Strategi Memberantas Korupsi

41
Korupsi adalah masalah global yang harus menjadi keprihatinan semua orang. Praktik korupsi biasanya sejajar dengan konsep peme- rintahan totaliter, diktator-yang meletakkan kekuasaan di tangan segelintir orang. Korupsi juga berkaitan dengan pelanggaran HAM. Dalam sistem kekuasaan diktator, masyara- kat dan media tidak memiliki celah yang baik untuk mengungkap berbagai praktik korupsi. Peluang terbesar untuk membuka praktik ko- rupsi ada pada sistem pemerintahan yang de- mokratis. Asumsinya, praktik korupsi ber- peluang besar dibongkar dalam lingkungan yang plural, toleran, masyarakat memiliki ke- bebasan menyampaikan pendapat, dan ketika semua orang merasa aman-tidak ada ancam- an, dan tekanan secara sosial maupun politis. Buku panduan ini membangun konsep Sis- tem Integritas Nasional ke dalam kosa kata para aktivis anti korupsi di seluruh dunia. Buku ini juga menekankan pendekatan holis- tis dalam setiap program anti korupsi dengan dukungan peran aktif masyarakat - dengan membangun lembaga-lembaga kontrol sosial ISBN 979-9381-37-1 Trasparency International (TI) Indonesia adalah lembaga berbadan perhimpunan yang didirikan pada Oktober 2000. TI Indonesia merupakan salah satu chapterdari Transparency International yang berkedudukan di Berlin, Jerman. TI didirikan pada 1993, adalah satu-satunya organisasi non-pemerintah dunia dan non-profit yang secara khusus mencurahkan perhatian pada pemberantasan korupsi. TI saat ini memiliki 99 national chapter di berbagai belahan dunia. Informasi lebih lanjut mengenai TI dapat diakses melalui www.transparency.org dan TI-Indonesia dapat diakses melalui www.ti.or.id TRANSPARENCY INTERNATIONAL INDONESIA Jeremy Pope STRATEGI MEMBERANTAS KORUPSI (Edisi Ringkas) Jeremy Pope STRATEGI MEMBERANTAS KORUPSI (Edisi Ringkas)

description

International Tranparency

Transcript of Strategi Memberantas Korupsi

Page 1: Strategi Memberantas Korupsi

Korupsi adalah masalah global yang harusmenjadi keprihatinan semua orang. Praktikkorupsi biasanya sejajar dengan konsep peme-rintahan totaliter, diktator-yang meletakkankekuasaan di tangan segelintir orang. Korupsijuga berkaitan dengan pelanggaran HAM.Dalam sistem kekuasaan diktator, masyara-kat dan media tidak memiliki celah yang baikuntuk mengungkap berbagai praktik korupsi.Peluang terbesar untuk membuka praktik ko-rupsi ada pada sistem pemerintahan yang de-mokratis. Asumsinya, praktik korupsi ber-peluang besar dibongkar dalam lingkunganyang plural, toleran, masyarakat memiliki ke-bebasan menyampaikan pendapat, dan ketikasemua orang merasa aman-tidak ada ancam-an, dan tekanan secara sosial maupun politis.

Buku panduan ini membangun konsep Sis-tem Integritas Nasional ke dalam kosa katapara aktivis anti korupsi di seluruh dunia.Buku ini juga menekankan pendekatan holis-tis dalam setiap program anti korupsi dengandukungan peran aktif masyarakat - denganmembangun lembaga-lembaga kontrol sosial

ISBN 979-9381-37-1

Trasparency International (TI) Indonesia adalah lembaga berbadanperhimpunan yang didirikan pada Oktober 2000. TI Indonesia merupakansalah satu chapterdari Transparency International yang berkedudukan diBerlin, Jerman. TI didirikan pada 1993, adalah satu-satunya organisasinon-pemerintah dunia dan non-profit yang secara khusus mencurahkanperhatian pada pemberantasan korupsi. TI saat ini memiliki 99 nationalchapter di berbagai belahan dunia. Informasi lebih lanjut mengenai TI dapatdiakses melalui www.transparency.org dan TI-Indonesia dapat diaksesmelalui www.ti.or.id

TRANSPARENCYINTERNATIONALINDONESIA

Jeremy Pope

STRATEGIMEMBERANTAS

KORUPSI(Edisi Ringkas)

Jeremy Pope

ST

RA

TE

GI M

EM

BE

RA

NT

AS

KO

RU

PS

I(E

disi Ringkas)

Page 2: Strategi Memberantas Korupsi

STRATEGIMEMBERANTAS KORUPSI

(Edisi ringkas)

STRATEGIMEMBERANTAS KORUPSI

(Edisi ringkas)

JEREMY POPE

Diringkas oleh:Tjahjono EP

Ditertibkan Atas Kerjasama Antar:

Jakarta, April 2008

TRANSPARENCYINTERNATIONALINDONESIA

TRANSPARENCYINTERNATIONAL

Page 3: Strategi Memberantas Korupsi

JEREMY POPE

STRATEGI MEMBERANTAS KORUPSI(Edisi Ringkas)

Judul asli:Confronting Corruption: The Element of National Integrity System, by JeremyPope. Copyright c Jeremy Pope and Transparency International 2000.

Diringkas dari edisi bahasa indonesia:Strategi Memberantas Korupsi: Elemen Sistem Integritas Nasional (Buku PanduanTransparency International 2002, oleh Jeremy Pope, alih bahasa Masri Maris,ditertibkan atas kerjasama Transparency International Indonesia dengan YayasanObor Indonesia dan TI Indonesia, Jakarta, April 2008.

Diringkas oleh:Tjahjono EP

Desain Sampul:Muid Mularnoidin

Tata Letak:Darpan Winangun

Cetakan Pertama, Mei 2003Hak Cipta c Jeremy Pope dan Transparency InternationalCetakan Kedua, April 2008

Perpustakaan Nasional RI: Katalog Dalam Terbitan (KDT)Pope, Jeremy

Strategi Memberantas Korupsi (Edisi Ringkas)/penulis:Jeremy Pope/diringkas oleh Tjahjono EP/Cet. I - Jakarta: TI Indonesia, 2003x + 71 hlm.; 14 x 20,8 cm

ISBN 979-9381-37-1

Transparency International Indonesia(The Coalition Against Corruption)Jl. Senayan Bawah No. 17, Blok S RawabaratJakarta Selatan, 12180, IndonesiaTelp : (62-21) 720 8515Fax : (62-21) 726 7815Webpage : www.ti.or.id

Daftar Isi

Catatan Penulis - viiPrakata - ix

Bagian 1: KERANGKA ANALISIS - 1

Tantangan Pembaruan - 1Anatomi Korupsi - 6Mengembangkan Jawaban - 7Sistem Integritas Nasional - 9Membangun Kemauan Politik - 10

Bagian 2: PILAR-PILAR KELEMBAGAAN SISTEMINTEGRITAS NASIONAL - 13

Legislatif yang Terpilih - 13Peranan Eksekutif - 15Sistem Peradilan yang Independen - 16Auditor Negara - 18Ombudsman - 20Badan Anti Korupsi Independen - 23Pelayanan Publik Bertugas Melayani Publik - 26Pemerintah Daerah - 27Media yang Independen dan Bebas - 28Masyarakat Sipil - 30Sektor Perusahaan Swasta - 31

Page 4: Strategi Memberantas Korupsi

Bagian 3: PERATURAN DAN PRAKTEK BAGI PILAR-PILAR KELEMBAGAAN - 35

Pemilihan Umum yang Bebas dan Adil - 35Hukum Administrasi: Uji Materi tindakan Pemerintah - 37Etika Pelayanan Publik: Memantau Harta Kekayaan

dan Menguji Integritas - 39Konflik Kepentingan, Nepotisme dan Perkoncoan - 43Pengadaan Barang dan Jasa Publik: Tempat di Mana

Sektor Publik dan Sektor Swasta Melakukan Tawar-menawar - 46

Pegelolaan Keuangan yang Baik - 49Hak Mendapatkan Informasi, Penyadaran Publik dan

Dokumen Publik - 51Memberi Kesempatan Warga Masyarakat untuk Bersuara - 54Kebijakan Persaingan dan Pencegahan Korupsi - 56Undang-Undang Anti Korupsi - 57Survei Sebagai Alat - Mengukur Kemajuan - 61

Bagian 4: MEMETIK PELAJARAN - 63Bagian 5: LAMPIRAN - 69

Catatan Penulis

ersi pertama buku panduan ini membangun konsep SistemIntegritas Nasional ke dalam kosa kata para aktivis antikorupsi di seluruh dunia. Buku panduan ini menekankan

pendekatan holistis dalam setiap program anti korupsi dengandukungan peran aktif masyarakat - dengan membangun lembag-lembaga kontrol sosial. Dengan demikian Sistem Integritas Nasionaldiharapkan mampu membangun persepsi yang menempatkankorupsi sebagai sebuah perbuatan dengan keuntungan kecil, tapiberesiko tinggi.

Bagian pertama buku ini membahas tantangan dan paparankonsep Integritas Nasional. Bagian kedua membahas pilar-pilarkelembagaan Sistem Integritas Nasional, menguji pilar-pilar itu darisisi peran dan sikap masyarakat yang independen dan terbuka untukmendukung fungsi pilar-pilar ini secara efektif. Pilar-pilar yangdimaksud adalah lembaga negara, media massa, sektor swasta danmasyarakat sipil.

Bagian ketiga membahas alat-alat-peraturan dan praktik yangdiperlukan pilar-pilar kelembagaan-pembahasan soal birokrasipenegakan hukum, dan berbagai peluang yang mungkin dilakukan

V

Page 5: Strategi Memberantas Korupsi

Prakata

orupsi adalah masalah global yang harus menjadi kepri-hatian semua orang. Praktik korupsi biasanya sejajardengan konsep pemerintahan totaliter, ditaktor - yang

meletakkan kekuasaan di tangan segelintir orang.Korupsi juga berkaitan dengan pelanggaran hak asasi manusia.

Korupsi juga sering dipakai dalil untuk menggulingkan pemerin-tahan lama oleh pemerintahan baru. Dalam sistem kekuasaandiktator, masyarakat dan media tidak memiliki celah yang baik untukmengungkap berbagai praktik korupsi. Peluang terbesar untukmembuka praktik korupsi ada pada sistem pemerintahan yangdemokratis. Asumsinya, praktik korupsi berpeluang besar dibongkardalam lingkungan yang plural, toleran, masyarakat memilikikebebasan menyampaikan pendapat, dan ketika semua orang merasaaman - tidak ada ancaman, dan tekanan secara sosial maupunpolitis.

Tetapi tidak berarti dalam sistem sosial-politik yang demokratistidak ada korupsi. Perusahaan-perusahaan swasta raksasa seringmenggunakan kedudukan terhormat dari keabsahan hukum formalkegiatan usaha mereka untuk melanggar kepercayaan publik dengan

K

untuk memberantas praktik korupsi.Bagian keempat berisi tinjauan singkat tentang pelajaran dari

berbagai kasus untuk memerangi praktik korupsi. Bagian kelimaberisi kumpulan praktik terpilih untuk memerangi korupsi.

viii Strategi Memberantas Korupsi

Page 6: Strategi Memberantas Korupsi

Kerangka Analisis

orupsi adalah masalah mendesak yang harus segera diatasiagar tercapai pertumbuhan ekonomi yang sehat, Berbagaicatatan menunjukan adanya peningkatan dan pengem-

bangan model-model korupsi. Fakta-fakta yang terjadi menunjuk-kan bahwa negara-negara industri tidak dapat lagi menggurui nega-ra-negara berkembang soal praktik korupsi karena korupsi sudahmerusak sistem ekonomi-sosial baik di negara-negara maju maupundi negara berkembang. Jika di negara kaya korupsi sudah mencapaitahap serius, di negara miskin korupsi justru sudah berada di tahapyang paling kritis.

Menurut Susan Rose-Ackerman (Kasus di Italia), demokrasidan pasar bebas bukan satu-satunya alat penangkal korupsi.Pergeseran pemerintah otoriter ke pemerintah demokratis tidakserta merta mampu menggusur tradisi suap-menyuap. Korupsi adadi semua sistem sosial - feodalisme, kapitalisme, komunisme dansosialisme.

Dibutuhkan juga upaya penegakan hukum sebagai mekanismesolusi sosial untuk menyelesaikan konflik kepentingan, penumpuk-

K

menggunakan suap sebagai standar dan strategi mencapai sebuahkepentingan bisnis.

Korupsi sering terjadi dengan penyalahgunaan dan bantuanluar negeri dan hibah yang dimaksud untuk membangun danmeringankan beban penderita akibat perang atau bencana alam.

Korupsi berakibat langsung pada penderitaan rakyat banyak,memperparah kemelaratan rakyat, dan memperlemah lembaga-lem-baga demokrasi. Kemarahan sosial rakyat, dalam ketidakberdaya-annya ketika melihat praktik korupsi di lembaga-lembaga peme-rintahan, sering dipakai dalil sekelompok orang untukmenggulingkan sebuah pemerintahan yang dianggap korup. Dan,biasanya berhasil ‘merampas’ hati rakyat melarat yang tidak berdayaini.

BAGIAN 1

Tantangan Pembaruan

X Strategi Memberantas Korupsi

Page 7: Strategi Memberantas Korupsi

kan kekayaan pribadi, dan resiko suap menyuap. Harus ada tekananhukum yang menyakitkan bagi para koruptor.

Korupsi membuat negara-negara miskin semakin terpuruk.Dalam sebuah laporannya, Biro Audit Nasional Cina mengungkap-kan bahwa korupsi menelan seperlima dana yang seharusnyadisediakan untuk mengatasi kemiskinan. Selama periode 1997 -1999 4,3 triliun Yuan (S519) dana untuk mengurangi kemiskinan,20,4 persennya masuk ke rekening-rekening pribadi.

Korupsi makin mudah ditemukan di berbagai bidang kehidupan.Pertama karena melemahnya nilai-nilai sosial, kepentingan pribadimenjadi lebih utama dibanding kepentingan umum, sertakepemilikan benda secara individual menjadi etika pribadi yangmelandasi prilaku sosial sebagaian besar orang.

Kedua, tidak ada transparansi dan tanggung gugat sistemintegritas publik. Birokrasi pelayanan publik justru digunakan olehpejabat publik untuk mengejar ambisi politik pribadi, semata-matademi promosi jabatan dan kenaikan pangkat. Sementara kualitasdan kuantitas pelayanan publik, bukan prioritas dan orientasi yangutama.

Dalam pengertian sederhana, korupsi adalah penyalahgunaankekuasaan dan kepercayaan untuk kepentingan pribadi. Karena itukorupsi dipahami dalam konteks perilaku pejabat-pejabat sektorpublik - politisi, pegawai negeri yang memakai kekuasaan danwewenang sosial untuk memperkaya diri, atau bersama orang-or-ang yang dekat dengan mereka.

Fokus buku panduan ini ditekankan pada praktik korupsi admi-nistrasi, terutama pada kegiatan perorangan yang memegang kon-trol sebagai pejabat publik, pembuat kebijakan atau sebagai pega-wai birokrasi pemerintah. Praktik korupsi di sektor swasta dipahamidalam konteks hubungan kerja dengan lembaga-lembaga sektorpublik yang membawa dampak negatif pada kepentingan umum.

Ada dua kategori korupsi administrasi; pertama, korupsi terjadidalam situasi. Artinya, jasa atau kontrak seolah-olah diberikan sesuaidengan peraturan yang berlaku. Kedua, korupsi terjadi dalam situasitransaksi yang jelas-jelas melanggar hukum.

Pada kategori pertama, pejabat mendapat keuntungan pribadi

secara ilegal dari pelaksanaan sebuah kewajiban publik. Disinikorupsi yang terjadi seolah-olah tidak bertentangan denganperaturan yang berlaku. Kategori kedua, pejabat mendapat suapagar masyarakat mendapat pelayanan publik. Korupsi dalamkonteks ini terjadi sebagai sebuah perbuatan yang jelas-jelasmelanggar peraturan yang berlaku.

Pada praktiknya, pemahaman publik tentang korupsi tidak selaluparalel dengan pandangan hukum soal korupsi. Bisa jadi pejabatpublik bertindak sesuai dengan pandangan publik, dan pada saatyang sama melakukan perbuatan melanggar hukum.

Korupsi adalah perilaku yang merusak sistem sosial. Berbagaikeputusan penting demi kepentingan orang banyak diambil berda-sarkan bertimbangan dan kepentingan pribadi, tanpa mempedulikanakibat sosialnya bagi kehidupan masyarakat banyak. Jika tidakdikendalikan, korupsi dapat mengancam lembaga-lembaga demo-krasi dan ekonomi pasar. Kebijakan politik dan sistem hukumdisusun untuk melindungi elite politik yang korup, sekaligusmenja-di alat untuk menghancurkan kekuatan sosial masyarakatyang ingin melawan.

Menurut Dieter Frish, bekas Direktur Jenderal PembangunanKomisi Eropa, korupsi memperbesar biaya untuk barang dan jasa,memperbesar utang suatu negara, dan menurunkan kualitas standarbarang. Proyek pembangunan biasanya dipilih karena alasanterlibatnya modal besar, bukan pada urgensi kepentingan publik.

Banyak program pembangunan pemerintah adalah proyek-proyek yang mubazir dan salah urus. Negara seharusnya mampumenyediakan ruang agar sektor swasta dapat berkembang, dan tidakmengambil alih bidang ekonomi yang dapat dikerjakan sektorswasta secara lebih efisien dan efektif, kecuali jika negara memilikiargumen sosial yang sangat kuat.

Korupsi selalu mengakibatkan situasi sosial-ekonomi tidakpasti. Ketidakpastian ini tidak menguntungkan bagi pertumbuhanekonomi dan peluang bisnis yang sehat. Sektor swasta cenderungmelihat hal ini sebagai resiko terbesar yang harus ditanggung dansulit diprediksi, karenanya berbagai upaya dilakukan oleh sektorswasta untuk mengejar ROI (return of investment) secepat mungkin

Jeremy Pope 32 Strategi Memberantas Korupsi

Page 8: Strategi Memberantas Korupsi

demi menghindari kerugian.Pemerintah yang korup juga semakin memperberat beban sektor

swasta untuk mengembangkan dirinya secara wajar. Umumnyajaring-jaring birokrasi pemerintah jadi celah paling efektif untukmelakukan korupsi. Untuk itu perampingan birokrasi perlu dilaku-kan, selain untuk mengurangi korupsi, juga untuk mendorong mun-culnya berbagai peluang investasi baru yang lebih produktif.

Salahsatu elemen penting untuk merangsang pembangunan sek-tor swasta adalah meningkatkan arus investasi asing (foreign di-rect investment). Dalam konteks ini korupsi sering menjadi bebanpajak tambahan atas sektor swasta. Investor asing sering memberireaksi negatif atas hal ini. Sebuah negara dapat mencapai tingkatinvestasi asing yang optimal, jika negara bersangkutan terlebih dulumemberantas korupsi dan pajak tidak resmi atas para investor.

Praktik korup sering dimaknai secara positif, ketika perilakuini menjadi alat efektif untuk menembus administrasi pemerintahan,dan saluran politik yang sangat tertutup. Korupsi juga merupakanalat efektif untuk meredakan ketegangan antara birokrat dan politis,karena keduanya terlibat bersama-sama dalam pencapaian peme-nuhan kepentingan pribadi masing-masing.Apapun alasannya,korupsi cenderung menciptakan inefisiensi dan pemborosan sektorekonomi karena memiliki dampak langsung pada alokasi dana,produksi, dan dana konsumsi. Korupsi langsung atau tidak akan mempe-ngaruhi tingkat kualitas produk barang dan jasa.

Kemiskinan selalu dijadikan alasan pokok munculnya perilakukorup. Argumennya, tanpa kemiskinan tidak ada korupsi. Banyakbukti menunjukan bahwa skandal ekonomi dan korupsi terjadi dinegara-negara kaya dan makmur. Korupsi bisa muncul dari hartadan kemakmuran, dan dapat juga muncul dari ketiadaan harta dankemakmuran.

Bank Dunia dalam sebuah laporan mengatakan bahwa jumlahkekayaan yang disimpan para pemimpin negara Afrika di bank-bank Eropa mencapai jumlah miliaran dolar AS. Tidak ada satupun dari pemimpin negara ini yang bisa dikatakan miskin, yangjelas perilaku mereka semakin memperparah kemiskinan rakyatnyasendiri.

Gaji pejabat publik yang sangat rendah sering juga dipandangsebagai sebab munculnya korupsi. Tetapi sekedar menaikkan gajimereka bukan penyelesaian yang efektif untuk memberantaskorupsi.

Berdasarkan beberapa fakta historis, praktik korupsi secarakultural biasanya dibawa oleh kekuatan asing ke dalam sebuahsistem budaya. Seperti terjadi pada masa pemerintahan kolonialBelanda di Indonesia, dan Spanyol di Filipina. Argumen ini masihbisa diperdebatkan karena di Thailand-yang tidak pernah dijajah-juga ditemukan praktik korupsi. di Thailand perilaku korup justrusudah mencapai tingkat endemik, dan sudah dimulai oleh birokrasipemerintahan sejak abad ke-17.

Pemberantasan atas perilaku korup juga sering dilakukan denganmengadopsi nilai-nilai kultural lokal dari sebuah sistem budaya,seperti diungkapkan oleh Olusegun Obasanjo (aktivis anti korupsidari Nigeria yang dipenjara pada 1999). Obasanjo mengatakan:

“Saya terkejut sekali bahwa sebagian yang tidak terpisahkandari kebudayaan kita digunakan sebagai alasan untuk membenarkanperilaku yang sangat terkutuk. Korupsi telah menyalahgunakan danmenghancurkan salah satu aspek kebudayaan kita.”

Negara menjadi penyebab korupsi, jika tidak membayar biaya-biaya yang harus dikeluarkan. Beban biaya pendidikan dankesehatan yang sangat tinggi terjadi karena negara tidak mau menge-luarkan biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk bidang-bidangtersebut. Memberantas korupsi bukan merupakan tujuan akhir.Korupsi harus diberantas untuk mencapai tujuan-tujuan yang lebihluas, yaitu terciptanya sistem administrasi pemerintahan yangefektif, efesien, dan adil, sekaligus meningkatkan kejujuran danintegritas tata pemerintahan secara keseluruhan.

Proses ini mengandaikan adanya integritas dalam diri masing-masing dan pemenuhan hak-hak asasi warga masyarakat. Sistemintegritas ini berperan sebagai alat check and balances, minimal-kan dampak kerusakan akibat perilaku korupsi pada kepentinganpublik, dan alat untuk meningkatkan kualitas keputusan pejabatpublik berkaitan dengan pemenuhan hak-hak sosial wargamasyarakat.

Jeremy Pope 54 Strategi Memberantas Korupsi

Page 9: Strategi Memberantas Korupsi

Anatomi KorupsiSelain merupakan penyalahgunaan kekuasaan dan kepercayaan

demi keuntungan pribadi, korupsi adalah tindakan ketidakpatuhanseorang pejabat publik untuk “menjaga jarak”. Apakah sebuah kepu-tusan publik diambil berdasrkan pertimbangan kepentingan publik,atau karena kepentingan pribadi, kelompok, dan keluarga yangmewarnai kebijakan itu. Ironisnya tidak ada konsep yang sama untukmengukur apakah sebuah perilaku itu bisa digolongkan sebagaitindakan korup atau tidak. Perbedaan pandangan dan pemahamanini semakin mempersulit pemberantasan korupsi.

Faktor-faktor yang menjadi orang sebab orang enggan memberantaskorupsi antara lain adanya keraguan apakah sebuah tindakan korupatau bukan, atau ada sikap pesimis bahwa hukum sulit membuktikandan memberi sanksi kepada pelaku korupsi, kekhawatiran adanyaancaman dari pelaku, atau kedudukan yang lebih rendah dalamsebuah organisasi.

Bidang kegiatan pemerintah yang rawan terhadap korupsiadalah bidang usaha pengadaan barang dan jasa untuk publik, bidangproperti, birokrasi distribusi barang, pengangkatan pegawai peme-rintah dan tata pemerintah daerah. Model korupsi yang biasadikembangkan antara lain: nepotisme, korupsi politik, uang komisibagi kontrak, dan berbagai bentuk penggelapan dana.

Bentuk-bentuk praktik korupsi selalu sama, di manapun. Korup-si di Cina - tempat birokrat menjual kekuasaan administrasi mereka,sama dengan korupsi di Eropa - tempat partai politik mendapatkomisi dalam jumlah yang sangat besar dari proyek-proyek peme-rintah. Sepanjang menyangkut korupsi, hampir tidak ada orang yangbisa mengecam orang lain. Di pemerintahan yang paling bersihsekalipun, korupsi tetap ada. Oleh karena itu, upaya memberantaskorupsi harus dilakukan terus-menerus.

Berdasarkan sebuah kesepakatan, dirumuskan beberapa situasiyang mudah mengundang korupsi. Pertama, suap diberikan untukmendapatkan keuntungan yang langka, atau untuk menghindaribiaya. Kedua, suap diberikan untuk mendapat keuntungan yangtidak langka, tetapi memerlukan kebijakan yang harus diputuskanoleh pejabat publik. Ketiga, suap diberikan bukan untuk menda-

patkan keuntungan tertentu dari publik, tetapi untuk mendapatkanlayanan yang berkaitan dengan perolehan keuntungan. Keempat,suap diberikan untuk mencegah pihak lain mendapatkan darikeuntungan, atau membebankan biaya pada pihak lain.

Suap sebenarnya merupakan kekuatan pasar yang mewarnaiprogram kerja pemerintah. Jika pasar menjadi efisien karena suap,maka suap dapat dibenarkan. Tetapi gejala ini tetap harus dilihatdengan sikap yang skeptis.

Korupsi biasanya tumbuh dalam sistem yang kaku dan saratdengan hambatan dan bersumber dari kekuatan monopoli dalampemerintahan. Dalam situasi seperti ini pegawai pemerintah cende-rung memilih penawar tertinggi (dari sebuah tender) dengan harapanakan mendapatkan komisi yang lebih besar. Pegawai negerimemiliki insentif untuk menciptakan lebih banyak hambatan sebagaicara untuk mendapatkan suap dengan nilai yang sangat besar.Misalnya melakukan upaya memperlambat proses administrasi ataumenentukan persyaratan yang berat.

Mengembangkan JawabanSekalipun banyak upaya telah dilakukan untuk memberantas

korupsi, para aktivis anti korupsi belum tahu dari mana pemberantaskorupsi harus dimulai. Sejarah membuktikan banyak pemimpinnegara yang ‘bersih’ harus mengakhiri kepemimpinannya dengandakwaan korupsi selama memegang kekuasaan. Sementara dibanyak negara berkembang – berkaitan dengan kasus korupsi –pemberantasan korupsi selalu mengandaikan adanya tata pemerin-tahan baru, bukan sekedar menata ulang pemerintah. Perubahanradikal ini dibutuhkan karena kekuasaan hanya ada di tingkat ter-tinggi pemerintahan. Seorang pemimpin baru – yang punya komit-men memberantas korupsi – harus berhadapan dengan sistempemerintahan lama yang korup.

Faktor lainnnya adalah, tidak adanya keinginan pemimpin danelit politik. Akibatnya ada implikasi politik dan administrasi jikapegawai di tingkat bawah melakukan kontrol sosial terhadapperilaku elit di tingkat atas. Sementara pembaruan selaludiandaikan hanya untuk mereka yang berada pada tingkat politik

Jeremy Pope 76 Strategi Memberantas Korupsi

Page 10: Strategi Memberantas Korupsi

yang lebih rendah. Mereka yang ada dilapisan atas ‘merasa‘ tidakmembutuhkan pembaruan.

Kalau toh ada pembaruan biasanya dilakukan dengan tidakmenyeluruh dan tidak memiliki fokus yang spesifik. Pembaruanlebih difokuskan pada hukum-sebenarnya sebuah pendekatan yangtidak sepenuhnya benar jika ingin mengubah keinginan dan perilakuseseorang.

Prinsipnya, jangan sekali-kali melakukan pembaruan denganmenetapkan langkah-langkah yang tidak realistis (utopis). Pemba-ruan hanya mungkin dilakukan pimpinan yang memiliki integritas.Integritas adalah jalan menuju terciptanya pelayanan yang menjadihak publik.

Nolan Committee on Standart in Public Life mengatakan adatujuh prinsip bagi semua aspek siklus kegiatan publik: tidak memi-kirkan diri sendiri, integritas, objektivitas, tanggung gugat, keterbu-kaan, kejujuran, dan kepemimpinan. Siklus kegiatan publik ini tentumembutuhkan dukungan undang-undang, peraturan dan etikaperilaku.

Dalam sistem demokrasi ada dua bentuk tanggung gugat, yaitutanggung gugat vertikal dan horisontal. Tanggung gugat vertikal,adalah rakyat-pemilih yang mengontrol pihak-pihak dalam tatapemerintahan. Tanggung gugat horisontal yaitu pihak-pihak dalamtata pemerintahan yang bertanggung jawab pada lembaga-lembagalain (lembaga pengawasan independen). Pada dasarnya keduanyatidak memiliki keistimewaan dalam kekuasaan politik. Karena,rakyat-pemilih memberikan kekuasaan politik dalam batas waktutertentu pada wakil-wakil yang mereka pilih sendiri. Jika tidakpuas, rakyat bisa menarik kembali kekuasaan politik yang sudahdiberikan.

Pada kenyataanya manipulasi politik bisa mengaburkan prinsipdemokrasi, akibatnya pemilih yang tidak memiliki integritas moral,tetap memperoleh kekuasaan politik. Politik telah berkembangmenjadi sebuah profesi yang memiliki aturan main dan standarsendiri yang hanya dipatuhi oleh para politisi.

Tujuan dari Sistem Integritas adalah untuk membangun sistemcheck and balances dalam kerangka prinsip-prinsip yang telah

disepakati bersama. Harapannya dalam sistem ini tercipta sebuahlingkaran kebajikan yang dapat memelihara diri sendiri,memungkinkan pemantauan semua prinsip yang menghadapi risiko,oleh dirinya sendiri atau pihak lain. Ironisnya lingkar-kebajikan inidapat juga dimanipulasi dan dibangun dengan tipu daya.

Program pelayanan publik yang korup terkadang bisa diperbaikidengan jalan membuat rancangan ulang sebuah pelayanan publik.Secara teknis, hal ini dapat dilakukan dengan pembatalan program.Berdasarkan tujuan yang sudah ditetapkan sejak semula, dibuatprogram pelayanan publik yang lebih sederhana dan lebih mudahdimonitor.

Sebab utama kegagalan memberantas korupsi adalah tingkatpartisipasi masyarakat sipil yang rendah. Sikap pesimis dan tidakberdaya pada masyarakat sipil harus dirombak, agar mereka menjadikekuatan sosial yang efektif untuk memberantas korupsi, sekaligusmenjalankan fungsi sebagai kontrol sosial.

Sistem Integritas Nasional

Selain menghambat pertumbuhan ekonomi, korupsi jugamenghambat pengembangan sistem pemerintahan demokratis.Korupsi memupuk tradisi melakukan perbuatan yang menguntung-kan diri sendiri secara sembunyi-sembunyi, sekaligus menutupkemungkinan bagi warga masyarakat yang paling lemah untuk bisamenikmati pembangunan dan kualitas hidup yang lebih baik.

Saat ini pendekatan paling ampuh untuk memberantas korupsidi seluruh dunia masih pada upaya untuk meningkatkan standartata pemerintahan-Sistem Integritas Nasional. Sistem pemerin-tahan modern membutuhkan mekanisme tanggung gugat. Dalamsistem seperti ini harus muncul pers yang bebas sejauh batas-batasyang telah ditetapkan oleh undang-undang.

Demikian halnya dengan pengadilan. Pengadilan tidak lagimenjadi hamba penguasa, tetapi memiliki ruang yang bebas untukmenegakkan kedaulatan hukum dan peraturan. Dengan demikianakan tercipta sebuah lingkar-kebijakan yang memungkinkan setiappihak menjadi pengawas dan orang yang diawasi, atau sebagaipemantau dan sebagai pihak yang dipantau. Sayangnya konsep ini

Jeremy Pope 98 Strategi Memberantas Korupsi

Page 11: Strategi Memberantas Korupsi

lebih mudah dikatakan daripada dilaksanakan. Setidaknya dibutuh-kan waktu yang lama, agar lingkar-kebajikan ini bisa terwujud danmemainkan perannya secara efektif. Tujuan dari Sistem IntegritasNasional adalah menempatkan perilaku korup sebagai tindakan yangberesiko tinggi dengan hasil yang sedikit.

Sistem kelembagaan Sistem Integritas Nasional itu ibarat sebuahkuil suci yang ditopang oleh pilar-pilar peradilan, parlemen, kantorauditor-negara, ombudsman, media yang bebas, dan masyarakatsipil. Di sisi lain pilar-pilar ini harus mampu menjalankan peranmasing-masing secara efektif, misalnya media yang memiliki hakmengeluarkan pendapat dan masyarakat sipil yang memiliki ruanghukum. Di atas bangunan suci itu ada mutu kehidupan, tatananhukum dan pembangunan berkelanjutan, sebagai tujuan ideal yangingin dicapai. Kesadaran publik dan nilai-nilai masyarakat jadifondasi yang kokoh, yang menopang bangunan suci untuk mencapaikehidupan yang lebih baik.

Membangun Kemauan Politik

Hal tersulit dan sangat fundamental dari semua gagasan iniadalah bagaimana membangun kemauan politik. Kemauan politikbukan kemauan politisi dan orang-orang yang berkecimpung dalamdunia politik. Kemauan politik adalah keberanian yang didukungoleh kecerdasan sosial warga masyarakat dan seluruh elemen sosialuntuk memberantas korupsi. Sehingga jabatan politik tidak lagidipandang sebagai cara mudah untuk memperkaya diri sendiri, tetapisebagai tanggung jawab untuk mengelola dan merumuskan sekali-gus menetapkan tujuan kehidupan bersama yang lebih baik.

Biasanya resiko politik adalah hambatan terbesar untuk memba-ngun kemauan politik. Pembaruan yang menyeluruh memang meng-andaikan adanya resiko dan hal-hal yang sulit diprediksi.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kesadaranpublik dan kemauan politik publik. Antara lain, lewat berbagaisimulasi, selebaran, serta berbagai metode dan pendekatan lainnya.Intinya dengan cara-cara ini warga masyarakat dihadapkan padasituasi riil tentang dampak buruk korupsi, dan bagaimana seharus-nya warga masyarakat memberikan reaksi pada kasus-kasus korupsi.

Lembaga-lembaga pengawasan independen sebenarnya jugamemiliki peranan yang sangat luas, dan memiliki kemampuan untukmenanamkan pengaruh di kalangan politisi. Tetapi perlindungankelembagaan masih sangat lemah, sehingga lembaga-lembagaindependen ini sangat mudah disingkirkan.

Jeremy Pope 1110 Strategi Memberantas Korupsi

Page 12: Strategi Memberantas Korupsi

Pilar-Pilar KelembagaanSistem Integritas Nasional

arlemen yang terpilih adalah pilar utama Sistem IntegritasNasional berlandaskan tanggung gugat demokrasi. Tugaspokoknya mewujudkan kedaulatan rakyat melalui wakil-

wakil yang dipilih untuk kepentingan publik, sekaligus memastikaneksekutif bertanggung jawab atas tindakannya. Legalitas hukumparlemen sangat ditentukan oleh bagaimana lembaga ini mendapat-kan mandat kekuasaan politik dari rakyat. Agar dapat menjalankanfungsi sosial politiknya, parlemen seharusnya terdiri dari orang-orang yang memiliki integritas.

Legislatif yang korup menyuburkan sinisme. Berbagai skandalkorupsi yang terus terbongkar di Eropa Barat merangsang muncul-nya kekuatan politik partai-partai ekstrem kiri dan kanan. Partai-partai politik ekstrem ini mendapat manfaat dari aib yang dibuatoleh anggota legislatif yang terpilih dan melakukan tindakankorupsi.

Kegagalan sistem integritas negara-Afrika sampaiAmerika Selatan - terletak pada kekuasaan legislatif terpilih yangmempunyai kekuasaan yang sangat besar. Legislatif selain memiliki

P

BAGIAN 2

Legislatif yang Terpilih

Page 13: Strategi Memberantas Korupsi

kekuasaan untuk membuat undang-undang dan penetapan jumlahpajak, juga menjadi lembaga (atas nama rakyat) yang menyetujuianggaran belanja eksekutif, sekaligus mengawasi apakah anggaranbelanja itu telah dibelanjakan sesuai dengan kesepakatan atau tidak.

Situasi seperti ini, membuka peluang munculnya prilaku korup-si yang semakin subur. Seandainya ada pembagian yang jelasantara lembaga legislatif dan eksekutif, tentu peluang terjadinyakorupsi akan semakin kecil.

Faktanya, di negara-negara yang memiliki batas wewenangyang tegas antara legislatif dan eksekutif, tetap saja terjadi korupsi.Biasanya, korupsi terjadi dalam konteks ini sifatnya lebihmelibatkan eksekutif dan manipulasi oleh partai, bukan untukmemperkaya diri sendiri. Korupsi terjadi karena kurangnya tang-gung gugat eksekutif dan pengawasan terhadapnya.

Partai politik juga dapat menguasai siklus kegiatan politik danmemonopoli kekuasaan politik, serta bertindak sebagai lembaganegara dan mengalami kemunduran sangat oligarki. Sering terjadibahwa partai politik sebenarnya perusahaan yang dilengkapi denganUndang-Undang Dasar, mengontrol sendiri anggota-anggotanya danmemperjuangkan tujuan politik, bukan mencari uang.

Partai politik membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk men-jalankan fungsi sosial politiknya. Oleh karena itu, pengumpulandana dari pendukung politiknya sering dianggap wajar – sampaijumlah tertentu. Sumber dana utama partai politik biasanya darisektor swasta.

Pengumpulan dana oleh partai sering terjadi dilakukandengan cara yang ilegal. Jika ini terjadi, biasanya partai politik yangbersangkutan tidak mengindahkan proses Pemilihan umum.

Hal pokok yang harus diperhatikan adalah bukan bagaimanapartai politik itu mengumpulkan dana, tetapi apakah proses pengum-pulan dana itu akan mempengaruhi sistem politik.

Jika proses pengumpulan dana dilakukan dengan tidak trans-paran dan partai politik tidak harus mengungkapkan sumber-sumberdananya, maka sebenarnya masyarakat memiliki keterpaksaan untukmencurigai bahwa orang-orang yang memberikan dana dalamjumlah besar kepada sebuah partai politik sebenarnya

memiliki kesepakatan-kesepakatan yang ilegal untuk mendapatkankeuntungan lebih besar dari para politisi.

Peranan Eksekutif

Eksekutif memegang peranan penting dalam membangun,merawat dan menghormati Sistem Integritas Nasional negerinya.Eksekutif diharapkan menjadi pemimpin yang memiliki dedikasi,integritas moral, dan memiliki kecerdasan emosional yang tinggi.

Kepemimpinan eksekutif memegang peran yang sangat penting.Dengan dukungan media massa yang bebas, eksekutif dapatmemberi dorongan dan contoh bagaimana seharusnya bertindakdengan bijak.

Tantangan terbesar bagi orang yang terpilih untuk memimpinadalah menghadapi tata pemerintahan yang sudah lumpuh karenakorupsi sistemik. Terutama di bidang-bidang pengadaan barang danjasa publik dan proses pembuatan keputusan yang dapat minimbul-kan konflik kepentingan.

Eksekutif baru akan menjadi sorotan publik dan mediamassa. Khususnya apakah eksekutif baru ini mampu menunjukandedikasi pada jabatan yang melekat padanya dengan penuh tang-gung jawab. Apakah kebijakan politik dibuat berdasarkan kepen-tingan publik atau kepentingan pribadi dalam kelompok.

Eksekutif harus mampu menjaga jarak dengan peradilan, sehing-ga peradilan mampu menjalankan fungsinya secara independen.Dengan demikian lembaga peradilan dapat memastikan apakaheksekutif telah menjalankan perintahnya sesuai denganundang-undang atau belum. Eksekutif juga harus mampu menghor-mati lembaga peradilan, termasuk para pejabat peradilan yang telahdipilih - diangkat bedasarkan Undang-Undang Dasar - dan memi-liki wewenang untuk dapat mengambil tindakan hukum secaraindependen.

Anggota eksekutif juga harus mampu memahami hubunganyang jelas antara eksekutif dengan pegawai negri yang bertugasmelayani publik, dan bukan alat kepentingan partai politik yangberkuasa.

Kepala pemerintahan, dengan kekuasaan politiknya, sangat

Jeremy Pope 1514 Strategi Memberantas Korupsi

Page 14: Strategi Memberantas Korupsi

berpeluang menciptakan praktik korupsi sistemik. Terutama jikakepala pemerintahan atau orang-orang terdekatnya, memanfaatkankekuasaan politik yang melekat pada jabatan untuk kepentinganpribadi, dan cepat atau lambat akan meracuni birokrasi pemerin-tahan untuk memuaskan kepentimgan-kepentingan yang korup.

Sudah menjadi standar normatif, bahwa ada kebiasaan tukar-menukar cenderamata antara pemimpin negara. Eksekutif harusmampu memberikan contoh kepada bawahannya, untuk tidakmenerima cenderamata secara berlebihan, dalam arti harus adamekanisme yang jelas agar kebiasaan ini tidak memicu munculnyapenafsiran bahwa kebiasaan ini adalah bagian dari model suap-menyuap.

Kekebalan dan hak istimewa diperlukan untuk melindungikedudukan pejabat tinggi publik agar dapat menjalankan tugasnyasecara efektif dan efisien. Terutama untuk melindungi anggotaparlemen di Negara yang belum demokratis dan memiliki tatapemerintahan yang korup. Tetapi tetap harus ada mekanisme yangjelas sehingga hak-hak istimewa ini tidak bisa digunakan untukmenutupi perilaku yang korup.

Salah satu tugas eksekutif adalah menyusun anggaran belanjayang kemudian diusulkan ke lembaga legislatif. Seharusnya penyu-sunan anggaran ini dilaksanakan secara transparan dan melibatkanpublik. Anggaran belanja hendaknya disusun dalam kerangkaanggaran untuk beberapa tahun yang menetapkan batas-batas pema-sukan dan pengeluaran pemerintah.

Anggaran belanja harus dipublikasikan seluas-luasnya setelahmelalui proses audit yang dilaksanakan oleh auditor negara yangindependen. Komisi pengawas parlemen juga harus memeriksalaporan auditor negara, sekaligus mengambil tindakan yang diperlu-kan berkaitan dengan laporan auditor negara.

Sistem Peradilan yang IndependenPeradilan harus bebas dari pengaruh eksekutif, jika ingin mema-

inkan perannya sesuai dengan Undang-Undang Dasar. Peradilanjuga harus mengawasi lembaga legislatif dan eksekutif baru agartidak menetapkan suatu produk perundangan yang bertentangan

dengan Undang-Undang Dasar atau syarat hukum lainnya yangmasih berlaku.

Hakim harus bekerja dalam batas-batas hukum sesuai dengansumpah jabatan yang menyadarkan dirinya tidak dapat berbuatsekehendak hati. Hakim harus dapat mempertanggungjawabkansemua keputusan hukumnya kepada publik.

Jika sistem pengadilan di sebuah negara tidak bisa berjalan,maka bisa dipastikan tingkat kejahatan korupsi telah menjadiendemik. Berdasarkan hasil survei, pihak yang dianggap bertang-gung jawab atas terjadinya situasi ini adakah pengacara yang korup-yang seolah-olah minta uang suap untuk hakim, tetapi kemudianmemiliki uang itu secara tidak sah – dan panitera pengadilan yangselalu meminta ongkos untuk menjalankan perannya.

Ada banyak cara bisa dilakukan oleh eksekutif yang korup untukmempengaruhi peradilan. Bisa jadi eksekutif kemudian mengangkatorang-orang dekat-setidaknya yang memiliki loyalitas untukmengabdi pada eksekutif-untuk menduduki jabatan-jabatanstrategis di lembaga peradilan. Sebaliknya eksekutif juga memilikibanyak cara untuk menyingkirkan hakim yang dianggap dapatmengganggu perilaku korup eksekutif.

Tugas hakim adalah menafsirkan hukum, prinsip-prinsip dasardan asumsi yang melandasi hukum. Untuk itu seorang hakim harusbebas dari pengaruh apapun, kecuali tanggungjawabnya sebagaipenegak keadilan. Oleh karena itu seorang hakim harus memilikiintegritas, keahlian, dan berbagai kecakapan yang dibutuhkanolehnya untuk menjalankan fungsi keadilan.

Pengangkatan seorang hakim tidak dilakukan atas dasarpertimbangan politik, tetapi atas dasar kemampuan dan netralitaspolitik. Rakyat harus yakin bahwa hakim yang baru diangkat benar-benar memiliki kemampuan dan integritas untuk menjalankan peranhukumnya.

Hakim dapat dipecat dari tugasnya hanya jika yang bersang-kutan dianggap tidak menjalankan tugasnya, atau menunjukkanperilaku yang membuat dirinya dianggap tidak dapat menjalankantugas. Proses pemecatan ini harus dilakukan dengan prosedur yangjelas, rasional, dan transparan.

Jeremy Pope 1716 Strategi Memberantas Korupsi

Page 15: Strategi Memberantas Korupsi

Anggota peradilan harus mendapat gaji yang memadai. Jikahakim tidak memiliki keyakinan tentang masa kerja atau gajinya,independensinya akan terancam. Harus ada mekanisme yang jelas,yang mengatur soal masa jabatan hakim. Mekanisme yang jelas iniakan sangat memperkecil peluang eksekutif untuk mempengaruhilembaga peradilan, berkaitan dengan masa jabatan seorang hakim.

Sistem administrasi peradilan memiliki peluang yang sangatbesar bagi perilaku korup. Mulai dari manipulasi berkas perkarasampai penyelewengan pembagian tugas memeriksa perkara. Dibeberapa negara lembaga peradilan memiliki mekanisme khususberkaitan dengan penyusunan rancangan anggaran lembagaperadilan.

Setiap hakim harus memiliki integritas dan komitmen yangtinggi untuk menegakkan keadilan. Untuk itu harus ada kode etikperilaku yang mampu mengatur perilaku hakim, agar tetap memilikiindependensi. Kode etik ini disusun oleh para hakim sendiri. Kodeetik ini diharapkan dapat menghilangkan segala bentuk keraguansikap, terutama jika para hakim berada pada situasi tertentu.

Negara bagian Karnataka, telah menerapkan pendekatan yangcukup komprehensif untuk mengembangkam integritas peradilan.Setiap hakim yang baru diangkat wajib mengikuti pelatihan etika,manajemen, transparansi, dan mengenali keinginan masyarakat.Hakim baru juga dituntut mengumumkan kekayaan dan hutang-hutangnya sebelum diangkat menjadi hakim. Hal ini dilakukan terussetiap tahun.

Setiap perkara, dibagikan kepada para hakim secara acak dandiberikan pada hari-hari menjelang sidang. Pemantauan sistem per-adilan terus dilakukan, agar tidak terbuka peluang bagi munculnyaperilaku korup.

Auditor Negara

Pejabat publik harus mempertanggungjawabkan pekerjaan danpemakaian keuangan negara kepada publik, setidaknya ada infor-masi yang akurat dengan dua hal ini. Kantor auditor negara beradadi puncak piramida tanggung gugat pemakaian keuangan negara.

Jabatan auditor negara juga merupakan inti Sistem Integritas

Nasional. Auditor negara memeriksa anggaran keuangan untukkepentingan parlemen, karenanya auditor adalah orang di luarpemerintahan.

Tanggung jawab auditor keuangan adalah memastikan bahwaeksekutif mematuhi ketetapan anggaran belanja negara yang telahdisepakati, meningkatkan efisiensi dan penghematan biaya, danmencegah korupsi dengan mengembangkan produser keuangan danauditing yang bertujuan meningkatkan efektivitas kegiatan pence-gahan meluasnya korupsi dan memperbesar kemungkinan dapatdiungkapnya korupsi.

Karena perannya yang sangat strategis untuk mengawasi peng-gunaan anggaran belanja negara, maka harus ada mekanisme yangtransparan untuk mengangkat dan memberhentikan auditor negara,untuk melindungi sikap independen. Eksekutif tidak memilikiwewenang untuk mengangkat dan memberhentikan jabatan audi-tor keuangan. Pengangkatan seorang auditor semata-mata haruskarena pertimbangan keahlian dan dukungan mayoritas parlemen.

Auditor secara efektif dapat melaksanakan tugas, hanya jikapekerjaan yang dilakukan bebas dari tekanan klien atau lembagayang diaudit-parlemen atau legislatif. Kenyataannya eksekutifmasih memiliki celah untuk memberikan tekanan dan mempengaruhikinerja auditor keuangan, karena eksekutif memiliki wewenangmengangkat jabatan auditor negara, menetapkan sumber daya bagikantor auditor negara, menetapkan sejumlah staf dan persyaratanpenerimaan mereka, memegang tanggung jawab atas seluruh penge-lolaan dan tata usaha keuangan melalui kementerian keuangan.Untuk mengurangi campur tangan birokrasi pemerintah di beberapanegara mulai mengontrak sektor swasta untuk menjalankan fungsisebagai auditor negara.

Kantor auditor negara biasanya bekerjasama dengan penegakhukum dalam badan-badan pemerintah lainnya agar keahlian dantemuan dapat dipertukarkan sekaligus dan agar kantor itu menjadilebih cekatan dalam mencium tindak korupsi.

Penegakan prosedur keuangan yang baik dan tindaklanjut ataslaporan keuangan auditor negara harus proaktif. Harus ada kesadar-an bahwa pemeriksaan dapat dilakukan setiap saat dengan risiko

Jeremy Pope 1918 Strategi Memberantas Korupsi

Page 16: Strategi Memberantas Korupsi

yang sangat besar jika informasi yang disampaikan tidak sesuaidengan kondisi riil.

Untuk membangun metode penyelidikan dan pencegahankorupsi dibutuhkan sebuah lembaga. Yakni, kelembagaan pegawainegeri yang juga anggota dari sebuah asosiasi profesional, sepertipengacara, akuntan, auditor, peneliti dan penyelidik. Dengan demi-kian selain bertanggung jawab pada atasan, pegawai-pegawai jugaakan menerima sanksi dari asosiasi masing-masing jika terbuktitelah melakukan kesalahan dan melanggar kode etik profesi.

Untuk meningkatkan efektifitas kerja, Badan Pemeriksa Keu-angan negara-negara Uni Eropa menyepakati 11 saran. Saran-sa-ran tersebut berkaitan dengan masalah-masalah: Badan PemeriksaKeuangan yang harus memiliki kerangka kerja hukum, penerimaandan pelaksanaan standar audit, pengelolaan Badan Pemeriksa Keu-angan, serta peranan Badan Pemeriksa Keuangan dalam mendorongpengembangan pengawasan intern.

Ombudsman

Lembaga ombudsman dibentuk dalam rangka menampung danmenindaklanjuti keluhan masyarakat tentang kinerja lembaga-lembaga pemerintahan yang korup, termasuk keluhan tentangkelambanan dan prosedur pengaduan hukum yang tidak memuaskanhasrat keadilan masyarakat.

Lembaga ombudsman harus independen, efektif, netral danhanya bertanggung jawab kepada masyarakat. Di beberapa negaraombudsman juga mencakup pemeriksaan dan inspeksi atas sistemadministrasi untuk memastikan sistem administrasi bersangkutanmampu menangkal korupsi. Karena dibentuk berdasarkan Undang-Undang Dasar maka ombudsman dapat menangkis tekanan yangtidak semestinya dari pihak eksekutif.

Kriteria yang dipakai ombudsman untuk menilai pejabat publikadalah apakah tindakan seorang pejabat publik sesuai dengan sistemhukum tertulis, prinsip-prinsip hukum tidak tertulis, dan menurutstandar baku tata administrasi pemerintahan yang baik?

Tugas dan wewenang ombudsman ditentukan berdasarkanundang-undang ombudsman. Dengan demikian ombudsman harus

selalu mengadakan seleksi atas pengaduan yang masuk. Apakahpengaduan ini sesuai dengan tugas dan wilayah yuridiksi ombuds-man? Apakah pihak pengadu telah menggunakan saluran-saluranlain yang ada? Setidaknya harus ada alasan kuat untuk menyarankanpihak pengadu memakai saluran-saluran lainnya terlebih dahulu.

Apakah pengadu memiliki kepentingan pribadi yang sangatbesar? Apakah hal yang diadukan sudah pernah dibawa ke depanpengadilan? Jika sudah, apakah tepat ombudsman ikut melibatkandiri?

Peran pokok ombudsman adalah memberantas sistem adminis-trasi yang buruk. Jika situasi ini terjadi karena korupsi, maka om-budsman juga harus memberantas korupsi. Di Australia, ombuds-man telah diangkat sekaligus menjadi lembaga komisioner untukIndependent Commission Againts Corruption (komisi IndependenAnti Korupsi).

Di beberapa negara ombudsman mendapat kepercayaan penuhdari masyarakat untuk menjalankan fungsinya secara efektif dalammemantau kekayaan pribadi pejabat publik. Jika untuk kepentinganini ombudsman tidak bisa menjalankan perannya secara efektif,maka harus dibentuk kantor ombudsman khusus yang bertugasmengurus informasi mengenai kekayaan pejabat publik. Masyarakatsecara hukum berhak mengetahui jumlah kekayaan pejabat publik.Jika akses untuk ini tidak ada, maka ombudsman harus bisa meme-nuhi kebutuhan masyarakat untuk mengetahui jumlah kekayaanpejabat publik.

Pengaduan adalah isyarat tentang mutu pelayanan publik olehpemerintah. Kriteria perilaku yang dikembangkan ombudsman, biladipatuhi dapat membantu meningkatkan rasionalitas dan keabsahanadministrasi publik.

Proses pengangkatan ombudsman sangat penting untuk mem-bangun dan memelihara kepercayaan publik pada lembaga itu. Jikakantor ombudsman diisi anggota partai atau pejabat yang telahpensiun kemungkinan berhasil menjalankan tugasnya sangat kecil.Di beberapa negara ombudsman dipilih oleh parlemen dan pengang-katannya diumumkan ssecara resmi oleh kepala negara. Apapunmekanisme pengangkatannya ombudsman di mata publik harus

Jeremy Pope 2120 Strategi Memberantas Korupsi

Page 17: Strategi Memberantas Korupsi

independen, adil, ahli dan menjaga kepentingan masyarakat. Kedudukan orang yang diangkat sebagai ombudsman perlu

dipertegas dengan undang-undang untuk menjaga independensinya.Karena itu masa jabatan perlu ditentukan, sehingga tidak memung-kinkan dia diberhentikan sebelum masa jabatannya habis. Setidak-nya harus ada prosedur khusus dan persyaratan pokok untuk menja-ga jangan sampai ada pengaruh politik atau birokrasi yang dapatmenodai independensi kantor ombudsman. Eksekutif tidak dapatsewenang-wenang menghentikan jabatan ombudsman. Ombuds-man harus memiliki sumber anggaran sendiri dalam jumlah yangcukup, termasuk jumlah staf dan dukungan lembaga-lembaga terkaitlainnya.

Warga masyarakat harus memiliki akses penuh untuk berhu-bungan dengan kantor ombudsman, tidak harus melalui pengacaraatau wakil-wakil di parlemen. Hal ini bisa dilakukan dengan sistemkorespondensi. Ombudsman juga harus memiliki inisiatif untukdatang ke daerah-daerah, memperkenalkan diri dan mendorongwarga masyarakat untuk menghubungi jika menemukan bukti-buktiketidakberesan administrasi pelayanan publik.

Jika ada penyelewengan pelaksanaan administrasi pemerintah-an, ombudsman dengan dukungan penuh dari masyarakat dapatmenekan pemerintah untuk segera menindaklanjuti temuan-temuanombudsman. Ombudsman bukan lembaga peradilan dan tidakmemiliki wewenang untuk memerintahkan pemeriksaan terhadaptemuan-temuan ini.

Agar bisa menjalankan fungsinya dengan efektif ombudsmanharus dikenal oleh masyarakatnya, dan dinilai mampu menjalankantugasnya dengan independen.

Kantor Ombudsman Internasional pertama kali dibentuk pada1999. Setelah melalui beberapa diskusi dihasilkan pedoman operasibagi kantor baru itu, yakni:

Ombudsman Internasional menyelesaikan pengaduan yangdisampaikan perorangan, kelompok, masyarakat luas atau pihaklain yang terkena pengaruh proyek IFC/MIGA. Teknik penyele-saian konflik yang dilakukan antara lain menengahi dan rujukuntuk memecahkan persoalan yang diajukan. Tekanan ada pada

perundingan untuk mencapai kesepakatan bersama.Bersifat proaktif dan mencegah dengan memberikan nasihat secara tepat waktu kepada IFC/MIGA, dan dengan demikianmembantu melenyapkan masalah sebelum berkembang menjadikrisis.Mendorong kepatuhan pada kebijakan dan prosedur IFC/MIGAyang telah disetujui bersama. CAO (Compliance Adviser/Om-budsman) memastikan kepatuhan dengan cara mengawasipelaksanaan audit dan tinjauan hasil kerja IFC/MIGA di bidangsosial dan lingkungan hidup.

Badan Anti Korupsi IndependenModel korupsi terus berkembang, dan perkembangannya sering

membuat kewalahan sistem hukum konvensional. Oleh karena itudi beberapa negara mulai dipikirkan upaya-upaya untuk memper-kuat kemampuan mengungkap kasus korupsi dengan jalan memben-tuk Badan Anti Korupsi yang independen.Hal yang harus dipertimbangkan apakah memang dibutuhkanlembaga khusus untuk menangani korupsi? Apakah tersedia sejum-lah dana untuk membuat lembaga baru ini dapat melaksanakantugasnya secara efektif?

Pemberantasan korupsi sangat ditentukan oleh itikad baik kepalapemerintahan. Misalnya, di Singapura Badan Anti Korupsi ada dibawah kantor perdana menteri, sama seperti di Hongkong, kantorBadan Anti Korupsi berada di bawah kantor gubernur.

Problem utamanya, Badan Anti Korupsi juga bisa saja disalah-gunakan dengan cara menjadikannya alat untuk melawan musuhpolitik. Harus selalu dipegang asumsi bahwa jika kantor perdanamenteri melakukan korupsi, maka Badan Anti Korupsi cenderungtidak akan bisa menjalankan fungsinya.

Agar dapat menjalankan tugasnya Badan Anti Korupsi harusmendapatkan dukungan dari tingkat tertinggi pemerintahan. Badan inijuga harus memiliki sumber daya yang memadai, memiliki wewe-nang yang memadai untuk memperoleh dokumen dan memintaketerangan saksi, memiliki undang-undang yang bersahabat denganpemakai-termasuk menetapkan penumpukan kekayaan dengan

Jeremy Pope 2322 Strategi Memberantas Korupsi

Page 18: Strategi Memberantas Korupsi

melanggar hukum sebagai tindak pidana, serta memiliki pimpinanyang dipandang mempunyai integritas tinggi. Badan Anti Korupsijuga harus memiliki wewenang khusus yang diberikan kepadanyasesuai dengan norma-norma internasional dalam bidang hak asasimanusia. Badan Anti Korupsi harus bebas dari kepentingan politik.

Harus ada mekanisme yang jelas soal pengangkatan dan pem-berhentian kepala Badan Anti Korupsi. Terutama jika mekanismepengangkatan kepala Badan Anti Korupsi membutuhkan dukunganmayoritas parlemen.

Sebaiknya juga disusun kerangka kerja untuk menghadapisituasi ketika presiden melakukan korupsi. Biasanya kepala BadanAnti Korupsi tidak punya wewenang nenuntut presiden yangsedang menjabat. Presiden biasanya kebal dari tuntutan hukum,sesuai dengan undang-undang. Pada saat yang sama masyarakatharus diyakinkan bahwa Badan Anti Korupsi tetap dapat menjalan-kan tugasnya ketika presiden melakukan korupsi.

Kepala Badan Anti Korupsi bisa melaporkan alasan-alasan kuatuntuk menarik kesimpulan bahwa presiden telah melanggar undang-undang Anti-Korupsi dan memberikan bukti prima facie pelanggar-an itu yang dapat digunakan dalam pengadilan kepada legislatif.

Biasanya Badan Anti Korupsi gagal menjalankan perannyakarena tidak ada kemauan politik (kemauan politiknya lemah), tidakada sumber daya, ada campur tangan politik, takut menanggungrisiko, ada harapan yang tidak realistis, terlalu bergantung padapenegak hukum, undang-undang tidak memadai, terlalu dibebaniperkara masa lalu, gagal melibatkan masyarakat luas, atau badanitu sendiri korup.

Badan Anti Korupsi biasanya dibentuk saat korupsi sudahmerajalela. Pada saat yang sama ada tuntutan untuk memyelesai-kan perkara yang sudah terjadi, sekaligus membenahi sistem denganmelakukan langkah-langkah pembaruan.

Dalam situasi seperti ini ada baiknya Badan Anti Korupsididorong untuk lebih memfokuskan diri pada masa yang akandatang. Sekalipun tumpukan masalah masa lalu tidak harus diabai-kan, tetapi tumpukan masalah masa lalu yang tidak pernah terse-lesaikan akan menghambat dan membuyarkan perhatian Badan Anti

Korupsi untuk mengawasi realita masa kini yang justru harusmendapat perhatian khusus. Karena alasan ini undang-undang barusebaiknya tidak dibuat berlaku surut. Sehingga Badan Anti Korupsibisa lebih fokus mengamati perilaku korup yang sedang dan akanterjadi.

Badan Anti Korupsi harus diberi wewenang untuk membekukankekayaan yang menurut pertimbangannya perlu disimpan untukkepentingan orang yang sedang diperiksa. Sebaiknya wewenangini sudah ada sebelum mendapat surat perintah dari pengadilan.Wewenang ini sangat penting untuk tidak memberi kesempatanbankir memindahbukukan kekayaan seseorang yang dianggapkorup. Wewenang ini termasuk wewenang menyita dokumen perja-lanan dan melindungi informan.

Sebagai alat untuk mencegah korupsi, maka Badan Anti Korupsiharus mampu membangun sistem yang sangat matang dan efektifuntuk memantau harta kekayaan, pendapatan, utang dan gaya hiduppejabat pengambil keputusan dan pejabat pelayan publik dalampemerintahan. Sebisa mungkin tugas-tugas ini tidak dihambat olehundang-undang atau peraturan yang sering dipakai sebagai dalihuntuk melindungi perilaku korup.

Pemberian komisi merupakan alasan yang paling sering menjadisumber korupsi. Praktik ini tidak saja merusak pengambilan keputusanyang baik, tetapi juga memperbesar utang negara. Oleh karena ituundang-undang pembentukan Badan atau Komisi Anti Korupsi hen-daknya mewajibkan pihak yang ikut tender untuk mendapat kontrakpemerintah, mengungkapkan semua komisi dan bonus yang dibayar-kan dalam kaitan dengan tender mereka.

Pengusaha asing sering menganggap undang-undang setempattidak berlaku bagi mereka, dengan memberi suap pada pejabat pe-merintah, mereka tidak dapat dijangkau pihak berwenang dan bebasmelanggar hukum pidana. Keadaan ini bisa diminimalkan denganjalan menambahkan salah satu pasal, misalnya yang mengatur pe-mutusan hubungan kerja dengan pemerintah.

Di beberapa negara Badan Anti Korupsi mendapat wewenanguntuk mengadakan dengar pendapat umum. Dalam forum ini saksidiminta memberikan bukti, walau bukti ini tidak bisa dipakai

Jeremy Pope 2524 Strategi Memberantas Korupsi

Page 19: Strategi Memberantas Korupsi

melawan mereka di pengadilan. Dengar pendapat umum merupakansalah satu cara memberi informasi kepada publik tentang apa yangsebenarnya sedang terjadi. Sering terjadi acara ini justru menimbul-kan perdebatan di masyarakat, dan dengar pendapat umum di luarpengadilan pidana sering menjadi sebab beberapa tuduhan menjadimengambang. Bahkan lebih buruk lagi bisa mencegah proses penga-dilan atas orang yang menjadi tertuduh jika ada anggapan bahwa sitertuduh pasti tidak akan diperlakukan dengan adil dalam penga-dilan.

Pelayanan Publik Bertugas Melayani PublikMenurut undang-undang, peran pelayanan publik adalah mem-

bantu mereka yang sah menyusun kebijakan, melaksanakan kepu-tusan, dan memberikan pelayanan publik yang menjadi tanggungjawabnya.

Pegawai negeri menjalankan tugas untuk departemen masing-masing berlandaskan tanggung gugat pegawai negeri kepada men-teri. Menjadi kewajiban pegawai negeri untuk melaksanakan fungsipemerintahan dengan baik dan sesuai dengan undang-undang, wajibpatuh pada undang-undang, termasuk hukum internasioanal dan per-janjian internasional, serta menjunjung tinggi keadilan dan standaretika profesi.

Pada saat yang sama, menteri harus bertanggung jawab kepadawakil rakyat terpilih di lembaga legislatif, serta wajib memberiinformasi selengkap mungkin mengenai kebijakannya kepadalegislatif dan publik.

Untuk menjaga mutu pelayanan publik, beberapa negaramembentuk komisi pelayanan publik berdasarkan Undang-UndangDasar atau undang-undang biasa. Lembaga independen dari peme-rintah yang sedang berkuasa itu dirancang untuk melindungi danmewujudkan integritas pegawai negeri.

Pelayanan publik yang berkualitas dan memiliki integritasadalah tujuan yang masih jauh dari jangkauan banyak negara.Banyak negara harus berjuang dalam lingkungan yang korup untukmemperbaiki pelayanan publik yang terlalu lama dikuasai olehpolitisi. Selain itu, di banyak negara jabatan pelayanan publik sering

dipakai untuk menampung sanak keluarga. Ancaman untuk menjadipegawai yang jujur bisa datang dari tingkat atas maupun tingkatbawah.

Tugas utama pelayanan publik adalah melaksanakan kebijakanpemerintah yang berkuasa. Pelayan publik tidak membuat kebijak-an, tapi hanya memberi saran dan menjalankan kebijakan. Untukbisa menjalankan tugasnya, pelayan publik harus netral darikepentingan politik.

Campur tangan politik dalam pelayanan publik juga dapat mem-bawa dampak pada bidang penerimaan pegawai dan mempertahan-kan staf yang bermutu. Pengangkatan dan promosi pelayanan publikharus berdasarkan keahlian.

Satu argumen yang banyak beredar di banyak negara adalahpenilaian bahwa kualitas pelayanan publik dapat ditingkatkan de-ngan menggunakan pendekatan manajemen sektor swasta. Pende-katan ini sesungguhnya menyesatkan. Memang ada beberapa haldalam pelayanan publik yang dapat dikelola dengan pendekatanmanajemen sektor swasta, tetapi ada perbedaan hakiki yang seringdiabaikan, yakni adanya mekanisme yang berbeda antara perusaha-an swasta dengan pelayanan publik dalam penggantian dewandireksi. Di sektor pelayanan publik, penggantian dewan direksidilakukan secara besar-besaran dan mendadak adalah hal biasa.

Dalam tulisannya di Daily telegraph edisi 17 Juni 1999, SirAnthony Jay mengemukakan sepuluh kiat mempertahankan jabatandalam birokrasi. Yakni: sebarkan tanggung jawab, minta nasihatseluas mungkin, rahasiakan segala sesuatu yang penting, lindungisemua kegiatan yang menjadi tanggung jawab anda dengan peratur-an dan prosedur yang ketat, tuangkan segala sesuatu di atas kertas,handari risiko, hindari perubahan, terobosan dan tergesa-gesaan,hindari standar terukur, perluas terus penambahan staf dan anggaranyang lebih besar, letakkan semua tugas dan tanggung jawab diatas pundak orang lain.

Pemerintah DaerahSeiring dengan urbanisasi peranan pemerintah kota makin men-jadi penting. Jumlah penduduk perkotaan biasanya lebih besar dari

Jeremy Pope 2726 Strategi Memberantas Korupsi

Page 20: Strategi Memberantas Korupsi

penduduk pedesaan. Kewajiban dan peran serta warga negara dalamsistem demokrasi pertama-tama terwujud di tingkat kota.

Sistem Integritas Nasioanl mencakup situasi nasional. Kadang-kadang korupsi dapat lebih baik diperangi dari bawah, dari desa kekota. Pemerintah semakin banyak terdorong melimpahkan kegiatan-nya ke bawah dan mengikuti filsafat “subsidiarity”-keputusansedapt mungkin diambil di tingkat bawah. Dalam sistem integritaspemerintah daerah, Sistem Integritas Nasional dipandang sebagaipilar yang berdiri sendiri. Tentu pandangan ini didukung oleh tatacara pemerintah daerah yang mengatur pengadaan barang dan jasapublik, audit, hak warga menghadapi rapat resmi pejabat terpilih,dan sebagainya.

Media yang Independen dan BebasInformasi adalah kekuasaan. Tak ada informasi, tak ada tang-

gung gugat. Peluang masyarakat mendapat informasi adalah faktordasar bagi sistem integritas sebuah negara. Tanpa peluang sepertiitu lembaga negara tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.

Semakin luas transparansi dan keterbukaan yang dikembang-kan masyarakat, makin banyak informasi yang dapat diserap olehmasyarakat. Karena itu tidak mungkin masyarakat menyerap semuainformasi yang tersaji. Di sini peran media menjadi sangat pentinguntuk mernyaring semua informasi setiap hari, memilih dengan arifsambil mempertimbangkan kepentingan publik.

Media yang bebas sama pentingnya dengan peradilan yangindependen. Pemilikan media secara perorangan sangat berbahayabagi sistem demokrasi. Tingkat kebebasan media adalah tingkatyang dapat dicapai untuk melaksanakan fungsi pengawasan yangefektif atas perilaku pejabat publik. Media punya peranan khususdan titik-tituik lemah untuk melawan korupsi. Beberapa negara masihmelakukan sensor atas media dengan undang-undang yang ketat,bahkan tidak segan-segan menjebloskan wartawan ke penjara.

Profesi jurnalis saat ini termasuk profesi yang penuh bahaya.Penculikan dan penganiayaan dapat terjadi setiap saat. Berita yangdisajikan bisa merupakan berita buruk terutama jika media sangatdipengaruhi oleh pejabat untuk menutupi kejahatannya.

Independensi Media adalah konsep yang sangat rumit. Secaraumum independensi berarti ide wartawan harus orisinal, dan bebasdari campur tangan siapapun. Tetapi dalam praktek, pemilik mediasering memiliki pengaruh yang sangat kuat untuk menentukan beritaapa saja yang boleh diliput dan berita mana saja yang tidak bolehdiliput.

Sensor atas media dapat dilakukan dengan berbagai cara, dandilakukan oleh hampir semua negara. Sangat sedikit sistem hukumyang menjamin kebebasan media secara mutlak. Jika ditetapkandengan undang-undang, seharusnya kebebasan mengeluarkanpendapat juga didukung oleh penegak hukum dan peradilan.Dalam hal ini badan peradilan yang independen adalah syarat mutlakbagi media bebas.

Untuk tetap menjaga peran sosial media yang bebas dan bertang-gung jawab perlu dibentuk Dewan Pers. Dewan Pers yang dibentukharus independen dan dipimpin oleh orang-orang yang dihormatimasyarakat karena sikap non-partisan dan integritas mereka yangtinggi.

Pemerintah harus berpijak pada prinsip-prinsip tertentu untukmelakukan pendekatan terhadap media. Seperti yang tercantumdalam Charter for a Free Press yang disepakati wartawan dari 34negara dalam Voice of Fredom World Conference on CencorshipProblems. Intinya sensor atas media, langsung atau tidak, merupa-kan tindakan yang dapat diterima.

Media independen harus diizinkan melakukan aktivitas jurnalis-tiknya di semua negara. Tidak boleh ada diskriminasi dan pembatas-an akses berita oleh pemerintah. Garis batas Negara harus terbukabagi wartawan asing.

Kekerasan terhadap wartawan terus terjadi, dan cenderung me-ningkat setiap tahunnya di berbagai negara. Sementara pihak berwe-nang seolah-olah enggan mengambil langkah yang diperlukan untukmelindungi profesi wartawan. Tugas untuk membentuk media inde-penden harus menjadi tanggung jawab media itu sendiri, sementarawartawan harus berusaha keras agar mendapat kepercayaan daripublik.

Jeremy Pope 2928 Strategi Memberantas Korupsi

Page 21: Strategi Memberantas Korupsi

Masyarakat Sipil

Masyarakat sipil adalah kekuatan sosial tandingan yang seringmenggugat keabsahan pemerintah yang berbicara atas nama rakyat.Pada masyarakat sipil transisional memiliki batas-batas karenasifatnya. Kekuasaannya bekerja secara tidak langsung melalui upayameyakinkan pemerintah. Kekuatan masyarakat sipil yang terorga-nisir dalam Ornop (organisasi non-pemerintah) hanya kuat selamamendapat kepercayaan dari semua pihak, terutama dari rakyat.

Ornop bisa jadi tidak dipercaya lagi oleh masyarakat jika infor-masi yang diberikan tidak sesuai dengan fakta yang terjadi, ataubahkan menyesatkan. Bila masyarakat sipil lupa pada hakikat kekua-saannya (yang lunak) maka ia telah gagal mencapai tujuan jangkapendek dan jangka panjangnya.

Masyarakat sipil mendapatkan keabsahannya dari kegiatan yangdilakukan untuk memajukan kepentingan publik di bidang hak asasimanusia, lingkungan hidup, kesehatan, pendidikan dan pemberan-tasan korupsi.

Masyarakat sipil dengan keahlian dan jaringan kerja yang dimi-liki dapat menghadapi persoalan bersama, termasuk korupsi. Seba-gian besar korupsi dilakukan oleh pejabat pemerintah dan sektorswasta, dan masyarakat sipil adalah kelompok sosial yang harusmenanggung kerugian. Karenanya masyarakat sipil seharusnyamenjadi bagian dari pemecahan masalah korupsi.

Pemerintah hanya dapat memberantas korupsi jika mendapatdukungan dari masyarakat melalui Ornop. Transparency Interna-tional (TI) mendasarkan pendekatan memerangi korupsi denganmembangun koalisi melawan korupsi dengan cara menghimpunkekuatan-kekuatan sosial non-partisan dan non-konfrontatif.

Sektor Perusahaan Swasta

Sektor swasta berperan besar dalam membangun IntegritasNasional suatu negara. Selama beberapa generasi peran sektorswasta dalam pengadaan barang dan jasa selalu dimonopoli olehpemerintah. Setelah beralih ke sektor swasta tanggung gugat parle-men dan legislatif jelas berkurang-bahkan lenyap sama sekali.

Karenanya, accounting sosial semakin dibutuhkan untuk mengawasitransaksi pengadaan barang dan jasa yang dilakukan sektor swastayang mendapat kontrak dari pemerintah.

Korupsi yang terjadi di sektor swasta tidak sejelas di sektorpublik. Beberapa negara telah memiliki undang-undang yang tegasmenindak pegawai negeri yang menerima komisi rahasia. Pada saatyang sama penyuapan antar sektor swasta semakin merajalela diberbagai bidang industri. Menurut Lembaga Pemeriksa BersertifikatUntuk Penipuan kepercayaan dan penyalahgunaan kepercayaanadalah titik tolak penipuan dalam pekerjaan.

Korupsi adalah persoalan global yang sangat serius, dan menjadiprioritas untuk segera diberantas. Kenyataannya korupsi di tingkattransaksi internasional lebih tertutup daripada korupsi di level yanglebih rendah. Karena itu pelaku internasional juga punya peran signi-fikan untuk membangun atau menghancurkan Integritas Nasional.

Pemberantasan korupsi internasional tidak cukup denganmengungkap dan menuntut pelaku ke pengadilan. Prinsipnya, untukmemberantas korupsi internasional harus dilakukan dengan melum-puhkan seluruh jaringan baik di tingkat lokal maupun di tingkatinternasional. Di level ini biasanya dana haram yang terkumpuldisimpan di bank-bank internasional di luar negeri, atau dilegalkandengan teknik cuci uang.

Biasanya dana bantuan asing akan diberikan jika negara peneri-ma memiliki mekanisme hukum yang baik untuk menyelesaikanberbagai kasus. Setidaknya infrastruktur hukum, lembaga sosialdan keuangan negara penerima memiliki itikad untuk bersama-samamenjunjung kedaulatan hukum dan ada kepastian hukum yang jelas.

Teknik pencucian uang haram dan korupsi kini menjadi perhati-an masyarakat internasional. Terutama karena ada banyak bukti yangmenunjukkan bahwa pelaku internasional memiliki peran yangsama penting untuk membangun sebuah integritas nasional.

Undang-undang kerahasiaan bank yang semula dibuat untukmelindungi hak privatisasi nasabah, sering dipakai dalih untukmenutupi sejumlah dana besar yang dilarikan oleh pejabat publikdi suatu negara. Ada perbedaan persepsi dan pemahaman tentangtagih-menagih pajak oleh suatu negara atas permintaan sebuah

Jeremy Pope 3130 Strategi Memberantas Korupsi

Page 22: Strategi Memberantas Korupsi

negara, kelemahan-kelemahan dalam konteks kerjasama interna-sional ini sering dimanfaatkan untuk menutupi praktik korupsi danteknik cuci uang sekaligus menjadi celah efektif untuk melindungipraktik ekonomi kotor.

Karena itu sejak Financial Action Task Force dibentuk G7 pada1989, disepakati bahwa pencucian uang dan penjualan obat terlarangmasuk dalam kategori tindak pidana. Kerjasama internasional inimengharuskan bank niaga melaporkan seluruh arus uang yangmasuk ke bank sentral atau kepada badan intelejen kejahatan nasio-nal. Tujuannya untuk menyelidiki apakah sejumlah deposit yangmasuk diperoleh dari tindak kejahatan atau bukan. Tetapi tetap sajaada negara-negara yang menolak model kerjasama internasionalini dan tidak mau memberikan bantuan hukum bila ada kasus pencu-rian uang.

Ada anggapan yang salah bahwa Interpol (International Po-lice Organization) mempunyai wewenang untuk menegakkanhukum di dunia internasioanl. Interpol sebenarnya tidak lebih darijaringan komunikasi polisi internasional untuk melacak keberadaanseorang tersangka.

Salah satu mekanisme yang sering digunakan oleh Interpoluntuk memberantas korupsi adalah adanya peringatan bahaya danekstradisi. Karena itu suatu negara hendaknya meneliti ulang apakahperjanjian ekstradisi miliknya sudah cukup memadai.

Sudah saatnya negara-negara membuat perjanjian bersama dibidang hukum yang dituangkan dalam perjanjian antar-negara yangtetap mematuhi norma-norma hukum dan hak asasi manusia. Lang-kah ini sudah dilakukan beberapa negara yang mulai mengembang-kan persetujuan resmi internasional untuk saling memberi bantuandalam rangka memberantas praktik korupsi internasional.

Pada masa lalu banyak lembaga donor tidak berhati-hati dalammelakukan kegiatannya. Sudah jadi rahasia umum sering terjadisuap-menyuap di lingkungan pejabat pemerintah. Lembaga keuang-an internasional cenderung menempatkan korupsi sebagai persoalanpolitik dan berada di luar wilayah kerja dan tanmggung jawab mereka.

Perlahan namun pasti lembga-lembaga donor internasionalharus mengubah konsep dan metode penyaluran dana bantuan

kepada sebuah negara. Lembaga donor harus yakin bahwa danabantuan yang diberikan tidak dikotori oleh praktik korupsi.

Sektor swasta internasional ternyata juga menjadi pelaku pen-ting untuk memberantas praktik korupsi. Setidaknya lembaga sepertiInternational Chamber of Commerce (ICC) selama 25 tahun terusmengembangkan peraturan untuk memberantas pemersan danpenyuapan. ICC berusaha mencapai tujuan ini bersama OECD danpihak-pihak lain yang terkait dengan korupsi dalam transaksiinternasional.

Dalam kerangka ini diamati juga relevansi dan efektifitas pro-gram pemberantasan korupsi di suatu wilayah. Bisa jadi kehadiranlembaga donor justru menambah rumit masalah korupsi, alih-alihmemberantasnya. Prinsipnya, lembaga donor harus mampumemperkuat Sistem Integritas Nasional.

Jeremy Pope 3332 Strategi Memberantas Korupsi

Page 23: Strategi Memberantas Korupsi

Peraturan dan Praktikbagi Pilar-Pilar Kelembagaan

emerintah mendapatkan legalitas dari keberhasilannya mendapatkan mandat dari rakyat untuk memerintah. Kua-litas keabsahan untuk memerintah sangat ditentukan oleh

cara memperoleh mandat untuk berkuasa. Pemilihan Umum yangtidak memiliki keabsahan melahirkan keadaan yang tidak stabil.

Otoritas untuk memerintah akan jauh lebih kuat jika pemerintahhasil Pemilihan Umum diakui telah terpilih sesuai dengan undang-undang di bawah pengawasan Komisi Pemilihan Umum yangindependen.

Trend yang terus berkembang, penyelenggaraan PemilihanUmum diserahkan pada Komisi Pemilihan Umum yang terpisahdan mandiri, dan mencari sendiri stafnya yang diperlukan untukmenyelenggarakan pemungutan suara. Idealnya cara dan anggotakomisi diangkat dan disepakati oleh poartai-partai politik besarpeserta Pemilihan Umum dan semua partai yang duduk dalamlegislatif. Yang penting adalah bagaimana menciptakan jarak antaraKomisi Pemilihan Umum dengan pemerintah yang berkuasa.

Biasanya pihak pemenang Pemilihan Umum akan segera terlihat

P

BAGIAN 3

Pemilihan Umum yang Bebas dan Adil

Page 24: Strategi Memberantas Korupsi

sebelum pemungutan suara diadakan, walaupun prosedur pemu-ngutan suara mudah disalahgunakan dengan cara pemilih dicegahmemberikan suara, atau ditakut-takuti. Kecurangan juga dapatdilakukan oleh petugas Pemilihan Umum yang memberikan tandayang salah pada kertas suara milik pemilih penderita cacat, kotaksuara ditukar sebelum suara dihitung, suara dihitung secara rahasia,atau jumlah suara yang terhimpun dipalsukan menggunakan pro-gram computer, seperti terjadi pada kasus Pemilihan Umum diFilipina pada masa pemerintahan Masrcos.

Semua hal ini bisa diatasi jika Pemilihan Umum bisa dilaksana-kan dengan transparan. Kelompok-kelompok warga juga sebaiknyadiberi izin untuk mengamati proses Pemilihan Umum di tempatmasing-masing. Di beberapa negara, keterlibatan warga ini barubisa dilakukan jika ada perubahan undang-undang PemilihanUmum. Prinsipnya jumlah orang yang terlibat dalam PemilihanUmum akan mempengaruhi tingkat transparansi dan akuntabilitasproses pemilihan itu sendiri.

Ada beberapa saran untuk mengatasi persoalan PemilihanUmum dan dana kampanye. Sebaiknya ada aturan perilaku yangdisepakati partai-partai selama kampanye agar benar-benar bebasdan adil. Komisi Pemilihan umum membentuk forum perdebatandan konsultasi dengan dan di antara partai politik serta memastikanbahwa partai politik benar-benar memahami hak dan tanggungjawab masing-masing. Ada pembatasan jumlah sumbangan (tunaidan barang) oleh perorangan dan perusahaan pada batas yang wajar.Batas ini tidak berlaku bagi kegiatan mencari dana sukarela. Calonyang menyerahkan laporan kekayaan palsu atau melanggar bataspengeluaran untuk kampanye sebaiknya dipecat dari kedudukannyabila terpilih. Semua partai dan calon wakil rakyat sebaiknya wajibmengumumkan harta kekayaan dan hutang masing-masing sebelumkampanye dimulai dan segera setelah Pemilihan Umum selesai.

Seharusnya ada juga mekanisme pengawasan iklan kampanyelewat media massa, agar ada pada tingkat yang wajar serta adapenentuan batas ruang dan waktu. Masa kampanye juga dibatasiagar tidak terlalu panjang, tetapi juga tidak terlalu pendek. Adabaiknya partai diberi hibah dana dari dana publik, sesuaia dengan

hasil dalam Pemilihan umum sebelumnya, atau sesuai denganrumus yang disepakati.

Hukum Administrasi: Uji Materi Tindakan PemerintahKedaulatan hukum mengandaikan adanya kewajiban pemerin-

tah untuk melaksanakan tugasnya dalam batas-batas hukum. Domi-nasi sektor swasta akan makin menggeser kegiatan pemerintah dariperan serta langsung (melalui perusahaan milik negara) kepadaperannya sebagai pembuat peraturan. Peranan peradilan menjadisemakin penting.

Hukum administrasi adalah hukum yang mengatur pelaksanaantugas-tugas pemerintah, mengatur lembaga pemerintahan tingkatpusat dan daerah, serta badan pelayanan masyarakat ketika menja-lankan fungsi pelayanan publik. Jika warganegara mempersoalkankeputasan pemerintah, maka pengadilan akan meninjau sah tidaknyaputusan pemerintah itu dari sudut fungsi hukum publik.

Dari sisi tinjauan-ulang keputusan pemerintah, pertanyaanmendasar yang harus diajukan adalah wewenang apa yang diberikanundang-undang pada pejabat yang bersangkutan. Apakah wewenangitu telah melampaui batasan-batasannya atau bahkan tidak sah?Pengadilan memutuskan bahwa wewenang yang ada tidak cukupluas untuk dasar bagi pemerintah setempat membuka tempat cucipakaian untuk umum dengan tujuan mencari untung.

Daulat hukum di beberapa negara terdiri atas undang-undangdasar tertulis, yang menjadi pedoman bagi pemerintah dalam melak-sanakan tugasnya. Namun mau tidak mau ada ketegangan antarapolitisi yang pada umumnya berorientasi pada penggunaan kekuasa-an dan memperluas pengaruh dengan Undang-Undang Dasar yangharus mengendalikan kekuasaan itu untuk melindungi warga negaradari kekuasaan sewenang-wenang.

Undang-undang mengharapkan pejabat publik melaksanakanfungsi administrasi mereka dengan adil dan berimbang. Di Malawi,hal ini ditetapkan dalam Undang-Undang dasar yang menjaminsetiap orang untuk memperoleh keputusan administrasi publik yangadil dan transparan. Adminisrasi publik harus dapat memper-tanggungjawabkan keputusannya dan memberi alasan bagi setiap

Jeremy Pope 3736 Strategi Memberantas Korupsi

Page 25: Strategi Memberantas Korupsi

keputusan yang diambil. Harus ada alasan kuat mengapa sebuahkeputusan administrasi diambil.

Contoh lain yang cukup baik adalah di Lusaka di mana terdapatPernyataan Lusaka tentang Pemerintah menurut Undang-Undangtahun 1992 yang disepakati oleh Pertemuan Menteri KehakimanNegaras-Negara Persemakmuran pada 1993. Pernyataan Lusakaantara lain menyatakan bahwa pemerintah menjalankan wewenangsemata-mata untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan untukdicapai, tanpa bias, tanpa memihak, dan hanya mempertimbangkanfaktor-faktor yang relevan. Pemerintah juga harus menerapkanprinsip persamaan di depan hukum, tidak diskriminatif, menjagakeseimbangan antara akibat buruk yang mungkin terjadi atas peng-ambilan suatu keputusannya atas hak, kebebasan atau kepentinganwarga negara dan tujuan yang hendak dicapai. Keputusan harusdiambil pada waktu yang tepat, menerapkan prinsip-prinsip umumadministrasi, sambil memperhitungkan situasi khas setiap kasus.Prosedurnya adalah:1. Ada buku pedoman administrasi pelaksanaan wewenang, sebe-

lum dan sesudah pengambilan suatu keputusan.2. Menghormati hak dengar masyarakat, terutama jika ada keputus-

an yang dianggap bisa merugikan kepentingan rakyat. Rakyatmemiliki hak untuk mengajukan keberatan dan bukti-bukti, faktadan argument tentang keberatannya, dan hal ini harus dipertim-bangkan oleh pihak yang berwenang.

3. Bila diminta, masyarakat yang bersangkutan harus diberi infor-masi, sebelum keputusan diambil dengan cara yang tepat.

4. Pengambilan keputusan juga harus memberi alasan mengapasebuah keputusan diambil, juga langkah-langkah yang dapatdiambil masyarakat untuk membela hak dan kepentingannyaberhadapan dengan keputusan yang diambil.

Tinjauan Ulang:1. Keputusan yang diambil harus dapat ditinjau ulang oleh penga-

dilan atau badan yang berwenang lainnya.2. Jika pelaksanaan suat keputusan tidak diberi batas waktu yang

ditetapkan undang-undang, dan pihak pengambil keputusan tidakmengambil keputusan dalam jangka waktu yang masuk akal,

maka wewenang ini dapat ditinjau ulang oleh badan yang berwenang untuk itu.

3. Pengadilan atau badan independen yang mengawasi pelaksanaanwewenang administrasi berhak meminta informasi yang diperlu-kan untuk melaksanakan tuganya itu.

Ada banyak situasi yang bisa membuat tidak sahnya suatukeputusan. Misalnya apakah pihak pengambil keputusan sudahmelaksanakan tugasnya dengan baik? Apakah wewenang itudijalankan untuk mencapai maksud dan tujuan dari undang-undangyang menciptakan wewenang itu?

Situasi yang lebih sulit bisa muncul bila pengadilan memintadilakukannya pembatalan sebuah keputusan karena dianggap tidakrasional-wewenang administrasi harus dijalankan secara masukakal. Sebuah keputusan administrasi juga bisa dibatalkan jika kepu-tusan itu dibuat tanpa mempertimbangkan fakta-fakta khas kasusyang bersangkutan.

Pejabat publik biasanya tidak diwajibkan oleh pengadilan untukmemberikan alasan mengenai keputusan yang diambilnya, walauterkadang undang-undang tertentu bisa saja mewajibkan pejabatmemberikan alasan bagi keputusan yang diambilnya. Seorangpejabat publik sepenuhnya harus memiliki kesadaran rasional-danotentik-mengapa sebuah keputusan harus diambil.

Etika Pelayanan Publik, Memantau HartaKekayaan dan Menguji Integritas

Perlu dikembangkan etika yang tinggi di sektor publik. Munculbanyak penilaian negatif tentang prilaku pegawai negri berkaitandengan kebiasaan dan kecenderungan untuk memperkaya diri meng-gunakan jabatan yang dipakainya. Berbagai skandal jabatan yangsering terjadi membawa dampak serius pada moralitas.

Di negara maju, sektor pelayanan publik, mendapat tekanan dariberbagai penjuru. Tekanan diarahkan pada meningkatnya privatisasidan pengalihan fungsi publik pada pihak swasta, perlimpahan tanggungjawab, termasuk dalam sel keuangan, dalam berbagai pelayananpublik. Berbagai tekanan ini menuntut adanya keterbukaan. Masalahyang dihadapi masalah berkembang dan Negara transisi dalam hal

Jeremy Pope 3938 Strategi Memberantas Korupsi

Page 26: Strategi Memberantas Korupsi

ini lebih besar. Pelayanan publik sejak awal sudah dilaksanakandengan tidak baik.

Penyalahgunaan kekuasaan adalah konsep yang sangat luas.Di dalamnya bisa terjadi soal korupsi, kemunduran, kemerosotanstandar prilaku dan sebagainya. Karena itu mencegah prilaku yangburuk menjadi suatu pekerjaan yang tidak mudah.

Semua orang pada dasarnya lebih suka dilihat, berprilaku jujurdan ingin dihargai karena integritasnya. Keinginan manusiawi inisebenarnya potensi yang bisa dipakai sebagai titik tolak untukmem-bangun sistem pengelolaan etika yang dapat membantumelenyap-kan prilaku tanpa etika.

Pendekatan etika adalah pendekatan pencegahan. Berbedadengan pendekatan hukum yang mempuyai sanksi atas pelanggar-an standar nilai yang dipakai. Pendekatan etika ini bisa dilakukan dimana saja dan dalam situasi apapun. Kode etik harus disesuakandengan kondisi masyarakat yang akan menggunakannya.

OECD telah mengembangkan prinsip-prinsip dasar untukmemberantas korupsi sistemik. Prinsip-prinsip ini dapatdisesuaikan dengan keadaan setiap negara. Sekalipun tidak mema-dai, prinsip-prinsip ini bisa digunakan sebagai acuan untuk membe-rantas korupsi sistemik. Prinsip-prinsip tersebut adalah :1. Standar etika pelayanan publik harus jelas.2. Standar etika ini harus tercermin dalam kerangka hukum.3. Harus tersedia pedoman etika bagi pegawai negeri.4. Pegawai negri harus tahu hak dan kewajiban ketika

dihadapkan pada prilaku tercela.5. Dukungan kemauan politik pada etika dapat memperkuat

prilaku etis pada pegawai negri.6. Proses pengambilan keputusan harus transparan dan terbuka

untuk diuji.7. Harus ada pedoman yang jelas untuk interaksi sektor publik

dengan sektor swasta.8. Pimpinan harus memberikan teladan dan mendorong prilaku

beretika.9. Kebijakan pengelolaan, prilaku prosedur dan praktik prilaku beretika

harus mendorong prilaku beretika itu sendiri.

10. Persyaratan kerja pelayanan publik dan pengelolaan sumber dayamanusia harus dapat mendorong prilaku beretika.

11. Harus ada mekanisme pertanggungan gugat yang memadaidalam pelayanan publik.

12. Harus ada prosedur dan sanksi yang tepat untuk menghadapiperilaku tercela.Kode etik disektor publik, sama dengan kode etik disektor

swasta dan profesi, memainkan peran yang makin besar dalampengembangan Sistem Integrasi Nasional. Kode etik ini berperan besaruntuk mencegah sesuatu yang terjadi agar tidak bertentangan dengannilai-nilai kepatutan. Kode etik ini harus disusun berdasarkan nilai-nilai yang telah disepakati bersama, mencerminkan sebuah aspirasisemua yang terlibat dan menyetujui nilai-nilai itu.

Kode etik ini bukan sebatas daftar panjang larangan, tetapi dibalik‘nada larangan’ harus ada konstruksi pemikiran positif sedemikianrupa sehingga pendukung kode etik itu secara otonom dapat me-ngembangkan diri sesuai nilai-nilai yang telah menjadikesepakatan. Kode etik juga harus disosialisasikan, dan yangterpenting kode etik harus memiliki penasihat dan pedoman untukmenghadapi situasi yang abu-abu.

Ada baiknya pengembangan dan pelatihan etik publik diberi-kan oleh lembaga-publik biasanya bagian dari kementrian urusanpelayanan publik. Di Amerika misalnya, akibat skandal “Watergate”pemerintah Negara ini membentuk Kantor Etika Pemerintah (Officeof Government Ethics-OGE).

OGE menjadi lembaga untuk memberikan arahan nilai padapenyusunan kebijakan dan program etika dalam cabang eksekutif.Setiap lembaga bertanggung jawab menjalankan program etikmasing-masing, dengan tanggung jawab ada pada kepala lembaga,berdasarkan standar prilaku etik pegawai cabang eksekutif yangdisusun oleh OGE.

Undang-Undang Pelayanan Publik 1996 Queensland mengukuh-kan keinginan para menteri negara bagian untuk bersikap profesi-onal dan bebas dari politik. Keputusan soal karier dalam pelayananpublik dikukuhkan pada 1997, yang didukung oleh pasal-pasaltentang lapangan kerja, pemutusan hubungan kerja, dan naik band-

Jeremy Pope 4140 Strategi Memberantas Korupsi

Page 27: Strategi Memberantas Korupsi

ing dalam undang-undang ini.Secara terpisah kerangka nilai yang menentukan batasan

integritas dalam pelayanan publik-profesionalisme, prilakuberetika dan pelayanan publik-ditentukan defensinya olehUndang-Undang Etika Sektor Publik 1994. Undang-undang inisecara tegas menetapkan aspirasi dibidang profesi yangsebelumnya hanya berupa konvensi (sampai 1988).

Ada lima prinsip yang jadi dasar “kewajiban etika” yang dirincidalam undang-undang ini. Menghormati undang-undang dan sistempemerintahan (sistem parlemen), menghormati setiap orang, integri-tas, rajin, hemat, dan efisien.

Sejumlah propinsi di Kanada membentuk jabatan untuk membe-rikan pedoman yang berkaitan dengan persoalan etika pada anggotaparlemen dan pejabat publik senior. Jabatan ini dibentuk atas dasarkesadaran bahwa dalam etika ada dua faktor penting yang harusdihadapi. Pertama, pemangku jabatan publik dalam siklus kegiatancenderung melupakan prilaku beretika, dan melakukan pembenaranberdasarkan prinsip-prinsip hukum positif yang dipahaminyasendiri. Kedua, peraturan hukum sering sangat rinci berkaitandengan hal-hal yang sebenarnya sudah sangat jelas bagi semua or-ang yang berakal sehat. Pendekatan yang dilakukan di Kanada untukmembangun dan mengelola struktur etika adalah upaya untuk menu-tup semua kemungkinan munculnya konflik kepentingan- jauhsebelum konflik itu terjadi.

Kantor Penasihat Etik Federal mengelola konflik kepentingandan semua persoalan etik lainnya bagi orang-orang yang memilikikemungkinan besar mempengaruhi pengambilan keputusan pentingdalam pemerintah federal.

Pejabat publik memiliki peluang yang sangat besar untuk me-nyalahgunakan kekuasaanya untuk kepentingan pribadi. Karenaitu penting dilakukan monitoring harta kekayaan pribadi sertapendapatan dan utang dari pejabat publik. Ini dilakukan untukmengantisipasi sejak dini munculnya prilaku pejabat yang me-nyimpang. Jika ada keengganan sosial-kultural, maka sebaiknyamonitoring ini dilakukan oleh badan independen, dan semua datadisimpan-tidak dipublikasikan kepada publik.

Salah satu mekanisme yang sudah dikembangkan dibeberapanegara, misalnya dengan mewajibkan pejabat publik secar berkalamelaporkan kekayaanya dan hutang dirinya serta seluruh keluarga-nya. Laporan pengumpulan data tentang kekayaan pejabat publikjuga harus mencangkup periode waktu pada masa menjabat dansesudah jabatan diserahkan pada orang lain.

Di Srilanka sistem hukum pidana biasa bukan alat yang efektifuntuk memberantas korupsi. Media massa Srilanka justru banyakmenulis prilaku korupsi yang terus meningkat sepanjang sepuluhtahun terakhir. Prinsipnya korupsi hanya bisa diberantas hanya jikakorupsi dijadikan perbuatan yang penuh resiko tinggi dengankeuntungan kecil.

Harus ada mekanisme untuk memulai sejak dini bahwa sudahterjadi suatu prilaku korupsi, beserta sanksi hukum yang sangatberat, sekaligus program perlindungan saksi. Tuduhan korupsimudah dilontarkan, karena itu harus ada mekanisme yang mampumembuktikan secara meyakinkan bahwa seseorang pejabat telahmelakukan korupsi atau tidak.

Ini berarti dibutuhkan Biro Urusan Internal untuk membuatskenario sebuah tindakan korupsi, mengujinya, dan membuktikan.Tahap-tahap pengujian harus dilakukan dengan sangat hati-hati-serta dicatat menggunakan audio dan observasi video-dan berupaya-mengumpulkan bukti yang meyakinkan sebanyak mungkin.

Ujian integritas ini sebaiknya dilakukan secara acak dan terarah,pada level birokrasi tertentu. Pemilihan calon respondenpun dilaku-kan secara acak, dengan pertimbangan bahwa calon respondenadalah orang-orang yang dengan jabatannya berpotensi besar mela-kukan korupsi.

Konflik Kepentingan, Nepotisme dan PerkoncoanKonflik kepentingan terjadi jika seorang pejabat publik tidak

mampu membuat batas yang jelas antara pertimbangan berdasarkankepentingan bersama dan kepentinagn pribadi. Ada motf-motifpribadi yang ikut mewarnai dibalik sebauh pengambilan keputusanpublik.

Konflik kepentingan terjadi jika seorang pejabat publik mulai

Jeremy Pope 4342 Strategi Memberantas Korupsi

Page 28: Strategi Memberantas Korupsi

menimbang-nimbang dan menghitung keuntungan yang bakaldiraih - secara pribadi - jika dia menetapkan kebijakanuntuk kepentingan publik.

Upaya penting yang dilakukan untuk menguji ada-tidaknya konflik kepentingan adalah membuat catatan lengkap danakurat tentang proses pengambilan keputusan dalam organisasi. Adaketerbukaan-dengan menerbitkan informasi mengenai proses-ketika kepentingan dan tindakan itu diambil. Bila ada resiko mengenaipresepsi konflik kepentingan, pastikan penilaian teknis parapengambil keputusan dapat dibuktikan.

Nepotisme adalah jenis khusus yang terjadi pada situasi khususatas terjadinya konflik kepentingan. Biasanya seorang mengguna-kan jabatan untuk memperoleh pekerjaan bagi anggota keluarga-nya. Larangan nepotisme dimaksudkan untuk menghindari adanyapenilaian subyektif-atas dasar suka tidak suka dan kepentingankeluarga/pribadi-bahwa seseorang berhak atas jabatan atau peker-jaan tertentu, atas nama publik.

Nepotisme biasanya terjadi di sektor swasta, asumsinya peng-angkatan anggota keluarga pada posisi strategis dibenarkan karenaperusahaan adalah milik keluarga, dan keuntungan perusahaanjuga milik keluarga. Tentu pendekatan ini tidak bisa dilaku-kan untuk sektor publik, karena di sektor publik orang yang memilikikualifikasi justru harus memperoleh kedudukan dan kenaikanpangkat.

Praktik nepotisme dapat menjadi pemicu atas munculnya kon-flik dalam arti sebenarnya, ketika seorang anggota keluarga menjadipengawas dari anggota keluarga lainnya dalam arti yang lebih luas,nepotisme juga bisa memakai selubung hubungan pertemanan.

Dalam pelayanan publik hanya yang terbaik yang boleh meng-abdi pada negara. Pernyataan ini mengandaikan bahwa setiaporganisasi seharusnya memiliki prosedur yang jelas dan mudahdipahami, berikut kode etiknya, untuk menghadapi konflik kepen-tingan yang bisa terjadi setiap saat-termasuk yang dipersepsikanorang lain-dalam bentuk nepotisme dan hubungan pertemanan.

Standar buku yang harus menjadi kesepakatan bersama untukmengangkat seseorang pada jabatan tertentu, semata-mata adalah

kualitas individu, dan penjelasan dengan alasan rasional mengapaseseorang pantas menduduki jabatan tertentu, terlepas dari hubungankeluarga atau bukan.

Pengangkatan seseorang tersebut tidak boleh memihak, harusada persaingan yang sehat, transparan, dan memperhatikan integri-tas. Pelamar yang tidak diterima harus mendapat penjelasan rasionalmengapa dirinya tidak diterima, sekaligus memiliki hak naik band-ing, pada level kepemimpinan di tingkat atasnya.

Konflik kepentingan bisa terjadi ketika seorang pegawai negeriyang telah pensiun masuk ke sektor swasta. Agar pejabat publiktidak tcrgoda prospek mendapat pekerjaan di sektor swasta setelahpensiun, perlu pendekatan yang tepat mengenai masa pensiun.Teruama untuk mengurangi resiko korupsi, mengurangi kepekaaninformasi resmi yang mungkin dimiliki pejabat yang akan pensiundan mungkin ingin diperoleh oleh pihak-pihak berkepentingan disektor swasta.

Setidaknya ada empat hal yang berpotensi besar untuk terjadinyakonflik kepentingan. Pejabat publik dalam melaksanakan tugasnyalebih mengutamakan karir pribadi, memihak-karena lebih merasadekat dengan kepentingan calon majikan baru di sektor swasta-melakukan suap, melakukan tindak korupsi dalam upayanya me-mastikan mendapat pekerjaan di sektor swasta setelah pensiun.

Mantan pejabat publik terkadang menyalahgunakan informasiterbatas milik pemerintah selama bertugas sebagai pejabat untukkepentingan pribadi. Mempengaruhi pejabat publik lain, rekan ataubawahan untuk memihak, atau memperkerjakan kembali pejabatyang sudah pensiun dalam rangka pengurangan pegawai. Dalamkasus seperti ini bisa terjadi pejabat publik senior menerima pesang-on yang besar, kemudian tetap menerima pesangon dan bekerjakembali dalam jabatan non-eksekutif. Pejabat publik keluar daripemerintahan dan kemudian diterima kembali sebagai konsultanatau kontraktor dengan gaji yang lebih tinggi. Pejabat publik memu-

atasannya setelah menyelesaikan urusan pengunduran diri.Dalam situasi sulit seperti ini undang-undang bukan merupakan

alat yang efektif untuk mengatasinya. Untuk itu beberapa negara

Jeremy Pope 4544 Strategi Memberantas Korupsi

Page 29: Strategi Memberantas Korupsi

sudah mengembangkan pendekatan manajemen untuk mengatasi-nya. Pendekatan manajerial dipakai sebagai prinsip-prinsip dasartambahan untuk melengkapi undang-undang tentang jabatan tinggidalam pemerintahan.

Pengadaan Barang dan Jasa Publik:Tempat di Mana Sektor Publik dan Sektor Swasta

Melakukan Tawar-menawarBiasanya korupsi di bidang ini terjadi dalam prosedur pengadaan

barang dan jasa serta terjadi di negara berkembang maupun maju.Karena itu dibutuhkan pengawasan yang efektif. Pemerintah Afrikayang serius menangani hal ini kemudian membuat mekanismepengadaan barang dan jasa dalam Undang-Undang Dasar 1994 pasal187. Intinya mekanisme pengadaan barang dan jasa diatur denganundang-undang dan dilakukan secara transparan, adil dalam persa-ingan yang sehat.

Pengadaan barang dan jasa harus dilakukan efektif dan ekono-mis untuk mendapatkan barang dengan kualitas terbaik. Keputusanmengenai pemenang tender pengadaan barang dan jasa harus adil,proses pengadaan barang harus transparan dan efisien, denganmekanisme yang sistematis dan dapat diandalkan. Ada pencatatanatas semua proses pengadaan barang untuk menjelaskan semuakeputusan dan tindakan.

Korupsi pada proses pengadaan barang biasanya terjadi padapenyusunan sepesifikasi agar tender dimenangkan oleh pemasoktertentu, merahasiakan informasi tentang peluang untuk mendapatkontrak, mengatakan ada keadaan mendesak untuk menunjuklangsung kontraktor tertentu tanpa persaingan, melanggar keharusanmerahasiakan penawaran yang dimasukkan pemasok, menyatakanpemasok tidak memenuhi syarat melalui prakualifikasi yang tidakjelas, dan menerima suap.

Pemasok-pada waktu yang sama-juga dapat bersekongkoluntuk menetapkan harga penawaran tertinggi, mengajukan standarteknis yang bersifat diskriminatif, campur tangan dalam tugaspara penilai dan menawarkan suap.

Alat yang paling ampuh adalah menyingkap praktik korupsi

itu. Di sini media berperan aktif untuk membangun kesadaranpublik, sekaligus mengungkap fakta-fakta korupsi. Anomali terbesardalam undang-undang anti korupsi dalam pengadaan barang danjasa publik adalah: sebagian besar negara melarang suap, tetapimembiarkan hal yang sama terjadi ketika ada penyuapan pejabatpublik di negara lain. Biasanya kebiasaan ini dilakukan karena adaanggapan yang keliru bahwa cara suap ini harus dilakukan jika inginberhasil dalam menjalankan bisnis di dunia internasional.

Selain kerangka hukum, dibutuhkan juga prosedur dan praktikyang terbuka untuk melaksanakan pengadaan barang dan jasa.Artinya harus ada uraian yang jelas dan tanpa memihak produkyang akan dibeli, dan penawaran produk yang akan dibeli diumum-kan ke semua pihak. Ada kriteria yang jelas untuk pengambilankeputusan pada waktu seleksi. Hanya pemasok yang bertanggungjawab yang dapat diterima, dan membandingkan semua penawaranserta menentukan penawaran terbaik menurut peraturan yang telahditetapkan lebih dahulu bagi seleksi, dan memberikan kontrak padapenawar yang menang seleksi tanpa mengharuskan adanya penurun-an harga atau mengadakan perubahan lainnya.

Salah satu kunci untuk prosedur yang transparan adalah pembelimembuka dokumen tender pada waktu dan di tempat yang telahditetapkan, di hadapan semua pengikut tender atau wakil-wakilmereka yang ingin hadir. Dengan cara ini penawaran dapat terjadisecara terbuka dan sehat, termasuk penetapan jumlah harga yangdisepakati.

Evaluasi adalah bagian yang paling sulit pada proses pengadaanbarang dan jasa, sekaligus cara paling mudah dipakai oleh pejabatpublik untuk melakukan manipulasi siapa yang akhirnya dianggapberhak menjadi pemenang.

Prinsip peninjauan ulang dan audit independen sudah diterimaluas sebagai cara untuk menyingkapkan kesalahan atau manipulasi,serta memperbaikinya. Sayangnya prinsip ini juga tetap mencipta-kan celah untuk melakukan korupsi. Karena itu kunci paling ampuhuntuk memberantas korupsi di bidang pengadaan barang dan jasatetap pada pegawai negeri yang terlatih, kompeten dan jujur sebagaipelaksana pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Jeremy Pope 4746 Strategi Memberantas Korupsi

Page 30: Strategi Memberantas Korupsi

Menurut George Moody Stuart, selubung terbesar satu-satunyauntuk korupsi dalam pengadaan barang dan jasa internasional adalahkomisi yang diberikan pada pejabat lokal yang berwewenangmenentukan pemenang kontrak. Jika komisi dibuat transparan,dampaknya akan besar pada sumber korupsi ini. Untuk mengatasihal ini beberapa negara mengembangkan pendekatan "pulau-pulauintegritas" dengan dibantu oleh Transparency International. Modelpendekatan ini menganjurkan peserta tender untuk ikut pakta antisuap dengan pemerintah, dan akan mengungkap jika ada komisiyang diberikan.

Kegiatan beberapa lembaga internasional pemberi kredit jelasbanyak meyakinkan pemerintah untuk membuka dokumen tenderdi depan publik. Ini dimungkinkan karena lembaga internasionalini bisa mempengaruhi jumlah kredit yang akan dikucurkan jikaboleh ikut mendesak transparansi dalam pemberian komisi.

Sekalipun terikat dengan anggaran dasarnya, lembaga internasi-onal ini bisa ikut mempengaruhi kebijakan dengan memastikanbahwa bantuan pembangunan juga berusaha untuk memberantaskorupsi di program tata pemerintahan. Selain itu lembaga ini meni-njau ulang pedoman pengadaan barang-jasa untuk mengawasi perila-ku korupsi atas dana yang dikucurkan, menjalankan wewenangnyasecara tegas jika tercium adanya perilaku korupsi-disusul denganmengambil langkah tegas seperlunya seperti memasukkan konsultandan pemasok yang terlibat korupsi ke dalam daftar hitam. Padaprinsipnya lembaga internasional pemberi kredit bisa memanfaatkanposisinya untuk menekan atau memperbesar peluang korupsi.

Sepanjang masa Kota New York selalu dilanda korupsi endemikdan kejahatan industri konstruksi. Pada tahun 1980-an, pemerintahnegara bagian, penuntut umum federal, dan FBI berhasil mengaju-kan tuntutan pidana terhadap mafia. Pada kasus ini terbongkar faktabahwa para mafia mengeruk keuntungan dari industri konstruksiKota New York dengan jalan pemerasan, suap, pengaturan tender,pemerasan buruh, penipuan dan kartel. Sekalipun tokoh-tokoh mafiadi Industri Konstruksi sudah dipenjara, korupsi tetap saja berlang-sung.

Untuk memberantas korupsi, pemerintah kota akhirnya

membentuk School Construction Authority (SCA) dengan kantorinspektur jenderal yang aktif dan punya anggaran untuk menangkalperilaku para mafia. Yang menarik upaya pemberantasan korupsiini dilakukan tanpa undang-undang baru dan dana yang sangat besar.Inspektur jcnderal hanya menggunakan undang-undang yang sudahada dan kontrak sipil untuk mencapai tujuannya. Dalam kontraktertulis hal-hal yang berkaitan dengan pembatalan proyek danpemberi sanksi yang sangat berat jika kontraktor memberiinformasi palsu dalam dokumen tendernya.

Pengelolaan Keuangan yang BaikSalah satu cara ampuh untuk memberantas korupsi adalah

mengembangkan sistem pengelolaan keuangan yang sehat, sistemakuntansi yang efisien dan terjadwal, dibarengi dengan sistem peng-awasan yang profesional. Untuk itu dibutuhkan pimpinan tertinggidengan kemauan politik untuk menegakkan pengawasan yang kuat.

Pengelolaan keuangan yang baik mengandaikan tersedianyainformasi bagi pengambil keputusan sebagai dasar untuk mengambilkeputusan yang arif dan tepat.

Sayangnya, pengelolaan keuangan di sektor publik lebih difo-kuskan untuk mematuhi ketentuan hukum daripada menyediakanmasukan untuk pengambilan keputusan. Akibatnya keputusanpenting di bidang keuangan sektor publik lebih didasarkan padakenyataan politik dan bukan pada analisis mengenai hasil di masadatang.

Lingkup tanggung jawab pengelolaan keuangan dalam sektorpublik atau sektor swasta meliputi fungsi-fungsi pendanaan, pe-nyimpanan, analisis, dan pelaporan. Secara teknis ciri-ciri penge-lolaan keuangan di kedua sektor itu adalah analisis dan kajian untukmempelajari dampak keuangan dari keputusan pimpinan sebelumdan sesudah pelaksanaan, kepastian tersedianya aliran dana yangdiperlukan untuk membiayai kegiatan yang direncanakan dan diope-rasikan, pengawasan sumber daya melalui kontrol keuangan yangtepat, menyusun kerangka keuangan untuk perencanaan kegiatandan operasi di masa datang, mengelola sistem proses transasksiyang menghasilkan informasi untuk mengendalikan semua kegiatan

Jeremy Pope 4948 Strategi Memberantas Korupsi

Page 31: Strategi Memberantas Korupsi

yang telah direncanakan dan kegiatan operasi, memastikan dana-dana publik dipergunakan secara wajar dan sesuai dengan ketentuanhukum, mentaati konsep efisiensi dan efektivitas, serta melaporkandan menyimpulkan hasil-hasil kegiatan dan operasi diukur dari sisikeuangan. Setelah itu melakukan audit ex post dan evaluasi.

Sudah terbukti bahwa rasa takut diketahui orang dan dijatuhihukuman adalah faktor utama yang menyebabkan pegawai tidakberani melakukan korupsi. Terutama jika pengawasan dan auditkeuangan terus dilakukan secara berkala.

Salah satu model pengelolaan keuangan yang baik adalahdengan sistem pengelolaan keuangan terpadu. Tetapi tidak banyaknegara yang mampu menerapkan sistem ini. Sistem ini terdiri daribeberapa sub-sistem yang saling terkait, terdiri atas perencanaan,proses, dan pelaporan tentang sumber daya yang ditampilkan dalambentuk angka-angka keuangan.

Sub-sistem lainnya adalah pengelolaan tagihan dan penerima-an, pengelolaan pengadaan dan pasokan, pengelolaan informasi,administrasi pajak dan bea cukai, sistem administrasi kesejahtera-an sosial, dan kontrol internal dari masing-masing sub-sistem.Semua sub-sistem terintegrasi pada sebuah sistem data base biasa,tunggal (atau terhubung satu dengan lainnya) dan dapat diandalkan.Empat komponen utama sistem ini adalah akuntansi, anggaran,pengelolaan uang tunai, dan pengelolaan kredit.

Sistem Pengelolaan Keuangan Terpadu (SPKT) melawan korup-si dengan cara melakukan pengawasan anggaran di berbagai levelkebijakan keuangan. Sistem ini juga menghindari kejutan dalamarus uang. Pemerintah juga memiliki perkiraan pasti berapa ba-nyak uang tunai yang tersedia. Beberapa kelemahan mudah terbaca,sehingga dapat dirancang sebuah langkah untuk memberi masukanpada pimpinan tentang bidang-bidang yang banyak mengandungkelemahan.

Sistem akuntansi terdiri atas kontrol melalui buku besar atasseluruh sumber daya berharga yang terpisah dari operasi. Adatransparansi dalam laporan publik, dalam bentuk laporan keuanganlengkap dan tersedia tepat waktu untuk diserahkan pada komitepengawasan legislatif dan juga untuk diketahui masyarakat luas,

sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Dasar sebagianbesar negara.

SPKT juga bermanfaat untuk melindungi pegawai yang jujurdari kecuriaan. Orang jujur dan tidak jujur selalu dicurigai bilaterjadi korupsi. Dengan sistem ini makin mudah mendeteksi siapamelakukan apa, karena semua data tentang arus uang terekam dalamdokumen alat elektronik. Sistem ini juga mengurangi tekanan danpembatalan keputusan oleh pimpinan.

Untuk meningkatkan transparansi anggaran publik, pada 1998International Monetary Fund (IMF) menerbitkan "Kode PraktikTerbaik Transparansi Anggaran". Kode ini penting untuk mencipta-kan standar internasional dalam hal pelaksanaan kebijakan ang-garan.

Ada empat prinsip dasar-tingkat tinggi-yang saling terkait danmembentuk kerangka. Masing-masing mencerminkan elemenpenting transparansi anggaran. Sistem dapat menciptakan integritaskeuangan yang mampu memperbaharui dirinya sendiri.

Keempat prinsip itu adalah peran dan tanggung jawab yangjelas, informasi yang tersedia bagi masyarakat luas, penyiapan-pelaksanaan-pelaporan anggaran secara terbuka, dan memastikanintegritas secara independen.

Hak Mendapat Informasi, Penyadaran Publikdan Dokumen Publik

James Madison, perumus Undang-Undang Dasar AmerikaSerikat pernah menyatakan bahwa pemerintah bentukan rakyattanpa informasi untuk rakyat tidak lain dari pembukaan untuksebuah lelucon atau tragedi, atau kedua-duanya. Rakyat harus tahubetul realitas sosial yang dihidupinya dan rakyat berhak untuk tahu.

Benarkah rakyat memiliki hak ini? Apakah hak ini sebaiknyadimiliki rakyat? Lalu bagaimana mengenali hak ini, melindungidan melaksanakannya?

Masalah tidak akan ada, jika pemerintah mau terbuka danmemberikan informasi pada yang berkepentingan. Upaya ini pernahdicoba di Inggris, tetapi gagal membuahkan hasil yang diharapkan.Memberi informasi yang menguntungkan pemerintah itu mudah,

Jeremy Pope 5150 Strategi Memberantas Korupsi

Page 32: Strategi Memberantas Korupsi

tetapi jika yang terjadi sebaliknya, biasanya informasi itu akanditutup rapat-rapat. Informasi seharusnya diberikan kepada publikdengan sukarela-tidak ada kepentingan lain, selain agar diketahuioleh masyarakat.

Masalah tetap ada pada pedoman administratif, yaitu sangatdominannya subyektifitas pemerintah atas sebuah informasi danbertentangan dengan prinsip dasar keadilan. Karenanya dibutuhkansebuah undang-undang untuk mengatur kebebasan informasi.

Dalam undang-undang ini idealnya ada hak untuk meninjauulang-oleh ombudsman-dan juga dapat menetapkan praktik yangharus ditaati oleh semua pihak. Warga masyarakat berhak atasdokumen pemerintah tanpa harus membuktikan kepentingan-kepentingan tertentu.

Prinsipnya undang-undang ini menjamin pemenuhan hak wargamasyarakat, mendorong perubahan budaya rahasia dalam pelayananpublik, memberikan akses penuh pada warga untuk mendapatkandokumen dan informasi, memberikan batasan pengecualian, dansekaligus menentukan hak naik banding.

Informasi yang dimaksud antara lain yang menyangkut struktur,fungsi dan operasinya, serta kategori dokumen yang disimpan dilembaga-lembaga pemerintahan. Juga bagaimana cara mendapatkaninformasi dan prosedur internal yang digunakan lembaga dalammelakukan kegiatan masing-masing.

Undang-undang pertama yang mengatur informasi adalahUndang-Undang 1776 di Swedia. Prinsip-prinsip dasar undang-undang ini mengatur soal akses informasi, dan secara rinci pelaksa-naannya diatur dengan Secrecy Law (undang-undang kerahasiaan).

Hak naik banding adalah salah satu pasal penting dalam undang-undang kebebasan informasi. Hak ini selain melindungi warga darikerahasiaan berlebihan, juga merupakan mekanisme untuk penin-jauan independen atas keputusan menolak permintaan orang untukmendapatkan informasi. Harus ada alasan kuat mengapa sebuahdokumen dipandang rahasia.

Kebebasan mendapatkan informasi yang dijamin undang-undang tentu saja tidak boleh melanggar ruang pribadi perorangan.Kebebasan mendapat informasi terutama berkaitan dengan dokumen

pribadi yang ada di tangan pemerintah biasanya berlaku surut. Perlindungan sumber informasi adalah syarat inti bagi wartawan

dalam menjalankan tugasnya dengan bebas. Harus dipastikanapakah wartawan dapat menerbitkan artikel tanpa risiko denda ataudipenjara karena tidak bersedia mengungkap sumber informasinya.Kepastian ini penting jika media diharapkan menjadi kekuatantanding yang efektif untuk melawan penyalahgunaan kekuasaanoleh pejabat publik.

Jika wartawan tidak dapat mengumpulkan informasi karenatidak dapat merahasiakan sumbernya, kemampuannya untuk me-nyampaikan informasi kepada publik jadi sangat terbatas. Untukitu sangat pcrlu ada undang-undang tentang perlindungan sumberinformasi.

Perlindungan atas sumber informasi dapat dilakukan jika adakesepakatan untuk tidak menyebutkan sumbernya, dan kerugianakibat pengungkapan sumber lebih besar dibanding manfaat yangdihasilkan bila sumber tidak diungkapkan.

Sebelum 1993, di Perancis, kewajiban kerahasiaan resmi tidakberlaku bagi wartawan-yang diperiksa sehubungan dengan keraha-siaan sumber informasinya. Wartawan tidak berhak mendapat per-lindungan apapun dalam perkara sipil. Hukum yang sama berlakujuga bagi saksi.

Tahun 1993 ada perubahan Hukum Acara Pidana. Pasal 109(2)kode itu sekarang berbunyi; "Wartawan yang menjadi saksi menge-nai informasi yang dihimpun olehnya dalam kegiatan kewartawananbebas untuk tidak mengungkap sumbernya".

Pada kode prosedur kriminal ada pengaturan secara rinci tentangundang-undang ini. Prinsipnya hakim pemeriksa atau penuntutumum negara harus hadir untuk memastikan pemeriksaan tidakmencapuri kebebasan pelaksanaan profesi kewartawanan.

Undang-undang pencemaran nama baik juga dapat menjadipenghambat besar dalam penyebaran informasi kepada publik olehmedia. Publik memang memiliki hak yang luas untuk mendapatinformasi mcngenai tindakan pejabat publik daripada pribadi wargamasyarakat, dan orang yang dicemarkan nama baiknya dalam persharus diberi kesempatan untuk membela diri di depan hukum.

Jeremy Pope 5352 Strategi Memberantas Korupsi

Page 33: Strategi Memberantas Korupsi

Pengadilan harus menjadi penengah dalam hal standar ruang pribadidan kebebasan pers. Mencari keseimbangan memang sulit, tetapipenting untuk terus diupayakan.

Internet membuat pemerintah sulit mengontrol apa yang dapatdan tidak boleh didapat warga negara. Informasi yang tersebar diinternet nyaris tidak dapat dikendalikan oleh siapapun. Termasukoleh pemerintah Cina yang terus berusaha mencoba menutup si-tus-situs web yang dianggap bisa membocorkan rahasia negara.

Internet ternyata juga membawa masalah baru, terutama ber-kaitan dengan penyebaran pornografi dan pemanfaatan jaringaninformasi ini oleh kelompok-kelompok kejahatan. Walaupun demi-kian, internet juga makin membuka peluang yang besar bagi peme-rintah untuk bisa berinteraksi langsung dengan seluruh warganya.

Salah satu unsur penting dalam penyediaan informasi untukpublik adalah adanya penataan yang cukup dalam pengelolaandokumen pemerintah. Sekalipun semua warga mendapat akses yanglayak, tetapi jika tidak ada penataan dokumen yang baik, makawarga juga tidak bisa mendapatkan haknya untuk mendapat infor-masi. Ini sekaligus mengurangi tanggung gugat pemerintah danmenurunkan kepercayaan warga karena pemerintah dianggap tidakdapat menjalankan kewajibannya dengan efisien.

Memberi Kesempatan Warga Masyarakatuntuk Bersuara

Salah satu prinsip penting adalah adanya kesadaran dan percayadiri warga masyarakat untuk menegakkan hak-hak, seperti hakmendapatkan informasi. Masyarakat yang apatis terhadap hak-haknya ini, membuka peluang yang besar bagi terjadinya korupsi.Untuk tujuan ini, dibutuhkan kampanye terus-menerus untukmenumbuhkan kesadaran warga masyarakat, terutama kesadarantentang kerugian akibat korupsi. Media massa merupakan alatampuh untuk membongkar kasus-kasus korupsi, sekaligus merang-sang pertumbuhan kesadaran warga masyarakat.

Banyak yang dapat dilakukan warga masyarakat untuk menyua-rakan pendapatnya, termasuk bagi pemerintah untuk menyuarakankepentinganya. Untuk memperbaiki cara baru tanggung gugat peme-

rintah, harus dilakukan melalui sebuah kesepakatan warga masya-rakat.

Kesepakatan ini dapat digunakan sebagai bagian dari strategimenyeluruh untuk memperbaiki pelayanan publik, atau alat untukmengatasi persoalan-persoalan lokal di sektor tertentu. Kesepakatanini antara lain berisi tentang prosedur pengajuan keluhan, upayauntuk mendorong kebebasan informasi, dan menetapkan secara rincikewajiban pemerintah pada publik. Kesepakatan warga masyarakatini tidak memiliki kekuatan hukum, tetapi hanya alat untuk mening-katkan partisipasi masyarakat dalam menentukan standar pelayanandan menekan disebarluaskannya informasi mengenai pelayanan.

Ketika warga sadar bahwa hak-haknya dilanggar, sementaramekanisme kesepakatan warga masyarakat tidak berfungsi, makawarga butuh bantuan lain. Salah satu cara untuk mendapatkan ban-tuan ini dapat ditempuh dengan membentuk Kantor Penasihat WargaMasyarakat.

Di lembaga ini masyarakat bisa mendapatkan nasihat secaragaris dari staf-sukarelawan yang terlatih-yang biasanya terdiridari pengacara muda. Di beberapa negara lembaga ini didanai olehpemerintah atau lembaga donor. Prinsip penting yang harus dipe-gang adalah: kantor penasihat ini harus tetap mempertahankanindependensinya.

Warga masyarakat juga dapat menyalurkan informasinya me-ngenai kasus korupsi melalui saluran telepon khusus. Seperti yangsudah dikembangkan di Ukraina. Berdasarkan beberapa pengala-man, warga masyarakat lebih mempercayai saluran telepon khususyang dikelola oleh LSM dari pada pemerintah.

Hal penting yang harus diperhatikan lembaga penasihat ketikamenerima keluhan adalah mencatat dengan cermat dan hati-hatisiapa orang yang memberikan informasi. Juga harus diperhatikanbahwa saluran telepon khusus harus mampu menampung keluhanyang masuk, serta ada kampanye tentang saluran telepon ini berikutpengelolanya. Kepercayaan pada layanan telepon saluran khususini harus dihormati. Ada pedoman yang jelas kapan informasianonim dapat diterima, dan kapan tidak dapat diterima. Petugasberpengalaman harus mampu menjelaskan pada penelepon semua

Jeremy Pope 5554 Strategi Memberantas Korupsi

Page 34: Strategi Memberantas Korupsi

haknya dan merekomendasikan beberapa cara yang dapat ditempuhuntuk mengatasi masalahnya.

Internet juga dapat dipakai warga untuk menyuarakan pendapat-nya. Beberapa LSM sudah mengembangkan cara-cara menjaringsekaligus meningkatkan aspirasi masyarakat, agar mereka maumenggunakan hak-hak mereka. Pelapor biasanya menjadi masalahdi sektor swasta dan sektor publik. Biasanya pegawai enggan mela-porkan atasannya yang melakukan perbuatan tercela dan bisa meru-gikan kepentingan masyarakat. Hampir semua pemeriksaan olehpemerintah menemukan bahwa pegawai sudah tahu mengenaibahaya yang mengancam, tetapi mereka takut sekali memberita-hukan hal itu ke atasannya atau pihak lain. Pekerja yang menemukanbahaya dini dihadapkan pada empat pilihan: diam, melaporkankekhawatiran melalui prosedur internal, melapor ke lembaga luar,atau membeberkan hal itu ke media.

Public Disclosure Act (Undang-Undang Pengungkapan Infor-masi) di Inggris bertujuan mendorong tanggung gugat dan tatapemerintahan yang baik. Pekerja diyakinkan bahwa mereka akanaman dan dapat diterima jika mengemukakan pikiran mereka me-ngenai perilaku tercela yang benar-benar ada. Undang-undang inijuga menetapkan dalam situasi apa saja pegawai bisa membeberkanpersoalan intern organisasi kepada badan-badan tertentu yangditetapkan pemerintah di bawah undang-undang dan mendapatperlindungan.

Biasanya orang yang mengeluhkan sesuatu menghendakikeluhannya didengar, dimengerti, dan dihargai, mendapat penje-lasan, permintaan maaf, dan penyelesaian kasus yang dihadapinyasecepat mungkin. Apakah lembaga pemerintah mengadakan kam-panye secara teratur untuk memberi informasi pada warga masyara-kat mengenai hak-haknya? Apakah warga dapat memperoleh advisdengan mudah? Apakah lembaga pemerintah memiliki salurankeluhan? Apakah saluran ini digunakan? Apa hasilnya?

Kebijakan Persaingan dan Pencegahan KorupsiPersaingan pada dasarnya tidak membeda-bedakan dan tidak

memihak pada kepentingan tertentu. Persaingan harus didorong

pada budaya persaingan sehat. Bersamaan dengan tumbuhnyapersekutuan strategis antara kelompok konsumen dan Transpar-ency International, gerakan konsumen menjadi pihak yang memilikikepentingan langsung dalam gerakan anti korupsi.

Kebijakan persaingan adalah alat yag penting untuk melindungidan mendorong kegiatan ekonomi, sekaligus memastikan dan men-dukung integritas kegiatan sektor swasta. Kebijakan ini mencobamenyediakan barang dan jasa bagi rakyat dengan harga serendahmungkin, mendorong penemuan baru dan pembangunan, mening-katkan produktivitas, dan bersaing di pasar internasional.

Undang-undang persaingan dapat membangun dan memeliharakepercayaan pada lembaga, dan akhirnya dapat memperkuatlandasan stabilitas demokrasi. Undang-undang persaingan adalahkunci bagi ekonomi pasar yang efektif.

Prosedur dan mekanisme kebijakan persaingan dilakukan olehpengatur persaingan yang independen, untuk mengawasi dan mene-gakkan seluruh aspek kebijakan pro persaingan dan undang-undangpersaingan.

Pengatur persaingan harus bebas dari pengaruh pemerintah,sekaligus memainkan peran untuk mendorong transparansi dan me-ningkatkan pengetahuan para pejabat tinggi mengenai bagaimanaperekonomian negara berfungsi.

Globalisasi membawa dampak baru dalam kebijakan persaing-an. Penyalahgunaan terjadi di tingkat nasional dan internasional.Negara dengan lembaga-lembaga nasional yang lemah sangatmudah terkena dampak praktik pembatasan perdagangan antarnegara dan membentuk persengkongkolan dengan perusahaan-perusahaan internasional. Integritas dalam ekonomi global dapatmeningkatkan persaingan, tetapi tidak menjamin persaingan akanselalu terjadi.

Undang-Undang Anti KorupsiKorupsi makin merajalela karena undang-undang dan lembaga

hukum telah gagal melaksanakan tugasnya. Termasuk di dalamnyalemahnya sistem peradilan, karena tidak ada kemauan untuk mem-perkuat sistem itu.

Jeremy Pope 5756 Strategi Memberantas Korupsi

Page 35: Strategi Memberantas Korupsi

Bila kita bicara undang-undang anti korupsi, kita t idak han yabicara soal hukum pidana dan hukum pembuktian. Ada banyakundang-undang lain yang berkaitan erat dengan undang-undang antikorupsi. Di antaranya undang-undang kebebasan mendapat infor-masi, undang-undang konflik kepentingan, undang-undang penga-daan barang dan jasa publik, undang-undang kebebasan mengeluar-kan pendapat, undang-undang kebebasan pers, undang-undangperlindungan pelapor, undang-undang untuk meningkatkan pember-dayaan masyarakat sipil, undang-undang Pemilihan Umum yangdemokratis, undang-undang larangan bagi pelanggar moral untukmenduduki jabatan publik atau ikut Pemilihan Umum atau mendu-duki jabatan direktur, undang-undang tentang pemberian hadiahdan pelayanan khusus, undang-undang tentang kantor ombudsman,dan undang-undang tentang uji materi tindakan pemerintah.

Biasanya dibutuhkan waktu yang lama sekali untuk menanganikasus korupsi. Karena itu sebaiknya undang-undang juga mengaturpembatasan waktu dan menetapkan waktu suatu pelanggaran diseretke pengadilan. Bukan dari tanggal pelanggaran terjadi, tetapi sejakpelanggaran terungkap.

Walaupun beberapa prinsip dasar untuk menyelesaikan kasusada di bawah hukum pidana, undang-undang anti korupsi harustaat pada standar internasional mengenai hak asasi manusia danmemperlakukan tertuduh secara adil dalam pengadilan. Undang-undang jangan memberi kesan menindas, oleh karena itu harusdiperoleh dukungan dari masyarakat luas untuk memperkuatundang-undang tersebut. Jika tidak undang-undang ini sulit di-tegakkan.

Harus ada pedoman yang jelas yang mengatur hukuman.Pengadilan harus mampu membedakan perkara pejabat yang disuapdan perkara yang lebih serius. Berbagai hukum pidana tentangtindak korupsi dan uang komisi rahasia sebaiknya digabung menjadisatu undang-undang. Tinjauan atas kerangka hukum pidana secaraberkala penting dilakukan. Terutama karena teknologi modernberkembang jauh lebih cepat daripada pasal-pasal dalam undang-undang.

Dibutuhkan pasal-pasal khusus untuk mengatur perkara korupsi

yang mengharuskan individu untuk menjelaskan asal kekayaannyajika terbukti ia kaya sementara penghasilannya tidak memadai.Pasal-pasal khusus itu harus diperhatikan untuk memastikan bahwakekayaan hasil korupsi dapat kembali ke tangan pemerintah, bukanke tangan pihak ketiga atau dikirim ke luar negeri. Pasal-pasal inijuga harus memastikan bahwa tindak pidana korupsi mencakup padamemberi dan menerima suap.

Berbeda dengan tindakan pidana lainya, tindak pidana korupsibiasanya tidak memiliki korban yang jelas-jelas melapor. Karenaitu bukti-bukti tindak pidana korupsi sangat sulit diperoleh. Walaudemikian bukti-bukti dapat dicari dengan melakukan uji integritasyang dilakukan oleh petugas khusus. Kemudian pihak-pihak yangdiduga telah mclakukan korupsi didorong untuk memberikan bukti.

Sebelum hukum pidana barn diaktifkan sebaiknya dipastikanbahwa hukum itu mudah dimengerti dan tidak menimbulkan per-debatan teknis antar pengacara yang dapat mengagalkan maksudpembuatan undang-undang. Undang-undang itu tidak mengharus-kan penuntut umum membuktikan suatu fakta yang dalam kenyataantidak diperlukan.

Ada alasan yang kuat mengapa diperlukan sebuah mekanismedalam hukum perdata untukmendapatkan hasil korupsi, dibandinghukum pidana. Pejabat yang melakukan korupsi bisa saja meng-hilangkan jejak dan luput dari hukum pidana, tetapi hukum perdatamemiliki lingkup yang lebih luas. Putusan hukum perdata lebihbisa ditegakkan di banyak negara asing. Sekalipun pejabat yangmelakukan korupsi dapat menyembunyikan kekayaannya di antarakeluarga dan alat-alat lain yang memungkinkannya berkilah.

Beberapa penyelesaian yang ditawarkan oleh hukum perdatadi antara: membatalkan dana abadi dan hadiah serta menyatakanbahwa dana dan hadiah itu tidak efektif; menyatakan membatalkanklaim “kekayaan hasil perkawinan” yang dikemukakan suami atauistri mengenai kekayaan yang diperoleh secara tidak sah dan didasar-kan pada hak milik yang tidak ada; menciptakan kaidah “kendaliterus menerus” atas kekayaan oleh tertuduh sebagai akibat dari carakekayaan dipindahtangankan.

Negara dianggap menjadi korban korupsi karena uang yang

Jeremy Pope 5958 Strategi Memberantas Korupsi

Page 36: Strategi Memberantas Korupsi

dicuri pejabat publik adalah milik negara. Karena itu negara dapatmenuntut pejabat bersangkutan untuk mengembalikan seluruh uangsuap yang telah diterimanya. Negara juga dapat menuntut gantirugi karena pejabat telah melanggar kepercayaan yang diberikankepadanya. Hukum perdata harus menetapkan dengan jelas bahwakontrak yang diperoleh melalui cara korup dapat dilaksanakanhanya berdasarkan persetujuan negara.

Masyarakat juga harus dapat mengajukan tuntutan dalam kasuskorupsi. Negara wajib membayar ganti rugi pada warga yangmengalami kerugian karena tindak korupsi. Sektor swasta juga dapatdiberi wewenang untuk menuntut ganti rugi melalui pengadilanperdata, sebagai upaya untuk memberantas korupsi.

Pengadilan perdata dapat mengeluarkan keputusan untukmelarang warga atau perusahaan melakukan kegiatan usaha lebihlanjut dengan sektor publik, jika terbukti mereka terlibat dalam satukasus korupsi. Umumnya upaya negara untuk mendapatkan kembalikekayaan yang telah dicuri melalui suatu kejahatan korupsi sangatkecil. Tetapi sebenarnya kekayaan ini dapat disita melalui proseshukum pidana atau perdata.

Dalam upaya mendapatkan kembali kekayaan negara yang telahdicuri, wewenang ini bisa dipercayakan pada satu kementerian. DiAfrika Selatan, pada 1996 dibuat undang-undang untuk membentukkomisi khusus yang bertugas memeriksa perilaku tercela dan kinerjaadministrasi yang buruk dari lembaga-lembaga negara. Komisimenggunakan pendekatan multidisipliner pada saat melakukanpemeriksaan, biasanya melibatkan auditor, pengacara, akuntan, danbeberapa ahli lainnya.

Pendekatan lain yang belum dikenal luas adalah tindakan quimtam. Ketika seseorang mendapat bukti tentang perilaku melanggarhukum, ia mendapat imbalan berupa bagian denda yang dibayaroleh orang yang bersalah itu. Kongres Amerika juga memasukkankonsep ini dalam 14 undang-undang Amerika Serikat yang berisiancaman hukuman.

Pemerintah berhak memberikan amnesti pada orang yang telahmenyalahgunakan kepercayaan publik. Ada beberapa alasanpendekatan amnesti bisa diterima, walau tidak disukai. Pertama,

dalam iklim moral yang baru di bawah peraturan baru, barangkalitidak baik bila tindakan yang diambil dalam lingkungan lama danmoral yang sangat berbeda dinilai dengan standar baru. Kedua,kesadaran dan harapan publik bahwa pada akhirnya sesuatu yangefektif mungkin akan dilakukan untuk memberantas korupsi, dankemungkinan besar akan muncul di tengah-tengah berbagai tuduhanyang dapat membuat lembaga yang dibentuk tidak mampumenyelesaikannya.

Survei Sebagai Alat Mengukur KemajuanKorupsi dilakukan dengan sangat rahasia karena ada

kepentingan bersama di antara para pelakunya. Tidak ada rumuspasti untuk mengukur volume konspirasi korupsi. Namun, harusdibuat ukuran yang disepakati untuk melihat luas jaring konspirasikorupsi. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah denganmelakukan survei. Survei dapat menimbulkan kepercayaan padaapa yang sepintas nampak sebagai pernyataan berlebihan dariresponden.

Survei internasional mengenai persepsi korupsi, diprakarsai olehtransparency International (TI). Khusus tentang corruption per-ception index (CPI) yang dikeluarkan oleh TI berguna memberigambaran tentang masalah korupsi di sejumlah negara. Indeks inimendapat kritik tajam, dan dituduh anti Selatan, karena hanyadifokuskan pada penerima dan pemberi suap, sementara pihakpemberi dan penerima suap di perusahaan internasional tidakdimasukkan. CPI memberi pesan sederhana pada pemerintah yangmenunjukan kinerja rendah. Yang jelas survei TI mencerminkanpersepsi para pengusaha tentang tingkat korupsi di berbagai negara.

Survei kedua dinamakan bribe payers index (BPI) dilaksanakanoleh Gallup International 1999. Survei ini dilakukan atas lapisanelite di beberapa negara berkembang untuk mengetahui di manakasus suap banyak terjadi dan di mana akar kebiasaan perilaku suap.Hasil memperlihatkan fakta menyedihkan karena eksportir darinegara-negara terkemuka dunia terlibat dalam tindakan korupsi.Data survei dianggap lebih dipercaya karena melibatkan respondenkasus elite yang sangat spesifik.

Jeremy Pope 6160 Strategi Memberantas Korupsi

Page 37: Strategi Memberantas Korupsi

Memetik Pelajaran

udah lima tahun lebih, berbagai upaya untuk memberantaskorupsi terus dilakukan. Upaya pertama yang dilakukan

_ adalah menentang dengan gigih sejarah panjang yangberpendapat bahwa korupsi itu sekedar kesulitan di tingkat lokal.Tidak seorangpun dapat mengatakan dirinya pemilik moral tertinggi.Orang Eropa Barat konon merasa memiliki moral paling tinggi bilabicara soal korupsi. Tetapi semua sekarang terbukti bahwa korupsiterjadi di semua negara. Orang Eropa Barat tidak lagi menganggapdirinya memiliki moral paling tinggi.

Setiap orang mengatasi sendiri masalah korupsi yang dihadapi-nya dengan caranya masing-masing. Pertama-tama memberantaskorupsi harus dimulai dari diri sendiri, sambil menjalin kerjasamadengan mitra-mitra dari luar. Tidak ada obat mujarab. Mungkinada aktivitas yang bisa mengatasi dan berhasil dalam waktu cepat.Tetapi memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya membutuhkantenaga dan waktu yang banyak. Tidak ada tempat bagi strategimelarikan diri bagi donor.

Strategi anti korupsi tidak memiliki jadwal tertentu. Lembagadonor tidak bisa bertindak sesuka hati jika ikut terlibat dalam

S

BAGIAN 4

Page 38: Strategi Memberantas Korupsi

perilaku korupsi. Perlu strategi menyeluruh yang jelas dan programhubungan masyarakat yang baik. Pendekatan tambal sulam tidakakan membawa hasil. Strategi anti korupsi harus menyeluruh danmencakup semua aspek Sistem Integritas Nasional.

Kode etik dan kesepakatan warga masyarakat jangan diguna-kan sebagai hiasan, tetapi harus mampu memelopori perubahan.Kode etik sangat berguna hanya jika bisa diterima oleh semua pihak.Penyederhanaan prosedur birokrasi harus dilakukan untuk membe-rantas korupsi. Staf yang menduduki jabatan strategis harus terusdirotasi.

Pelopor harus didorong dan dilindungi, jika perlu untuk hal inidibentuk sebuah lembaga baru yang khusus dibentuk. Misalnyakomisi anti korupsi, ombudsman, atau membuka saluran teleponkhusus. Pemantauan terus-menerus diperlukan untuk bisa membe-rantas korupsi sampai ke akar-akarnya. Pemantau temporer hanyaakan membuka peluang bagi munculnya perilaku korupsi yangsemakin parah.

Fokus harus diarahkan pada sistem, bukan hanya pada apel yangbusuk. Untuk mendapatkan dukungan publik, program pembaruanharus terfokus pada perbaikan sistem, tidak hanya berkutat padamenyingkirkan pegawai yang korup.

Keluar dari masa lalu melalui amnesti adalah hal yang sulit.Banyak kepentingan besar yang bisa terancam. Amnesti mungkinsulit diterima, tetapi tidak dapat dielakkan dan harus dilakukan da-lam kaitan pelanggaran-pelanggaran kecil yang dilakukan olehpegawai kecil.

Kepemimpinan penting sekali artinya tetapi tidak cukup. Koalisiberbagai kepentingan mungkin dapat membantu. Tanpa teladankepemimpinan dari atas, tidak ada upaya efektif yang bisa dilakukandan berhasil.

Masyarakat sipil selama ini diabaikan. Ada korelasi antaratingkat korupsi yang tinggi dengan tingkat kegiatan masyarakatsipil yang rendah. Untuk itu dibutuhkan kerangka hukum tempatmasyarakat sipil membangun lembaga-lembaganya sendiri.

Tetapi LSM sendiri dapat menjadi sumber korupsi. IronisnyaLSM juga bisa menjadi sarang korupsi ketika pendiriannya

dimaksudkan semata-mata untuk menarik dana yang disediakanlembaga donor asing bagi organisasi masyarakat untuk mendukunggerakan pemberdayaan masyarakat sipil.

Legislatif-bila lembaga pengawasan menjadi pencuri-tidakhanya jadi lembaga pengawas anggaran belanja negara, tetapianggotanya juga aktif membelanjakan dana publik. Dana untukpartai politik tetap menjadi masalah yang tidak begitu diperhatikanmasyarakat internasional. Padahal partai politik sangat potensialmenjadi alat perilaku korup melalui cara jual beli akses politikdengan pelaku bisnis.

Lembaga independen yang tanpa kepastian akan menjadilembaga ompong. Lembaga-lembaga seperti ombudsman atau au-ditor negara hanya dapat menjalankan fungsinya jika pejabat-pejabatnya terlindung dari pemecatan sewenang-wenang oleh badaneksekutif yang menjadi obyek pengawasan mereka.

Kemudian mendapat informasi merupakan alat yang palingefeltif untuk memberantas korupsi. Lembaga-lembaga pemerintahseharusnya bisa memberikan informasi yang benar dan akurattentang pelayanan yang diberikan dan besar dana yang dipungut.

Perawatan arsip yang baik akan memudahkan masyarakatmendapat informasi. Semua pegawai negeri juga harus dimintapertanggungjawaban atas semua tindakannya.

Media dan wartawan pelopor adalah alat efektif untuk membe-rantas korupsi. Ada banyak wartawan yang dibunuh karena meng-ungkapkan kasus korupsi. Karena itu perlu diambil langkah strategisuntuk melindungi wartawan dalam menjalankan profesinya.

Menyebut nama dan mmembuat malu tampaknya menarik, tetapirupanya tidak membuahkan hasil. Dalam sebuah laporan, programsemacam ini tidak cukup mampu untuk mencegah pejabat publikmelakukan korupsi. Pejabat yang nama-namanya tercantum justrumengancam media yang menerbitkan daftar nama ini ke pengadilan.

Undang-undang saja tidak cukup untuk memberantas korupsi.Dibutuhkan mekanisme yang memberi wewenang kepada penga-diolan untuk meninjau kembali keabsahan keputusan yang diambiloleh para pejabat. Diupayakan ada kontradiksi terhadap sistemperadilan korup yang hendak mencegah daulat hukum. Unsur-unsur

Jeremy Pope 6564 Strategi Memberantas Korupsi

Page 39: Strategi Memberantas Korupsi

kelembagaan badan yudikatif harus baik, terutama yang berkaitandengan pengangkatan, pemberhentian dan pertanggungjawaban.

Harus dibentuk undang-undang untuk mencegah upayamemperkaya diri secara tidak sah. Intinya undang-undang ini adalahalat monitoring kepemilikan kekayaan oleh pegawai negeri yangdiduga tidak jelas asal-usulnya. Undang-undang ini juga bisa dipakaiuntuk memantau harta kekayaan pejabat.

Peluang makin terbuka dengan adanya internet, karena internetdapat digunakan untuk membangun sistem yang lebih terbuka.Badan legislatif dapat memiliki situs sendiri di internet sendiri untukmemudahkan warga berhubungan dengan para wakilnya di par-lemen.

Pengadaan barang dan jasa publik menjadi medan pertempur-an bagi aktivis anti korupsi. Dalam bidang ini korupsi yang terjadimembawa dampak kerusakan paling besar pada proses pembangun-an di negara-negara miskin.

Komisi yang dibayar peserta tender kepada pejabat seharusnyadiumumkan, bahwa uang komisi yang diungkapkan tidak akanmengganggu proses tender internasional, sekalipun beberapaperusahaan tidak bersedia mengumumkan soal uang komisi.

Peserta tender yang korup seharusnya dimasukkan dalam daftarhitam. Cara ini merupakan salah satu cara ampuh untuk memberan-tas korupsi. Tentu hal ini harus dilakukan dalam proses yang adildengan sanksi yang proporsional.

Masalah internasional memerlukan pemecahan internasional.Berdasarkan survei TI pada 1999 diperoleh hasil bahwa Undang-Undang Praktek Korupsi di luar negeri - yang disahkan pada 1977- tidak membawa dampak seperti yang diperkirakan. PerusahaanAmerika yang menjual barang ke pasar penting ternyata samakorupnya dengan perusahaan-perusahaan Jerman.

Perjanjian internasional perlu dipantau, tidak cukup oleh merekayang menandatangani konvensi. Konvensi harus dilaksanakan. Jikamerugikan kepentingan negara-negara pengekspor, maka negara-negara pengekspor tidak akan mendukung konvensi itu.

Survei dapat mengukur dan mengungkapkan sukses dan kega-galan. Pemantauan program pembaruan perlu memakai ukuran yang

standar dan efektif. Pengukuran ini paling baik jika didapat lewatsurvei. Survei dapat mengukur dampak korupsi pada dunia usaha,persepsi masyarakat, sekaligus mengukur tingkat korupsi dalampelayanan masyarakat.

Beberapa pemikiran penutup: bahwa upaya memberantaskorupsi adalah pekerjaan yang berat dan memakan waktu panjang.Hal yang dipertaruhkan sangat tinggi, dan kapan korupsi akanselesai diberantas tidak seorangpun tahu.

Ada kcmungkinan sebagian besar orang yang berusaha membe-rantas korupsi sudah patah semangat, tidak percaya pada praktekdemokrasi dan kembali mendambakan pemerintahan yang otoriter.Di pihak lain semangat internasional mungkin juga sudah mulailuntur, karena kasus korupsi adalah masalah yang sangat kompleksdan membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikannya.

Jika kita semua-pemerintah, masyarakat sipil, sektor swastadan organisasi internasional-tidak bisa meraih peluang yang adauntuk memberantas korupsi, maka peluang ini akan sirna. Korupsipada akhirnya akan membawa dampak pada hak asasi manusia.

Jeremy Pope 6766 Strategi Memberantas Korupsi

Page 40: Strategi Memberantas Korupsi

Lampiran

da beberapa dokumen yang dapat diperoleh dengan lengkapdari situs web TI beserta waktu penerbitannya. Data initerus diperbarui. Kumpulan dokumen ini dianggap mempu-

nyai nilai. Kritik dan masukan bisa disampaikan melalui email ke:jeremypope 1 @ compuserve.com, fax +44 20 7610 1550, alamat postTransparency International (TI), London Office 16-19 EmpiresPlace, London SW6 1TT, United Kingdom. Berikut dokumen-dokumen yang bisa diakses:1. Undang-undang Memperoleh Informasi dari berbagai negara.2. Tanggung Gugat Pejabat Publik3. Profesi Akuntansi (sedang disiapkan)4. Hukum Administrasi (lihat Judicial Review)5. Badan Anti Korupsi di berbagai negara6. Jaksa Agung7. Auditor Negara dan Standar Audit di berbagai negara8. Pengawas Bank9. Kesepakatan Warga Masyarakat10. Hukum Perdata (lihat juga Hukum Pidana) di berbagai negara11. Aturan Perilaku-Organisasi Internasional dan Antar-

A

BAGIAN 5

Page 41: Strategi Memberantas Korupsi

Pemerintah12. Aturan Perilaku-Hakim dan Pegawai Peradilan13. Aturan Perilaku-Sektor Swasta14. Aturan Petrilaku-Profesi dan LSM15. Aturan Perilaku-Pejabat Publik, termasuk Menteri dan

Anggota Parlemen16. Konflik Kepentingan (lihat juga Aturan Prilaku)17. Dewan Eropa18. Rencana Tindakan Nasional19. Hukum Pidana (lihat juga Hukum Perdata) di berbagai negara20. Bea Cukai21. Pengumuman Harta Kekayaan dan Hutang22. Definisi23. Pemilihan Umum dan Jajak Pendapat24. Etika (lihat Aturan Prilaku - Memantau Harta Kekayaan dan

Gaya Hidup Pejabat Publik)25. Uni Eropa26. Kekebalan Hukum, Wewenang dan Hak Istimewa27. Konvensi dan Perjanjian Internasional28. Lembaga Keuangan Internasional29. Pernyataan Internasional30. Bantuan Internasional di Bidang Hukum31. Bantuan di Bidang Peradilan (lihat Bantuan Internasional di

Bidang Hukum)32. Putusan Pengadilan33. Judicial Review Tindakan Administrasi34. Peradilan35. Petugas Penegak Hukum36. Web Site Hukum37. Profesi Hukum38. Pemerintah Lokal39. Pencucian Uang40. Memantau Harta Kekayaan dan Gaya Hidup41. OAS (Organisasi Negara-negara Amerika)42. OECD (Organization for Economic Co-operation and Devel-

opment)

43. Ombudsman di berbagai negara44. Pemerintahan Terbuka (lihat Memperoleh Informasi; Pengadaan

Barang dan Jasa Publik; Ketentuan Transparansi)45. Parlemen46. Janji, Integritas (di berbagai negara)47. Peraturan mengenai Bekerja Setelah Berhenti Menjadi Pegawai

Negeri (lihat Aturan Perilaku)48. Sektor Swasta49. Hak Istimewa (lihat Kekebalan Hukum, Wewenang dan Hak

Istimewa)50. Pengadaan barang dan Jasa (lihat Pengadaan Barang dan Jasa

Publik)51. Penuntut Umum52. Pengadaan Barang dan Jasa Publik di Berbagai Negara53. Etika Sektor Publik (lihat Aturan Prilaku)54. Pengembalian Kekayaan (termasuk melacak, membekukan,

menyita dan membatalkan)55. Badan Keagamaan56. Prakarsa Sektor57. Survei (Pendapat Umum)58. Ketentuan Tentang Transparansi59. PBB (lihat juga Peradilan)60. Peraturan tentang Pelapor

Jeremy Pope 7170 Strategi Memberantas Korupsi