Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4....

47
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) 2021-2022 FOKUS, TERUKUR, DAN BERDAMPAK Tim Nasional Pencegahan Korupsi

Transcript of Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4....

Page 1: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Strategi Nasional Pencegahan Korupsi(Stranas PK) 2021-2022

FOKUS, TERUKUR, DAN BERDAMPAK

Tim Nasional Pencegahan Korupsi

Page 2: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Dasar HukumIndonesia meratifikasi Konvensi anti Korupsi PBB (UNCAC) => UU No. 7/2006

Perpres 55/2012 tentang Strategi Nasional Pemberantasan dan Pencegahan Korupsi

Perpres 54/2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi

SKB No: 01 Tahun 2020 ; No: 115/M.PPN/HK/12/2020 ; No: 356-4666 Tahun2020 ; No: 7 Tahun 2020 ; No: 03/KSP/12/2020oleh Pimpinan Timnas PK:1. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)2. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)3. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB)4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

(Bappenas)5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Implementasi Perpres 54/2018 Tentang Stranas PK telah memasuki periodekedua (2021-2022) dalam pelaksanaanAksi PK, sejak ditetapkan pada tanggal 20 Juli 2018(Aksi PK ditetapkan setiap 2 tahun sekali)

Page 3: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Struktur OrganisasiPresiden RI

Tim Nasional

Koordinator Tim Nasional

Eselon I dari 5 K/L (Timnas)

Sekretariat Nasional

Tenaga Ahli, Tim Teknis dari 5 K/L, Tim Admin

• Koordinasi • Sinkronisasi• Evaluasi

• Pendampingan dan koordinasi rutin dengan K/L/D

• Monitoring dan evaluasi capaian output, outcome, dan dampak

• Komunikasi

1. KoordinatorHarian

2. Tenaga Ahli Cegah Korupsi

3. Tenaga Ahli Monev

4. Tenaga Ahli Komunikasi

5. Tenaga Teknis

❖Timnas PK berkolaborasi dan bersinergi tidak hanya denganKementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah, namun juga dengan pemangku kepentinganlainnya dalam melaksanakanAksi Pencegahan Korupsi (AksiPK), seperti organisasiperwakilan masyarakat (CSO), mitra pembangunan, akademisi, dan media

Page 4: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Pengukuran Hasil Aksi PK 2021-2022: Fokus, Terukur, dan Berdampak

Key Activities

Output –Indikator(Target)

Aksi PK (outcome)

Fokus:

1. Perizinan dan Tata Niaga

2. Keuangan Negara

3. Penegakan Hukum dan Reformasi Birkorasi

a. Hasil diukur berbasis output(indikator utama output menjadi dasar penilaian)

b. Nilai setiap KLD yang menjalankan output yang sama akan bernilai samadengan nilai outputnya(semangat kolaborasisinergi akan terlihat)

a. Key Activities adalahmilestone utamamencapai output

b. Daftar Key Activities langsung akan kita bukasejak TW 1

c. Key Activities tidakmendapatkan penilaiankuantitatif

Page 5: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Pelaporan dan PenilaianPELAPORAN

• K/L/D melapor setiap triwulanvia aplikasi Jaga Stranas PK

•Setiap semester, laporan Timnasdisampaikan kepada Presiden RI

PENILAIAN

• Berbasis OUTPUT, nilai berdasarkanpemenuhan INDIKATOR yang ditetapkan

• K/L/D yang berada pada indikatoryang sama, akan mendapat nilai yang sama (prinsip Kolaborasi-Sinergi)

TW 1 (B03) 2021

TW 2 (B06) 2021

TW 3 (B09) 2021

TW 4 (B12) 2021

TW 5 (B15) 2022

TW 6 (B18) 2022

TW 7 (B21) 2022

TW 8 (B24) 2022

Page 6: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Aksi PK2021-2022

Page 7: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Penyusunan Aksi PK 2021-2022

DASAR PENYUSUNAN

Pemetaan capaian Aksi PK 2019-2020

Fokus, terukur, dan berdampak padapencegahan korupsi

Hasilnya dapat dirasakan langsung olehmasyarakat

PROSES PENYUSUNAN

Pembahasan Tenaga Ahli bersama Tim Teknis, internal KPK, Timnas, CSO (secara parsial), dan Kementerian/Lembaga tertentu

Page 8: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Aksi PK 2021-2022 dan Instansi Pelaksana*

Fokus 1 Fokus 2 Fokus 3

3 Aksi PK –8 Output

4 Aksi PK –11 Output

5 Aksi PK –10 Output

*1. Aksi PK = outcome yang akan dicapai selama periode 2021-20222. Aksi PK tidak dilaksanakan homogen oleh KLD pelaksana, tergantung tupoksi masing-masing

Page 9: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Aksi PK 1: Percepatanimplementasi kebijakansatu peta (One Map)

*Ada Pemda sebagai Pelaksana AksiPK: 5 Pemprov dan 42 Pemkab/Kota)

Aksi PK 2:Perbaikan tata kelola impor/ekspor melaluisistem database yang akuratdan mutakhir sertamekanisme pengawasanmelekat di sektor panganstrategis dan kesehatan

Aksi PK 3: Pemanfaatandata Beneficial Ownership (BO)

Perizinandan Tata

Niaga

Aksi PK 4: Integrasi perencanaan dan penganggaran berbasis elektronik

*Ada Pemda sebagai PelaksanaAksi PK: 5 Pemprov

Aksi PK 5: Implementasi e-payment dan e-katalog*Ada Pemdasebagai Pelaksana Aksi PK: 34 Pemprov

Aksi PK 6: Peningkatan penerimaan negara melalui pembenahan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Cukai

Aksi PK 7:Pemanfaatan Data Kependudukan untuk Efektivitasdan Efisiensi Kebijakan SektoralBerbasis NIK

Keuangan Negara Aksi PK 8: Penguatan

Tata Laksana di Kawasan Pelabuhan

Aksi PK 9: Penguatan peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dalam pengawasan program pemerintah

Aksi PK 10:Tersedianya Arsitektur SPBE di K/L/Pemda yang mengacupada Arsitektur SPBE Nasional

Aksi PK 11: Penguatan sistem penanganan perkara tindak pidana

Aksi PK 12: Penguatan integritas Aparat Penegak Hukum (APH)

PenegakanHukum danReformasiBirokrasi

Page 10: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Sinergi dan Kolaborasi: CSO

Penyusunan AksiPK

Pendampingan

Monev(pengukuran)

Fokus dan Aksi PK mana yang akandipilih CSO?

CSO akan dapat link akses aplikasipelaporan Jaga Stranas PK

Koordinasi Triwulan

Page 11: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

OutputINSTANSI PELAKSANA AKSI PK

Page 12: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Fokus 1: Perizinan dan Tata Niaga (1)

Aksi PK Output Instansi Pelaksana

1. Percepatan implementasi kebijakan satu peta (One Map)

1. Ditetapkannya kawasan hutan100% (di 5 Pemprov Prov. Riau, Kalteng, Kaltim, Sulbar, Papua )

KLHK

2. Tersedianya peta digital RDTR terintegrasi OSS di 5 provinsikebijakan satu peta: Pemprov Riau, Pemprov Kalimantan Timur, Pemprov Kalimantan Tengah, Pemprov Sulawesi Barat, dan Pemprov Papua

• ATR BPN• BKPM• 42 Kab/Kota di Pemprov Riau,

Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, dan Papua

Page 13: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Fokus 1: Perizinan dan Tata Niaga (2) Aksi PK Output Instansi Pelaksana

1. Percepatan implementasi kebijakan satu peta (One Map)

Terselesaikannya kompilasi dan integrasi IGT di 4 provinsi piloting: Pemprov Riau, Pemprov Kalimantan Timur, Pemprov Sulawesi Barat, dan Pemprov Papua

• 25 Pemkab/Kota di PemprovRiau, Papua, Kaltim, Sulbar

• 14 Pemkab/Kota di PemprovKalteng

• Pemprov Riau, Papua, Kaltim, Sulbar, Kalteng

• BIG, Kementan, ESDM, KLHK, ATR BPN, Kemendagri, Kementan

Terintegrasinya (RZWP3K) – RTRW di 5 provinsi kebijakan satu peta: Pemprov Riau, Pemprov Kalimantan Timur, Pemprov Kalimantan Tengah, Pemprov Sulawesi Barat, dan Pemprov Papua

• 5 Pemprov: Riau, Kaltim, Kalteng, Sulbar, Papua

• ATR/BPN• KLHK• KKP

Page 14: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Fokus 1: Perizinan dan Tata Niaga (3) Aksi PK Output Instansi Pelaksana

2. Perbaikan tata kelolaimpor/ekspor melalui sistemdatabase yang akurat dan mutakhir serta mekanismepengawasan melekat di sektor pangan strategis dan kesehatan

Tersedia dantermanfaatkannya data ketersediaan nasional, data konsumsi nasional, dan data realisasi import dalamIndonesia National Single Window (INSW) pada sektorpangan strategis (bawangputih, gula, jagung, beras, daging, garam) dan kesehatan (alat kesehatan, vaksin) sebagai basis pengambilan kebijakan(INSW)

• Kemendag• Kementan• Kemenkeu• Kemenkoek• BPS• KSP• Kemenperin• KKP• Kemenkes• BPOM

Page 15: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Fokus 1: Perizinan dan Tata Niaga (4)

Aksi PK Output Instansi Pelaksana

3. Pemanfaatan Data Beneficial Ownership (BO)

Tersedianya basis data penerima manfaat yang terintegrasi

Kumham, ESDM, Kementan, KUKM, ATR BPN, KLHK, OJK, Kemenkeu, Kemendag, PPATK

Terbukanya akses publik Kumham

Termanfaatkannya data BO bagi APH, perizinan, dan PBJ

Kumham, PPATK, KPK, BKPM, ESDM, Kementan, ATR BPN, KLHK, LKPP

Page 16: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Fokus 2: Keuangan Negara (1) Aksi PK Output Instansi Pelaksana

1. Integrasi PerencanaanPenganggaran berbasisElektronik

Berfungsinya koneksi antarasistem perencanaanpenganggaran di tingkat pusat

Bappenas, Kemenkeu, PANRB, LKPP, BPKP, Kemendagri, Kominfo, BPPT

Berfungsinya koneksi antarasistem perencanaanpenganggaran di tingkatdaerah

Kemendagri, Kemenkeu, Bappenas, PANRB, BPKP, LKPP, Pemerintah ProvinsiJawa Barat, Pemerintah Provinsi JawaTengah, Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta, Pemerintah Provinsi JawaTimur, Pemerintah Provinsi Bali

Berfungsinya koneksi antarasistem perencanaanpenganggaran berbasiselektronik di tingkat pusatdengan daerah

Kemenkeu, Kemendagri, Bappenas, PANRB, BPKP, LKPP, BSSN, Kominfo, BPPT, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Provinsi Bali

Page 17: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Fokus 2: Keuangan Negara (2) Aksi PK Output Instansi Pelaksana

2. Implementasi E-payment dan E-katalog Tersedianya dan digunakannya sistempembayaran secara elektronik untukpengadaan barang/jasa melalui elektronikkatalog s.d Rp200 juta dan toko daring/ Bela Pengadaan

Kemenkes, Kementan, Kemenhub, KemenPUPR, Kemendikbud, Kemenperin, KLHK, Kemenhan,KemenparekrafKepolisian Negara, BNPB, Kominfo, BSSN –Kemenkeu, LKPP, Kemenkomarves, KUKM,Kemendagri, KUKM Pemprov DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, DIY

Bertambahnya pembelanjaan pada 5 komoditas sesuai kriteria yang telahditayangkan di katalog lokal 34 provinsi(base line data komoditas yang sudah ada: alat tulis kantor, makan-minum, seragam, jasa kebersihan dan jasa keamanan)

34 Pemprov, LKPP

Page 18: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Fokus 2: Keuangan Negara (3) Aksi PK Output Instansi Pelaksana

2. Implementasi E-payment dan E-katalog Bertambahnya pembelanjaan secara on line (Purchase Order) atas 4 komoditassesuai kriteria yang telah ditayangkanpada katalog elektronik sektoral 12 Kementerian/Lembaga

Kemendikbud, PUPR, BNPB, Kemenhub, Kementan, Kemenkes, Kemensos, KLHK, Kemenpar, Polri, Kemenhan, Kemenperin- LKPP

Digunakannya Bela Pengadaan dan/atauPengadaan Langsung Secara Elektronik(PLSE) lainnya oleh K/L/Pemda untukbelanja langsung sampai dengan Rp200 juta

Kemenkes, Kementan, Kemenhub, PUPR, Kemendikbud, Kemenperin, KLHK, Kemenhan, Kemensos, Kemenpar, Polri, BNPB, LKPP, Provinsi DKI Jakarta, ProvinsiBanten, Provinsi Jawa Barat, ProvinsiJawa Tengah, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Provinsi Jawa Timur, ProvinsiBali, Provinsi Sumatera Utara, ProvinsiSumatera Barat, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Sulawesi Selatan

Page 19: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Fokus 2: Keuangan Negara (4)

Aksi PK Output Instansi Pelaksana

3. Peningkatan PenerimaanNegara MelaluiPembenahan PenerimaanNegara Bukan Pajak (PNBP)

Optimalisasi penerimaandari PNBP pada K/L tertentudan PNBP Migas

Kemenkeu - KKP, KLHK, Kemen BUMN, ATR BPN, Kemenhub, Kepolisian, Kominfo, Kemendikbud, PUPR, Kumham, ESDM, SKK Migas

Optimalisasi Penerimaandari Cukai

Kemenkoek, Kemenkeu, Kemendag, Kemenperin

Page 20: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Fokus 2: Keuangan Negara (5)

Aksi PK Output Instansi Pelaksana

4. Pemanfaatan Data Kependudukanuntuk Efektivitas dan Efisiensi KebijakanSektoral Berbasis NIK

Termanfaatkannya data kependudukan untuk pendataan dan penyaluran program penanganan covid 19 dan Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional

Kemensos, Kemendagri, KUKM, ESDM, PLN, ATR BPN, BPJS Kesehatan, Kementan, BKN, Polri

Termanfaatkannya data kependudukanuntuk perluasan basis pajak dan optimalisasi penerimaan pajak

Kemenkeu, Kemendagri, Polri, ATR BPN, Kumham, OJK

Page 21: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Fokus 3: Penegakan Hukum dan Reformasi Birokrasi (1)

Aksi PK Output Instansi Pelaksana

1. Penguatan Tata Laksana di Kawasan Pelabuhan

Efektifitas dan Efisiensipelayanan pengangkutan , ekspor, impor dan domestikmelalui integrasi sistempelayanan di pelabuhan dengantransparansi dan standarsasiprosedur layanan (PelabuhanTanjung Priok (Jakarta); Pelabuhan Tanjung Mas (Semarang); Pelabuhan TanjungPerak (Surabaya); PelabuhanSoekarno Hatta (Makassar), Pelabuhan Batu Ampar (Batam, Pelabuhan Merak (Banten), Pelabuhan Semayang (BalikPapan)

Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, KemenKumHAM, Kementerian Perdagangan, Kemenkomarvest

Page 22: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Fokus 3: Penegakan Hukum dan Reformasi Birokrasi (2)

Aksi PK Output Instansi Pelaksana

2. Penguatan Peran AparatPengawasan Intern Pemerintah(APIP) dalam pengawasanProgram Pembangunan

Terpenuhinya kebutuhan APIP secara proporsional di Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah

PANRB, Kemendagri, BPKP

Penguatan independensi APIP melalui evaluasi jabatan untukpeningkatan kelas jabatanfungsional APIP

PANRB, Kemendagri, BPKP

Page 23: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Fokus 3: Penegakan Hukum dan Reformasi Birokrasi (3)

Aksi PK Output Instansi Pelaksana

3. Tersedianya Arsitektur SPBE di K/L/Pemda yang mengacupada Arsitektur SPBE Nasional

Tersedianya Arsitektur SPBE di K/L/Pemda yang mengacu pada Arsitektur SPBE Nasional

KemenpanRB , Kominfo, Kementerian PPN/Bappenas, BSSN, Kemendagri, Kemenkeu

Tersedianya Peta Rencana SPBE di K/L/Pemda yang mengacupada Peta Rencana SPBE Nasional

KemenpanRB, Kominfo, Kementerian PPN/Bappenas, Kemendagri, Kemenkeu, BSSN, BPPT

Page 24: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Fokus 3: Penegakan Hukum dan Reformasi Birokrasi (4)

Aksi PK Output Instansi Pelaksana

4. Penguatan Sistem Penanganan Perkara Tindak Pidana

Meningkatnya kualitaspertukaran data penangananperkara yang dipertukarkanmelalui Sistem PenangananPerkara Tindak Pidana SecaraTerpadu Berbasis TeknologiInformasi (SPPT TI)

Polri, MA, Kejagung, Kumham, KPK, Kemenkopolhukam

Meningkatnya pemanfaatandata penanganan perkara hasilpertukaran data melalui SPPT TI

Polri, MA, Kejagung, Kumham, KPK, Kemenkopolhukam

Menguatnya proses bisnis dan infrastruktur teknologi terkaitSPPT-TI

Kominfo, Kejagung, BSSN, Kemenkopolhukam

Page 25: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Fokus 3: Penegakan Hukum dan Reformasi Birokrasi (5)

Aksi PK Output Instansi Pelaksana

5. Penguatan IntegritasAparat Penegak Hukum

Perbaikan sistempenghargaan bagi APH (Kejaksaan dan Kepolisian)

Polri, Kejagung, Kemenkeu, PANRB

Perbaikan Standar BiayaKhusus (SBK) penangananperkara tipikor

Polri, Kejagung, Kemenkeu

Page 26: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

IndikatorTARGET – INSTANSI PELAKSANA AKSI PK

Page 27: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Percepatan implementasi kebijakan satu peta (One Map) (1)

• Penambahan luas PKH di 5 Provinsi: Prov. Riau, Kalteng, Kaltim, Sulbar, Papua (100% dari 18.056.925 ha)

• KLHKDitetapkannya kawasan hutan 100%

• RTRW di 6 Kab/Kota: Bengkalis, Kuantan Singingi, Rokan Hilir, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Mahakam Hulu

• RDTR di 42 Kab/Kota: Kampar, Rokan Hilir, Bengkalis, Pelalawan, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Rokan Hulu, Siak, Kuantan Singingi, Kota Pekanbaru, Mahakam Hulu, Paser, Kutai Timur, Kutai Barat, Kutai Kertanegara, Berau, Penajam Paser Utara, Bovendigoel, Jayapura, Keerom, Mappi, Merauke, Mimika, Nabire, Sarmi, Mamuju Tengah, Pasangkayu, Mamuju, KotawaringinTimur, Kotawaringin Barat, Kapuas, Barito Selatan, Barito Utara, Sukamara, Lamandau, Gunung Mas, Seruyan, Katingan, Pulang Pisau, Barito Timur, Murung Raya, Palangka Raya – ATR BPN, BKPM

• Peta Digital terintegrasi OSS di 42 Kab/Kota – ATR BPN, BKPM

Tersedianya peta digital RDTR terintegrasi OSS di 5 provinsi kebijakan satu peta: Pemprov Riau, Pemprov Kalimantan Timur, Pemprov Kalimantan Tengah, Pemprov Sulawesi Barat, dan PemprovPapua

Page 28: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Percepatan implementasi kebijakan satu peta (One Map) (2)

• Integrasi ILOK di 23 Pemerintah Kab/Kota Mahakam Hulu, KutaiBarat, Kutai Kertanegara, Berau, Penajam Paser Utara, MamujuTengah, Pasangkayu , Kampar, Rokan Hilir, Bengkalis, Pelalawan, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Rokan Hulu, Siak, Kuantan Singingi, Kota Pekanbaru, Bovendigoel, Jayapura, Mappi, Mimika, Nabire, Sarmi – Pemprov Riau, Papua, Kaltim, Sulbar, BIG, Kementan

• Integrasi IUP di 25 Pemerintah Kab/Kota : Mahakam Hulu, KutaiBarat, Kutai Kertanegara, Berau, Penajam Paser Utara, MamujuTengah, Pasangkayu, Kutai Timur, Kampar, Rokan Hilir, Bengkalis, Pelalawan, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Rokan Hulu, Siak, Kuantan Singingi, Kota Pekanbaru Bovendigoel, Jayapura, Mappi, Mimika, Nabire, Sarmi, Merauke – Pemprov Riau, Papua, Kaltim, Sulbar, BIG, Kementan

• 4 PITTI tersedia – Kemenkoek

• 28 rekomendasi tersedia – Kemenkoek

• Jumlah Tindak lanjut di 328 Lokus di 14 Pemkab/Kota : Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Kapuas, Barito Selatan, Barito Utara, Sukamara, Lamandau, Gunung Mas, Seruyan, Katingan, Pulang Pisau, Barito Timur, Murung Raya, Palangka Raya – Pemprov Kalteng, ESDM, KLHK, ATR BPN, Kemendagri, Kementan

Terselesaikannyakompilasi dan integrasi IGT di 4 provinsi piloting: Pemprov Riau, Pemprov Kalimantan Timur, PemprovSulawesi Barat, dan Pemprov Papua

Page 29: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Percepatan implementasi kebijakan satu peta (One Map) (3)

• Dokumen integrasi RTRW-RZ ; Cakupan luas wilayah integrasi di 5 Provinsi: Riau, Kaltim, Kalteng, Sulbar, Papua - ATR/BPN, KLHK, KKP

Terintegrasinya (RZWP3K) –RTRW di 5 provinsi kebijakan satupeta: Pemprov Riau, PemprovKalimantan Timur, PemprovKalimantan Tengah, PemprovSulawesi Barat, dan PemprovPapua

Page 30: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Perbaikan tata kelola impor/ekspor melalui sistem database yang akurat dan mutakhir serta mekanisme pengawasan melekat di sektor pangan strategis dan kesehatan (INSW) (1)

•Validitas data Ketersediaan (produksi + stok) nasional, kebutuhannasional dan data realisasi import untuk komoditas (Data realisasi import sinkron (tidak melampaui) dengan data kebutuhan impor nasional (konsumsi nasional dikurangi data ketersediaan nasional) – terkonfirmasi Kemenkoek:

•Bawang Putih (Kemendag, Kementan, Kemenkeu, Kemenkoek, BPS, KSP)

•Gula (Kemendag, Kementan, Kemenkeu, Kemenkoek, BPS, KSP)

• Jagung (Kemendag, Kementan, Kemenkeu, Kemenkoek, BPS, KSP)

•Beras (Kemendag, Kementan, Kemenkeu, Kemenkoek, BPS, KSP)

•Daging (Kemendag, Kementan, Kemenkeu, Kemenkoek, BPS, KSP)

•Garam (Kemendag, Kementan, Kemenperin, KKP Kemenkeu, Kemenkoek, BPS, KSP)

•Alkes (Kemenkes Kemenkeu, Kemenkoek, KSP)

•Vaksin (Kemenkes Kemenkeu, Kemenkoek, KSP)

Tersedia dan termanfaatkannya data ketersediaan nasional, data konsumsinasional, dan data realisasi import dalamIndonesia National Single Window (INSW) pada sektor pangan strategis(bawang putih, gula, jagung, beras, daging, garam) dan kesehatan (alatkesehatan, vaksin) sebagai basis pengambilan kebijakan

Page 31: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Pemanfaatan Data Beneficial Ownership (BO)

• Penambahan korporasi yang sudah mendeklarasikan BO (100% dari 1.634.000 korporasi mendeklarasikan BO)

• Kumham, ESDM, Kementan, KUKM, ATR BPN, KLHK, OJK, Kemenkeu, Kemendag, PPATK

Tersedianya basis data penerimamanfaat yang terintegrasi

• Penambahan akses layer publik (fitur)(100%)

• Peningkatan jumlah akses/klik layer publik (30% peningkatan per triwulan)

• Kumham

Terbukanya akses publik

•Penambahan akses layer APH (fitur)

•Peningkatan jumlah akses/klik layer APH (10% peningkatan per triwulan)

• Jumlah pengajuan izin sektor ekstraktif dan perkebunan (ESDM, ATR BPN, KLHK, Kementan) yang data BO nya diverifikasi oleh pemberi izin

• Integrasi data BO dengan SIKAP

•Kumham, PPATK, KPK, BKPM, ESDM, Kementan, ATR BPN, KLHK, LKPP

Termanfaatkannya data BO bagi APH, perizinan, dan PBJ

Page 32: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Integrasi Perencanaan Penganggaranberbasis Elektronik (1)

• Keselarasan data dan informasi pada seluruh tahapan mulaidari perencanaan penganggaran atau penetapan anggaran-penatausahaan dan pelaporan di K/L ((1) review keselarasan Renja-RKP KL (TW2) ; (2) Review Renja -RKA ; (3) Review RKA-Dipa ; (4) Dipa KL –RUP)

• Bappenas, Kemenkeu, PANRB, LKPP, BPKP, Kemendagri, Kominfo, BPPT

Berfungsinya koneksi antara sistimperencanaan penganggaran di tingkatpusat

•Keselarasan data dan informasi pada seluruh tahapan mulai dariperencanaan penganggaran atau penetapan anggaran-penatausahaan dan pelaporan di Pemda ((1) review keselarasan Renja-RKP KL (TW2) ; (2) Review Renja -RKA ; (3) Review RKA-Dipa ; (4) Dipa KL –RUP)

•Kemendagri, Kemenkeu, Bappenas, PANRB, BPKP, LKPP, PemerintahProvinsi Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, PemerintahProvinsi DI Yogyakarta, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, PemerintahProvinsi Bali

Berfungsinya koneksi antara sistemperencanaan penganggaran di tingkatdaerah

Page 33: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Integrasi Perencanaan Penganggaranberbasis Elektronik (2)

• Keselarasan data dan informasi yang disampaikan dan digunakan oleh K/L dan Pemda dalam seluruh tahapan perencanaan penganggaran ((1) review keselarasan Renja-RKP KL (TW2) ; (2) Review Renja -RKA ; (3) Review RKA-Dipa ; (4) Dipa KL –RUP)

• Kemenkeu, Kemendagri, Bappenas, PANRB, BPKP, LKPP, BSSN, Kominfo, BPPT, PemerintahProvinsi Jawa Barat, Pemerintah Provinsi JawaTengah, Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, PemerintahProvinsi Bali

Berfungsinya koneksi antara sistemperencanaan penganggaran berbasiselektronik di tingkat pusat dengandaerah

Page 34: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Peningkatan Penerimaan Negara MelaluiPembenahan Penerimaan Negara Bukan Pajak(PNBP) dan Cukai (1)

• Tercapainya Realisasi PNBP Sesuai Target yang Telah Ditetapkan Dalam APBN (Kemenkeu - KKP, KLHK, Kemen BUMN, ATR BPN, Kemenhub, Kepolisian, Kominfo, Kemendikbud, PUPR, Kumham)

• Tercapainya Realisasi PNBP Migas Sesuai Target yang Telah Ditetapkan Dalam APBN (Kemenkeu-ESDM)

• Meningkatnya Akuntabilitas pencatatan PNBP Migas dengan menurunkan diskrepansi dalamperhitungan penerimaan PNBP Migas (QA) (ESDM, SKK Migas, Kemenkeu)

Optimalisasipenerimaandari PNBP pada K/L tertentudan PNBP Migas

Page 35: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Peningkatan Penerimaan Negara MelaluiPembenahan Penerimaan Negara Bukan Pajak(PNBP) dan Cukai(2)

• Realisasi penerimaan cukaisesuai perhitungan potensipenerimaan cukai (HT, MMEA, EA) (Kemenkoek , Kemenkeu)

• Penurunan peredaran produkcukai illegal (HT, MMEA, EA) (Kemenkeu, Kemenperin, Kemendag)

OptimalisasiPenerimaandari Cukai

Page 36: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Peningkatan Penerimaan Negara MelaluiPembenahan Penerimaan Negara Bukan Pajak(PNBP) dan Cukai(2)

• Realisasi penerimaan cukaisesuai perhitungan potensipenerimaan cukai (HT, MMEA, EA) (Kemenkoek , Kemenkeu)

• Penurunan peredaran produkcukai illegal (HT, MMEA, EA) (Kemenkeu, Kemenperin, Kemendag)

OptimalisasiPenerimaandari Cukai

Page 37: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Implementasi E-payment dan E-katalog(1)

• Regulasi tentang sistem pembayaran secara elektronik untukpengadaan barang dan jasa melalui elektronik katalog s.d. Rp200 jutadan toko daring/Bela Pengadaan (100% di 12 KL dan 13 Pemprov)-LKPP, Kemenkeu, Kemendagri, Kominfo, BSSN

• Jumlah pembayaran secara elektronik untuk pengadaan barang dan jasa melalui katalog elektronik s.d Rp200 jt dan toko daring/ belapengadaan (100% di 12 KL dan 13 Pemprov):

• -13 K/L pelaksana : Kemenkes, Kementan, Kemenhub, KemenPUPR, Kemendikbud, Kemenperin, KLHK, Kemenhan,KemenparekrafKepolisian Negara, BNPB, Kominfo, BSSN – Kemenkeu, LKPP, Kemenkomarves, KUKM

• - 12 Provinsi pelaksana : DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, DIY-LKPP, Kemenkeu, Kemendagri, KUKM

Tersedianya dan digunakannya sistempembayaran secaraelektronik untukpengadaan barang/jasamelalui elektronikkatalog s.d Rp200 jutadan toko daring/ Bela Pengadaan

Page 38: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Implementasi E-payment dan E-katalog(2)

• Jumlah Pemerintah Provinsi yang menjadi pengelola katalog lokal(100% di Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Lampung, Maluku, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau,Papua, Papua Barat, Jambi dan Banten) – LKPP

• Jumlah komoditas yang ditayangkan pada katalog lokal 34 provinsi:

• a). Ditayangkannya minimal 5 komoditas pada katalog lokal ( 23 Provinsi: Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Lampung, Sumatera Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Maluku, Kepuluan Riau, Sulawesi Tenggara, Bengkulu, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua, Jambi, Banten) - LKPP

• b). Penambahan minimal 3 dari 5 komoditas wajib bagi Provinsi yang sudah menayangkan komoditas (11 Provinsi: DKI Jakarta, Kep Bangka Belitung, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Bali, Jawa Timur, Aceh, Gorontalo, NTB, Riau) – LKPP

• Jumlah pembelanjaan secara online (purchase order) pada kataloglokal masing-masing provinsi (100 % di 34 Pemprov) - LKPP

Bertambahnyapembelanjaan pada 5 komoditas sesuai kriteriayang telah ditayangkan di katalog lokal 34 provinsi(base line data komoditasyang sudah ada: alat tuliskantor, makan-minum, seragam, jasa kebersihandan jasa keamanan)

Page 39: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Implementasi E-payment dan E-katalog(3)

• Jumlah Kementerian/Lembaga yang menjadi pengelolakatalog sektoral (100% di 5 KL: KLHK, Kemenhan, POLRI, Kementerian Sosial, Kementerian Pariwisata dan EkonomiKreatif) – LKPP

• Jumlah pembelanjaan secara online (purchase order) pada katalog sektoral masing-masing Kementerian/Lembaga (100% di 12 KL: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian LingkunganHidup dan Kehutanan, Kementerian Pariwisata dan EkonomiKreatiif, POLRI, Kementerian Pertahanan, Kementerian Perindustrian - LKPP

Bertambahnyapembelanjaan secaraon line (Purchase Order) atas 4 komoditassesuai kriteria yang telah ditayangkan pada katalog elektroniksektoral 12 Kementerian/Lembaga

Page 40: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Implementasi E-payment dan E-katalog(4)

• Jumlah penggunaan Bela Pengadaan dan/atau PengadaanLangsung Secara Elektronik (PLSE) oleh K/L/Pemda (100% di:

• 12 KL (Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Kementerian Dikbud, Kementerian Perindustrian, Kementerian LingkunganHidup dan Kehutanan, Kementerian Pertahanan, Kementerian Sosial, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, KepolisianNegara, Badan Nasional Penangggulangan Bencana (BNPB) - LKPP

• 12 Pemprov: (Provinsi DKI Jakarta*, Provinsi Banten, ProvinsiJawa Barat*, Provinsi Jawa Tengah*, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Provinsi Jawa Timur*, Provinsi Bali*, ProvinsiSumatera Utara, Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Sulawesi Selatan* ) -LKPP

Digunakannya Bela Pengadaan dan/atauPengadaan LangsungSecara Elektronik(PLSE) lainnya oleh K/L/Pemda untukbelanja langsungsampai dengan Rp200 juta

Page 41: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Pemanfaatan Data Kependudukan untukEfektivitas dan Efisiensi Kebijakan SektoralBerbasis NIK (1)

• 1). Jumlah penerima Bansos (PKH, BPNT, BST) – 2). Jumlahpenerima bantuan produktif usaha mikro – 3). Jumlahpenerima subsidi listrik PADAN NIK

•Kemensos, Kemendagri, KUKM, ESDM, PLN

•1). Jumlah penerima PKH, BPNT – 2). Jumlah penerimasubsidi listrik – 3). Jumlah PBI JKN PADAN DTKS ; 4). Jumlahpenebus subsidi pupuk gunakan kartu tani – 5). Jumlah data PNS – 6). Jumlah data kepemilikan properti – 7). Jumlah data kepemilikan kendaraan sebagai PENAPIS PENERIMA BANSOS

•Kemensos, Kemendagri, ESDM, PLN, ATR BPN, BPJS Kesehatan, Kementan, BKN, Polri

•1). Interoperabilitas data penerima bansos - 2). Data penerima vaksin – 3). Data penerima subsidi listrik - 4). Data penerima PBI JKN – 5). Data penerima BPUM – 6). Data penerima subsidi pupuk dengan DATA KEPENDUDUKAN

•Kemensos, Kemendagri, Kemenkes, ESDM, PLN, BPJS Kesehatan, KUKM, Kementan

Termanfaatkannya data kependudukan untuk pendataan dan penyaluran program penanganan covid 19 dan Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional

Page 42: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Pemanfaatan Data Kependudukan untukEfektivitas dan Efisiensi Kebijakan SektoralBerbasis NIK (2)

• Jumlah wajib pajak hasil analisa integrasidata pelayanan publik berbasis NIK (100% jumlah wajib pajak berdasarkan hasilanalisa K/L terkait di daerah Jabar,Jatim, Jateng dan DKI Jakarta, DIY, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur) - Interoperabilitas data kependudukan dengan data wajib pajak

• Jumlah penerimaan pajak hasil analisaintensifikasi dan ekstensifikasi pajak

• Kemenkeu, Kemendagri, Polri, ATR BPN, Kumham, OJK

Termanfaatkannyadata kependudukanuntuk perluasanbasis pajak dan optimalisasipenerimaan pajak

Page 43: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Penguatan Tata Laksana di Kawasan Pelabuhan

• Ditetapkan pemetaan proses bisnis untuk semua layanan di pelabuhan (100% pemetaan probis di 8 Pelabuhan: PelabuhanBelawan (Medan); Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta); PelabuhanTanjung Mas (Semarang); Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya); Pelabuhan Soekarno Hatta (Makassar), Pelabuhan Batu Ampar(Batam, Pelabuhan Merak (Banten), Pelabuhan Semayang (BalikPapan) - Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, KemenKumHAM, Kementerian Perdagangan

• Penurunan waktu dan biaya logistik di 5 pelabuhan utama: Pelabuhan Belawan (Medan); Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta); Pelabuhan Tanjung Mas (Semarang); Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya); Pelabuhan Soekarno Hatta (Makassar)- Kemenkeu, Kemenkomarvest, Kemenhub, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, KemenKumHAM, Kementerian Perdagangan

Efektifitas dan Efisiensipelayananpengangkutan , ekspor, impor dan domestikmelalui integrasi sistempelayanan di pelabuhandengan transparansidan standarsasiprosedur layanan

Page 44: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Penguatan Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dalam pengawasanProgram Pembangunan

• Daftar kebutuhan nasional JF PPUPD berdasarkan pedoman yang disusun

• Jumlah SDM PPUPD yang terpenuhi sesuai usulan (100% kebutuhan SDM PPUPD terpenuhi minimal 50% dari usulan kebutuhan (per tahun))

• Daftar kebutuhan nasional JFA berdasarkan pedoman yang disusun

• Jumlah SDM Auditor yang terpenuhi sesuai usulan (100% Kebutuhan SDM Auditor terpenuhi minimal 50 % dari usulan kebutuhan (per tahun))

• Kemendagri, PANRB, BPKP

Terpenuhinya kebutuhan APIP secaraproporsional di Kementerian/Lembaga/PemerintahDaerah

• Pengusulan penetapan kelas jabatan fungsional PPUPD oleh instansipembina ke Kemenpan RB

• Penetapan kelas jabatan fungsional PPUPD

• Pengusulan penetapan kelas jabatan fungsional auditor oleh instansipembina ke Kemenpan RB

• Kemendagri, PANRB, BPKP

Penguatan independensi APIP melalui evaluasi jabatan untukpeningkatan kelas jabatan fungsionalAPIP

Page 45: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Percepatan Implementasi SPBE•Ditetapkannya Perpres tentang Arsitektur SPBE

• Jumlah K/L/D yang memiliki Arsitektur SPBE yang mengacu pada Arsitektur SPBE Nasional: 10 K/L (B21) ; 50 Pemda (B21)

•KemenpanRB , Kominfo, Kementerian PPN/Bappenas, BSSN, Kemendagri, Kemenkeu

Tersedianya ArsitekturSPBE di K/L/Pemda yang mengacu pada ArsitekturSPBE Nasional

•Ditetapkannya PermenPANRB tentang Peta Rencana SPBE Nasional

• Jumlah K/L/D yang memiliki Peta Rencana SPBE yang mengacupada Peta Rencana SPBE Nasional: 10 K/L (B21) ; 50 Pemda (B21)

•KemenpanRB, Kominfo, Kementerian PPN/Bappenas, Kemendagri, Kemenkeu, BSSN, BPPT

Tersedianya Peta RencanaSPBE di K/L/Pemda yang mengacu pada Peta Rencana SPBE Nasional

Page 46: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Penguatan Sistem Penanganan Perkara Tindak Pidana

• Satker Polri, MA, Kejagung, Kumham di 212 Wilayah Implementasi serta Satker KPK telah mengirimkan data penanganan perkara yang sesuai dengan Pedoman Pertukaran Data yang berlaku

•Polri, MA, Kejagung, Kumham, KPK, Kemenkopolhukam

Meningkatnya kualitas pertukaran data penanganan perkara yang dipertukarkan melaluiSistem Penanganan Perkara Tindak PidanaSecara Terpadu Berbasis Teknologi Informasi(SPPT TI)

• Satker Polri, MA, Kejagung, Kumham di 212 Wilayah Implementasi sertaSatker KPK telah menerima dan memanfaatkan data hasil pertukarandata dalam tahapan penyelesaian perkara

•Polri, MA, Kejagung, Kumham, KPK, Kemenkopolhukam

Meningkatnya pemanfaatan data penangananperkara hasil pertukaran data melalui SPPT TI

• Sistem pertukaran dan pemanfaatan data bisa berfungsi dan beroperasidengan baik – Kominfo, Kejagung, BSSN, Kemenkopolhukam

•Tersedianya sistem database BNN untuk SPPT-TI – BNN, Kemenkopolhukam

Menguatnya proses bisnis dan infrastrukturteknologi terkait SPPT-TI

Page 47: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) 4. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5. Kantor Staf Presiden (KSP)

Penguatan Integritas Aparat PenegakHukum

• Standar remunerasi bagi APH yang menanganiperkara tipikor

• Perbaikan pola karir APH yang prestatif dalammenangani perkara tipikor

• Polri, Kejagung, Kemenkeu, PANRB

Perbaikan sistempenghargaan bagi APH (Kejaksaan dan Kepolisian)

• Standar biaya penanganan perkara tipikor lintas APH

• Polri, Kejagung, KemenkeuPerbaikan Standar BiayaKhusus (SBK) penanganan perkaratipikor