kasus ini, pengaturan fisik dari departemen atau kegiatan pengolahan harus
ditentukan untuk mencapai kriteria yang ditetapkan dalam kendala fisik.
Persoalan tata letak proses-intermittent yang berukuran cukup besar memerlukan
bantuan pemecahan dengan komputer. CRAFT dan ALDEP adalah metode
heuristik yang digunakan untuk memecahan persoalan tata letak proses
intermittent
Persoalan tata letak aliran ini cukup berbeda dari aliran intermittent karena arah
dari aliran produk telah ditetapkan. Pengaturan fisik dari fasilitas pengolahan
aliran lini ditentukan oleh teknologi produk bersangkutan. Namun, masih
tertinggal persoalan membagi tugas operasi (tugas pengolahan) ke stasiun-stasiun
kerja.
Dalam lini perakitan berkecepatan tunggal, persoalan utama tata letak adalah
kesetimbangan lini-perakitan. Disini tujuannya adalah untuk meminimumkan
Hidayat Rangkuman Manajemen Operasi – (12)
banyaknya pekerja untuk suatu waktu siklus atau sebaliknya. Pemecahan untuk
persoalan ini dapat didekati oleh berbagai metode heuristik yang membagi tugas
operasi individual ke para pekerja. Manajemen sebaliknya tidak menetapkan
waktu siklus secara sembarang karena sedikit perubahan dalam waktu siklus dapat
berpengaruh besar terhadap efisiensi dari kesetimbangan.
Dalam kaitannya dengan tata letak lini perakitan, mungkin persoalan paling besar
yang dihadapi manajemen operasi sekarang ini adalah tingginya taraf kebosanan,
pergantian karyawan, ketidakhadiran dan ketidakpuasan dikalangan pekerja. Salah
satu jawaban yang mungkin adalah dengan mempertimbangkan alternatif jenis-
jenis lini perakitan. Sebagai contoh, waktu siklus dapat dinaikkan dengan
menggunakan dua atau lebih lini perakitan ketimbang hanya satu. Jika proses ini
intensif tenaga kerja, ini merupakan salah satu alternatif praktis dan dapat
mengurangi persoalan yang disebut diatas. Manajemen sebaiknya
mempertimbangkan juga berbagai bentuk grup atau perakitan beregu dan lini-
perakitan yang fleksibel dan berpenyangga yang memungkinkan masuknya faktor
kecepatan individual.
Jenis ketiga persoalan tata letak adalah proses proyek. Untuk proyek, produknya
adalah unik, tetapi proyek serupa dapat dilaksanakan ditempat yang sama.
Persoalan tata letak sangat bergantung kepada presiden teknologis dan
penjadualan proyek, karena hal ini menentukan urutan digunakannya material dan
keahlian. Prinsip ligkaran diterangkan untuk kontruksi dan pembikinan berlokasi
tetap, dimana produknya berada ditengah dan material dengan tingkat penggunaan
tinggi ditumpuk dilingkaran terdalam, sedangkan material dengan tingkat
penggunaan rendah ditempatkan pada lingkaran lebih keluar.
Keputusan tentang tata letak masih mengalami tantangan nyata bagi manajemen.
Kebanyakan keputusan tentang tata letak mempunyai pengaruh jangka panjang
yang tidak mudah untuk diperbaiki ulang. Keputusan ini menentukan efisiensi
operasi maupun rancangan pekerjaan. Dengan demikian, penting sekali untuk
memperbaiki praktek penyusunan tata letak dengan menggunakan pendekatan
terbaik yang tersedia
Hidayat Rangkuman Manajemen Operasi – (13)
11. KEPUTUSAN FASILITAS
Mengenai keputusan fasilitas mengenai berapa banyak kapasitas dibutuhkan,
kapan dibutuhkan, dan dimana harus ditempatkan. Keputusan ini berkaitan dengan
akhir jangka panjang dari hierarki keputusan kapasitas yang berhasil membuat
kendala kapasitas tersedia bagi operasi. Keputusan fasilitas sangat menentukan karena
keputusan ini menentukan ketersediaan keluaran (output) pada masa datang.
Suatu strategi fasilitas harus dilaksanakan, ketimbang serangkaian keputusan
fasilitas tambahan. Strategi fasilitas menjawab pertanyaan mengenai jumlah, saat
dan tempat lokasi, serta jenis dan kapasitas itu.
Jumlah kapasitas yang direncanakan harus didasarkan pada resiko yang
diinginkan dari pemenuhan permintaan yang diperkirakan. Perusahaan dapat
memilih apakah memenangkan terlebih dahulu persaingan atau menunggu dan
melihat seberapa banyak kapasitas yang dibutuhkan.
Baik keekonomisan maupun ketidakekonomisan skala harus dipertimbangkan
ketika menetapkan besarnya fasilitas optimum. Jenis fasilitas yang dipilih akan
difokuskan pada produk, pasar, proses, atau kebutuhan yang bersifat umum.
Suatu prosedur disarankan menganalisis keputusan fasilitas yang meliputi : 1)
pengukuran kapasitas, 2) memprakirakan permintaan, 3)menentukan kebutuhan
akan kapasitas, 4) penciptaan alternatif, 5) pengevaluasian alternatif, dan 6)
pengambilan keputusan. Prosedur ini dapat digunakan untuk menganalisis
keputusan atau strategi kapasitas apapun.
Keputusan fasilitas kerapkali diambil oleh kepala eksekutif dan dewan direksi.
Karena keputusan ini bersifat strategik, maka dituntut tidak hanya dari operasi
melainkan dari semua bidang fungsional lain.
Masalah lokasi dapat digolongkan menjadi empat kategori dasar : lokasi fasilitas
tunggal, lokasi pabrik dan gudang, lokasi toko eceran dan lokasi layanan darurat.
Masing-masing masalah ini umumnya memiliki kriteria keputusan tersendiri dan
menggunakan jenis pendekatan pemodelan yang berbeda pula.
Masalah lokasi fasilitas tunggal adalah masalah yang tidak berinteraksi dengan
fasilitas yang ada dan karena itu dapat diisolasikan untuk tujuan analisis.
Hidayat Rangkuman Manajemen Operasi – (14)
Masalah lokasi pabrik dan gudang kerapkali diformulasikan untuk
meminimumkan biaya distribusi dan produksi dengan jumlah pasokan kapasitas
tertentu. Masalah ini dapat dianalisis entah dengan metode transportasi atau
dengan model simulasi.
Lokasi toko eceran dapat mempengaruhi pendapatan dan juga biaya. Pendapatan
dapat ditaksir dengan model penghimpunan kekuatan yang mengaitkan waktu
perjalanan dan besarnya toko terhadap pendapatan toko. Model yang dihasilkan
menaksir pengaruh persaingan terhadap lokasi tertentu.
Unit-unit darurat dapat ditempatkan atas dasar waktu tanggapan ketimbang atas
dasar pendapatan. Ada berbagai aneka model yang dapat digunakan untuk
menempatkan layanan ini.
12. PERENCANAAN AGREGAT
Perencanaan agregat berfungsi sebagai penghubung antara keputusan fasilitas
dan penjadualan. Keputusan perencanaan agregat menetapkan keseluruhan tingkat
keluaran untuk jangka waktu menengah. Sehingga mencakup juga pengambilan
keputusan mengenai tingkat sediaan agregat, jumlah angkatan kerja, subkontrak, dan
tingkat pemesanan ulang. Keputusan ini harus cocok dengan tingkat fasilitas yang
tersedia, dan membatasi sumber daya yang akan tersedia bagi penjadualan.
Perencaan agregat berkaitan dengan pencocokan pasokan (suplai) dan permintaan
dalam jangka waktu menengah. Dalam masalah perencanaan agregat, tingkat
keluaran menyeluruh direncanakan sedemikian rupa untuk memanfaatkan bauran
terbaik yang mungkin dari masukan (input) sumber daya.
Variabel pasokan yang bisa dirubah perencanaan agregat ialah pengangkatan ,
pemecatan, lembur, waktu menganggur, sediaan, subkontrak, tenaga kerja paro
waktu, dan perjanjian kerja sama. Variabel yang tersedia untuk mempengaruhi
permintaan ialah penetapan harga, promosi, cadangan atau pencadangan, dan
produk komplementer.
Apabila permintaan diketahui, maka dua strategi murni tersedia untuk
menyesuaikan pasokan yaitu : strategi pengejaran dan strategi perataan. Terdapat
Hidayat Rangkuman Manajemen Operasi – (15)
banyak bauran strategi diantara kedua ekstrem ini. Pemilihan strategi dapat
dilakukan dengan menghitung biaya total dari setiap strategi yang tersedia.
Banyak model untuk perencanaan agregat yang telah diusulkan. Tiga jenis model
yang paling dikenal menggunakan aturan keputusan, simulasi atau pemrogaman
linier sebagai metodologi pemecahan.
Meskipun sejumlah model tersedia dan hasilnya cukup berguna dalam beberapa
hal, namun model-model perencanaan agregat tidak banyak diterima dikalangan
industri. Mungkin dalam hal ini diperlukan upaya penerapan yang lebih padu yang
mencakup definisi yang cermat tentang masalah keputusan didalam setiap kasus,
dan pembuktian perbaikan hasil perencanaan.
13. OPERASI PENJADUALAN
Semua keputusan penjadualan berkaitan dengan alokasi sumber daya langka
pada pekerjaan, kegiatan, tugas, atau pembeli. Untuk keperluan penjadualan, kita
mengasumsikan bahwa sumber daya itu tetap sebagai akibat dari perencanaan agregat
dan keputusan fasilitas.
Yang berikut adalah beberapa hal pokok dari operasi penjadualan :
Dalam batas sumber daya yang tersedia, penjadualan berusaha untuk memuaskan
sasaran-sasaran yang bertentangan yang berhubungan dengan sediaan rendah,
efisiensi tinggi, dan pelayanan yang baik bagi pembeli. Dengan demikian,
keseimbangan selalu dibuat jelas atau tersirat bilamana jadual hendak dibuat.
Namun, penjadualan bentuk operasi intermittent, lini, atau proyek berbeda.
Penjadualan operasi proses lini berkepentingan dengan pembuatan banyak macam
barang pada lini tunggal. Jika hanya ada satu jenis produk dibuat pada satu lini,
tak akan ada persoalan penjadualan karena lini dimanfaatkan seluas-luasnya untuk
kepentingan produk tunggal tersebut. Untuk produk bermacam-macam,
perhitungan waktu habis dapat digunakan untuk menentukan jadual yang
mengalokasi kapasitas lini diantara macam-macam produk tersebut.
Ada berbagai jenis keputusan penjadualan untuk operasi proses intermittent. Satu
diantaranya menyertakan pengaturan masukan kedalam proses intermittent.
Hidayat Rangkuman Manajemen Operasi – (16)
Masukan terlalu sedikit akan mengakibatkan sediaan rendah, pemanfaatan tenaga
kerja dan mesin rendah, dan layanan pelanggan yang cepat. Masukan terlalu
banyak akan mengakibatkan sediaan tinggi, pemanfaatan tinggi, dan waktu
layanan pelanggan yang lebih panjang. Konsep pengendalian masukan keluaran
digunakan untuk mengatur masukan dalam hubungannya dengan keluaran dan
kapasitas yang tersedia.
Keputusan penjadualan kedua untuk operasi proses intermittent adalah
pembebanan pusat kerja.Baik pembebanan maju dan mundur digunakan untuk
menentukan kapasitas yang dibutuhkan, tanggal jatuh tempo pengiriman, dan
aliran kerja yang lancar. Pembebanan pemanfaatan rata-rata waktu antrian dan
dengan demikian hanya mendekati beban agregat dari fasilitas.
Untuk menjadual masing-masing pekerjaan, dapat digunakan pengurutan
(sequencing) atau aturan pemberian perintah (dispatching rules). Jika pengurutan
yang digunakan, suatu bagan gantt dibuat untuk memperlihatkan dengan tepat
kapan setiap operasi direncanakan untuk tiap pekerjaan. Apabila aturan pemberian
perintah yang digunakan , pekerjaan-pekerjaan dipilih untuk operasi berikutnya
berdasarkan aturan pemberian prioritas yang ditetapkan. Aturan prioritas ini
digunakan untuk mengendalikan aliran kerja secara dinamis sebagaimana ia
berlangung melewati fasilitas. Bila aturan pemberian perintah digunakan, bagan
Gantt atau urutan disusun kemudian.
Agar bermanfaat, metode penjadualan harus disertakan dalam sistem informasi.
Sistem penjadualan, secara umum, harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan
berikut : 1) Kapan saya janjikan tanggal pengiriman ? 2) Berapa besar kapasitas
yang saya butuhkan 3)Kapan seharusnya saya mulai dengan masing-masing tugas
atau kegiatan itu ? 4) Bagaimana saya yakin bahwa pekerjaan itu selesai tepat
pada waktunya ? untuk menangani situasi yang terus berubah, sistem ini biasanya
dikomputerkan, dan mereka memerlukan umpan balik yang konstan dari status
pekerjaan tersebut.
Waktu pengadaan bukanlah gejala statistik. Waktu pengadaan adalah fungsi dari
keputusan kapasitas dan prioritas
Hidayat Rangkuman Manajemen Operasi – (17)
14. PERENCANAAN DAN PENJADUALAN PROYEK
Perencanaan dan penjadualan proyek berkepentingan dengan kegiatan yang
unik dan merupakan produksi satu kali. Karena proyek bersifat unik, persoalan
penjadualan cukup berbeda dari operasi yang terus- menerus.
Hal-hal pokok yang diliput dalam perencanaan dan penjadualan proyek antara
lain :
Tiga sasaran dalam proyek adalah waktu, biaya dan prestasi (performance).
Karena sasaran ini bertentangan, keseimbangan diantara mereka harus dibuat
terus-menerus selama mengelola proyek
Semua proyek berjalan malalui tiga fase : perencanaan, penjadualan dan
pengendalian. Tahap perencanaan membentuk sasaran, organisasi dan sumber
daya untuk proyek. Tahap penjadualan membentuk jadual waktu, biaya dan
penugasan personel. Tahap pengendalian memantau kemajuan proyek dalam
waktu, biaya dan prestasi kerja, ini juga mengoreksi rencana bila diperlukan untuk
mencapai sasaran proyek.
Bagan Grantt adalah metode penjadualan untuk menampilkan kegiatan proyek
dalam format bagan balok. Bagan Gantt berguna untuk proyek kecil atau proyek
yang kegiatannya tidak saling berkaitan terlalu tinggi.
Ada tiga metode penjadualan jaringan : waktu-konstan, PERT, dan CPM. Semua
metode ini bertumpu pada jaringan atau grafik untuk menampilkan hubungan
preseden diantara kegiatan.
Sebuah jaringan memungkinkan seseorang mengidentifikasi lintasan kritis, slack,
dan kegiatan yang perlu di jadualkan ulang. Lintasan kritis adalah lintasan waktu
terpanjang kegiatan dari awal hingga akhir jarigan. Kegiatan pada lintasan kritis
mempunyai slack nol, mereka harus diselesaikan tepat waktu untuk mencegah
kemelesetan tanggal penyelesaian proyek. Slack adalah banyaknya waktu yang
membuat suatu kegiatan atau kejadian dapat diperpanjang, sementara proyek tetap
dapat selesai tepat pada waktunya.
Waktu mulai paling awal dan paling lambat untuk tiap kejadian dihitung melalui
perhitungan maju dan mundur pada jaringan. Waktu mulai dini (early start), mulai
Hidayat Rangkuman Manajemen Operasi – (18)
lambat (late start), akhir dini (early finish), dan akhir lambat (late finish), untuk
tiap kegiatan dapat juga dihitung melalui cara perhitungan maju dan mundur.
PERT adalah metode penjadualan proyek yang berdasarkan jaringan yang
memerlukan tiga dugaan waktu untuk tiap kegiatannya : optimis, paling mungkin
dan pesimis. Dengan menggunakan tiga dugaan waktu ini, peluang penyelesaian
proyek pada tanggal yang ditetapkan dapat dihitung, bersama dengan waktu mulai
dari akhir standard untuk tiap kegiatan atau kejadian.
CPM adalah metode berdasarkan jaringan yang menggunakan keseimbangan
waktu biaya linier. Tiap kegiatan dapat diselesaikan lebih cepat dari waktu
normalnya dengan cara memintas kegiatan untuk sejumlah biaya tertentu. Dengan
demikian jika waktu penyelesaian proyek normal tidak memuaskan, beberapa
kegiatan tertentu dapat dipintas untuk dapat menyelesaikan proyek dengan waktu
yang lebih sedikit.
15. SEDIAAN UNTUK PERMINTAAN BEBAS
Manajemen sediaan merupakan tanggungjawab operasi yang penting karena
pengaruhnya terhadap kebutuhan modal, biaya, dan pelayanan konsumen cukup
besar. Berikut ini merupakan tinjauan atas manajemen sediaan bersama-sama dengan
metode tertentu manajemen sediaan untuk permintaan bebas.
Pokok-pokok penting adalah sebagai berikut :
Sediaan adalah suatu stok bahan yang digunakan untuk mempermudah produksi
atau untuk memuaskan permintaan pelanggan. Sediaan termasuk bahan baku,
barang dalam proses, dan barang jadi.
Persoalan keputusan dalam manajemen sediaan mencakup apa yang diadakan,
berapa banyak dipesan, kapan dipesan, dan sistem kendali apa yang digunakan.
Aturan keputusan menetapkan berapa banyak dipesan dan kapan. Dalam
perhitungan aturan keputusan, ada empat tipe biaya sediaan untuk
Hidayat Rangkuman Manajemen Operasi – (19)
dipertimbangkan : biaya satuan barang, biaya pemesanan (atau persiapan), biaya
pengadaan (atau penanganan), dan biaya kehabisan stok. Biaya-biaya yang
relevan untuk dimasukkan adalah biaya-biaya yang bervariasi dengan keputusan
yang dibuat.
Asusmsi kuantitas pesanan ekonomis (EOQ) mencakup suatu tingkat permintaan
yang konstan, tenggang waktu pesanan yang konstan, waktu persiapan yang tetap,
dan tidak ada kehabisan stok, jumlah pesanan, tidak ada potongan dan satu produk
tunggal. Didalam asumsi yang dibuat, rumus EOQ meminimalkan baik biaya
penanganan maupun biaya pemesanan.
Sistem telaah kontinyu memberikan cara untuk menangani permintaan yang acak.
Jika posisi stok turun sampai titik pemesanan ulang , kuantitas yang dipesan tetap.
Waktu pesanan-pesanan akan bervariasi tergantung pada permintaan yang
sesungguhnya. Jumlah barang yang dipesan ditetapkan sama dengan EOQ. Titik
pemesanan ulang didasarkan pada tingkat pelayanan yang diinginkan.
Sistem telaah berkala memberikan cara lain untuk menangani permintaan
acak.Posisi stok ditelaah pada interval tetap , dan jumlah dipesan sama dengan
target sediaan dikurangi posisi stok. Jumlah yang dipesan pada setiap periode
telaah akan bervariasi bergantung pada permintaan sesungguhnya. Jumlah stok
ditetapkan oleh penggunaan EOQ, dan jumlah sediaan didasarkan pada tingkat
pelayanan yang diinginkan.
Tingkat pelayanan yang tinggi membutuhkan tingkat investasi yang tinggi. Oleh
sebab itu manajemen harus mempelajari hubungan tingkat pelayanan dan investasi
sebelum penetapan tingkat pelayanan yang diinginkan. Perputaran optimal dalam
sediaan harus didasarkan pada tingkat pelayanan yang diinginkan dan persoalan
struktur biaya. Perbandingan rasio perputaran tidak dengan sendirinya
memberikan suatu dasar yang sesuai untuk suatu keputusan mengenai tingkat
sediaan.
Sistem kendali sediaan seharusnya melakukan lima hal : menghitung transaksi,
mengimplementasikan aturan keputusan sediaan, melaporkan pengecualian,
meramalkan, dan melapor kepada manajemen puncak. Ada empat tipe dasar
sistem kendali sediaan : lumbung tunggal, dua lumbung, arsip kartu, dan
Hidayat Rangkuman Manajemen Operasi – (20)
komputerisasi. Pilihan antara sistem-sistem ini harus didasarkan pada
perbandingan biaya-manfaat.
16. PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN (MRP)
Perencanaan kebutuhan bahan (MRP) didasarkan pada konsep permintaan
bebas. Dengan memecah jadwal induk melalui bagan bahan, permintaan untuk bagian
komponen dan bahan mentah dapat diturunkan. Selanjutnya sistem MRP dapat
digunakan untuk merencanakan dan mengendalikan kapasitas. Sistem MRP juga
dapat diperluas menjadi perencanaan sumber daya manufaktur secara keseluruhan.
Hal-hal yang penting adalah :
MRP adalah sistem informasi yang digunakan untuk merencanakan dan
mengendalikan proses manufaktur . Ada tiga tipe sistem MRP: tipe I, suatu sistem
pengendaliaan sediaan (peluncuran pesanan); tipe II, suatu sistem pengendaliaan
produksi dan sediaan (lingkaran tertutup); tipe III, suatu sistem perencanaan
sumber daya manufaktur. Masing-masing sistem memperluas jangkauan dan
penggunaan MRP.
Proses pemecahan bagian (parts explosion) mempunyai tiga masukan utama :
jadwal induk, bagan bahan dan catatan sediaan. Ada dua keluaran utama : pesanan
pembelian dan pesanan bengkel. Pemecahan bagian adalah inti sistem MRP.
MRP menggunakan filosofi kebutuhan dimana suku cadang hanya dipesan bila
dibutuhkan oleh jadwal induk. Permintaan dimasa lalu tidak relevan dan
komponen sediaan tidak ditambah kembali walaupun berada pada tingkat yang
rendah.
Jadwal induk harus didasarkan pada pertimbangan produksi dan pemasaran.
Jadwal induk harus menunjukkan perencanaan kerja yang realistis dalam
hubungan dengan kapasitas pabrik. Manajemen puncak harus menggunakan
jadual induk untuk merencanakan dan mengendalikan bisnis.
Bagan bahan memuat daftar suku cadang yang digunakan untuk membuat produk.
Untuk mempertahankan keakuratan bagan bahan diperlukan sistem perintah-
perubahan-teknik (engineering-change-order - ECO).
Hidayat Rangkuman Manajemen Operasi – (21)
Keakuratan catatan sediaan sebaiknya dipelihara melalui cara penghitungan
siklus. Penghitungan-siklus harian dapat digunakan sebagai ganti penghitungan-
sediaan fisik tahunan.
Pengendalian pengelola bengkel (hop floor control) digunakan untuk
mengendalikan aliran bahan di pabrik. Hal ini dilakukan dengan mengelola
tenggang waktu secara dinamis selama produk diproses (dibuat). Jika tenggang
waktu dikelola secara tepat, banyak sediaan pengaman dapat dihilangkan.
Sistem MRP yang sukses mensyaratkan : (1) dukungan komputer yang memadai,
(2) data akurat, (3) dukungan pihak manajemen, (4) pengetauan pemakai. Masalah
sistem maupun masalah manusia kedua-duanya harus dipecahkan untuk
kesuksesan penggunaan MRP. Keuntungan-keuntungan yang diperoleh jika hal
diatas dilakukan : pengurangan sediaan, peningkatan pelayanan konsumen dan
peningkatan efisiensi.
Semua perusahaan manufaktur dan jasa dapat memperoleh manfaat dari MRP jika
dipasang dan dioperasikan dengan tepat. Termasuk perusahaan besar dan kecil
serta seluruh jenis industri.
17. MANUFACTURING JUST-IN-TIME
Sistem JIT merupakan pendekatan utama bagi manufacturing berulang. Kita
telah melihat bagaimana suku cadang harus diproduksi tepat pada waktunya yang
pengertiaannya lebih daripada sekedar pada saat dibutuhkan. Hal ini dicapai dengan
sistem pengendalian produksi visual yang sederhana dan pengabdian terhadap
pengurangan konstan dalam sediaan.
Topik-topik penting meliputi :
Sistem JIT didasarkan atas filosofi untuk meniadakan pemborosan dan
memanfaatkan kemampuan penuh dari setiap pekerja. Sistem ini pada mulanya
dikembangkan di Jepang tetapi sekarang sudah digunakan di Amerika Serikat.
Tujuan JIT adalah untuk memperbaiki laba atas investasi. Hal ini dilakukan
dengan menaikkan pendapatan (melalui perbaikan mutu, penyerahan dan
keluwesan), mengurangi biaya dan mengurangi investasi yang diperlukan.
Hidayat Rangkuman Manajemen Operasi – (22)
Untuk menggunakan JIT, jadual induk harus distabilkan dan diratakan. Hal ini
menuntut produksi harian yang konstan,didalam kerangka waktu jadual induk, dan
perakitan model bauran. Dampaknya, permintaan terhadap pusat kerja sebelumnya
hampir konstan.
Sistem Kanban digunakan untuk menarik suku cadang guna memenuhi jadual
induk perakitan. Konteiner yang jumlahnya tetap disediakan bagi setiap suku
cadang yang diperlukan. Apabila konteiner ini penuh, suku cadang tidak
diproduksi lagi, sehingga membatasi sediaan dari setiap suku cadang. Para pekerja
dan manajemen terdorong untuk melakukan perbaikan guna mengurangi jumlah
konteiner, ukuran konteiner dan sediaan.
Mengurangi ukuran partai, waktu persiapan dan tenggang waktu adalah kunci
untuk menurunkan sediaan didalam sistem JIT. Tujuannya adalah ukuran partai
sebanyak satu unit. Hal dilakukan melalui kegiatan perbaikan kelompok kecil dan
upaya kerja sama pekerja.
JIT mempengaruhi tata letak pabrik karena memerlukan lebih sedikit ruang dan
mendorong pergerakan terhadap tata letak teknologi kelompok.
JIT memerlukan pekerja multifungsi yang bisa mengoperasikan beberapa mesin
dan melakukan kegiatan persiapan, pemeliharaan dan pemeriksaan. Untuk bisa
bergerak kearah tenaga kerja yang luwes diperlukan perubahan cara pemilihan,
pelatihan, evaluasi dan pemberian imbalan kepada pekerja.
Hubungan baru dengan pemasok harus dibina agar JIT bisa bekerja. Diperlukan
pengiriman yang seringkali dilakukan dengan mutu yang handal. Kerapkali
kontrak sumber tunggal jangka panjang dilakukan para pemasok.
Sistem JIT paling cocok bagi manufakturing berulang. MRP cocok dengan
pekerjaan pesanan atau produksi tumpuk, dan sistem bauran MRP-JIT paling baik
bagi manufakturing semi berulang.
18. MENGELOLA TENAGA KERJA DI DALAM OPERASI
Dalam menyajikan pandangan yang luas mengenai manajemen tenaga kerja
didalam operasi, hal-hal penting adalah :
Hidayat Rangkuman Manajemen Operasi – (23)
Tujuan utama manajer tenaga kerja haruslah prestasi (mutu, biaya, fleksibilitas,
dan penyerahan). Kepuasan pekerja itu sendiri bukanlah tujuan utama, tetapi
kepuasan bisa dicapai bersamaan dengan prestasi.
Banyak orang terlibat dalam mengelola tenaga kerja : manajer puncak, penyelia,
manajer menengah, serikat pekerja, dan staf spesialis. Akibatnya, penyelia bisa
terperangkap ditengah-tengah kepentingan yang berlawanan. Guna mencegah
situasi ini, manajer tenaga kerja harus memiliki wewenang yang konsisten dengan
tanggungjawab yang dilimpahkan kepada mereka.
Prinsip-prinsip manajemen tenaga kerja adalah : cocokkan pekerja dengan
pekerjaan, tetapkan standar prestasi, definisikan secara jelas tanggung jawab,
pastikan adanya komunikasi dan keterlibatan karyawan, adakan pelatihan, jamin
adanya penyeliaan yang baik, dan berikan imbalan kepada orang berdasarkan
prestasi. Prinsip-prinsip ini diturunkan dari teori perilaku dan praktek manajemen.
Gaya menejemen tenaga kerja Jepang mendayagunakan tanggung jawab pekerja
atas produksi, pekerjaan seumur hidup, pelatihan berkesinambungan, dan promosi
yang seragam. Sebagian dari pendekatan ini sedang diterapkan di Amerika
Serikat.
Filosofi manajemen yang baru sedang muncul, yang sifatnya kewiraswastaan dan
berorientasi tindakan. Filosofi manajemen ini menekankan manajemen yang dekat
dengan pelanggan dan bisa mencapai produktivitas melalui orang. Filosofi ini
mengabaikan pengendalian yang kaku, perencanaan yang rumit atau analisis yang
berlebihan.
Perlunya menekankan filosofi yang terkait secara logis tentang tenaga kerja.
Filosofi tersebut harus diorientasikan terhadap lingkungan bisnis dan kiat operasi.
Wawasan bisnis dan peranan terkait dari orang harus ada sebelum program
tertentu yang berorientasi pada orang dilaksanakan, misalnya gugus mutu.
19. RANCANGAN KERJA
Rancangan kerja banyak didekati dengan sosioteknis, beberapa alternatif teknis
diuji untuk melihat dampak sosialnya, dan alternatif terbaik untuk
mempertimbangkan faktor sosial dan faktor teknis dipilih. Akibatnya, pekerjaan
Hidayat Rangkuman Manajemen Operasi – (24)
tersebut pasti menghasilkan produktivitas serta kepuasan yang lebih tinggi
daripada jika seperangkat faktor saja yang dipertimbangkan.
“Rancangan kerja” mengacu pada penugasan tugas dan kegiatan tertentu kepada
seseorang atau sekelompok pekerja. Tugas atau beberapa tugas yang terlibat harus
diuraikan secara lengkap dari segi isi dan tanggung jawab oleh rancangan kerja.
Rancangan kerja adalah satu-satunya mekanisme rancangan organisasional yang
mempengaruhi produktivitas dan mutu. Jadi, seseorang harus menguji pengaruh
yang mungkin ada dari penyeliaan, upah, pemilihan personalia, dan faktor-faktor
lain sebelum merancang ulang pekerjaan.
Manajemen ilmiah, yakni suatu metode untuk merancang kerja, merancang riset
untuk menemukan metode kerja yang paling baik, pemilihan pekerja, pelatihan,
serta kerja sama manajemen dan tenaga kerja untuk memasang metode yang baru
tersebut. Guna memanfaatkan pendekatan manajemen ilmiah, manajemen harus
membagi keuntungan produktivitas dengan para pekerja dan harus menjamin
keselamatan kerja. Dengan kondisi ini, para pekerja biasanya tidak akan
membatasi output dan akan mau menerima metode yang dikembangkan secara
ilmiah.
Pemerkayaan kerja adalah suatu pendekatan terhadap rancangan kerja yang
menekankan potensi motivasi didalam pekerjaan itu sendiri. Menurut Hackman
dan Oldham, beberapa konsep penerapan yang berbeda dapat digunakan untuk
memperbaiki hasil personal dan hasil kerja asalkan individu tersebut memiliki
kebutuhan pertumbuhan yang cukup tinggi. Konsep-konsep penerapan itu ialah :
mengkombinasikan tugas, membentuk unit kerja alami, membina hubungan
dengan klien, menambah pemuatan vertikal, dan membuka saluran umpan balik.
Penggunaan konsep-konsep penerapan ini harus membawa perubahan dalam
dimensi kerja inti, keadaan psikologis kritis, dan –terakhir-hasil personal dan hasil
kerja.
Sebelum pemerkayaan kerja, diagnosis kerja kerja formal haru dilakukan.
Diagnosis tersebut harus menentukan apakah pemerkayaan kerja diperlukan dan,
jika ya, konsep penerapan mana yang harus digunakan.
Pabrik baru telah dirancang dengan memanfaatkan pendekatan yang berbeda
terhadap pemilihan karyawan, rancangan kerja, upah, struktur organisasi, dan
Hidayat Rangkuman Manajemen Operasi – (25)
gaya manajemen. Pendekatan-pendekatan ini, apabila digabungkan dengan
teknologi maju, bisa digunakan untuk mendapatkan rancangan sistem sosio teknis
bagi suatu pabrik baru.
20. PENGUKURAN KERJA
Pengukuran kerja bisa digunakan untuk berbagai tujuan antara lain mengevaluasi
prestasi pekerja, merencanakan kebutuhan tenaga kerja, merencanakan kapasitas,
menetapkan harga, mengendalikan biaya, memilih metode kerja, menjadualkan
operasi, dan menetapkan upah.
Dalam studi waktu , pekerja yang terlatih yang mengikuti metode yang digariskan
diukur waktunya dengan sebuah jam atau alat pengukur waktu lain guna
mengukur jumlah siklus pekerjaan. Kemudian kecepatan kerja pekerja itu diberi
nilai, dan penyisihan ditambahkan untuk mencapai standar.
Waktu yang ditentukan terlebih dahulu dan data standar digunakan untuk
menetapkan standar tanpa menggunakan jam, pendekatan ini memiliki
keuntungan psikologis.
Pengambilan sampel kerja dan data historis dapat digunakan untuk menelaah
pekerjaan tetapi tidak untuk menetapkan waktu standar. Dengan pengambilan
sampel kerja, pengamatan acak atas pekerja perorangan atau kelompok mengarah
pada pengembangan ditribusi persentase kegiatan. Pendekatan ini kerapkali
memerlukan sejumlah besar pengamatan.
Produktivitas pekerja pengetahuan biasanya membutuhkan kecermatan definisi
lebih dari satu ukuran. Beberapa ukuran disarankan untuk mengevaluasi
pekerjaan pengetahuan apa yang dicapai dan bagaimana pekerjaan itu dilakukan.
Baik keefektifan maupun efisiensi harus diukur.
Beberapa masalah dihadapi dalam menggunakan pengukuran kerja didalam
ptaktek; hal ini meliputi pemilihan metode yang tepat,, memelihara moral pekerja,
memutuskan siapa yang menetapkan standar dan memelihara standar.
21. MENGELOLA MUTU
Hidayat Rangkuman Manajemen Operasi – (26)
Mutu dapat didefinisikan sebagai kecocokan penggunaan oleh pelanggan. Ada
empat dimensi mutu yang menyumbang pada kecocokan penggunaan, yaitu :
mutu rancangan, mutu kesesuaian, “kemampuan”, dan pelayanan lapangan.
Terdapat daur mutu produk, yaitu mulai dari kebutuhan pelanggan melalui mutu
rancangan, produksi, mutu kesesuaian dan penggunaan oleh pelanggan. Daur ini
dikendalikan dengan merumuskan atribut mutu, menentukan bagaimana
mengukur setiap atribut, menetapkan standar mutu, merumuskan program
pemeriksaan, dan menemukan serta memperbaiki penyebab mutu yang jelek.
Penyempurnaan berlanjut atas sistem melalui pencegahan kerusakan adalah
pendekatan yang lebih disukai.
Manajemen harus menetapkan kebijakan mutu menyeluruh, dan kebijakan ini
harus diterapkan melalui tujuan spesifik yang ditetapkan manajer pada semua
tingkatan.
Konsep mutu menyeluruh menggunakan pendekatan sistem terhadap mutu dengan
memadukan program dan tujuan mutu disepanjang lini organisasi. Dalam sebagian
besar organisasi dibutuhkan program positif untuk menerapkan konsep mutu
menyeluruh tersebut.
Deming telah menyatakan bahwa manajemen perlu berubah agar mutu bisa
disempurnakan. Ia juga menganjurkan agar teknik pengendalian mutu secara
statistik digunakan secara agresif.
Biaya mutu mengukur kurangnya kesesuaian terhadap persyaratan pelanggan.
Biaya mutu dapat dibagi menjadi biaya pengendalian dan biaya kegagalan. Biaya
pengendalian ditimbulkan oleh pencegahan atau penaksiran. Biaya kegagalan
disebabkan oleh kegagalan internal dan eksternal. Setiap perusahaan harus
mengukur dan mengendalikan mutu ini.
Filosofi yang mengatakan “Buatlah benar pada saat yang pertama kali” berguna
untuk mencegah terjadinya kerusakan. Tenaga kerja dapat dilatih untuk
mengurangi kerusakan secara drastis jika ia diberi tanggungjawab. Program
kerusakan nol dapat diterapkan melalui komitmen dari manajemen, pengukuran,
motivasi dan imbalan, dan kemudian melakukannya lagi.
Gugus mutu dan tim proyek adalah cara yang efektif untuk melibatkan karyawan
dalam upaya perbaikan mutu dan produktivitas.
Hidayat Rangkuman Manajemen Operasi – (27)
Orang Jepang telah berhasil dalam menggunakan konsep-konsep mutu
menyeluruh dan pencegahan kerusakan. Mereka menunjukkan bagaimana
perbaikan mutu dapat digunakan guna memperoleh pangsa pasar dan
memperbaiki laba.
22. KENDALI MUTU
Kendali mutu didefinisikan sebagai penyempurnaan berkesinambungan atas suatu
proses yang stabil. Proses tersebut sebenarnya adalah urutan subproses yang
saling berhubungan, yang masing-masing memiliki pelanggan internalnya. Titik
kritis didefinisikan untuk pemeriksaan dan pengukuran guna mengendalikan dan
menyempurnakan proses ini.
Pemeriksaan harus dipertimbangkan bagi masukan, sebagai bagian dari proses
tersebut, dan untuk keluaran. Titik kritis kendali untuk pemeriksaan paling baik
digambarkan dengan bagan arus proses. Sebagai petunjuk umum, pemeriksaan
dilakukan apabila biaya yang diperkirakan untuk menghasilkan unit yang rusak
lebih lanjut melalui proses produksi melebihi biaya pemeriksaan.
Kendali mutu secara statistik dapat didasarkan atas pengambilan sampel
penerimaan atau pengendalian proses. Dengan pendekatan manapun dari kedua
pendekatan ini, pengukuran bisa dilakukan berdasarkan atribut atau variabel.
Dalam pengambilan sampel penerimaan, satu sampel atau lebih diambil dari satu
partai jenis barang. Jika pengukuran mutu atas sampel itu ternyata bisa diterima,
maka keseluruhan partai diterima; sebaliknya jika pengukuran mutu dalam sampel
tidak dapat diterima, maka keseluruhan partai ditolak atau sampel lain dipilih
sebelum keputusan diambil. Dalam pengambilan sampel penerimaan, ada dua
jenis kesalahan, yaitu menolak partai yang baik dan menerima partai yang jelek.
Kesalahan ini bisa dikendalikan sampai tingkat yang diinginkan dengan memilih
ukuran sampel dan angka penerimaan yang tepat.
Dalam pengendalian mutu proses, sampel berkala diambil dari proses produksi
yang berkesinambungan. Selama pengukuran sampel berada didalam batas
pengendalian, maka produksi itu dilanjutkan. Apabila pengukuran sampel berada
diluar batas pengendalian, maka proses itu dihentikan dan dicari penyebabnya,
Hidayat Rangkuman Manajemen Operasi – (28)
yaitu operator, mesin atau bahan. Dengan prosedur ini, proses produksi
dipertahankan dalam keadaan pengendalian secara statistik yang terus-menerus.
Penggunaan pengendalian proses secara statistik lebih disukai daripada
pengambilan sampel penerimaan apabila mungkin diterapkan, karena kendali
proses secara statistik dapat digunakan sebagai landasan untuk menerima status
pelanggan yang sudah dikokohkan, yang menuntut proses produksi yang stabil.
Beberapa metode dapat digunakan untuk menyempurnakan mutu secara terus-
menerus : yaitu bagan pareto, diagram sebab akibat, dan rancangan kasar. Metode-
metode ini bisa digunakan untuk mengurangi varians dari suatu proses yang stabil
atau menjaga agar suatu proses tetap terkendali.
Didalam industri, sebagian besar perusahaan manufaktur menggunakan
pengambilan sampel penerimaan, pengendalian mutu proses, diagram sebab
akibat, dan bagan pareto. Penggunaan metode-metode statistik ini jauh lebih
sedikit didalam industri jasa.
23. OPERASI INTERNASIONAL
Peranan operasi pada perusahaan internasional dan pengaruh bisnis
internasional terhadap operasi. Hal-hal penting sebagai berikut :
Ada tiga tipe perusahaan internasional : global, multi nasional dan ekspor.
Perusahaan global beroperasi pada pasar dunia dengan binis skala ekonomis
(economis of scale) global dan pengambilan keputusan yang terkoordinasi.
Perusahaan multinasional terdesentralisasi pada tiap negara, tiap cabang luar
negeri diperlakukan sebagai binis terpisah. Perusahaan ekspor mengekpor ke luar
negeri atau memberikan lisensi teknologi untuk digunakan di luar negeri.
Pengambilan keputusan operasi dipengaruhi oleh lingkungan negara dimana
perusahaan beroperasi. Memahami pengaruh lingkungan-lingkungan yang
berbeda ini (sosial, politik, ekonomi, dan hukum ) adalah kunci dalam mengelola
operasi-operasi internasional.
Strategi bisnis internasional dapat didasarkan pada biaya rendah atau diferensiasi.
Strategi ini dapat didefinisikan secara ringkas oleh rangkaian nilai untuk
rancangan, produksi, distribusi, penjualan, dan pelayanan produk. Menempatkan
Hidayat Rangkuman Manajemen Operasi – (29)
bagian-bagian rangkaian nilai di negara-negara yang berbeda adalah intisari
strategi internasional.
Studi-studi telah menunjukkan bahwa teknologi terbaik tidak hanya teknologi
dengan biaya rendah, tetapi mempertimbangkan persaingan, diferensiasi produk
dan mutu. Teknologi dapat ditransfer melalui cabang luar negeri yang seluruhnya
dimiliki, lisensi atau usaha patungan. Pengetahuan, pertama-tama harus dibakukan
untuk alih teknologi internasional yang rapi.
Lokasi fasilitas harus didasarkan pada strategi biaya rendah atau diferensiasi.
Banyak lagi kriteria ekonomi, sosial, hukum dan politik yang harus
dipertimbangkan.
Persumberan-luar harus mengikuti pendekatan yang diarahkan strategi. Banyak
persumberan-luar dilakukan dengan pembelanjaan katalog (catalog shopping) atau
hak memonopoli dalam rangka meminimumkan biaya. Persumberan luar
bergantung pada daur hidup, sifat dasar kepemilikan (proprietary) teknologi,
keahlian pemasok dan laba investasi. Keburukan persumberan-luar adalah
ancaman kehilangan keahlian teknis dan adanya biaya terselubung.
Para pesaing kelas dunia tampaknya mengikuti serangkaian prinsip infrastruktur
yang sama. Hal ini termasuk suatu kebijakan untuk mengutamakan konsumen,
kesadaran akan kualitas, keterlibatan tenaga kerja, JIT, penekanan pada teknologi,
orientasi jangka panjang dan kecenderungan bertindak. Prinsip-prinsip ini diikuti
oleh perusahaan-perusahaan terbaik Jepang, Jerman dan Amerika.
Hidayat Rangkuman Manajemen Operasi – (30)